plagiat merupakan tindakan tidak terpuji fakta...

152
FAKTA CERITA, SARANA SASTRA, DAN TEMA DALAM NOVEL KKN DI DESA PENARIKARYA SIMPLEMAN: KAJIAN STRUKTURAL SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Program Studi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia Oleh: Johanes De Deo Pascoal Cristiano Dos Santos NIM: 141224087 PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BAHASA DAN SASTRA INDONESIA JURUSAN PENDIDIKAN BAHASA DAN SENI FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS SANATA DHARMA YOGYAKARTA 2021 PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Upload: others

Post on 05-Sep-2021

4 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI FAKTA …repository.usd.ac.id/40115/2/141224087_full.pdf · 2021. 8. 9. · is ³ KKN Di Desa Penari ´ , the title of ³ KKN Di Desa Penari

FAKTA CERITA, SARANA SASTRA, DAN TEMA

DALAM NOVEL “KKN DI DESA PENARI”

KARYA SIMPLEMAN: KAJIAN STRUKTURAL

SKRIPSI

Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat

Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan

Program Studi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia

Oleh:

Johanes De Deo Pascoal Cristiano Dos Santos

NIM: 141224087

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BAHASA DAN SASTRA INDONESIA

JURUSAN PENDIDIKAN BAHASA DAN SENI

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS SANATA DHARMA

YOGYAKARTA

2021

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 2: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI FAKTA …repository.usd.ac.id/40115/2/141224087_full.pdf · 2021. 8. 9. · is ³ KKN Di Desa Penari ´ , the title of ³ KKN Di Desa Penari

i

FAKTA CERITA, SARANA SASTRA, DAN TEMA

DALAM NOVEL “KKN DI DESA PENARI”

KARYA SIMPLEMAN: KAJIAN STRUKTURAL

SKRIPSI

Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat

Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan

Program Studi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia

Oleh:

Johanes De Deo Pascoal Cristiano Dos Santos

NIM: 141224087

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BAHASA DAN SASTRA INDONESIA

JURUSAN PENDIDIKAN BAHASA DAN SENI

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS SANATA DHARMA

YOGYAKARTA

2021

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 3: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI FAKTA …repository.usd.ac.id/40115/2/141224087_full.pdf · 2021. 8. 9. · is ³ KKN Di Desa Penari ´ , the title of ³ KKN Di Desa Penari

ii

SKRIPSI

FAKTA CERITA, SARANA SASTRA, DAN TEMA

DALAM NOVEL “KKN DI DESA PENARI”

KARYA SIMPLEMAN: KAJIAN STRUKTURAL

Oleh:

Johanes De Deo Pascoal Cristiano Dos Santos

NIM: 141224087

Telah disetujui oleh:

Dosen Pembimbing,

Septina Krismawati, S.S., M.A. Tanggal, 8 Maret 2021

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 4: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI FAKTA …repository.usd.ac.id/40115/2/141224087_full.pdf · 2021. 8. 9. · is ³ KKN Di Desa Penari ´ , the title of ³ KKN Di Desa Penari

iii

SKRIPSI

FAKTA CERITA, SARANA SASTRA, DAN TEMA

DALAM NOVEL “KKN DI DESA PENARI”

KARYA SIMPLEMAN: KAJIAN STRUKTURAL

Dipersiapkan dan disusun oleh:

Johanes De Deo Pascoal Cristiano Dos Santos

NIM: 141224087

Telah dipertahankan di depan panitia penguji

Pada tanggal 12 Juli 2021

dan dinyatakan telah memenuhi syarat

Susunan Panitia Penguji

Nama Lengkap Tanda Tangan

Ketua : Rishe Purnawa Dewi, S.Pd., M.Hum. ......................................

Sekretaris : Danang Satria Nugraha, S.S., M.A. ......................................

Anggota 1 : Rishe Purnawa Dewi, S.Pd., M.Hum. ......................................

Anggota 2 : Septina Krismawati, S.S., M.A. ......................................

Anggota 3 : Danang Satria Nugraha, S.S., M.A. ......................................

Yogyakarta, 12 Juli 2021

Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan

Universitas Sanata Dharma

Dekan,

Dr. Yohanes Harsoyo, S.Pd., M.Si.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 5: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI FAKTA …repository.usd.ac.id/40115/2/141224087_full.pdf · 2021. 8. 9. · is ³ KKN Di Desa Penari ´ , the title of ³ KKN Di Desa Penari

iv

HALAMAN PERSEMBAHAN

Puji syukur saya panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa yang telah

memberikan rahmat dan tuntunan dalam menyusun skripsi. Karya ini saya

persembahkan untuk kedua orangtua saya, Jacob Dos Santos, S.Pd. dan Alphonsa

Maria Krismiyati, S.Pd. yang selalu mendukung, memberikan semangat serta

mendoakan saya.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 6: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI FAKTA …repository.usd.ac.id/40115/2/141224087_full.pdf · 2021. 8. 9. · is ³ KKN Di Desa Penari ´ , the title of ³ KKN Di Desa Penari

v

MOTTO

“Hanya ada dua pilihan untuk memenangkan kehidupan: keberanian, atau

keikhlasan. Jika tidak berani, ikhlaslah menerimanya. Jika tidak ikhlas, beranilah

mengubahnya” (Toto Rahardjo)

“Kamu tidak akan tahu, kapan dan di mana kebaikan Tuhan kan datang” (Vasco)

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 7: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI FAKTA …repository.usd.ac.id/40115/2/141224087_full.pdf · 2021. 8. 9. · is ³ KKN Di Desa Penari ´ , the title of ³ KKN Di Desa Penari

vi

PERNYATAAN KEASLIAN KARYA

Saya menyatakan dengan sesungguhnya bahwa skripsi yang saya tulis ini

tidak memuat karya atau bagian karya orang lain, kecuali yang telah disebutkan

dalam kutipan dan daftar pustaka sebagaimana layaknya karya ilmiah.

Penulis,

Johanes De Deo Pascoal Cristiano Dos Santos

Yogyakarta, 12 Juli 2021

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 8: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI FAKTA …repository.usd.ac.id/40115/2/141224087_full.pdf · 2021. 8. 9. · is ³ KKN Di Desa Penari ´ , the title of ³ KKN Di Desa Penari

vii

LEMBAR PERNYATAAN PERSETUJUAN

PUBLIKASI KARYA ILMIAH UNTUK KEPENINGAN AKADEMIS

Yang bertanda tangan di bawah ini, saya mahasiswa Sanata Dharma:

Nama : Johanes De Deo Pascoal Cristiano Dos Santos

NIM : 141224087

Dengan pengembangan ilmu pengetahuan, saya memberikan kepada perpustakaan

Universitas Sanata Dharma, skripsi saya yang berjudul:

FAKTA CERITA, SARANA SASTRA, DAN TEMA

DALAM NOVEL “KKN DI DESA PENARI”

KARYA SIMPLEMAN: KAJIAN STRUKTURAL

Dengan demikian, saya memberikan kepada perpustakaan Universitas Sanata

Dharma hak untuk menyimpan, mengalihkan dalam bentuk media lain,

mengelolanya dalam bentuk pangkalan data, mendistribusikan secara terbatas, dan

memublikasikannya di internet atau media lain untuk kepentingan akademi tanpa

perlu meminta izin dari saya maupun memberikan royalti kepada saya selama tetap

mencantumkan nama saya sebagai penulis.

Demikian pernyataan ini saya buat dengan sebenarnya.

Dibuat di Yogyakarta

Pada tanggal: 12 Juli 2021

Yang menyatakan,

Johanes De Deo Pascoal Cristiano Dos Santos

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 9: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI FAKTA …repository.usd.ac.id/40115/2/141224087_full.pdf · 2021. 8. 9. · is ³ KKN Di Desa Penari ´ , the title of ³ KKN Di Desa Penari

viii

ABSTRAK

Dos Santos, Johanes De Deo Pascoal Cristiano. 2021. “Fakta Cerita, Sarana Sastra,

dan Tema dalam Novel “KKN Di Desa Penari” karya Simpleman: Kajian

Struktural” Skripsi. Yogyakarta: Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia,

Pendidikan Bahasa dan Seni, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan,

Universitas Sanata Dharma Yogyakarta.

Penelitian ini membahas fakta cerita, sarana sastra, dan tema dalam novel

“KKN Di Desa Penari” karya Simpleman. Tujuan penelitian ini adalah

mendeskripsikan hasil fakta cerita yang ditinjau dari karakter, alur, dan latar,

mendeskripsikan hasil sarana sastra yang ditinjau dari judul, sudut pandang, gaya dan

tone, simbolisme, ironi, dan mendeskripsikan tema.

Jenis Penelitian yang digunakan adalah penelitian kualitatif. Teknik

pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah teknik membaca dan

teknik mencatat. Data penelitian berupa kutipan-kutipan yang terdapat dalam novel

“KKN Di Desa Penari” karya Simpleman.

Hasil analisis data ditemukan tiga hal yaitu: pertama, fakta cerita yang

menunjukkan bahwa terdapat dua karakter utama yaitu Widya dan Nur. Kemudian,

karakter pendukung yaitu Ayu Prakarsayuga, Bima Anggara, Anton, Wahyu, Pak

Prabu, Mas Ilham, Mbah Buyut, Mbah Dok, Bu Sundari, Si Penari

(Badarawuhi/Dawuh), Bu Anggi, Bu Azrah (Ibunda Widya), Lelaki tua pemanggul

karung, Pedagang Cilok, Orangtua Ayu dan Bima, Pak Aryo dan Pak Waryan serta

para penduduk desa, Rektor dan para dosen, Mahasiswa dan mahasiswi yang lain,

Nadya, Mbah Langsa, Sesosok Makhluk hitam serta para makhluk halus/lelembut

hutan lainnya. Alur dalam novel ini menggunakan alur maju. Latar pada novel ini

terdiri dari latar tempat,waktu, dan sosial. Latar tersebut meliputi: sebuah universitas

di Jawa Timur, aula kampus, gerbang selatan, gapura, hutan, desa, kamar. Kedua,

pada sarana sastra yang menunjukkan judul novel yaitu “KKN Di Desa Penari”,

judul “KKN Di Desa Penari” sesuai dengan jalan cerita yang diceritakan pengarang.

Sudut pandang pada novel ini yaitu sudut orang ketiga terbatas. Gaya yang

digunakan pengarang berupa gaya bahasa yang ringan dan mudah dimengerti.

Terdapat juga gaya humor, sindiran dan hiperbolis. Tone yang dipakai penulis

berupa ironis, misterius, dan penuh perasaan. Simbolisme pada novel adalah kuliah

kerja nyata (KKN), hutan, desa, dan gaib. Ironi pada novel yaitu ironi dramatis atau

ironi alur. Ketiga, tema yang ditunjukkan dalam novel “KKN Di Desa Penari” yaitu

menghormati setiap budaya, adat istiadat dan menjaga tata krama di manapun kita

berada.

Kata kunci: Fakta Cerita, Sarana Sastra, Tema.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 10: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI FAKTA …repository.usd.ac.id/40115/2/141224087_full.pdf · 2021. 8. 9. · is ³ KKN Di Desa Penari ´ , the title of ³ KKN Di Desa Penari

ix

ABSTRACT

Dos Santos, Johanes De Deo Pascoal Cristiano. 2021. “Story Fact Analysis,

Literature Facility and Theme in a Novel “KKN Di Desa Penari” by

Simpleman: Structural Study” Thesis. Yogyakarta: Indonesian Language

Education and Art Study Program, Language and Arts Department, Faculty

of Teacher Training and Education, Sanata Dharma University Yogyakarta.

This research the story fact, literature medium, and theme in a novel "KKN

Di Desa Penari" by Simpleman. The purpose of this research is to describe the results

of the fact analysis of a story which is reviewed from the characters, plot, and

background, to describe the literature medium is reviewed from title, point of view,

style and tone, symbolism, irony, and describe theme.

The kind that is used in this research is qualitative. Data collection techniques

that is used in this research are reading and noting. Research data in the quotes

contained in the novel "KKN Di Desa Penari" by Simpleman.

The results of data analysis found three things, there are: first, story fact

which show that there are two main characters, namely Widya and Nur. Then, the

supporting characters are Ayu Prakarsayuga, Bima Anggara, Anton, Wahyu, Mr.

Prabu, Mas Ilham, Mbah Buyut, Mbah Dok, Mrs. Sundari, The Dancer

(Badarawuhi/Dawuh), Mrs. Anggi, Mrs. Azrah (Widya's mother), old man sack

bearers, Cilok traders, Ayu’s parents and Bima’s parents, Mr. Aryo and Mr. Waryan

and the villagers, the Chancellor and lecturers, other students and students, Nadya,

Mbah Langsa, a black creature and other forest spirits / ghosts. This novel uses the

chronogical plot. The setting in this novel consists of place, time, and social setting.

The setting includes: a university in East Java, campus hall, south gate, gate, forest,

village, rooms. Second, the literature facilities that shows the title of the novel which

is “KKN Di Desa Penari”, the title of “KKN Di Desa Penari” is in accordance with

the storyline told by the writer. The point of view in this novel is limited third person.

The style used by the author is a language style that is light and easy to understand.

There is also a style of humor, satire and hyperbole. The symbolism in the novel is

student study service , forests, villages, and the occult. The irony in the novel is

dramatic irony or plot irony. Third, the theme shown in the novel is about respecting

every culture, customs and maintain manners wherever we are.

Keywords : Story Fact, Literature Facility, Theme.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 11: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI FAKTA …repository.usd.ac.id/40115/2/141224087_full.pdf · 2021. 8. 9. · is ³ KKN Di Desa Penari ´ , the title of ³ KKN Di Desa Penari

x

KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa atas berkat dan

rahmat-Nya, saya dapat menyelesaikan tugas akhir saya yang berjudul Fakta Cerita,

Sarana Sastra, dan Tema Dalam Novel KKN Di Desa Penari: Kajian Struktural.

Penulisan tugas akhir ini saya susun untuk memenuhi syarat mendapatkan gelar

sarjana pendidikan di Program Studi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia,

Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas Sanata Dharma Yogyakarta.

Penulis menyadari bahwa penyusunan tugas akhir ini selalu mendapat

dukungan, bimbingan, bantuan, dorongan, semangat, doa, dan kerja sama dari

berbagai pihak. Oleh sebab itu, penulis mengucapkan terima kasih kepada:

1. Dr. Yohanes Harsoyo, S.Pd., M.Si., selaku Dekan Fakultas Keguruan dan Ilmu

Pendidikan, Universitas Sanata Dharma Yogyakarta.

2. Rishe Purnama Dewi, S.Pd., M. Hum., selaku Ketua Program Studi Pendidikan

Bahasa dan Sastra Indonesia.

3. Septina Krismawati, S.S., M.A., selaku dosen pembimbing yang selalu

memberikan bimbingan, bantuan, nasihat, arahan, dan motivasi kepada penulis.

4. Segenap dosen Program Studi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia yang

telah membimbing dan memberikan ilmunya pada penulis.

5. Theresia Rusmiyati, selaku karyawati sekretariat PBSI yang telah membantu

penulis dalam menyelesaikan skripsi.

6. Perpustakaan Universitas Sanata Dharma Yogyakarta yang telah membantu

penulis dalam penyediaan referensi.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 12: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI FAKTA …repository.usd.ac.id/40115/2/141224087_full.pdf · 2021. 8. 9. · is ³ KKN Di Desa Penari ´ , the title of ³ KKN Di Desa Penari

xi

7. Keluarga saya, Bapak Jacob Dos Santos, S.Pd, Ibu Alphonsa Maria Krismiyati,

S.Pd., dan Adik Johanes Pembaptis Fernando Cristiano Dos Santos, yang selalu

memberikan doa, semangat, bimbingan, dan bantuan kepada penulis sehingga

mampu menyelesaikan penelitian ini.

8. Teman-teman saya Jul, Sry, Hero, Sipri, Jenni, Enov dan semua orang yang tidak

bisa penulis sebutkan satu per satu yang selalu menyemangati dan menolong

penulis.

9. Teman-teman seperjuangan di kelas B PBSI 2014 yang selalu mendukung

penulis untuk menjadi lebih baik.

Penulis menyadari bahwa tulisan ini masih jauh dari yang diharapkan. Namun,

penulis berharap tugas akhir ini dapat bermanfaat bagi pembaca.

Penulis,

Johanes De Deo Pascoal Cristiano Dos Santos

Yogyakarta, 12 Juli 2021

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 13: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI FAKTA …repository.usd.ac.id/40115/2/141224087_full.pdf · 2021. 8. 9. · is ³ KKN Di Desa Penari ´ , the title of ³ KKN Di Desa Penari

xii

DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL.................................................................................... i

HALAMAN PERSETUJUAN PEMBIMBING........................................ ii

HALAMAN PENGESAHAN..................................................................... iii

HALAMAN PERSEMBAHAN.................................................................. iv

MOTTO...................................................................................................... .. v

PERNYATAAN KEASLIAN KARYA...................................................... vi

LEMBAR PERSETUJUAN PUBLIKASI KARYA ILMIAH UNTUK

KEPENTINGAN AKADEMIS................................................................... vii

ABSTRAK.................................................................................................. .. viii

ABSTRACT................................................................................................... ix

KATA PENGANTAR.................................................................................. x

DAFTAR ISI................................................................................................. xii

DAFTAR BAGAN....................................................................................... xv

BAB I PENDAHULUAN............................................................................. 1

1.1 Latar Belakang......................................................................................... 1

1.2 Rumusan Masalah.................................................................................... 4

1.3 Tujuan Penelitian...................................................................................... 4

1.4 Manfaat Penelitian.................................................................................... 4

1.5 Batasan Istilah........................................................................................... 5

1.6 Sistematika Penyajian............................................................................... 5

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 14: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI FAKTA …repository.usd.ac.id/40115/2/141224087_full.pdf · 2021. 8. 9. · is ³ KKN Di Desa Penari ´ , the title of ³ KKN Di Desa Penari

xiii

BAB II KAJIAN TEORI.............................................................................. 7

2.1 Penelitian Terdahulu yang Relevan.......................................................... 7

2.2 Landasan Teori......................................................................................... 9

2.2.1 Novel............................................................................................. 9

2.2.2 Strukturalisme............................................................................... 10

2.2.3 Fakta Cerita................................................................................... 12

2.2.3.1 Karakter.......................................................................... 12

2.2.3.2 Alur................................................................................. 13

2.2.3.3 Latar................................................................................ 14

2.2.4 Sarana Sastra.................................................................................. 15

2.2.4.1 Judul................................................................................ 15

2.2.4.2 Sudut pandang................................................................. 15

2.2.4.3 Gaya dan tone.................................................................. 16

2.2.4.4 Simbolisme..................................................................... 17

2.2.4.5 Ironi................................................................................. 18

2.2.5 Tema.............................................................................................. 19

2.3 Kerangka berpikir...................................................................................... 19

BAB III METODOLOGI PENELITIAN.................................................... 21

3.1 Metode Penelitian...................................................................................... 21

3.2 Sumber Data dan Data............................................................................... 21

3.3 Instrumen Penelitian.................................................................................. 22

3.4 Teknik Pengumpulan Data........................................................................ 22

3.5 Teknik Analisis Data................................................................................. 23

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 15: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI FAKTA …repository.usd.ac.id/40115/2/141224087_full.pdf · 2021. 8. 9. · is ³ KKN Di Desa Penari ´ , the title of ³ KKN Di Desa Penari

xiv

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN............................. 24

4.1 Deskripsi Data........................................................................................... 24

4.1.1 Deskripsi Data Fakta Cerita.......................................................... 24

4.1.2 Deskripsi Data Sarana Sastra........................................................ 24

4.1.3 Deskripsi Data Tema..................................................................... 25

4.2 Hasil Penelitian....................................................................................... 25

4.2.1 Hasil Penelitian Fakta Cerita...................................................... 25

4.2.1.1 Hasil Penelitian Karakter............................................ 25

4.2.1.2 Hasil Penelitian Alur.................................................... 44

4.2.1.2.1 Hasil Penelitian Alur (versi Widya)................... 44

4.2.1.2.2 Hasil Penelitian Alur (versi Nur)....................... 47

4.2.1.3 Hasil Penelitian Latar................................................... 51

4.2.1.3.1 Hasil Penelitian Latar (versi Widya)................. 51

4.2.1.3.2 Hasil Penelitian Latar (versi Nur).................... 53

4.2.2 Hasil Penelitian Sarana Sastra.................................................... 55

4.2.2.1 Hasil Penelitian Judul.................................................. 55

4.2.2.2 Hasil Penelitian Sudut Pandang................................... 56

4.2.2.3 Hasil Penelitian Gaya dan Tone................................... 57

4.2.2.4 Hasil Penelitian Simbolisme....................................... 58

4.2.2.5 Hasil Penelitian Ironi................................................... 58

4.2.3 Hasil Penelitian Tema................................................................. 58

4.3 Pembahasan............................................................................................. 59

4.3.1 Pembahasan Fakta Cerita............................................................ 59

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 16: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI FAKTA …repository.usd.ac.id/40115/2/141224087_full.pdf · 2021. 8. 9. · is ³ KKN Di Desa Penari ´ , the title of ³ KKN Di Desa Penari

xv

4.3.1.1 Pembahasan Karakter................................................... 60

4.3.1.1.1 Konteks Pertama............................................ 60

4.3.1.1.2 Konteks Kedua............................................... 61

4.3.1.2 Pembahasan Alur.......................................................... 97

4.3.1.2.1 Pembahasan Alur (versi Widya).......................... 97

4.3.1.2.2 Pembahasan Alur (versi Nur).............................. 103

4.3.1.3 Pembahasan Latar......................................................... 110

4.3.1.3.1 Pembahasan Latar (versi Widya)..................... 110

4.3.1.3.2 Pembahasan Latar (versi Nur)........................... 114

4.3.2 Pembahasan Sarana Sastra........................................................... 118

4.3.2.1 Pembahasan Judul......................................................... 118

4.3.2.2 Pembahasan Sudut Pandang........................................... 121

4.3.2.3 Pembahasan Gaya dan Tone.......................................... 123

4.3.2.4 Pembahasan Simbolisme............................................... 125

4.3.2.5 Pembahasan Ironi........................................................... 126

4.3.3 Pembahasan Tema......................................................................... 128

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN........................................................ 130

5.1 Kesimpulan...................................................................................... 130

5.2 Saran................................................................................................ 132

DAFTAR PUSTAKA.................................................................................... 134

LAMPIRAN.................................................................................................. 135

DAFTAR BAGAN

Bagan 2.1 Kerangka Berpikir...................................................................... .... 20

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 17: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI FAKTA …repository.usd.ac.id/40115/2/141224087_full.pdf · 2021. 8. 9. · is ³ KKN Di Desa Penari ´ , the title of ³ KKN Di Desa Penari

1

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Karya sastra merupakan ungkapan pikiran berupa tulisan yang kreatif dan

bermakna yang bersumber dari imajinasi pengarang atau bersumber dari gambaran

kehidupannya yang bertujuan untuk memberikan amanat atau sekadar menghibur.

Hal ini serupa dengan pendapat Mursal Esten (2013: 9) yang mengatakan bahwa

sastra adalah pengungkapan dari fakta artistik dan imajinatif sebagai manifestasi

kehidupan manusia dan masyarakat umumnya, melalui bahasa sebagai medium dan

memiliki efek positif terhadap kehidupan manusia.

Karya sastra khususnya prosa fiksi, dibagi menjadi dua yaitu cerpen dan

novel. Cerpen adalah novel yang diperluas atau novel tak lebih sekadar cerpen yang

diperpanjang (Stanton, 2012: 75). Untuk memahami karya sastra seperti cerpen

diperlukan suatu pendekatan. Salah satu pendekatan dalam menganalisis prosa

adalah pendekatan struktural. Dalam hal ini, penulis akan meneliti novel KKN Di

Desa Penari Karya Simpleman.

Karya sastra pada dasarnya dibangun atas dasar kejadian atau peristiwa

yang dialami setiap orang. Menurut Nurgiyantoro (2013: 52), pengkajian terhadap

karya fiksi berarti penelaahan, penelitian, atau mengkaji, menelaah, meneliti karya

fiksi tersebut. Untuk melakukan pengkajian terhadap unsur-unsur pembentuk karya

sastra, khususnya fiksi, pada umumnya kegiatan itu disertai oleh kerja analisis.

Untuk mendapatkan makna yang padu dalam mengkaji sebuah karya fiksi analisis

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 18: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI FAKTA …repository.usd.ac.id/40115/2/141224087_full.pdf · 2021. 8. 9. · is ³ KKN Di Desa Penari ´ , the title of ³ KKN Di Desa Penari

2

struktural tak cukup dilakukan hanya sekadar mendata unsur tertentu sebuah fiksi,

misalnya peristiwa plot, tokoh, latar atau yang lain.

Menganalisis karya sastra berarti memahami fakta-fakta, dan tema yang

menjadi unsurnya. Untuk dapat memahami fakta dan tema tersebut maka haruslah

memahami teknik-teknik atau sarana yang digunakan pengarang

menyampaikannya. Dengan demikian, menganalisis berarti mamahami fakta-fakta

cerita dan sarana cerita dalam karya sastra. Menurut Pradotokusumo (2002: 16),

sebuah cerita dilengkapi dengan fakta dan sarana cerita. Fakta cerita terdiri atas

tokoh, latar, dan alur. Sarana cerita terdiri atas judul, sudut pandang, gaya bahasa,

dan tema. Tujuan penggunaan sarana cerita adalah untuk memungkinkan pembaca

melihat fakta sebagaimana yang dilihat pengarang, menafsirkan makna fakta

sebagaimana yang ditafsirkan pengarang, dan merasakan pengalaman seperti yang

dirasakan pengarang. Menurut Hill (dalam Pradopo, 2012: 108), karya sastra adalah

sebuah struktur yang kompleks. Oleh karena itu, untuk dapat memahaminya

haruslah karya sastra dianalisis.

Novel “KKN Di Desa Penari” merupakan novel yang terbit pada tahun

2019, berisi dua bagian cerita yaitu dari Widya dan dari Nur yang keseluruhannya

ceritanya mencapai 253 halaman. Cerita ini berlatar waktu pada tahun 2009 yang

mengisahkan tentang enam mahasiswa yang sedang melakukan KKN (Kuliah Kerja

Nyata) demi syarat kelulusan mereka di sebuah universitas yang terletak di daerah

Jawa Timur. Enam orang tersebut adalah Widya, Ayu, Nur, Bima, Wahyu, dan

Anton. Mereka berenam melakukan proker (program kerja) KKN di sebuah desa

yang terpencil yang berada di tengah hutan. Desa tersebut, masih menerapkan adat

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 19: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI FAKTA …repository.usd.ac.id/40115/2/141224087_full.pdf · 2021. 8. 9. · is ³ KKN Di Desa Penari ´ , the title of ³ KKN Di Desa Penari

3

istiadat yang kental dengan hal-hal mistis menyangkut dunia gaib (dunia roh halus).

Novel ini diceritakan dari sudut pandang Widya dan sudut pandang Nur. Beragam

permasalahan pun terjadi, kejadian-kejadian yang aneh pun dialami oleh keenam

mahasisiswa tersebut mulai dari penampakan sang penari (Badarawuhi), gangguan

para lelembut hutan, bahkan hubungan terlarang. Kelebihan dari novel “KKN Di

Desa Penari” adalah novel ini menyuguhkan cerita supernatural yang susah

diterima oleh akal sehat.

Alasan penulis memilih novel “KKN Di Desa Penari” karya Simpleman,

karena cerita horor ini berasal dari cuitan media sosial Twitter oleh akun

@SimpleM81378523. Menurut akun @SimpleM81378523, cerita ini adalah nyata

dan berlatar waktu pada tahun 2009 dan diduga terjadi di daerah Banyuwangi, Jawa

Timur. Cerita horor ini sempat viral di Indonesia pada akhir tahun 2019. Karena

ceritanya yang juga misterius, membuat banyak orang menjadi tertarik dan menjadi

detektif dadakan. Mereka berusaha mencari lokasi sebenarnya peristiwa itu terjadi.

Banyak juga youtuber-youtuber yang mengangkat cerita ini menjadi konten

mereka. Cerita ini juga masuk dalam koran-koran seperti Kompas, Tribunnews, dan

lain-lain. Dalam novel “KKN Di Desa Penari” karya Simpleman juga, mengandung

pesan bahwa, kita sebagai manusia haruslah menjunjung tinggi tata krama, selalu

menghormati setiap budaya, dan adat istiadat di mana pun kita berada. Hal ini

dikarenakan beberapa tempat, masih kental dengan kepercayaan serta hal-hal gaib.

Penulis menganalisis novel “KKN Di Desa Penari” karya Simpleman

menggunakan analisis teori struktural Robert Stanton. Teori Struktural Robert

Stanton cukup detail dalam menganalisis novel “KKN Di Desa Penari”, yaitu fakta

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 20: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI FAKTA …repository.usd.ac.id/40115/2/141224087_full.pdf · 2021. 8. 9. · is ³ KKN Di Desa Penari ´ , the title of ³ KKN Di Desa Penari

4

cerita, sarana sastra, dan tema. Dari hasil analisis ketiga unsur tersebut, pembaca

diharapkan dapat mengetahui struktur karya sastra novel maupun amanat yang

disampaikan pengarang pada novel tersebut.

1.2 Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang di atas, maka permasalahan dalam penelitian yang

dapat dirumuskan sebagai berikut:

1. Bagaimana fakta cerita dalam novel KKN Di Desa Penari?

2. Bagaimana sarana sastra dalam novel KKN Di Desa Penari?

3. Bagaimana tema dalam novel KKN Di Desa Penari?

1.3 Tujuan Penelitian

Berdasarkan rumusan masalah di atas, tujuan dari penelitian tersebut adalah

sebagai berikut:

1. Mendeskripsikan fakta cerita dalan novel KKN Di Desa Penari.

2. Mendeskripsikan sarana sastra dalam novel KKN Di Desa Penari.

3. Mendeskripsikan tema dalam novel KKN Di Desa Penari.

1.4 Manfaat Penelitian

Penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat bagi pembaca dan

pihak-pihak yang berkepentingan sehingga penelitian ini berguna untuk menambah

wawasan dan manfaat, baik secara teoretis maupun secara praktis. Manfaat secara

teoretis yaitu dapat dijadikan contoh model penelitian novel dengan teori struktural.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 21: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI FAKTA …repository.usd.ac.id/40115/2/141224087_full.pdf · 2021. 8. 9. · is ³ KKN Di Desa Penari ´ , the title of ³ KKN Di Desa Penari

5

Manfaat secara praktis yaitu pembaca dapat memahami pesan yang terkandung

dalam analisis novel KKN Di Desa Penari karya Simpleman.

1.5 Batasan Istilah

Penelitian yang dilakukan mempunyai beberapa batasan istilah, antara lain:

1. Fakta cerita

Karakter, alur, dan latar adalah fakta-fakta cerita. Elemen-elemen ini

berfungsi sebagai catatan kejadian imajinatif dari sebuah cerita

(Stanton, 2012: 22).

2. Sarana Sastra

Sarana-sarana sastra dapat diartikan sebagai metode (pengarang),

memilih dan menyusun detail cerita agar tercapai pola-pola yang

bermakna (Stanton, 2012: 46). Sarana sastra meliputi judul, sudut

pandang, gaya dan tone, simbolisme, dan ironi.

3. Tema

Tema merupakan aspek cerita yang sejajar dengan ‘makna’ dalam

pengalaman manusia; sesuatu yang menjadikan suatu pengalaman

begitu diingat (Stanton, 2012: 36).

1.6 Sistematika Penyajian

Penelitian ini tersusun atas lima bab. Bab I Pendahuluan terdiri atas:

(1) Latar Belakang, (2) Rumusan Masalah, (3) Tujuan Penelitian, (4)

Manfaat Penelitian, (5) Batasan Istilah, dan (6) Sistematika Penyajian. Bab

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 22: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI FAKTA …repository.usd.ac.id/40115/2/141224087_full.pdf · 2021. 8. 9. · is ³ KKN Di Desa Penari ´ , the title of ³ KKN Di Desa Penari

6

II Kajian Teori terdiri atas: (1) Penelitian yang Relevan, (2) Landasan Teori

yang terdiri atas: a) Novel, b) Strukturalisme, c) Fakta Cerita, d) Sarana

Sastra, dan e) Tema, (3) Kerangka Berpikir. Dalam Bab III Metodologi

Penelitian terdiri atas: (1) Metode Penelitian, (2) Sumber Data dan Data, (3)

Teknik pengumpulan data, (5) Teknik Analisis Data. Bab IV Hasil

Penelitian dan Pembahasan terdiri atas: (1) Analisis Fakta Cerita, (2)

Analisis Sarana Sastra, dan (3) Analisis Tema, (4) Pembahasan Fakta Cerita,

(5) Pembahasan Sarana Sastra, dan (6) Pembahasan Tema. Bab V Penutup

terdiri atas: (1) Kesimpulan dan (2) Saran.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 23: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI FAKTA …repository.usd.ac.id/40115/2/141224087_full.pdf · 2021. 8. 9. · is ³ KKN Di Desa Penari ´ , the title of ³ KKN Di Desa Penari

7

BAB II

KAJIAN TEORI

2.1 Penelitian Terdahulu yang Relevan

Ada beberapa penelitian terdahulu yang dapat menunjukkan bahwa

penelitian tentang analisis fakta cerita dan sarana sastra dalam novel KKN Di Desa

Penari karya Simpleman masih relevan untuk diteliti yaitu:

Penelitian pertama adalah penelitian yang dilakukan oleh Stefanus Toni

Kurniawan pada 2020 yang berjudul “Analisis Fakta Cerita, Sarana Sastra, dan

Tema dalam Cerpen “Bromocorah” karya Mochtar Lubis”. Tujuan dari penelitian

tersebut adalah mendeskripsikan hasil analisis fakta cerita ditinjau dari karakter,

alur, dan latar, mendeskripsikan sarana sastra ditinjau dari judul, sudut pandang,

gaya dan tone, simbolisme, dan ironi, dan mendeskripsikan tema yang ditinjau dari

tema fisik, tema tingkat organik, tema tingkat sosial, tema tingkat egoik, dan tema

tingkat divine dan cerpen “Bromocorah” karya Mochtar Lubis. Penelitian tersebut

menggunakan teori struktural Robert Stanton. Teknik pengumpulan data dalam

penelitian tersebut menggunakan teknik membaca dan teknik mencatat.

Penelitian kedua adalah penelitian yang dilakukan oleh Didik Kusuma

Saputra pada 2010 yang berjudul “Fakta Cerita dan Tema Novel Purasani karya

Yasawidagda”. Tujuan dari penelitian tersebut adalah untuk mendeskripsikan fakta

cerita yaitu alur, tokoh/karakter, dan latar serta aspek tema dalam novel Purasani

karya Yasawidagda. Penelitian tersebut menitikberakan pada teori struktural dalam

kajian karya sastra berbentuk novel. Sumber dari data penelitian tersebut adalah

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 24: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI FAKTA …repository.usd.ac.id/40115/2/141224087_full.pdf · 2021. 8. 9. · is ³ KKN Di Desa Penari ´ , the title of ³ KKN Di Desa Penari

8

data primer dan data sekunder yang didapatkan dari hasil wawancara dan studi

pustaka.

Penelitian ketiga adalah penelitian yang dilakukan oleh Lutfiya Rochmatin

pada tahun 2020 yang berjudul “Analisis Jaringan Komunikasi Media Sosial

Fenomena Viral “KKN DI DESA PENARI” Di Twitter”. Tujuan dari penelitian

tersebut adalah untuk menjelaskan persepsi pengguna Twitter pada fenomena viral

“KKN di Desa Penari” dan untuk menjelaskan jaringan komunikasi pengguna

Twitter pada fenomena viral “KKN di Desa Penari”. Pada penelitian tersebut,

menggunakan metode kuantitatif dengan pendekatan Survey Online yang

menggunakan Social Network Analysis (SNA) dalam level aktor. Sumber dari data

penelitian tersebut adalah data primer, berupa Tweet, Retweet dan tagar “KKN di

Desa Penari” di Twitter. Serta data sekunder, berupa artikel, jurnal, dan penelitian

yang terkait.

Penelitian-penelitian tersebut memiliki beberapa persamaan dengan

penelitian yang penulis lakukan yaitu mengenai analisis fakta cerita dan sarana

sastra yang mencakup beberapa unsur intrinsik yaitu alur, tokoh, latar, sudut

pandang, dan gaya bahasa. Adapun Penelitian yang mempunyai objek yang sama

dengan penelitian yang diteliti oleh penulis yaitu tentang KKN Di Desa Penari

namun dalam bentuk data berupa Tweet, Retweet dan tagar “KKN di Desa Penari”

di Twitter.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 25: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI FAKTA …repository.usd.ac.id/40115/2/141224087_full.pdf · 2021. 8. 9. · is ³ KKN Di Desa Penari ´ , the title of ³ KKN Di Desa Penari

9

2.2 Landasan Teori

Landasan teori memaparkan hasil kumpulan teori-teori dari para ahli

berdasarkan bidangnya. Ladasan teori berisi paparan teori-teori yang mendukung

maupun yang berlawanan. Landasan teori memaparkan hasil kumpulan teori-teori

dari para ahli yang digunakan penulis sebagai acuan berpikir dalam penelitian ini.

Dalam landasan teori terdapat empat pokok pembahan yaitu: (1) novel, (2) fakta

cerita, (3) sarana sastra, dan (4) Tema. Berikut adalah penjelasan dari masing-

masing teori dalam teori.

2.2.1 Novel

Novel dikenal di Indonesia sejak terbitnya novel Si Jamin dan Si Johan

karangan Merari Siregar pada tahun 1919. Novel tersebut merupakan saduran dari

novel Belanda. Pada tahun 1920 terbitlah novel asli Indonesia yang pertama,

berjudul Azab dan Sengsara dari pengarang yang sama. Jenis novel berdasarkan

panjang penceritaan yaitu roman, novel, dan novellet. Roman dan novel sebenarnya

sama panjang. Roman cenderung berisi kehidupan tokoh sejak ia masih kanak-

kanak hingga diakhiri kematian tokoh utama. Roman Indonesia pertama berjudul

Azab dan Sengsara karangan Merari Siregar, terbit tahun 1920, sedangkan roman

detektif pertama di Indonesia berjudul Mencari Pencuri Anak Perawan karangan

Suman Hs (Suhita & Purwahida, 2018: 41).

Sebutan “novel” berasal dari bahasa Italia yaitu novella. Abrams (dalam

Nurgiantoro, 2013: 1112) menjelaskan bahwa secara harfiah Novella berarti

“sebuah barang baru yang kecil”, dan kemudian diartikan sebagai “cerita pendek

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 26: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI FAKTA …repository.usd.ac.id/40115/2/141224087_full.pdf · 2021. 8. 9. · is ³ KKN Di Desa Penari ´ , the title of ³ KKN Di Desa Penari

10

dalam bentuk prosa”. Dewasa ini istilah novella dan novelle mengandung

pengertian yang sama dengan istilah Indonesia 'novelet’ (Inggris novelette), yang

berarti sebuah karya prosa fiksi yang panjangnya cukupan, tidak terlalu panjang,

namun juga tidak terlalu pendek (Nurgiantoro, 2013: 12).

Novel adalah cerita rekaan berbentuk prosa cukup panjang digambarkan

dalam satu plot yang kompleks, sehingga membutuhkan waktu yang relatif panjang

untuk membacanya (Suhita & Purwahida, 2018: 41). Jadi bisa disimpulkan bahwa

novel adalah salah satu karya sastra berbentuk prosa fiksi yang mengandung

rangkaian cerita yang panjang, rumit, dan terperinci mengenai kehidupan tokoh

utamanya.

Menurut Stanton, cerpen biasanya menggunakan 15.000 kata atau 50

halaman sedangkan novel menggunakan 30.000 kata atau 100 halaman (Santosa &

Wahyuningtyas, 2010: 2). Novel mempunyai unsur-unsur pembangun cerita di

dalamnya. Untuk mengkaji unsur-unsur dalam novel, penulis akan menggunakan

teori fiksi Robert Stanton. Stanton (dalam Nurgiantoro, 2013: 31) membedakan

unsur pembangun sebuah novel ke dalam tiga bagian: fakta, tema, dan sarana

pengucapan (sastra). Ketiganya merupakan unsur fiksi yang secara faktual dapat

dibayangkan peristiwanya, eksistensinya, dalam sebuah novel.

2.2.2 Strukturalisme

Strukturalisme merupakan aliran pemikiran di dalam dunia sastra yang

dianut oleh kelompok strukturalis. Kelompok ini memandang karya sastra sebagai

sebuah struktur yang berdiri sendiri atau otonom, terlepas dari rujukan sosiologis,

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 27: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI FAKTA …repository.usd.ac.id/40115/2/141224087_full.pdf · 2021. 8. 9. · is ³ KKN Di Desa Penari ´ , the title of ³ KKN Di Desa Penari

11

psikologis, filosofis, kultural maupun rujukan ke sejarah sastra. Menurut

strukturalisme, karya sastra adalah teks yang tersusun dari bagian intrinsik yang

saling berhubungan. Saling berhubungan itulah yang memberi makna atau nilai

kepada unsur-unsur tersebut (Siswantoro, 2020: 20).

