silsilah pewayangan dalam mahabharata ~ indonesian...

Download Silsilah Pewayangan Dalam Mahabharata ~ INDONESIAN …indonesian-mistic.blogspot.com/2012/01/silsilah...2012-01-272012-01-27 · ... dengan jalan cerita pokok dalam pergelaran tersebut,

If you can't read please download the document

Upload: tranlien

Post on 13-Feb-2018

258 views

Category:

Documents


33 download

TRANSCRIPT

Silsilah Pewayangan Dalam Mahabharata ~ INDONESIAN MISTIC

skip to main | skip to sidebar

Posts RSSComments RSS

INDONESIAN MISTIC

HomeBATU MUSTIKAMUSTIKA AIRMUSTIKA EMBUNMUSTIKA SERAIMUSTIKA BAMBUMUSTIKA LINSANGMUSTIKA AWANMUSTIKA ULARMUSTIKA NAGAMUSTIKA KEMBANGMUSTIKA LAUT KIDULMUSTIKA LAUT SELATANMUSTIKA KHODAM GANASMUSTIKA MERAHMUSTIKA PUTIHMUSTIKA HIJAUMUSTIKA NAGAMUSTIKA PETIRMUSTIKA LANGITMUSTIKA SECANGMUSTIKA AMPUHMUSTIKA HALILINTARMUSTIKA HITAMMUSTIKA NAGA GENIMUSTIKA RAJAHMUSTIKA SAKTIMUSTIKA SEMARMUSTIKA BIRUMUSTIKA SEREHMUSTIKA ALAM GHAIBMUSTIKA ANGKERMUSTIKA CAKRAMUSTIKA ALAMMUSTIKA KELAPAMUSTIKA HUJANMUSTIKA KEREZEKIANMUSTIKA PENGASIHANMUSTIKA KEWIBAWAANMUSTIKA PEMAGARANMUSTIKA SANTETMUSTIKA TENUNGMUSTIKA SEMAR MESEMMUSTIKA PENARIK HARTAMUSTIKA PANCA WARNAMUSTIKA PERAWANMUSTIKA WIJAYAMUSTIKA BADAR PERAKMUSTIKA JAKA SEMBUNGMUSTIKA CAKRA BUANAMUSTIKA BUTO IJOMUSTIKA PURBOYO NINGRATMUSTIKA MATA JINMUSTIKA JINMUSTIKA JIN PUTIHMUSTIKA WINGITMUSTIKA PALING SAKTIMUSTIKA ASMARAMUSTIKA DEWI LANJARMUSTIKA KEMBANG JOYOMUSTIKA SERAT JIWOMUSTIKA APIMUSTIKA JAGADMUSTIKA HALIMUNMUSTIKA PELETMUSTIKA RAJA WALIGELIGA LIPANGELIGA LINSANGMUSTIKA CUBUNGMUSTIKA HARIMAUMUSTIKA MACANMUSTIKA LIPAN

PUSAKABATARA KARANGJENGLOTSEMAR MESEMKALA CAKRAPASUPATIUANG BUNG KARNOBULUH PERINDUBULU PERINDUPAKU RAJAHRAJAH ASMARAMINYAK PELETRANCANG KENCONOSELENDANG DEWI LANJARPAKU BUMIBUNTAT AIRKERISKERIS BERDIRIUANG KUNOCUPU MANIK ASTAGINOTRISULADWISULASABUK ASMAKBAMBU PETHUK

PUSAKAKHODAM PESUGIHANPANGLARIS DAGANGANAJI MANTRAKEBAL TEMBAKCACING KANILPUSAKA ASLI ALAM GHAIBASMAKHIZIBRAJAHWAFAQTRAWANGANWIRIDLELAKU PUASAHIKMAHSEDULUR PAPATQORINSastra Jendra hayuningratMETAFISIKA

AZIMATJARAN GUYANGKEBAL SENJATAANTI CUKURSAMURAI PUTUS PAKUKUMBOLO GENIGENDERUWONAGA SAPTANAGA SASRANAGA SOSROWIJAYAKUSUMAPANGLIMUNANKERIS KECILNAGA RUNTIMGGOLEK KENCONOPUSAKA UNTUK MENANG JUDI

