batasan definisi petani (peasent)achamad.staff.ipb.ac.id/wp-content/plugins/as-pdf... · satu...

8
Sofyan Sjaf Online | Batasan Definisi Petani (Peasent) Copyright Sofyan Sjaf [email protected] http://sofyansjaf.staff.ipb.ac.id/2010/06/13/batasan-definisi-petani-peasent/ Batasan Definisi Petani (Peasent) Sofyan Sjaf Beberapa bulan yang lalu, penulis menghadiri seminar tentang seputar permasalahan petani-peternak yang diadakan oleh Fakultas Peternakan IPB. Salah satu pembicara dalam seminar tersebut katanya ‘seorang petani-peternak’. Sebelum memberikan komentarnya tentang seputar permasalahan petani-peternak, moderator menyampaikan biodata pembicara ‘petani-peternak’ tersebut. Disebutkan dalam biodata tersebut, pembicara – peasent – beralamat di Villa Padjajaran Bogor dan mempunyai puluhan hektar tanah serta hasil produksi pertanian yang sudah memperoleh keuntungan yang lemayan besar”. Ilustrasi dari pengalaman penulis di atas, menggambarkan definisi petani (peasent/ peisan [1] ) seringkali “didistorsikan” dari arti yang sesungguhnya. Peng-usaha petani (farmer) seringkali disamakan dengan peasent, padahal dalam pendefinisian secara teoritis kedua istilah tersebut sangat jauh berbeda, baik dari tinjauan ideologi, ekonomi, geografis, sosial dan budaya. Untuk itu, dalam tulisan ini, penulis mencoba memberikan batasan definisi peasent dari berbagai tinjauan teoritis beberapa ahli tentang masyarakat yang “bertradisi kecil” ini, sehingga tidak menimbulkan kerancuan terhadap definisi peasent yang sesungguhnya. Secara garis besar, untuk mempermudah pema-haman dalam tulisan ini, penulis mencoba melakukan pendekatan definisi peasent berdasarkan pendekatan ideologi, geografis, ekonomi, dan sosial kebudayaan yang dimiliki oleh peasent. Ideologi Secara umum, ideologi dapat diartikan sebagai sistem kepercayaan yang menjadi page 1 / 8

Upload: others

Post on 14-Dec-2020

13 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: Batasan Definisi Petani (Peasent)achamad.staff.ipb.ac.id/wp-content/plugins/as-pdf... · satu pembicara dalam seminar tersebut katanya ‘seorang petani-peternak’. ... Sebagai contoh,

Sofyan Sjaf Online | Batasan Definisi Petani (Peasent)Copyright Sofyan Sjaf [email protected]://sofyansjaf.staff.ipb.ac.id/2010/06/13/batasan-definisi-petani-peasent/

Batasan Definisi Petani (Peasent)

Sofyan Sjaf

“Beberapa bulan yang lalu, penulis menghadiri seminar tentang seputarpermasalahan petani-peternak yang diadakan oleh Fakultas Peternakan IPB.  Salahsatu pembicara dalam seminar tersebut katanya ‘seorang petani-peternak’. Sebelum memberikan komentarnya tentang seputar permasalahanpetani-peternak, moderator menyampaikan biodata pembicara ‘petani-peternak’tersebut.  Disebutkan dalam biodata tersebut, pembicara – peasent – beralamat diVilla Padjajaran Bogor dan mempunyai puluhan hektar tanah serta hasil produksipertanian yang sudah memperoleh keuntungan yang lemayan besar”.

Ilustrasi dari pengalaman penulis di atas, menggambarkan definisi petani (peasent/peisan [1]) seringkali “didistorsikan” dari arti yang sesungguhnya.  Peng-usahapetani (farmer) seringkali disamakan dengan peasent, padahal dalam pendefinisiansecara teoritis kedua istilah tersebut sangat jauh berbeda, baik dari tinjauanideologi, ekonomi, geografis, sosial dan budaya.

Untuk itu, dalam tulisan ini, penulis mencoba memberikan batasan definisi peasentdari berbagai tinjauan teoritis beberapa ahli tentang masyarakat yang “bertradisikecil” ini, sehingga tidak menimbulkan kerancuan terhadap definisi peasent yangsesungguhnya.  Secara garis besar, untuk mempermudah pema-haman dalamtulisan ini, penulis mencoba melakukan pendekatan definisi peasent berdasarkanpendekatan ideologi, geografis, ekonomi, dan sosial kebudayaan yang dimiliki oleh peasent.

