aw indonesian 2012-1009

48
09 - 2012 Warta Gereja Masehi Advent Hari Ketujuh K eluarga yang T erutama d alam B adai 12 Di 26 Apakah S egalanya Berarti S emuanya? S eorang Ketika Hanya P ercaya 14 yang

Upload: adventist-world-magazine

Post on 30-Mar-2016

306 views

Category:

Documents


11 download

DESCRIPTION

 

TRANSCRIPT

Page 1: AW Indonesian 2012-1009

09 - 2012

W a r t a G e r e j a M a s e h i A d v e n t H a r i K e t u j u h

Keluarga yangTerutama

dalamBadai

12 Di 26 Apakah SegalanyaBerarti Semuanya?SeorangKetika Hanya

Percaya14

yang

Page 2: AW Indonesian 2012-1009

3 L A P O R A N S E D U N I A

3 Sekilas Berita 6 Fitur Berita 10 Sebuah One-Day Church

11 K E S E H A T A N S E D U N I A

Urusan Keluarga

C E R I T A S A M P U L

16Keluarga Kuat= Gereja Kuat

Oleh Willie dan Elaine OliverHidup dengan orang yang mengenal bahwa kita baik adalah ujian yang paling tepat dari apa artinya menjadi orang Kristen.

8 P A N O R A M A S E D U N I A

Kukuh dalam Kuasanya Oleh Ted N. C. Wilson Menerima kekuatan dari satu sama lain,

sebagaimana dari Allah.

12 R E N U N G A N

Di dalam Badai Oleh Gerald A. Klingbeil Semua orang membutuhkan sebuah jangkar.

14 K E H I D U P A N A D V E N T

Ketika Hanya Seorang yang Percaya Oleh Karen Holford Sukacita—tantangan—mencerminkan karakter Kristus bagi semua manusia.

22 K E P E R C A Y A A N D A S A R

Kasih itu Sabar, Kasih itu Murah Hati Oleh David dan Doris Lumpi Tempat seperti apakah yang paling tepat untuk

menyatakan kebaikan orang Kristen selain di rumah tangga?

24 R O H N U B U A T

Kasih, Terang dan Sukacita

26 P E R T A N YA A N D A N

J A W A B A N A L K I T A B

Apakah Segalanya Berarti Semuanya?

27 P E L A J A R A N A L K I T A B

Kebangunan Rohani yang Dijanjikan

28 P E R T U K A R A N I D E

32-48 D A R I I N D O N E S I A

Warta Gereja Advent (WGA)

D E P A R T E M E N T A L

www.adventistworld.org

09 - 2012

F O T O S A M P U L O L E H b E n j A M i n E A r w i c k E rTersedia dalam 13 bahasa secara online

2 Adventist World | 09 - 2012

Page 3: AW Indonesian 2012-1009

L A P O R A N S E D U N I A

Maestro Herbert Blomstedt dari negara asal Swedia diakui sebagai mu- ■sisi veteran atas kariernya yang terkenal sebagai seorang dirigen simponi.

King Carl XVI Gustaf baru-baru ini menganugerahkan Medali Serafim kepada Blomsted, seseorang yang telah menjadi Advent selama hidupnya. 15 Juni 2012 pengumuman dari Istana Kerajaan Swedia menyatakan bahwa Blomstedt diakui karena “kontribusi luar biasa dalam musik Swedia.”

Medali itu adalah satu dari penghargaan tertinggi untuk warga sipil. Dianugerahkan secara langsung oleh raja, menyatakan “pelayanan luar bia-sa yang bersifat kemanusiaan atau yang memberi manfaat umum bagi ma-syarakat,” berdasarkan sidang Kerajaan Swedia.

“Tentunya saya sangat senang,” ucap Blomstedt kepada gereja Advent di Uni Konferens Swedia, tambahnya, sementara biasanya ia merendah, na-mun kali ini adalah agak berbeda.

Blomstedt melakukan penampilan pertamanya dengan Orkestra Filhar-moni kerajaan pada tahun 1954. Selama kariernya ia memegang posisi se-

Bersambung ke halaman berikut

PEMIMPIN MUSIK KLASIK: Musisi Advent Herbert Blomstedt (kiri) dianu-grahi Medali Serafim Swedia pada bulan Juni atas kontribusinya kepada musikal dan seni budaya bangsa tersebut. Di sini, sang veteran dirigen me-nerima Weniger Award for Excellence di gereja kampus Loma Linda Univer­sity pada bulan Januari.

Herbert Blomstedt,Dirigen Advent, Diberikan

Penghargaan oleh Raja Swedia

Fi

LE

P

HO

TO

b

y

LA

rr

y

bE

ck

Er

Anda dapat mengetahui nilai dan pen-tingnya sesuatu hal dengan mempela-

jari seberapa langkanya hal tersebut. Sejak edisi pertama Adventist World

menjangkau umat percaya di seluruh dunia pada September 2005, hanya ada dua “tema” edisi dari 85 isu yang sekarang diterbitkan. Pada Januari 2011 hampir seluruh edisi bu-lanan didedikasikan untuk panggilan ke-pada kebangkitan dan reformasi yang diba-has oleh pemimpin Gereja Masehi Advent Hari Ketujuh. Jutaan orang Advent yang be-rada di lebih dari 140 negara membaca se-ruan kudus untuk mencari Allah dengan sungguh-sungguh, hati yang terbuka, dan untuk bersiap atas janji pencurahan Roh Ku-dus.

Hari jadi Adventist World yang ketujuh ini didedikasikan kepada topik yang sama pentingnya—keluarga Advent. Sementara Anda menelusuri halaman-halaman ini, An-da akan menemukan suatu fokus pemikiran yang tidak salah lagi; staf editorial dari maja-lah ini dan para pemimpin gereja di dunia dengan sengaja menyoroti blok bangunan kesehatan yang paling penting, umat yang produktif. Sekali lagi adalah doa kita agar ju-taan umat percaya akan mengambil kata-ka-ta ini ke dalam hati—bahwa mereka akan berdoa dan bekerja agar kuat, stabil, meme-lihara keluarga Advent.

Keluarga sehat pernah menjadi asumsi standar dari negara-negara, komunitas, dan gereja-gereja. Dengan naïf kita berpikir bahwa kebaikan, latihan, komitmen, dan ku-atnya karakteristik sosial dari keluarga yang kuat akan bertahan tanpa pendidikan dan kerja keras. Keluarga sendiri akan memeli-hara hal-hal tersebut. Namun korban pe-rang, kemiskinan, penyakit, media, kultur, dan urbanisasi telah mengeruhkan ikatan suci dari keluarga yang telah dipersatukan Allah. Sekarang sebagaimana belum pernah sebelumnya, kita perlu dukungan dan do-rongan dari umat percaya lain untuk men-jaga pernikahan kita tetap kuat, orangtua yang bijaksana bagi anak-anak kita, dan membangun karakter yang konsisten de-ngan hidup dalam kerajaan Allah yang ke-kal.

Berdoalah pada saat Anda membaca ha-laman-halaman berikutnya. Dalam segala si-tuasi kehidupan, sekarang Anda menemu-kan diri Anda, mendengar seruan untuk

mencintai dan melayani mereka yang memiliki hubungan darah de-

ngan Anda—dan jutaan kelu-arga umat percaya yang memi-liki hubungan dengan Anda oleh darah Yesus.

09 - 2012 | Adventist World 3

Page 4: AW Indonesian 2012-1009

L A P O R A N S E D U N I A

bagai kepala dirigen orkestra Norrkoping Symphony, orkestra Radio Symphony, Dresdner Staatkapelle, dan orkestra San Fransisco Symphony.

Selama bertahun-tahun Blomstedt dengan sukarela memberikan kontribusi kepada musik gereja Advent, serta sistem pendidikannya. Blomstedt juga meman-faatkan sosok publik figurnya untuk membagikan imannya dalam Allah.

“Kita yang mengenal Herbert secara pribadi juga mengetahui bagaimana ia se-lalu melihat musik sebagai sebuah jalan untuk membawa kemuliaan bagi Allah, dan sebagai saksi atas anugerah dan ke-muliaan Pencipta kita,” ucap Bertil Wik-lander, Ketua Divisi Trans-Eropa.

“Ia telah bersaksi lebih dari satu kali, tentang rahasia kesuksesannya yang ada-lah iman Kristianinya, terutama berkat hari Sabat, yang memberikan istirahat dan rekreasi,” ucap Wiklander.

Blomstedt tidak dapat menghadiri upacara pemberian medali pada 15 Juni di istana kerajaan karena jadwal dirigen yang telah dibuat sebelumnya. Pria beru-sia 85 tahun ini terus mempertahankan kariernya, ia telah memimpin National Symphony Orchestra di Washington D.C., dalam serangkaian konser awal tahun ini, di antara jadwal lainnya.

Untuk membaca cerita sampul Herbert Blomstedt dalam Adventist Review kun-jungi:

—dilaporkan oleh Rainer Refsback/berita TED

Para Pemimpin Advent Mendapatkan Pemahaman Manajemen Risiko

Para pemimpin gereja Advent yang ■mewakili 18 negara di Afrika, Asia, dan

Eropa bertemu di Cape Town, Afrika Selatan, pada bulan Juni untuk berbagi berbagai cara menjadi penatalayan sum-ber daya Gereja Masehi Advent Hari Ke-tujuh yang lebih baik.

Diselenggarakan oleh Adventist Risk Management (ARM), sebuah perusa-haan milik gereja, 250 peserta terlibat dalam diskusi dan berpartisipasi dalam seminar praktik isu-isu manajemen ri-siko, seperti halnya jaminan untuk pe-gawai gereja, relawan, dan kegiatan, serta risiko-risiko transportasi, internal kontrol, dan keamanan kebakaran. Tim kepemimpinan ARM juga menyajikan topik khusus bagi hukum, profesi medis, dan pemerintahan serta kewajiban ekse-kutif.

Presentasi teknik, oleh R. Clifford Jones, dekan dari Seventh-day Adventist Theological Seminary, difokuskan pada kepemimpinan Kristen dan integritas.

“Fokus dari konferensi ini dipusat-kan pada penatalayanan dan kepemim-pinan Kristen dalam mengelola semua sumber daya gereja,” kata William Chunestudy, seorang narasumber ARM khusus dalam bidang pendidikan dan sebagai penyelenggara konferensi. “Sa-ngat kuat ditekankan bagi sumber daya manusia dalam gereja, bagaimana se-

mua departemen dapat bekerja sama untuk mencapai misi dari gereja Ad-vent.”

Presiden ARM Bob Kyte memberi-kan kata sambutan yang berjudul “Ini Semua Tentang Pelayanan (It’s All about Ministry)” mendorong para pemimpin gereja berupaya untuk menjadi penata-layan yang bijaksana terhadap sumber daya gereja, dan agar menemukan cara yang lebih baik untuk memperhatikan staf dan milik mereka.

“Kita hidup di zaman yang menan-tang. Cuaca tidak dapat diprediksi. Masalah-masalah menantang gereja da-lam banyak hal, “kata Kyte. “Kita harus selalu mengambil keuntungan dari ke-sempatan untuk belajar bagaimana me-lindungi sumber daya yang dimiliki GMAHK.”

Kyte mengatakan pelayanan ARM adalah untuk melindungi pelayanan-pe-layanan gereja Advent melalui sumber daya seperti halnya melalui konferensi manajemen risiko internasional.

Universitas Babcock Membuka Sekolah Kedokteran

Sebuah sekolah kedokteran Advent ■yang baru di Nigeria adalah merupakan

Ar

M

PH

OT

O

MANAJEMEN RISIKO: Bob Kyte, Ketua Adventist Risk Management, berbicara kepada para delagasi pada sebuah seminar di Cape Town, Afrika Selatan.

www.AdventistReview.org

4 Adventist World | 09 - 2012

Page 5: AW Indonesian 2012-1009

L A P O R A N S E D U N I A

sekolah kedokteran Advent yang pertama di Afrika.

Fakultas Kedokteran Benjamin S. Carson, Sr., dan Universitas Babcock di-resmikan pada bulan Juni saat acara wi-suda di gereja milik Babcock University (BU), Lagos, Nigeria.

Departemen Pendidikan dan Kese-hatan Advent secara resmi menyatakan bahwa sekolah yang baru mencirikan pertumbuhan komitmen orang Afrika untuk membangun kemandirian dalam menangani tantangan kesehatan masya-rakat yang dihadapi di benua itu.

Pelaksanaan sekolah kedokteran di Nigeria, walaupun tidak sempurna, ada-lah “awal yang jelas” menuju “sistem pe-laksanaan perawatan kesehatan yang be-lum tertandingi di Afrika,” kata Ketua BU, James Makinde.

Sekolah kedokteran itu mengoperasi-kan akademi kesehatan dan ilmu medis Babcock University yang juga termasuk akademi keperawatan dan kesehatan ma-syarakat. Para pemimpin tersebut me-ngatakan sekolah farmasi dan kedokteran gigi akan dibuka. Sekolah ini diakreditasi untuk menamatkan gelar sarjana kedok-teran, sarjana bedah (MBBS), tingkat profesional pertama yang mana seorang mahasiswa kedokteran dapat belajar di sebuah universitas yang mengikuti pola Inggris yaitu yang lebih tinggi lagi.

Ada 37 mahasiswa yang sedang bela-jar mengambil gelar MBBS sejak Januari, ketika para pemimpin Universitas Bab-cock untuk pertama kali meminta status diakui secara publik untuk sekolah ke-dokteran yang belum matang. Tetapi pada saat itu, proses status tersebut dice-gah oleh karena belum memenuhi per-syaratan akreditasi dan kerusuhan terjadi setelah pemerintah Nigeria mencabut subsidi gas, kata Lisa Beardsley-Hardy, Direktur Departemen Pendidikan Ad-vent Sedunia.

“Kami harus memastikan bahwa kon-disi [akreditasi] telah terpenuhi. Mereka kini secara substansial telah terpenuhi,” kata Beardsley-Hardy. Infrastruktur un-tuk sekolah kedokteran sekarang hampir

selesai, ia menambahkan.Departemen pendidikan bekerja

sama dengan departemen kesehatan un-tuk menetapkan standar bagi sekolah ke-dokteran.

Direktur Departemen Pelayanan Ke-sehatan, Allan Handysides, yang telah mendukung pekerjaan misi medis di Af-rika selama puluhan tahun, memberi du-kungan kepada Beardsley-Hardy.

“Saya jarang melihat kemajuan luar biasa seperti itu dalam waktu singkat di institusi kita mana pun. Tim di Babcock telah menerima saran dan bimbingan yang diberikan dengan serius, dan hasil-nya adalah luar biasa, “kata Handysides.

Yang mengetuai proses ini adalah Iheanyichukwu Okoro, Wakil Presiden Senior Universitas Babcock dan pejabat tinggi fakultas kesehatan dan ilmu kese-hatan, di mana sekolah kedokteran be-rada. Hal yang mencolok di antara kum-pulan para tamu yang terlihat, dan peng-hargaan kepada para tamu dengan kata-kata penghargaan dan sebuah komitmen

untuk kelanjutan kerja sama, adalah seo-rang yang bernama Kabiyesi Oba Mi-chael Olufemi Mojeed Sonuga, Raja Ilis-han, orang yang menyumbangkan tanah di mana sekolah kedokteran tersebut se-karang berdiri.

Yang menyatakan dukungan penuh dari Komisi Nasional Universitas di Ni-geria bagi usaha baru Universitas Bab-cock adalah Julius Okojie, sekretaris ek-sekutif komisi. Penegasannya adalah gambaran dari hubungan BU yang sangat baik dan kerjasama yang erat dengan berbagai publik, lebih lanjut ditandai de-ngan salam yang diterima dari sang pe-mimpin pemerintah setempat yaitu Femi Adeniyi, kehadiran seorang sekretaris menteri tenaga kerja dan produktivitas yaitu Chief Wogu, serta perwakilan dari negara bagian lain dan beberapa univer-sitas swasta dari seluruh Republik Fede-ral Nigeria dan di seluruh benua Afrika.——Dilaporkan oleh Lael Caesar, Asso-ciate Editor Adventist World dan Eliza-beth Lechleitner dan Ansel Oliver, Ad-ventist News Network.

SAAT UPACARA DEDIKASI: Dr. Ben Carson, kiri, dan istrinya, Candy, pada upacara dedikasi untuk The Benjamin S. Carson School of Medicine dan Babcock University Teaching Hospital di luar Lagos, Nigeria.

bA

bc

Oc

k

Un

iv

Er

Si

Ty

09 - 2012 | Adventist World 5

Page 6: AW Indonesian 2012-1009

L A P O R A N S E D U N I A

Sepuluh hari konferensi Alkitab internasional membawa 304 pe-mimpin Advent ke lokasi-lokasi

utama di Israel selama bulan Juni 2012. Tapi wisatawan Tanah Suci ini membawa pulang lebih daripada sekadar foto dan souvenir: Mereka kembali dengan pema-haman yang diperluas mengenai wilayah di mana Yesus pernah hidup dan sifat ke-manusiaan-Nya.

“Berkomitmen pada pandangan du-nia Alkitab, lebih dari 300 teolog Advent dan administrator dari seluruh dunia ber-kumpul untuk mengeksplorasi Alkitab, perspektif teologis, historis, misiologis, dan antropologi ilmiah, untuk mendo-rong persekutuan dan persatuan di antara para teolog dan kalangan teolog dan ad-ministrator, dan untuk menjadi lebih siap untuk melayani Tuhan dan gereja-Nya,“ pernyataan yang disetujui para delegasi. “Melalui diskusi, studi, dan tersedianya persekutuan konferensi ini, diharapkan bahwa peserta akan mengalami rasa sa-ling memiliki yang baru dan distimulasi untuk membuat kontribusi lebih yang berharga untuk gereja Advent sedunia melalui pengajaran dan pelayanan me-reka.”

Para delegasi mengatakan bahwa me-reka “juga memproklamasikan bahwa pemahaman Advent akan sifat manusia dan penolakan atas dualisme antropologi berakar sangat dalam dan diarahkan oleh antropologi Alkitab,” menurut pernya-taan yang mana teks lengkapnya tersedia secara online di http://bit.ly/MkxpBQ.

Sebelumnya, pada 11 Juni, delegasi berkumpul di Israel Utara untuk memu-lai periode diskusi teologis dan studi di wilayah yang banyak dari mereka baru li-hat untuk pertama kalinya.

“Harapan yang kita miliki adalah apa yang membuat konferensi ini begitu isti-mewa,” kata Ted N.C. Wilson, Ketua Ge-neral Conference, dalam sambutan sing-katnya saat sesi pleno terbuka di tepi Da-nau Galilea, yang dikenal dalam bahasa Ibrani sebagai Kinneret.

Direktur BRI (Biblical Research Insti-

tute), Artur Stele, yang juga seorang wakil ketua gereja Advent sedunia, membuka konferensi dengan penekanan pertemuan tersebut. “Menjelajahi sifat dualisme an-tropologi harus menjadi pekerjaan kami,” tegas Stele, ditambah bahwa pemahaman yang tepat tentang sifat kemanusiaan “menyentuh pada hubungan antara seo-rang pria dan seorang wanita” dan “hu-bungan manusia dengan teknologi mo-dern.”

Stele menambahkan, “Kita perlu mengeksplorasi pentingnya antropologi Alkitab dan bagaimana hal itu berdam-pak pada semua doktrin kita.” Orang Ad-vent dipanggil untuk mengatasi “tan-tangan agama-agama dunia yang pada dasarnya dualistis” dalam pandangan mereka mengenai manusia, katanya saat mengingatkan para delegasi.

Renungan pagi di samping Danau Galilea juga termasuk dalam acara terse-but. Ketua Divisi Euro-Asia, Guillermo Biaggi dan Ketua Divisi Pasifik Selatan, Barry Oliver mengundang para delegasi untuk memiliki hubungan pribadi de-ngan Tuhan yang pernah berjalan di Pan-tai Galilea. Oliver mengingatkan para de-legasi bahwa Allah, dalam pribadi Yesus, “telah menjadi satu dengan kita dan [te-lah] salah satu dari kita. Mengalami had-

Mark A. Kellner, editor berita, melaporkan dari Jerusalem, Israel, beserta staf Adventist World

Konferensi Alkitab Internasional Ketiga fokus pada Antropologi Alkitabiah

irat-Nya bergantung pada keinginan da-lam mencari Pribadi-Nya, dan yang ha-nya dapat dilakukan melalui Tuhan Yesus Kristus.“

Berbicara pada 16 Juni 2012, kepada lebih dari 300 peserta, para guru, teolog, dan administrator, Wilson meminta para guru “untuk memimpin sebuah revolusi positif pada kampus masing-masing—re-volusi kembali ke Alkitab dengan posisi historis dan dengan pendekatan sejarah-Alkitab.“

Pekabaranya (lihat teks khotbah di http://bit.ly/L2ERQj) juga menekankan pentingnya pemahaman orang Advent mengenai pelayanan bait suci, yang, ka-tanya, memegang jawaban utama untuk dua distorsi kepercayaan Kristen, yaitu legalisme “kasih karunia murahan.“

Para delegasi dari konferensi 10 hari tersebut menguatkan tantangan yang di-sampaikan oleh Ketua GC.

“Saya percaya bahwa panggilannya tepat waktu,” kata Leslie Pollard, Rektor Universitas Oakwood di Huntsville, Ala-bama. “Di kampus-kampus di mana-ma-na kita memiliki kesempatan untuk membuat dampak pada kehidupan anak muda. Universitas Oakwood menerima tantangan ini.“

Frank Hasel mengatakan, Dekan Teo-

M A r k A . k E L L n E r / A d v E n T i S T r E v i E w

Satu Kesatuan Kemanusiaan

6 Adventist World | 09 - 2012

Page 7: AW Indonesian 2012-1009

L A P O R A N S E D U N I A

logi di Schloss Bogenhofen Seminary di Austria, “pesan Ted Wilson tidak bertu-juan pada kebenaran politik tetapi kerin-duan hati seseorang yang sangat peduli untuk kesehatan rohani dari Gereja Ma-sehi Advent Hari Ketujuh sedunia. Seba-gai seorang teolog, guru, dan dekan saya didorong untuk menjadi orang yang... akan menumbuhkan cinta lebih dalam untuk Alkitab, memicu sebuah revolusi spiritual positif yang diterima dari Fir-man Allah yang hidup.“

Menurut Associate Direktur Ellen G. White Estate, Cindy Tutsch, khotbah Wilson menimbulkan rasa sukacita yang responsif: “Saya menghargai tantangan Ted Wilson untuk melihat ke Alkitab un-tuk menemukan jawaban otoritas untuk pertanyaan kosmologis,” katanya. “Pene-kanannya pada bait suci sebagai kunci untuk membuka pemahaman yang lebih dalam tentang Yesus, termasuk hu-bungan antara bait suci kepada doktrin lain yang berpusat pada Kristus, perlu diproklamasikan secara luas!”

Gilbert Wari, Ketua Divisi Barat-Tengah Afrika dan Dewan Ketua Bab-cock University, menunjuk pada kesi-nambungan historis dari pesan Wilson dengan pernyataan klasik orang Advent:

“Khotbah ini, didasarkan pada pelajaran bait suci, telah mengingatkan saya dan menempatkan kembali Gereja Masehi Advent Hari Ketujuh dan misinya untuk dunia sebagaimana yang dipahami dan diajarkan oleh para pelopor Advent.“

Setelah ibadah pagi dengan para dele-gasi, Wilson dan istrinya, Nancy, berke-lana di Yerusalem untuk bertemu dengan pengunjung yang lain: ratusan orang Ad-vent dari seluruh Israel ingin menemui pemimpin gereja Advent sedunia itu.

“Sungguh merupakan suatu kehor-matan berada di sini di kota yang indah,” kata Wilson kepada ratusan orang Ad-vent yang datang dari seluruh Israel un-tuk kebaktian. Jemaat tersebut dari Israel, Ethiopia, Rusia, Moldova, Filipina, dan lain-lain, sebuah pertemuan persatuan berbagai bangsa dari orang percaya.

