skala pengukuran data statistika

7
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Dalam penelitian kuantitatif, peneliti akan menggunakan instrumen untuk mengumpulkan data, sedangkan dalam penelitian kualitatif peneliti akan lebih banyak menjadi instrumen. Karena dalam penelitian kualitatif peneliti merupakan key instrumen. Instrumen penelitian digunakan untuk mengukur nilai variabel yang diteliti. Dengan demikian jumlah instrumen yang akan digunakan untuk penelitian akan tergantung pada jumlah variabel yang diteliti. Bila variabel penelitiannya lima, maka jumlah instrumen yang digunakan untuk penelitian juga lima. Karena instrumen penelitian akan digunakan untuk melakukan pengukuran dengan tujuan menghasilkan data kuantitatif yang akurat, maka setiap instrumen harus mempunya skala. Untuk itu makalah ini akan menyajikan tentang skala pengukuran dalam penelitian. Misalnya dalam mengukur berat telah disepakati bersama untuk menggunakan satuan mg, gram, kilogram hingga ton. Melalui pengukuran skala akan mempermudah kita untuk mengolah data yang telah kita kumpulkan baik itu dalam penelitian kuantitatif maupun kualitatif. 1.2 Tujuan Untuk mengetahui pengertian dari skala pengukuran dan jenis-jenis skala pengukuran 1.3 Manfaat statistika “ukuran parametrik” 1

Upload: azlan-abdurrahman

Post on 06-Jan-2017

132 views

Category:

Education


5 download

TRANSCRIPT

Page 1: Skala Pengukuran data Statistika

BAB IPENDAHULUAN

1.1 Latar BelakangDalam penelitian kuantitatif, peneliti akan menggunakan instrumen

untuk mengumpulkan data, sedangkan dalam penelitian kualitatif peneliti akan lebih banyak menjadi instrumen. Karena dalam penelitian kualitatif peneliti merupakan key instrumen.

Instrumen penelitian digunakan untuk mengukur nilai variabel yang diteliti. Dengan demikian jumlah instrumen yang akan digunakan untuk penelitian akan tergantung pada jumlah variabel yang diteliti. Bila variabel penelitiannya lima, maka jumlah instrumen yang digunakan untuk penelitian juga lima. Karena instrumen penelitian akan digunakan untuk melakukan pengukuran dengan tujuan menghasilkan data kuantitatif yang akurat, maka setiap instrumen harus mempunya skala. Untuk itu makalah ini akan menyajikan tentang skala pengukuran dalam penelitian.

Misalnya dalam mengukur berat telah disepakati bersama untuk menggunakan satuan mg, gram, kilogram hingga ton. Melalui pengukuran skala akan mempermudah kita untuk mengolah data yang telah kita kumpulkan baik itu dalam penelitian kuantitatif maupun kualitatif.

1.2 TujuanUntuk mengetahui pengertian dari skala pengukuran dan jenis-jenis

skala pengukuran

1.3 ManfaatDeengan adanya makalah ini penulis dapat mengetahui pengertiandari

skala pengukuran dan jenis-jenis skala pengukuran.

statistika “ukuran parametrik” 1

Page 2: Skala Pengukuran data Statistika

BAB IIPEMBAHASAN

2.1 Pengertian skala Pengukuran Skala merupakan teknik pengumpulan data yang bersifat mengukur,

karena diperoleh hasil ukur yang berbentuk angka-angka. Skala pengukuran merupakan kesepakatan yang digunakan sebagai acuan untuk menentukan panjang pendeknya interval yang ada dalam alat ukur, sehingga alat ukur tersebut bila digunakan dalam pengukuran akan menghasilkan data kuantitatif. Sebagai contoh, misalnya timbangan emas sebagai instrumen untuk mengukur berat emas, dibuat dengan skala mg dan akan menghasilkan data kuantitatif berat emas dalam satuan mg. Meteran sebagai instrumen untuk mengukur panjang dibuat dengan skala mm, dan akan menghasilkan data kuantutatif panjang dengan satuan mm.

Dengan skala pengukuran ini, maka nilai variabel yang diukur dengan instrumen tertentu dapat dinyatakan dalam bentuk angka, sehingga akan lebih akurat, efisien dan komunikatif. Misalnya berat emas 19 gram, berat besi 100 kg, IQ seseorang 150. Selanjutnya dalam pengukuran sikap, sikap sekelompok orang akan diketahui termasuk gradasi mana dari suatu skala sikap.