Ideologi

Secara umum, ideologi dapat diartikan sebagai sistem kepercayaan yang menjadi

page 1 / 8

Page 2: Batasan Definisi Petani (Peasent)achamad.staff.ipb.ac.id/wp-content/plugins/as-pdf... · satu pembicara dalam seminar tersebut katanya ‘seorang petani-peternak’. ... Sebagai contoh,

Sofyan Sjaf Online | Batasan Definisi Petani (Peasent)Copyright Sofyan Sjaf [email protected]://sofyansjaf.staff.ipb.ac.id/2010/06/13/batasan-definisi-petani-peasent/

anutan oleh masyarakat.  Berbeda dengan masyarakat umumnya, peasent dalamberaktivitas mempunyai pengertian-pengertian simbolik, suatu ideologi, yangmenyangkut kodrat pengalaman-pengalaman manusiawi. [2] Sehingga ideo-logipetani menurut Wolf [3], terdiri dari: (1) perbuatan-perbuatan dan gagasan-gagasan,upacara dan kepercayaan; dan (2) perangkat-perangkat perbuatan dan gagasan ituuntuk memenuhi beberapa fungsi.

Sebagai contoh, saat waktu panen padi tiba, berbagai ritual dilakukan oleh peasentyang mana merupakan tindakan atau kebiasaan-kebiasaan yang sejak lamadilakukan.  Tindakan atau kebiasaan ini menjadi semacam kepercayaan yangmereka anuti, sehingga jika tidak dilaksanakan terasa adanya ketidakseimbanganatau kekurangan.  Suatu ideologi bagi peasent mempunyai arti moral [4].  Ini berartisuatu idologi peasent menopang “cara hidup yang baik”, dan dengan demikianmenopang ikatan-ikatan sosial yang mempersatukan masyarakat.  Selain itu, Wolf[5] menambahkan bahwa kehadiran ideologi sangat membantu menanggulangiketegangan-ketegangan yang timbul pada waktu berlangsungnyatransaksi-transaksi di antara orang-orang, dan memperkuat sentimen-sentimenyang menen-tukan kontinuitas sosial.

Geografis

Berdasarkan pendekatan geografis atau tempat kediaman peasent, sebagian besarpara ahli sepakat bahwa peasent berkedudukan atau bertempat tinggal dipedesaan.  Mereka mengelompok dan mengolah lahan pertanian sertamemanfaat-kan hasil-hasil pertanian sekedar untuk terpenuhinya kehidupansubsistensi mereka.  Menurut Marzali [6], berdasarkan dari beberapa studiteoritisnya, men-definiskan peasent sebagai masyarakat yang hidup menetapdalam komunitas-komunitas pedesaan (“masyarakat antara”) yang mengelolahtanah dengan bantuan tenaga keluarga sendiri; berhubungan dengan kota-kotapusat pasar, dan kadang-kadang kota metropolitan.

Sementara itu, berdasarkan pendekatan geografis, peasent menurut Scott [7]adalah mereka yang mode of production-nya dibidang pertanian dan tinggal dipedesaan.  Selanjutnya, Scott menambahkan bahwa desa bagi para peasentmeru-pakan suatu kolektifitas (desa koorporat) yang kerjanya tipikal untukmenjamin suatu “pendapatan minimum” bagi para warganya, serta merupakansuatu unit fungsional fungsi-sungsi internalnya untuk meratakankesempatan-kesempatan hidup dan resiko-resiko hidup para warganya.  Senada

page 2 / 8

Page 3: Batasan Definisi Petani (Peasent)achamad.staff.ipb.ac.id/wp-content/plugins/as-pdf... · satu pembicara dalam seminar tersebut katanya ‘seorang petani-peternak’. ... Sebagai contoh,

Sofyan Sjaf Online | Batasan Definisi Petani (Peasent)Copyright Sofyan Sjaf [email protected]://sofyansjaf.staff.ipb.ac.id/2010/06/13/batasan-definisi-petani-peasent/

dengan Scott tentang tempat tinggal peasent, Kuntowijoyo [8] yang melakukanpenelitian di daerah Jawa mengatakan bahwa peasent atau “wong cilik” bertempattinggal di desa yang berbeda dengan kalangan atas atau “priyayi” di Jawabertempat tinggal di kota.  Kondisi ini tercipta tidak lain merupakan sejarah panjangakibat dari koloni-alisme yang feodalistik.

