repetisi pada kumpulan puisi nyanyian akar rumput › dspace › bitstream...puisi baru, dan puisi...

142
REPETISI PADA KUMPULAN PUISI NYANYIAN AKAR RUMPUT KARYA WIJI THUKUL DAN RELEVANSINYA DENGAN PEMBELAJARAN BAHASA DAN SASTRA INDONESIA KELAS VII DI SEKOLAH MENENGAH PERTAMA Skripsi Diajukan kepada Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Mencapai Gelar Sarjana Pendidikan (S.Pd.) oleh: Indri Purnamasari Yusuf 1111013000011 JURUSAN PENDIDIKAN BAHASA DAN SASTRA INDONESIA FAKULTAS ILMU TARBIYAH DAN KEGURUAN UNIVERSITAS ISLAM NEGERI (UIN) SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA 2015

Upload: others

Post on 06-Jul-2020

33 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: REPETISI PADA KUMPULAN PUISI NYANYIAN AKAR RUMPUT › dspace › bitstream...puisi baru, dan puisi kontemporer. Puisi lama adalah puisi yang terikat oleh aturan-aturan. Jenis-jenis

REPETISI PADA KUMPULAN PUISI NYANYIAN AKAR RUMPUT

KARYA WIJI THUKUL DAN RELEVANSINYA

DENGAN PEMBELAJARAN BAHASA DAN SASTRA INDONESIA

KELAS VII DI SEKOLAH MENENGAH PERTAMA

Skripsi

Diajukan kepada Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan

untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Mencapai

Gelar Sarjana Pendidikan (S.Pd.)

oleh:

Indri Purnamasari Yusuf

1111013000011

JURUSAN PENDIDIKAN BAHASA DAN SASTRA INDONESIA

FAKULTAS ILMU TARBIYAH DAN KEGURUAN

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI (UIN)

SYARIF HIDAYATULLAH

JAKARTA

2015

Page 2: REPETISI PADA KUMPULAN PUISI NYANYIAN AKAR RUMPUT › dspace › bitstream...puisi baru, dan puisi kontemporer. Puisi lama adalah puisi yang terikat oleh aturan-aturan. Jenis-jenis
Page 3: REPETISI PADA KUMPULAN PUISI NYANYIAN AKAR RUMPUT › dspace › bitstream...puisi baru, dan puisi kontemporer. Puisi lama adalah puisi yang terikat oleh aturan-aturan. Jenis-jenis

KEMENTERIAN AGAMA

FORM (FR)

No. Dokumen : FITK-FR-AKD-089

UIN JAKARTA Tgl. Terbit : 1 Maret 2010

FITK No. Revisi: : 01

Jl. Ir. H. Juanda No 95 Ciputat 15412 Indonesia Hal : 1/1

SURAT PERNYATAAN KARYA SENDIRI

Saya yang bertanda tangan di bawah ini,

N a m a : Indri Purnamasari Yusuf

Tempat/Tgl.Lahir : Tangerang, 26 Mei 1993

NIM : 1111013000011

Jurusan / Prodi : Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia

Judul Skripsi : Repetisi Pada Kumpulan Puisi Nyanyian Akar Rumput

Karya Wiji Thukul dan Relevansinya Dengan

Pembelajaran Bahasa dan Sastra Indonesia Kelas VII

Di Sekolah Menengah Pertama

Dosen Pembimbing : Jamal D. Rahman, M. Hum.

Dengan ini menyatakan bahwa skripsi yang saya buat benar-benar hasil karya sendiri

dan saya bertanggung jawab secara akademis atas apa yang saya tulis.

Pernyataan ini dibuat sebagai salah satu syarat menempuh Ujian Munaqasah.

Page 4: REPETISI PADA KUMPULAN PUISI NYANYIAN AKAR RUMPUT › dspace › bitstream...puisi baru, dan puisi kontemporer. Puisi lama adalah puisi yang terikat oleh aturan-aturan. Jenis-jenis

LEMBAR PENGESAHAN PEMBIMBING SKRIPSI

REPETISI PADA KUMPULAN PUISI NYANYIAN AKAR RUMPUT

KARYA WIJI THUKUL DAN RELEVANSINYA

DENGAN PEMBELAJARAN BAHASA DAN SASTRA INDONESIA

KELAS VII DI SEKOLAH MENENGAH PERTAMA

Skripsi

Dajukan kepada Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan sebagai Salah Satu Syarat

Untuk Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan (S.Pd.)

Oleh:

Indri Purnamasari Yusuf

NIM 1111013000011

JURUSAN PENDIDIKAN BAHASA DAN SASTRA INDONESIA

FAKULTAS ILMU TARBIYAH DAN KEGURUAN

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI (UIN)

SYARIF HIDAYATULLAH

JAKARTA

2015

Page 5: REPETISI PADA KUMPULAN PUISI NYANYIAN AKAR RUMPUT › dspace › bitstream...puisi baru, dan puisi kontemporer. Puisi lama adalah puisi yang terikat oleh aturan-aturan. Jenis-jenis

i

ABSTRAK

INDRI PURNAMASARI YUSUF, 1111013000011, “Repetisi pada Kumpulan

Puisi Nyanyian Akar Rumput Karya Wiji Thukul dan Relevansinya dengan

Pembelajaran Bahasa dan Sastra Indonesia Kelas VII di Sekolah Menengah

Pertama”, Jurusan Pendidikan Bahasa dan Satra Indonesia, Fakultas Ilmu

Tarbiyah dan Keguruan, Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta.

Dosen Pembimbing: Jamal D. Rahman, M.Hum., Desember 2015.

Tujuan penelitian adalah untuk: 1) mengetahui jenis-jenis repetisi pada

kumpulan puisi Nyanyian Akar Rumput karya Wiji Thukul; 2) mengetahui fungsi

repetisi dalam kumpulan puisi Nyanyian Akar Rumput karya Wiji Thukul; dan 3)

mengetahui relevansi antara repetisi dengan pembelajaran di kelas.

Metode penelitian ini menggunakan metode kualitatif deskriptif. Teknik

pengumpulan data dalam penelitian ini menggunakan teknik observasi yaitu

mengumpulkan data primer berupa puisi pilihan karya Wiji Thukul. Analisis data

yang digunakan adalah menemukan dan mencari fungsi repetisi, kemudian

menyimpulkan tentang penggunaan repetisi.

Hasil penelitian menunjukkan gaya bahasa perulangan atau repetisi yang

terdapat dalam kumpulan puisi Nyanyian Akar Rumput karya Wiji Thukul

sebanyak 96 repetisi. Repetisi yang paling banyak digunakan pada kumpulan puisi

ini adalah anafora sebanyak 26 puisi. Fungsi repetisi yang paling banyak

digunakan adalah fungsi membuat makna menjadi menegas atau intensif.

Relevansinya terhadap pembelajaran di kelas adalah membantu siswa untuk

mengerti dan memahami penggunaan repetisi yang terdapat dalam puisi sehingga

dapat memudahkan siswa untuk mampu menulis puisi dengan menggunakan

pilihan kata yang tepat.

Kata kunci: Nyanyian Akar Rumput, gaya bahasa, repetisi, pembelajaran sastra

Page 6: REPETISI PADA KUMPULAN PUISI NYANYIAN AKAR RUMPUT › dspace › bitstream...puisi baru, dan puisi kontemporer. Puisi lama adalah puisi yang terikat oleh aturan-aturan. Jenis-jenis

ii

ABSTRACT

INDRI PURNAMASARI YUSUF, 1111013000011, “Repetition on a Collection

of Nyanyian Akar Rumput Poetry and Relevance to Learning Indonesian

Language and Literature in 7th

class at Junior High School”, Education

Department of Indonesia Language and Literature, Faculty of Tarbiyah and

Teaching, State Islamic University Syarif Hidayatullah Jakarta. Supervisor: Jamal

D. Rahman, M.Hum., Desember 2015.

The research objective is to: 1) determine the types of repetition on

Nyanyian Akar Rumput a collection of poems by Wiji Thukul; 2) determine the

function of repetition on Nyanyian Akar Rumput a collection of poems by Wiji

Thukul; and 3) determine the relevance between repetition and classroom learning.

This research using descriptive qualitative method. Observation techniques

use for data collecting, the primary from few selected poems by Wiji Thukul.

Select and find functions repetition of poems to analyze the data, then conclude

the use of repetition

The result of this reseach, Wiji Thukul using 96 repetitions on Nyanyian

Akar Rumput. Most Repetitions used is anaphora as much as 26 poems. Function

widely used to assert or intensive. Relevance to learning in the classroom is

helping students to understand and comprehend the use of repetition found in

poetry so as to facilitate the students to be able to write poetry using the right

word.

Keywords: Nyanyian Akar Rumput, style, repetition, learning literature

Page 7: REPETISI PADA KUMPULAN PUISI NYANYIAN AKAR RUMPUT › dspace › bitstream...puisi baru, dan puisi kontemporer. Puisi lama adalah puisi yang terikat oleh aturan-aturan. Jenis-jenis

iii

KATA PENGANTAR

Bismillahirrahmanirrahim

Segala puji bagi Allah, Tuhan semesta alam, yang telah memberikan

rahmatnya sehingga skripsi ini dapat diselesaikan tepat pada waktunya. Shalawat

dan salam semoga tercurah kepada Nabi Muhammad SAW, yang telah

menjauhkan kita dari zaman kebodohan.

Skripsi berjudul “Repetisi pada Kumpulan Puisi Nyanyian Akar Rumput

Karya Wiji Thukul dan Relevansinya dengan Pembelajaran Bahasa dan Sastra

Indonesia”, ini penulis susun untuk memperoleh gelar Sarjana Pendidikan pada

Jurusan Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia Fakultas Ilmu Tarbiyah dan

Keguruan Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta. Berkaitan dengan

hal itu, penulis menyadari sepenuhnya bahwa skripsi ini belumlah sempurna.

Meskipun demikian, penulis berharap skripsi ini dapat bermanfaat bagi

kepentingan pendidikan.

Penulis menyadari bahwa dalam penulisan skripsi ini, penulis tidak luput

dari hambatan, dan rintangan. Selain itu, penulis juga membutuhkan bimbingan,

dukungan, dan doa dari berbagai pihak. Oleh karena itu, dalam kesempatan ini

sebagai ungkapan rasa hormat penulis mengucapkan terima kasih kepada:

1. Prof.Dr. Ahmad Thib Raya, MA. Dekan Fakultas Ilmu Tarbiyah dan

Keguruan Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta;

2. Makyun Subuki, M.Hum. ketua Jurusan Pendidikan Bahasa dan Sastra

Indonesia Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan yang selalu memberikan

semangat dan saran-saran;

3. Dona Aji Karunia P., M.A. Sekretaris Jurusan Pendidikan Bahasa dan

Sastra Indonesia Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan yang memberikan

saran-saran kepada penulis selama penyusunan skripsi ini;

4. Jamal D. Rahman, M.Hum. sebagai dosen pembimbing yang meluangkan

waktunya untuk memberikan bimbingan, ilmu, motivasi, dan saran saat

penyusunan skripsi ini;

5. Bapak dan Ibu Dosen di Lingkungan Program Studi Pendidikan Bahasa

dan Sastra Indonesia Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan Universitas

Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta, yang selama ini telah

memberikan penulis berbagai ilmu pengetahuan;

Page 8: REPETISI PADA KUMPULAN PUISI NYANYIAN AKAR RUMPUT › dspace › bitstream...puisi baru, dan puisi kontemporer. Puisi lama adalah puisi yang terikat oleh aturan-aturan. Jenis-jenis

iv

6. Teristimewa untuk kedua orang tua penulis, yaitu Bapak Yusuf Supardi

dan Ibu Atih Setiawati yang telah memberikan doa, motivasi, materi, dan

mengorbankan segalanya demi kesuksesan putrinya;

7. Saudara kandung penulis, yaitu Pujiastuti Rahayu Yusuf dan Nursetiadi

Darmawan Yusuf yang selalu memberikan dukungan dan doa kepada

penulis;

8. Sahabat-sahabat seperjuangan Banat, Muthia, Aidah, Nur, Nona, Mira,

Caca, Isma dan Anisah yang selalu memberi doa serta semangat kepada

penulis;

9. Teman-teman seperjuangan Jurusan Pendidikan Bahasa dan Sastra

Indonesia Angkatan 2011;

10. Semua pihak yang telah berjasa dalam pembuatan skripsi ini yang tidak

bisa penulis sebutkan satu persatu.

Penulis berdoa dan berharap agar semua pihak yang turut membantu

mendapatkan balasan yang lebih baik dari Allah SWT. Demikianlah yang

dapat penulis sampaikan, penulis mohon maaf atas kesalahan yang terdapat

pada skripsi ini dan penulis menerima kritik dan saran yang dapat membangun

skripsi ini, semoga skripsi ini bermanfaat bagi pembaca.

Tangerang, 20 Desember 2015

Penulis

Page 9: REPETISI PADA KUMPULAN PUISI NYANYIAN AKAR RUMPUT › dspace › bitstream...puisi baru, dan puisi kontemporer. Puisi lama adalah puisi yang terikat oleh aturan-aturan. Jenis-jenis

v

DAFTAR ISI

ABSTRAK ............................................................................................. i

ABSTRACT ........................................................................................... ii

KATA PENGANTAR ........................................................................... iii

DAFTAR ISI .......................................................................................... v

DAFTAR TABEL ................................................................................. viii

DAFTAR LAMPIRAN ......................................................................... ix

BAB I PENDAHULUAN ................................................................ 1

A. Latar Belakang Masalah .................................................. 1

B. Identifikasi Masalah ........................................................ 4

C. Pembatasan Masalah ....................................................... 4

D. Perumusan Masalah ........................................................ 5

E. Tujuan Penelitian ............................................................ 5

F. Manfaat Penelitian .......................................................... 5

G. Metode Penelitian ........................................................... 6

H. Fokus Penelitian ............................................................. 8

I. Subjek dan Objek Penelitian .......................................... 9

J. Teknik Penelitian ............................................................ 9

K. Prosedur Penelitian.......................................................... 10

BAB II GAYA BAHASA DALAM PUISI .......................................... 11

A. Kumpulan Puisi .............................................................. 11

1. Pengertian Puisi ........................................................ 11

2. Jenis-jenis Puisi ......................................................... 13

a. Puisi Lama ........................................................... 13

b. Puisi Baru ............................................................ 13

c. Puisi Kontemporer .............................................. 14

3. Struktur Puisi ............................................................. 15

a. Struktur Fisik Puisi .............................................. 15

b. Struktur Batin Puisi ............................................. 16

B. Pengertian Gaya Bahasa .................................................. 17

Page 10: REPETISI PADA KUMPULAN PUISI NYANYIAN AKAR RUMPUT › dspace › bitstream...puisi baru, dan puisi kontemporer. Puisi lama adalah puisi yang terikat oleh aturan-aturan. Jenis-jenis

vi

C. Macam-macam Gaya Bahasa .......................................... 19

1. Gaya Bahasa Perbandingan ....................................... 20

2. Gaya Bahasa Pertentangan ........................................ 21

3. Gaya Bahasa Pertautan .............................................. 22

4. Gaya Bahasa Perulangan ........................................... 23

a. Aliterasi .............................................................. 24

b. Asonansi .............................................................. 24

c. Antanaklasis ........................................................ 25

d. Kiasmus ............................................................... 25

e. Epizeukis ............................................................. 26

f. Tautotes ............................................................... 26

g. Anafora ................................................................ 26

h. Episfora ............................................................... 27

i. Simploke ............................................................. 27

j. Mesodiplosis ....................................................... 28

k. Epanalepsis .......................................................... 28

l. Anadiplosis .......................................................... 28

D. Penelitian yang Relevan .................................................. 29

BAB III WIJI THUKUL ......................................................................... 32

A. Biografi Wiji Thukul ....................................................... 32

B. Pemikiran Wiji Thukul .................................................... 33

BAB IV HASIL ANALISIS DAN PEMBAHASAN ............................. 36

A. Analisis Struktur Puisi .................................................... 36

1. Analisis Struktur Fisik Puisi “Catatan” ..................... 36

2. Analisis Struktur Batin Puisi “Catatan” .................... 43

B. Repetisi Pada Kumpulan Puisi Nyanyian Akar

Rumput Karya Wiji Thukul ............................................. 46

C. Analisis Fungsi Repetisi Pada Kumpulan Puisi

Nyanyian Akar Rumput Karya Wiji Thukul .................... 70

D. Relevansi Repetisi Dengan Pembelajaran di Kelas ........ 82

BAB V PENUTUP .................................................................................. 85

Page 11: REPETISI PADA KUMPULAN PUISI NYANYIAN AKAR RUMPUT › dspace › bitstream...puisi baru, dan puisi kontemporer. Puisi lama adalah puisi yang terikat oleh aturan-aturan. Jenis-jenis

vii

A. Simpulan ......................................................................... 85

B. Saran ................................................................................ 86

DAFTAR PUSTAKA ............................................................................. 87

PROFIL PENULIS

Page 12: REPETISI PADA KUMPULAN PUISI NYANYIAN AKAR RUMPUT › dspace › bitstream...puisi baru, dan puisi kontemporer. Puisi lama adalah puisi yang terikat oleh aturan-aturan. Jenis-jenis

viii

DAFTAR TABEL

Table 4.1 Kata Konkret dalam Puisi “Catatan”

Tabel 4.2 Kata Abstrak dalam Puisi “Catatan”

Table 4.3 Tabel Imaji dalam Puisi “Catatan”

Table 4.4 Jenis dan Jumlah Repetisi

Page 13: REPETISI PADA KUMPULAN PUISI NYANYIAN AKAR RUMPUT › dspace › bitstream...puisi baru, dan puisi kontemporer. Puisi lama adalah puisi yang terikat oleh aturan-aturan. Jenis-jenis

ix

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1 Jumlah dan Jenis Repetisi pada Kumpulan Puisi Nyanyian Akar

Rumput

Lampuran 2 Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP)

Page 14: REPETISI PADA KUMPULAN PUISI NYANYIAN AKAR RUMPUT › dspace › bitstream...puisi baru, dan puisi kontemporer. Puisi lama adalah puisi yang terikat oleh aturan-aturan. Jenis-jenis

1

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Karya sastra memiliki peran yang penting dalam masyarakat

karena karya sastra merupakan refleksi atau cerminan kondisi sosial

masyarakat yang tejadi di dunia sehingga karya itu menggugah perasaan

orang untuk berpikir tentang kehidupan. Masalah sosial dan kejadian yang

dialami, dirasakan dan dilihat oleh pengarang kemudian melahirkan ide

atau gagasan yang dituangkan dalam karyanya. Sebuah karya sastra

memilki daya gugah terhadap batin dan jiwa seseorang. Selain itu juga,

karya sastra merupakan media untuk mengutarakan sisi-sisi kehidupan

manusia dan memuat kebenaran-kebenaran kehidupan manusia yang

kadang-kadang kebenaran itu bersifat sejarah. Diantara genre besar sastra

Indonesia yaitu novel, puisi dan drama, yang memuat pokok apresiatif

kesusastraan khususnya dalam prinsip otonomi sastra yang kompleks

adalah puisi, sebab puisi merupakan lukisan kata-kata tertentu yang

menghasilkan dunianya yang baru, yakni dunia teks.

Puisi merupakan salah satu bentuk karya sastra bersifat imajinatif.

Bentuk karya sastra lain adalah cerpen, novel, dan drama. Puisi itu

mengekspresikan pemikiran yang membangkitkan perasaan, yang

merangsang imajinasi panca indera dalam susunan yang berirama. Proses

penciptaan puisi, sama halnya dengan proses penciptaan karya seni lainnya.

Sesuatu akan dianggap berhasil jika karya itu dimaknai oleh pembacanya.

Jadi, puisi itu mengekspresikan pemikiran yang membangkitkan perasaan

yang merangsang imanjinasi pancaindra dalam susunan yang berirama.

Puisi merupakan rekaman dan interpretasi pengalaman manusia yang

penting.

Secara umum puisi dibagi menjadi tiga jenis, yaitu puisi lama,

puisi baru, dan puisi kontemporer. Puisi lama adalah puisi yang terikat

oleh aturan-aturan. Jenis-jenis puisi lama, yaitu mantra, pantun, karmina,

Page 15: REPETISI PADA KUMPULAN PUISI NYANYIAN AKAR RUMPUT › dspace › bitstream...puisi baru, dan puisi kontemporer. Puisi lama adalah puisi yang terikat oleh aturan-aturan. Jenis-jenis

2

seloka, gurindam, syair, talibun, pribahasa, dan soneta. Puisi baru adalah

puisi yang tidak terikat oleh aturan seperti puisi lama. Jenis-jenis puisi

baru menurut isinya adalah balada, himne, ode, epigram, romansa, elegi,

dan satire. Jenis-jenis puisi baru menurut bentuknya adalah distikon,

terzina, kuatrain, kuint, sektet, septime, soneta, dan oktaf atau stanza. Puisi

kontemporer adalah puisi yang lahir dalam kurun waktu tertentu atau

menyesuaikan dengan perkembangan keadaan zaman. Jenis-jenis puisi

kontemporer adalah puisi mantra, puisi mbeling, dan puisi konkret.1

Meskipun perjalan perpuisian Indonesia modern terbilang singkat

(sejak Pujangga Baru hingga saat ini) namun karya yang telah dihasilkan

tidaklah sedikit. Setiap karya mendapat apresiasi dari masyarakat.

Apresiasi yang diberikan sangat beragam di antaranya kritik dalam bentuk

esai sastra, puisi yang dimasukkan ke dalam kurikulum pendidikan yang

kemudian dipelajari oleh siswa di sekolah, serta penghargaan terhadap

penyair yang melahirkan karya-karya yang berkualitas. Banyaknya

apresiasi yang dilakukan, maka dapat dilihat bahwa masyarakat menikmati

karya-karya tersebut.

Salah satu tokoh perpuisian Indonesia yang seorang aktivis dan

seniman adalah Wiji Thukul. Tahun 1990-an, Wiji Thukul hadir

menggetarkan dunia sastra dengan puisi-puisi kerakyatannya.Ia bersama

kaum muda PRD (Partai Rakyat Demokratik) terlanjur menjadi berani dan

melawan. Wiji Thukul adalah satu-satunya yang berani menyatakan bahwa

estetika yang sejati adalah estetika yang berprinsip: “Hanya Satu Kata:

Lawan!”. PRD dan Thukul sadar bahwa fase 1990-an adalah fase

memimpin keberanian rakyat, mendobrak kebekuan perjuangan elitis dan

pragmatis. Puisi-puisi Thukul adalah sejumlah kesaksian yang begitu tegar,

getir, dan siap menjadi pisau. Ia menyadarkan ruang pikir kita bahwa

ternyata hidup tidak hanya berisi kesenangan semata. Thukul memaparkan

pula, bagaimana ia mencintai perempuan, dengan bermodal baju yang loak

pundaknya. Pemakaian simbol binatang banyak pula hadir, simak dalam

1D. Damayanti, Buku Pintar Sastra Indonesia, (Yogyakarta: Araska, 2013), h. 91.

Page 16: REPETISI PADA KUMPULAN PUISI NYANYIAN AKAR RUMPUT › dspace › bitstream...puisi baru, dan puisi kontemporer. Puisi lama adalah puisi yang terikat oleh aturan-aturan. Jenis-jenis

3

sajak Tikus. Thukul mencoba menggugat tentang kekalahan si kecil

dengan yang besar. Banyak puisi yang lahir dari tangan Wiji Thukul, di

antaranya Nyanyian Akar Rumput (1988), Lingkungan Kita Si Mulut Besar

(1991), Tong Potong Roti (1989), Balada Pak Bejo (1988), Kenangan

Anak-Anak Seragam (1988), Bunga Dan Tembok (1987-1988), Satu Mimpi

Satu Barisan (1992), Tikus (1997), Rumput Ilalang (1997), dan lain

sebagainya.

Dalam mengkaji sebuah puisi, unsur bahasa yang bertindak sebagai

medium harus menjadi perhatian utama. Hal ini karena puisi merupakan

peristiwa bahasa. Benar bahwa puisi lahir melalui imajinasi penyair, tetapi

imajinasi tersebut ditampilkan lewat bahasa. Bahasa merupakan bahan

mentah yang diolah oleh penyair menjadi sebuah karya sastra. Aspek-

aspek bahasa yang terdapat pada puisi diantaranya pemadatan bahasa,

pemilihan kata khas, kata kongkret, pengimajian dan irama.

Dasar penggunaan bahasa dalam sastra bukan sekedar paham,

tetapi yang lebih penting adalah keberdayaan pilihan kata itu mengusik

dan meninggalkan kesan kepada sensitifitas pembaca.2 Masalah pemilihan

kata dalam puisi terlepas dari struktur kebahasaan puisi yang

memanfaatkan gaya bahasa untuk memperjelas apa yang ingin

dikemukakan. Penggunaan stile, (style, gaya bahasa, majas) dalam puisi

akan memengaruhi gaya dan keindahan bahasa karya tersebut. Majas

secara tradisional dapat disamakan dengan gaya bahasa. Sebaliknya,

menurut teori sastra komtemporer majas hanyalah sebagian kecil dari gaya

bahasa.3 Gaya bahasa merupakan salah satu unsur puisi yang memberikan

efek keindahan dan nilai estetik dalam sebuah puisi. Macam-macam gaya

bahasa ada empat, yaitu gaya bahasa perbandingan, gaya bahasa

pertentangan, gaya bahasa pertautan, dan gaya bahasa perulangan. Dari

setiap macam-macam gaya bahasa dibagi pula menjadi beberapa jenis

bahasa. Dari empat jenis bahasa, peneliti menggunakan gaya bahasa

2 M. Atar Semi, Anatomi Sastra, (Padang: Angkasa Raya, 1988), h. 13.

3 Nyoman Kutha Ratna, Stilistika Kajian Puitika Bahasa, Sastra, dan Budaya,

(Yogyakarta: Pustaka Belajar, 2009), h. 225

Page 17: REPETISI PADA KUMPULAN PUISI NYANYIAN AKAR RUMPUT › dspace › bitstream...puisi baru, dan puisi kontemporer. Puisi lama adalah puisi yang terikat oleh aturan-aturan. Jenis-jenis

4

perulangan. Karena pada puisi-puisi Wiji Thukul banyak kata-kata yang

menggunakan perulangan, sehingga peneliti tertarik untuk

menganalisisnya.

Pada pembelajaran puisi di sekolah, guru biasanya tidak membahas

secara mendetail apa saja macam-macam gaya bahasa. Siswa hanya

diperkenalkan secara umum apa itu arti gaya bahasa. Sehingga, siswa tidak

terampil dalam menulis puisi. Banyak gaya bahasa yang bisa siswa

digunakan dalam menciptakan puisi, tetapi jika tidak ada yang memberi

tahu apa saja macam-macamnya, maka siswa tidak akan menggunakan

gaya bahasa yang baik. Peran guru dalam pengajaran sangat penting untuk

memperkenalkan hal-hal yang murid belum ketahui.

Fokus pada penelitian ini adalah penggunaan repetisi dalam puisi.

Seperti yang sudah dipahami secara umum bahwa salah satu syarat puisi

yang baik adalah penekanan pada setiap kata-kata. Penekanan ini

diwujudkan melalui penggunaan repetisi. Meskipun unsur repetisi dalam

ungkapan-ungkapan tidak sepenuhnya disadari oleh penulis, penggunaan

repetisi termasuk wilayah keahlian penyair dan merupakan fungsi ritual

bahasa sebuah puisi. Oleh karena itu, penulis tertarik meneliti “Repetisi

pada Kumpulan Puisi Nyanyian Akar Rumput Karya Wiji Thukul dan

Relevansinya dengan Pembelajaran Bahasa dan Sastra Indonesia”.

B. Identifikasi Masalah

Berdasarkan latar belakang di atas, masalah yang teridentifikasi sebagai

berikut:

1. Siswa kurang mengetahui macam-macam gaya bahasa.

2. Siswa kurang mengerti macam-macam repetisi.

3. Siswa sulit memahami fungsi dari repetisi.

C. Pembatasan Masalah

Dalam penelitian ini penulis membatasi permasalahan tentang repetisi

pada kumpulan puisiWiji Thukul yang berjudul Nyanyian Akar Rumput.

Page 18: REPETISI PADA KUMPULAN PUISI NYANYIAN AKAR RUMPUT › dspace › bitstream...puisi baru, dan puisi kontemporer. Puisi lama adalah puisi yang terikat oleh aturan-aturan. Jenis-jenis

5

D. Perumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang dan identifikasi masalah di atas, masalah

penelitian dapat dirumuskan sebagai berikut:

1. Jenis repetisi apa saja yang terdapat dalam kumpulan puisi

Nyanyian Akar Rumput karya Wiji Thukul?

2. Apakah fungsi repetisi pada kumpulan puisi Nyanyian Akar

Rumput karya Wiji Thukul?

3. Apakah relevansi antara repetisi dengan pembelajaran Bahasa dan

Sastra Indonesia di Sekolah Menengah Pertama?

E. Tujuan Penelitian

Berdasarkan maslah di atas, maka tujuan penelitian ini adalah sebagai

berikut:

1. Mengetahui jenis-jenis repetisi pada kumpulan puisi Nyanyian

Akar Rumput karya Wiji Thukul.

2. Mengetahui fungsi repetisi dalam kumpulan puisi Nyanyian Akar

Rumput karya Wiji Thukul.

3. Mengetahui relevansi antara repetisi dengan pembelajaran di kelas.

F. Manfaat Penelitian

Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberi manfaat baik secara

teoritis maupunpraktis. Secara teoritis penelitian ini memberikan manfaat

diantaranya:

1. Memberikan pengetahuan dasar tentang gaya bahasa dan macam-

macam repetisi dalam karya sastra (puisi).

2. Mengembangkan pemahaman teoritik tentang repetisi dalam

pembelajaran kajian puisi.

Page 19: REPETISI PADA KUMPULAN PUISI NYANYIAN AKAR RUMPUT › dspace › bitstream...puisi baru, dan puisi kontemporer. Puisi lama adalah puisi yang terikat oleh aturan-aturan. Jenis-jenis

6

Selain manfaat teoritis, penelitian ini juga memiliki manfaat praktis

diantaranya:

1. Menjadi bahan ajar untuk guru bahasa Indonesia dalam

pembelajaran di kelas.

2. Menjadi sarana untuk berlatih, belajar, serta menambah wawasan

khususnya pada bidang ilmu sastra.

G. Metode Penelitian

Metode ialah adalah cara-cara, strategi untuk memahami realitas

langkah-langkah sistematis untuk memecahkan rangkaian sebab-akibat.

