sinyora mei 2011

24
media komunikasi paroki st. yohanes rasul pringwulung edisi juni 2011 Apa itu KOMSOS? Tokoh: Rm. Ignatius Sukawalyana, Pr Beatifikasi Paus Yohanes Paulus II Laporan Expo Panggilan 2011 Pak Tua dan Rumah Kayu Cengar-cengir

Upload: redaksi-sinyora

Post on 30-Mar-2016

229 views

Category:

Documents


8 download

DESCRIPTION

media komunikasi paroki st. yohanes rasul pringwulung

TRANSCRIPT

Page 1: sinyora mei 2011

1

ed

isi

me

i 2

011

media komunikasi paroki st. yohanes rasul pringwulung e d i s i juni 2011

Apa itu KOMSOS?Tokoh: Rm. Ignatius Sukawalyana, Pr

Beatifikasi Paus Yohanes Paulus IILaporan Expo Panggilan 2011

Pak Tua dan Rumah KayuCengar-cengir

Page 2: sinyora mei 2011

media komunikasi paroki st. yohanes rasul pringwulung

Tema Bulan Juni:Orang Muda dan Gereja

Redaksi Sinyora menerima segala bentuk tulisan, ilustrasi, dan sebagainya, yang berkaitan dengan tema tersebut. Materi bisa dikirim ke sekretariat paroki pada jam kerja.

EDITORIAL

Bulan April baru saja kita lewati, berbagai peristiwa menghiasi bulan tersebut

mulai dari teror bom, aksi Melinda dee,tingkah laku anggota dewan, fenomena

Briptu Norman dan terakhir pernikahan agung Pangeran William dan Catherin

Middleton. Namun bagi kita umat Kristiani bulan April adalah bulan yang Agung

karena ada peringatan Paskah disana. Adapun Paskah tahun ini mengangkat

tema : ”Jadilah orang Katolik Sejati “. Hemmm tema yang cukup berat dan

menantang buat kita umat Katolik. Apakah kita sanggup? Pertanyaan ini tak

perlu dijawab, tapi dibuktikan lewat kehidupan kita sehari-hari. Selama ini kita

mengaku sebagai orang Katolik, tapi kadang sikap dan tingkah laku kita masih

jauh dari sifat keKatolikan itu sendiri. Kesombongan, iri hati, dengki, dan ketidak

jujuran masih sering kita lakukan.

Bahkan kita sering cuek dan kurang peduli dengan orang-orang disekitar

kita, padahal Tuhan Yesus sendiri sudah mengajarkan kepada kita tentang arti

sebuah cinta kasih dan pelayanan. Ini bisa kita lihat pada peristiwa pembasuhan

kaki murid-murid Yesus pada Malam Kamis Putih. Makna dari peringatan Paskah

adalah keselamatan, dimana kita diselamatkan oleh Tuhan Yesus dari dosa-dosa

kita lewat sengsara, kematian dan kebangkitanNya. Sekarang kembali kepada

kita sendiri ,maukah kita diselamatkan dan maukah kita meninggalkan dosa-dosa

kita untuk kembali kepada Yesus, menjadi orang Katolik Sejati. Memasuki awal

bulan Mei ini, ada peristiwa yang sangat ditunggu-tunggu dan membahagiakan

buat kita semua umat Katolik yaitu Beatifikasi Paus Yohanes Paulus II sebagai

Beato. Semoga melalui peristiwa ini bisa menginspirasikan kepada kita semua

untuk meneladan sikap hidup Paus Yohanes Paulus II.

Pada bulan Mei ini juga, kami Tim kerja KOMSOS paroki Santo Yohanes Rasul

Pringwulung ingin kembali menyapa seluruh umat semua dengan edisi baru

warta paroki Sinyora. Tema yang kami angkat kali ini adalah tentang “Panggilan”.

Berbagai artikel menarik dan juga beberapa informasi penting akan menemani

anda semua. Harapan kami semoga edisi kali ini, dapat diterima dan bermanfaat

bagi seluruh umat di paroki Santo Yohanes Rasul pringwulung. Semoga Tuhan

memberkati.

Salam REDAKSI.. (Spt)

Mintalah, Maka Allah Akan Memberi

Saya minta kekuatanDIA beri aku kesulitan supaya aku menjadi kuat Saya minta kebiasaan bijaksanaDIA beri aku masalah supaya aku memecahkannya dengan bijaksana Saya minta kekayaanDIA beri aku kekuatan otot dan otak supaya aku berkarya Saya minta keberanianDIA beri aku bahaya supaya aku mampu mengatasinya Saya minta kasih sayangDIA beri aku anak yang bermasalah supaya aku dapat membantunya Saya minta kesenanganDIA beri aku beberapa peluang supaya aku bisa memilih jenis kesenangan Saya tidak memperoleh apapun yang saya mau,Tetapi saya menerima segala-galanya yg saya butuhkan

Page 3: sinyora mei 2011

3

ed

isi

me

i 2

011

Apa ituKOMSOS?

Setelah bertanya ke beberapa orang di sekitar

Gereja, ternyata ditemukan fakta bahwa banyak

umat yang belum mengetahui secara benar mengenai

KOMSOS. Ironisnya, KOMSOS di Gereja Paroki Santo

Yohanes Rasul Pringwulung sudah ada sejak lama,

walaupun dalam prosesnya mengalami jatuh bangun.

Berikut kutipan wawancara dari beberapa responden

saat ditanya mengenai apa itu KOMSOS, dengan

jawaban yang beraneka ragam:

1. Fransisca (Mahasiswa,21th,tinggal di ling kungan

di Paroki Yohanes Rasul Pringwulung)

“Wadah gereja untuk memperkenalkan gereja ke

umatnya”

2. Yosefine (Seorang pelajar SMA, mengikuti PA,

berdomisili di lingkungan gereja St. Yohanes Rasul

Pringwulung)

“Komunikasi Sosial. Hihihi..organisasi buat

ngumpulin anak-anak muda untuk..untuk..menjalin

komunikasi sama umat..hihihi udahh..itu aja..hihi..

trimakasih..”

3. Haryo P (Koster gereja)

“Komunikasi Sosial itu adalah suatu wahana atau

suatu tempat atau wadah dimana untuk dalam

suatu orgnisasi kita membutuhkan suatu media

informasi maksud saya dalam suatu organisasi

tersebut ke khalayak umum. Jadi, itulah komunikasi

sosial, dimana kita mengungkapkan apa yg ada di

benak kita ke khalayak agar itu bisa bermanfaat

dan mempunyai efek yg lebih positif. Khalayak itu

adalah masyakarat umum, pd umumnya,dan pada

khususnya khalayak sasaran yg kita tuju.”

GORESAN KATA

KOMSOS?

KOMSOS?

KOMSOS?

KOMSOS?

KOMSOS?

KOMSOS?

Page 4: sinyora mei 2011

4

ed

isi

me

i 2

011

4. Anton (Seorang umat di Paroki St. Yohanes Rasul Pringwulung yang

tidak begitu aktif di Gereja)

“Media internal gereja..”

Beda orang, beda pendapat. Tapi apa sesungguhnya KOMSOS

itu ya? Berikut sekilas penjelasan mengenai KOMSOS.

