ppdgj iii - baru 2011

120
PPDGJ III F0..

Upload: mira-sharaswati

Post on 11-Aug-2015

855 views

Category:

Documents


22 download

TRANSCRIPT

Page 1: Ppdgj III - Baru 2011

PPDGJ IIIF0..

Page 2: Ppdgj III - Baru 2011

GANGGUAN MENTAL ORGANIK TERMASUK GANGGUAN MENTAL SIMTOMATIK

Gangguan mental yang berkaitan dengan penyakit/gangguan sistematik atau otak yang dapat di diagnosis tersendiri.

Gambaran utama : Gangguan fungsi kognitif Gangguan sensorium Sindrom dengan manifestasi yang menonjol :

persepsi,isi pikiran,suasana perasaan dan emosi

Page 3: Ppdgj III - Baru 2011

DEMENSIA

Sindrom akibat penyakit/gangguan otak bersifat kronik-progresif,dimana terdapat ganggua fungsi luhur kortikal yang multipel : daya ingat,daya pikir, orientasi, daya tangkap, belajar,bahasa, dan daya nilai.

Page 4: Ppdgj III - Baru 2011

• Diagnosa : – ↓ daya ingat & daya pikir hingga mengganggu

kegiatan sehari-hari– Tidak ada gangguan kesadaran– Gejala sudah nyata paling sedikit 6 bulan

• DD:– Gangguan depresi– Delirium – Retardasi mental ringan dan sedang

Page 5: Ppdgj III - Baru 2011

F00 (DEMENSIA PADA PENYAKIT ALZHEIMER) • Diagnosa :

– Terdapat gejala demensia– Onset bertahap dengan deteriorasi lambat– Tidak ada bukti klinis – Tidak ada serangan apoplektik mendadak atau

gejala neurologik kerusakan otak fokal • DD:

– Gangguan depresi– Delirium– Retardasi mental – Demensia Alzheimer + vaskular

Page 6: Ppdgj III - Baru 2011

F00.0 : Demensia pada penyakit Alzheimer onset dini.

F00.1 : Demensia pada penyakit Alzheimer onset lambat

F00.2 : Demensia pada penyakit Alzheimer tipe tidak khas (campuran)

F00.9 : Demensia pada penyakit Alzheimer YTT

Page 7: Ppdgj III - Baru 2011

F01 (DEMENSIA VASKULAR) Diagnosa :

Terdapat gejala demensia Fungsi kognitif biasanya tidak merata Suatu onset yang mendadak, deteriorasi

bertahap disertai gejala neurologis fokal DD:

Delirium Dimensia Alzheimer Retardasi mental sedang dan ringan

Page 8: Ppdgj III - Baru 2011

F01.0 : demensia vaskular onset akut F01.1 : demensia multi infark F01.2 : demensia vaskular subkortikal F01.3 : demensia vaskular campuran kortikal

dan subkortikal F01.8 : demensia vaskular lainnya F01.0 : demensia vaskular YTT

Page 9: Ppdgj III - Baru 2011

F02 (DEMENSIA PADA PENYAKIT LAIN YDK) F02.0 Demensia pada penyakit pick F02.1 Demensia pada penyakit Creutzfeldt-

Jakob F02.2 Demensia pada penyakit Huntington F02.3 Demensia pada penyakit Parkinson F02.4 Demensia pada penyakit HIV F02.8 Demensia pada penyakit lain YDT YDK

Page 10: Ppdgj III - Baru 2011

F03 (DEMENSIA YTT)

Kategori ini digunakan bila kriteria umum untuk diagnosa demensia terpenuhi, tetapi tidak mungkin diidentifikasi pada salah satu tipe tertentu. (F00.0-F02.9)

Page 11: Ppdgj III - Baru 2011

F04 (SINDROM AMNESIK ORGANIK, BUKAN AKIBAT ALKOHOL, DAN ZAT PSIKOAKTIF LAINNYA)

• Diagnosa :– ↓ Daya ingat jangka pendek, amnesia antegrad &

retrograd, ↓ kemampuan daya ingat & mengungkapkan pengalaman yang telah lalu dalam urutan terbalik menurut kejadiannya.

– Bukti adanya cedera/ penyakit pada otak– Tidak berkurangnya daya ingat segera

• DD– Anemsia disosiatif– Berpura-pura– Sindrom amnestik akibat alkohol

Page 12: Ppdgj III - Baru 2011

F05 (DELIRIUM, BUKAN AKIBAT ALKOHOL DAN ZAT PSIKOAKTIF LAINNYA)

• Diagnosa– Gangguan kesadaran dan perhatian– Gangguan kognitif secara umum– Gangguan psikomotor– Gangguan siklus tidur-bangun– Gangguan emosional– Onset cepat, penyakit hilang-timbul,gejala

berlangsung < 6 bulan• DD:

– Gangguan psikotik akut dan sementara– Skizofrenia dalam keadaan akut– Delirium akibat alkohol/zat psikoaktif lain

Page 13: Ppdgj III - Baru 2011

F05.0 : Delirium,tak bertumpang tindih dengan demensia

F05.1 : Delirium, Bertumpang tindih dengan demensia

F05.8 : Delirium lainnya F05.9 : Delirium YTT

Page 14: Ppdgj III - Baru 2011

F06 ( GANGGUAN MENTAL LAINNYA AKIBAT KERUSAKAN DAN DISFUNGSI OTAK DAN PENYAKIT FISIK)

• Diagnosa:– Adanya penyakit atu disfungsi otak atau penyakit fisik

sistemik yang berhubungan dengan salah satu sindrom mental yang tercantum

– Ada hubungan waktu antara perkembangan penyakit yang mendasari dengan timbulnya sindrom mental

– Kesembuhan dari gangguan mental setelah dihilangkan penyakit yang mendasarinya

– Tidak adanya bukti yang mengarah pada penyebab alternatif dari sindrom mental ini.