ILMUILMU LADUNIILMU WALIILMU SUNAN KALIJAGAPANGLIMUNANRENGKA GUNUNGPANCASONABROJOMUSTIBRAJAMUSTIRAWA RONTEKDEBUSTENAGA DALAMRAGA SUKMAROGO SUKMOMEMBELAH DIRILEMBU SEKILANTAPAK DEWATAPAK BUDHAAJI MANTRAILMU PENGASIHAN

AJIANSUFI ANGINKAPRAWIRAN ILMU HAQMANTRA GENDAMGELAP SAYUTAHALIMUNANSENGGORO MACANMACAN SILIWANGIBANDUNG BONDOWOSOAJIAN LEBUR SAKHETIKOMARA GENIBADA TUBIJALA SUTRAKANCING KONCIGELAP SAYUTAQULHU GENI

AJI MANTRAQULHU DERGA BALIKMACAN PUTIHLEMBU SEKILANTAMENG WAJATEGUH A LOT PAYUNG ALLOHPANCASONABENGKELENGPAYUNG ALLOHWA LAQADSAIFI ANGINSUKET KALANJANAPANGLIMUNANSENGGORO MACANKEKEBALANILMU KARANG

JAPA MANTRAAJI MEGANANDAAJI KRESNAAJI PENATASANAJI TUGUMANIK JAYAKUSUMAAMALAN BERTEMU NABI MUHAMMADMEMBANGKITKAN NAFSU SEX JARAK JAUHAMALAN GAIB PANJANG USIAPLINTIR MRICAAMALAN MABUK CINTA DARI ACEHAMALAN MENGAMBIL BENDA BERTUAH

AMALANMENYEMBUHKAN ORANG KERASUKAN MAKHLUK HALUSAjian Setan KoberBANYAK REZEKISEMAR MESEMINTI BESI KURSANIAJI JARAN GOYANG

KESAKTIANAJIAN SIREP BEGANANDAMELIHAT ALAM GAIBMENARIK PUSAKAAJIAN GELAP NGAMPARILMU PUTER GILING SUKMAANTI PELURUKEBAL BACOKTOLAK HUJANKADIGDAYAANILMU TERBANGMEMBUKA MATA BATINCARA MELIHAT HANTUMENDETEKSI GHAIBBERJALAN DI ATAS AIR

PUSAKA DEWAKUKU PANCANAKABAYU BRAJABAYU RONTASIMA BOBOTUPAS ANTA AMBLES BUMICUNDHA MANIKANANTABOGAPANAH PASOPATISAROTAMAARDHADHEDHALIARDHA SENGKALIPULANGGENIKALANADAHNAGA PUSPAMALAYA BUMIBRAHMASIRAHPARJANYA ASTRAAGNA ASTRAGADA NANGGALAALUGARAKALA NADAHKALA DETEHCARANG CANDHALAKEMAYANG CAKRA KEMBANGKRETA JATISURYATAMENG WESIGUNTUR GENIKOTANG ANTAKUSUMANARANTAKAAJI BOLO SEWUWESI KUNINGCANDRA BIRAWA

AJIAN DEWAungkal benerlukitasariblabag pengantol-antolsenjata cundhamanikmalayabumiagni sastracaping basunandhakrincing wesibajingiringgaruda ngapaktrumpah madukacermogada rujakbelingpanah kunta wijayandanukapak duwungSosrowindukemlandingan putihcincin manikam druindraPusaka WijayakusumaAji KemayanAji DanuwedaAji CandhabirawaAji Kilat Tatitaji-aji kalalupapelakgelak sakethigedhongmengasenjata nagapasawimohanastraAswatamaungkal benerkorowelangpusaka indraprasta

NAMA DEWABATHARA GURUBATHARA NARADABATARA BRAHMABATARA INDRABATARA ANTABOGABATARA KAMAJAYABATARA SURYABATARA BAYUBATARA WISNU

