aw november 2014 indonesian

40
11 - 2014 Warta Gereja Masehi Advent Hari Ketujuh Ateis dalam Perjanjian Lama 26 Bersama Menderita Tim, Satu Misi 14 Satu Ayub

Upload: adventist-world-magazine

Post on 06-Apr-2016

297 views

Category:

Documents


0 download

DESCRIPTION

Aw november 2014 indonesian

TRANSCRIPT

Page 1: Aw november 2014 indonesian

11 - 2014

W a r t a G e r e j a M a s e h i A d v e n t H a r i K e t u j u h

Ateis dalamPerjanjian Lama26

BersamaMenderita

Tim,SatuMisi

14

Satu

Ayub

Page 2: Aw november 2014 indonesian

C E R I T A S A M P U L

16 Menderita Bersama Ayub

Oleh Lael CaesarSelama kita hidup, kita harus mengha-dapi masalah penderitaan.

8 P A N O R A M A S E D U N I A

Keistimewaan Alkitab yang Terbuka Oleh Ted N. C. Wilson Pekabaran dari harapan dan semangat di ujung jari kita

12 R E N U N G A N

Yang Sebenarnya Paling Berarti Oleh Gerald A. Klingbeil Ketika hidup penuh dengan penyimpangan dan pengalihan pikiran

14 K E P E R C A Y A A N D A S A R

Satu Tim, Satu Misi Oleh Manuel Gómez Bekerja bersama untuk membuat perbedaan

20 K E H I D U P A N A D V E N T

Sesama Kita Sebagai Suatu Perjalanan Oleh Marcos Gabriel Blanco Ketika kita membagikan diri kita, kita membagikan nilai-nilai kita.

22 R O H N U B U A T

Pekerjaan Nabi Sejati Oleh William Fagal Hal ini tidak seperti beberapa orang bayangkan.

24 P E L A Y A N A N O R A N G A D V E N T

Bukan Kisah Misi Khas Anda Oleh Ted Huskins Hubungan antara New Hampshire,

Amerika Serikat, dan Kauma, Malawi

11 K E S E H A T A N S E D U N I A

Virus Ebola

26 P E R T A N Y A A N D A N

J A W A B A N A L K I T A B

Ateis dalam Perjanjian Lama?

27 P E L A J A R A N A L K I T A B

Pemberian Damai Surga

28 P E R T U K A R A N I D E

32-40 D A R I I N D O N E S I A

Warta Gereja Advent (WGA)

D E P A R T E M E N T A L

11 - 2014

W a r t a G e r e j a M a s e h i A d v e n t H a r i K e t u j u h

Ateis dalamPerjanjian Lama26

BersamaMenderita

Tim,SatuMisi

14

Satu

Ayub

11 - 2014

3 L A P O R A N S E D U N I A

3 Sekilas Berita 6 Fitur Berita 10 Kisah GLOW

www.adventistworld.orgTersedia daring dalam 11 bahasa

2 Adventist World | 11 - 2014

Page 3: Aw november 2014 indonesian

L A P O R A N S E D U N I A

D E P A R T E M E N T A L

B e r s a m b u n g k e s e b e l a h

n Sebuah stadion olahraga yang baru-baru ini bergema dengan teriakan penggemar sepak bola berubah menjadi rumah ibadah diisi dengan doa dan pujian dengan sekitar 40.000 orang merayakan akhir dari inisiatif membagi-kan Yesus selepas turnamen Piala Dunia FIFA 2014 di Kota Manaus, Brasil.

Kerumunan orang Advent mengisi 41.000 kursi Vivaldo Lima Amazonia Arena mendekati kapasitas lokasi tersebut pada hari Sabat, 16 Agustus, acara publik besar pertama yang diadakan di kota 2 juta jiwa tersebut, setelah kesim-pulan dari Piala Dunia pada 13 Juli. Manaus adalah salah satu 12 kota menjadi tuan rumah pertandingan Piala Dunia.

“Kesempatan di arena ini adalah penobatan besar proyek Hope Manaus, yang menyediakan visibilitas yang lebih besar dari ruang lingkup pekerjaan yang dikembangkan oleh Gereja Masehi Advent Hari Ketujuh kepada masya-rakat,” kata Gilmar Zahn, Ketua Uni Brasil Barat Laut.

Pertemuan yang dihadiri oleh pejabat lokal senior ini, mengesahkan se-minggu upaya penjangkauan sosial yang dijuluki “Hope Manaus” yang, antara lain, melihat para relawan mendistribusikan ribuan salinan buku misionaris The Only Hope.

“Ada ribuan orang mencari harapan, dan kita harus menyelesaikan peker-jaan yang pelopor kita telah mulai umumkan mengenai kabar baik dari Injil,” Erton Köhler, Ketua Divisi Amerika Selatan (yang meliputi Uni Brasil Barat Laut), mengatakan kepada orang banyak saat ia mengucapkan terima kasih atas partisipasi gereja-gereja lokal.

Hope Manaus adalah bagian dari Misi gereja Advent sedunia untuk inisia-tif kita yang bertujuan untuk membagikan Yesus di kota-kota terbesar dunia.

Sepuluh orang dibaptis pada akhir pertemuan itu, bukti dari 350 jiwa yang dibaptis sepanjang minggu itu.—Magdiel E. Pérez Schulz, Sekretaris Eksekutif Divisi Amerika Selatan.

Sebuah Ruang Doa bagi Dunia

Jiwa Mengubah Stadion Brasil

STADION PENUH: Pemandangan dari sebuah pesawat otomatis menge-nai hampir 40.000 orang memuji Allah di Vivaldo Lima Amazonian Arena di Manaus, Brasil, pada hari Sabat, 16 Agustus 2014.

Orang Advent mengisi stadion Piala Dunia untuk merayakan akhir inisiatif membagikan Yesus selepas pertandingan bola.

40.000Menjadi Tempat Memuji Tuhan

So

ut

h

Am

er

ic

An

D

iv

iS

io

n

Itu adalah ruang komite biasa. Sebuah meja persegi mendominasi tengahnya, dengan

kursi untuk 15 orang di lokasi. Sebuah meja peringkat kedua—biasanya digunakan oleh mereka yang terlambat—mengisi lokasi dekat jendela. Dinding biru muda abu-abu digantung dengan alat kelompok kerja yang diperlukan: Papan tulis; kertas poster besar yang dapat dirobek; layar proyeksi untuk video dan presentasi PowerPoint.

Tetapi setiap Rabu pagi, tepat pukul 8.15 waktu Timur AS, ruang komite biasa ini, yang berlokasi di kantor pusat gereja menjadi pusat pertemuan doa internasional yang diselenggara-kan oleh tim editorial Adventist World. Minggu ke minggu rata-rata 50 permohonan doa dari sebanyak 30 negara yang berbeda dibacakan, mengingatkan kami semua yang berkumpul di sana bahwa betapa benar-benar dikenal majalah ini.

Seorang ibu dari Zambia meminta kami un-tuk berdoa bagi anak yang sudah dewasa yang tidak lagi berjalan dengan Tuhan. Seorang ma-hasiswa di Filipina menghadapi ujian akademis penting sedang memohon doa untuk dukungan sesama orang percaya. Selusin catatan pedih mengingatkan kami pada penderitaan seperti Ayub dengan mereka yang bergumul dengan iman: Kanker; diabetes; kehilangan penglihatan; tekanan perkawinan; tragedi yang tidak tepat dan tidak terjelaskan.

Tidak mungkin bagi anggota staf kami mele-wati ritual mingguan ini, dengan tirai yang mungkin membuat kami fokus pada dunia kita yang sedang hancur. Kita menjadi sadar—terka-dang menyakitkan—betapa rusaknya planet kita ini, dan seberapa banyak umat Tuhan merindu-kan penyembuhan dalam segala sesuatu. Kita merasakan ketidakberdayaan alami semua ma-nusia dalam menghadapi rasa sakit yang begitu besar dan masalah yang begitu luas. Tapi hampir setiap minggu setidaknya satu doa mengingat-kan Tuhan—dan kita semua—bahwa kita me-milih untuk menyelaraskan diri kita lagi dengan Satu Kuasa di alam semesta ini yang peduli ten-tang keadilan, yang menyembuhkan orang yang patah hati, yang menyebabkan kasih bertumbuh baru dan patah tulang menjadi kuat lagi.

Jadi, pembaca yang budiman, mengetahui hal ini di mana pun Anda meman-

dang kata-kata ini: Apakah secara individu dalam menanggapi permohonan doa Anda, atau secara bersama karena Anda umat sisa milik Allah, Anda te-

lah didoakan hari ini.

11 - 2014 | Adventist World 3

Page 4: Aw november 2014 indonesian

L A P O R A N S E D U N I A

Nauru: Gereja Bekerja n Para pemimpin Advent berencana

untuk memulai pembangunan gereja Ad-vent pertama di Nauru, sebuah negara pulau kecil di Pasifik Selatan, pada akhir tahun setelah mengakuisisi sewa lahan 99 tahun sebagai sumbangan dari anggo-ta gereja.

“Ini adalah sesuatu yang para anggota gereja Nauru telah pandang ke depan un-tuk selama bertahun-tahun,” kata Glenn Townend, Ketua Uni Misi Trans Pasifik. “Lahan di Nauru sangat mahal dan tidak mudah dipindahkan kepada orang lain.”

Nauru adalah negara terkecil di Pasi-fik Selatan, dengan 9.400 orang berdomi-sili dalam 8 mil persegi (21 kilometer persegi) dari batuan fosfat. Satu-satunya negara terkecil di dunia berbanding po-pulasinya adalah Vatican City, dengan se-kitar 850 jiwa.

Dua puluh lima orang Advent tinggal di pulau tersebut, tapi kehadiran ming-guan di tempat pertemuan saat ini, di ru-ang sewaan, mendekati 40 jiwa, kata Epa-rama Drou, associate kepala keuangan Uni Misi Trans Pasifik.

Pada bulan Mei, Presiden Nauru Ba-ron Waqa menandatangani pemindahan sewa lahan dari anggota gereja lokal, Steve Mwea Amwano, kepada Gereja Ad-vent. Tanah itu diberikan sehingga gereja bisa dibangun di Nauru.

Townend mengatakan bahwa Mwea Amwano memberi lahan itu karena ia

“Kita ingin menginspirasi orang mu-da kita yang sedang mempelajari karier yang berbeda seperti mereka bertumbuh secara akademis, mereka dapat bertum-buh dengan komitmen dan semangat misi gereja,” kata Abraham Acosta, Rek-tor Colombia Adventist University dan pe-nyelenggara utama acara tersebut.—Divisi Inter-Amerika.

Laos: Konferensi Alkitab Pertama Diadakan

n Sekelompok Advent di Laos mende-ngar serangkaian acara yang belum per-nah terjadi sebelumnya dari seminar ten-tang daging halal dan haram, pemeliha-raan Sabat, dan otoritas Alkitab dari kun-jungan trio ahli Alkitab—dan menghar-gai konferensi Alkitab yang pertama di negara mereka sehingga mereka memo-hon untuk dilakukan setiap tahun.

Sekitar 60 guru Alkitab dan para pen-deta menghadiri konferensi tersebut di Laos pada akhir Agustus ketika Gereja Masehi Advent Hari Ketujuh meningkat-kan upaya untuk membagikan Yesus di bagian dunia yang selalu dibatasi selama beberapa dekade. Konferensi Alkitab se-rupa juga diadakan di Vietnam tetangga dan Kamboja.

berterima kasih atas pendidikan di Nava-sau Adventist High School di Fiji. Dalam pertukaran lahan tersebut, gereja sepakat untuk membangun sebuah rumah dua kamar tidur untuk Mwea Amwano dan keluarganya di tempat lain di Nauru.—Andrew McChesney, editor berita, Adventist World, dengan laporan dari staf Uni Misi Trans Pasifik.

Kolombia: Rencana Membagikan Yesus di Timur Tengah

n Lebih dari 100 orang muda dari Ame-rika Selatan akan dilatih untuk memba-gikan Yesus di Timur Tengah setelah me-reka mendaftar untuk menjadi misiona-ris di sebuah konferens utama di Medel-lín, Kolombia, kata para pemimpin ge-reja.

Para relawan terdaftar di sekolah misi Colombia Adventist University selama acara Adventist Missions International Congress, yang diadakan di universitas itu di kota terbesar kedua di Kolombia dan membawa bersama-sama hampir 2.000 orang muda, mahasiswa, dan profesional dari Kolombia, Peru, dan Argentina.

Kongres pada bulan Agustus itu beru-saha untuk memotivasi peserta melayani di ladang misi.

Fotografer asal Australia, Karl Lindsay, melihat kios yang disebut God Is Able Shop di Provinsi Zambia Timur, Mambwe, ketika ia bekerja di negara tersebut bersama Adventist Development and Relief Agency. “Saya pikir, hal itu sangat luar biasa di bawah langit malam berbintang,” katanya. Malam langit berbintang adalah hal biasa di Zambia, dan Lindsay memperoleh fotonya pada malam berikutnya. “Hal itu membuat pernyataan yang sempurna,” katanya. Foto itu memenangkan Lindsay pada Avondale Fine Arts Photography Prize tahun ini pada ajang Manifest Creative Arts Festival.

NEGARA KEPULAUAN TERKECIL: Pandangan dari udara pada Pulau Nauru Pasifik Selatan, bahwa 25 anggota Advent di sana berharap untuk bangunan gereja pertama mereka.

Wi

ki

co

mm

on

S

kA

rl

l

in

DS

Ay

4 Adventist World | 11 - 2014

Page 5: Aw november 2014 indonesian

L A P O R A N S E D U N I A

Penyelenggara mengatakan acara ini luar biasa karena meskipun sebagian be-sar peserta buta huruf, berpendidikan rendah, mereka mengerti pekabaran yang disajikan itu.

“Selain itu, mereka sangat menikma-tinya sehingga mereka meminta agar di-lakukan lagi secara tahunan,” kata salah satu penyelenggara.

Rencana telah dicanangkan untuk konferensi tahun depan.—Andrew McChesney, editor berita, Adventist World.

Jerman: Kongres Berusaha untuk Memberdayakan Wanita

n Lebih dari 700 perempuan dari 20 ne-gara Eropa berkumpul di Jerman untuk sebuah konferensi pertama yang pernah ditujukan untuk memelihara kebutuhan mereka dan memberdayakan mereka un-tuk membantu wanita lain di Gereja Ma-sehi Advent Hari Ketujuh dan komunitas mereka sendiri.

Empat hari Kongres Wanita Divisi In-ter-Eropa, yang berakhir 9 September di Kota Schwäbisch Gmünd, Jerman, terma-suk juga presentasi dan 17 lokakarya dan kampanye melawan kekerasan.

Penyelenggara konferensi, Denise Hochstrasser, juga menekankan perlunya bagi wanita berperan aktif dalam komu-nitas mereka.

“Pria dan wanita saling membutuh-kan,” kata Hochstrasser, berasal dari Swiss yang mengetuai Departemen Bakti Wanita Advent Divisi Inter-Eropa.

Hochstrasser langsung menyadari: Setelah mempelajari bisnis di Newbold College dalam persiapan untuk menjadi seorang istri pendeta, dia akhirnya meng-abdikan lebih dari 25 tahun untuk kebu-tuhan wanita Advent yang ditinggal sete-lah kematian dini suaminya.—Staf Divisi Inter-Eropa dan staf Adventist World. B e r s a m b u n g k e s e b e l a h

Ted N.C. Wilson, Ketua Gereja Ma-sehi Advent Hari Ketujuh sedunia, mengimbau kepada para anggota

gereja di seluruh dunia untuk sungguh-sungguh membaca apa yang Alkitab ka-takan tentang pengurapan wanita dan berdoa agar dia dan para pemimpin gere-ja lainnya dengan rendah hati mengikuti bimbingan Roh Kudus tentang masalah tersebut.

Anggota gereja yang ingin mema-hami apa yang Alkitab ajarkan pada pengurapan wanita tidak memiliki alasan untuk khawatir tentang di mana untuk memulainya, kata Artur A. Stele, yang mengawasi sebuah penelitian dua tahun yang belum pernah terjadi sebelumnya pada pengurapan wanita sebagai ketua Theology of Ordination Study Committee (TOSC).

Stele, yang mengulangi panggilan Wilson bagi anggota gereja untuk mem-baca Alkitab dan berdoa tentang masalah ini, dan menyarankan agar membaca tiga rekomendasi penelitian tersebut, yang mengutip ayat Alkitab dan tulisan salah seorang pendiri Gereja Masehi Advent Ellen G. White untuk mendukung ma-sing-masing dari tiga posisi mengenai pengurapan wanita yang muncul selama penelitian komite.

Hasil penelitian itu harus dibahas pa-da pertengahan Oktober di Rapat Tahun-an, pertemuan utama pemimpin gereja. 338 anggota Rapat Tahunan kemudian memutuskan apakah akan meminta hampir 2.600 delegasi gereja sedunia un-tuk membuat panggilan akhir mengenai pengurapan wanita dalam pemungutan suara pada sesi General Conference Juli ta-hun mendatang.

Wilson, berbicara dalam sebuah wa-wancara, mendesak setiap 18 juta anggo-ta gereja untuk membaca bahan peneliti-an dengan penuh doa, yang tersedia di si-tus web gereja bagian arsip, statistik, dan riset.

“Perhatikan untuk melihat bagaima-na makalah dan presentasi didasarkan pada pemahaman bacaan yang jelas dari Kitab Suci,” kata Wilson di kantornya di General Conference di Silver Spring, Maryland.

“Roh Nubuat itu memberitahu kita bahwa kita harus membawa Alkitab seba-gaimana yang tertulis,” katanya. “Dan sa-ya akan mendorong setiap anggota gere-ja, dan tentu saja... orang yang akan men-jadi delegasi ke sidang General Confe-rence, dengan penuh doa meninjau pre-sentasi tersebut dan kemudian meminta

Wilson dan ketua TOSC Stele, memohon doa agar Roh Kudus menuntun proses yang berlangsung.

Oleh Andrew Mc Chesney, editor berita, Adventist World

Umat Advent Didesak Mempelajari

Pengurapan Wanita bagi Diri Mereka Sendiri

11 - 2014 | Adventist World 5

Page 6: Aw november 2014 indonesian

L A P O R A N S E D U N I A

prinsip kesetaraan Alkitabiah memung-kinkan gereja Advent untuk mengurapi wanita pada posisi kepemimpinan gereja di mana saja.

Posisi 3 mendukung Posisi 1 dalam mengenali pola Alkitabiah kepemimpin-an pria di Israel dan gereja Kristen mula-mula. Tetapi juga menekankan bahwa Tuhan membuat pengecualian, seperti kasus mengizinkan keinginan Israel un-tuk seorang raja. Posisi ini mengatakan bahwa pengurapan wanita adalah masa-lah kebijakan gereja dan bukan perintah moral dan, oleh karena itu, gereja Advent harus memungkinkan setiap wilayah un-tuk memutuskan apakah mengurapi wa-nita atau tidak.

Wilson mendesak anggota gereja un-tuk meneliti semua posisi, yang disajikan dalam laporan akhir TOSC.

“Pastikan untuk melihat semua pre-sentasi dan untuk memahami bagaimana Tuhan sedang berbicara kepada Anda da-ri Firman itu dan berjalan sehari-hari Anda bersama-Nya,” katanya.

Meskipun TOSC tidak mencapai konsensus tentang pengurapan wanita,

visi memberikan kontribusi terhadap proses pembelajaran dan diwakili di TOSC.

Tujuan utama TOSC, yang telah me-nyelesaikan tugasnya pada bulan Juni, adalah untuk menentukan apakah isu itu dapat menemukan konsensus mengenai pengurapan wanita atau tidak, yang pada akhirnya tidak dapat ditentukan. Anggo-ta dibagi menjadi tiga camps, yang dike-nal sebagai Posisi 1, 2, dan 3:

Posisi 1 menekankan kualifikasi Alki-tabiah untuk pengurapan sebagaimana yang ditemukan dalam 1 Timotius 3 dan Titus 1 dan fakta bahwa tidak pernah da-lam Alkitab wanita diurapi sebagai imam, rasul, atau penatua. Oleh karena itu, po-sisi ini mengatakan, gereja Advent tidak memiliki dasar Alkitab untuk mengurapi wanita.

Posisi 2 menekankan peran kepe-mimpinan seperti wanita di Perjanjian Lama dan Perjanjian Baru yaitu Deborah, Hulda, dan Yunias, dan ayat-ayat Alkitab dalam Kejadian 1 dan 2 dan Galatia 3:26-28 yang menekankan bahwa semua orang adalah setara di mata Tuhan. Oleh karena itu, posisi ini mengatakan, bahwa

Roh Kudus untuk membantu mereka mengetahui kehendak Tuhan.“

Roh Nubuat mengacu pada tulisan-tulisan Ellen White, yang di antara per-nyataannya tentang cara membaca Alki-tab tertulis dalam Alfa dan Omega, jld. 8, “Bahasa Alkitab harus dijelaskan sesuai dengan artinya yang sebenarnya, kecuali menggunakan lambang atau gambar“ (hlm. 630).

“Kita tidak memiliki keistimewaan dalam memiliki Urim dan Tumim,” kata Wilson, dalam batu yang imam besar Is-rael gunakan pada zaman Perjanjian La-ma untuk mengetahui kehendak Allah. “Juga kita tidak memiliki nabi yang ma-sih hidup bersama kita saat ini. Jadi kita harus mengandalkan Roh Kudus dalam penelitian Alkitab kita sendiri ketika yang kita meninjau ajaran yang jelas dari Alki-tab.“

Dia mengatakan bahwa kepemimpin-an gereja sedunia telah berkomitmen un-tuk “sangat terbuka, adil, dan cermat da-lam proses” pada isu pengurapan wanita.

