pewarisan sifat menurut hukum mendel_biologi

35
PEWARISAN SIFAT MENURUT HUKUM MENDEL OLEH: Aditya KELAS: 1

Upload: adityadit46

Post on 31-Oct-2015

1.232 views

Category:

Documents


8 download

TRANSCRIPT

Page 1: Pewarisan Sifat Menurut Hukum Mendel_biologi

PEWARISAN SIFAT MENURUT HUKUM MENDEL

OLEH:Aditya

KELAS:

TAHUN 2011/2012

1

Page 2: Pewarisan Sifat Menurut Hukum Mendel_biologi

KATA PENGANTAR

Syukur alhamdulillah, atas rahmat Tuhan yang Maha Esa penulis dapat

menyelesaikan karya tulis “Penurunan Sifat Menurut Hukum Mendel”. Karya

tulis ini di susun oleh penulis untuk menambah wawasan para pembaca dan

pengalaman baru bagi penulis dalam menyusun karya tulis. Dalam penyusunan

karya tulis ini, penulis mencoba untuk menyusun karya tulis ini serapi

mungkin agar mudah untuk dipahami oleh para pembaca.

Penulis menyadari bahwa walaupun penulis telah bekerja keras untuk

menyusun karya tulis ini, namun tidak akan mungkin menjadi lebih baik tanpa

masukan dari pihak lain.

Akhir kata, perkenankanlah penulis mengutip pepatah lama yang

berbunyi “Tak ada gading yang tak retak, tak ada mawar yang tak berduri”.

Penulis selalu terbuka dan berupaya seobjektif mungkin terhadap kritik dan

saran yang membangun guna perbaikan karya tulis ini.

Bekasi, Januari 2012

Penulis

2

Page 3: Pewarisan Sifat Menurut Hukum Mendel_biologi

PENDAHULUAN

Sudah sejak ribuan tahun yang lalu orang menyakini bahwa anak atau

keturunan dari hasil perkembangbiakan secara kawin mewarisi sifat induknya.

Saat ini telah diketahui bahwa sifat-sifat menurun tersebut dikendalikan

oleh suatu komponen sel yang disebut gen. Gen-gen tersebut tersimpan

didalam inti sel, yaitu dalam kromosom.

Pada perkembangbiakan secara kawin terjadi peleburan sel kelamin

jantan dan sel kelamin betina. Setiap sel kelamin membawa sifat dari induknya

sehingga zigot yang terbentuk mengandung gabungan sifat dari kedua

induknya.

Pewarisan sifat organisme melalui perkembangbiakan secara kawin

ternyata mengikuti pola tertentu. Pola pewarisan sifat tersebut ditemukan

pertama kali oleh Gregor Johann Mendel. Didasari oleh pola pewarisan sifat

yang dirintis oleh Mendel, para ilmuwan mengembangkan varietas unggul

pada berbagai tanaman ataupun hewan, melalui persilangan dan hibridisasi.

3

Page 4: Pewarisan Sifat Menurut Hukum Mendel_biologi

DAFTAR ISI

Kata Pengantar...................................................................................... 2

Pendahuluan ........................................................................................ 3

Daftar Isi ........................................................................................ 4

BAB1. Sifat Beda Ditentukan Gen di Dalam Kromosom.................... 5

1. Penurunan Sifat................................................................. 5

2. Persilangan........................................................................ 9

BAB 2. Percobaan Mendel Cara Penurunan Sifat, Dominan Penuh, Dominan

Tidak Penuh.............................................................................. 10

1. Cara Penurunan Sifat........................................................ 11

2. Persilangan Dua Individu dengan Satu Sifat Beda........... 12

3. Persilangan Dua Individu dengan Dua Sifat Beda............ 14

BAB 3. Dasar Fisologis Pewarisan Sifat.............................................. 16