TOKOH RAMAYANAWIBISANARAHWANAAksayakumaraSumitraSumantriSugriwaJatasuraJembawanIndradi

MINYAK PUSAKAZAFARONMISIKCENDANAMELATIHAJAR ASWADSERIBU BUNGAKANTILMAWARKASTURIFONIBASALWASulaimanPUTRI DURUNGSERIMPIATSIRIZAITUNSEDAP MALAMDUPACEMPAKAHAJAR MAGAMAPEL JINSEREHMALINDAUPELETMimta'dalTukhafatu Al JinnMiatusailaSundalul AhmarInfinitySaripati Kayu GaharuDaguCrude OilKetsuriCanduMelati keratonMani GajahSayap sERANGGA Samber LilinGetah KilayuDUPAMenyan JawaZafaron Putih

Al jannah

Kasturi PutihKembang setamanKEMBANG LIMAN

KAYU BERTUAHASAM JAWABAMBU PETHUKAWAR AWARBOGABAMBU APUS ORI WULUNGLINGSARKLUMPITWERGUSONGGO LANGITPULERumput FatimahMingingCendanaSentigi SETIGIDewadaruKebakKelor MaronggiKengkengKrangeyanLiwungLotrokMimangPamrih Ringin SepuhNagasari Penaga Putih NagakusumaRotan Poleng PethukSecangSempuSodo LanangSulastriTengsekTimaha Timoho

MAHABARATABismaSalyaRaden AntasenaAdipati KarnaRaden AntarejaAswatamaSakuniBaladewaKresnaDornaArimbiBagaspatiDurgandiniParikesitKapi LembudaraKapi SambodaraKapi BaliwisataCAKRAKapi BaliwinataARJUNASADEWAAbiyasaAbimanyuBisma DewabrataDewi KuntiRaden GatotkacaSATURUKMAJabang TetukaYUDHISTIRANANGKULAKapi PermujabahuMahendrajanuKapi Anala

FOTO HANTUGENDERUWOPOCONGKUNTILANAKPERITUYULWEWE GOMBELLEAKSILUMANVAMPIRDRAKULASUSTER NGESOTSUNDEL BOLONGJERUK PURUTORANG BUNIANRAGDAJINJERANGKONGTETEKANNDHAS GLUNDHUNGOYOT NIMANGKUBURAN BAJANGKEMAMANGGERANDONGKEBLEKTHUYULMEMETPESUGIHANWEDONBARUKLINTINGDEMITMANUKAYAM CEMANIAYAM HITAMTOKEK RAKSASABAMBU ANEHTARINGP SILUMAN BUAYASILUMAN ULAR PUTIHRATU PANTAI SELATANMAK EROTMUMIDEWI LANJARNYI RORO KIDULDURGASENGKALASANTETGUNA GUNATELUHTENUNGONGGO INGGIBUTOBUTO IJOBATHARA KARANGJENGLOTHANTU TANAH ABANGDEMIT LAWUBAJANGNDHAS BOYOHANTU JEMBATANHANTU SUNGAISEGITIGA BERMUDAHANTU LAUT MERAHNERAKASURGAMETAFISIKASPIRITUALJIN IFRITPASUKAN HITAMORGORBSMAYITMAYAT HIDUPKENDIT GUMANTUNGKUPU TARUNGMRUTU SEWURATU PINAYUNGANLAWE SATUKELYOGAPATIKINASIHANKALA CAKRABUNGKUSSLAMETMAKRIBTELAGA MEMBLENGPANGURIPANDIKILINGGANGGENG KENYUTKEDAI ANTIK MISTIKHOME MISTIKULAR SILUMANDARAH PERAWANTOLAK SANTETTOLAK HANTUTOLAK BALABROJOGUNOJUNJUNG REJEKIJUNJUNG DRAJATTIRTO TUMETESBUNTEL MAYITHANTUGUNDUL PRINGIS

