sinyora mei 2011
DESCRIPTION
media komunikasi paroki st. yohanes rasul pringwulungTRANSCRIPT
1
ed
isi
me
i 2
011
media komunikasi paroki st. yohanes rasul pringwulung e d i s i juni 2011
Apa itu KOMSOS?Tokoh: Rm. Ignatius Sukawalyana, Pr
Beatifikasi Paus Yohanes Paulus IILaporan Expo Panggilan 2011
Pak Tua dan Rumah KayuCengar-cengir
media komunikasi paroki st. yohanes rasul pringwulung
Tema Bulan Juni:Orang Muda dan Gereja
Redaksi Sinyora menerima segala bentuk tulisan, ilustrasi, dan sebagainya, yang berkaitan dengan tema tersebut. Materi bisa dikirim ke sekretariat paroki pada jam kerja.
EDITORIAL
Bulan April baru saja kita lewati, berbagai peristiwa menghiasi bulan tersebut
mulai dari teror bom, aksi Melinda dee,tingkah laku anggota dewan, fenomena
Briptu Norman dan terakhir pernikahan agung Pangeran William dan Catherin
Middleton. Namun bagi kita umat Kristiani bulan April adalah bulan yang Agung
karena ada peringatan Paskah disana. Adapun Paskah tahun ini mengangkat
tema : ”Jadilah orang Katolik Sejati “. Hemmm tema yang cukup berat dan
menantang buat kita umat Katolik. Apakah kita sanggup? Pertanyaan ini tak
perlu dijawab, tapi dibuktikan lewat kehidupan kita sehari-hari. Selama ini kita
mengaku sebagai orang Katolik, tapi kadang sikap dan tingkah laku kita masih
jauh dari sifat keKatolikan itu sendiri. Kesombongan, iri hati, dengki, dan ketidak
jujuran masih sering kita lakukan.
Bahkan kita sering cuek dan kurang peduli dengan orang-orang disekitar
kita, padahal Tuhan Yesus sendiri sudah mengajarkan kepada kita tentang arti
sebuah cinta kasih dan pelayanan. Ini bisa kita lihat pada peristiwa pembasuhan
kaki murid-murid Yesus pada Malam Kamis Putih. Makna dari peringatan Paskah
adalah keselamatan, dimana kita diselamatkan oleh Tuhan Yesus dari dosa-dosa
kita lewat sengsara, kematian dan kebangkitanNya. Sekarang kembali kepada
kita sendiri ,maukah kita diselamatkan dan maukah kita meninggalkan dosa-dosa
kita untuk kembali kepada Yesus, menjadi orang Katolik Sejati. Memasuki awal
bulan Mei ini, ada peristiwa yang sangat ditunggu-tunggu dan membahagiakan
buat kita semua umat Katolik yaitu Beatifikasi Paus Yohanes Paulus II sebagai
Beato. Semoga melalui peristiwa ini bisa menginspirasikan kepada kita semua
untuk meneladan sikap hidup Paus Yohanes Paulus II.
Pada bulan Mei ini juga, kami Tim kerja KOMSOS paroki Santo Yohanes Rasul
Pringwulung ingin kembali menyapa seluruh umat semua dengan edisi baru
warta paroki Sinyora. Tema yang kami angkat kali ini adalah tentang “Panggilan”.
Berbagai artikel menarik dan juga beberapa informasi penting akan menemani
anda semua. Harapan kami semoga edisi kali ini, dapat diterima dan bermanfaat
bagi seluruh umat di paroki Santo Yohanes Rasul pringwulung. Semoga Tuhan
memberkati.
Salam REDAKSI.. (Spt)
Mintalah, Maka Allah Akan Memberi
Saya minta kekuatanDIA beri aku kesulitan supaya aku menjadi kuat Saya minta kebiasaan bijaksanaDIA beri aku masalah supaya aku memecahkannya dengan bijaksana Saya minta kekayaanDIA beri aku kekuatan otot dan otak supaya aku berkarya Saya minta keberanianDIA beri aku bahaya supaya aku mampu mengatasinya Saya minta kasih sayangDIA beri aku anak yang bermasalah supaya aku dapat membantunya Saya minta kesenanganDIA beri aku beberapa peluang supaya aku bisa memilih jenis kesenangan Saya tidak memperoleh apapun yang saya mau,Tetapi saya menerima segala-galanya yg saya butuhkan
3
ed
isi
me
i 2
011
Apa ituKOMSOS?
Setelah bertanya ke beberapa orang di sekitar
Gereja, ternyata ditemukan fakta bahwa banyak
umat yang belum mengetahui secara benar mengenai
KOMSOS. Ironisnya, KOMSOS di Gereja Paroki Santo
Yohanes Rasul Pringwulung sudah ada sejak lama,
walaupun dalam prosesnya mengalami jatuh bangun.
Berikut kutipan wawancara dari beberapa responden
saat ditanya mengenai apa itu KOMSOS, dengan
jawaban yang beraneka ragam:
1. Fransisca (Mahasiswa,21th,tinggal di ling kungan
di Paroki Yohanes Rasul Pringwulung)
“Wadah gereja untuk memperkenalkan gereja ke
umatnya”
2. Yosefine (Seorang pelajar SMA, mengikuti PA,
berdomisili di lingkungan gereja St. Yohanes Rasul
Pringwulung)
“Komunikasi Sosial. Hihihi..organisasi buat
ngumpulin anak-anak muda untuk..untuk..menjalin
komunikasi sama umat..hihihi udahh..itu aja..hihi..
trimakasih..”
3. Haryo P (Koster gereja)
“Komunikasi Sosial itu adalah suatu wahana atau
suatu tempat atau wadah dimana untuk dalam
suatu orgnisasi kita membutuhkan suatu media
informasi maksud saya dalam suatu organisasi
tersebut ke khalayak umum. Jadi, itulah komunikasi
sosial, dimana kita mengungkapkan apa yg ada di
benak kita ke khalayak agar itu bisa bermanfaat
dan mempunyai efek yg lebih positif. Khalayak itu
adalah masyakarat umum, pd umumnya,dan pada
khususnya khalayak sasaran yg kita tuju.”
GORESAN KATA
KOMSOS?
KOMSOS?
KOMSOS?
KOMSOS?
KOMSOS?
KOMSOS?
4
ed
isi
me
i 2
011
4. Anton (Seorang umat di Paroki St. Yohanes Rasul Pringwulung yang
tidak begitu aktif di Gereja)
“Media internal gereja..”
Beda orang, beda pendapat. Tapi apa sesungguhnya KOMSOS
itu ya? Berikut sekilas penjelasan mengenai KOMSOS.
Latar Belakang KOMSOS
Paus Yohanes Paulus II menegaskan bahwa para komunikator
Kristen memiliki tugas profetis, sebuah profesi untuk mengungkapkan
hal-hal yang melawan ilah-ilah dan idola-idola yang keliru pada
zaman ini; diantaranya materialisme, hedonisme, konsumerisme,
nasionalisme sempit. Hubungan antar manusia hanya ditentukan
dan disambungkan dengan komunikasi setiap pribadi individu
hanya bisa menjadi dirinya sendiri apabila ia membangun suatu
komunikasi dengan sesamanya. KOMSOS (Komisi Komunikasi Sosial)
Apakah yang dimaksud dengan Komisi KOMSOS? Komisi
Komunikasi Sosial merupakan karya kerasulan gerejani dan pastoral
melalui media komunikasi elektronik (lewat media komunikasi
pers dan siaran) yang bermaksud menyebarluaskan kebenaran
dan iman kristiani. Gereja memandang alat-alat komunikasi sosial
sebagai “anugerah-anugerah Allah” yang mempersatukan manusia
dalam persaudaraan dan dengan demikian membantu mereka
bekerja sama dengan rencana Allah bagi keselamatan mereka.
Maka pengertian yang lebih mendalam dan lebih meresap tentang
komunikasi sosial dan tentang alat-alat yang dipergunakan di
dalam masyarakat modern patut mendapat perhatian sepenuhnya
dari pihak Gereja sesuai ajaran Konsili vatikan II.Pengertian yang
mendalam berdasarkan ajaran dan semangat Konsili akan dapat
membimbing umat Kristen dalam sikap mereka terhadap alat-alat
itu dan membuat mereka lebih giat dan bersemangat melibatkan
diri di dalam bidang ini. Maka sesuai dengan keterangan yang
tercantum di dalam Dekrit “Inter Mirifica”, dan instruksi Pastoral
mengenai alat-alat Komunikasi Sosial “Communio et Progressio”,
Konferensi Waligereja Indonesia mendirikan sebuah komisi untuk
Komunikasi Sosial, yang selanjutnya disingkat Komisi KOMSOS.
5
ed
isi
me
i 2
011
Visi dan Misi KOMISI KOMSOS
Dalam menjalankan visi dan misinya, Komisi Komunikasi Sosial mengacu
kepada visi dan misi Komisi Komunikasi Sosial KWI, yaitu:
VISI: Terwujudnya masyarakat Indonesia yang beriman, yang menghayati
nilai-nilai universal, serta mampu menggunakan media komunikasi
secara bertanggung jawab demi terciptanya persatuan dan kemajuan
bersama.
MISI: Berlandaskan misteri Tritunggal Mahakudus, KOMSOS bertugas :
1. Mewartakan Kerajaan Allah dengan menggunakan media
komunikasi.
2. Memajukan kegiatan-kegiatan kerasulan dan pastoral di bidang
media, serta membina umat kristiani menggunakan sarana
komunikasi secara bertanggung jawab
3. Memelihara dan memajukan kebudayaan Indonesia
Fungsi-Fungsi KOMSOS Paroki:
Sosok KOMSOS Paroki tergambar dan terealisasikan dalam menjalankan
fungsinya yang terbagi ke dalam enam kategori, yaitu:
- Dalam hubungannya dengan Pastur Paroki dan Dewan Paroki maka
KOMSOS Paroki menjalankan fungsinya dengan cara membantu
Pastur dan Dewan paroki dalam mengumatkan visi dan misi KOMSOS
sesuai dengan kebijakan Paroki, mengajukan usul saran kepada
Romo Paroki dan Dewan paroki mengenai hal-hal yang menyangkut
bidang kerasulan KOMSOS, memberikan pertanggungjawaban
kepada Romo dan Dewan paroki atas seluruh karyanya.
- Fungsi Eksekutif yaitu menjamin terlaksananya tugas-tugas
pewartaan melalui peluang-peluang yang tersedia di media cetak,
media elektronik dan atau media tradisional.
- Fungsi Koordinatif dan Konsultatif, melaksanakan pendampingan
pastoral bagi para komunikator dan para fungsionaris KOMSOS dari
tingkat Paroki sampai tingkat lingkungan.
- Fungsi Edukatif: mengupayakan pendidikan dan on-going formation
bagi para fungsionaris, komunikator, maupun umat.
- Fungsi Public relations, menjadi jembatan informasi di dalam gereja
maupun antara gereja dan masyarakat.
- Fungsi inspiratif / innovatif / animatif: mendorong umat untuk
menggiatkan kerasulan media Katolik serta memanfaatkannya
- Menjalin kerjasama dan komunikasi dengan KOMSOS paroki-paroki
lain dan juga KOMSOS Keuskupan setempat.
6
ed
isi
me
i 2
011
Jejak-Jejak KOMSOS di Paroki Santo Yohanes Rasul Pringwulung
KOMSOS Paroki Pringwulung terbentuk bersamaan dengan berdirinya Paroki
Santo Yohanes Rasul Pringwulung pada tahun 1998.
Kegiatan-kegiatan rutin yang dilakukan pada saat itu, lebih memfokuskan
pada penerbitan majalah Gereja dengan nama “SINYORA” dan Teks Misa Natal
dan Paskah. Selain juga mengadakan pelatihan-pelatihan. Pada tahun 2004 – 2006
KOMSOS Paroki sempat mengalami kevakuman, dan baru berjalan lagi mulai tahun
2007 dengan kegiatan awal seperti pembuatan Mading Gereja, warta paroki dan
kegiatan-kegiatan lain seperti pemutaran Film, Bedah buku, menjalin relasi dengan
KOMSOS di paroki lain dan terlibat aktif dengan kegiatan KOMSOS paroki. Yang
menjadi hambatan perkembangan KOMSOS Paroki Pringwulung adalah kurangnya
partisipasi aktif umat, banyak anggota KOMSOS yang terlalu sibuk dengan kegiatannya
dan sarana juga prasarana yang kurang memadai dari paroki, baik berupa tempat
berkumpul, peralatan yang memadai dan dukungan dana yang sangat minim.
Arah Dan Tujuan KOMSOS Paroki Santo Yohanes Rasul Pringwulung
Untuk kedepan KOMSOS Paroki Santo Yohanes Rasul Pringwulung ingin
merangkul semua lapisan umat dari lingkungan-lingkungan juga para biarawan/wati
di Paroki Pringwulung. Mengembangkan kegiatan-kegiatan yang berpotensi menggali
kreatifitas Kaum muda, seperti Fotografi, Bulletin, web, Mengelola perpustakaan,
Komunitas Film dan pelatihan-pelatihan yang mendukung Komunikasi Sosial Gereja.
Menjalin relasi dengan berbagai pihak bukan hanya di intern lingkungan gereja saja
tetapi juga di luar gereja. [Spt]
Misa Minggu Paskah Anak 2011 Gereja St. Yohanes Rasul Pringwulung dot
7
ed
isi
me
i 2
011
TOKOHRm. Ignatius Sukawalyana, Pr
Perempuan itu bukan Godaan, tapi Rekan Peziarahan
Langkahnya terlihat mantap saat menuju ke
ruangan itu. “Selamat sore Romo Suka”,
terdengar seorang umat berpapasan dan
menyapa. “Sore,mbak..”, balasnya bersahaja. Sore itu
Rm.Suka dijadwalkan memimpin misa Minggu sore.
Beliau terlihat mantap ketika menaiki tangga menuju
ke pintu utama gereja, bersama para petugas liturgi
lainnya.
Kemantapan ini juga terlihat dalam hidup
panggilannya. Sudah hampir 16 tahun Rm. Ignatius
Sukawalyana,Pr, ditahbiskan. Tepatnya pada tanggal
08 Juli 1995 lalu. Keinginan menjadi seorang romo itu
muncul saat beliau duduk di bangku kelas 5 sekolah
dasar Kanisius Jering, Yogyakarta, meskipun saat itu
beliau tidak tahu apa dan bagaimana seminari itu.