1. Persilangan Monohibrid.................................................... 18

2. Persilangan Dihibrid......................................................... 21

KESIMPULAN......................................................................... 23

DAFTAR PUSTAKA................................................................ 24

4

Page 5: Pewarisan Sifat Menurut Hukum Mendel_biologi

BAB 1

Sifat Beda Ditentukan Gen di Dalam Kromosom

1. Penurunan Sifat

Setiap sifat beda suatu organisme dikendalikan oleh suatu substansi yang

disebut gen. Karena sifat yang dimiliki organisme sangat banyak, jumlah gen

yang dimiliki makhluk hidup juga sangat banyak. Gen-gen tersebut ter`kumpul

di dalam kromosom yang berbeda di dalam inti sel.

a. Kromosom

Kromosom yaitu suatu badan yang terdapat pada inti sel, berbentuk

seperti benang dan mudah menyerap warna.

Dalam kondisi sel sedang aktif, dengan menggunakan mikroskop biasa,

benang-benang kromatin tidak tampak. Pada saat sel akan membelah,

benang-benang kromatin tersebut memendek, menebal, dan mudah

menyerap zat warna sehingga dengan mikroskop biasa tampak seperti

benang halus.

Di dalam sel tubuh, pada umumnya kromosom selalu berada dalam

keadaan berpasangan. Setiap kromosom yang berpasang-pasangan selalu

mempunyai bentuk dan struktur yang sama atau hampir sama. Kromosom

demikian disebut kromosom homolog.

Jumlah kromosom dalam setiap sel tubuh dari berbagai jenis makhluk

hidup berbeda. Untuk lebih jelasnya, perhatikan Tabel 1.2!

5

Page 6: Pewarisan Sifat Menurut Hukum Mendel_biologi

Tabel 1.2 Jumlah Kromosom pada Beberapa Jenis Makhluk Hidup

No. Jenis Makhluk Hidup Jumlah

Kromosom

1.

2.

3.

4.

5.

6.

7.

8.

9.

10.

11.

12.

13.

14.

15.

16.

17.

18.

19.

20.

21.

22.

23.

24.

25.

26.

27.

28.

29.

Manusia

Orang utan

Simpanse

Siamang

Marmut

Kelinci

Kuda

Domba

Kambing

Sapi

Anjing

Kucing

Tikus

Ayam

Kadal

Katak

Kumbang

Nyamuk

Lalat

Belalang

Kol

Padi

Tomat

Tembakau

Kentang

Bawang

Nanas

Jagung

Buncis

46

48

48

50

60

44

64

60

60

60

78

38

42

78

34

26

30

6

12

24

18

24

24

48

48

16

150

20

14

6

Page 7: Pewarisan Sifat Menurut Hukum Mendel_biologi

Pada setiap sel tubuh manusia terdapat 46 buah kromosom, terdiri atas

23 pasang kromosom homolog. Setiap pasang kromosom homolog adalah

semacam, sehingga kromosom sel tubuh manusia terdiri atas 23 macam.

Jumlah macam kromosom disebut ploid atau set atau perangkat. Karena sel

tubuh manusia mengandung 23 pasang atau 46 buah kromosom, berarti sel

tubuh tersebut mempunyai dua perangkat kromosom atau disebut diploid.

Pada waktu pembentukan sel kelamin, sel induk kelamin membelah

secara meiosis sehingga sel kelamin mengandung kromosom setengah dari

jumlah kromosom sel induknya. Jadi, sel kelamin manusia tetap mengandung

23 macam kromosom, tetapi tidak berpasangan. Dengan kata lain, sel kelamin

hanya mengandung satu perangkat kromosom. Sel yang mengandung

seperangkat kromosom atau kromosomnya tidak berpasang-pasangan disebut

haploid.

b. Gen

Istilah gen pertama kali dikemukakan oleh W. Johansen. Gen adalah

suatu kesatuan kimia dalam kromosom yang bertanggung jawab

terhadap pewarisan sifat organisme. Gen tersimpan di dalam kromosom

dan kromosom tersimpan di dalam nukleus atau inti sel. Pada saat sel

akan membelah, kromosom membelah terlebih dahulu. Pembelahan

kromosom didahului oleh penggandaan gen.