Page 15: Ppdgj III - Baru 2011

• F06.0 : halusinasi organik• F06.1 : gangguan katatonik organik• F06.2 : gangguan waham organik ( Lir-

Skizofrenia)• F06.3 : gangguan afektif organik• F06.4 : gangguan cemas (Anxietas) organik• F06.5 : gangguan disosiatif organik• F06.6 : gangguan astenik organik• F06.7 : gangguan kognitif ringan• F06.8 : gangguan mental lain YDT Akibat

kerusakan dan disfungsi otak dan penyakit fisik• F06.9 : gangguan mental YTT Akibat kerusakan

dan disfungsi otak dan penyakit fisik

Page 16: Ppdgj III - Baru 2011

F07 ( GANGGUAN KEPRIBADIAN DAN PRILAKU AKIBAT PENYAKIT DAN DISFUNGSI OTAK)

F07.0 Diagnosa :

Riwayat yang jelas dan hasil pemeriksaan yg menunjukan adanya penyakit,disfungsi otak

Disertai 2/lebih gambaran berikut: ↓yang konsisten dlm kemampuan untuk

mempertahankan aktivitas Perubahan prilaku emosional Pengungkapan kebutuhan dan keinginan tanpa

mempertimbangkan konsekuensi/kelaziman sosial Gangguan proses pikir Kecepatan dan arus pembicaraan berubah dengan nyata Perubahan prilaku seksual

Page 17: Ppdgj III - Baru 2011

DD: Sindrom pasca-kontusio Sindrom pasca-ensefalitis Gangguan kepribadian khas

F07.1 : sindrom pasca ensefalitis F07.8 : Gangguan kepribadian dan prilaku

organik lain akibat penyakit, kerusakan, dan disfungsi otak

F07.9 : Gangguan kepribadian dan prilaku organik YTT akibat penyakit, kerusakan, dan disfungsi otak.

Page 18: Ppdgj III - Baru 2011

F09 (GANGGUAN MENTAL ORGANIK ATAU SIMTOMATIK) Termasuk : psikosis organik YTT, psikosis

sitomatik YTT.

Page 19: Ppdgj III - Baru 2011

F10-F19 GANGGUAN MENTAL DAN PERILAKU AKIBAT PENGGUNAAN ZAT PSIKOAKTIF

F10,- Gangguan mental dan perilaku akibat penggunaan alkohol

F11,- Gangguan mental dan perilaku akibat penggunaan oploida

F12,- Gangguan mental dan perilaku akibat penggunaan kanabinoida

F13,- Gangguan mental dan perilaku akibat penggunaan sedativa atau hipnotika

F14,- Gangguan mental dan perilaku akibat penggunaan kokain

F15,- Gangguan mental dan perilaku akibat penggunaan stimulansia lain termasuk kafein

F16,- Gangguan mental dan perilaku akibat penggunaan halusinogenika

F17,- Gangguan mental dan perilaku akibat penggunaan tembakau

F18,- Gangguan mental dan perilaku akibat penggunaan pelarut yang mudah menguap

F19,- Gangguan mental dan perilaku akibat penggunaan zat multipel dan penggunaan zat psikoaktif lainnya

Page 20: Ppdgj III - Baru 2011

Karakter keempat dan kelima dapat digunakan untuk menentukan kondisi klinis sebagai berikut:F1x.0

intoksikasi akut•Intoksiksi akut sering dikaitkan dengan tingkat dosis zat yang digunakan, individu dengan kondisi organik tertentu yang mendasarinya yang dalam dosis kecil dapat menyebabkan efek intoksikasi berat yang tidak proporsional •Intoksikasi akut merupakan suatu kondisi peralihan yang timbul akibat penggunaan alkohol atau zat psikoaktif lain sehingga terjadi gangguan kesadaran, fungsi kognitif, persepsi, afek atau perilaku, atau fungsi dan respons psikofisiologis lainnya.00

Tanpa komplikasi

  01

Dengan trauma atau cedera tubuh lainnya

  02

Dengan komplikasi medis lainnya

Page 21: Ppdgj III - Baru 2011

  03 Dengan delirium  04 Dengan distorsi persepsi  05 Dengan koma  06 Dengan konvulsi  07 Intoksikasi patologisF1x.1

Penggunaan yang merugikan (harmful)Adanya pola penggunaan zat psikoaktif yang merusak kesehatan, yang dapat berupa fisik atau mental

Page 22: Ppdgj III - Baru 2011

F1x. 2

Sindrom KetergantunganDiagnosis ketergantungan yang pasti ditegakkan jika ditemukan 3 atau lebih gejala dalam masa 1 tahun sebelumnya:• Adanya keinginan yang kuat atau dorongan yang memaksa untuk menggunakan obat•Kesulitan dalam mengendalikan perilaku menggunakan zat, termasuk sejak mulainya, usaha penghentian, atau pada tingkat sedang menggunakan.•Terbukti adanya toleransi•Secara progresif mengabaikan menikmati kesenangan atau minat lain disebabkan penggunaan zat psikoaktif •Tetap menggunakan zat meskipun ia menyadari adanya akibat yang merugikan kesehatannya

Page 23: Ppdgj III - Baru 2011

20 Kini abstinen  21 Kini abstinen tetapi dalam

lingkungan terlindung  22 Kini dalam pengawasan kiinis atau

dengan pengobatan pengganti (ketergantungan terkendali)

  23 Kini abstinen tetapi mendapat terapi aversi atau obat penyekat (“blocking drugs”)

  24 Kini edang menggunakan zat (ketergantungan aktif)

  25 Penggunaan berkelanjutan  26 Penggunaan episodik (dipsomania)

Page 24: Ppdgj III - Baru 2011

F1x.3

Keadaan putus zat

  30

Tanpa komplikasi

  31

Dengan konvulsi

F1x.4

Keadaan putus zat dengan deliriumGejala prodromal khas berupa: insomnia, gemetar, dan ketakutan. Onset dapat didahului oleh kejang setelah putus zatTrias yang klasik dari gejala adalah:• Kesadaran berkabut dan kebingungan•Halusinasi dan ilusi yang hidup yang mengenai salah satu panca indera•Tremor berat

  40 Tanpa konvulsi  41 Dengan konvulsi

Page 25: Ppdgj III - Baru 2011

F1x.5

Gangguan psikotik•Gangguan psikotik yang terjadi selama atau segera sesudah penggunaan zat psikoaktif •Gangguan psikotik yang disebabkan oleh zat psikoaktif dapat tampil dengan pola gejala yang bervariasi.

  50 Lir-skizofrenia  51 Predominan waham  52 Predominan halusinasi  53 Predominan polimorfik  54 Predominan gejala depresif  55 Predominan gejala manik  56 Campuran

Page 26: Ppdgj III - Baru 2011

F1x.6

Sindrom amnesikSyarat utama untuk menentukan diagnosis adalah:•Gangguan daya ingat jangka pendek•Tidak ada gangguan daya ingat segera, tidak ada gangguan kesadaran, dan tidk ada gangguan kognitif secara umum.•Adanya riwayat atau bukti yang objaktif dari penggunaan alkohol atau zat yang kronis

F1x.7

Gangguan psikotik residual dan onset lambat • gangguan fungsi kognitif, afek, kepribadian, atau perilaku yang disebabkan oleh alkohol atau zat psikoaktif yang berlangsung melampaui jangka waktu khasiat psikoaktifnya.•Gangguan ini harus dibedakan dari kondisi yang berhubungan dengan peristiwa putus zat.

