perancangan instrumen tes untuk mengukur level …

355
PERANCANGAN INSTRUMEN TES UNTUK MENGUKUR LEVEL LITERASI SAINS PESERTA DIDIK PADA MATERI MAKROMOLEKUL SKRIPSI Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Guru Pendidikan Program Studi Pendidikan Kimia Disusun oleh: Oktrilina Amelia NIM: 171444025 PROGRAM STUDI PENDIDIKAN KIMIA JURUSAN PENDIDIKAN MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS SANATA DHARMA YOGYAKARTA 2021 PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Upload: others

Post on 27-Apr-2022

8 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: PERANCANGAN INSTRUMEN TES UNTUK MENGUKUR LEVEL …

PERANCANGAN INSTRUMEN TES UNTUK MENGUKUR

LEVEL LITERASI SAINS PESERTA DIDIK PADA

MATERI MAKROMOLEKUL

SKRIPSI

Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat

Memperoleh Gelar Sarjana Guru Pendidikan

Program Studi Pendidikan Kimia

Disusun oleh:

Oktrilina Amelia

NIM: 171444025

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN KIMIA

JURUSAN PENDIDIKAN MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS SANATA DHARMA

YOGYAKARTA

2021

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 2: PERANCANGAN INSTRUMEN TES UNTUK MENGUKUR LEVEL …

ii

Oleh:

Oktrilina Amelia

NIM: 171444025

Telah disetujui oleh:

Dosen Pembimbing

(Risnita Vicky Listyarini, M.Sc) Tanggal: 16 Juli 2021

SKRIPSI

PERANCANGAN INSTRUMEN TES UNTUK MENGUKUR LEVEL

LITERASI SAINS PESERTA DIDIK PADA MATERI MAKROMOLEKUL

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 3: PERANCANGAN INSTRUMEN TES UNTUK MENGUKUR LEVEL …

iii

SKRIPSI

PERANCANGAN INSTRUMEN TES UNTUK MENGUKUR LEVEL

LITERASI SAINS PESERTA DIDIK PADA MATERI MAKROMOLEKUL

Disusun oleh:

Oktrilina Amelia

NIM: 171444025

Telah dipertahankan di hadapan Panitia Penguji

Pada Tanggal: 22 Juli 2021

Dan dinyatakan telah memenuhi syarat.

Susunan Panitia Penguji:

Nama Lengkap Tanda Tangan

Ketua : Dr. Marcellinus Andy Rudhito, S.Pd ...................................

Sekretaris : Drs. Tarsisius Sarkim, M.Ed., Ph.D ..................................

Anggota : Risnita Vicky Listyarini, M.Sc ...................................

Anggota : Fransisca Ditawati Nur Pamenang, S.Pd., M.sc ...................................

Anggota : Johnsen Harta, M.Pd ...................................

Yogyakarta, 22 Juli 2021

Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan

Universitas Sanata Dharma Dekan,

Dr. Yohanes Harsoyo, S.Pd., M.Si.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Stamp
Page 4: PERANCANGAN INSTRUMEN TES UNTUK MENGUKUR LEVEL …

iv

MOTTO DAN PERSEMBAHAN

MOTTO

“Banyaklah rancangan di hati manusia, tetapi keputusan Tuhanlah yang

terlaksana” (Amsal 19:21)

“Cita-cita seseorang bisa sangat jauh atau dekat, tetapi selama berusaha keras

maka akan ada kesempatan untuk mencapainya” (Zhong Chenle)

PERSEMBAHAN

Karya ini saya persembahkan untuk orang tua, saudara, lima keponakan, dream

dan seluruh teman-teman yang telah membimbing, mendukung, memotivasi dan

memberikan semangat sehingga saya mampu menyelesaikan skripsi ini.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 5: PERANCANGAN INSTRUMEN TES UNTUK MENGUKUR LEVEL …

v

PERNYATAAN KEASLIAN KARYA

Saya menyatakan dengan sesungguhnya bahwa skripsi yang saya tulis ini tidak

memuat karya atau bagian karya dari orang lain, kecuali yang telah disebutkan

dalam kutipan dan daftar pustaka, sebagaimana layaknya karya ilmiah.

Yogyakarta, 16 Juli 2021

Penulis

Oktrilina Amelia

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 6: PERANCANGAN INSTRUMEN TES UNTUK MENGUKUR LEVEL …

vi

LEMBAR PERSETUJUAN PUBLIKASI KARYA ILMIAH

UNTUK KEPENTINGAN AKADEMIS

Yang bertanda tangan di bawah ini, saya mahasiswa Universitas Sanata Dharma:

Nama : Oktrilina Amelia

NIM : 171444025

Demi perkembangan ilmu pengetahuan, saya memberikan kepada perpustakaan

Universitas Sanata Dharma karya ilmiah saya yang berjudul:

“PERANCANGAN INSTRUMEN TES UNTUK MENGUKUR LEVEL

LITERASI SAINS PESERTA DIDIK PADA MATERI

MAKROMOLEKUL“

Dengan demikian saya memberikan kepada perpustakaan Universitas Sanata

Dharma hak untuk menyimpan, mengalihkan dalam bentuk media lain,

mengelolanya dalam bentuk pangkalan data, mendistribusikan secara terbatas dan

mempublikasikannya di internet atau media lain untuk kepentingan akademis

tanpa perlu meminta ijin dari saya maupun memberikan royalti kepada saya

selama tetap mencantumkan nama saya sebagai penulis.

Demikian pernyataan ini saya buat dengan sebenarnya.

Yogyakarta, 16 Juli 2021

Penulis

Oktrilina Amelia

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 7: PERANCANGAN INSTRUMEN TES UNTUK MENGUKUR LEVEL …

vii

KATA PENGANTAR

Segala puji dan syukur kepada Tuhan yang Maha Esa karena berkat dan

karunia-Nya, penulis dapat menyelesaikan skripsi yang berjudul “Perancangan

Instrumen Tes untuk Mengukur Level Literasi sains Peserta Didik pada

Materi Makromolekul” dengan baik. Penulis menyadari bahwa penulisan skripsi

ini jauh dari kata sempurna. Untuk itu, penulis mengharapkan kritik dan saran

yang membangun sehingga dapat berguna baik bagi penulis maupun pembaca.

Dalam menyelesaikan skripsi ini, penulis telah mendapat bantuan serta

dukungan, baik secara langsung maupun tidak langsung. Untuk itu, penulis ingin

menyampaikan terimakasih yang sebesar-besarnya kepada:

1. Bapak Dr. Yohanes Harsoyo, S.Pd., M.Si selaku Dekan Fakultas Keguruan

dan Ilmu Pendidikan Universitas Sanata Dharma.

2. Bapak Dr. Marcellinus Andy Rudhito, S.Pd selaku Ketua Jurusan Pendidikan

Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Sanata Dharma.

3. Bapak Drs. Tarsisius Sarkim, M.Ed., Ph.D, selaku Ketua Program Studi

Pendidikan Kimia Universitas Sanata Dharma.

4. Ibu Risnita Vicky Listyarini, M.Sc, selaku dosen pembimbing yang telah

membimbing, mendukung, memotivasi dan memberikan komentar dan saran

yang bersifat membangun sehingga penulis dapat menyelesaikan penyusunan

skripsi ini.

5. Bapak Johnsen Harta, M.Pd, selaku dosen pembimbing akademik yang telah

memberikan dukungan selama saya menyusun skripsi ini.

6. Bapak Frienki Eleven, S.T, selaku guru kimia kelas X SMA Stella Duce

Bambanglipuro yang telah memberikan kesempatan untuk melaksanakan

wawancara, melaksanakan penelitian dan bersedia menjadi validator ahli.

7. Ibu Ratna Siwi Widayanti, S.Pd, selaku guru kimia SMA Pangudi Luhur

Sedayu yang bersedia menjadi validator ahli.

8. Orang Tua, saudara kandung dan lima keponakan yang sudah memberikan

dukungan, perhatian dan semangat dalam bentuk kasih sayang dan material.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 8: PERANCANGAN INSTRUMEN TES UNTUK MENGUKUR LEVEL …

9. Teman-teman Program Studi Pendidikan Kimia Universitas Sanata Dharma

Angkatan 2017 yang telah memberikan dukungan, semangat, motivasi

sehingga penulis dapat menyelesaikan penulisan skripsi ini

10. Peserta didik kelas X SMA Stella Duce Bambanglipuro yang telah bersedia

membantu menjadi objek dalam penelitian ini.

Yogyakarta, 16 Juli 2021

Penulis

Oktrilina Amelia

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 9: PERANCANGAN INSTRUMEN TES UNTUK MENGUKUR LEVEL …

ix

PERANCANGAN INSTRUMEN TES UNTUK MENGUKUR LEVEL

LITERASI SAINS PESERTA DIDIK PADA MATERI MAKROMOLEKUL

Oktrilina Amelia

Program Studi Pendidikan Kimia, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan

Universitas Sanata Dharma

ABSTRAK

Penelitian ini dilatarbelakangi rendahnya capaian literasi sains peserta

didik di Indonesia menurut PISA sejak tahun 2006 hingga 2019. Hasil wawancara

dengan guru kimia SMA Stella Duce Bambanglipuro menyatakan bahwa guru belum pernah mengembangkan instrumen tes untuk mengukur capaian literasi

sains peserta didik. Penelitian ini bertujuan (1) mengetahui kelayakan rancangan

instrumen tes untuk mengukur literasi sains peserta didik pada materi

makromolekul dan (2) mengetahui capaian literasi sains peserta didik kelas XII IPA SMA Stella Duce Bambanglipuro. Metode penelitian yang digunakan yaitu

Model of Educational Recontruction (MER). Penelitian ini menggunakan sampel

sebanyak dua belas responden dalam satu kelas. Metode pengumpulan data yang

digunakan yaitu (1) wawancara, (2) angket respon peserta didik, (3) validasi instrumen dan (4) tes. Instrumen penelitian yang digunakan yaitu (1) lembar

wawancara, (2) validasi instrumen tes, butir soal, pretest dan posttest, angket

respon peserta didik, (4) instrumen tes, (5) pretest dan posttest dan (6) angket

respon peserta didik. Penelitian ini menghasilkan (1) instrumen tes layak digunakan dengan nilai persentase validasi ahli sebesar 91%; uji validitas

menghasilkan 20 butir soal valid dengan nilai rxy lebih dari 0,40; nilai reliabilitas

sebesar 0,920; distribusi tingkat kesukaran soal yaitu sedang sebanyak 55%, susah

sebanyak 35% dan mudah sebanyak 10%; distribusi daya pembeda soal yaitu sangat baik sebanyak 20%, baik sebanyak 15%, cukup sebanyak 55% dan jelek

sebanyak 10%; nilai N-Gain ternormalisasi menunjukkan instrumen tes dapat

meningkatkan pengetahuan peserta didik, dan (2) capaian literasi sains peserta

didik di SMA Stella Duce Bambanglipuro berada pada level rendah dengan level tertinggi yang dapat dicapai yaitu level nominal scientific literacy.

Kata Kunci: Instrumen tes, level literasi sains, makromolekul

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 10: PERANCANGAN INSTRUMEN TES UNTUK MENGUKUR LEVEL …

x

DESIGN OF TEST INSTRUMENTS TO MEASURE STUDENTS' LEVEL OF

SCIENCE LITERACY IN MACROMOLECULES TOPIC

Oktrilina Amelia

Chemistry Education Study Program, Faculty of Teacher Training and Education

Sanata Dharma University

ABSTRACT

This research was based on the low scientific literacy achievement of

students in Indonesia according to PISA from 2006 to 2019. The results of

interviews with chemistry teacher Stella Duce Bambanglipuro showed teachers

never developed test instrument to measure students' scientific literacy

achievement. This study aims to (1) determine the feasibility of test instrument

design to measure students' scientific literacy on macromolecule topic and (2)

determine the scientific literacy achievement of student’s class XII IPA SMA Stella

Duce Bambanglipuro. The research method used is Model of Educational

Reconstruction (MER). This study used sample of twelve respondents in one class.

The data collection methods used are (1) interviews, (2) student response

questionnaires, (3) instrument validation and (4) tests. The research instruments

used are (1) interview sheets, (2) validation of test instruments, items, pretest

posttest, student response questionnaires, (4) test instruments, (5) pretest posttest

and (6) student response questionnaires. This study resulted (1) test instrument

was suitable for use with an expert validation percentage value is 91%, validity

test resulted in 20 valid items with an rxy value more than 0.40; reliability value is

0.920; distribution of the level of difficulty of the questions was 55% moderate,

35% difficult and easy 10%; distribution of discriminatory power of questions

was 20%, 15% good, 55% moderate and 10% poor; normalized N-Gain value

shows test instrument can improve students' knowledge, and (2) achievement

scientific literacy students at SMA Stella Duce Bambanglipuro is at low level with

the highest level can be achieved is nominal level of scientific literacy.

Keywords: Test Instruments, level of chemical literacy, macromolecules

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 11: PERANCANGAN INSTRUMEN TES UNTUK MENGUKUR LEVEL …

xi

DAFTAR ISI

HALAMAN SAMPUL ................................................................................................ I HALAMAN PERSETUJUAN PEMBIMBING........................................................ II

HALAMAN PENGESAHAN .................................................................................. III

MOTO DAN PERSEMBAHAN .............................................................................. IV

PERNYATAAN KEASLIAN KARYA ....................................................................V LEMBAR PERSETUJUAN PUBLIKASI KARYA ILMIAH .............................. VI

KATA PENGANTAR ............................................................................................. VII

ABSTRAK ................................................................................................................. IX

ABSTRACT...................................................................................................................X DAFTAR ISI ............................................................................................................. XI

DAFTAR TABEL .................................................................................................. XIII

DAFTAR GAMBAR ............................................................................................ XIIII

DAFTAR LAMPIRAN ............................................................................................XV BAB I ........................................................................................................................... 1

PENDAHULUAN ....................................................................................................... 1

A. Latar Belakang ..................................................................................................... 1

B. Rumusan Masalah ................................................................................................ 4 C. Tujuan Penelitian ................................................................................................. 4

D. Manfaat Penelitian ............................................................................................... 4

BAB II .......................................................................................................................... 6

KAJIAN PUSTAKA ................................................................................................... 6 A. Landasan Teori..................................................................................................... 6

B. Penelitian Relevan ............................................................................................. 15

C. Kerangka Berpikir ............................................................................................. 17

BAB III ...................................................................................................................... 19 METODE PENELITIAN.......................................................................................... 19

A. Jenis Penelitian................................................................................................... 19

B. Desain Penelitian ............................................................................................... 21

C. Variabel Penelitian............................................................................................. 24 D. Sampel Penelitian .............................................................................................. 24

E. Waktu dan Tempat Penelitian ........................................................................... 24

F. Metode Pengumpulan Data ............................................................................... 24

G. Instrumen Penelitian .......................................................................................... 26 H. Metode Analisis Data ........................................................................................ 30

BAB IV ...................................................................................................................... 37

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN ....................................................... 37

A. Penelitian Proses Mengajar dan Belajar ........................................................... 37 B. Klasifikasi dan Analisis Struktur Konten ......................................................... 38

1. Analisis Silabus dan Kisi-Kisi Instrumen Tes............................................. 38

2. Analisis Literatur dan Klasifikasi Konsep Dasar Materi Terkait ............... 40

3. Modifikasi Konsep Dasar Sesuai Kimia Kontekstual dan Literasi sains .. 40 C. Desain dan Evaluasi Proses Mengajar dan Belajar ......................................... 42

1. Perancangan Instrumen Tes.......................................................................... 42

2. Hasil Analisis Validasi Ahli ......................................................................... 43

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 12: PERANCANGAN INSTRUMEN TES UNTUK MENGUKUR LEVEL …

a. Analisis Validasi Instrumen Tes ............................................................. 43

b. Analisis Validasi Butir Soal .................................................................... 44

c. Analisis Validasi Lembar Pretest dan Posttest ...................................... 45 d. Analisis Validasi Lembar Angket Respon Peserta Didik ...................... 46

3. Rekonstruksi Akhir ........................................................................................ 47

a. Revisi Instrumen Tes ............................................................................... 47

b. Revisi Butir Soal ...................................................................................... 49 c. Revisi Lembar Pretest dan Posttest ........................................................ 51

d. Revisi Lembar Angket Respon Peserta Didik ........................................ 52

4. Uji Coba Terbatas .......................................................................................... 53

a. Analisis Validasi Butir Soal menggunakan Koefisien Korelasi............ 53 b. Analisis Validasi Instrumen Tes menggunakan Reliabilitas ................. 56

c. Tingkat Kesukaran ................................................................................... 57

d. Daya Pembeda .......................................................................................... 59

e. Level Literasi sains Peserta Didik ........................................................... 62 f. Hasil Pretest dan Posttest Peserta Didik................................................. 64

g. Hasil Angket Respon Peserta Didik ........................................................ 66

D. Keunggulan dan Keterbatasan Instrumen Tes yang Dikembangkan .............. 68

1. Keunggulan Instrumen Tes ...................................................................... 68 2. Keterbatasan Instrumen Tes .................................................................... 68

BAB V........................................................................................................................ 70

KESIMPULAN DAN SARAN ................................................................................ 70

A. Kesimpulan ........................................................................................................ 70 B. Saran ................................................................................................................... 71

LAMPIRAN ...................................................................................................................................... 76

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 13: PERANCANGAN INSTRUMEN TES UNTUK MENGUKUR LEVEL …

xiii

DAFTAR TABEL

Tabel 3.1 Kriteria Penilaian Skala Likert ................................................................ 28

Tabel 3.2 Interpretasi Kriteria Nilai Persen ............................................................. 32

Tabel 3.3 Interpretasi Kriteria Validasi Aiken’s V ................................................. 32

Tabel 3.4 Interpretasi Kriteria N-gain Ternormalisasi ............................................ 33 Tabel 3.5 Interpretasi Klasifikasi Hasil Koefisien Korelasi ................................... 34

Tabel 3.6 Interpretasi Kriteria Reliabilitas .............................................................. 35

Tabel 3.7 Interpretasi Kriteria Level Kesukaran ..................................................... 35

Tabel 3.8 Interpretasi Kriteria Daya Pembeda ........................................................ 36 Tabel 3.9 Interpretasi Kriteria Level literasi sains .................................................. 37

Tabel 3.10 Interpretasi Kriteria Kepraktisan ........................................................... 37

Tabel 4.1 Hasil Analisis KI, KD dan IPK..............................................................39

Tabel 4.2 Konteks yang Digunakan Dalam Butir Soal ........................................... 41 Tabel 4.3 Sampul Depan Instrumen Tes .................................................................. 43

Tabel 4.4 Desain Lembar Soal pada Instrumen Tes................................................ 44

Tabel 4.5 Hasil Validasi Instrumen Tes ................................................................... 45

Tabel 4.6 Hasil Validasi Butir Soal dalam Instrumen Tes ..................................... 45 Tabel 4.7 Hasil Validasi Lembar Pretest dan Posttest............................................ 47

Tabel 4.8 Hasil Validasi Lembar Angket Respon Peserta Didik ........................... 47

Tabel 4.9 Komentar dan Saran Instrumen Tes ........................................................ 49

Tabel 4.10 Revisi Instrumen Tes .............................................................................. 49 Tabel 4.11 Komentar dan Saran Butir Soal dalam Instrumen Tes ......................... 50

Tabel 4.12 Revisi Butir Soal dalam Instrumen Tes ................................................ 51

Tabel 4.13 Komentar dan Saran Pada Lembar Pretest dan Posttest ...................... 52

Tabel 4.14 Revisi Pada Lembar Pretest dan Posttest ............................................. 53 Tabel 4.15 Komentar dan Saran Lembar Angket Respon Peserta Didik............... 53

Tabel 4.16 Revisi Pada Angket Respon Peserta Didik ........................................... 53

Tabel 4.17 Hasil Uji Validitas menggunakan Koefisien Korelasi (rxy) ................. 55

Tabel 4.18 Distribusi Persentase Kriteria Validitas menggunakan Koefisien Korelasi (rxy) .............................................................................................................. 56

Tabel 4.19 Reliabilitas Instrumen Tes ..................................................................... 58

Tabel 4.20 Hasil Uji Tingkat Kesukaran Butir Soal ............................................... 59

Tabel 4.21 Distribusi Persentase Kriteria Tingkat Kesukaran Butir Soal ............. 59 Tabel 4.22 Hasil Uji Daya Pembeda Soal................................................................ 61

Tabel 4.23 Distribusi Persentase Kriteria Daya Pembeda Soal .............................. 61

Tabel 4.24 Keputusan Pemilihan soal Berdasarkan Daya Pembeda ...................... 62

Tabel 4.25 Hasil Analisis dan Capaian Level literasi sains Peserta Didik ............ 63 Tabel 4.26 Contoh Pengerjaan Soal Peserta Didik ................................................. 64

Tabel 4. 27 Hasil Analisis Pretest dan Posttest Menggunakan N-gain

Ternormalisasi ........................................................................................................... 66

Tabel 4.28 Distribusi Persentase Analisis Pretest dan Posttest Menggunakan N-

gain Ternormalisasi ................................................................................................... 66

Tabel 4. 29 Hasil Analisis Kepraktisan Instrumen Tes........................................... 68

Tabel 4.30 Komentar dan Saran Peserta Didik terhadap Instrumen Tes ............... 69

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 14: PERANCANGAN INSTRUMEN TES UNTUK MENGUKUR LEVEL …

DAFTAR GAMBAR

Gambar 1.1 Level literasi sains Peserta Didik Indonesia. ........................................ 2

Gambar 2.1 Kerangka Berpikir Penelitian ............................................................... 19

Gambar 3.1 Tiga Komponen MER .......................................................................... 20

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 15: PERANCANGAN INSTRUMEN TES UNTUK MENGUKUR LEVEL …

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1 Surat Permohonan Ijin Observasi dan Wawancara............................. 77

Lampiran 2 Surat Permohonan Ijin Penelitian dan Pengambilan Data.................. 78

Lampiran 3 Surat Keterangan Penelitian di SMA Stella Duce Bambanglipuro ... 80

Lampiran 4 Kisi-kisi Lembar Wawancara ............................................................... 81 Lampiran 5 Kisi-kisi Lembar Validasi Instrumen Tes............................................ 83

Lampiran 6 Kisi-kisi Lembar Validasi Butir Soal................................................... 84

Lampiran 7 Kisi-kisi Lembar Validasi Pretest dan Posttest .................................. 85

Lampiran 8 Kisi-kisi Lembar Validasi Angket Respon Peserta Didik .................. 86 Lampiran 9 Kisi-kisi Instrumen Tes......................................................................... 87

Lampiran 10 Skala dan Kriteria Penilaian/Penskoran ............................................ 94

Lampiran 11 Kisi-kisi Lembar Pretest dan Posttest ............................................. 123

Lampiran 12 Kisi-kisi Lembar Angket Respon Peserta Didik ............................. 124 Lampiran 13 Hasil Wawancara .............................................................................. 125

Lampiran 14 Buku Universitas dalam Analisis Literatur dan Klasifikasi Konsep

Dasar Materi ............................................................................................................ 131

Lampiran 15 Lembar Validasi Instrumen Tes ....................................................... 132 Lampiran 16 Lembar Validasi Butir Soal .............................................................. 144

Lampiran 17 Perhitungan Uji Validitas Butir Soal menggunakan Aiken’s V...... 232

Lampiran 18 Lembar Validasi Pretest dan Posttest .............................................. 252

Lampiran 19 Perhitungan Uji Validitas Pretest dan Posttest menggunakan Aiken’s

V ................................................................................................................................ 264

Lampiran 20 Lembar Validasi Angket Respon Peserta Didik ............................. 265

Lampiran 21 Nilai rxy Perhitungan Pearson Product Moment SPSS Statistics 22

.................................................................................................................................. 277 Lampiran 22 Nilai Reliabilitas Cronbach Alpha IBM SPSS Statistics 22 ........... 279

Lampiran 23 Perhitungan Tingkat Kesukaran dan Daya Pembeda Butir Soal.... 280

Lampiran 24 Rekapitulasi Skor Peserta Didik Per Butir Soal .............................. 282

Lampiran 25 Lembar Angket Respon Peserta Didik ............................................ 283

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 16: PERANCANGAN INSTRUMEN TES UNTUK MENGUKUR LEVEL …

1

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Kimia merupakan salah satu bagian dari ilmu sains yang

mempelajari struktur, sifat, serta perubahan suatu zat yang cenderung bersifat

abstrak sehingga peserta didik perlu memiliki kemampuan berpikir tingkat

tinggi (Priyanto, dkk., 2021). Konsep kimia yang abstrak menyebabkan

peserta didik mengalami kesulitan dalam memahami konsep dan

menghubungkannya dengan berbagai fenomena yang terjadi dalam kehidupan

sehari-hari. Kemampuan peserta didik dalam memahami konsep

pembelajaran kimia sehingga mampu mengaitkannya dengan berbagai

fenomena dalam kehidupan sehari-hari berkaitan dengan level literasi sains

peserta didik. Level tersebut tidak hanya melibatkan pemahaman ilmu

pengetahuan tetapi juga level dalam mengaplikasikannya dalam kondisi nyata

permasalahan yang dihadapi di kehidupan sehari-hari (Rostikawato, 2016).

Capaian literasi peserta didik memiliki hubungan yang erat dengan

dunia sains sehingga menjadi tujuan utama dalam keberhasilan pendidikan di

sekolah (Laksono, 2018). Namun, capaian level literasi sains di Indonesia

masih tergolong rendah. Rendahnya level literasi sains di Indonesia sejak

2006 hingga 2019 tercatat dalam hasil Programme for International Student

Assessment (PISA). PISA merupakan suatu program yang tergabung dalam

Organisation for Economic Cooperation and Development (OECD) guna

membantu negara-negara dalam mempersiapkan sumber daya manusia

supaya mencapai kompetensi yang diharapkan pasar internasional (Pratiwi,

2019). PISA mengevaluasi dan memonitor literasi membaca, level

matematika hingga level sains peserta didik di setiap negara yang ikut

berpartisipasi. Berdasarkan data yang ditunjukkan dalam OECD (2019),

Indonesia sudah ikut berpartisipasi sejak tahun 2001, tetapi hingga saat ini

masih belum menunjukkan hasil yang memuaskan terutama untuk level

literasi sains. Level literasi peserta didik Indonesia berada dalam 10 peringkat

terbawah yaitu peringkat 71 dari 79 negara.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 17: PERANCANGAN INSTRUMEN TES UNTUK MENGUKUR LEVEL …

2

Gambar 1.1 Level literasi sains Peserta Didik Indonesia (Khurniawan & Erda, 2019).

Gambar 1.1 menunjukkan bahwa level literasi sains peserta didik

Indonesia sejak tahun 2006 hingga 2018 berada di bawah rata-rata PISA.

Dalam evaluasi PISA yang dilakukan pada tahun 2018 juga menyatakan

bahwa hanya sebagian kecil peserta didik yang mampu untuk menerapkan

pengetahuan sains yang dimiliki ke berbagai situasi dalam kehidupan sehari-

hari. Level literasi sains peserta didik dapat diukur menggunakan alat ukur

berisi evaluasi pembelajaran berupa instrumen tes (Shwartz. et al., 2006).

Instrumen tes merupakan alat penilaian yang sangat vital dalam dunia

keguruan (Aji, 2015). Penelitian ini berfokus pada perancangan instrumen tes

untuk mengukur level literasi sains peserta didik yang dibuat dengan

mengacu pada empat domain dari Shwartz, et al,. (2006). Empat domain yang

mencakup literasi sains yaitu: (1) pengetahuan materi sains dan gagasan

ilmiah; 2) sains dalam konteks; (3) kemampuan belajar tingkat tinggi; dan (4)

aspek afektif. Menurut Shwartz, et al., (2006), terdapat lima level literasi

sains yang dapat dicapai oleh peserta didik yaitu: (1) scientific illiteracy; (2)

nominal scientific literacy; (3) functional scientific literacy;(4) conceptual

scientific literacy; dan (5) multidimensional scientific literacy.

Menurut Pratiwi, dkk., (2019), pengukuran level literasi sains

penting dilakukan untuk mengetahui ketercapaian literasi peserta didik dalam

memahami konsep sains yang sudah dipelajari. Hasil level literasi sains

peserta didik menjadi tolak ukur kualitas pendidikan di Indonesia dan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 18: PERANCANGAN INSTRUMEN TES UNTUK MENGUKUR LEVEL …

3

menjadi acuan untuk meningkatkan kualitas pendidikan di Indonesia. Pratiwi,

dkk., (2019) memaparkan bahwa instrumen evaluasi untuk mengukur level

literasi sains peserta didik yang diadopsi dari PISA sudah ada namun

instrumen evaluasi tersebut dibuat dalam skala besar/internasional. Perlu

adanya instrumen tes untuk mengukur level literasi peserta didik dalam ruang

lingkup atau skala yang kecil. Mengukur level literasi peserta didik dalam

ruang lingkup kecil seperti mengukur level literasi peserta didik di suatu

sekolah dianggap penting karena hasil yang didapatkan dapat digunakan

sebagai bahan evaluasi proses pembelajaran.

Berdasarkan hasil wawancara yang dilakukan di SMA Stella Duce

Bambanglipuro, guru menyatakan bahwa belum memahami secara mendalam

mengenai literasi sains dan capaian level literasi sains peserta didik. Guru

juga belum pernah mengembangkan atau menggunakan instrumen tes untuk

mengukur level literasi sains peserta didik. Guru belum memahami dan

memasukkan empat domain penting literasi sains di dalam setiap soal

evaluasi, padahal hasil belajar merupakan salah satu bagian penting dalam

mengukur dan mengetahui level literasi sains peserta didik. Lebih lanjut

dalam wawancara ini, guru juga mengungkapkan bahwa evaluasi yang

dilakukan sebatas pemahaman materi tanpa menghubungkan konsep sains

yang diajarkan dengan kehidupan sehari-hari.

Salah satu konsep sains yang memiliki keterkaitan erat dalam

kehidupan sehari-hari yaitu makromolekul (Riswiyanto, 2009). Berdasarkan

hasil wawancara, pada materi makromolekul tidak dilakukan evaluasi untuk

mengetahui seberapa jauh peserta didik memahami konsep. Pada materi

makromolekul dilakukan presentasi kelompok yang hanya mampu menilai

aspek psikomotorik dan afektif. Oleh karena itu, perlu dilakukan perancangan

instrumen tes untuk mengetahui level literasi sains peserta didik pada materi

makromolekul. Pengukuran level literasi sains ini juga dianggap penting dan

membawa kebermanfaatan terutama bagi guru karena hasil penelitian yang

dilakukan dapat dijadikan evaluasi untuk merancang proses pembelajaran

yang lebih baik dan mampu meningkatkan pemahaman konsep sains peserta

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 19: PERANCANGAN INSTRUMEN TES UNTUK MENGUKUR LEVEL …

4

didik. Hasil wawancara tersebut memberikan dorongan bagi peneliti untuk

menjawab kebutuhan dalam perancangan instrumen tes yang dapat mengukur

level literasi sains peserta didik.

B. Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang yang telah diuraikan, rumusan masalah dalam

penelitian adalah sebagai berikut:

1. Bagaimana kelayakan produk berupa rancangan instrumen tes untuk

mengukur level literasi sains peserta didik pada materi makromolekul?

2. Bagaimana capaian level literasi sains peserta didik kelas XII IPA SMA

Stella Duce Bambanglipuro?

C. Tujuan Penelitian

Berdasarkan rumusan masalah tersebut, tujuan penelitian yang dilakukan

adalah sebagai berikut:

1. Mengetahui kelayakan produk berupa rancangan instrumen tes untuk

mengukur level literasi sains peserta didik pada materi makromolekul.

2. Mengetahui capaian level literasi sains peserta didik kelas XII IPA SMA

Stella Duce Bambanglipuro.

D. Manfaat Penelitian

Manfaat dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:

1. Manfaat Teoritis

a. Menambah pengetahuan dalam bidang perancangan instrumen tes

untuk mengukur level literasi sains peserta didik pada materi

makromolekul.

b. Menjadi sumber referensi penelitian selanjutnya dalam perancangan

instrumen tes untuk mengukur level literasi sains peserta didik.

2. Manfaat Praktis

a. Bagi Peserta Didik

Peserta didik menjadi terlatih mengerjakan instrumen tes yang

mengarah pada level literasi sains dan memahami hubungan antara

ilmu kimia dengan kehidupan sehari-hari sehingga level literasi sains

peserta didik dapat meningkat.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 20: PERANCANGAN INSTRUMEN TES UNTUK MENGUKUR LEVEL …

5

b. Bagi Guru Kimia

Perancangan instrumen tes ini diharapkan dapat digunakan sebagai

acuan dalam membuat dan memberikan evaluasi untuk mengetahui

level literasi sains peserta didik.

c. Bagi Sekolah

Perancangan instrumen tes dapat menjadi salah satu alternatif

sekolah dalam melakukan proses evaluasi kognitif terutama dalam

mengetahui level literasi sains peserta didik.

d. Bagi Peneliti

Peneliti memiliki pengalaman dan pengetahuan dalam perancangan

instrumen tes untuk mengukur level literasi sains peserta didik pada

materi makromolekul.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 21: PERANCANGAN INSTRUMEN TES UNTUK MENGUKUR LEVEL …

6

BAB II

KAJIAN PUSTAKA

A. Landasan Teori

1. Instrumen Tes

Instrumen penelitian menurut Sugiyono (2017) merupakan alat

yang digunakan untuk mengukur fenomena yang diamati. Instrumen

digunakan sebagai alat pengumpulan data dalam melaksanakan tugas atau

mencapai tujuan supaya lebih efektif dan efisien. Salah satu bagian dalam

instrumen yaitu adanya tes yang digunakan untuk melakukan pengukuran,

penilaian dan juga evaluasi dengan cara dan aturan yang sudah ditentukan

(Arikunto, 2010). Menurut Arikunto (2011), tes merupakan suatu

percobaan atau pemberian evaluasi yang dilakukan untuk mengetahui

adanya keberhasilan. Dalam penelitian ini, instrumen tes digunakan

sebagai alat untuk mengetahui dan mengukur hasil belajar peserta didik

dalam hal kognitif, seperti pengetahuan, pemahaman, analisis, dan

evaluasi. Menurut Arikunto (2008), terdapat lima syarat yang harus

dipenuhi untuk dikatakan sebagai instrumen yang baik yaitu validitas,

reliabilitas, objektivitas, kepraktisan, dan ekonomis. Untuk memenuhi

syarat instrumen tes yang baik, perancangan instrumen tes ini memenuhi

tiga syarat yaitu validitas, reliabilitas dan kepraktisan yang dijabarkan

sebagai berikut:

a. Validitas

Suatu instrumen dapat dikatakan baik dan layak untuk digunakan jika

dinyatakan valid. Menurut Sugiyono (2017), validitas merupakan

derajat ketepatan data yang digunakan untuk menguji keabsahan

instrumen yang digunakan. Terdapat dua jenis validitas yaitu validitas

internal dan validitas eksternal. Validitas yang digunakan dalam

penelitian ini merupakan validitas internal. Menurut Sugiyono (2009),

validitas internal terbagi menjadi validitas isi dan konstruksi. Validitas

isi menunjukkan kesesuaian atau ketepatan tes yang diujikan dengan

dari materi yang disampaikan sedangkan validitas konstruksi

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 22: PERANCANGAN INSTRUMEN TES UNTUK MENGUKUR LEVEL …

7

merupakan validitas yang menunjukkan ketepatan aspek yang ingin

diukur dan memenuhi syarat penyusunan tes yang baik. Validitas isi

dan konstruksi merupakan bagian terpenting dalam proses

perancangan instrumen tes.

b. Reliabilitas

Menurut Arikunto (2010), reliabilitas digunakan untuk menunjukkan

tingkat konsistensi, keakuratan, dan ketepatan instrumen tes yang

digunakan. Instrumen tes dapat dikatakan reliabel atau dapat dipercaya

jika konsisten atau menghasilkan data sama jika digunakan beberapa

kali untuk mengukur objek yang sama (Arikunto, 2011).

c. Kepraktisan

Instrumen tes yang baik merupakan instrumen tes yang praktis dan

mudah digunakan. Menurut Arikunto (2008), praktis melingkupi

pelaksanaan atau penggunaan yang mudah, serta kelengkapan

petunjuk yang terdapat di dalamnya.

Instrumen tes yang dikembangkan dijadikan sebagai alat untuk

mengukur dan menilai kemampuan kognitif peserta didik. Menurut

Arikunto (2011), metode pendekatan dalam pengukuran data ada yang

bersifat kuantitatif dan kualitatif. Pengukuran yang bersifat kuantitatif

didapatkan dari pengumpulan data berupa angka, sedangkan pengukuran

yang bersifat kualitatif didapatkan dengan mengambil keputusan

berdasarkan data deskriptif berupa kata tertulis atau lisan dari latar

belakang ilmiah. Rahayu (2017) menyatakan bahwa penilaian yang

dilakukan dalam proses pembelajaran penting untuk dilakukan. Penilaian

tersebut dapat melalui penggunaan instrumen tes yang kemudian hasilnya

dijadikan sebagai tolak ukur ketercapaian belajar peserta didik. Penelitian

ini memfokuskan perancangan instrumen tes untuk mengukur ketercapaian

belajar peserta didik yang diinterpretasikan dalam bentuk capaian level

literasi sains peserta didik. Setiap butir soal yang terdapat dalam

perancangan instrumen tes memuat enam karakteristik soal berbasis

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 23: PERANCANGAN INSTRUMEN TES UNTUK MENGUKUR LEVEL …

8

literasi sains. Menurut Rustaman (2006), terdapat enam karakteristik yang

terdapat di dalam soal berbasis literasi sains dalam PISA yaitu:

a. Konsep yang digunakan lebih diperluas dari konsep yang terdapat

dalam kurikulum;

b. Informasi yang disajikan mampu dianalisis oleh peserta didik;

c. Peserta didik diminta untuk mengolah serta menghubungkan

informasi di dalam soal;

d. Pertanyaan yang membutuhkan analisis dan berisi alasan dalam

menjawab;

e. Soal berjenis pilihan ganda, isian singkat, atau esai; dan

f. Konteks yang dimuat dapat ditemukan dalam kehidupan.

Perancangan instrumen tes ini juga dirancang untuk memberikan

suatu informasi baru yang dianggap mampu untuk mendukung dan

meningkatkan hasil belajar. Instrumen tes yang dikembangkan juga diuji

efektivitasnya dalam menambah pemahaman terhadap informasi yang

telah dimiliki peserta didik atau menambah informasi baru bagi peserta

didik. Menurut Effendy (2016), hasil pretest dan postest dapat digunakan

sebagai titik penilaian seberapa jauh efektivitas instrumen tes yang

digunakan.

2. Literasi sains

Literasi sains merupakan kemampuan peserta didik dalam

memahami suatu informasi dalam ilmu pengetahuan dan mampu

menganalisis keterkaitannya dalam berbagai aspek dalam kehidupan

sehari-hari. Aspek penting dari literasi sains merupakan keterampilan dan

kemampuan dalam mengolah proses sains, pengambilan keputusan terkait

isu sosial dan ditinjau dari segi sains serta kemampuan dalam memecahkan

masalah yang muncul (Holbrook, 2007). Definisi tersebut sejalan dengan

definisi literasi sains dari PISA yang menyatakan bahwa literasi sains

memuat kemampuan peserta didik dalam memperoleh dan menggunakan

pengetahuan ilmiah yang sudah dimiliki, mengidentifikasikan sebuah

pertanyaan, menjelaskan suatu fenomena secara sains, mampu mengambil

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 24: PERANCANGAN INSTRUMEN TES UNTUK MENGUKUR LEVEL …

9

keputusan berdasarkan bukti secara ilmiah dalam perwujudan pemahaman

konsep sains serta mengambil kesimpulan yang berhubungan antara sains

dan fenomena sekitar. Hal tersebut menjelaskan pula alasan bahwa level

literasi sains berkaitan dengan kemampuan dalam menerapkan,

mensintesis dan mengevaluasi informasi secara efektif (Whittingham,

2013). Menurut Shwartz, et al., (2006), terdapat lima level literasi sains

yaitu :

a. Scientific illiteracy

Pada level ini, peserta didik masih belum mampu untuk

menghubungkan atau menanggapi pertanyaan terkait pengetahuan

sains. Secara kognitif, peserta didik tidak menguasai istilah, konsep

hingga konteks sehingga belum mampu untuk merespon dan

mengidentifikasi suatu pertanyaan yang diberikan.

b. Nominal scientific literacy

Pada level ini, peserta didik mampu untuk mengenali suatu konsep

sains tetapi pemahamannya masih mengalami miskonsepsi.

c. Functional scientific literacy

Pada level ini, peserta didik mampu untuk menjelaskan konsep sains

secara benar tetapi pemahaman konsepnya terbatas.

d. Conceptual scientific literacy

Pada level ini, peserta didik mampu untuk mengembangkan

pemahaman pengetahuan dari konsep sains yang dimiliki dan

merelasikannya pada pengetahuan umum.

e. Multi-dimensional scientific literacy

Pada level ini, peserta didik sudah mampu untuk memahami sains

secara luas dan melebihi konsep sains sehingga mampu

mengembangkan pengetahuan mereka. Peserta didik bahkan mampu

membuat hubungan ilmu sains dengan teknologi dan masalah-masalah

besar dan menantang dalam kehidupan sehari-hari.

Menurut OECD (2013), level literasi sains berkaitan dengan

kapasitas dan kemampuan peserta didik dalam menggunakan pengetahuan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 25: PERANCANGAN INSTRUMEN TES UNTUK MENGUKUR LEVEL …

10

sains yang didapatkan selama proses kegiatan belajar mengajar. Level

literasi sains peserta didik menunjukkan bagaimana peserta didik secara

mandiri mampu mencapai kompetensi individu yang sesuai dengan tujuan

pembelajaran sains dan menjadi unsur kecakapan yang menjadi hasil suatu

proses pembelajaran. Level literasi peserta didik dapat ditingkatkan

dengan lebih mudah jika pengetahuan sains yang didapatkan kemudian

diaplikasikan dalam kehidupan sehari-hari. Melalui pengetahuan sains

dalam kehidupan sehari-hari, peserta didik diharapkan mampu

menyelesaikan masalah kehidupan sehari-hari dan memahami makna dari

pengetahuan sains. Indikator yang menyatakan jika peserta didik memiliki

literasi yang baik yaitu jika peserta didik menunjukkan kemampuan dalam

menjelaskan fenomena yang terjadi dalam kehidupan sehari-hari secara

ilmiah, mampu mengevaluasi dan merancang penyelidikan secara ilmiah

dan membuktikan serta menginterpretasikan data secara ilmiah (OECD,

2013). Pakar dalam bidang sains merumuskan banyak indikator dalam

kompetensi sains tetapi aspek terpenting yang terdapat di dalamnya yaitu

memuat konsep sains dan pengaplikasiannya dalam konteks kehidupan

sehari-hari, proses inkuiri sains, pemahaman hakikat sains hingga

memahami keterkaitan antara sains, teknologi dan masyarakat (Chi Lau,

2009).

Literasi sains memiliki kaitan dengan seberapa jauh pemahaman

materi kimia dan kemampuan peserta didik dalam menjelaskan fenomena

yang terjadi dalam kehidupan sehari-hari terkait ilmu kimia yang sudah

didapat. Literasi sains mengandung tiga aspek penting yaitu konten,

proses, dan konteks. Literasi kimis menurut Shwartz, et al., (2006)

mencakup empat ranah utama yaitu:

a. Pengetahuan Konten Ilmiah

Seseorang yang memiliki literasi sains yang baik menyadari dua

pemikiran yaitu ide secara umum dan ide utama. Ide secara umum

mengarah pada pemahaman sains sedangkan ide utama mengarah

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 26: PERANCANGAN INSTRUMEN TES UNTUK MENGUKUR LEVEL …

11

pada pemahaman kimia. Kedua ide tersebut dijelaskan sebagai

berikut:

1) Ide Umum

Seseorang menyadari bahwa ilmu kimia hadir karena para ahli

kimia melakukan penyelidikan ilmiah, membuat generalisasi dan

mengajukan suatu teori untuk menyediakan pengetahuan yang

dapat digunakan untuk menjelaskan fenomena yang terjadi.

2) Ide Utama

Seseorang yang memiliki literasi sains yang baik menyadari

bahwa ia tidak perlu menggunakan bahasa yang spesifik seperti

yang digunakan oleh ahli kimia melainkan ikut berkontribusi

dalam perancangannya. Seseorang yang memiliki literasi sains

yang baik menyadari bahwa ilmu kimia mencoba untuk

menjelaskan fenomena yang bersifat makroskopik dalam struktur

molekul, menyelidiki reaksi dan proses dinamis, menyelidiki

perubahan energi yang terjadi selama reaksi kimia hingga

memahami dan menjelaskan struktur dan proses kimia dalam

kehidupan.

b. Kimia dalam Konteks

Seseorang yang memiliki literasi sains yang baik mampu untuk

menyadari pentingnya pengetahuan kimia dalam kehidupan sehari-

hari, mampu menggunakan pemahaman tentang kimia untuk

menjelaskan setiap fenomena dalam kehidupan sehari-hari dan

menggunakan pemahaman kimianya dalam kehidupan sehari-hari

sebagai seseorang yang menggunakan produk dan teknologi hasil

inovasi di bidang kimia.

c. Keterampilan Belajar Level Tinggi

Peserta didik yang memiliki literasi kimia yang baik mampu

mengajukan pertanyaan, mencari informasi dan menghubungkannya

dengan fenomena secara ilmiah hingga mampu menganalisis manfaat

dan kerugiannya.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 27: PERANCANGAN INSTRUMEN TES UNTUK MENGUKUR LEVEL …

12

d. Aspek Afektif

Peserta didik yang memiliki literasi sains yang baik mampu

menunjukkan minat terhadap masalah-masalah yang terkait dengan

ilmu kimia sehingga mampu memiliki pandangan yang rasional

terhadap setiap masalah yang muncul.

3. Makromolekul

Produk yang terbuat dari molekul sederhana yang bergabung

membentuk struktur sangat besar dan memiliki rantai yang panjang disebut

sebagai makromolekul banyak ditemukan dalam kehidupan sehari-hari.

a. Polimer

Makromolekul dengan bobot molekul yang besar dan unit

didalamnya berulang disebut sebagai polimer. Reaksi polimerisasi

merupakan sebuah reaksi atau proses kimia yang menggabungkan

monomer-monomer secara berulang dan membentuk polimer. Menurut

Rochmadi & Permono (2018:4), penamaan polimer dibuat berdasarkan

sumber monomer yaitu poli dan monomer. Contohnya struktur

monomer etena memiliki nama polimer yaitu polietena. Berdasarkan

asalnya, polimer dibedakan menjadi dua yaitu polimer alam dan

sintesis. Polimer alam merupakan polimer yang terjadi secara alami

seperti getah karet, sedangkan polimer sintesis merupakan polimer

yang dibuat melalui reaksi pembentukan monomer polimer. Contoh

polimer sintesis yaitu dakron, plastik dan jas hujan

Reaksi pembentukan polimer dibagi menjadi dua yaitu reaksi

polimerisasi adisi dan kondensasi. Menurut Rochmadi & Permono

(2018:4), polimerisasi adisi merupakan pembentukan polimer tanpa

disertai pelepasan molekul kecil atau tanpa ada senyawa sisa sebagai

hasil samping sedangkan polimerisasi kondensasi merupakan reaksi

pembentukan polimer melalui reaksi yang melibatkan gugus fungsi

yang memiliki kemungkinan untuk disertai atau tidak pelepasan

molekul kecil. Selama proses pembentukan polimer, perubahan sifat

secara fisik dan kimia dari suatu monomer bisa berubah. Perubahan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 28: PERANCANGAN INSTRUMEN TES UNTUK MENGUKUR LEVEL …

13

tersebut terjadi pada karet mentah selama reaksi vulkanisasi

berlangsung. Penambahan senyawa yang mengandung belerang dan

pemanasan akan membuat karet mentah menjadi lebih kuat dan

memiliki elastisitas yang tinggi dibandingkan sebelumnya.

b. Karbohidrat

Karbohidrat merupakan senyawa organik yang banyak

terdapat di alam dan dikonsumsi oleh manusia karena berperan

sebagai sumber energi utama di dalam tubuh. Contoh karbohidrat

yaitu kentang, gandum, kedelai, jagung dan ubi. Menurut Kusnandar

(2019:9), ditinjau berdasarkan struktur penyusunnya, karbohidrat

dibagi menjadi empat yaitu monosakarida yang tersusun dari satu unit

karbohidrat; disakarida yang tersusun atas dua unit karbohidrat;

oligosakarida yang tersusun dari tiga hingga sembilan unit

karbohidrat; dan polisakarida yang tersusun dari lebih sepuluh unit

karbohidrat. Keberadaan karbohidrat dapat diketahui melalui uji

kualitatif seperti uji Barfoed, Benedict, Fehling, Molish, Iodin, dan

Seliwanof.

c. Protein

Menurut Suprayitno & Sulistiyawati (2017:26), protein

merupakan polimer yang unsur utama penyusun yaitu karbon (C),

hidrogen (H), oksigen (O) dan nitrogen (N). Protein merupakan

molekul polipetida yang berukuran besar dan disusun oleh lebih dari

100 asam amino yang terikat satu sama lain secara kovalen melalui

ikatan peptida. Reaksi pembentukan ikatan peptida yang terjadi dalam

molekul protein yaitu gugus karboksil dari suatu asam amino berikatan

dengan atom nitrogen dari asam amino yang lain. Ikatan peptida yang

terbentuk memiliki kemungkinan untuk dirusak atau diputuskan

melalui reaksi hidrolisis. Reaksi hidrolisis yang melibatkan air yang

akan menyebabkan ikatan tersebut terputus.

Menurut Marks, et al., (2000:84), protein bersifat amfoter

dikarenakan memiliki gugus yang bersifat basa yaitu gugus amino (-

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 29: PERANCANGAN INSTRUMEN TES UNTUK MENGUKUR LEVEL …

14

NH2) dan gugus karboksil (-COOH) sehingga menyebabkan protein

mampu bereaksi sebagai asam maupun basa dan mampu

menyumbangkan atau menerima proton (H+). Salah satu jenis protein

yang ada di dalam tubuh adalah hemoglobin yang berfungsi untuk

mengangkut dan mengedarkan oksigen ke seluruh tubuh serta insulin

untuk menjaga keseimbangan kadar gula darah dalam tubuh. Struktur

protein memiliki kemungkinan untuk mengalami kerusakan atau

denaturasi. Marks, et al., (2000:85) menyatakan bahwa jenis perlakuan

yang berpotensi menyebabkan denaturasi pada telur yaitu adanya

pemanasan, penambahan asam, basa (jenis reagen khusus), dan

pengocokan.

d. Lemak

Menurut Kusnandar (2019:9-10), lemak merupakan senyawa

makromolekul yang banyak ditemukan dalam kehidupan sehari-hari

salah satunya terkandung dalam produk rumah tangga. Lemak dan

minyak merupakan istilah untuk senyawa yang sama yaitu trigliserida.

Kusnandar (2019:10) menyatakan bahwa perbedaan antara lemak dan

minyak terletak pada wujud di suhu ruang. Lemak berbentuk padat

sedangkan minyak berbentuk cair. Minyak yang berwujud cair

memiliki kemungkinan untuk berubah menjadi margarin yang

berwujud padat. Reaksi yang terlibat dalam pembuatan margarin yaitu

reaksi hidrogenasi dengan cara meningkatkan titik lelehnya melalui

reaksi adisi yaitu dengan menambahkan atom hidrogen pada sisi ikatan

rangkap rantai karbon asam lemak sehingga membentuk ikatan jenuh.

Asam lemak dibagi menjadi dua macam yaitu asam lemak jenuh dan

asam lemak tak jenuh. Jika ditinjau berdasarkan strukturnya,

perbedaan antara struktur dari asam lemak jenuh dengan asam lemak

tak jenuh terdapat pada keberadaan ikatan rangkap di mana asam

lemak jenuh merupakan asam lemak yang tidak memiliki ikatan

rangkap pada rantai karbonnya sedangkan asam lemak tak jenuh

memiliki satu atau lebih ikatan rangkap. Subroto (2018:16)

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 30: PERANCANGAN INSTRUMEN TES UNTUK MENGUKUR LEVEL …

15

menyatakan bahwa minyak zaitun merupakan salah satu minyak yang

mengandung asam lemak tak jenuh yang baik bagi tubuh dan mampu

menyembuhkan beberapa penyakit seperti kanker, kolesterol tinggi,

jantung koroner, diabetes hingga asma.

B. Penelitian Relevan

Dalam proses perancangan instrumen tes ini terdapat beberapa penelitian

relevan yang mendukung perancangan instrumen tes untuk mengukur level

literasi sains peserta didik sebagai berikut:

1. Perancangan instrumen tes sebagai alat untuk mengukur level literasi sains

juga sudah dikembangkan sebelumnya oleh Yusmaita & Nasra (2018).

Perbedaan perancangan instrumen tes terletak pada materi kimia yang

digunakan dalam instrumen tes. Yusmaita & Nasra (2018) mengangkat

materi kelarutan sedangkan penelitian ini mengangkat materi

makromolekul. Persamaan penelitian terletak pada penggunaan model

penelitian yaitu menggunakan model Model Of Educational

Reconstruction (MER). Model ini melalui tiga tahapan perancangan yaitu

analisis struktur konten, studi empiris dan konstruksi instrumen. Hasil

penelitian ini menunjukkan bahwa tujuh pertanyaan yang terdapat dalam

tes masuk kedalam kategori valid dengan nilai reliabilitas tes sebesar 0,86

dan memiliki indeks kesukaran dan daya pembeda yang baik.

2. Perancangan instrumen tes yang dilakukan oleh Wahyuni dan Yusmaina

(2020) memiliki persamaan dengan penelitian ini yaitu menggunakan

desain penelitian model MER untuk membantu peserta didik dalam

mengembangkan level literasi sains. Perbedaan antara penelitian yang

dilakukan oleh Wahyuni dan Yusmaina (2020) dengan penelitian ini

terletak pada materi kimia yang diangkat. Penelitian yang dilakukan oleh

Wahyuni dan Yusmaina (2020) mengangkat materi asam dan basa

sedangkan penelitian ini mengangkat materi makromolekul. Penelitian

tersebut hanya menggunakan dua tahapan mendasar dari tiga tahapan yang

terdapat dalam MER yaitu analisis struktur konten dan penyelidikan

empiris. Soal literasi sains yang dikembangkan terbagi menjadi 9 soal dan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 31: PERANCANGAN INSTRUMEN TES UNTUK MENGUKUR LEVEL …

16

dijabarkan dalam 15 butir soal. Berdasarkan hasil uji validitas konten yang

dilakukan oleh 2 dosen kimia dan 1 guru kimia, rata-rata nilai validitas

konten seluruh butir soal yaitu 0,804 dan termasuk dalam kategori valid.

3. Penelitian yang dilakukan oleh Shwartz, et al., (2006) memiliki persamaan

dengan penelitian yang dilakukan yaitu bertujuan untuk menyelidiki

pencapaian literasi sains pada peserta didik tetapi melibatkan peserta didik

pada level dasar (kelas 10) dan level lanjutan (kelas 11 dan 12) sedangkan

perancangan instrumen tes ini hanya untuk peserta didik kelas XII IPA.

Dalam penelitian yang dilakukan oleh Shwartz, et al., (2006)

menyimpulkan bahwa peserta didik mampu mengetahui konsep kimia

dengan baik. Secara keseluruhan, level literasi sains peserta didik berada

pada level nominal. Level nominal merupakan level dimana peserta didik

sudah mampu untuk mengenali suatu konsep kimia tetapi masih

mengalami miskonsepsi. Selain itu, peserta didik menyatakan bahwa

mereka banyak mendengar dan mengetahui arti dari konsep kimia tetapi

masalah yang ditemukan yaitu peserta didik kesulitan untuk

menggabungkan antara konsep kimia yang terbaru dengan pengetahuan

kimia dasar yang sudah dimiliki. Penelitian yang dilakukan oleh Shwartz,

et al., (2006) bertujuan untuk membantu dalam proses perancangan

kurikulum baru dan peningkatan strategi pembelajaran untuk mendorong

literasi sains peserta didik.

4. Penelitian yang dilakukan oleh Fahmina, dkk., (2019) memiliki kesamaan

dengan penelitian ini yaitu untuk mengetahui level literasi sains peserta

didik. Perbedaan terletak pada materi yang digunakan dalam instrumen tes.

Penelitian oleh Fahmina, dkk., (2019) mengangkat materi elektrolit dan

non elektrolit sedangkan penelitian ini mengangkat materi makromolekul.

Penelitian yang dilakukan merupakan penelitian deskriptif kualitatif yang

melibatkan 100 peserta didik SMA kelas XI. Instrumen yang digunakan

yaitu angket dan pertanyaan terbuka berupa wawancara. Tes yang

diberikan mengangkat materi elektrolit dan nonelektrolit. Hasil penelitian

ini menunjukkan bahwa peserta didik mampu menjelaskan konsep kimia

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 32: PERANCANGAN INSTRUMEN TES UNTUK MENGUKUR LEVEL …

17

pada level makroskopis level literasi sains peserta didik berada pada level

konseptual.

5. Perancangan instrumen tes yang dilakukan oleh Muntholib, dkk., (2020)

memiliki kesamaan dengan penelitian ini yaitu untuk mengetahui level

literasi sains peserta didik namun tidak mengunakan metode

pengembangan MER. Perbedaan lain terletak pada jenis soal dan materi

yang diangkat dalam instrumen tes. Jenis soal yang dikembangkan dalam

penelitian oleh Muntholib, dkk., (2020) yaitu pilihan ganda pada materi

kimia kinetika sedangkan penelitian ini menggunakan soal uraian pada

materi makromolekul. Perancangan instrumen oleh Muntholib, dkk.,

(2020) melalui tahapan konsultasi dan penilaian ahli, validasi ahli dan uji

coba sebanyak dua kali. Hasil penelitian ini yaitu terdapat 30 butir soal

yang valid dan reliabel dengan besar koefisien Alpha Cronbach sebesar

0,744. Rata-rata skor literasi sains peserta didik yaitu 63,24 dengan

kategori memuaskan.

Berdasarkan beberapa hasil penelitian di atas, peneliti tertarik untuk

merancang instrumen tes untuk mengetahui level literasi sains peserta didik.

Peneliti memutuskan untuk menggunakan metode MER selama perancangan

instrumen tes karena berdasarkan dua hasil penelitian yang menggunakan

metode MER, hasil yang didapatkan baik. Dalam perancangan instrumen tes

untuk mengukur level literasi sains peserta didik, peneliti memilih untuk

mengangkat materi makromolekul karena sejauh ini masih belum ada

penelitian yang mengembangkan instrumen tes untuk mengukur level literasi

sains pada materi makromolekul. Pemilihan materi ini juga didukung dengan

hasil wawancara yang menyebutkan bahwa perancangan instrumen tes untuk

mengetahui level literasi sains peserta didik pada materi makromolekul perlu

untuk dikembangkan.

C. Kerangka Berpikir

Hasil tes PISA menunjukkan bahwa level literasi sains peserta didik

di Indonesia masih rendah. Hasil wawancara dengan guru kimia di SMA

Stella Duce Bambanglipuro menunjukkan bahwa perancangan instrumen tes

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 33: PERANCANGAN INSTRUMEN TES UNTUK MENGUKUR LEVEL …

18

untuk mengukur level literasi sains peserta didik pada materi makromolekul

perlu dilakukan. Hal ini karena belum pernah dikembangkan sebelumnya.

Metode yang digunakan selama proses perancangan instrumen tes yaitu

MER. Hasil yang didapatkan yaitu instrumen tes untuk mengukur level

literasi sains peserta didik pada materi makromolekul. Kerangka berpikir

penelitian dijelaskan pada Gambar 1.1.

Gambar 2.1 Kerangka Berpikir Penelitian

Instrumen tes digunakan pada uji coba terbatas untuk mengukur level

literasi sains peserta didik pada materi makromolekul

Latar belakang masalah

Perlu adanya instrumen tes untuk mengukur level literasi sains peserta

didik pada materi makromolekul

Level literasi sains di

Indonesia masih rendah

Hasil wawancara yang menunjukkan

bahwa evaluasi untuk mengetahui level

literasi sains peserta didik belum pernah

dikembangkan sebelumnya

Perancangan instrumen tes untuk mengukur level literasi sains peserta

didik pada materi makromolekul menggunakan Model Of Educational

Reconstruction (MER)

Instrumen tes yang layak digunakan untuk mengukur level literasi sains

peserta didik pada materi makromolekul

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 34: PERANCANGAN INSTRUMEN TES UNTUK MENGUKUR LEVEL …

19

BAB III

METODE PENELITIAN

A. Jenis Penelitian

Penelitian ini merupakan jenis penelitian pengembangan evaluasi

dengan acuan MER yang dikembangkan oleh Duit, et al., (2012). Model ini

digunakan karena tiga komponen yang ada di dalamnya sesuai dengan ide

tahapan perancangan instrumen tes yang dilakukan. Penelitian dan

pengembangan dengan menggunakan kerangka MER berawal dari guru di

bidang sains dari Jerman yang kemudian mulai diadopsi oleh guru sains di

tempat lain terutama di Eropa. Menurut Duit, et al., (2012), MER dirancang

sebagai kerangka dalam perancangan suatu penelitian di bidang pendidikan

sains untuk meningkatkan praktik pembelajaran. MER terdiri atas tiga

komponen yang saling berhubungan namun tidak harus berurutan. Tiga

komponen yang terdapat dalam MER disajikan pada Gambar 3.1.

Gambar 3.1 Tiga Komponen MER menurut Duit, et al., (2012)

Setiap komponen dalam model MER saling mempengaruhi dan

bersifat berulang (recursive) sehingga proses perancangan dapat dimulai di

komponen manapun sesuai dengan kebutuhan penelitian. Penjabaran dari tiga

komponen dalam MER menurut Duit, et al., (2012) yaitu :

1. Klarifikasi dan analisis konten sains (clarification and analysis of science

content)

(1)

Penelitian pada Proses Mengajar dan Belajar

(3)

Desain dan Evaluasi Pada Proses Mengajar

dan Belajar

(2)

Klasifikasi dan Analisis Konten Sains

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 35: PERANCANGAN INSTRUMEN TES UNTUK MENGUKUR LEVEL …

20

Tahapan ini mengandung dua hal penting yang saling berkaitan

erat yaitu klarifikasi konten sains dan juga maknanya dalam pendidikan.

Tujuan dari tahapan ini yaitu untuk memperjelas konsep sains tertentu

struktur konten dari sudut pandang pendidikan. Klarifikasi konten

mengacu pada analisis isi kualitatif buku teks yang digunakan dalam

proses perancangan. Pengetahuan sains yang terdapat dalam buku teks

biasanya disajikan secara abstrak dan dipersingkat oleh ahli sains

sehingga peserta didik sulit memahaminya. Istilah-istilah yang terdapat

dalam buku teks kebanyakan sulit dipahami sehingga memicu kesalahan

dalam pemahaman konsep. Pengetahuan sains sejak awal hanya

menunjukkan pada konsep dan prinsip yang ada dalam ilmu sains tetapi

jika dikaitkan dengan pandangan saat ini, pengetahuan sains harus

menunjukkan proses dari pengetahuan dan relevansinya dalam kehidupan

sehari-hari sehingga penyampaian konten sains tersebut harus sesuai pula

dengan makna pendidikan sains.

2. Penelitian pada proses mengajar dan belajar (research on teaching &

learning)

Proses klarifikasi dan analisis konten sains juga dilakukan

berdasarkan penelitian pada proses mengajar dan belajar. Penelitian pada

tahap ini memuat pandangan dan konsep sains yang dimiliki oleh guru,

cara belajar peserta didik, peran guru saat memulai proses pembelajaran

hingga bagaimana guru dalam mendukung proses pembelajaran. Tahapan

ini merupakan tahapan terpenting dalam penelitian di bidang pendidikan

sains. Metode yang digunakan bersifat kualitatif yaitu berasal dari hasil

wawancara guru terkait dengan proses mengajar dan belajar yang akan

diangkat menjadi ide dalam perancangan instrumen tes.

3. Desain dan evaluasi pada proses mengajar dan belajar (design and

evaluation of teaching and learning)

Tahapan selanjutnya yaitu desain bahan ajar dan evaluasi hasil

penelitian di tahap proses mengajar dan belajar. Kunci dalam tahap

desain ini yaitu menemukan potensi peserta didik dalam penguasaan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 36: PERANCANGAN INSTRUMEN TES UNTUK MENGUKUR LEVEL …

21

konsep kimia serta menemukan kesulitan belajar. Ada berbagai metode

yang digunakan untuk evaluasi proses mengajar dan belajar seperti

wawancara antara peserta didik dengan guru dan pemberian kuesioner

untuk mengetahui perkembangan kognitif dan afektif peserta didik.

Tahapan ini dapat terfokus pada penyusunan instrumen tes sesuai dengan

tujuan yang ingin dicapai yaitu mengukur level literasi peserta didik pada

materi makromolekul.

B. Desain Penelitian

Desain penelitian disajikan dalam Gambar 3.2 berikut.

Gambar 3.2 Tahapan Desain Penelitian Mengadopsi Komponen MER Duit, et

al., (2012)

Setiap tahapan yang terdapat dalam desain penelitian dijabarkan sebagai

berikut:

(3) Tahap Desain dan Evaluasi Proses Mengajar dan Belajar

(2) Tahap Klasifikasi dan Analisis Struktur

Konten

(1) Tahap Penelitian Proses Mengajar dan Belajar

Penyusunan

pedoman

wawancara

Pengambilan

data

wawancara

Pengolahan

data

wawancara

Analisis

literatur dan

klarifikasi

konsep

dasar

materi

terkait

Proses

perancangan

instrumen tes

Perumusan

perancangan

instrumen

tes

Modifikasi

konsep

dasar sesuai

kimia

kontekstual

dan literasi

sains

Validasi

ahli Rekonstruksi

akhir

Uji coba

terbatas

Analisis

silabus dan

kisi-kisi

instrumen

tes

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 37: PERANCANGAN INSTRUMEN TES UNTUK MENGUKUR LEVEL …

22

1. Tahap Penelitian Proses Mengajar dan Belajar

a. Penyusunan Pedoman Wawancara

Pedoman wawancara dibuat dengan tujuan untuk mempermudah

peneliti dalam menyusun butir pertanyaan yang diajukan sehingga

dapat terarah dengan baik, sistematis dan sesuai dengan tujuan

penelitian.

b. Pengambilan Data Wawancara

Pengambilan data wawancara dilakukan di SMA Stella Duce

Bambanglipuro, Yogyakarta dengan narasumber yaitu guru kimia

kelas XII.

c. Pengolahan Data Wawancara

Hasil data wawancara yang sudah didapatkan kemudian dianalisis

dan dijadikan sebagai acuan dalam perancangan instrumen tes.

Pengolahan data wawancara dilanjutkan dengan perumusan

perancangan instrumen tes.

d. Perumusan Perancangan Instrumen Tes

Hasil analisis data wawancara yang didapatkan kemudian menjadi

ide dalam perancangan instrumen tes dalam materi kimia tertentu.

Saran serta masukan yang disampaikan oleh guru juga menjadi

pertimbangan dalam proses pembuatan instrumen tes.

2. Tahap Klasifikasi dan Analisis Struktur Konten

a. Analisis Silabus dan Kisi-Kisi Instrumen Tes

Analisis silabus dan kisi-kisi instrumen tes dilakukan dengan

mengembangkan Indikator Pencapaian Kompetensi (IPK) dari

Kompetensi Inti (KI) yang terdapat dalam silabus Kimia SMA revisi

2017 sesuai dengan materi yang dimuat dalam instrumen tes,

menentukan indikator soal, capaian level kognitif dan capaian level

literasi sains.

b. Analisis Literatur dan Klarifikasi Konsep Dasar Materi

Analisis literatur dan klarifikasi konsep dasar materi dilakukan

dengan menggunakan buku teks universitas sebagai acuan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 38: PERANCANGAN INSTRUMEN TES UNTUK MENGUKUR LEVEL …

23

penyusunan konsep kimia dalam instrumen tes. Tujuan dilakukan

analisis literatur dan klasifikasi konsep dasar materi yaitu untuk

mendapatkan kebenaran konsep sains yang terdapat dalam instrumen

tes.

c. Modifikasi Konsep Dasar Sesuai Kimia Kontekstual dan literasi

sains

Tahap ini merupakan tahap analisis konteks yang digunakan dalam

setiap butir soal sesuai dengan konsep dasar kimia hasil analisis

literatur dan klarifikasi konsep dasar materi. Konteks kimia yang

dimunculkan di setiap butir soal bertujuan untuk memunculkan

penerapan dan korelasi antara konsep kimia dengan peristiwa dalam

kehidupan sehari-hari.

3. Desain dan Evaluasi Proses Mengajar dan Belajar

a. Perancangan Instrumen Tes

Tahapan penyusunan instrumen tes dimulai dengan pembuatan

kerangka rancangan dalam instrumen tes seperti konstruksi isi,

konsistensi peletakan gambar, konteks, konten dan soal berbentuk

High Order Learning Skill (HOLS). Menurut Shwartz et al. (2006),

HOLS merupakan kemampuan peserta didik dalam mengidentifikasi

suatu pertanyaan, menggali informasi serta menganalisis

permasalahan yang terjadi.

b. Validasi Ahli

Validasi dilakukan oleh empat ahli materi kimia yaitu dua dosen

Pendidikan Kimia Universitas Sanata Dharma dan dua guru kimia

SMA. Guru kimia yang menjadi validator berasal dari SMA Stella

Duce Bambanglipuro dan SMA Pangudi Luhur St. Louise Sedayu.

c. Rekonstruksi Akhir

Tahapan ini merupakan tahap revisi dari hasil validasi ahli materi.

Saran dan komentar dari validator menjadi fokus revisi instrumen tes

sebelum dilakukan uji coba terbatas.

d. Uji Coba Terbatas

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 39: PERANCANGAN INSTRUMEN TES UNTUK MENGUKUR LEVEL …

24

Uji coba terbatas dilakukan di SMA Stella Duce Bambanglipuro,

Bantul, Yogyakarta. Uji coba terbatas melibatkan dua belas peserta

didik kelas XII IPA.

C. Variabel Penelitian

Penelitian ini berfokus pada pengembangan produk berupa

instrumen tes untuk mengukur level literasi sains peserta didik pada materi

makromolekul. Selama uji coba terbatas, variabel yang diukur yaitu level

literasi sains peserta didik pada materi makromolekul.

D. Sampel Penelitian

Sampel penelitian adalah dua belas peserta didik SMA Stella Duce

Bambanglipuro, Kelas XII IPA tahun ajaran 2020/2021. Peserta didik kelas

XII IPA SMA Stella Duce Bambanglipuro hanya terdiri atas satu kelas dan

seluruh peserta didik menjadi sampel penelitian.

E. Waktu dan Tempat Penelitian

Penelitian ini dilakukan di Universitas Sanata Dharma Yogyakarta

dan uji coba lapangan dilakukan di SMA Stella Duce Bambanglipuro, Bantul,

Yogyakarta. Penelitian ini dilakukan pada bulan November 2020 – April

2021.

F. Metode Pengumpulan Data

1. Wawancara

Wawancara merupakan salah satu metode pengumpulan data

untuk mengumpulkan permasalahan yang diteliti (Sugiyono, 2017).

Menurut Sugiyono (2017), wawancara bertujuan untuk menemukan

permasalahan yang terjadi di kelas sesuai dengan tujuan penelitian yang

dilakukan. Data yang didapatkan dari hasil wawancara yaitu penemuan

masalah yang terkait dengan belum adanya instrumen tes untuk mengukur

level literasi sains peserta didik pada materi makromolekul.

2. Lembar Validasi Produk berupa Instrumen Tes Literasi sains

Lembar validasi instrumen terdiri atas lembar validasi instrumen

tes, lembar validasi butir soal, lembar validasi pretest dan posttest serta

lembar validasi angket respon peserta didik. Lembar validasi instrumen

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 40: PERANCANGAN INSTRUMEN TES UNTUK MENGUKUR LEVEL …

25

diberikan kepada empat validator. Data yang didapatkan dari lembar

validasi instrumen tes yaitu skor penilaian terhadap setiap aspek

pernyataan dalam setiap lembar validasi instrumen, saran dan komentar.

Lembar validasi instrumen bertujuan untuk menilai rancangan dan

mengetahui kelayakan instrumen yang diujicobakan (Sugiyono, 2013).

3. Angket Respon Peserta Didik

Angket respon peserta didik menghasilkan data berupa penilaian,

saran dan komentar peserta didik terhadap instrumen tes yang digunakan.

Angket diberikan kepada seluruh peserta didik untuk mengetahui respon

peserta didik terhadap instrumen tes yang dikembangkan oleh peneliti.

Pemberian angket respon peserta didik bertujuan untuk mengetahui respon

peserta didik terhadap instrumen tes yang digunakan dan mengukur

kualitas instrumen tes yang dikembangkan (Sugiyono, 2013).

4. Tes

Tes yang digunakan dalam penelitian ini yaitu instrumen tes yang

dikembangkan, lembar pretest dan posttest. Tes merupakan evaluasi yang

diberikan dengan tujuan untuk mengukur pengetahuan dan kemampuan

dari individu (Sugiyono, 2013). Instrumen tes yang diberikan bertujuan

untuk mengetahui level literasi sains peserta didik pada materi

makromolekul. Lembar pretest diberikan terlebih dahulu kepada peserta

didik dengan tujuan untuk mengetahui kemampuan awal peserta didik

untuk materi makromolekul sedangkan lembar posttest diberikan kepada

peserta didik setelah selesai mengerjakan soal dalam instrumen tes dengan

tujuan untuk mengetahui kemampuan akhir peserta didik (Effendy, 2016).

Data yang didapatkan dari tes yaitu kemampuan peserta didik pada materi

makromolekul, kemampuan awal peserta didik dan kemampuan akhir

peserta didik dilihat dari nilai kognitif hasil pretest dan posttest.

G. Instrumen Penelitian

Instrumen penelitian merupakan alat bantu yang digunakan oleh

peneliti dalam mengumpulkan data sehingga hasil yang didapatkan lengkap,

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 41: PERANCANGAN INSTRUMEN TES UNTUK MENGUKUR LEVEL …

26

baik dan sistematis (Arikunto, 2010). Berikut adalah instrumen penelitian

yang digunakan.

1. Lembar Wawancara

Lembar wawancara yang digunakan bertujuan untuk membantu

peneliti selama proses wawancara sehingga hasil yang didapatkan

sistematis dan sesuai dengan tujuan penelitian. Lembar wawancara

memuat 28 pernyataan dari 8 aspek yaitu 1) kurikulum sekolah; 2)

pengalaman mengajar guru; 3) profil peserta didik dalam menghadapi

pembelajaran; 4) pelaksanaan evaluasi; 5) instrumen tes yang digunakan;

6) pemahaman literasi sains; 7) pendekatan kontekstual guru; dan 8) materi

makromolekul yang diajarkan dalam kelas. Kisi-kisi lembar wawancara

dapat dilihat pada Lampiran 4.

2. Lembar Validasi Produk berupa Instrumen Tes Literasi sains

Lembar validasi instrumen tes bertujuan untuk mengetahui

validitas instrumen tes yang dikembangkan dari beberapa aspek

(Sugiyono, 2007). Lembar validasi instrumen tes memuat 10 pernyataan

dari 3 aspek yang diadaptasi dari Sugiyono (2013:201) dan Zunaidah dan

Amin (2016:21) yaitu 1) komponen materi; 2) grafis; dan 3) efektivitas.

Kisi-kisi lembar validasi instrumen tes dapat dilihat pada Lampiran 5.

Skala penilaian yang digunakan pada lembar validasi instrumen tes yaitu

skala Likert. Menurut Sugiyono (2017), skala Likert merupakan penilaian

untuk mengukur pendapat seseorang. Skala Likert dinilai dengan cara

pemberian checklist (√) terhadap rentang nilai yang sudah disediakan.

Rentang nilai yang terdapat dalam lembar validasi instrumen tes yaitu 1

sampai 5. Tabel 3.1 menunjukkan kriteria penilaian menggunakan skala

Likert.

Tabel 3.1 Kriteria Penilaian Skala Likert menurut Sugiyono (2017)

No Skala Kriteria 1. 5 Sangat baik

2. 4 Baik

3. 3 Cukup baik

4. 2 Kurang baik

5. 1 Tidak baik

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 42: PERANCANGAN INSTRUMEN TES UNTUK MENGUKUR LEVEL …

27

3. Lembar Validasi Butir Soal

Lembar validasi butir soal bertujuan untuk mengetahui validitas

dari setiap butir soal yang terdapat dalam instrumen tes. Menurut Arikunto

(2011), validitas menunjukkan kelayakan dari butir soal sebelum

diujicobakan. Lembar validasi butir soal memuat 18 pernyataan dari 4

aspek yang diadaptasi dari Zahro (2020) dan Zunaidah dan Amin

(2016:21) yaitu 1) materi/isi; 2) literasi sains; 3) konstruksi; dan 4) tata

bahasa. Kisi-kisi lembar validasi butir soal dapat dilihat pada Lampiran 6.

Skala penilaian yang digunakan pada lembar validasi butir soal yaitu skala

Likert. Rentang nilai yang terdapat dalam lembar validasi butir soal yaitu 1

sampai 5. Tabel 3.1 menunjukkan kriteria penilaian untuk lembar validasi

butir soal menggunakan skala Likert.

4. Lembar Validasi Pretest dan Posttest

Lembar validasi pretest dan posttest memiliki tujuan yang sama

dengan lembar validasi instrumen lain yaitu untuk mengetahui kelayakan

dari lembar pretest dan posttest sebelum diujicobakan. Lembar validasi

pretest dan posttest memuat 8 pernyataan dari 3 aspek yang diadaptasi dari

Zunaidah dan Amin (2016:21) yaitu 1) materi/isi; 2) konstruksi; dan 3) tata

bahasa. Kisi-kisi lembar validasi pretest dan posttest dapat dilihat pada

Lampiran 7. Skala penilaian yang digunakan pada lembar validasi pretest

dan posttest yaitu skala Likert. Rentang nilai yang terdapat dalam lembar

validasi pretest dan posttest yaitu 1 sampai 5. Tabel 3.1 menunjukkan

kriteria penilaian untuk validasi pretest dan posttest menggunakan skala

Likert.

5. Lembar Validasi Angket Respon Peserta Didik

Lembar validasi angket respon peserta didik bertujuan untuk

mengetahui kelayakan dari lembar angket respon peserta didik yang

digunakan. Lembar validasi angket respon peserta didik memuat 8

pertanyaan dari 5 aspek yang diadaptasi dari Sugiyono (2013) dan

Zunaidah dan Amin (2016) yaitu 1) kejelasan; 2) ketepatan; 3) validitas; 4)

bahasa; dan 5) konstruksi. Kisi-kisi lembar validasi angket respon peserta

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 43: PERANCANGAN INSTRUMEN TES UNTUK MENGUKUR LEVEL …

28

didik dapat dilihat pada Lampiran 8. Skala penilaian yang digunakan pada

lembar validasi pretest angket respon peserta didik yaitu skala Likert.

Rentang nilai yang terdapat dalam lembar validasi angket respon peserta

didik yaitu 1 sampai 5. Tabel 3.1 menunjukkan kriteria penilaian untuk

lembar validasi angket respon peserta didik menggunakan skala Likert.

6. Instrumen Tes

Perancangan instrumen tes pada materi makromolekul merupakan

alat untuk mengukur level literasi sains peserta didik. Instrumen tes yang

dikembangkan berbentuk soal uraian sebanyak 20 nomor yang setiap soal

terdiri atas maksimal dua pertanyaan sehingga total butir soal yang

diberikan yaitu 39. Instrumen tes yang dirancang memuat empat materi

yaitu polimer, karbohidrat, protein dan lemak. Setiap materi tersebut akan

memuat lima soal uraian yang dibuat menyesuaikan KD dan IPK yang

dikembangkan. Kisi-kisi instrumen tes dapat dilihat pada Lampiran 9.

Skala penskoran untuk bentuk uraian menggunakan skala global (holistik).

Skala penskoran dalam butir soal menggunakan nilai 0 sampai 3 sesuai

dengan kriteria jawaban soal yang sudah ditentukan oleh peneliti. Menurut

Sumaryanta (2015), penilaian menggunakan skala global menggunakan

cara menempatkan jawaban dari peserta didik sesuai dengan kategori

kualitas pengerjaan soal yang sudah ditetapkan oleh peneliti. Kategori

tersebut kemudian diinterpetasikan dalam bentuk skor. Skala dan kriteria

penilaian dapat dilihat pada Lampiran 10.

7. Lembar Pretest dan Posttest

Lembar pretest digunakan untuk mengetahui kemampuan awal

peserta didik pada materi makromolekul. Lembar pretest diberikan terlebih

dahulu sebelum peserta didik diberikan instrumen tes untuk mengukur

pemahaman awal peserta didik pada materi makromolekul. Lembar

posttest diberikan setelah peserta didik menyelesaikan soal yang terdapat

dalam instrumen tes. Lembar posttest bertujuan untuk mengukur

pemahaman akhir peserta didik pada materi makromolekul setelah

mengerjakan instrumen tes yang dikembangkan. Lembar pretest dan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 44: PERANCANGAN INSTRUMEN TES UNTUK MENGUKUR LEVEL …

29

posttest memuat 20 pernyataan dari 4 materi yaitu polimer, karbohidrat,

protein dan lemak. Aspek pernyataan yang dimuat dalam lembar pretest

dan posttest yaitu 1) pemahaman konsep seperti definisi, reaksi dan

penggolongan polimer, karbohidrat, protein dan lemak; dan 2) contoh

terkait dengan polimer, karbohidrat, protein dan lemak dalam kehidupan

sehari-hari.

Lembar pretest dan posttest merupakan soal dengan tipe benar-

salah. Menurut Mondolang, dkk., (2019) bentuk soal dengan tipe benar-

salah merupakan salah satu bentuk tes objektif yang dalam proses

penyusunan dan pengolahannya tergolong mudah. Lembar pretest dan

posttest berisi 20 pernyataan dan terdiri dari kolom benar atau salah.

Peserta didik memberikan tanda (√) pada kolom benar atau salah sesuai

dengan kebenaran pernyataan yang diberikan. Total skor pretest dan

posttest dibandingkan untuk mengetahui peningkatan hasil belajar peserta

didik menggunakan analisis N-gain ternormalisasi. Kisi-kisi lembar pretest

dan posttest dapat dilihat pada Lampiran 11.

8. Lembar Angket Respon Peserta Didik

Lembar angket respon peserta didik bertujuan untuk mengetahui

tanggapan peserta didik terhadap instrumen tes yang sudah diberikan.

Lembar angket respon peserta didik memuat 8 pertanyaan dari 5 aspek

yang diadaptasi dari Sugiyono (2013) dan Zunaidah dan Amin (2016)

yaitu 1) perasaan; 2) keseriusan; 3) kemudahan; 4) keefektifan; dan 5)

ketertarikan. Kisi-kisi lembar angket respon peserta didik dapat dilihat

pada Lampiran 12. Skala penilaian yang digunakan pada lembar angket

respon peserta didik yaitu yaitu skala Likert. Rentang nilai yang terdapat

dalam lembar validasi angket respon peserta didik yaitu 1 sampai 5. Tabel

3.1 menunjukkan kriteria penilaian untuk lembar validasi angket respon

peserta didik menggunakan skala Likert.

H. Metode Analisis Data

1. Analisis Hasil Wawancara

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 45: PERANCANGAN INSTRUMEN TES UNTUK MENGUKUR LEVEL …

30

Metode yang digunakan untuk analisis hasil wawancara adalah

analisis kualitatif. Analisis kualitatif merupakan analisis yang tidak diolah

dalam bentuk angka melainkan peneliti mendeskripsikan hasil wawancara

berdasarkan informasi yang diterima dari narasumber. Menurut Sugiyono

(2017), metode penelitian menggunakan pendekatan analisis kualitiatif

akan menjelaskan keadaan yang sebenarnya dari objek yang diteliti.

2. Analisis Hasil Validasi Produk dan Instrumen Penelitian

a. Produk Instrumen Tes dan Angket Respon Peserta Didik

Kelayakan pengembangan produk berupa instrumen tes dan

angket respon peserta didik dinyatakan dalam bentuk persentase.

Analisis dilakukan dengan menghitung total skor yang diberikan

validator pada lembar validasi instrumen tes dan angket respon peserta

didik. Jumlah skor kemudian dihitung menjadi nilai persen

menggunakan rumus berikut:

P = ΣxΣy x 100% (3.1)

Keterangan:

P: Nilai persen kelayakan produk

Σx: Jumlah skor yang diperoleh

Σy: Jumlah skor maksimal

Adapun kriteria kelayakan instrumen tes dan kelayakan angket respon

peserta didik berdasarkan nilai persen dapat dilihat pada Tabel 3.2.

Tabel 3.2 Interpretasi Kriteria Nilai Persen (Akbar, 2013)

P Kriteria

85% - 100% Sangat layak

69% - 84% Layak

53% - 68% Cukup Layak

37% - 52% Kurang Layak

20% - 36% Tidak Layak

b. Butir Soal dalam Instrumen Tes dan Pretest dan Posttest

Data penilaian kelayakan butir soal dalam instrumen tes dan

pretest dan posttest oleh validator dianalisis dengan menggunakan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 46: PERANCANGAN INSTRUMEN TES UNTUK MENGUKUR LEVEL …

31

Aiken’s V. Menurut Arikunto (2010), validitas instrumen bertujuan

untuk mengetahui tingkat kelayakan suatu instrumen untuk digunakan.

Menurut Arikunto (2010), rumus yang digunakan untuk mengetahui

nilai validitas menggunakan Aiken’s V sebagai berikut:

V = Σs𝑛(𝑐−1) (3.2)

Keterangan:

V: Indeks validitas skala Aiken V

S: (𝑟−𝑙0), skor yang ditetapkan setiap validator dikurangi skor

terendah dalam kategori yang dipakai

r: Skor yang diberikan validator 𝑙0: Skor penilaian terendah

C: Skor penilaian tertinggi

n: Jumlah validator

Adapun kriteria validitas berdasarkan nilai validasi Aiken’s V dapat

dilihat pada Tabel 3.3.

Tabel 3.3 Interpretasi Kriteria Validasi Aiken V (Azwar, 2013)

V Kriteria

0,80 < V ≤ 1,00 Validitas sangat tinggi

0,60 < V ≤ 0,80 Validitas tinggi

0,40 < V ≤ 0,60 Validitas cukup

0,20 < V ≤ 0,40 Validitas rendah

0,00 < V ≤ 0,20 Validitas sangat rendah

c. Analisis Hasil Pretest dan Posttest

Hasil pretest dan posttest dianalisis untuk mengetahui

peningkatan hasil peserta didik menggunakan analisis N-gain

ternormalisasi <g> (Hake, 1999). Menurut Hake (1999), rumus yang

digunakan untuk mengetahui analisis N-gain ternormalisasi <g> sebagai

berikut:

< g > = % < 𝑆𝑓> −% < 𝑆𝑖> % < 𝑆𝑚𝑎𝑘𝑠> −% < 𝑆𝑖> (3.3)

Keterangan:

Sf : Skor akhir (post-test)

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 47: PERANCANGAN INSTRUMEN TES UNTUK MENGUKUR LEVEL …

32

Si : Skor awal (pre-test)

Smaks : Skor maksimum yang mungkin dicapai

Adapun kriteria hasil N-gain ternormalisasi dapat dilihat pada Tabel 3.4.

Tabel 3.4 Interpretasi Kriteria N-gain Ternormalisasi (Hake, 1999)

< g > Kriteria

< g > ≥ 0,70 Tinggi

0, 30 ≤ < g > < 0,70 Sedang

0,00 < g > 0, 30 Rendah

d. Analisis Hasil Uji Coba Terbatas

a) Analisis Validitas menggunakan Koefisien Korelasi (rxy)

Butir soal yang terdapat dalam instrumen tes dapat dikatakan

valid atau sah dan dianggap mampu mengukur apa yang seharusnya

diukur jika memiliki nilai validitas yang sesuai dengan ketentuan.

Menurut Sugiyono (2013), pengujian untuk mengetahui validitas tiap

butir soal menggunakan analisis item yaitu dengan cara

mengkorelasikan skor tiap butir dengan skor total yang merupakan

jumlah tiap butir soal. Koefisien korelasi Pearson Product Moment

merupakan rumus yang digunakan untuk menguji korelasi tersebut

(Arikunto, 2010). Validitas item mengunakan koefisien korelasi

didapatkan melalui perhitungan pada software IBM SPSS Statistic 22.

Adapun nilai koefisien korelasi yang diperoleh dapat diinterpretasikan

ke dalam kriteria koefisien validitas menurut Suherman (2003) pada

Tabel 3.5.

Tabel 3.5 Interpretasi Klasifikasi Hasil Koefisien Korelasi

rxy Kriteria

0,90 < rxy ≤ 1,00 Validitas sangat tinggi

0,70 < rxy ≤ 0,90 Validitas tinggi

0,40 < rxy ≤ 0,70 Validitas sedang

0,20 < rxy ≤ 0,40 Validitas rendah

0,00 < rxy ≤ 0,20 Validitas sangat rendah

b) Analisis Reliabilitas

Uji reliabilitas merupakan pengujian yang digunakan untuk

mengetahui seberapa besar konsistensi instrumen tes yang akan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 48: PERANCANGAN INSTRUMEN TES UNTUK MENGUKUR LEVEL …

33

diujikan (Sundayana, 2015). Nilai reliabilitas didapatkan melalui

perhitungan menggunakan rumus Alpha Cronbach pada software IBM

SPSS Statistic 22. Adapun nilai reliabilitas yang diperoleh dapat

diinterpretasikan ke dalam beberapa kriteria menurut Ruseffendi

(2010) pada Tabel 3.6.

Tabel 3.6 Interpretasi Kriteria Reliabilitas

Skala Kriteria 0,80 < r11≤ 1,00 Sangat Tinggi

0,60 < r11≤ 0,80 Tinggi

0,40 < r11≤ 0,60 Sedang

0,20 < r11≤ 0,40 Rendah

-1,00 ≤ r11≤ 0,20 Sangat Rendah

c) Analisis Tingkat Kesukaran Butir Soal

Uji tingkat kesukaran bertujuan untuk mengetahui seberapa

besar kesukaran suatu soal (Zulaiha, 2008). Menurut Zulaiha (2008),

menghitung level kesukaran untuk soal yang berbentuk uraian

mengunakan rumus berikut:

P = Rata−rataSkor maksimal (3.4)

Keterangan:

P : Tingkat kesukaran

Rata-rata : Rata-rata skor seluruh peserta didik

Skor maksimal : Skor maksimal per butir soal

Adapun kriteria penilaian tingkat kesukaran dapat dilihat pada Tabel

3.7.

Tabel 3.7 Interpretasi Kriteria Level Kesukaran (Zulaiha, 2008)

P Kriteria

1,00 Sangat Mudah

0,70 < P ≤ 1,00 Mudah

0,30 < P ≤ 0,70 Sedang

0,00 < P ≤ 0,30 Susah

0,00 Sangat Susah

d) Analisis Daya Pembeda

Menurut Zulaiha (2008), daya pembeda bertujuan untuk

mengetahui kemampuan setiap butir soal dalam membedakan antara

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 49: PERANCANGAN INSTRUMEN TES UNTUK MENGUKUR LEVEL …

34

peserta didik yang menguasai materi yang diujikan dengan peserta

didik yang belum menguasai materi yang diujikan. Rumus yang

digunakan untuk menghitung daya pembeda soal berupa uraian

berbeda dengan soal pilihan ganda dikarenakan pada soal uraian

memiliki skor yang terendah dan tertinggi (Zulaiha, 2008). Untuk

mengetahui daya pembeda, seluruh peserta dibagi menjadi dua

kelompok berdasarkan total skor yang didapatkan setelah pengerjaan

instrumen tes. Setiap kelompok memiliki jumlah anggota yang sama.

Kelompok pertama merupakan peserta didik dengan nilai teratas

sedangkan kelompok kedua merupakan peserta didik dengan nilai

terendah. Rata-rata dari skor kelas atas dan kelas bawah penting untuk

mendapatkan nilai dari daya pembeda.

Menurut Zulaiha (2008), rumus yang digunakan untuk soal

berbentuk uraian yaitu:

D = (Rata−rata A) − (Rata−rata B)Skor maksimal (3.5)

Keterangan:

D : Daya pembeda

Rata-rata A : Rata-rata skor kelas atas

Rata-rata B : Rata-rata skor kelas bawah

Skor maksimal : Skor maksimal per butir soal

Adapun kriteria penilaian daya beda dapat dilihat pada Tabel 3.8.

Tabel 3.8 Interpretasi Kriteria Daya Pembeda (Zulaiha, 2008)

D Kriteria

0,70 < D ≤ 1,00 Sangat Baik

0,40 < D ≤ 0,70 Baik

0,20 < D ≤ 0,40 Cukup

0,00 < D ≤ 0,02 Jelek

D ≤ 0,00 Sangat Jelek

e) Analisis Level Literasi sains

Analisis level literasi sains peserta didik dilakukan dengan

menghitung total skor yang didapatkan peserta didik. Total skor yang

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 50: PERANCANGAN INSTRUMEN TES UNTUK MENGUKUR LEVEL …

35

didapatkan kemudian dihitung menjadi nilai persen menggunakan

rumus berikut:

P = ΣxΣy x 100% (3.6)

Keterangan:

P: Nilai persen

Σx: Jumlah skor yang diperoleh

Σy: Jumlah skor maksimal

Adapun kriteria level literasi sains peserta didik dapat dilihat pada

Tabel 3.9.

Tabel 3.9 Interpretasi Kriteria Level Literasi sains (Lestari, 2018)

Nilai Persen Predikat Kategori

86 - 100% Sangat baik Tinggi

76 - 85% Baik

60 – 75% Cukup Sedang

55 – 59% Kurang Rendah ≤ 54% Kurang sekali

f) Analisis Hasil Angket Respon Peserta Didik

Analisis angket respon peserta didik dilakukan dengan

menghitung total skor pada lembar angket respon peserta didik. Total skor

yang didapatkan kemudian dihitung menjadi nilai persen menggunakan

rumus berikut:

P = ΣxΣy x 100% (3.7)

Keterangan:

P : Nilai persen

Σx : Jumlah skor yang diperoleh

Σy : Jumlah skor maksimal

Adapun kriteria tingkat kepraktisan instrumen tes berdasarkan angket

respon peserta didik dapat dilihat pada Tabel 3.10 dibawah ini.

Tabel 3.10 Interpretasi Kriteria Kepraktisan (Akbar, 2015)

Nilai Persen Kriteria

85,01% - 100% Sangat Praktis

70,01% - 80% Praktis

50,01% - 70% Kurang praktis

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 51: PERANCANGAN INSTRUMEN TES UNTUK MENGUKUR LEVEL …

36

01,00% - 50% Tidak praktis

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 52: PERANCANGAN INSTRUMEN TES UNTUK MENGUKUR LEVEL …

37

BAB IV

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

A. Penelitian Proses Mengajar dan Belajar

Penelitian proses mengajar dan belajar dimulai dengan penyusunan

pedoman wawancara dan pengambilan data wawancara kemudian dilanjutkan

dengan pengolahan data wawancara. Berdasarkan hasil wawancara pada guru

kimia di SMA Stella Duce Bambanglipuro, guru menyatakan belum pernah

menggunakan atau mengembangkan instrumen tes untuk mengukur level literasi

sains peserta didik terutama pada materi makromolekul. Evaluasi pembelajaran

dengan pemberian soal latihan belum memenuhi empat aspek literasi sains yaitu

materi kimia, kimia dalam konteks, HOLS dan aspek afektif. Guru menyatakan

bahwa aspek terpenting dalam proses penyusunan instrumen tes yaitu adanya

kisi-kisi soal, keterangan dalam pemberian skor di setiap jawaban soal,

kesesuaian pengembangan IPK berdasarkan KD dan pembuatan soal

berdasarkan sumber yang terpercaya. Selama evaluasi pembelajaran yang sudah

dilakukan sebelumnya, guru menganggap bahwa keberhasilan belajar peserta

didik dapat diketahui ketika peserta didik mampu untuk menganalisis dan

menarasikan materi yang diujikan.

Makromolekul merupakan salah satu materi yang contohnya banyak

ditemukan dalam kehidupan sehari-hari namun guru belum pernah melakukan

evaluasi dalam aspek kognitif pada materi tersebut. Proses pembelajaran pada

materi makromolekul dilakukan dengan presentasi kelompok. Kegiatan

pembelajaran yang dilakukan dengan presentasi hanya mampu mengukur dua

aspek yaitu aspek afektif dan psikomotorik karena hanya menilai keterampilan

dan sikap peserta didik dalam menjelaskan dan berdiskusi sehingga guru sulit

untuk mengetahui seberapa jauh pemahaman dan penguasan konsep peserta

didik pada materi makromolekul. Menurut Hutapea (2019), aspek afektif dan

psikomotorik termasuk dalam bentuk evaluasi tanpa menguji kemampuan

kognitif peserta didik karena berkaitan dengan sikap dan keterampilan. Penilaian

dalam evaluasi tersebut dilakukan dengan bentuk pengamatan peserta didik

secara langsung.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 53: PERANCANGAN INSTRUMEN TES UNTUK MENGUKUR LEVEL …

38

Berdasarkan hasil wawancara, guru menyatakan bahwa penting untuk

merancang instrumen tes untuk mengukur level literasi sains peserta didik pada

materi makromolekul karena contoh makromolekul banyak ditemukan di dalam

kehidupan sehari-hari. Hasil wawancara ini menjadi ide utama dalam perumusan

perancangan instrumen tes. Peneliti memutuskan untuk merancang instrumen tes

untuk mengukur level literasi sains peserta didik pada materi makromolekul.

Hasil wawancara dapat dilihat pada Lampiran 13.

B. Klasifikasi dan Analisis Struktur Konten

1. Analisis Silabus dan Kisi-Kisi Instrumen Tes

Analisis silabus dan kisi-kisi instrumen tes dilakukan agar butir soal

yang termuat dalam perancangan instrumen tes sesuai dengan Kompetensi

Dasar (KD) yang terdapat dalam silabus kimia kurikulum 2013. Analisis

silabus pada materi Makromolekul memuat perumusan Indikator Pencapaian

Kompetensi (IPK) dari Kompetensi Dasar (KD) dan Kompetensi Inti (KI)

(Wahyuni & Yusmaina, 2020). Analisis silabus dilakukan untuk

menyesuaikan IPK yang dikembangkan dengan KD terkait materi

makromolekul. Analisis silabus mempermudah dalam proses pembuatan soal

dalam instrumen tes. Berdasarkan analisis silabus kimia kurikulum 2013, KI

yang digunakan merupakan KI 3 yang mengarah pada aspek kognitif dan KD

3.11. Hasil analisis silabus untuk topik Makromolekul kelas XII IPA SMA

menggunakan silabus kimia kurikulum 2013 dengan hasil perancangan IPK

sesuai KD dapat dilihat pada Tabel 4.1.

Tabel 4.1 Hasil Analisis KI, KD dan IPK

KI 3: Memahami, menerapkan, menganalisis dan mengevaluasi pengetahuan faktual, konseptual, prosedural, dan metakognitif

berdasarkan rasa ingin tahunya tentang ilmu pengetahuan, teknologi,

seni, budaya, dan humaniora dengan wawasan kemanusiaan,

kebangsaan, kenegaraan, dan peradaban terkait penyebab fenomena dan kejadian, serta menerapkan pengetahuan prosedural pada bidang kajian

yang spesifik sesuai dengan bakat dan minatnya untuk memecahkan

masalah.

KD 3.11 IPK

Menganalisis tata nama, sifat dan penggolongan

makromolekul (polimer,

3.11.1 Menganalisis struktur, tata nama, sifat dan reaksi yang terjadi

dalam polimer.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 54: PERANCANGAN INSTRUMEN TES UNTUK MENGUKUR LEVEL …

39

karbohidrat, protein dan lemak). 3.11.2 Menganalisis struktur, uji

kualitatif dan uji gula pereduksi pada

senyawa karbohidrat.

3.11.3 Menganalisis struktur, reaksi, dan fungsi dari protein.

3.11.4 Menganalisis struktur, reaksi,

dan fungsi dari lemak.

Kisi-kisi instrumen tes selain memuat IPK juga memuat indikator

soal, capaian level kognitif dan capaian level literasi sains. Menurut

Endaryono (2017), indikator merupakan sebuah penanda atau ciri yang

merujuk pada pemenuhan standar kompetensi yang diterapkan sehingga

indikator soal bertujuan menjadi tanda bahwa soal yang dikembangkan

memenuhi standar kompetensi dalam kurikulum yang digunakan. Setiap butir

soal yang terdapat dalam instrumen tes memiliki capaian level kognitif yang

mengikuti taksonomi Bloom. Menurut Gunawan (2012), taksonomi Bloom

merupakan klasifikasi ranah kognitif untuk tujuan pendidikan seperti dalam

penyusunan kurikulum dan evaluasi. Taksonomi Bloom dibagi menjadi enam

kategori yang diurutkan dari capaian sederhana hingga paling kompleks.

Butir soal yang dibuat dalam perancangan instrumen tes untuk

mengukur level literasi i sains peserta didik pada materi makromolekul

tersebar pada level kognitif C1 (pengetahuan) sampai C4 (analisis) dan

didominasi pada capaian level kognitif level kognitif C4 (analisis). Butir soal

dengan level kognitif pada C5 (sintesis) dan C6 (evaluasi) sulit untuk

dikembangkan karena menyesuaikan KD 3.11 pada silabus kimia kurikulum

2013 yang terfokus pada capaian level kognitif menganalisis. Menurut

Gunawan (2012), capaian analisis merupakan capaian di mana suatu konsep

atau pengertian dapat dijelaskan sehingga maknanya dan ide-idenya menjadi

lebih jelas. Kisi-kisi instrumen tes juga memuat capaian level literasi sains.

Menurut Shwartz, et al., (2006), terdapat lima capaian level literasi sains.

Dalam instrumen tes yang dikembangkan hanya memuat empat capaian level

literasi peserta didik yaitu scientific illiteracy, nominal scientific literacy,

functional scientific literacy dan conceptual scientific literacy. Menurut

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 55: PERANCANGAN INSTRUMEN TES UNTUK MENGUKUR LEVEL …

40

Shwartz, et al., (2006), level multi-dimensional scientific literacy merupakan

level tertinggi di mana peserta didik mampu menghubungkan ilmu sains

dengan teknologi dan masalah besar yang menantang dalam kehidupan

sehari-hari. Butir soal yang dimuat dalam instrumen tes belum mampu

mengukur level tersebut karena perancangan instrumen tes dibatasi pada

analisis konsep dasar.

2. Analisis Literatur dan Klasifikasi Konsep Dasar Materi Terkait

Analisis literatur dan klarifikasi konsep dasar materi bertujuan untuk

mengonfirmasi kebenaran dan menghindari miskonsepsi dari konsep dan

struktur konten sains pada materi makromolekul sehingga analisis ini

dilakukan dengan menggunakan beberapa buku universitas (Wahyuni &

Yusmaina, 2020). Analisis literatur dan klarifikasi konsep dasar materi

dilakukan dengan menggunakan 12 buku universitas yang sudah dipilih

karena menyesuaikan materi yang ada dalam instrumen tes. Dua belas buku

universitas yang digunakan dapat dilihat pada Lampiran 14.

3. Modifikasi Konsep Dasar Sesuai Kimia Kontekstual dan Literasi sains

Tahap modifikasi konsep dasar kimia kontekstual dan literasi sains

merupakan tahapan akhir dalam analisis konteks. Tahapan analisis konteks

berisi analisis penerapan dan korelasi antara konsep kimia dengan peristiwa

dalam kehidupan sehari-hari (Wahyuni & Yusmaina, 2020). Pada tahap ini,

konsep dasar hasil analisis literatur dan klasifikasi konsep dasar materi dari

buku universitas disesuaikan dengan konteks dalam kehidupan sehari-hari.

Konteks yang digunakan di setiap butir soal dalam instrumen tes

massesemiliki hubungan dengan konsep pembelajaran yang diberikan yaitu

makromolekul. Hasil analisis konteks yang digunakan di setiap soal dapat

dilihat pada Tabel 4.2.

Tabel 4.2 Konteks yang Digunakan Dalam Butir Soal

No Materi Nomor

Soal

Konteks yang

digunakan

Buku Referensi

1. Polimer 1 Kantong Plastik Rochmadi (2018) dan

Riswiyanto

(2009)

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 56: PERANCANGAN INSTRUMEN TES UNTUK MENGUKUR LEVEL …

41

No Materi Nomor

Soal

Konteks yang

digunakan

Buku Referensi

2 Getah Karet Mentah Chang (2005)

3 Getah Karet Mentah Chang (2005)

4 Pelindung Lampu

Kendaraan

Rochmadi

(2018) dan

Riswiyanto

(2009)

5 Dakron Kotz (2015)

2. Karbohidrat 6 Air Nira Pohon Aren Sumardjo

(2009)

7 Air Susu Ibu (ASI) Riswiyanto

(2009)

8 Sumber Karbohidrat

(Gandum, Jagung

dan Ubi)

Fessenden &

Fessenden

(1992) dan

Sumardjo (2009)

9 Beras Merah Fessenden &

Fessenden

(1992) dan Sumardjo

(2009)

10 Air tebu Fessenden &

Fessenden (1992)

3. Protein 11 Telur Fessenden &

Fessenden

(1992)

12 Ikan Salmon Suprayitno

(2017)

13 Sumber Protein

(Daging, Susu dan Ikan)

Suprayitno

(2017)

14 Asam Amino dalam

Hemoglobin

Marks (2000)

15 Rambut Suprayitno

(2017)

4. Lemak 16 Margarin dan

Minyak

Kusnandar

(2019)

17 Minyak Goreng

Bekas Pakai

Kusnandar

(2019)

18 Keju dan Yogurt Estiasih (2016)

19 Minyak dan Sabun Riswiyanto

(2009)

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 57: PERANCANGAN INSTRUMEN TES UNTUK MENGUKUR LEVEL …

42

No Materi Nomor

Soal

Konteks yang

digunakan

Buku Referensi

20 Minyak Zaitun Subroto (2008)

C. Desain dan Evaluasi Proses Mengajar dan Belajar

1. Perancangan Instrumen Tes

Desain dari instrumen tes untuk mengukur level literasi sains peserta

didik pada materi makromolekul dibuat menggunakan Microsoft Office Word

16 dan Canva. Instrumen tes terdiri atas 42 halaman yang memuat sampul

depan, petunjuk penggunaan soal, lembar soal dan lembar jawaban. Sampul

depan instrumen tes yang dirancang memuat nama sekolah untuk uji coba

terbatas, materi yang diujikan, nama dan instansi peneliti serta kode peserta

didik. Tabel 4.3 menunjukkan sampul depan instrumen tes.

Tabel 4.3 Sampul Depan Instrumen Tes

Sampul Depan Keterangan

1. Nama sekolah untuk uji coba

terbatas

2. Materi yang diujikan

3. Nama dan instansi peneliti 4. Kode peserta didik

Desain lembar soal pada instrumen tes memuat beberapa komponen

yaitu judul penelitian, materi yang diujikan, KD dan IPK, nomor soal,

konteks soal, konsep, pertanyaan, keterangan gambar dan nama instansi

peneliti. Desain lembar soal mengadopsi instrumen tes yang dibuat oleh

Wahyuni dan Yusmaita (2020) yang memuat konteks, konsep dan pertanyaan

dalam bentuk HOLS. Tabel 4.4 menunjukkan desain lembar soal pada

instrumen tes.

1 2

3

4

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 58: PERANCANGAN INSTRUMEN TES UNTUK MENGUKUR LEVEL …

43

Tabel 4.4 Desain Lembar Soal pada Instrumen Tes

Desain Lembar Soal Keterangan

1. Judul penelitian

2. Materi yang diujikan 3. KD dan IPK

4. Nomor soal

5. Konteks soal

6. Konsep 7. Pertanyaan HOLS

8. Keterangan gambar

9. Keterangan gambar

10. Nama dan instansi peneliti

Tabel 4.4 menunjukkan komponen yang terdapat dalam lembar soal

pada instrumen tes. Urutan komponen yang terdapat pada lembar soal yaitu a)

judul penelitian yang dilakukan oleh peneliti; b) materi yang diujikan

(polimer/karbohidrat/protein/lemak); c) KD dan IPK yang sesuai dengan

materi yang diujikan; d) nomor soal; e) konteks soal yang berisi

implementasi konsep dalam kehidupan sehari-hari; f) konsep atau materi

terkait pertanyaan soal; g) pertanyaan berbasis HOLS; h) keterangan gambar

yang menyesuaikan konteks soal; dan i) nama dan instansi peneliti.

2. Hasil Analisis Validasi Ahli

a. Analisis Validasi Instrumen Tes

Validasi instrumen tes oleh empat validator. Total skor yang

didapatkan dari setiap aspek kemudian dihitung dan diubah menjadi nilai

persen. Lembar validasi instrumen tes oleh empat validator dapat dilihat

pada Lampiran 15. Hasil validasi instrumen tes oleh empat validator

disajikan pada Tabel 4.5.

Tabel 4.5 Hasil Validasi Instrumen Tes

No Aspek Penilaian Validator

V1 V2 V3 V4

1 Komponen Materi 100% 93% 93% 87%

2 Grafis 95% 95% 90% 80%

2 1

3 8

4

5

6

7

9

10

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 59: PERANCANGAN INSTRUMEN TES UNTUK MENGUKUR LEVEL …

44

No Aspek Penilaian Validator

V1 V2 V3 V4

3 Efektivitas 87% 87% 100% 80%

Rata-rata Persentase 94% 92% 94% 82%

Kriteria Sangat

Layak

Sangat

Layak

Sangat

Layak Layak

Rata-rata persentase 91%

Kriteria Sangat Layak

Berdasarkan Tabel 4.5 dapat diketahui bahwa hasil penilaian

empat validator terhadap perancangan instrumen tes yang kemudian

diubah menjadi nilai persen menunjukkan rata-rata nilai persentase

sebesar 91%. Rata-rata nilai persentase tersebut menunjukkan bahwa

hasil validasi instrumen tes berada pada kriteria sangat layak. Menurut

Akbar (2013), nilai rata-rata persen yang berada diatas 85% termasuk ke

dalam kriteria sangat layak sehingga dapat disimpulkan berdasarkan hasil

rata-rata persentase yang didapatkan, perancangan instrumen instrumen

tes dianggap sangat layak untuk digunakan dalam uji coba terbatas

dengan perbaikan berdasarkan saran validator.

b. Analisis Validasi Butir Soal

Total skor yang didapatkan dari setiap aspek penilaian untuk

setiap butir soal dari setiap validator dihitung dan diolah menggunakan

uji validitas skala Aiken’s V. Lembar validasi setiap butir soal oleh empat

validator dapat dilihat pada Lampiran 16. Perhitungan uji validitas skala

Aiken’s V dilakukan menggunakan Microsoft Office Excel 16 dan hasil

perhitungan setiap butir soal dapat dilihat pada Lampiran 17. Hasil

validasi setiap butir soal beserta kriterianya disajikan pada Tabel 4.6.

Tabel 4.6 Hasil Validasi Butir Soal dalam Instrumen Tes

No Nomor Butir Soal Rata-rata V Kriteria

1. 1 0,896 Validitas sangat tinggi

2. 2 0,934 Validitas sangat tinggi

3. 3 0,906 Validitas sangat tinggi

4. 4 0,885 Validitas sangat tinggi

5. 5 0,899 Validitas sangat tinggi

6. 6 0,885 Validitas sangat tinggi

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 60: PERANCANGAN INSTRUMEN TES UNTUK MENGUKUR LEVEL …

45

No Nomor Butir Soal Rata-rata V Kriteria

7. 7 0,892 Validitas sangat tinggi

8. 8 0,882 Validitas sangat tinggi

9. 9 0,868 Validitas sangat tinggi

10. 10 0,868 Validitas sangat tinggi

11. 11 0,899 Validitas sangat tinggi

12. 12 0,878 Validitas sangat tinggi

13. 13 0,854 Validitas sangat tinggi

14. 14 0,878 Validitas sangat tinggi

15. 15 0,875 Validitas sangat tinggi

16. 16 0,875 Validitas sangat tinggi

17. 17 0,892 Validitas sangat tinggi

18. 18 0,851 Validitas sangat tinggi

19. 19 0,872 Validitas sangat tinggi

20. 20 0,889 Validitas sangat tinggi

Rata-rata V 0,884 Validitas sangat tinggi

Berdasarkan Tabel 4.6 dapat diketahui bahwa validitas di setiap

butir soal berdasarkan penilaian setiap aspek butir soal menunjukkan

kriteria validitas sangat tinggi karena nilai yang didapatkan melebihi

0,800 dengan hasil rata-rata uji validitas skala Aiken’s V sebesar 0,884.

Menurut Akbar (2013), nilai validitas skala Aiken’s V yang berada diatas

0,800 termasuk ke dalam kriteria validitas sangat tinggi dan layak untuk

digunakan dalam uji coba. Berdasarkan pernyataan tersebut dan hasil

validitas skala Aiken’s V yang menunjukkan hasil diatas 0,800 maka 20

butir soal dianggap layak untuk digunakan dalam uji coba terbatas

dengan perbaikan berdasarkan saran validator.

c. Analisis Validasi Lembar Pretest dan Posttest

Total skor dari setiap aspek penilaian dari setiap validator

dihitung dan diolah menggunakan uji validitas skala Aiken’s V. Lembar

validasi pretest dan posttest oleh empat validator dapat dilihat pada

Lampiran 18. Perhitungan uji validitas skala Aiken’s V dilakukan

menggunakan Microsoft Office Excel 16 dan hasil perhitungan setiap

aspek pretest dan posttest dapat dilihat pada Lampiran 19. Hasil validasi

lembar pretest dan posttest beserta kriterianya disajikan pada Tabel 4.7.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 61: PERANCANGAN INSTRUMEN TES UNTUK MENGUKUR LEVEL …

46

Tabel 4.7 Hasil Validasi Lembar Pretest dan Posttest

No Aspek Penilaian Rata-rata V Kriteria

1. 1 0,938 Validitas sangat tinggi

2. 2 0,938 Validitas sangat tinggi

3. 3 0,875 Validitas sangat tinggi

4. 4 0,938 Validitas sangat tinggi

5. 5 0,875 Validitas sangat tinggi

6. 6 0,875 Validitas sangat tinggi

7. 7 0,813 Validitas sangat tinggi

8. 8 0,938 Validitas sangat tinggi

Rata-rata V 0,898 Validitas sangat tinggi

Berdasarkan Tabel 4.7 dapat diketahui bahwa hasil penilaian

empat validator terhadap lembar pretest dan posttest menunjukkan

kriteria validitas sangat tinggi karena nilai yang didapat melebihi 0,800

dengan hasil rata-rata uji validitas skala Aiken’s V sebesar 0,898.

Menurut Akbar (2013), nilai validitas skala Aiken’s V yang berada diatas

0,800 termasuk ke dalam kriteria validitas tinggi dan layak untuk

digunakan dalam uji coba. Berdasarkan pernyataan tersebut dan hasil

validitas skala Aiken’s V yang menunjukkan hasil diatas 0,800 dapat

disimpulkan bahwa lembar pretest dan posttest dianggap layak untuk

digunakan dalam uji coba terbatas dengan perbaikan berdasarkan saran

validator.

d. Analisis Validasi Lembar Angket Respon Peserta Didik

Total skor yang didapatkan dari setiap aspek oleh setiap

validator kemudian dihitung dan diubah menjadi nilai persen. Lembar

validasi angket respon peserta didik oleh empat validator dapat dilihat

pada Lampiran 20. Hasil validasi lembar angket respon peserta didik oleh

empat ahli materi disajikan pada Tabel 4.8.

Tabel 4.8 Hasil Validasi Lembar Angket Respon Peserta Didik

No Aspek Penilaian Validator

V1 V2 V3 V4

1. Kejelasan 80% 93% 100% 100%

2. Ketepatan 80% 80% 100% 100%

3. Validitas 80% 80% 80% 100%

4. Bahasa 80% 90% 100% 100%

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 62: PERANCANGAN INSTRUMEN TES UNTUK MENGUKUR LEVEL …

47

No Aspek Penilaian Validator

V1 V2 V3 V4

5. Konstruksi 80% 80% 80% 100%

Rata-rata Persentase 80% 85% 92% 100%

Kriteria Layak Sangat Layak

Sangat Layak

Sangat Layak

Rata-rata persentase 89%

Kriteria Sangat Layak

Berdasarkan Tabel 4.8 dapat diketahui bahwa hasil penilaian

empat validator terhadap lembar angket respon peserta didik yang

kemudian diubah menjadi nilai persen menunjukkan bahwa penilaian

dari validator 1 menunjukkan kriteria layak dengan nilai persen sebesar

80% sedangkan validator 2, 3 dan 4 menunjukkan kriteria sangat layak

dengan nilai persen diatas 85%. Rata-rata nilai persen untuk validasi

lembar angket respon peserta didik yaitu sebesar 91% dengan kriteria

sangat layak. Menurut Akbar (2013), nilai persen yang berada di rentang

nilai 69% sampai 84% berada pada kriteria layak sedangkan nilai persen

yang berada di rentang nilai 85% sampai 100% berada pada kriteria

sangat layak. Berdasarkan hasil rata-rata persentase yang didapatkan dari

penilaian validator dapat disimpulkan bahwa lembar angket respon

peserta didik dianggap sangat layak untuk digunakan dalam uji coba

terbatas dengan perbaikan berdasarkan saran validator.

3. Rekonstruksi Akhir

a. Revisi Instrumen Tes

Lembar validasi instrumen tes memuat komentar dan saran dari

validator terkait perancangan instrumen tes untuk mengukur level literasi

sains peserta didik pada materi makromolekul. Revisi instrumen tes

dilakukan dengan memeriksa dan memperbaiki sesuai dengan komentar

dan saran dari validator agar instrumen tes menjadi lebih baik. Komentar

dan saran dari validator dan perbaikan yang dilakukan disajikan pada

Tabel 4.9.

Tabel 4.9 Komentar dan Saran Instrumen Tes

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 63: PERANCANGAN INSTRUMEN TES UNTUK MENGUKUR LEVEL …

48

No Validator Komentar dan Saran Revisi

1. Validator 1 - -

2. Validator 2 1. Indikator perlu

diperjelas. 2. Perbaikan konsistensi

jenis huruf, resolusi

gambar dan sitasi

gambar pada butir soal.

3. Nomor KD dan IPK di

setiap butir soal perlu

ditambahkan. 4. Konstruksi komponen

dalam aspek penilaian

diperbaiki.

1. Revisi penulisan

indikator telah dilakukan.

2. Revisi pada

jenis huruf,

resolusi gambar dan penambahan

sitasi di setiap

gambar.

3. Penambahan keterangan KD

dan IPK disetiap

butir soal.

4. Perbaikan konstruksi

komponen

dalam aspek

penilaian.

3. Validator 3 Sudah baik dan sesuai. -

4. Validator 4 - -

Berdasarkan Tabel 4.9 dapat disimpulkan bahwa komentar dan

saran dari validator 2 dalam revisi instrumen tes terletak pada konsistensi

jenis huruf, resolusi gambar dan sitasi gambar serta keterangan KD dan

IPK yang perlu ditambahkan di setiap soal. Revisi instrumen tes sesuai

dengan komentar dan saran oleh validator 2 ditunjukkan dalam Tabel

4.10.

Tabel 4.10 Revisi Instrumen Tes

No Sebelum Revisi Sesudah Revisi 1.

2.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 64: PERANCANGAN INSTRUMEN TES UNTUK MENGUKUR LEVEL …

49

No Sebelum Revisi Sesudah Revisi

3.

Berdasarkan Tabel 4.10, nomor 1 menunjukkan revisi pada

konsistensi huruf yang digunakan dan perubahan komponen nama SMA

menjadi status pendidikan, nomor 2 menunjukkan revisi pada

penambahan sitasi pada setiap gambar di butir soal dan nomor 3

menunjukkan revisi pada penambahan keterangan KD dan IPK di setiap

soal.

b. Revisi Butir Soal

Lembar validasi butir soal memuat komentar dan saran dari

validator untuk setiap butir soal yang terdapat dalam perancangan

instrumen tes untuk mengukur level literasi sains peserta didik. Revisi

butir soal dilakukan dengan memeriksa dan memperbaiki sesuai dengan

komentar dan saran dari validator agar butir soal menjadi lebih baik.

Komentar dan saran dari validator disajikan pada Tabel 4.11.

Tabel 4.11 Komentar dan Saran Butir Soal dalam Instrumen Tes

No Validator Butir

Soal

Komentar dan Saran Revisi

1. Validator 1 2, 3, 4 Terdapat kesalahan

penulisan kata.

Revisi pada

struktur

kalimat

kesalahan penulisan

kata.

2. Validator 2 1 Revisi konstruksi soal. Revisi pada

konstruksi soal, sitasi,

hubungan

konteks,

gambar yang tidak

sesuai,

HOLS dan

2 Revisi istilah dalam

butir soal.

3 Revisi konstruksi soal.

4, 9,

12

Revisi konstruksi soal,

hubungan konteks dan

HOLS.

5, 11,

14, 16,

Revisi sitasi, gambar

dan konstruksi soal.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 65: PERANCANGAN INSTRUMEN TES UNTUK MENGUKUR LEVEL …

50

No Validator Butir

Soal

Komentar dan Saran Revisi

17, 20 gambar.

6,7,8, 10,

13,15

Revisi konstruksi soal, sitasi, hubungan

konteks dan HOLS.

18 Revisi gambar.

19 Revisi sitasi.

3. Validator 3 1 - 20 Baik. -

4. Validator 4 - - -

Berdasarkan Tabel 4.11, komentar dan saran dari validator 1 dan

2 didominasi oleh revisi pada konstruksi soal, penambahan sitasi di setiap

keterangan gambar, hubungan konteks dan pertanyaan serta gambar yang

perlu diperjelas. Contoh revisi di beberapa soal sesuai dengan komentar

dan saran dari validator 1 dan 2 disajikan pada Tabel 4.12.

Tabel 4.12 Revisi Butir Soal dalam Instrumen Tes

No Sebelum Revisi Sesudah Revisi 1.

2.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 66: PERANCANGAN INSTRUMEN TES UNTUK MENGUKUR LEVEL …

51

Berdasarkan Tabel 4.12, contoh nomor 1 menunjukkan revisi

soal yang terletak pada penambahan keterangan KD dan IPK,

penambahan sitasi di keterangan gambar dan konstruksi konteks. Contoh

nomor 2 menunjukkan revisi soal pada penambahan keterangan KD dan

IPK, penambahan sitasi di keterangan gambar dan revisi gambar

menyesuaikan contoh pada konsep yang diberikan.

c. Revisi Lembar Pretest dan Posttest

Lembar validasi pretest dan posttest memuat komentar dan

saran dari validator terkait lembar pretest dan posttest yang diberikan ke

peserta didik. Revisi lembar pretest dan posttest dilakukan dengan

memeriksa dan memperbaiki sesuai dengan komentar dan saran dari

validator agar lembar pretest dan posttest menjadi lebih baik. Komentar

dan saran dari validator disajikan pada Tabel 4.13.

Tabel 4.13 Komentar dan Saran Pada Lembar Pretest dan Posttest

No Validator Komentar dan Saran Revisi 1. Validator 1 Kuesioner sudah baik -

2. Validator 2 Konstruksi kalimat perlu

diperbaiki.

Revisi pada

konstruksi kalimat.

3. Validator 3 Sudah sangat baik -

4. Validator 4 - -

Berdasarkan Tabel 4.13 dapat disimpulkan bahwa komentar dan

saran dari validator 2 dalam lembar pretest dan posttest terletak pada

konstruksi kalimat. Revisi yang dilakukan pada lembar pretest dan

posttest disajikan pada Tabel 4.14.

Tabel 4.14 Revisi Pada Lembar Pretest dan Posttest

No Sebelum Revisi Sesudah Revisi

1. 1. Bahan pembuatan perahu karet terbuat dari getah

pohon karet yang proses

pembuatannya melalui

reaksi vulkanisasi. 2. Asam lemak dibagi

menjadi 2 jenis yaitu

asam lemak jenuh dan

asam lemak tak jenuh.

1. Bahan pembuatan perahu karet terbuat dari getah

pohon karet yang terjadi

melalui reaksi vulkanisasi.

2. Asam lemak terbagi ke

dalam 2 jenis yaitu asam

lemak jenu h dan asam

lemak tak jenuh.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 67: PERANCANGAN INSTRUMEN TES UNTUK MENGUKUR LEVEL …

52

d. Revisi Lembar Angket Respon Peserta Didik

Lembar validasi angket respon peserta didik memuat komentar

dan saran dari validator terkait lembar angket respon yang diberikan ke

peserta didik. Revisi lembar angket respon peserta didik dilakukan

dengan memeriksa dan memperbaiki sesuai dengan komentar dan saran

dari validator agar lembar angket respon peserta didik menjadi lebih baik.

Komentar dan saran dari validator disajikan pada Tabel 4.15.

Tabel 4.15 Komentar dan Saran Lembar Angket Respon Peserta Didik

No Validator Komentar dan Saran Revisi

1. Validator 1 - -

2. Validator 2 Perlu adanya revisi konstruksi

pertanyaan.

Revisi pada

konstruksi

pertanyaan.

3. Validator 3 Angket mudah dipahami dan jelas

-

4. Validator 4 - -

Berdasarkan Tabel 4.16 dapat disimpulkan bahwa komentar dan

saran dari validator 2 terletak pada revisi konstruksi pernyataan yang

lebih spesifik untuk topik makromolekul dan diarahkan pada

ketercapaian level literasi sains. Revisi yang dilakukan pada angket

respon peserta didik sesuai dengan saran oleh validator 2 disajikan pada

Tabel 4.16.

Tabel 4.16 Revisi Pada Angket Respon Peserta Didik

No Sebelum Revisi Sesudah Revisi

1. Saya merasa senang mengerjakan instrumen

tes.

Saya merasa senang mengerjakan butir soal dalam

instrumen tes makromolekul.

2. Saya mendapat ilmu baru

sehubungan dengan pengantar pada setiap soal.

Saya mendapat pengetahuan baru

dari informasi dalam instrumen tes makromolekul.

3. Instrumen tes menjadikan

saya berpikir lebih kritis.

Butir soal dalam instrumen tes

makromolekul menjadikan saya mampu mengembangkan

pemahaman suatu konsep dan

menghubungkannya dalam

kehidupan sehari-hari.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 68: PERANCANGAN INSTRUMEN TES UNTUK MENGUKUR LEVEL …

53

Berdasarkan Tabel 4.16 menunjukkan bahwa revisi sesuai

dengan komentar dan saran dari validator 2 telah membuat pernyataan

menjadi lebih spesifik pada materi makromolekul dan menunjukkan

ketercapaian level literasi sains.

4. Uji Coba Terbatas

Uji coba terbatas menghasilkan data untuk mengetahui kualitas dari

perancangan instrumen tes untuk mengukur level literasi sains peserta didik.

Menurut Nuswowati, dkk., (2010), instrumen tes yang dirancang dapat

dikatakan baik jika valid, reliabel, memiliki daya pembeda dan tingkat

kesukaran soal yang baik.

a. Analisis Validasi Butir Soal menggunakan Koefisien Korelasi

Uji validitas koefisien korelasi (rxy) bertujuan untuk mengetahui

validitas setiap butir soal yang terdapat dalam perancangan instrumen tes

untuk mengukur level literasi sains peserta didik. Nilai validitas koefisien

korelasi dapat diketahui melalui perhitungan Pearson Product Moment

menggunakan software IBM SPSS Statistics 22. Uji validitas ini

menganalisis validitas setiap butir soal dengan cara mengkorelasikan

skor dari tiap butir soal dengan skor total seluruh butir soal (Sugiyono,

2013). Nilai rxy hasil perhitungan Pearson Product Moment

menggunakan software IBM SPSS Statistics 22 dapat dilihat pada

Lampiran 21. Berdasarkan hasil perhitungan Pearson Product Moment

menggunakan software IBM SPSS Statistics 22, nilai rxy yang didapatkan

memiliki sebaran antara validitas sangat tinggi, tinggi, sedang, rendah

dan sangat rendah. Menurut Guilford dalam Suherman (2003), validitas

sangat tinggi memiliki rentang nilai rxy diatas 0,90; validitas tinggi antara

0,70 sampai 0,90; validitas sedang antara 0,40 sampai 0,70; validitas

rendah antara 0,20 sampai 0,40; dan validitas sangat rendah di bawah

0,20. Hasil uji validitas menggunakan koefisien korelasi (rxy) beserta

kriterianya disajikan pada Tabel 4.17.

Tabel 4.17 Hasil Uji Validitas menggunakan Koefisien Korelasi (rxy)

No Nomor Butir Soal

Materi Rxy Kriteria Validitas

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 69: PERANCANGAN INSTRUMEN TES UNTUK MENGUKUR LEVEL …

54

No Nomor Butir

Soal

Materi Rxy Kriteria Validitas

1. 1a

Polimer

0,634 Tinggi

2. 1b 0,841 Sangat Tinggi

3. 2a 0,502 Sedang

4. 2b 0,797 Tinggi

5. 3a 0,224 Rendah

6. 3b 0,526 Sedang

7. 4a 0,857 Sangat Tinggi

8. 4b 0,498 Sedang

9. 5a 0,481 Sedang

10. 5b 0,505 Sedang

11. 6a

Karbohidrat

0,890 Sangat Tinggi

12. 6b 0,433 Sedang

13. 7a 0,187 Sangat Rendah

14. 7b 0,314 Rendah

15. 8a 0,433 Sedang

16. 8b 0,371 Rendah

17. 9a 0,259 Rendah

18. 9b 0,204 Rendah

19. 10a 0,303 Rendah

20. 10b 0,268 Rendah

21. 11a

Protein

0,650 Tinggi

22. 11b 0,364 Rendah

23. 12a 0,433 Sedang

24. 12b 0,433 Sedang

25. 13a 0,433 Sedang

26. 13b 0,433 Sedang

27. 14a 0,189 Sangat Rendah

28. 14b 0,394 Rendah

29. 15a 0,212 Rendah

30. 15b 0,211 Rendah

31. 16a

Lemak

0,303 Rendah

32. 16b 0,298 Rendah

33. 17a 0,184 Sangat Rendah

34. 17b 0,252 Rendah

35. 18 0,204 Rendah

36. 19A 0,890 Sangat Tinggi

37. 19B 0,927 Sangat Tinggi

38. 20A 0,432 Sedang

39. 20B 0,308 Rendah

Menurut Sudijono (2012), validitas butir soal merupakan bagian

dari validitas isi karena butir soal digunakan sebagai alat ukur untuk

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 70: PERANCANGAN INSTRUMEN TES UNTUK MENGUKUR LEVEL …

55

mengetahui hasil belajar. Suatu alat ukur yang digunakan untuk

mengetahui hasil belajar dapat dikatakan valid jika sesuai dengan isi

kurikulum yang ingin diukur. Djiwandono (1996) mengungkapkan

bahwa validitas isi mengharuskan adanya kesesuaian antara alat tes yang

digunakan sebagai alat ukur dengan kemampuan yang ingin diukur.

Berdasarkan Tabel 4.17, setiap soal yang terdapat dalam instrumen tes

memiliki kriteria validitas beragam dari validitas sangat tinggi hingga

sangat rendah. Distribusi presentase kriteria validitas butir soal

berdasarkan nilai koefisien korelasi (rxy) disajikan pada Tabel 4.18.

Tabel 4.18 Distribusi Persentase Kriteria Validitas menggunakan

Koefisien Korelasi (rxy)

Kriteria Jumlah Soal Persentase

Validitas sangat tinggi 5 12,8%

Validitas tinggi 3 7,7%

Validitas sedang 12 30,8%

Validitas rendah 16 41%

Validitas sangat rendah 3 7,7%

Total 39 100%

Ada 20 nomor soal yang terdapat dalam instrumen tes,

terdapat 19 nomor soal yang didalamnya memuat 2 butir soal dan 1

nomor soal yang memuat hanya 1 butir soal sehingga total jumlah butir

soal yang terdapat dalam 20 nomor soal yaitu 39 butir soal. Tabel 4.18

menunjukkan terdapat 16 soal yang berada di kriteria rendah dan 3 soal

berada di kriteria sangat rendah. Kriteria soal tersebut dalam perancangan

instrumen tes termasuk tidak valid sehingga tidak digunakan dalam

perancangan instrumen tes. Ada 5 soal dengan kriteria sangat tinggi, 3

soal dengan kriteria tinggi dan 12 soal dengan kriteria sedang termasuk

ke dalam kategori soal yang valid. Menurut Solichin (2017), sebuah

instrumen alat tes dapat dikatakan valid jika pengembangan tes tersebut

tepat dapat mengukur sesuatu yang ingin diukur sehingga dalam sebuah

tes perlu untuk mengetahui kualitas butir soal yang memiliki validitas

rendah. Soal secara keseluruhan dapat dinyatakan jelek jika mengandung

butir soal dengan validitas rendah. Alpuri (2014) juga menyatakan bahwa

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 71: PERANCANGAN INSTRUMEN TES UNTUK MENGUKUR LEVEL …

56

soal yang dapat digunakan sebagai alat ukur untuk suatu penelitian dan

layak digunakan untuk pengambilan data penelitian hanya soal yang

termasuk ke dalam kategori valid. Berdasarkan pernyataan tersebut dapat

disimpulkan bahwa berdasarkan hasil analisis uji validitas menggunakan

koefisien korelasi (rxy), terdapat total 20 butir soal dari 12 nomor soal

yang termasuk dalam kriteria validitas sedang, validitas tinggi dan

validitas sangat tinggi yang layak digunakan dalam uji coba terbatas

sebagai alat ukur untuk mengetahui level literasi sains peserta didik.

b. Analisis Validasi Instrumen Tes menggunakan Reliabilitas

Analisis reliabilitas dilakukan untuk menunjukkan konsistensi

hasil pengukuran walaupun dilakukan beberapa kali pada objek yang

sama (Arikunto, 2011). Nilai reliabilitas didapatkan melalui perhitungan

menggunakan rumus Alpha Cronbach pada software IBM SPSS

Statistics 22. Nilai reliabilitas menunjukkan bahwa instrumen dapat

digunakan sebagai alat untuk menghasilkan suatu data karena instrumen

yang dikembangkan baik (Arikunto, 2008). Menurut Arifin (2017),

konsistensi ini memberikan makna bahwa walaupun butir soal yang

diberikan berbeda dan korektor soal berbeda, karakteristik dari hasil

pengukuran tetap sama. Hasil pengukuran yang didapatkan pada

penelitian ini adalah level literasi sains peserta didik. Arikunto (2011),

menyatakan bahwa suatu alat mampu untuk mengukur kemampuan

tertentu jika soal yang diberikan termasuk valid. Berdasarkan pernyataan

tersebut dapat disimpulkan bahwa soal yang masuk dalam analisis

reliabilitas hanya soal yang termasuk kriteria valid.

Berdasarkan hasil analisis uji validitas menggunakan koefisien

korelasi (rxy), terdapat 20 soal yang valid sehingga nilai reliabilitas

dihitung hanya pada soal yang valid. Nilai reliabilitas instrumen tes

beserta nilai Alpha Cronbach untuk 20 butir soal hasil perhitungan

menggunakan rumus Alpha Cronbach pada software IBM SPSS

Statistics 22 dapat dilihat pada Lampiran 22. Tabel 4.19 menunjukkan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 72: PERANCANGAN INSTRUMEN TES UNTUK MENGUKUR LEVEL …

57

nilai reliabilitas instrumen tes untuk 20 butir soal yang digunakan dalam

uji coba terbatas.

Tabel 4.19 Reliabilitas Instrumen Tes

Cronbach Alpha N Item Soal

0,920 20

Menurut Basuki & Hariyanto (2014), nilai Alpha Cronbach

menunjukkan reliabel atau tidak reliabel suatu instrumen di mana jika

nilai Alpha Cronbach berada di antara 0,60 dan 1, maka instrumen

tersebut reliabel dan memiliki korelasi yang tinggi. Tabel 4.19

menunjukkan bahwa nilai Alpha Cronbach pada instrumen tes sebesar

0,920. Nilai reliabilitas tersebut menunjukkan bahwa instrumen reliabel

dan memiliki korelasi yang tinggi. Dalam skala interpretasi Ruseffendi

(2010), nilai reliabilitas yang berada di skala 0,80 sampai 1 termasuk ke

dalam kriteria tinggi. Berdasarkan pernyataan tersebut dapat disimpulkan

bahwa 20 butir soal yang terdapat dalam instrumen tes reliabel dan

memiliki kriteria reliabilitas tinggi sehingga mampu menunjukkan

konsistensi hasil pengukuran walaupun dilakukan beberapa kali.

c. Tingkat Kesukaran

Analisis tingkat kesukaran soal dilakukan pada 20 butir soal

yang termasuk ke dalam kriteria valid karena dianggap mampu untuk

digunakan sebagai alat ukur mengukur level literasi sains peserta didik

pada materi makromolekul. Analisis tingkat kesukaran bertujuan untuk

mengetahui tingkat kesukaran soal (Zulaiha, 2008). Hasil perhitungan

tingkat kesukaran butir soal menggunakan Microsoft Office Excel 16

dapat dilihat pada Lampiran 23. Hasil uji tingkat kesukaran beserta

kriterianya disajikan pada Tabel 4.20.

Tabel 4.20 Hasil Uji Tingkat Kesukaran Butir Soal

No Nomor Butir Soal Materi P Kriteria

1. 1a

0,92 Mudah

2. 1b 0,50 Sedang

3. 2a 0,33 Sedang

4. 2b 0,83 Mudah

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 73: PERANCANGAN INSTRUMEN TES UNTUK MENGUKUR LEVEL …

58

No Nomor Butir Soal Materi P Kriteria

5. 3b Polimer 0,50 Sedang

6. 4a 0,42 Sedang

7. 4b 0,28 Susah

8. 5a 0,67 Sedang

9. 5b 0,39 Sedang

10. 6a

Karbohidrat

0,50 Sedang

11. 6b 0,17 Susah

12. 8a 0,17 Susah

13. 11a

Protein

0,59 Sedang

14. 12a 0,17 Susah

15. 12b 0,17 Susah

16. 13a 0,17 Susah

17. 13b 0,17 Susah

18. 19A

Lemak

0,33 Sedang

19. 19B 0,47 Sedang

20. 20A 0,50 Sedang

Berdasarkan Tabel 4.20, setiap butir soal yang termasuk valid

memiliki kriteria tingkat kesukaran beragam yaitu susah, sedang dan

mudah. Distribusi presentase kriteria tingkat kesukaran butir soal yang

didapat disajikan pada Tabel 4.21.

Tabel 4.21 Distribusi Persentase Kriteria Tingkat Kesukaran Butir Soal

Kriteria Jumlah Soal Persentase

Susah 7 35%

Sedang 11 55%

Mudah 2 10%

Total 20 100%

Menurut Dwipayani (2013), proporsi tingkat kesukaran soal

seharusnya tersebar untuk memperoleh prestasi belajar yang baik.

Proporsi tersebut dapat diatur sebagai berikut: 1) soal sukar 25%, soal

sedang 50%, soal mudah 25%; 2) soal sukar 20%, soal sedang 60%, soal

mudah 20%; atau 3) soal sukar 15%, soal sedang 70%, soal mudah 15%.

Berdasarkan Tabel 4.21, distribusi kriteria tingkat kesukaran soal

didominasi oleh kriteria soal sedang sebanyak 55% diikuti kriteria susah

sebanyak 35% dan kriteria mudah sebanyak 10%. Proporsi yang

ditunjukkan pada Tabel 4.21 jika dibandingkan dengan proporsi menurut

Dwipayani (2013) memiliki kesamaan yaitu proporsi soal dengan kriteria

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 74: PERANCANGAN INSTRUMEN TES UNTUK MENGUKUR LEVEL …

59

sedang lebih besar dibandingkan kriteria sukar dan mudah. Hal tersebut

menunjukkan bahwa proporsi soal dengan kriteria sedang sudah

memenuhi proporsi yang baik. Untuk soal dengan kriteria sukar dan

mudah belum memenuhi proporsi yang baik sesuai dengan proporsi

menurut Dwipayani (2013) karena proporsi antara soal kriteria sukar dan

mudah yang belum seimbang. Berdasarkan hasil tersebut dapat

disimpulkan bahwa proporsi soal dengan kriteria sukar dan mudah belum

memenuhi proporsi tingkat kesukaran soal yang seharusnya tersebar

untuk memperoleh prestasi belajar yang baik.

d. Daya Pembeda

Analisis daya pembeda soal bertujuan untuk menunjukkan

kemampuan butir soal dalam membedakan peserta didik yang termasuk

kelompok berkemampuan tinggi dan rendah (Fatimah & Alfath, 2019).

Daya pembeda soal membandingkan peserta didik yang sudah menguasai

atau belum menguasai materi (Arifin, 2017). Daya pembeda dapat

diketahui dengan cara membagi sampel menjadi dua kelas yang terbagi

sama besar yaitu kelas atas dan kelas bawah (Fatimah & Alfath, 2019).

Hasil yang didapatkan dalam uji coba terbatas kemudian diurutkan dari

peserta didik yang memperoleh hasil tertinggi ke hasil terendah.

Sebanyak 50% peserta didik dengan hasil tertinggi masuk kelas atas

sedangkan sebanyak 50% peserta didik dengan hasil rendah masuk ke

kelas rendah. Pembagian kelompok menjadi kelas atas dan kelas bawah

serta hasil perhitungan daya pembeda soal menggunakan Microsoft

Office Excel 16 dapat dilihat pada Lampiran 24. Hasil uji daya pembeda

soal beserta kriterianya disajikan pada Tabel 4.22.

Tabel 4.22 Hasil Uji Daya Pembeda Soal

No Nomor Butir Soal Materi DP Kriteria

1. 1a

Polimer

0,06 Jelek

2. 1b 0,33 Cukup

3. 2a 0,00 Jelek

4. 2b 0,33 Cukup

5. 3b 0,20 Cukup

6. 4a 0,83 Sangat Baik

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 75: PERANCANGAN INSTRUMEN TES UNTUK MENGUKUR LEVEL …

60

No Nomor Butir Soal Materi DP Kriteria

7. 4b 0,56 Baik

8. 5a 0,67 Baik

9. 5b 0,78 Sangat Baik

10. 6a

Karbohidrat

1,00 Sangat Baik

11. 6b 0,33 Cukup

12. 8a 0,33 Cukup

13. 11a

Protein

0,26 Cukup

14. 12a 0,33 Cukup

15. 12b 0,33 Cukup

16. 13a 0,33 Cukup

17. 13b 0,33 Cukup

18. 19A

Lemak

0,67 Baik

19. 19B 0,94 Sangat Baik

20. 20A 0,33 Cukup

Jika dilihat berdasarkan Tabel 4.22, setiap butir soal memiliki

kriteria daya pembeda soal yang beragam yaitu jelek, cukup, baik dan

sangat baik. Distribusi presentase kriteria daya pembeda soal yang

didapat disajikan pada Tabel 4.23.

Tabel 4.23 Distribusi Persentase Kriteria Daya Pembeda Soal

Kriteria Jumlah Soal Persentase Sangat Baik 4 20%

Baik 3 15%

Cukup 11 55%

Jelek 2 10%

Total 20 100%

Berdasarkan Tabel 4.23 dapat diketahui bahwa daya pembeda

soal didominasi dengan kriteria cukup sebesar 55%. Menurut Supandi &

Farikhah (2015), soal-soal yang boleh digunakan dalam uji coba tidak

harus berada di kategori kriteria daya pembeda yang baik. Soal yang

berada di kriteria cukup dengan besar koefisien 0,2 sampai 0,4 masih

layak untuk digunakan. Terdapat dua butir soal yang berada dalam

kriteria daya pembeda jelek. Pengambilan keputusan butir soal yang

harus ditolak, direvisi atau diterima dapat diketahui berdasarkan

koefisien daya pembeda yang didapatkan. Tabel 4.22 dan Tabel 4.23

menunjukkan bahwa 20 butir soal memiliki kriteria yang bervariasi dari

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 76: PERANCANGAN INSTRUMEN TES UNTUK MENGUKUR LEVEL …

61

jelek, cukup, baik dan sangat baik. Keputusan dalam pemilihan soal

untuk ditolak, direvisi atau diterima berdasarkan koefisien daya pembeda

dapat dilihat pada Tabel 4.24.

Tabel 4.24 Keputusan Pemilihan soal Berdasarkan Daya Pembeda

(Surapranata, 2009)

Koefisien Keputusan

> 0,30 Diterima

0,10 - 0,29 Direvisi

< 0,10 Ditolak

Berdasarkan keputusan dalam pemilihan soal pada Tabel 4.23

dapat diketahui bahwa terdapat dua butir soal yang berada pada

keputusan untuk direvisi dan dua butir soal yang ditolak. Jika dilakukan

kembali pengambilan data, dua butir soal tersebut harus direvisi karena

koefisien berada di bawah 0,29 yaitu soal 3b dengan koefisien pembeda

sebesar 0,20 dan soal 11a dengan koefisien pembeda sebesar 0,26. Dua

butir soal yang ditolak karena koefisien daya pembeda berada di bawah

0,10 yaitu soal 1a dengan koefisien pembeda sebesar 0,06 dan soal 2a

dengan koefisien pembeda sebesar 0,00. Jika ada butir soal yang ditolak,

butir soal dapat dibuang atau diganti dengan butir soal yang baru (Arifin,

2017). Daya pembeda soal yang baik dapat diketahui dari proporsi

kriteria soal. Menurut Riyani, dkk (2017), jika proporsi soal yang

memiliki koefisien daya pembeda > 0,40 sebanyak ≥ 50% atau berada di

kriteria baik keatas sebanyak ≥ 50% maka soal dikatakan memiliki daya

pembeda yang baik. Dari hasil uji daya pembeda soal, soal yang berada

pada kriteria sangat baik sebesar 20% dan baik sebesar 15% sehingga

jika dijumlahkan, proporsi soal yang berada di kriteria baik ke atas belum

mencapai 50%. Berdasarkan hasil tersebut dapat disimpulkan bahwa

daya pembeda soal dalam perancangan instrumen tes untuk mengukur

level literasi sains peserta didik masih kurang baik sehingga sebagai

tindak lanjut maka soal yang termasuk ke dalam kriteria cukup dan

memiliki nilai koefisien di bawah 0,29 dilakukan revisi sesuai dengan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 77: PERANCANGAN INSTRUMEN TES UNTUK MENGUKUR LEVEL …

62

keputusan pada Tabel 4.24 dengan tujuan dapat membantu meningkatkan

proporsi soal yang berada di kriteria baik ke atas hingga mencapai 50%.

e. Level Literasi sains Peserta Didik

Level literasi sains peserta didik dapat diketahui berdasarkan skor

akhir pengerjaan instrumen tes. Total skor yang didapatkan dari kemudian

dihitung dan diubah menjadi nilai persen. Lembar rekapitulasi skor yang

didapatkan peserta didik pada setiap butir soal dapat dilihat pada Lampiran

25. Nilai persen dari setiap peserta didik kemudian ditafsirkan menjadi

kriteria capaian level literasi sains peserta didik. Interpretasi kriteria level

literasi sains peserta didik berdasarkan nilai persen yang didapatkan

disajikan pada Tabel 4.25.

Tabel 4.25 Hasil Analisis dan Capaian Level Literasi sains Peserta Didik

No Kode Peserta Didik Skor Akhir Persentase Level

1. 1A 35 58% Rendah

2. 2A 22 38% Rendah

3. 3A 29 48% Rendah

4. 4A 29 48% Rendah

5. 5A 20 33% Rendah

6. 6A 28 47% Rendah

7. 7A 6 10% Rendah

8. 8A 7 12% Rendah

9. 9A 10 17% Rendah

10. 10A 3 5% Rendah

11. 11A 2 3% Rendah

12. 12A 3 5% Rendah

Rata-rata persentase 27% Rendah

Berdasarkan Tabel 4.25 menunjukkan bahwa hasil analisis level

literasi seluruh peserta didik pada materi makromolekul sesuai dengan skor

akhir yang didapatkan masih tergolong rendah. Jika ditinjau dari persentase

yang didapat, seluruh peserta didik dengan kode 1A hingga 12A berada di

level rendah. Hal tersebut dikarenakan hasil persentase berdasarkan skor

akhir pengerjaan soal dalam instrumen tes berada di bawah 60%. Dalam

interpretasi kriteria level literasi kimia menurut Lestari (2018), nilai persen

yang berada di rentang 59% ke bawah termasuk ke dalam level rendah

sehingga dapat disimpulkan bahwa peserta didik kode 1A hingga 12A

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 78: PERANCANGAN INSTRUMEN TES UNTUK MENGUKUR LEVEL …

63

berada di level rendah karena nilai persentase yang didapatkan di bawah

59%.

Rostikawato (2016) menyatakan bahwa level literasi peserta didik

menunjukkan seberapa jauh pemahaman ilmu pengetahuan dan kemampuan

peserta didik dalam mengaplikasikan ilmu tersebut dalam setiap aspek

dalam kehidupan sehari-hari. Berdasarkan pernyataan tersebut dapat

disimpulkan bahwa capaian level literasi peserta didik dengan kode 1A

hingga 12A yang berada pada level rendah menunjukkan bahwa

pemahaman pengetahuan dan kemampuan peserta didik dalam

mengaplikasikan pemahaman ke dalam aspek kehidupan sehari-hari masih

sangat rendah. Jika dilihat dari instrumen tes yang sudah dikerjakan, banyak

peserta didik yang tidak menjawab soal, jawaban yang diberikan salah atau

jawaban miskonsepsi. Hal lain yang ditemukan adalah jawaban yang

diberikan benar namun singkat. Contoh hasil pengerjaan peserta didik

disajikan pada Tabel 4.26.

Tabel 4.26 Contoh Pengerjaan Soal Peserta Didik

No Nomor Soal Pengerjaan Soal

1. Soal 2

2. Soal 6

Berdasarkan hasil pengerjaan soal pada Tabel 4.27, pengerjaan soal

nomor 2 pada gambar nomor 1 menunjukkan bahwa peserta didik tidak

menjawab soal bagian a sedangkan pada bagian b jawaban yang diberikan

singkat dan benar. Hasil pengerjaan soal di nomor 2b yaitu semakin banyak

terbentuk ikatan maka terjadi sifat fisik karet yaitu menjadi lebih elastis dan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 79: PERANCANGAN INSTRUMEN TES UNTUK MENGUKUR LEVEL …

64

kuat. Pengerjaan soal nomor 6 pada gambar nomor 2, peserta didik

menjawab benar pada bagian a sedangkan pada bagian b salah. Hasil

pengerjaan soal di nomor 6b yaitu sukrosa yang terkandung dalam gula tebu

disebut sebagai gula inversi karena gula tersebut terbentuk dari gula 1 dan 2

yang digabungkan. Contoh pengerjaan tersebut banyak terjadi pada

pengerjaan soal lainnya sehingga berdasarkan hasil pengerjaan soal peneliti

menyimpulkan bahwa level tertinggi yang dicapai peserta didik yaitu level

nominal scientific literacy. Pada level tersebut, peserta didik mampu

mengenali suatu konsep sains, dapat menjawab soal dengan singkat dan

benar tetapi pemahamannya masih terbatas dan mengalami miskonsepsi

(Wahyuni & Yusmaina, 2020).

f. Hasil Pretest dan Posttest Peserta Didik

Instrumen tes yang dikembangkan dilengkapi dengan lembar

pretest dan posttest. Menurut Effendy (2016), lembar pretest dan posttest

dapat digunakan untuk mengetahui efektivitas instrumen tes. Sejalan

dengan pernyataan tersebut, lembar pretest dan posttest dalam penelitian

ini menunjukkan efektivitas instrumen tes yang diujicobakan.

Berdasarkan nilai N-gain ternormalisasi, nilai N-gain ternormalisasi

memberikan informasi tentang peningkatan hasil belajar setelah

mengerjakan instrumen tes. Efektifitas instrumen tes yang digunakan

tidak hanya untuk mengetahui pencapaian pembelajaran tetapi sekaligus

untuk memberikan informasi baru sebagai proses pengembangan

pengetahuan peserta didik.

Analisis N-gain ternormalisasi merupakan analisis hasil pretest

dan posttest untuk mengetahui peningkatan hasil belajar peserta didik

(Hake, 1999). Pretest dan posttest yang diberikan ke peserta didik

merupakan 20 pernyataan terkait materi makromolekul. Hasil analisis

pretest dan posttest menggunakan N-gain Ternormalisasi beserta

kriterianya disajikan pada Tabel 4.27.

Tabel 4. 27 Hasil Analisis Pretest dan Posttest Menggunakan N-gain

Ternormalisasi

No Kode Skor N-Gain Kriteria

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 80: PERANCANGAN INSTRUMEN TES UNTUK MENGUKUR LEVEL …

65

Peserta

Didik

Pretest Posttest Ternomalisasi

1. 1A 15 19 0,8 Tinggi

2. 2A 16 19 0,8 Tinggi

3. 3A 16 19 0,8 Tinggi

4. 4A 15 19 0,8 Tinggi

5. 5A 14 19 0,8 Tinggi

6. 6A 15 16 0,2 Rendah

7. 7A 16 17 0,3 Rendah

8. 8A 14 19 0,8 Tinggi

9. 9A 12 16 0,5 Sedang

10. 10A 14 15 0,2 Rendah

11. 11A 18 18 0,0 Rendah

12. 12A 15 17 0,4 Sedang

Berdasarkan Tabel 4.27 dapat diketahui bahwa peningkatan hasil

belajar peserta didik berada pada kriteria yang bervariasi yaitu tinggi,

sedang dan rendah. Skor pretest dan posttest menunjukkan peningkatan

kecuali pada peserta didik dengan kode 11A. Skor pretest peserta didik

dengan kode 11A merupakan skor tertinggi dari 12 peserta didik yaitu

sebesar 18 dari skor maksimal sebesar 20. Dalam Effendy (2016), skor

pretest menunjukkan sejauh mana materi yang dikuasai oleh peserta

didik sehingga jika dilihat berdasarkan hasil pretest peserta didik dengan

kode 11A menunjukkan bahwa kemampuan awalnya sudah baik

meskipun hasil skor antara pretest dan posttest tidak mengalami

peningkatan. Peserta didik yang lain mengalami peningkatan beragam.

Distribusi presentase kriteria hasil analisis pretest dan posttest

menggunakan N-gain Ternormalisasi disajikan pada Tabel 4.28.

Tabel 4.28 Distribusi Persentase Analisis Pretest dan Posttest

Menggunakan N-gain Ternormalisasi

Kriteria Jumlah Soal Persentase

Tinggi 6 50%

Sedang 2 17%

Rendah 4 33%

Total 12 100%

Berdasarkan Tabel 4.29 dapat diketahui bahwa distribusi N-gain

Ternormalisasi terbanyak berada pada kriteria tinggi yaitu sebesar 50%.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 81: PERANCANGAN INSTRUMEN TES UNTUK MENGUKUR LEVEL …

66

Ada dua peserta didik berada di kriteria sedang dan empat peserta didik

berada di kriteria rendah. Menurut Warda & Sudibyo (2018), persentase

tertinggi yang masuk ke dalam kriteria N-gain tinggi menunjukkan

bahwa peserta didik mengalami peningkatan kemampuan yang tinggi

ditinjau dari hasil pretest dan posttest. Berdasarkan pernyataan tersebut

dapat disimpulkan bahwa peserta didik yang mendapat kriteria N-gain

rendah menunjukkan bahwa peserta didik tersebut mengalami

peningkatan kemampuan yang tergolong rendah. Berdasarkan penelitian

tersebut dan hasil N-gain Ternormalisasi yang juga menunjukkan

peningkatan berdasarkan hasil skor pretest dan posttest dapat

disimpulkan bahwa instrumen tes efektif untuk digunakan mampu

meningkatkan pengetahuan awal peserta didik.

g. Hasil Angket Respon Peserta Didik

Angket respon peserta didik digunakan untuk mengetahui

respon peserta didik terhadap instrumen tes yang dikembangkan

(Sugiyono, 2013). Hasil dari angket respon peserta didik juga dapat

dilihat untuk menentukan kepraktisan instrumen yang dikembangkan

(Puspaningtyas & Rachmadiatri, 2018). Kepraktisan dapat dilihat dari

angket respon peserta didik karena menunjukkan penilaian peserta didik

terhadap kemenarikan instrumen tes, kemudahan dalam penggunaan

instrumen tes dan kejelasan petunjuk pengerjaan instrumen tes (Arikunto,

2011). Total skor yang didapatkan dari setiap peserta didik kemudian

dihitung dan diubah menjadi nilai persen. Lembar angket respon peserta

didik dapat dilihat pada Lampiran 26. Menurut Akbar (2015), nilai

persen yang berada di rentang nilai 70,01% sampai 85,0% berada pada

kriteria praktis sedangkan nilai persen yang berada di rentang nilai

85,01% sampai 100% berada pada kriteria sangat praktis. Tabel 4.29

dibawah ini menunjukkan persentase dan kategori berdasarkan hasil

analisis angket respon peserta didik.

Tabel 4.29 Hasil Analisis Kepraktisan Instrumen Tes

No Kode Peserta

Didik Skor Akhir

Persentase Kriteria

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 82: PERANCANGAN INSTRUMEN TES UNTUK MENGUKUR LEVEL …

67

No Kode Peserta

Didik

Skor

Akhir Persentase Kriteria

1. 1A 29 73% Praktis

2. 2A 27 68% Praktis

3. 3A 36 90% Sangat Praktis

4. 4A 32 80% Praktis

5. 5A 29 73% Praktis

6. 6A 30 75% Praktis

7. 7A 33 83% Praktis

8. 8A 29 73% Praktis

9. 9A 35 88% Sangat Praktis

10. 10A 33 83% Praktis

11. 11A 36 90% Sangat Praktis

12. 12A 29 73% Praktis

Rata-rata persentase 79% Praktis

Berdasarkan Tabel 4.29, rata-rata persentase kepraktisan

instrumen tes yang didapatkan yaitu sebesar 79% dan termasuk kriteria

praktis. Hasil analisis lembar angket respon peserta didik memiliki

kriteria praktis yang menunjukkan bahwa instrumen tes yang

dikembangkan menarik dan mudah untuk digunakan. Dalam penelitian

yang dilakukan oleh Rahayu, dkk (2020), hasil analisis terhadap lembar

angket respon peserta didik yang berada pada kategori praktis

menunjukkan bahwa perangkat pembelajaran yang dikembangkan

memenuhi kriteria kepraktisan. Instrumen tes yang dikembangkan

dianggap praktis dan menarik digunakan untuk mengukur level literasi

sains peserta didik. Lembar angket respon peserta didik memuat

komentar dan saran dari peserta didik. Komentar dan saran dari peserta

didik disajikan pada Tabel 4.30.

Tabel 4.30 Komentar dan Saran Peserta Didik terhadap Instrumen Tes

No Kode Peserta

Didik Komentar dan Saran

1. 1A Saya dapat mengetahui atau memperdalam

materi makromolekul dan pengetahuan baru.

2. 2A -

3. 3A -

4. 4A Bagus. Saya dapat memahami soal-soal yang

sebelumnya kurang saya pahami.

5. 5A Saya dapat mengetahui dan mendapatkan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 83: PERANCANGAN INSTRUMEN TES UNTUK MENGUKUR LEVEL …

68

No Kode Peserta

Didik Komentar dan Saran

banyak pengetahuan baru dari informasi

dalam instrumen tes makromolekul.

6. 6A Dari keseluruhan soal sebenarnya mudah

tetapi ada beberapa materi yang saya kurang

paham. Untuk saran, untuk beberapa soal

mohon diberi petunjuk jawaban.

7. 7A Kata kunci dalam soal instrumen tes

makromolekul ditambahkan sedikit.

8. 8A Bagus. Saya dapat memperdalam materi yang

saya pelajari setelah mengerjakan soal.

9. 9A -

10. 10A Ya sangat bagus untuk mengembangkan

pengetahuan saya yang tadinya tidak tahu

menjadi tahu. Saran saya soal jangan sulit dan

banyak.

11. 11A -

12. 12A -

Berdasarkan komentar dan saran yang diberikan oleh peserta

didik dapat disimpulkan bahwa pengembangan instrumen tes untuk

mengukur level literasi sains pada materi makromolekul dapat

menambah pengetahuan, praktis dan menarik untuk digunakan. Peserta

didik juga memberikan saran terhadap instrumen yang dikembangkan

yaitu pertanyaan soal yang lebih diperjelas dan tidak terlalu banyak.

Saran perbaikan tersebut dapat diterima sebagai umpan balik untuk

peneliti. Saran dan komentar peserta didik kurang berkaitan dengan

perbaikan konstruksi soal sehingga tidak dilakukan revisi instrumen tes

setelah uji coba terbatas. Saran perbaikan dan rekonstruksi soal sudah

dilakukan sesuai dengan komentar dan saran yang diberikan ahli materi

sebelum uji coba terbatas dilakukan.

D. Keunggulan dan Keterbatasan Instrumen Tes yang Dikembangkan

1. Keunggulan Instrumen Tes

a. Bentuk soal uraian pada instrumen tes memberikan kesempatan bagi

peserta didik untuk mengemukakan dan menjelaskan pengetahuan yang

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 84: PERANCANGAN INSTRUMEN TES UNTUK MENGUKUR LEVEL …

69

dimiliki sehingga guru dapat mengetahui kedalaman pengetahuan peserta

didik pada materi makromolekul dan capaian literasi sains peserta didik.

b. Instrumen tes dapat digunakan sebagai referensi guru dalam membuat

soal untuk mengukur level literasi sains dan bahan evaluasi pembelajaran

pada materi makromolekul.

2. Keterbatasan Instrumen Tes

a. Uji coba lanjutan dengan tempat dan jumlah sampel yang lebih banyak

perlu dilakukan untuk meningkatkan kelayakan dan efektivitas dari

instrumen tes yang dirancang.

b. Tingkat kesukaran soal yang tersebar pada kriteria sukar, sedang dan

mudah masih belum memenuhi proporsi tingkat kesukaran soal yang

baik.

c. Hasil analisis daya pembeda soal yang menunjukkan daya pembeda

masih kurang baik.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 85: PERANCANGAN INSTRUMEN TES UNTUK MENGUKUR LEVEL …

70

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan

Berdasarkan pembahasan yang telah diuraikan, kesimpulan pada penelitian ini

adalah sebagai berikut:

1. Rancangan instrumen tes untuk mengukur level literasi sains peserta

didik pada materi makromolekul layak untuk digunakan dengan hasil

validasi ahli terhadap instrumen tes menghasilkan rata-rata nilai

persentase sebesar 91% dengan kriteria sangat layak. Hasil validasi ahli

terhadap butir soal dalam instrumen tes menghasilkan rata-rata uji

validitas skala Aiken’s V sebesar 0,884 dengan kriteria validitas sangat

tinggi. Uji validitas instrumen tes menghasilkan 20 butir soal yang valid

dengan nilai koefisien korelasi lebih dari 0,40 dengan 30,8% memiliki

kriteria validitas sedang, 7,7% memiliki kriteria tinggi dan 12,8%

memiliki kriteria sangat tinggi. Uji reliabilitas menunjukkan bahwa

instrumen tes reliabel dan memiliki korelasi yang tinggi dengan nilai

Cronbach Alpha instrumen tes sebesar 0,920. Distribusi tingkat

kesukaran soal memiliki proporsi kriteria soal sedang sebanyak 55%,

kriteria susah sebanyak 35% dan kriteria mudah sebanyak 10%.

Distribusi daya pembeda soal memiliki proporsi kriteria soal sangat baik

sebanyak 20%, kriteria baik sebanyak 15%, kriteria cukup sebanyak 55%

dan kriteria jelek sebanyak 10%. Hasil pretest dan posttest menunjukkan

peningkatan dengan nilai N-Gain ternormalisasi yang digunakan sebagai

meningkatkan pengetahuan awal peserta didik dan hasil angket respon

peserta didik terhadap instrumen tes memiliki rata-rata persentase sebesar

79% pada kriteria praktis.

2. Level literasi sains peserta didik kelas XII IPA SMA Stella Duce

Bambanglipuro berada pada level rendah dengan capaian level tertinggi

yang dapat dicapai yaitu level nominal scientific literacy.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 86: PERANCANGAN INSTRUMEN TES UNTUK MENGUKUR LEVEL …

71

B. Saran

Saran yang dapat diberikan berdasarkan hasil penelitian yaitu perancangan

instrumen tes untuk mengukur level literasi sains peserta didik yaitu:

a. Pengembangan instrumen tes sebaiknya tidak hanya pada materi

makromolekul supaya level literasi sains peserta didik pada materi kimia

lain juga dapat terukur.

b. Uji coba lapangan tidak hanya dilakukan di satu tempat dengan jumlah

responden yang sedikit agar didapatkan hasil kelayakan dan efektivitas

instrumen tes yang akurat.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 87: PERANCANGAN INSTRUMEN TES UNTUK MENGUKUR LEVEL …

72

DAFTAR PUSTAKA

Akbar, S. (2013). Instrumen Perangkat Pembelajaran. Bandung: Rosdakarya. Akbar, S. (2015). Instrumen Perangkat Pembelajaran. Bandung: Remaja Rosda

Karya.

Arifin, Z. (2017). Kriteria Instrumen dalam Suatu Penelitian. Jurnal THEOREMS

(The Original Research of Mathematics) , 28-36. Arikunto. (2008). Dasar-dasar Evaluasi Pendidikan. Jakarta: Bumi Aksara.

Arikunto. (2010). Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik. Jakarta: Bumi

Aksara.

Arikunto. (2011). Dasar-dasar Evaluasi Pendidikan. Jakarta: PT. Bumi Aksara. Azwar, S. (2013). Validitas dan Reliabilitas Ed.4. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.

Chang, R. (2005). Kimia Dasar Konsep-Konsep Inti. Edisi Ketiga (Jilid 2).

Jakarta: Erlangga.

Chi Lau, K. (2009). A critical examination of PISA's Assesment on Scientific Literacy. International Journal of Mathematics and Science Education,

1061-1088.

Djiwandono, S. (1996). Tes Bahasa dalam Pengajaran. Bandung: Penerbit ITB.

Duit, R., Harald, G., Kattmann, U., Komorek, M., & Ilka, P. (2012). The Model of Educational Reconstruction-A Framework for Improving Teaching and

Learning Science. Science Education.

Dwipayani, S. (2013). ANALISIS VALIDITAS DAN RELIABILITAS BUTIR

SOAL ULANGAN AKHIR SEMESTER BIDANG STUDI BAHASA INDONESIA KELAS X.D SMA N 1 TERHADAP PENCAPAIAN

KOMPETENSI. Jurnal Universitas Pendidikan Ganesha, 1-18.

EB, J. (2020). Contextual Teaching and Learning: What It is and Why It’s Here to

Stay. California: Corwin Press, Inc. . Effendy, I. (2016). Pengaruh Pemberian Pre-test dan Post-test terhadap Hasil

Belajar Mata Diklat HWD.DEV.100.2.A Pada Siswa SMK Negeri 2

Lubuk Basung. Jurnal Ilmiah Pendidikan Teknik Elektro, 81-88.

Endaryono, B., & Djuhartono, T. (2017). Indikator Pembangunan Pendidikan Untuk Masyarakat Berkelanjutan Dengan Pendidikan Berkarakter di

Indonesia. Jurnal Ilmiah Kependidikan, 301-306.

Estiasih, T., Waziiroh, E., & Fibrianto, K. (2016). Kimia dan Fisik Pangan.

Jakarta: Bumi Aksara. Fahmina, S., Indriyanti, N., Setyowati, W., Masyukuri, M., & Yamtinah, S.

(2019). Dimension of Chemical Literacy and its Influence in Chemistry

Learning. IOP Conf. Series: Journal of Physics: (pp. 1-8). Surakarta: IOP

Publishing. Fatimah, L., & Alfath, K. (2019). Analisis Kesukaran Soal, Daya Pembeda dan

Fungsi Distraktor. Jurnal Komunikasi dan Pendidikan Islam, 37-64.

Fessenden, R., & Fessenden, J. (1992). Kimia Organik, Jilid 2, Edisi Ketiga.

Jakarta: Erlangga. Hake, R. R. (1999). Analyzing Change/ Gain Score. Retrieved Mei 10, 2021, from

Analyzing Change/ Gain Score:

https://web.physics.indiana.edu/sdi/AnalyzingChange-Gain.pdf

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 88: PERANCANGAN INSTRUMEN TES UNTUK MENGUKUR LEVEL …

73

Hariyanto, I. (2017). Asesmen Pembelajaran. Bandung: Remaja Rosdakarya.

Holbrook, J. &. (2007). The nature of science Education for enhancing scientific

literacy. . International Journal of Science Education, 1347-1362. Khurniawan, A. W., & Erda, G. (2019). Evaluasi Capaian PISA 2018 : Indonesia

Perlu Segera Berbenah. Jakarta: Vocation Education Policy.

Kotz, J., Treichel, P., Townsend, J., & Treichel, D. (2015). Chemistry & Chemical

Reactivity, Ninth Edition. USA: Cengage Learning. Kusnandar, F. (2019). Kimia Pangan Komponen Makro. Jakarta: Bumi Aksara.

Laksono, P. J. (2018). Studi Kemampuan Literasi sains Mahasiswa Pendidikan

Kimia Pada Materi Pengelolaan Limbah. Jurnal Pendidikan Kimia, 1-12.

Lestari, S. P. (2018). Analisis Literasi sains Mahasiswa Program Studi Pendidikan Biologi. Skripsi, 72.

Marks, D. B., Marks, A. D., & Smith, A. M. (2000). Biokimia Kedokteran Dasar :

Sebuah Pendekatan Klinis. Jakarta: EGC.

Muntholib, Ibnu, S., Rahayu, S., Fajaroh, F., Kusairi, S., & Kuswandi, B. (2020). Chemical Literacy: Performance of First Year Chemistry Students on

Chemical Kinetics. Indones. J. Chem, 468 - 482.

OECD. (2013). PISA 2015: Draft science framework. New York: OECD Printing

Office. OECD. (2019). PISA 2018 Result (Volume I) : What Students Know and Can Do.

Paris: OECD Publishing.

Pratiwi, I. (2019). EFEK PROGRAM PISA TERHADAP KURIKULUM DI

INDONESIA. Jurnal Pendidikan dan Kebudayaan, 51-71. Pratiwi, S., Cari, C., & Aminah, N. (2019). Pembelajaran IPA Abad 21 dengan

Literasi sains Siswa. Jurnal Materi dan Pembelajaran Fisika (JMPF), 34-

42.

Priyanto, S., Nurhadi, M., & Usman. (2021). Pengembangan Indikator Universal Alami dan Perangkat Pembelajaran Kimia pada Materi Larutan Asam-

Basa. Neo-Jer: North Borneo Journal of Education Research, 13-19.

Puspaningtyas, A., & Rachmadiatri, F. (2018). Validitas dan Kepraktisan Buku

Ajar IPA SMP Berbasis Etnosains untuk Meningkatkan Keterampilan Klasifikasi Siswa SMP. ejournal-pensa, 18-22.

Rahayu, S. (2017). Mengoptimalkan Aspek Literasi Dalam Pembelajaran Kimia

Abad 21. Prosiding Seminar Nasional Kimia UNY 2017 (pp. 1-16).

Yogyakarta: Sinergi Penelitian dan Pembelajaran untuk Mendukung Pengembangan Literasi sains pada Era Global.

Rahayu, Setyawan, A. A., & Wahyuni, P. (2020). Pengembangan Perangkat

Pembelajaran Matematika dengan Pendekatan Matematika Realistik

Berbasis Kuliner Melayu Riau di Sekolah Dasar. AKSIOMATIK, 77-82. Riswiyanto. (2009). Kimia Organik. Jakarta: Erlangga.

Riyani, R., Maizora, S., & Hanifah. (2017). Uji Validitas Pengembangan Tes

Untuk Mengukur Kemampuan Pemahaman Relasional Pada Materi

Persamaan Kuadrat Siswa Kelas VIII SMP. Jurnal Penelitian

Pembelajaran Matematika Sekolah, 60-65.

Rochmadi, & Permono, A. (2018). Mengenal Polimer dan Polimerisasi.

Yogyakarta: Gadjah Mada University Press.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 89: PERANCANGAN INSTRUMEN TES UNTUK MENGUKUR LEVEL …

74

Rostikawato, D. (2016). Rekonstruksi Bahan Ajar dengan Konteks Socio-

Scientific Issues pada Materi Zat Aditif Makanan untuk Mengingkatkan

Literasi sains Siswa. Jurnal Inovasi Pendidikan IPA, 156-164. Ruseffendi, E. (2010). Dasar-Dasar Penelitian Pendidikan dan Bidang Non-

Eksakta Lainnya. Bandung: Tarsito.

Rustaman, N. (2006). Literasi sains Anak Indonesia 2000 & 2003. Bandung:

Diklat Guru. Shwartz, Y., Ben-Zvi, R., & A., H. (2006). The use of scientific literacy taxonomy

for assessing the development of chemical literacy among high-school

students. The Royal Society of Chemistry, 203–225.

Solichin, M. ( 2017). ANALISIS DAYA BEDA SOAL, TARAF KESUKARAN, VALIDITAS BUTIR TES, INTERPRETASI HASIL TES DAN

VALIDITAS RAMALAN DALAM EVALUASI PENDIDIKAN.

JURNAL MANAJEMEN & PENDIDIKAN ISLAM, 192-213.

Subroto, M. (2008). Real Food True Health. Jakarta: AgroMedia Pustaka. Sudijono, A. (2012). Pengantar Evaluasi Pendidikan. Jakarta: PT. Raja Grafindo

Persada.

Sudiyanto, Kartowagiran, B., & Muhyadi. (2015). PENGEMBANGAN MODEL

ASSESSMENT AS LEARNING PEMBELAJARAN AKUNTANSI DI SMK. Jurnal Penelitian dan Evaluasi Pendidikan, 189-201.

Sugiyono. (2007). Statistika untuk Penelitian. Bandung: Alfabeta.

Sugiyono.(2009). Metode Penelitian Pendidikan Pendekatan Kuantitatif,

Kualitatif dan R& D. Bandung: Alfabeta. Sugiyono. (2013). Metode Penelitian Pendidikan Pendekatan Kuantitatif,

Kualitatif, dan R&D. Bandung: Alfabeta.

Sugiyono. (2015). Metode Penelitian Kombinasi (Mix Methods). Bandung:

Alfabeta. Sugiyono. (2017). Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif, dan R&D. Bandung:

Alfabeta, CV.

Suherman, E. (2003). Strategi Pembelajaran Matematika Kontemporer. Bandung:

PT Remaja Rosdakarya. Sumardjo, D. (2009). Pengantar Kimia. Jakarta: EGC.

Sumaryanta. (2015). Pedoman Penskoran. Indonesian Digital Journal of

Mathematics and Education, 181-190.

Sundayana, R. (2015). Statistika Penelitian Pendidikan. Bandung: Alfabeta. Supandi, & Farikhah, L. (2015). Analisis Butir Soal Matematika Pada Instrumen

Uji Coba Materi Segitiga.

Suprayitno, E., & Sulistiyawati, T. D. (2017). Metabolisme Protein. Malang: UB

Press. Surapranata, S. (2009). Analisis, validitas, reliabilitas, dan interpretasi hasil tes

implementasi kurikulum 2004. Bandung: PT. Remaja Rosdakarya.

Utami, B., Saputro, S., Ashadi, & Masykuri, M. (2016). SCIENTIFIC

LITERACY IN SCIENCE LESSON. PROSIDING ICTTE FKIP UNS

2015 (pp. 125-133). Surakarta: ICTTE FKIP UNS.

Wahyuni, A., & Yusmaina, E. (2020). Perancangan Instrumen Tes Literasi sains

pada Materi Asam dan Basa Kelas XII SMA/MA. Edukimia, 106-111.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 90: PERANCANGAN INSTRUMEN TES UNTUK MENGUKUR LEVEL …

75

Warda, A., & Sudibyo, E. (2018). Keterampilan Berpikir Kritis Siswa Dalam

Implementasi Model Discovery Learning Pada Sub Materi Pemanasan

Global. E- Journal Pensa, 238-242. Whittingham, J. H. (2013). Technological tools for the literacy classroom.

Hershey: IGI Global.

Yusmaita, E., & Nasra, E. (2018). Design of Chemical Literacy Assessment by

Using Model of Educational Reconstruction (MER) on Solubility Topic. IOP Conf. Series: Materials Science and Engineering (pp. 1-7). Padang:

IOP Publishing.

Zulaiha, R. (2008). Analisis Soal Secara Manual. Jakarta: Departemen Pendidikan

Nasional Badan Penelitian dan Pengembangan Pusat Penilaian Pendidikan.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 91: PERANCANGAN INSTRUMEN TES UNTUK MENGUKUR LEVEL …

76

LAMPIRAN

Lampiran 1 Surat Permohonan Ijin Observasi dan Wawancara

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 92: PERANCANGAN INSTRUMEN TES UNTUK MENGUKUR LEVEL …

77

Lampiran 2 Surat Permohonan Ijin Penelitian dan Pengambilan Data

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 93: PERANCANGAN INSTRUMEN TES UNTUK MENGUKUR LEVEL …

78

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 94: PERANCANGAN INSTRUMEN TES UNTUK MENGUKUR LEVEL …

79

Lampiran 3 Surat Keterangan Penelitian di SMA Stella Duce Bambanglipuro

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 95: PERANCANGAN INSTRUMEN TES UNTUK MENGUKUR LEVEL …

80

Lampiran 4 Kisi-kisi Lembar Wawancara

No Aspek Indikator No. item

Jumlah

1. Kurikulum Sekolah Kurikulum yang digunakan dalam pembelajaran Kimia di SMA Stella Duce Bambanglipuro. 1 2 Penerapan kurikulum yang digunakan. 2

2. Pengalaman

Mengajar

Lama pengalaman mengajar. 3 3

Pengalaman mengajar kimia di kelas (Pernah mengajar di kelas X. XI atau XII). 4

Saat ini mengajar Kimia di kelas berapa. 5

3.

Profil Peserta Didik

dalam Menghadapi

Pembelajaran

Model dan metode pembelajaran yang digunakan. 6 3

Motivasi peserta didik dalam belajar kimia. 7

Hasil belajar peserta didik. 8

4.

Pelaksanaan Evaluasi

di Sekolah

Pelaksanaan evaluasi pembelajaran kimia. 9

3 Evaluasi dilakukan disetiap K.D. 10

Metode evaluasi yang dilakukan. 11

5. Instrumen Tes Pengetahuan dasar pendidik mengenai instrumen tes. 12

4

Instrumen tes yang digunakan untuk mengetahui keberhasilan belajar peserta didik. 13

Aspek penting dalam instrumen tes. 14

Kriteria instrumen tes yang baik digunakan utnuk mengukur keberhasilan belajar peserta

didik. 15

6. Pemahaman Literasi

sains

Pengetahuan dasar pendidik mengenai Literasi sains. 16

4 Pendapat pendidik mengenai pentingnya Literasi sains. 17

Pendidik sudah memenuhi empat aspek dalam Literasi sains. 18

Pendapat pendidik mengenai Literasi sains peserta didik. 19

7. Pendekatan Pengetahuan dasar guru mengenai pendekatan kontekstual. 20 4

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 96: PERANCANGAN INSTRUMEN TES UNTUK MENGUKUR LEVEL …

81

No Aspek Indikator No.

item

Jumlah

Kontekstual Pendekatan kontekstual yang digunakan pendidik. 21

Pendapat pendidik mengenai perlunya pengembangan instrumen tes berbasis pendekatan

kontekstual. 22

Pendapat pendidik mengenai pentingnya pengembangan instrumen tes berbasis pendekatan

kontekstual. 23

8. Makromolekul Proses pembelajaran dan evaluasi pembelajaran materi makromolekul. 24

5

Kesulitan atau kendala proses pembelajaran dan evaluasi untuk materi makromolekul. 25

Pendapat pendidik mengenai perlunya pengembangan instrumen tes berbasis pendekatan

kontekstual dalam materi makromolekul untuk mengukur kemampuan Literasi sains peserta

didik.

26

Pendapat pendidik mengenai pentingnya pengembangan instrumen tes berbasis pendekatan kontekstual dalam materi makromolekul untuk mengukur kemampuan Literasi sains peserta

didik.

27

Saran dalam pengembangan instrumen tes tes berbasis pendekatan kontekstual dalam materi

makromolekul untuk mengukur kemampuan Literasi sains peserta didik. 28

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 97: PERANCANGAN INSTRUMEN TES UNTUK MENGUKUR LEVEL …

82

Lampiran 5 Kisi-kisi Lembar Validasi Instrumen Tes

KISI-KISI LEMBAR VALIDASI INSTRUMEN TES

Kisi-Kisi Lembar Validasi Perancangan Instrumen Tes untuk Mengukur Kemampuan Literasi sains Peserta Didik pada Materi

Makromolekul

No

Aspek Penilaian Jumlah

Pernyataan

Nomor

Aspek Indikator

1.

Komponen materi

Keteraturan dalam susunan penyajian materi

3

1

Penyajian materi mudah dipahami 2

Gambar yang disajikan berhubungan dan mendukung konsep 3

2.

Grafis

Desain instrumen tes menarik

4

4

Pemilihan jenis huruf sesuai mudah dibaca peserta didik 5

Kejelasan gambar pada instrumen tes 6

Kejelasan petunjuk penggunaan instrumen tes 7

3.

Efektifitas

Instrumen tes dapat membuat rasa senang bagi peserta didik

3

8

Instrumen tes dapat menumbuhkan motivasi peserta didik 9

Instrumen tes dapat memunculkan kemampuan berpikir kritis peserta didik 10

(Adaptasi Zunaidah dan Amin, 2016:21 & Sugiyono, 2013:201)

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 98: PERANCANGAN INSTRUMEN TES UNTUK MENGUKUR LEVEL …

83

Lampiran 6 Kisi-kisi Lembar Validasi Butir Soal

KISI-KISI LEMBAR VALIDASI BUTIR SOAL PADA INSTRUMEN TES

Kisi-Kisi Lembar Validasi Butir Soal Pada Perancangan Instrumen Tes untuk Mengukur Kemampuan Literasi sains Peserta Didik

pada Materi Makromolekul

No

Aspek Penilaian Jumlah Pernyataan

Nomor

Aspek Indikator

1. Materi/Isi Kesesuaian butir soal dengan KD yang dicapai

8

1

Kesesuaian butir soal yang dikembangkan sesuai dengan IPK yang diukur 2

Kesesuaian antara konteks dan konsep yang diberikan 3

Kebenaran konsep kimia yang disajikan 4

Keterkaitan konteks dan konsep kimia yang disajikan 5

Kebenaran penulisan sitasi rujukan 6

Mendukung pemahaman konsep kimia 7

Mampu merekonstruksi dan membangun konsep kimia sebelumnya 8

2. Literasi sains Kesesuaian butir soal dengan level capaian Literasi sains

4

9

Kesesuaian butir soal dengan konteks untuk menggambarkan fenomena secara

ilmiah

10

Kebenaran konteks yang dapat ditemukan dalam kehidupan sehari-hari 11

Butir soal yang dikembangkan mampu mengukur kemampuan Literasi sains 12

3. Konstruksi Butir soal dirumuskan dengan jelas

3

13

Butir soal yang dikembangkan dilengkapi petunjuk soal yang jelas 14

Gambar yang disajikan berkaitan dengan soal 15

4. Tata Bahasa Kalimat jelas dan mudah dipahami 3

16

Kalimat sesuai dengan Pedoman Umum Ejaan Bahasa Indonesia (PUEBI) 17

Konsistensi dalam struktur kalimat yang digunakan 18

(Adaptasi Zunaidah dan Amin, 2016:21 & Zahro, 2020)

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 99: PERANCANGAN INSTRUMEN TES UNTUK MENGUKUR LEVEL …

84

Lampiran 7 Kisi-kisi Lembar Validasi Pretest dan Posttest

KISI-KISI LEMBAR VALIDASI PRETEST DAN POSTTEST

No

Aspek Penilaian Jumlah Pernyataan Nomor

Aspek Indikator

1. Materi/Isi Kesesuaian butir pernyataan dengan tujuan yang ingin dicapai 4

1

Butir pernyataan mampu menguji konsep dasar peserta didik 2

Butir pernyataan sesuai dengan soal yang diujikan 3

Konteks di butir pernyataan dapat ditemukan dalam kehidupan sehari-hari 4

2. Konstruksi Butir pernyataan dirumuskan dengan jelas 2 5

Butir pernyataan yang dikembangkan dilengkapi petunjuk soal yang jelas 6

3. Tata bahasa Kalimat jelas dan mudah dipahami 2 7

Kalimat sesuai dengan Pedoman Umum Ejaan Bahasa Indonesia (PUEBI) 8

(Adaptasi Zunaidah dan Amin, 2016:21)

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 100: PERANCANGAN INSTRUMEN TES UNTUK MENGUKUR LEVEL …

85

Lampiran 8 Kisi-kisi Lembar Validasi Angket Respon Peserta Didik

KISI-KISI LEMBAR VALIDASI ANGKET RESPON PESERTA DIDIK

Kisi-Kisi Lembar Validasi Angket Respon Peserta Didik Terhadap Perancangan Instrumen Tes untuk Mengukur

Kemampuan Literasi sains Peserta Didik pada Materi Makromolekul

No

Aspek Penilaian Jumlah

Pernyataan

Nomor

Aspek Indikator

1. Kejelasan Kejelasan judul angket respon 3

1

Kejelasan butir pernyataan 2

Kejelasan petunjuk pengisian angket 3

2. Ketepatan Ketepatan pernyataan dengan jawaban yang diharapkan 1 4

3. Validitas Pernyataan mengungkapkan informasi yang benar 1 5

4.

Bahasa Kalimat yang digunakan mudah dipahami

2

6

Kalimat yang digunakan sesuai dengan Pedoman Umum Ejaan Bahasa Indonesia

(PUEBI)

7

5. Konstruksi Kelengkapan instrumen 1 8

(Adaptasi Zunaidah dan Amin, 2016:21 & Sugiyono, 2013:201)

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 101: PERANCANGAN INSTRUMEN TES UNTUK MENGUKUR LEVEL …

86

Lampiran 9 Kisi-kisi Instrumen Tes

KISI-KISI INSTRUMEN TES MATA PELAJARAN KIMIA

SMA/MA KELAS XII SEMESTER II

MAKROMOLEKUL

(Polimer, Karbohidrat, Protein & Lemak)

Kompetensi Inti :KI-3: Memahami, menerapkan, menganalisis dan mengevaluasi pengetahuan faktual, konseptual, prosedural, dan

metakognitif berdasarkan rasa ingin tahunya tentang ilmu pengetahuan, teknologi, seni, budaya, dan humaniora

dengan wawasan kemanu-siaan, kebangsaan, kenega-raan, dan peradaban terkait penyebab fenomena dan kejadian,

serta menerapkan pengetahuan prosedural pada bidang kajian yang spesifik sesuai dengan bakat dan minatnya

untuk memecahkan masalah.

Kompetensi Dasar :3.11 Menganalisis tata nama, sifat dan penggolongan makromolekul (polimer, karbohidrat, protein dan lemak)

IPK :3.11.1 Menganalisis struktur, tata nama, sifat dan reaksi yang terjadi dalam polimer.

3.11.2 Menganalisis struktur, uji kualitatif dan uji gula pereduksi pada senyawa karbohidrat.

3.11.3 Menganalisis struktur, reaksi, dan fungsi dari protein.

3.11.4 Menganalisis struktur, reaksi, dan fungsi dari lemak.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 102: PERANCANGAN INSTRUMEN TES UNTUK MENGUKUR LEVEL …

87

KISI – KISI INSTRUMEN TES

MAKROMOLEKUL

No Indikator Pencapaian Materi Indikator Soal Level

Kognitif Level Literasi sains

No

Soal

Bentuk

soal

1. 3.11.1 Menganalisis

struktur, tata nama, sifat

dan reaksi yang terjadi dalam polimer.

Polimer Diberikan contoh hasil reaksi polimerisasi

dan monomer dari reaksi adisi beserta

penjelasan singkat mengenai reaksi polimer. Peserta didik diminta untuk

menjelaskan penamaan dan menganalisis

pengaruh penambahan atom pada sifat molekul.

C1, C2

dan C4

1. Scientific illiteracy

2. Nominal scientific

literacy

3. Functional

scientific literacy

4. Conceptual

scientific literacy

1 Uraian

2. 3.11.1 Menganalisis

struktur, tata nama, sifat

dan reaksi yang terjadi

dalam polimer.

Polimer Diberikan contoh benda yang berasal dari

getah karet mentah dan ditampilkan reaksi

vulkanisasi beserta penjelasan singkat yang

terjadi pada reaksi vulkanisasi karet mentah. Peserta didik diminta untuk

menganalisis perubahan struktur setelah

proses vulkanisadi dan pengaruhnya ke

sifat fisik.

C2 dan

C3

1. Scientific illiteracy

2. Nominal scientific

literacy

3. Functional

scientific literacy

4. Conceptual

scientific literacy

2 Uraian

3. 3.11.1 Menganalisis

struktur, tata nama, sifat

dan reaksi yang terjadi

dalam polimer.

Polimer Diberikan contoh hasil reaksi polimerisasi

dan monomer yang terdapat pada getah

pohon karet. Peserta didik diminta untuk

menyebutkan penamaan dan membedakan dua struktur berdasarkan isomernya.

C1, C2

dan C4

1. Scientific illiteracy

2. Nominal scientific

literacy

3. Functional

scientific literacy

4. Conceptual

scientific literacy

3 Uraian

4. 3.11.1 Menganalisis Polimer Diberikan contoh hasil reaksi polimerisasi C1, C2, 1. Scientific illiteracy 4 Uraian

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 103: PERANCANGAN INSTRUMEN TES UNTUK MENGUKUR LEVEL …

88

No Indikator Pencapaian Materi Indikator Soal Level

Kognitif Level Literasi sains

No

Soal

Bentuk

soal

struktur, tata nama, sifat

dan reaksi yang terjadi dalam polimer.

adisi beserta penjelasan singkat mengenai

polimer adisi. Peserta didik diminta untuk menerangkan rumus molekul polimer yang

terbentuk dan menyebutkan tahapan reaksi

yang terjadi.

C3 dan

C4

2. Nominal scientific

literacy

3. Functional

scientific literacy

4. Conceptual

scientific literacy

5. 3.11.1 Menganalisis

struktur, tata nama, sifat

dan reaksi yang terjadi

dalam polimer.

Polimer Diberikan contoh benda dan ditampilkan

reaksi kondensasi yang terjadi pada dakron

beserta penjelasan dari reaksi kondensasi

dakron. Peserta didik diminta untuk menunjukan senyawa yang berperan dalam

reaksi tersebut dan menjelaskan gugus apa

yang ikut bereaksi didalamnya.

C1, C2

dan C4

1. Scientific illiteracy

2. Nominal scientific

literacy

3. Functional

scientific literacy

4. Conceptual

scientific literacy

5 Uraian

6. 3.11.2 Menganalisis struktur, uji kualitatif

dan uji gula pereduksi

pada senyawa

karbohidrat.

Karbohidrat Diberikan contoh yang mengandung senyawa sukrosa dan struktur dari sukrosa

beserta penjelasannya. Peserta didik

diminta untuk menyebutkan monomer

penyusun sukrosa dan menganalisis penyebab sukrosa disebut sebagai gula

inversi.

C1, C2 dan C4

1. Scientific illiteracy

2. Nominal scientific

literacy

3. Functional

scientific literacy

4. Conceptual

scientific literacy

6 Uraian

7. 3.11.2 Menganalisis

struktur, uji kualitatif dan uji gula pereduksi

pada senyawa

karbohidrat.

Karbohidrat Diberikan contoh yang mengandung gula

laktosa beserta penjelasan singkat mengenai gula laktosa. Peserta didik

diminta untuk menyebutkan unit penyusun

laktosa dan menganalisis uji yang

digunakan untuk mendeteksi keberadaan

C1, C2

dan C4

1. Scientific illiteracy

2. Nominal scientific

literacy

3. Functional

scientific literacy

4. Conceptual

7 Uraian

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 104: PERANCANGAN INSTRUMEN TES UNTUK MENGUKUR LEVEL …

89

No Indikator Pencapaian Materi Indikator Soal Level

Kognitif Level Literasi sains

No

Soal

Bentuk

soal

gula pereduksi. scientific literacy

8. 3.11.2 Menganalisis struktur, uji kualitatif

dan uji gula pereduksi

pada senyawa

karbohidrat.

Karbohidrat Diberikan contoh makanan yang mengandung senyawa amilum beserta

dengan penjelasan struktur kimia amilum.

Peserta didik diminta untuk menjelaskan

uji kualitatif yang cocok dan menganalisis hasil pengujian beberapa makanan.

C2 dan C4

1. Scientific illiteracy

2. Nominal scientific

literacy

3. Functional

scientific literacy

4. Conceptual

scientific literacy

8 Uraian

9. 3.11.2 Menganalisis

struktur, uji kualitatif dan uji gula pereduksi

pada senyawa

karbohidrat.

Karbohidrat Diberikan contoh makanan yang termasuk

golongan karbohidrat dan penjelasan singkat mengenai unsur penyusun

karbohidrat. Peserta didik diminta untuk

menyebutkan golongan dan struktur

penyusunnya serta menganalisis manakah gula yang termasuk gula sederhana.

C1, C2

dan C4

1. Scientific illiteracy

2. Nominal scientific

literacy

3. Functional

scientific literacy

4. Conceptual

scientific literacy

9 Uraian

10. 3.11.2 Menganalisis

struktur, uji kualitatif

dan uji gula pereduksi pada senyawa

karbohidrat.

Karbohidrat Diberikan contoh makanan yang

mengandung sukrosa dan laktosa beserta

kesamaan antara sukrosa dan laktosa. Peserta didik diminta untuk menganalisis

perbedaan antara sukrosa dan laktosa serta

menganalisis manakah gula yang termasuk

gula pereduksi.

C2 dan

C4

1. Scientific illiteracy

2. Nominal scientific

literacy

3. Functional

scientific literacy

4. Conceptual

scientific literacy

10 Uraian

11. 3.11.3 Menganalisis

struktur, reaksi, dan

fungsi dari protein.

Protein Diberikan contoh makanan yang

mengandung protein dan penjelasan bahwa

struktur dan bentuk telur berpotensi untuk

mengalami denaturasi. Peserta didik

C2 dan

C4

1. Scientific illiteracy

2. Nominal scientific

literacy

3. Functional

11 Uraian

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 105: PERANCANGAN INSTRUMEN TES UNTUK MENGUKUR LEVEL …

90

No Indikator Pencapaian Materi Indikator Soal Level

Kognitif Level Literasi sains

No

Soal

Bentuk

soal

diminta untuk menganalisis jenis pelakuan

yang berpotensi menyebabkan denaturasi.

scientific literacy

4. Conceptual

scientific literacy

12. 3.11.3 Menganalisis

struktur, reaksi, dan

fungsi dari protein.

Protein Diberikan contoh makanan yang

mengandung protein beserta penjelasan

mengenai protein. Peserta didik diminta untuk menganalisis penyebab sifat amfoter

pada protein dan menjelaskan struktur

sekunder protein.

C2 dan

C4

1. Scientific illiteracy

2. Nominal scientific

literacy

3. Functional

scientific literacy

4. Conceptual

scientific literacy

12 Uraian

13. 3.11.3 Menganalisis

struktur, reaksi, dan

fungsi dari protein.

Protein Diberikan contoh makanan yang menjadi

sumber protein beserta penjelasan singkat

mengenai struktur protein. Peserta didik

diminta untuk menjelaskan reaksi pembentukan dan ikatan peptida pada

protein dan menganalisis kemungkinan

terjadinya pemutusan ikatan peptida.

C2 dan

C4

1. Scientific illiteracy

2. Nominal scientific

literacy

3. Functional

scientific literacy

4. Conceptual

scientific literacy

13 Uraian

14. 3.11.3 Menganalisis struktur, reaksi, dan

fungsi dari protein.

Protein Diberikan penjelasan mengenai protein beserta contoh protein yang terdapat di

dalam tubuh. Peserta didik diminta untuk

memprediksi fungsi antibodi dan insulin

dalam tubuh dan menganalisis mekanisme protein yang terdapat dalam insulin.

C2 dan C4

1. Scientific illiteracy

2. Nominal scientific

literacy

3. Functional

scientific literacy

4. Conceptual

scientific literacy

14 Uraian

15. 3.11.3 Menganalisis

struktur, reaksi, dan

Protein Diberikan contoh mengenai protein yang

terdapat di tubuh manusia disertai dengan

C2 dan

C4

1. Scientific illiteracy

2. Nominal scientific

15 Uraian

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 106: PERANCANGAN INSTRUMEN TES UNTUK MENGUKUR LEVEL …

91

No Indikator Pencapaian Materi Indikator Soal Level

Kognitif Level Literasi sains

No

Soal

Bentuk

soal

fungsi dari protein. penjelasan mengenai denaturasi protein.

Peserta didik diminta untuk menganalisisis terjadinya denaturasi pada pengeritingan

rambut.

literacy

3. Functional

scientific literacy

4. Conceptual

scientific literacy

16. 3.11.4 Menganalisis struktur, reaksi, dan

fungsi dari lemak.

Lemak Diberikan contoh bahan makanan yang mengandung lipid dan penjelasan singkat

mengenai perbedaan lemak dan minyak.

Peserta didik diminta untuk menganalisis

kemungkinan perubahan struktur sehingga terjadi perubahan secara fisik pada minyak.

C2 dan C4

1. Scientific illiteracy

2. Nominal scientific

literacy

3. Functional

scientific literacy

4. Conceptual

scientific literacy

16 Uraian

17. 3.11.4 Menganalisis

struktur, reaksi, dan fungsi dari lemak.

Lemak Diberikan contoh dan penjelasan singkat

denaturasi pada minyak goreng. Peserta didik diminta untuk menganalisis reaksi

yang terjadi pada minyak dan ikatan yang

terputus.

C2 dan

C4

1. Scientific illiteracy

2. Nominal scientific

literacy

3. Functional

scientific literacy

4. Conceptual

scientific literacy

17 Uraian

18. 3.11.4 Menganalisis

struktur, reaksi, dan

fungsi dari lemak.

Lemak Diberikan contoh makanan yang

mengandung asam lemak beserta

penjelasannya. Peserta didik diminta untuk menjelaskan perbedaan struktur antara

asam lemak jenuh dan tak jenuh.

C2 dan

C4

1. Scientific illiteracy

2. Nominal scientific

literacy

3. Functional

scientific literacy

4. Conceptual

scientific literacy

18 Uraian

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 107: PERANCANGAN INSTRUMEN TES UNTUK MENGUKUR LEVEL …

92

No Indikator Pencapaian Materi Indikator Soal Level

Kognitif Level Literasi sains

No

Soal

Bentuk

soal

19. 3.11.4 Menganalisis

struktur, reaksi, dan fungsi dari lemak.

Lemak Diberikan contoh benda yang mengandung

lipid. Peserta didik diminta untuk menjelaskan reaksi dalam pembuatan

sabun dan menganalisis gugus yang

terdapat dalam struktur di dalam sabun.

C2 dan

C4

1. Scientific illiteracy

2. Nominal scientific

literacy

3. Functional

scientific literacy

4. Conceptual

scientific literacy

19 Uraian

20. 3.11.4 Menganalisis

struktur, reaksi, dan

fungsi dari lemak.

Lemak Diberikan contoh minyak yang membawa

manfaat bagi tubuh dan sering

ditambahkan ke dalam makanan. Peserta didik diminta untuk menjelaskan asam

lemak esensial dan pengaruhnya ke tubuh

serta manfaat minyak zaitun bagi tubuh.

C2 dan

C4

1. Scientific illiteracy

2. Nominal scientific

literacy

3. Functional

scientific literacy

4. Conceptual

scientific literacy

20 Uraian

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 108: PERANCANGAN INSTRUMEN TES UNTUK MENGUKUR LEVEL …

93

Lampiran 10 Skala dan Kriteria Penilaian/Penskoran

PEDOMAN PENSKORAN

No

Soal

Soal Jawaban Soal Hasil Pengerjaan

Soal

Skor Level Literasi

sains

1. Konteks Kantong plastik yang sering digunakan untuk membungkus merupakan salah satu hasil reaksi

polimerisasi. Kantong plastik ini memiliki sifat

yang ringan, elastis, tetapi mudah robek.

Gambar 1. Kantong Plastik

(Afifa, 2019)

Konten Reaksi polimerisasi merupakan sebuah reaksi

atau proses kimia yang menggabungkan

monomer-monomer secara berulang dan membentuk polimer. Reaksi polimerisasi yang

terjadi dalam proses pembuatan kantong plastik

merupakan reaksi adisi dari monomer

etena/etilena.

a) Penamaan polimer

berdasarkan sumber yaitu Poli + Monomer maka

untuk etena, nama

berdasarkan sumber yaitu

polietena (Rochmadi, 2018)

b) Bertambahnya atom C akan

mengubah struktur dari

etena menjadi butana. Selain itu, bertambahnya

atom C akan membuat

molekul semakin besar dan semakin berat sehingga

bentuknya akan lebih

kental atau menuju padat

(Riswiyanto,2009).

Jika peserta didik

tidak menjawab soal atau salah

0

Scientific Illiteracy

Jika peserta didik

menjawab singkat

atau miskonsepsi.

1

Nominal Scientific

Literacy

Jika peserta didik

menjawab benar

tetapi pemahaman

terbatas.

2

Functional

Scientific Literacy

Jika peserta didik

mampu menjawab

benar dan mampu

menghubungkan dengan konsep

3

Conceptual

Scientific Literacy

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 109: PERANCANGAN INSTRUMEN TES UNTUK MENGUKUR LEVEL …

94

No

Soal

Soal Jawaban Soal Hasil Pengerjaan

Soal

Skor Level Literasi

sains

Gambar 2. Struktur Etena

(Anonim, 2021)

Pertanyaan soal (High Order Learning

Skill / HOLS) a) Sebutkan nama polimer yang terbentuk

dari struktur monomer etena? b) Molekul etena berwujud gas pada suhu

kamar. Jika atom C pada molekul etena

digandakan menjadi empat, apakah

strukturnya dan fasenya akan berubah? Jelaskan dari segi berat molekul!

2. Ban, perahu karet dan jas hujan merupakan

benda yang sering kita temukan dalam

kehidupan sehari-hari. Benda-benda tersebut berasal dari bahan utama yaitu getah yang

diekstrak dari pohon karet. Kelebihan dari

barang tersebut yang elastis dan tahan lama.

a) Perubahan struktur fisik

kimia yaitu terjadi

pembentukan ikatan silang antar atom belerang di antara

dua rantai polimer

poliisoprena (Chang, 2005).

b) Banyaknya ikatan silang yang terjadi pada karet alam

akan menyebabkan

Jika peserta didik

tidak menjawab

soal atau salah

0

Scientific Illiteracy

Jika peserta didik

menjawab singkat

atau miskonsepsi.

1

Nominal Scientific

Literacy

Jika peserta didik menjawab benar

tetapi pemahaman

2

Functional

Scientific Literacy

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 110: PERANCANGAN INSTRUMEN TES UNTUK MENGUKUR LEVEL …

95

No

Soal

Soal Jawaban Soal Hasil Pengerjaan

Soal

Skor Level Literasi

sains

Gambar 3. Getah Karet Mentah

(Etalaseinfo, 2020)

Konten : Karet dalam keadaan mentah memiliki sifat

fisik yang tidak kuat dan tidak elastis karena

bisa kembali ke bentuk yang semula. Karet mentah harus dimatangkan dahulu melalui

reaksi vulkanisasi. Dalam reaksi vulkanisasi

terjadi pemanasan karet mentah dengan belerang dalam suhu yang tinggi dan

berpengaruh pada sifat fisik dan kimia. Reaksi

vulkanisasi yang terjadi pada karet mentah

sebagai berikut :

perubahan fisik dari karet

alam yaitu menjadi lebih kuat dan memiliki elastisitas lebih

tinggi dibandingkan

sebelumnya (Chang, 2005).

terbatas.

Jika peserta didik mampu menjawab

benar dan mampu

menghubungkan

dengan konsep.

3

Conceptual

Scientific Literacy

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 111: PERANCANGAN INSTRUMEN TES UNTUK MENGUKUR LEVEL …

96

No

Soal

Soal Jawaban Soal Hasil Pengerjaan

Soal

Skor Level Literasi

sains

Gambar 4. Reaksi Vulkasinasi pada Karet

Mentah

Pertanyaan soal (High Order Learning Skill / HOLS) a) Bagaimana perubahan struktur dari sifat

kimia yang terjadi pada karet mentah

setelah proses vulkanisasi? b) Bagaimana pengaruh perubahan sifat kimia

terhadap sifat fisik dari karet mentah?

3. Konteks Karet alam merupakan polimer alami yang didapatkan dari getah pohon karet seperti Hevea

blasiliensis dan banyak dimanfaatkan sebagai

bahan dasar berbagai produk industri dan rumah

tangga seperti ban, selang, mainan dan sarung tangan.

a) Dua penamaan polimer

berdasarkan monomer sumbernya struktur yaitu

poli-cis-isopropena dan

poli-trans-isopropena

(Chang, 2005).

b) Perbedaan terletak pada

letak gugus CH2 dimana

pada isomer cis, kedua gugus berada pada sisi yang

sama dengan ikatan C=C

sedangkan pada isomer

Jika peserta didik

tidak menjawab soal atau salah

0

Scientific Illiteracy

Jika peserta didik

menjawab singkat

atau miskonsepsi.

1

Nominal Scientific

Literacy

Jika peserta didik

menjawab benar

tetapi pemahaman

terbatas.

2

Functional

Scientific Literacy

Jika peserta didik

mampu menjawab

benar dan mampu

3

Conceptual

Scientific Literacy

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 112: PERANCANGAN INSTRUMEN TES UNTUK MENGUKUR LEVEL …

97

No

Soal

Soal Jawaban Soal Hasil Pengerjaan

Soal

Skor Level Literasi

sains

Gambar 5. Karet Alam dari Pohon Karet

(Anonim, 2018)

Konten Struktur monomer isopropena yang terdapat

dalam getah pohon Hevea blasiliensis yaitu:

Gambar 6. Struktur Isopropena

(Anonim, 2021)

Setelah memasuki tahap reaksi adisi, monomer

isopropena akan menghasilkan dua

kemungkinan struktur dengan bentuk isomer

trans, gugus saling

berseberangan (Chang, 2005).

menghubungkan

dengan konsep.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 113: PERANCANGAN INSTRUMEN TES UNTUK MENGUKUR LEVEL …

98

No

Soal

Soal Jawaban Soal Hasil Pengerjaan

Soal

Skor Level Literasi

sains

yang berbeda yaitu isomer cis dan isomer trans.

Pertanyaan soal (High Order Learning Skill / HOLS) a) Sebutkan dua nama polimer berdasarkan

struktur monomer isoprena yang terdapat

pada karet alam! b) Bagaimana perbedaan struktur antara

isomer cis dan trans yang terdapat pada

monomer isoprena ? Jelaskan!

4. Konteks Pelindung lampu kendaraan merupakan salah

satu contoh produk polimer yang kuat dan

transparan. Jenis polimer tersebut adalah

polimetil metakrilat (PPMA) yang merupakan hasil dari reaksi polimerisasi adisi.

Gambar 7. Pelindung Lampu pada

Kendaraan

a) Rumus molekul polimer yang terbentuk sama dengan

penjumlahan monomer

karena polimer yang

terbentuk merupakan unit pengulangan monomer

penyusunnya

(Rochmadi,2018).

b) Inisiasi (awal), propagasi

(perambatan/pertumbuhan

rantai) dan terminasi

(pengakhiran) (Riswiyanto, 2009).

Jika peserta didik tidak menjawab

soal atau salah.

0

Scientific Illiteracy

Jika peserta didik

menjawab singkat atau miskonsepsi.

1

Nominal Scientific

Literacy

Jika peserta didik

menjawab benar

tetapi pemahaman terbatas.

2

Functional

Scientific Literacy

Jika peserta didik

mampu menjawab

benar dan mampu menghubungkan

dengan konsep.

3

Conceptual

Scientific Literacy

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 114: PERANCANGAN INSTRUMEN TES UNTUK MENGUKUR LEVEL …

99

No

Soal

Soal Jawaban Soal Hasil Pengerjaan

Soal

Skor Level Literasi

sains

(Nurdin, 2018)

Konten Polimerisasi adisi merupakan penggabungan

monomer membentuk polimer tanpa disertai

dengan pelepasan molekul kecil atau tanpa ada

senyawa sisa sebagai hasil samping. Reaksi polimerisasi adisi biasanya terjadi pada

monomer yang mengandung ikatan karbon

rangkap dua.

Pertanyaan soal (High Order Learning

Skill / HOLS) a) Bagaimana menentukan rumus molekul

polimer yang terbentuk dari reaksi polimerisasi adisi pada pelindung lampu

kendaraan?

b) Sebutkan mekanisme/tahapan dari reaksi

polimerisasi adisi pada pelindung lampu kendaraan!

5. Konteks Dakron merupakan salah satu produk industri

yang digunakan sebagai bahan pengisi pada

boneka, bantal dan guling. Kelebihan dari dakron adalah ringan, tahan lama dan bisa

dicuci berulang kali tanpa merusak bentuk

aslinya.

a) Asam tereftalat + etilena

glikol

Jika peserta didik

tidak menjawab

soal atau salah.

0

Scientific Illiteracy

Jika peserta didik

menjawab singkat

atau miskonsepsi.

1

Nominal Scientific

Literacy

Jika peserta didik

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 115: PERANCANGAN INSTRUMEN TES UNTUK MENGUKUR LEVEL …

100

No

Soal

Soal Jawaban Soal Hasil Pengerjaan

Soal

Skor Level Literasi

sains

Gambar 8. Dakron

(Anonim, 2021)

Konten Dakron merupakan polimer yang berasal serat

poliester dari PET (Polietilena tereftalat) dalam

reaksi kondensasi antara etilena glikol dan

asam tereftalat. Asam tereftalat yang mengandung dua gugus asam karboksilat ketika

bereaksi dengan etilena glikol yang

mengandung dua gugus alkohol akan

membentuk ikatan ester dan air. Berikut adalah reaksi yang terjadi :

Polietilena tereftalat + air

(Kotz dkk, 2015).

b) Gugus karboksil (COO-) dari

asam tereftalat bereaksi

dengan gugus OH dari etilena glikol dan menghasilkan

senyawa sampingan berupa

H2O (Kotz dkk, 2015).

menjawab benar

tetapi pemahaman terbatas.

2 Functional

Scientific Literacy

Jika peserta didik

mampu menjawab

benar dan mampu menghubungkan

dengan konsep.

3

Conceptual

Scientific Literacy

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 116: PERANCANGAN INSTRUMEN TES UNTUK MENGUKUR LEVEL …

101

No

Soal

Soal Jawaban Soal Hasil Pengerjaan

Soal

Skor Level Literasi

sains

Gambar 9. Reaksi Kondensasi pada Dakron

(Kotz dkk, 2015)

Pertanyaan soal (High Order Learning

Skill / HOLS) a) Berdasarkan reaksi di atas, tunjukkan

manakah yang merupakan senyawa polietilena tereftalat, asam tereftalat dan

etilena glikol!

b) Reaksi di atas melibatkan reaksi esterifikasi dalam tahap pembentukan polimer.

Jelaskan gugus fungsi apa yang terlibat

dalam reaksi pembentukan dakron!

6. Konteks Tanaman aren merupakan salah satu tanaman Indonesia yang menghasilkan air aren (air nira)

dan mengandung sukrosa.

Air aren banyak dimanfaatkan sebagai pemanis

dan menjadi bahan utama dalam pembuatan gula merah.

a) Glukosa Fruktosa

(Sumardjo, 2009).

b) Campuran antara fruktosa dan glukosa (sukrosa)

mampu mengubah perputaran

cahaya terpolarisasi ke arah

kanan (+66,5°) tetapi karena

Jika peserta didik

tidak menjawab soal atau salah.

0

Scientific Illiteracy

Jika peserta didik

menjawab singkat

atau miskonsepsi.

1

Nominal Scientific

Literacy

Jika peserta didik

menjawab benar

tetapi pemahaman

terbatas.

2

Functional

Scientific Literacy

Jika peserta didik

mampu menjawab

benar dan mampu

menghubungkan

3

Conceptual

Scientific Literacy

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 117: PERANCANGAN INSTRUMEN TES UNTUK MENGUKUR LEVEL …

102

No

Soal

Soal Jawaban Soal Hasil Pengerjaan

Soal

Skor Level Literasi

sains

Gambar 10. Air Nira dari Pohon Aren

(Anonim, 2020)

Konten Sukrosa termasuk jenis disakarida dengan

rumus molekul C12H22O11. Sukrosa dibuat dari

reaksi kondensasi antar dua molekul monosakarida dan mengeliminasi satu molekul

air.

Gambar 11. Struktur Sukrosa

(Sumardjo, 2009).

Pertanyaan soal (High Order Learning

adanya reaksi hidrolisis atau

reaksi yang melibatkan penambahan air, pemutaran

bidang cahaya terpolariasi ke

arah kiri. Fruktosa memutar

cahaya terpolarisasi ke arah kiri (-92,4°) sedangkan

glukosa memutar cahaya

terpolarisasi ke arah kanan (+52,7°) (Sumardjo, 2009).

dengan konsep.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 118: PERANCANGAN INSTRUMEN TES UNTUK MENGUKUR LEVEL …

103

No

Soal

Soal Jawaban Soal Hasil Pengerjaan

Soal

Skor Level Literasi

sains

Skill / HOLS) a) Gambakan dan sebutkan struktur monomer

yang membentuk sukrosa dalam gula tebu!

b) Mengapa sukrosa yang terkandung dalam

gula tebu disebut sebagai gula inversi?

7. Konteks Air Susu Ibu atau yang sering dikenal sebagai

ASI merupakan makanan terbaik yang

dikonsumsi bayi. ASI mengandung banyak jenis

nutrisi yang bermanfaat bagi bayi seperti vitamin, mineral dan gula laktosa.

Gambar 12. Air Susu Ibu (ASI)

(Murray, 2020)

Konten Gula laktosa merupakan salah satu jenis gula

disakarida dan termasuk dalam golongan gula

pereduksi. Keberadaan laktosa sebagai gula

a) Gula yang menjadi unit penyusun laktosa yaitu D-

galaktosa dan D-glukosa

dengan ikatan yang terdapat

di dalamnya yaitu mata rantai 𝛽, 1 4’ (Riswiyanto,

2009).

b) Uji Barfoed Pereaksi

Barfoed Endapan merah

Uji Benedict Pereaksi Benedict Endapan merah

Uji Fehling Pereaksi

Fehling Endapan merah

(Riswiyanto, 2009).

Jika peserta didik tidak menjawab

soal atau salah.

0

Scientific Illiteracy

Jika peserta didik

menjawab singkat atau miskonsepsi.

1

Nominal Scientific

Literacy

Jika peserta didik

menjawab benar

tetapi pemahaman terbatas.

2

Functional

Scientific Literacy

Jika peserta didik

mampu menjawab

benar dan mampu menghubungkan

dengan konsep.

3

Conceptual

Scientific Literacy

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 119: PERANCANGAN INSTRUMEN TES UNTUK MENGUKUR LEVEL …

104

No

Soal

Soal Jawaban Soal Hasil Pengerjaan

Soal

Skor Level Literasi

sains

pereduksi bisa diketahui melalui uji kualitatif.

Pertanyaan soal (High Order Learning Skill / HOLS) a) Apa jenis gula yang menjadi unit penyusun

laktosa dan ikatan apa yang terdapat di

dalam struktur laktosa pada ASI? b) Sebutkan uji kualitatif yang digunakan

untuk menguji gula pereduksi beserta

pereaksi yang digunakan dan ciri yang menandakan keberadaan gula pereduksi

dalam ASI?

8. Konteks Kentang, gandum, jagung dan ubi merupakan

sumber utama pati. Pati yang terkandung di dalamnya berfungsi sebagai cadangan makanan

dalam bentuk karbohidrat. Bagi tubuh manusia,

makanan tersebut merupakan sumber kalori

sehingga mampu menambah energi dalam tubuh.

a) Uji kualitatif yang cocok

digunakan yaitu uji Molish,

uji iodin, uji Benedict, dan uji Seliwanof karena

makanan yang diujikan

merupakan karbohidrat

(Fessenden, 1992).

b) Makanan yang mengandung

amilum yaitu roti, kedelai dan nasi (Sumardjo, 2009).

Jika peserta didik

tidak menjawab

soal atau salah.

0

Scientific Illiteracy

Jika peserta didik

menjawab singkat

atau miskonsepsi.

1

Nominal Scientific

Literacy

Jika peserta didik menjawab benar

tetapi pemahaman

terbatas.

2

Functional

Scientific Literacy

Jika peserta didik mampu menjawab

benar dan mampu

menghubungkan

dengan konsep.

3

Conceptual

Scientific Literacy

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 120: PERANCANGAN INSTRUMEN TES UNTUK MENGUKUR LEVEL …

105

No

Soal

Soal Jawaban Soal Hasil Pengerjaan

Soal

Skor Level Literasi

sains

Gambar 13. Sumber Karbohidrat

(Anggraini, 2020)

Konten Pati atau amilum merupakan bagian dari

tumbuhan yang mengandung glukosa. Senyawa

amilum merupakan polisakarida yang mengandung amilosa dan amilopektin. karena

struktur kimia amilum yang memiliki rantai

tidak bercabang dan tersusun dari satuan ∝-D-Glukopiranosa dengan glikosidik 1,4.

Pertanyaan soal (High Order Learning

Skill / HOLS) a) Uji kualitatif apakah yang dapat dilakukan

untuk mengetahui kandungan amilum

dalam makanan seperti kentang, beras dan

ubi? b) Berikut merupakan hasil pengujian

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 121: PERANCANGAN INSTRUMEN TES UNTUK MENGUKUR LEVEL …

106

No

Soal

Soal Jawaban Soal Hasil Pengerjaan

Soal

Skor Level Literasi

sains

kandungan amilum pada beberapa

makanan.

Jenis bahan

makanan

Hasil pengujian

Kentang Biru gelap

Tahu Putih kecoklatan

Kedelai Biru kehitaman

Nasi Biru

Putih telur Jingga kecoklatan

Berdasakan hasil pengujian tersebut, manakah

bahan makanan yang mengandung amilum?

9. Konteks Beras merah merupakan salah satu bahan

pangan yang mengandung karbohidrat.

Karbohidrat merupakan senyawa organik yang banyak terdapat di alam dan dikonsumsi oleh

manusia karena berperan sebagai sumber energi

utama di dalam tubuh.

a) Golongan karbohidrat :

Monosakarida : 1 unit

karbohidrat

Disakarida : 2 unit

karbohidrat

Oligosakarida : 3 – 9 unit karbohidrat

Polisakarida : lebih dari 10 unit sakarida.

(Riswiyanto, 2009).

b) Monosakarida merupakan

jenis gula sederhana karena struktur yang terkandung di

dalamnya tidak bisa lagi

terhidrolisis menjadi bentuk

Jika peserta didik

tidak menjawab

soal atau salah.

0

Scientific Illiteracy

Jika peserta didik menjawab singkat

atau miskonsepsi.

1

Nominal Scientific

Literacy

Jika peserta didik

menjawab benar tetapi pemahaman

terbatas.

2

Functional

Scientific Literacy

Jika peserta didik

mampu menjawab benar dan mampu

menghubungkan

dengan konsep.

3

Conceptual

Scientific Literacy

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 122: PERANCANGAN INSTRUMEN TES UNTUK MENGUKUR LEVEL …

107

No

Soal

Soal Jawaban Soal Hasil Pengerjaan

Soal

Skor Level Literasi

sains

Gambar 14. Beras Merah

(Larissa, 2020)

Konten Karbohidrat tersusun dari karbon, hidrogen dan oksigen dan memiliki rumus empiris CH2O.

Karbohidrat diklasifikasikan menjadi dua

kelompok besar yaitu karbohidrat sederhana dan

karbohidrat kompleks.

Pertanyaan soal (High Order Learning

Skill / HOLS) a) Ada beberapa golongan karbohidrat

sebagai salah satu kandungan yang terdapat dalam beras merah. Jika ditinjau

berdasarkan jumlah unit dari struktur

penyusunnya, sebutkan apa saja golongan

karbohidrat!

yang lebih sederhana

(Fessenden, 1992).

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 123: PERANCANGAN INSTRUMEN TES UNTUK MENGUKUR LEVEL …

108

No

Soal

Soal Jawaban Soal Hasil Pengerjaan

Soal

Skor Level Literasi

sains

b) Dari golongan karbohidrat tersebut,

manakah yang merupakan gula sederhana? Jelaskan alasannya!

10. Konteks Terdapat beberapa jenis gula yang kita

konsumsi sehari-hari seperti gula jagung, gula pasir dan gula tebu. Gula tebu mengandung

gula sukrosa yang termasuk ke dalam salah satu

jenis gula disakarida yang biasa ditambahkan ke

dalam makanan atau minuman yang mengandung sukrosa. Contoh gula lain yang

termasuk ke dalam golongan disakarida adalah

laktosa.

Gambar 15. Tebu Air

(Ahra, 2019)

Konten Sukrosa dan laktosa memiliki kesamaan yaitu

termasuk dalam jenis disakarida yang mudah

a) Struktur sukrosa dan laktosa

berbeda karena berbeda

monomer pembentuknya.

Sukrosa : Gula tebu

dengan monomer

pembentuk yaitu 1 molekul glukosa dan 1

molekul fruktosa.

Laktosa : Susu dengan monomer pembentuk

yaitu 1 molekul glukosa

dan 1 molekul galaktosa.

(Fessenden, 1992).

b) Laktosa merupaka gula

pereduksi karena ikatan D-

galaktosa dan D-glukosa

membentuk ikatan ∝ (1 4)

glikosida laktosa dan mempunyai atom karbon

hemiasetal (Fessenden,

1992).

Jika peserta didik

tidak menjawab

soal atau salah.

0

Scientific Illiteracy

Jika peserta didik

menjawab singkat

atau miskonsepsi.

1

Nominal Scientific

Literacy

Jika peserta didik menjawab benar

tetapi pemahaman

terbatas.

2

Functional

Scientific Literacy

Jika peserta didik mampu menjawab

benar dan mampu

menghubungkan

dengan konsep.

3

Conceptual

Scientific Literacy

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 124: PERANCANGAN INSTRUMEN TES UNTUK MENGUKUR LEVEL …

109

No

Soal

Soal Jawaban Soal Hasil Pengerjaan

Soal

Skor Level Literasi

sains

terlarut di dalam air. Sukrosa dan laktosa dibuat

berdasarkan reaksi kondensasi antara dua molekul monosakarida dan disertai dengan

pelepasan satu molekul air.

Pertanyaan soal (High Order Learning

Skill / HOLS) a) Jika ditinjau dari monomer pembentuknya,

apakah perbedaan antara sukrosa yang

terkandung dalam gula tebu dan laktosa? b) Di antara sukrosa dan laktosa, manakah

yang termasuk gula pereduksi? Jelaskan!

11. Konteks Telur merupakan jenis makanan yang baik di

konsumsi manusia karena mengandung protein yang dibutuhkan oleh tubuh selama masa

pertumbuhan.

Gambar 16. Telur

(Widiastuti, 2019)

a) Perlakuan yang berpotensi

menyebabkan telur

mengalami denaturasi yaitu adanya pemanasan,

penambahan asam, basa

(jenis reagen khusus), dan

pengocokan (Fessenden, 1992).

b) Kondisi awal telur tidak bisa

kembali setelah diberikan perlakuan karena struktur

protein dalam telur sudah

berubah (Fessenden, 1992).

Jika peserta didik

tidak menjawab

soal atau salah.

0

Scientific Illiteracy

Jika peserta didik

menjawab singkat

atau miskonsepsi.

1

Nominal Scientific

Literacy

Jika peserta didik menjawab benar

tetapi pemahaman

terbatas.

2

Functional

Scientific Literacy

Jika peserta didik mampu menjawab

benar dan mampu

menghubungkan

dengan konsep.

3

Conceptual

Scientific Literacy

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 125: PERANCANGAN INSTRUMEN TES UNTUK MENGUKUR LEVEL …

110

No

Soal

Soal Jawaban Soal Hasil Pengerjaan

Soal

Skor Level Literasi

sains

Konten Secara fisik, struktur dan bentuk dari telur bisa mengalami kerusakan atau denaturasi

dikarenakan beberapa perlakuan. Denaturasi

terjadi jika susunan ruang atau rantai dari

polipeptida suatu molekul mengalami perubahan.

Pertanyaan soal (High Order Learning

Skill / HOLS) a) Apakah jenis pelakuan yang berpotensi

menyebabkan denaturasi pada telur?

b) Apakah telur yang sudah mengalami

denaturasi memiliki kemungkinan untuk kembali ke kondisi awal? Jika iya,

mengapa?

12. Konteks Semua jenis ikan mengandung protein. Ikan

salmon merupakan salah satu jenis ikan yang kaya akan kandungan protein dan disarankan

untuk dikonsumsi oleh anak ketika masih

berada di fase tumbuh kembang.

a) Protein memiliki gugus

yang bersifat basa yaitu

amino (-NH2) dan gugus asam atau karboksilat (-

COOH) sehingga

menyebabkan protein

mampu bereaksi sebagai asam maupun basa dan

mampu menyumbangkan

atau menerima proton (H+) (Suprayitno, 2017).

Jika peserta didik

tidak menjawab

soal atau salah.

0

Scientific Illiteracy

Jika peserta didik

menjawab singkat

atau miskonsepsi.

1

Nominal Scientific

Literacy

Jika peserta didik menjawab benar

tetapi pemahaman

terbatas.

2

Functional

Scientific Literacy

Jika peserta didik

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 126: PERANCANGAN INSTRUMEN TES UNTUK MENGUKUR LEVEL …

111

No

Soal

Soal Jawaban Soal Hasil Pengerjaan

Soal

Skor Level Literasi

sains

Gambar 17. Ikan Salmon

(Ustman, 2019)

Konten Protein merupakan polimer yang tersusun dari

beberapa asam amino dan unsur utama penyusun protein yaitu karbon (C), hidrogen

(H), oksigen (O) dan nitrogen (N). Protein

memiliki struktur kompleks yang berpengaruh pada sifat protein dikarenakan memiliki

kemungkinan untuk tersusun dari 20 jenis asam

amino yang berbeda. Salah satu sifat protein

yaitu bersifat amfoter.

Pertanyaan soal (High Order Learning

Skill / HOLS) a) Mengapa kandungan protein yang terdapat

dalam ikan bersifat amfoter? Gugus fungsi apakah yang mempengaruhi sifat amfoter

tersebut?

b) Struktur sekunder dari protein terbentuk karena

adanya ikatan hidrogen atau

hidrogen amida antara atom

O dari gugus karbonil (C=O) dengan atom H pada

gugus amino (N-H) pada

ikatan polipeptida dan berbentuk konformasi spiral

yang disebut heliks

(Suprayitno, 2017).

mampu menjawab

benar dan mampu menghubungkan

dengan konsep.

3 Conceptual

Scientific Literacy

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 127: PERANCANGAN INSTRUMEN TES UNTUK MENGUKUR LEVEL …

112

No

Soal

Soal Jawaban Soal Hasil Pengerjaan

Soal

Skor Level Literasi

sains

b) Bagaimana struktur sekunder dari protein

yang terbentuk dari gugus karbonil dan gugus amino?

13. Konteks Bahan pangan hewani seperti telur, daging,

susu, dan ikan mengandung protein yang tinggi.

Gambar 18. Makanan yang Menjadi Sumber

Protein

(Anonim, 2016)

Konten Protein merupakan molekul polipetida yang

berukuran besar dan disusun oleh lebih dari 100

asam amino yang terikat satu sama lain secara kovalen melalui ikatan peptida.

Pertanyaan soal (High Order Learning

Skill / HOLS) a) Bagaimana reaksi pembentukan ikatan

peptida yang terjadi pada protein dalam

a) Reaksi pembentukan ikatan

peptida yang terjadi dalam

molekul protein yaitu gugus karboksil dari suatu asam

amino berikatan dengan

atom nitrogen dari asam

amino yang lain (Suprayitno, 2017).

b) Ikatan peptida yang

terbentuk memiliki kemungkinan untuk dirusak

atau diputuskan melalui

reaksi hidrolisis. Reaksi

hidrolisis yang melibatkan air yang akan menyebabkan

ikatan tersebut terputus

(Suprayitno, 2017).

Jika peserta didik

tidak menjawab

soal atau salah.

0

Scientific Illiteracy

Jika peserta didik

menjawab singkat

atau miskonsepsi.

1

Nominal Scientific

Literacy

Jika peserta didik menjawab singkat

dan miskonsepsi.

2

Functional

Scientific Literacy

Jika peserta didik

mampu menjawab benar dan mampu

menghubungkan

dengan konsep.

3

Conceptual

Scientific Literacy

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 128: PERANCANGAN INSTRUMEN TES UNTUK MENGUKUR LEVEL …

113

No

Soal

Soal Jawaban Soal Hasil Pengerjaan

Soal

Skor Level Literasi

sains

bahan pangan hewani?

b) Apakah ada kemungkinan ikatan peptida pada protein tersebut putus? Jelaskan!

14. Konteks Dalam tubuh kita terdapat banyak jenis protein

yang memiliki peranan masing-masing. Protein terbentuk dari 20 jenis asam amino yang

berbeda.

Gambar 19. Asam Amino dalam

Hemoglobin (Arnaud, 2018)

Konten Salah satu jenis protein yang ada di dalam tubuh

adalah hemoglobin yang berfungsi untuk mengangkut dan mengedarkan oksigen ke

seluruh tubuh. Jenis protein lain yang terdapat

di dalam tubuh manusia yaitu antibodi dan

insulin.

Pertanyaan soal (High Order Learning

Skill / HOLS) a) Apakah fungsi dari antibodi dan insulin bagi

a) Antibodi di dalam tubuh akan

bereaksi dengan antigen dan

berfungsi untuk melawan infeksi sedangkan insulin

merupakan hormon yang

berfungsi untuk menjaga

keseimbangan kadar gula darah dalam tubuh (Marks,

2000).

b) Protein yang terdapat dalam antibodi akan mengenal

kemudian menempel dan

mengikat benda asing seperti

virus dan bakteri yang masuk ke dalam tubuh dan

mematikan benda asing

tersebut (Marks, 2000).

Jika peserta didik

tidak menjawab

soal atau salah.

0

Scientific Illiteracy

Jika peserta didik

menjawab singkat

atau miskonsepsi.

1

Nominal Scientific

Literacy

Jika peserta didik menjawab benar

tetapi pemahaman

terbatas.

2

Functional

Scientific Literacy

Jika peserta didik mampu menjawab

benar dan mampu

menghubungkan

dengan konsep.

3

Conceptual

Scientific Literacy

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 129: PERANCANGAN INSTRUMEN TES UNTUK MENGUKUR LEVEL …

114

No

Soal

Soal Jawaban Soal Hasil Pengerjaan

Soal

Skor Level Literasi

sains

tubuh?

b) Bagaimana protein yang terdapat di antibodi dalam membunuh virus atau bakteri?

15. Konteks Rambut merupakan salah satu bagian tubuh

yang mengandung banyak protein. Salah satu proses yang menyebabkan denaturasi pada

protein dalam rambut adalah pengeritingan.

Gambar 20. Rambut adalah Bagian

Tubuh yang Mengandung Protein

(Anonim, 2020)

Konten Protein yang ada dalam rambut yaitu keratin

mengandung struktur ikatan disulfida. Rambut

yang ditata di salon dengan berbagai jenis model rambut biasanya ditambahkan bahan

pereduksi terlebih dahulu kemudian diberikan

a) Proses denaturasi pada

protein rambut terjadi selama

penambahan bahan pereduksi karena bahan pereduksi yang

akan memutuskan ikatan

disulfida (Suprayitno, 2017).

b) Denaturasi yang terjadi pada rambut bersifat reversibel

karena rambut bisa kembali

ke struktur yang semula

(Suprayitno, 2017).

Jika peserta didik

tidak menjawab

soal atau salah.

0

Scientific Illiteracy

Jika peserta didik

menjawab singkat

atau miskonsepsi.

1

Nominal Scientific

Literacy

Jika peserta didik menjawab benar

tetapi pemahaman

terbatas.

2

Functional

Scientific Literacy

Jika peserta didik mampu menjawab

benar dan mampu

menghubungkan

dengan konsep.

3

Conceptual

Scientific Literacy

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 130: PERANCANGAN INSTRUMEN TES UNTUK MENGUKUR LEVEL …

115

No

Soal

Soal Jawaban Soal Hasil Pengerjaan

Soal

Skor Level Literasi

sains

pengoksidasi ringan supaya ikatan disulfida

timbul kembali.

Pertanyaan soal (High Order Learning

Skill / HOLS) a) Jika dilihat dari proses yang terjadi selama

pengeritingan rambut, pada tahap manakah

protein pada rambut mengalami denaturasi?

b) Apakah denaturasi yang terjadi pada pengeritingan rambut bersifat irreversible

(tidak bisa kembali)?

16. Konteks Minyak goreng dan margarin merupakan lipid

yang terkandung di bahan makanan dan dapat ditemukan dengan mudah di kehidupan sehari-

hari.

a) Minyak yang berwujud cair

memiliki kemungkinan untuk

berubah menjadi margarin yang berwujud padat dengan

cara meningkatkan titik

lelehnya melalui reaksi adisi

yaitu dengan menambahkan atom hidrogen pada sisi

ikatan rangkap rantai karbon

asam lemak sehingga

membentuk ikatan jenuh (Kusnandar, 2019).

b) Reaksi yang terlibat dalam

pembuatan margarin yaitu reaksi hidrogenasi

Jika peserta didik

tidak menjawab

soal atau salah.

0

Scientific Illiteracy

Jika peserta didik

menjawab singkat

atau miskonsepsi.

1

Nominal Scientific

Literacy

Jika peserta didik menjawab benar

tetapi pemahaman

terbatas.

2

Functional

Scientific Literacy

Jika peserta didik mampu menjawab

benar dan mampu

menghubungkan

dengan konsep.

3

Conceptual

Scientific Literacy

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 131: PERANCANGAN INSTRUMEN TES UNTUK MENGUKUR LEVEL …

116

No

Soal

Soal Jawaban Soal Hasil Pengerjaan

Soal

Skor Level Literasi

sains

Gambar 21. Margarin dan Minyak

(Yanti, 2013)

Konten Lemak dan minyak merupakan istilah untuk

senyawa yang sama yaitu trigliserida. Perbedaan

antara lemak dan minyak terletak pada wujud di suhu ruang. Lemak berbentuk padat sedangkan

minyak berbentuk cair.

Pertanyaan soal (High Order Learning Skill / HOLS) a) Apakah mungkin mengubah minyak yang

berwujud cair menjadi margarin yang

berwujud padat? b) Reaksi apakah yang terlibat dalam

pembuatan margarin?

(Kusnandar, 2019).

17. Konteks Minyak goreng merupakan salah satu bahan

kebutuhan rumah tangga yang digunakan untuk menggoreng berbagai jenis makanan.

Penggunaan minyak goreng berulang akan

membuat minyak berubah warna menjadi coklat

kegelapan dan memiliki bau tengik.

a) Reaksi yang terjadi pada

minyak sehingga mengalami

kerusakan yaitu reaksi oksidasi (Kusnandar, 2019).

b) Ikatan rangkap pada asam

lemak yang bersifat reaktif

dan mudah mengalami reaksi oksidasi (Kusnandar, 2019).

Jika peserta didik

tidak menjawab

soal atau salah.

0

Scientific Illiteracy

Jika peserta didik

menjawab singkat

atau miskonsepsi.

1

Nominal Scientific

Literacy

Jika peserta didik menjawab benar

tetapi pemahaman

terbatas.

2

Functional

Scientific Literacy

Jika peserta didik

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 132: PERANCANGAN INSTRUMEN TES UNTUK MENGUKUR LEVEL …

117

No

Soal

Soal Jawaban Soal Hasil Pengerjaan

Soal

Skor Level Literasi

sains

Gambar 22. Minyak goreng yang sudah

lama digunakan (Lyliana, 2020)

Konten Minyak yang berubah warna menjadi coklat

kegelapan dan memiliki bau tengik menandakan bahwa minyak sudah mengalami kerusakan.

Kerusakan atau degradasi yang terjadi pada

minyak dikarenakan adanya pemanasan yang tinggi.

Pertanyaan soal (High Order Learning

Skill / HOLS) a) Reaksi apakah yang terjadi saat minyak

mengalami kerusakan?

b) Ikatan apakah yang akan terputus ketika

terpapar dengan oksigen yang bersifat reaktif?

mampu menjawab

benar dan mampu menghubungkan

dengan konsep.

3 Conceptual

Scientific Literacy

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 133: PERANCANGAN INSTRUMEN TES UNTUK MENGUKUR LEVEL …

118

No

Soal

Soal Jawaban Soal Hasil Pengerjaan

Soal

Skor Level Literasi

sains

18. Konteks Keju dan yoghurt merupakan olahan dari susu yang banyak dijual di pasaran. Kedua bahan ini

mengandung asam lemak.

Gambar 23. Keju dan Yogurt

(Henneman, 2020)

Konten Asam lemak merupakan asam monokarboksilat alifatik yang dihasilkan dari hasil hidrolisis

lemak. Asam lemak merupakan titik awal dari

struktur lipid sehingga menentukan sifat dari

lipid. Asam lemak terbagi ke dalam dua jenis yaitu asam lemak jenuh dan asam lemak tak

jenuh.

Pertanyaan soal (High Order Learning

Skill / HOLS)

Asam lemak jenuh merupakan

asam lemak yang tidak memiliki ikatan rangkap pada rantai

karbonnya sedangkan asam

lemak tak jenuh memiliki 1 atau

lebih ikatan rangkap (Estiasih, 2016).

Jika peserta didik

tidak menjawab soal atau salah.

0

Scientific Illiteracy

Jika peserta didik

menjawab singkat

atau miskonsepsi.

1

Nominal Scientific

Literacy

Jika peserta didik

menjawab benar

tetapi pemahaman

terbatas.

2

Functional

Scientific Literacy

Jika peserta didik

mampu menjawab

benar dan mampu

menghubungkan dengan konsep.

3

Conceptual

Scientific Literacy

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 134: PERANCANGAN INSTRUMEN TES UNTUK MENGUKUR LEVEL …

119

No

Soal

Soal Jawaban Soal Hasil Pengerjaan

Soal

Skor Level Literasi

sains

Jika ditinjau berdasarkan strukturnya,

deskripsikan perbedaan antara struktur dari asam lemak jenuh dalam olehan susu dengan

asam lemak tak jenuh!

19. Konteks Di dalam kehidupan sehari-hari, sabun merupakan salah satu kebutuhan rumah tangga

yang umum digunakan sebagai pembersih.

Sabun memiliki beberapa bentuk antara lain

sabun padat/batangan dan sabun cair.

Gambar 24. Minyak dan Sabun

(Anggraini, 2020)

Konten Sabun dibuat dari bahan utama lipid yaitu minyak. Selama proses pembuatan sabun,

senyawa lipid akan mengalami reaksi ketika

a) Reaksi yang berperan dalam

pembuatan sabun yaitu reaksi saponifikasi dimana reaksi

hidrolisis lipid dengan basa

kuat yang ditambahkan ke

dalamnya akan menghasilkan gliserol dan garam asam

lemak (sabun) (Riswiyanto,

2009).

b) Sabun mengandung gugus

polar dan non polar sehingga

efektif untuk membersihkan

kotoran yang bersifat lipofilik dan hidrofilik

(Riswiyanto, 2009).

Jika peserta didik

tidak menjawab soal atau salah.

0

Scientific Illiteracy

Jika peserta didik

menjawab singkat

atau miskonsepsi.

1

Nominal Scientific

Literacy

Jika peserta didik

menjawab benar

tetapi pemahaman

terbatas.

2

Functional

Scientific Literacy

Jika peserta didik

mampu menjawab

benar dan mampu

menghubungkan dengan konsep.

3

Conceptual

Scientific Literacy

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 135: PERANCANGAN INSTRUMEN TES UNTUK MENGUKUR LEVEL …

120

No

Soal

Soal Jawaban Soal Hasil Pengerjaan

Soal

Skor Level Literasi

sains

ditambahkan basa kuat.

Pertanyaan soal (High Order Learning Skill / HOLS) a) Reaksi apakah yang terlibat selama proses

pembuatan sabun? Jelaskan!

b) Gugus apakah yang membuat sabun efektif dalam membersihkan?

20. Konteks Minyak zaitun merupakan jenis minyak yang

memiliki banyak manfaat dan menyehatkan bagi tubuh, meskipun harganya tergolong

mahal. Minyak zaitun umumnya ditambahkan

ke dalam olahan makanan seperti salad dalam

jumlah yang terbatas.

Gambar 25. Minyak Zaitun

(Trifiana, 2019)

Konten Minyak zaitun merupakan sumber dari asam

oleat, vitamin E dan asam lemak tak jenuh.

a) Asam lemak esensial

merupakan asam lemak yang

dibutuhkan oleh tubuh namun tidak dapat disintesis

oleh tubuh sehingga

didapatkan melalui makanan

(Subroto, 2008).

b) Penyakit yang mampu

disembuhkan oleh minyak

zaitun yaitu kanker, kolesterol tinggi, jantung

koroner, diabetes hingga

asma (Subroto, 2008).

Jika peserta didik

tidak menjawab

soal atau salah.

0

Scientific Illiteracy

Jika peserta didik

menjawab singkat

atau miskonsepsi.

1

Nominal Scientific

Literacy

Jika peserta didik menjawab benar

tetapi pemahaman

terbatas.

2

Functional

Scientific Literacy

Jika peserta didik mampu menjawab

benar dan mampu

menghubungkan

dengan konsep.

3

Conceptual

Scientific Literacy

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 136: PERANCANGAN INSTRUMEN TES UNTUK MENGUKUR LEVEL …

121

No

Soal

Soal Jawaban Soal Hasil Pengerjaan

Soal

Skor Level Literasi

sains

Asam lemak yang mengandung banyak ikatan

rangkap disebut sebagai Poly Unsaturated Fatty

Acid (PUFA) atau yang dikenal sebagai lemak

esensial. Minyak zaitun bahkan mengandung

beragam antioksidan yang cukup tinggi dan

dapat menyembuhkan beberapa penyakit.

Pertanyaan soal (High Order Learning

Skill / HOLS) a) Apakah yang dimaksud dengan asam

lemak esensial?

b) Apa saja manfaat minyak zaitun untuk

kesehatan?

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 137: PERANCANGAN INSTRUMEN TES UNTUK MENGUKUR LEVEL …

122

Lampiran 11 Kisi-kisi Lembar Pretest dan Posttest

Kisi-Kisi Pretest dan Posttest Konsep Kimia Peserta Didik

No Materi Aspek Pernyataan Jumlah Pernyataan Nomor

1. Polimer Konsep (definisi)

5

1

Konsep (reaksi vulkanisasi) 2

Contoh terkait dengan polimer dalam kehidupan sehari-hari 3

Contoh terkait dengan polimer dalam kehidupan sehari-hari 4

Contoh terkait dengan polimer dalam kehidupan sehari-hari 5

2. Karbohidrat Konsep (definisi)

5

6

Konsep (penggolongan) 7

Contoh terkait dengan karbohidrat dalam kehidupan sehari-hari 8

Contoh terkait dengan karbohidrat dalam kehidupan sehari-hari 9

Contoh terkait dengan karbohidrat dalam kehidupan sehari-hari 10

3. Protein Konsep (definisi)

5

11

Konsep (reaksi) 12

Contoh terkait dengan protein dalam kehidupan sehari-hari 13

Contoh terkait dengan protein dalam kehidupan sehari-hari 14

Contoh terkait dengan protein dalam kehidupan sehari-hari 15

4. Lemak Konsep umum (penggolongan)

5

16

Konsep umum (definisi) 17

Contoh terkait dengan lemak dalam kehidupan sehari-hari 18

Contoh terkait dengan lemak dalam kehidupan sehari-hari 19

Contoh terkait dengan lemak dalam kehidupan sehari-hari 20

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 138: PERANCANGAN INSTRUMEN TES UNTUK MENGUKUR LEVEL …

123

Lampiran 12 Kisi-kisi Lembar Angket Respon Peserta Didik

KISI-KISI LEMBAR ANGKET RESPON PESERTA DIDIK

Kisi-Kisi Lembar Angket Respon Peserta Didik Terhadap Perancangan Instrumen Tes untuk Mengukur Kemampuan Literasi

sains Peserta Didik pada Materi Makromolekul

No

Aspek Penilaian Jumlah Pernyataan Nomor

Aspek Indikator

1. Perasaan Peserta didik senang dalam mengerjakan instrumen tes 1 1

2. Keseriusan Peserta didik serius dalam mengerjakan instrumen tes 1 2

3. Kemudahan Peserta didik mudah memahami materi dan soal pada instrumen tes 2 3

Peserta didik mudah dalam menggunakan instrumen tes 4

4. Keefektifan Peserta didik mendapatkan ilmu baru dengan adanya informasi kontekstual 2 5

Peserta didik menjadi lebih berfikir kritis dalam mengerjakan instrumen tes 6

5. Ketertarikan Peserta didik merasa instrumen tes tidak membosankan 2 7

Peserta didik tertarik untuk megerjakan instrumen tes 8

(Adaptasi Zunaidah dan Amin, 2016:21 & Sugiyono, 2013:201)

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 139: PERANCANGAN INSTRUMEN TES UNTUK MENGUKUR LEVEL …

124

Lampiran 13 Hasil Wawancara

Narasumber : Guru Kimia Kelas XII SMA Stella Duce, Bambanglipuro

Instansi : SMA Stella Duce, Bambanglipuro

Hari/Tanggal : Jumat, 06 November 2020

1. Pertanyaan : Kurikulum apa yang digunakan dalam pembelajaran Kimia di SMA Stella Duce Bambanglipuro ?

Jawaban : Biasanya menggunakan kurikulum 2013 tetapi selama pandemi mengalami penyesuaian dengan kurikulum darurat

yang dikeluarkan oleh Menteri Pendidikan sekitar bulan Juli. Kurikulum darurat sendiri secara keseluruhan lebih sederhana

untuk beberapa K.D.

2. Pertanyaan : Bagaimana penerapan kurikulum yang digunakan ?

Jawaban : Secara keseluruhan masih menggunakan kurikulum 2013 dikarenakan kurikulum darurat yang keluar agak terlambat

dan sudah menggunakan kurikulum 2013. Selain itu, kurikulum darurat juga dirasa kurang mendalam jika dibandingkan

kurikulum 2013. Dimulai sekitar bulan Agustus, kurikulum dikombinasikan antara kurikulum 2013 dan kurikulum darurat dan penerapan kurikulum yang dikombinasikan berjalan dengan baik.

3. Pertanyaan : Sudah berapa lama Bapak mengajar Kimia ?

Jawaban : Mengajar formal di sekolah sudah 4 tahun (3 tahun di SMA Stella Duce Bambanglipuro) dan untuk nonformal sudah

sekitar 8 tahun.

4. Pertanyaan : Pernah mengajar Kimia di kelas berapa saja ?

Jawaban : Mengajar di kelas X, XI dan XII.

5. Pertanyaan : Sekarang mengajar Kimia di kelas berapa ?

Jawaban : Mengajar di kelas X, XI dan XII.

6. Pertanyaan : Bagaimana model dan metode pembelajaran yang Bapak gunakan ? Apakah model dan metode yang digunakan berjalan dengan baik ?

Jawaban : Terus terang, tidak mengenal begitu jauh mengenai model dan metode pembelajaran tetapi selama ini menggunakan

model pembelajaran Discovery Learning dimana memberikan penyampaian materi dulu kemudian peserta didik diberi

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 140: PERANCANGAN INSTRUMEN TES UNTUK MENGUKUR LEVEL …

125

kesempatan untuk bertanya. Penerapan model pembelajaran Discovery Learning di kelas XII agak susah dilaksanakan karena

peserta didik yang terkesan pasif dan kurang ingin tahu. Untuk metode pembelajaran sendiri menggunakan PPT, video

pembelajaran dan ilustrasi.

7. Pertanyaan : Bagaimana motivasi peserta didik dalam belajar Kimia ?

Jawaban : Motivasi belajar peserta didik di kelas XII masih kurang. Kemampuan kognitif dari kelas XII beragam, dari level

rendah ke tinggi. Keberagaman segi kognitif itu juga memberikan pengaruh pada motivasi belajar peserta didik di kelas. Ketika

mengajar, mengikuti kemampuan kognitif peserta didik yang berada di level sedang dan membuat peserta didik yang berada di

level rendah dan tinggi kurang termotivasi dan kurang sesuai dengan level kognitif yang mereka miliki. Antar peserta didik masih sungkan untuk bertanya dan berdiskusi seputar materi yang dipelajari.

8. Pertanyaan : Bagaimana hasil belajar dari peserta didik ?

Jawaban : Hasil belajar dari peserta didik berbanding lurus dengan motivasi. Jika dibeberapa K.D tidak termotivasi, pasti has il

belajar yang didapat juga jelek. Cara yang digunakan untuk mengantisipasi peserta didik mendapatkan hasil belajar yang baik yaitu dengan membuat kelompok belajar dan saling berdiskusi namun kembali lagi, hanya beberapa siswa yang mendapatkan

hasil belajar baik. Namun secara keseluruhan, hasil belajar ini bergantung pada proses pembelajaran. Hasil pembelajaran ketika

antar peserta didik saling berdiskusi lebih baik jika dibandingan dengan Discovery Learning, meskipun tidak semua peserta

didik mendapat hasil yang baik.

9. Pertanyaan : Bagaimana pelaksanaan evaluasi dalam pembelajaran Kimia yang selama ini Bapak lakukan ?

Jawaban : Lebih banyak menggunakan evaluasi tertulis seperti portofolio dan tugas-tugas. Selama daring, lebih banyak

menggunakan evaluasi tertulis dalam bentuk portofolio dan lebih ke arah menganalisis. Dengan evaluasi tertulis dan soal-soal

yang diberikan dalam bentuk analisis, pendidik menyadari bahwa sebenarnya peserta didik mampu dan kemampuan analisanya sangat baik hanya saja tidak termotivasi.

10. Pertanyaan : Apakah setiap K.D dilakukan evaluasi ?

Jawaban : Setidaknya ada satu evaluasi dalam satu K.D. Namun jika K.D terlalu panjang, maka dibagi-bagi menyesuaikan

kemampuan analisis peserta didik.

11. Pertanyaan : Evaluasi seperti apa yang biasa Bapak lakukan ?

Jawaban : Evaluasi yang biasa digunakan yaitu ulangan harian, portofolio dan penugasan dan untuk beberapa K.D dibuat

penugasan kelompok.

12. Pertanyaan : Apakah yang Bapak ketahui tentang instrumen tes ?

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 141: PERANCANGAN INSTRUMEN TES UNTUK MENGUKUR LEVEL …

126

Jawaban : Instrumen tes ada berbagai macam dan penggunaan menyesuaikan dengan kondisi pembelajaran siswa karena

dengan mengobservasi dan mengamati sudah termasuk di dalam instrumen tes.

13. Pertanyaan : Apakah selama ini Bapak menggunakan instrumen tes untuk mengetahui keberhasilan belajar peserta didik ?

*Jika Ya

Instrumen tes seperti apa yang Bapak gunakan ?

Sumber referensi apa yang Bapak gunakan sebagai instrumen tes?

Jawaban : Secara keseluruhan, instrumen tes dijadikan patokan untuk mengetahui keberhasilan belajar peserta didik dan

instrumen tes yang paling mudah digunakan adalah tes tertulis. Ada beberapa instrumen tes yang dibuat sendiri seperti soal

analisis karena tidak dapat ditemukan dalam kumpulan soal dalam buku tetapi ada beberapa juga yang langsung diambil dari

buku.

14. Pertanyaan : Menurut Bapak, apakah aspek penting yang harus ada di dalam setiap instrumen tes ?

Jawaban : Aspek penting yang harus ada di instrumen tes yaitu kisi soal, poin-poin yang dinilai, K.D yang ingin dinilai dan

kunci jawaban karena ada beberapa soal dalam bentuk uraian sifatnya subjektif.

15. Pertanyaan : Menurut Bapak, instrumen tes seperti apa yang baik digunakan sehingga bisa mengukur keberhasilan belajar dari peserta didik ?

Jawaban : Instrumen tes yang baik digunakan yaitu ketika peserta didik sudah mampu menganalisis dan bahkan bercerita

tentang materi yang terkait. Dari situ bisa terlihat seberapa jauh tingkat pemahaman peserta didik.

16. Pertanyaan : Apakah yang Bapak ketahui tentang Literasi sains ?

Jawaban : Saya belum pernah mendengar mengenai Literasi sains.

17. Pertanyaan : Menurut penelitian yang dilakukan oleh PISA, Literasi sains merupakan bagian dari literasi sains yang dianggap

penting dalam menentukan tingkat keberhasilan belajar peserta didik.

Menurut Bapak, mengapa Literasi sains dianggap penting ?

Jawaban : Karena tadi disebutkan kalau Literasi sains merupakan bagian dari literasi sains yang berarti lebih ke arah analitis dan berfikir kreatif dan kritis dan dari hal tersebut sudah muncul alasan mengapa Literasi sains itu dianggap penting untuk

peserta didik.

18. Pertanyaan : Menurut Shwartz et al, (2006), terdapat 4 aspek dalam Literasi sains yaitu pengetahuan materi kimia, kimia dalam

konteks, keterampilan belajar tingkat tinggi dan aspek afektif. Apakah selama ini instrumen tes yang Bapak gunakan/kembangkan sudah memenuhi ke empat aspek tersebut ?

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 142: PERANCANGAN INSTRUMEN TES UNTUK MENGUKUR LEVEL …

127

Jawaban : Instrumen tes yang saya gunakan masih belum memenuhi ke empat aspek tersebut terutama untuk aspek afektif yang

masih sulit untuk diimplementasikan. Untuk kimia di dalam konteks hanya beberapa karena ada bagian yang harus saya

kembali pelajari dan mengingat bahwa dasar ilmu saya yang sebenarnya bukanlah kimia tetapi fisika.

19. Pertanyaan : Selama ini, bagaimana Bapak menilai bahwa peserta didik memiliki Literasi sains yang baik ?

Jawaban : Paling dasar dan sebagai aspek paling rendah yaitu ketika peserta didik mampu menjawab seperti pengertian tetapi

yang utama yaitu ketika peserta didik mampu mengaitkan dengan konsep.

20. Pertanyaan : Apa yang Bapak ketahui mengenai pendekatan kontekstual ?

Jawaban : Pendekatan kontekstual yaitu konteks yang ada di dalam kehidupan sehari-hari. Ketika pandemi Covid 19, soal kimia dikaitkan dengan pembersih. Ketika membuat pembersih, ada materi pengenceran yang berkaitan dengan kimia. Selain itu juga

artikel tentang penggaraman yang kemudian mereka coba kritisi.

21. Pertanyaan : Apakah selama ini instrumen tes yang bapak gunakan/kembangkan menggunakan pendekatan kontestual ?

* Jika ya Pendekatan kontestual seperti apa yang harus ada dalam instrumen tes yang Bapak gunakan/kembangkan ?

Jawaban : Kebanyakan instrumen tes digunakan tidak menggunakan pendekatan kontekstual dan pendekatan kontekstual yang

seharusnya ada dalam instrumen tes yaitu yang dapat ditemukan dengan mudah di dalam keseharianan peserta didik.

Kurikulum lama banyak memberikan target yang sulit untuk dilakukan dalam segi waktu dan pencapaian sehingga sulit untuk mengolah apa yang seharusnya diberikan kepada peserta didik.

22. Pertanyaan : Menurut Bapak, apakah perlu untuk mengembangkan instrumen tes berbasis pendekatan kontestual untuk

mengukur kemampuan Literasi sains peserta didik ?

Jawaban : Jika menggunakan skala 1-10, maka diberikan skala 8.

23. Pertanyaan : Menurut Bapak, seberapa penting untuk mengembangkan instrumen tes berbasis pendekatan kontestual untuk mengukur kemampuan Literasi sains peserta didik ?

Jawaban : Meskipun pada akhirnya peserta didik tidak mendalami ilmu kimia, setidaknya jika menemukan sesuatu yang

berkaitan dengan kimia, peserta didik mampu mengkritisi dan mengaitkan dengan ilmu kimia yang sudah didapat sebelumnya.

24. Pertanyaan : Makromolekul adalah materi kimia dengan lingkup yang luas dan bentuk nyata dari makromolekul bisa ditemukan di dalam kehidupan sehari-hari.

Bagaimana proses pembelajaran dan evaluasi pembelajaran untuk materi makromolekul ?

Jawaban : Selama dua tahun, proses pembelajaran untuk makromolekul dilakukan dalam bentuk presentasi dan saling tanya

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 143: PERANCANGAN INSTRUMEN TES UNTUK MENGUKUR LEVEL …

128

jawab. Hal ini dikarenakan untuk materi makromolekul lebih diarahkan untuk mencari sendiri namun jika ada yang

menyimpang, perlu untuk diperjelas dan diluruskan untuk mengindari kesalahpahaman. Untuk evaluasi tidak dilakukan ulangan

harian, hanya presentasi dan makalah. Kemudian ketika dilakukan persentasi, sebenarnya tidak terlalu dilihat ke kimia tetapi dinilai dari aspek sikap seperti cara penyampaian selama presentasi, cara bertanya dan menjawab. Tidak harus benar-benar

betul, setidaknya peserta didik sudah berani untuk mencoba menjawab maka ada poin tersendiri.

25. Pertanyaan : Apakah selama ini ada kesulitan atau kendala dalam proses pembelajaran dan evaluasi pembelajaran untuk materi

makromolekul ?

*Jika ya Di bagian mana merasa ada kesulitan atau kendala selama proses pembelajaran makromolekul ?

Jawaban : Secara keseluruhan tidak ada, hanya saja ada saat dimana peserta didik yang bertanya melewati batas dan lepas dari

materi yang sedang dibahas.

26. Pertanyaan : Menurut Bapak, apakah perlu untuk mengembangkan instrumen tes berbasis pendekatan kontestual dalam materi makromolekul untuk mengukur kemampuan Literasi sains peserta didik ?

Jawaban : Perlu.

27. Pertanyaan : Menurut Bapak, seberapa penting untuk mengembangkan instrumen tes berbasis pendekatan kontestual dalam

materi makromolekul untuk mengukur kemampuan Literasi sains peserta didik ?

Jawaban : Makromolekul adalah materi yang sering ditemukan di dalam kehidupan sehari-hari seperti protein dan lemak dan

bisa dihubungkan dengan mata pelajaran lain seperti biologi. Bagus sekali jika ada pendekatan kontekstual didalamnya.

28. Pertanyaan : Apabila dikembangkan instrumen tes berbasis pendekatan kontestual dalam materi makromolekul untuk mengukur

kemampuan Literasi sains peserta didik, apakah ada saran untuk pengembangan instrumen tersebut ?

Jawaban : Sarannya, jika memang instrumen itu dibuat untuk sifatnya regional (daerah tertentu) maka dibuat pendekatan kontekstual yang dibuat disesuai dengan daerah terkait.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 144: PERANCANGAN INSTRUMEN TES UNTUK MENGUKUR LEVEL …

129

Dokumentasi Wawancara

Dokumentasi Pengambilan Data

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 145: PERANCANGAN INSTRUMEN TES UNTUK MENGUKUR LEVEL …

130

Lampiran 14 Buku Universitas dalam Analisis Literatur dan Klasifikasi Konsep Dasar Materi

No Materi Acuan Buku Universitas 1. Polimer Chang, R. (2005). Kimia Dasar Konsep-Konsep Inti. Edisi Ketiga (Jilid 2). Jakarta : Erlangga

Kotz, J.C., Treichel, P.M., Townsend, J.R., Treichel, D.A. (2015). Chemistry & Chemical Reactivity, Ninth Edition. USA : Cengage Learning

Rochmadi., Permono, A. (2018). Mengenal Polimer dan Polimerisasi. Yogyakarta : Gadjah Mada University Press

Riswiyanto. (2009). Kimia Organik. Jakarta : Erlangga

2. Karbohidrat Fessenden, R. J., Fessenden, J. S. (1992), Kimia Organik, Jilid 2, Edisi ketiga. Jakarta : Penerbit Erlangga

Riswiyanto. (2009). Kimia Organik. Jakarta : Erlangga

Sumardjo, D. (2009). Pengantar Kimia. Jakarta : EGC

3. Protein Fessenden, R. J., Fessenden, J. S. (1992), Kimia Organik, Jilid 2, Edisi ketiga. Jakarta : Penerbit Erlangga

Marks, D.B., Marks, A.D, Smith, A.M. (2000). Biokimia Kedokteran Dasar : Sebuah Pendekatan Klinis. Jakarta : EGC

Suprayitno, E., Sulistiyawati, T.D. (2017). Metabolisme Protein. Malang : UB Press

4. Lemak Estiasih, T. H., Waziiroh, E., Fibrianto, K., (2016). Kimia dan Fisik Pangan. Jakarta : Bumi Aksara.

Kusnandar, F. (2019). Kimia Pangan Komponen Makro. Jakarta : Bumi Aksara

Riswiyanto. (2009). Kimia Organik. Jakarta : Erlangga

Subroto, M.A., (2008). Real Food True Health. Jakarta : AgroMedia Pustaka.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 146: PERANCANGAN INSTRUMEN TES UNTUK MENGUKUR LEVEL …

131

Lampiran 15 Lembar Validasi Instrumen Tes

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 147: PERANCANGAN INSTRUMEN TES UNTUK MENGUKUR LEVEL …

132

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 148: PERANCANGAN INSTRUMEN TES UNTUK MENGUKUR LEVEL …

133

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 149: PERANCANGAN INSTRUMEN TES UNTUK MENGUKUR LEVEL …

134

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 150: PERANCANGAN INSTRUMEN TES UNTUK MENGUKUR LEVEL …

135

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 151: PERANCANGAN INSTRUMEN TES UNTUK MENGUKUR LEVEL …

136

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 152: PERANCANGAN INSTRUMEN TES UNTUK MENGUKUR LEVEL …

137

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 153: PERANCANGAN INSTRUMEN TES UNTUK MENGUKUR LEVEL …

138

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 154: PERANCANGAN INSTRUMEN TES UNTUK MENGUKUR LEVEL …

139

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 155: PERANCANGAN INSTRUMEN TES UNTUK MENGUKUR LEVEL …

140

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 156: PERANCANGAN INSTRUMEN TES UNTUK MENGUKUR LEVEL …

141

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 157: PERANCANGAN INSTRUMEN TES UNTUK MENGUKUR LEVEL …

142

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 158: PERANCANGAN INSTRUMEN TES UNTUK MENGUKUR LEVEL …

143

Lampiran 16 Lembar Validasi Butir Soal

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 159: PERANCANGAN INSTRUMEN TES UNTUK MENGUKUR LEVEL …

144

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 160: PERANCANGAN INSTRUMEN TES UNTUK MENGUKUR LEVEL …

145

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 161: PERANCANGAN INSTRUMEN TES UNTUK MENGUKUR LEVEL …

146

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 162: PERANCANGAN INSTRUMEN TES UNTUK MENGUKUR LEVEL …

147

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 163: PERANCANGAN INSTRUMEN TES UNTUK MENGUKUR LEVEL …

148

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 164: PERANCANGAN INSTRUMEN TES UNTUK MENGUKUR LEVEL …

149

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 165: PERANCANGAN INSTRUMEN TES UNTUK MENGUKUR LEVEL …

150

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 166: PERANCANGAN INSTRUMEN TES UNTUK MENGUKUR LEVEL …

151

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 167: PERANCANGAN INSTRUMEN TES UNTUK MENGUKUR LEVEL …

152

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 168: PERANCANGAN INSTRUMEN TES UNTUK MENGUKUR LEVEL …

153

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 169: PERANCANGAN INSTRUMEN TES UNTUK MENGUKUR LEVEL …

154

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 170: PERANCANGAN INSTRUMEN TES UNTUK MENGUKUR LEVEL …

155

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 171: PERANCANGAN INSTRUMEN TES UNTUK MENGUKUR LEVEL …

156

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 172: PERANCANGAN INSTRUMEN TES UNTUK MENGUKUR LEVEL …

157

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 173: PERANCANGAN INSTRUMEN TES UNTUK MENGUKUR LEVEL …

158

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 174: PERANCANGAN INSTRUMEN TES UNTUK MENGUKUR LEVEL …

159

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 175: PERANCANGAN INSTRUMEN TES UNTUK MENGUKUR LEVEL …

160

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 176: PERANCANGAN INSTRUMEN TES UNTUK MENGUKUR LEVEL …

161

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 177: PERANCANGAN INSTRUMEN TES UNTUK MENGUKUR LEVEL …

162

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 178: PERANCANGAN INSTRUMEN TES UNTUK MENGUKUR LEVEL …

163

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 179: PERANCANGAN INSTRUMEN TES UNTUK MENGUKUR LEVEL …

164

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 180: PERANCANGAN INSTRUMEN TES UNTUK MENGUKUR LEVEL …

165

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 181: PERANCANGAN INSTRUMEN TES UNTUK MENGUKUR LEVEL …

166

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 182: PERANCANGAN INSTRUMEN TES UNTUK MENGUKUR LEVEL …

167

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 183: PERANCANGAN INSTRUMEN TES UNTUK MENGUKUR LEVEL …

168

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 184: PERANCANGAN INSTRUMEN TES UNTUK MENGUKUR LEVEL …

169

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 185: PERANCANGAN INSTRUMEN TES UNTUK MENGUKUR LEVEL …

170

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 186: PERANCANGAN INSTRUMEN TES UNTUK MENGUKUR LEVEL …

171

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 187: PERANCANGAN INSTRUMEN TES UNTUK MENGUKUR LEVEL …

172

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 188: PERANCANGAN INSTRUMEN TES UNTUK MENGUKUR LEVEL …

173

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 189: PERANCANGAN INSTRUMEN TES UNTUK MENGUKUR LEVEL …

174

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 190: PERANCANGAN INSTRUMEN TES UNTUK MENGUKUR LEVEL …

175

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 191: PERANCANGAN INSTRUMEN TES UNTUK MENGUKUR LEVEL …

176

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 192: PERANCANGAN INSTRUMEN TES UNTUK MENGUKUR LEVEL …

177

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 193: PERANCANGAN INSTRUMEN TES UNTUK MENGUKUR LEVEL …

178

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 194: PERANCANGAN INSTRUMEN TES UNTUK MENGUKUR LEVEL …

179

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 195: PERANCANGAN INSTRUMEN TES UNTUK MENGUKUR LEVEL …

180

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 196: PERANCANGAN INSTRUMEN TES UNTUK MENGUKUR LEVEL …

181

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 197: PERANCANGAN INSTRUMEN TES UNTUK MENGUKUR LEVEL …

182

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 198: PERANCANGAN INSTRUMEN TES UNTUK MENGUKUR LEVEL …

183

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 199: PERANCANGAN INSTRUMEN TES UNTUK MENGUKUR LEVEL …

184

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 200: PERANCANGAN INSTRUMEN TES UNTUK MENGUKUR LEVEL …

185

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 201: PERANCANGAN INSTRUMEN TES UNTUK MENGUKUR LEVEL …

186

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 202: PERANCANGAN INSTRUMEN TES UNTUK MENGUKUR LEVEL …

187

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 203: PERANCANGAN INSTRUMEN TES UNTUK MENGUKUR LEVEL …

188

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 204: PERANCANGAN INSTRUMEN TES UNTUK MENGUKUR LEVEL …

189

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 205: PERANCANGAN INSTRUMEN TES UNTUK MENGUKUR LEVEL …

190

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 206: PERANCANGAN INSTRUMEN TES UNTUK MENGUKUR LEVEL …

191

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 207: PERANCANGAN INSTRUMEN TES UNTUK MENGUKUR LEVEL …

192

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 208: PERANCANGAN INSTRUMEN TES UNTUK MENGUKUR LEVEL …

193

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 209: PERANCANGAN INSTRUMEN TES UNTUK MENGUKUR LEVEL …

194

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 210: PERANCANGAN INSTRUMEN TES UNTUK MENGUKUR LEVEL …

195

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 211: PERANCANGAN INSTRUMEN TES UNTUK MENGUKUR LEVEL …

196

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 212: PERANCANGAN INSTRUMEN TES UNTUK MENGUKUR LEVEL …

197

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 213: PERANCANGAN INSTRUMEN TES UNTUK MENGUKUR LEVEL …

198

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 214: PERANCANGAN INSTRUMEN TES UNTUK MENGUKUR LEVEL …

199

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 215: PERANCANGAN INSTRUMEN TES UNTUK MENGUKUR LEVEL …

200

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 216: PERANCANGAN INSTRUMEN TES UNTUK MENGUKUR LEVEL …

201

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 217: PERANCANGAN INSTRUMEN TES UNTUK MENGUKUR LEVEL …

202

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 218: PERANCANGAN INSTRUMEN TES UNTUK MENGUKUR LEVEL …

203

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 219: PERANCANGAN INSTRUMEN TES UNTUK MENGUKUR LEVEL …

204

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 220: PERANCANGAN INSTRUMEN TES UNTUK MENGUKUR LEVEL …

205

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 221: PERANCANGAN INSTRUMEN TES UNTUK MENGUKUR LEVEL …

206

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 222: PERANCANGAN INSTRUMEN TES UNTUK MENGUKUR LEVEL …

207

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 223: PERANCANGAN INSTRUMEN TES UNTUK MENGUKUR LEVEL …

208

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 224: PERANCANGAN INSTRUMEN TES UNTUK MENGUKUR LEVEL …

209

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 225: PERANCANGAN INSTRUMEN TES UNTUK MENGUKUR LEVEL …

210

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 226: PERANCANGAN INSTRUMEN TES UNTUK MENGUKUR LEVEL …

211

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 227: PERANCANGAN INSTRUMEN TES UNTUK MENGUKUR LEVEL …

212

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 228: PERANCANGAN INSTRUMEN TES UNTUK MENGUKUR LEVEL …

213

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 229: PERANCANGAN INSTRUMEN TES UNTUK MENGUKUR LEVEL …

214

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 230: PERANCANGAN INSTRUMEN TES UNTUK MENGUKUR LEVEL …

215

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 231: PERANCANGAN INSTRUMEN TES UNTUK MENGUKUR LEVEL …

216

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 232: PERANCANGAN INSTRUMEN TES UNTUK MENGUKUR LEVEL …

217

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 233: PERANCANGAN INSTRUMEN TES UNTUK MENGUKUR LEVEL …

218

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 234: PERANCANGAN INSTRUMEN TES UNTUK MENGUKUR LEVEL …

219

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 235: PERANCANGAN INSTRUMEN TES UNTUK MENGUKUR LEVEL …

220

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 236: PERANCANGAN INSTRUMEN TES UNTUK MENGUKUR LEVEL …

221

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 237: PERANCANGAN INSTRUMEN TES UNTUK MENGUKUR LEVEL …

222

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 238: PERANCANGAN INSTRUMEN TES UNTUK MENGUKUR LEVEL …

223

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 239: PERANCANGAN INSTRUMEN TES UNTUK MENGUKUR LEVEL …

224

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 240: PERANCANGAN INSTRUMEN TES UNTUK MENGUKUR LEVEL …

225

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 241: PERANCANGAN INSTRUMEN TES UNTUK MENGUKUR LEVEL …

226

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 242: PERANCANGAN INSTRUMEN TES UNTUK MENGUKUR LEVEL …

227

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 243: PERANCANGAN INSTRUMEN TES UNTUK MENGUKUR LEVEL …

228

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 244: PERANCANGAN INSTRUMEN TES UNTUK MENGUKUR LEVEL …

229

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 245: PERANCANGAN INSTRUMEN TES UNTUK MENGUKUR LEVEL …

230

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 246: PERANCANGAN INSTRUMEN TES UNTUK MENGUKUR LEVEL …

231

Lampiran 17 Perhitungan Uji Validitas Butir Soal menggunakan Aiken’s V

Validator Item 1 Item 2 Item 3 Item 4 Item 5 Item 6 Item 7 Item 8 Item 9 Item 10

Skor s Skor s Skor s Skor s Skor s Skor s Skor s Skor s Skor s Skor s

V1 4 3 4 3 5 4 5 4 5 4 5 4 5 4 5 4 5 4 5 4

V2 5 4 5 4 4 3 5 4 5 4 4 3 5 4 5 4 5 4 5 4

V3 5 4 5 4 4 3 4 3 5 4 5 4 4 3 5 4 5 4 5 4

V4 4 3 4 3 4 3 4 3 4 3 4 3 4 3 4 3 4 3 4 3

∑s 14 14 13 14 15 14 14 15 15 15

n(c-1) 16 16 16 16 16 16 16 16 16 16

V 0,875 0,875 0,8125 0,875 0,938 0,875 0,875 0,938 0,938 0,938

Item 11 Item 12 Item 13 Item 14 Item 15 Item 16 Item 17 Item 18 Rata-rata V

Skor s Skor s Skor s Skor s Skor s Skor s Skor s Skor s

5 4 5 4 5 4 5 4 5 4 4 3 4 3 4 3

0,896

5 4 5 4 4 3 4 3 5 4 4 3 5 4 5 4

4 3 5 4 5 4 5 4 4 3 5 4 5 4 4 3

4 3 4 3 5 4 5 4 5 4 5 4 4 3 4 3

14 15 15 15 15 14 14 13

16 16 16 16 16 16 16 16

0,875 0,938 0,938 0,938 0,938 0,875 0,875 0,813

Soal 1

V1 V2 V3 V4

4 5 5 4

4 5 5 4

5 4 4 4

5 5 4 4

5 5 5 4

5 4 5 4

5 5 4 4

5 5 5 4

5 5 5 4

5 5 5 4

5 5 4 4

5 5 5 4

5 4 5 5

5 4 5 5

5 5 4 5

4 4 5 5

4 5 5 4

4 5 4 4

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 247: PERANCANGAN INSTRUMEN TES UNTUK MENGUKUR LEVEL …

232

Validator Item 1 Item 2 Item 3 Item 4 Item 5 Item 6 Item 7 Item 8 Item 9 Item 10

Skor s Skor s Skor s Skor s Skor s Skor s Skor s Skor s Skor s Skor s

V1 5 4 5 4 5 4 5 4 5 4 5 4 5 4 5 4 5 4 5 4

V2 5 4 5 4 5 4 5 4 5 4 4 3 5 4 5 4 5 4 5 4

V3 5 4 5 4 4 3 5 4 5 4 5 4 5 4 5 4 5 4 5 4

V4 5 4 4 3 4 3 4 3 4 3 5 4 4 3 4 3 4 3 5 4

∑s 16 15 14 15 15 15 15 15 15 16

n(c-1) 16 16 16 16 16 16 16 16 16 16

V 1 0,9375 0,875 0,9375 0,9375 0,9375 0,9375 0,9375 0,9375 1

Item 11 Item 12 Item 13 Item 14 Item 15 Item 16 Item 17 Item 18 Rata-rata

V Skor s Skor s Skor s Skor s Skor s Skor s Skor s Skor s

5 4 5 4 5 4 5 4 5 4 4 3 4 3 4 3

0,934

5 4 5 4 5 4 4 3 5 4 5 4 5 4 5 4

5 4 5 4 5 4 4 3 5 4 5 4 5 4 5 4

5 4 5 4 4 3 4 3 4 3 5 4 4 3 4 3

16 16 15 13 15 15 14 14

16 16 16 16 16 16 16 16

1 1 0,9375 0,8125 0,9375 0,9375 0,875 0,875

Soal 2

V1 V2 V3 V4

5 5 5 5

5 5 5 4

5 5 4 4

5 5 5 4

5 5 5 4

5 4 5 5

5 5 5 4

5 5 5 4

5 5 5 4

5 5 5 5

5 5 5 5

5 5 5 5

5 5 5 4

5 4 4 4

5 5 5 4

4 5 5 5

4 5 5 4

4 5 5 4

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 248: PERANCANGAN INSTRUMEN TES UNTUK MENGUKUR LEVEL …

233

Validator Item 1 Item 2 Item 3 Item 4 Item 5 Item 6 Item 7 Item 8 Item 9 Item 10

Skor s Skor s Skor s Skor s Skor s Skor s Skor s Skor s Skor s Skor s

V1 5 4 5 4 5 4 5 4 5 4 5 4 5 4 5 4 5 4 5 4

V2 5 4 5 4 5 4 5 4 5 4 4 3 5 4 5 4 5 4 5 4

V3 5 4 5 4 5 4 5 4 5 4 5 4 5 4 5 4 5 4 5 4

V4 5 4 4 3 4 3 4 3 4 3 4 3 4 3 4 3 5 4 5 4

∑s 16 15 15 15 15 14 15 15 16 16

n(c-1) 16 16 16 16 16 16 16 16 16 16

V 1 0,9375 0,9375 0,9375 0,9375 0,875 0,9375 0,9375 1 1

Item 11 Item 12 Item 13 Item 14 Item 15 Item 16 Item 17 Item 18 Rata-rata

V Skor s Skor s Skor s Skor s Skor s Skor s Skor s Skor s

5 4 5 4 4 3 4 3 4 3 4 3 4 3 4 3

0,906

5 4 5 4 4 3 4 3 5 4 4 3 5 4 5 4

5 4 4 3 4 3 5 4 4 3 4 3 5 4 5 4

5 4 5 4 4 3 4 3 4 3 4 3 4 3 4 3

16 15 12 13 13 12 14 14

16 16 16 16 16 16 16 16

1 0,9375 0,75 0,8125 0,8125 0,75 0,875 0,875

Soal 3

V1 V2 V3 V4

5 5 5 5

5 5 5 4

5 5 5 4

5 5 5 4

5 5 5 4

5 4 5 4

5 5 5 4

5 5 5 4

5 5 5 5

5 5 5 5

5 5 5 5

5 5 4 5

4 4 4 4

4 4 5 4

4 5 4 4

4 4 4 4

4 5 5 4

4 5 5 4

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 249: PERANCANGAN INSTRUMEN TES UNTUK MENGUKUR LEVEL …

234

Validator Item 1 Item 2 Item 3 Item 4 Item 5 Item 6 Item 7 Item 8 Item 9 Item 10

Skor s Skor s Skor s Skor s Skor s Skor s Skor s Skor s Skor s Skor s

V1 5 4 5 4 5 4 5 4 5 4 5 4 5 4 5 4 5 4 5 4

V2 5 4 5 4 4 3 5 4 4 3 4 3 5 4 5 4 5 4 4 3

V3 5 4 5 4 5 4 4 3 5 4 5 4 4 3 4 3 5 4 5 4

V4 4 3 4 3 4 3 4 3 4 3 4 3 4 3 4 3 5 4 5 4

∑s 15 15 14 14 14 14 14 14 16 15

n(c-1) 16 16 16 16 16 16 16 16 16 16

V 0,9375 0,9375 0,875 0,875 0,875 0,875 0,875 0,875 1 0,9375

Item 11 Item 12 Item 13 Item 14 Item 15 Item 16 Item 17 Item 18 Rata-rata

V Skor s Skor s Skor s Skor s Skor s Skor s Skor s Skor s

5 4 5 4 4 3 4 3 4 3 4 3 4 3 4 3

0,885

5 4 5 4 4 3 4 3 4 3 4 3 5 4 5 4

5 4 4 3 5 4 4 3 5 4 4 3 5 4 5 4

5 4 5 4 4 3 4 3 4 3 5 4 4 3 4 3

16 15 13 12 13 13 14 14

16 16 16 16 16 16 16 16

1 0,9375 0,8125 0,75 0,8125 0,8125 0,875 0,875

Soal 4

V1 V2 V3 V4

5 5 5 4

5 5 5 4

5 4 5 4

5 5 4 4

5 4 5 4

5 4 5 4

5 5 4 4

5 5 4 4

5 5 5 5

5 4 5 5

5 5 5 5

5 5 4 5

4 4 5 4

4 4 4 4

4 4 5 4

4 4 4 5

4 5 5 4

4 5 5 4

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 250: PERANCANGAN INSTRUMEN TES UNTUK MENGUKUR LEVEL …

235

Validator Item 1 Item 2 Item 3 Item 4 Item 5 Item 6 Item 7 Item 8 Item 9 Item 10

Skor s Skor s Skor s Skor s Skor s Skor s Skor s Skor s Skor s Skor s

V1 5 4 5 4 5 4 5 4 5 4 5 4 5 4 5 4 5 4 5 4

V2 5 4 5 4 5 4 5 4 5 4 4 3 5 4 5 4 5 4 5 4

V3 5 4 5 4 5 4 4 3 4 3 5 4 4 3 5 4 4 3 5 4

V4 4 3 5 4 4 3 4 3 4 3 4 3 4 3 4 3 5 4 5 4

∑s 15 16 15 14 14 14 14 15 15 16

n(c-1) 16 16 16 16 16 16 16 16 16 16

V 0,9375 1 0,9375 0,875 0,875 0,875 0,875 0,9375 0,9375 1

Item 11 Item 12 Item 13 Item 14 Item 15 Item 16 Item 17 Item 18 Rata-rata V Skor s Skor s Skor s Skor s Skor s Skor s Skor s Skor s

5 4 5 4 4 3 4 3 4 3 4 3 4 3 4 3

0,899

5 4 5 4 4 3 4 3 5 4 4 3 5 4 5 4

5 4 4 3 5 4 5 4 5 4 4 3 5 4 5 4

5 4 5 4 4 3 4 3 4 3 4 3 4 3 4 3

16 15 13 13 14 12 14 14

16 16 16 16 16 16 16 16

1 0,9375 0,8125 0,8125 0,875 0,75 0,875 0,875

Soal 5

V1 V2 V3 V4

5 5 5 4

5 5 5 5

5 5 5 4

5 5 4 4

5 5 4 4

5 4 5 4

5 5 4 4

5 5 5 4

5 5 4 5

5 5 5 5

5 5 5 5

5 5 4 5

4 4 5 4

4 4 5 4

4 5 5 4

4 4 4 4

4 5 5 4

4 5 5 4

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 251: PERANCANGAN INSTRUMEN TES UNTUK MENGUKUR LEVEL …

236

Validator Item 1 Item 2 Item 3 Item 4 Item 5 Item 6 Item 7 Item 8 Item 9 Item 10

Skor s Skor s Skor s Skor s Skor s Skor s Skor s Skor s Skor s Skor s

V1 5 4 5 4 5 4 5 4 5 4 5 4 5 4 5 4 5 4 5 4

V2 5 4 5 4 4 3 5 4 4 3 4 3 5 4 5 4 5 4 4 3

V3 5 4 5 4 5 4 4 3 5 4 5 4 4 3 4 3 4 3 5 4

V4 4 3 4 3 4 3 4 3 4 3 5 4 4 3 4 3 4 3 5 4

∑s 15 15 14 14 14 15 14 14 14 15

n(c-1) 16 16 16 16 16 16 16 16 16 16

V 0,9375 0,9375 0,875 0,875 0,875 0,9375 0,875 0,875 0,875 0,9375

Item 11 Item 12 Item 13 Item 14 Item 15 Item 16 Item 17 Item 18 Rata-rata

V Skor s Skor s Skor s Skor s Skor s Skor s Skor s Skor s

5 4 5 4 4 3 4 3 4 3 4 3 4 3 4 3

0,885

5 4 5 4 4 3 4 3 5 4 4 3 5 4 5 4

5 4 5 4 5 4 4 3 5 4 4 3 5 4 5 4

5 4 5 4 4 3 4 3 4 3 4 3 4 3 4 3

16 16 13 12 14 12 14 14

16 16 16 16 16 16 16 16

1 1 0,8125 0,75 0,875 0,75 0,875 0,875

Soal 6

V1 V2 V3 V4

5 5 5 4

5 5 5 4

5 4 5 4

5 5 4 4

5 4 5 4

5 4 5 5

5 5 4 4

5 5 4 4

5 5 4 4

5 4 5 5

5 5 5 5

5 5 5 5

4 4 5 4

4 4 4 4

4 5 5 4

4 4 4 4

4 5 5 4

4 5 5 4

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 252: PERANCANGAN INSTRUMEN TES UNTUK MENGUKUR LEVEL …

237

Validator Item 1 Item 2 Item 3 Item 4 Item 5 Item 6 Item 7 Item 8 Item 9 Item 10

Skor s Skor s Skor s Skor s Skor s Skor s Skor s Skor s Skor s Skor s

V1 5 4 5 4 5 4 5 4 5 4 5 4 5 4 5 4 5 4 5 4

V2 5 4 5 4 4 3 5 4 4 3 4 3 5 4 5 4 5 4 5 4

V3 5 4 5 4 5 4 5 4 4 3 4 3 4 3 4 3 5 4 5 4

V4 4 3 4 3 4 3 4 3 4 3 5 4 4 3 4 3 5 4 5 4

∑s 15 15 14 15 13 14 14 14 16 16

n(c-1) 16 16 16 16 16 16 16 16 16 16

V 0,9375 0,9375 0,875 0,9375 0,8125 0,875 0,875 0,875 1 1

Item 11 Item 12 Item 13 Item 14 Item 15 Item 16 Item 17 Item 18 Rata-rata V Skor s Skor s Skor s Skor s Skor s Skor s Skor s Skor s

5 4 5 4 4 3 4 3 4 3 4 3 4 3 4 3

0,892

5 4 5 4 4 3 4 3 5 4 4 3 5 4 5 4

4 3 5 4 5 4 5 4 4 3 5 4 5 4 5 4

5 4 5 4 4 3 4 3 4 3 4 3 4 3 4 3

15 16 13 13 13 13 14 14

16 16 16 16 16 16 16 16

0,9375 1 0,8125 0,8125 0,8125 0,8125 0,875 0,875

Soal 7

V1 V2 V3 V4

5 5 5 4

5 5 5 4

5 4 5 4

5 5 5 4

5 4 4 4

5 4 4 5

5 5 4 4

5 5 4 4

5 5 5 5

5 5 5 5

5 5 4 5

5 5 5 5

4 4 5 4

4 4 5 4

4 5 4 4

4 4 5 4

4 5 5 4

4 5 5 4

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 253: PERANCANGAN INSTRUMEN TES UNTUK MENGUKUR LEVEL …

238

Validator Item 1 Item 2 Item 3 Item 4 Item 5 Item 6 Item 7 Item 8 Item 9 Item 10

Skor s Skor s Skor s Skor s Skor s Skor s Skor s Skor s Skor s Skor s

V1 5 4 5 4 5 4 5 4 5 4 5 4 5 4 5 4 5 4 5 4

V2 5 4 3 2 5 4 5 4 5 4 4 3 5 4 5 4 3 2 5 4

V3 5 4 5 4 5 4 4 3 4 3 5 4 5 4 5 4 4 3 5 4

V4 4 3 4 3 4 3 4 3 4 3 5 4 4 3 4 3 5 4 5 4

∑s 15 13 15 14 14 15 15 15 13 16

n(c-1) 16 16 16 16 16 16 16 16 16 16

V 0,9375 0,8125 0,9375 0,875 0,875 0,9375 0,9375 0,9375 0,8125 1

Item 11 Item 12 Item 13 Item 14 Item 15 Item 16 Item 17 Item 18 Rata-rata

V Skor s Skor s Skor s Skor s Skor s Skor s Skor s Skor s

5 4 5 4 4 3 4 3 4 3 4 3 4 3 4 3

0,882

5 4 3 2 4 3 4 3 5 4 4 3 5 4 5 4

4 3 5 4 5 4 4 3 5 4 5 4 5 4 5 4

5 4 5 4 4 3 4 3 4 3 4 3 4 3 4 3

15 14 13 12 14 13 14 14

16 16 16 16 16 16 16 16

0,9375 0,875 0,8125 0,75 0,875 0,8125 0,875 0,875

Soal 8

V1 V2 V3 V4

5 5 5 4

5 3 5 4

5 5 5 4

5 5 4 4

5 5 4 4

5 4 5 5

5 5 5 4

5 5 5 4

5 3 4 5

5 5 5 5

5 5 4 5

5 3 5 5

4 4 5 4

4 4 4 4

4 5 5 4

4 4 4 4

4 5 4 4

4 5 4 4

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 254: PERANCANGAN INSTRUMEN TES UNTUK MENGUKUR LEVEL …

239

Validator Item 1 Item 2 Item 3 Item 4 Item 5 Item 6 Item 7 Item 8 Item 9 Item 10

Skor s Skor s Skor s Skor s Skor s Skor s Skor s Skor s Skor s Skor s

V1 5 4 5 4 5 4 5 4 5 4 5 4 5 4 5 4 5 4 5 4

V2 5 4 5 4 4 3 4 3 4 3 4 3 5 4 5 4 4 3 4 3

V3 5 4 4 3 4 3 5 4 5 4 4 3 5 4 5 4 5 4 5 4

V4 4 3 4 3 4 3 4 3 4 3 3 2 4 3 4 3 4 3 5 4

∑s 15 14 13 14 14 12 15 15 14 15

n(c-1) 16 16 16 16 16 16 16 16 16 16

V 0,9375 0,875 0,8125 0,875 0,875 0,75 0,9375 0,9375 0,875 0,9375

Item 11 Item 12 Item 13 Item 14 Item 15 Item 16 Item 17 Item 18 Rata-rata

V Skor s Skor s Skor s Skor s Skor s Skor s Skor s Skor s

5 4 5 4 4 3 4 3 4 3 4 3 4 3 4 3

0,868

5 4 5 4 4 3 4 3 5 4 4 3 5 4 5 4

4 3 5 4 4 3 4 3 4 3 5 4 5 4 5 4

5 4 5 4 4 3 4 3 4 3 4 3 4 3 4 3

15 16 12 12 13 13 14 14

16 16 16 16 16 16 16 16

0,9375 1 0,75 0,75 0,8125 0,8125 0,875 0,875

Soal 9

V1 V2 V3 V4

5 5 5 4

5 5 4 4

5 4 4 4

5 4 5 4

5 4 5 4

5 4 4 4

5 5 5 4

5 5 5 4

5 4 5 4

5 4 5 5

5 5 4 5

5 5 5 5

4 4 4 4

4 4 4 4

4 5 4 4

4 4 5 4

4 5 5 4

4 5 5 4

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 255: PERANCANGAN INSTRUMEN TES UNTUK MENGUKUR LEVEL …

240

Validator Item 1 Item 2 Item 3 Item 4 Item 5 Item 6 Item 7 Item 8 Item 9 Item 10

Skor s Skor s Skor s Skor s Skor s Skor s Skor s Skor s Skor s Skor s

V1 5 4 5 4 5 4 5 4 5 4 5 4 5 4 5 4 5 4 5 4

V2 5 4 5 4 4 3 4 3 4 3 4 3 5 4 5 4 4 3 4 3

V3 4 3 4 3 5 4 5 4 5 4 4 3 5 4 5 4 5 4 5 4

V4 4 3 4 3 4 3 4 3 4 3 5 4 4 3 4 3 4 3 4 3

∑s 14 14 14 14 14 14 15 15 14 14

n(c-1) 16 16 16 16 16 16 16 16 16 16

V 0,875 0,875 0,875 0,875 0,875 0,875 0,9375 0,9375 0,875 0,875

Item 11 Item 12 Item 13 Item 14 Item 15 Item 16 Item 17 Item 18 Rata-rata

V Skor s Skor s Skor s Skor s Skor s Skor s Skor s Skor s

5 4 5 4 4 3 4 3 4 3 4 3 4 3 4 3

0,868

5 4 4 3 4 3 4 3 5 4 4 3 5 4 5 4

4 3 5 4 5 4 5 4 5 4 4 3 5 4 5 4

4 3 4 3 4 3 4 3 4 3 4 3 4 3 4 3

14 14 13 13 14 12 14 14

16 16 16 16 16 16 16 16

0,875 0,875 0,8125 0,8125 0,875 0,75 0,875 0,875

Soal 10

V1 V2 V3 V4

5 5 4 4

5 5 4 4

5 4 5 4

5 4 5 4

5 4 5 4

5 4 4 5

5 5 5 4

5 5 5 4

5 4 5 4

5 4 5 4

5 5 4 4

5 4 5 4

4 4 5 4

4 4 5 4

4 5 5 4

4 4 4 4

4 5 5 4

4 5 5 4

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 256: PERANCANGAN INSTRUMEN TES UNTUK MENGUKUR LEVEL …

241

Validator Item 1 Item 2 Item 3 Item 4 Item 5 Item 6 Item 7 Item 8 Item 9 Item 10

Skor s Skor s Skor s Skor s Skor s Skor s Skor s Skor s Skor s Skor s

V1 5 4 5 4 5 4 5 4 5 4 5 4 5 4 5 4 5 4 5 4

V2 5 4 5 4 5 4 5 4 5 4 4 3 5 4 5 4 5 4 5 4

V3 5 4 5 4 4 3 5 4 4 3 5 4 5 4 5 4 5 4 5 4

V4 4 3 4 3 4 3 4 3 4 3 5 4 4 3 4 3 4 3 5 4

∑s 15 15 14 15 14 15 15 15 15 16

n(c-1) 16 16 16 16 16 16 16 16 16 16

V 0,9375 0,9375 0,875 0,9375 0,875 0,9375 0,9375 0,9375 0,9375 1

Item 11 Item 12 Item 13 Item 14 Item 15 Item 16 Item 17 Item 18 Rata-rata

V Skor s Skor s Skor s Skor s Skor s Skor s Skor s Skor s

5 4 5 4 4 3 4 3 4 3 4 3 4 3 4 3

0,899

5 4 5 4 4 3 4 3 5 4 4 3 5 4 5 4

5 4 4 3 4 3 4 3 5 4 4 3 5 4 5 4

5 4 5 4 4 3 4 3 4 3 5 4 4 3 4 3

16 15 12 12 14 13 14 14

16 16 16 16 16 16 16 16

1 0,9375 0,75 0,75 0,875 0,8125 0,875 0,875

Soal 11

V1 V2 V3 V4

5 5 5 4

5 5 5 4

5 5 4 4

5 5 5 4

5 5 4 4

5 4 5 5

5 5 5 4

5 5 5 4

5 5 5 4

5 5 5 5

5 5 5 5

5 5 4 5

4 4 4 4

4 4 4 4

4 5 5 4

4 4 4 5

4 5 5 4

4 5 5 4

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 257: PERANCANGAN INSTRUMEN TES UNTUK MENGUKUR LEVEL …

242

Validator Item 1 Item 2 Item 3 Item 4 Item 5 Item 6 Item 7 Item 8 Item 9 Item 10

Skor s Skor s Skor s Skor s Skor s Skor s Skor s Skor s Skor s Skor s

V1 5 4 5 4 5 4 5 4 5 4 5 4 5 4 5 4 5 4 5 4

V2 5 4 5 4 4 3 5 4 4 3 4 3 5 4 5 4 5 4 4 3

V3 5 4 5 4 5 4 4 3 4 3 5 4 5 4 4 3 5 4 5 4

V4 4 3 4 3 4 3 4 3 4 3 5 4 4 3 4 3 4 3 5 4

∑s 15 15 14 14 13 15 15 14 15 15

n(c-1) 16 16 16 16 16 16 16 16 16 16

V 0,9375 0,9375 0,875 0,875 0,8125 0,9375 0,9375 0,875 0,9375 0,9375

Item 11 Item 12 Item 13 Item 14 Item 15 Item 16 Item 17 Item 18 Rata-rata

V Skor s Skor s Skor s Skor s Skor s Skor s Skor s Skor s

5 4 5 4 4 3 4 3 4 3 4 3 4 3 4 3

0,878

5 4 5 4 4 3 4 3 5 4 4 3 5 4 5 4

4 3 5 4 5 4 5 4 4 3 4 3 4 3 4 3

5 4 4 3 4 3 4 3 5 4 4 3 4 3 4 3

15 15 13 13 14 12 13 13

16 16 16 16 16 16 16 16

0,9375 0,9375 0,8125 0,8125 0,875 0,75 0,8125 0,8125

Soal 12

V1 V2 V3 V4

5 5 5 4

5 5 5 4

5 4 5 4

5 5 4 4

5 4 4 4

5 4 5 5

5 5 5 4

5 5 4 4

5 5 5 4

5 4 5 5

5 5 4 5

5 5 5 4

4 4 5 4

4 4 5 4

4 5 4 4

4 4 4 5

4 5 4 4

4 5 4 4

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 258: PERANCANGAN INSTRUMEN TES UNTUK MENGUKUR LEVEL …

243

Validator Item 1 Item 2 Item 3 Item 4 Item 5 Item 6 Item 7 Item 8 Item 9 Item 10

Skor s Skor s Skor s Skor s Skor s Skor s Skor s Skor s Skor s Skor s

V1 5 4 5 4 5 4 5 4 5 4 5 4 5 4 5 4 5 4 5 4

V2 5 4 5 4 4 3 4 3 4 3 4 3 5 4 5 4 5 4 4 3

V3 4 3 4 3 5 4 5 4 5 4 4 3 5 4 5 4 4 3 4 3

V4 4 3 4 3 4 3 4 3 4 3 4 3 4 3 4 3 4 3 4 3

∑s 14 14 14 14 14 13 15 15 14 13

n(c-1) 16 16 16 16 16 16 16 16 16 16

V 0,875 0,875 0,875 0,875 0,875 0,8125 0,9375 0,9375 0,875 0,8125

Item 11 Item 12 Item 13 Item 14 Item 15 Item 16 Item 17 Item 18 Rata-rata

V Skor s Skor s Skor s Skor s Skor s Skor s Skor s Skor s

5 4 5 4 4 3 4 3 4 3 4 3 4 3 4 3

0,854

4 3 5 4 4 3 4 3 5 4 4 3 5 4 5 4

5 4 5 4 5 4 5 4 4 3 5 4 5 4 5 4

4 3 4 3 3 2 4 3 3 2 3 2 4 3 4 3

14 15 12 13 12 12 14 14

16 16 16 16 16 16 16 16

0,875 0,9375 0,75 0,8125 0,75 0,75 0,875 0,875

Soal 13

V1 V2 V3 V4

5 5 4 4

5 5 4 4

5 4 5 4

5 4 5 4

5 4 5 4

5 4 4 4

5 5 5 4

5 5 5 4

5 5 4 4

5 4 4 4

5 4 5 4

5 5 5 4

4 4 5 3

4 4 5 4

4 5 4 3

4 4 5 3

4 5 5 4

4 5 5 4

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 259: PERANCANGAN INSTRUMEN TES UNTUK MENGUKUR LEVEL …

244

Validator Item 1 Item 2 Item 3 Item 4 Item 5 Item 6 Item 7 Item 8 Item 9 Item 10

Skor s Skor s Skor s Skor s Skor s Skor s Skor s Skor s Skor s Skor s

V1 5 4 5 4 5 4 5 4 5 4 5 4 5 4 5 4 5 4 5 4

V2 5 4 5 4 4 3 5 4 5 4 4 3 5 4 5 4 5 4 5 4

V3 5 4 4 3 4 3 5 4 5 4 5 4 5 4 4 3 5 4 5 4

V4 4 3 4 3 4 3 4 3 4 3 4 3 4 3 4 3 4 3 5 4

∑s 15 14 13 15 15 14 15 14 15 16

n(c-1) 16 16 16 16 16 16 16 16 16 16

V 0,9375 0,875 0,8125 0,9375 0,9375 0,875 0,9375 0,875 0,9375 1

Item 11 Item 12 Item 13 Item 14 Item 15 Item 16 Item 17 Item 18 Rata-rata V Skor s Skor s Skor s Skor s Skor s Skor s Skor s Skor s

5 4 5 4 4 3 4 3 4 3 4 3 4 3 4 3

0,878

5 4 5 4 4 3 4 3 4 3 4 3 5 4 4 3

4 3 5 4 5 4 4 3 4 3 4 3 5 4 5 4

5 4 5 4 4 3 4 3 4 3 4 3 4 3 4 3

15 16 13 12 12 12 14 13

16 16 16 16 16 16 16 16

0,9375 1 0,8125 0,75 0,75 0,75 0,875 0,8125

Soal 14

V1 V2 V3 V4

5 5 5 4

5 5 4 4

5 4 4 4

5 5 5 4

5 5 5 4

5 4 5 4

5 5 5 4

5 5 4 4

5 5 5 4

5 5 5 5

5 5 4 5

5 5 5 5

4 4 5 4

4 4 4 4

4 4 4 4

4 4 4 4

4 5 5 4

4 4 5 4

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 260: PERANCANGAN INSTRUMEN TES UNTUK MENGUKUR LEVEL …

245

Validator Item 1 Item 2 Item 3 Item 4 Item 5 Item 6 Item 7 Item 8 Item 9 Item 10

Skor s Skor s Skor s Skor s Skor s Skor s Skor s Skor s Skor s Skor s

V1 5 4 5 4 5 4 5 4 5 4 5 4 5 4 5 4 5 4 5 4

V2 5 4 3 2 5 4 5 4 5 4 4 3 5 4 5 4 3 2 5 4

V3 5 4 5 4 5 4 4 3 5 4 5 4 5 4 4 3 5 4 4 3

V4 4 3 4 3 4 3 4 3 4 3 4 3 4 3 4 3 4 3 5 4

∑s 15 13 15 14 15 14 15 14 13 15

n(c-1) 16 16 16 16 16 16 16 16 16 16

V 0,9375 0,8125 0,9375 0,875 0,9375 0,875 0,9375 0,875 0,8125 0,9375

Item 11 Item 12 Item 13 Item 14 Item 15 Item 16 Item 17 Item 18 Rata-rata V Skor s Skor s Skor s Skor s Skor s Skor s Skor s Skor s

5 4 5 4 4 3 4 3 4 3 4 3 4 3 4 3

0,875

5 4 3 2 4 3 4 3 5 4 4 3 5 4 4 3

5 4 5 4 5 4 5 4 5 4 4 3 5 4 5 4

5 4 5 4 4 3 4 3 4 3 4 3 4 3 4 3

16 14 13 13 14 12 14 13

16 16 16 16 16 16 16 16

1 0,875 0,8125 0,8125 0,875 0,75 0,875 0,8125

Soal 15

V1 V2 V3 V4

5 5 5 4

5 3 5 4

5 5 5 4

5 5 4 4

5 5 5 4

5 4 5 4

5 5 5 4

5 5 4 4

5 3 5 4

5 5 4 5

5 5 5 5

5 3 5 5

4 4 5 4

4 4 5 4

4 5 5 4

4 4 4 4

4 5 5 4

4 4 5 4

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 261: PERANCANGAN INSTRUMEN TES UNTUK MENGUKUR LEVEL …

246

Validator Item 1 Item 2 Item 3 Item 4 Item 5 Item 6 Item 7 Item 8 Item 9 Item 10

Skor s Skor s Skor s Skor s Skor s Skor s Skor s Skor s Skor s Skor s

V1 5 4 5 4 5 4 5 4 5 4 5 4 5 4 5 4 5 4 5 4

V2 5 4 5 4 4 3 5 4 4 3 4 3 5 4 5 4 5 4 5 4

V3 5 4 4 3 5 4 5 4 5 4 4 3 5 4 5 4 5 4 4 3

V4 4 3 4 3 4 3 4 3 4 3 5 4 4 3 4 3 4 3 4 3

∑s 15 14 14 15 14 14 15 15 15 14

n(c-1) 16 16 16 16 16 16 16 16 16 16

V 0,9375 0,875 0,875 0,9375 0,875 0,875 0,9375 0,9375 0,9375 0,875

Item 11 Item 12 Item 13 Item 14 Item 15 Item 16 Item 17 Item 18 Rata-rata

V Skor s Skor s Skor s Skor s Skor s Skor s Skor s Skor s

5 4 5 4 4 3 4 3 4 3 4 3 4 3 4 3

0,875

5 4 5 4 5 4 4 3 4 3 4 3 5 4 4 3

5 4 5 4 5 4 4 3 4 3 4 3 5 4 5 4

4 3 4 3 4 3 4 3 4 3 4 3 4 3 4 3

15 15 14 12 12 12 14 13

16 16 16 16 16 16 16 16

0,9375 0,9375 0,875 0,75 0,75 0,75 0,875 0,8125

Soal 16

V1 V2 V3 V4

5 5 5 4

5 5 5 4

5 4 4 4

5 5 4 4

5 4 5 4

5 4 5 5

5 5 5 4

5 5 5 4

5 5 5 4

5 5 5 4

5 5 5 4

5 5 4 4

4 5 4 4

4 4 5 4

4 4 5 4

4 4 5 4

4 5 5 4

4 4 5 4

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 262: PERANCANGAN INSTRUMEN TES UNTUK MENGUKUR LEVEL …

247

Validator Item 1 Item 2 Item 3 Item 4 Item 5 Item 6 Item 7 Item 8 Item 9 Item 10

Skor s Skor s Skor s Skor s Skor s Skor s Skor s Skor s Skor s Skor s

V1 5 4 5 4 5 4 5 4 5 4 5 4 5 4 5 4 5 4 5 4

V2 5 4 5 4 5 4 5 4 5 4 4 3 5 4 5 4 5 4 5 4

V3 5 4 4 3 5 4 5 4 5 4 4 3 5 4 5 4 5 4 4 3

V4 4 3 4 3 4 3 4 3 4 3 4 3 4 3 4 3 4 3 5 4

∑s 15 14 15 15 15 13 15 15 15 15

n(c-1) 16 16 16 16 16 16 16 16 16 16

V 0,9375 0,875 0,9375 0,9375 0,9375 0,8125 0,9375 0,9375 0,9375 0,9375

Item 11 Item 12 Item 13 Item 14 Item 15 Item 16 Item 17 Item 18 Rata-rata

V Skor s Skor s Skor s Skor s Skor s Skor s Skor s Skor s

5 4 5 4 4 3 4 3 4 3 4 3 4 3 4 3

0,892

5 4 5 4 4 3 4 3 5 4 4 3 5 4 5 4

5 4 5 4 5 4 4 3 4 3 4 3 5 4 5 4

5 4 5 4 4 3 4 3 4 3 4 3 4 3 4 3

16 16 13 12 13 12 14 14

16 16 16 16 16 16 16 16

1 1 0,8125 0,75 0,8125 0,75 0,875 0,875

Soal 17

V1 V2 V3 V4

5 5 5 4

5 5 4 4

5 5 5 4

5 5 5 4

5 5 5 4

5 4 4 4

5 5 5 4

5 5 5 4

5 5 5 4

5 5 4 5

5 5 5 5

5 5 5 5

4 4 5 4

4 4 4 4

4 5 4 4

4 4 4 4

4 5 5 4

4 5 5 4

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 263: PERANCANGAN INSTRUMEN TES UNTUK MENGUKUR LEVEL …

248

Validator Item 1 Item 2 Item 3 Item 4 Item 5 Item 6 Item 7 Item 8 Item 9 Item 10

Skor s Skor s Skor s Skor s Skor s Skor s Skor s Skor s Skor s Skor s

V1 5 4 5 4 5 4 5 4 5 4 5 4 5 4 5 4 5 4 5 4

V2 5 4 4 3 4 3 5 4 4 3 4 3 5 4 5 4 4 3 5 4

V3 5 4 5 4 5 4 4 3 5 4 5 4 4 3 5 4 4 3 5 4

V4 4 3 4 3 4 3 4 3 4 3 4 3 4 3 4 3 4 3 4 3

∑s 15 14 14 14 14 14 14 15 13 15

n(c-1) 16 16 16 16 16 16 16 16 16 16

V 0,9375 0,875 0,875 0,875 0,875 0,875 0,875 0,9375 0,8125 0,9375

Item 11 Item 12 Item 13 Item 14 Item 15 Item 16 Item 17 Item 18 Rata-rata

V Skor s Skor s Skor s Skor s Skor s Skor s Skor s Skor s

5 4 5 4 4 3 4 3 4 3 4 3 4 3 4 3

0,851

5 4 4 3 4 3 4 3 4 3 4 3 5 4 5 4

4 3 4 3 5 4 5 4 5 4 5 4 4 3 5 4

4 3 4 3 4 3 3 2 4 3 4 3 3 2 3 2

14 13 13 12 13 13 12 13

16 16 16 16 16 16 16 16

0,875 0,8125 0,8125 0,75 0,8125 0,8125 0,75 0,8125

Soal 18

V1 V2 V3 V4

5 5 5 4

5 4 5 4

5 4 5 4

5 5 4 4

5 4 5 4

5 4 5 4

5 5 4 4

5 5 5 4

5 4 4 4

5 5 5 4

5 5 4 4

5 4 4 4

4 4 5 4

4 4 5 3

4 4 5 4

4 4 5 4

4 5 4 3

4 5 5 3

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 264: PERANCANGAN INSTRUMEN TES UNTUK MENGUKUR LEVEL …

249

Validator Item 1 Item 2 Item 3 Item 4 Item 5 Item 6 Item 7 Item 8 Item 9 Item 10

Skor s Skor s Skor s Skor s Skor s Skor s Skor s Skor s Skor s Skor s

V1 5 4 5 4 5 4 5 4 5 4 5 4 5 4 5 4 5 4 5 4

V2 5 4 5 4 5 4 5 4 5 4 4 3 5 4 5 4 5 4 5 4

V3 5 4 5 4 5 4 4 3 4 3 4 3 5 4 5 4 5 4 5 4

V4 4 3 4 3 4 3 4 3 4 3 4 3 4 3 4 3 4 3 4 3

∑s 15 15 15 14 14 13 15 15 15 15

n(c-1) 16 16 16 16 16 16 16 16 16 16

V 0,9375 0,9375 0,9375 0,875 0,875 0,8125 0,9375 0,9375 0,9375 0,9375

Item 11 Item 12 Item 13 Item 14 Item 15 Item 16 Item 17 Item 18 Rata-rata

V Skor s Skor s Skor s Skor s Skor s Skor s Skor s Skor s

5 4 5 4 4 3 4 3 4 3 4 3 4 3 4 3

0,872

5 4 5 4 5 4 4 3 5 4 5 4 5 4 5 4

4 3 5 4 5 4 4 3 5 4 5 4 5 4 5 4

4 3 4 3 3 2 3 2 3 2 3 2 3 2 3 2

14 15 13 11 13 13 13 13

16 16 16 16 16 16 16 16

0,875 0,9375 0,8125 0,6875 0,8125 0,8125 0,8125 0,8125

Soal 19

V1 V2 V3 V4

5 5 5 4

5 5 5 4

5 5 5 4

5 5 4 4

5 5 4 4

5 4 4 4

5 5 5 4

5 5 5 4

5 5 5 4

5 5 5 4

5 5 4 4

5 5 5 4

4 5 5 3

4 4 4 3

4 5 5 3

4 5 5 3

4 5 5 3

4 5 5 3

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 265: PERANCANGAN INSTRUMEN TES UNTUK MENGUKUR LEVEL …

250

Validator Item 1 Item 2 Item 3 Item 4 Item 5 Item 6 Item 7 Item 8 Item 9 Item 10

Skor s Skor s Skor s Skor s Skor s Skor s Skor s Skor s Skor s Skor s

V1 5 4 5 4 5 4 5 4 5 4 5 4 5 4 5 4 5 4 5 4

V2 5 4 5 4 5 4 5 4 5 4 4 3 5 4 5 4 5 4 5 4

V3 5 4 5 4 4 3 5 4 4 3 5 4 5 4 5 4 4 3 5 4

V4 4 3 4 3 4 3 4 3 4 3 5 4 4 3 5 4 4 3 4 3

∑s 15 15 14 15 14 15 15 16 14 15

n(c-1) 16 16 16 16 16 16 16 16 16 16

V 0,9375 0,9375 0,875 0,9375 0,875 0,9375 0,9375 1 0,875 0,9375

Item 11 Item 12 Item 13 Item 14 Item 15 Item 16 Item 17 Item 18 Rata-rata V Skor s Skor s Skor s Skor s Skor s Skor s Skor s Skor s

5 4 5 4 4 3 4 3 4 3 4 3 4 3 4 3

0,889

5 4 5 4 4 3 4 3 5 4 4 3 5 4 4 3

5 4 4 3 5 4 4 3 4 3 5 4 5 4 4 3

5 4 5 4 4 3 4 3 4 3 4 3 4 3 4 3

16 15 13 12 13 13 14 12

16 16 16 16 16 16 16 16

1 0,9375 0,8125 0,75 0,8125 0,8125 0,875 0,75

Soal 20

V1 V2 V3 V4

5 5 5 4

5 5 5 4

5 5 4 4

5 5 5 4

5 5 4 4

5 4 5 5

5 5 5 4

5 5 5 5

5 5 4 4

5 5 5 4

5 5 5 5

5 5 4 5

4 4 5 4

4 4 4 4

4 5 4 4

4 4 5 4

4 5 5 4

4 4 4 4

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 266: PERANCANGAN INSTRUMEN TES UNTUK MENGUKUR LEVEL …

251

Lampiran 18 Lembar Validasi Pretest dan Posttest

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 267: PERANCANGAN INSTRUMEN TES UNTUK MENGUKUR LEVEL …

252

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 268: PERANCANGAN INSTRUMEN TES UNTUK MENGUKUR LEVEL …

253

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 269: PERANCANGAN INSTRUMEN TES UNTUK MENGUKUR LEVEL …

254

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 270: PERANCANGAN INSTRUMEN TES UNTUK MENGUKUR LEVEL …

255

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 271: PERANCANGAN INSTRUMEN TES UNTUK MENGUKUR LEVEL …

256

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 272: PERANCANGAN INSTRUMEN TES UNTUK MENGUKUR LEVEL …

257

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 273: PERANCANGAN INSTRUMEN TES UNTUK MENGUKUR LEVEL …

258

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 274: PERANCANGAN INSTRUMEN TES UNTUK MENGUKUR LEVEL …

259

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 275: PERANCANGAN INSTRUMEN TES UNTUK MENGUKUR LEVEL …

260

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 276: PERANCANGAN INSTRUMEN TES UNTUK MENGUKUR LEVEL …

261

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 277: PERANCANGAN INSTRUMEN TES UNTUK MENGUKUR LEVEL …

262

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 278: PERANCANGAN INSTRUMEN TES UNTUK MENGUKUR LEVEL …

263

Lampiran 19 Perhitungan Uji Validitas Pretest dan Posttest menggunakan Aiken’s V

Uji Validitas Pretest dan Posttest menggunakan Aiken’s V

Validator Aspek 1 Aspek 2 Aspek 3 Aspek 4 Aspek 5 Aspek 6 Aspek 7 Aspek 8

Skor s Skor s Skor s Skor s Skor s Skor s Skor s Skor s

V1 5 4 5 4 5 4 5 4 5 4 5 4 5 4 5 4

V2 4 3 5 4 5 4 5 4 4 3 5 4 4 3 5 4

V3 5 4 5 4 4 3 5 4 5 4 4 3 4 3 5 4

V4 5 4 4 3 4 3 4 3 4 3 4 3 4 3 4 3

∑s 15 15 14 15 14 14 13 15

n(c-1) 16 16 16 16 16 16 16 16

V 0,938 0,938 0,875 0,938 0,875 0,875 0,813 0,938

Rata-rata

Aiken’s V 0,898

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 279: PERANCANGAN INSTRUMEN TES UNTUK MENGUKUR LEVEL …

264

Lampiran 20 Lembar Validasi Angket Respon Peserta Didik

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 280: PERANCANGAN INSTRUMEN TES UNTUK MENGUKUR LEVEL …

265

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 281: PERANCANGAN INSTRUMEN TES UNTUK MENGUKUR LEVEL …

266

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 282: PERANCANGAN INSTRUMEN TES UNTUK MENGUKUR LEVEL …

267

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 283: PERANCANGAN INSTRUMEN TES UNTUK MENGUKUR LEVEL …

268

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 284: PERANCANGAN INSTRUMEN TES UNTUK MENGUKUR LEVEL …

269

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 285: PERANCANGAN INSTRUMEN TES UNTUK MENGUKUR LEVEL …

270

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 286: PERANCANGAN INSTRUMEN TES UNTUK MENGUKUR LEVEL …

271

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 287: PERANCANGAN INSTRUMEN TES UNTUK MENGUKUR LEVEL …

272

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 288: PERANCANGAN INSTRUMEN TES UNTUK MENGUKUR LEVEL …

273

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 289: PERANCANGAN INSTRUMEN TES UNTUK MENGUKUR LEVEL …

274

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 290: PERANCANGAN INSTRUMEN TES UNTUK MENGUKUR LEVEL …

275

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 291: PERANCANGAN INSTRUMEN TES UNTUK MENGUKUR LEVEL …

276

Lampiran 21 Nilai rxy Perhitungan Pearson Product Moment SPSS Statistics 22

Correlations

Item_1a Item_1b Item_2a Item_2b Item_3a Item_3b

Total_skor Pearson Correlation ,634*

,841**

,502 ,797**

,224 ,526

Sig. (2-tailed) ,027 ,001 ,096 ,002 ,484 ,079

N 12 12 12 12 12 12

Item_4a Item_4b Item_5a Item_5b Item_6a Item_6b

Total_skor Pearson Correlation ,857**

,498 ,481 ,505 ,890**

,433

Sig. (2-tailed) ,000 ,099 ,114 ,094 ,000 ,160

N 12 12 12 12 12 12

Item_7a Item_7b Item_8a Item_8b Item_9a Item_9b

Total_skor Pearson Correlation ,187 ,314 ,433 ,371 ,259 ,204

Sig. (2-tailed) ,561 ,321 ,160 ,236 ,417 ,525

N 12 12 12 12 12 12

Item_10a Item_10b Item_11a Item_11b Item_12a

Total_skor Pearson Correlation ,303 ,268 ,650*

,364 ,433

Sig. (2-tailed) ,339 ,399 ,022 ,244 ,160

N 12 12 12 12 12

Item_12b Item_13a Item_13b Item_14a Item_14b

Total_skor Pearson Correlation ,433 ,433 ,433 ,189 ,394

Sig. (2-tailed) ,160 ,160 ,160 ,557 ,204

N 12 12 12 12 12

Item_15a Item_15b Item_16a Item_16b Item_17a

Total_skor Pearson Correlation ,212 ,211 ,303 ,298 ,184

Sig. (2-tailed) ,508 ,511 ,339 ,347 ,568

N 12 12 12 12 12

Item_17b Item_18 Item_19a Item_19b Item_20a

Total_skor Pearson Correlation ,252 ,204 ,890**

,927**

,432

Sig. (2-tailed) ,430 ,524 ,000 ,000 ,160

N 12 12 12 12 12

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 292: PERANCANGAN INSTRUMEN TES UNTUK MENGUKUR LEVEL …

277

Item_20b Total_skor

Total_skor Pearson Correlation ,308 1

Sig. (2-tailed) ,330

N 12 12

Lampiran 22 Nilai Reliabilitas Cronbach Alpha IBM SPSS Statistics 22

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 293: PERANCANGAN INSTRUMEN TES UNTUK MENGUKUR LEVEL …

278

Reliability Statistics

Cronbach's

Alpha

N of Items

,920 20

Item-Total Statistics

Scale Mean if

Item Deleted

Scale Variance if

Item Deleted

Corrected Item-

Total Correlation

Cronbach's

Alpha if Item

Deleted

Item_1a 14,08 129,538 ,615 ,916

Item_1b 15,08 128,447 ,893 ,909

Item_2a 15,83 143,061 ,535 ,918

Item_2b 14,17 124,697 ,767 ,911

Item_3b 14,92 138,811 ,492 ,918

Item_4a 14,92 120,992 ,897 ,907

Item_4b 15,75 140,750 ,437 ,919

Item_5a 15,08 127,720 ,607 ,917

Item_5b 15,58 132,811 ,625 ,915

Item_6a 14,92 118,083 ,868 ,908

Item_6b 16,08 146,265 ,467 ,920

Item_8a 16,08 147,356 ,309 ,921

Item_11a 14,50 137,727 ,617 ,916

Item_12a 16,08 146,265 ,467 ,920

Item_12b 16,08 147,356 ,309 ,921

Item_13a 16,08 146,265 ,467 ,920

Item_13b 16,08 146,265 ,467 ,920

Item_19A 15,33 128,061 ,879 ,909

Item_19B 14,75 116,568 ,947 ,905

Item_20A 15,75 144,750 ,187 ,924

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 294: PERANCANGAN INSTRUMEN TES UNTUK MENGUKUR LEVEL …

279

Lampiran 23 Perhitungan Tingkat Kesukaran dan Daya Pembeda Butir Soal menggunakan Microsoft Office Excel

Kategori Kode

PS

Skor Per Butir Soal

1a 1b 2a 2b 3b 4a 4b 5a 5b 6a

Kelas Atas

A1 3 2 1 3 3 3 1 3 2 3

A3 3 2 0 3 2 2 2 0 0 3

A4 3 2 1 3 2 3 0 3 2 3

A2 3 2 0 3 1 2 0 0 0 3

A6 2 2 1 3 1 2 0 3 3 3

A5 3 2 0 3 0 3 2 3 0 0

Rata-rata 2,83 2,00 1,00 3,00 1,80 2,50 1,67 3,00 2,33 3,00

Kelas Bawah

A9 3 0 1 3 1 0 0 0 0 0

A12 0 0 0 0 1 0 0 0 0 0

A10 0 0 0 0 1 0 0 0 0 0

A7 2 1 0 0 2 0 0 1 0 0

A11 0 0 0 1 0 0 0 0 0 0

A8 3 0 0 2 1 0 0 0 0 0

Rata-rata 2,67 1,00 1,00 2,00 1,20 0,00 0,00 1,00 0,00 0,00

Daya Pembeda (D) 0,06 0,33 0,00 0,33 0,20 0,83 0,56 0,67 0,78 1,00

Kategori Jelek Cukup Jelek Cukup Cukup Sangat

Baik Baik Baik

Sangat

Baik

Sangat

Baik

Tingkat Kesukaran

(P) 0,92 0,50 0,33 0,83 0,50 0,42 0,28 0,67 0,39 0,50

Kategori Mudah Cukup Cukup Mudah Cukup Cukup Susah Cukup Cukup Cukup

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 295: PERANCANGAN INSTRUMEN TES UNTUK MENGUKUR LEVEL …

280

Kategori Kode PS Skor Per Butir Soal

6b 8a 11a 12a 12b 13a 13b 19a 19b 20a

Kelas Atas

A1 1 0 2 1 0 1 1 2 3 0

A3 0 1 2 0 1 0 0 2 3 3

A4 0 0 2 0 0 0 0 2 3 0

A2 0 0 2 0 0 0 0 2 3 1

A6 0 0 3 0 0 0 0 2 3 0

A5 0 0 2 0 0 0 0 0 2 0

Rata-rata 1,00 1,00 2,17 1,00 1,00 1,00 1,00 2,00 2,83 2,00

Kelas Bawah

A9 0 0 2 0 0 0 0 0 0 0

A12 0 0 1 0 0 0 0 0 0 1

A10 0 0 2 0 0 0 0 0 0 0

A7 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0

A11 0 0 1 0 0 0 0 0 0 0

A8 0 0 1 0 0 0 0 0 0 0

Rata-rata 0,00 0,00 1,40 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00 1,00

Daya Pembeda (D) 0,33 0,33 0,26 0,33 0,33 0,33 0,33 0,67 0,94 0,33

Kategori Cukup Cukup Cukup Cukup Cukup Cukup Cukup Baik Sangat Baik Cukup

Tingkat Kesukaran (P) 0,17 0,17 0,59 0,17 0,17 0,17 0,17 0,33 0,47 0,50

Kategori Susah Susah Cukup Susah Susah Susah Susah Cukup Cukup Cukup

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 296: PERANCANGAN INSTRUMEN TES UNTUK MENGUKUR LEVEL …

281

Lampiran 24 Rekapitulasi Skor Peserta Didik Per Butir Soal

Nomor

Soal

Kategori

Soal

Kode Peserta Didik

A1 A2 A3 A4 A5 A6 A7 A8 A9 A10 A11 A12

1a Polimer

3 3 3 3 3 2 2 3 3 0 0 0

1b 2 2 2 2 2 2 1 0 0 0 0 0

2a 1 0 0 1 0 1 0 0 1 0 0 0

2b 3 3 3 3 3 3 0 2 3 0 1 0

3b 3 1 2 2 0 1 2 1 1 1 0 1

4a 3 2 2 3 3 2 0 0 0 0 0 0

4b 1 0 2 0 2 0 0 0 0 0 0 0

5a 3 0 0 3 3 3 1 0 0 0 0 0

5b 2 0 0 2 0 3 0 0 0 0 0 0

6a Karbohidrat

3 3 3 3 0 3 0 0 0 0 0 0

6b 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0

8a 0 0 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0

11a Protein

2 2 2 2 2 3 0 1 2 2 1 1

12a 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0

12b 0 0 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0

13a 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0

13b 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0

19A Lemak

2 2 2 2 0 2 0 0 0 0 0 0

19B 3 3 3 3 2 3 0 0 0 0 0 0

20A 0 1 3 0 0 0 0 0 0 0 0 1

Total skor 35 22 29 29 20 28 6 7 10 3 2 3

Skor Maksimal 60 60 60 60 60 60 60 60 60 60 60 60

Skor Akhir 58% 37% 48% 48% 33% 47% 10% 12% 17% 5% 3% 5%

Level Literasi sains RENDAH RENDAH RENDAH RENDAH RENDAH RENDAH RENDAH RENDAH RENDAH RENDAH RENDAH RENDAH

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 297: PERANCANGAN INSTRUMEN TES UNTUK MENGUKUR LEVEL …

282

Lampiran 25 Lembar Angket Respon Peserta Didik

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 298: PERANCANGAN INSTRUMEN TES UNTUK MENGUKUR LEVEL …

283

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 299: PERANCANGAN INSTRUMEN TES UNTUK MENGUKUR LEVEL …

284

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 300: PERANCANGAN INSTRUMEN TES UNTUK MENGUKUR LEVEL …

285

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 301: PERANCANGAN INSTRUMEN TES UNTUK MENGUKUR LEVEL …

286

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 302: PERANCANGAN INSTRUMEN TES UNTUK MENGUKUR LEVEL …

287

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 303: PERANCANGAN INSTRUMEN TES UNTUK MENGUKUR LEVEL …

288

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 304: PERANCANGAN INSTRUMEN TES UNTUK MENGUKUR LEVEL …

289

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 305: PERANCANGAN INSTRUMEN TES UNTUK MENGUKUR LEVEL …

290

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 306: PERANCANGAN INSTRUMEN TES UNTUK MENGUKUR LEVEL …

291

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 307: PERANCANGAN INSTRUMEN TES UNTUK MENGUKUR LEVEL …

292

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 308: PERANCANGAN INSTRUMEN TES UNTUK MENGUKUR LEVEL …

293

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 309: PERANCANGAN INSTRUMEN TES UNTUK MENGUKUR LEVEL …

294

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 310: PERANCANGAN INSTRUMEN TES UNTUK MENGUKUR LEVEL …

SPESIFIKASI PRODUK

PERANCANGAN INSTRUMEN TES UNTUK MENGUKUR LEVEL

LITERASI SAINS PESERTA DIDIK PADA MATERI MAKROMOLEKUL

Oleh:

Oktrilina Amelia

NIM: 171444025

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN KIMIA

JURUSAN GURU KIMIAAN MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS SANATA DHARMA

YOGYAKARTA

2021

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 311: PERANCANGAN INSTRUMEN TES UNTUK MENGUKUR LEVEL …

SPESIFIKASI PRODUK

PERANCANGAN INSTRUMEN TES UNTUK MENGUKUR LEVEL

LITERASI SAINS PESERTA DIDIK PADA MATERI MAKROMOLEKUL

1. Deskripsi Produk

Produk yang dikembangkan merupakan instrumen tes untuk mengukur level

literasi sains peserta didik pada materi makromolekul (polimer, karbohidrat,

protein dan lemak). Instrumen tes dibuat sesuai dengan Kompetensi Dasar

(KD) yang terdapat dalam silabus kimia kurikulum 2013 dengan sebaran

level kognitif C1 (pengetahuan) sampai C4 (analisis). Kisi-kisi instrumen

tes memuat KD, Indikator Pencapaian Kompetensi (IPK), indikator soal,

capaian level kognitif dan capaian level literasi kimia.

2. Tahapan Pengembangan Produk

Perancangan instrumen tes untuk mengukur level literasi sains peserta didik

pada materi makromolekul menggunakan metode pengembangan evaluasi

dengan acuan Model Of Educational Reconstruction (MER) yang

dikembangkan oleh Duit et al. (2012). MER dirancang sebagai kerangka

penelitian di bidang pendidikan sains untuk meningkatkan praktik

pembelajaran. MER terdiri dari tiga komponen yang saling berhubungan

namun tidak harus berurutan dan bersifat berulang (recursive). Tiga

komponen tersebut yaitu: (1) tahap penelitian proses mengajar dan belajar

(research on teaching & learning), (2) tahap klasifikasi dan analisis struktur

konten (clarification and analysis of science content), dan (3) desain dan

evaluasi proses mengajar dan belajar (design and evaluation of teaching and

learning).

3. Isi

Instrumen tes untuk mengukur level literasi sains peserta didik pada materi

makromolekul terdiri atas 42 halaman yang memuat sampul depan,

petunjuk penggunaan soal, lembar soal dan lembar jawaban. Setiap butir

soal dalam instrumen tes memuat konteks soal, konsep, pertanyaan High

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 312: PERANCANGAN INSTRUMEN TES UNTUK MENGUKUR LEVEL …

Order Learning Skill (HOLS) dan keterangan gambar yang dijabarkan

sebagai berikut:

a) Konteks soal merupakan penerapan konten yang terdapat dalam

kehidupan sehari-hari.

b) Konsep merupakan materi yang digunakan berdasarkan hasil analisis

literatur dari beberapa buku kimia universitas.

c) Pertanyaan HOLS merupakan pertanyaan yang menguji kemampuan

peserta didik untuk mengidentifikasi pertanyaan, memahami,

menganalisis dan mencari informasi terkait permasalahan yang terjadi.

Berikut adalah salah satu pertanyaan HOLS yang terdapat dalam

instrumen tes yang dikembangkan.

Instrumen tes yang dikembangkan memuat empat capaian level literasi

peserta didik menurut Shwartz et al. (2006) yang dijabarkan sebagai berikut:

a) Scientific illiteracy merupakan level dimana peserta didik masih belum

mampu untuk menghubungkan atau menanggapi pertanyaan terkait

pengetahuan sains. Secara kognitif, peserta didik tidak menguasai

istilah, konsep hingga konteks sehingga belum mampu untuk merespon

dan mengidentifikasi suatu pertanyaan yang diberikan.

b) Nominal scientific literacy merupakan level dimana peserta didik

mampu untuk mengenali suatu konsep sains tetapi pemahamannya

masih mengalami miskonsepsi.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 313: PERANCANGAN INSTRUMEN TES UNTUK MENGUKUR LEVEL …

c) Functional scientific literacy merupakan level dimana peserta didik

mampu untuk menjelaskan konsep sains secara benar tetapi

pemahaman konsepnya terbatas.

d) Conceptual scientific literacy merupakan level dimana peserta didik

mampu untuk mengembangkan pemahaman pengetahuan dari konsep

sains yang dimiliki dan merelasikannya pada pengetahuan umum.

4. Daftar Pustaka

Duit, R., Harald, G., Kattmann, U., Komorek, M., & Ilka, P. (2012). The Model of Educational Reconstruction-A Framework for Improving Teaching and Learning Science. Science Education.

Shwartz, Y., Ben-Zvi, R., & A., H. (2006). The use of scientific literacy taxonomy for assessing the development of chemical literacy among high-school students. The Royal Society of Chemistry, 203–225.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 314: PERANCANGAN INSTRUMEN TES UNTUK MENGUKUR LEVEL …

Instrumen Tes untuk Mengukur Level Literasi Sains Peserta Didik pada Materi Makromolekul

OKTRILINA AMELIA – UNIVERSITAS SANATA DHARMA 1

SMA STELLA DUCE BAMBANGLIPURO, YOGYAKARTA

MAKROMOLEKUL Polimer, Karbohidrat, Protein & Lemak OKTRILINA AMELIA – UNIVERSITAS SANATA DHARMA YOGYAKARTA

K o d e P e s e r t a D i d i k :

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 315: PERANCANGAN INSTRUMEN TES UNTUK MENGUKUR LEVEL …

Instrumen Tes untuk Mengukur Level Literasi Sains Peserta Didik pada Materi Makromolekul

OKTRILINA AMELIA – UNIVERSITAS SANATA DHARMA 2

LEMBAR SOAL

Mata Pelajaran : Kimia

Status Pendidikan : SMA

Hari/Tanggal : Rabu, 07 Maret 2021

Petunjuk Pengerjaan Soal :

1. Soal terdiri atas 4 jenis sub-materi yang terdapat di dalam materi Makromolekul yaitu

Polimer, Karbohidrat, Protein dan Lemak. Masing-masing sub-materi memiliki 5 butir soal

uraian.

2. Perhatikan setiap butir soal dengan baik dan jawablah sesuai dengan soal yang ditanyakan.

3. Tulis jawaban secara sistematis/berurutan dan jelas.

4. Jangan lupa untuk menuliskan “Nama” di bagian awal halaman sebelum mengerjakan soal.

5. Teliti dan periksa kembali jawaban sebelum dikumpulkan.

SELAMAT MENGERJAKAN

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 316: PERANCANGAN INSTRUMEN TES UNTUK MENGUKUR LEVEL …

Instrumen Tes untuk Mengukur Level Literasi Sains Peserta Didik pada Materi Makromolekul

OKTRILINA AMELIA – UNIVERSITAS SANATA DHARMA 3

Reaksi polimerisasi merupakan sebuah reaksi atau proses kimia

yang menggabungkan monomer-monomer secara berulang dan

membentuk polimer. Reaksi polimerisasi yang terjadi dalam proses

pembuatan kantong plastik merupakan reaksi adisi dari monomer

etena/etilena.

a) Sebutkan nama polimer yang terbentuk dari struktur monomer etena!

b) Molekul etena berwujud gas pada suhu kamar. Jika atom C pada molekul etena digandakan menjadi

empat sehingga menjadi molekul butena, apakah strukturnya dan fasenya akan berubah? Jelaskan

dari segi berat molekul!

POLIMER

Soal 1

KD : 3.11 IPK : 3.11.1

Kantong plastik yang sering digunakan untuk membungkus

merupakan salah satu hasil reaksi polimerisasi. Kantong plastik ini

memiliki sifat yang ringan, elastis, tetapi mudah robek.

Gambar 1. Kantong Plastik

(Afifa, 2019)

Gambar 2. Struktur Etena

(Anonim, 2021)

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 317: PERANCANGAN INSTRUMEN TES UNTUK MENGUKUR LEVEL …

Instrumen Tes untuk Mengukur Level Literasi Sains Peserta Didik pada Materi Makromolekul

OKTRILINA AMELIA – UNIVERSITAS SANATA DHARMA 4

Jawaban :

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 318: PERANCANGAN INSTRUMEN TES UNTUK MENGUKUR LEVEL …

Instrumen Tes untuk Mengukur Level Literasi Sains Peserta Didik pada Materi Makromolekul

OKTRILINA AMELIA – UNIVERSITAS SANATA DHARMA 5

Karet dalam keadaan mentah memiliki sifat fisik yang tidak kuat dan tidak elastis karena bisa kembali ke

bentuk yang semula. Karet mentah harus dimatangkan dahulu melalui reaksi vulkanisasi. Dalam reaksi

vulkanisasi terjadi pemanasan karet mentah dengan belerang dalam suhu yang tinggi dan berpengaruh

pada sifat fisik dan kimia. Reaksi vulkanisasi yang terjadi pada karet mentah sebagai berikut :

a) Bagaimana perubahan struktur dari sifat kimia yang terjadi pada karet mentah setelah proses

vulkanisasi?

b) Bagaimana pengaruh perubahan sifat kimia terhadap sifat fisik dari karet mentah ?

POLIMER

Soal 2

KD : 3.11 IPK : 3.11.1

Ban perahu karet dan jas hujan merupakan benda yang sering kita

temukan dalam kehidupan sehari-hari. Benda-benda tersebut

berasal dari bahan utama yaitu getah yang diekstrak dari pohon

karet. Kelebihan dari barang tersebut elastis dan tahan lama.

Gambar 3. Getah Karet Mentah

(Etalaseinfo, 2020)

Gambar 4. Reaksi Vulkanisasi pada Karet Mentah

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 319: PERANCANGAN INSTRUMEN TES UNTUK MENGUKUR LEVEL …

Instrumen Tes untuk Mengukur Level Literasi Sains Peserta Didik pada Materi Makromolekul

OKTRILINA AMELIA – UNIVERSITAS SANATA DHARMA 6

Jawaban :

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 320: PERANCANGAN INSTRUMEN TES UNTUK MENGUKUR LEVEL …

Instrumen Tes untuk Mengukur Level Literasi Sains Peserta Didik pada Materi Makromolekul

OKTRILINA AMELIA – UNIVERSITAS SANATA DHARMA 7

a) Sebutkan dua nama polimer berdasarkan struktur monomer isoprena yang terdapat pada karet

alam!

b) Bagaimana perbedaan struktur antara isomer cis dan trans yang terdapat pada monomer

isoprena? Jelaskan!

Struktur monomer isopropena yang terdapat dalam getah pohon

Hevea blasiliensis yaitu:

Gambar 6. Struktur Isopropena

(Anonim, 2021)

Setelah memasuki tahap reaksi adisi, monomer isopropena akan

menghasilkan dua kemungkinan struktur dengan bentuk isomer

yang berbeda yaitu isomer cis dan isomer trans.

POLIMER

Soal 3

KD : 3.11 IPK : 3.11.1

Karet alam merupakan polimer alami yang didapatkan dari getah

pohon karet seperti Hevea blasiliesis dan banyak dimanfaatkan

sebagai bahan dasar berbagai produk industri dan rumah tangga

seperti ban, selang, mainan dan sarung tangan.

Gambar 5. Getah Karet Mentah

(Anonim, 2018)

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 321: PERANCANGAN INSTRUMEN TES UNTUK MENGUKUR LEVEL …

Instrumen Tes untuk Mengukur Level Literasi Sains Peserta Didik pada Materi Makromolekul

OKTRILINA AMELIA – UNIVERSITAS SANATA DHARMA 8

Jawaban :

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 322: PERANCANGAN INSTRUMEN TES UNTUK MENGUKUR LEVEL …

Instrumen Tes untuk Mengukur Level Literasi Sains Peserta Didik pada Materi Makromolekul

OKTRILINA AMELIA – UNIVERSITAS SANATA DHARMA 9

a) Bagaimana menentukan rumus molekul polimer yang terbentuk dari reaksi polimerisasi adisi

pada pelindung lampu kendaraan?

b) Sebutkan mekanisme/tahapan dari reaksi polimerisasi adisi pada pelindung lampu kendaraan!

Polimerisasi adisi merupakan penggabungan monomer

membentuk polimer tanpa disertai dengan pelepasan molekul

kecil atau tanpa ada senyawa sisa sebagai hasil samping. Reaksi

polimerisasi adisi biasanya terjadi pada monomer yang

mengandung ikatan karbon rangkap dua.

POLIMER

Soal 4

KD : 3.11 IPK : 3.11.1

Pelindung lampu kendaraan merupakan salah satu contoh produk

polimer yang kuat dan transparan. Jenis polimer tersebut adalah

polimetil metakrilat (PPMA) yang merupakan hasil dari reaksi

polimerisasi adisi.

Gambar 7. Pelindung Lampu pada

Kendaraan

(Nurdin, 2018)

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 323: PERANCANGAN INSTRUMEN TES UNTUK MENGUKUR LEVEL …

Instrumen Tes untuk Mengukur Level Literasi Sains Peserta Didik pada Materi Makromolekul

OKTRILINA AMELIA – UNIVERSITAS SANATA DHARMA 10

Jawaban :

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 324: PERANCANGAN INSTRUMEN TES UNTUK MENGUKUR LEVEL …

Instrumen Tes untuk Mengukur Level Literasi Sains Peserta Didik pada Materi Makromolekul

OKTRILINA AMELIA – UNIVERSITAS SANATA DHARMA 11

Dakron merupakan polimer yang berasal serat poliester dari PET

(Polietilena tereftalat) dalam reaksi kondensasi antara etilena

glikol dan asam tereftalat. Asam tereftalat yang mengandung dua

gugus asam karboksilat ketika bereaksi dengan etilena glikol

yang mengandung dua gugus alkohol akan membentuk ikatan

ester dan air.

Berikut adalah reaksi yang terjadi :

a) Berdasarkan reaksi di atas, tunjukkan manakah yang merupakan senyawa polietilena tereftalat,

asam tereftalat dan etilena glikol!

b) Reaksi di atas melibatkan reaksi esterifikasi dalam tahap pembentukan polimer. Jelaskan gugus

fungSi apa yang terlibat dalam reaksi pembentukan dakron!

POLIMER

Soal 5

KD : 3.11 IPK : 3.11.1

Dakron merupakan salah satu produk industri yang digunakan

sebagai bahan pengisi pada boneka, bantal dan guling. Kelebihan

dari dakron adalah ringan, tahan lama dan bisa dicuci berulang

kali tanpa merusak bentuk aslinya.

Gambar 8. Dakron

(Anonim, 2021)

Gambar 9. Reaksi Kondensasi pada Dakron

(Kotz dkk, 2015)

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 325: PERANCANGAN INSTRUMEN TES UNTUK MENGUKUR LEVEL …

Instrumen Tes untuk Mengukur Level Literasi Sains Peserta Didik pada Materi Makromolekul

OKTRILINA AMELIA – UNIVERSITAS SANATA DHARMA 12

Jawaban :

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 326: PERANCANGAN INSTRUMEN TES UNTUK MENGUKUR LEVEL …

Instrumen Tes untuk Mengukur Level Literasi Sains Peserta Didik pada Materi Makromolekul

OKTRILINA AMELIA – UNIVERSITAS SANATA DHARMA 13

Sukrosa termasuk jenis disakarida dengan rumus molekul

C12H22O11. Sukrosa dibuat dari reaksi kondensasi antar dua

molekul monosakarida dan mengeliminasi satu molekul air.

a) Gambarkan dan sebutkan struktur monomer yang membentuk sukrosa dalam gula tebu!

b) Mengapa sukrosa yang terkandung dalam gula tebu disebut sebagai gula inversi?

Karbohidrat

Soal 6

KD : 3.11 IPK : 3.11.2

Tanaman aren merupakan salah satu tanaman Indonesia yang

menghasilkan air aren (air nira) dan mengandung sukrosa. Air

aren banyak dimanfaatkan sebagai pemanis dan menjadi bahan

utama dalam pembuatan gula merah.

Gambar 10. Air Nira dari Pohon Aren

(Anonim, 2020)

Gambar 11. Struktur Sukrosa

(Sumardjo, 2009)

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 327: PERANCANGAN INSTRUMEN TES UNTUK MENGUKUR LEVEL …

Instrumen Tes untuk Mengukur Level Literasi Sains Peserta Didik pada Materi Makromolekul

OKTRILINA AMELIA – UNIVERSITAS SANATA DHARMA 14

Jawaban :

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 328: PERANCANGAN INSTRUMEN TES UNTUK MENGUKUR LEVEL …

Instrumen Tes untuk Mengukur Level Literasi Sains Peserta Didik pada Materi Makromolekul

OKTRILINA AMELIA – UNIVERSITAS SANATA DHARMA 15

Gula laktosa merupakan salah satu jenis gula disakarida dan

termasuk dalam golongan gula pereduksi. Keberadaan laktosa

sebagai gula pereduksi bisa diketahui melalui uji kualitatif.

a) Apa jenis gula yang menjadi unit penyusun laktosa dan ikatan apa yang terdapat di dalam

struktur laktosa pada ASI?

b) Sebutkan uji kualitatif yang digunakan untuk menguji gula pereduksi beserta pereaksi yang

digunakan dan ciri yang menandakan keberadaan gula pereduksi dalam ASI?

Karbohidrat

Soal 7

KD : 3.11 IPK : 3.11.2

Air Susu Ibu atau yang sering dikenal sebagai ASI merupakan

makanan terbaik yang dikonsumsi bayi. ASI mengandung banyak

jenis nutrisi yang bermanfaat bagi bayi seperti vitamin, mineral dan

gula laktosa.

Gambar 12. Air Susu Ibu (ASI)

(Murray, 2020)

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 329: PERANCANGAN INSTRUMEN TES UNTUK MENGUKUR LEVEL …

Instrumen Tes untuk Mengukur Level Literasi Sains Peserta Didik pada Materi Makromolekul

OKTRILINA AMELIA – UNIVERSITAS SANATA DHARMA 16

Jawaban :

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 330: PERANCANGAN INSTRUMEN TES UNTUK MENGUKUR LEVEL …

Instrumen Tes untuk Mengukur Level Literasi Sains Peserta Didik pada Materi Makromolekul

OKTRILINA AMELIA – UNIVERSITAS SANATA DHARMA 17

Pati atau amilum merupakan bagian dari tumbuhan yang

mengandung glukosa. Senyawa amilum merupakan polisakarida

yang mengandung amilosa dan amilopektin karena struktur kimia

amilum yang memiliki rantai tidak bercabang dan tersusun dari

satuan ∝-D-Glukopiranosa dengan glikosidik 1,4.

a) Uji kualitatif apakah yang dapat dilakukan untuk mengetahui kandungan amilum dalam

makanan seperti kentang, beras dan ubi?

b) Berikut merupakan hasil pengujian kandungan amilum pada beberapa makanan.

Jenis bahan makanan Hasil pengujian

Kentang Biru gelap

Tahu Putih kecoklatan

Kedelai Biru kehitaman

Nasi Biru

Putih telur Jingga kecoklatan

Berdasarkan hasil pengujian tersebut, manakah bahan makanan yang mengandung amilum?

Karbohidrat

Soal 8

KD : 3.11 IPK : 3.11.2

Gandum, jagung dan ubi merupakan sumber utama pati. Pati yang

terkandung di dalamnya berfungsi sebagai cadangan makanan

dalam bentuk karbohidrat. Bagi tubuh manusia, makanan tersebut

merupakan sumber kalori sehingga mampu menambah energi

dalam tubuh.

Gambar 13. Sumber Karbohidrat

(Anggraini, 2020)

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 331: PERANCANGAN INSTRUMEN TES UNTUK MENGUKUR LEVEL …

Instrumen Tes untuk Mengukur Level Literasi Sains Peserta Didik pada Materi Makromolekul

OKTRILINA AMELIA – UNIVERSITAS SANATA DHARMA 18

Jawaban :

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 332: PERANCANGAN INSTRUMEN TES UNTUK MENGUKUR LEVEL …

Instrumen Tes untuk Mengukur Level Literasi Sains Peserta Didik pada Materi Makromolekul

OKTRILINA AMELIA – UNIVERSITAS SANATA DHARMA 19

Karbohidrat tersusun dari karbon, hidrogen dan oksigen dan

memiliki rumus empiris CH2O. Karbohidrat diklasifikasikan

menjadi dua kelompok besar yaitu karbohidrat sederhana dan

karbohidrat kompleks.

a) Jika ditinjau berdasarkan jumlah unit dari struktur penyusunnya, sebutkan apa saja golongan

karbohidrat yang terkandung di dalam beras merah!

b) Dari golongan karbohidrat tersebut, manakah yang merupakan gula sederhana? Jelaskan

alasannya!

Karbohidrat

Soal 9

KD : 3.11 IPK : 3.11.2

Beras merah merupakan salah satu bahan pangan yang

mengandung karbohidrat. Karbohidrat merupakan senyawa organik

yang banyak terdapat di alam dan dikonsumsi oleh manusia karena

berperan sebagai sumber energi utama di dalam tubuh.

Gambar 14. Beras Merah

(Larissa, 2020)

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 333: PERANCANGAN INSTRUMEN TES UNTUK MENGUKUR LEVEL …

Instrumen Tes untuk Mengukur Level Literasi Sains Peserta Didik pada Materi Makromolekul

OKTRILINA AMELIA – UNIVERSITAS SANATA DHARMA 20

Jawaban :

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 334: PERANCANGAN INSTRUMEN TES UNTUK MENGUKUR LEVEL …

Instrumen Tes untuk Mengukur Level Literasi Sains Peserta Didik pada Materi Makromolekul

OKTRILINA AMELIA – UNIVERSITAS SANATA DHARMA 21

Sukrosa dan laktosa memiliki kesamaan yaitu termasuk dalam

jenis disakarida yang mudah terlarut di dalam air. Sukrosa dan

laktosa dibuat berdasarkan reaksi kondensasi antara dua molekul

monosakarida dan disertai dengan pelepasan satu molekul air.

a) Jika ditinjau dari monomer pembentuknya, apakah perbedaan antara sukrosa yang terkandung

dalam gula tebu dan laktosa?

b) Di antara sukrosa dan laktosa, manakah yang termasuk gula pereduksi? Jelaskan!

Karbohidrat

Soal 10

KD : 3.11 IPK : 3.11.2

Terdapat beberapa jenis gula yang kita konsumsi sehari-hari seperti

gula jagung, gula pasir dan gula tebu. Gula tebu mengandung gula

sukrosa yang termasuk ke dalam salah satu jenis gula disakarida

yang biasa ditambahkan ke dalam makanan atau minuman yang

mengandung sukrosa. Contoh gula lain yang termasuk ke dalam

golongan disakarida adalah laktosa.

Gambar 15. Tebu Air

(Ahra, 2019)

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 335: PERANCANGAN INSTRUMEN TES UNTUK MENGUKUR LEVEL …

Instrumen Tes untuk Mengukur Level Literasi Sains Peserta Didik pada Materi Makromolekul

OKTRILINA AMELIA – UNIVERSITAS SANATA DHARMA 22

Jawaban :

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 336: PERANCANGAN INSTRUMEN TES UNTUK MENGUKUR LEVEL …

Instrumen Tes untuk Mengukur Level Literasi Sains Peserta Didik pada Materi Makromolekul

OKTRILINA AMELIA – UNIVERSITAS SANATA DHARMA 23

Secara fisik, struktur dan bentuk dari telur bisa mengalami

kerusakan atau denaturasi dikarenakan beberapa perlakuan.

Denaturasi terjadi jika susunan ruang atau rantai dari polipeptida

suatu molekul mengalami perubahan.

a) Apakah jenis pelakuan yang berpotensi menyebabkan denaturasi pada telur?

b) Apakah telur yang sudah mengalami denaturasi memiliki kemungkinan untuk kembali ke kondisi

awal? Jika iya, mengapa?

Protein

Soal 11

KD : 3.11 IPK : 3.11.3

Telur merupakan jenis makanan yang baik di konsumsi manusia

karena mengandung protein yang dibutuhkan oleh tubuh selama

masa pertumbuhan.

Gambar 16. Telur

(Widiastuti, 2019)

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 337: PERANCANGAN INSTRUMEN TES UNTUK MENGUKUR LEVEL …

Instrumen Tes untuk Mengukur Level Literasi Sains Peserta Didik pada Materi Makromolekul

OKTRILINA AMELIA – UNIVERSITAS SANATA DHARMA 24

Jawaban :

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 338: PERANCANGAN INSTRUMEN TES UNTUK MENGUKUR LEVEL …

Instrumen Tes untuk Mengukur Level Literasi Sains Peserta Didik pada Materi Makromolekul

OKTRILINA AMELIA – UNIVERSITAS SANATA DHARMA 25

Protein merupakan polimer yang tersusun dari beberapa asam

amino dan unsur utama penyusun protein yaitu karbon (C),

hidrogen (H), oksigen (O) dan nitrogen (N). Protein memiliki

struktur kompleks yang berpengaruh pada sifat protein

dikarenakan memiliki kemungkinan untuk tersusun dari 20 jenis

asam amino yang berbeda. Salah satu sifat protein yaitu bersifat

amfoter.

a) Bagaimana gugus fungsi yang terdapat di dalam protein pada ikan mampu menyebabkan protein

bersifat amfoter dan gugus fungsi apa yang terlibat didalamnya?

b) Bagaimana struktur sekunder dari protein yang terbentuk dari gugus karbonil dan gugus amino?

Protein

Soal 12

KD : 3.11 IPK : 3.11.3

Semua jenis ikan mengandung protein. Ikan salmon merupakan

salah satu jenis ikan yang kaya akan kandungan protein dan

disarankan untuk dikonsumsi oleh anak ketika masih berada di fase

tumbuh kembang.

Gambar 17. Ikan Salmon

(Ustman, 2019)

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 339: PERANCANGAN INSTRUMEN TES UNTUK MENGUKUR LEVEL …

Instrumen Tes untuk Mengukur Level Literasi Sains Peserta Didik pada Materi Makromolekul

OKTRILINA AMELIA – UNIVERSITAS SANATA DHARMA 26

Jawaban :

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 340: PERANCANGAN INSTRUMEN TES UNTUK MENGUKUR LEVEL …

Instrumen Tes untuk Mengukur Level Literasi Sains Peserta Didik pada Materi Makromolekul

OKTRILINA AMELIA – UNIVERSITAS SANATA DHARMA 27

Protein merupakan molekul polipetida yang berukuran besar dan

disusun oleh lebih dari 100 asam amino yang terikat satu sama lain

secara kovalen melalui ikatan peptida.

a) Bagaimana reaksi pembentukan ikatan peptida yang terjadi pada protein dalam bahan pangan

hewani ?

b) Apakah ada kemungkinan ikatan peptida pada protein tersebut putus? Jelaskan!

Protein

Soal 13

KD : 3.11 IPK : 3.11.3

Bahan pangan hewani seperti telur, daging, susu, dan ikan

mengandung protein yang tinggi.

Gambar 18. Makanan yang Menjadi

Sumber Protein

(Anonim, 2016)

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 341: PERANCANGAN INSTRUMEN TES UNTUK MENGUKUR LEVEL …

Instrumen Tes untuk Mengukur Level Literasi Sains Peserta Didik pada Materi Makromolekul

OKTRILINA AMELIA – UNIVERSITAS SANATA DHARMA 28

Jawaban :

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 342: PERANCANGAN INSTRUMEN TES UNTUK MENGUKUR LEVEL …

Instrumen Tes untuk Mengukur Level Literasi Sains Peserta Didik pada Materi Makromolekul

OKTRILINA AMELIA – UNIVERSITAS SANATA DHARMA 29

Salah satu jenis protein yang ada di dalam tubuh adalah

hemoglobin yang berfungsi untuk mengangkut dan mengedarkan

oksigen ke seluruh tubuh. Jenis protein lain yang terdapat di

dalam tubuh manusia yaitu antibodi dan insulin.

a) Apakah fungsi dari antibodi dan insulin bagi tubuh?

b) Bagaimana cara protein yang terdapat dalam antibodi dalam membunuh virus dan bakteri?

Protein

Soal 14

KD : 3.11 IPK : 3.11.3

Dalam tubuh kita terdapat banyak jenis protein yang memiliki

peranan masing-masing. Protein terbentuk dari 20 jenis asam

amino yang berbeda.

Gambar 19. Asam Amino dalam

Hemoglobin

(Arnaud, 2018)

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 343: PERANCANGAN INSTRUMEN TES UNTUK MENGUKUR LEVEL …

Instrumen Tes untuk Mengukur Level Literasi Sains Peserta Didik pada Materi Makromolekul

OKTRILINA AMELIA – UNIVERSITAS SANATA DHARMA 30

Jawaban :

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 344: PERANCANGAN INSTRUMEN TES UNTUK MENGUKUR LEVEL …

Instrumen Tes untuk Mengukur Level Literasi Sains Peserta Didik pada Materi Makromolekul

OKTRILINA AMELIA – UNIVERSITAS SANATA DHARMA 31

Protein yang ada dalam rambut yaitu keratin mengandung struktur

ikatan disulfida. Rambut yang ditata di salon dengan berbagai jenis

model rambut biasanya ditambahkan bahan pereduksi terlebih

dahulu kemudian diberikan pengoksidasi ringan sehingga model

rambut yang baru dapat bertahan lama.

a) Jika dilihat dari proses yang terjadi selama pengeritingan rambut, pada tahap manakah protein

pada rambut mengalami denaturasi?

b) Apakah denaturasi yang terjadi pada pengeritingan rambut bersifat irreversible (tidak bisa

kembali)?

Protein

Soal 15

KD : 3.11 IPK : 3.11.3

Rambut merupakan salah satu bagian tubuh yang mengandung

banyak protein. Salah satu proses yang menyebabkan denaturasi

pada protein dalam rambut adalah pengeritingan.

Gambar 20. Rambut adalah Bagian

Tubuh yang Mengandung Protein

(Anonim, 2020)

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 345: PERANCANGAN INSTRUMEN TES UNTUK MENGUKUR LEVEL …

Instrumen Tes untuk Mengukur Level Literasi Sains Peserta Didik pada Materi Makromolekul

OKTRILINA AMELIA – UNIVERSITAS SANATA DHARMA 32

Jawaban :

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 346: PERANCANGAN INSTRUMEN TES UNTUK MENGUKUR LEVEL …

Instrumen Tes untuk Mengukur Level Literasi Sains Peserta Didik pada Materi Makromolekul

OKTRILINA AMELIA – UNIVERSITAS SANATA DHARMA 33

Lemak dan minyak merupakan istilah untuk senyawa yang sama

yaitu trigliserida. Perbedaan antara lemak dan minyak terletak

pada wujud di suhu ruang. Lemak berbentuk padat sedangkan

minyak berbentuk cair.

a) Apakah mungkin mengubah minyak yang berwujud cair menjadi margarin yang berwujud

padat?

b) Reaksi apakah yang terlibat dalam pembuatan margarin?

Lemak

Soal 16

KD : 3.11 IPK : 3.11.4

Minyak goreng dan margarin merupakan lipid yang terkandung di

bahan makanan dan dapat ditemukan dengan mudah di kehidupan

sehari-hari.

Gambar 21. Margarin dan Minyak

(Yanti,2013)

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 347: PERANCANGAN INSTRUMEN TES UNTUK MENGUKUR LEVEL …

Instrumen Tes untuk Mengukur Level Literasi Sains Peserta Didik pada Materi Makromolekul

OKTRILINA AMELIA – UNIVERSITAS SANATA DHARMA 34

Jawaban :

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 348: PERANCANGAN INSTRUMEN TES UNTUK MENGUKUR LEVEL …

Instrumen Tes untuk Mengukur Level Literasi Sains Peserta Didik pada Materi Makromolekul

OKTRILINA AMELIA – UNIVERSITAS SANATA DHARMA 35

Minyak yang berubah warna menjadi coklat kegelapan dan

memiliki bau tengik menandakan bahwa minyak sudah mengalami

kerusakan. Kerusakan atau degradasi yang terjadi pada minyak

dikarenakan adanya pemanasan yang tinggi.

a) Reaksi apakah yang terjadi pada minyak saat minyak mengalami kerusakan?

b) Ikatan apakah yang akan terputus ketika terpapar dengan oksigen yang bersifat reaktif?

Lemak

Soal 17

KD : 3.11 IPK : 3.11.4

Minyak goreng merupakan salah satu bahan kebutuhan rumah

tangga yang digunakan untuk menggoreng berbagai jenis makanan.

Penggunaan minyak goreng berulang akan membuat minyak

berubah warna menjadi coklat kegelapan dan memiliki bau tengik.

Gambar 22. Minyak Goreng yang

Sudah Lama Digunakan

(Lyliana, 2020)

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 349: PERANCANGAN INSTRUMEN TES UNTUK MENGUKUR LEVEL …

Instrumen Tes untuk Mengukur Level Literasi Sains Peserta Didik pada Materi Makromolekul

OKTRILINA AMELIA – UNIVERSITAS SANATA DHARMA 36

Jawaban :

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 350: PERANCANGAN INSTRUMEN TES UNTUK MENGUKUR LEVEL …

Instrumen Tes untuk Mengukur Level Literasi Sains Peserta Didik pada Materi Makromolekul

OKTRILINA AMELIA – UNIVERSITAS SANATA DHARMA 37

Asam lemak merupakan asam monokarboksilat alifatik yang

dihasilkan dari hasil hidrolisis lemak. Asam lemak merupakan

titik awal dari struktur lipid sehingga menentukan sifat dari lipid.

Asam lemak terbagi ke dalam dua jenis yaitu asam lemak jenuh

dan asam lemak tak jenuh.

Jika ditinjau berdasarkan strukturnya, deskripsikan perbedaan antara struktur dari asam lemak

jenuh dalam olahan susu dengan asam lemak tak jenuh!

Lemak

Soal 18

KD : 3.11 IPK : 3.11.4

Keju dan yoghurt merupakan olahan dari susu yang banyak dijual di

pasaran. Kedua bahan ini mengandung asam lemak.

Gambar 23. Keju dan Yogurt

(Henneman, 2020)

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 351: PERANCANGAN INSTRUMEN TES UNTUK MENGUKUR LEVEL …

Instrumen Tes untuk Mengukur Level Literasi Sains Peserta Didik pada Materi Makromolekul

OKTRILINA AMELIA – UNIVERSITAS SANATA DHARMA 38

Jawaban :

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 352: PERANCANGAN INSTRUMEN TES UNTUK MENGUKUR LEVEL …

Instrumen Tes untuk Mengukur Level Literasi Sains Peserta Didik pada Materi Makromolekul

OKTRILINA AMELIA – UNIVERSITAS SANATA DHARMA 39

Sabun dibuat dari bahan utama lipid yaitu minyak. Selama proses

pembuatan sabun, senyawa lipid akan mengalami reaksi ketika

ditambahkan basa kuat.

a) Reaksi apakah yang terlibat selama proses pembuatan sabun? Jelaskan!

b) Gugus apakah yang membuat sabun efektif dalam membersihkan?

Lemak

Soal 19

KD : 3.11 IPK : 3.11.4

Di dalam kehidupan sehari-hari, sabun merupakan salah satu

kebutuhan rumah tangga yang umum digunakan sebagai

pembersih. Sabun memiliki beberapa bentuk antara lain sabun

padat/batangan dan sabun cair.

Gambar 24. Minyak dan Sabun

(Anggraini, 2020)

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 353: PERANCANGAN INSTRUMEN TES UNTUK MENGUKUR LEVEL …

Instrumen Tes untuk Mengukur Level Literasi Sains Peserta Didik pada Materi Makromolekul

OKTRILINA AMELIA – UNIVERSITAS SANATA DHARMA 40

Jawaban :

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 354: PERANCANGAN INSTRUMEN TES UNTUK MENGUKUR LEVEL …

Instrumen Tes untuk Mengukur Level Literasi Sains Peserta Didik pada Materi Makromolekul

OKTRILINA AMELIA – UNIVERSITAS SANATA DHARMA 41

Minyak zaitun merupakan sumber dari asam oleat, vitamin E dan

asam lemak tak jenuh. Asam lemak yang mengandung banyak

ikatan rangkap disebut sebagai PUFA (Poly Unsaturated Fatty

Acid) atau yang dikenal sebagai lemak esensial. Minyak zaitun

bahkan mengandung beragam antioksidan yang cukup tinggi dan

dapat menyembuhkan beberapa penyakit.

a) Apakah yang dimaksud dengan asam lemak esensial?

b) Apa saja manfaat minyak zaitun untuk kesehatan?

Lemak

Soal 20

KD : 3.11 IPK : 3.11.4

Minyak zaitun merupakan jenis minyak yang memiliki banyak

manfaat dan menyehatkan bagi tubuh, meskipun harganya

tergolong mahal. Minyak zaitun umumnya ditambahkan ke dalam

olahan makanan seperti salad dalam jumlah yang terbatas.

Gambar 25. Minyak Zaitun

(Trifiana, 2019).

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 355: PERANCANGAN INSTRUMEN TES UNTUK MENGUKUR LEVEL …

Instrumen Tes untuk Mengukur Level Literasi Sains Peserta Didik pada Materi Makromolekul

OKTRILINA AMELIA – UNIVERSITAS SANATA DHARMA 42

Jawaban :

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI