refisi tinjuan pustaka

Upload: muhammad-ridwan-fauzi

Post on 06-Jul-2018

225 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

  • 8/16/2019 Refisi tinjuan pustaka

    1/28

    A. Konsep Pengetahuan

    1. Definisi Pengetahuan

    Pengetahuan merupakan hasil dari tahu, dan ini terjadi setelah orang

    melakukan penginderaan terhadap suatu objek tertentu. Penginderaan terjadi

    melalui panca indra manumur, yakni indra penglihatan, pendengaran,

     penciuman, rasa, dan raba. Sebagian besar pengetahuan manumur diperoleh

    melalui mata dan telinga (Notoatmodjo, 2007).

    enurut !loom dan Skinner pengetahuan adalah kemampuan

    seseorang untuk mengungkapkan kembali apa yang diketahuinya dalam

     bentuk bukti ja"aban baik lisan atau tulisan, bukti atau tulisan tersebut

    merupakan suatu reaksi dari suatu stimulasi yang berupa pertanyaan baik lisan

    atau tulisan (Notoatmodjo, 200#).

    2. Tingkat Pengetahuan

    Pengetahuan yang tercakup dalam domain kognitif mempunyai $

    tingkatan, yaitu% (Notoatmodjo, 2007)

    a. &ahu ( Know)

    &ahu diartikan sebagai mengingat suatu materi yang telah dipelajari

    sebelumnya. &ermasuk kedalam pengetahuan tingkat ini adalah mengingat

    kembali (recall ) sesuatu yang spesi'ik dari seluruh bahan yang dipelajari

    atau rangsangan yang telah diterima. leh sebab itu tahu ini merupakan

    tingkat pengatahuan yang paling rendah (Notoatmodjo, 2007).

     b. emahami (Comprehension)

  • 8/16/2019 Refisi tinjuan pustaka

    2/28

    emahami diartikan sebagai suatu kemampuan untuk menjelaskan

    secara benar tentang objek yang diketahui dan dapat menginterpretasikan

    materi tersebut secara benar. rang telah 'aham terhadap objek atau materi

    harus dapat menjelaskan, menyebutkan contoh, menyimpulkan,

    meramalkan, dan sebagainya terhadap objek yang dipelajari

    (Notoatmodjo, 2007).

    c. plikasi ( Aplication)

    plikasi dapat diartikan sebagai kemampuan untuk menggunakan

    materi yang telah dipelajari pada situasi atau kondisi real (sebenarnya)

    (Notoatmodjo, 2007).

    d. nalisis

    nalisis adalah suatu kemampuan untuk menjabarkan materi atau

    suatu objek ke dalam komponen*komponen, tetapi masih didalam satu

    struktur organisasi, dan masih ada kaitannya satu sama lain (Notoatmodjo,

    2007).

    e. Sintesis

    enunjukkan pada suatu kemampuan untuk meletakkan atau

    menyambungkan bagian*bagian didalam suatu bentuk keseluruhan yang

     baru, dengan kata lain sintesis adalah kemampuan untuk menyusun suatu

    'ormulasi baru dari 'ormulasi*'ormulasi yang ada (Notoatmodjo, 2007).

    '. +aluasi

    !erkaitan dengan kemampuan untuk melakukan justifikasi atau

  • 8/16/2019 Refisi tinjuan pustaka

    3/28

     penilaian terhadap suatu materi atau objek (Notoatmodjo, 2007).

    3. Faktor yang Mempengaruhi Pengetahuan

    Pengetahuan seseorang dapat dipengaruhi oleh beberapa 'aktor, yaitu%

    (Notoatmodjo, 200#)

    a. Pengalaman

    Pengalaman dapat diperoleh dari pengalaman sendiri maupun

     pengalaman orang lain. Pengalaman yang diperoleh dapat memperluas

     pengetahuan seseorang (Notoatmodjo, 200#).

     b. &ingkat pendidikan

    Secara umum, orang yang berpendidikan lebih tinggi akan memiliki

     pengetahuan yang lebih luas daripada orang yang berpendidikan lebih

    rendah (Notoatmodjo, 200#).

    c. -eyakinan

    !iasanya keyakinan diperoleh secara turun*temurun, baik keyakinan

    yang positi' maupun keyakinan yang negati', tanpa adanya pembuktian

    terlebih dahulu (Notoatmodjo, 200#).

    d. asilitas

    asilitas sebagai sumber in'ormasi yang dapat mempengaruhi

     pengetahuan seseorang adalah majalah, radio, koran, teleisi, buku, dan

    lain*lain (Notoatmodjo, 200#).

    e. Penghasilan

  • 8/16/2019 Refisi tinjuan pustaka

    4/28

    Penghasilan tidak berpengaruh secara langsung terhadap pengetahuan

    seseorang. Namun, jika seseorang berpenghasilan cukup besar, maka dia

    mampu menyediakan 'asilitas yang lebih baik (Notoatmodjo, 200#).

