ppt frozen yoghurt

18
Oleh : kelompok I Alsa Delisa A1M0100 Faizah A1M011005 Melania R J A1M011009 Amelia Puspasari A1M011013 ‘’PEMBUATAN FROZEN YOGHURT BERBAHAN DASAR WHEY DENGAN PENAMBAHAN SUSU SKIM DAN PENGARUHNYA TERHADAP TOTAL BAHAN PADAT, WAKTU PELELEHAN DAN TEKSTUR’’

Upload: melania-rj

Post on 08-Apr-2016

67 views

Category:

Documents


1 download

DESCRIPTION

frozen yoghurt

TRANSCRIPT

Page 1: PPT Frozen Yoghurt

Oleh : kelompok IAlsa Delisa A1M0100Faizah A1M011005Melania R J A1M011009Amelia Puspasari A1M011013

‘’PEMBUATAN FROZEN YOGHURT BERBAHAN DASAR WHEY DENGAN PENAMBAHAN SUSU SKIM DAN PENGARUHNYA TERHADAP TOTAL BAHAN PADAT, WAKTU PELELEHAN DAN TEKSTUR’’

Page 2: PPT Frozen Yoghurt

Latar Belakang

Whey(mengandung protein dan laktosa)

+ Susu skim

Page 3: PPT Frozen Yoghurt

Tinjauan pustaka

• Yoghurt???Penggolongan Yoghurt:

1 Berdasarkan keadaan fisik: yoghurt set, stirred yoghurt, dan

drinking yoghurt.

2. Berdasarkan komposisi lemak: yoghurt dengan lemak penuh, medium dan yoghurt rendah lemak.

Page 4: PPT Frozen Yoghurt

• Frozen Yoghurt (Es Krim Yoghurt)???• Faktor – Faktor yang Mempengaruhi Produk Es Krim

Yoghurt: Lemak Susu, Bahan Kering Tanpa Lemak, Bahan pemanis, Bahan penstabil, Bahan Pengemulsi

• Whey??Aplikasi whey pada produk pangan

Fungsi whey pada produk pangan• Susu Skim??

Fungsi susu skim pada frozen yoghurt

Page 5: PPT Frozen Yoghurt

Metode•Metode Pembuatan Starter Kerja Yoghurt

Kultur murni Lactobacillus bulgaricus dan Streptococcus thermophilus dikembangkan dalam medium MRS broth yang telah disterilisasi dengan autoclave pada suhu 121°C, tekanan 15 Psi selama 15 menit. Kultur murni diambil sebanyak 1 ose dan dimasukkan ke dalam MRS broth, lalu diinkubasi pada suhu 37°C selama 24 jam. Kultur yang telah diperbanyak kemudian digunakan untuk persiapan stater. Prosedur pembuatan starter yang digunakan sesuai dengan yang dianjurkan oleh Ouwehand et al., (2001). Kultur dalam media cair (broth) sebanyak 2% diinokulasikan ke dalam 100 ml susu skim steril (v/v) yang telah disterilisasi pada suhu 110°C dengan tekanan 13 Psi selama 10 menit dan diinkubasi pada suhu 37oC selama 20 jam sehingga berbentuk curd, dan ini disebut mother starter. Mother starter diinokulasikan ke dalam susu skim steril dengan volume 100 ml sebanyak 5% dan diinkubasi 37oC selama 20 jam dan hasilnya disebut bulk starter. Bulk starter kemudian diinokulasikan ke dalam susu yang akan difermentasi sebanyak sesuai dengan perlakuan yang dilakukan dalam penelitian ini.

Page 6: PPT Frozen Yoghurt

• Metode Pembuatan WheyPembuatan whey dilakukan dengan menggunakan 2 liter susu sapi segar, kemudian dimasukkan dalam beker gelas masing-masing sebanyak 1000 ml. Masing-masing susu sapi segar ditambahkan dengan jeruk nipis hingga mencapai pH 6,0 dengan menggunakan pH meter. Setelah itu masukkan dalam waterbath 30ºC. Rennet sebanyak 0,01 gr dicairkan dalam aquades 50ml kemudian rennet sebanyak 2% dimasukkan dalam susu dan mengaduknya hingga merata. Diamkan selama 40 menit setelah itu diiris kotak-kotak lalu ditunggu selama 5menit. Whey dipisahkan dengan menggunakan kain saring steril. Metode ini dimodifikasi berdasarkan anjuran dari Al-Baarri et al. (2010).