Nilai-nilai mengarang di bidang studi bahasa Indonesia
dan Bahasa Jawa terbilang bagus, karena keinginannya
menjadi seorang romo. Namun keinginan tersebut
sempat ditentang oleh orang tua beliau ketika salah
seorang kakaknya meninggal. Perlu diketahui, Rm. Suka
adalah anak ke-6 dari 6 saudara yang masih hidup. Salah
seorang teman dari kakak beliau yang sudah meninggal,
mengetahui keinginannya untuk menjadi seorang
pastor, Sukawalyana kecil yang menyenangi olahraga
bulutangkis ini kemudian ditawarkan untuk mendaftar
ke Seminari Menengah Mertoyudan. Akhirnya sejalan
dengan itu, Ibu Giyah Wignyapranata,ibunda dari
Romo Suka, memperbolehkan anaknya mengenyam
Dokumentasi Penulis
8
ed
isi
me
i 2
011
p e n d i d i k a n
di bangku
seminari. Romo
Suka dilahirkan
di tengah ke-
luarga Katolik
yang tidak be-
gitu menonjol
di bidang aga-
ma, namun
k e n y a t a a n
itu tidak lalu
menyurutkan
niatnya untuk
memantapkan
panggilannya. Lucunya, beliau
pernah menyatakan ingin keluar di
Tahun Orientasi Rohani (TOR) di
Seminari Sanjaya, Jangli, namun tidak
diperbolehkan oleh romo rektor yang
menjabat saat itu yaitu mendiang Rm.
Notosusilo,Pr., padahal teman-teman
seangkatan beliau yang mem punyai
keingi nan yang sa ma, di biarkan pulang.
Belakangan di ketahui bahwa situasi
polese pendidikan di Ta hun Orientasi
Rohani memang dirancang agar frater-
frater yang baru ditahbiskan itu selalu
mempunyai keinginan untuk keluar. Ini
dimaksudkan untuk menguji mereka.
Sehingga pikiran harus selalu jernih
supaya tidak termakan emosi.
Godaan menurutnya adalah roh
jahat yang berhasil menguasai pikiran.
Menurut beliau,”Setiap imam justru
harus sehat terhadap lawan jenis, bukan
anti, memandang lawan jenis bukan
sebagai hal yang negatif. Perempuan itu
bukan Go daan, tapi rekan Peziarahan”.
Romo Suka tidak
memungkiri bahwa
dahulu pernah ada
seseorang yang
dicintainya, namun
baginya yang harus
selalu dipegang
a d a l a h , ” S a y a
sebagai imam, tidak
bisa menjadikan
perempuan itu
sebagai hak milik
saya. Namun afektif
imam itu juga butuh
hati perempuan”,
ucapnya bijak.
Romo mengaku dukungan yang
terbesar yang diberikan padanya adalah
dari seluruh umat, yang telah berbaik
hati mengkritik, memuja, mensup port,
dan ju ga yang menjatuhkan. Selain
karena Allah yang memberikan rahmat
yang selalu dimintanya. Menurut beliau,
Allah tidak selalu memberikan yang kita
tidak pinta, jadi kita manusia harus juga
selalu meminta rahmat itu, pungkas
romo yang salah satu motto hidupnya
‘Saya ini bagaikan bejana tanah liat di
tangan tukang periuk’.
Romo Suka tidak pernah memegang
satu motto hidup, namun mottonya akan
selalu diganti-ganti sesuai dengan situasi
pada saat itu. Seperti, “Aku ini hanyalah
hamba yang melaksanakan tugasku
sebagaimana mestinya”, Maneteime
(Ting galah dalam aku karena aku pokok
anggur yang benar dan kami ranting-
rantingnya (bdk.Yoh. 15). (Mdt)
Aku ini hanyalah hamba yang
melaksanakan tugasku
sebagaimana mestinya
9
ed
isi
me
i 2
011
Umat Katolik merayakan beatifikasi Paus
Yohanes Paulus II pada Minggu (1/5). Hal
ini merupakan langkah pertama sebelum
penganugerahan gelar santo. Paus Benediktus telah
menyatakan penduhulunya, Yohanes Paulus II
terberkati di sebuah misa beatifikasi di Lapangan Santo
Petrus di hadapan ratusan ribu orang. Dengan itu, Paus
Yohannes Paulus II Roma, yang meninggal dunia enam
tahun lalu, berada dalam jalur menjadi orang suci.
Pada dua hari sebelum upacara pengukuhan gelar
“Beato” kepada Paus Yohanes Paulus II ini, dimulai
dengan acara tuguran sejak Jumat malam. Sekalipun
pada hari Sabtu, Roma diguyur hujan lebat, orang-
orang yang berkumpul di Lapangan St Peter terlihat
gembira.
Setelah Benediktus membacakan formula
beatifikasi Yohanes Paulus, Minggu, sebuah gambar
besar mendiang Paus Paulus membuat kerumunan
pengunjung bertepuk tangan.Peti mayat Paulus
Yohanes dinaikkan dari ruang bawah di basilika Santo
Petrus dan ditempatkan di depan altar utama Basilika
untuk ditampilkan.
Beatifikasi Paus Yohannes Paulus ini terhitung
cepat, karena biasanya, dibutuhkan berabad-abad bagi
seorang pemimpin agama Katolik untuk mencapai
tingkatan ini. Salah satu alasan pemberkatan Paus ini
adalah keajaiban doanya, yang dapat menyembuhkan
penyakit.
SANTO
Keajaiban doanya menyembuhkan berbagai penyakit
Paus Yohanes Paulus II
Sumber gambar: http://maltadiocese.org/files/2011/04/PopeJohnPaulII2.jpg
BeatifikasiPaus Yohanes Paulus II
10
ed
isi
me
i 2
011
Mujizat-mujizat Paus Yohanes Paulus II
Gereja Katolik memang mengenal proses beatifikasi pada orang- orang tertentu
yang sudah meninggal dunia, yang selama hidupnya menjadi teladan kekudusan bagi
umat beriman. Proses ini dimulai dari permintaan Gereja setempat, yang umumnya
berkaitan dengan banyaknya mujizat yang terjadi atas perantaraan/ permohonan
orang kudus tersebut kepada Tuhan.
Tentang mujizat- mujizat yang terjadi atas doa syafaat Paus Yohanes Paulus II semasa
hidupnya telah banyak dicatat, dan demikian beberapa contohnya yang kami sarikan
dari artikel Miraculous Healings attributed to John Paul II, dikutip dari majalah Love
one Another, number 5, by the Society of Christ, Sterling Heights, Michigan USA,
2005, p. 12-13:
1. Kesembuhan Kardinal Marchisano, pembantu Paus Yohanes Paulus II, dan
rektor basilika St. Petrus: Pada tahun 2000 ia mengalami kesalahan operasi arteri
lehernya, yang menyebabkan pita suara kanannya rusak, sehingga ia sangat sulit
untuk berbicara, dan suaranya tidak dapat terdengar dan tak dapat dimengerti.
Pada saat Paus Yohanes mengunjunginya, dan meletakkan tangannya pada
tenggorokannya itu, ia berdoa, dan mengatakan, “Jangan takut, lihatlah, Tuhan
akan memberikan suaramu itu kembali kepadamu.” Seketika itu juga Kardinal
Marchisano mengalami kesembuhan total.