Page 27: Ppdgj III - Baru 2011

  70 Kilas balik (flashback)  71 Gangguan kepribadian atau perilaku  72 Gangguan afektif residual  73 Demensia  74 Hendaya kognitif menetap lainnya  75 Gangguan psikotik onset lambatF1x.8

Gangguan mental dan perilaku lainnya

F1x.9

Gangguan mental dan perilaku YTT

Page 28: Ppdgj III - Baru 2011

28

F2(SKIZOFRENIA, GANGGUAN SKIZOTIPAL, DAN GANGGUAN WAHAM)

F20 Skizofrenia F21 Gangguan Skizotipal F22 Gangguan Waham Menetap F23 Gangguan Psikotik Akut dan Sementara F24 Gangguan Waham Induksi F25 Gangguan Skizoafektif F28 Gangguan Psikotik non-Organik Lainnya F29 Gangguan Psikotik non-Organik yang Tidak

Tergolongkan

Page 29: Ppdgj III - Baru 2011

29

F20 SkizofreniaF20.0 Skizofrenia paranoidF20.1 Skizofrenia hebefrenikF20.2 Skizofrenia katatonikF20.3 Skizofrenia tak terinci

(undifferentiated)F20.4 Depresi pasca-skizofreniaF20.5 Skizofrenia residualF20.6 Skizofrenia simpleksF20.8 Skizofrenia lainnyaF20.9 Skizofrenia yang tidak

tergolongkan

Page 30: Ppdgj III - Baru 2011

30

.x0 Berkelanjutan.x1 Episodik dengan kemunduran progresif

.x2 Episodik dengan kemunduran stabil

.x3 Episodik berulang.x4 Remisi tak sempurna.x5 Remisi sempurna.x8 Lainnya.x9 Periode pengamatan kurang dari 1 tahun

Page 31: Ppdgj III - Baru 2011

31

F21 Gangguan Skizotipal F22 Gangguan Waham Menetap

F22.0 Gangguan wahamF22.8 Gangguan waham menetap

lainnyaF22.9 Gangguan waham menetap

yang tidak tergolongkan)

Page 32: Ppdgj III - Baru 2011

32

F23 Gangguan Psikotik Akut dan Sementara F23.0 Gangguan psikotik polimorfik akut tanpa gejala

skizofrenia F23.1 Gangguan psikotik polimorfik akut dengan

gejala skizofrenia F23.2 Gangguan psikotik lir-skizofrenia akut F23.3 Gangguan psikotik akut lainnya dengan

predominan waham F23.8 Gangguan psikotik akut dan sementara lainnya F23.9 Gangguan psikotik akut dan sementara yang

tidak tergolongkan .x0 Tanpa penyerta stres akut .x1 Dengan penyerta stres akut

Page 33: Ppdgj III - Baru 2011

33

F24 Gangguan Waham Induksi F25 Gangguan Skizoafektif

F25.0 Gangguan skizoafektif tipe manik F25.1 Gangguan skizoafektif tipe depresif F25.2 Gangguan skizoafektif tipe campuran F25.8 Gangguan skizoafektif lainnya F25.9 Gangguan skizoafektif yang tidak tergolongkan

F28 Gangguan Psikotik non-Organik Lainnya F29 Gangguan Psikotik non-Organik yang Tidak

Tergolongkan

Page 34: Ppdgj III - Baru 2011

F3. GANGGUAN SUASANA PERASAAN ( MOOD/ AFEKTIF)

Page 35: Ppdgj III - Baru 2011

F3

Kelainan fundamental pada blok ini : Perubahan mood dan afek, biasanya ke arah

depresi atau elasi.

Gangguan afektif dibedakan menurut :• Episode tunggal atau multipel• Tingkat keparahan gejala• Dengan atau tanpa gejala somatik

Page 36: Ppdgj III - Baru 2011

F3

Ciri khas gangguan jiwa dalam blok ini :a. Perubahan suasana perasaan yang bermaknab. Gangguan suasana perasaan ini dapat bersifat

episodikc. Baik kondisi depresi atau manik dapat disertai gejala

psikotik

Page 37: Ppdgj III - Baru 2011

F3Yang termasuk dalam blok ini :F30. Episode manikF31. Gangguan afektif bipolarF32. Episode depresifF33. Episode depresif berulangF34. gangguan suasana perasaan menetapF38. Gangguan suasana perasaan lainnya

Page 38: Ppdgj III - Baru 2011

F40- F48GANGGUAN NEUROTIK, GANGGUAN SOMATOFORM DAN GANGGUAN TERKAIT STRES

Page 39: Ppdgj III - Baru 2011

• Ciri khas dari gangguan jiwa yangtergolong dalam blok ini adalah gangguan jiwa dengan sindrom khas, entah sindrom dengan gejala utama berupa :- kecemasan- fobia- obsesif kompulsif- reaksi terhadap stres- disosiatif- somatoform

Page 40: Ppdgj III - Baru 2011

1. F40 gangguan anxietas fobik2. F41 gangguan anxietas lainnya3. F42 gangguan obsesif-kompulsif4. F43 reaksi terhadap stres berat

dan gangguan penyesuaian5. F44 gangguan disosiatif

(konversi)6. F45 gangguan somatoform7. F48 gangguan neurotik lainnya

Page 41: Ppdgj III - Baru 2011

F40 GANGGUAN ANXIETAS FOBIK

• Ciri khas : terdapat fobia F40.0 Agorafobia

.00 tanpa gangguan panik .01 dengan gangguan panik

F40.1 Fobia sosialF40.2 Fobia khas (terisolasi)F40.8 gangguan anxietas fobik lainnyaF40.9 gangguan anxietas fobik YTT

Page 42: Ppdgj III - Baru 2011

F41 GANGGUAN ANXIETAS LAINNYA

• Ciri khas terdapat anxietas (kecemasan), contoh :

F41.0 gangguan panikF41.1 gangguan anxietas menyeluruhF41.2 gangguan campuran anxietas dan

depresifF41.3 gangguan anxietas campuran lainnyaF41.8 gangguan anxietas lainnya YDTF41.9 gangguan anxietas YTT

Page 43: Ppdgj III - Baru 2011

F42 GANGGUAN OBSESIF-KOMPULSIF• Untuk menegakkan diagnosis pasti, gejala-gejala

obsesif atau tindakan kompulsif, atau kedua-duanya, harus ada hampir setiap hari selama sedikitnya dua minggu berturut-turut.