Sebagai alat, metode berfungsi untuk menyederhanakan masalah, sehingga

lebih mudah untuk dipecahkan dan dipahami.4

Penelitian ini berjudul Repetisi pada Kumpulan Puisi Nyanyian

Akar Rumput Karya Wiji Thukul dan Relevansinya dengan Pembelajaran

Bahasa dan Sastra Indonesia. Dalam penelitian ini, metode penelitian

yang digunakan adalah metode penelitian kualitatif. Penelitian kualitatif

(Qualitative research) adalah suatu penelitian yang ditujukan untuk

mendeskripsikan dan menganalisis fenomena, peristiwa, aktivitas sosial,

sikap, kepercayaan, persepsi, pemikiran orang secara individual maupun

kelompok. Penelitian kualitatif bersifat induktif, peneliti membiarkan

permasalahan-permasalahan muncul dari data atau dibiarkan terbuka untuk

interpretasi. Data dihimpun dengan pengamatan yang seksama, mencakup

deskripsi dalam konteks yang mendetail disertai catatan-catatan hasil

wawancara yang mendalam, serta hasil analisis dokumen dan catatan-

catatan. Penelitian kualitatif merupakan penelitian yang dilakukan

berdasarkan paradigma, strategi, dan implementasi model secara kualitatif.

Perspektif, strategi, dan model yang dikembangkan sangat beragam.5

4 Nyoman Kutha Ratna, Teori, Metode Dan Teknik Penelitian Sastra, (Yogyakarta:

Pustaka Pelajar, 2007), h. 34. 5 Basrowi dan Suwandi, Memahami Penelitian Kualitatif, (Jakarta: Rineka Cipta, 2008), h.

20.

Page 20: REPETISI PADA KUMPULAN PUISI NYANYIAN AKAR RUMPUT › dspace › bitstream...puisi baru, dan puisi kontemporer. Puisi lama adalah puisi yang terikat oleh aturan-aturan. Jenis-jenis

7

Bogan dan Taylor mendefinisikan metodologi kualitatif sebagai

prosedur penelitian yang menghasilkan data dekstriptif berupa kata-kata

tertulis atau lisan dari orang-orang dan perilaku yang dapat diamati. Krik

dan Miller mendefinisikan bahwa penelitian kualitatif adalah tradisi

tertentu dalam ilmu pengetahuan sosial yang secara fundamental

bergantung pada pengamatan pada manusia dalam kawasannya sendiri dan

berhubungan dengan orang-orang tersebut dalam bahasanya dan dalam

peristilahannya.6

Dari definisi yang sudah dipaparkan, dapat disimpulkan bahwa

metodologi kualitatif adalah penelitian yang menghasilkan data deskriptif

dengan cara menganalisis data yang didapat dari fenomena, peristiwa

sikap, persepsi, pemikiran orang, dan lain sebagainya.

Istilah penelitian kualitatif dimaksudkan sebagai jenis penelitian

yang temuan-temuannya tidak diperoleh melalui prosedur statistik atau

bentuk hitungan lain. Contohnya, dapat berupa penelitian tentang

kehidupan, riwayat, dan perilaku seseorang, peranan organisasi, gerakan

sosial, atau hubungan timbal balik. Sebagian datanya dapat dihitung

sebagaimana data sensus, namun analisisnya bersifat kualitatif.7

Penelitian kualitatif mempunyai dua tujuan utama, yaitu pertama,

menggambarkan dan mengungkap (to describe and explore) dan kedua

menggambarkan dan menjelaskan (to describe and explain).8

Penelitian kualitatif bertujuan untuk mendapatkan pemahaman

yang sifatnya umum terhadap kenyataan sosial dari perspektif partisipan.

Pemahaman tersebut tidak ditentukan terlebih dahulu, tetapi didapat

setelah melakukan analisis terhadap kenyataan sosial yang menjadi fokus

penelitian. Berdasarkan analisis tersebut kemudian ditarik kesimpulan

6Ibid., h. 21

7Ibid.

8 Prof. Dr. Nana Syaodih Sukmadinata, Metode Penelitian Pendidikan, (Bandung: PT

Remaja Rosdakarya, 2013), h. 60.

Page 21: REPETISI PADA KUMPULAN PUISI NYANYIAN AKAR RUMPUT › dspace › bitstream...puisi baru, dan puisi kontemporer. Puisi lama adalah puisi yang terikat oleh aturan-aturan. Jenis-jenis

8

berupa pemahaman umum yang sifatnya abstrak tentang kenyataan-

kenyataan.9

Dengan menggunakan metode ini, penulis megintrepertasikan dan

berusaha memahami isi puisi dan berbagai perulangan repetisi pada puisi-

puisi tersebut. Peneliti mengumpulkan data secara terbuka terutama

dimaksudkan untuk mengembangkan tema-tema dari data.10

Pendekatan objektif adalah pendekatan kajian sastra yang

menitikberatkan kajiannya pada karya sastra. Pembicaraan kesusastraan

tidak akan ada bila tidak ada karya sastra. Karya sastra menjadi sesuatu

yang inti.11

Peneliti menggunakan pendekatan objektif karena akan

meneliti tentang gaya bahasa bagian unsur instrinsik yang terdapat dalam

puisi kumpulan puisi Nyanyian Akar Rumput karya Wiji Thukul.

Dalam menganalisis repetisi pada kumpulan puisi Nyanyian Akar

Rumput karya Wiji Thukul, menggunakan metode kualitatif deskriptif

artinya bahwa yang akan dianalisis dan hasil analisisnya berbentuk

deskripsi: menggunakan penjabaran atau penjelasan melalui kata-kata

yang akan dibuktikan dengan kutipan-kutipan pendukung, tidak berupa

angka-angka atau koefisian yang tentang variabel. Metode deskriptif

digunakan untuk menganalisis gaya bahasa repetisi.

H. Fokus Penelitian

Fokus penelitian ini adalah analisis repetisi kumpulan puisi

Nyanyian Akar Rumput karya Wiji Thukul dan relevansinya dengan

pembelajaran bahasa dan sastra Indonesia. Repetisi yang dianalisis adalah

semua puisi yang terdapat dalam kumpulan puisi Nyanyian Akar Rumput

karya Wiji Thukul, agar data yang didapat lebih banyak. Sehingga akan

terlihat hasilnya, repetisi mana yang paling banyak digunakan.

9 Basrowi dan Suwandi, Memahami Penelitian Kualitatif, (Jakarta: Rineka Cipta, 2008), h.

23. 10

Emzir, Metodologi Penelitian Kualitatif dan Kuantitatif, (Jakarta: PT. Raja Grafindo

Persada, 2008), h.28. 11

Dr. Wahyudi Siswanto, Pengantar Teori Sastra, (Jakarta: PT Grasindo, 2008), h. 183.

Page 22: REPETISI PADA KUMPULAN PUISI NYANYIAN AKAR RUMPUT › dspace › bitstream...puisi baru, dan puisi kontemporer. Puisi lama adalah puisi yang terikat oleh aturan-aturan. Jenis-jenis

9

I. Subjek dan Objek Penelitian

Subjek dan objek penelitian adalah tempat memeroleh data. Dalam

penelitian ini, subjeknya ialah repetisi pada kumpulan puisi Nyanyian Akar

Rumput karya Wiji Thukul. Objek penelitian yang digunakan ialah semua

puisi dalam kumpulan puisi Nyanyian Akar Rumput karya Wiji Thukul.

J. Teknik Penelitian

Penelitian ini merupakan penelitian berbasis content analysis.

Artinya dokumen merupakan objek penelitian dalam penelitian ini.

Dokumen yang diteliti berupa puisi-puisi pilihan Wiji Thukul. Data primer

penelitian ini adalah semua puisi Wiji Thukul dalam kumpulan puisi yang

berjudul Nyanyian Akar Rumput. Data tersebut diperoleh langsung dari

buku teks yang berjudul Kumpulan Lengkap Puisi Nyanyian Akar Rumput

Wiji Thukul yang diterbitkan oleh PT Gramedia Pustaka Utama.

Pada penelitian ini, penjelasan secara deskriptif dipilih oleh peneliti

pada saat pengolahan data. Penjelasan secara deskriptif merupakan ciri

khas pada penelitian data kualitatif. Setiap data yang diperoleh

dideskripsikan dalam bentuk bahasa dan kata-kata. Dalam penelitian ini,

ada beberapa tahap yang dilalui pada saat menganalisis data, di antaranya:

a. Mengumpulkan data primer berupa puisi-puisi pilihan karya Wiji

Thukul dari tahun 1986-1997.

b. Melakukan pembacaan secara intensif terhadap puisi-puisi yang

menjadi data penelitian.

c. Mengumpulkan data-data tambahan sebagai pendukung data primer

dalam penelitian. Data-data pendukung diperoleh dari buku-buku,

dokumen, jurnal, data online, dan sebagainya.

Page 23: REPETISI PADA KUMPULAN PUISI NYANYIAN AKAR RUMPUT › dspace › bitstream...puisi baru, dan puisi kontemporer. Puisi lama adalah puisi yang terikat oleh aturan-aturan. Jenis-jenis

10

d. Menganalisis secara cermat data-data dengan menggunakan analisis

repetisi.

e. Menentukan kesimpulan terhadap hasil penelitian yang telah dilakukan.

K. Prosedur Penelitian

Tahap-tahap yang dilakukan pada penelitian ini adalah:

a. Memilih dan menentukan repetisi pada puisi Wiji Thukul.

b. Melakukan pembacaan intensif terhadap data penelitian.

c. Menemukan repetisi yang terdapat pada data penelitian.

d. Mencari fungsi dari repetisi yang terdapat pada data penelitian.

e. Memberikan kesimpulan tentang penggunaan repetisi pada kumpulan

puisi Nyanyian Akar Rumput karya Wiji Thukul.

Page 24: REPETISI PADA KUMPULAN PUISI NYANYIAN AKAR RUMPUT › dspace › bitstream...puisi baru, dan puisi kontemporer. Puisi lama adalah puisi yang terikat oleh aturan-aturan. Jenis-jenis

11

BAB II

GAYA BAHASA DALAM PUISI

A. Kumpulan Puisi

Kumpulan dalam Kamu Besar Bahasa Indonesia (KBBI) memiliki arti

sesuatu yang telah dikumpulkan; himpunan.1 Jadi, yang dimaksud dengan

kumpulan puisi adalah kumpulan atau himpunan dari beberapa judul puisi

menjadi sebuah buku.

1. Pengertian Puisi

Puisi merupakan salah satu bentuk karya sastra yang diwujudkan

dengan kata-kata indah dan bermakna dalam. Dibanding karya-karya

sastra yang lain, puisi termasuk dalam kategori karya sastra paling tua.

Sebab, kemunculannya sudah lebih dulu daripada karya-karya sastra yang

lain, seperti cerpen, dongeng, novel, hikayat, dan sebagainya.2

Poerwadarminta mengartikan puisi sebagai karangan kesusastraan yang

berbentuk sajak (syair, pantun, dsb).3

Puisi adalah karya sastra. Semua karya sastra bersifat imajinatif.

Bahasa sastra bersifat konotatif karena banyak digunakan makna kias dan

makna lambang (majas). Dibandingkan dengan bentuk karya sastra yang

lain, puisi lebih bersifat konotatif. Bahasanya lebih memiliki banyak

kemungkinan makna.4 Puisi adalah seni perkataan yang mesra. Pujangga

yang mendapat inspirasi mengumpulkan kata-kata untuk menjelmakan

perasaan yang bergelora dalam kalbunya.5

1

Departemen Pendidikan Nasional, Kamus Besar Bahasa Indonesia, (Jakarta: PT

Gramedia Pustaka Utama, 2008), h. 756. 2 Ristri Wahyuni, Kitab Lengkap Puisi, Prosa, dan Pantun Lama, (Yogyakarta: Saufa,

2014), h. 12. 3 W.J.S. Poerwadarminta, Kamus Umum Bahasa Indonesia, (Jakarta: Balai Pustaka,

1995), h. 105. 4 Herman J. Waluyo, Teori dan Apresiasi Puisi, (Jakarta: Penerbit Erlangga, 1995), h. 22.

5 Sutan Takdir Alisjahbana, Kebangkitan Puisi Baru Indonesia, (Jakarta: PT. Dian Rakyat,

1986), hlm. 21

Page 25: REPETISI PADA KUMPULAN PUISI NYANYIAN AKAR RUMPUT › dspace › bitstream...puisi baru, dan puisi kontemporer. Puisi lama adalah puisi yang terikat oleh aturan-aturan. Jenis-jenis

12

Puisi adalah bahasa penyair dalam mengucapkan seninya. Seperti

bahasa apa pun juga, puisi baru bisa dimengerti, diresapi dan dinikmati

setelah orang mempelajari khazanah kata, idiomatic, serta lain-lainnya.

Dengan kata lain: puisi pun menuntut persiapan-persiapan seperlunya dari

pembaca.6

Kata “puisi” berasal dari bahasa Yunani kuno „poiѐ ό‟ atau „poiό‟

yang berarti saya mencipta. Secara mudahnya, puisi didefinisikan sebagai

seni tertulis di mana bahasa digunakan untuk kualitas estetiknya untuk

tambahan, atau selain arti semantiknya.

Penekanan pada segi estetik suatu bahasa dan penggunaan sengaja

pengulangan, meter dan rima adalah yang membedakan puisi dari prosa.

Namun perbedaan ini masih diperdebatkan.

Beberapa ahli modern memiliki pendekatan dengan mendefinisikan

puisi tidak sebagai jenis literature tapi sebagai perwujudan imajinasi

manusia, yang menjadi sumber segala kreativitas. Selain itu puisi juga

merupakan curahan isi hati seseorang yang membawa orang lain ke dalam

keadaan hatinya.7

Herman J. Waluyo menyatakan puisi merupakan bentuk

kesusasteraan yang menggunakan pengulangan suara sebagai ciri khasnya.

Pengulangan kata tersebut menghasilkan rima, irama, atau ritme.8 Watts

Dunton menyatakan puisi adalah ekspresi yang konkret dan bersifat

artistik dan pikiran manusia secara emosional dan berirama. Lascelles

Abercramble menyatakan puisi adalah ekspresi dan pengalaman imajinatif,

yang hanya bernilai atau berlaku dalam ucapan atau pernyataan yang

bersifat kemasyarakatan yang diutarakan dengan bahasa, yang

mempergunakan setiap rencana yang matang dan bermanfaat.9

6 Ajib Rosidi, Membicarakan Puisi Indonesia, (Jakarta: Binacipta, 1985), h. ix.

7 D. Damayanti, Buku Pintar Sastra Indonesia, (Yogyakarta: Araska, 2013), h. 9.

8Ibid., h. 10.

9Ibid., h. 11.

Page 26: REPETISI PADA KUMPULAN PUISI NYANYIAN AKAR RUMPUT › dspace › bitstream...puisi baru, dan puisi kontemporer. Puisi lama adalah puisi yang terikat oleh aturan-aturan. Jenis-jenis

13

Lain halnya dengan Reeves dalam Waluyo memberikan batasan

yang berhubungan dengan struktur fisik dengan menyatakan bahwa puisi

adalah ekspresi bahasa yang kaya dan penuh pikat.10

Dari berbagai pendapat di atas, penulis dapat menyimpulkan bahwa

puisi adalah karya sastra berupa perwujudan imajinasi dalam kreativitas

manusia yang mempunyai ciri khas masing-masing dalam penulisannya.

Jenis puisi dalam sasatra Indonesia berdasarkan waktu kemunculannya

dikenal ada tiga yaitu: puisi lama (tradisional), puisi baru (modern), dan

puisi kontemporer.

2. Jenis-jenis Puisi

a. Puisi Lama

Puisi lama adalah puisi yang terikat oleh aturan-aturan.

Aturan-aturan itu antara lain: (1) Jumlah kata dalam 1 baris; (2)

Jumlah baris dalam 1 bait; (3) Persajakan (rima); (4) Banyak suku

kata tiap baris; dan (5) Irama.11

b. Puisi Baru

Puisi baru adalah puisi yang tidak terikat seperti puisi lama.

Puisi baru bentuknya lebih bebas daripada puisi lama baik dalam

segi jumlah baris, suku kata, maupun rima. Namun demikian,

bentuk puisi lama tetap mempengaruhi penulisan puisi baru. Puisi

baru lebih menekankan kebebasan ekspresi. Dalam penulisan puisi

baru yang diperhatikan adalah pemilihan kata, rima, irama, gaya

bahasa dan makna.12

c. Puisi Kontemporer

10

Herman J. Waluyo, Teori dan Apresiasi Puisi, (Jakarta: Erlangga, 1995), h. 72. 11

Ibid., h. 73. 12

Ibid., h. 78.

Page 27: REPETISI PADA KUMPULAN PUISI NYANYIAN AKAR RUMPUT › dspace › bitstream...puisi baru, dan puisi kontemporer. Puisi lama adalah puisi yang terikat oleh aturan-aturan. Jenis-jenis

14

Istilah puisi kontemporer dipadankan dengan istilah puisi

inkonvensional, puisi masa kini, puisi mutakhir. Istilah

kontemporer di dalam puisi kontemporer tidak menunjuk kepada

waktu walaupun di dalam kamus istilah itu berarti dewasa ini,

masa kini atau mutakhir. Pengenaan atau penerapan istilah

kontemporer pada puisi kontemporer lebih mengarah kpada

kehendak menunjukkan pada kondisi kreatif seniman di dalam

mengolah dan menemukan idiom-idiom baru.

Puisi kontemporer tidak hanya terikat kepada tema (struktur

tematik), tetapi juga terikat kepada struktur fisik puisi (struktur

sintaksis). Berdasarkan keberadaan puisi kontemporer ini, maka

pengertiannya (1) puisi yang muncul pada masa kini yang bentuk

dan gayanya tidak mengikuti kaidah-kaidah puisi pada umumnya;

(2) puisi yang lahir di dalam kurun waktu tertentu yang memiliki

ciri-ciri yang berbeda dengan puisi lainnya.13

Jenis-jenis puisi kontemporer ada tiga, yaitu mantra,

mbeling, dan konkret. Puisi Wiji Thukul merupakan puisi mbeling.

Puisi mbeling adalah bentuk puisi yang tidak mengikuti aturan.

Aturan puisi yang dimaksud ialah ketentuan-ketentuan yang umum

berlaku dalam puisi. Puisi ini muncul pertama kali dalam majalah

Aktuil yang menyediakan lembar khusus untuk menampung sajak,

dan oleh pengasuhnya yaitu Remy Silado, lembar tersebut diberi

nama “Puisi Mbeling”. Kata-kata dalam puisi mbeling tidak perlu

dipilih-pilih lagi. Dasar puisi mbeling adalah main-main. Ciri-ciri

puisi mbeling adalah:14

a. Mengutamakan unsur kelakar; pengarang memanfaatkan semua

unsur puisi berupa bunyi, rima, irama, pilihan kata dan

tipografi untuk mencapai efek kelakar tanpa ada maksud lain

yang disembunyikan (tersirat).

13

Antilan Purba, Sastra Indonesia Kontemporer, (Yogyakarta: Graha Ilmu, 2012), h. 14-

15. 14

D. Damayanti, Buku Pintar Sastra Indonesia, (Yogyakarta: Araska, 2013), h. 93.

Page 28: REPETISI PADA KUMPULAN PUISI NYANYIAN AKAR RUMPUT › dspace › bitstream...puisi baru, dan puisi kontemporer. Puisi lama adalah puisi yang terikat oleh aturan-aturan. Jenis-jenis

15

b. Menyampaikan kritik sosial terutama terhadap sistem

perekonomian dan pemerintahan.

c. Menyampaikan ejekan kepada para penyair yang bersikap

sungguh-sungguh terhadap puisi. Dalam hal ini, Taufikk Ismail

menyebut puisi mbeling dengan puisi yang mengkritik puisi.

Sebagian besar puisi Wiji Thukul menyampaikan berbagai

kritik sosial terhadap pemerintahan dan perekonomian. Ada juga

yang menceritakan tentang kemiskinan, kemerdakaan dan lain

sebagainya. Sehingga, puisi Wiji Thukul merupakan puisi

kontemporer berjenis puisi mbeling.

3. Struktur Puisi

Struktur di dalam puisi dibagi menjadi dua bagian, yakni struktur fisik

dan struktur batin. Struktur fisik puisi merupakan hal-hal yang tampak

mencakup penampilannya di atas kertas dalam bentuk perwajahan

puisi, diksi, imaji, majas dan rima. Sementara itu, di dalam puisi ada

yang tidak secara langsung dapat dilihat, disebut struktur batin. Berikut

ini penjelasan mengenai struktur fisik puisi:

a. Struktur Fisik Puisi

1) Perwajahan (tipografi)

Perwajahan puisi (tipografi) adalah bentuk puisi seperti

halaman yang tidak dipenuhi kata-kata, tepi kanan-kiri,

pengaturan barisnya, hingga baris puisi yang tidak selalu dimulai

dengan huruf kapital dan dihentikan dengan titik.15

. Jadi, tipografi

adalah ciri khas penulis dalam menuliskan bentuk puisinya.

2) Diksi

15

Ibid,. h. 18.

Page 29: REPETISI PADA KUMPULAN PUISI NYANYIAN AKAR RUMPUT › dspace › bitstream...puisi baru, dan puisi kontemporer. Puisi lama adalah puisi yang terikat oleh aturan-aturan. Jenis-jenis

16

Diksi adalah pemilihan kata untuk mengungkapkan gagasan.

Pemilihan kata-kata dalam puisi erat kaitannya dengan makna,

keselarasan bunyi, dan urutan kata. Mengutip pernyataan Barfield

dalam Pradopo, baginya bila kata-kata dipilih dan disusun dengan

cara yang sedemikian rupa hingga artinya menimbulkan imaginasi

estetik, maka hasilnya itu disebut diksi puitik.16

Jadi, diksi

merupakan pilihan kata yang menjadi ciri khas penulis.

3) Imaji

Tarigan mengatakan bahwa pemilihan kata atau

penggunaan kata yang tepat dapat memperkuat serta memperjelas

daya bayang pikiran manusia dan energi tersebut dapat pula

mendorong imajinasi untuk menjelmakan gambaran yang nyata.17

Jadi, imaji adalah penggambaran yang diciptakan oleh penyair

dalam bentuk kata-kata pada puisinya.

b. Struktur Batin Puisi

Seperti yang telah dikemukakan sebelumnya bahwa

struktur batin puisi merupakan hal-hal yang tidak terlihat, namun

dapat dihayati dalam sebuah puisi. Struktur batin puisi adalah

struktur yang berada dalam puisi tetapi secara tersirat.18

Berikut ini

bagian-bagian di dalam struktur batin tersebut, yakni:

1) Tema adalah gagasan pokok atau pokok persoalan yang ingin

dikemukakan oleh penyair. Tema memiliki fungsi sebagai

landasan utama dari terciptanya karya tersebut. Beberapa tema

yang sering dipergunakan oleh penyair di antaranya: tema

ketuhanan, tema kemanusiaan, tema pratiotisme, tema

16

Rachmat Joko Pradopo, Pengkajian Puisi, (Yogyakarta: Gadjah Mada University Press,

2000), h. 54. 17

Henry Guntur Tarigan, Prinsip-prinsip Dasar Sastra, (Bandung: IKAPI, 1993), h. 80. 18

D Damayanti, op.cit., h. 21.

Page 30: REPETISI PADA KUMPULAN PUISI NYANYIAN AKAR RUMPUT › dspace › bitstream...puisi baru, dan puisi kontemporer. Puisi lama adalah puisi yang terikat oleh aturan-aturan. Jenis-jenis

17

percintaan, atau tema keadilan sosial.19

Jadi, tema adalah pokok

pikiran yang ingin disampaikan oleh penyair.

2) Nada adalah sikap penyair kepada pembacanya. Nada juga

berhubungan dengan tema dan rasa. Sebagai sebuah contoh,

misalkan saja penyair menyampaikan tema dengan nada

menggurui, mendikte, atau bekerja sama dengan pembaca

untuk memecahkan masalah, atau menyerahkan masalah begitu

saja kepada pembaca dengan nada sombong, menganggap

bodoh, rendah pembaca, dan lain-lain. 20

3) Perasaan adalah pandangan hidup seorang penyair yang

memandang suatu peristiwa alam dengan ketajaman. Rasa

adalah the poet’s attitude toward his subject matter, yakni

sikap penyair terhadap pokok permasalahan yang terkandung

dalam puisinya.21

4) Amanat adalah pesan yang ingin disampaikan penyair kepada

pembaca. Pesan merupakan anjuran atau nasihat penyair

kepada pembaca puisi.22

Jadi, amanat adalah pesan yang ingin

disampaikan oleh penyair.

B. Pengertian Gaya Bahasa

Gaya bahasa adalah bahasa indah yang dipergunakan unruk

meningkatkan efek dengan jalan memperkenalkan serta

memperbandingkan suatu benda atau hal tertentu dengan benda atau hal

lain yang lebih umum. Pendek kata penggunaan gaya bahasa tertentu dapat

mengubah serta menimbulkan konotasi tertentu.

Gaya bahasa dan kosakata mempunyai hubungan erat, hubungan

timbal balik. Kian kaya kosakata seseorang, kian beragam pulalah gaya

19

Ibid., h. 22. 20

Ibid. 21

Henry Guntur Tarigan, op.cit., h. 11. 22

D Damayanti, op.cit., h. 22.

Page 31: REPETISI PADA KUMPULAN PUISI NYANYIAN AKAR RUMPUT › dspace › bitstream...puisi baru, dan puisi kontemporer. Puisi lama adalah puisi yang terikat oleh aturan-aturan. Jenis-jenis

18

bahasa yang dipakainya. Peningkatan pemakaian gaya bahasa jelas turut

memperkaya kosakata pemakainya. Itulah sebabnya maka dalam

pengajaran bahasa, pengajaran gaya bahasa merupakan suatu teknik

penting untuk mengembangkan kosakata para siswa.23

Gaya bahasa adalah susunan perkataan yang terjadi karena

perasaan yang tumbul atau hidup dalam hati pengarang, yang

menimbulkan suatu perasaan tertentu dalam hati penikmat puisi. Gaya

bahasa yang digunakan memiliki tujuan untuk menghidupkan kalimat dan

memberi gerak pada susunan kalimat dalam puisi. Sehingga penikmat

puisi dapat mengeluarkan reaksi tertentu dan pendapat atau tanggapan

mengenai isi puisi.24

Dari berbagai pendapat di atas, penulis dapat menyimpulkan bahwa

gaya bahasa adalah susunan kata-kata indah yang digunakan untuk

menghidupkan kalimat.

Unsur-unsur yang membentuk puisi terdiri bermacam unsur, salah

satunya adalah majas atau gaya bahasa. Majas dalam penciptaan puisi

diartikan sebagai cara menyatakan suatu maksud dengan cara

menyamakan, membandingkan, menyindir, menegaskan,

mempertentangkan dengan sesuatu yang lain yang memiliki hubungan

tertentu.

Sebagai contoh, untuk melukiskan keadaan seseorang yang sangat

tinggi dinyatakan dengan pohon atau tiang listrik, cita-cita yang tinggi

dinyatakan sebagai menara atau awan, dan sebagainya. Dengan demikian

majas dapat dikatakan sebagai cara menampilkan diri dalam bahasa.

Tarigan mengatakan bahwa majas adalah cara mengungkapkan

pikiran melalui bahasa secara khas yang memperlihatkan jiwa dan

kepribadian penulis. Unsur kebahasaan antara lain pilihan kata atau diksi,

frase, klausa dan kalimat. Menurut Goris Kerag, sebuah majas dikatakan

23

Prof. Dr. Henry Guntur Tarigan, Pengajaran Gaya Bahasa, (Bandung: Angkasa, 1986),

h. 5. 24

D. Damayanti, op.cit., h. 32.

Page 32: REPETISI PADA KUMPULAN PUISI NYANYIAN AKAR RUMPUT › dspace › bitstream...puisi baru, dan puisi kontemporer. Puisi lama adalah puisi yang terikat oleh aturan-aturan. Jenis-jenis

19

baik bila mengandung tiga dasar, yaitu kejujuran, sopan santuun dan

menarik.25

C. Macam-macam Gaya Bahasa

Gaya atau khususnya gaya Bahasa dikenal dalam retorika dengan

istilah style. Kata style diturunkan dari kata Latin stilus, yaitu semacam

alat untuk menulis pada lempengan lilin. Keahlian menggunakan alat ini

akan mempengaruhi jelas tidaknya tulisan pada lempengan tadi. Kelak

pada waktu penekanan dititikberatkan pada keahlian untuk menulis indah,

maka style lalu berubah menjadi kemampuan dan keahlian untuk menulis

atau mempergunakan kata-kata secara indah.

Oleh karena perkembangan itu, gaya Bahasa atau style menjadi

masalah atau bagian dari diksi atau pilihan kata yang mempersoalkan

cocok tidaknya pemakaian kata, frasa, atau klausa tertentu untuk

menghadapi situasi tertentu. Sebab itu, persoalan gaya Bahasa meliputi

semua hirarki kebahasaan: piihan kata secara individual, frasa, klausa, dan

kalimat, bahkan mencakup pula sebuah wacana keseluruhan.26

Dilihat dari segi bahasa, gaya bahasa adalah cara menggunakan

bahasa. Gaya bahasa memungkinkan kita dapat menilai pribadi, watak,

dan kemampuan seseorang yang mempergunakan bahasa itu. Semakin

baik gaya bahasanya, semakin baik pula penilaian orang terhadapnya;

semakin buruk gaya bahasa seseorang, semakin buruk pula penilaian

diberikan padanya.

Akhirnya style atau gaya bahasa dapat dibatasi sebagai cara

mengungkapkan pikiran melalui bahasa secara khas yang memperlihatkan

jiwa dan kepribadian penulis (pemakai bahasa).27

Gaya bahasa dalam sastra dapat disebut dengan istilah stalistika.28

Secara etimologis stylistics berhubungan dengan kata style, artinya gaya,

25

Ibid., h. 43. 26

Gorys Keraf, Diksi dan Gaya Bahasa, (Jakarta: PT Gramedia Pustaka Utama, 2010), h.

112. 27

Ibid., h. 113.

Page 33: REPETISI PADA KUMPULAN PUISI NYANYIAN AKAR RUMPUT › dspace › bitstream...puisi baru, dan puisi kontemporer. Puisi lama adalah puisi yang terikat oleh aturan-aturan. Jenis-jenis

20

sedangkan stylistics dapat diterjemahkan sebagai ilmu tentang gaya.

Stilistika adalah ilmu pemanfaatan bahasa dalam karya sastra.29

Gaya bahasa dalam karya puisi adalah suatu alat untuk melukiskan

atau menggambarkan, menegaskan ispirasi atau ide dalam bentuk bahasa

dengan gaya yang mempesona. Gaya bahasa tidak dapat dipaksakan

kehadirannya dalam sebuah karya puisi. Membangun gaya bahasa

biasanya tergantung pada kita dalam memahami perbendaharaan kata.30

Dari pengertian di atas dapat disimpulkan bahwa, gaya bahasa

adalah cara pengarang mengungkapkan pikiran melalui bahasa yang khas,

yang memperlihatkan kepribadian dari si penulis.

Gaya bahasa dapat dikategorikan dalam berbagai cara. Lain penulis

lain pula klasifikasi yang dibuatnya. Gorys Keraf telah memperbincangkan

jenis-jenis gaya bahasa dengan sangat terperinci dalam bukunya „Diksi dan

Gaya Bahasa‟, Gaya bahasa yang beraneka ragam itu kita bagi menjadi

empat kelompok, yaitu (a) gaya bahasa perbandingan, (b) gaya bahasa

pertentangan, (c) gaya bahasa pertautan, dan (d) gaya bahasa perulangan.31

1. Gaya Bahasa Perbandingan

Gaya bahasa perulangan atau gaya bahasa kiasan adalah

membandingkan sesuatu dengan sesuatu hal yang lain, berarti mencoba

menemukan ciri-ciri yang menunjukkan kesamaan antara kedua hal

tersebut.32

Macam-macam gaya bahasa perbandingan adalah:

a. Persamaan atau simile

Persamaan atau simile adalah perbandingan yang bersifat

eksplisit, yaitu ia langsung menyatakan sesuatu sama dengan hal

yang lain. Contoh:

28

Atmazaki, Ilmu Sastra Teori dan Terapan, (Padang: Angkasa Raya, 1990), h. 93. 29

Suwandi Endaswara, Metodologi Penelitian Sastra Epistemologi, Model, Teori, dan

Aplikasi, (Yogyakarta: MedPress, 2008), h. 71. 30

Diane Abdul Jalil, Teori dan Periodisasi Puisi Indonesia, (Bandung: Angkasa, 1990), h.

31. 31

Prof. Dr. Henry Guntur Tarigan, Pengajaran Gaya Bahasa, (Bandung: Angkasa, 1986),

h. 6. 32

Gorys Keraf, Diksi dan Gaya Bahasa, (Jakarta: PT Gramedia Pustaka Utama, 2010), h.

136.

Page 34: REPETISI PADA KUMPULAN PUISI NYANYIAN AKAR RUMPUT › dspace › bitstream...puisi baru, dan puisi kontemporer. Puisi lama adalah puisi yang terikat oleh aturan-aturan. Jenis-jenis

21

Kikirnya seperti sepiting batu

Bibirnya seperti delima merekah

Matanya seperti bintang timur33

b. Metafora

Metafora adalah semacam analogi yang membandingkan

dua hal secara langsung, tetapi dalam bentuk singkat: bunga bangsa,

buaya darat, buah hati, cindera mata, dan sebagainya. Contoh:

Pemuda adalah bunga bangsa.

Orang itu adalah buaya darat.34

c. Personifikasi

Personifikasi adalah semacam gaya bahasa kiasan yang

menggambarkan benda-benda mati atau barang-barang yang tidak

bernyawa seolah-olah memiliki sifat-sifat kemanusiaan. Contoh:

Angin yang meraung di tengah malam yang gelap itu menambah

lagi ketakutan kami.35

2. Gaya Bahasa Pertentangan

a. Hiperbol

Hiperbol adalah gaya bahasa yang mengandung suatu

pernyataan yang berlebihan, dengan membesar-besarkan sesuatu

hal. Contoh:

Kemarahanku sudah menjadi-jadi hingga hampir-hampir meledak

aku.36

b. Litotes

Litotes adalah gaya bahasa yang dipakai untuk menyatakan

sesuatu dengan tujuan merendahkan diri. Contoh:

Rumah yang buruk inilah yang merupakan hasil usaha kami

bertahun-tahun lamanya.37

33

Ibid.,h. 138. 34

Ibid.,h. 139. 35

Ibid.,h. 140. 36

Ibid.,h. 135.

Page 35: REPETISI PADA KUMPULAN PUISI NYANYIAN AKAR RUMPUT › dspace › bitstream...puisi baru, dan puisi kontemporer. Puisi lama adalah puisi yang terikat oleh aturan-aturan. Jenis-jenis

22

c. Ironi

Ironi adalah suatu acuan yang ingin mengatakan sesuatu

dengan makna atau maksud berlainan dari apa yang terkandung

dalam rangkaian kata-katanya. Contoh:

Tidak diragukan lagi bahwa Andalah orangnya, sehingga semua

kebijaksanaan terdahulu harus dibatalkan seluruhnya!38

d. Oksimoron

Oksimoron adalah suatu acuan yang berusaha

menggabungkan kata-kata untuk mencapai efek yang bertentangan.

Contoh:

Untuk menjadi manis seseorang harus menjadi kasar.39

3. Gaya Bahasa Pertautan

a. Metonimia

Metonimia adalah suatu gaya bahasa yang mempergunakan

sebuah kata untuk menyatakan suatu hal lain, karena mempunyai

pertalian yang sangat dekat. Contoh:

Saya minum satu gelas, ia dua gelas.

Ialah yang menyebabkan air mata yang gugur.40

b. Sinekdoke

Sinekdoke adalah semacam bahasa figuratif yang

mempergunakan sebagian dari sesuatu hal untuk menyatakan

keseluruhan atau mempergunakan keseluruhan untuk menyatakan

sebagian. Contoh:

Setiap kepala dikenakan sumbangan sebesar Rp 1.000,-.41

c. Alusi

37

Ibid.,h. 133 38

Ibid.,h. 143. 39

Ibid.,h. 136. 40

Ibid.,h. 142 41

Ibid.,h. 142

Page 36: REPETISI PADA KUMPULAN PUISI NYANYIAN AKAR RUMPUT › dspace › bitstream...puisi baru, dan puisi kontemporer. Puisi lama adalah puisi yang terikat oleh aturan-aturan. Jenis-jenis

23

Alusi adalah semacam acuan yang berusaha mensugestikan

kesamaan antara orang, tempat, atau peristiwa. Biasanya, alusi ini

adalah suatu referensi yang eksplisit atau implisit kepada peristiwa-

peristiwa, tokoh-tokoh, atau tempat dalam kehidupan nyata,

mitologi, atau dalam karya-karya sastra yang terkenal. Contoh:

Kartini kecil turut memperjuangkan persamaan haknya.42

d. Eufemismus

Eufemismus adalah semacam acuan berupa ungkapan-ungkapan

yang tidak menyinggung perasaan orang, atau ungkapan-ungkapan

yang halus untuk menggantikan acuan-acuan yang mungkin

dirasakan menghina, menyinggung perasaan atau mensugestikan

sesuatu yang tidak menyenangkan. Contoh:

Pikiran sehatnya semakin merosot saja akhir-akhir ini (= gila).43

4. Gaya Bahasa Perulangan

Repetisi adalah pengulangan sebuah kata yang dianggap penting

dalam sebuah kalimat.44

Perulangan atau repetisi adalah gaya bahasa

yang mengandung perulangan bunyi, suku kata, kata atau frase

ataupun bagian kalimat yang dianggap penting untuk memberi tekanan

dalam sebuah konteks yang sesuai.45

Boulton mengatakan, bahwa pengulangan bunyi/kata/frasa

memberikan efek intelektual dan efek magis yang murni.46

Kata ulang

dapat kita bicarakan dengan meninjaunya dari dua segi. Pertama, dari

segi bentuknya; kedua, dari segi makna atau fungsi perulangan kata.47

Penulis dapet menyimpulkan bahwa gaya bahasa perulangan

adalah pengulangan bunyi, kata, atau frasa yang dianggap penting

42

Ibid.,h. 141. 43

Ibid.,h. 132 44

Prof. Dr. Gorys Keraf, Komposisi Sebuah Pengantar Kemahiran Bahasa, (Flores:

Penerbit Nusa Indah), h. 42. 45

Ibid., h. 180 46

Herman J. Waluyo, Teori dan Apresiasi Puisi, (Jakarta: Penerbit Erlangga, 1995), h. 93. 47

Yus Badudu, Membina Bahasa Indonesia Baku, (Bandung: CV Pustaka Prima, 1981),

h. 21.

Page 37: REPETISI PADA KUMPULAN PUISI NYANYIAN AKAR RUMPUT › dspace › bitstream...puisi baru, dan puisi kontemporer. Puisi lama adalah puisi yang terikat oleh aturan-aturan. Jenis-jenis

24

untuk memberi tekanan dalam sebuah konteks yang sesuai. Macam-

macam repetisi adalah:

a. Aliterasi

Tarigan menyatakan bahwa aliterasi dalah gaya bahasa

yang memanfaatkan purwakanti atau pemakaian kata-kata yang

permulaannya sama bunyinya.

Gorys Keraf mengatakan bahwa aliterasi adalah semacam

gaya bahasa yang berwujud perulangan konsonan yang sama.

Biasanya dipergunakan dalam puisi, kadang-kadang dalam prosa,

untuk perhiasan atau untuk penekanan.48

Aliterasi adalah sejenis gaya bahasa yang berwujud

perulangan konsonan pada suatu kata atau beberapa kata, biasanya

terjadi pada puisi.49

Jadi, aliterasi adalah gaya bahasa atau repetisi yang

berwujud perulangan konsonan yang sama pada suatu kata atau

beberapa kata dalam puisi. Contoh:

Kau keraskan kalbunya

Bagai batu membesi benar

Timbul telangkai bertongkat urat

Ditunjang pengacara petah pasih

b. Asonansi

Asonansi adalah sejenis gaya bahasa repetisi yang

berwujud perulangan vokal yang sama. Biasanya dipakai dalam

kata puisi ataupun dalam prosa untuk memperoleh efek penekanan

atau menyelamatkan keindahan.50

48

Gorys Keraf, op.cit., h. 181. 49

D. Damayanti, Buku Pintar Sastra Indonesia, (Yogyakarta: Araska, 2013), h. 44. 50

Prof. Dr. Henry Guntur Tarigan, Pengajaran Gaya Bahasa, (Bandung: Angkasa, 1986),

h. 182.

Page 38: REPETISI PADA KUMPULAN PUISI NYANYIAN AKAR RUMPUT › dspace › bitstream...puisi baru, dan puisi kontemporer. Puisi lama adalah puisi yang terikat oleh aturan-aturan. Jenis-jenis

25

Asonansi ialah sejenis gaya bahasa repetisi yang berjudul

perulangan vokal, pada suatu kata atau beberapa kata. Biasanya

dipergunakan dalam puisi untuk mendapatkan efek penekanan.51

Asonansi merupakan ulangan bunyi vokal pada kata-kata

tanpa selingan persamaan bunyi konsonan.52

Jadi, asonansi adalah perulangan bunyi vokal yang

memberikan efek keindahan dalam puisi. Contoh:

Segala ada menekan dada

Mati api di dalam hati

Harum sekuntum bunga rahasia

Dengan hitam kelam

c. Antanaklasis

Ducrot & Todorov menyatakan bahwa antanaklasis adalah

gaya bahasa yang mengandung ulangan kata yang sama dengan

makna yang berbeda.53

Contoh: Karena buah penanya itu menjadi buah bibir orang.54

d. Kiasmus

Ducrot & Todorov menyatakan bahwa kiasmus adalah gaya

bahasa yang berisikan perulangan dan sekaligus pula merupakan

inversi hubungan antara dua kata dalam satu.55

Contoh: Ia menyalahkan yang benar dan membenarkan yang

salah.56

51

D. Damayanti, Buku Pintar Sastra Indonesia, (Yogyakarta: Araska, 2013), h. 45. 52

Herman J. Waluyo, Teori dan Apresiasi Puisi, (Jakarta: Penerbit Erlangga, 1995), h. 92. 53

Prof. Dr. Henry Guntur Tarigan, Pengajaran Gaya Bahas, (Bandung: Angkasa, 1986),

h. 185. 54

D. Damayanti, Buku Pintar Sastra Indonesia, (Yogyakarta: Araska, 2013), h. 45. 55

Prof. Dr. Henry Guntur Tarigan, op.cit., h. 187. 56

D. Damayanti, op.cit., h. 45.

Page 39: REPETISI PADA KUMPULAN PUISI NYANYIAN AKAR RUMPUT › dspace › bitstream...puisi baru, dan puisi kontemporer. Puisi lama adalah puisi yang terikat oleh aturan-aturan. Jenis-jenis

26

e. Epizeukis

Epizeukis adalah gaya bahasa perulangan yang bersifat

langsung, yaitu kata yang ditekankan atau yang dipentingkan

diulang beberapa kali berturut-turut.

Contoh:

a) Ingat kami harus bertobat, bertobat, sekali lagi bertobat.57

b) Kita harus bekerja, bekerja, sekali lagi bekerja untuk mengejar

semua ketinggalan kita.58

f. Tautotes

Keraf menyatakan bahwa tautotes adalah gaya bahasa

perulangan atau repetisi atas sebuah kata berulang-ulang dalam

sebuah konstruksi. Contoh:

a) Aku adalah aku, kau adalah aku, kau dan aku sama saja.59

b) Kau menuding aku, aku menuding kau, kau dan aku menjadi

seteru.60

g. Anafora

Anafora adalah gaya bahasa repetisi yang berupa

perulangan kata pertama pada setiap baris atau setiap kalimat.

Contoh:

a) Kucari kau dalam toko-toko

Kucari kau karena cemas karena sayang

Kucari kau karena sayang karena bimbang

Kucari kau karena kaya mesti diganyang61

57

Ibid.,h. 46. 58

Gorys Keraf, Diksi dan Gaya Bahasa, (Jakarta: PT Gramedia Pustaka Utama, 2010), h.

127. 59

D. Damayanti, Buku Pintar Sastra Indonesi, (Yogyakarta: Araska, 2013), h. 46. 60

Gorys Keraf, op.cit., h. 127. 61

D. Damayanti, op.cit., h. 46.

Page 40: REPETISI PADA KUMPULAN PUISI NYANYIAN AKAR RUMPUT › dspace › bitstream...puisi baru, dan puisi kontemporer. Puisi lama adalah puisi yang terikat oleh aturan-aturan. Jenis-jenis

27

b) Bahasa yang baku pertama-tama berperan sebagai pemersatu

dalam pembentukan suatu masyarakat bahasa-bahasa yang

bermacam-macam dialeknya. Bahasa yang baku akan

mengurangi perbedaan variasi dialek Indonesia secara

geografis, yang tumbuh karena kekuatan bawah-sadar pemakai

bahasa Indonesia, yang bahasa pertamanya suatu bahasa

Nusantara.62

h. Epistrofa

Epistrofa adalah semacam gaya bahasa repetisi yang berupa

perulangan kata atau frase pada akhir baris atau kalimat berurutan.

Contoh:

a) Ibumu sedang memasak di dapur ketika kau tidur

Aku mencercah daging ketika kau tidur63

b) Bumi yang kaudiami, laut yang kaulayari adalah puisi

Udara yang kauhirup, air yang kauteguki adalah puisi

Kebun yang kautanami, bukit yang kaugunduli adalah puisi

Gubuk yang kauratapi, gedung yang kautinggali adalah puisi64

i. Simploke

Keraf menyatakan bahwa simploke adalah sejenis gaya

bahasa repetisi yang berupa perulangan pada awal dan akhir

beberapa baris atau kalimat berturut-turut.65

Contoh:

a) Ada selusin gelas ditumpuk ke atas. Tak pecah.

Ada selusin piring ditumpuk ke atas. Tak pecah.

Ada selusin barang lain ditumpuk ke atas. Tak pecah.66

b) Kamu bilang hidup ini brengsek. Aku bilang biarin.

Kamu bilang hidup ini nggak punya arti. Aku bilang biarin.

62

Gorys Keraf, op.cit., h. 127. 63

D. Damayanti, op.cit.,h. 47. 64

Gorys Keraf, op.cit., h. 128. 65

Prof. Dr. Henry Guntur Tarigan, Pengajaran Gaya Bahasa, (Bandung: Angkasa, 1986),

h. 196. 66

D. Damayanti, Buku Pintar Sastra Indonesia, (Yogyakarta: Araska, 2013), h. 47.

Page 41: REPETISI PADA KUMPULAN PUISI NYANYIAN AKAR RUMPUT › dspace › bitstream...puisi baru, dan puisi kontemporer. Puisi lama adalah puisi yang terikat oleh aturan-aturan. Jenis-jenis

28

Kamu bilang aku nggak punya kepribadian. Aku bilang biarin.

Kamu bilang aku nggak punya pengertian. Aku bilang biarin.67

j. Mesodilopsis

Mesodilopsis adalah sejenis gaya bahasa repetisi yang

berwujud perulangan kata atau frase di tengah-tengah baris atau

beberapa kalimat berurutan. Contoh:

a) Pendidik harus meningkatkan kecerdasan bangsa.

Para dokter harus meningkatkan kesehatan masyarakat.68

b) Pegawai kecil jangan mencuri kertas karbon

Babu-babu jangan mencuri tulang-tulang ayam goreng

Para pembesar jangan mencuri bensin

Para gadis jangan mencuri perawannya sendiri69

k. Epanalepsis

Epanalepsis adalah semacam gaya bahasa repetisi yang

berupa perulangan kata pertama dari baris, klausa atau kalimat

menjadi terakhir. Epanalepsis ialah gaya bahasa repetisi yang

berupa perulangan kata pertama pada akhir baris, klausa atau

kalimat.70

Contoh:

a) Saya akan berusaha meraih cita-cita saya.

b) Kita gunakan pikiran dan perasaan kita.

Kami cintai perdamaian karena Tuhan kami.

Berceriteralah padaku, ya malam, berceriteralah.

Kuberikan setulusnya, apa yang harus kuberikan.71

l. Anadiplosis

67

Gorys Keraf, Diksi dan Gaya Bahasa, (Jakarta: PT Gramedia Pustaka Utama, 2010), h.

128. 68

D. Damayanti, op.cit., h. 47. 69

Gorys Keraf, op.cit., h. 128. 70

D. Damayanti, op.cit.,h. 47. 71

Gorys Keraf, op.cit., h. 128.

Page 42: REPETISI PADA KUMPULAN PUISI NYANYIAN AKAR RUMPUT › dspace › bitstream...puisi baru, dan puisi kontemporer. Puisi lama adalah puisi yang terikat oleh aturan-aturan. Jenis-jenis

29

Anadiplosis adalah sejenis gaya bahasa repetisi di mana

kata atu frase terakhir dari suatu klausa atau kalimat menjadi kata

atau frase pertama dari klausa atau kalimat berikutnya. Contoh:

a) Dalam raga ada darah

Dalam darah ada tenaga

Dalam tenaga ada daya

Dalam daya ada segalanya72

b) Dalam mutiara ada tiram; dalam tiram ada mutiara

Dalam mutiara: ah taka da apa

Dalam baju ada aku, dalam aku ada hati

Dalam hati: ah tak apa jua yang ada

Dalam syair ada kata, dalam kata ada makna

Dalam makna: Mudah-mudahan ada Kau!73

D. Penelitian yang Relevan

Pada penelitian ini penulis meneliti tentang Repetisi pada

Kumpulan Puisi Nyanyian Akar Rumput Karya Wiji Thukul dan

Relevansinya dengan Pembelajaran Bahasa dan Satra Indonesia. Peneliti

menggunakan metodologi kualitatif deskriptif.

Penelitian yang sesuai dengan penelitian sebelumnya dirumuskan

melalui judul, penulis, dan tahun penyusunan, yaitu:

Pertama, “Potret Buruh Indonesia pada Masa Orde Baru dalam

Kumpulan Puisi Nyanyian Akar Rumput Karya Wiji Thukul: Sebuah

Tinjauan Sosiologi Sastra dan Implikasinya terhadap Pembelajaran Bahasa

dan Sastra Indonesia di Sekolah” oleh Dimas Albiyan Yuda Nurhakiki

Mahasiswa UIN Syarif Hidayatullah Jakarta. Penelitian ini memaparkan

tentang potret buruh Indonesia pada masa Orde Baru. Penelitian yang

menggunakan tinjauan sosiologi sastra ini bertujuan untuk mengetahui

sebuah potret buruh Indonesia pada masa Orde Baru dalam kumpulan

72

D. Damayanti, op.cit., h. 48. 73

Gorys Keraf, op.cit., h. 128-129.

Page 43: REPETISI PADA KUMPULAN PUISI NYANYIAN AKAR RUMPUT › dspace › bitstream...puisi baru, dan puisi kontemporer. Puisi lama adalah puisi yang terikat oleh aturan-aturan. Jenis-jenis

30

puisi Nyanyian Akar Rumput karya Wiji Thukul dan implikasinya terhadap

pembelajaran bahasa dan sastra Indonesia di sekolah. Berdasarkan

penelitian, ditemukan 22 puisi yang menampilkan potret buruh Indonesia

pada Masa Orde Baru dari 169 puisi yang terhimpun dalam kumpulan

puisi Nyanyian Akar Rumput. Dua puluh dua puisi Wiji Thukul tentang

buruh tersebut menampilkan berbagai potret buruh Indonesia seperti

kehidupan ekonomi buruh yang sulit, permasalahan upah buruh yang

rendah, permasalahan lembur paksa, jaminan kesehatan dan keselamatan

buruh yang kuang mendapatkan perhatian oleh pihak perusahaan, serta

tindakan represif dari pihak perusahaan kepada buruh.

Selanjutnya yang kedua, “Kritik Sosial Dalam Kumpulan PuisiAku

Ingin Jadi Peluru Karya Wiji Thukul (Kajian Resepsi Sastra)” oleh

Hantisa Oksinata Mahasiswi Universitas Negeri Sebelas Maret. Penelitan

ini mendeskripsikan: (1) unsur batin dan kritik sosial yang terdapat dalam

puisi Aku Ingin Jadi Peluru karya Wiji Thukul, dan (2) resepsi pembaca

dalam puisi Aku Ingin Jadi Peluru. Penelitian ini, merupakan penelitian

deskriptif kualitatif dengan metode analisis isi (content analysis).

Penelitian ini mendeskripsikan, menganalisis, menafsirkan data. Metode

analisis isi, yaitu dengan menggunakan pendekatan resepsi sastra.

Pendekatan resepsi sastra digunakan untuk mengetahui bagaimana

tanggapan pembaca mengenai antologi puisi Aku Ingin Jadi Peluru karya

Wiji Thukul. Teknik pengambilan data menggunakan teknik purposive

sampling. Dengan demikian, dari 141 puisi yang terdapat dalam kumpulan

puisi Aku Ingin Jadi Pelurukarya Wiji Thukul diambil 11 puisi yang

mewakili tema kritik sosial.

Dan yang ketiga, “Kumpulan Puisi Aku Ingin Jadi Peluru Karya

Wiji Thukul: Tinjauan Semiotik” oleh Moh. Anas Irfan Mahasiswa

Universitas Jember. Kumpulan puisi Aku Ingin Jadi Peluru merupakan

kumpulan lima subbab berisi 140 puisi. Peneliti membahas lima judul

puisi pada kumpulan puisi Aku Ingin Jadi Peluru karya Wiji Thukul,

kelima puisi tersebut yaitu: (1) Nyanyian Akar Rumput‟ ; (2) Kuburan

Page 44: REPETISI PADA KUMPULAN PUISI NYANYIAN AKAR RUMPUT › dspace › bitstream...puisi baru, dan puisi kontemporer. Puisi lama adalah puisi yang terikat oleh aturan-aturan. Jenis-jenis

31

Purwoloyo‟ ; (3) Ayolah Warsini‟ ; (4) Bunga dan Tembok‟ ; dan (5)

Kemarau‟ . Kelima judul tersebut mengungkapkan realitas sosial rakyat

kecil dan penguasa pada masa pemerintahan Orde Baru. Tujuan penelitian

ini mendeskripsikan unsur dan keterjalinan antarunsur struktur yang

membangun kelima judul puisi tersebut dengan menggunakan pendekatan

semiotik. Metode yang digunakan yaitu metode penelitian deskriptif

kualitatif dengan menggunakan pendekatan struktural dan semiotik.

Dari ketiga puisi yang relevan, penelitian yang peneliti lakukan

sangat berbeda. Kumpulan puisinya pun berbeda, yang menjadi relevan

adalah Wiji Thukul sebagai pengarangnya. Penelitian pertama, “Potret

Buruh Indonesia pada Masa Orde Baru dalam Kumpulan Puisi Nyanyian

Akar Rumput Karya Wiji Thukul: Sebuah Tinjauan Sosiologi Sastra dan

Implikasinya terhadap Pembelajaran Bahasa dan Sastra Indonesia di

Sekolah” oleh Dimas Albiyan Yuda Nurhakiki. Penelitian kedua, “Kritik

Sosial Dalam Kumpulan Puisi Aku Ingin Jadi Peluru Karya Wiji Thukul

(Kajian Resepsi Sastra)” oleh Hantisa Oksinata. Dan penelitian ketiga,

“Kumpulan Puisi Aku Ingin Jadi Peluru Karya Wiji Thukul: Tinjauan

Semiotik” oleh Moh. Anas Irfan.

Namun, permasalahan yang diambil dari ketiga penelitian dengan

yang diteliti oleh peneliti sangatlah berbeda. Peneliti melakukan analisis

terhadap puisi-puisi dengan mengambil permasalahan mengenai gaya

bahasa repetisi atau perulangan. Sedangkan peneliti yang pertama

mengambil permasalahan mengenai potret buruh Indonesia pada masa

orde baru. Selanjutnya peneliti yang kedua mengambil permasalahan

mengenai kritik sosial, dan yang ketiga mengambil permasalahan

mengenai tinjauan semiotik.

Page 45: REPETISI PADA KUMPULAN PUISI NYANYIAN AKAR RUMPUT › dspace › bitstream...puisi baru, dan puisi kontemporer. Puisi lama adalah puisi yang terikat oleh aturan-aturan. Jenis-jenis

32

BAB III

WIJI THUKUL

A. Biografi Wiji Thukul

Widji Widodo atau lebih dikenal dengan Widji Thukul lahir di

kampung Sorogenen, Solo, 26 Agustus 1963 adalah seorang sastrawan dan

aktivis Indonesia. Thukul adalah anak pertama dari tiga bersaudara. Ia

lahir dari keluarga sederhana, ayahnya adalah seorang penarik becak,

sementara ibunya terkadang menjual ayam bumbu.

Widji Thukul sudah mulai menulis puisi sejak SD, dan mulai

tertarik pada dunia teater sejak duduk di bangku SMP. Bersama kelompok

Teater Jagat, ia pernah ngamen puisi keluar masuk kampung dan kota. Ia

juga pernah mencari nafkah dengan berjualan koran, jadi calo karcis

bioskop, dan menjadi tukang pelitur di sebuah perusahaan mebel.

Thukul bersekolah di SMP Negeri 8 Solo kemudian melanjutkan

pendidikannya hingga kelas dua di Sekolah Menengah Karawitan

Indonesia jurusan tari. Thukul memutuskan untuk berhenti sekolah karena

masalah kesulitan ekonomi keluarga.

Pada Oktober 1989, Thukul menikahi Siti Dyah Sujirah alias Sipon

yang saat itu berprofesi sebagai buruh. Tak lama setelah menikah, mereka

dikaruniai anak pertama bernama Fitri Nganthi Wani yang memiliki

makna „berani menggandeng keberanian di hari yang Fitri‟. Pada 22

Desember 1993 anak kedua mereka lahir dan diberi nama Fajar Merah,

karena Thukul ingin mempunyai anak yang bisa menerangi dunia.

Meski hidup dalam ekonomi sulit, Thukul aktif menyelenggarakan

kegiatan teater dan melukis dengan anak-anak kampung Kalangan, tempat

ia dan anak istrinya tinggal. Pada tahun 1994, terjadi aksi petani di Ngawi,

Jawa Timur. Thukul yang saat itu memimpin massa untuk melakukan

orasi kemudian ditangkap serta dipukuli oknum militer.

Pada tahun 1992 ia ikut demonstrasi memprotes pencemaran

lingkungan oleh pabrik tekstil PT Sariwarna Asli Solo. Tahun-tahun

Page 46: REPETISI PADA KUMPULAN PUISI NYANYIAN AKAR RUMPUT › dspace › bitstream...puisi baru, dan puisi kontemporer. Puisi lama adalah puisi yang terikat oleh aturan-aturan. Jenis-jenis

33

berikutnya Thukul aktif di Jaringan Kerja Kesenian Rakyat (Jakker). Pada

tahun 1995 ia mengalami cedera mata kanan karena dibenturkan pada

mobil oleh aparat saat ikut dalam aksi protes karyawan PT Sritex. Setelah

Peristiwa 27 Juli 1996 hingga 1998, sejumlah aktivis ditangkap, diculik

dan hilang, termasuk Widji Thukul. Sejumlah orang mengaku masih

melihatnya di Jakarta pada April 1998. Pada April 2000, istri Thukul,

Sipon melaporkan suaminya telah hilang ke Komisi untuk Orang Hilang

dan Korban Tindak Kekerasan (Kontras). Thukul kemudian masuk daftar

orang hilang sejak tahun 2000.

B. Pemikiran Wiji Thukul

Wiji Thukul berasal dari keluarga rakyat kecil yang hidupnya lekat

dengan kemiskinan. Ia tumbuh di kampung Kalangan yang terletak di sisi

timur kota Solo. Milieu kampung ini adalah pabrik-pabrik dengan segala

buruhnya. Ayah Thukul seorang penarik becak, istrinya buruh menjahit,

dan mertuanya pedagang barang rongsokan. Thukul sendiri pernah bekerja

sebagai pelitur mebel.1

Ketika tampil membaca puisi di Kedutaan Jerman di Jakarta pada

tahun 1989, Thukul sendiri mengatakan, bahwa ia sangat terpengaruh oleh

kehidupan lingkungannya itu, yaitu lapisan masyarakat bawah, sebuah

kampung di kota Solo. Kehidupan mereka yang sangat ia kenal itulah yang

membuatnya memutuskan untuk berbicara mengenai kelompok

masyarakat tersebut dalam syair-syairnya.2

Rupanya, pengalaman

hidupnya yang lekat dengan kemiskinan dan pergaulannya yang dekat

dengan “masyarakat lapisan bawah” seperti buruh itulah yang lambat-laun

mengendap dalam dirinya dan kemudian dituangkan ke dalam karyanya.

Terlebih saat Thukul menyaksikan sekaligus merasakan, bahwa sering

terjadinya ketidakadilan dan tindak kesewenang-wenangan terhadap rakyat,

1 Ton, “Penyair Wiji Thukul, Pemotret Kemiskinan dan Kekejaman”, (Jakarta: Warta

Kota, Tahun II nomor 82, Minggu, 30 Juli 2000), h. 10. 2 KNI, “Penyair Wiji Thukul Mendapat Sambutan Hangat di Kedutaan Jerman”, (Padang:

Harian Haluan, Tahun 40, Nomor 307, Senin, 13 Nopember 1989), h.7.

Page 47: REPETISI PADA KUMPULAN PUISI NYANYIAN AKAR RUMPUT › dspace › bitstream...puisi baru, dan puisi kontemporer. Puisi lama adalah puisi yang terikat oleh aturan-aturan. Jenis-jenis

34

terutama buruh, yang dilakukan oleh penguasa dan pemilik modal.

