spo tindakan

Upload: iim-bastari

Post on 06-Jul-2018

223 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

  • 8/17/2019 Spo Tindakan

    1/243

    Nomor :

    Revisi ke : B

    Berlaku tgl : 02 Januari 2016

    Standar Prosedur Operasional (SPO)

    Melakukan Pemeriksaan dan Terapi Tuberkulosis

    Ditetapkan Kepala

    Puskesmas Pontang

    Hj. Sruwi, SSIT

    NIP.

    PEMERINTAH KABUPATEN SERANG

    DINAS KESEHATAN

    UPTD PUSKESMAS DTP PONTANG

     JL. Raa Pontan...... Tl. ......

  • 8/17/2019 Spo Tindakan

    2/243

    UPTD

    PUSKESMAS

    PONTANG

    MELAKUKAN PEMERIKSAAN

    DAN TERAPI PADA PASIEN

     TUBERCULOSIS

    Ditetapkanoleh

    Kepala PuskesmasPontang

    Hj. Sruwi, S.SiT

    NIP.................

    SPO

    No. Dokumen :

    No. Revisi :

     Tanggal Terbit : 02 Jan 2016

    Halaman : 1/4

    1.Pengertian SPO Pemeriksaan dan Terapi pada pasien Tuberculosis adalah

    suatu perangkat instruksi/ langkah-langkah yang dibakukan

    untuk mengenal, memahami, mendiagnosa, menatalaksana dan

    memilih kasus Tuberculosis yang memerlukan rujukan.

    2.Tujuan   - Sebagai acuan penerapan langkah – langkah untuk

    melakukan pemeriksaan dan memberikan terapi pada

    penderita tuberculosis- Mencegah komplikasi akibat Tuberculosis

    - Mencegah kematian akibat Tuberculosis

    3.Kebijakan Keputusan Kepala Puskesmas DTP PontangNo.............. tentang

    Pemeriksaan dan Terapi di Puskesmas

    4.Referensi PMK No. 5 tahun 2014

    SPO Pemeriksaan dan Terapi Dinas Kesehatan Kabupaten Serang

    tahun 2012

    5.Prosedur/

    Langkah -

    langkah

    1.DEFINISI

    Penyakit menular langsung paru yang disebabkan oleh infeksi

     basil mycobacterium tuberkulosis.

    2.ANAMNESA

    • Batuk berdahak ≥2 minggu,

    • Adanya kontak dengan penderita TBC aktif

  • 8/17/2019 Spo Tindakan

    3/243

    • Berkeringat di malam hari tanpa kegiatan fisik

    • Demam meriang lebih dari 1 bulan

    • Malaise

    • Nyeri dada atau pleuritic chest pain

    STANDAR

     PROSEDUR

    OPERASIONAL

    MELAKUKAN

    PEMERIKSAAN DAN

     TERAPI PADA PASIEN

     TUBERCULOSIS

    UPTD PUSKESMAS

    PONTANG

    No revisi :

    No dokumen :

    Halaman : 2/4

    Prosedur/

    Langkah -

    langkah

    • Penurunan berat badan

    • Batuk darah

    • Sesak nafas

    3.PEMERIKSAAN FISIK

    Demam (pada umumnya subfebris, walaupun bisa juga

    tinggi sekali), respirasi meningkat,berat badan menurun

    (BMI pada umumnya

  • 8/17/2019 Spo Tindakan

    4/243

     berlangsung selama ≥ 2 minggu yang tidak jelas

    penyebabnya, harus dievaluasi untuk TB.

    • Semua pasien (dewasa, dewasa muda, dan anak yang

    mampu mengeluarkan dahak) yang diduga menderita

     TB, harus diperiksa mikroskopis spesimen sputum/

    dahak 3 kali salah satu diantaranya adalah spesimen

    pagi.

    STANDAR

     PROSEDUR

    OPERASIONAL

    MELAKUKAN

    PEMERIKSAAN DAN

     TERAPI PADA PASIEN

     TUBERCULOSIS

    UPTD PUSKESMAS

    PONTANG

    No revisi :

    No dokumen :

    Halaman : ¾

    Prosedur/

    Langkah -

    langkah

    • Semua pasien dengan gambaran foto toraks tersangka

     TB, harus diperiksa mikrobiologi dahak.

    • Diagnosis dapat ditegakkan walaupun apus dahak

    negatif berdasarkan kriteria berikut:

    1.Minimal 3 kali hasil pemeriksaan dahak negatif

    (termasuk pemeriksaan sputum pagi hari), sementara

    gambaran foto toraks sesuai TB.

    2. Kurangnya respon terhadap terapi antibiotik spektrum

    luas (periksa kultur sputum jika memungkinkan), atau

    pasien diduga terinfeksi HIV (evaluasi Diagnosis

    tuberkulosis harus dipercepat). rujuk

    7.PENATALAKSANAAN.

    Katagori I : 2RHZE/4RH atau RHZE/4R3H3Katagori II : 2RHZES/1RHZE/5RHE atau

  • 8/17/2019 Spo Tindakan

    5/243

    2RHZES/1RHZE/5R3H3E3

    Katagori III : 2RHZE/4RH atau 2RHZE/4H3R3

    Kategori IV : terapi sampai hasil uji resistensi rujuk

    spesialis paru

    Semua obat tersebut dikemas dalam paket FDC

    ( Kombipak Dewasa dan Anak )

    8.KRITERIA RUJUKAN

    • TB dengan komplikasi/keadaan khusus (TB dengan

    komorbid) seperti TB pada orang dengan HIV, TB

    dengan penyakit metabolic seperti DM, TB anak, berat

     badan < 30 perlu dirujuk ke layanan sekunder .

    STANDAR

     PROSEDUR

    OPERASIONAL

    MELAKUKAN

    PEMERIKSAAN DAN

     TERAPI PADA PASIEN

     TUBERCULOSIS

    UPTD PUSKESMAS

    PONTANG

    No revisi :

    No dokumen :

    Halaman : 4/4

    Prosedur/

    Langkah -

    langkah

    Pasien TB yang telah mendapat advis dari layanan

    spesialistik dapat melanjutkan pengobatan di fasilitas

    pelayanan primer.

    • Suspek TB – MDR harus dirujuk ke layanan sekunder.

    • TB ekstra paru ( Efusi pleura, Meningitis TB,

    Spondilitis TB)

    • TB milier

    • Efek samping obat berat

    Pengobatan selesai dengan klinis tetap.6.Diagram Alir

    -

  • 8/17/2019 Spo Tindakan

    6/243

    7.Ruang Lingkup

    8.Dokumen

     Terkait

    9.Distribusi Status pasien rawat jalan dan rawat inap, buku register BP

    10. Nama

    Penyusun SPO

    3.Nama petugas yang hadir di pertemuan ini

    4.Dr. H. Selamet

    5.Nuni Ari Sri Nurwahyuni

    11. Unit

    Pemeriksa SPO

    Seksi Yankesdas Bidang BUK Dinas Kesehatan Kabupaten

    Serang

    12. Rekaman historis perubahan

    N

    o

     Yang dirubah Isi Perubahan Tgl. Mulai

    diberlakukan

    Nomor :

    Revisi ke : B

    Berlaku tgl : 02 Januari 2016

    Standar Prosedur Operasional (SPO)

     Tindakan Triase

    Ditetapkan Kepala

  • 8/17/2019 Spo Tindakan

    7/243

    Puskesmas Pontang

    Hj. Sruwi Budiana, S.SiT. M.MKes

    NIP. 19670310 199003 2 009

    UPTD

    PUSKESMAS

    PONTANG

     TINDAKAN TRIASEDitetapkanoleh

    Kepala Puskesmas

    Pontang

    Hj. Sruwi Budiana,

    S.SiT. M.MKes

    NIP196703101990032009

    SPO

    No. Dokumen :

    No. Revisi : B

     Tanggal Terbit : 02 Jan 2016

    Halaman : 1/3

    1.PengertianSPO Tindakan Triase adalah suatu perangkat instruksi/

    langkah-langkah yang dibakukan untuk mengenal, memahami

    dan memilih dalam menentukan kategori kegawatdaruratan

    pasien

    2.Tujuan Sebagai acuan menentukan prioritas dan tempat pelayanan

    medik penderita (di tangani atau di rujuk)

    PEMERINTAH KABUPATEN SERANG

    DINAS KESEHATAN

    UPTD PUSKESMAS DTP PONTANG

     JL. Citaasa No 17 Tl. 0254 281081

  • 8/17/2019 Spo Tindakan

    8/243

    3.Kebijakan Keputusan Kepala Puskesmas DTP Pontang tentang Tindakan

    Klinis di Puskesmas

    4.Referensi

    SPO Tindakan Dinas Kesehatan Kabupaten Serang tahun 2012

    5.Prosedur/

    Langkah -

    langkah

    1.DEFINISI

    Kegiatan pemilahan dalam menentukan kategori

    kegawatdaruratan pasien untuk menentukan prioritas

    penanganan pasien berdasarkan penilaian tanda – tanda

     vital ABCD

    2.INPUT

    Petugas kesehatan terampil PPGD

    3.PROSES

    a.Melakukan anamneses dan pemeriksaan cepat untuk

    menentukan derajat kegawat daruratan oleh paramedis

    terlatih atau dokter

     b.Penderita dibedakan menurut kegawatdaruratan

    dengan memberi kode huruf:

    STANDAR

     PROSEDUR

    OPERASIONAL

     TINDAKAN TRIASEUPTD PUSKESMAS

    PONTANGNo revisi : B

    No dokumen :

    Halaman : 2/3

    Prosedur/

    Langkah -

    langkah

    1)P III/ Hijau adalah penderita tidak gawat dan tidak

    darurat

    Misalnya: penderika common cold, penderita rawat

     jalan, abses, luka robek

    2)P II/ Kuning adalah penderita kegawat daruratan masih

    tidak urgen

    Missal: penderita thypoid, hipertensi, DM

    3)P I/ Merahadalah penderita gawat darurat (pasien

  • 8/17/2019 Spo Tindakan

    9/243

    dengan kondisi mengancam)

    Missal: penderita stroke thrombosis, luka bakar,

    appendic acut, KLL, CVA, MIA, asma bronchial dll

    a. Urutan menangani

     b.Menentukan mana yang harus di rujuk dan mana yang

    harus ditangani di Puskesmas.

    c.Stabilisasi pra rujukan, rawat / pra rawat jalan sesuai

     ABCD

    4.OUTPUT

    Pasien tertangani dengan sesuai urutan prioritasnya,tertangani sesuai dengan tempat pelayanannya, tertangani

    kegawat daruratannya dengan cepat dan tepat.

    STANDAR

     PROSEDUR

    OPERASIONAL

     TINDAKAN TRIASEUPTD PUSKESMAS

    PONTANGNo revisi :B

    No dokumen :

    Halaman : 3/3

    6.Diagram Alir-

    7.Ruang Lingkup

    8.Dokumen

     Terkait

    UGD

    9.DistribusiStatus pasien UGD dan Lokasi Bencana

    10. Nama

    Penyusun SPO

    6.dr. Indah Megawati Ramadani

    7.dr. H. Selamet

    8.Ratna Khaerunnisa

    11. Unit

    Pemeriksa SPO

    Seksi Yankesdas Bidang BUK Dinas Kesehatan Kabupaten

    Serang

    12. Rekaman historis perubahan

  • 8/17/2019 Spo Tindakan

    10/243

    N

    o

     Yang dirubah Isi Perubahan Tgl. Mulai

    diberlakukan

    Standar Prosedur Operasional (SPO)

     Tindakan Bilas Lambung

    Ditetapkan Kepala

    Puskesmas Pontang

    Nomor :

    Revisi ke : B

    Berlaku tgl : 02 Januari 2016

  • 8/17/2019 Spo Tindakan

    11/243

    Hj. Sruwi Budiana, S.SiT. M.MKes

    NIP. 19670310 199003 2 009

    UPTD

    PUSKESMAS

    PONTANG

     TINDAKAN BILAS LAMBUNGDitetapkanoleh

    Kepala Puskesmas

    Pontang

    Hj. Sruwi Budiana,

    S.SiT. M.MKes

    NIP196703101990032009

    SPO

    No. Dokumen :

    No. Revisi : B

     Tanggal Terbit : 02 Jan 2016

    Halaman : 1/4

    1.Pengertian SPO Tindakan Bilas Lambung adalah suatu perangkat

    instruksi/ langkah-langkah yang dibakukan untuk

    menatalaksana pembersihan lambung dengan menggunakan

    NGT

    2.Tujuan Sebagai acuan penerapan langkah – langkah untuk

    membersihkan lambung dari toksin atau pendarahan lambung.

    3.Kebijakan Keputusan Kepala Puskesmas DTP Pontang tentang Tindakan

    Klinis di Puskesmas

    PEMERINTAH KABUPATEN SERANG

    DINAS KESEHATAN

    UPTD PUSKESMAS DTP PONTANG

     JL. Citaasa No 17 Tl. 0254 281081

  • 8/17/2019 Spo Tindakan

    12/243

    4.ReferensiSPO Tindakan Dinas Kesehatan Kabupaten Serang tahun 2012

    5.Prosedur/

    Langkah -

    langkah

    1.DEFINISI

    Membersihkan lambung dengan cara memasukan air /

    cairan tertentu kedalam lambung dan mengeluarkan

    dengan menggunakan NGT.