Sifat dominan resesif dan intermedier

Sifat dominan adalah sifat yang menutup/mengalahkan sifat yang

lainnya, sifat yang ditutup/dikalahkan tersebut disebut sifat resesif. Bila sama-

sama kuat disebut sifat intermedier.

7

Page 8: Pewarisan Sifat Menurut Hukum Mendel_biologi

Gen, gamet, genotipe, serta fenotipe

Untuk memudahkan mempelajari peristiwa penurunan sifat suatu

makhluk hidup, selanjutnya setiap gen diberi simbol huruf seperrti A, a, B, b,

C, c, dan seterusnya.

Setiap simbol diperuntukan bagi satu ciri tertentu (satu sifat beda). Gen-

gen akan berpasangan membentuk genotipe. Fenotipe adalah sifat yang tampak

dari luar, hal ini berdasarkan penerjemahan simbol dari genotipe ditambah

faktor lingkungan.

Contoh: Sifat-sifat pada bunga

Sifat warna merah = M

Sifat warna putih = m

Huruf besar menunjukan sifat dominan, sedangkan huruf kecil

menunjukan sifat resesif.

Genotipe yang terbentuk bisa, MM, Mm, atau mm, dan fenotipe yang

terbentuk adalah:

MM = bunga warna merah

Mm = bunga warna merah

mm = bunga warna putih

Untuk menentukan gamet (sel kelamin) dari sebuah genotipe, maka

caranya adalah menggunakan rumus 2n, n adalah jumlah pasangan alel yang

heterozigot.

contoh:

1. MM jumlah pasangan alel heterozigotadalah nol, karena pasangan alelnya

adalah homozigot, sehingga jumlah gametnya adalah 20 atau 1 macam

yaitu M saja.

2. Mm jumlah pasangan alel heterozigotnya adalah 1, sehingga jumlah macam

gametnya adalah 20 atau 2 macam, yaitu M dan m.

8

Page 9: Pewarisan Sifat Menurut Hukum Mendel_biologi

2. Persilangan

Persilangan makhluk hidup dirintis oleh Gregor Johann Mendel. Hasil

penelitiannya tentang persilangan yang menggunakan objek kacang kapri

tersebut diterbitkan pada tahun 1865. Di dalam buku tersebut Mendel

menjelaskan prinsip-prinsip pewaris sifat atau ciri induk (orang tua) kepada

keturunannya (anak). Ilmu yang mempelajari pewarisan sifat makhluk hidup

disebut genetika.

Dalam percobaannya, Mendel menggunakan objek tanaman kacang

kapri. Dipilihnya kacang kapri sebagai objek percobaan karena berbagai

alasan. Di antaranya adalah daur hidupnya pendek, turunanya banyak, mudah

disilang, dapat melakukan penyerbukan sendiri, dan banyak varietasnya.

Hukum Mendel 1

Sesungguhnya dimasa hidup Mendel belum diketahui sifat keturunan

modern, belum diketahui adanya kromosom dan gen, apalagi asam nukleat

yang membina bahan genetis itu. Mendel menyebut bahan genetis itu hanya

faktor penentu (determinat) atau disingkat dengan faktor.

T.H. Morgan, itu penemu “gen berangkai” menyusun rumusan

penemuan Mendel secara modern (1919), sehingga mengandung istilah gen

dan alel.

Hukum Mendel 1: Pemisahan gen sealel “Segregation of allelic ganes”.

Peristiwa pemisahan alel ini terlihat ketika pembikinan gamet individu

yang memiliki genotipe heterozigot, sehingga tiap gamet mengandung salah

satu alel itu.

Hukum ini disebut juga Hukum Segregasi. Berdasarkan percobaan menyilang

2 individu yang memiliki 1 karakter berbeda: Monohibrid.

