sekretariat jenderal tahun 2018 -...
TRANSCRIPT
Laporan Kinerja Sekretariat Jenderal Tahun 2018
i
KATA PENGANTAR
Laporan Kinerja merupakan bentuk akuntabilitas dari pelaksanaan tugas dan fungsi yang dipercayakan kepada setiap instansi pemerintah atas penggunaan anggaran yang dikelola. Penyusunan laporan kinerja bertujuan untuk memberikan informasi kinerja yang terukur kepada pemberi mandat atas kinerja yang telah dan seharusnya dicapai serta sebagai upaya perbaikan berkesinambungan bagi instansi pemerintah untuk meningkatkan kinerjanya.
Laporan Kinerja Sekretariat Jenderal Kementerian Pertanian Tahun 2018 disusun dengan mengacu kepada Peraturan Presiden Republik Indonesia Nomor 29 Tahun 2014 tentang Sistem Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah dan Peraturan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Nomor 53 Tahun 2014 tentang Petunjuk Teknis Perjanjian Kinerja, Pelaporan Kinerja dan Tata Cara Reviu atas Laporan Kinerja Instansi Pemerintah.
Secara umum materi yang termuat dalam laporan ini memberikan penjelasan mengenai pencapaian kinerja Sekretariat Jenderal Kementerian Pertanian selama Tahun 2018. Capaian kinerja Tahun 2018 tersebut diperbandingkan dengan Perjanjian Kinerja Tahun 2017 sebagai tolak ukur keberhasilan pencapaian kinerja Sekretariat Jenderal. Analisis atas capaian kinerja terhadap target kinerja ini akan digunakan sebagai umpan balik perbaikan dan peningkatan kinerja Sekretariat Jenderal Kementerian Pertanian secara berkelanjutan.
Laporan Kinerja Sekretariat Jenderal Tahun 2018
ii
RINGKASAN EKSEKUTIF
Laporan Kinerja Sekretariat Jenderal Tahun 2018 merupakan wujud akuntabilitas pencapaian kinerja dari pelaksanaan Rencana Strategis Sekretariat Jenderal Tahun 2015-2019 dan Rencana Kerja 2018. Penyusunan Laporan Kinerja Sekretariat Jenderal Tahun 2018 ini pada hakekatnya merupakan kewajiban dan upaya untuk memberikan penjelasan mengenai akuntabilitas kinerja yang telah dilakukan selama tahun 2018.
Laporan Kinerja Sekretariat Jenderal Tahun 2018 disusun dengan mengacu pada Petunjuk Teknis Perjanjian Kinerja, Pelaporan Kinerja dan Tata Cara Reviu atas Laporan Kinerja Instansi Pemerintah, sebagaimana diatur dalam Peraturan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Nomor: 53 Tahun 2014. Laporan ini memuat pencapaian kinerja pelaksanaan program/kegiatan sesuai dengan tugas dan fungsi Sekretariat Jenderal serta Rencana Strategis Sekretariat Jenderal Tahun 2015-2019. Pada Laporan Kinerja Sekretariat Jenderal ini dijelaskan upaya pertanggungjawaban keberhasilan maupun kegagalan dalam pelaksanaan program/kegiatan Sekretariat Jenderal pada tahun 2018.
Dalam upaya merealisasikan good governance, Sekretariat Jenderal telah melaksanakan berbagai kegiatan, dalam rangka mencapai tujuan dan sasaran, untuk mewujudkan visi dan misi yang telah dituangkan dalam Rencana Strategis Sekretariat Jenderal Tahun 2015-2019.
Visi Sekretariat Jenderal adalah Kredibel, Akuntabel dan Profesional dalam Pelayanan Manajemen dan Dukungan Administratif Kementerian. Untuk mewujudkan visi tersebut diatas, Misi yang harus dilaksanakan adalah: (1) Membangun dan mengembangkan organisasi dengan tata kelola pemerintahan yang baik; (2) Mengembangkan SDM yang handal, berintegritas tinggi dan profesional. Dengan ditetapkannnya Misi Sekretariat Jenderal 2015-2019, perlu dukungan penyelenggarakan manajemen pembangunan pertanian yang sejalan dengan prinsip-prinsip tata kelola, penyelenggaraan dan kewenangan. Sebagai dukungan terhadap hal tersebut, tujuan yang akan dicapai Sekretariat Jenderal Kementerian Pertanian adalah Terbangunnya Sistem Koordinasi serta Layanan Administrasi dan Teknis Lainnya yang baik di lingkup Kementan
Sasaran Sekretariat Jenderal adalah Meningkatnya Akuntabilitas Kinerja Kementan serta Koordinasi, Pembinaan dan Pemberian Dukungan Administrasi Lingkup Kementan.
Dalam dokumen Perjanjian Kinerja (PK) Sekretariat Jenderal Tahun 2018 menetapkan 2 Sasaran Program dengan 2 Indikator Kinerja Sasaran Program (IKSP). Sasaran Program yang dimaksud adalah: (1)Terwujudnya Reformasi Birokrasi di lingkungan Kementerian Pertanian sesuai kewenangan Sekretariat Jenderal dengan IKSP nilai Reformasi Birokrasi Kementerian Pertanian sesuai
Laporan Kinerja Sekretariat Jenderal Tahun 2018
iii
kewenangan Sekretariat Jenderal dengan target 69,26%; dan (2) Meningkatnya kepuasan unit kerja eselon I terhadap layanan kesekretariatan dengan IKSP tingkat kepuasan unit kerja eselon I terhadap layanan sekretariat Jenderal Kementerian Pertanian yang diberikan Sekretariat Jenderal dengan target 3,10%. Dari 2 (dua) IKSP tersebut, pada tahun 2018 ada 1 (satu) IKSP yang berhasil mencapai target, yaitu tingkat kepuasan unit kerja eselon I terhadap layanan Sekretariat Jenderal Kementerian Pertanian dengan capaian kinerja 100,32% (Sangat Berhasil), dan untuk 1 (satu) indikator lainnya yaitu nilai Reformasi Rirokrasi Kementerian Pertanian sesuai kewenangan Sekretariat Jenderal, sampai dengan laporan ini di susun, KementerianPAN RB sebagai instansi yang berwenang melakukan evaluasi belum mengeluarkan hasil evaluasi atas Nilai RB Kementerian Pertanian tersebut.
Pada tahun 2018, Sekretariat Jenderal Kementerian Pertanian mendapatkan total alokasi anggaran sebesar Rp1.730.087.799.000,- yang bersumber dari Anggaran Pembangunan Belanja Negara (APBN) dengan realisasi anggaran mencapai Rp1.657.130.061.432,- atau 95,78%. Adapun dari total anggaran Sekretariat Jenderal sebanyak Rp1.209.704.065.000,- (69,92%) dipergunakan untuk alokasi Tunjangan Kinerja (Tukin) Kementerian Pertanian Tahun 2018 dengan realisasi sebesar Rp1.657.130.061.432,- (95,78%).
Sekretariat Jenderal akan senantiasa berupaya dan bekerja lebih keras lagi, serta menyempurnakan kebijakan yang ada untuk lebih mengoptimalkan pencapaian sasaran strategis, sehingga diharapkan di masa yang akan datang capaian semua sasaran strategis dapat lebih optimal. Melalui Laporan Kinerja Sekretariat Jenderal Tahun 2018 ini diharapkan dapat menjadi bahan perbaikan kinerja kegiatan untuk tahun selanjutnya.
Laporan Kinerja Sekretariat Jenderal Tahun 2018
iv
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR ............................................................................................. i
RINGKASAN EKSEKUTIF .................................................................................... iii
DAFTAR ISI .......................................................................................................... v
DAFTAR TABEL ................................................................................................... vi
DAFTAR GAMBAR ............................................................................................... vii
I. PENDAHULUAN.. ......................................................................................... 1
A Latar Belakang ...................................................................................... 1
B Organisasi dan Fungsi ........................................................................... 2
C Sumberdaya Manusia Sekretariat Jenderal ........................................... 7
D Tantangan dan Permasalahan............................................................... 7
E Dukungan Anggaran ..................................................................... 8
II. PERENCANAAN DAN PERJANJIAN KINERJA ......................................... 9
A Rencana Strategis ................................................................................ 9
B Perjanjian Kinerja .................................................................................. 11
III. AKUNTABILITAS KINERJA SEKRETARIAT JENDERAL KEMENTERIAN
PERTANIAN ............................................................................................... 14
A Kriteria Ukuran Keberhasilan ................................................................ 14
B Pencapaian Kinerja Tahun 2018 ........................................................... 15
C Evaluasi Akuntabilitas Kinerja .............................................................. 17
1. Indikator Nilai Reformasi Birokrasi Kementerian Pertanian Sesuai Kewenangan Sekretariat Jenderal (79,6%) ....................................
17
2. Indikator Tingkat Kepuasan Unit Kerja Eselon I Terhadap Layanan
Sekretariat Jenderal Kementerian Pertanian....................................
33
D Akuntabilitas Keuangan ............................................................................ 48
E Analisis Efisiensi Pemanfaatan Sumber Daya ........................................... 49
F Capaian Kinerja Lainnya ........................................................................... 52
G Rencana Aksi Perbaikan .......................................................................... 56
IV. PENUTUP ................................................................................................... 59
LAMPIRAN
Laporan Kinerja Sekretariat Jenderal Tahun 2018
v
DAFTAR TABEL
Tabel 1. Tujuan dan Indikator Tujuan Setjen Kementan 2015 – 2019 ................... 9
Tabel 2. Perjanjian Kinerja Sekretariat Jenderal tahun 2018 ................................. 12
Tabel 3. Capaian Indikator Sekretariat Jenderal kementerian Pertanian Tahun 2018 ......................................................................................................
15
Tabel 4. Komponen Penilaian Reformasi Birokrasi sesuai Kewenanagan Sekretariat Jenderal ................................................................................
19
Tabel 5. Tingkat Kepuasan Unit Eselon I terhadap Layanan Sekretariat Jenderal Kementerian Pertanian .............................................................
35
Tabel 6. Perkembangan Realisasi Keuangan Sekretariat Jenderal Kementan Tahun 2018 ................................................................................................................
48
Laporan Kinerja Sekretariat Jenderal Tahun 2018
vi
DAFTAR GAMBAR
Gambar 1.
Gambar 2.
Struktur Organisasi Sekretariat Jenderal Kementerian Pertanian............................................................ .....................................
Komponen Penilaian RB Kementerian/Lembaga.....................................
3 18
Gambar 3. capaian nilai IKM Kementan Tahun 2013-2018 ............................... 21
Gambar 4. Nilai RB sesuai Kewenangan Setjen tahun 2015-2017 ........................... 21
Gambar 5. FGD dalam rangka Reviu Perencamnaan Jangka Panjang .................... 27
Gambar 6 Unit Pelayanan terpadu Satu Pintu (PADU-SATU) ................................. 33
Gambar 7. Perbandingan Target dan Realisasi Tingkat Kepuasan Unit Kerja Eselon I Terhadap Layanan Sekretariat Jenderal Tahun 2018. ..............
36
Gambar 8. Bimbingan Teknis Pengelolaan Informasi Publik Wilayah Timur dan Wilayah Barat. ........................................................................................
37
Gambar 9. Pertemuan Koordinasi Pengawasan Peredaran Pupukdan Pestisida. .... 39
Gambar 10. Pelatihan Petugas Penyusun Pendeskripsi Varietas Tanaman .............. 40
Gambar 11. Seminar Varietas Lokal Indonesia ........................................................ 40
Gambar 12. FGD Pemanfaatan Varietas Lokal ........................................................ 41
Gambar 13. Alur Pelaporan Pokja UPSUS Melalui SMS Center .. ........................... 44
Gambar 14. Aplikasi Simpertan ................................................................................ 45
Gambar 15 Repositori Publikasi .............................................................................. 46
Gambar 16. Aplikasi AgroPedia .................................................................................. 46
Gambar 17. Aplikasi TNDE ....................................................................................... . 47
Gambar 18. Grafik tren serapan anggaran 5 (lima) tahun terakhir. ............................ 49
Gambar 19. Analisis Efisiensi Sumberdaya Anggaran Sekretariat Jenderal Kementan 2018 Berdasarkan Aplikasi Monev Kinerja Anggaran PMK 214/2017...................................................................................................
50
Gambar 20. Penerimaan Penghargaan TOP IT dan TELCO 2018 yang diwakili oleh Kepala Pusat Data dan Informasi Pertanian............................................
52
Gambar 21. Penyerahan Penghargaan Bhumandala Ariti Tahun 2018....................... 53
Gambar 22. Penyerahan Anugrah Pelayanan Publik................................................... 54
Gambar 23. Kementerian Pertanian Memperoleh Peringkat 5 Terkait Pengelolaan Arsip..........................................................................................................
55
Gambar 24. Kementerian Pertanian Memperoleh Penghargaan Sebagai Instansi
terbaik dalam Pembinaan Jabatan Fungsional Pengadaan
Barang/Jasa..............................................................................................
56
Laporan Kinerja Sekretariat Jenderal Tahun 2018
1
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Sistem Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (SAKIP) adalah rangkaian
sistematik dari berbagai aktivitas, alat, dan prosedur yang dirancang untuk
tujuan penetapan dan pengukuran, pengumpulan data, pengklasifikasian,
pengikhtisaran, dan pelaporan kinerja pada instansi pemerintah, dalam rangka
pertanggungjawaban dan peningkatan kinerja instansi pemerintah.
Penerapan SAKIP mengacu pada Peraturan Presiden Republik Indonesia
Nomor 29 Tahun 2014 tentang Sistem Akuntabilitas Kinerja Instansi
Pemerintah, dan Peraturan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan
Reformasi Birokrasi Nomor 53 Tahun 2014 tentang Petunjuk Teknis Perjanjian
Kinerja, Pelaporan Kinerja dan Tata Cara Reviu atas Laporan Kinerja Instansi
Pemerintah.
Laporan Kinerja Instansi Pemerintah merupakan wujud akuntabilitas instansi
pemerintah. Laporan Kinerja Sekretariat Jenderal Kementerian Pertanian
Tahun 2018 ini disusun sebagai salah satu bentuk pertanggungjawaban
Sekretariat Jenderal Kementerian Pertanian dalam melaksanakan tugas dan
fungsi selama tahun 2018, dalam rangka melaksanakan misi dan mencapai visi
organisasi. Di samping itu, Laporan Kinerja ini juga dimaksudkan sebagai
wujud akuntabilitas pelaksanaan tugas dan fungsi Sekretariat Jenderal
Kementerian Pertanian menuju terwujudnya good governance dan clean
governance, wujud transparansi dan akuntabilitas kepada masyarakat, dan
sekaligus sebagai alat kendali dan pemacu peningkatan kinerja setiap unit
organisasi di lingkungan Sekretariat Jenderal Kementerian Pertanian, serta
sebagai salah satu alat untuk mendapatkan masukan/umpan balik bagi
perbaikan kinerja Sekretariat Jenderal Kementerian Pertanian ke depan.
Secara kronologis penerapan SAKIP dilakukan dengan: (a) mempersiapkan
dan menyusun Rencana Strategis (Renstra) yang berisi visi, misi, tujuan, dan
sasaran strategis untuk mencapai tujuan; (b) menyusun Rencana Kinerja
Tahunan; (c) menyusun Perjanjian Kinerja; (d) merumuskan Indikator Kinerja
Unit Kerja dengan berpedoman kepada kebijakan dan pelaksanaan program
pembangunan pertanian pada upaya-upaya mengatasi permasalahan
fundamental, isu-isu aktual, dan antisipasi terhadap kendala yang mungkin
timbul; (e) memantau dan mengamati pelaksanaan tugas dan fungsi instansi
secara seksama; (f) melakukan pengukuran pencapaian dan evaluasi kinerja
dengan mengkaji kinerja aktual dengan rencana/target yang ditetapkan dan
membandingkan dengan kinerja tahun sebelumnya; serta g) melakukan
evaluasi secara keseluruhan.
Laporan Kinerja Sekretariat Jenderal Tahun 2018
2
Penerapan SAKIP tahun 2018 merupakan kelanjutan dari tahun-tahun
sebelumnya dan merupakan tahun keempat pelaksanaan pembangunan
pertanian berdasarkan Renstra periode tahun 2015-2019. Penerapan SAKIP ini
diharapkan berfungsi secara optimal, sehingga dapat dijadikan salah satu
instrumen utama dalam pelaksanaan pembaharuan birokrasi pemerintah untuk
mempercepat terwujudnya penyelenggaraan pemerintahan yang baik,
transparan, akuntabel, dan bersih dari praktek-praktek penyimpangan. Oleh
karena itu, dalam pelaksanaannya diperlukan suatu komitmen yang kuat dari
para pejabat dan semua pegawai jajaran Sekretariat Jenderal di dalam
mengimplementasikan sistem ini dengan maksud untuk mengetahui seberapa
jauh tingkat capaian kinerja, kendala/hambatan, dan permasalahan serta upaya
pemecahannya dalam pelaksanaan kebijakan, program, dan kegiatan-kegiatan
yang telah dilaksanakan oleh Sekretariat Jenderal, yang pada gilirannya dapat
menjadi bentuk pertanggungjawaban baik keberhasilan maupun kegagalan
pelaksanaan tugas dan fungsinya.
B. Organisasi dan Fungsi
Berdasarkan Peraturan Menteri Pertanian Nomor 43/Permentan/OT.010/8/
2015 tentang Organisasi dan Tata Kerja Kementerian Pertanian, yang
merupakan penjabaran dari ketentuan Pasal 54 Peraturan Presiden Republik
Indonesia Nomor 45 Tahun 2015 tentang Kementerian Pertanian, Sekretariat
Jenderal Kementerian Pertanian mempunyai tugas melaksanakan koordinasi
pelaksanaan tugas, pembinaan, dan pemberian dukungan administrasi kepada
seluruh unit organisasi di lingkungan Kementerian Pertanian. Dalam
melaksanakan tugasnya tersebut Sekretariat Jenderal menyelenggarakan
fungsi-fungsi strategis yang tertuang dalam Pasal 7 pada Peraturan Menteri
Pertanian Nomor 43/Permentan/OT.010/8/2015 antara lain:
1. Koordinasi kegiatan Kementerian Pertanian;
2. Koordinasi dan penyusunan rencana, program, dan anggaran Kementerian
Pertanian;
3. Pembinaan dan pemberian dukungan administrasi yang meliputi
ketatausahaan, kepegawaian, keuangan, kerumahtanggaan, kerja sama,
hubungan masyarakat, arsip, dan dokumentasi Kementerian Pertanian;
4. Pembinaan dan penyelenggaraan organisasi dan tata laksana;
5. Koordinasi dan penyusunan peraturan perundang-undangan serta
pelaksanaan advokasi hukum;
6. Pengelolaan barang milik/kekayaan negara dan layanan pengadaan
barang/jasa pemerintah; dan
7. Pelaksanaan fungsi lain yang diberikan oleh Menteri.
Laporan Kinerja Sekretariat Jenderal Tahun 2018
3
Struktur Organisasi Sekretariat Jenderal
Kementerian Pertanian
Gambar 1. Struktur Organisasi Sekretariat Jenderal Kementerian Pertanian
Dalam melaksanakan tugas dan fungsinya Sekretariat Jenderal didukung oleh
7 (tujuh) Biro dan 4 (empat) Pusat. Berdasarkan Renstra Sekretariat Jenderal
Kementerian Pertanian tahun 2015-2019, tugas dan fungsi masing-masing
Biro/Pusat sebagai berikut:
1. Biro Perencanaan mempunyai tugas melaksanakan koordinasi, dan penyusunan rencana, kebijakan, program, anggaran serta pemantauan, evaluasi dan pelaporan Kementerian Pertanian. Dalam menyelenggarakan tugas sebagaimana dimaksud, Biro Perencanaan menyelenggarakan fungsi: a. Penyiapan koordinasi, dan penyusunan rencana pengembangan wilayah
pertanian; b. Penyiapan koordinasi, dan penyusunan kebijakan dan program
pembangunan pertanian; c. Penyiapan koordinasi, dan penyusunan anggaran pembangunan
pertanian; d. Pemantauan, evaluasi, dan pelaporan pelaksanaan program
pembangunan pertanian; dan e. Pelaksanaan urusan tata usaha dan rumah tangga Biro Perencanaan.
2. Biro Organisasi dan Kepegawaian mempunyai tugas melaksanakan penyusunan organisasi, tata laksana dan reformasi birokrasi, serta pengelolaan kepegawaian lingkup Kementerian Pertanian. Dalam
Laporan Kinerja Sekretariat Jenderal Tahun 2018
4
menyelenggarakan tugas sebagaimana dimaksud, Biro Organisasi dan Kepegawaian menyelenggarakan fungsi: a. Penyusunan, evaluasi, dan penyempurnaan organisasi, serta
pengembangan jabatan fungsional dan budaya kerja; b. Penyusunan, evaluasi, dan penyempurnaan tata laksana, fasilitasi
reformasi birokrasi lingkup Kementerian Pertanian serta penyelenggaraan sistem pengendalian internal lingkup Sekretariat Jenderal;
c. Pelaksanaan perencanaan, pengembangan, dan penilaian kinerja pegawai;
d. Pelaksanaan mutasi pegawai; dan e. Pelaksanaan urusan tata usaha dan rumah tangga Biro Organisasi dan
Kepegawaian.
3. Biro Keuangan dan Perlengkapan mempunyai tugas melaksanakan pengelolaan urusan keuangan dan barang milik/kekayaan negara, serta arsip dan dokumentasi Kementerian Pertanian. Dalam menyelenggarakan tugas sebagaimana dimaksud, Biro Keuangan dan Perlengkapan menyelenggarakan fungsi: a. Pelaksanaan urusan perbendaharaan dan Penerimaan Negara Bukan
Pajak (PNBP); b. Pelaksanaan akuntansi dan verifikasi anggaran Kementerian Pertanian; c. Pengelolaan barang milik/kekayaan negara yang menjadi tanggung jawab
Kementerian Pertanian; d. Pengelolaan arsip dan dokumentasi Kementerian Pertanian, dan
pelaksanaan administrasi keuangan Sekretariat Jenderal; dan e. Pelaksanaan urusan tata usaha Biro Keuangan dan Perlengkapan.
4. Biro Hukum mempunyai tugas melaksanakan koordinasi, dan penyusunan peraturan perundang-undangan dan pelaksanaan advokasi hukum. Dalam menyelenggarakan tugas sebagaimana dimaksud, Biro Hukum menyelenggarakan fungsi: a. Penyiapan koordinasi dan penyusunan peraturan perundang-undangan di
bidang pertanian; b. Pengembangan sistem dan pengelolaan dokumentasi dan informasi
hukum pertanian; c. Penyusunan naskah perjanjian, pemberian pertimbangan dan litigasi
hukum; dan d. Pelaksanaan urusan tata usaha Biro Hukum.
5. Biro Umum dan Pengadaan mempunyai tugas melaksanakan koordinasi, dan penyelenggaraan kearsipan, ketatausahaan, kerumahtanggaan, serta layanan pengadaan barang dan jasa. Dalam menyelenggarakan tugas sebagaimana dimaksud, Biro Umum dan Pengadaan menyelenggarakan fungsi: a. Pelaksanaan pengelolaan kearsipan; b. Pelaksanaan urusan ketatausahaan; c. Pelaksanaan urusan kerumahtanggaan; d. Pelaksanaan pengadaan barang dan jasa; e. Pemberian layanan dan pembinaan pengadaan barang dan jasa; dan f. Pelaksanaan urusan tata usaha dan rumah tangga Biro Umum dan
Pengadaan.
Laporan Kinerja Sekretariat Jenderal Tahun 2018
5
6. Biro Kerja Sama Luar Negeri mempunyai tugas melaksanakan koordinasi, pembinaan dan penyelenggaraan kerja sama luar negeri di bidang pertanian. Dalam menyelenggarakan tugas sebagaimana dimaksud, Biro Kerja Sama Luar Negeri menyelenggarakan fungsi: a. Penyiapan koordinasi, pembinaan, dan penyelenggaraan kerja sama
bilateral di bidang pertanian; b. Penyiapan koordinasi pembinaan, dan penyelenggaraan kerja sama
regional di bidang pertanian; c. Penyiapan koordinasi pembinaan, dan penyelenggaraan kerja sama
multilateral di bidang pertanian; d. Penyiapan kerja sama, pengelolaan pinjaman dan hibah luar negeri; e. Pelaksanaan administrasi Atase Pertanian; dan f. Pelaksanaan urusan tata usaha dan rumah tangga Biro Kerja Sama Luar
Negeri.
7. Biro Hubungan Masyarakat dan Informasi Publik mempunyai tugas melaksanakan hubungan masyarakat, keprotokolan dan hubungan antar lembaga, serta pengelolaan informasi publik di bidang pertanian. Dalam menyelenggarakan tugas sebagaimana dimaksud, Biro Hubungan Masyarakat dan Informasi Publik (Humas dan IP) menyelenggarakan fungsi: a. Penyiapan pelaksanaan hubungan masyarakat; b. Pengelolaan dan pelayanan informasi publik bidang pertanian; c. Pelaksanaan urusan keprotokolan dan hubungan antar lembaga; dan d. Pelaksanaan urusan tata usaha dan rumah tangga Biro Hubungan
Masyarakat dan Informasi Publik.
8. Pusat Data dan Sistem Informasi Pertanian mempunyai tugas melaksanakan pembinaan, pengolahan, analisis dan pengembangan sistem informasi pertanian, serta pelayanan dan publikasi data dan informasi pertanian. Dalam menyelenggarakan tugas sebagaimana dimaksud, Pusat Data dan Sistem Informasi Pertanian menyelenggarakan fungsi: a. Penyusunan rencana, program, anggaran; b. Pelaksanaan pelayanan dan publikasi data dan informasi pertanian; c. Pengumpulan, pengolahan dan analisis, serta penyediaan data dan
informasi komoditas pertanian; d. Pengumpulan, pengolahan dan analisis, serta penyediaan data dan
informasi non komoditas pertanian; e. Pengelolaan dan pelaksanaan pengembangan sistem informasi
Kementerian Pertanian; dan f. Pelaksanaan urusan tata usaha dan rumah tangga Pusat Data dan
Sistem Informasi Pertanian.
9. Pusat Pelindungan Varietas Tanaman dan Perizinan Pertanian mempunyai tugas melaksanakan pengelolaan perlindungan dan pendaftaran varietas tanaman serta pelayanan perizinan dan rekomendasi teknis pertanian. Dalam menyelenggarakan tugas sebagaimana dimaksud, Pusat Pelindungan Varietas Tanaman dan Perizinan Pertanian menyelenggarakan fungsi: a. Penyusunan program, rencana kegiatan dan anggaran; b. Pelaksanaan kerja sama dan publikasi; c. Pemberian pelayanan hukum perlindungan varietas tanaman dan
perizinan pertanian;
Laporan Kinerja Sekretariat Jenderal Tahun 2018
6
d. Pelaksanaan pemeriksaan perlindungan varietas tanaman; e. Pemberian pelayanan perlindungan varietas tanaman; f. Pemantauan dan evaluasi hak dan kewajiban pemegang hak
perlindungan varietas tanaman; g. Pemberian pelayanan pendaftaran varietas tanaman lokal dan varietas
hasil pemuliaan serta pelayanan pendaftaran peredaran varietas tanaman;
h. Penerimaan, analisis persyaratan, fasilitasi proses teknis penolakan atau pemberian izin dan rekomendasi teknis dan pendaftaran di bidang pertanian; dan
i. Pelaksanaan urusan tata usaha dan rumah tangga Pusat Perlindungan Varietas Tanaman dan Perizinan Pertanian.