    2.INPUT

    Petugas kesehatan terampil

    3.PROSES

    Persiapan alat-alat:

    1.Baki alat

    2.Spuit 20cc (berujung panjang)

    3.Cairan Nacl 0,9% atau air susu secukupnya sesuai

    indikasi

    4.Kom

    STANDAR

     PROSEDUR

    OPERASIONAL

     TINDAKAN BILAS

    LAMBUNG UPTD PUSKESMAS

    PONTANGNo revisi :

    No dokumen : B

    Halaman : 2/4

    Prosedur/

    Langkah -

    langkah

    5.Handscoon

    6.Kassa

    7.Bengkok

    8.Perlak9.Selang NGT sesuai ukuran yang diperlukan

    10. Jelly (tube)

    11. Pinset anatomis

    12. Es bila perlu

    13. Baskom

    14. Perlak dan handuk mengalas

    15. Stetoskop

    16. Celemek dan sepatu bot untuk petugas

    17. CorongPenatalaksanaan :

  • 8/17/2019 Spo Tindakan

    13/243

    1.Pasien / keluarga diberi penjelasan tentang tindakan

     yang akan dilakukan atau Informed consent

    2.Posisi pasien diatur sesuai dengan kebutuhan (semi

    fowler/kepala lebih tinggi)3.Memasang perlak dan alas di dada pasien

    4.Petugas memakai celemek, cuci tangan dan memakai

    handscoon

    5.Meletakkan ember yang diberi alas kain pel kedekat

    pasien

    6.Menentukan panjang selang NGT yang masuk

    kedalam lambung

    7.Memberi jelly pada ujung NGT

    STANDAR

     PROSEDUR

    OPERASIONAL

     TINDAKAN BILAS

    LAMBUNG UPTD PUSKESMAS

    PONTANGNo revisi :

    No dokumen : B

    Halaman : 3/4Prosedur/

    Langkah -

    langkah

    8.Menutup pangkal NGT dengan cara di klem

    9.Memasukan NGT kedalam lambung melalui hidung,

     bagi pasien sadar di anjurkan menelan selang NGT .

    10. Meyakinkan selang NGT masuk kedalam

    lambung cek aspirasi dengan spuit dan pantau

    drainase lambung tarik udara ke dalam psuit

    sebanyak 10-20 cc masukan ke selang dan dorong

    udara sambil mendengarkan lambung dengan

    stetoskop, jikaterdengar gemuruh, fiksasi selang.

    11. Setelah yakin selang NGT masuk kedalam

    lambung pasien, posisi di atur miring

    12. Memasang corong pada pangkal selang

    kemudian masukan air susu, selanjutnya ditunggu

    sampai air / cairan tersebut keluar dari lambung

  • 8/17/2019 Spo Tindakan

    14/243

    dan ditampung kedalam ember

    13. Membilas lambung dilakukan berulang kali

    sampai air / cairan yang keluar dari lambung

     berwarna jernih atau tidak berbau toksin.Untuk kasus perdarahan lambung: gunakan air es,

    dibiarkan 2 menit, lalu dibuang kembali

    14.Mengobservasi vital sign

    15.Petugas Mencuci tangan

    16.Mencatat semua tindakan yang telah di lakukan

    STANDAR

     PROSEDUR

    OPERASIONAL

     TINDAKAN BILAS

    LAMBUNG UPTD PUSKESMAS

    PONTANGNo revisi :

    No dokumen : B

    Halaman : 4/4

    Prosedur/

    Langkah -

    langkah

    Bilas lambung tidak boleh dilakukan pada pasien

    Keracunan bahan yang terasa membakar di esophagus

    (ada resiko perforasi esofageal)

    4.OUTPUT

    • Lambung bersih dari toksin dan perdarahan

    6.Diagram Alir-

    7.Ruang Lingkup

    8.Dokumen

     Terkait

    UGD dan Rawat Inap

    9.Distribusi Status pasien UGD dan rawat inap

    10. Nama

    Penyusun SPO

    9.dr. Indah Megawati Ramadani

    10. dr. H. Selamet

    11. Ratna Khaerunnisa

    11. Unit

    Pemeriksa SPO

    Seksi Yankesdas Bidang BUK Dinas Kesehatan kabupaten

    Serang

  • 8/17/2019 Spo Tindakan

    15/243

    12. Rekaman historis perubahan

    No

     Yang dirubah Isi Perubahan

     Tgl. Mulai

    diberlakukan

    Standar Prosedur Operasional (SPO)

     Tindakan Syok Anafilaktik

    Ditetapkan Kepala

    Puskesmas Pontang

    Hj. Sruwi Budiana, S.SiT. M.MKes

    NIP. 19670310 199003 2 009

    Nomor :

    Revisi ke : BBerlaku tgl : 02 Januari 2016

  • 8/17/2019 Spo Tindakan

    16/243

    UPTD

    PUSKESMAS

    PONTANG

     TINDAKAN SYOK

     ANAFILAKTIK

    Ditetapkanoleh

    Kepala Puskesmas

    Pontang

    Hj. Sruwi Budiana,

    S.SiT. M.MKes

    NIP196703101990032009

    SPO

    No. Dokumen :

    No. Revisi : B

     Tanggal Terbit : 02 Jan 2016

    Halaman : 1/3

    1.Pengertian SPO Tindakan Syok Anafilaktik adalah suatu perangkat

    instruksi/ langkah-langkah yang dibakukan untuk mengenal,

    memahami dan menatalaksana penanganan syok yang terjadi

    karena reaksi alergi akut dan hebat terhadap obat yang

    diberikan dan berakibat kegawat daruratan dan mengancam

     jiwa.

    2.Tujuan Sebagai acuan penerapan langkah – langkah untuk melakukan

    penatalaksanaan syok anafilatik di puskesmas

    3.Kebijakan Keputusan Kepala Puskesmas DTP Pontang tentang

     TindakanKlinis di Puskesmas

    PEMERINTAH KABUPATEN SERANG

    DINAS KESEHATAN

    UPTD PUSKESMAS DTP PONTANG

     JL. Citaasa No 17 Tl. 0254 281081

  • 8/17/2019 Spo Tindakan

    17/243

    4.ReferensiSPO Tindakan Dinas Kesehatan Kabupaten Serang tahun 2012

    5.Prosedur/

    Langkah -

    langkah

    1.DEFINISI

    Penanganan syok yang terjadi karena reaksi alergi akut dan

    hebat terhadap obat yang diberikan dan berakibat kegawat

    daruratan dan mengancam jiwa

    2.INPUT

     Tenaga kesehatan terlatih

    3.PROSES

     Alat dan bahan:

    1.O2

    2.Tensi meter

    3.Stetoskop

    STANDAR

     PROSEDUR

    OPERASIONAL

     TINDAKAN SYOK

     ANAFILAKTIK UPTD PUSKESMAS

    PONTANGNo revisi :

    No dokumen : B

    Halaman : 2/3

    Prosedur/

    Langkah -

    langkah

    4.Adrenalin ampul

    5.Dexa vial

    6.Aqua Bidest

    7.Spuit 3 cc

    8.Spuit 1 cc

    9.Infuse set

    10. Cairan infus

    Penatalaksanaan

    1.Baringkan pasien dengan posisi kaki lebih tinggi

    2.Berikan adrenalin inj. 0,3 cc (1 : 1000) secara IntraMuskular pada lengan atas (dewasa).Bila perlu

  • 8/17/2019 Spo Tindakan

    18/243

    diulang tiap 15 menit, umum nya diperlukan 1 – 4

    kali pemberian

    3.Pasang tornikuet proksimal dari tempat suntikan

    (untuk mencegah penyebaran), tornikuet dikendurkan

    tiap 10 menit

    4.Jaga system pernafasan dan kardivaskuler

    5.Pemberian cairan bila diperlukan

    6.Bila perlu kortikosteroid dapat diberikan secara I.V

     Dosis hidrokortison 5mg / kg BB, dapat diulang tiap

    4-6 jam

    7.Bila keadaan tidak membaik, parsiapkan rujukan ke

    fasilitas kesehatan yang lebih lengkap

    4.OUTPUT

    Kesadaran pasien dapat diperbaiki

    STANDAR

     PROSEDUR

    OPERASIONAL

     TINDAKAN SYOK

     ANAFILAKTIK UPTD PUSKESMAS

    PONTANGNo revisi :

    No dokumen : B

    Halaman : 3/3

    6.Diagram Alir-

    7.Ruang Lingkup

    8.Dokumen

     Terkait

    Rawat Jalan, UGD dan Rawat Inap

    9.Distribusi Status pasien rawat jalan, UGD dan rawat inap

    10. Nama

    Penyusun SPO

    1.dr. Indah Megawati Ramadani

    2.dr. H. Selamet

    3.Ratna Khaerunnisa

    11. Unit Seksi Yankesdas Bidang BUK Dinas Kesehatan Kabupaten

  • 8/17/2019 Spo Tindakan

    19/243

    Pemeriksa SPO Serang

    12. Rekaman historis perubahan

    N

    o

     Yang dirubah Isi Perubahan Tgl. Mulai

    diberlakukan

    Standar Prosedur Operasional (SPO)

     TINDAKAN PENANGANAN LUKA BAKAR

    Ditetapkan Kepala

    Puskesmas Pontang

    Nomor :

    Revisi ke : B

    Berlaku tgl : 02 Januari 2016

  • 8/17/2019 Spo Tindakan

    20/243

    Hj. Sruwi Budiana, S.SiT. M.MKesNIP. 19670310 199003 2 009

    UPTD

    PUSKESMAS

    PONTANG

     TINDAKAN PENANGANAN

    LUKA BAKAR

    Ditetapkanoleh

    Kepala Puskesmas

    Pontang

    Hj. Sruwi Budiana,

    S.SiT. M.MKesNIP196703101990032009

    SPO

    No. Dokumen :

    No. Revisi : B

     Tanggal Terbit : 02 Jan 2016

    Halaman : 1/4

    1.Pengertian SPO Tindakan penanganan pada pasien Luka Bakar adalah

    suatu perangkat instruksi/ langkah-langkah yang dibakukan

    untuk menatalaksana dan memilihpenanganan luka bakar

     yang terjadi.

    2.Tujuan Sebagai acuan penerapan langkah – langkah dalam melakukan

    pengobatan luka bakar yang bertujuan:

    PEMERINTAH KABUPATEN SERANG

    DINAS KESEHATAN

    UPTD PUSKESMAS DTP PONTANG

     JL. Citaasa No 17 Tl. 0254 281081

  • 8/17/2019 Spo Tindakan

    21/243

  • 8/17/2019 Spo Tindakan

    22/243

    5.Kom kecil

    6.Handscoon

    7.Spuit

    Bahan:

    1.Kassa

    2.NaCL 0,9%

    3.Plestter

    4.Verban

    5.SSD (silver sulfa diacin)

    6.Tempat sampah medis

    7.Air mengalir(air DTT)

    Penatalaksanaan :

    1.Memberitahu pasien dan keluarga (inform concent)

    2.Dokter atau perawat mencuci tangan dan

    menggunakan handscoon

    3.Untuk grade I :

    - Bersihkan luka bakar dengan NaCl 0,9%

    - Berikan salep luka bakar

    STANDAR

     PROSEDUR

    OPERASIONAL

     TINDAKAN PENANGANAN

    LUKA BAKAR UPTD PUSKESMAS

    PONTANGNo revisi : B

    No dokumen :

    Halaman : 3/4

    Prosedur/

    Langkah -

    langkah

    4.Untuk grade II superficial:

    - Bila ada bulae aspirasi dengan spuit lalu tutup

    dengan kassa yang dibasahi dengan NaCl 0,9%

    dan diolesi Zalp luka Bakar

    - Tutup dengan kassa 2 lembar,apabila kassatersebut

     basah ganti kassa dan Salep luka bakar

    5.Petugas mencuci tangan setelah melakukan tindakan

    6.Mendokumentasikan tindakan

     Tindakan Pra Rujuka.Pemasangan infuse RL,bila ada syok maka tangani

  • 8/17/2019 Spo Tindakan

    23/243

    syok sesuai protap syok

     b.Luka ditutup sementara dengan kassa yang dibasahi

    NaCL 0,9%

    c.Berikan analgetik per infuse(drip) 2 ampul

    ( tramadol )

    4.OUTPUT

    Luka bakar tertangani sesuai dengan standar dan

    efektif

    STANDAR

     PROSEDUR

    OPERASIONAL

     TINDAKAN PENANGANAN

    LUKA BAKAR UPTD PUSKESMAS

    PONTANGNo revisi : B

    No dokumen :

    Halaman : 4/4

    6.Diagram Alir-

    7.Ruang Lingkup

    8.Dokumen

     Terkait

    UGD, Rawat Inap dan Rawat Jalan

    9.Distribusi Status pasien UGD dan rawat inap, buku register BP

    10. Nama

    Penyusun SPO

    1.dr. Indah Megawati Ramadani

    2.dr. H. Selamet

    3.Ratna Khaerunnisa

    11. Unit

    Pemeriksa SPO

    Seksi Yankesdas Bidang BUK Dinas Kesehatan Kabupaten

    Serang

  • 8/17/2019 Spo Tindakan

    24/243

    12. Rekaman historis perubahan

    N

    o

     Yang dirubah Isi Perubahan Tgl. Mulai

    diberlakukan

    Standar Prosedur Operasional (SPO)

     Tindakan Perawatan Kateter Pria

    Ditetapkan Kepala

    Puskesmas Pontang

    Nomor :

    Revisi ke : B

    Berlaku tgl : 02 Januari 2016

  • 8/17/2019 Spo Tindakan

    25/243

    Hj. Sruwi Budiana, S.SiT. M.MKes

    NIP. 19670310 199003 2 009

    UPTD

    PUSKESMAS

    PONTANG

     TINDAKAN PERAWATAN

    KATETER PRIA

    Ditetapkanoleh

    Kepala Puskesmas

    Pontang

    Hj. Sruwi Budiana,

    S.SiT. M.MKes

    NIP196703101990032009

    SPO

    No. Dokumen :