SERBA SERBITAPAK JALAKPUSER BUMIMATA DEWATRI MURTIHAKEKAT KESAKTIANHANDLESERAT JIWOEMPUPARANORMAL PALING SAKTIDUKUN SAKTIDUKUN PELETASMARANGGAMABIRO JODOHWALI ALLAHSUNANPUSAKA PALING SAKTISAKTI MANDRAGUNA

WALI SONGOSunan Gresik Maulana Malik IbrahimSunan Ampel Raden RahmatSunan Bonang Makhdum IbrahimSunan DrajatSunan KudusSunan GiriSunan KalijagaSunan Muria Raden Umar SaidSunan Gunung Jati Syarif HidayatullahSyekh Jumadil QubroSyekh Siti JenarManunggaling Kawula GustiHamamayu Hayuning BawanaKi Ageng Pandan ArangBRAWIJAYASUNAN BAYATShohibul FarojiAIRLANGGAKERIS EMPU GANDRINGJAYABAYATUNGGUL AMETUNGHAYAM WURUKKEN AROKRADEN PATAHRADEN WIJAYARUBY BURMARUBY CYLONRUBY MOZAMBIQUERUBY TANZANIASAPPHIRESAPPHIE BEST QUALITYTANAH PASUNDANBALIJAGAD DEWATAGHARUDASOSROBIROWOKERIS SAKTIMAKRIFATSYARIATKERTARAJASASYAILENDRA

HomePUSAKAPUSAKAPUSAKAPUSAKAKERISMUSTIKAMUSTIKAMUSTIKAMUSTIKA

CONTAC PERSON

PENGUNJUNG

TRANSLATE

About Us

Diberdayakan oleh Blogger.

Beranda

Beranda

Jumat, 27 Januari 2012

Silsilah Pewayangan Dalam Mahabharata

00.25

Tosan Aji Sakti

No comments

Menurut Kamus Basa Sunda oleh M.A. Satjadibrata, arti silsilah itu ialah rangkaian keturunan seseorang yang ada kaitannya dengan orang lain yang menjadi istrinya dan sanak keluarganya. Silsilah tersebut adalah merupakan suatu susunan keluarga dari atas ke bawah dan ke samping, dengan menyebutkan nama keluarganya.

Arti silsilah itu bersifat universal, yang artinya orang-orang di seluruh dunia mempunyai silsilah keturunannya dan pula, di seluruh benua akan dimaklumi, bahwa semua orang pasti akan mengagungkan leluhurnya. Kita sering membaca silsilah keturunan para raja yang termasuk sejarah atau silsilah para penguasa yang memerintah suatau daerah, baik yang ditulis pada prasasti maupun benda lain yang artinya bukan hanya untuk dikenal saja, tetapi untuk digaungkan oleh segenap masyarakatnya, dan dikenang akan jasa-jasanya.

Jelas bagi kita, bahwa yang dimaksud dengan silsilah itu, ialah suatu daftar susunan nama orang-orang yang merupakan susunan keturunan dari suatu warga atau dinasti (wangsa), misalnya Dinasti Sriwijaya, Dinasti Syailendra, dan dinasti-dinasti lainya yang pernah berkuasa.

Demikian pula dalam pewayangan, ada salah satu nama keluarga besar yang menggunakan nama leluhurnya, contoh Kurawa. Kurawa artinya keturunan raja Kuru yang dahulu pernah memerintah negara Astina dan menjadi leluhur prabu Suyudana beserta adik-adiknya. Demikian pula dengan keluarga Pandawa atau sering disebut Barata Pandawa. Nama barata adalah juga merupakan nama leluhurnya, yang pernah berkuasa di Astina, sehingga diabadikan oleh para Pandawa degan Sebutan keluarga Barata Pandawa.

Apa sebabnya Pandawa dan Kurawa memakai dua nama leluhurnya yang berbeda, padahal mereka itu dari satu nenek moyang ? mereka hanya menggunakan nama leluhurnya yang dipandang pada saat itu memerintah, sebagai orang yang patut dan wajar untuk diabadikan namanya menurut meraka masing-masing.