• Hal tersebut merupakan sumber penderitaan (distress atau mengganggu aktivitas penderita)

• Gejala-gejala obsesif harus mencakup hal-hal berikut :

a) Harus disadari sebagai pikiran atau impuls diri sendiri.b) Setidaknya ada satu pikiran atau tindakan yang tidak

berhasil dilawan, meskipun ada lainnya yang tidak lagi dilawan oleh penderita.

c) Pikiran utk melakukan tindakan tsb diatas bukan merupakan hal yg memberi kepuasan atau kesengangan (sekedar perasaan lega dari ketegangan atau anxietas)

d) Gagasan, bayangan pikiran atau impuls tersebut harus merupakan pengulangan yang tidak menyenangkan.

Page 44: Ppdgj III - Baru 2011

F42.0 predominan pikiran obsesionalF42.1 predominan tindakan kompulsifF42.2 campuran tindakan dan pikiran

obsesional F42.8 gangguan obsesif-kompulsif lainnyaF42.9 gangguan obsesif-kompulsif YTT

Page 45: Ppdgj III - Baru 2011

F43 REAKSI TERHADAP STRES BERAT DAN GANGGUAN PENYESUAIAN

• Ciri khas gangguan jiwa ini adalah gangguan jiwa yang disebabkan oleh stres. yang bertahap luar biasa/malapetaka, atau stres yang berupa perubahan dalam kehidupannya.

Menimbulkan situasi tdk nyaman yg berkelanjutan, dgn akibat terjadi suatu gangguan penyesuaian.

• Stres itu dapat terjadi sekali, berulang atau berkepanjangan, serta gambaran klinisnya tidak memenuhi gambaran klins gangguan jiwa yang terdapat dalam blok F0,F1,F2,F3.

Page 46: Ppdgj III - Baru 2011

F43.0 Reaksi stres akutF43.1 gangguan stres psca traumaF43.2 gangguan penyesuaian

.20 reaksi depresi singkat

.21reaksi depresi berkepanjangan

.22 reaksi campuran anxietas dan depresi

.23 dengan predominan gangguan perilaku

.24 dengan predominan gangguan perilaku

.25 dengan gangguan campuran emosi dan perilaku

.28 dengan gejala predominan lainnya YDTF43.8 reaksi stres berat lainnyaF43.9 reaksi stres berat YTT

Page 47: Ppdgj III - Baru 2011

F44 GANGGUAN DISOSIATIF (KONVERSI)

• Ciri khas : hilangnya sebagian atau seluruh integrasi normal dari diri seseorang yang dapat berupa : ingatan masa lalu, kesadaran akan identitas dan penghayatan diri, atau kendali terhadap gerakan tubuhnya.

• Faktor yang melatarbelakangi bukan faktor organik atau fisik, melainkan faktor psikologis yang berkaitan dengan : kejadian traumatik, problem yg tidak dapat diselesaikan&tidak dapat ditolelir, gangguan interpersonal.

Page 48: Ppdgj III - Baru 2011

F44.0 Amnesia disosiatifF44.1 Fugue disosiatifF44.2 stupor disosiatifF44.3 gangguan trans dan kesurupanF44.4 – F44.7 gangguan disosiatif dari gerakan

dan penginderaan( motorik, konvuslsi, anestesia, campuran, lainnya)

F44.8 gangguan disosiatif lainnya

Page 49: Ppdgj III - Baru 2011

F45 GANGGUAN SOMATOFORM

Ciri khas : keluhan tentang gejala fisik yang berulang dan dan yang disertai permintaan akan pemeriksaan medis, meskipun sudah berkali-kali terbukti hasilnya negatif dan sudah dijelaskan oleh dokter bahwa tidak ditemukan kelainan fisik yang menjadi dasar keluhannya.

Page 50: Ppdgj III - Baru 2011

F45.0 gangguan somatisasiF45.1 gangguan somatisasi tak terinciF45.2 gangguan hipokondrikF45.3 gangguan autonomik somatoformF45.4 gangguan nyeri somatoform menetapF45.8 gangguan somatoform lainnya

Page 51: Ppdgj III - Baru 2011

F48 GANGGUAN NEUROTIK LAINNYA

F48.0 Neuratesnia F48.1 sindroma depersonalisasi-derealisasi

Page 52: Ppdgj III - Baru 2011

F5

Sindrom perilaku yang berhubungan dengan gangguan fisiologis dan faktor fisik

F50-F55,F59Gangguan makan, gangguan tidur, disfungsi seksual atau gangguan perilaku lainnya.

Page 53: Ppdgj III - Baru 2011

F50 GANGGUAN MAKAN

F50.0 Anoreksia Nervosa Ciri khas gangguan mengurangi berat

badan dengan sengaja, di pacu dan atau dipertahankan oleh penderita.

u/ diagnosis dibutuhkan : BB dipertahankan 15 % dibawah yang

seharusnya Berkurangnya BB dilakukan sendiri (menghindari

makanan) dgn cara:▪ Merangsang muntah▪ Menggunakan pencahar▪ Olah raga berlebihan ▪ Memakai obat penekan nafsu makan dan atau

diuretika

Page 54: Ppdgj III - Baru 2011

Distorsi ‘body image’ takut gemuk terus menerus.

Adanya gangguan endokrin yang meluas Jk terjadi pada masa pra-pubertas maka

perkembangan pubertas tertunda

Page 55: Ppdgj III - Baru 2011

F50.1 Anoreksia Nervosa tak khas Diagnosis u/ penderita yang tidak menunjukkan

satu atau lebih gambaran utama pada Anoreksia Nervosa.

Penderita yang menunjukan semua gejala utama namun dalam derajat ringan.

Page 56: Ppdgj III - Baru 2011

F50.2 Bulimia Nervosa u/ diagnosis pasti dibutuhkan:

Terdapat pre-okupasi yang menetap u/ makan dan ketagihan.

Pasien berusaha melawan efek kegemukan dengan :▪ Merangsang muntah o/ diri sendiri▪ Menggunakan pencahar berlebihan▪ Menggunakan obat penekan nafsu makan

Merasa ketakutan yang luar biasa u/ gemuk

Page 57: Ppdgj III - Baru 2011

F50.3 Diagnosisnya u/ penderita yang tidak

menunjukkan satu atau lebih gambaran utama

Umumnya hal ini ditujukan kpd orang yang memiliki BB normal atau lebih, tetapi memiliki periode khas yaitu kebanyakan makan diikuti muntah atau memakau pencahar

Page 58: Ppdgj III - Baru 2011

F50.4 Makan berlebihan yang berhubungan dengan

gangguan psikologis lainnya. F50.5

Muntah yang berhubungan dengan gangguan Psikologis lainnya.