Abrams (dalam Siswantoro, 2020: 21) mengatakan bahwa dalam

pandangan kelompok strukturalis, sebuah karya sastra merupakan mode atau gaya

penulisan yang dibentuk oleh hubungan beragam unsur menurut konvensi atau

kaidah sastra. Faktor hubungan antar beragam unsur tersebut menghasilkan efek

yang tidak merujuk pada realita di luar sistem tersebut.

Analisis struktural bertujuan memaparkan secermat mungkin fungsi dan

keterkaitan antarberbagai unsur karya sastra yang secara bersama menghasilkan

sebuah kemenyeluruhan. Analisis struktural tidak cukup dilakukan hanya sekadar

mendata unsur tertentu sebuah karya fiksi, misalnya peristiwa, plot, tokoh, latar,

atau yang lain. Namun, yang lebih penting adalah menunjukkan bagaimana

hubungan antarunsur itu dan sumbangan apa yang diberikan terhadap tujuan estetik

dan makna keseluruhan yang ingin dicapai (Nurgiantoro, 2013: 60).

Pada penelitian ini, meskipun tidak secara menyeluruh menghubungkan

unsur-unsur yang diteliti, namun akan terlihat pada setiap hasil analisis adanya

keterkaitan antara masing- masing unsur tersebut. Penulis akan memaparkan unsur

dalam pandangan strukturalisme Robert Stanton dengan memaparkan fakta cerita,

sarana sastra dan tema dalam novel “KKN Di Desa Penari” karya Simpleman.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 28: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI FAKTA …repository.usd.ac.id/40115/2/141224087_full.pdf · 2021. 8. 9. · is ³ KKN Di Desa Penari ´ , the title of ³ KKN Di Desa Penari

12

2.2.3 Fakta Cerita

Karakter, alur, dan latar merupakan fakta-fakta cerita. Elemen-elemen ini

berfungsi sebagai catatan kejadian imajinatif dari sebuah cerita. Jika dirangkum

menjadi satu, semua elemen ini dinamakan ‘struktur faktual’ atau ‘tingkatan

faktual’ cerita. Struktur faktual adalah cerita yang disorot dari satu sudut pandang

(Stanton, 2012: 22).

2.2.3.1 Karakter

Kata “karakter” biasanya dipakai dalam dua konteks. Konteks pertama,

karakter yang merujuk pada individu-individu yang muncul dalam cerita seperti

“berapa karakter yang ada dalam cerita itu”. Konteks kedua, karakter merujuk pada

percampuran dari berbagai kepentingan, keinginan, emosi, dan prinsip moral dari

individu-individu tersebut. Dalam sebagian besar cerita dapat ditemukan satu

‘karakter utama’ yaitu karakter yang terkait dengan semua peristiwa yang

berlangsung dalam cerita. Biasanya, peristiwa-peristiwa ini menimbulkan

perubahan pada diri sang karakter atau pada sikap kita terhadap karakter tersebut

(Stanton, 2012: 33). Jadi dapat disimpulkan bahwa karakter mempunyai dua

konteks, yaitu pelaku/individu dalam cerita, dan penokohan/perwatakannya.

Alasan seorang karakter untuk bertindak sebagaimana yang ia lakukan

dinamakan ‘motivasi’. Alasan atas reaksi spontan, yang mungkin juga tidak

disadari, yang ditunjukkan oleh adegan atau dialog tertentu disebut motivasi khusus

(specific motivation), sedangkan suatu aspek umum dari satu karakter atau dengan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 29: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI FAKTA …repository.usd.ac.id/40115/2/141224087_full.pdf · 2021. 8. 9. · is ³ KKN Di Desa Penari ´ , the title of ³ KKN Di Desa Penari

13

kata lain hasrat dan maksud yang memandu sang karakter dalam melewati

keseluruhan cerita disebut motivasi dasar (basic motivation) (Stanton, 2012: 33).

2.2.3.2 Alur

Alur adalah rangkaian peristiwa-peristiwa dalam sebuah cerita. Istilah alur

biasanya terbatas pada peristiwa kausal, yaitu peristiwa-peristiwa yang menjadi

dampak dari berbagai peristiwa yang lain dan tidak dapat diabaikan, karena akan

berpengaruh pada keseluruhan karya (Stanton, 2012: 26).

Alur merupakan tulang punggung cerita. Berbeda dengan elemen-elemen

lain, alur dapat membuktikan dirinya sendiri, meskipun jarang diulas panjang lebar

dalam sebuah analisis. Sebuah cerita tidak akan seutuhnya dimengerti tanpa adanya

pemahaman terhadap peristiwa-peristiwa yang mempertautkan alur, hubungan

kausalitas, dan keberpengaruhannya. Sama halnya dengan elemen-elemen lain, alur

memiliki hukum-hukum sendiri; alur hendaknya memiliki bagian awal, tengah, dan

akhir yang nyata, meyakinkan dan logis, dapat menciptakan bermacam kejutan, dan

memunculkan sekaligus mengakhiri ketegangan-ketegangan (Stanton, 2012: 28).

Unsur alur dibagi menjadi dua bagian, yaitu “konflik” dan “klimaks”. Setiap

karya fiksi setidak-tidaknya memiliki konflik internal (yang tampak jelas) yang

hadir melalui hasrat dua orang karakter atau hasrat seorang karakter dengan

lingkungannya. Konflik-konflik spesifik ini merupakan subordinasi satu konflik

utama yang bersifat eksternal, internal, atau dua-duanya. Semua konflik ini

disimpulkan dalam satu konflik utama (central conflicts). Konflik utama selalu

mempertentangkan antara dua nilai atau kekuatan yang mendasar, seperti kejujuran

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 30: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI FAKTA …repository.usd.ac.id/40115/2/141224087_full.pdf · 2021. 8. 9. · is ³ KKN Di Desa Penari ´ , the title of ³ KKN Di Desa Penari

14

dan kemunafikan, individualitas dan kemauan beradaptasi, dan sebagainya. Konflik

utama merupakan inti cerita. Sebuah cerita mungkin saja terdiri atas beberapa

konflik kekuatan, namun konflik utama yang dapat merangkum peristiwa-peristiwa

yang terjadi dalam alur (Stanton, 2012: 3132).

Konflik yang muncul dalam cerita akan mengarah pada klimaks. Klimaks

adalah saat ketika konflik terasa sangat intens sehingga ending tidak dapat dihindari

lagi. Klimaks merupakan titik yang mempertemukan kekuatan-kekuatan konflik

dan menentukan bagaimana oposisi tersebut dapat terselesaikan. Klimaks utama

sering berwujud satu peristiwa yang tidak terlalu spektakuler. Klimaks utama

tersebut acap sulit dikenali karena konflik-konflik subordinat pun memiliki

klimaks-klimaksnya sendiri (Stanton, 2012: 32).

2.2.3.3 Latar

Latar adalah lingkungan yang melingkupi sebuah peristiwa dalam cerita,

semesta yang berinteraksi dengan peristiwa-peristiwa yang sedang berlangsung.

Latar dapat berwujud dekor seperti sebuah cafe di Paris, pegunungan di California,

dan sebagainya. Latar juga dapat berwujud waktu-waktu tertentu (hari, bulan,

tahun), cuaca, atau satu periode sejarah. Latar memiliki daya untuk memunculkan

tone dan mood emosional yang melingkupi sang karakter. Tone emosional ini

disebut dengan istilah “atmosfer”. Atmosfer bisa jadi merupakan cermin yang

merefleksikan suasana jiwa sang karakter atau sebagai salah satu bagian dunia yang

berada di luar diri sang karakter (Stanton, 2012: 3536).

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 31: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI FAKTA …repository.usd.ac.id/40115/2/141224087_full.pdf · 2021. 8. 9. · is ³ KKN Di Desa Penari ´ , the title of ³ KKN Di Desa Penari

15

2.2.4 Sarana Sastra

Sarana-sarana sastra dapat diartikan sebagai metode (pengarang) memilih

dan menyusun detail cerita agar tercapai pola-pola yang bermakna (Stanton, 2012 :

46). Sarana sastra terdiri dari judul, sudut pandang, gaya dan tone, simbolisme, dan

ironi.

2.2.4.1 Judul

Judul tidak selalu relevan terhadap karya yang diampunya, namun penting

bagi kita untuk selalu waspada bila judul tersebut mengacu pada satu detail yang

tidak menonjol. Judul semacam ini acap kali (terutama sekali dalam cerpen)

menjadi penunjuk makna cerita bersangkutan (Stanton, 2012: 5152).

2.2.4.2 Sudut pandang

Berdasarkan tujuannya, sudut pandang terbagi menjadi empat. Kombinasi

dan variasi dari keempat tipe tersebut bisa sangat tidak terbatas. Keempat tipe sudut

pandang tersebut adalah sebagai berikut:

a) Sudut pandang “orang pertama-utama”, sang karakter utama bercerita dengan

kata-katanya sendiri.

b) Sudut pandang “orang pertama-sampingan”, cerita dituturkan oleh satu

karakter bukan utama (sampingan).

c) Sudut pandang “orang ketiga-terbatas”, pengarang mengacu pada semua

karakter dan memosisikannya sebagai orang ketiga tetapi hanya

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 32: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI FAKTA …repository.usd.ac.id/40115/2/141224087_full.pdf · 2021. 8. 9. · is ³ KKN Di Desa Penari ´ , the title of ³ KKN Di Desa Penari

16

menggambarkan apa yang dapat dilihat, didengar, dan dipikirkan oleh satu

orang karakter saja.

d) Sudut pandang “orang ketiga-tidak terbatas”, pengarang mengacu pada setiap

karakter dan memosisikannya sebagai orang ketiga. Pengarang juga dapat

membuat beberapa karakter melihat, mendengar, atau berpikir atau saat ketika

tidak ada satu karakter pun hadir.

Terkadang sudut pandang digambarkan melalui dua cara yaitu “subjektif”

dan “objektif”. Dikatakan subjektif ketika pengarang langsung menilai atau

menafsirkan karakter. Sedangkan dikatakan objektif, pengarang menghindari usaha

menampakkan gagasan-gagasan dan emosi-emosi karakter (Stanton, 2012: 5355).

2.2.4.3 Gaya dan Tone

Gaya dalam sastra adalah cara pengarang dalam menggunakan bahasa.

Meski dua orang pengarang memakai alur, karakter, dan latar yang sama, hasil

tulisan keduanya bisa sangat berbeda. Perbedaan tersebut secara umum terletak

pada bahasa dan menyebar dalam berbagai aspek seperti kerumitan, ritme, panjang-

pendek kalimat, detail, humor, kekonkretan, dan banyaknya imaji dan metafora.

Campuran dari berbagai aspek di atas (dengan kadar tertentu) akan menghasilkan

gaya. Beberapa pengarang mungkin memiliki gaya yang unik dan efektif sehingga

dapat dengan mudah dikenali bahkan saat pembacaan pertama. Kita menikmati visi,

ilusi, dan pemikiran yang dihadirkan oleh gaya itu dan kita juga mengagumi

keahlian sang pengarang dalam menerapkan bahasa. Di samping itu, gaya juga bisa

terkait dengan maksud dan tujuan sebuah cerita (Stanton, 2012: 61).

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 33: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI FAKTA …repository.usd.ac.id/40115/2/141224087_full.pdf · 2021. 8. 9. · is ³ KKN Di Desa Penari ´ , the title of ³ KKN Di Desa Penari

17

Berikutnya ialah ”tone”, elemen yang amat terkait dengan gaya. Tone

adalah sikap emosional pengarang yang ditampilkan dalam cerita. Tone bisa

menampak dalam berbagai wujud, baik yang ringan, romantis, ironis, misterius,

senyap, bagai mimpi, atau penuh perasaan. Ketika seorang pengarang mampu

berbagi “perasaan” dengan sang karakter dan ketika perasaan itu tercermin pada

lingkungan, tone menjadi identik dengan “atmosfer” (Stanton, 2012: 63).

2.2.4.4. Simbolisme

Gagasan dan emosi terkadang tampak nyata bagaikan fakta fisis. Padahal

sejatinya kedua hal tersebut tidak dapat dilihat dan sulit dilukiskan. Simbol dapat

berwujud apa saja, dari sebutir telur hingga latar cerita seperti satu objek, beberapa

objek bertipe sama, substansi fisis, bentuk, gerakan, warna, suara, atau keharuman.

Semua hal tersebut dapat menghadirkan satu fakta terkait kepribadian seorang

manusia, ketidakacuhan alam terhadap penderitaan manusia, ambisi yang semu,

kewajiban manusia, atau romantisme masa muda.

Pada dunia fiksi, simbolisme memunculkan tiga efek yang masing-masing

bergantung pada bagaimana simbol bersangkutan digunakan. Pertama, sebuah

simbol yang muncul pada satu kejadian penting dalam cerita menunjukkan makna

peristiwa tersebut. Kedua, satu simbol yang ditampilkan berulang-ulang

mengingatkan kita akan beberapa elemen konstan dalam semesta cerita. Ketiga,

sebuah simbol yang muncul pada konteks yang berbeda-beda akan membantu kita

menemukan tema. Simbolisme sastra lebih menimbulkan persoalan bagi pembaca

jika dibandingkan dengan sarana-sarana lain. Perlu disadari bahwa simbolisme

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 34: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI FAKTA …repository.usd.ac.id/40115/2/141224087_full.pdf · 2021. 8. 9. · is ³ KKN Di Desa Penari ´ , the title of ³ KKN Di Desa Penari

18

tidak dengan sendirinya menjadi eksotis atau sulit karena sebetulnya kita sering

berhadapan dengannya seperti dalam percakapan sehari-hari, ritual keagamaan,

periklanan, pakaian, bahkan mobil (Stanton, 2012: 6465).

2.2.4.5 Ironi

Secara umum, ironi dimaksudkan sebagai cara untuk menunjukkan bahwa

sesuatu berlawanan dengan apa yang telah diduga sebelumnya. Bila dimanfaatkan

dengan benar, ironi dapat memperkaya cerita seperti menjadikannya menarik,

menghadirkan efek-efek tertentu, humor atau pathos, memperdalam karakter,

merekatkan struktur alur, menggambarkan sikap pengarang, dan menguatkan tema.

Pada dunia fiksi, ada dua jenis ironi yang dikenal luas, yaitu “ironi dramatis” dan

“tone ironis‟. “Ironi dramatis‟ atau ironi alur dan situasi biasanya muncul melalui

kontras diametris antara penampilan dan realitas, antara maksud dan tujuan seorang

karakter dengan hasilnya, atau antara harapan dengan apa yang sebenarnya terjadi.

Sedangkan “Tone ironis‟ atau “ironi verbal‟ digunakan untuk menyebut cara

berekspresi yang mengungkapkan makna dengan cara berkebalikan. Satu-satunya

cara untuk mengetahui keberadaan ironi dan menafsirkannya adalah dengan

membaca cerita berulang-ulang dan dengan teliti. Nikmati ilusi yang diberikan

karya sastra, namun tetap selalu ingat bahwa karya sastra adalah rekaan pengarang

dan bukan sekadar fakta yang dicomot mentah-mentah (Stanton, 2012: 7174).

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 35: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI FAKTA …repository.usd.ac.id/40115/2/141224087_full.pdf · 2021. 8. 9. · is ³ KKN Di Desa Penari ´ , the title of ³ KKN Di Desa Penari

19

2.2.5 Tema

Tema adalah ide sebuah cerita. Pengarang dalam menulis ceritanya bukan

sekadar memberi cerita, tetapi juga ingin mengatakan/menggambarkan sesuatu

kepada pembaca.

Tema menurut Robert Stanton, merupakan aspek cerita yang sejajar dengan

“makna” dalam pengalaman manusia; sesuatu yang menjadikan suatu pengalaman

begitu diingat. Tema membuat cerita menjadi lebih mengerucut, berdampak,

menyatu dan lebih fokus. Dan tema memberikan koherensi dan makna pada fakta-

fakta cerita. Fungsi tema telah sepenuhnya diketahui, namun identitas tema sendiri

masih kabur dari pandangan. Yang jelas istilah tema sulit untuk didefinisikan. Agar

mudah mengidentifikasi tema sebuah cerita, harus diketahui bahwa kerangka-

kerangka kasar akan sangat diperlukan sebagai pijakan untuk menjelaskan sesuatu

yang lebih rumit. Cara yang efektif untuk mengenali tema sebuah karya adalah

dengan mengamati secara teliti setiap konflik yang ada di dalamnya (Stanton, 2012:

3645).

2.3 Kerangka Berpikir

Pada penelitian ini hal pertama yang dilakukan oleh penulis adalah mencari

novel yang akan diteliti. Penulis memilih novel KKN Di Desa Penari karya

Simpleman untuk dianalisis. Kemudian penulis membaca novel tersebut dan setelah

membacanya, penulis menentukan teori yang akan digunakan yaitu teori struktural

Robert Stanton. Dalam teori Robert Stanton, ia membicarakan tiga unsur yaitu:

fakta cerita, sarana sastra, dan tema. Langkah terakhir adalah penarikan kesimpulan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 36: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI FAKTA …repository.usd.ac.id/40115/2/141224087_full.pdf · 2021. 8. 9. · is ³ KKN Di Desa Penari ´ , the title of ³ KKN Di Desa Penari

20

yang dilakukan setelah mengetahui hasil dari analisis mendeskripsikan fakta cerita,

sarana sastra, dan tema yang terdapat dalam novel KKN Di Desa Penari karya

Simpleman.

2.1 Bagan Kerangka Berpikir

Novel “KKN Di Desa Penari

Teori Struktural

Robert Stanton

Fakta Cerita Sarana Sastra

Tema

a. Karakter: sikap karakter dan

motivasi dalam diri karakter

b. Alur: tahapan alur, hubungan

kausalitas, konflik, dan klimaks

c. Latar: latar tempat, latar

waktu, latar sosial

a. Judul

b. Sudut Pandang

c. Gaya dan tone

d. Simbolisme

e. Ironi

Hasil Penelitian dan

Pembahasan Karakter, Alur,

latar, judul, sudut pandang, gaya

dan tone, simbolisme, ironi,

tema.

Analisis unsur

Instrinsik

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 37: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI FAKTA …repository.usd.ac.id/40115/2/141224087_full.pdf · 2021. 8. 9. · is ³ KKN Di Desa Penari ´ , the title of ³ KKN Di Desa Penari

21

BAB III

METODOLOGI PENELITIAN

3.1 Metode Penelitian

Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode kualitatif.

Menurut Ratna (2010: 4647), metode kualitatif secara keseluruhan memanfaatkan

cara-cara penafsiran dengan menyajikannya dalam bentuk deskripsi. Metode

kualitatif dalam penelitian ilmu sastra menghasilkan data deskriptif sebagai

prosedur pemecahan masalah yang diselidiki dengan menggambarkan atau

melukiskan keadaan subjek atau objek penelitian yang berdasarkan fakta yang

tampak sebagaimana adanya.

3.2 Sumber Data dan Data

Yang dimaksud dengan sumber data dalam penelitian adalah subyek dari

mana data dapat diperoleh (Arikunto, 2013: 172). Sumber data dalam penelitian ini

adalah novel yang berjudul “KKN Di Desa Penari” karya Simpleman. Buku novel

KKN Di Desa Penari karya Simpleman terdapat 253 halaman. Tahun terbit cetakan

pertama tahun 2019 di Jakarta. Penerbitnya adalah PT. Bukune Kreatif Cipta.

Data adalah segala informasi yang berhubungan dengan topik penelitian

(Endraswara, 2003: 6). Data yang dikumpulkan untuk penelitian ini adalah data

deskriptif kualitatif yang berbentuk kutipan-kutipan yang terdapat dalam novel

“KKN Di Desa Penari” karya Simpleman.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 38: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI FAKTA …repository.usd.ac.id/40115/2/141224087_full.pdf · 2021. 8. 9. · is ³ KKN Di Desa Penari ´ , the title of ³ KKN Di Desa Penari

22

3.3 Instumen Penelitian

Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini adalah teks novel KKN Di

Desa Penari karya Simpleman. Dalam penelitian ini, yang berperan sebagai alat

pengumpulan data adalah penulis sendiri karena penulis yang membaca,

mengambil data penelitian, membahas serta menyimpulkannya. Ditambah lagi,

penulis memahami dengan baik teori struktural Robert Stanton mengenai unsur-

unsur pembangun karya sastra.

3.4 Teknik Pengumpulan Data

Pengumpulan data adalah upaya yang dilakukan untuk menghimpun

informasi yang relevan dengan topik atau masalah yang akan atau sedang diteliti

(Hamzah, 2019: 80). Dalam mengumpulkan data, dibutuhkan sebuah teknik, dan

teknik yang sesuai untuk penelitian ini adalah teknik studi pustaka (library

research). Studi pustaka ialah serangkaian kegiatan yang berkenaan dengan metode

pengumpulan data pustaka, membaca dan mencatat serta mengolah bahan

penelitian (Zed, 2008: 3).

Dalam hal ini, penulis menggunakan teknik membaca dan mencatat dalam

mengumpulkan data. Setelah data sudah terkumpul, data tersebut akan

dikelompokkan untuk kepentingan analisis. Data tersebut berupa kalimat pada

paragraf dalam novel KKN Di Desa Penari karya Simpleman yang mengandung

elemen-elemen struktural meliputi fakta cerita, sarana sastra, dan tema.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 39: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI FAKTA …repository.usd.ac.id/40115/2/141224087_full.pdf · 2021. 8. 9. · is ³ KKN Di Desa Penari ´ , the title of ³ KKN Di Desa Penari

23

3.5 Teknik Analisis Data

Data yang ada dalam penelitian diperoleh dengan menggunakan teknik studi

pustaka (library research). Hal itu berarti, data yang diperoleh berasal dari buku-

buku sumber yang berhubungan dengan objek penelitian serta untuk memenuhi

tujuan penelitian. Data penelitian dalam pembahasan selanjutnya, diperoleh dari

seluruh aspek bahasa dalam novel “KKN Di Desa Penari” karya Simpleman.

Langkah berikutnya, penulis membaca seluruh isi novel tersebut serta

mengumpulkan bahan dari berbagai sumber. Lalu, penulis mengidentifikasi fakta

cerita, sarana sastra, dan tema. Langkah terakhir, penulis menganalisis fakta cerita,

sarana sastra, dan tema yang terdapat di dalam novel.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 40: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI FAKTA …repository.usd.ac.id/40115/2/141224087_full.pdf · 2021. 8. 9. · is ³ KKN Di Desa Penari ´ , the title of ³ KKN Di Desa Penari

24

BAB IV

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

4.1 Deskripsi Data

Pada bab IV akan dikemukakan data yang dalam analisis fakta cerita, sarana

sastra, dan tema yang ditemukan dalam novel KKN di Desa Penari karya

Simpleman. Dalam novel “KKN Di Desa Penari”, penulis akan menganalisis

karakter, alur, latar, judul, sudut pandang, gaya dan tone, simbolisme, ironi, dan

tema. Data yang ditemukan berupa kutipan-kutipan dalam novel “KKN di Desa

Penari” karya Simpleman. Data yang ditemukan dalam analisis berjumlah 181.

Hasil deskripsi diuraikan sebagai berikut:

4.1.1 Deskripsi Data Fakta Cerita

Deskripsi data fakta cerita dalam penelitian ini, menganalisis tiga hal,

meliputi: karakter, alur, dan latar dalam novel “KKN di Desa Penari” karya

Simpleman. Data yang ditemukan dalam analisis karakter berjumlah 115. Data

yang ditemukan dalam analisis alur berjumlah 22. Data yang ditemukan dalam

analisis latar berjumlah 21. Jadi, data dalam analisis fakta cerita berjumlah 158.

4.1.2 Deskripsi Data Sarana Sastra

Deskripsi data sarana sastra dalam penelitian ini, menganalisis lima hal,

meliputi: judul, sudut pandang, gaya dan tone, simbolisme, ironi dalam novel “KKN

di Desa Penari” karya Simpleman. Data yang ditemukan dalam analisis judul

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 41: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI FAKTA …repository.usd.ac.id/40115/2/141224087_full.pdf · 2021. 8. 9. · is ³ KKN Di Desa Penari ´ , the title of ³ KKN Di Desa Penari

25

berjumlah 6. Data yang ditemukan dalam analisis sudut pandang 4. Data yang

ditemukan dalam analisis gaya dan tone berjumlah 7. Data yang ditemukan dalam

analisis simbolisme berjumlah 2. Data yang ditemukan dalam analisis ironi

berjumlah 1. Data dalam analisis sarana satra berjumlah 20.

4.1.3 Deskripsi Data Tema

Data yang ditemukan dalam analisis tema berjumlah 3.

4.2 Hasil Penelitian

Hasil Penelitian terdiri dari tiga bagian, yaitu penelitian fakta cerita,

penelitian sarana sastra, dan penelitian tema.

4.2.1 Hasil Penelitian Fakta Cerita

Hasil penelitian fakta cerita meliputi: penelitian karakter, penelitian alur,

dan penelitian latar.

4.2.1.1. Hasil Penelitian Karakter

Hasil penelitian karakter berupa kutipan-kutipan yang terdapat pada novel

“KKN Di Desa Penari” karya Simpleman. Kutipan-kutipan tersebut adalah sebagai

berikut:

Karakter Widya

Widya Sastra Nindya atau akrab dipanggil Widya merupakan karakter

utama dalam novel “KKN Di Desa Penari” karya Simpleman. Widya adalah

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 42: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI FAKTA …repository.usd.ac.id/40115/2/141224087_full.pdf · 2021. 8. 9. · is ³ KKN Di Desa Penari ´ , the title of ³ KKN Di Desa Penari

26

mahasiswi akhir di sebuah universitas yang berada di Jawa Timur. Widya bersama

Nur, Ayu, Bima, Wahyu, dan Anton melakukan KKN di sebuah desa yang bernama

Desa Banyu Seliro (Desa Penari).

(keterangan: K=kutipan)

(K.1) Widya

Ia terlihat tengah menunggu seseorang, seakan apa yang ia tunggu akan

segera datang, meski ia tidak bisa menyembunyikan kecemasan di raut

wajahnya (Simpleman, 2019: 2).

(K.2) Widya

Perubahan wajah terlihat jelas pada perempuan itu. Kecemasan berubah

menjadi senyuman. Ia merasa lega, setidaknya, proposal yang ia ajukan

kemarin sudah menemui kejelasan (Simpleman, 2019: 3).

(K.3) Widya

“Ada dua mahasiswa juga yang ikut kami. Kenalannya Ayu, kasihan, biar

cepat selesai kuliahnya,” sahut Widya sembari tertawa (Simpleman, 2019:

5).

(K.4) Widya

Tiba-tiba seseorang menepuk bahunya. “Oalah, Wid, Wid, jangan

kebanyakan ngelamun kamu, nanti kalau kamu kesurupan, aku ndak mau

bantuin kamu, mending aku ngemilin kuaci ae.” Wahyu, kating sekaligus

teman Ayu yang satu ini paling selengek di antara mereka (Simpleman,

2019: 10).

(K.5) Widya

Pemandangan itu lenyap ketika motor berbelok, tertutup oleh kokoh garis

pohon di sepanjang hutan. Widya hanya membatin, Siapa yang menari di

malam gulita seperti ini? (Simpleman, 2019: 18).

(K.6) Widya

Mendengar celetukan Ayu yang ketus, membuat Widya sedikit terpicu.

Jangan-jangan kedua temannya mengira dirinya berbohong. “Tadi aku

benar-benar dengar, gak mungkin telingaku salah. Sebelum masuk desa, ada

suaranya, ramai tak kira ada hajatan!” (Simpleman, 2019: 24).

(K.7) Widya

“Kenapa sih, itu anak?” Tanya Widya kepada Nur. “Katanya di tempat

mereka tinggal, gak ada kamar mandinya,” sahut Nur “Loh, kasihan,” ucap

Widya sembari menahan tawa (Simpleman, 2019: 26).

(K.8) Widya

“Saya ingatkan sekali lagi, jangan ada yang berani melewati batas gapura

ini apalagi nekat berjalan menuju ke sana.” Pak Prabu menunjuk ke sebuah

lereng jalan setapak yang mengarah ke hutan. Jangankan berjalan menuju

sana, membayangkan saja sudah membuat Widya merasa ngeri

(Simpleman, 2019: 34).

(K.9) Widya

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 43: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI FAKTA …repository.usd.ac.id/40115/2/141224087_full.pdf · 2021. 8. 9. · is ³ KKN Di Desa Penari ´ , the title of ³ KKN Di Desa Penari

27

“Kita belum mandi sejak datang ke desa ini. Ayo mandi, mumpung masih

sorean,” ajak Widya memelas. Ia merasa tubuhnya agak lengket dan gatal.

Bila tidak mandi, ia takut nanti malam akan sulit tidur (Simpleman, 2019:

36).

(K.10) Widya

Widya tersenyum simpul, “Mohon maaf Mbah, saya tidak minum kopi.

Lambung saya tidak kuat, Mbah” (Simpleman, 2019: 58).

(K.11) Widya

Satu kamar lain dihuni oleh Wahyu dan Anton. Mereka sepakat untuk tidur

di kamar yang sama. Widya selalu menggoda Wahyu dengan berkata

mereka sebenarnya pasangan terlarang yang sedang menyembunyikan

hubungan mereka pada kegiatan KKN ini (Simpleman, 2019: 63).

(K.12) Widya Suatu malam, Widya sedang mengerjakan laporan proker mereka. Ia

mendapat satu kelompok proker gabungan bersama Wahyu. Meski sebal,

tapi Widya setuju saja, yang penting, Wahyu tidak menggangunya selama

pengerjaan proker itu. Bahkan Widya mengatakan, “Biar saya saja yang

kerjakan, kamu diam saja. Namamu tetap akan aman di laporan tugas kita”

(Simpleman, 2019: 64).

(K.13) Widya

Widya pun membantah, “Masa sih? Gak mungkin lah Mas, Bima itu

anaknya gak neko-neko kayak kamu. Lagian dia itu anak jebolan pesantren

bareng si Nur. Masa dia tiba-tiba gila?” (Simpleman, 2019: 66).

(K.14) Widya

Ditambah beberapa hari yang lalu ia juga sempat mendengar cerita dari

Anton soal gerak-gerik Bima yang mencurigakan. Rasa penasaran itu

membuat Widya semakin curiga. Apa benar selama ini Bima melakukan hal

yang aneh-aneh tanpa sepengetahuan mereka?” (Simpleman, 2019: 99).

(K.15) Widya “Jangan ngaco, Ton, gak baik fitnah itu,” ucap Widya mencoba

menenangkan Anton (Simpleman, 2019: 100).

(K.16) Widya

Dilihatnya suasana desa ketika malam membuatnya sedikit menurunkan

keberaniannya. Hampir semua tempat ditutupi kegelapan total. Tapi untuk

saat ini ia tidak boleh dikalahkan rasa takut. Rasa penasarannya harus jauh

lebih besar. Rasa penasaran itulah yang akhirnya menuntun Widya mengejar

Bima. Ia yakin Bima sedang berjalan menyusuri jalan utama desa

(Simpleman, 2019: 101102).

(K.17) Widya

Widya terus berlari, memanjat tebing susunan batu itu. Ia terus

meninggalkan tempat itu, sembari menangis sekencang-kencangnya,

berharap semua ini hanya mimpi belaka (Simpleman, 2019: 110).

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 44: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI FAKTA …repository.usd.ac.id/40115/2/141224087_full.pdf · 2021. 8. 9. · is ³ KKN Di Desa Penari ´ , the title of ³ KKN Di Desa Penari

28

Karakter Nur

Nur Azizah Ulfia atau akrab dipanggil Nur merupakan karakter utama

dalam novel “KKN Di Desa Penari” karya Simpleman. Nur adalah seorang

mahasiswi yang akan melakukan tugas KKN. Tugas KKN tersebut dilaksanakan

oleh Nur bersama teman-temannya yaitu Ayu, Widya, Bima, Wahyu, dan Anton di

Desa Penari.

(K.18) Nur

Selepas salat, gadis itu kembali ke kamar, merapikan tempat tidur, kemudian

berdandan seadanya (Simpleman, 2019: 125).

(K.19) Nur

Namun, sekarang, manakala ia membuka mata, pada hari, ia jadi terbayang

rasa lelah dan sedih. Hidup jauh dari pengawasan orangtua akan segera

terbayar lunas dengan ijazah yang selama ini ia harapkan. Dalam hati, gadis

itu berbisik pada diri sendiri. “Beberapa langkah lagi” (Simpleman, 2019:

126).

(K.20) Nur

Nur yakin sosok yang ia lihat adalah sosok penunggu tempat itu. Untuk apa

ia menampakkan diri di siang bolong seperti ini? Seakan menegur

kedatangan mereka. Lantas apa yang membuatnya begitu jelas

menunjukkan keberadaannya? Nur tidak mengerti sama sekali (Simpleman,

2019: 137).

(K.21) Nur

Nur yang sudah tidak tahan mendengar perdebatan mereka lantas menjadi

penengah. “Sudah-sudah, apa-apaan sih, kalian! Kita tuh lagi di rumah

orang, kalau ngomong jangan keras-keras. Gak enak sama yang punya

rumah.” Ucapan Nur membuat Ayu dan Widya terdiam sesaat. Karena

merasa kesal, Ayu pergi keluar kamar. Entah ia mau pergi ke mana

(Simpleman, 2019: 152153).

(K.22) Nur

Penjelasan Pak Prabu seakan menjawab pertanyan Nur, kenapa tidak

menemukan kamar mandi di rumah Bu Sundari. Rupanya begitu, semua

warga kesulitan akses air sehingga kegiatan mandi di sini hanya bisa

dilakukan di luar rumah, kecuali untuk membuang air kecil. Nur tidak

menyangka, kehidupan di desa ini ternyata lebih sulit dari yang ia

bayangkan (Simpleman, 2019: 157).

(K.23) Nur

Entah bagaimana itu terjadi, perasaan buruk itu kembali muncul. Setiap kali

Nur berada di dekat bangunan ini, perasaannya menjadi campur aduk,

seakan tempat ini memiliki energinya sendiri dan membuatnya merasa

ngeri. Nur pun hanya diam saja saat Pak Prabu menjelaskan kembali tentang

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 45: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI FAKTA …repository.usd.ac.id/40115/2/141224087_full.pdf · 2021. 8. 9. · is ³ KKN Di Desa Penari ´ , the title of ³ KKN Di Desa Penari

29

bangunan itu. Ia kembali merasa dirinya diawasi oleh sesuatu yang tidak

terihat (Simpleman, 2019: 158).

(K.24) Nur

Karena malas memikirkan hal itu, lantas Nur mengingatkan Widya,

“Udahlah Wid, bukan urusan kita itu. Mungkin mereka punya alasan

sendiri” (Simpleman, 2019: 169).

(K.25) Nur

Namun seketika Nur teringat dengan pesan gurunya ketika di pondok,

bahwa tidak ada yang lebih mulia dari manusia. Lantas hal itu membuat Nur

mencari-cari sesuatu, tangannya meraba-raba hingga menemukan sebuah

batu. Sambil mengucap kalimat syahadat, Nur melemparkan batu itu pada

sosok yang ada di hadapannya. Seketika sosok itu hilang, pergi lenyap

begitu saja (Simpleman, 2019: 172).

(K.26) Nur

Nur masih tidak mengerti. Lantas bagaimana biar ia tidak diganggu oleh

penghuni di sini, karena sejujurnya, Nur tidak sanggup melihat wajah dan

bentuk mengerikan mereka yang selalu mengganggunya (Simpleman, 2019:

182).

(K.27) Nur

“Memang siapa yang ada di dalam kamar Bima? Siapa perempuan yang

kamu dengar?” tanya Nur penasaran (Simpleman, 2019: 192).

(K.28) Nur

“Khilaf?” ulang Nur. “Gila kamu ya, seenaknya cuma bilang khilaf. Dengar

ya, masalah ini bukan masalah sepele, kita di sini itu tamu. Lantas kamu

melakukan itu seakan-akan apa yang kamu lakukan itu tidak akan

mendatangkan marabahaya. Bayangkan bila ada warga yang tahu. Orang

sepertimu hanya akan membuat semua warga mengusir kita! Berengsek ya,

kamu rupanya!” (Simpleman, 2019: 207).

(K.29) Nur

Warga dengan hati-hati menidurkan Bima di samping Ayu. Mereka berdua

tampak mengenaskan. Nur menangis sejadi-jadinya. Wahyu yang

melihatnya merasa tidak tega. Ia memeluk Nur, membuatnya agar ia tidak

melihat apa yang terjadi kepada dua temannya (Simpleman, 2019: 235).

(K.30) Nur

“Sudah Wid sudah, jangan menangis lagi,” ucap Nur. Ia mencoba

menenangkan Widya dengan cara memeluk dan mengusap bahunya agar

Widya menjadi tenang (Simpleman, 2019: 237).

(K.31) Nur

Nur yang mendengarnya tampak kaget, ia berharap pak Prabu bisa menahan

sedikit berita ini agar jangan sampai keluar lebih dulu sebelum tahu

kejelasan nasib Ayu dan Bima. Namun tampaknya Pak Prabu sudah putus

asa (Simpleman, 2019: 239).

(K.32) Nur

Nur merasa kagum, ia masih sama. Tutur katanya lembut dan selalu

merendah, tapi ada kebajikan ketika kalimat itu keluar dari mulutnya

(Simpleman, 2019: 249).

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 46: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI FAKTA …repository.usd.ac.id/40115/2/141224087_full.pdf · 2021. 8. 9. · is ³ KKN Di Desa Penari ´ , the title of ³ KKN Di Desa Penari

30

Karakter Ayu

Ayu merupakan karakter pendukung dalam novel “KKN Di Desa Penari”

karya Simpleman. Ayu adalah seorang mahasiswi sahabat dari Nur dan Widya.

Bersama teman-temannya, Ayu mengikuti kegiatan KKN yang berlokasi di Desa

Banyu Seliro. Dalam cerita, Ayu adalah salah satu korban karena ia meninggal di

akhir cerita.

(K.33) Ayu

“Gak bercanda juga gak apa-apa, Pak. Dia ini mahasiswa yang sebentar lagi

kena DO,” sahut Ayu, sembari melotot pada Wahyu (Simpleman, 2019: 31).

(K.34) Ayu

Ayu begitu antusias menceritakan banyak hal kepada Nur tentang desa yang

akan menjadi tujuan mereka. Ia menjelaskan bahwa desa ini sangat asri,

alami, dan bebeda dari desa yang lain. Karena aksesnya yang cukup

terpencil, desa ini membutuhkan banyak sekali perombakan. Ayu yakin

bahwa kedatangan mereka ke sana dapat membantu membuat desa ini maju

sehingga memberikan dampak dalam jenjang waktu yang panjang

(Simpleman, 2019: 128).

(K.35) Ayu

“Oh gitu,” Ayu mengangguk. “Ya sudah, hati-hati. Biar aja nanti kalau

ketemu Anton aku hajar, masa perempuan disuruh berangkat ngurus ini-itu

sendirian,” ucap Ayu membuat Widya dan Nur tersenyum mendengarnya

(Simpleman, 2019: 176).

(K.36) Ayu

Ayu yang sedari tadi memilih diam akhirnya ikut bicara. Ia memohon agar

Nur tidak menceritakan masalah ini kepada siapapun. “Aku mohon, gimana

reaksi semua orang terhadap kami kalau mereka tahu perbuatan kami? Ayu

mulai meneteskan air mata (Simpleman, 2019: 207).

Karakter Wahyu

Wahyu merupakan karakter pendukung. Wahyu adalah salah satu dari

keenam mahasiswa yang melakukan KKN di Desa Penari. Wahyu adalah kakak

tingkat kenalan Ayu.

(K.37) Wahyu

“Oalah, Wid, Wid jangan kebanyakan ngelamun kamu, nanti kalau kamu

kesurupan, aku ndak mau bantuin kamu, mending aku ngemilin kuaci ae.”

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 47: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI FAKTA …repository.usd.ac.id/40115/2/141224087_full.pdf · 2021. 8. 9. · is ³ KKN Di Desa Penari ´ , the title of ³ KKN Di Desa Penari

31

Wahyu, kating sekaligus teman Ayu yang satu ini memang menyebalkan

sekaligus paling selengek di antara mereka (Simpleman, 2019: 10).

(K.38) Wahyu

“Jancuk, numpak sepeda tah iki?” (sial, naik motor ya ini) kata Wahyu

yang memancing tatapan sengit semua anak-anak yang mendengar

ucapannya (Simpleman, 2019: 14).

(K.39) Wahyu

Wahyu yang orangnya memang apatis terhadap hal seperti itu, justru merasa

senang. Karena ia tidak harus repot-repot mengerjakan tugasnya. Lagipula

dirinya sendiri memang tidak begitu mengerti apa yang harus dikerjakan

(Simpleman, 2019: 64).

(K.40) Wahyu

“Sepi banget ya Wid, serem. Untung ada kamu mau nemenin,” ucap Wahyu

memecah kesunyian (Simpleman, 2019: 79).

(K.41) Wahyu

“Wid, jangan cepat-cepat, santai sedikitlah. Kalau sampai kamu nanti

kesurupan, siapa yang bakal nolongin kamu? Benar-benar keterlaluan kamu,

apa kamu gak lihat, dari tadi aku sudah dorong motor!” (Simpleman, 2019:

81).

(K.42) Wahyu

“Aku ketemu sama penari yang cuuuuantik sekali. Gila, kembang kampus

saja gak ada yang mendekati kecantikannya” (Simpleman, 2019: 87).

(K.43) Wahyu

Karena tidak sabar menunggu Widya membuka tasnya, Wahyu segera

merebut tas Widya. Dengan tak sabaran Wahyu membuka dan

mengeluarkan isinya. Wahyu terdiam sesaat saat mendapati bungkusan

daun pisang. Aneh, pikirnya. Ia ingat betul bingkisan yang ia terima

dibungkus dengan sebuah kain (Simpleman, 2019: 8889).

(K.44) Wahyu

“Bangsat memang Bima sama Ayu! Bisa-bisanya mereka berbuat maksiat

di tempat seperti ini!” ucap Wahyu sembari berteriak yang disambut dengan

tepukan Anton agar ia lebih tenang, dan sedikit bersimpati terhadap Widya

dan Nur (Simpleman, 2019: 119).

(K.45) Wahyu

Wahyu menatap Nur kesal. “Kenapa baru cerita hal goblok semacam ini?

Kamu gak ada otak atau bagaimana??” (Simpleman, 2019: 231).

(K.46) Wahyu

Mereka berdua tampak sangat mengenaskan. Nur menangis sejadi-jadinya.

Wahyu yang melihatnya merasa tidak tega. Ia memeluk Nur, membuatnya

agar ia tidak melihat apa yang terjadi kepada dua temannya (Simpleman,

2019: 235).

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 48: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI FAKTA …repository.usd.ac.id/40115/2/141224087_full.pdf · 2021. 8. 9. · is ³ KKN Di Desa Penari ´ , the title of ³ KKN Di Desa Penari

32

Karakter Anton

Anton merupakan karakter pendukung. Anton adalah salah satu dari keenam

mahasiswa yang melakukan KKN di Desa Penari. Anton adalah teman Wahyu dan

kakak tingkat kenalan Ayu.

(K.47) Anton

Namun, Nur tiba-tiba terhuyung, Anton yang melihatnya dengan sigap

menahan tubuhnya (Simpleman, 2019: 32).

(K.48) Anton

“Bima suka mengurung diri dalam kamar kalau menjelang sore. Awalnya

tak kira istirahat, tapi anehnya kok setiap hari menjelang sore pasti langsung

masuk kamar. Tidak cuma itu, ia seperti menyembunyikan sesuatu, tapi aku

gak tau apa itu,” kata Anton, lantas ia kemudian melanjutkan ceritanya.

“Pernah karena aku sudah curiga, ia tak tungguin dari luar kamar. Demi

Tuhan, ada suara perempuan dari dalam kamarnya. Bila ia sampai

melakukan tindakan asusila di posko ini, aku bisa perpanjang urusan ini.

Yang dia bawa bukan cuma namanya saja, tapi nama kamus juga,” tukas

Anton kesal saat bercerita kepada Widya (Simpleman, 2019: 99100).

(K.49) Anton

“Bangsat memang Bima sama Ayu! Bisa-bisanya mereka berbuat maksiat

di tempat seperti ini!” ucap Wahyu sembari berteriak yang disambut dengan

tepukan Anton agar ia lebih tenang, dan sedikit bersimpati terhadap Widya

dan Nur (Simpleman, 2019: 119).

(K.50) Anton

“Lalu di atas sesajen itu ada sebuah foto. Foto temanmu, Widya. Menurut

kamu apa maksudnya coba hubungkan foto Widya sama sesajen yang ia

bawa?” (Simpleman, 2019: 191).

(K.51) Anton

“Wid, kata kakekku, kalau menemukan rambut di tempat yang tidak diduga-

duga seperti itu, biasanya kalau dia tidak diincar jin, ya karena disantet oleh

orang yang gak suka,” ucap Anton tiba-tiba (Simpleman, 2019: 196197).

Karakter Bima

Bima merupakan karakter pendukung. Bima adalah salah satu dari keenam

mahasiswa yang melakukan KKN di Desa Penari. Bima adalah temannya Nur

sewaktu masih berada di pesantren. Di akhir cerita Bima meninggal.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 49: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI FAKTA …repository.usd.ac.id/40115/2/141224087_full.pdf · 2021. 8. 9. · is ³ KKN Di Desa Penari ´ , the title of ³ KKN Di Desa Penari

33

(K.52) Bima

Awalnya Wahyu ingin protes, tapi, Bima yang melihat gelagat itu segera

menghentikannya. Hal tersebut membuat Wahyu menahan dongkol, Bima

tersenyum, mengatakan terima kasih (Simpleman, 2019: 23).

(K.53) Bima

Hingga, Bima tiba-tiba bertanya, “Mohon maaf pak, kenapa di beberapa

batu nisan dibalut sebuah kain hitam?” (Simpleman, 2019: 31).

(K.54) Bima

Widya tampak terkejut mendengarnya, lantas ia bertanya apakah Bima

bersedia karena tempat KKN mereka cukup jauh dan tentu saja akan sangat

melelahkan. Rupanya Bima bersedia dan ia juga mengatakan bahwa ia

semakin bersemangat bila mendapat tempat yang jauh. Selain bisa melihat-

lihat dan belajar, itung-itung jalan-jalan (Simpleman, 2019: 140).

(K.55) Bima

“Ada apa Nur, kamu kok bisa lemas gini? Belum sarapan?” tanya Bima

lembut. “Sudah kok tadi. Gak tau tiba-tiba badanku kayak gak enak gini,”

jawab Nur apa adanya. “Apa karena tempatnya wingit, ya, Nur? Apa itu

yang bikin kamu ngerasa gak enak? Memang ada yang kamu lihat disana?

Coba ceritakan pada saya,” Bima menatap Nur (Simpleman, 2019: 164).

(K.56) Bima

“Aku sering lihat dia tersenyum kadang tertawa sendirian. Tidak cuma itu,

kadang dia bicara sendiri di dalam kamar. Dan mohon maaf ya Nur, aku

sering dengar dia kayak lagi onani” (Simpleman, 2019: 190).

(K.57) Bima “Sumpah Nur, demi Tuhan. Aku kayak gak sadar dengan apa yang aku

lakukan. Aku baru sadar setelah semua itu terjadi,” ucap Bima berusaha

meyakinkan Nur (Simpleman, 2019: 216).

(K.58) Bima

“Aku tahu, tapi dia berjanji akan memberikan Widya kepadaku. Dan saat

itulah, aku baru dasar, bila aku sudah terlalu jauh dan tidak dapat kembali

lagi,” ucap Bima pasrah (Simpleman, 2019: 218).

Karakter Pak Prabu

Pak Prabu merupakan karakter pendukung dalam novel “KKN Di Desa

Penari” karya Simpleman. Ia adalah kepala Desa Banyu Seliro (Desa Penari),

tempat keenam mahasiswa melakukan KKN.

(K.59) Pak Prabu

Semua anak tertawa saat Pak Prabu mengatakan itu. Ungkapan “rumahku

adalah surgaku” seperti penggambaran Pak Prabu itulah yang membuat

akhirnya semua anak-anak memaklumi, dan mencoba mengerti serta tidak

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 50: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI FAKTA …repository.usd.ac.id/40115/2/141224087_full.pdf · 2021. 8. 9. · is ³ KKN Di Desa Penari ´ , the title of ³ KKN Di Desa Penari

34

mengungkit atau mengajukan pertanyaan serupa kepada beliau atau warga

desa lainnya (Simpleman, 2019: 2021).

(K.60) Pak Prabu

Pak Prabu merupakan sosok kebapakan yang sangat ramah. Ia tidak bisa

berhenti melepaskan canda gurau untuk membuang rasa sungkan di antara

kami (Simpleman, 2019: 21).

(K.61) Pak Prabu

“Pak Prabu menggangguk. “Lagipula, warga juga gak mandi setiap hari, jadi

masalah itu sebenarnya sepele bagi kami,” tawa Pak Prabu pecah

(Simpleman, 2019: 28).

(K.62) Pak Prabu

“Ngapain manggil setan, Mas?” Ledek Pak Prabu. “Kalau di depan saya saja

kelakuannya kayak setan,” sindir Pak Prabu sambil melirik ke arah Wahyu

(Simpleman, 2019: 30).

(K.63) Pak Prabu

“Tidak ada yang istimewa dari itu. Hal itu kami lakukan sebagai penanda,

bahwa yang dikuburkan belum 10 tahun meninggal,” jelas Pak Prabu

(Simpleman, 2019: 32).

(K.64) Pak Prabu

Sontak Widya terdiam mendengarnya. Ia bingung harus bereaksi seperti

apa, tapi Pak Prabu hanya tersenyum. “Tidak perlu dipikirkan, lebih baik

sekarang kamu kembali ke penginapanmu,” ucap Pak Prabu. “Kalau terjadi

apa-apa, kamu langsung temui dan bicara kepada saya. Mengerti Nak?”

(Simpleman, 2019: 61).

(K.65) Pak Prabu

Keesokan paginya, Pak Prabu mengumpulkan Widya, Nur, Wahyu, dan

Anton. Ia menjelaskan sudah melaporkan semua ini kepada pihak kampus

dan keluarga korban. Mereka akan tiba secepatnya, dan saat itu Pak Prabu

akan siap menanggung konsekuensi apa pun. Karena ini semua adalah salah

beliau, yang mengiyakan permintaan kakak Ayu, Mas Ilham, untuk

mengizinkan mereka KKN di desa ini. Apa pun yang terjadi, Pak Prabu siap

menanggung semuanya (Simpleman, 2019: 119).

(K.66) Pak Prabu

Pak Prabu tampak hanya diam saja. Ia menerima segala cacian dan hinaan

orangtua Ayu (Simpleman, 2019: 120).

(K.67) Pak Prabu

Pak Prabu terdiam cukup lama, ia tampak berpikir sampai akhirnya ia

menghembuskan napas panjang, lantas berkata, “Baiklah, tapi saya mohon

kalian wajib mengikuti aturan selama KKN di desa ini, ya?!” (Simpleman,

2019: 134).

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 51: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI FAKTA …repository.usd.ac.id/40115/2/141224087_full.pdf · 2021. 8. 9. · is ³ KKN Di Desa Penari ´ , the title of ³ KKN Di Desa Penari

35

Karakter Ilham

Ilham merupakan karakter pendukung. Ilham adalah kakak dari Ayu.

Ilhamlah yang mengantarkan Ayu dan Nur untuk mengobservasi Desa Penari.

Ilham juga yang membantu Ayu untuk mendapatkan izin melakukan KKN di desa.

(K.68) Ilham

Lelaki itu pun mendekat dan melemparkan senyum pada mereka. “Sudah

lama nunggu?” tanyanya ramah. Dari penampilannya, sepertinya Mas Ilham

berusia antara 34 atau 35 tahun (Simpleman, 2019: 12).

(K.69) Ilham

Ilham mulai menginjak gas, dan mobil kembali berjalan. Ia senang Pak

Prabu akhirnya setuju dan berharap Ayu benar-benar akan menjaga

janjinya. Ia yakin Ayu dan teman-temannya tidak akan melakukan hal-hal

di luar batas atau merepotkan Pak Prabu selama tinggal di desa itu

(Simpleman, 2019: 137).

(K.70) Ilham

Ilham dan orangtuanya berunding, sebelum akhirnya mereka ikhlas

kepergian Ayu. Yang terpenting, mereka bisa melihat Ayu kembali, untuk

terakhir kalinya (Simpleman, 2019: 244).

Karakter Bu Sundari

Bu Sundari merupakan karakter pendukung. Bu Sundari adalah salah satu

dari warga Desa Penari. Bu Sundari tinggal sendiri di rumahnya. Pak Prabu

meminta Bu Sundari agar memperbolehkan para mahasiswa KKN untuk menginap

di rumahnya.

(K.71) Bu Sundari

“Sudah Nak,” ucap Bu Sundari, merengkuh lengan Widya. “Sudah, ayo

bubar, ayo masuk ke rumah lagi. Anggap saja, gak ada yang terjadi, ya”

(Simpleman, 2019: 50).

(K.72) Bu Sundari

“Nak, ini mau menjelang malam loh. Kamu sudah hilang seharian penuh,

dan kami sudah mencari kamu ke mana-mana. Baru saja kami

menemukanmu di bawah Tapak Tilas. Apa yang kamu lakukan di sana,

Nak? Bukankah tempat itu terlarang? Pak Prabu belum memberitahumu?”

Bu Sundari terlihat sangat cemas (Simpleman, 2019: 112).

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 52: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI FAKTA …repository.usd.ac.id/40115/2/141224087_full.pdf · 2021. 8. 9. · is ³ KKN Di Desa Penari ´ , the title of ³ KKN Di Desa Penari

36

(K.73) Bu Sundari

“Ada apa ini, Bu?” tanya Widya. Namun Bu Sundari lebih memilih diam,

matanya, tak kuasa menahan tangis (Simpleman, 2019: 113).

(K.74) Bu Sundari

Bu Sundari rupanya sangat ramah. Beliau bahkan mengatakan kalau

mereka boleh tinggal sampai tugas KKN selesai (Simpleman, 2019: 151).

Karakter Mbah Buyut

Mbah Buyut merupakan karakter pendukung. Mbah Buyut adalah seorang

kakek yang tinggal menyendiri jauh dari desa. Ia mempunyai ilmu batin yang

tinggi. Ia juga sangat mengenal Desa Penari, mulai dari sejarah, dan hal-hal mistis

serta pantangan-pantangan yang ada.

(K.75) Mbah Buyut

“Prabu,” kata si Mbah. Ia tertawa ramah seakan memamerkan giginya yang

hanya tinggal beberapa saja (Simpleman, 2019: 56).

(K.76) Mbah Buyut

Pak Prabu memperkenalkan orang tua itu. Ia adalah sesepuh desa yang

memang memilih tinggal jauh dari desa. Pak Prabu tidak menjawab

alasannya, tapi sepertinya orang tua itu memang lebih suka hidup sendiri,

sejauh ini, tidak ada orang lain yang keluar untuk menyambut mereka

(Simpleman, 2019: 56).

(K.77) Mbah Buyut

“Oh, begitu. Tunggu sebentar ya, saya lupa memberikan suguhan kepada

tamu saya. Tuan rumah macam apa saya,” tukasnya sembari menertawakan

diri. Widya dan yang lain yang mendengar itu, segera bangkit dan

mengatakan, tidak perlu repot-repot (Simpleman, 2019: 57).

(K.78) Mbah Buyut

“Mbah Buyut hanya tersenyum, lalu ia mengatakannya dengan suara yang

lebih ramah. “Seteguk saja, sebagai penghormatan untuk tuan rumah. Tidak

baik menolak pemberian, ya Nduk” (Simpleman, 2019: 58).

(K.79) Mbah Buyut

“Begitu rupanya,” kata Mbah Buyut. Ia mengangguk melihat Pak Prabu,

tapi tidak ada ucapan apa pun yang bisa menjelaskan maksud Mbah Buyut

mengatakan itu kepada Pak Prabu” (Simpleman, 2019: 59).

(K.80) Mbah Buyut

Sebelum kepulangan Widya dan rombongan kembali ke desa, Mbah Buyut

mengoleskan kunir kenungan di dahi Widya. Sambil mengatakannya agar

dirinya harus menjaga kesehatan dan semoga kegiatan mereka berjalan

dengan lancar tanpa ada halangan apa pun (Simpleman, 2019: 60).

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 53: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI FAKTA …repository.usd.ac.id/40115/2/141224087_full.pdf · 2021. 8. 9. · is ³ KKN Di Desa Penari ´ , the title of ³ KKN Di Desa Penari

37

(K.81) Mbah Buyut

“Saya akan masuk ke kamar, akan saya cari di mana sisa temanmu yang

lain. Firasat saya tidak enak, semoga saja mereka bernasib baik. Kamu jaga

Nak Ayu, mungkin nanti ia bisa sadar walaupun kesempatan itu sangat

kecil” (Simpleman, 2019: 234235).

(K.82) Mbah Buyut

“Bahkan untuk mencari Widya, saya harus mengejarnya dengan wujud

anjing hitam, meski begitu saya sudah coba memaksa masuk lebih jauh, tapi

mereka menghalangi saya, membuat saya dilempar dari sana. Tampaknya

sangat sulit untuk mengembalikan temanmu, Nduk, tapi Mbah akan terus

berusaha,” lanjut Mbah Buyut dengan perasaan menyesal karena tidak bisa

membantu lebih jauh lagi (Simpleman, 2019: 241).

Karakter Badarawuhi/Dawuh (si Penari)

Badarawuhi merupakan karakter pendukung. Badarawuhi adalah sesosok

iblis yang berwujud seorang penari yang cantik jelita. Ia meneror Widya dan Nur

di desa. Ia juga yang menjerumuskan Ayu dan Bima ke dalam kesengsaraan.

Badarawuhi merupakan karakter yang jahat dalam novel “KKN Di Desa Penari”

karya Simpleman.

(K.83) Badarawuhi

“Saya tidak bisa berjanji, tapi bila benar ceritamu, artinya temanmu Bima

dipaksa menikahi anak-anak Badarawuhi. Ular-ular besar itu adalah

anaknya, dan ia terjebak di sana. Badarawuhi tidak akan melepaskan anak

lelaki itu, nada Mbah Buyut gemetar. Kemudian temanmu Ayu, sepertinya,

ia tengah menari untuk menggantikan tugas Badarawuhi yang sejak awal

adalah penari di hutan ini” (Simpleman, 2019: 118).

(K.84) Badarawuhi “Iya. Semenjak itu aku selalu bermimpi buruk dan terus menerus didatangi

oleh Dawuh. Ia terus membuatku terjebak dalam jeratnya,” tukas Bima

sedih (Simpleman, 2019: 217218).

(K.85) Badarawuhi “Aku tahu, tapi dia berjanji akan memberikan Widya kepadaku. Dan saat

itulah, aku baru sadar, bila aku sudah terlalu jauh dan tidak dapat kembali

lagi,” ucap Bima pasrah (Simpleman, 2019: 218).

(K.86) Badarawuhi

“Lebih baik, kamu tidak perlu ikut campur, daripada nanti kamu juga ikut

terkena imbasnya. Aku sarankan kau tidak perlu ikut dalam permainan ini,”

sahut Widya (Simpleman, 2019: 214).

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 54: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI FAKTA …repository.usd.ac.id/40115/2/141224087_full.pdf · 2021. 8. 9. · is ³ KKN Di Desa Penari ´ , the title of ³ KKN Di Desa Penari

38

Karakter Bu Azrah

Bu Azrah merupakan karakter pendukung. Bu Azrah adalah ibu dari Widya.

Ia sangat menyayangi anak satu-satunya itu.

(K.87) Bu Azrah “Nak, apa gak ada tempat lain untuk pelaksanaan KKN kamu? Tempat ini

jauh sekali, loh. Selain itu, di sana masih belum terlalu ramai, mana lewat

hutan lagi,” tanya Bu Azrah, ibu Widya. Ia khawatir anak semata

wayangnya mendapatkan tempat KKN yang dirasa tidak masuk akal

(Simpleman, 2019: 9).

(K.88) Bu Azrah Malam itu, Widya mendapatkan pelukan terhangat dari ibunya. Ia tidak

pernah merasa sehangat ini (Simpleman, 2019: 10).

Karakter Mbah Dok

Mbah Dok merupakan karakter pendukung. Mbah Dok adalah sesosok

wanita tua bungkuk yang selalu berada di belakang Nur. Ia selalu melindungi Nur

dari ancaman makhluk halus/lelembut yang ingin mencelakai Nur.

(K.89) Mbah Dok

“Cah Ayu, kancamu bakal onok sing gak selamet nek kelakuane jek pancet,

rungokno aku, kandanono mumpung gorong kebablasan, keblowok tembah

jeru maneh, soale tingakhe bakal nyeret kabeh menungso nang kene.”

(Anak cantik, akan ada temanmu yang tidak akan selamat bila ia tidak

berhenti melakukan tindakan berdosanya. Dengarkan saya, beri tahu dia

sebelum dia terperosok semakin jauh, melewati batas yang akan membuat

semua urusan ini semakin dalam hingga mencelakai semua orang yang ada

di sini (Simpleman, 2019: 95).

(K.90) Mbah Dok

“Seharusnya saya memberitahumu sejak dulu ya. Jadi begini,” ucap si Mbah

Langsa, “memang ada yang mengikuti kamu, ia sudah sangat lama

mengamati lalu menyukaimu. Ia mengatakan kepada saya bahwa ia dan

kamu memiliki keterikatan yang tidak dapat dijelaskan. Saat saya akan

mengusirnya, ia berjanji akan menjagamu.” Mbah Langsa mengerutkan

dahi. “Memang tidak seharusnya manusia percaya akan hal-hal semacam

ini. Namun, bilamana saya tetap mengusiknya, saya tidak tahu apa yang

akan ia lakukan. Lalu, saya percaya bahwa ia akan menjagamu”

(Simpleman, 2019: 251).

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 55: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI FAKTA …repository.usd.ac.id/40115/2/141224087_full.pdf · 2021. 8. 9. · is ³ KKN Di Desa Penari ´ , the title of ³ KKN Di Desa Penari

39

(K.91) Mbah Dok

“Sebenarnya, yang terjadi adalah Mbah Dok telah berkelahi menantang

setiap jin dan makhluk hutan itu. Mereka ingin mencelakaimu,

membawamu dalam kesesatan sama seperti dua temanmu yang malang.

Namun, Mbah Dok terus menerus menjagamu sampai harus berurusan

dengan setengah dari penghuni hutan hanya agar kamu tidak ikut terjerat

dalam urusan dunia yang menimpa dua temanmu hingga terjadilah kejadian

yang menyedihkan itu” (Simpleman, 2019: 252).

Karakter Pak Aryo, Pak Waryan, serta para penduduk desa

Pak Aryo, Pak Waryan, serta para penduduk desa yang lain merupakan

karakter pendukung. Pak Aryo dan Pak Waryan serta beberapa warga, yang

menjemput dan mengantar para mahasiswa KKN dengan motor. Hal ini

dikarenakan jalan menuju Desa Penari yang setapak dan menanjak naik serta

berliku-liku.

(K.92) Pak Aryo “Pak Prabu tidak enak enak badan. Beliau berpesan kepada kami agar

menyampaikannya kepada Anda, Pak. Apa ini anak-anak kuliahannya?”

(Simpleman, 2019: 13).

(K.93) Pak Aryo dan Pak Waryan serta para pemotor (penduduk desa)

yang menjemput mahasiswa KKN Mungkin aneh, tetapi, Widya sempat mengamati perubahan wajah pada

semua pemotor yang merupakan warga desa itu. Tatapan mereka berubah,

semacam jengkel dengan ucapan atau kalimat Wahyu yang memang

terdengar aneh, terlebih di Jawa bagian timur seperti ini. Kalimat itu seperti

sebuah penghinaan (Simpleman, 2019: 14).

(K.94) Pak Waryan

Dengan ramah, Pak Waryan mengatakan, “Iya, masuk ke hutan, palingan

cuma sekitar tiga menitan,” kata beliau dengan ramah. “Mbaknya gak usah

takut, motor ini sudah teruji kok,” lanjut beliau sembari tertawa. Mungkin

Pak Waryan bisa melihat ekspresi gelisah Widya selama duduk di atas jok

motor (Simpleman, 2019: 15).

(K.95) Para Warga Desa

Widya bisa melihat wajah-wajah warga desa yang tampak senang. Mereka

menyalami Widya dan rombongannya, mengatakan “selamat datang”

dengan bahasa Jawa ketimuran mereka, yang disambut Widya dengan

ucapan terima kasih (Simpleman, 2019: 19).

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 56: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI FAKTA …repository.usd.ac.id/40115/2/141224087_full.pdf · 2021. 8. 9. · is ³ KKN Di Desa Penari ´ , the title of ³ KKN Di Desa Penari

40

Karakter Pedagang Cilok

Pedagang cilok merupakan karakter pendukung. Ia berperan sebagai

seseorang yang memperingatkan Widya dan Wahyu agar tidak kembali ke desa

dulu karena hari sudah mulai malam. Si Pedagang cilok mengetahui bahwa untuk

kembali ke desa, akan melalui hutan yang penuh dengan lelembut.

(K.96) Si Pedagang Cilok

Mendengar nama desa itu, membuat si Pedagang tiba-tiba khawatir, “Mbak,

Mas, kalau bisa hari ini cari penginapan saja. Bukan apa-apa, bahaya Mas,

Mbak kalau nekat masuk hutan jam segini, apalagi tempat desanya itu

masuk jauh ke dalam, kan?” (Simpleman, 2019: 77).

(K.97) Si Pedagang Cilok

“Mas, Mbak, nanti kalau sudah masuk ke jalan hutan, kalau bisa jangan

mikir aneh-aneh ya. Jangan kosong, kalau bisa tetap berdoa. Terus kalau

denger ada suara atau hal-hal aneh, jangan dihiraukan, tetap saja lanjut.

Bahkan kalau sampai jatuh dari motor, kalau motornya masih bisa jalan,

lanjut saja ya. Semoga Mas dan Mbaknya bisa sampai dengan selamat tanpa

kekurangan atau terjadi apa-apa ya. Selamat jalan Mas, Mbak...”

(Simpleman, 2019: 78).

Karakter Bu Anggi

Bu Anggi merupakan karakter pendukung. Bu Anggi adalah dosen

pengawas lapangan dan penanggung jawab KKN. Ia sebagai pengawas bagi Widya

dan kawan-kawan.

(K.98) Bu Anggi

“Ya sudah, nanti saya pertimbangkan, tapi saya butuh laporan observasi

sebelumnya. Selain itu, jangan lupa kelengkapan surat dari pemerintah

setempat, meliputi perangkat desa sampai jenjang terendah,” jawab wanita

itu kemudian. Ada nada sedikit ragu saat ia mengetahui jawaban Widya.

Tapi ia pun tidak punya hak untuk melarang mahasiswinya, apalagi

menyangkut kegiatan KKN (Simpleman, 2019: 34).

(K.99) Bu Anggi Bu Anggi meminta penjelasan kepada Nur atas apa yang terjadi. Tidak

hanya itu, setiap anak dimintai penjelasan, dan ketika Bu Anggi tahu akar

masalahnya, beliau tampak geram dan mengatakan bahwa kampus akan

mencoret kegiatan KKN mereka tahun ini (Simpleman, 2019: 242).

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 57: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI FAKTA …repository.usd.ac.id/40115/2/141224087_full.pdf · 2021. 8. 9. · is ³ KKN Di Desa Penari ´ , the title of ³ KKN Di Desa Penari

41

Karakter Para Lelembut hutan

Para lelembut hutan merupakan karakter pendukung. Para lelembut hutan

muncul pada saat Widya dan Wahyu terjebak dalam hutan karena motor yang

mogok. Kemunculan kedua dari para lelembut adalah pada saat Widya terjebak di

sekitar bangunan tua yang berada di dalam Tapak Tilas.

(K.100) Para Lelembut hutan

Benar saja, di depan terlihat sebuah cahaya terang. Rupanya memang ada

sebuah hajatan dengan kerumunan orang yang berkumpul satu sama lain,

bahkan, ada sebuah panggung pertunjukan. Widya dan Wahyu bisa melihat

gamelan yang tengah dimainkan ramai-ramai. Wahyu dan Widya berhenti

sejenak, mereka memperhatikan tempat itu, meyakinkan bahwa yang

mereka lihat itu nyata (Simpleman, 2019: 82).

(K.101) Para Lelembut hutan

Makhluk-makhluk itu layaknya bersorak, memmbuat Widya bertambah

ngeri. Ia seakan diteror oleh keberadaan mereka. Sampai tiba-tiba

keheningan memecah keadaan. Widya merasa sorakan itu berhenti, berganti

menjadi dendangan irama gamelan yang berbeda (Simpleman, 2019: 109).

(K.102) Para Lelembut hutan

“Tapak Tilas,” sahut Pak Prabu lagi. “Di sana ada sanggar di mana dulu

kami menggunakan tempat itu sebagai pertunjukkan tari, bukan untuk

warga desa melainkan warga desa lain, Desa Lelembut yang hidup

berdampingan bersama kami. Seiring berjalannya waktu, akses jalan ke sana

memang sengaja dibuntu agar tidak ada lagi korban atau persembahan.

Sebagai gantinya, kami memberikan sesajen untuk mereka, agar kami tidak

senantiasa bersitegang. Namun, sepertinya saya gagal menjaga kalian, dan

karena itu saya siap menanggung segala konsekuensinya” (Simpleman,

2019: 240).

Karakter Orangtua Ayu

Orangtua Ayu merupakan karakter pendukung. Mereka hanya muncul

sekali pada akhir cerita ketika Ayu dan Bima sudah tidak sadarkan diri. Saat itu Pak

Prabu memberitakan hal buruk tersebut kepada pihak kampus. Pihak kampus pun

datang menuju desa tempat KKN bersama dengan orangtua para mahasiswa.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 58: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI FAKTA …repository.usd.ac.id/40115/2/141224087_full.pdf · 2021. 8. 9. · is ³ KKN Di Desa Penari ´ , the title of ³ KKN Di Desa Penari

42

(K.103) Orangtua Ayu

Pak Prabu tampak hanya diam saja. Ia menerima segala cacian dan hinaan

orangtua Ayu (Simpleman, 2019: 120).

(K.104) Orangtua Ayu

Tidak hanya itu, kampus juga mendapatkan tekanan dari pihak keluarga

korban. Selain itu, terjadi kekacauan karena keluarga Ayu akan membawa

masalah ini ke media massa, agar semua yang terlibat menerima ganjaran,

bahkan mengancam Pak Prabu dengan hukuman pidana (Simpleman, 2019:

242).

(K.105) Orangtua Ayu

Ilham dan orangtuanya berunding, sebelum akhirnya mereka ikhlas

kepergian Ayu. Yang terpenting, mereka bisa melihat Ayu kembali, untuk

terakhir kalinya (Simpleman, 2019: 244).

Karakter Orangtua Bima

Orangtua Bima merupakan karakter pendukung. Mereka hanya muncul

sekali pada akhir cerita ketika Ayu dan Bima sudah tidak sadarkan diri. Saat itu Pak

Prabu memberitakan hal buruk tersebut kepada pihak kampus. Pihak kampus pun

datang menuju desa tempat KKN bersama dengan orangtua para mahasiswa.

(K.106) Orangtua Bima Sementara orangtua Bima, hanya menangisi kondisi anaknya (Simpleman,

2019: 120121).

(K.107) Orangtua Bima

Umi, ibunda Bima, sempat bermimpi didatangi oleh Bima, yang meminta

maaf atas segala kelakuan buruknya yang sudah membuat malu keluarga.

Tepat ketika ibunya sudah mengikhlaskan anak satu-satunya itu, ia

terbangun dan menemukan Bima meregang nyawa, meninggalkan dunia

untuk selama-lamanya (Simpleman, 2019: 243).

Karakter Lelaki Tua Pemanggul Karung

(K.108) Lelaki Tua Pemanggul Karung

Seperti sebelumnya, si lelaki tua kembali menatap mobil Nur. Kali ini ia

menggeleng-gelengkan kepala, seakan memberi isyarat kepada rombongan

Nur untuk tidak berangkat ke sana. Apa pun itu, Nur tidak tahu apakah

isyarat untuk dirinya atau hanya sebatas asumsi liar yang Nur saksikan

dengan mata kepala sendiri (Simpleman, 2019: 143).

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 59: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI FAKTA …repository.usd.ac.id/40115/2/141224087_full.pdf · 2021. 8. 9. · is ³ KKN Di Desa Penari ´ , the title of ³ KKN Di Desa Penari

43

(K.109) Lelaki Tua Pemanggul Karung Namun, rupanya semua tidak sampai di sana. Sesaat ketika mobil kembali

berhenti di lampu merah, seseorang tiba-tiba muncul dan menggebrak

jendela mobil tempat Nur duduk. Nur sampai melompat mundur. Sosok

lelaki tua itu menatap Nur dengan mata melotot. Ia berteriak sembari

memaki-maki, “Ojok budal, Nduk, ojo budal!!” (Jangan berangkat, Nak,

jangan berangkat!!) (Simpleman, 2019: 143).

Karakter Mbah Langsa

Mbah Langsa merupakan karakter pendukung. Mbah Langsa adalah

seorang kiai dan gurunya Nur sewaktu masih di pesantren.

(K.110) Mbah Langsa

“Waalaikumsalam, Nduk,” katanya. Setelah berbalik, ia mengamati sosok

yang menyapanya. “Sini Nduk, ada apa?” katanya, nada suaranya masih

sama seperti dulu. “Ndak biasanya kamu ke sini, pasti mau ngomong sesuatu

ya” (Simpleman, 2019: 248).

(K.111) Mbah Langsa

“Memang, tidak ada salahnya hidup berdampingan seperti itu. Namun,

pemujaan secara berlebihan yang telah dilakukan semenjak zaman nenek

moyang mereka masihlah sangat kental sehingga manakala ada tamu yang

datang berkunjung ke tempat mereka dan melupakan bahwa tata krama

harus dijunjung tinggi, golongan mereka akan terus membujuk, merayu, dan

menyesatkan, seperti yang Nak Bima alami,” ucap Mbah Langsa, matanya

berkaca-kaca, “Namun, sudahlah semua sudah terjadi, tidak ada yang bisa

gurumu ini lakukan, selain ikut mengikhlaskan kepergian salah satu anak

didik, gurumu ini” (Simpleman, 2019: 249250).

(K.112) Mbah Langsa

“Tidak ada yang lebih kuat dari itu, tidak ada satu pun balak yang dapat

menahan hal itu karena kalau pangeran sudah berkehendak, apa pun bisa

terjadi.” Si Mbah diam lalu melihat Nur dalam-dalam. “Sama seperti kamu

yang tidak pernah lupa kewajibanmu, sehingga, kamu dijauhkan dari segala

ancaman dan bujuk rayu, dan karena itu, mbah bersyukur, masih bisa

melihat kamu Nduk” (Simpleman, 2019: 250251).

(K.113) Mbah Langsa “Sebenarnya, yang terjadi adalah Mbah Dok telah berkelahi menantang

setiap jin dan makhluk hutan itu. Mereka ingin mencelakaimu,

membawamu dalam kesesatan sama seperti dua temanmu yang malang.

Namun, Mbah Dok terus menerus menjagamu sampai harus berurusan

dengan setengah dari penghuni hutan hanya agar kamu tidak ikut terjerat

dalam urusan dunia yang menimpa dua temanmu hingga terjadilah kejadian

yang menyedihkan itu” (Simpleman, 2019: 252).

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 60: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI FAKTA …repository.usd.ac.id/40115/2/141224087_full.pdf · 2021. 8. 9. · is ³ KKN Di Desa Penari ´ , the title of ³ KKN Di Desa Penari

44

Karakter Nadya

Nadya adalah adik santriwati sewaktu Nur masih di pesantren. Nadya hanya

muncul sekali pada epilog versi Nur.

(K.114) Nadya

Tiba-tiba ia mendengar seseorang memanggilnya. “Mbak Nur, ya”

(Simpleman, 2019: 246247).

(K.115) Nadya

Nur berbalik, dilihatnya sosok manis yang tengah berdiri, tangannya erat

mengapit buku, ia tersenyum. “Nadya”, ucap Nur, gadis manis itu adalah

santriwati saat Nur masih menempuh pendidikan di pondok pesantren ini

(Simpleman, 2019: 247).

4.2.1.2 Hasil Penelitian Alur

Hasil penelitian alur dibagi menjadi dua yaitu hasil penelitian alur (versi

Widya) dan hasil penelitian alur (versi Nur).

4.2.1.2.1 Hasil Penelitian Alur (versi Widya)

Hasil penelitian alur versi Widya dibagi menjadi tiga yaitu bagian awal,

bagian tengah, dan bagian akhir.

Bagian Awal (versi Widya)

Bagian awal cerita dalam novel “KKN Di Desa Penari”, dimulai dengan

memperkenalkan tokoh utama yaitu Widya. Ia adalah seorang mahasiswi di sebuah

universitas di Jawa Timur. Ia akan melakukan KKN di sebuah desa yang terpencil.

Selanjutnya menceritakan tentang kejadian-kejadian aneh yang dialami Widya

mulai dari penampakan Badarawuhi dan Nur yang kerasukan.

(K.116)

Ia terlihat tengah menunggu seseorang, seakan apa yang ia tunggu akan

segera datang, meski ia tidak bisa menyembunyikan kecemasan di raut

wajahnya. Tiba-tiba kecemasannya teralihkan begitu getaran ponsel di

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 61: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI FAKTA …repository.usd.ac.id/40115/2/141224087_full.pdf · 2021. 8. 9. · is ³ KKN Di Desa Penari ´ , the title of ³ KKN Di Desa Penari

45

kantong sakunya ada. Ia segera meraih ponsel untuk mengangkat panggilan

seseorang yang sangat dikenalnya. “Saya sudah mendapatkan tempat untuk

kita KKN, Wid. Kamu sudah menghubungi Bu Anggi?” tanya seseorang di

seberang sana. Perubahan wajah terlihat jelas pada perempuan itu.

Kecemasannya berubah menjadi senyuman. Ia merasa lega, setidaknya,

proposal yang ia ajukan kemarin sudah menemui kejelasan. Proposal

pengajuan untuk melaksanakan tugas KKN yang ia kehendaki di sebuah

desa tertinggal (Simpleman, 2019: 23).

(K.117)

“Widya Sastra Nindya,” kata seorang wanita yang menjadi penanggung

jawab sekaligus pengawas lapangan. “Kamu benar mau mengambil tempat

ini? Jauh sekali loh tempat ini.” “Iya, Bu,” jawab Widya mantap. Saat ini,

Widya menjalankan tugasnya sebagai mahasiswi semester akhir, di sebuah

universitas Jawa Timur. “Ya sudah, nanti saya pertimbangkan, tapi saya

butuh laporan observasi sebelumnya. Selain itu jangan lupa kelengkapan

surat dari pemerintah setempat, meliputi perangkat desa sampai jenjang

terendah,” jawab wanita itu kemudian. Ada nada sedikit ragu saat ia

mengetahui jawaban Widya. Tapi ia pun tidak punya hak untuk melarang

mahasiswinya, apalagi menyangkut kegiatan KKN. “Ingat ya, di tempat

KKN, kamu nggak cuma bawa badan, tapi juga bawa nama kampus, “ tutur

Bu Anggi. Kemudian wanita itu mempersilahkan Widya pergi. “Terima

kasih, Bu,” sahut Widya, tidak bisa menahan luapan semangat karena

akhirnya dapat melaksanakan tugas ini bersama sahabatnya (Simpleman,

2019: 34).

(K.118)

Widya, Ayu, Nur, Bima, Wahyu, dan Anton bersiap menuju desa yang akan

dijadikan tempat melaksanakan KKN selama satu setengah bulan ke depan.

Mengabdikan diri, membantu, dan mengedukasi kehidupan masyarakat agar

menjadi lebih baik, degan sarana dan prasarana penunjang proker (Program

Kerja) mereka yang telah selesai dikerjakan.

Kelompok Widya masuk ke mobil yang akan mengantarkan mereka.

Perbekalan yang sudah mereka siapkan jauh-jauh hari juga sudah tertata rapi

di bagasi mobil. Setelah semua siap, mobil melaju menuju tempat di mana

mereka nanti akan tinggal, di sebuah desa di pelosok Jawa (Simpleman,

2019: 89).

(K.119)

Motor masih melaju kencang, tapi Widya masih bisa mendengar tabuhan

gamelan itu. Suaranya terasa mendayu-dayu semakin kencang terdengar

oleh telinga. Seakan gamelan tersebut dimainkan hanya berjarak beberapa

ratus meter dari tempatnya menembus medan jalan. Aneh, dari jauh Widya

melihat sesososk manusia temgah menelungkup, seakan memasang pose

sedang menari. Ia berlenggak-lenggok mengikuti irama musik gamelan yang

terus ditabuh dengan ritme yang cepat. Widya berusaha menatapnya dengan

saksama, lalu dibuat terperangah dengan pemandangan itu, sebelum

akhirnya bayangan itu perlahan menghilang (Simpleman, 2019: 18).

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 62: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI FAKTA …repository.usd.ac.id/40115/2/141224087_full.pdf · 2021. 8. 9. · is ³ KKN Di Desa Penari ´ , the title of ³ KKN Di Desa Penari

46

(K.120)

“Sini, sini, perkenalkan, ini adalah Pak Prabu. Beliau nanti yang akan

membantu kita mengerjakan proker kita bersama warga. Beliau kepala desa

di sini” ucap Ayu bangga. Widya dan yang lain langsung ikut mendekati,

menyalami, dan memohon bantuannya selama mereka tinggal di sini

(Simpleman, 2019: 20).

(K.121)

“Cah Ayu, kancamu bakal onok sing gak slamet nek kelakuane jek pancet,

rungokno aku, kandanono mumpung gorong kebablasan, keblowok tambah

jeru maneh, soale tingakhe bakal nyeret kabeh menungso nang kene.”

(Anak cantik, akan ada temanmu yang tidak akan selamat bila ia tidak

berhenti melakukan tindakan dosanya. Dengarkan saya, beritahu dia

sebelum dia terperosok semakin jauh, melewati batas yang akan membuat

semua urusan ini semakin dalam hingga mencelakai semua orang yang ada

di sini). Setelah mengatakan itu, Nur berteriak keras sekali. Setelahnya ia

jatuh tersungkur di depan Widya. Nur tak sadarkan diri (Simpleman, 2019:

95).