9

Page 10: Pewarisan Sifat Menurut Hukum Mendel_biologi

BAB 2

Percobaan Mendel

Cara Penurunan Sifat, Dominan Penuh,

Dominan Tidak Penuh

Mendel berhasil memisahkan gen melalui penelitian selama delapan

tahun. Kemudian, terkenal dengan sebutan Hukum Mendel atau Hukum

Pemisahan Gen. Mendel melakukan percobaan menggunakan kacang ercis

(Pisum sativum). Mengapa Mendel menggunakan kacang ercis untuk

penelitiannya, bukan tumbuhan lain? Kacang ercis memiliki beberapa

kelebihan dibandingkan tanaman yang lain, yaitu:

1) Kacang ercis memiliki pasangan yang sifatnya

kontras. Misalnya, biji bulat dengan biji keriput, atau

berbatang tinggi dengan berbatang pendek.

2) Dapat melakukan penyerbukan sendiri.

3) Mudah disilangkan.

4) Memiliki daur hidup yang pendek sehingga untuk

menghasilkan satu generasi tidak memerlukan waktu

yang lama.

5) Bisa menghasilkan keturunan yang banyak.

Setelah mengamati dengan teliti, Mendel mendapatkan tujuh galur

murni yang saling bertolak belakang pada kacang ercis. Galur murni adalah

tanaman yang memiliki sifat tidak berubah dari generasi ke generasi. Tanaman

galur murni tersebut dapat kamu lihat dalam tabel berikut.

10

Page 11: Pewarisan Sifat Menurut Hukum Mendel_biologi

1. Cara Penurunan Sifat

Sifat beda yang diturunkan induk kepada keturunannya ditulis dengan

simbol huruf. Satu huruf menyatakan sifat yang didapat dari salah satu

induknya, sedangkan sepasang huruf menyatakan sifat beda dari kedua

induknya. Induk menurunkan sifat beda pada keturunannya melalui sel

kelamin jantan atau betina. Oleh karena itu, sifat beda pada sel kelamin

dinyatakan dengan satu huruf. Saat perkawinan atau persilangan berlangsung,

terjadi peleburan sel kelamin jantan dan betina. Kedua sifat beda yang

bergabung menjadi satu dalam individu tersebut dinyatakan dengan dua huruf.

Contohnya:

a. Suatu individu mempunyai sifat yang dinyatakan TT. Huruf T menyatakan

sifat batang tinggi, gametnya adalah T dan T.

b. Sifat yang lain dinyatakan dengan tt, dimana t menyatakan sifat batang

pendek, gametnya t dan t.

Dapat dijelaskan bahwa cara penurunan sifat dapat digambarkan sebagai

berikut:

11

Page 12: Pewarisan Sifat Menurut Hukum Mendel_biologi

2. Persilangan Dua Individu dengan Satu Sifat Beda

Persilangan dua individu dengan satu sifat beda disebut dengan monohibrid.

a. Dominan Penuh

Suatu persilangan disebut dominan penuh apabila pada keturunannya sifat

dominan menguasai sifat resesif.

Contoh:

12

Page 13: Pewarisan Sifat Menurut Hukum Mendel_biologi

Persilangan antara biji kacang polong berwarna kuning dengan biji kacang

polong berwarna hijau, dihasilkan biji kacang polong berwarna kuning. Hal ini

menunjukkan bahwa warna kuning bersifat dominan, dan hijau bersifat resesif.

b. Dominan Tidak Penuh

Dominan tidak penuh terjadi jika kedua gen induk saling mempengaruhi

sehingga menghasilkan sifat antara. Sebagai contoh adalah persilangan antara

tanaman bunga pukul empat (mirabilis jalapa) warna merah homozigot

(genotip MM) dengan bunga pukul empat warna putih (genotip mm), diperoleh

tanaman F1 heterozigot berbunga warna merah jambu (genotip Mm).

Jika tanaman F1 disilangkan dengan F1, diperoleh keturunan F2 yang

memperlihatkan perbandingan fenotip merah : merah jambu : putih = 1 : 2 : 1.

Perbandingan ini diperoleh karena sifat merah yang tidak dominan

penuh terhadap sifat putih, disebut dengan sifat intermediet, dan warna merah

muda disebut warna intermediet.

