serangga berguna ibu reni goo.docx

20
Jenis-Jenis Serangga Berguna Serta Ciri- Cirinya 1. Anisolemnia dilatata Ordo : coleoptera Famili : coccinelldae Ciri ciri A.dilatata adalah : A.dilatata berbentuk seperti helm, panjang tubuhnya 8-11 mm, warna tubuhnya merah dengan bercak-bercak bulat berwarna hitam pada elytra, pada jantang bercak bulat hitam juga terdapat pada pronotomnya. Matanya terlihat jelas berwarna hitam. Tipe alat mulutnya adalah pengigit – pengunya. Larvanya berwarna abu-abu, sedangkan pada ruas abdomen ke satu, empat, dan tujuh berwarna kuning jinga. A. dialatata betina mampu meletakan telur 120 butir selama periode peneluran, yaitu 2-3 bulan. Kemudian, telur menetas menjadi larva dan langsung mencari kutu untuk dimakan. Serangga ini memangsa kutu astegopteryx spp. Pada tumbuhan palem. Larvanya mampu memakan ribuan kutu dalam jangka waktu dua minggu, sedangkan dewasanya ratusan kutu setiap harinya. Serangga predator ini memangsa astegopteryx spp ( kutu daun palem ), ceratovacuna lanigera ( kutu daun tebu ), dan melanaphis bambusae ( kutu daun bambu ) 2. Apanteles Javensis Ordo : Hymenoptera Famili : Braconidae

Upload: stevan

Post on 08-Dec-2015

141 views

Category:

Documents


8 download

TRANSCRIPT

Jenis-Jenis Serangga Berguna Serta Ciri-Cirinya

1. Anisolemnia dilatataOrdo : coleoptera Famili : coccinelldae

Ciri ciri A.dilatata adalah :

A.dilatata berbentuk seperti helm, panjang tubuhnya 8-11 mm, warna tubuhnya merah dengan bercak-bercak bulat berwarna hitam pada elytra, pada jantang bercak bulat hitam juga terdapat pada pronotomnya. Matanya terlihat jelas berwarna hitam.

Tipe alat mulutnya adalah pengigit – pengunya. Larvanya berwarna abu-abu, sedangkan pada ruas abdomen ke satu, empat, dan tujuh berwarna kuning jinga. A. dialatata betina mampu meletakan telur 120 butir selama periode peneluran, yaitu 2-3 bulan. Kemudian, telur menetas menjadi larva dan langsung mencari kutu untuk dimakan. Serangga ini memangsa kutu astegopteryx spp. Pada tumbuhan palem. Larvanya mampu memakan ribuan kutu dalam jangka waktu dua minggu, sedangkan dewasanya ratusan kutu setiap harinya.

Serangga predator ini memangsa astegopteryx spp ( kutu daun palem ), ceratovacuna lanigera ( kutu daun tebu ), dan melanaphis bambusae ( kutu daun bambu )

2. Apanteles Javensis Ordo : Hymenoptera Famili : Braconidae

Ciri – ciri : A. javensis adalah :

Berupa tawon yang berukuran sangat kecil, yaitu panjang tubuhnya 3 – 4 mm. Warna tubuhnya didominasi warna hitam, sedangkan bagian basal gaster dan kakinya berwarna kuning – kecoklatan. Dua pasang sayapnya bermembran, sayap depan lebih luas dibandingkan sayap belakangnya.

A. javensis adalah endoparasitoid gregarious, yaitu betina meletakan telur dalam jumlah banyak dalam satu tubuh inangnya. Jumlah telur yang diletakkan oleh satu betina pada satu tubuh inangnya antara 40-50 butir. Telur –telur yang diletakkan oleh betina akan menetas 3-4 hari dan larva instar pertama mulai memakan bagian dalam tubuh inangnya. Larva parasitoit ini terdiri atas tiga instar selama petumbuhannya, masa larva ± 9-10 hari. Kemudian, ketika masa prapupa, larva instar terakhir kelur dari tubuh inangnya dengan cara menjebol integumen bagian lateral dan berpupa diluar tubuh inangnya, masa pupa ± 4-6 hari.

Inang parasitoit A. javensis adalah ulat hama daun tanaman palem, yaitu Elymnias hypermnestra selain E. Hypermnestra dilaporkan juga menyerang Aqroaerema Modicella, pelopidas conjuncta, dan p. Mathias.

3. Aphidius colemani.Ordo : hymonopteraFamili : braconidae

Ciri- ciri A. colemani adalah :

Berupa tawon kecil ( panjang tubuhnya 2 mm ), kepala dan alitrunknya berwarna hitam, kaki gasternya berwarna coklat. Antenanya pajang, betina mempunyai ovipositor. Serangga betina meletakan telur-telurnya di dalam tubuh kutu daun ( afid ). Serangga dewasa betina mampu menemukan koloni afid dari jarak cukup jauh dengan memanfaatkan “ alarm signals “ yang dikeluarka ole h tanaman yang terinfeksi afid kemudia pada jarak dekat parasitoid betina memanfaatkan bau volatil embun madu yang dikeluarkan oleh afid.

Tujuh hari setelah proses parasitasi langsung, larva parasitoid mengalami masa prapupa dan segera menjadi pupa. Saat proses prapupa berlangsung, tunuh afid akan berubah warna menjadi coklat kering dan larva parasitoid memproduksi sutra guna melekatkan tubuh afid terparasit pada daun ( proses itu disebut mumifikasi ). Empat setelah mumifikasi berlangsung, pupa parasitoid menetas dan langsunag menjebol dinding tubuh afid bagian dorsal- posteriol, sehingga didnding tubuh afid bagian tersebut berlubang membulat. A.

colemani jantan keluar dari telur yang tidak dibuahi, sedangkan A. colemani betina keluar dari telur-telur yang dibuahi, rasio jantan-betinanya adalah 2:1 dan serangga dewasa mampu bertahan hidup selama 2-3 minggu.

Inang parasitoid A. colemani adalah Aphis Craccivora ( kuti daun kacang tanah ),A. gossypii ( kutu daun kapas ), myzus persicae ( kutu daun ketang ), pentalonia nigronervosa ( kutu daun pisang ) dan rhoppolosphum maidis ( kutu daun jagung ).

4. Bembix occidentalis.Ordo : hymonopteraFamili : sphecidae

Ciri-ciri Bembix occidentalis adalah :

B. occidentalis termasuk jenis tawon yang mirip dengan lalat apung ( syrphidae ), panjang tubuh ± 15 mm. Mata berwarna kuning kehijau-hijauan hanya bagian dorsal berwarna kehitam-hitaman.alitruk bagian dorsal berwarna hitam kehijau-hijauan, sedangkan bagianlateral dan ventral alitruk, dan kaki-kakinya berwarna kuning. Bagian gaster berwarna kuning dengan basal tergit sternit berwarna hitam,sedangkan pada sisi lateral berwarna hitamnya sangat tipis.

Tawon ini membuat sarang di dalam tanah berpasir dengan cara mengali tanah dengan menggunakan kaki depannya, oleh sebab itu disebut sebagai tawon penggali ( digger wasp ) atau tawon pasir ( sand wasp ). Tawon betina mencari tempat yang cocok untuk membuat lubang sarang dengan cara terbang di atas tanah denagn suara mendengung yang digunakannya sebagai sebuah radar sonic dalam mendektesi stuktur permukaan tanah untuk digali.

Kebiasaan tawon pasir adalah terbang mencari mangsah dengan memmanfaatkan aroma kotoran ulat sebagai kaironmon untuk menemukan lokasi mangsanya. Ketajaman indera pada antenanya sangat membantu dalam mendektesi kairomon yang dikeluarkan oleh mangsanya.

Tawon jenis ini memakan ulat serangga lain, sepeti chrysodeixis chalcites ( ulat jengkal ), helicoverpa armigera ( ulat tongkol jagung ), spodoptera exigua ( ulat daun bawang merah ), dan S. Litura ( ulat grayak ).

5. Campsomeris leefmansi.

Ordo : hymonoptera Famili : scoliidae

Ciri-ciri serangga Campsomeris leefmansi adalah :

Serangga betina berwarna hitam dengan banyak seta seperti kerah berwarna putih. Panjanng tubuh antara 20-30 mm, tampak kekar karena tubuhnya besar dan dipenuhi seta. Matanya berwarna kehijau – hijauan, bagian front terdapat seta yang lebat berwarna puti. Serangga jantannya agak berbeda, ukuran tubuh lebih kecil dan berwarna gasternya kuning berselang ruas. Scape antena agak panjang tersambung dengan flagellum beberapa ruas. Koksa kaki belakang sangat jelas terpisah dengan koksa kaki tengah. Sayapnya khas, terutaman bagian ujung sayap tidak bervena besar tetapi terdapat banyak seperti vena kecil-kecil yang lurus kearah apikal.