Bagian Tengah (versi Widya)

Bagian tengah cerita merupakan bagian terpenting karena pada bagian ini

ditemukanlah inti cerita. Cerita berlanjut pada bagian tengah cerita, tanpa terasa

Widya dan kawan-kawan sudah tinggal di desa selama tiga minggu. Semuanya

semakin serius mengejar proker mereka. Namun beberapa hari yang lalu, Anton

bercerita tentang Bima yang berkelakuan aneh dan mencurigakan.

(K.122)

“Bima suka mengurung diri dalam kamar kalau menjelang sore. Awalnya

tak kira istirahat, tapi anehnya kok setiap hari menjelang sore pasti langsung

masuk kamar. Tidak cuma itu, ia seperti menyembunyikan sesuatu, tapi aku

gak tahu apa itu,” kata Anton, lantas ia kemudian melanjutkan ceritanya.

“Pernah karena aku sudah curiga, ia tak tungguin dari luar kamar. Demi

Tuhan, ada suara perempuan dari dalam kamarnya. Bila ia sampai

melakukan tindakan asusila di posko ini, aku bisa perpanjang urusan ini.

Yang dia bawa bukan cuma namanya saja, tapi nama kampus juga,” tukas

Anton kesal saat bercerita kepada Widya.

“Terus waktu kamu tunggu, siapa yang keluar dari sana?” tanya Widya

penuh selidik. “Nah itu, masalahnya gak ada siapa-siapa yang keluar, cuma

dia saja. Terus jendelanya juga ada kayu datarnya, bukan jendela yang bisa

dilompati orang seenaknya, kecuali kayu itu dibongkar” (Simpleman, 2019:

99100).

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 63: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI FAKTA …repository.usd.ac.id/40115/2/141224087_full.pdf · 2021. 8. 9. · is ³ KKN Di Desa Penari ´ , the title of ³ KKN Di Desa Penari

47

Bagian Akhir (versi Widya)

Bagian akhir, menceritakan bahwa Widya akhirnya mengetahui apa yang

sebenarnya terjadi. Lalu Mbah Buyut menceritakan bahwa Bima dan Ayu telah

melanggar larangan/pantangan di Desa Penari dan jatuh sakit. Setelah mendengar

berita tersebut dari Pak Prabu, pihak kampus dan orangtua dari para mahasiswa

datang ke desa. Bu Anggi marah karena mendengar bahwa Bima dan Ayu berbuat

hal yang tidak pantas yang akan menodai reputasi kampus. Bu Anggi membatalkan

KKN Widya dan kawan-kawan. Akhirnya Widya dan kawan-kawan pun

meninggalkan Desa Penari. Beberapa minggu kemudian Bima dan Ayu pun

meninggal dunia.

(K.123)

“Saya tidak bisa berjanji, tapi bila benar ceritamu, artinya temanmu Bima

dipaksa menikahi anak-anak Badarawuhi. Ular-ular besar itu adalah

anaknya, dan ia terjebak di sana. Badarawuhi tidak akan melepaskan anak

lelaki itu,” nada Mbah Buyut gemetar. “Kemudian temanmu Ayu,

sepertinya, ia tengah menari untuk menggantikan tugas Badarawuhi yang

sejak awal adalah penari di hutan ini. Ia akan terus menari, sejengkal demi

sejengkal tanah, sampai mengelilingi keseluruhan hutan ini. Temanmu tidak

akan pernah mereka lepaskan (Simpleman, 2019: 118).

4.2.1.2.2 Hasil Penelitian Alur (versi Nur)

Hasil penelitian Alur versi Nur dibagi menjadi tiga yaitu bagian awal,

bagian tengah, dan bagian akhir.

Bagian Awal (versi Nur)

Bagian awal cerita dalam novel KKN Di Desa Penari, dimulai dengan

memperkenalkan tokoh utama yaitu Nur. Nur adalah seorang mahasiswa yang akan

melakukan KKN disebuah desa. Namun sebelumnya, Nur akan mengobervasi

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 64: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI FAKTA …repository.usd.ac.id/40115/2/141224087_full.pdf · 2021. 8. 9. · is ³ KKN Di Desa Penari ´ , the title of ³ KKN Di Desa Penari

48

lokasi KKN bersama dengan Ayu sahabatnya. Selanjutnya menceritakan tentang

kejadian-kejadian yang terjadi selama mereka mengobservasi Desa Penari.

(K.124)

Selepas salat, gadis itu kembali ke kamar, merapikan tempat tidur,

kemudian berdandan seadanya. Bila mengingat hari ini, ia menjadi

terbayang saat pertama datang ke tampat ini. Hidup di kos, jauh dari

orangtua demi mengejar cita dan mimpinya, belajar di salah satu universitas

terbaik di negara ini seakan masih menjadi buah mimpi ketika tidur.

Nur Azizah Ulfia, gadis cantik berperawakan kecil itu tersenyum penuh

syukur atas segala nikmat yang ia dapat selama tinggal di sini. Salah satunya

sahabat-sahabat baik yang ia kenal di kampus ini. Ia teringat, malam ini

salah satu sahabatnya akan datang menjemput. Ia meyakinkan Nur bahwa

ada jalan untuk melaksanakan tugas KKN mereka bersama (Simpleman,

2019: 125126).

(K.125) Rupanya Nur baru tahu, sebenarnya Pak Prabu menolak diadakan kegiatan

KKN di desa ini. Bukan bermaksud apa-apa tapi, Pak Prabu menjelaskan

betapa sulit akses dan medan lingkungan desa ini, sehingga sangat tidak

memungkinkan bila diadakan kegiatan KKN yang bertujuan untuk

mengabdikan diri sebagai mahasiswa kepada masyarakat (Simpleman,

2019: 132133).

(K.126)

“Ya sudah, ayo kembali. Kasihan Masmu, Ilham. Dia pasti sudah

menunggu. Lagipula hari sudah siang. Kalian harus kembali, kan.” Ayu

dan Nur mengangguk. Ahirnya pun mereka kembali. “Kamu kenapa? Kok,

pucat sekali, Nur?” tanya Ayu. “Nggak apa-apa, Cuma kurang enak badan

saja. Mungkin kecapean,“ sahut Nur, yang disambut anggukan oleh Ayu.

Ia pun membantu Nur berjalan pergi meninggalkan desa itu setelah

berpamitan dengan Pak Prabu dan beberapa warga. Nur yakin sosok yang

ia lihat adalah sosok penunggu tempat itu (Simpleman, 2019: 136137).

(K.127)

Setelah pembekalan kegiatan KKN selesai, hari yang dinantikan pun tiba.

Widya, Ayu, Nur, Bima, Wahyu, dan Anton berkumpul menunggu

kedatangan mobil yang akan membawa mereka menuju ke lokasi KKN

(Simpleman, 2019: 142).

Bagian Tengah (versi Nur)

Pada bagian tengah, Nur dan kawan-kawan sudah melakukan KKN selama

beberapa minggu di Desa Penari. Namun di sela-sela pengerjaan proker bersama

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 65: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI FAKTA …repository.usd.ac.id/40115/2/141224087_full.pdf · 2021. 8. 9. · is ³ KKN Di Desa Penari ´ , the title of ³ KKN Di Desa Penari

49

Anton, Nur mendengar cerita darinya bahwa Bima sering melakukan hal-hal aneh.

Selanjutnya Nur memergoki Bima dan Ayu sedang berada di sebuah bangunan tua.

(K.128)

“Aneh?” ucap Nur. “Siapa?” “Siapa lagi kalau bukan si Bima,” sahut

Anton. “Aneh bagaimana?” tanya Nur. “Aku sering lihat dia tersenyum

kadang tertawa sendirian. Tidak Cuma itu, kadang dia bicara sendiri di

dalam kamar. Dan mohon maaf ya Nur, aku sering dengar dia kayak

onani.” Awalnya, Nur menolak apa yang Anton katakan. “Halah, mana

mungkin,” bantah Nur. “Serius Nur, sumpah. Aku sering ngelihat dia

melakukannya,” kata Anton. “Janji tolong jangan bilang siapa pun,”

katanya lirih. “Temanmu sering membawa pulang sesajen ke dalam kamar.

Ia selalu menaruhnya di bawah ranjang tempat tidurnya.” Nur masih diam.

Ia mencoba menahan diri. Apa yang diucapkan Anton, terdengar terlalu

mengada-ada. “Lalu di atas sesajen itu ada sebuah foto. Foto temanmu,

Widya. Menurut kamu apa maksudnya coba hubungannya foto Widya

sama sesajen yang ia bawa?” (Simpleman, 2019: 190191).

(K.129)

Tidak ada yang menarik perhatian Nur, kecuali tata letak gamelan yang

tersusun rapi. Meski terlihat kotor dann tidak terjamah, Nur begitu

penasaran kenapa intrumen musik Jawa ini ditinggalkan begitu saja di

tempat seperti ini (Simpleman, 2019: 203).

(K.130)

“Bim...” panggil Nur lirih. “Kira-kita bagaimana perasaan Abah sama Umi

ya, bila tahu kelakuanmu?” ucap Nur. Air matanya mulai menetes, tak

kuasa menahan apa yang baru saja terjadi. Nur semakin yakin karena sedari

tadi tidak ada satu pun dari mereka yang mencoba mengelak. “Nur,

tolong,” sahut Ayu. Ia mencoba menyentuh tangan Nur, tapi Nur

menepisnya. “Aku gak ngomong sama kamu ya, Yu. Tolong kamu diam

saja!!” bentak Nur, ia tidak pernah semarah ini. Bima masih diam, ia tidak

menjawab pertanyaan Nur sama sekali, seakan tidak tahu harus menjawab

apa kepada Nur. Saat itu juga, dengan keras Nur menampar wajah Bima,

hingga Bima tidak dapat lagi berkata-kata. Ia memilih diam membisu saat

Nur terus mencercanya dengan kalimat tidak percaya (Simpleman, 2019:

204205).

Bagian Akhir (versi Nur)

Pada bagian akhir, Nur melihat kondisi Ayu dan Bima yang mengenaskan

dan aneh. Pak Prabu dan Mbah Buyut menjelaskan bahwa di Desa Penari ini

mempunyai sejarah yang kelam. Desa Penari mempunyai larangan yang tidak

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 66: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI FAKTA …repository.usd.ac.id/40115/2/141224087_full.pdf · 2021. 8. 9. · is ³ KKN Di Desa Penari ´ , the title of ³ KKN Di Desa Penari

50

boleh dilanggar. Apabila melangar larangan itu, para lelembut hutan akan marah

dan memberikan kutukan. Mbah Buyut bercerita juga kepada Nur bahwa Bima dan

Ayu telah melakukan hal yang tidak pantas. Akibatnya mereka berdua jatuh sakit.

Mendengar berita itu dari Pak Prabu, Bu Anggi dan para orangtua mahasiswa

datang ke Desa Penari. Karena marah, Bu Anggi lalu membatalkan KKN Nur.

Akhirnya Nur dan kawan-kawan pergi dari desa itu dan kembali ke kota. Beberapa

minggu kemudian Ayu dan Bima meninggal dunia karena penyakit yang aneh.

(K.131)

Namun tiba-tiba Nur tercekat saat melihat Ayu. Anak itu tampak aneh.

Mata Ayu terus terbuka dengan mulut terus menganga lebar. Melihat itu,

Nur berteriak histeris membuat Wahyu dan Anton terbangun dari tidurnya

(Simpleman, 2019: 228).

(K.132)

Warga masuk dengan membopong Bima. Kondisi Bima tampak seperti

orang yang terkena epilepsi. Warga denga hati-hati menidurkan Bima di

samping Ayu. Mereka berdua tampak mengenaskan. Nur menangis sejadi-

jadinya (Simpleman, 2019: 235).

(K.133)

“Dari mana saja kamu, Wid? Ayu dan Bima tiba-tiba jadi seperti ini!”

(Simpleman, 2019: 236).

(K.134)

“Sebenarnya ada yang tidak saya ceritakan dan alasan kenapa saya

menolak kalian untuk melaksanakan kegiatan KKN di sini. Ini semua

karena desa ini memiliki sejarah panjang sejak dulu, dan semua itu tidak

dapat lepas dari adat istiadat milik nenek moyang kami. Dulu, nenek

moyang kami menggunakan anak perawan sebagai tumbal tarian bagi

mereka yang tinggal di hutan ini agar desa kami dijauhkan dari

kemalangan,” cerita Pak Prabu. Nur yang mendengarnya tercengang tidak

percaya (Simpleman, 2019: 239240).

(K.135)

Kepulangan anak mengakhiri kegiatan KKN tersebut. Mereka

meninggalkan desa dan hutan itu dalam keadaan kacau balau. Bima sempat

dirawat di beberapa rumah sakit, tapi setelah menempuh pengobatan

selama dua minggu, akhirnya Bima menghembuskan napas terakhirnya

(Simpleman: 2019: 243).

(K.136)

Setelah sujud kepada kedua orangtuanya, Ayu memeluk Ilham, menangis

dan menyampaikan salam perpisahan terakhir, sebelum akhirnya, Ayu

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 67: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI FAKTA …repository.usd.ac.id/40115/2/141224087_full.pdf · 2021. 8. 9. · is ³ KKN Di Desa Penari ´ , the title of ³ KKN Di Desa Penari

51

mengembuskan napas terakhirnya untuk selamanya (Simpleman, 2019:

245).

(K.137)

“Mbah Dok,” kata Si Mbah, “itukan yang mau kamu tanyakan Nduk?”

Nur terkejut, gurunya memang luar biasa, lantas Nur mengangguk.

“Seharusnya saya memberitahumu sejak dulu ya. Jadi begini,” ucap si

Mbah Langsa, “Memang ada yang mengikuti kamu, ia sudah sangat lama

mengamati lalu menyukaimu. Ia mengatakan kepada saya bahwa ia dan

kamu memiliki keterikatan yang tidak dapat dijelaskan. Saat saya akan

mengusirnya, ia berjanji akan menjagamu” (Simpleman, 2019: 251).

4.2.1.3 Hasil Penelitian Latar

Hasil penelitian latar dibagi menjadi dua yaitu hasil penelitian latar (versi

Widya) dan hasil penelitian latar (versi Nur).

4.2.1.3.1 Hasil Penelitian Latar (versi Widya)

Hasil penelitian latar versi Widya dibagi menjadi tiga yaitu latar tempat,

latar waktu, dan latar sosial.

Latar Tempat (versi Widya)

Terdapat beberapa latar tempat versi Widya dalam novel “KKN Di Desa

Penari”. Latar tempat tersebut meliputi: di sebuah universitas di Jawa Timur, di

aula kampus, di desa, di pom bensin, dan di hutan.

(K.138) di sebuah universitas di Jawa Timur “Ia, Bu. Jawab Widya mantap. Saat ini, Widya menjalankan tugasnya

sebagai mahasiswa semester akhir, di sebuah Universitas Jawa Timur

(Simpleman, 2019: 3).

(K.139) di aula kampus

Semua anak yang melaksanakan tugas KKN selama 45 hari itu sudah

berkumpul di aula kampus. Setelah mendengar pidato rektor dan para dosen

yang menjadi penanggung jawab pengawasan selama pelaksanaan kegiatan

ini selesai berpidato, KKN tahun ini resmi dibuka. Teriakan mahasiswa dan

mahasiswi yang pecah seakan menjadi pembuka dari rentetan cerita ini

(Simpleman, 2019: 8).

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 68: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI FAKTA …repository.usd.ac.id/40115/2/141224087_full.pdf · 2021. 8. 9. · is ³ KKN Di Desa Penari ´ , the title of ³ KKN Di Desa Penari

52

(K.140) di desa

“Tidak ada desa lain di sini, Mbak, hanya desa ini. Mungkin Mbak Cuma

krunguen (kedengeran) jadi gak usah terjadi dipikirkan ya, Mbak. Mari saya

antar ke rumah yang akan kalian jadikan tempat tinggal selama ada di desa

kami,” kata Pak Prabu (Simpleman, 2019:22).

(K.141) di pom bensin Melihat tangki mereka, Wahyu menawarkan untuk pergi ke pom bensin

lebih dahulu, ia sudah berjanji akan mengembalikan motor dalam keadaan

bensin terisi penuh. Saat menunggu Wahyu mengantre bahan bakar, Widya

membeli cilok ke seorang pedagang di pom bensin (Simpleman, 2019: 76).

(K.142) di hutan Widya melihat ke kiri dan ke kanan ada pohon dengan pemandangan gelap

dimana-mana. Sejauh mata memandang, Widya hanya bisa mendengar deru

mesin motor wahyu yang terus dipacu. Ia belum melihat satu orang pun

yang melintas. Widya berusaha untuk tetap menjaga pikirannya agar

normal, ia tidak mau memikirkan hal-hal aneh. Tidak di tempat seperti ini.

(Simpleman, 2019: 79).

Latar Waktu (versi Widya)

Penulis menemukan beberapa latar waktu versi Widya dalam novel “KKN

Di Desa Penari”. Latar waktu tersebut meliputi: pagi hari, siang hari, pukul

setengah enam sore, dan malam hari.

(K.143) pagi hari

Pagi itu, Widya segera menyelesaikan proposal akhir tentang siapa saja

yang akan terlibat dalam pelaksanaan tugas ini. Ia semakin bersemangat

karena berhasil melakukan pencarian desa sebagai landasan tugas KKN

mereka secara mandiri (Simpleman, 2019: 4).

(K.144) siang hari

Siang itu Widya sedang terbaring di tempat tidur. Lamunannya buyar saat

mendengar suara seperti ada sesuatu yang dilemparkan ke atas genting

posko (Simpleman, 2019: 71).

(K.145) malam hari

Malam itu, Widya mendapatkan pelukan terhangat dari ibunya. Ia tidak

pernah merasa sehangat ini (Simpleman, 2019: 10).

(K.146) pukul setengah enam sore

Jam menunjukan pukul setengah enam sore. Mobil Mas Ilham menyusuri

jalan beraspal yang di kiri-kanannya adalah hutan belantara. Setelah cukup

lama berkendara, akhirnya mereka sampai di sekitar gerbang selatan. Ada

sebuah gapura yang tertutup oleh rimbunnya tanaman liar (Simpleman,

2019: 13).

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 69: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI FAKTA …repository.usd.ac.id/40115/2/141224087_full.pdf · 2021. 8. 9. · is ³ KKN Di Desa Penari ´ , the title of ³ KKN Di Desa Penari

53

Latar Sosial (versi Widya)

Dalam novel “KKN Di Desa Penari” versi Widya, penulis menemukan satu

latar sosial. Latar sosial tersebut adalah status sosial Bu Anggi. Bu Anggi memiliki

status sosial yang tinggi karena Bu Anggi adalah dosen sekaligus pengawas

kegiatan KKN di Desa Penari.

(K.147) status sosial Bu Anggi

Widya Sastra Nindya,”kata seorang wanita yang menjadi penanggung

jawab sekaligus pengawas lapangan. “Kamu benar mau mengambil tempat

ini? Jauh sekali loh tempat ini” “Iya, Bu,” jawab Widya mantap. Saat ini,

Widya menjalankan tugasnya sebagai mahasiswi semester akhir, di sebuah

universitas Jawa Timur. “Ya sudah, nanti saya pertimbangkan, tapi saya

butuh laporan observasi sebelumnya. Selain itu, jangan lupa kelengkapan

surat dari pemerintah setempat, meliputi perangkat desa sampai jenjang

terendah,” jawab wanita itu kemudian. Ada nada sedikit ragu saat ia

mengetahui jawaban Widya. Tapi ia pun tidak punya hak untuk melarang

mahasiswinya, apalagi menyangkut kegiatan KKN.“Ingat ya, di tempat

KKN, kamu nggak cuma bawa badan, tapi juga bawa nama kampus,” tutur

Bu Anggi (Simpleman, 2019: 34).

4.2.1.3.2 Hasil Penelitian Latar (versi Nur)

Hasil penelitian latar versi Nur dibagi menjadi tiga yaitu latar tempat, latar

waktu, dan latar sosial.

Latar Tempat (versi Nur)

Terdapat beberapa latar tempat versi Nur dalam novel “KKN Di Desa

Penari”. Latar tempat tersebut meliputi: di kamar, di desa, di Sinden, dan di dapur.

(K.148) di kamar

Selepas salat, gadis itu kembali ke kamar, merapikan tempat tidur,

kemudian berdandan seadanya (Simpleman, 2019: 125).

(K.149) di desa

Mereka langsung mengamati desa ini, kecuali Ayu dan Nur yang tampak

lebih familier karena sudah pernah ke sini sebelumnya. Mereka tampak

takjub dengan bentuk rumah-rumah kayu yang ada di sini (Simpleman,

2019: 147).

(K.150) di Sinden

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 70: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI FAKTA …repository.usd.ac.id/40115/2/141224087_full.pdf · 2021. 8. 9. · is ³ KKN Di Desa Penari ´ , the title of ³ KKN Di Desa Penari

54

Kemudian Nur dibawa ke Sinden, tempat kali pertama ia melihat sosok

hitam itu. Di sana, Pak Prabu baru saja menggorok leher ayam cemani.

Darah ayam itu diteteskan pada mangkuk kecil, kemudian menyiramnya ke

atas bebatuan di dekat Sinden (Simpleman, 2019: 188).

(K.151) di dapur Petang selepas magrib, Nur sedang berada di dapur. Ia meneguk air dari

teko saat tiba-tiba seseorang melangkah masuk, menyibak tirai. Rupanya

Widya (Simpleman, 2019: 194).

Latar Waktu (versi Nur)

Dalam novel “KKN Di Desa Penari” versi Nur, penulis menemukan lima

latar waktu. Latar waktu tersebut adalah: pagi hari, kurang lebih satu jam, siang

hari, sore hari, dan malam hari.

(K.152) pagi hari

Keesokan paginya, Nur dan Widya datang bersama. Anak yang lain sudah

berkumpul di depan posyandu, menunggu kedatangan Pak Prabu

(Simpleman, 2019: 155).

(K.153) kurang lebih satu jam

Setelah kurang lebih satu jam perjalanan, terlihat sebuah gapura tanda

masuk desa. Nur segera turun dari motor. Pak Prabu mempersilahkan

mereka menuju rumah beliau (Simpleman, 2019: 132).

(K.154) siang hari

Di siang yang terik itu, Nur dan Bima menemui Widya di sudut kampus,

tengah duduk sendiri (Simpleman, 2019: 140).

(K.155) sore hari

Langit sudah menguning tapi Nur masih sajamenatap kosong kamarnya.

Ayu melangkah masuk, mereka saling melihat satu sama lain (Simpeman,

2019: 166).

(K.156) malam hari

“Mau ke mana Nur, malam-malam begini?” tanya Ayu penasaran.

“Mau ke Pak Prabu. Proposalku sama Anton sudah jadi, mungkin beliau

bisa dimintai pendapat.” Ucap Nur tenang.

Latar Sosial (versi Nur)

Terdapat dua latar sosial versi Nur dalam novel “KKN Di Desa Penari”.

Latar sosial tersebut meliputi: Ayu dan Pak Prabu sama-sama memiliki status

sosial yang tinggi.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 71: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI FAKTA …repository.usd.ac.id/40115/2/141224087_full.pdf · 2021. 8. 9. · is ³ KKN Di Desa Penari ´ , the title of ³ KKN Di Desa Penari

55

(K.157) Ayu memiliki status sosial yang tinggi

Tidak ada yang tidak kenal Ayu, gadis cantik yang selalu menjadi

primadona bagi banyak lelaki di kampus. Selain dari keluarga berada, Ayu

adalah sosok mahasiswi dengan segudang kegiatan organisasi yang mampu

melambungkan namanya (Simpleman, 2019: 127).

(K.158) Status sosial Pak Prabu

Kenalkan ini Pak Prabu. Beliau kepala desa disini. Nanti beliau yang akan

menjadi pengawas untuk kegiatan KKN kalian. Jaga baik-baik kepercayaan

mas ya., jangan bikin beliau repot”, pesan Ilham sebari bercanda

(Simpleman, 2019: 131).

4.2.2 Hasil penelitian Sarana sastra

Hasil penelitian sarana sastra meliputi: hasil penelitian judul, hasil

penelitian sudut pandang, hasil penelitian gaya dan tone, hasil penelitian

simbolisme dan hasil penelitian ironi.

4.2.2.1 Hasil Penelitian Judul

Pada hasil penelitian judul, penulis menemukan beberapa kutipan yang

berkaitan dengan judul pada novel yaitu “KKN Di Desa Penari” karya Simpleman.

Kutipan-kutipan tersebut yaitu:

(K.159)

Pagi itu, Widya segera menyelesaikan proposal akhir tentang siapa saja

yang akan terlibat dalam pelaksanaan tugas ini. Ia semakin bersemangat

karena berhasil melakukan pencarian desa sebagai landasan tugas KKN

mereka secara mandiri (Simpleman, 2019: 4).

(K.160)

Widya, Ayu, Nur, Bima, Wahyu, dan Anton bersiap menuju desa yang akan

dijadikan tempat melaksanakan KKN selama satu setengah bulan ke depan

(Simpleman, 2019: 8).

(K.161)

Tampaknya Wahyu sudah selesai mengisi bahan bakar. Widya segera

berpamitan pada si pedagang Cilok. “Mohon maaf ya Pak, saya harus pergi,

kembali ke desa tempat kami KKN,” ucap Widya sopan. “Jauh Pak, masuk

ke hutan. Di sana ada desa bernama Banyu Seliro, harus sedikit ke

pelosok,” jawab Widya (Simpleman, 2019: 77).

(K.162)

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 72: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI FAKTA …repository.usd.ac.id/40115/2/141224087_full.pdf · 2021. 8. 9. · is ³ KKN Di Desa Penari ´ , the title of ³ KKN Di Desa Penari

56

“Nak, sebenarnya ada yang harus kamu tahu tentang desa ini, salah satunya,

aturan dasar desa ini. Desa ini dulu dikenal dengan nama desa penari,

sebuah desa yang banyak melahirkan penari-penari yang terkenal di daerah

ini” (Simpleman, 2019: 116).

(K.163)

“Pak Prabu kemudian mengajak Ilham, Ayu, dan Nur untuk menaiki motor

yang sudah siap dikendarai oleh penduduk desa. Di sini Nur baru tahu, desa

tempat KKN mereka rupanya masuk ke dalam hutan. Ayu tidak pernah

memberitahu ini sebelumnya” (Simpleman, 2019: 131)

(K.164)

“Dulu desa ini dikenal luas oleh orang-orang sebagai desa yang

menghasilkan para sinden dan penari daerah” (Simpleman 2019: 135).

4.2.2.2 Hasil Penelitian Sudut Pandang

Penulis menemukan beberapa kutipan yang berhubungan dengan sudut

pandang dari novel “KKN Di Desa Penari” karya Simpleman. Kutipan-kutipan

tersebut yaitu:

(K.165)

“Menarik,” ucap Widya berkali-kali. Sekarang ia mengerti alasan kenapa

mobil tidak bisa melintas. Baru masuk ke gapura desa itu saja, medan tanah

yang harus mereka lewati langsung menanjak naik (Simpleman, 2019: 16).

(K.166)

Hari sudah mulai petang. Dari cela-cela pohon di kiri kanan Widya bisa

melihat pemandangan menakjubkan sekaligus mengerikan. Kegelapan

hutan seakan berjalan lambat, menyapu sayup-sayup dedaunan dan

kokohnya ranting besar, seakan memberitahu bahwa pepohonan itu sudah

berdiri ratusan tahun (Simpleman, 2019: 16).

(K.167)

Selain pemandangan hutan yang mulai gelap, widya juga bisa merasakan

suhu dingin yang kian menurun drastis, membuatnya harus mengencangkan

jaket. Ia sadar, suhu seperti ini memang sudah biasa di tempat yang banyak

dipenuhi pepohonan seperti ini, jadi ia tidak terlalu kaget dan

memakluminya (Simpleman, 2019: 16).

(K.168)

Nur yang mendengarnya tampak kaget, ia berharap Pak Prabu bisa

menahan sedikit berita ini agar jangan sampai keluar lebih dulu sebelum

tahu kejelasan nasib Ayu dan Bima. Namun tampaknya Pak Prabu sudah

putus asa (Simpleman, 2019: 239).

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 73: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI FAKTA …repository.usd.ac.id/40115/2/141224087_full.pdf · 2021. 8. 9. · is ³ KKN Di Desa Penari ´ , the title of ³ KKN Di Desa Penari

57

4.2.2.3 Hasil Penelitian Gaya dan Tone

Pada hasil penelitian gaya dan tone, penulis menemukan beberapa kutipan

yang berkaitan dengan gaya dan tone yang pengarang terapkan pada novelnya.

Beberapa kutipan tersebut meliputi:

(K.169)

Widya menatap Bima, yang seakan sedikit tersipu ketika gadis itu

melihatnya. “Mas Bima, ya? Memangnya mau Mas ikut kami? Soalnya

kami akan ambil desa yang paling jauh dibandingan sama anak-anak lain,

loh”.

“Nggak apa-apa, sekalian jalan-jalan. Bukannya KKN seperti itu, belajar

sambil jalan-jalan?” kata Bima meyakinkan Widya (Simpleman, 2019: 5).

(K.170)

Ayu terlihat sedang berbicara dengan Bima, tapi dari semua pemandangan

itu, Widya lebih tertuju kepada Wahyu yang sedari tadi terlihat dongkol.

Wajahnya muram dan tidak mengenakan. Padahal wajahnya sudah tidak

enak dilihat (Simpleman, 2019: 26).

(K.171)

Semua anak memandang Wahyu sengit, seakan apa yang dikatakan oleh

pemuda kurus itu benar-benar tidak dipikirkan terlebih dahulu. Sekarang

Widya tahu, ternyata benar tidak semua manusia terlahir dengan otak yang

waras (Simpleman, 2019: 30).

(K.172)

“Ngapain manggil setan, Mas?” ledek Pak Prabu. “Kalau di depan saya saja

kelakuannya kayak setan,” sindir Pak Prabu sambil melirik ke arah Wahyu

(Simpleman, 2019: 30).

(K.173)

Wahyu berdiri di depannya, menatapnya dengan ekspresi ganji. “Ngapain

Anjing? Nari malam-malam gini? Kayak kurang kerjaan saja kau ini!”

(K.174)

“Aku ketemu sama penari yang cuuuuantik sekali. Gila, kembang kampus

saja gak ada yang mendekati kecantikannya.” Ucapan Wahyu membuat

semua orang tiba-tiba tertarik mendengarkannya.

(K.175)

Tidak ada yang tahu penyebab penyakit Bima. Setiap malam ia mengigau

bahwa ia dikelilingi oleh ular. Hal itu membuat kedua orang tuanya sangat

sedih, sampai akhirnya ajal menjemput nyawanya dan Bima pergi untuk

selama-lamanya (Simpleman 2019: 121).

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 74: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI FAKTA …repository.usd.ac.id/40115/2/141224087_full.pdf · 2021. 8. 9. · is ³ KKN Di Desa Penari ´ , the title of ³ KKN Di Desa Penari

58

4.2.2.4 Hasil Penelitian Simbolisme

Dari hasil penelitian simbolisme, penulis menemukan dua kutipan yang

berkaitan dengan simbolisme pada novel “KKN Di Desa Penari” karya

Simpleman. Kutipan-kutipan tersebut adalah:

(K.176)

Mendengar nama desa itu, membuat si pedagang tiba-tiba khawatir, “Mbak,

Mas, kalau bisa hari ini cari penginapan saja. Bukan apa-apa, bahaya mas,

mbak kalau nekat masuk hutan jam begini, apa lagi tempat desanya itu

masuk jauh ke dalam kan? (Simpleman, 2019: 77).

(K.177)

Mendengar hal itu, Widya hanya diam saja, sembari mengamati situasi. Ia

tidak tahu apa yang terjadi kepada sahabatnya. Apa mungkin Nur

kerasukan?

“Yo opo, Cah Ayu wes kenal karo Badarawuhi?” (bagaimana, Anak cantik

sudah kenal sama Badarawuhi?) tanya sosok itu.

Melihat itu, Widya mulai ketakutan (Simpleman, 2019: 9394).

4.2.2.5 Hasil Penelitian Ironi

Penulis menemukan satu kutipan dari penelitian ironi pada novel “KKN Di

Desa Penari” karya Simpleman. Kutipan tersebut adalah:

(K.178)

“Air mengalir pasti larinya ke timur, pernah dengar kalimat itu Wid? Di

timur masih banyak hal-hal tabu yang kadang tidak masuk akal, karena

semuanya itu berkumpul di timur. Dari yang baik, buruk, sampai yang

terburuk. Ibu cuma takut anak ibu satu-satunya kenapa-kenapa,” kata bu

Azrah yang disambut tatapan lembut Widya. Hal itu membuat ibunya

akhirnya luluh (Simpleman, 2019: 910).

4.2.3 Hasil Penelitian Tema

Pada hasil penelitian tema, penulis menemukan beberapa kutipan yang

berhubungan dengan tema pada novel “KKN Di Desa Penari” karya Simpleman.

Kutipan-kutipan tersebut adalah:

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 75: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI FAKTA …repository.usd.ac.id/40115/2/141224087_full.pdf · 2021. 8. 9. · is ³ KKN Di Desa Penari ´ , the title of ³ KKN Di Desa Penari

59

(K.179) “Cah ayu, kancamu bakal onok sing gak selamet nek kelakuane jek pancet,

rungokno aku, kandanono mumpung gorong kebablasan, keblowok tambah

jeru maneh, soale tingakhe bakal nyeret kabeh menungso nang kene”

(Anak cantik, akan ada temanmu yang tidak akan selamat bila ia tidak

berhenti melakukan tindakan berdosanya. Dengarkan saya, beri tahu dia

sebelum dia terperosok semakin jauh, melewati batas yang akan membuat

semua urusan ini semakin dalam hingga mencelakai semua orang yang ada

di sini). Setelah itu, Nur berteriak keras sekali. Setelah ia jatuh tersungkur

di depan Widya. Nur tidak sadarkan diri (Simpleman, 2019: 95).

(K.180)

“Bima, teman laki-lakimu, telah melakukan hubungan suami istri dengan

temanmu yang bernama Ayu. Tidak hanya itu, mereka melakukan

perbuatan lain, yang tidak bisa saya katakan kepada kamu, perbuatan yang

sangat dilarang di desa ini” (Simpleman, 2019: 116).

(K.181)

Terdengar Wahyu tiba-tiba mengumpat, “Bangsat memang Bima sama

Ayu! Bisa-bisanya mereka melakukan hal itu di tempat seperti ini!” Tak

lama Wahyu kembali menunduk, ia merasa tidak enak melihat Widya dan

Nur (Simpleman, 2019: 238).

4.3 Pembahasan

Pembahasan dibagi menjadi tiga yaitu pembahasan fakta cerita,

pembahasan sarana sastra, dan pembahasan tema.

4.3.1 Pembahasan Fakta Cerita

Karakter, alur, dan latar merupakan fakta-fakta cerita. Elemen-elemen ini

berfungsi sebagai catatan kejadian imajinatif dari sebuah cerita. Jika dirangkum

menjadi satu, semua elemen ini dinamakan ‘struktur faktual’ atau ‘tingkatan

faktual’ cerita. Struktur faktual adalah cerita yang disorot dari satu sudut pandang

(Stanton, 2012: 22).

Lebih jelasnya, fakta cerita yang terdapat dalam novel “KKN di Desa Penari

akan diuraikan sebagai berikut:

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 76: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI FAKTA …repository.usd.ac.id/40115/2/141224087_full.pdf · 2021. 8. 9. · is ³ KKN Di Desa Penari ´ , the title of ³ KKN Di Desa Penari

60

4.3.1.1. Pembahasan Karakter

Kata “karakter” biasanya dipakai dalam dua konteks. Konteks pertama,

karakter yang merujuk pada individu-individu yang muncul dalam cerita seperti

“berapa karakter yang ada dalam cerita itu”. Konteks kedua, karakter merujuk pada

percampuran dari berbagai kepentingan, keinginan, emosi, dan prinsip moral dari

individu-individu tersebut. Dalam sebagian besar cerita dapat ditemukan satu

‘karakter utama’ yaitu karakter yang terkait dengan semua peristiwa yang

berlangsung dalam cerita. Biasanya peristiwa-peristiwa ini menimbulkan

perubahan pada diri sang karakter atau pada sikap kita terhadap karakter tersebut

(Stanton, 2012: 33).

4.3.1.1.1 Konteks Pertama

Karakter yang muncul dalam novel “KKN Di Desa Penari” meliputi:

Widya, Nur, Ayu, Bima, Anton, Wahyu, Pak Prabu, Mas Ilham, Mbah Buyut, Mbah

Dok, Bu Sundari, si Penari (Badarawuhi/Dawuh), Bu Anggi, Bu Azrah (Ibunda

Widya), lelaki tua pemanggul karung, pedagang cilok, Orangtua Ayu dan Bima,

Pak Aryo, Pak Waryan, para penduduk desa, rektor, para dosen, mahasiswa dan

mahasiswi yang lain, Nadya, Mbah Langsa, sesosok makhluk hitam bermata merah,

serta para makhluk halus/lelembut hutan yang lainnya.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 77: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI FAKTA …repository.usd.ac.id/40115/2/141224087_full.pdf · 2021. 8. 9. · is ³ KKN Di Desa Penari ´ , the title of ³ KKN Di Desa Penari

61

4.3.1.1.2 Konteks Kedua

Karakter dalam konteks ini merujuk pada percampuran dari berbagai

kepentingan, keinginan, emosi, dan prinsip moral dari individu-individu.

Karakter/individu-individu tersebut akan dijelaskan di bawah ini.

Karakter Widya

Widya Sastra Nindya atau akrab dipanggil Widya merupakan karakter

utama dalam novel “KKN Di Desa Penari” karya Simpleman. Widya adalah

mahasiswi akhir di sebuah universitas yang berada di Jawa Timur. Widya bersama

Nur, Ayu, Bima, Wahyu, dan Anton melakukan KKN di sebuah desa yang bernama

Desa Banyu Seliro (Desa Penari).

(keterangan: K=kutipan)

(K.1) Widya

Ia terlihat tengah menunggu seseorang, seakan apa yang ia tunggu akan

segera datang, meski ia tidak bisa menyembunyikan kecemasan di raut

wajahnya (Simpleman, 2019: 2).

Kutipan di atas menjelaskan bahwa karakter Ia Widya adalah seorang yang

mempunyai sifat mudah cemas ketika sedang menunggu kedatangan orang lain.

(K.2) Widya

Perubahan wajah terlihat jelas pada perempuan itu. Kecemasan berubah

menjadi senyuman. Ia merasa lega, setidaknya, proposal yang ia ajukan

kemarin sudah menemui kejelasan (Simpleman, 2019: 3).

Kutipan di atas nampak bahwa karakter Widya ekspresif. Hal itu terlihat

dari perubahan wajahnya dari cemas menjadi tersenyum.

(K.3) Widya

“Ada dua mahasiswa juga yang ikut kami. Kenalan Ayu, kasihan, biar cepat

selesai kuliahnya,”sahut Widya sembari tertawa (Simpleman, 2019 : 5).

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 78: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI FAKTA …repository.usd.ac.id/40115/2/141224087_full.pdf · 2021. 8. 9. · is ³ KKN Di Desa Penari ´ , the title of ³ KKN Di Desa Penari

62

Kutipan di atas membuktikan bahwa karakter Widya adalah seorang yang

Humoris. Widya membuat lelucon tentang dua kakak tingkat Ayu yang belum juga

lulus. Hal itu membuat Nur dan Bima yang mendengarnya juga ikut tertawa.

(K.4) Widya

Tiba-tiba seseorang menepuk bahunya. “Oalah, Wid, Wid, jangan

kebanyakan ngelamun kamu, nanti kalau kamu kesurupan, aku ndak mau

bantuin kamu, mending aku ngemilin kuaci ae.” Wahyu, kating sekaligus

teman Ayu yang satu ini paling selengek di antara mereka (Simpleman,

2019: 10).

Dari kutipan di atas terlihat bahwa karakter Widya adakah seorang yang

mempunyai sifat mudah melamun. Ia melamun karena memikirkan pesan dari

ibunya agar menjaga diri saat KKN berlangsung.

(K.5) Widya

Pemandangan itu lenyap ketika motor berbelok, tertutup oleh kokoh garis

pohon di sepanjang hutan. Widya hanya membatin, Siapa yang menari di

malam gulita seperti ini? (Simpleman, 2019: 18).

Dari kutipan di atas nampak karakter Widya mempunyai sifat penasaran.

Hal itu terjadi ketika ia melihat sesosok manusia sedang menari di tengah hutan.

(K.6) Widya

Mendengar celetukan Ayu yang ketus, membuat Widya sedikit terpicu.

Jangan-jangan kedua temannya mengira dirinya berbohong. “Tadi aku

benar-benar dengar, gak mungkin telingaku salah. Sebelum masuk desa, ada

suaranya, ramai tak kira ada hajatan!” (Simpleman, 2019: 24).

Dari kutipan di atas karakter Widya mempunyai sifat yang teguh

pendirian/tidak mudah mengalah. Hal itu dapat dilihat dari pernyataan Widya

yang bersikeras kalau ia mendengar suara ramai ketika memasuki desa.

(K.7) Widya

“Kenapa sih, itu anak?” Tanya Widya kepada Nur. “Katanya di tempat

mereka tinggal, gak ada kamar mandinya,” sahut Nur “Loh, kasihan,” ucap

Widya sembari menahan tawa (Simpleman, 2019: 26).

Dari kutipan di atas tokoh Widya mempunyai sikap senang di atas

penderitaan temannya/tak berempati. Widya menahan tawa karena mengetahui

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 79: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI FAKTA …repository.usd.ac.id/40115/2/141224087_full.pdf · 2021. 8. 9. · is ³ KKN Di Desa Penari ´ , the title of ³ KKN Di Desa Penari

63

info dari Nur bahwa di tempat anak laki-laki menginap semalam, tidak terdapat

kamar mandi. Hal itu membuat wajah Wahyu terlihat suram/dongkol.

(K.8) Widya

“Saya ingatkan sekali lagi, jangan ada yang berani melewati batas gapura

ini apalagi nekat berjalan menuju ke sana.” Pak Prabu menunjuk ke sebuah

lereng jalan setapak yang mengarah ke hutan. Jangankan berjalan menuju

sana, membayangkan saja sudah membuat Widya merasa ngeri

(Simpleman, 2019: 34).

Kutipan di atas menjelaskan bahwa Widya mempunyai sifat yang penakut.

Hal ini dapat kita lihat dari rasa takut Widya ketika ia membayangkan dirinya pergi

berjalan menuju jalan setapak menuju hutan itu.

(K.9) Widya

“Kita belum mandi sejak datang ke desa ini. Ayo mandi, mumpung masih

sorean,” ajak Widya memelas. Ia merasa tubuhnya agak lengket dan gatal.

Bila tidak mandi, ia takut nanti malam akan sulit tidur (Simpleman, 2019:

36).

Dari kutipan di atas karakter Widya memiliki keinginan untuk segera

membasuh tubuhnya. Hal ini dikarenakan ia belum mandi sejak datang ke desa

dan karena tubuhnya terasa agak lengket dan gatal.

(K.10) Widya

Widya tersenyum simpul, “Mohon maaf Mbah, saya tidak minum kopi.

Lambung saya tidak kuat, Mbah” (Simpleman, 2019: 58).

Dari kutipan di atas tampak bahwa karakter Widya bersikap sopan (moral

sopan-santun). Hal itu dapat dilihat dari sikap Widya menolak dengan halus

melalui permintaan maaf.

(K.11) Widya

Satu kamar lain dihuni oleh Wahyu dan Anton. Mereka sepakat untuk tidur

di kamar yang sama. Widya selalu menggoda Wahyu dengan berkata

mereka sebenarnya pasangan terlarang yang sedang menyembunyikan

hubungan mereka pada kegiatan KKN ini (Simpleman, 2019: 63).

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 80: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI FAKTA …repository.usd.ac.id/40115/2/141224087_full.pdf · 2021. 8. 9. · is ³ KKN Di Desa Penari ´ , the title of ³ KKN Di Desa Penari

64

Dari kutipan di atas nampak bahwa karakter Widya memiliki sifat yang

suka menggoda. Hal itu dapat dilihat dari tingkah Widya yang selalu menggoda

Wahyu dan Anton bahwa mereka adalah pasangan kekasih yang terlarang.

(K.12) Widya Suatu malam, Widya sedang mengerjakan laporan proker mereka. Ia

mendapat satu kelompok proker gabungan bersama Wahyu. Meski sebal,

tapi Widya setuju saja, yang penting, Wahyu tidak menggangunya selama

pengerjaan proker itu. Bahkan Widya mengatakan, “Biar saya saja yang

kerjakan, kamu diam saja. Namamu tetap akan aman di laporan tugas kita”

(Simpleman, 2019: 64).

Dari kutipan di atas dijelaskan bahwa karakter Widya mempunyai sikap tak

mau diganggu. Ia menganggap Wahyu sebagai penggangu.

(K.13) Widya

Widya pun membantah, “Masa sih? Gak mungkin lah Mas, Bima itu

anaknya gak neko-neko kayak kamu. Lagian dia itu anak jebolan pesantren

bareng si Nur. Masa dia tiba-tiba gila?” (Simpleman, 2019: 66).

Kutipan di atas menunjukkan bahwa karakter Widya mempunyai sikap

tidak mudah percaya dengan omongan orang lain.

(K.14) Widya

Ditambah beberapa hari yang lalu ia juga sempat mendengar cerita dari

Anton soal gerak-gerik Bima yang mencurigakan. Rasa penasaran itu

membuat Widya semakin curiga. Apa benar selama ini Bima melakukan hal

yang aneh-aneh tanpa sepengetahuan mereka?” (Simpleman, 2019: 99).

Kutipan tersebut memperlihatkan bahwa Widya mempunyai sifat curiga.

Widya mencurigai Bima melakukan hal-hal aneh tanpa sepengetahuan anak-anak

KKN yang lainnya.

(K.15) Widya “Jangan ngaco, Ton, gak baik fitnah itu,” ucap Widya mencoba

menenangkan Anton (Simpleman, 2019: 100).

Dari kutipan di atas dapat dilihat bahwa karakter Widya mempunyai prinsip

moral (Etika). Hal itu dapat dilihat saat Widya menegur Anton karena memfitnah

Bima.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 81: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI FAKTA …repository.usd.ac.id/40115/2/141224087_full.pdf · 2021. 8. 9. · is ³ KKN Di Desa Penari ´ , the title of ³ KKN Di Desa Penari

65

(K.16) Widya

Dilihatnya suasana desa ketika malam membuatnya sedikit menurunkan

keberaniannya. Hampir semua tempat ditutupi kegelapan total. Tapi untuk

saat ini ia tidak boleh dikalahkan rasa takut. Rasa penasarannya harus jauh

lebih besar. Rasa penasaran itulah yang akhirnya menuntun Widya mengejar

Bima. Ia yakin Bima sedang berjalan menyusuri jalan utama desa

(Simpleman, 2019: 101102).

Dari kutipan di atas nampak bahwa karakter Widya mempunyai sifat rasa

ingin tahu yang besar terhadap apa yang Bima lakukan. Walaupun sedikit takut,

sebagai perempuan Widya tetap berusaha memberanikan dirinya untuk pergi

mengikuti Bima menuju tapak tilas yang gelap.

(K.17) Widya

Widya terus berlari, memanjat tebing susunan batu itu. Ia terus

meninggalkan tempat itu, sembari menangis sekencang-kencangnya,

berharap semua ini hanya mimpi belaka (Simpleman, 2019: 110).

Dari kutipan di atas nampak bahwa karakter Widya memiliki emosi sedih

yang besar. Hal itu nampak dari tindakan Widya berlari sambil menangis

sekencang-kencangnya menjauhi sanggar. Ia berlari karena melihat sahabatnya Ayu

seolah-oleh mengisyaratkan untuk lari menyelamatkan diri.

Yang membuktikan bahwa Widya adalah karakter utama, ditunjukkan pada

kutipan: (K.1, K.2, K.3, K.4, K.5, K.6, K.7, K.8, K.9, K.10, K.11, K.12, K.13,

K.14, K.15, K.16, K.17). Widya mempunyai lebih banyak kutipan serta peran

dalam cerita novel “KKN Di Desa Penari”. Khususnya pada cerita versi Widya,

yang menjadi tokoh utama adalah Widya itu sendiri. Pengarang menceritakan alur

cerita menurut pengalaman Widya (sudut pandang Widya). Pengarang seolah

mengetahui apa yang Widya rasakan, apa yang Widya lihat, apa yang Widya

lakukan, dan apa yang Widya pikirkan.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 82: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI FAKTA …repository.usd.ac.id/40115/2/141224087_full.pdf · 2021. 8. 9. · is ³ KKN Di Desa Penari ´ , the title of ³ KKN Di Desa Penari

66

Karakter Nur

Nur Azizah Ulfia atau akrab dipanggil Nur merupakan karakter utama

dalam novel “KKN Di Desa Penari” karya Simpleman. Nur adalah seorang

mahasiswi yang akan melakukan tugas KKN. Tugas KKN tersebut dilaksanakan

oleh Nur bersama teman-temannya yaitu Ayu, Widya, Bima, Wahyu, dan Anton di

Desa Penari.

(K.18) Nur

Selepas salat, gadis itu kembali ke kamar, merapikan tempat tidur, kemudian

berdandan seadanya (Simpleman, 2019: 125).

Dari kutipan di atas nampak bahwa karakter Nur mempunyai prinsip untuk

melaksanakan kewajiban. Kewajiban untuk berdoa kepada TYME dan kewajiban

untuk merapikan kamar serta mempersolek diri.

(K.19) Nur

Namun, sekarang, manakala ia membuka mata, pada hari, ia jadi terbayang

rasa lelah dan sedih. Hidup jauh dari pengawasan orangtua akan segera

terbayar lunas dengan ijazah yang selama ini ia harapkan. Dalam hati, gadis

itu berbisik pada diri sendiri. “Beberapa langkah lagi” (Simpleman, 2019:

126).

Dari kutipan di atas menjelaskan bahwa karakter Nur merasakan kelelahan

dan kesedihan. Namun ia tetap meyakinkan dirinya agar tetap teguh dan kuat

karena tinggal beberapa langkah lagi, pengorbanannya akan terbayar lunas dengan

ijazah yang nanti akan ia dapatkan.

(K.20) Nur

Nur yakin sosok yang ia lihat adalah sosok penunggu tempat itu. Untuk apa

ia menampakkan diri di siang bolong seperti ini? Seakan menegur

kedatangan mereka. Lantas apa yang membuatnya begitu jelas

menunjukkan keberadaannya? Nur tidak mengerti sama sekali (Simpleman,

2019: 137).

Dari kutipan di atas menjelaskan bahwa karakter Nur merasa bingung. Ia

merasa bingung mengapa ia melihat penampakan lelembut di siang hari.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 83: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI FAKTA …repository.usd.ac.id/40115/2/141224087_full.pdf · 2021. 8. 9. · is ³ KKN Di Desa Penari ´ , the title of ³ KKN Di Desa Penari

67

(K.21) Nur

Nur yang sudah tidak tahan mendengar perdebatan mereka lantas menjadi

penengah. “Sudah-sudah, apa-apaan sih, kalian! Kita tuh lagi di rumah

orang, kalau ngomong jangan keras-keras. Gak enak sama yang punya

rumah.” Ucapan Nur membuat Ayu dan Widya terdiam sesaat. Karena

merasa kesal, Ayu pergi keluar kamar. Entah ia mau pergi ke mana

(Simpleman, 2019: 152153).

Tokoh Nur dalam kutipan tersebut memiliki karakter bijak dalam

menghadapi pertengkaran Widya dan Ayu. Nur menjadi penengah saat Widya dan

Ayu sedang bertengkar mengenai suara gamelan yang Widya dengar saat

perjalanan ke Desa Penari.

(K.22) Nur

Penjelasan Pak Prabu seakan menjawab pertanyan Nur, kenapa tidak

menemukan kamar mandi di rumah Bu Sundari. Rupanya begitu, semua

warga kesulitan akses air sehingga kegiatan mandi di sini hanya bisa

dilakukan di luar rumah, kecuali untuk membuang air kecil. Nur tidak

menyangka, kehidupan di desa ini ternyata lebih sulit dari yang ia

bayangkan (Simpleman, 2019: 157).

Dari kutipan di atas nampak karakter Nur berharap lebih. Nur akhirnya

sadar bahwa ternyata hidup di desa sangatlah sulit, hal itu berbeda dengan apa yang

ia bayangkan sebelumnya.

(K.23) Nur

Entah bagaimana itu terjadi, perasaan buruk itu kembali muncul. Setiap kali

Nur berada di dekat bangunan ini, perasaannya menjadi campur aduk,

seakan tempat ini memiliki energinya sendiri dan membuatnya merasa

ngeri. Nur pun hanya diam saja saat Pak Prabu menjelaskan kembali tentang

bangunan itu. Ia kembali merasa dirinya diawasi oleh sesuatu yang tidak

terihat (Simpleman, 2019: 158).

Dari kutipan di atas nampak bahwa karakter Nur merasa ngeri/merinding.

Nur merasa ada energi jahat di sekitar bangunan sendang kolam dan ia juga merasa

dirinya diawasi oleh sesuatu yang tak kasat mata.

(K.24) Nur

Karena malas memikirkan hal itu, lantas Nur mengingatkan Widya,

“Udahlah Wid, bukan urusan kita itu. Mungkin mereka punya alasan

sendiri” (Simpleman, 2019: 169).

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 84: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI FAKTA …repository.usd.ac.id/40115/2/141224087_full.pdf · 2021. 8. 9. · is ³ KKN Di Desa Penari ´ , the title of ³ KKN Di Desa Penari

68

Dari kutipan di atas nampak bahwa karakter Nur adalah karakter yang

bersikap malas ikut campur urusan yang tidak penting.

(K.25) Nur

Namun seketika Nur teringat dengan pesan gurunya ketika di pondok,

bahwa tidak ada yang lebih mulia dari manusia. Lantas hal itu membuat Nur

mencari-cari sesuatu, tangannya meraba-raba hingga menemukan sebuah

batu. Sambil mengucap kalimat syahadat, Nur melemparkan batu itu pada

sosok yang ada di hadapannya. Seketika sosok itu hilang, pergi lenyap

begitu saja (Simpleman, 2019: 172).

Dari kutipan di atas nampak bahwa karakter Nur mempunyai prinsip yang

sama dengan gurunya. Prinsip tersebut yaitu manusia adalah mahluk yang paling

mulia dari segala makhluk.

(K.26) Nur

Nur masih tidak mengerti. Lantas bagaimana biar ia tidak diganggu oleh

penghuni di sini, karena sejujurnya, Nur tidak sanggup melihat wajah dan

bentuk mengerikan mereka yang selalu mengganggunya (Simpleman, 2019:

182).

Kutipan tersebut memperlihatkan bahwa karakter Nur berkeinginan untuk

segera lepas dari gangguan lelembut/makhluk halus yang selalu

mengganggunya.

(K.27) Nur

“Memang siapa yang ada di dalam kamar Bima? Siapa perempuan yang

kamu dengar?” tanya Nur penasaran (Simpleman, 2019: 192).

Kutipan di atas membuktikan bahwa karakter Nur berkeinginan untuk

mengetahui siapa perempuan yang berada di kamar Bima.

(K.28) Nur

“Khilaf?” ulang Nur. “Gila kamu ya, seenaknya cuma bilang khilaf. Dengar

ya, masalah ini bukan masalah sepele, kita di sini itu tamu. Lantas kamu

melakukan itu seakan-akan apa yang kamu lakukan itu tidak akan

mendatangkan marabahaya. Bayangkan bila ada warga yang tahu. Orang

sepertimu hanya akan membuat semua warga mengusir kita! Berengsek ya,

kamu rupanya!” (Simpleman, 2019: 207).

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 85: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI FAKTA …repository.usd.ac.id/40115/2/141224087_full.pdf · 2021. 8. 9. · is ³ KKN Di Desa Penari ´ , the title of ³ KKN Di Desa Penari

69

Dari kutipan di atas nampak bahwa karakter Nur merasa sangat marah. Ia

sangat marah karena mengetahui Bima dan Ayu melakukan hubungan terlarang di

gubuk dekat bangunan sanggar.

(K.29) Nur

Warga dengan hati-hati menidurkan Bima di samping Ayu. Mereka berdua

tampak mengenaskan. Nur menangis sejadi-jadinya. Wahyu yang

melihatnya merasa tidak tega. Ia memeluk Nur, membuatnya agar ia tidak

melihat apa yang terjadi kepada dua temannya (Simpleman, 2019: 235).

Dari kutipan di atas nampak bahwa karakter Nur merasa sangat sedih. Ia

melihat kondisi menyedihkan yang dialami oleh Ayu dan Bima dikarenakan ulah

mereka sendiri.

(K.30) Nur

“Sudah Wid sudah, jangan menangis lagi,” ucap Nur. Ia mencoba

menenangkan Widya dengan cara memeluk dan mengusap bahunya agar

Widya menjadi tenang (Simpleman, 2019: 237).

Dari kutipan di atas nampak bahwa karakter Nur merasa berempati/ikut

merasakan apa yang Widya rasakan. Nur memeluk Widya agar Widya bisa

tenang.

(K.31) Nur

Nur yang mendengarnya tampak kaget, ia berharap pak Prabu bisa menahan

sedikit berita ini agar jangan sampai keluar lebih dulu sebelum tahu

kejelasan nasib Ayu dan Bima. Namun tampaknya Pak Prabu sudah putus

asa (Simpleman, 2019: 239).

Kutipan tersebut memperlihatkan bahwa karakter Nur berkeinginan agar

sebaiknya kejadian/berita tentang Ayu dan Bima jangan sampai tersebar

dulu. Hal itu dikarenakan belum jelas nasib dari kedua temannya itu.

(K.32) Nur

Nur merasa kagum, ia masih sama. Tutur katanya lembut dan selalu

merendah, tapi ada kebajikan ketika kalimat itu keluar dari mulutnya

(Simpleman, 2019: 249).

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 86: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI FAKTA …repository.usd.ac.id/40115/2/141224087_full.pdf · 2021. 8. 9. · is ³ KKN Di Desa Penari ´ , the title of ³ KKN Di Desa Penari

70

Dari kutipan di atas nampak bahwa karakter Nur merasa kagum dengan

tutur kata/cara berbicaranya Mbah Langsa, gurunya sewaktu masih di pesantren.

Yang membuktikan bahwa Nur adalah karakter utama, ditunjukkan pada

kutipan: (K.18, K.19, K.20, K.21, K.22, K.23, K.24, K.25, K.26, K.27, K.28,

K.29, K.30, K.31, K.32). Nur mempunyai banyak kutipan dalam cerita novel “KKN

Di Desa Penari”. Khususnya pada cerita versi Nur yang menjadi tokoh utama

adalah Nur. Pengarang menceritakan alur cerita menurut pengalaman Nur (sudut

pandang Nur). Pengarang seolah mengetahui apa yang Nur rasakan, apa yang Nur

lihat, apa yang Nur lakukan, dan apa yang Nur pikirkan.

Karakter Ayu

Ayu merupakan karakter pendukung dalam novel “KKN Di Desa Penari”

karya Simpleman. Ayu adalah seorang mahasiswi sahabat dari Nur dan Widya.

Bersama teman-temannya, Ayu mengikuti kegiatan KKN yang berlokasi di Desa

Banyu Seliro. Dalam cerita Ayu adalah salah satu korban karena ia akan meninggal

di akhir cerita.

(K.33) Ayu

“Gak bercanda juga gak apa-apa, Pak. Dia ini mahasiswa yang sebentar lagi

kena DO,” sahut Ayu, sembari melotot pada Wahyu (Simpleman, 2019: 31).

Dari kutipan di atas nampak bahwa karakter Ayu di sini secara frontal,

menyindir Wahyu, kating yang belum juga lulus kuliah.

(K.34) Ayu

Ayu begitu antusias menceritakan banyak hal kepada Nur tentang desa yang

akan menjadi tujuan mereka. Ia menjelaskan bahwa desa ini sangat asri,

alami, dan bebeda dari desa yang lain. Karena aksesnya yang cukup

terpencil, desa ini membutuhkan banyak sekali perombakan. Ayu yakin

bahwa kedatangan mereka ke sana dapat membantu membuat desa ini maju

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 87: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI FAKTA …repository.usd.ac.id/40115/2/141224087_full.pdf · 2021. 8. 9. · is ³ KKN Di Desa Penari ´ , the title of ³ KKN Di Desa Penari

71

sehingga memberikan dampak dalam jenjang waktu yang panjang

(Simpleman, 2019: 128).

Kutipan tersebut memperlihatkan bahwa karakter Ayu adalah optimis. Ia

optimis dengan kedatangan mereka, dapat membantu memajukan kesejahteraan

desa tempat KKN.

(K.35) Ayu

“Oh gitu,” Ayu mengangguk. “Ya sudah, hati-hati. Biar aja nanti kalau

ketemu Anton aku hajar, masa perempuan disuruh berangkat ngurus ini-itu

sendirian,” ucap Ayu membuat Widya dan Nur tersenyum mendengarnya

(Simpleman, 2019: 176).

Dari kutipan di atas nampak bahwa karakter Ayu peduli terhadap sesama

perempuan. Dalam konteks ini, terhadap Nur yang akan pergi ke rumah Pak Prabu

sendirian tanpa ditemani Anton sebagai rekan prokernya.

(K.36) Ayu

Ayu yang sedari tadi memilih diam akhirnya ikut bicara. Ia memohon agar

Nur tidak menceritakan masalah ini kepada siapapun. “Aku mohon, gimana

reaksi semua orang terhadap kami kalau mereka tahu perbuatan kami? Ayu

mulai meneteskan air mata (Simpleman, 2019: 207).

Dari kutipan di atas nampak bahwa karakter Ayu di sini menyesal dengan

perbuatan yang ia lakukan bersama Bima.

Karakter Wahyu

Wahyu merupakan karakter pendukung. Wahyu adalah salah satu dari

keenam mahasiswa yang melakukan KKN di Desa Penari. Wahyu adalah kakak

tingkat kenalan Ayu.

(K.37) Wahyu

“Oalah, Wid, Wid jangan kebanyakan ngelamun kamu, nanti kalau kamu

kesurupan, aku ndak mau bantuin kamu, mending aku ngemilin kuaci ae.”

Wahyu, kating sekaligus teman Ayu yang satu ini memang menyebalkan

sekaligus paling selengek di antara mereka (Simpleman, 2019: 10).

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 88: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI FAKTA …repository.usd.ac.id/40115/2/141224087_full.pdf · 2021. 8. 9. · is ³ KKN Di Desa Penari ´ , the title of ³ KKN Di Desa Penari

72

Kutipan tersebut memperlihatkan bahwa karakter Wahyu

menyebalkan/suka membuat risih orang lain.

(K.38) Wahyu

“Jancuk, numpak sepeda tah iki?” (sial, naik motor ya ini) kata Wahyu

yang memancing tatapan sengit semua anak-anak yang mendengar

ucapannya (Simpleman, 2019: 14).

Dari kutipan di atas nampak bahwa karakter Wahyu tidak sopan. Warga

desa merasa jengkel mendengar ucapan Wahyu yang menggunakan kata “Jancuk”.

(K.39) Wahyu

Wahyu yang orangnya memang apatis terhadap hal seperti itu, justru merasa

senang. Karena ia tidak harus repot-repot mengerjakan tugasnya. Lagipula

dirinya sendiri memang tidak begitu mengerti apa yang harus dikerjakan

(Simpleman, 2019: 64).

Kutipan di atas membuktikan bahwa karakter Wahyu masa bodoh/cuek.

Wahyu tidak peduli dengan laporan proker KKN dan membiarkan Widya

mengerjakannya sendiri.

(K.40) Wahyu

“Sepi banget ya Wid, serem. Untung ada kamu mau nemenin,” ucap Wahyu

memecah kesunyian (Simpleman, 2019: 79).

Kutipan tersebut memperlihatkan bahwa karakter Wahyu penakut. Wahyu

merasa takut ketika berada di tengah hutan yang sepi dan gelap. Saat itu ia

mengendarai sepeda motor berboncengan dengan Widya.

(K.41) Wahyu

“Wid, jangan cepat-cepat, santai sedikitlah. Kalau sampai kamu nanti

kesurupan, siapa yang bakal nolongin kamu? Benar-benar keterlaluan kamu,

apa kamu gak lihat, dari tadi aku sudah dorong motor!” (Simpleman, 2019:

81).

Dari kutipan di atas nampak bahwa karakter Wahyu cerewet dan suka

mengeluh. Ia selalu berbicara yang tidak penting dan akhirnya ia pun mengeluh

karena capek mendorong motor yang mogok.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 89: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI FAKTA …repository.usd.ac.id/40115/2/141224087_full.pdf · 2021. 8. 9. · is ³ KKN Di Desa Penari ´ , the title of ³ KKN Di Desa Penari

73

(K.42) Wahyu

“Aku ketemu sama penari yang cuuuuantik sekali. Gila, kembang kampus

saja gak ada yang mendekati kecantikannya” (Simpleman, 2019: 87).

Dari kutipan di atas nampak bahwa karakter Wahyu terpesona dengan

kecantikan si Penari (Badarawuhi).

(K.43) Wahyu

Karena tidak sabar menunggu Widya membuka tasnya, Wahyu segera

merebut tas Widya. Dengan tak sabaran Wahyu membuka dan

mengeluarkan isinya. Wahyu terdiam sesaat saat mendapati bungkusan

daun pisang. Aneh, pikirnya. Ia ingat betul bingkisan yang ia terima

dibungkus dengan sebuah kain (Simpleman, 2019: 8889).

Kutipan tersebut memperlihatkan bahwa karakter Wahyu tidak sabaran.

Wahyu tidak sabaran untuk membuka tas Widya sampai ia merebut tas itu.

(K.44) Wahyu

“Bangsat memang Bima sama Ayu! Bisa-bisanya mereka berbuat maksiat

di tempat seperti ini!” ucap Wahyu sembari berteriak yang disambut dengan

tepukan Anton agar ia lebih tenang, dan sedikit bersimpati terhadap Widya

dan Nur (Simpleman, 2019: 119).

Dari kutipan di atas nampak bahwa karakter Wahyu pemarah terhadap apa

yang Ayu dan Bima perbuat.

(K.45) Wahyu

Wahyu menatap Nur kesal. “Kenapa baru cerita hal goblok semacam ini?

Kamu gak ada otak atau bagaimana??” (Simpleman, 2019: 231).

Kutipan tersebut memperlihatkan bahwa karakter Wahyu kesal terhadap

Nur karena terlambat menceritakan hal yang ia ketahui.

(K.46) Wahyu

Mereka berdua tampak sangat mengenaskan. Nur menangis sejadi-jadinya.

Wahyu yang melihatnya merasa tidak tega. Ia memeluk Nur, membuatnya

agar ia tidak melihat apa yang terjadi kepada dua temannya (Simpleman,

2019: 235).

Dari kutipan di atas nampak bahwa karakter Wahyu bersimpati kepada

Nur. Wahyu memeluk Nur yang sedang menangis agar Nur tidak terlalu bersedih.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 90: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI FAKTA …repository.usd.ac.id/40115/2/141224087_full.pdf · 2021. 8. 9. · is ³ KKN Di Desa Penari ´ , the title of ³ KKN Di Desa Penari

74

Karakter Anton

Anton merupakan karakter pendukung. Anton adalah salah satu dari keenam

mahasiswa yang melakukan KKN di Desa Penari. Anton adalah teman Wahyu dan

kakak tingkat kenalan Ayu.

(K.47) Anton

Namun, Nur tiba-tiba terhuyung, Anton yang melihatnya dengan sigap

menahan tubuhnya (Simpleman, 2019: 32).

Kutipan tersebut memperlihatkan karakter Anton adalah cekatan. Ia

cekatan menangkap tubuh Nur yang hampir jatuh ke tanah akibat diganggu

lelembut.

(K.48) Anton

“Bima suka mengurung diri dalam kamar kalau menjelang sore. Awalnya

tak kira istirahat, tapi anehnya kok setiap hari menjelang sore pasti langsung

masuk kamar. Tidak cuma itu, ia seperti menyembunyikan sesuatu, tapi aku

gak tau apa itu,” kata Anton, lantas ia kemudian melanjutkan ceritanya.

“Pernah karena aku sudah curiga, ia tak tungguin dari luar kamar. Demi

Tuhan, ada suara perempuan dari dalam kamarnya. Bila ia sampai

melakukan tindakan asusila di posko ini, aku bisa perpanjang urusan ini.

Yang dia bawa bukan cuma namanya saja, tapi nama kamus juga,” tukas

Anton kesal saat bercerita kepada Widya (Simpleman, 2019: 99100).

Kutipan tersebut memperlihatkan bahwa karakter Anton jujur. Ia

mengungkapkan semua hal yang ia ketahui tentang Bima kepada Widya.

(K.49) Anton

“Bangsat memang Bima sama Ayu! Bisa-bisanya mereka berbuat maksiat

di tempat seperti ini!” ucap Wahyu sembari berteriak yang disambut dengan

tepukan Anton agar ia lebih tenang, dan sedikit bersimpati terhadap Widya

dan Nur (Simpleman, 2019: 119).

Dari kutipan di atas nampak bahwa Anton memberi teguran. Anton

menepuk Wahyu agar lebih tenang dalam persoalan ini dan bersimpati pada Widya

dan Nur.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 91: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI FAKTA …repository.usd.ac.id/40115/2/141224087_full.pdf · 2021. 8. 9. · is ³ KKN Di Desa Penari ´ , the title of ³ KKN Di Desa Penari

75

(K.50) Anton

“Lalu di atas sesajen itu ada sebuah foto. Foto temanmu, Widya. Menurut

kamu apa maksudnya coba hubungkan foto Widya sama sesajen yang ia

bawa?” (Simpleman, 2019: 191).

Kutipan tersebut memperlihatkan Anton merasa penasaran. Ia penasaran

mengapa ada foto Widya di atas sesajen yang Bima bawa ke kamarnya.

(K.51) Anton

“Wid, kata kakekku, kalau menemukan rambut di tempat yang tidak diduga-

duga seperti itu, biasanya kalau dia tidak diincar jin, ya karena disantet oleh

orang yang gak suka,” ucap Anton tiba-tiba (Simpleman, 2019: 196197).

Kutipan tersebut memperlihatkan bahwa Anton mempercayai cerita orang

tua/mitos. Anton percaya bahwa, ketika kita menemukan rambut di tempat yang

tidak wajar, berarti kita diincar jin atau disantet orang.

Karakter Bima

Bima merupakan karakter pendukung. Bima adalah salah satu dari keenam

mahasiswa yang melakukan KKN di Desa Penari. Bima adalah temannya Nur

sewaktu masih berada di pesantren. Pada akhirnya Bima meninggal karena penyakit

yang tidak diketahui penyebabnya.

(K.52) Bima

Awalnya Wahyu ingin protes, tapi, Bima yang melihat gelagat itu segera

menghentikannya. Hal tersebut membuat Wahyu menahan dongkol, Bima

tersenyum, mengatakan terima kasih (Simpleman, 2019: 23).

Dari kutipan di atas nampak bahwa karakter Bima adalah berjiwa besar. Ia

menerima dengan lapang dada bahwa ia dan anak laki-laki yang lain akan menginap

di bangunan serba guna.

(K.53) Bima

Hingga, Bima tiba-tiba bertanya, “Mohon maaf pak, kenapa di beberapa

batu nisan dibalut sebuah kain hitam?” (Simpleman, 2019: 31).

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 92: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI FAKTA …repository.usd.ac.id/40115/2/141224087_full.pdf · 2021. 8. 9. · is ³ KKN Di Desa Penari ´ , the title of ³ KKN Di Desa Penari

76

Dari kutipan di atas nampak bahwa karakter Bima adalah sopan. Bima

menggunakan kata maaf sebelum bertanya kepada Pak Prabu.

(K.54) Bima

Widya tampak terkejut mendengarnya, lantas ia bertanya apakah Bima

bersedia karena tempat KKN mereka cukup jauh dan tentu saja akan sangat

melelahkan. Rupanya Bima bersedia dan ia juga mengatakan bahwa ia

semakin bersemangat bila mendapat tempat yang jauh. Selain bisa melihat-

lihat dan belajar, itung-itung jalan-jalan (Simpleman, 2019: 140).

Kutipan tersebut memperlihatkan bahwa karakter Bima adalah optimis.

Bima tetap berpikiran positif walaupun ia sudah mengetahui bahwa lokasi tempat

mereka KKN cukup jauh. Namun Bima tetap bersemangat karena ia bisa sambil

jalan-jalan dan belajar.

(K.55) Bima

“Ada apa Nur, kamu kok bisa lemas gini? Belum sarapan?” tanya Bima

lembut. “Sudah kok tadi. Gak tau tiba-tiba badanku kayak gak enak gini,”

jawab Nur apa adanya. “Apa karena tempatnya wingit, ya, Nur? Apa itu

yang bikin kamu ngerasa gak enak? Memang ada yang kamu lihat disana?

Coba ceritakan pada saya,” Bima menatap Nur (Simpleman, 2019: 164).

Dari kutipan di atas nampak bahwa Bima peduli dengan keadaan Nur yang

semakin lemah dan pucat.

(K.56) Bima

“Aku sering lihat dia tersenyum kadang tertawa sendirian. Tidak cuma itu,

kadang dia bicara sendiri di dalam kamar. Dan mohon maaf ya Nur, aku

sering dengar dia kayak lagi onani” (Simpleman, 2019: 190).

Dari kutipan di atas nampak bahwa Bima merupakan pribadi yang aneh.

Anton menceritakan kepada Nur bahwa Bima sering tersenyum dan tertawa

sendirian bahkan pernah Anton dengar dari dalam kamar Bima seperti sedang

onani.

(K.57) Bima “Sumpah Nur, demi Tuhan. Aku kayak gak sadar dengan apa yang aku

lakukan. Aku baru sadar setelah semua itu terjadi,” ucap Bima berusaha

meyakinkan Nur (Simpleman, 2019: 216).

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 93: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI FAKTA …repository.usd.ac.id/40115/2/141224087_full.pdf · 2021. 8. 9. · is ³ KKN Di Desa Penari ´ , the title of ³ KKN Di Desa Penari

77

Kutipan di atas membuktikan bahwa Bima merupakan pribadi yang jujur.

Bima sampai bersumpah agar Nur dapat mempercayai perkataannya.

(K.58) Bima

“Aku tahu, tapi dia berjanji akan memberikan Widya kepadaku. Dan saat

itulah, aku baru dasar, bila aku sudah terlalu jauh dan tidak dapat kembali

lagi,” ucap Bima pasrah (Simpleman, 2019: 218).

Kutipan tersebut memperlihatkan bahwa Bima merupakan pribadi yang

ceroboh/bodoh. Bima terhasut oleh Dawuh dan membuat perjanjian dengannya

agar Bima bisa mendapatkan Widya.

Karakter Pak Prabu

Pak Prabu merupakan karakter pendukung dalam novel “KKN Di Desa

Penari” karya Simpleman. Ia adalah kepala Desa Banyu Seliro (Desa Penari),

tempat keenam mahasiswa melakukan KKN.

(K.59) Pak Prabu

Semua anak tertawa saat Pak Prabu mengatakan itu. Ungkapan “rumahku

adalah surgaku” seperti penggambaran Pak Prabu itulah yang membuat

akhirnya semua anak-anak memaklumi, dan mencoba mengerti serta tidak

mengungkit atau mengajukan pertanyaan serupa kepada beliau atau warga

desa lainnya (Simpleman, 2019: 2021).

Dari kutipan di atas nampak bahwa karakter Pak Prabu sangat mencintai

desanya. Hal ini dapat dilihat dari pernyataannya yaitu “rumahku adalah surgaku”.

(K.60) Pak Prabu

Pak Prabu merupakan sosok kebapakan yang sangat ramah. Ia tidak bisa

berhenti melepaskan canda gurau untuk membuang rasa sungkan di antara

kami (Simpleman, 2019: 21).

Dari kutipan di atas nampak bahwa karakter Pak Prabu ramah terhadap para

mahasiswa KKN.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 94: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI FAKTA …repository.usd.ac.id/40115/2/141224087_full.pdf · 2021. 8. 9. · is ³ KKN Di Desa Penari ´ , the title of ³ KKN Di Desa Penari

78

(K.61) Pak Prabu

“Pak Prabu menggangguk. “Lagipula, warga juga gak mandi setiap hari, jadi

masalah itu sebenarnya sepele bagi kami,” tawa Pak Prabu pecah

(Simpleman, 2019: 28).

Kutipan di atas membuktikan bahwa karakter Pak Prabu jorok. Hal ini

karena Pak Prabu dan para warga desa jarang mandi.

(K.62) Pak Prabu

“Ngapain manggil setan, Mas?” Ledek Pak Prabu. “Kalau di depan saya saja

kelakuannya kayak setan,” sindir Pak Prabu sambil melirik ke arah Wahyu

(Simpleman, 2019: 30).

Dari kutipan di atas nampak bahwa karakter Pak Prabu menyindir Wahyu.

Hal itu terjadi karena sesajen yang sering dibuat warga untuk menghormati para

arwah yang sudah meninggal malah dibuat candaan oleh Wahyu untuk memanggil

setan.

(K.63) Pak Prabu

“Tidak ada yang istimewa dari itu. Hal itu kami lakukan sebagai penanda,

bahwa yang dikuburkan belum 10 tahun meninggal,” jelas Pak Prabu

(Simpleman, 2019: 32).

Kutipan tersebut memperlihatkan bahwa karakter Pak Prabu adalah

pembohong. Di sini konteksnya Bima bertanya pada Pak Prabu tentang beberapa

batu nisan yang dibalut sebuah kain hitam. Faktanya nisan yang terdapat kain merah

adalah makam warga biasa sedangkan nisan yang terdapat kain hitam adalah

makam tumbal/warga yang meninggal akibat ulah Badarawuhi.

(K.64) Pak Prabu

Sontak Widya terdiam mendengarnya. Ia bingung harus bereaksi seperti

apa, tapi Pak Prabu hanya tersenyum. “Tidak perlu dipikirkan, lebih baik

sekarang kamu kembali ke penginapanmu,” ucap Pak Prabu. “Kalau terjadi

apa-apa, kamu langsung temui dan bicara kepada saya. Mengerti Nak?”

(Simpleman, 2019: 61).

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 95: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI FAKTA …repository.usd.ac.id/40115/2/141224087_full.pdf · 2021. 8. 9. · is ³ KKN Di Desa Penari ´ , the title of ³ KKN Di Desa Penari

79

Kutipan tersebut memperlihatkan karakter Pak Prabu adalah tenang. Ia

menenangkan Widya agar tidak memikirkan hal-hal yang buruk, dan pulang untuk

beristirahat.

(K.65) Pak Prabu

Keesokan paginya, Pak Prabu mengumpulkan Widya, Nur, Wahyu, dan

Anton. Ia menjelaskan sudah melaporkan semua ini kepada pihak kampus

dan keluarga korban. Mereka akan tiba secepatnya, dan saat itu Pak Prabu

akan siap menanggung konsekuensi apa pun. Karena ini semua adalah salah

beliau, yang mengiyakan permintaan kakak Ayu, Mas Ilham, untuk

mengizinkan mereka KKN di desa ini. Apa pun yang terjadi, Pak Prabu siap

menanggung semuanya (Simpleman, 2019: 119).

Dari kutipan di atas nampak bahwa karakter Pak Prabu adalah orang yang

bertanggung jawab.

(K.66) Pak Prabu

Pak Prabu tampak hanya diam saja. Ia menerima segala cacian dan hinaan

orangtua Ayu (Simpleman, 2019: 120).

Kutipan di atas membuktikan bahwa karakter Pak Prabu adalah sabar. Ia

sabar dalam menerima cacian dan hinaan.

(K.67) Pak Prabu

Pak Prabu terdiam cukup lama, ia tampak berpikir sampai akhirnya ia

menghembuskan napas panjang, lantas berkata, “Baiklah, tapi saya mohon

kalian wajib mengikuti aturan selama KKN di desa ini, ya?!” (Simpleman,

2019: 134).

Kutipan di atas membuktikan bahwa karakter Pak Prabu adalah tidak teguh

pendirian. Sebelumnya Pak Prabu sudah menolak diadakan kegiatan KKN di desa.

Lalu pada akhirnya Ilham yang memohon dan Ayu yang menangis, membuat Pak

Prabu mengizinkan mereka untuk KKN di Desa Banyu Seliro.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 96: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI FAKTA …repository.usd.ac.id/40115/2/141224087_full.pdf · 2021. 8. 9. · is ³ KKN Di Desa Penari ´ , the title of ³ KKN Di Desa Penari

80

Karakter Ilham

Ilham merupakan karakter pendukung. Ilham adalah kakak dari Ayu.

Ilhamlah yang mengantarkan Ayu dan Nur untuk mengobservasi Desa Penari.

Ilham juga yang membantu Ayu untuk mendapatkan izin melakukan KKN di desa.

(K.68) Ilham

Lelaki itu pun mendekat dan melemparkan senyum pada mereka. “Sudah

lama nunggu?” tanyanya ramah. Dari penampilannya, sepertinya Mas Ilham

berusia antara 34 atau 35 tahun (Simpleman, 2019: 12).

Dari kutipan di atas nampak bahwa karakter Ilham ramah. Ia tersenyum

saat bertemu dengan teman-teman Ayu dan bertanya dangan ramah.

(K.69) Ilham

Ilham mulai menginjak gas, dan mobil kembali berjalan. Ia senang Pak

Prabu akhirnya setuju dan berharap Ayu benar-benar akan menjaga

janjinya. Ia yakin Ayu dan teman-temannya tidak akan melakukan hal-hal

di luar batas atau merepotkan Pak Prabu selama tinggal di desa itu

(Simpleman, 2019: 137).

Dari kutipan di atas nampak bahwa karakter Ilham optimis. Ia berharap

banyak dari Ayu dan teman-temannya agar tidak melakukan hal buruk atau

merepotkan Pak Prabu.

(K.70) Ilham

Ilham dan orangtuanya berunding, sebelum akhirnya mereka ikhlas

kepergian Ayu. Yang terpenting, mereka bisa melihat Ayu kembali, untuk

terakhir kalinya (Simpleman, 2019: 244).

Kutipan di atas membuktikan bahwa karakter Ilham ikhlas/lapang dada.

Ilham akhirnya mengikhlaskan kepergian Ayu, adik perempuannya.