    '. Sosial budaya

    -ebudayaan setempat dan kebiasaan dalam keluarga dapat

    mempengaruhi pengetahuan, persepsi, dan sikap seseorang terhadap

    sesuatu (Notoatmodjo, 200#).

    4. Kategori Pengetahuan

    Pengetahuan dibagi dalam # kategori, yaitu% (rikunto, 200$)

    a. !aik % !ila subjek mampu menja"ab dengan benar 7$/ * 00/ dari

    seluruh pertanyaan

     b. 1ukup % !ila subjek mampu menja"ab dengan benar $/ * 7/ dari

    seluruh pertanyaan

    c. -urang % !ila subjek mampu menja"ab dengan benar 30/ * / dari

    seluruh pertanyaan

    B. Konsep Cui Tangan

    1. Konsep Cui Tangan

    1uci tangan merupakan tindakan pencegahan dan penanggulangan

     penyakit yang menjadi program perilaku hidup bersih dan sehat (P4!S) di

    Sekolah (-emenkes 56, 20). P4!S merupakan perilaku yang dipraktikkan

    oleh peserta didik, guru dan masyarakat lingkungan sekolah atas dasar 

  • 8/16/2019 Refisi tinjuan pustaka

    5/28

    kesadaran sebagai hasil pembelajaran. Sehingga secara mandiri mampu

    mencegah penyakit, meningkatkan kesehatannya, serta berperan  akti' dalam

    me"ujudkan lingkungan sehat. unculnya berbagai penyakit yang sering

    menyerang anak umur sekolah ($*0 tahun), ternyata umumnya berkaitan

    dengan P4!S. leh karena itu, penanaman nilai*nilai P4!S di sekolah

    merupakan kebutuhan mutlak dan dapat dilakukan melalui pendekatan -S

    (-emenkes 56, 20).

    2. Definisi Cui Tangan

    1uci tangan adalah salah satu bentuk kebersihan diri yang penting.

    Selain itu mencuci tangan juga dapat diartikan menggosok dengan sabun

    secara bersama seluruh kulit permukaan tangan dengan kuat dan ringkas yang

    kemudian dibilas di ba"ah air yang mengalir (Potter, 200). encuci tangan

     paling sedikit 0* detik akan memusnahkan mikroorganisme transient 

     paling banyak dari kulit, jika tangan tampak kotor, dibutuhkan "aktu yang

    lebih lama (Perry, 200).

    1uci tangan pakai sabun adalah salah satu tindakan sanitasi dengan

    membersihkan tangan dan jari jemari menggunakan air dan sabun oleh

    manumur untuk menjadi bersih dan memutuskan mata rantai kuman. encuci

    tangan dengan sabun dikenal juga sebagai salah satu upaya pencegahan

     penyakit. encuci tangan dengan air saja tidak cukup. Penggunaan sabun

    selain membantu singkatnya "aktu cuci tangan, dengan menggosok jemari

    dengan sabun menghilangkan kuman yang tidak tampak minyak8 lemak8

  • 8/16/2019 Refisi tinjuan pustaka

    6/28

    kotoran di permukaan kulit, serta meninggalkan bau "angi. Perpaduan

    kebersihan, bau "angi dan perasaan segar merupakan hal positi' yang

    diperoleh setelah menggunakan sabun (9epkes 56, 200:).

    1&PS merupakan kebiasaan yang berman'aat untuk membersihkan

    tangan dari kotoran dan membunuh kuman penyebab penyakit yang

    merugikan kesehatan. encuci tangan yang baik membutuhkan beberapa

     peralatan berikut % sabun antiseptic, air bersih, dan handuk atau lap tangan

     bersih. ntuk hasil maksimal disarankan untuk mencuci tangan selama 20*#0

    detik (P4!S*NP9, 200). &erdapat 2 teknik mencuci tangan, yaitu

    mencuci tangan dengan sabun dan mencuci tangan dengan larutan berbahan

    dasar alkohol (9epkes 56, 200$).

    3. !aktu yang Tepat untuk Cui Tangan

    ;aktu yang tepat untuk cuci tangan pakai sabun adalah% (9epkes 56,

    20)

    a. Sebelum dan setelah makan

     b. Sebelum memegang makanan

    c. Sebelum melakukan kegiatan jari*jari ke dalam mulut atau mata

    d. Setelah bermain8berolahraga

    e. Setelah !- dan !!

    '. Setelah buang ingus

    g. Setelah buang sampah

    h. Setelah menyentuh he"an8unggas termasuk he"an peliharaan

  • 8/16/2019 Refisi tinjuan pustaka

    7/28

    i. Sebelum mengobati luka

    4. Cara Cui Tangan yang Benar

    encuci tangan yang benar harus menggunakan sabun dan di ba"ah

    air yang mengalir.