Wilson menambahkan bahwa perta-nyaan penting yang dihadapi gereja bu-kanlah apakah wanita harus diurapi teta-pi apakah anggota gereja yang tidak setu-ju dengan keputusan akhir tentang peng-urapan itu, bagaimanapun keputusan-nya, akan bersedia untuk mengesam-pingkan perbedaan mereka untuk fokus pada misi gereja yang telah 151 tahun: Memberitakan Wahyu 14 dan pekabaran tiga malaikat bahwa Yesus akan datang segera.

Tiga Pandangan pada Pengurapan Wanita

Dalam upaya untuk memahami ajar-an Alkitab tentang pengurapan yang le-bih baik, gereja membentuk Theology of Ordination Study Committee, satu grup 106 anggota yang biasa disebut oleh para pemimpin gereja sebagai TOSC. Itu tidak diorganisasikan menjadi wakil dari gereja Advent sedunia yang proporsional, tetapi hanya untuk melaksanakan peneltian dua tahun. Pada awalnya, komite peneli-tian Alkitab secara khusus di setiap 13 di-

KETUA: Artur Stele, Ketua Theology of Ordination Study Committee, sedang berbicara pada pertemuan di Baltimore, Maryland, pada 23 Juli 2013.

An

Se

l

ol

iv

er

/

A

nn

6 Adventist World | 11 - 2014

Page 7: Aw november 2014 indonesian

L A P O R A N S E D U N I A

anggotanya melakukan persetujuan per-nyataan konsensus mengenai teologi pengurapan dan, dalam sebuah pernyata-an terpisah, menegaskan bahwa mereka tetap “berkomitmen untuk pekabaran dan misi Gereja Masehi Advent Hari Ke-tujuh seperti yang diungkapkan melalui 28 doktrin dasar. “

Wilson mengatakan ia berharap bah-wa semua anggota gereja akan merang-kul keinginan yang sama.

“Jika kita tidak hati-hati, Iblis akan masuk di dalam kontroversi yang akan membuat pengalihan pikiran dari apa yang Allah maksudkan bagi umat-Nya yang sisa untuk menyelesaikan tugas, dan untuk memberitakan pekabaran tiga ma-laikat dan berbagi dengan senang hati

ti diinterpretasikan dari sudut yang ber-beda,” katanya, sambil memegang salinan laporan TOSC akhir di tangannya.

Stele mengatakan anggota gereja da-pat mempengaruhi diskusi pengurapan wanita dalam beberapa cara, termasuk dengan berbicara dengan delegasi yang akan mewakili mereka pada sesi General Conference berikutnya, yang akan diada-kan di San Antonio, Texas.

Wilson juga mengatakan anggota ge-reja bisa membagikan keyakinan mereka dengan pendeta mereka dan ketua konfe-rens, tapi ia meminta agar setiap perca-kapan atau surat tersebut dilakukan de-ngan hormat dan dalam karakter Kristus.

“Tapi yang paling penting,” katanya, “kita mengingini doa Anda bahwa kita merendahkan diri sebagai pemimpin dan mendengarkan suara intervensi langsung dari Roh Kudus dan kehendak Allah se-bagaimana terungkap dalam Kitab Suci.”

Stele setuju, mengatakan: “Saya pikir cara yang lebih signifikan untuk berpar-tisipasi adalah jika setiap anggota jemaat berdoa. Berdoalah untuk proses dan ber-doalah untuk sesi itu sehingga bukanlah hikmat manusia yang berlaku, namun kehendak Allah.“ n

tentang Kristus yang akan segera datang, “katanya. “Pertanyaan besar adalah ba-gaimana kita akan berhubungan dengan misi yang sedang berlangsung dari gere-ja.”

Apa yang Anggota Gereja Harus Baca

Stele, Ketua TOSC dan Direktur Bib-lical Research Institute, mengatakan bah-wa jika anggota gereja tidak dapat meli-hat bukti yang lain, mereka harus mem-baca hasil laporan pendek komite.

“Jika orang ingin pandangan yang singkat, mereka bisa pergi ke laporan singkat itu,” katanya dalam sebuah wa-wancara. “Kemudian ketika mereka terta-rik, mereka bisa pergi ke rangkuman po-sisi.”

Rangkuman yang merupakan bagian dari laporan akhir 127 halaman, yang ju-ga termasuk satu halaman definisi TOSC yang disetujui mengenai teologi pengu-rapan, latar belakang TOSC, dan daftar dari banyak makalah ilmiah telah diran-cang demi penelitian.

Penelitian ini dimulai atas perminta-an dari delegasi pada sidang General Conference terbaru, pada tahun 2010, dan kebutuhan telah ditegaskan oleh paduan suara yang berkembang dari panggilan untuk pengurapan wanita dari beberapa pemimpin gereja regional. Masalahnya cukup rumit, tiga dari 124 uni—dan dua uni di Amerika Serikat dan satu di Jer-man—mengizinkan pengurapan wanita pada tahun 2012 meskipun ada panggil-an dari administrator gereja untuk me-nunggu hasil penelitian dan kemungkin-an pemungutan suara sesi General Con-ference tahun depan. Gereja Advent sedu-nia tidak mengakui keputusan tiga uni itu.

Stele mendesak anggota gereja tidak dipengaruhi oleh sudut pandang orang lain mengenai pengurapan wanita dan mencapai kesimpulan mereka sendiri melalui penelitian penuh doa dari Alki-tab.

“Pernyataan posisi ini benar-benar bisa membantu, karena semua bagian in-

KOMITE: Theology of Ordination Study Committee, terdiri dari 106 anggota, tidak dimaksudkan untuk mewakili gereja Ad-vent sedunia secara proporsional melain-kan hanya untuk melaksanakan penelitian dua tahun.

Laporan final TOSC dengan rangkuman pernyataan:

adventistarchives.org/final-tosc-report.pdf

Semua dokumen yang terkait dengan isu teologi pengurapan dapat ditemukan dalam sesi khusus pada situs web gereja pada bagian Office of Archives, Statistics, and Research:

adventistarchives.org/ordination.

TerkaitSitus Web

An

Se

l

ol

iv

er

/

A

nn

11 - 2014 | Adventist World 7

Page 8: Aw november 2014 indonesian

P A N O R A M A S E D U N I A

William Hunter baru berusia 19 tahun ketika ia dirantai di se-batang kayu dan dibakar hi-

dup-hidup. Kejahatannya? Membaca Al-kitab.

Dua dekade sebelumnya, Alkitab Tyndale—Alkitab pertama yang dicetak dalam bahasa Inggris, telah diselundup-kan ke Inggris dari Jerman, di mana sar-jana Oxford William Tyndale telah mela-rikan diri untuk melengkapi pekerjaan penting menerjemahkan Alkitab ke da-lam bahasa bangsanya.

Tampaknya orangtua William Hun-ter cukup akrab dengan Alkitab Tyndale. Mereka mungkin memiliki akses ke bagi-an dari itu, karena mereka dikenal karena banyak ayat yang penting. Mereka mem-besarkan anak mereka William untuk menghormati Allah dan Firman-Nya.

Pada saat William Hunter bekerja magang di tempat penenun sutra di Lon-don, ia menyadari bahwa, ada perten-tangan dengan klaim Gereja Roma Kato-lik, kue wafer digunakan selama Misa, ti-dak diubah menjadi tubuh Kristus yang sebenarnya. Akibatnya, ketika sebuah ke-tentuan kerajaan berlaku di seluruh Kota London yang menuntut semua orang menghadiri Misa mingguan, William menolaknya. Karena penolakannya, pe-

di batu kata-kata pemikiran ini:“WILLIAM HUNTER. MARTIR. Di-

bakar hidup-hidup 26 Maret MDLV [1555]. Pembaca Kristen, belajar dari tela-dannya menghargai keistimewaan Alkitab yang terbuka. Dan berhati-hati untuk me-meliharanya.“

Membuat Alkitab Dapat DiaksesSelama reformasi mata ribuan orang

dibuka sebagaimana dulu kala, untuk pertama kalinya, dibuat tersedia bagi ba-nyak orang dalam bahasa mereka. Pahla-wan seperti Martin Luther (1522), Willi-am Tyndale (1529), dan Pierre Robert Olivetan (1535) telah banyak menderita (kadang-kadang bahkan memberikan hi-dup mereka) karena mereka dengan hati-hati menerjemahkan Alkitab dari teks Yunani dan Ibrani ke dalam bahasa umum, membuat Kitab Suci yang terin-spirasikan dapat diakses oleh semua orang. Orang saleh tahu bahwa ada kuasa dalam Firman Allah, dan bahwa tidak ada yang memiliki hak untuk bertindak sebagai penafsir Firman Allah bagi ba-nyak orang—Alkitab itu sendiri adalah penafsirnya dan semua harus memiliki akses yang sama untuk itu.

Selama berabad-abad cahaya terang bersinar dari Firman Tuhan terus me-

muda magang itu kehilangan pekerjaan penenun sutranya dan kembali ke rumah orangtuanya di Brentwood, sekitar 25 mil (40 kilometer) timur laut dari London.

Martir karena Membaca AlkitabPulang ke rumah, William sangat

ingin membaca lebih banyak dari Firman Allah. Ia kadang-kadang menyelinap ke kapel tua Brentwood abad pertengahan, di mana ia diam-diam membaca “Great Bible” yang dirantai di sana. Suatu hari Atwell, hamba uskup, menangkap Willi-am membaca buku terlarang itu.

“Mengapa engkau terlibat dengan Al-kitab?” Tanya Atwell.

“Saya membacanya untuk kenyaman-an saya,” jawab remaja itu dengan patuh.

“Jika Anda tidak bertobat, Anda dan banyak bidat lainnya akan di panggang karena pendapat Anda!” ketus Atwell.1

Dengan segera ancaman Atwell men-jadi kenyataan. Pada hari Sabat, 26 Maret 1555, William Hunter dibakar di tiang pancang karena ia mencintai Firman Tu-han dan menolak untuk melepaskan ke-benaran yang ia telah temukan dalam Al-kitab.

Saat ini sebuah peringatan menandai tempat di mana William muda memberi-kan hidupnya demi kebenaran. Tertulis

Berhati-hatilah melestarikannya

AlkitabTerbuka

Keistimewaanyang

Oleh Ted N. C. Wilson

P h o t o b y r e u e l W h i t e8 Adventist World | 11 - 2014

Page 9: Aw november 2014 indonesian

mimpin pengikut-Nya yang setia pada ja-lur kebenaran. “Firman-Mu itu,” tulis pe-mazmur, “pelita bagi kakiku dan terang bagi jalanku” (Mazmur 119:105).

Cukup sederhana bagi seorang anak untuk memahaminya, namun cukup mendalam untuk terlibat dalam intelek tertinggi sekalipun, Alkitab bersinar te-rang ke dalam setiap aspek kehidupan pribadi kita, dan ke dalam kehidupan ge-reja Tuhan.

Didirikan pada Firman TuhanDari awalnya Gereja Masehi Advent

Hari Ketujuh telah menemukan arahnya, tujuannya, dan dasarnya pada Firman Tuhan.

Bersinar melalui kegelapan Kekece-waan Besar 22 Oktober 1844, orang per-caya mula-mula berpaling ke Alkitab me-reka mencari kenyamanan dan harapan, penuh doa mencari di dalam Alkitab agar menemukan kebenaran. Dengan hati-ha-ti, mereka membaca ayat-ayat dalam Ki-tab Daniel mengenai pembersihan bait suci dan menemukan bahwa kesalahan telah terjadi, bukan dalam Alkitab, tetapi dalam menempatkan pemahaman mere-ka terhadap Alkitab pada ayat tersebut. Dengan membandingkan ayat demi ayat, mereka mengetahui bahwa “tempat ku-dus” yang dibicarakan dalam Daniel 8:14 tidak berada di bumi, sebagaimana yang mereka telah pikirkan sebelumnya, tapi berada di surga.

Sementara kelompok kecil itu terus dipimpin oleh Firman Allah, mereka me-nemukan kebenaran yang lebih Alkitabi-ah, dan kelompok orang percaya itu tumbuh pesat. Dengan mengambil prin-sip-prinsip Protestan yaitu menerima ka-ta demi kata dalam Alkitab dan mengi-zinkan Alkitab itu untuk menafsirkan ba-gi dirinya sendiri, sebagian besar dasar kebenaran kita—hari Sabat, keadaan orang mati, bait suci surgawi, dan peng-hakiman—telah berdiri kokoh saat Gere-ja Masehi Advent Hari Ketujuh secara resmi diorganisasikan pada tahun 1863. Tentu saja, masih ada lebih banyak hal untuk dipelajari, dan seiring waktu, Ge-reja Masehi Advent Hari Ketujuh terus

juga (Mat. 24:24).Alkitab memiliki semua prinsip pen-

ting bagi kehidupan, tetapi dalam banyak kasus memberikan arahan spesifik ten-tang maksud Tuhan. Kita perlu mempe-lajari firman sehingga kita mengetahui sangat jelas tentang apa kehendak Allah bagi kita.

Metode Menentukan HasilnyaSangat disayangkan bahwa saat ini

banyak denominasi Kristen dan teolog, dalam mempelajari Alkitab, menerapkan metode historis-kritis. Begitu banyak dari apa yang dibaca dalam literatur teologi telah dipengaruhi oleh pendekatan yang tidak diberkati oleh Tuhan. Dalam hal ini dan pendekatan kritis lainnya Alkitab, kelonggaran yang sangat besar diberikan dalam penafsiran Kitab Suci bagi pemba-ca untuk memutuskan apa yang benar atau apa yang tidak benar.

Tapi kita umat Advent menolak pen-dekatan ini dan merangkul metode pen-dekatan historis Alkitabiah (juga dikenal sebagai historical-grammatical) untuk menafsirkan Alkitab. Dengan mengguna-kan metode ini, kita menerima Alkitab sebagaimana ia dibaca, membandingkan ayat dengan ayat lain, dan memungkin-kan Alkitab untuk menafsirkannya sendi-ri.

Berbagai pendekatan untuk penafsir-an ini disebut sebagai “hermeneutika.” Dan jika Anda pernah bertanya-tanya ba-gaimana hal itu membawa orang yang membaca teks Alkitab yang sama tetapi sampai pada kesimpulan yang berbeda, hal itu sering karena menggunakan pen-dekatan hermeneutika yang berbeda da-lam penelitian mereka.

Kita umat Advent hari ketujuh telah diberi nasihat yang sangat tajam tentang menerima Firman Allah sebagaimana tertulis: “Ketika mereka yang mengaku percaya akan kebenaran datang ke pikir-an mereka, ketika mereka menerima Fir-man Allah yang hidup seperti yang tertu-lis dan tidak mencoba untuk merampas hak Alkitab, maka mereka akan memba-ngun rumah mereka di atas Batu kekal, bahkan Kristus Yesus.“4

menemukan kebenaran penting lainnya, seperti pekabaran kesehatan kita, pendi-dikan Advent berdasarkan Alkitab, dan misi kami kita menjangkau dunia.

Setiap penemuan baru, bagaimana-pun, selalu diuji Alkitab yang ditemukan dalam Yesaya 8:20: “‘Carilah pengajaran dan kesaksian!’ Siapa yang tidak berbica-ra sesuai dengan perkataan itu, maka ba-ginya tidak terbit fajar.”

Alkitab Melampaui Waktu dan Budaya

Jadi saat ini kita mendasarkan iman kita dan keyakinan pada firman abadi Al-lah. Alkitab, yang telah dijaga dengan se-tia dan disegel dengan darah para martir, melampaui waktu dan budaya. Ini adalah Firman Allah yang hidup, dan melalui bimbingan Roh Kudus kita dapat mene-mukan jawaban yang kita cari.

Saat ini gereja sedang menghadapi banyak masalah sukar—sekularisasi gere-ja, tantangan pendidikan, spiritualisme, pertanyaan tentang inspirasi dan kritik yang “lebih tinggi,” evolusi teistik, perbe-daan pendapat tentang pengurapan, ho-moseksualitas, dan banyak lagi. Tetapi ti-dak peduli apa tantangan, kita bisa yakin untuk menemukan bimbingan dari Allah dengan doa mempelajari Firman-Nya dan dipimpin oleh Roh-Nya.

“Kita harus menetapkan hati untuk mengetahui apakah kebenaran itu,” tulis Ellen White dalam bukunya. “Segala pe-lajaran yang Tuhan telah sengaja menca-tatnya di dalam firman-Nya adalah un-tuk menjadi amaran serta petunjuk bagi kita. Semuanya itu diberikan untuk me-nyelamatkan kita dari penipuan. Melalai-kan semua itu berarti kehancuran kepada kita.“2

Sekarang adalah waktunya untuk me-ngembangkan keseluruhan iman, keya-kinan, dan kepercayaan dalam Firman Allah. Kita tahu bahwa akan datang wak-tunya ketika kita tidak akan bisa mem-percayai pikiran kita, itu adalah “satu de-lusi yang hampir tidak dapat diatasi”3 dan penipuan akan disajikan begitu me-mikat sehingga “sekiranya mungkin, me-reka menyesatkan orang-orang pilihan

Alkitab, yang telah dijaga dengan setia dan disegel dengan darah para martir, melampaui waktu dan budaya.

11 - 2014 | Adventist World 9

Page 10: Aw november 2014 indonesian

Dan janji telah diberikan kepada me-reka yang menerima Alkitab sebagaima-na tertulis: “Jika kita tidak membangun harapan surgawi kita atas dasar kepalsu-an, kita harus menerima Alkitab sebagai-mana tertulis dan percaya bahwa Tuhan memiliki arti akan apa yang dikatakan-Nya. Dia tidak membutuhkan sesuatu dari kita sehingga Dia tidak memberikan pada kita karunia untuk melakukan-nya.“5

Membangun pada Batu karangLebih dari 450 tahun yang lalu seo-

rang muda William Hunter, dan banyak lainnya, memeteraikan keyakinan mere-ka pada Tuhan dan Firman-Nya dengan hidup mereka. Hal itu, dan itu adalah, se-begitu pentingnya—begitu penting se-hingga di beberapa bagian dunia saat ini, martir masih meletakkan hidup mereka demi kebenaran Allah.

Kita tahu bahwa badai akan datang. Sekarang adalah waktu untuk memba-ngun di atas dasar yang kuat dari Firman Allah. “Setiap orang yang mendengar perkataan-Ku ini dan melakukannya, ia sama dengan orang yang bijaksana, yang mendirikan rumahnya di atas batu. Ke-mudian turunlah hujan dan datanglah banjir, lalu angin melanda rumah itu, te-tapi rumah itu tidak rubuh sebab didiri-kan di atas batu” (Matius 7:24, 25). n

1 Dari “The Boy Martyr of Brentwood,” Essex Protestant Council, http://cabam.global-warning.co.uk/epc/william_hunter.html.2 Ellen G. White, Alfa dan Omega (Bandung: Indonesia Publishing House, 1999), jld. 1, hlm. 51.3 Ellen G. White, The Great Controversy (Mountain View, Calif.: Pacific Press Pub. Assn., 1911), hlm. 624.4 Ellen G. White, Manuscript Releases (Silver Spring, Md.: Ellen G. White Estate, 1993), jld. 21, hlm. 347.5 Ellen G. White, Testimonies for the Church (Mountain View, Calif.: Pacific Press Pub. Assn., 1948), jld. 5, hlm. 171.

P A N O R A M A S E D U N I A

Ted N. C. Wilson adalah Ketua Gereja Masehi Advent Hari Ketujuh sedunia.

Kisah

Giving Light to Our World—GLOW—adalah sebuah inisiatif penjangkauan yang berasal dari Kalifornia, Amerika Serikat, tetapi sekarang bercabang ke divisi dunia lainnya. Ini didasarkan pada konsep anggota gereja mendistribusikan traktat GLOW—secara gratis—di setiap kesempatan. Saat ini traktat sedang dicetak dalam 45 bahasa.

HBerikut adalah dua kisah pendek yang menggambarkan kehidupan yang disentuh oleh GLOW:

GLOW: Giving Light to Our World

KISAH 1: Sementara sekelompok orang dewasa Advent sedang menghadiri sebuah acara di Arena Vodafone di Suva, Fiji, suatu hari Sabat terakhir, beberapa orang muda Advent berjalan di sepanjang garis pantai terdekat dan membagikan traktat GLOW. Seorang pria muda bernama Pravin memberikan traktat berjudul “Mengapa Saya Pergi ke Gereja pada Hari Sabtu” ke seseorang bernama Manoj. Hal ini mengakibatkan dua orang mempelajari Alkitab bersama-sama, dan Manoj sekarang

beribadah pada hari Sabat di Gereja Masehi Advent Hari Ketujuh Nasinu India.

KISAH 2: Saat mengunjungi satu keluarga di Polandia, seorang pemuda menawarkan pada mereka traktat GLOW berjudul “Langkah-langkah untuk Kesehatan.” Ibu dan nenek tersebut sangat menghargai traktat itu dan mengatakan bahwa mereka ingin makan diet ketat vegetaris tetapi tidak tahu bagaimana memulainya. Hal ini membuka pintu untuk kunjungan berikutnya bersama keluarga itu dan mendiskusikan tidak hanya pekabaran kesehatan tetapi juga topik Alkitab lainnya. Putra tertua keluarga itu diberikan salinan buku Kemenangan Akhir, yang ia janjikan untuk dibaca.

Kisah tersebut disusun oleh Uni Konferens Pasifik, Amerika Serikat, Direktur GLOW, Nelson Ernst dan Koordinator Internasional GLOW, Kamil Metz. Untuk mengetahui lebih lanjut mengenai GLOW, kunjungi sdaglow.org. Untuk menyaksikan video kesaksian GLOW, kunjungi vimeo.com/user13970741.

10 Adventist World | 11 - 2014

Page 11: Aw november 2014 indonesian

Oleh Peter N. Landless dan Allan R. Handysides

K E S E H A T A N S E D U N I A

Peter N. Landless, seorang ahli kardiologi nuklir, adalah Direktur Departemen Pelayanan Kesehatan General Conference.

Allan R. Handysides, seorang ahli ginekologi, baru pensiun, sebelumnya adalah Direktur Departemen Pelayanan Kesehatan General Conference.

