penyakit virus pada kulit.docx

Upload: alitharachma

Post on 04-Jun-2018

222 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

  • 8/14/2019 Penyakit Virus pada Kulit.docx

    1/12

    Penyakit Virus pada Kulit

    Elistia Tripuspita*

    102010173

    Pendahuluan

    Berdasarkan skenario 10, Seorang laki-laki berusia 16 tahun datang ke puskesmas dengan

    keluhan muncul bintil-bintil pada badannya sejak 1 hari yang lalu. Sebelumnya,dalam 1 minggu

    terakhir pasie mengalami flu dan demam ringan. Bintil-bintil dirasakan gatal dan semakin

    banyak. Menurut keterangan pasien,pasien beum pernah menderita keluhan seperti ini

    sebelumnya. Pada pemeriksaan dermatologis tampak vesikel-vesikel berukuran miliar

    generalisata. Diagnosa yang ditegakkan adalah bahwa laki-laki tersebut menderita varicella.

    Varisela merupakan penyakit virus pada kulit karena menyebabkan adanya erupsi pada kulit

    yang merupakan gejala kulit yang mencul setelah gejala-gejala prodromal sistemik pada tubuh

    muncul. Varisela juga merupakan infeksi primer oleh virus varisela zoster (HZV),suatu anggota

    famili Herpesviridae dan patogen langsung pada manusia.

    Mahasiswi Fakultas Kedokteran Universitas Kristen Krida Wacana

    Jl. Arjuna Utara, No.6, Jakarta 11510

    Email :[email protected]

    mailto:[email protected]:[email protected]:[email protected]:[email protected]
  • 8/14/2019 Penyakit Virus pada Kulit.docx

    2/12

    Etiologi

    Cacar air merupakan infeksi primer oleh virus varisela zoster (VZV), suatu anggota famili

    Herpesviridae dan patogen langsung pada manusia. Virus varicela-zoster. Penamaan virus ini

    memberi pengertian bahwa infeksi primer. Virus ini menyebabkan penyakit varisela,sedangkan

    reaktivasi menyebabkan herpes zoster1

    Epidemiologi

    Cacar air terutama meruapakan penyakit pada anak-anak dengan prevelansi tersebar luas di

    dunia. Penyakit ini sangat infeksius dengan angka serangan dalam rumah tangga mendekati 90%

    pada komunitas perkotaan orang dewasa pernah mengalami cacar air,namun penyebaran

    penyakit sangat sulit di luar dan pada komunitas pedesaan yang terisolasi terutama pada daerahtropis banyak orang dewasa tetap rentan. Insidensinya telah menurun secaa dramatis di AS dan

    negara lainnya melalui vaksinasi rutin pada anak-anak. Penularan melalui inokulasi saluran

    pernapasan oleh sekresi pernapasan yang terinfeksi atau cairan vesikel melaluli inhalasi/kontak

    langsung. Imunitas terhadap cacar air berlangsung seuur hidup.1

    Pemeriksaan

    Anamnesis

    Anamnesis berasal dari kata Yunani artinya mengingat kembali. Anamnesis adalah cara

    pemeriksaan yang dilakukan dengan wawancara baik langsung pada pasien (Auto anamnese)

    atau pada orang tua atau sumber lain (Allo anamnese). 80% untuk menegakkan diagnosa

    didapatkan dari anamnesis. Tujuan anamnesis yaitu: untuk mendapatkan keterangan sebanyak-

    banyaknya mengenai kondisi pasien, membantu menegakkan diagnosa sementara. Ada beberapa

    kondisi yang sudah dapat ditegaskan dengan anamnesis saja, membantu menentukan

    penatalaksanaan selanjutnya.

    Anamnesis merupakan suatu bentuk wawancara antara dokter dan pasien dengan memperhatikan

    petunjuk-petunjuk verbal dan non verbal mengenai riwayat penyakit pasien. Riwayat pasien

    merupakan suatu komunikasi yang harus dijaga kerahasiaannya, yaitu segala hal yang

    diceritakan oleh penderita. Anamnesis atau medical historyadalah informasi yang dikumpulkan

  • 8/14/2019 Penyakit Virus pada Kulit.docx

    3/12

    oleh seorang dokter dengan cara melakukan wawancara dengan mengajukan pertanyaan-

    pertanyaan spesifik baik itu terhadap pasien itu sendiri (auto-anamnesis) maupun dari orang

    yang dianggap dapat memberikan keterangan yang berhubungan dengan keadaan pasien (allo-

    anamnesis/hetero-anamnesis).

    Dalam melakukan anamnesis diusahakan agar pasien atau orang tua dapat menyampaikan

    keluhan dengan spontan, wajar, namun tidak berkepanjangan. Pada saat yang tepat pemeriksa

    perlu mengajukan pertanyaan-pertanyaan yang lebih rinci & spesifik, sehingga dapat diperoleh

    gambaran keadaan pasien yang lebih jelas dan akurat. Pertanyaan yang diajukan oleh pemeriksa

    sebaiknya tidak sugestif, sedapat mungkin dihindari pertanyaan yang jawabannya hanya ya

    atau tidak, berikan kesempatan untuk menentukan riwayat penyakit pasien sesuai dengan

    persepsinya.

    Berdasarkan anamnesis yang baik, seorang dokter biasanya akan menanyakan identitas

    dan keadaan pasien meliputi:2

    - Nama lengkap- Jenis kelamin- Umur- Tempat tanggal lahir- Alamat tempat tinggal- Status perkawinan- Pekerjaan- Suku bangsa- Agama- Pendidikan

    Hal pertama yang ditanyakan kepada pasien adalah mengenai riwayat pribadi pasien.

    Riwayat pribadi adalah segala hal yang menyangkut pribadi pasien; mengenai peristiwa pentingpasien dimulai dari keterangan kelahiran, serta sikap pasien terhadap keluarga dekat. Termasuk

    dalam riwayat pribadi adalah riwayat kelahiran, riwayat imunisasi, riwayat makan, riwayat

    pendidikan dan masalah keluarga.2

  • 8/14/2019 Penyakit Virus pada Kulit.docx

    4/12

  • 8/14/2019 Penyakit Virus pada Kulit.docx

    5/12

    Pemeriksaan Fisik

    Tujuan pemeriksaan fisik umum adalah untuk mengidentifikasi keadaan umum pasien

    saat pemeriksaan dengan penekanan pada tanda-tanda vital, keadaan sakit, gizi dan aktivitasnya

    baik dalam keadaan berbaring atau berjalan.2

    Setelah anamnesis selesai dilakukan, maka pemeriksaan fisik biasanya dimulai dengan

    pemeriksaan objektif yaitu tekanan darah, denyut nadi, pernapasan, suhu dan tingkat kesadaran,

    serta pemeriksaan tanda-tanda vital dengan inspeksi, palpasi, perkusi dan auskultasi.2

    Inspeksi dapat dibagi menjadi inspeksi umum dan inspeksi lokal. Pada inspeksi umum

    pemeriksa melihat perubahan yang terjadi secara umum, sehingga dapat diperoleh kesan keadaan

    umum pasien. Pada inspeksi lokal, dilihat perubahan-perubahan lokal sampai yang sekecil-

    kecilnya. Untuk bahan perbandingan perlu diperhatikan keadaan sisi lainnya.2

    Setelah inspeksi, pemeriksaan dilanjutkan dengan palpasi, yaitu pemeriksaan dengan

    meraba, mempergunakan telapak tangan dan memanfaatkan alat peraba yang terdapat pada

    telapak dan jari tangan. Dengan palpasi kita dapat menentukan bentuk, besar, tepi, permukaan

    serta konsistensi organ. Permukaan organ dinyatakan apakah rata atau berbenjol-benjol;

    konsistensi lunak, keras, kenyal, kistik atau berfluktuasi; sedangkan tepi organ dinyatakan

    dengan tumpul atau tajam.2

    Setelah palpasi, biasanya dilanjutkan dengan tindakan perkusi. Tujuan perkusi adalah

    untuk mengetahui perbedaan suara ketuk, sehingga dapat ditentukan batas-batas suatu organ

    maupun massa yang abnormal di bagian tubuh tertentu.2

    Selanjutnya adalah auskultasi, dimana auskultasi adalah pemeriksaan dengan

    menggunakan stetoskop untuk mendengar suara pernapasan, bunyi dan bising jantung, peristaltik

    usus, dan aliran darah dalam pembuluh darah.2

    Pada pemeriksaan fisik kulit yang harus diperhatikan adalah,sebagai berikut :

    1. Tipe warna kulit : skin type 1,2,3,4,5,62. Kelembaban kulit : kering,normal,lembab,dan berminyak3. Suhu kulit : hipotermi,normotermi,hipertermi

  • 8/14/2019 Penyakit Virus pada Kulit.docx

    6/12

    4. Tekstur kulit : kasar,normal,lembut5. Lakukan pemeriksaan fisik kulit yang sesuai :

    a) Dengan loup melihat adanya 5A(Achromia, atrofi,alopecia,anastesi,anhidrosis)

    b) Dengan bulu peraba dan paku tajam tumpul palu reflex,lakukan : Tes perabaan,lesi kulit dibandingkan dengan daerah yang normal Tes rasa nyeri,lesi kulit dibandingkan daerah normal

    c) Lakukan tes rasa suhu pada lesi kulit dibandingkan daerah normal pakaitabung reaksi yang berisi air dingin dan panas

    Misal ada sisik lakukan tes fenomena tetesan lilin, auspitz,dan kobner.6. Deskripsikan lesi kulit baik dalm bentuk efloresensi primer (makula

    hipopigmentasi, makula hiperpigmentasi, makula eritema, papul, plak, urtika,

    nodul, vesikel, bula, pustule, dan kista ) maupun bentuk sekunder (skuama,

    krusta, ekskoriasi, ulkus, sikatriks, dan likenifikasi ).

    Pemeriksaan Penunjang

    Pemeriksaan penunjang atau pemeriksaan laboratorium dalam arti luas adalah setiap

    pemeriksaan yang dilakukan di luar pemeriksaan fisik. Pemeriksaan penunjang dalam garis

    besarnya dimaksudkan sebagai alat diagnostik, petunjuk tatalaksana, dan petunjuk prognosis.2

    Pemriksaan penunjang pada varisela dapat dilakukan :

    Apusan Tzanc (pewarnaan giemsa atau wright dari kerokan dasar vesikel), dapatmenunjukkan sel raksasa multinuklear, dan merupakan metode diagnosis sederhana dan

    cepat, sensitivitas rendah dan tidak dapat membedakan dengan infeksi HSV

    Erupsi dapat lebih seragam dan mengenai ekstremitas distal,maka mikroskop elektron akanmengkonfirmasi smallpox secara teliti dan akurat.

    Jika terdapat komplikasi dan kasus meragukan diagnosanya maka dapat dilakukan :

    Serologi (peningkatan antibodi empat kali lipat) Kultur virus dari cairan vesikel Penemuan antigen virus pada kerokan vesikel dengan imunofluoresensi atau PCR

  • 8/14/2019 Penyakit Virus pada Kulit.docx

    7/12

    Diagnosis Kerja

    Diagnosis kerja adalah kesimpulan yang dibuat setelah dievaluasi adanya penemuan

    positif dan negatif yang bermakna dari anamnesis, pemeriksaan fisik, dan hasil laboratorium

    rutin. Berdasarkan diagnosis kerja ini, maka pengobatan serta tindakan yang perlu dapat segera

    dilaksanakan.1Diagnosis kerja untuk kasus ini adalah varisela.

    Diagnosis Banding

    Diagnosis banding adalah penyakit-penyakit yang mempunyai persamaan gejala dan atau

    tanda tertentu. Untuk membuat diagnosis banding harus ditentukan terlebih dahulu gejala serta

    tanda tertentu yang sama tersebut sebagai titik tolak. Dalam proses penegakan diagnosis, maka

    diagnosis banding sudah harus dipikirkan sejak permulaan anamnesis atau wawancara medik

    dilakukan. Hal ini berlangsung terus selama pemeriksaan fisis pasien, dan merupakan penentu

    dalam melakukan anamnesis selanjutnya, merinci pemeriksaan fisis, serta akan menentukan

    pilihan pemeriksaan khusus yang diperlukan. Data-data yang didapatkan sangat menentukan

    relevan atau tidaknya diagnosis banding yang telah dipikirkan. Semakin banyak data yang

    didapatkan, biasanya semakin sedikit diagnosis banding yang masih dipikirkan.1 Diagnosis

    banding yang diambil dari kasus ini adalah Herpes zoster,Veruka vulgaris,Kondiloma akuminata,

    dan Moluskum kontagiosum yang merupakan penyakit-penyakit yang disebabkan oleh virus pda

    kulit.

    A. Herpes zoster- Vesikel dan bula berkelompok di atas kulit eritematosa- Unilateral- Tersusun dermatomal

    Sebelum timbul gejala kulit terdapat gejala prodromal baik sistemik

    (demam,pusing,malaise),maupun gejala prodromal lokal (nyeri otot-tulang,gatal,dan pegal.)

    Setelah itu timbul eritema yang dalam waktu singkat akan menjadi vesikel yang berkelompok

    dengan dasar kulit yang eritematosa dan edema. Vesikel ini berisi cairan jernih kemudian

    menjadi keruhberwarna abu-abu dan dapat berubah menjadi pustuk dan krusta. Kadang-

    kadang vesikel mengandung darah dan disebut sebagai herpes zoster hemoragik.3

    B. Veruka vulgaris

  • 8/14/2019 Penyakit Virus pada Kulit.docx

    8/12

    - Papul-papul datar- Keras dengan permukaan kasar- Sebagian berkonfluensi

    Tempat predileksinya di ekstermitas bagian ekstensor walaupun demikian

    penyebarannya dapat ke bagian lain tubuh termasuk mukosa dan mulut dan hidung. Kutil ini

    bentuknya bulat berwarna abu-abu,besarnya lentikular/berkonfluesni berebntuk

    plakat,permukaan kasar (verukosa),dengan goresan dapat timbul autotinokulasi sepanjang

    goresan (fenomen kobner) terdapat gambaran head chicken appearance.3

    C. Kondiloma Akuminata- Vegetasi eritematosa menutupi genitalia eksterna-

    Bertangkai- Permukaan berbintil-bintilPenyakit ini terutama terdapat didaerah yang lipatan lembab seperti daerah genitalia. Pada pria

    tempat predilepsinya perineum,sekitar anus,sulkus koronarius,glans penis,muara uretra

    eksterna,korpus,dan pangkal penis sedangkan pada wanita banyak mengeluarkan fluor albus

    (keputihan) atau wanita yang hambil pertumbuhan penyakit lebih cepat.

    Kelainan kulit berupa vegetasi yang bertangkai dan berwarna kemerahan kalau masih baru,jika

    telah lama agak kehitaman. Permukaannya berjonjot (papilomatosa) sehingga pada vegetasi yangbesar dapat dilakukan percobaan sondase. Jika timbul infeksi sekunder warna kemerahan akan

    berubah menjadi keabu-abuan dan berbau tidak enak.

    Vegetasi yang besar disebut giant condloma (Buschke) yang pernah dilaporkan menimbulkan

    degenerasi maligna sehingga harus dilakukan biopsi.3

    D. Moluskum Kontagiosum-

    Papul-papul miliar dan lentikular, bulat, kenyal, dan berkilatKelainan kulit berupa papul miliar,kadang-kadang lentikular dan berwarna putih seperti lilin

    berbentuk kubah dan kemudian di tengahnya terdapat lekukan (delle). Jika dipijat akan

    tampak keluar massa yang berwarna putih. Lokalisasi penyakit ini di daerah muka,badan ,dan

    ekstremitas sedangkan pada orang dewasa di daerah pubid dan genitalia eksterna. Kadang-

    kadang bisa timbul infeksi sekunder sehingga timbul purpurasi.3

  • 8/14/2019 Penyakit Virus pada Kulit.docx

    9/12

    Manifestasi Klinis4

    Periode prodromalBiasanya tidak pada anak-anak,namun orang dewasa dapat mengalami demam dan

    malaise 1-2 hari

    RuamMakulopapul eritematosa timbul pada wajah dan batang tubuh dan berlanjut melalui

    tahap vesikula,pustular,dan krusta selama 3-4 hari

    Lesi baru terus timbul Lesi bersifat sentrifugal mulai dari wajah ke ekstremitas

    Lesi lebih banyak di kepala dan batang tubuh, sedikit pada ekstremitas distal dan jarangpada telapak tangan dan kaki,daerah iritasi sangat serig terlihat

    Dalam 12-24 jam makula berturut-turut menjadi papula, vesikula pecah, dan krusta Tanpa infeksi sekunder krusta akan hilang dalam 1 minggu Masa inkubasi : 10-20 hari Gejala prodromal sistemik :

    - Demam yang tidak terlalu tinggi

    - Pusing/ Nyeri kepala

    - Malaise

    Gejala kulit : Erupsi kulit berupa papul eritematosa berupa menjadi vesikel lalu berubahmenjadi pustul kemudian menjadi krusta

    Penatalaksanaan

    Pengobatan bersifat simptomatik dengan antipiretik dan analgesik untuk menghilangkan rasa

    gatal.Obat-obat yang aktif terhadap virus herpes umumnya merupakan antimetabolit yang

    mengalami bioaktivasi melalui enzim kinase sel hospes atau virus untuk membentuk senyawa

    yang dapat menghambat DNA polimerase virus.5

  • 8/14/2019 Penyakit Virus pada Kulit.docx

    10/12

    Obat yang digunakan : Asiklovir

    Mekanisme kerja Asiklovir merupakan analog 2deoksiguanosin dan merupakan suatu prodrug

    yang beru memiliki efek antivirus setelah dimetabolisme menjadi asiklovir trifosfat.

    Resistensi terhadap asiklovir disebabkan oleh mutasi pada gen timidin kinase virus atau pada gen

    DNA polimerase

    Indikasi. Infeksi HSV1 dan HSV2 baik lokal maupun sistemik termasuk (keratitis

    herpetik,herpetik ensefalitis,herpes genitalia,herpes neonatal,dan herpes labialis) dan infeksi

    VSV (varisela dan herpes zoster). Karena kepekaan asiklovir terhadap VZV kurang

    dibandingkan dengan HSV. Dosis yang diperlukan untuk terpai khusus varisela dan zoster jauh

    lebih tinggi daripda terapi infeksi HSV

    Efek samping

    Asiklovir pada umumnyadapat ditoleransi dengan baik. Asiklovir topikal dalam pembawa

    politetilen glikol dapat menyebabkan iritasi mukosa dan rasa terbakar yang sifatnya sementara

    jika dipakai pada luka genitalia. Asiklovir oral,walaupun jarang,dapat menyebabkan

    mual,diare,ruam,atau sakit kepala dan sangat jarang dapat menyebabkan insufisiensi renal dan

    nurotoksisitas.5

    TERAPI UMUM

    - IstirahatIsolasi dan istirahatkan pasien sampai krusta pertama hilang dan afebris/apireksi

    - Diet- Medikamentosa

    Obat pertama : Asiklovir 30 mg/kg BB

    Kortikosteroid

    TERAPI KOMPLIKASI

    Antimikroba

    Antibiotika berupa salap dan oral

  • 8/14/2019 Penyakit Virus pada Kulit.docx

    11/12

    Pencegahan

    Vaksinasi Karantina dan isolasi Varicella zoster immunoglobuline (V.Z.I.G), im dalam 4 hari setelah terkena.

    Prognosis

    Baik jika ditangani dengan tepat dan memeprhatikan higinie , sembuh dalam 2 minggu

    Kesimpulan

    Hipotesis diterima, dimana pasien laki-laki berusia 16 tahun tersebut menderita varicella.

    Diagnosa ditegakkan berdasarkan adanya gejala sistemik berupa demam dan flu ringan pada satu

    minggu yang lalu, dan satu hari yang lalu hingga sekarang terdapat bintil-bintil berupa vesikel-

    vesikel yang berukuran miliar generalisata. Pada pembahasan telah diterangkan bahwa vesikel

    pecah dan berubah menjadi krusta merupakan bentuk lesi pada penyakit varisela.

    Daftar Pustaka

    1. Mandal. Wilkins. Dunbar. Penyakit infeksi dalam Lecture Notes : Penyakit Infeksi.Ed6.Jakarta: Erlangga;2008.h.115-17

    2. Santoso M. Pemeriksaan fisik diagnosis. Jakarta: Bidang Penerbitan Yayasan DiabetesIndonesia; 2004.h.1-4,6,13-5,20,98.

    3. Handoko P. Penyakit Virus dalam Ilmu Penyakit Kulit dan Kelamin.Ed 6. Jakarta: FakultasKedokteran UI;2010.h.110-18,447-8

    4. Mubin H.Varisela dalam Panduan Praktis Ilmu Penyakit Dalam Diagnosis dan Terapi.Ed 2.Jakarta: EGC;2012.h.17-8

    5. Louisa M. Setiabudy R. Antivirus dalam Farmakologi dan Terapi.Ed 5. Jakarta: DepartemenFarmakologi dan Terapeutik Fakultas Kedokteran UI;2007.h.641-3

  • 8/14/2019 Penyakit Virus pada Kulit.docx

    12/12