serangga

Upload: muhammad-rezzafiqrullah-r

Post on 15-Oct-2015

25 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

  • 5/25/2018 serangga

    1/5

    I. PENDAHULUAN

    A. Latar BelakangSerangga adalah binatang beruas yang tubuhnya terbagi menjadi 3 bagian yaitu kepala,

    dada dan perut. Umumnya serangga mempunyai 2 pasang sayap, 3 pasang kaki dan sepasang

    antena (Ubaidillah, 2000). Serangga merupakan hewan beruas dengan tingkat adaptasi yang

    sangat tinggi. Serangga mempunyai warna tubuh yang menarik dan bervariasi atau tidak menarik

    sama sekali. Mereka merupakan hewan berdarah dingin. Beberapa serangga dapat bertahan

    hidup dengan periode pendek dengan suhu beku, tetapi ada yang dapat bertahan hidup dalam

    periode panjang (Johnson, 1997). Menurut Ubaidillah (2000), dari seluruh binatang yang

    menghuni bumi, 80% di antaranya adalah serangga. Sampai saat ini jumlah serangga yang telah

    dideskripsi diperkirakan mencapai 1.000.000 jenis dan 10-15% di antaranya terdapat di

    Indonesia.

    Serangga atau biasa disebut dengan insekta merupakan Phylum Arthropoda. Ordo-ordo

    yang termasuk dalam kelas insekta, sub kelas Pterygota antara lain Ephemeroptera, Odonata,

    Grylloblattaria, Phasmidia, Orthoptera, Mantodea, Blattaria, Isoptera, Dermaptera, Embiidina,

    Plecoptera, Zoraptera, Psocoptera, Phthiraptera, Hemiptera, Homoptera, Tysanoptera,

    Neuroptera, Coleoptera, Strepsiptera, Mecoptera, Siphonaptera, Diptera, Trichoptera,

    Lepidoptera dan Hymenoptera. Serangga merupakan golongan hewan yang dominan di muka

    bumi dan terdapat dimanapun. Jumlah dari serangga melebihi jumlah dari semua hewan melata

    di daratan lainnya. Beberapa ratus ribu jenis serangga telah ditemukan dan diidentifikasi, jumlah

    ini tiga kali lebih banyak daripada jumlah hewan lainnya. Serangga dapat dibedakan menjadi

    serangga hama, serangga predator dan juga serangga parasitoid yang memiliki peranan masing-

    masing dalam suatu ekosistem (Borror et al., 1992).

    Populasi serangga terdiri atas kelompok serangga yang terdapat pada satu ruang disuatu

    waktu. Serangga ini berperan penting dalam menggerakkan energi melalui rantai dan jaringmakanan. Populasi serangga dapat dibagi menjadi dua kelompok yaitu serangga berguna dan

    serangga hama. Dalam menghadapi serangga, manusia dituntut untuk bersikap bijaksana

    sehingga kehidupan menjadi lestari (Ramlan, 2011).

  • 5/25/2018 serangga

    2/5

    II. MATERI DAN METODE

    A. MateriAlat yang digunakan dalam praktikum ini adalah jaring serangga, toples, kantong plastik,

    sticky trap, payung penggoyang, kitneting, aspirator amplop, botol plastik, label, lahan coklat,

    botol film, kapas, sumpit, sterofoam, jarum pentul dan pinset.

    Bahan yang digunakan dalam praktikum ini adalah berbagai jenis serangga atas yang

    didapat, alkohol 75%, formalin, kloroform dan lem kastol.