F50.8 Gangguan makan lainnya (pica non-organik

masa dewasa, kehilangan nafsu makan psikogenik).

F50.9 Gangguan nafsu makan YTT (yang tidak

tergolongkan)

Page 59: Ppdgj III - Baru 2011

F50.9 Gangguan tidur non-organik

Dysomnia = kondisi psikogenik primer di mana gangguan utamanya adalah jumlah , kualitas atau waktu tidur yang disebabkan oleh hal-hal emosional .

Parasomnia = peristiwa episodik abnormal yang terjadi selama tidur

Page 60: Ppdgj III - Baru 2011

Pedoman diagnostik Hal yang diperlukan:

Keluhan adanya kesulitan tidur atau mempertahankan tidur atau kualitas tidur yang buruk.

Gangguan terjadi minimal 3 kalidalam seminggu selama minimal 1 bulan.

Adanya pre-okupasi dengan tidak bisa tidur dan peduli yg berlebihan terhadap akibatnya.

Menyebabkan penderitaan yg cukup berat mempengarusi fungsi dalam sosial dan pekerjaan

Page 61: Ppdgj III - Baru 2011

F51.1Hipersomnia Non-organik Gambaran u/ diagnosis pasti:

Rasa kantuk pada siang hari yang berlebihan Gangguan tidur terjadi setiap hari selama satu

bulan Tidak ada gejala tambahan ‘narcolepsy’ Tidak ada kondisi neurologis (medis) yg

menunjukkan gejala kantuk pada siang hari.

Page 62: Ppdgj III - Baru 2011

F51.2 Gangguan jadwal tidur-jaga non-organik Gambaran klinis:

Pola tidur jaga dr individu tidak seirama bagi masyarakat setempat

Insomnia pd wktu orang-orang tidur dan hipersomnia pd wktu kebanyakan orang jaga, selama satu bulan setiap hari.

Page 63: Ppdgj III - Baru 2011

F51.3 Somnambulisme (sleepwalking) Gambaran klinis

Gejala satu atau lebih episode bangun dari tempat tidur biasanya pada 1/3 tidur malam dan terus berjalan-jalan.

Selama satu episode penderita menunjukkan wajah bengong dan susah dibangunkan.

Saat sadar penderita tidak ingat apa pun yg terjadi

Dalam kurun waktu beberapa menit setelah bangun tidak ada gangguan aktivitas mental.

Tidak ada bukti adanya gangguan mental organik

Page 64: Ppdgj III - Baru 2011

F51.4 Teror tidur (Night Teror) Gambaran esensial:

Gejala utama adanya satu episode bangun dari tidur mulai dari berteriak karena panik, disertai dgn ansietas yg hebat, seluruh tubuh bergetar dan hiperaktivitas otonomik.

Episode ini dpt berulang (lamanya berkisar 1-10 mnt). Dan biasanya terjadi pd 1/3 awal tidur.

Relatif tdk bereaksi trhdp berbagai upaya orang lain, beberapa mnt stlh bangun biasanya terjadi disorientasi dan gerakan-gerakan berulang.

Tdk ada bukti gangguan mental organik

Page 65: Ppdgj III - Baru 2011

F51.5 Mimpi Buruk Gambaran klinis:

Terbangun dr tidur malam atau siang berkaitan dgn mimpi yg menakutkan yg dpt diingat kembali.

Stlh bangun individu segera sadar penuh Menyebabkan penderitaan yg ckp berat.

Page 66: Ppdgj III - Baru 2011

F51.8 Gangguan tidur non-organik lainnya

F51.9 Gangguan tidur non-organik YTT

Page 67: Ppdgj III - Baru 2011

F52 Disfungsi seksual bukan disebabkan oleh

gangguan atau penyakit organik. Meliputi berbagai gangguan dimana individu

tidak mampu berperan serta dalam hubungan seksual seperti yang diharapkan.

Page 68: Ppdgj III - Baru 2011

F52.0 Kurang atau hilangnya nafsu seksual

F52.1 Penolakan dan kurangnya kenikmatan seksual

F52.2 Kegagalan dari respon genital

F52.3 Disfungsi orgasme

Page 69: Ppdgj III - Baru 2011

F52.4 Ejakulasi dini

F52.5 Vaginismus non-organik

F52.6 Dispareunia non-organik

F52.7 Dorongan seksual yang berlebihan

Page 70: Ppdgj III - Baru 2011

F52.8 Disfungsi seksual lainnya, bukan disebabkan oleh

gangguan atau penyakit organik F52.9

Disfungsi seksual YTT, bukan disebabkan oleh gangguan atau oenyakit organik

Page 71: Ppdgj III - Baru 2011

F53 Gangguan mental dan perilaku yang

berhubungan dengan masa nifas YTK F53.0

Gangguan mental dan perilaku ringan yang berhubungan dengan masa nifas YTK.

F53.1 Gangguan mental dan perilaku berat yang

berhubungan dengan masa nifas YTK.

Page 72: Ppdgj III - Baru 2011

F53.8 Gangguan mental dan perilaku lainnya yang

berhubungan dengan masa nifas YTK F53.9

Gangguan jiwa masa nifas

Page 73: Ppdgj III - Baru 2011

F54 Faktor psikologis dan perilaku yang berhubungan

dengan gangguan atau penyakit YDK

Page 74: Ppdgj III - Baru 2011

F55 Penyalahgunaan zat yang tidak menyebabkan

ketergantungan. F55.0

Antidepresan F55.1

Pencahar F55.2

analgetika

Page 75: Ppdgj III - Baru 2011

F55.3 Antasida

F55.4 Vitamin

F55.5 Steroida atau hormon

F55.8 Zat lainnya yang tidak menyebabkan ketergantungan.

F55.9 YTT

F59 Sindrom perilaku YTT yang berhubungan dengan

gangguan fisiologis dan faktor fisik

Page 76: Ppdgj III - Baru 2011

F6

Gangguan kepribadian dan perilaku masa dewasa

F60-F69Gangguan kepribadian, gangguan kebiasaan dan impuls, gangguan identitas atau preferensi seksual

Page 77: Ppdgj III - Baru 2011

F60

Kepribadian adalah suatu gaya perilaku yang menetap dan secara khas dapat dikenali pada setiap individu.

Gangguan kepribadian mrpkn suatu ciri kepribadian yg menetap, kronis, dapat terjadi pada hampir semua keadaan, menyimpang jelas dari norma-norma budaya dan maladaptif serta menyebabkan fungsi kehidupan yg buruk.

