puisi
DESCRIPTION
puisiTRANSCRIPT
Puisi Senja Di Pelabuhan Kecil – Chairil Anwar
Berikut ini adalah puisi Senja di Pelabuhan Kecil karya Chairil Anwar.
Senja Di Pelabuhan Kecil
Ini kali tidak ada yang mencari cintadi antara gudang, rumah tua, pada ceritatiang serta temali. Kapal, perahu tiada berlautmenghembus diri dalam mempercaya mau berpaut
Gerimis mempercepat kelam. Ada juga kelepak elangmenyinggung muram, desir hari lari berenangmenemu bujuk pangkal akanan. Tidak bergerakdan kini tanah dan air tidur hilang ombak.
Tiada lagi. Aku sendiri. Berjalanmenyisir semenanjung, masih pengap harapsekali tiba di ujung dan sekalian selamat jalandari pantai keempat, sedu penghabisan bisa terdekap
Karya : Chairil Anwar (1946)
Puisi Yang Terampas dan Yang Terputus - Chairil Anwar
Puisi Yang Terampas dan Yang Terputus - Chairil Anwar
YANG TERAMPAS DAN YANG PUTUS
kelam dan angin lalu mempesiang diriku,menggigir juga ruang di mana dia yang kuingin,malam tambah merasuk, rimba jadi semati tugu
di Karet, di Karet (daerahku y.a.d) sampai juga deru dingin
aku berbenah dalam kamar, dalam diriku jika kau datangdan aku bisa lagi lepaskan kisah baru padamu;tapi kini hanya tangan yang bergerak lantang
tubuhku diam dan sendiri, cerita dan peristiwa berlalu beku
Puisi Prajurit Jaga Malam - Chairil Anwar
Puisi Prajurit Jaga Malam - Chairil Anwar
PRAJURIT JAGA MALAM
Waktu jalan. Aku tidak tahu apa nasib waktu ?
Pemuda-pemuda yang lincah yang tua-tua keras,
bermata tajam
Mimpinya kemerdekaan bintang-bintangnya
kepastian
ada di sisiku selama menjaga daerah mati ini
Aku suka pada mereka yang berani hidup
Aku suka pada mereka yang masuk menemu malam
Malam yang berwangi mimpi, terlucut debu......
Waktu jalan. Aku tidak tahu apa nasib waktu !
Karya: Chairil Anwar Diposkan oleh Kumpulan Puisi Indonesia di 06.06
Puisi Rumpun Alang-alang - W S Rendra
Rumpun Alang-alang
Engkaulah perempuan terkasih, yang sejenak kulupakan, sayangKerna dalam sepi yang jahat tumbuh alang-alang di hatiku yang malangDi hatiku alang-alang menancapkan akar-akarnya yang gatalSerumpun alang-alang gelap, lembut dan nakal
Gelap dan bergoyang iadan ia pun berbunga dosaEngkau tetap yang punyatapi alang-alang tumbuh di dada
Karya: W S Rendra Diposkan oleh Kumpulan Puisi Indonesia di 09.44
Tanah Kelahiran
Seruling di pasir ipis, merduAntara gundukan pohon pinaTembang menggema di dua kaki,Burangrang – Tangkubanperahu
Jamrut di pucuk-pucuk, Jamrut di air tipis menurun.
Membelit tangga di tanah merahDikenal gadis-gadis dari bukitNyanyikan kentang sudah digali,Kenakan kebaya ke pewayangan.
Jamrut di pucuk-pucuk,Jamrut dihati gadis menurun.
Karya : Ramadhan K.H