10.Pusat Perpustakaan dan Penyebaran Teknologi Pertanian mempunyai
tugas melaksanakan pengelolaan perpustakaan dan penyebaran informasi ilmu pengetahuan dan teknologi pertanian. Dalam melaksanakan tugasnya Pusat Perpustakaan dan Penyebaran Teknologi Pertanian menyelenggarakan fungsi: a. Perumusan program, anggaran dan evaluasi perpustakaan dan
penyebaran informasi ilmu pengetahuan dan teknologi pertanian; b. Pengelolaan sumberdaya dan pelayanan perpustakaan; c. Pembinaan sumberdaya perpustakaan di lingkungan Kementerian
Pertanian; d. Pembinaan dan pengelolaan publikasi hasil penelitian pertanian; e. Penyebaran informasi ilmu pengetahuan dan teknologi pertanian melalui
tatakelola teknologi informasi dan promosi; f. Pengelolaan sarana instrumentasi teknologi informasi dan bahan pustaka;
dan g. Pelaksanaan urusan tata usaha dan rumah tangga pusat perpustakaan
dan penyebaran teknologi pertanian.
11.Pusat Sosial Ekonomi dan Kebijakan Pertanian mempunyai tugas melaksanakan analisis dan pengkajian sosial ekonomi dan kebijakan pertanian. Dalam melaksanakan tugasnya Pusat Sosial Ekonomi dan Kebijakan Pertanian menyelenggarakan fungsi: a. Perumusan program analisis sosial ekonomi dan kebijakan pertanian; b. Pelaksanaan analisis dan pengkajian sosial ekonomi dan kebijakan
pertanian; c. Pelaksanaan telaah ulang program dan kebijakan pertanian; d. Pemberian pelayanan teknis di bidang analisis sosial ekonomi dan
kebijakan pertanian; e. Pelaksanaan kerja sama dan pendayagunaan hasil analisis, dan
pengkajian di bidang sosial ekonomi dan kebijakan pertanian; f. Pelaksanaan evaluasi pelaporan hasil analisis dan pengkajian sosial
ekonomi dan kebijakan pertanian; dan g. Pengelolaan urusan tata usaha dan rumah tangga Pusat Sosial Ekonomi
dan Kebijakan Pertanian.
Laporan Kinerja Sekretariat Jenderal Tahun 2018
7
C. Sumberdaya Manusia Sekretariat Jenderal
Jumlah pegawai Sekretariat Jenderal Kementerian Pertanian pada tahun 2018
berjumlah 1.278 , terdiri dari pegawai golongan I sebanyak 2 orang, golongan II
sebanyak 124 orang, golongan III sebanyak 935 orang dan golongan IV
sebanyak 217 orang. Jika dilihat dari tingkat pendidikan pegawai berpendidikan
SD-SLTA sebanyak 336, D1-D4 sebanyak 86 orang, S1 sebanyak 528 orang,
S2 sebanyak 280 orang, dan S3 sebanyak 48 orang. Jumlah pegawai tersebut
tersebar di Biro dan Pusat Lingkup Sekretariat Jenderal, dengan rincian Biro
Perencanaan jumlah pegawai sebanyak 97 orang, Biro Organisasi dan
Kepegawaian sebanyak 192 orang, Biro Hukum sebanyak 47 orang, Biro
Keuangan dan Perlengkapan sebanyak 111 orang, Biro Umum dan Pengadaan
sebanyak 271 orang, Biro Humas dan IP sebanyak 90 orang, Biro Kerjasama
Luar Negeri sebanyak 74 orang, Pusat Data dan Informasi Pertanian sebanyak
111 orang, Pusat Perlindungan Varietas Tanaman dan Perizinan Pertanian
sebanyak 83 orang, Pusat Sosial Ekonomi dan Kebijakan Pertanian sebanyak
129 orang, serta Pusat Perpustakaan dan Penyebaran Teknologi Pertanian
sebanyak 71 orang. Secara rinci, sebaran jumlah pegawai di Pusat/Biro
Lingkup Sekretariat Jenderal dapat dilihat pada Lampiran 5.
Jumlah pegawai Sekretariat Jenderal, Kementerian Pertanian tahun 2018
mengalami penurunan sebanyak 42 orang (3,18%) dibandingkan dengan tahun
2017 yang berjumlah 1.320 orang. Pengurangan ini disebabkan karena pada
tahun 2018 banyak pegawai yang memasuki masa pensiun.
D. Permasalahan dan Tantangan
Dalam menjalankan fungsi koordinasi, pembinaan dan pelayanan administrasi
di lingkup Kementerian Pertanian, Sekretariat Jenderal dihadapkan berbagai
tantangan dan permasalahan, namun tantangan dan permasalahan tersebut
harus dianggap sebagai motivasi dalam meningkatkan kinerja.
Permasalahan yang dihadapi Sekretariat Jenderal antara lain: 1) koordinasi
dan penyusunan rencana dan program Kementerian Pertanian yang belum
efektif dan efisien; 2) penerbitan peraturan perundangan-undangan di
Kementerian Pertanian yang belum terimplementasi secara optimal; 3) kualitas
Akuntabilitas Kinerja Kementerian Pertanian yang belum optimal; 4)
pengelolaan barang milik/kekayaan negara yang belum tepat guna dan tepat
sasaran; 5) pelaksanaan Reformasi Birokrasi masih kurang baik; 6)
pemanfaatan jaringan data dan informasi pertanian dan 7) kualitas Sumber
daya manusia (SDM) yang masih perlu ditingkatkan.
Tantangan terbesar yang dihadapi Sekretariat Jenderal dalam menjalankan
fungsinya datang dari implementasi paradigma baru pembangunan pertanian
bioindustri berkelanjutan berbasis sumberdaya lokal. Peran Sekretariat
Jenderal menjadi lebih berat terutama dalam menata ulang proses birokrasi
dari eselon tertinggi hingga terendah dan melakukan terobosan baru dengan
Laporan Kinerja Sekretariat Jenderal Tahun 2018
8
langkah-langkah bertahap, konkret, realistis dan sungguh-sungguh. Konkretnya
Sekretariat Jenderal dihadapkan sejumlah tantangan yaitu: 1) Reformasi
Birokrasi yang belum terlaksana dengan baik; 2) meninjau kembali regulasi
yang memayungi kegiatan pembangunan pertanian baik pusat maupun daerah
yang selama ini belum dapat dilaksanakan dengan baik, bahkan menjadi
kendala dalam pengembangan pembangunan pertanian; 3) penataan pejabat
sebagaimana yang diamanatkan Undang Undang Nomor 5 Tahun 2014
tentang Aparatur Sipil Negara (ASN); 4) perubahan struktur organisasi
Kementerian Pertanian; 5) mensinergikan hubungan pejabat struktural dengan
fungsional yang merupakan bagian dari amanah Undang-Undang ASN; 6)
alokasi anggaran pembangunan pertanian di daerah yang belum
mengakomodir pemerataan alokasi anggaran; dan 7) hal lain yang mendukung
kinerja Sekretariat Jenderal dan Kementerian Pertanian umumnya.
E. Dukungan Anggaran
Pagu anggaran awal Sekretariat Jenderal pada Tahun Anggaran 2018 senilai
Rp1.492.092.430.000,-. Dalam perkembangannya, pagu tersebut mengalami
kenaikan menjadi senilai Rp1.730.087.799.000,-. Kenaikan jumlah anggaran
disebabkan karena adanya penambahan anggaran pada Biro Keuangan dan
Perlengkapan untuk tambahan pembayaran tunjangan kinerja pegawai di
lingkungan Kementerian Pertanian yang meningkat dari besaran 70% menjadi
80% sesuai Peraturan Presiden Nomor 121 Tahun 2018 tentang tunjangan
kinerja pegawai di lingkungan Kementerian Pertanian. Realisasi pembayaran
kenaikan tunjangan tersebut dilakukan mulai bulan Mei 2018. Selain itu pada
tahun 2018 juga terjadi pergeseran anggaran antar program Sekretariat
Jenderal ke Badan Karantina Pertanian untuk pembayaran gaji dan adanya
luncuran hibah di PSEKP sebesar Rp584 juta.
Laporan Kinerja Sekretariat Jenderal Tahun 2018
9
BAB I I
PERENCANAAN DAN PERJ ANJI AN KINERJ A
A. Rencana Strategis
1. Visi
Visi Sekretariat Jenderal Kementerian Pertanian tahun 2015-2019 adalah
Kredibel, Akuntabel dan Profesional dalam Pelayanan Manajemen dan
Dukungan Administratif Kementerian.
2. Misi
Untuk mewujudkan Visi tersebut, maka Misi Sekretariat Jenderal
Kementerian Pertanian tahun 2015-2019 adalah:
a. Membangun dan mengembangkan organisasi dengan tata kelola
pemerintahan yang baik. Sekretariat Jenderal sebagai unit kerja yang
bertugas memberikan dukungan administratif kepada unit kerja lain
haruslah mampu menciptakan organisasi yang berorientasi kepada kerja
yang efektif, efisien dan akuntabel.
b. Mengembangkan SDM yang handal, berintegritas tinggi dan profesional.
ASN dituntut untuk memiliki kemampuan, bertanggungjawab dan
berintegras tinggi dalam bekerja sehingga Sekretariat Jenderal perlu
mengembangkan SDM-nya agar terwujud good government dan clean
governance.
3. Tujuan
Sesuai dengan visi dan misi Sekretariat Jenderal, maka tujuan Sekretariat
Jenderal periode tahun 2015-2019 adalah Terbangunnya Sistem Koordinasi
serta Layanan Administrasi dan Teknis Lainnya yang baik di lingkup
Kementerian Pertanian. Ukuran Keberhasilan tujuan Sekretariat Jenderal
Kementerian Pertanian adalah tercapainya indikator-indikator berikut ini:
Tabel 1. Tujuan dan Indikator Tujuan Sekretariat Jenderal Kementerian
Pertanian 2015 – 2019
No. Tujuan Indikator Satuan Target
2018 2019
1. Terwujudnya reformasi
birokrasi di lingkungan
Kementerian Pertanian
sesuai kewenangan
Sekretariat Jenderal
Nilai reformasi birokrasi
Kementerian Pertanian
sesuai kewenangan
Sekretariat Jenderal
(79,6%)
% 69,26 70,05
2. Meningkatnya kepuasan
unit kerja eselon I terhadap
layanan Kesekretariatan
yang diberikan Sekretariat
Jenderal
Tingkat kepuasan unit
kerja eselon I terhadap
layanan Sekretariat
Jenderal Kementerian
Pertanian
Skala
likert 1-
4
3,10 3,15
Laporan Kinerja Sekretariat Jenderal Tahun 2018
10
4. Sasaran
Untuk mewujudkan tujuan yang ingin dicapai, perlu ditetapkan Sasaran
Program. Sasaran Program Sekretariat Jenderal adalah Meningkatnya
Akuntabilitas Kinerja Kementerian Pertanian serta Koordinasi, Pembinaan
dan Pemberian Dukungan Administrasi Lingkup Kementerian Pertanian.
5. Kebijakan
Untuk mencapai tujuan dan sasaran program dan kegiatan, kebijakan yang
ditempuh Sekretariat Jenderal adalah: membangun dan mengembangkan
organisasi, sistem administrasi dan manajemen pembangunan pertanian
yang efektif dan efisien melalui penerapan asas “clean government and
good governance”. Pada intinya kebijakan merupakan serangkaian tindakan
yang menjadi keputusan untuk melakukan atau tidak melakukan sesuatu
yang bertujuan untuk memecahkan masalah demi kepentingan masyarakat.
Terdapat beberapa kata kunci dalam membangun kebijakan tersebut, yaitu:
kedisiplinan ASN, konsistensi kebijakan dan penerapannya, kecepatan
dalam merespon dan melayani, keterpaduan dan sinergi kegiatan yang
didukung oleh struktur organisasi yang tepat. Isu-isu strategis yang perlu
mendapatkan penanganan prioritas selama periode 2015-2019 antara lain:
a. Efektivitas sistem perencanaan nasional dalam mendukung pencapaian
sasaran pembangunan yang terlalu berorientasi pendekatan sub sektor
dan komoditas;
b. Komitmen terhadap reformasi birokrasi untuk meningkatkan efektivitas
penyelenggaraan pemerintahan dan pembangunan pertanian yang
bersih, akuntabel, efektif, efisien menuju pelayanan berkualitas yang
didukung dengan sistem rekruitmen pejabat dan pegawai melalui seleksi
ketat untuk memperoleh pegawai dan pejabat yang berkualitas dan
kompeten. Di samping itu, penilaian kinerja pegawai tidak lagi didasarkan
pada Daftar Penilaian Prestasi Pegawai (DP3) namun didasarkan pada
Sasaran Kerja Pegawai (SKP);
c. Kompleksitas permasalahan yang dihadapi birokrasi saat ini, memerlukan
penanganan, solusi dan kebijakan maupun legislasi yang dapat
memberikan iklim yang kondusif dalam bekerja. Untuk itu, regulasi yang
berkualitas sangat dibutuhkan untuk melahirkan komitmen kuat dalam
pembangunan pertanian;
d. Keberadaan kelembagaan disesuaikan kebutuhan organisasi lingkup
Kementerian Pertanian dengan mempertimbangkan kebutuhan di
lapangan;
e. Kualitas SDM yang perlu dikelola dan ditingkatkan untuk mengisi
organisasi dengan personel yang handal dalam menguasai teknologi
informasi dan inovasi;
Laporan Kinerja Sekretariat Jenderal Tahun 2018
11
f. Keragaan dan fungsi koordinasi, pembinaan dan pelayanan terhadap
pembangunan pertanian di pusat dan daerah;
g. Akuntabilitas kinerja terkait dengan pengembangan menajemen
pembangunan pertanian;
h. Perubahan pola pikir dan budaya kerja yang berorientasi output
berkualitas.
6. Strategi
Dalam rangka mencapai tujuan dan sasaran sekaligus mendukung arah
kebijakan, Sekretariat Jenderal menetapkan strategi sebagai berikut:
a. Penguatan sistem perencanaan yang terintegrasi dan terkoordinasi
semua pemangku kepentingan pusat dan daerah;
b. Meningkatkan kualitas kelembagaan, ketatalaksanaan, pelayanan publik
dan kepegawaian dalam agenda reformasi birokrasi yang berkelanjutan;
c. Peningkatan kualitas penyelenggaraan pengadaan barang jasa dan
manajemen pembangunan pertanian yang sejalan dengan prinsip-prinsip
tata kelola, penyelenggaraan dan kewenangan;
d. Peningkatan kualitas akuntabilitas pengelolaan keuangan dan kualitas
kerja;
e. Peningkatan kualitas pelayanan administrasi dan perizinan pertanian;
f. Meningkatkan kualitas regulasi dan pelayanan bantuan hukum;
g. Meningkatnya kualitas penyelenggaraan hubungan masyarakat,
pengelolaan informasi publik, hubungan antar lembaga, serta
keprotokolan di bidang pertanian;
h. Pengembangan sistem dan jaringan Informasi pertanian guna perolehan
data yang akurat, terbarui dan tepat waktu;
i. Peningkatan kerjasama luar negeri bidang pertanian melalui forum
bilateral, regional dan multilateral;
j. Peningkatan kualitas analisis sosial ekonomi dan kebijakan pertanian
untuk mendukung sasaran strategis Kementerian Pertanian;
k. Peningkatan ketersediaan berbagai informasi Ilmu Pengetahuan dan
Teknologi (IPTEK) pertanian dan pemanfaatannya secara intensif oleh
pengguna melalui pengembangan produk dan layanan informasi berbasis
teknologi informasi dan komunikasi sesuai dengan kebutuhan pengguna.
B. Perjanjian Kinerja
Perjanjian Kinerja (PK) merupakan proses penyusunan rencana kinerja
sebagai penjabaran dari sasaran dan program yang telah ditetapkan dalam
rencana strategis yang akan dilaksanakan oleh instansi pemerintah melalui
berbagai kegiatan tahunan. Pada rencana kinerja ditetapkan rencana capaian
kinerja tahunan untuk seluruh indikator kinerja yang ada pada tingkat sasaran
dan kegiatan. Penyusunan rencana kinerja dilakukan seiring dengan agenda
Laporan Kinerja Sekretariat Jenderal Tahun 2018
12
penyusunan dan kebijakan anggaran, serta merupakan komitmen bagi instansi
untuk mencapainya dalam tahun tertentu.
PK adalah suatu dokumen yang berisikan Pernyataan Kinerja/Kesepakatan
Kinerja/Perjanjian Kinerja antara atasan dan bawahan untuk mewujudkan
target kinerja tertentu berdasarkan pada sumberdaya yang dimiliki suatu
instansi. Terkait dengan hal tersebut dan dalam rangka mewujudkan
manajemen pemerintahan yang efektif, transparan, akuntabel, dan berorientasi
kepada hasil, Sekretariat Jenderal menetapkan kinerja yang akan dicapai pada
tahun 2018. Penetapan kinerja ini merupakan tolok ukur keberhasilan
organisasi yang akan menjadi penilaian dalam evaluasi akuntabilitas kinerja
pada akhir tahun 2018.
Mengacu pada Renstra Sekretariat Jenderal Tahun 2015-2019 revisi ke-2,
Penetapan Kinerja Sekretariat Jenderal Tahun 2018 disusun untuk
melaksanakan program Dukungan Manajemen dan Pelaksanaan Tugas Teknis
Lainnya Kementerian Pertanian. Pada tahun 2018, Sekretariat Jenderal
menetapkan 2 (dua) sasaran program dengan 2 (dua) indikator kinerja
sebagai berikut:
Tabel 2. Perjanjian Kinerja Sekretariat Jenderal Tahun 2018
No. Sasaran Program Indikator Kinerja Target
1.
Terwujudnya Reformasi
Birokrasi di lingkungan
Kementerian Pertanian
sesuai kewenangan
Sekretariat Jenderal
Nilai Reformasi Birokrasi
Kementerian Pertanian
sesuai kewenangan
Sekretariat Jenderal (79,6%)
69,26%
2.
Meningkatnya kepuasan
unit kerja eselon I
terhadap layanan
kesekretariatan yang
diberikan Sekretariat
Jenderal
Tingkat kepuasan unit kerja
eselon I terhadap layanan
Sekretariat Jenderal
Kementerian Pertanian
3,10%
Sumber. Perjanjian Kinerja Sekretariat Jenderal Tahun 2018
Perjanjian Kinerja tersebut telah ditandatangani pada bulan Januari tahun 2018
satu bulan setelah dokumen Daftar Isian Pelaksanaan Anggaran (DIPA)
disahkan. Seiring dengan perjalanan waktu, Sekretariat Jenderal Kementerian
Pertanian melakukan 2 (dua) kali revisi Perjanjian Kinerja (PK) Sekretariat
Jenderal Kementerian Pertanian tahun 2018 pada bulan Maret dan bulan
Desember tahun 2018 dikarenakan adanya pergantian pejabat dan perubahan
anggaran lingkup Sekretariat Jenderal Kementerian Pertanian.
Revisi PK di atas sesuai amanat Peraturan Menteri Pendayagunaan Aparatur
Negara dan Reformasi Birokrasi Nomor 53 Tahun 2014, khususnya lampiran I
mengenai Petunjuk Teknis Penyusunan Perjanjian Kinerja Instansi Pemerintah.
Laporan Kinerja Sekretariat Jenderal Tahun 2018
13
Menurut lampiran I Petunjuk Teknis Penyusunan Perjanjian Kinerja Instansi
Pemerintah, Perjanjian Kinerja dapat direvisi atau disesuaikan dalam hal terjadi
kondisi sebagai berikut: 1) terjadi pergantian atau mutasi pejabat; 2) perubahan
dalam strategi yang mempengaruhi pencapaian tujuan dan sasaran
(perubahan program, kegiatan, dan alokasi anggaran); dan 3) perubahan
prioritas atau asumsi yang berakibat signifikan dalam proses pencapaian tujuan
dan sasaran.
Laporan Kinerja Sekretariat Jenderal Tahun 2018
14
BAB I I I
AKUNTABIL ITAS KINERJ A
SEKRETARI AT JENDERAL
KEMENTERI AN PERTANI AN
A. Kriteria Ukuran Keberhasilan
Gambaran kinerja Sekretariat Jenderal tahun 2018 dapat diketahui dari hasil
pengukuran kinerja sesuai dengan Perjanjian Kinerja (PK), yaitu dengan
membandingkan antara realisasi dengan target yang ditentukan di awal tahun.
Untuk mengukur tingkat capaian kinerja tahun 2018 tersebut, maka digunakan
metode scoring yang mengelompokkan capaian kedalam 4 (empat) kategori
kinerja, yaitu :
1. Skala 1 : Kinerja sangat berhasil, untuk capaian kinerja lebih besar
dari 100%.
2. Skala 2 : Kinerja berhasil, untuk capaian kinerja antara 80% sampai
dengan 100%.
3. Skala 3 : Kinerja cukup berhasil, untuk capaian kinerja antara 60%
sampai 79,99%.
4. Skala 4 : Kinerja kurang berhasil, untuk capaian kinerja kurang dari
60%.
Indikator kinerja yang diukur dibedakan atas 2 (dua) jenis indikator, yaitu lead
indicator dan lag indicator. Lead indicator adalah indikator yang pencapaiannya
di bawah kendali organisasi. Indikator ini juga dikenal dengan istilah indikator
proses atau indikator aktifitas. Sedangkan lag indicator adalah indikator yang
pencapaiannya diluar kendali organisasi. Indikator ini juga dikenal dengan
istilah indikator output atau indikator outcome. Berdasarkan ketentuan pada
Peraturan Menteri Keuangan (PMK) Nomor 142/PMK.02/2018 tentang
Perubahan atas PMK Nomor 94/PMK.02/2017 tentang Petunjuk Penyusunan
dan Penelaahan Rencana Kerja dan Anggaran Kementerian Negara/Lembaga
dan Pengesahan Daftar Isian Pelaksanaan Anggaran, maka jenis Indikator
Kinerja Sasaran Strategis (IKSS) pimpinan Kementerian/Lembaga adalah
outcome/impact (lag indicator). Indikator Kinerja Sasaran Program (IKSP)
eselon I harus menggunakan jenis indikator outcome/output, sedangkan
Indikator Kinerja Sasaran Kegiatan (IKSK) eselon II harus menggunakan jenis
indikator output. Berdasarkan penjabaran tersebut, maka Perjanjian Kinerja
(PK) Menteri hingga Eselon II harus menggunakan lag indicator. Pada PK
Sekretaris Jenderal tahun 2018, dari 2 (dua) indikator kinerja, keduanya
merupakan lag indicator.
Laporan Kinerja Sekretariat Jenderal Tahun 2018
15
B. Pencapaian Kinerja Tahun 2018
Sekretariat Jenderal telah menetapkan standar kinerja yang terdiri dari sasaran
program, indikator kinerja sasaran program serta target yang ingin dicapai
tahun 2018. Standar kinerja tersebut telah diselaraskan dengan standar kinerja
jangka menengah seperti yang telah diamanatkan dalam Renstra Kementerian
Pertanian Tahun 2015 - 2019 yang selaras dengan Rencana Pembangunan
Jangka Menengah Nasional (RPJMN) Tahun 2015-2019 serta Nawa Cita.
Standar kinerja ini juga merupakan Perjanjian Kinerja Sekretaris Jenderal
kepada Menteri Pertanian atas target kinerja Sekretaris Jenderal dalam
mendukung pencapaian kinerja Menteri Pertanian tahun 2018.
Evaluasi kinerja Sekretariat Jenderal Kementerian Pertanian tidak hanya
menganalisis perbandingan antara target dengan realisasi kinerja, namun
secara sistematis juga mencari akar permasalahan atas pencapaian kinerja
yang belum memenuhi harapan, mengkaitkan satu pencapaian kinerja dengan
pencapaian kinerja lainnya (cross-section) serta membandingkan pencapaian
kinerja tahun 2018 dengan kinerja beberapa tahun sebelumnya. Hal ini
dilakukan sebagai bentuk upaya perbaikan kinerja Sekretariat Jenderal
Kementerian Pertanian sehingga peningkatan kinerja secara
berkesinambungan (continuous improvement) dapat terwujud. Pencapaian
kinerja Sekretariat Jenderal Kementerian Pertanian tahun 2018 dapat
dijabarkan pada tabel berikut ini:
Tabel 3. Capaian Indikator Sekretariat Jenderal Kementerian Pertanian Tahun
2018
SASARAN
PROGRAM
INDIKATOR KINERJA
TARG
ET REALISASI % KATEGORI
Terwujudnya
Reformasi Birokrasi di
lingkungan
Kementerian Pertanian
sesuai kewenangan
Sekretariat Jenderal
1. Nilai Reformasi
Birokrasi kementerian
Pertanian sesuai
kewenangan Sekretariat
jenderal (79,6%)
69,26
% - *) - -
Meningkatnya
kepuasan unit kerja
eselon I terhadap
layanan
kesekretariatan yang
diberikan Sekretariat
Jenderal
2. Tingkat kepuasan unit
kerja eselon I terhadap
layanan Sekretariat
Jenderal Kementerian
Pertanian
3,10 3,11 100,32 SANGAT
BERHASIL
Sumber: PK dan Hasil Pengukuran Kinerja Sekretariat Jenderal Kementerian
Pertanian, 2018
*) Nilai Reformasi Birokrasi Kementerian Pertanian sampai dengan akhir Januari
2019 belum diumumkan oleh Tim Evaluasi RB Kementerian PAN dan RB.
Laporan Kinerja Sekretariat Jenderal Tahun 2018
16
Sekretariat Jenderal Kementerian Pertanian memiliki 2 (dua) sasaran program
dengan 2 (dua) indikator kinerja sasaran program sebagai standar kinerja
tahun 2018. Untuk mencapai sasaran program dan indikator kinerja sasaran
program tersebut, maka Sekretariat Jenderal Kementerian Pertanian
merencanakan 11 (sebelas) kegiatan beserta anggarannya yang dilakukan
pada tahun 2018, yaitu:
1. Kegiatan pembinaan hukum bidang pertanian, dengan pagu anggaran
senilai Rp16.954.702.000,-
2. Kegiatan pengembangan kerjasama luar negeri untuk bidang pangan dan
pertanian dalam kerangka bilateral, regional dan multilateral, dengan pagu
anggaran senilai Rp25.889.895.000,-
3. Kegiatan pengelolaan keuangan dan perlengkapan Kementerian Pertanian,
dengan pagu anggaran senilai Rp1.244.668.424.000,-
4. Kegiatan peningkatan kualitas kelembagaan, ketatalaksanaan, dan
kepegawaian, dengan pagu anggaran senilai Rp22.948.888.000,-
5. Kegiatan koordinasi dan pembinaan perencanaan Kementerian Pertanian,
dengan pagu anggaran senilai Rp40.007.305.000,-
6. Kegiatan pengembangan perstatistikan dan sistem informasi pertanian,
dengan pagu anggaran senilai Rp54.896.478.000,-
7. Kegiatan Perlindungan Varietas Tanaman dan Perizinan Pertanian, dengan
pagu anggaran senilai Rp38.000.949.000,-
8. Kegiatan penyelenggaraan ketatausahaan Kementerian Pertanian,
kerumahtanggaan, dan layanan pengadaan barang dan jasa, dengan pagu
anggaran senilai Rp161.043.822.000,-
9. Kegiatan penyelenggaraan hubungan masyarakat, keprotokolan, dan
hubungan antar lembaga, serta pengelolaan informasi publik bidang
pertanian, dengan anggaran senilai Rp59.385.000.000,-
10.Kegiatan Layanan Rekomendasi Kebijakan Sosial Ekonomi dan
Pembangunan Pertanian, dengan anggaran senilai Rp31.827.660.000,-
11.Kegiatan Layanan Perpustakaan dan Penyebaran Teknologi Pertanian,
dengan anggaran senilai Rp34.464.676.000,-
Secara umum, pencapaian kinerja Sekretariat Jenderal Kementerian Pertanian
dapat dikatakan baik. Total pagu anggaran untuk mencapai kinerja tahun 2018
tersebut senilai Rp1.730.087.799.000,-. Realisasi anggaran Sekretariat
Jenderal tahun 2018 senilai Rp1.657.130.061.432,- atau 95,78%. Dapat
disimpulkan bahwa pencapaian kinerja Sekretariat Jenderal Kementerian
Pertanian dapat dicapai dengan serapan anggaran sebesar 95,78%. Jika
dilihat berdasarkan Indikator Kinerja Sasaran Program (IKSP), sampai dengan
pertengahan Februari, hanya 1 (satu) indikator yang sudah diketahui nilainya,
sedangkan 1 (satu) indikator lainnya sampai dengan pertengahan Februari
belum dikeluarkan oleh Tim Evaluasi RB Kementerian PAN dan RB. Detail
Laporan Kinerja Sekretariat Jenderal Tahun 2018
17
pencapaian masing-masing IKSP serta detail serapan anggaran akan dibahas
pada sub bab berikutnya.