Maksud penyusunan silsilah ini adalah sebagai ucapan syukur kepada para leluhurnya yang telah memberi bimbingan serta mengayomi dan yang lebih utama lagi, adalah bahwa seseorang lahir ke dunia, adalah karena adanya leluhurnya itu.

Penyusunan silsilah keturunan ini mempunyai arti yang penting bagi suatu keluarga, seperti untuk mengetahui keturunan siapa orang itu, untuk mengetahui siapa dan bagaimana leluhurnya itu, dan yang utama sekali, ialah bagaimana pandangan masyarakat terhadap leluhurnya itu, untuk dijadikan kenangan secara turun-temurun, agar keturunannya tidak kehilangan jejak leluhurnya, agar dapat dijadikan kebanggaan seluruh keturunannya dan dapat pula dijadikan contoh bila leluhurnya salah seorang pahlawan.

Dari segi lainpun silsilah ini mempunyai maksud yang penting pula dan dapat dibenarkan oleh agama dan negara manapun juga. Ada beberapa sudut pandang tentang adanya silsilah, yaitu dari sudut perorangan, dari sudut lingkungan masyarakat, dan dari sudut kepercayaan.

Ditinjau dari segi perorangan, pangagunggan leluhurnya itu dimaksudkan agar perilaku yang pernah dijalankan para leluhurnya menjadi contoh bagi keturunnan yang ditinggalkan dan diceritakan kembali kepada keturunan berikutnya tentang betapa besar jasanya dan keagunganya leluhur mereka tersebut. Dalam hal ini tentu hanya kebaikan-kebaikan saja yang diceritakan kembali, Demikian pula kadang-kadang ada yang menceritakan kagagahan dan kesaktiannya.

Maksud silsilah seseorang dalam lingkungan masyarakat ini, adalah untuk dikenal dan dikenang oleh masyarakat agar dijadikan seorang pahlawan dalam sejarah hidup bangsa tersebut. Sedangkan maksud utama penggunaan silsilah ini adalah sebagai tanda terima kasih kepada para leluhurnya atas suatu usaha pemulyaan, sebagai kenangan akan kebaikannya dan usahanya dalam mengayomi dan menjaga keselamatan keturunannya atau usaha pelestarian keturunannya. Sesuai dengan kepercayaan penduduk, di Bali misalnya, lain lagi dengan di Jawa atau daerah lain yang menganut ajaran Islam, demikian pula dengan masyarakat yang memeluk agama lain. Walaupun berbeda kepercayaan, tetapi di setiap suku bangsa memegang teguh terhadap adat-istiadatnya. atau kebiasaan dalam cara mengagungkan leluhurnya.

Ditinjau dari segi kepercayaan, telah menjadi kewajiban seseorang atau sekeluarga untuk mengenang dan mengagungkan leluhurnya dengan cara dan peraturan kepercayaannya masing-masing yang dianutnya. Bagi penganut ajaran Islam, para leluhurnya tersebut tidak boleh disembah dan dipuja, kecuali dikenang dan diagungkan, karena hanya Tuhan sajalah yang disembah dan dipuja. Maksud mengagungkan leluhurnya tersebut, agar kebaikan-kebaikan yang pernah dilaksanakan para leluhurnya menjadi bagian bagi keturunannya dan masyarakat yang ada di sekitarnya.

Adapun tujuan penyusunan silsilah adalah sebagai usaha pumuliaan artinya untuk memuliakan leluhurnya, usaha pelestarian kebijakan leluhurnya artinya agar leluhurnya itu tetap dikenang dan segala perilaku yang baik dijadikan contoh keturunannya. Kedua usaha tersebut disebut Dwi Dharma Bakti.

Secara umum, penampilan silsilah tersebut hanya dipergunakan oleh orang-orang penting saja yang pada umumnya ditulis dalam buku-buku sejarah. Sedangkan pada zaman pemerintahan Hindia Belanda antara tahun 1610 sampai tahun 1942, hanya para raja dan para bupati saja yang silsilahnya ditullis dan disusun dalam kitab-kitab sejarah.