C. Leefmansi jantan dan betina memakan nektar, sedangkan larvanya memakan cairan tubuh uret. Ketika serangga betina siap meletakan telurnya maka betina tersebut akan mencari uret kemudian meletakan teur-telurnya pada tubuh uret di dalam tanah. Larva C. Leefmansi akanterus tumbuh dan berkembang besar seiring dengan mengempesnya tubuh inangnya ( uret ). Setelah inangnya habis maka larva melenjutka siklusnya menjadi pupa di dalam tanah. Siklus hidupnya 40-60 hari.

Inang larva C. Leefmansi adalah Anomala Viridis ( uret abizia ), Lepidiota Stigma ( uret tebu ), Leupcopholis Rorida ( uret ketelah pohon ), dan Phyllophaga helleri ( uret padi )

6. Cheilomenes SexmaculataOrdo : coleoptera Famili : coccinellidae

Ciri- ciri Cheilomenes Sexmaculata adalah :

C. Sexmaculata berbentuk seperti helm berwarna merah dengan pola garis dan bercak berwarna hitam. Panjang tubuh serangga dewasa antara 5-6 mm, sedangkan panjang tubuh larvanya mencapai 8 mm. Sayap depan serangga dewasanya bertipe elytra yang sangat kuat untuk melndungi tubuh dari suhu dan serangga predator. Sayap depan hanya digunakan sebagai perisai pertahana diri, bukan untuk terbang, sedangkan sayap belakang berupa membran digunakan untuk terbang.

Pakan serangga dewasa maupun larva sama, yaitu kutu daun, tetapi kadang-kadang serangga dewasa juga memakan polen dan nektar dari bunga tumbuhan. Terutama betina membutuhkan polen dan nektar sebagai nutrisi untuk pertumbuhan telur di dalam ovarium.

7. Chelisoches sp.Ordo : DermapteraFamili : Chelisochidae

Ciri-ciri Chelisoches sp adalah :

Chelisoches sp. Disebut cocopet, mempunyai panjang tubuh 50 mm. Bentuk tubunya memanjang dan agak gepeng, mengkilat berwarna kuning, merah bata, dan coklat. Kelapa dari atas tampak seperti bentuk hati, matra terlihat jelas berwarna hitam, antena filifrom denagn scape yang agak panjang. Cocopet mempunyai kekhasabnm, yaitu mempunyai capit pada ujung abdomennya, sayap depannya menebal dan pendek ( hanya menetupi bagian toraks dan sedikit ruas abdomennya saja ).

Cocopet dapat ditemui di bawah batu, batu bata, atau tumpukan kayu.capitnya digunakan untuk menjepit guna pertahanan diri dan juga menangkap mangsanya dengan cara dilengkungkan ke atas dan diarahkan kedepan. Serangga betina menjaga telur-telurnya hingga menetes dan memelihara anak-anak yang masih muda.

8. Chrysopa flaveola Ordo : Neoroptera Famili : Chrysopidae

Ciri-ciri Chrysopa flaveola adalah

C. flaveola berbentuk gilig, berwarna hijau rumput dengan panjang tubuh mencapai 15 mm, terdapat garis kuning pada bagian dorsal, venasi sayap berwarna hijau, dan membran sayap transparan. Antena panjang melibihi panjang tubuhnya, matanya mengkilat berwarna kemasan, tipe alat mulutnya pengigit pengunya.

C. flaveola betina mampu menghasilkan telur lebih dari 100 butir dan diletakan di permukaan bawah daun tumbuhan dilengkapi dengan tangkai yang panjang untuk mencegah saling lengket antar butir telur. Larva setelah menetas segera memakan cangkang telurnya kemudian merambat mencari mangsa. Larva mampu memangsa 30-50 kutu daun per hari.

9. Coelophora inaequalisOrdo : colopteraFamili : coccinellidae

Ciri-ciri Coelophora inaequalis adalah :

C. inaequalis adalah kumbang predator kutu daun ( afid ) yang mempunyai ciri warna tubuh merah dengan garis dan bercak hitam yang sangat bervariasi. Bentuk dewasanya seperti helm, panjang tubuhnya antara 4,4-5,5 mm. Laervanya berwarna – warni, cokelat kemerah –merahan, kuning, dan hitam.

