review buku agama islam

14

Upload: wulan-cendana-arum

Post on 18-Dec-2015

29 views

Category:

Documents


0 download

DESCRIPTION

Review Buku PSIKOLOGI KEMATIANKARYA : KOMARUDDIN HIDAYAT

TRANSCRIPT

  • KELOMPOK IHilmi Ilman NafianP17433112092Retno Printis MulyaniP17433112104Rezky Muryedi PP17433112105Verra Febrianti RP17433112112Wulan Cendana ArumP17433112114

  • PSIKOLOGI KEMATIANKARYA: KOMARUDDIN HIDAYAT

  • Pengarang, Komaruddin Hidayat adalah pejabat Rektor UIN Syarif Hidayatullah sejak 2007 hingga sekarang. Ia dilahirkan di Pabelan Magelang, 18 Oktober 1953, Beliau memulai pendidikan agamanya di pondok pesantren Pabelan, lalu melanjutkan ke Fakultas Ushuluddin IAIN (sekarang UIN) Syarif Hidayatullah Jakarta. Setelah mendalami ilmu perbandingan agama di IAIN, beliau melanjutkan studinya ke Middle East University, Ankara, Turki, departermen filsafat. Prestasi dan jabatannya antara lain adalah Guru Besar Filsafat Agama UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, Direktur Program Pasca Sarjana UIN (1996-2000) dan dosen Pascasarjana UGM (2003).

  • Kematian memang menjadi bahan pembicaraan penting dalam wacana filsafat, setua dengan wacana tentang masalah ketuhanan. Kadang membicarakan tentang kematian memang menakutkan, tetapi tetap saja misteri tentang kematian mau tak mau menarik minat manusia untuk ditembus. Memang menakutkan bagi sebagian orang, dan menarik untuk sebagian yang lain. Komaruddin Hidayat sendiri juga menulis dalam pengantarnya, membahas soal kematian bisa menimbulkan pemberontakan yang menyimpan kepedihan dalam setiap jiwa manusia (pengantar wacana, halaman xvi).

  • Di sepanjang buku, pembaca akan menemukan penjelasan ditinjau dari dua paradigma dalam memandang kehidupan, dan kematian itu. Meskipun terkadang dengan nama yang berbeda-beda tetapi intinya tetap sama, ekstrem satu menolak metafisika dan yang lainnya mengamininya. Komaruddin Hidayat memang tidak serta merta menolaknya, tapi juga tidak serta merta menerimanya, hanya mengambilnya sebagai salah satu dasar pemikiran moralistik tentang hidup dan mati. Dia bahkan mengutip pandangan itu sampai dua kali, pada bagian hidup sebagai tindakan bermakna dan pada keabadian jiwa.

  • QS AR RAAD: 11

    Tentang perilaku yang bersifat Illahi berakar pada kesadaran batin.

  • Tentang ruh kita pernah bersyahadat, sekali-kali tidak pernah menyembah kecuali hanya Allah swt.

  • Artinya :Di mana saja kamu berada, kematian akan mendapatkan kamu, kendatipun kamu di dalam benteng yang tinggi lagi kokoh, dan jika mereka memperoleh kebaikan, mereka mengatakan : "Ini adalah dari sisi Allah", dan kalau mereka ditimpa sesuatu bencana mereka mengatakan : "Ini (datangnya) dari sisi kamu (Muhammad)". Katakanlah : "Semuanya (datang) dari sisi Allah". Maka mengapa orang-orang itu (orang munafik) hampir-hampir tidak memahami pembicaraan sedikitpun ?

  • ANALISIS PENILAIAN MAHASISWA MENURUT MAHASISWA TENTANG BUKU PSIKOLOGI KEMATIAN :Menghayati kematian adalah awal dari kehidupan abadi yang penuh suka cita....... Buku ini membuka kesadaran bahwa kematian bukanlah akhir yang menakutkan tetapi suatu awal yang "menggoda" kita untuk berlari menyongsongnya....karena sudah tak sabar lagi kita ingin segera kembali dengan bekal yang cukup.

  • Bukunya menarik untuk dibaca.Isinya banyak memberikan semangat untuk memperbaiki diri menjadi lebih baik secara agama n umum.Buku ini mengajari kita bahwa mati itu indah, bahwa kematian itu adalah sebuah awalan kehidupan yg maha agung.Membaca buku ini membantu kita untuk memahami sisi lain dari kematian yang selalu dibayangi oleh ketakutan

  • Menurut kami isi bukunya tidak terlalu mencerminkan judulnya.Bahasan mengenai psikologinya sendiri hanya mencakup 1/3 buku, sisanya lebih banyak tentang filsafat dan agama.Selain psikologi, judul buku juga menyatakan tentang kematian, yang juga hanya saya temukan di 1/3 bagian akhir buku ini. 2/3 bagian sejak awal lebih banyak membahas mengenai kehidupannya sendiri, mulai dari filsafat kehidupan sampai bagaimana cara untuk hidup yang penuh berkah.Geregetnya di bagian tengah mulai menurun.

  • Mati adalah sebuah kepastian.... Hari Esok adalah sebuah keragu-raguan... sedangkan kepastian itu lebih dari keragu-raguan... Maka kematian itu lebih dekat dari pada hari esok.... dan kita tidak perlu takut menghadapi kematian... karena kamtian adalah pintu yang suatu saat pasti di lewati semua orang untuk menuju keabadian di akhirat....