Secara tegas, ciri-ciri masyarakat peasent dijelaskan oleh Shanin dalam katapengantar Sajogyo pada buku “Perlawanan Petani”.  Terdapat 4 (empat) ciri-ciri peasent, yaitu: (1) satuan keluarga (rumah tangga) peasent adalah satuan dasardalam masyarakat desa yang berdimensi ganda; (2) peasent hidup dari usaha tani,dengan mengolah tanah (lahan); (3) pola kebudayaan peasent berciri tradisionaldan khas; dan (4) peasent menduduki rendah dalam masyarakat desa; merekaadalah “orang kecil” terhadap masyarakat di-atas-desa.

Memperkuat definisi di atas, Redfield [9] memberikan tambahan definisi.  Peasentatau “masyarakat kecil” menurutnya adalah orang-orang desa yang mengendalikandan mengolah tanah untuk menyambung hidupnya dan sebagai suatu bagian dariciri hidup lama yang melihat kepada dan dipengaruhi oleh kaum bangsawan atauatau orang kota yang cara hidupnya serupa dengan mereka namun dalam bentukyang lebih berbudaya.

Sistem Ekonomi

Pendefinisian peasent dalam pendekatan sistem ekonomi sangat beragam, namunpara ahli sependapat bahwa peasent pada dasarnya identik dengankeseder-hanaan, keterbatasan, dekat dengan garis subsistensi dan lain sebagainya. Ini dapat dilihat dari batasan definisi yang sangat luas arti peasent denganpendekatan ekonomi yang dikemukakan oleh Firth [10].  Menurutnya, sistemekonomi peasent adalah satu sistem ekonomi dengan teknologi dan keterampilansederhana, sistem pembagian kerja sederhana, hubungan dengan pasar yangsangat terbatas, alat pro-duksi dikuasi dan diorganisasi secara non-kapitalistik, danskala produksi kecil.  Jadi, batasan ekonomi peasent menurut Fith, didalamnya termasuk para nelayan dan perajin yang tinggal di pedesaan.

Penjelasan yang diutarakan oleh Fith ini, ditentang oleh Wolf dan Ellis [11] yangmengatakan bahwa peasent memiliki arti yang khas yaitu petani subsistensi yang

page 3 / 8

Page 4: Batasan Definisi Petani (Peasent)achamad.staff.ipb.ac.id/wp-content/plugins/as-pdf... · satu pembicara dalam seminar tersebut katanya ‘seorang petani-peternak’. ... Sebagai contoh,

Sofyan Sjaf Online | Batasan Definisi Petani (Peasent)Copyright Sofyan Sjaf [email protected]://sofyansjaf.staff.ipb.ac.id/2010/06/13/batasan-definisi-petani-peasent/

hidup dari usaha pengelolahan tanah milik sendiri.  Oleh karena itu nelayan, perajin,dan petani kebun tidak termasuk ke dalam batasan definisi peasent.  Sehinggamenurut  Wolf [12]peasent sebenarnya identik dengan usahatani berskala rumahtangga, sedangkan petani farmer identik dengan usahatani bersifat komer-siil.

Senada dengan Wolf dan Ellis, Scott [13] berpendapat bahwa peasent dalam bertanienggan mengambil resiko (averse to rish) dan lebih memusatkan diri pada usahamenghindarkan jatuhnya produksi, bukan kepada usaha memaksimumkankeuntungan-keuntungan harga.  Dalam arti, peasent cenderung dekat dengan garissubsis-tensi (dahulukan selamat), keamanan (security) dan kesejahteraan (wel-fare).  Sehingga, jika terjadinya perubahan unsur-unsur tersebut, akibat dari tidak“bersahabatnya” pelaksana aparatur desa (desa tidak lagi koorporat), maka akanterjadi perlawanan-perlawanan yang dilakukan oleh petani baik dalam bentukterbuka maupun tertutup.  Dalam batasan kesederhanaan ini, Popkin [14]memberi-kan penjelasan mengenai peasent yang berbeda dengan Scott. Menurutnya, meskipun peasent sangat miskin dan sangat dekat dengan garisbahaya, akan tetapi masih dijumpai peasent yang mempunyai kelebihan dankemudian mela-kukan tindakatan-tindakatan investasi yang berisiko, seperti:investasi jangka panjang (anak).