    No. Revisi : B

     Tanggal Terbit : 02 Jan 2016

    Halaman : 1/3

    1.Pengertian SPO tindakan perawatan kateter pria adalah suatu perangkat

    instruksi/ langkah-langkah yang dibakukan untuk

    menatalaksana tindakan perawatan pada daerah genital pria

     yang terpasang kateter

    2.Tujuan   - Sebagai acuan penerapan langkah – langkah untuk

    melakukan tindakan perawatan kateter pria

    - Mencegah infeksi

    - Memberikan rasa nyaman

    PEMERINTAH KABUPATEN SERANG

    DINAS KESEHATAN

    UPTD PUSKESMAS DTP PONTANG

     JL. Citaasa No 17 Tl. 0254 281081

  • 8/17/2019 Spo Tindakan

    26/243

    3.Kebijakan Keputusan Kepala Puskesmas DTP Pontang tentang Tindakan

    Klinis di Puskesmas

    4.ReferensiSPO Tindakan Dinas Kesehatan Kabupaten Serang tahun 2012

    5.Prosedur/

    Langkah -

    langkah

    1.DEFINISI

    Melakukan tindakan perawatan pada daerah genital pria

     yang terpasang kateter

    2.INPUT

    Petugas Kesehatan Terlatih

    3.PROSES

    Persiapan alat dan bahan:

    1.Kassa alcohol, desifektan,

    2.Sarung tangan steril

    3.Perlak dan pengalas

    4.Bengkok

    5.Skerem

    6.Air hangat, waslap dan handuk

    STANDAR

     PROSEDUR

    OPERASIONAL

     TINDAKAN PERAWATAN

    KATETER PRIA UPTD PUSKESMAS

    PONTANGNo revisi : B

    No dokumen :

    Halaman : 2/3

    Prosedur/

    Langkah -

    langkah

    Penatalaksanaan

    1.Memberitahukan atau menjelaskan tindakan pada

    pasien/keluarga (inform concent)

    2.Memasang skerem

    3.Menyiapkan alat

    4.Melepas pakaian bawah pasien

    5.Menyiapkan pasien pada posisi terlentang

    6.Memasang perlak

    7.Perawat mencuci tangan dan memakai handscoon

    8.Membersihkan genital dengan air hangat

    9.Memberikan desinfektan dengan kapas pada ujung

  • 8/17/2019 Spo Tindakan

    27/243

    penis

    10.Membersihkan kateter dengan kasa alcohol dengan

    gerakan searah ke arah distal

    11.Memasang kassa plester untuk menutup ruangantara OUE dengan selang kateter

    12.Melepas pengalas / perlak dan sarung tangan

    13.Merapihkan pasien

    14.Membereskan dan mengembalikan alat-alat

    15.Mencuci tangan

    16.Mencatat kegiatan dalam lembar catatan keperawatan

    STANDAR

     PROSEDUR

    OPERASIONAL

     TINDAKAN PERAWATAN

    KATETER PRIA UPTD PUSKESMAS

    PONTANGNo revisi : B

    No dokumen :

    Halaman : 3/3

    Prosedur/

    Langkah -

    langkah

    4.OUTPUT

    Pasien merasa nyaman dan tidak terjadi infeksi

    6.Diagram Alir-

    7.Ruang Lingkup

    8.Dokumen

     Terkait

    Rawat Inap

    9.Distribusi Status pasien rawat inap

    10. Nama

    Penyusun SPO

    1.dr. Indah Megawati Ramadani

    2.dr. H. Selamet

  • 8/17/2019 Spo Tindakan

    28/243

    3.Ratna Khaerunnisa

    11. Unit

    Pemeriksa SPO

    Seksi Yankesdas Bidang BUK Dinas Kesehatan Kabupaten

    Serang

    12. Rekaman historis perubahan

    N

    o

     Yang dirubah Isi Perubahan Tgl. Mulai

    diberlakukan

    Standar Prosedur Operasional (SPO)

     Tindakan Pemberian Obat Melalui Intra Cutan

    Ditetapkan Kepala

    Puskesmas Pontang

    Nomor :

    Revisi ke : B

    Berlaku tgl : 02 Januari 2016

  • 8/17/2019 Spo Tindakan

    29/243

    Hj. Sruwi Budiana, S.SiT. M.MKesNIP. 19670310 199003 2 009

    UPTD

    PUSKESMAS

    PONTANG

     TINDAKAN PEMBERIAN OBAT

    MELALUI INTRA CUTAN

    Ditetapkanoleh

    Kepala Puskesmas

    Pontang

    Hj. Sruwi Budiana,

    S.SiT. M.MKes

    NIP196703101990032009

    SPO

    No. Dokumen :No. Revisi : B

     Tanggal Terbit : 02 Jan 2016

    Halaman : 1/3

    1.Pengertian SPO Tindakan pemberian obat intra cutan adalah suatu

    perangkat instruksi/ langkah-langkah yang dibakukan untuk

    menatalaksana memasukan obat/cairan dengan cara

    dimasukan langsung ke dalam kulit (intra kutan) menggunakan

     jarum suntik.

    2.Tujuan Sebagai acuan penerapan langkah – langkah untuk melakukan

    tindakan suntikan intracutan untuk:

    PEMERINTAH KABUPATEN SERANG

    DINAS KESEHATAN

    UPTD PUSKESMAS DTP PONTANG

     JL. Citaasa No 17 Tl. 0254 281081

  • 8/17/2019 Spo Tindakan

    30/243

    1.Mendapatkan reaksi setempat(Mantoux)

    2.Mendapatkan kekebalan(BCG)

    3.Kebijakan Keputusan Kepala Puskesmas DTP Pontang tentang Tindakan

    Klinis di Puskesmas

    4.ReferensiSPO Tindakan Dinas Kesehatan Kabupaten Serang tahun 2012

    5.Prosedur/

    Langkah -

    langkah

    1.DEFINISI

    Memasukan obat/cairan dengan cara dimasukan langsung

    ke dalam kulit (intra kutan) menggunakan jarum suntik.

    2.INPUT

    Petugas kesehatan yang terampil

    3.PROSES

    Persiapan alat dan bahan:

    1.Bak semprit

    2.Sarung tangan

    3.Spuit steril ukuran sesuai dengan kebutuhan4.Obat suntikan

    STANDAR

     PROSEDUR

    OPERASIONAL

     TINDAKAN PEMBERIAN

    OBAT MELALUI INTRA

    CUTAN

    UPTD PUSKESMAS

    PONTANG

    No revisi : B

    No dokumen :Halaman : 2/3

    Prosedur/

    Langkah -

    langkah

    5.Kapas desinfektan

    6.Bengkok

    7.Alat tulis / buku suntikan

    8.Aqua bidest / pelarut

    9.Perlak dan alas

    Penatalaksanaan:

    Memberitahu atau menjelaskan tindakan pada pasien/inform

  • 8/17/2019 Spo Tindakan

    31/243

    concent

    Menyiapkan lingkungan (memasang perlak dan alasnya)

    Mengatur posisi pasien

    Mencuci tangan dan memakai handscoon

    Membawa alat kepada pasien(pastikan obat telah diisi didalam

    spuit)

    Membebaskan daerah yang akan di injeksi

    Menentukan dan menghapus hamakan/desinfectan lokasi

    suntikan (Lengan atas sebelah luar, 1/3 bagian dari bahu

    Paha sebelah Luar,1/3 bagian dari sendi pinggul, 1/3 lengan

     bawah bagian dalam ( skin test )

    Menusuk jarum dengan sudut 15O

     - 20O

    Memasukan obat perlahan-lahan sampai membentuk

    gelembung putih

    10. Mencabut jarum dari tempat tusukan dan membuang

     jarum ke safety box tanpa recapping

    11. Merapikan alat-alat dan berpamitan pada pasien

    12. Mencuci tangan

    STANDAR

     PROSEDUR

    OPERASIONAL

     TINDAKAN PEMBERIAN

    OBAT MELALUI INTRA

    CUTAN

    UPTD PUSKESMAS

    PONTANG

    No revisi : B

    No dokumen :

    Halaman : 3/3

    Prosedur/Langkah -

    langkah

    Mendokumentasikan hasil tindakan kedalam buku catatan

    dan memberi tanda pada lokasi penyuntikan(skin test dan

    mantox)

    4.OUTPUT

    Suntikan intracutan efektif dan aman

    6.Diagram Alir-

    7.Ruang Lingkup

  • 8/17/2019 Spo Tindakan

    32/243

    8.Dokumen

     Terkait

    Rawat Jalan, UGD dan Rawat Inap

    9.Distribusi Status pasien rawat jalan, UGD dan rawat inap, buku

    register BP

    10. Nama

    Penyusun SPO

    1.dr. Indah Megawati Ramadani

    2.dr. H. Selamet

    3.Ratna Khaerunnisa

    11. Unit

    Pemeriksa SPO

    Seksi Yankesdas Bidang BUK Dinas Kesehatan Kabupaten

    Serang

    12. Rekaman historis perubahan

    N

    o

     Yang dirubah Isi Perubahan Tgl. Mulai

    diberlakukan

    Standar Prosedur Operasional (SPO)

     Tindakan Inhalasi Nebulizer

    Nomor :

    Revisi ke : B

    Berlaku tgl : 02 Januari 2016

  • 8/17/2019 Spo Tindakan

    33/243

    Ditetapkan Kepala

    Puskesmas Pontang

    Hj. Sruwi Budiana, S.SiT. M.MKes

    NIP. 19670310 199003 2 009

    UPTD

    PUSKESMAS

    PONTANG

     TINDAKAN INHALASI

    NEBULIZER

    Ditetapkanoleh

    Kepala Puskesmas

    Pontang

    Hj. Sruwi Budiana,

    S.SiT. M.MKes

    NIP196703101990032009

    SPO

    No. Dokumen :

    No. Revisi : B Tanggal Terbit : 02 Jan 2016

    Halaman : 1/3

    1.Pengertian SPO tindakan inhalasi nebulizer adalah suatu perangkat

    instruksi/ langkah-langkah yang dibakukan untuk

    PEMERINTAH KABUPATEN SERANG

    DINAS KESEHATAN

    UPTD PUSKESMAS DTP PONTANG

     JL. Citaasa No 17 Tl. 0254 281081

  • 8/17/2019 Spo Tindakan

    34/243

    menatalaksana suatu tindakan atau terapi untuk pembersihan

    atau pemeliharaan system pernafasan dengan menggunakan

    alat nebulizer.

    2.Tujuan   - Sebagai acuan penerapan langkah – langkah untuk

    melakukan tindakan inhalasi nebulizer

    - Merelaksasikan jalan nafas

    - Mengencerkan dan mempermudah mobilisasi secret

    - Memberikan obat secara langsung pada saluran pernafasan

    untuk pengobatan penyakit seperti bronkospasme otot,

    produksi secret yang berlebihan dan batuk yang disertai

    sesak

    3.Kebijakan Keputusan Kepala Puskesmas DTP Pontang tentang Tindakan

    Klinis di Puskesmas

    4.ReferensiSPO Tindakan Kabupaten Serang tahun 2012

    5.Prosedur/

    Langkah -

    langkah

    1.DEFINISI

    Suatu tindakan atau terapi untuk pembersihan atau

    pemeliharaan system pernafasan dengan menggunakan alat

    nebulizer

    2.INPUT

    Petugas Kesehatan Terampil

    STANDAR

     PROSEDUR

    OPERASIONAL

     TINDAKAN INHALASI

    NEBULIZER UPTD PUSKESMAS

    PONTANGNo revisi : B

    No dokumen :

    Halaman : 2/3

    Prosedur/

    Langkah -

    langkah

    3. PROSES

    Peralatan:

  • 8/17/2019 Spo Tindakan

    35/243

    1.Set nebulizer

    2.Obatbronkodilator

    3.Stetoskop

    4.Bengkok 1 buah

    5.Bengkok 1 buah

    6.Tissue

    7.Spuit 5 cc

    8.Nacl o,9 %

     Tahap prainteraksi:

    1.Mengecek program terapi

    2.Mencucitangan

    3.Menyiapkan alat

     Tahap orientasi:

    1.Memberitahukan tujuan dan prosedur pelaksanaan

    kepada pasien

    2.Inform concent

    3.Mengatur pasien dalam posisi duduk atau semifowler

    4.Menempatkan meja atau troly di depan pasien yang

     berisi set nebulizer

    STANDAR

     PROSEDUR

    OPERASIONAL

     TINDAKAN INHALASI

    NEBULIZER UPTD PUSKESMAS

    PONTANGNo revisi : B

    No dokumen :

    Halaman : 3/3

  • 8/17/2019 Spo Tindakan

    36/243

  • 8/17/2019 Spo Tindakan

    37/243

    N

    o

     Yang dirubah Isi Perubahan Tgl. Mulai

    diberlakukan

    Standar Prosedur Operasional (SPO)

    Nomor :

    Revisi ke : B

    Berlaku tgl : 02 Januari 2016

  • 8/17/2019 Spo Tindakan

    38/243

     Tindakan Cuci Tangan Dengan Sabun

    Ditetapkan Kepala

    Puskesmas Pontang

    Hj. Sruwi Budiana, S.SiT. M.MKes

    NIP. 19670310 199003 2 009

    UPTD

    PUSKESMAS

    PONTANG

     TINDAKAN CUCI TANGAN

    DENGAN SABUN

    Ditetapkanoleh

    Kepala Puskesmas

    Pontang

    Hj. Sruwi Budiana,

    S.SiT. M.MKes

    NIP196703101990032009

    SPO

    No. Dokumen :

