sesi 15_aktsyar_kafalah hiwalah qardh

36
AKUNTANSI DAN KEUANGAN SYARIAH SESI 15: Akuntansi Kafalah Hiwalah Qardh / Qardhul Hasan Achmad Zaky,MSA.,Ak.,SAS.,CMA.,CA

Upload: trinhcong

Post on 14-Jan-2017

237 views

Category:

Documents


2 download

TRANSCRIPT

Page 1: sesi 15_aktsyar_kafalah hiwalah qardh

AKUNTANSI DAN KEUANGAN

SYARIAH

SESI 15:

Akuntansi Kafalah – Hiwalah –Qardh/Qardhul HasanAchmad Zaky,MSA.,Ak.,SAS.,CMA.,CA

Page 2: sesi 15_aktsyar_kafalah hiwalah qardh

2

AKAD

KAFALAH

Page 3: sesi 15_aktsyar_kafalah hiwalah qardh

Definisi

• Bahasa: dhaman (Jaminan); za’amah(Tanggungan)

• Terminologi: Merupakan suatu akad yang memberikan jaminan oleh pihak pihakpenjamin untuk memenuhi tanggung jawabpihak yang dijamin.

• Sifat: Asal akad tabarru’ dan tidak mengikat

• Bila mendapat ujrahMENGIKAT

Page 4: sesi 15_aktsyar_kafalah hiwalah qardh

Dasar Hukum - Kafalah

“Telah dihadapkan kepada Rasulullah SAW jenazahseorang laki-laki untuk disalatkan. Rasulullah saw bertanya, ‘Apakah ia mempunyai utang?’ Sahabatmenjawab, ‘Tidak’. Maka, beliau mensalatkannya.

Kemudian dihadapkan lagi jenazah lain, Rasulullah pun bertanya, ‘Apakah ia mempunyai utang?’ Sahabatmenjawab, ‘Ya’. Rasulullah berkata, ‘Salatkanlah

temanmu itu’ (beliau sendiri tidak maumensalatkannya). Lalu Abu Qatadah berkata, ‘Saya

menjamin utangnya, ya Rasulullah’. Maka Rasulullah pun menshalatkan jenazah tersebut.” (HR. Bukhari dari

Salamah bin Akwa’)

Page 5: sesi 15_aktsyar_kafalah hiwalah qardh
Page 6: sesi 15_aktsyar_kafalah hiwalah qardh
Page 7: sesi 15_aktsyar_kafalah hiwalah qardh

RUKUN KAFALAHPelaku

1. Pihak Penjamin (Kafiil): - Baligh (dewasa) dan berakal sehat.- Berhak penuh untuk melakukan tindakan

hukum dalam urusan hartanya dan rela (ridha) dengan tanggungan kafalah tersebut.

2. Pihak Orang yang berhutang (Makful ‘anhu)- Sanggup menyerahkan tanggungannya (utang) - Dikenal oleh penjamin.

3. Pihak Orang yang Berpiutang (Makful Lahu)- Diketahui identitasnya.- Dapat hadir pada waktu akad atau memberikankuasa.

Page 8: sesi 15_aktsyar_kafalah hiwalah qardh

RUKUN KAFALAH

• Obyek Penjaminan (Makful Bihi)- Merupakan tanggungan pihak/orang yang

berhutang, baik berupa uang, benda, maupun pekerjaan.

- Bisa dilaksanakan oleh penjamin.- Harus merupakan utang mengikat, yang

tidak mungkin hapus kecuali setelah dibayar atau dibebaskan.

- Harus jelas nilai, jumlah & spesifikasinya.- Tidak bertentangan dengan syari’ah

• Ijab kabul,

Page 9: sesi 15_aktsyar_kafalah hiwalah qardh

BERAKHIRNYA AKAD KAFALAH

Ketika utang telah diselesaikan, Kreditor melepaskan utangnya kepada orang

yang berutang, tidak pada penjamin. Makapenjamin juga bebas untuk tidak menjaminutang tersebut. Namun, jika kreditormelepaskan jaminan dari penjamin, bukanberarti orang yang berutang telah terlepasdari utang tersebut.

