perjalanan hidup ghiyatthuddin jamshid mas`ud al kasyi (atau al kashi)

15
Perjalanan Hidup Ghiyatthuddin Jamshid Mas`ud al Kasyi (atau al- Kashi) Disusun untuk memenuhi salah satu tugas Mata Kuliah Teori Bilangan Oleh, Nur Intan Permatasari 2014-C (NPM 142151085) FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

Upload: universitas-siliwangi

Post on 14-Aug-2015

72 views

Category:

Documents


4 download

TRANSCRIPT

Page 1: Perjalanan hidup ghiyatthuddin jamshid mas`ud al kasyi (atau al kashi)

Perjalanan Hidup Ghiyatthuddin Jamshid Mas`ud al Kasyi (atau al-Kashi)

Disusun untuk memenuhi salah satu tugas Mata Kuliah Teori Bilangan

Oleh,

Nur Intan Permatasari

2014-C

(NPM 142151085)

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN MATEMATIKA

UNIVERSITAS SILIWANGI

2015

Page 2: Perjalanan hidup ghiyatthuddin jamshid mas`ud al kasyi (atau al kashi)

l-Kashi, begitulah orang-

orang sering menyapa

beliau. Al-Khasi adalah

seorang ilmuan muslim yang sangat

berpengaruh dalam bidang astronomi

dan matematika, contohnya seperti

Buku Tabel astronomi Khaqani Zij,

Risalah Instrumen Observasi

Astronomi, Hukum Cosinus,

Pecahan Desimal, dan masih banyak

lagi karya beliau dalam bidang

astronomi dan matematika. Tapi

taukah kamu? Bagaimana perjalanan

hidup seorang ilmuan terkenal?

Apakah penuh dengan liku-liku

kehidupan? Ataukah tidak ada

rintangan sama sekali? Untuk itu,

marilah dengan seksama kita simak

perjalanan seorang ilmuan yang

sangat hebat, dan terkenal di dunia.

A

Al-Kashi merupakan

ilmuwan yang sangat hebat, dan

salah seorang yang paling terkenal di

dunia. Jamshid al-Kashi merupakan

salah seorang matematikus masyhur

di dunia Islam. Beliau adalah

seorang saintis yang

mengembangkan matematika dan

astronomi pada zaman kejayaan

Dinasti Timurid, di Samarkand abad

ke-14 M.  Beliau berjasa

mengembangkan ilmu matematika

dan astronomi dengan sederet

penemuannya.

Gambar 1. Ghiyath-Al-Din Jamshid Kashani

Dengan nama lengkap

Ghiyatthuddin Jamshid Mas`ud al

Kasyi (atau al-Kashi) terlahir pada

1380 di Kashan,  sebuah padang

pasir di sebelah utara wilayah Iran

Tengah. Beliau hidup pada era

kekuasaan Timur Lenk, pendiri

Dinasti Timurid, yang memenangkan

sederet pertempuran. Timur Lenk 

seorang raja memproklamirkan

dirinya sebagai penguasa dan tokoh

restorasi Kekaisaran Mongol di

Samarkand pada 1370.

Pada 1383, Timur Lenk mulai

menaklukan Persia dengan merebut

wilayah Herat. Setelah   Timur Lenk

Page 3: Perjalanan hidup ghiyatthuddin jamshid mas`ud al kasyi (atau al kashi)

wafat pada 1405, kerajaan yang

didirikannya terbagi  menjadi dua

dan dipimpin dua anak lelakinya.

Salah satu putranya bernama Shah

Rukh.

Gambar 2. Raja Timur Lenk

Ketika Timur Lenk berkuasa,

beliau hanya fokus pada bidang

militer dan penaklukan wilayah.

Akibatnya, masyarakatnya hidup

dalam penderitaan dan kemiskinan.

Pada masa itu, al-Kashi juga

merasakan betapa hidupnya begitu

susah karena kemiskinan yang

melilitnya.

Hidup dalam kemiskinan, tak

membuat al-Kashi putus asa.

