PERS DAN JURNALISTIK

• SISTEM PERS• Sistem adalah seperangkat atau kesatuan

objek yang di dalamnya objek yang satu dengan yang lain saling berkaitan, bahkan saling bergantung (littlejohn : 1989 ).

• Haris Sumadiria (2004) mengatakan ciri-ciri pers adalah sebagai berikut:

• 1. Periodesitas. Pers harus terbit secara teratur, periodek, misalnya setiap hari, setiap minggu, setiap bulan, dan sebagainya. Pers harus konsisten dalam pilihan penerbitannya ini.

• 2. Publisitas. Pers ditujukan (disebarkan) kepada khalayak sasaran yang sangat heterogen. Apa yang dimaksud heterogen menunjuk dua hal, yaitu geografis dan psikografis. Geofrafis menunjuk pada data administrasi kependudukan, seperti jenis kelamin, kelompok usia, suku bangsa, agama, tingkat pendidikan, tempat tinggal, pekerjaan, dan sebagainya. Sedangkan psikografis menunjuk pada karakter, sifat kepribadian, kebiasaan, adat istiadat, dan sebagainya.

• 3. Aktualitas. Informasi apapun yang disuguhkan media pers harus mengandung unsur kebaruan, menunjuk kepada peristiwa yang benar-benar baru terjadi atau sedang terjadi. Secara etimologis, aktualitas (actuality) mengandung arti kini dan keadaan sebenarnya, secara teknis jurnalistik, aktualitas mengandung tiga dimensi: kalender;waktu; masalah.

• 4. Universalitas. Berkaitan dengan kesemestaan pers dilihat dari sumbernya dan dari keanekaragaman materi isinya.

• 5. Objektivitas. Merupakan nilai etika dan moral yang harus dipegang teguh oleh surat kabar dalam menjalankan profesi jurnalistiknya. Setiap berita yang disuguhkan itu harus dapat dipercaya dan menarik perhatian pembaca.

FUNGSI PERS

Perkembangan pers dewasa ini, tampak bahwa selain berita-berita yang berbobot, media massa juga menyajikan tajuk rencana yang cenderung semakin kritis. Peran pers yang sedemikian penting itu tentu saja harus selaras dengan fungsinya. Fungsi media massa atau pers menurut Dominique terdiri dari:

• Surveillance ( pengawasan)Terbagi atas : Wrning or beware surveillance (pengawasan peringatan) dan

instrumental surveillance (pengawasan instrumental). Fungsi pengawasan peringatan terjadi antara lain ketika pers menginformasikan terjadinya inflasi, meletusnya gunung merapi, serangan militer, gangguan teroris, atau gerakan massa anarkis.

• Interpretation (penafsiran)Selain memasok fakta dan data,pers memberikan penafsiran terhadap

kejadian-kejadian penting. Penafsiran itu dapat dilihat pada tajuk rencana (editorial) serta komentar-komentar, esai, dan opini dari berbagai perspektif.

• Linkage (pertalian)Media massa atau pers dapat menyatukan media masyarakat yang beragam

sehingga membentuk linkage (pertalian) berdasarkan kepentingan dan minat yang sama tentang sesuatu hal. Biasanya fungsi ini dilaksanakan melalui kolom dan feature yang berkisah tentang hubungan-hubungan atau ikatan-ikatan social.

• Transmission of value (penyebaran nilai). Fungsi ini disebut juga fungsi sosialisasi, yang berjalan tidak kentara. Dengan mengacu pada cara-cara individu berperilaku, pers mengadopsi perilaku dan nilai kelompok tertentu, dan memperlihatkan kepada khalayak bagaimana mereka bertindak dan apa yang mereka harapkan. Di sini, pers sekaligus menjalankan fungsi mendidik massa.

• Entertainment (hiburan)• Fungsi ini ditujukan untuk mengurangi ketegangan pikiran khalayak agar menjadi

segra kembali.Hal-hal yang bersifat hiburan sering mengimbangi berita-berita berat (hard news) dan artikel-artikel yang berbobot.

PERAN PERS

• Sebagaimana dikatakn Effendy (1989:199-209), dalam hubungan politik komunikasi dan komunikasi politik, lebih-lebih dalam lingkungan social politik yang selalu mengalami dinamika, peran pers sebagai mediator atau pelancar komunikasi menjadi semakin penting.Pers dituntut tanggung jawabnya atas keselamatan dan kesejahteraan suatu masyarakat atau Negara.

• Pers mempunyai peran sebagai penyalur pikiran dan perasaan masyarakat. Dari rubric-rubrik yang disajikan, pers menyediakan ruang bagi penyaluran pikiran khalayak berupa informasi, pendapat, gagasan, atau saran ; juga perasaan berupa kekecewaan, kesedihan, harapan, keinginan, bahkan kemarahan. Pikiran dan perasaan khalayak itu meliputi semua bidang kehidupan yang seyogyanya diperhatikan dan ditanggapi pemerintah, lembaga, instantsi, atau pihak yang berkewajiban.