penyakit polyomyelitis,typoid,dan gastritis 2

Upload: asrudhin-asrun

Post on 13-Oct-2015

36 views

Category:

Documents


0 download

DESCRIPTION

Penyakit Polyomyelitis,Typoid,Dan Gastriti

TRANSCRIPT

  • Oleh :KELOMPOK IVPENYAKIT POLYONITIS,TYPOID,DAN GASTRITIS

  • Nama nama kelompok1. laode trisno s.o2. silfaningsih3. Jufri4. Fahmi aris5. Ermida6. Jusak Sakpam Purnama7. Cita anggraeni8. Ikhsan

  • TYPOIDadalah suatu penyakit sistemik yang disebabkan oleh Salmonella typhi. Penyakit ini ditandai oleh panas yang berkepanjangan, di topang dengan bakteremia tanpa terlibat struktur endotelial atau endokardial dan invasi bakteri sekaligus multiplikasi ke dalam sel fagosit mononuklear dari hati, limpa, kelenjar limfe usus dan Peyers patch. By Kelompok VI

  • 1. EtiologiSalmonella typhi sama dengan Salmonella yang lain adalah bakteri Gram-negatif, mempunyai flagela, tidak berkapsul, tidak membentuk spora fakultatif anaerob. Mempunyai antigen somatik (O) yang terdiri dari oligosakarida, flagelar antigen (H) yang terdiri dari protein dan envelope antigen (K) yang terdiri polisakarida. By Kelompok VI

  • 2. PatogenesisSalmonella typhi hanya dapat menyebabkan gejala demam tifoid pada manusia. Patogenesis demam tifoid secara garis besar terdiri dari 3 proses, yaitu proses invasi kuman S.typhi ke dinding sel epitel usus, proses kemampuan hidup dalam makrofag dan proses berkembang biaknya kuman dalam makrofag. By Kelompok VI

  • 3. Pendekatan Diagnosis Demam TifoidDemam tifoid pada anak biasanya memberikan gambaran klinis yang ringan bahkan asimtomatik. Walaupun gejala klinis sangat bervariasi namun gejala yang timbul setelah inkubasi dapat dibagi dalam demam, gangguan saluran pencernaan, dan gangguan kesadaran. Timbulnya gejala klinis biasanya bertahap dengan manifestasi demam dan gejala konstitusional seperti nyeri kepala, malaise, anoreksia, letargi, nyeri dan kekakuan abdomen, pembesaran hati dan limpa, serta gangguan status mental. By Kelompok VI

  • 4. KomplikasiKomplikasi yang dapat terjadi pada demam tifoid adalah komplikasi intestinal berupa perdarahan sampai perforasi usus. Komplikasi lain yang juga dapat terjadi adalah enselopati, trombosis serebral, ataksia, dan afasia, trombositopenia, koagulasi intrvaskular diseminata, Hemolytic Uremic Syndrome, fokal infeksi di beberapa lokasi sebagai akibat bakteremia misalnya infeksi pada tulang, otak, hati, limpa, otot, kelenjar ludah dan persendian. Dilaporkan pula komplikasi berupa orkitis, endokarditis, osteomielitis, artritis, parotitis, pankreatitis, dan meningitis.By Kelompok VI

  • 5. Gambaran Darah TepiAnemia normokrom normositik terjadi sebagai akibat perdarahan usus atau supresi pada sumsum tulang jumlah leukosit rendah, namun jarang di bawah 3000 /l. Apabila terjadi abses piogenik maka jumlah leukosit dapat meningkat mencapai 20.000-25.000 /l. Trombositopenia sering dijumpai, kadang-kadang berlangsung beberapa minggu.By Kelompok VI

  • 6. PenatalaksananaanPengobatan terhadap demam tifoid merupakan gabungan antara pemberian antibiotik yang sesuai, perawatan penunjang termasuk pemantauan, manajemen cairan, serta pengenalan dini dan tata laksana terhadap adanya komplikasi (perdarahan usus, perforasi dan gangguan hemodinamik).