    No. Revisi : B

     Tanggal Terbit : 02 Jan 2016

    Halaman : 1/3

    PEMERINTAH KABUPATEN SERANGDINAS KESEHATAN

    UPTD PUSKESMAS DTP PONTANG

     JL. Citaasa No 17 Tl. 0254 281081

  • 8/17/2019 Spo Tindakan

    39/243

  • 8/17/2019 Spo Tindakan

    40/243

    Prosedur/

    Langkah -

    langkah

    Ø Melepaskan perhiasan yang melekat di tangan

    - ALAT

    Bak cuci tangan dengan keran mengalir / wastafel

     Tissue / lap tangan sekali pakai

     Tempat sampah non medis 1 buah / tempat lap

    tangan kotor

     Sabun cair antiseptik 1 botol

    Gambar Panduan cuci tangan

    B.Pelaksanaan

    - Membuka kran dengan menggunakan siku tangan

    - Membasahi Kedua tangan dengan posisi tangan

    diangkat 90◦ sehingga air membasahi ujung tangan

    sampai siku

    - Mengambil sabun cair dengan punggung tangan/siku

    lalu meratakan sabun pada kedua belah telapak

    tangan dan menggosok – gosokan telapak tangan

    secara memutarsebanyak minimal 6 x

    - Gosokan punggung tangan dan sela – sela jari tangan

    kanan dan tangan kiri secara bergantian minimal 6 x

    -Gosok kedua telapak tangan dan sela- sela jari

    tangan kanan dan kiri bergantian minimal 6 x

    - Jari – jari sisi dalam dari kedua tangan saling

    mengunci sambil digosokkan minimal 6 x

    - Gosok ibu jari kiri dengan genggaman tangan kanan

    secara berputar minimal 6 kali gerakan dan lakukan

     bergantian pada tangan sebelahnya

    STANDAR

     PROSEDUR

    OPERASIONAL

     TINDAKAN CUCI TANGAN

    DENGAN SABUN UPTD PUSKESMAS

    PONTANGNo revisi : B

    No dokumen :

    Halaman : 3/3

    Prosedur/-Gosok dengan memutar ujung jari – jari tangan

  • 8/17/2019 Spo Tindakan

    41/243

    Langkah -

    langkah

    kanan di telapak tangan kiri berlawanan arah dengan

     jarum jam minimal 6 kali gerakan dan dilakukan

    pada tangan sbelahnya

    -Membuka kran dengan menggunakan siku tangan

    - Membilas tangan dengan posisi tangan diangkat

    perlahan sehingga air mengalir dari ujung tangan ke

    siku

    - Menutup kran kembali dengan siku tangan

    - Mengeringkan tangan dengan tisu/lap tangan dari

    ujung jari ke siku dengan gerakan melingkar.

    Proses cuci tangan dilakukan selama 40-60 detik

    4.OUTPUT

     Tangan petugas menjadi bersih

    6.Diagram Alir-

    7.Ruang Lingkup

    8.Dokumen

     Terkait

    Rawat Jalan, UGD dan Rawat Inap

    9.Distribusi Status pasien rawat jalan, UGD dan rawat inap

    10. Nama

    Penyusun SPO

    1.dr. Indah Megawati Ramadani

    2.dr. H. Selamet

    3.Ratna Khaerunnisa

    11. Unit

    Pemeriksa SPO

    Seksi Yankesdas Bidang BUK Dinas Kesehatan Kabupaten

    Serang

    12. Rekaman historis perubahan

    N

    o

     Yang dirubah Isi Perubahan Tgl. Mulai

    diberlakukan

  • 8/17/2019 Spo Tindakan

    42/243

    Standar Prosedur Operasional (SPO)

     Tindakan Observasi Pasien Gawat

    Nomor :Revisi ke : B

    Berlaku tgl : 02 Januari 2016

  • 8/17/2019 Spo Tindakan

    43/243

    Ditetapkan Kepala

    Puskesmas Pontang

    Hj. Sruwi Budiana, S.SiT. M.MKes

    NIP. 19670310 199003 2 009

    UPTD

    PUSKESMAS

    PONTANG

     TINDAKAN OBSERVASI

    PASIEN GAWAT

    Ditetapkanoleh

    Kepala Puskesmas

    Pontang

    Hj. Sruwi Budiana,

    S.SiT. M.MKes

    NIP196703101990032009

    SPO

    No. Dokumen :

    No. Revisi : B

     Tanggal Terbit : 02 Jan 2016

    Halaman : 1/3

    1.Pengertian SPO Tindakan observasi pasien gawat adalah suatu perangkat

    instruksi/ langkah-langkah yang dibakukan untuk

    menatalaksana Memantau keadaan pasien gawat sebagai acuan

    pemantau / observasi gawat darurat terhadap reaksi

    PEMERINTAH KABUPATEN SERANG

    DINAS KESEHATAN

    UPTD PUSKESMAS DTP PONTANG

     JL. Citaasa No 17 Tl. 0254 281081

  • 8/17/2019 Spo Tindakan

    44/243

    penatalasanaan yang diberikan atau diperlukan agar selamat

     jiwanya

    2.Tujuan Sebagai acuan penerapan langkah – langkah untuk melakukan

    pemantau / observasi gawat darurat terhadap reaksi

    penatalasanaan yang diberikan atau diperlukan agar selamat

     jiwanya

    3.Kebijakan Keputusan Kepala Puskesmas DTP Pontang tentang Tindakan

    Klinis di Puskesmas

    4.ReferensiSPO Tindakan Dinas Kesehatan Kabupaten Serang tahun 2012

    5.Prosedur/

    Langkah -

    langkah

    1.DEFINISI

    Memantau keadaan pasien gawat sebagai acuan

    pemantau / observasi gawat darurat terhadap reaksi

    penatalasanaan yang diberikan atau diperlukan agar

    selamat jiwanya

    2.INPUT

    Petugas Kesehatan Terampil

    3.PROSES

    Persiapan alat dan bahan :

    Form observasi

    STANDAR

     PROSEDUR

    OPERASIONAL

     TINDAKAN OBSERVASI

    PASIEN GAWAT UPTD PUSKESMAS

    PONTANGNo revisi : B

    No dokumen :

    Halaman : 2/3

    Prosedur/2.Atk

  • 8/17/2019 Spo Tindakan

    45/243

    Langkah -

    langkah

    3.Diagnostic set: tensi meter, timer, stetoskop, pen light,

    thermometer, pulse oxcymetri , glas ukur (untuk

    mengukur cairan)

    Penatalaksanaan :

    1.Mengetahui catatan terakhir kondisi pasien dan

    mengerti tujuan observasi yang dilakukan( untuk

    stabilisasi pra rujukan / penatalaksanaan di di

    puskesmas

    2.Memantau kondisi pasien saat ini sesuai kebutuhan

    3.Mencatat dan melaporkan:a.Keadaan umum penderita

     b.Kesadaran penderita

    c.Kelancaran jalan nafas (airway)

    d.Kelancaran pemberian O2

    e.Tanda-tanda vital ( tensi, nadi,

    respirasi/pernafasan, suhu)

    4.Perkembangan penderita selama observasi di catat di

    kartustatus penderita untuk dokter (status ugd)

    danobservasi

    4.OUTPUT :

    Pasien gawat terobservasi dengan tepat dan

    tidakmemperpanjang waktu rujukan

    STANDAR

     PROSEDUR

    OPERASIONAL

     TINDAKAN OBSERVASI

    PASIEN GAWAT UPTD PUSKESMAS

    PONTANGNo revisi : B

    No dokumen :

    Halaman : 3/3

    6.Diagram Alir-

  • 8/17/2019 Spo Tindakan

    46/243

  • 8/17/2019 Spo Tindakan

    47/243

    Standar Prosedur Operasional (SPO)

     Tindakan Pemasangan ETT

    Ditetapkan Kepala

    Puskesmas Pontang

    Hj. Sruwi Budiana, S.SiT. M.MKes

    NIP. 19670310 199003 2 009

    UPTD

    PUSKESMAS

    PONTANG

     TINDAKAN PEMASANGAN

    ETT

    Ditetapkanoleh

    Kepala Puskesmas

    Pontang

    Hj. Sruwi Budiana,

    S.SiT. M.MKes

    NIP196703101990032009

    SPO

    No. Dokumen :

    No. Revisi : B

     Tanggal Terbit : 02 Jan 2016

    Halaman : 1/4

    PEMERINTAH KABUPATEN SERANG

    DINAS KESEHATAN

    UPTD PUSKESMAS DTP PONTANG

     JL. Citaasa No 17 Tl. 0254 281081

  • 8/17/2019 Spo Tindakan

    48/243

  • 8/17/2019 Spo Tindakan

    49/243

    Prosedur/

    Langkah -

    langkah

    5.Sarung tangan steril

    6.Spuit 10cc

    7.Orofaringeal tube(guedel)

     8. Stetoskop

    9.Bag value mask

    10. Suction kateter

    11. Plester

    12. Gunting

    13. Masker

    14. Handscoon

    15. Penerangan yang cukup

    16. Alat tulis

    3.PROSES :

    Langkah-langkah intubasi;

    1.Petugas menjelaskan prosedur tindakan kepada pasien2.Membuat informed consent

    3.Petugas cucitangan

    4.Petugas memakai handscoon dan masker

    5.Memposisikan pasien pada posisi terlentang

    dengankepalaekstensi

    6.Melakukan suction/pembebasan jalan nafas

    7.Melakukan intubasi :

    • Posisi petugas dibelakang kepala pasien,

    • Buka blade, pegangtangkailaryngoskop dengan

    tenang,pastikan lampu menyala

    STANDAR

     PROSEDUR

    OPERASIONAL

     TINDAKAN PEMASANGAN

    ETT UPTD PUSKESMAS

    PONTANGNo revisi : B

    No dokumen :

    Halaman : 3/4Prosedur/ • bukamulutpasien,tangan kanan mempertahankan

  • 8/17/2019 Spo Tindakan

    50/243

    Langkah -

    langkah

    posisi

    • kepala dan mulut pada pasien tidak sadar

    • masukan blade pelan-pelan menyusuri dasar lidah-

    ujungblade sudah sampai di pangkal lidah- geser

    lidah pelan-pelankearah kiri(dengan tangan kiri)

    • angkat tangkai laryngoskop kedepan sehingga

    menyangkutkeseluruh lidah kedepan sehingga

    rimaglotis terlihat

    • ambil pipa ETT sesuai ukuran yang sudah di

    tentukan sebelumnya masukkan dari sudut mulut

    kanan arahkan ujung ETT menyusur kerimaglotismasuk kecelah pita suara

    • dorong pelan sehinggaseluruh balon ETT di bawah

    pita suara

    • Angkat laryngoskop dengan tangan kiri,cabut stylet

    • Tiup balon ETT sesuai volumenya

    • Cek adakah suara keluar dari pipa ETT dengan

    Menghentak dada pasien dengan ambubag

    • Cek ulang dengan stetoskop dan dengarkan aliran

    udara yang masuk lewat ETT apakah sama antara

    paru kanan dan kiri serta kesimetrisan gerak paru

    STANDAR

     PROSEDUR

    OPERASIONAL

     TINDAKAN PEMASANGAN

    ETT UPTD PUSKESMAS

    PONTANGNo revisi : B

    No dokumen :

    Halaman : 4/4

    Prosedur/

    Langkah -

    langkah

    8. Fiksasi ETT dengan plester

    9. observasi dan amati apakah tujuan telah tercapai

  • 8/17/2019 Spo Tindakan

    51/243

    10.Mencucitangan setelah melakukan intubasi

    11.Mencatat kedalam status pasien

    4.OUTPUT

     Jalan nafas pasien bebas dan pernafasan mekanik

    dapat diberikan

    6.Diagram Alir-

    7.Ruang Lingkup

    8.Dokumen

     Terkait

    UGD, Rawat Inap

    9.Distribusi Status pasien UGD dan rawat inap

    10. Nama

    Penyusun SPO

    1.dr. Indah Megawati Ramadani

    2.dr. H. Selamet

    3.Ratna Khaerunnisa

    11. Unit

    Pemeriksa SPO

    Seksi Yankesdas Bidang BUK Dinas Kesehatan Kabupaten

    Serang

    12. Rekaman historis perubahan

    N

    o

     Yang dirubah Isi Perubahan Tgl. Mulai

    diberlakukan

    Nomor :

    Revisi ke : B

    Berlaku tgl : 02 Januari 2016

  • 8/17/2019 Spo Tindakan

    52/243

    Standar Prosedur Operasional (SPO)

     Tindakan Resusitasi Jantung Paru

    Ditetapkan Kepala

    Puskesmas Pontang

    Hj. Sruwi Budiana, S.SiT. M.MKes

    NIP. 19670310 199003 2 009

     TINDAKAN RESUSITASI Ditetapkanoleh

    PEMERINTAH KABUPATEN SERANG

    DINAS KESEHATAN

    UPTD PUSKESMAS DTP PONTANG

     JL. Citaasa No 17 Tl. 0254 281081

  • 8/17/2019 Spo Tindakan

    53/243

    UPTD

    PUSKESMAS

    PONTANG

     JANTUNG PARUKepala Puskesmas

    Pontang

    Hj. Sruwi Budiana,

    S.SiT. M.MKes

    NIP196703101990032009

    SPO

    No. Dokumen :