    B. MetodeMetode yang digunakan dalam praktikum kali ini menggunakan tiga cara, yaitu:

    1. Kitneting.2. Aspirator.3. Sticky trap.4. Payung Penggoyang.

  • 5/25/2018 serangga

    3/5

    metode ini disebut kitneting. Hal ini sesuai dengan pernyataan Arga (2011), bahwa jaring ayun

    merupakan alat bantu untuk menangkap serangga yang aktif terbang, seperti kupu-kupu, capung,

    lebah dan lain-lain. Jaring serangga terbuat dari bahan yang ringan dan kuat, yaitu kain kasa dan

    blacu. Panjang tangkai jaring sekitar 75-100 cm. Mulut jaring terbuka dengan garis tengah

    sekitar 30 cm. Bingkai lingkaran mulut jaring terbuat dari kawat yang keras dan kuat. Panjang

    kantong kain kasa sekitar dua kali panjang garis tengah lingkaran mulut jaring. Jaring serangga

    dapat digunakan dengan dua cara, yaitu:

    a. Mengayunkan pada tanaman, dalam keadaaan ini diperlukan kecepatan dan ketrampilankhususnya bagi serangga yang terbang cepat.

    b. Menyapukan disekitar pertanaman, di sini akan diperoleh jumlah dan jenis serangga yangrelatif sedikit.

    Serangga yang didapat kemudian dimatikan dengan larutan alkohol 70% dan selanjutnya dibuat

    koleksi kering.

    Aspirator digunakan untuk mengkoleksi serangga yang berukuran sangat kecil, lembut, lincah,

    aktif dan sulit dikoleksi dengan pinset atau kuas. Misalnya nyamuk. Alat ini bisa terbuat dari tabung,

    botol plastik atau gelas dengan dua batang pipa kaca atau logam yang terpasang pada sumbat karet. Salah

    satu pipa dengan panjang kurang lebih 8 cm, ujungnya disambung dengan slang dari karet atau plastik

    yang digunakan untuk menghisap dan ujung satunya yang berada dalam botol ditutup dengan saringan

    halus untuki mencegah masuknya serangga ke dalam mulut ketika menghisap serangganya. Pipa satunya

    digunakan untuk mengarah dan mengkoleksi serangga dengan panjang pipa kurang lebih 13 cm terbuat

    dari kaca atau logam (Southgate, 1983).

    Teknik pengambilan sampel dengan aspirator berfungsi untuk mengisap serangga kecil ke

    dalam tabung aspirator. Teknik menggunakan aspirator dilakukan dengan cara menghisap serangga-

    serangga kecil yang tertangkap oleh payung penggoyang. Selain itu teknik pengambilan menggunakan

    aspirator juga dapat dilakukan untuk menghisap serangga langsung pada tanaman (Michael, 1984).

    Sticky trap dalam fungsinya sebagai pengendali hama untuk menekan populasi hama

    sebenarnya tidak terlalu efektif. Sticky trap biasanya dingunakan untuk monitoring yaitu untuk

    mengetahui jenis hama yang menyerang lahan. Sticky trap dapat terbuat dari sumpit mie yang dilapisi

    dengan lem serangga yang berfungsi untuk menarik perhatian dari serangga yang ada di sekitar areal

    pertanaman. Kelemahan dari alat penangkap ini adalah serangga yang tertangkap sangat sedikit bahkan

    terkadang tidak terdapat serangga karena lem yang digunakan cepat mengering sehingga aroma yang

    dihasilkan oleh lem tersebut berkurang (Rizkika, 2010).

  • 5/25/2018 serangga

    4/5

    Metode ini dilakukan dengan cara penggoyangan tumbuhan dengan keras yang dibawahnya telah

    dipasang payung penggoyang. Penangkapan dengan cara ini sangat sesuai untuk serangga-

    serangga yang tidak bersayap terutama efektif untuk serangga yang berklamufase dengan

    tumbuhan atau tersembunyi dan juga untuk serangga-serangga yang pergerakannya lamban,

    seperti: serangga ordo Phasmatodea, beberapa serangga ordo Coleoptera, Hemiptera, dan

    Hymenoptera. Semua serangga yang telah ditangkap kemudian dibunuh dengan cara dimasukkan

    kedalam botol pembunuh.

    Kelemahan alat-alat penangkap serangga tersebut, antara lain adalah:

    1. AspiratorAspirator berfungsi untuk menangkap serangga-serangga kecil dan sulit dipegang.

    Kelemahan dari alat ini yaitu dibutuhkan tarikan nafas yang kuat agar serangga-serangga bisa

    masuk ke dalam aspirator.