Page 7: PPT Frozen Yoghurt

• Metode Pembuatan Frozen Yoghurt• Tahap pembuatan es krim probiotik yaitu pencampuran bahan,

pasteurisasi, pemblenderan, pendinginan inokulasi, pemeraman, pembekuan, dan penyimpanan (Legowo et al., 2009). Proses pembuatan frozen yogurt diawali dengan pencampuran bahan-bahan yang akan digunakan seperti whey yang telah disiapkan, krim (whipping cream ‘Pondan’), CMC (carboxyl methyl celuloce), kuning telur, gula pasir (‘gulaku’) dan susu skim (merk calci skim indomilk) sesuai dengan perlakuan. Komposisi bahan baku penyusun frozen yogurt dapat dilihat pada Tabel 1.

Page 8: PPT Frozen Yoghurt

• Bahan yang telah dicampur lalu dilanjutkan pada proses pemblenderan selama 10 menit. Proses pasteurisasi menggunakan suhu 80ºC selama 30 detik setelah itu dilakukan pendinginan adonan hingga suhu 40ºC. Inokulasi dengan kultur starter sebanyak 3% dari volume adonan frozen yogurt (kepadatan ≥ 107 CFU/ml). Campuran diletakan ke dalam wadah steril lalu ditutup dengan alumunium foil lalu selanjutnya diinkubasikan pada suhu 43ºC selama 5 jam. Langkah selanjutnya adalah aging dengan suhu 4ºC selama 5 jam, kemudian dilakukan proses pembuihan hingga terbentuk kristal es. Langkah terakhir yaitu pembekuan dengan memasukkan adonan ke dalam freezer selama 24 jam.

Page 9: PPT Frozen Yoghurt

• Metode Pengukuran Total Bahan Padat• Menurut Ulum (2004), penentuan total bahan padat dapat dilakukan

dengan cara gravimetric. Bahan dan alat yng digunakan adalah cawan porselin, oven listrik, desikator, timbangan analitik, dan pipet. Pengukuran Total Bahan Padat dilakukan dengan cara yaitu cawan dimasukkan dalam oven dengan suhu mencapai 105oC selama 1 jam. Cawan panas dimasukkan dalam desikator hingga dingin (±15 menit). Cawan kosong tersebut ditimbang lalu catat beratnya (W1). Sampel ditimbang sebanyak 1-2 gram (W2), kemudian cawan W1 yang telah berisi sampel dipanaskan dalam oven pada suhu 105oC selama 1 jam. Perlakuan ini diulang sampai berat konstan yaitu terdapat selisih berat 0,01 gram tiap ulangan. Menimbang cawan dan residu, catat beratnya (W3) dan hitung dengan rumus.

• Keterangan : • W1 = Berat cawan kosong • W2 = Berat sampel • W3 = Berat cawan dan sampel setelah dioven (berat cawan dan residu)

Page 10: PPT Frozen Yoghurt

• Metode Pengukuran terhadap Waktu LelehPengukuran waktu pelelehan dilakukan dengan cara menimbang sampel sebanyak 1 g kemudian memasukkan ke dalam cup plastik dan menutup rapat. Lalu menyimpan dalam freezer selama 2 hari, kemudian mengeluarkan sampel dari freezer dan meletakkan dalam tempat terbuka yaitu pada suhu ruang. Data rata-rata suhu ruang uji waktu pelelehan frozen yogurt dapat dilihat pada Lampiran 5. Pengukuran dilakukan dengan menggunakan stop watch yang dimulai sejak produk dikeluarkan dari freezer sampai benar-benar mencair atau sudah tidak terdapat kristal es (Hubies et al., 1996). Es krim probiotik memeiliki resistensi pelelehan selama 7,22 – 11,06 menit (Legowo et al., 2009).

Page 11: PPT Frozen Yoghurt

• Metode Pengukuran Tekstur• Pengukuran terhadap tekstur frozen yoghurt dilakukan dengan panelis

sebanyak 25 orang, pria atau wanita yang berstatus mahasiswa. Penilaian tekstur dilakukan dengan menyajikan frozen yoghurt dalam wadah dilengkapi dengan sendok. Kisaran skor yang diberikan 1 sampai 4, yaitu skor 1 untuk katagori kasar, skor 2 untuk katagori sedikit lembut, skor 3 untuk katagori lembut, dan skor 4 untuk katagori sangat lembut (Soekarto, 1985).

Page 12: PPT Frozen Yoghurt

Pembahasan

Pembuatan Frozen Yogurt

Page 13: PPT Frozen Yoghurt

Hasil analisis yang telah dilakukan terhadap total bahan padat, waktu pelelehan, dan testur dapat dilihat pada Gambar 1.

