representasi sinden perempua dalam program tv “sedap malam” di rcti

36
KATA PENGANTAR Asalamualaikum warohmatulohi wabarokatuh. Alhamdulilah hirobil alamin di semester 6 saya selalk mahasiswa di universitas paramadina mendapatkan matakuliah riset kualitatif dan terimakasih atas bimbingan dan arahan bapak selaku dosen pengajar kulitatif saya. Kali ini saya sedang berlatih membuat atau menyusun riset kualitatif guna memenuhi syarat kelulusan mata kuliah riset kualitatif Jakarta, Fajrin abdhilah Page 1

Upload: fajrinabdhilah

Post on 26-Dec-2015

58 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: REPRESENTASI SINDEN PEREMPUA DALAM PROGRAM TV “SEDAP MALAM” DI RCTI

KATA PENGANTAR

Asalamualaikum warohmatulohi wabarokatuh. Alhamdulilah hirobil alamin di semester 6

saya selalk mahasiswa di universitas paramadina mendapatkan matakuliah riset kualitatif dan

terimakasih atas bimbingan dan arahan bapak selaku dosen pengajar kulitatif saya. Kali ini saya

sedang berlatih membuat atau menyusun riset kualitatif guna memenuhi syarat kelulusan mata

kuliah riset kualitatif

Jakarta,

Fajrin abdhilah

Page 1

Page 2: REPRESENTASI SINDEN PEREMPUA DALAM PROGRAM TV “SEDAP MALAM” DI RCTI

BAB I

PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang

Program acara di media TV ada banyak jenisnya dan sangat beragam. dan tiap-

tiap program acara dibungkus atau di buat dengan semenarik mungkin dengan idea-idea

kereatif yang selalu berkembang. Untuk membuat program yang menarik dapat di lihat

dari tata panggung, set properti, pemilihan talen atau artis, pemilihan busana artis atau

wardrobe, pemilihan lagu, konten dan back sound. Semua di kerjakan oleh programmer

dan team kereatif dari program TV.

Perkembangan program televisi di indonesia sendiri kini mengalami peningkatan

terlihat bahwa pada tiap dua bulan sekali pasti ada program baru yang muncul dari

beberapa stasiun TV di indonesia, indonesia memiliki 11 stasiun tv nasional maupun

swasta, dengan banyaknya jumlah stasiun TV menbuat persaingan di dunia pertelevisian

menjadi sangat ketat dan menuntut para programmer lebih kreatif dalam menciptakan

program program baru di indonesia. Meskipun ada program yang segmen dan kontennya

hampir sama di dua stasiun tv yang berbeda. Contoh, Program talkshow sedap malam di

RCTI dan intermezzo di MNC TV, kedua program tersebut sama-sama ber genre

talkshow namun pada sajiannya dan tampilannya ada kereatifitas yang terlihat berbeda.

yang menjadi daya tarik dan membuat perbedaan pada ke dua perogran tersebut.

Program-program yang di buat semenarik mungkin oleh mereka para

programmer tv dengan tujuan program tersebut mendapatkan rating maupun share yang

tinggi. Sehingga pada akhirnya program tersebut memiliki nilai jual tinggi terhadap iklan

atau pihak advertensi yang ingin memasang iklan di program yang memiliki rating dan

share tinggi.

Rating adalah jumlah khalayak dari seluruh populasi penduduk yang

penonton/audien/pemirsa salah satu program TV sedangkan share adalah jumlah

Page 2

Page 3: REPRESENTASI SINDEN PEREMPUA DALAM PROGRAM TV “SEDAP MALAM” DI RCTI

khalayak yang menonton/audienc/pemirsa yang menonton program TV dalam satu

stasiun TV swasta maupun nasional. Di indonesia sendiri perhitugan rating dan share di

dapat dari AGB Nielsen.

Program Talkshow yang terbaru di RCTI adalah sedap malam yang merupakan

program Remake atau penghidupan kembali program yang sudah lama tidak di

tayangkan judul sedap malam sendiri pertama kali tayang di ANTV yang di presenteri

oleh Showiman kini program sedap malam hadir dengan lebih kreatif dan menarik.

Dengan presenter kondang tanah air Ruben Onsu dan Nycta Gina.

Talkshow adalah aksen dari bahasa inggris di Amerika. Di Inggris sendiri, istilah

Talkshow ini biasa disebut Chat Show. Pengertian Talkshow adalah sebuah program

televisi atau radio dimana seseorang ataupun group berkumpul bersama untuk

mendiskusikan berbagai hal topik dengan suasana santai tapi serius, yang dipandu oleh

seorang moderator. Kadangkala, Talkshow menghadirkan tamu berkelompok yang ingin

mempelajari berbagai pengalaman hebat. Di lain hal juga, seorang tamu dihadirkan oleh

moderator untuk berbagi pengalaman. Acara Talkshow ini biasanya diikuti dengan

menerima telpon dari para pendengar/penonton yang berada di rumah, mobil, ataupun

ditempat lain.( http://www.hendra.ws/pengertian-talkshow/ diakses pada 2 mei 2013)

Konsep acara ini sebagian besar hampir sama seperti acara-acara talkshow

lainnya. Dengan membahas satu topic permasalahn dan memngundang bintang tamu

selebritis terkenal. Namun yang menjadi menarik di Sedap malam ada sinden yang

memberikan tip dewasa dengan penampilan yang mengundang mata-mata pria. Dengan

tarian yang sangan gemulai dan sensasional. Hostnya juga terkadang membawakan acara

dengan lucu hingga mengundang tawa penontonya.

Page 3

Page 4: REPRESENTASI SINDEN PEREMPUA DALAM PROGRAM TV “SEDAP MALAM” DI RCTI

1.2. Rumusan Identifikasi Masalah

1.2.1. Identifikasi masalah

Pada program acara talkshow sedap malam yang tayang pukul 22.15 di stasiun tv

RCTI memiliki kalimat jargon “talkshow malam yang membahana, sensasional dan

hot” pada jam-jam seperti itu jelas yang menjadi target audien adalah orang dewasa bisa

pria maupun wanita. Namun tidak menutup kemungkinan pada jam yang bisa di bilang

belum terlalu lewat tengah malam dapat menarik perhatian anak di bawah umur dan

remaja yang belum tidur di jam-jam itu. Namun pada segmen tertentu tepat pada jam 12

malam ada tokoh sinden yang muncul degan kostum baju kebaya jawa dan berlogat

wanita genit nan sexy menggoda dengan tari-tarian Jawa yang sensasional dan

memberikan informasi seputar Tips dewasa dan seluk beluk kehidupan orang dewasa.

Program sedap malam sendiri memiliki sebutan Kumbang-kumbang untuk para

penontonnya.

apakah tokoh sinden di acara ini menjadi salah satu bungkusan kereatif sebagai

daya tarik untuk menarik penonton?. Tokoh sinden atau penari di perankan oleh aktris

yang berinisial nama asli nya adalah Roro Fitria. Dengan mengenakan kebaya sinden

jawa di iringi alunan musik gemelan jawa yang alunan suaranya mengikuti gerakan si

sinden/neng geulis. Sinden sendiri memiliki arti menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia

adalah “penyanyi wanita pd seni gamelan atau dl pertunjukan wayang (golek, kulit)”

namun sinden di program ini lebih banyak menari dengan penampilan ala sinden jawa

dan bertanya mengenai beberapa hal yag mencangkul ruang lingkup dewasa kepada

bintang tamu dan memberikan tips-tips dewasa sembari menari dengan tarian yang

sangan menarik bagi kaum adam,

Berikut contoh tips yang di berikan oleh neng geulis di program sedap malam yang

tayang pada 20 Mar 2013 dengan bintang tamu Nikita milzani, Irfan Hakim dan Opiek

Kumis. “tips dahsyat dari eneng untuk pasangan, kasih pasangan kamu rangsangan

visual” pada segmen ini neng gelis memberikan tips dan pada akhir tips eneng gelis

mencontohkan rangsangan visual yakni hampir membuka sebagian bajunya namun

keburu di halangi oleh Ruben Onsu selaku host. Sebelum memberikan tips neng gelis

juga memberikan tebak-tebakan “bentuknya imut keras dan kaliat terakhirnya “OL”

Page 4

Page 5: REPRESENTASI SINDEN PEREMPUA DALAM PROGRAM TV “SEDAP MALAM” DI RCTI

apakah itu, klunya kalo di goyang pinggul makin enak, apakah itu?”. Setelah beberapa

orang menerka-nerka dan menjawab neng gelis pun memberikan jawaban,”jawabanya

itu, JEMPOL” neng gelis memberikan jawaban sambil goyang pinggul dan

mengacungkan jempolnya. Pada segmen ini merupakan segmen yang di khususkan untuk

sinden sin eng gelis karena pada segmen ini waktu hampir di dominasi oleh kemunculan

sinden, tips yang di bawakan neng gelis ini juga merupakan daya tarik program sedap

malam untuk menarik perhatian penonton.

1.2.2. Rumusan masalah

Berdasarkan latar belakang di atas peneliti merumuskan masalah sebagai berikut:

“Analisi isi program sedap malam dalam segmen tips dewasa sinden neng

geulis “

1.3. Pertanyaan penelitian

Bagaimanakah tentang isi segmen neng geulis yang memberikan tips

dewasa dalam program sedap malam menjadi daya tarik bagi penonton.

1.4. Tujuan penelitian

Untuk mengetahui daya tarik penonton terhadap isi tips yang diberikan neng

geulis pada program acara talkshow sedap malam.

Untuk mengetahui hubungan kaitanya rating dengan kemunculan sinden neng

gelis di program acara talkshow sedap malam.

1.5. Kegunaan penelitian

Kegunaan dari penelitian ini adalah mempelajari strategi program acara sedap

malam yang telah memenangkan Panasonic Gobel Awards 2013 kategori Talkshow

Hiburan

Page 5

Page 6: REPRESENTASI SINDEN PEREMPUA DALAM PROGRAM TV “SEDAP MALAM” DI RCTI

1.5.1. Manfaat Penelitian Akademis

Diharapkan penelitian ini dapat mengembangkan teori dalam khazanah

yang berkaitan dengan komunikasi.

1.5.2. Manfaat Penelitian Praktis

Penelitian ini diharapkan dapat memberikan masukan bagi para

programmer dan praktisi media TV tentang bagaimana mengemas sebuah

program talkshow yang berbeda dari biasanya yang kini sedang di minati oleh

khalayak banyak.

Page 6

Page 7: REPRESENTASI SINDEN PEREMPUA DALAM PROGRAM TV “SEDAP MALAM” DI RCTI

BAB II

KERANGKA TEORI

2.1 Komunikasi

Komunikasi merupakan penyampaian pesan dari komunikator ke komunikan

melalui media dalam penelitian ini media nya adalah media TV dengan komunikatornya

adalah program TV sedangkan komunikanya adalah penonton atau audienc, untuk itu

peneliti akan menjelaskan ilmu komunikasi secara umum terlebih dahulu sebagai

berikut.

2.1.1 Ilmu komunikasi

Ilmu komunikasi menurut Carl I. Hovland Komunikasi adalah “proses

mengubah perilaku orang (Communication is the process to modify the behavior

of other individuals )”. Sedangkan  Lasswell menyajikan suatu model

komunikasi yang berbentuk sederhana. Model ini sering diajarkan kepada

mahasiswa yang baru belajar ilmu komunikasi. Menurut Lasswell komunikasi

dapat didefinisikan sebagai :

Siapa (who)

Dalam penelitian ini “who” adalah siapa yang me njadi target

audien dari program tv sedap malam

Bicara apa (says what)

Dalam penelitian ini “says what” adalah konten, tema dan

pembahasan yang di sajikan program sedap malam yang di berikan kepada

khalayak/penonton dan menjadi konsumsi informasi bagi mereka

Pada saluran mana (in which channel)

Penelitian yang di gunakan adalah pada saluran media tv

Page 7

Page 8: REPRESENTASI SINDEN PEREMPUA DALAM PROGRAM TV “SEDAP MALAM” DI RCTI

Kepada siapa (to whom)

Pada hakikatnya yang menjadi target audien dari program sedap

malam adalah orang Dewasa. namun selain orang dewasa Kepada” siapa

pesan” yang di sajiakan dalam sedap malam tersampaikan dan menjadi

konsumsi siapa.

Dengan pengaruh apa (with what effect)

Pada penelitian ini pengaruh apa yang dapat terjadi dari pesan yang

di sampaikan program tv sedap malam melalui media tv

Berikut ini adalah definisi serta penjelasan mengenai komunikasi menurut

beberapa ahli:

PALO ALTO

Ketika dua orang sedang bersama, mereka berkomunikasi secara terus

menerus karena mereka tidak dapat berperilaku. PALO ALTO sangat

percaya bahwa seseorang tidak dapat tidak berkomunikasi

HIMSTREET & BATY

Komunikasi adalah suatu proses pertukaran informasi antar individu

melalui suatu sistem yang biasa (lazim), baik dengan simbol-simbol,

sinyak-sinyal, maupun perilaku atau tindakan 

BOVEE

Komunikasi adalah suatu proses pengiriman dan penerimaan pesan 

LASWELL

Komunikasi adalah proses yang menggambarkan siapa mengatakn apa

dengan cara apa, kepada siapa dengan efek apa 

CARL I. HOVLAND

Komunikasi adalah proses dimana seseorang individu atau komunikator

Page 8

Page 9: REPRESENTASI SINDEN PEREMPUA DALAM PROGRAM TV “SEDAP MALAM” DI RCTI

mengoperkan stimulan biasanya dengan lambang-lambang bahasa (verbal

maupun non verbal) untuk mengubah tingkah laku orang lain 

THEODORSON & THEDORSON

Komunikasi adalah penyebaran informasi, ide-ide sebagai sikap atau emosi

dari seseorang kepada orang lain terutama melalui simbol-simbol

EDWIN  EMERY

Komunikasi adalah seni menyampaikan informasi, ide dan sikap seseorang

kepada orang lain 

DELTON E, Mc FARLAND

Komunikasi adalah suatu proses interaksi yang mempunyai arti antara

sesama manusia

WILLIAM ALBIG

Komunikasi adalah proses sosial, dalam arti pelemparan pesan/lambang

yang mana mau tidak mau akan menumbuhkan pengaruh pada semua

proses dan berakibat pada bentuk perilaku manusia dan adat kebiasaan

CHARLES H. COOLEY

Komuniksi berarti suatu mekanisme hubungan antar manusia dilakukan

dengan mengartikan simbol secara lisan dan membacanya melalui ruang

dan menyimpan dalam waktu

A. WINNET

Komunikasi merupakan proses pengalihan suatu maksud dari sumber

kepada penerima, proses tersebut merupakan suatu seri aktivitas, rangkaian

atau tahap-tahap yang memudahkan peralihan maksud tersebut

Page 9

Page 10: REPRESENTASI SINDEN PEREMPUA DALAM PROGRAM TV “SEDAP MALAM” DI RCTI

KARFRIEDKNAPP

Komunikasi merupakan interaksi antar pribadi yang menggunakan sistem

simbol linguistik, seperti sistem simbol verbal (kata-kata) dan non verbal.

Sistem ini dapat disosialisasikan secara langsung / tatap muka atau melalui

media lain (tulisan, oral, dan visual)

(di ambil dari http://infoilmukomunikasi.blogspot.com/2012/04/definisi-ilmu-

komnikasi.html yang di akses pada 2 mei 2013)

2.1.2 Fungsi komunikasi

Menyampaikan informasi (to inform)

Mendidik(to educate)

Menhibur(to entertain)

Mengpengaruhi(to influence)

2.1.3 Model komunikasi

Komunikasi satu tahap (one step flow communication)

Model ini merupakan pengembangan dari teori komunikasi jarum

hipodermik. Pesan yang disampaikan melalui media massa langsung

ditujukan kepada komunikan tanpa perantara, misalnya pemimpin

pendapat. Namun, pesan tersebut tidak mencapai semua komunikan dan

juga tidak menimbulkan efek yang sama pada setiap komunikan.

Komunikasi dua tahap (two step flow communication)

Disebut komunikasi dua tahap karena model komunikasi ini

dimulai dengan tahap pertama sebagai proses komunikasi antarpesona.

Model ini menggambarkan bahwa pesan lewat media massa diterima

oleh individu (pemimpin pendapat) yang terinformasi (well informed).

Para pemimpin pendapat itu menginterpretasi setiap pesan sesuai dengan

frame of referente dan field of experience yang ada pada dirinya.

Page 10

Page 11: REPRESENTASI SINDEN PEREMPUA DALAM PROGRAM TV “SEDAP MALAM” DI RCTI

Komunikasi multitahap (multistep flow communication)

Model komunikasi multitahap menyatakan bahwa dalam laju

komunikasi dari komunikator kepada komunikan terdapat sejumlah

saluran yang berganti-ganti, artinya beberapa komunikan menerima pesan

langsung dari komunikator melalui saluran media massa, lalu

menyebarkan kepada komunikan lainnya. Pesan terpindahkan beberapa

kali dari sumbernya melalui beberapa tahap

Media tv yang di teliti oleh peneliti dalam hal ini media tv merupakan

jenis komunikasi satu arah (one way communication) yang berratri bahwa

media tv tidak mendapat arus balik secara langsung dari penontonnya. Dari

program sedap malam sendiri tidak memfasilitasi untuk komunikasi dua arah

seperti melalui telfon interaktif, sms, twiter. Facebook, maupun skaype. dari

penonton di rumah ke studio langsung. Mengingat program sedap malam sendiri

di produksi secara taping ataou tidak live/langsung sehingga untuk melalkukan

komunikasi dengan penonton secara langsung menjadi sangat tidak efektif.

Konsep komunikasi sebagai tindakan satu arah menyoroti penyampaian

pesan yang efektif dan mengisyaratkan bahwa semua kegiatan komunikasi

bersifat instrumental dan persuasif. Berikut beberapa defenisi komunikasi yang

mendukung komunikasi sebagai tindakan satu arah:

Carl I. Hovland, “Komunikasi adalah suatu proses yang memungkinkan

seseorang (komunikator) menyampaikan rangsangan-rangsangan

(biasanya lambang-lambang verbal) untuk mengubah perilaku orang lain

(komunikan).

Gerald R. Miller, “Komunikasi terjadi ketika suatu sumber menyampaikan

pesan kepada penerima dengan niat yang di sadari untuk mempengaruhi

perilaku penerima”. Everett M. Rogers, “Komunikasi adalah proses di

Page 11

Page 12: REPRESENTASI SINDEN PEREMPUA DALAM PROGRAM TV “SEDAP MALAM” DI RCTI

mana suatu ide dialihkan dari sumber kepada satu penerima atau lebih

dengan maksud untuk mengubah tingkah laku mereka”. Harold Laswell,

mendefinisikan komunikasi sebagai “Who says what in wich channel to

whom with what effect”.

Proses komunikasi satu arah

(di ambil dari http://andyfebruary29.files.wordpress.com/2012/12/12.jpg

yang diakses pada 2 mei 2013)

2.2 Komunikasi massa

Joseph De Vito (BUKU: communicology: an intro-duction to the study of

communication) Komunikasi massa adalah komunikasi yang ditujukan kepada massa,

kepada khalayak yang luar biasa banyaknya. Ini tidak berarti bahwa khalayak meliputi

seluruh penduduk atau semua orang yang membaca atau semua orang yang menonton

televisi. Komunikasi massa adalah komunikasi yang disalurkan oleh pemancar-

pemancar yang audio dan atau visual. Komunikasi massa barangkali akan lebih mudah

dan lebih logis bila didefenisikan menurut bentuknya: televisi, radio, surat kabar,

majalah, film, buku dan pita.

McQuil (1987) Teori Komunikasi Massa komunikasi massa terutama

dipengaruhi oleh kemampuan media massa untuk membuat produksi massa dan untuk

menjangkau khalayak dalam jumlah besar. Di samping itu, ada pula makna lain yang

dianggap makna asli dari kata massa, yaitu makna yang mengacu pada kolektivitas

tanpa bentuk, yang komponen-komponennya sulit dibedakan satu sama. Kamus bahasa

Inggris memberikan definisi massa sebagai suatu kumpulan orang banyak yang tidak

mengenal keberadaan individualitas. Definisi ini ini hampir menyerupai pengertian

Page 12

Page 13: REPRESENTASI SINDEN PEREMPUA DALAM PROGRAM TV “SEDAP MALAM” DI RCTI

massa yang digunakan oleh para ahli sosiologi, khususnya bila dipakai dalam kaitannya

dengan audien media.( http://komunikasi-1985.blogspot.com/2012/01/pengertian-

komunikasi-masa-menurut.html diakses pada 2 mei 2013)

Media TV termasuk komunikasi massa yang memiliki Karakteristik menurut

Konsep Klasik adalah:

1. Ditujukan pada khalayak luas, heterogen tersebar, anonim serta tidak

mengenal batas geografis dan budaya

2. Bersifat umum, bukan perorangan

3. Penyampaian pesan cenderung berjalan satu arah

4. Penyampaian pesan berjalan cepat dan mampu menjangkau khalayak yang

luas dalam waktu yang relatif singkat

5. Kegiatan komunikasi dilakukan secara terencana, terjadwal dan terorganisir

6. Kegiatan komunikasi dilakukan secara berkala, tidak bersifat temporer

7. Isi pesan mencakup berbagai aspek kehidupan (sosial, ekonomi, politik,

budaya dll)

(sumber bahan materi kuliah)

2.2.1 karakteristik komunikasi massa

komunikasi massa berlangsung satu arah

komunikator pada komunikasi massa melembaga

pesan pada komunikasi massa bersifat umum

media komunikasi massa menimbulkan keserempakan

komunikan komunikasi massa bersifat heterogen

Page 13

Page 14: REPRESENTASI SINDEN PEREMPUA DALAM PROGRAM TV “SEDAP MALAM” DI RCTI

2.3 Media massa

Media massa adalah Suatu proses ketika organisasi media memproduksi dan

mentransmisi pesan-pesan pada masyarakat luas dan proses ketika pesan-pesan tersebut

dicari, digunakan, dipahami dan dipengaruhi audience

Suatu proses ketika komunikator- komunikator menggunakan media untuk

menyebarluaskan pesan-pesan secara luas dan terus menerus, menciptakan makna-makna

serta diharapkan dapat mempengaruhi khalayak yang besar dan beragam melalui berbagai

cara (Defluer & Mc Quail, 1985)

2.3.1 Fungsi media massa

Fungsi media massa dalam masyarakat: MENURUT HAROL LASWELL

Surveillance (pengawasan lingkungan) , Correlation of the response of the society to

enviroment (korelasi), Transmitter of cultural (transmisi budaya) DAN MENURUT

Charles wright Entertainment (hiburan)

Transmitter of cultural (transmisi budaya)- Pentransferan nilai-nilai selain

dilakukan oleh orang guru. Media massa memberikan frame of reference, pengetahuan.

Di masyarakat modern peran media dalam sosialisasi atau tramisi nilai-nilai menjadi

sangat penting.

2.3.2 Sifat media massa

Sifat media massa cetak maupun elektronik dalam masyarakat secara

umum adalah.

Surveillance (pengawasan lingkungan)

Contoh Kejadian bencana alam yang terjadi di muka bumi di belahan bumi

manapun pastinya media massa wajib memberitakan keseluruh khalayak

/audienc untuk menindak lanjuti bencana mediamassa terus mengawasi dan

terus memberitakan.

Page 14

Page 15: REPRESENTASI SINDEN PEREMPUA DALAM PROGRAM TV “SEDAP MALAM” DI RCTI

Correlation of the response of the society to enviroment (korelasi)

Media memberikan banyak pilihan informasi bagi khalayak agar khalayak

dapat memilih dan menentukan informasi yang akan di konsumsinya.

Transmitter of cultural (transmisi budaya)

Media massa juga menjadi trasmisi budaya dimana media yang

menginformasikan atau mengabarkan suatu kebudaya yang di konsumsi

khalayak dan kebudayaan itu dapat di ceerna dan di tiru oleh khalayak selaku

pengkonsumsi media massa.

Entertainment (hiburan)

Program pada media massa tv pada khusunya ada program film sebagai media

hiburan khalayak selain media sebaga sarana mencari informasi

2.3.3 Kaitan dengan penelitian

Berdasarkan penjelasan di atas peneliti dapat menyimpulkan bahwa TV

merupakan media massa dengan arus komunikasinya satu arah yang di produksi

untuk mentransmisikan pesan-pesan yang di sampaikan media tv dari program-

perogram yang di tonton oleh penonton, sedangkan perogran sedap malam

bersifat menghibur, mengtrasmisikan budaya dan penonton menonoon TV guna

mencari hiburan korelasi dan korelasi.

2.4 Televisi

Media televisi pada hakikatnya merupakan suatu sistem komunikasi yang

menggunakan suatu rangkaian gambar elektronik yang dipancarkan secara cepat,

berurutan, dan diiringi unsur audio. Walaupun demikian pengertian ini harus dibedakan

dengan media film yang menggunakan kecepatan 24 bingkai per detik sehingga gambar

tampak hidup. Setiap gambar dari rangkaian tersebut dapat dengan mudah kita kenali

dengan mata telanjang.

Page 15

Page 16: REPRESENTASI SINDEN PEREMPUA DALAM PROGRAM TV “SEDAP MALAM” DI RCTI

Kata televisi berasal dari kata tele yang berarti “jarak” dalam bahasa Yunani dan kata

visi yang berarti “citra atau gambar” dalam bahasa latin. Jadi, televisi berarti suatu

sistem penyajian gambar berikut suaranya dari suatu tempat yang berjarak jauh.

2.4.1 Perkembangan pertelevisian

Pertelevisian di indonesiua di awali oleh TVRI sebagai setasiun

televisinasional pertama dan satu satunya di indonesia pada 24 agustus 1962 lalu

di susul oleh setasiun tv swasta RCTI pada tahun 24 agustus 1989 hingga kini

tahun 2013 ada 11 setasiun TV nasional maupun swasta

2.4.2 Karakteristik TV

Setiap media komunikasi pasti memiliki karakteristik tertentu. Beberapa

karakteristik media televisi adalah sebagai berikut :

Memiliki jangkauan yang luas dan segera dapat menyentuh rangsang

penglihatan dan pendengaran manusia.

Dapat menghadirkan objek yang amat kecil/besar, berbahaya, atau langka.

Menyajikan pengalaman langsung kepada penonton.

Dapat dikatakan “meniadakan” perbedaan jarak dan waktu.

Mampu menyajikan unsur warna, bunyi, gerakan, dan proses dengan baik.

Dapat mengkoordinasikan pemanfaatan berbagai media lain, seperti film,

foto, dan gambar dengan baik.

dapat menyimpan berbagai data, informasi, dan serentak

menyebarluaskannya dengan cepat ke berbagai tempat yang berjauhan.

Mudah ditonton tanpa harus menggelapkan ruangan.

Membangkitkan perasaan intim atau media personal.

(http://books.google.co.id/books?

id=F2JCU2E0VwgC&pg=PA3&lpg=PA3&dq=karakteristik+tv++

+sutisno&source=bl&ots=fgG7RHecRc&sig=-

Page 16

Page 17: REPRESENTASI SINDEN PEREMPUA DALAM PROGRAM TV “SEDAP MALAM” DI RCTI

L_ftRNYBEt8rmUrjtsXUufO05E&hl=en&sa=X&ei=I5iCUb2PEojNrQetloDACw&redir

_esc=y)

2.5 Program tv

Program televisi terbagi dua yaitu program produksi dan berita. Program

produksi/softnews merupakan program yang berisi informasi dan hiburan seperti

tayangan drama, magazines, documentary, dan lain-lain. Sedangkan program

berita /hardnews merupakan jenis program yang menayangkan informasi-

informasi ter-update mengenai peristiwa-peristiwa yang terjadi.

2.5.1 Talkshow

Program berbincang yang di lakukan lebih dari dua orang di televisi, atau

biasa dikenal dengan program talkshow, produksi program talkshow dapat

dilaksanakan di dalam studio maupun di luar studio televisi. Program talkshow

ini tampil dalam bentuk sajian yang mengetengahkan pembicaraan seseorang atau

lebih mengenai sesuatu yang menarik, sedang hangat dibicarakan masyarakat,

atau tanya jawab persoalan dengan menanyakannya langsuk ke bada pihak yang

bersangkutan.

Page 17

Page 18: REPRESENTASI SINDEN PEREMPUA DALAM PROGRAM TV “SEDAP MALAM” DI RCTI

BAB 3

METODOLOGI PENELITIAN

1.1. Pendekatan Penelitian

Penelitian ini membahas tentang Analisi isi program sedap malam dalam segmen

tips dewasa sinden neng geulis, karena Pendekatan KUALITATIF lebih menekankan

pada makna, penalaran, definisi suatu situasi tertentu (dalam konteks tertentu). maka

peneliti lebih memilih menganalis suatu program acara tv

1.2. Jenis penelitian

Jenis penelitian deskriftif

1.3. Objek penelitian

Objek penelitian ini adalah program talkshow Sedap malam di RCTI yang

tayang tiap hari rabu jam 22.30 WIB. Secara keseluruhan Peneliti akan meneliti program

sedap malam namun peneliti lebih mengkhususkan kosentrasinya pada segmen tips. Tips

di bawakan oleh sinden tari neng geulis yang berinisial asli Roro Fitria bagai mana

penampilan neng geulis dalam membawakan tips di layar kaca. Tips-tips dewasa seperti

apa yang di berikan dan pembawaan neng geulis dalam tarian-tarianya yang sensasional.

1.4. Lokasi penelitian

Penelitian di lakukan di studio 3 RCTI JI. Raya Perjuangan Kebon Jeruk Jakarta,

kode pos 11530

1.5. Key Informan dan Informan

Untuk memperoleh data dan melengkapi penelitian ini, peneliti melakukan

wawancara mendalam dengan key informan dan informan. key informan adalah sumber

informasi yang dapat memberikan keterangan penting dalam suatu penelitian sedangkan

Informan adalah orang yang dimanfaatkan untuk memberikan informasi tentang situasi

dan kondisi latar penelitian

Page 18

Page 19: REPRESENTASI SINDEN PEREMPUA DALAM PROGRAM TV “SEDAP MALAM” DI RCTI

Key informan yang akan peneliti wawancarai adalah Bapak Goib selaku Eksekutif

Produser dari program acara talkshow Sedap malam. Usia 43 tahun kelahiran Wonog.

Bapak Goib sudah berpengalaman di dunia pertelevisian indonesia, sudah 20 tahun

berkerja di stasiun tv. Kemudian yang menjadi Informan adalah team kreatif salah

satunya Mas.Raja ia berkerja di bagian kreatif sejak program sedap malam pertama kali

tayang di layar kaca

1.6. Tehnik pengumpulan data

Peneliti menggunakan Teknik pengumpulan data dalam memperoleh dan

mengumpulkan data-data. Data dikelompokkan menjadi dua kategori yaitu data primer

dan sekunder.

1.6.1. Data perimer

Pengambilan data primer dilakukan peneliti melalui wawancara mendalam

dan observasi guna memperoleh data secara langsung yang diperoleh dari sumber

peneliti. Wawancara ialah proses komunikasi atau interaksi untuk mengumpulkan

informasi dengan cara tanya jawab antara peneliti dengan informan atau subjek

penelitian. Pada hakikatnya wawancara merupakan kegiatan untuk memperoleh

informasi secara mendalam tentang sebuah isu atau tema yang diangkat dalam

penelitian.

Agar wawancara efektif, maka terdapat berapa tahapan yang harus dilalui,

yakni mengenalkan diri, menjelaskan maksud kedatangan, menjelaskan materi

wawancara, dan mengajukan pertanyaan

Terdapat dua jenis wawancara, yakni wawancara mendalam (in-depth

interview), di mana peneliti menggali informasi secara mendalam dengan cara

terlibat langsung dengan kehidupan informan dan bertanya jawab secara bebas tanpa

pedoman pertanyaan yang disiapkan sebelumnya sehingga suasananya hidup, dan

dilakukan berkali-kali. Kemudian wawancara terarah (guided interview) di mana

peneliti menanyakan kepada informan hal-hal yang telah disiapkan sebelumnya.

Berbeda dengan wawancara mendalam, wawancara terarah memiliki kelemahan,

yakni suasana tidak hidup, karena peneliti terikat  dengan pertanyaan yang telah

disiapkan sebelumnya. Sering terjadi pewawancara atau peneliti lebih

Page 19

Page 20: REPRESENTASI SINDEN PEREMPUA DALAM PROGRAM TV “SEDAP MALAM” DI RCTI

memperhatikan daftar pertanyaan yang diajukan dari pada bertatap muka dengan

informan, sehingga suasana terasa kaku

Berikut tata cara Wawancara yang baik:

Memerhatikan dan mendengarkan

Identifikasikan isu

Hindari penilaian (judgement)

Pahami respon

Jangan libatkan perasaan/emosi

Catat, verbal-nonverbal

Observasi merupakan salah satu teknik pengumpulan data yang sangat lazim

dalam metode penelitian kualitatif. Observasi hakikatnya merupakan kegiatan dengan

menggunakan pancaindera, bisa penglihatan, penciuman, pendengaran, untuk

memperoleh informasi yang diperlukan untuk menjawab masalah penelitian. Hasil

observasi berupa aktivitas, kejadian, peristiwa, objek, kondisi atau suasana tertentu, dan

perasaan emosi seseorang. Observasi dilakukan untuk memperoleh gambaran riil suatu

peristiwa atau kejadian untuk menjawab pertanyaan penelitian

Observasi memiliki beberapa bentuk yaitu :

1. Observasi partisipasi (participant observation) adalah metode pengumpulan

data yang digunakan untuk menghimpun data penelitian melalui pengamatan dan

penginderaan di mana peneliti terlibat dalam keseharian informan.

2. Observasi tidak terstruktur ialah pengamatan yang dilakukan tanpa

menggunakan pedoman observasi, sehingga peneliti mengembangkan

pengamatannya berdasarkan perkembangan yang terjadi di lapangan.

3. Observasi kelompok ialah pengamatan yang dilakukan oleh sekelompok tim

peneliti terhadap sebuah isu yang diangkat menjadi objek penelitian

Page 20

Page 21: REPRESENTASI SINDEN PEREMPUA DALAM PROGRAM TV “SEDAP MALAM” DI RCTI

1.6.2. Data sekunder

Pengambilan data sekunder, yakni data penunjang penelitian secara teoritis dengan

cara memperoleh atau mengumpulkan buku-buku karangan ilmiah yang berhubungan

dengan masalah yang bersangkutan, artikel-artikel yang berkaitan dengan masalah

penelitian. Yang di dapat peneliti dari berbagai sumber. Seperti hasil dari baca majalah

yang yang rubriknya menyangkut tentang acara sedap malam di RCTI, artikel-artikel dari

internet tentang acara sedap malam, forum-forum diskusi di dunia maya yang membahas

tentang neng geulis sedap malam.

1.7. Tehnik analisis data

Dalam sebagian besar penelitian kualitatif, analisis data tidak dilakukan dalam

satu tahap saja, setelah data terkumpul. Analisis data merupakan proses sistematis yang

berlangsung secara terus menerus, bersamaan dengan pengumpulan data (Daymon

2008:545-548). Analisis data kualitatif berkaitan dengan :

1. Reduksi data : Memilah-milah data yang tidak beraturan menjadi potongan-

potongan yang lebih teratur dengan mengkoding, menyusunnya menjadi kategori

(memoing), dan merangkumnya menjadi pola dan susunan yang sederhana.

2. Interpretasi : Mendapatkan makna dan pemahaman terhadap kata-kata dan tindakan

para partisipan riset, dengan memunculkan konsep dan teori (atau teori berdasarkan

generalisasi) yang menjelaskan temuan.

Dalam penelitian ini data yang diperoleh melalui observasi dan wawancara

dikelompokkan terlebih dahulu sesuai dengan key informan dan informannya, untuk

selanjutnya dianalisis melalui konsep-konsep yang digunakan sebagaimana tertera di Bab

2.

Koding dimaksudkan untuk dapat mengorganisasi dan mensistematisasi data

secara lengkap dan mendetail sehingga data dapat memunculkan gambaran tentang topik

yang dipelajari. Dengan demikian pada gilirannya peneliti akan dapat menemukan makna

dari data yang dikumpulkannya. Semua peneliti kualitatif menganggap tahap koding

sebagai tahap yang penting, meskipun peneliti yang satu dan yang lain menberikan

Page 21

Page 22: REPRESENTASI SINDEN PEREMPUA DALAM PROGRAM TV “SEDAP MALAM” DI RCTI

usulan prosedur yang tidak sepenuhnya sama. Pada akhirnya, penelitilah yang berhak

(dan bertanggung jawab) memilih cara melakukan koding yang dianggapnya paling

efektif bagi data yang diperolehnya.

Dalam menganalisis transkrip, peneliti dapat pula mengikuti langkah-langkah

analisis yang disarankan Strauss dan Corbin. Mereka membagi langkah koding dalam 3

bagian :

a. Koding terbuka (Open Coding) : Peneliti menyusun transkripsi verbatim (kata

demi kata) atau catatan lapangannya sedemikian rupa sehingga ada kolom

kosong yang cukup besar di sebelah kiri dan kanan transkrip. Hal ini akan

memudahkannya membubuhkan kode-kode atau catatan-catatan tertentu

diatas transkrip tersebut.

b. Koding aksial (Axial Coding) : Peneliti secara urut dan kontinyu melakukan

penomoran atau pengkodean sesuai dengan konsep yang digunakan pada

baris-baris transkrip atau catatan lapangan tersebut. Hal ini memudahkan

peneliti dalam melakukan tahap coding selanjutnya atau selective coding.

c. Koding Selektif (Selective Coding): Menyederhanakan data adalah dengan

menggabungkan semua kategori, sehingga menghasilkan tema khusus.

Penggabungan tidaklah banyak berbeda dengan pengkodean terporos, kecuali

tingkat abstraknya. Konsep-konsep yang digunakan dalam penggabungan

lebih abstrak dari konsep pengkodean terporos. Kepekaan teoritik dari peneliti

sangat penting. Inti dari proses penggabungan itu adalah bagaimana peneliti

dapat menemukan spirit teoritis dari semua kategori. Spirit teoritis itu

mungkin saja tidak tampak secara eksplisit, tetapi tertangkap oleh pikiran

peneliti.

1.8. Keabsahan penelitian

Page 22

Page 23: REPRESENTASI SINDEN PEREMPUA DALAM PROGRAM TV “SEDAP MALAM” DI RCTI

Kriteria-kriteria untuk mengevaluasi keterpercayaan adalah :

1. Credibility (kredibilitas), Menurut Lincoln dan Guba (1985), suatu riset akan

kredibel jika orang-orang yang terlibat mengakui kebenaran temuan-temuan riset dalam

konteks sosialnya sendiri.

Dalam penelitian ini apa tindakannya? Jelaskan...

2. Transferability, Apakah hasil penelitian ini dapat diterapkan pada situasi yang lain.

Maksudnya adalah mempertimbangkan bagaimana prinsip atau model apapun yang

kemungkinan dimunculkan dalam riset ini, dapat diberlakukan untuk situasi sejenis

dimanapun gejala itu dianggap berlangsung. Penelitian ini, diharapkan dapat menjadi

acuan untuk penelitian lain.

3. Dependability (tingkat ketergantungan), Kredibilitas dan tingkat ketergantungan

berhubungan erat. Agar temuan riset dapat dikaitkan (dengan yang lain), maka temuan

tersebut harus konsisten dan akurat.

4. Confirmability (dapat dikonfirmasikan), Yaitu apakah hasil penelitian dapat dibuktikan

kebenarannya dimana hasil penelitian sesuai dengan data yang dikumpulkan dan

dicantumkan dalam laporan lapangan. Agar riset dapat dikonfirmasikan, peneliti harus

mampu menunjukkan bagaimana data terkait dengan sumbernya, sehingga pembaca

dapat menetapkan bahwa kesimpulan dan penafsiran muncul secara langsung dari

sumber tersebut. Untuk memenuhi standar confirmability, seluruh jawaban yang

bersumber dari dari key informan dan informan dikonfirmasi dengan jawaban informan

lainnya sehingga hasilnya diharapkan menjadi obektif. Selain itu penggunaan sumber

data sekunder berupa website, surat kabar, majalah turut pula membantu konfirmasi data

yang diperoleh melalui wawancara. Langkah lain untuk memenuhi standar

confirmability, adalah peneliti menyertakan proses coding mulai dari open coding,

dimana seluruh hasil wawancara dituangkan kedalam bentuk transkrip dengan tabel.

kemudian axial coding, hasil open coding tadi dikategorikan dan disesuaikan dengan

konsep yang dipakai sebagai acuan (coding dapat dilihat pada Lampiran)

1.9. Keterbatasan penelitian

Page 23

Page 24: REPRESENTASI SINDEN PEREMPUA DALAM PROGRAM TV “SEDAP MALAM” DI RCTI

Dalam setiap penelitian pasti ditemui kelemahan dan keterbatasan penelitian, begitu pula

dengan penelitian ini terdapat kelemahan dan keterbatasan penelitian yaitu :

Menentukan waktu wawancara dengan pak Goib selaku key informan karena

sibuk dengan kerjaanya. Sesudah kerja pun sulit di temui karena selalu

beristrirahat pergi pulang ke rumah

Waktu produksi program sedap malam yang begitu lama membuat peneliti merasa

lelah dan ngantuk di saat observasi

Page 24