C. Evaluasi Akuntabilitas Kinerja
Evaluasi akuntabilitas kinerja melihat sejauh mana target kinerja tahun berjalan
dapat direalisasikan melalui pengukuran kinerja dengan membandingkan
realisasi terhadap target kinerja. Evaluasi akuntabilitas kinerja diukur untuk
setiap indikator kinerja sasaran program, membandingkan kinerja tahun 2018
dengan kinerja tahun 2017 serta beberapa tahun sebelumnya. Pengukuran
kinerja juga dilakukan terhadap pencapaian kinerja jangka menengah seperti
tertuang dalam Renstra Kementerian Pertanian Tahun 2015-2019 serta
membandingkan dengan standar nasional untuk indikator kinerja sasaran
program yang memiliki standar nasional. Selain itu, evaluasi akuntabilitas
kinerja juga menganalisis akar permasalahan yang menyebabkan kinerja
menurun, efisiensi penggunaan sumberdaya serta analisis program/kegiatan
yang menunjang keberhasilan atau berkontribusi terhadap penurunan kinerja
Sekretariat Jenderal Kementerian Pertanian tahun 2018. Hasil evaluasi
akuntabilitas kinerja untuk setiap indikator kinerja sasaran program dapat
dijabarkan pada sub bab berikut ini:
1. Indikator Nilai Reformasi Birokrasi Kementerian Pertanian Sesuai
Kewenangan Sekretariat Jenderal (79,6%)
Reformasi Birokrasi (RB) Kementerian Pertanian merupakan upaya yang
dilakukan secara nasional dalam meningkatkan pengelolaan pemerintah
yang baik dan bersih. RB Kementerian Pertanian merupakan rangkaian
Reformasi Birokrasi Nasional (RBN) yang telah dilakukan semenjak tahun
2005 hingga tahun 2025. Nilai RB Kementerian Pertanian merupakan
gambaran proses maupun hasil atas upaya pelaksanaan rencana aksi
Reformasi Birokrasi yang dilakukan seluruh unit kerja di lingkungan
Kementerian Pertanian sesuai kerangka RBN. Pengukuran nilai Reformasi
Birokrasi Kementerian Pertanian baru dilakukan dalam 5 (lima) tahun
terakhir, yaitu tahun 2014-2018. Nilai RB dinilai berdasarkan 2 (dua) kriteria,
yaitu kriteria pengungkit dengan bobot 60% serta kriteria hasil dengan nilai
40%. Detail komponen nilai RB untuk masing-masing kriteria dapat
dijabarkan sebagai berikut:
Laporan Kinerja Sekretariat Jenderal Tahun 2018
18
Kapasitasdanakuntabilitas
organisasi(20%)
PemerintahanyangbersihdanbebasKKN(10%)
Kualitaspelayananpublik(10%)
Kriteriahasil(40%)
Manajemenperubahan(5%)
Penataanperaturanperundang-
undangan(5%)
Penguatanpengawasan(12%)
Penataantatalaksana
(5%)
PenataansistemmanajemenSDM
(15%)
Penguatanakuntabilitas
(6%)
Penataandanpenguatan
organisasi(6%)
Peningkatankualitaslayananpublik(6%)
Kriteriapengungkit(60%)
Gambar 2. Komponen Penilaian RB Kementerian/Lembaga
Kriteria pengungkit terdiri dari 8 (delapan) komponen yang
merepresentasikan 8 (delapan) area perubahan dalam RB Kementerian
Pertanian. Komponen penataan peraturan perundang-undangan, komponen
penataan tata laksana serta komponen manajemen perubahan memiliki
bobot terendah yaitu masing-masing sebesar 5%. Kemudian komponen
penataan dan penguatan organisasi, peningkatan akuntabilitas serta
peningkatan kualitas pelayanan publik memiliki bobot masing-masing
sebesar 6%. Komponen penguatan pengawasan memiliki bobot cukup besar
dalam penilaian RB yaitu sebesar 12% serta komponen penataan sistem
manajemen SDM memiliki bobot terbesar yaitu 15%. Sedangkan untuk
kriteria hasil memiliki 3 (tiga) komponen, yaitu komponen kapasitas dan
akuntabilitas organisasi dengan bobot 20% (terbagi menjadi komponen nilai
akuntabilitas kinerja 14% dan Survei Internal Integritas Organisasi 6%),
komponen pemerintahan yang bersih dan bebas KKN dengan bobot sebesar
10% (terbagi menjadi komponen Survei Eksternal Persepsi Korupsi 7% dan
komponen Opini BPK 3%) serta kualitas pelayanan publik dengan bobot
sebesar 10%.
Untuk kriteria pengungkit, yang menjadi kewenangan Sekretariat Jenderal
sebanyak 7 (tujuh) komponen dari total 8 (delapan) komponen, sedangkan
satu komponen sisanya merupakan kewenangan Inspektorat Jenderal yaitu
komponen penguatan pengawasan.
Untuk kriteria hasil, yang menjadi kewenangan Sekretariat Jenderal adalah
komponen nilai akuntabilitas kinerja dengan bobot sebesar 12,6% dari total
bobot 14% dimana bobot sisanya sebesar 1,4% merupakan kewenangan
Inspektorat Jenderal, komponen survei internal integritas organisasi,
komponen opini BPK dan komponen kualitas pelayanan publik. Selain
komponen nilai akuntabilitas kinerja sebesar 1,4% ada satu komponen lagi
yang juga merupakan kewenangan Inspektorat Jenderal yaitu komponen
Laporan Kinerja Sekretariat Jenderal Tahun 2018
19
survei eksternal persepsi korupsi. Dari total nilai 100%, yang menjadi
kewenangan Sekretariat Jenderal sebesar 79,6% dan sisanya sebesar
20,4% menjadi kewenangan Insprektorat Jenderal. Rincian komponen nilai
RB yang menjadi kewenangan Sekretariat Jenderal dapat dilihat pada tabel
berikut:
Tabel 4. Komponen Penilaian Reformasi Birokrasi sesuai Kewenanagan
Sekretariat Jenderal
No. Komponen Penilaian Nilai Maksimal
I Komponen Pengungkit
1 Manajemen Perubahan 5,00
2 Penataan Peraturan Perundang-undangan 5,00
3 Penataan dan Penguatan Organisasi 6,00
4 Penataan Tatalaksana 5,00
5 Penataan Sistem Manajemen SDM 15,00
6 Penguatan Akuntabilitas 6,00
7 Peningkatan Kualitas Pelayanan Publik 6,00
Total Komponen Pengungkit (A) 48,00
II Komponen Hasil
1 Nilai Akuntabilitas Kinerja 12,6
2 Survei Internal Integritas Organisasi 6,00
3 Opini BPK 3,00
4 Survei Eksternal Pelayanan Publik 10,00
Total Komponen Hasil (B) 31,6
Indeks Reformasi Birokrasi (A+B) 79,60
Proses evaluasi pelaksanaan Reformasi Birokrasi Kementerian Pertanian
tahun 2018 telah dilakukan oleh Tim Evaluasi dari Kementerian PAN dan RB
dari tanggal 26 November 2018, namun sampai saat ini belum dilaksanakan
exit meeting. Kegiatan evaluasi RB tersebut meliputi;
a. Survei reformasi birokrasi
b. Evaluasi reformasi birokrasi
c. Penyusunan lembar hasil penilaian RB dan eviden RB
d. Tindak lanjut evaluasi RB
e. Kunjungan lapangan ke beberapa UPT Kementan
f. Mistery Shopper ke kantor pusat dan UPT Kementan, dan
g. Desk evaluasi
Hingga akhir Januari tahun 2019, Tim Evaluasi RB Kementerian
Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi belum
Laporan Kinerja Sekretariat Jenderal Tahun 2018
20
mengeluarkan Hasil Penilaian Capaian Reformasi Birokrasi Kementerian
Pertanian sesuai kewenangan Sekretariat Jenderal Tahun 2018, sehingga
pada Laporan Kinerja Sekretariat Jenderal Tahun 2018 ini belum menyajikan
hasil penilaian Indikator Nilai Reformasi Birokrasi tersebut. Apabila
Kementerian PAN dan RB telah mengeluarkan hasil penilaiannya, maka
akan dilakukan revisi terhadap Laporan Kinerja ini.
Beberapa kegiatan yang dilakukan pada tahun 2018 dalam upaya
peningkatan nilai RB dari tahun 2017 antara lain:1) Melakukan revisi
Permentan Nomor 43 tahun 2015; 2) Penguatan Proses Bisnis Kementerian
Pertanian; 3) Implementasi Permentan Nomor 43/Permentan/RC.020/11/
2017; dan 4) Penerbitan Permentan 45/Permentan/OT.210/11/2018.
Nilai RB sesuai kewenangan Sekretariat Jenderal tahun 2018 belum
diketahui capaiannya, namun ada 2 (dua) komponen yang sudah dapat
diketahui capaiannya, yaitu komponen opini BPK dan komponen Survei
Eksternal Pelayanan Publik. Dari laporan hasil pemeriksaan Badan
Pemeriksa Keuangan (BPK) atas laporan keuangan Kementerian Pertanian
tahun 2017 yang diperiksa pada tahun 2018, BPK memberikan Opini Wajar
Tanpa Pengecualian (WTP). Begitu juga Survei Eksternal Pelayanan Publik
berupa nilai IKM Kementerian Pertanian, capaian pada tahun 2018 sebesar
82,91 atau capaian kinerja 99,89%.
Opini WTP tersebut telah didapatkan Kementerian Pertanian selama 3 (tiga)
tahun berturut-turut yaitu dari tahun 2016 sampai tahun 2018. Diharapkan
pula pada tahun 2019 akan didapatkan predikat WTP. Guna
mempertahankan Opini WTP tersebut, Sekretariat Jenderal telah
menetapkan rencana aksi yang akan dilakukan pada tahun 2019 antara lain:
a. Melakukan inventarisasi Barang Milik Negara (BMN) non regulasi;
b. Melakukan Tindak Lanjut (TL) dan monitoring evaluasi BMN hasil
revaluasi;
c. Penghapusan BMN henti guna;
d. Elektronisasi usulan pengelola BMN;
e. Elektronisasi pengelolaan rumah tangga;
f. Advokasi BMN yang berpotensi masalah;
g. Penyusunan Permentan tentang penyimpanan dokumen kepemilikan
BMN;
h. Penyimpanan sertifikat tanah/bangunan terpusat di penggunan
barang/pengelola barang;
i. Mengembangkan aplikasi Catatan atas Laporan Keuangan (CaLK) tingkat
satuan kerja, eselon I dan Kementerian Pertanian;
j. Melakukan pelatihan tingkat satuan kerja;
k. Workshop perencanaan, penerapan dan reviu Pengendalian Intern atas
Pelaporan Keuangan (PIPK) yang diikuti oleh seluruh eselon I dan
perwakilan Itjen Kementan;
Laporan Kinerja Sekretariat Jenderal Tahun 2018
21
l. Melakukan penilaian PIPK tingkat eselon I.
Survei Eksternal Pelayanan Publik yang dalam hal ini adalah nilai IKM
Kementerian Pertanian dari tahun 2013 sampai 2016 mengalami
peningkatan capaian kinerja, namun terjadi penurunan pada tahun 2017 dan
2018. Penurunan capaian kinerja Nilai IKM Kementan ini dikarenakan
adanya peningkatan target yang semula tetap pada tahun 2013-2016 yaitu
sebesar 80 menjadi 82 pada tahun 2017 dan 83 pada tahun 2018. Berikut
tren capaian nilai IKM dalam 6 (enam) tahun terkahir:
Gambar 3. Tren capaian nilai IKM Kementan Tahun 2013-2018
Sebagai informasi, NIlai Reformasi Birokrasi sesuai kewenangan Sekretariat
Jenderal pada tahun 2017 sebesar 75,80%. Nilai tersebut naik apabila
dibandingkan dengan nilai tahun-tahun sebelumnya. Berikut capaian
indikator Reformasi Birokrasi sesuai Kewenangan Sekretariat Jenderal
tahun 2015-2017:
Gambar 4. Nilai RB sesuai Kewenangan Sekretariat Jenderal tahun 2015-2017
Laporan Kinerja Sekretariat Jenderal Tahun 2018
22
Dari hasil evaluasi pelaksanaan Reformasi Birokrasi Tahun 2017 oleh Tim
Evaluasi Kementerian PAN dan RB, ada beberapa catatan yang perlu
segera ditindaklanjuti dalam rangka perbaikan kedepan:
a. Pelaksanaan reformasi birokrasi belum dapat dipastikan telah berhasil
menjangkau ke seluruh unit-unit kerja sampai unit kerja paling bawah
dalam rangka mengubah pola pikir dan budaya kerja organisasi;
b. Struktur organisasi yang ada dinilai masih belum sesuai dengan kinerja
yang dihasilkan sebagaimana tertuang dalam Renstra Kementerian;
c. Pemanfaatan proses bisnis dalam mengkoordinasikan dan mensinergikan
kinerja antar unit masih belum optimal, sehingga masih berpotensi
menimbulkan silo antar unit yang dapat menghambat perwujudan
organisasi yang efektif dan efisien dalam mencapai kinerja;
d. Manajemen kinerja individu belum diterapkan dengan baik dalam
mendukung untuk peningkatan kompetensi dan pengembangan karir
pegawai sebagai prasyarat dalam mewujudkan manajemen SDM yang
berbasis merit;
e. Kualitas penerapan manajemen kinerja unit dalam meningkatkan
akuntabilitas instansi masih belum berjalan secara optimal di seluruh unit
kerja, sehingga dapat berpotensi menghambat pencapaian kinerja
Kementerian;
Dari catatan tersebut, Kementerian PAN dan RB memberikan rekomendasi
sebagai berikut:
a. Agar secara intensif melakukan internalisasi pelaksanaan reformasi
birokrasi ke seluruh unit kerja sampai ke individu agar pelaksanaannya
memperoleh dukungan dari semua pihak dalam organisasi kementerian
sehingga dapat diwujudkan sasaran reformasi birokrasi di Kementerian
Pertanian;
b. Melakukan reviu terhadap organisasi Kementerian yang ada saat ini untuk
menyelaraskan dengan kinerja yang akan diwujudkan sebagaimana
tertuang dalam Renstra;
c. Memanfaatkan peta proses bisnis yang ada untuk meningkatkan
koordinasi yang efektif dan efisien dalam mewujudkan kinerja kementerian
dengan lebih baik;
d. Menerapkan manajeman kinerja individu dan memanfaatkan hasilnya
untuk pengelolaan kompetensi, pembinaan karier pegawai serta untuk
pemberian reward dan punishment dalam mendukung terlaksananya
manajemen SDM yang berbasis merit guna meningkatkan profesionalitas
ASN;
Laporan Kinerja Sekretariat Jenderal Tahun 2018
23
e. Agar meningkatkan kualitas pengelolaan manajemen kinerja organisasi
dengan memperbaiki indikator keberhasilan dan menurunkan ke setiap
level jabatan secara berjenjang dan menyelaraskannya dengan program
dan kegiatan untuk mendukung pencapaian sasaran strategis kementerian
dengan lebih efektif dan efisien.
Berdasarkan catatan dan rekomendasi yang diberikan, pada tahun 2018
Sekretariat Jenderal telah melakukan upaya-upaya perbaikan antara lain:
a. Melakukan revisi Permentan Nomor 43 tahun 2015 tentang Organisasi
dan Tata Kerja Kementerian Pertanian yang bertujuan untuk
menyelaraskan organisasi Kementerian yang ada saat ini dengan kinerja
yang akan diwujudkan sebagaimana tertuang dalam Renstra;
b. Penguatan Proses Bisnis Kementerian Pertanian melalui Monitoring dan
Evaluasi terhadap Peta Proses Bisnis dan SOP Lingkup Kementerian
Pertanian dimana menghasilkan beberapa perubahan pada peta proses
bisnis Kementerian Pertanian;
c. Implementasi Permentan Nomor 43/Permentan/RC.020/11/2017 tentang
Perubahan atas Permentan Nomor 68/Permentan/RC.020/12/2016
tentang Indikator Kinerja Utama di Lingkungan Kementerian Pertanian
Tahun 2015-2019 dalam penyusunan dokumen SAKIP di lingkungan
Kementerian Pertanian (PK, RKT/Renja, Pemantauan Kinerja, dan
Laporan Kinerja);
d. Penerbitan Permentan 45/Permentan/OT.210/11/2018 tentang Standar
Pengelolaan Kinerja Organisasi Lingkup Kementerian Pertanian yang
merupakan acuan bagi unit kerja di lingkup Kementerian Pertanian dalam
menyusun perencanaan dan penilaian kinerja organisasi.
Kegiatan strategis yang telah dilaksanakan untuk mendukung Reformasi
Birokrasi Kementerian Pertanian sesuai kewenangan Sekretariat Jenderal
tahun 2018 sebagai berikut:
a. Penguatan dan Penataan Organisasi Pusat Kementerian Pertanian
dengan penyusunan :
1) Peraturan Menteri Pertanian Nomor 03/Permentan.SM.200/1/2018
tentang Pedoman Penyelenggaraan Penyuluhan Pertanian
2) Rancangan Keputusan Kepala Badan Ketahanan Pangan tentang
Otoritas Kompeten Keamanan Pangan Pusat.
3) Rancangan Peraturan Menteri Pertanian tentang Organisasi dan Tata
Kerja Sekretariat Dewan Pengurus Korps Pegawai Republik Indonesia
Unit Kementerian Pertanian.
b. Penguatan dan Penataan Organisasi UPT Kementerian Pertanian
dengan penyusunan:
1) Peraturan Menteri Pertanian Nomor 25/PERMENTAN/OT.020/5/2018
tentang Organisasi dan Tata Kerja Politeknik Pembangunan Pertanian.
Laporan Kinerja Sekretariat Jenderal Tahun 2018
24
2) Peraturan Menteri Pertanian Nomor 36/PERMENTAN/SM.220/8/2018
tentang Statuta Politeknik Pembangunan Pertanian.
3) Peraturan Menteri Pertanian Nomor 46/PERMENTAN/OT.020/11/2018
tentang Uraian Tugas Unit Kerja Eselon IV Politeknik Pembangunan
Pertanian.
4) Rancangan Peraturan Menteri Pertanian tentang Organisasi dan Tata
Kerja Politeknik Enjiniring Pertanian Indonesia.
5) Rancangan Peraturan Menteri Pertanian tentang Perubahan atas
Peraturan Menteri Pertanian Nomor 19/Permentan/OT.020/5/2017
tentang Organisasi dan Tata Kerja Balai Pengkajian Teknologi
Pertanian.
6) Rancangan Keputusan Menteri Pertanian tentang Mandat Penelitian
pada Balai Penelitian Lingkup Pusat Peneitian dan Pengembangan
Perkebunan.
7) Rancangan Peraturan Menteri Pertanian tentang Organisasi Uraian
Tugas Pekerjaan Unit Pelaksana Teknis Balai Pengkajian Teknologi
Pertanian.
8) Rancangan Naskah Akademik Penataan UPT Lingkup Badan Litbang
Pertanian.
9) Rancangan Naskah Akademik Revitalisasi Kebun Percobaan Menjadi
Instalasi Penelitian dan Penerapan Teknologi Pertanian.
c. Evaluasi Analisis Jabatan dan Analisis Beban Kerja Aparatur
Kementerian Pertanian melalui:
a. Peraturan Menteri Pertanian Nomor 42/Permentan/KP.010/11/2018
tentang Pedoman Analisis Beban Kerja Organisasi Lingkup
Kementerian Pertanian.
b. Konten website Analisis Jabatan dan Analisis Beban Kerja Aparatur
Kementerian Pertanian on line.
c. Bimtek dengan peserta perwakilan eselon I lingkup Kementerian
Pertanian.
d. Penyusunan, Monitoring dan Evaluasi Peta Proses Bisnis dan SOP
Kementerian Pertanian
Proses monitoring diarahkan untuk membandingkan dan memastikan
kinerja pelaksana sesuai dengan maksud dan tujuan yang tercantum
dalam Asisten Penyusunan Standar Operasional Prosedur (SOP AP),
mengidentifikasi permasalahan yang mungkin timbul, dan menentukan
cara untuk meningkatkan hasil penerapan atau menyediakan dukungan
tambahan untuk semua pelaksana. Monitoring SOP dilaksanakan dengan
cara observasi dan pengarahan dalam pelaksanaan oleh masing-masing
pengelola tata laksana pada unit kerja eselon I lingkup Kementerian
Pertanian
Evaluasi SOP dilakukan untuk membangun sebuah organisasi agar lebih
efektif dan kohesif. Evaluasi SOP merupakan sebuah analisis sistematis
Laporan Kinerja Sekretariat Jenderal Tahun 2018
25
terhadap serangkaian proses operasi dan aktivitas yang telah dibakukan
dalam sebuah SOP. Tujuan utama dilakukan evaluasi adalah agar
seluruh pengelola tata laksana lingkup Kementerian Pertanian dapat
mengetahui tingkat keakuratan dan ketepatan atas SOP yang telah
disusun.
e. Mengintegrasikan SOP di lingkup Kementerian Pertanian ke dalam
proses bisnis
Proses integrasi dan revitalisasi SOP Mikro tersebut dilakukan melalui
pembahasan dengan melibatkan seluruh pihak terkait baik pengelola tata
laksana maupun pemilik substansi proses bisnis. Salah satu pembahasan
yang difasilitasi Biro Organisasi dan Kepegawaian dalam
Penyelenggaraan kegiatan Integrasi SOP Mikro ke dalam SOP Makro
dilaksanakan pada tanggal 23-24 Agustus 2018 di Pusat Penelitian dan
Pengembangan Perkebunan, Bogor, dengan peserta yang hadir
berjumlah 86 orang. Peserta terdiri atas seluruh pengelola tata laksana
lingkup Kementerian Pertanian. Agenda pembahasan adalah pemaparan
hasil pemilahan SOP Mikro dari masing-masing unit kerja, kemudian
mengintegrasikan ke dalam SOP Makro.
f. Penyusunan Sistem, Prosedur, dan Pembakuan Sarana Kerja
Kegiatan ini bertujuan untuk mewujudkan birokrasi yang lebih efektif dan
efisien di lingkungan Kementerian Pertanian, dengan hasil kegiatan
sebagai berikut:
1) Perancangan dan pengembangan sistem prosedur strategis berbasis
teknologi informasi, yang meliputi: (tadi belum justify)
a) Pengembangan Sistem Pengelolaan Kinerja Pegawai Berbasis
Teknologi Informasi (eKinerja) Tahun 2017 dan 2018;
b) Pengembangan Sistem Pengelolaan Kehadiran Pegawai Berbasis
Teknologi Informasi (eKehadiran);
c) Perancangan Sistem Pengelolaan Proses Bisnis dan Standar
Operasional Prosedur Berbasis Teknologi Informasi (eProbis)
g. Pelaksanaan Seleksi Terbuka Jabatan Pimpinan Tinggi di
Lingkungan Kementerian Pertanian melalui Media Online untuk
Setiap Tahapan;
Kementerian Pertanian telah menyelenggarakan seleksi terbuka jabatan
pimpinan tinggi, administrator, dan pengawas di kalangan PNS secara
terbuka dan kompetitif dengan memperhatikan syarat kompetensi,
kualifikasi, kepangkatan, pendidikan dan latihan, rekam jejak jabatan, dan
integritas serta persyaratan lain yang dibutuhkan sesuai dengan
ketentuan peraturan perundang-undangan. Menindaklajuti Undang-
Undang Nomor 5 Tahun 2014 tentang Aparatur Sipil Negara dilaksanakan
metode baru yang dikenal dengan seleksi terbuka dan kompetitif. Melalui
mekanisme tersebut diharapkan menjadi terobosan baru dalam birokrasi
Indonesia yang oleh berbagai kalangan dinilai bermasalah, apalagi jika
Laporan Kinerja Sekretariat Jenderal Tahun 2018
26
menggunakan sistem promosi “politik kasta”, yaitu penunjukan pejabat
untuk menduduki suatu jabatan oleh pejabat yang lebih tinggi yang rawan
KKN-, sehingga nantinya akan tercipta pejabat yang betul-betul kompeten
dalam menjalankan jabatannya, bersih dari Korupsi, Kolusi, dan
Nepotisme (KKN), dan berprestasi dalam proses pelayanan masyarakat.
Penyelenggaraan Seleksi Terbuka dan Kompetitif Jabatan Pimpinan
Tinggi di Instansi Pemerintah diatur lebih jelas dengan ditetapkannya
Peraturan Pemerintah Nomor 11 Tahun 2017 tentang Manajemen
Pegawai Negeri Sipil pada tanggal 30 Maret 2017 dan diundangkan pada
tanggal 7 April 2017.
h. Penyusunan Standar Kompetensi Jabatan Manajerial;
Selama tahun 2018, Kementerian Pertanian telah melaksanakan
penyusunan Standar Kompetensi Manajerial Pegawai Negeri Sipil
khususnya untuk seluruh jabatan struktural baik jabatan pimpinan tinggi
maupun jabatan administrasi.
Pelaksanaan kegiatan penyusunan standar kompetensi manajerial
jabatan di lingkungan Kementerian Pertanian dilanjutkan dengan
penyusunan Rancangan Keputusan Menteri Pertanian tentang Penetapan
Standar Kompetensi Manajerial Jabatan Struktural di Lingkungan
Kementerian Pertanian yang disusun dengan pendekatan unit kerja
eselon I.
i. Pelatihan Penerapan Budaya Pelayanan Prima bagi Petugas Pemberi
Layanan;
Bimbingan Teknis (Bimtek) Pelayanan Prima di lingkungan Kementerian
Pertanian diselenggarakan agar seluruh para petugas fond desk atau
front office atau sekretaris pimpinan dan petugas pengamanan dapat
meningkatkan Pelayanan Prima. Hasil yang diharapkan dari bimbingan
teknis pelayanan prima adalah :
1) Meningkatnya kinerja organisasi dalam pelayanan publik;
2) Menurunnya tingkat penyimpangan dalam pemberian layanan publik;
3) Meningkatnya profesionalisme ASN di bidang pelayanan publik;
4) Meningkatnya kepuasan masyarakat terhadap layanan Unit Kerja
Pelayanan Publik (UKPP) Kementerian Pertanian.
Peserta Bimbingan Teknis Pelayanan Prima adalah dari :
1) Unit Kerja Eselon I dan Biro/Pusat yang menyelenggarakan pelayanan
perizinan dan/atau memiliki tugas kehumasan dan pelayanan publik;
2) Unit Kerja Pelayanan Publik di wilayah Jabodetabek.
j. Reviu dan penyusunan perencanaan pembangunan pertanian jangka
panjang
Pada tahun 2018 kegiatan reviu perencanaan pembangunan pertanian
jangka panjang dilakukan salah satunya dengan kegiatan Focus Group
Laporan Kinerja Sekretariat Jenderal Tahun 2018
27
Discussion (FGD) yang dilaksanakan bulan Agustus-Desember 2018,
dengan mengundang Eselon I dan II terkait, Bappenas, K/L terkait,
Praktisi, Akademisi, Dinas Daerah, dan Asosiasi.