Latar Belakang KOMSOS

Paus Yohanes Paulus II menegaskan bahwa para komunikator

Kristen memiliki tugas profetis, sebuah profesi untuk mengungkapkan

hal-hal yang melawan ilah-ilah dan idola-idola yang keliru pada

zaman ini; diantaranya materialisme, hedonisme, konsumerisme,

nasionalisme sempit. Hubungan antar manusia hanya ditentukan

dan disambungkan dengan komunikasi setiap pribadi individu

hanya bisa menjadi dirinya sendiri apabila ia membangun suatu

komunikasi dengan sesamanya. KOMSOS (Komisi Komunikasi Sosial)

Apakah yang dimaksud dengan Komisi KOMSOS? Komisi

Komunikasi Sosial merupakan karya kerasulan gerejani dan pastoral

melalui media komunikasi elektronik (lewat media komunikasi

pers dan siaran) yang bermaksud menyebarluaskan kebenaran

dan iman kristiani. Gereja memandang alat-alat komunikasi sosial

sebagai “anugerah-anugerah Allah” yang mempersatukan manusia

dalam persaudaraan dan dengan demikian membantu mereka

bekerja sama dengan rencana Allah bagi keselamatan mereka.

Maka pengertian yang lebih mendalam dan lebih meresap tentang

komunikasi sosial dan tentang alat-alat yang dipergunakan di

dalam masyarakat modern patut mendapat perhatian sepenuhnya

dari pihak Gereja sesuai ajaran Konsili vatikan II.Pengertian yang

mendalam berdasarkan ajaran dan semangat Konsili akan dapat

membimbing umat Kristen dalam sikap mereka terhadap alat-alat

itu dan membuat mereka lebih giat dan bersemangat melibatkan

diri di dalam bidang ini. Maka sesuai dengan keterangan yang

tercantum di dalam Dekrit “Inter Mirifica”, dan instruksi Pastoral

mengenai alat-alat Komunikasi Sosial “Communio et Progressio”,

Konferensi Waligereja Indonesia mendirikan sebuah komisi untuk

Komunikasi Sosial, yang selanjutnya disingkat Komisi KOMSOS.

Page 5: sinyora mei 2011

5

ed

isi

me

i 2

011

Visi dan Misi KOMISI KOMSOS

Dalam menjalankan visi dan misinya, Komisi Komunikasi Sosial mengacu

kepada visi dan misi Komisi Komunikasi Sosial KWI, yaitu:

VISI: Terwujudnya masyarakat Indonesia yang beriman, yang menghayati

nilai-nilai universal, serta mampu menggunakan media komunikasi

secara bertanggung jawab demi terciptanya persatuan dan kemajuan

bersama.

MISI: Berlandaskan misteri Tritunggal Mahakudus, KOMSOS bertugas :

1. Mewartakan Kerajaan Allah dengan menggunakan media

komunikasi.

2. Memajukan kegiatan-kegiatan kerasulan dan pastoral di bidang

media, serta membina umat kristiani menggunakan sarana

komunikasi secara bertanggung jawab

3. Memelihara dan memajukan kebudayaan Indonesia

Fungsi-Fungsi KOMSOS Paroki:

Sosok KOMSOS Paroki tergambar dan terealisasikan dalam menjalankan

fungsinya yang terbagi ke dalam enam kategori, yaitu:

- Dalam hubungannya dengan Pastur Paroki dan Dewan Paroki maka

KOMSOS Paroki menjalankan fungsinya dengan cara membantu

Pastur dan Dewan paroki dalam mengumatkan visi dan misi KOMSOS

sesuai dengan kebijakan Paroki, mengajukan usul saran kepada

Romo Paroki dan Dewan paroki mengenai hal-hal yang menyangkut

bidang kerasulan KOMSOS, memberikan pertanggungjawaban

kepada Romo dan Dewan paroki atas seluruh karyanya.

- Fungsi Eksekutif yaitu menjamin terlaksananya tugas-tugas

pewartaan melalui peluang-peluang yang tersedia di media cetak,

media elektronik dan atau media tradisional.

- Fungsi Koordinatif dan Konsultatif, melaksanakan pendampingan

pastoral bagi para komunikator dan para fungsionaris KOMSOS dari

tingkat Paroki sampai tingkat lingkungan.

- Fungsi Edukatif: mengupayakan pendidikan dan on-going formation

bagi para fungsionaris, komunikator, maupun umat.

- Fungsi Public relations, menjadi jembatan informasi di dalam gereja

maupun antara gereja dan masyarakat.

- Fungsi inspiratif / innovatif / animatif: mendorong umat untuk

menggiatkan kerasulan media Katolik serta memanfaatkannya

- Menjalin kerjasama dan komunikasi dengan KOMSOS paroki-paroki

lain dan juga KOMSOS Keuskupan setempat.

Page 6: sinyora mei 2011

6

ed

isi

me

i 2

011

Jejak-Jejak KOMSOS di Paroki Santo Yohanes Rasul Pringwulung

KOMSOS Paroki Pringwulung terbentuk bersamaan dengan berdirinya Paroki

Santo Yohanes Rasul Pringwulung pada tahun 1998.

Kegiatan-kegiatan rutin yang dilakukan pada saat itu, lebih memfokuskan

pada penerbitan majalah Gereja dengan nama “SINYORA” dan Teks Misa Natal

dan Paskah. Selain juga mengadakan pelatihan-pelatihan. Pada tahun 2004 – 2006

KOMSOS Paroki sempat mengalami kevakuman, dan baru berjalan lagi mulai tahun

2007 dengan kegiatan awal seperti pembuatan Mading Gereja, warta paroki dan

kegiatan-kegiatan lain seperti pemutaran Film, Bedah buku, menjalin relasi dengan

KOMSOS di paroki lain dan terlibat aktif dengan kegiatan KOMSOS paroki. Yang

menjadi hambatan perkembangan KOMSOS Paroki Pringwulung adalah kurangnya

partisipasi aktif umat, banyak anggota KOMSOS yang terlalu sibuk dengan kegiatannya

dan sarana juga prasarana yang kurang memadai dari paroki, baik berupa tempat

berkumpul, peralatan yang memadai dan dukungan dana yang sangat minim.

Arah Dan Tujuan KOMSOS Paroki Santo Yohanes Rasul Pringwulung

Untuk kedepan KOMSOS Paroki Santo Yohanes Rasul Pringwulung ingin

merangkul semua lapisan umat dari lingkungan-lingkungan juga para biarawan/wati

di Paroki Pringwulung. Mengembangkan kegiatan-kegiatan yang berpotensi menggali

kreatifitas Kaum muda, seperti Fotografi, Bulletin, web, Mengelola perpustakaan,

Komunitas Film dan pelatihan-pelatihan yang mendukung Komunikasi Sosial Gereja.

Menjalin relasi dengan berbagai pihak bukan hanya di intern lingkungan gereja saja

tetapi juga di luar gereja. [Spt]

Misa Minggu Paskah Anak 2011 Gereja St. Yohanes Rasul Pringwulung dot

Page 7: sinyora mei 2011

7

ed

isi

me

i 2

011

TOKOHRm. Ignatius Sukawalyana, Pr

Perempuan itu bukan Godaan, tapi Rekan Peziarahan

Langkahnya terlihat mantap saat menuju ke

ruangan itu. “Selamat sore Romo Suka”,

terdengar seorang umat berpapasan dan

menyapa. “Sore,mbak..”, balasnya bersahaja. Sore itu

Rm.Suka dijadwalkan memimpin misa Minggu sore.

Beliau terlihat mantap ketika menaiki tangga menuju

ke pintu utama gereja, bersama para petugas liturgi

lainnya.

Kemantapan ini juga terlihat dalam hidup

panggilannya. Sudah hampir 16 tahun Rm. Ignatius

Sukawalyana,Pr, ditahbiskan. Tepatnya pada tanggal

08 Juli 1995 lalu. Keinginan menjadi seorang romo itu

muncul saat beliau duduk di bangku kelas 5 sekolah

dasar Kanisius Jering, Yogyakarta, meskipun saat itu

beliau tidak tahu apa dan bagaimana seminari itu.