Ketika utang tersebut telah dialihkan(transfer utang/hawalah).

Ketika penjamin menyelesaikan ke pihaklain melalui proses arbitrase dengankreditor.

Kreditor dapat mengakhiri kontrak kafalahwalaupun penjamin tidak menyetujuinya

Page 10: sesi 15_aktsyar_kafalah hiwalah qardh

IMPLEMENTASI

KAFALAH

Page 11: sesi 15_aktsyar_kafalah hiwalah qardh

AKUNTANSI BAGI PIHAK PENJAMIN

Pada saat menerima imbalan tunai (tidak berkaitan dengan jangka waktu)

Dr. Kas xxx

Cr. Pendapatan kafalah xxx

AKUNTANSI BAGI PIHAK DIJAMIN

Pada saat membayar beban

Dr. Beban Kafalah xxx

Cr. Kas xxx

Page 12: sesi 15_aktsyar_kafalah hiwalah qardh

AKAD

HIWALAH

Page 13: sesi 15_aktsyar_kafalah hiwalah qardh

Definisi

Bahasa: Pengalihan, perubahan warna

Terminologi:

Akad pengalihan utang / piutang dari satupihak yang berutang/berpiutang kepadapihak lain untuk menanggungutangnya/menagih piutangnya

Page 14: sesi 15_aktsyar_kafalah hiwalah qardh

Rukun Hiwalah

1. Pelaku: 1. Pihak yang berutang atau

berpiutang atau muhil2. Pihak yang berpiutang atau

berutang atau muhal3. Pihak pengambil alih utang atau

piutang atau muhal’alaih2. Obyek Penjaminan (Makful

Bihi) Utang atau Piutang3. Ijab kabul.

Page 15: sesi 15_aktsyar_kafalah hiwalah qardh

Jen

isH

iwa

lah

-O

by

ekHiwalah Al

Haqq

Hiwalah Ad Dain

Page 16: sesi 15_aktsyar_kafalah hiwalah qardh

Jenis Hiwalah - Syarat

Hiwalah Muqqayadah:

Dimana pihak yang mengalihkan memilikiutang sekaligus piutang dengan

pengambil alih

Hiwalah Muthlaqoh:

Dimana pihak yang mengalihkan memilikiutang kepada pengambil alih namun tidak

memiliki piutang

Page 17: sesi 15_aktsyar_kafalah hiwalah qardh
Page 18: sesi 15_aktsyar_kafalah hiwalah qardh

Fatwa Dewan Syariah Nasional terkait dengan

pengalihan utang - Nomor: 31/DSN-MUI/VI/2002

Alternatif 1

1. LKS (Lembaga Keuangan Syariah) memberikan qardhkepada nasabah. Dengan qardh tersebutnasabahmelunasi kredit (utang) nya; Dengan demikian aset yangdibeli dengan kredit tersebut menjadi milik nasabahsecara penuh.

2. Nasabah menjual aset dimaksud (1) kepada LKS dandengan hasil penjualan itu nasabah melunasi qardhnyakepada LKS.

3. LKS menjual secara murabahah, aset yang telahmenjadi miliknya tersebut kepada nasabah, dengan carapembayaran secara cicilan/diangsur.

Page 19: sesi 15_aktsyar_kafalah hiwalah qardh

Fatwa Dewan Syariah Nasional terkait dengan

pengalihan utang - Nomor: 31/DSN-MUI/VI/2002

Alternatif 21. LKS memberikan qardh kepada nasabah.

Dengan qardh tersebut nasabah melunasi kredit(utang) nya; dan dengan demikian, aset yangdibeli dengan kredit tersebut menjadi miliknasabah secara penuh.

2. Nasabah menjual aset dimaksud angka kepadaLKS, dan dengan hasil penjualan itu nasabahmelunasi qardhnya kepada LKS.

3. LKS menyewakan aset yang telah menjadimiliknya tersebut kepada nasabah, dengan akadal ijarah al muntahiya bit tamlik.

Page 20: sesi 15_aktsyar_kafalah hiwalah qardh

Fatwa Dewan Syariah Nasional terkait dengan

pengalihan utang - Nomor: 31/DSN-MUI/VI/2002

Alternatif 3

1. LKS membeli sebagian aset nasabah, dengan seizinLKK (Lembaga Keuangan Konvensional), sehinggadengan demikian terjadilah syirkah al-milk antaraLKS dan nasabah terhadap aset tersebut.

