ppt gbs
DESCRIPTION
asuhan keperawatan pasien dengan gbsTRANSCRIPT
AyO siNAu Ge.Be.Esss
gROup 3 :
Anggie Yulianti MAyunda Prita MBayu Cahyo O
Nur Kolis ASidiq Jati M
Sinta Dewi A
Pengertian
Sindrom Guillain-Bare (Guillain-Bare Syndrome/GBS) merupakan sindrom klinis yang
ditunjukkan oleh onset (awitan) akut dari gejala-gejala yang mengenai saraf tepi dan
kranial. Proses penyakit mencangkup demielinisasi dan degenerasi selaput mielin dari saraf tepi dan kranial (Sylvia
A.Price dan Lorraine M. Wilson, 1995).
Etiologi
Etiologi tidak diketahui dengan pasti namun para ahli menyebutkan ada beberapa faktor penyebabnya yaitu:
• Respon alergi atau autoimun • Adanya infeksi disaluran pernafasan dan saluran
gastrointestinal• Infeksi virus primer • Reaksi imun atau sebuah kombinasi proses
imun
Tanda dan Gejala
Tanda dan gejala dari guillain bare syndrome adalah • Gejala dikembangkan selama hari sampai
beberapa minggu.• Gejala-gejala mempengaruhi kedua sisi tubuh
Anda secara merata.• Mati rasa dan kesemutan.• Otot-otot pada setiap sisi wajah Anda dipengaruhi.• Anda mulai pulih 2 sampai 4 minggu setelah gejala
telah stabil.• Anda tidak memiliki demam saat gejala pertama
dimulai
Pathway
Manifestasi Klinis• Gejala-gajala neurologis awal adalah Parestesia(kesemutan kebas) dan
kelemahan otot-otot tungkai yang dapat berkembang ke otot-otot ektremitas atas. Trunkus dan otot-otot wajah kelamahan otot dengan cepat dapat di ikuti oleh paralisis komplit.
• Saraf kranial seringkali terkena,menyebabkan paralis okular,fasial, dan otot-otot orofaringel,menyebabkan kesulitan berbicara,mengunyah dan menelan
• Disfungsi autonomik seringkali terjadi dalam bentuk aktivitas berlebihan atau dalam aktivitas sistem saraf simpatis atau parasimpatis. Kondisi ini ditunjukan oleh gangguan irama,frekuensi jantung,perubahan tekanan darah dan berbagai gangguan vasomotor.
• Mungkin terjadi nyeri hebat,menetap pada punggung dan betis tungkai• Seringkali terjadi kehilangan indera posisi dan hilang atau takada
refleksion tendon• Perubahan sensoris ditunjukkan oleh perentesia• Kebanyakan pada pasien mengalami penyembuhan sempurna selama
beberapa bulan sampai tahun;sekitar 10% mengalami kekacauan residual
Pemeriksaan Penunjang• Riwayat penyakit dan perkembangan gejala – gejala klinik. • Tidak ada satu pemeriksaan pun yang dapat memastikan GBS. Pemeriksaan tersebut hanya
menyingkirkan gangguan.• Lumbal fungsi dapat menunjukan kadar protein normal pada awalnya dengan kenaikan pada
minggu ke – 4 sampai ke – 6. Cairan spinal memperlihatkan adanya peningkatan konsentrasi protein dengan menghitung jumlah sel normal.
• Sekitar 25% orang dengan penyakit ini mempunyai antibodi baik terhadap citimegalovirus atau virus Epstein-Barr. Telah ditunjukan bahwa suatu perubahan respon imun pada antigen saraf tepi dapat menunjang perkembangan gangguan.
• Uji fungsi pulmonal dapat dilakukan jika GBS terduga, sehingga dapat ditetepkan nilai dasar untuk perbandingan sebagai kemajuan penyakit. Penurunan kapasitas fungsi pulmonal dapat menunjukan kebutuhan akan ventilasi mekanik.
• Tes fungsi saraf. Ada dua jenis tes fungsi saraf yaitu elektromiografi dan kecepatan konduksi saraf.Elektromiografi membaca aktivitas listrik dalam otot Anda untuk menentukan apakah kelemahan Anda disebabkan oleh kerusakan otot atau kerusakan saraf.Studi konduksi saraf menilai bagaimana saraf dan otot menanggapi rangsangan listrik kecil. Jika Anda memiliki GBS, hasilnya mungkin menunjukkan melambatnya fungsi saraf, yang biasanya menunjukkan bahwa kerusakan pada (meliputi selubung mielin dari saraf perifer telah terjadi. Pengujian elektrofisiologis diperlihatkan dalam bentuk lambatnya laju konduksi saraf
Penatalaksanaan Medis• Tujuan utama merawat klien GBS adalah memberikan
pemeliharaan fungsi sistem tubuh,dengan cepat mengatasi krisis-krisis yang mengancam jiwa. Mencegah infeksi dan komplikasi imobilitas serta memberikan dukungan psikologis untuk klien dan keluarga.