Page 78: Ppdgj III - Baru 2011

F60-F69GANGGUAN KEPRIBADIAN DAN PERILAKU MASA DEWASA

F60 Gangguan kepribadian khas

F61 Gangguan kepribadian campuran dan lainnya

F62 Perubahan kepribadian yang berlangsung lama dan

tidak diakibatkan oleh kerusakan atau penyakit otak F63

Gangguan kebiasaan dan impuls

Page 79: Ppdgj III - Baru 2011

F64 Gangguan identitas jenis kelamin

F65 Gangguan preferensi seksual

F66 Gangguan psikologis dan perilaku yang

berhubungan dengan perkembangan dan orientasi seksual.

F68 Gangguan kepribadian dan perilaku dewasa

lainnya F59

Gangguan kepribadian dan perilaku dewasa YTT

Page 80: Ppdgj III - Baru 2011

F60 GANGGUAN KEPRIBADIAN KHAS

Gangg.kepribadian khas adalah suatu gangg.berat dalam konstitusi karakteriologis dan kecendrunganperilaku dari seseorang, biasanya meliputi beberapa bidang dari kepribadian, dan hampir selalu berhubungan dengan kesulitan pribadi dan sosial.

Page 81: Ppdgj III - Baru 2011

PEDOMAN DIAGNOSTIK

Kondisi yang tidak berkaitan langsung dengan kerusakan atau penyakit otak berat.

Memenuhi kriteria: Disharmonni sikap dan perilaku Pola perilaku abnormal berlangsung lama Pola perilaku abnormal bersifat pervasif (mendalam)

dan maladaptif. Mnfstsi muncul dr ms kanak-kanak/remaja dan

berlanjut sampai usia dewasa. Menyebabkan penderitaan Biasanya terjadi pada masalah-masalah pekerjaan

dan kinerja sosial

Page 82: Ppdgj III - Baru 2011

F60 GANGG.KEPRIBADIAN PARANOID

Orang-orang yang scr emosional dingin dan suka menyendiri ini biasanya menunjukkan rasa curiga yang tidak pada tempatnya, hostilitas, hipersensitif thd pengabaian, rasa cemburu dan ketakutan terhadap keintiman.

Page 83: Ppdgj III - Baru 2011

PEDOMAN DIAGNOSTIK Kepekaan berlebihan dan thd kegagalan dan

penolakan. Kecendrungan menyimpan dendam Kecurigaan dan kecendrungan yg mendalam

mendistorsikan pengalaman dgn menyalah-artikan tindakan org lain yg netral/bersahabat sbg suatu sikap permusuhan.

Bermusuhan dan ngotot ttg hak pribadi Kecurigaan yg berulang Kecendrungan mrsa dirinya penting scr

berlebihan Preokupasi dgn penjelasan2 yg bersekongkol dan

tdk substantif.

Page 84: Ppdgj III - Baru 2011

F60.1 GANGG,KEPRIBADIAN SKIZOID

Mereka yg suka mengasingkan diri yg hanya mempunyai sedikit keinginan dan kapasitas untuk membentuk hubungan interpersonal, acuh tak acuh dan mendapat sedikit kenikmatan dr kontak sosial maupun seksual.

Page 85: Ppdgj III - Baru 2011

PEDOMAN DIAGNOSTIK

Dgn kriteria: Sedikit aktivitas yg memberikan kesenangan Emosi dingi, afek mndatar, dan tak peduli Krng mampu u/ ekspresi kehangatan, kelembutan

atau kemarahan terhadap orng lain Tak peduli trhdp pujian/kecaman Krng tertarik u/ mengalami pengalaman seksual Hampir selalu melakukan aktivitas sendiri Preokupasi dgn fantasi dan introspeksi yg berlebihan. Tidak punya tmn dekat Sangat tidak sensitif trhdp norma

Page 86: Ppdgj III - Baru 2011

F60.2 GANGG.KEPRIBADIAN DISSOSIAL

Perilaku anti sosial muncul sejak masa kanak atau remaja awal.

Gangg. Biasanya mnjdi perhatian disebabkan adanya perbedaan yg besar antara perilaku dan ditandai oleh: Tak peduli dgn perasaan orang lain Amat tidak bertanggung jawab Toleransi terhadap frustasi sangat rendah Tdk mampu memelihara suatu hubungan Tdk mampu mengalami rasa salah Cenderung menyalahkan orang lain

Page 87: Ppdgj III - Baru 2011

F60.3 GANGG.KEPRIBADIAN EMOSIONAL TAK STABIL Trdpt kecendrungan yg mencolok untuk

bertindak scra impulsif tanpa mempertimbangkan konsekuensinya bersamaan dgn ketidak stabilan emosional.

Dua varian yg khas ad/ berkaitan dgn impulsivitas dan kekurangan pengendalian diri.

Page 88: Ppdgj III - Baru 2011

F60.4 GANGG.KEPRIBADIAN HISTRIONIK

Dengan ciri: Ekspresi emosi yg dibuat-buat Bersifat sugestif, mdh dipengaruhi o/ org lain

atau keadaan Keadaan afektif yg dangkal dan labil Trs mnrs mncari kegairahan, penghargaan dan

senang mjd pusat perhatian. Perilaku merangsang yg tidak memadai Terlalu peduli dgn daya tarik fisik.

Page 89: Ppdgj III - Baru 2011

F60.5 GANGG.KEPRIBADIAN ANANKASTIK

Perasaan ragu2 dan hati2 yg berlebihan Preokupasi dgn hal-hal yg rinci, peraturan,

urutan, organisasi atau jadwal. Perfeksionisme Ketelitian yg berlebihan Terpaku dan terikat yg berlebihan pd kebiasaan

sosial Kaku dan keras kepala Pemaksaan yg tdk berasalan Mencampur adukan pikiran atau dorongan yang

memaksa dan yang enggan

Page 90: Ppdgj III - Baru 2011

F60.6 GANGG, KEPRIBADIAN CEMAS Gambaran klasik pada gangg. Ini adalah

adanya rasa malu yg berlebihan, merasa sendiri/kesepian, hipersensitif dgn rasa harga diri yg rendah, ia juga lebih menghindari kontak personal dari pada menghadapi celaan dari lingkungan sosialnya, walaupun berusaha keras u/ terlibat dalam hubungan inter personel (kebalikan dr orang skizoid).

Page 91: Ppdgj III - Baru 2011

PEDOMAN DIAGNOSTIK

Perasaan tegang dan takut scr berlebihan Merasa dirinya tak mampu, tdk menarik atau

lebih rendah dr orang lain Preokupasi thd kritik dan penolakan dlm

situasi sosial. Keengganan u/ terlibat dgn orang lain Pembatasan gaya hidup Menghindari aktivitas sosial

Page 92: Ppdgj III - Baru 2011

F60.7 GANGG. KEPRIBADIAN DEPENDEN

Org dgn gangg.ini biasanya sangat pasif, tdk yakin, pesimistik, terisolasi, jg hipersensitif thd kritikan, dan sangat bergantung pd org lain

Page 93: Ppdgj III - Baru 2011

PEDOMAN DIAGNOSTIK

Mendorong atau membiarkan org lain u/ mengambil sebagian besar kptsn penting untuk dirinya.