2. Kesembuhan Victoria Szechinskis: Victoria lahir pada tahun 1982 dan
didiagnosa mempunyai tumor yang mematikan di dadanya. Keluarga Szechinskis
hidup di Toronto Kanada. Pada tahun 1985 dalam audiensi dengan Bapa Paus di
Roma, ibunya Danuta, membawa Victoria untuk bertemu dengan Bapa Paus dan
didoakan olehnya. Bapa Paus menghampiri mereka dan menggendong Victoria,
sambil berkata kepada ibunya, “Berdoalah dan percayalah kepada Tuhan. Jika
Tuhan memutuskan agar Victoria harus kembali kepada-Nya, Ia akan mengambil
Victoria bagi-Nya. Jika Ia menghendaki Victoria untuk tetap bersamamu, itu yang
akan terjadi. Perlakukanlah Victoria sama seperti engkau memperlakukan anak-
anakmu yang lain. Itulah yang dikehendaki Tuhan.” Sekembalinya ke Kanada,
Victoria merasakan sakit yang sangat sehingga dilarikan ke Rumah Sakit. Keluarga
memperkirakan ia akan segera meninggal, sehingga akhirnya ia dibawa pulang
ke rumah. Namun kemudian di rumah, mujizat terjadi, kondisinya membaik.
Kemudian aneka test dilakukan, dan hasilnya menunjukkan bahwa tumor itu
telah lenyap. Victoria bertumbuh normal, dan pada saat artikel dituliskan, ia
berumur 22 tahun, sehat, senang berolah raga dan mendaki gunung.
3. Anak Perempuan melihat kembali, Paus Yohanes Paulus II meletakkan
tangannya atas kepala seorang anak perempuan yang buta, dalam kunjungannya
11
ed
isi
me
i 2
011
ke Puerto Rico, Oktober 1984. Sekembalinya ke rumah, anak itu dapat
melihat.
4. Sembuh dari kanker, Pada saat audiensi umum pada tanggal 14 Maret
1979, Paus Yohanes Paulus II mencium Kay Kelly, seorang penderita
kanker, yang hidup di Liverpool. Beberapa bulan kemudian kanker itu
hilang semuanya.
5. Kesembuhan Emilio Cocconi, Di bulan November 1980, pada saat
gempa terjadi di Italia, Emilio Cocconi, 16 tahun, terkubur hidup- hidup.
Walaupun kemudian ia dapat diselamatkan, namun kaki kirinya tidak
dapat berfungsi. Paus bertemu dengannya pada saat Paus mengunjungi
daerah gempa tersebut dan menghiburnya. Empat tahun kemudian (1984)
Emilio bertemu kembali dengan Paus pada saat audiensi di Roma. Paus
memberkatinya, dan mengatakan, “Tuhan yang Mahabaik akan
menolongmu.” Empat minggu kemudian, anak muda itu sembuh.
6. Madre Vangie tidak cacat lagi, Pada tahun 1981, dalam kunjungannya
ke Manila, Filipina, Paus mendoakan dan meletakkan tangannya atas
seorang biarawati, Madre Vangie, 51 tahun yang tubuhnya cacat dan
harus bergantung kepada kursi roda. Beberapa menit kemudian, suster
tersebut dapat berdiri tegak, sembuh sepenuhnya, dan meninggalkan kursi
rodanya.
7. Kesembuhan Stefani Mosca, Di bulan Januari 1980 di Castel Gondolfo,
Paus bertemu dengan Stefani Mosca, seorang anak perempuan berumur
10 tahun yang cacat tubuh. Paus menghibur dan menciumnya. Beberapa
waktu kemudian ia sembuh.
8. Helano Mireles bebas dari leukemia, Pada tahun 1990,
Paus Yohanes Paulus II memberkati dan mencium Helano Mireles, seorang
bocah Meksiko yang berusia 4 tahun, yang menderita leukemia. Penyakitnya
hilang seketika setelah Paus memberkatinya. Hal ini disaksikan oleh
Kardinal Javier Lozano Berragan, yang kemudian memberikan kesaksian
atas mujizat kesembuhan ini.
9. Suster Marie Simon-Pierres sembuh, Ia mengaku telah sembuh
secara ajaib dari penyakit Parkinson yang dideritanya berkat doanya
kepada Paus Yohanes Paulus II.
Di samping mujizat- mujizat ini, kita mengingat bahwa semasa
hidupnya, Paus Yohanes Paulus II sangat dihormati, justru karena
kesederhanaannya dan ketulusan kasih yang ditunjukkannya, sehingga melalui
dia, orang dapat mengalami kasih Kristus.
(sumber : Ingrid Listiati- katolisitas.org)
[Spt]
12
ed
isi
me
i 2
011
Expo Panggilan 2011
Puncak dari kegiatan Expo Minggu Panggilan 2011 Paroki Pringwulung-
Yogyakarta, Minggu, (15/05/11) dengan tema “Mendorong Panggilan
dalam Gereja Lokal”. Gerakan Aksi Panggilan ini didukung penuh
oleh Romo Paroki St. Yohanes Rasul–Pringwulung, Rm. Ignatius
Sukawalayana, Pr bersama Dewan Paroki. Sejak ide kreatifitas ini
digagas oleh Romo Paroki, disambut gembira oleh setiap komunitas
yang berdomisili di lingkup pastoral Paroki Pringwulung. Sampai saat
ini data jumlah komunitas religius sebanyak 27 rumah/komunitas,
yakni CIJ, FSE, PBHK, Postulan-Novisiat CB, KFS, FDCC, OFM,
KSFL, SFD, KYM, SPM, OSU,SCY, SCMM, BHK, SVD, CMM, PROJO
RUTENG, PROJO ATAMBUA, OSF Sibolga, SMSJ, FMM, JESUIT,
HK, FCJ, OSC, CB Samirono, Kom Rm Lansia, termasuk komunitas
Pastoran Paroki Pringwulung.
Tujuan diselenggarakan kegiatan ini, adalah membangun
jejaring benih-benih panggilan dari antara anak-anak, remaja, orang
muda dan juga orang tua untuk berani memilih cara hidup yang
khusus.
Selain itu mensyukuri rahmat panggilan Tuhan, baik panggilan
khusus maupun panggilan umum dari tengah-tengah Umat Allah.
Pelaksanaan Kegiatan
Persiapan dan pengaturan masing-masing stand pada hari Sabtu
14 Mei dari pkl 09.00-14.00 WIB, setiap peserta expo menempati
tempat yang sudah ditentukan oleh panitia. Pelaksanaan expo Sabtu–
Minggu, 14 Mei pkl 18.00-20.00 WIB Minggu pagi pukul 08.00–
11.00 WIB dan misa penutupan Minggu sore pkl 18.00–20.00 WIB.
Ekaristi dipimpin langsung oleh romo paroki dan ditemani tiga romo
konselebaran. Khotbah diisi dengan Kesaksian dari Seorang Suster
SCJ dan Frater CMM, Sementara koor dipersembahkan oleh para
Suster, Bruder, Frater dan Romo yang tergabung dalam paguyuban
Forum Biarawan-Biarawati (FBB) se Kevikevan Yogyakarta
Kegiatan aksi panggilan ini, adalah yang pertama kali diadakan
di lingkup Paroki Pringwulung, dengan menghadirkan beberapa
stand. Satu stand dapat digunakan oleh satu komunitas, namun
ada juga yang bergabung dengan alasan satu bapak pendiri atau
LAPORAN
13
ed
isi
me
i 2
011
satu spritualitas. Setiap stand dihias
sederhana dengan menonjolkan
kekhasan dari tarekat masing-masing.
Dari 27 komunitas religius yang ada,
hampir semuanya ikut ambil bagian,
hanya ada dua komunitas berhalangan
hadir pada kegiatan perdana ini.
Kegiatan ini dirancang sedemikian
unik oleh panitia, dimana acara Expo
dimulai setelah Misa Kudus di Gereja.