Penyakit virus Ebola (EVD), juga di-kenal di masa lalu sebagai demam berdarah Ebola, itu adalah penyakit

parah dan sering fatal pada manusia. Wa-bah itu telah diketahui menyebabkan ke-matian pada 50 sampai 90 persen dari mereka yang terinfeksi. Saat ini angka ke-matian karena wabah ini telah sekitar 50 persen.

Wabah EVD telah terjadi terutama di desa-desa terpencil di Afrika Barat dan Tengah, terutama di dekat hutan hujan tropis. Ini adalah virus yang menyebar ke manusia oleh penanganan hewan yang terinfeksi; kelelawar buah dianggap men-jadi tuan rumah alami EVD dan diang-gap makanan lezat di belahan dunia di mana Ebola terjadi. Penyakit ini pertama kali muncul pada tahun 1976 di Sudan dan Republik Demokratik Kongo, yang terakhir di sebuah desa yang terletak di dekat Ebola River, dari mana nama pe-nyakit tersebut ditentukan.

Ebola diperkenalkan dan menyebar melalui populasi manusia setelah kontak dekat dengan darah, sekresi, atau cairan tubuh lain dari hewan yang terinfeksi. Kemudian menyebar melalui manusia ke manusia yang dihasilkan dari kontak langsung dengan darah dan cairan, ter-masuk keringat dan cairan tubuh lain-nya, dari orang yang terinfeksi. Hal ini juga dapat menyebar melalui kontak langsung dengan lingkungan yang ter-kontaminasi oleh cairan tersebut. Masa inkubasi 2-21 hari.

EVD dimulai dengan gejala akut ter-masuk demam, lemah intens, nyeri otot, sakit kepala, dan sakit tenggorokan. Muntah dan diare, ruam, dan gangguan fungsi hati dan ginjal sering mengikuti. Ada sering dikaitkan dengan pendarahan internal dan eksternal. Pengembangan vaksin sedang dalam tahap percobaan, seperti pengobatan antibodi spesifik. Te-

burung? Untungnya tidak—hembusan udara tidak menyebarkannya, hanya me-lalui kontak langsung seperti yang dije-laskan.

Sebagai anggota keluarga gereja Allah yang besar, masing-masing dari kita me-miliki tanggung jawab untuk melakukan bagian kita dalam mencegah kemung-kinan penyebaran epidemi Ebola. Gener-al Conference bekerja dalam kemitraan yang erat dengan ADRA, Adventist Health International, dan Loma Linda University dalam mendukung keamanan personil dan pasien di rumah sakit gereja di Liberia dan Sierra Leone. Di Liberia, Cooper Adventist Hospital, dikelola oleh personil yang berani dan berdedikasi, te-lah ditunjuk sebagai rumah sakit non-Ebola—sebuah sinyal dukungan kepada sistem kesehatan di wilayah tersebut. Pe-merintah Liberia telah mengamanatkan bahwa pasien yang diduga terinfeksi vi-rus Ebola harus dikirim langsung ke ru-mah sakit pemerintah yang ditunjuk se-cara khusus untuk mengobati penyakit menghancurkan ini.

Doa kami, pikiran, dan dukungan bersama semua yang terpengaruh dan terinfeksi. Mari kita menambah kita da-pat bermanfaat, termasuk dukungan ke-uangan untuk upaya ADRA (www.adra.org) dan Adventist Health International (www.ahiglobal.org) dalam pekerjaan ini. n

rapi yang mendukung diperlukan, ter-masuk rehidrasi dan transfusi darah saat diperlukan. Teknik isolasi yang ketat di-perlukan untuk mencegah penyakit me-nyebar kepada orang lain. Pengobatan dini sangat penting! Jika ada kemungkin-an telah memiliki kontak dan gejala ter-jadi, laporkan untuk segera mendapat bantuan.

Wabah Ebola terakhir di Afrika Barat telah mengakibatkan lebih dari 2.700 ke-matian per tahun pada saat penulisan ar-tikel ini.

Negara-negara utama yang terkena dampak adalah Liberia, Sierra Leone, dan Guinea, dengan beberapa kasus di Nigeria.

Wabah ini, saat ini adalah yang pa-ling mematikan di dunia akibat penyakit sampai saat ini.

Selama krisis ini Pusat Pengendalian Penyakit dan Organisasi Kesehatan Du-nia secara hati-hati memantau situasi, dan memberikan peringatan perjalanan ke dan dari negara-negara yang terkena dampak Ebola. Tindakan pencegahan tambahan berikut adalah:

n Menghindari wisata dari tiga nega-ra yang paling terkena dampak untuk mengadakan konferensi di tempat lain;

n Menghindari kehadiran di setiap pertemuan umum; di daerah yang paling parah terkena dampak,

n Cuci tangan secara teratur dan baik, dan sering gunakan pembersih ta-ngan;

n Tolong hindari menampilkan penghargaan publik bahkan memeluk dan kasih sayang lainnya selama masa sulit ini.

Rekomendasi ini cukup ketat, tapi perlu, dan mengingatkan mereka yang direkomendasikan selama wabah SARS yang merebak beberapa tahun lalu.

Apakah akan menyebar seperti flu

Kami telah mendengar banyak tentang wabah virus Ebola. Saat ini sudah terbatas ke negara-negara di Afrika Barat. Apakah itu, dan apakah akan menyebar ke selu-ruh dunia seperti virus flu burung?

i m A G e c o u r t e S y o F c D c / c y n t h i A G o l D S m i t h 11 - 2014 | Adventist World 11

Page 12: Aw november 2014 indonesian

R E N U N G A N

Dia bisa melakukannya lebih baik.Pria yang semua orang sebut “yang diberkati” tidak

merasa diberkati. Barukh telah pergi ke sekolah terbaik. Dia telah dilatih untuk salah satu jabatan tertinggi di istana ke-rajaan. Saudaranya menjabat sebagai “kepala perlengkapan” (Yer. 51:59) Zedekia, raja terakhir Yehuda. Anda dapat melihat segel, segel tanah liat diikat pada sebuah dokumen, membawa namanya dan nama ayahnya di Israel Museum di Yerusalem.* Keluarganya telah menjadi bagian dari pembentukan Yerusa-lem. Namun, Barukh tidak bergabung pada pengadilan sebagai salah satu juru tulis kerajaan. Hidup Barukh mengambil rute berbeda—rute penuh dengan kekecewaan, penganiayaan, pen-deritaan, dan meliputi segala sesuatu “Firman Tuhan.”

Pilihan HidupSuatu hari Barukh bertemu Yeremia, nabi, dan entah bagai-

mana pelayanan Yeremia telah menjadi pelayanannya. Dia telah menuliskan apa yang telah didengar dan dilihat Yeremia (Yer. 6:4; 45:1). Dia bahkan pergi ke Bait Allah sebagai juru bicara Ye-remia dan telah membaca pekabaran Tuhan ketika Yeremia ti-dak mampu melakukannya sendiri (Yer. 36:5-10). Keterlibatan dengan Yeremia berarti tidak ada janji istana menguntungkan. Hal ini menempatkan Barukh, yang diberkati, tepat ke lingkup kritik tak berujung dan penganiayaan tanpa henti. Itu berarti

Oleh Gerald A. Klingbeil Yang

BerartiKetika Tuhan menantang kita memelihara kekekalan dalam hati kita

hidup terus-menerus di tepi. Ini akhirnya menyebabkan imi-grasi paksa ke Mesir (Yer. 43:1-7). Dan kematian yang jauh dari rumah. Tentu bukan batu nisan yang menarik.

Namun, lebih dari 2.500 tahun setelah kematian Barukh ki-ta masih ingat dia. Tanpa pelayanannya, Yeremia tidak akan memiliki mobilitas seperti itu. Tanpa komitmennya kepada Fir-man itu, hanya beberapa kata Yeremia yang akan kita ketahui. Kita tidak bisa melupakan Barukh—Demikian juga Tuhan.

Tidak DilupakanSangat mudah untuk bertanya-tanya tentang pilihan hidup

seseorang ketika segala sesuatu tidak berjalan lancar. Barukh pasti telah melakukannya. Dia pasti cukup sering merasa di-tinggalkan sendirian. Dari menjadi orang dalam istimewa, ia te-lah menjadi orang luar yang berhubungan dengan nabi Allah yang tidak, tampaknya, mencakup suatu manfaat tunjangan yang terlihat. Atau kurang lebih seperti dia pikir.

Sebuah pasal singkat (Yer. 45), yang ditulis sekitar 605 SM selama tahun keempat Raja Yoyakim, secara eksklusif diarahkan ke Barukh. Bayangkan sejenak: Bagaimana perasaan Anda jika Tuhan mengirim pekabaran pribadi langsung kepada Anda? Ini akan dialamatkan pada Anda dengan suatu nama, berkomuni-kasi tentang isu tertentu yang hanya diketahui Anda, dan akan memberikan perspektif Allah di atasnya. Saya membayangkan

SebenarnyaPaling

12 Adventist World | 11 - 2014

Page 13: Aw november 2014 indonesian

bahwa Barukh pasti merasa luar biasa. Tahun 605 SM menan-dai pertama kalinya kita mendengar Barukh menuliskan kata-kata Yeremia (Yer. 36). Mungkin itu awal persahabatan Yeremia dan Barukh. Dalam dunia yang terus mencari yang lebih besar, lebih luas, lebih kuat, pelajaran berharga lagi—dan lebih—kita bisa belajar dari pekabaran Tuhan kepada Barukh tentang apa yang sebenarnya paling berarti.

1 Tuhan mengetahui segala sesuatu mengenai hal itu: Pa-da saat-saat krisis kita sering merasa terisolasi. Kita menderita, kita berjuang untuk melihat melampaui isu yang menggelapkan hari kita, visi kita terbatas dan melihat ke dalam. Tuhan tahu itu. “Oleh karena engkau telah berkata: Celakalah aku, sebab TUHAN telah menambahkan kedukaan kepada penderitaanku! Aku lesu karena keluh kesahku dan aku tidak mendapat ketenangan.”(Yer. 45:3).

2 Tuhan melibatkan kita: Tuhan tidak hanya tahu bagai-mana rasanya dan apa yang kita renungkan, tetapi Dia ingin ki-ta terlibat dan memanggil kita kembali ke kehidupan. Dia tahu, yang kita lakukan pada saat-saat jernih, bahwa pertempuran di-mensi kosmik terjadi di sekitar kita. Kadang-kadang kita mung-kin merasa sebagai ‘pion’ dalam pertempuran ini. Namun, pada akhirnya kita dapat melihat bahwa Allah benar-benar meme-gang kendali. “Sesungguhnya, apa yang Kubangun akan Kurun-tuhkan, dan apa yang Kutanam akan Kucabut, bahkan sekali-pun seluruh negeri!” (ayat 4). Keterlibatan aktif dalam dunia ini dan dalam kehidupan anak-anak-Nya membangkitkan keperca-yaan.

3 Tuhan menantang kita: Ketika menjadi sulit dan kita berjuang untuk mempertahankan iman dan pengharapan dan kasih, kita seringkali perlu ditantang. Bapa surgawi kita, guru dan kepala konselor itu, tahu ini. “Masakan engkau mencari hal-hal yang besar bagimu sendiri? Janganlah mencarinya! Se-bab, sesungguhnya, Aku mendatangkan malapetaka atas segala makhluk, demikianlah firman TUHAN”(ayat 5). Carilah hal yang bisa membawa ke dalam kekekalan, kita dapat mendengar Tuhan berkata, janganlah fokus pada apa yang pasti akan binasa.

4 Tuhan menyelamatkan kita: Pekabaran khusus Barukh tidak berakhir dengan tantangan. Hal ini disimpulkan dengan janji keselamatan. Ya, hidup bisa menjadi sukar dan kita bisa merasakan sakit dan kecewa, tetapi sebagai anak-anak Bapa yang penuh kasih kita dapat yakin bahwa Allah ingin menyela-matkan kita—dari diri sendiri, dari rasa sakit dan sakit hati, dan dari pilihan buruk. Tapi “Kuberikan nyawamu sebagai ja-rahan di segala tempat ke mana engkau pergi” (ayat 5).

Kekekalan Dalam Hati KitaKisah Barukh adalah pengingat yang baik dari kontroversi

besar yang sedang berlangsung dalam kehidupan kita. Ia tidak dilupakan; Allah melibatkan dia; Allah menantangnya; dan Al-lah menyelamatkannya. Dia melakukan hal yang sama bagi kita. Kisah Baruch juga menantang kita untuk melihat apa yang benar-benar berarti.

Sementara belajar di Seminar Schloss Bogenhofen di Austria

hampir tiga dekade lalu, saya diberkati oleh pekan doa salah sa-tu penginjil publik utama Jerman, Pastor Kurt Hasel. Khotbah-khotbahnya yang dibuat dengan baik, ilustrasinya tepat, pe-nyampaiannya yang ramah—tapi saya telah lupa khotbah-khot-bahnya, sebagian besar ilustrasinya, dan penyampaiannya. Na-mun ada satu pertanyaan yang saya ingat hampir setiap hari. Bahkan, saya telah berbagi baris ini berkali-kali dengan anak re-maja saya saat mereka melakukan perjalanan itu, yaitu jalan menakutkan dan sering menantang sampai dewasa. Apakah yang akan Anda lakukan hari ini membuat suatu perbedaan da-lam kekekalan?

Pelayanan Barukh tidak mengamankan dia pada properti mewah di Yerusalem atau gaji besar dari kas kerajaan. Dalam menghadapi tentara Babel ia telah menyadari bahwa hal-hal yang berserakan dalam hidup kita hanyalah itu—hal itu saja. Suatu hari, di bagian akhir dari abad ketujuh SM, Barukh telah membuat keputusan yang membuat suatu perbedaan bagi ke-kekalan. Meskipun menderita, kecewa, dan pertanyaan yang la-ma yang ia terjebak dengan keputusan itu. Hidupnya menan-tang kita untuk melihat apa yang benar-benar berarti. Pelayan-an-Nya mengingatkan kita bahwa, dengan cara yang besar atau kecil, kita juga bisa membuat perbedaan. Keputusannya men-dorong kita untuk mendengarkan dengan cermat mengikuti irama kekekalan dalam hati kita. Sayup, namun terdengar, hal itu memberitahu kita suatu pagi baru tanpa derita, penyakit, kekecewaan, dan rasa sakit. Apakah yang kita lakukan hari ini akan membuat suatu perbedaan dalam kekekalan? n

*Di segel itu tertulis “Belonging to Berekyahu, son of Neriyahu, the scribe.” Berekyahu dan Neriyahu adalah bentuk kepanjangan dari Barukh and Neria. Lihat Nahman Avigad dan Benjamin Sass, Corpus of West Semitic Stamp Seals (Jerusalem: Israel Academy of Sciences and Humanities/Israel Exploration Society/Institute of Archaeology, Hebrew University of Jerusalem, 1997), hlm. 175, 176, bulla no. 417.

Ada satu pertanyaan yang saya ingat hampir setiap hari.

Gerald A. Klingbeil adalah Associate Editor Adventist World. Lebih dari lima tahun tinggal di Silver Spring, Maryland, AS, juga memiliki kesukaran dalam hidupnya.

11 - 2014 | Adventist World 13

Page 14: Aw november 2014 indonesian

K E P E R C A Y A A N D A S A R

Mencetak gol bunuh diri adalah cara terburuk untuk kehilangan pertandingan sepak bola. Apakah gol bunuh diri itu? Justru ketika pemain menendang bola

ke jaring mereka sendiri. Sering kali, ini masalah miskomunika-si atau hanya kecelakaan, tapi selalu memalukan.

Pemain tim biasanya tahu di mana untuk mencetak gol, te-tapi ada saat-saat kebingungan ekstrem saat pemain ini lupa untuk bekerja sebagai sebuah tim, dan hasilnya bisa menjadi bencana. Anda dapat lihat, seorang pemain mencetak gol di ga-wang sendiri—terutama selama permainan kejuaraan—dapat membebankan segalanya pada tim.

Gereja adalah, dalam banyak hal, mirip dengan sebuah tim dengan satu misi: “Untuk membawa Injil ke seluruh dunia.” Masing-masing kita memainkan peran penting dalam penca-paian misi ini. Apakah itu adalah pertahanan, pelanggaran, atau kiper, kita semua sama-sama penting. Rasul Paulus tampaknya setuju. Dia menulis, “Sebab sama seperti pada satu tubuh kita mempunyai banyak anggota, tetapi tidak semua anggota itu mempunyai tugas yang sama, demikian juga kita, walaupun ba-nyak, adalah satu tubuh di dalam Kristus; tetapi kita ma-sing-masing adalah anggota yang seorang terhadap yang lain” (Rm. 12:4, 5).

Sama seperti pada tim sepak bola, setiap pemain penting. Tapi hal-hal yang berbahaya terjadi ketika kita membawa mata kita dari tujuan kita dan fokus pada hal-hal yang kurang pen-ting. Sangat mudah menjadi lupa untuk siapa kita bermain, memberikan keuntungan pada musuh kita, dan bahkan mence-tak gol di gawang kita sendiri.

Satu MisiSetiap pemain sepak bola tahu bahwa untuk menang, perlu

untuk mencetak gol. Mencetak gol itu penting! Itulah misi tim. Seperti apakah mencetak gol itu bagi gereja? Apakah misi kita?

Banyak buku telah ditulis tentang misi gereja, namun Ellen

White mengatakan yang terbaik: “Jemaat adalah alat yang di-tentukan oleh Allah untuk keselamatan manusia. Jemaat itu te-lah diorganisasikan untuk pelayanan, dan tugasnya ialah mem-bawa kabar Injil ke seluruh dunia. Anggota-anggota gereja atau jemaat yaitu, mereka yang telah dipanggil-Nya dari kegelapan ke dalam terang-Nya yang ajaib, haruslah menunjukkan kemu-liaan-Nya.“1

Kita, sebagai gereja, adalah saluran yang dipilih Allah untuk menunjukkan karakter-Nya kepada dunia. Tujuan kita adalah untuk menunjukkan kemuliaan Tuhan ke dunia dalam krisis, sehingga penduduknya bisa menerima Dia sebagai Juruselamat mereka. Ini adalah misi yang paling penting bagi setiap manu-sia atau lembaga yang pernah dimiliki. Itu benar-benar adalah masalah hidup dan mati.

Adalah sangat rendah berpikir bahwa Pencipta alam semes-ta mempercayakan pada sekelompok yang tampaknya tidak kompeten dengan tugas penting seperti itu. Kita semua mem-baca buku-buku atau film yang terlihat di mana pahlawan me-nyelamatkan dunia dari beberapa jenis bencana yang menye-babkan kehancuran total. Ternyata bahwa kita semua adalah pahlawan itu. Dunia ini memang di ambang kehancuran total, dan Juruselamat menunjuk kita sebagai sarana untuk memba-wa harapan bagi yang tak berpengharapan dengan melayani mereka dan menunjukkan tinggi dan dalamnya kasih Jurusela-mat mereka.

Satu TimBiasanya ada 14 sampai 18 pemain di tim sepak bola. Di an-

tara mereka, hanya 11 diperbolehkan untuk bermain di lapang-an pada suatu waktu. Sungguh menakjubkan untuk berpikir bahwa gereja kita memiliki lebih dari 17 juta anggota di seluruh dunia, dan tidak seperti sepak bola, kita tidak ada batas untuk berapa banyak aktif dapat bekerja untuk mencapai tujuan. Se-bagai fakta, masing-masing kita dipanggil untuk berkontribusi

P A S A L 1 4

Satu

Satu

Oleh Manuel A. Gómez

14 Adventist World | 11 - 2014

Page 15: Aw november 2014 indonesian

pada penyelesaian misi ktia (dan Allah) sebagai salah satu tim.Salah satu karakteristik unik menjadi umat Advent adalah

bahwa kita adalah gereja global. Hanya beberapa denominasi saat ini dapat mengklaim berkat semacam itu. Sayangnya, mes-kipun jangkauan global, kita sering lupa pentingnya tetap ber-satu sebagai gereja sedunia dengan tujuan yang jelas. Ellen White menulis, “Pemasyhuran Injil haruslah meluas, dan pesu-ruh-pesuruh salib tidak dapat mengharapkan untuk memenuhi tugas mereka yang penting kecuali mereka tinggal bersatu da-lam ikatan persatuan Kristen dan dengan demikian menyata-kan kepada dunia bahwa mereka adalah satu dengan Kristus di dalam Allah.“2 Kesatuan yang sama ini harus mengikat kita ber-sama sebagai gerakan di seluruh dunia dalam rangka untuk menyelesaikan tugas yang Tuhan percayakan kepada kita.

Pemain yang BerbedaKarena sepak bola adalah olahraga dengan daya tarik inter-

nasional yang besar, tim cenderung sangat beragam. Ada pema-in dengan beda kulit, bahasa yang berbeda, gaya rambut yang berbeda, dan keahlian yang berbeda. Orang bisa mengatakan bahwa mereka memiliki sedikit kesamaan. Namun perbedaan mereka sering membuat mereka lebih efektif.

Sama pentingnya dengan persatuan di antara umat Allah, juga penting untuk tidak menyalahkannya dengan keseragam-an. Persatuan adalah lebih dalam dan lebih kuat dari kesera-gaman. Sementara persatuan membuat kita erat dalam merajut bersama-sama tanpa memandang perbedaan permukaan da-lam bagaimana kita terdengar, terlihat, bertindak, atau berbica-ra, tetapi keseragaman berfokus pada norma-norma yang dangkal yang sering dikenakan oleh budaya yang berbeda atau latar belakang sosial ekonomi. Kadang-kadang kita bingung an-tara kesatuan dan keseragaman dan menghabiskan lebih ba-nyak energi dan sumber daya dalam menjaga gereja dunia tetap seragam daripada yang kita lakukan dalam menjaga tetap ber-satu.

