skrip si diajukan kepada fakultas ilmu tarbiyah dan...

80
PENDIDIKAN AG.AMA ISLAM DAN l(ONTRIBlUSINYA DAL.AM PEMBENTUKAN KEPRIBADIAN REMAJA MUSLJ[M SKRIP SI Diajukan kepada Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan untuk Memenuhi Syarat Mencapai Gelar Sarjana Pendidikan (SPd.I) Oleh DEWI PRIHATINA LAELA, NIM: 0011017787 JURUSAN PENDIDIKAN AG.AMA ISLAM FAKUL T AS ILMU TARBIY AH DAN KEGURUAN UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SY ARIF HIDAYATULLAH JAKARTA 1425 H / 2004 M

Upload: truongxuyen

Post on 11-Mar-2019

235 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: SKRIP SI Diajukan kepada Fakultas Ilmu Tarbiyah dan ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/27178/1/DEWI... · Diajukan kepada Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan untuk

PENDIDIKAN AG.AMA ISLAM DAN l(ONTRIBlUSINYA DAL.AM

PEMBENTUKAN KEPRIBADIAN REMAJA MUSLJ[M

SKRIP SI

Diajukan kepada Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan untuk Memenuhi Syarat

Mencapai Gelar Sarjana Pendidikan (SPd.I)

Oleh

DEWI PRIHATINA LAELA, NIM: 0011017787

JURUSAN PENDIDIKAN AG.AMA ISLAM

FAKUL T AS ILMU TARBIY AH DAN KEGURUAN

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SY ARIF HIDAYATULLAH

JAKARTA

1425 H / 2004 M

Page 2: SKRIP SI Diajukan kepada Fakultas Ilmu Tarbiyah dan ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/27178/1/DEWI... · Diajukan kepada Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan untuk

PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DAN KONTRIBUSINYA DALAM

PEMBENTUKAN KEPRIBADJAN REMA.IA MUSLl.M

SKRIP SI

Diajukan kepada Fakultas Tarbiyah untuk Memem1hi Syarat Mencapai

Gelar Sarjana Pendidikan (SPd.l)

Oleh

DEWI PRlHATINA LAELA Nim: 0011017787

Pembimbing I

'~~ ... \~ ----­~~

Drs. H. Akyas Azhari Nip: 150 023 218

Pembimbing II

~nl'llril M.Ag Nip: 150 289 483

JURUSAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM

FAKULTAS lLMU TARBIYAH DAN K.EGURUAN

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA

1425 H - 2004 M

Page 3: SKRIP SI Diajukan kepada Fakultas Ilmu Tarbiyah dan ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/27178/1/DEWI... · Diajukan kepada Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan untuk

PENGESAHAN P ANITIA UJIAN

Skripsi yang be1judul PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DAN KONTRIBUSINYA

DALAM PEMBENTUKAN KEPRIBADIAN REMAJA MUSLIM telah diujikan

dalam sidang munaqosah Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan Universitas Islam

Negeri (UIN) Syarif Hidayatullah Jakarta pada tanggal I September 2004, skripsi ini

telah diterima sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar saijana strata I (SI)

pada jurusan Pendidikan Againa Islam.

Sidang Munaqosah

Prof. a run NIP 150 062 568

91-Drs. H. M. Alisuf Sabri NIP 150 033 454

Anggota

Jakarta, 1 September 2004

Pembantu Dekan I I Sekretaris Merangkap Anggota,

"'\~ •

Penguji II

Drs. H. Akyas Azhari NIP 150 023 218

Page 4: SKRIP SI Diajukan kepada Fakultas Ilmu Tarbiyah dan ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/27178/1/DEWI... · Diajukan kepada Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan untuk

KATA PENGANTAR

~ )' v3'")' ~' r Puji dan syukur senantiasa dipanjatkan kehadirat Allah SWT, yang karena

rahmat dan inayah-Nya akhirnya penulis dapat menyelesaikan skripsi ini sebagai

persyaratan untuk mencapai gelar Strata 1 (S. l) pada Fakultas Ilmu Tarbiyah dan

Keguruan Universitas Islam Negeri (UJN) Syarif Hidayatullah Jakarta. Salawat serta

salam semoga selalu tercurahkan kepada Nabi Muhammad SAW beserta keluarga,

para sahabatnya dan kita selaku umatnya, mudah-mudahan mendapat syafa' at beliau

di hari kiamat kelak, Amiin.

Penulisan skripsi ini lerwujud berkat bantuan dan dorongan dari berbagai

pihak, maka dalam kesempatan ini penulis mengucapkan terima kasih dan

penghargaan sedalam-dalamnya kepada:

l. Bapak Prof Dr. H. Salman Harun, Dekan Fakultas Ilmu Tarbiyah dan

Keguruan Universitas Islam Negri (UIN) SyarifHidayatullah Jakarta

2. Bapak Ors. Abdul Fatah Wibisono M.Ag, Ketua .lurusan Pendidikan Agama

Islam UlN Syarif Hidayatullah Jakarta

3. Bapak Ahmad Shodik, M.Ag, Sekretaris Jurusan Pendidikan Agama Islam

UIN Syarif Hidayatullah Jakarta

4. lbu Ora. Siti Khadijah, Dosen penasehat Akademik yang telah meluangkan

waktu dan memberikan dorongan dalam penyusunan skripsi ini

Page 5: SKRIP SI Diajukan kepada Fakultas Ilmu Tarbiyah dan ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/27178/1/DEWI... · Diajukan kepada Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan untuk

5. Bapak Drs. H. Akyas Azhari, Pembimbing I yang senantiasa dengan sabar

memberikan bimbingan dan arahan yang sangat berarti bagi penyelesaian

skripsi ini

6. lbu Sururin M. Ag, Pembimbing II yang juga telah memberikan tuntunan dan

petunjuk selama penyusunan skripsi ini berlangsung

7. Seluruh Dosen Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan UIN syarif Hidayatullah

Jakarta yang telah memberikan ilmunya kepada penulis

8. Pimpinan dan Staf Perpustakaan Umum dan Perpustakaan Fakultas Ilmu

Tarbiyah dan Keguruan UIN SyarifHidayatullah Jakarta

9. Ayahanda (H. Matalih) dan lbunda tercinta (Hj. Si ti Masanih) yang telah

banyak membekali penulis dalam bentuk moril maupun materil yang sangat

berarti, semenjak dari kandungan hingga terselesaikannya skripsi ini. Juga

tidak lupa kakanda tersayang (St. Masyitoh M.Ag, Deden diding M.Ag dan

Irfan Padli) yang telah memberikan kasih sayang serta dorongan kepada

penulis hingga terselesaikannya skripsi ini

l 0. Sahabat-sahabat tercinta yang te\ah berjuang bersama melewati hari-hari

kuliah bersama-sama lengk.ap dengan suka dan duka: Faizah, Neneng, Hesti,

Salmah, Ima, lia, Group Plecuk, Azis, Coing dan masih banyak lagi yang

tidak bisa penulis sebutkan satu persatu.

Akhirnya Skripsi ini dipersembahkan kepada Almamater dan Masyarakat,

semoga menjadi setetes sumbangan bagi para pendic!ik dalam membentuk

11

Page 6: SKRIP SI Diajukan kepada Fakultas Ilmu Tarbiyah dan ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/27178/1/DEWI... · Diajukan kepada Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan untuk

kepribadian para anak didik. Dan semoga skripsi ini besar manfaatnya khususnya

bagi penulis dan umumnya bagi pembaca sekalian .

Kepada Allah SWT jugalah penulis memohon perlindungan atas segala

kekhilafan yang telah, sedang dan akan diperbuat.

Jakarta, 20 Agustus 2004

Penulis

lll

Page 7: SKRIP SI Diajukan kepada Fakultas Ilmu Tarbiyah dan ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/27178/1/DEWI... · Diajukan kepada Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan untuk

DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR

DAFTAR ISi ......... . IV

BAB I. PENDAHULUAN

A. Latar Belakang ........................................................................... .

B. Tujuan Penelitian................................... ... .. . .. . . . . .. . .. . ... . . . .. . ... ... . .. .. . 8

C. Pembatasan clan Perumusan Masalah ............................................ . 9

D. Metocle clan Tehnik Penelitian .. .. .. .. . .. .. .. .. .. .. .. .. .. .. .. .. .. .. .. .. .. .. .. .. .. .. 10

E. Sistematika Penyusunan ............................. ................................ 10

BAB II. KONSEP PENDIDJKAN AGAMA ISLAM

A. Penge1tian Pendidikan Agama Islam ......................................... . 12

B. Dasar Pendidikan Agama Islam ...................... ............................ 16

C. Tujuan clan fimgsi Pencliclikan Agama Islam................................. 22

BAB III. REMAJA MUSLJM DAN KEPRlBADIANNYA

A. Remaja Muslim . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . 29

1. Pengertian Remaja muslim ..................................................... 29

2. Karakteristik Remaja Muslim.................................................. 32

B. Kepribadian muslim clan perkembangaimya .... ............................. 38

1. Pengertian kepribadian muslim ............................................... 38

2. Struktur dan Aspek-aspek kepribadian muslim ...................... 41

3. Hubungan Kepribadian dengan sikap Keagaman Remaja

muslim . .. . . . . . .. . . .. . . .. . . . . .. ... ... ... .. ... .. . . .. ... .. . ... .. . .. . .. . .. ... ... . .. ... ... .... 45

lV

Page 8: SKRIP SI Diajukan kepada Fakultas Ilmu Tarbiyah dan ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/27178/1/DEWI... · Diajukan kepada Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan untuk

BAB IV. KONTRlBUSI PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DALAM

PEMBENTUKAN KEPRIBADJAN REMAJA l\>fUSLIM

A. Proses Pembentukan kepribadian Muslim .. . . .. .. . .. . .. ... .. . ....... .. . . . . . . 51

B. Faktor- faktor Yang Mempengarnhi Pembentukan Kepribadian

Remaja mu slim . . . . . . . .. . .. . .. . .. . . .. . . . . ... .. . .. ... . . . ... . .. . .. ... . .. .. . ... ... ... .. . .. . .. . 56

C. Hubungan Pendidikan Agama Islam dalam Pembentukan

Kepribadian Remaja Muslim ...................................................... .

BAB V. PENUTUP

A. Kesimpulan .............................................................................. .

B. Saran-saran .

DAFTAR PUST AKA ...

LAMPIRAN-LAMPIRAN

v

60

66

67

69

Page 9: SKRIP SI Diajukan kepada Fakultas Ilmu Tarbiyah dan ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/27178/1/DEWI... · Diajukan kepada Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan untuk

A. Latar Belakang

BABI

PENDAI-IULUAN

Para ulama sepakat bahwa kehidupan seseorang itu dapat dibagi menjadi

beberapa fase yakni mulai dari lahir/fase persiapan sampai pad11 fase lanjut usia. Pada

dasarnya fase anak-anak dan remaja merupakan fase paling penting dalam bidang

pembentukan dan pembinaan kepribadian seseorang, apabila seseorang berhasil

melewati fase ini dengan baik itu artinya ia akan hidup dengan jiwa yang sehat dan

memiliki kepribadian yang ideal. Sebaliknya jika ia tidak berhasil melewati fase

tersebut dengan baik ia akan menemukan berbagai macam kesulitan dalam

pembentukan jiwa, sikap dan prilaku social di masa yang akan datang.

Satu ha! yang patut diketahui, seorang anak yang baru dilahirkan laksana

sebuah kertas kosong yang bisa ditulis sesuai keinginan si penulis. Artinya seseorang

itu layak dibentuk dengan bentuk yang baik tetapi juga layak dibentuk dengan bentuk

yangjelek.

Lingkungan mempunyai pengaruh yang besar dalam proses pembentukan

kepribadian seseorang. Yang dimaksud lingkungan di sini adalah mencakup segala

sesuatu yang dapat mempengaruhi seluruh kemampuan dan kekuatan-kekuatan yang

ada di sekeliling seseorang. Semua itulah yang sangat berperan mendukung jerih

payah si pendidik sehingga berhasil mencapai kehidupan rohani dan jasmani yang

mantap. Dalam hal ini "keluarga sebagai lingkungan pertama dimana seseorang akan

Page 10: SKRIP SI Diajukan kepada Fakultas Ilmu Tarbiyah dan ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/27178/1/DEWI... · Diajukan kepada Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan untuk

2

memulai fase perkembangannya hams dapat memposisikan diri sebagai tiang atau

pilar utama sehingga terjadi iklim lingkungan yang diharapkan''.1 Allah Swt

Berfirman :

''1 ":' .i.;-~

Artinya : "Dan tanah yang baik, tanaman-tanamannya tumbuh subur dengan seizin Allah; dan tanah yang tidak subur, tanaman-tanamannya hanya akan tumbuh merana ... "(Q;: Al-a 'ra/:58)2

Di dalam te1jemahan tafsir Al-Maraghi dijelaskan bahwa ayat di atas

mengandung maksud; "sesungguhnya bumi itu di antaranya ada yang tanahnya baik

dan pemurah yang tanaman-tanamannya keluar dengan mudah clan tumbuh dengan

cepat, dengan demikian banyak hasilnya dan enak buahnya. Namun ada pula yang

tanahnya bumk seperti berbatu dan tandus sehingga tana.man-tanamannya tidak

tumbuh". 3

lbnu 'Abbas berkata tentang penjelasan di atas, menurutnya "pemmpamaan di

atas adalah pemmpamaan yang dimisalkan oleh Allah SWT antara orang mukmin

dengan orang kafir yakni orang yang berbuat baik dan orang yang berbuat dosa.

Maksudnya Allah SWT mengumpamakan orang yang baik dengan tanah yang yang

1 Syaikh M. Jmnaluddin Mahfuzh, Psikologi Anak dan Rema/a, (Jakarta: Pustaka Al-Kautsar, 2001), Cct.1, h.15

2 Dcpag RI, Alquran dan Te1jemahnya, (Semaraug: CV. Taha Putra, 1989), h. 449

3 Ahmad Mushthapa Al-Maraghi, Te1jemah Ta/sir Al-Maragh/, (Semaraug: CV. Taha Putra, 1993), Cct. kc-2, h.329

Page 11: SKRIP SI Diajukan kepada Fakultas Ilmu Tarbiyah dan ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/27178/1/DEWI... · Diajukan kepada Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan untuk

3

baik dan perumpamaan orang yang berbuat dosa dengan tanah yang tandus". 4 Syeikh

M. Jamaluddin Mahfuzh berpendapat bahwa :

ketika seorang anak hidup dan tinggal di atas tanah yang mantap dan menyambutnya dengan baik, hal itu akan membantu terbentuknya kepribadian yang baik, sehingga ia dapat beradaptasi dengan lingkungannya. Sebaliknya kalau ia hidup dan tinggal di atas tanah yang selalu mimgalami kegoncangan tidak bersejenis dan miskin akan nilai-nilai social, maka perkembangan kepribadiannya me1zjadi tidak sempurna. 5

"Di dalam Islam telah tergambar cara yang benar untuk membentuk

kepribadian hati, akal pikiran dan prilaku seseorang supaya ia bisa menjadi manusia

yang sehat tubuh, aka! dan jiwanya. Sehingga menjadi masyarakat insani yang utama

dan ideal. Dalam ha! ini kepribadian yang ideal dalam Islam adalah kepribadian

muslim".6

Pola yang baik dalam mendidik anak pada tahun .. tahun pertama memainkan

peranan yang sangat penting bagi pembentukan kepribadiannya. Namun dalam hal ini

masa remaja juga tidak kalah penting dan pengaruhnya dalam pembentukan

kepribadian. Karena masa remaja merupakan masa yang penting dalam rentang

kehidupan seseorang. Menurut Alisuf Sabri: "Masa remaja dikenal sebagai priode

peralihan, suatu masa perubahan, usia bermasalal1, saat d\mana individu mencari

identitas, usia yang menakutkan, masa tidak realistic dan masa ambang dewasa "7

4 Ibid.

5 Syeikh M. Jamaluddin Mahfuz.h, op.cit., h.42

6 Ibid., h. 113

7 Alisuf Sabri, Pengantar Psikologi Umum dan Perkembangannya, (Jakarta: Pedoman Ilmu Jaya, 1997), Cet. ke-2, h. 160.

Page 12: SKRIP SI Diajukan kepada Fakultas Ilmu Tarbiyah dan ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/27178/1/DEWI... · Diajukan kepada Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan untuk

4

"Setiap periode perkembangan mempunyai masalahnya sendiri-sendiri namun

masalah remaja menjadi masalah yang sulit diatasi oleh remaja itu sendiri, remaja

selalu merasa dirinya mandiri sehingga mereka ingin mengatasi masalalmya sendiri

padahal mereka sendiri kurang berkemampuan untuk mengatasi sendiri masalahnya

menurut cara yang mereka yakini"8 sehingga pada akhirnya terjadi ketidaksesuaian

atau penyimpangan prilaku yang biasa dikenal dengan istilah kenakalan remaja.

Menurut Zakiah Daradjat:

Jika dilihat dari aspek masalah krisis kepribadian di kalangan remaja maka dengan cepat akan terlintas berbagai potret burarn yang telah dilakukan oleh kalangan mereka, salah satunya adalah para remaja lebih suka mengidentifikasikan dirinya dengan atribut duniawi dengan pola hidup hura­hura, pergaulan bebas dan selalu santai. Berbagai gejala kemerosotan moral di atas akan semakin menjauhkan remaja dari agama yang sesungguhnya sangat dibutuhkan sebagai pedoman hidup yang utama dalam masa transisi ini. 9

Pembentukan moral dan kepribadian yang ideal merupakan masalah yang

sangat penting karena itu hal ini mendapat perhatian yang sangat besar dalam Islam.

Kepribadian yang baik akan menentukan keadaan masyarakat yang baik pula. Untuk

itulah tuntunan akhlak diberikan dengan jelas dan pasti dalam rangka membentuk

pribadi manusia yang sebaik-baiknya, Nabi Saw bersabda:

, '.' 11 ~_;...,

8 Ibid., h. 161

Jr~ J~ : ~~ i:;sLP ;)> ,

;{'.:>\J -.? I ;;, , , ,

9 Zakiah Daradjat, I/11111 Jiwa Agama, (Jakarta: Bulan Bintang, 1993), Cct. ke-14, h.127

Page 13: SKRIP SI Diajukan kepada Fakultas Ilmu Tarbiyah dan ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/27178/1/DEWI... · Diajukan kepada Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan untuk

5

Artinya: "Dari Abi Qilabah dari Aisyah ra, bahwa Rasulullah Saw bersabda: Sesungguhnya orang-orang mukmin yang paling sempurna imannya adalah orang yang terbaik akhlaknya" (HR. At-Tirmidzi) 10

Pembentukan kepribadian te1jadi dalam masa yang panjang, bukan terjadi

dari serta meiia. Pembentukan kepribadian berkaitan erat dengan pembinaan iman

dan akhlak.