Nilai-nilai mengarang di bidang studi bahasa Indonesia

dan Bahasa Jawa terbilang bagus, karena keinginannya

menjadi seorang romo. Namun keinginan tersebut

sempat ditentang oleh orang tua beliau ketika salah

seorang kakaknya meninggal. Perlu diketahui, Rm. Suka

adalah anak ke-6 dari 6 saudara yang masih hidup. Salah

seorang teman dari kakak beliau yang sudah meninggal,

mengetahui keinginannya untuk menjadi seorang

pastor, Sukawalyana kecil yang menyenangi olahraga

bulutangkis ini kemudian ditawarkan untuk mendaftar

ke Seminari Menengah Mertoyudan. Akhirnya sejalan

dengan itu, Ibu Giyah Wignyapranata,ibunda dari

Romo Suka, memperbolehkan anaknya mengenyam

Dokumentasi Penulis

Page 8: sinyora mei 2011

8

ed

isi

me

i 2

011

p e n d i d i k a n

di bangku

seminari. Romo

Suka dilahirkan

di tengah ke-

luarga Katolik

yang tidak be-

gitu menonjol

di bidang aga-

ma, namun

k e n y a t a a n

itu tidak lalu

menyurutkan

niatnya untuk

memantapkan

panggilannya. Lucunya, beliau

pernah menyatakan ingin keluar di

Tahun Orientasi Rohani (TOR) di

Seminari Sanjaya, Jangli, namun tidak

diperbolehkan oleh romo rektor yang

menjabat saat itu yaitu mendiang Rm.

Notosusilo,Pr., padahal teman-teman

seangkatan beliau yang mem punyai

keingi nan yang sa ma, di biarkan pulang.

Belakangan di ketahui bahwa situasi

polese pendidikan di Ta hun Orientasi

Rohani memang dirancang agar frater-

frater yang baru ditahbiskan itu selalu

mempunyai keinginan untuk keluar. Ini

dimaksudkan untuk menguji mereka.

Sehingga pikiran harus selalu jernih

supaya tidak termakan emosi.

Godaan menurutnya adalah roh

jahat yang berhasil menguasai pikiran.

Menurut beliau,”Setiap imam justru

harus sehat terhadap lawan jenis, bukan

anti, memandang lawan jenis bukan

sebagai hal yang negatif. Perempuan itu

bukan Go daan, tapi rekan Peziarahan”.

Romo Suka tidak

memungkiri bahwa

dahulu pernah ada

seseorang yang

dicintainya, namun

baginya yang harus

selalu dipegang

a d a l a h , ” S a y a

sebagai imam, tidak

bisa menjadikan

perempuan itu

sebagai hak milik

saya. Namun afektif

imam itu juga butuh

hati perempuan”,

ucapnya bijak.

Romo mengaku dukungan yang

terbesar yang diberikan padanya adalah

dari seluruh umat, yang telah berbaik

hati mengkritik, memuja, mensup port,

dan ju ga yang menjatuhkan. Selain

karena Allah yang memberikan rahmat

yang selalu dimintanya. Menurut beliau,

Allah tidak selalu memberikan yang kita

tidak pinta, jadi kita manusia harus juga

selalu meminta rahmat itu, pungkas

romo yang salah satu motto hidupnya

‘Saya ini bagaikan bejana tanah liat di

tangan tukang periuk’.

Romo Suka tidak pernah memegang

satu motto hidup, namun mottonya akan

selalu diganti-ganti sesuai dengan situasi

pada saat itu. Seperti, “Aku ini hanyalah

hamba yang melaksanakan tugasku

sebagaimana mestinya”, Maneteime

(Ting galah dalam aku karena aku pokok

anggur yang benar dan kami ranting-

rantingnya (bdk.Yoh. 15). (Mdt)

Aku ini hanyalah hamba yang

melaksanakan tugasku

sebagaimana mestinya

Page 9: sinyora mei 2011

9

ed

isi

me

i 2

011

Umat Katolik merayakan beatifikasi Paus

Yohanes Paulus II pada Minggu (1/5). Hal

ini merupakan langkah pertama sebelum

penganugerahan gelar santo. Paus Benediktus telah

menyatakan penduhulunya, Yohanes Paulus II

terberkati di sebuah misa beatifikasi di Lapangan Santo

Petrus di hadapan ratusan ribu orang. Dengan itu, Paus

Yohannes Paulus II Roma, yang meninggal dunia enam

tahun lalu, berada dalam jalur menjadi orang suci.

Pada dua hari sebelum upacara pengukuhan gelar

“Beato” kepada Paus Yohanes Paulus II ini, dimulai

dengan acara tuguran sejak Jumat malam. Sekalipun

pada hari Sabtu, Roma diguyur hujan lebat, orang-

orang yang berkumpul di Lapangan St Peter terlihat

gembira.

Setelah Benediktus membacakan formula

beatifikasi Yohanes Paulus, Minggu, sebuah gambar

besar mendiang Paus Paulus membuat kerumunan

pengunjung bertepuk tangan.Peti mayat Paulus

Yohanes dinaikkan dari ruang bawah di basilika Santo

Petrus dan ditempatkan di depan altar utama Basilika

untuk ditampilkan.

Beatifikasi Paus Yohannes Paulus ini terhitung

cepat, karena biasanya, dibutuhkan berabad-abad bagi

seorang pemimpin agama Katolik untuk mencapai

tingkatan ini. Salah satu alasan pemberkatan Paus ini

adalah keajaiban doanya, yang dapat menyembuhkan

penyakit.

SANTO

Keajaiban doanya menyembuh­kan berbagai penyakit

Paus Yohanes Paulus II

Sumber gambar: http://maltadiocese.org/files/2011/04/Pope­John­Paul­II2.jpg

BeatifikasiPaus Yohanes Paulus II

Page 10: sinyora mei 2011

10

ed

isi

me

i 2

011

Mujizat-mujizat Paus Yohanes Paulus II

Gereja Katolik memang mengenal proses beatifikasi pada orang- orang tertentu

yang sudah meninggal dunia, yang selama hidupnya menjadi teladan kekudusan bagi

umat beriman. Proses ini dimulai dari permintaan Gereja setempat, yang umumnya

berkaitan dengan banyaknya mujizat yang terjadi atas perantaraan/ permohonan

orang kudus tersebut kepada Tuhan.

Tentang mujizat- mujizat yang terjadi atas doa syafaat Paus Yohanes Paulus II semasa

hidupnya telah banyak dicatat, dan demikian beberapa contohnya yang kami sarikan

dari artikel Miraculous Healings attributed to John Paul II, dikutip dari majalah Love

one Another, number 5, by the Society of Christ, Sterling Heights, Michigan USA,

2005, p. 12-13:

1. Kesembuhan Kardinal Marchisano, pembantu Paus Yohanes Paulus II, dan

rektor basilika St. Petrus: Pada tahun 2000 ia mengalami kesalahan operasi arteri

lehernya, yang menyebabkan pita suara kanannya rusak, sehingga ia sangat sulit

untuk berbicara, dan suaranya tidak dapat terdengar dan tak dapat dimengerti.

Pada saat Paus Yohanes mengunjunginya, dan meletakkan tangannya pada

tenggorokannya itu, ia berdoa, dan mengatakan, “Jangan takut, lihatlah, Tuhan

akan memberikan suaramu itu kembali kepadamu.” Seketika itu juga Kardinal

Marchisano mengalami kesembuhan total.