Yesus memberi kita misi yang jelas yang melibatkan mem-buat murid “semua bangsa” (Mat. 28:19). Ini termasuk indivi-

du dari “setiap bangsa, suku, bahasa, dan kaum” (Wahyu 14:6). Adalah hal yang luar biasa untuk berpikir bagaimana ragamnya budaya dunia ini. Namun umat sisa Allah dipanggil untuk membagikan kabar baik pada semua orang di dunia. Dalam rangka untuk menyelesaikan tantangan yang luar biasa yang di-percayakan kepada kita oleh Pencipta kita, keragaman adalah sama pentingnya dengan kesatuan. Untuk menjangkau setiap bangsa, suku, dan bahasa, kita harus tetap bersatu dalam prin-sip kita, tetapi beragam dalam pendekatan kita. Kita dipanggil untuk bersatu, bukan agar seragam.

Tidak Ada Waktu LagiKetika pertandingan sepak bola berakhir seri atau tanpa sa-

tu pun gol, pertandingan terpaksa mengalami perpanjangan waktu. Ini adalah ketika setiap tim memainkan usaha keras, tanpa takut, mengambil risiko untuk meraih kemenangan. Tapi lebih dari sebelumnya, ini adalah ketika mereka harus bermain bersatu, sepenuhnya percaya satu sama lain dan tetap fokus pa-da tujuan.

Tampaknya bagi saya bahwa kita juga berada di saat per-panjangan waktu. Dunia ini akan segera berakhir, dan kita tidak mampu untuk mengejar satu sama lain sementara dunia men-dorong dirinya untuk kebinasaan kekal. Sekarang adalah waktu untuk mengingat bahwa kita adalah satu tim, dengan pemain yang berbeda, yang disatukan oleh satu misi dan satu tujuan: “Injil kepada semua bangsa.” n1 Ellen G. White, Alfa dan Omega (Bandung: Indonesia Publishing House, 1998), hlm. 9.2 Idem., hlm. 75.

Gereja adalah satu tubuh dengan banyak anggota, dipanggil dari setiap bangsa, suku, bahasa, dan kaum. Di dalam Kristus kita adalah ciptaan baru; perbedaan ras, budaya, belajar, dan kebangsaan, dan perbedaan antara tinggi dan rendah, kaya dan miskin, laki-laki dan perempuan, tidak boleh memecah belah di antara kita.

Kita semua sama di dalam Kristus, yang oleh satu Roh telah terikat menjadi satu persekutuan dengan Dia dan dengan satu sama lain; kita harus melayani dan dilayani tanpa pilih kasih atau syarat. Melalui penyataan Yesus Kristus di dalam Alkitab kita memiliki iman yang sama dan berharap, dan menjangkau dalam

satu saksi pada semua orang. Kesatuan ini bersumber dalam kesatuan Allah Tritunggal, yang telah mengangkat kita sebagai anak-anak-Nya. (Rm. 12:4, 5; 1 Kor. 12:12-14; Matius 28:19, 20; Mzm. 133:1; 2 Kor. 5:16, 17; Kisah Para Rasul 17:26, 27; Gal. 3:27, 29; Kol. 3:10-15; Efesus 4:14-16; 4:1-6; Yohanes 17:20-23).

TUBUH KRISTUS

Manuel A. Gómez, berasal dari Kuba, baru wisuda dari Southern Adventist University. Ia sedang menyelesaikan Master of Divinity, dengan penekanan

kepemimpinan, di Andrews University

PERSATUAN dalam

11 - 2014 | Adventist World 15

Page 16: Aw november 2014 indonesian

C E R I TA S A M P U L

Sepuluh anak Ayub mendapatkan apa yang mereka layak dapatkan ketika mere-ka meninggal di rumah itu selama salah satu pesta mereka.1

Perspektif kosmik Kitab Ayub memberi bukti kuat dari pertentangan besar antara Kristus dan Setan.2

Bagaimanakah pernyataan ini berhu-bungan satu sama lain? Sebelum Anda memutuskan, inilah kisah Stan:

Kisah StanStan memiliki jiwa yang aneh. Dia

hanya minum air panas dan membenci anjing sebagai suatu yang haram (Wahyu 22:15). Ketika ayah dan saya terlibat da-lam kecelakaan lalu lintas, dan ayah ha-rus menghabiskan sebulan di rumah sa-kit, menerima donor organ tubuh di tengkoraknya dan tangan kiri, Stan me-nyatakan bahwa itu karena dosa-dosa ki-ta. Terlepas tanpa terluka, berarti bahwa saya adalah orang yang lebih benar dari pada ayah saya yang malang. Sebab me-nurut Stan, dalam hidup ini, penderitaan Anda adalah hasil dosa-dosa Anda. Seba-gaimana sahabat Ayub, Elifas katakan: “Siapa binasa dengan tidak bersalah...?” (Ayub 4:7). Sebanyak 1.836 jiwa yang mati dari badai Katrina binasa karena ke-jahatan mereka, dan badai itu adalah hu-kuman Allah atas Amerika atau khusus-nya Kota New Orleans, Louisiana.3 Dan Guinea, Sierra Leone, Liberia, dan Nige-ria yang membawa demam Ebola pada diri mereka sendiri pada tahun 2014 ka-rena perbuatan tercela mereka. Elifas me-lanjutkan: “Yang telah kulihat ialah bah-wa orang yang membajak kejahatan dan menabur kesusahan, ia menuainya juga” (ayat 8). Hidup memiliki konsekuensi. Anda menabur kesusahan, Anda menuai nya. Bahkan, Anda menuai puting beli-ung jika Anda menabur angin (Hosea 8:7). Upah dosa pribadi Anda adalah ke-celakaan yang merusak tengkorak Anda, sementara anak Anda lolos tanpa cedera, membuktikan integritasnya. Kita diha-dapkan pada pandangan Stan dan keka-yaan Ayub, kepopulerannya, dan saha-

Meninjau respons kita terhadap dilema derita

Oleh Lael Caesar

BersamaMenderita

Ayub

16 Adventist World | 11 - 2014

Page 17: Aw november 2014 indonesian

batnya yang sehat, dosa orang berdosa kemudian jatuh dan membuat tulang ke-ring mereka memar.

Beberapa Pertanyaan untuk Stan

Keyakinan Stan dan falsafah Elifas memancing pertanyaan tentang upaya seorang ibu saat memberi makan bayi mereka, dan campur tangan bantuan pengasuh bayi di seluruh dunia. Jika saya membayar atau saya dibayar untuk dosa-dosa saya dengan penderitaan dalam hi-dup ini, maka mengapakah seorang ibu harus campur tangan untuk meringan-kan penderitaan bayi yang menangis ke-laparan? Dan mengapakah harus menye-lamatkan para pekerja ke lokasi bencana untuk mengeluarkan korban dari rerun-tuhan kehancuran gempa bumi? Menga-pakah berusaha secara dramatis untuk menyadarkan mereka yang koma dan se-karat?

Kita memaksakan hal yang logis, mo-ral, dan kekuatan intelektual kita di ba-wah beban teologi yang tampaknya tidak dapat menyerah. Bildad masih berbicara untuk kita: “Masakan Allah membeng-kokkan keadilan? Masakan Yang Maha-kuasa membengkokkan kebenaran? Ji-kalau anak-anakmu telah berbuat dosa terhadap Dia, maka Ia telah membiar-kan mereka dikuasai oleh pelanggaran

mereka“(Ayub 8:3, 4). Tapi berapa besar dosa anak-anak Ayub sehingga kematian mereka itu sesuai dengan “kekuatan pe-langgaran mereka?” Dan apakah anak

bungsu itu menumpuk kesalahannya lebih cepat sehingga ia cukup la-yak binasa pada saat yang sama

dengan anak tertua? Selain itu, siapa yang paling men-derita ketika 10 anak-anak itu semua dihempaskan dalam satu hembusan angin—anak-anak yang terhempas itu, atau orangtua mereka yang kacau? Dan jika kenge-rian pasal 1 hanyalah

hukuman untuk Ayub, apakah teologi yang para sahabat miliki bagi istri Ayub?

Stan dan Kebenaran SesatPesan Zofar tentang jaminan kepada

sahabatnya Ayub membawa teologi para sahabat ke tingkat berikutnya: “Allah ti-dak memperhitungkan bagimu sebagian dari pada kesalahanmu” adalah suatu pengumuman (Ayub 11: 6). Sebuah po-kok kebenaran membuat penipuan lebih kuat lagi. Dan kejeniusan Zofar memba-wa kebingungan pada pokok kebenaran: Allah tidak berurusan dengan orang-orang berdosa menurut dosa mereka (Mzm. 103:10).

Teologi takdir yang populer, memba-wa orang ke neraka sebelum mereka la-hir, menyambut kejeniusan Zofar, karena hal itu didasarkan pada kemahakuasaan Tuhan. Dan seperti Roma 9, dapat diku-tip untuk membuktikan, bahwa kekuasa-an Tuhan tidak diragukan lagi. Iman yang menakdirkan mereka yang hilang menuju kemarahan api neraka yang terus menyala dalam pemisahan kekal dari Al-lah menyambut kejeniusan Zofar ini. Ka-rena yang terhilang memang akan meng-alami pemisahan kekal dari Allah. Kese-rakahan liar yang menjamin kemakmur-an bagi kita memberikan tempat bagi ke-jeniusan Zofar ini, karena hal itu menga-cu pada janji Yesus sendiri: “Berilah dan kamu akan diberi: suatu takaran yang ba-ik, yang dipadatkan, yang digoncang dan yang tumpah ke luar akan dicurahkan ke dalam ribaanmu” (Lukas 6:38).

Kesalahpahaman StanKesalahpahaman Stan adalah kebo-

hongan bahwa kita bisa mengukur dosa dan memutuskan konsekuensi apa yang manusia dapat bayar bagi mereka. Tentu, kehidupan memang memiliki konseku-ensi. Dan dosa memang memiliki biaya yang dinyatakannya, termasuk setiap da-un yang jatuh, bunga pudar, tingkat air yang terkontaminasi, dan lapisan ozon yang rusak (Rm. 6:23); dan ya, “tetapi ja-lan pengkhianat-pengkhianat mencela-

kakan mereka” (Ams. 13:15). Tapi jawab-an yang kita cari dari Yesus menunjukkan betapa kita benar-benar bingung: Siapa-kah yang berdosa? Apakah semua pe-numpang Malaysia Airlines Flight 17, se-hingga mereka semua harus ditembak ja-tuh? Apakah korban selamat mereka yang putus asa? Apakah sekian jiwa di daratan Donetsk Oblast, Ukraina, yang tidak akan pernah pulih dari rasa terkejut dan kengerian akan mayat jatuh ke da-lam kamar tidur mereka dari langit atas? Siapakah yang bersalah itu (lihat Yohanes 9:1, 2)?

Orang percaya akan Alkitab tahu bahwa semua perselisihan dan kekacauan bumi adalah karena kesalahan Adam di Eden (Rm. 5:12). Tapi jawaban yang Ye-sus berikan untuk pertanyaan kita meng-ekspos kegelapan praduga kita: “Apakah kamu mengira bahwa [penumpang dari Belanda4] adalah orang dengan dosa be-sar dibandingkan dari semua [maskapai penerbangan] yang lain, karena mereka mengalami nasib ini” (Lukas 13: 2; lihat ayat 1-5)? Atau penyakit langka Anda adalah karena kehilangan penguasaan di-ri ayahmu atau Anda sendiri?

Bantuan Allah mengenai hukum dan ketentuan, menurunkan raja dan meng-angkat raja (Dan. 2:21; 4:17; Rm. 13:1), tidak berarti bahwa karena itu hidup kita sesuai dengan cita-cita-Nya. Kadang-kadang Dia membiarkan aturan paling rendah (Dan. 4:17). Dan siapa pun mere-ka—secara militer, hukum, ekonomi, po-litik—mereka semua jatuh di bawah penghakiman Yeremia: Mereka sendiri ti-dak mampu mengarahkan langkah-lang-kah mereka sendiri, tidak tahu tipu daya hati mereka sendiri (Yer. 10:23), dan ti-dak menyadari kejahatan dari diri mere-ka sendiri (Yer. 17:9), dan tidak dapat membawa hal yang halal keluar dari yang haram (Ayub 14:4). Dengan demikian karakter Allah tidak ditentukan oleh ra-malan kita, pilihan, atau acara atletik he-bat kita, atau pemulihan seseorang dari kanker. Ketidakpercayaan pada Allah adalah hal yang sangat mendasar yang

11 - 2014 | Adventist World 17

Page 18: Aw november 2014 indonesian

membawa alam semesta ini pada penga-laman penderitaan. Dan semua hal itu benar-benar tidak menjamin sesuatu: “Setiap pernyataan kuasa-Nya dalam hal menciptakan adalah suatu pernyataan kasih yang tidak terbatas. Pemerintahan Allah mencakup kelimpahan berkat ke-pada semua makhluk ciptaan-Nya.“5 Dan tak satu pun dari makhluk itu membayar sesuatu untuk dapat dilahirkan dan me-rasakan kasih Allah. Betapa suatu kasih!

Kebodohan Stan, Kita dan SetanSementara kesalahpahaman Stan ada-

lah kebohongan yang menimbang dosa yang lebih berat atau lebih ringan, jadi kebodohan Stan—dan kita—adalah iman dalam kesetaraan yang terukur an-tara dosa dan penderitaan kita, yang ti-dak diketahui, dan kaitan buruk akan ke-selamatan oleh perbuatan. Keyakinan ki-ta dalam kesetaraan berasal dari pencip-taan diri kita menurut gambar Allah yang teratur itu. Tapi dosa ialah pelang-garan hukum Allah (1 Yohanes 3: 4). Dan malapetaka yang telah menghancurkan semua keseimbangan bumi dalam Allah sekarang telah terkutuk. Hidup tetap se-hat tidak menjamin perlindungan siapa pun dari seorang sopir mabuk, atau virus berikutnya. Dan ketika terluka, orang yang patah hati menangis pada Tuhan, “Mengapa saya Tuhan?” Satu-satunya ja-waban yang Dia dapat tawarkan adalah Anak-Nya di kayu salib. Sebab sekalipun dosa telah merusak semua aturan Allah, Allah, sebelum kehadiran-Nya di sini, dan sebelum penciptaan-Nya di dunia ini, telah mengamankan tujuan itu—sa-tu-satunya cara—memulihkan keseim-bangan. Dengan pengorbanan Anak-Nya yang tidak berdosa memberi kita kehi-dupan, Allah akan membayar harga ke-rusakan dosa dan mengembalikan bumi suram-Nya pada kesempurnaan pertama kali bumi diciptakan (1 Petrus 1:18-20; Wahyu 13:5). Dan salib Kristus, di mana Yesus—tak terbayangkan—menjadi dosa karena kita (2 Kor. 5:21), adalah satu-sa-tunya indikator yang pernah kita terima

sehubungan antara dosa dan penderitaan kita. Hanya dengan kematian Yesus Kris-tus dapat membiayai dosa secara penuh (Roma 6:23). Pengorbanan-Nya yang ti-dak dapat dimengerti itu, salib-Nya, ada-lah “ilmu pengetahuan dan nyanyian orang-orang tebusan selama masa keke-kalan.”6 Hal ini, bahkan, adalah indikator unik mengenai kasih Allah bagi kita: “Dalam terang salib saja dapatlah nilai yang benar dari jiwa manusia.“7

Kebodohan Setan adalah imannya dalam memfitnah. Selama beberapa ge-nerasi ia melukis mengenai Tuhan pada malaikat lain sebagai Tuhan yang kejam,

pendendam—penulis bencana banjir, ke-hancuran Sodom dan Gomora, kekalah-an Israel, dan penyebab lautan api. Ma-nusia mempercayainya juga. Tapi bagi malaikat yang tidak jatuh, inkarnasi Ye-sus dan penyaliban itu adalah klimaks pembungkaman fitnah Setan untuk sela-manya. Mereka melihat bahwa Setanlah, bukan Allah, yang kejam: “Tak ada sesu-atu yang begitu berhasil menumbangkan Setan dari kasih sayang malaikat-malai-kat surga dan seluruh alam semesta yang setia, selain perlawanannya yang begitu kejam terhadap penebus dunia.”8 Malai-kat apakah yang terus melihat untuk me-nenggelamkan kita manusia. Setan ada-lah agen hidup akan kekejaman. Allah adalah kasih. Setan menimbulkan hu-kuman. Tuhan mengambil penyakit kita sehingga kita dapat memiliki kepenuhan-Nya (Yes. 53:4).9

Tantangan StanStan dan para sahabat Ayub mungkin

bersikeras bahwa penderitaan adalah cara Tuhan—mengusir orangtua pertama ki-ta dari rumah Taman Eden mereka, menghancurkan kota-kota, bangsa-bang-sa (termasuk Israel milik-Nya sendiri), bahkan seluruh dunia, dan merencana-kan melakukannya lagi.10 Tetapi hal ini hanya untuk kembali mengakui kejenius-an Allah dalam mengubah senjata Iblis melawan dirinya sendiri (lihat Yohanes 9:2, 3). Anak Allah “telah belajar menjadi taat dari apa yang telah diderita-Nya” (Ibr 5: 8.), dan “TUHAN memberi ajar-

an kepada yang dikasihi-Nya,” (Amsal 3:12; Ibr. 12:6). Tapi rasa sakit bukanlah salah satu dari alat penting untuk mendi-dik. Melalui kekekalan kita akan belajar, tapi kita akan mengalami baik maut, maupun kesedihan, atau tangisan, atau sakit apa pun. Penderitaan tidak selalu menjadi sebuah alat, dan evolusi tidak pernah menjadi salah satu cara Allah. Dan meskipun para fanatik demi dewa menyebabkan penderitaan sampai saat ini dalam perburuan sihir-sihir, pemeng-galan kepala, dan pembakaran, Tuhan bukanlah pemicunya, dan Dia akan me-lenyapkan hal ini secepat yang Ia dapat lakukan.

Sekali lagi, disiplin orangtua, termoti-vasi oleh kasih, menghasilkan “buah ke-benaran” (Ibr. 12:11), selalu berbeda di-bandingkan dengan kebrutalan kriminal. Hajaran Bapa kita tidak perlu dibingung-

Peran kita adalah di sisi Allah, sisi yangmempertahankan, melestarikan, danmemulihkan kehidupan.

C E R I TA S A M P U L

18 Adventist World | 11 - 2014

Page 19: Aw november 2014 indonesian

kan dengan adanya siksaan musuh.11 Me-mang, bahwa beberapa ajaran-Nya bah-kan memelihara kita melalui bencana yang dialami orang lain yang memperi-ngatkan kita untuk bertobat (Lukas 13:15).

Akhirnya, banyak dari penderitaan melalui hal yang dipelajari anak-anak Al-lah adalah serangan langsung dari Setan, musuh manusia dan Allah itu. Lubang si-nga, tungku api, dan pencobaan yang ter-cantum dalam Ibrani 11 adalah karya musuh yang kesal itu. Tapi kebenciannya tidak ada apa-apanya dibandingkan kasih Allah. Dan kasihlah yang menang, kasih akan menang, dan kasih telah menang.

PengertianSementara itu, manusia, mengingat

dosa sendiri (Gal 6:1), harus menjauhkan diri dari ramalan yang menghakimi tra-gedi sebagai hukuman Ilahi. Peran kita adalah di sisi Allah, sisi yang memperta-hankan, melestarikan, dan memulihkan kehidupan (Yohanes 10:10). Setan adalah musuh Allah, dan Yesus adalah objek ke-cemburuannya yang tak terpadamkan. Memfitnah Bapa dan Anak adalah strate-gi perang propaganda Setan, satu-satu-nya perang yang dapat ia lakukan dengan Allah, mengingat bahwa Allah itu tidak bisa dihancurkan.

Kemenangan Allah dalam kontroversi besar itu bukanlah retorika belaka yang sesuai dengan sang pemfitnah itu, tetapi dengan ungkapan meninggikan dirinya, memberikan kebohongan pada semua penuduh fitnah itu: Dia “menunjukkan kasih-Nya kepada kita, oleh karena Kris-tus telah mati untuk kita, ketika kita ma-sih berdosa“(Roma 5:8). Anugerah-Nya tidak seperti belas kasihan Zofar. Dia ti-dak melupakan “bagian dari kesalahan Anda.” Dia melupakannya dengan meng-ambil semua hukuman bagi Anda. Dia menanggung rasa sakit dari cambukan sampai hukuman itu lunas dan biaya un-

tuk itu sepenuhnya diberikan, dan tidak ada lagi yang tersisa untuk dibayar. Dan gantinya, Dia memberi Anda kesucian-Nya. Musuh tidak dapat tahan, sehingga ia menyerang Anda dan Anda dapat be-lajar melalui rasa sakit sehingga kasih ka-runia Allah yang mengambil dosa Anda adalah lebih berkuasa dari kebrutalan musuh yang tidak tahan melihat Anda bersukacita dalam hal yang telah dia hi-langkan dari Anda.

Anda tidak perlu lagi mencari kesela-matan dalam mengganti tebusan dosa dan api penyucian, ziarah pertobatan dan membeli banyak orang yang men-janjikan keselamatan untuk satu juta ji-wa yang sesat. Untuk praktik tersebut itu hanyalah surat kejeniusan Zofar. Anda ti-dak memerlukan pria yang disebut pen-deta untuk memberitahu Anda bahwa Anda telah bebas ketika Allah sendiri te-lah meninggikan Anak, Yesus Kristus, sa-tu-satunya pengantara antara Allah dan manusia (1 Timotius 2:5), secara gratis memberikan pertobatan dan pengam-punan dosa Anda (Kis. 5:31).

Kekacauan dunia Iblis tidak akan berhenti atau berubah menjadi tepat ke-tika Anda menemukan kedamaian dalam Yesus. Perdamaian itu adalah sebuah ke-ajaiban, pemberian dari Yesus sendiri, yang memberi “tidak seperti yang diberi-kan oleh dunia kepadamu.” “Dalam du-nia kamu menderita penganiayaan,” teta-pi Dia telah mengalahkan dunia (Yoha-nes 14:27; 16:33). Dan telah mengatasi pikiran kita juga. Sekarang, terlepas be-rapa banyak malapetaka yang Setan da-pat lakukan di sekitar dan bahkan pada kita, “kita tahu sekarang, bahwa Allah turut bekerja dalam segala sesuatu untuk mendatangkan kebaikan bagi mereka yang mengasihi Dia, yaitu bagi mereka yang terpanggil sesuai dengan rencana Allah” (Roma 8:28). Dia telah memanggil, kita telah menjawab; Dia te-lah memberi kita hidup kekal, dan kita

tahu bahwa kita aman di tangan-Nya dan seorang pun tidak dapat merebut mereka dari tangan Bapa (Yohanes 10:28, 29).