  • 8/16/2019 Refisi tinjuan pustaka

    8/28

    ". #u$ungan Cui Tangan %engan Kesehatan

    Penyakit*penyakit yang dapat dicegah dengan mencuci tangan dengan

    sabun adalah% (9epkes 56, 200:)

    a. 9iare menjadi penyebab kematian kedua yang paling umum untuk anak*

    anak balita. Sebuah ulasan yang membahas sekitar #0 penelitian terkait

    menemukan bah"a cuci tangan dengan sabun dapat memangkas angka

     penderita diare hingga separuh. Penyakit diare seringkali diasosiasikan

    dengan keadaan air, namun secara akurat sebenarnya harus diperhatikan

     juga penanganan kotoran manumur seperti tinja dan air kencing, karena

    kuman*kuman penyakit penyebab diare berasal dari kotoran*kotoran ini.

    -uman*kuman penyakit ini membuat manumur sakit ketika mereka masuk 

    mulut melalui tangan yang telah menyentuh tinja, air minum yang

    terkontaminasi, makanan mentah, dan peralatan makan yang tidak dicuci

    terlebih dahulu atau terkontaminasi akan tempat makannya yang kotor 

    (9epkes 56, 200:).

     b. 6n'eksi saluran pernapasan adalah penyebab kematian utama untuk anak*

    anak balita. encuci tangan dengan sabun mengurangi angka in'eksi

    saluran pernapasan ini dengan dua langkah% dengan melepaskan patogen*

     patogen pernapasan yang terdapat pada tangan dan permukaan telapak 

    tangan dengan menghilangkan patogen (kuman penyakit) lainnya

    (terutama irus entrentic) yang menjadi penyebab tidak hanya diare

    namun juga gejala penyakit pernapasan lainnya. !ukti*bukti telah

  • 8/16/2019 Refisi tinjuan pustaka

    9/28

    ditemukan bah"a praktik*praktik menjaga kesehatan dan kebersihan

    seperti mencuci tangan sebelum dan sesudah makan8 buang air besar8kecil

    dapat mengurangi tingkat in'eksi (9epkes 56, 200:).

    c. 6n'eksi cacing in'eksi mata dan penyakit kulit. Penelitian juga telah

    membuktikan bah"a selain diare dan in'eksi saluran pernapasan

     penggunaan sabun dalam mencuci tangan mengurangi kejadian penyakit

    kulit% in'eksi mata seperti trakoma. 9an cacingan khususnya untuk ascaris

    dan trichuriasis (9epkes 56, 20:).

    C. Makanan &a'an

    1. Definisi Makanan &a'anan

    akanan jajanan merupakan makanan dan minuman yang dipersiapkan

    dan8atau dijual oleh pedagang kaki lima di jalanan dan di tempat*tempat

    keramaian umum lain yang langsung dimakan atau dikonsumsi tanpa pengolahan

    atau persiapan lebih lanjut. -onsumsi makanan jajanan yang tidak sehat dapat

    mengakibatkan penurunan status gi>i dan meningkatnya angka kesakitan pada

    anak sekolah. akanan jajanan juga dikenal sebagai ? street food @ adalah jenis

    makanan yang dijual di kaki lima, pinggiran jalan, di stasiun, di pasar, tempat

     pemukiman serta tempat yang sejenisnya (udjajanto, 200).

    akanan jajanan dapat dibagi menjadi empat kelompok % yaitu pertama

    makanan utama atau ?main dish” contohnya nasi rames, nasi ra"on, nasi pecel,

    dan sebagainyaA yang kedua panganan atau snack contohnya kue*kue, onde*onde,

  • 8/16/2019 Refisi tinjuan pustaka

    10/28

     pisang goreng, dan sebagainyaA yang ketiga adalah golongan minuman

    contohnya es teler, es buah, teh, kopi, da"et, dan sebagainyaA dan yang keempat

    adalah buah*buahan contohnya mangga, jambu air, dan sebagainya (udjajanto,

    200).

    2. #u$ungan ke$iasaan 'a'an sem$arangan %engan kesehatan

    Pada penelitian yang dilakukan di !ogor telah ditemukan Salmonella

    Paratyphi di 2/ * 0/ sampel minuman yang dijual di kaki lima. !akteri

    tersebut adalah penyebab penyakit ti'us pada anak.

    Penelitian lain yang dilakukan suatu lembaga studi di daerah Bakarta &imur 

    mengungkapkan bah"a jenis jajanan yang sering dikonsumsi oleh anak*anak 

    sekolah adalah lontong, otak*otak, tahu goreng, mie bakso dengan saus, ketan uli,

    es sirop, dan cilok (Budar"anto, 200$).