2. Kesembuhan Victoria Szechinskis: Victoria lahir pada tahun 1982 dan

didiagnosa mempunyai tumor yang mematikan di dadanya. Keluarga Szechinskis

hidup di Toronto Kanada. Pada tahun 1985 dalam audiensi dengan Bapa Paus di

Roma, ibunya Danuta, membawa Victoria untuk bertemu dengan Bapa Paus dan

didoakan olehnya. Bapa Paus menghampiri mereka dan menggendong Victoria,

sambil berkata kepada ibunya, “Berdoalah dan percayalah kepada Tuhan. Jika

Tuhan memutuskan agar Victoria harus kembali kepada-Nya, Ia akan mengambil

Victoria bagi-Nya. Jika Ia menghendaki Victoria untuk tetap bersamamu, itu yang

akan terjadi. Perlakukanlah Victoria sama seperti engkau memperlakukan anak-

anakmu yang lain. Itulah yang dikehendaki Tuhan.” Sekembalinya ke Kanada,

Victoria merasakan sakit yang sangat sehingga dilarikan ke Rumah Sakit. Keluarga

memperkirakan ia akan segera meninggal, sehingga akhirnya ia dibawa pulang

ke rumah. Namun kemudian di rumah, mujizat terjadi, kondisinya membaik.

Kemudian aneka test dilakukan, dan hasilnya menunjukkan bahwa tumor itu

telah lenyap. Victoria bertumbuh normal, dan pada saat artikel dituliskan, ia

berumur 22 tahun, sehat, senang berolah raga dan mendaki gunung.

3. Anak Perempuan melihat kembali, Paus Yohanes Paulus II meletakkan

tangannya atas kepala seorang anak perempuan yang buta, dalam kunjungannya

Page 11: sinyora mei 2011

11

ed

isi

me

i 2

011

ke Puerto Rico, Oktober 1984. Sekembalinya ke rumah, anak itu dapat

melihat.

4. Sembuh dari kanker, Pada saat audiensi umum pada tanggal 14 Maret

1979, Paus Yohanes Paulus II mencium Kay Kelly, seorang penderita

kanker, yang hidup di Liverpool. Beberapa bulan kemudian kanker itu

hilang semuanya.

5. Kesembuhan Emilio Cocconi, Di bulan November 1980, pada saat

gempa terjadi di Italia, Emilio Cocconi, 16 tahun, terkubur hidup- hidup.

Walaupun kemudian ia dapat diselamatkan, namun kaki kirinya tidak

dapat berfungsi. Paus bertemu dengannya pada saat Paus mengunjungi

daerah gempa tersebut dan menghiburnya. Empat tahun kemudian (1984)

Emilio bertemu kembali dengan Paus pada saat audiensi di Roma. Paus

memberkatinya, dan mengatakan, “Tuhan yang Mahabaik akan

menolongmu.” Empat minggu kemudian, anak muda itu sembuh.

6. Madre Vangie tidak cacat lagi, Pada tahun 1981, dalam kunjungannya

ke Manila, Filipina, Paus mendoakan dan meletakkan tangannya atas

seorang biarawati, Madre Vangie, 51 tahun yang tubuhnya cacat dan

harus bergantung kepada kursi roda. Beberapa menit kemudian, suster

tersebut dapat berdiri tegak, sembuh sepenuhnya, dan meninggalkan kursi

rodanya.

7. Kesembuhan Stefani Mosca, Di bulan Januari 1980 di Castel Gondolfo,

Paus bertemu dengan Stefani Mosca, seorang anak perempuan berumur

10 tahun yang cacat tubuh. Paus menghibur dan menciumnya. Beberapa

waktu kemudian ia sembuh.

8. Helano Mireles bebas dari leukemia, Pada tahun 1990,

Paus Yohanes Paulus II memberkati dan mencium Helano Mireles, seorang

bocah Meksiko yang berusia 4 tahun, yang menderita leukemia. Penyakitnya

hilang seketika setelah Paus memberkatinya. Hal ini disaksikan oleh

Kardinal Javier Lozano Berragan, yang kemudian memberikan kesaksian

atas mujizat kesembuhan ini.

9. Suster Marie Simon-Pierres sembuh, Ia mengaku telah sembuh

secara ajaib dari penyakit Parkinson yang dideritanya berkat doanya

kepada Paus Yohanes Paulus II.

Di samping mujizat- mujizat ini, kita mengingat bahwa semasa

hidupnya, Paus Yohanes Paulus II sangat dihormati, justru karena

kesederhanaannya dan ketulusan kasih yang ditunjukkannya, sehingga melalui

dia, orang dapat mengalami kasih Kristus.

(sumber : Ingrid Listiati- katolisitas.org)

[Spt]

Page 12: sinyora mei 2011

12

ed

isi

me

i 2

011

Expo Panggilan 2011

Puncak dari kegiatan Expo Minggu Panggilan 2011 Paroki Pringwulung-

Yogyakarta, Minggu, (15/05/11) dengan tema “Mendorong Panggilan

dalam Gereja Lokal”. Gerakan Aksi Panggilan ini didukung penuh

oleh Romo Paroki St. Yohanes Rasul–Pringwulung, Rm. Ignatius

Sukawalayana, Pr bersama Dewan Paroki. Sejak ide kreatifitas ini

digagas oleh Romo Paroki, disambut gembira oleh setiap komunitas

yang berdomisili di lingkup pastoral Paroki Pringwulung. Sampai saat

ini data jumlah komunitas religius sebanyak 27 rumah/komunitas,

yakni CIJ, FSE, PBHK, Postulan-Novisiat CB, KFS, FDCC, OFM,

KSFL, SFD, KYM, SPM, OSU,SCY, SCMM, BHK, SVD, CMM, PROJO

RUTENG, PROJO ATAMBUA, OSF Sibolga, SMSJ, FMM, JESUIT,

HK, FCJ, OSC, CB Samirono, Kom Rm Lansia, termasuk komunitas

Pastoran Paroki Pringwulung.

Tujuan diselenggarakan kegiatan ini, adalah membangun

jejaring benih-benih panggilan dari antara anak-anak, remaja, orang

muda dan juga orang tua untuk berani memilih cara hidup yang

khusus.

Selain itu mensyukuri rahmat panggilan Tuhan, baik panggilan

khusus maupun panggilan umum dari tengah-tengah Umat Allah.

Pelaksanaan Kegiatan

Persiapan dan pengaturan masing-masing stand pada hari Sabtu

14 Mei dari pkl 09.00-14.00 WIB, setiap peserta expo menempati

tempat yang sudah ditentukan oleh panitia. Pelaksanaan expo Sabtu–

Minggu, 14 Mei pkl 18.00-20.00 WIB Minggu pagi pukul 08.00–

11.00 WIB dan misa penutupan Minggu sore pkl 18.00–20.00 WIB.

Ekaristi dipimpin langsung oleh romo paroki dan ditemani tiga romo

konselebaran. Khotbah diisi dengan Kesaksian dari Seorang Suster

SCJ dan Frater CMM, Sementara koor dipersembahkan oleh para

Suster, Bruder, Frater dan Romo yang tergabung dalam paguyuban

Forum Biarawan-Biarawati (FBB) se Kevikevan Yogyakarta

Kegiatan aksi panggilan ini, adalah yang pertama kali diadakan

di lingkup Paroki Pringwulung, dengan menghadirkan beberapa

stand. Satu stand dapat digunakan oleh satu komunitas, namun

ada juga yang bergabung dengan alasan satu bapak pendiri atau

LAPORAN

Page 13: sinyora mei 2011

13

ed

isi

me

i 2

011

satu spritualitas. Setiap stand dihias

sederhana dengan menonjolkan

kekhasan dari tarekat masing-masing.

