penyelesaian perceraian karena isteri...

86
PENYELESAIAN PERCERAIAN KARENA ISTERI NUSYUZ (Studi Pada Pengadilan Agama Serang) Skripsi Diajukan Kepada Fakultas Syari’ah dan Hukum untuk Memenuhi Persyaratan Memperoleh Gelar Sarjana Hukum Islam (SHI) Oleh: UWES HUJJATUL ISLAM NIM: 104044101449 K O N S E N T R A S I P E R A D I L A N A G A M A PRODI AHWAL AL-SYAKHSHIYAH FAKULTAS SYARIAH DAN HUKUM UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH J A K A R T A 1430 H/2009 M

Upload: others

Post on 18-Jan-2020

8 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: PENYELESAIAN PERCERAIAN KARENA ISTERI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/7252/1...PENYELESAIAN PERCERAIAN KARENA ISTERI NUSYUZ (Studi Pada Pengadilan Agama Serang)

PENYELESAIAN PERCERAIAN KARENA ISTERI NUSYUZ

(Studi Pada Pengadilan Agama Serang)

Skripsi

Diajukan Kepada Fakultas Syari’ah dan Hukum untuk Memenuhi

Persyaratan Memperoleh Gelar Sarjana Hukum Islam (SHI)

Oleh:

UWES HUJJATUL ISLAM

NIM: 104044101449

K O N S E N T R A S I P E R A D I L A N A G A M A

PRODI AHWAL AL-SYAKHSHIYAH

FAKULTAS SYARIAH DAN HUKUM

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI

SYARIF HIDAYATULLAH

J A K A R T A

1430 H/2009 M

Page 2: PENYELESAIAN PERCERAIAN KARENA ISTERI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/7252/1...PENYELESAIAN PERCERAIAN KARENA ISTERI NUSYUZ (Studi Pada Pengadilan Agama Serang)

PENYELESAIAN PERCERAIAN KARENA ISTERI NUSYUZ

(Studi Pada Pengadilan Agama Serang)

Skripsi

Diajukan Kepada Fakultas Syari’ah dan Hukum untuk Memenuhi

Persyaratan Memperoleh Gelar Sarjana Hukum Islam (SHI)

Oleh:

UWES HUJJATUL ISLAM

NIM: 104044101449

Dibawah Bimbingan:

Pembimbing

Kamarusdiana, S.Ag, M.H

NIP. 150 285 972

K O N S E N T R A S I P E R A D I L A N A G A M A

PRODI AHWAL AL-SYAKHSHIYAH

FAKULTAS SYARIAH DAN HUKUM

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI

SYARIF HIDAYATULLAH

J A K A R T A

1430 H/2009 M

Page 3: PENYELESAIAN PERCERAIAN KARENA ISTERI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/7252/1...PENYELESAIAN PERCERAIAN KARENA ISTERI NUSYUZ (Studi Pada Pengadilan Agama Serang)

PENGESAHAN PANITIA UJUIAN

Skripsi berjudul PENYELESAIAN PERCERAIAN KARENA ISTERI NUSYUZ

(Studi pada Pengadilan Agama Serang) telah diujikan dalam sidang Munaqasyah

Fakultas Syariah dan Hukum Universitas Islam Negeri (UIN) Syarif Hidayatullah

Jakarta pada 06 April 2009. Skripsi ini telah diterima sebagai salah satu syarat

memperoleh gelar Sarjana Hukum Islam (SHI) pada Program Studi Ahwal Al-

Syakhshiyah.

Jakarta, 06 April 2009

Mengesahkan,

Dekan Fakultas Syariah dan Hukum

Prof. DR. H. Muhammad Amin Suma, SH., MA.,

MM.

NIP. 150 210 442

PANITIA UJIAN

Ketua : Drs. H. A. Basiq Jalil, SH., MA

(…….……………)

NIP. 150 169 102

Sekretaris : Kamarusdiana, S.Ag., MH

(.............................)

NIP. 150 285 972

Pembimbing : Kamarusdiana, S.Ag., MH

(.............................)

NIP. 150 285 972

Penguji 1 : Drs. H. A. Basiq Jalil, SH., MA

(……….…………)

NIP. 150 169 102

Penguji II : Asmawi, M.Ag

(…….……………)

NIP. 150 282 934

Page 4: PENYELESAIAN PERCERAIAN KARENA ISTERI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/7252/1...PENYELESAIAN PERCERAIAN KARENA ISTERI NUSYUZ (Studi Pada Pengadilan Agama Serang)

LEMBAR PERNYATAAN

Dengan ini saya menyatakan bahwa:

1. Skripsi ini merupakan hasil karya asli saya yang diajukan untuk memenuhi

salah satu persyaratan untuk memperoleh gelar strata 1 di UIN Syarif

Hidayatullah Jakarta.

2. Semua sumber yang saya gunakan dalam penulisan ini telah saya cantumkan

sesuai dengan ketentuan yang berlaku di UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.

3. Jika dikemudian hari terbukti bahwa karya ini bukan hasil karya asli saya atau

merupakan hasil jiplakan dari karya orang lain, maka saya bersedia menerima

sanksi yang berlaku di UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.

Jakarta, 27 Februari 2009

Uwes Hujjatul Islam

Page 5: PENYELESAIAN PERCERAIAN KARENA ISTERI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/7252/1...PENYELESAIAN PERCERAIAN KARENA ISTERI NUSYUZ (Studi Pada Pengadilan Agama Serang)

KATA PENGANTAR

������������������������ �������� �������� ���������������������������� ��������������������������������

Alhamdulillahirobbil’alamin dengan segala kerendahan hati, penulis

panjatkan puji dan syukur kehadirat allah SWT atas segala limpahan taufiq dan

hidayah-Nya penulis dapat menyelesaikan skripsi ini. Shalawat dan Salam semoga

tetap tercurahkan kepada baginda nabi besar Nabi Muhammad SAW, keluarga dan

para sahabatnya serta para pengikutnya yang tetap istiqomah menegakkan Agama

Islam hingga akhir zaman.

Skripsi ini berjudul “Penyelesaian Perceraian Karena Isteri Nusyuz (Studi

Pada Pengadilan Agama Serang)”. Skripsi ini dimaksudkan untuk memenuhi salah

satu syarat untuk mencapai gelar Sarjana hukum Islam (SHI), pada Konsentrasi

Peradilan Agama, Program Studi Ahwal Syakhshiyah, Fakultas Syariah dan Hukum

Universitas Islam Negeri(UIN) Syarif Hidayatullah Jakarta.

Selanjutnya penulis menyampaikan terima kasih kepada orang-orang yang

telah memberikan kontribusinya dalam menyelesaikan skripsi ini, karena penulis

sadar tanpa bantuan mereka semua, skripsi ini tidak mungkin dapat diselesaikan

dengan baik. Oleh karena itu sepantasnya penulis menyampaikan terima kasih

kepada:

1. Bapak Prof. Dr. H. Muhammad Amin Suma, S.H., M.A., M.M., selaku Dekan

Fakultas Syari’ah dan Hukum Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah

Jakarta.

Page 6: PENYELESAIAN PERCERAIAN KARENA ISTERI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/7252/1...PENYELESAIAN PERCERAIAN KARENA ISTERI NUSYUZ (Studi Pada Pengadilan Agama Serang)

2. Ketua Program Studi Peradilan Agama, Drs. H. A. Basiq Djalil, S.H., M.A. dan

juga kepada Sekretaris Program Studi Peradilan Agama, Kamarusdiana, S.Ag.,

M.H. yang telah memberikan saran dan masukan yang sangat membantu selama

penulis menempuh pendidikan di Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah

Jakarta.

3. Pembimbing skripsi penulis, Bapak Kamarusdiana, S.Ag., M.H., yang telah

memberikan pengarahan, bimbingan, dan motivasi dalam penulisan skripsi serta

tidak jera memberi masukan-masukan dalam penyelesaian skripsi ini dan juga

bersedia meluangkan waktu kepada penulis di tengah kesibukannya.

4. Segenap bapak dan ibu dosen serta staf pengajar pada lingkungan Fakultas

Syari’ah dan Hukum Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta.

5. Segenap jajaran Staf dan Karyawan Akademika Perpustakaan Fakultas Syari’ah

dan Hukum dan Perpustakaan Utama yang telah banyak membantu dalam

pengadaan referensi-referensi sebagai bahan rujukan penulis dalam menyusun

skripsi.

6. Ketua Pengadilan Agama Serang dan seluruh Staf yang telah mengizinkan dan

membantu penulis untuk dapat melakukan penelitian di Pengadilan Agama

Serang guna penyelesaian skripsi ini.

7. Ayahanda Drs. M. Djurdjani dan Ibunda Anisah Zuhri, kakanda (Uyu

Mu’awanah, S.Pd dan Yeti Fikriyati, S.Pdi), adinda (Ima Hikmawati dan Iman

Izzurrohman), Kakek (Alm. KH. Zuhri Darda) serta Nenek dan semua keluarga

yang tidak bisa disebutkan satu persatu yang penulis hormati dan sayangi yang

Page 7: PENYELESAIAN PERCERAIAN KARENA ISTERI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/7252/1...PENYELESAIAN PERCERAIAN KARENA ISTERI NUSYUZ (Studi Pada Pengadilan Agama Serang)

senantiasa mencurahkan kasih sayangnya kepada penulis, serta memberikan

dorongan moril dan materiil, serta nasehat dan do’a demi kesuksesan penulis,

semoga hari-hari mereka selalu bahagia dan dilindungi Allah SWT.

8. Pamanku dan isteri (Drs. Abdul Basit Zuhri, MA. dan Nova Santika) yang selalu

memberikan motivasinya kepada penulis, serta keponakan-keponakanku yang

ganteng-ganteng dan cantik (Fajrul Falah, Miftah Ilmi Rabbani, Aisyah Lutfiah)

9. Zakaria, M. Yusuf, Fajar Abrilian, Azizah, Ulfah Fauziyah, Zuhairi Barata,

Muhammad Isnaini, Indrawan, A. Bafaqih, dan kepada seluruh angkatan 2004

khususnya Peradilan Agama yang telah membantu dan mengisi hari-hari penulis

selama menuntut ilmu di Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta.

10. Pengasuh Pondok Pesantren Daar El-Hikam K.H. Bahruddin beserta keluarga,

dan tidak lupa teman-teman di Pondok Pesantren Daar El-Hikam: Luthfi, Ade,

Maki, Iwan, Hasan, Yayat, Aziz, Toni, Amri, Sani dan semua santri (mohon maaf

tidak bisa sebutin satu-satu).

11. Keluarga besar Al-Barkah: Rohim, Domen, Nian, Aziz, Habib, Majid, dkk.

Demikianlah skripsi ini penulis susun, semoga bermanfaat bagi semuanya

khususnya bagi penulis sendiri dan dan bagi para pihak yang turut membantu semoga

amal ibadahnya dibalas oleh Allah SWT. Amin

Jakarta, 27 Februari 2009

Penulis

Page 8: PENYELESAIAN PERCERAIAN KARENA ISTERI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/7252/1...PENYELESAIAN PERCERAIAN KARENA ISTERI NUSYUZ (Studi Pada Pengadilan Agama Serang)

DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ......................................................................................... i

DAFTAR ISI ........................................................................................................ iv

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah ..................................................................... 1

B. Pembatasan dan Perumusan Masalah ................................................. 8

C. Tujuan dan Manfaat Penelitian ........................................................... 9

D. Metode Penelitian ............................................................................... 10

E. Sistematika Penulisan ......................................................................... 13

BAB II SEKITAR MASALAH PERCERAIAN ISTERI NUSYUZ

A. Pengertian dan Dasar hukum Perceraian ............................................ 14

B. Sebab-sebab Terjadinya Perceraian .................................................... 18

C. Macam-macam perceraian .................................................................. 20

D. Prosedur Perceraian ............................................................................ 30

BAB III TINJAUAN UMUM TENTANG NUSYUZ

A. Pengertian dan Dasar Hukum Nusyuz ................................................ 36

B. Faktor-faktor Isteri Nusyuz ................................................................. 40

C. Akibat Nusyuz .................................................................................... 44

Page 9: PENYELESAIAN PERCERAIAN KARENA ISTERI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/7252/1...PENYELESAIAN PERCERAIAN KARENA ISTERI NUSYUZ (Studi Pada Pengadilan Agama Serang)

BAB IV PENYELESAIAN PERCERAIAN ISTERI NUSYUZ DI

PENGADILAN AGAMA SERANG

A. Gambaran Umum Pengadilan Agama Serang ................................... 48

B. Data Perceraian Isteri Nusyuz ........................................................... 53

C. Putusan Perceraian Isteri Nusyuz ...................................................... 56

D. Analisa Penulis terhadap Putusan Perceraian Isteri Nusyuz ......... 60

BAB V PENUTUP

A. Kesimpulan ........................................................................................ 67

B. Saran-saran ......................................................................................... 69

DAFTAR PUSTAKA .......................................................................................... 70

LAMPIRAN-LAMPIRAN

A. Mohon Kesediaan Menjadi Pembimbing Skripsi ............................. 73

B. Mohon Data / Wawancara ................................................................ 74

C. Wawancara ....................................................................................... 75

D. Pedoman Wawancara ....................................................................... 76

E. Hasil Wawancara .............................................................................. 77

F. Laporan Perkara Yang di Putus Tahun 2006 .................................... 79

G. Laporan Perkara Yang di Putus Tahun 2007 .................................... 80

H. Putusan No. 58 / Pdt.G / 2006 / PA Srg ............................................ 81

I. Putusan No. 30 / Pdt.G / 2007 / PA Srg ............................................ 87

J. Putusan No. 214 / Pdt.G / 2008 / PA Srg .......................................... 93

Page 10: PENYELESAIAN PERCERAIAN KARENA ISTERI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/7252/1...PENYELESAIAN PERCERAIAN KARENA ISTERI NUSYUZ (Studi Pada Pengadilan Agama Serang)

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Setiap manusia yang hidup dimuka bumi ini pasti menginginkan kebahagiaan

dan salah satu jalan untuk mencapai kebahagiaan itu adalah dengan cara

melakukan perkawinan yang telah disyari’atkan oleh Allah SWT. Aturan tersebut

dibuat oleh Allah SWT secara sempurna sehingga manusia yang mengikutinya

dapat memperoleh ketentraman dan kebahagiaan.

Islam membangun kehidupan keluarga atas dasar dua tujuan: pertama,

menjaga keluarga dari kesesatan. Kedua, untuk menciptakan wadah yang bersih

sebagai tempat lahirnya sebuah generasi yang berdiri diatas landasan yang kokoh

dan teratur tatanan sosialnya.1

Perkawinan merupakan sunnah Rasulullah SAW yang disyari’atkan Allah

SWT kepada hamba-hamba-Nya. Dalam perspektif Islam, perkawinan tidak hanya

sebagai kebutuhan biologis seksualitas antara seorang laki-laki dengan seorang

wanita, akan tetapi Islam memandang sebuah perkawinan sebagai institusi untuk

menciptakan rumah tangga yang sakinah, mawaddah, warahmah.

1 Abduttawal Haikal, Rahasia Perkawinan Rasulullah: Poligami dalam Islam vs Monogami

Barat, (Jakarta: Pedoman Ilmu Jaya, 1993), cet ke-1, h. 8-9.

Page 11: PENYELESAIAN PERCERAIAN KARENA ISTERI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/7252/1...PENYELESAIAN PERCERAIAN KARENA ISTERI NUSYUZ (Studi Pada Pengadilan Agama Serang)

Sebagaimana firman Allah SWT surat Al-Hujurat ayat 13:

������� � !""#� �$�% &'( )*+%,-./ ��01 ��⌧345 6748$9:��

;<'( )*=-.>.?�� 8&�>'A BCE��F4G�� HI�>=�J.>�K�� 6

"L�% ;&'(�1��MN�: .�*� �� ;<'(�4%+�: 6 "L�% A� PQR�-�

ST��F./ �UVW Artinya: Hai manusia, Sesungguhnya kami menciptakan kamu dari seorang laki-laki

dan seorang perempuan dan menjadikan kamu berbangsa - bangsa dan

bersuku-suku supaya kamu saling kenal-mengenal. Sesungguhnya orang yang

paling mulia diantara kamu disisi Allah ialah orang yang paling taqwa

diantara kamu. Sesungguhnya Allah Maha mengetahui lagi Maha Mengenal.

(Al-Hujurat: 13)

Allah SWT, menciptakan laki-laki dan perempuan sehingga mereka dapat

berhubungan satu sama lain. Sehingga mencintai, menghasilkan keturunan dan

hidup dalam kedamaian sesuai dengan perintah Allah SWT dan petunjuk dari

Rasul-Nya yaitu dengan perkawinan.

Menurut hukum Islam yang dimaksud perkawinan ialah akad yang

menghalalkan pergaulan dan membatasi hak dan kewajiban serta bertolong-

tolongan antara seorang laki-laki dan seorang perempuan yang antara keduanya

bukan muhrim.2

Perkawinan merupakan salah satu sunnatullah yang umum berlaku pada

semua makhluk hidup yang diciptakan Tuhan, baik pada diri manusia, hewan

maupun tumbuh-tumbuhan.

2 Sudarsono, Hukum Perkawinan Nasional, (Jakarta: PT.Rineka Cipta, 1991), cet.I, h.2

Page 12: PENYELESAIAN PERCERAIAN KARENA ISTERI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/7252/1...PENYELESAIAN PERCERAIAN KARENA ISTERI NUSYUZ (Studi Pada Pengadilan Agama Serang)

Perkawinan adalah suatu hubungan istimewa yang tentunya berbeda dengan

hubungan perdata lainnya, seperti: hukum kewarisan, hukum benda atau hukum

kekayaan,3 artinya bahwa perkawinan tidak hanya menyangkut aspek lahiriyah

saja tetapi juga aspek batiniyah dan hal inilah yang membedakan hukum

perkawinan dengan hukum kebendaan atau hukum kewarisan. Selain itu hukum

perkawinan juga mencakup aspek yuridis sosiologis yakni suatu hubungan

interaksi yang memiliki norma-norma tersendiri.

Perkawinan merupakan salah satu yang diplih Allah SWT sebagai jalan

terbaik bagi manusia untuk menjalin kasih sayang antara seorang pria dengan

seorang wanita setelah masing-masing pasangan siap melakukan perannya sebagai

suami isteri.

Hukum bukan hanya sekedar kumpulan peraturan tingkah laku belaka, akan

tetapi merupakan sebuah manifestasi konsep-konsep, ide-ide dan cita-cita sosial

mengenai pola ideal sistem pengaturan dan pengorganisasian kehidupan

masyarakat.

Hal ini tercermin dalam konsep atau cita-cita tentang keadilan sosial,

kesejahteraan hidup bersama, ketertiban dan ketentraman masyarakat. Dengan

demikian untuk mencapai semua itu, peradilan yang merupakan bagian dari

pranata hukum (Legal Institution) sangat berperan penting terhadap

berlangsungnya keteraturan, kesejahteraan serta ketentraman dan sebagainya.

3 K. Wantjik Saleh, Hukum Perkawinan Indonesia, (Jakarta: Ghalia Indo, 1978), h. 7

Page 13: PENYELESAIAN PERCERAIAN KARENA ISTERI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/7252/1...PENYELESAIAN PERCERAIAN KARENA ISTERI NUSYUZ (Studi Pada Pengadilan Agama Serang)

Dalam pasal 38 Undang-Undang No.1 Tahun 1974 tentang Perkawinan

disebutkan bahwa perkawinan dapat terputus disebabkan karena: (1). Kematian;

(2). Perceraian; (3). Atas Putusan Pengadilan4. Terutama pada kasus peceraian

dapat terjadi karena adanya ikrar talak atau berdasarkan gugatan perceraian.

Dalam hadits shahih dikatakan:

� ��� ا��ازي ���� �� ه�� إ��ا � و��� ���� �� �ی�ن ��� � �!� '&%� ا�� ا�#"��

���� أن�، أ�� �� �"�ان �"�ه�ی�ة أ�� �� ا�#+� �� 7��� ی%�ك �� : و�2�� �4�2 ا0 1�23 ا0 ر��ل .�ل : .�ل

روا ( @��: او.�ل أ<� �>� ر?� <2=� �>� آ�: إن 7��9 : �2�� H(5

Artinya: Hadits Ibrohim ibn musa ar-Razi, hadits Isa ibn Yunus hadits Abdul Hamid ibn

Ja’far dari Imron ibn Abi Annas, dari Umar ibn Hakam dari Abi Hurairah

berkata: Bersabda Rasulullah SAW: Janganlah seorang mu’min laki-laki

membenci seorang mu’min perempuan jika ia membenci sesuatu tingkah

lakunya, tentu ada tingkah lakunya yang lain yang disenanginya. (HR.Muslim)

Pada dasarnya perkawinan itu dilakukan untuk selamanya sampai wafatnya

salah seorang suami isteri, inilah sebenarnya yang dikehendaki dalam Islam.

Langgengnya kehidupan perkawinan merupakan suatu tujuan yang sangat

diharapkan oleh Islam, akad nikah diadakan adalah untuk selamanya dan

seterusnya hingga meninggal dunia, agar suami isteri bersama-sama dapat

mewujudkan rumah tangga tempat berlindung, menikmati naungan, kasih sayang

dan dapat memelihara anaknya dalam pertumbuhan yang baik.

4 Ahmad Rofiq, Hukum Islam Di Indonesia, (Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada, 2003), cet.

Ke 6, h. 274-275. 5 Shahih Muslim, (Riyadh: Daarus Salam: 1998), Bab Radha, h. 626

Page 14: PENYELESAIAN PERCERAIAN KARENA ISTERI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/7252/1...PENYELESAIAN PERCERAIAN KARENA ISTERI NUSYUZ (Studi Pada Pengadilan Agama Serang)

Karena itu maka dikatakan bahwa ikatan antara suami isteri adalah ikatan

paling suci dan paling kokoh. Dan tidak ada sesuatu dalil yang lebih jelas

menunjukkan tentang sifat kesuciannya yang demikian agung itu, selain daripada

itu Allah SWT sendiri menamakan ikatan perjanjian antara suami isteri dengan

sebutan “Mitsaqon Ghalidzaa” (perjanjian yang kokoh)6.

Allah SWT berfirman dalam surat An-Nisaa’/4 ayat 21:

.+Y⌧3�� Z��$�'Y>\=�4 ]�4G�� 67^7+=�: ;<_`_a�>�& 6b,c�% cd�>�&

�eY./�:�� <_`#�1 g% 4hY�01 #_Y�-⌧P �iUW

Artinya: “Bagaimana kamu akan mengambilnya kembali, padahal sebagian kamu Telah

bergaul (bercampur) dengan yang lain sebagai suami-isteri. dan mereka

(isteri-isterimu) Telah mengambil dari kamu perjanjian yang kuat”

(An-Nisaa’/4:21)

Jika ikatan antara suami isteri itu demikian kokohnya, maka tidak sepatutnya

dirusak dan disepelekan. Setiap usaha untuk penyepelekan hubungan perkawinan

dan melemahkannya adalah dibenci Islam, karena ia merusakan kebaikan dan

menghilangkan kemaslahatan antara suami isteri.

Nabi bersabda:

���� ��Cآ �� ��!�, ���� ��"#� �� ���>, ���� ,د��ر �� �#�رب �� ,واE3 �� �&�ف

�"� ا��, �� H1!�4�2 ا0 ��23 ا�� ا�� روا:( ا���2Mق ا0 ا�� ا�#2�ل أJK� :.�ل و2��

Artinya: Dari Ibnu Umar bahwa Rasulullah SAW bersabda: perbuatan) 7اودد

yang halal akan tetapi dibenci oleh Allah Azza Wajalla ialah Thalaq.

(HR Abu Daud).

6 Slamet Abidin & H. Aminuddin, Fiqh Munakahat II, (Bandung: Pustaka Setia, 1996) cet.ke-

2 h.9 7 Sunan Abi Daud (Beirut: Daru Ibn Hizam, 1998), Bab Thalaq, h.334

Page 15: PENYELESAIAN PERCERAIAN KARENA ISTERI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/7252/1...PENYELESAIAN PERCERAIAN KARENA ISTERI NUSYUZ (Studi Pada Pengadilan Agama Serang)

Namun dalam keadaan tertentu terdapat hak-hak yang menghendaki putusnya

perkawinan, dalam arti bila hubungan perkawinan tetap dilanjutkan maka

kemudhorotan yang akan terjadi8. Meski diperbolehkan untuk bercerai tetapi hal

itu suatu perbuatan yang paling dibenci oleh Islam karena akan menghilangkan

kemaslahatan antara suami isteri.

Namun demikian tidak jarang terjadi bahwa tujuan mulia tersebut tidak sesuai

dengan yang diharapkan. Karena pada kenyataannya membina suatu perkawinan

yang bahagia tidaklah mudah bahkan sering kehidupan perkawinan kandas

ditengah jalan, akibatnya timbullah perceraian. Perceraian merupakan

problematika dalam keluarga yang akan membawa kehancuran, terutama bagi

anak-anak, tidak sedikit anak-anak yang menjadi korban karena orang tuanya

berpisah.

Saat masalah yang sudah ada tidak dapat diselesaikan dengan upaya

perdamaian, maka Islam memberikan solusi dengan dibolehkannya perceraian,

cerai atau putusnya perkawinan dapat terjadi atas kehendak suami ataupun

kehendak isteri, hal ini karena karakteristik hukum Islam dalam perceraian

memang menghendaki demikian, sehingga proses perceraiannya pun berbeda,9

perceraian atas kehendak suami disebut cerai talaq sedangkan perceraian atas

kehendak isteri disebut cerai gugat.

8 Amir Syarifuddin, Garis-garis Besar Fiqih, (Jakarta: Prenada Media, 2003) cet ke-1,

hal.124. 9 Mukti Arto, Praktek Perkara Perdata Pada Pengadilan Agama, ( Yogyakarta: Pustaka

Pelajar, 1996), cet. Ke 1, h.206

Page 16: PENYELESAIAN PERCERAIAN KARENA ISTERI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/7252/1...PENYELESAIAN PERCERAIAN KARENA ISTERI NUSYUZ (Studi Pada Pengadilan Agama Serang)

Dalam Kompilasi Hukum Islam (KHI) pasal 114, menyatakan bahwa:

putusnya perkawinan yang disebabkan karena perceraian dapat terjadi karena

talak atau berdasarkan gugatan perceraian.10

Salah satu azas perkawinan yang ada adalah mempersulit terjadinya

perceraian artinya mempertahankan rumah tangga dengan cara yang baik, apabila

terpaksa melepaskannya dengan cara yang baik pula.

Pada dewasa ini dengan berjalannya waktu, perempuan atau isteri dengan isu-

isu gendernya mulai meminta haknya untuk disamakan dengan laki-laki, karena

isteri sudah sibuk dengan pekerjaannya dan penghasilannya pun lebih tinggi dari

penghasilan suami, sebagai isteri sudah meninggalkan kewajibannya sebagai

seorang isteri dan ibu rumah tangga yaitu berbakti kepada suami. Berbeda dengan

sekarang tidak sedikit isteri yang berpenghasilan tinggi tidak mau diperintah oleh

suaminya yang penghasilannya pas-pasan, sebagai isteri seharusnya ia

menjalankan apa yang menjadi kewajibannya salah satunya memberikan nafkah

batin kepada suaminya.

Apabila hal ini terjadi maka ini merupakan persoalan yang sangat penting

karena dapat menimbulkan permasalahan yang mengakibatkan putusnya

perkawinan, dan tidak menutup kemungkinan banyak terjadinya perselingkuhan

yang dilakukan oleh salah satu pasangan, sehingga kehidupan keluarga tidak

berjalan harmonis.

10 Abdurrahman, Kompilasi Hukum Islam di Indonesia, (Jakarta: Akademika Pressindo,

2004), cet. Ke 4, h. 140

Page 17: PENYELESAIAN PERCERAIAN KARENA ISTERI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/7252/1...PENYELESAIAN PERCERAIAN KARENA ISTERI NUSYUZ (Studi Pada Pengadilan Agama Serang)

Berawal dari penjabaran latar belakang masalah inilah, penulis ingin sekali

mengadakan penelitian yang berkenaan dengan “Penyelesaian Perceraian Isteri

Nusyuz studi pada Pengadilan Agama Serang”.

B. Pembatasan dan Perumusan Masalah

1. Pembatasan masalah

Agar penelitian ini lebih akurat dan terarah sehingga tidak menimbulkan

masalah baru serta pelebaran secara meluas maka penulis memberi batasan

pembahasan ini pada masalah perceraian Isteri Nusyuz di Pengadilan Agama

Serang dengan Nomor Perkara 58/Pdt.G/2006/PA Srg, 30/Pdt.G/2007/PA Srg dan

214/Pdt.G/2008/PA Srg .

2. Perumusan Masalah

Pada dasarnya kewajiban seorang isteri adalah berbakti kepada suami lahir

dan batin sebagaimana disebutkan dalam Kompilasi hukum Islam (KHI) pasal 83

ayat 1 “Kewajiban utama bagi seorang isteri ialah berbakti lahir dan batin kepada

suami didalam batas-batas yang dibenarkan oleh hukum Islam”. Akan tetapi pada

kenyataannya banyak isteri yang acuh terhadap suaminya bahkan diajak ke

tempat tidur dia menolak tanpa ada alasan yang jelas.

Untuk memperjelas masalah dalam pembahasan ini maka dirumuskan

masalah-masalah penelitian sebagai berikut:

a. Bagaimana majelis hakim Pengadilan Agama Serang dalam memproses

perceraian karena Nusyuz?

Page 18: PENYELESAIAN PERCERAIAN KARENA ISTERI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/7252/1...PENYELESAIAN PERCERAIAN KARENA ISTERI NUSYUZ (Studi Pada Pengadilan Agama Serang)

b. Bagaimana putusan majelis hakim di Pengadilan Agama Serang

mengenai carai talak tersebut?

C. Tujuan dan Manfaat Penelitian

1. Tujuan Penelitian

Penelitian ini dimaksudkan untuk mengungkap realitas hukum yang ada di

lingkungan Pengadilan Agama, khususnya dalam ruang lingkup perkara

perceraian dengan alasan Isteri Nusyuz di Pengadilan Agama Serang.

Seiring dengan pembatasan dan perumusan masalah tersebut, maka yang

akan menjadi tujuan dari penelitian ini adalah:

a. Mengetahui faktor-faktor penyebab terjadinya Isteri Nusyuz?

b. Memperoleh gambaran atas data dan informasi mengenai bentuk isteri

nusyuz di Pengadilan Agama Serang.

c. Mengetahui prosedur penyelesaian perkara cerai isteri Nusyuz.

2. Manfaat Penelitian

Manfaat dan hasil penelitian dari penulisan skripsi ini adalah sebagai berikut:

a. Agar penelitian ini akan menjadi sangat penting dan bermanfaat bagi

peningkatan kesadaran hukum kepada masyarakat khususnya mengenai

tatacara perceraian di Pengadilan Agama

b. Bagi masyarakat pembaca pada umumnya dan mahasiswa pada

khususnya, tulisan ini diharapkan dapat menjadi salah satu sumber bacaan

yang dapat dipertimbangkan dalam memecahkan masalah yang relevan.

Page 19: PENYELESAIAN PERCERAIAN KARENA ISTERI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/7252/1...PENYELESAIAN PERCERAIAN KARENA ISTERI NUSYUZ (Studi Pada Pengadilan Agama Serang)

c. Untuk memperkaya khazanah ilmu pengetahuan khususnya dalam bidang

hukum Islam yang menyangkut perkawinan dan perceraian.

d. Penelitian ini juga dapat dijadikan bahan bagi pihak yang berwenang saat

mengambil kebijakan dalam upaya peningkatan kesadaran hukum di

masyarakat tentang perceraian di Pengadilan Agama.

D. Metode Penelitian

1. Pendekatan Masalah

Pendekatan masalah dalam penelitian ini adalah penulis menggunakan

pendekatan kualitatif, Kualitatif berasal dari konsep kualitas “mutu” atau bersifat

mutu. Pendekatan kualitatif berarti upaya menemukan kebenaran dalam wilayah-

wilayah konsep mutu.11

yaitu dengan melakukan analisa dengan cara menguraikan

dan mendeskripsikan isi dari putusan yang penulis dapatkan tersebut. Kemudian

menghubungkannya dengan masalah yang diajukan, sehingga ditemukan

kesimpulan yang objektif, logis, konsisten dan sistematis sesuai dengan tujuan

yang dikehendaki penulis dalam penelitian ini.

2. Sumber Data

a. Data Primer

Didapatkan dari Pengadilan Agama berupa putusan cerai talak mengenai

perceraian karena alasan Nusyuz yang terjadi di Pengadilan Agama Serang

dengan Nomor Perkara 58/Pdt.G/2006/PA Srg, 30/Pdt.G/2007/PA Srg dan

11 Ipah Farihah, Buku Panduan Penelitian UIN Syarif Hidayatullah Jakarta (Jakarta: UIN

Jakarta Press, 2006), cet.I, h.37

Page 20: PENYELESAIAN PERCERAIAN KARENA ISTERI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/7252/1...PENYELESAIAN PERCERAIAN KARENA ISTERI NUSYUZ (Studi Pada Pengadilan Agama Serang)

214/Pdt.G/2008/PA Srg. Wawancara terhadap hakim, kemudian kedua data

tersebut dianalisis dengan cara menguraikan dan menghubungkan dengan

masalah yang dikaji.

b. Data Sekunder

Data sekunder adalah data yang diperoleh dengan jalan mengadakan

studi kepustakaan atas dokumen-dokumen yang berhubungan dengan masalah

yang diajukan, dokumen-dokumen yang dimaksud adalah Al-Qur’an, Hadits,

buku-buku ilmiah, Undang-Undang, Kompilasi Hukum Islam (KHI), serta

peraturan-peraturan lainnya yang erat kaitannya dengan masalah yang

diajukan.

3. Tekhnik Pengumpulan Data

Pengumpulan data dalam penelitian ini dilakukan dengan cara:

a. Menganalisis terhadap putusan cerai talak karena isteri nusyuz pada

Pengadilan Agama Serang dengan Nomor Perkara 58/Pdt.G/2006/PA Srg,

30/Pdt.G/2007/PA Srg dan 214/Pdt.G/2008/PA Srg.

b. Wawancara (Interview) yaitu percakapan dengan maksud tertentu yang

dilakukan oleh dua pihak, yaitu pewawancara mengajukan pertanyaan dan

yang diwawancarai memberikan jawaban atas pertanyaan itu.12

Interview

yang sering disebut juga wawancara atau kuesioner lisan, adalah sebuah

12 Lexy. J. Moleong, Metodologi Penelitian Kualitatif, (Bandung: Remaja Rosdakarya, 2004),

h.186

Page 21: PENYELESAIAN PERCERAIAN KARENA ISTERI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/7252/1...PENYELESAIAN PERCERAIAN KARENA ISTERI NUSYUZ (Studi Pada Pengadilan Agama Serang)

dialog yang dilakukan oleh pewawancara (interviewer) untuk memperoleh

informasi dari terwawancara (interviewer).13

Dalam hal ini penulis mengadakan wawancara dengan responden

yaitu: Hakim Pengadilan Agama Serang dan guna melengkapi data yang

yang dilakukan, penulis akan melakukan wawancara dengan responden

yaitu pihak-pihak yang terlibat langsung pada kasus yang bersangkutan,

dalam hal ini adalah pemohon dan termohon.

4. Analisa Data

Analisa data adalah proses pelacakan dan pengaturan secara sistematik

transkip wawancara, catatan lapangan, dan bahan-bahan lain yang dikumpulkan

untuk meningkatkan pemahaman terhadap bahan-bahan tersebut agar dapat

dipresentasikan temuannya kepada orang lain.14

Analisa data dalam penelitian ini dilakukan dengan menggunakan analisa

kualitatif, yaitu menganalisa dengan cara menguraikan dan mendeskripsikan

putusan perkara perceraian karena alasan isteri Nusyuz yaitu putusan dengan

Nomor Perkara 58/Pdt.G/2006/PA Srg, 30/Pdt.G/2007/PA Srg dan

214/Pdt.G/2008/PA Srg. dan menghubungkan dengan hasil interview dari pihak

yang terlibat langsung pada kasus ini dalam hal ini adalah hakim Pengadilan

Agama Serang yang menangani kasus ini. Sehingga didapat suatu kesimpulan

13 Suharsimi Arikunto, Prosedur Penelitian, (Jakarta: PT.Rineka Cipta, 1996), cet.ke-10, h.

144 14 Imron Arifin, Penelitian Kualitatif dalam Bidang Ilmu-Ilmu sosial dan Keagamaan, h.77

Page 22: PENYELESAIAN PERCERAIAN KARENA ISTERI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/7252/1...PENYELESAIAN PERCERAIAN KARENA ISTERI NUSYUZ (Studi Pada Pengadilan Agama Serang)

yang objektif, logis, konsisten dan sistematis sesuai dengan tujuan yang

dilakukan penulis dalam penelitian ini.

E. Sistematika Penulisan

Didalam melakukan penyusunan skripsi ini penulis memberikan gambaran

guna mempermudah pembaca dalam menelaah skripsi ini, maka dalam penulisan

skripsi ini, penulis menyusunnya dalam lima bab. Isi dari skripsi ini secara singkat

adalah sebagai berikut:

Bab pertama: Berisikan tentang Latar Belakang Masalah, Pembatasan dan

Perumusan Masalah, Tujuan dan Manfaat Penelitian, Metode Penelitian Serta

Sistematika Penulisan.

Bab kedua: Menguraikan Sekitar Masalah Perceraian Isteri Nusyuz: Pengertian

dan Dasar Hukum Perceraian, Sebab-sebab terjadinya Perceraian, Macam-macam

Perceraian serta Prosedur Perceraian.

Bab ketiga: Tinjauan Umum Tentang Nusyuz: Pengertian dan Dasar Hukum

Nusyuz, Syarat-syarat Nusyuz serta Akibat dari Nusyuz.

Bab keempat: Penyelesaian perceraian isteri nusyuz di Pengadilan Agama

Serang, Gambaran umum tentang Pengadilan Agama Serang, sejarah, kedudukan,

letak wilayah yuridiksi. data perceraian isteri nusyuz, penerapan perceraian isteri

nusyuz, serta analisa penulis terhadap putusan perceraian isteri nusyuz.

Bab kelima: Di bab lima ini terdapat kesimpulan dan saran-saran sehubungan

dengan pelaksanaan prosedur perceraian, penulis juga melampirkan daftar pustaka

dan lampiran-lampiran.

Page 23: PENYELESAIAN PERCERAIAN KARENA ISTERI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/7252/1...PENYELESAIAN PERCERAIAN KARENA ISTERI NUSYUZ (Studi Pada Pengadilan Agama Serang)

BAB II

SEKITAR MASALAH PERCERAIAN ISTERI NUSYUZ

A. Pengertian dan Dasar Hukum Perceraian

1. Pengertian Perceraian

Putusnya perkawinan adalah istilah hukum yang digunakan dalam Undang-

Undang perkawinan untuk menjelaskan “perceraian” atau berakhirnya hubungan

perkawinan antara seorang laki-laki dengan seorang perempuan yang selama ini

hidup sebagai suami isteri.15

Perceraian dalam istilah fiqh disebut “talak” atau

“Furqah” talak berarti “membuka ikatan”, “membatalkan Perjanjian”. Furqoh

berarti “bercerai” lawan dari berkumpul. Kemudian kedua perkataan ini dijadikan

istilah oleh ahli fiqh yang berarti perceraian antara suami isteri.16

Talak menurut bahasa adalah membuka ikatan, sedangkan menurut syara’

adalah melepaskan tali perkawinan dan mengakhiri tali pernikahan antara suami

isteri.17

Sedangkan talak menurut istilah adalah memutuskan tali perkawinan yang

sah dari pihak suami dengan kata-kata yang khusus, atau dengan apa yang dapat

menggantikan kata-kata tersebut.18

15 Amir Syarifudin, Hukum Perkawinan Islam di Indonesia: Antara Fiqh Munakahat dan UU

Perkawinan, (Jakarta: Kencana, 2006), cet. Ke-2, h. 189 16 Kamal Mukhtar, Asas-asas Hukum Islam Tentang Perkawinan, (Jakarta: Bulan Bintang,

1974), cet. ke-2, h.156 17 Djaman Nur, Fiqh Munakahat, (Semarang: Dina Utama, 1993), cet. ke-1, h.134 18 S. Ziyad Abbas, Fiqh Wanita Islam, (Jakarta: Pustaka Panjimas, 1991), h.43

Page 24: PENYELESAIAN PERCERAIAN KARENA ISTERI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/7252/1...PENYELESAIAN PERCERAIAN KARENA ISTERI NUSYUZ (Studi Pada Pengadilan Agama Serang)

Pengertian kata talak atau perceraian dapat dilihat dari dua segi, yaitu dari

segi bahasa dan istilah. Secara bahasa, perceraian berarti putusnya suatu hubungan

sebagai suami isteri selagi hidup atau bahkan mati.19

Secara Istilah perceraian

berarti segala macam bentuk perceraian yang dijatuhkan oleh suami yang telah

ditetapkan oleh hakim dan perceraian yang disebabkan meninggalnya salah

seorang dari suami atau isteri.

Kompilasi Hukum Islam mendefinisikan talak sebagai ikrar suami dihadapan

Pengadilan Agama yang menjadi salah satu sebab putusnya perkawinan, dengan

cara sebagaimana yang dimaksud dalam pasal 129, 130 dan 131.20

Kompilasi

Hukum Islam memberikan pernyataan yang hampir sama dengan UU Perkawinan

No.1 Tahun 1974, dijelaskan pada bab XVI Pasal 115 yang berbunyi:

“Perceraian hanya dapat dilakukan didepan sidang Pengadilan Agama setelah

Pengadilan tersebut berusaha dan tidak berhasil mendamaikan kedua belah

pihak”21

Prof. Subekti, S.H., menyatakan bahwa perceraian adalah penghapusan

perkawinan dengan putusan hakim atau tuntutan salah satu pihak dalam

perkawinan itu.22

19 Departemen Pendidikan dan Kebudayaan, Kamus Besar Bahasa Indonesia, (Jakarta: Balai

Pustaka, 1995), h.185 20 Kompilasi Hukum Islam Pasal 117 21 Undang-Undang Perkawinan No.1 Tahun 1974 pasal 115 22 Subekti, Pokok-pokok Hukum Perdata, (Jakarta: PT. Intermasa, 1995), cet. ke-27, h.42

Page 25: PENYELESAIAN PERCERAIAN KARENA ISTERI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/7252/1...PENYELESAIAN PERCERAIAN KARENA ISTERI NUSYUZ (Studi Pada Pengadilan Agama Serang)

Penulis tidak menjumpai pengertian yang jelas tentang perceraian dalam

hukum positif yang mengatur tentang perkawinan. Dalam UU Perkawinan No.1

Tahun 1974 pasal 38 dan KHI pasal 113, hanya menyebutkan sebab-sebab

putusnya perkawinan, yaitu:

a. Karena Kematian;

b. Karena Perceraian; dan

c. Karena Putusan Pengadilan.23

Jadi dari beberapa definisi diatas, maka dapat ditarik kesimpulan bahwa talak

merupakan pemutus hubungan suami dan isteri serta hilanglah pula hak dan

kewajiban suami isteri. Meskipun dalam pengucapan talak menggunakan lafaz-

lafaz tertentu, namun penekanannya dimaksudkan bertujuan yang sama yaitu

untuk berpisah antara suami isteri dalam artian putusnya perkawinan.

2. Dasar Hukum Perceraian

Pada prinsipnya suatu perkawinan itu ditujukan untuk selama hidup dan

kebahagiaan yang kekal abadi bagi pasangan suami isteri yang bersangkutan.24

Salah satu asas perkawinan yang disyariatkan ialah perkawinan untuk selama-

lamanya yang diliputi oleh rasa kasih sayang cinta mencintai, karena itu agama

Islam mengharamkan perkawinan yang tujuannya untuk sementara dalam waktu-

23 Undang-Undang Perkawinan No.1 Tahun 1974 pasal 38 dan Kompilasi Hukum Islam

(KHI) pasal 113 24 Mohd. Idris Ramulyo, Hukum Perkawinan Islam (Studi suatu analisis dari UU No.1

Th.1974 dan KHI), (Jakarta: PT. Bumi Aksara, 1996), cet.ke-1, h.98

Page 26: PENYELESAIAN PERCERAIAN KARENA ISTERI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/7252/1...PENYELESAIAN PERCERAIAN KARENA ISTERI NUSYUZ (Studi Pada Pengadilan Agama Serang)

waktu yang tertentu sekedar untuk melepaskan hawa nafsu saja, seperti nikah

Mut’ah, nikah Muhalil, nikah Muwaqqat dan sebagainya.

Untuk menjaga hubungan keluarga dan menghindari suatu pertengkaran yang

terjadi terus menerus maka agama Islam mensyariatkan perceraian, akan tetapi

bukan berarti bahwa agama Islam menyukai perceraian, agama Islam tetap

memandang perceraian sebagai suatu yang musykil sesuatu yang tidak diharapkan

akan terjadi karena bertentangan dengan asas-asas hukum Islam.25

Adapun dasar hukum perceraian menurut hukum Islam terdapat dalam firman

Allah SWT surat al-Baqarah ayat 229:

k ,-Al� WL4�m4n H oo^�+1�p4= q�rs�>)t�( ���: F⌧ �T]u4 �� ^�]��p�& ( Bv��

JC��4w ;<_`4� L�: H�'Y>\=�4 �u☺�1 u�>y�☺z�s4�' {�+Y⌧A

�v�% L�: �4=4 4w |v�: .☺��% .���� �� H �L�p4= �Q'}+t~/ |v�:

��Y�% .���, �� B⌧4= ..)*? .☺�;T,-� ��Y�=

]<.��K+= ����& ( .F=-� ���, �� B⌧4= .y���K�>4 6 ��1��

u�.>�K� .���, �� .F�� 4���9�4= <>y �L���- A_�

�iiaW

Artinya: Talak (yang dapat dirujuki) dua kali. Setelah itu boleh rujuk lagi dengan cara

yang ma'ruf atau menceraikan dengan cara yang baik. tidak halal bagi kamu

mengambil kembali sesuatu dari yang Telah kamu berikan kepada mereka,

kecuali kalau keduanya khawatir tidak akan dapat menjalankan hukum-hukum

Allah. Jika kamu khawatir bahwa keduanya (suami isteri) tidak dapat

menjalankan hukum-hukum Allah, maka tidak ada dosa atas keduanya tentang

25 Kamal Mukhtar, Asas-asas Hukum Islam tentang Perkawinan, , h.156

Page 27: PENYELESAIAN PERCERAIAN KARENA ISTERI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/7252/1...PENYELESAIAN PERCERAIAN KARENA ISTERI NUSYUZ (Studi Pada Pengadilan Agama Serang)

bayaran yang diberikan oleh isteri untuk menebus dirinya. Itulah hukum-

hukum Allah, maka janganlah kamu melanggarnya. Barangsiapa yang

melanggar hukum-hukum Allah mereka Itulah orang-orang yang zalim.

(Al-Baqarah: 229)

Surat Al-Baqarah ayat 227 yang berbunyi:

��L�%�� H�1��� �k ,-Al� "L�p4= A� RRY�t⌧� a���-�� �ii�W

Artinya: Jika mereka bercita-cita hendak menceraikannya maka sesungguhnya Allah

Maha Mendengar lagi Maha Mengetahui. (Al-Baqarah: 227)

B. Sebab-sebab Terjadinya Perceraian

Suatu perkawinan dimaksudkan untuk menciptakan kehidupan suami isteri

yang harmonis dalam rangka membentuk dan membina keluarga yang sejahtera

dan bahagia sepanjang masa. Setiap pasangan suami isteri selalu mendambakan

agar hubungan yang diikat oleh akad perkawinan itu semakin kokoh terpatri

sepanjang hayat.

Dalam UU No.1 Th 1974 tentang perkawinan pasal 38 disebutkan ada 3 (tiga)

hal yang menjadi sebab putusnya perkawinan, yaitu:26

a. Karena Kematian;

b. Karena Perceraian; dan

c. Karena Putusan Hakim.

Dalam hal ini, penulis akan menguraikannya secara gamblang.

a. Karena Kematian

26 Undang-Undang No.1 Th.1974 pasal 38 dan Kompilasi Hukum Islam pasal 113

Page 28: PENYELESAIAN PERCERAIAN KARENA ISTERI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/7252/1...PENYELESAIAN PERCERAIAN KARENA ISTERI NUSYUZ (Studi Pada Pengadilan Agama Serang)

Putusnya perkawinan karena kematian tidak menimbulkan banyak

persoalan, karena dengan sendirinya ikatan perkawinan keduanya menjadi

putus. Apabila pihak suami atau isteri yang masih hidup ingin menikah lagi

maka bisa saja asalkan telah memenuhi segala persyaratan yang telah

ditentukan dalam hukum Islam.27

b. Karena Perceraian

Peraturan Pemerintah menggunakan kata perceraian ini dengan istilah

“cerai talak” untuk membedakannya dengan pengertian perceraian atas

keputusan pengadilan, perceraian atas putusan pengadilan menggunakan

istilah “cerai gugat”.28

Sebagaimana ketentuan dari UU No.1 Th.1974 tentang perceraian pasal 39

ayat 1 disebutkan bahwa: “Perceraian hanya dapat dilakukan didepan sidang

pengadilan, setelah pengadilan yang bersangkutan berusaha dan tidak dapat

mendamaikan kedua belah pihak”.29

Menurut hemat penulis, maksud dihadapan sidang Pengadilan Agama ini

dilakukan untuk memberikan jaminan kepastian hukum terhadap hak suami

isteri tersebut, sebagaimana hal tersebut dikaitkan dengan pasal 2 ayat 2 UU

27 Lili Rasidi, Hukum Perkawinan dan Perceraian di Malaysia dan Indonesia, (Bandung:

Remaja Rosdakarya, 1991), h.194 28 Arso Sostroatmodjo, et.al., Hukum Perkawinan di Indonesia, (Jakarta: Bulan Bintang,

1981), h.60

29 Undang-Undang Perkawinan No.1 Tahun 1974 pasal 39 ayat 1

Page 29: PENYELESAIAN PERCERAIAN KARENA ISTERI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/7252/1...PENYELESAIAN PERCERAIAN KARENA ISTERI NUSYUZ (Studi Pada Pengadilan Agama Serang)

No.1 Th.1974 tentang perkawinan yang menyatakan bahwa: “Tiap-tiap

perkawinan dicatat menurut peraturan perUndang-Undangan yang berlaku”.

Maksudnya apabila perkawinan harus dicatatkan, begitu pula bila terjadi

perceraian antara keduanya. Jadi, ketika menikah suami isteri tentu memiliki

akta nikah sebagai bukti otentik perkawinannya dari Kantor Urusan Agama.

Namun, apabila terjadi perceraian akta nikah diganti dengan akta cerai yang

diberikan oleh Pengadilan Agama yang menangani kasus perceraian suami

isteri yang bersangkutan.

c. Karena Putusan Pengadilan

Seperti yang telah disebutkan sebelumnya bahwa perceraian yang terjadi

karena putusan pengadilan terjadi diluar kehendak suami atau isteri, yaitu

apabila majlis hakim berpendapat atau menilai bahwa perkawinan keduanya

tidak memenuhi syarat-syarat perkawinan, Bentuknya berupa fasakh

(pembatalan perkawinan).30

Fasakh perkawinan adalah sesuatu yang merusak akad (perkawinan) dan

bukan merupakan talak, fasakh bisa terjadi karena syarat-syarat yang tidak

terpenuhi pada waktu akad nikah atau karena hal-hal lain yang datang

kemudian dan dapat membatalkan kelangsungan perkawinan.31

contoh fasakh

30 Amir Syarifuddin, Hukum Perkawinan Islam di Indonesia, h. 197 31 Sayyid Sabiq, Fiqh Sunnah., h.268

Page 30: PENYELESAIAN PERCERAIAN KARENA ISTERI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/7252/1...PENYELESAIAN PERCERAIAN KARENA ISTERI NUSYUZ (Studi Pada Pengadilan Agama Serang)

adalah seperti baru diketahui bahwa pasangannya adalah saudara kandung

maka perkawinan tersebut batal demi hukum.

C. Macam-macam Perceraian

Menurut hukum Islam putusnya hubungan perkawinan (perceraian) dapat

terjadi karena talak, khulu’, syiqaq, fasakh, ta’lik talak, dzihar, ila’, li’an, tafwid

dan riddah. Berikut akan penulis kemukakan secara ringkas macam-macam

perceraian tersebut, yaitu:

1. Talak

Talak terambil dari kata “ithlaq” yang menurut bahasa artinya melepaskan

atau meninggalkan. Menurut istilah syara’ talak yaitu: melepaskan tali

perkawinan dan mengakhiri hubungan suami isteri.

Jadi talak itu ialah menghilangkan ikatan perkawinan sehingga setelah

hilangnya ikatan perkawinan itu isteri tidak lagi halal bagi suaminya, dan ini

terjadi dalam hal talak ba’in, sedangkan artinya mengurangi pelepasan ikatan

perkawinan ialah berkurangnya hak talak bagi suami yang mengakibatkan

berkurangnya jumlah talak yang menjadi hak suami dari tiga menjadi dua talak

lagi, dari dua menjadi satu talak dan dari satu menjadi hilang hak talak itu, yaitu

terjadi dalam talak raj’i.32

2. Khulu’

32 Abd. Rahman Ghazaly, Fiqih Munakahat, (Jakarta: Kencana, 2003), cet.ke-2, h.192

Page 31: PENYELESAIAN PERCERAIAN KARENA ISTERI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/7252/1...PENYELESAIAN PERCERAIAN KARENA ISTERI NUSYUZ (Studi Pada Pengadilan Agama Serang)

Menurut bahasa, kata khulu’ berarti tebusan. Dan menurut istilah khulu’

berarti talak yang dicapkan isteri dengan mengembalikan mahar yang pernah

dibayarkan suaminya. Artinya, tebusan itu dibayarkan oleh isteri kepada suami

yang telah dibencinya, agar suaminya dapat menceraikannya.33

Talak khulu’ atau talak tebus adalah bentuk perceraian atas persetujuan suami

isteri, yang terjadi dengan jatuhnya talak satu dari suami kepada isterinya dengan

tebusan harta atau uang dari pihak isteri yang menginginkan cerai dengan khulu’.

Didalam khulu’ disyariatkan adanya ketidaksukaan isteri kepada suaminya.34

Dasar pembolehan talak khulu’ terdapat dalam surat Al-Baqarah ayat (229):

k ,-Al� WL4�m4n H oo^�+1�p4= q�rs�>)t�( ���: F⌧ �T]u4 �� ^�]��p�& ( Bv�� JC��4w ;<_`4� L�:

H�'Y>\=�4 �u☺�1 u�>y�☺z�s4�' {�+Y⌧A �v�% L�:

�4=4 4w |v�: .☺��% .���� �� H �L�p4= �Q'}+t~/ |v�:

��Y�% .���, �� B⌧4= ..)*? .☺�;T,-� ��Y�= ]<.��K+=

����& ( .F=-� ���, �� B⌧4= .y���K�>4 6 ��1�� u�.>�K�

.���, �� .F�� 4���9�4= <>y �L���- A_� �iiaW

Artinya: Talak (yang dapat dirujuki) dua kali. Setelah itu boleh rujuk lagi dengan cara

yang ma'ruf atau menceraikan dengan cara yang baik. tidak halal bagi kamu

mengambil kembali sesuatu dari yang Telah kamu berikan kepada mereka,

kecuali kalau keduanya khawatir tidak akan dapat menjalankan hukum-hukum

Allah. Jika kamu khawatir bahwa keduanya (suami isteri) tidak dapat

menjalankan hukum-hukum Allah, maka tidak ada dosa atas keduanya tentang

33 M. Abdul Ghoffar, EM, Fikih Keluarga, (Jakarta: Pustaka Kautsar, 2006), cet.ke-5, h.289 34 M. Jawad Mughryah, Fiqih Lima Mazhab, (Jakarta: Lentera, 2006), cet.ke-17, h.456

Page 32: PENYELESAIAN PERCERAIAN KARENA ISTERI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/7252/1...PENYELESAIAN PERCERAIAN KARENA ISTERI NUSYUZ (Studi Pada Pengadilan Agama Serang)

bayaran yang diberikan oleh isteri untuk menebus dirinya. Itulah hukum-

hukum Allah, maka janganlah kamu melanggarnya. Barangsiapa yang

melanggar hukum-hukum Allah mereka Itulah orang-orang yang zalim.

(Al-Baqarah: 229)

Khulu’ dapat dijatuhkan sewaktu-waktu baik isteri dalam keadaan suci

ataupun tidak. Hal ini disebabkan karena khulu’ terjadi atas kehendak isteri.

3. Syiqaq

Syiqaq adalah krisis memuncak yang terjadi antara suami isteri sedemikian

rupa, sehingga antara suami dan isteri terjadi pertentangan pendapat dan

pertengkaran, menjadi dua pihak yang tidak mungkin dipertemukan dan kedua

belah pihak tidak dapat mengatasinya.35

Syiqaq berarti perselisihan. Menurut istilah fiqih berarti perselisihan suami

isteri yang diselesaikan dengan dua orang hakam, yaitu seorang hakam dari pihak

suami dan seorang hakam dari pihak isteri.36

Firman Allah SWT dalam surat An-Nisa’ ayat 35

�L�%�� ��z+t~/ 4�4%�A ���W��s�& H�>�.>;&4=

h☺4(.� ]��01 ��:��y�: h☺4(.��� ]��01 �.��-�y�: L�% �.� V�

☯4 ,-]��% Wk��=�� �� �.☺�4�+��& ( "L�% A� �LG⌧3

g☺��-� #T��F./ �V�W

Artinya: Dan jika kamu khawatirkan ada persengketaan antara keduanya, Maka

kirimlah seorang hakam dari keluarga laki-laki dan seorang hakam dari

keluarga perempuan. jika kedua orang hakam itu bermaksud mengadakan

35 Abdurrahman Ghazaly, Fiqh Munakahat., h.241 36 Slamet Abidin dan Aminuddin, Fiqh Munakahat 1, h. 187

Page 33: PENYELESAIAN PERCERAIAN KARENA ISTERI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/7252/1...PENYELESAIAN PERCERAIAN KARENA ISTERI NUSYUZ (Studi Pada Pengadilan Agama Serang)

perbaikan, niscaya Allah memberi taufik kepada suami-isteri itu. Sesungguhnya

Allah Maha mengetahui lagi Maha Mengenal.(An-Nisaa’ : 35)

4. Fasakh

Fasakh berarti “mencabut” atau “menghapus” maksudnya adalah perceraian

yang disebabkan oleh timbulnya hal-hal yang dianggap berat oleh suami atau

isteri atau keduanya sehingga mereka tidak sanggup untuk melaksanakan

kehidupan suami isteri dalam mencapai tujuannya.37

Diantara alasan-alasan yang dapat diajukan dalam perkara fasakh ialah:

a. Cacat atau penyakit;

b. Suami tidak memberi nafkah;

c. Meninggalkan tempat kediaman bersama;

d. Menganiaya berat;

e. Murtad;

f. Salah satu pasangan melakukan zina.38

Jadi fasakh berarti diputuskannya hubungan perkawinan (atas permintaan

salah satu pihak) oleh hakim agama karena salah satu pihak menemui cela pada

pihak lain atau merasa tertipu atas hal-hal yang belum diketahui sebelum

berlangsungnya perkawinan.39

37 Mukhtar, Asas-asas Hukum Islam, h. 212 38 Ibid., h.195 39 Sayuti Thalib, Hukum Kekeluargaan Indonesia, (Jakarta: UIP, 1974), cet.ke-2, h.115

Page 34: PENYELESAIAN PERCERAIAN KARENA ISTERI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/7252/1...PENYELESAIAN PERCERAIAN KARENA ISTERI NUSYUZ (Studi Pada Pengadilan Agama Serang)

Perceraian dalam bentuk fasakh ini termasuk perceraian dengan proses

pengadilan. Hakimlah yang memberi keputusan tentang kelangsungan perkawinan

atau terjadinya perceraian, karena itu pihak penggugat dalam perkara fasakh ini

haruslah mempunyai alat-alat bukti yang lengkap, yang dapat menimbulkan

keyakinan bagi hakim yang mengadilinya.

5. Ta’lik Talak

Arti ta’lik ialah “menggantungkan” dan jika dihubungkan dengan kata-kata

talak menjadi “ta’lik talak” yang berarti suatu talak yang digantungkan jatuhnya

kepada suatu hal yang memang mungkin terjadi, yang telah disebutkan lebih

dahulu dalam suatu perjanjian atau telah diperjanjikan lebih dahulu.40

Ta’lik talak ialah perjanjian yang diucapkan calon mempelai pria setelah akad

nikah, yang dicantumkan dalam akta nikah berupa janji talak yang digantungkan

kepada suatu keadaan tertentu yang mungkin terjadi dimasa yang akan datang.41

Ketentuan diperbolehkannya ta’lik talak ini tercantum dalam firman Allah

Surat An-Nisa’ (4) ayat 128:

WL�%�� P)�:/m;n ]�4=G4\ 3��1 .��-�>�& ���_�$ ���: #U\s]�% B⌧4= ..)*?

�.☺�;T,-�� L�: .4�-�� .☺���#�s�& ☯4=-� 6 ⌧=-m���� ST;�./ ( �<�T~�]�9:�� �☯_t$z\ u⌧b�� 6 L�%��

40 Sayuti Thalib, Hukum Kekeluargaan Indonesia, h. 106 41 Lihat Kompilasi Hukum Islam (KHI) pasal 1 dan 2

Page 35: PENYELESAIAN PERCERAIAN KARENA ISTERI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/7252/1...PENYELESAIAN PERCERAIAN KARENA ISTERI NUSYUZ (Studi Pada Pengadilan Agama Serang)

H�#~��4> H�_%�K4�� �e�p4= A� �eG⌧3 .☺�& �e�>-.☺�>4

#T��`./ �UiW Artinya: Dan jika seorang wanita khawatir akan nusyuz atau sikap tidak acuh dari

suaminya, Maka tidak Mengapa bagi keduanya mengadakan perdamaian yang

sebenar-benarnya, dan perdamaian itu lebih baik (bagi mereka) walaupun

manusia itu menurut tabiatnya kikir. dan jika kamu bergaul dengan isterimu

secara baik dan memelihara dirimu (dari nusyuz dan sikap tak acuh), Maka

Sesungguhnya Allah adalah Maha mengetahui apa yang kamu kerjakan.

(Q.S. An-Nisaa’ : 128)

Maksud diadakannya ta’lik talak adalah suatu usaha dan upaya untuk

melindungi isteri dari tindakan sewanang-wenang suaminya, dengan adanya

sistem ta’lik talak maka nasib dan kedudukan isteri dapat diperbaiki jika suami

menyia-nyiakannya, sehingga isteri dapat mengadukan kepada hakim agar

perkawinannya diputus. Dan hakim dapat mengabulkan permohonannya sesudah

terbukti kebenaran pengaduannya tersebut.

6. Dzihar, Ila’ dan Li’an

Tiga macam perbuatan hukum (Zihar, Ila’ dan Li’an), adalah perbuatan

berupa kata atau sumpah yang tidak secara langsung berisi ungkapan yang

menyatakan putusnya ikatan perkawinan tetapi oleh hukum dinyatakan

berdampak memutuskannya.

Zihar merupakan kebiasaan orang jahiliyah yang tidak lagi memfungsikan

isteri sebagai isteri walaupun masih tetap diikat, seperti pernyataan “kamu seperti

punggung ibuku” sambil memulai tidak menggaulinya lagi. Ketika Islam datang,

Islam menyelamatkan kaum perempuan dari kezhaliman, zihar adalah perbuatan

yang mungkar karena bukan berada pada tempatnya.

Page 36: PENYELESAIAN PERCERAIAN KARENA ISTERI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/7252/1...PENYELESAIAN PERCERAIAN KARENA ISTERI NUSYUZ (Studi Pada Pengadilan Agama Serang)

Sesungguhnya isteri bukanlah ibu sehingga isteri menjadi haram digauli

seperti kedudukan ibu (haram dinikahi), Islam membatalkan hukum ini dan

menjadikan zihar haram bagi perempuan sehingga suami yang mengucapkannya

terkena kifarat.42

Firman Allah SWT surat Al-Mujadilah ayat (2):

���GA� �L���� 4_ <'(#�1 ��01 ���E�^���� "1 ��>y

�����z .�"19: H �L�% ���K .�"19: |v�% J��� A� ����$]�4��� 6 ;<�"��%�� �L�'��_%�Y4� 8�⌧`*1 /��01 ��;�4%+� *J���� 6 |e�%�� A�  �_t.>4� ⌦J�_t⌧P �iW

Artinya: Orang-orang yang menzhihar isterinya di antara kamu, (menganggap isterinya

sebagai ibunya, padahal) tiadalah isteri mereka itu ibu mereka. ibu-ibu mereka

tidak lain hanyalah wanita yang melahirkan mereka. dan Sesungguhnya

mereka sungguh-sungguh mengucapkan suatu perkataan mungkar dan dusta.

dan Sesungguhnya Allah Maha Pemaaf lagi Maha Pengampun.

(Q.S. Al-Mujadillah: 2)

Secara etimologi (bahasa), kata Ila’ berarti melarang diri dengan

menggunakan sumpah. Sedangkan menurut istilah (terminologi), kata ila’ berarti

sumpah untuk tidak mencampuri isteri dalam waktu empat bulan atau dengan

tidak menyebutkan jangka waktunya.43

Dr. Peunoh Daly dalam bukunya Hukum Perkawinan Islam menyatakan

bahwa: Ila’ adalah sumpah suami untuk tidak mencampuri isterinya lebih dari

42 Kasmuri Selamet, Pedoman Mengayuh Rumah Tangga (Panduan Perkawinan), (Jakarta:

Kalam Mulia, 1998), cet.ke-1, h.24 43 M. Abdul Ghoffar, EM., Fikih Keluarga, ( Jakarta: Pustaka Al-Kautsar, 2006), cet.ke-5,

h.289

Page 37: PENYELESAIAN PERCERAIAN KARENA ISTERI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/7252/1...PENYELESAIAN PERCERAIAN KARENA ISTERI NUSYUZ (Studi Pada Pengadilan Agama Serang)

empat bulan. Sumpah suami itu boleh dikaitkan dengan batas waktu empat bulan

ataupun tidak dikaitkan dengan waktu yang seperti itu.

Allah Ta’ala berfirman dalam surat al-Baqarah ayat 226:

���GA��� �L�'��4 ��1

;<��E�^���� W�&��4

��.>�&;J�: ���]��: H L�p4=

�!'�4= "L�p4= A� ⌦J�_t⌧P a�Y���J

�ii�W

Artinya: Kepada orang-orang yang meng-ilaa' isterinya diberi tangguh empat bulan

(lamanya). Kemudian jika mereka kembali (kepada isterinya), Maka

Sesungguhnya Allah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang.

(Q.S. Al-Baqarah:226)

Adapun li’an adalah laknat, yaitu sumpah yang didalamnya terdapat

pernyataan bersedia menerima laknat Allah SWT, apabila yang mengucapkan

sumpah itu berdusta. Dalam hukum perkawinan, li’an merupakan perceraian yang

terjadi akibat sumpah suami bahwa isterinya telah melakukan zina sedangkan dia

tidak mampu mendatangkan empat orang saksi.44

Sumpah li’an ini dapat

mengakibatkan putusnya perkawinan antara suami dan isteri untuk selama-

lamanya.

Bersumpah untuk tidak menggauli isteri itu merupakan kebiasaan orang Arab

jahiliyah dan yang demikian dimaksudkan untuk memutus hubungan perkawinan.

Kebiasaan tersebut dilanjutkan dalam Islam namun dalam bentuk dan cara yang

44 Abdurrahman Ghazaly, Fiqh Munakahat, h. 241

Page 38: PENYELESAIAN PERCERAIAN KARENA ISTERI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/7252/1...PENYELESAIAN PERCERAIAN KARENA ISTERI NUSYUZ (Studi Pada Pengadilan Agama Serang)

berbeda dengan yang berlaku sebelumnya. Dalam pandangan Islam Ila’ itu

memang menyebabkan suami tidak boleh lagi menggauli isterinya, namun tidak

dengan sendirinya memutus hubungan perkawinan.45

Firman Allah SWT surat An-Nuur ayat 6 dan 7 :

���GA��� �L�1;�� ;<�.?{��+��: ��4��� �'(� ;<¢£ 

!'�.���_� �v�% ;<�¤�_t$�: ').� .���4= ���y���,�: R�&;J�: ¥<{.� ��⌧A ���& � Z��$�%

/��☺4� �¦§�G�� ¨�� ��W >�^��☺ 4 +©�� "L�: ^��#�>4�

�� ��+Y,-� L�% �LG⌧3 /��1 ��§�&�Y 4(+� ��W

Artinya: (6). Dan orang-orang yang menuduh isterinya (berzina), padahal mereka tidak

ada mempunyai saksi-saksi selain diri mereka sendiri, Maka persaksian orang

itu ialah empat kali bersumpah dengan nama Allah, Sesungguhnya dia adalah

termasuk orang-orang yang benar.

(7). Dan (sumpah) yang kelima: bahwa la'nat Allah atasnya, jika dia termasuk

orang-orang yang berdusta

7. Tafwidh

Tafwidh talak artinya menyerahkan talak. Yakni seorang suami memberikan

hak talak kepada isterinya. Syarat-syaratnya ditentukan oleh keduanya secara

sukarela, jadi bukan hak talak yang bersifat mutlak. Apabila syarat-syarat yang

telah ditentukan secara sukarela tersebut terpenuhi, maka isterinya mempunyai

hak untuk menjatuhkan talak kepada suaminya, maka terjadilah talak.46

45 Amir Syarifuddin, Hukum Perkawinan Islam di Indonesia, h. 276

Page 39: PENYELESAIAN PERCERAIAN KARENA ISTERI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/7252/1...PENYELESAIAN PERCERAIAN KARENA ISTERI NUSYUZ (Studi Pada Pengadilan Agama Serang)

Firman Allah SWT dalam surat Al-Ahzab ayat 28:

������� � m7�c"#� C>G .F~?{��+��\ L�% u�z#'3 �e����>

,)6���.4+� �Y�$J�� .��z�ª ���� �¦�§4�.>�z4= u�'(�>�,K�19: ��'(]���T^�9:��

G☯,�T^� �⌧���4y �iW

Artinya: Hai nabi, Katakanlah kepada isteri-isterimu: "Jika kamu sekalian mengingini

kehidupan dunia dan perhiasannya, Maka marilah supaya kuberikan kepadamu

mut'ah dan Aku ceraikan kamu dengan cara yang baik. (Q.S. Al-Ahzab:28)

8. Riddah (murtad)

Kata riddah merupakan isim masdar dari kata “ إر��اد” yang berarti mundur,

kembali ke belakang. Sedangkan dari segi istilah adalah keluar dari agama Islam

menjadi kafir, baik dengan niat, perkataan maupun perbuatan yang menyebabkan

orang yang bersangkutan dikategorikan kufur.47

Jadi riddah atau murtad ialah

keluar dari agama Islam, baik pada agama lain ataupun tidak beragama. Di

Indonesia, putusnya perkawinan karena murtadnya salah satu baik suami maupun

isteri termasuk fasad atau batal demi hukum, dan pemutusannya dilakukan

didepan sidang Pengadilan Agama, oleh karena itu riddahnya seseorang yang

dinyatakan bukan didepan sidang Pengadilan Agama dianggap tidak sah.48

D. Prosedur Perceraian

46 Jamil Latif, Aneka Hukum Perceraian Di Indonesia, (Jakarta: Ghalia Indonesia, 1981), h.56 47 Muhammad Amin Suma, dkk., Pidana Islam Di Indonesia: Peluang, Prospek dan

Tantangan, (Jakarta: Pustaka Firdaus, 2001), h.63 48 Latif, Aneka Hukum Perceraian Di Indonesia, h.72

Page 40: PENYELESAIAN PERCERAIAN KARENA ISTERI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/7252/1...PENYELESAIAN PERCERAIAN KARENA ISTERI NUSYUZ (Studi Pada Pengadilan Agama Serang)

Sebelum membahas perceraian karena isteri nusyuz secara khusus, terlebih

dahulu penulis akan menggambarkan prosedur perceraian baik penerimaan

perkara sampai jalannya persidangan secara global, mulai dari pendaftaran perkara

dikepaniteraan pengadilan sampai perkara tersebut disidangkan.

Awal surat gugatan atau permohonan yang telah dibuat dan ditandatangani

diajukan ke kepaniteraan Pengadilan Agama (surat gugatan diajukan pada sub

kepaniteraan gugatan sedangkan permohonan pada sub kepaniteraan

permohonan). Undang-Undang membedakan antara perceraian atas kehendak

suami dan perceraian atas kehendak isteri. Hal ini karena karakteristik hukum

Islam dalam perceraian memang menghendaki demikian.49

Perceraian atas kehendak suami disebut dengan cerai talak dan perceraian

atas kehendak isteri disebut cerai gugat. Menurut hukum Islam suamilah yang

memegang tali perkawinan, oleh karenanya suamilah yang berhak melepaskan tali

perkawinan dengan mengucapkan ikrar talak. Permohonan cerai talak meskipun

bentuknya adalah permohonan tetapi pada hakekatnya adalah kontentius (perkara

gugatan). Sedangkan perceraian atas kehendak isteri disebut dengan cerai gugat.50

Sebelum perkara terdaftar dikepaniteraan, panitera melakukan penelitian

terlebih dahulu terhadap kelengkapan berkas perkara (penelitian terhadap bentuk

dari isi gugatan permohonan) sudah dilakukan sebelum perkara didaftarkan.

49 Mukti Arto, Praktek Perkara Perdata Pada Peradilan Agama, (Jakarta: Pustaka Pelajar,

2003), cet.ke-4, h.206

50 Ibid., h.208

Page 41: PENYELESAIAN PERCERAIAN KARENA ISTERI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/7252/1...PENYELESAIAN PERCERAIAN KARENA ISTERI NUSYUZ (Studi Pada Pengadilan Agama Serang)

Misalnya dalam membuat surat gugatan, kepaniteraan dibolehkan memberikan

arahan pada penggugat apabila dalam gugatan yang dibuat tidak sesuai. Apabila

terjadi kesalahan dalam gugatan atau permohonan maka tidak boleh didaftarkan

sebelum petita dan positanya jelas, seperti ada petita namun tidak didukung oleh

posita berarti gugatan atau permohonan tidak jelas.51

Jika hal tersebut terjadi maka gugatan atau permohonan tersebut terlebih

dahulu harus diperbaiki, Panitera sebagai pihak yang mempunyai otoritas dalam

meneliti berkas gugatan atau permohonan sebaiknya melakukan penelitian

tersebut disertai dengan membuat resume tentang kelengkapan berkas perkara,

lalu berkas perkara beserta resume tersebut diserahkan kepada Ketua Pengadilan

(dengan buku ekspedisi lokal sebenarnya). Dengan disertai saran tidak misalnya

berbunyi “syarat-syarat cukup dan siap untuk disidangkan”.52

Kemudian penggugat atau pemohon menghadap kemeja I untuk menaksir

besarnya biaya perkara dan menulisnya pada Surat Kuasa Untuk Membayar

(SKUM). Besarnya biaya perkara diperkirakan harus telah mencukupi untuk

menyelesaikan perkara tersebut. Hal ini sejalan dengan pasal 193 Rbg / pasal 182

ayat (1) HIR / pasal 90 ayat (1) Undang-Undang No.3 tahun 2006 perubahan dari

Undang-Undang No.7 tahun 1989 tentang Peradilan Agama, yang meliputi:

a. Biaya kepaniteraan dan biaya materai.

51 Ibid., h.76 52 Raihan A Rasyid, Hukum Acara Peradilan Agama, (Jakarta: PT. raja Grafindo Persada,

2001), ed.ke-2, cet.ke-8, h.129

Page 42: PENYELESAIAN PERCERAIAN KARENA ISTERI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/7252/1...PENYELESAIAN PERCERAIAN KARENA ISTERI NUSYUZ (Studi Pada Pengadilan Agama Serang)

b. Biaya pemeriksaan, saksi ahli, juru bahasa dan biaya sumpah.

c. Biaya pemeriksaan setempat dan perbuatan hakim yang lain.

d. Biaya pemanggilan, pemberitahuan dan lain-lain atas perintah pengadilan

yang berkenaan dengan perkara tersebut.53

Ketentuan diatas tidak berlaku bagi yang tidak mampu dan diizinkan untuk

mengajukan gugatan perkara secara Prodeo (cuma-cuma). Ketidakmampuannya

dapat dibuktikan dengan melampirkan surat keterangan dari Lurah atau Kepala

Desa setempat yang dilegalisir oleh Camat. Setelah itu, penggugat atau pemohon

menghadap ke meja II dengan menyerahkan surat gugatan/permohonan dan Surat

Kuasa Untuk Membayar (SKUM) yang telah dibayar. Setelah selesai, kemudian

surat gugatan/permohonan tersebut dimasukan dalam map berkas acara, kemudian

menyerahkannya pada Wakil Panitera untuk disampaikan kepada Ketua

Pengadilan melalui panitera.54

Setelah terdaftar, gugatan diberi nomor perkara kemudian diajukan kepada

Ketua Pengadilan, setelah Ketua Pengadilan menerima gugatan maka ia menunjuk

hakim yang ditugaskan untuk menangani perkara tersebut. Pada prinsipnya

pemeriksaan dalam persidangan dilakukan oleh hakim maka ketua menunjuk

seorang hakim sebagai ketua majelis dan dibantu dua orang hakim anggota.55

53 Pasal 90 ayat (1), Undang-Undang No.3Tahun 2006 Perubahan Undang-Undang No.7

Tahun 1989 Tentang Peradilan Agama, h.74 54 M. Fauzan, Pokok-pokok Acara Perdata Peradilan Agama dan mahkamah Syar’iyah Di

Indonesia, (Jakarta: Kencana, 2005), cet.ke-2, h.14

Page 43: PENYELESAIAN PERCERAIAN KARENA ISTERI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/7252/1...PENYELESAIAN PERCERAIAN KARENA ISTERI NUSYUZ (Studi Pada Pengadilan Agama Serang)

Setelah itu hakim yang bersangkutan dengan surat ketetapannya dapat

menetapkan hari, tanggal serta jam, kapan perkara itu akan disidangkan, ketua

majelis memerintahkan memanggil kedua belah pihak supaya hadir dalam

persidangan. Pasal 121 HIR,56

untuk membantu Majelis Hakim dalam

menyelesaikan perkara, maka ditunjuk seorang atau lebih panitera sidang dalam

hal ini panitera, wakil panitera, panitera muda dan panitera pengganti.57

Tata cara pemanggilan dimana harus secara resmi dan patut, yaitu:

a. Dilakukan oleh jurusita atau jurusita pengganti diserahkan kepada pribadi

yang dipanggil ditempat tinggalnya;

b. Apabila tidak ditemukan maka surat panggilan tersebut diserahkan kepada

Kepala Desa dimana ia tinggal;

c. Apabila salah seorang telah meninggal dunia maka disampaikan kepada ahli

warisnya;

d. Setelah melakukan pemanggilan maka jurusita harus menyerahkan risalah

(tanda bukti bahwa para pihak telah dipanggil) kepada hakim yang akan

memeriksa perkara yang bersangkutan;

e. Kemudian pada hari yang telah ditentukan sidang perkara dimulai.58

55 R. Soeroso, Praktik Hukum Acara Perdata: Tata Cara dan Proses Persidangan, (Jakarta:

Sinar Grafika, 2004), cet.ke-6, h.39 56 M. Fauzan, Pokok-pokok Acara Peradilan Agama, h.13 57 A. Basiq Djalil, Peradilan Agama Di Indonesia, (Jakarta: Kencana, 2006), cet.ke-1, h.214 58 R. Soeroso, Praktik Hukum Acara Perdata, h.40

Page 44: PENYELESAIAN PERCERAIAN KARENA ISTERI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/7252/1...PENYELESAIAN PERCERAIAN KARENA ISTERI NUSYUZ (Studi Pada Pengadilan Agama Serang)

Sedangkan proses pemeriksaan perkara didepan sidang dilakukan melalui

tahap-tahap dalam hukum acara perdata sebagaimana yang telah tertera dalam UU

No.3 tahun 2006 perubahan dari UU No.7 tahun 1989 tentang Peradilan Agama

pasal 5459

:

“Hukum acara yang berlaku pada Pengadilan Agama dalam lingkungan

Peradilan Agama adalah Hukum Acara Perdata yang berlaku pada Pengadilan

dalam lingkungan Peradilan Umum, kecuali yang telah diatur secara khusus

dalam Undang-Undang ini”.

Setelah hakim membuka sidang dan dinyatakan terbuka untuk umum,

dilanjutkan dengan mengajukan pertanyaan tentang keadaan para pihak, ini hanya

bersifat cecking identitas para pihak apakah para pihak sudah mengerti mengapa

mereka dipanggil untuk menghadiri sidang. Pada upaya perdamaian, inisiatif

perdamaian dapat timbul dari hakim. Penggugat ataupun tergugat. Hakim harus

sungguh-sungguh mendamaikan para pihak. Apabila ternyata upaya perdamaian

yang dilakukan tidak berhasil, maka sidang dinyatakan tertutup untuk umum

dilanjutkan ketahap pemeriksaan, diawali dengan membaca surat gugatan.60

Selanjutnya pada tahap dari tergugat, pihak tergugat diberikan kesempatan

untuk membela diri dan mengajukan segala kepentingannya terhadap penggugat

melalui hakim. Pada tahap replik penggugat kembali menegaskan isi gugatannya

yang dilakukan oleh tergugat dan juga mempertahankan diri atas sanggahan-

59 Djalil, Peradilan Agama Di Indonesia, h.202-203 60 R. Soeroso, Praktik Hukum Acara Perdata, h.41-42

Page 45: PENYELESAIAN PERCERAIAN KARENA ISTERI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/7252/1...PENYELESAIAN PERCERAIAN KARENA ISTERI NUSYUZ (Studi Pada Pengadilan Agama Serang)

sanggahan yang disangkal tergugat. Kemudian pada tahap duplik, tergugat dapat

menjelaskan kembali jawabannya yang disangkal oleh penggugat.61

Tahap Replik dan Duplik dapat diulang-ulang sampai hakim dapat

memandang cukup, kemudian dilanjutkan dengan pembuktian. Pada tahap

pembuktian, penggugat dan tergugat mengajukan semua alat-alat bukti yang

dimiliki untuk mendukung jawabannya (sanggahan), masing-masing pihak berhak

menilai alat bukti pihak lawannya.

Kemudian tahap kesimpulan, masing-masing pihak mengajukan pendapat

akhir tentang hasil pemeriksaan. Kemudian pada tahap putusan, hakim

menyampaikan segala pendapatnya tentang perkara tersebut dan menyimpulkan

dalam putusan dan putusan hakim adalah untuk mengakhiri sengketa.62

61 Ibid., h.43 62 Ibid., h.45

Page 46: PENYELESAIAN PERCERAIAN KARENA ISTERI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/7252/1...PENYELESAIAN PERCERAIAN KARENA ISTERI NUSYUZ (Studi Pada Pengadilan Agama Serang)

BAB III

TINJAUAN UMUM TENTANG NUSYUZ

A. Pengertian dan Dasar Hukum Nusyuz

1. Pengertian Nusyuz

Nusyuz berarti meninggi atau terangkat. Kalau dikatakan isteri nusyuz

terhadap suaminya berarti isteri merasa dirinya sudah lebih tinggi kedudukannya

dari suaminya, sehingga ia tidak lagi merasa berkewajiban mematuhinya. Secara

definitif nusyuz diartikan dengan: “kedurhakaan isteri terhadap suami dalam hal

menjalankan apa-apa yang diwajibkan Allah atasnya.63

Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia, Nusyuz seorang berarti: “Perbuatan

tidak taat dan membangkangnya seorang isteri terhadap suaminya (tanpa alasan)

yang tidak dibenarkan oleh Hukum Islam”.64

Selanjutnya dijelaskan

membangkang artinya: tidak mau menuruti (perintah), mendurhakai, menentang

dan menyanggah.65

Nusyuz bermakna kedurhakaan yang dilakukan seorang isteri terhadap

suaminya. Hal ini bisa terjadi dalam bentuk pelanggaran perintah penyelewengan

63 Amir Syarifuddin, Hukum Perkawinan di Indonesia, h.190-191 64 Departemen pendidikan dan Kebudayaan, Kamus Besar Bahasa Indonesia, (Jakarta: balai

Pustaka, 1998), h.619 65 Ibid., h.76

Page 47: PENYELESAIAN PERCERAIAN KARENA ISTERI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/7252/1...PENYELESAIAN PERCERAIAN KARENA ISTERI NUSYUZ (Studi Pada Pengadilan Agama Serang)

dan hal-hal yang dapat mengganggu keharmonisan rumah tangga.66

Padahal

dalam Kompilasi Hukum Islam (KHI) pasal 83 ayat 1 menyebutkan:

“Kewajiban utama bagi seorang isteri ialah berbakti lahir dan batin kepada

suami didalam batas-batas yang dibenarkan oleh hukum Islam”.

Nusyuz berarti durhaka, maksudnya seorang isteri melakukan perbuatan yang

menentang suami tanpa alasan yang dapat diterima oleh syara’. Ia tidak mentaati

suaminya atau menolak diajak ketempat tidur.67

Didalam kitab Fathul Mu’in

disebutkan bahwa termasuk perbuatan nusyuz, jika isteri enggan bahkan tidak

mau memenuhi ajakan suami sekalipun ia sedang sibuk mengerjakan sesuatu.

Dalam Kompilasi Hukum Islam (KHI) pasal 84

Ayat 1

Isteri dianggap nusyuz jika ia tidak mau melaksanakan kewajiban-kewajiban

sebagaimana dimaksud dalam pasal 83 ayat 1, kecuali dengan alasan yang

sah.

Ayat 2

Selama isteri dalam nusyuz, kewajiban suami terhadap isterinya tersebut pada

pasal 80 ayat 4 huruf a dan b tidak berlaku kecuali hal-hal untuk kepentingan

anaknya.

Ayat 3

Kewajiban suami tersebut pada ayat 2 diatas berlaku kembali sesudah isteri

tidak nusyuz.

66 Amiur Nuruddin dan Azhari Akmal Tarigan, Hukum Perdata Islam diIndonesia: Studi

Kritis Perkembangan Hukum Islam dari Fikih, UU No.1 Th. 1974 sampai KHI, (Jakarta: Kencana,

2006), cet. Ke-3, h.209

67 Slamet Abidin dan Aminuddin, Fiqh Munakahat I, (Bandung: Pustaka Setia, 1999), h.185

Page 48: PENYELESAIAN PERCERAIAN KARENA ISTERI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/7252/1...PENYELESAIAN PERCERAIAN KARENA ISTERI NUSYUZ (Studi Pada Pengadilan Agama Serang)

Ayat 4

Ketentuan tentang ada atau tidak adanya nusyuz dari isteri harus didasarkan

atas bukti yang sah.68

Artinya jika suami melanggar hukum Islam seperti: berjudi, minum khamar

(mabuk-mabukkan), melakukan tindak kekerasan dan penganiayaan dan

sebagainya, maka isteri tidak dianggap nusyuz.

Berdasarkan keterangan diatas, maka penulis dapat pula memberikan contoh

nusyuznya seorang isteri seperti: tidak mau diajak tidur bersama, anak terlantar

akibat isteri sering keluar malam bahkan sampai larut malam, isteri acuh setiap

suami menyuruh mengambilkan sesuatu, meninggalkan rumah tanpa izin dari

suami dan lain sebagainya.

2. Dasar Hukum Nusyuz

Berkenaan dengan hal ini Allah SWT memberi tuntunan bagaimana

mengatasi nusyuz isteri agar tidak terjadi perceraian. Firman Allah Surat An-

Nisaa’ : 34

�G.�V��� �e�1{��4G b,� �'�^��0*� .☺�& BC|a4= ��

���Ba�>�& 6b,� cd�>�& �.☺�&�� H�_%⌧t$�: ]��1

;<����{��+1�: 6 _� .4�- ¨��4= R� �K�# 4G S� 4_�t .� �-+Y��=-���

.☺�& ⌧r�t.� �� 6

68 Kompilasi Hukum Islam (KHI) pasal 84

Page 49: PENYELESAIAN PERCERAIAN KARENA ISTERI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/7252/1...PENYELESAIAN PERCERAIAN KARENA ISTERI NUSYUZ (Studi Pada Pengadilan Agama Serang)

7�Q A��� �L�>=4 �1 ��>y.��_�>� ��>y�¤_�>4=

u�>y��_«�y�� b�� �R~?Ba.☺+�

u�>y�&�T]�� H �L�p4= ;<_`�#�>4�: B⌧4= H�'�;F4 u��;T,-� g⌧Y�`.­ ( "L�% A�

�eG⌧3 v��-� #T��`BN �VW

Artinya: Kaum laki-laki itu adalah pemimpin bagi kaum wanita, oleh Karena Allah Telah

melebihkan sebahagian mereka (laki-laki) atas sebahagian yang lain (wanita), dan

Karena mereka (laki-laki) Telah menafkahkan sebagian dari harta mereka. sebab

itu Maka wanita yang saleh, ialah yang taat kepada Allah lagi memelihara diri

ketika suaminya tidak ada, oleh Karena Allah Telah memelihara (mereka). wanita-

wanita yang kamu khawatirkan nusyuznya, Maka nasehatilah mereka dan

pisahkanlah mereka di tempat tidur mereka, dan pukullah mereka. Kemudian jika

mereka mentaatimu, Maka janganlah kamu mencari-cari jalan untuk

menyusahkannya. Sesungguhnya Allah Maha Tinggi lagi Maha besar.

(Q.S. An-Nisaa’: 34)

Dan firman Allah SWT dalam surat An-Nisaa’ (4) ayat 128:

WL�%�� P)�:/m;n ]�4=G4\ 3��1 .��-�>�& ���_�$ ���: #U\s]�% B⌧4= ..)*?

�.☺�;T,-�� L�: .4�-�� .☺���#�s�& ☯4=-� 6 ⌧=-m���� ST;�./ ( �<�T~�]�9:�� �☯_t$z\ u⌧b�� 6 L�%��

H�#~��4> H�_%�K4�� �e�p4= A� �eG⌧3 .☺�& �e�>-.☺�>4

#T��`./ �UiW

Artinya: Dan jika seorang wanita khawatir akan nusyuz atau sikap tidak acuh dari

suaminya, Maka tidak Mengapa bagi keduanya mengadakan perdamaian yang

sebenar-benarnya, dan perdamaian itu lebih baik (bagi mereka) walaupun

Page 50: PENYELESAIAN PERCERAIAN KARENA ISTERI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/7252/1...PENYELESAIAN PERCERAIAN KARENA ISTERI NUSYUZ (Studi Pada Pengadilan Agama Serang)

manusia itu menurut tabiatnya kikir. dan jika kamu bergaul dengan isterimu

secara baik dan memelihara dirimu (dari nusyuz dan sikap tak acuh), Maka

Sesungguhnya Allah adalah Maha mengetahui apa yang kamu kerjakan.

(Q. S. An-Nisaa’ : 128)

Dalam sebuah hadits nabi SAW yang berbunyi:

�4 ا0 ر?1 ه�ی�ة أ�� ��و �� H1!�4�2 ا0 ��23 ا���د اذإ :.�ل و�2�� �

� �ن!U@ �ت!P2� OSO4 P, 4اP�Q ��إ O4أ�إ� E'ا���2�<� ,�&V<� �2"اW�+9 ��V�

OX!Y ):�2 روا� )ا�"

Artinya: Dari Abu Hurairah R.A. berkata, bahwa Nabi SAW bersabda: “Apabila

seorang suami mengajak isterinya ketempat tidur, tetapi ia menolak

untuk datang, lalu sang suami marah sepanjang marah, maka para

malaikat melaknatnya (isteri) hingga datang pagi”. (H.R. Muslim)69

Dijelaskan pula dalam sebuah hadits nabi SAW:

� ا0 1?ر ة�ی�ه ��أ ��و4 � ىZا��و :�ل. �2��و 2�4� اH1 3�2� 0!ا�� �

ىZا�� �نآ ���إ ,2�4� �PVS�, �>اP�Q ��إ O4أ�إ� ���ی E'ر �� �� ,:��� ��%ن

P� ��� ��M<� �ء"ا�2�<�, ��V� ی�?� � )ا�"��2 روا: (�>

Artinya: Dari Abu Hurairah R.A. berkata, bahwa nabi SAW bersabda: “Demi

Dzat jiwaku ada dalam genggaman tangan-Nya, setiap lelaki (suami)

yang mengajak isterinya ketempat tidur lalu sang isteri tidak mau, maka

69 Imam Abu Hasan Muslim bin Hijjaj Al-Qusyairi An-Naiaburi, Shahih Muslim, (Beirut:

Maktabah al-Ma’arif, t.th), juz II, h.585

Page 51: PENYELESAIAN PERCERAIAN KARENA ISTERI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/7252/1...PENYELESAIAN PERCERAIAN KARENA ISTERI NUSYUZ (Studi Pada Pengadilan Agama Serang)

yang ada dilangit akan terus murka kepadanya (isteri) hingga suami

meridhoinya”. (H.R. Muslim)70

Berangkat dari surat An-Nisa’ ayat 34 al-Qur’an memberikan opsi sebagai

berikut:71

a. Isteri diberi nasehat dengan cara yang ma’ruf agar ia segera sadar

terhadap kekeliruan yang diperbuatnya.

b. Bila dinasehati tidak berhasil, maka pisah ranjang (tempat tidur), cara

ini bermakna sebagai hukuman psikologis bagi isteri dan dalam

kesendiriannya tersebut, ia dapat melakukan koreksi diri terhadap

kekeliruannya.

c. Apabila kedua cara diatas tidak berhasil, langkah berikutnya adalah

memberi hukuman fisik dengan cara memukulnya, tetapi dengan

pukulan yang tidak membahayakan.

Dalam Kompilasi Hukum Islam (KHI) pasal 80

Ayat 2

Suami wajib melindungi istrinya dan memberikan segala sesuatu keperluan

hidup berumah tangga sesuai dengan kemampuannya.

Ayat 4

Sesuai dengan penghasilannya suami menanggung:

70 Ibid., h.585 71 Nuruddin, Hukum Perdata Islam, h.209-210

Page 52: PENYELESAIAN PERCERAIAN KARENA ISTERI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/7252/1...PENYELESAIAN PERCERAIAN KARENA ISTERI NUSYUZ (Studi Pada Pengadilan Agama Serang)

a. Nafkah, Kiswah dan tempat kediaman bagi isteri;

b. Biaya rumah tangga, biaya perawatan dan biaya pengobatan bagi isteri

dan anak;

c. Biaya pendidikan bagi anak.

Ayat 5

Kewajiban suami terhadap isterinya seperti tersebut pada ayat 4 huruf a dan b

diatas mulai berlaku sesudah ada tamkin sempurna dari isterinya.

Ayat 7

Kewajiban suami sebagaimana dimaksud ayat 2 gugur apabila isteri nusyuz.

Dan Undang-Undang No.3 tahun 2006 tentang Peradilan Agama pasal 76

Ayat 1

Apabila gugatan perceraian didasarkan atas alasan siqaq, maka untuk

mendapatkan putusan perceraian harus didengar keterangan saksi-saksi yang

berasal dari keluarga atau orang yang dekat dengan suami isteri.

Ayat 2

Pengadilan setelah mendengar keterangan saksi tentang sifat persengketaan

antara suami isteri dapat mengangkat seorang atau lebih dari keluarga masing-

masing pihak ataupun orang lain untuk menjadi hakam.

Sedangkan dalam Undang-Undang No.1 Tahun 1974 pasal 39 ayat 2

menyatakan bahwa: “Kewajiban suami tersebut pada ayat 2 diatas berlaku

kembali sesudah isteri tidak nusyuz.

B. Faktor Isteri Nusyuz Terhadap Suami

Page 53: PENYELESAIAN PERCERAIAN KARENA ISTERI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/7252/1...PENYELESAIAN PERCERAIAN KARENA ISTERI NUSYUZ (Studi Pada Pengadilan Agama Serang)

Ada beberapa faktor mengapa isteri durhaka terhadap suami. Dibawah ini

akan diuraikan secara terperinci sebagai berikut:

1. Faktor Ekonomi

Persoalan ekonomi adalah suatu hal yang sangat urgen dalam rumah tangga.

Sebagai kepala keluarga suami harus mampu mencukupi biaya hidup isteri, yakni

belanja sandang dan papan, perhiasan, bahkan pada kebutuhan dandan. Dengan

begitu, isteri dapat melakukan kewajibannya dalam mengurus rumah tangga.

Namun terkadang isteri tidak mensyukuri atas penghasilan suami. Ketika

suami telah berusaha maksimal, isteri tetap menuntut lebih dari kemampuan

suaminya.

Dengan melihat kondisi kemampuan suami terbatas, isteri tidak boleh

membebaninya dengan menuntut yang berlebihan apalagi sampai bersikap acuh

terhadap suami.

2. Faktor Seksual

Salah satu penyebab isteri bersikap acuh terhadap suami ialah ketika isteri

mengetahui bahwa suaminya menderita impotensi. Impotensi adalah cacat seksual

yang mengakibatkan seorang suami tidak mempunyai potensi untuk melakukan

hubungan seksual.72

72 Anang Zamroni dan Ma’ruf Asrori, Bimbingan Seks Islam, (Surabaya: Pustaka Anda,

1997), h.105

Page 54: PENYELESAIAN PERCERAIAN KARENA ISTERI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/7252/1...PENYELESAIAN PERCERAIAN KARENA ISTERI NUSYUZ (Studi Pada Pengadilan Agama Serang)

Adapun dengan kesibukan suami dalam bekerja, isteri tidak diperhatikan

kebutuhan seksualnya. suami yang bekerja berlebihan mengakibatkan energi dan

minat terhadap seks menjadi menurun, sebagai akibatnya kebutuhan libido isteri

tidak terpenuhi yang dapat berdampak isteri mencari kepuasan diluar.73

3. Faktor Cemburu yang Berlebihan

Rasa cemburu yang datang dari pihak suami, seringkali suami terbakar api

cemburu sebab dengan kemolekan wajah dan bentuk tubuh isterinya yang

membuat laki-laki lain menggodanya.

Hal yang alami, isteri merasa cemburu kepada suaminya, selama dilakukan

dalam batas-batas yang logis serta masing-masing memaksudkannya untuk

memelihara keutuhan rumah tangganya dan mendatangkan kebahagiaan. Akan

tetapi rasa cemburu yang hingga mencapai batas keraguan dan kecurigaan, maka

hal itulah yang salah. Dengan demikian, bahwa rasa cemburu itu ada yang

mendatangkan kemaslahatan serta kesejahteraan dan ada juga yang mendatangkan

kerusakan serta kehancuran dalam rumah tangga.

Faktor cemburu yang berlebihan itulah yang menyebabkan isteri lepas kontrol

dan dapat melakukan tindakan diluar akal sehat. Sehingga dengan kondisi yang

demikian menjadikan isteri nusyuz. “Rasa cemburu yang didasari tanpa keraguan

73 Abu Al-Ghifari, Selingkuh Nikmat yang Terlaknat, (Bandung: Mujahid, 2003), h.28

Page 55: PENYELESAIAN PERCERAIAN KARENA ISTERI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/7252/1...PENYELESAIAN PERCERAIAN KARENA ISTERI NUSYUZ (Studi Pada Pengadilan Agama Serang)

akan mendorong seorang isteri melakukan perbuatan dosa dan berbuat maksiat,

seperti: ghibah, adu domba, hasut, dengki dan lain-lain”.74

4. Faktor Kejenuhan yang Menimbulkan Konflik

Perkawinan yang penuh dengan kebahagiaan antara suami isteri selama

membina rumah tangga, seiring waktu mengalami kejenuhan yang menimbulkan

konflik. Kehidupan ibarat gelombang, pasang surut hal biasa. Begitu pula dalam

membina rumah tangga, terutama saat cinta sebagai simbol kebahagiaan tengah

memudar. Rumah tangga mulai mengalami gonjang-ganjing, seribu masalah

datang menghantui. Rasa saling memiliki dan cinta sehidup semati hanya tinggal

kenangan. Maka sabar hal yang sangat penting.75

Pada saat terjadi konflik, terkadang isteri arogan namun hal ini tidak terlepas

dari sifat wanita pada umumnya. Bahwa didalam diri seorang wanita terdapat

suatu keganjilan dalam beberapa segi. Kenyataan ini bukanlah ditimbulkan karena

adanya sikap fanatik, akan tetapi dia merupakan sebuah tabiat penciptaan Allah

SWT yang diciptakan untuk wanita.

5. Fakrot Karier

74 Syekh Abdullah bin Abdurrahman Al-Mani’, Cemburu Terhadap Wanita, Penerjemah

Zubaidah Barhan, (Surabaya: Pustaka Progressif, 2004), h.118 75 Al-Ghifari, Selingkuh Nikmat Yang Terlaknat, h.15

Page 56: PENYELESAIAN PERCERAIAN KARENA ISTERI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/7252/1...PENYELESAIAN PERCERAIAN KARENA ISTERI NUSYUZ (Studi Pada Pengadilan Agama Serang)

Sesuai dengan perkembangan zaman, persamaan jender menjadi landasan bagi

seorang wanita yaitu hak untuk dapat bekerja atau berkarier. Seiring dengan

landasan hukum Undang-Undang Perkawinan No.1 Tahun 1974 pasal 31 ayat (1):

“hak dan kedudukan isteri adalah seimbang dengan hak dan kedudukan suami

dalam kehidupan rumah tangga dan pergaulan hidup bersama dalam

masyarakat”.76

Pakar hukum Islam Mesir, Abu Zahrah, menulis: Islam tidak menentang

perempuan bekerja. Hanya saja, yang harus diperhatikan adalah bahwa pekerjaan

pokoknya adalah membina rumah tangga dengan kasih sayang mereka.

Perempuanlah yang mendidik anak-anak mereka.

Cukup jelas bahwa hak isteri untuk bekerja tidak ada larangan baik menurut

Undang-Undang maupun hukum Islam. Hanya saja tetap pada kewajibannya yaitu

mengurus rumah tangga. Dan ini kerap diabaikan oleh isteri dengan

mengutamakan pekerjaannya ketimbang mengurus suami dan anak-anaknya.

C. Akibat Nusyuz

1. Menggugurkan Nafkah

Agama Islam mewajibkan suami untuk memberi nafkah kepada isterinya, baik

nafkah lahir maupun batin. Oleh karena adanya ikatan perkawinan yang sah,

seorang isteri menjadi terikat semata-mata pada suaminya dan tertahan sebagai

76 Undang-Undang No. 1 Tahun 1974 Tentang Perkawinan pasal 34 ayat 1

Page 57: PENYELESAIAN PERCERAIAN KARENA ISTERI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/7252/1...PENYELESAIAN PERCERAIAN KARENA ISTERI NUSYUZ (Studi Pada Pengadilan Agama Serang)

miliknya, karena itu ia berhak menikmatinya terus menerus. Isteri wajib taat

kepada suami, tinggal dirumah dan mengatur rumah tangganya, memelihara dan

mendidik anak-anaknya. Sebaliknya bagi suami berkewajiban memenuhi

kebutuhan isteri dan keluarganya dan memberi belanja selama ikatan perkawinan

masih berjalan, dan isteri tidak durhaka atau karena ada hal-hal lain yang dapat

menghalangi penerimaan belanja.

2. Menggugurkan Giliran

Dasar hukum pembagian giliran tercantum dalam surat An-Nisa’ ayat (3):

�L�%�� �Q'}+t~/ |v�: H�'l~�+%> b�� 6J�� �K�Y+� H�4~($4= �1 /q4 <'(4� /��01

�'�^��0*� 67)?���1 .� ,->��� .R �&!J�� H �L�p4= ��z+t~/ |v�:

H�'����>4 g).��,{��4= ���: �1 ]�4(,-�1 ;<'(* .☺� �: 6 .F��{45

b)®���: |v�: H�'��>4 �VW Artinya: Dan jika kamu takut tidak akan dapat berlaku adil terhadap (hak-hak)

perempuan yang yatim (bilamana kamu mengawininya), Maka kawinilah

wanita-wanita (lain) yang kamu senangi : dua, tiga atau empat. Kemudian jika

kamu takut tidak akan dapat berlaku adil, Maka (kawinilah) seorang saja, atau

budak-budak yang kamu miliki. yang demikian itu adalah lebih dekat kepada

tidak berbuat aniaya.(Q. S. An-Nisaa’ : 3)

Yang dimaksud adil dalam ayat diatas adalah perlakuan adil dalam meladeni

isteri-isterinya, seperti: pakaian, tempat tinggal, giliran dan lain-lain yang bersifat

lahiriyah. Apabila suami khawatir terhadap dirinya untuk tidak dapat berlaku adil

terhadap isteri-isterinya maka tidak dapat dibenarkan oleh agama Islam untuk

berpoligami, karena akan berakibat kesengsaraan saja.

Page 58: PENYELESAIAN PERCERAIAN KARENA ISTERI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/7252/1...PENYELESAIAN PERCERAIAN KARENA ISTERI NUSYUZ (Studi Pada Pengadilan Agama Serang)

Jika isteri itu durhaka (nusyuz) yaitu tidak melaksanakan kewajiban-

kewajiban sebagai seorang isteri, maka hak pembagian giliran menjadi gugur.

Akan tetapi jika ia kembali mentaati suaminya, maka hak menerima giliran

berlaku sebagaimana biasa.

Page 59: PENYELESAIAN PERCERAIAN KARENA ISTERI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/7252/1...PENYELESAIAN PERCERAIAN KARENA ISTERI NUSYUZ (Studi Pada Pengadilan Agama Serang)

BAB IV

PENYELESAIAN PERCERAIAN ISTERI NUSYUZ

DI PENGADILAN AGAMA SERANG

A. Gambaran Umum Pengadilan Agama Serang

1. Sejarah dan Dasar Hukum Pembentukan Pengadilan Agama Serang

Sejarah dan dasar hukum pembentukan Pengadilan Agama Serang sedikitnya

dapat dibagi menjadi empat masa penting sebagai berikut :

1. Masa Kesultanan Banten (1526-1816),

2. Masa Pemerintahan Hindia Belanda (1816-1942),

3. Masa Pendudukan Balatentara Jepang (1942-1945), dan

4. Masa Kemerdekaan (1945-sekarang).77

A. Masa Kesultanan Banten (1526-1816)

Sejalan dengan laju perkembangan umat Islam, Pengadilan Agama pun

tumbuh dan berkembang menjadi lembaga yang tidak hanya mengurus perkara-

perkara yang berhubungan dengan perkara pribadi saja (al-Ahwalusy

Syahsiyah), akan tetapi hukum perdata dalam arti luas dan juga mengurus hukum

pidana (jinayah). Tegasnya, Pengadilan Agama merupakan Peradilan Umum

bagi Umat Islam pada waktu itu dan hukum Islam merupakan hukum yang

hidup di tengah-tengah masyarakat.78

77 Data ini diambil dari Arsip Pengadilan Agama Serang pada tanggal 10 Januari 2009

78 Ibid

Page 60: PENYELESAIAN PERCERAIAN KARENA ISTERI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/7252/1...PENYELESAIAN PERCERAIAN KARENA ISTERI NUSYUZ (Studi Pada Pengadilan Agama Serang)

Sementara itu di Banten, Peradilan Agama muncul berbarengan

dengan berdirinya Kesultanan Banten pada pertengahan paro pertama dalam

abad XVI, atau tepatnya tahun 1526. Pada masa Maulana Hasanudin

memegang kekuasaan (tahun 1552-1570), pengaruh hukum Hindu warisan

Kerajaan Sunda Pajajaran dalam pemerintahan sudah tidak berbekas lagi, sebab

di Banten hanya dikenal satu lembaga pengadilan (al-Qadha) yang dipimpin oleh

Qadhi sebagai Hakim tunggal, atau menurut keterangan lain didampingi oleh

‘Alim ‘Ulama sebagai Anggota Majelis. Lembaga pengadilan itu dikenal juga

sebagai “Pengadilan Surambi”. Disebut demikian, karena sidang-sidangnya

dilakukan di serambi masjid.79

B. Masa Pemerintahan Hindia Belanda (1816-1942)

Pemerintah Hindia Belanda dengan suatu Keputusan Raja Belanda

(Konninklijk Besluit atau KB) yaitu Raja Willem III No. 24 tanggal 19 Januari

1882 yang dimuat dalam Staatsblaad 1882 No.152, membentuk Pengadilan

Agama di Jawa dan Madura (Bepaling Betreffende de Priesteraaden op Java en

Madura). Badan peradilan ini disebut Priesteraaden yang kemudian lazim

disebut “Raad Agama” atau “Rapat Agama” dan terakhir disebut “Pengadilan

Agama”.80

79 Ibid 80 Ibid

Page 61: PENYELESAIAN PERCERAIAN KARENA ISTERI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/7252/1...PENYELESAIAN PERCERAIAN KARENA ISTERI NUSYUZ (Studi Pada Pengadilan Agama Serang)

C. Masa Pendudukan Balatentara Jepang (1942-1945)

Pemerintah Balatentara Jepang mengeluarkan Undang-Undang Nomor 14

Tahun 1942 yang menetapkan bahwa susunan peradilan sipil di Jawa dan

Madura masih tetap berlaku sebagaimana sebelumnya, hanya saja nama-

namanya disesuaikan dengan nama dan sebutan dalam bahasa Jepang untuk

nama kedudukan para pejabat dan nama kantor, sementara fungsi dan

wewenangnya tetap sama dengan masa kolonial Belanda. Dalam Pasal 3,

Undang-Undang Nomor 14 Tahun 1942 itu menyebutkan bahwa untuk sementara

waktu Gun Sei Hooin (Pengadilan Balatentara) terdiri atas :

a. Tito Hooin (Pengadilan Negeri),

b. Keizai Hooin (Hakim Polisi),

c. Ken Hooin (Pengadilan Kabupaten),

d. Gun Hooin ( Pengadilan Kewedanaan/Distrik),

e. Kiaikoyo Kootoo Hooin ( Mahkamah Islam Tinggi),

f. Sooryo Hooin (Rapat Agama).81

D. Masa Kemerdekaan (1945-sekarang)

Dalam perkembangan berikutnya, untuk memenuhi ketentuan dalam

pasal 24 Undang-Undang Dasar 1945, pada tahun 1964 Pemerintah

mengeluarkan Undang-Undang Nomor 19 Tahun 1964 tentang Ketentuan-

ketentuan Pokok Kekuasaan Kehakiman yang kemudian diganti dan disempurnakan

81 ibid

Page 62: PENYELESAIAN PERCERAIAN KARENA ISTERI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/7252/1...PENYELESAIAN PERCERAIAN KARENA ISTERI NUSYUZ (Studi Pada Pengadilan Agama Serang)

dengan Undang-Undang Nomor 14 Tahun 1970. Pasal 10 Undang-Undang

Nomor 14 Tahun 1970 itu menentukan kekuasaan kehakiman dilaksanakan

oleh empat lingkungan peradilan, yaitu :

a. Peradilan Umum,

b. Peradilan Agama,

c. Peradilan Militer, dan

d. Peradilan Tata Usaha Negara.82

Kemudian pada tanggal 2 Januari 1974, Pemerintah mensahkan dan

mengundangkan Undang-Undang Nomor 1 Tahun 1974 tentang Perkawinan

yang mengatur yuridiksi Pengadilan Agama. Adapun peraturan pelaksananya

diundangkan melalui Peraturan Pemerintah Nomor 9 Tahun 1975 tentang

Pelaksanaan Undang-Undang Nomor 1 Tahun 1974. Dalam pasal 68 ayat

(1) Undang-Undang Nomor 1 Tahun 1974 itu, dinyatakan bahwa yang

dimaksud pengadilan dalam Undang-Undang ini adalah :

a. Pengadilan Agama bagi mereka yang beragama Islam, dan

b. Pengadilan Umum bagi yang lainnya.83

2. Letak Geografis dan Wilayah Hukum Pengadilan Agama Serang

Pengadilan Agama Serang terhitung mulai tanggal 1 April 1998 sampai sekarang

telah menempati gedung baru yang terletak di Jalan Raya Petir Km. 03 Cipocok

82 Ibid 83 Ibid

Page 63: PENYELESAIAN PERCERAIAN KARENA ISTERI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/7252/1...PENYELESAIAN PERCERAIAN KARENA ISTERI NUSYUZ (Studi Pada Pengadilan Agama Serang)

Jaya Serang, dengan Kabupaten Serang sebagai wilayah hukumnya. Berdasarkan

data yang diperoleh dari Badan Pusat Statistik Kabupaten Serang tahun 2002,

Kabupaten Serang mempunyai luas wilayah 172.403,75 Ha atau 188.716 Km2,

yang menurut penggunaannya dipakai untuk lahan pertanian seluas 135.162,65 Ha

(78 %), perkantoran 4.058,25 Ha perumahan dan pemukiman seluas 22.670,50 Ha (13 %),

Industri seluas 7.971,55 Ha (5 %), dan lain-lain seluas 2.540,80 Ha (4 %).84

Secara astronomis, Kabupaten Serang terletak antara 1050

7’-1060 22’ Bujur

Timur dan 50

50’- 6

0 21’ Lintang Selatan, Sedangkan secara geografis, Kabupaten

Serang memiliki batas-batas wilayah sebagai berikut :

Sebelah Utara : berbatasan dengan Laut Jawa,

Sebelah Timur : berbatasan dengan Kabupaten Tangerang,

Sebelah Selatan : berbatasan dengan Kabupaten Lebak dan Pandeglang,

Sebelah Barat : berbatasan dengan Kota Cilegon dan Selat Sunda.

Selain meliputi wilayah Kabupaten Serang, pada awalnya wilayah hukum

Pengadilan Agama Serang juga meliputi wilayah Kota Cilegon. Namun sejak

diresmikannya Pengadilan Agama Cilegon oleh Dirjen Bimbingan Masyarakat Islam

dan Penyelenggaraan Haji (BIPH) Departemen Agama RI pada tanggal 26 Maret 2003,

berdasarkan Keputusan Presiden RI No. 62. Tahun 2002 tentang Pembentukan 12

Pengadilan Agama (termasuk Pengadilan Agama Cilegon), maka kemudian wilayah hukum

84 Ibid

Page 64: PENYELESAIAN PERCERAIAN KARENA ISTERI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/7252/1...PENYELESAIAN PERCERAIAN KARENA ISTERI NUSYUZ (Studi Pada Pengadilan Agama Serang)

Pengadilan Agama Serang hanya mencakup wilayah Kabupaten Serang saja. Sedangkan

wilayah Kota Cilegon menjadi wilayah hukum Pengadilan Agama Cilegon.85

B. Data Perceraian Istri Nusyuz

Dalam penelitian yang penulis lakukan di Pengadilan Agama Serang bahwa

perkara perdata (kekeluargaan) yang banyak ditangani adalah masalah perceraian

dibandingkan dengan masalah perdata lain. Masalah perceraian yang banyak

diajukan oleh para pencari keadilan dari tahun ketahun adalah perkara cerai gugat.

Untuk mengetahui seberapa banyak kasus-kasus perceraian yang diajukan ke

pengadilan Agama yang dalam hal ini lebih dikonsentrasikan dilingkungan

Pengadilan Agama Serang. Penulis telah mengambil dari beberapa putusan

perkara perceraian yang ada di Pengadilan Agama Serang mulai dari tahun 2006

sampai tahun 2008.

Yang menjadi catatan disini adalah data yang diambil hanyalah perkara

perceraian yang masuk ke Pengadilan Agama Serang dan tidak termasuk

didalamnya perkara yang lainnya, seperti: waris, izin poligami, pembagian harta

bersama, dan lain-lain.

Mengenai banyaknya perkara perceraian yang masuk di pengadilan Agama

Serang dalam rentang waktu dari tahun 2006 sampai tahun 2008 dapat dilihat

tabel berikut ini.

85 Ibid

Page 65: PENYELESAIAN PERCERAIAN KARENA ISTERI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/7252/1...PENYELESAIAN PERCERAIAN KARENA ISTERI NUSYUZ (Studi Pada Pengadilan Agama Serang)

Tabel 1

DAFTAR PERKARA PERCERAIAN DI PENGADILAN AGAMA SERANG

TAHUN 200686

No Bulan Cerai Talak Cerai Gugat Jumlah

1 Januari 8 20 28

2 Februari 9 17 26

3 Maret 10 17 27

4 April 12 16 28

5 Mei 6 24 30

6 Juni 13 14 27

7 Juli 4 20 24

8 Agustus 5 23 28

9 September 12 14 26

10 Oktober 7 14 21

11 November 88 12 20

12 Desember 7 20 27

Jumlah 101 211 312

Dari tabel diatas dapat diketahui bahwa selama rentang waktu 1 (satu) tahun

yaitu tahun 2006, permohonan cerai (cerai talak) yang masuk ke Pengadilan

Agama Serang sebanyak 101 perkara, sedangkan gugatan cerai (cerai gugat) yang

masuk sebanyak 211 perkara.87

Dalam penelitian ini, penulis ingin membandingkan tingkat kenaikan perkara

gugatan cerai dan permohonan talak dari tahun ketahun yang masuk ke

Pengadilan Agama Serang karena hal inilah yang menjadi salah satu latar

belakang penulis hanya mengambil perkara perceraian saja.

86 Data ini diambil dari arsip Pengadilan Agama Serang yang terjadi pada tahun 2006 87 Ibid

Page 66: PENYELESAIAN PERCERAIAN KARENA ISTERI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/7252/1...PENYELESAIAN PERCERAIAN KARENA ISTERI NUSYUZ (Studi Pada Pengadilan Agama Serang)

Tabel 2

DAFTAR PERKARA PERCERAIAN DI PENGADILAN AGAMA SERANG TAHUN 2007

88

No Bulan Cerai Talak Cerai Gugat Jumlah

1 Januari 11 32 43

2 Februari 14 28 42

3 Maret 16 38 54

4 April 12 17 29

5 Mei 11 24 35

6 Juni 19 20 39

7 Juli 14 36 50

8 Agustus 13 31 44

9 September 9 43 52

10 Oktober 9 23 32

11 November 14 27 41

12 Desember 9 30 39

Jumlah 151 349 500

Dari tabel diatas dapat diketahui bahwa pada tahun 2007 jumlah permohonan

talak (cerai talak) yang masuk ke Pengadilan Agama Serang sebanyak 151

perkara, sedangkan perkara gugatan perceraian (cerai gugat) adalah sebanyak 349

perkara dan semua perkara tersebut telah diputus di Pengadilan Agama Serang

serta telah berkekuatan hukum tetap.89

Seperti yang tercantum dalam tabel diatas bahwa perkara gugatan cerai pada

tahun 2007 juga memang lebih banyak terjadi dibandingkan dengan permohonan

talak sebagaimana perkara gugatan cerai yang terjadi pada tahun 2006.

88 Data ini diambil dari arsip Pengadilan Agama Serang yang terjadi pada tahun 2007 89 Ibid

Page 67: PENYELESAIAN PERCERAIAN KARENA ISTERI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/7252/1...PENYELESAIAN PERCERAIAN KARENA ISTERI NUSYUZ (Studi Pada Pengadilan Agama Serang)

Selain perbandingan gugatan cerai yang memang lebih banyak terjadi dari

pada perkara cerai talak, kita juga dapat melihat perbandingan gugatan cerai dari

tahun 2006 dan tahun 2007 yang mengalami peningkatan jumlah perkara gugatan

cerai tahun 2006 sebanyak 101 perkara dan tahun 2007 sebanyak 151 perkara.

Begitu juga permohonan talak mengalami peningkatan dari tahun 2006 sebanyak

211 perkara dan tahun 2007 sebanyak 349 perkara.90

C. Putusan perceraian Istri Nusyuz

Setelah duduk perkara dan alasan-alasan dari masing-masing pihak tersebut

diatas, ada beberapa hal yang hendak dipelajari melalui tulisan singkat ini.

Menurut hemat penulis, bahwa diantara alasan-alasan yang diajukan seorang

suami, yang paling prinsipil adalah tentang tingkah laku isteri yang dinilainya

tidak lagi memperhatikan anak-anaknya, karena kesibukannya dan keluar malam

tanpa izin suaminya sehingga anak-anak menjadi terlantar.

Penulis akan mengurai beberapa putusan yang berkaitan dengan masalah

Perceraian Isteri Nusyuz yang terjadi di Pengadilan Agama Serang, yaitu:

Kasus Pertama Nomor: 58/Pdt.G/2006/PA.Srg.

Pada tanggal 20 Juni 2002 Djamhari bin Marjuk (Pemohon) menikah

dengan Sutiah Wati binti Safpiri (Termohon) di Kantor Urusan Agama (KUA)

Kecamatan Serang Kabupaten Serang dengan kutipan akta nikah nomor:

552/80/VI/2002.

90 Ibid

Page 68: PENYELESAIAN PERCERAIAN KARENA ISTERI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/7252/1...PENYELESAIAN PERCERAIAN KARENA ISTERI NUSYUZ (Studi Pada Pengadilan Agama Serang)

Sebelum menikah Pemohon (Djamhari bin Marjuk) bertempat tinggal di Jalan

Tb. Bakri RT.01/04, Kelurahan Kota Baru, Kecamatan Serang, Kabupaten

Serang, sedangkan Termohon (Sutiah Wati binti Safpiri) bertempat tinggal

dilingkungan Cimuncang Cilik, Kelurahan Cimuncang, Kecamatan Serang,

Kabupaten Serang.91

Setelah menikah mereka (pemohon dan termohon) bertempat tinggal di

rumah pemohon, dan selama menikah mereka belum dikaruniai anak. Pada

awalnya kehidupan rumah tangga mereka baik-baik saja akan tetapi sejak tahun

2002 kehidupan rumah tangga mulai goyah.

Adapun sebab-sebab perselisihan tersebut adalah:

1. Termohon tidak terbuka yang berawal dari masalah perhiasan berupa

kalung, gelang, dan anting yang dibelikan pemohon, ternyata oleh

termohon, tidak pernah dipakai dan kalau ditanya pemohon marah-

marah;

2. Setiap kali cekcok termohon pulang ke Cimuncang;

3. Pemohon berupaya mempertahankan rumah tangganya;

4. Bulan Desember 2004, termohon pulang ke Cimuncang yang sejak itu

tidak pernah rukun kembali;

5. Bahkan Pemohon mendengar termohon sudah menikah lagi.

91 Ibid

Page 69: PENYELESAIAN PERCERAIAN KARENA ISTERI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/7252/1...PENYELESAIAN PERCERAIAN KARENA ISTERI NUSYUZ (Studi Pada Pengadilan Agama Serang)

Kasus Kedua Nomor: 30/Pdt.G/2007/PA.Srg

Pada tanggal 05 Februari 2004 Kantor Urusan Agama (KUA) Kecamatan

Bojonegara, kabupaten Serang mencatatkan pernikahan antara Jalaluha bin

Rebani (pemohon) dengan Sunaroh binti Semidin (termohon) dengan kutipan

akta nikah nomor: 21/05/11/2004.92

Setelah menikah mereka bertempat tinggal di Kp. Sumur Wuluh RT.09/03

Desa Margasari, Kecamatan Pulo Ampel, Kabupaten Serang. Dan dari pernikahan

tersebut mereka dikaruniai seorang anak yang bernama Emilia Safitri (umur 2

tahun).93

Awalnya hubungan rumah tangga mereka baik-baik saja akan tetapi lama

kelamaan mulai goyah (tidak harmonis) dan puncak ketidak harmonisan mereka

terjadi pada tanggal 04 Januari 2007, pemohon menjatuhkan talak dibawah tangan

terhadap termohon.

Sebab perselisihan tersebut adalah pemohon merasa tidak diurus oleh

termohon dan juga faktor ekonomi.

Permohonan pemohon mohon dikabulkan, memberi izin kepada pemohon

untuk mengucapkan ikrar talak terhadap termohon, membebankan biaya perkara

menurut hukum dan apabila majlis hakim berpendapat lain mohon putusan yang

seadil-adilnya.

92 Ibid 93 Ibid

Page 70: PENYELESAIAN PERCERAIAN KARENA ISTERI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/7252/1...PENYELESAIAN PERCERAIAN KARENA ISTERI NUSYUZ (Studi Pada Pengadilan Agama Serang)

Kasus Ketiga Nomor: 214/Pdt.G/2008/PA.Srg

Tanggal 28 Februari 2006 Rathmad Bayu Abji bin Supomo (pemohon)

bertempat tinggal di Komp. Bumi Agung Permai Blok. L4 No.16 RT.003

RW.012, Kelurahan Unyur, Kecamatan Serang, Kabupaten Serang, menikah

dengan Rachmawati bin Supardi (termohon) bertempat tinggal di Lingk. Kebon

Sayur RT.06 RW.02, Kelurahan Kota Baru, Kecamatan Serang, Kabupaten

Serang.94

Setelah menikah mereka bertempat tinggal di kediaman pemohon, dari

pernikahan tersebut telah dikaruniai seorang anak yang bernama Resa Oktaviani

Putri umur 1,5 tahun. Pada awalnya keluarga mereka harmonis dengan seiringnya

waktu keluarga mereka mulai goyah dan puncak ketidak harmonisan terjadi pada

pada tanggal 04 Januari 2007. Pemohon menjatuhkan talak dibawah tangan.95

Adapun sebab-sebab perselisihan tersebut adalah:

1. Termohon masih mempunyai sifat kekanak-kanakan, kalau ada masalah

rumah tangga suka pulang dan mengadukan kepada ibunya.

2. Termohon mempunyai sifak keras, tidak menghargai pemohon (selaku

suami), karena selama pernikahan berlangsung, termohon kalau sama

teman-temannya suka mengaku janda, kalau dinasehati termohon marah.

94 Ibid 95 Ibid

Page 71: PENYELESAIAN PERCERAIAN KARENA ISTERI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/7252/1...PENYELESAIAN PERCERAIAN KARENA ISTERI NUSYUZ (Studi Pada Pengadilan Agama Serang)

3. Termohon selingkuh dengan laki-laki lain dan salah seorang

selingkuhannya diketahui pemohon bernama Edo.

4. Sejak bulan maret 2008, pemohon dan termohon telah pisah tempat

tinggal tetapi komunikasi masih berjalan baik demi anak.

5. pemohon telah berusaha semaksimal mungkin untuk mempertahankan

rumah tangga dengan termohon dengan cara meminta bantuan nasehat

keluarga.

D. Analisa Penulis terhadap Putusan Perceraian Istri Nusyuz

Dalam bagian ini penulis akan menganalisa masalah perceraian isteri nusyuz

yang ditetapkan oleh Pengadilan Agama Serang, ketiga kasus ini diperiksa oleh

Pengadilan Agama Serang yang mengambil sumber hukum Undang-Undang No.1

tahun 1974 tentang Perkawinan, PP No.9 tahun 1975 serta instruksi Presiden No.

1991 Kompilasi hukum Islam (KHI). Dimana ketiga perUndang-Undangan ini

adalah yang dipakai pada Pengadilan Agama seluruh Indonesia.

Setiap orang yang memasuki pintu gerbang kehidupan keluarga pastilah harus

melalui pintu perkawinan terlebih dahulu sehingga perkawinan merupakan bagian

dari ibadah, maka menjadi kewajiban bagi pasangan suami isteri untuk menjaga

kelestarian perkawinannya. Apabila kehidupan rumah tangga itu tidak lagi

harmonis maka perkawinan tersebut bisa dipisahkan dengan perceraian, yang

telah diatur menurut Undang-Undang yang berlaku.

Hal ini sesuai dengan Undang-Undang Perkawinan No.1 Tahun 1974 pasal 38

yaitu: “Perkawinan dapat putus karena: (a). Kematian, (b). Perceraian, dan (c).

Page 72: PENYELESAIAN PERCERAIAN KARENA ISTERI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/7252/1...PENYELESAIAN PERCERAIAN KARENA ISTERI NUSYUZ (Studi Pada Pengadilan Agama Serang)

Atas putusan pengadilan”.96

Begitu juga dengan pasal 115 Kompilasi Hukum

Islam, yaitu: “Perceraian hanya dapat dilakukan didepan sidang Pengadilan

Agama setelah Pengadilan Agama tersebut berusaha dan tidak berhasil

mendamaikan keduanya”.97

Dalam kasus Besar Bahasa Indonesia disebutkan bahwa yang dimaksud

nusyuz ialah perbuatan tidak taat dan membangkangnya seorang isteri terhadap

suaminya (tanpa alasan) yang tidak dibenarkan oleh hukum Islam.98

Selanjutnya

dijelaskan membangkang artinya tidak mau menuruti (perintah), mendurhakai,

menentang dan menyanggah.99

Perceraian karena isteri tidak patuh terhadap suami (nusyuz), maka isteri

tersebut akhlaknya tidak ada karena telah durhaka kepada suaminya. Kepatuhan

ini untuk keharmonisan semata dalam rumah tangga sehingga keluarga tersebut

menjadi bahagia. Perasaan dan anggapan isteri bahwa ketaatannya terhadap suami

adalah semacam perendahan terhadap martabatnya, merupakan pengaruh buruk

dari tayangan-tanyangan televisi dan pola pikir orang-orang non-muslim bahwa

wanita sama seperti laki-laki. Ini berarti tidak melebihkan kaum laki-laki, tetapi

96 Undang-Undang Perkawinan No.1 Tahun 1974 pasal 38 97 Kompilasi Hukum Islam (KHI) pasal 115 98 Departemen Pendidikan dan kebudayaan, Kamus Besar bahasa Indonesia, h.619. 99 Ibid., h. 76

Page 73: PENYELESAIAN PERCERAIAN KARENA ISTERI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/7252/1...PENYELESAIAN PERCERAIAN KARENA ISTERI NUSYUZ (Studi Pada Pengadilan Agama Serang)

justru sebuah pembebanan terhadap kaum laki-laki sehingga kehidupan rumah

tangga akan baik bila disertai ketaatan isteri terhadap suaminya.100

Padahal dalam Islam memberikan hak kepemimpinan kepada kaum laki-laki.

Berdasarkan firman Allah SWT dalam surat Al-Baqarah ayat 228:

__� 4%�-4l☺+��� �����&�T�¯� u���~�_t$���& 4�4� ,-�� :'t��>G

6 Bv�� JC��4w u�¢�  L�: /�]☺z(� �1 �k,-.\ �� Ib��

u����1G�,;J�: L�% u�'3 u��1�4 ���& �°;��Y+��� V�~/z.

6 u��☺4��>&�� Jk.��: u��y������& b�� .F��{45 �L�% Ht���J�: ☯4 ,-]��% 6

u�¢� �� C���1 ��GA� u��;T,-� ~�rs�>�$=°�& 6

��.?V��-���� u��;T,-� S�.?�J.� ( ���� P� ±� PQR~(.�

�iiW

Artinya: Wanita-wanita yang ditalak handaklah menahan diri (menunggu) tiga kali

quru'. tidak boleh mereka menyembunyikan apa yang diciptakan Allah dalam

rahimnya, jika mereka beriman kepada Allah dan hari akhirat. dan suami-

suaminya berhak merujukinya dalam masa menanti itu, jika mereka (para

suami) menghendaki ishlah. dan para wanita mempunyai hak yang seimbang

dengan kewajibannya menurut cara yang ma'ruf. akan tetapi para suami,

mempunyai satu tingkatan kelebihan daripada isterinya. dan Allah Maha

Perkasa lagi Maha Bijaksana. (Q.S. Al-Baqarah ayat: 228).

Isteri harus mentaati suaminya dalam hal kebaikan, bukan dalam hal

kemaksiatan kepada Allah SWT. Namun demikian, seorang suami hendaknya

tidak memberatkan ataupun menyusahkan isterinya.101

100 Nabil Mahmud, Problematika Rumah Tangga dan Kunci penyelesaiannya, (Jakarta: Qisthi

Press, 2004), h.48

Page 74: PENYELESAIAN PERCERAIAN KARENA ISTERI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/7252/1...PENYELESAIAN PERCERAIAN KARENA ISTERI NUSYUZ (Studi Pada Pengadilan Agama Serang)

Dalam pasal 83 ayat 1 Kompilasi Hukum Islam yaitu “kewajiban utama bagi

seorang isteri adalah berbakti lahir batin kepada suaminya didalam batas-batas

yang dibenarkan dalam hukum Islam”. Perceraian karena isteri nusyuz tidak akan

terjadi kalau dilandasi saling menghormati diantara pasangan dan khususnya isteri

harus hormat kepada suami.

Perceraian karena isteri nusyuz ini berarti isteri telah melakukan perbuatan

durhaka terhadap suaminya. Dalam hal ini suami harus banyak mengingat Allah

SWT dan mengingatkan isteri mengenai siksa Allah SWT. Bahwa berpalingnya

seorang isteri dari suaminya hanya akan menjadi bencana dan musibah bagi isteri

didunia dan akhirat.

Para Ahli Fiqh dari kelompok Hanafiyyah telah mengartikan nusyuz dengan

“kebencian salah satu suami atau isteri terhadap pasangannya”. Sedangkan para

ulama Malikiyyah memberikan arti “salah satu dari suami atau isteri telah

melakukan permusuhan atas yang lainnya”.102

Menurut ulama Syafii’yyah “Nusyuz merupakan perselisihan yang terjadi

diantara suami isteri”. Adapun ulama Hambaliyyah mengatakan bahwa nusyuz

adalah “kebencian salah satu dari pasangan suami isteri dapat menyebabkan

interaksi yang tidak baik terhadap pasangannya”.103

101 A. A Human Abdurrahman, Merajut Kehidupan Pasca Pernikahan, (Jakarta: Wahyu

Press, 2003), cet.ke-1, h.52 102 Salih ibn Ghanim, Kesalahan-kesalahan Isteri, penerjemah Abdullah farid Mansur,

(Jakarta: Pustaka Progresif, 2004), h.6

Page 75: PENYELESAIAN PERCERAIAN KARENA ISTERI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/7252/1...PENYELESAIAN PERCERAIAN KARENA ISTERI NUSYUZ (Studi Pada Pengadilan Agama Serang)

Syaikh Wahbah al-Zuhayliy memberikan definisi nusyuz yaitu “ketidak

patuhan seorang isteri yang memandang rendah dan meremehkan kewajiban-

kewajiban dan hak-hak suami isteri.104

Kemudian dapat disimpulkan bahwa nusyuz adalah segala bentuk

kedurhakaan yang dilakukan oleh seorang isteri terhadap suaminya baik itu

disengaja maupun tidak disengaja, hal ini bisa terjadi dalam bentuk pelanggaran

perintah penyelewengan dan hal-hal yang dapat mengganggu keharmonisan

rumah tangga.105

Jika perhatikan, tujuan dari perkawinan pada mulanya adalah untuk

menciptakan keluarga sakinah, mawaddah dan rahmah sebagaimana yang

tercantum dalam Kompilasi Hukum Islam (KHI)106

dan merupakan cita-cita setiap

insan dalam mengarungi bahtera rumah tangga.

Akan tetapi tidak semua orang akan dapat mencapai cita-cita tersebut dengan

mudah, karena dalam perjalanannya sering kali bahtera rumah tangga kandas

ditengah jalan. Dan tidak semudah dengan apa yang mereka bayangkan seperti

membalikkan telapak tangan.

103 Salih ibn Ghanim, Nusyuz Konflik Suami Isteri dan Penyelesaiannya, Penerjemah.

Muhammad Abdul Ghafar, (Jakarta: Pustaka kautsar, 1993), h.25 104 Wahbah al-Zuhayliy, Al-Fiqh al-Islam wa Adilatuh, vol.5 (Beirut: Daar al-Fikr, 1993),

h.56 105 Amiur Nuruddin, Hukum Perdata Islam di Indonesia, h.209 106 Lihat Kompilasi Hukum Islam (KHI) pasal 3

Page 76: PENYELESAIAN PERCERAIAN KARENA ISTERI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/7252/1...PENYELESAIAN PERCERAIAN KARENA ISTERI NUSYUZ (Studi Pada Pengadilan Agama Serang)

Dari putusan yang penulis dapatkan, isteri nusyuz dijadikan alasan perceraian

padahal dalam KHI serta PP No.9 tahun 1975 tentang pelaksanaan dari UU No.1

tahun 1974 tentang perkawinan tidak menyebutkan nusyuz sebagai alasan

perceraian. Tentu ada pertanyaan mengapa hakim membuat putusan demikian.

Dan didalam putusan tersebut pemohon menyanggupi untuk membayar iwadh

sebesar Rp.10.000,- (sepuluh ribu rupiah), dengan persyaratan khulu yang

pemohon ajukan di PA Serang akibat isteri nusyuz.

Undang-Undang Nomor 1 Tahun 1974 pasal 39 ayat 2 menyebutkan “untuk

melakukan perceraian harus ada cukup alasan, bahwa antara suami isteri itu

tidak akan hidup rukun sebagai suami isteri”.

Para ulama Mazhab sepakat bahwa isteri yang melakukan nusyuz tidak berhak

atas nafkah, tetapi mereka berbeda pendapat tentang batasan nusyuz yang

mengakibatkan gugurnya nafkah.

Seluruh mazhab selain imam Hanafi, sepakat bahwa manakala isteri tidak

memberi kesempatan kepada suami untuk menggauli dirinya dan berkhalwat

dengannya tanpa alasan berdasarkan syara’ maupun rasio dia dipandang sebagai

wanita yang nusyuz.107

Bahkan imam Syafi’i mengatakan bahwa: sekedar kesediaan digauli dan

berkhalwat, sama sekali belum dipandang cukup kalau siisteri tidak menawarkan

107 Muhammad jawad Mughniyah, Fiqh Lima Mazhab: Ja’fari, Hanafi, Maliki, Syafi’I dan

hambali, (jakarta: Lentera, 2006), cet.ke-17, h.402

Page 77: PENYELESAIAN PERCERAIAN KARENA ISTERI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/7252/1...PENYELESAIAN PERCERAIAN KARENA ISTERI NUSYUZ (Studi Pada Pengadilan Agama Serang)

diri kepada suaminya seraya mengatakan dengan tegas “Aku menyerahkan diriku

kepadamu”.

Imam Hanafi berpendapat bahwa: “manakala isteri mengeram dirinya dalam

rumah suaminya dan tidak keluar dari rumah tanpa izin suaminya, maka dia masih

disebut patuh, sekalipun dia tidak bersedia dicampuri tanpa sadar syara’ yang

benar.108

Ditinjau dari hukum positif, putusan Hakim tidak semena-mena untuk

mengabulkan permohonan cerai yang diajukan suami karena Majelis Hakim telah

melalui beberapa tahap agar suami isteri tersebut dapat memperbaiki rumah

tangganya tetap hidup rukun dan damai sebagaimana tujuan perkawinan.

Dengan demikian apabila melihat amar putusan tersebut berarti Pengadilan

Agama Serang telah memberikan pengabulan permohonan kepada pemohon

untuk menceraikan isterinya (termohon). Karena dalil yang telah diajukan

pemohon dalam permohonannya adalah dalil yang benar, dan telah dilengkapi

dengan alat bukti dan saksi yang sah menurut Undang-Undang.

108 Ibid., h.402

Page 78: PENYELESAIAN PERCERAIAN KARENA ISTERI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/7252/1...PENYELESAIAN PERCERAIAN KARENA ISTERI NUSYUZ (Studi Pada Pengadilan Agama Serang)

BAB V

Penutup

A. Kesimpulan

Dari pembahasan dan uraian yang penulis kemukakan pada bab-bab terdahulu

tentang Perceraian karena Isteri Nusyuz khususnya di Pengadilan Agama Serang,

penulis dapat menyimpulkan, sebagai berikut:

1. Proses penyelesaian perkara perceraian di Pengadilan Agama Serang

sudah sesuai dengan apa yang ditetapkan dan diatur oleh Undang-Undang

yaitu mulai membuka persidangan dan terbuka untuk umum. kemudian

dilanjutkan dengan usaha perdamaian, jika usaha perdamaian tersebut

berhasil maka hakim akan membuatkan penetapan perdamaian

berdasarkan kesepakatan mereka, tetapi jika perdamaian yang dilakukan

oleh hakim tersebut tidak berhasil, sidang dilanjutkan ketahap pembacaan

gugatan, kemudian jawaban tergugat, selanjutnya replik penggugat dan

duplik tergugat, setelah itu masuk ketahap pembuktian, kesimpulan dan

yang terakhir adalah pembacaan putusan hakim.

2. Pada dasarnya hukum Islam dan Undang-Undang No.1 tahun 1974

tentang Perkawinan, mempunyai pandangan yang sama tentang

perceraian, bahwa perceraian adalah alternatif terakhir untuk

menyelesaikan ketegangan rumah tangga yang sudah tidak dapat

Page 79: PENYELESAIAN PERCERAIAN KARENA ISTERI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/7252/1...PENYELESAIAN PERCERAIAN KARENA ISTERI NUSYUZ (Studi Pada Pengadilan Agama Serang)

diperbaiki lagi meskipun dengan berbagai cara untuk mendamaikan sudah

ditempuh.

3. Sedangkan faktor-faktor isteri nusyuz yaitu: pertama masalah seksual,

biasanya isteri bersikap acuh dengan alasan suaminya menderita

impotensi, bahkan ada pula disebabkan suami terlalu sibuk bekerja

sehingga isteri tidak terpenuhi kebutuhan seksnya. Kedua masalah

ekonomi, hal ini biasanya karena isteri tidak mensyukuri dengan

penghasilan suaminya yang minim, bahkan selalu menuntut agar

kebutuhan isteri terpenuhi diluar kemampuan suami. Ketiga masalah isteri

yang berkarir, terkadang isteri yang berkarier merasa telah mampu

menghidupi dirinya sendiri sehingga isteri menjadi lebih tinggi dan

bersikap sombong terhadap suaminya dan tidak mau menjalankan

kewajibannya sebagai isteri. Keempat kejenuhan yang menimbulkan

konflik, hal ini sering terjadi dalam rumah tangga ketika mengalami titik

kejenuhan dan sering timbul percekcokan, terkadang isteri bersikap arogan

dan keras kepala bahkan selalu membantah nasehat suami. Dan Kelima

masalah cemburu, faktor cemburu yang berlebihan itulah yang

menyebabkan isteri lepas kendali (lepas kontrol) dan dapat melakukan

tindakan diluar akal sehat.

Page 80: PENYELESAIAN PERCERAIAN KARENA ISTERI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/7252/1...PENYELESAIAN PERCERAIAN KARENA ISTERI NUSYUZ (Studi Pada Pengadilan Agama Serang)

B. Saran-saran

Disamping beberapa kesimpulan diatas, penulis juga ingin memberikan

beberapa saranyang berkaitan dengan Perceraian karena Isteri Nusyuz, saran-

saran tersebut adalah:

1. Hendaklah niat pernikahan yang dilakukan oleh sepasang suami isteri

haruslah dilandasi dengan cinta dan kasih sayang. Pernikahan tersebut

juga diniatkan untuk membentuk keluarga yang kekal dan abadi agar

tercipta keluarga yang sakinah, mawaddah dan rahmah.

2. Memaksimalkan lagi fungsi dari lembaga-lembaga yang berkaitan dengan

pernikahan untuk memberikan penyuluhan-penyuluhan tidak hanya bagi

pasangan yang ingin menikah, tetapi juga bagi anak-anak muda agar

mereka mengetahui peran mereka masing-masing setelah menikah dan

juga agar mereka dapat mengantisipasi persoalan yang biasanya muncul

pada saat mereka menikah nanti.

3. Apabila terjadi perselisihan antara suami dan isteri dalam pernikahan,

maka upayakanlah perdamaian antara keduanya secara mandiri (personal).

Apabila jalur perdamaian secara personal suami isteri tidak mampu

diatasi, maka utuslah seorang hakam dari pihak suami atau isteri tersebut.

Page 81: PENYELESAIAN PERCERAIAN KARENA ISTERI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/7252/1...PENYELESAIAN PERCERAIAN KARENA ISTERI NUSYUZ (Studi Pada Pengadilan Agama Serang)

DAFTAR PUSTAKA

Abbas, S. Ziyad. Fiqh Wanita Islam. Jakarta: Pustaka Panjimas, 1991

Abdurrahman. Kompilasi Hukum Islam di Indonesia, cet.IV. Jakarta: Akademika

Pressindo, 2004

Abidin, Slamet dan Aminuddin. Fiqh Munakahat I. Bandung: Pustaka Setia, 1999.

--------------, Fiqh Munakahat II. cet.II. Bandung: Pustaka Setia, 1996.

Al-Qur’an dan Terjemahannya. Jakarta: Departemen Agama RI

Arto, Mukri. Praktek Perkara Perdata Pada Pengadilan Agama. Yogyakarta:

Pustaka Pelajar, 1996.

Asqalani, al, Ibnu Hajar. Bulugh Al-Maram. Jakarta: Daar Al-Kutub Al-Islamiyah,

2002.

Basri, Cik Hasan. Peradilan Agama di Indonesia. cet.II. Jakarta: PT. Raja Grafindo

Persada, 1998.

Daud, Sunan Abi. Bab Thalaq. Beirut: Daru Ibn Hizam, 1998

Departemen Pendidikan dan Kebudayaan. Kamus Besar Bahasa Indonesia. Jakarta:

Balai Pustaka, 1998.

Djalil, A. Basiq. Peradilan Agama Di Indonesia. Jakarta: Kencana, 2006, cet.ke-1

Fauzan, M. Pokok-pokok Acara Perdata Peradilan Agama dan mahkamah Syar’iyah

Di Indonesia. Jakarta: Kencana, 2005, cet.ke-2

Gautama, Sudargo. Pengantar Hukum Perdata Internasional Indonesia. cet.V.

Bandung: Bina Cipta, 1987.

Ghazaly, Abd. Rahman. Fiqih Munakahat. cet.II. Jakarta: Kencana, 2003.

Ghifari, AL, Abu. Selingkuh Nikmat yang Terlaknat. Bandung: Mujahid, 2003

Haikal, Abduttawal. Rahasia Perkawinan Rasulullah: Poligami dalam islam vs

Monogami Barat. Jakarta: Pedoman Ilmu Jaya, 1993.

Page 82: PENYELESAIAN PERCERAIAN KARENA ISTERI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/7252/1...PENYELESAIAN PERCERAIAN KARENA ISTERI NUSYUZ (Studi Pada Pengadilan Agama Serang)

Hamzah, Andi. KUHP dan KUHAP. cet.XII. Jakarta: PT. Rineka Cipta, 2005.

Latif, Jamil. Aneka Hukum Perceraian Di Indonesia. Jakarta: Ghalia Indonesia, 1981

Mughryah, M. Jawad Fiqih Lima Mazhab. Jakarta: Lentera, 2006, cet.ke-17

Mukhtar, Kamal. Asas-asas Hukum Islam Tentang Perkawinan. cet.II. Jakarta: Bulan

Bintang, 1974.

Moleong, Leky. J. Metodologi Penelitian Kualitatif. Bandung: Remaja Rosdakarya,

2004.

Muslim, Imam Abu Hasan bin Hijjaj Al-Qusyairi An-Naiaburi, Shahih Muslim,

Beirut: Maktabah al-Ma’arif, t.th, juz II.

Nur, Djaman. Fiqh Munakahat. Semarang: Dina Utama, 1993.

Nuruddin, Amiur dan Azhari Akmal Tarigan. Hukum Perdata Islam diIndonesia:

Studi Kritis Perkembangan Hukum Islam dari Fikih, UU No.1 Th. 1974

sampai KHI. cet.III. Jakarta: Kencana, 2006.

Ramulyo, Mohd. Idris. Hukum Perkawinan Islam (Studi suatu analisis dari UU No.1

Th.1974 dan KHI). Jakarta: PT. Bumi Aksara, 1996, cet.ke-1.

Rasidi, Lili. Hukum Perkawinan dan Perceraian di Malaysia dan Indonesia.

Bandung: Remaja Rosdakarya, 1991.

Rasyid, Raihan A. Hukum Acara Peradilan Agama. Jakarta: PT. raja Grafindo

Persada, 2001. ed.ke-2, cet.ke-8

Rofiq, Ahmad. Hukum Islam di Indonesia. cet.VI. Jakarta: PT. Raja Grafindo

Persada, 2003.

Sabiq, Sayyid. Fiqh Sunnah 8. cet.XIII. Bandung: PT. Al-Ma’arif, 1997.

--------------, Fiqh Sunnah Tarjamah. Bandung: PT. Al-Ma’arif, 1996.

Saleh, Wantjik, K. Hukum Perkawinan Indonesia. Jakarta: Ghalia Indo, 1978.

Selamet, Kasmuri. Pedoman Mengayuh Rumah Tangga (Panduan Perkawinan).

Jakarta: Kalam Mulia, 1998, cet.ke-1

Page 83: PENYELESAIAN PERCERAIAN KARENA ISTERI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/7252/1...PENYELESAIAN PERCERAIAN KARENA ISTERI NUSYUZ (Studi Pada Pengadilan Agama Serang)

Soeroso, R. Praktik Hukum Acara Perdata: Tata Cara dan Proses Persidangan.

Jakarta: Sinar Grafika, 2004, cet.ke-6

Sosroatmodjo, Arso dan A. Wasit Aulawi. Hukum Perkawinan di Indonesia. Jakarta:

Bulan Bintang, 1975.

Subekti. Pokok-pokok Hukum Perdata. cet.XXVII. Jakarta: PT. Intermasa, 1995.

Suma, Muhammad Amin. dkk., Pidana Islam Di Indonesia: Peluang, Prospek dan

Tantangan. Jakarta: Pustaka Firdaus, 2001

Syarifuddin, Amir. Garis-garis Besar Fiqh. Jakarta: Prenada Media, 2003.

--------------, Hukum Perkawinan di Indonesia: Antara Fiqh Munakahat dan UU

Perkawinan. cet.II. Jakarta: Kencana, 2006.

Subekti. Pokok-pokok Hukum Perdata. cet.XXVII. Jakarta: PT. Intermasa, 1995.

T. Yanggo, Chuzaemah dan Anskary, Hafidz, A, A.Z, Problematika Hukum Islam

Kontemporer. Jakarta: Pustaka Firdaus, 2002.

Thalib, Sayuti. Hukum Kekeluargaan Indonesia. Jakarta: UIP, 1974, cet.ke-2

Zamroni, Anang dan Ma’ruf Asrori. Bimbingan Seks Islam. Surabaya: Pustaka Anda,

1997

Page 84: PENYELESAIAN PERCERAIAN KARENA ISTERI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/7252/1...PENYELESAIAN PERCERAIAN KARENA ISTERI NUSYUZ (Studi Pada Pengadilan Agama Serang)

HASIL WAWANCARA

1. Selama Bapak / Ibu bertugas di Pengadilan Agama Serang, apakah pernah

Bapak / Ibu menangani perkara perceraian karena isteri nusyuz?

Jawab: Pernah, namun pada waktu itu kedua belah pihak berdamai jadi

persidangan tersebut dihentikan.

2. Apa tindakan Bapak / Ibu Hakim, agar mereka tidak bercerai?

Jawab: Hakim berusaha semaksimal mungkin untuk mendamaikan kedua

belah pihak, kalau dahulu hanya cukup didalam persidangan saja,

tetapi sekarang setelah ada Peraturan Mahkamah Agung (PERMA)

No.1 Tahun 2008 tentang prosedur mediasi di Pengadilan. Jadi di

Pengadilan ada tempat khusus untuk mediasi, kalau para pihak mau

berdamai maka persidangan dihentikan akan tetapi jika tidak berhasil

maka persidangan dilanjutkan ketahap berikutnya.

3. Bagaimana dasar hukum Hakim dalam memutuskan Perceraian karena Nusyuz?

Jawab: Dasar hukumnya adalah Kompilasi Hukum Islam (KHI) dan Undang-

Undang No.1 Tahun 1974 tentang perkawinan, hakim selalu

menggunakan kedua dasar hukum diatas dalam menyelesaikan perkara

dipersidangan.

4. Apakah perceraian akibat isteri nusyuz masih banyak terjadi di Pengadilan

Agama Serang?

Jawab: Kasus isteri nusyuz di Pengadilan Agama Serang sangat sedikit,

kebanyakan perceraian karena tidak tanggung jawabnya seorang

suami. Ini berarti para wanita di Serang masih patuh pada suami, jadi

pada intinya di Pengadilan Agama Serang lebih banyak cerai gugat

dari pada cerai talak.

Page 85: PENYELESAIAN PERCERAIAN KARENA ISTERI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/7252/1...PENYELESAIAN PERCERAIAN KARENA ISTERI NUSYUZ (Studi Pada Pengadilan Agama Serang)

5. Faktor-faktor apa saja yang menjadi penyebab terjadinya nusyuz (bagi isteri)?

Jawab: Sejauh ini faktor nusyuz yang paling banyak di Pengadilan Agama

Serang adalah karena faktor ekonomi, jadi faktor ekonomi itu sangat

urgen bagi kelangsungan rumah tangga.

6. Dalam permohonan cerai talak, nusyuz apa saja yang dilakukan isteri terhadap

suami?

Jawab: Isteri membangkang, isteri keluar rumah tanpa izin suami, isteri tidak

mau diajak tidur padahal dia tidak sibuk, isteri sering pulang malam,

isteri tidak mau diperintah oleh suami, isteri boleh menolak jika

perintah tersebut bertentangan dengan agama, pada intinya isteri tidak

menjalankan hak-haknya sebagai isteri.

7. Apakah Hakim mengabulkan permohonan talak (cerai talak) suami karena isteri

nusyuz?

Jawab: Hakim tidak semena-mena mengabulkan permohonan tersebut, akan

tetapi lihat dahulu bukti-buktinya, jika buktinya kuat hakim bisa

mengabulkan permohonan tersebut jika tidak terbukti maka

permohonan tersebut ditolak. Jadi sebelum mengambil keputusan

hakim melihat-melihat dahulu bukti-bukti tersebut.

Pewawancara Terwawancara

Uwes Hujjatul Islam (H. Ubaidillah, S.H)

Hakim PA Serang

Page 86: PENYELESAIAN PERCERAIAN KARENA ISTERI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/7252/1...PENYELESAIAN PERCERAIAN KARENA ISTERI NUSYUZ (Studi Pada Pengadilan Agama Serang)