Umat dipersilahkan mengikuti acara
expo persembahan dari setiap komunitas
di basement gereja.
Acara yang disuguhkan cukup
menarik perhatian umat. Selama
kegiatan mulai hari Sabtu Sore setelah
misa, diisi dengan acara hiburan dari
setiap komunitas. Hari pertama hiburan
dari komunitas Suster CB, SFD dan
PBHK, langsung mencuri perhatian
umat. Disuguhkan tarian, parodi
goyang bersama dan juga bagi-bagi quiz
berhadiah, games berhadiah dari stand
peserta expo untuk pengunjung.
Hari Minggu pagi sesudah Misa,
acara dilanjutkan lebih meriah, karena
ada juga kegiatan bersama anak-anak
PIA. Kegiatan ini berlangsung di Aula
Paroki, umat sangat antusias mencari,
bertanya dan berkenalan dengan
setiap ordo atau kongregasi yang ada.
Lembaran brosur serta asesoris setiap
tarekat menjadi media menarik bagi
para pengunjung expo untuk dibawah
pulang. Pengisi acara pada kesempatan
ini dari komunitas OFM, FDCC dan
SPM
Minggu Sore setelah Misa, Expo
panggilan lebih manarik lagi karena,
umat yang datang kebanyakan OMK,
dengan itu, mereka semakin mengenal
setiap warna kongregasi. Disamping
berkujung ke setiap stand, panitia juga
menyiapkan santap malam bersama
umat. Hal ini ditujukan sebagai satu
keluarga besar umat paroki. Menu
makanan bervariasi karena setiap
komunitas membawa lauk pauk mereka
untuk di santap bersama.
Selain tersedia jamuan makan
bersama, pengunjung expo diajak untuk
nonton bareng berhadiah, nonton bareng
ini sangat diminati oleh pengunjung.
Sementara di luar aula, pembagian door
prize bagi pengunjung yang beruntung,
serta joget dan nyanyi bersama, dipandu
para artis dari komunitas SCY.
Sebagai ungkapan syukur dari
Romo Paroki atas partisipasi setiap
komunitas, maka setiap komunitas
Oscar Oscar
14
ed
isi
me
i 2
011
mendapat gambar Uskup Keuskupan
Agung Semarang, Mgr. Johannes
Pujasumarta, sebagai oleh-oleh.
Dalam sambutannya mewakili
Romo Paroki, Rm. Matheus
Sukmawanto, Pr, mengucapkan rasa
syukur atas terselenggaranya acara
tersebut sehingga selesai dengan baik,
“Kita berterimakasih bahwa dengan
dukungan dari umat semua kegiatan
perdana expo minggu panggilan 2011
paroki St Yohanes Pringwulung ini
sukses”. Ucapnya. Lebih jauh, beliau
juga berpesan bahwa kegiatan ini,
merupakan cikal bakal untuk kegiatan
expo di tahun mendatang, dengan
melibatkan banyak pendukung dan
sponsor, “Untuk kelancaran acara ini,
kedepan diperlukan sosialisasi kepada
umat, persiapan lebih matang, dan bila
perlu melibatkan pihak-pihak sekolah
katolik bekerjasama dengan para guru”
harapnya.
Kegiatan expo perdana ini, masih
butuh masukan dari semua elemen,
dengan harapan kedepan menjadi ajang
kerjasama antar lembaga hidup bakti
dengan pihak Paroki. Sehingga kegiatan
ini sungguh-sungguh menghasilkan
informasi bermanfaat baik bagi sesama
kongregasi, maupun kepada umat.
Menurut bapak Christ, bahwa
kegiatan ini belum maksimal dikunjungi
oleh umat, karena aksi ini umat merasa
belum menjasi suatu kebutuhan,
terlebih orang muda katolik,”
Terkadang masih ada pandangan yang
mengatakan ah, itu bukan urusan kita”,
ucapnya. Selaku panitia dan warga
gereja, beliau mengharapkan bahwa
dibutuhkan kesadaran dari orang muda,
menemukan dan mengenali kembali
akan kekayaan Gereja Katolik lewat
gerakan aksi dari kaum berjubah. “Acara
inilah jawabannya, maka perlu dibenahi
bersama-sama sebagai embrio baru
untuk mengajak orang muda, orang tua
bersama anaknya mencintai arti sebuah
panggilan dan perutusandalam Keluarga
Katolik”.
Saat rangkaian acara ditutup,
beberapa ungkapan dari peserta expo
dan pengujung merasa puas dan
senang dengan diadakannya kegiatan
ini. Berharap kedepan akan lebih baik
dan bisa melibatkan peserta pameran
sehingga menarik banyak umat untuk
datang berkunjung. [Froby]
Oscar
15
ed
isi
me
i 2
011
Mode Pakaian untuk Lingkungan GerejaSeorang perancang busana ingin membuat rancangan
pakaian yang cocok untuk pergi ke gereja. Selama ini ia hanya merancang pakaian untuk pesta dan belum pernah menciptakan mode pakaian untuk pergi ke gereja. Oleh sebab itu, ia meminta pertimbangan Pastor Budi Luhur.
“Menurut Pastor, pakaian yang bagaimana yang cocok untuk pergi ke gereja?”
“Semua pakaian cocok. Yang penting bersih.” jawab Pastor
“Maksud saya, jenis potongan yang bagaimana yang dianggap pas?”
Pastor menjawab lagi, “Semua potongan cocok, asalkan arahnya tepat.”
“Maksud Pastor?” si desainer kebingungan“Hindarkanlah potongan yang salah arah ... potongan
bagian atas jangan dipotong semakin ke bawah dan bagian bawah jangan dipotong semakin ke atas.”
Berapa yang DipersembahkanSeorang Pendeta Protestan, seorang Pastor Katolik, dan
seorang Rabi Yahudi sedang berbincang-bincang mengenai seberapa besar sebenarnya uang persembahan jemaat yang harus dipersembahkan untuk Tuhan. Dan berapa besar yang harus mereka pakai untuk keperluan mereka.
“Mula-mula kami menarik garis lurus di tanah. Kemudian semua uang kami hamburkan ke atas. Yang jatuh di sebelah kiri untuk Tuhan, dan yang jatuh di sebelah kanan untuk kami,” kata Pendeta Protestan.
“Cara kami sedikit lain. Kami membuat lingkaran di tanah. Kemudian semua uang persembahan kami hamburkan ke atas. Yang jatuh di dalam lingkaran untuk Tuhan. Dan yang jatuh di luar lingkaran untuk kami,” jelas Pastor Katolik
“Cara kami lain lagi. Kami tak perlu menarik garis atau membuat lingkaran di tanah. Semua uang persembahan kami hamburkan ke atas. Dan biarlah Tuhan menahan bagianNya, dan sisanya yang jatuh ke tanah untuk kami,” kata Rabi Yahudi.
Pesan di Sebuah Gereja “Agar Datang Lebih Cepat”
Pesan di sebuah Gereja : “Datanglah lebih cepat ... Jika engkau mau mendapat tempat duduk di belakang.”
CENGAR-CENGIR
Datanglah lebih cepat... Jika engkau mau mendapat tempat duduk di belakang.
16
ed
isi
me
i 2
011
Persembahan dari Seorang Pemurah
Seorang remaja duduk di gereja untuk mengikuti misa. Pada saat kotak persembahan diedarkan, ia dengan segera membuka dompetnya dan memasukkan seribu rupiah ke dalam kotak persembahan itu.
