laporan akuntabilitas kinerja instansi pemerintah...

28
Laporan Kinerja BBUSKP TA. 2016 1 IKHTISAR EKSEKUTIF Penyelenggaraan karantina pertanian yang tertuang dalam program peningkatan kualitas perkarantinaan pertanian dan pengawasan keamanan hayati yang dilaksanakan melalui pencapaian target Kementerian Pertanian dengan menjaga ketahanan pangan yang bebas dari ancaman hama penyakit serta masuknya produk pertanian impor yang tidak dikehendaki melalui pengawasan yang efektif di tempat- tempat pemasukan dan pengeluaran dalam rangka mengantisipasi semakin meningkatnya volume dan frekuensi lalu-lintas perdagangan produk pertanian. Tertuang dalam Sembilan Agenda Pembangunan Prioritas (NAWACITA) dan terangkum dalam RPJMN 2015-2019, sasaran pembangunan pertanian ke depan adalah untuk mewujudkan kedaulatan pangan, dimana seluruh kebutuhan pangan pokok akan diupayakan untuk dipenuhi dari produksi dalam negeri. Upaya ini tidak mudah dilakukan dikarenakan berbagai tantangan dan permasalahan yang dihadapi. Keberadaan Balai Besar Uji Standar Karantina Pertanian (BBUSKP) memiliki keterkaitan erat dengan butir ke-6 Nawa Cita yaitu mengambil peran dalam mendukung ‘peningkatan produktivitas rakyat dan daya saing di pasar internasional’, BBUSKP mendorong dan menunjang pemberian jaminan kualitas benih unggul komoditas pertanian melalui jaminan kesehatan benih tanaman dan bibit hewan serta produk pangan Indonesia. Sebagaimana yang telah ditetapkan dalam Perjanjian Kinerja antara Kepala Balai Besar Uji Standar Karantina Pertanian dengan Kepala Badan Karantina Pertanian Tahun 2016, secara umum hasil pengukuran terhadap 1 (satu) sasaran strategis dengan 4 (empat) indikator kinerja memperlihatkan bahwa sebagian besar sasaran kinerja sangat berhasil dan berhasil. Indikator kinerja yang sangat berhasil : (1). Persentase layanan uji standar mencapai 986 Surat Hasil Uji (102%) dari target sejumlah 966 permohonan, sedangkan Indikator kinerja lain yang berhasil.

Upload: danglien

Post on 10-Mar-2019

238 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Laporan Kinerja BBUSKP TA. 2016 1

IKHTISAR EKSEKUTIF

Penyelenggaraan karantina pertanian yang tertuang dalam program

peningkatan kualitas perkarantinaan pertanian dan pengawasan keamanan hayati

yang dilaksanakan melalui pencapaian target Kementerian Pertanian dengan menjaga

ketahanan pangan yang bebas dari ancaman hama penyakit serta masuknya produk

pertanian impor yang tidak dikehendaki melalui pengawasan yang efektif di tempat-

tempat pemasukan dan pengeluaran dalam rangka mengantisipasi semakin

meningkatnya volume dan frekuensi lalu-lintas perdagangan produk pertanian.

Tertuang dalam Sembilan Agenda Pembangunan Prioritas (NAWACITA) dan

terangkum dalam RPJMN 2015-2019, sasaran pembangunan pertanian ke depan

adalah untuk mewujudkan kedaulatan pangan, dimana seluruh kebutuhan pangan

pokok akan diupayakan untuk dipenuhi dari produksi dalam negeri. Upaya ini tidak

mudah dilakukan dikarenakan berbagai tantangan dan permasalahan yang dihadapi.

Keberadaan Balai Besar Uji Standar Karantina Pertanian (BBUSKP) memiliki keterkaitan

erat dengan butir ke-6 Nawa Cita yaitu mengambil peran dalam mendukung

‘peningkatan produktivitas rakyat dan daya saing di pasar internasional’, BBUSKP

mendorong dan menunjang pemberian jaminan kualitas benih unggul komoditas

pertanian melalui jaminan kesehatan benih tanaman dan bibit hewan serta produk

pangan Indonesia.

Sebagaimana yang telah ditetapkan dalam Perjanjian Kinerja antara Kepala Balai Besar

Uji Standar Karantina Pertanian dengan Kepala Badan Karantina Pertanian Tahun

2016, secara umum hasil pengukuran terhadap 1 (satu) sasaran strategis dengan 4

(empat) indikator kinerja memperlihatkan bahwa sebagian besar sasaran kinerja

sangat berhasil dan berhasil.

Indikator kinerja yang sangat berhasil :

(1). Persentase layanan uji standar mencapai 986 Surat Hasil Uji (102%) dari target

sejumlah 966 permohonan, sedangkan Indikator kinerja lain yang berhasil.

Laporan Kinerja BBUSKP TA. 2016 2

(2) Presentase teknik dan metoda pengujian yang direkomendasikan laboratorium

yang dikembangkan mencapai 6 (enam) dokumen rekomendasi dari target sejumlah 6

(enam) dokumen rekomendasi (100%);

(3) Validasi metoda pengujian untuk penambahan ruang lingkup akreditasi yang

semula ditetapkan targetnya 6 dokumen, karena terjadi perubahan anggaran melalui

pemblokiran anggaran sehingga dilakukan perubahan target menjadi 4 (empat)

dokumen laporan validasi, sehingga presentase capaian menjadi 100 % dan

(4) Presentase koleksi HPHK dan OPTK mencapai 185 unit koleksi dari target 185 unit

koleksi.

LAKIN Balai Besar Uji Standar Karantina Pertanian Tahun 2016 menyajikan

capaian kinerja berbagai keberhasilan maupun kegagalan dalam bidang

Pengembangan teknik dan metoda serta mutu kinerja laboratorium karantina.

Keberhasilan dibidang layanan uji standar tentunya bukan merupakan keberhasilan

dari Balai Besar Uji Standar Karantina Pertanian secara institusional, namun

merupakan keberhasilan yang dicapai dari dukungan seluruh pemangku kepentingan

(stakeholder).

Dalam menjalankan tupoksinya BBUSKP tetap berkomitmen untuk melakukan

kinerja dengan baik berdasarkan Rencana Strategis (Renstra) 2015-2019 secara

konsisten, terus menerus dan berkesinambungan.

Secara keseluruhan pelaksanaan anggaran dan kegiatan di BBUSKP pada Tahun

Anggaran 2016 dengan pagu anggaran revisi terakhir sebesar Rp.18.153.413.000,-

dengan self blocking sebesar Rp.1.817.833.000,- telah terealisasi sebesar

Rp.16.107.874.924,-. Sehingga persentase realisasi anggaran yang seharusnya 98,74 %

persen karena efisiensi blokiran sebesar 10.01% menjadi 87,83 %.

Capaian kinerja dari BBUSKP secara ringkas dapat diuraikan pada Tabel Capaian

Kinerja berikut :

Laporan Kinerja BBUSKP TA. 2016 3

Tabel : Capaian Kinerja Balai Besar Uji Standar Karantina Pertanian Tahun Anggaran 2016

Sasaran

Kegiatan

Indikator Kinerja Target Realisasi Capaian

Meningkatnya

Pengembanga

n teknik dan

metoda serta

mutu kinerja

laboratorium

karantina

Presentase teknik dan

metoda pengujian yang

direkomendasikan

laboratorium yang

dikembangkan.