    By Kelompok VI

  • 7. Pencegahanuntuk memperkecil kemungkinan tercemar S.typhi, maka setiap individu harus memperhatikan kualitas makanan dan minuman yang mereka konsumsi. Salmonella typhi di dalam air akan mati apabila dipanasi setinggi 57C untuk beberapa menit atau dengan proses iodinasi/klorinasi.By Kelompok VI

  • POLIOPolio, kependekan dari poliomyelitis, adalah penyakit yang dapat merusak sistem saraf dan menyebabkan paralysis. Penyakit ini paling sering terjadi pada anak-anak di bawah umur 2 tahun. Infeksi virus ini mulai timbul seperti demam yang disertai panas, muntah dan sakit otot. Kadang-kadang hanya satu atau beberapa tanda tersebut, namun sering kali sebagian tubuh menjadi lemah dan lumpuh (paralisis). Poliomilitis adalah penyakit menular yang akut disebabkan oleh virus dengan predileksi pada sel anterior massa kelabu sumsum tulang belakang dan inti motorik batang otak, dan akibat kerusakan bagian susunan syaraf tersebut akan terjadi kelumpuhan serta autropi otot.By Kelompok VI

  • 1. Jenis PolioPolio non-paralisis : Polio non-paralisis menyebabkan demam, muntah, sakit perut, lesu, dan sensitif. Terjadi kram otot pada leher dan punggung. Otot terasa lembek jika disentuh.Polio Paralisis : Kurang dari 1 persen orang yang terinfeksi virus polio berkembang menjadi polio paralisis atau menderita kelumpuhan. Polio paralisis dimulai dengan demam. Lima sampai tujuh hari berikutnya akan muncul gejala dan tanda-tanda lain, seperti:-Sakit kepala-Kram otot leher dan punggung-Sembelit/konstipasi -Sensitif terhadap rasa raba

    By Kelompok VI

  • 2. Gambaran Klinis

    Poliomielitis asimtomatisPoliomielitis abortif Poliomielitis non paralitik Poliomielitis paralitik

  • 3. EtiologiBrunhildeLansingLeon

  • 4. Penularan Virus masuk melalui mulut dan hidung lalu berkembang biak di dalam tenggorokan dan saluran pencernaan atau usus. Selanjutnya, diserap dan disebarkan melalui sistem pembuluh darah dan pembuluh getah bening.Penularan virus terjadi secara langsung melalui beberapa cara, yaitu:* fekal-oral (dari tinja ke mulut)* oral-oral (dari mulut ke mulut)

  • 5. Pencegahan 1. Imunisasi2. jangan masuk daerah endemis3. jangan melakukan tindakan endemis

  • 6. Patofisiologi Virus hanya menyerang sel-sel dan daerah susunan syaraf tertentu. Daerah yang biasanya terkena poliomyelitis ialah :1. Medula spinalis terutama kornu anterior,2. Batang otak pada nucleus vestibularis dan inti-inti saraf cranial serta formasio retikularis yang mengandung pusat vital,3. Sereblum terutama inti-inti virmis,4. Otak tengah midbrain terutama masa kelabu substansia nigra dan kadang-kadang nucleus rubra,5. Talamus dan hipotalamus,6. Palidum dan7. Korteks serebri, hanya daerah motorik.

    By Kelompok VI

  • 7. Komplikasi 1. Hiperkalsuria2. Melena3. Pelebaran lambung akut4. Hipertensi ringan5. Pneumonia6. Ulkus dekubitus dan emboli paru7. Psikosis

    By Kelompok VI

  • GASTRITISGastritis atau lebih dikenal sebagai maag berasal dari bahasa yunani yaitu gastro, yang berarti perut/lambung dan itis yang berarti inflamasi/peradangan. Gastritis adalah inflamasi dari mukosa lambung (Kapita Selecta Kedokteran, Edisi Ketiga hal 492).Gastritis adalah segala radang mukosa lambung( Buku Ajar Keperawatan Medikal Bedah ,EdisiKedelapan hal 1062). Gastritis merupakan suatu keadaan peradangan atau perdarahan mukosa lambung yang dapat bersifat akut, kronis, difus atau local(Patofisiologi, Sylvia A Price hal 422).