Semangatnya untuk belajar tak

pernah surut. Sejak kecil,

matematika dan astronomi telah

menyihir perhatiannya. Beliau sangat

mencintai kedua ilmu itu. Seperti

para ilmuwan hebat lainnya, beliau

biasa melakukan perjalanan dari kota

ke kota untuk menimba ilmu

pengetahuan.

Gambar 3. Kerajaan Dinasti Timurid

Setelah Shah Rukh

menduduki tampuk kekuasaan,

kondisi di tanah kelahirannya mulai

membaik. Shah Rukh mulai

memperbaiki kehidupan rakyatnya.

Dia berusaha meningkatkan

ekonomi, kesejahteraan rakyatnya.

Bahkan dia juga sangat mendukung

perkembangan ilmu pengetahuan dan

kesenian.

Gambar 4. Shah Rukh

Page 4: Perjalanan hidup ghiyatthuddin jamshid mas`ud al kasyi (atau al kashi)

Maka rakyat yang dulu

berada dalam penderitaan akibat

banyaknya peperangan, kini bisa

bernafas dengan lega. Sehingga

mereka memikirkan hal-hal yang

lebih baik guna memperbaiki

kehidupan seperti pendidikan dan

seni.

Gambar 5. Potret Kerajaan Mongol

Angin segar yang dibawa Sah

Rukh itu membuat ilmu pengetahuan

begitu berkembang pesat. Semuanya

berkat dukungan  Shah Rukh.  Al-

Kashi pun memutuskan untuk

kembali ke kampung halamannya.

Dengan giat, ia mengembangkan

ilmu astronomi dan matematika yang

dikuasainya.

Al-Kashi  pun berhasil

melakukan observasi terhadap

gerhana bulan di Kashan yang tepat

terjadi pada 2 Juni 1406. Dukungan

kuat terhadap berbagai macam

penelitian yang dilakukan al-Kashi

juga diberikan oleh Ulugh Beg,

penguasa kota Samarkand bagian

dari Kerajaan Timur Lenk.

Gambar 6. Ulugh Beg

Ulugh Beg merupakan putra

Shah Rukh. Ia adalah seorang

ilmuwan besar pada masanya.

Berbagai macam penelitian dan

karya-karya besar al-Kashi banyak

yang dipersembahkan kepada Ulugh

Beg diantaranya adalah buku tabel

astronomi Khaqani Zij yang

dibuatnya berdasarkan tabel karya

Nasir al-Tusi.

Gambar 6. Nasir al-Tusi

Page 5: Perjalanan hidup ghiyatthuddin jamshid mas`ud al kasyi (atau al kashi)

Tanpa bantuan Ulugh Beg, al

Kashi tidak mungkin bisa

menyelesaikan berbagai macam

karyanya secara menyeluruh.  Karya-

karya besar Jamshid Al Kashi dalam

bidang astronomi dan matematika

cukup banyak. Namun untuk

menyelesaikan karya-karya besarnya

itu, dia mendapatkan banyak bantuan

dari Ulugh Beg.

Ulugh Beg membangun

sebuah universitas untuk

mempelajari ilmu teologi dan ilmu

pengetahuan di Samarkand pada

1420. Ia bekerja sama  dengan al-

Kashi dalam mengerjakan berbagai

proyek penelitian. Selain mengajak

al-Kashi, dalam proyeknya, Ulugh

Beg juga mengundang seorang

ilmuwan hebat Qadi Gaza dalam

proyek tersebut.

Sejumlah catatan sejarah ada

yang menyebutkan bahwa Al-Kashi

merupakan seorang ahli astronomi

dan matematika yang sangat

terkemuka di Samarkand. Bahkan

beliau juga sering disebut sebagai

Ptolemy Kedua oleh para ahli sejarah

yang hidup pada zaman itu.

Kecermelangan karirnya dalam ilmu

pengetahuan dibuktikan dengan

sebuh surat yang ditulis beliau dari

Samarkand kepada ayahnya yang

tinggal di Kashan. Dalam surat

tersebut, beliau menceritakan

bagaimana perkembangan

kehidupannya yang penuh ilmu

pengetahuan.  Selain itu, beliau juga

menceritakan Ulugh Beg yang mulai

membangun konstruksi tempat

penelitian di Samarkand.