Segera setelah berbicara kepada para teolog dan para ahli Alkitab pada kebu-tuhan untuk “revolusi” berdasarkan Alki-tab dalam pendidikan Advent, Wilson meyakinkan para pengunjung bahwa ke-tika ia berada di sini untuk menghadiri konferensi, “Saya ingin bertemu dengan Anda juga.”

Ibadah Sabat pagi menggunakan pola tata acara pelayanan Advent di seluruh

dunia, dengan lagu dalam bahasa Ibrani dan pengumuman dan khotbah yang di-terjemahkan ke dalam bahasa Rusia, di-sampaikan oleh berbagai orang dalam ibadah tersebut. Wilson dan Julio Men-dez, Jr, sekretaris sekaligus bendahara Daerah Israel, mengandalkan Oleg El-kine untuk menerjemahkan bahasa Ing-gris mereka ke bahasa Rusia, meskipun Wilson, yang menghabiskan dua tahun sebagai Ketua Divisi Euro-Asia, berbicara beberapa kalimat dalam bahasa Rusia juga.

Mewakili 17 juta anggota Advent se-dunia, tanggal 18 Juni, Wilson bertemu dengan wakil menteri luar negeri Israel, Yang Mulia Danny Ayalon. isi pertemuan tersebut termasuk penghargaan terhadap lebih dari 300 teolog Advent, ahli Alkitab, dan administrator yang mengunjungi Is-rael untuk konferensi Alkitab.

“Kami telah mengenal masyarakat Advent untuk waktu yang lama, dan ti-dak ada keraguan, saya pikir, oleh siapa saja, bahwa kita berbagi warisan dan ke-yakinan yang sama, dan juga nasib yang sama,” kata Ayalon, yang menjabat se-lama empat setengah tahun sebagai duta besar Israel untuk Amerika Serikat. n

PARA DELEGASI BERTEMU (kiri): Lebih dari 300 ahli Alkitab Advent, te-olog, guru, dan para administrator bertemu di Yerusalem, Israel, da-lam acara Konferensi Alkitab International yang ketiga pada bulan Ju-ni 2012. SAUDARA DALAM KRISTUS (kanan): Ketua General Confe­rence Ted Wilson menemui Raji Qumsiyah, seorang penjaga toko ber-agama Advent, di Manger Square, Bethlehem.

A n T H O n y k E n TM A r k A . k E L L n E r / A d v E n T i S T r E v i E w

09 - 2012 | Adventist World 7

Page 8: AW Indonesian 2012-1009

P A N O R A M A S E D U N I A

Oleh Ted N. C. WilsonSaya senang Adventist World telah dikhususkan pada September 2012 untuk isu-isu keluarga. Keluarga

adalah tulang punggung masyarakat dan gereja. Keluarga membantu membawa stabilitas dan motivasi, dan memberikan landasan kuat untuk menyelesaikan pe-kerjaan yang Allah telah berikan untuk kita lakukan.

Dasar yang kuat ini dibangun di atas Firman Tuhan, seperti diilustrasikan da-lam Khotbah Yesus di Bukit: “Setiap orang yang datang kepada-Ku dan men-dengarkan perkataan-Ku serta melaku-kannya. . . ia sama dengan seorang yang mendirikan rumah: Orang itu menggali dalam-dalam dan meletakkan dasarnya di atas batu. Ketika datang air bah dan banjir melanda rumah itu, rumah itu ti-dak dapat digoyahkan, karena rumah itu kokoh dibangun.” (Lukas 6:47, 48). Alki-tab merupakan platform yang kuat untuk petunjuk Allah kepada keluarga dalam menghadapi tantangan hidup.

Saat kita memiliki hubungan yang kuat dengan Kristus, kita ditarik kepada-Nya sebagai pusat dari segala sesuatu yang baik, dan yang membawa kita lebih dekat sebagai keluarga. Penekanan spirit-ual dalam ibadah keluarga, bernyanyi dan berdoa bersama, membawa sebuah hubungan spiritual yang akan membuat keluarga bertahan atas apa pun yang ke-luarga mungkin hadapi. Lebih dari seka-dar sebuah frase yang sering digunakan, “Keluarga yang berdoa bersama-sama akan terus bersama-sama” sungguh be-nar!

Selain itu, kita diberkati dengan nasi-hat rohani yang diilhami melalui tulisan-tulisan Ellen White. “Allah akan menggu-nakan simbol keluarga kita sebagai con-toh dari keluarga di surga,” tulisnya. “Bi-arkan orangtua dan anak mengingat hal ini pada setiap hari, menghubungkan diri satu sama lain sebagai anggota keluarga Allah. Maka kehidupan mereka akan menjadi karakter yang memberikan ke-pada dunia suatu pelajaran bagaimana sesungguhnya keluarga yang mengasihi Allah dan mematuhi perintah-Nya. Kris-tus akan dimuliakan; kedamaian-Nya dan rahmat dan cinta akan menyerap da-lam lingkaran keluarga seperti parfum

dA

ni

EL

b

OT

Tn

Er

Keluarga memperkuat jemaat dan masyarakat

dalamKukuhKuasa-Nya

TIGA GENERASI: Ted dan Nancy Wilson saat ber-sama salah seorang dari tiga putri mereka, dan sa-lah seorang cucu mereka.

8 Adventist World | 09 - 2012

Page 9: AW Indonesian 2012-1009

berharga “(Advent Review and Sabbath Herald, 17 November 1896).

Menghormati Satu Sama LainKita juga harus ingat pentingnya

suami dan istri menunjukkan cinta dan saling menghargai. “Bagaimanapun juga, bagi kamu masing-masing berlaku: ka-sihilah isterimu seperti dirimu sendiri dan isteri hendaklah menghormati sua-minya,” tulis Paulus dalam Efesus 5:33. Kita harus memperlakukan pasangan kita dengan kasih dan rasa hormat yang ditunjukkan dalam Alkitab. Hal ini dapat menjadi nyata karena kita menyerahkan hidup kita kepada Tuhan dan kuasa-Nya, dan minta Dia untuk membantu kita se-cara pribadi, dan membimbing interaksi kita satu sama lain.

Ketika teori agama menemukan apli-kasi praktis yang terlihat melalui hu-bungan dan aktivitas kerja di dalam dan di luar rumah, hubungan dengan Kristus mengambil makna baru; lebih dari ide te-oritis, menjadi dasar untuk hidup sebagai sebuah keluarga yang menemukan makna dalam kuasa Allah. Dengan Kris-tus sebagai dasar, keluarga pasti aman.

Pentingnya Komunikasi

Komunikasi sangat penting untuk hubungan yang sehat, dan penghiburan yang datang dengan berbicara kepada ke-luarga memiliki daya untuk memperba-iki. Sebagai anggota keluarga berbicara-lah bersama, bertukar pikiran dan ide. Adalah penting bahwa setiap pribadi merasa aman dan nyaman saat mendis-kusikan banyak hal dalam batas-batas ke-luarga. Komunikasi terbuka seperti ini harus terus sepanjang hidup. Loyalitas yang kuat dan cinta satu sama lain adalah sumber kekuatan yang nyata.

Walaupun ketiga putri kami sekarang telah menikah, kami tetap memiliki hu-bungan yang dekat dengan mereka dan keluarganya. Saat ini di beberapa bagian dunia, telepon seluler dan peralatan elek-tronik lainnya menyediakan cara yang mudah untuk tetap terhubung dengan anggota keluarga, terutama saat Anda terpisah oleh jarak yang jauh.

Tradisi keluarga dan komitmen untuk menghabiskan waktu bersama adalah juga penting. Hiking dan mendaki gu-nung adalah tradisi yang kerap ada di ke-

luarga kami. Kami menikmati saat-saat bersama selama waktu libur, seperti pera-yaan Thanksgiving di bulan November di Amerika Serikat, dan Natal pada bulan Desember. Dan kami memastikan untuk mengambil waktu dari jadwal yang sibuk, untuk beberapa jenis liburan musim pa-nas bersama.

Keluarga dan GerejaKeluarga adalah penting karena me-

rupakan peringatan akan kasih Allah yang sangat besar bagi kita, dan hak isti-mewa yang kita miliki bahwa kita adalah bagian dari keluarga besar Allah. Berkat-berkat yang datang ketika memelihara keluarga merupakan bagian integral dari gereja lokal dan merupakan sesuatu yang tak ternilai. Dengan berpusat kepada Kristus, keluarga yang terhubung dengan erat sebagai bagian dari keluarga gereja lokal, merupakan tulang punggung yang kuat bagi fungsi gereja dan penginjilan.

Pada akhirnya, gereja dapat membina keluarga secara rohani dan sosial; mem-bawa dukungan yang kuat untuk kehi-dupan keluarga yang dapat menjadi ber-kat yang besar. Inilah sebabnya mengapa gereja memiliki departemen pelayanan rumah tangga, memberikan sumber-sumber berharga yang mendukung kelu-arga (kunjungi mereka di family.advent-ist.org).

Gereja lokal memberikan pembinaan dalam berbagai cara, seperti membentuk kelompok doa keluarga, mengatur kegia-tan-kegiatan yang mendukung keluarga, juga melalui pelatihan pendeta dan pe-

mimpin gereja lainnya. Atau juga dengan memberikan penyuluhan dan pendi-dikan bagi keluarga yang membutuhkan, wanita teraniaya, orangtua yang bergu-mul dengan tantangan dalam membesar-kan anak, dan situasi yang menantang la-innya. Kelompok kaum muda dapat di-bentuk untuk menguatkan anggota ge-reja yang lebih muda dari keluarga gereja. Anggota yang lebih tua dapat menga-dopsi keluarga muda untuk membimbing dan menyokong. Para anggota gereja da-pat mengingat nama-nama pemuda di je-maat mereka, dan memberikan dorongan kepada orang muda dengan menyebut nama mereka dan membiarkan mereka tahu bahwa mereka berdoa untuk orang muda.

Gereja juga merupakan tempat yang menyediakan dukungan bagi mereka yang mengalami hubungan keluarga yang berantakan. Ketika anggota gereja maju untuk memberikan dorongan dan harapan, pemulihan terjadi dan menarik mereka yang telah mengalami kehan-curan bahkan lebih dekat kepada anggota gereja dan kepada Kristus.

Tidak Menikah dan GerejaSuatu gereja yang hangat dan ramah

dapat menjadi tempat yang indah bagi mereka yang tidak menikah untuk beri-badah, bersosialisasi, dan merasa di ru-mah—dalam segala rencana mereka, se-kiranya pun untuk tidak menikah. Jadi, jika Anda sedang mencari pasangan hi-dup, gereja merupakan salah satu tempat yang terbaik untuk mencarinya. Saya tahu, karena saya pun menemukan pa-sangan saya di gereja.

Saat saya sedang menyelesaikan gelar Master of Science in Public Health di Uni-versitas Loma Linda, saya sering beriba-dah di gereja universitas tersebut. Pada suatu Sabat saya masuk ke gereja ber-sama seorang wanita yang lebih tua, yang saya temui di rumah sakit sehari sebe-lumnya dan saya ajak ke gereja. Saat kami memasuki gereja, saya melihat tempat yang kosong di sebelah seorang wanita cantik, Nancy Vollmer, dan neneknya Ny. Marion Vollmer, yang telah saya kenal se-lama bertahun-tahun, sebab Ny. Marion Vollmer dan suaminya Dr. H. W. Vollmer adalah teman baik orangtua dan kakek nenek saya. Saya pernah melihat Nancy

Saat teori agama menemukan aplikasi

kehidupan..., hubungan kepada

Kristus memberikan makna yang baru.

09 - 2012 | Adventist World 9

Page 10: AW Indonesian 2012-1009

sebelumnya, tetapi belum pernah mene-muinya. Semuanya ini kelihatan seperti sebuah peluang yang sudah ditentukan.

Saya membungkuk dan menyapa Ny. Vollmer, berharap dia akan memperke-nalkan saya kepada Nancy. Saya tahu ke-mudian bahwa Nenek Vollmer telah ber-bisik sebelumnya kepada Nancy, “Itu Teddy Wilson. Tetaplah dengan saya, dan setelah gereja usai saya akan memperke-nalkanmu dengannya. “Setelah bertemu di ruang depan untuk beberapa waktu usai kebaktian, saya sadar kalau Nancy adalah seseorang yang ingin saya kenal lebih jauh! Sekitar setahun kemudian kami bertunangan ketika Nancy dan saya mengunjungi orangtuanya di Asheville, Karolina Utara. Kami akhirnya mengeta-hui bahwa Nenek Vollmer dan Nenek Wilson berpuasa dan berdoa pada akhir pekan itu, ketika mereka tahu kami me-ngunjungi rumah Nancy bersama-sama. Keluarga Kristen yang gemar berdoa ada-lah sungguh istimewa. Beberapa bulan kemudian kami menikah—tepat 37 ta-hun yang lalu bulan ini.

Keluarga dan MasyarakatDalam dunia sekarang ini, model-

model keluarga Alkitabiah semakin kuat diserang. Sementara masyarakat mendo-rong model lain, sebagai umat Advent Hari Ketujuh kita harus menjadi yang terdepan dalam membela aspek-aspek dan menjadi berkat-berkat yang ditunjuk secara Alkitabiah, pernikahan heterosek-sual dalam lingkungan keluarga.

Keluarga Kristen yang kuat dan ber-semangat dapat menjadi saksi yang luar biasa dalam gereja, lingkungan, tempat kerja dan sekolah mereka, dan masyara-kat secara keseluruhan. Allah ingin kelu-arga menjadi kukuh dalam kuasa-Nya, memperkuat baik ge reja juga masyara-kat, dan berbagi harapan yang mulia dan kabar baik bahwa Kristus segera datang. n

P A N O R A M A S E D U N I A

Mempelai Wanita dari Tola

“Jangan terlambat, atau kau akan berakhir seperti mempelai Tola”Ini adalah peringatan yang biasa didengar di Nikaragua—kata-kata yang

dilemparkan oleh seorang ibu kepada anak perempuan mereka, dan kata-kata bos yang memanggil karyawan yang terlambat. Tidak ada yang ingin berakhir seperti pengantin Tola, seorang wanita muda yang ditinggalkan di altar ketika tunangannya pergi menikah dengan mantan pacarnya.

Arlin Tatiana adalah pemimpin umat Advent Hari Ketujuh yang kecil namun bertumbuh di Kota Tola. Tempat ibadah saat ini berada di bawah pohon mangga dekat rumah anggota. Mereka telah mengimpikan dan mengumpulkan dana bagi

sebuah bangunan gereja baru. “Jika kita memiliki sebuah bangunan yang dekat dengan kota,

di mana keluarga-keluarga muda bisa datang dan membawa anak-anak mereka, kita akan memiliki lebih dari seratus anggota,” kata Tatiana. Hampir semua dari 25 anggota saat ini masih muda, seperti Tatiana yang berusia 24 tahun, dan bersemangat dalam gereja mereka untuk melayani teman-teman muda dan tetangga mereka.

Sudah ada 15 anak yang terdaftar di Sekolah Sabat.

Melalui serangkain keajaiban yang menakjubkan mereka telah memberikan sedikit uang muka atas sebidang tanah di dekat pusat kota, yang merupakan bagian dari pembangunan perumahan baru yang besar.

“Ratusan keluarga muda akan tinggal di sini, dan mereka semua akan membutuhkan gereja kami,” kata suami Tatiana, Hermoso. “Kami telah berusaha keras untuk menambah uang pembayaran tanah, tapi kami masih kekurangan lebih dari $ 5.000 Amerika. Semua anggota kami berdoa, seolah-olah mereka pemilik dari tanah ini!“

“Ketua panitia pembangunan mengatakan bahwa mereka telah menerima sumbangan yang bisa membantu kita membayar tanah itu,” tambah Tatiana. “Tapi jika kami tidak mendapatkan uang dengan segera, kami akan berakhir seperti pengantin Tola!”

Sore itu kami mengunjungi lokasi di mana gereja akan dibangun bersama dengan Darrell Hardy, Wakil Ketua Konstruksi Maranatha. Dia mendengarkan Arlin dan Hermoso, dan membuat panggilan melalui telepon genggamnya.

“Bendahara misi telah sepakat untuk membayar $ 5.000 penuh, dan cek pertama Anda telah siap,” kata Darrell kepada kelompok yang berkumpul di bawah pohon mangga. “Aku akan menempatkan Anda pada daftar baru sebuah One Day Church. Tidak ada mempelai Tola untuk Anda! “

Program One-Day Church adalah upaya kerja sama antara Seventh-day Adventist Church, Adventist-laymen’s Services and Industries (ASI), dan Maranatha Volunteers International. Inisiatif The One-Day Church awalnya diciptakan dan dikembangkan oleh pengusaha Minnesota dan anggota ASI, Garwin McNeilus. Kisah­kisah ini datang kepada Anda tiap bulan dari “Jurucerita” Maranatha, Dick Duerksen.

Ted N. C. Wilson adalah Ketua Gereja Masehi Ad-vent General Conference berlokasi di Silver Spring, Maryland, U.S.A.

SIAP MEMBANGUN (atas): Arlin dan Hermoso memperlihatkan cek yang membolehkan mereka untuk membeli tanah milik mereka untuk membangun One­Day Church baru mereka. DI LA-PANGAN (bawah): Arlin Tatiana berbi-cara dengan Darrell Hardy secara detil untuk memulai proyek tersebut.

br

En

dA

d

UE

rk

SE

n

SebuahOne -Day Church

10 Adventist World | 09 - 2012

Page 11: AW Indonesian 2012-1009

Remaja kita sedang belajar mengemudi, dan kita mengingatkan mereka akan bahaya alkohol dan risiko dari menjadi penumpang dari seseorang yang me-ngemudi dalam pengaruh alkohol. Ada-kah isu-isu lain yang harus kita amanat-kan untuk memperlengkapi mereka agar menjadi pengemudi yang aman?

Ada banyak tekanan bagi kedua orangtua dan remaja ketika ins-truksi mengemudi berlangsung.

Beberapa temuan yang menarik pada to-pik yang baru-baru ini diterbitkan di Amerika Serikat dari penelitian yang dila-kukan oleh Centers for Disease Control and Prevention (CDC)* atau Pusat Pe-ngendalian dan Pencegahan Penyakit. Faktor-faktor risiko remaja yang berhu-bungan dengan korban tewas kecelakaan kendaraan bermotor sebenarnya menu-run antara tahun 1991 dan 2011, khusus-nya dalam hal tidak mengenakan sabuk pengaman dan mengendarai kendaraan dengan sopir yang mabuk. Bagaimana pun hal ini tetap perlu diperhatikan de-ngan serius bahwa satu dari tiga kematian remaja disebabkan oleh kecelakaan lalu lintas.

Survei yang sama mencatat penu-runan 70 persen pada jumlah pelajar yang mengendarai tanpa sabuk penga-man, dan penurunan 20 persen pada me-reka yang bepergian dengan sopir yang telah minum alkohol. Antara tahun 1997 dan 2011 terjadi penurunan 53 persen pada jumlah pelajar yang mengendarai setelah minum alkohol. Statistik ini tidak ideal, tapi tetap menunjukkan tren posi-tif.

Risiko-risiko TeknologiDalam studi tahunan pertama risiko-

risiko yang berkaitan dengan teknologi, data dari survei tahun 2010-2011 menun-jukkan bahwa satu dari tiga remaja me-

ngirim pesan teks atau surat elektronik (email) saat mengemudi, selama 30 hari sebelum survei dilakukan. Pekerjaan multitugas ini merupakan penyebab atas gangguan dan merupakan risiko utama bagi para pengemudi. Tren ini terjadi meskipun kenyataannya 44 negara bagian membuat hukum yang melarang SMS dan email saat sedang mengemudi. Ba-gaimanapun juga, kecelakaan kendaraan bermotor tetap menjadi penyebab nomor satu kematian di kalangan remaja. Perha-tikan dan bimbing remaja Anda dari me-ngetik dan mengemudi!

Meskipun ada banyak manfaat dari teknologi komunikasi yang menakjubkan yang tersedia saat ini, kemajuan ini di-pandang mahal. Kita hidup dalam gene-rasi yang paling “terhubung” dari yang pernah ada sebelumnya, tetapi dibalik iP-hone, iPod, iPad, dan pesan instan, per-tumbuhan kaum muda secara emosional dan sosial terputus, dengan selalu menu-runkan aktivitas kontak “mata!”

Kejahatan Dunia MayaKejahatan dunia maya juga mening-

kat. Survei risiko teknologi yang sama ini menemukan bahwa 16 persen dari siswa telah diintimidasi melalui email, chat room, situs web, dan pesan instan, dan kejahatan dunia maya paling sering ter-jadi pada wanita berkulit putih yang du-duk di kelas sepuluh.

Penggunaan Tembakau dan Ganja

Sebuah analisis dari data tambahan yang diteliti antara tahun 2009 dan 2011 tidak menunjukkan penurunan yang sig-nifikan pada penggunaan rokok di ka-langan siswa saat ini (19 berbanding 18 persen), selama periode waktu yang sama, penggunaan ganja meningkat di antara remaja mulai 21 hingga 23 persen, dan telah menjadi aktivitas umum. Hal

ini merupakan tren yang mengkhawatir-kan.

Hubungan dengan Orang Dewasa

Statistik dan data ini membawa ke-pada suatu fokus yang tajam akan pen-tingnya keterkaitan erat antara orangtua dan remaja dalam rangka untuk mening-katkan daya tahan dan perlawanan terha-dap beberapa perilaku berisiko ini. Di samping pentingnya keterkaitan dengan orang dewasa, remaja juga harus berla-buh kepada nilai-nilai positif, seperti yang ditemukan dalam keluarga Kristen yang taat. Sangatlah penting bagi suatu kelu-arga untuk menghabiskan waktu berkua-litas bersama-sama untuk saling berko-munikasi, berbagi, bermain, dan berdoa.

Kaum muda perlu bimbingan serta dorongan untuk berpartisipasi dalam pe-layanan secara inisiatif. Kegiatan ini telah terbukti lebih memperkuat ketahanan, mengurangi perilaku berisiko, dan bah-kan dapat menyelamatkan nyawa di ja-lan. Akhirnya, sekali lagi ini adalah per-masalahan keluarga. n

* D. K. Eaton et al., “Youth Risk Behavior Surveillance— United States, 2011,” Laporan Penelitian Mingguan Tingkat Kematian dan Morbiditas 61, no. 4 (8 Juni 2012): 1-162.

K E S E H A T A N S E D U N I A

Allan R. Handysides, seorang ahli ginekologi, Direktur Departemen Pelayanan Kesehatan General Conference.

Peter N. Landless, seorang ahli jantung nuklir, adalah Associate Director Departemen Pelayanan Kesehatan General Conference.

Orangtua memainkan peran vital dalam keamanan para remaja

UrusanKeluarga

Oleh Allan R. Handysides dan Peter N. Landlessn A T E S T E i n E r

M i g U E L U g A L d ES

An

jA

g

jE

nE

rO

09 - 2012 | Adventist World 11

Page 12: AW Indonesian 2012-1009

R E N U N G A N

Oleh Gerald A. Klingbeil

Menjaga keluarga kita dari batu yang menghancurkan

BadaidalamDi

Bayangkan sebuah badai keras di Laut Mediterania sekitar 2.000 tahun yang lalu: Sebuah kapal kayu kecil berusaha keras untuk tetap bertahan, pelaut berusaha mengeluar-

kan air dari dalam kapal, membawa turun sisa-sisa sobekan la-yar besar, mendayung sekuat mungkin untuk mencapai tujuan mereka. Di antara gelombang yang mengamuk dan awan yang marah, petunjuk dari garis pantai tiba-tiba muncul. Ini bisa ber-arti berita baik juga berita buruk. Kedekatan ke pantai berarti perairan tenang dan mudah-mudahan—dapat bertahan hidup. Hal ini bagaimanapun juga bisa ada batu karang berbahaya yang dapat menghancurkan perahu yang rapuh dan mengakibatkan kematian. Busa laut yang kejam; menyemprot ke udara. Sang kapten membuat keputusan putus asa. Tidak mengetahui posisi yang tepat, ia memutuskan untuk menurunkan jangkar untuk menjaga perahu agar tidak hancur oleh batu karang. Tiga, empat pelaut memasang satu, kemudian dua, akhirnya tiga jangkar batu yang berat ke laut. Tali yang menghubungkan jangkar ke perahu dikencangkan. Akankah jangkar tersebut bertahan? Akankah jangkar menjaga kapal dari menghancurkan ke dalam batu di garis pantai?