Hasil FGD ini bisa dijadikan acuan bagi seluruh pemangku kebijakan dan
semua pihak yang berkepentingan yang terkait dengan usaha
pengembangan komoditas strategis dalam mencapai target Indonesia
sebagai Lumbung Pangan Dunia 2045. FGD dilakukan untuk mendukung
Kebijakan Pembangunan Pertanian Menuju Lumbung Pangan Dunia
2045, meliputi:
1) FGD Penyusunan Kebijakan Pengembangan Komoditas Padi, Jagung
dan Kedelai
2) FGD Penyusunan Kebijakan Pengembangan Cabai, Bawang Merah,
dan Bawang Putih
3) FGD Penyusunan Kebijakan Pengembangan Gula/Tebu dan
Komoditas Perkebunan Lainnya (Kelapa, Kopi, Karet, Kakao, Lada dan
Pala)
4) FGD Penyusunan Kebijakan Pengembangan Protein Hewani
(Sapi/Kerbau, Ayam, dan Telur)
5) FGD Konsumsi Pangan dan Pola Pangan Harapan (PPH)
6) FGD Penguatan Sumber Daya Manusia Pertanian di Era Industri 4.0
7) FGD Rancang Bangun Inovasi, dan Teknologi Pertanian di Era Industri
4.0
Gambar 5. FGD dalam rangka Reviu Perencamnaan Jangka Panjang
k. Reviu dan Penyusunan perencanaan pembangunan pertanian jangka
menengah
Pelaksanaan Rapat Penyusunan dan Telaah Renstra Berbasis
Elektronik, dan Penyusunan Standar Pengelolaan Kinerja Organisasi
dilakukan pada bulan Mei-November 2018. Rapat penyusunan ini
mengundang perwakilan pejabat perencanaan dan evaluasi di Eselon I,
III, dan UPT Mandiri lingkup Kementerian Pertanian. Hasil pelaksanaan
reviu dan penyusunan perencanaan jangka menengah ini, antara lain:
Laporan Kinerja Sekretariat Jenderal Tahun 2018
28
1) Terciptanya aplikasi e-Renstra yang mengakomodir seluruh proses
telaah dan penyusunan renstra;
2) Tersusunnya panduan telaah dan penyusunan renstra berbasis
elektronik;
3) Eselon I, II, dan UPT mandiri segera mengisi seluruh komponen menu
yang ada di dalam e-Renstra untuk memudahkan dalam
penyusunanan dokumen perencanaan pada periode 2020-2024;
4) Terbitnya Peraturan Menteri Pertanian Republik Indonesia Nomor
45/Permentan/OT.210/11/2018 Tentang Standar Pengelolaan Kinerja
Organisasi Lingkup Kementerian Pertanian;
5) Buku Standar Pengelolaan Kinerja Organisasi Lingkup Kementerian
Pertanian;
6) Eselon I, II, dan UPT mandiri segera mensosialisasikan Standar
pengelolaan kinerja sebagai panduan dalam pengelolaan dan
pengukuran kinerja organisasi;
7) Standar penyusunan dokumen perencanaan, pengukuran, evaluasi
dan pencapaian kinerja organisasi dapat digunakan secara maksimal
guna menuju Kementerian Pertanian sebagai organisasi yang berbasis
kinerja atau Performance Based Organization, maka implementasi
secara penuh standar pengelolaan kinerja organisasi menjadi hal yang
perlu dilaksanakan dari semua tingkat eselon yang ada di Kementerian
Pertanian.
l. Koordinasi Penyusunan Perjanjian Kinerja (PK) Tahun 2018;
Perjanjian Kinerja merupakan wujud nyata komitmen antara penerima dan
pemberi amanah untuk meningkatkan integritas, akuntabilitas,
transparansi, dan kinerja aparatur; menciptakan tolak ukur kinerja sebagai
dasar evaluasi kinerja aparatur; sebagai dasar penilaian
keberhasilan/kegagalan pencapaian tujuan dan sasaran organisasi dan
sebagai dasar pemberian penghargaan dan sanksi; sebagai dasar bagi
pemberi amanah untuk melakukan monitoring, evaluasi dan supervisi atas
perkembangan/kemajuan kinerja penerima amanah; dan sebagai dasar
penetapan sasaran kinerja pegawai.
Mulai tahun 2017 penyusunan PK lingkup Kementerian Pertanian disusun
mulai dari level Menteri hingga level eselon IV. Berdasarkan Peraturan
Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Nomor
53 Tahun 2014, PK disusun satu bulan setelah anggaran diterbitkan dan
dapat direvisi atau disesuaikan apabila: terjadi pergantian atau mutasi
pejabat; perubahan dalam strategi yang mempengaruhi pencapaian
tujuan dan sasaran (perubahan program, kegiatan, dan alokasi
anggaran); dan perubahan prioritas atau asumsi yang berakibat secara
signifikan dalam proses pencapaian tujuan dan sasaran. Pada tahun 2018
terjadi beberapa kali revisi PK lingkup Kementerian Pertanian yang
Laporan Kinerja Sekretariat Jenderal Tahun 2018
29
disebabkan terjadinya pergantian/mutasi dan perubahan/relokasi
anggaran antar eselon I.
Biro Perencanaan pada tahun 2017, telah menyusun Aplikasi PK
Kementerian Pertanian yang bertujuan untuk mempermudah penyusunan
PK, memantau perkembangan penyusunan PK yang dilakukan oleh
seluruh unit kerja lingkup Kementerian Pertanian, serta mendigitalisasikan
dan mempublikasikan dokumen PK secara elektronik dan pada tahun
2018 dilakukan perbaikan/penyempurnaan aplikasi ePK untuk
mengakomodir hasil penyusunan/cascading IKU Kementerian Pertanian.
m.Koordinasi Trilateral Meeting dan Penyusunan Rencana Kerja
(Renja) Tahun 2019
1) Trilateral Meeting
Dalam rangka penyusunan RKP dan Renja K/L, dilakukanlah
pertemuan tiga pihak (trilateral meeting) antara Kementerian
Perencanaan Pembangunan Nasional/Badan Perencanaan
Pembangunan Nasional (PPN/Bappenas), Kementerian Keuangan dan
K/L. Pertemuan tiga pihak merupakan forum untuk mensinergikan dan
mengkonsolidasikan rencana prioritas pembangunan yang akan
dituangkan dalam RKP dengan rencana program dan kegiatan K/L
yang akan dituangkan dalam Renja K/L yang selanjutnya menjadi
pedoman dalam penyusunan Rencana Kerja dan Anggaran (RKA) K/L
dan Anggaran Pendapatan Belanja Negara (APBN).
Trilateral Meeting dalam rangka penyusunan Renja 2019 dilaksanakan
sebanyak 3 (tiga) kali terdiri dari: 1). Trilateral Meeting Pembahasan
Pagu Indikatif; 2). Trilateral Meeting Pembahasan Pagu Anggaran; dan
3). Trilateral Meeting Pembahasan Pagu Alokasi Anggaran. Hasil dari
konsolidasi tiga Kementerian tersebut dijadikan sebagai panduan
dalam penyusunan perencanaan kerja dan target dari masing-masing
unit kerja yang ada di lingkup Kementerian Pertanian.
2) Rencana Kerja (Renja) Kementerian Pertanian
Sebagaimana diamanatkan dalam UU No. 17 Tahun 2003 tentang
Keuangan Negara dan UU No. 25 Tahun 2004 tentang Sistem
Perencanaan Pembangunan Nasional, bahwa penyusunan Rencana
Anggaran Pendapatan Belanja Negara (RAPBN) berpedoman kepada
Rencana Kerja Pemerintah (RKP) dengan memperhitungkan
ketersediaan anggaran. RKP merupakan dokumen perencanaan
tahunan yang digunakan sebagai acuan dalam penyusunan RAPBN
dan dasar pelaksanaan kegiatan-kegiatan yang akan dilaksanakan
oleh Pemerintah melalui Kementerian/Lembaga (K/L).
Laporan Kinerja Sekretariat Jenderal Tahun 2018
30
Perencanaan kegiatan tahunan oleh K/L dituangkan dalam dokumen
perencanaan Rencana Kerja (Renja) K/L. Renja K/L adalah dokumen
perencanaan tahunan yang merupakan penjabaran dari Rencana
Strategis (Renstra) K/L dan disusun mengacu pada prioritas
pembangunan nasional, serta memuat kebijakan, program dan
kegiatan. Mulai tahun 2017 untuk perencanaan tahun 2018, Renja
dituangkan dalam bentuk aplikasi Kolaborasi Perencanaan dan
Informasi Kinerja Anggaran (KRISNA), yang berisi tentang prioritas
nasional, program/kegiatan, sasaran, indikator, target dan alokasi.
Penyusunan Renja dilakukan bersama dengan Eselon I lingkup
Kementerian Pertanian terutama terkait dengan penetapan target dan
alokasi anggaran.
n. Penyusunan Standar Biaya Keluaran (SBK) Kementan Tahun 2019
Pada tahun 2018, Kementerian Pertanian mengusulkan 86 Standar Biaya
Keluaran (SBK), yang terdiri dari: Sekretariat Jenderal sebanyak 1 SBK,
Inspektorat Jenderal sebanyak 17 SBK, Direktorat Jenderal Tanaman
Pangan sebanyak 4 SBK, Direktorat Jenderal Hortikultura sebanyak 9
SBK, Direktorat Jenderal Prasarana dan Sarana Pertanian sebanyak 9
SBK, Badan Penelitian dan Pengembangan Pertanian sebanyak 2 SBK,
Badan Penyuluhan dan Pengembangan Sumber Daya Pertanian 43 SBK
dan Badan Karantina Pertanian sebanyak 1 SBK.
o. Pemantauan dan Evaluasi Capaian Indikator Kinerja Kementerian
Pertanian
Pada tahun 2018, pemantauan dan evaluasi capaian indikator kinerja
Sekretaraiat Jenderal dilakukan melalui aplikasi eSAKIP. Pemantauan
dilakukan terhadap kegiatan-kegiatan biro/pusat yang mendukung
keberhasilan tercapainya Indikator Kinerja Sasaran Program (IKSP)
Sekretariat Jenderal tahun 2018.
p. Penyusunan Laporan Kinerja Instansi Pemerintah;
Seperti pada tahun-tahun sebelumnya, pada tahun 2018 Lakin di susun
untuk lakin Sekretariat Jenderal dan Lakin biro/pusat lingkup Sekretariat
Jenderal dan lakin Kementerian.
q. Program Legislasi Pertanian (Prolegtan);
Pada tahun 2019, Sekretariat Jenderal melalui Biro Hukum telah
melakukan kegiatan:
1) Melakukan koordinasi/pertemuan Prolegtan pada 26 - 28 November
2018 di Yogyakarta, yang dihadiri wakil dari seluruh unit kerja Eselon I
lingkup Kementerian Pertanian dan Biro/Pusat Lingkup Sekretariat
Jenderal, yang menghadirkan narasumber Staf Ahli Menteri Bidang
Kelembagaan Kementerian Perencanaan Pembangunan
Nasional/Bappenas, Tenaga Ahli Bidang Hukum Kementerian
Pertanian, Kepala Biro Perencanaan Kementerian Pertanian, dan
Kepala Pusat Perencanaan Hukum Nasional, BPHN Kementerian
Hukum dan HAM.
Laporan Kinerja Sekretariat Jenderal Tahun 2018
31
2) Bimbingan Teknis Penyusunan Peraturan Perundang-undangan
Bidang Pertanian Tahun 2018 yang bertujuan membantu meningkatkan
kompetensi aparatur pemerintah dalam hal ini di Lingkungan
Kementerian Pertanian, agar dapat meningkatkan kemampuan dan
pengetahuan dalam penyusunan peraturan perundang-undangan di
bidang pertanian, dan dalam penyusunan peraturan perundang-
undangan sesuai dengan ketentuan Undang-Undang Nomor 12 Tahun
2011 tentang Pembentukan Peraturan Perundang-undangan
3) Evaluasi Pencapaian Program Legislasi Pertanian yang merupakan
pelaksanaan ketentuan Pasal 44 ayat (4) Peraturan Presiden Nomor
87 Tahun 2014 dan Peraturan Pemerintah Nomor 17 Tahun 2017
tentang Sinkronisasi Proses Perencanaan dan Penganggaran
Pembangunan Nasional. Selain itu juga sebagai tindaklanjut Strategi
Nasional Reformasi Regulasi yang merupakan direktif Presiden
Republik Indonesia dan upaya peningkatan kualitas peraturan
perundang-undangan lingkup Kementerian Pertanian dalam reformasi
birokrasi sebagaimana tercantum dalam Peraturan Menteri Pertanian
Nomor Nomor 15/Permentan/OT.240/4/2016 tentang Road Map
Reformasi Birokrasi Kementerian Pertanian Tahun 2015-2019 yang
merupakan pelaksanaan Peraturan Menteri Negara Pendayagunaan
Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Nomor 11 Tahun 2015
tentang Road Map Reformasi Birokrasi 2015-2019
r. Pemantauan dan Evaluasi Implementasi Peraturan Perundang-
undangan Bidang Manajemen dan Pengembangan Sumber Daya
Manusia Pertanian
Maksud dari pertemuan ini adalah dalam rangka pemantauan dan dan
evaluasi implementasi peraturan perundang-undangan bidang
Manajemen dan Pengembangan Sumber Daya Manusia Pertanian,
dengan tujuan pemantauan dan evaluasi yaitu menginventarisasi
permasalahan dalam implementasi peraturan perundang-undangan
bidang Manajemen dan Pengembangan Sumber Daya Manusia Pertanian
sebagai bahan masukan untuk perbaikan.
s. Pertimbangan dan Litigasi Hukum Lingkup Kementerian Pertanian
Kementerian Pertanian dalam menyelenggarakan tugas pemerintahan di
bidang pertanian sering dihadapkan pada permasalahan hukum berupa
perkara Perdata di Pengadilan Negeri, perkara Tata Usaha Negara di
Pengadilan Tata Usaha Negara, dan pengujian materiil peraturan
perundang-undangan bidang pertanian di Mahkamah Konstitusi dan
Mahkamah Agung. Penyelesaian perkara di pengadilan antara lain
penyelesaian barang milik negara berupa tanah, rumah negara, tender,
perizinan, dan kepegawaian yang apabila tidak ditangani dengan baik
akan mengakibatkan kerugian negara baik dari materiil maupun imateriil.
Dalam rangka optimalisasi penyelesaian perkara maupun permasalahan-
Laporan Kinerja Sekretariat Jenderal Tahun 2018
32
permasalahan hukum dimaksud diperlukan penanganan yang sistematis
dan terkoordinasi dengan baik di lingkup Kementerian Pertanian, Biro
Hukum melalui Subbagian Pertimbangan dan Litigasi Hukum perlu
melaksanakan koordinasi penanganan perkara serta melakukan
inventarisasi terhadap permasalahan-permasalahan yang berpotensi
menjadi permasalahan hukum pada tiap-tiap unit kerja eselon I
Kementerian Pertanian.
t. Pembinaan Mental dan Karakter Pegawai Lingkup Sekretariat
Jenderal Kementerian Pertanian
Penyelenggaraan Kegiatan Pembinaan Mental dan Karakter Pegawai
Lingkup Sekretariat Jenderal pada tahun 2018 dilakukan oleh beberapa
Biro/Pusat lingkup Sekretariat Jenderal. Kegiatan ini sebagai sarana
pengelolaan manajemen pegawai dalam rangka mewujudkan pegawai
yang mampu memegang teguh prinsip-prinsip dan kode etik Aparatur Sipil
Negara sesuai amanat Undang-Undang Nomor 5 Tahun 2014 tentang
Aparatur Sipil Negara. Pertemuan ini menitikberatkan pada kedisiplinan,
etos kerja, kerjasama dan komunikasi yang efektif dan efisien.
u. Pertemuan Kehumasan Lingkup Kementerian/Lembaga
Kegiatan ini bertujuan untuk meningkatkan kompetensi SDM melalui
kegiatan sosialisasi dan edukasi di bidang komunikasi dan kehumasan
lingkup Biro Hubungan Masyarakat dan Informasi Publik, maupun
menyertakan SDM dalam kegiatan pelatihan yang sesuai dengan bidang
kerja khususnya bidang komunikasi dan kehumasan.
v. Pelayanan Terpadu Satu Pintu Kementerian Pertanian (Padu Satu)
Dengan mengusung tema kemudahan berusaha yang mengacu pada
Peraturan Presiden No. 91 Tahun 2017 Kementerian Pertanian
menerbitkan Peraturan Menteri Pertanian Nomor
41/Permentan/TI.120/11/2017 tentang Pelayanan Perizinan Pertanian
Secara Elektronik. Berangkat dari Peraturan tersebut, Pusat PVTPP
sebagai salah satu unit kerja pelayanan publik berkomitmen untuk terus
meningkatkan pelayanan kepada masyarakat khususnya dengan
memberikan kemudahan dalam proses pelayanan. Untuk mewujudkan
pelayanan prima dengan memberikan kemudahan dalam berusaha maka
Kementerian Pertanian membangun ruang Pelayanan Terpadu Satu Pintu
(Padu Satu).
Fungsi Padu Satu diantaranya memberikan pelayanan perizinan online,
yang dikembangkan sejalan dengan Pelaksanaan Pelayanan Perizinan
Berusaha melalui Online Single Submission (OSS) secara nasional. Hal
utama yang membedakan Padu Satu dengan layanan perizinan
sebelumnya adalah prinsip Trust yang dikedepankan kepada pengguna
layanan, sehingga pengguna layanan tidak dituntut dengan beragam
persyaratan yang memberatkan untuk memulai usaha tentunya juga
memberikan kepastian penyelesaian kepada pengguna layanan dalam
Laporan Kinerja Sekretariat Jenderal Tahun 2018
33
satuan waktu yang lebih pasti serta kemudahan proses perizinan dengan
melakukan satu kali aplikasi untuk beragam proses yang melibatkan lintas
kementerian dan lembaga serta pemerintah daerah.
Saat ini Padu Satu memiliki 15 layanan yang dapat diajukan tentunya
dengan proses yang lebih sederhana. Petugas layanan yang berada pada
Padu Satu bertugas sebagai verifikator administrasi maupun Liaison
Officer (LO) dari masing-masing Ditjen Teknis. Padu satu memiliki
beberapa fasilitas yang dapat digunakan oleh pengguna layanan yaitu
ruang tunggu yang nyaman dan bersih dilengkapi dengan wifi serta
tersedianya kudapan berupa snack dan minum, bagi ibu menyusui dapat
juga menggunakan ruang laktasi. Namun bagi pengguna layanan juga
dapat melakukan pengaduan dengan memanfaatkan ruang pengaduan.
Gambar 6. Unit Pelayanan terpadu Satu Pintu (PADU-SATU)
Dalam pelaksanaannya indikator Nilai Reformasi Birokrasi Sesuai
Kewenangan Sekretariat Jenderal Kementerian Pertanian ini memiliki pagu
anggaran senilai Rp176.417.623.000,- dengan serapan anggaran sampai
dengan 31 Desember 2018 senilai Rp161.038.691.168,- atau 91,28%.
2. Indikator Tingkat Kepuasan Unit Kerja Eselon I terhadap Layanan
Sekretariat Jenderal Kementerian Pertanian
Berdasarkan Peraturan Menteri Pertanian Nomor
43/Permentan/OT.010/8/2015 tanggal 03 Agustus 2015 tentang Organisasi
dan Tata Kerja Kementerian Pertanian, Sekretariat Jenderal mempunyai
tugas menyelenggarakan koordinasi pelaksanaan tugas, pembinaan, dan
pemberian dukungan administrasi kepada seluruh unit organisasi di
lingkungan Kementerian Pertanian.
Dalam melakukan tugasnya tersebut, Sekretariat Jenderal melakukan
koordinasi dengan unit eselon I lingkup Kementerian Pertanian yang
meliputi:
a. Koordinasi kegiatan Kementerian Pertanian;
Laporan Kinerja Sekretariat Jenderal Tahun 2018
34
b. Koordinasi dan penyusunan rencana, program, dan anggaran
Kementerian Pertanian;
c. Pembinaan dan pemberian dukungan administrasi yang meliputi
ketatausahaan, kepegawaian, keuangan, kerumahtanggaan, kerja sama,
hubungan masyarakat, arsip, dan dokumentasi Kementerian Pertanian;
d. Pembinaan dan penataan organisasi dan tata laksana;
e. Koordinasi dan penyusunan peraturan perundang-undangan serta
pelaksanaan advokasi hukum;
f. Pengelolaan barang milik/kekayaan negara dan layanan pengadaan
barang/jasa pemerintah; dan
g. Pelaksanaan fungsi lain yang diberikan oleh Menteri
Dalam melakukan fungsi koordinasi tersebut, Sekretariat Jenderal perlu
melakukan evaluasi guna mengukur tingkat kepuasan unit eselon I terhadap
layanan Sekretariat Jenderal dimana hasil pengukuran tersebut dapat
digunakan dalam meningkatkan kualitas koordinasi/layanan.
Tingkat kepuasan unit eselon I terhadap layanan Sekretariat Jenderal
Kementerian Pertanian adalah data dan informasi tentang tingkat kepuasan
unit eselon I di Lingkungan Kementerian Pertanian yang diperoleh dari hasil
pengukuran secara kuantitatif dan kualitatif atas pendapat unit eselon I
dalam memperoleh pelayanan Biro/Pusat lingkup Sekretariat Jenderal.
Tingkat kepuasan diukur melalui survei yang dilakukan secara sistematis
dengan menggunakan skala likert dan dilakukan minimal satu tahun sekali.
Indikator ini merupakan indikator baru dan pengukurannya pun baru
dilakukan pada tahun 2018, sehingga capaian tahun 2018 ini belum dapat
dibandingkan dengan capaian tahun tahun sebelumnya.
Nilai tingkat kepuasan unit eselon I terhadap layanan Sekretariat Jenderal
merupakan nilai rata-rata tingkat kepuasan unit eselon I terhadap layanan
Biro/Pusat lingkup Sekretariat Jenderal. Pada akhir tahun 2018, setiap
Biro/Pusat lingkup Sekretariat Jenderal melakukan survei kepuasan layanan
dengan responden adalah pejabat struktural, pejabat fungsional khusus dan
pejabat fungsional umum yang ada di unit eselon I lingkup Kementerian
Pertanian. Capaian kinerja tingkat kepuasan unit eselon I terhadap layanan
Sekretariat Jenderal dapat dilihat pada tabel berikut:
Laporan Kinerja Sekretariat Jenderal Tahun 2018
35
Tabel 5.Tingkat Kepuasan Unit Eselon I terhadap Layanan Sekretariat
Jenderal Kementerian Pertanian
No Biro/Pusat Target Realisasi1 Tingkat Kepuasan unit Kerja eselon I terhadap layanan
Biro perencanaan3,10 3,08
2 Tingkat Kepuasan unit Kerja eselon I terhadap layanan
Biro Organisasi dan Kepegawaian3,00 3,19
3 Tingkat Kepuasan unit Kerja eselon I terhadap layanan
Biro Hukum3,20 3,51
4 Tingkat Kepuasan unit Kerja eselon I terhadap layanan
Biro Keuangan dan Perlengkapan3,10 3,16
5 Tingkat Kepuasan unit Kerja eselon I terhadap layanan
Biro Umum dan Pengadaan3,00 3,10
6 Tingkat Kepuasan unit Kerja eselon I terhadap layanan
Biro Kerjasama Luar Negeri3,00 2,93
7 Tingkat Kepuasan unit Kerja eselon I terhadap layanan
Biro Humas dan Informasi Publik3,15 2,99
8 Tingkat Kepuasan unit Kerja eselon I terhadap layanan
Pusat PVTPP 3,00 2,95
9 Tingkat Kepuasan unit Kerja eselon I terhadap layanan
Pustaka 2,70 2,85
10 Tingkat Kepuasan unit Kerja eselon I terhadap layanan
Pusdatin 3,02 3,22
11 Tingkat Kepuasan unit Kerja eselon I terhadap layanan
PSEKP 3,20 3,22
3,10 3,11
Tingkat Kepuasan unit Kerja eselon I terhadap layanan
Sekretariat Jenderal Tahun 2018
(rata-rata nilai Biro/Pusat)
Dari tabel diatas terlihat bahwa capaian indikator tingkat kepuasan unit
eselon I terhadap layanan Sekreratiat Jenderal tahun 2018 mencapai 3,11
dari target 3,10. Sehingga capaian kinerja indikator tersebut mencapai
100,32% atau masuk kategori “SANGAT BERHASIL”. Bila dibandingkan
dengan target pada akhir periode Renstra tahun 2019 yaitu 3,15, maka
capaian pada tahun 2017 sudah mencapai kinerja 98,73%.
Jika dilihat capaian per Biro/Pusat, sebagian besar dapat mencapai target
yang telah ditentukan, kecuali capaian tingkat kepuasan unit eselon I
terhadap layanan Biro Perencanaan, yaitu sebesar 3,08 dari target 3,10
atau capaian kinerja 99,35%. Begitu pula capaian tingkat kepuasan eselon I
terhadap layanan Biro kerjasama Luar Negeri yaitu sebesar 2,93 dari target
3,00 atau capaian kinerja 97,67%, capaian tingkat kepuasan eselon I
terhadap layanan Biro Humas dan Informasi Publik yaitu sebesar 2,99 dari
target 3,15 atau capaian kinerja 94,92% dan capaian tingkat kepuasan unit
eselon I terhadap layanan Pusat PVTPP yaitu sebesar 2,95 dari target 3,00
Laporan Kinerja Sekretariat Jenderal Tahun 2018
36
atau capaian kinerja 98,33%. Walaupun tidak mencapai target, namun
capaian tersebut masih termasuk kategori “BERHASIL”.
Gambar 7. Perbandingan Target dan Realisasi Tingkat Kepuasan Unit Kerja
Eselon I Terhadap Layanan Sekretariat Jenderal Tahun 2018
Beberapa masukan yang perlu segera ditindaklanjuti pada tahun 2019
sehingga dapat meningkatkan kualitas layanan pada tahun berikutnya
adalah sebagai berikut:
a. Ketepatan waktu dalam pelayanan pada Pusat PVTPP perlu ditingkatkan.