Pada zaman Pra sejarah atau kepercayaan Animisme Dinamisme di Indonesia, di mana masyarakat mendewakan semua benda hidup dari roh nenek moyangnya. Jelas bagi kita bahwa bangsa Indonesia sejak dahulu telah terbiasa mengagungkan leluhurnya yang diwujudkan dengan jalan upacara penyembahan leluhurnya, baik di rumah maupun di tempat yang khusus yang disediakan secara beramai-ramai.

Ketika kebudayaan Hindu berkembang di Indonesia pada umumnya, di Jawa pada khususnya, penyembahan terhadap roh itu tidaklah hilang hanya sifat dan bentuknya yang berubah. Selain mengagungkan leluhurnya dengan jalan menceritakan kembali kebaikannya, juga disatukan dengan penyembahan dan pemujaan terhadap para dewa yang menjadi mitos India, seperti Dewa Siwa, Dewa Wisnu, Dewa Brahma dan ada pula yang menyembah Batari Durga.

Dengan jalan demikian, maka kesusasteraanpun ada dua macam, yaitu Kitab Ramayana dan Kitab Mahabharata, disamping itu terdapat pula cerita-cerita legenda rakyat, seperti Prabu Mikukuhan, Sri Sadana, dan lain-lainya.

Lakon-lakon tersebut di atas, dipergelarkan di muka umum, sehingga tidak terbatas pada lingkungan keluarga saja, namun umumpun dapat mendengarkan kabaikan-kabaikan apa yang diperbuat oleh leluhurnya itu. Hal tersebut jelas bahwa pangagungan kepada leluhur bangsa Indonesia itu sangat menguntungkan bagi kemekaran kebudayaan Hindu, karena dalam upacara tersebut dapat pula disisipkan kisah para dewa, yang disampaikan kepada masyarakat dalam bentuk cerita Ramayana dan Mahabharata. Akhirnya kedua cerita yaitu cerita dari India dan legenda rakyat disatukan, dengan jalan cerita pokok dalam pergelaran tersebut, ialah kisah-kisah dari India dan adat kebiasaan hidup dan kehidupan serta kebiasaan lingkungan diambil dari kisah-kisah legenda rakyat.

Adapun cerita Mahabharata tersebut mengisahkan kepahlawanan Pandawa yang dianggap sebagai leluhur bangsa India, karena leluhur Pandawa menurut gaya India ialah raja Barata yang pernah memimpin di India. Karena silsilah Mahabharata gaya India tersebut tidak sesuai dengan adat kebiasaan dan lingkungan hidup bangsa Jawa, maka silsilah Mahabharata tersebut dirubah, seperti yang kita lihat pada Kitab Pustaka Raja Purwa, karya R, Ng. Ronggowarsito.

Disamping itu perlu pula diketahui bahwa Mahabharata adalah hasil sastra India yang berpusatkan kepada Dewa Siwa dan Kitab.

Meneliti silsilah wayang dalam cerita Mahabharata tersebut, kita akan mendapat kesulitan kiranya, karena pada cerita itu terdapat dua jalur silsilah yang dihasilkan oleh dua kepercayaan, yaitu silsilah Mahabharata gaya India dan silsilah Mahabharata versi Pustaka Raja Purwa.

Sebagaimana telah kita ketahui, cerita Mahabharata adalah hasil karya sastra India yang berpusatkan kepada Dewa Siwa, maka silsilahnyapun tentu silsilah yang berdasarkan cerita Hindu di India, dan bukan keturunan dari para Dewa, namun para Pandawa merupakan keturunan dari raja Nahusta, seorang raja di India.

Lain halnya dengan silsilah para Pandawa menurut gaya Indonesia, bahwa para Pandawa adalah keturunan dari para dewa. Dari dewa turun temurun sampai kepada raja-raja yang memerintah di tanah Jawa.