Karakter Bu Sundari

Bu Sundari merupakan karakter pendukung. Bu Sundari adalah salah satu

dari warga Desa Penari. Bu Sundari tinggal sendiri di rumahnya. Pak Prabu

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 97: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI FAKTA …repository.usd.ac.id/40115/2/141224087_full.pdf · 2021. 8. 9. · is ³ KKN Di Desa Penari ´ , the title of ³ KKN Di Desa Penari

81

meminta Bu Sundari agar memperbolehkan para mahasiswa KKN untuk menginap

di rumahnya.

(K.71) Bu Sundari

“Sudah Nak,” ucap Bu Sundari, merengkuh lengan Widya. “Sudah, ayo

bubar, ayo masuk ke rumah lagi. Anggap saja, gak ada yang terjadi, ya”

(Simpleman, 2019: 50).

Dari kutipan di atas nampak bahwa karakter Bu Sundari tenang. Ia

menenangkan teman-teman Widya yang melihat Widya menari sendirian di malam

hari karena diganggu lelembut.

(K.72) Bu Sundari

“Nak, ini mau menjelang malam loh. Kamu sudah hilang seharian penuh,

dan kami sudah mencari kamu ke mana-mana. Baru saja kami

menemukanmu di bawah Tapak Tilas. Apa yang kamu lakukan di sana,

Nak? Bukankah tempat itu terlarang? Pak Prabu belum memberitahumu?”

Bu Sundari terlihat sangat cemas (Simpleman, 2019: 112).

Dari kutipan di atas nampak bahwa karakter Bu Sundari cemas. Bu Sundari

sangat khawatir dengan keadaan Widya sebelum ia ditemukan.

(K.73) Bu Sundari

“Ada apa ini, Bu?” tanya Widya. Namun Bu Sundari lebih memilih diam,

matanya, tak kuasa menahan tangis (Simpleman, 2019: 113).

Dari kutipan di atas nampak bahwa karakter Bu Sundari sedih. Ia tidak

kuasa menahan tangis mengingat kedua teman Widya yang sedang tidak berdaya

(sakratulmaut) yaitu Ayu dan Bima.

(K.74) Bu Sundari

Bu Sundari rupanya sangat ramah. Beliau bahkan mengatakan kalau

mereka boleh tinggal sampai tugas KKN selesai (Simpleman, 2019: 151).

Kutipan di atas membuktikan bahwa karakter Bu Sundari ramah. Ia

mengizinkan para mahasiswi KKN untuk tinggal di rumahnya sampai KKN

tersebut berakhir.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 98: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI FAKTA …repository.usd.ac.id/40115/2/141224087_full.pdf · 2021. 8. 9. · is ³ KKN Di Desa Penari ´ , the title of ³ KKN Di Desa Penari

82

Karakter Mbah Buyut

Mbah Buyut merupakan karakter pendukung. Mbah Buyut adalah seorang

kakek yang tinggal menyendiri jauh dari desa. Ia mempunyai ilmu batin yang

tinggi. Ia juga sangat mengenal Desa Penari mulai dari sejarah, hal-hal mistis, serta

pantangan-pantangan yang ada.

(K.75) Mbah Buyut

“Prabu,” kata si Mbah. Ia tertawa ramah seakan memamerkan giginya yang

hanya tinggal beberapa saja (Simpleman, 2019: 56).

Dari kutipan di atas nampak bahwa karakter Mbah Buyut adalah ramah. Ia

menyambut kedatangan Pak Prabu, Ayu, Wahyu, dan Widya dengan tawa ramah

ketika mereka berkunjung ke rumahnya.

(K.76) Mbah Buyut

Pak Prabu memperkenalkan orang tua itu. Ia adalah sesepuh desa yang

memang memilih tinggal jauh dari desa. Pak Prabu tidak menjawab

alasannya, tapi sepertinya orang tua itu memang lebih suka hidup sendiri,

sejauh ini, tidak ada orang lain yang keluar untuk menyambut mereka

(Simpleman, 2019: 56).

Dari kutipan di atas nampak bahwa karakter Mbah Buyut adalah

penyendiri. Ia memilih untuk hidup menyendiri jauh dari desa.

(K.77) Mbah Buyut

“Oh, begitu. Tunggu sebentar ya, saya lupa memberikan suguhan kepada

tamu saya. Tuan rumah macam apa saya,” tukasnya sembari menertawakan

diri. Widya dan yang lain yang mendengar itu, segera bangkit dan

mengatakan, tidak perlu repot-repot (Simpleman, 2019: 57).

Dari kutipan di atas nampak bahwa karakter Mbah Buyut adalah Tuan

rumah yang baik/bertanggung jawab.

(K.78) Mbah Buyut

“Mbah Buyut hanya tersenyum, lalu ia mengatakannya dengan suara yang

lebih ramah. “Seteguk saja, sebagai penghormatan untuk tuan rumah. Tidak

baik menolak pemberian, ya Nduk” (Simpleman, 2019: 58).

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 99: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI FAKTA …repository.usd.ac.id/40115/2/141224087_full.pdf · 2021. 8. 9. · is ³ KKN Di Desa Penari ´ , the title of ³ KKN Di Desa Penari

83

Dari kutipan di atas nampak bahwa karakter Mbah Buyut adalah suka

memaksa. Mbah Buyut memaksa Widya untuk meminum kopi Ireng Jagulele

walaupun Widya sudah menolak karena lambungnya yang tidak kuat.

(K.79) Mbah Buyut

“Begitu rupanya,” kata Mbah Buyut. Ia mengangguk melihat Pak Prabu,

tapi tidak ada ucapan apa pun yang bisa menjelaskan maksud Mbah Buyut

mengatakan itu kepada Pak Prabu” (Simpleman, 2019: 59).

Kutipan di atas membuktikan bahwa karakter Mbah Buyut adalah suka

menyimpan rahasia/tidak terbuka. Mbah Buyut mengetahui bahwa Widya

diincar oleh Badarawuhi namun ia tidak langsung memberitahukan kepada Widya

tentang hal tersebut.

(K.80) Mbah Buyut

Sebelum kepulangan Widya dan rombongan kembali ke desa, Mbah Buyut

mengoleskan kunir kenungan di dahi Widya. Sambil mengatakannya agar

dirinya harus menjaga kesehatan dan semoga kegiatan mereka berjalan

dengan lancar tanpa ada halangan apa pun (Simpleman, 2019: 60).

Dari kutipan di atas nampak bahwa karakter Mbah Buyut adalah orang yang

peduli. Ia peduli dengan keselamatan Widya karena Mbah Buyut mengetahui

bahwa Widya diincar oleh Badarawuhi.

(K.81) Mbah Buyut

“Saya akan masuk ke kamar, akan saya cari di mana sisa temanmu yang

lain. Firasat saya tidak enak, semoga saja mereka bernasib baik. Kamu jaga

Nak Ayu, mungkin nanti ia bisa sadar walaupun kesempatan itu sangat

kecil” (Simpleman, 2019: 234235).

Kutipan di atas membuktikan bahwa karakter Mbah Buyut adalah pesimis.

Mbah Buyut tidak yakin akan bisa menyelamatkan Ayu dan Bima dari cengkraman

si Penari dan para lelembut hutan.

(K.82) Mbah Buyut

“Bahkan untuk mencari Widya, saya harus mengejarnya dengan wujud

anjing hitam, meski begitu saya sudah coba memaksa masuk lebih jauh, tapi

mereka menghalangi saya, membuat saya dilempar dari sana. Tampaknya

sangat sulit untuk mengembalikan temanmu, Nduk, tapi Mbah akan terus

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 100: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI FAKTA …repository.usd.ac.id/40115/2/141224087_full.pdf · 2021. 8. 9. · is ³ KKN Di Desa Penari ´ , the title of ³ KKN Di Desa Penari

84

berusaha,” lanjut Mbah Buyut dengan perasaan menyesal karena tidak bisa

membantu lebih jauh lagi (Simpleman, 2019: 241).

Dari kutipan di atas nampak bahwa karakter Mbah Buyut mempunyai ilmu

batin dan ia merasa menyesal. Untuk menyelamatkan Widya, Mbah Buyut

menjelma menjadi anjing hitam. Mbah Buyut juga menyesal karena ia tidak bisa

menolong Ayu dan Bima.

Karakter Badarawuhi/Dawuh (si Penari)

Badarawuhi merupakan karakter pendukung. Badarawuhi adalah sesosok

iblis yang berwujud seorang penari yang cantik jelita. Ia meneror Widya dan Nur

di desa. Ia juga yang menjerumuskan Ayu dan Bima ke dalam kesengsaraan.

Badarawuhi merupakan karakter jahat dalam novel “KKN Di Desa Penari” karya

Simpleman.

(K.83) Badarawuhi

“Saya tidak bisa berjanji, tapi bila benar ceritamu, artinya temanmu Bima

dipaksa menikahi anak-anak Badarawuhi. Ular-ular besar itu adalah

anaknya, dan ia terjebak di sana. Badarawuhi tidak akan melepaskan anak

lelaki itu, nada Mbah Buyut gemetar. Kemudian temanmu Ayu, sepertinya,

ia tengah menari untuk menggantikan tugas Badarawuhi yang sejak awal

adalah penari di hutan ini” (Simpleman, 2019: 118).

Kutipan di atas membuktikan bahwa karakter Badarawuhi suka memaksa.

Badarawuhi memaksa Bima untuk menikahi anak-anaknya dan memaksa Ayu

untuk menari di hutan.

(K.84) Badarawuhi “Iya. Semenjak itu aku selalu bermimpi buruk dan terus menerus didatangi

oleh Dawuh. Ia terus membuatku terjebak dalam jeratnya,” tukas Bima

sedih (Simpleman, 2019: 217218).

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 101: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI FAKTA …repository.usd.ac.id/40115/2/141224087_full.pdf · 2021. 8. 9. · is ³ KKN Di Desa Penari ´ , the title of ³ KKN Di Desa Penari

85

Dari kutipan di atas nampak bahwa karakter Badarawuhi suka

meneror/mengganggu. Badarawuhi terus meneror Bima karena Bima tidak

memberikan mahkota kawaturih kepada Widya.

(K.85) Badarawuhi “Aku tahu, tapi dia berjanji akan memberikan Widya kepadaku. Dan saat

itulah, aku baru sadar, bila aku sudah terlalu jauh dan tidak dapat kembali

lagi,” ucap Bima pasrah (Simpleman, 2019: 218).

Dari kutipan di atas nampak bahwa karakter Badarawuhi pandai

membujuk/menghasut. Badarawuhi menghasut Bima dengan imbalan Widya.

(K.86) Badarawuhi

“Lebih baik, kamu tidak perlu ikut campur, daripada nanti kamu juga ikut

terkena imbasnya. Aku sarankan kau tidak perlu ikut dalam permainan ini,”

sahut Widya (Simpleman, 2019: 214).

Dari kutipan di atas nampak bahwa karakter Badarawuhi merasuki Widya

dan Badarawuhi mengancam Nur agar tidak ikut campur dalam permainan ini.

Karakter Bu Azrah

Bu Azrah merupakan karakter pendukung. Bu Azrah adalah ibu dari Widya.

Ia sangat menyayangi anak satu-satunya itu.

(K.87) Bu Azrah “Nak, apa gak ada tempat lain untuk pelaksanaan KKN kamu? Tempat ini

jauh sekali, loh. Selain itu, di sana masih belum terlalu ramai, mana lewat

hutan lagi,” tanya Bu Azrah, ibu Widya. Ia khawatir anak semata

wayangnya mendapatkan tempat KKN yang dirasa tidak masuk akal

(Simpleman, 2019: 9).

Kutipan di atas membuktikan bahwa karakter Bu Azrah sangat

mengkhawatirkan Widya, anak satu-satunya. Itu dikarenakan Widya akan

melakukan KKN di lokasi yang sangat jauh.

(K.88) Bu Azrah Malam itu, Widya mendapatkan pelukan terhangat dari ibunya. Ia tidak

pernah merasa sehangat ini (Simpleman, 2019: 10).

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 102: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI FAKTA …repository.usd.ac.id/40115/2/141224087_full.pdf · 2021. 8. 9. · is ³ KKN Di Desa Penari ´ , the title of ³ KKN Di Desa Penari

86

Dari kutipan di atas nampak bahwa Bu Azrah sangat menyayangi Widya.

Hal itu dapat dilihat dari pelukan terhangat yang Bu Azrah berikan sebagai

perpisahan karena besok paginya Widya akan terjun ke lokasi KKN.

Karakter Mbah Dok

Mbah Dok merupakan karakter pendukung. Mbah Dok adalah sesosok

wanita tua bungkuk yang selalu berada di belakang Nur. Ia selalu melindungi Nur

dari ancaman makhluk halus/lelembut yang ingin mencelakai Nur.

(K.89) Mbah Dok

“Cah Ayu, kancamu bakal onok sing gak selamet nek kelakuane jek pancet,

rungokno aku, kandanono mumpung gorong kebablasan, keblowok tembah

jeru maneh, soale tingakhe bakal nyeret kabeh menungso nang kene.”

(Anak cantik, akan ada temanmu yang tidak akan selamat bila ia tidak

berhenti melakukan tindakan berdosanya. Dengarkan saya, beri tahu dia

sebelum dia terperosok semakin jauh, melewati batas yang akan membuat

semua urusan ini semakin dalam hingga mencelakai semua orang yang ada

di sini (Simpleman, 2019: 95).

Kutipan di atas membuktikan bahwa karakter Mbah Dok memperingati

Widya. Mbah Dok merasuki Nur dan memperingati Widya bahwa akan ada

temannya yang tidak selamat jika ia tidak berhenti melakukan tindakan berdosanya.

Mereka adalah Bima dan Ayu, Bima melakukan perjanjian dengan Dawuh serta

mendapatkan mustika Kawaturih, sedangkan Ayu mendapatkan susuk berupa

selendang hijau dari Dawuh.

(K.90) Mbah Dok

“Seharusnya saya memberitahumu sejak dulu ya. Jadi begini,” ucap si Mbah

Langsa, “memang ada yang mengikuti kamu, ia sudah sangat lama

mengamati lalu menyukaimu. Ia mengatakan kepada saya bahwa ia dan

kamu memiliki keterikatan yang tidak dapat dijelaskan. Saat saya akan

mengusirnya, ia berjanji akan menjagamu.” Mbah Langsa mengerutkan

dahi. “Memang tidak seharusnya manusia percaya akan hal-hal semacam

ini. Namun, bilamana saya tetap mengusiknya, saya tidak tahu apa yang

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 103: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI FAKTA …repository.usd.ac.id/40115/2/141224087_full.pdf · 2021. 8. 9. · is ³ KKN Di Desa Penari ´ , the title of ³ KKN Di Desa Penari

87

akan ia lakukan. Lalu, saya percaya bahwa ia akan menjagamu”

(Simpleman, 2019: 251).

Dari kutipan di atas nampak bahwa karakter Mbah Dok menepati janji. Hal

ini terbukti karena Mbah Dok selalu melindungi Nur sewaktu ia berada di Desa

Banyu Seliro tempat dilakukannya KKN.

(K.91) Mbah Dok

“Sebenarnya, yang terjadi adalah Mbah Dok telah berkelahi menantang

setiap jin dan makhluk hutan itu. Mereka ingin mencelakaimu,

membawamu dalam kesesatan sama seperti dua temanmu yang malang.

Namun, Mbah Dok terus menerus menjagamu sampai harus berurusan

dengan setengah dari penghuni hutan hanya agar kamu tidak ikut terjerat

dalam urusan dunia yang menimpa dua temanmu hingga terjadilah kejadian

yang menyedihkan itu” (Simpleman, 2019: 252).

Dari kutipan di atas nampak bahwa karakter Mbah Dok melindungi dan

menjaga Nur. Hal ini dapat diketahui dari cerita bahwa ketika tubuh Nur terasa

berat dan lemas, sebenarnya Mbah Dok sedang melindungi Nur dengan cara

berkelahi dengan beberapa makhluk halus seperti makhluk hitam besar bermata

merah penunggu Sinden, setengah dari makhluk halus penghuni hutan, serta si

Penari (Dawuh) yang mencoba mencelakai Nur.

Karakter Pak Aryo, Pak Waryan, serta para penduduk desa

Pak Aryo, Pak Waryan, serta para penduduk desa yang lain merupakan

karakter pendukung. Pak Aryo dan Pak Waryan serta beberapa warga, yang

menjemput dan mengantar para mahasiswa KKN dengan motor. Hal ini

dikarenakan jalan menuju Desa Penari yang setapak dan menanjak naik serta

berliku-liku.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 104: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI FAKTA …repository.usd.ac.id/40115/2/141224087_full.pdf · 2021. 8. 9. · is ³ KKN Di Desa Penari ´ , the title of ³ KKN Di Desa Penari

88

(K.92) Pak Aryo “Pak Prabu tidak enak enak badan. Beliau berpesan kepada kami agar

menyampaikannya kepada Anda, Pak. Apa ini anak-anak kuliahannya?”

(Simpleman, 2019: 13).

Kutipan di atas membuktikan bahwa karakter Pak Aryo memberikan

informasi kepada Mas Ilham dan merasa tertarik dengan mahasiswa-mahasiswi

yang akan mengikuti KKN di Desa Banyu Seliro.

(K.93) Pak Aryo dan Pak Waryan serta para pemotor (penduduk desa)

yang menjemput mahasiswa KKN Mungkin aneh, tetapi, Widya sempat mengamati perubahan wajah pada

semua pemotor yang merupakan warga desa itu. Tatapan mereka berubah,

semacam jengkel dengan ucapan atau kalimat Wahyu yang memang

terdengar aneh, terlebih di Jawa bagian timur seperti ini. Kalimat itu seperti

sebuah penghinaan (Simpleman, 2019: 14).

Dari kutipan di atas nampak bahwa karakter Pak Aryo, Pak Waryan serta

para pemotor yang merupakan warga Desa Banyu Seliro merasa jengkel. Mereka

merasa jengkel dengan perkataan Wahyu yang mengatakan ”jancuk, numpak

sepeda tah iki?” (sial, naik motor ya ini) ketika Wahyu tahu mereka akan

menggunakan motor karena sulitnya medan dan akses jalan menuju desa. Kalimat

seperti itu masih tergolong kasar dan tidak pantas diucapkan di daerah Jawa bagian

timur.

(K.94) Pak Waryan

Dengan ramah, Pak Waryan mengatakan, “Iya, masuk ke hutan, palingan

cuma sekitar tiga menitan,” kata beliau dengan ramah. “Mbaknya gak usah

takut, motor ini sudah teruji kok,” lanjut beliau sembari tertawa. Mungkin

Pak Waryan bisa melihat ekspresi gelisah Widya selama duduk di atas jok

motor (Simpleman, 2019: 15).

Dari kutipan di atas nampak bahwa karakter Pak Waryan ramah. Pak

Waryan ramah kepada Widya, ia pun menenangkan Widya agar jangan takut

menumpang di atas motor tua miliknya, karena morotnya masih kuat untuk akses

jalan menuju desa.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 105: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI FAKTA …repository.usd.ac.id/40115/2/141224087_full.pdf · 2021. 8. 9. · is ³ KKN Di Desa Penari ´ , the title of ³ KKN Di Desa Penari

89

(K.95) Para Warga Desa

Widya bisa melihat wajah-wajah warga desa yang tampak senang. Mereka

menyalami Widya dan rombongannya, mengatakan “selamat datang”

dengan bahasa Jawa ketimuran mereka, yang disambut Widya dengan

ucapan terima kasih (Simpleman, 2019: 19).

Kutipan di atas membuktikan bahwa karakter Para warga desa ramah.

Mereka tampak senang ketika para mahasiswa KKN telah sampai ke desa dan

mereka juga menyalami para mahasiswa KKN.

Karakter Pedagang Cilok

Pedagang cilok merupakan karakter pendukung. Ia berperan sebagai

seseorang memperingatkan Widya dan Wahyu agar tidak kembali ke desa dulu

karena hari sudah mulai malam. Si Pedagang Cilok mengetahui bahwa untuk

kembali ke desa, akan melalui hutan yang penuh dengan lelembut.

(K.96) si Pedagang Cilok

Mendengar nama desa itu, membuat si Pedagang tiba-tiba khawatir, “Mbak,

Mas, kalau bisa hari ini cari penginapan saja. Bukan apa-apa, bahaya Mas,

Mbak kalau nekat masuk hutan jam segini, apalagi tempat desanya itu

masuk jauh ke dalam, kan?” (Simpleman, 2019: 77).

Kutipan di atas membuktikan bahwa si Pedagang Cilok merasa khawatir.

Hal itu terjadi karena ia sangat mengenal Desa Banyu Seliro yang terletak di tengah

hutan. Di mana desa tersebut menyimpan cerita gaib/mistis dan pada saat itu

(menjelang malam), Wahyu dan Widya nekat ingin pulang ke desa melewati hutan.

(K.97) si Pedagang Cilok

“Mas, Mbak, nanti kalau sudah masuk ke jalan hutan, kalau bisa jangan

mikir aneh-aneh ya. Jangan kosong, kalau bisa tetap berdoa. Terus kalau

denger ada suara atau hal-hal aneh, jangan dihiraukan, tetap saja lanjut.

Bahkan kalau sampai jatuh dari motor, kalau motornya masih bisa jalan,

lanjut saja ya. Semoga Mas dan Mbaknya bisa sampai dengan selamat tanpa

kekurangan atau terjadi apa-apa ya. Selamat jalan Mas, Mbak...”

(Simpleman, 2019: 78).

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 106: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI FAKTA …repository.usd.ac.id/40115/2/141224087_full.pdf · 2021. 8. 9. · is ³ KKN Di Desa Penari ´ , the title of ³ KKN Di Desa Penari

90

Dari kutipan di atas nampak bahwa si Pedagang Cilok peduli dengan nasib

Wahyu dan Widya. Ia mengingatkan Wahyu dan Widya agar tetap berdoa dan

jangan berpikiran yang aneh-aneh ketika sudah memasuki hutan.

Karakter Bu Anggi

Bu Anggi merupakan karakter pendukung. Bu Anggi adalah dosen

pengawas lapangan dan penanggung jawab KKN. Ia sebagai pengawas bagi Widya,

dan kawan-kawan.

(K.98) Bu Anggi

“Ya sudah, nanti saya pertimbangkan, tapi saya butuh laporan observasi

sebelumnya. Selain itu, jangan lupa kelengkapan surat dari pemerintah

setempat, meliputi perangkat desa sampai jenjang terendah,” jawab wanita

itu kemudian. Ada nada sedikit ragu saat ia mengetahui jawaban Widya.

Tapi ia pun tidak punya hak untuk melarang mahasiswinya, apalagi

menyangkut kegiatan KKN (Simpleman, 2019: 34).

Dari kutipan di atas nampak bahwa karakter Bu Anggi merasa sedikit

khawatir/ragu. Ia merasa sedikit khawatir karena mengetahui Widya dan teman-

temannya memilih tempat KKN yang berada di daerah yang paling jauh

dibandingkan dengan lokasi tempat KKN mahasiswa-mahasiswi yang lain.

(K.99) Bu Anggi Bu Anggi meminta penjelasan kepada Nur atas apa yang terjadi. Tidak

hanya itu, setiap anak dimintai penjelasan, dan ketika Bu Anggi tahu akar

masalahnya, beliau tampak geram dan mengatakan bahwa kampus akan

mencoret kegiatan KKN mereka tahun ini (Simpleman, 2019: 242).

Kutipan di atas membuktikan bahwa karakter Bu Anggi merasa marah. Bu

Anggi merasa geram dengan tingkah Widya dan kawan-kawan yang sudah

melanggar ketentuan kampus dengan melakukan hal-hal yang membuat nama baik

universitas/kampus menjadi tercemar, terutama tindakan yang dilakukan oleh Ayu

dan Bima.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 107: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI FAKTA …repository.usd.ac.id/40115/2/141224087_full.pdf · 2021. 8. 9. · is ³ KKN Di Desa Penari ´ , the title of ³ KKN Di Desa Penari

91

Karakter Para Lelembut hutan

Para lelembut hutan merupakan karakter pendukung. Para lelembut hutan

mencul pada saat Widya dan Wahyu terjebak dalam hutan karena motor yang

mogok. Kemunculan kedua dari para lelembut adalah pada saat Widya terjebak di

sekitar bangunan yang berada di dalam Tapak Tilas.

(K.100) Para lelembut hutan

Benar saja, di depan terlihat sebuah cahaya terang. Rupanya memang ada

sebuah hajatan dengan kerumunan orang yang berkumpul satu sama lain,

bahkan, ada sebuah panggung pertunjukan. Widya dan Wahyu bisa melihat

gamelan yang tengah dimainkan ramai-ramai. Wahyu dan Widya berhenti

sejenak, mereka memperhatikan tempat itu, meyakinkan bahwa yang

mereka lihat itu nyata (Simpleman, 2019: 82).

Kutipan di atas membuktikan bahwa karakter para lelembut hutan adalah

penipu. Mereka menipu Widya dan Wahyu dengan pura-pura menjelma menjadi

manusia yang sedang membuat perayaan/hajatan pernikahan. Widya dan Wahyu

yang baru pulang dari kota dan hendak kembali ke desa pun digoda dan diganggu

oleh para lelembut hutan walaupun mereka berdua tidak menyadarinya.

(K.101) Para lelembut hutan

Makhluk-makhluk itu layaknya bersorak, memmbuat Widya bertambah

ngeri. Ia seakan diteror oleh keberadaan mereka. Sampai tiba-tiba

keheningan memecah keadaan. Widya merasa sorakan itu berhenti, berganti

menjadi dendangan irama gamelan yang berbeda (Simpleman, 2019: 109).

Dari kutipan di atas nampak bahwa karakter para lelembut adalah suka

meneror. Mereka meneror/menakut-nakuti Widya yang sedang sendirian berada di

sebuah bangunan mirip sanggar yang ia temukan di jalan menuju Tapak Tilas.

(K.102) Para lelembut hutan

“Tapak Tilas,” sahut Pak Prabu lagi. “Di sana ada sanggar di mana dulu

kami menggunakan tempat itu sebagai pertunjukkan tari, bukan untuk

warga desa melainkan warga desa lain, Desa Lelembut yang hidup

berdampingan bersama kami. Seiring berjalannya waktu, akses jalan ke sana

memang sengaja dibuntu agar tidak ada lagi korban atau persembahan.

Sebagai gantinya, kami memberikan sesajen untuk mereka, agar kami tidak

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 108: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI FAKTA …repository.usd.ac.id/40115/2/141224087_full.pdf · 2021. 8. 9. · is ³ KKN Di Desa Penari ´ , the title of ³ KKN Di Desa Penari

92

senantiasa bersitegang. Namun, sepertinya saya gagal menjaga kalian, dan

karena itu saya siap menanggung segala konsekuensinya” (Simpleman,

2019: 240).

Kutipan di atas menjelaskan bahwa karakter para lelembut adalah jahat.

Para lelembut selalu menginginkan tumbal atau korban berupa anak perawan yang

berasal dari Desa Penari/Banyu Seliro. Permintaan yang sangat berat itu selalu

diberikan oleh warga Desa Penari karena mereka takut akan tertimpa kemalangan

jika permintaan tersebut tidak dipenuhi.

Karakter Orangtua Ayu

Orangtua Ayu merupakan karakter pendukung. Mereka hanya muncul

sekali pada akhir cerita ketika Ayu dan Bima sudah tidak sadarkan diri. Saat itu Pak

Prabu memberitakan hal buruk tersebut kepada pihak kampus. Pihak kampus pun

datang menuju desa tempat KKN bersama dengan orangtua para mahasiswa.

(K.103) Orangtua Ayu

Pak Prabu tampak hanya diam saja. Ia menerima segala cacian dan hinaan

orangtua Ayu (Simpleman, 2019: 120).

Dari kutipan di atas nampak bahwa karakter orangtua Ayu adalah merasa

marah dan jengkel kepada Pak Prabu. Mereka marah karena Pak Prabu tidak bisa

bertanggung jawab terhadap kondisi Ayu yang sedang sakratulmaut.

(K.104) Orangtua Ayu

Tidak hanya itu, kampus juga mendapatkan tekanan dari pihak keluarga

korban. Selain itu, terjadi kekacauan karena keluarga Ayu akan membawa

masalah ini ke media massa, agar semua yang terlibat menerima ganjaran,

bahkan mengancam Pak Prabu dengan hukuman pidana (Simpleman, 2019:

242).

Dari kutipan di atas nampak bahwa karakter orangtua Ayu merasa tidak

terima dengan apa yang terjadi kepada Ayu anak mereka. Orangtua Ayu pun

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 109: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI FAKTA …repository.usd.ac.id/40115/2/141224087_full.pdf · 2021. 8. 9. · is ³ KKN Di Desa Penari ´ , the title of ³ KKN Di Desa Penari

93

mengancam Pak Prabu dengan hukuman pidana karena Pak Prabu tidak bisa

bertanggung jawab atas apa yang terjadi kepada Ayu.

(K.105) Orangtua Ayu

Ilham dan orangtuanya berunding, sebelum akhirnya mereka ikhlas

kepergian Ayu. Yang terpenting, mereka bisa melihat Ayu kembali, untuk

terakhir kalinya (Simpleman, 2019: 244).

Dari kutipan di atas nampak bahwa karakter orangtua Ayu mengikhlaskan

kepergian Ayu.

Karakter Orangtua Bima

Orangtua Bima merupakan karakter pendukung. Mereka hanya muncul

sekali pada akhir cerita ketika Ayu dan Bima sudah tidak sadarkan diri. Saat itu Pak

Prabu memberitakan hal buruk tersebut kepada pihak kampus. Pihak kampus pun

datang menuju desa tempat KKN bersama dengan orangtua para mahasiswa.

(K.106) Orangtua Bima Sementara orangtua Bima, hanya menangisi kondisi anaknya (Simpleman,

2019: 120121).

Dari kutipan di atas nampak bahwa karakter orangtua Bima adalah merasa

sedih. Mereka sedih dengan kondisi anak mereka yaitu Bima yang sedang

menghadapi sakratulmaut.

(K.107) Orangtua Bima

Umi, ibunda Bima, sempat bermimpi didatangi oleh Bima, yang meminta

maaf atas segala kelakuan buruknya yang sudah membuat malu keluarga.

Tepat ketika ibunya sudah mengikhlaskan anak satu-satunya itu, ia

terbangun dan menemukan Bima meregang nyawa, meninggalkan dunia

untuk selama-lamanya (Simpleman, 2019: 243).

Kutipan di atas menjelaskan bahwa karakter orangtua Bima

mengikhlaskan kepergian Bima.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 110: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI FAKTA …repository.usd.ac.id/40115/2/141224087_full.pdf · 2021. 8. 9. · is ³ KKN Di Desa Penari ´ , the title of ³ KKN Di Desa Penari

94

Karakter Lelaki Tua Pemanggul Karung

Lelaki tua pemanggul karung merupakan karakter pendukung. Ia muncul

dua kali pada cerita versi Nur. Pertama, ia muncul untuk mencegah Nur dan Ayu

mengobservasi desa penari. Kedua, ia muncul untuk mencegah Nur dan kawan-

kawan pergi ke desa saat ingin melakukan KKN.

(K.108) Lelaki Tua Pemanggul Karung

Seperti sebelumnya, si lelaki tua kembali menatap mobil Nur. Kali ini ia

menggeleng-gelengkan kepala, seakan memberi isyarat kepada rombongan

Nur untuk tidak berangkat ke sana. Apa pun itu, Nur tidak tahu apakah

isyarat untuk dirinya atau hanya sebatas asumsi liar yang Nur saksikan

dengan mata kepala sendiri (Simpleman, 2019: 143).

Dari kutipan di atas nampak bahwa karakter Lelaki Tua memberi isyarat

agar Nur dan kawan-kawan tidak pergi ke Desa Penari. Si Lelaki Tua tersebut

menatap mobil dan menggeleng-gelengkan kepalanya sebagai penanda.

(K.109) Lelaki Tua Pemanggul Karung Namun, rupanya semua tidak sampai di sana. Sesaat ketika mobil kembali

berhenti di lampu merah, seseorang tiba-tiba muncul dan menggebrak

jendela mobil tempat Nur duduk. Nur sampai melompat mundur. Sosok

lelaki tua itu menatap Nur dengan mata melotot. Ia berteriak sembari

memaki-maki, “Ojok budal, Nduk, ojo budal!!” (Jangan berangkat, Nak,

jangan berangkat!!) (Simpleman, 2019: 143).

Dari kutipan di atas nampak bahwa karakter Lelaki Tua memberi

peringatan kepada Nur dan kawan-kawan agar jangan pergi ke desa Penari. Namun

Nur dan kawan-kawan menghiraukannya dan terus melakukan perjalanan ke desa.

Karakter Mbah Langsa

Mbah Langsa merupakan karakter pendukung. Mbah Langsa adalah

seorang kiai dan guru bagi Nur sewaktu masih di pesantren.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 111: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI FAKTA …repository.usd.ac.id/40115/2/141224087_full.pdf · 2021. 8. 9. · is ³ KKN Di Desa Penari ´ , the title of ³ KKN Di Desa Penari

95

(K.110) Mbah Langsa

“Waalaikumsalam, Nduk,” katanya. Setelah berbalik, ia mengamati sosok

yang menyapanya. “Sini Nduk, ada apa?” katanya, nada suaranya masih

sama seperti dulu. “Ndak biasanya kamu ke sini, pasti mau ngomong sesuatu

ya” (Simpleman, 2019: 248).

Kutipan di atas menjelaskan bahwa karakter Mbah Langsa ramah dan suka

menebak. Mbah Langsa menjawab salam yang diberikan oleh Nur ketika Nur

berkunjung ke pesantren untuk menemuinya. Ketika Nur bertemu Mbah Langsa,

Mbah Langsa pun menebak maksud dari kedatangan Nur yaitu ingin membicarakan

sesuatu.

(K.111) Mbah Langsa

“Memang, tidak ada salahnya hidup berdampingan seperti itu. Namun,

pemujaan secara berlebihan yang telah dilakukan semenjak zaman nenek

moyang mereka masihlah sangat kental sehingga manakala ada tamu yang

datang berkunjung ke tempat mereka dan melupakan bahwa tata krama

harus dijunjung tinggi, golongan mereka akan terus membujuk, merayu, dan

menyesatkan, seperti yang Nak Bima alami,” ucap Mbah Langsa, matanya

berkaca-kaca, “Namun, sudahlah semua sudah terjadi, tidak ada yang bisa

gurumu ini lakukan, selain ikut mengikhlaskan kepergian salah satu anak

didik, gurumu ini” (Simpleman, 2019: 249250).

Dari kutipan di atas nampak bahwa karakter Mbah Langsa merasa sedih

dan ikhlas. Mbah Langsa sedih karena ia tidak bisa menyelamatkan Bima dari

cengkaraman Badarawuhi, namun akhirnya Mbah Langsa mengikhlaskan

kepergian Bima, salah satu anak didiknya sewaktu masih di pesantren itu.

(K.112) Mbah Langsa

“Tidak ada yang lebih kuat dari itu, tidak ada satu pun balak yang dapat

menahan hal itu karena kalau pangeran sudah berkehendak, apa pun bisa

terjadi.” Si Mbah diam lalu melihat Nur dalam-dalam. “Sama seperti kamu

yang tidak pernah lupa kewajibanmu, sehingga, kamu dijauhkan dari segala

ancaman dan bujuk rayu, dan karena itu, mbah bersyukur, masih bisa

melihat kamu Nduk” (Simpleman, 2019: 250251).

Kutipan di atas menjelaskan bahwa karakter Mbah Langsa adalah bijak dan

bersyukur. Mbah Langsa mengatakan bahwa tidak ada yang bisa menahan atau

menentang, jika Allah sudah berkehendak apa pun bisa terjadi. Ia juga bersyukur

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 112: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI FAKTA …repository.usd.ac.id/40115/2/141224087_full.pdf · 2021. 8. 9. · is ³ KKN Di Desa Penari ´ , the title of ³ KKN Di Desa Penari

96

karena Nur tidak pernah lupa akan kewajibannya sebagai orang beriman sehingga

Nur pun terlindungi dari godaan dan ancaman Iblis.

(K.113) Mbah Langsa “Sebenarnya, yang terjadi adalah Mbah Dok telah berkelahi menantang

setiap jin dan makhluk hutan itu. Mereka ingin mencelakaimu,

membawamu dalam kesesatan sama seperti dua temanmu yang malang.

Namun, Mbah Dok terus menerus menjagamu sampai harus berurusan

dengan setengah dari penghuni hutan hanya agar kamu tidak ikut terjerat

dalam urusan dunia yang menimpa dua temanmu hingga terjadilah kejadian

yang menyedihkan itu” (Simpleman, 2019: 252).

Dari kutipan di atas nampak bahwa karakter Mbah Langsa mempunyai

wawasan spiritual yang tinggi. Ia memberitahukan/menjelaskan kepada Nur

mengapa Nur selalu merasa badannya berat di waktu-waktu tertentu ketika berada

di Desa Penari. Hal itu karena Mbah Dok sedang melindungi Nur. Mbah Dok

berkelahi dengan para lelembut hutan yang ingin mencelakai Nur.

Karakter Nadya

Nadya adalah adik santriwati sewaktu Nur masih di pesantren. Nadya hanya

muncul sekali pada epilog vesi Nur.

(K.114) Nadya

Tiba-tiba ia mendengar seseorang memanggilnya. “Mbak Nur, ya”

(Simpleman, 2019: 246247).

Kutipan di atas menjelaskan bahwa karakter Nadya adalah akrab. Hal itu

dapat dilihat ketika Nadya menyapa Nur.

(K.115) Nadya

Nur berbalik, dilihatnya sosok manis yang tengah berdiri, tangannya erat

mengapit buku, ia tersenyum. “Nadya”, ucap Nur, gadis manis itu adalah

santriwati saat Nur masih menempuh pendidikan di pondok pesantren ini

(Simpleman, 2019: 247).

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 113: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI FAKTA …repository.usd.ac.id/40115/2/141224087_full.pdf · 2021. 8. 9. · is ³ KKN Di Desa Penari ´ , the title of ³ KKN Di Desa Penari

97

Dari kutipan di atas nampak bahwa karakter Nadya adalah ramah. Hal itu

dapat ditunjukkan ketika Nadya bertemu dengan Nur yang sudah lama tidak

bertemu.

4.3.1.2 Pembahasan Alur

Alur adalah rangkaian peristiwa-peristiwa dalam sebuah cerita. Istilah alur

biasanya terbatas pada peristiwa kausal, yaitu peristiwa-peristiwa yang menjadi

dampak dari berbagai peristiwa yang lain dan tidak dapat diabaikan, karena akan

berpengaruh pada keseluruhan karya (Stanton, 2012: 26). Alur merupakan tulang

punggung cerita. Berbeda dengan elemen-elemen lain, alur dapat membuktikan

dirinya sendiri, meskipun jarang diulas panjang lebar dalam sebuah analisis. Sebuah

cerita tidak akan seutuhnya dimengerti tanpa adanya pemahaman terhadap

peristiwa-peristiwa yang mempertautkan alur, hubungan kausalitas, dan

keberpengaruhannya. Sama halnya dengan elemen-elemen lain, alur memiliki

hukum-hukum sendiri; alur hendaknya memiliki bagian awal, tengah, dan akhir

yang nyata, meyakinkan dan logis, dapat menciptakan bermacam kejutan, dan

memunculkan sekaligus mengakhiri ketegangan-ketegangan (Stanton, 2012: 28).

Pembahasan alur dibagi menjadi dua, yaitu pembahasan alur (versi WIdya) dan

pembahasan alur (versi Nur).

4.3.1.2.1 Pembahasan Alur (versi Widya)

Pembahasan Alur (versi Widya) dibagi menjadi tiga, yaitu bagian awal,

bagian tengah, dan bagian akhir.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 114: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI FAKTA …repository.usd.ac.id/40115/2/141224087_full.pdf · 2021. 8. 9. · is ³ KKN Di Desa Penari ´ , the title of ³ KKN Di Desa Penari

98

Bagian Awal (versi Widya)

Bagian awal sebuah cerita berisi perkenalan. Bagian ini akan

memperkenalkan karakter, latar dan berbagai hal yang penting lainnya yang

terdapat dalam novel. Bagian awal cerita dalam novel “KKN Di Desa Penari”,

dimulai dengan memperkenalkan tokoh utama yaitu Widya. Ia adalah seorang

mahasiswi. Saat itu para mahasiswa-mahasiswi angkatan 2005/2006 di sebuah

universitas di Jawa Timur telah menerima keputusan dari pihak kampus untuk

melaksanakan tugas KKN (kuliah kerja nyata). Widya sedang menunggu kabar dari

temannya.

(K.116)

Ia terlihat tengah menunggu seseorang, seakan apa yang ia tunggu akan

segera datang, meski ia tidak bisa menyembunyikan kecemasan di raut

wajahnya. Tiba-tiba kecemasannya teralihkan begitu getaran ponsel di

kantong sakunya ada. Ia segera meraih ponsel untuk mengangkat panggilan

seseorang yang sangat dikenalnya. “Saya sudah mendapatkan tempat untuk

kita KKN, Wid. Kamu sudah menghubungi Bu Anggi?” tanya seseorang di

seberang sana. Perubahan wajah terlihat jelas pada perempuan itu.