Cukup menarik untuk mengenal jangkar kuno. Jangkar ter-sebut berat, dan sering mengandung batu prasasti, dan ber-fungsi penting saat perjalanan maritim dan perdagangan untuk menghubungkan daerah-daerah yang sulit dijangkau melalui darat. Beberapa bulan yang lalu saya melihat beberapa jangkar Romawi di lokasi Kaisarea Maritima, kota yang dibangun oleh Herodes Agung di Pantai Mediterania, yang membuat saya ber-pikir.

Badai HubunganElkana mengenai berbagai badai—terutama badai keluarga.Setelah dia menikah dengan Hana, mereka telah berharap

menunggu bertahun-tahun untuk seorang anak—tetapi tidak pernah datang. Tanpa ahli waris dan putus asa untuk menga-mankan masa depan keluarganya, Elkana akhirnya mengambil istri kedua, Penina. Ia melahirkan anak dan terus-menerus

membiarkan Hana, istri pertama, tahu tentang hal itu (1 Sam 1:2, 6). Pada saat yang sama Elkana mencintai Hana lebih dari Penina (ayat 4, 8). Anda pasti ingat cerita tersebut: Resep untuk mereka yang memiliki badai dalam hubungan dan keluarga ti-dak bahagia.

Pertama Samuel pasal 1 bercerita tentang kunjungan kelu-arga tahunan ke Silo, tempat di mana bait suci terletak dan di mana setiap bangsa Israel harus datang setahun sekali untuk mempersembahkan korban. Kita menemukan Hana menangis tak terkendali di bait suci (ayat 10). Eli, seorang imam yang me-layani di bait suci, berpikir bahwa ia mabuk dan menegur dia (ayat 13, 14). Tanpa suara mulutnya bergerak saat ia mencurah-kan sakit hatinya di hadapan Tuhan. Dan kemudian hal itu ter-jadi: “TUHAN semesta alam, jika sungguh-sungguh Engkau memperhatikan sengsara hamba-Mu ini dan mengingat kepa-daku dan tidak melupakan hamba-Mu ini, tetapi memberikan kepada hamba-Mu ini seorang anak laki-laki, maka aku akan memberikan dia kepada TUHAN untuk seumur hidupnya dan pisau cukur tidak akan menyentuh kepalanya” (ayat 11). Di te-ngah-tengah badai Hana melempar keluar sebuah jangkar. Sum-pahnya sangat spesifik dan, mengingat hukum Israel, hal itu perlu setujui oleh suaminya (Bil. 30:7-9). Saya ingin tahu apa yang dia rasakan saat mendengar kata-kata meyakinkan imam Eli: “Pergilah dengan selamat” (1 Sam 1:17). Apakah hatinya ber-gejolak? Apakah harapan itu mengecewakan bagaikan tembakan kecil ke dalam tanah kering dari hati sedihnya? Apakah yang dia katakan kepada Elkana? Kita tidak diberitahu—kita hanya tahu bahwa Elkana tidak menghalangi sumpahnya dan bahwa Allah mengingat Hana (ayat 19, 20).

12 Adventist World | 09 - 2012

Page 13: AW Indonesian 2012-1009

Gerald A. Klingbeil adalah seorang Associate Editor Adventist World. Bersama Chantal, istrinya, mereka hidup bahagia memperhatikan tiga putri mereka yang menghadapi badai masa remaja.

JANGKAR: Jangkar Kuno di-temukan selama penggalian bawah Laut Kaisarea Ma-ritima, dekat dengan Laut Mediterania, di Israel.

Sinar MatahariPada setiap akhir badai ada sinar matahari.Kelahiran Samuel kecil (yang namanya berarti “Tuhan telah

mendengar”) harus membawa sinar matahari dan sukacita ke-pada Hana dan kehidupan Elkana. Tuhan telah benar-benar mendengar jeritan hati mereka dan mereka siap untuk meng-hormati janji mereka. Kita tidak terlalu yakin berapa lama wa-nita Israel pada umumnya menyapih anak-anak mereka. Menu-rut teks kuno Timur Dekat, seorang anak mungkin tidak disa-pih sampai 3 atau 4 tahun.1 Waktu berlalu dengan cepat, dan Hana menghabiskan waktunya dengan bijaksana bersama Sa-muel kecil. Menuangkan semua kasih dan kebijaksanaan dalam beberapa tahun yang singkat, ia meletakkan dasar batu yang solid.

Hana mengetahui sesuatu tentang Silo yang mana kita, se-bagai pembaca, hanya mengetahui rahasia setelah dia menye-rahkan anaknya kepada asuhan Imam Eli di bait suci. Sebagai-mana kisah yang telah terungkap, kita tahu bahwa anak Imam Eli—imam generasi berikutnya—adalah manusia pria yang “ru-sak” (1 Sam. 2:12-17).

Tertambat dalam KasihBagaimanakah perasaan Anda jika Anda tahu bahwa Ha-

na tahu tentang keadaan di Silo? Saya pikir saya akan men-coba untuk menegosiasikan kembali sumpah dengan Allah. Setelah semuanya, Allah tidak senang mengetahui bahwa se-orang anak akan tunduk pada pengaruh jahat. Kemungkinan besar Hana bisa saja menegosiasikan agar Samuel datang di hadapan Tuhan di kemudian hari. Dia bisa saja bahkan mera-

sionalisasikan jalan keluar dari sumpahnya dengan menggu-nakan ayat-ayat Alkitab.

Namun bukan itu yang dia lakukan. Karena dia telah me-nemukan jangkar dalam Tuhan dan telah menghabiskan tiga atau empat tahun membangun dasar yang kuat dalam hati Sa-muel, dia mengembalikan hadiahnya yang paling berharga bagi Pemberi semua hadiah. Dia tampaknya tahu—secara na-luri dan dengan pengalaman—bahwa anak ini adalah anak Tuhan dan bahwa Tuhanlah yang akan merawatnya.

Ya, Tuhan memberikan anak yang lain baginya (ayat 21). Dan ya, dia akan melihat Samuel setidaknya sekali setahun ke-tika dia membawa jubah baru bagi Samuel yang dia telah pintal, tenun, dan jahit dengan berhati-hati selama bulan-bulan yang sepi di rumah (ayat 19). Tapi Samuel adalah anak Allah, yang telah dipanggil untuk tujuan khusus dan terdaftar di akademi pelatihan yang unik.

Jangkar KitaSekian banyak rumah tangga saat ini di seluruh dunia me-

nemukan diri mereka dalam badai yang berat.Kita terus terlalu sibuk, dan kita tidak pernah punya waktu

yang cukup. Kita sangat terganggu dan memiliki waktu yang su-lit memahami satu sama lain. Kita berjuang untuk memberikan yang terbaik bagi anak-anak kita dan lupa bahwa yang terbaik bagi anak-anak kita tidak berhubungan dengan gadget, mobil, atau liburan mahal. Kita perlu jangkar yang menjaga kita agar tidak menabrak batu-batu di sekitar kapal kita.

Ibrani 6:19 menggunakan metafora jangkar dengan cara yang menarik: “Pengharapan itu adalah sauh yang kuat dan aman bagi jiwa kita, yang telah dilabuhkan sampai ke belakang tabir,...” harapan ini tidak dibangun pada manusia atau hal-hal atau bahkan iman kita dan komitmen. Harapan ini berpegang pada Yesus, Imam Besar kita, yang telah memasuki bait suci un-tuk memohon demi kita.

Hana bertahan dengan iman—bahkan ketika ia mengha-dapi tantangan dalam menempatkan anak yang diberikan Tu-han ke tangan yang lemah, meskipun bermaksud baik, imam tua di Silo. Keluarga-keluarga kita, yang baik, yang rata-rata, yang bermasalah atau bahkan tidak berfungsi semestinya, da-pat bertahan karena mereka dapat mengklaim jangkar yang memegang mereka bersama-sama dan membuat mereka jauh dari batu yang mengancam menghancurkan kapal.

Ini saatnya untuk membiarkan jangkar turun—dan berta-hanlah. n

1 David T. Tsumura, The First Book of Samuel, New International Commentary on the Old Testament (Grand Rapids: Eerdmans, 2007), hlm. 128, 129. Tsumura menyebutkan “Instruksi Any” Mesir.

P H O T O b y g E r A L d A . k L i n g b E i L 09 - 2012 | Adventist World 13

Page 14: AW Indonesian 2012-1009

K E H I D U P A N A D V E N T

Bagaimanakah kita dapat mendukung keluarga bila hanya satu dari orangtua saja yang Advent?

percayaKetika Hanya

yangSeorangJason menikah dengan Jenny setelah ia meninggalkan gereja pada masa kuliahnya. Sepuluh tahun kemudian

ia kembali. Jenny, bagaimanapun, tidak percaya pada Tuhan, dan dia sangat kha-watir tentang kembalinya Jason kepada imannya akan mempengaruhi pernikah-an mereka.

Rachel bergabung dengan gereja Ad-vent setempat setelah promosi pengin-jilan yang singkat dan intensif. Suaminya Tom, bekerja shift malam pada saat itu dan tidak bisa ikut bersama dengannya. Tom sekarang sangat bingung dengan iman baru istrinya dan pola hidupnya yang “aneh,” dan terbatas. Tom juga kha-watir dengan efek yang akan timbul pada kehidupan rumah tangganya.

Mantan suami Pippa bersama dengan anak-anak mereka pada setiap akhir pe-kan. Dia membawa anak-anak mereka ke gereja besar dan meriah pada hari Ming-gu, dan Pippa membawa mereka ke ge-reja pedesaan yang kecil pada hari Sabat ketika mereka berada di rumah bersama-nya. Pippa mencoba untuk membuat hari Sabat istimewa, tapi dia tahu anak-anak lebih menyukai gereja ayah mereka.

Ian dan Helen menikah setelah lulus dari perguruan tinggi Advent. Iman He-len goyah ketika ayahnya dipecat dari po-sisi pelayanannya atas perbuatan asusila. Dia merasa ngeri terhadap perilaku ayah-nya dan malu untuk menghadapi ang-gota jemaat lainnya. Kepercayaannya da-lam gereja luntur. Meskipun Ian mengha-diri gereja secara teratur, Helen tidak per-nah ke gereja selama lebih dari delapan tahun.

Empat keluarga yang berbeda di mana hanya satu pasangan atau orangtua adalah Advent. Empat keluarga berjuang dengan pembagian spiritual di rumah mereka. Bagaimanakah kita bisa mende-ngarkan harapan dan keprihatinan me-reka dan menemukan cara untuk men-dukung mereka?

Kekhawatiran MerekaMereka yang Advent “secara iman

sendirian” (Orang Advent yang menikah dengan pasangan yang memiliki keya-kinan yang berbeda atau tidak punya iman sama sekali) berhadapan dengan sejumlah kekhawatiran:

Mereka merasa kerohanian terisolasi ■karena sulit untuk terlibat dalam kegiat an gereja selain pagi hari Sabat.

kita perlu memahami perjuangan dan harapan dari pasangan yang bukan Ad-vent juga:

Mungkin diet mereka tiba-tiba beru- ■bah, dan mereka tidak suka menjadi ve-getaris.

Hari Sabat biasa digunakan untuk ■menjadi waktu keluarga, dan sekarang mereka menghabiskannya secara terpisah karena mereka tidak dapat menemukan hal-hal yang dapat diterima untuk dila-kukan bersama-sama.

Mereka tidak lagi merasa seperti ■orang yang paling penting dalam kehi-dupan pasangan mereka.

Gereja menyerap begitu banyak ■waktu pasangan mereka, uang, dan te-naga mereka, yang membuat mereka ka-dang-kadang merasa seolah-olah pa-sangan mereka berselingkuh dengan ge-reja!

Segala sesuatu tampak normal sebe- ■lumnya—seperti halnya mengajak anak-anak mereka ke pertandingan bola atau belanja di mal pada hari Sabtu—sekarang jadi membuat marah pasangan mereka atau menyebabkan argumen.

Mereka merasa benci dan defensif ke- ■tika pilihan pola hidup mereka dinilai dan dikritik oleh orang lain.

Apa yang Bisa Anda Lakukan?Ada orang yang tanpa pasangan ro-

hani di semua gereja kita, jadi bagaima-nakah kita bisa mengetahui kebutuhan mereka dan cara untuk mendukung me-reka? Dan bagaimanakah mungkin kita menjangkau pasangan dan anak-anak

Bepergian ke gereja pada pagi hari ■Sabat juga kadang-kadang sulit, karena kebutuhan dan keinginan anggota kelu-arga lainnya.

Mereka sering merasa bersalah ka- ■rena tidak menjadi lebih terlibat, meng-hadiri acara gereja membuat banyak ke-susahan kepada pasangan mereka dan kadang-kadang menyebabkan argumen dan kebencian.

Anggota gereja lain kadang-kadang ■kritis terhadap keputusan sulit yang me-reka harus buat untuk mengimbangi ge-reja dan keluarga, dan mereka merasa di-hakimi, dikritik, dan disalahpahami.

Mereka ingin mengundang pasangan ■dan anak-anak untuk kegiatan gereja dan kegiatan sosial, tapi pengalaman masa lalu yang memalukan dan menyakitkan membuat mereka takut untuk membawa anggota keluarga mereka bersama.

Harapan MerekaMereka berharap dan berdoa agar pa- ■

sangan dan anak-anak mereka akhirnya akan datang ke gereja dan memilih un-tuk mengikuti Yesus.

Mereka berharap bahwa pemimpin ■gereja akan merencanakan acara di mana seluruh keluarga mereka akan merasa nyaman.

Mereka berharap bahwa anggota ge- ■reja akan lebih memahami, menerima, dan peka terhadap situasi yang unik dan kebutuhan mereka.

Pasangan Bukan AdventUntuk melayani seluruh keluarga,

Oleh Karen Holford

14 Adventist World | 09 - 2012

Page 15: AW Indonesian 2012-1009

Karen Holford adalah se-orang ahli terapi keluarga dan penulis bebas yang tinggal di Auchtermuchty,

Skotlandia, di mana suaminya adalah Ke-tua Daerah Misi Skotlandia.

mereka secara sensitif? Berikut adalah beberapa cara:

Tumbuhkan rasa pengertian. Ajak orang yang tanpa pasangan secara rohani untuk membantu anggota gereja lain me-mahami masalah mereka. Minta mereka untuk berbicara tentang hidup seperti apa yang mereka inginkan juga kepriha-tinan, harapan, dan permohonan doa mereka. Atau mereka bisa menyusun daf-tar tertulis dan memberikannya tanpa nama kepada pendeta, para ketua, atau anggota gereja yang lebih luas.

Mendengar. Jadilah pendukung dan tanpa sikap menghakimi. Pasangan dari mereka yang sendiri secara rohani sering mengatur keseimbangan yang rumit an-tara kesetiaan mereka kepada pasangan mereka dan kepada gereja mereka. Har-gai tantangan yang mereka hadapi, per-caya terhadap penilaian mereka, dan me-nerima mereka dengan sepenuh hati, bahkan ketika Anda tidak benar-benar memahami pilihan yang mereka buat.

Perhatikan anak-anak. Bayangkan bagaimana perasaan anak-anak ketika mereka mencoba untuk taat kepada Allah, tapi juga mencintai, mendukung, dan menghormati dua orangtua dengan keyakinan, nilai-nilai, dan pola hidup yang sangat berbeda. Mereka merasa sa-ngat terkoyak. Mereka membutuhkan cinta, pengertian, dan dukungan. Jangan-lah membuat mereka merasa bersalah untuk menghabiskan hari Sabat dengan orangtua bukan Advent mereka dari waktu ke waktu.

makan, atau merencanakan tamasya ber-sama-sama. Ketika orang tahu kita peduli terhadap mereka, akan lebih mudah bagi mereka untuk memahami bahwa Allah peduli juga kepada mereka.

Perhatikan perubahan di gereja. Ta-nyakan anggota yang tanpa pasangan sei-man, apa yang mungkin membuat keha-diran di gereja menarik bagi pasangan mereka, dan terbuka untuk ide-ide baru. Apa yang kita pelajari dari keluarga-kelu-arga ini dapat membantu kita menjadi le-bih ramah kepada semua orang di ling-kungan kita.

Rencanakan program kunjungan. Membuat mereka tertarik, diterima, dan bebas berbicara. Setiap gereja perlu meli-hat budaya gereja setempat, tradisi, dan gaya bahasa dari perspektif luar. Kita de-ngan mudah lupa betapa aneh perkataan kita dan sikap kita bagi orang lain. Bebe-rapa pengunjung merasa sangat tidak nyaman ketika ada sambutan publik, doa yang sangat panjang, khotbah teologis yang berat, dan himnal dengan kata-kata kuno.

Pelajari kesukaan dan keterampilan dari pasangan dan cari cara yang krea-tif untuk melibatkan mereka dalam proyek-proyek gereja. Mungkin mereka menyukai pertukangan, memasak, atau berkebun. Mungkin mereka memiliki hobi yang mereka bisa ajarkan kepada Pathfinders. Atau mungkin mereka bisa membantu dalam jangkauan khusus atau proyek misi. Temukan cara untuk mem-bantu mereka merasa dihargai, bernilai, dan diperlukan.

Nasihat BijaksanaAkhirnya, kita semua perlu untuk

mengingat nasihat Petrus kepada istri yang menikah dengan suami bukan Kris-ten dalam 1 Petrus 3:1-6. Di sana ia me-nasihati untuk memenangkan mereka dengan karakter kebaikan, kelemahlem-butan, dan penuh kasih, bukan dengan kata-kata dan argumen. Tidak ada sam-butan dan kesaksian yang lebih besar da-ripada membantu seseorang merasa di-cintai, diterima, dan diharapkan. n

Menjaga tanggung jawab minimal. Berhati-hatilah untuk tidak memberikan terlalu banyak tanggung jawab atau te-kanan pada anggota yang tanpa pasangan seiman. Pasangan mereka dapat menjadi marah jika mereka terlibat terlalu banyak di dalam kegiatan gereja. Mengertilah jika mereka menolak suatu permohonan bantuan.

Menawarkan bantuan nyata. Seiring dengan berdoa bagi mereka, juga tawar-kan bantuan secara nyata, seperti ban-tuan keuangan dengan mendaftarkan anak-anak mereka di sekolah Advent atau mengirim mereka ke perkemahan musim panas. Memberikan bantuan se-lama masa krisis pribadi, seperti keru-sakan rumah setelah badai, kerusakan mobil, penyakit, atau pengangguran.

Buat pertemuan kelompok. Para anggota yang tanpa pasangan seiman di gereja Anda mungkin ingin berkumpul bersama-sama sekali dalam sebulan un-tuk berbicara, berdoa, dan memberikan dukungan emosional dan spiritual satu sama lain.

Buat acara kunjungan persaha-batan. Tanyakan pasangan Advent ke-giat an apa yang akan menarik bagi pa-sangan mereka. Jika mungkin buatlah hari olahraga, hiking, perkemahan, pik-nik, seminar pernikahan, dan pekerjaan pelayanan masyarakat. Menyediakan ke-giatan sosial di mana yang bukan Advent akan merasa nyaman dan diterima.

Praktikkan keramahtamahan. Do-rong anggota untuk mengundang kelu-arga tersebut ke rumah mereka untuk

09 - 2012 | Adventist World 15

Page 16: AW Indonesian 2012-1009

C E R I TA S A M P U L

Oleh Willie and Elaine Oliver

Keluarga merupakan inti masyara-kat dan Gereja Masehi Advent Hari Ketujuh.

Dan ketika pernikahan yang kuat dan sehat semakin berlimpah, maka kemung-kinan melipatgandakan keluarga yang kuat dan sehat pun lebih besar. Dalam keluarga yang solid, anak-anak dididik dalam kehidupan Kristus, diajarkan prin-sip-prinsip penatalayanan Alkitab, dan belajar bagaimana menjadi saksi positif dalam lingkungan mereka. Semua hal ini menjadi pertanda baik untuk membuat gereja yang lebih kuat dan sehat.

Alkitab mengajar kita bahwa perni-kahan adalah lembaga pertama yang di-dirikan oleh Allah pada penciptaan, dan sejak permulaan waktu itu si jahat telah bekerja untuk menghancurkannya. Ren-cana Tuhan atas pernikahan adalah agar dapat menjadi kesatuan permanen an-tara seorang pria dan seorang wanita. Agar menjadi tempat di mana anak-anak dipelihara untuk mengasihi dan melayani Tuhan, di mana hadiah yang diberikan Tuhan bertumbuh kembang dan diben-tuk, dan tempat di mana semua anggota keluarga belajar bagaimana membagikan kabar baik tentang keselamatan kepada tetangga dan teman.

Selama lebih dari 35 tahun visi De-partemen Rumah Tangga General Con-ference telah mendongkrak keluarga se-cara spiritual dan hubungan satu-sama lain sehingga gereja diperkuat secara ke-seluruhan. Dengan demikian, sejumlah upaya telah disiapkan untuk membantu para pemimpin departemen rumah tangga dan para anggota gereja di selu-ruh dunia untuk mencapai tujuan yang

Keluarga Kuat = Gereja KuatBagaimanakah program departemen rumah tangga menolong dunia?

P H O T O b y b E n j A M i n E A r w i c k E r

Page 17: AW Indonesian 2012-1009

spesifik.Setiap tahun kurikulum departemen

rumah tangga yang disebut Planbook di-produksi dan tersedia melalui Advent Source untuk digunakan di gereja lokal selama Minggu Rumah Tangga dan Per-nikahan Kristen (Christian Home and Marriage Week) pada bulan Februari dan Minggu Kebersamaan Keluarga (Family Togetherness Week) pada bulan Septem-ber. Beberapa sumber ini meliputi khot-bah, lokakarya, cerita anak-anak, artikel yang dicetak ulang, dan ulasan buku, an-tara sumber daya lainnya, untuk mem-bantu gereja-gereja di seluruh dunia da-lam kegiatan yang memperkuat perni-kahan dan keluarga mereka.

Tema untuk Planbook departemen rumah tangga pada tahun 2010-2015 se-ngaja dirancang untuk berintegrasi de-ngan rencana strategis dari gereja Advent di seluruh dunia: Tahun 2012—Keba-ngunan Rohani dan Reformasi (Revival and Reformation): Keluarga Menjangkau ke Atas (Families Reaching Up); Tahun 2013—Kebangunan Rohani dan Refor-masi: Keluarga Menjangkau Keluar (Fa-milies Reaching Out); Tahun 2014—Ke-bangunan Rohani dan Reformasi: Kelu-arga Menjangkau Sesama (Families Reaching Across); Tahun 2015 Keba-ngunan Rohani dan Reformasi: Keluarga Menjangkau ke Dalam (Families Reach-ing In).

Memperkuat pernikahan, pelatihan, dan penginjilan adalah salah satu kegi-atan paling penting yang akan dikejar oleh departemen rumah tangga dalam waktu dekat. Konferensi pernikahan te-lah dilakukan di beberapa wilayah dunia.

yang berpopulasi lebih dari 46 juta jiwa, Adventist Association of Psychology Pro-fessionals (AAPP) menggabungkan para psikolog, konselor keluarga, perawat keji-waan, dan lain-lain untuk mendedikasi-kan keahlian mereka untuk pelayanan gereja. Organisasi ini menawarkan semi-nar untuk membangun keterampilan menjadi orangtua, dan bekerja untuk mencegah kekerasan dalam rumah tangga.

