puisi ketika nurani terabaikan
DESCRIPTION
PUISITRANSCRIPT
KETIKA NURANI TERABAIKAN
Oleh: Imroatul Ngulya
Ironis, miris, sarkastis
Inilah wajah negeri
Yang kata pujangga adalah negeri seribu pesona
Kini berwajah penuh dusta, penuh lara
Fitnah dan hawa nafsu dunia terdewakan
Karena nominal keadilan tercampakkan
Kejujuran terabaikan, moral tersingkirkan
Sumpah serapah menjadi nyanyian
Di panggung politik, di panggung keadilan
Republik ini telah tergadaikan oleh penguasa negeri penentu kebijakan
Nurani rakyat teabaikan
Wahai pemuja budak nafsu
Ketika nurani kalian telah demikian membatu
Ketika nurani kalian tak lagi mampu mencerna beribu nasehat dan kata bijak
Ketika kalian tak lagi takut akan murka Tuhan
Maka, Tuhan takkan tinggal diam
Berjuta malaikatNya mencatat ulah kalian
Berjuta malaikatNya siap menggetarkan bumi
Meluluh lantakkan negeri ini
Saudaraku, sebelum semua tercabik
Mari kita berbenah diri
Menata hati mengasah nurani
Tersungkur, bersujud
Memohon ampun
Basahi bibir kita
Dengan tasbih tanpa jeda
Memohon ridhoNya
Angin
Air
Pepohonan
Gunung
Burung
Bahkan semut dan binatang melata
Akan bantu kita dengan dzikir dan tasbihNya
Sebelum semua terlambat
Supaya murka Tuhan tertahan oleh dzikir kita
Supaya hidup menjadi indah
Supaya matahari kembali bersinar
Tak tertutupi lagi oleh nafsu dunia
NO REKENING BRI: 3113-01-000975-50-6 a.n IMROATUL NGULYA
ALAMAT EMAIL : [email protected]
NO HP: 085740613588
Jika setelah DUA BULAN cerpen ini belum dimuat, maka akan saya kirim ke
media lain