seni budaya

4
Topi Daun Lontar Khas Lombok Cara pembuatan Topi Daun Lontar: Buanglah tulang dan bagian dalam daun lontar dengan menggunakan silet atau pisau pengiris. Iris daun lontar dengan alat pengiris atau pejangka agar bentuk dan besar irisan sama. Berilah pewarna atau celup pada daun lontar yang telah diiris. Rebus daun lontar pada air mendidih yang telah di beri celup/ pewarna, kemudian irisan lontar tersebut didingingkan sampai kering.

Upload: levana-larasati

Post on 01-Dec-2015

117 views

Category:

Documents


4 download

DESCRIPTION

Tugas seni buaya

TRANSCRIPT

Page 1: Seni Budaya

Topi Daun Lontar Khas Lombok

Cara pembuatan Topi Daun Lontar:

Buanglah tulang dan bagian dalam daun lontar dengan menggunakan silet

atau pisau pengiris.

Iris daun lontar dengan alat pengiris atau pejangka agar bentuk dan besar

irisan sama.

Berilah pewarna atau celup pada daun lontar yang telah diiris.

Rebus daun lontar pada air mendidih yang telah di beri celup/ pewarna,

kemudian irisan lontar tersebut didingingkan sampai kering.

Anyamlah lontar tersebut, gengam mengikuti pola dua dua satu seperti

anyaman bedek.

Setelah selesai dianyam berikan pinggir dengan menggunakan tulang

lontar kemudian anyamlah agar kelihatan rapi.

Potonglah bagian bagian dari lontar yang kelihatan panjang untuk

merapikan anyaman

Page 2: Seni Budaya

Tikar Pandan Khas Gresik

Cara pembuatan Tikar Pandan:

Daun pandan berduri yang cukup dewasa dengan lebar sekitar 5-7 cm di potong.

Kemudian dengan sisir khusus, duri-duri pada daun tersebut disisir sehingga rontok.

Daun yang bebas duri kemudian dijemur 3-5 hari sesuai kondisi matahari hingga cukup mengering.

Lalu daun tersebut di tekan agar menjadi tipis dan lemas dan dilanjutkan dengan dijemur beberapa jam.

Daun pun siap dianyam.

Page 3: Seni Budaya

Anyaman Rotan Khas Riau

Cara Pembuatan anyaman rotan untuk pembuatan kursi atau meja:

Diperlukan rotan yang sudah dibersihkan dengan ukuran diameter sekitar 2-3 cm. 

Rotan dibentuk menurut kerangka kursi atau meja, dengan cara manaskan rotan dengan api (setengah dibakar) sampai agak lunak, sehingga dapat dibentuk sesuai dengan keinginan dan mudah. Jika belum sempurna, rotan dipanaskan lagi dan dibentuk lagi. Demikian seterusnya sampai terbentuk sesuai keinginan.

Bahan-bahan kerangka yang satu dengan yang lain dirangkai dengan terlebih dahulu mempergunakan paku atau pasak

Kemudian diikat dengan menggunakan kulit rotan yang lebih kecil. Setelah kerangka selesai dibuat dengan utuh, barulah anyam kulit rotan

yang sudah dihaluskan dengan mengamplas keseluruh permukaan bagian yang diperlukan seperti tempat duduk, sandaran, serta kaki dan tangan kursi.

Untuk memperoleh keindahan yang maksimal diperoleh dengan pelitur atau bahan pewarna.