Serangga betina mudah selain makan kutu daun juga memakan polen dan nektar untuk pertumbuhan dan perkembangan ovariumnya.serangga betina mampu memakan 8.000 afid selama awal bulan dan memproduksi telur sebanyak 3.000 butir.

10.Condylostylus sp.Ordo : Diptera Famili : Dolichopodidae

Ciri-ciri Condylostylus sp.adalah :

Condylostylus sp. Adalah lalat predator berukuran kecil ( panjang tubuh 6 mm). Kepala berwarna hijau kebiru- biruan mengkilat, mata berwarna cokelat, dan antena berarista panjang. Toraks besar, toraks dan skutelumnya berwarna hijau metalik. Sayap terbentang lebar dan panjang, sel analnnya sangat kecil.kaki-kaki sangat pajang dibanding ukuran tubuhnya.

Larvanya berada di daerah yang basah pada kulit kayu atau pada tumbuhan yang membusuk.larvanya adalah sapprofag, sedangkan dewasa adalah predator yang menyebar dan memangsa serangga-seranggakecil lainnya.mangsanya adalah aedes aegypti ( nyamuk demam berdarah ), anopheles gambiensis ( nyamuk malaria ) dll.

11.Curinus coepruleusOrdo : Coleoptera Famili : Coccinellidae

Ciri-ciri Curinus coepruleus adalah :

berbentuk seperti helm, berwarna biru tua, toraks bagian lateral berwarna merah jingga. Kepala berwarna kuning jingga, mata berwarna hitam dan kaki-kakinya kuning tua.panjang tubuh serangga dewasa antara 5-6 mm, sedangkan pajang tubuh larvamencapai 8 mm.

Pakan serangga dewasa maupun larva sama, yaitu kutu daun, tetapi kadang-kadang serangga dewasa juga memakam polen dan nektar bunga.terutama betina membutuhkan polen dan nektar sebagai nutrisi untuk pertumbuhan telur di dalam ovarium. Larva lebih rakus memangsa kutu daun dibandingkan serangga dewasanya 300 ekor kutu loncat lamtoro per hari.

12. Diadegma semiclausumOrdo : HymenopteraFamili : Ichneumonidae

Ciri-ciri Diadegma semiclausum adalah :

D. emiclausum adalah jenis tawon kecil berwarna hitam. Warna hitam putih mulai dari kepala, alitrunk, dan gasternya, hanya bagia anteriol sterna yang berwarna kuning pucat dan kaki-kakinya berwarna coklat, kuning pucat dan hitam. Antena bertipe filifrom panjang setengah dari panjang tubuhnya. Serangga betina mempunyai ovipasitor gilig melengkung ke arah ventral yang digunakan untuk meletakan telur di dalam tubuh inang .

Serangga dewasa memakan nektar bunga, termasuk nektar dari bunga wortel dan bunga kubis, sedangkan larvanya memakan ulat ulat daun kubis D. Emiclausum termasuk parasitoid soliter, yaitu memarasit ulat daun kubis dengan cara meletakan satu telur di dalam tubuh ulat. D.Emiclausum betina mampu meletakkan telur 40 butir pada 40 ekor ulat daun kubis . serangga inang D.Emiclausum yaitu plutella xylostella ( ulat daun kubis ).

13. Diplacodes haematodesOrdo : OdonataFamili : Libellulidae

Ciri-ciri Diplacodes haematodes adalah

D. haematodes atau capung warna tubuhnya didominasi oleh warna merah seperti darah manusia dengan garis longitudinal pada bagian medial terga berwarna hitam, ukuran tubuhnya sedang ( panjang 40 mm ), biasa hingap di daun atau ranting tumbuhan. Serangga pradewasa disebut naiad yang hidup di dalam air, memakan ikan atau hewan air lainnya. Ketika menjelang masa dewasa, naiad naik ke permukaan air kemudian mengalami pergantian kulit menjadi capung dewasa. Proses ganti kulit sampai capung sempurna bisa terbang dibutuhkan waktu ± 2,5 jam.

Hama yang menjadi mangsa D. Haematodes adalah Amarasca Bigutulla ( wereng daun kapas), Aphis Craccivora ( kutu daun kacang ) ,dll

14. Episyrphus balteatusOrdo : Diptera Famili : Syrphidae

Ciri-ciri Episyrphus balteatus adalah :

E. balteatus mempunyai perilaku yang menarik, yaitu terbang dengan posisi dalam terapung di udara, sehingga seringkali disebut lalat apung. Ketika hendak meletakan telur-telurnya. E. Balteatus betina mencari daun tumbuh-tumbuhan yang banyak embun madunya dan tidak akan meletakkan telur pada daun yang tidak terdapat embun madu. E. Balteatus betina meletakkan telur antara 55-80 telur dalam waktu 4-5 hari .

Setelah telur –telur menetas maka larva akan memangsa afid yang ada di sekilinginya. Larva E. Balteatus memangsa afid dengan cara menesuk bagian dinding tubuh afid kemudian mengisap cairan tubuhnya hingga habis.

15. Evania AppendigasterOrdo : HymenopteraFamili : Evaniidae

Ciri-ciri Evania Appendigaster adalah :

E. Appendigaster termasuk golongan tawon berukuran kecil ( panjang tubuh 6-10 mm ), seluruh badannya berwarna hitam kecuali mata berwarna biru menyala. Panjang antena hampir sepanjang tubuhnya. Ciri khas E. Appendigaster adalah gasternya berukuran sangat kecil dibandingkan alitruknya.

E. Appendigaster dewasa memakan nektar, sementara larvanya memarasit telur kecoa. Oleh karena itu, E. Appendigaster seringkali dijumpai di tempat kecoa berada. E. Appendigaster sangat berguna terutama didalam mengendalikan kecoa.

16. Exorista Sp.Ordo : DipteraFamili : Tachinidae

Ciri-ciri Exorista Sp.adalah :

Exorista Sp. Merupakan lalat endoparasit pada serangga hama. Panjang tubuh antara 8-9 mm dan terdapat banyak seta. Mata terlihat jelas berwarna merah maron. Toraks abu-abu denagn dua garis hitam tebal sejajar, basal skutelum berwarna hitam sementara bagian apikal berwarna abu-abu, kakinya hitam panjang, dan sayapnya terbentang meskipun pada posisi diam. Abdomen berwarna kuning jinga dengan bagian medial dan apikal terga berwarna hitam serta banyak terdapat seta yanng tegak jelas.

17. Fopius ArisanusOrdo : Hymenoptera Famili : Braconidae

Ciri-ciri Fopius Arisanus adalah :

F. Arisanus merupakan parasitoid yang mempunyai ciri-ciri seperti tawon berukuran kecil denagn antena panjang, mata berwarna hitam, bagian no-tumnya terdapat notuail, yaitu bagianyang tebentuk seperti butiran-butiran tasbih melingkar sepertia kalung. Alitrunknya berwarna cokelat kehitaman, sementara bagian gaster dan kaki-kakinya berwarna kuning kecokelatan.oviparasitornya terlihat jelas kecil memanjang yang digunakan untuk meletakan telur di dalam tubuh inangnya.

Parasitoid ini meletakan telurnya pada telur dan atau pada larva lalat buah. Larva parasitoid tumbuh dan berkembang di dalam tubuh larva lalat buah kemudian ketika lalt buah berpupa membentuk puparium maka parasitoid juga berpupa dan akhirnya parasitoid dewasa muncul dari puparium dengan cara menjebol dinding bagian dorsal anteriolnya.

18. Gotra sp. Ordo : HymenopteraFamili : Ichneumonidae

Ciri-ciri Gotra sp. adalah :

Gotra sp. Berukuran sedang, panjang tubuhnya 15 mm. Kepala berwarna hitam, mata berwarna hitam denagn keliling pinggir mata berwarna putih. Antena berwarna hitam dan putih, warna putih terdapat di bagian median antena. Alitrunknya berwarna hitam dengan pola garis-garis pendek berwarna putih. Kaki-kakinya berwarna merah bata, kecuali tarsi dan claw berwarna hitam.

Gotra sp. Berjalan denagn cepat dansesekali terbang dan hinggap lagi dengan cepat pada jarak yang yang pendek. Antenanya selalu digerak-gerakan naik dan turun. Gotra sp. Adalah serangga yang berguna sebagai parasitoid pada ulat penggerek batang kayu.

19. Ischiodon Scutellaria Ordo : DipteraFamili : Syrhidae

Ciri-ciri Ischiodon Scutellaria adalah :

I. Scutellaria hampir sama dengan E. Balteatus, serangga dewasa memakan nektar polen bunga, khususnya betina sangat membutuhkan polen sebagai pakan yang digunakan untuk pertumbuhan dan perkembangan ovariumnya, termasuk pembentukan telur. I. Scutellaria betina meletakkan telur ratusan butir per betina selama masa peneluran.