Tanaman bunga merah (MM) dan bunga putih (mm) merupakan galur

murni karena memberikan keturunan yang selalu tetap.

Galur murni adalah garis keturunan yang bergenotip homozigot untuk

semua sifat unggul. Untuk lebih jelasnya, pahami bagan persilangan berikut:

13

Page 14: Pewarisan Sifat Menurut Hukum Mendel_biologi

Perbandingan fenotip warna merah : merah muda : putih adalah 1 : 2 : 1.

3. Persilangan Dua Individu dengan Dua Sifat Beda

Persilangan antara dua individu dengan dua sifat beda ini disebut dengan

persilangan dihibrida. Misalnya, beda antara bentuk dan warna biji kapri. Jika

disilangkan antara tanaman kapri biji bulat warna kuning homozigot (BBKK)

dengan tanaman kapri biji kerut warna hijau homozigot (bbkk). Dihasilkan semua

tanaman F1 (dihibrida) adalah sama, yaitu berbiji bulat kuning (BbKk).

Bila disilangkan antara F1 dengan F1, maka dihasilkan keturunan F2 yang

memperlihatkan 16 kombinasi yang terdiri atas 4 macam fenotip, yaitu berbiji

bulat kuning, bulat hijau, kerut kuning, dan kerut hijau. Perhatikanlah bagan

persilangan berikut.

14

Page 15: Pewarisan Sifat Menurut Hukum Mendel_biologi

Berdasarkan tabel di atas dapat diperoleh kemungkinan genotip dan fenotipnya.

Individu yang mengandung gen B mempunyai biji bulat, sedangkan individu yang

mengandung K memiliki biji berwarna kuning. Oleh karena itu, terdapat empat

fenotip pada F2, yaitu:

(1) bulat-kuning : nomor 1,2,3,4,5,7,9,10,13

(2) bulat-hijau : nomor 6,8,14

(3) keriput-kuning : nomor 11,12,15

(4) keriput-hijau : nomor 16

Genotip BBKK mempunyai sifat homozigot dominan, disebut galur murni

dominan. Sedangkan, genotip bbkk bersifat homozigot resesif, disebut galur

murni resesif. Perbandingan fenotip F2 adalah bulat kuning : bulat hijau : keriput

kuning : keriput hijau adalah 9 : 3 : 3 : 1.

Hukum Mendel 2

Pengelompokan gen secara bebas/independent assortment of genes.

Dihidrid dan Polihibrid

Hukum ini berlaku ketika pembentukan gamet, dimana gen sealel secara

bebas pergi ke masing-masing kutub ketika meiosis. Pembuktian hukum ini

dipakai pada Dihibrid dan Polihibrid, yakni persilangan dari individu yang

memiliki 2 atau lebih karakter berbeda.

15

Page 16: Pewarisan Sifat Menurut Hukum Mendel_biologi

Hukum ini menyatakan bahwa gen-gen dari sepasang alel memisah secara

bebas ketika berlangsung pembelahan reduksi (meiosis) pada waktu pembentukan

gamet-gamet. Oleh karena iitu pada contoh dihibrid itu terjadi 4 macam

pengelompokan dari dua pasang gen yaitu:

1. gen B mengelompok dengan gen K, terdapat dalam gamet BK

2. gen B mengelompok dengan gen k, terdapat dalam gamet Bk

3. gen b mengelompok dengan gen K, terdapat dalam gamet Bk

4. gen b mengelompok dengan gen k, terdapat dalam gamet bk.

BAB 3

Dasar Fisologis Pewarisan Sifat

"Dan sesungguhnya pada binatang ternak itu terdapat pelajaran bagi kamu. Kami

memberi minum kamu dari apa yang ada di dalam perutnya (berupa) susu yang

bersih antara tahi dan darah , yang mudah ditelan bagi orang-orang yang

meminumnya" (QS. Surat An Nahl : 66)

Sejak nenek moyang kita mulai menjinakkan dan memelihara hewan liar

serta mengubahnya menjadi ternak, secara tidak sadar mereka telah melaksanakan

program pemuliaan. Bila dipandang dari sudut genetika kuantitatif, nenek moyang

kita itu telah melaksanakan peningkatan mutu genetik ternak yang dipeliharanya,

meskipun masih dalam bentuk yang sederhana, yaitu dengan memilih hewan-

hewan tertentu yang dianggapnya lebih sesuai dengan kebutuhannya atau hewan

yang disenanginya. Hewan-hewan pilihan tersebut kemudiaan dipelihara lebih

lama dari hewan-hewan lain dan dikawinkan untuk memperoleh keturunan.