Kecemasannya berubah menjadi senyuman. Ia merasa lega, setidaknya,

proposal yang ia ajukan kemarin sudah menemui kejelasan. Proposal

pengajuan untuk melaksanakan tugas KKN yang ia kehendaki di sebuah

desa tertinggal (Simpleman, 2019: 23).

Widya pergi untuk menemui Bu Anggi, dosen penanggung jawab sekaligus yang

menjadi pengawas lapangan. Bu Anggi sempat ragu karena Widya dan kawan-

kawannya mengambil tempat KKN yang sangat jauh. Namun, Ia merasa tidak

berhak untuk melarang Widya. Bu Anggi pun mengingatkan agar jangan

melakukan hal yang aneh-aneh saat KKN, lalu Bu Anggi mempersilakan Widya

untuk pergi.

(K.117) “Widya Sastra Nindya,” kata seorang wanita yang menjadi penanggung

jawab sekaligus pengawas lapangan. “Kamu benar mau mengambil tempat

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 115: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI FAKTA …repository.usd.ac.id/40115/2/141224087_full.pdf · 2021. 8. 9. · is ³ KKN Di Desa Penari ´ , the title of ³ KKN Di Desa Penari

99

ini? Jauh sekali loh tempat ini.” “Iya, Bu,” jawab Widya mantap. Saat ini,

Widya menjalankan tugasnya sebagai mahasiswi semester akhir, di sebuah

universitas Jawa Timur. “Ya sudah, nanti saya pertimbangkan, tapi saya

butuh laporan observasi sebelumnya. Selain itu jangan lupa kelengkapan

surat dari pemerintah setempat, meliputi perangkat desa sampai jenjang

terendah,” jawab wanita itu kemudian. Ada nada sedikit ragu saat ia

mengetahui jawaban Widya. Tapi ia pun tidak punya hak untuk melarang

mahasiswinya, apalagi menyangkut kegiatan KKN. “Ingat ya, di tempat

KKN, kamu nggak cuma bawa badan, tapi juga bawa nama kampus, “ tutur

Bu Anggi. Kemudian wanita itu mempersilahkan Widya pergi. “Terima

kasih, Bu,” sahut Widya, tidak bisa menahan luapan semangat karena

akhirnya dapat melaksanakan tugas ini bersama sahabatnya (Simpleman,

2019: 34).

Hari pembekalan pun tiba. KKN resmi dibuka. Widya dan kawan-kawannya pun

masuk ke mobil yang akan mengantarkan mereka menuju lokasi KKN mereka.

(K.118) Widya, Ayu, Nur, Bima, Wahyu, dan Anton bersiap menuju desa yang akan

dijadikan tempat melaksanakan KKN selama satu setengah bulan ke depan.

Mengabdikan diri, membantu, dan mengedukasi kehidupan masyarakat agar

menjadi lebih baik, degan sarana dan prasarana penunjang proker (Program

Kerja) mereka yang telah selesai dikerjakan.

Kelompok Widya masuk ke mobil yang akan mengantarkan mereka.

Perbekalan yang sudah mereka siapkan jauh-jauh hari juga sudah tertata rapi

di bagasi mobil. Setelah semua siap, mobil melaju menuju tempat di mana

mereka nanti akan tinggal, di sebuah desa di pelosok Jawa (Simpleman,

2019: 89).

Di perjalanan yang melewati hutan sore itu, Widya mendengar orang ramai

memainkan musik seperti gamelan, gendang, dan gong. Hal itu membuat Widya

merasa aneh. Ia juga melihat sesosok perempuan yang sedang menari sendirian

mengikuti irama musik.

(K.119) Motor masih melaju kencang, tapi Widya masih bisa mendengar tabuhan

gamelan itu. Suaranya terasa mendayu-dayu semakin kencang terdengar

oleh telinga. Seakan gamelan tersebut dimainkan hanya berjarak beberapa

ratus meter dari tempatnya menembus medan jalan. Aneh, dari jauh Widya

melihat sesososk manusia temgah menelungkup, seakan memasang pose

sedang menari. Ia berlenggak-lenggok mengikuti irama musik gamelan yang

terus ditabuh dengan ritme yang cepat. Widya berusaha menatapnya dengan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 116: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI FAKTA …repository.usd.ac.id/40115/2/141224087_full.pdf · 2021. 8. 9. · is ³ KKN Di Desa Penari ´ , the title of ³ KKN Di Desa Penari

100

saksama, lalu dibuat terperangah dengan pemandangan itu, sebelum

akhirnya bayangan itu perlahan menghilang (Simpleman, 2019: 18).

Sampailah Widya dan kawan-kawan di desa, semua warga sudah menunggu

kedatangan mereka. Malam itu, semua warga desa tampak senang dengan

kedatangan rombongan KKN. Lalu datanglah seseorang yang memperkenalkan diri

sebagai Pak Prabu. Ia adalah kepala desa sekaligus orang yang akan membantu

pengerjaan proker bersama warga desa nantinya.

(K.120) “Sini, sini, perkenalkan, ini adalah Pak Prabu. Beliau nanti yang akan

membantu kita mengerjakan proker kita bersama warga. Beliau kepala desa

di sini” ucap Ayu bangga. Widya dan yang lain langsung ikut mendekati,

menyalami, dan memohon bantuannya selama mereka tinggal di sini

(Simpleman, 2019: 20).

Widya pulang ke penginapan setelah mengerjakan prokernya. Sesampainya di sana,

Widya bingung karena tidak ada orang. Keheningan membuat Widya merasa

sedikit takut. Lalu terdengar suara tawa dari dapur. Widya memeriksanya dan

mendapati Nur sedang duduk di kursi dengan memakai mukenanya. Nur tersenyum

menatap Widya dan berbicara dengan Widya menggunakan bahasa Jawa. Saat itu

Nur kerasukan dan dari pembicaraan itu, yang merasuki Nur memperingati bahwa

akan ada korban. Setelah itu Nur jatuh tidak sadarkan diri.

(K.121) “Cah Ayu, kancamu bakal onok sing gak slamet nek kelakuane jek pancet,

rungokno aku, kandanono mumpung gorong kebablasan, keblowok tambah

jeru maneh, soale tingakhe bakal nyeret kabeh menungso nang kene.”

(Anak cantik, akan ada temanmu yang tidak akan selamat bila ia tidak

berhenti melakukan tindakan dosanya. Dengarkan saya, beritahu dia

sebelum dia terperosok semakin jauh, melewati batas yang akan membuat

semua urusan ini semakin dalam hingga mencelakai semua orang yang ada

di sini). Setelah mengatakan itu, Nur berteriak keras sekali. Setelahnya ia

jatuh tersungkur di depan Widya. Nur tak sadarkan diri (Simpleman, 2019:

95).

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 117: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI FAKTA …repository.usd.ac.id/40115/2/141224087_full.pdf · 2021. 8. 9. · is ³ KKN Di Desa Penari ´ , the title of ³ KKN Di Desa Penari

101

Bagian Tengah (versi Widya)

Pada bagian tengah cerita berisi pertikaian/akar permasalahan. Pengarang

cerita menampilkan pertentangan dan konflik yang semakin lama semakin

meningkat dan menegangkan. Hal itu membuat pembaca semakin tertarik. Konflik

dapat berupa konflik internal maupun konflik eksternal. Bagian tengah cerita

merupakan bagian terpenting karena pada bagian ini ditemukan inti cerita.

Cerita berlanjut pada bagian tengah cerita, tanpa terasa Widya dan kawan-

kawan sudah tinggal di desa selama tiga minggu. Semuanya semakin serius

mengejar proker mereka. Namun mendekati hari penyelesaian, Pak Waryan datang

dan menyampaikan bahwa beberapa warga desa tidak bisa membantu karena sakit.

Semua masalah ini membuat Ayu sebagai ketua kelompok mengumpulkan semua

anak untuk mencari jalan keluar. Tujuannya agar air dari sungai bisa mengalir ke

Sinden sehingga warga tidak perlu susah-susah mengambil air di sungai yang jauh

dari desa tersebut. Semua sangat antusias dalam memberikan usulan kecuali Bima.

Hal itu membuat Widya curiga sekaligus penasaran dengan apa yang Bima lakukan

selama ini. Widya semakin penasaran ketika ia mengingat beberapa hari yang lalu,

Anton bercerita padanya tentang gerak-gerik Bima yang mencurigakan.

(K.122) “Bima suka mengurung diri dalam kamar kalau menjelang sore. Awalnya

tak kira istirahat, tapi anehnya kok setiap hari menjelang sore pasti langsung

masuk kamar. Tidak cuma itu, ia seperti menyembunyikan sesuatu, tapi aku

gak tahu apa itu,” kata Anton, lantas ia kemudian melanjutkan ceritanya.

“Pernah karena aku sudah curiga, ia tak tungguin dari luar kamar. Demi

Tuhan, ada suara perempuan dari dalam kamarnya. Bila ia sampai

melakukan tindakan asusila di posko ini, aku bisa perpanjang urusan ini.

Yang dia bawa bukan cuma namanya saja, tapi nama kampus juga,” tukas

Anton kesal saat bercerita kepada Widya.

“Terus waktu kamu tunggu, siapa yang keluar dari sana?” tanya Widya

penuh selidik. “Nah itu, masalahnya gak ada siapa-siapa yang keluar, cuma

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 118: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI FAKTA …repository.usd.ac.id/40115/2/141224087_full.pdf · 2021. 8. 9. · is ³ KKN Di Desa Penari ´ , the title of ³ KKN Di Desa Penari

102

dia saja. Terus jendelanya juga ada kayu datarnya, bukan jendela yang bisa

dilompati orang seenaknya, kecuali kayu itu dibongkar” (Simpleman, 2019:

99100).

Bagian Akhir (versi Widya)

Bagian akhir merupakan bagian penyelesaian. Pengarang menampilkan

cerita sebagai akibat dari klimaks. Pertanyaan yang muncul dari pembaca tentang

akhir dari cerita akhirnya terjawab.

Bagian akhir, menceritakan Widya bertanya tentang apa yang sebenarnya

terjadi kepada Mbah Buyut. Lalu Mbah Buyut menceritakan bahwa Bima telah

melakukan hubungan suami istri dengan Ayu. Mereka juga melakukan perbuatan

lain yang sangat dilarang di desa, yang tidak bisa Mbah Buyut ceritakan kepada

Widya. Mbah buyut mulai berkisah bahwa dulu desa Banyu Seliro ini dikenal

dengan nama Desa Penari. Dinamakan seperti itu karena desa ini banyak

melahirkan penari-penari yang sudah terkenal di daerah ini. Sebenarnya Sinden

yang Widya dan kawan-kawan kerjakan itu adalah Sinden Kembar. Ada kolam

serupa, namun itu dihuni oleh sosok makhluk yang sudah lama tinggal di hutan.

Namanya adalah Badarawuhi, Si Ratu Ular Kidul. Entah bagaimana ceritanya,

Bima dan Ayu bisa sampai ke sinden terlarang itu dan melakukan tindakan tidak

bermoral di sana. Hal itu membuat Badarawuhi marah dan menghukum mereka.

(K.123) “Saya tidak bisa berjanji, tapi bila benar ceritamu, artinya temanmu Bima

dipaksa menikahi anak-anak Badarawuhi. Ular-ular besar itu adalah

anaknya, dan ia terjebak di sana. Badarawuhi tidak akan melepaskan anak

lelaki itu,” nada Mbah Buyut gemetar. “Kemudian temanmu Ayu,

sepertinya, ia tengah menari untuk menggantikan tugas Badarawuhi yang

sejak awal adalah penari di hutan ini. Ia akan terus menari, sejengkal demi

sejengkal tanah, sampai mengelilingi keseluruhan hutan ini. Temanmu tidak

akan pernah mereka lepaskan (Simpleman, 2019: 118).

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 119: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI FAKTA …repository.usd.ac.id/40115/2/141224087_full.pdf · 2021. 8. 9. · is ³ KKN Di Desa Penari ´ , the title of ³ KKN Di Desa Penari

103

Keesokan paginya Pak Prabu mengumpulkan Widya, Nur, Wahyu, dan Anton. Ia

menjelaskan bahwa ia sudah melaporkan semua kejadian ini kepada pihak kampus

dan keluarga Bima serta Ayu. Malam itu rombongan dari kampus dan keluarga

Bima serta Ayu datang. Keluarga Bima dan Ayu sangat marah kepada Pak Prabu.

Mereka mengancam akan memenjarakan Pak Prabu. Pak Prabu hanya diam

menerima cacian dan hinaan dari orangtua Ayu. Sementara pihak kampus meminta

kronologi kejadian. Setelah mendengar cerita dari Widya, Nur, Wahyu, dan Anton

dari pihak kampus langsung menolak proker mereka dan membatalkan kegiatan

KKN mereka.

Kegiatan KKN itu selesai dengan cara yang tragis. Hari itu adalah hari

terakhir Widya melihat Pak Prabu dan Mbah Buyut. Malam itu juga Widya dan

kawan-kawan yang tersisa, orangtua mahasiswa, serta pihak kampus, langsung

pergi dari desa terkutuk itu. Dua minggu setelah kejadian itu, Bima meninggal

dunia di rumahnya. Enam bulan kemudian, Ayu pun menghembuskan napas

terakhirnya.

4.3.1.2.2 Pembahasan Alur (versi Nur)

Pembahasan Alur (versi Nur) terdiri dari tiga bagian, yaitu bagian awal,

bagian tengah, dan bagian akhir.

Bagian Awal (versi Nur)

Bagian awal sebuah cerita merupakan bagian perkenalan. Pada bagian ini

biasanya akan memperkenalkan karakter, latar, dan berbagai hal yang penting

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 120: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI FAKTA …repository.usd.ac.id/40115/2/141224087_full.pdf · 2021. 8. 9. · is ³ KKN Di Desa Penari ´ , the title of ³ KKN Di Desa Penari

104

lainnya yang terdapat dalam novel. Bagian awal cerita dalam novel KKN Di Desa

Penari, dimulai dengan memperkenalkan tokoh utama yaitu Nur. Nur adalah

seorang mahasiswa yang akan melakukan KKN disebuah desa. Namun

sebelumnya, Nur akan mengobervasi lokasi KKN bersama dengan Ayu.

(K.124) Selepas salat, gadis itu kembali ke kamar, merapikan tempat tidur,

kemudian berdandan seadanya. Bila mengingat hari ini, ia menjadi

terbayang saat pertama datang ke tampat ini. Hidup di kos, jauh dari

orangtua demi mengejar cita dan mimpinya, belajar di salah satu universitas

terbaik di negara ini seakan masih menjadi buah mimpi ketika tidur.

Nur Azizah Ulfia, gadis cantik berperawakan kecil itu tersenyum penuh

syukur atas segala nikmat yang ia dapat selama tinggal di sini. Salah satunya

sahabat-sahabat baik yang ia kenal di kampus ini. Ia teringat, malam ini

salah satu sahabatnya akan datang menjemput. Ia meyakinkan Nur bahwa

ada jalan untuk melaksanakan tugas KKN mereka bersama (Simpleman,

2019: 125126).

Pak Prabu mempersilahkan mereka menuju ke rumahnya. Sesampainya di

rumah Pak Prabu, Ilham mengutarakan maksud dan tujuan mereka datang ke sini.

Ilham ingin agar Ayu dan kawan-kawannya diizinkan mengadakan kegiatan KKN

di desa tersebut. Namun hal itu ditolak Pak Prabu.

(K.125) Rupanya Nur baru tahu, sebenarnya Pak Prabu menolak diadakan kegiatan

KKN di desa ini. Bukan bermaksud apa-apa tapi, Pak Prabu menjelaskan

betapa sulit akses dan medan lingkungan desa ini, sehingga sangat tidak

memungkinkan bila diadakan kegiatan KKN yang bertujuan untuk

mengabdikan diri sebagai mahasiswa kepada masyarakat (Simpleman,

2019: 132133).

Akhinya Pak Prabu mengizinkan mereka KKN di desa. Pagi itu Pak Prabu

langsung mengajak Nur dan Ayu berkeliling untuk lebih mengenal desa. Pak Prabu

menjelaskan tentang letak sendang yang bernama Sendang Sinden. Namun Nur

melihat ada sesuatu yang sedang mengintip dari balik candi. Tiba-tiba tubuh Nur

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 121: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI FAKTA …repository.usd.ac.id/40115/2/141224087_full.pdf · 2021. 8. 9. · is ³ KKN Di Desa Penari ´ , the title of ³ KKN Di Desa Penari

105

menjadi berat sampai ia hampir jatuh. Saat Pak Prabu mengajak mereka ke tempat

lain, Nur meminta izin untuk kembali karena merasa tidak enak badan.

(K.126) “Ya sudah, ayo kembali. Kasihan Masmu, Ilham. Dia pasti sudah

menunggu. Lagipula hari sudah siang. Kalian harus kembali, kan.” Ayu

dan Nur mengangguk. Ahirnya pun mereka kembali. “Kamu kenapa? Kok,

pucat sekali, Nur?” tanya Ayu. “Nggak apa-apa, Cuma kurang enak badan

saja. Mungkin kecapean,“ sahut Nur, yang disambut anggukan oleh Ayu.

Ia pun membantu Nur berjalan pergi meninggalkan desa itu setelah

berpamitan dengan Pak Prabu dan beberapa warga. Nur yakin sosok yang

ia lihat adalah sosok penunggu tempat itu (Simpleman, 2019: 136137).

Beberapa hari Setelah observasi Nur dan kawan-kawan pergi ke lokasi KKN yang

sudah pernah Nur dan Ayu kunjungi.

(K.127) Setelah pembekalan kegiatan KKN selesai, hari yang dinantikan pun tiba.

Widya, Ayu, Nur, Bima, Wahyu, dan Anton berkumpul menunggu

kedatangan mobil yang akan membawa mereka menuju ke lokasi KKN

(Simpleman, 2019: 142).

Bagian Tengah (versi Nur)

Pada bagian tengah cerita berisi pertikaian/akar permasalahan. Pengarang

cerita menampilkan pertentangan dan konflik yang semakin lama semakin

meningkat dan menegangkan. Hal itu membuat pembaca semakin tertarik. Konflik

dapat berupa konflik internal maupun konflik eksternal. Bagian tengah cerita

merupakan bagian terpenting karena pada bagian ini ditemukanlah inti cerita.

Pada bagian tengah, menceritakan Nur dan Anton sedang mengerjakan

proker. Mereka sedang mengejakan proker dekat Sinden. Nur tidak merasakan

tubuhnya berat lagi ketika mengerjakan proker bersama Anton. Di sela-sela

pengerjaan, Anton menceritakan kalau Bima mempunyai gerak-gerik yang aneh.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 122: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI FAKTA …repository.usd.ac.id/40115/2/141224087_full.pdf · 2021. 8. 9. · is ³ KKN Di Desa Penari ´ , the title of ³ KKN Di Desa Penari

106

(K.128) “Aneh?” ucap Nur. “Siapa?” “Siapa lagi kalau bukan si Bima,” sahut

Anton. “Aneh bagaimana?” tanya Nur. “Aku sering lihat dia tersenyum

kadang tertawa sendirian. Tidak Cuma itu, kadang dia bicara sendiri di

dalam kamar. Dan mohon maaf ya Nur, aku sering dengar dia kayak

onani.” Awalnya, Nur menolak apa yang Anton katakan. “Halah, mana

mungkin,” bantah Nur. “Serius Nur, sumpah. Aku sering ngelihat dia

melakukannya,” kata Anton. “Janji tolong jangan bilang siapa pun,”

katanya lirih. “Temanmu sering membawa pulang sesajen ke dalam kamar.

Ia selalu menaruhnya di bawah ranjang tempat tidurnya.” Nur masih diam.

Ia mencoba menahan diri. Apa yang diucapkan Anton, terdengar terlalu

mengada-ada. “Lalu di atas sesajen itu ada sebuah foto. Foto temanmu,

Widya. Menurut kamu apa maksudnya coba hubungannya foto Widya

sama sesajen yang ia bawa?” (Simpleman, 2019: 190191).

Di puncak Tapak Tilas, Nur melihat sebuah bangunan sanggar yang sangat besar.

Nur menaiki tangga sanggar dan ia menemukan tata letak gamelan yang tersusun

rapi.

(K.129)

Tidak ada yang menarik perhatian Nur, kecuali tata letak gamelan yang

tersusun rapi. Meski terlihat kotor dann tidak terjamah, Nur begitu

penasaran kenapa intrumen musik Jawa ini ditinggalkan begitu saja di

tempat seperti ini (Simpleman, 2019: 203).

Tiba-tiba ia mendengar suara familier yang memanggilnya, itu adalah Ayu.

Beberapa saat kemudian, Bima melangkah keluar. Nur merasa heran, apa yang

mereka lakukan di tempat ini. Nur merasa kecewa, ia merasa Ayu dan Bima pasti

melakukan hubungan terlarang di tempat itu.

(K.130) “Bim...” panggil Nur lirih. “Kira-kita bagaimana perasaan Abah sama Umi

ya, bila tahu kelakuanmu?” ucap Nur. Air matanya mulai menetes, tak

kuasa menahan apa yang baru saja terjadi. Nur semakin yakin karena sedari

tadi tidak ada satu pun dari mereka yang mencoba mengelak. “Nur,

tolong,” sahut Ayu. Ia mencoba menyentuh tangan Nur, tapi Nur

menepisnya. “Aku gak ngomong sama kamu ya, Yu. Tolong kamu diam

saja!!” bentak Nur, ia tidak pernah semarah ini. Bima masih diam, ia tidak

menjawab pertanyaan Nur sama sekali, seakan tidak tahu harus menjawab

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 123: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI FAKTA …repository.usd.ac.id/40115/2/141224087_full.pdf · 2021. 8. 9. · is ³ KKN Di Desa Penari ´ , the title of ³ KKN Di Desa Penari

107

apa kepada Nur. Saat itu juga, dengan keras Nur menampar wajah Bima,

hingga Bima tidak dapat lagi berkata-kata. Ia memilih diam membisu saat

Nur terus mencercanya dengan kalimat tidak percaya (Simpleman, 2019:

204205).

Bagian Akhir (versi Nur)

Bagian akhir merupakan bagian penyelesaian. Pengarang menampilkan

cerita sebagai akibat dari klimaks. Pertanyaan yang muncul dari pembaca tentang

akhir dari cerita akhirnya terjawab.

Pada bagian akhir menceritakan malam itu semua orang sedang tertidur.

Nur yang sedang bermimpi buruk tiba-tiba terbangun dan sangat terkejut melihat

kondisi Ayu.

(K.131) Namun tiba-tiba Nur tercekat saat melihat Ayu. Anak itu tampak aneh.

Mata Ayu terus terbuka dengan mulut terus menganga lebar. Melihat itu,

Nur berteriak histeris membuat Wahyu dan Anton terbangun dari tidurnya

(Simpleman, 2019: 228).

Bima dan Widya juga menghilang. Hal itu membuat Pak Prabu meminta semua

warga desa mencari mereka. Beberapa lama kemudian Bima ditemukan.

(K.132) Warga masuk dengan membopong Bima. Kondisi Bima tampak seperti

orang yang terkenan epilepsi. Warga denga hati-hati menidurkan Bima di

samping Ayu. Mereka berdua tampak mengenaskan. Nur menangis sejadi-

jadinya (Simpleman, 2019: 235).

Ketika hari sudah mulai gelap, terdengar warga ramai. Mereka menemukan

Widya. Widya yang masih bisa berjalan lantas melangkah masuk. Nur menatap

Widya yang matanya sayu, letih, dan berantakan. Widya seperti orang linglung.

Nur bertanya pada Widya.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 124: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI FAKTA …repository.usd.ac.id/40115/2/141224087_full.pdf · 2021. 8. 9. · is ³ KKN Di Desa Penari ´ , the title of ³ KKN Di Desa Penari

108

(K.133) “Dari mana saja kamu, Wid? Ayu dan Bima tiba-tiba jadi seperti ini!”

(Simpleman, 2019: 236).

Pagi dini hari itu, Pak Prabu mengumpulkan Nur, Widya, Wahyu, dan Anton dan

mengatakan bahwa ia sudah memberitahukan kejadian ini kepada pihak kampus

dan keluarga mereka. Nur tampak kaget mendengarkannya. Beliau juga

menceritakan alasan mengapa ia menolak Nur dan kawan-kawan agar

melaksanakan KKN di desa ini. Ini semua karena sejarah panjang desa yang tidak

bisa lepas dari adat istiadat nenek moyang.

(K.134) “Sebenarnya ada yang tidak saya ceritakan dan alasan kenapa saya

menolak kalian untuk melaksanakan kegiatan KKN di sini. Ini semua

karena desa ini memiliki sejaran panjang sejak dulu, dan semua itu tidak

dapat lepas dari adat istiadat milik nenek moyang kami. Dulu, nenek

moyang kami menggunakan anak perawan sebagai tumbal tarian bagi

mereka yang tinggal di hutan ini agar desa kami dijauhkan dari

kemalangan,” cerita Pak Prabu. Nur yang mendengarnya tercengang tidak

percaya (Simpleman, 2019: 239240).

Rombongan kampus yang dipimpin oleh Bu Anggi dan orangtua Bima serta Ayu

datang setelah menerima kabar buruk dari Pak Prabu. Bu Anggi meminta

penjelasan atas apa yang terjadi. Keluarga Ayu yang tidak terima, mengancam

akan memindanakan Pak Prabu. Akhirnya, Nur, Widya, Wahyu, dan Anton

bersama dengan rombongan kampus pun pergi meninggalkan Desa Penari.

(K.135) Kepulangan anak mengakhiri kegiatan KKN tersebut. Mereka

meninggalkan desa dan hutan itu dalam keadaan kacau balau. Bima sempat

dirawat di beberapa rumah sakit, tapi setelah menempuh pengobatan

selama dua minggu, akhirnya Bima menghembuskan napas terakhirnya

(Simpleman: 2019: 243).

Setelah kepergian Bima untuk selama-lamanya, Ayu pun meninggal. Hal ini

adalah ganjaran yang harus mereka berdua terima.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 125: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI FAKTA …repository.usd.ac.id/40115/2/141224087_full.pdf · 2021. 8. 9. · is ³ KKN Di Desa Penari ´ , the title of ³ KKN Di Desa Penari

109

(K.136) Setelah sujud kepada kedua orangtuanya, Ayu memeluk Ilham, menangis

dan menyampaikan salam perpisahan terakhir, sebelum akhirnya, Ayu

mengembuskan napas terakhirnya untuk selamanya (Simpleman, 2019:

245).

Setelah tragedi KKN yang dialami oleh Nur dan kawan-kawan, suatu hari

Nur pergi ke pesantren tempat Nur belajar dulu. Nur hendak menemui kiai yaitu

Mbah Langsa yang dulu menjadi gurunya. Setelah bertemu, Nur dan Mbah Langsa

membicarakan hal-hal yang terjadi mulai dari desa penari yang terkutuk, kematian

Bima dan Ayu, sampai pada siapa Mbah Dok.

(K.137) “Mbah Dok,” kata Si Mbah, “itukan yang mau kamu tanyakan Nduk?”

Nur terkejut, gurunya memang luar biasa, lantas Nur mengangguk.

“Seharusnya saya memberitahumu sejak dulu ya. Jadi begini,” ucap si

Mbah Langsa, “Memang ada yang mengikuti kamu, ia sudah sangat lama

mengamati lalu menyukaimu. Ia mengatakan kepada saya bahwa ia dan

kamu memiliki keterikatan yang tidak dapat dijelaskan. Saat saya akan

mengusirnya, ia berjanji akan menjagamu” (Simpleman, 2019: 251).

Berdasarkan tahapan-tahapan alur pada versi Widya dan Nur, penulis

mengambil kesimpulan bahwa alur dalam novel “KKN Di Desa Penari” karya

Simpleman adalah alur maju. Cerita berawal dari perkenalan para tokoh yaitu

Widya, Nur, serta para tokoh lain. Menuju permasalahan tentang hal-hal aneh

yang dialami oleh Widya dan Nur, klimaks terdapat pada Bima dan Ayu yang

melakukan tindakan tidak bermoral dan terkena sakratulmaut, dan penyelesaian

berupa kepergian Widya dan Nur serta kawan-kawan dari desa Penari. Serta,

Kepergian Bima dan Ayu untuk selama-lamanya.

Persamaan alur cerita dari novel “KKN Di Desa Penari” versi Widya dan

versi Nur adalah sama-sama menceritakan pengalaman mistis yang tragis sewaktu

mereka melaksanakan tugas KKN di sebuah desa tertinggal yang terletak di

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 126: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI FAKTA …repository.usd.ac.id/40115/2/141224087_full.pdf · 2021. 8. 9. · is ³ KKN Di Desa Penari ´ , the title of ³ KKN Di Desa Penari

110

pelosok Jawa. Sedangkan perbedaan alur cerita versi Widya dan versi Nur terletak

pada penamaan serta beberapa karakter yang muncul hanya pada versi Widya atau

versi Nur saja. Si Pedagang cilok, dan lelembut hutan hanya muncul pada cerita

versi Widya. Pada versi Nur, karakter tersebut tidak muncul. Sebaliknya, karakter

Mbah Dok, Lelaki tua pemanggul karung, Mbah Langsa, Sesosok hitam, dan

Nadya hanya muncul pada versi Nur. Pada versi Widya, karakter-karakter tersebut

tidak muncul.

Kemudian, Karakter Bu Azrah, Pak Aryo, Pak Waryan (versi Widya),

dalam muncul dalam versi Nur, namun dengan penamaan/sebutan yang berbeda.

Dalam versi Nur, Bu Azrah hanya sebagai orangtua Widya, sedangkan Pak Ayo

dan Pak Waryan hanya sebagai warga desa yang mengantar para mahasiswa.

4.3.1.3 Pembahasan Latar

Latar adalah lingkungan yang melingkupi sebuah peristiwa dalam cerita

yang berinteraksi dengan peristiwa-peristiwa yang sedang berlangsung. Latar juga

dapat berwujud waktu-waktu (hari, bulan, dan tahun), cuaca, atau satu periode

sejarah (Stanton, 2012: 35). Unsur latar dapat dikategorikan dalam tiga bagian,

yakni latar tempat, latar waktu, dan latar sosial. Pembahasan latar dibagi menjadi

dua yaitu pembahasan latar (versi Widya) dan Pembahasan (versi Nur).

4.3.1.3.1 Pembahasan Latar (versi Widya)

Pembahasan Latar (versi Widya) terdiri dari tiga, yaitu latar tempat, latar

waktu, dan latar sosial.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 127: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI FAKTA …repository.usd.ac.id/40115/2/141224087_full.pdf · 2021. 8. 9. · is ³ KKN Di Desa Penari ´ , the title of ³ KKN Di Desa Penari

111

Latar (versi Widya) membahas tiga hal yaitu latar tempat, latar waktu, dan

latar sosial.

Latar Tempat (versi Widya)

Latar tempat menyangkut deskripsi tentang di mana suatu peristiwa cerita

terjadi. Latar tempat versi Widya yang digambarkan dalam Novel KKN Di Desa

Penari, yaitu:

(K.138) di sebuah universitas di Jawa Timur “Ia, Bu. Jawab Widya mantap. Saat ini, Widya menjalankan tugasnya

sebagai mahasiswa semester akhir, di sebuah Universitas Jawa Timur

(Simpleman, 2019: 3).

Kutipan di atas menunjukkan sebuah Universitas Jawa Timur merupakan

latar tempatnya. Hal ini di tandai dengan penggunaan kata penghubung “di” yang

menandakan tempat. sebuah Universitas di Jawa Timur merupakan tempat Widya

menempuh perkuliahan.

(K.139) di aula kampus

Semua anak yang melaksanakan tugas KKN selama 45 hari itu sudah

berkumpul di aula kampus. Setelah mendengar pidato rektor dan para dosen

yang menjadi penanggung jawab pengawasan selama pelaksanaan kegiatan

ini selesai berpidato, KKN tahun ini resmi dibuka. Teriakan mahasiswa dan

mahasiswi yang pecah seakan menjadi pembuka dari rentetan cerita ini

(Simpleman, 2019: 8).

Kutipan teks di atas menunjukan latar tempat yaitu aula kampus. Hal ini di

tandai dengan penggunaan kata penghubung “di” yang menandakan tempat. Aula

kampus merupakan tempat pembekalan KKN bagi mahasiswa-mahasiswi.

(K.140) di sebuah desa

“Tidak ada desa lain di sini, Mbak, hanya desa ini. Mungkin Mbak Cuma

krunguen (kedengeran) jadi gak usah terjadi dipikirkan ya, Mbak. Mari saya

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 128: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI FAKTA …repository.usd.ac.id/40115/2/141224087_full.pdf · 2021. 8. 9. · is ³ KKN Di Desa Penari ´ , the title of ³ KKN Di Desa Penari

112

antar ke rumah yang akan kalian jadikan tempat tinggal selama ada di desa

kami,” kata Pak Prabu (Simpleman, 2019:22).

Kutipan tersebut memperlihatkan bahwa latar tempat yaitu di sebuah desa.

Hal itu dibuktikan dengan kutipan “Tidak ada desa lain di sini, Mbak, hanya desa

ini”. Di desa, Pak Prabu mengantarkan Widya dan kawan-kawan ke sebuah rumah

yang akan dijadikan tempat tinggal.

(K.141) di pom bensin Melihat tangki mereka, Wahyu menawarkan untuk pergi ke pom bensin

lebih dahulu, ia sudah berjanji akan mengembalikan motor dalam keadaan

bensin terisi penuh. Saat menunggu Wahyu mengantre bahan bakar, Widya

membeli cilok ke seorang pedagang di pom bensin (Simpleman, 2019: 76).

Kutipan di atas menunjukan latar tempat yakni di pom bensin. Sambil

menunggu Wahyu, Widya membeli cilok di pom bensin.

(K.142) di hutan Widya melihat ke kiri dan ke kanan ada pohon dengan pemandangan gelap

dimana-mana. Sejauh mata memandang, Widya hanya bisa mendengar deru

mesin motor wahyu yang terus dipacu. Ia belum melihat satu orang pun

yang melintas. Widya berusaha untuk tetap menjaga pikirannya agar

normal, ia tidak mau memikirkan hal-hal aneh. Tidak di tempat seperti ini.

(Simpleman, 2019: 79).

Kutipan di atas menunjukan latar tempat yakni di hutan. Widya yang

melihat pepohonan yang mengerikan, berusaha untuk tidak memikirkan hal-hal

aneh.

Latar Waktu (versi Widya)

Latar waktu mengacu pada saat kapan terjadinya peristiwa-peristiwa yang

diceritakan dalam sebuah karya fiksi. Latar waktu versi Widya yang ada dalam

Novel KKN Di Desa Penari adalah sebagai berikut:

(K.143) pagi hari

Pagi itu, Widya segera menyelesaikan proposal akhir tentang siapa saja

yang akan terlibat dalam pelaksanaan tugas ini. Ia semakin bersemangat

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 129: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI FAKTA …repository.usd.ac.id/40115/2/141224087_full.pdf · 2021. 8. 9. · is ³ KKN Di Desa Penari ´ , the title of ³ KKN Di Desa Penari

113

karena berhasil melakukan pencarian desa sebagai landasan tugas KKN

mereka secara mandiri (Simpleman, 2019: 4).

Kutipan di atas menunjukkan latar waktu yaitu pagi hari. Hal ini ditandai

dengan kata “pagi itu”. Penggunaan kata pagi untuk memperjelas kapan Widya

menyelesaikan proposal.

(K.144) siang hari

Siang itu Widya sedang terbaring di tempat tidur. Lamunannya buyar saat

mendengar suara seperti ada sesuatu yang dilemparkan ke atas genting

posko (Simpleman, 2019: 71).

Kutipan di atas menunjukkan latar waktu yaitu siang hari. Hal ini ditandai

dengan kata “siang itu”.

(K.145) malam hari

Malam itu, Widya mendapatkan pelukan terhangat dari ibunya. Ia tidak

pernah merasa sehangat ini (Simpleman, 2019: 10).

Kutipan tersebut memperlihatkan bahwa latar waktu yaitu malam hari. Hal

ini ditandai dengan kata “malam itu”. Penggunaan kata malam itu untuk

memperjelas kapan Widya mendapatkan pelukan dari ibunya.

(K.146) pukul setengah enam sore

Jam menunjukan pukul setengah enam sore. Mobil Mas Ilham menyusuri

jalan beraspal yang di kiri-kanannya adalah hutan belantara. Setelah cukup

lama berkendara, akhirnya mereka sampai di sekitar gerbang selatan. Ada

sebuah gapura yang tertutup oleh rimbunya tanaman liar (Simpleman,

2019: 13).

Kutipan di atas menunjukkan latar waktu yaitu sore hari. Hal ini ditandai

dengan kutipan “Jam menunjukan pukul enam sore”. Penggunaan kata itu untuk

memperjelas kapan Widya dan kawan-kawan serta Mas Ilham berada di jalan

menuju desa Penari.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 130: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI FAKTA …repository.usd.ac.id/40115/2/141224087_full.pdf · 2021. 8. 9. · is ³ KKN Di Desa Penari ´ , the title of ³ KKN Di Desa Penari

114

Latar Sosial (versi Widya)

Latar sosial merupakan lukisan status yang menunjukkan hakikat seorang

atau beberapa orang tokoh dalam masyarakat yang ada di sekelilingnya. Statusnya

dalam kehidupan sosialnya dapat digolongkan menurut tingkatannya, seperti latar

sosial bawah atau rendah, latar sosial menengah, dan latar sosial tinggi. Latar sosial

dalam novel “KKN Di Desa Penari” dapat dibuktikan dalam kutipan berikut:

(K.147) status sosial Bu Anggi

Widya Sastra Nindya,”kata seorang wanita yang menjadi penanggung

jawab sekaligus pengawas lapangan. “Kamu benar mau mengambil tempat

ini? Jauh sekali loh tempat ini” “Iya, Bu,” jawab Widya mantap. Saat ini,

Widya menjalankan tugasnya sebagai mahasiswi semester akhir, di sebuah

universitas Jawa Timur. “Ya sudah, nanti saya pertimbangkan, tapi saya

butuh laporan observasi sebelumnya. Selain itu, jangan lupa kelengkapan

surat dari pemerintah setempat, meliputi perangkat desa sampai jenjang

terendah,” jawab wanita itu kemudian. Ada nada sedikit ragu saat ia

mengetahui jawaban Widya. Tapi ia pun tidak punya hak untuk melarang

mahasiswinya, apalagi menyangkut kegiatan KKN.“Ingat ya, di tempat

KKN, kamu nggak cuma bawa badan, tapi juga bawa nama kampus,” tutur

Bu Anggi (Simpleman, 2019: 34).

Berdasarkan kutipan di atas, Bu Anggi memiliki status sosial yang tinggi.

Hal itu dapat dilihat dari kedudukan atau peran Bu Anggi sebagai seorang dosen

yang menjadi penanggung jawab sekaligus pengawas lapangan dalam kegiatan

KKN Widya dan kawan-kawan.

4.3.1.3.2 Pembahasan Latar (versi Nur)

Latar (versi Nur) membahas tiga hal yaitu latar tempat, latar waktu, dan

latar sosial.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 131: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI FAKTA …repository.usd.ac.id/40115/2/141224087_full.pdf · 2021. 8. 9. · is ³ KKN Di Desa Penari ´ , the title of ³ KKN Di Desa Penari

115

Latar Tempat (versi Nur)

Latar tempat menyangkut deskripsi tentang di mana suatu peristiwa cerita

terjadi. Latar tempat versi Nur yang digambarkan dalam Novel KKN Di Desa

Penari, yaitu:

(K.148) di kamar

Selepas salat, gadis itu kembali ke kamar, merapikan tempat tidur,

kemudian berdandan seadanya (Simpleman, 2019: 125).

Berdasarkan kutipan di atas, maka latar tempat yang ditemukan adalah di

kamar. Hal ini ditunjukkan dengan kutipan “Selepas salat, gadis itu kembali ke

kamar”.

(K.149) di desa

Mereka langsung mengamati desa ini, kecuali Ayu dan Nur yang tampak

lebih familier karena sudah pernah ke sini sebelumnya. Mereka tampak

takjub dengan bentuk rumah-rumah kayu yang ada di sini (Simpleman,

2019: 147).

Kutipan tersebut memperlihatkan bahwa latar tempat yang ditemukan

adalah di desa. Hal ini ditunjukkan dengan kutipan “Mereka langsung mengamati

desa ini”.

(K.150) di Sinden

Kemudian Nur dibawa ke Sinden, tempat kali pertama ia melihat sosok

hitam itu. Di sana, Pak Prabu baru saja menggorok leher ayam cemani.

Darah ayam itu diteteskan pada mangkuk kecil, kemudian menyiramnya ke

atas bebatuan di dekat Sinden (Simpleman, 2019: 188).

Berdasarkan kutipan di atas, maka latar tempat yang ditemukan adalah di

Sinden. Hal itu ditunjukkan dalam kutipan “Nur dibawa ke Sinden”. Nur ke Sinden

sesuai janji yang dibuatnya dengan Pak Prabu dan Mbah Buyut.

(K.151) di dapur

Petang selepas magrib, Nur sedang berada di dapur. Ia meneguk air dari

teko saat tiba-tiba seseorang melangkah masuk, menyibak tirai. Rupanya

Widya (Simpleman, 2019: 194).