"Secara umum para pakar kejiwaan berpendapat, bahwa kepribadian

merupakan suatu mekanisme yang mengendalikan dan mengarahkan sikap dan

prilaku seseorang". 11 Apabila kepribadian seseorang kuat, maka sikapnya tegas

artinya tidak mudah terpengaruh oleh bujukan dan faktor yang datang dari luar serta

bertanggungjawab atas ucapan dan perbuatannya. Akan tetapi apabila

kepribadiannya lemah, maka akan mudah terombang ambing oleh berbagai faktor

dan pengaruh dari luar.

Kepribadian terbentuk melalui semua pengalaman dan nilai-nilai yang

diserapnya dalam pe1iumbuhan dan perkembangannya., terutama pada tahun-tahun

pertama dari umurnya. Apabila nilai-nilai Islam banyak masuk kedalam

pembentukan kepribadian seseorang, maka tingkah laku orang tersebut banyak

diarahkan dan dikendalikan oleh nilai-nilai Islam. Memang banyak faktor yang ikut

ambil bagian dalam pembentukan kepribadian manusia. Dengan demikian apakah

kepribadian seseorang itu baik atau buruk, kuat atau lemah, beradab atau biadab

'0 Shaalih Ibnu Abdul Azis lbnu Muhammad Ibnu Ibrahim Aala Syaikh, Jaami 'u At-Tirmidzi,

(Riyadh, Danissalaam Linnasyri Wattauzii, 1999), Cet. ke-1, h.594

11 Zakiah Daradjat, Pendidikan Islam dalam Keluarga dan Seka/ah, (Jakarta: CV. Ruhama, 1995), Cet. kc-2, h 62

Page 14: SKRIP SI Diajukan kepada Fakultas Ilmu Tarbiyah dan ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/27178/1/DEWI... · Diajukan kepada Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan untuk

6

sepenuhnya ditentukan oleh faktor yang mempengaruhi dalam perjalanan hidup

seseorang tersebut.

Begitu pentingnya pendidikan agama dalam pembentukan kepribadian, maka

apabila pendidikan agama dilakukan dengan baik maka pembentukan pribadi akan

terbentuk dengan baik pula. Untuk menumbuh kembangkan/membentuk kepribadian

muslim bagi seseorang remaja memanglah tidak mudah dan untuk dapat mewujudkan

ataupun mengembangkan kepribadian yang sudah ada diperlukan suatu proses.

Akhir dari perkembangan itu kalau berlangsung dengan baik akan

menghasilkan suatu kepribadian yang harmonis. Kepribadian itu disebut harmonis

kalau semua aspek-aspeknya seimbang. Pada segi lain, kepribadian yang harmonis

dapat dikenal dengan adanya keseimbangan antara peranan individu dengan pengaruh

lingkungan sekitarnya. Sebagaimana dijelaskan dalam frrman Allah SWT:

< \ i 1 : o;.)1) .. ·J'81 J;:. .,.141 1'] )3 lb,,) ~( r-5'8;.;,. ~£) ,, / / ...

Artinya: "Dan demikianlah Kmni jadikan kamu suatu umat yang seimbang, adil dan harmonis, supaya ka11111 menjadi pengawas atas kamu ... ''. (QS Al-Baqarah: 1-13) 12

Kata " .b...ujli " M engandung arti pe1tengahan, bersikap tengah-tengah, adil,

seimbang/harmonis. Mereka (umat Islam) adalah ummatan wasathan (umat

pertengahan), dan dengan segala makna wasath, baik yang diambil dari kata

wasaathah yang berarti bagus dan utama, maupun dari kata wasath yang berarti adil

dan seimbang/harmonis. Dari beberapa istilah di atas mengandung maksud bahwa

umat Islam bukanlah umat yang semata-mata bergelut dan terhanyut dengan

12 Dcpag RI, op.cit., h.

Page 15: SKRIP SI Diajukan kepada Fakultas Ilmu Tarbiyah dan ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/27178/1/DEWI... · Diajukan kepada Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan untuk

7

rohaniyah (rohani) dan juga bukan umat yang semata-mata beraliran materi

(materialisme). Akan tetapi, umat Islam adalah: "umat yang pemenuhan nalurinya

seimbang dan bersesuaian antara pemenuhan jasmani maupun rohani. Dengan

keseimbangan ini akan bisa meningkatkan ketinggian mutu kehidupan". 13

Penjelasan di alas berkaitan erat dengan tujuan pendidikan agama Islam,

karena tujuan pendidikan agama Islam tidak hanya mengejar kebahagiaan dunia

semata/memenuhi kebutuhan jasmani saja, akan tetapi kebahagiaan akhirat/kebutuhan

rohani juga menjadi tujuannya. Artinya, bahwa antara keduanya harus seimbang

sehingga pada akhirnya akan terbentuk manusia yang berpribadi muslim dan berbudi

pekerti luhur sesuai dengan ajaran Islam.

Apabila dikaji dengan teliti, sebenarnya konsep kepribadian muslim dengan

konsep .kepribadian manusia seutuhnya yang hendak dibangun negara Indonesia tidak

berbeda secara konsepsional. Hanya berbeda dalam nilai-nilai yang membentuk

pribadi tersebut. Bagi pribadi muslim, nilai-nilai yang membentuknya adalah nilai­

nilai yang bersumber dari agama Islam.Untuk lebih memberi gambaran apa yang

dimaksud di sini, df!lam buku Undang-undang Sikdiknas tertulis, bahwa:

Pendidikan nasional berdasarkan pancasila,berfungsi untuk mengembangkan kemampuan dan membentuk watak serta peradaban bangsa yang bermartabat dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa, dan bertujuan untuk berkembangnya potensi peserta didik agar menjadi manusia yang beriman dan bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, berilmu, cakap, kreatif, memahami dan menjadi warga negara yang demokratis dan bertanggung jawab. 14

I

13 Sayyid Qutb, Tafsir jizhi/ali/ Qur'an, di bmvah Naunga11 A/-Quran, (Jakarta: Bina Insani, 2000), Jilid: 1, h.158-159

14 UU No 20 Tahun 200-;!,Sistem Pendidikan nasional,JYogyakarta: Media Wacana, 2003), Cet. ke-l, h. 12 · ··

Page 16: SKRIP SI Diajukan kepada Fakultas Ilmu Tarbiyah dan ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/27178/1/DEWI... · Diajukan kepada Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan untuk

8

Konsepsi Islam tentang bagaimana wujud pribadi Muslim, aspek-aspek yang

hams dikembangkan adalah identik dengan aspek-aspek pribadi manusia seutuhnya,

seperti tercermin dalam rumusan tujuan pendidikan nasional tersebut.

Berdasarkan uraian di atas, penulis tertarik untuk mengkaji lebih jauh lagi

tentang peran pendidikan agama Islam dalam pembentukan pribadi remaja muslim

dengan menyertai beberapa alasan:

I. Pendidikan agama Islam mempunyai tujuan membentuk kepribadian utama

menurut ukuran Islam yang dalam segala hal dan aspek kemanusiaannya

berdasarkan nilai-nilai ajaran Islam.

2. Betapa pentingnya pendidikan agama dan suasana keagamaan dalarn

pembentukan kepribadian seseorang sehingga apabila pendidikan agarna

dilakukan dengan baik maka pembentukan pribadi terbentuk dengan baik pula

3. Masa remaja merupakan masa transisi yang kerap kali menghadapi banyak

masalah dan kadang mereka tidak sanggup mengatasi sendiri sehingga terjadi

penyimpangan prilaku. Oleh karena itu penulis ingin mengetalmi sejauh mana

pendidikan agama Islam memberikan pengaruh dalam pembentukan

kepribadian muslim sehingga terhindar dari penyimpangan prilaku.

B. Tuj uan Penelitian

Adapun yang menjadi tujuan penelitian ini adalah:

1. Untuk mengetahui bagaimana kontribusi pendidikan agama Islam dalam

pembentukan kepribadian remaja muslim

Page 17: SKRIP SI Diajukan kepada Fakultas Ilmu Tarbiyah dan ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/27178/1/DEWI... · Diajukan kepada Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan untuk

9

2. Penelitian ini menjadi pelajaran akan pentingnya pendidikan agama Islam

dalam usaha membentuk kepribadian remaja muslim

3. Sebagai prasarat untuk memperoleh gelar Strata 1

C. Pembatasan dan Perumusan Masalah

1. Pembatasan Masalah

Berdasarkan pada permasalahan di atas, maka penulis memberikan batasan

masalah dalam lingkup sebagai berikut:

a. Kepribadian muslim yang akan dibahas, penulis batasi pada kepribadian yang

ditampilkan dalam tingkah laku secara lahiriah seperti cara berkata, bersikap,

berjalan, makan, minum, berhubungan dengan teman, tamu, orang tua, guru,

sanak famili dan sebagainya, maupun tingkah laku yang ditampilkan secara

batiniah sepe1ti ta'at kepada Allah dan Rasul-Nya, penyabar, ikhlas, jujur,

bertanggung jawab dan sikap terpuji lainnya yang timbul dari dorongan batin.

b. Kepribadian remaja yang akan dibaltas, penulis batasi pada kepribadian

remaja dilihat dari peningkatan kualitas prilakunya sehari-hari yang berkaitan

dengan tingkah laku keagamaan.

2. Perumusan Masalah

Agar pembahasan dalam skripsi ini letih terarah maka penulis merumuskan

masalah sebagai berikut: Bagaimanakah kont:ibusi pendidikan agama Islam dalam

pembentukan kepribadian remaja muslim?.

Page 18: SKRIP SI Diajukan kepada Fakultas Ilmu Tarbiyah dan ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/27178/1/DEWI... · Diajukan kepada Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan untuk

IO

D. Metode dan Tehnik Penelitian

1. Metode yang digunakan dalam pembahasan skripsi ini adalah metode

deskriptif yaitu dengan cara mengmnpulkan, mempehyari dan menganalisis

data-data yang ada kaitam1ya dengan tema.

2. Tehnik penelitian yang di1,runakan dalam penulisan skripsi ini adalah tehnik

"book survey" atau "libraty research" yaitu penelitian dengan membaca

literature dan tulisan-tulisan yang ada kaitannya dengan masalah yang sedang

diteliti. Usaha ini dilakukan untuk memperoieh kerangka teori, pendapat­

pendapat yang dikernukakan oleh para ahli yang ada relevansinya dengan

masalah yang dibahas.

3. Adapun tehnik penulisan skripsi ini berpedoman pada buku "Pedoman

penulisan Skripsi, Tesis, Disertasi UlN Jakarta.

E. Sistematika Penulisan

Sistematika penulisan dalam skripsi ini dibagi dalam lima bab, yang pada

setiap bab dirinci kedalam beberapa Sub bab. Denf.an sistematika penulisan sebagai

berikut:

BAB I Memuat tentang latar belakang masalah, alasan pemilihan judul yang

dibahas, tujuan penelitian, pembatasan clan pemmusan masalah, metode

dan tehnik penelitian dan sistematika penulisan.

BAB Il Bagian ini menjelaskan tentang konsep pendidikan agama Islam, dengan

Sub pokok bahasan: pengertian pendidikan agama Islam, dasar-dasar

Pendidikan agama Islam dan tujuan serta fungsi pendidikan agama Islam.

Page 19: SKRIP SI Diajukan kepada Fakultas Ilmu Tarbiyah dan ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/27178/1/DEWI... · Diajukan kepada Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan untuk

11

BAB III. Menjelaskan tentang remaja muslim dan kepribadiannya, dengan Sub

pokok bahasan: pengertian remaja muslim, karakteristik remaja muslim,

pengertian kepribadian muslim, struktur dan aspek-aspek kepribadian

muslim serla hubungan kepribadian dengan sikap keagamaan remaja

muslim

BAB IV. Menjelaskan tentang proses pembentukan kepribadian remaJa muslim,

faktor-faktor yang mempengaruhinya se1ta kontribusi seperti apa yang

telah disumbangkan pendidikan agama Islam dalam rangka membentuk

kepribadian remaja muslim.

BAB V. Merupakan bab penutup yang terdiri dari kesimpulan dan saran-saran.

Page 20: SKRIP SI Diajukan kepada Fakultas Ilmu Tarbiyah dan ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/27178/1/DEWI... · Diajukan kepada Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan untuk

BAB II

KONSEP PENDIDIKAN AGAMA ISLAM

/

A. Pengertian Pendidikan Agama Islam

Sebelum membahas tentang pendidikan agama Islam, terlebih dahulu perlu

dibahas tentang pengertian pendidikan itu sendiri. Para tokoh berbeda pendapat dalani

mendefinisikan pendidikan. Perbedaan itu disebabkan karena masing-masing tokoh

berbeda dalam memberikan tekanan-tekanan dan tinjauan terhadap pendidikan.

"Istilah pendidikan berasal dari kata "didik" dengan memberinya awalan "pe"

dan akhiran "kan" mengandung arti "perbuatan". Istilah pendidikan ini semula

berasal dari bahasa Y unani, yaitu "paedagogie" yang berarti bimbingan yang

diberikan kepada anak . lstilah ini kemudian diterjemahkan kedalam bahasa Inggris

dengan "education" yang bera1ti pengembangan/bimbingan" 1 Dalam bahasa Arab

istilah ini sering digunakan dalan beberapa istilah, antara lain al-ta 'lim (~I) yang

berarti pengajaran, al-tarhiyah ( ~J'll) yang berarti mengasuh, mendidik dan

memelihara, dan istilah al-ta 'dih ( Y:l, till) yang diartikan kepada proses mendidik

yang lebih tertuju pada pembinaan dan penyempurnaan akhlak ".2 Dari ketiga istilah

di atas memiliki makna dan tujuan/orientasi 1ersendiri dalam menunjuk pada

pengertian pendidikan. Namun telah disepakati bahwa term al-tarhiyah mencakup

1Ramayulis, Ilmu Pendidikan Islam, (Jakarta: Kalam Mulia, 2002), Cet Ke-3, h. l

2 Samsul Nizar, Pengantar 'Dasar-dasar Pemikiran Pendidikan Islam', (Jakarta: Gaya Media Pratama, 2000), h. 86

12

Page 21: SKRIP SI Diajukan kepada Fakultas Ilmu Tarbiyah dan ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/27178/1/DEWI... · Diajukan kepada Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan untuk

13

semua aspek pendidikan yaitu aspek kognitif, afektif dan psikomotorik baik yang

mencakup aspek jasmaniah maupun rohaniah secara harmonis dan integral.

Secara esensial, menurut Samsul Nizar "kata al-tarb(yah mengandtmg dua

makna, yaitu

Artinya: Al-tarbiyah (pendidikan) adalah: "merupakan proses transfonnasi

sesuatu sampai batas kesempumaan (kedewasaan) dan dilakukan

secara bertahap". 3

Makna pendidikan dari batasan di atas menekankan pada upaya transformasi

(al-tabligh ). Asumsi ini berdasarkan bahwa: manusia lahir dengan tidak mengetahui

apa-apa, kemudian Allah SWT memberi kepadanya (manusia) potensi agar mampu

menerima sesuatu pengaruh dari luar dirinya.

Secara terminologi, para iln1Uan mendefinisikan pengertian pendidikan dalam

arti luas pad a beberapa versi:

John Dewey tokoh pendidikan terkemuka, menyatakan bahwa pendidikan

adalah " ... proses pembentukan kecakapan fundamental secara intelektual dan

emosional ke arah alam sesama manusia". 4 Anton Moeliono, et-all mendefinisikan

"pendidikan sebagai proses pengubahan sikap dan tata laku seseorang/kelompok

3 Ibid., h. 88

'1 Azyumardi Azra, l!:sei-esei Jntelektua/ Muslim Pendidikan Islam, (Jakarta: Logos Wacana

llnm, 1998), Cct. kc-1, h.4

Page 22: SKRIP SI Diajukan kepada Fakultas Ilmu Tarbiyah dan ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/27178/1/DEWI... · Diajukan kepada Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan untuk

14

orang dalam usaha mendewasakan manusia melalui upaya pengajaran dan latihan;

proses, perbuatan dan cara-cara mendidik". Sedangkan Hasan Langgulung

memandang "pendidikan sebagai upaya merubah dan memindahkan nilai budaya

kepada setiap individu dalam masyarakat yang dilakukan melalui proses tertentu". 5

Abdul Rahman An-Nahlawi mengartikan pendidikan "sebagai kegiatan yang

betul-betul memiliki tujuan, sasaran, dan target yang membawa anak dari suatu

perkembangan lainnya. Namun secara garis besar pengertian pendidikan adalah suatu

proses pendewasaan anak" 6

Dari batasan yang diberikan para ilmuan dalam mendefinisikan pendidikan,

dapat penulis simpulkan bahwa pendidikan merupakan usaha. sadar yang dilakukan

secara bertahap dan berproses karena memiliki tujuan, sasaran dan target yakni untuk

membentuk sikap dan tata laku seseorang/sekelompok orang dalam usaha

mendewasakan manusia melalui upaya pengajaran dan latihan-latihan serta

memindahkan nilai budaya kepada setiap individu dalam masyarakat.

Terminologi di alas belum terliha.t penekanan pada nilai-nilai religius

sebagai nilai yang tak terlepaskan pada diri manusia, untuk itu selanjutnya akan

penulis uraikan beberapa definisi pendidikan dalam perspektif Islam yang secara

khusus ada beberapa pendapat yang dikemukakan oleh para ilmuan dengan

beberapa versi, antara lain:

5 Samsul Nizar, op.cil., h. 92

6 Abdul Rahman An-Nitl1lawi, Pendidikan Islam di Rumah, Seka/ah dan Masyarakal, (Jakarta: Bina lnsani Press, 1995), It 21

Page 23: SKRIP SI Diajukan kepada Fakultas Ilmu Tarbiyah dan ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/27178/1/DEWI... · Diajukan kepada Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan untuk

15

H.M. Arifin memandang bahwa: "pendidikan Islam merupakan usaha dari

orang dewasa (muslim) yang bertaqwa dan secara sadar mengarahkan dan

membimbing pertumbuhan fitrah (potensi dasar anak didik) melalui ajaran lslam ke

arah titik maksimal pertumbuhan dan perkembangannya". 7

Dra. Zuhairini menyatakan bahwa pendidikan Islam adalah: "usaha sadar

yang diarahkan kepada pembentukan kepribadian anak sesuai dengan ajaran Islam,

memikirkan, memutuskan, dan berbuat berdasarkan nilai-nilai serta tanggung jawab

sesuai dengan nilai-nilai Jslam''. 8 Ahmad D. Marimba juga mengatakan bahwa

"pendidikan Islam diartikan sebagai bimbingan jasmani dan rohani berdasarkan

hukum-hukum agama Islam''.9 Pengertian senada juga diungkapkan oleh Zakiah

Daradjat yang menyatakan bahwa "pendidikan Islam adalah proses membentuk

kepribadian manusia". 10

Dari beberapa pengertian yang dikemukakan oleh beberapa ilmuan dalam

mendefinisikan pendidikan Islam, maka penulis dapat simpulkan bahwa pendidikan

agama Islam adalah suatu proses bimbingan dan bantuan secara sadar dan sengaja

terhadap anak didik dengan berlandaskan kepada ajaran [slmn dalam pertumbuhan

serta perkembangan jasmani dan rohaninya.