2. Bagian aset yang dibeli oleh LKS sebagaimanadimaksud angka 1 adalah bagian aset yang senilaidengan utang (sisa cicilan) nasabah kepada LKK.

3. LKS menjual secara murabahah bagian aset yangmenjadi miliknya tersebut kepada nasabah, dengan

pembayaran secara cicilan.

Page 21: sesi 15_aktsyar_kafalah hiwalah qardh

Fatwa Dewan Syariah Nasional terkait dengan

pengalihan utang - Nomor: 31/DSN-MUI/VI/2002

Alternatif 4

1.Dalam pengurusan untuk memperoleh kepemilikan penuhatas aset, nasabah dapat melakukan akad ijarah denganLKS.

2.Apabila diperlukan, LKS dapat membantu menalangikewajiban nasabah dengan menggunakan prinsip al-qardh.

3.Akad ijarah sebagaimana dimaksudkan angka 1 tidak bolehdipersyaratkan dengan (harus terpisah dari) pemberiantalangan sebagaimana dimaksudkan angka 2.

4. Besar imbalan jasa ijarah sebagaimana dimaksudkan angka1 tidak boleh didasarkan pada jumlah talangan yangdiberikan LKS kepada nasabahsebagaimana dimaksudkanangka 2.

Page 22: sesi 15_aktsyar_kafalah hiwalah qardh

A. Akuntansi Pihak yang Mengalihkan Utang/Muhil

Ketika pengambil alihan utang dimana muhal’alaih membayar utang muhil pada muhal, jurnal pencatatannya

Dr. Utang - A(Muhal) xxxKr. Utang – B(Muhal ’alaih) xxx

Jurnal mencatat berbagai beban dalam hiwalah:

Dr. Beban Hawalah xxx

Cr. Kas xxx

Jurnal pelunasan oleh muhil:

Dr. Utang – B (Muhal’alaih) xxx

Cr. Kas xxx

Page 23: sesi 15_aktsyar_kafalah hiwalah qardh

B. Akuntansi Pihak yang Menerima Pengalihan Utang

/Muhal’alaih

Pada saat pembayaran kepada pihak muhal sebesar jumlah utang yang diambil alih, Jurnal:

Dr. Piutang – C (Muhil) xxxCr. Kas xxx

Jurnal untuk pendapatan ujrah:

Dr. Kas xxx

Cr. Pendapatan Hiwalah xxx

Jurnal untuk Pelunasan hiwalah:

Dr. Kas xxx

Cr. Piutang – C (Muhil) xxx

Page 24: sesi 15_aktsyar_kafalah hiwalah qardh

AKAD

QARDH

Page 25: sesi 15_aktsyar_kafalah hiwalah qardh

Al QardhFatwa DSN No 19 Tahun 2001

suatu akad pinjaman kepadanasabah dengan ketentuan bahwa

nasabah wajib mengembalikandana yang diterimanya kepada LKS

pada waktu yang telah disepakatioleh LKS dan nasabah

25

Page 26: sesi 15_aktsyar_kafalah hiwalah qardh

Definisi

Merupakan akad pinjam meminjam dana(utang –piutang) tanpa mensyaratkanadanya tambahan apapun.

Pihak debitur hanya membayarkansejumlah terutang kepada kreditur.

Dalam implementasi perbankan:

1. Al Qardh

2. Al Qardhul Hasan

Page 27: sesi 15_aktsyar_kafalah hiwalah qardh

Ketentuan Al QardhFatwa DSN No 19 Tahun 2001

1. Biaya administrasi ditanggung peminjam (nasabah)

2. LKS dapat meminta jaminan

3. Nasabah al-Qardh dapat memberikantambahan (sumbangan) dengan sukarela kepadaLKS selama tidak diperjanjikan dalam akad.