Hal ini berkaitan dengan perubahan sistem perizinan terkait
diberlakukannya sistem Online Singgle Submission (OSS) sehingga
menyebabkan terjadinya beberapa perubahan seperti perubahan
peraturan, perubahan kewenangan, perubahan waktu pelayanan dan
perubahan prosedur layanan;
b. Dalam memberikan informasi pertanian dirasa belum maksimal. Hal ini
terkendala pemahaman tentang daftar informasi publik yang dikuasai oleh
PPID Pelaksana Eselon I lingkup Kementerian Pertanian;
c. Dalam pelaksanaan rapat/pertemuan/sosialisasi/workshop agar
dipersiapkan dengan lebih matang (mencakup: informasi pelaksanaan,
peserta, kapasitas ruang rapat, persiapan bahan, dan waktu (ketepatan,
rentang, kecukupan));
d. Aplikasi yang dibuat oleh Biro Perencanaan bertujuan agar membuat
pekerjaan menjadi lebih mudah dan efisien, sehingga diharapkan agar
aplikasi tersebut lebih praktis (user friendly). Selain itu, untuk aplikasi
yang sudah ada, seperti Aplikasi DAK, perlu dilakukan pengembangan
agar lebih informatif;
e. Dalam penyusunan suatu kebijakan, agar diperhatikan kemungkinan
pelaksanaannya sampai kepada level terbawah (khususnya yang terkait
dengan proses pertanggungjawaban keuangan di lapangan);
f. Mengingat perubahan kebijakan yang sangat dinamis di lingkup
Kementerian Pertanian, perlu diikuti dengan pola komunikasi yang
Laporan Kinerja Sekretariat Jenderal Tahun 2018
37
memadai sehingga setiap perubahan dapat direspon secara cepat dan
terarah;
g. Perlu meningkatkan koordinasi dengan seluruh Eselon I lingkup
Kementerian Pertanian agar perencanaan kebijakan dan program,
perencanaan wilayah, perencanaan anggaran, serta pemantauan,
evaluasi dan pelaporan dapat meningkat kualitasnya;
h. Kegiatan dan kunjungan kerja pimpinan Kementerian Pertanian yang
dinamis dan seringkali berubah sehingga berdampak pada pelaksanaan
kegiatan pendampingan di Biro Humas dan IP dan berkaitan juga dengan
kualitas Koordinasi Biro Hubungan Masyarakat dengan Eselon I/II lingkup
Kementerian Pertanian.
Selama tahun 2018, kegiatan-kegiatan yang dilakukan dalam upaya
mendukung keberhasilan pencapaian nilai indikator Tingkat Kepuasan Unit
Eselon I terhadap layanan Sekretariat Jenderal Kementerian Pertanian
tahun 2018 antara lain:
a. Bimbingan Teknis Pengelolaan Informasi Publik
Bimbingan Teknis Pengelolaan Informasi Publik Pejabat Pengelola
Informasi dan Dokumentasi (PPID) Tahun 2018 yang terbagi dalam 3
(tiga) wilayah ini adalah untuk memberikan pelayanan prima di seluruh
Unit Kerja di Kementerian Pertanian sehingga pemohon dan pengguna
informasi publik yang terdiri dari perorangan atau badan hukum,
kelompok masyarakat, instansi pemerintah maupun masyarakat umum
dapat terlayani dengan sebaik-baiknya.
Gambar 8. Bimbingan Teknis Pengelolaan Informasi Publik Wilayah
Timur dan Wilayah Barat
b. Optimalisasi Pelayanan Pendaftaran Varietas Tanaman
1) Pembangunan Aplikasi Online Pendaftaran Varietas Hortikultura
Pendaftaran varietas tanaman secara online merupakan bentuk
fasilitas dari Pusat PVTPP dalam memberikan pelayanan kepada
masyarakat. Pengembangan aplikasi pendaftaran varietas hortikultura
Laporan Kinerja Sekretariat Jenderal Tahun 2018
38
berupa pengintegrasian aplikasi online Pusat PVTPP dengan Ditjen
Hortikultura. Simulasi/uji coba integrasi aplikasi online pendaftaran
varietas hortikultura sudah dilaksanakan di Pusat Data dan Informasi
Pertanian. Diharapkan kedepan dengan adanya simulasi ini, pelayanan
pendaftaran varietas hortikultura dapat dilakukan secara online
sehingga pelayanan menjadi lebih cepat, transparan dan pemohon
dapat melihat progres pendaftaran varietas.
2) Workshop Pelepasan Varietas Tanaman Secara Online
Untuk sosialisasi aplikasi pendaftaran varietas hortikultura telah
dilaksanakan Workshop Pelepasan Varietas Tanaman Secara Online
pada tanggal 22-23 Oktober 2018 bertempat di Hotel Royal Bogor yang
dihadiri oleh instansi terkait dan perusahaan benih. Workshop ini
menekankan pada peningkatan pelayanan publik pada instansi
pemerintah dan bagaimana alur proses aplikasi pendaftaran varietas
hortikultura secara online. Diharapkan kedepan dengan adanya
koordinasi ini, sistem pelayanan publik untuk pendaftaran varietas
mejadi lebih baik, cepat dan terintegrasi.
c. Fasilitasi Pelayanan Perizinan
1) Koordinasi dan Optimalisasi Perizinan Teritegrasi Online Single
Submission (OSS)
Untuk mendorong kelancaran pelaksanaan OSS di lingkup
Kementerian Pertanian, mereviu integrasi izin usaha dan izin komersial
pada aplikasi Sistem Perizinan Pertanian Elektronik (SIMPEL), dan
menunjang kelancaran pelaksanaan OSS, Pusat PVTPP
menyelenggarakan :
a) Workshop Perizinan Pertanian Terintegrasi Secara Elektronik (OSS)
tanggal 31 Juli 2018 di Hotel Salak The Heritage. Sebanyak 70
peserta dari Eselon I lingkup Kementan menghadiri workshop ini,
untuk memastikan terintegrasinya aplikasi perizinan pertanian
melalui SIMPEL ke sistem aplikasi OSS Kementerian Koordinator
Bidang Perekonomian, mensosialisasikan tata cara integrasi ke
sistem aplikasi OSS, dan menyamakan persepsi integrasi OSS di
Kementerian Pertanian
b) Koordinasi dan optimalisasi perizinan pertanian terintegrasi/OSS
pada tanggal 24 Agustus 2018 di Hotel Royal Bogor dihadiri peserta
dari Eselon I lingkup Kementerian Pertanian yang mempunyai fungsi
pelayanan perizinan.
2) Workshop Apresiasi Petugas Pengambilan Contoh (PPC) Pupuk
Sesuai dengan Permentan Nomor 36/Permentan/SR/10/2017 tentang
Pendaftaran Pupuk An-Organik Pasal 15 bahwa pengujian mutu
sebagaimana dimaksud dalam Pasal 7 ayat (4) dilakukan sesuai
dengan ketentuan peraturan perundang-undangan bidang standarisasi.
Laporan Kinerja Sekretariat Jenderal Tahun 2018
39
Untuk memenuhi standar pengujian mutu tersebut, maka pengambilan
contoh untuk produk yang diuji harus dilakukan oleh seorang Petugas
Pengambil Contoh (PPC). Workshop Apresiasi PPC Pupuk
dilaksanakan di The Sahira Hotel, Bogor pada tanggal 18 – 21 April
2018
3) Koordinasi Pengawasan Peredaran Pupuk dan Pestisida
Untuk memastikan peredaran
pupuk yang terdaftar, maka
diperlukan pengawasan secara
intensif. Untuk itu, Pusat PVTPP
bekerja sama dengan Direktorat
Pupuk dan Pestisida melakukan
sosialisasi tentang pupuk
bersubsidi dan non subsidi serta
pestisida yang dibutuhkan oleh
petani. Pertemuan Koordinasi
Optimalisasi Pelayanan
Perizinan Pertanian Secara
Online dan Koordinasi Pengawasan Peredaran Pupuk dan Pestisida
dilaksanakan di Hotel Le Polonia Medan, tanggal 29 September 2018.
OSS merupakan platform eletronik untuk kemudahan berusaha yang
disediakan oleh Pemerintah, yang saat ini dalam proses integrasi
dengan SIMPEL. Kementerian Pertanian. Hal ini menunjukkan bahwa
Pemerintah sangat memperhatikan layanan perizinan yang baik
dengan menerbitkan Peraturan Presiden Nomor 91 Tahun 2017
tentang Percepatan Berusaha.
d. Koordinasi Kegiatan Tematik
Koordinasi kegiatan-kegiatan tematik ditujukan untuk koordinasi isu-isu
pembangunan yang terkait dengan adanya dampak perubahan iklim dan
pengarusutamaan gender. Kegiatan-kegiatan tersebut diintegrasikan
dengan kegiatan yang ada di setiap Eselon I dengan melakukan tagging
kegiatan pendukung pada perencanaan kegiatan dan anggaran (RKA-
K/L). Untuk kegiatan adaptasi dampak perubahan iklim dan mitigasi gas
rumah kaca, Kementerian Pertanian selalu berkoordinasi dengan
Kementerian LHK dan Bappenas sebagai perwakilan Indonesia di dunia
internasional. Kementerian Pertanian turut aktif mendukung kegiatan-
kegiatan adaptasi dan mitigasi gas rumah kaca. Selain kegiatan adaptasi
dan mitigasi perubahan iklim, Kementerian Pertanian juga berkoordinasi
untuk isu pengarusutamaan gender. Kementerian Pertanian terus
menjaga komitmennya dalam pemberdayaan perempuan dan
perlindungan anak.
Gambar 9. Pertemuan Koordinasi Pengawasan Peredaran Pupuk dan
Pestisida
Laporan Kinerja Sekretariat Jenderal Tahun 2018
40
e. Optimalisasi Pelayanan Pendaftaran Varietas Tanaman
Kegiatan edukasi, pembinaan, pemasyarakatan, komunikasi di bidang
perlindungan varietas tanaman tahun 2018 antara lain:
1) Percepatan Pendaftaran Varietas Lokal
Sebagai upaya khusus dalam meningkatkan jumlah pendaftaran
varietas lokal, Pusat PVTPP melanjutkan pola Kerjasama Pendaftaran
Varietas Lokal yang telah dilakukan pada tahun 2017. Tahun 2018
Pusat PVTPP memperluas target pendaftaran varietas lokal dengan
pilot project pelaksanaan kerjasama melalui MoU antara Pusat PVTPP
dengan Balai Besar Pengkajian dan Pengembangan Teknologi
Pertanian (BBP2TP) sebagai koordinator BPTP di seluruh Indonesia,
dengan target sebanyak 323 varietas lokal.
2) Pelatihan Petugas Penyusun Pendeskripsi Varietas Tanaman
Kegiatan pelatihan ini merupakan
langkah awal untuk membekali
daerah dalam melakukan
rangkaian pendaftaran varietas
tanaman. Pelatihan Petugas
Pendeskripsi Varietas Tanaman
dilaksanakan pada tanggal 16-20
Juli 2018 di Stasiun Uji BUSS
Manoko Lembang. Peserta
pelatihan lebih beragam yaitu
dengan jumlah peserta sebanyak
34 peserta berasal dari beberapa instansi lingkup Kementerian
Pertanian (BPTP, Balai Penelitian Tanaman Sayuran), Pemerintah
Daerah (BPSB, Dinas Kehutanan DKI Jakarta), dan Perguruan Tinggi.
Tujuan dilaksanakannya pelatihan ini adalah menciptakan petugas
Sumber daya Genetik (SDG) di daerah yang kompeten dalam
melakukan karakterisasi dan menyusun deskripsi varietas tanaman.
Dengan adanya pelatihan ini diharapkan dapat meminimalisir
kesalahan dalam penyusunan deskripsi varietas sebagai syarat
pendaftaran varietas tanaman. Selain itu pelatihan ini juga memberikan
pemahaman pentingnya pendaftaran varietas tanaman sebagai upaya
pelestarian plasma nutfah.
3) Seminar Varietas Lokal Indonesia
Seminar dilaksanakan pada tanggal 24
Oktober 2018 bertempat di Auditorium
Kementerian Pertanian yang dihadiri oleh
200 peserta yang terdiri dari perwakilan
unit eselon I dan II lingkup Kementerian
Pertanian, Kementerian Dalam Negeri,
Gambar 10. Pelatihan Petugas Penyusun Pendeskripsi
Varietas Tanaman
Gambar 11. Seminar Varietas Lokal Indonesia
Laporan Kinerja Sekretariat Jenderal Tahun 2018
41
Kementerian Hukum dan HAM, LIPI, perguruan tinggi dan perusahaan
swasta. Dengan misi penyelamatan plasma nutfah, seminar ini
menekankan pentingnya peran pemerintah dalam upaya pelestarian
dan pengelolaan plasma nutfah Indonesia. Semangat penyelamatan
plasma nutfah ini disampaikan oleh Prof. Dr. Emil Salim mantan
Menteri Lingkungan Hidup sekaligus pemerhati Lingkungan sebagai
salah satu narasumber. Pelestarian plasma nutfah dapat terwujud
secara optimal jika melibatkan pihak-pihak terkait secara luas tidak
hanya lingkup pemerintahan.
4) Focus Group Discussion (FGD) Pemanfaatan Varietas Lokal
Kegiatan FGD ini bertujuan
merumuskan pola-pola pemanfaatan
varietas lokal. FGD ini melibatkan
pihak-pihak terkait dalam upaya
perlindungan dan pemanfaatan
sumber daya genetik. Narasumber
dalam FGD ini berasal dari
Kementerian Dalam Negeri,
Kementerian Hukum dan HAM, LIPI,
Komisi Nasional Sumber Daya
Genetik, Yayasan KEHATI, dan PT. Sampoerna Agro. Dari paparan
beberapa narasumber diketahui bahwa telah dilakukan pemanfaatan
varietas lokal sagu di Provinsi Riau oleh PT. Sampoerna Agro dan
pendampingan dalam pemberdayaan komunitas dalam upaya
pelestarian tanaman lokal komoditas pala, sagu kelapa, cengkeh, dan
sorgum di wilayah Nusa Tenggara Timur oleh Yayasan KEHATI. FGD
Pemanfaatan Varietas Lokal merupakan langkah awal Pusat PVTPP
dalam menyusun Road Map Pemanfaatan Varietas Lokal.
f. Kesekretariatan Jabatan Fungsional
Beberapa pelaksanaan kesekretariatan fungsional berada di Sekretariat
Jenderal, antara lain sekretariat fungsional perencana, fungsional
statistisi, fungsional pranata komputer, pranata humas, dan lain-lain.
g. Pengembangan Sistem Manajemen Mutu (PVTPP)
Untuk mendukung dan meningkatkan pelayanan publik tahun 2018 Pusat
PVTPP mengupgrade Sistem Manajemen Mutu dari ISO 9001:2008
menjadi ISO 9001 : 2015 dari PT. Tafa Sertifikasi Internasional. Sistem
Manajemen Mutu ini merupakan upaya untuk perubahan perilaku dan
cara kerja menjadi lebih baik, sistematis dan memberikan pelayanan yang
berstandar internasional.
h. Optimalisasi Pelayanan Permohonan Hak PVT
Kegiatan optimalisasi pelayanan permohonan hak PVT dilakukan melalui:
Gambar 12. FGD Pemanfaatan Varietas Lokal
Laporan Kinerja Sekretariat Jenderal Tahun 2018
42
1) Workshop Permohonan Hak PVT Secara Online;
2) Koordinasi Teknis Permohonan Hak PVT di Lembang;
3) Sosialisasi Perlindungan Varietas Tanaman;
4) Pelatihan Perlindungan Varietas Tanaman di Stasiun Pengujian BUSS
Lembang;
5) Sosialisasi Aplikasi PNBP On-Line melalui Aplikasi Pembayaran
Layanan PVT (APPLY PVT) di Bogor.
i. Pengadaan Infrastruktur Jaringan Komputer
Penyediaan kapasitas bandwith internet lingkup Kantor Pusat Kementan
per Januari tahun 2018 telah ditingkatkan menjadi 1.000 Mbps dari
sebelumnya 850 Mbps atau meningkat sebesar 18% dibanding tahun
2017. Dengan peningkatan kapasitas tersebut dapat mendukung aktivitas
kegiatan dan operasional unit organisasi lingkup Kementerian Pertanian
yang membutuhkan akses internet yang cepat untuk kelancaran
komunikasi data antar kementerian/ lembaga/daerah di pusat dan daerah.
j. Layanan Statistik Data Komoditas Tanaman Pangan dan Hortikultura
yang meliputi:
1) Percepatan data tanaman pangan dengan output yang dihasilkan
adalah data padi dan palawija nasional di 17 provinsi sentra secara
periodik bulanan dalam bentuk buletin di Kementerian Pertanian yang
diterima dari pelaksana, sehingga dapat dianalisis dan bermanfaat bagi
pengambil kebijakan dalam menentukan perencanaan kebutuhan
pangan nasional.
2) Percepatan data cabai dan bawang merah
3) Data produksi tanaman cabai dan bawang saat ini dikumpulkan
dengan kerjasama antara BPS dan Dinas Pertanian di daerah.
Pengumpulan data cabai dan bawang dilakukan setiap bulan oleh
Dinas Pertanian dan Ditjen Hortikultura serta dilaporkan oleh BPS
secara berjenjang dari tingkat kecamatan-kabupaten-provinsi-pusat.
Selanjutnya data tersebut diolah dan ditetapkan menjadi data yang
dipublikasikan tahunan dan dimanfaatkan dalam perencanaan dan
monitoring kebijakan hortikultura nasional
4) Pengelolaan data tanaman pangan dan hortikultura
5) Penyusunan metode ubinan padi jajar legowo/JARWO
k. Layanan Statistik Data Peternakan dan Perkebunan yang meliputi:
1) Pengelolaan data pemotongan ternak di RPH;
2) Percepatan data SIWAB;
3) Pengelolaan data tebu nasional secara online;
4) Pengelolaan data peternakan dan perkebunan;
5) Outlook komoditas peternakan dan perkebunan.
Laporan Kinerja Sekretariat Jenderal Tahun 2018
43
l. Layanan Statistik Data Sosial Prasarana dan Sarana Pertanian
Layanan ini meliputi:
1) Pengelolaan Data Iklim, OPT dan DPI
2) Pengelolaan Data Sarana dan Prasarana Pertanian
3) Pengelolaan Data SDM Pertanian, Kelembagaan Petani dan Alamat
Kantor Lingkup Pertanian
4) Pengelolaan Data Tenaga Kerja Sektor Pertanian
5) Pengelolaan Data Lahan Pertanian
6) Pengelolaan Data Kemiskinan Sektor Pertanian
7) Pengelolaan dan Penyempurnaan Aplikasi SIMOTANDI
m. Layanan Sistem Jaringan Komputer
Layanan yang diberikan meliputi:
1) Layanan Data Center yang merupakan upaya meningkatkan layanan
Data Center Kementerian Pertanian meliputi pengelolaan server,
storage dan perangkat pendukung Data Center serta sistem
keamanannya
2) Layanan Komunikasi dan Kolaborasi
Layanan komunikasi dan kolaborasi adalah fasilitas yang disediakan
untuk digunakan oleh unit organisasi lingkup Kementerian Pertanian
sebagai alat bantu komunikasi data dalam menjalankan tugas dan
fungsinya melalui TIK. Layanan komunikasi dan kolaborasi banyak
dimanfaatkan untuk operasional kegiatan unit organisasi lingkup
Kementerian Pertanian. Peran surat biasa yang masih memerlukan
waktu bebarapa hari untuk tiba ke tujuan, mulai secara paralel
menggunakan surat elektronik (surel) atau email @pertanian.go.id.
Komunikasi dan Kolaborasi yang kedepan akan diintegrasikan melalui
sistem Single Sign On (SSO) mulai digunakan pada sistem website
dan aplikasi yang ada maupun yang sedang dikembangkan
3) Layanan Tata Kelola TIK
Sebagai tindak lanjut Permentan Nomor 51 Tahun 2016 tentang
Penyelenggaraan TIK di lingkup Kementerian Pertanian, tahun 2018
telah dibentuk Tim TIK Kementan melalui Kepmen Nomor 218 Tahun
2018. Dengan terbentuknya Tim TIK Kementerian Pertanian tersebut
unit organisasi lingkup Kementan perencanaan dan penyelenggaraan
TIK dapat berjalan dan bersinergi serta berkesinambungan dalam
membangun sistem pemerintahan berbasis elektronik di Kementerian
Pertanian.
n. Layanan Aplikasi Sistem Informasi
1) Pengembangan Aplikasi Administrasi
Bertujuan untuk meningkatkan pemanfaatan teknologi informasi dalam pelaksanaan operasional kantor sehari-hari guna menunjang penerapan e-government di lingkup Kementerian Pertanian. Melalui
Laporan Kinerja Sekretariat Jenderal Tahun 2018
44
kegiatan ini diharapkan dapat meningkatkan efisiensi dan efektivitas kerja, transparansi serta aksesibilitas publik terhadap data/informasi, dimana sebagian besar diarahkan menggunakan teknologi berbasis website sehingga pengembangan, pengelolaan dan operasionalnya diharapkan dapat lebih mudah dan cepat.
2) Pengembangan Aplikasi Spesifik
Memudahkan dalam pelaksanaan kegiatan terkait data pertanian
secara spesifik. Beberapa yang telah dihasilkan: pengawalan aplikasi
database
3) Integrasi Sistem Informasi Geospasial
Kegiatan Integrasi Sistem Informasi Geospasial menerapkan teknik
pengintegrasian data tekstual dalam bentuk tabular dan data spasial.
Data dalam bentuk tabular bersumber dari data Bidang Non Komoditas
dikombinasikan dengan data yang berasal dari Kementerian Agraria
dan Tata Ruang/Badan Pertanahan negara (ATR/BPN) serta dari
Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR).
Selanjutnya data tersebut digabungkan dengan data spasial yang bersumber dari : LAPAN, NOAA dan IRRI.
4) Monitoring Data Harian Upsus Padi, Jagung dan Kedelai (UPSUS PAJALE) Hasil dari Pengelolaan monitoring SMS Center UPSUS adalah pengelolaan aplikasi yang digunakan untuk mengirimkan laporan perkembangan luas tambah tanam padi, jagung, kedelai di wilayah kerjanya (kecamatan, kabupaten/kota dan provinsi) secara harian antara lain:
Menerima SMS yang dikirim penanggung jawab LTT di daerah;
Aplikasi Monitoring hasil pengiriman SMS;
Rekapitulasi bulanan per wilayah dan rekap harian;
Daftar pegirim laporan;
Daftar kode wilayah
Gambar 13. Alur Pelaporan Pokja UPSUS Melalui SMS Center
Laporan Kinerja Sekretariat Jenderal Tahun 2018
45
o. Perpustakaan Digital
Untuk menjawab tantangan era revolusi industri 4.0, Pusat Perpustakan
dan Penyebaran Teknologi Pertanian (Pustaka) memberikan sejumlah
layanan perpustakaan dalam bentuk digital. Perpustakaan digital dirintis
sejak tahun 2006 dan saat ini terdapat sejumlah aplikasi dan website
yang dilayankan kepada para pengguna untuk mengakses berbagai
informasi pertanian, diantaranya:
1) Website Pustaka
Layanan informasi berbasis website disediakan dalam
http://pustaka.setjen.pertanian.go.id. Pada website tersebut pengguna
dapat mencari informasi tentang Pustaka, publikasi yang telah
diterbitkan oleh Pustaka, berbagai layanan perpustakaan, koleksi
Agritek, serta berita dan artikel tentang kepustakawanan melalui forum
Pustakawan.
2) Simpertan
Simpertan merupakan aplikasi pengelolaan perpustakaan berbasis web
yang diharapkan mampu mengintegrasi pengelolaan perpustakaan
secara digital UK/UPT Lingkup Kementerian Pertanian.
3) Repositori Kementerian Pertanian
Repositori Kementerian Pertanian merupakan kumpulan koleksi digital
dari publikasi terbitan lingkup Kementerian Pertanian. Publikasi terdiri
dari terbitan berkala ilmiah (scientific journal, scientific periodical),
berkala semi ilmiah (semi populer jurnal), dan tidak berkala. Repositori
bertujuan untuk meningkatkan akses publik terhadap informasi ilmiah
sebagai bagian dari komitmen pelayanan publik Kementerian Pertanian
dalam penyediaan informasi pertanian.
Gambar 14. Aplikasi Simpertan
Laporan Kinerja Sekretariat Jenderal Tahun 2018
46
4) IndoAgroPedia
IndoAgroPedia merupakan aplikasi yang memuat informasi istilah-
istilah pertanian Indonesia yang dilengkapi dengan gambar dan
ilustrasi terkait teknis budidaya, program dan kebijakan pertanian
Indonesia.
p.Pengelolaan Database Penelitian/Analisis Sosial Ekonomi dan
Kebijakan Pertanian
Layanan data dan pengolahannya disediakan oleh Pusat Sosial Ekonomi
dan Kebijakan Pertanian dengan tujuan mempermudah
peneliti PSEKP maupun pihak lain (eksternal) untuk menunjang
kebutuhan penelitian sosial ekonomi dan kebijakan pertanian.
Secara garis besar, berdasarkan sumbernya, layanan data dapat
dikelompokkan dalam dua jenis, yaitu data primer dan data sekunder.
Data primer adalah data yang diperoleh atau dikumpulkan oleh peneliti
secara langsung dari sumber datanya. Data primer disebut juga sebagai
data asli atau data baru yang memiliki sifat up to date. Data primer
diperoleh secara langsung dari hasil penelitian atau pengamatan di
lapang. Untuk mendapatkan data primer, peneliti harus
mengumpulkannya secara langsung. Teknik yang dapat digunakan untuk
Gambar 16. Aplikasi AgroPedia
Gambar 15. Repositori Publikasi
Laporan Kinerja Sekretariat Jenderal Tahun 2018
47
pengumpulan data primer, antara lain observasi, wawancara, diskusi
terfokus (Focus Grup Discussion/FGD) dan penyebaran kuesioner.
Sedangkan data sekunder adalah data yang diperoleh atau dikumpulkan
dari berbagai sumber yang telah ada. Data sekunder dapat diperoleh dari
buku, jurnal atau publikasi lainnya dari berbagai sumber/instansi/lembaga,
baik dalam maupun luar negeri. Data primer dan data sekunder
disediakan dalam bentuk data mentah dan olahan, serta tersedia dalam
format hard print ataupun soft print.
q. Pengembangan Aplikasi TNDE
Dalam rangka pengembangan e-Government dan sesuai dengan
Permentan Nomor: 21/PERMENTAN/TU.120/05/2018 tentang Tata
Naskah Dinas Kementerian Pertanian maka pada tahun 2018 Sekretariat
Jenderal mengembangkan aplikasi Tata Naskah Dinas Elektronik (TNDE)
untuk lingkup Kementerian Pertanian yang telah diluncurkan pada tanggal
25 Oktober 2018. Aplikasi TNDE merupakan aplikasi yang berinduk
kepada Aplikasi Sistem Informasi Kearsipan Dinamis (SKID), yang sudah
dimodifikasi sedemikian rupa menyesuaikan kebutuhan di Kementerian
Pertanian, yang dalam perjalanan penggunaannya di awal masih sebatas
lingkup alur surat masuk saja dan dikembangkan menjadi surat masuk
dan surat keluar. Aplikasi TNDE telah dipayungi dengan dasar hukum
Peraturan Menteri Pertanian dengan Nomor :
41/PERMENTAN/TU.120/10/2018 tanggal 23 Oktober 2018 tentang
Sistem Tata Naskah Dinas Elektronik Kementerian Pertanian. Serta dapat
diakses melalui : http://tnde.pertanian.go.id. Pada aplikasi tersebut
masing-masing unit kerja Eselon I, II dan UPT dapat mengakses dan
mengoperasionalkan dengan menggunakan Username dan Password
yang sudah diberikan.
Dalam pelaksanaannya indikator Tingkat Kepuasan Unit Eselon I terhadap
Layanan Sekretariat Jenderal Kementerian Pertanian ini memiliki pagu
Gambar 17. Aplikasi TNDE
Laporan Kinerja Sekretariat Jenderal Tahun 2018
48
anggaran senilai Rp1.518.397.934.000,- dengan serapan anggaran sampai
dengan 31 Desember 2018 senilai Rp1.437.393.126.152,- atau 94,67%.