    No. Revisi : B

     Tanggal Terbit : 02 Jan 2016Halaman : 1/5

    1.Pengertian SPO Tindakan Resusitasi Jantung Paru adalah suatu perangkat

    instruksi/ langkah-langkah yang dibakukan untukmenatalaksana suatu tindakan untuk mengembalikan fungsi

    pernafasan dan jantung

    2.Tujuan Sebagai acuan penerapan langkah – langkah untuk melakukan

    pertahanan kehidupan dengan memperbaiki fungsi jantung

    untuk mengurangi disabilitas/komplikasi dan kecacatan

    3.Kebijakan Keputusan Kepala Puskesmas DTP Pontang tentang Tindakan

    Klinis di Puskesmas

    4.ReferensiSPO Tindakan Dinas Kesehatan Kabupaten Serang tahun 2012

    5.Prosedur/

    Langkah -

    langkah

    1.DEFINISI

    Suatu tindakan untuk mengembalikan fungsi pernafasan

    dan jantung pada pasien dengan henti nafas atau henti

     jantung guna kelangsungan hidup pasien

    2.INPUT

     Tenaga Kesehatan Terlatih

    3.PROSES

    Pasien :

  • 8/17/2019 Spo Tindakan

    54/243

    1 Keluarga diberi penjelasan tentang tindakan yang akan

    dilakukan(inform concent)

    2 Posisi pasien diatur terlentang di tempat datar dan alas

    keras

    STANDAR

     PROSEDUR

    OPERASIONAL

     TINDAKAN RESUSITASI

     JANTUNG PARU UPTD PUSKESMAS

    PONTANGNo revisi : B

    No dokumen :

    Halaman : 2/5

    Prosedur/Langkah -

    langkah

    3 Baju bagian atas pasien dibuka

    Petugas:

    1 Gunakan APD

    2 Mengecek kesadaran pasien dengan cara :

    Memanggil nama

    Menanyakan keadaannya

    Menggoyangkan bahu/mencubit dada pasien

    diatas sternum

    3 Bila tidak ada respon, petugas meminta tolong kepada

    petugas yang lain untuk membantu

    4 Buka jalan nafas menggunakan teknik head tilt chin

    lift (angkat kepala angkat dagu), untuk kecurigaan

    trauma leher lakukan jaw thrust(menarik rahang

    tanpa melakukan ekstensi kepala) dan bersihkan

     jalan nafas dari sumbatan

    5 Menilai pernafasan dengan cara:

    Melihat pergerakan dada/perut

    Mendengar suara keluar/masuk udara dari hidung

    Merasakan adanya udara dari mulut/hidung di

    pipi atau punggung tangan

  • 8/17/2019 Spo Tindakan

    55/243

    6 Jika pasien tidak bernafas, berikan nafas buatan

    dengan BVM yang telahdisambung keselang oksigen

    sebanyak 2x secara perlahan

    7 Cek pulsasi dengan meraba arteri carotis maksimal

    10 detik

    STANDAR

     PROSEDUR

    OPERASIONAL

     TINDAKAN RESUSITASI

     JANTUNG PARU UPTD PUSKESMAS

    PONTANGNo revisi : B

    No dokumen :

    Halaman : 3/5

    Prosedur/

    Langkah -

    langkah

    8 Jika dalam 10 detik penolong belum bisa meraba

    pulsasi,lakukan kompresi dada

     Tabel Ringkasan umum Bantuan hidup dasar

    (sumber: Buku Panduan Kursus Bantuan Hidup

     Jantung Dasar, PP PERKI-2011)

    KOMPONENREKOMENDASI

    DEWASA ANAK BAYI

    Pengenalan

    awal

     Tidak sadarkan diri

     Tidak ada nafas/ bernafas tidak normal

    (gasping)

     Tidak teraba nadi dalam 10 detik

    Urutan CAB CAB CAB

    Frekuensi

    kompresiMinimal 100x/menit

  • 8/17/2019 Spo Tindakan

    56/243

    Kedalaman

    kompresi

    Minimal 5

    cm (2

    inchi)

    Minimal 1/3

    diameter

    anterior

    posterior

    dinding dada

    (sekitar 5 cm)

    Minimal 1/3

    diameter

    anterior

    posterior

    dinding dada

    (sekitar 4 cm)

    STANDAR

     PROSEDUR

    OPERASIONAL

     TINDAKAN RESUSITASI

     JANTUNG PARU UPTD PUSKESMAS

    PONTANGNo revisi : B

    No dokumen :

    Halaman : 4/5

    Prosedur/

    Langkah -

    langkah

    Kedalaman

    kompresi

    Minimal 5

    cm(2

    inchi)

    Minimal1/3

    diameter

    anterior

    posterior

    dinding

    dada

    (sekitar 5

    cm)

    Minimal

    1/3diameter

    anterior

    posterior dinding

    dada

    (sekitar 4 cm)

    Recoil

    dinding

    dada

    Recoil sempurna dinding dada setelah

     setiap kompresi

    Untuk penolong terlatih, pergantian

    posisi kompresor setiap 2 menit

    Kompresi 30:2 (1atau 2

    penolong)

    30:2

    ( 1 penolong)

    15:2

    (2 penolong)

    30:2

    ( 1 penolong)

    15:2

    (2 penolong)

    9 Cek pulsasi arteri carotis setiap 5 siklus RJP (2 menit)

  • 8/17/2019 Spo Tindakan

    57/243

    10Lakukan RJP sampai :

     Timbul nafas spontan

    Dinyatakan meninggal

    Penolong tidak mampu/ sudah 30 menit tidak

    ada respon

    Keluarga pasien meminta berhenti

    Petugas Kelelahan

    STANDAR

     PROSEDUR

    OPERASIONAL

     TINDAKAN RESUSITASI JANTUNG PARU

    UPTD PUSKESMAS

    PONTANG

    No revisi : B

    No dokumen :

    Halaman : 5/5

    Prosedur/

    Langkah -

    langkah

    4 OUTPUT :

    Pasien mendapatkan penanganan life saving yang

    adekuat

    6.Diagram Alir -

    7.Ruang Lingkup

    8.Dokumen

     Terkait

    UGD, Rawat Inap

    9.Distribusi Status pasien UGD dan rawat inap

    10. Nama

    Penyusun SPO

    1.dr. Indah Megawati Ramadani

    2.dr. H. Selamet

    3.Ratna Khaerunnisa

    11. Unit

    Pemeriksa SPO

    Seksi Yankesdas Bidang BUK Dinas Kesehatan Kabupaten

    Serang

    12. Rekaman historis perubahan

  • 8/17/2019 Spo Tindakan

    58/243

    N

    o

     Yang dirubah Isi Perubahan Tgl. Mulai

    diberlakukan

    Standar Prosedur Operasional (SPO)

     Tindakan Memecahkan Bulae Luka Bakar

    Ditetapkan Kepala

    Puskesmas Pontang

    Hj. Sruwi Budiana, S.SiT. M.MKes

    NIP. 19670310 199003 2 009

    Nomor :

    Revisi ke : B

    Berlaku tgl : 02 Januari 2016

  • 8/17/2019 Spo Tindakan

    59/243

    UPTD

    PUSKESMAS

    PONTANG

     TINDAKAN MEMECAHKAN

    BULAE LUKA BAKAR

    Ditetapkanoleh

    Kepala Puskesmas

    Pontang

    Hj. Sruwi Budiana,

    S.SiT. M.MKes

    NIP196703101990032009

    SPO

    No. Dokumen :

    No. Revisi : B

     Tanggal Terbit : 02 Jan 2016

    Halaman : 1/2

    1.Pengertian SPO Tindakan memecahkan bulae luka bakar adalah suatu

    perangkat instruksi/ langkah-langkah yang dibakukan untuk

    menatalaksana pengeluaran cairan dari dalam bulae

    2.Tujuan Sebagai acuan penerapan langkah – langkah untuk melakukan

    pengeluaran cairan dari dalam bulae

    3.Kebijakan Keputusan Kepala Puskesmas DTP Pontang tentang Tindakan

    di Puskesmas

    4.ReferensiSPO Tindakan Dinas Kesehatan Kabupaten Serang tahun 2012

    5.Prosedur/

    Langkah -

    langkah

    1.DEFINISI

    Mengeluarkan cairan dari dalam bulae

    2.INPUT

    PEMERINTAH KABUPATEN SERANG

    DINAS KESEHATAN

    UPTD PUSKESMAS DTP PONTANG

     JL. Citaasa No 17 Tl. 0254 281081

  • 8/17/2019 Spo Tindakan

    60/243

    Petugas kesehatan terampil dan terlatih

    3.PROSES

     Alat dan bahan :

    1.Gunting jaringan

    2.Pinset chirurgis

    3.Bengkok

    4.Spuit

    5.Handscoon

    6.Kassa

    7.NaCL

    STANDAR

     PROSEDUR

    OPERASIONAL

     TINDAKAN

    MEMECAHKAN BULAE

    LUKA BAKAR

    UPTD PUSKESMAS

    PONTANG

    No revisi : B

    No dokumen :

    Halaman : 2/2

    Prosedur/

    Langkah -

    langkah

    1.Memberitahukan pasaien atau keluarga pasien,

    inform concent

    2.Petugas mencuci tangan dan memakai handscoon

    3.Desinfeksi

    4.Bullae dipecahkan:

    -Untuk bullae pada luka bakar baru,dipecahkan

    dengan cara bullae diaspirasi atau disedot dengan

    menggunakan spuit, dibersihkan denga larutan Nacl,

    dan ditututup dengan kassa kering, perawatan ulang

    dapat dilakukan 2 s/d 3

    4.OUTPUT

    Perawatan Bullae sesuai standard

  • 8/17/2019 Spo Tindakan

    61/243

    6.Diagram Alir-

    7.Ruang Lingkup

    8.Dokumen

     Terkait

    Rawat Jalan, UGD, Rawat Inap

    9.Distribusi Status pasien rawat jalan, UGD dan rawat inap, buku

    register BP

    10. Nama

    Penyusun SPO

    1.dr. Indah Megawati Ramadani

    2.dr. H. Selamet

    3.Ratna Khaerunnisa

    11. Unit

    Pemeriksa SPO

    Seksi Yankesdas Bidang BUK Dinas Kesehatan Kabupaten

    Serang

    12. Rekaman historis perubahan

    N

    o

     Yang dirubah Isi Perubahan Tgl. Mulai

    diberlakukan

  • 8/17/2019 Spo Tindakan

    62/243

    Standar Prosedur Operasional (SPO)

     Tindakan Pemasangan Kateter Pada Wanita

    Ditetapkan Kepala

    Puskesmas Pontang

    Hj. Sruwi Budiana, S.SiT. M.MKes

    NIP. 19670310 199003 2 009

    Nomor :

    Revisi ke : B

    Berlaku tgl : 02 Januari 2016

  • 8/17/2019 Spo Tindakan

    63/243

    UPTD

    PUSKESMAS

    PONTANG

     TINDAKAN PEMASANGAN

    KATETER PADA WANITA

    Ditetapkanoleh

    Kepala Puskesmas

    Pontang

    Hj. Sruwi Budiana,

    S.SiT. M.MKes

    NIP196703101990032009

    SPO

    No. Dokumen :

    No. Revisi : B

     Tanggal Terbit : 02 Jan 2016

    Halaman : 1/4

    1.Pengertian SPO Tindakan pemasangan kateter pada wanita adalah suatu

    perangkat instruksi/ langkah-langkah yang dibakukan untuk

    menatalaksana memasukan selang folley kateter melalui uretra

    dan kedalam kandung kemih pada wanita

    2.Tujuan 1.Sebagai acuan penerapan langkah – langkah untuk

    melakukan tindakan mengosongkan kandung kemih

    2.Mendapatkan urin steril untuk pemeriksaan laboraturium

    3.Penghitungan output harian pasien

    3.Kebijakan Keputusan Kepala Puskesmas DTP Pontang tentang Tindakan

    Klinis di Puskesmas

    4.ReferensiSPO Tindakan Dinas Kesehatan Kabupaten Serang tahun 2012

    5.Prosedur/

    Langkah -

    1.DEFINISI

    Memasukan selang folley kateter melalui uretra dan

    PEMERINTAH KABUPATEN SERANG

    DINAS KESEHATAN

    UPTD PUSKESMAS DTP PONTANG

     JL. Citaasa No 17 Tl. 0254 281081

  • 8/17/2019 Spo Tindakan

    64/243

    langkah kedalam kandung kemih pada wanita

    2.INPUT

    Petugas kesehatan terampil

    3.PROSES

    Persiapan alat dan bahan:

    1.Bak instrumen steril

    2.Pinset anatomis

    STANDAR

     PROSEDUR

    OPERASIONAL

     TINDAKAN PEMASANGAN

    KATETER PADA WANITA UPTD PUSKESMAS

    PONTANGNo revisi : B

    No dokumen :

    Halaman : 2/4

    Prosedur/

    Langkah -

    langkah

    3.duk

    4.kassa

    5.kateter sesuai ukuran

    6.sarung tangan steril

    7.spuit 10 / 20 cc

    8.Cairan DTT

    9.Aquabidest

    10.Xylocain jelly kateter11.Urine bag

    12.NaCl

    13.Plester dan gunting

    14.Selimut mandi

    15.Perlak dan pengalas

    16.Bengkok

    17.Pispot

    18.Alat tulis

    Penatalaksanaan:

  • 8/17/2019 Spo Tindakan

    65/243

    1.Memberitahu atau menjelaskan tindakan pada

    pasien/keluarga (inform concent)

    2.Memasang skerem

    3.Mengatur posisi pasien dalam posisi dorsalrecumbent dan melepaskan pakaian bawah pasien

    4.Memasang perlak dan pengalas

    5.Memasang pispot dibawah bokong pasien

    STANDAR

     PROSEDUR

    OPERASIONAL

     TINDAKAN PEMASANGAN

    KATETER PADA WANITA UPTD PUSKESMAS

    PONTANGNo revisi : BNo dokumen :