Cerita Mahabharata versi Indonesia tersebut telah disesuaikan dengan tradisi bangsa Indonesia, di mana yang menjadi pusat perhatian dan pusat perkembangan silsilah yaitu Batara Guru, maksudnya agar masyarakat pada waktu itu percaya bahwa para raja Jawa adalah keturunan para dewa.

Menurut Mahabharat versi India, susunan silsilah itu disusun sebagai berikut, raja pertama yang memerintah India ialah Prabu Nahusta sebagai pendiri negara Hastina yang menurunkan raja-raja yaitu Prabu Nahusta, Prabu Yayati, Prabu Kuru, Prabu Dusanta, Prabu Barata, Prabu Hasti, Prabu Puru, Prabu Pratipa, Prabu Santanu hingga sampai Pandawa dan Kurawa.

Prabu Yadawa menurunkan raja-raja yang memerintah Mathura, seperti: Basudewa, Baladewa, Kresna dan lain-lainya. Prabu Puru yang menurunkan raja-raja yang memerintah negara Hastina, seperti Sentanu, Abiyasa, Pandu, Duryudana, Parikesit.

Prabu Kuru berputra Prabu Dusanta yang menikah dengan Dewi Sakuntala dan berputra Prabu Barata yang namanya dipakai gelar/julukan para Pandawa, sedangkan nama Prabu Kuru dipakai gelar para Kurawa.

Prabu Barata dikaruniai seorang putra yang bernama Prabu Hesti yang namanya diabadikan menjadi nama negara Hastina. Hesti artinya gajah, negara Hastina artinya negara gajah.

Pemakaian nama leluhurnya sebagai gelar suatu golongan keluarga, dimaksudkan untuk mengagungkan dan menyemarakan salah seorang leluhurnya, karena jasanya, dan karena amalnya terhedap negara.

Penggunaan gelar leluhurnya yang berlainan dengan keluarga dekatnya yang menggunakan nama leluhurnya dalam satu rumpun atau satu keluarga, menandakan bahwa leluhurnya itu, kesemuanya adalah seorang raja yang patut dibanggakan dan namanya diabadikan.

Dalam perkembangan dan penyebaran di Indonesia, kedua cerita epos mitos tersebut bercampur dengan legenda-legenda rakyat, dan disampingnya masuk pula pengaruh kebudayaan Jawa asli sebagai peninggalan zaman Pra Sejarah dimana masyarakatnya berkepercayaan Animisme-Dinamisme.

Tokoh-tokoh yang pernah dipuja pada zaman Pra Sejarah, seperti Hyang Tunggal, Hyang Wenang, dimasukkan ke dalam silsilah Mahabharata dan dijadikan leluhur para Pandawa yang menurunkan raja-raja Jawa, sehingga merupakan silsilah campuran antara kepercayaan Hindu dan kepercayaan zaman Pra Sejarah. Maksud uraian ini adalah untuk menyatakan kepada masyarakat, bahwa para Pandawa adalah keturunan para Sang Hyang, demikian pula para raja yang memerintah pulau Jawa adalah keturunan para Pandawa.

Silsilah Mahabharata versi Pustaka Raja Purwa ini, dimulai dari Batara Guru yang menikah dengan Dewi Uma, berputra empat orang di antaranya Dewa Brahma dan Dewa Wisnu. Batara Brahma menikah dengan Dewi Raraswati berputrakan sebelas orang, di antaranya Batara Brahmanaraja yang menikah dengan Dewi Widati dan berputra Batara Parikenan. Sedangkan Batara Wisnu berputrakan Prabu Basurata yang menikah dengan putri Batara Brahma bernama Dewi Brahmaniyuta, dan berputrakan Dewi Brahmaneki.

Begawan Parikenan kemudian menikah dengan Dewi Brahmaniyuta berputrakan Dewi Kaniraras, Raden Kano, Raden paridarma. Karena Dewi Kaniraras putri sulung, maka calon raja di Purwacarita adalah Begawan Manumayasa yang menikah dengan Dewi Kaniraras. Raden Kano dan Raden Paridarma menjadi raja di negara lain. Dewi Kaniraras menkah dengan Begawan Manumayasa berputra Begawan Sekutrem dan menikah dengan Dewi Nilawati, dari pernikahan itu berputra Begawan Sakri yang menikah dengan Dewi Sati dan berputra Parasara.