Skala pengukuran juga merupakan kesepakatan yang digunakan sebagai acuan atau tolak ukur untuk menentukan panjang pendeknya interval yang ada pada alat ukur sehinga alat ukur tersebut bila digunakan dalam pengukuran akan menghasilkan data. (Ramli : 2011)

2.2 Jenis-jenis skala pengukuranSteven (dalam Singarimbun dan Effendi 1989 : 101-104; irawan 1999 :

88-91) dalam Tahir (2011,48), membagi skala pengukuran penelitian sosial menjadi empat kategori yaitu skala nominal, skala ordinal, skala interval dan skala rasio.2.2.1 Skala Nominal

  Skala nominal, adalah skala yang memungkinkan peneliti mengelompokkan objek, individual atau kelompok kedalam kategori tertentu dan disimbolkan dengan label atau kode tertentu. Misalnya, 1 = Laki-laki, 2 = Perempuan ; 1 = Dewasa, 2 = Anak-anak (Septyanto : 2008).

Skala ini termasuk jenis data kualitatif, selain untuk mengelompokkan variabel jenis kelamin juga biasa digunakan untuk mengelompokkan agama, suku, golongan darah (Statistik : 2012). Skala

statistika “ukuran parametrik” 2

Page 3: Skala Pengukuran data Statistika

nominal bersifat mutually excusive  atau setiap objek hanya memiliki satu kategori (Lababa : 2008)

2.2.2 Skala OrdinalSkala ordinal, skala nominal tidak hanya menyatakan kategori

tetapi juga menyatakan peringkat kategori tersebut (Septyanto : 2008).Walaupun berupa angka skala ini tidak memiliki nilai kuantitas

(Tahir,2011,49) yang artinya tidak dapat dilakukan perhitungan matematika karena angka-angka disini hanya berupa simbol. Misalnya,untuk menentukan tingkat prestasi kerja karyawan perusahaan A dapat disimbolkan, 5 = Sangat Baik, 4 = Baik Sekali, 3 = Baik, 2 = kurang baik, 1 = Tidak baik atau untuk mengukur intensitas curah hujan bisa disimbolkan a = Deras/tinggi, b = Sedang, c = ringan/rendah (Rahardi : 2007)

2.2.3 Skala Interval       Skala interval, skala yang membedakan kategori tertentu dengan

selang atau jarak tertentu dan jarak antar kategorinya sama. Skala ini tidak memiliki nilai nol mutlak. Misalnya membagi tinggi badan kedalam 4 interval yaitu : 155-159, 160-164, 165-169, 170-174 (wikipedia)

Contoh lain, jarak pukul 06.00-08.00 sama antara pukul 18.00-20.00 tetapi kita tidak dapat menyatakan pukul 18.00 dua kali lebih lambat dari pukul 06.00 (Septyanto : 2008)

2.2.4 Skala Rasio  Skala rasio, skala pengukuran yang memiliki nilai nol mutlak

dan disebut skala yang tertinggi karena mempunyai semua sifat yang ada pada skala sebelumnya. (Lababa : 2008). Misalnya, Berat badan A ; 35 kg dan berat badan B = 70 kg dapat dinyatakan bahwa rasio berat A dan B adalah 2 : 1 (statistik : 2012)

Contoh lain, aset perusahaan A sebesar 1 milyar dan aset perusahaan B sebesar 3 milyar, al ini dapat dinyatakan bahwa rasio besar aset perusahaan A dan B adalah 1 : 3 (Septyanto : 2008)

statistika “ukuran parametrik” 3

Page 4: Skala Pengukuran data Statistika

BAB IIIPENUTUP

3.1 KesimpulanBerdasarkan pembahasan dalam makalah ini maka saya dapat

menyimpulkan bahwa untuk mengukur yang akan diteliti kita memerlukan suatu skala pengukuran, dengan menggunakan skala pengukuran ini kita dapat memperoleh data yang akurat, setelah dilakukan pengukuran ini sehingga dataa dapat dinyatakan dalam bentuk angka.

Parametrik pengukuran terdiri atas skala nominal, skala ordinal, skala interval, dan skala rasio.

3.2 SaranSebaiknya kita seagai mahasiswa peternakan, yang suatu saat akan

berhadapan dengan yang namanya penelitian, maka kita harus memahami jeis-jenis skala pengukuran ini.

statistika “ukuran parametrik” 4

Page 5: Skala Pengukuran data Statistika

DAFTAR PUSTAKA

Anonim. 2013. Skala Pengukuran: http://kaptenunismuh.blogspot.co.id/Skala pengukuran html

Lababa, Djunaidi. 2008. Skala Pengukuran.http;//statistikpendidikan.blogspot.com/2008/03/skala-pengukuran.html

Sugiyono. 2012. Metode Penelitian Kombinasi (Mixed Methods). Bandung : Alfabeta

statistika “ukuran parametrik” 5