7 Samsul Nizar., op.cit, h. 93

8 Zuhairini, Filsapat !'endidikan Islam, (Jakarta: Bumi Aksara, 1995), h.152

9 Ahmad D. Marimba, Pengantar Filsapat Pendidikan, (Bandung: Al Maarif, 1989), Cct. ke-3, It 19

'0

Zakiah Daradjat, I/mu Pendidikan Islam, (Jakarta: Bumi Aksara, 1992), Cct. ke-2, h. 26

Page 24: SKRIP SI Diajukan kepada Fakultas Ilmu Tarbiyah dan ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/27178/1/DEWI... · Diajukan kepada Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan untuk

16

B. Dasar Pendidikan Agama Islam

"Dasar adalah landasan untuk berdirinya sesuatu, fungsi dasar ialah

memberikan arah kepada tujuan yang akan dicapai dan sekaligus sebagai landasan

untuk berdirinya sesuatu". 11 Pendidikan merupakan bagian yang terpenting dari

kehidupan manusia yang secara kodrati adalah insan pedagogik. Maka acuan yang

menjadi dasar bagi pendidikan adalah nilai tertinggi dari pandangan hidup suatu

masyarakat dimana pendidikan itu dilaksanakan. Untuk itu karena yang akan dibahas

penulis adalah mengenai pendidikan Islam, maka yang menjadi pandangan hidup

yang mendasari seluruh kegiatan pendidikan ini adalah pandangan hidup islami.

Menurut Prof Dr. H. Ramayulis, dasar pendidikan agama Islam dibagi

menjadi dua bagian: "Dasar ideal dan dasar operasional". 12

1. Dasar Ideal Pendidikan Agama Islam

Dasar ideal pendidikan Agama Islam adalah identik dengan ajaran Islam itu

sendiri. Keduanya berasal dari sumber yang sama yaitu Al-qurnn dan Hadits.

a. Al-quran

Al-quran merupakan kalam Allah yang telah diwahyukan-Nya kepada

Nabi Muhammad bagi seluruh ummat manusia yang juga merupakan petunjuk

yang lengkap, pedoman bagi manusia meliputi seluruh aspek mencakup ilmu

pengetahuan yang tinggi sekaligus mulia, karena esensinya tidak dapat

dimengerti, kecuali bagi orang yang berjiwa suci dan berakal cerdas.

11 Samsul Nizar, op.cit., h. 95

12 Rama)11lis, op.cit., h. 5~

Page 25: SKRIP SI Diajukan kepada Fakultas Ilmu Tarbiyah dan ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/27178/1/DEWI... · Diajukan kepada Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan untuk

17

"Al-quran merupakan kitab Allah yang memiliki pembendaharaan luas

dan besar bagi pengembangan kebudayaan umat manusia. Al-quran merupakan

sumber pendidikan yang terlengkap, baik itu pendidikan kemasyarakatan ( sosial),

moral (akhlak), maupun spiritual (kerohaniahan) serta material (kejasmaniahan)

dan alam semesta''. 13

Beberapa rujukan di atas memberikan kesimpulan yang jelas akan

orientasi yang dimuat dan dikembangkan Al-quran bagi kepentingan manusia

dalam melaksanakan amanat yang diberikan Allah SWT. Oleh karena itu

pelaksanaan pendidikan Islam harus senantiasa mengacu pada sumber yang

termuat dalam Al-quran.

Nabi Muhammad SAW sebagai pendidik pertama, pada masa awal

pertumbuhan Islam telah menjadikan Al-quran sebagai dasar pendidikan Islam di

samping sunnah beliau sendiri. Mengenai kedudukan Al-quran sebagai sumber

pokok pendidikan !slam dapat dipahami dari ayat AJ .. qur'an itu sendiri. Firman

Allah SWT:

('\' ~ : 1 A/if) .yWDI )) )'j;;Jj 4J~k l_,~~i.;J :!J~~ ~l ~Gji y~ ,, ,.,. ,,, ....

Artinya : "Ini adalah sebuah kitab yang Kami turunkan kepadamu penuh dengan berkah supaya mereka memperhatikan aya/ .. ayat Nya dan supaya mendapat pelqjaran orang-orang yang mempunyai pikiran "(Q.S. Shaad/38:29/4

13 Samsul Nizar, op.cit., h. 96

14 Dcpag RI, op.cit .. h. 397

Page 26: SKRIP SI Diajukan kepada Fakultas Ilmu Tarbiyah dan ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/27178/1/DEWI... · Diajukan kepada Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan untuk

18

Sehubungan dengan masalah ini, Al-Nadwi mengatakan bahwa:

"pendidikan dan pengajaran umat Islam itu haruslah bersumberkan kepada aqidah

Islamiyah dan sekiranya pendidikan Islam tidak didasarkan kepada aqidah yang

bersumberkan kepada Al-quran dan hadits maka pendidikan itu bukanlah

pendidikan Islam tetapi pendidikan asing". 15

b. Hadits (As-sunnah).

Dasar kedua setelah Al-quran adalah sunnah Rasulullah. Amalan yang

dikerjakan oleh Rasulullah SAW dalam proses perubahan hldup sehari-hari

menjadi sumber utama Pendidikan Islam, karena Al.lab SWT menjadikan

Muhammad sebagai teladan bagi ummatnya. "Rasulullah SAW mengajarkan dan

memprakktekan sikap dan amal baik kepada istri dan sahabatnya. Dan seterusnya

mereka praktekkan pula seperti yang dipraktekkan Rasulullah SAW, kemudian

mereka mengajarkan pula kepada orang lain. Perkataan., perbuatan dan ketetapan

Rasul inilah yang disebut hadits/sunnah" .16

Nabi Muhammad SAW selalu memberikan contoh dalam perjalanan

kehidupannya melaksanakan dakwah Islam. Conteh yang diberikan beliau dapat

dibagi kepada tiga bagian. "Pertama, hadits qauliah yaitu yang berisikan ucapan,

pernyataan dan persetujuan Nabi Muhammad SAW. Kedua, hadits ft 'liyah yaitu

berisi tindakan dan perbuatan yang pernah dilakukan Nabi. Ketiga, hadits

15 R yu1· . l -6 a1na is.)op.c11., 1.,

16 Ibid., h. 55

Page 27: SKRIP SI Diajukan kepada Fakultas Ilmu Tarbiyah dan ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/27178/1/DEWI... · Diajukan kepada Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan untuk

19

taqririyah yaitu yang merupakan persetujuan Nabi atas tindakan dan peristiwa

yang terjadi''. 17

Secara umum bagian terbesar dari syariat Islam telah terkandung dalam

Al-quran, namun muatan hukum yang terkandung belum mengatur berbagai

dimensi aktivitas kehidupan ummat secara terperinci dan analistis. Penjelasan

syariah yang terkandung dalam Al-quran masih bersifat umum dan global. Untuk

itu diperlukan keberadaan hadits Nabi sebagai penjelas dan penguat hukum-

hukum qur ' aniah yang ada.

"Proses pendidikan agama Islam yang ditujukkan Nabi Muhammad SAW

merupakan bentuk pelaksanaan yang bersifat fleksibel dan universal, sesuai

dengan potensi yang dimiliki peserta didik, kebiasaan masyarakat, serta kondisi

alam dimana proses pendidikan tersebut berlangsung, dengan dibalut oleh pilar-

pilar akidah islamiyah". 18

Dari kesimpulan di atas dapat dilihat bagaimana posisi dan fungsi hadits

Nabi sebagai sumber pendidikan agama Islam yang utama setelah Al-quran. Hal

ini juga diperkuat dalam salah satu dalil/firman Allah S\VT :

Artinya : " ... Apa yang diberikan Rasul kepada mu, ambillah. Dan apa yang ia larang bagimu, tinggalkan !ah ... ". (Q.S. Al-Hasyr: 7)19

17 Ibid., h. 56

18 Samsun Nizar, op.cit., h. 97-99

19 Depag RI, op.cit., h. 60

Page 28: SKRIP SI Diajukan kepada Fakultas Ilmu Tarbiyah dan ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/27178/1/DEWI... · Diajukan kepada Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan untuk

20

c. Ijtihad

Pada masa pemerintahan Pinasti Ummaiyah, Islam telah meluas sampai \

ke Afrika Utara bahkan ke Spanyol. Perluasan daerah kekuasaan ini diikuti oleh

ulama dan guru (pendidik). Akibatnya terjadi pula perluasan pusat-pusat

pendidikan yang tersebar di beberapa kota besar. Sepe1ii: Makkah, Madinah, Iran,

Palestina dan Mesir.

Dengan berdiJinya pusat-pusat pendidikan berarti telah terjadi

perkembangan baru dalam masalah pendidikan. Untuk itu diperlukan pemikiran

yang mendalam tentang cara mengatasi permasalahan yang timbul. Pemikiran

yang seperti itu disebut "ijtihad". A tau dengan kata lain, ijtihad adalah

"penggunaan atas pikiran oleh fuqaha-fuqaha Islam untuk menetapkan suatu

hukum yang belum ada ketetapannya dalam AI-quran dan hadits dengan syarat-

syarat tertentu". 20

Al-quran dan hadits sebagai dasar pokok, sedangkan sikap dan perbuatan

para sahabat serta ijtihad disebut sebagai dasar tambahan. Dasar tambahan ini

dapat dipakai selama tidak bertentangan dengan dasar pokok.

"Seiring dengan perkembangan zaman yang semakin mengglobal dan

mendesak menjadikan eksistensi ijtihad terutama dibidang pendidikan mutlak

diperlukan, karena sasaran ijtihad tidak hanya sebatas bidang materi/isi,

20 Ramayulis, op.cit., h. 60-61

Page 29: SKRIP SI Diajukan kepada Fakultas Ilmu Tarbiyah dan ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/27178/1/DEWI... · Diajukan kepada Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan untuk

21

kurikulum, metode, evaluasi atau bahkan sarana dan prasarana. Akan tetapi

mencakup seluruh sistem pendidikan dalam arti luas".21

Bila penjelasan di atas dapat dicermati lebih lanjut, maka akan dapat

terlihat dengan jelas bahwa eksistensi sumber/dasar pendidikan agama Islam baik

Al-quran, had its Rasu lu llah maupun ijtihad para ulama, merupakan suatu mata

rantai yang saling berkaitan antara satu dengan yang lain secara integral dan

mewarnai seluruh sistem pendidikan yang dilaksanakan. Dan proses ini

merupakan langkah lanjut untuk mendapatkan suatu bentuk sistem pendidikan

yang ummatik sebagai langkah lanjut bagi proses mempersiapkan sumber daya

manusia yang berkualitas, baik kualitas intelektual maupun kualitas moral.

2. Dasar Opernsional Pendidikan Agama Islam

Dasar operasional merupakan dasar yang terbentuk sebagai aktualisasi dari

dasar ideal. Menurut Langgulung, dasar operasianal dapat dibagi kepada enam

macam:

a. Dasar Historis, yaitu dasar yang memberikan persiapan kepada pendidik dengan hasil-hasil pengalaman masa lalu, berupa undang-undang dan peraturan-peraturannya maupun berupa tradisi dan ketetapannya.

b. Dasar sosiologis, yaitu dasar berupa kerangka budaya dimana pendidikannya itu bertolak dan bergerak, seperti memindahkan budaya, memilih dan mengembangkannya.

c. Dasar elwnomis, yaitu dasar yang memberi perspektif entang potensi-potensi manusia, keuangan, materi, persiapan yang mengatur sumber keuangan dan bertanggung jawab terhadap anggaran pembelanjaan.

d. Dasar poitik t/1111 administrasi, yaitu dasar yang memberi bingkai ideologi (akidah) dasar yang digunakan sebagai tempat bertolak untuk mencapai tttjuan yang dicita-citakan dan rencana yang telah dibuat.

21 Samsul Nizar, op.cir, h. 101

Page 30: SKRIP SI Diajukan kepada Fakultas Ilmu Tarbiyah dan ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/27178/1/DEWI... · Diajukan kepada Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan untuk

22

e. Dasar psikologis, yaitu dasar yang memberi informasi tentang watak pesert~ didik, pendidik, metode yang terbaik dalam praktek, pengukuran dan penilaian bimbingan dan penyuluhan.

f. Dasar filosofis, yaitu dasar yang memberi kemarnpuan memilih yang terbaik, memberi arah suatu sistem yang mengontrol dan memberi arah kesemua dasar-dasar operasional lainnya. 22

C. Tujuan dan Fungsi Pendidikan Agama Islam

1. Tujuan Pendidikan Agama Islam

Suatu usaha yang tidak mempunyai tujuan tidak akan mempunyai arti apa-

apa. Ibarat seseorang yang bepergian tak tent1.1 arah malca hasilnya pun talc lebih dari

pengalaman selama perjalanan.

Pendidikan merupakan "usaha yang dilakukan secam sadar dan jelas memiliki

tujuan. Sehingga diharapkan dalam penerapannya ia tak kehilangan arah dan pijakan.

Dalam perkembangannnya teori-teori tentang tujuan penclidikan Islam menjadi

perhatian yang cukup besar dari pakar pendidikan". 23

Sebelum lebih jauh menjelaskan tujuan pendidikan agama Islam, terlebih

dahulu akan dijelaskan makna dari "tujuan"tersebut. Secara etimologi, tujuan adalah:

"arah, maksud atau haluan". 24 Secara terminologis, menurut Zakiah Darajat "tujuan

adalah suatu yang cliharapkan tercapai setelah suatu usaha/kegiatan selesai". Sedang

2" 1· - Ramayu 1s, op.cit, h. 62

23 Annai Arief, Pengantar I/mu dan Metodo/ogi Pendidikan Islam, (Jakarta: Ciputat Pers, 2002), Cct. Ke-1, h.15

24 Ibid.

Page 31: SKRIP SI Diajukan kepada Fakultas Ilmu Tarbiyah dan ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/27178/1/DEWI... · Diajukan kepada Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan untuk

23

menurut H.M. Arifin "tujuan itu bisa jadi menunjukkan kepada juturitas (masa

depan) yang terletak suatu jarak tertentu yang tidak dapat dicapai kecuali dengan

usaha melalui proses tertentu". 25 Meskipun banyak pendapat tentang pengertian

tujuan, akan tetapi pada umumnya pengertian itu berpusat pada usaha/perbuatan yang

dilaksanakan untuk suatu maksud tertentu. Jadi pada intinya tujuan adalah suatu

usaha yang diharapkan tercapai setelah suatu usaha/kegiatan selesai.

"Tujuan dalam proses pendidikan agama Islam adalah idealitas (cita-cita)

yang mengandung nilai-nilai islami yang hendak dicapai dalarn proses kependidikan

yang berdasarkan ajaran Islam secara bertahap. Untuk menjabarkan tujuan

pendidikan agama Islam tidak dapat dilakukan tanpa rnelihat komponen-komponen

sifat dasar (tabi 'at) yang ada pada manusia". 26 Dengan mengetahui sifat dasar itu

dapat dilihat kaitannya antara tujuan pendidika.n Islam dengan usaha untuk

membentuk pribadi muslim yang utama.

"Sifat dasar yang ada pada manusia adalah tubuh, ruh dan aka!. Tujuan umum

pendidikan agama Islam harus dibangun berdasarkan ketiga komponen ini, yang

masing-masing harus dipelihara sebaik-baiknya. Tujuan ini terdiri atas tujuan

jasmaniah (Al-ahdaf al-jismiyah), tujuan ruhani (Al-ahdaf al-ruhaniyah) dan tujuan

aka! (Al-ahdaf a/-aqliyah)". 27

25 Ramayulis, op.cit., h. 65

26 Annai Arief, op.cit., h. 70

27 Ibid., h. 71

Page 32: SKRIP SI Diajukan kepada Fakultas Ilmu Tarbiyah dan ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/27178/1/DEWI... · Diajukan kepada Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan untuk

24

a. Tujuan Jasmaniah (Al-a/ul1!f al..jismiyah)

Orientasi tujuan pendidikan jasmaniyah dalam konteks ini dikaitkan

dengan "tugas manusia sebagai kholifah di muka bumi yang dituntut untuk

melakukan interaksi secara aktif dengan lingkungan dimana dia berada. Dengan

jasmani yang sempurna, manusia akan lebih mudah melaksanakan tugasnya

sebagai khalifah secara optimal". 28

Dari batasan di atas dapat ditarik dalam dataran pendidikan Islam, bahwa:

"tujuan pendidikan agama lslam berupaya membentuk manusia muslim yang

sehat dan kuat jasmaninya serta memiliki keteranwilan yang 'tinggi. Oleh karena

itu, maka pendidikan agama Islam harus mempolakan pendidikannya sehingga

mampu menyentuh dimensi jasmaniyah peserta didiknya" .29

b. Tujuan Rohaniyah (Ah1/af al-Ruhiyyah)

Muhammad Qutb mengatakan bahwa: "tujuan pendidikan ruhiyyah

mengandung pengertian 'ruh' yang merupakan ma ta rantai pokok yang

menghubungkan antara manusia dengan Allah, dan pendidikan agama Islan1 harus

bertujuan untuk membimbing manusia sedernikian rupa sehingga ia selalu tetap

berada di dalam hubungan dengan-Nya".30

28 Samsul Nizar, op.cit., h. 111

29 Ibid

30 Ramayulis,op.cil., h. 76

Page 33: SKRIP SI Diajukan kepada Fakultas Ilmu Tarbiyah dan ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/27178/1/DEWI... · Diajukan kepada Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan untuk

25

c. Tujuan Akal (Alulaf <li-Aql~vyalt)

Selain tujuan jasmaniyah dan ruhaniyah, pendidikan agama Islam juga

memperhatikan tujuan aka!. "Aspek tujuan ini bertumpu pada pengembangan

intelegensia (kecerdasan) yang berada dalam otak, sehingga mampu memnhami

dan menganalisis fenomena-fenomena ciptaan Allah dijagat raya ini".31

Melihat demikian luasnya cakupan tujuan yang diinginkan oleh aJaran

Islam, menjadikan pendidikan agama Islam sebagai suatu sistem yang utuh dan

kompleks, serta mampu mengayomi seluruh dimensi dan potensi manusia secara

harmonis.