D. Akuntabilitas Keuangan
Pagu anggaran Sekretariat Jenderal tahun 2018 pada awal penetapan pagu
adalah senilai Rp1.492.092.430.000,-. Dalam perkembangannya, pagu
tersebut mengalami kenaikan menjadi senilai Rp1.730.087.799.000,-. Kenaikan
pagu anggaran dikarenakan adanya penambahan anggaran pada Biro
Keuangan dan Perlengkapan untuk pembayaran tunjangan kinerja pegawai di
lingkungan Kementerian Pertanian yang semula 70% menjadi 80% sesuai
Peraturan Presiden Nomor 121 tahun 2018 tentang Tunjangan Kinerja Pegawai
di Lingkungan Kementerian Pertanian. Selain itu pada tahun 2018 terjadi
pergeseran anggaran antar program Sekretariat Jenderal ke Badan Karantina
sebesar Rp14 M yang digunakan untuk pembayaran gaji. Apabila dibandingkan
dengan perolehan pagu anggaran tahun 2017 dimana pagu anggaran
Sekretariat Jenderal senilai Rp1.446.100.068.000,- maka pada tahun 2018 ini
pagu anggaran yang dimiliki Sekretariat Jenderal mengalami kenaikan senilai
Rp283.987.731.000,- atau naik sebesar 19,64%. Serapan anggaran Sekretariat
Jenderal pada Tahun 2018 senilai Rp1.657.130.061.432,- atau sebesar
95,78%. Jika dibandingkan dengan tahun 2017, penyerapan anggaran pada
tahun 2018 mengalami kenaikan. Pada tahun 2017, serapan anggaran
Sekretariat Jenderal adalah senilai Rp1.381.232.201.312,- atau sebesar
95,51%. Secara umum perkembangan pagu dan realisasi anggaran Sekretariat
Jenderal selama kurun waktu 2014-2017 dapat dilihat pada Tabel. 6 dibawah
ini:
Tabel 6. Perkembangan Realisasi Keuangan Sekretariat Jenderal Kementerian
Pertanian Tahun 2018
NO TAHUN PAGU (Rp) REALISASI (Rp) %
1 2014 1.103.062.672.000 1.015.530.613.578 92,06
2 2015 1.357.552.008.000 1.305.461.980.520 96,16
3 2016 1.563.096.836.000 1.364.639.731.286 87.30
4 2017 1.446.100.068.000 1.381.232.201.312 95.51
5 2018 1.730.087.799.000 1.657.130.061.432 95.78
Sumber: Biro Keuangan dan Perlengkapan, 2018
Tren serapan anggaran Sekretariat Jenderal Kementerian Pertanian dalam 5
(lima) tahun terakhir dapat dilihat pada gambar berikut ini:
Laporan Kinerja Sekretariat Jenderal Tahun 2018
49
Gambar 18. Grafik Tren Serapan Anggaran 5 (Lima) Tahun Terakhir
Serapan anggaran Sekretariat Jenderal Kementerian Pertanian dalam 5 (lima)
tahun (2014-2018) menunjukkan tren peningkatan. Serapan anggaran tahun
2014 sebesar 92,06%, pada tahun 2015 meningkat menjadi 96,16%. Pada
tahun 2016 tren serapan menurun menjadi 87,30%, hal ini karena adanya
selfblocking pada tahun 2016 senilai Rp157.040.000.000,- atau sebesar
10,05% dari total anggaran tahun 2016 yang berakibat penyerapan anggaran
menjadi tidak optimal. Serapan anggaran naik kembali pada tahun 2017
sebesar 95,51% dan meningkat pada tahun 2018 sebesar 95,78%.
Pagu anggaran yang diterima Sekretariat Jenderal tahun 2018 selanjutnya
dialokasikan untuk mendanai 7 Biro, 4 Pusat dan 4 Atase Pertanian di luar
negeri.
E. Analisis Efisiensi Pemanfaatan Sumber Daya
Dalam hal ini penggunaan sumberdaya yang dapat dihitung tingkat efisiensinya
adalah penggunaan sumberdaya anggaran. Selain jumlah Sumber Daya
Manusia yang berada dalam unit kerja, sumberdaya anggaran merupakan hal
penting yang diperlukan dalam pelaksanaan kegiatan untuk mendukung tugas
dan fungsi unit kerja.
Capaian realisasi anggaran Sekretariat Jenderal Kementerian Pertanian pada
tahun 2018 sebesar 95,78%, jika dikaitkan dengan analisis efisiensi
sumberdaya anggaran, yang mengacu kepada Peraturan Menteri Keuangan
Nomor 214 Tahun 2017 Tentang Pengukuran dan Evaluasi Kinerja Atas
Pelaksanaan Rencana Kerja dan Anggaran Kementerian Negara/Lembaga
(PMK 214/2017), Capaian Kinerja Pelaksanaan Anggaran Biro Perencanaan
tahun 2018 dapat dilihat sebagaimana Gambar 14 berikut:
Laporan Kinerja Sekretariat Jenderal Tahun 2018
50
Gambar 19. Analisis Efisiensi Sumberdaya Anggaran Sekretariat Jenderal
Kementan 2018 Berdasarkan Aplikasi Monev Kinerja Anggaran
PMK 214/2017.
Berdasarkan gambar di atas, capaian nilai kinerja Sekretariat Jenderal
Kementerian Pertanian pada tahun 2018 adalah sebesar 87,94%. Persentase
capaian kinerja anggaran Sekretariat Jenderal Kementerian Pertanian tahun
2018 tersebut masuk kategori baik, namun belum sesuai yang diharapkan.
Beberapa penyebab kinerja Sekretariat Jenderal belum sesuai yang
diharapkan antara lain:
1. Nilai konsistensi Rencana Penarikan Dana (RPD) Awal dan RPD Akhir di
beberapa biro/Pusat lingkup Sekretariat Jenderal masih kurang baik. Hal
tersebut mencerminkan bahwa kurang matangnya perencanaan dan kurang
baiknya koordinasi antara SDM perencana, pelaksana, dan pengevaluasi di
Biro Perencanaan.
2. Beberapa Indikator Keluaran kegiatan belum dapat diketahui capaiannya.
Hal ini disebabkan instansi yang melakukan evaluasi kinerja tersebut sampai
dengan akhir Januari belum mengeluarkan hasil evaluasinya, sehingga
mengakibatkan kurang baiknya kinerja untuk masing-masing biro/pusat yang
pada akhirnya membuat nilai rata-rata satker rendah sehingga kinerja
Sekretariat Jenderal pada aplikasi SMART menjadi kurang maksimal.
Persentase capaian kinerja anggaran Sekretariat Jenderal Kementerian
Pertanian tahun 2018 (gambar 19) berdasarkan aplikasi monev kinerja
anggaran PMK 214/2011, secara singkat dapat dijelaskan sebagai berikut :
1. Persentase capaian kinerja dalam hal pencapaian keluaran program adalah
100
2. Persentase capaian kinerja dalam hal penyerapan anggaran adalah 95,78
3. Persentase capaian kinerja dalam hal konsistensi penyerapan anggaran
terhadap perencanaan adalah 94,53
4. Persentase capaian kinerja dalam hal efisiensi adalah 4,22
Laporan Kinerja Sekretariat Jenderal Tahun 2018
51
5. Persentase capaian kinerja dalam hal capaian sasaran program adalah
98,00
6. Persentase capaian kinerja dalam hal rata-rata nilai satker adalah 81,43
Selanjutnya untuk analisis efisiensi sumberdaya anggaran berdasarkan PMK
214/2011 maka dilakukan penghitungan nilai efisiensi anggaran dengan
menggunakan rumus penghitungan sebagaimana berikut:
NE = 50% + (E/20 x 50)
Dimana :
NE = Nilai Efisiensi
E = Efisiensi
Persentase capaian kinerja Sekretariat Jenderal tahun 2018 dalam hal
efisiensi adalah mencapai 0,04, maka penghitungan koefisien Nilai
Efisiensinya adalah :
NE = 50% + (4,22%/20 x 50)
= 0,5 + (0,0422/20 x 50)
= 0,5 + 0.1055
= 0,6055 atau 60,55%
Berdasarkan penghitungan tersebut, koefisien nilai efisiensi sumberdaya
anggaran Sekretariat Jenderal pada tahun 2018 adalah 60,55%.
Berdasarkan capaian kinerja masing-masing indikator pada Perjanjian Kinerja
Sekretariat Jenderal Kementerian Pertanian tahun 2018, dari anggaran tahun
2018, Sekretariat Jenderal sementara mampu mencapai target 1 (satu) dari 2
(dua) indikator pada Perjanjian Kinerja Tahun 2018 yaitu Indikator Tingkat
Kepuasan Unit Eselon I Terhadap Layanan Sekretariat Jenderal Tahun 2018
dengan capaian kinerja sebesar 100,32%. Untuk indikator Nilai Reformasi
Birokrasi sesuai Kewenangan Sekretariat Jenderal Kementerian Pertanian,
sampai dengan Laporan Kinerja ini disusun belum dikeluarkan nilainya oleh
Tim Evaluasi RB dari Kementerian PAN dan RB. Namun demikian, Sekretariat
Jenderal Kementerian Pertanian optimis mampu mencapai target nilai RB
tersebut.
* Catatan: Rumus nilai efisiensi diperoleh dengan asumsi bahwa nilai minimal yang dicapai K/L dalam formula efisiensi sebesar -20% dan nilai maksimalnya sebesar 20%. Oleh karena itu, perlu dilakukan transformasi skala efisiensi agar diperoleh range nilai yang berkisar 0% sampai dengan 100%.
Laporan Kinerja Sekretariat Jenderal Tahun 2018
52
F. Capaian Kinerja Lainnya
1. TOP IT dan TELCO 2018
Kementerian Pertanian di bawah kepemimpinan Andi Amran Sulaiman
kembali mencatat prestasi. Pada ajang TOP IT dan TELCO 2018,
Kementerian Pertanian mendapatkan tiga penghargaan sekaligus. Apresiasi
yang didapatkan Kementerian Pertanian selama dua tahun berturut-turut ini,
tidak hanya ditujukan kepada Kementerian Pertanian sebagai TOP IT
Implementation on Ministry 2018, tapi juga kepada Menteri Pertanian untuk
kategori “Top Leader on IT Leadership 2018”. Tahun 2018 Kementerian
Pertanian juga berhasil menambah satu lagi penghargaan sebagai TOP
Digital Transformation Readiness 2018.
Kementerian Pertanian telah menciptakan sejumlah program terobosan
dengan memanfaatkan teknologi informasi dan komunikasi (TIK) dan
memiliki komitmen yang kuat untuk mendukung secara penuh
pengembangan dan implementasi TIK di Kementerian Pertanian.
Penghargaan yang diraih merupakan hasil dari komitmen yang kuat untuk
membangun satu data satu peta dengan menerbitkan regulasi,
membangun infrastruktur TIK secara besar-besaran, peningkatan kapasitas
SDM, perancangan program TIK sampai dengan implementasi dan
evaluasinya.
Penerimaan penghargaan diwakili oleh Kepala Pusat Data dan Sistem
Informasi Pertanian. Hal ini memacu Pusat Data dan Sistem Informasi
Pertanian yang salah satu tugas dan fungsinya pengembangan sistem
informasi pertanian, untuk berupaya lebih keras lagi dalam pengimplentasian
TIK.
Beberapa terobosan telah dilakukan Kementerian Pertanian untuk
meningkatkan TIK, seperti terus membenahi dan meningkatkan infrastruktur
Gambar 20. Penerimaan Penghargaan TOP IT dan TELCO 2018 yang diwakili oleh Kepala Pusat Data dan Informasi Pertanian
Laporan Kinerja Sekretariat Jenderal Tahun 2018
53
TIK dengan kecepatan dan kapasitas tiga kali lipat dan bahkan lebih. Selain
itu, Kementerian Pertanian juga melakukan penguatan hardware, software
dan juga brainware.
Menyongsong revolusi industri 4.0, Kementerian Pertanian melalui Pusdatin
juga sedang merancang sistem informasi data dengan memanfaatkan
teknologi Big Data, yang diharapkan rampung pada tahun 2021. Penilaian
dan penentuan pemenang dilakukan secara objektif dan independen oleh
dewan juri. Kegiatan TOP IT dan TELCO 2018 diberikan sebagai bentuk
apresiasi kepada instansi pemerintahan dan perusahaan swasta yang dinilai
berhasil mengimplementasikan dan memanfaatkan teknologi informasi dan
komunikasi dalam program mereka.
2. Penghargaan Bhumandala Ariti
Kementerian Pertanian menerima penghargaan Bhumandala Ariti atas
pencapaian dalam mengembangkan Simpul Jaringan dan meningkatkan
pemanfaatan lnformasi Geospasial yang inspiratif untuk mendukung
pelaksanaan kebijakan satu peta dan pembangunan yang berkelanjutan.
Kementerian Pertanian terus meningkatkan pemanfaatan Informasi
Geospasial dalam mendukung kebijakan satu peta ke depan. Dan telah
pengembangan sistem aplikasi pertanian berbasis lnformasi Geospasial,
seperti pengembangan Sistem lnformasi Monitoring Pertanaman Padi
(SIMOTANDI) dan Pemetaan Lahan Pertanaman Bawang Merah Berbasis
Android.
Selain itu, Kementerian Pertanian juga telah mengembangakan aplikasi
Sistem Informasi Peringatan Dini dan Penanganan Dampak Perubahan Iklim
Sektor Pertanian (Si PERDITAN). Aplikasi ini mampu memberikan data dan
informasi real time untuk antisipasi dini mengurangi dampak perubahan iklim
pada sektor pertanian serta dirancang untuk pembangunan pertanian sesuai
Gambar 21. Penyerahan Penghargaan Bhumandala Ariti Tahun 2018
Laporan Kinerja Sekretariat Jenderal Tahun 2018
54
dengan tugas yang diemban oleh Simpul Jaringan Pertanian terkait dengan
KSP yaitu tersedianya lnformasi Geospasial atau peta tanah semidetil dan
gambut pada skala 1:50.000.
Pada aspek teknologi, simpul Jaringan Pertanian Kementerian Pertanian
saat ini juga sedang memperkuat kapasitas Data Center yang direncanakan
sampai pada level Tier 3. Tahap selanjutnya, melakukan pemograman
sertifikasi ISO 9001 dan 27001 atau Data Center sebagai bukti bahwa
pengelolaan Data Center Kementerian Pertanian telah dilakukan secara
profesional.
3. Anugerah Pelayanan Publik
Pada 2017 dan 2018 Kementerian
Pertanian juga memperoleh
“Penghargaan Keterbukaan
Informasi Publik” dari Komisi
Informasi Pusat Republik Indonesia
(KIP-RI). Pada 2017, Kementerian
Pertanian menduduki peringkat 4 dari
10 peringkat yang ada. Pada 2018
Kementerian Pertanian masuk dalam
kategori Badan Publik (BP) menuju
informatif dari lima kategori yang ada
yaitu BP Informatif, BP Menuju Informatif, BP Cukup Informatif dan BP
Kurang Informatif dan BP Tidak Informatif. Penilaian dilakukan terhadap
seluruh Kementerian/Lembaga, BUMN dan 460 Perguruan Tinggi di
Indonesia. Pengahargaan diserahkan oleh Wakil Presiden Jusuf Kalla dan
diterima oleh Sekretaris Jenderal Kementerian Pertanian.
Keterbukaan informasi publik merupakan bagian dari pemenuhan hak atas
informasi yang dijamin UU Nomor 14 tahun 2008. Dalam Pengelola
Informasi dan Dokumentasi. PPID Kementerian Pertanian telah menyusun
langkah, strategi dan capaian dalam menjamin dan mempromosikan
keterbukaan informasi publik. Saat ini masyarakat dapat datang dan
langsung berhubungan dengan bagian layanan PPID atau cukup melalui
website Kementerian Pertanian. Permohonan informasi meningkat, dan
sampai saat ini Kementerian Pertanian mampu memenuhi harapan
masyarakat, yang makin tinggi terhadap keterbukaan informasi pertanian.
4. Peringkat 5 Terkait Pengelolaan Arsip Kementerian Pertanian
Sebagai bentuk tindak lanjut dari Peraturan Kepala ANRI Nomor 38 Tahun
2015 tentang Pengawasan Kearsipan, Unit Kearsipan Kemeterian Pertanian
segera membuat Program Pengawasan Kearsipan Internal Tahunan
Gambar 22. Penyerahan Anugerah Pelayanan Publik oleh Jusuf Kalla
dan diterima oleh Sekretaris Jenderal
Kementerian Pertanian
Laporan Kinerja Sekretariat Jenderal Tahun 2018
55
(PKPKT) Tahun 2018 serta melaksanakan pengawasan internal terhadap
beberapa unit kerja yang masuk sebagai objek pengawasan Tahun 2018.
Sebagai bentuk konsistensi terkait pengawasan kearsipan yang
dilaksanakan oleh Lembaga Kearsipan terhadap Kementerian/Lembaga
yang telah dilaksanakan pada tahun 2016 maka bentuk kelanjutan terkait
Laporan Audit Kearsipan Eksternal (LAKE) terhadap K/L, ANRI melakukan
monitoring pengawasan kearsipan pada tahun 2018. Penyerahan Laporan
Hasil Monitoring Tindak Lanjut Pengawasan Kearsipan Tahun 2018 oleh
ANRI pada tanggal 9 Oktober 2018 dilaksanakan di Kementerian
Kesehatan. Ditetapkannya Kementerian Pertanian sebagai pilot project,
berdasarkan prestasi dan peningkatan penyelenggaraan kearsipan di
Kementerian Pertanian dari peringkat 12 pada tahun 2017 menjadi
peringkat 5 pada tahun 2018 dari 34 Kementerian/Lembaga.
Gambar 23. Kementerian Pertanian Memperoleh Peringkat 5 Pengelolaan
Arsip
Laporan Kinerja Sekretariat Jenderal Tahun 2018
56
5. Penghargaan Sebagai Instansi Terbaik dalam Pembinaan Jabatan
Fungsional Pengadaan Barang/Jasa
Kementan meraih Penghargaan Instansi Pembina Terbaik Jabatan
Fungsional Pengelola Barang atau Jasa dari Lembaga Kebijakan
Pengadaan Barang dan Jasa Pemerintah (LKPP), dalam acara Rapat
Koordinasi Nasional Pengadaan Barang/Jasa LKPP di Sabuga Centre
Institut Teknologi Bandung (ITB), Bandung, Jawa Barat, Selasa 30 Oktober
2018.
Penghargaan National Procurement Awards atau Kepemimpinan dalam
Transformasi Pengadaan Secara Elektronik kategori Komitmen Penerapan
Standar LPSE ini, diberikan pada Kementerian/Lembaga yang dinilai sudah
melakukan pengadaan barang/jasa yang sesuai dengan etika dan prinsip-
prinsip pengadaan bawang/jasa. Sebagaimana diatur ditetapkan dalam
Peraturan Presiden Nomor 16 Tahun 2018, tentang Pengadaan
Barang/Jasa Pemerintah.
G. Rencana Aksi Perbaikan
Pencapaian kinerja tahun 2018 tidak terlepas dari komitmen dan upaya yang
dilakukan atas evaluasi kinerja tahun 2017, karena pada prinsipnya
pengelolaan kinerja harus dilakukan secara berkesinambungan dari waktu ke
waktu (continuous improvement). Untuk itu, dalam rangka memperbaiki kinerja
tahun 2019 maka perlu dilakukan upaya perbaikan atas permasalahan atau
kendala yang muncul dalam pengelolaan kinerja tahun 2018. Rekomendasi
upaya perbaikan disusun berdasarkan akar permasalahan yang dipilih atas
permasalahan yang ada, sehingga diharapkan permasalahan yang sama tidak
Gambar 24. Kementerian Pertanian Memperoleh Penghargaan Sebagai
Instansi terbaik dalam Pembinaan Jabatan Fungsional
Pengadaan Barang/Jasa
Laporan Kinerja Sekretariat Jenderal Tahun 2018
57
terjadi lagi di masa yang akan datang. Rekomendasi ini digambarkan dalam
bentuk rencana aksi seperti ditunjukkan pada tabel berikut ini:
Tabel 6. Rencana Aksi Perbaikan Tahun 2018
No Rekomendasi Perbaikan Waktu
Pelaksanaan
Penanggung
Jawab
Ànggaran yang
Dibutuhkan
(Rp)
Tingkat Kepuasan Unit Eselon I Terhadap Layanan Sekretariat Jenderal
1 Optimalisasi Pelayanan Peredaran Varietas
Jan-Des Pusat PVTPP 303.450.000,-
2 Optimalisasi Layanan Perizinan Pertanian
Jan-Des Pusat PVTPP 250.000.000,-
3 Workshop Peningkatan Kapasitas Petugas Video Jurnalistik
Maret Biro Humas dan
IP 242.880.000,-
4 Monitoring Evaluasi Pengelolaan Informasi Publik
Jan-Des Biro Humas dan
IP 825.408.000,-
5
Koordinasi Trilateral Meeting, Penyusunan Rencana Kerja (Renja), Penyusunan PK,Kebijakan Pembangunan pertanian terpadu dan lintas sektoral dan koordinasi kegiatan tematik Kementerian Pertanian
Jan-Des Biro
Perencanaan
1.704.750.000,
-
6. Fasilitasi Dokumen Perjalanan Dinas Luar Negeri
Jan-Des Biro Kerjasama
Luar Negeri 256.600.000,-
7. Rapat Koordinasi dengan Duta Besar Negara Mitra
Jan-Des Biro Kerjasama
Luar Negeri 213.291.000,-
8.
Rapat Koordinasi terkait penentuan standar untuk tingkat kepuasan dan penentuan responden untuk masing-masing biro/ Pusat.
Sept-Nov
Semua Biro
Pusat Lingkup
setjen
100.000.000,-
Total anggaran yang dibutuhkan
3.896.379.000,-
Rencana aksi perbaikan yang harus dilakukan sesuai tabel 6 di atas sebanyak
8 (delapan) rencana aksi perbaikan, dimana masing-masing rencana aksi
perbaikan memiliki waktu pelaksanaan, penanggung jawab serta anggaran
yang dibutuhkan. Total anggaran yang dibutuhkan untuk melaksanakan
rekomendasi tindak lanjut ini adalah senilai Rp3.896.379.000.,- dan
dialokasikan pada DIPA tahun 2019. Seluruh rencana aksi ini penting untuk
dilakukan mulai dari awal tahun 2019 agar pencapaian kinerja Sekretariat
Jenderal Kementerian Pertanian dapat lebih baik dibanding tahun 2018.
Rencana aksi perbaikan ini disusun berdasarkan akar permasalahan atas
permasalahan terkait pencapaian kinerja yang terjadi pada tahun 2018. Dalam
hal ini, rencana aksi ditujukan untuk indikator kedua yaitu Tingkat Kepuasan
Unit Eselon I terhadap Layanan Sekretariat Jenderal. Walaupun sudah
Laporan Kinerja Sekretariat Jenderal Tahun 2018
58
melampaui target yang telah ditentukan, namun ada beberapa aspek kinerja
lingkup Sekretariat Jenderal yang masih harus ditingkatkan. Komitmen dari
pimpinan maupun seluruh unit kerja sangat dibutuhkan dalam melaksanakan
rencana aksi ini agar perbaikan yang dilakukan dapat menyeluruh dan dampak
yang ditimbulkan atas upaya perbaikan yang dilakukan dapat optimal dalam
meningkatkan kinerja Sekretariat Jenderal tahun 2019.
Laporan Kinerja Sekretariat Jenderal Tahun 2018
59
BAB IV
PENUTUP
Dalam rangka pelaksanaan Program Dukungan Manajemen dan Pelaksanaan
Tugas Teknis Lainnya Kementerian Pertanian, Sekretariat Jenderal Kementerian
Pertanian telah menetapkan 2 (dua) sasaran strategis dalam dokumen Penetapan
Kinerja Tahun 2018. Adapun sasaran strategis tersebut adalah: 1) Terwujudnya
reformasi birokrasi di lingkungan Kementerian Pertanian sesuai kewenangan
Sekretariat Jenderal dengan indikator kinerja yaitu nilai reformasi birokrasi
Kementerian Pertanian sesuai kewenangan Sekretariat Jenderal (79,6%) dengan
target 69,26%; dan 2) Meningkatnya kepuasan unit eselon I terhadap layanan
Kesekretariatan yang diberikan Sekretariat Jenderal dengan indikator kinerja yaitu
tingkat kepuasan unit kerja eselon I terhadap layanan Sekretariat Jenderal
Kementerian Pertanian dengan target 3,10.
Berdasarkan hasil pengukuran terhadap capaian kinerja Sekretariat Jenderal tahun
2018, dari 2 indikator yang ada pada Perjanjian Kinerja Sekretariat Jenderal Tahun
2018, terdapat 1 (satu) indikator yang berhasil mencapai target, sedangkan 1
indikator belum dikeluarkan nilainya oleh Tim Evaluasi RB dari Kementerian PAN
dan RB. 1 (satu) Indikator yang telah diketahui nilainya dan telah berhasil mencapai
target adalah indikator Tingkat Kepuasan Unit Kerja Eselon I terhadap Layanan
Sekretariat Jenderal Kementerian Pertanian yang berhasil mencapai nilai 3,11 atau
capaian kinerja sebesar 100,32%. Namun demikian ada beberapa hal yang harus di
tingkatkan pada tahun 2019 terutama untuk nilai indikator tingkat kepuasan unit
kerja eselon I terhadap layanan Biro/Pusat di lingkungan Sekretariat Jenderal
Kementerian Pertanian, terutama untuk Biro/Pusat yang tidak berhasil mencapai
target indikator yang telah ditentukan.
Dalam usaha mencapai target indikator kinerja pada tahun 2018, beberapa
permasalahan yang dihadapi Sekretariat Jenderal antara lain:
1. Terkait capaian output (keluaran), ada beberapa masalah yang dihadapi;
a. Sebagian besar output baru dapat diselesaikan di akhir tahun;
b. Beberapa Output masih belum menunjukan keterukuran yang pasti, baik
satuannya maupun volumenya, seperti satuan layanan dan volume yang
hanya menunjukan angka 1 (satu) selama periode tahun anggaran.
Persoalan seperti ini, walau terjadi pula di K/L lainnya, namun menurut
Kementerian Keuangan, sebagaimana disampaikan pada acara optimalisasi
pelaksanaan evaluasi kinerja anggaran K/L melalui aplikasi SMART pada 16
Januari 2019, masih harus ditinjau kembali dan diupayakan untuk tidak lagi
merencanakan keluaran yang satuan dan volumenya seperti ini;
2. Proses penyusunan RKA-KL belum konsisten karena terjadi perbedaan dengan
aplikasi KRISNA. Aplikasi KRISNA mengikuti tuntutan standar sistem
Laporan Kinerja Sekretariat Jenderal Tahun 2018
60
penganggaran berbasis kinerja. Hal ini mengakibatkan kurang siapnya satker-
satker lain dalam penyusunan RKA-KL yang berkualitas dan sesuai standar
karena menunggu aplikasi terbaru dari Kementerian Keuangan yang sering
terlambat sosialisasinya;
3. Besarnya Standar Deviasi IKSS dan IKSP disebabkan oleh penentuan target
yang terlalu tinggi atau terlalu rendah yang menyebabkan terjadinya gap yang
tinggi antara target dan realisasi;
4. Kurang disiplinnya petugas dalam mengisi data pada aplikasi-aplikasi yang
dibangun oleh Skretariat Jenderal berakibat pada kurang optimalnya
pemanfaatan aplikasi yang ada;
5. Pelayanan dalam memberikan informasi pertanian dirasa belum maksimal
karena terkendala pemahaman tentang daftar informasi publik yang dikuasai
oleh PPID Pelaksana Eselon I lingkup Kementerian Pertanian.
6. Keterbatasan jumlah sumber daya manusia (SDM) seiring dengan meningkatnya
tuntutan pimpinan terhadap kegiatan Sekretariat Jenderal;
7. Kompetensi SDM yang belum merata di bidang yang ditangani Sekretariat
Jenderal;
8. Tingkat kepatuhan penayangan rencana umum pengadaan (RUP) pada sistem
informasi rencana umum pengadaan (SIRUP) pada satker perlu ditingkatkan;
9. Kemampuan SDM pengelola pengadaan barang/jasa dalam memahami aturan
dan ketentuan perlu ditingkatkan;
10. Perlu penambahan alokasi anggaran untuk mendukung pelaksanaan pengadaan
barang/jasa pada ULP-UPT;
11. Sebagai penyedia data dan informasi bagi stakeholders (pengambil kebijakan,
dunia usaha dan masyarakat), Pusat Data dan Sistem Informasi Pertanian
memiliki kelemahan yaitu tidak memiliki hubungan struktural dengan daerah
terkait satu data satu pintu. Kondisi ini sangat berpengaruh terhadap
kemampuan untuk menyediakan data yang berkualitas, yaitu akurat, cepat dan
obyektif (tidak bias);
12. Pada Pusat Perpustakaan dan Penyebaran Informasi Pertanian (Pustaka) terjadi
keterlambatan waktu penyelesaian pelayanan karena sistem Online Public
Access Catalogue (OPAC) dalam masa pemeliharaan dan adanya
ketidaksesuaian antara database dan beberapa koleksi fisik perpustakaan;
13. Belum semua unit kerja membuat analisis jabatan dan analisis beban kerja
aparatur untuk dilaksanakan dan di evaluasi.
14. Dalam menjalankan fungsi pelayanan, terutama perizinan pertanian, Pusat
PVTPP adalah pintu gerbang terkait administrasi perizinan pertanian.
Sedangkan proses teknisnya dilakukan oleh Eselon I teknis terkait;
15. Belum adanya standar dalam pengukuran tingkat kepuasan unit eselon I
terhadap layanan Biro/Pusat lingkup sekretariat Jenderal dan penentuan
responden survei kepuasan yang kurang tepat berakibat pada nilai survei yang
tidak optimal;
16. Adanya perubahan agenda kegiatan luar negeri yang sangat dinamis terutama
untuk pertemuan bilateral dengan negara mitra.
Laporan Kinerja Sekretariat Jenderal Tahun 2018
61
Rekomendasi perbaikan ke depan agar kendala yang dihadapi pada tahun 2018
tidak terulang lagi, antara lain:
1. Penyusunan anggaran di Biro Perencanaan harus seiring dengan penyusunan
TOR, RAB dan jadwal rencana pencairan. Jika ini dilakukan akan ada Rencana
Penarikan Dana (RPD) yang sudah terbentuk yang merupakan perencanaan
dari setiap level eselon IV, baru kemudian dimasukkan ke sistem RKAKL
sebelum DIPA operasional;
2. Penyusunan RKA-KL harus mengacu pada Aplikasi KRISNA agar ada
konsistensi dalam penyusunan dokumen perencanaan;
3. Perlu dilakukan reviu terhadap indikator dan target yang akan digunakan dalam
perencaan program/kegiatan;
4. Lebih meningkatkan koordinasi agar kedisiplinan petugas dalam pemanfaatan
aplikasi dapat lebih optimal;
5. Lebih meningkatkan koordinasi dengan unit kerja lainnya di lingkup Sekretariat
Jenderal maupun di lingkup Kementerian Pertanian;
6. Meningkatkan kompetensi SDM melalui kegiatan workshop maupun pelatihan
yang menyertakan SDM lingkup Sekretariat Jenderal
7. Penyusunan Daftar Informasi Publik yang dikuasai lingkup Kementerian
Pertanian sesuai dengan Undang-undang Nomor 14 Tahun 2008 tentang
Keterbukaan Informasi Publik;
8. Melakukan pembinaan penggunaan penggunaan SIRUP versi 2.3 khusus untuk
anggaran Dekon/TP;
9. Melakukan bimbingan teknis dan ujian sertifikasi pengadaan barang/jasa dan
juga melakukan bimbingan teknis terkait aturan dan peraturan sesuai objek yang
akan diadakan kepada agen pengadaan;
10. Melakukan forum komunikasi para pengola pengadaan barang/jasa di UPT
11. Melakukan pemantauan dan pendampingan paket pengadaan kepada UPT;
12. Mewujudkan pengelolaan data terpadu (tekstual dan spasial) ke sistem yang
terintegrasi dan mudah diakses seperti yang akan dilaksanakan yaitu
Pengembangan Big Data;
13. Melakukan kegiatan stock opname, merapikan database dan reshelving koleksi;
14. Diperlukan pelatihan tambahan terhadap pemahaman analisis jabatan dan
analisis beban kerja aparatur secara online;
15. Lebih meningkatkan koordinasi dengan eselon I teknis terkait pelayanan yang
dilakukan oleh Pusat PVTPP;
16. Menyusun standar pengukuran tingkat kepuasan unit eselon I terhadap layanan
Biro/Pusat lingkup Sekretariat Jenderal dan menyusun panduan dalam
penentuan responden lingkup eselon I untuk survei kepuasan dengan mengacu
pada instansi/organisasi yang berkompeten dalam pengukuran tingkat kepuasan
layanan.
17. Ke depan agar kegiatan koordinasi dengan negara-negara mitra harus lebih
digiatkan lagi, agar perencanaan dalam penyelenggaraan kegiatan menjadi lebih
baik.
Lampiran 3.
No. BIRO/PUSAT PAGU REALISASI %
1Biro Humas dan Informasi
Publik59.385.000.000 56.673.040.717 95,43
2Pusat Data dan Sistem
Informasi Pertanian54.896.478.000 53.529.089.673 97,51
3Pusat Sosial Ekonomi dan
Kebijakan Pertanian (PSEKP)31.827.660.000 31.294.045.872 98,32
4
Pusat Perpustakaan dan
Penyebaran Teknologi
Pertanian (PUSTAKA)
34.464.676.000 32.552.401.131 94,45
5 Biro Perencanaan 40.007.305.000 39.768.233.697 99,40
6Biro Organisasi dan
Kepegawaian22.948.888.000 22.181.495.737 96,66
7Biro Keuangan dan
Perlengkapan1.244.668.424.000 1.209.424.068.504 97,17
8 Biro Hukum 16.954.702.000 16.474.642.491 97,17
9 Biro Umum dan Pengadaan 161.043.822.000 133.353.278.884 82,81
10 Biro Kerjasama Luar Negeri 20.370.692.000 20.239.521.782 99,36
11
Pusat Perlindungan dan
varietas Tanaman dan
Perizinan Pertanian
38.000.949.000 36.472.003.969 95,98
Sumber: SMART PMK Kemenkeu TA.2018
PAGU DAN SERAPAN ANGGARAN BIRO/PUSAT
LINGKUP SEKRETARIAT JENDERAL TA. 2018
Nilai reformasi birokrasi Kementerian Pertanian sesuai kewenangan Sekretariat Jenderal (79,6%)
1 laporan 1 1 1.439.165.000,00 1.416.145.371,00 98,40
2 laporan 1 1 15.150.000,00 13.141.000,00 86,74
3 laporan 1 1 1.093.487.000,00 990.569.700,00 90,59
4 laporan 1 1
1.155.096.000,00 1.134.794.240,00 98,24
5 laporan 1 1 1.183.587.000,00 1.148.057.090,00 97,00
6 laporan 1 1 654.360.000,00 626.899.150,00 95,80
7 laporan 1 1
828.955.000,00 813.117.118,00 98,09
8 laporan 1 1
729.845.000,00 700.814.078,00 96,02
9 laporan 1 1
1.647.582.000,00 1.614.117.718,00 97,97
10 laporan 1 1 774.150.000,00 759.731.150,00 98,14
11 laporan 1 1
1.087.849.000,00 1.079.013.700,00 99,19
1 laporan 1 1 1.478.652.000 1.475.944.550 99,82
2 laporan 1 1
71.030.000 67.320.000 94,78
3 dokumen 1 1
345.267.000 340.273.050 98,55
4 dokumen 1 1
242.335.000 241.487.500 99,65
5 laporan 1 1 116.798.000 113.610.000 97,27
6 laporan 1 1
77.000.000 76.246.000 99,02
7 laporan 1 1 1.395.736.000 1.390.374.939 99,62
8 dokumen 1 1 279.720.000 278.421.500 99,54
9 Laporan 8 8
159.640.000 158.535.000 99,31
10 buku 2 2 983.211.000 978.230.159 99,49
11 laporan 1 1 995.738.000 995.087.750 99,93
12 laporan 1 1 422.242.000 421.849.242 99,91
13 laporan 1 1
1.262.578.000 1.262.338.500 99,98
Dukungan dan pemantauan Kementerian Pertanian pada program TNI Manunggal
Membangun Desa (TMMD)
Workshop Regional Dana Alokasi Khusus (DAK) Sub Bidang Pertanian Tahun 2018
Penyusunan Data Teknis DAK Bidang Pertanian TA. 2019
Workshop Penelaahan RKA DAK Sub Bidang Pertanian 2019
Biro Hukum
Biro Perencanaan
Monitoring dan Evaluasi Layanan Bantuan Hukum
Penyusunan Peraturan Perundang-undangan Bidang Prasarana Sarana Penelitian
dan Pengembangan
Penyusunan Peraturan Perundang-undangan Bidang Manajemen dan Sumberdaya
Manusia
Penyusunan Peraturan Perundang-undangan Bidang Ternak dan Hewan
Penyusunan Peraturan Perundang-undangan Bidang Karantina Pertanian
Penyusunan Peraturan Terkait Rekomendasi Impor dan Tata Niaga Pangan Bidang
Pertanian (Prioritas Nasional)
NO. TARGET REALISASI
OUTPUT
Pertimbangan dan Litigasi Hukum Lingkup Kementerian Pertanian
Pengujian Materiil Peraturan Perundang-undangan Bidang Pertanian
Penyusunan Peraturan Perundang-undangan Bidang Tanaman Pangan
Hortikultura dan Perkebunan
RENCANA AKSI
Workshop evaluasi DAK bidang pertanian
Pemantauan dan Evaluasi Pembangunan Pertanian
Pemantauan dan Evaluasi Capaian Indikator Kinerja Kementerian Pertanian
Penyusunan Laporan Kinerja Instansi Pemerintah
Workshop dan monitoring aplikasi Monev
Penyusunan Laporan Capaian Rencana Aksi Kementan
Pemantauan Sitem Akuntabilitas Kinerja (SAKIP) Kementerian Pertanian Tahun
2018
Evaluasi DAK Bidang Pertanian Tahun 2017 dan Pemantauan DAK Bidang
Pertanian Tahun 2018
Pemantauan dan evaluasi subsidi asuransi pertanian dan kredit program pertanian
lampiran 4
%PAGU (Rp) REALISASI (Rp)SATUAN
Pembinaan Jabatan Fungsional Perancang Peraturan Perundang-Undangan
Program Legislasi Pertanian (Prolegtan)
NO. TARGET REALISASI
OUTPUTRENCANA AKSI %PAGU (Rp) REALISASI (Rp)SATUAN
14 laporan 1 1
66.240.000 65.960.850 99,58
15 laporan 1 1 218.199.000 217.893.350 99,86
16 laporan 1 1 243.880.000 242.574.250 99,46
17 laporan 1 1 82.715.000 82.389.000 99,61
18 laporan 1 1 2.812.724.000 2.811.613.420 99,96
19 laporan 1 1 85.005.000 84.463.250 99,36
20 laporan 1 1 43.135.000 42.993.250 99,67
21 laporan 1 1 277.964.000 277.815.450 99,95
22 laporan 1 1 770.645.000 769.392.500 99,84
23 laporan 1 1 158.356.000 158.355.250 100,00
24 dokumen 1 1 554.610.000 552.570.000 99,63
25 document 1 1
165.820.000 165.194.500 99,62
26 dokumen 1 1 278.540.000 277.840.000 99,75
27 document 1 1 1.143.392.000 1.139.686.840 99,68
28 dokumen 1 1 57.143.000 56.838.000 99,47
29 Dokumen 1 1
461.911.000 458.338.582 99,23
30 Document 1 1
432.594.000 428.703.000 99,10
31 laporan 1 1
1.024.195.000 1.020.992.925 99,69
32 laporan 1 1
567.598.000 562.146.811 99,04
33 laporan 1 1 959.132.000 955.865.900 99,66
34 laporan 1 1 807.250.000 805.069.081 99,73
35 laporan 1 1
550.438.000 546.108.842 99,21
36 laporan 1 1
1.624.164.000 1.618.512.336 99,65
37 laporan 1 1
760.891.000 757.833.100 99,60
38 laporan 1 1
68.815.000 65.628.200 95,37
1 Dokumen 1 1 83.500.000 70.757.400 84,74
2 Dokumen 1 1209.640.000 197.497.000 94,21
3 Dokumen 1 1 49.700.000 49.480.000 99,56
4 Dokumen 1 1 772.550.000 720.293.881 93,24
Koordinasi Trilateral Meeting dan Penyusunan Rencana Kerja (Renja) Tahun 2019
Musyawarah Perencanaan Pembangunan Pertanian Nasional Tahun 2018
Koordinasi Penyusunan APBN-P Tahun 2018 Lingkup Kementan
Biro Organisasi dan Kepegawaian
Koordinasi Penyusunan Perjanjian Kinerja (PK) Tahun 2018
Penyusunan dan Sosialisasi E-Proposal untuk Perencanaan 2019
Penyusunan Standar Biaya Keluaran (SBK) Kementan Tahun 2019
RABPN 2019 Lingkup Kementan
Koordinasi Identifikasi Anggaran Subsidi Kredit Program dan Asuransi Pertanian
Kementan
Koordinasi Penelitian RKAKL Kementan
Identifikasi Hasil revisi DIPA dan POK TA.2018
Penyusunan Nota Keuangan
Workshop Penyusunan Anggaran Kementan Berbasis Kinerja TA.2018
Rapat Kerja Nasional (RAKERNAS) Pembangunan Pertanian
Penyusunan Data Base Satker DIPA Kementan Tahun 2018
Reviu dan Penyusunan perencanaan pembangunan pertanian jangka panjang
Reviu dan Penyusunan perencanaan pembangunan pertanian jangka menengah
Evaluasi Pelaksanaan Reformasi Birokrasi Kementan
Rapat Koordinasi Teknis Perencanaan Tahun 2019
Koordinasi perencanaan dan implementasi pengembangan peternakan dan pola
integrasi
Koordinasi perencanaan dan implementasi pengembangan kawasan perkebunan
dan bioindustri
Koordinasi dan Evaluasi Pelaksanaan SPI
Bimbingan Teknis Pelayanan Prima Pada Unit Kerja Pelayanan Publik Kementan
Peningkatan Kualitas Budaya Kerja Kementerian Pertanian
Penguatan informasi dan pemetaan kawasan perkebunan
Penguatan informasi dan pemetaan kawasan peternakan
Penguatan sistem informasi kawasan pertanian mendukung swasembada pangan
Penguatan informasi dan pemetaan kawasan tanaman pangan dan hortikultura
Koordinasi perencanaan dan implementasi pengembangan kawasan tanaman
pangan dan hortikultura
Koordinasi kegiatan pembangunan pertanian di daerah tertinggal wilayah khusus
dan perbatasan
NO. TARGET REALISASI
OUTPUTRENCANA AKSI %PAGU (Rp) REALISASI (Rp)SATUAN
5 Dokumen 1 1
161.130.000 148.969.940 92,45
6 Dokumen 1 1 168.550.000 164.276.300 97,46
7 Dokumen 1 1 162.510.000 160.028.000 98,47
8 Dokumen 1 1 591.550.000 574.144.006 97,06
9 Dokumen 1 1
146.550.000 141.255.700 96,39
10 Dokumen 1 1 419.010.000 415.249.300 99,10
11 Dokumen 1 1 465.010.000 459.456.213 98,81
12 Dokumen 1 1
31.050.000 29.054.000 93,57
13 Dokumen 1 1 200.640.000 193.267.700 96,33
14 Dokumen 1 1 113.350.000 106.890.900 94,30
15 Laporan 1 1 203.500.000 201.090.000 98,82
16 Dokumen 1 1 271.200.000 264.060.508 97,37
17 Dokumen 1 1 74.850.000 73.860.000 98,68
18 Dokumen 1 1 308.500.000 281.874.800 91,37
19 Dokumen 1 1 374.950.000 357.926.691 95,46
20 Dokumen 1 1 595.200.000 561.248.750 94,30
21 Dokumen 1 1
129.070.000 128.272.230 99,38
22 Dokumen 1 1 114.730.000 114.538.340 99,83
23 Dokumen 1 1 487.380.000 475.809.900 97,63
24 Dokumen 1 1 70.280.000 69.837.575 99,37
25 Dokumen 1 1 126.400.000 125.297.500 99,13
26 Dokumen 1 1 126.600.000 119.532.700 94,42
27 Dokumen 1 1 267.900.000 261.710.000 97,69
28 Dokumen 1 1 175.180.000 174.660.000 99,70
29 Dokumen 1 1
625.585.000 558.412.700 89,26
30 Dokumen 1 1 149.220.000 145.872.900 97,76
31 Dokumen 1 1 2.535.700.000 2.461.157.041 97,06
32 Dokumen 1 1 376.580.000 354.167.750 94,05
33 Dokumen 1 1
450.435.000 444.951.600 98,78
34 Dokumen 1 1 378.550.000 366.200.100 96,74
35 Dokumen 1 1 83.880.000 77.955.400 92,94
36 Dokumen 1 1 1.891.820.000 1.764.938.210 93,29
37 Dokumen 1 1 376.700.000 368.236.950 97,75
38 laporan 1 1 461.050.000 454.229.000 98,52
Evaluasi Analisis Jabatan dan Analisis Beban Kerja Aparatur Kementerian
Pertanian
Peningkatan Kualitas Pelayanan Publik Bidang Pertanian
Diseminasi Pelaksanaan Peningkatan Capacity Building
Evaluasi NSPK dan Tata Hubungan Kerja
Penyusunan dan Evaluasi Peta Proses Bisnis Kementerian Pertanian dan SOP
Pengelolaan SAPK Lingkup Kementerian Pertanian
Pengelolaan Tata Usaha Kepegawaian Kementan
Forum Komunikasi di Bidang Kepegawaian
Penguatan dan Penataan Organisasi Pusat Kementerian Pertanian
Penguatan dan Penataan Organisasi UPT Kementerian Pertanian
Peningkatan Efektifitas Kelembagaan Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD)
Bidang Pertanian
Kerumahtanggan dan Ketatausahaan
Penyelenggaraan Forum Bidang Kesejahteraan Pegawai
Peningkatan Kapasitas ASN Dalam Pengembangan Usaha dan Kesejahteraan
Pengelolaan Administrasi Kenaikan Pangkat Pensiun dan Mutasi Lainnya
Pengelolaan Administrasi Kepegawaian Jabatan Fungsional
Pengelolaan Administrasi Kepegawaian Lingkup Setjen Kementan
Fasilitasi Pengangkatan Jabatan Pimpinan Tinggi Administrator dan Pengawas
Pembinaan Mental Spiritual dan Agama
Pembinaan Kesegaran Jasmani dan Kesenian Pegawai
Pembinaan Jiwa Korsa Pegawai
Forum Koordinasi Unit Pelaksana Teknis Kementerian Pertanian
Penyusunan Sistem Prosedur dan Pembakuan Sarana Kerja
Pembinaan Pemberdayaan Perempuan
Penyelenggaraan Pembekalan Calon Purna Bakti
Pemberian Tanda Jasa/ Kehormatan/ Penghargaan Kementan
Evaluasi Penerapan Etika dan Disiplin ASN
Pengelolaan Ujian Dinas dan Ujian Kenaikan Pangkat Penyesuaian Ijazah
Perencanaan Kebutuhan ASN
Pengadaan Calon ASN Kementerian Pertanian
Penyusunan Standar Kompetensi ASN
Pengembangan Kompetensi Tim Penilai JF Bidang Pertanian
Evaluasi Hasil Penilaian Prestasi Kerja ASN Kementan
Pengembangan Karir ASN
NO. TARGET REALISASI
OUTPUTRENCANA AKSI %PAGU (Rp) REALISASI (Rp)SATUAN
39 laporan 1 1 303.700.000 243.939.800 80,32
40 laporan 1 1 327.395.000 303.619.000 92,74
41 laporan 1 1
1.493.745.000 1.442.445.535 96,57
42 Dokumen 1 1 625.550.000 575.796.385 92,05
1 dokumen 1 1 1.602.952.000 1.430.065.207 89,21
2 kegiatan 4 4 52.431.287.000 40.375.238.278 77,01
1 Paket 1 12.782.850.000 2.782.165.500 99,98
2 kegiatan 6 6 618.545.000 615.514.400 99,51
3 kegiatan 3 3
809.710.000 795.439.375 98,24
4 kegiatan 3 3
567.470.000 562.583.811 99,14
1 layanan 12 12 1.299.870.000 1.209.292.000 93,03
2 layanan 12 12 310.630.000 297.914.579 95,91
3 kegiatan 12 12 2.465.850.000 2.117.960.147 85,89
4 layanan 12 12
2.333.610.000 2.270.777.621 97,31
5 layanan 12 12 838.776.000 763.613.138 91,04
6 layanan 12 12 835.877.000 776.276.529 92,87
7 layanan 12 12 762.332.000 686.751.457 90,09
8 dokumen 12 12 6.587.750.000 6.371.555.184 96,72
9 dokumen 12 12 8.999.665.000 8.822.159.192 98,03
10 dokumen 12 12 1.917.400.000 1.864.927.706 97,26
11 dokumen 12 12 7.813.251.000 7.771.147.548 99,46
12 dokumen 12 12 3.292.200.000 3.067.910.200 93,19
1 aplikasi 3 3 467.500.000 450.575.035 96,38
2 aplikasi 3 3 2.258.390.000 2.192.339.649 97,08
3 judul 6 6 1.369.490.000 1.352.213.958 98,74
1 Layanan 1 1 870.000.000 853.829.600 98,14
2 Paket 1 1 10.370.000.000 9.750.503.725 94,03
3 Layanan 1 1 137.550.000 134.469.500 97,76
4 Layanan 1 1 281.750.000 266.698.750 94,66
Biro Umum dan Pengadaan
Penyusunan Pedoman/ Juklak/ Juknis Jabatan Fungsional
Seleksi Terbuka dan Kompetitif Jabatan Pimpinan Tinggi Administrator dan
Pengawas
Pemberitaan Media Cetak
Ketatausahaan Keuangan dan Perlengkapan
Pengembangan Sistem Manajemen Mutu
Gedung dan BangunanPerangkat Pengolah Data Dan Komunikas
Pengembangan Diseminasi Inovasi Pertanian
Pengembanganan Kapasitas SDM SPI Kelembagaan dan Administrasi Pengelolaan
Kepegawaian
Pusat PVTPP
Pengelolaan Pelayanan Publik Dan Informasi Publik Pusat PVTPP
Dukungan Penyebarluasan Informasi Publik Bidang Pertanian Melalui Media TV
Streaming
Penyelenggaraan Pameran
Pengelolaan Perpustakaan
Pengelolaan Peragaan dan Display Informasi Agribisnis
Pustaka
Pengembangan Tata Kelola TI
Monitoring dan evaluasi penelitian sosial ekonomi dan kebijakan pertanian
Biro Hubungan Masyarakat dan Informasi Publik
Analisis Pendapat Umum
Penerbitan dan Penyebaran Publikasi
Penilaian Kompetensi ASN Lingkup Kementan
Pengelolaan Data ASN Kementerian Pertanian
Publikasi Media Cetak
Pemberitaan Media Elektronik
Publikasi Media Elektronik
Pelayanan Informasi Publik
Pengelolaan dan Pelayanan Informasi Publik Melalui Multimedia
Monitoring Evaluasi Pengelolaan Informasi Publik
Operasional dan Pemeliharaan Kantor
Pengelolaan Kearsipan
Pusat Sosial Ekonomi dan Kebijakan Pertanian
Pengadaan peralatan dan fasilitas perkantoran
NO. TARGET REALISASI
OUTPUTRENCANA AKSI %PAGU (Rp) REALISASI (Rp)SATUAN
5 Layanan 1 1 1.321.376.000 1.292.273.464 97,80
6 Layanan Surat Izin 175 171 203.950.000 197.459.100 96,82
7 Layanan Surat Izin 75 9694.000.000 86.583.100 92,11
8 Layanan Surat Izin 60 49 68.420.000 58.827.000 85,98
9 Layanan Surat Izin 1090 1182
426.150.000 414.496.556 97,27
10 Layanan Surat Izin 4500 1417 1.314.400.000 1.253.747.300 95,39
11 Layanan Surat Izin 600 10347 1.572.330.000 1.524.512.273 96,96
12 Layanan Surat Izin 170 209 58.000.000 56.413.600 97,26
13 Layanan Surat Izin 230 702 216.650.000 203.270.600 93,82
14 Layanan 1 1 179.700.000 140.305.300 78,08
15 Layanan Rekomendasi 1216 0 17.500.000 14.585.000 83,34
16 Layanan Rekomendasi 2010 4009 117.600.000 116.539.708 99,10
17 Layanan Rekomendasi 575 875 137.050.000 135.357.034 98,76
18 Layanan Rekomendasi 189 242 19.070.000 184.185.835 965,84
19 Layanan 1 1 131.100.000 129.104.600 98,48
20 Layanan 200 272 224.700.000 221.779.969 98,70
21 Tanda Daftar 200 122 138.750.000 128.225.336 92,41
22 Layanan 180 653 331.785.000 327.532.700 98,72
23 Nama Varietas 440 920 100.465.000 99.813.200 99,35
24 Varietas 40 42 1.007.800.000 955.702.124 94,83
25 Layanan 1 1 1.160.030.000 1.140.489.354 98,32
26 PPU 10 16 432.480.000 416.580.365 96,32
27 Varietas 40 38 1.071.700.000 1.017.129.561 94,91
28 Layanan 45 48 662.990.000 632.801.393 95,45
1 Paket 1 1 206.300.000 204.242.776 99,00
2 Dokumen 1 1 357.400.000 356.738.800 99,81
3 Dokumen 1 1 158.200.000 156.199.000 98,74
4 Dokumen 1 1 254.650.000 252.864.000 99,30
5 Dokumen 1 1 129.090.000 128.453.400 99,51
6 Dokumen 1 1 75.035.000 74.843.750 99,75
7 Dokumen 1 1 555.950.000 555.600.000 99,94
8 Dokumen 1 1 242.700.000 242.415.000 99,88
9 Dokumen 1 1 119.850.000 118.285.000 98,69
10 Dokumen 1 1 190.920.000 190.095.500 99,57
11 Dokumen 1 1 124.200.000 123.573.300 99,50
Penyelenggaraan ASEAN Joint Commitee Meeting ke 25
Kajian Analisa Harga Pangan Dunia
Penjajakan Kerjasama dengan Ormas Asing Bidang Pertanian
Fasilitasi Perundingan Perdaganagan Bidang Pertanian