Tiba-tiba, seorang bapak yang duduk dibelakangnya menepuk pundaknya dan memberikan uang 100 ribu kepada
remaja itu. Remaja itu tersenyum, memasukkan uang 100 ribu itu ke dalam kotak persembahan, dan menatap sekilas dengan rasa kagum pada bapak yang sangat pemurah itu.
Tak lama kemudian Bapak dibelakangnya kembali menepuk pundaknya dan dia mendengar bisikan dari arah belakang,
“Nak, uang 100 ribu itu tadi jatuh dari dompetmu.” [Spt]
Buat RomokuAku mendamba Romo yang penuh kasihBukan yang pilih kasih.Aku mendamba Romo yang kadang bajunya kekecilan, kadang kegedean;itu berarti pemberian umat sebagai tanda cinta, tanda hormat.
Aku mendamba Romo yang galak tapi sumanak,Kaku pada dogma tetapi lucu kala bercanda.Yang lebih sering memegang Rosario dari pada Blackberry warna hijau.
Aku mendamba romo yang lebih banyak mendengar daripada berujar.Aku mendamba romo yag menampung air mataku, tanpa ikut menangisi;yang mengubah putus asa menjadi harapan; yang mengajarkan ritual sekaligus spiritual.
Duuhhhhh.....damba dan inginku banyak, banyak sekali. Tetapi aku percaya tetap terpenuhi, karena Romoku mau dan mampu selalu memberi.Inilah damba dan doaku, Romoku.
Eeeee..... masih ada satu lagi. Sekali mengadakan jubah, jangan berubah. Jangan pernah mengubah, walau godaan mewabah, bahkan sampai laut terbelah.Kenakan terus jubahmu. Itulah kotbah yang hidup, agar aku bisa menjamah seperti perempuan Samaria pada Yesus, Allah Tuhanku.Aku mendamba Romo yang menatapku kalem, bersuara adem................
Yogyakarta, 15 Mei 2011Sekian...Arswendo Atmawiloto
PUISI
17
ed
isi
me
i 2
011
Pak Tuadan Rumah Kayu
Seorang tukang kayu tua bermaksud
pensiun dari pekerjaannya di sebuah
pe rusahaan konstruksi real estate. Ia
menyampaikan keinginannya tersebut pada pemilik
perusahaan. Tentu saja, karena tak bekerja, ia akan
kehilangan penghasilan bulanannya, tetapi keputusan
itu sudah bulat. Ia merasa lelah. Ia ingin beristirahat dan
menikmati sisa hari tuanya dengan penuh kedamaian
bersama istri dan keluarganya.
Pemilik perusahaan merasa sedih kehilangan
salah seorang pekerja terbaiknya. Ia lalu memo-
hon pada tukang kayu tersebut untuk mem-
buat kan sebuah rumah untuk dirinya.
Tu kang kayu mengangguk menyetujui permohonan
pribadi pemilik perusahaan itu. Tapi, sebenarnya ia
merasa terpaksa. Ia ingin segera berhenti. Hatinya
tidak sepenuhnya dicurahkan. Dengan ogah-ogahan ia
mengerjakan proyek itu. Ia cuma menggunakan bahan-
bahan sekedarnya. Akhirnya selesailah rumah yang
diminta. Hasilnya bukanlah sebuah rumah baik. Sungguh
sayang ia harus mengakhiri kariernya dengan prestasi
yang tidak begitu mengagumkan.
Ketika pemilik perusahaan itu datang
me lihat rumah yang dimintanya, ia
me nye rahkan sebuah kunci rumah pada si tukang kayu.
“Ini adalah rumahmu, ” katanya,“hadiah dari kami.”
Betapa terkejutnya si tukang kayu. Betapa malu
dan menyesalnya. Seandainya saja ia mengetahui bahwa
ia sesungguhnya mengerjakan rumah untuk dirinya
sendiri, ia tentu akan mengerjakannya dengan cara yang
lain sama sekali. Kini ia harus tinggal di sebuah rumah
yang tak terlalu bagus hasil karyanya sendiri.
RENUNGAN
Hidup adalah proyek yang kau kerjakan sendiri....
Old Wooden House
http://farm4.static.flickr.com/ 3308/3244514523_ 08e168e47b.jpg
18
ed
isi
me
i 2
011
Itulah yang terjadi pada kehidupan
kita. Kadangkala, banyak dari kita yang
membangun kehidupan dengan cara
yang membingungkan. Lebih memilih
berusaha ala kadarnya ketimbang
mengupayakan yang baik. Bahkan, pada
bagian-bagian terpenting dalam hidup
kita tidak memberikan yang terbaik.
Pada akhir perjalanan kita terkejut saat
melihat apa yang telah kita lakukan
dan menemukan diri kita hidup di
dalam sebuah rumah yang kita ciptakan
sendiri.
Seandainya kita menyadarinya sejak
semula kita akan menjalani hidup ini
dengan cara yang jauh berbeda.
Saudara sekalian, umat Allah
terkasih, minggu ini Gereja secara
khusus mengajak kita untuk bersama-
sama berdoa untuk panggilan hidup
khusus maupun umum dalam umat
Allah. Khusus berarti kita mau
mengupayakan bersama, agar orang
muda tertarik masuk dalam mengemban
misi Gereja. Orang muda saman ini
berani memutuskan untuk menjadi
gembala umat, biarawan-biarawati abdi
bagi Tuhan. Sedangkan panggilan secara
umum, bahwa kita sebagai umat Katolik,
mempunyai peranan penting sebagai
tugas pokok iman kita, yakni menjadi
saksi Kristus. Karena Ia mengundang
dan sekaligus mengutus kita sebagai
Terang dan Garam bagi dunia saman ini.
Ia berkata bahwa seorang gembala yang
baik adalah mereka yang masuk melalui
pintu, bukan jendela. Dan suaranya
dikenali oleh domba-dombanya. Itulah
tanda seorang gembala yang baik. (Yoh
10:1).
Saudari-saudara seiman... kita
semua diberi karunia melimpah
dari Allah, dan dengan cara kita
masing-masing diharapkan mampu
mengoptimalkan talenta itu bagi sesama
demi kemuliaan Allah. Renungkanlah
bahwa kita adalah si tukang kayu.
Renungkan rumah yang sedang kita
bangun. Setiap hari kita memukul paku,
memasang papan, mendirikan dinding
dan atap. Mari kita selesaikan rumah
kita dengan sebaik-baiknya seolah-
olah hanya mengerjakannya sekali
saja dalam seumur hidup. Biarpun kita
hanya hidup satu hari, maka dalam
satu hari itu kita pantas untuk hidup
penuh keagungan dan kejayaan. Apa
yang bisa diterangkan lebih jelas lagi.
Hidup kita esok adalah akibat sikap dan
pilihan yang kita perbuat hari ini. Hari
perhitungan adalah milik Tuhan, bukan
kita, karenanya pastikan kitapun akan
masuk dalam barisan kemenangan anak
anak Allah.
Refleksi:
1. Sejauh manakah saya membangun
Rumah Tuhan dalam hidup saya
selama ini?
2. Apakah saya bangga berteman
dengan para Suster, Frater, Bruder
dan Romo? Sejauh mana saya
mendukung mereka? [Froby]
19
ed
isi
me
i 2
011
Biarkan Cahayamu Bersinar
Insp.Yohanes 8: 12-20
Tuhan menciptakan terang dan gelap dalam kehidupan.