Karena upaya pencegahan kekerasan dalam rumah tangga membutuhkan ker-jasama dengan departemen khusus lain dari gereja, AAPP bekerja dalam kemi-traan bersama dengan departemen pen-didikan, anak-anak, dan pemuda, serta asosiasi penatalayanan. Salah satu dari program utamanya adalah memberikan pendidikan dalam berkomunikasi, hu-bungan yang sehat, seksualitas, dan kein-timan; yang diselenggarakan di empat se-kolah menengah Advent yang beroperasi di Spanyol.* Sadar bahwa kebutuhan khusus para remaja dan dewasa muda Advent dalam masyarakat semakin di-bentuk oleh media sembarangan yang di-dorong oleh pola hidup, para profesional dari mitra AAPP bersama dengan para orangtua, guru, dan pendeta menawar-kan pendidikan dan memberikan bim-bingan mengenai hubungan antarpribadi dan keluarga, berdasarkan prinsip-prin-sip Alkitab tentang kasih dan seksualitas.

Tujuan lain dari prakarsa ini adalah untuk menyediakan sumber daya yang andal bagi anggota dan pemimpin de-ngan menciptakan sebuah program ter-buka bagi semua ahli keluarga di mana

Sebagian besar direktur departemen ru-mah tangga uni telah disertifikasi untuk melakukan konferensi pernikahan, dan ratusan pendeta serta pemimpin gereja telah belajar keterampilan atas PRE-PARE/ENRICH (Siapkan/Perkaya), suatu sumber bimbingan bagi penyuluhan pra nikah dan bimbingan pernikahan.

Sebagai catatan khusus adalah konsep penginjilan keluarga ke keluarga (family to family) yang sekarang diimplementasi-kan di 13 divisi dari gereja Advent sedu-nia. Pemimpin Departemen Rumah Tangga GC, Willie dan Elaine Oliver memberikan komitmen mereka kepada jenis baru penginjilan nyata ini dengan menjadwalkan diri mereka sendiri untuk empat seri penginjilan keluarga di empat divisi dunia selama empat tahun ke de-pan.

Pada bulan September sebuah seri te-levisi baru yang diproduksi bersama de-ngan Hope TV—Family Talk—akan mu-lai ditayangkan di jaringan televisi internasional terbesar gereja.

Dalam fitur istimewa ini, karya unik dari departemen rumah tangga pada lima dari 13 divisi gereja sedunia mene-kankan doa, agar sesuatu akan mengge-rakkan Anda dan jemaat Anda untuk membuat komitmen yang murni dalam membangun dan mempertahankan unit yang paling penting dari gereja—yaitu keluarga.

Kegiatan yang Membuat Perubahan

Di Spanyol, di mana 16.000 orang Advent beribadah di sebuah wilayah

Keluarga Kuat = Gereja KuatBagaimanakah program departemen rumah tangga menolong dunia?

* Sekolah Timon, Madrid; Sekolah Urgell, di Barcelona; Sekolah Sagunto; dan Sekolah Rigel, di Saragossa. 09 - 2012 | Adventist World 17

Page 18: AW Indonesian 2012-1009

C E R I TA S A M P U L

mereka dapat berbagi materi, bibliografi, dan informasi.

Tidak ada keluarga yang dapat berta-han berdiri, dan AAPP hadir untuk memperkuat keluarga Advent dalam menghadapi baik tantangan sehari-hari dan tantangan luar biasa yang semua ke-luarga hadapi.

Ellen White mengatakan: “Tugas-tu-gas dalam lingkungan keluarga dan te-tangga adalah ladang usaha yang perta-ma bagi mereka yang mau bekerja untuk mengangkat sesama manusia.... Tidak ada pekerjaan yang dipercayakan kepada umat manusia yang mencakup hasil-hasil yang lebih besar dan lebih luas daripada tugas para ayah dan para ibu.“ (Membina Keluarga Sehat, hlm. 318, 319).—Barna-Magyarosi, Direktur Departe-men rumah Tangga Divisi Euro-Afrika.

Memperkuat Anak-anak KitaKID (Kids in Discipleship) sebuah ge-

rakan dengan dasar akar rumput di Col-legedale, Tennessee, Amerika Serikat, te-lah mengirimkan hal positif ke seluruh wilayah yang belum terorganisasi di Di-visi Asia Pasifik Utara (NSD), di mana pelatihan telah tersedia di beberapa lo-kasi selama tiga tahun terakhir ini.

Pemuridan telah menjadi sesuatu yang prioritas di NSD pada beberapa ta-hun ini, dan penekanan ini semakin difo-kuskan pada anak-anak yang adalah ha-rapan dan masa depan gereja Advent di seluruh wilayah dari gereja sedunia.

Para pemimpin departemen anak-anak dan rumah tangga di sebagian besar wilayah NSD telah dilatih di KID, se-hingga memberikan fokus tindak lanjut baik kepada anak-anak dan kaum muda. Pada wilayah yang belum terorganisasi, Don MacLafferty, sebagai pendiri KID,

telah melatih lebih dari 220 pemimpin departemen anak-anak. Sebagai hasilnya, para pemimpin akan menerapkan kete-rampilan membangun pemuridan ini da-lam berbagai cara untuk menjangkau anak-anak dan kaum muda. Sekolah Sa-bat Anak-anak, grup para ibu, klub Path-finder, dan lainnya yang terkait dengan departemen rumah tangga mengguna-kan sumber dan pendekatan KID, mem-bawa keterampilan sekaligus sukacita ke-pada anak-anak, kaum muda, orangtua, dan pemimpin.

Di sebuah kota di selatan Divisi Asia Pasifik Utara, seorang ibu yang telah me-ngerti akan visi dari KID, telah mengajar-kannya kepada para ibu lain sehingga mereka dapat memiliki pengalaman iba-dah yang bermakna dengan anak-anak mereka. Beberapa orangtua yang mema-

kai metode ini bukanlah anggota yang te-lah dibaptis, sehingga KID juga menjadi alat untuk menjangkau. Sementara Fir-man Allah menembus hati dengan caha-yanya, orangtua dan anak-anak ditarik kepada Yesus.

Dalam satu wilayah di mana prestasi di sekolah menjadi fokus budaya yang penting, seorang ibu menceritakan bahwa anak-anaknya kesal dengan omelan terus-menerus untuk giat belajar. Pada saat sesi pelatihan pertama dari KID, ibu ini mulai terkesan oleh Roh Ku-dus untuk mengubah cara pendekatan-nya. Dia terpesona oleh pentingnya me-ngembangkan spiritualitas dalam rumah-nya, dan membawa anak-anaknya agar secara langsung memperoleh pelajaran yang diberikan oleh KID pada sesi kedua pelatihan. Dengan memulai ibadah kelu-

P H O T O b y c H r i S T i A n O g A L b i A T i

18 Adventist World | 09 - 2012

Page 19: AW Indonesian 2012-1009

Mengenai PernikahanDua tahun terakhir ini telah menjadi

tahun-tahun yang menarik bagi departe-men rumah tangga di Divisi Afrika Sela-tan-Samudera Hindia (SID). Pelaksanaan program dengan tema “Keluarga Men-jangkau ke Atas” dan “Keluarga Men-jangkau Keluar,” beberapa dari sekian upaya berskala besar yang pertama untuk memperkuat dan memelihara keluarga Advent telah diluncurkan. Hal ini adalah catatan khusus konferensi pernikahan Journey Toward Intimacy (JTI), yang di-fasilitasi oleh Direktur Departemen Ru-mah Tangga General Conference Willie dan Elaine Oliver.

Program JTI pertama dilakukan di Kempton Park, Johannesburg, pada bu-lan Juli 2011. Lebih dari 250 pasangan menerjang cuaca dingin dan berpartisi-pasi dalam acara sepanjang hari Sabat.

Ketua SID Paul Ratsara sangat terke-san dengan acara JTI, sehingga ia memu-tuskan untuk memasukkannya sebagai bagian dari pertemuan puncak kepe-mimpinan divisi yang berlangsung di Pretoria, Afrika Selatan, pada bulan Feb-ruari 2012. Lebih dari enam jam disisih-kan khusus untuk pertemuan pemba-ngunan keterampilan ini selama seminar, bersama seluruh ketua uni dan ketua konferens, serta para pemimpin dan di-rektur seluruh departemen divisi. Pa-sangan dari para pemimpin yang hadir turut diundang pada pertemuan per-tama, sebagai bagian dari pertemuan konferensi pernikahan JTI. Program ini memberikan dampak yang kuat pada pasangan-pasangan ini, sehingga dibuat keputusan untuk memasukkan segmen memperkuat pernikahan pada acara per-temuan para pemimpin pada waktu yang akan datang, dimulai pada pertemuan ta-

arga secara rutin di rumahnya, secara sig-nifikan memperbaiki hubungan dengan anak-anaknya.

Bagaimanapun, mukjizat yang besar adalah jawaban doa atas masalah hari Sa-bat yang dihadapi anak-anak di sekolah. Ketika para orangtua menghampiri seko-lah agar dapat membebaskan anak me-reka dari pelajaran-pelajaran di hari Sa-bat, guru tidak hanya setuju, tapi juga menawarkan pelajaran tambahan untuk anak-anak. Sebagai akibatnya, anggota lain dari gereja ini terinspirasi untuk mempelajari lebih lanjut tentang KID dan untuk bergabung pada sesi pelatihan juga.—Sally-Lam-Phoon, Ph.D., direktur De-partemen Rumah Tangga Divisi Asia Pasi-fik Utara.

Tidak ada pekerjaan yang dipercayakan kepada umat

manusia yang mencakup hasil-hasil yang lebih besar dan lebih

luas daripada tugas para ayah dan para ibu.—Membina Keluarga Sehat, hlm. 318, 319

Kiri: Perkemahan rumah tangga Mongolia.

Di bawah: Pelatihan PREPARE/ENRICH dengan Simon Lee (di tengah) di Hong Kong.

09 - 2012 | Adventist World 19

Page 20: AW Indonesian 2012-1009

Dalam keluarga yang solid, anak-anak dididik dalam kehidupan

Kristus, diajarkan prinsip-prinsip penatalayanan Alkitab, dan belajar

bagaimana menjadi saksi positif dalam lingkungan mereka.

hun 2013.Segera setelah pertemuan para pe-

mimpin SID, Asosiasi Kependetaan Uni Konferens Afrika Selatan bersama de-ngan departemen rumah tangga uni me-nyelenggarakan program serupa bagi le-bih dari 250 pasangan pendeta yang ada di wilayah mereka. Rumah tangga pen-deta ditantang oleh tekanan-tekanan khusus dalam tuntutan pelayanan dan waktu. Maka para pemimpin uni dan konferens telah membuat komitmen yang jelas untuk memberikan investasi dengan cara membangun departemen rumah tangga yang kuat.—Jongimpi Papu, D.Min., Direktur De-partemen Rumah Tangga Divisi Afrika Selatan-Samudera Hindia.

Hasil Nyata dalam Keluarga Nyata

Untuk mendorong keterlibatan yang lebih luas dalam pelayanan rumah tangga dan untuk bermitra dengan para pemim-pin departemen lainnya dalam memeli-hara dan memperkuat keluarga, sebuah acara departemen rumah tangga divisi bersertifikasi dilakukan di Hotel Indra Regent di Bangkok, Thailand, pada bulan Maret 2012. Hampir 500 orang dari se-tiap uni di Divisi Asia-Pasifik Utara—ter-masuk ketua divisi, ketua uni, ketua kon-ferens, para direktur departemen dari se-tiap tingkat dan banyak pemimpin awam—berpartisipasi. Peserta menyata-kan penghargaan yang mendalam untuk pelatihan dan buku manual yang dikem-bangkan dengan baik dalam memandu diskusi, serta yang berdasarkan prinsip Alkitabiah dan presentasi yang berisi un-sur spiritual yang bernilai tinggi.

Hampir 40 persen dari peserta acara

ini adalah para administrator dan direk-tur departemen beserta dengan pasangan mereka, dari berbagai tingkat pimpinan gereja. Sehingga para anggota yang da-tang paham bahwa acara yang memper-kaya pernikahan ini, bukan saja berkredi-bilitas tapi juga memberikan dorongan, dan hasilnya tampak pada meningkatnya kemauan mereka sendiri untuk hadir da-lam membangun keterampilan pernikah-an.

Baru-baru ini seorang ibu berasal dari Filipina yang menghadiri acara ber-sertifikasi di Bangkok tersebut menerima kabar buruk bahwa putri remajanya telah berusaha untuk melakukan bunuh diri. Informasi ini mengejutkannya. Dia dan suaminya yang adalah seorang dokter, adalah anggota yang aktif di gereja, dan dia tidak membayangkan bahwa krisis ini bisa terjadi dalam keluarganya. Dia ber-saksi bahwa informasi yang dia pelajari di konferensi departemen rumah tangga bersertifikasi tersebut memberinya suatu gambaran yang dapat mempersiapkan di-rinya agar dapat menangani kenyataan yang menyakitkan atas ketakutan dan de-presi pada putrinya.

Sekarang keluarga ini menikmati ke-hidupan yang lebih bahagia dan bermak-na karena pelatihan yang diterima, dan mereka menggunakan berkat itu untuk menjangkau keluarga lain dengan kabar baik akan kasih karunia Allah melalui Yesus Kristus.—Miriam Andres, Ed.D., C.F.L.E, Direk-tur Departemen Rumah Tangga Divisi Asia-Pasifik Selatan.

Kita adalah Orang yang Dapat Membantu

Beberapa wilayah dunia dari GMAHK menghadapi meresapnya bu-

daya sekularitas dan pola pikir postmo-dern seperti yang terjadi di Divisi Trans-Eropa (TED). Berada di 23 negara dari lingkungan Kutub Utara sampai ke Medi-terania yang cerah, persentase populasi Advent di divisi tersebut adalah tidak sampai setengah persen (81.934 orang Advent dari 202.879.000 populasi). Pan-dangan dari dunia non-religius dari seba-gian besar penduduk wilayah tersebut membuat hal tersebut lebih kentara bahwa keluarga Advent tumbuh sangat lambat namun menjadi saksi yang efektif atas usaha penginjilan.

Dalam rangka ini departemen pela-yanan rumah tangga telah memberikan sejumlah kunci inisiatif untuk lebih menggiatkan lagi mengapa Yesus datang ke dunia ini dan membantu para pekerja di kerajaan kasih karunia.

Ketika hal pernikahan dibiarkan le-mah, kehidupan keluarga penuh dengan ketidakbahagiaan, rasa sakit emosional, dan kesehatan rohani berkurang. Namun ketika ada kebangkitan dalam kehidupan

20 Adventist World | 09 - 2012

Page 21: AW Indonesian 2012-1009

rohani seseorang, mereka akan lebih mengalami hubungan sehat secara me-nyeluruh, membuat mereka menjadi mu-rid dan saksi yang lebih layak bagi Yesus Kristus.

Gabor Mihalec, seorang terapis bagi pendeta dan keluarga, adalah Direktur Departemen Rumah Tangga Uni Hunga-ria. Mihalec bekerja dengan masyarakat, keluar dari gereja Advent, telah memba-ngun jembatan dalam masyarakat Hun-garia, dengan meningkatkan kesadaran tentang siapa umat Advent Hari Ketujuh sebenarnya.

Pada tahun 2011 Mihalec membuat perkemahan selama seminggu untuk pa-sangan yang sudah menikah. Enam pu-luh persen dari mereka yang hadir bu-kanlah anggota gereja Advent. Dari upaya ini muncul Club Connect, sebuah kelompok yang bertemu sekali empat bu-lan di gereja-gereja Advent. Berbagai to-pik tentang dinamika pernikahan disaji-kan oleh sejumlah pembicara. Karena ini adalah acara satu hari, lebih mudah bagi mereka untuk berpartisipasi, dan sering meningkat 30 persen dari peserta yang bukan anggota Advent.

Karena pernikahan dapat menantang orang di mana-mana, Gereja Advent Hari Ketujuh mendapatkan kemasyhuran di Hungaria sebagai tempat di mana pria dan wanita dapat menerima bantuan yang berarti bagi perjuangan yang me-reka hadapi.—Clair Sanches-Schutte, Direktur Pe-layanan Rumah Tangga Divisi Trans-Eropa.

Atas: Maret 2012 di Bangkok, Thailand. Konferensi Pernikahan Journey Toward Intimacy (JTI) Divisi Asia Pasifik Utara, Dari kiri ke kanan, Willie dan Elaine Oliver (RT GC); Albert dan Helen Gul-fan (Ketua SSD dan Direktur BWA); Pastor dan Dr. Miriam Andres (Bendahara SSD); Pamela dan Claudio Consuegra (RT NAD).

Kiri: Pearl Ndumo, Elaine Oliver, dan Patricia Blose pada acara Journey Toward Intimacy Divisi Asia Selatan-Samudera Hindia.

Bawah: Retret akhir pekan Marriage Enrichment di Belanda.

C E R I TA S A M P U L

P H O T O b y n i c k P y E

09 - 2012 | Adventist World 21

Page 22: AW Indonesian 2012-1009

K E P E R C A Y A A N D A S A R

Kami telah saling mengenal selama 19 tahun sebelum kami mengatakan ya kepada satu sama lain.

Kami berusia 5 dan 7 tahun ketika pertama kali ber-temu. Selama bertahun-tahun kami bagaikan kakak dan adik sampai akhirnya kami menyadari bahwa kami begitu saling mencintai sehingga kami tidak pernah ingin berpisah lagi.

Sekarang, mengingat kembali sembilan tahun yang lalu di-mana kami berjalan bersama-sama, kami dapat melihat lembah hijau yang indah, juga saat-saat kami melewati padang pasir yang kering dan berbatu.

Sebuah keluarga dapat menjadi surga kasih, kebahagiaan, dan kemesraan, di mana karakter dan harga diri dari pasangan dan anak-anak dapat berkembang dalam lingkungan yang aman. Namun bagi orang lain, dengan hanya menyebutkan kata “keluarga” dapat menyebabkan ketakutan, kemarahan, atau ke-sedihan karena memiliki pengalaman yang menyakitkan.

PenciptaanPernikahan adalah salah satu pemberian awal yang Allah

berikan di Taman Eden—yang Dia pertahankan sepanjang za-man. Allah menciptakan persahabatan yang penuh kasih ini untuk memberikan kepada kita rasa memiliki dan sukacita. Ini bertujuan juga sebagai alat pengajaran yang membantu kita me-mahami cinta tak bersyarat dari Allah terhadap kita. Allah ingin Adam bahagia dan terpenuhi, sehingga Ia menciptakan teman yang sepadan (Kej. 2:18-21). Ketika Adam terbangun dari tidur siangnya di hari Jumat, ia sangat yakin bahwa wanita yang ada di depannya adalah miliknya. Melihat wanita itu pertama kali, ia berseru: “Inilah dia, tulang dari tulangku dan daging dari da-gingku” (Kej. 2:23).

Pada hari Jumat sore pekan penciptaan, dimulailah kisah cinta pertama.

Ketika kita mencoba untuk menggambarkan hari-hari per-tama yang Adam dan Hawa habiskan bersama ketika mereka menikmati ciptaan, menemukan tempat baru, dan menjelajahi

indahnya ciptaan, kita dapat membayangkan betapa bahagia dan bersyukurnya mereka. Ellen White menggambarkan saat-saat yang agung ini dengan tepat: “Pasangan suci bersatu de-ngan mereka [burung] dan mengangkat suara mereka dalam lagu-lagu cinta yang harmonis, pujian, dan penyembahan ke-pada Bapa dan Putra terkasih-Nya untuk bukti kasih yang me-ngelilingi mereka. Mereka mengakui keteraturan dan keharmo-nisan penciptaan, yang berbicara mengenai hikmat dan penge-tahuan yang tak terbatas. “

KrisisKita tidak mengetahui berapa lama Adam dan Hawa berada

dalam taman yang indah itu sebelum dosa memasuki dunia ini. Hal ini tidak hanya mempengaruhi hubungan mereka dengan Tuhan—tetapi juga menggoncang pernikahan mereka. Ya, me-reka menikmati kasih yang sempurna, namun tepat setelah me-reka berdosa, Adam menuduh baik Allah maupun Hawa (Kej.

3:12).Baik Adam maupun Hawa,

keduanya mencoba untuk melin-dungi dirinya sendiri dengan me-ngorbankan orang lain. Kepen-tingan pribadi mereka memberi-kan bukti dari krisis yang terjadi dalam hubungan mereka saat itu. Sejak itulah, kita menghadapi tantangan yang sama dalam per-nikahan kita karena sering kali kita lebih fokus pada diri kita sendiri daripada menempatkan yang lain lebih dahulu sebelum diri kita sendiri. Jumlah perce-raian melonjak di seluruh dunia. Perzinaan telah menjadi hal baru yang “normal” dalam masyarakat saat ini. Namun ada pernyataan

eksplisit Yesus dalam Matius 19:6 mengingatkan kita rencana awal Allah: “Apa yang telah dipersatukan Allah, tidak boleh di-ceraikan manusia.”

Perhatikan komentar penting Ellen White: “Meskipun kesu-litan, kebingungan, dan putus asa mungkin timbul, janganlah suami atau istri berlabuh pada suatu pemikiran bahwa persa-tuan mereka adalah suatu kesalahan atau mengecewakan.” Ba-nyak orang sangat gembira ketika mereka menemukan “kekasih hidup,” namun lupa bahwa pernikahan membutuhkan kemi-traan yang sejati dan kemauan untuk memberi, mengambil, dan berusaha dalam menjalani hubungan.

KesempatanLonceng pernikahan berbunyi, segala sesuatu berjalan seba-

gaimana mestinya; para undangan sedang menunggu pengantin berjalan menuju altar. Musik pun mulai dimainkan. Khotbah yang penuh dengan nasihat Alkitab menyempurnakan upacara, lalu seorang pria dan seorang wanita akhirnya dinyatakan seba-

Oleh David dan Doris Lumpi

PA S A L 2 3

Kasih ItuSabar,Murah

HatiKasih Itu

22 Adventist World | 09 - 2012

Page 23: AW Indonesian 2012-1009

gai suami dan istri. Dalam Pengkhotbah 4:12 kita menemukan konsep “tali tiga lembar,” dan kita senang menggunakan teks ini untuk pernikahan. Ini menekankan prinsip penting untuk sa-ling melekat dan tidak memisahkan diri satu sama lain. Hal ini dapat diterapkan kepada Allah seperti halnya kepada pasangan kita. Ketika kita belajar untuk menghidupkan prinsip ini dalam kehidupan sehari-hari kita, keluarga kita akan menjadi suatu tempat kebahagiaan sejati, pengertian, dan keselamatan.

Penulis Perancis Antoine de Saint Exupéry pernah berkata: “Untuk mencintai bukanlah untuk melihat satu sama lain: tetapi adalah untuk melihat, bersama-sama, menuju ke arah yang sama.” Nasihat ini agak penting bagi kita. Amos 3:3 mengisya-ratkan prinsip yang sama: “Berjalankah dua orang bersama-sa-ma, jika mereka belum berjanji?” Tentu saja kita menyukai ke-indahan yang ada pada pasangan kita, kita menghargai kecer-dasan atau semangatnya, tetapi adalah juga sama penting untuk melihat kepada masa depan, memiliki nilai dan motif yang sama, dan berbagi iman yang sama (Ulangan 7:3, 4).