Gambar 1. Grafik Nilai Rata-rata Total Bahan Padat, Waktu Pelelehan, dan Tekstur Frozen yogurt

Page 14: PPT Frozen Yoghurt

Pengaruh Perlakuan terhadap Total Bahan Padat Frozen Yogurt

Komposisi T0 T1 T2 T3

Whey (gr) 318 308 298 287

Skim (gr) 0 10 20 30

Total bahan padat (%) 36,417 34,617 43,390 41,505

Tabel 1. Pengaruh komposisi / penambahan susu skim terhadap total bahan padatan frozen yoghurt

Total bahan padat yang dihasilkan cenderung meningkat seiring dengan meningkatnya konsentrasi penambahan susu skim.

pengaruh penambahan BAL 3% sampai 6% dalam adonan es krim terhadap sifat fisik es krim diantaranya adalah penurunan total bahan padat karena BAL dapat merubah gula (laktosa) menjadi asam laktat (Legowo et al., 2009).

frozen yogurt telah memenuhi standar total bahan padat es krim yang menurut Standar Nasional Indonesia (SNI 01-3713-1995) yaitu es krim mengandung bahan padatan minimal 34%

Page 15: PPT Frozen Yoghurt

Pengaruh Perlakuan terhadap Waktu Pelelehan Frozen yogurt

Tabel 2. Pengaruh komposisi / penambahan susu skim terhadap waktu pelelehan frozen yoghurt

Komposisi T0 T1 T2 T3

Whey (gr) 318 308 298 287

Skim (gr) 0 10 20 30

Waktu pelelehan 8,82 9,12 10,30 10,36

• waktu pelelehan berbanding lurus dengan penambahan susu skim• penambahan susu skim - meningkatkan total padatan dari frozen yoghurt • total padatan , titik beku adonan sehingga air yang terperangkap semakin banyak

dan membuat frozen yoghurt lebih lama waktu pelelehannya.• Legowo et al. (2009) bahwa produk beku dengan penambahan BAL 3% hingga 6%

akan memecah laktosa menjadi asam laktat sehingga menurunkan total bahan padat dan menurunkan waktu pelelehan.

Page 16: PPT Frozen Yoghurt

Pengaruh Perlakuan terhadap Tekstur Frozen yogurtTabel 2. Pengaruh komposisi / penambahan susu skim terhadap waktu pelelehan frozen

yoghurtKomposisi T0 T1 T2 T3

Whey (gr) 318 308 298 287

Skim (gr) 0 10 20 30

Tekstur 2,21 1,38 2,24 2,23

• Perbedaan tekstur diduga karena perbedaan total padatan• kandungan protein pada susu skim mempengaruhi penampakan tekstur yang

lembut sehingga tekstur pada frozen yogurt tidak kasar.• tekstur dipengaruhi juga oleh kristal es yang terbentuk, total padatan

tinggi maka kristal es yang terbentuk kecil yang menyebabkan frozen yoghurt menjadi lebih lembut.

Page 17: PPT Frozen Yoghurt

Kesimpulan• Penambahan susu skim pada proses pembuatan frozen yogurt dengan

bahan dasar whey dengan presentase yang berbeda untuk tiap perlakuan memberikan pengaruh nyata terhadap total bahan padat, waktu pelelehan, dan nilai tekstur.

• Diantaranya adalah dapat meningkatkan total bahan padat, waktu pelelehan dan memperbaiki tekstur seiring dengan semakin meningkatnya konsentrasi susu skim yang ditambahkan. Perlakuan terbaik terdapat pada perlakuan penambahan susu skim 4% dan 6%.

• Dengan demikian pemanfaatan whey sebagai bahan baku dalam pembuatan frozen yogurt dengan penambahan susu skim sebanyak 4% dan 6% dapat menghasilkan suatu produk frozen yogurt yang paling berkualitas sebagai salah satu bentuk alternative produk pangan yang dapat meningkatkan nilai ekonomi dan mengurangi keberadaan limbah cair berupa whey.

Page 18: PPT Frozen Yoghurt

Saran

• Perlu dilakukan penelitian lebih lanjut mengenai pembuatan frozen yogurt dengan bahan dasar whey dan penambahan susu skim untuk mengetahui sifat fisikokimia dan organoleptik dari frozen yogurt yang dihasilkan dan membandingkannya dengan standar frozen yogurt yang ada. Selain itu, perlu juga dikembangkan pembuatan frozen yogurt dengan bahan dasar whey menggunakan bahan tambahan lainnya yang efektif untuk meningkatkan total bahan padat, waktu pelelehan dan tekstur dari frozen yogurt yang dihasilkan.