Sastrawan yang baik selalu mampu mencerminkan kondisi sosial yang

terjadi di zamannya. Thukul pun dalam proses perjalanan kreatifnya

dihadapkan dengan zaman yang dibungkam oleh sebuah rezim bernama

Orde Baru. Ia menyaksikan sekaligus merasakan bagaimana kesewenang-

wenangan yang dilakukan oleh rezim Orde Baru yang sarat dengan politik

represi, mulai dari intimidasi, teror, penangkapan, penculikan, dan

sebagainya.3 Apa yang Thukul saksikan sekaligus rasakan inilah yang

kemudian membentuk puisi-puisinya sebagai suara yang mewakili rakyat

kecil.

Thukul paham akan makna kemiskinan dan penyebabnya, maka

tampak seluruh energi estetiknya dikerahkan untuk menuliskan puisi

perlawanan kepada mereka yang dianggap telah menyebabkan

ketimpangan sosial. Misalnya ketika berbicara soal tukang becak yang

jidatnya berlipat-lipat seperti sobekan luka, yang terdesak lahannya oleh

bus kota.4

Puisi-puisi Thukul menampakkan wajah protes yang meluap,

pertanyaan-pertanyaan satire−yang menuju sebuah muara yang bagaimana

pun dalam peristiwa politik dan kehidupan bernegara melulu rakyat kecil

yang menjadi korban.5

Dalam memandang karya sastra, sebagaimana tercermin dalam

salah satu puisinya, ia tidak bersikap seperti para penyembah kesenian.

Karya-karyanya bagai tidak membutuhkan legitimasi dari pusat-pusat dan

rezim kebudayaan mana pun. Bagi Thukul, menulis adalah suatu

keputusan dan ia percaya bahwa kata-kata mempunyai kekuatan.6

Thukul sendiri pernah mengatakan, bahwa ia sebenarnya juga bisa

menulis syair-syair yang bahasanya indah-indah, tetapi menurutnya

3 LHS, “Wiji Thukul Benih yang Terus Tumbuh”, (Majalah Pembebasan Nomor

18/V/Juli/2000), h.10. 4 Ton, op.cit.,, h. 10. 5 Alex R. Nainggolan, “Puisi Thukul Bukan Sekadar Modal Dengkul”, (Jakarta: Harian

Sinar Harapan, Nomor 4777, Sabtu, 14 Agustus 2004), h.12. 6 Ton, op.cit., h. 10.

Page 48: REPETISI PADA KUMPULAN PUISI NYANYIAN AKAR RUMPUT › dspace › bitstream...puisi baru, dan puisi kontemporer. Puisi lama adalah puisi yang terikat oleh aturan-aturan. Jenis-jenis

35

rasanya tidak etis, sebab ia tidak ingin membuat apa yang ditulisnya tidak

dipahami oleh keluarga dan tetangganya ketika membaca tulisannya. Maka,

ia memilih menulis apa yang bisa dimengerti oleh keluarga dan

tetangganya.7

Thukul adalah penyair yang paling fasih dan otentik dalam

menyuarakan orang kecil. Dia bisa bicara tentang buruh pabrik, kebutuhan

elementer manusia berupa rumah; tentang preman yang mayatnya

ditemukan di rel kereta api; atau baju sobek yang dibeli dari tukang loak

untuk istrinya. Pendeknya dialah juru bicara kaum yang tidak diuntungkan

proses pembangunan. Sketsa-sketsanya tentang kota pun didominasi potret

ketimpangan.

Puisi-puisi Thukul mencapai kematangan pengucapan ketika

dirinya dihadapkan pada ancaman, siksaan. Ini terutama terlihat dalam

puisi yang ditulisnya sejak 1996 setelah ia berulang kali mengalami

penangkapan dan penyiksaan yang membuat matanya nyaris buta. Saat itu

sebelum hilang, dia bagai terus bergerilya. Kala dia mengatakan darah

sudah kuteteskan/ dari bibirku/ luka sudah kaubilurkan/ ke sekujur

tubuhku/ cahaya sudah kau rampas/ dari biki mataku, (Derita sudah naik

seleher), baris-baris itu tidak dibangun dari imaji-imaji. Ia adalah realitas

yang dirasakan sendiri. Thukul tak perlu “memperindah” kata-katanya.8

Menurut Thukul, penyair haruslah berjiwa “bebas dan aktif” dalam

berkarya. Penyair tentu perlu memedulikan apa kata kritikus, tetapi

kritikus hanya nomor empat, selebihnya adalah kuasa si penyair sendiri.

7 KNI, “Penyair Wiji Thukul Mendapat Sambutan Hangat di Kedutaan Jerman”, (Padang:

Harian Haluan, Tahun 40, Nomor 307, Senin, 13 Nopember 1989), h.7. 8 Ton, op.cit., h. 10.

Page 49: REPETISI PADA KUMPULAN PUISI NYANYIAN AKAR RUMPUT › dspace › bitstream...puisi baru, dan puisi kontemporer. Puisi lama adalah puisi yang terikat oleh aturan-aturan. Jenis-jenis

36

BAB IV

HASIL ANALISIS DAN PEMBAHASAN

A. Analisis Stuktur Puisi

Struktur di dalam puisi dibagi menjadi dua bagian, yaitu struktur

fisik dan struktur batin. Pada penelitian ini, penulis akan membahas

struktur puisi yang terdapat di dalam buku kumpulan puisi Nyanyian Akar

Rumput. Penulis memilih satu puisi yang berjudul Catatan untuk dianalisis

struktur fisik dan batin. Puisi dipilih berdasarkan banyaknya repetisi dalam

puisi terserbut dari lima puisi yang dianalisis oleh penulis.

1. Analisis Struktur Fisik Puisi “Catatan”

Sebelum memulai ke tahap analisis struktur fisik puisi “Catatan”,

untuk memudahkan peninjauan penulis akan mencantumkan puisi

tersebut:

Catatan 1

Gerimis menderas tengah malam ini

Dingin dari telapak kaki hingga ke sendi-sendi

Dalam sunyi hati menggigit lagi

Ingat

Saat pergi

Dan pipi kiri-kananmu

Kucium

Tak sempat mencium anak-anak

Khawatir

Membangunkan tidurnya (terlalu nyenyak)

Bertanya apa mereka saat terjaga

Aku tak ada (seminggu sesudah itu

Sebulan sesudah itu

Dan ternyata lebih panjang dari yang kalian harapkan!)

Dada mengepal perasaan

Waktu itu

Cuma terbisik beberapa patah kata

Di depan pintu

Kaulepas aku

Meski matamu tak terima

1 Wiji Thukul, Nyanyian Akar Rumput, (Jakarta: PT Gramedia Pustaka Utama, 2014), h.

165.

Page 50: REPETISI PADA KUMPULAN PUISI NYANYIAN AKAR RUMPUT › dspace › bitstream...puisi baru, dan puisi kontemporer. Puisi lama adalah puisi yang terikat oleh aturan-aturan. Jenis-jenis

37

Karena waktu sempit

Aku harus gesit

Genap ½ tahun aku pergi

Aku masih bisa merasakan

Bergegasnya pukulan jantung

Dan langkahku

Karena penguasa fasis

Yang gelap mata

Aku pasti pulang

Mungkin tengah malam dini

Mungkin subuh hari

Pasti

Dan mungkin

Tapi jangan

Kautunggu

Aku pasti pulang dan pasti pergi lagi

Karena hak

Telah dikoyak-koyak

Tidak di kampus

Tidak di pabrik

Tidak di pengadilan

Bahkan di rumah pun

Mereka masuki

Muka kita sudah diinjak!

Kalau kelak anak-anak bertanya mengapa

Dan aku jarang pulang

Katakan

Ayahmu tak ingin jadi pahlawan

Tapi dipaksa jadi penjahat

Oleh penguasa

Yang sewenang-wenang

Kalau mereka bertanya

“apa yang dicari?”

Jawab dan katakan

Dia pergi untuk merampok

Haknya

Yang dirampas dan dicuri

Adapun, analisis struktur puisi di atas, yakni sebagai berikut:

Page 51: REPETISI PADA KUMPULAN PUISI NYANYIAN AKAR RUMPUT › dspace › bitstream...puisi baru, dan puisi kontemporer. Puisi lama adalah puisi yang terikat oleh aturan-aturan. Jenis-jenis

38

1) Tipografi

Tipografi dalam puisi “Catatan” memiliki 6 bait dan 47

larik. Tipografi di dalam puisi ini masih terikat dengan bentuk

konvensional. Dapat dilihat dari sistematika penulisan bait dan

larik yang tidak membuat suatu bentuk khusus. Adapun,

jumlah larik pada tiap baitnya berbeda. Pada bait pertama,

jumlah lariknya adalah 22, bait kedua jumlah lariknya adalah

enam (6), bait ketiga jumlah lariknya adalah tujuh (7), bait

keempat jumlah lariknya adalah sembilan (9), bait kelima

jumlah lariknya adalah tujuh (7), dan bait terakhir enam (6)

larik.

Dari perbedaan di atas terlihat adanya pola yang berbeda

pada larik pertama dengan larik-larik selanjutnya. Pola tersebut

seperti membentuk sebuah pantun yang berpola sampiran dan

isi. Pada larik pertama dapat dilihat bahwa ungkapan-ungkapan

yang digunakan penyair, seperti hanya pembuka bagi bait

selanjutnya. Bait kedua hingga akhir menunjukkan isi dari

gagasan puisi “Catatan” tersebut.

2) Diksi

Diksi yang digunakan penyair di dalam puisi “Catatan”

sangat sederhana seperti bahasa sehari-hari yang mudah

dimengerti. Hal itu sesuai dengan pemikiran Widji Thuku,

yakni ia tidak ingin keluarga dan tetangganya tidak dapat

memahami ketika membaca tulisannya. Adapun begitu,

pemilihan kata yang digunakan di dalam puisi sarat dengan

kesan satire, sehingga puisi ini dapat dikatakan sebagai puisi

satire. Puisi satire digunakan oleh penyair untuk

mengungkapkan penghayatannya atau bahkan pengalamannya

sendiri terhadap ketidakadilan dari pihak pemerintah.

Penggunaan kata konkret dan abstrak yang digunakan

penyair pada puisi “Catatan” sudah tentu mendukung unsur

Page 52: REPETISI PADA KUMPULAN PUISI NYANYIAN AKAR RUMPUT › dspace › bitstream...puisi baru, dan puisi kontemporer. Puisi lama adalah puisi yang terikat oleh aturan-aturan. Jenis-jenis

39

satire tersebut. Misalnya saja, penggunaan kata konkret seperti

“aku” maupun “penguasa fasis”. Kedua kata tersebut

menunjukkan hubungan yang terjadi antara aku-lirik dengan

objek di dalam puisi. Lebih jelasnya lihatlah tabel di bawah ini:

Tabel 4.1

Kata Konkret dalam Puisi “Catatan”

Bait Larik Kata Konkret

I

1 Gerimis

2 Telapak kaki

6 Pipi kiri- kananmu

7 Kucium

8 Anak-anak

11 Mereka

12 Aku

14 Kalian

15 Dada

18 Pintu

19 Kau – Aku

20 Matamu

22 Aku

II

1 Aku

2 Aku

4 Langkahku

6 Mata

III

1 Aku

7 Kau

IV

1 Aku

4 Kampus

5 Pabrik

Page 53: REPETISI PADA KUMPULAN PUISI NYANYIAN AKAR RUMPUT › dspace › bitstream...puisi baru, dan puisi kontemporer. Puisi lama adalah puisi yang terikat oleh aturan-aturan. Jenis-jenis

40

6 Pengadilan

7 Rumah

8 Mereka

9 Muka-kita

V 1 Anak-anak

2 Aku

4 Ayahnya

VI 1 Mereka

4 Dia

Berdasarkan pada tabel di atas dapat dilihat bahwa kata

konkret digunakan penyair sangat bervariasi. Adapun, kata konkret

yang paling banyak digunakan adalah kata “aku”. Hal ini

menunjukkan bahwa setiap peristiwa yang digambarkan dalam

puisi tersebut merujuk pada sudut pandang aku-lirik. Peristiwa

yang dilihat melalui sudut pandang aku-lirik ini dapat disinyalir

sebagai ungkapan oleh subjek-lirik atau penyair. Selain dari kata

konkret, dalam puisi “Catatan” juga terdapat kata abstrak yang

mendukung adanya kata konkret. Kata asbtrak juga dapat dilihat

pada tabel berikut ini:

Tabel 4.2

Kata Abstrak dalam Puisi “Catatan”

Bait Larik Kata Konkret

1 Menderas

2 Dingin

8 Mencium

11 Saat terjaga

12 Tak ada

14 Harapkan

15 Mengepal

Page 54: REPETISI PADA KUMPULAN PUISI NYANYIAN AKAR RUMPUT › dspace › bitstream...puisi baru, dan puisi kontemporer. Puisi lama adalah puisi yang terikat oleh aturan-aturan. Jenis-jenis

41

I 18 Depan

19 Lepas

20 Tak terima

22 Gesit

II

1 Pergi

2 Merasakan

6 Gelap

III

1 Pulang

7 Tunggu

IV

1 Pulang-pergi

4 Tidak

5 Tidak

6 Tidak

8 Masuki

9 Sudah diinjak

V 1 Bertanya

2 Jarang pulang

4 Pahlawan

VI 1 Bertanya

4 Merampok

Kata asbtrak dalam tabel di atas, dapat dilihat sangat

bervariasi. Variasi kata abstrak hadir di dalam puisi digunakan

penyair untuk menggambarkan suasana dan gagasan-gagasan

yang hendak disampaikan kepada pembaca. Misalnya saja, kata

abstrak “tidak” yang digunakan untuk mendukung kata konkret

“pabrik”, “kampus”, dan juga “pengadilan” menegaskan bahwa

hak asasi rakyat tidak ada di tempat-tempat tersebut.

Berdasarkan hal tersebut, terlihat bahwa kata konkret dan kata

abstrak dalm puisi “Catatan” saling menguatkan satu sama

lainnya.

Page 55: REPETISI PADA KUMPULAN PUISI NYANYIAN AKAR RUMPUT › dspace › bitstream...puisi baru, dan puisi kontemporer. Puisi lama adalah puisi yang terikat oleh aturan-aturan. Jenis-jenis

42

3) Pencitraan atau imaji

Imaji di dalam puisi “Catatan” cukup banyak. Pengimajian

yang digunakan penyair pada puisi cukup bervariasi. Adapun,

imaji yang terdapat di dalam puisi di antaranya imaji

penglihatan, pendengaran, rasa, gerak dan rabaan. Frekuensi

kemunculan masing-masing imaji tersebut dapat dilihat pada

tabel berikut ini:

Table 4.3

Tabel Imaji dalam Puisi “Catatan”

Bait Larik Jenis Citraan Keterangan Citraan

I 1 Penglihatan Menderas

2 Rabaan Dingin

3 Pendengaran Sunyi

3 Penglihatan Menggigit

8 Penglihatan Mencium

9 Rasa Khawatir

15 Gerak Mengepal

17 Pendengaran Terbisik

22 Gerak Gesit

II 3 Penglihatan Pukulan

IV 7 Penglihatan Masuki

8 Penglihatan Diinjak

V 5 Penglihatan Dipaksa

Page 56: REPETISI PADA KUMPULAN PUISI NYANYIAN AKAR RUMPUT › dspace › bitstream...puisi baru, dan puisi kontemporer. Puisi lama adalah puisi yang terikat oleh aturan-aturan. Jenis-jenis

43

VI 4 Penglihatan Merampok

6 Gerak Dirampas

Berdasarkan tabel imaji di atas, maka dapat dilihat

bagaimana citraan yang dominan terdapat di dalam puisi

“Catatan”. Citraan penglihatan digunakan sebanyak delapan (8)

kali, citra gerak muncul sebanyak tiga (3) kali, citra

pendengaran dua (2) kali, citra rasa sebanyak satu (1) kali dan

citra rabaan satu (1) kali. Hal itu menunjukkan bahwa penyair

lebih banyak menggunakan citraan penglihatan untuk

mewujudkan nada kritik dalam puisinya. Citraan penglihatan

membantu gambaran-gambaran ketidakadilan maupun

kekecewaan aku-lirik terhadap pemerintah tersampaikan

dengan lugas kepada pembaca.

2. Analisis Struktur Batin Puisi “Catatan”

1) Tema

Tema dalam puisi “Catatan” adalah kritik sosial terhadap

pemerintahan yang otoriter. Kritik sosial tersebut jelas ditujukan

kepada pemerintahan yang diceritakan oleh aku-lirik telah merebut

dan merenggut hak asasi manusia. Hak yang berada di ruang

publik bahkan ruang pribadi aku-lirik. Hal tersebut diungkapkan

penyair dengan kata yang lugas. Seperti pada larik /karena

penguasa fasis/ yang gelap mata/. Kemudian, kekecewaan

terhadap pemerintah tersebut tidak hanya dialami oleh aku-lirik,

namun oleh seluruh rakyat dengan ungkapan seperti pada larik

/muka kita sudah diinjak/. Agaknya, kata konkret “kita” dapat

dijadikan sebagai rujukan untuk masyarakat secara umum.

Kritik yang disampaikan dapat dilihat melalui puisi

“Catatan” dengan sangat jelas. Pada bait kedua sampai bait terakhir,

Page 57: REPETISI PADA KUMPULAN PUISI NYANYIAN AKAR RUMPUT › dspace › bitstream...puisi baru, dan puisi kontemporer. Puisi lama adalah puisi yang terikat oleh aturan-aturan. Jenis-jenis

44

diungkapkan pula dengan rasa kekecewaan atau pun juga dengan

teknik menyindir. Sebagai contoh, perhatikan potongan bait di

bawah ini:

Karena hak

Telah dikoyak-koyak

Tidak di kampus

Tidak di pabrik

Tidak di pengadilan

Bahkan di rumah pun

Mereka masuki

Muka kita sudah diinjak!

Potongan bait di atas menunjukkan kritik sosial yang

memadukan antara rasa kecewa dan sindiran terhadap perlakuan

pemerintah. Penegasan pemerintah tersebut ditunjukkan melalui

pemanfaatan kata “mereka”. Perlakuan pemerintah yang telah

merampas hak rakyat dan juga menghina harga diri dari “kita”

dianggap sebagai sebuah bentuk kejahatan. Hal itu diperkuat

melalui larik /oleh penguasa/ yang sewenang-wenang/.

2) Nada

Nada yang hendak disampaikan oleh penyair di dalam puis,

yakni seolah mengajak pembaca untuk menyadari ketidakadilan

yang sedang dialami oleh objek dalam lirik. Kemudian, mengajak

pembaca untuk melawan pemerintah atas perampasan hak-hak

yang telah direnggut dari objek-lirik. Ajakan tersebut diungkapkan

penyair dengan nada yang kuat dan tegas. Hal itu dapat ditinjau

dari gamblang dan langsungnya penyair menyuarakan kritik. Tidak

tampaknya bahasa-bahasa puitis atau kesan basa-basi dalam diksi

yang dipilih. Melalui ketegasan dan kekonretan dalam puisi di atas,

diharapkan tumbuhnya energi pembangun jiwa muncul dari

pembaca agar segera bergerak untuk melawan segala kerusakan

yang telah terjadi.

Page 58: REPETISI PADA KUMPULAN PUISI NYANYIAN AKAR RUMPUT › dspace › bitstream...puisi baru, dan puisi kontemporer. Puisi lama adalah puisi yang terikat oleh aturan-aturan. Jenis-jenis

45

Misalnya saja pada potongan puisi “Catatan” dalam bait

kelima dan keenam, seperti berikut:

Kalau kelak anak-anak bertanya mengapa

Dan aku jarang pulang

Katakan

Ayahmu tak ingin jadi pahlawan

Tapi dipaksa jadi penjahat

Oleh penguasa

Yang sewenang-wenang

Kalau mereka bertanya

“apa yang dicari?”

Jawab dan katakan

Dia pergi untuk merampok

Haknya

Yang dirampas dan dicuri

Kata abstrak seperti “katakan” dan “jawab” seakan

memerintahkan pula kepada pembaca secara langsung untuk

melakukan hal yang sama dengan ayahmu dalam lirik. Untuk

kemudian menjadi penjahat demi melawan penguasa yang

sewenang-wenang atau bahkan merampas kembali hak asasi diri

dari pencuri hak tersebut, yakni pemerintah.

3) Amanat

Amanat yang ingin disampaikan pada puisi “Catatan” di

atas adalah rakyat harus memiliki kekuatan juga keberanian untuk

mempertahankan serta memperjuangkan hak-haknya sebagai

manusia. Amanat di atas menegaskan bahwa rakyat memiliki

kekuasaan penuh untuk mengungkapkan keinginan dan keadilan

baik di dalam lingkup publik atau pun ruang pribadinya. Tidak ad

yang bisa merampas hak tersebut, bahkan pemerintah sekalipun.

Melalui puisi tersebut pula penyair seakan berpesan kepada

pembacanya untuk tidak berhenti melakukan perlawanan terhadap

pemerintahan yang sewenang-wenang dan otoriter. Kendatipun,

dengan melakukan perlawanan tersebut rakyat akan dianggap dan

diperlakukan sebagai seorang penjahat.

Page 59: REPETISI PADA KUMPULAN PUISI NYANYIAN AKAR RUMPUT › dspace › bitstream...puisi baru, dan puisi kontemporer. Puisi lama adalah puisi yang terikat oleh aturan-aturan. Jenis-jenis

46

B. Repetisi Pada Kumpulan Puisi Nyanyian Akar Rumput Karya Wiji

Thukul.

Dalam bab ini akan dibahas mengenai hasil analisis terhadap objek

penelitian. Penelitian dilakukan pada semua puisi dalam kumpulan puisi

Nyanyian Akar Rumput karya Wiji Thukul. Dari berbagai macam repetisi,

dalam kumpulan puisi Nyanyian Akar Rumput karya Wiji Thukul ini ada

repetisi yang digunakan dan ada juga repetisi yang tidak digunakan.

Analisis repetisi pada kumpulan puisi Nyanyian Akar Rumput karya Wiji

Thukul adalah sebagai berikut:

a) Aliterasi

Gaya bahasa atau repetisi yang berwujud perulangan konsonan yang

sama pada suatu kata atau beberapa kata dalam puisi.

1) Balada Pak Bejo2

Aku sudah keliling kota

Aku sudah kerja keras

2) Biarkanlah jiwamu berlibur, hei penyair 3

Segarkanlah paru-paru dengan pemandangan-pemandangan baru

Pergilah ke parangtrits menikmati gubuk-gubuk penduduk

Yang menangkap jingking

Bahasa kita adalah bahasa Indonesia benar

Bukan bahasa yang gampang dibolak-balik artinya oleh penguasa

Bbm adalah singkatan dari bahan bakar minyak

Bukan bolak-balik mencekik

3) Dalam kamar 6 x 7 meter4

Mimpi-mimpi bagusku kubunuh dengan kenyataan

2 Ibid., h. 69.

3 Ibid., h. 87.

4 Ibid., h. 95.

Page 60: REPETISI PADA KUMPULAN PUISI NYANYIAN AKAR RUMPUT › dspace › bitstream...puisi baru, dan puisi kontemporer. Puisi lama adalah puisi yang terikat oleh aturan-aturan. Jenis-jenis

47

Tinggal tubuh kurus kering dan cericit tikus

Ketika kuterbaring tidur di tikar dan bantal

4) Darman 5

Tetapi kepada tangis anak-anaknya

Tidak bisa menulikan telinga

5) Kepada ibuku 6

Tetapi petani ditipu pabrik gula

Dan Jakarta seperti parispenuh Honda, Suzuki, mercy, jimny

6) Kidung di kala sedih 7

Tak cukup dengan sepasang telinga dan dua biji mata

Tetapi bebaskan hati untuk menyaring batu-batu telinga

7) Puisi dua matahari 8

Suatu fajar pagi paman matahari muncul kembali

“paman aku menemukan lagi satu matahari!”

8) Api 9

(dan pipiku kiri-kanan masih merah bekas ciuman)

(dan wajahku masih merah dadu)

9) Supardini matangguan ini untukmu 10

Antara kelahiran dan kematian, kehidupan

Arti kelahiran dan kematian

5 Ibid., h. 108.

6 Ibid., h. 109.

7 Ibid., h. 111.

8 Ibid., h. 119.

9 Ibid., h. 125.

10 Ibid., h. 129.

Page 61: REPETISI PADA KUMPULAN PUISI NYANYIAN AKAR RUMPUT › dspace › bitstream...puisi baru, dan puisi kontemporer. Puisi lama adalah puisi yang terikat oleh aturan-aturan. Jenis-jenis

48

10) Juruh 11

Dalam seperti sumur rasa yang dipendam

Simpan ragam suara dan kepiluan

11) Puisi menolak patuh 12

Pidato kenegaraan atau siaran pemerintah

Tentang kenaikan pendapatan rakyat

Secara umum, fungsi aliterasi dari berbagai macam puisi di

atas adalah untuk menguatkan ritma.

b) Asonansi

Gaya bahasa repetisi yang berwujud perulangan vocal yang sama.

Biasanya dipergunakan dalam puisi untuk mendapatkan efek

penekanan.

1) Ibu 13

Jika kau menagih baktiku

Itu sudah kupersembahkan ibu

Waktu hidup tak kubiarkan beku

Itulah tanda baktiku kepadamu

2) Juruh 14

Aku ingat salju dan ingat jepang

Ingat kuli dan ingat hening biru

3) Semenjak aku berkenalan denganmu 15

Seribu lenganku

11

Ibid., h. 131. 12

Ibid., h. 190. 13

Ibid., h. 113. 14

Ibid., h. 131. 15

Ibid., h. 132.

Page 62: REPETISI PADA KUMPULAN PUISI NYANYIAN AKAR RUMPUT › dspace › bitstream...puisi baru, dan puisi kontemporer. Puisi lama adalah puisi yang terikat oleh aturan-aturan. Jenis-jenis

49

Seribu kakiku

Menjauhkanku padamu

4) Lirik-lirik pagi 16

Kilatan merah matahari di lengkung embun

Rekah jatuh di tanah pagi

Musik riuh hati yang sepi

5) Sajak ini mengajakmu tamasya 17

Kita sering mengumbar mata hingga buta

Hingga ternganga di dunia batas

Di balik mata

6) Aku dilahirkan di sebuah pesta yang tak pernah selesai 18

Di sana ada meja penuh kue aneka warna

Mereka menawarkannya padaku

Kuterima kucicipi semua

Enak!

7) Kemarau 19

Barangkali

Itu dirimu

Atau diriku

8) Puisi sikap 20

Maunya mulutmu bicara terus

Tapi telingamu tak mau mendengar

16

Ibid., h. 133. 17

Ibid., h. 136. 18

Ibid., h. 137. 19

Ibid., h. 159.

20

Ibid., h. 176.

Page 63: REPETISI PADA KUMPULAN PUISI NYANYIAN AKAR RUMPUT › dspace › bitstream...puisi baru, dan puisi kontemporer. Puisi lama adalah puisi yang terikat oleh aturan-aturan. Jenis-jenis

50

Maumu aku ini jadi pendengar terus

Fungsi repetisi asonansi pada puisi-puisi di atas adalah

menguatkan ritma.

c) Antanaklasis

Gaya bahasa yang mengandung ulangan kata yang sama dengan makna

yang beda.

1) Puisi dua matahari 21

Sejak itu aku hidup dengan dua matahari:

Matahari yang muncul di setiap pagi

Dan matahariyang ada di dalam diriku sendiri

Fungsi repetisi antanaklasis adalah membuat makna

menjadi menegas.

d) Kiasmus

Gaya bahasa yang berisikan perulangan dan sekaligus pula

merupakan inversi hubungan antara dua kata dalam satu kalimat.

1) Nyanyian Abang Becak 22

Lampu butuh menyala, menyala butuh minyak

Perut butuh kenyang, kenyang butuh diisi

Fungsi repetisi kiasmus di atas adalah untuk membuat nada atau

suasana menjadi lebih efektif dan sugestif.

21

Ibid., h. 119. 22

Ibid., h. 51.

Page 64: REPETISI PADA KUMPULAN PUISI NYANYIAN AKAR RUMPUT › dspace › bitstream...puisi baru, dan puisi kontemporer. Puisi lama adalah puisi yang terikat oleh aturan-aturan. Jenis-jenis

51

e) Epizeukis

Gaya bahasa perulangan yang bersifat langsung, yaitu kata yang

ditekankan atau yang dipentingkan diulang beberapa kali berturut-

turut.

1) Riwayat 23

Kuhancurkan

Kubentuk lagi

Kuhancurkan

Kubentuk lagi

Patungku tak jadi-jadi

Aku ingin sempurna

Patungku tak jadi-jadi

2) Reportase dari Puskesmas 24

Barangkali karena ikat laut yang kumakan ya

Barang kali ikan laut.

Ternyata cuma seratus lima putuh

Murah sekali oo… murah sekali!

3) Nyanyian Abang Becak 25

Harga minyak mundhak, lombok-lombok akanmundhak

Sandang pangan akanmundhak

4) Apa yang berharga dari puisiku 26

lm. 63)

Jika nasi harus dibeli dengan uang

Jika kami harus makan

Dan jika yang dimakan tidak ada?

23

Ibid., h. 22. 24

Ibid., h. 45. 25

Ibid., h. 50. 26

Ibid., h. 63.

Page 65: REPETISI PADA KUMPULAN PUISI NYANYIAN AKAR RUMPUT › dspace › bitstream...puisi baru, dan puisi kontemporer. Puisi lama adalah puisi yang terikat oleh aturan-aturan. Jenis-jenis

52

5) Satu Mimpi Satu Barisan 27

Karena mogok karena ingin perbaikan

Karena upah, yak karena upah

6) Surat 28

Akasia yang rimbun, rimbun sekali

7) Api 29

Api yang bernama rahmat

Tak mungkin dimatikan, takakan kumatikan

8) Aku dilahirkan di sebuah pesta yang tak pernah selesai 30

Ada potret penuh debu, potret mereka yang hadir

9) Sajak untukmu 31

Ini bukan selatan, bukan, ini bukan utara, bukan bukan bukan

Ini bukan barat, bukan timur

10) Tentang sebuah gerakan 32

Setiap orang butuh tanah

Ingat: setiap orang!

11) Catatan 33

Aku pasti pulang

Mungkin tengah malam dini

Mungkin subuh hari

27

Ibid., h. 99. 28

Ibid., h. 122. 29

Ibid., h. 125. 30

Ibid., h. 137. 31

Ibid., h. 150. 32

Ibid., h. 152. 33

Ibid., h. 165.