Setelah berlangsung beberapa generasi, terbentuklah sekelompok ternak yang

makin memenuhi kebutuhan pemeliharanya.

16

Page 17: Pewarisan Sifat Menurut Hukum Mendel_biologi

Berdasarkan pengamatan secara sederhana, pada masa itu telah disimpulkan

bahwa terdapat kesamaan dalam sifat tertentu yang dimiliki tetua dengan sifat

pada anaknya atau sesama saudara kandung dan atau sesama saudara tiri.

Demikian pula ternak yang berkerabat dekat terdapat beberapa kesamaan sifat-

sifat di antara mereka. Disimpulkan pula bahwa terdapat sifat-sifat yang

pewarisannya lebih mantap dari sifat yang lain. Sejak itu, manusia diduga telah

mencoba mencari hukum-hukum yang mengatur pewarisan sifat.

Hal inilah yang kemudiaan membuahkan ilmu genetika moderen. Manusia

diperkirakan telah berusaha mengembangkan cara-cara pemuliaan sederhana yang

efektif. Namun baru setelah hukum-hukum Mendel ditemukan kembali pada awal

abad ini, Ilmu Pemuliaan Ternak Moderen mulai berkembang dengan pesat.

Ilmu Genetika merupakan salah satu cabang ilmu yang mempelajari seluk

beluk gen sebagai unit dasar biologis yang mengontrol pewarisan sifat. Karena

gen memegang peran utama dalam kehidupan, menyebabkan ilmu genetika

memiliki banyak kaitan dengan cabang ilmu lain dalam bidang biologi. Pada

dasarnya genetika mempelajari dua aspek yang saling kontradiksi, yaitu kemiripan

anak dengan tetuanya dan perbedaan antara anak dengan tetuanya serta perbedaan

sesama anak. Jadi genetika mempelajari tentang pewarisan dari kesamaan dan

variasi sifat antar individu.

Genetika merupakan salah satu cabang ilmu yang penting dalam biologi. Ilmu ini

mempelajari pewarisan sifat yang dimiliki suatu individu ke individu lainnya.

Istilah lain untuk ilmu ini adalah hereditas atau ilmu pewarisan. Secara umum

genetika berusaha menjelaskan material apa saja yang membawa informasi untuk

diwariskan (bahan genetik), bagaimana informasi itu diekspresikan (ekspresi

genetik), dan bagaimana informasi ditransmisikan dari suatu individu ke individu

lainnya (pewarisan genetik).

Ilmu Genetika dimulai dengan adanya konsep-konsep yang dikemukakan oleh

Gregor Mendel (1822-1884) dalam tahun 1865. Mendel merupakan orang yang

pertama kali dapat menerangkan bahwa persamaan dan perbedaan antara anak

dengan tetuanya dapat diterangkan dengan teori pewarisan gen. Mendel adalah

seorang biarawan dari Brno, Austria.

17

Page 18: Pewarisan Sifat Menurut Hukum Mendel_biologi

Mendel menemukan pertama kali bahwa pewarisan sifat pada tanaman (ia

menggunakan tujuh sifat pada tanaman kapri) mengikuti sejumlah nisbah

matematika sederhana. Dari percobaan tersebut, ia berhasil menjelaskan

bagaimana nisbah-nisbah itu terjadi. Hal itu kemudian dikenal dengan “Hukum

Pewarisan Mendel”. Karena itu Gregor Mendel dianggap sebagai Bapak Ilmu

Genetika moderen.