Sementara itu, kita berdoa dan hidup demi kedatangan kerajaan kemuliaan Al-lah, ketika dosa dan Setan tidak akan ada lagi, di mana kematian akan ditelan da-lam kemenangan (Yesaya 25:8 ; 1 Kor. 15:54), dan tidak akan ada lagi “perka-bungan, atau ratap tangis, atau dukacita, sebab segala sesuatu yang lama itu telah berlalu” (Wahyu 21:4). Datanglah Tuhan Yesus! n

1 John C. Holbert, Preaching Job (St. Louis: Chalice Press, 1999), p. 40. Holbert sedang menafsirkan—bukan menyatakan—sentimen Bildad’.2 Seventh-day Adventists Believe . . . , 2nd ed. (Silver Spring, Md.: General Conference of Seventh-day Adventists, 2005), hlm. 116.3 www.chron.com/news/hurricanes/article/Some-say-natural-catastrophe-was-divine-judgment-1938772.php. Alasan yang Alan Cooperman pernah dengar dan singgung di artikel Washington Post, 4 September 2005, termasuk New Orleans’ sin “of shedding innocent blood through abortion,” God’s displeasure with the “American Empire,” and homosexual celebrations on the city’s Bourbon Street and the French Quarter.4 Dua per tiga dari 298 penumpang dalam tragedi takdir penerbangan MH17 adalah dari Belanda (www.bbc.com/news/world-europe-28808832).5 Ellen G. White, Alfa dan Omega (Bandung: Indonesia Publishing House, 1999), jld. 1, hlm. 21.6 Ellen G. White, Alfa dan Omega (Bandung: Indonesia Publishing House, 1998), jld. 7, hlm. 230.7 Idem.8 Ellen G. White, Alfa dan Omega (Bandung: Indonesia Publishing House, 1999), jld. 8, hlm. 524.9 “Kristus diperlakukan sebagaimana kita layak diperlakukan, supaya kita dapat diperlakukan sebagaimana Ia layak diperlakukan.... Ia menderita kematian yang kit apunya, supaya kita mendapat hidup yang Dia punya. ‘Oleh segala bilur-bilurnya kita menjadi sembuh.’” (Ellen G. White, Alfa dan Omega (Bandung: Indonesia Publishing House, 1999), jld. 5, hlm. 20).10 Lihat Kej. 3:22-24; 6-8; 18, 19; 2 Taw. 36:15-21; Mal. 4:1-3; Why. 20:9-15.11 “Demikianlah musuh utama itu mengenakan atribut Pencipta dan Penolong umat manusia. Kekejaman adalah sifat Setan, Allah adalah kasih,” (E. G. White, Alfa dan Omega, jld. 8, hlm. 561).

Lael Caesar, adalah Associate Editor Adventist World, hidup untuk menyebarkan

kabar kasih, kabar baik mengenai kerajaan yang akan datang.

11 - 2014 | Adventist World 19

Page 20: Aw november 2014 indonesian

K E H I D U P A N A D V E N T

Kami bertemu dengan Mike di Ad-ventist International Institute of Advanced Studies (AIIAS)di Filipi-

na ketika saya dan keluarga saya tiba di sana dari Argentina pada tahun 2013 un-tuk melanjutkan studi pascasarjana. Ia tinggal untuk sementara waktu di rumah besar pamannya. Segera ia menjadi salah satu teman terbaik anak kami. Anak Fili-pina 11 tahun ini mengajar Gabriel me-manjat pohon dari setiap jenis pohon. Sebagai orangtua, kami sangat senang melihat Gabriel mengembangkan persa-habatan dengan sobat yang selalu terse-nyum ini.

Suatu hari, bagaimanapun, Mike kembali ke rumah orangtuanya, yang tinggal di Batad, Iloilo, di Filipina. Gabri-el sedih atas kepergian temannya. Kese-dihan ini semakin dalam, bagaimanapun, ketika ia mengetahui bahwa Topan Hai-yan telah melanda Mike dan keluarganya.

Dengan kecepatan angin hingga 195 mil per jam, Haiyan menghancurkan se-gala sesuatu di jalurnya saat mengamuk di pulau tersebut. Itu adalah topan Filipi-na paling mematikan yang pernah ada,

menewaskan ribuan hanya orang di ne-gara itu. Haiyan juga badai terkuat yang tercatat di daratan, dan walaupun tidak secara resmi itu adalah topan terkuat yang pernah tercatat dalam kecepatan angin.*

“Ayah, apakah yang bisa kita lakukan untuk membantu Mike?” Tanya Gabriel.

“Saya pikir kita bisa mengirim uang untuk makanan,” jawabku.

Gabriel menyetujui saran saya, dan kami memberikan bantuan keuangan untuk keluarga Mike. Gabriel, bagaima-napun, tidak berhenti di situ.

“Bisakah kita pergi ke sana untuk membantunya?” Gabriel memohon.

“Kita akan lihat nanti,” jawab saya.

Menanggapi PanggilanBukanlah suatu kebetulan bahwa pe-

rumpamaan tentang orang Samaria yang baik—mungkin perumpamaan yang pa-ling terkenal dari Yesus dalam memberi-kan teladan mengasihi sesama—melibat-kan kisah perjalanan (Lukas 10:25-37). Dalam perumpamaan ini seseorang yang mengadakan perjalanan dari Yerusalem

Oleh Marcos Gabriel Blanco

P h o t o S c o u r t e S y o F t h e A u t h o r

ke Yerikho jatuh di tengah-tengah para perampok, yang meninggalkan hingga dia hampir mati. Pertama, seorang imam dan kemudian orang Lewi tiba di lokasi di mana korban terbaring, tetapi mereka melewatinya dari seberang. Kemudian seorang yang bukan bagaikan pahlawan, seorang Samaria, “yang sedang dalam perjalanan, ke tempat itu; dan ketika ia melihat orang itu, tergeraklah hatinya oleh belas kasihan“(ayat 33). Orang Sa-maria itu tidak lewat di sisi lain. Dia mengambil langkah pada sesamanya.

Desakan anak saya menggerakkan sa-ya untuk bertindak. Saya menempatkan proyek kami di Facebook. Segera bebera-pa teman saya dan rekan-rekan di South American Spanish Publishing House di Buenos Aires, Argentina, menjawab, me-nunjukkan bahwa mereka bersedia untuk membantu. Hanya dalam beberapa minggu kami telah mengumpulkan cu-kup dana untuk membantu Mike dan ke-luarganya. Kami menghubungi para pe-mimpin gereja di kantor pusat misi Ad-vent setempat, yang ditunjuk oleh Jun

SAHABAT SEJATI: Mike (kiri) terkejut saat sahabatnya Gabriel

(kanan) datang di rumahnya setelah badai Haiyan.

Sesama

Terkadang melibatkan lebih dari sekadar memberi uang.

Kita

PerjalananSebagai Suatu

20 Adventist World | 11 - 2014

Page 21: Aw november 2014 indonesian

(Julieto) Gonzalez sebagai pemandu lo-kal kami. Jun adalah pendeta dari West Visayan Academy, sebuah lembaga Ad-vent dekat rumah Mike di Batad. Semua telah diatur untuk perjalanan kami—su-atu perjalanan bagi sesama kita.

Kejutan untuk TemanSetelah penerbangan satu jam kami

tiba di Kota Iloilo, Ibukota Provinsi Iloi-lo, di Panay Island. Kami kemudian pergi hampir 80 km untuk menjangkau rumah Mike. Pemandangan di sana menjadi saksi salah satu topan paling kuat yang pernah tercatat.

Rumah Mike adalah kota nelayan di laut. Kami tiba di sana di sore hari. Keti-ka Gabriel melihat Mike bermain di pan-tai, ia meraih tas dengan mainan yang ia bawa dan berlari kepadanya. Mike tidak percaya! Bahwa itu adalah temannya Ga-briel, ada di desanya sendiri!

Kebutuhan yang paling mendesak da-ri keluarga Mike adalah untuk memper-baiki kapal ikan mereka, yang telah rusak parah akibat topan. Sementara kami se-dang mendiskusikan situasi dengan ayah

Mike, Mike dan Gabriel bermain dengan beberapa tongkat sisa-sisa rumah yang telah hancur pada kekuatan badai. Anak-anak usia mereka bisa bermain bahkan di tengah-tengah tragedi itu.

Satu per satu beberapa kerabat Mike mulai berdatangan, semua dengan kebu-tuhan yang sama: Untuk memperbaiki kapal nelayan mereka. Hari berikutnya kami mampu membeli bahan baku yang dibutuhkan untuk memperbaiki empat dari kapal nelayan, serta mesin dari se-mua kapal. Selain itu, kami membantu orang untuk membangun kembali ru-mah mereka. Bagi Mike, bagaimanapun, hal yang paling penting adalah bahwa te-mannya telah datang untuk mengun-junginya—dan mengetahui bahwa te-mannya benar-benar peduli padanya.

Pengalaman Pengubah HidupPerjalanan kepada sesama kita ini

adalah pengalaman yang mengubah hi-dup saya, baik sebagai seorang Kristen dan sebagai orangtua. Anak saya mendo-rong saya untuk tidak acuh pada sesama,

Marcos Gabriel Blanco adalah Pemimpin Redaksi South American Spanish Publishing House di

Buenos Aires, Argentina, dan seorang mahasiswa doktor teologi di Adventist International Institute of Advanced Studies di Filipina.

dan saya bersyukur bahwa dia telah me-lakukannya.

Meskipun sekarang kami telah kem-bali berada di rumah, Jun akan terus me-ngunjungi Mike dan keluarganya dan membagikan dengan mereka pekabaran kasih Yesus. Kami juga akan terus men-doakan mereka. Mungkin bencana angin topan, seperti yang mengerikan itu, juga akan menjadi pengalaman pengubah hi-dup bagi mereka—satu hal yang akan menghasilkan hidup kekal bersama Ye-sus. n

*www.unesco.org/new/en/jakarta/inter-sectoral/haiyan/.

Atas: KEHILANGAN SITUASI YANG HIDUP: Banyak orang kehilangan sarana kehidupan mereka ketika kapal mereka hancur. Kiri: MEMULAI LAGI: Keluarga Mike mampu membangun kembali sebagian rumah mereka setelah topan melanda wilayah mereka.

PROSES LAMBAT: Di daerah yang terkena Topan Haiyan proses pembangunan kembali sangat lambat.

11 - 2014 | Adventist World 21

Page 22: Aw november 2014 indonesian

Salah satu cara Allah untuk menjem-batani jurang dosa, diperkenalkan di antara Ia dan manusia melalui para

nabi. Melalui pengalaman Yeremia kita dapat melihat pekerjaan nabi dengan le-bih jelas. Dan kita dapat menarik bebera-pa persamaan dengan Ellen G. White, se-orang nabi yang datang lebih dekat pada zaman kita.

Pembentukan Seorang NabiAllah adalah satu-satunya yang me-

manggil nabi, dan Dia telah memanggil Yeremia: “Sebelum engkau keluar dari kandungan, Aku telah menguduskan engkau; Aku telah menetapkan engkau menjadi nabi bagi bangsa-bangsa“ (Yer 1:5).

Yeremia merasa tidak mampu. Lalu ia berkata, “Sesungguhnya aku tidak pandai bicara, sebab aku ini masih muda” (ayat 6). Tetapi Tuhan telah memilihnya dan meyakinkannya: “Jangan takut..., sebab Aku menyertai engkau“ (ayat 8). Yeremia setuju untuk melayani hanya ketika Allah meyakinkannya akan kehadiran-Nya.

Demikian pula, ketika Ellen Harmon (yang kemudian menjadi Ellen White), seorang gadis yang sakit-sakitan, pemalu, yang belum genap berusia 17 tahun, de-ngan pendidikan formal yang terbatas, menyadari bahwa akan banyak kesulitan yang akan terjadi dalam panggilannya, ia memohon Allah untuk memilih orang lain. Dia bahkan mengharapkan kemati-

an menjadi alasan yang dapat diterima. Dia takut bahwa dia akan menyerah ter-hadap dosa kesombongan, dan menjadi hilang. Dalam penglihatannya yang lain yang terjadi tidak lama setelah penglihat-an yang pertama, malaikat berkata kepa-danya: “Jika kejahatan yang kau takuti ini mengancam dirimu, tangan Tuhan akan diulurkan untuk menyelamatkan engkau; ...Dia akan menarik engkau kepada-Nya, dan mempertahankan kerendahan hati-mu. Beritakanlah pekabaran ini dengan setia; bertahanlah sampai akhir, maka engkau akan makan buah dari pohon ke-hidupan dan minum dari air kehidupan.” Lalu ia menulis bahwa ketika ia keluar dari penglihatan itu, “Saya mengabdikan diri saya kepada Tuhan, siap untuk mela-kukan kehendak-Nya, apa pun itu.“1

Metode yang Tuhan GunakanYeremia menerima pekabaran perta-

ma melalui penglihatan. “Firman Tuhan datang kepadaku dan berkata, ‘Yeremia, apakah yang kau lihat?’” (Yer. 1:11). Kata Ibrani untuk “penglihatan” dalam Bi-langan 12:6 adalah bentuk kata benda dari kata kerja “melihat” dalam Yeremia 1:11.

Bagaimanakah Ellen Harmon (White) mendapatkan pekabaran perta-ma—dan banyak pekabaran lain setelah itu? Ia menulis, “Tidak lama setelah ta-hun 1844, penglihatan saya yang pertama ditunjukkan pada saya.”2

R O H N U B U A T

Pola Alkitabiah mengenai menerima pekabaran kenabian sudah jelas: Peka-baran datang melalui penglihatan. Orang kadang-kadang mengklaim bahwa Allah memberi mereka pekabaran melalui me-tode lain, seperti melalui pikiran. Namun berbeda dengan pola Alkitabiah, karena bukan merupakan penglihatan.

Terkadang pekabaran lainnya datang seperti didikte bahwa penerima pekabar-an akan menuliskan kata demi kata. Se-kali lagi hal ini berbeda dari metode yang Allah gunakan pada masa lalu, baik bagi para penulis Alkitab juga bagi Ellen White yang harus bisa mempertanggung-jawabkan ungkapkan pekabaran yang mereka terima melalui ilham.

Bilangan 12:6 juga menyebut bahwa seperti halnya penglihatan, mimpi adalah metode lain yang Allah gunakan kapada para nabi-Nya. Kebanyakan mimpi kelu-ar dari pikiran kita sendiri. Yeremia memperingatkan agar tidak menerima setiap mimpi dengan tidak kritis sebagai bimbingan Ilahi (lihat Yer. 23:25-28).

Tapi Tuhan juga menggunakan mim-pi untuk berkomunikasi dengan para na-bi-Nya. Ellen White memiliki banyak penglihatan dalam pengalaman sebelum-nya, dan di kemudian hari pekabaran itu datang secara khusus dalam mimpi nu-buatan. Perbedaan jelas tampak pada waktu di mana keduanya datang: Pengli-hatan pada siang hari, dan mimpi nubu-atan pada malam hari.

Oleh William FagalPekerjaan

Ellen White dan Yeremia memiliki beberapa persamaan.

Nabi Sejati

22 Adventist World | 11 - 2014

Page 23: Aw november 2014 indonesian

Sebuah Tanda Penting Seorang Nabi

Dalam pertentangannya dengan seo-rang nabi palsu yang bernama Hananya, Yeremia mencatat beberapa ujian predik-si yang terbukti: “Jika nubuat nabi itu di-genapi, maka barulah ketahuan, bahwa nabi itu benar-benar diutus Tuhan” (Yer. 28:9). Ini merupakan salah satu penegas-an Alkitab yang jelas tentang nabi yang benar (lihat juga Ul. 18:22). Nubuat Yere-mia dalam Yeremia 28:15-17 menjadi ke-nyataan, sementara nubuat Hananya (ayat 1-4) tidak terbukti.

Selama 70 tahun karier kenabiannya, Ellen White memiliki banyak penglihat-an yang memenuhi ujian prediksi.

Pada tahun 1848, ketika umat perca-ya tidak memiliki organisasi dan juga ti-dak memiliki dana, dia menyatakan bah-wa pekerjaan penerbitan yang dimulai White akan menjadi “aliran cahaya” yang mengelilingi bumi.3 Pekerjaan penerbitan kita saat ini tersebar di seluruh dunia.

Pada tahun 1850 Ia juga meramalkan pertumbuhan spiritisme dari “ketukan” misterius yang dimulai oleh Fox bersau-dara di New York.4 Pandangan spiritisme merajalela saat ini, bahkan dalam budaya Barat.

Pada tahun 1861 Ellen White juga meramalkan Perang Saudara AS yang akan terjadi. Kebanyakan orang pada waktu itu berpikir bahwa perang tidak akan terjadi, tetapi akhirnya perang terja-di pada akhir tahun itu.5

Pada tahun 1890-an, ketika orang percaya pada meningkatnya perkem-bangan kemanusiaan, ia juga mempre-diksi bahwa perang yang mengerikan akan menimpa bumi ini, dengan ribuan kapal hancur dan jutaan nyawa manusia menjadi korban.6 Kengerian Perang Du-nia I, dan bahkan lebih lagi Perang Dunia II, menggenapi ramalan itu.

Bukan hanya kejadian ini, ada banyak ramalan lain yang juga digenapi. Namun Yeremia berkata bahwa ada beberapa nu-buat yang tidak terjadi. Tuhan berkata, “Tetapi apabila bangsa yang terhadap siapa Aku berkata demikian telah berto-bat dari kejahatannya, maka menyesallah Aku, bahwa Aku hendak menjatuhkan malapetaka yang Kurancangkan itu ter-hadap mereka” (Yer. 18:8). Nubuatan yang benar juga tergantung pada respons banyak orang.

Fitnah kepada Seorang Nabi Kehidupan Yeremia mengungkapkan

kenyataan malang terhadap nabi Allah—tuduhan dan oposisi muncul terhadap mereka. Para pemimpin menyatakan bahwa pekabaran Yeremia itu tidak bera-sal dari Allah. “Engkau berkata bohong! TUHAN, Allah kita, tidak mengutus engkau untuk berkata: Janganlah pergi ke Mesir untuk tinggal sebagai orang as-ing di sana, tetapi Barukh bin Neria menghasut engkau terhadap kami“ (Yer. 43:2, 3). Barukh adalah juru tulis Yere-mia (Yer. 36:4).

Demikian juga, orang pada masa El-len White (dan sejak saat itu) mengklaim bahwa pekabarannya berasal dari manu-sia, bukan berasal dari Tuhan—mereka mengatakan bahwa apa yang dikatakan-nya hanyalah menyalin dari orang lain, yang kebetulan saja terjadi, mereka juga mengklaim bahwa ia dipengaruhi oleh James White, W.C. White, dll. Kita dapat menyadari perlawanan terhadap seorang nabi yang benar.

Misi Seorang Nabi Pada zaman Yeremia, suku Yehuda te-

lah berjalan jauh dari apa yang Allah ke-hendaki. Mereka mengikuti dewa tetang-ga mereka—sebuah godaan yang masih ada pada kita hingga saat ini! Hal inilah yang menyebabkan Israel hancur dan di-buang, dan kini Yehuda melakukan hal yang sama.

Yeremia juga berhadapan dengan pa-ra nabi palsu, yang pengaruhnya dimen-tahkan karena reformasi. Dia menyebut “mereka menguatkan hati orang-orang yang berbuat jahat” dan “mereka selalu berkata kepada orang-orang yang menis-ta firman TUHAN: Kamu akan selamat!” (Yer. 23:14, 17). Dia menyatakan pekerja-an mereka dengan nabi yang benar da-lam pernyataan dari Tuhan ini: “Sekira-nya mereka hadir dalam dewan musy-awarah-Ku, niscayalah mereka akan me-ngabarkan firman-Ku kepada umat-Ku, membawa mereka kembali dari tingkah langkahnya yang jahat dan dari perbua-tan-perbuatannya yang jahat” (ayat 22).

Pekerjaan seorang nabi yang benar selalu bertolak belakang dengan segala bentuk pelanggaran moral dan spiritual umat Allah, mereka memanggil orang agar tetap setia kepada Allah. Menarik orang untuk menjauh dari dosa mereka bukanlah pekerjaan yang menyenang-kan. Banyak orang yang menjadi marah.

Tapi ini adalah pekerjaan penting seorang nabi. Seorang nabi yang benar harus mene-gur dosa, mengembalikan orang dari jalan kejahatan.

Kita dapat temukan banyak sekali peker-jaan seperti itu dalam pelayanan Ellen White. Ia bertekun dalam membuktikan dosa, memberikan pengharapan, dan me-manggil orang kepada kebenaran Allah. Ia tidak mendapatkan ketenangan. Pada suatu kesempatan Ellen White menyatakan bahwa ia lebih baik mati daripada memberikan pe-kabaran yang tak terbukti.7 Tetapi Allah menopangnya, dan gereja dilindungi dan diberkati melalui misinya untuk membawa kita semua kepada kebenaran Allah dan fir-man-Nya.

Misi seorang nabi yang benar adalah untuk mengajar kita: Turut kepada tuntun-an Allah! Menjadi benar dihadapan-Nya! Percaya kepada-Nya, walaupun kelihatan-nya sulit, maka engkau akan berdiri di atas dasar yang teguh.

Di mata manusia, pelayanan Nabi Yere-mia tidak dapat dikatakan berhasil. Raja ti-dak mempedulikan seruannya. Orang tidak percaya kepadanya. Mereka dibuang. Mes-kipun hanya sedikit yang tinggal di negeri itu, tetapi tetap memberontak.

Pekabaran Nabi Yeremia adalah benar, dan pekabarannya telah diberikan kepada umat Allah selama bertahun-tahun.

Atas anugerah Allah, biarlah kita me-mutuskan untuk percaya kepada nabi-Nya, meskipun ketika mereka menelanjangi dosa kita dan menghargai nasihatnya. Allah ber-janji akan memberikan kemakmuran. Dan segala tulisan-tulisan mereka akan membe-rikan pandangan yang baru mengenai Al-lah, penghargaan yang segar atas karakter dan kasih-Nya, dan suatu kerinduan yang besar untuk bersama dengan-Nya selama-lamanya. n

1 Ellen G. White, Life Sketches of Ellen G. White (MountainView, Calif.: Pacific Press Pub. Assn., 1915), hlm. 69-72.2 Idem, hlm. 64.3 Idem, hlm. 125.4 Lihat Ellen G. White, Supplement to the Experience and Views of Ellen G. White (Rochester, N.Y.: James White, 1854), hlm. 5, 6.5 Lihat General Conference Daily Bulletin, 31 Jan. 1893, hlm. 61.6 Ellen G. White, Last Day Events (Nampa, Idaho: Pacific Press. Assn., 1992), hlm. 24.7 Ellen G. White, Selected Messages (Washington, D.C.: Review and Herald Pub. Assn., 1980), jld. 3, hlm. 36, 37.

William Fagal adalah Associate Direktur Ellen G. White Estate.

11 - 2014 | Adventist World 23

Page 24: Aw november 2014 indonesian

P E L A Y A N A N A D V E N T

Fakta nomor satu: Mary Quinn ada-lah anggota dari Gereja Katolik St. Elizabeth Seton di Bedford, New

Hampshire, Amerika Serikat. Fakta nomor dua: Mary Quinn se-

dang dalam sebuah misi untuk memba-ngun sebuah Gereja Masehi Advent Hari Ketujuh di Malawi. Anda mungkin tidak ingin menyaksikan kedua fakta ini secara bersamaan; dan saat menyaksikan kedua-nya terjadi sekaligus, Anda akan berharap bahwa ada kisah yang terjadi sebelum-nya. Tentu Anda benar mengenai hal itu: sesungguhnya ada sebuah kisah menge-nai pemeliharaan Tuhan yang menakjub-kan di balik dua fakta ini.

Meletakkan Potongan Itu Bersama

Putri tertua Mary Quinn yang berna-ma Amy bekerja untuk United State Agency for International Development (USAID). Amy adalah seorang petugas kesehatan masyarakat dinas luar negeri yang ditugaskan di Lilongwe, Ibukota Malawi. Baru-baru ini Mary pergi untuk mengunjungi Amy dan keluarganya di Malawi. Meskipun kunjungannya bukan-lah termasuk perjalanan misi, Mary be-rangkat dengan tekadnya untuk memba-gikan kasih Kristus kepada orang di Ma-lawi.

Mary pernah mengunjungi putrinya di Afrika ketika Amy bertugas di Uganda.

Dari pengalaman ini Mary tahu bahwa kemiskinan merupakan kenyataan kons-tan yang berputar terus menerus di ber-bagai bagian Afrika. Namun, sulit bagi Mary untuk berhadapan dengan apa yang dilihatnya di Malawi. Malawi adalah salah satu dari negara yang paling sulit berkembang dan juga sebagai negara ter-padat penduduknya di dunia. Ketika PBB mengurutkan nama negara sesuai de-ngan jumlah pengembangan sumber da-ya manusia (misalnya: Kesehatan, seko-lah, ekonomi, dll.), Malawi berada di po-sisi kurang dari 10 persen. Lahan peker-jaan hampir mustahil ditemukan. Angka wabah AIDS terus bertambah. Keputusa-saan berlimpah.

Atas: SAKSI YANG POSITIF: Rodwell Vanasiyo bernyanyi saat

ia mengendarai sepedanya ketika bekerja di distrik kedutaan Lilongwe.

Kanan: HUBUNGAN KRISTIANI: Mary Quinn mengunjungi Rodwell

Vanasiyo dan keluarganya di depan rumah mereka di Kauma, pinggiran

Lilongwe, Malawi.

Bukan Khas AndaKisah Misi

Menemui kebutuhan dari belahan dunia lain

Oleh Ted Huskins

24 Adventist World | 11 - 2014

Page 25: Aw november 2014 indonesian

Membangun Sebuah RencanaMungkin pada awalnya Mary memi-

kirkan berbagai cara untuk membantu Rodwell dan keluarganya. Tapi setelah berbicara dengannya, Mary mengetahui bahwa kekhawatiran Rodwell bukanlah untuk dirinya sendiri, tetapi untuk gere-janya yang sedang mencari dana untuk bangunan gereja. Gereja itu telah ber-kembang dengan pesat, menyebarkan sukacita dan harapan di tengah keputus-asaan. Namun perbaikan bangunan ge-reja terhenti karena kurangnya dana.

Mary mengunjungi Rodwell dan ke-luarganya di rumah mereka. Rodwell mengajaknya melihat gereja yang telah separuh dibangun. Jemaat telah bergerak berjalan dalam iman mereka untuk pem-bangunan gereja, tapi mereka hanya da-pat bergerak saat ada dana yang masuk. Gereja membutuhkan dana sebesar 35.000 dolar AS untuk menyelesaikan tempat ibadah yang akan menampung sekitar 700 orang. Tetapi kebutuhan yang lebih mendesak bagi mereka adalah dana sebesar 10.000 dolar AS untuk membuat atap pada bangunan itu, se-hingga bangunan dapat digunakan jema-at walaupun dalam keadaan belum sele-sai selama musim hujan.

Rodwell memberitahu Mary kegi-atan yang gereja lakukan di masyarakat, dan Mary datang untuk menyaksikan bahwa dengan membantu Rodwell dan jemaatnya untuk membangun gereja mereka, dia juga bisa membantu seluruh

Atas: LAMA DAN BARU: Bangunan gereja tua (kiri) tidak memadai lagi untuk pertumbuhan yang dialami jemaat baru-

baru ini. Tapi bangunan baru belum memiliki atap. Kanan: TONGGAK BERSEJARAH:

Mary Quinn, Rodwell Vanayuiso, dan beberapa warga masyarakat berdiri di

depan bangunan gereja yang belum selesai. Sebuah atap akan memungkinkan jemaat untuk menggunakan bangunan itu

selama musim hujan.

masyarakat. Mary memutuskan untuk melakukan apa yang dapat ia lakukan untuk melengkapi gereja Rodwell. Tapi ia sadar bahwa ia pun akan membutuh-kan bantuan, bantuan yang besar.

Demikianlah Mary Quinn merasa gugup saat menghadiri pertemuan per-kemahan Northern New England Confe-rence, ia menaiki tangga mimbar pada Sabat pagi itu dan menceritakan kisah-nya kepada umat yang tampak terce-ngang. Dia disambut hangat, dan lebih dari 4.200 dolar AS dikumpulkan untuk gereja Rodwell pada pagi itu. Mary ber-harap untuk mengunjungi pertemuan Advent lainnya dengan harapan agar da-pat membantu gereja Kauma untuk membagikan kasih Yesus di Malawi.

Ribuan umat yang beriman bersedia melakukan kehendak Allah ketika mere-ka berhadapan dengan apa yang Tuhan ingin agar mereka lakukan. Kita pun se-harusnya tergerak untuk mengikuti tela-dan dari Mary Quinn dan membiarkan Tuhan menggunakan kita untuk mem-bantu orang lain dalam perjalanan me-nuju kerajaan-Nya. n

Ted Huskins adalah Sekretaris Eksekutif Northern New England Conference di Westbrook, Maine, Amerika Serikat.

Setelah kunjungannya di Malawi, Mary mulai mencari cara untuk mem-bantu orang yang berada di sekelilingnya. Dia menemukan peluang menarik tepat di hadapannya. Rodwell Vanasiyo adalah seorang juru masak, pembantu rumah tangga, dan tukang kebun di rumah Amy. Rodwell tinggal di Kauma, sebuah area “desa” yang padat di tepi Lilongwe. “Lingkungan” di mana ia tinggal meru-pakan tempat tinggal bagi sekitar 45.000 orang penduduk, hanya 20 persen di an-taranya yang memiliki listrik. Rodwell te-lah menikah dan memiliki tiga orang anak yang masih kecil, dan ia adalah pe-mimpin dalam komunitasnya. Dia men-jabat sebagai seorang sekretaris di Gereja Masehi Advent Hari Ketujuh Kauma

Setiap hari, Rodwell naik sepeda dari tempatnya ke rumah Amy yang berada di distrik kedutaan, di mana banyak rumah yang memiliki kolam renang dan kamar tamu. Perbedaan mencolok antara hidup Rodwell dan kehidupan orang di distrik kedutaan mungkin membuat beberapa orang marah, tapi Mary tidak menemu-kan jejak kebencian pada diri Rodwell. Sebaliknya Mary kagum kepada Rodwell atas “semangatnya yang penuh sukacita,” yang secara nyata bersinar melalui se-nyuman indah Rodwell dan melalui nya-nyiannya yang bagaikan suara malaikat.” Setiap pagi Rodwell tiba untuk bekerja sambil bernyanyi memuji Tuhan. Sambil berterima kasih kepada Tuhan atas segala berkat-Nya, Rodwell terus bernyanyi se-mentara ia bekerja.

11 - 2014 | Adventist World 25

Page 26: Aw november 2014 indonesian

P E R T A N Y A A N D A N J A W A B A N A L K I T A B

Bagian ini jelas memberi-kan kesan bahwa ateisme

dikenal di Israel. Jawaban sa-ya untuk pertanyaan Anda ada-

lah, ya. Pertama saya akan membu-at beberapa komentar tentang ateisme,

kemudian dilanjutkan untuk menjelajahi kebenaran-nya melalui buku Mazmur.

1. Berbagai Jenis Ateis: Para ahli Alkitab berbicara me-ngenai berbagai jenis ateisme, mereka memberikan pengertian yang agak ambigu (dwimakna). Banyak orang yang mengguna-kan istilah ini untuk menjelaskan filsafat ateisme. Yaitu yang mendefinisikannya sebagai keyakinan yang percaya bahwa tidak ada Tuhan baik di dalam maupun di luar alam semesta, dan bahwa argumen yang berbeda (misalnya, filsafat dan ilmiah) dapat diberikan untuk mendukung, menunjukkan, dan atau mempertahankan kebenaran posisi ini. Bagi mereka hanya ada sebuah kosmos yang tak memiliki tujuan. Yang lain mungkin percaya bahwa ada tuhan, tetapi mereka mengatakan bahwa ke-terbatasan bahasa manusia tidak mampu menjabarkannya (ate-isme semantik). Oleh karena itu, secara prinsip Allah tidak ada. Contoh terakhir mengenai praktik ateisme: Keyakinan bahwa Allah ada tetapi kita harus menjalani hidup kita seolah-olah Dia tidak ada agar kita menjadi orang yang bertanggung jawab. Hal ini dapat didefinisikan percaya adanya Allah sementara hi-dup tidak sesuai dengan kehendak-Nya. Saya menyarankan bahwa pemazmur mengacu pada definisi yang terakhir ini.

2. Orang Bodoh dan Allah: Sesuai dengan apa yang dika-takan pemazmur, praktik “kebodohan” ateisme adalah tersem-bunyi dalam hati namun nyata melalui perbuatan. Bukan un-tuk menyangkal kehadiran Allah, namun mengenai hubungan-nya dalam hidup manusia. Menjadi bodoh bukan berarti men-jadi dungu atau memiliki kapasitas intelektual yang terbatas dan signifikan. Di sini kebodohan adalah saat kita tidak mengi-kut sertakan Allah secara serius dalam kehidupan kita. Oleh se-bab Allah tidak hadir dalam pikiran orang bodoh, mereka pun sangat jarang mencari-Nya ataupun berdoa kepada-Nya (Mzm. 14:4; 10:4). Hidup mereka berada dalam tangan mereka sendi-ri. Mereka berkata kepada dirinya sendiri, “Allah melupakan-nya; Ia menyembunyikan wajah-Nya; dan tidak akan melihat-nya untuk seterusnya” (Mzm. 10:11). Mereka menyatakan ke-pada Allah bahwa kelemahan rohani mereka disebabkan karena Allah tidak peduli terhadap mereka, padahal mereka menuruti-Nya. Mereka bertanya pula. “Bagaimana Allah tahu hal itu, adakah pengetahuan pada Yang Mahatinggi?” (Mzm. 73:11). Menurut mereka Allah tidak tertarik kepada apa yang kita laku-

kan dan tidak bereaksi kepada kita; Ia “tidak menuntut” (Mzm. 10:13). Benar bahwa Allah memang ada, namun Ia tidak terli-bat dalam urusan manusia sebagaimana kepercayaan orang al-im.

3. Jahat Namun Diberkati: Orang bodoh tidak mengang-gap Allah dengan serius, namun menciptakan hubungan yang kacau balau. Mereka menipu orang-orang dengan kelaliman dan kejahatan (ayat 6, 7), dan mengenal “etika” korupsi dengan sa-ngat baik. Itulah sebabnya mereka melalaikan dan menganiaya orang yang miskin dan lugu (Mzm. 14:1-3; 94:6). Kekerasan hati-nya adalah sarang ketidakadilan dan muslihat (Mzm. 73:8, 9).

Hal yang membingungkan pemazmur adalah paradoks dari kebodohan yang dengan sangat percaya bahwa tidak ada Allah, namun mereka hidup berbahagia dan sejahtera. Mereka bersu-kacita atas apa yang mereka capai (Mzm. 94:3). Meskipun me-lalaikan hukum Allah, “kehidupannya selalu sejahtera” dan me-miliki jaminan yang kuat, “aku tak akan goyang; aku tidak akan mengalami kemalangan” (Mzm. 10:5, 6; 73:3). Lalu segala sesu-atunya berjalan dengan mulus bagi mereka: Mereka tidak mengalami pergumulan dan beban sebagaimana yang dialami kebanyakan orang, mereka menikmati kesehatan, dan mereka memiliki pengaruh sosial (ayat 4, 5, 10). Mereka pun bangga karenanya (Mzm. 94:2; 73:6).

Hal itu sangat tepat karena segala sesuatu berjalan mulus bagi mereka, meskipun dalam kehidupannya, orang bodoh itu menganggap bahwa Allah tidak terlalu peduli terhadap apa yang mereka perbuat. Ia tetap memberkati mereka. Pengalaman pribadi dipakai untuk menghakimi keyakinan kerohanian pri-badi. Mereka lupa bahwa maksud kemurahan Allah ialah untuk menuntun kita kepada pertobatan (Roma 2:4). Setelah masuk ke tempat kudus pemazmur menyatakan, “dan memperhatikan kesudahan mereka” (Mzm. 73:17): Mereka yang bodoh akan bi-nasa (ayat 27).

Praktik ateisme adalah sebuah ancaman kepada mereka yang bermaksud untuk menguraikan besarnya perhatian Allah terhadap keyakinan dan perbuatan kita. Ia selalu menginginkan yang baik bagi kita, dan dengan menurut kita diyakinkan bah-wa tentulah ada Allah yang mengendalikan alam semesta. n

Mazmur 14:1 katakan, “Orang bebal berkata dalam hatinya,’Tidak

ada Allah.’” Apakah ada kaum ateis di Israel?

Telah pensiun, Angel Manuel Rodríguez telah melayani sebagai pendeta, profesor, ahli teologi, dan Direktur Biblical Research Institute General Conference.

Perjanjian Lama?Ateis dalam

26 Adventist World | 11 - 2014

Page 27: Aw november 2014 indonesian

P E L A J A R A N A L K I T A B

Beberapa tahun yang lampau, para sponsor dari sebuah kontes seni meminta setiap peserta untuk merenungkan kata “damai” dan melukis gambar

yang terbaik untuk menggambarkan kedamaian menurut mereka. Para seniman itu melukis perairan yang tenang, pemandangan indah, jalan hutan yang berkelok-kelok, dan lahan yang dipenuhi bunga indah.

Pemenang kontes lukisan mungkin akan mengejutkan An-da. Sang pelukis menggambarkan pemandangan laut yang ber-golak dengan ombak yang mengamuk, tampak awan gelap di cakrawala, serta angin yang kuat dan kencang. Di tengah lukis-an ada satu berkas cahaya yang menerobos awan, dengan berfo-kus pada seekor burung camar laut berwarna putih yang tam-pak bergembira terbang di atas ombak. Lukisan itu hanya diberi judul, “damai dalam badai.”

Sudahkah Anda menemukan kedamaian pribadi yang dapat membawa Anda melewati badai kehidupan? Apakah arti da-mai? Di mana kita bisa menemukannya? Apakah mungkin un-tuk memiliki hati yang damai ketika segala sesuatu di sekitar ki-ta penuh dengan konflik dan gejolak? Dalam pelajaran bulan ini kita akan menemukan cara untuk memiliki kedamaian abadi, untuk sekarang dan selamanya.

1 Bacalah Yohanes 14:27. Janji apakah yang Yesus berikan kepada murid-murid-Nya sebelum Ia disalib-kan?

2 Siapakah sumber kedamaian kita? Dari mana ke-damaian abadi berasal? Baca 2 Tesalonika 3:16.Kedamaian bukanlah suatu keadaan pikiran yang entah bagai-mana masuk dan datang menjadi selaras bersama beberapa ke-kuatan mistik di alam semesta. Kita tidak mencapainya saat memperoleh ketenangan batin. Damai adalah anugerah yang kita terima dengan iman saat kita memasuki hubungan yang hi-dup dengan Tuhan, yang merupakan sumber dari segala damai.

3 Apakah yang dimaksud dengan damai? Apakah damai itu artinya jika tidak ada masalah? Apakah da-mai itu pada saat kita bebas dari pencobaan dan ke-sengsaraan? Baca Yohanes 16:33.Damai adalah karunia dari Allah yang mengarah kepada keada-an tenang internal yang terlepas dari keadaan eksternal, berasal dari kepastian bahwa Seseorang yang lebih besar dari kita me-

mimpin hidup kita, dan bahwa apa pun yang kita alami, pada akhirnya Dia akan mengatur segalanya menjadi benar.

4 Hal apakah yang dapat menghancurkan keda-maian kita? Bandingkan dua bagian Alkitab ini untuk menyusun jawaban Anda: Yesaya 59:1, 2 dan Yesaya 57:20, 21.Kedamaian datang saat kita selaras dengan Tuhan. Dosa meng-ganggu keharmonisan itu dan menghancurkan kedamaian kita. Kurang beriman kepada Allah yang sesungguhnya Ia lebih besar daripada permasalahan kita dan lebih berkuasa dari segala ke-sulitan kita, dapat menghancurkan kedamaian kita. Kekhawa-tiran adalah respons alami terhadap situasi yang menantang di sekitar kita. Kita semua sering mengalaminya, tetapi kecemasan terus-menerus yang dihasilkan dari rasa bersalah adalah meru-pakan beban yang semestinya tidak perlu kita tanggung.

5 Apakah hubungan yang dimiliki oleh pembenar-an oleh iman dengan kedamaian pribadi kita? Baca Roma 5:1-5 dan tulis jawabannya dalam kata-kata Anda sendiri.

6 Bagaimanakah kita dapat merasakan kedamaian yang Kristus tawarkan secara cuma-cuma? Temukan jawabannya dalam Yesaya 26: 3 dan Roma 15:13.Damai surgawi mengalir ke dalam hidup kita saat pikiran kita tertuju pada Allah. Sebagaimana yang pernah dikatakan oleh seorang pendeta, “Semakin saya melihat masalah, semakin ber-tumbuh masalah itu. Semakin saya melihat Yesus, kesulitan se-makin jauh. “ Peganglah damai Tuhan dengan iman, terlepas dari situasi apapun dalam kehidupan, bukalah hati kita untuk menerima anugerah surga yang tak ternilai.

7 Baca Yesaya 9: 6. Apakah salah satu sebutan yang diberikan nabi Yesaya kepada Yesus?Yesus adalah Raja Damai. Dalam hidup-Nya, kematian-Nya, dan kebangkitan-Nya Ia mengalahkan kekuatan neraka dan menang atas kekuatan jahat. Suatu hari kelak Raja Damai akan datang kembali, dan hati kita akan memperoleh ketenangan dan kedamaian didalam-Nya selamanya.

Sampai kita melihat Yesus datang di atas awan, kita beristi-rahat dengan penuh damai dalam kasih-Nya. n

SurgaOleh Mark A. Finley

Damai

P h o t o b y J . J . h A r r i S o n

Pemberian

11 - 2014 | Adventist World 27

Page 28: Aw november 2014 indonesian

dan pelestarian suara oleh para pembica-ra kita. Perlu diingat bahwa kita semua ingin didengar.

RichaRd BuRns Cleveland, Tennessee, Amerika Serikat

Maju dan MeningkatSaya bersyukur atas majalah Adventist World yang saya terima secara rutin. Keti-ka saya mendapatkannya, saya selalu mu-lai dengan membaca bagian redaksi dari Bill Knott. Kemudian saya membaca ha-laman demi halaman. Bacaan kegemaran saya adalah kolom yang ditulis Angel Manuel Rodríguez, Pertanyaan dan Ja-waban Alkitab, dan Laporan Sedunia. Sa-ya sangat berharap artikel tersebut dapat berguna untuk misi kita di seluruh du-nia.

Baru-baru ini saya sangat menikmati tulisan Dr. Peter N. Landless “Reformasi Baru di Geneva” (Juli 2014). Dia menulis, “Setiap gereja dapat menjadi pusat kese-hatan masyarakat, dan masing-masing anggota gereja bisa menjadi promotor kesehatan.” Majalah ini mengungkapkan bagaimana gereja kita dan penduduknya bergerak maju dan meningkat. Semoga Tuhan memberkati Anda.

c. T. do Khaw Tuan Tedim Myo, Chin State, Myanmar

Pertempuran Saya sangat terjamah oleh artikel Ted N.C. Wilson “Pertempuran” (Agustus 2014), di mana ia memberikan jawaban yang sangat jelas atas pertanyaan yang se-ring ditanyakan: “Haruskah Umat Ad-vent Melayani di militer?”

Saya berusia 23 tahun dan telah me-nikah ketika Jepang mengancam Austra-lia dan ketika wajib militer diberlakukan. Di barak di mana saya bertugas saya me-nyatakan keinginan saya untuk berhenti, dan saya diberikan kesempatan untuk “memberikan alasan” kepada hakim di pengadilan militer. Ketika ditanya akan-kah saya menggunakan senjata api untuk melindungi keluarga saya jika ada 100 tentara musuh menyerang saya. Lalu saya menjawab bahwa saya tidak bisa menga-takan dengan tepat bagaimana saya harus bertindak ketika berada dalam ancaman tersebut. Kemudian saya membagikan ayat 1 Korintus 10:12, 13 kepadanya. Per-mohonan saya pun dikabulkan.

Wilson telah menulis dengan sangat baik. Saya berharap agar pekabarannya akan diterima secara luas! Dan terima kasih kepada Adventist World yang tetap tekun melayani. Kiranya Kapten kesela-matan kita membimbing seluruh staf Ad-ventist World setiap saat!

w. F. TayloR Kings Langley, New South Wales, Australia

Suara ManusiaMajalah Adventist World yang terbit bu-lan Agustus 2014 muncul dengan sinar yang luar biasa. Tidak perlu untuk mela-kukan sebuah penelitian, melalui artikel Wilhelmina Dunbar “Suara Manusia” sa-ya merasa mendapatkan suatu pengobat-an yang indah atas pembahasan yang di-tuangkan menjadi “hadiah yang berhar-ga.” Sebagai contoh saja, siapakah yang terpikir mengenai kontribusi sinus, dan semua hal lain yang mengizinkan kita untuk mengubah pikiran menjadi komu-nikasi? Dunbar telah mengingatkan kita dengan cara yang indah atas kesempatan untuk mengembangkan kesanggupan ini. Beberapa pembicara “tegang” kita men-dapatkan keuntungan dari tulisannya dan beberapa pernyataan Ellen White mengenai penggunaan, pengembangan,

P E R T U K A R A N I D E

PUJIANDoawTerima kasih banyak untuk mendoakan saya. Saya minta didoakan dalam hal pen-didikan dan pekerjaan. Melalui bantuan Tuhan saya telah ditunjuk sebagai seo-rang pelayan Injil. Mohon tetap doakan agar Tuhan akan menyediakan dana un-tuk pendidikan saya.

asa, KenyaSaya berterima kasih kepada Tuhan atas

kondisi ibu saya yang sekarang sudah le-bih baik. Tolong terus berdoa agar suami saya mendapatkan pekerjaan, dan agar keluarga saya dapat menyelesaikan perse-lisihan sehingga mereka dapat berbicara lagi satu sama lain.

siBo, Malawi

Mohon berdoa bagi saya agar mendapat-kan tempat internship, dan bagi seorang kerabat yang mengalami masalah keuang-an.

caRlos, Brasil

Saya memuji Tuhan dari lubuk hati saya atas doa yang memberkati banyak orang di seluruh dunia. Tolong doakan keluarga saya agar berdamai.

GiTTa, Jerman

Majalah ini mengungkapkan bagai-mana gereja kita dan isinya sedang bergerak maju dan meningkat.

—C. T. Do Khaw Tuan, Tedim Myo, Chin State, Myanmar

Surat

28 Adventist World | 11 - 2014

Page 29: Aw november 2014 indonesian

Rute Sampai ke AkarArtikel Gerald A. Klingbeil “Rute Sampai ke Akar” (Maret 2014) sangat menarik dan berwawasan—dalam berbagai cara yang “sederhana.” Cerita ini membuat sa-ya sadar bahwa Hari Kekecewaan Terbesar pada 22 Oktober 1844, merupakan peristi-wa yang membuka mata bagi kedatangan Kristus yang kedua.

GRayson Kamei Manipur, India

Janji SukacitaArtikel Afia Donkor “Janji Sukacita” (Ma-ret 2014) telah membuat saya untuk mampu mengerti mengenai Sabat sebagai sesuatu yang menyenangkan. Pertanyaan-nya: “Apakah suatu hari yang dikhususkan adalah benar-benar penting?” Dan jawab-an yang diberikan oleh Donkor memberi-kan wawasan besar mengenai Sabat. Saya sangat berterima kasih kepadanya dan ju-ga kepada Adventist World.

Rex o’neal naBeel Sekondi, Ghana

Tolong doakan saudara saya yang telah ditikam. Juga berdoa bagi keluarganya, dan bagi mereka yang terlibat kemung-kinan pembalasan.

cecilia, Prancis Hindia Barat

Saya meminta doa bagi orang yang men-derita Ebola—dan bagi Allah untuk membawa obat surgawi.

BheKisipho, melalui e-mail

Tolong doakan anak-anak kami. Berdoa-lah agar Allah akan mengampuni kami melalui badai kehidupan kami. Saat me-lihat ke belakang, kami mengingat semua berkat yang Allah telah berikan pada ka-mi dan kami bersyukur untuk itu.

Glennalee, Bahama

ki

mb

er

ly

l

uS

te

m

Ar

An

JAWABAN: Di Silver Spring, Maryland, Amerika Serikat, seorang gadis balita mengarahkan perjalanan dirinya melalui Heart Education Obstacle Course, se-lama komunitas Fun & Fit Health Fair di halaman kantor General Conference.

Di DuniaManakah Ini?

Tata Cara Kolom Surat: Silakan kirim surat Anda ke editor Adventist World: [email protected]. Isi surat itu harus jelas dan langsung pada maksudnya, maksimum 100 kata. Pastikan untuk menuliskan nama artikel yang dimaksud, tanggal diterbitkan dan halaman artikel tersebut. Juga informasikan nama Anda, kota, provinsi dan negara dari mana Anda mengirim surat tersebut. Surat tersebut akan diedit dan disesuaikan dengan kolom yang masih tersedia. Perlu diketahui bahwa tidak semua surat yang masuk akan terbitkan.

Doa & Pujian: Kirimkan permohonan doa rasa syukur saudara ke: [email protected]. Kirimlah kepada kami per-mohonan doa dan rasa syukur saudara (berterima kasih atas jawaban doa). Tuliskan secara singkat dan padat, maksimum 50 kata. Permohonan doa saudara akan diedit untuk maksud yang jelas. Tidak semua yang masuk akan dicetak. Sertakan nama saudara dan negara di mana saudara tinggal. Saudara juga dapat mengirimkan melalui fax: 1-301-680-6638; atau mengirim surat ke Adventist World, 12501 Old Columbia Pike, Silver Spring, MD 20904-6600 U.S.A.

Revived by His Word Perjalanan Menemukan Bersama melalui AlkitabAllah berbicara kepada kita melalui firman-Nya. Bergabung dengan orang percaya lainnya di lebih dari 180 negara yang sedang membaca pasal Alkitab setiap hari. Untuk mengunduh Panduan Bacaan Alkitab setiap hari, kunjungi RevivedbyHisWord.org, atau mendaftar untuk menerima pasal Alkitab setiap hari melalui e-mail.Untuk bergabung, mulai di sini:

1 DESEMBER 2014 • markus 2

11 - 2014 | Adventist World 29

Page 30: Aw november 2014 indonesian

Lebih dari seperempat populasi dunia mengkonsumsi serangga sebagai bagi-

an dari makanan mereka. Kumbang adalah spesies yang paling umum di-

konsumsi, ada 2.000 spesies yang dike-tahui dapat dimakan termasuk ulat, se-

mut, lebah, tawon, jangkrik, belalang, locust, capung, dan rayap.

Source: National Geographic

Latihan angkat beban selama satu jam seminggu dapat memangkas risiko seorang wanita terkena diabetes tipe 2 sebesar 28 persen. Dan menambahkan dua setengah jam latihan kardio per minggu yang dapat mengurangi risiko diabetes sebanyak dua pertiga.

Apakah Anda menyebutnya blues atau blahs, buah kiwi dapat membantu memperbaiki suasana hati Anda. Mereka yang memiliki kadar vitamin C rendah akan mengalami pe-ningkatan suasana hati sebesar 35 persen se-telah memakan dua buah kiwi setiap hari se-lama enam minggu. Bagaimanakah jika An-da bukanlah penggemar buah kiwi? Buah nenas, stroberi, dan jeruk juga merupakan sumber besar Vitamin C yang besar.

Sumber: Journal of Nutritional Science/Men’s Health

DiabetesTurunkan

Source: PLOS Medicine/Women’s Health

Good-Mood MakananPada tanggal 8 November 1895, Dores A. Robinson dan

Martha Mei Taylor tiba di Calcutta dan membuka misi Advent di sebuah rumah di Bow Bazar Street, yang dise-wa dan dipersiapkan oleh Georgia Burrus.

Pada Maret 1896 sebuah sekolah bagi anak perempu-an Hindu dibuka di lantai pertama di rumah misi terse-but di bawah pengawasan Burrus dan Taylor, bersama de-

ngan seorang wanita Bengali sebagai guru. Kegiatan sekolah membantu seorang wanita muda untuk menguasai bahasa dan membuka jalan bagi Burrus dan Tay-lor untuk mengunjungi rumah para siswi, di mana mereka mengajarkan ajaran Kristen kepada seorang wanita di daerah yang terpencil di zenanas (bagian rumah yang semuanya terdiri dari wanita) dengan keluarga besarnya.

Saat mengunjungi zenanas, di sekitar lingkungan sekolah, Georgia Burrus ber-temu Nanibala Biswas (kiri atas), yang kemudian menjadi orang Hindu pertama yang menjadi anggota Advent, dan mengadopsi nama Burrus sebagai nama bela-kangnya, pertanda penghormatannya kepada orang yang pertama memperkenal-kan ajaran Kristen padanya.

Tahun Lalu119

OtakJika Saya Hanya Memiliki

miliar

Ubur-ubur tidak memiliki otak atau sistem saraf pusat. Tetapi mereka memiliki sel sensorik yang membentuk sistem saraf, yang memungkinkan mereka untuk bereak-si terhadap isyarat kimia dan fisik dari lingkungan mere-ka.

Sumber: SmithsonianF o t o o l e h P A u l c A P u t o

P E R T U K A R A N I D E

30 Adventist World | 11 - 2014

Page 31: Aw november 2014 indonesian

Favorit Saya...

K A T A A T A U K U R A N G5O5O

Tokoh Alkitab

n Saya terinspirasi oleh Ayub, seorang yang tulus hati, dihancurkan oleh musuh tapi tak terkalah-kan. Kisah Ayub secara pribadi bekerja bagi diri saya.

—Carol, Selandia Baru

n Tokoh Alkitab favorit saya adalah Yohanes, mu-rid yang terkasih, dianggap sebagai salah satu “anak-anak guruh.” Tapi setelah berjalan bersa-ma Yesus, ia menjadi murid yang terkasih. Yoha-nes belajar dan mempraktikkan salah satu ajaran yang paling berharga dari Kristus, yaitu kasih.

—Hector, Mogi das Cruzes, Brazil

n Apakah jadinya Alkitab tanpa Daud? Mazmur dan doa-doanya sangatlah tulus, begitu transpa-ran. Dia memberi contoh bagi kita agar tulus da-lam komunikasi dengan Tuhan, apakah kita da-lam keadaan sukacita atau saat berada dalam te-kanan.

—Femi, Lagos, Nigeria

n Tokoh Alkitab favorit saya adalah Ratu Ester, karena tidak ada yang dapat datang kepada raja tanpa diundang atau mereka akan mati. Tetapi untuk menyelamatkan bangsanya, Ester berani mendekati raja dan rakyatnya diselamatkan.

—Isabelle, Australia

Berikutnya, beritahu kamu kitab favorit di Alkitab dalam 50 kata atau kurang. Kirimkan ke alamat email [email protected], dan ketik di kolom subjek “50 Words or Less.”

Good-Mood

11 - 2014 | Adventist World 31

“Lihatlah, Aku Datang Segera”Misi kami adalah untuk meninggikan Yesus Kristus,mempersatukan umat Gereja Masehi Advent HariKetujuh di mana saja dalam iman, misi, kehidupan,dan pengharapan.

PenerbitAdventist World adalah majalah periodik internasionalmilik Gereja Masehi Advent Hari Ketujuh Sedunia.Divisi Asia-Pasifik Utara adalah penerbitnya.

Penerbit Eksekutif dan Pemimpin Redaksi Bill Knott

Wakil Penerbit Claude Richli

Manajer Percetakan Internasional Chun, Pyung Duk

Dewan Penerbit Ted N. C. Wilson, ketua; Benjamin D. Schoun, wakil ketua; Bill Knott, sekretaris; Lisa Beardsley; Daniel R. Jackson; Robert Lemon; Geoffrey Mbwana; G. T. Ng; Daisy Orion; Juan Prestol; Michael Ryan; Ella Simmons; Mark Thomas; Karnik Doukmetzian, penasihat hukum

Komite Koordinasi Adventist World Lee, Jairyong, ketua; Akeri Suzuki; Kenneth Osborn; Guimo Sung; Chun, Pyung Duk; Han, Suk Hee

Redaktur Bertempat di Silver Spring, Maryland Lael Caesar, Gerald A. Klingbeil (associate editors), Sandra Blackmer, Stephen Chavez, Wilona Karimabadi, Mark A. Kellner, Kimberly Luste Maran

Redaksi Bertempat di Seoul, Korea Pyung Duk Chun, Jae Man Park, Hyo Jun Kim

Editor OnlineCarlos Medley

Koordinator Teknik dan Pelayanan PembacaMerle Poirier

Editor-at-large Mark A. Finley, John M. Fowler

Senior Advisor E. Edward Zinke

Manajer Finansial Rachel J. Child

Asisten Redaksi Marvene Thorpe-Baptiste

Dewan Manajemen Jairyong Lee, ketua; Bill Knott, sekretaris; P. D. Chun, Karnik Doukmetzian, Suk Hee Han, Kenneth Osborn, Juan Prestol, Claude Richli, Akeri Suzuki, Ex-officio: Robert Lemon, G. T. Ng, Ted N. C. Wilson

Pengarah Seni dan Desain Jeff Dever, Brett Meliti

Para Penasihat Ted N. C. Wilson, Robert E. Lemon, G. T. Ng, Guillermo E. Biaggi, Lowell C. Cooper, Daniel R. Jackson, Geoffrey Mbwana, Armando Miranda, Pardon K. Mwansa, Michael L. Ryan, Blasious M. Ruguri, Benjamin D. Schoun, Ella S. Simmons, Alberto C. Gulfan, Jr., Erton Köhler, Jairyong Lee, Israel Leito, John Rathinaraj, Paul S. Ratsara, Barry Oliver, Bruno Vertallier, Gilbert Wari, Bertil A. Wiklander

Kepada para Penulis: Silakan mengirimkan naskah yangsiap diterbitkan, melalui alamat redaksi 12501OldColumbia Pike, Silver Spring, MD 20904-6600, U.S.A.Atau melalui fax: +1 (301) 680-6638

E-mail: Internet: [email protected] Web: www.adventistworld.org

Kecuali diberitahu, semua kutipan ayat Alkitab diambil dariALkitab Terjemahan Baru. © 1974 Lembaga Alkitab Indonesia(LAI). Digunakan dengan izin.

Adventist World diterbitkan setiap bulan dan dicetak secaraberkala di Korea, Brasil, Indonesia, Australia, Jerman, Austria,dan Amerika Serikat.

Vol. 10, No. 11

Page 32: Aw november 2014 indonesian

EldErs & Pastors sEminarPertemuan se-Kota Batam

Sabat 6 september 2014 umat Advent se-Kota Batam dan juga para undangan yang datang dari ma-sing-masing wilayah khususnya Daerah Sumatera

Kawasan Tengah (DSKT) mengadakan acara seminar bagi penatua jemaat yang diadakan di Jemaat Batam Mas yang bertemakan “Kuasa Injil Menyatukan Hamba-hamba-Nya.” Acara seminar ini berlangsung selama 2 hari dimulai dari Jumat pagi hingga Sabat.

Suatu hal yang berbahagia bagi Umat Advent se-Ko-ta Batam dan juga para peserta seminar karena nara-sumber datang pimpinan tertinggi yaitu, General Con-ference, divisi, uni dan daerah misi yaitu: Pdt. Dr. Jonas Arrais dari GC dan Pdt. Dr. H.E. Sinaga dari divisi serta Pdt. Dr. J.S. Peranginangin dan Pdt. J.F. Manullang dari UIKB.

Mulai acara pembukaan dan acara penutupan berja-lan dengan baik sampai pada tutup Sabat. Semua peserta semi-nar antusias dalam mengikuti jalannya acara ini. n

—Dilaporkan oleh simson siallaGan, Dept. Komunikasi Jemaat Batam Mas .

dari INDONESIA

32 Adventist World | 11 - 2014

Di Manakah Anda Saat Ini?

Jemaat Klender Jakarta

1. Bunga Kristina Marbun2. Lapian G. Vivian Mawarda3. Carli Simbolon4. Saut Sinaga5. Dewina Sitompul6. Murni Doloksaribu7. Medina Hasibuan8. Tony Hasibuan9. Okto Helo10. Stefanus T. Manek11. Roger Cesli Nahuwaiy12. Grace Napitupulu13. Rospita Napitupulu14. Jhonny Napitupulu15. Mawarwati Pandiangan

16. Uli Pandiangan17. Yakob Al Ratuluji18. Hewy Ringo-ringo19. Sentina Verawati Rumapea20. Ny. Situngkir21. Bob Ikadarwan Sarjono22. Andi Siahaan23. Rita Simanjuntak24. Frensy Simatupang25. Rolasda Sinaga26. Darwin Sinaga27. Nurita Bakara Sinaga28. Amiyah Sitanggang29. Opriska Sitompul30. Ida Situmorang31. Franky Situmorang32. Djems

33. Selvi Matindas Tendean34. Chiefly B. Tendean35. Yakub Alvi Timo36. Rosalina Uplawan37. Juliana Rajagukguk38. Evi Yessy Adriani39. Marito Sianturi40. Teti Herlina Siringo-ringo41. Evelina Ester Simatupang42. Denny Dharma Hasyanto43. Paian Sinaga44. Tetty Florida Manurung

Hubungi:Pdt. H. Situmorang (Gembala) 082112441001; Effendy Sinaga (Ketua): 08161303123; Toni Rianto Hutapea (Sekretaris): 081381454437

Bilamana Anda tidak konfirmasi dalam waktu 3 (tiga) bulan sejak info ini terbit, maka kami menganggap saudara telah menjadi anggota di mana saudara berada sekarang, dan tidak menjadi anggota di jemaat yang terkait.Hubungilah nomor yang tertera di jemaat masing-masing!

Jemaat Batu Ampar, Balikpapan

1. Roy Sagala2. Parlindungan Sihombing3. Angelina Riwangi 4. Antonius Tagur 5. Linda

Hubungi:Pdtm. F.Y. Sagala (Gembala): 081251866574; Eny S. (Sekretaris): 085654046452

Page 33: Aw november 2014 indonesian

HEaltH ExPo IstImewa

City EvangElism sIngkawang

Pondok Pesantren Assalam, Situbondo, Jawa Timur

36 jiwa untuk Tuhan

Melalui kasih Kristus Yesus, Healing Way Indonesia (HWI) bersama Konferens Jawa Kawasan Timur (KJKT) dan juga Jemaat Asem Bagus, Situbondo

di hari Rabu dan Kamis tanggal 10-11 September 2014 mengadakan Health Expo dan Konsultasi Kesehatan di Pon-dok Pesantren Assalam, Situbondo.

Acara Health Expo tersebut dibuka langsung oleh pimpinan Pondok Pesantren Assalam yaitu K.H. Sabit Taha, dan kata sambutan dari Ad-vent diwakili oleh Pdt. Henky Wijaya selaku Ke-tua Konferens Jawa Kawasan Timur. Pdt. Heng-ky Wijaya memperkenalkan gereja Advent ke-pada pimpinan pondok pesantren beserta anak didik yang ada di sana.

Setelah acara pembukaan, maka kegiatan pemeriksaan kesehatan dilakukan kepada para guru dan pengurus pondok pesantren kemudi-an dilanjutkan oleh para santri dan anggota masyarakat sekitar pesantren yaitu cek tekanan darah, timbang berat badan dan indeks lemak, cek kekuatan jantung, kekuatan paru-paru, cek darah dan juga konsultasi mengenai pola hidup sehat dan juga obat alami yang Tuhan telah cip-takan di sekitar kita. Bersamaan dengan pemeriksaan kesehatan dilakukan juga acara seminar kesehatan bagi para siswa. Dalam dua hari tersebut sekitar 150 orang yang berpartisipasi untuk memeriksa kesehatan mereka.

Sebagai ungkapan silahturahmi, Konferens Jawa Kawasan Timur memberi bantuan sembako untuk membantu kebutuh-

an Pesantren As-salam. Dalam pertemuan silah-turahmi tersebut K.H. Sabit Taha menyatakan sa-ngat terbuka un-tuk dapat kem-bali bekerjasama dengan gereja Advent terlebih

lagi gereja Advent memiliki visi yang sama dengan Pesantren Assalam, yaitu kerinduan berbagi kasih kepada siapa saja yang membutuhkan. n

—Dilaporkan oleh maRKus sulaiman, Healing Way Indonesia

Setelah melalui berbagai kegiatan yang dilakukan sepanjang tahun 2014, maka pada puncak kegiatan City Evangelism di tanggal 9-13 September 2014 bertempat di Aula Hotel

Khatulistiwa Kota Sing-kawang diadakanlah KKR dengan pembicara Pdt. J.S. Peranginangin, Ketua Uni Indonesia Kawasan Barat.

KKR bertemakan “Pancaran Hidup” ini ber-jalan lancar, cuaca baik se-panjang KKR membuat para tamu tidak terkendala hadir setiap malam sehing-

ga semua tempat duduk selalu dipenuhi oleh para tamu yang hadir.

Pada malam panggilan ada 34 jiwa yang menyerahkan diri untuk menerima Yesus menjadi Juruselamat melalui baptisan yang dilaksanakan oleh para hamba Tuhan Pdt. J.S. Perangin-angin, Pdt.E. Naibaho dan Pdt. G. Tamba di kolam Baptisan GMAHK Tabitha Singkawang.

Pada Sabat, 13 September 2014, khotbah penutupan KKR dipimpin oleh Pdt. Y. Fina dan di akhir khotbah ada 2 jiwa lagi yang rindu menerima Yesus dan baptisan kudus dilaksanakan oleh Pdt. G. Tamba sehingga melengkapi 34 jiwa yang dibaptis lebih awal menjadi 36 jiwa. n

—Dilaporkan oleh pdT. e. naiBaho, Daerah Kalimantan Barat

dari INDONESIA

11 - 2014 | Adventist World 33

Page 34: Aw november 2014 indonesian

Perkemahan se-Daerah Jawa kawasan tengah

litEratur ministry sEminary 1

Getasan, Salatiga Jawa Tengah

Departemen Penerbitan Daerah Jawa Kawasan Tengah (DJKT)

Telah dilaksanakan acara perkemahan yang ditunggu-tunggu umat Advent di Daerah Jawa Kawasan Tengah (DJKT) pada tanggal 5-7 September 2014. Berlokasi di

lembah Gunung Merbabu yang sejuk tepatnya di lokasi kom-pleks kantor Daerah Jawa Kawasan Tengah, digelarlah Perke-mahan Daerah Jawa Kawasan Tengah 2014 dengan tema “Adventist Family: Loving, Caring, and Sharing.”

Perkemahan ini dihadiri semua perwakilan jemaat dari seluruh wi-layah Jawa Tengah (35 jemaat atau 7 distrik). Peserta perkemahan yang hadir kurang lebih 540 orang. Adapun pembicara utama yang mengisi acara perkemahan tersebut adalah: Pdt. Johnny Lubis dan Ibu P. Lubis selaku pemimpin dari SSD, Pdt. Alex Rantung dan istri, serta dr. Alvin Rantung dari Rumah Sa-kit Advent Bandung. Banyak pela-jaran yang disampaikan para pem-bicara tersebut yang sangat memo-tivasi umat Tuhan dalam mewujudkan keluarga Advent yang bahagia karena mau mengasihi, mempedulikan dan membagi-kan.

Tidak kalah serunya, selama perkemahan berlangsung ada kelas yang dibagi: Kelas orangtua/suami-istri, kelas pemuda/pe-mudi dan kelas anak-anak. Perkemahan juga dimeriahkan de-ngan acara malam budaya dari beberapa distrik yang dibawa-

kan dengan kegembiraan serta meng agumkan.

Sebagai praktik membagi, pa-da kesempatan perkemahan terse-but semua peserta mengumpulkan paket sembako yang dibagikan ke-pada masyarakat sekitar kantor da-erah, agar melalui aksi kasih terse-but keberadaan gereja Advent da-pat dirasakan. Puncak acara perke-

mahan tersebut yaitu sepanjang hari Minggu, dengan perayaan HUT Kemerdekaan RI yang ke-65 yang dikoordinasi oleh Dis-trik Semarang. Setelah acara tersebut selesai, seluruh jemaat merapikan tenda masing-masing dan pulang ke pos pelayanan masing-masing. n

—Dilaporkan oleh pdT. a. pendeR, Daerah Jawa Kawasan Tengah

Telah dilaksanakan acara Literatur Ministry Seminary yang pertama di Daerah Jawa Kawasan Tengah

dengan tingkat kelas awal—Initial Training—di Getasan, Kantor Pusat GMAHK DJKT pada tanggal 21-27 September 2014. Peserta kelas ini di-ikuti oleh 19 orang dari berbagai distrik yang ada di DJKT, dan pembahasan ke-las di sampaikan oleh: Pdt. M. Sitom-pul, Dir. Penerbitan dan Pdt. Saiman Saragih, Uni Indonesia Kawasan Barat (UIKB); serta Pdt. Edwin Sardiana, Dir.Penerbitan DJKT; dengan tuntutan pe-

dari INDONESIA

34 Adventist World | 11 - 2014

Page 35: Aw november 2014 indonesian

lajaran total 36 jam yang meliputi 20 jam teori dan 16 jam praktik lapangan.

Dengan adanya kelas LMS yang pertama ini diharapkan ba-nyak anggota jemaat mau terlibat serta menjadi Penginjil Lite-ratur yang tangguh dan membawa kemajuan di DJKT. Pada ak-

hir kelas diadakan acara membagikan 600 buku “Hari yang Hampir Dilupakan” di dua gereja Kristen lainnya di Kota Sema-rang. Diharapkan tahun 2014 yang adalah Tahun Penginjilan Literatur ini dapat memerikan motivasi untuk semakin men-cintai Pekerjaan Tuhan khususnya di bidang literatur. n

—Dilaporkan oleh pdT.edwin saRdiana, Dir. Penerbitan DJKT.

Bencana keBakaran DI cIlIlItan JakartaUmat Tuhan membantu sesama

Lebih dari 10 keluarga dalam keluarga besar Advent di Konferens DKI Jakarta & Sekitarnya menjadi korban ke-bakaran pada Sabtu sore, 13 September 2014. Beberapa

keluarga ini adalah para anggota jemaat di 5 jemaat yaitu: Je-maat Salemba, Cililitan, Cawang, Zen Li dan yang paling ba-nyak adalah dari Jemaat Taman Harapan. Beberapa saat setelah kebakaran terjadi, beberapa perwakilan dari kantor konferens mulai dari ketua, sekretaris dan juga beberapa departemen ber-kesempatan mengunjungi korban kebakaran yang terjadi di da-erah BS, Cililitan.

Dari kunjungan tersebut dapat dilihat secara langsung kea-daan dari keluarga yang ditimpa bencana, bahwa keadaan me-reka sangat memprihatikan. Setelah bertemu dengan korban yang ditampung di gedung Gereja Jemaat Taman Harapan dan di rumah keluarga Pdt. Jacky Runtu, Pdt. P. Si-hombing sebagai perwa-kilan konferens bersama Pdt. Laham Nababan se-bagai koordinator la-pangan segera mengum-pulkan data dan menga-tur teknis pemberian bantuan, agar bantuan disalurkan dapat tepat sasaran.

Hanya berselang be-berapa hari setelah keba-karan beberapa gereja dan keluarga-keluarga serta pribadi anggota je-maat telah secara lang-sung turun tangan mem-berikan bantuannya, baik dalam bentuk makanan mentah, maupun bantu-an finansial dan pakaian layak pakai serta berbagai bentuk bantuan lainnya. Salah satu yang paling

nyata adalah hadirnya posko bantuan Advent Peduli dengan Mobile Kitchen-nya sebagai ujung tombak pelayanan gereja yang ditempatkan di pasar yang berada tidak jauh dari gereja Taman Harapan.

Kebakaran ini menghanguskan lebih dari 150 rumah de-ngan penghuni sekitar 400 kepala keluarga dan menyebabkan lebih dari 1.000 jiwa harus mengungsi. Setelah mengumpulkan bantuan dari berbagai jemaat, konferens juga menyalurkan bantuan kepada para korban kebakaran ini. Terima kasih kepa-da semua pihak yang sudah membantu dalam musibah keba-karan di BS ini. n

—Dilaporkan oleh pdT. a. daymBani, Departemen Komunikasi, Konferens DKI Jakarta & Sekitarnya

MOBILE KITCHEN ADVENT PEDULI: Sebagai ujung tombak hadir memberikan bantuan. KANAN: HANCUR: Rumah salah satu anggota Jemaat Taman Harapan yang hangus.

dari INDONESIA

11 - 2014 | Adventist World 35

Page 36: Aw november 2014 indonesian

PekaBaran DI lorong gereJa tuaKonferens Manado-Maluku Utara

Kebersamaan empat jemaat di wilayah Manado Timur I

yaitu: Jemaat Pioneer Kai-ragi Weru, Jemaat Winu-angan, Jemaat Kairagi Dua, dan Jemaat Bukit Permai dapat mewujud-kan program penginjilan bersama berupa Kebakti-an Kebangunan Rohani dengan tema “Kebahagia-an Sejati” dengan pembicara Pdt. Ritus Keni yang telah dilaksa-nakan pada tanggal 14-20 September 2014 di Desa Kairagi Dua, di lorong gereja tua. Mayoritas (95 persen) dari lokasi KKR ini diadakan adalah bukan Advent dan belum pernah diadakan ke-giatan kebangunan rohani.

Acara ini berlangsung dengan sangat baik dari malam ke malam dan mendapatkan respons positif, baik dari warga se-tempat, aparat desa dan pihak pemerintah setempat. Pada ma-lam ke-4 ada seorang ibu yang datang dan meminta dirinya un-

tuk segera dibaptis dan menerima Yesus dan pada keesokan ha-rinya, Kamis, 18 September 2014 ibu ini langsung dibaptis dan tepat pada hari tersebut adalah hari ulang tahunnya dan hari ia lahir hidup baru bersama Kristus dan bergabung bersama Ge-reja Masehi Advent Hari Ketujuh.

Pada Malam terakhir yang merupakan malam panggilan KKR, ada 18 jiwa yang menyerahkan dirinya melalui baptisan. Total anggota yang baru dibaptis adalah 19 orang. n

—Dilaporkan oleh saBRiyanTi TeGine, Panitia KKR "Kebahagiaan Sejati," Konfrens Manado-Maluku Utara.

Jemaat talang nyamukJemaat ke-71 Daerah Sumatera Kawasan Selatan

Kemajuan pekerjaan Tuhan di Distrik Jambi terus ber-tumbuh dengan baik, terbukti dalam kurun waktu em-pat tahun ini, sudah ada tiga Cabang SS yang diorganisa-

sikan menjadi sebuah jemaat. Dan yang terbaru adalah Cabang SS Talang Nyamuk menjadi satu jemaat dan tetap berada dalam koordinasi Distrik Jambi.

Sekilas Pelayanan di Talang NyamukDari sisi geografis, lokasi ini berada di Dusun Talang Nya-

muk, Desa Muara Medak Kecamatan Bayung Lencir, Kabupa-ten Musi Banyuasin, Sumatera Selatan. Berawal tahun 2008 la-lu, dengan datangnya perantau beberapa keluarga Advent (khu-susnya keluarga besar Simatupang br Sirait) dari Sumatera Uta-ra dengan niat untuk membuka lahan pertanian di tempat ini.

Mereka mengadakan perkumpulan dan kebaktian dari ru-mah ke rumah sesama anggota. Keberadaan umat Tuhan di tempat ini mendapatkan perhatian dari gembala dan Jemaat Otista di Kota Jambi, dan segera pada tahun 2009 perkumpulan ini resmi menjadi Cabang SS Talang Nyamuk. Sejak 2012 yang lalu kantor daerah sudah menempatkan Pdtm. Bastian Purba

dari INDONESIA

36 Adventist World | 11 - 2014

Page 37: Aw november 2014 indonesian

Olahraga (PKOR ) Wayhalim Bandar Lampung.Kegiatan “Compassion Campaign” ini bertujuan untuk

memperbarui semangat pelayanan para pemuda, meningkat-kan kepedulian sosial masyarakat sekitar dan memotivasi para pemuda untuk tetap terlibat dalam pelayanan jangkauan keluar.

Anggota jemaat sudah terbiasa mendengar khotbah tentang hidup menolong dan saling mengasihi, inilah saatnya bergerak dan turun ke jalan dan di sekitar untuk mempraktikkan pela-jaran berharga itu.

Dana besar untuk mendukung acara ini terbayar lunas de-ngan sukacita dan semangat persatuan di antara peserta yang merasakan langsung perbuatan kasih itu. n

—Dilaporkan oleh Rina paRdosi sumampow, Panitia Acara Compassion Campaign

menjadi gembala untuk melayani di tempat ini, dan seberapa anggota Advent yang ada, berjuang dan bahu-membahu untuk mendirikan bangunan gereja yang boleh mereka gunakan un-tuk berbakti menyembah Tuhan.

Dan pada hari Sabat 13 September 2014 sebuah catatan se-jarah terjadi di tempat ini, acara pengorganisasian Cabang SS menjadi GMAHK Jemaat Talang Nyamuk (Jemaat ke-71 di Da-

erah Sumatera Kawasan Selatan) telah dilakukan. Pdt. E. Si-manjuntak (ketua daerah) dalam sambutannya memberi ucap-an selamat dan tetap berpesan agar mengutamakan rencana Al-lah dalam segala sesuatu di jemaat ini. n

—Dilaporkan oleh VicToR J. sinaGa, Komunikasi Daerah Sumatera Kawasan Selatan

“comPassIon camPaIgn”Kasih Itu Bukan Sekadar Kata

Kampanye Peduli Kasih atau “Compassion Campaign” pa-da tanggal 20-21 September 2014 yang dipusatkan di GMAHK Kedaton I Bandar Lampung telah terlaksana.

Pada Sabat sore, para pemuda dipersiapkan untuk mengikuti acara tersebut, Ev. Junianson Siagian dari OYIM (One Year In Mission) dengan penuh semangat telah memotivasi para pemu-da untuk giat selalu dalam pelayanan masyarakat.

Pada hari Minggu 21 September 2014, mulai pukul 06.00 WIB acara “Compassion Campaign” dibuka secara resmi oleh Bapak Drs. Saroli Waruwu selaku Kepala Pembimas Agama Kristen Kanwil Kementerian Agama Propinsi Lampung yang didampingi oleh Pdt. Victor Joe Sinaga (Direktur Pemuda Ad-vent DSKS) dan Pdt. Septa Dwi Eneas, Ketua Umum Panitia melepas lebih dari 300 orang peserta seluruh anggota Pemuda Advent dan orangtua yang berjiwa muda turun ke jalan long march ke dua tempat sebagai pusat keramaian kota yaitu: Alun-alun Tugu Adipura Bandar Lampung, dan Pusat Kegiatan

dari INDONESIA

11 - 2014 | Adventist World 37

Page 38: Aw november 2014 indonesian

Indonesia Publishing House (IPH) bukan hanya meli-batkan diri dalam pelayanan penginjilan literatur, teta-pi juga terjun langsung dalam pelayanan Injil. Untuk

itu, atas pertolongan Tuhan, IPH telah melaksanakan Ke-baktian Kebangunan Rohani (KKR), yang kali ini dipusat-kan di wilayah kerja Uni Konferens Indonesia Kawasan Ti-mur (UKIKT).

Selama satu pekan sejak 5-11 Oktober 2014 tim dari IPH melaksanakan pertemuan evangelisasi di empat titik lokasi. Tetapi berita pertama ini adalah mengenai pekerja-an Injil di Tahuna, dan di Kotamobagu

“Alkitab Berkata” TahunaPdt. S.P. Rakmeni dan Pdt. Ram

Keni melayani dalam Kebaktian Ke-bangunan Rohani dan Seminar Ru-mah Tangga secara bergantian. Pa-ra pengunjung dari malam ke ma-lam datang memadati gedung olah-raga yang berlokasi di Kelurahan Manente, Kecamatan Tahuna.

Pada malam ketiga ada seorang pengunjung mengalami kesurupan, yang oleh masyarakat setempat di-sebut “kemasukan Setan.“ Ia dito-pang anggota Jemaat namun Setan begitu kuat membanting-banting tubuhnya di sofa tempat ia dibaring-kan sambil meneriaki “Lusifer, Lusifer to-long saya.” Hal itu dikatakan berulang-ulang. Kedua pembicara dan sejumlah pen-deta dan panitia KKR yang ada saat itu ber-gumul dan berdoa cukup lama hingga Se-tan pun pergi dan meninggalkan sang pe-ngunjung sambil berteriak bahwa dia (Se-tan) akan datang kembali hari Sabat pukul 12 siang. Namun, pada Sabat itu gangguan yang sama tidak diizinkan Tuhan terjadi la-gi.

Sang anak yang kesurupan dan ibunya saat berita ini dikirimkan sedang mengenal Yesus melalui pendalaman Alkitab. Pada ha-ri Sabat, 11 Oktober 2014, 12 jiwa telah me-nerima Yesus menjadi Juruselamat melalui baptisan suci.

“alkItaB Berkata”: evangelIsasI tIm IPh (Bagian 1)Tahuna dan Kotamobagu Dibangunkan oleh Firman

“Alkitab Berkata” Kotamobagu

Pelayanan telah mulai pagi hari se-jak 07.00-08.30 bagi para siswa SD, SMP Advent Kotamobagu yang dipim-pin oleh Pdt. Fernando Parhusip. Dan setiap malamnya KKR untuk umum dilaksanakan diawali dengan pemba-hasan mengenai kehidupan keluarga yang dibawakan oleh Pdt. Jonathan W.S. Wagiran dan dilanjutkan dengan pembahasan rohani yang disampaikan

PALING ATAS: Pdt. S.P. Rakmeni sedang membaptis salah satu jiwa di Tahuna. TENGAH: Kedua belas jiwa yang baru saja menerima upacara baptisan suci. BAWAH: Para siswa SD dan SMP Advent Kotamobagu dengan semangat siap mendengarkan Firman Tuhan pada salah satu pagi pekan doa.

dari INDONESIA

38 Adventist World | 11 - 2014

Page 39: Aw november 2014 indonesian

secara bergantian oleh kedua pembicara.Lagu-lagu pujian dari jemaat sekitar Kotamobagu yang dimotori oleh

V.G. Cornelius dari Kota Manado turut ambil bagian selama KKR tersebut. Di akhir dari KKR ini ada 24 jiwa menerima Yesus menjadi Juruselamat pri-badinya melalui baptisan yang kudus.

Tatap Muka Bersama Penginjil LiteraturTim IPH saat itu juga mengatur waktu istimewa untuk tatap muka de-

ngan seluruh Penginjil Literatur (PL) di Daerah Misi Nusa Utara demikian juga di Daerah Bolaang Mongondow & Gorontalo pada hari yang berbeda. Pertemuan ini dimaksudkan untuk menjalin hubungan kerja sama yang le-bih baik antara IPH dan seluruh PL. Sehingga semuanya dikuatkan dengan kuasa Roh Kudus melanjutkan pelayanan penginjilan literatur. n

—Dilaporkan oleh pdT. R. pelaFu, Gembala Distrik Tahuna, Daerah Misi Nusa Utara; pdT. Ram Keni dan pdT. JonaThan w.s. waGiRan, Asisten Editor Indonesia Publishing House.

ATAS: Foto bersama 24 jiwa hasil KKR “Alkitab Berkata” di Kotamobagu. KIRI: Tatap muka tim IPH bersama penginjil literatur di Daerah Misi Nusa Utara (DMNU) yang dilaksanakan pada hari Rabu, 8 Oktober 2014.

dari INDONESIA

11 - 2014 | Adventist World 39

“Lihatlah, Aku Datang Segera…”Misi kami adalah untuk meninggikan Yesus Kristus, mempersatukan umat Gereja Masehi Advent Hari Ketujuh di mana saja dalam iman, misi, kehidupan, dan pengharapan.

Penerbit Indonesia Publishing House (anggota IKAPI Jawa Barat)Jalan Raya Cimindi 72 Bandung, 40184

Ketua Pengarah J. S. Peranginangin

Ketua Bidang Usaha S. Manueke

Pemasaran S.P. Rakmeni

ProduksiS. M. Simbolon

Pemimpin Redaksi Roy M. Hutasoit

Redaksi Pelaksana dan Desain IsiJ. Pardede

Tim Redaksi F. Parhusip, R.S. Keni, F. Ngantung, J.W.S. WagiranJ. Wauran, F. Manurung, A. Siahaan

Komunikasi UniS. Simorangkir, Uni Indonesia Kawasan BaratS. Salainti, Uni Konferens Indonesia Kawasan Timur

Komunikasi Konferens/Daerah/WilayahD. Lingga, Sumatera Kawasan UtaraH. Sihaloho, Sumatera Kawasan TengahV. J. Sinaga, Sumatera Kawasan SelatanA. Sagala, DKI Jakarta dan SekitarnyaN. Serang, Jawa BaratA. Pender, Jawa TengahD. Maart, Jawa Kawasan TimurD. Juniarto, Kalimantan Kawasan TimurJ. Sihotang, Kalimantan BaratD. Kana Djo, Nusa TenggaraR. Keni, Minahasa UtaraDj. Muntu, MinahasaF. Kasenda, Bolaang Mangondow-GorontaloCh. Muaya, Sulawesi TengahM. Tandilangi, Sulawesi Selatan, Barat dan TenggaraA. J. Uniana, MalukuF. Macpal, Nusa UtaraH. Wambrauw, PapuaI. Lisupadang, Luwu Tana Toraja

Izin Departemen Penerangan RINo. 1167/SK Ditjen PPG/STT/1987

Alamat Redaksi Jalan Raya Cimindi 72 Bandung, 40184Telp. (022) 6030392; Fax. (022) 6027784Email: [email protected]

Alamat PemasaranTlp/Fax: 022-86062842 Email: [email protected] (Sirkulasi)

www.iphbdg.org

WARTAGEREJA ADVENT

Redaksi menerima naskah berita dan foto sesuai de-ngan misi majalah ini, maksimal 500 kata. Tim redaksi berhak mengubah tulisan tanpa mengubah isi dan maksud penulis. Berita akan dimuat bilamana dileng-kapi dengan nama dan alamat pengirim yang jelas. Nas-kah tidak akan dikembalikan. Walaupun kami berusaha untuk memasukkan seluruh berita yang masuk, tetapi atas pertimbangan tim redaksi, ada kemungkinan tidak semua naskah berita yang masuk akan dipublikasikan.

11 - 2014 | Adventist World 39

Page 40: Aw november 2014 indonesian

Like us on Facebook

w w w. a d v e n t i s t w o r l d . o r g

Membuat peta langkah kita.