4. Sanksi:▫ Sanksi yang dijatuhkan kepada nasabah yang enggan bayar

tidak terbatas penjualan barang jaminan.

▫ Jika barang jaminan tidak mencukupi, nasabah tetap harusmemenuhi kewajibannya secara penuh

27

Page 28: sesi 15_aktsyar_kafalah hiwalah qardh

Sumber Dana Al Qardh

(Fatwa DSN No 19/2001)

1. Bagian modal LKS;

2. Keuntungan LKS yang disisihkan; dan

3. Lembaga lain atau individu yang mempercayakan penyaluran infaqnya kepadaLKS.

28

Page 29: sesi 15_aktsyar_kafalah hiwalah qardh

Perkembangan Al Qardh:No: 79/DSN-MUI/III/2011

Tentang Qardh Dengan Menggunakan Dana Nasabah

• Akad Qardh yang berdiri sendiri untuk tujuansosial, bukan sebagai sarana atau kelengkapan bagitransaksi lain dalam produk yang bertujuan untukmendapatkan keuntungan; TIDAK BOLEH MENGGUNAKAN DANA NASABAH

• Akad Qardh yang dilakukan sebagai sarana ataukelengkapan bagi transaksi lain yang menggunakanakad-akad mu’awadhah (pertukaran dan dapat bersifatkomersial) dalam produk yang bertujuan untuk mendapatkan keuntungan. BOLEH MENGGUNAKAN DANA NASABAH

29

Page 30: sesi 15_aktsyar_kafalah hiwalah qardh

Perkembangan Al Qardh:No: 79/DSN-MUI/III/2011

Tentang Qardh Dengan Menggunakan Dana Nasabah

• Fatwa DSN-MUI Nomor: 26/DSN-MUI/III/2002 tentangRahn Emas;

• Fatwa DSN-MUI Nomor: 29/DSN-MUI/VI/2002 tentangPembiayaan Pengurusan Haji Lembaga Keuangan Syariah;

• Fatwa DSN-MUI Nomor: 31/DSN-MUI/VI/2002 tentangPengalihan Utang;

• Fatwa DSN-MUI Nomor: 42/DSN-MUI/V/2004 tentangSyariah Charge Card;

• Fatwa DSN-MUI Nomor: 54/DSN-MUI/X/2006 tentangSyariah Card;

• Fatwa DSN-MUI Nomor: 67/DSN-MUI/III/2008 tentangAnjak Piutang Syariah

30

Page 31: sesi 15_aktsyar_kafalah hiwalah qardh

Perkembangan Al Qardh:No: 79/DSN-MUI/III/2011

Tentang Qardh Dengan Menggunakan Dana Nasabah

31

Sumber: BI,2013

Page 32: sesi 15_aktsyar_kafalah hiwalah qardh

Komposisi Pembiayaan BPRS32

Sumber: BI,2013

Page 33: sesi 15_aktsyar_kafalah hiwalah qardh
Page 34: sesi 15_aktsyar_kafalah hiwalah qardh

AKUNTANSI KREDITUR

Saat menerima dana sumbangan dari pihak eksternal

Dr. Dana Kebajikan - KasCr. Dana kebajikan – Infaq/sedekah/hasil wakaf

Penerimaan dana berasal dari denda dan pendapatan non halal

Dr. Dana Kebajikan- KasCr. Dana kebajikan –Denda/Pendapatan Non Halal

Alokasi ke Qordhul Hasan{{

Dr. Dana Kebajikan – Dana kebajikan produktifCr. Dana Kebajikan - Kas

Pengembalian Pinjaman

Dr. Dana Kebajikan -KasCr. Dana Kebajikan- Dana Kebajikan Produktif

Page 35: sesi 15_aktsyar_kafalah hiwalah qardh

AKUNTANSI DEBITUR

Saat menerima uang pinjaman, dicatat:

Dr. Kas xxx

Cr. Utang xxx

Saat pelunasan, dicatat:

Dr. Utang xxx

Cr. Kas xxx

Page 36: sesi 15_aktsyar_kafalah hiwalah qardh