Sekarang ini, kehidupan membuat kita sangat sibuk. Peker-jaan, hobi, rumah tangga, anak-anak, dan banyak janji mem-banjiri kita, sehingga kita menemukan diri kita berjalan dari satu peristiwa ke peristiwa berikutnya dengan hampir tidak ada istirahat untuk mengambil napas dalam-dalam. Tetapi jika kita telah sepakat untuk berjalan bersama dengan Allah, kita juga perlu mencari waktu untuk berbicara kepada Allah. Kami teri-ngat kepada perkataan seorang pendeta: “mereka yang berdoa bersama-sama akan tetap bersama-sama!” Ada waktu saat kita berdua sangat sibuk dengan pekerjaan kita, dimana percakapan kita hanya berisi informasi yang diperlukan untuk menjalankan kehidupan keluarga. Kita menyadari bahwa kita perlu berhenti sejenak dan mencari waktu bersama-sama, di mana kita bisa berbicara tentang hal-hal apa yang menyentuh hati kita dalam sepanjang hari itu. Kita saling berbagi pergumulan dan sukacita dan membawakannya kepada Allah. Saat refleksi dan berdoa kita pun belajar mendengarkan satu sama lain dan disegarkan oleh Tuhan. Kita belajar untuk melihat kualitas-kualitas dalam karakter pasangan kita dan mulai saling memaafkan.

Kadang-kadang kita menyakiti pasangan kita atau disakiti oleh mereka. Tetapi Efesus 4:26 memberikan kepada kita suatu konsultasi luar biasa untuk setiap pernikahan: Janganlah mata-hari terbenam, sebelum padam amarahmu.” Sebelum kita tidur kita harus meminta pengampunan. Tidur kita akan nyenyak dan awal hari kita tidak akan mendung, namun cerah dan in-dah. Cara kita memperlakukan satu sama lain akan menjadi te-ladan bagi anak-anak kita dan orang-orang yang ada di sekitar kita. Ada seorang Italia berkata: “la vita è bella”—“hidup adalah indah,” dan kita dapat tambahkan “il matrimonio è bello”—“pernikahan adalah indah.”

Akhirnya, kasih bukan hanya sekadar perasaan – tapi ada-lah suatu prinsip. “Kasih itu sabar, kasih itu murah hati” (1 Kor 13:4). n

1 Ellen G. White, The Story of Redemption (Washington, D.C.: Review and Herald Pub. Assn., 1947), hlm. 22.2 Ellen G. White, The Adventist Home (Washington, D.C.: Review and Herald Pub. Assn., 1952), hlm. 106.

Pernikahan secara kudus didirikan di Eden dan di-kukuhkan oleh Yesus untuk menjadi persatuan seumur hidup antara seorang pria dan seorang wanita dalam ja-linan penuh kasih. Bagi seorang Kristen janji pernikahan adalah kepada Allah sebagaimana janji kepada pasang-annya, dan harus dilaksanakan hanya antara pasangan yang berbagi iman yang sama. Saling cinta, menghormati, menghargai, dan tanggung jawab adalah struktur dari hubungan ini, yang mencerminkan kasih, kesucian, ke-akraban, dan keabadian dari hubungan antara Kristus dan gereja-Nya. Mengenai perceraian, Yesus mengajar-kan bahwa orang yang menceraikan pasangannya, ke-cuali karena perzinaan, dan menikah dengan orang lain, berbuat zina. Meskipun beberapa hubungan keluarga mungkin gagal dalam mencapai ideal, pasangan dalam pernikahan yang berkomitmen kepada satu sama lain da-lam Kristus dapat mencapai kesatuan penuh kasih mela-lui bimbingan Roh Kudus dan perhatian dari gereja. Allah memberkati keluarga dan bermaksud bahwa anggota-anggotanya harus saling membantu satu sama lain dalam menuju kedewasaan yang sempurna. Orangtua mendidik anak-anak mereka untuk mengasihi dan patuh kepada Allah. Dengan teladan dan perkataan mereka, mereka mengajarkan mereka bahwa Kristus adalah menyukai ke-disiplinan, selalu lembut dan peduli, yang menginginkan mereka untuk menjadi bagian dari anggota tubuh-Nya, keluarga Allah. Meningkatkan keakraban dalam keluarga adalah salah persembahan dari pesan akhir Injil. (Kej. 2:18-25; Mat. 19:3-9; Yoh. 2:1-11; 2 Kor. 6:14; Ef. 5:21-33; Mat. 5:31, 32; Mrk. 10:11, 12; Luk. 16:18; 1 Kor. 7:10, 11; Kel. 20:12; Ef. 6:1-4; Ul. 6:5-9; Ams. 22:6; Mal. 4:5, 6).

Pada saat menulis artikel ini David dan Doris Lumpi melayani bersama dengan anak perempuan mereka Lorna Joy dan Lina Grace di Asia-Pacific International University, Thailand. Se-

karang mereka telah kembali pulang ke Austria.

Pernikahandan Keluarga

09 - 2012 | Adventist World 23

Page 24: AW Indonesian 2012-1009

R O H N U B U A T

Nyanyikanlah nyanyian baru bagi TUHAN, menyanyi-lah bagi TUHAN, hai segenap bumi! Menyanyilah bagi TUHAN, pujilah nama-Nya, kabarkanlah keselamatan

yang dari pada-Nya dari hari ke hari. Ceritakanlah kemuliaan-Nya di antara bangsa-bangsa dan perbuatan-perbuatan-Nya yang ajaib di antara segala suku bangsa. Sebab TUHAN maha besar dan terpuji sangat, Ia lebih dahsyat dari pada segala allah. Sebab segala allah bangsa-bangsa adalah hampa, tetapi TU-HANlah yang menjadikan langit. Keagungan dan semarak ada di hadapan-Nya, kekuatan dan kehormatan ada di tempat ku-dus-Nya.... Biarlah langit bersukacita dan bumi bersorak-sorak, biarlah gemuruh laut serta isinya, biarlah beria-ria padang dan segala yang di atasnya, maka segala pohon di hutan bersorak-sorai di hadapan TUHAN, sebab Ia datang, sebab Ia datang un-tuk menghakimi bumi. Ia akan menghakimi dunia dengan kea-dilan, dan bangsa-bangsa dengan kesetiaan-Nya” (Mazmur 96).

Saya pikir kita memiliki sesuatu yang patut disyukuri. Kita harus gembira, dan bersukacita dalam Tuhan, karena Dia telah memberi kita berbagai kemurahan.... Tetapi saya khawatir ter-lalu banyak dari kita cenderung untuk selalu melihat pada sisi gelap kehidupan, dan pada saat itulah Allah memahkotai kita dengan kebaikan dan rahmat-Nya. Ini salah....

Ketika Allah mencurahkan berkat-Nya ke dalam hati kita, kita tidak harus menutup berkat itu seperti kita menjaga mi-nyak wangi yang mahal, menjaga jangan sampai parfum itu ke-luar, sebaliknya kita harus memberikannya kepada orang di se-kitar kita, agar mereka juga senang dan bersukacita. Dalam pengalaman saya, saya te-lah menemukan bahwa ketika saya membawa su-kacita bagi orang lain, jiwa saya sendiri bersukacita, dan dipenuhi oleh Roh Allah yang mengalir. Pada pagi hari dan sepanjang hari, rasa kebaikan Tuhan memenuhi hati saya, dan itu membangkitkan pera-saan bersyukur yang tidak bisa saya ungkapkan. . . .

Kita secara individu harus mengarah kepada standar yang lebih tinggi dan lebih suci. Pikiran ten-tunya akan menjadi kerdil jika terus sibuk dengan hal-hal du-niawi. Tetapi jika pikiran dilatih untuk membahas hal-hal sur-gawi, hal-hal yang kekal, maka akan diperluas, ditinggikan, dan diperkuat. Pikiran harus memegang hal-hal yang tak terlihat, dan patut direnungkan, sehingga hal-hal kekal yang menarik akan sangat ditinggikan di atas bumi, dengan demikian urusan duniawi akan tenggelam menjadi tidak penting dibandingkan-nya.

Kita tidak memandang hal-hal suci sebagai suatu nilai yang tinggi, dengan mengabaikan melatih pikiran untuk menghargai

hal-hal yang kekal lebih dari hal-hal duniawi, kita kehilangan suatu pengalaman berharga. Kita gagal memperoleh kebijaksa-naan yang Allah telah bawa dalam jangkauan kita. Sebaiknya kita mengubah tatanannya, dan mulai hari ini melatih pikiran untuk berada pada rencana besar keselamatan, mengurangi waktu untuk melayani diri sendiri. Sebaiknya Anda mulai menghitung semua berkat Anda....

Berpalinglah dari pencobaan dan kesulitan Anda sendiri. Berhentilah untuk memperbesar keluhan kecil Anda. Hilang-kan pemikiran akan diri sendiri dari hati Anda. Berhenti untuk memikirkan diri sendiri, dan melayani satu-satunya Allah yang

Kasih, Terang, dan SukacitaOleh Ellen G. White

P H O T O b y b E n j A M i n E A r w i c k E r

Sebuah nuansa surga di rumah

24 Adventist World | 09 - 2012

Page 25: AW Indonesian 2012-1009

benar dan hidup. Biarkan hati Anda dipenuhi melodi-Nya, dan bibir Anda memuji-Nya. Berkat-berkat Tuhan lebih dari pada rambut di kepala kita, lebih dari pasir di laut. Renungkan kasih dan pemeliharaan-Nya bagi kita, dan kiranya hal itu dapat memberikan inspirasi kepada Anda dengan kasih yang tidak dapat dihentikan oleh pencobaan maupun penderitaan.

Orangtua, jangan lalai untuk memberikan kepada anak-anak Anda pendidikan yang mereka harus memiliki.... Anak-anak harus dididik untuk melihat Tuhan sebagai pemberi kehi-dupan, pelindung dan pemelihara mereka, dan untuk datang kepada-Nya dengan persembahan atas semua pertolongan-Nya. Setiap kesempatan harus digunakan untuk menanamkan dalam hati mereka pandangan yang benar tentang Allah dan kasih-Nya bagi kita. Janganlah melakukan hal yang menumbuhkan kesombongan mereka, harga diri, ataupun rasa bangga. Ajar mereka untuk melihat kembali masa lalu dari kehidupan me-reka, sehingga mempertimbangkan apakah mereka akan se-nang melihat catatan perilaku mereka yang ada dalam buku surga. Mendorong kepada mereka pikiran yang serius, baik tingkah laku mereka, kata-kata mereka, karya-karya mereka, se-mua karakter yang menyenangkan Tuhan. Apakah mereka telah membuat hidup mereka seperti Yesus, indah dan manis di ha-dapan Allah? Ajarkan mereka pengetahuan tentang Tuhan,

jalan-Nya, ajaran-Nya. “Ketahuilah bahwa Tuhan Dialah Allah: yang telah menciptakan kita, dan kita bukan kepunyaan kita sendiri, kita adalah umat-Nya, kambing domba gembalaan-Nya.” Kita ingin anak-anak belajar untuk berpaling dari diri kepada hal-hal surgawi....

Ada banyak sekali yang tampaknya memiliki beban besar untuk melakukan pekerjaan misionaris, tetapi saya berpikir bahwa hal tersebut hanya akan dimulai dalam rumah tangga mereka sendiri, itu akan menjadi hal terbaik yang bisa mereka lakukan. Kapan saja Anda melakukan tugas yang terbentang di hadapan Anda, maka Tuhan akan memberkati Anda, dan men-

dengar doa-doa Anda. Terlalu banyak yang melakukan peker-jaan misionaris di luar, sementara rumah tangga mereka sendiri dibiarkan miskin dalam upaya-upaya tersebut, akan rusak ka-rena kelalaian. Mereka tampaknya tidak mengerti bahwa itu ha-rus menjadi pekerjaan pertama mereka untuk mengambil per-hatian pada tugas di rumah.

Pekerjaan misionaris pertama adalah melihat bahwa kasih, terang, dan sukacita datang ke dalam lingkungan rumah. Ja-ngan kita melihat kepada perkara pertarakan yang luar biasa atau untuk melakukan pekerjaan misionaris sebelum kita terle-bih dahulu melakukan tugas di rumah. Setiap pagi kita harus berpikir, tindakan seperti apa yang dapat saya lakukan hari ini? Perkataan manis apa yang akan saya katakan? Kata-kata yang manis dalam rumah adalah sinar matahari yang diberkati. Suami membutuhkannya, istri membutuhkannya, anak-anak membutuhkannya....

Betapa mudahnya mungkin bagi kita untuk membawa sinar matahari, lembut dan indah, tepat ke rumah kita, jika hati kita dipenuhi dengan kasih karunia Allah! Hal ini dapat dilakukan dengan kata-kata baik dan pelayanannya yang penuh kasih. Jika hal ini banyak dipraktikkan pada masa lalu, saya percaya bahwa banyak dari kita akan datang ke rumah dengan memuji Allah dalam hati mereka oleh karena kasih-Nya kepada kita dan anak kita.

Hal ini harus menjadi keinginan setiap hati agar membuat suasana surga hadir sebanyak mungkin. Kita harus menjadi se-perti itu sebelum kita bermurah hati. Harus ada sebuah agama di rumah, syukur di rumah. Dibutuhkan jiwa yang murni di ru-mah. Kemudian ketika Anda tiba pada situasi seperti ini, Anda akan membuat melodi kepada Allah dalam hati Anda. Jiwa itu akan penuh dengan kelembutan kasih. Anda bisa berbicara ten-tang belas kasihan dan kasih dan kebaikan Kristus dalam jiwa Anda. Hati Anda akan penuh melodi sepanjang hari. Lagu An-da akan, “Pujilah TUHAN, hai jiwaku! Pujilah nama-Nya yang kudus, hai segenap batinku!” Perilaku saleh seperti ini sangat bernilai.

Banyak pengaruh yang dibuat oleh pertemuan rohani di ru-mah; tetapi sangat sedikit pertemuan seperti itu. Periharalah, ketika Anda datang ke rumah Tuhan, Anda akan senang untuk berbicara dengan Yesus. Anda tidak akan dapat menahan lidah Anda untuk tetap diam. Kasih Yesus akan menjadi seperti api yang menyala di dalam tulang Anda. n

Artikel ini diambil dari “Thanksgiving Sermon,” yang disampaikan Ellen G. White pada saat Dime Tabernacle di Battle Creek, Michi-gan, AS, tanggal 27 November 1884, dan telah diterbitkan tanggal 23 December 1884, di Advent Review and Sabbath Herald. Orang Advent percaya bahwa Ellen G. White (1827-1915) mempraktikkan karunia bernubuat yang tertulis di Alkitab selama lebih dari 70 tahun pelayanannya.

Pekerjaan misionaris pertama adalah melihat bahwa kasih, terang, dan sukacita datang ke dalam lingkungan rumah.

Kasih, Terang, dan SukacitaSebuah nuansa surga di rumah

09 - 2012 | Adventist World 25

Page 26: AW Indonesian 2012-1009

P E R T A N Y A A N D A N J A W A B A N A L K I T A B

Bagian ini tampaknya mendukung saran Anda, te-tapi hanya jika konteksnya diabaikan. Ada juga hal-hal yang berhubungan dengan makna dari isti-

lah yang digunakan yang harus diperhatikan saat kita berusaha untuk lebih memahami bagian ini.

1. Binatang Halal dan Haram: Kisah air bah memperke-nalkan perbedaan antara binatang halal dan haram untuk pertama kalinya dalam Alkitab. Teks muncul untuk meng-asumsikan bahwa mereka dapat dibedakan satu sama lain, meskipun mereka semua memiliki kategori umum yang sama dari hewan: ternak (atau binatang), burung, dan makhluk merayap (Kej. 6:18, 19; 7:02, 3; 8:17). Perbedaan ini mendahului pemberian hukum binatang halal/haram untuk orang Israel di Sinai (Imamat 11). Meskipun dalam kisah air bah kita tidak diberi alasan yang jelas atas perbedaan terse-but, namun pembedaan tersebut memainkan peran penting dalam kisah tersebut. Nilai binatang halal terutama ditekan-kan dengan mengambil tujuh pasang masing-masing dari mereka ke dalam bahtera, sementara hanya satu pasang yang haram yang dipertahankan.

Semua hewan masuk ke dalam bahtera untuk bertahan hidup, dengan tujuan melestarikan kelas mereka. Setelah air bah mereka akan berkembang biak dan mengisi bumi lagi (Kej. 9:17). Tapi dalam hal ini hewan halal lebih dimaksud-kan dari sekadar bertahan hidup. Hal ini diindikasikan oleh apa yang terjadi segera setelah Nuh dan hewan keluar dari bahtera. Lalu Nuh mendirikan mezbah bagi TUHAN; dari segala binatang yang tidak haram dan dari segala burung yang tidak haram diambilnyalah beberapa ekor, lalu ia mem-persembahkan korban bakaran di atas mezbah itu. (Kej. 8:20). Hewan halal yang digunakan sebagai korban bakaran dipersembahkan kepada Tuhan dengan rasa syukur sebab pemeliharaan-Nya kepada Nuh dan keluarganya. Korban-korban ini ditempatkan di altar-Nya (meja dari Tuhan, de-

mikianlah disebut), dan Dia menerima mereka.2. Penggunaan Terminologi: Kalimat “segala sesuatu yang hidup

dan bergerak” tampaknya termasuk semua, tapi itu belum tentu de-mikian. “Segala sesuatu,” atau “semua,” digunakan dalam cerita ini untuk mengacu pada “semua” binatang haram (Kejadian 6:19) serta “semua” binatang halal (Kejadian 7:2). Kalimat “yang hidup dan ber-gerak” menjadi permasalahan dan tidak digunakan di tempat lain dalam narasi Air Bah. Sementara “apa yang hidup” digunakan di ba-gian lain cerita untuk merujuk pada makhluk hidup (Kej. 6:19; 8:21), “apa yang bergerak” (Dalam bahasa Ibrani remes‘, “binatang melata”) mengelompokkan terutama hewan kecil seperti reptil (mi-salnya, Kej. 6:7; 7:23). Sebuah terjemahan harfiah akan menjadi, “Se-mua binatang yang hidup merayap akan menjadi makananmu.” Ke-mungkinan lain adalah untuk menafsirkan istilah Ibrani yang me-nunjuk hewan secara umum tentang penggunaan kata kerja bukan pada penggunaan kata benda (misalnya, Kej. 7:21; Mzm. 104:20). Ini adalah interpretasi yang paling umum dari ungkapan di kalangan pelajar Alkitab. Namun ekspresi tunggal, serta penggunaan “semua/segalanya” untuk menunjuk semua binatang halal atau haram, me-nunjukkan bahwa penulis Alkitab tidak selalu mengacu pada semua jenis hewan, hanya kepada yang halal.

3. Penentuan Diet: Bagian ini adalah tentang makanan bagi manusia dan karena hal tersebut mengatur diet manusia. Allah me-modifikasi diet manusia segera setelah kejatuhan, mengizinkan Adam dan Hawa untuk makan “tanaman hijau” (Kej. 9:3). Uniknya, menurut Kejadian 1:30, ungkapan “tanaman hijau” (yereq ce-s’ev) adalah sebutan umum untuk makanan hewan. Tapi di Kejadian 9:3 kalimat yang sama digunakan untuk merujuk kepada “tanaman be-nih” (misalnya, kacang-kacangan dan gandum), seperti yang ditun-jukkan dalam Kejadian 3:18. Semua yang termasuk kalimat “ta-naman hijau” tidak berarti semua, tetapi terbatas pada makna yang ditemukan dalam Kejadian 3:18. Sekarang Tuhan mengizinkan ma-nusia untuk makan daging hewan sebagai makanan bagi mereka, dan lagi, itu bukan daging dalam jenis umum tetapi tertentu. Kon-teks kuat mengindikasikan bahwa ini adalah daging dari semua bi-natang halal. Manusia diperbolehkan untuk membawa makanan ke meja mereka yaitu jenis makanan yang sama yang Tuhan kehendaki. n

Angel Manuel Rodríguez adalah Direktur Biblical Research Institute, General Con­ference, sebelum ia pensiun. Dia sekarang tinggal di Texas, Amerika Serikat.

Berdasarkan Kejadian 9:3— “Segala yang bergerak, yang hidup, akan menjadi makananmu”—

bukankah tidak benar untuk menyim-pulkan bahwa setelah air bah

manusia diizinkan untuk makan daging baik hewan halal

maupun haram?

Apakah SegalanyaBerarti

Semuanya?

26 Adventist World | 09 - 2012

Page 27: AW Indonesian 2012-1009

P E L A J A R A N A L K I T A B

Pernahkah Anda bertanya-tanya bagaimana pekerjaan Allah akan diselesaikan di bumi ini? Bagaimanakah mungkin kebenaran tentang Yesus dan Injil kasih karu-

nia-Nya harus diberitakan sampai ke ujung bumi sehingga Ye-sus dapat segera datang? Dengan jutaan orang yang tidak me-ngenal Kristus, dan banyak lagi yang belum pernah mendengar nama Yesus, bagaimana mereka akan pernah memiliki kesem-patan yang masuk akal untuk menanggapi kasih-Nya dan me-mahami Firman-Nya? Dalam pelajaran ini kita akan mempela-jari bagaimana Allah akan menyelesaikan misi-Nya dalam me-nyelesaikan pekerjaan-Nya.

1 Janji luar biasa apa yang Alkitab berikan kepada kita tentang pengetahuan yang dimiliki seluruh dunia akan kasih Allah dan pesan hari-terakhir-Nya? Merenungkan janji-janji saat Anda membaca Habakuk 2:14; Matius 24:14, dan Wahyu 18:1.

Meskipun mungkin tampak mustahil, Allah akan bekerja dengan kuasa melalui umat-Nya pada hari-hari terakhir sejarah bumi untuk menyelesaikan misi-Nya di bumi. Menurut Rasul Paulus, “Sebab apa yang telah difirmankan-Nya, akan dilakukan Tuhan di atas bumi, sempurna dan segera” (Roma 9:28).

2 Baca Yoel 2:23, 28, 29; Yeremia 5:24; Zakharia 10:1. Simbol apakah yang digunakan para nabi Perjanjian Lama untuk menggambarkan hujan akhir Roh Kudus, untuk memperkuat umat Allah dalam memberitakan Injil sampai ke ujung bumi?

Dalam siklus pertanian Israel “hujan awal” jatuh ke benih yang berkecambah, “hujan akhir” turun mempersiapkan benih tersebut untuk panen. Para nabi kitab suci menggunakan sim-bol yang sering digunakan yaitu hujan akhir untuk menggam-barkan curahan perkasa dari Roh Kudus untuk menyelesaikan pekerjaan Tuhan di bumi.

3 Baca Kisah 2:14-18. Kapan nubuatan Yoel mulai digenapi?

Dalam menggenapi nubuatan Yoel, Roh Kudus dicurah-kan pada hari Pentakosta. Tiga ribu orang dibaptis dalam

satu hari. Kemudian melalui kuasa Roh Kudus, Injil diberita-kan di seluruh Kekaisaran Romawi, dan puluhan ribu orang menjadi Kristen. Kekristenan pada Perjanjian Baru mengge-rakkan dunia. Pencurahan Roh Kudus dalam kitab Kisah Para Rasul merupakan hujan awal. Benih Injil yang ditanam oleh Yesus berkecambah, gereja Kristen dibentuk. Tetapi pen-curahan Roh Kudus pada hujan akhir akan menjadi lebih mulia.

4 Apakah nubuatan Yoel hanya terbatas pada Pentakosta? Baca Yoel 2:28, 29 kembali dan bandingkan dengan Yoel 3:13-16 dan Kis. 2:18-21. Apakah penemuan yang Anda buat?

Bahasa nubuat secara jelas menunjukkan bahwa itu memi-liki penggenapan ganda. Ini berlaku baik untuk hari Pentakosta dan hari terakhir. Ini berlaku terutama untuk hanya “sebelum datangnya hari TUHAN yang hebat dan dahsyat itu” (Yoel 2:31).

5 Bagaimana Allah menggambarkan penyelesaian pesan Injil? Simbol apakah yang Dia gunakan dalam Wahyu 14:14-20?

Hujan akhir telah selesai, waktu untuk menuai telah tiba. Setiap orang telah membuat keputusan akhir mereka, kepu-tusan yang tidak dapat dibatalkan untuk selamanya. Tuaian su-dah masak.