Dari 27 komunitas religius yang ada,

hampir semuanya ikut ambil bagian,

hanya ada dua komunitas berhalangan

hadir pada kegiatan perdana ini.

Kegiatan ini dirancang sedemikian

unik oleh panitia, dimana acara Expo

dimulai setelah Misa Kudus di Gereja.

Umat dipersilahkan mengikuti acara

expo persembahan dari setiap komunitas

di basement gereja.

Acara yang disuguhkan cukup

menarik perhatian umat. Selama

kegiatan mulai hari Sabtu Sore setelah

misa, diisi dengan acara hiburan dari

setiap komunitas. Hari pertama hiburan

dari komunitas Suster CB, SFD dan

PBHK, langsung mencuri perhatian

umat. Disuguhkan tarian, parodi

goyang bersama dan juga bagi-bagi quiz

berhadiah, games berhadiah dari stand

peserta expo untuk pengunjung.

Hari Minggu pagi sesudah Misa,

acara dilanjutkan lebih meriah, karena

ada juga kegiatan bersama anak-anak

PIA. Kegiatan ini berlangsung di Aula

Paroki, umat sangat antusias mencari,

bertanya dan berkenalan dengan

setiap ordo atau kongregasi yang ada.

Lembaran brosur serta asesoris setiap

tarekat menjadi media menarik bagi

para pengunjung expo untuk dibawah

pulang. Pengisi acara pada kesempatan

ini dari komunitas OFM, FDCC dan

SPM

Minggu Sore setelah Misa, Expo

panggilan lebih manarik lagi karena,

umat yang datang kebanyakan OMK,

dengan itu, mereka semakin mengenal

setiap warna kongregasi. Disamping

berkujung ke setiap stand, panitia juga

menyiapkan santap malam bersama

umat. Hal ini ditujukan sebagai satu

keluarga besar umat paroki. Menu

makanan bervariasi karena setiap

komunitas membawa lauk pauk mereka

untuk di santap bersama.

Selain tersedia jamuan makan

bersama, pengunjung expo diajak untuk

nonton bareng berhadiah, nonton bareng

ini sangat diminati oleh pengunjung.

Sementara di luar aula, pembagian door

prize bagi pengunjung yang beruntung,

serta joget dan nyanyi bersama, dipandu

para artis dari komunitas SCY.

Sebagai ungkapan syukur dari

Romo Paroki atas partisipasi setiap

komunitas, maka setiap komunitas

Oscar Oscar

Page 14: sinyora mei 2011

14

ed

isi

me

i 2

011

mendapat gambar Uskup Keuskupan

Agung Semarang, Mgr. Johannes

Pujasumarta, sebagai oleh-oleh.

Dalam sambutannya mewakili

Romo Paroki, Rm. Matheus

Sukmawanto, Pr, mengucapkan rasa

syukur atas terselenggaranya acara

tersebut sehingga selesai dengan baik,

“Kita berterimakasih bahwa dengan

dukungan dari umat semua kegiatan

perdana expo minggu panggilan 2011

paroki St Yohanes Pringwulung ini

sukses”. Ucapnya. Lebih jauh, beliau

juga berpesan bahwa kegiatan ini,

merupakan cikal bakal untuk kegiatan

expo di tahun mendatang, dengan

melibatkan banyak pendukung dan

sponsor, “Untuk kelancaran acara ini,

kedepan diperlukan sosialisasi kepada

umat, persiapan lebih matang, dan bila

perlu melibatkan pihak-pihak sekolah

katolik bekerjasama dengan para guru”

harapnya.

Kegiatan expo perdana ini, masih

butuh masukan dari semua elemen,

dengan harapan kedepan menjadi ajang

kerjasama antar lembaga hidup bakti

dengan pihak Paroki. Sehingga kegiatan

ini sungguh-sungguh menghasilkan

informasi bermanfaat baik bagi sesama

kongregasi, maupun kepada umat.

Menurut bapak Christ, bahwa

kegiatan ini belum maksimal dikunjungi

oleh umat, karena aksi ini umat merasa

belum menjasi suatu kebutuhan,

terlebih orang muda katolik,”

Terkadang masih ada pandangan yang

mengatakan ah, itu bukan urusan kita”,

ucapnya. Selaku panitia dan warga

gereja, beliau mengharapkan bahwa

dibutuhkan kesadaran dari orang muda,

menemukan dan mengenali kembali

akan kekayaan Gereja Katolik lewat

gerakan aksi dari kaum berjubah. “Acara

inilah jawabannya, maka perlu dibenahi

bersama-sama sebagai embrio baru

untuk mengajak orang muda, orang tua

bersama anaknya mencintai arti sebuah

panggilan dan perutusandalam Keluarga

Katolik”.

Saat rangkaian acara ditutup,

beberapa ungkapan dari peserta expo

dan pengujung merasa puas dan

senang dengan diadakannya kegiatan

ini. Berharap kedepan akan lebih baik

dan bisa melibatkan peserta pameran

sehingga menarik banyak umat untuk

datang berkunjung. [Froby]

Oscar

Page 15: sinyora mei 2011

15

ed

isi

me

i 2

011

Mode Pakaian untuk Lingkungan GerejaSeorang perancang busana ingin membuat rancangan

pakaian yang cocok untuk pergi ke gereja. Selama ini ia hanya merancang pakaian untuk pesta dan belum pernah menciptakan mode pakaian untuk pergi ke gereja. Oleh sebab itu, ia meminta pertimbangan Pastor Budi Luhur.

“Menurut Pastor, pakaian yang bagaimana yang cocok untuk pergi ke gereja?”

“Semua pakaian cocok. Yang penting bersih.” jawab Pastor

“Maksud saya, jenis potongan yang bagaimana yang dianggap pas?”

Pastor menjawab lagi, “Semua potongan cocok, asalkan arahnya tepat.”

“Maksud Pastor?” si desainer kebingungan“Hindarkanlah potongan yang salah arah ... potongan

bagian atas jangan dipotong semakin ke bawah dan bagian bawah jangan dipotong semakin ke atas.”

Berapa yang DipersembahkanSeorang Pendeta Protestan, seorang Pastor Katolik, dan

seorang Rabi Yahudi sedang berbincang-bincang mengenai seberapa besar sebenarnya uang persembahan jemaat yang harus dipersembahkan untuk Tuhan. Dan berapa besar yang harus mereka pakai untuk keperluan mereka.

“Mula-mula kami menarik garis lurus di tanah. Kemudian semua uang kami hamburkan ke atas. Yang jatuh di sebelah kiri untuk Tuhan, dan yang jatuh di sebelah kanan untuk kami,” kata Pendeta Protestan.

“Cara kami sedikit lain. Kami membuat lingkaran di tanah. Kemudian semua uang persembahan kami hamburkan ke atas. Yang jatuh di dalam lingkaran untuk Tuhan. Dan yang jatuh di luar lingkaran untuk kami,” jelas Pastor Katolik

“Cara kami lain lagi. Kami tak perlu menarik garis atau membuat lingkaran di tanah. Semua uang persembahan kami hamburkan ke atas. Dan biarlah Tuhan menahan bagianNya, dan sisanya yang jatuh ke tanah untuk kami,” kata Rabi Yahudi.

Pesan di Sebuah Gereja “Agar Datang Lebih Cepat”

Pesan di sebuah Gereja : “Datanglah lebih cepat ... Jika engkau mau mendapat tempat duduk di belakang.”

CENGAR-CENGIR

Datanglah lebih cepat... Jika engkau mau mendapat tempat duduk di belakang.