    2. Sticky trapSticktrap berfungsi untuk mendapatkan serangga yang berada dirumput atau tanah. Salah

    satu kelemahanya yaitu harus sabar jika menggunakan alat ini karena memerlukan waktu yang

    tidak sebentar. Penggunaan lem yang tidak merata juga bisa menyebabkan perangkap tidak

    sempurna.

    3. Jaring Ayunjaring ayun merupakan alat bantu untuk menangkap serangga yang aktif terbang, seperti

    kupu-kupu, capung, lebah dan lain-lain. Kelemahan dari alat ini yaitu jaring rawan sobek selain

    itu jumlah serangga yang bisa didapat dengan menggunakan alat ini relative sedikit.

    4. Payung PenggoyangPayung penggoyang digunakan untuk menangkap serangga yang berada di pohon dengan

    cara mengoyang goyangkan pohon. Kekurangan alat ini yaitu kurang lebar.

    Alat dan bahan yang digunakan di antaranya adalah alkohol 70% dan 95%, kapur barus, jarum

    pentul, amplop, botol kaca dan lem perekat. Alkohol ini berfungsi untuk mematikan serangga yang

    didapat. Selain itu juga berfungsi untuk menyimpan koleksi basah agar tetap utuh dan tidak rusak. Kapur

    barus berfungsi sebagai pengawet agar awetan spesimen kering tidak dimakan oleh serangga lain.

    Amplop dan botol kaca berfungsi sementara untuk menyimpan serangga yang telah di tangkap, amplop

    digunakan untuk menyimpan kuku-kupu dan ngengat agar sayap kupu-kupu dan ngengat tidak rusak,

    sedangkan botol kaca berfungsi untuk menyimpan ataupun mematikan serangga selain kupu-kupu dan

  • 5/25/2018 serangga

    5/5

    ngengat seperti serangga yang memiliki sengat.lem perekat berfungsi untuk merekatkan serangga yang

    terjebak pada sticky trap (Simanjuntak, 1996).

    Arga. 2011. Koleksi Serangga.http://tegmina.wordpress.com/2012/21/11/koleksi serangga/.Diakses tanggal 03 Desember 2013

    Borror DJ, et al. 1996. Pengenalan Pelajaran Serangga. Ed ke-6. Gajah Mada University Press,

    Yogyakarta.Simanjuntak, R. H. dan Hadikastowo. 1996. Mengumpulkan dan Mengawetkan Serangga.

    Penerbit Bhratara, Jakarta.

    Southgate, B. J. 1983. Handbook On Seed Insects Of Acacia Species.www.fao.org/DOCREP/006/Q2585E/Q2585E10.htm,diakses 1 Desember 2013.

    Rizkika. 2010. Kisaran Inang.http://rizkika.la08.student.ipb.ac.id/2010/06/,Diakses 1 Desember

    2013

    Michael, P. 1984. Ecological Method for Field and Laboratory Investigation. New Delhi: Tata

    McGraw-Hill Publishing Co. Ltd

    http://tegmina.wordpress.com/2012/21/11/koleksi%20serangga/http://tegmina.wordpress.com/2012/21/11/koleksi%20serangga/http://tegmina.wordpress.com/2012/21/11/koleksi%20serangga/http://www.fao.org/DOCREP/006/Q2585E/Q2585E10.htmhttp://www.fao.org/DOCREP/006/Q2585E/Q2585E10.htmhttp://rizkika.la08.student.ipb.ac.id/2010/06/http://rizkika.la08.student.ipb.ac.id/2010/06/http://rizkika.la08.student.ipb.ac.id/2010/06/http://rizkika.la08.student.ipb.ac.id/2010/06/http://www.fao.org/DOCREP/006/Q2585E/Q2585E10.htmhttp://tegmina.wordpress.com/2012/21/11/koleksi%20serangga/