    Halaman : 3/4

    Prosedur/

    Langkah -

    langkah

    6.Cuci tangan dan memakai sarung tangan

    7.Mencuci area perineal dengan larutan desinfektan

    8.Oleskan ujung selang dengan xylocain jelly, kedua

    kaki ditekuk kemudian buka labia minora dengan

    tangan kiri, tangan kanan memasukan ujung

    kateter perlahan ke uretra kurang lebih 5cm - 7,5

    cm atau sampai urin keluar

    9.Bila urin keluar, pangkal kateter di hubungkan

    dengan urin bag

    10.Masukan aquabidest dengan spuit kurang lebih 25-

    30cc (sesuai dengan ukuran folley kateter) sebagaipenahan , kemudian tarik kateter perlahan-lahan

    11.Fiksasi selang kateter pada paha bagian dalam

    12.Gantung urin bag dan ikat dengan kasa di rangka

    tempat tidur

    13.Rapihkan alat-alat dan observasi respon pasien

    14.Cuci tangan

    15.Dokumentasikan waktu pelaksanaan

    tindakan,karakteristik urin yang keluar dan respon

  • 8/17/2019 Spo Tindakan

    66/243

    pasien

    4.OUTPUT

    1.Urine keluar lancar

    2.Pasien merasa nyaman

    STANDAR

     PROSEDUROPERASIONAL

     TINDAKAN PEMASANGAN

    KATETER PADA WANITA UPTD PUSKESMAS

    PONTANGNo revisi : BNo dokumen :

    Halaman : 4/4

    6.Diagram Alir-

    7.Ruang Lingkup

    8.Dokumen

     Terkait

    UGD, Rawat Inap

    9.Distribusi Status pasien UGD dan rawat inap

    10. Nama

    Penyusun SPO

    1.dr. Indah Megawati Ramadani

    2.dr. H. Selamet

    3.Ratna Khaerunnisa

    11. Unit

    Pemeriksa SPO

    Seksi Yankesdas Bidang BUK Dinas Kesehatan Kabupaten

    Serang

    12. Rekaman historis perubahan

    N

    o

     Yang dirubah Isi Perubahan Tgl. Mulai

    diberlakukan

  • 8/17/2019 Spo Tindakan

    67/243

    Standar Prosedur Operasional (SPO)

     Tindakan Pemberian Obat Melalui Intramuskular

    Ditetapkan Kepala

    Puskesmas Pontang

    Hj. Sruwi Budiana, S.SiT. M.MKes

    NIP. 19670310 199003 2 009

    PEMERINTAH KABUPATEN SERANG

    DINAS KESEHATAN

    UPTD PUSKESMAS DTP PONTANG

     JL. Citaasa No 17 Tl. 0254 281081

    Nomor :

    Revisi ke : B

    Berlaku tgl : 02 Januari 2016

  • 8/17/2019 Spo Tindakan

    68/243

    UPTD

    PUSKESMAS

    PONTANG

     TINDAKAN PEMBERIAN OBAT

    MELALUI INTRAMUSKULAR

    Ditetapkanoleh

    Kepala Puskesmas

    Pontang

    Hj. Sruwi Budiana,

    S.SiT. M.MKes

    NIP196703101990032009

    SPO

    No. Dokumen :

    No. Revisi : B

     Tanggal Terbit : 02 Jan 2016

    Halaman : 1/3

    1.Pengertian SPO Tindakan pemberian obat melalui intramuskular adalah

    suatu perangkat instruksi/ langkah-langkah yang dibakukan

    untuk menatalaksana pemberian obat suntikan ke dalam otot

    2.TujuanSebagai acuan penerapan langkah – langkah untuk

    melakukan tindakan suntik kedalam otot

    3.KebijakanKeputusan Kepala Puskesmas DTP Pontang tentang Tindakan

    Klinis di Puskesmas

    4.ReferensiSPO Tindakan Dinas Kesehatan Kabupaten Serang tahun 2012

    5.Prosedur/

    Langkah -

    langkah

    1.DEFINISI

    Injeksi intra muskuler adalah suntikan ke dalam otot

    2.INPUT

  • 8/17/2019 Spo Tindakan

    69/243

    Petugas Kesehatan Terampil

    3.PROSES

    Persiapan alat:

    1.Disp. Spuit

    2.Kapas DTT

    3.Bengkok

    4.Aquabidest steril

    5.Tempat sampah / bengkok

    6.Obat yang dibutuhkan

    STANDAR

     PROSEDUR

    OPERASIONAL

     TINDAKAN PEMBERIAN

    OBAT MELALUI

    INTRAMUSKULAR

    UPTD PUSKESMAS

    PONTANGNo revisi : B

    No dokumen :

    Halaman : 2/3

    Prosedur/

    Langkah -

    langkah

    7.Bak instrument

    8.Kassa

    9.Handscoon

    10. ATK

    Penatalaksanaan:

    1.Inform concent

    2.Baca daftar obat, larutkan obat yang dibutuhkan, isi

    spuit sesuai dengan kebutuhan

    3.Baca sekali lagi sebelum menyuntikan pada pasien

    4.Cocokan nama obat,dosis dan nama pasien5.Cuci tangan dan pakai handscoon

  • 8/17/2019 Spo Tindakan

    70/243

  • 8/17/2019 Spo Tindakan

    71/243

    Penyusun SPO 2.dr. H. Selamet

    3.Ratna Khaerunnisa

    11. Unit

    Pemeriksa SPO

    Seksi Yankesdas Bidang BUK Dinas Kesehatan Kabupaten

    Serang

    12. Rekaman historis perubahan

    N

    o

     Yang dirubah Isi Perubahan Tgl. Mulai

    diberlakukan

    Standar Prosedur Operasional (SPO)

     Tindakan Perawatan Luka

    Nomor :Revisi ke : B

    Berlaku tgl : 02 Januari 2016

  • 8/17/2019 Spo Tindakan

    72/243

    Ditetapkan Kepala

    Puskesmas Pontang

    Hj. Sruwi Budiana, SST. MKES

    NIP. 19670310 199003 2 009

    UPTD

    PUSKESMAS

    PONTANG

     TINDAKAN PERAWATAN LUKADitetapkanoleh

    Kepala Puskesmas

    Pontang

    Hj. Sruwi Budiana,

    S.SiT. M.MKes

    NIP196703101990032009

    SPO

    No. Dokumen :

    No. Revisi : B

     Tanggal Terbit : 02 Jan 2016

    Halaman : 1/4

    1.Pengertian SPO Tindakan perawatan luka adalah suatu perangkat

    instruksi/ langkah-langkah yang dibakukan untuk mengenal,

    memahami, mendiagnosa dan menatalaksana pembersihaan

    PEMERINTAH KABUPATEN SERANG

    DINAS KESEHATAN

    UPTD PUSKESMAS DTP PONTANG

     JL. Citaasa No 17 Tl. 0254 281081

  • 8/17/2019 Spo Tindakan

    73/243

    luka, mengobati luka, dan menutup kembali luka dengan

    tehnik steril.

    2.Tujuan Sebagai acuan penerapan langkah – langkah untuk melakukan

    membersihkan luka

    Mencegah masuknya kuman dan kotoran kedalam luka

    Memberikan pengobatan pada luka

    Memberikan rasa aman dan nyaman pada pasien

    Mengevaluasi tingkat kesembuhan luka

    3.KebijakanKeputusan Kepala Puskesmas DTP Pontang tentang Tindakan

    Klinis di Puskesmas

    4.Referensi SPO Tindakan Dinas Kesehatan Kabupaten Serang tahun 2012

    5.Prosedur/

    Langkah -

    langkah

    1.DEFINISI

    Membersihkan luka, mengobati luka, dan menutup kembali

    luka dengan tehnik steril

    2.INPUT

    Petugas Kesehatan Terampil

    3.PROSES

    Persiapan alat :

    - Seperangkat set perawatan luka steril

    STANDAR

     PROSEDUR

    OPERASIONAL

     TINDAKAN PERAWATAN

    LUKA UPTD PUSKESMAS

    PONTANGNo revisi : B

    No dokumen :

    Halaman : 2/4

    Prosedur/

    Langkah -

    langkah

    • Sarung tangan steril

    • Pinset 3 ( 2 anatomis,1 cirurgis)

    • Gunting (menyesuaikan kondisi luka)

    • Balutan kasa dan kasa steril

    •Kom untuk larutan antiseptik/ Larutan pembersih

    • Salep antiseptik (bila diperlukan)NaCL

  • 8/17/2019 Spo Tindakan

    74/243

  • 8/17/2019 Spo Tindakan

    75/243

    - Bersihkan dari area kurang terkontaminasi ke area

    terkontaminasi

    - Gunakan kasa baru untuk mengeringkan luka

    -

    Berikan salep antiseptik Bila diresepkan- Pasang kasa steril kering pada luka

    - Gunakan plester diatas balutan, fiksasi dengan ikatan

    atau balutan

    - Lepaskan sarung tangan dan buang ke tempatnya

    - Bantu klien pada posisi yang nyaman

    - Mencuci tangan

    - Mencatat tanggal dan jam perawatan luka

    - Mencatat kondisi luka

    4.OUTPUT

    Memberikan rasa aman dan nyaman pada pasien

    STANDAR

     PROSEDUR

    OPERASIONAL

     TINDAKAN PERAWATAN

    LUKA UPTD PUSKESMAS

    PONTANGNo revisi : B

    No dokumen :

    Halaman : 4/4

    6.Diagram Alir-

    7.Ruang Lingkup

    8.Dokumen

     Terkait

    UGD, Rawat Inap

    9.Distribusi Status pasien UGD dan rawat inap

    10. Nama

    Penyusun SPO

    1.dr. Indah Megawati Ramadani

    2.dr. H. Selamet

    3.Ratna Khaerunnisa

    11. Unit

    Pemeriksa SPO

    Seksi Yankesdas Bidang BUK Dinas Kesehatan Kabupaten

    Serang

    12. Rekaman historis perubahan

  • 8/17/2019 Spo Tindakan

    76/243

    N

    o

     Yang dirubah Isi Perubahan Tgl. Mulai

    diberlakukan

    Standar Prosedur Operasional (SPO)

     Tindakan Pemasangan Neck Colar

    Ditetapkan Kepala

    Puskesmas Pontang

    Nomor :

    Revisi ke : B

    Berlaku tgl : 02 Januari 2016

  • 8/17/2019 Spo Tindakan

    77/243

    Hj. Sruwi Budiana, S.SiT. M.MKes

    NIP. 19670310 199003 2 009

    UPTD

    PUSKESMAS

    PONTANG

     TINDAKAN PEMASANGAN

    NECK COLAR

    Ditetapkanoleh

    Kepala Puskesmas

    Pontang

    Hj. Sruwi Budiana,

    S.SiT. M.MKes

    NIP196703101990032009

    SPO

    No. Dokumen :

    No. Revisi : B Tanggal Terbit : 02 Jan 2016

    Halaman : 1/3

    1.Pengertian SPO Tindakan pemasangan neck colar adalah suatu perangkat

    instruksi/ langkah-langkah yang dibakukan untuk

    menatalaksana pemasangan alat neck collar untuk

    immobilisasi leher

    2.Tujuan   - Sebagai acuan penerapan langkah – langkah untuk

    melakukan pencegahan pergerakan tulang cervical

    - Mencegah bertambahnya kerusakan tulang cervical dan

    spinal cord

    - Mengurangi rasa sakit

    -

    Mencegah terjadinya rupture nervus cervicalis karenatertusuk tulang atau terjepit

    PEMERINTAH KABUPATEN SERANG

    DINAS KESEHATAN

    UPTD PUSKESMAS DTP PONTANG

     JL. Citaasa No 17 Tl. 0254 281081

  • 8/17/2019 Spo Tindakan

    78/243

    3.Kebijakan Keputusan Kepala Puskesmas DTP Pontang tentang Tindakan

    Klinis di Puskesmas

    4.ReferensiSPO Tindakan Dinas Kesehatan Kabupaten Serang tahun 2012

    5.Prosedur/

    Langkah -

    langkah

    1.DEFINISI

    Memasang alat neck collar untuk immobilisasi leher

    2.INPUT

     Tenaga Kesehatan Terampil

    3.PROSES

    Persiapan alat:

    STANDAR

     PROSEDUR

    OPERASIONAL

     TINDAKAN PEMASANGAN

    NECK COLAR UPTD PUSKESMAS

    PONTANGNo revisi : B

    No dokumen :Halaman : 2/3

    Prosedur/

    Langkah -

    langkah

    1.neck collar sesuai ukuran

    2.Handschoen, masker

    Penatalaksanaan :

    1.Petugas menjelaskan tentang prosedur yang akan

    dilakukan dan inform consent

    2.Petugas cuci tangan ,lalu menggunakan

    masker,handscoon

    3.Mengatur posisi pasien,pada posisi terlentang dengan

    posisi leher segaris/ekstensi kepala.Pastikan

    pemeriksa pada region capitis dan coli telah selesai

  • 8/17/2019 Spo Tindakan

    79/243

    4.Petugas pertama memegang kepala dengan cara satu

    tangan memegang bagian kanan kepala mulai

    dari mandibula ke arah temporal,demikian juga

     bagian sebelah kiri dengan tangan yang lain dan cara

     yang sama,jaga posisi ekstensi kepala/jalan nafas

    5.Petugas lainnya memasukkan neck collar secara

    perlahan ke bagian belakang leher dengan sedikit

    melewati leher

    6.Petugas pertama mempertahankan posisi kepala

    7.Letakkan bagian neck collar yang berlekuk tepat pada

    dagu

    8.Periksa jalan nafas dan sirkulasi darah tidak

    terganggu(Pemasangan jangan terlalu kuat atau

    terlalu longgar)

    9.Rekatkan 2 sisi neck collar satu sama lain

    STANDAR

     PROSEDUR

    OPERASIONAL

     TINDAKAN PEMASANGAN

    NECK COLAR UPTD PUSKESMAS

    PONTANGNo revisi : B

    No dokumen :

    Halaman : 3/3

    Prosedur/

    Langkah -

    langkah

    10.Cuci tangan setelah melakukan tindakan

    11.Catat seluruh tindakan yang dilakukan dan respon

    pasien

    4.OUTPUT:

    Pasien suspek fraktur colli terfixasi dengan baik dan

     benar

  • 8/17/2019 Spo Tindakan

    80/243

    6.Diagram Alir-

    7.Ruang Lingkup

    8.Dokumen

     Terkait

    UGD, Rawat Inap

    9.Distribusi Status pasien UGD dan rawat inap

    10. Nama

    Penyusun SPO

    1.dr. Indah Megawati Ramadani

    2.dr. H. Selamet

    3.Ratna Khaerunnisa

    11. Unit

    Pemeriksa SPO

    Seksi Yankesdas Bidang BUK Dinas Kesehatan Kabupaten

    Serang

    12. Rekaman historis perubahan

    N

    o

     Yang dirubah Isi Perubahan Tgl. Mulai

    diberlakukan

    Standar Prosedur Operasional (SPO)

     Tindakan Membersihkan Lendir Dengan Suction

    Nomor :

    Revisi ke : B

    Berlaku tgl : 02 Januari 2016

  • 8/17/2019 Spo Tindakan

    81/243

    Ditetapkan Kepala

    Puskesmas Pontang

    Hj. Sruwi Budiana, S.SiT. M.MKes

    NIP. 19670310 199003 2 009

    UPTD

    PUSKESMAS

    PONTANG

     TINDAKAN MEMBERSIHKAN

    LENDIR DENGAN SUCTION

    Ditetapkanoleh

    Kepala Puskesmas

    Pontang

    Hj. Sruwi Budiana,

    S.SiT. M.MKes

    NIP196703101990032009

    SPO

    No. Dokumen :

    No. Revisi : B

     Tanggal Terbit : 02 Jan 2016Halaman : 1/3

    1.Pengertian SPO Tindakan membersihkan lendir dengan suction adalah

    suatu perangkat instruksi/ langkah-langkah yang dibakukan

    untuk menatalaksana membersihkan jalan nafas dengan

    PEMERINTAH KABUPATEN SERANG

    DINAS KESEHATAN

    UPTD PUSKESMAS DTP PONTANG

     JL. Citaasa No 17 Tl. 0254 281081

  • 8/17/2019 Spo Tindakan

    82/243

    menghisap lender melalui hidung atau mulut dengan

    menggunakan alat / mesin

    2.Tujuan Sebagai acuan penerapan langkah – langkah untuk melakukan

    agar jalan nafas terbebas dari hambatan

    3.Kebijakan Keputusan Kepala Puskesmas DTP Pontang tentang

     TindakanKlinis di Puskesmas

    4.ReferensiSPO Tindakan Dinas Kesehatan Kabupaten Serang tahun 2012

    5.Prosedur/

    Langkah -

    langkah

    1.DEFINISI

     Tindakan membersihkan jalan nafas dengan menghisap

    lender melalui hidung atau mulut dengan menggunakan alat

    / mesin

    2.INPUT

     Tenaga Kesehatan Terampil

    3.PROSES

    Persiapan alat:

    Peralatan penghisap lender meliputi:

    1.Mesin penghisap lendir

    2.Selang penghisap lender sesuai kebutuhan

    3.Air matang untuk pembilas dalam tempatnya (kom)

    STANDAR

     PROSEDUR

    OPERASIONAL

     TINDAKAN

    MEMBERSIHKAN LENDIR

    DENGAN SUCTION

    UPTD PUSKESMAS

    PONTANG

    No revisi : B

    No dokumen :

    Halaman : 2/3

    Prosedur/ 4.Cairan desinfektan dalam tempatnya untuk

  • 8/17/2019 Spo Tindakan

    83/243

    Langkah -

    langkah

    merendam selang

    5.Pinset anatomi untuk memegang selang

    6.Sarung tangan / handscoon

    7.Bak instrument

    8.Kassa

    9.Bengkok

    Penatalaksanaan :

    1.Jelaskan pada pasien/ keluarga + inform concent

    2.Pastikan alat bekerja dengan baik dan nyala

    3.Pastikan alat bersih

    4.Alat didekatkan pada pasien dan perawat cuci tangan

    + handscoon

    5.Pasien di siapkan sesuai dengan kondisi

    6.Selang penghisap dipasang pada mesin penghisap

    lendir

    7.Sebelum menghisap lendir pada pasien, cobakan

    lebih dahulu untuk air bersih yang tersedia

    8.Hisap lendir pasien sampai selesai dengan cara

    masukkan selang ke mulut pasien sambil melipat

    pangkal selang/ menutup katup selang, lepaskan

    lipatan/katup selang sambil menarik selang secara

    perlahan sehingga lendir/cairan di dalam rongga

    STANDAR

     TINDAKAN

    MEMBERSIHKAN LENDIR

    UPTD PUSKESMAS

    PONTANG

  • 8/17/2019 Spo Tindakan

    84/243

     PROSEDUR

    OPERASIONAL DENGAN SUCTION

    No revisi : BNo dokumen :

    Halaman : 3/3

    Prosedur/

    Langkah -

    langkah

    9.mulut terhisap, mesin di matikan.

    10. Bersihkan mulut pasien dengan kasa

    11.Membersihkan selang dengan air dalam kom

    12.Selang di rendam dalam cairan desinfektan yang

    tersedia

    13.Perawat cuci tangan

    4.OUTPUT :

     Jalan nafas tidak terhambat oleh secret

    6.Diagram Alir-

    7.Ruang Lingkup

    8.Dokumen

     Terkait

    UGD, Rawat Inap

    9.Distribusi Status pasien UGD dan rawat inap

    10. Nama

    Penyusun SPO

    1.dr. Indah Megawati Ramadani

    2.dr. H. Selamet

    3.Ratna Khaerunnisa

    11. Unit

    Pemeriksa SPO

    Seksi Yankesdas Bidang BUK Dinas Kesehatan Kabupaten

    Serang

  • 8/17/2019 Spo Tindakan

    85/243

    12. Rekaman historis perubahan

    N

    o

     Yang dirubah Isi Perubahan Tgl. Mulai

    diberlakukan

    Nomor :

    Revisi ke : B

    Berlaku tgl : 02 Januari 2016

  • 8/17/2019 Spo Tindakan

    86/243

    Standar Prosedur Operasional (SPO)

     Tindakan Jahit Luka

    Ditetapkan Kepala

    Puskesmas Pontang

    Hj. Sruwi Budiana, SST. MKES

    NIP. 19670310 199003 2 009

     TINDAKAN JAHIT LUKADitetapkanoleh

    Kepala PuskesmasNo. Dokumen :

    PEMERINTAH KABUPATEN SERANG

    DINAS KESEHATAN

    UPTD PUSKESMAS DTP PONTANG

     JL. Citaasa No 17 Tl. 0254 281081

  • 8/17/2019 Spo Tindakan

    87/243

    UPTD

    SPO

    Pontang

    Hj. Sruwi Budiana,

    S.SiT. M.MKes

    NIP196703101990032009

    No. Revisi : B

     Tanggal Terbit : 02 Jan 2016

    Halaman : 1/4

    1.Pengertian SPO Tindakan jahit luka adalah suatu perangkat instruksi/

    langkah-langkah yang dibakukan untuk menatalaksana Upaya

    untuk menyatukan jaringan lunak yang mengalami rupturemaupun diskontinuitas baik yang sengaja maupun yang tidak

    sengaja

    2.Tujuan   - Sebagai acuan penerapan langkah – langkah untuk

    melakukanpercepatan penyembuhan luka

    - Menyambung jaringan lunak yang mengalami diskontinuitas

    - Mengurangi atau menekan perdarahan

    - Menghindari infeksi lanjutan

    3.Kebijakan Keputusan Kepala Puskesmas DTP Pontang tentang

     TindakanKlinis di Puskesmas

    4.ReferensiSPO Tindakan Dinas Kesehatan Kabupaten Serang tahun 2012

    5.Prosedur/

    Langkah -

    langkah

    1.DEFINISI

    Upaya untuk menyatukan jaringan lunak yang mengalami

    rupture maupun diskontinuitas baik yang sengaja maupun

     yang tidak sengaja

    2.INPUT

     Tenaga Kesehatan Terampil

    3.PROSES

    Persiapan peralatan dan bahan:

  • 8/17/2019 Spo Tindakan

    88/243

    1.Handscoon

    2.Duk steril

    3.Kasa steril

    STANDAR

     PROSEDUR

    OPERASIONAL

     TINDAKAN JAHIT LUKAUPTD PUSKESMAS

    PONTANGNo revisi : B

    No dokumen :

    Halaman : 2/4

    Prosedur/

    Langkah -langkah

    4.Lidokain 2%

    5.Spuit 3cc

    6.Betadine solution 10%7.Alcohol 70%

    8.Benang silk untuk kulit

    9.Benang catgut untuk pembuluh darah

    10. Bak instrument berisi :

    - Pinset chirugis

    - Pinset anatomis

    - Mosquito (klem arteri kecil)

    -

    Naldvoulder / needle holder- Jarum kulit + otot

    - gunting

    11. Cairan NaCL 0,9%

    12. Cairan H2O2 3%

    13. Plester

    Penatalaksanaan :

    1.Tenaga medis /paramedis memberitahukan pada

    pasien/keluarga pasien tentang tindakan yang akan

    dilakukan (inform concent)

    2.Menyiapkan alat dan mendekatkan alat ke dekat

    pasien

    3.Pasang alas di bawah anggota tubuh yang akan

    dilakukan tindakan

    4.Mencuci tangan dengan sabun dengan air

    mengalirkemudian memakai handscoon

  • 8/17/2019 Spo Tindakan

    89/243

    5.Bersihkan luka dengan Kassa NaCl 0,9 %

    STANDAR

     PROSEDUR

    OPERASIONAL

     TINDAKAN JAHIT LUKA

    UPTD PUSKESMAS

    PONTANGNo revisi : B

    No dokumen :

    Halaman : 3/4

    Prosedur/

    Langkah -

    langkah

    6.Injeksi lidokain sekitar pinggir luka

    7.Bila luka kotor, dibersihkan ulang dengan NaCL 0,9%

    dengan arah memutar dari dalam keluar, bersihkan

    dengan betadhine kemudian bersihkan dengan H2O2

    lalu bersihkan dengan NaCl 0,9%.

    8.Pasang duk steril

    9.Dep luka dengan kasa steril, kemudian bila ada

    pembulu darah yang terpotong diklem, di ikat dengan

     benang cutgut

    10.Pegang bibir luka dengan pinset chirugis, kalo ada

    kotoran dengan pinset anatomis11.Pasang jarum kulit dan benang kulit di Naldvoulder,

    lalu jahit bibir luka dengan rapih (interrupted)

    12.Setelah luka dijahit, desinfeksi pada daerah luka dan

     bersihkan dengan kasa steril

    13.Oles luka dengan betadin kemudian tutup luka

    dengan kassa steril dan difiksasi dengan plesteR

    14.Peralatan di rapihkan dan kemudian direndam dalam

    larutan chlorin 0,5%

    15.Cuci tangan dengan sabun

    16.Mencatat kegiatan dalam lembar catatan keperawatan

  • 8/17/2019 Spo Tindakan

    90/243

    STANDAR

     PROSEDUR

    OPERASIONAL

     TINDAKAN JAHIT LUKAUPTD PUSKESMAS

    PONTANGNo revisi :No dokumen :

    Halaman : 4/4

    6.Diagram Alir-

    7.Ruang Lingkup

    8.Dokumen

     Terkait

    UGD

    9.Distribusi Status UGD

    10. Nama

    Penyusun SPO

    1.dr. Indah Megawati Ramadani

    2.dr. H. Selamet

    3.Ratna Khaerunnisa

    11. Unit

    Pemeriksa SPO

    Seksi Yankesdas Bidang BUK Dinas Kesehatan Kabupaten

    Serang

    12. Rekaman historis perubahan

    N

    o

     Yang dirubah Isi Perubahan Tgl. Mulai

    diberlakukan

    Nomor :

    Revisi ke : B

    Berlaku tgl : 02 Januari 2016

  • 8/17/2019 Spo Tindakan

    91/243

    Standar Prosedur Operasional (SPO)

     Tindakan Gigitan Ular

    Ditetapkan Kepala

    Puskesmas Pontang

    Hj. Sruwi Budiana, S.SiT. M.MKES

    NIP. 19670310 199003 2 009

     TINDAKAN GIGITAN ULAR Ditetapkanoleh

    Kepala PuskesmasNo. Dokumen :

    PEMERINTAH KABUPATEN SERANG

    DINAS KESEHATAN

    UPTD PUSKESMAS DTP PONTANG

     JL. Citaasa No 17 Tl. 0254 281081

  • 8/17/2019 Spo Tindakan

    92/243

    UPTD

    SPO

    Pontang

    Hj. Sruwi Budiana,

    S.SiT. M.MKes

    NIP196703101990032009

    No. Revisi : B

     Tanggal Terbit : 02 Jan 2016

    Halaman : 1/3

    1.Pengertian SPO Tindakan gigit ular adalah suatu perangkat instruksi/

    langkah-langkah yang dibakukan untuk mengenal, memahami,

    mendiagnosa dan menatalaksana Pasien dengan gigitan ular ataudugaan digigit ular

    2.Tujuan   - Sebagai acuan penerapan langkah – langkah untuk

    melakukan tindakan pada pasien dengan gigitan ular atau

    dugaan digigit ular

    - Menghalangi penyerapan dan penyebaran bisa ular

    - Menetralkan bisa ular

    - Mengobati komplikasi

    3.Kebijakan Keputusan Kepala Puskesmas DTP Pontang tentang

     TindakanKlinis di Puskesmas

    4.ReferensiSPO Tindakan Dinas Kesehatan Kabupaten Serang tahun 2012

    5.Prosedur/

    Langkah -

    langkah

    1.DEFINISI

    Pasien dengan gigitan ular atau dugaan digigit ular

    2.INPUT

     Tenaga Kesehatan Terampil

    3.PROSES

    Persiapanalat:

    1 Handscone, masker

    2 Infus set dan cairan infuse NaCl 0,9%

  • 8/17/2019 Spo Tindakan

    93/243

    3 Abocath, gunting plester, plester

    4 Spuit 3 cc

    STANDAR

     PROSEDUR

    OPERASIONAL

     TINDAKAN GIGITAN ULAR UPTD PUSKESMAS

    PONTANGNo revisi : B

    No dokumen :

    Halaman : 2/3

    Prosedur/

    Langkah -

    langkah

    5 ATS 1500 iu

    6 ABU

    7 Adrenalin 0,5 mg8 Tramadol injeksi

    Laboratorium

    Pemeriksaan darah lengkap,CT,BT,trombosit

    PROSES :

    Pelaksanaan

    1 Lakukan anamnesa dengan cermat kepastian di gigit

    ular,kapan dan dimana terjadinya.2 Periksa tempat gigitan dan cari tanda-tanda klinis

    kemudian beri tanda sekitar daerah luka gigitan yang

     bengkak.