Dalam perkembangan berikutnya, ilmu genetika semakin berkembang dan

membentuk cabang ilmu tersendiri sesuai dengan objek pengamatannya. Cabang-

cabang ilmu genetika yang dikenal antara lain: genetika molekuler, genetika sel

(sito genetik), genetika tingkah laku, genetika populasi, genetika kuantitatif, dan

genetika perkembangan.

1. Persilangan monohibrid

Monohibrid adalah persilangan antar dua spesies yang sama dengan satu

sifat beda. Persilangan monohIbrid ini sangat berkaitan dengan hukum Mendel I

atau yang disebut dengan hukum segresi. Hukum ini berbunyi, “Pada

pembentukan gamet untuk gen yang merupakan pasangan akan disegresikan

kedalam dua anakan.”

Mendel pertama kali mengetahui sifat monohybrid pada saat melakukan

percobaan penyilangan pada kacang ercis (Pisum sativum). Sehingga sampai saat

ini di dalam persilangan monohybrid selalu berlaku hukum Mendel I.

Sesungguhnya di masa hidup Mendel belum diketahui sifat keturunan

modern, belum diketahui adanya sifat kromosom dan gen, apalagi asam nukleat

yang membina bahan genetic itu. Mendel menyebut bahan genetic itu hanya factor

penentu (determinant) atau disingkat dengan factor.

18

Page 19: Pewarisan Sifat Menurut Hukum Mendel_biologi

Hukum Mendel I berlaku pada gametogenesis F1 x F1 itu memiliki genotif

heterozigot. Gen yang terletak dalam lokus yang sama pada kromosom, pada

waktu gametogenesis gen sealel akan terpisah, masing-masing pergi ke satu

gamet.

Contoh-contoh persilangan monohibrid:

Perhatikan diagram persilangan monohibrid antara kapri batang tinggi

dengan kapri batang pendek berikut: TT (tinggi) dan tt (pendek)

Parental (P1): TT >< tt

Gamet : T t

F1 : Tt (tinggi)

P2 : F1 >< F1

Tt >< Tt

Gamet : T t

T t

Jika disilangkan F1 >< F1, dapat kita ketahui bahwa sifat batang tinggi (T)

dominant terhadap batang pendek (t).

Jadi, pada persilangan monohybrid, perbandingan monohybrid = 3:1, dan

perbandingan genotip = 1:2:1

19

Page 20: Pewarisan Sifat Menurut Hukum Mendel_biologi

Contoh kasus intermediet :

Persilangan monohibrid antara tanaman bunga Mirabilis jalapa merah galur

murni (MM) dengan Mirabilis jalapa putih galur murni (mm) sebagai berikut:

P1: MM >< mm

Gamet: M m

F1: Mm

P2: Mm >< Mm

Gamet: M,m M,m

F2: jika disilangkan rasio fenotip nya

Merah : merah jambu : putih

1 : 2 : 1

Rasio genotip nya:

MM : Mm : mm

1 : 2 : 1

20

Page 21: Pewarisan Sifat Menurut Hukum Mendel_biologi

2. Persilangan Dihibrid

Persilangan dihibrid yaitu persilangan dengan dua sifat beda sangat

berhubungan dengan hukum Mendel II yang berbunyi “independent assortment of

genes”. Atau pengelompokan gen secara bebas.

Hukum ini berlaku ketika pembentukan gamet, dimana gen sealel secara

bebas pergi ke masing-masing kutub ketika meiosis. Hukum Mendel II disebut

juga hukum asortasi.

Mendel menggunakan kacang ercis untuk dihibrid, yang pada bijinya

terdapat dua sifat beda, yaitu soal bentuk dan warna biji. B untuk biji bulat, b

untuk biji kisut, K untuk warna kuning dan k untuk warna hijau.

Jika tanaman ercis biji bulat kuning homozygote (BBKK) disilangkan

dengan biji kisut hijau (bbkk), maka semua tanaman F1 berbiji bulat kuning.