Page 16: sinyora mei 2011

16

ed

isi

me

i 2

011

Persembahan dari Seorang Pemurah

Seorang remaja duduk di gereja untuk mengikuti misa. Pada saat kotak persembahan diedarkan, ia dengan segera membuka dompetnya dan memasukkan seribu rupiah ke dalam kotak persembahan itu.

Tiba-tiba, seorang bapak yang duduk dibelakangnya menepuk pundaknya dan memberikan uang 100 ribu kepada

remaja itu. Remaja itu tersenyum, memasukkan uang 100 ribu itu ke dalam kotak persembahan, dan menatap sekilas dengan rasa kagum pada bapak yang sangat pemurah itu.

Tak lama kemudian Bapak dibelakangnya kembali menepuk pundaknya dan dia mendengar bisikan dari arah belakang,

“Nak, uang 100 ribu itu tadi jatuh dari dompetmu.” [Spt]

Buat RomokuAku mendamba Romo yang penuh kasihBukan yang pilih kasih.Aku mendamba Romo yang kadang bajunya kekecilan, kadang kegedean;itu berarti pemberian umat sebagai tanda cinta, tanda hormat.

Aku mendamba Romo yang galak tapi sumanak,Kaku pada dogma tetapi lucu kala bercanda.Yang lebih sering memegang Rosario dari pada Blackberry warna hijau.

Aku mendamba romo yang lebih banyak mendengar daripada berujar.Aku mendamba romo yag menampung air mataku, tanpa ikut menangisi;yang mengubah putus asa menjadi harapan; yang mengajarkan ritual sekaligus spiritual.

Duuhhhhh.....damba dan inginku banyak, banyak sekali. Tetapi aku percaya tetap terpenuhi, karena Romoku mau dan mampu selalu memberi.Inilah damba dan doaku, Romoku.

Eeeee..... masih ada satu lagi. Sekali mengadakan jubah, jangan berubah. Jangan pernah mengubah, walau godaan mewabah, bahkan sampai laut terbelah.Kenakan terus jubahmu. Itulah kotbah yang hidup, agar aku bisa menjamah seperti perempuan Samaria pada Yesus, Allah Tuhanku.Aku mendamba Romo yang menatapku kalem, bersuara adem................

Yogyakarta, 15 Mei 2011Sekian...Arswendo Atmawiloto

PUISI

Page 17: sinyora mei 2011

17

ed

isi

me

i 2

011

Pak Tuadan Rumah Kayu

Seorang tukang kayu tua bermaksud

pensiun dari pekerjaannya di sebuah

pe rusahaan konstruksi real estate. Ia

menyampaikan keinginannya tersebut pada pemilik

perusahaan. Tentu saja, karena tak bekerja, ia akan

kehilangan penghasilan bulanannya, tetapi keputusan

itu sudah bulat. Ia merasa lelah. Ia ingin beristirahat dan

menikmati sisa hari tuanya dengan penuh kedamaian

bersama istri dan keluarganya.

Pemilik perusahaan merasa sedih kehilangan

salah seorang pekerja terbaiknya. Ia lalu memo-

hon pada tukang kayu tersebut untuk mem-

buat kan sebuah rumah untuk dirinya.

Tu kang kayu mengangguk menyetujui permohonan

pribadi pemilik perusahaan itu. Tapi, sebenarnya ia

merasa terpaksa. Ia ingin segera berhenti. Hatinya

tidak sepenuhnya dicurahkan. Dengan ogah-ogahan ia

mengerjakan proyek itu. Ia cuma menggunakan bahan-

bahan sekedarnya. Akhirnya selesailah rumah yang

diminta. Hasilnya bukanlah sebuah rumah baik. Sungguh

sayang ia harus mengakhiri kariernya dengan prestasi

yang tidak begitu mengagumkan.

Ketika pemilik perusahaan itu datang

me lihat rumah yang dimintanya, ia

me nye rahkan sebuah kunci rumah pada si tukang kayu.

“Ini adalah rumahmu, ” katanya,“hadiah dari kami.”

Betapa terkejutnya si tukang kayu. Betapa malu

dan menyesalnya. Seandainya saja ia mengetahui bahwa

ia sesungguhnya mengerjakan rumah untuk dirinya

sendiri, ia tentu akan mengerjakannya dengan cara yang

lain sama sekali. Kini ia harus tinggal di sebuah rumah

yang tak terlalu bagus hasil karyanya sendiri.

RENUNGAN

Hidup adalah proyek yang kau kerjakan sendiri....

Old Wooden House

http://farm4.static.flickr.com/ 3308/3244514523_ 08e168e47b.jpg

Page 18: sinyora mei 2011

18

ed

isi

me

i 2

011

Itulah yang terjadi pada kehidupan

kita. Kadangkala, banyak dari kita yang

membangun kehidupan dengan cara

yang membingungkan. Lebih memilih

berusaha ala kadarnya ketimbang

mengupayakan yang baik. Bahkan, pada

bagian-bagian terpenting dalam hidup

kita tidak memberikan yang terbaik.

Pada akhir perjalanan kita terkejut saat

melihat apa yang telah kita lakukan

dan menemukan diri kita hidup di

dalam sebuah rumah yang kita ciptakan

sendiri.

Seandainya kita menyadarinya sejak

semula kita akan menjalani hidup ini

dengan cara yang jauh berbeda.

Saudara sekalian, umat Allah

terkasih, minggu ini Gereja secara

khusus mengajak kita untuk bersama-

sama berdoa untuk panggilan hidup

khusus maupun umum dalam umat

Allah. Khusus berarti kita mau

mengupayakan bersama, agar orang

muda tertarik masuk dalam mengemban

misi Gereja. Orang muda saman ini

berani memutuskan untuk menjadi

gembala umat, biarawan-biarawati abdi

bagi Tuhan. Sedangkan panggilan secara

umum, bahwa kita sebagai umat Katolik,

mempunyai peranan penting sebagai

tugas pokok iman kita, yakni menjadi

saksi Kristus. Karena Ia mengundang

dan sekaligus mengutus kita sebagai

Terang dan Garam bagi dunia saman ini.

Ia berkata bahwa seorang gembala yang

baik adalah mereka yang masuk melalui

pintu, bukan jendela. Dan suaranya

dikenali oleh domba-dombanya. Itulah

tanda seorang gembala yang baik. (Yoh

10:1).

Saudari-saudara seiman... kita

semua diberi karunia melimpah

dari Allah, dan dengan cara kita

masing-masing diharapkan mampu

mengoptimalkan talenta itu bagi sesama

demi kemuliaan Allah. Renungkanlah

bahwa kita adalah si tukang kayu.

Renungkan rumah yang sedang kita

bangun. Setiap hari kita memukul paku,

memasang papan, mendirikan dinding

dan atap. Mari kita selesaikan rumah

kita dengan sebaik-baiknya seolah-

olah hanya mengerjakannya sekali

saja dalam seumur hidup. Biarpun kita

hanya hidup satu hari, maka dalam

satu hari itu kita pantas untuk hidup

penuh keagungan dan kejayaan. Apa

yang bisa diterangkan lebih jelas lagi.

Hidup kita esok adalah akibat sikap dan

pilihan yang kita perbuat hari ini. Hari

perhitungan adalah milik Tuhan, bukan

kita, karenanya pastikan kitapun akan

masuk dalam barisan kemenangan anak

anak Allah.

Refleksi:

1. Sejauh manakah saya membangun

Rumah Tuhan dalam hidup saya

selama ini?

2. Apakah saya bangga berteman

dengan para Suster, Frater, Bruder

dan Romo? Sejauh mana saya

mendukung mereka? [Froby]

Page 19: sinyora mei 2011

19

ed

isi

me

i 2

011

Biarkan Cahayamu Bersinar

Insp.Yohanes 8: 12-20

Tuhan menciptakan terang dan gelap dalam kehidupan.