Para ahli berbeda pendapat dalam memformulasikan tujuan pendidikan

agama Islam. Al-Ghazali misalnya, berpendapat bahwa: "tujuan pendidikan

agama Islam adalah membentuk akhlak yang baik dan mencapai kebahagiaan di

dunia dan akhirat".32 Sesuai dengan do' a yang selalu kita panjatkan kepada Allah

Swt yang berbunyi:

Artinya: "Ya Ti1han kami, berilah kami kebaikan di dunia dan kebaikan di akherat dan peliharalah kami dari siksa neraka ". (Q.s~Al-Baqarah: 201/3

Abdurrahman Saleh Abdullah mengatakan dalam bukunya 'Educational

Teory a Qur 'anic Out look', bahwa: "pendidikan Islam bertujuan untuk

31 Ibid., h. 77

32 Ibid., h. 72

33 Dcpag RI, op.cit., h. 3-19

Page 34: SKRIP SI Diajukan kepada Fakultas Ilmu Tarbiyah dan ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/27178/1/DEWI... · Diajukan kepada Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan untuk

26

membentuk pribadi sebagai k:halifah Allah Swt atau sekurang-kurangnya

mempersiapkan kejalan yang mengacu kepada tujuan akhir". 34

Tujuan akhir pendidikan tidak lepas dari tujuan hidup seorang muslim.

Pendidikan agama Islam itu hanyalah sarana. Menurut RamaYulis dalam bukunya

yang berjudul Ilmu pendidikan Islam dijelaskan, bahwa "pada dasarnya tujuan

akhir seorang muslim sesuai dengan tujuan hidup manusia dan perana1111ya

sebagai makhluk ciptaan Allah35 yaitu :

l) Menjadi hamba Allah.

Tujuan ini sejalan dengan tujuan hidup dan penciptaan manusia, yaitu semafa-

mata untuk beribadat kepada Allah Swt. Sebagaimana finnan Allah Swt :

Artinya: "Dan aku tidak menciptakan )in dan manusia, melainkan S11paya mereka mennyembahku"(Q.s. Al-Djariyaat :56)36

2) Mengantarkan subjek didik menjadi khalijah Ji al-Aradh yang mampu

memakmurkan bumi dan melestarika1111ya. Dan lebih jauh lagi mewujudkan

rahmat bagi alam sekitarnya sesuai dengan tujuan penciptaannya dan sebagai

konsekwensi setelah menerima Islam sebagai pedoman hidup.

3) Untuk memperoleh kesejahteraan dan kebahagiaan hidup di dunia maupun di

akherat. 37

34 Armai Aricf, Op.cit., h. 19

35Rama Yulis, op.cit., h. 66

36 Dcpag. RI, op. cit., h. 517

37 Rama Yulis, op.cit., h. 67

Page 35: SKRIP SI Diajukan kepada Fakultas Ilmu Tarbiyah dan ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/27178/1/DEWI... · Diajukan kepada Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan untuk

27

Pendapat lain dikemukakan oleh Athiyah al-Abrasyi, bahwa "tujuan

Pendidikan agama Islam adalah membentuk akhlakul karimah yang mempakan

fadhilah dalam jiwa anak didik, sehingga anak akan terbiasa dalam berprilaku clan

berfikirnya secara rohaniah dan jasmaniah serta berpegang pada moralitas yang

tinggi". 38

Dari beberapa rumusan tujuan pendidikan agama Islam di atas, dapat

disimpulkan, bahwa pada intinya tujuan pendidikan agama Islam adalah berupaya

untuk mengaktualisasikan seluruh potensi yang dimiliki peserta didik seoptimal

mungkin dan mampu menyentuh seluruh aspek kemanusiaan yang meliputi

perubahan sikap, tingkah laku, kebiasaan serta pandangan peserta didik sebagai

pribadi yang utuh (Jnsan kamil).

d. .Fungsi Pendidikan Agama Islam

Dari batasan tenninologis dan tinjauan yang ingin dicapai dalam

pendidikan Islam, terlihat bahwa peranan pendidikan sangat besar dalam

membangun peradaban dan kebudayaan manusia. Artinya, peradaban dan

kebudayaan manusia tumbuh dan berkembang melalui pendidikan. Untuk

mencapai konsep di atas, maka kesemuanya itu mempakan tanggung jawab yang

dibebankan dalam pendidikan yang ada. Maka dalam konteks ini, fungsi

pendidikan agama Islam dapat dilihat dalam dua dimensi.

38 Muhammad Athiyah Al- Abrasyi, Dasar-dasar Pendidikan Islam, (Jakarta: Bulan Bintang, 1974), Cet-ke. l, h. I

Page 36: SKRIP SI Diajukan kepada Fakultas Ilmu Tarbiyah dan ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/27178/1/DEWI... · Diajukan kepada Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan untuk

28

1) Dimensi mikro (internal), yaitu manusia sebagai subyek dan obyek pendidikan. Pada dimensi ini, pendidikan yimg dilakukan berfungsi memelihara dan mengembangkan fitrah (potensi) insani yang ada dalam diri anak didik seoptimal mungkin sesuai dengan norma agama. Dengan upaya ini diharapkan pendidikan agama Islam mampu membentuk insan yang berkualitas dan mampu melaksanakan kewajiban dan tanggung jawabnya baik sebagai pribadi, maupun kepada masyarakat. Dengan kata lain, fongsi pendidikan Islam adalah sebagai upaya menuju terbentuknya keplibadian muslim seutuhnya.

2) Dirnensi makro (eksternal), yaitu perkembangan kebudayaan dan peradaban manusia sebagai hasil akumulasi dengan Jingkungannya. Pada dimensi ini, pendidikan yang dilakukan berfungsi sebagai sarana pewarisan budaya dan identitas suatu komunitas yang di dalamnya manusia melakukan berbagai bentuk interaksi dan saling mempengaruhi antara satu dengan yang lain. 39

Kesemua itu dilakukan dengan tanpa rnelepaskan diri dari nilai-nilai

Ilahiah (agama) yang diyakininya. Menjadikan ajaran agama sebagai arah dan

warna dari setiap derap langkah pewarisan dan perubahan nilai-nilai sos10-

kulturalnya secara lebih adaptik, sesuai dengan tuntutan perubahan zaman.

Apabila kesemua fungsi tersebut mampu tertanam dan dihayati oleh

peserta didik, maka sekaligus akan rnampu menjadi alat kontrol bagi manusia

dalam melaksanakan setiap kegiatannya di rnuka bumi. Seluruh aktivitasnya akan

senantiasa bernuansa ibadah kepada Khaliq-nya dan untuk kepentingan seluruh

umat manusia di muka bumi.

39 Samsul Nizar, op.cit., h. 121

Page 37: SKRIP SI Diajukan kepada Fakultas Ilmu Tarbiyah dan ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/27178/1/DEWI... · Diajukan kepada Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan untuk

.BAB III

REMAJA MUSLIM DAN KEPRIBADJANNYA

A. Remaja Muslim

1. Pengertian Rcmaja Muslim

Secara umum masa remaja adalah masa peralihan dari masa anak-anak

menuju masa dewasa, dimana anak-anak mengalami pertumbuhan cepat disegala

bidang. Mereka bukan lagi anak-anak, baik bentuk badan, sikap, cara berfildr dan

bertindak. Tetapi bukan pula orang dewasa yang matang. Masa-masa yang dilalui

anak-anak menuju ke arah kedewasaan tidak ubahnya seperti sebuah jembatan

penghubung antara masa tenang yang selalu bergantung kepada pertolongan dan

perlindungan orang tua dengan masa berdiri sendiri, bertanggung jawab dan berfikir

matang.

Dalam melalui masa-masa ini tidak sedikit remaia mengalami kesukaran­

kesukaran atau problem yang kadang-kadang menyebabkan kesehatannya terganggu,

jiwanya gelisah dan cemas, pikirannya terhalang menjalankan fungsinya dan kadang­

kadang kelakuannya bermacam-rnacam. "Masa ini adalah masa terakhir dari

pembinaan kepribadian, dan setelah masa itu dilewati, remaja akan berpindah kearah

kedewasaan. Jika kesukaran-kesukaran atau problema-problema yang dihadapinya

tidak selesai dan rnasih menggelisahkan sebelvm rneningkat dewasa, rnaka usia

dewasa akan dilaluinya dengan kegelisahan dan kecemasan pula''. 1

1 Zakiah Daradjat, Kesehatan Mental, (Jakarta: Toko Gunung Agung, 2001), Cet. ke-23, h.96

29

Page 38: SKRIP SI Diajukan kepada Fakultas Ilmu Tarbiyah dan ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/27178/1/DEWI... · Diajukan kepada Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan untuk

30

Mengenai pengertian rernaJa dan pernrnusan istilahnya terdapat perbedaan

dalarn rnenggunakannya. Ada yang rnenggunakan isti\ah pubertas dan ada yang

rnenggunakan istilah adolesensi. "Rernaja dalarn arti adolesensi atau adolescence

(dalam bahasa Inggris): berasal dari bahasa latin 'adolence' yang artinya tumbuh

kearah kernatangan"2, Kernatangan disini tidak hanya kematangan fisik saja, tetapi

terntama kernatangan sosial psikologis. Dalam arti ini, rnasa remaja dipandang

sebagai tahap perkembangan yang ditandai dengan kematangan fisik dan psikis yang

secara. keselurnhan rnenuju ke arah kedewasaan. "Adapun remaja dalam istilah

puberty ditandai dengan adanya suatu pertumbuhan yang dialami pada fisik seseorang

yang sebelumnya tidak ada", 3

Dalam ajaran Islam istilah rernaJa tidak dikenal secara khusus, karena

rnemang belurn jelas penjelasannya. Begitupun batasan usia rernaja. "Adapun yang

dikenal dalam Islam adalah: istilah baligh. Dalam bahasa Arab pengertian remaja

dapat dikategorikan kepada y '-"' dan ~ yang artinya pemuda". 4

Pengertian remaja dalam masyarakat adalah bahwa: "seseorang dapat disebut

remaja atau belum tergantung kepada penetimaan rnasyarakat kepada remaja tersebut

Masyarakat yang sederhana yang hidup secara alamiah, bertani dan menangkap ikan

2 Sarlito Wirawan Sarwono, l'sikologi Rema} a, (Jakarta: Grafinclo Persada, 1977), Cet. ke-4 h, 8

3 !bid

4 M. Abu Zahrah, Ushul jiqh, (Jakarta: Pustaka Firdaus, 1999), Cet. ke-5, h, 503

Page 39: SKRIP SI Diajukan kepada Fakultas Ilmu Tarbiyah dan ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/27178/1/DEWI... · Diajukan kepada Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan untuk

31

tidak mengenal masa remaja". 5 Karena orang tua mereka hanya mempunyai dua

macam pandangan kepada anaknya, yaitu "sebagai anak-anak (seorang anak kecil

yang belum mengerti apa-apa dan masih membutuhkan orang lain) dan sebagai

orang dewasa (seseorang yang diharapkan dapat memikul tanggung jawab, dapat

bertindak, berpikir matang dan bersikap Jayaknya orang dewasa)". 6 Lain halnya

dengan masyarakat yang sudah maju, anak-anak sampai usia 21 tahun masih belum

diberi tanggung jawab dan kewajiban seperti orang dewasa. Mereka dianggap masih

perlu ditolong, dibimbing, dan dibina. Mereka juga masih hams mempersiapkan diri

untuk menempuh masa dewasa.

Mengenai rentangan usia, para ahli masih berbeda pendapat dalam

menentukan batas awal dan batas akhir usia remaja. Karena heterogenitasnya dan

keadaan masyarakatnya, baik dari segi ekonomi, pendidikan dan geografisnya.

Namun untuk memberikan kejelasan mengenai hal ini " ... WHO membagi kurun

usia tersebut dalam dua bagian yaitu remaja awal 10-14 tahun dan remaja akhir

15-20 tahun". 7

Dari uraian pengertian remaja di atas, dapat disederhanakan bahwa: "masa

remaja dapat ditinjau sejak mulainya seseorang menunjukan tanda-tanda pubertas

dan berlanjut hingga dicapainya kematangan seksual, telah mencapai tinggi badan

5 Sarlito Wirawan Sarwono, op.cit., h. 18

6 Zakiah Daradjat, op.cit h. 97

7 Zakiah Daradjat, I/mu .Jiwa Ag am a, (Jakarta: Bulan Bintang, 1993 ), Cet. ke-14, h. 9

Page 40: SKRIP SI Diajukan kepada Fakultas Ilmu Tarbiyah dan ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/27178/1/DEWI... · Diajukan kepada Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan untuk

32

secara maximal dan pertumbuhan mentalnya secara penuh yang dapat diramalkan

melalui pengukuran tes-tes intelegensi". 8

Adapun kata muslim, dalam tata bahasa Arab merupakan "bentuk jail dari

kata aslama ". 9 dengan "akar kata salima-yaslimu yang berarti selamat, sejahtera,

aman, damai dan bahagia''. 10 Kata itu terjadi dari "bentuk masdar salamat, salm dan

silm yang berarti kedamaian, kesejahteraan, kepatuhan dan penyerahan diri kepada

Tuhan. Orang yang melakukan aslama atau masuk Islam dinamakan muslim. Yang

berarti taat, tunduk dan patuh serta berserah diri kepada Allah" .11

Berdasarkan keterangan-keterangan di atas, maka dapatlah didefinisikan

bahwa remaja muslim adalah seorang muslim yang mengalami perkembangan yang

ditandai dengan kematangan fisik dan psikis secara keseluruhan menuju

kedewasaan,dimulai pada umur 14 tahun dan berakhir pada umur 20 tahun.

2. Karakteristik Remaja Muslim

Telah dijelaskan dalam bab sebelumnya, bahwa masa remaja adalah suatu

periode peralihan dari masa anak-anak kepada masa dewasa yang berarti pada masa

ini anak-anak hams mulai mempelajari sikap clan pola prilaku yang baru. Masa

8 Panu! Panuju, Ida Umami, Psikologi Remaja, (Yogyakarta: PT. Tiam Wacaua, 1999), h.4

9 Sidi Gazalba, Asas Agama Islam, (Jakarta: Bulan Bintang, 1975), Ce!. ke-1, h. 13

'0 Dahlan ldhamy, Penganlar Study Agama Islam, (Jakarta: PT. Media Wacana Press,1987),

Cet. ke-1, h. 34

" Sidi Gazalba, Ilmu Filsapal Islam 'Tenlang Manusia dan Agama', (Jakarta: Bulan Bintang, 1978), Ce!, ke-3, h. 121

Page 41: SKRIP SI Diajukan kepada Fakultas Ilmu Tarbiyah dan ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/27178/1/DEWI... · Diajukan kepada Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan untuk

33

remaja juga disebut sebagai masa mencari identitas. Kalau masa-masa sebelumnya

seorang anak akan merasa puas apabila dirinya telah menjadi sama dengan teman-

temannya dalam segala ha!, namun pada masa remaja yang didambakannya atau

yang paling penting adalah mencari dan menemukan identitas dirinya sendiri.

Sehingga terbentuklah karakter yang berbeda dengan yang lain.

Menurut Zakiah Daradjat, secara umum ada beberapa ciri remaja yang harus

diketahui, diantaranya adalah:

a. Pertumbuhan Fisik. Pertumbuhan fisik mengalami perubahan dengan cepat. yang terjadi pada masa antara usia 13-16 tahun. Namun pertumbuhan antara remaja yang satu dengan remaja, yang lain tidak sama. Ada yang cepat pada dua tahun pertama (usia 13-14 tahun) dan ada juga yang pertumbuhan fisiknya te1jadi pada akhir remaja. awal (usia 16 tahun). Dal am ha! pert um bu han fisik, pada umumnya wanita lebih cepat dari pada pria. Sehingga wanita nampak lebih tinggi dan lebih besar dari pada teman pria seusianya.

b. Seiling dengan perkembangan dan pertumbuhan fisik, terjadi pula perubahan dan perkembangan di dalam tubuhnya. Kelenjar anak-anak telah berakhir dan berganti dengan kelenjar endoktrinyang memproduksi hormon. Tanda perkembangan seksual anak laki-laki diantaranya mengalami mimpi pertama yang tanpa sadar mengeluarkan sperma, sedangkan pada anak perempuan terjadi datang bulan/haid.

c. Mulai tertarik dengan lawan jenis. Secara biologis manusia terbagi atas dua jenis yaitu laki-laki dan perempuan. Dalam kehidupan sosial remaja mulai tertarik kepada lawan jenisnya dan mulai berpacaran . .Tika dalam ha! ini orang tua kurang mengerti kemudian melarangnya maka akan menimbulkan masalah, dan remaja akn bersikap tertutup terhadap orang tuanya.

d. Terkait dengan kelompok. Remaja dalam kehldupan sosial sangat tertarik kepada kelompok sebayanya, sehingga tidak jarang orang tua di nomor duakan. Remaja bergabung sesamanya karena kebutuhan akan rasa bebas dari orang dewasa dan terikat antara sesama anggota. Apabila semakin terasa keinginan untuk bebas, maka semakin terikat hatinya kepada kelompok teman yang dapat memberikan keamanan dan kebebasan. 12

12 Zakiah Daradjal, Remaja llarapan dan tantangan, (Jaka1ia: Ruhama, 1995), Cet. ke-2, h. h. l3

Page 42: SKRIP SI Diajukan kepada Fakultas Ilmu Tarbiyah dan ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/27178/1/DEWI... · Diajukan kepada Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan untuk

34

Pada dasamya manus1a diciptakan oleh Tuhan dalam keadaan yang sama

dalam bentuk psikis atau kejiwaan, namun dalam proses perkembangan selanjutnya,

kesamaan lahiriyah tidak me1~adikan manusia secara kualitatif sama. Banyak hal

yang dapat mempengaruhi sehingga pada akhimya akan dapat terlihat perbedaan

manusia yang satu dengan yang lain.

Remaja muslim sebagai pribadi yang terikat pada norma-norma yang

terbentuk oleh nilai-nilai Islam sudah tentu akan memiliki karakter yang berbeda

dengan pribadi remaja pada umumnya (non-muslim). Adapun macam-macam

karakter yang dimiliki oleh remaja muslim di antaranya adalah :

a. Percaya dan taat kepada Allah semata

Ketakwaan atau kepatuhan yang sempurna, kornitmen yang total dan

kepasrahan yang penuh pada Allah merupakan karakteristik pemuda atau remaja

muslim yang paling penting, karena merupakan Jandasan Islam. 13 Dalam Alquran

Allah SWT menyatakan :

, ,

Artinya : "Dan Tuhanmu te/ah memerintahkan supaya kamu jangan menyembah selain Dia ... ". (Al-Jsraa: 23/ 4

13 Mohammad Manzoor Alam, Peran Pemuda mus/Im, (Jakarta: Media da'wah, 1991), Cet. ke-1, h. 71

1'1 Universitas Islam Indonesia, Al-quran da11 Taj1'irnya (Yogyakarta: PT. Dana Bakti Wakaf,

1990), Jilid 2, h.

Page 43: SKRIP SI Diajukan kepada Fakultas Ilmu Tarbiyah dan ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/27178/1/DEWI... · Diajukan kepada Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan untuk

35

b. Berbuat baik kepada kedua orangtua

"Berbuat baik kepada orangtua adalah mentaa.ti perintahnya dalam hal

yang bukan maksiat (bukan larangan Allah), berbakti kepadanya, merendahkan

diri kepadanya, dan tidak menyakiti hatinya baik dengan perkataan maupun

perbuatan" .15 Manusia harus selalu bersyukur atas semua nikmat yang telah

dilimpahkan-Nya kepada mereka setiap saat dengan tiada putus-putusnya. Dan

bersyukur pula kepada kedua orangtuanya, karena merekalah yang

membesarkan, memelihara dan mendidik serta bertanggung jawab atas diri

mereka sejak dalam kandungan sampai kepada saat mereka sanggup berdiri

sendiri.

Islam telah menekankan pentingnya berlaku baik kepada kedua orangtua.

Remaja muslim harus senantiasa menyadari akan fakta bahwa sebagian ibadah

kepada Allah terletak dalam sikap yang baik terhadap orangtua, seperti merawat

mereka pada saat mereka memerlukam1ya dan memanjatkan doa kepada Allah

agar dilimpahkan rahmat dan karunia-Nya pada m<;reka. "Berlaku baik dan

hormat kepada kedua orangtua merupakan bagian integral dari rasa cinta kepada

Allah dan pengakuan pengorbanan yang diberikan oleh orangtua kepada

mereka. Dan pada akhirnya karakteristik ini akan menyelamatkan remaja dari

apa yang disebut dengan 'Gap Generasilalliansi' (keterasingan)".16

"Ibid., h. 663

16 Mohammad Manzoor Alam, op.cit., h. 72

Page 44: SKRIP SI Diajukan kepada Fakultas Ilmu Tarbiyah dan ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/27178/1/DEWI... · Diajukan kepada Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan untuk

36

c. Jujur dan bertanggung jawab

Karakteristik remaja muslim yang lainnya adalah, mereka memiliki dan

memandang penting akan arti kejujuran dan rasa tanggung jawab. Kedua sifat

tersebut pada dasarnya memang sangat penting karena dengan memiliki sikap

kejujuran dan rasa tanggung jawab akan membuat seseorang berhati-hati dalam

berkata dan berbuat, sehingga mereka terhindar dari segala rasa gelisah dan juga

dari hal-hal penyelewengan. Hidupnya akan tenang, aman. dan sentosa. Berbeda

dengan mereka yang seialu meiakukan kebohongan maka tidak dipungkiri akan

muncul rasa gelisah dan selalu dibayangi oleh dosa-dosa. yang mereka perbuat

sendiri. Nabi SAW bersabda:

Artinya : "Dari Abu Muhammad Al Hasan bin 'Ali bin Abu Thalib r.a berkata: saya menghqfal dari Rasulullah SAW: tinggalkanlah apa yang kau ragukan dan kerjakanlah apa yang tidak kau ragukan. Sesungguhnya }z!jur itu menimbulkan ketenangan dan dusta itu menimbulkan kebimbangan" (HR. At-Turmudzy/7

d. Selalu menjaga hubungan baik dengan sesama muslim

Menjaga hubungan baik dengan sesama muslim adalah dengan cara

mempertahankan perasaan saling mencintai, sating mengasihi dan saling

menolong. Hal itulah yang menumbuhkan semangat yang kondusif bagi

17 Abu Zakaria, Yahya bin Syarif An-Nawawi, Terjemah Riyadhus Shalihin 'Muhlich Shabir', (Scmarnng: CV. Toha Pulrn, 1985), Cct. kc-1, h. 76

Page 45: SKRIP SI Diajukan kepada Fakultas Ilmu Tarbiyah dan ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/27178/1/DEWI... · Diajukan kepada Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan untuk

37

pembentukan pribadi yang matang dan ideal sebagai seorang muslim. Nabi SAW

bersabda:

$1 ,.. A "' 111 ,,, A ,.. ,,.

:~) ~ ..'.iJI J.::o ~I .Y- , :J,p ..'.iJI ~~ ~I y ,,. ,) ... ,, /

Q j ,,. ~

( .y., J,;;..) .__..a_J ~~ G. ¥- 'J ~ ~ ,,.,,. .... ,,.. ,,. ,,. ,,. ,,.,

Artinya: "Dari Anas ra. dari Nabi SAW., heliau hersahda: 1Ydaklah sempuma iman salah seorang dari kalian, sebelum ia mencintai saudarar/?1a seperti ia mencintai dirinya sendiri "(HR. Al-Bukhari dan Muslim/

Berdasarkan hadits di atas telah jelas bahwn seseorang tidak akan

dikatakan muslim sampai ia mau mencintai saudaranya ataupun orang lain seperti

ia mencintai dirinya sendiri, dan selalu menjaga hubungan baik antar sesamanya.

e. Menepati janji

"Dikala seorang muslim terlibat dalam suatu perjanjian hendaklah jujur

sampai perjanjian itu selesai. Hal ini adalah tuntutan keimanan. Dan hendaknya

berniat untuk menyelesaikan segala sesuatu hingga tuntas.. Seorang muslim hams

selalu menunjukkan sebagai pribadi yang selalu memegang teguh janji dan tidak

akan merasa was-was kalau ingkar janji." 19

Berdasarkan beberapa sifat atau karakter di atas dapat diambil suatu

kesimpulan, bahwa semakin lengkap sifat-sifat di atas menghiasi dirinya (remaja)

yang berarti semakin banyak ajaran-ajaran agama Islam dijalankan, dan pada

akhirnya makin sempurna pribadi muslimnya. Pribadi yang demikian adalah

18 Ibid., h.187

19 Muhmmuad Al· Ghazaly, Karakter Muslim, (Bandung: PT Risalah, 1987), Cet. kc· I, h. 81

Page 46: SKRIP SI Diajukan kepada Fakultas Ilmu Tarbiyah dan ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/27178/1/DEWI... · Diajukan kepada Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan untuk

38

pribadi yang menggambarkan te1wujudnya keseluruhan esensi manusia secara

kodrati sebagai makhluk bertuhan.

B. Kepribadian Muslim dan Perkembangannya

1. Pcngertian Kepl"ibadian Muslim

Kepribadian muslim merupakan tujuan akhir dari setiap usaha pendidikan

Islam. Untuk memperoleh kejelasan tentang konsep kepribadian muslim, maka

penulis akan meninjaunya melalui teori-teori tentang kepribadian terlebih dahulu.

Menurut tinjauan buku-buku psikologi, "kepribadinn berasal dari kata

personare (bahasa Yunani) yang berarti menyuarakan melalui alat. Dari kata ini

kemudian dipindahkan ke bahasa Inggris menjadi personality yang berarti

kepribadian". 20 Menurut Kamus Umum Bahasa Indonesia kepribadian berarti

"keadaan manusia sebagai perseorangan, keseluruhan sifat··sifat yang merupakan

watak seseorang".21

Dalam pembahasan mengenai teori kepibadian banyak dikemukakan definisi

mengenai kepribadian. Untuk memberikan gambaran yang lebih luas mengenai

kepribadian itu maka agaknya perlu penulis kemukakan beberapa pendapat dari para

ahli psikologi kepribadian yang dimaksud. Dan pada akhimya akan dapat ditarik

kesimpulan umum mengenai apa yang dimaksud dengan kepribadian itu.

20 Jalaludin, Usman Said, Fl/sapat pendidikan Islam 'Konsep dan Perkembangan' (Jakarta: Raja Grafindo Persada, 1996), Cct. ke-6, h. 89

21 WJS. Poerwadarminta, Kamus Umum Bahasa Indonesia, (Jakarta: Balai Pustaka, 1976), h. 768

Page 47: SKRIP SI Diajukan kepada Fakultas Ilmu Tarbiyah dan ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/27178/1/DEWI... · Diajukan kepada Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan untuk

39

Secara definitit; ada satu definisi tentang kepribadian atau personality yang

disetujui oleh para ahli psikologi, yaitu definisi kepribadian menurut Allport.

"kepribadian didefinisikan sebagai organisasi atau susunan yang dinamis dari pada

sistem · psikofisik dalam diri individu yang menentukan penyesuaian dirinya yang

unik dan khas terhadap lingkungannya". 22 "Istilah 'dinamic'atau dinamis dalam

definisi tersebut menunjukan bahwa kepribadian itu dapat berubah terutama kualitas

tingkah lakunya. Kata organisasi berarti kepribadian itu terbentuk dari sejumlah

sifat-sifot yang berbeda-beda namun saling berkaitan erat (interrelated). Sedang

'sistem psikoflsik' tersebut dapat berupa kebiasaan-kebiasaan, sikap, nilai, keyakinan,

kondisi emosi dan sebagainya, yang kesemuanya terdapat dalam organ fisik

seseorang .'m

Mark A.May Juga berpendapat bahwa kepribadian adalah: "apa yang

memungkinkan seseorang untuk berbuat efektif atau memungkinkan seseorang

mempunyai pengaruh terhadap orang lain, dengan kata lain kepribadian adalah nilai

perangsang sosial sesorang". 24 Selanjutnya dalam buku Sarlito Wirawan Sarwono

dijelaskan bahwa kepribadian merupakan "Integritas dari pada sistem kebiasaan-

kebiasaan yang menunjukan 'ciri khas pada individu untuk menyesuaikan dirinya

dengan lingkungannya". 25

22 Alisuf Sabri, pengantar Psikologi Umum dan Perkembangan, (Jakarta: Pedoman Ilmu Jaya, 1993), Cet. ke-1, h. 91

23 Ibid

2" Ramayulis, Ilmu Pendidikan Is/am, (Jakarta: kalam mulia, 2002.), Cet. ke- 3, h. 288

25 Sarlito Wirawan Sarwono, op.cit., h. 79

Page 48: SKRIP SI Diajukan kepada Fakultas Ilmu Tarbiyah dan ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/27178/1/DEWI... · Diajukan kepada Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan untuk

40

Tentunya masih banyak Iagi pendapat yang memuat definisi tentang

kepribadian. Walaupun setiap pendapat berbeda dari yang lain,namun pada dasamya

dari setiap pendapat itu termuat ciri-ciri yang mendasarinya. Karena itu tampaknya

cukup beralasan jika pengertian kepribadian dapat didefinisikan dari berbagai aspek

pandangan sebagai berikut:

1) Individuality, kepribadian dapat didefinisikan sebagai individuality kalau dikaitkan dengan ciri khas yang ditampilkan seseorang hingga secara individu dapat dibedakan dari orang lain.

2) Personality, kepribadian dapat didefinisikan sebagai personality jika dihubungkan dengan penampilan keseluruhan sikap dan tingkah Iaku seseorang. Baik lahiriah maupun batiniah.

3) Mentality, kepribadian dapat didefiisikan sebaga mentality jika dihubungkan dengan sikap dan tingkah laku seseorang yang berhubungan dengan kemampuan intelektual.

4) Identity, kepribadiru1 dapat didefinisikan identity jika dihibungkan dengan sifat kedirian sebagai suatu kesatuan dari sifat mempe1tahankan jati diri terhadap unsur pengaruh luar. 26

Pada garis besarnya dapat disimpulkan bahwa kepribadian merupakan ciri

khas seseorang. Kepribadian dapat dibentuk melalui bimbingan dari luar, kenyataan

ini memberi peluang bagi usaha pendidikru1 untuk memberi andilnya dalam usaha

pembentukan kepribadian. Dan dalam hal ini pula diharapkan kepribadian muslim

dapat diupayakan melalui pendidikan yang sejalan dengan tujuan ajar311 Islam.

Berdasarkan rumusan kepribadian dan remaja secara definitif yang telah

dikemukakan di atas, maka dapatlah disimpulkan bahwa kepribadian remaja muslim

merupakan "identitas yang dimiliki seseorang remaja muslim sebagai ciri khas dari

keseluruhan tingkah laku secara lahiriah, seperti cara berkata-kata, berjalan, makan,

26 Jalaludin, Usman Said, op.cit., h. 91

Page 49: SKRIP SI Diajukan kepada Fakultas Ilmu Tarbiyah dan ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/27178/1/DEWI... · Diajukan kepada Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan untuk

41

minum, berhadapan dengan teman, tamu, orang tua, dan guru. Maupun tingkah Jaku

yang ditampilkan secara batiniah, seperti penyabar, tidak dengki dan sikap terpuji

lainnya yang timbul dari dorongan batin". 27

Identitas dari tingkah laku seseorang yang sudah terbentuk sebagai kebiasan

dalam waktu yang lama, dapat dipertahankan sebagai kebiasaan yang tidak dapat

dipengaruhi oleh sikap dan tingkah laku orang Jain yang be1ientangan dengan apa

yang ia miliki.

2. Struktur dan Aspek-aspek Kepribadian Muslim

a. Struktur kepribadian muslim

Berbicara mengenai struktur kepribadian, secara umum Sigmund Freud

merumuskannya menjadi tiga bagian:"id, ego dan super ego". 28dalam diri orang

yang memiliki jiwa yang sehat, ketiga sistem ini bekerja dalam susunan yang

harmonis. Segala bentuk tujuan dan gerak-ge1iknya selalu memenuhi keperluan

dan keinginan manusia yang pokok. Sebaliknya kalau ketiga sistem itu bekerja

secara bertentangan satu sama lain, maka orang tersebut dinamainya sebagai

orang yang tidak dapat menyesuaikan diri. Ia menjadi tidak puas dengan dirinya

dan lingkungannya.

1) Id Sebagai suatu sistem/struktur id mempunyai fungsi menunaikan

prinsip kehidupan manusia berupa penyaluran dorongan naluriah

"Ibid., h. 92

28 Jalaludin, Psiko/ogi /lgama, (Jakarta: PT. Raja Grafindo Pcrsada, 2001), Cet. ke-5, h. 175

Page 50: SKRIP SI Diajukan kepada Fakultas Ilmu Tarbiyah dan ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/27178/1/DEWI... · Diajukan kepada Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan untuk

42

(pengatur kebutuhan primer). Dengan kata lain id mengemban prinsip kesen~ngan . (pleasure prinoiple) yaitu tujuamtya untuk membebaskan manus1a dan ketegangan dorongan naluri dasar seperti makan, minum, seks dsb.

2) Ego Freud menamakan misi yang diemban oleh ego sebagai prinsip

yang d1emban oleh kenyataan (reality prinoiple)yang berfungsi untuk meredakan ketegangan dalam diri dengan cara melak.ukan aktivitas penyesuaian dorongan-dorongan yang ada dengan kenyataan. Ego memiliki kesadaran untuk menyelaraskan dorongan yang baik dan bumk sehingg& tidak terjadi kegelisahan atau ketegangan batin.

3) Superego Sebagai suatu sistem yang memiliki unsur moral dan keadilan,

super ego memiliki tujuan, yakni membawa individu kearah kesempumaa1i., sesuai dengan pertimbangan keadilan clan moral. Selain itu super ego berfungsi sebagai pengawas tindakan yang dilakukan oleh ego. Jika tindakan itu sesuai dengan pertimbangan moral dan keadilan, maka ego akan mendapat ganjaran bempa rasa puas/senang. Sebaliknya jika bertentangan, maka ego akan menerima hukuman bempa rasa gelisah dan cemas.29

Secara fitrah, rnanusia terdorong untuk melakukan suatu yang baik, benar

dan indah, namun terkadang naluri mendorong rnanusia untuk segera rnemenuhi

kebutuhan yang bertentangan dengan realita yang ada. Misalnya dorongan untuk

makan ingin dipenuhi, tetapi makanan tidak ada maka timbul dorongan untuk

mencuri. Jika perbuatan i tu dilaksanakan maka ego akan merasa bersalah karena

mendapat hukuman dari ego ideal (norm a yang terbentuk dalam batin, baik oleh

norma masyarakat maupun agama) sebaliknya, jika dorongan untuk mencuri tidak

dilaksanakan maka ego akan memperoleh penghargaan dari hati nurani.

Pemenuhan dorongan pertama akan menyebabkan terjadi kegelisahan

pada ego, sedangkan pemenuhan dorongan kedua akan menjadikan ego tentram.

29 Ibid

Page 51: SKRIP SI Diajukan kepada Fakultas Ilmu Tarbiyah dan ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/27178/1/DEWI... · Diajukan kepada Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan untuk

43

Dalam kaitan inilah bimbingan pendidikan agama sangat berfungsi bagi

pembentukan kepribadian seseorang (pribadi muslim).

Secara spesifik, penentuan struktur kepribadian clalam perspektif Islam

menurut Abdul Mujib dibagi meajadi tiga bagia11/tiga dimensi, yaitu:"dimensi

fisik yang disebut dengan fitrah jasmani, dimensi psikis yang disebut dengan

fitrah rohani dan dimensi psikologis yang disebut dengan fitrah nafsani". 30

I) Fitrah Jasmani

"Jasad adalah substansi manusia yang terdiri atas struktur organisme

fisik. Kesubstansian fitrah jasmani tidak dapat membentuk kepribadian

tersendiri sebab keberadaannya tergantung pada substansi lain, karena itu

keberadaan manusia bukan ditentukan oleh fitrah ini melainkan oleh fitrah

nafsani". 31

2) Fitrah Rohani

"Ruh merupakan substansi psikis manusia yang menjadi esensi

kehidupannya, ruh memiliki natur tersendiri. Fitrah ruh bersifat multi dimensi

yang tidak bisa dibatasi ruang dan waktu, ruh masuk ke dalam tubuh manusia

ketika tubuh tersebut siap menerimanya. Menurut hadis Nabi SAW bahwa

kesiapan itu ketika manusia berumur 4 bulan dalam kandungan, pada saat

itulah ruh berubah nama menjadi al-nafs (gabungan antara jasad dan ruh)" .32

30 Abdul Mujib, Yusuf Mudzakir, Nuansa-nuansa Psikologi Islam (Jakarta: PT. Raja Grafiudo Persada, 2001), Cet. ke-1, h. 42

31 Rama Yulis, Psikologi Agama, (Jakarta: Kalam Mulia, 200•>), Cct. ke-7, h. 122

32 Abdul Mujib, YusufMudzakir, op.cit., h. 43

Page 52: SKRIP SI Diajukan kepada Fakultas Ilmu Tarbiyah dan ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/27178/1/DEWI... · Diajukan kepada Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan untuk

44

3) Fitrah Najsani

"Najs merupakan dimensi psikofisik mannsia yang memilik:i tiga daya

pokok yaitu kalbu, akal dan nafsu. Masing-masing daya memilik:i dua natur

yaitu kejasmaniahan dan kerohaniaan.aspek psikis berasal dari fitrah rohani

sedang aspek fisik berasal dari fitrah jasmani dan keduanya saling

berkaitan.oleh karena itu kedua aspek ini harus dipenuhi kebutuhannya". 33

Fitrah-fitrah tersebut perlu dipelihara, pemeliharaan ini dapat ditempuh

dengan meningkatkan kualitas iman dan taqwa kepada Allah SWT. ketika

peningkatan kualitas diti telah dicapai maka seseorang akan memperoleh

pengalaman puncak yang menimbulkan sebutan manusia paripurna (insan kamil).

b. Aspek-aspek Kepribadian Muslim

Kepribadian mengandung berbagai macam aspek, yang keseluruhan dati

aspek-aspek tersebut menunjukan pengabdian kepada Allah SWT. Menurut

Ahmad D. marimba, aspek-aspek tersebut adalah:

1) Aspek-aspek kejasmaniahan, meliputi tingkah laku luar yang mudah nampak dan terlihat dari luar, misalnya cara-caranya berbuat, berbicara dan sebagainya

2) Aspek-aspek kejiwaan, meliputi aspek-aspek yang tidak segera dapat dilihat dan terlihat dari luar, misalnya cara-caranya berfikir, bersikap dan min at.

3) Aspek-aspek kerohaniaan, meliputi aspek-aspek kejiwaan yang abstrak, yaitu filsafat hidup dan kepercayaan. Ini meliputi sistem nilai-nilai yang telah meresap di dalam kepribadian dan telah menjadi bagian dan mendarah daging dalam kepribadian yang mengarahkan serta memberi corak seluruh kehidupan inclividu. 34

33 Zakiah Daradjat, Jlmu Jiwa Agama, op.cit., h.124

34 Ahmad D. Marimba, Pengantar Fi/safat Pendidikan, (Bandung: AJ-Ma'arif, 1989), Cet.kc-3, h. 67

Page 53: SKRIP SI Diajukan kepada Fakultas Ilmu Tarbiyah dan ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/27178/1/DEWI... · Diajukan kepada Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan untuk

45

Bagi orang-orang yang beragama, aspek-aspek inilah yang menentukan

ke arah kebahagian. Bukan saja kebahagiaan di dunia tetapi juga di akherat.

Berbeda dengan pendapat di atas, Abdul Azis Ahyadi berpendapat,

bahwa aspek-aspek kepribadian muslim adalah sebagai berikut:

1) Aspek kognitif, yaitu pemikiran, ingatan, khayalar~ inisiatif, pengamatan dan pengindraan. Fungsi aspek kognitif ini adalah sebagai penunjuk jalan, mengarahkan dan mengendalikan tingkah laku.

2) Aspek afektif, yaitu bagian kejiwaan yang berhubungan dengan kehidupan alam perasaan dan emosi.

3) Aspek motorik yaitu aspek yang berfungsi sebagai ])elaksana tingkah laku manusia seperti perbuatan dan gerak jasmani lainnya.35

Dari keseluruhan aspek-aspek di a.tas, kepribadian seseorang dapat dinilai.

Misalnya kepribadin si A menyenangkan dan kepribadian si B buruk atau kurang

menyenangkan. Tentu saja menurut ukuran si penilai berdasarka.n nilai-nilai

tertinggi yang diyakininya. Oleh karena itu bagi seseorang muslim yang telah

tertanam iman dan taqwa dalam pribadinya atau dengan kata. lain, aspek-aspek

kerohanian yang luhur sudah benar-benar melekat dala.m seluruh aspek-aspek

kepribadiannya maka orang tersebut tidak akan berani melakukan apa-apa yang

dilarang oleh Tuhannya selain itu dengan sendirinya akan timbul rasa cintanya

kepada Allah SWT dan akan dirasakan pula lezatnya iman.

3. Hubungan kepribadian dengan sikap keagaman remaja mnslim

Dalam Kaitannya dengan sikap keagamaan, maka dalam kepribadian manusia

sebenarnya telah diatur semacam sistem kerja untuk menyelaraskan tingkah laku

manusia agar tercapai ketentraman dalam batinnya.

35 Abdul Azis Ahyadi, Psikologi agama 'kepribadian Muslim Pancasi/a', (Bandung: Sinar Baru, 1991), Cct. kc-2, h. 68

Page 54: SKRIP SI Diajukan kepada Fakultas Ilmu Tarbiyah dan ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/27178/1/DEWI... · Diajukan kepada Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan untuk

46

Erich Fromm menilai bahwa: "kepribadian terdiri dari watak dan karakter.

Watak termasuk unsur yang tetap (tidak bernbah), sedang karakter terbentuk dari

pengaruh luar yakni asimilasi dan sosialisasi. Asimilasi menyangkut hubungan

manusia dengan lingkungan sedang sosialisasi menyangkut hubungan antar manusia.

Kedua unsur inilah yang rnembentuk karakter". 36

Mengacu kepada pendapat Erich Fromm ini terlihat hubungan pembentukan

kepribadian dengan nilai-nilai moral keagamaan. Semangat keagamaan akan

tergambar pada sikap orang tua dan orang-orang dewasa dalam sebuah keluarga,

dirnana mereka mau melalcukan kewajiban-kewajiban agama, menjauhi hal-hal yang

munkar, membiasakan mereka belajar dan rnengajarkan mereka prinsip-prinsip

agama yang sesuai dengan perkenbangan mereka. Pada akhirnya remaja yang tumbuh

di lingkungan seperti itu akan memulai kehidupannya dalam keadaan terlindung dari

penyakit moral dan pikiran. Di rnasa selanjutnya ia akan sudah sanggup berjuang

untuk tidak mau menyerah pada keinginan-keinginan nafsunya yang membahayakan.

Dalam konteks ini terlihat bagaimana pentingnya pendidikan agama diberikan

kepada anak-anak, khususnya remaja yang rentan terhadap pengaruh Juar, dalam

upaya inengisi nilai-nilai agamis agar karakternya terbentuk oleh nilai-nilai agamis

pula. Karena mereka yang hidup di lingkungan keluarga yang taat agama dan selalu

berhubungan dengan orang-orang yang taat agama pula bagaimanapun akan

memberikan pengarnh dalam pembentukan karakternya. Sebaliknya, mereka yang

36 Jalaludin, op. cit., h. 181

Page 55: SKRIP SI Diajukan kepada Fakultas Ilmu Tarbiyah dan ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/27178/1/DEWI... · Diajukan kepada Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan untuk

47

asing dengan lingkungan sepe11i itu akan sulit untuk mengenal nilai-nilai keagamaan

sehingga karakter/kepribadian yang diinginkan pun sulit di bentuk.

Agaknya cukup Iogis kalau setiap ajaran agama mewajibkan penganutnya

untuk melaksanakan ajarannya secara rutin. Bentuk dan pclaksanan agama paling

tidak akan ikut berpengaruh dalam menanamkan keluhuran budi yang pada

puncaknya akan menimbulkan rasa sukses sebagai pribadi Tuhan yang setia.

Menurut Jalaludin dalam bukunya yang be1judul Psikologi Agama, dikatakan

bahwa:

Seseorang yang memiliki kepribadian/jiwa yang tidak sehat akan mengalami/cenderung menampilkan sikap pesums artinya dalam mengamalkan ajaran agama mereka cenderung untuk berpasrah diri kepada nasib yang mereka terima dan mereka mempercayai sepenuhnya sebagi azab dan rahmat Tuhan. Sifat pesimis tersebut menjadikan kehidupan jiwanya me1~adi pasif. hal ini Iebih mendorong mereka untuk bersikap fanatik dan tidak mau menerima ajaran-ajaran yang baru. Proses timbulnya keyakinan terhadap ajaran agama dan tindak keagaman yang mereka lakukan tidak berlangsung mclalui cara yang biasa, tetapi mercka dapat dari proses pendekatan dan perubahan yang tiba-tiba, (misalnya: karena merasa berdosa atau karena perubahan keyakinan).37

Menurut William James, "sikap keberagamaan orang yang memiliki

kepribadian yang tidak sehat dapat ditemui pada mereka yang pernah mengalami

latar belakang kehidupan keagamaan yang terganggu''. 38 maksudnya orang tersebut

meyakini suatu agama dan melaksanakan ajaran agama tidak didasarkan pada

kematangan beragama yang pada dasarnya berkembang secara bertahap seperti

31 Ibid

38 Ibid

Page 56: SKRIP SI Diajukan kepada Fakultas Ilmu Tarbiyah dan ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/27178/1/DEWI... · Diajukan kepada Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan untuk

48

lazimnya manusia normal. Mereka meyakini agama dika.renakan oleh adanya

penderitaan batin. Latar belakang inilah yang kemudian menjadi perubahan sikap

yang mendadak terhadap sikap keagaman mereka.

Berbeda dengan mereka yang merniliki kepribadian yang sehat, rnenurut W.

Starbuck yang dikemukakan oleh W. Houston Clark, dikatakan bahwa ciri-ciri sikap

keagamaan rnereka yang memiliki kepribadian yang sehat diantaranya adalah:

a. Optimis dan gembira Orang yang sehat jiwanya menghayati sega.la bentuk ajaran agama

dengan perasaan yang optimis. Paha.la menurut pandangannya adalah sebagai hasil jerih payahnya yang diberikan Tuhan. Sebaliknya segala bentuk musibah dan penderitaan mereka anggap sebagai kesalahan yang dibuatnya. Mereka yakin bahwa Tuhan bersifat pengasih dan penyayang dan bukan pernberi azab.

b. Menyenangi ajaran ketauhidan yang liberal Mereka cenderung menyenangi teologi yang luwes dan tidak kaku,

mereka juga selalu rnenekankan ajaran cinta kasih dari pada kemurkaan dan dosa.

c. Sela.Ju berpandangan positif d. Sikap keagamaannya berkembang secara graduasi, maksudnya, mereka

meyakini ajaran a~arna melalui proses yang waja.r dan tidak melalui proses pendadakan. · 9

Berdasarkan uraian di atas dapat disimpulkan bahwa mereka yang memiliki

kepribadian yang sehat akan selalu bersikap optimis dan tidak berpasrah diri dengan

ketentuan Tuhan artinya mereka meyakini bahwa dengan usaba mereka akan

mernperoleh apa yang ia inginkan. Mereka juga menyenangi ajaran-ajaran ketauhidan

yang liberal, mereka tidak terpaku/panatik terhadap satu ajaran, mereka menerima

ajaran ketauhidan yang lain asalkan tidak be1ientangan dengan syariat Islam.

39 Ibid

Page 57: SKRIP SI Diajukan kepada Fakultas Ilmu Tarbiyah dan ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/27178/1/DEWI... · Diajukan kepada Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan untuk

49

Mengacu kembali kepada pembahasan di atas, Zakiah Daradjat mengatakan

bahwa: "semakin banyak seseorang mendapatkan pembinaan agama, maka semakin

banyak pula pengalaman yang bersifat agama didapatkan. Semakin banyak unsur

agama, maka sikap, tindakan clan kelakuan serta caranya dalam menghadapi hidup

akan sesuai dengan ajaran agama". 40Dengan kata lain, apabila ajaran agama telah

masuk menjadi bagian mental remaja yang telah dibina, maka dengan sendirinya

remaja akan menjauhi segala larangan Allah dan mematuhi segala perintahnya, bukan

karena paksaan dari luar tetapi batinnya merasa ikhlas dalam menjalankan segala

perintah-Nya.

Remaja yang taat beragama akan menyadari bahwa untuk mengatasi

kegoncangan dan kegelisahan jiwa dapat ditempuh melalui pendekatan kepada Allah.

Dengan iman dan agamanya, remaja akan dapat mengendalikan sikap, tingkah laku

se1ta memelihara dirinya dari perbuatan keji dan munkar. Firman Allah SWT:

.... 0 / / <1l .... ,..~ / 0 ,.. l J

~~\ J ~ o~I 0) o\.L:a.ll r-'l) .._,.,tES:J\ ::;-• ~1 ~_,I ~ JI / / ,., ,,.,., ,,. ,., / ,.. ,..

,., ,.. i1J .;> .... (fl 0 ,,. ,,, 0

( t 0 ;..:;.;\µ\) 0 ~ ~ ~ :J.l1j ~s-'i .ill\ 'JS' .iJ) ~lj / / /

Artinya:" Baca/ah apa yang telah diwahyukan kepadamu yaitu Al-kitab (al-quran) dan dirikanlah shalat, sesungguhnya shalat itiu mencegah dari perbuatan keji da11 numkar. Dan sesungguhnya mengingat Allah (.~halal} adalah lebih besar (keutamaannya) dari ibdat-ibadal yang lain, dan Allah mengetahui apa yang kamu kef'.iakan".(Qs. Al··Ankabut: 45/1

40 Zakiah Darndjat, !/mu .Jiwa Agama, op.cit., h. 55

41 Universitas Islam Indonesia, op.cit., h. 463

Page 58: SKRIP SI Diajukan kepada Fakultas Ilmu Tarbiyah dan ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/27178/1/DEWI... · Diajukan kepada Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan untuk

50

Nabi SAW pun telah menerangkan dengan baik sekali, bahwa manakala

keyakinan dan keimanan telah tertanam dengan kokoh maka kepribadian akan

berkembang dengan baik dan subur, dan manakala kepribadian begitu rendah maka

dengan sendhinya keimananpun akan rendah.

Page 59: SKRIP SI Diajukan kepada Fakultas Ilmu Tarbiyah dan ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/27178/1/DEWI... · Diajukan kepada Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan untuk

BAB IV

KONTRIBUSI PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DALAM: MEMBENTUK

KEPRIBADIAN REMAJA MUSLIM

A. Proses Pembentukan Kepribadian Remaja Muslim

Proses pembentukan kepribadian remaja muslim yaitu runtutan perubahan

bentuk dalam perkembangn, yang bersifat hakiki yang tercem1in dari sikap seorang

remaja penganut agama Islam.

Berbicara mengenai proses pembentukan kepribadian muslim tidak akan

terlepas dari kajian tentang proses pembinaan pribadi anak, karena "pembentukan

sikap, pembinan moral dan pribadi pada umumnya terjadi melalui pengalaman sejak

kecil, .dan semua pengalaman yang dilalui anak waktu kecilnya akan merupakan

unsur pen ting piibadinya di masa remaja dan seterusnya". 1

Dalam proses pembentukan kepribadian remaja perlu pendekatan yang tepat,

khususnya dalam segi pembinaan pemahaman ajaran agama Islam. Pendidikan dan

pembinaan ajaran agama Islam ini tidak hanya diserahkan kepada sekolah sebagai

lembaga pendidikan formal, tetapi juga harus melibatkan keluarga sebagai madrasah

pertama bagi anak dalam mengenal, mengerti dan memahami agama serta

mengetahui mana yang baik dan buruk serta benar dan salah. Sahilun A. Nasir

mengatakan bahwa:

1 Zakiah Daradjat, Ilmu Jiwa Agama, (Jakarta: Bulan Bintang, 1993), Cet. ke-14, h. 75

51

Page 60: SKRIP SI Diajukan kepada Fakultas Ilmu Tarbiyah dan ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/27178/1/DEWI... · Diajukan kepada Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan untuk

52

Remaja yang hidup dalam lingkungan agamis sebagai faktor ekstern dan dia memiliki kesadaran yang tinggi dalam hidup beragama sebagai faktor

, intern akan menghasilkan prilaku keagamaan yang mantap dan akan mampu mengkombinasikan antara faktor rasional dan emosional secara terpadu. Norma-norma agama ditelusuri dengan analisa dan rasional sesuai dengan tingkatan usia remaja, 2

Menurut Husein Mazhahiri dalam bukunya "Pintar Mendidik Anak"

dijelaskan bahwa ada tujuh hal yang harus diperhatikan orang tua dalam membangun

kepribadian:

l, Peranan cinta kasih dalam pembinaan kepribadian Cinta kasih inilah yang sebenarnya mampu membina kepribadian,

Seseorang yang tumbuh besar karena disusui orang lain atau karena susu buatan ataupun juga dititipkan pada lembaga penampungan maka anak akan tumbuh tanpa memiliki kepribadian yang matang,

2, Tidak menghina dan tidak mengurangi hak anak Penghinaan orang tua terhadap anak-anak akan memberi dampak negatif

pada pribadi mereka. Dampak negatif ini tumbuh dan berkembang hlngga menghancurkan kepribadiannya, bahkn bisa 111embal1 manusia menjadi ahli maksiat dan penjahat yang tidak peduli lagi dengan perbuatan dosa dan haram, Para orang tua dituntut untuk memberikan contoh kepribadian yang baik kepada anak-anak mereka melalui sikap dan perangainya.

3. Perhatian pada perkembangan kepribadian 4. Menghindari penggunaan kata-kata kotor 5, Bersikap tidak membedakan 6, Memberikan perhatian dan pengarahan yang baik 7. Menanamkan taqwa dalam jiwa?

Pada dasarnya kapribadian secara utuh hanya mungkin dibentuk melalui

pengaruh lingkungan khususnya pendidikan. Adapun sasaran yang dituju dalam

pembentukan kepribadian ini adalah kepribadian yang memiliki akblak yang mulia,

1 Sahilun A, Nasir, Peranan Pendidikan Agama terhadap Pemecahan Prob/ema Remaja, (Jakaita: Kalam Mulia, 1999), Cct. kc- l, h. 157

3 Husain Mazhahiri, Pintar MendidikAnak, (Jakarta: PT. Lentera, 1999), Cet. ke-1, h. 202-207

Page 61: SKRIP SI Diajukan kepada Fakultas Ilmu Tarbiyah dan ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/27178/1/DEWI... · Diajukan kepada Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan untuk

53

Dan tingkat kemuliaan akhlak erat kaitannya dengan tingkat keimanan. Nabi SAW

bersabda:

Artinya:" Dari Abu Hurairah ra berkata, Rasulullah SAW bersabda: orang mukmin yang paling sempurna imannya yaitu orang yang paling baik budi pekertinya diantara mereka ". (HR. At-Turmudzy/

Dari sini terlihal ada dua sisi penting dalam pembentukan kepribadian

muslim yaitu iman dan akhlak. Menurut M. Abdullah Al-Darraz "pendidikan akhlak

dalam pembentukan kepribadian muslim berfungsi sebagai pemberi nilai-nilai

keislaman, dengan adanya cerminan dari nilai-nilai dirnalr.sud dalarn sikap dan

prilaku seseorang maka tampilah kepribadian sebagai muslim". 5

Pemberian nilai-nilai keislaman dalam upaya membentuk kepribadian

muslim seperti dikemukakan Al-Darraz di atas pada dasarnya merupakan cara untuk

memberi tuntunan dalam mengarahkan perubahan sikap menuju sikap-sikap yang

dikehendaki oleh Islam. Perubahan sikap tidak terjadi secara spontan tetapi

diantaranya disebabkan oleh adanya hubungan dengan obyek, wawasan,

peristiwa/pengalaman clan ide.