    !erdasarkan uji laboratorium, pada otak*otak dan bakso ditemukan boraC,

    tahu goreng dan mie kuning basah ditemukan 'ormalin, dan es sirop merah

     positi' mengandung rhodamin !. Selain cemaran mikrobiologis, cemaran

    kimia"i yang umum ditemukan pada makanan jajanan kaki lima adalah

     penggunaan bahan tambahan pangan (!&P) ilegal seperti boraC (pengempal yang

    mengandung logam berat !oron), 'ormalin (penga"et yang digunakan untuk 

    mayat), rhodamin ! ( pe"arna merah pada tekstil), dan methanol yello"

    (pe"arna kuning pada tekstil). !ahan*bahan ini dapat terakumulasi pada tubuh

  • 8/16/2019 Refisi tinjuan pustaka

    11/28

    manumur dan bersi'at karsinogenik yang dalam jangka panjang menyebabkan

     penyakit*penyakit seperti antara lain kanker dan tumor pada organ tubuh

    manumur. (Budar"anto, 200$).

    !elakangan juga terungkap bah"a reaksi sampling makanan tertentu

    ternyata dapat mempengaruhi 'ungsi otak termasuk gangguan perilaku pada anak 

    sekolah. =angguan perilaku tersebut meliputi gangguan tidur, gangguan

    konsentrasi, gangguan emosi, gangguan bicara, hiperakti' hingga memperberat

    gejala pada penderita autism (Budar"anto, 200$).

    D. Buang Air Besar

    1. Definisi

    !uang air besar merupakan bagian yang penting dari ilmu perilaku dan

    kesehatan masyarakat. Pembuangan tinja yang memenuhi syarat merupakan

    suatu kebutuhan kesehatan masyarakat, yang selalu bermasalah (setidaknya

    sampai saat ini), diakibatkan perilaku buang air besar yang tidak sehat. Perilaku

     buang air besar yang tidak sehat ini misalnya buang air besar di sungai yang

    menjadi sarana penularan penyakit, buang air besar di pekarangan atau tanah

    terbuka, buang air besar di parit atau selokan, buang air besar di saluran irigasi

    sa"ah, dan buang air besar di pantai atau laut. &empat*tempat ini adalah tempat

    yang tidak layak dan tidak sehat untuk buang air besar karena dapat

    menimbulkan masalah baru yang dapat membahayakan kesehatan manumur 

    (-usnoputranto, 200).

  • 8/16/2019 Refisi tinjuan pustaka

    12/28

    2. K(asifikasi

    !adan Pusat Statistik (!PS) mengelompokan buang air besar berdasarkan

    tempat yang digunakan sebagai berikut%

    a. !uang air besar di tangki septic

    adalah buang air besar yang sehat dan dianjurkan oleh ahli kesehatan yaitu

    dengan membuang tinja di tangki septic yang digali di tanah dengan

    syaratsyarat tertentu. !uang air besar di tangki septic juga digolongkan

    menjadi%

    ) !uang air besar dengan jamban leher angsa,

    adalah buang air besar menggunakan jamban model leher angsa yang

    aman dan tidak menimbulkan penularan penyakit akibat tinja karena

    dengan model leherD angsa ini maka tinja akan dibuang secara tertutup dan

    tidak kontak dengan manumur ataupun udara.

    2) !uang air besar dengan jamban plengsengan,

    adalah buang air besar dengan menggunakan jamban sederhana yang

    didesain miring sedemikian rupa sehinnga kotoran dapat jatuh menuju

    tangki septic setelah dikeluarkan. &etapi tangki septiknya tidak berada

    langsung diba"ah pengguna jamban.

    #) !uang air besar dengan jamban model cemplung8cubluk,

  • 8/16/2019 Refisi tinjuan pustaka

    13/28

    adalah buang air besar dengan menggunakan jamban yang tangki

    septiknya langsung berada diba"ah jamban. Sehingga tinja yang keluar 

    dapat langsung jatuh kedalam tangki septic. Bamban ini kurang sehat

    karena dapat menimbulkan kontak antara septic tank dengan manumur 

    yang menggunakannya.

     b. !uang air besar tidak di tangki septic atau tidak menggunakan jamban.

    !uang air besar tidak di tangki septic atau tidak dijamban ini adalah perilaku

     buang air besar yang tidak sehat. -arena dapat menimbulkan dampak yang

     berbahaya bagi kesehatan manumur. !uang air besar tidak menggunakan

     jamban dikelompokkan sebagai berikut%

    ) !uang air besar di sungai atau dilaut.

    !uang air besar di sungai atau dilaut dapat menimbulkan pencemaran

    lingkungan dan teracuninya biota atau makhluk hidup yang berekosistem

    di daerah tersebut. Selain itu, buang air besar di sungai atau di laut dapat

    memicu penyebaran "abah penyakit yang dapat ditularkan melalui tinja.

    2) !uang air besar di sa"ah atau di kolam.

    !uang air besar di sa"ah atau kolam dapat menimbulkan keracunan pada

     padi karena urea yang panas dari tinja. 4al ini akan menyebakan padi

    tidak tumbuh dengan baik dan dapat menimbulkan gagal panen.

    #) !uang air besar di pantai atau tanah terbuka.