Terang akan bermakna bila ada gelap. Gelap akan

berarti bila ada terang. Terang dan gelap senantiasa

dipersandingkan bagai Romeo dan Juliet yang sedang memadu

kasih dalam hati. Begitulah gelap memadu dalam malam

dan terang memadu dalam siang sehingga jadilah siang dan

malam. Indah sekali perputaran bumi pada porosnya sehingga

memungkinkan kita beristirahat di malam hari dan bekerja di

siang hari. Terang dan gelap dua adalah dua sisi kehidupan

yang hampir selalu disandingkan satu sama lain dan menjadi

semakin bermakna dalam aneka peristiwa kehidupan.. Muncul

pula orang yang kulitnya terang dan kulitnya gelap. Konon

lelaki yang badannnya gelap disebut pembalap, pemuda

berbadan gelap. Orang kulitnya terang diidentikkan dengan

cantik. Orang yang badannya gelap biasa disebut dengan hitam

manis. Orang selalu mencari terang. Dalam terang nampak

segalanya. Semuanya transparan, semuanya terbuka dan bisa

dilihat kasat mata. Cerita Nasrudin mencari peniti. Nasrudin

mencari peniti di tempat terang walaupun jatuhnya di tempat

yang gelap. Hidup manusia diarahkan kepada terang dan

dibimbing dalam terang. Tidak ada orang yang ingin bekerja

dan hidup dalam suasana gelap, kecuali burung malam dan

sejenisnya. Terang itu ibarat kepompong. Orang mulanya

tidak suka kepompong, ulat, metamormofosa, jadi kupu-kupu

indah. Warna-warni, apalagi kupu-kupu malam.hehehhe Ibu Bapa…

Terang menjadikan dunia ini menarik dan asyik.

Barangsiapa mencintai terang ia akan hidup dalam suasana

indah, teduh dan damai. Itulah sebabnya dalam bacaan Injil

INSPIRASI PANGGILAN

Page 20: sinyora mei 2011

20

ed

isi

me

i 2

011

ini, Yesus mengatakan bahwa Dia adalah

terang dunia. Yesus membawa manusia

pada terang yang kekal yakni surgawi

dimana semua orang bebas memandang

satu sama lain dalam kemuliaan surgawi.

Kemuliaan surgawi akan terpancar dan

dimiliki oleh mereka yang mencari dan

membawa terang. Terang membawa

manusia pada kegembiraan sebagai anak-

anak Allah sedangkan kegelapan mengantar

manusia pada krisis iman yang dihayati

dalam kehidupan dunia modern yang

selalu diwarnai oleh banyak kesibukan.

Ada beberapa penyakit modern: aktifisme,

individualisme, hedonisme, konsumerisme,

materailisme. Di dalam terang kita dapat

memandang muka dengan muka. Muka

kita bisa dilihat apakah dibersihkan atau

tidak, apakah dicuci atau tidak atau serem

dsbnya. Sebaliknya dalam kegelapan

kita dapat melihat apa. Dosa selalu

digambarkan sebagai kuasa kegelapan

sedang damai dan sukacita sebagai kuasa

terang. Menjadi pemabawa terang berarti

menyingkirkan semua kegelapan. Namun,

apakah ada kegelapan dalam hidup kita?

Ada dua jenis kegelapan. Ada

kegelapan alami, yang memang telah ada

secara alami. Malam itu gelap, mendung itu

gelap, tanpa ada cahaya itu gelap. Namun,

ada kegelapan yang diciptakan manusia.

Kegelapan ini berbahaya, karena akan

membuat oranglain menderita. Kegelapan

ini menjerumuskan oranglain pada

sebuah situasi kurang baik. Pemerasan,

perampokan, penyalagunaan wewenang,

pelanggaran HAM, tidak memperhatikan

orang yang dipimpin kalau dia seorang

pemimpin, dsbnya adalah kegelapan yang

diciptakan oleh manusia. Jenis kegelapan

ini harus dihindarkan dan Yesus datang

untuk memberi sekaligus mengundang

kita agar berani menjadi pembawa terang.

Yesus mengajak kita bukan sekedar

membawa tetapi kita menjadi terang bagi

yang lain yang hidup dalam kegelapan

sekaligus menjadi saksi terang itu.

Yang percaya kepada Dia akan bersinar

seperti terang yang senantiasa bercahaya

dalam kegelapan. Kita diundang untuk

itu, baik secara pribadi maupun secara

kelompok. Menjadi terang berarti berani

menyingkirkan kegelapan yang ada

dalam hati sendiri dan berusaha untuk

bersinar dalam keluarga, lingkungan

dan masyarakat kita. Apa artinya

membawa terang? Kita menyelamatkan

hidup orang lain. Ada banyak caranya

tergantung bagaimana cara kita bersinar.

”Ada seseorang yang sudah tua menyuruh

ketiga anaknya untuk pergi mencari

kebijaksanaan. Yang paling baik akan

diberikan harta karun. Syaratnya adalah

harus mengisi sebuah ruangan kosong

yang telah disiapkan sang bapa sampai

penuh. Ketiga anaknya pergi dan mulai

berpikir apa yang seharusnya dibuat untuk

memenuhi seluruh ruangan. Anak pertama

pulang dan membawa sebuah pohon besar

dengan sebuah truk. Dia lalu memotong

dan meletakan batang,ranting, dan daun

dalam ruangan tersebut. Sayang sekali,

masih banyak celah yang belum terisi. Anak

kedua membawa beraneka jenis biji-bijian

dengan beberapa truk juga. Diisi dalam

ruangan namun, sayang sekali, masih

banyak ruang kosong yang belum terisi.

Lalu, datanglah anak ketiga pada malam

Page 21: sinyora mei 2011

21

ed

isi

me

i 2

011

hari. Dia tidak membawa barang-barang

berat seperti kedua kakaknya. Ruangan

itu gelap. Lalu dikeluarkannya sebatang

lilin kecil dian dinyalakannya di ruangan

tersebut. Nayala lilin kecil itu mememnuhi

seluruh ruangan disaksikan oleh bapaknya

dan kedua kedua kakaknya. Lalu bapak

memeluknya dan saat itu,dia mengatakan

bahwa engkau berhak atas harta karun

karena dia sangat bijaksanan dibandingkan

dengan kedua kakaknya yanglain.

Kegelapan terus meraja di dunia dan

mari kia tetap menjadi lilin-lin yang mampu

bersinar dalam kegelapan itu, sehingga

orang yang dalam kegelapan disinarai oleh

kabaikan yang kita hayati. Iman, harap dan

cinta adalah lilin kecil yang mempunyai

sianar besar untuk menerangi setiap

langkah kita dengan tetap memeladani

sang Pembawa Terang yakni Yesus Kristus

sendiri. Dengan itu, hidupku, hidupmu,

hidup kita menjadi terang yang cemerlang

untuk kita semua. Sdaya teringat juga akan

kata-kata doa yang diungkapkan oleh Santo

Fransiskus dari Azizi. ” Tuhan, jadikanlah

aku pembawa damai kan kunyanyikan lagu

penawar badai, jadikanlah aku penabur

benih kan kudamaikan silang selisih. Bila

kulihat ada permusuhan kan kusatukan

dalam ikatan teguh, bila ada salah tutur kan

kusampaikan kataku dengan jujur. Bila ada

duka di dada, kan kubawakan kisah dan lagu

gembira, bila gelap dan hitam menghimpit

kan kupancarkan cahayamu di tengah

malam. Dan bahagilah daku selamanya.