• Klien yang mengalami masalah pernafasan memerlukan ventilator. Plasmaferesis( perubahan plasma) yang menyebabkan reduksi antibiotik ke dalam sirkulasi sementara,yang dapat digunakan pada serangan berat dan dapat membatasi keadaan yang memburuk pada klien dan demielinisasi. Diperlukan pemantauan EKG kontinue,untuk kemungkinan adanya perubahan kecepatan atau ritme jantung. Disritmia jantung disebabkan keadaan abnormal otonom yang diobati denagan propanolol untuk mencegah takikardi dan hipertensi. Atropin dapat diberikan untuk menghindari episode brakikardia selama penghisapan endotrakeal dan terapi fisik.
Konsep Asuhan Keperawatan
A. Pengkajian Identitas klien : meliputi nama, alamat, umur, jenis kelamin, statusKeluhan utama : kelumpuhan dan kelemahanRiwayat keperawatan : sejak kapan, semakin memburuknya kondisi / kelumpuhan, upaya yang dilakukan selama menderita penyakit.
• Pemeriksaan Fisik (B1-B6) a. B1 (Breathing)
Sesak, pernafasan abdomen, apneu, menurunnya kapasitas vital / paru, reflek batuk turun, resiko akumulasi secret.
b. B2 (Bleeding) Hipotensi / hipertensi, takikardi / bradikardi, wajah kemerahan.
c. B3 (Brain) Kesemutan, kelemahan-kelumpuhan, ekstremitas sensasi nyeri turun, perubahan ketajaman penglihatan, gangguan keseimbangan tubuh, afasis (kemampuan bicara turun), fluktuasi suhu badan.
Cont’
• B4 (Bladder) Menurunkan fungsi kandung kemih, retensi urine, hilangnya sensasi saat berkemih.
• B5 ( Bowel) Kesulitan menelan-mengunyah, kelemahan otot abdomen, peristaltic usus turun, konstipasi sampai hilangnya sensasi anal.
• B6 (Bone) Gangguan mobilitas fisik-resiko cidera / injuri fraktur tulang, hemiplegi, paraplegi.
Cont’Anamnesis• Keluhan utama pasien • Rasa lemas seluruh badan dan
disertai adanya rasa nyeri• Paraestasia jari kaki s/d tungkai• Progresive weakness > 1
Ekstremitas • Hilangnya refleks tendon
Inspeksi• Tampak kelelahan pada wajah• Otot-otot bibir terkesan bengkak• Kemungkinan adanya atropi• Kemungkinan adanya tropic change
Palpasi• Nyeri tekan pada otot Auskultasi• Breathsound terdengar cepat• Tekanan darah labil (selalu berubah-
ubah)• Tachicardy, Cardiac arythmia• Hyperventilasi
• 3. Pemeriksaan Fungsi Gerak Dasar • Aktif : Kekuatan otot• Pasif : Lingkup Gerak Sendi, endfeel
Diagnosa Keperawatan1. Pola nafas tidak efektif yang
berhubungan dengan kelemahan progresif cepat otot- otot pernafasan dan ancaman gagal pernafasan.
2. Ketidakefektifan bersihan jalan nafas yang berhubungan dengan akumulasi sekret, kemampuan batuk menurun akibat penurunan kesadaran.
3. Resiko tinggi penurunan curah jantung yang berhubungan dengan perubahan frekuensi, irama dan konduksi listrik jantung.
4. Resiko tinggi defisit cairan dan hipovolemik.
5. Resiko gangguan nutrisi : kurang dari kebutuhan yang berhubungan dengan ketidakmampuan mengunyah dan menelan makanan.
6. Gangguan mobilitas fisik yang berhubungan dengan kerusakan neuromuskular, penurunan kekuatan otot, dan penurunan kesadaran.
7. Gangguan persepsi sensorik yang berhubungan dengan kerusakan penerimaan rangsang sensorik, transmisi sensorik, dan integrasi sensori.
8. Koping individu dan keluarga tidak efektif yang berhubungan dengan prognosis penyakit, perubahan psikososial, perubahan persepsi kognitif, perubahan aktual dalam struktur dan fungsi, ketidakberdayaan, dan merasa tidak ada harapan.
9. Cemas yang berhubungan dengan kondisi sakit dan prognosis penyakit yang buruk.
Intervensi
Soal Kasus
Thank’s