Page 66: REPETISI PADA KUMPULAN PUISI NYANYIAN AKAR RUMPUT › dspace › bitstream...puisi baru, dan puisi kontemporer. Puisi lama adalah puisi yang terikat oleh aturan-aturan. Jenis-jenis

53

Pasti

Dan mungkin

Tapi jangan

Kautunggu

Aku pasti pulang dan pasti pergi lagi

Karena hak

12) Puisi di kamar 34

Kelahiran tak mungkin dihentikan, tak mungkin

Kugerakkan tanganku, kugerakkan pikiranku

Aku menulis, aku menulis, terus menulis

13) Terus terang saja 35

Tapi aku belum menjadi aku sejati

Karena aku dibungkam oleh demokrasi 100%

Namun aku sangsi

Karena kemelaratan belum dilumpuhkan

Aku sangsi pada yang 100% benar

Terus terang saja!

14) Momok hiyong 36

Emas doyan, hutan doyan

Kursi doyan, nyawa doyan

Luar biasa

34 Ibid., h. 166.

35 Ibid., h. 175.

36 Ibid., h. 188.

Page 67: REPETISI PADA KUMPULAN PUISI NYANYIAN AKAR RUMPUT › dspace › bitstream...puisi baru, dan puisi kontemporer. Puisi lama adalah puisi yang terikat oleh aturan-aturan. Jenis-jenis

54

15) Tujuan kita satu, ibu 37

Kita tidak sendirian

Kita satu jalan

Tujuan kita satu, ibu: pembebasan!

16) Aku masih utuh dan kata-kata belum binasa 38

Aku bukan artis pembuat berita

Tapi aku memang selalu kabar buruk buat penguasa

Puisiku bukan puisi

Tapi kata-kata gelap

Yang berkeringat dan berdesakan

17) Puisi sikap 39

Andai benar

Ada kehidupan lagi nanti

Setelah kehidupan ini

18) Bukan kat baru 40

Kita dibayar murah

Sudah lama, sudah lama

Sudah lama kita saksikan

Jembatan ke dunia baru

Dunia baru, ya, dunia baru

37

Ibid., h. 195. 38

Ibid., h. 196. 39

Ibid., h. 176. 40

Ibid., h. 206.

Page 68: REPETISI PADA KUMPULAN PUISI NYANYIAN AKAR RUMPUT › dspace › bitstream...puisi baru, dan puisi kontemporer. Puisi lama adalah puisi yang terikat oleh aturan-aturan. Jenis-jenis

55

19) Para jenderal marah- marah(13) 41

Pembantaian, pembantaian

Dan pembantaian

Karena kau terus berbicara

Berbicara dan berbicara

20) Para jenderal marah-marah (20) 42

MERDEKA MERDEKA MERDEKA

Siapa yang merdeka?

Fungsi repetisi epizeukis secara umum pada puisi-puisi di

atas adalah membuat makna menjadi menegas.

f) Tautotes

Gaya bahasa perulangan atau repetisi atas sebuah kata berulang-

ulang dalam sebuah konstruksi.

1) Repostase dari puskesmas 43

Sakit gigi, sakit mata, mencret, kurapan, demam

Tak bisa tidur, semua disuntik dengan obat yang sama

Ini namanya sama rasa sama rasa

Ini namanya setiap warga negara mendapatkan haknya

Semua yang sakit diberi obat yang sama

Fungsi repetisi tautotes di atas adalah menimbulkan keharuan.

g) Anafora

Gaya bahasa repetisi yang berupa perulangan kata pertama pada

setiap baris atau setiap kalimat.

41 Ibid., h. 226.

42 Ibid., h. 236.

43 Ibid., h. 45.

Page 69: REPETISI PADA KUMPULAN PUISI NYANYIAN AKAR RUMPUT › dspace › bitstream...puisi baru, dan puisi kontemporer. Puisi lama adalah puisi yang terikat oleh aturan-aturan. Jenis-jenis

56

1) Sajak Ibu 44

Ibu menangis ketika aku mendapat susah

Ibu menangis ketika aku bahagia

Ibu menangis ketika adikku mencuri sepeda

Ibu menangis ketika adikku keluar penjara

2) Ceritakanlah ini kepada siapa pun 45

Walau senjata ditodongkan kepadamu

Walau sepatu di atas kepalamu

Di atas kepalaku

Di atas kepala kita

3) Sajak tikar plastik – tikar pandan 46

Tikar plastik bikinan pabrik

Tikar pandan dianyam tangan

Tikar plastik makin mendesak

Tikar pandan bertahan

4) Sajak tapi sayang 47

Kembang dari pinggir jalan

Kembang yang tumbuh di tembok

5) Balada Pak Bejo 48

Mbok bejo tak mau mendengar

Mbok bejo tetap marah

Mbok bejo terus marah

Mbok bejo terus mengomel

44

Ibid., h. 30. 45

Ibid., h. 35. 46

Ibid., h. 54. 47

Ibid., h. 57. 48

Ibid., h. 69.

Page 70: REPETISI PADA KUMPULAN PUISI NYANYIAN AKAR RUMPUT › dspace › bitstream...puisi baru, dan puisi kontemporer. Puisi lama adalah puisi yang terikat oleh aturan-aturan. Jenis-jenis

57

Lupa anak, lupa utang

Lupa sewa rumah

Lupa bayaran sekolah

6) Kota 49

Bahasa sibuk adalah bahasa kota

Yang tak bisa diajak bicara

Bahasa sibuk adalah bahasa untung rugi

Bahasa sibuk adalah bahasa sibuk

7) (akasia bercerita) 50

Agak lama dia memondong anak bayinya

Agak lama hujan tercurah memandikan mereka berdua

Agak lama bayinya menangis dalam curah hujan

8) Juruh 51

Siapa dalam sunyi

Siapa menetes dalam sunyi

Siapa bergurau

9) Lirik-lirik pagi 52

Yang menggores hari dan kucur

Yang menggores hati dan hilang

10) Autobiografi 53

Tak pernah selesai pertarungan menjadi manusia

49

Ibid., h. 94. 50

Ibid., h. 127. 51

Ibid., h. 131. 52

Ibid., h. 133. 53

Ibid., h. 135.

Page 71: REPETISI PADA KUMPULAN PUISI NYANYIAN AKAR RUMPUT › dspace › bitstream...puisi baru, dan puisi kontemporer. Puisi lama adalah puisi yang terikat oleh aturan-aturan. Jenis-jenis

58

Tak pernah terurai pertarungan menjadi rahasia

11) Lampu merah 54

Sama-sama tak tahu ujungnya

Sama-sama tak tahu di mana akhirnya

12) 16 september 55

Pertemuan perpisahan, kehilangan dan penemuan

Pertemuan perpisahan, pengalaman manik-manik mata

13) Sajak tiga bait kepada: kun 56

Ada yang mengajak berhenti ketika lari

Ada yang mengajak bicara ketika diam

Ada yang mengajak terbahak ketika bungkam

Ada yang mengajak jaga ketika tidur

14) Kucing, ikan asin, dan aku 57

Biar kubacok dia

Biar mampus!

15) Catatan 58

Tidak di kampus

Tidak di pabrik

Tidak di pengadilan

Bahkan rumah pun

54

Ibid., h. 144. 55

Ibid., h. 145. 56

Ibid., h. 146. 57

Ibid., h. 155. 58

Ibid., h. 165.

Page 72: REPETISI PADA KUMPULAN PUISI NYANYIAN AKAR RUMPUT › dspace › bitstream...puisi baru, dan puisi kontemporer. Puisi lama adalah puisi yang terikat oleh aturan-aturan. Jenis-jenis

59

16) Riwayat 59

Tanyakan kepada yang mampu membaca

Tanyakan kepada yang tak pura-pura buta

17) Malam di kota khatulistiwa 60

Dan rebung bambu

Dan belacan

Dan tempoyak

Menguasai pasar ini

18) Hayati 61

Tanah bapaknya bapakmu

Tanah mamaknya mamakmu

19) Hari itu aku akan bersiul-siul 62

Aku tidak akan datang

Aku tidak akan menyerahkan suaraku

Aku tidak akan ikutan masuk

Ke kotak suara itu

20) Baju loak sobek pundaknya 63

Harganya murah

Harganya murah bojoku

Di pedagang loak

Di pedagang loak bojoku

Karena aku berorganisasi

Karena aku berorganisasi bojoku

59

Ibid., h. 178. 60

Ibid., h. 180. 61

Ibid., h. 181. 62

Ibid., h. 186. 63

Ibid., h. 197.

Page 73: REPETISI PADA KUMPULAN PUISI NYANYIAN AKAR RUMPUT › dspace › bitstream...puisi baru, dan puisi kontemporer. Puisi lama adalah puisi yang terikat oleh aturan-aturan. Jenis-jenis

60

Tak ada setrika bojoku

Tak ada setrika

Agar tak lusuh

Agar tak lusuh

Karena baju ini untukmu bojoku

21) Leuwigajah 64

Leuwigajah terus minta darah tenaga muda

Leuwigajah makain panas

22) Makin terang bagi kami 65

Kami satu: buruh

Kami punya tenaga

23) Edan 66

Padahal mukena tak dibawa pulang

Padahal mukena dia taruh

Di tempat kerja

24) Para jenderal marah-marah (13) 67

Mayat-mayat bergelimpangan

Mayat-mayat disembunyikan

Kau tak bisa mnguburkan aku

Kau tak bisa menyembuhkan lukaku

Karena kau tak kenal aku

64

Ibid., h. 201. 65

Ibid., h. 204. 66

Ibid., h. 211. 67

Ibid., h. 226.

Page 74: REPETISI PADA KUMPULAN PUISI NYANYIAN AKAR RUMPUT › dspace › bitstream...puisi baru, dan puisi kontemporer. Puisi lama adalah puisi yang terikat oleh aturan-aturan. Jenis-jenis

61

Karena kau terus berbicara

25) Para jenderal marah-marah (16) 68

Malam yang gelap ini untukku

Malam yang gelap ini selimutku

Selamat tidur, tanah airku

Selamat tidur, anak-istriku

26) Para jenderal marah-marah (17) 69

Bernapas panjanglah kau, bernapas panjanglah para korban

Bernapas panjanglah aku

Bernapas panjanglah kalian

Bernapas panjanglah semua

Secara umum, fungsi repetisi anafora pada puisi-puisi di

atas adalah membuat makna menjadi menegas.

h) Epistrofa

Gaya bahasa repetisi yang berupa perulangan kata atau frase pada

akhir baris atau kalimat berurutan.

1) Pasar malam 70

Bukankah waktu terus laju ke depan, tuan?

Bukankah kita menuju kerentaan, tuan?

Maka belilah pupur awet muda ini, tuan

Belilah perhiasan dan baju itu, tuan

Belilah ini, tuan

Sebelum penyakit atau maut merenggut nyawa tuan

68 Ibid., h. 231.

69 Ibid., h. 232.

70 Ibid., h. 128.

Page 75: REPETISI PADA KUMPULAN PUISI NYANYIAN AKAR RUMPUT › dspace › bitstream...puisi baru, dan puisi kontemporer. Puisi lama adalah puisi yang terikat oleh aturan-aturan. Jenis-jenis

62

2) Biji-biji karambol 71

Tengah malam, ada suara jatuh

Biji-biji karambol di tengah malam jatuh

3) Sajak hari demi hari 72

Hari demi hari tanggal, gelisahku

Kisah demi kisah tanggal, gelisahku

4) Gentong kosong 73

Gentong kosong

Botol kosong

5) Kucing, ikan asin, dan aku 74

Aku hidup

Ia hidup

Kami sama-sama makan

6) Catatan 75

Aku tak ada (seminggu sesudah itu

Sebulan sesudah itu

7) Derita sudah naik seleher 76

Kaulempar aku dalam gelap

Hingga hidupku menjadi gelap

71

Ibid., h. 139. 72

Ibid., h. 149. 73

Ibid., h. 154. 74

Ibid., h. 155. 75

Ibid., h. 164. 76

Ibid., h. 170.

Page 76: REPETISI PADA KUMPULAN PUISI NYANYIAN AKAR RUMPUT › dspace › bitstream...puisi baru, dan puisi kontemporer. Puisi lama adalah puisi yang terikat oleh aturan-aturan. Jenis-jenis

63

8) Buron 77

Baju lain

Celana lain

Potongn rambut lain

Buku yang dibaca lain

Bahan percakapan lain

Nama lain

Identitas lain

Secara umum, fungsi repetisi epistrofa pada puisi-puisi di

atas adalah menguatkan ritma.

i) Simploke

Gaya bahasa repetisi yang berupa perulangan pada awal dan akhir

beberapa baris atau kalimat berturut-turut.

1) Jangan lupa, kekasihku 78

Jangan lupa, kekasihku

Jika kau ditanya siapa mertuamu

Jawablah: yang menarik becak itu

Itu bapakmu, kekasihku

Jangan lupa, kekasihku

Pada siapa pun yang bertanya

Sebutkan namamu

Jangan malu

Itu namamu, kekasihku

2) Mandi 79

Saya menunggu sunyi?

Saya merindukan sunyi

77 Ibid., h. 173.

78 Ibid., h. 71.

79 Ibid., h. 141.

Page 77: REPETISI PADA KUMPULAN PUISI NYANYIAN AKAR RUMPUT › dspace › bitstream...puisi baru, dan puisi kontemporer. Puisi lama adalah puisi yang terikat oleh aturan-aturan. Jenis-jenis

64

3) Rumput ilalang 80

Walau kaubabat berulang kali

Walau kaubakar berulang kali

4) Riwayat 81

Bangkai-bangkai mengapung

Hanyut dibawa arus ke hilir

Bangkai kakek-nenek kami

Bangkai-bangkai jepang mengambang

Dibarat parang kakek-nenek kami

5) Baju loak sobek pundaknya 82

Untukmu bojoku

Baju itu untukmu

6) Bukan kata baru 83

Kau-aku tahu

Berapa harga lengan dan otot kau-aku

Kau tahu berapa upahmu

Kau tahu

Fungsi repetisi simploke adalah membuat nada atau

suasana menjadi lebih efektif dan sugestif.

80

Ibid., h. 172. 81

Ibid., h. 177. 82

Ibid., h. 197. 83

Ibid., h. 207.

Page 78: REPETISI PADA KUMPULAN PUISI NYANYIAN AKAR RUMPUT › dspace › bitstream...puisi baru, dan puisi kontemporer. Puisi lama adalah puisi yang terikat oleh aturan-aturan. Jenis-jenis

65

j) Mesodilopsis

Gaya bahasa repetisi yang berwujud perulangan kata atau frase di

tengah-tengah baris atau beberapa kalimat berurutan.

1) Teka-teki yang ganjil 84

Sejak itu kami selalu merasa seperti

Sedang menghadapi teka-teki yang ganjil

Dan teka-teki itu selalu muncul

2) Ibu 85

Tetapi nilai hidup adalah di dalam nasi semata

Apakah anak adalah tabungan

3) Topeng ragil kuning 86

Engkau sudah melihat dan tertipu

Engkau tidak melihat ngengat merapuhi pelupuk

4) Api 87

(dan pipiku kiri-kanan masih merah bekas ciuman)

(dan wajahku masih merah dadu)

5) Bunga 88

Bunga warna-warni sekejap

Merah warni sekejap lenyap

Fungsi repetisi mesodiplosis adalah membuat makna

menjadi menegas.

84

Ibid., h. 98. 85

Ibid., h. 113. 86

Ibid., h. 114. 87

Ibid., h. 125. 88

Ibid., h. 143.

Page 79: REPETISI PADA KUMPULAN PUISI NYANYIAN AKAR RUMPUT › dspace › bitstream...puisi baru, dan puisi kontemporer. Puisi lama adalah puisi yang terikat oleh aturan-aturan. Jenis-jenis

66

k) Epanalepsis

Gaya bahasa repetisi yang berupa perulangan kata pertama dari

baris, klausa atau kalimat menjadi akhir.

1) Kenangan anak-anak seragam 89

Aku harus tahu siapa presidenku

Aku harus tahu ibu kota negaraku

2) Merontokkan pidato 90

Mereka gagal memaksaku

Aku tak akan mengakui kesalahanku

3) Tujuan kita satu, ibu 91

Kutundukkan kepalaku

Bersama rakyatmu yang berkabung

l) Anadiplosis

Gaya bahasa repetisi di mana kata atau frase terakhir dari suatu

klausa atau kalimat menjadi kata atau frase pertama dari klausa atau

kalimat berikutnya.

1) Catatan malam 92

Tapi kekasihku cinta

Cinta menuntun kami ke masa depan

2) Apa yang berharga dari puisiku 93

Kalau bapak bertengkar dengan ibu

Ibu menyalahkan bapak

Padahal becak-becak terdesak oleh bus kota

89

Ibid., h. 78. 90

Ibid., h. 187. 91

Ibid., h. 194. 92

Ibid., h. 24. 93

Ibid., h. 63.

Page 80: REPETISI PADA KUMPULAN PUISI NYANYIAN AKAR RUMPUT › dspace › bitstream...puisi baru, dan puisi kontemporer. Puisi lama adalah puisi yang terikat oleh aturan-aturan. Jenis-jenis

67

Kalau bus kota lebih murah, siapa yang salah

3) Aku menuntut perubahan 94

Tak bisa menolong kami

Kami tak percaya lagi pada itu

4) Biji-biji karambol 95

Biji-biji karambol di tengah malam jatuh

Jatuh angka-angka satu sampai mati

5) Tiga sajak pendek 96

Kini kembali

Kembali aku tertegun

6) Baju loak sobek pundaknya 97

Pundaknya sedikit robek

Sedikit robek bojoku

Tapi aku bimbang

Aku bimbang bojoku

Nanti kalau aku pulang

Kalau aku pulang bojoku

Dari data-data yang saya paparkan di atas, Wiji Thukul

menggunakan semua jenis repetisi. Repetisi yang paling banyak digunakan

adalah anafora sebanyak 26 puisi, dilanjutkan dengan epizeukis 20 puisi,

aliterasi 11 puisi, asonansi dan epistrofa 8 puisi, anadiplosis 6 puisi,

94

Ibid., h. 74. 95

Ibid., h. 139. 96

Ibid., h. 140. 97

Ibid., h. 197.

Page 81: REPETISI PADA KUMPULAN PUISI NYANYIAN AKAR RUMPUT › dspace › bitstream...puisi baru, dan puisi kontemporer. Puisi lama adalah puisi yang terikat oleh aturan-aturan. Jenis-jenis

68

mesodiplosis 5 puisi, epanalepsis 3 puisi, dan yang terakhir antanaklasis,

kiasmus, dan tautotes sebanyak 1 puisi. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat

pada tabel di bawah ini:

Tabel 4.4

Jenis dan Jumlah Repetisi

Jenis

Repetisi

Jumlah

Repetisi

Keterangan Fungsi

Anafora

26 Halaman 30, 35, 54, 57, 69, 94, 127, 131, 133, 135, 144, 145, 146, 155, 165, 178, 180, 181, 186, 197, 201, 204, 211, 226, 231, 232

Membuat makna

menjadi menegas

Epizeukis

20 Halaman 22, 45, 50, 63, 99, 122, 125, 137, 150, 152, 165, 166, 175, 176, 188, 195, 196, 206, 226, 236

Membuat makna

menjadi menegas

Aliterasi 11 Halaman 69, 87, 95, 108, 109, 111, 119, 125, 129, 131, 190

Menguatkan ritma

Asonansi

8 Halaman 113, 131, 132, 133, 136, 137, 159, 176

Menguatkan ritma

Epistrofa

8 Halaman 128, 139, 149, 154, 155, 164, 170, 173

Menguatkan ritma

Anadiplosis

6 Halaman 24, 63, 74, 139, 140, 197

Membuat nada

atau suasana

menjadi lebih

efektif dan sugestif

Simploke 6 Halaman 71, 141, 172, 177, 197, 207

Membuat nada

atau suasana

menjadi lebih

efektif dan sugestif

Mesodilopsis 5 Halaman 98, 113, 114, 125, 143

Membuat makna

menjadi menegas

Page 82: REPETISI PADA KUMPULAN PUISI NYANYIAN AKAR RUMPUT › dspace › bitstream...puisi baru, dan puisi kontemporer. Puisi lama adalah puisi yang terikat oleh aturan-aturan. Jenis-jenis

69

Epanalepsis 3 Halaman 78, 187, 194 Menguatkan ritma

Antanaklasis 1 Halaman 119 Membuat makna

menjadi menegas

Kiasmus 1 Halaman 51 Membuat nada

atau suasana

menjadi lebih

efektif dan sugestif

Tautotes 1 Halaman 45 Menimbulkan

keharuan

Jumlah 96

Dalam tabel di atas terlihat bahwa repetisi yang paling banyak

digunakan pada kumpulan puisi Nyanyian Akar Rumput adalah anafora

sebanyak 26 puisi yang menggunakan anafora. Fungsi anafora dari

berbagai puisi di atas adalah membuat makna menjadi menegas atau

memberi makna penegasan. Lihat pada kutipan puisi di bawah ini:

Sajak Ibu 98

Ibu menangis ketika aku mendapat susah

Ibu menangis ketika aku bahagia

Ibu menangis ketika adikku mencuri sepeda

Ibu menangis ketika adikku keluar penjara

Makna dari kutipan puisi di atas adalah bahwa kasih sayang

seorang ibu terhadap anaknya tidak akan berhenti. Walaupun si aku atau

adiknya membuat masalah terhadap hidupnya. Fungsi anafora pada

kutipan puisi di atas adalah membuat makna menjadi menegas, terlihat

pada kata /ibu menangis/. Dengan kata itu, menegaskan bahwa si ibu akan

tetap menangis walaupun anaknya mendapat susah, bahagia, membuat

masalah dengan mencuri sepeda ataupun keluar dari penjara. Si ibu akan

98

Ibid., h. 30.

Page 83: REPETISI PADA KUMPULAN PUISI NYANYIAN AKAR RUMPUT › dspace › bitstream...puisi baru, dan puisi kontemporer. Puisi lama adalah puisi yang terikat oleh aturan-aturan. Jenis-jenis

70

tetap sayang terhadap anak-anaknya walaupun selalu disakiti oleh anak-

anaknya.

Kutipan puisi di atas merupakan salah satu contoh yang

menjelaskan bahwa anafora memiliki fungsi membuat makna menjadi

menegas. Dalam repetisi-repetisi lain juga terdapat makna membuat

makna menjadi menegas, tetapi dalam anafora memiliki fungsi paling

banyak menegaskan. Karena dengan perulangan-perulangan kata anafora

yang digunakan dapat memberi kesan menegaskan makna dalam puisi.

Tetapi tidak dapat dipungkiri juga bahwa pasti dalam satu puisi terdapat

dua fungsi repetisi bahkan lebih di dalamnya, karena fungsi repetisi dilihat

juga dari kandungan makna yang terdapat dalam puisi tersebut.

C. Analisis Fungsi Repetisi Pada Kumpulan Puisi Nyanyian Akar Rumput

Karya Wiji Thukul

Pada sub-bab ini akan dibahas mengenai fungsi repetisi pada

kumpulan puisi Nyanyian Akar Rumput karya Wiji Thukul. Data yang

didapat sudah dijabarkan pada sub-bab A, hasilnya sudah diketahui

repetisi mana saja yang paling banyak digunakan dan yang sedikit

digunakan. Adapun fungsi-fungsi repetisi pada puisi, yaitu:

1. Menguatkan ritma.99

2. Membuat makna menjadi menegas atau intensif.100

3. Membuat nada atau suasana menjadi lebih efektif dan sugestif.101

4. Menimbulkan keharuan.102

Nada yang meninggi-merendah, tekanan yang mengeras-melembut,

dan tempo yang mencepat-melambat yang terdengar ketika seseorang

berbicara adalah lagu berbicara orang itu. Disadari atau tidak, lagu itu

dapat mencerminkan sikap pembicara terhadap apa yang dibicarakan dan

99

Dr. S. Effendi, Bimbingan Apresiasi Puisi, (Jakarta: PT Dunia Pustaka Jaya, 2002), h.

144. 100

Ibid., h. 144. 101

Ibid. 102

Hasanuddin WS, Membaca dan Menilai Sajak, (Bandung: CV Angkasa, 2012), h. 64.

Page 84: REPETISI PADA KUMPULAN PUISI NYANYIAN AKAR RUMPUT › dspace › bitstream...puisi baru, dan puisi kontemporer. Puisi lama adalah puisi yang terikat oleh aturan-aturan. Jenis-jenis

71

terhadap orang yang diajak berbicara. Selain itu, lagu ikut menentukan

ragam makna. Sekian ragam lagu, sekian pula ragam makna.

Suara lagu pun mempunyai ragam yang berlainan. Ada yang berbicara

dengan suara „merdu‟, ada pula dengan suara „sumbang‟. Suara merdu

terdengar „manis‟, suara sumbang menyakitkan telinga. Tetapi, kemanisan

itu sesungguhnya baru benar-benar manis apabila ia „lebur‟ dalam lagu.

Artinya, apabila kemanisan itu dapat menguatkan atau menegaskan makna,

sikap, dan suasana yang dijelmakan oleh lagu itu.103

Pada puisi, perulangan-perulangan bunyi itu terdengar manis atau

merdu jika perulangan-perulangan bunyi itu lebur dalam ritma atau

menguatkan ritma. Dan bisa jadi makna pada suatu puisi menjadi menegas

atau intensif. Nada serta suasana pun menjadi lebih efektif dan sugestif.

Pembaca dapat tergugah oleh keintensifan dan kesugestifan itu.104

Dari empat fungsi-fungsi repetisi, dapat dianalisis pada puisi Wiji

Thukul yang sudah dikategorikan macam-macam repetisinya. Analisis

fungsi repetisi pada kumpulan puisi Nyanyian Akar Rumput karya Wiji

Thukul adalah sebagai berikut:

B.1. Menguatkan Rima

Tujuan kita satu, ibu 105

Kutundukkan kepalaku

Bersama rakyatmu yang berkabung

Bagimu yang bertahan di hutan

Dan terbunuh di gunung

Di timur sana

Di hati rakyatmu

Tersebut namamu selalu

Di hatiku

Aku penyair mendirikan tugu

Meneruskan pekik salammu

103

Dr. S. Effendi, op.cit., hlm 143 104

Ibid., hlm. 144 105

Wiji Thukul, op.cit., h. 194.

Page 85: REPETISI PADA KUMPULAN PUISI NYANYIAN AKAR RUMPUT › dspace › bitstream...puisi baru, dan puisi kontemporer. Puisi lama adalah puisi yang terikat oleh aturan-aturan. Jenis-jenis

72

A luta continua

Kutundukkan kepalaku

Kepadamu kawan yang dijebloskan

Ke penjara negara

Hormatku untuk kalian

Sangat dalam

Karena kalian lolos dan lulus ujian

Ujian pertama yang mengguncangkan

Kutundukkan kepalaku

Kepadamu ibu-ibu

Hukum yang bisu

Telah merampas hak anakmu

Tapi bukan hanya anakmu, ibu

Yang diburu, dianiaya, difitnah

Dan diadili di pengadilan yang tidak adil ini

Karena itu aku pun anakmu

Karena aku ditindas

Sama seperti anakmu

Kita tidak sendirian

Kita satu jalan

Tujuan kita satu, ibu: pembebasan!

Kutundukkan kepalaku

Kepada semua kalian para korban

Sebab hanya kepadamu kepalaku tunduk

Kepada penindas

Tak pernah aku membungkuk

Aku selalu tegak

Penyair merasa senasib dengan para aktivis pembela hak-hak rakyat

kecil yang dianggap sebagai kawan yang dijebloskan/ ke penjara Negara.

Menurut Wiji Thukul mereka telah lolos dan lulus ujian/ ujian pertama

yang mengguncang. Untuk mereka, penyair menyatakan kutundukkan

kepalaku/kepadamu ibu-ibu/ hukum yang bisa/ telah merampas hak

anakmu.

Penyair bersimpati kepada para ibu yang ditinggal pergi oleh rekan-

rekan seperjuangannya, tapi bukan cuma anakmu ibu/ yang diburu

Page 86: REPETISI PADA KUMPULAN PUISI NYANYIAN AKAR RUMPUT › dspace › bitstream...puisi baru, dan puisi kontemporer. Puisi lama adalah puisi yang terikat oleh aturan-aturan. Jenis-jenis

73

dianiaya difitnah/ karena itu aku pun anakmu/ karena aku ditindas/ sama

seperti anakmu. Perjuangan yang dilakukan bersama-sama itu telah

menumbuhkan semangat, kita tidak sendirian/ kita satu jalan/ tujuan kita

satu ibu: pembebasan!.

Pada dua bait terakhir, penyair menegaskan kepada ibu-ibu dan orang-

orang yang menderita ia menundukkan kepala, sedangkan kepada

penindas/ tak pernah aku membungkuk/ aku selalu tegak.

Pada baris pertama, terdapat repetisi epanalepsis. Fungsi repetisi pada

kutipan ini adalah menguatkan rima, karena perulangan kata pertama dari

kalimat menjadi akhir, “Kutundukkan kepalaku”. Dengan kalimat tersebut,

puisi di atas menjadi lebih merdu ketika dibaca. Karena perulangan

kalimat yang sama pada awal bait menguatkan rima menjadi lebih merdu.

Pada baris ketiga, terdapat repetisi epizeukis yang berfungsi membuat

makna menjadi menegas. Dengan kata /kita/, menegaskan bahwa yang

ingin bebas dari penjajah tidak hanya penyair dan si ibu. Tetapi, rakyat

yang bertahan di hutan, yang terbunuh di gunung, yang dijebloskan ke

penjara, yang diburu, dianiaya, difitnah, dan diadili di pengadilan juga

ingin bebas dari penjajah.

B.2. Membuat Makna Menjadi Menegas Atau Intensif

Pada fungsi repetisi kedua ini, banyak yang peneliti ambil untuk

dijadikan contoh. Fungsi yang paling banyak digunakan adalah fungsi

menegas. Puisi yang pertama adalah:

Apa yang berharga dari puisiku 106

Apa yang berharga dari puisiku

Kalau adikku tak berangkat sekolah

Karena belum membayar spp

Apa yang berharga dari puisiku

Kalau becak bapakku tiba-tiba rusak

Jika nasi harus dibeli dengan uang

Jika kami harus makan

106

Wiji Thukul, op.cit., h. 63.

Page 87: REPETISI PADA KUMPULAN PUISI NYANYIAN AKAR RUMPUT › dspace › bitstream...puisi baru, dan puisi kontemporer. Puisi lama adalah puisi yang terikat oleh aturan-aturan. Jenis-jenis

74

Dan jika yang dimakan tidak ada?

Apa yang berharga dari puisiku

Kalau bapak bertengkar dengan ibu

Ibu menyalahkan bapak

Padahal becak-becak terdesak oleh bus kota

Kalau bus kota lebih murah, siapa yang salah?

Apa yang berharga dari puisiku

Kalau ibu dijiret utang

Kalau tetangga dijiret utang?

Apa yang berharga dari puisiku

Kalau kami terdesak mendirikan rumah

Di tanah-tanah pinggir selokan

Sementara harga tanah semakin mahal

Kami tak mampu membeli

Salah siapa kalau kami tak mampu beli tanah?

Apa yang berharga dari puisiku

Kalau orang sakit mati di rumah

Karena rumah sakit yang mahal

Apa yang berharga dari puisiku

Kalau yang kutulis dalam waktu berbulan-bulan

Apa yang bisa kuberikan dalam kemiskinan menjiret kami?

Apa yang telah kuberikan

Kalau penonton baca puisi memberi keplokan

Apa yang telah kuberikan?

Apa yang telah kuberikan?

Pada puisi di atas terdapat repetisi epizeukis. Makna pada kutipan di

atas adalah penyair ingin menceritakan bagaimana naiknya ekonomi dan

membuat semua barang-barang menjadi mahal. Ketika usaha dalam

kehidupan sudah sangat susah, dan harus memenuhi kebutuhan di tengah

ekonomi yang semakin berat bagi kaum lemah. Dilukiskan dengan

pekerjaan tukang becak yang kalau becaknya tiba-tiba rusak, maka tidak

akan membeli nasi dan tidak akan bisa makan.

Dengan ini, fungsi repetisi pada kutipan di atas adalah membuat makna

menjadi menegas. Dengan kata /jika/, menegaskan makna bahwa tidak

akan bisa makan jika tidak mendapatkan uang dari hasil menggoes sebuah

becak.

Page 88: REPETISI PADA KUMPULAN PUISI NYANYIAN AKAR RUMPUT › dspace › bitstream...puisi baru, dan puisi kontemporer. Puisi lama adalah puisi yang terikat oleh aturan-aturan. Jenis-jenis

75

Puisi kedua yang mempunyai makna menegas adalah:

Tentang sebuah gerakan 107

Tadinya aku pengin bilang

Aku butuh rumah

Tapi lantas kuganti

Dengan kalimat:

Setiap orang butuh tanah

Ingat: setiap orang!

Aku berpikir tentang

Sebuah gerakan

Tapi mana mungkin

Aku nuntut sendirian?

Aku bukan orang suci

Yang bisa hidup dari sekepal nasi

Dan air sekendil

Aku butuh celana dan baju

Untuk menutup kemaluanku

Aku berpikir tentang gerakan

Tapi mana mungkin

Kalau diam?

Puisi di atas mempunyai makna bahwa penyair ingin menyampaikan

rasa kepedulian dan kasih sayangnya kepada masyarakat yang kurang

mendapat perhatian. Penyair ingin membuat sebuah gerakan, tetapi mana

mungkin sendirian dan mana mungkin kalau diam saja. Pada puisi di atas,

terdapat repetisi epizeukis yang berfungsi membuat makna menjadi

menegas. Kata /setiap orang/, menegaskan bahwa yang butuh tanah, yang

butuh rumah tidak hanya si aku atau penyair saja. Tetapi, setiap orang

butuh tanah maka ditegaskan dengan kata /setiap orang/.

Puisi ketiga yang mempunyai makna menegas adalah:

(akasia bercerita) 108

107

Wiji Thukul, op.cit., h. 152. 108

Wiji Thukul, op.cit., h. 127.

Page 89: REPETISI PADA KUMPULAN PUISI NYANYIAN AKAR RUMPUT › dspace › bitstream...puisi baru, dan puisi kontemporer. Puisi lama adalah puisi yang terikat oleh aturan-aturan. Jenis-jenis

76

Sebuah topi mahal jatuh di jalan raya

Pada suatu sore sesudah hujan lebat

Tak dipungut kembali oleh pemiliknya

Akasia tepi jalan

Dengan butiran air di pucuk-pucuk daunnya

Akan bercerita dengan jujur

Sedia apa kiranya sampai pipinya sipu-sipu malu

Pipi akasia

Pipi kotamu pula

Tadi seorang gelandangan menyeberang jalan ini

Lalu lintas ramai hingga agak lama dia di seberang

Jalan sana

Agak lama dia memondong anak bayinya

Agak lama hujan tercurah memandikan mereka berdua

Agak lama bayinya menangis dalam curah hujan

Tapi tak ada topi di kepada mereka

Dan orang-orang yang punya payung

Bersiul-siul memuji kebesaran alam ciptaan tuhan

Topi mahal itu jatuh di jalan itu juga

Tapi hujan sudah reda lama

Topi mahal itu tak dipungut kembali oleh pemiliknya

Bukankah harganya tak seberapa?

Pada puisi di atas, akasia menjadi saksi perwajahan suasana di sebuah

kota (mungkin Jakarta). Terlihat ada sebuah topi mahal yang jatuh dan

tidak diambil oleh pemiliknya, yang membuat topi itu menjadi sia-sia

tidak terpakai. Sedangkan di sisi lain ada seorang gelandangan dan

bayinya malah terkena hujan, tanpa memiliki penutup kepala ataupun

payung. Sedangkan orang yang berteduh atau memiliki payung, mereka

„bersyukur‟ hujan turun. Sehingga, akasia di sini menjadi saksi bahwa ada

kondisi sosial yang timpang diantara masyarakat satu dan yang lainnya.

Repetisi pada kutipan di atas adalah anafora yang berfungsi membuat

makna menjadi menegas. Oleh karena pada frasa /agak lama/ menegaskan

bahwa sudah lama seorang gelandangan dan bayinya terkena hujan. Tetapi,

tidak ada yang memberinya payung atau topi untuk berlindung.

Page 90: REPETISI PADA KUMPULAN PUISI NYANYIAN AKAR RUMPUT › dspace › bitstream...puisi baru, dan puisi kontemporer. Puisi lama adalah puisi yang terikat oleh aturan-aturan. Jenis-jenis

77

B.3. Membuat Nada Atau Suasana Menjadi Lebih Efektif Dan

Sugestif

Fungsi repetisi yang ketiga, terdapat pada puisi Biarkanlah jiwamu

berlibur, hei penyair 109

terdapat repetisi aliterasi yaitu:

Lupakanlah itu, para kritikus sastra!

Segarkanlah paru-paru dengan pemandangan-pemandangan baru

Pergilah ke parangtrits menikmati gubuk-gubuk penduduk

Yang menangkap jingking

Atau ke makam imogiri berziarah

Atau ke mataram

Atau pergi menyelamlah ke keributan jalan raya kotamu

Barangkali masih akan kautemukan polisi lalu lintas

Yang seperti maling

Berdagang kesempatan dalam pasar lakon

Aku kepingin ngopi di pinggir jalan

Sambal menertawakan sejarah dan kebenaran

Mengisap rokok mbako lintingan

Menatap zaman yang makin mirip kebun binatang!

Begitu panjang riwayat bangsa

Tetapi hari ini kita baru pandai memuja

Masa lalu

Mengelus-ngelus Borobudur, mendewakan nilai ketimuran

Semu

Tetapi sibuk breakdance

Dan membiarkan penyelewengan kekuasaan

Membangun gedung-gedung, melebarkan jalan raya

Dan menyingkirkan kaki lima

Iki jaman edan!

Bukan! Ini bukan zaman edan, pak

Jika kita masih punya malu pada diri sendiri

Dan berhenti mengotori teluk Jakarta dengan kotoran Industri

Berhenti membabati hutan-hutan Kalimantan

Dan kemudian kembali kita ber-sumpah pemuda:

Indonesia! satu tanah airku, satu bangsaku, satu bahasaku

Pulau kita di ujung sana

Dan pulau kita di ujung sana adalah kepulauan kita

Bukan lumbung padi jepang, cina, atau amerika

Bangsa kita di ujung sana dan di sudut itu

Bukan hanya milik para nelayan yang dibelit utang

Juga bukan cuma milik kaum petani

Yang gagal panennya dikhianati kemarau panjang

109

Wiji Thukul, op.cit., h. 87.

Page 91: REPETISI PADA KUMPULAN PUISI NYANYIAN AKAR RUMPUT › dspace › bitstream...puisi baru, dan puisi kontemporer. Puisi lama adalah puisi yang terikat oleh aturan-aturan. Jenis-jenis

78

Bukan milik satu-dua tauke, juragang, atau cukong!

Bahasa kita adalah bahasa Indonesia benar

Bukan bahasa yang gampang dibolak-balik artinya oleh penguasa

Bbm adalah singkatan dari bahan bakar minyak

Bukan bolak-balik mencekik

Maka berbicara tentang nasib rakyat

Tidak sama dengan pki atau malah dicap anti-pancasila

Itu namanya manipulasi bahasa

Kita harus berbahasa Indonesia yang baik dan benar

Kata siapa kepada siapa.

Biarkanlah jiwamu berlibur, hei penyair!

Pergi tamasya ke mana saja lepaskan penat

Tapi jangan pergi ke taman hiburan jurug

Di sana malam sudah jadi tempat praktik majalah seks

Pergi saja kepada gesang

Katakan bahwa bengawan solo semakin gawat.

Biarkanlah jiwamu berlibur, hei penyair!

Lupakanlah hiruk pikuk dunia pendidikan

Lupakanlah jumlah spanduk universitas swasta

Yang ditawarkan tahun ajaran baru ini

Lupakanlah barusan penganggur

Yang berbaris lulus dari bangku sma

Ya, tinggalkan sementara waktu dunia lakon kita ini

Beharui kembali cinta di hati

Pada puisi di atas, repetisi pertama baris kedua memberi kesan bahwa

satu-satunya yang bisa menyegarkan badan adalah pemandangan-

pemandangan hijau (sebut saja seperti pegunungan, hutan, dan lain-lain).

Pada baris ketiga terlihat bahwa penyair yaitu Wiji Thukul sangat lihai

dalam menggambarkan suasana nyata yang terjadi di Parangtritis. Baris

kedua memiliki makna bahwa alam dalam keadaan tertentu akan sanggup

membuat jiwa siapapun merasa sedang berlibur.

Pada repetisi kedua, memiliki makna kita tidak hanya harus berbahasa

yang baik dan benar, tetapi juga berbahasa kebenaran (menyampaikan

kebenaran). Jujur dan tidak memutarbalikan kebenaran melalui bahasa.

Dengan ini, fungsi repetisi pertama yaitu huruf /p/ yang terdapat dalam

kutipan puisi di atas adalah membuat nada atau suasana menjadi lebih

efektif dan sugestif. Maksudnya dengan puisi ini, penyair dapat memberi

Page 92: REPETISI PADA KUMPULAN PUISI NYANYIAN AKAR RUMPUT › dspace › bitstream...puisi baru, dan puisi kontemporer. Puisi lama adalah puisi yang terikat oleh aturan-aturan. Jenis-jenis

79

kesan sugestif yaitu sebuah rangsangan, dorongan kepada pembaca agar

pembaca dapat menikmati sebuah liburan dengan sebuah sajak-sajak yang

disajikan oleh penyair yaitu Wiji Thukul.

Fungsi repetisi kedua yaitu huruf /b/ yang terdapat dalam kutipan puisi

di atas adalah membuat nada atau suasana menjadi lebih efektif dan

sugestif. Sama halnya dengan fungsi repetisi pertama, namun makna

dalam repetisi ke dua ini adalah penyair ingin memberi dorongan kepada

pembaca agar berani bicara dalam menyampaikan kebanaran, jujur dan

tidak memutarbalikan kebenaran. Tidak hanya membuat nada atau suasana

menjadi lebih efektif dan sugestif, repetisi pada huruf /b/ ini juga berfungsi

menguatkan rima. Dengan perulangan-perulangan huruf /b/ yang melebur

dalam ritma, atau menguatkan ritma.

B.4. Menimbulkan Keharuan

Fungsi repetisi yang keempat adalah menimbulkan keharuan, terdapat

pada puisi yang berjudul:

Catatan 110

Gerimis menderas tengah malam ini

Dingin dari telapak kaki hingga ke sendi-sendi

Dalam sunyi hati menggigit lagi

Ingat

Saat pergi

Dan pipi kiri-kananmu

Kucium

Tak sempat mencium anak-anak

Khawatir

Membangunkan tidurnya (terlalu nyenyak)

Bertanya apa mereka saat terjaga

Aku taka da (seminggu sesudah itu

Sebulan sesudah itu

Dan ternyata lebih panjang dari yang kalian harapkan!)

Dada mengepal perasaan

Waktu itu

Cuma berbisik beberapa patah kata

110

Wiji Thukul, op.cit., h. 165.

Page 93: REPETISI PADA KUMPULAN PUISI NYANYIAN AKAR RUMPUT › dspace › bitstream...puisi baru, dan puisi kontemporer. Puisi lama adalah puisi yang terikat oleh aturan-aturan. Jenis-jenis

80

Di depan pintu

Kaulepas aku

Meski matamu tak terima

Karena waktu sempit

Aku harus gesit

Genap ½ tahun aku pergi

Aku masih bisa merasakan

Bergegasnya pukulan jantung

Dan langkahku

Karena penguasa fasis

Yang gelap mata

Aku pasti pulang

Mungkin tengah malam dini

Mungkin subuh hari

Pasti

Dan mungkin

Tapi jangan

Kautunggu

Aku pasti pulang dan pasti pergi lagi

Karena hak

Telah dikoyak-koyak

Tidak di kampus

Tidak di pabrik

Tidak di pengadilan

Bahkan di rumah pun

Mereka masuki

Muka kita sudah diinjak!

Kalau kelak anak-anak bertanya mengapa

Dan aku jarang pulang

Katakan

Ayahmu tak ingin jadi pahlawan

Tapi dipaksa jadi penjahat

Oleh penguasa

Yang sewenang-wenang

Kalau mereka bertanya

“apa yang dicari?”

Jawab dan katakana

Dia pergi untuk merampok

Haknya

Yang dirampas dan dicuri

Page 94: REPETISI PADA KUMPULAN PUISI NYANYIAN AKAR RUMPUT › dspace › bitstream...puisi baru, dan puisi kontemporer. Puisi lama adalah puisi yang terikat oleh aturan-aturan. Jenis-jenis

81

Dalam puisi ini, penyair merasakan menjadi buronan pemerintah.

Haknya bersuara dan hidup layak dirampas karena puisi-puisinya ditakuti

kekuasaan Orde Baru. Dalam puisi tersebut, Wiji Thukul memang tidak

mengalami secara fisik masa romusha ataupun kerasnya kerja paksa

pembangunan Anyer-Panarukan. Dia hanya tahu kekejaman masa colonial

berkuasa di Indonesia. Tapi dengan kecerdasan dan kejeliannya, dia

mampu menyamakan atau membuat alasan bahwa keadaan masa lampau

mempunyai persamaan seperti keadaan saat dia menulis puisi, walaupun

pelaku yang dia sasar bukan lagi kaum kolonial dari luar.

Fungsi repetisi di atas adalah menimbulkan keharuan, diliat dari kata

/mungkin/. Karena penyair belum tentu akan pulang menemui keluarganya,

sehingga menimbulkan keharuan bagi pembaca. Ditambah dengan kata-

kata /Tapi jangan/ /kau tunggu/, menambah keharuan ketika membacanya.

Karena penyair belum tahu pasti kapan bisa pulang, sehingga keluarganya

tidak diminta untuk menunggui penyair pulang.

Dari berbagai repetisi yang didapat, penulis hanya memilih 5 puisi

untuk dijelaskan makna dan fungsi repetisinya. Pada ke-5 puisi tersebut,

tidak hanya terdapat satu fungsi saja, tetapi ada juga yang lebih dari satu

fungsi. Dalam pemaparan fungsi-fungsi repetisi di atas, didapat bahwa

fungsi repetisi yang paling banyak digunakan adalah fungsi membuat

makna menjadi menegas. Jumlah fungsi ini ada 5 dalam repetisi, yaitu

pada puisi Apa yang Berharga dari Puisiku (2), Tujuan Kita Satu, Ibu (1),

Tentang Sebuah Gerakan (1), dan Akasia Bercerita (1). Fungsi yang kedua

adalah membuat nada atau suasana menjadi lebih efektif dan sugestif (2),

dan fungsi yang ketiga adalah menguatkan rima (1), terdapat dalam puisi

yang berjudul Biarkanlah Jiwamu Berlibur, Hei Penyair. Dan fungsi

repetisi yang terakhir adalah menimbulkan keharuan, yang terdapat pada

puisi yang berjudul Catatan (1).

Page 95: REPETISI PADA KUMPULAN PUISI NYANYIAN AKAR RUMPUT › dspace › bitstream...puisi baru, dan puisi kontemporer. Puisi lama adalah puisi yang terikat oleh aturan-aturan. Jenis-jenis

82

D. Relevansi Repetisi Dengan Pembelajaran di Kelas

Pengajaran sastra di sekolah menengah pada dasarnya bertujuan

agar siswa memiliki rasa peka terhadap karya sastra yang berharga

sehingga merasa terdorong dan tertarik untuk membacanya. Dengan

membaca karya sastra diharapkan siswa memperoleh pengertian yang baik

tentang menusia dan kemanusiaan, mengenal nilai-nilai, dan mendapatkan

ide-ide baru. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa tujuan pokok

pengajaran sastra adalah untuk mencapai kemampuan apresiasi kreatif.

Apresiasi kreatif menurut J. Grace adalah berupa respon sastra. Respon ini

menyangkut aspek kejiwaan, terutama berupa perasaan, imajinasi, dan

daya kritis. Dengan memiliki respon sastra, siswa diharapkan mempunyai

bekal untuk mampu merespon kehidupan ini secara artistik imajinatif,

karena sastra ini sendiri muncul dari pengolahan tentang kehidupan ini

secara artistik dan imajinatif dengan menggunakan bahasa sebagai

mediumnya.111

Dalam pembelajaran sastra di sekolah khususnya puisi siswa

diminta untuk dapat mengpresiasi puisi. Mengapresiasi puisi berarti

kesanggupan dalam mengenal, memahami, menghargai, menilai, dan

memberi makna terhadap puisi yang dibaca. Mengenai tingkatan apresiasi

puisi Djojosuroto membaginya dalam lima tingkatan yaitu: penikmatan,

penghargaan, pemahaman, penghayatan, dan aplikasi.112

Pada tingkatan awal apresiasi puisi di sekolah, barulah berupa

pengenalan dengan mendengarkan pembacaan puisi. Misalnya, siswa

diminta untuk mendengarkan pembacaan puisi dan merefleksikannya baik

itu dibacakan langsung oleh guru maupun penyair melalui tayangan video,

SK yaitu memahami pembacaan puisi dan KD ialah merefleksi puisi yang

dibacakan (KD 3.2). Hal ini ditujukan agar siswa mengenal, senang dan

111

M. Atar Semi, Rancangan Pengajaran Bahasa & Sastra Indonesia, (Bandung:

Angkasa, 1989), h. 152-153. 112

Kinayati Djojosuroto dan Noldy Pelenkahu, Teori dan Pemahaman Apresiasi Puisi,

(Yogyakarta: Pustaka Book Publisher, 2009), h. 102.

Page 96: REPETISI PADA KUMPULAN PUISI NYANYIAN AKAR RUMPUT › dspace › bitstream...puisi baru, dan puisi kontemporer. Puisi lama adalah puisi yang terikat oleh aturan-aturan. Jenis-jenis

83

tertarik untuk dapat menikmati puisi. Pada tingkatan kedua siswa diminta

untuk menanggapi cara pembacaan puisi, SKnya yaitu memahami

pembacaan puisi dan KDnya adalah menanggapi cara pembacaan puisi

(KD 13.1). Tingkatan ini disebut sebagai tingkat penghargaan. Selanjutnya

untuk sampai ditingkat pemahaman siswa diminta untuk memahami puisi

melalui identifikasi unsur-unsur bentuk puisi, baik fisik maupun batin,

dengan SK memahami wacana sastra melalui kegiatan membaca puisi dan

KD ialah membaca indah puisi dengan menggunakan irama, volume suara,

mimik, kinesik yang sesuai denga nisi puisi (KD 15.1). Setelah itu,

berlanjut pada tingkat penghayatan, pada tahap ini siswa diminta untuk

merefleksikan isi puisi (KD 13.2). Kemudian sebagai tingkatan akhir,

yaitu tingkat aplikasi siswa diharapkan mampu menulis puisi dengan

pilihan kata yang sesuai dan juga memperhatikan unsur persajakan,

terdapat pada SK mengungkapkan keindahan alam dan pengalaman

melalui kegiatan menulis kreatif puisi dan KD menulis kreatif puisi

berkenaan dengan keindahan alam (KD 16.1).

Dalam pembelajaran di sekolah, guru yang mengajarkan puisi harus

mampu menciptakan pembelajaran yang menyenangkan dan menarik

tentang puisi ini. Karena dengan begitu, tingkatan apresiasi puisi dapat

tercapai dengan baik. Penguasaan guru dalam materi puisi yang diajarkan

juga diperlukan dalam pembelajaran ini, karena dengan pemilihan bahan

ajar yang tepat dapat membantu siswa proses pembelajaran. Jika dikaitkan

dengan kumpulan puisi Nyanyian Akar Rumput karya Wiji Thukul, guru

dapat menjadikan buku ini sebagai bahan ajar gaya bahasa perulangan atau

repetisi. Puisi-puisi yang terdapat dalam kumpulan puisi ini kaya akan

penggunaan repetisi. Dengan menggunakan buku kumpulan puisi

Nyanyian Akar Rumput karya Wiji Thukul ini, siswa dapat diperkenalkan

macam-macam repetisi. Tidak hanya satu macam repetisi, tetapi semua

repetisi. Tidak hanya mengetahui yang umum dikenal, tetapi tahu semua

gaya repetisi. Dengan demikian, siswa diharapkan mampu mengerti dan

Page 97: REPETISI PADA KUMPULAN PUISI NYANYIAN AKAR RUMPUT › dspace › bitstream...puisi baru, dan puisi kontemporer. Puisi lama adalah puisi yang terikat oleh aturan-aturan. Jenis-jenis

84

memahami penggunaan repetisi yang terdapat dalam karya sastra

khususnya puisi sehingga memudahkan siswa untuk bisa sampai tingkatan

apresiasi puisi. Dengan mengetahui macam-macam repetisi, siswa dapat

mempraktikan penggunaan repetisi dalam membuat puisi.

Page 98: REPETISI PADA KUMPULAN PUISI NYANYIAN AKAR RUMPUT › dspace › bitstream...puisi baru, dan puisi kontemporer. Puisi lama adalah puisi yang terikat oleh aturan-aturan. Jenis-jenis

85

BAB V

PENUTUP

A. Simpulan

Berdasarkan hasil analisis penggunaan gaya bahasa perulangan atau

repetisi pada kumpulan puisi Nyanyian Akar Rumput karya Wiji Thukul, dapat

diambil simpulan sebagai berikut.

1. Gaya bahasa perulangan atau repetisi yang tedapat dalam kumpulan

puisi Nyanyian Akar Rumput sebanyak 96 repetisi. Jenis-jenis repetisi

yang terdapat dalam kumpulan puisi Nyanyian Akar Rumput adalah (1)

aliterasi sebanyak 11 puisi; (2) asonansi sebanyak 8 puisi; (3)

antanaklasis sebanyak 1 puisi; (4) kiasmus sebanyak 1 puisi; (5)

epizeukis sebanyak 20 puisi; (6) tautotes sebanyak 1 puisi; (7) anafora

sebanyak 26 puisi; (8) epistrofa sebanyak 8 puisi; (9) simploke

sebanyak 6 puisi; (10) mesodilopsis sebanyak 5 puisi; (11) epanalepsis

sebanyak 3 puisi; dan (12) anadiplosis sebanyak 6 puisi.

2. Fungsi-fungsi repetisi yang terdapat pada puisi, yaitu (1) menguatkan

ritma; (2) membuat makna menjadi menegas atau intensif; (3)

membuat nada atau suasana menjadi lebih efektif dan sugestif; dan (4)

menimbulkan keharuan. Fungsi repetisi yang terdapat pada kumpulan

puisi Nyanyian Akar Rumput paling banyak adalah membuat makna

menjadi menegas atau intensif. Fungsi-fungsi yang terdapat dalam

kumpulan puisi Nyanyian Akar Rumput, yaitu fungsi pertama yang

menguatkan rima, terdapat dalam puisi yang berjudul Biarkanlah

Jiwamu Berlibur, Hei Penyair. Fungsi yang kedua adalah membuat

makna menegas atau intensif terdapat pada puisi Apa yang Berharga

dari Puisiku, Tujuan Kita Satu, Ibu, Tentang Sebuah Gerakan, dan

Akasia Bercerita. Fungsi yang ketiga adalah membuat nada atau

suasana menjadi lebih efektif dan sugestif terdapat pada puisi

Biarkanlah Jiwamu Berlibur, Hei Penyair, dan fungsi repetisi yang

Page 99: REPETISI PADA KUMPULAN PUISI NYANYIAN AKAR RUMPUT › dspace › bitstream...puisi baru, dan puisi kontemporer. Puisi lama adalah puisi yang terikat oleh aturan-aturan. Jenis-jenis

86

terakhir adalah menimbulkan keharuan, yang terdapat pada puisi yang

berjudul Catatan.

3. Gaya bahasa perulangan atau repetisi yang terdapat dalam kumpulan

puisi Nyanyian Akar Rumput karya Wiji Thukul ini memiliki relevansi

terhadap pembelajaran bahasa dan sastra Indonesia. Kumpulan puisi

ini dapat digunakan sebagai salah satu bahan rujukan bagi

pembelajaran bahasa dan sastra Indonesia khususnya apresiasi puisi di

sekolah karena kaya akan penggunaan repetisi. Dengan demikian

diharapkan siswa mampu mengerti dan memahami penggunaan gaya

bahasa perulangan atau repetisi yang terdapat dalam karya sastra

khususnya puisi sehingga dapat memudahkan siswa untuk bisa

mencapai tingkatan apresiasi tertinggi berupa aplikasi seperti mampu

menulis puisi bebas dengan menggunakan pilihan kata yang sesuai

(KD 16.1). Dengan menggunakan buku kumpulan Nyanyian Akar

Rumput karya Wiji Thukul ini, siswa dapat diperkenalkan macam-

macam repetisi. Tidak hanya satu repetisi, tetapi semua macam-macam

repetisi dan makna repetisi dalam puisi.

B. Saran

Berdasarkan simpulan yang telah dijelaskan, maka saran yang dapat

diberikan adaah sebagai berikut.

1. Diharapkan kumpulan puisi Nyanyian Akar Rumput karya Wiji Thukul

ini dapat dijadikan sebagai bahan pembelajaran apresiasi puisi di

sekolah.

2. Guru sebaiknya memberikan materi khusus mengenai gaya bahasa

perulangan atau repetisi dengan menambahkan indikator pada salah

satu kompetensi dasar. Indikator dapat berupa ketercapaian siswa

untuk mampu mengerti dan memahami tentang berbagai macam

repetisi dan penggunaannya dalam pembelajaran maupun kehidupan

sehari-hari.

Page 100: REPETISI PADA KUMPULAN PUISI NYANYIAN AKAR RUMPUT › dspace › bitstream...puisi baru, dan puisi kontemporer. Puisi lama adalah puisi yang terikat oleh aturan-aturan. Jenis-jenis

87

3. Kumpulan puisi Nyanyian Akar Rumput karya Wiji Thukul ini

hendaknya menjadi salah satu buku yang harus ada di perpustakaan

sekolah.

Page 101: REPETISI PADA KUMPULAN PUISI NYANYIAN AKAR RUMPUT › dspace › bitstream...puisi baru, dan puisi kontemporer. Puisi lama adalah puisi yang terikat oleh aturan-aturan. Jenis-jenis

DAFTAR PUSTAKA

Alisjahbana, Sutan Takdir. Kebangkitan Puisi Baru Indonesia. Jakarta: PT.

Dian Rakyat, 1986.

Atmazaki. Ilmu Sastra Teori dan Terapan. Padang: Angkasa Raya. 1990.

Badudu, Yus. Membina Bahasa Indonesia Baku. Bandung: CV Pustaka

Prima. 1981.

Basrowi dan Suwandi. Memahami Penelitian Kualitatif. Jakarta: Rineka

Cipta. 2008.

Damayanti, D. Buku Pintar Sastra Indonesia. Yogyakarta: Araska, 2013.

Departemen Pendidikan Nasional. Kamus Besar Bahasa Indonesia.

Jakarta: PT Gramedia Pustaka Utama. 2008.

Djojosuroto, Kinayati dan Noldy Pelenkahu. Teori dan Pemahaman

Apresiasi Puisi. Yogyakarta: Pustaka Book Publisher. 2009.

Effendi, S. Bimbingan Apresiasi Puisi. Jakarta: PT Dunia Pustaka Jaya.

2002.

Emzir. Metodologi Penelitian Kualitatif dan Kuantitatif. Jakarta: PT. Raja

Grafindo Persada, 2008.

Endaswara, Suwandi. Metodologi Penelitian Sastra Epistemologi, Model,

Teori, dan Aplikasi. Yogyakarta: MedPress. 2008.

Jalil, Diane Abdul. Teori dan Periodisasi Puisi Indonesia. Bandung:

Angkasa. 1990.

Keraf, Gorys. Diksi dan Gaya Bahasa. Jakarta: PT Gramedia Pustaka

Utama. 2010.

Keraf, Gorys. Komposisi Sebuah Pengantar Kemahiran Bahasa. Flores:

Penerbit Nusa Indah.

KNI. “Penyair Wiji Thukul Mendapat Sambutan Hangat di Kedutaan

Jerman”. Padang: Harian Haluan. Tahun 40. Nomor 307. Senin, 13 Nopember

1989.

Page 102: REPETISI PADA KUMPULAN PUISI NYANYIAN AKAR RUMPUT › dspace › bitstream...puisi baru, dan puisi kontemporer. Puisi lama adalah puisi yang terikat oleh aturan-aturan. Jenis-jenis

LHS. “Wiji Thukul Benih yang Terus Tumbuh”. Majalah Pembebasan

Nomor 18/V/Juli/2000.

Nainggolan, Alex R. “Puisi Thukul Bukan Sekadar Modal Dengkul”.

Jakarta: Harian Sinar Harapan. Nomor 4777. Sabtu, 14 Agustus 2004.

Poerwadarminta, W.J.S. Kamus Umum Bahasa Indonesia. Jakarta: Balai

Pustaka. 1995.

Pradopo, Rachmat Joko Pradopo. Pengkajian Puisi. Yogyakarta: Gadjah

Mada University Press. 2000.

Purba, Antilan. Sastra Indonesia Kontemporer. Yogyakarta: Graha Ilmu,

2012.

Ratna, Nyoman Kutha. Teori, Metode Dan Teknik Penelitian Sastra.

Yogyakarta: Pustaka Pelajar. 2007.

Ratna, Nyoman Kutha. Stilistika Kajian Puitika Bahasa, Sastra, dan

Budaya. Yogyakarta: Pustaka Belajar. 2009.

Rosidi, Ajib. Membicarakan Puisi Indonesia. Jakarta: Binacipta, 1985.

Semi, M. Atar. Rancangan Pengajaran Bahasa & Sastra Indonesia.

Bandung: Angkasa. 1989.

Semi, M. Atar. Anatomi Sastra. Padang: Angkasa Raya. 1988.

Sukmadinata, Nana Syaodih. Metode Penelitian Pendidikan. Bandung: PT

Remaja Rosdakarya, 2013.

Siswanto, Wahyudi. Pengantar Teori Sastra. Jakarta: PT Grasindo. 2008.

Tarigan, Henry Guntur. Pengajaran Gaya Bahasa. Bandung: Angkasa,

1986.

Tarigan, Henry Guntur. Prinsip-prinsip Dasar Sastra. Bandung: IKAPI.

1993.

Thukul, Wiji. Nyanyian Akar Rumput. Jakarta: PT Gramedia Pustaka

Utama. 2014.

Page 103: REPETISI PADA KUMPULAN PUISI NYANYIAN AKAR RUMPUT › dspace › bitstream...puisi baru, dan puisi kontemporer. Puisi lama adalah puisi yang terikat oleh aturan-aturan. Jenis-jenis

Ton. “Penyair Wiji Thukul, Pemotret Kemiskinan dan Kekejaman”.

Jakarta: Warta Kota. Tahun II nomor 82. Minggu, 30 Juli 2000.

Wahyuni, Ristri. Kitab Lengkap Puisi, Prosa, dan Pantun Lama.

Yogyakarta: Saufa, 2014.

Waluyo, Herman J. Teori dan Apresiasi Puisi. Jakarta: Penerbit Erlangga,

1995.

WS, Hasanuddin. Membaca dan Menilai Sajak. Bandung: CV Angkasa.

2012.

Page 104: REPETISI PADA KUMPULAN PUISI NYANYIAN AKAR RUMPUT › dspace › bitstream...puisi baru, dan puisi kontemporer. Puisi lama adalah puisi yang terikat oleh aturan-aturan. Jenis-jenis

LEMBAR UJI REFERENSI

Nama : Indri Purnamasari Yusuf

NIM : 1111013000011

Jurusan : Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia

Fakultas : Ilmu Tarbiyah dan Keguruan

Judul Skripsi : “Repetisi pada Kumpulan Puisi Nyanyian Akar Rumput

Karya Wiji Thukul dan Relevansinya dengan Pembelajaran

Bahasa dan Sastra Indonesia Kelas VII di Sekolah

Menengah Pertama.”

No. Referensi Paraf

Pembimbing

1. Alisjahbana, Sutan Takdir. Kebangkitan Puisi Baru

Indonesia. Jakarta: PT. Dian Rakyat, 1986.

2. Atmazaki. Ilmu Sastra Teori dan Terapan. Padang: Angkasa

Raya. 1990.

3. Badudu, Yus. Membina Bahasa Indonesia Baku. Bandung:

CV Pustaka Prima. 1981.

4. Basrowi dan Suwandi. Memahami Penelitian Kualitatif.

Jakarta: Rineka Cipta. 2008.

5. Damayanti, D. Buku Pintar Sastra Indonesia. Yogyakarta:

Araska, 2013.

6. Departemen Pendidikan Nasional. Kamus Besar Bahasa

Indonesia. Jakarta: PT Gramedia Pustaka Utama. 2008.

7. Djojosuroto, Kinayati dan Noldy Pelenkahu. Teori dan

Pemahaman Apresiasi Puisi. Yogyakarta: Pustaka Book

Publisher. 2009.

Page 105: REPETISI PADA KUMPULAN PUISI NYANYIAN AKAR RUMPUT › dspace › bitstream...puisi baru, dan puisi kontemporer. Puisi lama adalah puisi yang terikat oleh aturan-aturan. Jenis-jenis

8. Effendi, S. Bimbingan Apresiasi Puisi. Jakarta: PT Dunia

Pustaka Jaya. 2002.

9. Emzir. Metodologi Penelitian Kualitatif dan Kuantitatif.

Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada, 2008.

10. Endaswara, Suwandi. Metodologi Penelitian Sastra

Epistemologi, Model, Teori, dan Aplikasi. Yogyakarta:

MedPress. 2008.

11. Jalil, Diane Abdul. Teori dan Periodisasi Puisi Indonesia.

Bandung: Angkasa. 1990.

12. Keraf, Gorys. Diksi dan Gaya Bahasa. Jakarta: PT Gramedia

Pustaka Utama. 2010.

13. Keraf, Gorys. Komposisi Sebuah Pengantar Kemahiran

Bahasa. Flores: Penerbit Nusa Indah.

14. KNI. “Penyair Wiji Thukul Mendapat Sambutan Hangat di

Kedutaan Jerman”. Padang: Harian Haluan. Tahun 40.

Nomor 307. Senin, 13 Nopember 1989.

15. LHS. “Wiji Thukul Benih yang Terus Tumbuh”. Majalah

Pembebasan Nomor 18/V/Juli/2000.

16. Nainggolan, Alex R. “Puisi Thukul Bukan Sekadar Modal

Dengkul”. Jakarta: Harian Sinar Harapan. Nomor 4777.

Sabtu, 14 Agustus 2004.

17. Poerwadarminta, W.J.S. Kamus Umum Bahasa Indonesia.

Jakarta: Balai Pustaka. 1995.

18. Pradopo, Rachmat Joko Pradopo. Pengkajian Puisi.

Yogyakarta: Gadjah Mada University Press. 2000.

Page 106: REPETISI PADA KUMPULAN PUISI NYANYIAN AKAR RUMPUT › dspace › bitstream...puisi baru, dan puisi kontemporer. Puisi lama adalah puisi yang terikat oleh aturan-aturan. Jenis-jenis

19. Purba, Antilan. Sastra Indonesia Kontemporer. Yogyakarta:

Graha Ilmu, 2012.

20. Ratna, Nyoman Kutha. Teori, Metode Dan Teknik Penelitian

Sastra. Yogyakarta: Pustaka Pelajar. 2007.

21. Ratna, Nyoman Kutha. Stilistika Kajian Puitika Bahasa,

Sastra, dan Budaya. Yogyakarta: Pustaka Belajar. 2009.

22. Rosidi, Ajib. Membicarakan Puisi Indonesia. Jakarta:

Binacipta, 1985.

23. Semi, M. Atar. Rancangan Pengajaran Bahasa & Sastra

Indonesia. Bandung: Angkasa. 1989.

24. Semi, M. Atar. Anatomi Sastra. Padang: Angkasa Raya.

1988.

25. Siswanto, Wahyudi. Pengantar Teori Sastra. Jakarta: PT

Grasindo. 2008.

26. Sukmadinata, Nana Syaodih. Metode Penelitian Pendidikan.

Bandung: PT Remaja Rosdakarya, 2013.

27. Tarigan, Henry Guntur. Pengajaran Gaya Bahasa. Bandung:

Angkasa, 1986.

28. Tarigan, Henry Guntur. Prinsip-prinsip Dasar Sastra.

Bandung: IKAPI. 1993.

29. Thukul, Wiji. Nyanyian Akar Rumput. Jakarta: PT Gramedia

Pustaka Utama. 2014.

30. Ton. “Penyair Wiji Thukul, Pemotret Kemiskinan dan

Kekejaman”. Jakarta: Warta Kota. Tahun II nomor 82.

Page 107: REPETISI PADA KUMPULAN PUISI NYANYIAN AKAR RUMPUT › dspace › bitstream...puisi baru, dan puisi kontemporer. Puisi lama adalah puisi yang terikat oleh aturan-aturan. Jenis-jenis

Minggu, 30 Juli 2000.

31. Wahyuni, Ristri. Kitab Lengkap Puisi, Prosa, dan Pantun

Lama. Yogyakarta: Saufa, 2014.

32. Waluyo, Herman J. Teori dan Apresiasi Puisi. Jakarta:

Penerbit Erlangga, 1995.

33. WS, Hasanuddin. Membaca dan Menilai Sajak. Bandung:

CV Angkasa. 2012.

Page 108: REPETISI PADA KUMPULAN PUISI NYANYIAN AKAR RUMPUT › dspace › bitstream...puisi baru, dan puisi kontemporer. Puisi lama adalah puisi yang terikat oleh aturan-aturan. Jenis-jenis

Lampiran 1

Jenis dan Jumlah Repetisi Pada Kumpulan Puisi Nyanyian Akar Rumput

Jenis Jumlah Puisi

a. Anafora 26 1) Sajak Ibu (Hlm. 30)

Ibu menangis ketika aku mendapat susah

Ibu menangis ketika aku bahagia

Ibu menangis ketika adikku mencuri sepeda

Ibu menangis ketika adikku keluar penjara

2) Ceritakanlah ini kepada siapa pun (Hlm. 35)

Walau senjata ditodongkan kepadamu

Walau sepatu di atas kepalamu

Di atas kepalaku

Di atas kepala kita

3) Sajak tikar plastik – tikar pandan (Hlm. 54)

Tikar plastik bikinan pabrik

Tikar pandan dianyam tangan

Tikar plastik makin mendesak

Tikar pandan bertahan

4) Sajak tapi sayang (Hlm. 57)

Kembang dari pinggir jalan

Kembang yang tumbuh di tembok

5) Balada Pak Bejo (Hlm. 69)

Mbok bejo tak mau mendengar

Mbok bejo tetap marah

Mbok bejo terus marah

Mbok bejo terus mengomel

Lupa anak, lupa utang

Page 109: REPETISI PADA KUMPULAN PUISI NYANYIAN AKAR RUMPUT › dspace › bitstream...puisi baru, dan puisi kontemporer. Puisi lama adalah puisi yang terikat oleh aturan-aturan. Jenis-jenis

Lupa sewa rumah

Lupa bayaran sekolah

6) Kota (Hlm. 94)

Bahasa sibuk adalah bahasa kota

Yang tak bisa diajak bicara

Bahasa sibuk adalah bahasa untung rugi

Bahasa sibuk adalah bahasa sibuk

7) (akasia bercerita) (Hlm. 127)

Agak lama dia memondong anak bayinya

Agak lama hujan tercurah memandikan mereka

berdua

Agak lama bayinya menangis dalam curah

hujan

8) Juruh (Hlm. 131)

Siapa dalam sunyi

Siapa menetes dalam sunyi

Siapa bergurau

9) Lirik-lirik pagi (Hlm. 133)

Yang menggores hari dan kucur

Yang menggores hati dan hilang

10) Autobiografi (Hlm. 135)

Tak pernah selesai pertarungan menjadi

manusia

Tak pernah terurai pertarungan menjadi rahasia

11) Lampu merah (Hlm. 144)

Sama-sama tak tahu ujungnya

Sama-sama tak tahu di mana akhirnya

Page 110: REPETISI PADA KUMPULAN PUISI NYANYIAN AKAR RUMPUT › dspace › bitstream...puisi baru, dan puisi kontemporer. Puisi lama adalah puisi yang terikat oleh aturan-aturan. Jenis-jenis

12) 16 september (Hlm. 145)

Pertemuan perpisahan, kehilangan dan

penemuan

Pertemuan perpisahan, pengalaman manik-

manik mata

13) Sajak tiga bait kepada: kun (Hlm. 146)

Ada yang mengajak berhenti ketika lari

Ada yang mengajak bicara ketika diam

Ada yang mengajak terbahak ketika bungkam

Ada yang mengajak jaga ketika tidur

14) Kucing, ikan asin, dan aku (Hlm. 155)

Biar kubacok dia

Biar mampus!

15) Catatan (Hlm. 165)

Tidak di kampus

Tidak di pabrik

Tidak di pengadilan

Bahkan rumah pun

16) Riwayat (Hlm. 178)

Tanyakan kepada yang mampu membaca

Tanyakan kepada yang tak pura-pura buta

17) Malam di kota khatulistiwa (Hlm. 180)

Dan rebung bambu

Dan belacan

Dan tempoyak

Menguasai pasar ini

Page 111: REPETISI PADA KUMPULAN PUISI NYANYIAN AKAR RUMPUT › dspace › bitstream...puisi baru, dan puisi kontemporer. Puisi lama adalah puisi yang terikat oleh aturan-aturan. Jenis-jenis

18) Hayati (Hlm. 181)

Tanah bapaknya bapakmu

Tanah mamaknya mamakmu

19) Hari itu aku akan bersiul-siul (Hlm. 186)

Aku tidak akan datang

Aku tidak akan menyerahkan suaraku

Aku tidak akan ikutan masuk

Ke kotak suara itu

20) Baju loak sobek pundaknya (Hlm. 197)

Harganya murah

Harganya murah bojoku

Di pedagang loak

Di pedagang loak bojoku

Karena aku berorganisasi

Karena aku berorganisasi bojoku

Tak ada setrika bojoku

Tak ada setrika

Agar tak lusuh

Agar tak lusuh

Karena baju ini untukmu bojoku

21) Leuwigajah (Hlm. 201)

Leuwigajah terus minta darah tenaga muda

Leuwigajah makain panas

Page 112: REPETISI PADA KUMPULAN PUISI NYANYIAN AKAR RUMPUT › dspace › bitstream...puisi baru, dan puisi kontemporer. Puisi lama adalah puisi yang terikat oleh aturan-aturan. Jenis-jenis

22) Makin terang bagi kami (Hlm. 204)

Kami satu: buruh

Kami punya tenaga

23) Edan (Hlm. 211)

Padahal mukena tak dibawa pulang

Padahal mukena dia taruh

Di tempat kerja

24) Para jenderal marah-marah (13) (Hlm. 226)

Mayat-mayat bergelimpangan

Mayat-mayat disembunyikan

Kau tak bisa mnguburkan aku

Kau tak bisa menyembuhkan lukaku

Karena kau tak kenal aku

Karena kau terus berbicara

25) Para jenderal marah-marah (16) (Hlm. 231)

Malam yang gelap ini untukku

Malam yang gelap ini selimutku

Selamat tidur, tanah airku

Selamat tidur, anak-istriku

26) Para jenderal marah-marah (17) (Hlm. 232)

Bernapas panjanglah kau, bernapas panjanglah

para korban

Bernapas panjanglah aku

Bernapas panjanglah kalian

Bernapas panjanglah semua

Page 113: REPETISI PADA KUMPULAN PUISI NYANYIAN AKAR RUMPUT › dspace › bitstream...puisi baru, dan puisi kontemporer. Puisi lama adalah puisi yang terikat oleh aturan-aturan. Jenis-jenis

b. Epizeukis 20 1) Riwayat (Hlm. 22)

Kuhancurkan

Kubentuk lagi

Kuhancurkan

Kubentuk lagi

Patungku tak jadi-jadi

Aku ingin sempurna

Patungku tak jadi-jadi

2) Reportase dari Puskesmas (Hlm. 45)

Barangkali karena ikat laut yang kumakan ya

Barang kali ikan laut.

Ternyata cuma seratus lima putuh

Murah sekali oo… murah sekali!

3) Nyanyian Abang Becak (Hlm. 50)

Harga minyak mundhak, lombok-lombok akan

mundhak

Sandang pangan akan mundhak

4) Apa yang berharga dari puisiku (Hlm. 63)

Jika nasi harus dibeli dengan uang

Jika kami harus makan

Dan jika yang dimakan tidak ada?

5) Satu Mimpi Satu Barisan (Hlm. 99)

Karena mogok karena ingin perbaikan

Karena upah, yak karena upah

Page 114: REPETISI PADA KUMPULAN PUISI NYANYIAN AKAR RUMPUT › dspace › bitstream...puisi baru, dan puisi kontemporer. Puisi lama adalah puisi yang terikat oleh aturan-aturan. Jenis-jenis

6) Surat (Hlm. 122)

Akasia yang rimbun, rimbun sekali

7) Api (Hlm. 125)

Api yang bernama rahmat

Tak mungkin dimatikan, tak akan kumatikan

8) Aku dilahirkan di sebuah pesta yang tak pernah

selesai (Hlm. 137)

Ada potret penuh debu, potret mereka yang hadir

9) Sajak untukmu (Hlm. 150)

Ini bukan selatan, bukan, ini bukan utara,

bukan bukan bukan

Ini bukan barat, bukan timur

10) Tentang sebuah gerakan (Hlm. 152)

Setiap orang butuh tanah

Ingat: setiap orang!

11) Catatan (Hlm. 165)

Aku pasti pulang

Mungkin tengah malam dini

Mungkin subuh hari

Pasti

Dan mungkin

Tapi jangan

Kautunggu

Aku pasti pulang dan pasti pergi lagi

Karena hak

Page 115: REPETISI PADA KUMPULAN PUISI NYANYIAN AKAR RUMPUT › dspace › bitstream...puisi baru, dan puisi kontemporer. Puisi lama adalah puisi yang terikat oleh aturan-aturan. Jenis-jenis

12) Puisi di kamar (Hlm. 166)

Kelahiran tak mungkin dihentikan, tak mungkin

Kugerakkan tanganku, kugerakkan pikiranku

Aku menulis, aku menulis, terus menulis

13) Terus terang saja (Hlm. 175)

Tapi aku belum menjadi aku sejati

Karena aku dibungkam oleh demokrasi 100%

Namun aku sangsi

Karena kemelaratan belum dilumpuhkan

Aku sangsi pada yang 100% benar

Terus terang saja!

14) Momok hiyong (Hlm. 188)

Emas doyan, hutan doyan

Kursi doyan, nyawa doyan

Luar biasa

15) Tujuan kita satu, ibu (Hlm. 195)

Kita tidak sendirian

Kita satu jalan

Tujuan kita satu, ibu: pembebasan!

16) Aku masih utuh dan kata-kata belum binasa

(Hlm. 196)

Aku bukan artis pembuat berita

Page 116: REPETISI PADA KUMPULAN PUISI NYANYIAN AKAR RUMPUT › dspace › bitstream...puisi baru, dan puisi kontemporer. Puisi lama adalah puisi yang terikat oleh aturan-aturan. Jenis-jenis

Tapi aku memang selalu kabar buruk buat

penguasa

Puisiku bukan puisi

Tapi kata-kata gelap

Yang berkeringat dan berdesakan

17) Puisi sikap (Hlm. 176)

Andai benar

Ada kehidupan lagi nanti

Setelah kehidupan ini

18) Bukan kat baru (Hlm. 206)

Kita dibayar murah

Sudah lama, sudah lama

Sudah lama kita saksikan

Jembatan ke dunia baru

Dunia baru, ya, dunia baru

19) Para jenderal marah- marah (13) (Hlm. 226)

Pembantaian, pembantaian

Dan pembantaian

Karena kau terus berbicara

Berbicara dan berbicara

20) Para jenderal marah-marah (20) (Hlm. 236)

MERDEKA MERDEKA MERDEKA

Siapa yang merdeka?

Page 117: REPETISI PADA KUMPULAN PUISI NYANYIAN AKAR RUMPUT › dspace › bitstream...puisi baru, dan puisi kontemporer. Puisi lama adalah puisi yang terikat oleh aturan-aturan. Jenis-jenis

c. Aliterasi 11 1) Balada Pak Bejo (Hlm. 69)

Aku sudah keliling kota

Aku sudah kerja keras

2) Biarkanlah jiwamu berlibur, hei penyair (Hlm.

87)

Segarkanlah paru-paru dengan pemandangan-

pemandangan baru

Pergilah ke parangtrits menikmati gubuk-gubuk

penduduk

Yang menangkap jingking

Bahasa kita adalah bahasa Indonesia benar

Bukan bahasa yang gampang dibolak-balik

artinya oleh penguasa

Bbm adalah singkatan dari bahan bakar minyak

Bukan bolak-balik mencekik

3) Dalam kamar 6 x 7 meter (Hlm. 95)

Mimpi-mimpi bagusku kubunuh dengan

kenyataan

Tinggal tubuh kurus kering dan cericit tikus

Ketika kuterbaring tidur di tikar dan bantal

4) Darman (Hlm. 108)

Tetapi kepada tangis anak-anaknya

Tidak bisa menulikan telinga

5) Kepada ibuku (Hlm. 109)

Tetapi petani ditipu pabrik gula

Dan Jakarta seperti paris penuh Honda, Suzuki,

Page 118: REPETISI PADA KUMPULAN PUISI NYANYIAN AKAR RUMPUT › dspace › bitstream...puisi baru, dan puisi kontemporer. Puisi lama adalah puisi yang terikat oleh aturan-aturan. Jenis-jenis

mercy, jimny

6) Kidung di kala sedih (Hlm. 111)

Tak cukup dengan sepasang telinga dan dua biji

mata

Tetapi bebaskan hati untuk menyaring batu-batu

telinga

7) Puisi dua matahari (Hlm. 119)

Suatu fajar pagi paman matahari muncul kembali

“paman aku menemukan lagi satu matahari!”

8) Api (Hlm. 125)

(dan pipiku kiri-kanan masih merah bekas

ciuman)

(dan wajahku masih merah dadu)

9) Supardini matangguan ini untukmu (Hlm. 129)

Antara kelahiran dan kematian, kehidupan

Arti kelahiran dan kematian

10) Juruh (Hlm. 131)

Dalam seperti sumur rasa yang dipendam

Simpan ragam suara dan kepiluan

11) Puisi menolak patuh (Hlm. 190)

Pidato kenegaraan atau siaran pemerintah

Tentang kenaikan pendapatan rakyat

d. Asonansi 8 1) Ibu (Hlm. 113)

Page 119: REPETISI PADA KUMPULAN PUISI NYANYIAN AKAR RUMPUT › dspace › bitstream...puisi baru, dan puisi kontemporer. Puisi lama adalah puisi yang terikat oleh aturan-aturan. Jenis-jenis

Jika kau menagih baktiku

Itu sudah kupersembahkan ibu

Waktu hidup tak kubiarkan beku

Itulah tanda baktiku kepadamu

2) Juruh (Hlm. 131)

Aku ingat salju dan ingat jepang

Ingat kuli dan ingat hening biru

3) Semenjak aku berkenalan denganmu (Hlm. 132)

Seribu lenganku

Seribu kakiku

Menjauhkanku padamu

4) Lirik-lirik pagi (Hlm. 133)

Kilatan merah matahari di lengkung embun

Rekah jatuh di tanah pagi

Musik riuh hati yang sepi

5) Sajak ini mengajakmu tamasya (Hlm. 136)

Kita sering mengumbar mata hingga buta

Hingga ternganga di dunia batas

Di balik mata

6) Aku dilahirkan di sebuah pesta yang tak pernah

selesai (Hlm. 137)

Di sana ada meja penuh kue aneka warna

Mereka menawarkannya padaku

Kuterima kucicipi semua

Enak!

Page 120: REPETISI PADA KUMPULAN PUISI NYANYIAN AKAR RUMPUT › dspace › bitstream...puisi baru, dan puisi kontemporer. Puisi lama adalah puisi yang terikat oleh aturan-aturan. Jenis-jenis

7) Kemarau (Hlm. 159)

Barangkali

Itu dirimu

Atau diriku

8) Puisi sikap (Hlm. 176)

Maunya mulutmu bicara terus

Tapi telingamu tak mau mendengar

Maumu aku ini jadi pendengar terus

e. Epistrofa 8 1) Pasar malam (Hlm. 128)

Bukankah waktu terus laju ke depan, tuan?

Bukankah kita menuju kerentaan, tuan?

Maka belilah pupur awet muda ini, tuan

Belilah perhiasan dan baju itu, tuan

Balilah ini, tuan

Sebelum penyakit atau maut merenggut nyawa

tuan

2) Biji-biji karambol (Hlm. 139)

Tengah malam, ada suara jatuh

Biji-biji karambol di tengah malam jatuh

3) Sajak hari demi hari (Hlm. 149)

Hari demi hari tanggal, gelisahku

Kisah demi kisah tanggal, gelisahku

4) Gentong kosong (Hlm. 154)

Gentong kosong

Botol kosong

Page 121: REPETISI PADA KUMPULAN PUISI NYANYIAN AKAR RUMPUT › dspace › bitstream...puisi baru, dan puisi kontemporer. Puisi lama adalah puisi yang terikat oleh aturan-aturan. Jenis-jenis

5) Kucing, ikan asin, dan aku (Hlm. 155)

Aku hidup

Iahidup

Kami sama-sama makan

6) Catatan (Hlm. 164)

Aku tak ada (seminggu sesudah itu

Sebulan sesudah itu

7) Derita sudah naik seleher (Hlm. 170)

Kaulempar aku dalam gelap

Hingga hidupku menjadi gelap

8) Buron (Hlm. 173)

Baju lain

Celana lain

Potongn rambut lain

Buku yang dibaca lain

Bahan percakapan lain

Nama lain

Identitas lain

f. Simploke 6 1) Jangan lupa, kekasihku (Hal. 71)

Jangan lupa, kekasihku

Jika kau ditanya siapa mertuamu

Jawablah: yang menarik becak itu

Itu bapakmu, kekasihku

Jangan lupa, kekasihku

Pada siapa pun yang bertanya

Sebutkan namamu

Jangan malu

Page 122: REPETISI PADA KUMPULAN PUISI NYANYIAN AKAR RUMPUT › dspace › bitstream...puisi baru, dan puisi kontemporer. Puisi lama adalah puisi yang terikat oleh aturan-aturan. Jenis-jenis

Itu namamu, kekasihku

2) Mandi (Hlm. 141)

Saya menunggu sunyi?

Saya merindukan sunyi

3) Rumput ilalang (Hlm. 172)

Walau kaubabat berulang kali

Walau kaubakar berulang kali

4) Riwayat (Hlm. 177)

Bangkai-bangkai mengapung

Hanyut dibawa arus ke hilir

Bangkai kakek-nenek kami

Bangkai-bangkai jepang mengambang

Dibarat parang kakek-nenek kami

5) Baju loak sobek pundaknya (Hlm. 197)

Untukmu bojoku

Baju itu untukmu

6) Bukan kata baru (Hlm. 207)

Kau-aku tahu

Berapa harga lengan dan otot kau-aku

Kau tahu berapa upahmu

Kau tahu

g. Anadiplosis 6 1) Catatan malam (Hlm. 24)

Page 123: REPETISI PADA KUMPULAN PUISI NYANYIAN AKAR RUMPUT › dspace › bitstream...puisi baru, dan puisi kontemporer. Puisi lama adalah puisi yang terikat oleh aturan-aturan. Jenis-jenis

Tapi kekasihku cinta

Cinta menuntun kami ke masa depan

2) Apa yang berharga dari puisiku (Hlm. 63)

Kalau bapak bertengkar dengan ibu

Ibu menyalahkan bapak

Padahal becak-becak terdesak oleh bus kota

Kalau bus kota lebih murah, siapa yang salah?

3) Aku menuntut perubahan (Hlm. 74)

Tak bisa menolong kami

Kami tak percaya lagi pada itu

4) Biji-biji karambol (Hlm. 139)

Biji-biji karambol di tengah malam jatuh

Jatuh angka-angka satu sampai mati

5) Tiga sajak pendek (Hlm. 140)

Kini kembali

Kembali aku tertegun

6) Baju loak sobek pundaknya (Hlm. 197)

Pundaknya sedikit robek

Sedikit robek bojoku

Tapi aku bimbang

Aku bimbang bojoku

Nanti kalau aku pulang

Kalau aku pulang bojoku

h. Mesodilopsis 5 1) Teka-teki yang ganjil (Hlm. 98)

Page 124: REPETISI PADA KUMPULAN PUISI NYANYIAN AKAR RUMPUT › dspace › bitstream...puisi baru, dan puisi kontemporer. Puisi lama adalah puisi yang terikat oleh aturan-aturan. Jenis-jenis

Sejak itu kami selalu merasa seperti

Sedang menghadapi teka-teki yang ganjil

Dan teka-teki itu selalu muncul

2) Ibu (Hlm. 113)

Tetapi nilai hidup adalah di dalam nasi semata

Apakah anak adalah tabungan

3) Topeng ragil kuning (Hlm. 114)

Engkau sudah melihat dan tertipu

Engkau tidak melihat ngengat merapuhi pelupuk

4) Api (Hlm. 125)

(dan pipiku kiri-kanan masih merah bekas

ciuman)

(dan wajahku masih merah dadu)

5) Bunga (Hlm. 143)

Bunga warna-warni sekejap

Merah warni sekejap lenyap

i. Epanalepsis 3 1) Kenangan anak-anak seragam (Hlm. 78)

Aku harus tahu siapa presidenku

Aku harus tahu ibu kota negaraku

2) Merontokkan pidato (Hlm. 187)

Mereka gagal memaksaku

Aku tak akan mengakui kesalahanku

3) Tujuan kita satu, ibu (Hlm. 194)

Page 125: REPETISI PADA KUMPULAN PUISI NYANYIAN AKAR RUMPUT › dspace › bitstream...puisi baru, dan puisi kontemporer. Puisi lama adalah puisi yang terikat oleh aturan-aturan. Jenis-jenis

Kutundukkan kepalaku

Bersama rakyatmu yang berkabung

j. Antanaklasis 1 1) Puisi dua matahari (Hlm. 119)

Sejak itu aku hidup dengan dua matahari:

Matahari yang muncul di setiap pagi

Dan matahari yang ada di dalam diriku sendiri

k. Kiasmus 1 1) Nyanyian Abang Becak (Hlm. 51)

Lampu butuh menyala, menyala butuh minyak

Perut butuh kenyang, kenyang butuh diisi

l. Tautotes 1 1) Repostase dari puskesmas (Hlm. 45)

Sakit gigi, sakit mata, mencret, kurapan, demam

Tak bisa tidur, semua disuntik dengan obat yang

sama

Ini namanya sama rasa sama rasa

Ini namanya setiap warga negara mendapatkan

haknya

Semua yang sakit diberi obat yang sama

Page 126: REPETISI PADA KUMPULAN PUISI NYANYIAN AKAR RUMPUT › dspace › bitstream...puisi baru, dan puisi kontemporer. Puisi lama adalah puisi yang terikat oleh aturan-aturan. Jenis-jenis

Lampiran 2

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN

(RPP)

Nama Sekolah :SMP Islam Al Mujahidin

Mata Pelajaran : Bahasa Indonesia

Kelas/Semester : VII/2

Alokasi Waktu : 4 × 40 menit (2 kali pertemuan)

Standar Kompetensi : 3. Memahami pembacaan puisi

Kompetensi Dasar : 3.2. Merefleksi puisi yang dibacakan

I. Tujuan Pembelajaran

Setelah mengikuti pembelajaran ini, Peserta didik mampu

• mendengarkan pembacaan puisi;

• menanggapi pembacaan puisi;

• menemukan isi puisi yang didengarkan.

Karakter siswa yang diharapkan : Dapat dipercaya ( Trustworthines)

Rasa hormat dan perhatian ( respect )

Tekun ( diligence )

Tanggung jawab ( responsibility )

II. Materi Ajar

Puisi

III. Metode Pembelajaran

- Diskusi - Latihan

- Contoh

IV. Langkah-Langkah Pembelajaran

A. Kegiatan Awal

Apersepsi

• Mengingatkan kembali wawasan Peserta didik tentang cara pemahaman puisi

• Berdiskusi menemukan makna dalam puisi

Motivasi :

• Membuat Tes puisi.

B. Kegiatan Inti

Eksplorasi

Dalam kegiatan eksplorasi, guru:

mampu bercerita dengan urutan yang baik,suara,lafal, intonasi, gesture dan

mimik yang tepat

Page 127: REPETISI PADA KUMPULAN PUISI NYANYIAN AKAR RUMPUT › dspace › bitstream...puisi baru, dan puisi kontemporer. Puisi lama adalah puisi yang terikat oleh aturan-aturan. Jenis-jenis

melibatkan peserta didik mencari informasi yang luas dan dalam tentang

topik/tema materi yang akan dipelajari dengan menerapkan prinsip alam

takambang jadi guru dan belajar dari aneka sumber;

menggunakan beragam pendekatan pembelajaran, media pembelajaran,

dan sumber belajar lain;

memfasilitasi terjadinya interaksi antarpeserta didik serta antara peserta

didik dengan guru, lingkungan, dan sumber belajar lainnya;

melibatkan peserta didik secara aktif dalam setiap kegiatan pembelajaran;

dan

memfasilitasi peserta didik Menjelaskan pembacaan teks puisi ”Sebelah

Tangan” yang dibacakan

Elaborasi

Dalam kegiatan elaborasi, guru:

memfasilitasi peserta didik melalui pemberian tugas, diskusi, dan lain-lain

untuk memunculkan gagasan baru baik secara lisan maupun tertulis;

memfasilitasi peserta didik dalam pembelajaran kooperatif dan kolaboratif;

memfasilitasi peserta didik berkompetisi secara sehat untuk meningkatkan

prestasi belajar;

Memberikan tanggapan terhadap pembacaan teks puisi ”Sebelah Tangan”

Membahas isi puisi ”Sebelah Tangan”

memfasilitasi peserta didik membuat laporan eksplorasi yang dilakukan

baik lisan maupun tertulis, secara individual maupun kelompok;

memfasilitasi peserta didik untuk menyajikan hasil kerja individual

maupun kelompok;

memfasilitasi peserta didik melakukan pameran, turnamen, festival, serta

produk yang dihasilkan;

memfasilitasi peserta didik melakukan kegiatan yang menumbuhkan

kebanggaan dan rasa percaya diri peserta didik.

Konfirmasi

Dalam kegiatan konfirmasi, guru:

memberikan umpan balik positif dan penguatan dalam bentuk lisan,

tulisan, isyarat, maupun hadiah terhadap keberhasilan peserta didik,

memberikan konfirmasi terhadap hasil eksplorasi dan elaborasi peserta

didik melalui berbagai sumber,

memfasilitasi peserta didik melakukan refleksi untuk memperoleh

pengalaman belajar yang telah dilakukan,

memfasilitasi peserta didik untuk memperoleh pengalaman yang bermakna

dalam mencapai kompetensi dasar:

berfungsi sebagai narasumber dan fasilitator dalam menjawab

pertanyaan peserta didik yang menghadapi kesulitan, dengan

menggunakan bahasa yang baku dan benar;

membantu menyelesaikan masalah;

memberi acuan agar peserta didik dapat melakukan pengecekan hasil

eksplorasi;

Page 128: REPETISI PADA KUMPULAN PUISI NYANYIAN AKAR RUMPUT › dspace › bitstream...puisi baru, dan puisi kontemporer. Puisi lama adalah puisi yang terikat oleh aturan-aturan. Jenis-jenis

memberi informasi untuk bereksplorasi lebih jauh;

memberikan motivasi kepada peserta didik yang kurang atau belum

berpartisipasi aktif.

C. Kegiatan Akhir

Dalam kegiatan penutup, guru:

bersama-sama dengan peserta didik dan/atau sendiri membuat

rangkuman/simpulan pelajaran;

melakukan penilaian dan/atau refleksi terhadap kegiatan yang sudah

dilaksanakan secara konsisten dan terprogram;

memberikan umpan balik terhadap proses dan hasil pembelajaran;

merencanakan kegiatan tindak lanjut dalam bentuk pembelajaran remedi,

program pengayaan, layanan konseling dan/atau memberikan tugas baik

tugas individual maupun kelompok sesuai dengan hasil belajar peserta

didik;

Menyimpulkan kegiatan menanggapi pembacaan puisi

Menyelesaikan latihan

V. Sumber/Alat/Bahan

Video pembacaan puisi

Bahasa Indonesia untuk SMP/MTS Kelas VII, BSE (Buku Sekolah Elektronik)

VI. Penilaian

Indikator Pencapaian

Kompetensi

Penilaian

Teknik

Penilaian

Bentuk

Penilaian Instrumen

Mampu menangkap isi

puisi seperti gambaran

pengindraan, perasaan,

dan pendapat

Mampu mengemukakan

pesan- pesan puisi

Mampu mengaitkan

kehidupan dalam puisi

dengan kehidupan nyata

siswa

Tes tulis

Uraian

Tes

praktik/kin

erja

Uraian

Uraian

Uji petik

kerja

Tulislah gambaran

penginderaan, perasaan,

dan pendapat yang

terdapat dalam puisi yang

dibacakan!

Tulislah pesan-pesan

yang terdapat di dalam

puisi yang dibacakan!

Deskripsikan persamaan

dan perbedaan kehidupan

pribadimu dengan

kehidupan dalam puisi

Bentuk tes: lisan

No Aspek Penilaian Bobot Nilai

1 Menghayati pembacaan teks puisi

a. Apresiatif (3)

b. Kurang apresiatif (2)

c. Tidak apresiatif (1)

5

Page 129: REPETISI PADA KUMPULAN PUISI NYANYIAN AKAR RUMPUT › dspace › bitstream...puisi baru, dan puisi kontemporer. Puisi lama adalah puisi yang terikat oleh aturan-aturan. Jenis-jenis

2 Menceritakan isi puisi

a. Tepat (3)

b. Kurang tepat (2)

c. Tidak tepat (1)

5

3 Menuliskan kutipan yang menyatakan perasaan penulis

a. Benar (3)

b. Kurang benar (2)

c. Tidak benar (1)

5

4 Menemukan perasaan lain penulis pada teks puisi tersebut

a. Benar (3)

b. Kurang benar (2)

c. Tidak benar (1)

5

Keterangan

Skor maksimum 3 (3 × 5) = 45

Nilai akhir : Skor yang diperoleh

X 100

Skor maksimak

Mengetahui,

Kepala SMP Islam Al Mujahidin

(Maman Syaifurahman M.Pd)

Tangerang Selatan, September 2015

Guru Mapel BHS Indonesia.

(Indri Purnamasari Yusuf)

Page 130: REPETISI PADA KUMPULAN PUISI NYANYIAN AKAR RUMPUT › dspace › bitstream...puisi baru, dan puisi kontemporer. Puisi lama adalah puisi yang terikat oleh aturan-aturan. Jenis-jenis

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN

(RPP)

Nama Sekolah : SMP Islam Al Mujahidin

Mata Pelajaran : Bahasa Indonesia

Kelas/Semester : VII/2

Alokasi Waktu : 2 × 40 menit

Standar Kompetensi : 13. Memahami pembacaan puisi

Kompetensi Dasar : 13.1. Menanggapi cara pembacaan puisi

I. Tujuan Pembelajaran

Setelah mengikuti pembelajaran ini, Peserta didik mampu

• mengungkapkan isi puisi;

• menangkap isi puisi sesuai dengan gambaran pengindraan;

• merefleksi isi puisi.

Karakter siswa yang diharapkan : Dapat dipercaya ( Trustworthines)

Rasa hormat dan perhatian ( respect )

Tekun ( diligence )

Tanggung jawab ( responsibility )

II. Materi Ajar

Puisi

III. Metode Pembelajaran

- Contoh - Penugasan

- Tanya jawab - Diskusi

- Latihan

IV. Langkah-Langkah Pembelajaran

A. Kegiatan Awal

• Apersepsi dan tanya jawab mengenai puisi

• Motivasi : Menyebutkan cara membaca puisi dan memahami isi puisi

B. Kegiatan Inti

Eksplorasi

Dalam kegiatan eksplorasi, guru:

mampu bercerita dengan urutan yang baik,suara,lafal, intonasi, gesture dan

mimik yang tepat

melibatkan peserta didik mencari informasi yang luas dan dalam tentang

topik/tema materi yang akan dipelajari dengan menerapkan prinsip alam

takambang jadi guru dan belajar dari aneka sumber;

menggunakan beragam pendekatan pembelajaran, media pembelajaran,

dan sumber belajar lain;

Page 131: REPETISI PADA KUMPULAN PUISI NYANYIAN AKAR RUMPUT › dspace › bitstream...puisi baru, dan puisi kontemporer. Puisi lama adalah puisi yang terikat oleh aturan-aturan. Jenis-jenis

memfasilitasi terjadinya interaksi antarpeserta didik serta antara peserta

didik dengan guru, lingkungan, dan sumber belajar lainnya;

melibatkan peserta didik secara aktif dalam setiap kegiatan pembelajaran;

dan

memfasilitasi peserta didik Menjelaskan cara membacakan puisi dengan

baik

Menyimak pembacaan puisi yang dibacakan oleh salah seorang siswa

Melakukan pembahasan mengenai isi puisi

Elaborasi

Dalam kegiatan elaborasi, guru:

memfasilitasi peserta didik melalui pemberian tugas, diskusi, dan lain-lain

untuk memunculkan gagasan baru baik secara lisan maupun tertulis;

Membacakan puisi dan didengarkan oleh orang lain

Menyebutkan perasaan pengarang pada puisi yang telah dibaca

Menjelaskan amanat yang terdapat dalam puisi

memberi kesempatan untuk berpikir, menganalisis, menyelesaikan

masalah, dan bertindak tanpa rasa takut;

memfasilitasi peserta didik dalam pembelajaran kooperatif dan kolaboratif;

memfasilitasi peserta didik berkompetisi secara sehat untuk meningkatkan

prestasi belajar;

memfasilitasi peserta didik membuat laporan eksplorasi yang dilakukan

baik lisan maupun tertulis, secara individual maupun kelompok;

memfasilitasi peserta didik untuk menyajikan hasil kerja individual

maupun kelompok;

memfasilitasi peserta didik melakukan pameran, turnamen, festival, serta

produk yang dihasilkan;

memfasilitasi peserta didik melakukan kegiatan yang menumbuhkan

kebanggaan dan rasa percaya diri peserta didik.

Konfirmasi

Dalam kegiatan konfirmasi, guru:

memberikan umpan balik positif dan penguatan dalam bentuk lisan,

tulisan, isyarat, maupun hadiah terhadap keberhasilan peserta didik,

memberikan konfirmasi terhadap hasil eksplorasi dan elaborasi peserta

didik melalui berbagai sumber,

memfasilitasi peserta didik melakukan refleksi untuk memperoleh

pengalaman belajar yang telah dilakukan,

memfasilitasi peserta didik untuk memperoleh pengalaman yang bermakna

dalam mencapai kompetensi dasar:

berfungsi sebagai narasumber dan fasilitator dalam menjawab

pertanyaan peserta didik yang menghadapi kesulitan, dengan

menggunakan bahasa yang baku dan benar;

membantu menyelesaikan masalah;

memberi acuan agar peserta didik dapat melakukan pengecekan hasil

eksplorasi;

Page 132: REPETISI PADA KUMPULAN PUISI NYANYIAN AKAR RUMPUT › dspace › bitstream...puisi baru, dan puisi kontemporer. Puisi lama adalah puisi yang terikat oleh aturan-aturan. Jenis-jenis

memberi informasi untuk bereksplorasi lebih jauh;

memberikan motivasi kepada peserta didik yang kurang atau belum

berpartisipasi aktif.

C. Kegiatan Akhir

Dalam kegiatan penutup, guru:

bersama-sama dengan peserta didik dan/atau sendiri membuat

rangkuman/simpulan pelajaran;

melakukan penilaian dan/atau refleksi terhadap kegiatan yang sudah

dilaksanakan secara konsisten dan terprogram;

memberikan umpan balik terhadap proses dan hasil pembelajaran;

merencanakan kegiatan tindak lanjut dalam bentuk pembelajaran remedi,

program pengayaan, layanan konseling dan/atau memberikan tugas baik

tugas individual maupun kelompok sesuai dengan hasil belajar peserta

didik;

Menyimpulkan cara membaca puisi

Menyimpulkan cara memahami isi puisi

V. Sumber/Alat/Bahan

Teks puisi

Bahasa Indonesia untuk SMP/MTS Kelas VII, BSE (Buku Sekolah Elektronik)

VI. Penilaian

Indikator Pencapaian

Kompetensi

Penilaian

Teknik

Penilaian

Bentuk

Penilaian Instrumen

Mampu mengemukakan

cara pelafalan, intonasi,

ekspresi pembaca puisi

Mampu memberi

tanggapan dengan alasan

yang logis pembacaan

puisi yang

didengar/disaksikan

Observasi Lembar

observasi

Pelafalan tanggapan

terhadap pembacaan

puisi: sangat jelas, jelas,

kurang jelas, tidak jelas!

Isi tanggapan sesuai

dengan unsur-unsur

pembacaan puisi: sesuai

semua, sebagian besar

sesuai, sebagaian kecil,

tidak sesuai, dst.

Bentuk tes: lisan

No Aspek Penilaian Bobot Nilai

1 Membacakan teks puisi

a. Tepat (3)

b. Kurang tepat (2)

c. Tidak tepat (1)

5

2 Membahas isi puisi

a. Tepat (3)

5

Page 133: REPETISI PADA KUMPULAN PUISI NYANYIAN AKAR RUMPUT › dspace › bitstream...puisi baru, dan puisi kontemporer. Puisi lama adalah puisi yang terikat oleh aturan-aturan. Jenis-jenis

b. Kurang tepat (2)

c. Tidak tepat (1)

3 Menjawab pertanyaan tentang puisi

a. Semua benar (3)

b. Sebagian besar benar (2)

c. Sebagian besar salah (1)

5

Keterangan

Skor maksimum 3 (3 × 5) = 45

Nilai akhir : Skor yang diperoleh

X 100

Skor maksimak

Mengetahui,

Kepala SMP Islam Al Mujahidin

(Maman Syaifurahman M.Pd)

Tangerang Selatan, September 2015

Guru Mapel BHS Indonesia.

(Indri Purnamasari Yusuf)

Page 134: REPETISI PADA KUMPULAN PUISI NYANYIAN AKAR RUMPUT › dspace › bitstream...puisi baru, dan puisi kontemporer. Puisi lama adalah puisi yang terikat oleh aturan-aturan. Jenis-jenis

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN

(RPP)

Nama Sekolah : SMP Islam Al Mujahidin

Mata Pelajaran : Bahasa Indonesia

Kelas/Semester : VII/2

Alokasi Waktu : 6 × 40 menit (3 kali pertemuan)

Standar Kompetensi : 15. Memahami wacana sastra melalui kegiatan membaca

puisi

dan buku cerita anak

Kompetensi Dasar : 15.1. Membaca indah puisi dengan menggunakan irama,

volume suara, mimik, kinesik yang sesuai dengan isi puisi

I. Tujuan Pembelajaran

Setelah mengikuti pembelajaran ini, Peserta didik mampu

• memahami puisi yang akan dibacakan;

• mendeklamasikan puisi dengan memerhatikan lafal, intonasi, dan ekspresi

sesuai dengan isi puisi.

Karakter siswa yang diharapkan : Dapat dipercaya ( Trustworthines)

Rasa hormat dan perhatian ( respect )

Tekun ( diligence )

II. Materi Ajar

Puisi

III. Metode Pembelajaran

- Tanya jawab - Latihan

- Contoh

IV. Langkah-Langkah Pembelajaran

Pertemuan Pertama , keduadan ketiga :

A. Kegiatan Awal

Apersepsi

• Bertanya jawab mengenai persiapan deklamasi puisi

Motivasi :

• Membahas cara mendeklamasikan puisi dengan benar

B. Kegiatan Inti

Eksplorasi

Dalam kegiatan eksplorasi, guru:

mampu bercerita dengan urutan yang baik,suara,lafal, intonasi, gesture dan

mimik yang tepat

Page 135: REPETISI PADA KUMPULAN PUISI NYANYIAN AKAR RUMPUT › dspace › bitstream...puisi baru, dan puisi kontemporer. Puisi lama adalah puisi yang terikat oleh aturan-aturan. Jenis-jenis

melibatkan peserta didik mencari informasi yang luas dan dalam tentang

topik/tema materi yang akan dipelajari dengan menerapkan prinsip alam

takambang jadi guru dan belajar dari aneka sumber;

menggunakan beragam pendekatan pembelajaran, media pembelajaran,

dan sumber belajar lain;

memfasilitasi terjadinya interaksi antarpeserta didik serta antara peserta

didik dengan guru, lingkungan, dan sumber belajar lainnya;

melibatkan peserta didik secara aktif dalam setiap kegiatan pembelajaran;

dan

memfasilitasi peserta didik mendeklamasikan puisi dengan memerhatikan

lafal, intonasi, dan ekspresi sesuai dengan isi puisi

Elaborasi

Dalam kegiatan elaborasi, guru:

memfasilitasi peserta didik melalui pemberian tugas, diskusi, dan lain-lain

untuk memunculkan gagasan baru baik secara lisan maupun tertulis;

memfasilitasi peserta didik dalam pembelajaran kooperatif dan kolaboratif;

Mendengarkan percakapan tentang persiapan mendeklamasikan puisi

Mendengarkan pembacaan deklamasi puisi

Mempelajari puisi yang akan dideklamasikan

Mendeklamasikan puisi yang telah dideklamasikan

memfasilitasi peserta didik berkompetisi secara sehat untuk meningkatkan

prestasi belajar;

memfasilitasi peserta didik membuat laporan eksplorasi yang dilakukan

baik lisan maupun tertulis, secara individual maupun kelompok;

memfasilitasi peserta didik untuk menyajikan hasil kerja individual

maupun kelompok;

memfasilitasi peserta didik melakukan pameran, turnamen, festival, serta

produk yang dihasilkan;

memfasilitasi peserta didik melakukan kegiatan yang menumbuhkan

kebanggaan dan rasa percaya diri peserta didik.

Konfirmasi

Dalam kegiatan konfirmasi, guru:

memberikan umpan balik positif dan penguatan dalam bentuk lisan,

tulisan, isyarat, maupun hadiah terhadap keberhasilan peserta didik,

memberikan konfirmasi terhadap hasil eksplorasi dan elaborasi peserta

didik melalui berbagai sumber,

memfasilitasi peserta didik melakukan refleksi untuk memperoleh

pengalaman belajar yang telah dilakukan,

memfasilitasi peserta didik untuk memperoleh pengalaman yang bermakna

dalam mencapai kompetensi dasar:

berfungsi sebagai narasumber dan fasilitator dalam menjawab

pertanyaan peserta didik yang menghadapi kesulitan, dengan

menggunakan bahasa yang baku dan benar;

membantu menyelesaikan masalah;

Page 136: REPETISI PADA KUMPULAN PUISI NYANYIAN AKAR RUMPUT › dspace › bitstream...puisi baru, dan puisi kontemporer. Puisi lama adalah puisi yang terikat oleh aturan-aturan. Jenis-jenis

memberi acuan agar peserta didik dapat melakukan pengecekan hasil

eksplorasi;

memberi informasi untuk bereksplorasi lebih jauh;

memberikan motivasi kepada peserta didik yang kurang atau belum

berpartisipasi aktif.

Guru bertanya jawab tentang hal-hal yang belum diktahui siswa

Guru bersama siswa bertanya jawab meluruskan kesalahan pemahaman,

memberikan penguatan dan penyimpulan

C. Kegiatan Akhir

Dalam kegiatan penutup, guru:

bersama-sama dengan peserta didik dan/atau sendiri membuat

rangkuman/simpulan pelajaran;

melakukan penilaian dan/atau refleksi terhadap kegiatan yang sudah

dilaksanakan secara konsisten dan terprogram;

memberikan umpan balik terhadap proses dan hasil pembelajaran;

merencanakan kegiatan tindak lanjut dalam bentuk pembelajaran remedi,

program pengayaan, layanan konseling dan/atau memberikan tugas baik

tugas individual maupun kelompok sesuai dengan hasil belajar peserta

didik;

Menyimpulkan kegiatan deklamasi puisi

Mengerjakan latihan

V. Sumber/Bahan/alat

Teks puisi

Bahasa Indonesia untuk SMP/MTS Kelas VII, BSE (Buku Sekolah Elektronik)

VI. Penilaian

Indikator Pencapaian

Kompetensi

Penilaian

Teknik

Penilaian

Bentuk

Penilaian Instrumen

Mampu menandai

penjedaan dalam puisi

yang akan dibacakan

Mampu membaca indah

puisi

Tes

praktik/kin

erja

Uji petik

kerja

Berilah penanda jeda pada

puisi yang akan kamu baca!

Bacalah puisi yang kamu

beri penanda jeda dengan

lafal, intonasi, mimik, dan

suara yang tepat!

Bentuk tes: lisan dan tertulis

No Aspek Penilaian Bobot Nilai

1 Menyusun perencanaan gerak, mimik, dan ekspresi deklamasi

puisi

a. Kreatif (3)

b. Kurang kreatif (2)

c. Tidak kreatif (1)

5

Page 137: REPETISI PADA KUMPULAN PUISI NYANYIAN AKAR RUMPUT › dspace › bitstream...puisi baru, dan puisi kontemporer. Puisi lama adalah puisi yang terikat oleh aturan-aturan. Jenis-jenis

2 Tampil mendeklamasikan puisi

a. Ekspresif (3)

b. Kurang ekspresif (2)

c. Tidak ekspresif (1)

5

Keterangan

Skor maksimum 3 (3 × 5) = 45

Nilai akhir : Skor yang diperoleh

X 100

Skor maksimak

Mengetahui,

Kepala SMP Islam Al Mujahidin

(Maman Syaifurahman M.Pd)

Tangerang Selatan, September 2015

Guru Mapel BHS Indonesia.

(Indri Purnamasari Yusuf)

Page 138: REPETISI PADA KUMPULAN PUISI NYANYIAN AKAR RUMPUT › dspace › bitstream...puisi baru, dan puisi kontemporer. Puisi lama adalah puisi yang terikat oleh aturan-aturan. Jenis-jenis

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN

(RPP)

Nama Sekolah : SMP Islam Al Mujahidin

Mata Pelajaran : Bahasa Indonesia

Kelas/Semester : VII/2

Alokasi Waktu : 4 × 40 menit (2 kali pertemuan)

Standar Kompetensi: 16. Mengungkapkan keindahan alam dan pengalaman

melalui kegiatan menulis kreatif puisi

Kompetensi Dasar : 16.1. Menulis kreatif puisi berkenaan dengan keindahan alam

I. Tujuan Pembelajaran

Setelah mengikuti pembelajaran ini, Peserta didik mampu

• menentukan tema puisi;

• menulis puisi mengenai keindahan atau keadaan alam.

Karakter siswa yang diharapkan : Dapat dipercaya ( Trustworthines)

Rasa hormat dan perhatian ( respect )

Tekun ( diligence )

Tanggung jawab ( responsibility )

II. Materi Ajar

Puisi

III. Metode Pembelajaran

- Contoh - Latihan

- Tanya jawab – Penugasan

IV. Langkah-Langkah Pembelajaran

Pertemuan Pertama dan kedua :

A. Kegiatan Awal

Apersepsi :

• Mengajak Peserta didik mengamati fenomena sosial di sekitar siswa

Motivasi :

• Menulis puisi dengan tema yang disukai

B. Kegiatan Inti

Eksplorasi

Dalam kegiatan eksplorasi, guru:

mampu bercerita dengan urutan yang baik,suara,lafal, intonasi, gesture dan

mimik yang tepat

melibatkan peserta didik mencari informasi yang luas dan dalam tentang

topik/tema materi yang akan dipelajari dengan menerapkan prinsip alam

takambang jadi guru dan belajar dari aneka sumber;

Page 139: REPETISI PADA KUMPULAN PUISI NYANYIAN AKAR RUMPUT › dspace › bitstream...puisi baru, dan puisi kontemporer. Puisi lama adalah puisi yang terikat oleh aturan-aturan. Jenis-jenis

menggunakan beragam pendekatan pembelajaran, media pembelajaran,

dan sumber belajar lain;

memfasilitasi terjadinya interaksi antarpeserta didik serta antara peserta

didik dengan guru, lingkungan, dan sumber belajar lainnya;

melibatkan peserta didik secara aktif dalam setiap kegiatan pembelajaran;

dan

memfasilitasi peserta didik Menulis kreatif puisi berkenaan dengan

keindahan alam

Elaborasi

Dalam kegiatan elaborasi, guru:

memfasilitasi peserta didik Memerhatikan puisi ”Perempuan-Perempuan

Perkasa”

memfasilitasi peserta didik Mengidentifikasi kiasan-kiasan pada puisi

memfasilitasi peserta didik melakukan Memaknai isi puisi

memfasilitasi peserta didik melalui pemberian tugas, diskusi, dan lain-lain

untuk memunculkan gagasan baru baik secara lisan maupun tertulis;

memfasilitasi peserta didik dalam pembelajaran kooperatif dan kolaboratif;

memfasilitasi peserta didik berkompetisi secara sehat untuk meningkatkan

prestasi belajar;

memfasilitasi peserta didik membuat laporan eksplorasi yang dilakukan

baik lisan maupun tertulis, secara individual maupun kelompok;

memfasilitasi peserta didik untuk menyajikan hasil kerja individual

maupun kelompok;

memfasilitasi peserta didik melakukan pameran, turnamen, festival, serta

produk yang dihasilkan;

memfasilitasi peserta didik melakukan kegiatan yang menumbuhkan

kebanggaan dan rasa percaya diri peserta didik.

Konfirmasi

Dalam kegiatan konfirmasi, guru:

memberikan umpan balik positif dan penguatan dalam bentuk lisan,

tulisan, isyarat, maupun hadiah terhadap keberhasilan peserta didik,

memberikan konfirmasi terhadap hasil eksplorasi dan elaborasi peserta

didik melalui berbagai sumber,

memfasilitasi peserta didik melakukan refleksi untuk memperoleh

pengalaman belajar yang telah dilakukan,

memfasilitasi peserta didik untuk memperoleh pengalaman yang bermakna

dalam mencapai kompetensi dasar:

berfungsi sebagai narasumber dan fasilitator dalam menjawab

pertanyaan peserta didik yang menghadapi kesulitan, dengan

menggunakan bahasa yang baku dan benar;

membantu menyelesaikan masalah;

memberi acuan agar peserta didik dapat melakukan pengecekan hasil

eksplorasi;

memberi informasi untuk bereksplorasi lebih jauh;

Page 140: REPETISI PADA KUMPULAN PUISI NYANYIAN AKAR RUMPUT › dspace › bitstream...puisi baru, dan puisi kontemporer. Puisi lama adalah puisi yang terikat oleh aturan-aturan. Jenis-jenis

memberikan motivasi kepada peserta didik yang kurang atau belum

berpartisipasi aktif.

Guru bertanya jawab tentang hal-hal yang belum diktahui siswa

Guru bersama siswa bertanya jawab meluruskan kesalahan pemahaman,

memberikan penguatan dan penyimpulan

C. Kegiatan Akhir

Dalam kegiatan penutup, guru:

bersama-sama dengan peserta didik dan/atau sendiri membuat

rangkuman/simpulan pelajaran;

melakukan penilaian dan/atau refleksi terhadap kegiatan yang sudah

dilaksanakan secara konsisten dan terprogram;

memberikan umpan balik terhadap proses dan hasil pembelajaran;

merencanakan kegiatan tindak lanjut dalam bentuk pembelajaran remedi,

program pengayaan, layanan konseling dan/atau memberikan tugas baik

tugas individual maupun kelompok sesuai dengan hasil belajar peserta

didik;

Menyimpulkan kegiatan deklamasi puisi

Mengerjakan latihan

V. Sumber/Bahan/Alat

Puisi

Antologi puisi, majalah, atau koran

Bahasa Indonesia untuk SMP/MTS Kelas VII, BSE (Buku Sekolah Elektronik)a

VI. Penilaian

Indikator Pencapaian

Kompetensi

Penilaian

Teknik

Penilaian

Bentuk

Penilaian Instrumen

Mampu menulis larik-

larik puisi yang berisi

keindahan alam

Mampu menulis puisi

dengan pilihan kata yang

tepat dan rima yang

menarik

Portofolio Lembar

penilaian

portofolio

Tulislah puisi tentang

keindahan alam dengan

pilihan kata yang tepat

dan rima yang menarik!

Perbaikilah puisi tentang

keindahan alam yang

kamu tulis sesuai saran

teman/gurumu!

Bentuk tes: lisan dan tertulis

No Aspek Penilaian Bobot Nilai

1 Menentukan tema puisi dengan memerlukan kreativitas dan

orisionalitas

a. Menarik (3)

b. Kurang menarik (2)

5

Page 141: REPETISI PADA KUMPULAN PUISI NYANYIAN AKAR RUMPUT › dspace › bitstream...puisi baru, dan puisi kontemporer. Puisi lama adalah puisi yang terikat oleh aturan-aturan. Jenis-jenis

c. Tidak menarik (1)

2 Menulis puisi dengan memerhatikan pilihan kata

a. Baik (3)

b. Kurang baik (2)

c. Tidak baik (1)

5

Keterangan

Skor maksimum 3 (3 × 5) = 45

Nilai akhir : Skor yang diperoleh

X 100

Skor maksimak

Mengetahui,

Kepala SMP Islam Al Mujahidin

(Maman Syaifurahman M.Pd)

Tangerang Selatan, September 2015

Guru Mapel BHS Indonesia.

(Indri Purnamasari Yusuf)

Page 142: REPETISI PADA KUMPULAN PUISI NYANYIAN AKAR RUMPUT › dspace › bitstream...puisi baru, dan puisi kontemporer. Puisi lama adalah puisi yang terikat oleh aturan-aturan. Jenis-jenis

PROFIL PENULIS

Penulis dilahirkan di Tangerang pada tanggal 26 Mei

1993 ini memiliki nama lengkap Indri Purnamasari Yusuf.

Penulis adalah anak ketiga dari pasangan Yusuf Supardi dan Atih

Setiawati. Penulis tinggal di Perumnas 2 Karawaci Tangerang.

SD penulis di SDI Al Istiqomah, SMP penulis di SMPN 9

Tangerang, SMA penulis di SMAN 2 Tangerang Selatan, dan

alhamdulillah lulus perkuliahan di Universitas Islam Negeri

Jakarta.

Penulis memiliki hobi menulis, membaca dan berenang.

Dari kecil penulis sudah menulis buku harian, kegiatan sehari-

hari selalu dicatatnya hingga dewasa ini. Cita-cita penulis ingin

menjadi guru yang baik, disenangi oleh siswa-siswinya, dan dapat menjadi panutan untuk

mereka. Penulis memilih jurusan Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia karena memang

penulis suka sekali dengan bahasa. Jika bisa, penulis ingin mempelajari seluruh bahasa di dunia.

Selain bercita-cita sebagai guru, penulis juga ingin menjadi pengusaha yang sukses.