4 Abu Zakariya, Yahya bin Syaraf An-Nawawy, Terjemahan Riyadus Shalihin 'Muslich Shabir', (Semarang: CV. Toha Pulra, 1985), Cct. ke-1, h. 513

5 Jalaluddin, Usman Said, P//safat Pendidikan Islam 'Konsep dan Perkembangan', (Jakarta: Raja Grafindo Persada, 1996), Cet. ke-6, h. 95

Page 62: SKRIP SI Diajukan kepada Fakultas Ilmu Tarbiyah dan ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/27178/1/DEWI... · Diajukan kepada Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan untuk

54

Adapun proses pembentukan kepribadian itu menurut Ahmad D. Marimba

terdiri dari beberapa tahapan yang dihubungkan dengan proses pertumbuhan dan

perkembangan, tahapan-tahapan tersebut adalah:

1. Tahap Pengenalan

2. Tahap Pembiasaan

3. Tahap Pembentukan pengertian, minat dan sikap

4. Tahap Pembentukan kerohaniaan yang luhur6

Sebagai langkah awal pada proses pembentukan kepribadian yang mengarah

pada pengenalan tentunya sesudah remaja tahu dan kenal terhadap sesuatu maka

dengan sendirinya ia akan merasa te1tarik untuk melakukannya, karena tidaklah

mungkin remaja akan tertmik melakukan sesuatu tanpa terlebih dahulu mengetahui

dan mengenalnya. Sebagai contoh, apakah mungkin seseorang mau melaksanakan

sholat qan mengeluarkan zakat tanpa mengetahui apa yang dimaksud dan apa tujuan

dari sholat dan zakat?

Al-Thoumy Al-Syaibani menjelaskan bahwa:"siapa orang yang tidak kenal

terhadap sesuatu biasanya dia akan enggan dan tidak berminat terhadap hal itu". 7

Talmp yang kedua dilakukan latihan-latihan keagamaan yang menyangkut

ibadah, seperti shalat, puasa dan Jain sebagainya. Latihan-latihan ini dilakukan

dengan tujuan agar menjadi biasa. Pembiasaan 1rn henda klah mulai ditanamkan

6 Ahmad D Marimba, Penganlar F/lsafat Pendidikan, (Bandung: Al-Ma'arif, 1989), Cet. ke-3, h. 76

7 Al-Thoumy Al-Syaibani, Falsafah Pendidikan Islam, (Jakarta: Bulan Bintang, 1979), Cet.ke-1, h. 57

Page 63: SKRIP SI Diajukan kepada Fakultas Ilmu Tarbiyah dan ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/27178/1/DEWI... · Diajukan kepada Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan untuk

55

kepada anak-anak sejak masa kecil, sebab pada masa anak-anak adalah masa yang

paling peka bagi pembentukan kebiasan sehingga setelah rnenanjak masa remaja

semua ha! dapat dilakukan dengan mudah. Kebiasaan yang dirniliki anak, sebagian

besar terbentuk oleh pendidikan keluarga, keluarga merupakan lapangan pendidikan

yang pertama di mana ayah dan ibu bertanggung jawab untuk memelihara,

mengawasi, melindungi clan membimbing anak-anaknya. Latihan keagaman yang

menyangkut akhlak dan ibadah sosial serta hubungan manusia dengan manusia

yang sesuai dengan ajaran agama, jauh lebih penting dari pada penjelasan dengan

kata-kata.

Tahap berikutnya, setelah remaJa terbiasa melakukan kegiatan-kegiatan

keagamaan dan telah tertanam jiwa agama dalam pribadinya, maka proses selanjutnya

dalam rangka pembentukan kepribadian muslim adalah me11jelaskan kepada remaja

pengertian-pengertian , minat dan sikap dari seluruh kegiatan keagamaan yang telah

dilakukan. Dalam hal ini sekolah sebagai lembaga pendidikan pelanjut dari

pendidikan keluarga bertugas mengubah sikap anak didiknya agar dapat menerima

pendidikan agama. Guru hams mampu memberikan pemahaman kepada anak didik

tentang materi pendidikan yang diberikan. Begitu pula perlu dijelaskan mengapa

manusia hams beriman kepada Allah, Malaikat, Kitab, Rasul, hari kiamat clan

seterusnya serta hikmah yang terkandung di dalamnya sampai pada tahap di mana

ajaran-ajaran agama telah benar-benar masuk ke dalam jiwanya.

Page 64: SKRIP SI Diajukan kepada Fakultas Ilmu Tarbiyah dan ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/27178/1/DEWI... · Diajukan kepada Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan untuk

56

Secara umum yang bertanggung jawab atas berhasil atau tidaknya.proses

terbentuknya kepribadian terletak pada pundalc keluarga, sekolah clan masyarakat.

Ketiganya merupakan satu kesatuan yang utuh clan saling melengkapi antara yang satu

dengan yang lain. Ketiganya harus mampu melaksanakan fungsinya sebagai sarana

yang memberikan motivasi, fasilitas edukatif clan wahana pengembangan potensi yang

ada pada diri remaja sesuai dengan perkembangn clan kebutuhan zamannya.

' Berdasarkan tahap-tahap seperti yang telah disebutkan di atas dengan

disertai pengarahan yang bai k clan benar, maka diharapkan seseorang akan

terbentuk kepribadiannya secara sempurna sesuai dengan tahap pertumbuhan clan

perkembangannya. Selain itu apabila seorang remaja semenjak kecil membiasakan

dirinya untuk senantiasa merasa diawasi oleh Allah dalam setiap gerak-geriknya

clan perbuatan yang ia lakukan selalu yakin bahwa Allah akan membalas clan

meridhai siapa saja yang mau ta' at kepadaNya, ha! itu akan memudahkannya

melakukan apa yang diperintahkan Allah serta menjauhi apa yang dilarang-Nya.

Dengan demikian akan munculah suatu sikap atau tindakan yang terpancarkan dari

pribadi yang telah dilandasi oleh iman clan taqwa. Pada akhirnya akan tercapailah

apa yang disebut dengan pembentukan kepribadian muslim.

B. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Pembentukan Kepribadian Remaja

Muslim

Untuk rnembentuk kepiibadian seorang remaja muslim yang beriman clan

bertaqwa kepada Allah SWT membutuhkan suatu proses dan bukan merupakan ha!

yang mudah. Secara fitrah rnanusia memang terdorong untuk melalrukan sesuatu yang

Page 65: SKRIP SI Diajukan kepada Fakultas Ilmu Tarbiyah dan ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/27178/1/DEWI... · Diajukan kepada Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan untuk

57

bail< dan benar, Namun terkadang naluri mendorong manusia untuk melakukan suatu

yang bertentangan. Banyak faktor yang dapat mempengaruhi terbentuknya

kep1ibadian seseorang. Di antara faktor-fak1:or tersebut adalah:

l. Heredity (pembawaan)

Untuk mengetahui sejauh mana pengaruh heredity terhadap perkembangan

dan pembentukan kepribadian dapat diperoleh dari hasil-hasil penelitian yang

dilakukan para ahli psikologi, dengan cara membandingkan antara dua anak yang

hereditasnya sama (anak kembar) tetapi tinggal di lingkungan yang berbeda. Di

dalam buku Pengantar psikologi Umum dan Perkembangan di jelaskan bahwa:

bahwa:

Hasil penelitian itu menunjukan, kesamaan kepribadian pada anak kembar tidak cukup dipengaruhi oleh faktor lingkungan. Anak kembar yang dipisahkan lingkungannya karena tidak dikehendaki sama kepribadiannya terbukti tidak berhasil, kepribadian mereka tetap sarna. Dan kesamaan itu tidak dapat diterangkan oleh sebab faktor lingkungan. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa heredity dalam hal ini merupakan faktor yang lebih berpengaruh dari pada faktor lingkungan.8

Abdul Mujib dalam bukunya 'Fitrah dan Kepribadian Islam' menjelaskan

Faktor hereditas boleh jadi menjadi salah satu faktor pembentukan kepribadian, ha! itu diisyaratkan dalam hadits Nabi bahwa pemilihan jodoh itu harus dilihat dari empat segi yaitu harta, keturunan, kecantikan, dan agama. Hadits tersebut menunjukkan pentingnya faktor hereditas dalam pembentukan kepribadian anak sehingga jauh-jauh sebelumnya ia harus memilih garis keturunan yang baik agar anaknya hasil berkepribadian baik pula. 9

8 Alisuf Sabri, Pengantar Psiko/ogi Umum dan Perkembangan, (Jakarta: Pedoman Ilmu Jaya,

1997), Cet. ke-7, h. 103

9 Abdul Mujib, Vitrah dan Kepribadian Islam, Sebuah Pendekatcm Psikologis, (Jakarta: Darul Kalam, 1999), Cet. ke-1, h. 180

Page 66: SKRIP SI Diajukan kepada Fakultas Ilmu Tarbiyah dan ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/27178/1/DEWI... · Diajukan kepada Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan untuk

58

2. Pengalaman

Keluarga merupakan lingkungan pertama dimana seseorang akan

memperoleh pengalaman-pengalaman dalam hidupnya. Mereka yang hidup di

lingkungan keluarga yang taat agama maka kelak di saat remaja ia akan terbiasa

dengan hal-hal yang bersendikan agamis karena sebab pengalaman yang yang ia

dapat sejak kecil. Pada umumnya para remaja selalu cenderung untuk bebas dan

ingin bergabung dengan masyarakat dan teman sebayanya. Apabila di lingkungan

keluarga mampu memelihara rasa aman, perasaan saling menghargai satu sama lain,

selaras dan dapat mengimbangi situasi yang ada di luar tumah, maka remaja akan

berkembang menjadi orang yang berkepribadian yang diharapkan.

Di dalam buku Ensiklopedi Wanita muslimah di jelaskan bahwa:

Ada dua aspek yang dapat dijadikan pengalaman keagan1aan bagi sesorang dalam pembentukan kepribadiannya: 1. Pembinaan sektor agama yang meliputi pemantapan penanaman iman

kepada Allah dan mencintai Allah serta Rasulnya di dalam hati. 2. Pembinaan sektor akhlak. tidak dapat diragukan lagi bahwa akhlak yang

baik dan tingkah laku yang terpuji merupakan buah dari iman yang mantap dan pertumbuhan agama yang benar. 10

Pembinaan sektor agama dan akhlak pada diri remaja metupakan faktor

terpenting yang bisa membantu keberhasilan pendidikan anak berdasarkan akhlak

islami yang terpuji.

10 Haya binti Mubarak Al-Barik, Ensik/opedi Wanita Mus/imah, (Jakarta: Darul Kalam, 1997), Cet. ke-1, h. 249

Page 67: SKRIP SI Diajukan kepada Fakultas Ilmu Tarbiyah dan ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/27178/1/DEWI... · Diajukan kepada Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan untuk

59

3. Faktor Sosial

Yang dimaksud faktor sosial di sini adalah masyarakat sekitar termasuk di

dalamnya keluarga, sekolah dan masyarakat. lingkungan sosial mempunyai pengaruh

yang sangat besar terhadap pembentukan kepribadian.

Besarnya pengaruh tersebut disebabkan karena:

a. Pengaruh itu merupakan pengalaman yang pertama-tarna.

b. Pengaruh yang diterima masih terbatas jumlah dan luasnya

c. Intensitas pengaruh itu tinggi karena berlangsung terns menerus siang dan

malam

d. Umumnya pengaruhnya itu diterima dalam suasana aman dan bersifat intim.

Motivasi beragarna pada remaja sebagai faktor yang dipengaruhi oleh

lingkungan sekitarnya banyak terlihat dalam lingkungan di mana remaja bergaul

dengan teman-teman sebayanya. Contohnya: "Bila remaja mengikuti kegiatan dalam

kelornpok aktifitas keagamaan maka ia akan ikut terlibat dalam kegiatan tersebut.

Akan tetapi bila ia bersahabat dengan teman yang tidak mengindahkan agama maka

ia pun akan acuh terhadap kegiatan keagamaan". 11

Berdasarkan uraian pada poin-poin di atas dapat penulis simpulkan bahwa

tidak ada faktor yang mempunyai pengaruh lebih kuat. Hal tersebut dapat dilihat dari

banyaknya di dalan1 Al-quran dan hadits yang menjelaskan tentang pentingnya faktor

hereditas dalam pembentukan kepribadian seseorang. Begitu juga tentang pengaruh

" Sururin, Diktat Psikologi Agama, (Jakarta: IAIN SyarifHidayatullah, 2001), h.38

Page 68: SKRIP SI Diajukan kepada Fakultas Ilmu Tarbiyah dan ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/27178/1/DEWI... · Diajukan kepada Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan untuk

60

lingkungan. Abdul Mujib pun dalam bukunya yang berjudul Fitrah dan Kepribadian

Islam mengatakan bahwa: "Keturunan/hereditas bukan satu-satunya faktor yang

menentukan kepribadian seseorang, karena baik buruknya kepribadian individu

sangat tergantung pada faktor-faktor yang kompleks diantaranya faktor lingkungan

sosial, pengalaman masa kecil dan faktor hereditas yang satu sama Jain sating

berkaitan dan sating mempengaruhi". 12

C. Hubungan Pendidikan Agama Islam dalam Pembentukan Kepribadian

Remaja Muslim

Pendidikan agama Islam bera1ti pembentukan pribadi muslim yang sanggup

mengamalkan sepenuhnya ajaran Allah dan Rasul-Nya. Terbentuknya kepribadian

muslim dengan usaha kegiatan dan pembinaan pribadi agar beriman dan berbudi

pekerti luhur harus dilakukan melalui pendidikan. dengan kata lain pembentukan

pribadi muslim tidak akan tercapai kecuali dengan pendidikan agama Islam, dan itu

berarti Islam tidak bisa dipisahkan dengan pendidikan.

Dalam proses pembinaan dan pembentukan kepribadian remaja perlu

pendekatan yang tepat khususnya dalam segi pemahaman ajaran agama Islam,

pembinaan kepribadian dan moral yang tidak disertakan dalam pendidikan seseorang

akan melahirkan sarj ana yang tinggi pengetahuan tetapi tidak dapat memberikan

manfaat yang betul-betul kepada masyarakat, karena mereka hanya memikirkan diri

12 Abdul Mujib, foe. cit.

Page 69: SKRIP SI Diajukan kepada Fakultas Ilmu Tarbiyah dan ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/27178/1/DEWI... · Diajukan kepada Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan untuk

61

sendiri, menggunakan ilmu dan kepandaiannya untuk mencari keuntungan dan

ketenangan dirinya pribadi tanpa menghiraukan apa yang terjadi kepada orang lain.

Islam menggambarkan cara-cara untuk membentuk masyarakat insani yang

utama dan ideal. Untuk itu Islam menyiapkan semangat yang kondusif untuk

pertumbuhan yang sehat dan pendidikan yang baik pendidikan Islam dalam

pembentukan pribadi remaja muslim menjadikannya sebagai pribadi yang matang dan

sanggup menikmati semua gejala dan sendi-sendi kesehatan jiwa sebagai berikut:

1. Memiliki iman dan kemantapan hati

"Iman dan kemantapan hati yang dirasakan seorang remaja muslim akan

menciptakan adanya keseimbangan emosional dan aka!". 13 Seperti telah diketahui

bahwa masa remaja merupakan masa mencari identitas, masa yang tidak realistik dan

masa/usia yang bermasalah.oleh karena itu disinilah kepribadian sangat menentukan.

Jika kepribadiannya utuh dan jiwanya sehat, maka ia akan menghadapi semua

masalah dengan tenang. Kepribadian yang didalamnya terkandung unsur-unsur

agama dan keimanan yang cukup serta kemantapan hati maka segala permasalahan

akan dilalui dengan mudah. Zakiah Daradjat mengatakan bahwa:

Unsur terpenting yang mampu membantu pertumbuhan dan perkembangan kejiwaan manusia adalah iman yang direalisasikan dalam bentuk ajaran agama Islam. Maka dalam Islam prinsip pokok yang menjadi sumbu kehidupan manusia adalah iman, karena iman adalah pengendali sikap, ucapan, tindakan dan perbuatan. Tanpa pengendali tersebut akan mudahlah orang terdorong melakukan hal-hal yang merugikan dirinya maupun orang lain. 14

13 Syaikh M. Jamalludin Mahfuzh, Psiko/ogi Anak dan Remaja lvfuslim, (Jakarta: Pustaka Al­Kautsar, 2001), Cet. kc-I, h. 116

14 Zakiah Daradjat, Islam dan Kesehatan Mental, (Jakarta: PT. Gunung Agung, 2001), h. 3

Page 70: SKRIP SI Diajukan kepada Fakultas Ilmu Tarbiyah dan ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/27178/1/DEWI... · Diajukan kepada Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan untuk

62

2. Memelihara Hubungan dengan Allah SWT

Masa remaja merupakan masa dimana remaja mulai mengurangi hubungan

dengan orang tuanya dan berusaha untuk dapat berdiri sendiii dalam menghadapi

segala kenyataan yang ada. Semuanya menyebabkan remaja berusaha mencari

pertolongan Allah SWT berdasarkan keyakinan dan pengalaman yang diperolehnya

sejak kecil.

Dengan selalu memelihara hubungan dengan Allah SWT akan terwujud

kedamaian dan ketenangan, pada akhimya kehidupan remaja muslim akan terbebas

dari kekacauan dan kegelisahan. Allah SWT berfhman:

Artinya: " ... Dan ja11ga11 kamu be1p11tus asa dari rahmat Allah. Sesungguhnya tiada berputus asa dari rahmat Allah, melainkan kaum yang kafir" (Qs. Yusuf: 87/5

Al quran memberi ketenangan kepada kaum muslimin dengan menyatakan

bahwa "sesungguhnya Allah akan selalu bersama mereka. Apabila mereka bertanya

kepada Allah, sesungguhnya Dia amat dekat dengan mereka dan Allah tentu akan

mengabulkan apabila mereka mau berdo 'a kepadanya". Itulah yang diungkapkan oleh

Allah dalam firmannya:

15 Universitas Islam Indonesia, Al quran dan Tafsirnya, (Yogyakarta: PT. Dana bakti Wakaf, 1990), h. 33

Page 71: SKRIP SI Diajukan kepada Fakultas Ilmu Tarbiyah dan ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/27178/1/DEWI... · Diajukan kepada Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan untuk

63

Artinya:" Dan apabila hamba-hamba Ku bertanya kepada mu tentang aku, maka (iawablah) ses1111gg11/111ya Aku adalah dekat. Aku mengabulkan permohonan orang yang mendo 'a apabila ia berdo 'a kepada Ku ... ". (Qs. Al-Baqarah: 186/6

3. Hati yang senantiasa terjaga

Remaja selalu memiliki keinginan untuk mencoba hal-hal yang baru, tanpa

kesadaran hati dan kemampuan menguasai diri maka remaja akan mudah terpengaiuh

baik buruknya keadaan lingkungan di sekitarnya. Dengan memiliki hati yang

senantiasa te1jaga membuat remaja sanggup menguasai dirinya dan mengendalikan

nafsu serta keinginan-keinginannya. Dan ha! ini merupakan salah satu tujuan

pendidikan Islam.