6 Mengapakah Yesus menunda kedatangan-Nya? Apakah yang Dia tunggu? Baca 2 Petrus 3:9-13.

Tuhan kita menunda kedatangan-Nya dengan kesabaran panjang, kerinduan akan setiap orang di Planet Bumi berbalik dan bertobat dan mengenal tentang kasih-Nya. Pencurahan Roh Kudus dalam hujan akhir akan mempercepat pemberitaan Injil sehingga pekerjaan Tuhan di bumi dapat selesai dengan ce-pat. Tidakkah seharusnya kita mencari Tuhan dengan segenap hati kita untuk kekuatan hujan akhir? Bukankah ini waktunya untuk berserah penuh kepada-Nya agar digunakan oleh Roh-Nya dalam menyelesaikan pekerjaan-Nya? n

Oleh Mark A. Finley

Kebangunan RohaniDijanjikan

yang

P H O T O b y i r U M S H A H i d 09 - 2012 | Adventist World 27

Page 28: AW Indonesian 2012-1009

P E R T U K A R A N I D E

Saya seorang ketua gereja yang bekerja bagi anak-anak miskin di desa kami. Saya berdoa bahwa Allah akan mengilhami orang untuk menyumbangkan pakaian, makanan, dana untuk pendidikan, dll, dan dorongan untuk melanjutkan pela-yanan ini.

Chunduru, India

Lembah DoaWow! Saya mengacu pada renungan Marvene Thorpe-Baptiste “Lembah. . . Doa “(Juni 2012), dan cara yang unik saat ia menggabungkan Doa Tuhan Yesus dalam kisahnya. Setiap orang dapat ber-hubungan dengan cerita ini dalam satu bentuk atau bentuk lainnya, karena Doa Tuhan Yesus tetap aktif dalam kehidupan semua orang, apakah orang itu sadar atau tidak. Tuhan Maha Pemurah kepada se-mua, apakah kita mengakuinya atau ti-dak.

Sebagai orangtua Kristen saya sendiri menawarkan pujian saya kepada orang-

terakhirnya di bagian mengenai kantor Sek-retariat (hlm. 10) yang adalah informasi hu-bungan kontak yang spesifik. Hal ini selalu penting. Informasi pada akhir wawancara Knott dan Kellner pada kolom Kepercayaan Dasar (April 2012) adalah contoh yang baik.

Ketertarikan pribadi saya adalah un-tuk mengetahui bagaimana/apa penyesu-aian yang dibuat General Conference un-tuk mengakomodasi penyesuaian kem-bali ini, dan di mana lagi, jika semuanya, penyesuaian kembali seperti ini ada.

Sterling Cox New York, New York,Amerika Serikat

Berbagi dan TerhubungSaya menemukan harta yang tak ternilai saat membaca Adventist World Februari 2011, terutama pada bagian cerita sam-pul “Membagikan Dia,” oleh Bill Knott dan Gina Wahlen, dan saya menyadari satu hal: Roh Kudus dapat membawa hal-aman-halaman tersebut ke dalam pikiran kita yang mana adalah miliknya-Nya, un-tuk membuat kita terkesan dalam penga-laman kita sehari-hari sebagai orang Kristen, memberikan rasa saling memili-ki—sebagai cabang yang terhubung ke-

tua atas tindakan ibadah mereka yang giat. Ketika Iblis menjadi kuat, doa dapat menjadi lebih kuat.

Nicole Benoit-RoyBrooklyn, New York,Amerika Serikat

Mencapai Daerah KunoTerimakasih atas artikel dalam edisi Ad-ventist World, Mei 2012 Mei. Bagus se-kali!

Artikel “Menjangkau Daerah Kuno dengan Cara Baru,” oleh Ted N.C. Wil-son, adalah hal istimewa. Setelah meng-habiskan hampir tiga tahun melayani di Beirut, Lebanon, saya sangat bersema-ngat untuk membaca tentang perubahan organisasi untuk pekerjaan gereja Advent di kawasan Timur Tengah. Apa yang diu-sulkan kedengarannya masuk akal dan praktis. Kami berdoa secara regular bagi masyarakat Timur Tengah.

Murray ChapmanAustralia

Dalam fitur Panorama Sedunia tentang penataan kembali administrasi gereja di wilayah Timur Tengah, Ted N.C. Wilson dengan benar mengantisipasi dampak yang akan dimiliki para pembaca terha-dap pesannya, dan menyarankan berba-gai cara untuk terlibat. Hal ini baik. Na-mun, secara mencolok hilang dari saran

Surat

Saya telah menjalin hubungan untuk waktu yang lama dengan orang yang saya cintai lebih dari siapa pun di dunia. Saya baru saja menemukan sesuatu yang sa-ngat mengecewakan. Tolong berdoa bagi hubungan kami. Saya membutuhkan Tu-han untuk menjadi perantara kami.

E.J., Malawi

Tolong doakan anak saya yang suka memberontak agar dapat belajar tentang kasih Allah yang kekal, datang untuk me-ngenal Dia, dan mengalami kasih-Nya yang besar.

Leonie, Inggris

Puji Tuhan! Setelah dua tahun tidak tahu di mana putri saya, kami akhirnya ber-satu kembali pada Mei 2012.

Meka, Amerika Serikat

PUJI SYUKURDoa

28 Adventist World | 09 - 2012

Page 29: AW Indonesian 2012-1009

n “Safe in the Arm of Jesus” adalah kata-kata yang menghibur saya ketika angin musim dingin menyebab-kan rumah tua kami berderit dan mengerang, dengan pohon-pohon yang ada di sekitarnya menggesek jendela kami. Kata-kata “safe on His gentle breast” membuat saya damai dan tidur nyenyak.

—Esther, Loma Linda, Kalifornia, AS.

n Lagu favorit saya adalah “Great Is Thy Faithfullness.” Saya mengubah bagian “all I have needed” menjadi “much more than I needed Thy hand hath provided, Great is Thy faithfulness! Lord unto me.”

—Manuel, Cebu City, Filipina

n Ketika saya terbangun di malam hari dan tidak bisa kembali tidur, saya mengucapkan kata-kata jiwa dari lagu “In the morning when I rise:” “Dark midnight was my cry, Give me Jesus.” Saya sering menyanyikan seluruh empat ayat sebelum kembali tertidur. Sangat berharga.

—Hayden, Kingston, Jamaika

Favoritku...HimnalK A T A A T A U K U R A N G5O

pada Pokok Anggur yang Agung.

Klesio SilvaHumberto de Campos,Maranhão, Brasil

Kata-kata yang Membesarkan HatiSaya selalu berharap untuk menerima sa-linan dari Adventist World setiap bulan. Saya menemukan artikel editorial dan lainnya menjadi sangat menggembirakan dan mem-bangkitkan semangat. Tingkatkan pekerjaan yang baik ini.

Ralph LombartCanterbury, Kent, Inggris

Perubahan hidupSaya membaca majalah edisi bulan Juni 2010 pada awal tahun ini, dan kehidupan saya ti-dak akan pernah sama lagi. Terima kasih! Saya perlu dukungan doa Anda. Saya seo-rang anggota yang telah dibaptis dan me-nyelesaikan sekolah menengah atas dan akan masuk ke perguruan tinggi.

Kepha OpiyoKenya

Latihan aerobik sedang dapat meningkatkan ukuran hippocampus, yaitu bagian dari otak di-mana memori terbentuk. Kehilangan memori akibat usia dapat diperlambat, bahkan sebalik-nya, dengan berolahraga beberapa kali se-minggu.Sumber: The National Academy of Sciences/Vibrant Life.

OtakLatih

Anda

Tata Cara Kolom Surat: Silakan kirim surat Anda ke editor Adventist World: [email protected]. Isi surat itu harus jelas dan langsung pada maksudnya, maksimum 100 kata. Pas-tikan untuk menuliskan nama artikel yang dimaksud, tanggal di-terbitkan dan halaman artikel tersebut. Juga informasikan nama Anda, kota, provinsi dan negara dari mana Anda mengirim surat tersebut. Surat tersebut akan diedit dan disesuaikan dengan kolom yang masih tersedia. Perlu diketahui bahwatidak semua surat yang masuk akan terbitkan.

Doa & Pujian: Kirimkan permohonan doa rasa syukur saudara ke: [email protected]. Kirimlah kepada kami permohon an doa dan rasa syukur saudara (berterima kasih atas jawaban doa). Tuliskan secara singkat dan pa-dat, maksimum 50 kata. Permohonan doa saudara akan diedit untuk maksud yang jelas. Tidak semua yang masuk akan dicetak. Sertakan nama saudara dan negara di mana saudara tinggal. Saudara juga dapat mengirimkan me-lalui fax: 1-301-680-6638; atau mengirim surat ke Adventist World, 12501 Old Columbia Pike, Silver Spring, MD 20904-6600 U.S.A.

Saya meminta doa bagi iman, komitmen, penyembuhan dan pengampunan.

Wendy, Zambia

Kali berikutnya, ceritakan kepada kami dalam 50 kata atau kurang tentang tokoh Alkitab kesukaan Anda. Kirimkan ke [email protected]. Tulis “50 Words or Less” pada baris judul. Pastikan untuk menuliskan nama kota dan negara dari mana Anda menulis.

09 - 2012 | Adventist World 29

Page 30: AW Indonesian 2012-1009

Pada akhirnya segala sesuatu akan baik. Jika sesuatu tidak berlaku semesti-nya, hal itu ka-rena belum saat-nya berakhir.

John Nevins Andrews dan anak-anaknya, Charles dan Mary, pergi ke

Eropa sebagai jemaat pertama—yang disponsori bagi Ge-reja Masehi Advent Hari Ketujuh pada 15 September 1874.

Andrews menetap di Switzerland dan, setelah mempela-jari bahasa Perancis, mulai menerbitkan traktat dalam ba-hasa tersebut. Tidak sampai dua tahun kemudian, di tahun 1876, dia menerbitkan edisi perdana dari Les Signes des Temps (Signs of the Times).

Andrews, yang dapat membaca Alkitab dalam tujuh ba-hasa dan telah menghafal seluruh kitab Perjanjian Baru, tu-tup usia di Basel, Switzerland, pada tahun 1883.

Tahun Lalu

Top 5top Buah yang paling populer di dunia

i38

—Pendeta Rogério Gurniak, dalam sebuah khotbah tahun 2011 mengenai bagaimana mengatasi kesulitan hidup sehari-hari, di GMAHK Jemaat Novo Hamburgo, Rio Grande do Sul, Brazil.

1. Mangga

2. Pisang

3. Apel

4. Jeruk

5. Anggur

Sumber: Top5lists.net

EL

LE

n

g.

w

Hi

TE

E

ST

AT

E

yang dibutuhkan rokok un-utk merusak jaringan DNA manusia.

Sumber: Chemical Research in Toxicology

15 menit

Jadilah Cermat, Jangan Mulai

P E R T U K A R A N I D E

Hanya

30 Adventist World | 09 - 2012

Page 31: AW Indonesian 2012-1009

Aktivitas dan hiburan tidak dapat membawa tempat Roh Ku-dus. Dunia ini sedang menuju kiamat.... Kita membutuhkan Roh Kudus lebih banyak dari sebelumnya....

Marilah kita menerima Roh Kudus dengan membuka hati , berdedikasi, merasa lapar akan Dia, mempercayai, dan hati yang rela.

—dari sebuah khotbah yang ditampilkan Heinz von Gunten, pengkhotbah awam dan anggota GMAHK di Romanshorn, Switzerland; penerjemah: Karen Grob.

PH

OT

O

by

r

On

AL

dO

S

An

TA

nA

JAWABAN: Sebuah desia di negara bagian Minas Gerais, Brazil, saat peresmian gereja Advent bagi pribumi di wilayah tersebut. Pada gambar tersebut adalah Ursulino Freitas, Ketua Konferens Mineira Tengah; Ronaldo Santana, gembala Distrik Manga; dan Xacriabá dari suku Indian.

DuniaDi BelahanManakah Ini?

Hal Itu!PIKIRKAN

“Lihatlah, Aku Datang Segera”Misi kami adalah untuk meninggikan Yesus Kristus,mempersatukan umat Gereja Masehi Advent HariKetujuh di mana saja dalam iman, misi, kehidupan,dan pengharapan.

PenerbitAdventist World adalah majalah periodik internasionalmilik Gereja Masehi Advent Hari Ketujuh Sedunia.Divisi Asia-Pasifik Utara adalah penerbitnya.

Penerbit Eksekutif dan Pemimpin Redaksi Bill Knott

Wakil Penerbit Claude Richli

Manajer Percetakan Internasional Chun, Pyung Duk

Dewan Penerbit Ted N. C. Wilson, ketua; Benjamin D. Schoun, wakil ketua; Bill Knott, sekretaris; Lisa Beardsley; Daniel R. Jackson; Robert Lemon; Geoffrey Mbwana; G. T. Ng; Daisy Orion; Juan Prestol; Michael Ryan; Ella Simmons; Mark Thomas; Karnik Doukmetzian, penasihat hukum

Komite Koordinasi Adventist World Lee, Jairyong, ketua; Akeri Suzuki; Kenneth Osborn; Guimo Sung; Chun, Pyung Duk; Han, Suk Hee

Redaksi Bertempat di Silver Spring, Maryland Lael Caesar, Gerald A. Klingbeil (associate editors), Sandra Blackmer, Stephen Chavez, Wilona Karimabadi, Mark A. Kellner, Kimberly Luste Maran

Redaksi Bertempat di Seoul, Korea Chun, Pyung Duk; Chun, Jung Kwon; Park, Jae Man

Editor OnlineCarlos Medley

Koordinator Teknik dan Pelayanan PembacaMerle Poirier

Editor-at-large Mark A. Finley

Senior Advisor E. Edward Zinke

Manajer Finansial Rachel J. Child

Asisten Redaksi Marvene Thorpe-Baptiste

Asisten Editor Gina Wahlen

Dewan Manajemen Jairyong Lee, ketua; Bill Knott, sekretaris; P. D. Chun, Karnik Doukmetzian, Suk Hee Han, Kenneth Osborn, Juan Prestol, Claude Richli, Akeri Suzuki, Ex-officio: Robert Lemon, G. T. Ng, Ted N. C. Wilson

Pengarah Seni dan Desain Jeff Dever, Brett Meliti

Para Penasihat Ted N. C. Wilson, Robert E. Lemon, G. T. Ng, Guillermo E. Biaggi, Lowell C. Cooper, Daniel R. Jackson, Geoffrey Mbwana, Armando Miranda, Pardon K. Mwansa, Michael L. Ryan, Blasious M. Ruguri, Benjamin D. Schoun, Ella S. Simmons, Alberto C. Gulfan, Jr., Erton Köhler, Jairyong Lee, Israel Leito, John Rathinaraj, Paul S. Ratsara, Barry Oliver, Bruno Vertallier, Gilbert Wari, Bertil A. Wiklander

Kepada para Penulis: Silakan mengirimkan naskah yangsiap diterbitkan, melalui alamat redaksi 12501OldColumbia Pike, Silver Spring, MD 20904-6600, U.S.A.Atau melalui fax: +1 (301) 680-6638

E-mail: Internet: [email protected] Web: www.adventistworld.org

Kecuali diberitahu, semua kutipan ayat Alkitab diambil dariALkitab Terjemahan Baru. © 1974 Lembaga Alkitab Indonesia(LAI). Digunakan dengan izin.

Adventist World diterbitkan setiap bulan dan dicetak secaraberkala di Korea, Brasil, Indonesia, Australia, Jerman, Austria,dan Amerika Serikat.

Vol. 8, No. 9

09 - 2012 | Adventist World 31

Page 32: AW Indonesian 2012-1009

DARI INDONESIA WARTA GEREJA ADVENT (WGA)

Demo Masak Sehat

Pelayanan Misionaris Kesehatan di Tatelu

Tema: Jadikan Keluarga Lebih Sehat

Daerah Konferens Minahasa Utara, Manado, Maluku Utara dan Kota Bitung

Hari Minggu merupakan hari dan waktu dimana para wanita lebih memilih untuk tinggal di rumah ketim-bang beraktivitas di luar apalagi setelah hari-hari kerja

yang padat dan sangat menyita waktu. Tapi tidak demikian de-ngan Bakti Wanita Advent yang ada di Kota Surabaya dan seki-tarnya.

Mengingat sudah saatnya makanan-makanan siap saji di luar rumah dan sangat menarik perhatian keluarga, harus kita tinggalkan karena tidak menyehatkan, maka pada hari Minggu tanggal 22 Juli 2012 di GMAHK Tanjung Anom, Surabaya, di-adakanlah seminar dan demo masak diprakarsai oleh Departe-men BWA, RT dan Kesehatan Jemaat Tanjung Anom dan mengundang BWA dari jemaat-jemaat yang ada di sekitar Sura-baya untuk mengikuti acara Demo Masak Makanan Sehat yang dibawakan oleh Ibu Siandra Supono. Beliau adalah anggota BWA yang aktif dan juga Ketua Persatuan Wanita Kristen Indo-nesia (PWKI) untuk wilayah Jawa Timur. Demo Masak dimu-lai dengan renungan singkat disampaikan oleh Ibu Laste Wi-jaya, BWA KJKT dan pelajaran kesehatan oleh Ibu Dohar Arito-nang.

Acara pertemuan diakhiri dengan makan bersama dari hasil praktik memasak yang disampaikan pada waktu itu dan tidak ketinggalan para suami turut serta menikmati makan siang yang lezat dan sehat. Mari kita sajikan makanan yang sehat bagi keluarga kita dengan demikian, anggota keluarga pun akan le-bih sehat dan lebih disiapkan untuk menunggu kedatangan-Nya. n

—Dilaporkan oleh Pdt. Ranap Situmeang, Departemen Ko-munikasi KJKT.

Pada tanggal 26-28 Juli 2012, tim misionaris kesehatan yang terdiri dari staf Eden Way Wellness Center (EWWC) bekerjasama dengan Gereja Masehi Advent

Hari Ketujuh Jemaat Tatelu dan dibantu oleh bebe-rapa misionaris senior dari 1000 Missionary Move-ment, anggota Jemaat Warukapas, Pemuda Advent (PA) Jemaat Malalayang dan Sario, mengadakan pelayanan kesehatan di Desa Tetey, Kecamatan Di-membe, Kabupaten Minahasa Utara.

Pada hari Selasa tanggal 26 Juli 2012, tim me-mulai pelayanan di Jaga 1-3 dan pada hari Rabu tanggal 27 Juli 2012, pelayanan dilanjutkan ke Jaga 4-6. Pada setiap Jaga, telah diatur pertemuan Jaga di mana masyarakat berkumpul untuk mendengarkan penyuluhan tentang kesehatan dari tim yang datang melayani. Rata-rata, 30 orang yang hadir pada se-tiap pertemuan Jaga. Setiap kali selesai mengada-

kan penyuluhan kesehatan, kegiatan dilanjutkan ke rumah-ru-mah masyarakat yang membutuhkan perawatan kesehatan di

Pelatihan pijat kepada masyarakat.

32 Adventist World | 09 - 2012

Page 33: AW Indonesian 2012-1009

PP UIKB dengan merencanakan dua tahap: (1) Jawa, Kali-mantan, Nusatenggara dan Sumatera Selatan di Unai, Ban-dung tanggal 19-22 Juli 2012, dan (2) Sumatera Tengah dan Sumatera Utara di Batam, tanggal 26-29 Juli 2012.

Menurut data dari bagian pendaftaran, lebih dari 200 orang pe-serta yang hadir se-lama acara ini, dan semua pe-serta dibe-rikan fasi-litas pe-nginapan di salah satu ge-dung as-rama Unai.

DARI INDONESIA WARTA GEREJA ADVENT (WGA)

Pelatihan Pelayanan MasyarakatDi Universitas Advent Indonesia (UNAI)

rumahnya. Pelayanan dari rumah ke rumah berupa terapi, perawatan, dan konsultasi kesehatan.

Pada tanggal 28 Juli 2012, acara dilanjutkan de-ngan Health Expo di Balai Desa Tatelu. Pada perte-muan ini, Pdt. Djenri Woy selaku Direktur Depar-temen Kesehatan Daerah Konferens Minahasa Utara, Manado, Maluku Utara, dan Kota Bitung, membawakan seminar pola hidup sehat pada acara. Sekitar 50 orang yang datang mengikuti acara ini, merasa senang dengan pelayanan yang diberikan sejak dari rumah ke rumah, pertemuan jaga, mau-pun Health Expo di mana mereka dapat mempero-leh informasi-informasi kesehatan yang mereka bu-tuhkan, serta dapat menikmati contoh makanan se-hat, sederhana, dan enak pada acara Health Expo.

Kita berdoa, supaya masyarakat dapat mengenal akan kasih Yesus dengan lebih baik lagi melalui ke-giatan ini. Biarlah mereka dapat melihat, bahwa pe-layanan kesehatan yang dilakukan Yesus dari ru-mah ke rumah, dari satu kampung ke kampung yang lain, masih terjadi saat ini, sehingga mereka dapat datang kepada Tuhan untuk menerima kese-lamatan itu. n

—Dilaporkan oleh Glen Rumalag.

Suasana Pemeriksaan Kesehatan Masyarakat di Balai Desa Tatelu

Saatnya pelayanan gereja kita mengubah kemasan yang selama ini tampil eksklusif, metode yang sudah dilaku-kan sepuluh tahun yang lalu sudah tidak cocok lagi di-

terapkan saat ini” demikian salah satu pernyataan tegas yang disampaikan oleh pembicara dan narasumber dalam perte-muan ini, Dr. Sung Kwon, Direktur Pelayanan Masyarakat Divisi Amerika Utara.

Acara ini telah dilaksanakan di Kampus Unai pada hari Kamis hingga Minggu (19-22 Juli 2012). Hadir juga seorang pembicara yang penuh semangat yakni, Dr. May Ellen Co-lon, Associate Direktur SS/PP dan Pelayanan Masyarakat Ge-neral Confe rence.

Acara dimulai pada hari Kamis malam di Aula Chapel Unai dan renungan pembukaan dibawakan oleh Bapak B.F. Sihotang yang kembali menegaskan bahwa kehadiran gereja Advent di mana saja harus mampu memperlihatkan satu pe-layanan masyarakat yang menjangkau semua golongan dan dilakukan secara berkesinambungan.

Pertemuan penting ini diprakarsai oleh Departemen SS/

NARASUMBER: Dr. Sung Kwon dan Dr. M. Sagala yang menerjemahkan pembicara.

09 - 2012 | Adventist World 33

Page 34: AW Indonesian 2012-1009

DARI INDONESIA WARTA GEREJA ADVENT (WGA)

Dalam setiap sesi pelajaran yang dibawakan oleh Dr. Sung Kwon, selalu mengulang-ulangi satu penekanan khu-sus, dan membuat itu menjadi yel-yel yang menarik: “Change the way of thinking! Change the way of working!” (Mengubah cara berpikir! Mengubah cara kerja). Dan dilanjutkan de-

ngan sam-butan yel-yel yaitu: Pemim-pin: “Are you ready? Jemaat menjawab: We are ready.”

Pengu-capan berkali-kali dan pe-nuh semangat menjadikan materi yang disajikan lebih menarik dan mudah dipa-

hami. Dan salah seorang peserta menyatakan seperti ini: “Baru kali ini ada materi yang membuat gebrakan hebat da-lam hal pelayanan masyarakat, kiranya ini menjadi kenya-taan di jemaat kami nanti.”

Acara hari Sabat juga diisi dengan kegiatan yang menarik dari biasanya, kebaktian sudah dimulai Pukul 08.00 WIB de-

ngan sebuah materi seminar dari Dr. Sung Kwon, baru di-lanjutkan kembali acara diskusi Sekolah Sabat yang dipim-pin oleh Pdt. M. Sagala. Dan pelayanan khotbah dibawakan oleh DR. Sung Kwon dan dialihbahasakan oleh Pdt. M. Sa-gala. Dan yang menarik adalah di sore hari dengan diada-kannya pembentukan Klub Pelmas di daerah/konferens ma-sing-masing.

Pada kebaktian penutupan Sabat, Ketua Uni (Pdt. J.S. Per anginangin) membawakan firman yang kembali meng-gugah peserta untuk berani mengubah konsep berpikir yang kolot selama ini. Dalam khotbahnya memberikan pemikiran bahwa tidak cukup dengan hadir di seminar, mendengar dan mengetahui tentang pelayanan masyarakat tetapi yang lebih penting dari itu ialah mengaplikasikannya dalam kehi-dupan sehari-hari di dalam jemaat dan di luar jemaat.

Marilah kita doakan agar pelayanan masyarakat di setiap jemaat di seluruh Uni Indonesia Kawasan Barat ini dapat berjalan dengan baik dengan menjalin persahabatan kepada lebih banyak orang. Kita berharap semakin banyak juga ang-gota jemaat yang bersedia melibatkan diri dalam kegiatan pelmas ini agar lebih banyak juga orang yang akan mengeta-hui tentang keberadaan gereja kita dan bertumbuhnya peng-injilan melalui hubungan sosial masyarakat semakin efektif sehingga banyak jiwa dapat dituntun menerima Yesus seba-gai Juruselamat pribadinya. n

—Dilaporkan oleh Victor J. Sinaga dan Pdt. T.F. Tampub-olon serta Panitia Acara.

NARASUMBER: Dr. May Ellen Colon dan Dr. M. Sagala yang menerjemahkan pembicara.

34 Adventist World | 09 - 2012

Page 35: AW Indonesian 2012-1009

DARI INDONESIA WARTA GEREJA ADVENT (WGA)

KKR di PulutanDaerah Konferens Minahasa (DKM)

Pada tanggal 24-30 Juni 2012, Pdt. Marthinus Roring, Direktur Kesehatan GMAHK Daerah Konferens Minahasa (DKM) mengadakan Kebaktian Kebangunan Rohani dengan tema: Ye-

sus Berkata: “Ikutlah Aku.” Dan sub tema: Akulah Jalan, Kebenaran dan Hidup, Ikutlah Yesus Sebelum Terlambat. KKR dilaksanakan di Balai Desa Pulutan, Kecamatan Remboken yang dipimpin oleh Pdt. Erwin Sahensolar.

Di akhir KKR ini ada 7 jiwa yang menyerahkan diri untuk Tuhan melalui acara baptisan pada hari Sabat. Mereka yang telah dibaptis-kan adalah: Ester Mondong, Merlita Supit, Marcela Ngelo, Meiske Su-molang, Sugandi Roring, Yul Kumontoy dan Refly Pundoko.

Pada acara Sabat, acara SS dibawakan oleh Glen Rumalag sekali-gus mempromosikan kegiatan pelatihan misionaris kesehatan yang akan dilaksanakan pada bulan September 2012 di kampus Eden Way Wellness Center, Warukapas.

Setelah acara baptisan, dilanjutkan dengan acara Pesta Lagu-lagu Rohani (Peslani). Penyanyi-penyanyi yang telah memeriahkan acara KKR kembali mengambil bagian pada acara Peslani ini. Kita doakan, kiranya jiwa-jiwa yang telah menyerahkan diri kepada Tuhan akan bertahan sampai Maranatha. n

—Dilaporkan oleh Glen Rumalag.

Penyegaran Rohani Jemaat Dukuh KupangKonferens Jawa Timur, Surabaya

Puji Tuhan atas berkat-Nya yang kami rasakan dalam pe-layanan Kebaktian Kebangunan Rohani dalam jemaat kami, GMAHK Dukuh Kupang, Surabaya yang kami

adakan pada tanggal 22-28 Juli 2012.Setiap rangkaian acara sudah disiapkan dengan baik dari

malam ke malam oleh koordinator acara yaitu Bapak M. Purba. Dari malam ke malam kebaktian tersebut diisi dengan berapa bagian acara di antaranya, pekabaran kesehatan, pekabaran ru-mah tangga dan pekabaran rohani serta dilengkapi dengan lagu-lagu pujian pilihan yang mengangkat hati hadirin kepada Tuhan.

Pekabaran kesehatan disampaikan oleh beberapa dokter yang merupakan anggota Jemaat Dukuh Kupang di antaranya dr. Yanto Purnomo, dr. Aaron Manulang, dr. Desy Manulang. Pekabaran Rumah Tangga dibawakan oleh Bapak Benny Irawan, sementara pekabaran rohani setiap malam disampaikan oleh Pdt. Eben Ezer Sembiring, Gembala Jemaat Dukuh Ku-

pang.Setiap ma-

lam dihadiri oleh anggota Jemaat Dukuh Kupang dan tamu-tamu sekitar 20-25 orang. Pada hari saat akhir sekali-gus penutupan yaitu kebaktian Sabat, ada 11 jiwa yang meng-ambil keputusan untuk menerima Yesus Kristus se-bagai Jurusela-

Pekabaran rohani disampaikan setiap malam oleh Pdt. Eben Ezer Sembiring.

09 - 2012 | Adventist World 35

Page 36: AW Indonesian 2012-1009

DARI INDONESIA WARTA GEREJA ADVENT (WGA)

mat pribadinya dan menyatakan iman mereka melalui upacara baptisan kudus. Kesebelas jiwa yang dituai dalam pekan penye-garan rohani ini juga tentunya sudah mengikuti kelas penda-laman Alkitab yang dilakukan oleh jemaat.

Kami mengalami banyak pengalaman rohani yang mengu-atkan iman dalam jemaat saat melangsungkan pelayanan rohani ini. Syukur kepada Tuhan atas kemenangan rohani yang dipero-leh ke-11 jiwa dalam berbagai pergumulan yang mereka hadapi. Ada satu yang menarik dari salah satu yang menerima baptisan,

yaitu seorang ibu yang sakit dan duduk di kursi roda, di mana suaminya sudah dibaptiskan beberapa tahun lalu. Saat suami-nya dibaptiskan beberapa tahun lalu, beliau sangat menentang, tapi pada waktunya Tuhan memenangkan ibu ini juga. Mari kita doakan jiwa-jiwa yang baru ini agar tetap setia dalam iman mereka dan jemaat juga bisa menolong mereka untuk bertum-buh dalam iman. n

—Dilaporkan oleh Aaron Manullang, Sekretaris GMAHK Je-maat Dukuh Kupang, Surabaya.

Forum Pemuda Lintas AgamaMewujudkan Kebebasan Beragama

Dalam rangka meningkatkan kerja sama dalam mem-bangun kerukunan umat beragama di Indonesia, Konferens DKI Jakarta melalui Pelayanan Kebe-

basan Beragama turut berperan serta dalam mengikuti serta membagikan pemikiran dalam bentuk dialog antar umat beragama.

Pada tanggal 26 Juni 2012 telah dilaksanakan Forum: Lintas Agama (F-PLA) di Kota Tangerang Selatan dengan tema: “Revitalisasi Wawasan ke Indonesiaan dalam Kehi-dupan Berbangsa dan Bernegara.” Dalam pembahasan dari narasumber M. Immadun Rahmat, M.Si dengan judul, Prin-sip Kebangsaan, Pancasila dan Tantangan Radikalisme

Agama, beliau menyebut-kan dunia tidak damai ka-lau agamanya tidak damai, dan semua perserta me-nyambutnya dengan baik, dan pada akhirnya semua perserta berkomitmen un-tuk menciptakan kedama-ian dalam menjaga kenya-manan dalam menjalankan agamanya masing-masing. Dan beliau menekankan pada 4 Prinsip Kebangsaan

DIALOG ANTAR UMAT BERAGAMA: Pdt. A. Sagala (ketiga dari kanan) berfoto bersama dengan mereka yang hadir pada forum tersebut.

36 Adventist World | 09 - 2012

Page 37: AW Indonesian 2012-1009

DARI INDONESIA WARTA GEREJA ADVENT (WGA)

yaitu (1) NKRI (2) Pancasila (3) UUD 1945 (4) Bhineka Tunggal Ika.

Kita semua mengharapkan bahwa semua peserta bisa menerapkan apa yang sudah didengar dalam seminar dan dialog antar umat beragama ini, sehingga terciptalah kesa-

tuan dan persatuan dan kebebasan beragama bisa terwujud dengan baik. n

—Dilaporkan oleh Pdt. A. Sagala, Departemen Komunikasi & Kebebasan Beragama Konferens DKI Jakarta dan Sekitar-nya.

Kebaktian Kebangunan Rohani di PonikiEmpat belas jiwa menerima Kristus

Pada tanggal 29 Juli-04 Agustus 2012, officers Gereja Masehi Advent Hari Ketujuh Uni Kon-ferens Indonesia Kawasan Timur (UKIKT)

mengadakan Kebaktian Kebangunan Rohani di Desa Poniki, Kecamatan Ratahan. KKR Yesus Jalan Kebe-naran ini berlokasi di samping kanan gedung GMAHK Jemaat Poniki. Pada malam pertama, khot-bah dibawakan oleh Pdt. Noldy Sakul selaku Ketua UKIKT, malam kedua, ketiga, kelima, dan keenam

khotbah dibawakan oleh Pdt. Novry Kaumpungan se-bagai Sekretaris Asosiasi Kependetaan UKIKT dan malam keempat dibawakan oleh Ev. Herry Sumanti selaku Bendahara UKIKT.

KKR ini dihadiri oleh anggota jemaat dari daerah-daerah wilayah Ratahan, Towuntu, Tombatu, Lobu,

guru dan siswa dari SMA Ratahan, guru dan siswa dari Sekolah Lanjutan Advent (SLA) Tompaso, dan dari officers dan Staf Daerah Konferens Minahasa (DKM). Selain itu, KKR ini dihadiri juga oleh ang-gota jemaat Gereja Masehi Injili di Minahasa (GMIM) dan Gereja Pantekosta di Indonesia (GPdI) Desa Poniki. Mereka yang hadir di KKR ini, bukan hanya datang untuk mendengarkan firman Tuhan, te-tapi juga datang untuk membawakan lagu-lagu pu-jian.

Seminar kesehatan dibawakan oleh tim kesehatan dari Eden Way Wellness Center (EWWC). Selain itu, setiap pagi sampai sore di pekan KKR, diadakan pe-meriksaan kesehatan dan konsultasi kesehatan holis-tik alami gratis bagi para masyarakat di Desa Poniki dan sekitarnya. n

—Dilaporkan oleh Glen Rumalag.

Prosesi baptisan setelah KKR Yesus Jalan Kebenaran

Pelatih Sepak Bola Kabupaten Minahasa Tenggara se-dang konsultasi kesehatan holistik alami.

09 - 2012 | Adventist World 37

Page 38: AW Indonesian 2012-1009

DARI INDONESIA WARTA GEREJA ADVENT (WGA)DARI INDONESIA WARTA GEREJA ADVENT (WGA)

Hari Minggu, 29 Juli yang lalu menjadi satu hari yang bersejarah dan sangat berkesan bagi masyarakat Ad-vent, Jakarta, oleh karena pada hari itu, hampir seribu

orang dengan berseragam merah, memenuhi gedung dan seki-tar area parkir Gedung Pertemuan Advent (GPA), Jl. M.T. Har-yono, Jakarta Selatan untuk mendonorkan darah mereka. Acara Donor Darah Akbar yang dimotori oleh Departemen Kese-hatan dan Departemen Pemuda Advent Konferens DKI Jakarta dan sekitarnya ini, bertujuan untuk menunjukkan kasih kita ke-pada mereka yang membutuhkan darah mengingat di bulan puasa stok darah begitu sedikit di PMI. Dan tujuan utamanya adalah, oleh karena pada tahun 2012 ini, Konferens DKI Jakarta merayakan 100 tahun organisasi GMAHK di Jakarta, dan ke-sempatan ini juga digunakan sebagai bagian dari perayaan 100 tahun ini.

Kegiatan donor darah ini menjadi istimewa oleh karena, ini-lah kali pertama dilaksanakan oleh konferens dengan jumlah pendonor yang mendaftar lebih dari 1000 orang. Dan yang le-bih istimewa lagi adalah oleh karena dihadiri oleh Ketua Umum

Bapak Jusuf Kalla Menghadiri Donor Darah AkbarKonferens DKI Jakarta dan Sekitarnya

PMI, Bpk. H. Jusuf Kalla yang sempat memberikan kata sam-butan dalam acara ini. Dalam kesempatan yang sama juga, Ke-tua Umum PMI ini menyampaikan penghargaan yang tinggi atas peran serta GMAHK Konferens DKI Jakarta dalam kontri-businya kepada PMI. Dan berharap agar di masa-masa menda-tang gereja Advent juga tetap mendonorkan darah, mengingat di bulan puasa sangat sedikit orang yang mendonorkan darah-nya. Setelah menyampaikan kata sambutan, Bapak Jusuf Kalla juga menyempatkan diri untuk mengunjungi para pendonor sambil berbincang-bincang dengan mereka dan juga para petu-gas PMI.

Sementara para pendonor memberikan darah mereka, di lantai satu GPA, para pendonor yang sementara menunggu di-suguhkan seminar kesehatan oleh para dokter dan juga para praktisi kesehatan lainnya seperti dari Chinese Ministry Center Jakarta (CMC). Meskipun pada akhirnya yang datang mendaf-tar pada Minggu pagi itu sekitar 800 orang, pada akhirnya da-rah yang dibawa pulang oleh PMI berjumlah 480 kantong. Jumlah ini dibawa oleh 4 cabang PMI, yaitu PMI Jakarta 160

38 Adventist World | 09 - 2012

Page 39: AW Indonesian 2012-1009

DARI INDONESIA WARTA GEREJA ADVENT (WGA)DARI INDONESIA WARTA GEREJA ADVENT (WGA)

kantong, PMI Banjar 115 kantong, PMI Ciamis 105 kan-tong dan PMI Depok 100 kantong. Salah seorang petugas PMI Cia mis, menyatakan bahwa mereka sangat senang se-kali dan berterimakasih kepada gereja Advent oleh karena mereka bisa mendapatkan darah sebanyak 100 kantong di hari yang sama, sehingga walaupun mereka harus mem-bawa kantong-kantong darah tersebut selama sekitar 6 jam perjalanan darat ke Ciamis, itu tidaklah menjadi masalah bagi mereka.

Acara ini terlaksana berkat bantuan dan kerjasama kon-ferens dengan salah satu bank swasta nasional, sebuah pe-rusahaan kontraktor nasional dan perusahaan farmasi yang memberikan dukungan yang besar terhadap terselenggara-nya acara donor darah ini.

Setelah acara ini berakhir, beberapa pendonor membe-rikan masukan kepada panitia agar acara serupa dapat di-laksanakan pada bulan puasa tahun berikutnya, dan bila-mana memungkinkan bisa menjadi kegiatan rutin konfe-rens dari tahun ke tahun. Kita doakan supaya apa yang menjadi harapan dari panitia dan para anggota jemaat yang mendonorkan darahnya dapat menjadi kenyataan, termasuk para sponsor yang memberikan sumbangsihnya terhadap acara ini, bahkan pada acara-acara sejenis lainnya. n

—Dilaporkan oleh Pdt. Andri Daymbani, Associate Direktur Komunikasi dan Kebebasan Beragama Konferens DKI Jakarta dan Sekitarnya.

Berita dari WalewangkoPelayanan kesehatan ke Jemaat Pioneer

Pada tanggal 27-28 Juli 2012, Gereja Masehi Advent Hari Ketujuh (GMAHK) Jemaat Pioneer Walewang-ko, Langowan menerima pelayanan kesehatan dari

tim misionaris kesehatan Eden Way Wellness Center (EW-WC), Warukapas. Pelayanan dimulai pada acara Vesper, pemeriksaan darah di pagi hari, ibadah Sabat, acara PA dan berlanjut sampai malam Minggu.

Tim EWWC yang datang melayani adalah Kel. Sumual-Mamahit, Kel. Rumalag-Asmoro, Kel. Waworuntu-Karun-deng, Pdt. Momongan dan Sdr. Jemmy Sie. Pada acara ves-per, dibuatlah seminar kesehatan oleh Sdr. Glen Rumalag. Di pagi hari Sabat, acara diawali dengan pemeriksaan kese-hatan kepada masyarakat dan anggota jemaat, dilanjutkan dengan acara Rumah Tangga, Sekolah Sabat, Pelayanan Perorangan dan Khotbah.

Sabat siang sesudah makan, dilanjutkan dengan peme-riksaan kesehatan dan konsultasi panel oleh tim EWWC. Acara dilanjutkan dengan seminar kesehatan oleh dr. Cin-dy Sumual-Mamahit yang membahas penyakit-penyakit umum.

Salah satu acara yang disebut Mars Kesehatan.

Setelah tutup Sabat, acara dilanjutkan dengan seminar kesehatan. Kali ini, juga dihadiri oleh Jemaat Taman Ha-rapan Langowan. Acara seminar berakhir sampai jam 21.00. Namun, karena ada beberapa pertanyaan, acara ber-langsung sampai jam 22.00. Kita berdoa agar jemaat ter-berkati dengan materi-materi kesehatan yang diperoleh se-lama pertemuan tersebut.

—Dilaporkan oleh Glen Rumalag.

09 - 2012 | Adventist World 39

Page 40: AW Indonesian 2012-1009

DARI INDONESIA WARTA GEREJA ADVENT (WGA)

Seminar Penatalayanan dan Trust ServiceBandar Lampung Barat dan Timur serta Kedaton VII

Sebuah kalimat yang tegas “Reviving Stewardship, Trans-forming Stewards” merupakan tema dari pertemuan penting dalam bidang pelayanan penatalayanan. Se-

buah seminar penatalayanan telah dilaksanakan di Bandar Lampung yang secara khusus menjangkau 3 Distrik (Bandar Lampung Barat dan Timur serta Kedaton VII). Hadir dalam pertemuan ini Direktur Penatalayanan Divisi Asia Pasifik Selatan, Pdt. Wendel Mandolang dan Pdt. Djoko Soewarso

dari Uni Indonesia Kawasan Barat, didampingi Pdt. B. Si-tanggang dan officers daerah, selama 4 hari penuh (8-11 Agustus) telah memberikan semangat dan pemahaman yang positif dari makna penatalayanan itu sendiri di kalangan anggota jemaat yang menghadiri setiap pertemuan ini.

Pada pertemuan kali ini, berbeda dari seminar-seminar sebelumnya yang biasanya para pesertanya adalah pendeta dan pemimpin jemaat. Namun kali ini langsung kepada se-luruh anggota jemaat. Dalam seminar ini Pdt. W. Mando-lang dan Pdt. D. Soewarso memberikan pengertian yang be-nar tentang penatalayanan Alkitabiah. Selama ini ada pema-haman yang salah tentang penatalayanan. Berbicara tentang “penatalayanan” maka biasanya fokus kita adalah tentang masalah uang yaitu tentang persembahan dan persepuluhan. Dalam acara seminar ini setelah menjelaskan beberapa topik dan seri pelajaran yang disediakan para narasumber ini, maka akan mengarahkan pengertian setiap anggota jemaat kepada pemahaman penatalayanan yang benar dan Alkitabi-ah.

“Bahwa seorang penatalayan yang sungguh adalah seseo-rang yang memiliki komitmen penuh dan menyeluruh ten-tang kasihnya kepada Tuhan seperti dalam Matius 22:37-38, “Kasihilah Tuhan Allahmu dengan segenap hati, segenap jiwa, dan segenap akal budimu.”

Penatalayanan adalah masalah hubungan kita dengan Tuhan. Bilamana kita sudah mengasihi Tuhan dan memiliki hubungan yang baik dengan Tuhan, tentunya segala apa yang ada pada kita adalah milik Tuhan, dan untuk kemu-liaan nama-Nya. Demikian secara jelas ditegaskan dalam se-tiap bagian sesi seminar yang dibawakan pembicara.

Pada hari Sabat, kegiatan pelayanan dipusatkan di Jemaat Kedaton I, dan ada beberapa jemaat terdekat bergabung da-lam kebaktian di jemaat ini. Pada saat kebaktian SS dan khotbah, semua pelajaran berkaitan dengan topik penatala-yanan. Dan aca ra masih berlanjut setelah makan siang sam-

pai jam tutup Sabat.Pada sore hari, ada satu sesi yang dise-

diakan untuk diskusi dan tanya jawab un-tuk setiap pembahasan yang telah disam-paikan, dan para pembicara dengan sangat jelas memberikan arahan dan jawaban yang disampaikan para peserta dalam se-minar ini.

Demikianlah acara yang baik ini telah membawa berkat bagi setiap anggota je-maat dan memberikan arahan yang jelas sesuai dengan prinsip-prinsip Alkitabiah dalam hal penatalayanan. n

—Dilaporkan oleh Victor J. Sinaga dan Pdt. B. Sitanggang, Daerah Sumatera Kawasan Selatan.

Pdt. Djoko Soewarso (kiri) dan Pdt. W. Mandolang (kanan).

40 Adventist World | 09 - 2012

Page 41: AW Indonesian 2012-1009

DARI INDONESIA WARTA GEREJA ADVENT (WGA)

Bayang-bayang Ketakutan Berubah Menjadi SukacitaDaerah Nusa Tenggara (DNT)

Pada tanggal 5-11 Agustus 2012 telah diselenggarakan sebuah acara Kebaktian Kebangunan Rohani (KKR) di empat titik besar yaitu Distrik Soe, Distrik TTS Pe-

dalaman, dan lebih khusus lagi Kefa dan Atambua untuk pertama kalinya diadakan oleh gereja Advent. KKR yang mengambil bertemakan “Pengharapan di Tengah Krisis” ter-sebut mengambil tempat di Jemaat Soe, Jemaat Oobibi, Ha-laman bangunan gereja Jemaat Kefa, Jemaat Atambua, de-ngan pembicara: Pdt. L. Simalango, Chaplain Rumah Sakit

Advent Bandung dan tim; Bpk. B.F. Sihotang, Bendahara UIKB dan Ibu Sihotang sebagai pembi-cara rumah tangga; Bpk. H. Si-tompul, Bpk. Hans Mandalas, Bpk.Ronald Panjaitan, dr. Son-dang Panjaitan, Bonar Panjaitan, Linda Panjaitan, Edison Tuuk, dr.Lizal serta tim RSA Bandar Lampung, Pdt. G. Wangania, Pdt. M. Ataupah, Bpk. Hisar Simala-ngo bersama staf.

Sementara KKR diadakan pengobatan gratis (charity clinic)

di empat titik yang dilaksanakan oleh Tim RSA Bandung di pimpin oleh dr. Manu dan RSA Bandar Lampung oleh dr.Lizal, dr.Lani dengan jumlah pe-ngunjung keseluruhan ada 900 orang. Ketika kebenaran di-taburkan dari malam ke malam, sepertinya Setan sangat ma-rah karena banyak tantangan yang dihadapi seperti di TTS pedalaman, mulai malam kedua para pengunjung dihalangi oleh orang-orang tertentu namun semangat dan kerinduan untuk mendengar berita kebenaran terus berkobar di hati setiap pendengar hingga penutupan KKR.

Daerah Kefa dan Atambua mendapat perhatian khusus yang di mana distrik ini menjadi bayang-bayang ketakutan selama ini karena penduduk Kefa dan Atambua mayoritas beragama Katolik yang sangat keras sehingga banyak peng-injil dan para hamba Tuhan takut untuk mengadakan KKR atau acara rohani apa pun, ternyata kuasa Tuhan sangat luar biasa terjadi di Kefa dan Atambua, kehadiran pengunjung KKR di Kefa setiap malam berjumlah 200 orang walaupun sering mengalami kerusakan kendaraan seperti ban mobil pecah setiap malamnya.

Atambua adalah salah satu kabupaten di NTT sebagai gerbang utama negara Timor Leste yang mayoritas pendu-duknya berbahasa Tetun yang mana sebagai pembicara KKR adalah Bpk. B.F. Sihotang dan ibu. Hal uniknya adalah ang-

gota jemaat Atambua berjumlah kurang lebih 20 orang na-mun mereka memiliki semangat dan kerjasama yang baik sehingga dari malam ke malam KKR dipadati dengan mu-da-mudi Katolik dengan lagu pujian 4 lagu setiap malam yang dipersembahkan oleh orang muda Katolik dan Ikatan Mahasiswa Advent, Daerah Nusa Tenggara yang dipimpin langsung oleh Dendi Manu selaku Ketua Ikatan Mahasiswa Advent (IMAI). Pengunjung yang hadir sekitar 100 orang, dan yang menjadi sukacita bagi Atambua adalah acara pem-bentukan tabiat anak berjumlah 150 yang adalah beragama Katolik, APTA ditangani langsung oleh Ibu P. Simalango bersama timnya.

Kita pun bertanya-tanya bagaimana strategi yang dibuat oleh Jemaat Atambua? Menurut gembala Jemaat Atambua Pdtm. L. Hutagaol, ada seorang ibu bernama Femi yang menjalin persahabatan yang sangat bagus dengan masyara-kat setempat. Atambua memiliki cabang Sekolah Sabat yaitu di Weo, Alkani yang sangat jauh dan sulit untuk dilintasi kendaraan waktu musim hujan dengan jarak tempuh 10 jam untuk pulang pergi, namun tidak menghalangi tamu-tamu hadir setiap malam.

Bibit kebenaran telah ditaburkan di empat titik besar di daratan Timor Leste dan siap dituai. Mari kita doakan ber-sama, agar 39 jiwa ini dapat kuat dan setia dalam memper-tahankan imannya, walaupun banyak tantangan yang akan dihadapi dalam kehidupan mereka. n

—Dilaporkan oleh Pdt. D. Kana Djo, Direktur Komunikasi Daerah Nusa Tenggara.

09 - 2012 | Adventist World 41

Page 42: AW Indonesian 2012-1009

DARI INDONESIA WARTA GEREJA ADVENT (WGA)

Pelatihan Misionaris Kesehatan di ManadoEden Way Wellness Center (EWWC)

Pada tanggal 15-20 Juli 2012, staf Eden Way Wellness Center (EWWC) yaitu dr. Cindy Sumual Mamahit, Stiven Sumual, Glen Ru-

malag, Caroline Rumalag-Asmoro dan Gideon Tambuwun mengadakan pelatihan misionaris ke-sehatan untuk misionaris yang berasal dari 1000 Missionary Movement, yaitu Ita Susanti dan Fanny Timpaleng. Pelatihan ini, juga diikuti oleh bebe-rapa anggota Jemaat Warukapas secara paruh waktu.

Beberapa materi yang dipelajari selama pela-tihan ini adalah: senam, pijat, memasak sehat, vi-tal signs, hubungan dengan Tuhan, hidroterapi, NEWSTART, dasar-dasar naturopatik, anatomi fi-siologi, local wisdom, penyakit-penyakit umum, dan bantuan hidup dasar.

Sesudah pelatihan selama 1 minggu ini, tim EWWC dan peserta pelatihan beribadah di Jemaat Pioneer, Tetey. Pada sore hari, tim EWWC meng-adakan seminar tentang misionaris kesehatan serta mempromosikan program pelatihan misionaris kesehatan selama 1 bulan yang akan dilaksanakan pada tanggal 1-29 September 2012.

Pada tanggal 22 Juli 2012, setelah berkoordinasi dengan pemerintah Desa Tetey dan GMAHK Jemaat Pioneer Tetey, tim EWWC dan peserta misionaris mengadakan pelayanan

kesehatan di desa Tetey. Pelayanan berupa kunjungan pera-watan, konsultasi, dan terapi kepada masyarakat desa Tetey yang sakit dan membutuhkan pelayanan kesehatan.

Keesokannya dilaksanakan Health Expo di Balai Desa Tetey. Acara ini dimulai dari jam 08.00-17.00 waktu setem-pat, dan dihadiri oleh sekitar 40 peserta dari Desa Tetey.

Aca ra ini melibatkan anggota Jemaat Tetey dan juga Warukapas. Acara Health Expo di Desa Tetey disambut baik oleh warga Desa Tetey. Seorang ibu yang menda-pat pelayanan terapi pada pelayanan dari rumah ke ru-mah di hari sebelumnya, datang ke Health Expo me-ngatakan bahwa dia merasakan badannya telah lebih sehat setelah mengikuti terapi dan anjuran-anjuran ke-sehatan pada waktu tim misionaris kesehatan berkun-jung ke rumahnya.

Melalui berita ini, kami mohon dukungan doa dari saudara-saudari sekalian untuk mendoakan kegiatan pelatihan misionaris kesehatan yang akan dilaksana-kan bulan September 2012 di EWWC, Warukapas, Manado. Doakan juga para peserta yang telah mengi-kuti pelayanan masyarakat di Desa Tetey supaya me-reka memperoleh manfaat kesehatan melalui pela-yanan ini dan dapat mengenal lebih dalam lagi tentang kasih Kristus melalui pelayanan para misionaris kese-hatan. n

—Dilaporkan oleh Glen Rumalag.

Konsultasi Kesehatan. Sambil Antre, menikmati makanan sehat karena sudah puasa 8 jam.

Salah seorang peserta sedang mengikuti salah satu pemeriksaan kesehatan seperti pemeriksaan tinggi badan.

42 Adventist World | 09 - 2012

Page 43: AW Indonesian 2012-1009

DARI INDONESIA WARTA GEREJA ADVENT (WGA)

52 Jiwa Menerima Yesus Melalui BaptisanKKR Unai di Wilayah 3 Bekasi

Firman Tuhan Mengalahkan Krisis” demikianlah tema KKR Universitas Advent Indonesia (UNAI) di Konferens DKI Jakarta dan Sekitarnya serta Wilayah 3 Bekasi yang

diselenggarakan dari tanggal 23-28 Juli 2012 di Jemaat Bekasi. Pada hari terakhir KKR, Sabat, 28 Juli 2012 diadakan kebaktian gabungan wilayah 3 di Wisma Loka Wiratama Hankam Cisa-rua, Puncak.

Para pembicara dalam KKR ini adalah: Pdt. Dr. J.F. Manul-lang, Pdt. B. Nainggolan, MPS; Bpk. E. Siburian, MBA; dan Pdt. R. Hutabarat, PhD; dan Pdt. M. Pardosi, MAR; serta pencera-mah kesehatan: dr. Nova Marbun, dr. Robert Sitorus dan dr. Su-

san Sihombing. Jumlah para tamu yang hadir setiap malamnya mencapai kurang lebih 100 orang yang berasal dari KPA jemaat.

Didukung oleh anggota dari 11 jemaat di wilayah 3, 6 maha-siswa fieldschool UNAI dan panitia KKR yang dipimpin oleh Dr. T. Sihombing dan Panitia Kebaktian Gabungan Wilayah 3 yang dipimpin oleh M. Simbolon serta seluruh gembala jemaat wila-yah 3.

Pada akhir KKR diadakan kebaktian gabungan atau retret wilayah 3 di Loka Wiratama, Cisarua, Puncak, yang diikuti se-kitar 730 orang yang terdiri 11 jemaat di wilayah 3. Ini adalah retret pertama wilayah 3 dengan membawa jiwa-jiwa yang di-baptiskan sebanyak 52 orang yang terdiri dari 21 jiwa yang di-baptiskan di Loka Wiratama dan sisanya dibaptiskan di jemaat masing-masing.

Upacara baptisan dilakukan setelah makan siang. Pada sore-nya hari ada seminar roh nubuat yang disampaikan oleh Pdt. R. Hurabarat, Rektor UNAI dan kebaktian PA dipimpin oleh Pdt.Milton Pardosi yang memberikan tips bagi orang muda untuk mencari jodoh yang sesuai dan Alkitabiah. Pada acara malam minggu PAG wilayah 3 menggunakan forum ini untuk mem-perkenalkan program PA serta mencari dana untuk pembia-yaan program-program yang sudah dicanangkan, dengan me-nampilkan Si Gale-gale dan acara manortor.

Sesuai dengan tema retret “Membangun Rasa Kebersama-an” semoga kebersamaan dapat terus dibangun dan semakin hari semakin baik sehingga wilayah 3 akan semakin maju da-lam kebersamaan dalam persekutuan dan penarikan jiwa-jiwa. n

—Dilaporkan oleh David John, Bekasi.

09 - 2012 | Adventist World 43

Page 44: AW Indonesian 2012-1009

Puji Tuhan walaupun sulit mengadakan penginjilan di Kota

Dewata, Bali namun ada 5 jiwa dibaptiskan pada hari Senin di Lembaga Pe-masyarakatan Narkoba Ta-banan, Bali dan 18 jiwa di-baptiskan pada hari Sabat, 18 Agustus 2012 di Pantai Sanur Bali.

Ke-23 jiwa yang dibap-tiskan adalah hasil pela-yanan dari semua hamba Tuhan dan anggota Jemaat Distrik Bali yang dime-nangkan pada saat KKR tanggal 12-18 Agustus 2012 di Gedung Nari Graham Renon dan Hotel Werd-hapura, Bali yang bertema-kan “Kasih Allah di Tengah Krisis Dunia” dengan pembicara Pdt. Dr. Edison Pan-jaitan dan Vinenda Panjaitan dari Uni Indonesia Ka-wasan Barat (UIKB).

Lebih dari 250-300 hadirin dari malam ke malam menghadiri KKR tersebut. Pembimas Kristen Bali dalam sambutannya sangat bangga dengan Gereja Masehi Advent Hari Ketujuh yang senantiasa giat dalam penginjilan dan akan tetap mendukung dalam pelayanan di Kota Bali.

DARI INDONESIA WARTA GEREJA ADVENT (WGA)

Kebaktian Kebangunan Rohani di Bali23 jiwa datang pada Kristus

ATAS: Lima baptisan di penjara. KANAN dan BAWAH: Upacara baptisan yang kudus di Pantai Sanur, Bali.

Semoga semua jiwa yang baru dibaptiskan dan yang masih bergumul akan tetap setia dan berani ambil kepu-tusan untuk menerima Kristus sebagai Juruselamatnya.

—Dilaporkan oleh Pdt. Ranap Situmeang, Sekretaris As-sosiasi Kependetaan dan Komunikasi KJKT.

44 Adventist World | 09 - 2012

Page 45: AW Indonesian 2012-1009

DARI INDONESIA WARTA GEREJA ADVENT (WGA)

Sebagai puncak dari perayaan seratus tahun diorgani-sasi nya Gereja Masehi Advent Hari Ketujuh di DKI Jakarta, gereja ini mengadakan satu ibadah gabungan

akbar yang dihadiri oleh sebagian besar jemaat yang be-rada di Konferens DKI Jakarta dan Sekitarnya yang ber-jumlah 143 Jemaat. Tujuan dari acara ini adalah untuk sa-ma-sama mensyukuri akan penyertaan Tuhan kepada gere-ja-Nya di Jakarta yang pada tahun ini genap 100 tahun. Dalam kebaktian yang bersejarah ini dihadiri lebih dari se-puluh ribu anggota GMAHK yang tersebar di seluruh Ja-karta dan sekitarnya.

Kebaktian ini merupakan puncak dari beberapa kegi-atan, di antaranya adalah Jalan Santai dari Jemaat Kramat Pulo menuju ke Monumen Nasional (Monas). Meskipun tidak banyak yang terlibat, tetapi tujuan dari acara ini bo-leh dibilang berhasil oleh karena sekitar 1000 traktat yang dibawa oleh para peserta jalan sehat semua habis terbagi kepada masyarakat yang memenuhi area parkir Monas. Se-lain itu, diadakan juga napak tilas ke tempat-tempat di

mana pekabaran Advent ini dimulai di Jakarta, di antara-nya di Jatinegara (Mester) di Koja (Tanjung Priok) dan Kramat Pulo (Tanah Tinggi) serta beberapa tempat lainnya untuk mengingat bagaimana para pendahulu menjejakkan kakinya di Batavia (Jakarta saat ini) dan membagikan pe-kabaran Injil ini. Dan juga pembagian sembako di tiga tempat, di sekitar Jemaat Tanjung Priok, Jemaat Jatinegara dan di sekitar Jemaat Kramat Pulo kepada warga di sekitar gereja sebagai bentuk perhatian gereja kepada masyarakat sekitar.

Ibadah gabungan akbar ini mengambil tempat di Ge-dung GBI Mawar Sharon, Kelapa Gading, pada hari Sabat, 23 Juni 2012, dengan mengambil tema, “Celebrating 100 years of God’s Love, Proclaiming His Grace-Revived to Finish His Work.” Pelaksanaan kebaktian gabungan ini tepat sera-tus tahun saat 9 jiwa dibaptiskan di Koja pada tanggal 23 Juni 1912 yang lalu, yang kemudian menjadi jemaat yang pertama di Batavia (Tanah Tinggi). Acara yang dimulai pu-kul 8 pagi ini, berjalan dengan baik dan penuh hikmat.

Yubileum 100 tahun GMAHK di JakartaKonferens DKI Jakarta dan Sekitarnya

LEBIH DARI 10.000 JIWA: Jemaat GMAHK se-Konferens DKI Jakarta yang datang dalam ibadah gabungan akbar perayaan 100 tahun gereja Advent di Jakarta.

09 - 2012 | Adventist World 45

Page 46: AW Indonesian 2012-1009

Kami berterima kasih kepada para penulis setia, dari setiap konfe-rens/daerah/wilayah di seluruh tanah air Indonesia. Kami ingin agar proses re-daksi majalah Adventist World Indonesia (AWI) yang setiap bulan diterbitkan, yang mana membutuhkan waktu yang sangat ketat dalam prosesnya, dapat dilaksanakan dengan lancar.

Untuk itu kami berharap untuk edisi berikutnya, setiap TeKS naskah berita yang kami terima diketik rapi (sesuai misi majalah ini) dalam format Microsoft Word/Word Perfect, TAnPA ADA GAMBAR/foTo/image Di DAlAM file DoKUMen TeR-SeBUT (Karena perlu waktu untuk proses pengeluaran gambar/foto/image dari dalam file teks dokumen tersebut).

GAMBAR/foTo/image untuk naskah berita tersebut kami harapkan TeRPi-SAH DARi DAlAM file dokumen teks naskah berita. Lebih disukai dalam format jpeg tetapi jelas, terang dan jernih serta bere solusi minimal 640x428 (lebih besar lebih baik). Jika ada keterangan gambar/foto/image yang penulis ingin sertakan, ketiklah keterangan-nya menjadi file name gambar tersebut (dengan cara rename file name gambar tersebut) atau informasikan keterangan gambar tersebut di dalam teks naskah berita tersebut.

Maksimal 500 kata. Tim redaksi berhak mengubah tulisan tanpa mengubah isi dan maksud penulis. Berita akan dimuat bilamana dilengkapi dengan nama dan alamat pe-ngirim yang jelas. Naskah tidak akan dikembalikan. Walaupun kami berusaha untuk me-masukkan seluruh berita yang masuk, tetapi atas pertimbangan tim redaksi, ada ke-mungkinan tidak semua naskah berita yang masuk akan dipublikasikan.

Kirimkan ke: [email protected] paling lambat tanggal 15 se-tiap bulan untuk dimasukkan ke edisi bulan berikutnya. Terima kasih, Tuhan member-kati kita pada waktu kita menyiapkan berita baik yang menguatkan umat Tuhan khusus-nya di Indonesia.

bagi ParaPenulis Setia

Adventist World Indonesia

Info Penting!

DARI INDONESIA

Dalam kesempatan ini juga, hadir beberapa pejabat pe-merintah yaitu Walikota Jakarta Utara, Bpk. H. Bambang Sugiyono, SE, MSI, yang menyampaikan kata sambutan mewakili Gubernur DKI Jakarta. Dalam sambutannya, be-liau mengucapkan selamat kepada GMAHK yang tengah merayakan 100 tahun GMAHK di Jakarta dan mengharap-kan agar kehadiran gereja di tengah-tengah masyarakat Ja-karta dapat memberikan kontribusi yang positif kepada ke-hidupan bermasyarakat, berbangsa dan bernegara, dapat berperan serta dalam menjaga kerukunan hidup beragama.

Selain itu, pejabat pemerintah yang juga hadir dan memberi kata sambutan adalah Pdt. Dr. Saur Hasugian, MTh, Direktur Jenderal Bimbingan Masyarakat Kristen Ke-menterian Agama RI. Beluai memberikan beberapa petuah di antaranya adalah, “agar dalam pelayanannya gereja Ad-vent selalu ingat akan semangat dari para pendahulu, dan juga dapat melanjutkan pekerjaan Tuhan sambil tetap men-jaga kerukunan hidup beragama saat hidup berdampingan dengan umat yang lain.” Kata-kata sambutan juga disam-paikan baik dari tingkat General Conference, Divisi, dan Uni.

Sabat ini, betul-betul menjadi Sabat yang istimewa dan ber-sejarah oleh karena be-gitu banyak lagu pujian yang di persembahkan kepada Tuhan, mulai dari kebaktian Sekolah Sabat sampai kebaktian Khotbah, bahkan pada acara perayaan pada Sabat sore. Berbagai ke-lompok paduan suara, mulai dari quartet, vo-cal group sampai ke-

Pdt. Dr. H.I. Missah, pembicara Utama berada di ruang persiapan sesaat sebelum menyampaikan Khotbah perayaan.

Pdt. Dr. W.L. Limbong, Ketua Konferens DKI Jakarta dan Sekitarnya memberikan penghargaan kepada Pemerintah DKI Jakarta yang di wakili oleh Walikota Jakarta Utara, Bpk. H. Bambang Sugiyono, SE, MSI.

46 Adventist World | 09 - 2012

Page 47: AW Indonesian 2012-1009

“Lihatlah, Aku Datang Segera…”Misi kami adalah untuk meninggikan Yesus Kristus, mempersatukan umat Gereja Masehi Advent Hari Ketujuh di mana saja dalam iman, misi, kehidupan, dan pengharapan.

Penerbit Indonesia Publishing House (anggota IKAPI Jawa Barat)Jalan Raya Cimindi 72 Bandung, 40184

Ketua Pengarah J. S. Peranginangin

Ketua Bidang Usaha A. Ricky

Bendahara S. Manueke

Pemasaran S.P. Rakmeni

ProduksiS. M. Simbolon

Pemimpin Redaksi Roy M. Hutasoit

Redaksi Pelaksana dan Desain IsiJ. Pardede

Tim Redaksi R.C.A. Raranta, F. Parhusip, J. Wauran

Komunikasi UniS. Simorangkir, Uni Indonesia Kawasan BaratS. Salainti, Uni Konferens Indonesia Kawasan Timur

Komunikasi Konferens/Daerah/WilayahD. Lingga, Sumatera Kawasan UtaraH. Sihaloho, Sumatera Kawasan TengahV. J. Sinaga, Sumatera Kawasan SelatanA. Sagala, DKI Jakarta dan SekitarnyaS. Nappoe, Jawa BaratW. Siringoringo, Jawa TengahR. Situmeang, Jawa Kawasan TimurD. Juniarto, Kalimantan Kawasan TimurJ. Sihotang, Kalimantan BaratD. Kana Djo, Nusa TenggaraR. Keni, Minahasa UtaraDj. Muntu, MinahasaF. Kasenda, Bolaang Mangondow-GorontaloCh. Muaya, Sulawesi TengahM. Tandilangi, Sulawesi Selatan, Barat dan TenggaraA. J. Uniana, MalukuH. Sandil, Nusa UtaraH. Wambrauw, PapuaI. Lisupadang, Luwu Toraja

Izin Departemen Penerangan RINo. 1167/SK Ditjen PPG/STT/1987

Alamat Redaksi Jalan Raya Cimindi 72 Bandung, 40184Telp. (022) 6030392; Fax. (022) 6027784Email: [email protected]

Alamat PemasaranTlp/Fax: 022-86062842 Email: [email protected] (Sirkulasi)

www.iphbdg.org

WARTAGEREJA ADVENT

Redaksi menerima naskah berita dan foto sesuai de-ngan misi majalah ini, maksimal 500 kata. Tim redaksi berhak mengubah tulisan tanpa mengubah isi dan maksud penulis. Berita akan dimuat bilamana dileng-kapi dengan nama dan alamat pengirim yang jelas. Nas-kah tidak akan dikembalikan. Walaupun kami berusaha untuk memasukkan seluruh berita yang masuk, tetapi atas pertimbangan tim redaksi, ada kemungkinan tidak semua naskah berita yang masuk akan dipublikasikan.

pada paduan suara akbar dari ratusan anggota jemaat yang tergabung dalam Jakarta Choir dan tidak ketinggalan juga alunan musik Angklung dan ma-sih banyak lagi.

Yang menjadi puncak dari perbak-tian Sabat itu adalah pelayanan Firman Tuhan yang disampaikan oleh Pdt. Dr. H.I. Missah, Wakil Direktur Pemuda Advent General Conference. Dalam khotbahnya, beliau menyampaikan pe-san “agar kita selalu ingat akan identi-tas kita sebagai umat Gereja Masehi Advent Hari Ketujuh, dengan ciri khas pekabaran tiga malaikat. Dari hampir 17 juta anggota gereja sedunia, gereja kita sekarang sudah berada di 206 ne-

gara dari 232 negara di dunia. Itulah sebabnya perlu dukungan organisasi yang memadai untuk mengatur hampir 69 ribu gereja di seluruh dunia. Untuk men-jaga itulah diperlukan persatuan. Sebagai biji mata Tuhan, umat Advent di se-luruh dunia ini termasuk di Jakarta harus bersatu sambil menanti kedatangan yang kedua kali.”

Yang menjadi puncak perayaan pada Sabat sore tersebut adalah pagelaran drama yang menceritakan awal mula pergerakan Advent masuk ke Batavia. Drama ini adalah merupakan ide dan disutradarai langsung oleh Ibu Meity Pical. Didukung dengan penataan cahaya yang profesional, drama ini mem-bawa pesan yang baik kepada semua anggota jemaat yang masih bertahan hingga akhir Sabat.

Kita berdoa kiranya makna rohani dari acara ini tidak hanya sekadar seba-gai satu perayaan, akan tetapi dapat menjadi satu tonggak sejarah yang baru bagi umat Advent di Jakarta dengan satu pengharapan, kalaupun masih ada perayaan seratus tahun berikutnya, maka itu akan diadakan di dalam Kerajaan Surga. n

—Dilaporkan oleh Pdt. A. Sagala dan Pdt. A. Daymbani, Departemen Komu-nikasi Konferens DKI Jakarta dan Sekitarnya.

Pdt. Dr. Saur Hasugian MTh, Dirjen Bimas Kristen Kemenag RI berjabat tangan dengan H. Bambang Sugiyono, Walikota Jakarta Utara. DI BAWAH: Pdt. Dr. JS Peranginangin, Ketua UIKB didampingi Pdt. W.L. Limbong dan Pdt. Ronny Wenas memberikan peng-hargaan kepada salah satu keluarga pelopor Advent di Jakarta, Kel. Immanuel Siregar.

09 - 2012 | Adventist World 47

Page 48: AW Indonesian 2012-1009

Setiap bulanAdventist World tiba juga kepadapria yang sangat peduli ini.

Satu Keluarga. Satu Dunia. Adventist World.

Dr. Milton Afonso adalah seorang pelopor perlindungan kesehatan

perorangan berbangsa Brasil. Ia telah mendirikan perusahaan

asuransi kesehatan terbesar di Amerika Selatan.

Dr. Milton Afonso membaca Adventist World untuk tetap terhubung dengan keluarga besar Advent di seluruh dunia.

Anda juga dapat tetap terhubung dengan keluarga gereja Anda dengan cara yang sama. Hubungi departemen komunikasi Anda jika Adventist World gratis tidak secara teratur tersedia di gereja Anda.