Dalam suratnya, al-Kashi

juga menceritakan kehebatan Ulugh

Beg dalam bidang matematika. Dia

juga tidak lupa menggambarkan

kehebatan Qadi Zada yang

diseganinya. Ulugh Beg sering

mengadakan berbagai rapat dan

diskusi untuk membahas

permasalahan-permasalahan

dibidang astronomi dan matematika.

Namun di antara para

ilmuwan yang diundangnya untuk

menghadiri diskusi tersebut, hanya

al-Kashi dan Qadi Zada saja yang

bisa mengikuti dengan baik.

Sejumlah ilmuwan lain merasa

diskusi matematika dan astronomi

tersebut sangat sulit untuk

dimengerti.

Al-Kashi wafat pada tahun

1436 M. Setelah meninggalnya al-

Page 6: Perjalanan hidup ghiyatthuddin jamshid mas`ud al kasyi (atau al kashi)

Kashi, Ulugh Beg pernah memuji

kehebatan al-Kashi dengan

mengatakan, ''Al-Kashi merupakan

ilmuwan yang sangat hebat, salah

seorang yang paling terkenal di

dunia. Dia sangat sempurna dalam

memahami ilmu pengetahuan zaman

kuno serta banyak berjasa terhadap

perkembangan ilmu pengetahuan

selanjutnya.''

Selama hidupnya, al-Kashi

telah menyumbangkan dan

mewariskan sederet penemuan

penting bagi astronomi dan

matematika. Berikut merupakan

penemuan-penemuan Al-kashi

selama hidup beliau yang

berpengaruh dalam dunia

pengetahuan ;

1. Dalam Bidang Astronomi

a. Buku Tabel Astronomi

Khaqani Zij

Gambar 7. Tabel Astronomi Khaqani Zij

Dalam buku tersebut terdapat

tabel trigonometri yang berisi fungsi

sinus, tabel gerakan longitudinal

matahari, bulan, juga planet-planet.

Al-Kashi juga membuat tabel garis

bujur dan garis lintang yang paralaks

dengan garis lintang, tabel gerhana,

juga tabel saat bulan dapat dilihat.

b. Risalah Instrument

Observasi Astronomi

Gambar 8. Astrolabe dari al-Andalus

Pada 1416, al-Kashi menulis

buku berjudul Risalah Instrumen

Observasi Astronomi. Dalam buku

tersebut, al-Kashi menggambarkan

berbagai macam instrumen yang

berbeda untuk observasi astronomi

seperti triquetrum, bola armillary ,

equinoctial armillary juga solsticial

armillary, sinus, sextant , Fakhri

sextant di tempat observatorium

Samarkand.

Page 7: Perjalanan hidup ghiyatthuddin jamshid mas`ud al kasyi (atau al kashi)

c. Plate of

Conjunctions

Gambar 9. Plate of Conjunctions

Al-Kashi menemukan Plate

of Conjunctions semacam alat analog

perhitungan yang digunakan untuk

menentukan waktu dan hari kapan

konjungsi planet akan terjadi.

d. Computer Planet

Al-Kashi juga menemukan

computer planet yang dia sebut

sebagai Plate of Zones yang dapat

digunakan untuk memecahkan

masalah-masalah tentang planet

seperti prediksi posisi yang benar

antara matahari dan bulan dalam

garis bujur, garis lintang matahari,

bulan, dan planet-planet. Instrumen

tersebut juga digunakan untuk

mengukur ekliptika matahari.

2. Dalam Bidang Matematika

a. Hukum Cosinus

Gambar 10. Aturan Cosinus

Di Prancis, Hukum Cosinus

dikenal sebagai Theoreme d'Al-

Kashi (Teorema Al-Kashi). Sebab

Al-Kashi merupakan orang yang

pertama yang menemukan hukum

tersebut. Dia juga memberikan

sejumlah alasan mengapa Hukum

Cosinus bisa digunakan untuk

memecahkan masalah-masalah yang

berhubungan dengan segitiga.

b. Risalah Kord dan Sinus

Dalam bukunya yang

berjudul Risalah Kord dan Sinus,  dia

menghitung nilai sin 1° dengan

sangat akurat. Dari semua ilmuwan

matematika pada masanya, hanya Al-

Kashi yang bisa menilai sin 1°

Page 8: Perjalanan hidup ghiyatthuddin jamshid mas`ud al kasyi (atau al kashi)

dengan akurat hingga muncullah

seorang ahli matematika pada abad

ke-16 yakni Taqi al-Din. Al-Kashi

juga mengembangkan berbagai

macam metode untuk menyelesaikan

masalah yang berkaitan dengan

persamaan kubik yang baru

dipelajari di Eropa beberapa abad

setelah penemuannya. Untuk

menghitung nilai sin 1° dengan tepat,

Al-Kashi menemukan rumus

matematika yang sering disebut

sebagai persembahan kepada

Francois Viete.

c. Pecahan Desimal

Gambar 11. Contoh Pecahan

Desimal

Pecahan desimal yang

digunakan oleh orang-orang Cina

pada zaman kuno selama berabad-

abad, sebenarnya merupakan

pecahan desimal yang diciptakan

oleh al-Kashi. Pecahan desimal ini

merupakan salah satu karya besarnya

yang memudahkan untuk

menghitung aritmatika yang dia

bahas dalam karyanya yang berjudul

Kunci Aritmatika yang diterbitkan

pada awal abad ke-15 di Samarkand.

d. Segitiga Khayyam

Gambar 12. Segitiga Khayyam

Untuk menandingi kebesaran

segitiga Pascal, di Persia dikenal

Segitiga Khayyam dari nama Omar

Khayyam. Segitiga Pascal pertama

kali diketahui dari sebuah buku karya

Yang Hui yang ditulis pada tahun

1261, salah seorang ahli matematika

Dinasti Sung yang termasyhur.

Namun, sebenarnya segitiga tersebut

telah dibahas dalam buku karya Al

Kashi yang disebut dengan Segitiga

Page 9: Perjalanan hidup ghiyatthuddin jamshid mas`ud al kasyi (atau al kashi)

Khayyam. Dan kita semua tahu

bahwa ilmu di Cina dan Persia itu

sudah tua. Sedangkan segitiga Pascal

yang dibahas oleh Peter Apian,

seorang ahli Aritmatika dari Jerman

baru diterbitkan pada 1527. Sehingga

bisa disimpulkan bahwa Segitiga

Khayyam muncul terlebih dulu

sebelum segitiga Pascal.

Telah kita ketahui perjalanan

hidup seorang ilmuan hebat muslim

yang banyak menyumbangkan

karyanya dalam ilmu pengetahuan,

khususnya dibidang astronomi dan

matematika, ternyata tidaklah mudah

seperti yang kita bayangkan penuh

dengan liku-liku kehidupan, jatuh

bangunnya sebuah perjuangan sangat

terasa, tapi beliau tidak pernah

menyerah selalu semangat dan

optimis terhadap cita-cita dan

impiannya dalam membuat

lingkungannya menjadi lebih baik,

ini semua patut kita contoh sebagai

pelajaran bahwa segala sesuatu yang

ingin kita capai pasti memerlukan

perjuangan karena seperti kata

pepatah mengatakan bahwa, “

Besarnya keberhasilan berbanding

lurus dengan usaha yang dilakukan”.

Beliau juga sangat bersemangat dan

tak kenal lelah dalam berbagi ilmu

untuk masyarakat yang ada

disekitarnya, dalam hal ini kita patut

mencontoh beliau, sebagai calon

guru kita harus bisa bersemangat dan

tak kenal lelah dalam berbagi ilmu

dan mengajar pada anak didik kita

nanti.

DAFTAR PUSTAKA

NN.(2012). Biografi Jamshid Al-

Kashi. Tersedia online :

http://www.republika.co.id/

berita/ensiklopedia-islam/

khazanah/09/09/02/73474-

jamshid-al-kashi-ilmuwan-besar-

dari-dinasti-timurid. Diakses

pada tanggal 27 Mei 2015.

Page 10: Perjalanan hidup ghiyatthuddin jamshid mas`ud al kasyi (atau al kashi)