  • 8/16/2019 Refisi tinjuan pustaka

    14/28

    !uang air besar dipantai atau tanah terbuka dapat mengundang serangga

    seperti lalat, kecoa, kaki seribu, yang dapat menyebarkan penyakit akibat

    tinja. Pembuangan tinja di tempat terbuka juga dapat menjadi pencemaran

    udara sekirtar dan mengganggu estetika lingkungan (-usnoputranto,

    200).

    ). Diare

    1. Definisi

    9iare adalah peningkatan pengeluaran tinja dengan konsistensi lebih lunak 

    atau lebih cair dari biasanya, dan terjadi paling sedikit # kali dalam 23 jam.

    Sementara untuk bayi dan anak*anak, diare dide'inisikan sebagai pengeluaran

    tinja E0 g8kg823 jam, sedangkan rata*rata pengeluaran tinja normal bayi

    sebesar *0 g8kg8 23 jam. (Bu''rie, 200)

    9iare adalah buang air besar (de'ekasi) dengan tinja berbentuk cair atau

    setengah cair (setengah padat), kandungan air tinja lebih banyak dari biasanya

    lebih dari 200 gram atau 200 ml823 jam. (Simadibrata, 200$)

    9iare adalah keluarnya tinja air dan elektrolit yang hebat. Pada bayi, olume

    tinja lebih dari g8kg823 jam disebut diare. Pada umur # tahun, yang olume

    tinjanya sudah sama dengan orang de"asa, olume E200 g8kg823 jam disebut

    diare. rekuensi dan konsistensi bukan merupakan indikator untuk olume

    tinja. (!oyle, 2000)

    2. )tio(ogi

  • 8/16/2019 Refisi tinjuan pustaka

    15/28

    enurut World Gastroenterology Organization Global Guidelines 200,

    etiologi diare akut dibagi atas empat penyebab%

    a. !akteri % Shigella, Salmonella, +. 1oli, =ol. Fibrio, !acillus cereus,

    1lostridium per'ringens, Sta'ilokokus aureus, 1ampylobacter aeromonas

     b. Firus % 5otairus, denoirus, Nor"alk irus, 1oronairus, stroirus

    c. Parasit % Proto>oa, +ntamoeba histolytica, =iardia lamblia, !alantidium coli,

    &richuris trichiura, 1ryptosporidium parum, Strongyloides stercoralis

    d. Non in'eksi % malabsorpsi, keracunan makanan, alergi, gangguan motilitas,

    imunode'isiensi, kesulitan makan (Simadibrata, 200$).

    3. Cara Penu(aran %an Faktor *isiko

    1ara penularan diare melalui cara faecaloral yaitu melalui makanan atau

    minuman yang tercemar kuman atau kontak langsung tangan penderita atau

    tidak langsung melalui lalat ( melalui G faeces! flies! food! fluid! finger".

    !erdasarkan penelitian !udi (200$), 'aktor*'aktor yang mempengaruhi

    kejadian diare pada anak adalah sebagai berikut%

    a. Sumber ir 

    9idapatkan ada hubungan yang signi'ikan antara sumber air dengan

    kejadian diare. Penyakit seperti diare, disentri, dan paratipus dapat dipengaruhi

    oleh sumber air. Penggunaaan air minum dari sumber air yang tercemar, dapat

    menyebarkan banyak penyakit salah satunya diare. 9an jika pipa air minum dan

  • 8/16/2019 Refisi tinjuan pustaka

    16/28

     persediaan air kita disambung kurang benar, berarti kita membuka diri sendiri

    terhadap banyak penyakit seperti diare, disentri, paratipus dan lain sebagainya.

    asyarakat dapat mengurangi resiko terhadap serangan diare yaitu dengan

    menggunakan air bersih dan melindungi air tersebut dari kontaminasi mulai

    dari sumbernya sampai penyimpanan di rumah.

     b. Bamban

    Pengalaman di beberapa negara membuktikan bah"a upaya penggunaan

     jamban mempunyai dampak yang besar dalam penurunan resiko terhadap

     penyakit diare. Bamban yang baik sebaiknya berjauhan dengan sumber air 

    minum, paling sedikit 0 meter.

    c. -ebiasaan Bajan

    -ebiasaan jajan anak umur sekolah dasar sangat berpengaruh pada

     penyakit diare. 9emikian pula dengan anak jalanan yang sebagian besar 

     berumur umur sekolah dasar. ereka lebih sering jajan berupa es atau kue*kue.

    &idak banyak anak yang memperoleh kesempatan mempunyai uang saku yang

     banyak, karena itulah mereka cenderung memilih jenis jajanan yang murah,

     biasanya makin rendah harga suatu barang atau jajanan makin rendah pula

    kualitasnya. 4al ini berakibat digunakannya bahan*bahan makanan yang kurang

     baik dan biasanya sudah tercemar oleh kuman. 6tulah sebabnya anak*anak yang

    telah mulai suka jajan sering terkena penyakit diare.