Setelah telur-telur tersebut menetas maka larva akan memangsa afid yang ada di sekelilingnya. Larva I. Scutellaria memangsa afid dengan cara menusuk bagian dinding tubuh apfid kemudian mengisap cairan tubuhnya hingga habis dan mati. Waktu yang du butuhkan untuk membuhuh satu ekor afid adalah 2-3 menit, tergantung besar kecinya afid yang di mangsa, semakin besar makan semakin lama waktu yang di butuhkan.

20. Procecidocares conexaOrdo : DipterFamili : Tephvitidae

Ciri-ciri Procecidocares connexa adalah :

P. connexa disebut juga lalat Argentina yang merupakan salah satu lalat yang berguna sebagai serangga pemakan gulma siam ( chromoleaena odorata ). Kepala lalt Argentina berwarna merah, matanya berwarna hijau dan merah. Tubuhnya ( toraks dan abdomen ) didominasi warna hitam brgaris garis putih dan toraksnya tidak rata. Basal tergit berwarna putih sedangkan apikal tergit berwarna hitam, ovipasitor betina terlihat jelas berupa tabung mengerucut berwarna hitam. Pada sayapnya terdapat tiga pola melintang berwarna .

Telur-telur diletakkan oleh lalt betina pada bagia batang tanaman yang sukulen kemudian menetas menjadi larva dan larvanya langsung menggerek batang dan membentuk gall atau puru. Gall-gall yang terbentuk akan menghambat pertumbuhan gulma, dalam satu gall mungkin terdapat 1-4 larva , tegantung dari kepadatan populasi lalat dibandingkan dengan karakter sediaan gulma siam sebagai pakan.

DAFTAR PUSTAKA

Boone, M. 2006. BugGuide: Genus Condylosttylus. Hosted by Iowa State University Entomology. http//bugguide.net/node/view/42317.

CAB International. 2005. Crop Protection Compendium. 2005 Edition. Wallingford, UK: Center for Agriculture and Bioscience International. www. Cabicompendium. Org/cpc. CD-ROM.

Camp, D. 2005. Beneficial In The Garden: Paper Waps. Master Gardener Laura Bellmore. Texas Master Gardener. http//aggie-horticuture. tamu. edu/galveston/beneficial1_paper_waps.htm.

CSIRO. 2007. Tachinidae. http://www.ento.csiro.au/education/index.html.

EK-Amnuay,P.2002. Beatle of Thailand. 1st Ed. Amari Book Center Co.,Ldt. Thaling Chan: Bangkok. 407 pages.

Hangay, G. & P. German. 2000. Insects of Australia. Nature Guides. Kyodo Printing Co : Singapore. 128 pages.

Heinrich, E.A. 1994. Biology and Management of Rice Insects. International Rice Research Institute. Wiley Eastern Limited. 779 pages.

Kalshoven, L.G.E.,1981. Pests of Crops in Indonesia. Revised and transleted by P.A. Van Der Laan. P.T. Ichtiar Baru-Van Hoeve : Jakarta. 701 pages.

Schulten, G.G.M. 2007. The Scolilidae ( Hymenoptera ) of Papua Indonesia. The Papua Insects Foundation. http//www.papua-insects.nl/insects%20orders/Hymenoptera/Scolilidae/Campsomeris%20notes.htm.

Stibick, J. N. L. 2004. Natural Enemies of True Fruit Flies ( Tephitidae ). United State Depertement of Algriculture: USA. 86 pages.

Suputa, Cahyaniati, Issusilaningtyas, M. Reillan & W.P. Mardiasi. 2006. Pedoman Pengelolaan lalat buah hama.Direktorat Jenderal Hortikultura: Jakarta. 61 pages

Wharton, R. A. 2005. Parasitoid of Frui- Infesting Tephritidae: Fopius arisanus. Texa AM University. http//Hymenoptera.tamu.edu/paroffit/?taxcpl=tax&taxcpl_id=7601.

Zborowski, P. & R. Storey. 2003. A. Field Guidae to the Insects in Australia.2nd ed. Reed New Holland. 208 pages.

TUGAS

“ Budidaya Jamur Dan Serangga Berguna ”

Jenis-jenis serangga berguna beserta Ciri-cirinya

Oleh

Riyadi Wadurat

2010-82-049

FAKULTAS PERTANIAN

UNIVERSITAS PATTIMURA

AMBON

2014