Meletakkan kbthan sendiri lbh rendah dr org lain

Keengganan u/ mengajukan permintaan yg layak kpd orang tempat dia bergantung

Tidak berdaya saat sendirian Preokupasi dgn ketakutan akan ditinggalkan

olh orang tempat bergantung. Terbatasnya kemampuan u/ membuat kptsan

Page 94: Ppdgj III - Baru 2011

F60.8 GANGG.KEPRIBADIAN KHAS LAINNYA

Page 95: Ppdgj III - Baru 2011

F61 GANGG.KEPRIBADIAN CAMPURAN

Tdk menunjukkan pola-pola yg khas

Page 96: Ppdgj III - Baru 2011

F61.0 GANGG.KEPRIBADIAN CAMPURAN

Dengan gambaran beberapa gangguan pada F60 tetapi tanpa suatu kumpulan gejala yang dominan yang memungkinkan suati diagnosis yg lebih khas.

Page 97: Ppdgj III - Baru 2011

F61.1 GANGG.KEPRIBADIAN YG BERMASALAH

Tdk dpt diklasifikasikan pada F60 atau F62 dan dianggap sebagai sekunder terhadap suatu diagnosis utama berupa suatu gangguan afektif atau anxietas yg bersamaan

Page 98: Ppdgj III - Baru 2011

F62 PERUBAHAN KEPRIBADIAN YG BERLANGSUNG LAMA YG TIDAK DIAKIBATKAN OLEH KERUSAKAN ATAU PENYAKIT OTAK

Gangg.kepribadian dan perilaku dewasa setelah mengalami katastrofik atau stress berkepanjangan.

Page 99: Ppdgj III - Baru 2011

F62.0 PERUBAHAN KEPRIBADIAN YG BERLANGSUNG LAMA SETELAH MENGALAMI KATASTROFA

u/ menegakkan diagnosis hal ini adalah esensial: Sikap bermusuhan atau tidak percaya pd semua

orang Menarik diri dr kehidupan bermasyarakat Perasaan hampa atau putus asa Perasaan terpojok terus menerus keterasingan

Page 100: Ppdgj III - Baru 2011

F62.1 PERUBAHAN KEPRIBADIAN YG BERLANGSUNG LAMA SETELAH MENDERITA GANGG.JIWA

Temuan diagnostik: Sikap selalu minta dibantu Tuduhan bahwa dirinya cacat krn penyakit

terdahulu Pasif, minat berkurang menurunnya aktivitas

rekreasi Selalu mengeluh sakit Afek yg disforik/labil Hendaya yg bermakna dlm fungsi sosial dan

pekerjaan

Page 101: Ppdgj III - Baru 2011

F62.8 PERUBAHAN KEPRIBADIAN YG BERLANGSUNG LAMA

Page 102: Ppdgj III - Baru 2011

F63 GANGG.KEBIASAN DAN IMPULS

Kategori ini meliputi gangg.perilaku tertentu yg tidak termasuk dlm rubrik lain.

Gangg.ditandai dgn tindakan berulang yg tidak memiliki motovasi rasional.

Page 103: Ppdgj III - Baru 2011
Page 104: Ppdgj III - Baru 2011

F64 GANGG.IDENTITAS JENIS KELAMIN

F64.0 Transeksualisme F64.1 Tranvestisme peran ganda F64.2 Gangg.identitas jenis kelamin masa

kanak F64.8 Gangg.identitas jenis kelamin lainnya F64.9 Gangg.identitas jenis kelamin YTT

Page 105: Ppdgj III - Baru 2011

F65 GANGG.PREFERENSI SEKSUAL

F65.0 Fetihisme F65.1 Transvestisme Fehistik F65.2 Ekshibisionsme F65.3 Voyeurisme F65.4 Pedofilia F65.5 Sadomasokisme F65.6 Gangg.preferensi seksual multipel F65.8 Gangg.preferensi seksual lainnya F65.9 Gangg.preferensi seksual YTT

Page 106: Ppdgj III - Baru 2011

F66 GANGG.PSIKOLOGIS DAN PERILAKU YG BERHUBUNGAN DGN PERKEMBANGAN DAN ORIENTASI SEKSUAL

F66.0 Gangg.maturitas seksual F66.1 Gangg.seksual egodistonik F66.2 Gangg.jalinan seksual F66.8 Gangg.perkembangan psikoseksual

lainnya F66.9 Gangg.perkembangan psikoseksual

YTT

Page 107: Ppdgj III - Baru 2011

F68 GANGG.KEPRIBADIAN DAN PERILAKU MASA DEWASA LAINNYA F68.0 Elaborasi gejala fisik karena alasan

psikologis F68.1 Kesengajaan atau berpura-pura

membuat gejala atau disabilitas, baik fisik maupun psikologis (gangg.buatan)

F68.8 Gangg.kepribadian dan perilaku masa dewasa lainnya YTD

F69. Gangg.kepribadian dan perilaku masa dewasa YTT

Page 108: Ppdgj III - Baru 2011

F7

Retardasi mental

F70-F79Retardasi mental

Page 109: Ppdgj III - Baru 2011

Retardasi mental adalah suatu keadaan perkembangan jiwa yang terhenti atau tidak lengkap, yang terutama ditandai oleh terjadinya hendaya keterampilan selama masa perkembangan, sehingga berpengaruh pada tingkatkecerdasan secara menyeluruh.