100% x 6

rekomendasi =

6 rekomendasi

6

rekomen

dasi

100%

Presentase validasi

metoda pengujian untuk

penambahan ruang

lingkup akreditasi.

100% x 4

validasi = 4

validasi

4 validasi 100 %

Presentase koleksi HPHK

dan OPTK.

100% x 185

koleksi = 185

koleksi

185

koleksi

100%

Persentase layanan uji

standar

100% x 966

permohonan =

966 hasil uji

986 hasil

uji

102 %

Laporan Kinerja BBUSKP TA. 2016 4

BAB I

PENDAHULUAN

a. Latar Belakang

Terselenggaranya Good Governance merupakan prasyarat utama bagi setiap

pemerintahan untuk mewujudkan aspirasi masyarakat dan mencapai tujuan

serta cita-cita bangsa dan negara. Hal ini diperlukan pengembangan dan

penerapan sistem pertanggungjawaban yang tepat, jelas, terukur dan legitimate

sehingga penyelenggaraan pemerintah dan pembangunan dapat berlangsung

secara berdayaguna, berhasil guna, bersih dan bertanggung jawab serta bebas

dari Korupsi, Kolusi dan Nepotisme (KKN).

Sistem manajemen pemerintahan yang berfokus pada peningkatan akuntabilitas

dan sekaligus peningkatan kinerja berorientasi pada hasil (outcome) dikenal

sebagai Sistem Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah atau SAKIP. Dalam

sistem tersebut diperlukan adanya evaluasi dari pihak yang lebih independen

agar diperoleh umpan balik yang obyektif untuk perbaikan akuntabilitas dan

kinerja instansi pemerintah.

Penerapan Sistem Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (SAKIP) mengacu

pada Peraturan Presiden RI Nomor 8 Tahun 2006 tentang Pelaporan Keuangan

dan Kinerja Instansi Pemerintah, dan Peraturan Menteri Negara Pendayagunaan

Apatur Negara dan Reformasi Birokrasi Nomor 53 Tahun 2014 tentang Petunjuk

Teknis Perjanjian Kinerja, Pelaporan Kinerja dan Tata Cara Reviu atas Laporan

Kinerja Instansi Pemerintah dan Rencana Strategis Balai Besar Uji Stadar

Karantina Pertanian Tahun 2015-2019. Laporan Kinerja ini merupakan bentuk

akuntabilitas dari pelaksanaan tugas yang berfungsi BBUSKP dan ujud

tranparansi serta pertanggungjawaban kepada BadanKarantina Pertanian,

Kementerian Pertanian, serta merupak alat kendali dan pemacu peningkatan

kinerja organisasi. Kinerja BBUSKP diukur atas dasar kiberja utana yang

merupakan indikator indikator keberhasilan pencapaian sasaran strategis

sebagaimana telah ditetapkan dalam perjanjian kinerja BBUSKP tahun 2016.

Secara umum capaian kinerja sasaran telah sesuai dengan rencana yang telah

ditetapkan sebagai wujud komitmen, keterlibatan dan dukungan aktif segenap

komponen penyelenggara organisasi, stakeholder sebagai bagian integral dari

pembaharuan system administrasi pemerintahan.

Tujuan disusunnya LAKIN adalah untuk memberikan informasi kepada pihak-

pihak yang berkepentingan tentang visi dan misi organisasi, serangkaian tujuan

Laporan Kinerja BBUSKP TA. 2016 5

dan sasaran yang hendak dicapai, serta tingkat pencapaian sasaran-sasaran

tersebut melalui program dan kegiatan yang telah ditetapkan.

b. Kedudukan, Tugas dan Fungsi

1. Kedudukan

Berdasarkan Peraturan Menteri Pertanian Nomor 43/Permentan/OT.140/9/

2006 tanggal 12 September 2006 tentang Organisasi dan Tata Kerja Balai

Besar Uji Standar Karantina Pertanian (BBUSKP), BBUSKP adalah Unit

Pelaksana Teknis yang berada dibawah dan bertanggungjawab kepada Kepala

Badan Karantina Pertanian.

2. Tugas

BBUSKP mempunyai tugas melaksanakan uji standar, uji rujukan, dan

bimbingan teknis penerapan sistem manajemen mutu laboratorium karantina

hewan, karantina tumbuhan, dan keamanan hayati.

3. Fungsi

BBUSKP mempunyai fungsi sebagai berikut :

a. Penyusunan program, sistem informasi dan dokumentasi pelaksanaan uji

standar, uji rujukan, dan bimbingan teknis penerapan sistem manajemen

mutu laboratorium karantina hewan, karantina tumbuhan, dan keamanan

hayati;

b. Pelaksanaan uji standar laboratorium karantina hewan, karantina

tumbuhan, dan keamanan hayati;

c. Pelaksanaan uji rujukan atas hasil uji laboratorium karantina hewan,

karantina tumbuhan, dan keamanan hayati;

d. Pelaksanaan uji konfirmasi hasil pemantauan daerah sebar Hama

Penyakit Hewan (HPH)/ Hama Penyakit Hewan Karantina (HPHK) dan

Organisme Pengganggu Tumbuhan (OPT)/ Organisme Pengganggu

Tumbuhan Karantina (OPTK)

e. Pelaksanaan uji profisiensi dan uji banding antar laboratorium karantina

hewan, karantina tumbuhan, dan keamanan hayati;

f. Pelaksanaan pembuatan koleksi standar HPH/HPHK dan OPT/OPTK;

Laporan Kinerja BBUSKP TA. 2016 6

g. Pelaksanaan pengembangan dan uji coba teknik dan metode,

pemeriksaan, pengasingan, pengamatan, perlakuan, dan pemusnahan

HPH/HPHK dan OPT/OPTK;

h. Penyusunan standarisasi sumberdaya manusia, metode, alat, dan bahan

laboratorium karantina hewan, karantina tumbuhan, dan keamanan

hayati;

i. Pelaksanaan validasi/verifikasi metode, alat, dan bahan laboratorium

karantina hewan, karantina tumbuhan, dan keamanan hayati;

j. Pemberian pelayanan uji standar, uji rujukan, dan fasilitasi penyusunan

bahan bimbingan teknis penerapan sistem manajemen mutu

laboratorium karantina hewan, karantina tumbuhan, dan keamanan

hayati;

k. Pemberian bimbingan teknis, pengawasan dan pengendalian penerapan

sistem manajemen mutu laboratorium karantina hewan, karantina

tumbuhan, dan keamanan hayati;

l. Pelaksanaan urusan tata usaha dan rumah tangga BBUSKP.

c. Struktur Organisasi dan Tata Kerja

Sesuai dengan Peraturan Menteri Pertanian Nomor 43/Permentan/OT.140/9/

2006. Struktur Organisasi BBUSKP sebagaimana gambar berikut :

Laporan Kinerja BBUSKP TA. 2016 7

d. Sumber Daya

Sumberdaya Manusia.

Jumlah pegawai BBUSKP per 31 Desember 2016 sebanyak 80 orang PNS dan 5

orang tenaga harian lepas (THL) sehingga jumlah keseluruhan menjadi 85 orang

pegawai. Berdasarkan kualifikasi jabatan, komposisi pegawai BBUSKP terbagi

menjadi : pejabat struktural terdiri dari 1 (satu) eselon IIB, 3 (tiga) eselon IIIB, 7

(tujuh) eselon IVA; dan pejabat fungsional terdiri dari 20 POPT Ahli, 4 (empat)

POPT Terampil, 9 (sembilan) Medik Veteriner, 8 (delapan) Paramedik Veteriner, 4

(empat) PMHP Ahli, 2 (dua) PMHP Pelaksana serta 22 fungsional umum.

Sarana dan Prasarana

Dalam melaksanakan tugas pokok dan fungsinya, BBUSKP memiliki dan

menggunakan barang-barang milik negara atau inventaris. Secara garis besar

barang-barang yang dikategorikan sebagai Barang Milik Negara (BMN) di BBUSKP

terbagi menjadi 2 (dua) kelompok besar yaitu barang tidak bergerak seperti

tanah, gedung kantor, gedung laboratorium (karantina tumbuhan, karantina

hewan, keamanan hayati) dan dormitori. Selain gedung laboratorium, terdapat

Laporan Kinerja BBUSKP TA. 2016 8

juga fasilitas klinik kesehatan, klinik kesehatan hewan, instalasi hewan coba

Mushollah, gedung arsip, kantin dan wisma pegawai. Barang bergerak seperti

kendaraan dinas, meubelair, alat-alat laboratorium, AC dan lain-lain. Selama

tahun 2016 pengadaan BMN yang telah dilaksanakan berupa rehabilitasi gedung

untuk laboratorium karantina tumbuhan, pengadaan AC Split Laboratorium

Karantina Tumbuhan, pengadaan springkle laboratorium karantina tumbuhan,

pengadaan meubeler lab.KT, Pengadaan pengolah data.

Laboratorium Karantina tumbuhan dilengkapi dengan peralatan utama dan

peralatan penunjang yang digunakan pada saat pengujian berlangsung, Terdapat

7 (tujuh) ruang laboratorium yaitu ruang virus, bakteri, cendawan, gulma,

Serangga, Nematoda dan Biologi molekuler. Selain ruang utama laboratorium

karantina tumbuhan juga dilengkapi dengan ruang penunjang antara lain ruang

sterilisasi, bahan, alat, penyimpanan sampel, koleksi dan ruang staf. Pada tahun

2015 gedung laboratorium karantina tumbuhan sedang direnovasi dan

dilanjutkan penyempurnaannya pada tahun 2016.

Sementara Laboratorium Karantina Hewani, ruang pengujiannya terdiri dari

ruang Viral, Bakterial, mikal, parasital, pathologi, Biologi molekuler,

Laboratorium biosafety level 2, Laboratorium biosafety level 3, laboratorium

mikrobiologi pangan yang digunakan bersama sama dengan laboratorium

keamanan hayati (nabati dan hewani). Selain ruang pengujian terdapat juga

ruang penunjang antara lain sterilisasi, bahan, alat, penyimpanan sampel,

koleksi, kandang hewan dan ruang staf. Untuk laboratorium keamanan hayati

terdiri dari ruang LC MS MS, GC-MS, AAS dan ruang preparasi. Dilengkapi juga

dengan peralatan yang canggih seperti real time PCR, Sequencing, mikroskop 3D

(tiga dimensi), LC-MS MS, GC-MS dan AAS serta peralatan lainnya yang

mendukung pelaksanaan pengujian.

e. Dukungan Anggaran

Guna meningkatkan kinerja pegawai Balai Besar Uji Standar Karantina Pertanian

diperlukan anggaran untuk mendukung terealisasinya kinerja Tahun 2016.

Secara keseluruhan pelaksanaan anggaran dan kegiatan di Balai Besar Uji Standar

Laporan Kinerja BBUSKP TA. 2016 9

Karantina Pertanian pada awal Tahun Anggaran 2016 dengan pagu anggaran

Rp.20.516.426.000,00. Dalam perjalanannya, dengan adanya penghematan

anggaran dari Pusat, adanya optimalisasi anggaran pada belanja modal dan

perubahan DIPA induk mengalami revisi sebanyak 8 (delapan) kali. Revisi

Anggaran terakhir dengan pagu anggaran sebesar Rp.18.153.413.000,00 dengan

self blocking sebesar Rp.1.817.833.000,-. Sedangkan total realisasi pelaksanaan

anggaran untuk Tahun 2016 sebesar Rp.16.107.874.924,00 (87,83 %).

f. Sistematika Penyajian

Pada dasarnya LAKIN mengkomunikasikan pencapaian kinerja Balai Besar Uji

Standar Karantina Pertanian selama Tahun 2016. Capaian kinerja (performance

results) 2016 tersebut dibandingkan dengan Penetapan Kinerja (performance

agreement) 2016 sebagai tolok ukur keberhasilan pelaksanaan setiap tahun

anggaran Balai Besar Uji Standar Karantina Pertanian.

Laporan Kinerja BBUSKP TA. 2016 10

BAB II

PERENCANAAN DAN PERJANJIAN KINERJA

A. Rencana Strategis 2015-2019

Pada RPJMN Tahun 2015-2019, sektor pertanian masih menjadi sektor penting

dalam pembangunan ekonomi nasional. Peran srategis sektor pertanian tersebut

digambarkan dalam kontribusi nyata pada penyediaan bahan pangan dan bahan

baku industri kecil dan menengah, penyumbang nyata Produk Domestik Bruto

(PDB), penghasil devisa negara, menyerap tenaga kerja, sumber utama

pendapatan rumah tangga pedesaan, penyediaan bahan pakan dan bioenergi,

serta berperan dalam upaya penurunan emisi gas rumah kaca.

Perencanaan Strategik merupakan suatu proses yang berorientasi pada hasil yang

ingin dicapai selama kurun waktu 1 (satu) sampai dengan 5 (lima) tahun secara

sistematis dan berkesinambungan dengan memperhitungkan potensi, peluang dan

kendala yang ada atau yang mungkin timbul. Proses ini menghasilkan suatu

rencana strategi instansi pemerintah yang setidaknya memuat visi, misi, tujuan,

asaran strategi, kebijakan dan program serta ukuran keberhasilan dan kegagalan

dalam mencapai tujuan.

Renstra Balai Besar Uji Standar Karantina Pertanian merupakan salah satu wujud

operasional dari Visi dan Misi Badan Karantina Pertanian. Renstra dibuat dalam

rangka memberikan arah dan sasaran yang jelas serta sebagai pedoman dan tolok

ukur kinerja dalam pelaksanaan pemerintahan yang diselaraskan dengan arah

kebijakan dan program pertanian yang telah ditetapkan dalam Rencana

Pembangunan Jangka Panjang (RPJP) 2005-2025 dan Rencana Pembangunan

Jangka Menengah (RPJM) Tahun ke-4 pada 2015-2019, maupun Rencana

Strategis Badan Karantina Pertanian Tahun 2015-2019.

Berdasarkan Undang-Undang Nomor 16 Tahun 1992 tentang Karantina Hewan,

Ikan, dan Tumbuhan, Peraturan Pemerintah Nomor 82 Tahun 2000 tentang

Karantina Hewan, Peraturan Pemerintah Nomor 14 Tahun 2002 tentang

Laporan Kinerja BBUSKP TA. 2016 11

Karantina Tumbuhan, serta Peraturan Menteri Pertanian Nomor

43/Permentan/OT.140/9/ 2006 tanggal 12 September 2006 tentang Organisasi

dan Tata Kerja Balai Besar Uji Standar Karantina Pertanian (BBUSKP), BBUSKP

sebagai Unit Pelaksana Teknis (UPT) Badan Karantina Pertanian berkewajiban

penuh dalam meningkatkan kompetensinya dalam menjaga dan mengamankan

kelestarian sumber daya alam hayati hewani.

Agar tujuan perkarantinaan hewan dan tumbuhan tercapai sesuai dengan harapan

pemberi kewenangan, kebutuhan masyarakat, dan untuk memenuhi kewajiban

penyelenggaraan tata kepemerintahan yang baik dibidang perkarantinaan hewan

dan tumbuhan maka dibuatlah dokumen Renstra BBUSKP. Sasaran Kinerja dalam

RENSTRA BBUSKP 2015-2019 dapat dilihat pada Tabel 4.

Tabel 4. Sasaran Kinerja dalam RENSTRA BBUSKP 2015-2019

No Sasaran Kegiatan

Indikator Kinerja Utama

Komponen yang dinilai Target (%)

1. Pengembangan Teknik dan metode pengujian laboratorium serta peningkatan kualitas layanan

Jumlah pengembangan teknik dan metode pengujian laboratorium

Pengembangan Teknik dan Metode serta uji coba pengujian Laboratorium KP

Rekomendasi metode pengujian laboratorium

KH/KT dan Kehati

Bimbingan teknis eksternal pemeriksaan

dan pengujian laboratorium

Pertemuan teknis pengujian

personil laboratorium lingkup Barantan

25

25

25

25

Reakreditasi dan penambahan ruang lingkup akreditasi BBUSKP

Reakreditasi Laboratorium BBUSKP

Pemeliharaan Ruang Lingkup Akreditasi Laboratorium (Jenis sampel, parameter uji dan metode uji)

25

Pemutakhiran dokumen SMM 20

Kalibrasi peralatan 20

Pengendalian penerapan SMM Laboratorium (Audit Internal dan Kaji Ulang manajemen)

20

Assessment ulang/re-akreditasi laboratorium 10

Laporan Kinerja BBUSKP TA. 2016 12

Penambahan Ruang Lingkup Akreditasi Laboratorium

Menambah Ruang Lingkup Akreditasi Laboratorium (Jenis sampel, parameter uji dan metode uji)

25

Verifikasi/Validasi Metode Uji 20

Uji banding/uji profisiensi 20

Pengendalian penerapan SMM Laboratorium (audit internal, kaji ulang manajemen)

25

Asesmen Penambahan Ruang Lingkup Akreditasi Laboratorium

10

Frekuensi penyelenggaraan uji profisiensi mandiri/provider sample uji

Dokumen Sistem Manajemen Mutu 20

Desain skema uji profisiensi 15

Pelaksanaan skema uji profisiensi 15

Penyiapan contoh uji dan distribusi 15

Evaluasi hasil dan pelaporan 15

Jumlah pemenuhan persiapan persyaratan akreditasi/penambahan ruang lingkup akreditasi UPT

Dokumen sistem manajemen mutu 20

Uji profisiensi/uji banding 20

Verifikasi/validasi metode uji 25

kalibrasi peralatan 10

Penerapan SMM 25

Peningkatan waktu penyelesaian layanan pemeriksaaan dan pengujian

Fasilitasi bahan pengujian untuk uji standard dan uji rujukan laboratorium

Pemeliharaan/kalibrasi alat dan pemeliharaan gedung untuk uji standard an uji rujukan laboratorium

Peningkatan kompetensi personil penguji melalui magang dan inhouse training

Pemeliharaan Gedung BSL 2 dan BSL 3

25

25

25

25

Laporan Kinerja BBUSKP TA. 2016 13

Visi, Misi, Tujuan dan Sasaran.

1. Visi Badan Karantina Pertanian adalah Menjadi Instansi yang Tangguh dan

Terpercaya dalam Perlindungan Kelesarian Sumberdaya Alam Hayati Hewan

dan Tumbuhan, Lingkungan dan Keanekaragaman Hayati serta Keamanan

Pangan.

Selaras dengan Visi Badan Karantina Pertanian, BBUSKP selaku Unit Pelayanan

Teknis Badan Karantina Pertanian memiliki Visi menjadi ‘Pusat Standar dan

Rujukan Pengujian Laboratorium Kesehatan Pangan Tahun 2019’.

2. Misi :

Misi Badan Karantina Pertanian adalah :

a. Melindungi kelestarian sumberdaya alam hayati hewan dan tumbuhan

dari tumbuhan dari serangan hama dan penyakit hewan karantina

(HPHK), dan Organisme pengganggu (OPTK);

b. Mendukung terwujudnya keamanan pangan;

c. Memfasilitasi perdagangan dalam rangka mempertahankan dan

meningkatkan akses pasar komoditas pertanian;

d. Memperkuat kemitraan perkarantinaan;

e. Meningkatkan Citra dan Kualitas Layanan Publik.

Misi BBUSKP menyelaraskan Misi dengan Badan Karantina Pertanian sebagai

berikut :

a. Meningkatkan jumlah dan mengembangkan standar pengujian

laboratorium karantina hewan, karantina tumbuhan dan keamanan

hayati;

b. Mengharmonisasikan teknik dan metoda pengujian laboratorium

karantina pertanian dan keamanan hayati lingkup regional anggota

negara-negara MEA maupun internasional;

c. Meningkatkan strategi pemberian bimbingan teknis pengujian, dan

penerapan pengawasan serta pengendalian sistem manajemen mutu

Laporan Kinerja BBUSKP TA. 2016 14

pelayanan karantina dan laboratorium karantina hewan, karantina

tumbuhan dan keamanan hayati;

d. Mensinergikan dan penguatan kerjasama dan pengembangan jejaring

laboratorium uji tingkat nasional dan internasional;

e. Meningkatkan dan mengembangkan penyelenggaraan uji profisiensi

secara nasional dan internasional;

f. Meningkatkan citra dan kualitas layanan BBUSKP.

3. Tujuan.

Tujuan keberadaan BBUSKP adalah :

a. Tersedianya metode uji rujukan dan standar;

b. Terselenggaranya sistem manajemen mutu pelayanan di lingkup UPT

operasional;

c. Terwujudnya Laboratorium terakreditasi di lingkup UPT operasional.

4. Sasaran

Sasaran Kinerja BBUSKP adalah Meningkatnya Pengembangan teknik dan

metoda pengujian laboratorium serta kualitas layanan.

B. Perjanjian Kinerja Tahun 2016

Dokumen Perjanjian Kinerja adalah merupakan suatu dokumen pernyataan

kinerja/kesepakatan kinerja/perjanjian kinerja antara atasan dan bawahan untuk

mewujudkan target kinerja tertentu berdasarkan pada sumberdaya yang dimiliki

oleh instansi.

Tujuan perjanjian kinerja ini antara lain untuk meningkatkan akuntabilitas,

transparansi, dan peningkatan kinerja aparatur, serta sebagai wujud nyata

komitmen antara penerima amanah dengan pemberi amanah dan dijadikan

dasar penilaian keberhasilan/kegagalan pencapaian tujuan dan sasaran

organisasi, menciptakan tolok ukur kinerja sebagai dasar evaluasi kinerja

aparatur, dan sebagai dasar pemberian reward atau penghargaan dan sanksi.

Laporan Kinerja BBUSKP TA. 2016 15

Perjanjian Kinerja Balai Besar Uji Standar Karantina Pertanian Tahun Anggaran

2016 adalah sebagaimana tercantum dalam Tabel 5 dibawah ini :

Tabel 5. Perjanjian Kinerja Balai Besar Uji Standar Karantina Pertanian Tahun Anggaran 2016

Sasaran Kegiatan Indikator Kinerja Target

Meningkatnya

Pengembangan

teknik dan metoda

serta mutu kinerja

laboratorium

karantina

Presentase teknik dan metoda

pengujian yang direkomendasikan

laboratorium yang dikembangkan.

100%

Presentase validasi metoda pengujian

untuk penambahan ruang lingkup

akreditasi.

100%

Presentase koleksi HPHK dan OPTK. 100%

Persentasi layanan uji standar

100%

Laporan Kinerja BBUSKP TA. 2016 16

BAB III

AKUNTABILITAS KINERJA

A. Capaian Kinerja Tahun 2016

Pengukuran capaian kinerja dilakukan dengan menggunakan metode

pembanding capaian kinerja sasaran. Metode pembanding capaian kinerja

sasaran dilakukan dengan membandingkan antara rencana kerja yang

diintegrasikan dengan realisasi kinerja yang yang dicapai organisasi. Selanjutnya

akan dilakukan analisis terhadap penyebab terjadinya celah kinerja yang terjadi

serta tindakan perbaikan yang diperlukan dimasa mendatang.

Rincian tingkat capaian kinerja masing-masing indikator tersebut dapat

diilustrasikan dalam Tabel 6 di bawah ini.

Tabel 6. Capaian Kinerja Balai Besar Uji Standar Karantina Pertanian

Tahun Anggaran 2016

Sasaran Kegiatan

Indikator Kinerja Target Realisasi Capaian

Meningkatnya

Pengembanga

n teknik dan

metoda serta

mutu kinerja

laboratorium

karantina

Presentase teknik dan

metoda pengujian yang

direkomendasikan

laboratorium yang

dikembangkan.

100% x 6 dok

rekomendasi

= 6

rekomendasi

6 dok

rekome

ndasi

100%

Presentase validasi

metoda pengujian untuk

penambahan ruang

lingkup akreditasi.

100% x 6 dok

validasi = 6

validasi

4 dok

validasi

67%

Presentase koleksi HPHK

dan OPTK.

100% x 75

koleksi = 75

koleksi

75

koleksi

100%

Persentasi layanan uji

standar

100% x 966

permohonan

= 966 hasil uji

986

hasil uji

102 %

Laporan Kinerja BBUSKP TA. 2016 17

B. Analisis Capaian Kinerja

1. Indikator kinerja Presentase teknik dan metoda pengujian yang

direkomendasikan laboratorium yang dikembangkan, dengan metode

pengukuran dengan rumus sebagai berikut:

Capaian indikator tersebut dapat dilihat pada Tabel 7 dibawah ini.

Tabel 7. Capaian Indikator Kinerja Presentase teknik dan metoda pengujian yangdirekomendasikan laboratorium yang dikembangkan.

Indikator Kinerja Target Realisasi Capaian

Presentase teknik dan metoda

pengujian yang

direkomendasikan laboratorium

yang dikembangkan

100% x 6

rekomendasi =

6 rekomendasi

6

rekomendasi

100 %

2. Indikator kinerja Presentase validasi metoda pengujian untuk penambahan

ruang lingkup akreditasi, dengan metode pengukuran dengan rumus sebagai

berikut:

Sesuai dengan persyaratan teknis sistem manajemen mutu laboratorium SNI

ISO/IEC 17025:2008, validasi metode uji merupakan konfirmasi melalui

pengujian dan pengadaan bukti yang objektif bahwa persyaratan tertentu

untuk suatu maksud khusus dapat dipenuhi. Sedangkan verifikasi metode uji

adalah konfirmasi melalui penyediaan bukti objektif bahwa persyaratan yang

ditentukan sudah dipenuhi. Untuk memenuhi persyaratan teknis elemen 5.4

SNI ISO/IEC 17025:2008, laboratorium harus melakukan validasi metode uji

khususnya untuk metode tidak baku dan metode yang dikembangkan oleh

Target: Realisasi Jumlah Rekomendasi X 100%

Jumlah Rencana Rekomendasi

Target: Realisasi Jumlah Validasi X 100%

Jumlah Rencana Validasi

Laporan Kinerja BBUSKP TA. 2016 18

laboratorium. Dalam rangka mempersiapkan penambahan ruang lingkup

akreditasi laboratorium untuk pengujian keamanan hayati nabati dan hewani

BBUSKP, pada tahun 2016 dilakukan kegiatan verifikasi metode uji

laboratorium keamanan hayati (kehati) nabati dan validasi metode uji

laboratorium kehati hewani, masing-masing 1 (satu).

LAB Judul Realisasi

KH 1. Validasi ElISA Rabies Pusvetma 1

KHH 1. Validasi Metode Uji Deteksi Hidrogen Peroksida

Pada Sarang Burung Walet Menggunakan

Metode Spektrofotometri UV-Vis

1

KT 1. Validasi tungau Phyllicopturuta (Eriophydae),

Raoiella indica (Tenuipalpidae), Panonychus citri

(Tetranychidae) berdasarkan morfologi.

2. Validasi Pantoea stewartii dengan media selektif

3. Validasi Kutu putih Dysmicoccus neobrevipes

Beardsley

1

KHN 1. Validasi Metode Uji Cemaran Mikroba

Salmonella sp pada Sayuran (Brokoli)

1

JUMLAH 6 4

Hasil Validasi Metode Uji Cemaran Mikroba Salmonella sp pada Sayuran

(Brokoli) adalah: (1). Hasil verifikasi pengujian Salmonella sp dengan Metode

SNI menghasilkan nilai sensitifitas, spesifitas, false positif, false negatif yang

terpenuhi dengan 2 (dua) tingkat konsentrasi (sedang dan tinggi) sehingga

metode tersebut dapat digunakan untuk pengujian; dan (2). Hasil verifikasi

pengujian Salmonella sp dengan Metode SNI menghasilkan nilai sensitifitas,

spesifitas, false positif, false negative yg terpenuhi dengan 2 (dua) tingkat

konsentrasi (sedang dan tinggi) sehingga metode tsb bisa digunakan untuk

pengujian. Dengan demikian metode SNI dapat direkomendasikan untuk

pengujian Salmonella sp pada Sayuran (Brokoli).

Laporan Kinerja BBUSKP TA. 2016 19

Sedangkan hasil Validasi Metode Uji Deteksi Hidrogen Peroksida Pada Sarang

Burung Walet Menggunakan Metode Spektrofotometri UV-Vis ini belum

dapat digunakan untuk pengujian sehari-hari di Laboratorium Kehati Hewani

karena belum memenuhi parameter validasi metode uji yang dipersyaratkan

yang disebabkan karena Sarang Burung Walet bersifat reduktor sehingga

penambahan Hidrogen Peroksida tidak dapat dideteksi.

Hasil kegiatan validasi metode uji laboratorium kehati nabati dan kehati

hewani ini dapat digunakan sebagai bukti untuk memenuhi persyaratan teknis

elemen 5.4 SNI ISO/IEC 17025:2008 dalam mempersiapkan

perluasan/penambahan ruang lingkup akreditasi laboratorium. Selain itu,

dapat digunakan sebagai bahan untuk penetapan metode uji standar, untuk

mengetahui kompetensi personel laboratorium kehati nabati dan kehati

hewani BBUSKP serta sebagai bahan pemberian rekomendasi bagi Pusat

Karantina Tumbuhan dan Keamanan Hayati Nabati dan Pusat Karantina

Hewan dan Keamanan Hayati Hewani dalam menetapkan standardisasi

metode uji yang dapat digunakan oleh laboratorium penguji kehati nabati dan

kehati hewani di UPT Operasional Karantina Pertanian Lingkup Badan

Karantina Pertanian.

Capaian indikator tersebut dapat dilihat pada Tabel 8 dibawah ini.

Tabel 8. Capaian Indikator Kinerja Presentase validasi metoda pengujian untuk penambahan ruang lingkup akreditasi.

Indikator Kinerja Target Realisasi Capaian

Presentase validasi metoda pengujian untuk penambahan ruang lingkup akreditasi.

100% x 6 validasi = 6

validasi

4 validasi

67%

3. Indikator kinerja Presentase koleksi HPHK dan OPTK, dengan metode pengukuran dengan rumus sebagai berikut:

Target: Realisasi Jumlah Koleksi X 100%

Jumlah Rencana Koleksi

Laporan Kinerja BBUSKP TA. 2016 20

Pelaksanaan koleksi HPHK dan OPTK pada tahun 2016 terdiri dari :

LAB Koleksi Baru Pemeliharaan

KH 16 32

KT 75 62

JUMLAH 91 94

Kegiatan koleksi HPHK 2016, diperoleh koleksi terhadap E. coli, Salmonella Sp,

S. aureus, Champylobacter sp, Listeria sp, Bovine Virus Diare, Mycobacterium

paratb (MAP), Tryphanosoma sp, Rabies, Avian Influenza Clade 2.3.2,

Campylobacter fetus subsp. Venerealis, Campylobacter fetus subsp. fetus (Cff),

Brucella sp 99, B. Anthrax.

Pemeliharaan koleksi merupakan kegiatan pemeliharaan koleksi HPH/HPHK

yang sudah dimiliki BBUSKP, diantaranya virus Avian Influenza (AI) (strain

Gorontalo, Timika, Ambon, Tangerang dan Sukabumi), Newcastle Diasease

(ND), Rabies, Brucella, Bacillus sp., Salmonella spp., Eschericia coli,

Mycobacterium paratubercullosis subsp. Avium, dan Staphylococcus aureus.

Kegiatan pemeliharaan koleksi berupa pengujian, penataan ulang dan

pelabelan baru.

Adapun pengelolaan koleksi berhasil mempasase 7 (tujuh) jenis isolat

Salmonella sp yang diperoleh pada tahun 2011 sampai dengan 2014 ini

termasuk dengan ATCC yang merupakan koleksi standar kontrol positif pada

setiap pengujian. Untuk isolat Eschericia coli dilakukan pasase pada 5 (lima)

jenis isolat bakteri tersebut yang juga diperoleh sejak tahun 2011, hanya

terdapat 2 (dua) jenis isolat Staphylococcus aureus yang diperoleh pada tahun

2013. Bakteri lainnya berupa koleksi isolat adalah bakteri Bacillus sp, Brucella

sp, dan Mycobacterium avium subspecies paratuberculosis. Untuk virus Avian

Influenza diketahui ada 6 (enam) jenis isolat yaitu strain yang berasal dari lokasi

penemuan virus di Gorontalo, AJP, Timika, Ambon, Tangerang dan Sukabumi

sejak tahun 2007, untuk virus New Casltle disease terdapat strai ND Lasota dan

ND Gen 7 yang diperoleh pada tahun 2013 dan untuk isolat rabies berupa hasil

Laporan Kinerja BBUSKP TA. 2016 21

ekstraksi otak anjing yang diperoleh pada tahun 2013. Isolat tersebut berhasil

di pasase untuk disimpan sebagai isolat baru yang dapat digunakan sebagai

kontrol positif dalam pengujian atau sebagai bahan uji coba dan

pengembangan metode pengujian.

Selain koleksi isolat/kultur bakteri dan virus, laboratorium karantina hewan

juga memiliki koleksi dokumentasi berupa foto hasil pengujian berupa negri

bodies pada sampel sampel positif rabies yang sudah diuji pada tahun 2011.

Selain itu dilakukan juga pemeliharaan terhadap sampel serum yang diketahui

positif terhadap titer antibodi pada penyakit paratuberculosis, IBR, BVD,

Rabies, Avian influenza. Dan terhadap beberapa koleksi parasit yang diperoleh

tahun 2013 sampai koleksi yang diperoleh di tahun-tahun sebelumnya.

Kegiatan koleksi HPHK 2016 yang diperoleh dari UPT adalah; serum positif

antibodi BVD, B.abortus, Rabies dan preparat Trypanosoma sp.

Kegiatan koleksi KT meliputi kegiatan perjalanan pengumpulan koleksi OPTK,

pembuatan koleksi hasil pengujian laboratorium KT dari hasil perjalanan koleksi

dan hasil pengujian intersepsi yang positif dan pemutakhiran data koleksi.

Kegiatan pengumpulan koleksi dilapang dilakukan pada 6 (Enam) lokasi dengan

target berturut-turut : Yogyakarta Stagnospora sacchari, ScMMV,

Peronosclerospora sorghii dan Acidovorax citrulli), Lampung (Dymicoccuss

brevipes,Planococcus lilacinus, Stagnospora sacchari dan Leifsonia xylii,

Palembang (CMM, Aceria guerreronis, Stagnospora sacchari, Didymella

bryoniae, Bandung dan Bogor (Chrysomphalus aonidum, Phyllocoptruta

oleivera, Mealybug, Panococcus citri, Phyllocpotruta oleivora, Eutetranichus

orientalis, Panonychus citri, Aleurodicus dugesii, Brevipalpus californicus, dan

Mataram dengan target Aceria guerreronis, Raoiella indica, Calacatus

carinatus, Bactrocera musae, B.occipitalis dan Praeucosmetus pallicornis. Hasil

pengambilan sampel dilapang selanjutnya diuji dan dibuat koleksi untuk

temuan positif. Berikut ini adalah hasil uji terhadap sampel lapang berdasar

target yang telah ditetapkan dan jenis koleksi yang dibuat.

Hasil kegiatan koleksi lainnya adalah pemutakhiran data koleksi yng dilakukan

setiap tahun untuk OPT/OPTK golongan Cendawan, Bakteri, Virus, Nematoda,

Laporan Kinerja BBUSKP TA. 2016 22

Serangga dan Tungau serta Gulma. Sebagai simpulan berikut ini adalah jenis

OPT/OPTK yang telah dikoleksi pada tahun 2016.

a. OPTK A1 : Accidovorax citrulli, Brevipalpus californicus.

b. OPTK A2 : Peronosclerospora sorghii, Stagonospora sacchari, Leifsonia

xyli subsp xyli, Dysmicoccus brevipes, Paraleyroides minei,

Aleurodicus dugesii, Raoiella indica, Calacarus carinatus,

Bactrocera occipitaisl, Paraeucosmetus pallicornis.

c. OPT : Dysmicoccus neobrevipes, Ferrisia virgata, Dysmicoccus

lepelleyi, Tetranichus bunda, Oligonychus sp, Oribatida,

Rastrococcus chinensis, Aleurocanthus sp, Brevipalpus

phoenicis, Brevipalpus obovatus, Lorryia formosa,

Cunaxatricha tarsospinosa, Planococcus minor, Coccidae,

Tetranychus sp, Olygonychus sp, Colomerus novahebridensis,

Phytonemus sp, Panonychus citri, B. papaya, B. umbrosa, B.

carambolae, B. caudata, B. synephes, B. limbifera, B.

albistrigata, B. carambolae, Icerya crocea, Icerya somoroia,

Icerya imperata, Rastrococcus sp, Pseudococcus

jackbeardsleyi, Pseudococcus elisae, Phenacoccus solani,

Phenacoccus solenopsi, Pseudococcus calceolaria,

Rastrococcus sp, Paracoccus marginatus, Icerya assamensi,

Tetranychus gloveri, Palmicutor guamensis, Paracoccus

solani, Planococcus minor, Icerya schrottkyi, Gamasellodes

sp, Cylas formicarius, Eutetranychus africanus, Icerya

jacobsoni nsp, Planococcus tiomensis, Trogoderma variabile,

Lorryia ocelata, Tyrophagus javensis, Ustilago scitaminea,

Sclerotium rolfsii, Curvularia senegalensis.

d. Media Pembawa : Gandum (Positif (+) Tilletia tritici, T. laevis &T. horrida)

dan Tebu ( Positif (+) Ustilago scitaminea dan Leifsonia xily).

Capaian indikator tersebut dapat dilihat pada Tabel 9 dibawah ini.

Laporan Kinerja BBUSKP TA. 2016 23

Tabel 9. Capaian Indikator Kinerja Presentase koleksi HPHK dan OPTK

Indikator Kinerja Target Realisasi Capaian

Presentase koleksi HPHK dan

OPTK.

100% x 185 koleksi

= 185 koleksi

185

koleksi

100 %

4. Indikator kinerja Persentase layanan uji standar dengan metode pengukuran

menggunakan rumus sebagai berikut:

Pelaksanaan layanan uji standar pada tahun 2016 terdiri dari :

Kegiatan/Dokumen Lab KH Lab KT Lab KHH Lab KHN JUMLAH

Permohonan

Pengujian

295 350 264 57 966

Penerbitan SHP 303 345 259 42 986

Kelebihan Penerbitan Surat Hasil Pengujian (SHP) diperoleh dari SHP yang harus

diterbitkan atas hasil pengujian pada tahun 2015, sedangkan Permohonan

pengujian yang belum diterbitkan SHP nya dikarenakan sedang dalam proses

pengujian.

Capaian indikator tersebut dapat dilihat pada Tabel 10 dibawah ini.

Tabel 10. Capaian Indikator Kinerja Persentase layanan uji standar.

Indikator Kinerja Target Realisasi Capaian

Presentase layanan uji

standar

100% x 966

permohonan = 966 SHP

986 SHP 102,0 %

Target: Realisasi Jumlah SHP X 100%

Jumlah Permohonan

Laporan Kinerja BBUSKP TA. 2016 24

C. REALISASI ANGGARAN

Balai Besar Uji Standar Karantina Pertanian pada tahun 2016 memperoleh

dukungan anggaran sebesar Rp 20.516.426.000,- dengan jumlah belanja

pegawai sebesar Rp 5.633.893.000,- belanja barang sebesar Rp 12.056.533.000,-

dan jumlah belanja modal sebesar Rp 2.826.000.000,- Sepanjang tahun

anggaran 2016 penghematan anggaran terjadi sebanyak 7 kali dengan rincian

sebagai berikut :

