perancangan sistem e-office pemerintah …ilkom.unnes.ac.id/snik/prosiding/2015/17. budi...
TRANSCRIPT
Seminar Nasional Ilmu Komputer (SNIK 2015) - Semarang, 10 Oktober 2015 ISBN: 978-602-1034-19-4
109
PERANCANGAN SISTEM E-OFFICE PEMERINTAH DAERAH
(Studi Kasus: Pemerintah Kota Salatiga)
Budi Haryanto
1, Lukito Edi Nugroho
2, Wing Wahyu Winarno
3
1,2,3Departemen Teknik Elektro dan Teknologi Informasi, Universitas Gadjah Mada Yogyakarta
Email: [email protected], [email protected], [email protected]
ABSTRAK Surat-menyurat merupakan kegiatan rutin yang dilakukan di perkantoran untuk berkomunikasi dengan instansi atau
pihak lain. Kegiatan surat-menyurat di lingkungan Pemerintah Kota Salatiga masih didistribusikan secara manual
dan penelusuran dilakukan dengan mencari surat secara fisik. Untuk itu perlu dibuat sistem perkantoran secara
elektronis (e-office) yang dapat mengakomodasi kebutuhan pegawai dalam kegiatan operasional surat-menyurat dengan lebih cepat, hemat, dan mudah. Paper ini menyajikan rancangan sistem e-office dengan menggunakan model
iterative waterfall yang merupakan pengembangan dari model traditional waterfall. Paper ini juga membahas
spesifikasi teknis yang diperlukan dalam pengembangan sistem. Kata Kunci: Rancangan, Sistem, E-Office, Pemerintah
1. PENDAHULUAN
Kota Salatiga terletak di Provinsi Jawa Tengah yang terdiri dari 4 kecamatan dan 23 kelurahan. Dalam
kegiatan pemerintahan, surat-menyurat masih didistribusikan secara manual dan sistem penelusuran surat
belum tersedia. Keseluruhan instansi, baik dinas, badan, kantor, kecamatan, dan kelurahan di lingkungan
Pemerintah Kota Salatiga sudah terhubung dalam sebuah jaringan, sehingga semua komputer sudah saling
terhubung. Infrastruktur tersebut dapat dimanfaatkan untuk membuat sebuah sistem perkantoran secara
elektronis (electronic office atau disingkat e-office) yang akan membantu kegiatan operasional surat-
menyurat di lingkungan Pemerintah Kota Salatiga.
Sistem e-office adalah suatu sistem administrasi secara maya yang memusatkan komponen-komponen
sebuah organisasi dimana data, informasi, dan komunikasi dibuat melalui media telekomunikasi [1].
Istilah lain untuk e-office adalah office automation [2] yang mencakup semua sistem elektronik formal
dan informal yang berkaitan dengan komunikasi informasi dari dan ke orang lain, baik di dalam maupun
ke luar organisasi. E-office juga diterjemahkan dengan istilah sistem otomatisasi perkantoran, yaitu sistem
yang digunakan untuk pengelolaan dokumen secara elektronik yang mampu menangani semua
permasalahan surat masuk dan keluar, baik yang bersifat eksternal maupun internal di sebuah organisasi
secara umum [3].
Sistem e-office termasuk dalam dimensi e-government yang terdaftar dalam e-Government Readiness
Assessment Framework dengan istilah IT-Backoffice for e-Government [4], seperti yang terlihat pada
Gambar 1.
Gambar 1. Dimensi e-government menurut ITU (International Telecommunication Union).
Seminar Nasional Ilmu Komputer (SNIK 2015) - Semarang, 10 Oktober 2015 ISBN: 978-602-1034-19-4
110
Beberapa penelitian mengenai sistem e-office terbatas pada lingkup kerja masing-masing telah dibuat di
Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi Provinsi DIY [3], Pusat Litbang Jalan dan Jembatan [5], Fakultas
Teknik Universitas Gadjah Mada Yogyakarta [6], dan Jurusan Teknologi Informasi UMY [7].
Tujuan penelitian ini adalah membuat sebuah rancangan sistem e-office pemerintah daerah berbasis web
yang dapat diakses melalui peramban (browser) di berbagai perangkat yang terhubung dengan internet.
2. METODE
Penelitian ini menggunakan model iterative waterfall. Model iterative waterfall dikembangkan dari
model waterfall yang merupakan model pengembangan software yang sudah digunakan secara luas dan
dalam waktu yang cukup lama. Salah satu keunggulan model waterfall adalah sifatnya yang sederhana.
Model waterfall disebut juga dengan traditional waterfall, classic lifecycle, atau linear sequential [8].
Model waterfall menyediakan framework dalam mengembangkan sofware yang dibagi dalam beberapa
tahapan. Tahapan waterfall tersebut adalah feasibility study, requirements analysis and spesification,
design, coding and unit testing, integration and system testing, dan maintenance [9].
Model waterfall mempunyai tahapan serial dimana setiap tahapan harus diterangkan dengan jelas dan
menghasilkan produk yang dapat diverifikasi karena merupakan landasan untuk melangkah ke tahapan
berikutnya [10]. Implementasi model waterfall sulit diikuti karena mewajibkan setiap tahapan selesai
terlebih dahulu dan tidak diperkenankan untuk kembali ke tahapan sebelumnya. Model iterative waterfall
merupakan pengembangan dari model waterfall, dimana setelah selesai satu tahapan dan berlanjut ke
tahapan berikutnya, pengembang software dimungkinkan untuk kembali ke tahapan sebelumnya untuk
memperbaiki kekurangan yang ditemukan. Model iterative waterfall juga disebut dengan waterfall with
feedback [11]. Hal ini membuat pengembang software dapat memperbaiki setiap kelemahan atau
kesalahan yang ditemukan tanpa harus mengulang dari awal. Tahapan ini dapat diulang hingga software
tersebut memenuhi kebutuhan pengguna seperti terlihat pada Gambar 2.
FeasibilityStudy
Requirements analysis and spesification
Coding andunit testing
Integration and system testing
Design
Maintenance
Gambar 2. Model iterative waterfall.
Pengembangan lain dari model waterfall adalah incremental waterfall [11] dan iterative lifecycles [12],
dimana seluruh tahapan dikerjakan terlebih dahulu dan akan diulang kembali dari awal hingga memenuhi
kebutuhan pengguna.
Model iterative waterfall digunakan dalam perancangan sistem e-office karena cakupan kebutuhan telah
diketahui dari awal dan acuan format surat yang telah diatur dalam Peraturan Walikota sehingga tidak
berubah setiap saat.
3. HASIL DAN PEMBAHASAN
3.1. Rancangan Perangkat Lunak
Sistem e-office dirancang menggunakan gabungan beberapa aplikasi berbasis open source yang terdiri
dari:
Server web menggunakan Apache yang dapat diunduh di http://httpd.apache.org
Server database menggunakan MySQL yang dapat diunduh di https://www.mysql.com
Bahasa pemrograman menggunakan PHP yang dapat diunduh di alamat http://www.php.net
Framework pemrograman menggunakan Laravel yang dapat diunduh di alamat http://laravel.com
Seminar Nasional Ilmu Komputer (SNIK 2015) - Semarang, 10 Oktober 2015 ISBN: 978-602-1034-19-4
111
Framework tampilan menggunakan Bootstrap yang dapat diunduh di alamat http://getbootstrap.com
Framework javascript menggunakan jQuery yang dapat diunduh di alamat https://jquery.com
3.2. Rancangan Tingkatan Pengguna
Pengguna dalam dalam sistem e-office dibagi dalam tingkatan pengguna sebagai berikut.
1) Administrator adalah pengguna yang bertanggung jawab pada operasional sistem e-office, termasuk
mengelola master data dan setting sistem.
2) TU (Tata Usaha) adalah pengguna yang mengelola surat di dalam suatu instansi.
3) Kepala adalah pengguna yang dapat melakukan disposisi kepada staf di bawahnya dan memberikan
tindak lanjut kepada pimpinan di atasnya.
4) Staf adalah pengguna yang hanya dapat memberikan tindak lanjut kepada pimpinan di atasnya.
3.3. Rancangan Modul
Modul yang terdapat di dalam sistem e-office adalah:
1) Modul Buat Surat adalah modul yang digunakan untuk membuat konsep surat.
2) Modul Konsep adalah modul yang digunakan untuk menyetujui atau menolak konsep surat yang
telah dibuat melalui modul Buat Surat.
3) Modul Inbox adalah modul yang digunakan untuk melihat daftar surat yang diterima.
4) Modul Terkirim adalah modul digunakan untuk melihat daftar surat yang dikirim.
5) Modul Disposisi adalah modul yang digunakan untuk mengirim disposisi dari pimpinan ke staf.
6) Modul Tindak Lanjut adalah modul digunakan untuk mengirim laporan tindak lanjut yang dibuat
oleh staf untuk pimpinan.
7) Modul Penelusuran adalah modul yang digunakan untuk menampilkan informasi penelusuran surat
sehingga pengirim dapat dapat mencari surat yang telah diterima atau dikirim, serta mengetahui
status surat yang dikirimkan (sudah atau belum dibaca oleh penerima surat).
3.4. Rancangan Alur Informasi Sistem
Rancangan alur informasi dalam sistem e-office adalah sebagai berikut.
1) Surat Masuk
Alur Informasi saat menerima surat yang masuk dapat dilihat pada Gambar 3.
Surat dikelola dan dikirim olehTata Usaha
Surat diterimadari sistem e-office ?
Scan surattidak
ya
Lampirkan filescan surat
Surat diterima oleh pengguna yang
berhak
Selesai
Mulai
Gambar 3. Alur informasi saat menerima surat yang masuk.
Alur informasi ketika ada surat yang masuk adalah sebagai berikut.
a. Jika surat belum melalui e-office, maka surat harus dimasukkan ke dalam sistem dengan
melakukan scan surat terlebih dahulu untuk dilampirkan ke dalam sistem e-office.
b. Jika surat sudah melalui e-office, maka terdapat notifikasi surat masuk di modul inbox yang
menunjukkan jumlah surat masuk yang belum dibaca.
c. Petugas Tata Usaha mengolah surat masuk untuk diteruskan kepada penerima yang berhak.
d. Surat masuk yang telah diterima, dapat didisposisikan kepada staf yang terkait.
Seminar Nasional Ilmu Komputer (SNIK 2015) - Semarang, 10 Oktober 2015 ISBN: 978-602-1034-19-4
112
2) Surat Keluar
Alur informasi saat mengirim surat dapat dilihat pada Gambar 4.
Pengguna mengirim draft surat
Surat dikirimdari sistem e-office ?
Scan surattidak
ya
Lampirkan filescan surat
Tata Usaha mengirim surat ke instansi penerima
Pengguna melakukan revisi
surat
Surat disetujuipimpinan ?
tidak
ya
Mulai
Selesai
Gambar 4. Alur informasi saat mengirim surat.
Alur informasi ketika akan mengirim surat adalah sebagai berikut.
a. Jika surat belum dibuat melalui e-office, maka surat harus dimasukkan ke dalam sistem dengan
melakukan scan surat terlebih dahulu untuk dilampirkan ke dalam sistem e-office.
b. Surat dibuat dalam bentuk draft (konsep) dan harus disetujui oleh atasan secara berjenjang. Surat
dan data pendukung tersebut dikirimkan melalui sistem e-office.
c. Surat yang telah disetujui dapat dikirim oleh Tata Usaha.
d. Surat diterima untuk dikelola lebih lanjut oleh instansi penerima.
3) Disposisi
Alur informasi disposisi dari pimpinan kepada staf dapat dilihat pada Gambar 5.
Pimpinan menerima surat
Pimpinan mengirimkan
disposisi ke staf
Staf menerima disposisi
Mulai
Selesai
Gambar 5. Alur informasi disposisi dari pimpinan kepada staf.
Alur informasi ketika pimpinan mengirimkan disposisi kepada staf terkait adalah sebagai berikut.
a. Atasan dapat memberikan disposisi dengan memilih staf yang akan diberikan disposisi.
b. Disposisi akan diterima oleh staf yang bersangkutan. Status disposisi yang belum atau telah
dibuka akan ditampilkan di sistem.
c. Staf dapat mengirimkan tindak lanjut atau laporan terkait surat dan disposisi yang diberikan.
Seminar Nasional Ilmu Komputer (SNIK 2015) - Semarang, 10 Oktober 2015 ISBN: 978-602-1034-19-4
113
4) Tindak Lanjut
Alur informasi tindak lanjut dari staf kepada pimpinan dapat dilihat pada Gambar 6.
Staf menerima disposisi
Staf mengirimkan tindak lanjut kepada
pimpinan
Pimpinan menerima laporan tindak lanjut
Mulai
Selesai
Gambar 6. Alur informasi tindak lanjut dari staf kepada pimpinan.
Alur informasi ketika staf mengirimkan tindak lanjut kepada pimpinan adalah sebagai berikut.
a. Staf yang diberikan disposisi dapat memberikan komentar atau laporan tindak lanjut dan dapat
menyertakan lampiran file jika diperlukan.
b. Laporan akan diterima oleh atasan yang memberikan disposisi.
c. Atasan dapat mengirimkan komentar mengenai laporan tindak lanjut staf tersebut.
3.5. Rancangan Tampilan Sistem
Tampilan sistem e-office mempunyai beberapa rancangan yang dapat dilihat pada Gambar 7 sampai
Gambar 12.
1) Tampilan modul Buat Surat
Gambar 7. Rancangan tampilan modul buat surat.
Seminar Nasional Ilmu Komputer (SNIK 2015) - Semarang, 10 Oktober 2015 ISBN: 978-602-1034-19-4
114
2) Tampilan modul Konsep
Gambar 8. Rancangan tampilan modul konsep.
3) Tampilan modul Inbox
Gambar 9. Rancangan tampilan modul inbox.
4) Tampilan modul Terkirim
Gambar 2. Rancangan tampilan modul terkirim.
5) Tampilan modul Disposisi dan Tindak Lanjut
Gambar 11. Rancangan tampilan modul disposisi dan tindak lanjut.
Seminar Nasional Ilmu Komputer (SNIK 2015) - Semarang, 10 Oktober 2015 ISBN: 978-602-1034-19-4
115
6) Tampilan modul Penelusuran
Gambar 12. Rancangan tampilan modul penelusuran.
4. SIMPULAN
Sistem e-office dapat memberikan beberapa keuntungan, yaitu paperless (mengurangi penggunaan
kertas), fast delivery (efisien dalam distribusi surat dari segi waktu, tenaga, dan biaya), easy tracking
(mempermudah penelusuran surat) dan web based (berbasis web sehingga dapat membuat disposisi dan
laporan tindak lanjut menggunakan berbagai perangkat yang terhubung internet).
Sistem e-office dalam penelitian ini masih dalam proses perancangan, sehingga membutuhkan tahapan
implementasi dan evaluasi guna meningkatkan pemanfaatan TIK di lingkungan Pemerintah Kota Salatiga.
5. REFERENSI
[1] Robles, M. 2001. The e-Office: What Exactly it is?. 43–5.
[2] McLeod, R. J. dan Shell, G. P. 2007. Management Information System. 10th ed. Prentice Hall.
[3] Bomoaji, T. 2009. Perancangan Office Automation System untuk Evaluasi dan Pelaporan Kinerja
Instansi di Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi Provinsi DIY. Universitas Gadjah Mada,
Yogyakarta.
[4] ITU. 2009. eGovernment: ITU e-Government Implementation Toolkit [Internet]. ITU (International
Telecommunication Union).(Online), (http://www.itu.int/ITU-D/cyb/app/e-gov.html, diakses
07 Oktober 2015).
[5] Dewandaru, D. S. 2013. Pemanfaatan Aplikasi e-Office untuk Mendukung Reformasi Birokrasi
(Studi Kasus: Pusjatan). 2–4.
[6] Arief, M. R. 2005. Analisis dan Perancangan Sistem E-Office di Fakultas Teknik Universitas
Gadjah Mada Yogyakarta. Universitas Gadjah Mada, Yogyakarta.
[7] Kurnianti, A. 2014. Implementasi Aplikasi Pengarsipan untuk Membangun dan Mendukung
Terciptanya Sistem Paperless Office (Studi Kasus: Sistem Paperless Office Jurusan Teknologi
Informasi UMY). Universitas Gadjah Mada, Yogyakarta.
[8] Pressman, R. S. 2009. Software Engineering: A Practioner’s Approach. New York. ____: 928
[9] Mall, R. 2009. Fundamentals of Software Engineering. 3rd ed. PHI Learning Private Limited, New
Delhi.
[10] Bell, D. 2005. Software Engineering for Students: A Programming Approach. 4th ed. Addison-
Wesley, Harlow England.
[11] Stephens, R. 2015. Beginning Software Engineering. Indianapolis. John Wiley & Sons, Inc, ___:
447.
[12] Shore, J. dan Warden, S. 2008. The Art of Agile Development. O’Brien M, editor. O‟Reilly Media,
Inc., Sebastopol.
Seminar Nasional Ilmu Komputer (SNIK 2015) - Semarang, 10 Oktober 2015 ISBN: 978-602-1034-19-4
116