Retardasi mental terjadi dengan atau tanpa gangguan jiwa atau gangguan fisik lainnya

Page 110: Ppdgj III - Baru 2011

F70 Retardasi Mental ringan

F71 Retardasi Mental sedang

F72 Retardasi Mental Berat

F73 Retardasi Mental sangat berat

F78 Retardasi Mental lainnya

F79 Retardasi Mental YTT

Page 111: Ppdgj III - Baru 2011

Karakter keempat dapat digunakan untuk menentukan luasnya hendaya perilaku yang menyertainya: F7x.0 tidak ada atau terdapat hendaya perilaku

minimal F7x.1 terdapat hendaya perilaku yang minimal F7x.8 hendaya perilaku lainnya F7x.9 tanpa penyebutan dari hendaya perilaku

Page 112: Ppdgj III - Baru 2011

GANGGUAN PERKEMBANGAN PSIKOLOGIS

> F80. gangguan perkembangan berbicara dan berbahasa

F80.0 gangguan artikulasi berbicara khas F80.1 gangguan berbahasa Ekspresif F80.2 gangguan berbahasa reseptif F80.3 Afasia yang didapat dengan Epilepsi

sindroma landau kleffner)

Page 113: Ppdgj III - Baru 2011

GANGGUAN PERKEMBANGAN PSIKOLOGIS

> F81 gangguan perkembangan belajar khas F81.0 gangguan membaca khas (Disleksia) F81.1 gangguan mengeja khas F81.2 gangguan belajar campuran F81.3 gangguan gangguan belajar lainnya

Page 114: Ppdgj III - Baru 2011

GANGGUAN PERKEMBANGAN PSIKOLOGIS F 82 gangguan perkembangan motorik khas. F83 Gangguan perkembangan khas

campuran F84 gangguan perkembangan pervasif

F84.0 Autisme masa kanak F84.1 Autisme tak khas F84.2 Sindom Rett F84.3 gangguan disintegratif masa kanak lainnya F84.4 sndrom asperger

Page 115: Ppdgj III - Baru 2011

GANGGUAN PERKEMBANGAN PSIKOLOGIS F88 gangguan perkembangan psikologinya F89 gangguan perkembangan psikologi YTT

Page 116: Ppdgj III - Baru 2011

GANGGUAN PRILAKU DAN EMOSIONAL DENGAN ONSET BIASANYA PADA MASA DAN KANAK-KANAK

F90 Gangguan Hiperkinetik F91 Gangguan tingkah laku F92 Gangguan campuran tingkah laku dan

emosi F93 gangguan emosional dengan onset

khas pada masa kanak F94 Gangguan fungsi sosial denga onset

khas pada masa kanak2 dan remaja F94.0 mutisme elektif Gangguan kelekatan reaktif masa kanak

Page 117: Ppdgj III - Baru 2011

GANGGUAN PRILAKU DAN EMOSIONAL DENGAN ONSET BIASANYA PADA MASA DAN KANAK-KANAK

F95 Gangguan tik F95.0 gangguan tik sementara F95.1 gangguan tik motorik atau vokal kronik F95.2 Gangguan campuran tik vokal dan multipel

Page 118: Ppdgj III - Baru 2011

GANGGUAN PRILAKU DAN EMOSIONAL DENGAN ONSET BIASANYA PADA MASA DAN KANAK-KANAK

F 98.0 gangguan perilaku dan emosional lainnya dengan onset biasanya pada masa kanak dan remaja F98.0 enuresis non organik F98.1 enkopresis non organik F98.2 gangguan makan masa bayi dan kanak F 98.3 pika masa bayi dan kanak F98.4 gnggan gerakan stereotipik F98.5 gagap (stuttering/stammering) F98.6 berbicara cepat dan tersendat (cluttering) F98.8 gangguan perilaku dan emosional lainnya YDT

dengan onset biasanya pada masa kanak dan remaja F98.9 gangguan perilaku dan emosional lainnya YTT

dengan onset biasanya pada masa kanak dan remaja

F 99 gangguan mental YTT

Page 119: Ppdgj III - Baru 2011

Gangguan mental organik

Gangguan organik dan simtomatik

F0 Gangguan Mental Organik termasuk Gangguan Mental Simtomatik

F00-F03 DemensiaF04-F07,F09 Sindrom Amnesik & Gangguan Mental Organik

Gangguan akibat alkohol dan obat / zat

F1 Gangguan Mental dan perilaku Akibat Penggunaan Alkohol dan Zat

Psikoaktif Lainnya

F10 Gangguan Mental & Perilaku Akibat Pengguna AlkoholF11,F12,F14 Gangguan Mental & Perilaku Pengguna Opioida/Kanabinoida/KokainF13,F15,F16 Gangguan Mental & Perilaku Akibat Penggunaan Sedativa atau

Hipnotika /Stimulan lain/ HalusinogenikaF17,F18,F19 Gangguan Mental & Perilaku Akibat Penggunaan Tembakau/Pelarut yang mudah Menguap/Zat Multipel & Zat Psikoaktif lainnya

Gangguan mental psikotik

Skizofrenia dan gangguan yang terkait

F2 Skizofrenia, Gangguan Skizotipal dan Gangguan Waham

F20,F21,F23 Skzofrenia, Gangguan Skizotipal, Psikotik Akut dan SementaraF22,F24 Gangguan Waham Menetap, Gangguan Waham TerinduksiF25 Gangguan SkizoafektifF28,F29 Gangguan Psikoaktif Non-organik Lainnya, atau YTT

Gangguan afektif F3 Gangguan Susuana Perasaan (Mood (Afektif)

F30,F31 Episode Manik, Gangguan Afektif BipolarF32-F39 Episode Depresif, Gangguan Depresif Berulang, Gangguan Suasana perasaan (Mood/Afektif) Menetap/Lainnya/YTT

Gangguan neurotik dan gangguan kepribadian

Gangguan neurotik F4 Ganguan Neurotik, Gangguan Somatoform dan Gangguan Terkait Stress

F40,F41 Gangguan Anxietas, Fobik atau LainnyaF42 Gangguan Obsesif – KompulsifF43,F46,F48 Reaksi Terhadap Stres Berat dan Gangguan penyesuaian, Gangguan Somatoform, Gangguan Neurotik Lainnya.F44 Gangguan Disosiatif ( Konversi )

Gangguan kepribadian dan perilaku masa dewasa

F5 Sindrom Perilaku yang Berhubungan dengan Gangguan Fisiologis dan faktor FisikF6 Gangguan Kepribadian dan Perilaku Masa Dewasa

F50-F55,F59 Gangguan Makan, Gangguan Tidur, Disfungsi Seksual atau Gangguan Perilaku LainnyaF60-F69 Gangguan Kepribadian, Gangguan Kebiasaan & Impuls, Gangguan Identitas atau Preferensi Seksual

Gangguan masa kanak, remaja dan perkembangan

Retardasi mental F7 Retardasi MentalF8 Gangguan Perkembangan psikologis

F70-F79 Retardasi MentalF80-F89 Gangguan Perkembangan Psikologis

Gangguan masa kanak, remaja dan perkembangan

F9 Gangguan Perilaku dan Emosional dengan Onset Biasanya Pada Masa Kanak dan remaja

F90-F98 Gangguan Hiperkinetik, Gangguan Tingkah Laku, Gangguan Emosional atau Fungsi Sosial Khas

Gangguan “Tic” atau Gangguan Perilaku & Emosional Lainnyaa\.

Page 120: Ppdgj III - Baru 2011

Terima Kasih