Biro KerjaSama Luar Negeri
Evaluasi Manfaat bantuan Teknis Afrika dan Pasifik
sosialisasi Potensi Pertanian Indonesia dan Negara Mitra untuk Diplomat
Coordination MeetingDengan Duta Besar Negara Mitra di Indonesia
Kajian Non Tarif Measures(NTMs)
FGD Strategi Komonikasi dan Promosi Program KSST Indonesia
Sosialisasi kerjasama Non ASEAN
Penyelenggaraan Program ASEAN Productivity Organization (APO)
Optimalisasi Pelayanan Permohonan Hak PVT
Fasilitasi Pemeriksaan Substantif
Pengembangan Panduan Pengujian
Pengelolaan Stasiun Uji BUSS
Pemantauan dan Evaluasi
Evaluasi Pelayanan Perizinan Peternakan On Line
Permohonan Pendaftaran Pakan Ternak
Permohonan Izin Usaha Dan Pemasukan Obat Hewan
Fasilitasi Pelayanan Pendaftaran Pupuk
Fasilitasi Pendaftaran Varietas
Optimalisasi Pelayanan Pendaftaran Peredaran Varietas
Fasilitasi Pendaftaran Peredaran Varietas
Pengelolaan Database Varietas Tanaman
Permohonan RPP Benih/Bibit Ternak Dan Ternak Ruminansia Besar
Permohonan Pemasukan KarkasDagingJeroan Dan Olahannya (KDJO)
Permohonan RPP Bahan Pakan Asal Hewan (BPAH)
Permohonan RPP Bahan Pakan Asal Tumbuhan
Fasilitasi Penamaan dan Dokumentasi Varietas Tanaman
Fasilitasi Pelayanan Pendaftaran Pestisida
Permohonan Perizinan Pemasukan/Pengeluaran Benih Hortikultura dan RIPH
Permohonan Perizinan Pemasukan/Pengeluaran Benih Tanaman Pangan
Permohonan Perizinan Pemasukan/Pengeluaran Benih Tanaman Perkebunan
Permohonan Perizinan Pemasukan/Pengeluaran SDG Tanaman
Sosialisasi PVT Mendukung Swasembada Pangan
NO. TARGET REALISASI
OUTPUTRENCANA AKSI %PAGU (Rp) REALISASI (Rp)SATUAN
12 Dokumen 1 1 203.300.000 198.450.000 97,61
13 Dokumen 1 1 192.000.000 187.035.800 97,41
14 Dokumen 1 1 68.000.000 67.700.000 99,56
15 Dokumen 1 1 248.340.000 246.725.000 99,35
16 Dokumen 1 1 185.016.000 183.632.000 99,25
17 Dokumen 1 1 106.950.000 105.956.400 99,07
18 Dokumen 1 1 635.000.000 633.360.984 99,74
19 Dokumen 1 1 220.050.000 219.725.000 99,85
20 Dokumen 1 1 846.556.000 845.932.600 99,93
Tingkat kepuasan unit kerja eselon I terhadap layanan Sekretariat Jenderal Kementerian Pertanian
1 laporan 1 1 1.645.126.000,00 1.603.834.967,00 97,49
2 laporan 1 1 11.500.000,00 10.500.000,00 91,30
3 laporan 1 1 210.420.000,00 206.721.600,00 98,24
4 laporan 1 1 367.040.000,00 361.965.000,00 98,62
5 laporan 1 1 264.810.000,00 251.129.540,00 94,83
6 laporan 1 1 427.014.000,00 417.567.030,00 97,79
1 dokumen 1 1 1.042.759.000 1.039.675.890 99,70
2 dokumen 1 1 330.300.000 328.737.089 99,53
3 dokumen 1 1 251.098.000 250.146.638 99,62
4 dokumen 1 1 701.454.000 699.400.200 99,71
5 laporan 1 1 745.000.000 743.433.300 99,79
6 laporan 1 1 517.130.000 516.723.800 99,92
7 laporan 1 1 155.285.000 155.178.000 99,93
8 laporan 1 1 1.274.670.000 1.272.719.361 99,85
9 laporan 1 1 125.712.000 124.847.750 99,31
10 laporan 1 1 264.601.000 264.125.750 99,82
11 laporan 1 1 2.373.181.000 2.371.936.196 99,95
12 Dokumen 1 1 647.325.000 645.526.673 99,72
13 Dokumen 1 1 137.387.000 133.519.300 97,18
14 Dokumen 1 1 655.365.000 651.586.473 99,42
15 Dokumen 1 1 298.468.000 297.160.209 99,56
16 Dokumen 1 1 455.745.000 453.249.500 99,45
REALISASI (Rp) %PAGU (Rp)
Dukungan Administrasi dan Manajemen Kegiatan Bagian Kebijakan Program
Analisis penyajian data perencanaan dan pelaksanaan pembangunan pertanian
Pengembangan dan pengelolaan web
Koordinasi Data Pembangunan Pertanian
Koordinasi fasilitasi dan pembinaan program dan kegiatan pembangunan
pertanian 2018
Penyusunan Laporan Bahan Pimpinan Kementan pada Raker Pimpinan Kementan
dengan DPR RI dan DPD RIPenyusunan Bahan Pimpinan Kementan
Pengelolaan Administrasi Keuangan Satker Biro Perencanaan
Pelaksanaan Kesekretariatan Fungsional Perencana Kementerian Pertanian
Pelaksanaan Sistem Akuntansi Instansi serta Pengujian dan Penerbitan Surat
Perintah Membayar Satker Biro PerencanaanPenyelenggaraan Tata Usaha Biro Perencanaan Tahun 2018
Penyusunan dan sosialisasi Juknis Pemanfaatan DAK Bidang Pertanian
Penyusunan dan Sosialisasi pedoman bantuan pemerintah
Koordinasi dan Pembinaan Anggaran Tahun 2018
Pengelolaan Ketatausahaan Biro
Penempatan Peraturan Menteri Dalam Berita Negara
Penerbitan Himpunan Peraturan Menteri Pertanian
Penyusunan Kompendium Hukum Bidang Pertanian
Pengelolaan dan Pengembangan Dokumentasi dan Informasi Hukum
Perencanaan dan Pengelolaan Anggaran
Biro Perencanaan
Koordinasi Pengelolaan Administrasi Evaluasi dan Pelaporan
Penyiapan Bahan Pimpinan dalam Pelaporan Pelaksanaan Upaya Khusus (UPSUS)
Pangan
NO.RENCANA AKSI SATUAN TARGET
REALISASIOU
TPUT
Biro Hukum
Penyusunan Buku Capaian Kinerja Biro KLN 2014-2017
Penyelenggaraan tamu Asing Negara Mitra dan Badan Internasional
Perencanaan Pelaporan dan Pemantauan
Pembinaaan Internal
Kajian Posisi tarif Komoditas Pertanian dalam Kerjasama Internasional
Sosialisasi Publikc Awareness terhadap peraturan perdagangan internas
Fasilitasi Sttering Committee Country Programme Framework FAO thn
Evaluasi Pengelolaan Proyek PHLN
Sinkronisasi Program dan evaluasi Kinerja Atase Pertanian
NO. TARGET REALISASI
OUTPUTRENCANA AKSI %PAGU (Rp) REALISASI (Rp)SATUAN
17 Dokumen 1 1 2.107.780.000 208.664.948 9,90
18 Dokumen 1 1 723.666.000 722.583.800 99,85
19 Dokumen 1 1 1.270.075.000 1.264.104.673 99,53
20 laporan 1 1 852.517.000 849.520.569 99,65
21 layanan 1 1 479.350.000 460.939.794 96,16
22 layanan 1 1 155.650.000 152.502.500 97,98
1 dokumen 2 2 183.140.000 171.902.100 93,86
2 laporan 1 1 719.278.000 687.027.950 95,52
3 laporan 1 1 1.202.385.000 980.465.550 81,54
4 laporan 1 1 99.070.000 91.750.000 92,61
5 laporan 12 12 269.988.000 262.880.002 97,37
6 unit 108 108 1.000.000.000 977.381.640 97,74
7 laporan 1 1 27.660.000 26.678.400 96,45
8 dokumen 1 1 74.167.000 73.621.900 99,27
9 laporan 1 1 366.838.000 363.639.500 99,13
10 laporan 1 1 79.510.000 78.980.500 99,33
11 laporan 1 1 269.780.000 268.866.191 99,66
12 laporan 1 1 1.061.560.000 1.052.770.474 99,17
13 laporan 1 1 1.105.355.000 1.095.924.000 99,15
14 laporan 1 1 534.860.000 533.552.500 99,76
15 laporan 1 1 294.580.000 292.202.500 99,19
16 laporan 1 1 599.630.000 595.027.100 99,23
17 laporan 1 1 571.780.000 564.514.200 98,73
18 laporan 1 1 217.400.000 212.709.400 97,84
19 laporan 1 1 537.820.000 533.128.150 99,13
20 laporan 1 1 150.020.000 147.515.000 98,33
21 laporan 1 1 891.280.000 886.157.000 99,43
22 laporan 12 12 201.518.000 197.297.800 97,91
23 laporan 1 1 115.280.000 109.562.800 95,04
24 laporan 1 1 27.810.000 25.575.200 91,96
25 laporan 1 1 2.190.010.000 2.107.294.400 96,22
26 laporan 1 1 340.840.000 315.517.825 92,57
27 laporan 4 4 143.020.000 57.663.200 40,32
28 laporan 4 4 1.009.980.000 652.209.300 64,58
29 laporan 4 4 4.255.268.000 4.085.700.826 96,02
30 laporan 1 1 1.356.445.000 1.310.027.311 96,58
Verifikasi Dokumen Sumber Laporan Keuangan
Penyusunan dan Sosialisasi Peraturan terkait Laporan Keuangan
Penyusunan Laporan Keuangan Tingkat UAKPA Satker Biro KP
Penyusunan Laporan Keuangan Tingkat UAPPA-E1 Sekretariat Jenderal
Penyusunan Laporan Keuangan Tingkat UAPA Kementerian Pertanian
Monitoring Tindak Lanjut Temuan APIP
Penatausahaan dan Penyusunan Target PNBP Kementerian Pertanian
Optimalisasi Sumber-Sumber PNBP
Penyusunan Realisasi PNBP dan Hibah Kementerian Pertanian
Tatakelola dan Tindak Lanjut Penyelesaian Kerugian Negara
Koordinasi dan Sinkronisasi Pengelolaan Belanja Gaji Pegawai dan Tunjangan Kinerja Pegawai
Sosialisasi/Bimtek terkait Pengelolaan Belanja Gaji Pegawai dan Tunjangan Kinerja Pegawai
Pemrosesan Belanja Gaji Pegawai dan Tunjangan Kinerja Pegawai
Verifikasi dan Monitoring Pertanggungjawaban Belanja Gaji Pegawai dan Tunjangan Kinerja Pegawai
Penyusunan Laporan Realisasi Belanja Gaji Pegawai dan Tunjangan Kinerja Pegawai
Penyusunan Standar Biaya Keluaran
Penetapan Pejabat Pengelola Keuangan Lingkup Kementerian Pertanian
Pembekalan Pengelola Keuangan Satker Pusat dan UPT Vertikal
Pengelolaan Rekening Pemerintah
Pembinaan Pengelolaan Badan Layanan Umum
Pelatihan Peningkatan Kapasitas Pengelola Keuangan Lingkup Kementerian Pertanian
Pengelolaan Pelaksanaan Anggaran dan Pengujian dan Penerbitan SPM
Koordinasi dan Sinkronisasi Pelaksanaan Kegiatan Pengelolaan Perbendaharaan dan PNBP
Penyusunan dan Sosialisasi Peraturan terkait PNBP
Perangkat pengolah data dan komunikasi
Pengadaan peralatan dan fasilitas perkantoran
Biro Keuangan dan Perlengkapan
Penyusunan dokumen Anggaran
Pelaksanaan dan Pertanggungjawaban Keuangan
Pelaksanaan Ketatausahaan dan Rumah Tangga Biro
Pembinaan Kepegawaian
Pemantauan dan Evaluasi Pelaksanaan Kegiatan
Pengadaan Peralatan dan Fasilitas Perkantoran
Pengumpulan data perencanaan pembangunan pertanian
Koordinasi Kegiatan Tematik (PUG Kemiskinan Climate CHange dll.)
Koordinasi kebijakan pembangunan pertanian terpadu dan lintas sektoral
Dukungan administrasi dan manajemen kegiatan bagian perencanaan wilayah
NO. TARGET REALISASI
OUTPUTRENCANA AKSI %PAGU (Rp) REALISASI (Rp)SATUAN
31 laporan 1 1 890.500.000 865.250.700 97,16
32 laporan 1 1 66.675.000 51.860.200 77,78
33 laporan 1 1 603.840.000 478.001.000 79,16
34 laporan 1 1 257.710.000 161.545.500 62,68
35 laporan 1 1 188.594.000 158.046.500 83,80
36 laporan 1 1 390.000.000 327.305.000 83,92
37 laporan 1 1 324.120.000 291.585.900 89,96
38 laporan 1 1 507.500.000 479.825.400 94,55
39 laporan 1 1 2.285.950.000 1.918.145.050 83,91
40 laporan 1 1 1.007.130.000 942.282.050 93,56
41 laporan 1 1 339.500.000 298.413.460 87,90
42 laporan 1 1 374.904.000 148.896.000 39,72
43 laporan 4 4 612.280.000 277.115.800 45,26
44 laporan 4 4 262.240.000 188.738.800 71,97
45 laporan 4 4 2.211.740.000 2.149.250.720 97,17
46 laporan 1 1 83.400.000 60.388.000 72,41
47 laporan 1 1 144.000.000 54.118.000 37,58
48 laporan 1 1 389.960.000 299.620.500 76,83
49 laporan 14 14 1.209.704.065.000 1.189.266.650.554 98,31
50 bulan 12 12 4.128.044.000 3.675.484.437 89,04
1 Bulan Layanan 12 12 2.402.088.000 2.400.701.361 99,94
1 dokumen 12 12 6.303.335.000 5.424.454.849 86,06
2 dokumen 12 12 1.290.241.000 1.042.145.533 80,77
3 dokumen 12 12 52.431.287.000 36.895.976.924 70,37
4 dokumen 1 1 1.952.820.000 1.806.303.100 92,50
5 dokumen 1 1 4.503.675.000 3.350.175.191 74,39
6 dokumen 1 1 18.434.900.000 17.867.503.799 96,92
7 dokumen 1 1 6.661.300.000 6.171.396.650 92,65
8 dokumen 1 1 6.927.460.000 5.262.343.120 75,96
9 dokumen 1 1 4.519.600.000 4.219.741.810 93,37
10 dokumen 1 1 1.917.705.000 1.548.835.619 80,77
11 dokumen 1 1 2.108.280.000 1.857.447.814 88,10
12 dokumen 1 1 2.420.910.000 1.841.721.915 76,08
13 dokumen 1 1 1.948.110.000 1.415.156.378 72,64
14 dokumen 1 1 2.572.197.000 1.688.465.465 65,64
Pengelolaan Operasional Pimpinan
Pengelolaan Pengamanan Kantor
Pengelolaan Kesekretariatan Rumah TanggaDukungan Penyelenggaraan UPSUS Swasembada Pangan (Padi Jagung dan
Kedelai)
Penunjang Perencanaan
Pengembangan Kelembagaan
Peningkatan Layanan Manajemen
Operasional dan Pemeliharaan Kantor
Biro Umum dan Pengadaan
Layanan Internal Organisasi
Pengelolaan Jabatan Fungsional Kearsipan
Operasional dan Pemeliharaan Kantor
Layanan Kesehatan Pegawai Kementerian Pertanian
Pengelolaan Operasional Kerumahtanggaan
Pengelolaan Operasional Pemeliharaan Kantor
Pengelolaan Perawatan Kendaraan Dinas
Penyusunan Laporan BMN Tingkat UAKPA Satker Biro KP
Penyusunan Laporan BMN Tingkat UAPPB-E1 Sekretariat Jenderal
Penyusunan Laporan BMN Tingkat UAPB Kementerian Pertanian
Koordinasi dan Sinkronisasi Pelaksanaan Kegiatan
Iventarisasi Rencana Pengadaan BMN
Monitoring Pelaksanaan Pengadaan BMN
Pengelolaan Gaji dan Tunjangan
Operasional dan Pemeliharaan Kantor
Biro Organisasi dan Kepegawaian
Pembinaan SDM Penyusun Laporan Keuangan Lingkup Sekretariat Jenderal Kementerian Pertanian
Koordinasi dan Sikronisasi Pelaksanaan Kegiatan Pengelolaan BMN
Penyusunan dan Sosialisasi Peraturan terkait Laporan BMN
Pembinaan Pengelolaan BMN dan Persediaan
Penatausahaan BMN
Pengawasan dan Pengendalian serta Penertiban BMN
Pemanfaatan dan Penghapusan BMN
Sertifikasi BMN Kementerian Pertanian
Pembinaan dan Pengelolaan BMN lingkup Sekretariat Jenderal
Monitoring dan Evaluasi Laporan Keuangan
Pengembangan Aplikasi terkait laporan Keuangan
Pembinaan SDM Penyusun Laporan Keuangan Lingkup Kementerian Pertanian
NO. TARGET REALISASI
OUTPUTRENCANA AKSI %PAGU (Rp) REALISASI (Rp)SATUAN
15 dokumen 1 1 6.663.918.000 5.140.320.784 77,14
16 dokumen 1 1 1.085.900.000 975.051.327 89,79
17 dokumen 1 1 787.831.000 756.843.900 96,07
18 dokumen 1 1 9.469.120.000 8.682.970.911 91,70
19 dokumen 1 1 705.782.000 642.114.621 90,98
20 dokumen 1 1 2.451.126.000 2.316.286.916 94,50
21 dokumen 1 1 6.713.342.000 5.403.834.319 80,49
22 Unit 9 9 4.150.000.000 2.897.204.000 69,81
23 Paket/M2 10 10 9.670.280.000 1.961.931.639 20,29
24 unit/paket 145 145 2.543.621.000 2.158.326.380 84,85
25 Unit/Paket 22 22 1.333.130.000 1.210.481.427 90,80
1 kegiatan 3 3 1.398.781.000 1.387.067.362 99,16
2 kegiatan 1 1 282.300.000 281.613.750 99,76
3 Kegiatan 1 1 172.620.000 168.329.375 97,51
4 kegiatan 3 3 1.926.786.000 1.911.483.660 99,21
5 kegiatan 1 1 622.040.000 620.982.375 99,83
6 rekomendasi 12 12 5.098.607.000 4.460.921.293 87,49
7 rekomendasi 10 10 1.616.543.000 1.588.942.526 98,29
1 Layanan 12 12 1.800.609.000 1.551.046.178 86,14
2 Layanan 36 36 2.338.650.000 2.190.736.337 93,68
3 Layanan 32 32 2.401.800.000 2.295.050.094 95,56
4 layanan 32 32 3.347.550.000 3.093.369.604 92,41
5 dokumen 2 2 899.150.000 844.905.113 93,97
6 dokumen 1 1 932.260.000 868.354.800 93,15
7 dokumen 2 2 5.538.370.000 5.342.938.695 96,47
8 dokumen 2 2 3.350.900.000 3.238.951.745 96,66
9 unit 1 1 450.000.000 438.700.000 97,49
10 unit 187 187 643.500.000 608.493.500 94,56
11 unit 9 9 225.000.000 218.247.000 97,00
1 bulan 12 12 350.800.000 246.156.342 70,17
1 Tanda Daftar 180 180 138.750.000 111.515.336 80,37
1 bulan 12 12 8.002.228.000 7.717.776.412 96,45
Pengadaan Meubelair
Alat Pengolah Data dan Komunikasi Biro Humas dan Informasi Publik
Pustaka
Hari Kunjung Perpustakaan
Pusat PVTPP
Optimalisasi Pelayanan Pendaftaran Varietas Tanaman
Pusat data dan Sistem Informasi Pertanian
Gaji dan Tunjangan
Operasional dan Pemeliharaan Kantor
Hubungan Antar Lembaga
Keprotokolan Kegiatan Kementerian
Keprotokolan Kunjungan Kerja Menteri
Kesekretariatan Jabatan Fungsional
Perencanaan dan Pengelolaan Anggaran
Kesekretariatan Biro
Ketatausahaan Biro Humas dan Informasi Publik
Pengadaan Kendaraan Operasional Kendaraan Roda 4
PSEKP
Diseminasi hasil penelitian sosial ekonomi dan kebijakan pertanian
Penjalinan kerjasama penelitian dengan instansi lain
Pengelolaan database penelitian/analisis sosial ekonomi dan kebijakan pertanian
Koordinasi dan sinkronisasi kebijakan dan program pembangunan pertanian
Perencanaaan program dan anggaran kegiatan penelitian /analisis sosial ekonomi
dan kebijakan pertanianPenyediaan layanan rekomendasi kebijakan sosial ekonomi dan dinamika
pembangunan pertanianPenyediaan Layanan rekomendasi kebijakan responsif dan antisipatif isu-isu aktual
pembangunan pertanianBiro Hubungan Masyarakat dan Informasi Publik
Pengelolaan Tata Usaha Menteri
Pengelolaan Ketatausahaan Sekretaris Jenderal Staf Ahli Menteri dan Biro
Kesekretariatan Kearsipan dan Ketatausahaan
Pengelolaan Persuratan
Pelaksanaan Pengembangan Kelembagaan dan Dukungan Operasional Pimpinan
(SAM)Pengadaan Kendaraan Bermotor Roda-2 dan Roda-4
Gedung dan Bangunan
Pengadaan Alat Pengolah Data dan Komunikasi
Peralatan dan Fasilitas Perkantoran
Pembinaan Teknis AdministrasiPengelolaan Ketatausahaan Kerumahtanggaan dan Pelayanan Pengadaan Barang
Jasa
NO. TARGET REALISASI
OUTPUTRENCANA AKSI %PAGU (Rp) REALISASI (Rp)SATUAN
2 laporan 1 1 20.450.000 19.696.000 96,31
3 laporan 1 1 108.371.000 88.536.500 81,70
4 laporan 1 1 2.769.660.000 2.749.883.176 99,29
5 layanan 1 1 3.558.976.000 3.542.793.734 99,55
6 sistem 3 3 1.304.000.000 1.279.577.883 98,13
7 sistem 4 4 706.000.000 689.417.753 97,65
8 buku 5 5 1.404.996.000 1.400.890.864 99,71
9 buku 8 8 1.405.000.000 1.397.122.100 99,44
10 buku 3 5 1.276.152.000 1.241.598.645 97,29
11 buku 4 4 588.100.000 571.582.506 97,19
12 paket 1 1 7.689.750.000 7.669.681.500 99,74
13 paket 1 1 247.750.000 243.868.000 98,43
14 analisis 36 36 15.500.000.000 15.307.118.393 98,76
1 layanan 12 12 3.266.000.000 3.209.954.265 98,28
2 dokumen 1 1 202.600.000 202.227.250 99,82
3 dokumen 1 1 1.371.650.000 1.370.970.435 99,95
4 dokumen 1 1 1.333.250.000 1.331.492.126 99,87
5 dokumen 1 1 1.255.450.000 1.255.380.259 99,99
6 dokumen 1 1 296.700.000 294.798.000 99,36
7 dokumen 1 1 459.794.000 458.408.197 99,70
1 dokumen 1 1 648.710.000 644.679.960 99,38
2 dokumen 1 1 794.600.000 793.133.798 99,82
3 dokumen 1 1 292.290.000 290.444.200 99,37
4 dokumen 1 1 226.540.000 225.492.575 99,54
5 dokumen 1 1 301.340.000 299.972.130 99,55
6 dokumen 1 1 174.500.000 174.275.015 99,87
7 dokumen 1 1 1.274.735.000 1.271.929.734 99,78
8 dokumen 1 1 191.650.000 191.240.690 99,79
9 dokumen 1 1 185.750.000 185.309.080 99,76
10 dokumen 1 1 277.900.000 277.572.770 99,88
11 dokumen 1 1 1.340.546.000 1.338.489.717 99,85
12 dokumen 1 1 310.900.000 308.338.500 99,18
13 dokumen 1 1 352.800.000 351.905.100 99,75
14 dokumen 1 1 301.000.000 299.603.100 99,54
15 Paket 1 1 296.000.000 291.476.501 98,47
Kerjasama dengan Lembaga Intra Kawasan
Kerjasama dengan Lembaga Non-ASEAN
Kerjasama dengan lembaga ASEAN
Fasilitasi pertemuan bilateral
Kerjasama dengan negara-negara Afrika dan Timuer Tengah
Kerjasama dengan negara-negara Amerika dan Eropa
Kerjasama dengan negara-negara Asia dan Pasifik
Pengadaan barang
Pengadministrasian Atase Pertanian
Kerjasama dan Penatausahaan Pinjaman dan Hibah Luar Negeri
Pelaksanaan Hari Pangan Sedunia
Fasilitasi Pertemuan Multilateral
Kerjasama dengan Organisasi Internasional Non-Pemerintah
Kerjasama dengan Organisasi Internasional Pemerintah
Kerjasama Perserikatan Bangsa Bangsa
Kerjasama Selatan - Selatan
Fasilitasi Pertemuan Regional
Pengadaan Infrastruktur Jaringan Komputer
Pengadaan Inventaris Kantor
Upaya Percepatan dan Peningkatan Kualitas Data Tanaman Pangan Tahun 2018
Biro Kerjasama Luar Negeri
Operasional dan Pemeliharaan Kantor
Fasilitasi Dokumen Perjalanan Dinas Luar Negeri
Fasilitasi Pertemuan Dalam dan Luar Negeri
Ketatausahaan
Fasilitasi Pertemuan PHLN dan Atase Pertanian
Pelaksanaan Kegiatan
Dukungan Layanan dan Publikasi Data Pertanian
Layanan Dukungan Perencanaan Anggaran Keuangan Kepegawaian dan Rumah
TanggaLayanan Aplikasi Sistem Informasi
Layanan Sistem Jaringan Komputer
Layanan Statistik Data Ekonomi Pertanian
Layanan Statistik Data Sosial Prasarana dan Sarana Pertanian
Layanan Statistik Data Peternakan dan Perkebunan
Layanan Statistik Data Komoditas Tanaman Pangan dan Hortikultura
Penggandaan buku statistik pertanian
DISTRIBUSI PEGAWAI LINGKUP SEKRETARIAT JENDERAL TAHUN 2018
JENKEL
Gol I Gol II Gol III Gol IV L P S3 S2 S1 D4 SM D3 D2 D1 SLTA SLTP SD
1. SEKRETARIAT JENDERAL 0 0 0 2 2 2 0 2 0 2 0 0 0 0 0 0 0 0 0 2
2. BIRO PERENCANAAN 0 3 68 26 97 54 43 97 5 24 49 1 0 2 0 1 14 1 0 97
3. BIRO ORGANISASI DAN KEPEGAWAIAN 1 40 128 23 192 134 58 192 0 30 90 0 0 8 0 0 58 1 5 192
4. BIRO HUKUM 0 1 42 4 47 30 17 47 0 12 31 0 0 0 0 0 4 0 0 47
5. BIRO KEUANGAN DAN PERLENGKAPAN 0 6 90 15 111 68 43 111 0 25 48 0 2 5 0 0 30 1 0 111
6. BIRO UMUM DAN PENGADAAN 1 32 219 19 271 170 101 271 0 45 74 0 1 27 0 0 119 3 2 271
7. BIRO KERJASAMA LUAR NEGERI 0 1 59 14 74 39 35 74 2 26 41 0 0 2 0 0 3 0 0 74
8. BIRO HUBUNGAN MASYARAKAT DAN INFORMASI PUBLIK 0 4 81 5 90 49 41 90 1 15 56 0 1 2 0 0 14 1 0 90
9. PUSAT DATA DAN SISTEM INFORMASI PERTANIAN 0 6 82 23 111 52 59 111 3 24 53 0 0 3 0 0 27 1 0 111
10. PUSAT PERLINDUNGAN VARIETAS TANAMAN DAN PERIZINAN PERTANIAN 0 9 60 14 83 41 42 83 1 30 37 0 0 5 0 1 9 0 0 83
11. PUSAT SOSIAL EKONOMI DAN KEBIJAKAN PERTANIAN 0 11 66 52 129 84 45 129 33 26 23 0 2 5 4 1 32 1 2 129
12. PUSAT PERPUSTAKAAN DAN PENYEBARAN TEKNOLOGI PERTANIAN 0 11 40 20 71 37 34 71 3 21 26 0 0 12 1 0 8 0 0 71
2 124 935 217 1278 760 518 1278 48 280 528 1 6 71 5 3 318 9 9 1278
lampiran 5.
GOLONGANJUMLAH Jumlah
PENDIDIKANJUMLAH
TOTAL PEGAWAI SEKRETARIAT JENDERAL
NO. UNIT KERJA