Terang akan bermakna bila ada gelap. Gelap akan
berarti bila ada terang. Terang dan gelap senantiasa
dipersandingkan bagai Romeo dan Juliet yang sedang memadu
kasih dalam hati. Begitulah gelap memadu dalam malam
dan terang memadu dalam siang sehingga jadilah siang dan
malam. Indah sekali perputaran bumi pada porosnya sehingga
memungkinkan kita beristirahat di malam hari dan bekerja di
siang hari. Terang dan gelap dua adalah dua sisi kehidupan
yang hampir selalu disandingkan satu sama lain dan menjadi
semakin bermakna dalam aneka peristiwa kehidupan.. Muncul
pula orang yang kulitnya terang dan kulitnya gelap. Konon
lelaki yang badannnya gelap disebut pembalap, pemuda
berbadan gelap. Orang kulitnya terang diidentikkan dengan
cantik. Orang yang badannya gelap biasa disebut dengan hitam
manis. Orang selalu mencari terang. Dalam terang nampak
segalanya. Semuanya transparan, semuanya terbuka dan bisa
dilihat kasat mata. Cerita Nasrudin mencari peniti. Nasrudin
mencari peniti di tempat terang walaupun jatuhnya di tempat
yang gelap. Hidup manusia diarahkan kepada terang dan
dibimbing dalam terang. Tidak ada orang yang ingin bekerja
dan hidup dalam suasana gelap, kecuali burung malam dan
sejenisnya. Terang itu ibarat kepompong. Orang mulanya
tidak suka kepompong, ulat, metamormofosa, jadi kupu-kupu
indah. Warna-warni, apalagi kupu-kupu malam.hehehhe Ibu Bapa…
Terang menjadikan dunia ini menarik dan asyik.
Barangsiapa mencintai terang ia akan hidup dalam suasana
indah, teduh dan damai. Itulah sebabnya dalam bacaan Injil
INSPIRASI PANGGILAN
20
ed
isi
me
i 2
011
ini, Yesus mengatakan bahwa Dia adalah
terang dunia. Yesus membawa manusia
pada terang yang kekal yakni surgawi
dimana semua orang bebas memandang
satu sama lain dalam kemuliaan surgawi.
Kemuliaan surgawi akan terpancar dan
dimiliki oleh mereka yang mencari dan
membawa terang. Terang membawa
manusia pada kegembiraan sebagai anak-
anak Allah sedangkan kegelapan mengantar
manusia pada krisis iman yang dihayati
dalam kehidupan dunia modern yang
selalu diwarnai oleh banyak kesibukan.
Ada beberapa penyakit modern: aktifisme,
individualisme, hedonisme, konsumerisme,
materailisme. Di dalam terang kita dapat
memandang muka dengan muka. Muka
kita bisa dilihat apakah dibersihkan atau
tidak, apakah dicuci atau tidak atau serem
dsbnya. Sebaliknya dalam kegelapan
kita dapat melihat apa. Dosa selalu
digambarkan sebagai kuasa kegelapan
sedang damai dan sukacita sebagai kuasa
terang. Menjadi pemabawa terang berarti
menyingkirkan semua kegelapan. Namun,
apakah ada kegelapan dalam hidup kita?
Ada dua jenis kegelapan. Ada
kegelapan alami, yang memang telah ada
secara alami. Malam itu gelap, mendung itu
gelap, tanpa ada cahaya itu gelap. Namun,
ada kegelapan yang diciptakan manusia.
Kegelapan ini berbahaya, karena akan
membuat oranglain menderita. Kegelapan
ini menjerumuskan oranglain pada
sebuah situasi kurang baik. Pemerasan,
perampokan, penyalagunaan wewenang,
pelanggaran HAM, tidak memperhatikan
orang yang dipimpin kalau dia seorang
pemimpin, dsbnya adalah kegelapan yang
diciptakan oleh manusia. Jenis kegelapan
ini harus dihindarkan dan Yesus datang
untuk memberi sekaligus mengundang
kita agar berani menjadi pembawa terang.
Yesus mengajak kita bukan sekedar
membawa tetapi kita menjadi terang bagi
yang lain yang hidup dalam kegelapan
sekaligus menjadi saksi terang itu.
Yang percaya kepada Dia akan bersinar
seperti terang yang senantiasa bercahaya
dalam kegelapan. Kita diundang untuk
itu, baik secara pribadi maupun secara
kelompok. Menjadi terang berarti berani
menyingkirkan kegelapan yang ada
dalam hati sendiri dan berusaha untuk
bersinar dalam keluarga, lingkungan
dan masyarakat kita. Apa artinya
membawa terang? Kita menyelamatkan
hidup orang lain. Ada banyak caranya
tergantung bagaimana cara kita bersinar.
”Ada seseorang yang sudah tua menyuruh
ketiga anaknya untuk pergi mencari
kebijaksanaan. Yang paling baik akan
diberikan harta karun. Syaratnya adalah
harus mengisi sebuah ruangan kosong
yang telah disiapkan sang bapa sampai
penuh. Ketiga anaknya pergi dan mulai
berpikir apa yang seharusnya dibuat untuk
memenuhi seluruh ruangan. Anak pertama
pulang dan membawa sebuah pohon besar
dengan sebuah truk. Dia lalu memotong
dan meletakan batang,ranting, dan daun
dalam ruangan tersebut. Sayang sekali,
masih banyak celah yang belum terisi. Anak
kedua membawa beraneka jenis biji-bijian
dengan beberapa truk juga. Diisi dalam
ruangan namun, sayang sekali, masih
banyak ruang kosong yang belum terisi.
Lalu, datanglah anak ketiga pada malam
21
ed
isi
me
i 2
011
hari. Dia tidak membawa barang-barang
berat seperti kedua kakaknya. Ruangan
itu gelap. Lalu dikeluarkannya sebatang
lilin kecil dian dinyalakannya di ruangan
tersebut. Nayala lilin kecil itu mememnuhi
seluruh ruangan disaksikan oleh bapaknya
dan kedua kedua kakaknya. Lalu bapak
memeluknya dan saat itu,dia mengatakan
bahwa engkau berhak atas harta karun
karena dia sangat bijaksanan dibandingkan
dengan kedua kakaknya yanglain.
Kegelapan terus meraja di dunia dan
mari kia tetap menjadi lilin-lin yang mampu
bersinar dalam kegelapan itu, sehingga
orang yang dalam kegelapan disinarai oleh
kabaikan yang kita hayati. Iman, harap dan
cinta adalah lilin kecil yang mempunyai
sianar besar untuk menerangi setiap
langkah kita dengan tetap memeladani
sang Pembawa Terang yakni Yesus Kristus
sendiri. Dengan itu, hidupku, hidupmu,
hidup kita menjadi terang yang cemerlang
untuk kita semua. Sdaya teringat juga akan
kata-kata doa yang diungkapkan oleh Santo
Fransiskus dari Azizi. ” Tuhan, jadikanlah
aku pembawa damai kan kunyanyikan lagu
penawar badai, jadikanlah aku penabur
benih kan kudamaikan silang selisih. Bila
kulihat ada permusuhan kan kusatukan
dalam ikatan teguh, bila ada salah tutur kan
kusampaikan kataku dengan jujur. Bila ada
duka di dada, kan kubawakan kisah dan lagu
gembira, bila gelap dan hitam menghimpit
kan kupancarkan cahayamu di tengah
malam. Dan bahagilah daku selamanya.
Tuhan senantiasa memancarkan sinar
terangnya dalam setiap kegelapan kita.