"Seorang remaja muslim yang baru saja memasuki fase usia kepintaran sosial

maka saat itu remaja akan tampil dalam kehidupan yang sesuai, yakni berupa asas

jiwa yang sehat dan kuat, memiliki kesadaran hati, kemampuan diri, kesanggupan

mengendalikan nafsu serta keinginan-keinginannya". 17

4. Bersabar dalam cobaan dan bersyukur dalam kebahagiaan

Tingkat keyakinan dan ketaatan beragama para remaja sebenamya banyak

tergantung dari kemampuan mereka menyelesaikan keraguan-keraguan dan konflik

batin yang terjadi dalam diri. "Usia remaja dikenal sebagai usia rawan. Secara fisik

remaja mengalami pertumbuhan yang pesat dan hampir menyamai fisik orang

dewasa. N amun pesatnya pertumbuhan fisik itu belum diimbangi secara setara

16 Ibid., h. 312

11 Syaikh. M. Jamaluddin Mahfuzh, op.cit., h.118

Page 72: SKRIP SI Diajukan kepada Fakultas Ilmu Tarbiyah dan ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/27178/1/DEWI... · Diajukan kepada Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan untuk

64

dengan perkembangan psikologinya". 18 Kondisi seperti itu menyebabkan remaja

mengalami kelabilan dan ketidakstabilan emosi.

Untuk itu melalui pendidikan agama Islam menjadikan remaja untuk

senantiasa bersipat fleksibel dalam menghadapi kenyataan dan permasalahan yang

dihadapi, artinya ia akan senantiasa bersabar dalam dalam cobaan dan bersyukur

dalam kebahagiaan. Kalau sekiranya ia tidak dapat mewujudkan apa yang dicita-

citakan dalam hidupnya maka ia akan menjaga dirinya dari perasaan gelisah, sedih

dan putus asa. Begitupun sebaliknya, jika ia memperoleh apa yang dicita-citakan

(berhasil dalam kehidupannya) maka ia tidak akan lupa untuk selalu bersyukur dan

menyadari bahwa apa-apa yang ia dapat tidak lain adalah atas kehendak Allah SWT.

Firman Allah SWT:

Artinya: " ... dan orang-orang yang sabar dalam kesempitan, penderitaan dan peperangan, maka itulah orang-orang yang benar (imannya) dan mereka itulah orang-orang yang bertaqwa". (Qs. Al-Baqarah: 177)19

5. Terbebas dari faktor-faktor ketakutan

Masa remaja sering juga disebut sebagai masa!usia yang sering menimbulkan

ketakutan. Pada masa ini yang menimbulkan ketakutan pada diri remaja adalah

tanggapan masyarakat terhadap remaja seperti sebutan remaja adalah anak yang tidak

"Jalaluddin, l'sikologi 1lga111a, (Jakarta: PT. Raja Gralindo Pcrsada, 2001), Cct. kc-5, h. 81

19 Universitas Islan1 Indonesia, op.cit., 11. 290

Page 73: SKRIP SI Diajukan kepada Fakultas Ilmu Tarbiyah dan ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/27178/1/DEWI... · Diajukan kepada Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan untuk

65

rapih, tidak dapat dipercaya, cendernng bahkan sering kali bertindak mernsak, tidak

bertanggung jawab dan sebagainya. Sebutan ini akan mempengarnhi konsep diri dan

sikap remaja terhadap dirinya sendiri. Karena itulah Islam bernsaha mengatasi rasa

takut ini melalui pendekatan aspek akidah tauhid. Melalui pendidikan Islam dapat

ditanamkan akidah/keyakinan ke dalam hati seorang remaja muslim, menjadikannya

ia sebagai orang yang memiliki kepribadian dan kepercayaan diri.

6. Senantiasa menampilkan akhlakul karimah

Allah SWT memerintahkan kepada manusia agar senantiasa menampilkan

akhlakul karimah!budi pekerti yang luhur, tidak boleh membanggakan diri dan

merendahkan orang lain, tidak boleh sombong dan lain-lain. karena sifat-sifat tersebut

akan merngikan diri sendiri dan mernpakan jalan menuju kesesatan. Dengan adanya

bimbingan/pembinaan akhlak maka akan terbentuklah kepribadian muslim yang

utama yaitu mengamalkan ajaran Islam sehingga dapat berhubungan baik kepada

Allah, manusia, dan makhluk lain disekitarnya. Pada akhimya akan mendatangkan

kebahagiaan di dunia dan di akherat kelak.

Page 74: SKRIP SI Diajukan kepada Fakultas Ilmu Tarbiyah dan ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/27178/1/DEWI... · Diajukan kepada Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan untuk

A. Kesimpulan

BABV

PENUTUP

Berdasarkan hasil penelitian kepustakaan (library research) dari pembahasan

skripsi di atas, penulis mengambil kesimpulan bahwa pendidikan Islam dalam

pembentukan kepribadian remaja muslim menjadikannya ia sebagai pribadi yang

memiliki sendi-sendi kehidupan sebagai berikut:

1. M.emiliki iman dan kemantapan hati. Kepribadian yang di dalamnya

terkandung unsur-unsur agama dan keimanan yang cukup serta kemantapan

hati akan memudahkan remaja dalam menghadapi setiap permasalahan yang

ada. Selain itu, dengan iman dan kemantapan hati akan menciptakan

keseimbangan emosional dan aka! remaja.

2. Memelihara hubungan dengan Allah SWT. Masa remaja merupakan masa

dimana remaja mulai mengurangi hubungan dengan orang tuanya. Dengan

selalu memelihara hubungan dengan Allah SWT akan terwujud kedamaian

dan ketenangan serta terhindar dari kekacauan dan kegelisahan.

3. Hati yang senantiasa te1jaga. Salah satu tujuan dari pendidikan agama Islam

adalah mampu mengarahkan tingkah laku seseorang kearah yang lebih baik.

Dengan memiliki hati yang senantiasa terjaga membuat remaja sanggup

menguasai dirinya dan mengendalikan nafsu serta keinginan-keinginannya.

66

Page 75: SKRIP SI Diajukan kepada Fakultas Ilmu Tarbiyah dan ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/27178/1/DEWI... · Diajukan kepada Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan untuk

67

4. Bersabar dalam cobaan dan bersyukur dalam kebahagiaan. Melalui

pendidikan agama Islam menjadikan remaja untuk senantiasa bersipat

fleksibel dalam menghadapi kenyataan dan permasalahan yang ada, artinya ia

akan senaiitiasa bersabar dalam cobaan dan bersyukur dalam kebahagiaan.

5. Terbebas dari faktor-faktor ketakntan. Melalui pendidikan agama Islam

ditanamkan akidah/keyakinan ke dalam hati seorang remaja muslim dan

menjadikannya ia sebagai orang yang memiliki kepribadian dan

kepercayaan diri.

6. Senantiasa menampilkan akhlakul karimah. Pendidikan agama Islam

mampu memberikan tuntunan dalam mengarahkan perubahan sikap remaja

menuju sikap-sikap yang dikehendaki oleh Islam, yakni terbentuknya pribadi

yang senantiasa menampilkan akhlakul karimah.

B. Saran-saran

1. Dalam memberikan pendidikan Islam hendaknya disesuaikan dengan tingkat

perkembangan dan pertumbuhan jiwa remaja, sehingga diharapkan nilai-nilai

moral dan unsur-unsur kepribadian yang diambil dari pendidikan Islam

sejalan dengan nilai-nilai agama yang telah masuk ke dalam jiwanya melalui

pengalaman dan pendidikan yang diperolehnya sejak kecil.

2. Pendidikan yang diberikan, baik di rumah, di sekolah ataupun di masyarakat

hendaknya mampu mewujudkan apa yang menjadi tujuannya dalam konsep

pendidikan Islam yakni membentuk pribadi muslim yang ber-iman dan

Page 76: SKRIP SI Diajukan kepada Fakultas Ilmu Tarbiyah dan ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/27178/1/DEWI... · Diajukan kepada Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan untuk

68

bertaqwa kepada Tuhan Yang maha Esa dan senantiasa menampilkan prilaku

yang berdasarkan nilai-nilai ajaran Islam.

3. Keluarga hendaknya dapat menjalankan fungsinya sebagai lingkungan

pertama yang dapat menciptakan ketentran1an batin bagi remaja. Bila seorang

remaja merasakan adanya kehangatan dan kasih sayang dalam keluarga maka

jiwanya akan tenang dan tentram, sebaliknya remaja dapat menderita dan

terdorong untuk menentang dan berkelakuan tidak baik apabila keluarga tidak

dapat menciptakan suasana yang diharapkan.

4. Remaja dalam pergaulannya sehari-hari di tuntut untuk pintar memilih

lingkungan yang dapat mengarahkan kepribadian dan wataknya ke arah yang

baik sehingga ia terhindar dari pengaruh-pengamh buruk.

5. Remaja hendaknya menggunakan aka! pikirannya dari pada emosi ketika

menghadapi problema hidupnya, berusaha berfikir fositif dan tidak putus asa

atas setiap cobaan ataupun kegagalan yang didapat dalarn hidupnya serta

mencoba memahami bahwa setiap kegagalan adalah awal dari suatu

keberhasilan.

Page 77: SKRIP SI Diajukan kepada Fakultas Ilmu Tarbiyah dan ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/27178/1/DEWI... · Diajukan kepada Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan untuk

DAFTAR PUSTAKA

Abrasyi, al, Muhammad Athiyah, Dasar-dasar Pendidikan Islam, Jakarta: Bulan Bintang, 1974, Cet ke-6

Ahyadi, Abdul Azis, Psikologi Agama "Kepribadian Muslim Pancasila", Bandung: Sinar Baru, 1991, Cet ke-2

Alam, Muhammad Manzoor, Peran Pemuda Muslim, Jaka1ia: Media Da'wah, 1991, Cet. ke-1

An-Nahlawi, Abdul Rahman, Pendidikan Islam di Rumah, Seka/ah dan Masyarakat, Jakarta: Bina Insani Press, 1995

Arief, Armai, Pengantar I/11111 dan Metodologi Pendidikan Islam, Jakarta: Ciputat Pers, 2002, Cet. ke-1

Azra, Azyumardi, Esei-esei lntelektual !vfusfim Pendidikan Islam, Jakarta: Logos Wacana Ilmu, 1998, Cet. ke-1

Barik, Al, Haya binti Mubarak, Ensiklopedi Wanita Muslimah, Jakarta: Darul kalam, 1997, Cet ke-1

Daradjat, Zakiah, Jlmu Jiwa Agama, Jakarta: Bulan bintang, 1993, Cet. lee- 14

, I/mu Pendidikan Islam, Jaka1ia, Bumi Aksara, 1992, Cet. ke-2 -----~Islam dan Kesehatan Mental, Jaka1ia: PT. Toko Gunung Agung, 2001, Cet.

ke- 9

___ , Kesehatan lYielllal, Jaka1ia: PT. Toko Gunung Agung, 2001, Cet.ke- 23

--~ Pendidikan Islam dalam Keluarga dan Sekolah, Jakaiia: CV. Ruhama, 1995, Cet.ke-2

______ , Remaja, Harapan dan Tantangan, Jakarta: CV. Ruhama, 1995, Cet.ke- 2

Depag. Rl, Al quran dan Terjemahannya, Semarang: CV. Toha Putra, 1989

Gazalba, Sidi, Asas Agama Islam, Jakarta: Bulan Bintang, 1975, Cet.ke-1

______ ,Ilmu F'i!safat Islam "Tentang Manusia dan Agarna", Jakarta: Bulan Bintang, 1978, Cet.ke-3

Ghazaly, Al, Muhammad, Karakter Muslim, Bandung: PT. Risalah, 1987, Cet. ke-1

69

Page 78: SKRIP SI Diajukan kepada Fakultas Ilmu Tarbiyah dan ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/27178/1/DEWI... · Diajukan kepada Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan untuk

70

Idhami, Dahlan, Penganrar Siudy Agama Islam, Jakarta: PT. Media Wacana Press 1987, Cet.ke-1 '

Jalaluddin, Psiko/ogi Agama, Jakarta: PT. Raja Grafindo Pernada, 2001, Cet.ke-5

Jalaluddin, Said Usman, Filsqfar Pendidikan Islam "Konsep dan Perkembangan", Jakarta: Raja Grafindo Persada, 1996, Cet.ke-6

Mahfuzh, Syaikh M. Jamaludin, Psikologi Anak dan Remaja Muslim, Jakarta: Pustaka Al-Kautsar, 2001, Cet.ke-1

Maraghi, Al, Alunad musthapa, Terjemahan Ta/sir al-Maraghi, Semarang: CV. Toha Putra, 1993, Cet. ke-2

Marimba, Ahmad. D, Penganlar Filsqfat Pendidikan, Bandung: Al-ma'arif, 1989, Cet. ke-3

Mazhahiri, Husain, Pinlar lvlendidik anak, Jakarta: PT. Lentera, 1999, cet. ke-1

Mujib Abdul, Mudjakir Jusut~ Nuansa-1111a11sa psikologi lslam,Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada, 2001, Cet. ke-1

Mujib, Abdul, Fitrah dan kepribadian Islam "Sebuah pendekatan Psiko/ogi", Jakarta: Darul Falah, 1999, Cet. ke-1

Nasir, Sahilun. A, Peranan Pendidikan Agama terhadap pemecahan Problema remaja, Jakarta: Kalam mulia, 1999, Cet. ke-1

Nizar, Samsul, Penganlar "Dasar-dasar Pemikiran Pendidikan Islam", Jakarta: Gaya Media Pratama, 2000

Panuju Panut, Umami Ida, Psikologi remaja, Yogyakarta: PT. Tiara Wacana, 1999

Poerwadanninta, WJS, Kamus Umum bahasa Indonesia, Jakarta: Balai Pustaka, 1976

Qutb, Said, Tafsir Fizhilalil Qur an "Di bawah Naungan Al quran, Jakarta: Bina insani, 2002, Jilid ke-1

Ramayulis, I/mu Pendidikan Islam, Jakarta: kalam mulia, 2002, Cet. ke-3

Sabri, Alisuf, Pengantar Psikologi Umum dan Perkembangan, Jakarta: Pedoma ilmu J aya, 1997, Cet. ke-7

Sarwono, Sarlito Wirawan, Psiko/ogi Remaja, Jakarta: Grafindo Persada, 1977, Cet. ke-4

Page 79: SKRIP SI Diajukan kepada Fakultas Ilmu Tarbiyah dan ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/27178/1/DEWI... · Diajukan kepada Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan untuk

71

Shaalih Ibnu Azi, Ibnu Muhammad, Ibnu Ibrahim Aala Syaikh, Jaami 'u At-Tirmidzi, Riyadh, Darussalam Linnasyri Watauzii, 1999, Cet. ke-1

Suru1in, Diktat Psikologi Agama, Jakarta: IAIN Syarif Ffidaytullah, 2001

Syaibani, Al, Thoumi, Al, Falsafah Pendidikan Islam, Jakarta: Bulan Bintang, 1979, Cet. ke-1

Universitas Islam Indonesia, Al-quran dan Tafsimya, Yogykarta: PT. Dana Bakti Wakaf, 1990

UU, No.2, Tahun 2003, Sistem pendidikan Nasional, Yogyakarta: Media Wacana, 2003, Cet. ke-1

Zahra, M. Abu, Ushul Fiqh, Jakarta: Pustaka Firdaus, 1999, Cet. ke-5

Zakaria Abu, Yahya bin Syaraf An-Nawawi, Terjemllhan Riyadush Shalihin "Mus/ich Shabir", Semarang: CV. TohaPutra, 1985, Cet. ke-1

Page 80: SKRIP SI Diajukan kepada Fakultas Ilmu Tarbiyah dan ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/27178/1/DEWI... · Diajukan kepada Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan untuk

DEPARTEMEN ACAMA UNIVl<'.llSITAS ISLA\\I Nl1,Cl1'.lll

SVARIF HlDAYATULLAM .JAl<ARTA

FAKULTAS .LLJYlU TAH.BlYAH DAN KEGURUAN

!. ! i. Djuanda Noinnr 95t Cipu!a! l 5·112. lndon(.;sia

Nomor: E'l'/Pl'.02.2/ .. 8.J 2004 Lamp : Abstraksi I 0111/ine l lal : ll!MBINGAN SKRIPSl

Assa/a111u 'alaikun1 111r. \-11/J,

Trip. . ((1.' •1 l) J·l·I I \,Ii\, !.!OJ!I.'", \.';1.\ \h.1 ,' ! ) /·l\l,111:;: Eniail : uinjkl(f!)cabi.nd, i11

Jakarta, 11 Fcbruari 2004

Kcp:ida )'th.

1. DI's. H. 11.kyus Azhari

2. SUI'UI'in M. Ag l)oscn F;ik. Ihnu 'l'a1·hiy"1h dan l(cguruan

lJIN Syaril' f·lidayatullah Jnkarta

Dengan ini dihnrapkan kesedian saudan1 untuk rnenjadi pe1nb;n1bing I/II (Matcri/teknis) pcnulisan Stripsi n1ahasis\va,

: l)e\vi Prihatinu Laela

NIM : 0011017787

Jurusan/ Semester : !'Al I Vlll

Judul Skripsi : "l'l•:ND!DIKAN. ISLAM DAN KONTRIHUSINY A

llALAM l'lclYIBlcNTUKAN KE:PlUBAD!AN RlclYIA.JA MlJSL!M"

.h1dtd tL·rschut h:\;1\i disctujui oleh .lurusan yang bcrs~ulgkulan pada

tanggal 21 Fcbruari 2004 dengan abstruksi I ontlinc sebl\gai111ana tcrlampir.

Ui111\li11g,an Skripsi ini diharapkun sc\csai dab.un \vaklu 6 (cnan1) bub.in,

y;_1k11i s~u11p;1i dcng<tn lungg:d 21 J\gustus 1004.

Atas pcrhat:an dtn kescdian Saudara, kt1111i ncapka.1 lerinut kasih. Hlassnlannt 'alniin11111v1'. 1vb.

?'en 1b usa n: 1. Deknn 2. l(etun Jurusan yang bersangkutan J. f..rfahasis\va yang bersangkutan