7/31/2019 PERAJUTAN-BASWARA-2007

1/19

TEKNOLOGI

PEMBUATANKAIN RAJUT

DISAJIKAN OLEH :

MOEKARTO MOELIONO

7/31/2019 PERAJUTAN-BASWARA-2007

2/19

PERAJUTAN (KNITTING)

PROSES MENJERATKAN SATU BENANG ATAU

BEBERAPA BENANG SECARA HORIZONTAL ATAU

ARAH PROSES MENJERATKAN SATU BENANG ATAU

BEBERAPA BENANG ARAH VERTIKAL ATAU

ARAH

7/31/2019 PERAJUTAN-BASWARA-2007

3/19

MESIN RAJUT

PAKANLUSI

DATAR BUNDAR

7/31/2019 PERAJUTAN-BASWARA-2007

4/19

BAHAN BAKU PEMBUATAN KAIN

SERAT (BAHAN PENGISI) BENANG

GABUNGAN SERAT DAN BENANG

7/31/2019 PERAJUTAN-BASWARA-2007

5/19

KLASIFIKASI BENANG

MINERAL

ASBES

BATANG

BUAH

DAUN

KAPAS

KAPOK

BIJI

SELULOSA

RAMBUT

WOOL

STAPEL

SUTERA

FILAMENT

PROTEIN

SERAT ALAM

NILON

POLIESTER

POLIURETHAN

KONDENSASI

ADISI

POLIMER BUATAN

ALGINAT

SELULOSA

PROTEIN

KARET

POLIMER ALAM

ORGANIK ANORGANIKGELAS

LOGAM

SILIKAT

SERAT SINTETIS

(BUATAN)

MODIFIKASI SERAT

BENANG

7/31/2019 PERAJUTAN-BASWARA-2007

6/19

PENGGUNAAN JENIS BAHAN BAKU

BERGANTUNG KEPADA :

KENYAMANAN (FAKTOR KESEHATAN)

EKONOMIS

TEKNOLOGI DAN PROSES

FUNGSI (KEGUNAAN) - SANDANG ATAU NON

SANDANG TREND

7/31/2019 PERAJUTAN-BASWARA-2007

7/19

SIFAT BENANG

JENIS SERAT PEMBENTUK BENANG

TEKNOLOGI PROSES (MURNI ATAU CAMPURAN)

CAMPUR SERATNYA ATAU CAMPURAN

PEMBUATAN BENANG

PROSES FINISH

7/31/2019 PERAJUTAN-BASWARA-2007

8/19

KARAKTERISTIK BENANG

BENANG RAJUT

(LEMBUT DAN

FLEKSIBEL) FLEKSIBEL DAN ELASTIS

MENGHADAPI TARIKAN

JARUM

LENTUR DALAM

MEMBENTUK LENGKUNG

JERATAN

BENANG TENUN (KUAT

DAN CUKUP FLEKSIBEL)

KUAT DAN MAMPUMENGHADAPI

TEGANGAN WAKTU

PROSES DI

PERTENUNAN

KESESUAIAN DENGAN

PROSES PERTENUNAN

7/31/2019 PERAJUTAN-BASWARA-2007

9/19

PENENTUAN KELEMBUTAN

JENIS SERAT

PUNTIRAN (TWIST) PADA BENANGNYA

PUNTIRAN BENANG

DITENTUKAN OLEH

KONSTANTA

PUINTIRAN ( A )

NILAI TINGGI : BENANG KERAS

NILAI RENDAH : BENANG LEMBUT

7/31/2019 PERAJUTAN-BASWARA-2007

10/19

KONSTANTA PUNTIRAN ( a )

BENANG RAJUT : 2,0 s/d 2,75

BENANG PAKAN : 2,8 s/d 3,0

BENANG LUSI : 3,0 s/d 3,75

7/31/2019 PERAJUTAN-BASWARA-2007

11/19

HUBUNGAN NOMOR BENANG

DENGAN MESIN

PERAJUTAN : SANGAT TERKAIT

PERTENUNAN : KURANG BEGITU

TERKAIT

7/31/2019 PERAJUTAN-BASWARA-2007

12/19

HUBUNGAN JENIS BAHAN DAN

MESIN : PERAJUTAN : X!

PERTENUNAN : (BERGANTUNGKEPADA PROSES

PEMBUATANNYA)

7/31/2019 PERAJUTAN-BASWARA-2007

13/19

KELEBIHAN DAN KEKURANGAN

JENIS SERAT SERAT ALAM SERAT BUATAN

7/31/2019 PERAJUTAN-BASWARA-2007

14/19

ALASAN

PENCAMPURAN BAHAN BIAYA

KEKUATANBENANG

MASIH DAPAT

MENYERAPKERINGAT

TAHAN KUSUT

ADANYA KETERBATASAN

JUMLAH SERAT ALAM

MEMBEBASKANKETERGANTUNGAN

PENGEMBANGAN

KEMAMPUAN PRODUK

ANTISIPASI KONDISI

MASA MENDATANG

7/31/2019 PERAJUTAN-BASWARA-2007

15/19

KAPASITAS

KAPASITAS MERUPAKAN TINGKAT OUTPUT,

DALAM ARTI KUANTITAS OUTPUT DALAM

WAKTU TERTENTU, DAN KUANTITAS TERTINGGIDARI OUTPUT YANG MEMUNGKINKAN SELAMA

WAKTU TERTENTU

TINGKAT MAKSIMUM PRODUKSI ATAUKONVERSI DARI SUATU OPERASI ORGANISASI

7/31/2019 PERAJUTAN-BASWARA-2007

16/19

JENIS - JENIS KAPASITAS

RANCANGAN

TEORITIS

STANDAR

AKTUAL

7/31/2019 PERAJUTAN-BASWARA-2007

17/19

MENENTUKAN KAPASITAS ATAS

DASAR SUMBER DAYA STANDAR

MENGHITUNG JAM SUMBER DAYA STANDAR

MENGHITUNG JAM SUMBER DAYA NYATA

MENGHITUNG JUMLAH UNIT SUMBER DAYA

7/31/2019 PERAJUTAN-BASWARA-2007

18/19

CONTOH PERHITUNGAN KAPASITAS

PRODUK X yang diminta sebanyak 200 unit tiap bulan

jumlah hari kerja 22

waktu standar/unit 8 jam

persiapan per unit 0,5 jam

jumlah kumpulan 10

persiapan kumpulan 4 jam

efisiensi 95 % pemeliharaan per hari 48 menit

operasi mesin 8 jam per hari

operasi bekerja pada tingkat standar 1

7/31/2019 PERAJUTAN-BASWARA-2007

19/19

PERHITUNGAN

H (std) = 200 (8 + 0,5) + 4 (10) = 1.740 jam

H (akt) = = 2.035,1 jam

Nr = Hs/Ha = 11,56 mesin

1740

0,95 (1,0) 0,9