Apabila tanaman F1 ini dibiarkan menyerbuk kembali, maka tanaman ini akan

membentuk empat macam gamet baik jantan ataupun betina masing-masing

dengan kombinasi BK, Bk,Bk, bk. Akibatnya turunan F2 dihasilkan 16

kombinasi.yang terdiri dari empat macam fenotip, yaitu 9/16 bulat kuning, 3/16

bulat hijau, 3/16 kisut kuning dan 1/16 kisut hijau. Dua diantara fenotip itu serupa

dengan induknya semula dan dua lainnya merupakan fariasi baru.

A. SEMIDOMINANSI DALAM DIHIBRID

Apabila dominansi nampak penuh maka perbandingan fenotip pada F2 adalah

9:3:3:1. Pada semidominansi (artinya dominansi tidak nampak penuh, ada warna

yang teritermedier ) maka hasil perkawinan dihibrid menghasilkan keturunan

dengan perbandingan 1:2:1:2:4:2:1:2:1

21

Page 22: Pewarisan Sifat Menurut Hukum Mendel_biologi

B. PERKAWINAN DIHIBRID PADA HEWAN

Pada marmot misalnya, rambut hitam ditentukan oleh gen H yang dominant

terhadap rambut putih h. rambut kasar ditentukan oleh gen K yang dominant

terhadap rambut halus k. Cara penurunan gen-gen tersebut sama dengan pada

tanaman, sehingga dalam F2 didapatkan perbandingan 9 hitam kasar: 3 hitam

halus: 3 putih kasar: 1 putih halus.

C. PERKAWINAN DIHIBRID PADA MANUSIA

Misalnya sifat kidal adalah resesif ditentukan oleh gen kd. Sifat normal adalah

dominant ( ditentukan oleh gen Kd ), rambut keriting adalah dominant ditentukan

oleh gen Kr terhadap rambut lurus yang ditentukan oleh gen kr. Sepertihalnya

tumbuh-tumbuhan dan hewan, maka F2 akan memperlihatkan perbandingan

9:3:3:1. dalam kenyataanya akan sulit bahkan tidak mungkin menemukan

perbandingan itu, mengingat jumlah anak dalam satu keluarga semakin sedikit.

22

Page 23: Pewarisan Sifat Menurut Hukum Mendel_biologi

KESIMPULAN

1. Sifat setiap organisme dikendalikan oleh suatu komponen sel yang disebut

gen. Gen terdapat di dalam kromosom yang berada di dalam inti sel.

2. Ilmu yang mempelajari pewarisan sifat-sifat induk kepada keturunannya

disebut genetika. Pola pewarisan sifat organisme ditemukan pertama kali

oleh Gregor Johann Mendel.

3. Sifat organisme yang tidak dapat diamati oleh alat indera disebut genotipe.

Sifat tersebut tersimpan di dalam gen. Sifat yang tampak atau dapat diamati

oleh alat indera disebut fenotipe. Fenotipe dipengaruhi oleh genotipe atau

faktor lingkungan.

4. Sifat induk yang muncul pada turunannya disebut sifat dominan, sedangkan

sifat induk yang lain yang tidak muncul pada anaknya disebut sifat resesif.

Apabila sifat keturunanya berada di antara sifat kedua induknya disebut sifat

antara atau intermediat.

5. Persilangan antara dua individu dengan satu sifat beda disebut monohibrid,

sedangkan persilangan dengan dua sifat beda disebut dihibrid.

23

Page 24: Pewarisan Sifat Menurut Hukum Mendel_biologi

DAFTAR PUSTAKA

Dedi M.Rochman,dkk.2006.Intisari Sains Biologi SMP.Bandung:Pustaka.

http://erikarianto.wordperss.com/2008/01/07/persilangan-dihibrid/

http://www.bunghatta.ac.id/artikel-137-5-dasar-fisologis-pewarisan-sifat.html

Prawirohartono,slamet.2004.Sains Biologi 3 SMP.Jakarta:PT Bumi Aksara.

Suryo.2008.Gadjah Mada University.Yogyakarta.

Yatim,Wildan.1991.GENETIKA.Bandung:TARSITO.

24