    By Kelompok VI

  • 1. Klasifikasi Gastritisa. Gastritis akut Disebabkan oleh mencerna asam atau alkali kuat yang dapat menyebabkan mukosa menjadi gangren atau perforasi.Gastritis Eksogen akut Gastritis Endogen akut b.Gastritis KronikInflamasi lambung yang lama dapat disebabkan oleh ulkus benigna atau maligna dari lambung,By Kelompok VI

  • 2. Etiologi Infeksi bakteri. Pemakaian obat penghilang nyeri secara terus menerus. Penggunaan alkohol secara berlebihanPenggunaan kokainStress fisikKelainan autoimmuneCrohns diseaseRadiasi and kemoterapiPenyakit bile refluxFaktor-faktor lainBy Kelompok VI

  • 3. Pathofisiologi a. Gastritis AkutPengaruh efek samping obat-obat NSAIDs Obat analgesik anti inflamasi nonsteroid (AINS)Alkohol berlebihstress psikologis maupun fisiologis yang lama b. Gastritis Kronis Gastritis kronis dapat diklasifikasikan tipe A atau tipe B. Tipe A (sering disebut sebagai gastritis autoimun) diakibatkan dari perubahan sel parietal, yang menimbulkan atropi dan infiltrasiTipe B (kadang disebut sebagai gastritis H. pylory) Ini dihubungkan dengan bakteri H. pylory, faktor diet seperti minum panas atau pedas, penggunaan obat-obatan dan alkohol, merokok atau refluks isi usus kedalam lambung. By Kelompok VI

  • 4. Manifestasi Klinisa. Gastritis akut1) Hematemetis dan melena 2)Keluhan keluhan itu misalnya nyeri timbul pada uluhati, biasanya ringan dan tidak dapat ditunjuk dengan tepat lokasinya.3) Kadang kadang disertai dengan mual- mual dan muntah.4) Perdarahan saluran cerna sering merupakan satu- satunya gejala.5) perdarahan bermanifestasi sebagai darah samar pada tinja dan secara fisis akan dijumpai tanda tanda anemia 6) Pada pemeriksaan fisis biasanya tidak ditemukan kelainan kecuali mereka yang mengalami perdarahan yang hebatb. Gastritis kronis1. Bervariasi dan tidak jelas2. Perasaan penuh, anoreksia3. Distress epigastrik yang tidak nyata4. Cepat kenyangBy Kelompok VI

  • 5. Komplikasi 1. Gastritis AkutKomplikasi yang dapat ditimbulkan oleh gastritis akut adalah perdarahan saluran cerna bagian atas (SCBA) berupa hematemesis dan melena, dapat berakhir sebagai syock hemoragik. 2. Gastritis KronisKomplikasi yang timbul Gastritis Kronik, yaitu gangguan penyerapan vitamin B 12, akibat kurang pencerapan, B 12 menyebabkan anemia pernesiosa, penyerapan besi terganggu dan penyempitan daerah antrum pylorus. By Kelompok VI

  • 7. Penatalaksanaan Medisa. Gastritis AkutKurangi minum alkohol dan makan sampai gejala-gejala menghilangJika gejala-gejala menetap, mungkin diperlukan cairan IV.Jika gastritis terjadi akibat menelan asam kuat atau alkali, encerkan dan netralkan asam dengan antasida umum,Jika gastritis terjadi akibat menelan basa kuat, gunakan sari buah jeruk yang encer atau cuka yang di encerkan.Jika korosi parah, hindari emetik dan bilas lambung karena bahaya perforasi.AntasidaPenghambat asam b. Gastritis KronisModifikasi diet, reduksi stress, dan farmakoterapi.Cytoprotective agentsPenghambat pompa proton H. phylory mungkin diatasi dengan antibiotik

    By Kelompok VI

  • Gastroenteritis adalah buang air besar ( BAB ) yang tidak normal atau bentuk tinja yang encer dengan frekuensi lebih banyak dari biasanya. Pada neonatus dinyatakan diare bila frekuensi buang air besar (BAB) sudah lebih dari 4 kali, sedangkan untuk bayi berumur 1 bulan dan anak bila frekuensi buang air besar lebih dari 3 kali sehari dengan tanpa darah atau lendir dalam tinja.

    DEFENISI

  • Etiologi GE dibagi dalam beberapa faktor;1. Faktor infeksiInfeksi enteral, yaitu infeksi saluran pencernaan sebagai penyebab utama diare pada anak.Infeksi parenteral, yaitu infeksi di bagian tubuh lain diluar alat pencernaan, seperti otitis media akut (OMA), tonsilo faringitis, bronchopneumonia, encefalitis, dsb. Keadaan ini terutama pada bayi dan anak dibawah usia 2 tahun.ETIOLOGI

  • 2. Faktor non-infeksiMalabsorbsiFaktor makananFaktor psikologisFaktor lingkunganETIOLOGI

  • Ada beberapa macam mekanisme yang mendasari terjadinya gastroenteritis:a. Gangguan sekresi.b. Gangguan Osmotik.c. Gangguan motilitas usus.d. Gangguan mukosa.PATOGENESIS

  • MencretMuntahDemamnyeri abdomenmembran mukosa mulut dan bibir keringkehilangan berat badannafsu makan menurunlemas.MANIFESTASI KLINIK

  • DehidrasiSyok/renjatan hipovolemikHipokalemiaHipoglikemia Intoleransi laktosa sekunder sebagai akibat defisiensi enzim lactose karena kerusakan villi mukosa usus halus.Kejang terutama pada dehidrasi hipertonikMalnutrisi energi protein, karena selain diare dan muntah, penderita juga mengalami kelaparan.KOMPLIKASI

  • Pemberian ASI Perbaikan cara pemberian makanan pendamping ASI Penggunaan air bersih yang cukup Cuci tangan Penggunaan jamban Pembuangan tinja bayi/anak yang semestinya Imunisasi campak PENCEGAHAN

  • Pemberian ASI Perbaikan cara pemberian makanan pendamping ASI Penggunaan air bersih yang cukup Cuci tangan Penggunaan jamban Pembuangan tinja bayi/anak yang semestinya Imunisasi campak PENCEGAHAN

  • I. Pemberian cairan (rehidrasi awal dan rumat)a. Diare tanpa dehidrasi Pemberian cairan secara oralb. Diare dengan dehidrasi tak berat Oralit sebanyak 75cc/kgBB diberi selama 3-4 jam. c. Diare dengan dehidrasi beratRL (Ringer Laktat) secara IV sebanyak 100cc/kgBB dalam waktu 3-6 jam.PENATALAKSANAAN

  • Setelah rehidrasi tercapai, dilanjutkan dengan pemberian cairan rumatan berdasarkan holiday zegar:BB < 10 kg: BB x 100 ml/kgBB/hariBB 10-20 kg: 1000 ml + (BB 10) x 50 ml/hariBB > 20 kg : 1500 ml + (BB 20) x 20 ml/hariPENATALAKSANAAN

  • II. Dietetik (pemberian makanan)Memberikan ASIMemberikan bahan makanan yang mengandung kalori, protein, vitamin, mineral dan makanan yang bersih.III. FarmakologiOralitZinc 10 hariTeruskan ASI dan makananAntibiotik SelektifNasihat (penyuluhan)PENATALAKSANAAN