Seorang sahabatku pernah mengirimkan
kalimat indah dan manis sekali katanya,
” ketika hatimu gundah,kuyakin Dia khan
mendengar kata hatimu tuk bersamamu
arungi malam gulita. Dia akan singkap tirai
gelap dan Dia pegang jemarimu hingga fajar
menyingsing. Dia memberimu pula warna-
warni bunga di padang yang aromanya
mengharum permai. Bertahanlah dalam
setiap gundah dan resahmu dan kau kan
dapat arti sebuah pergulatan hidup. Ibu Bapa…
Tetaplah bersinar dalam segala
kekurangan dan kelemahan kita. Tetaplah
berharap dan dalam iman dan cinta.
Akhirnya saya menutup renungan ini
dengan sebuah cerita tentang lilin.”
Ada 4 lilin yang menyala,Sedikit demi
sedikit habis meleleh. Suasana begitu sunyi
sehingga terdengarlah percakapan mereka.
Yang pertama berkata: “Aku adalah Damai.
Namun manusia tak mampu menjagaku:
maka lebih baik aku mematikan diriku
saja!”Demikianlah sedikit demi sedikit
sang lilin padam.Yang kedua berkata:“ Aku
adalah Iman. Sayang aku tak berguna lagi.
Manusia tak mau mengenalku, Utnuk
itulah tak ada gunanya aku tetap
menyala.” Begitu selesai bicara, tiupan
angin memadamkannya. Dengan sedih
giliran Lilin ketiga bicara: “ Aku adalah
Cinta Tak mampu lagi aku untuk tetap
menyala. Manusia tidak lagi memandang
dan mengganggapku berguna. Mereka
saling membenci, bahkan membenci
mereka yang mencintainya, membenci
keluarganya.”Tanpa menunggu waktu
lama, maka matilah Lilin ketiga.Tanpa
terduga...Seorang anak saat itu masuk
ke dalam kamar, dan melihat ketiga Lilin
22
ed
isi
me
i 2
011
telah padam. Karena takut akan kegelapan
itu, ia berkata:“ Ekh apa yang terjadi?!
Kalian harus tetap menyala, Aku takut
akan kegelapan!” Lalu ia mengangis
tersedu-sedu.Lalu dengan terharu
Lilin keempat berkata:“Jangan takut,
Janganlah menangis, selama aku masih
ada dan menyala, kita tetap dapat selalu
menyalakan ketiga Lilin lainnya: Akulah
HARAPAN” Dengan mata bersinar, sang
anak mengambil Lilin Harapan, lalu
menyalakan kembali ketiga Lilin lainnya.
Apa yang tidak pernah mati hanyalah
HARAPAN yang ada dalam hati kita....
Dan menjadi lilin berarti menghilangkan
egoisme, maka:
Ada empat kata yang paling penting “
Aku bangga atas kamu”. Ada tiga kata yang
paling penting “, Jika kamu bersedia”., Ada
dua kata yang peling penting, Bagaimana
pendapatmu?” dan ada satu kata yang
paling penting, yaitu Kita, dan ada satu
kata yang paling tidak penting, “ Aku”....
Bersinarlah bukan untuk diri sendiri,
namun bersinar untuk oranglain yang
membutuhkan sinar kita.[Froby]
baca!sinyora
edisijuni
23
ed
isi
me
i 2
011
media komunikasi paroki st. yohanes rasul pringwulung
Tema Bulan Juni:Orang Muda dan Gereja
Redaksi Sinyora menerima segala bentuk tulisan, ilustrasi, dan sebagainya, yang berkaitan dengan tema tersebut. Materi bisa dikirim ke sekretariat paroki pada jam kerja.
EDITORIAL
Bulan April baru saja kita lewati, berbagai peristiwa menghiasi bulan tersebut
mulai dari teror bom, aksi Melinda dee,tingkah laku anggota dewan, fenomena
Briptu Norman dan terakhir pernikahan agung Pangeran William dan Catherin
Middleton. Namun bagi kita umat Kristiani bulan April adalah bulan yang Agung
karena ada peringatan Paskah disana. Adapun Paskah tahun ini mengangkat
tema : ”Jadilah orang Katolik Sejati “. Hemmm tema yang cukup berat dan
menantang buat kita umat Katolik. Apakah kita sanggup? Pertanyaan ini tak
perlu dijawab, tapi dibuktikan lewat kehidupan kita sehari-hari. Selama ini kita
mengaku sebagai orang Katolik, tapi kadang sikap dan tingkah laku kita masih
jauh dari sifat keKatolikan itu sendiri. Kesombongan, iri hati, dengki, dan ketidak
jujuran masih sering kita lakukan.
Bahkan kita sering cuek dan kurang peduli dengan orang-orang disekitar
kita, padahal Tuhan Yesus sendiri sudah mengajarkan kepada kita tentang arti
sebuah cinta kasih dan pelayanan. Ini bisa kita lihat pada peristiwa pembasuhan
kaki murid-murid Yesus pada Malam Kamis Putih. Makna dari peringatan Paskah
adalah keselamatan, dimana kita diselamatkan oleh Tuhan Yesus dari dosa-dosa
kita lewat sengsara, kematian dan kebangkitanNya. Sekarang kembali kepada
kita sendiri ,maukah kita diselamatkan dan maukah kita meninggalkan dosa-dosa
kita untuk kembali kepada Yesus, menjadi orang Katolik Sejati. Memasuki awal
bulan Mei ini, ada peristiwa yang sangat ditunggu-tunggu dan membahagiakan
buat kita semua umat Katolik yaitu Beatifikasi Paus Yohanes Paulus II sebagai
Beato. Semoga melalui peristiwa ini bisa menginspirasikan kepada kita semua
untuk meneladan sikap hidup Paus Yohanes Paulus II.
Pada bulan Mei ini juga, kami Tim kerja KOMSOS paroki Santo Yohanes Rasul
Pringwulung ingin kembali menyapa seluruh umat semua dengan edisi baru
warta paroki Sinyora. Tema yang kami angkat kali ini adalah tentang “Panggilan”.
Berbagai artikel menarik dan juga beberapa informasi penting akan menemani
anda semua. Harapan kami semoga edisi kali ini, dapat diterima dan bermanfaat
bagi seluruh umat di paroki Santo Yohanes Rasul pringwulung. Semoga Tuhan
memberkati.
Salam REDAKSI.. (Spt)
Mintalah, Maka Allah Akan Memberi
Saya minta kekuatanDIA beri aku kesulitan supaya aku menjadi kuat Saya minta kebiasaan bijaksanaDIA beri aku masalah supaya aku memecahkannya dengan bijaksana Saya minta kekayaanDIA beri aku kekuatan otot dan otak supaya aku berkarya Saya minta keberanianDIA beri aku bahaya supaya aku mampu mengatasinya Saya minta kasih sayangDIA beri aku anak yang bermasalah supaya aku dapat membantunya Saya minta kesenanganDIA beri aku beberapa peluang supaya aku bisa memilih jenis kesenangan Saya tidak memperoleh apapun yang saya mau,Tetapi saya menerima segala-galanya yg saya butuhkan
24
ed
isi
me
i 2
011
media komunikasi paroki st. yohanes rasul pringwulung e d i s i juni 2011
Apa itu KOMSOS?Tokoh: Rm. Ignatius Sukawalyana, Pr
Beatifikasi Paus Yohanes Paulus IILaporan Expo Panggilan 2011
Pak Tua dan Rumah KayuCengar-cengir