Tuhan senantiasa memancarkan sinar

terangnya dalam setiap kegelapan kita.

Seorang sahabatku pernah mengirimkan

kalimat indah dan manis sekali katanya,

” ketika hatimu gundah,kuyakin Dia khan

mendengar kata hatimu tuk bersamamu

arungi malam gulita. Dia akan singkap tirai

gelap dan Dia pegang jemarimu hingga fajar

menyingsing. Dia memberimu pula warna-

warni bunga di padang yang aromanya

mengharum permai. Bertahanlah dalam

setiap gundah dan resahmu dan kau kan

dapat arti sebuah pergulatan hidup. Ibu Bapa…

Tetaplah bersinar dalam segala

kekurangan dan kelemahan kita. Tetaplah

berharap dan dalam iman dan cinta.

Akhirnya saya menutup renungan ini

dengan sebuah cerita tentang lilin.”

Ada 4 lilin yang menyala,Sedikit demi

sedikit habis meleleh. Suasana begitu sunyi

sehingga terdengarlah percakapan mereka.

Yang pertama berkata: “Aku adalah Damai.

Namun manusia tak mampu menjagaku:

maka lebih baik aku mematikan diriku

saja!”Demikianlah sedikit demi sedikit

sang lilin padam.Yang kedua berkata:“ Aku

adalah Iman. Sayang aku tak berguna lagi.

Manusia tak mau mengenalku, Utnuk

itulah tak ada gunanya aku tetap

menyala.” Begitu selesai bicara, tiupan

angin memadamkannya. Dengan sedih

giliran Lilin ketiga bicara: “ Aku adalah

Cinta Tak mampu lagi aku untuk tetap

menyala. Manusia tidak lagi memandang

dan mengganggapku berguna. Mereka

saling membenci, bahkan membenci

mereka yang mencintainya, membenci

keluarganya.”Tanpa menunggu waktu

lama, maka matilah Lilin ketiga.Tanpa

terduga...Seorang anak saat itu masuk

ke dalam kamar, dan melihat ketiga Lilin

Page 22: sinyora mei 2011

22

ed

isi

me

i 2

011

telah padam. Karena takut akan kegelapan

itu, ia berkata:“ Ekh apa yang terjadi?!

Kalian harus tetap menyala, Aku takut

akan kegelapan!” Lalu ia mengangis

tersedu-sedu.Lalu dengan terharu

Lilin keempat berkata:“Jangan takut,

Janganlah menangis, selama aku masih

ada dan menyala, kita tetap dapat selalu

menyalakan ketiga Lilin lainnya: Akulah

HARAPAN” Dengan mata bersinar, sang

anak mengambil Lilin Harapan, lalu

menyalakan kembali ketiga Lilin lainnya.

Apa yang tidak pernah mati hanyalah

HARAPAN yang ada dalam hati kita....

Dan menjadi lilin berarti menghilangkan

egoisme, maka:

Ada empat kata yang paling penting “

Aku bangga atas kamu”. Ada tiga kata yang

paling penting “, Jika kamu bersedia”., Ada

dua kata yang peling penting, Bagaimana

pendapatmu?” dan ada satu kata yang

paling penting, yaitu Kita, dan ada satu

kata yang paling tidak penting, “ Aku”....

Bersinarlah bukan untuk diri sendiri,

namun bersinar untuk oranglain yang

membutuhkan sinar kita.[Froby]

baca!sinyora

edisijuni

Page 23: sinyora mei 2011

23

ed

isi

me

i 2

011

media komunikasi paroki st. yohanes rasul pringwulung

Tema Bulan Juni:Orang Muda dan Gereja

Redaksi Sinyora menerima segala bentuk tulisan, ilustrasi, dan sebagainya, yang berkaitan dengan tema tersebut. Materi bisa dikirim ke sekretariat paroki pada jam kerja.

EDITORIAL

Bulan April baru saja kita lewati, berbagai peristiwa menghiasi bulan tersebut

mulai dari teror bom, aksi Melinda dee,tingkah laku anggota dewan, fenomena

Briptu Norman dan terakhir pernikahan agung Pangeran William dan Catherin

Middleton. Namun bagi kita umat Kristiani bulan April adalah bulan yang Agung

karena ada peringatan Paskah disana. Adapun Paskah tahun ini mengangkat

tema : ”Jadilah orang Katolik Sejati “. Hemmm tema yang cukup berat dan

menantang buat kita umat Katolik. Apakah kita sanggup? Pertanyaan ini tak

perlu dijawab, tapi dibuktikan lewat kehidupan kita sehari-hari. Selama ini kita

mengaku sebagai orang Katolik, tapi kadang sikap dan tingkah laku kita masih

jauh dari sifat keKatolikan itu sendiri. Kesombongan, iri hati, dengki, dan ketidak

jujuran masih sering kita lakukan.

Bahkan kita sering cuek dan kurang peduli dengan orang-orang disekitar

kita, padahal Tuhan Yesus sendiri sudah mengajarkan kepada kita tentang arti

sebuah cinta kasih dan pelayanan. Ini bisa kita lihat pada peristiwa pembasuhan

kaki murid-murid Yesus pada Malam Kamis Putih. Makna dari peringatan Paskah

adalah keselamatan, dimana kita diselamatkan oleh Tuhan Yesus dari dosa-dosa

kita lewat sengsara, kematian dan kebangkitanNya. Sekarang kembali kepada

kita sendiri ,maukah kita diselamatkan dan maukah kita meninggalkan dosa-dosa

kita untuk kembali kepada Yesus, menjadi orang Katolik Sejati. Memasuki awal

bulan Mei ini, ada peristiwa yang sangat ditunggu-tunggu dan membahagiakan

buat kita semua umat Katolik yaitu Beatifikasi Paus Yohanes Paulus II sebagai

Beato. Semoga melalui peristiwa ini bisa menginspirasikan kepada kita semua

untuk meneladan sikap hidup Paus Yohanes Paulus II.

Pada bulan Mei ini juga, kami Tim kerja KOMSOS paroki Santo Yohanes Rasul

Pringwulung ingin kembali menyapa seluruh umat semua dengan edisi baru

warta paroki Sinyora. Tema yang kami angkat kali ini adalah tentang “Panggilan”.

Berbagai artikel menarik dan juga beberapa informasi penting akan menemani

anda semua. Harapan kami semoga edisi kali ini, dapat diterima dan bermanfaat

bagi seluruh umat di paroki Santo Yohanes Rasul pringwulung. Semoga Tuhan

memberkati.

Salam REDAKSI.. (Spt)

Mintalah, Maka Allah Akan Memberi

Saya minta kekuatanDIA beri aku kesulitan supaya aku menjadi kuat Saya minta kebiasaan bijaksanaDIA beri aku masalah supaya aku memecahkannya dengan bijaksana Saya minta kekayaanDIA beri aku kekuatan otot dan otak supaya aku berkarya Saya minta keberanianDIA beri aku bahaya supaya aku mampu mengatasinya Saya minta kasih sayangDIA beri aku anak yang bermasalah supaya aku dapat membantunya Saya minta kesenanganDIA beri aku beberapa peluang supaya aku bisa memilih jenis kesenangan Saya tidak memperoleh apapun yang saya mau,Tetapi saya menerima segala-galanya yg saya butuhkan

Page 24: sinyora mei 2011

24

ed

isi

me

i 2

011

media komunikasi paroki st. yohanes rasul pringwulung e d i s i juni 2011

Apa itu KOMSOS?Tokoh: Rm. Ignatius Sukawalyana, Pr

Beatifikasi Paus Yohanes Paulus IILaporan Expo Panggilan 2011

Pak Tua dan Rumah KayuCengar-cengir