    3 Periksa laboratorium Hb, Ht, Leukosit dan Trombosit

     bila ada fasilitas dan petugas.

    4 Pemasangan infuse

    5 ATS 1500 iu(skin test)

    6 ABU 2 flacon dalam NaCL diberikan per drip dalam

     waktu 60 menit habis

    7 Monitor diasthese hemorhagi setelah 2 jam ,bila

    membaik berikan therapy antibiotik dan analgetik bila

    perlu

    8 Setelah 2 jam bila tidak membaik,tambah 2 flacon

     ABU lagi.

    9 Setelah 2 jam cek ulang laboratorium Hb, Ht,

  • 8/17/2019 Spo Tindakan

    94/243

    Leukosit,Trombosit

    STANDAR

     PROSEDUR

    OPERASIONAL

     TINDAKAN GIGITAN ULARUPTD PUSKESMAS

    PONTANGNo revisi :

    No dokumen :

    Halaman : 3/3

    Prosedur/

    Langkah -

    langkah

    10Bila hasil cek lab terdapat trombositopeni, maka

    pasien harus dirujuk.

    Hal-hal yang perlu diperhatikan:

    • Jika terjadi anafilaktik syok karena ABU,ABU harus

    dimasukkan secara cepat sambil diberi adrenalin

    6.Diagram Alir-

    7.Ruang Lingkup

    8.Dokumen

     Terkait

    UGD

    9.DistribusiStatus pasien UGD

    10. Nama

    Penyusun SPO

    1.dr. Indah Megawati Ramadani

    2.dr. H. Selamet

    3.Ratna Khaerunnisa

    11. Unit

    Pemeriksa SPO

    Seksi Yankesdas Bidang BUK Dinas Kesehatan Kabupaten

    Serang

    12. Rekaman historis perubahan

    N

    o

     Yang dirubah Isi Perubahan Tgl. Mulai

    diberlakukan

  • 8/17/2019 Spo Tindakan

    95/243

    Standar Prosedur Operasional (SPO)

     Tindakan Perawatan Kateter Pada Wanita

    Ditetapkan Kepala

    Puskesmas Pontang

    Hj. Sruwi Budiana, S.SiT. M.MKes

    NIP. 19670310 199003 2 009

    PEMERINTAH KABUPATEN SERANG

    DINAS KESEHATAN

    UPTD PUSKESMAS DTP PONTANG

     JL. Citaasa No 17 Tl. 0254 281081

    Nomor :

    Revisi ke : B

    Berlaku tgl : 02 Januari 2016

  • 8/17/2019 Spo Tindakan

    96/243

    UPTD

    PUSKESMAS

    PONTANG

     TINDAKAN PERAWATAN

    KATETER PADA WANITA

    Ditetapkanoleh

    Kepala Puskesmas

    Pontang

    Hj. Sruwi Budiana,

    S.SiT. M.MKes

    NIP196703101990032009

    SPO

    No. Dokumen :

    No. Revisi : B

     Tanggal Terbit : 02 Jan 2016

    Halaman : 1/3

    1.Pengertian SPO Tindakan perawatan kateter pada wanita adalah suatu

    perangkat instruksi/ langkah-langkah yang dibakukan untuk

    menatalaksana perawatan pada daerah genetal wanita yang

    terpasang kateter

    2.Tujuan Sebagai acuan penerapan langkah – langkah untuk melakukan

    tidakan pecegahan infeksi dan memberikan rasa nyaman

    3.Kebijakan Keputusan Kepala Puskesmas DTP Pontang tentang Tindakan

    Klinis di Puskesmas

    4.ReferensiSPO Tindakan Dinas Kesehatan Kabupaten Serang tahun 2012

    5.Prosedur/

    Langkah -

    langkah

    1.DEFINISI

    Melakukan tindakan perawatan pada daerah genetal wanita

     yang terpasang kateter2.INPUT

     Tenaga Kesehatan Terampil

    3.PROSES

    Persiapan alat dan bahan:

    -

    Sarung tangan steril- Kassa steril

  • 8/17/2019 Spo Tindakan

    97/243

    - NaCl 0,9%

    - Perlak

    - Bengkok

    - Selimut Pasien

    -Skerem

    STANDAR

     PROSEDUR

    OPERASIONAL

     TINDAKAN PERAWATAN

    KATETER PADA WANITA UPTD PUSKESMAS

    PONTANGNo revisi : B

    No dokumen :

    Halaman : 2/3

    Prosedur/

    Langkah -

    langkah

    PENATALAKSANAAN :

    1.Memberitahukan atau menjelaskan tindakan pada

    pasien/keluarga (inform concent)

    2.Memasang skerem dan selimut pasien

    3.Menyiapkan alat

    4.Melepas pakaian bawah pasien

    5.Menyiapkan pasien pada posisi terlentang

    6.Petugas mencuci tangan dan memakai handscoon

    7.Membersihkan kateter dengan kasa sterilyang sudah

    dibasahi NaCl dengan gerakan searah ke arah distal

    8.Melepas perlak dan sarung tangan

    9.Merapihkan pasien

    10.Membereskan dan mengembalikan alat-alat

    11.Mencuci tangan

    12.Mencatat kegiatan dalam medical record

    4.OUTPUT

    Pasien merasa nyaman dan tidak terjadi infeksi

  • 8/17/2019 Spo Tindakan

    98/243

    STANDAR

     PROSEDUR

    OPERASIONAL

     TINDAKAN PERAWATAN

    KATETER PADA WANITA UPTD PUSKESMAS

    PONTANGNo revisi : BNo dokumen :

    Halaman : 3/3

    6.Diagram Alir-

    7.Ruang Lingkup

    8.Dokumen

     Terkait

    UGD, Ruang VK, Rawat Inap

    9.Distribusi Status pasien UGD, Ruang VK dan rawat inap

    10. Nama

    Penyusun SPO

    1.dr. Indah Megawati Ramadani

    2.dr. H. Selamet

    3.Ratna Khaerunnisa

    11. Unit

    Pemeriksa SPO

    Seksi Yankesdas Bidang BUK Dinas Kesehatan Kabupaten

    Serang

    12. Rekaman historis perubahan

    N

    o

     Yang dirubah Isi Perubahan Tgl. Mulai

    diberlakukan

    Nomor :

    Revisi ke : B

    Berlaku tgl : 02 Januari 2016

  • 8/17/2019 Spo Tindakan

    99/243

    Standar Prosedur Operasional (SPO)

     Tindakan Pemberian Obat Melalui Intravena

    Ditetapkan Kepala

    Puskesmas Pontang

    Hj. Sruwi Budiana, S.SiT. M.MKes

    NIP. 19670310 199003 2 009

     TINDAKAN PEMBERIAN OBAT Ditetapkanoleh

    PEMERINTAH KABUPATEN SERANG

    DINAS KESEHATAN

    UPTD PUSKESMAS DTP PONTANG

     JL. Citaasa No 17 Tl. 0254 281081

  • 8/17/2019 Spo Tindakan

    100/243

    UPTD

    PUSKESMAS

    PONTANG

    MELALUI INTRAVENAKepala Puskesmas

    Pontang

    Hj. Sruwi Budiana,

    S.SiT. M.MKes

    NIP196703101990032009

    SPO

    No. Dokumen :

    No. Revisi : B

     Tanggal Terbit : 02 Jan 2016Halaman : 1/3

    1.Pengertian SPO Tindakan pemberian obat melalui intravena adalah suatu

    perangkat instruksi/ langkah-langkah yang dibakukan untukmenatalaksana memasukan cairan obat kedalam vena dengan

    memakai jarum suntik agar mendapatkan reaksi obat yang

    lebih cepat

    2.Tujuan Sebagai acuan penerapan langkah – langkah untuk melakukan

    tindakan suntik intravena

    3.Kebijakan Keputusan Kepala Puskesmas DTP Pontang tentang Tindakan

    Klinis di Puskesmas

    4.ReferensiSPO Tindakan Dinas Kesehatan Kabupaten Serang tahun 2012

    5.Prosedur/

    Langkah -

    langkah

    1.DEFINISI

    Memasukan cairan obat kedalam vena dengan memakai

     jarum suntik agar mendapatkan reaksi obat yang lebih

    cepat

    2.INPUT

     Tenaga Kesehatan Terampil

    3.PROSES

    Persiapan:

    1.Bak spuit

  • 8/17/2019 Spo Tindakan

    101/243

    2.Spuit 3cc / 5cc

    3.Obat suntik

    STANDAR

     PROSEDUR

    OPERASIONAL

     TINDAKAN PEMBERIAN

    OBAT MELALUI

    INTRAVENA

    UPTD PUSKESMAS

    PONTANG

    No revisi : B

    No dokumen :

    Halaman : 2/3

    Prosedur/

    Langkah -

    langkah

    4.Kapas desinfektan

    5.Alas / perlak

    6.stuing (tornikuet)

    7.Bengkok

    8.plester

    9.Buku injeksi

    10.GuntingPenatalaksanaan :

    1.Memberitahukan pasien tentang tindakan yang akan

    dilakukan (Inform concent)

    2.Mengatur posisi pasien

    3.Mencuci tangan

    4.Membawa alat kepada pasien

    5.Memasang pengalas / perlak dibawah lokasi yang

    akan disuntik

    6.Menentukan lokasi penyuntikan

    7.Pasangtornikuet

    8.Desinfektan lokasi suntikan

    9.Menusuk jarum dengan sudut 25O- 45 OC

    10.Mengecek kedalaman apakah jarum sudah masuk ke

  • 8/17/2019 Spo Tindakan

    102/243

    dalam pembuluh darah

    11.Melepaskan tornikuet

    12.Memasukan obat perlahan-lahan

    13.Mencabut jarum suntik

    14.Menekan tempat tusukan dengan kapas desinfektan

    kalau perlu diplester

    STANDAR

     PROSEDUR

    OPERASIONAL

     TINDAKAN PEMBERIAN

    OBAT MELALUI

    INTRAVENA

    UPTD PUSKESMAS

    PONTANGNo revisi : B

    No dokumen :

    Halaman : 3/3

    Prosedur/

    Langkah -

    langkah

    15.Merapihkan pasien dan alat-alat

    16.Mencuci tangan

    17.Mendokumentasikan hasil tindakan dibuku injeksi

    pasien

    Hal-hal yang perlu diperhatikan:

    • Perhatikan reaksi pasien pada saat dan sesudah

    pemberian suntikan

    • Lokasi penusukan:

    Lengan (vena media kubiti/vena chephalika)

    4.OUTPUT :

    Pemberian obat intravena efektif dan aman

    6.Diagram Alir-

    7.Ruang Lingkup

    8.Dokumen

     Terkait

    UGD, Ruang VK, Rawat Inap

  • 8/17/2019 Spo Tindakan

    103/243

    9.Distribusi Status pasien UGD, Ruang VK dan rawat inap

    10. Nama

    Penyusun SPO

    1.dr. Indah Megawati Ramadani

    2.dr. H. Selamet

    3.Ratna Khaerunnisa11. Unit

    Pemeriksa SPO

    Seksi Yankesdas Bidang BUK Dinas Kesehatan Kabupaten

    Serang

    12. Rekaman historis perubahan

    N

    o

     Yang dirubah Isi Perubahan Tgl. Mulai

    diberlakukan

  • 8/17/2019 Spo Tindakan

    104/243

    Standar Prosedur Operasional (SPO)

     Tindakan Extirpasi Tumor Jinak

    Ditetapkan Kepala

    Puskesmas Pontang

    Hj. Sruwi Budiana, S.SiT. M.MKes

    NIP. 19670310 199003 2 009

    PEMERINTAH KABUPATEN SERANG

    DINAS KESEHATAN

    UPTD PUSKESMAS DTP PONTANG

     JL. Citaasa No 17 Tl. 0254