Sosial-Kultural

Menjelaskan definisi peasent melalui pendekatan sosial-kutural, menurut Marzali[15], perlu untuk memperhatikan perkembangan sosial-kultur dari masya-rakat peasent, terdiri dari: (1) secara umum masyarakat peasent berada di antaramasyarakat primitif dan masyarakat modern; (2) peasent adalah masyarakat yanghidup menetap dalam kominitas-komunitas pedesaan; dan (3) peasent berada padatahapan transisi antara petani primitif dan farmer.

Dari ketiga perkembangan di atas, maka pendefinisian peasent untuk lebihtepatnya dapat dilihat dari hubungannya dengan kota untuk membedakannyadengan masyarakat primitif atau petani farmer. Seperti pembagian yang dilakukanoleh Marzali bahwa peasent adalah masyarakat yang hidup menetap di pedesaan,dan secara tepat Kroeber [16] mengatakan bahwa peasent hidup di pedesaan danberhubungan dengan kota-kota pusat pasar, serta kadang-kadang kotametropolitan.

page 4 / 8

Page 5: Batasan Definisi Petani (Peasent)achamad.staff.ipb.ac.id/wp-content/plugins/as-pdf... · satu pembicara dalam seminar tersebut katanya ‘seorang petani-peternak’. ... Sebagai contoh,

Sofyan Sjaf Online | Batasan Definisi Petani (Peasent)Copyright Sofyan Sjaf [email protected]://sofyansjaf.staff.ipb.ac.id/2010/06/13/batasan-definisi-petani-peasent/

Sehingga, dapat dikatakan kehadiran peasent merupakan bagian atau sempalandari budaya kota dimana ia berhubungan.  Selanjutnya, Marzali [17] meng-atakanbahwa terbentuknya kotalah yang membuat adanya peasant, dan dengan tegassejak dulu Reidfield [18] mengatakan bahwa tidak ada peasent sebelum kotapertama muncul di muka bumi.  Hubungan peasent ini berbeda denganmasya-rakat primitif yang hidup terisolasasi dan tidak mempunyai hubungan secarasosial, ekonomi, politik, budaya dengan kota.

Kemudian, untuk membedakan pendefinisian antara peasent dan petani farmerberdasarkan batasannya dengan kota secara sosial-ekonomi-politik-budaya dapatdilihat dari sifat usaha pertanian mereka.  Sifat usaha pertanian peasent berupapengolahan lahan/tanah dengan bantuan keluarga sendiri untuk meng-hasilkanbahan makanan bagi keperluan hidup sehari-hari keluarga petani tersebut (carahidup subsistensi).  Sedangkan petani farmer sebaliknya, dimana pengolahan lahanpertanian dengan bantuan tenaga buruh tani, dan mereka menjalankan pro-duksidalam rangka untuk mencari keuntungan yang mana hasil produksi perta-nianmereka di jual ke pasar untuk memperoleh uang kontan.

Dari penjelasan di atas, dengan beberapa pendekatan yang disajikan dapat-lahditarik pemahaman bersama bahwa pelabelan “peasent atau petani” harus sesuaidengan terminologi yang jelas tentang “peasent atau petani” tersebut.  Mes-kipundemikian, ada beberapa hal yang belum masuk dalam kajian tulisan ini jikadisesuaikan dengan konteks ke-Inodnesia-an mengenai “peasent atau petani” yaituposisi buruh tani dan “petani” yang tidak mempunyai lahan tapi bekerja atauber-mata pencaharian dari pertanian.  Apakah mereka dapat dikatan sebagai peasent atau tidak?  Untuk itu, diperlukan penelusuran lebih jauh lagi tentangbatasan pen-definisian peasent sehingga mereka yang tergolong buruh tani danpetani yang tidak mempunyai lahan mempunyai kejelasan status pendefinisian.

Daftar Pustaka

Kuntowijoyo.  2002.  Radikalisasi Petani.  Penerbit Bentang – Yogyakarta.

page 5 / 8

Page 6: Batasan Definisi Petani (Peasent)achamad.staff.ipb.ac.id/wp-content/plugins/as-pdf... · satu pembicara dalam seminar tersebut katanya ‘seorang petani-peternak’. ... Sebagai contoh,

Sofyan Sjaf Online | Batasan Definisi Petani (Peasent)Copyright Sofyan Sjaf [email protected]://sofyansjaf.staff.ipb.ac.id/2010/06/13/batasan-definisi-petani-peasent/

Marzali, A.  xxxx. Konsep Peisan dan Kajian Masyarakat Pedesaan Di Indonesia. Diterbitkan oleh Journal Antropologi No. 54.

Redfield, R.  1982. Masyarakat Petani dan Kebudayaan. Penerbit CV. Rajawali–Jakarta.

Scott, James C.  1981.  Moral Ekonomi Petani: Pergolakan dan Subsistensi di AsiaTenggara.  Pener-bit LP3S.  Jakarta.

Popkin, S.  1986.  Petani Rasional.  Penerbit Yayasan Padamu Negeri – Jakarta.

Wolf, E.R.  1985.  Petani: Suatu Tinjauan Antropologi.  Penerbit CV. Rajawali –Jakarta.

[1] Penggunaan istilah peisan oleh Marzali bertujuan untuk mempermudah ejaanbahasa bagi mereka yang disebut petani.  Peisan berasal dari kata nahasa nggris “peisant” dan bahasa Perancis “paysan”.

[2] Wolf, E.R.  1985.  Petani: Suatu Tinjauan Antropologi.  Penerbit CV. Rajawali –Jakarta.

[3]Ibid, hal. 173.

[4]Ibid, hal. 173.

[5]Ibid, hal. 174.

page 6 / 8

Page 7: Batasan Definisi Petani (Peasent)achamad.staff.ipb.ac.id/wp-content/plugins/as-pdf... · satu pembicara dalam seminar tersebut katanya ‘seorang petani-peternak’. ... Sebagai contoh,

Sofyan Sjaf Online | Batasan Definisi Petani (Peasent)Copyright Sofyan Sjaf [email protected]://sofyansjaf.staff.ipb.ac.id/2010/06/13/batasan-definisi-petani-peasent/

[6] Marzali, A.  dalam tulisan yang berjudul “Konsep Peisan dan Kajian MasyarakatPedesaan Di Indonesia” diterbitkan oleh Journal Antropologi No. 54.

[7] Scott, James C.  1981.  Moral Ekonomi Petani: Pergolakan dan Subsistensi di AsiaTenggara.  Pener-bit LP3S.  Jakarta.

[8] Kuntowijoyo.  2002.  Radikalisasi Petani.  Penerbit Bentang – Yogyakarta.

[9] Redfield, R.  1982. Masyarakat Petani dan Kebudayaan. Penerbit CV. Rajawali –Jakarta.

[10] Firth dalam Marzali, A.  dalam tulisan yang berjudul “Konsep Peisan dan KajianMasyarakat Pedesaan Di Indonesia” diterbitkan oleh Journal Antropologi No. 54.

[11] Wolf dan Ellis dalam Marzali, A.  dalam tulisan yang berjudul “Konsep Peisandan Kajian Masyarakat Pedesaan Di Indonesia” diterbitkan oleh Journal AntropologiNo. 54.

[12] Wolf dalam Marzali, A.  dalam tulisan yang berjudul “Konsep Peisan dan KajianMasyarakat Pedesaan Di Indonesia” diterbitkan oleh Journal Antropologi No. 54.

[13] Scott, James C.  1993.  Perlawanan Kaum Tani.  Penerbit Yayasan OborIndonesia – Jakarta.

[14] Popkin, S.  1986.  Petani Rasional.  Penerbit Yayasan Padamu Negeri – Jakarta.

[15] Marzali, A.  dalam tulisan yang berjudul “Konsep Peisan dan Kajian MasyarakatPedesaan Di Indonesia” diterbitkan oleh Journal Antropologi No. 54.

page 7 / 8

Page 8: Batasan Definisi Petani (Peasent)achamad.staff.ipb.ac.id/wp-content/plugins/as-pdf... · satu pembicara dalam seminar tersebut katanya ‘seorang petani-peternak’. ... Sebagai contoh,

Sofyan Sjaf Online | Batasan Definisi Petani (Peasent)Copyright Sofyan Sjaf [email protected]://sofyansjaf.staff.ipb.ac.id/2010/06/13/batasan-definisi-petani-peasent/

[16] Kroeber (1948) dalam Marzali, A.  dalam tulisan yang berjudul “Konsep Peisandan Kajian Masyarakat Pedesaan Di Indonesia” diterbitkan oleh Journal AntropologiNo. 54.

[17] Marzali, A.  dalam tulisan yang berjudul “Konsep Peisan dan Kajian MasyarakatPedesaan Di Indonesia” diterbitkan oleh Journal Antropologi No. 54.

[18] Reidfield (1953) dalam Marzali, A.  dalam tulisan yang berjudul “Konsep Peisandan Kajian Masyarakat Pedesaan Di Indonesia” diterbitkan oleh Journal AntropologiNo. 54.

page 8 / 8