1. Revisi ke-01 anggaran belanja pegawai mengalami penghematan sebesar Rp.

468.000.000,- begitu juga dengan belanja barang sebesar Rp 665.275.000,-

sehingga pagu menjadi Rp 19.383.151.000,-

2. Revisi ke-02 anggaran belanja pegawai mengalami penambahan sebesar Rp

244.991.000,- sehingga pagu menjadi Rp 19.628.142.000,-

3. Revisi ke 03 anggaran belanja pegawai mengalami penambahan sebesar

Rp.50.000.000,- sedangkan belanja barang mengalami penghematan sebesar

Rp 672.974.000,- begitu juga dengan belanja modal mengalami penghematan

sebesar Rp 90.355.000,- sehingga pagu revisi 03 menjadi Rp 18.914.813.000,-

4. Revisi ke-04 anggaran belanja pegawai mengalami penghematan sebesar Rp

314.494.000,- belanja barang sebesar Rp 710.364.000,- belanja modal masih

tetap, selain penghematan di revisi 04 ini ada pemblokiran anggaran

diantaranya dari belanja barang sebesar Rp 1.425.743.000,- dan dari belanja

modal sebesar Rp 392.090.000,- total pemblokiran sejumlah Rp

1.817.833.000,- sehingga pagu anggaran menjadi Rp 17.889.955.000,-

5. Revisi ke-05 anggaran belanja pegawai mengalami penghematan sebesar Rp

12.692.000,- belanja barang dan belanja modal masih tetap, sehingga pagu

menjadi Rp 17.877.263.000,-

6. Revisi ke-06 pagu masih tetap, perubahan terjadi pada pergeseran antar out

put dalam satu kegiatan, sehingga pagu akhir sebesar Rp 17.877.263.000,-

7. Revisi ke-07 anggaran belanja pegawai mengalami penambahan sebesar Rp

276.150.000,- sedangkan untuk belanja barang dan belanja modal masih

tetap sama, sehingga pagu anggaran menjadi Rp 18.153.413.000,-

Laporan Kinerja BBUSKP TA. 2016 25

8. Revisi ke-08 pagu anggaran tidak mengalami perubahan, karena perubahan

terjadi pada lembar III DIPA yaitu rencana penarikan anggaran, sehingga pagu

masih tetap sebesar Rp 18.153.413.000,-

Tabel 11. Pagu Anggaran Per Jenis Belanja

No

Pegawai

Barang

Modal

Jumlah

Awal

5.633.893.000

12.056.533.000

2.826.000.000

20.516.426.000

Revisi 1

5.165.893.000

11.391.258.000

2.826.000.000

19.383.151.000

Revisi 2

5.410.884.000

11.391.258.000

2.826.000.000

19.628.142.000

Revisi 3

5.460.884.000

10.718.284.000

2.735.645.000

18.914.813.000

Revisi 4

5.146.390.000

10.007.920.000

2.735.645.000

17.889.955.000

Revisi 5

5.133.698.000

10.007.920.000

2.735.645.000

17.877.263.000

Revisi 6

5.133.698.000

10.007.920.000

2.735.645.000

17.877.263.000

Revisi 7

5.409.848.000

10.007.920.000

2.735.645.000

18.153.413.000

Revisi 8

5.409.848.000

10.007.920.000

2.735.645.000

18.153.413.000

Laporan Kinerja BBUSKP TA. 2016 26

Perbandingan anggaran belanja Tahun Anggaran 2015 dan 2016 dapat dilihat

pada Tabel 12 di bawah ini.

Tabel 12. Perbandingan Anggaran Belanja DIPA Balai Besar Uji Standar Karantina Pertanian TA 2015 dan TA 2016

Tahun Belanja Pegawai Belanja Barang Belanja Modal Jumlah

2015 5.527.819.000 10.941.070.000 3.880.000.000 20.348.889.000

2016 5.409.848.000 10.007.920.000 2.735.645.000 18.153.413.000

Realisasi anggaran Balai Besar Uji Standar Karantina Pertanian Tahun 2016

selengkapnya dapat dilihat pada Tabel 13 di bawah ini:

Tabel 13. Realisasi Anggaran Balai Besar Uji Standar Karantina Pertanian Tahun 2016

Jenis Belanja Pagu (Rp) Realisasi (Rp) Capaian (%)

Belanja Pegawai 5.409.848.000 5.402.317.497 99,86

Belanja Barang 10.007.920.000 8.404.645.207 92,43

Belanja Modal 2.735.645.000 2.300.912.220 83,98

Jumlah 18.153.413.000 16.107.874.924 88,73

Laporan Kinerja BBUSKP TA. 2016 27

Realisasi anggaran belanja pegawai Tahun Anggaran 2016, dari pagu tersedia

sebesar Rp.5.409.848.000,00 terealisasi sebesar Rp. 5.402.317.497,00 atau

sebesar 99,86%.

Realisasi anggaran belanja barang, dari pagu anggaran sebesar Rp.

10.007.920.000,00 terealisasi sebesar Rp. 8.404.645.207,00 atau terealisasi

sebesar 92,43%,

Realisasi untuk belanja modal, dari pagu anggaran sebesar Rp.

2.735.645.000,00 terealisasi sebesar Rp. 2.300.912.220,00 atau terealisasi

sebesar 83,98%.

D. OUT COME

Bahwa keberadaan Balai Besar Uji Standar Karantina Pertanian dengan tupoksi

melaksanakan uji standar, uji rujukan, dan bimbingan teknis penerapan sistem

manajemen mutu laboratorium karantina hewan, karantina tumbuhan, dan

keamanan hayati. Secara garis besar pencapaian outcomenya sebagai berikut:

Terwujudnya hasil pengujian laboratotium karantina hewan, karantina

tumbuhan dan keamanan hayati nabati dan hewani yang valid dan

kredibel;

Terpeliharanya kompetensi personel dan unjuk kerja laboratotium

karantina hewan, karantina tumbuhan dan keamanan hayati nabati dan

hewani;

Meningkatnya kepercayaan pelanggan dengan memelihara status

akreditasi laboratorium untuk pengujian laboratotium karantina hewan,

karantina tumbuhan dan keamanan hayati nabati dan hewani;

Terwujudnya pengendalian pnerapan system manajemen mutu

laboratorium secara konsisten dan peningkatan efektivitas system

manajemen mutu secara berkelanjutan;

Terakreditasinya PUP BBUSKP untuk menjamin penyelenggaraan uji

profisiensi penyakit hewan dan penyakit tanaman secara mandiri dan

professional.

Laporan Kinerja BBUSKP TA. 2016 28

BAB IV

P E N U T U P

Laporan Kinerja Balai Besar Uji Standar Karantina Pertanian Tahun 2016 ini

memberikan gambaran tentang berbagai capaian kinerja bidang perkarantinaan dan

pengawasan keamanan hayati. Laporan ini merupakan wujud dari transparansi dan

akuntabilitas Balai Besar Uji Standar Karantina Pertanian dalam melaksanakan

berbagai kewajiban dalam rangka meningkatkan pembangunan Pertanian dengan

melakukan kontrak kinerja dengan Kepala Badan Karantina Pertanian dalam bentuk

Penetapan Kinerja TA. 2016 Balai Besar Uji Standar Karantina Pertanian.

Dilihat dari capaian kinerja yang dilaksanakan dari Penetapan Kinerja/Kontrak Kerja

dengan Kepala Badan Karantina Pertanian dan telah dilakukan perhitungan secara

kuantitatif maka secara keseluruhan pencapainnya dalam kualifikasi berhasil dan untuk

indikator kinerja persentase Sarana dan Prasarana capaian kinerjanya sangat berhasil,

lebih dari 100% (102%). Beberapa kendala masih terdapat kelemahan dalam proses

pengumpulan data yang seharusnya dilakukan secara bertahap (triwulan), untuk itu

perlu perbaikan dalam proses pengumpulan data dari masing-masing

penanggungjawab kegiatan.

Sangat disadari bahwa laporan ini belum sempurna dalam menyajikan prinsip

transparansi dan akuntabilitas sesuai apa yang diharapkan, namun setidaknya

masyarakat dan berbagai pihak yang berkepentingan dapat memperoleh gambaran

tentang hasil pelaksanaan kegiatan yang telah dilakukan oleh Balai Besar Uji Standar

Karantina Pertanian pada Tahun 2016.

Dimasa mendatang Balai Besar Uji Standar Karantina Pertanian akan senantiasa

melakukan berbagai langkah untuk lebih menyempurnakan laporan ini sehingga

terwujud transparansi dan akuntabilitas sesuai yang kita ingin wujudkan bersama.

Kiranya laporan akuntabilitas kinerja Balai Besar Uji Standar Karantina Pertanian Tahun

2016 dapat memenuhi kewajiban akuntabilitas dan sekaligus menjadi sumber

informasi dalam pengambilan keputusan guna peningkatan kinerja kedepan.