Diceritakan, bahwa Begawan Parasara hendak menyeberangi Bengawan Jamuna, ia diseberangkan oleh seorang wanita yang badanya bau amis dan anyir karena menderita penyakitat bau anyir, dia adalah Dewi Rara Amis (Durgandini) putra Prabu Basuketi raja negara Wiratha. Dewi Rara Amis diobati Raden Parasara yang kemudian diperistri dan berputra Abiyasa, mereka bersama-sama membangun negara Gajahoya.

Perbedaan yang jelas dari kedua silsilah itu adalah silsilah Mahabharata versi India disebutkan leluhur Pandawa adalah Prabu Nahusta, leluhur Pandawa versi Pusta Raja Purwa adalah Sang Hyang.

Dikutif dari : radio-budayajawa.blogspot.com

Posted in: Artikel Wayang

Kirimkan Ini lewat Email

BlogThis!

Berbagi ke Twitter

Berbagi ke Facebook

Posting Lebih Baru

Posting Lama

Beranda

0komentar:

Posting Komentar

Arsip Blog

2013

(5)

Februari

(1)

Januari

(4)

2012

(181)

Desember

(2)

November

(4)

Oktober

(2)

September

(3)

Agustus

(4)

Juli

(31)

Juni

(11)

Mei

(14)

April

(24)

Maret

(3)

Februari

(44)

Januari

(39)Cerita Wayang - Kumbakarna GugurCerita Wayang - Kumbakarna Raksasa Berwatak Satria...Cerita Wayang - Kumbakarna Nasionalis SejatiCerita Wayang - Rahwana Manusia Yang Bengis Dan Se...Cerita Wayang - Dasamuka Bandan ( Sumantri Gugur )...Cerita Wayang - Dasamuka GugurVideo Ketoprak - Aryo PenangsangVideo Ketoprak - Bende MataramKoleksi Video Kebudayaan JawaKumpulan Link Download Tentang Kebudatan JawaSilsilah Pewayangan Dalam MahabharataCerita Wayang - Sesaji RajasuyaCerita Wayang - Salya GugurPeranan Wayang Dalam Menunjang PendidikanCerita Wayang - Parikesit Lair ( Akhir Perang Brat...Lakon Lakon Dalam Wayang PurwaCerita Wayang - Karno TandingVideo Wayang Orang - Kongso Adu Jago Part 4Video Wayang Orang - Kongso Adu Jago Part 3Video Wayang Orang - Kongso Adu Jago Part 2Video Wayang Orang - Kongso Adu Jago Part 1Video Wayang Orang - Bale Sigala Gala Part 7Video Wayang Orang - Bale Sigala Gala Part 6Video Wayang Orang - Bale Sigala Gala Part 5Video Wayang Orang - Bale Sigala Gala Part 4Video Wayang Orang - Bale Sigala Gala Part 3Video Wayang Orang - Bale Sigala Gala Part 2Video Wayang Orang - Bale Sigala Gala Part 1Video Wayang Orang - Punakawan Kembar Part 5Video Wayang Orang - Punakawan Kembar Part 4Video Wayang Orang - Punakawan Kembar Part 3Video Wayang Orang - Punakawan Kembar Part 2Video Wayang Orang - Punakawan Kembar Part 1Wayang Kulit - Babat WanamartaKoleksi Campursari Anastasia Astutie Feat Manthous...Lulur JawaWong Wong Kang Atine SuciWong Kang Eling Sarto Memuji GustiNgeningke Cipto Marang Alam

2011

(64)

Desember

(20)

November

(3)

Oktober

(3)

September

(13)

Agustus

(2)

Juli

(23)

,

ANTV ON LINE

INDONESIAN MISTIC Copyright 2010 LK Magazine v3 Theme is Designed by Lasantha

Home | RSS Feed | Comment RSS