  • 8/16/2019 Refisi tinjuan pustaka

    17/28

    d. -ebiasaan 1uci &angan Sebelum akan

    Perilaku cuci tangan yang buruk berhubungan erat dengan peningkatan

    kejadian diare dan penyakit yang lain. Perilaku cuci tangan yang baik dapat

    menghindarkan diri dari diare. pabila kita selalu mencuci tangan, kondisi

    tangan kita selalu bersih, sehingga dalam melakukan aktiitas terutama makan

    tangan yang kita gunakan selalu bersih sehingga tidak ada kuman yang masuk 

    ke dalam tubuh.

    4. K(asifikasi

    &erdapat beberapa pembagian diare%

    a. !erdasarkan

  • 8/16/2019 Refisi tinjuan pustaka

    18/28

    a. 9iare Sekretorik

    9iare tipe ini disebabkan oleh meningkatnya sekresi air dan elektrolit

    dari usus, menurunnya absorpsi. Hang khas pada diare ini yaitu secara

    klinis ditemukan diare dengan olume tinja yang banyak sekali. 9iare tipe

    ini akan tetap berlangsung "alaupun dilakukan puasa makan8minum

    (Simadibrata, 200$).

     b. 9iare smotic

    9iare tipe ini disebabkan meningkatnya tekanan osmotik intralumen

    dari usus halus yang disebabkan oleh obat*obat8>at kimia yang

    hiperosmotik (antara lain gS3, g(4)2), malabsorpsi umum dan

    de'ek dalam absorpsi mukosa usus missal pada de'isiensi disakaridase,

    malabsorpsi glukosa8galaktosa (Simadibrata, 200$).

    c. alabsorpsi asam empedu dan lemak

    9iare tipe ini didapatkan pada gangguan pembentukan8produksi

    micelle empedu dan penyakit*penyakit saluran bilier dan hati (Simadibrata,

    200$).

    d. 9e'ek sistem pertukaran anion8transport elektrolit akti' di enterosit

    9iare tipe ini disebabkan adanya hambatan mekanisme transport akti' 

     NI-I&Pase di enterosit dan absorpsi NaI dan air yang abnormal

    (Simadibrata, 200$).

    e. otilitas dan "aktu transit usus yang abnormal

  • 8/16/2019 Refisi tinjuan pustaka

    19/28

    9iare tipe ini disebabkan hipermotilitas dan iregularitas motilitas usus

    sehingga menyebabkan absorpsi yang abnormal di usus halus.

    Penyebabnya antara lain% diabetes mellitus, pasca agotomi, hipertiroid

    (Simadibrata, 200$).

    '. =angguan permeabilitas usus

    9iare tipe ini disebabkan permeabilitas usus yang abnormal

    disebabkan adanya kelainan mor'ologi membran epitel spesi'ik pada usus

    halus (Simadibrata, 200$).

    g. 9iare in'lamasi

    Proses in'lamasi di usus halus dan kolon menyebabkan diare pada

     beberapa keadaan. kibat kehilangan sel epitel dan kerusakan tight 

     junction, tekanan hidrostatik dalam pembuluh darah dan lim'atik 

    menyebabkan air, elektrolit, mukus, protein dan seringkali sel darah merah

    dan sel darah putih menumpuk dalam lumen. !iasanya diare akibat

    in'lamasi ini berhubungan dengan tipe diare lain seperti diare osmotik dan

    diare sekretorik (Bu''rie, 200).

    h. 9iare in'eksi

    6n'eksi oleh bakteri merupakan penyebab tersering dari diare. 9ari

    sudut kelainan usus, diare oleh bakteri dibagi atas non*inasi' dan inasi' 

    (merusak mukosa). !akteri non*inasi' menyebabkan diare karena toksin

    yang disekresikan oleh bakteri tersebut (Simadibrata, 200$).

  • 8/16/2019 Refisi tinjuan pustaka

    20/28

    +. Diagnosis

    a. namnesis

    Pasien dengan diare akut datang dengan berbagai gejala klinik tergantung

     penyebab penyakit dasarnya. -eluhan diarenya berlangsung kurang dari

    hari. 9iare karena penyakit usus halus biasanya berjumlah banyak, diare air,

    dan sering berhubungan dengan malabsorpsi dan dehidrasi sering didapatkan.

    9iare karena kelainan kolon seringkali berhubungan dengan tinja berjumlah

    kecil tetapi sering, bercampur darah dan ada sensasi ingin ke belakang. Pasien

    dengan diare akut in'ekti' datang dengan keluhan khas, yaitu mual, muntah,

    nyeri abdomen, demam, dan tinja yang sering, malabsorpti', atau berdarah

    tergantung bakteri patogen yang spesi'ik. Secara umum, pathogen usus halus

    tidak inasi', dan patogen ileokolon lebih mengarah ke inasi'. untah yang

    mulai beberapa jam dari masuknya makanan mengarahkan kita pada keracunan

    makanan karena toksin yang dihasilkan (Simadibrata, 200$).

     b. Pemeriksaan isik

    Pada pemeriksaan 'isik perlu diperiksa% berat badan, suhu tubuh, 'rekuensi

    denyut jantung dan pernapasan serta tekanan darah. Selanjutnya perlu dicari

    tanda*tanda utama dehidrasi% kesadaran, rasa haus, dan turgor kulit abdomen

    dan tanda*tanda tambahan lainnya% ubun*ubun besar cekung atau tidak, mata%

    co"ong atau tidak, ada atau tidaknya air mata, bibir, mukosa mulut dan lidah

    kering atau basah (Bu''rie, 200).

  • 8/16/2019 Refisi tinjuan pustaka

    21/28

    Pernapasan yang cepat dan dalam indikasi adanya asidosis metabolik.

    !ising usus yang lemah atau tidak ada bila terdapat hipokalemia. Pemeriksaan

    ekstremitas perlu karena per'usi dan capillary refill dapat menentukan derajat

    dehidrasi yang terjadi (Bu''rie, 200).

    Penilaian beratnya atau derajat dehidrasi dapat ditentukan dengan cara%

    obyekti' yaitu dengan membandingkan berat badan sebelum dan selama diare.

    Subyekti' dengan menggunakan kriteria ;4. Skor aurice -ing, dan lain*

    lain (Bu''rie, 200).

    Ta$e( 2.1 Penentuan %era'at %ehi%rasi menurut !#, 1--"

    ! 1

    -eadaan

    umum

    !aik, sadar J=elisah, re"el J

  • 8/16/2019 Refisi tinjuan pustaka

    22/28

    lain

    &erapi 5encana&erapi

    5encana &erapi!

    5encana &erapi 1

    1ara membaca tabel untuk menentukan kesimpulan derajat dehidrasi %

    ) !aca tabel penilaian derajat dehidrasi dari kolom kanan ke kiri (1

    ke )

    2) -esimpulan derajat dehidrasi penderita ditentukan dari adanya

    gejala kunci (yang diberi tanda bintang) ditambah minimal gejala

    yang lain (minimal gejala) pada kolom yang sama.

    c.

  • 8/16/2019 Refisi tinjuan pustaka

    23/28

    enurut -emenkes 56 (20), berikut penatalaksanaan diare berdasarkan

    klasi'ikasinya%

    ) 9ehidrasi tanpa dehidrasi%

      a) !eri cairan lebih banyak dari biasanya

     !eri ralit sampai diare berhenti dengan ketentuan% umur E tahun diberi

    00*200 ml setiap kali berak. !ila muntah, tunggu 0 menit dan

    dilanjutkan sedikit demi sedikit.

     b) !eri obat >inc

    !eri Kinc 0 hari berturut*turut "alaupun diare sudah berhenti. 9apat

    diberikan dengan cara dikunyah atau dilarutkan dalam sendok air matang.

    9engan ketentuan% umur E $ bulan diberi 20 mg ( tablet) per hari.

    c) !eri makanan untuk mencegah kurang gi>i

    () !eri makan sesuai umur anak dengan menu yang sama pada "aktu anak 

    sehat

    (2) &ambahkan *2 sendok teh minyak sayur setiap porsi makan

    (#) !eri makanan kaya -alium seperti sari buah segar, pisang, air kelapa

    hijau.

  • 8/16/2019 Refisi tinjuan pustaka

    24/28

    (3) !eri makan lebih sering dari biasanya dengan porsi lebih kecil (setiap #*3

     jam)

    () Setelah diare berhenti, beri makanan yang sama dan makanan tambahan

    selama 2 minggu

    d) ntibiotic hanya diberikan sesuai indikasi, misalnya% disentri, kolera, dll

    2) 9ehidrasi ringan 8 sedang%

    a) Bumlah oralit yang diberikan dalam tiga jam pertama adalah 7 ml8kg

     bb. !ila !! tidak diketahui berikan oralit sesuai tabel di ba"ah ini%

    () !ila anak menginginkan lebih banyak oralit, berikanlah.

    (2) !eri obat Kinc selama 0 hari berturut*turut

    #) 9ehidrasi berat %

    Pada keadaan ini pasien akan diberikan larutan hidrasi secara intraena

    (intra#enous hydration) dengan kadar 00ml8kg!!8#*$ jam.

     . Komp(ikasi Diare

    enurut 696 (200), komplikasi dari diare dapat menyebabkan%

    a. =angguang elektrolit

    ) 4ipernatremia edema otak 

  • 8/16/2019 Refisi tinjuan pustaka

    25/28

    2) 4iponatremia sering terjadi pada anak dengan shigellosis dan pada anak 

    malnutrisi berat edema

    #) 4iperkalemia

    3) 4ipokalemia  kelemahan otot, paralitik ileus, gangguan 'ungsi ginjal

    dan aritmia jantung

     b. -egagalan upaya rehidrasi oral,

    misalnya pengeluaran tinja cair yang sering dengan olume yang banyak,

    muntah yang menetap, tidak dapat minum, kembung dan ileus paralitik serta

    malabsorbsi glukosa.

    c. -ejang, biasanya pada anak yang mengalami dehidrasi

    /. Penegahan

    Pencegahan diare adalah sebagai berikut% (9epkes 56, 200$)

    a. enggunakan air bersih yang cukup

    Sebagian besar kuman in'eksius penyebab diare ditularkan melalui jalur 

    'ecal*oral mereka dapat ditularkan dengan memasukkan kedalam mulut,

    cairan atau benda yang tercemar dengan tinja misalnya air minum, jari*jari

    tangan, makanan yang disiapkan dalam panci yang dicuci dengan air tercemar 

    (9epkes 56, 200$).

  • 8/16/2019 Refisi tinjuan pustaka

    26/28

    asyarakat yang terjangkau oleh penyediaan air yang benar*benar bersih

    mempunyai resiko menderita diare lebih kecil dibandingkan dengan

    masyarakat yang tidak mendapatkan air bersih (9epkes 56, 200$).

    asyarakat dapat mengurangi resiko terhadap serangan diare yaitu

    dengan menggunakan air yang bersih dan melindungi air tersebut dari

    kontaminasi mulai dari sumbernya sampai penyimpanan di rumah (9epkes 56,

    200$).

    Hang harus diperhatikan oleh keluarga adalah%

    ) ir harus diambil dari sumber terbersih yang tersedia.

    2) Sumber air harus dilindungi dengan menjauhkannya dari he"an,

    membuat lokasi kakus agar jaraknya lebih dari 0 meter dari sumber 

    yang digunakan serta lebih rendah, dan menggali parit aliran di atas

    sumber untuk menjauhkan air hujan dari sumber.

    #) ir harus dikumpulkan dan disimpan dalam "adah bersih. 9an

    gunakan gayung bersih bergagang panjang untuk mengambil air.

    3) ir untuk masak dan minum bagi anak harus dididihkan (9epkes 56,

    200$).

     b. encuci &angan

    -ebiasaan yang berhubungan dengan kebersihan perorangan yang

     penting dalam penularan kuman diare adalah mencuci tangan. encuci tangan

    dengan sabun, terutama sesudah buang air besar, sesudah membuang tinja

  • 8/16/2019 Refisi tinjuan pustaka

    27/28

    anak, sebelum menyiapkan makanan, sebelum menyuapi makanan anak dan

    sebelum makan, mempunyai dampak dalam kejadian diare (9epkes 56, 200$).

    c. enggunakan Bamban

    Pengalaman di beberapa negara membuktikan bah"a upaya penggunaan

     jamban mempunyai dampak yang besar dalam penurunan resiko terhadap

     penyakit diare. -eluarga yang tidak mempunyai jamban harus membuat

     jamban, dan keluarga harus buang air besar di jamban (9epkes 56, 200$).

    Hang harus diperhatikan oleh keluarga %

    ) -eluarga harus mempunyai jamban yang ber'ungsi baik dan dapat

    dipakai oleh seluruh anggota keluarga.

    2) !ersihkan jamban secara teratur.

    #) !ila tidak ada jamban, jangan biarkan anak*anak pergi ke tempat buang

    air besar sendiri, buang air besar hendaknya jauh dari rumah, jalan

    setapak dan tempat anak*anak bermain serta lebih kurang 0 meter dari

    sumber air, hindari buang air besar tanpa alas kaki (9epkes 56, 200$).

    F. Anak 0mur eko(ah Dasar

    1. Definisi

    nak sekolah yaitu golongan anak yang berumur antara 7* tahun ,

    sedangkan di 6ndonesia la>imnya anak yang berumur 7*2 tahun. (;4,

    200)

    2. Karakteristik

  • 8/16/2019 Refisi tinjuan pustaka

    28/28

    nak sekolah merupakan golongan yang mempunyai karakteristik 

    mulai mencoba mengembangkan kemandirian dan menentukan batasan*

     batasan norma. 9i sinilah ariasi indiidu mulai lebih mudah dikenali

    seperti pertumbuhan dan perkembangannya, pola aktiitas, kebutuhan >at

    gi>i, perkembangan kepribadian, serta asupan makanan. da beberapa

    karakteristik lain anak umur ini adalah sebagai berikut% (Hatim, 200)

    a. nak banyak menghabiskan "aktu di luar rumah

     b. ktiitas 'isik anak semakin meningkat

    c. Pada umur ini anak akan mencari jati dirinya

    d. -ebutuhan energi tinggi karena aktiitas meningkat.

    e. Pertumbuhan lambat.

    '. Pertumbuhan meningkat lagi pada masa pra remaja.