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 132: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI FAKTA …repository.usd.ac.id/40115/2/141224087_full.pdf · 2021. 8. 9. · is ³ KKN Di Desa Penari ´ , the title of ³ KKN Di Desa Penari

116

Dari kutipan di atas, maka latar tempat yang ditemukan adalah di dapur.

Hal itu ditunjukkan dari kutipan “Nur sedang berada di dapur”.

Latar Waktu (versi Nur)

Latar waktu mengacu pada saat kapan terjadinya peristiwa-peristiwa yang

diceritakan dalam sebuah karya fiksi. Latar waktu versi Nur yang ada dalam Novel

KKN Di Desa Penari adalah sebagai berikut:

(K.152) pagi hari

Keesokan paginya, Nur dan Widya datang bersama. Anak yang lain sudah

berkumpul di depan posyandu, menunggu kedatangan Pak Prabu

(Simpleman, 2019: 155).

Kutipan di atas, menunjukan latar waktu yaitu di pagi hari. Hal itu dapat

dilihat dari kalimat “Keesokan paginya, Nur dan Widya datang bersama”.

(K.153) kurang lebih satu jam

Setelah kurang lebih satu jam perjalanan, terlihat sebuah gapura tanda

masuk desa. Nur segera turun dari motor. Pak Prabu mempersilahkan

mereka menuju rumah beliau (Simpleman, 2019: 132).

Kutipan di atas, menunjukan latar waktu yaitu kurang lebih satu jam. Hal

ini dapat dilihat dari kutipan “Setelah kurang lebih satu jam perjalanan, terlihat

sebuah gapura tanda masuk desa. Nur segera turun dari motor”.

(K.154) siang hari

Di siang yang terik itu, Nur dan Bima menemui Widya di sudut kampus,

tengah duduk sendiri (Simpleman, 2019: 140).

Dari kutipan di atas, menunjukan latar waktu yaitu di siang hari. Hal itu

dibuktikan pada kutipan “di siang yang terik itu”.

(K.155) sore hari

Langit sudah menguning tapi Nur masih sajamenatap kosong kamarnya.

Ayu melangkah masuk, mereka saling melihat satu sama lain (Simpeman,

2019: 166).

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 133: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI FAKTA …repository.usd.ac.id/40115/2/141224087_full.pdf · 2021. 8. 9. · is ³ KKN Di Desa Penari ´ , the title of ³ KKN Di Desa Penari

117

Dari kutipan di atas, menunjukkan latar waktu yaitu di sore hari. Hal itu

dibuktikan pada kutipan “langit sudah menguning”.

(K.156) malam hari

“Mau ke mana Nur, malam-malam begini?” tanya Ayu penasaran.

“Mau ke Pak Prabu. Proposalku sama Anton sudah jadi, mungkin beliau

bisa dimintai pendapat.” Ucap Nur tenang.

Kutipan tersebut memperlihatkan bahwa latar waktu yaitu di malam hari.

Hal itu dibuktikan pada kutipan “Mau ke mana Nur, malam-malam begini?”.

Latar Sosial (versi Nur)

Latar sosial merupakan lukisan status yang menunjukkan hakikat seorang

atau beberapa orang tokoh dalam masyarakat yang ada di sekelilingnya. Statusnya

dalam kehidupan sosialnya dapat digolongkan menurut tingkatannya, seperti latar

sosial bawah atau rendah, latar sosial menengah, dan latar sosial tinggi. Latar sosial

versi Nur dalam novel “KKN Di Desa Penari” dapat dibuktikan dalam kutipan

berikut:

(K.157) Ayu memiliki status sosial yang tinggi

Tidak ada yang tidak kenal Ayu, gadis cantik yang selalu menjadi

primadona bagi banyak lelaki di kampus. Selain dari keluarga berada, Ayu

adalah sosok mahasiswi dengan segudang kegiatan organisasi yang mampu

melambungkan namanya (Simpleman, 2019: 127).

Berdasarkan kutipan di atas, Ayu memiliki status sosial yang tinggi. Hal itu

dapat dilihat dari pernyataan bahwa Ayu berasal dari keluarga yang berada.

(K.158) status sosial Pak Prabu

Kenalkan ini Pak Prabu. Beliau kepala desa disini. Nanti beliau yang akan

menjadi pengawas untuk kegiatan KKN kalian. Jaga baik-baik kepercayaan

mas ya., jangan bikin beliau repot”, pesan Ilham sebari bercanda

(Simpleman, 2019: 131).

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 134: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI FAKTA …repository.usd.ac.id/40115/2/141224087_full.pdf · 2021. 8. 9. · is ³ KKN Di Desa Penari ´ , the title of ³ KKN Di Desa Penari

118

Berdasarkan kutipan di atas, nampak bahwa Pak Prabu memiliki status

sosial yang lebih tinggi dari warga desa yang lain. Hal itu karena Pak Prabu

merupakan kepala desa.

Persamaan latar dalam versi Widya dan versi Nur dalam novel “KKN Di

Desa Penari” karya Simpleman adalah latar tempat yaitu di desa, dan latar waktu

yaitu pagi, siang, sore, dan malam. Sedangkan, perbedaan latar versi Widya dan

versi Nur adalah latar sosial. Dalam versi Widya, latar sosial yang ditemukan

adalah status Bu Anggi sebagai dosen dan dalam versi Nur, latar sosial yng

ditemukan adalah status Ayu sebagai mahasiswi dari keluarga berada serta status

Pak Prabu sebagai kepala desa Banyu Seliro (Desa Penari).

4.3.2 Pembahasan Sarana Sastra

Sarana sastra merupakan hal-hal yang dimanfaatkan oleh pengarang dalam

memilih dan menata detail-detai cerita agar tercapai pola-pola yang bermakna

(Stanton, 2012: 46). Sarana sastra meliputi judul, sudut pandang, gaya dan tone,

simbolisme, dan ironi. Pembahasan tentang sarana sastra dalam novel “KKN Di

Desa Penari” adalah sebagai berikut:

4.3.2.1 Pembahasan Judul

Judul selalu relevan terhadap karya yang diampunya sehingga keduanya

membentuk satu kesatuan. Pendapat ini dapat diterima ketika judul mengacu pada

sang karakter utama atau satu latar tertentu (Stanton, 2012: 51). Judul merupakan

hal yang pertama dibaca oleh pembaca fiksi. Judul merupakan elemen lapisan luar

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 135: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI FAKTA …repository.usd.ac.id/40115/2/141224087_full.pdf · 2021. 8. 9. · is ³ KKN Di Desa Penari ´ , the title of ³ KKN Di Desa Penari

119

suatu fiksi. Oleh karena itu, judul merupakan elemen yang paling mudah dikenali

oleh pembaca (Stanton, 2012: 148).

Judul pada sebuah sastra selain mengacu pada karakter dan latar dapat juga

mengacu pada sejumlah elemen yang sekilas terlihat tidak penting. Judul buku

merupakan kiasan atau semacamnya, sehingga memiliki suatu makna. Menarik

atau tidaknya karya sastra, dalam hal ini, bagi pembaca terkadang ditentukan oleh

judul buku. Alasannya, sebelum membaca buku, pembaca dihadapkan dengan

judul buku tersebut.

Judul pada novel tersebut yaitu “KKN Di Desa Penari” karya Simpleman,

sudah mewakilkan cerita yang terdapat pada isi novel. Novel “KKN Di Desa

Penari” karya Simpleman bercerita tentang pengalaman dua mahasiswi yaitu

Widya Sastra Nindya/Widya dan Nur Azizah Ulfia/Nur yang melakukan KKN di

sebuah desa terpencil yang bernama Desa Penari. Hal ini, dapat dibuktikan melalui

kutipan-kutipan di bawah ini:

(K.159)

Pagi itu, Widya segera menyelesaikan proposal akhir tentang siapa saja

yang akan terlibat dalam pelaksanaan tugas ini. Ia semakin bersemangat

karena berhasil melakukan pencarian desa sebagai landasan tugas KKN

mereka secara mandiri (Simpleman, 2019: 4).

Kutipan di atas, mendeskripsikan bahwa Widya hampir menyelesaikan

proposal pengajuan untuk KKN di desa tertinggal. Widya semakin bersemangat

karena mendengar sahabatnya Nur dan Ayu berhasil mendapatkan lokasi tempat

KKN.

(K.160)

Widya, Ayu, Nur, Bima, Wahyu, dan Anton bersiap menuju desa yang akan

dijadikan tempat melaksanakan KKN selama satu setengah bulan ke depan

(Simpleman, 2019: 8).

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 136: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI FAKTA …repository.usd.ac.id/40115/2/141224087_full.pdf · 2021. 8. 9. · is ³ KKN Di Desa Penari ´ , the title of ³ KKN Di Desa Penari

120

Kutipan di atas, mendeskripsikan bahwa Widya dan kawan-kawan telah

bersiap menuju lokasi KKN yaitu di Desa Penari yang berada di pelosok Jawa

Timur.

(K.161)

Tampaknya Wahyu sudah selesai mengisi bahan bakar. Widya segera

berpamitan pada si pedagang Cilok. “Mohon maaf ya Pak, saya harus pergi,

kembali ke desa tempat kami KKN,” ucap Widya sopan. “Jauh Pak, masuk

ke hutan. Di sana ada desa bernama Banyu Seliro, harus sedikit ke

pelosok,” jawab Widya (Simpleman, 2019: 77).

Kutipan tersebut memperlihatkan bahwa Widya dan Wahyu harus pulang

kembali ke Desa Penari setelah mengisi bensin di pom.

(K.162)

“Nak, sebenarnya ada yang harus kamu tahu tentang desa ini, salah satunya,

aturan dasar desa ini. Desa ini dulu dikenal dengan nama desa penari,

sebuah desa yang banyak melahirkan penari-penari yang terkenal di daerah

ini” (Simpleman, 2019: 116).

Kutipan di atas, mendeskripsiskan bahwa Mbah Buyut menceritakan

rahasia/sejarah tentang Desa Penari kepada Widya

(K.163)

“Pak Prabu kemudian mengajak Ilham, Ayu, dan Nur untuk menaiki motor

yang sudah siap dikendarai oleh penduduk desa. Di sini Nur baru tahu, desa

tempat KKN mereka rupanya masuk ke dalam hutan. Ayu tidak pernah

memberitahu ini sebelumnya” (Simpleman, 2019: 131)

Kutipan di atas, mendeskripsiskan bahwa Nur tidak diberitahu terlebih

dahulu oleh Ayu bahwa lokasi KKN yaitu Desa Penari ternyata berada di tengah

hutan.

(K.164)

“Dulu desa ini dikenal luas oleh orang-orang sebagai desa yang

menghasilkan para sinden dan penari daerah” (Simpleman 2019: 135).

Dari kutipan-kutipan di atas, nampak bahwa Judul novel yaitu “KKN Di

Desa Penari” sudah sesuai dengan isi cerita dalam novel. Judul novel juga

menunjukkan elemen latar, karakter, gaya bahasa yang terdapat pada novel. Makna

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 137: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI FAKTA …repository.usd.ac.id/40115/2/141224087_full.pdf · 2021. 8. 9. · is ³ KKN Di Desa Penari ´ , the title of ³ KKN Di Desa Penari

121

yang tersirat dari judul novel yaitu, mahasiswa yang melakukan kegiatan kuliah

kerja nyata/KKN yang berlokasi di Desa Penari.

4.3.2.2 Pembahasan Sudut Pandang

Sudut pandang memerlukan strategi, teknik, siasat, yang secara dipilih

pengarang untuk mengemukakan gagasan dan ceritanya. Sudut pandang yang

digunakan pengarang dalam novel KKN Di Desa Penari adalah sudut pandang

orang ketiga terbatas. Pengarang menggunakan karakter tokoh untuk

menyampaikan pikirannya kepada pembaca.

Pengarang mengacu pada semua karakter dan memosisikannya sebagai

orang ketiga. Pengarang hanya menggambarkan apa yang dapat dilihat, di dengar,

dan dipikirkan oleh satu orang karakter saja (Stanton, 2012: 54). Hal itu dapat

dilihat seperti pada kutipan berikut:

(K.165)

“Menarik,” ucap Widya berkali-kali. Sekarang ia mengerti alasan kenapa

mobil tidak bisa melintas. Baru masuk ke gapura desa itu saja, medan tanah

yang harus mereka lewati langsung menanjak naik (Simpleman, 2019: 16).

Kutipan tersebut memperlihatkan bahwa pengarang menggambarkan apa

yang dilihat, didengar, dan dipikirkan oleh karakter Widya. Di sini pengarang

memosisikan dirinya sebagai orang ketiga terbatas. Kutipan menggambarkan

pengarang mengetahui bahwa karakter Widya sudah mengerti mengapa mobil

tidak bisa melintas, dikarenakan medan yang sulit.

(K.166)

Hari sudah mulai petang. Dari cela-cela pohon di kiri kanan Widya bisa

melihat pemandangan menakjubkan sekaligus mengerikan. Kegelapan

hutan seakan berjalan lambat, menyapu sayup-sayup dedaunan dan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 138: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI FAKTA …repository.usd.ac.id/40115/2/141224087_full.pdf · 2021. 8. 9. · is ³ KKN Di Desa Penari ´ , the title of ³ KKN Di Desa Penari

122

kokohnya ranting besar, seakan memberitahu bahwa pepohonan itu sudah

berdiri ratusan tahun (Simpleman, 2019: 16).

Dari kutipan di atas pengarang menggambarkan apa yang dilihat, didengar,

dan dipikirkan oleh karakter Widya. Di sini pengarang memosisikan dirinya

sebagai orang ketiga terbatas. Kutipan menceritakan si pengarang mengetahui

bahwa karakter Widya melihat pemandangan pepohonan dalam hutan dan perasaan

Widya yang takjub sekaligus takut.

(K.167)

Selain pemandangan hutan yang mulai gelap, widya juga bisa merasakan

suhu dingin yang kian menurun drastis, membuatnya harus mengencangkan

jaket. Ia sadar, suhu seperti ini memang sudah biasa di tempat yang banyak

dipenuhi pepohonan seperti ini, jadi ia tidak terlalu kaget dan

memakluminya (Simpleman, 2019: 16).

Dari kutipan di atas pengarang menggambarkan apa yang dilihat, didengar,

dan dipikirkan oleh karakter Widya. Di sini pengarang memosisikan dirinya

sebagai orang ketiga terbatas. Kutipan menggambarkan si pengarang mengetahui

apa yang karakter Widya rasakan,lihat, dan pikirkan. Widya melihat pemandangan

hutan mulai gelap juga Widya merasakan udara mulai dingin. Ia memakluminya

karena ini adalah hutan pastilah dingin.

(K.168)

Nur yang mendengarnya tampak kaget, ia berharap Pak Prabu bisa

menahan sedikit berita ini agar jangan sampai keluar lebih dulu sebelum

tahu kejelasan nasib Ayu dan Bima. Namun tampaknya Pak Prabu sudah

putus asa (Simpleman, 2019: 239).

Kutipan tersebut memperlihatkan bahwa pengarang menggambarkan apa

yang dilihat, didengar, dan dipikirkan oleh karakter Nur. Di sini pengarang

memosisikan dirinya sebagai orang ketiga terbatas. Kutipan menggambarkan si

pengarang mengetahui bahwa karakter Nur tampak kaget, dan berharap Pak Prabu

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 139: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI FAKTA …repository.usd.ac.id/40115/2/141224087_full.pdf · 2021. 8. 9. · is ³ KKN Di Desa Penari ´ , the title of ³ KKN Di Desa Penari

123

bisa menyimpan berita ini sebelum nasib Ayu dan Bima menjadi jelas. Namun Nur

menyadari kelihatannya Pak Prabu sudah putus asa.

4.3.2.3 Pembahasan Gaya dan Tone

Gaya merupakan cara pengarang dalam menggunakan bahasa. Perbedaan

dari pengarang lain terletak pada bahasa dan menyebar dalam berbagai aspek

seperti kerumitan, ritme, panjang pendek kalimat, detail, humor, kekonkretan, dan

banyaknya imaji dan metafora. Satu elemen yang amat terkait dengan gaya adalah

tone.

Dalam Novel “KKN Di Desa Penari”, gaya yang digunakan pengarang

adalah gaya bahasa yang ringan dan mudah dimengerti. Terdapat juga gaya humor,

sindiran, kasar, dan hiperbolis. Tone yang ditemukan adalah kesedihan. Berikut ini

beberapa kutipan yang menunjukkan gaya dan tone pengarang.

(K.169)

Widya menatap Bima, yang seakan sedikit tersipu ketika gadis itu

melihatnya. “Mas Bima, ya? Memangnya mau Mas ikut kami? Soalnya

kami akan ambil desa yang paling jauh dibandingan sama anak-anak lain,

loh”.

“Nggak apa-apa, sekalian jalan-jalan. Bukannya KKN seperti itu, belajar

sambil jalan-jalan?” kata Bima meyakinkan Widya (Simpleman, 2019: 5).

Dari kutipan di atas, dapat kita ketahui bahwa gaya bahasa dalam novel

adalah ringan dan mudah dimengerti. Karena tidak menggunakan ungkapan atau

pesan-pesan tersirat. Gaya bahasa seperti ini, memudahkan pembaca dalam

memahami alur cerita.

(K.170)

Ayu terlihat sedang berbicara dengan Bima, tapi dari semua pemandangan

itu, Widya lebih tertuju kepada Wahyu yang sedari tadi terlihat dongkol.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 140: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI FAKTA …repository.usd.ac.id/40115/2/141224087_full.pdf · 2021. 8. 9. · is ³ KKN Di Desa Penari ´ , the title of ³ KKN Di Desa Penari

124

Wajahnya muram dan tidak mengenakan. Padahal wajahnya sudah tidak

enak dilihat (Simpleman, 2019: 26).

(K.171)

Semua anak memandang Wahyu sengit, seakan apa yang dikatakan oleh

pemuda kurus itu benar-benar tidak dipikirkan terlebih dahulu. Sekarang

Widya tahu, ternyata benar tidak semua manusia terlahir dengan otak yang

waras (Simpleman, 2019: 30).

Dari kutipan (K.12) dan (K.13), dapat kita ketahui bahwa terdapat gaya

humor dalam pengisahan cerita.

(K.172)

“Ngapain manggil setan, Mas?” ledek Pak Prabu. “Kalau di depan saya saja

kelakuannya kayak setan,” sindir Pak Prabu sambil melirik ke arah Wahyu

(Simpleman, 2019: 30).

Dari kutipan di atas, dapat kita ketahui bahwa terdapat gaya sindiran dalam

pengisahan cerita.

(K.173)

Wahyu berdiri di depannya, menatapnya dengan ekspresi ganjil. “Ngapain

Anjing? Nari malam-malam gini? Kayak kurang kerjaan saja kau ini!”

Dari kutipan di atas, dapat kita ketahui bahwa terdapat gaya kata kasar

dalam pengisahan cerita.

(K.174)

“Aku ketemu sama penari yang cuuuuantik sekali. Gila, kembang kampus

saja gak ada yang mendekati kecantikannya.” Ucapan Wahyu membuat

semua orang tiba-tiba tertarik mendengarkannya.

Dari kutipan di atas, dapat kita ketahui bahwa terdapat gaya ungkapan

hiperbolis/yang dilebih-lebihkan dalam pengisahan cerita.

Tone adalah sikap emosional pengarang yang ditampilkan dalam cerita.

Tone bisa menampak dalam berbagai wujud, baik yang ringan, romantis, ironis,

misterius, senyap, bagai mimpi, atau penuh perasaan (Stanton, 2012: 63). Dalam

Novel “KKN Di Desa Penari”, Tone yang ditampilkan yaitu mistis dan penuh

kesedihan.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 141: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI FAKTA …repository.usd.ac.id/40115/2/141224087_full.pdf · 2021. 8. 9. · is ³ KKN Di Desa Penari ´ , the title of ³ KKN Di Desa Penari

125

(K.175)

Tidak ada yang tahu penyebab penyakit Bima. Setiap malam ia mengigau

bahwa ia dikelilingi oleh ular. Hal itu membuat kedua orang tuanya sangat

sedih, sampai akhirnya ajal menjemput nyawanya dan Bima pergi untuk

selama-lamanya (Simpleman 2019: 121).

Kutipan di atas menggambarkan kondisi Bima akibat diganggu oleh

Badarawuhi. Tone yang ditampilkan dalam kutipan ini adalah kesedihan karena

kedua orangtua Bima melihat sendiri kondisi Bima yang terus-terusan mengigau

bahwa ia dikelilingi ular. Kesedihan orangtua Bima bertambah manakala Bima

akhirnya meninggal dunia karena penyakit misterius tersebut.

4.3.2.4 Pembahasan Simbolisme

Simbol berwujud detail-detail konkret dan faktual dan memiliki

kemampuan untuk memunculkan gagasan dan emosi dalam pikiran pembaca.

Simbolisme memunculkan tiga efek yang masing-masing bergantung pada

bagaimana simbol bersangkutan digunakan. Pertama, sebuah simbol yang muncul

pada satu kejadian penting dalam cerita menunjukkan makna peristiwa tersebut.

Kedua, satu simbol yang ditampilkan berulang-ulang mengingatkan kita akan

beberapa elemen konstan dalam semesta cerita. Ketiga, sebuah simbol yang

muncul pada konteks yang berbeda-beda akan membantu kita menemukan tema

(Stanton, 2012: 64). Dalam novel KKN Di Desa Penari, simbol yang muncul yaitu

KKN, Desa, Hutan, dan gaib/mistis. Semua simbol tersebut dapat dibuktikan pada

kutipan-kutipan berikut:

Hutan di Desa Penari merupakan simbol yang muncul dalam novel KKN

Di Desa Penari, simbol yang muncul pada satu kejadian penting dalam cerita,

seperti pada kutipan di bawah ini.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 142: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI FAKTA …repository.usd.ac.id/40115/2/141224087_full.pdf · 2021. 8. 9. · is ³ KKN Di Desa Penari ´ , the title of ³ KKN Di Desa Penari

126

(K.176)

Mendengar nama desa itu, membuat si pedagang tiba-tiba khawatir, “Mbak,

Mas, kalau bisa hari ini cari penginapan saja. Bukan apa-apa, bahaya mas,

mbak kalau nekat masuk hutan jam begini, apa lagi tempat desanya itu

masuk jauh ke dalam kan? (Simpleman, 2019: 77).

Hutan merupakan tanah luas yang ditumbuhi pohon-pohon. Dalam kutipan

di atas, hutan yang akan dilewati oleh mahasiswa yang melakukan KKN

merupakan hutan yang keramat. Oleh karena itu, pedagang sebagai orang yang

mengetahui keadaan di lingkungan tersebut menyarankan untuk tidak melanjutkan

perjalanan.

Tidak hanya simbol yang muncul pada satu kejadian penting. Akan tetapi

dalam novel KKN Di Desa Penari pun memperlihatkan simbol lain seperti sebuah

simbol yang ditampilkan berulang-ulang mengingatkan kita akan beberapa elemen

konstan dalam semesta cerita, seperti pada kutipan di bawah ini:

(K.177)

Mendengar hal itu, Widya hanya diam saja, sembari mengamati situasi. Ia

tidak tahu apa yang terjadi kepada sahabatnya. Apa mungkin Nur

kerasukan?

“Yo opo, Cah Ayu wes kenal karo Badarawuhi?” (bagaimana, Anak cantik

sudah kenal sama Badarawuhi?) tanya sosok itu.

Melihat itu, Widya mulai ketakutan (Simpleman, 2019: 9394).

Kutipan di atas menunjukkan bahwa gaib/mistis/horor merupakan

simbolisme yang mengingatkan kita akan beberapa adegan horor yang sering

terjadi pada keseluruhan cerita. Pada kejadian tersebut membentuk karakter

seseorang yang tidak takut akan hal mistis, menjadi takut. Roh Mbah Dok yang

merasuki Nur membuat Widya ketakutan.

4.3.2.5 Pembahasan Ironi

Secara umum, ironi dimaksudkan sebagai cara untuk menunjukkan bahwa

sesuatu berlawanan dengan apa yang telah diduga sebelumnya. Pada dunia fiksi,

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 143: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI FAKTA …repository.usd.ac.id/40115/2/141224087_full.pdf · 2021. 8. 9. · is ³ KKN Di Desa Penari ´ , the title of ³ KKN Di Desa Penari

127

ada dua jenis ironi yang dikenal luas, yaitu “ironi dramatis” dan “tone ironis”.

“Ironi dramatis” atau ironi alur dan situasi biasanya muncul melalui kontras

diametris antara penampilan dan realitas, antara maksud dan tujuan seorang

karakter dengan hasilnya, atau antara harapan dengan apa yang sebenarnya terjadi.

Sedangkan “Tone ironis” atau “ironi verbal” digunakan untuk menyebut cara

berekspresi yang mengungkapkan makna dengan cara berkebalikan (Stanton,

2012: 71). Ironi yang terkandung dalam novel KKN Di Desa Penari adalah ironi

dramatis atau ironi alur, dapat dilihat dalam kutipan berikut.

(K.178)

“Air mengalir pasti larinya ke timur, pernah dengar kalimat itu Wid? Di

timur masih banyak hal-hal tabu yang kadang tidak masuk akal, karena

semuanya itu berkumpul di timur. Dari yang baik, buruk, sampai yang

terburuk. Ibu cuma takut anak ibu satu-satunya kenapa-kenapa,” kata bu

Azrah yang disambut tatapan lembut Widya. Hal itu membuat ibunya

akhirnya luluh.

“Ya sudah,” kata Bu Azrah kemudian. “Jaga diri, jaga ucapan, hati-hati

dalam bersikap. Jangan lupa makan ya Nak, sehat-sehat pokoknya

(Simpleman, 2019: 910).

Kutipan tersebut memperlihatkan ironi dramatis atau ironi alur dimana

keinginan Bu Azrah dengan terbalik dengan kenyataan, atau antara harapan dengan

apa yang sebenarnya terjadi. Karakter Bu Azrah yang tergambar dalam novel

“KKN Di Desa Penari” merupakan karakter seorang seorang ibu yang

mengharapkan agar anaknya anak baik-baik saja selama melakukan kegiatan KKN.

Namun seiring berjalannya cerita di tempat KKN, Widya diganggu dan diteror oleh

Badarawuhi.

Tone ironis atau ironi verbal, ironi jenis ini tidak terdapat pada cerita. Isi

cerita dari novel KKN Di Desa Penari tidak mengandung makna kebalikan di setiap

alurnya melainkan makna sesungguhnya. Novel “KKN Di Desa Penari”

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 144: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI FAKTA …repository.usd.ac.id/40115/2/141224087_full.pdf · 2021. 8. 9. · is ³ KKN Di Desa Penari ´ , the title of ³ KKN Di Desa Penari

128

menceritakan realitas kehidupan yang dialami oleh mahasiswa-mahasiswi yang

melakukan KKN di sebuah desa yang masih kental dengan hal-hal gaib.

4.3.3 Pembahasan Tema

Tema merupakan aspek cerita yang sejajar dengan makna (Stanton, 2012:

36). Tema adalah pokok pembicaraan yang mendasari cerita dalam sebuah karya

sastra. Tema merupakan elemen yang relevan dengan setiap peristiwa dan detail

sebuah cerita (Stanton, 2012: 37). Tema memberikan koherensi dan makna pada

fakta-fakta cerita. Fungsi tema telah sepenuhnya diketahui, namun identitas tema

sendiri masih kabur dari pandangan. Istilah tema amat sulit didefinisikan (Stanton,

2012: 39). Agar mudah untuk mengidentifikasi tema sebuah cerita, harus diketahui

bahwa kerangka-kerangka kasar akan sangat diperlukan sebagai pijakan untuk

menjelaskan sesuatu yang lebih rumit (Stanton, 2012: 41). Cara yang efektif untuk

mengenali tema sebuah karya adalah dengan mengamati secara teliti setiap konflik

yang ada di dalamnya (Stanton, 2012: 42).

Pembahasan tema dalam novel “KKN Di Desa Penari” karya Simpleman,

terdapat dalam kutipan-kutipan berikut:

(K.179)

“Cah ayu, kancamu bakal onok sing gak selamet nek kelakuane jek pancet,

rungokno aku, kandanono mumpung gorong kebablasan, keblowok tambah

jeru maneh, soale tingakhe bakal nyeret kabeh menungso nang kene”

(Anak cantik, akan ada temanmu yang tidak akan selamat bila ia tidak

berhenti melakukan tindakan berdosanya. Dengarkan saya, beri tahu dia

sebelum dia terperosok semakin jauh, melewati batas yang akan membuat

semua urusan ini semakin dalam hingga mencelakai semua orang yang ada

di sini). Setelah itu, Nur berteriak keras sekali. Setelah ia jatuh tersungkur

di depan Widya. Nur tidak sadarkan diri (Simpleman, 2019: 95).

(K.180)

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 145: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI FAKTA …repository.usd.ac.id/40115/2/141224087_full.pdf · 2021. 8. 9. · is ³ KKN Di Desa Penari ´ , the title of ³ KKN Di Desa Penari

129

“Bima, teman laki-lakimu, telah melakukan hubungan suami istri dengan

temanmu yang bernama Ayu. Tidak hanya itu, mereka melakukan

perbuatan lain, yang tidak bisa saya katakan kepada kamu, perbuatan yang

sangat dilarang di desa ini” (Simpleman, 2019: 116).

(K.181)

Terdengar Wahyu tiba-tiba mengumpat, “Bangsat memang Bima sama

Ayu! Bisa-bisanya mereka melakukan hal itu di tempat seperti ini!” Tak

lama Wahyu kembali menunduk, ia merasa tidak enak melihat Widya dan

Nur (Simpleman, 2019: 238).

Kutipan (K.179) menjelaskan bahwa ketika Nur dirasuki oleh Mbah Dok,

ia memperingatkan bahwa Bima akan celaka jika ia tidak berhenti melakukan

perbuatan tercelanya. Namun, Widya tidak paham, siapa yang dimaksud dalam

pesan yang dikatakan oleh Mbah Dok melalui Nur tersebut. Sedangkan pada

(K.180) dan (K.181) menjelaskan bahwa Bima dan Ayu telah melakukan perbuatan

yang tercela, mereka akhirnya menerima ganjaran atas perbuatan mereka.

Dari konflik yang terdapat pada kutipan-kutipan tersebut, tema dalam novel

“KKN Di Desa Penari” karya Simpleman adalah menghormati setiap budaya, adat

istiadat dan menjaga tata krama di mana pun kita berada.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 146: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI FAKTA …repository.usd.ac.id/40115/2/141224087_full.pdf · 2021. 8. 9. · is ³ KKN Di Desa Penari ´ , the title of ³ KKN Di Desa Penari

130

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

5.1 Kesimpulan

Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan dalam novel “KKN Di

Desa Penari” karya Simpleman, maka diambil kesimpulan sebagai berikut:

Fakta cerita merupakan hal-hal yang akan diceritakan di dalam sebuah

karya fiksi. Fakta cerita meliputi karakter, alur, dan latar. Karakter-karakter yang

terdapat pada novel “KKN Di Desa Penari” adalah sebagai berikut: Dua karakter

utama yaitu Widya Sastra Nindya atau biasa dipanggil Widya dan Nur Azizah Ulfia

atau akrab dipanggil Nur. Sedangkan karakter pendukung meliputi Ayu

Prakarsayuga, Bima Anggara, Anton, Wahyu, Pak Prabu, Mas Ilham, Mbah Buyut,

Mbah Dok, Bu Sundari, si Penari (Badarawuhi/Dawuh), Bu Anggi, Bu Azrah

(Ibunda Widya), Lelaki tua pemanggul karung, Pedagang Cilok, Orangtua Ayu dan

Bima, Pak Aryo dan Pak Waryan serta para penduduk desa, rektor dan para dosen,

mahasiswa dan mahasiswi yang lain, Nadya, Mbah Langsa, sesosok makhluk

hitam bermata merah serta para makhluk halus/lelembut hutan yang lainnya. Alur

merupakan rangkaian peristiwa-peristiwa dalam sebuah cerita. Alur terbagi atas

tiga. Pertama, tahap awal. Kedua, tahap tengah. Ketiga, tahap akhir. Alur dalam

novel KKN Di Desa Penari adalah alur maju. Peristiwa-peristiwa yang dikisahkan

bersifat kronologis. Peristiwa berjalan secara runtut, dimulai dari tahap awal,

tengah sampai akhir tanpa adanya alur flashback atau alur mudur. Latar adalah

lingkungan yang meliputi sebuah peristiwa dalam cerita yang berinteraksi dengan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 147: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI FAKTA …repository.usd.ac.id/40115/2/141224087_full.pdf · 2021. 8. 9. · is ³ KKN Di Desa Penari ´ , the title of ³ KKN Di Desa Penari

131

peristiwa-peristiwa yang sedang berlangsung. Latar terbagi atas tiga bagian yaitu

latar tempat, latar waktu, dan latar sosial. latar tempat dalam novel KKN Di Desa

Penari terdapat sembilan latar tempat yaitu sebuah universitas di Jawa Timur, aula

kampus, gerbang selatan, gapura, hutan, desa, kamar. Latar waktu dalam novel

KKN Di Desa Penari terdapat tujuh latar waktu. waktu malam, pagi, sore, sebulan,

tiga bulan, petang dan empat bulan. Latar sosial pada novel KKN Di Desa Penari

yaitu status sosial Pak Prabu sebagai kepala desa dan Ayu sebagai anak dari

keluarga kaya raya.

Sarana sastra merupakan hal-hal yang dimanfaatkan oleh pengarang dalam

memilih dan menata detail-detail cerita. Sarana sastra meliputi unsur judul, sudut

pandang, gaya dan tone, simbolisme, dan ironi. Judul selalu relevan terhadap karya

yang diampunya sehingga keduanya membentuk satu kesatuan, jika judul mengacu

pada sang karakter utama atau satu latar tertentu. Judul pada novel ini berhubungan

pada karakter cerita, latar, dan tema. Pada keseluruhan isi cerita menceritakan

tentang Widya dan Nur serta mahasiswa lain yang melakukan KKN di sebuah desa

yang bernama Desa Penari. Menurut penulis, judul pada novel ini yaitu “KKN Di

Desa Penari” sudah sangat tepat. Sudut pandang yang digunakan dalam novel ini

yaitu sudut pandang orang ketiga terbatas. Pengarang mengacu pada semua

karakter dan memosisikannya sebagai orang ketiga. Pengarang hanya

menggambarkan apa yang dapat dilihat, di dengar, dan dipikirkan oleh satu orang

karakter saja. Karakter Widya dan Nur melalui versi mereka masing-masing dalam

novel ini menggambarkan karakter lainnya seperti yaitu Widya, Nur, Ayu, Bima,

Anton, Wahyu, Pak Prabu, Mas Ilham, Bu Sundari, Mbah Buyut, Lelaki tua

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 148: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI FAKTA …repository.usd.ac.id/40115/2/141224087_full.pdf · 2021. 8. 9. · is ³ KKN Di Desa Penari ´ , the title of ³ KKN Di Desa Penari

132

pemanggul karung, Bu Azrah (Ibunda Widya), Bu Anggi, Mbah Dok, si Penari

(Badarawuhi/Dawuh), Pedagang cilok, Nadya, Mbah Langsa, Orangtua Ayu dan

Bima, rektor dan para dosen, mahasiswa dan mahasiswi yang lain, Pak Aryo dan

Pak Waryan serta para penduduk desa, sesosok makhluk hitam bermata merah serta

para makhluk halus/lelembut hutan yang lainnya. Gaya merupakan cara pengarang

dalam menggunakan bahasa. Pengarang menggunakan gaya bahasa ringan dan

mudah dimengerti. Terdapat juga gaya humor, kasar, sindiran, dan hiperbolis.

Dengan gaya khasnya pengarang juga memunculkan tone atau nada yaitu nada

mistis, dan kesedihan yang membuat emosi pembaca naik-turun. Simbolisme

muncul dalam novel “KKN Di Desa Penari” adalah: KKN, desa, hutan, mistis.

Ironi yang terdapat pada cerpen ini adalah ironi dramatis atau ironi alur. Ironi jenis

ini muncul melalui kontras diametris antara penampilan dan realitas, antara

maksud dan tujuan seorang karakter dengan hasilnya, atau antara harapan dengan

apa yang sebenarnya terjadi. Namun sayang, keinginan para tokoh tidak sesuai

dengan apa yang diharapkan.

Tema yang terdapat pada novel ini adalah menghormati setiap budaya, adat

istiadat dan menjaga tata krama di mana pun kita berada.

5.2 Saran

Berdasarkan hasil analisis, pembahasan, dan kesimpulan yang didapatkan

dari penelitian ini, penulis berharap hal ini dapat membantu dan memberikan

pengetahuan baru bagi peneliti lain yang akan membahas mengenai fakta cerita,

sarana sastra, dan tema. Bagi peneliti lain, diharapkan untuk dapat menindaklanjuti

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 149: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI FAKTA …repository.usd.ac.id/40115/2/141224087_full.pdf · 2021. 8. 9. · is ³ KKN Di Desa Penari ´ , the title of ³ KKN Di Desa Penari

133

penelitian yang terkait dengan novel ini dengan menggunakan metode dan

pendekatan yang lain agar mendapatkan informasi baru dan sumber acuan yang

lebih lengkap. Penulis sadar jikalau penelitian ini masih jauh dari sempurna. Untuk

itu penulis mengharapkan masukan dan kritikan dari pembaca.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 150: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI FAKTA …repository.usd.ac.id/40115/2/141224087_full.pdf · 2021. 8. 9. · is ³ KKN Di Desa Penari ´ , the title of ³ KKN Di Desa Penari

134

DAFTAR PUSTAKA

Arikunto, Suharsimi. 2013. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik. Jakarta:

Rineka Cipta.

Kurniawan, Stefanus Toni. 2020. Analisis Fakta Cerita, Sarana Sastra, dan Tema

dalam Cerpen “Bromocorah” karya Mochtar Lubis. Skripsi. Yogyakarta

(ID): Universitas Sanata Dharma.

Nurgiantoro, Burhan. 2013. Teori Pengkajian Fiksi. Yogyakarta: Gadjah Mada

University Press.

Pradopo, Djoko Rachmat, dkk. 2001. Metodologi Penelitian Sastra. Yogyakarta:

Hanindita Graha Widya.

Rochmatin, Lutfiya. 2020. Analisis Jaringan Komunikasi Media Sosial Fenomena

Viral “KKN di Desa Penari” Di Twitter”. Skripsi. Surabaya (ID): Universitas

Islam Negeri Sunan Ampel.

Saputra, Didik Kusuma. 2010. Fakta Cerita dan Tema Novel Purasani karya

Yasawidagda. Skripsi. Semarang (ID): Universitas Negeri Semarang.

Simpleman. 2019. KKN Di Desa Penari. Jakarta: Bukune Kreatif Cipta.

Siswantoro. 2020. Metode Penelitian Sastra: Analisis Struktur Puisi. Yogyakarta:

Pustaka Pelajar.

Stanton, Robert. 2012. Teori Fiksi Robert Stanton. Terjemahan Sugihastuti dan

Rossi Abi Al Irsyad. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.

Suhita, Sri dan Rahmah Purwahida. 2018. Apresiasi Sastra Indonesia dan

Pembelajarannya. Bandung: Remaja Rosdakarya.

Tarigan, Hendri Guntur. 2008. Menulis Sebagai Suatu Keterampilan Berbahasa.

Bandung: Angkasa.

Wicaksono, Andri. 2014. Menulis Kreatif Sastra dan Beberapa Model

Pembelajarannya. Yogyakarta: Garudhawaca.

Zed, Mestika. 2008. Metode Penelitian Kepustakaan. Jakarta: Yayasan Obor

Indonesia.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 151: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI FAKTA …repository.usd.ac.id/40115/2/141224087_full.pdf · 2021. 8. 9. · is ³ KKN Di Desa Penari ´ , the title of ³ KKN Di Desa Penari

135

LAMPIRAN

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 152: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI FAKTA …repository.usd.ac.id/40115/2/141224087_full.pdf · 2021. 8. 9. · is ³ KKN Di Desa Penari ´ , the title of ³ KKN Di Desa Penari

136

BIODATA PENULIS

Johanes De Deo Pascoal Cristiano Dos Santos lahir di

Durensawit, 08 Maret 1996. Saat ini, penulis tinggal di

Sasi Km. 07 RT/RW 027/001 Kel. Sasi, Kec. Kota

Kefamenanu, Kab. Timor Tengah utara, Prov. Nusa

tenggara Timur. Penulis merupakan anak pertama dari

pasangan Jacob Dos Santos dan Alphonsa Maria Krismiyati.

Pada tahun 20022008, penulis bersekolah di Sekolah Dasar Negeri Sasi

Kefamenanu. Tahun 20082011, penulis melanjutkan pendidikan di SMPK St.

Antonuis Padua Sasi Kefamenanu. Lalu, pada tahun 20112014, penulis

melanjutkan pendidikan di SMKN 1 Kefamenanu. Kemudian tahun 2014,

penulis memulai perkuliahan di Universitas Sanata Dharma Yogyakarta dan

mengambil program studi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia (PBSI).

Dalam menempuh gelar sarjana, penulis memilih jalur skripsi yang berjudul

“Fakta Cerita, Sarana Sastra, Dan Tema Dalam Novel “KKN Di Desa Penari”

Karya Simpleman: Kajian Struktural”. Skripsi ini disusun sebagai syarat yang

harus ditempuh penulis untuk memperoleh gelar sarjana pendidikan.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI