karya tulis ilmiah - repo.stikesicme-jbg.ac.idrepo.stikesicme-jbg.ac.id/786/2/151310049_anggel putri...

57
i UJI DAYA HAMBAT EKSTRAK CACING TANAH (Lumbricus rubellus) TERHADAP PERTUMBUHAN BAKTERI Salmonella Typhi DENGAN MENGGUNAKAN METODE DIFUSI KARYA TULIS ILMIAH ANGGEL PUTRI PRATOMO 15.131.0054 PROGRAM STUDI DIPLOMA III ANALIS KESEHATAN SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN INSAN CENDEKIA MEDIKA JOMBANG 2018

Upload: doankhuong

Post on 17-Jun-2019

228 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: KARYA TULIS ILMIAH - repo.stikesicme-jbg.ac.idrepo.stikesicme-jbg.ac.id/786/2/151310049_ANGGEL PUTRI PRATOMO_KTI.pdfAnggel Putri Pratomo Typoid fever is found in many developing countries

i

UJI DAYA HAMBAT EKSTRAK CACING TANAH

(Lumbricus rubellus) TERHADAP PERTUMBUHAN

BAKTERI Salmonella Typhi DENGAN

MENGGUNAKAN METODE DIFUSI

KARYA TULIS ILMIAH

ANGGEL PUTRI PRATOMO

15.131.0054

PROGRAM STUDI DIPLOMA III ANALIS KESEHATAN

SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN

INSAN CENDEKIA MEDIKA

JOMBANG

2018

Page 2: KARYA TULIS ILMIAH - repo.stikesicme-jbg.ac.idrepo.stikesicme-jbg.ac.id/786/2/151310049_ANGGEL PUTRI PRATOMO_KTI.pdfAnggel Putri Pratomo Typoid fever is found in many developing countries

ii

UJI DAYA HAMBAT EKSTRAK CACING TANAH

(Lumbricus rubellus) TERHADAP PERTUMBUHAN

BAKTERI Salmonella Typhi DENGAN

MENGGUNAKAN METODE DIFUSI

KARYA TULIS ILMIAH

Diajukan Sebagai Salah Satu Syarat Menyelesaikan Pendidikan

Pada Program Studi Diploma III Analis Kesehatan

Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Cendekia Medika Jombang

ANGGEL PUTRI PRATOMO

15.131.0049

PROGRAM STUDI DIPLOMA III ANALIS KESEHATAN

SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN

INSAN CENDEKIA MEDIKA

JOMBANG

2018

Page 3: KARYA TULIS ILMIAH - repo.stikesicme-jbg.ac.idrepo.stikesicme-jbg.ac.id/786/2/151310049_ANGGEL PUTRI PRATOMO_KTI.pdfAnggel Putri Pratomo Typoid fever is found in many developing countries

iii

Page 4: KARYA TULIS ILMIAH - repo.stikesicme-jbg.ac.idrepo.stikesicme-jbg.ac.id/786/2/151310049_ANGGEL PUTRI PRATOMO_KTI.pdfAnggel Putri Pratomo Typoid fever is found in many developing countries

iv

Page 5: KARYA TULIS ILMIAH - repo.stikesicme-jbg.ac.idrepo.stikesicme-jbg.ac.id/786/2/151310049_ANGGEL PUTRI PRATOMO_KTI.pdfAnggel Putri Pratomo Typoid fever is found in many developing countries

v

UJI DAYA HAMBAT EKSTRAK CACING TANAH (Lumbricus rubellus) TERHADAP PERTUMBUHAN BAKTERI Salmonella Typhi DENGAN

MENGGUNAKAN METODE DIFUSI

Abstrak

Oleh:

Anggel putri pretomo

Demam typhoid banyak ditemukan di negara berkembang dimana higiene pribadi dan sanitasi lingkungannya kurang baik. Pravalensi kasus bervariasi tergantung lokasi, kondisi lingkungan setempat, dan perilaku masyarakat. Untuk mengetahui berapakah zona hambat yang di dapatkan dari ekstrak cacing tanah (lumbricus rubellus) dengan masing-masing konsentrasi pada pertumbuhan bakteri salmonella typhi. Desain penelitian yang digunakan pada peneltian ini adalah eksperimen murni. sampel yang digunakan adalah Isolat bakteri Salmonella thypi yang didapatkan dari Laboratorium Mikrobiologi Universitas Brawijaya Malang, sampel di ambil dengan teknik sample random sampling dengan penyajian tabulating. Data di analisis secara statistic dengan program statistical (SPSS) 16 dengan menggunakan uji statistic one-way ANOVA dengan nilai normalitas α 0,05. Hasil penelitian uji daya hambat ekstrak cacing tanah terhadap pertumbuhan bakteri Salmonella typhi di dapatkan zona hambat 0 mm pada konsentrasi 25%, 50%, 75%, dan 100% di dapatkan hasil uji nonparametric menggunakan kruskal-walish test di daparkan hasil 1.000 atau (p) >0.05 maka tidak ada perbedaan zona hambat ekstrak cacing tanah terhadap pertumbuhan bakteri salmonella typhi dengan kelompok kontrol dan pada kelompok perlakuan. Berdasarkan penelitian diatas di dapatkan kesimpulan dalam penilitian ini adalah penelitian uji daya hambat ekstrak cacing tanah dengan metode difusi terhadap pertumbuhan bakteri Salmonella typhi menunjukkan bahwa ekstrak cacing tanah dengan masing-masing konsentrasi, tingginya suhu dan lamanya waktu proses penghilangan zat etanol belum mampu menghambat pertumbuhan bakteri Salmonella typhi. Kata kunci : ekstrak cacing tanah (lumbricus rebellus),daya hambat, salmonella typhi

Page 6: KARYA TULIS ILMIAH - repo.stikesicme-jbg.ac.idrepo.stikesicme-jbg.ac.id/786/2/151310049_ANGGEL PUTRI PRATOMO_KTI.pdfAnggel Putri Pratomo Typoid fever is found in many developing countries

vi

INHIBITORY TEST OF EARTHWORMS (Lumbrucus Rebellus) EXTRACT AGAINST Salmonella Typhi BACTERIAL GROWTH

BAY USING DIFFUSION METHOR

Abstract

By

Anggel Putri Pratomo

Typoid fever is found in many developing countries where personal hygience and environment sanitation are not good. Pravelensi of case is varies depends on location of place, environment situation, and society behavior. To know what inhibitory zones are obtained from extract of earthworms (Lumbricus Rubellus) whit each concentration of Salmonella Typhi bacterial growth. This researct design which used is pure experiment. The sample used is Salmonella Typhi bacterial isolates obtained from microbiology laboratorium of universitas brawijaya malang. The sample is taken with random sampling technic by tabulating serving. Data is analyzed statisticly with statistic one-way ANOVA with the nolmality value α 0,05. The research result from inhibitory test of earthworm extracts against Salmonella Typhi bacterial growth obtained 0 mm inhibition zone at each concentration 25%, 50%, 75%, dan 100% obtained nonparametric test results 1.000 or (p) >0,05, so there is no difference of inhibitory zone of earthworm extrak against Sammonella Typhi bacterial whit the control group in the treatmen group. Based on the tesearch above, the conclusion obtained in this studi is a study of earthworm extrac inhibitory testing by using diffusion method against Salmonella Typhi bacterial growth showed that extract of eartworms with each concentration, high temperature, and duration of ethanol removal process have not been able to inhibit Salmonella Typhi bacterial growth. Key word : extrak of earthworm (Lumbricus Rebellus), inhibitory, Salmonella Typhi.

Page 7: KARYA TULIS ILMIAH - repo.stikesicme-jbg.ac.idrepo.stikesicme-jbg.ac.id/786/2/151310049_ANGGEL PUTRI PRATOMO_KTI.pdfAnggel Putri Pratomo Typoid fever is found in many developing countries

vii

Page 8: KARYA TULIS ILMIAH - repo.stikesicme-jbg.ac.idrepo.stikesicme-jbg.ac.id/786/2/151310049_ANGGEL PUTRI PRATOMO_KTI.pdfAnggel Putri Pratomo Typoid fever is found in many developing countries

viii

Page 9: KARYA TULIS ILMIAH - repo.stikesicme-jbg.ac.idrepo.stikesicme-jbg.ac.id/786/2/151310049_ANGGEL PUTRI PRATOMO_KTI.pdfAnggel Putri Pratomo Typoid fever is found in many developing countries

ix

SURAT PERNYATAAN

Yang bertanda tangan di bawah ini :

Nama : Anggel Putri Pratomo

NIM : 15.131.0049

Tempat, tanggal lahir : Surabaya, 25 september 1996

Progam Studi : D-III Analis kesehatan

Institusi : STIKes ICMe Jombang

Menyatakan bahwa Karya Tulis Ilmiah yang berjudul “uji Daya Hambat

Ekstrak Cacing Tanah (Lumbricus rubellus) terhadap pertumbuhan Bakteri

Salmonella thypi Dengan Metode Difusi.adalah bukan proposal milik orang lain

baik sebagian maupun keseluruhan, kecuali dalam bentuk kutipan yang sudah

disebutkan sumbernya. Demikian surat pernyataan ini saya buat dengan

sebenar-benarnya dan apabila pernyataan in tidak benar, saya bersedia

mendapatkan sanksi.

Jombang, Juli 2018

Saya yang menyatakan,

Anggel Putri Pratomo

Page 10: KARYA TULIS ILMIAH - repo.stikesicme-jbg.ac.idrepo.stikesicme-jbg.ac.id/786/2/151310049_ANGGEL PUTRI PRATOMO_KTI.pdfAnggel Putri Pratomo Typoid fever is found in many developing countries

x

LEMBAR PERSEMBAHAN

Puji syukur kehadirat Allah SWT atas rahmat dan hidayah-Nya Karya

Tulis Ilmiah ini dapat terselesaikan tepat waktu. Dengan segala kerendahan hati

dan keikhlasan, saya persembahkan Karya Tulis Ilmiah ini saya persembahkan

untuk :

1. Kedua orangtua saya yang tercinta, Bapak Utomo dan Ibu Suparti yang

dengan penuh kasih sayang telah merawat, mendidik, dan membesarkan

saya dengan penuh do’a dan harapan hingga saat ini.

2. Kakak-kakak saya yang saya sayangi Ariyanto Putro Utomo yang secara

tidak langsung telah membantu menyelesaikan Karya Tulis Ilmiah saya.

3. Kepada teman saya nita nurdianti yang secara tidak langsung telah

membantu menyelesaikan Karya Tulis Ilmiah saya.

4. Bapak Ibu Dosen Pengajar Progam Studi D-III Analis Kesehatan,

terutama kepada Bapak Awaluddin Susanto, S.Pd., M.Kes sebagai

pembimbing utama dan Ibu Muaroffah, S.Kep.,Ns,.M.Kes sebagai

pembimbing anggota saya ucapkan terimakasih yang sebesar besarnya

atas ilmunya sehingga Karya Tulis Ilmiah ini terselesaikan dengan tepat

waktu.

Page 11: KARYA TULIS ILMIAH - repo.stikesicme-jbg.ac.idrepo.stikesicme-jbg.ac.id/786/2/151310049_ANGGEL PUTRI PRATOMO_KTI.pdfAnggel Putri Pratomo Typoid fever is found in many developing countries

xi

RIWAYAT HIDUP

Penulis dilahirkan di Surabaya pada tanggal 25 September 1996 dari

keluarga pasangan Bapak Utomo dan Ibu Suparti. Penulis merupakan putri

kedua dari dua beraudara.

Tahun 2003 penulis lulus dari TK Darmawanita Sumberagung Megaluh

Jombang, pada tahun 2009 penulis lulus dari SDN Sumberagung 1 Megaluh

Jombang, tahun 2012 penulis dari SMPN 2 Megaluh Jombang, tahun 2015

penulis lulus dari SMA PGRI 2 Jombang, dan pada tahun 2015 penulis lulus

seleksi masuk STIKES “Insan Cendekia Medika” Jombang melalui jalur PMDK

atau jalur undangan. Penulis memilih Progam Studi D3 Analis Kesehatan dari

lima pilihan progam studi yang ada di STIKES “ICME” Jombang.

Jombang, Juni 2018

Anggel Putri Pratomo

Page 12: KARYA TULIS ILMIAH - repo.stikesicme-jbg.ac.idrepo.stikesicme-jbg.ac.id/786/2/151310049_ANGGEL PUTRI PRATOMO_KTI.pdfAnggel Putri Pratomo Typoid fever is found in many developing countries

xii

MOTTO

“ Sesungguhnya Allah tidak mengubah keadaan suatu kaum sebelum mereka

mengubah keadaan diri mereka sendiri ” (QS. Ar Ra’ad : 11)

Kesuksesan lebih diukur dari rintangan yang berhasil diatasi seseorang saat

berusaha untuk sukses daripada dari posisi yang telah diraihnya dalam

kehidupan

Page 13: KARYA TULIS ILMIAH - repo.stikesicme-jbg.ac.idrepo.stikesicme-jbg.ac.id/786/2/151310049_ANGGEL PUTRI PRATOMO_KTI.pdfAnggel Putri Pratomo Typoid fever is found in many developing countries

xiii

KATA PENGANTAR

Segala puji dan syukur penulis panjatkan atas kehadirat Allah SWT yang

telah melimpahkan rahmat dan hidayahnya sehingga penulis dapat

menyelesaikan Karya Tulis Ilmiah ini yang berjudul “uji Daya Hambat Ekstrak

Cacing Tanah (Lumbricus rubellus) terhadap pertumbuhan Bakteri Salmonella

thypi Dengan Metode Difusi.” tepat pada waktunya.

Karya Tulis Ilmiah ini disusun sebagai salah satu syarat kelulusan pada

jenjang Program Diploma III Analis Kesehatan STIKes ICMe Jombang.

Sehubung dengan peneliti menyampaikan penghargaan dan ucapan terima kasih

yang sebesar-besarnya kepada Bapak Imam Fatoni, S.KM., MM selaku ketua

STIKes ICMe Jombang, Ibu Sri Sayekti, S.Si., M.Ked selaku ketua Progam Studi

D-III Analis Kesehatan, Bapak Awaluddin Susanto, S.Pd., M.Kes sebagai

pembimbing utama dan Ibu Muaroffah, S.Kep., M.Kes sebagai anggota

pembimbing. Ucapan terima kasih kepada kedua oranrtua saya serta teman-

teman yang saya sayangi.

Dalam penyusunan Karya Tulis Ilmiah ini penulis sadar bahwa masih

banyak kekurangan. Penulis juga berharap agar Karya Tulis Ilmiah ini

bermanfaat bagi penulis khususnya dan bagi pembaca umumnya. Mengingat

kemampuan dan pengetahuan penulis yang terbatas, karena itu saran dan kritik

yang membangun sangat penulis harapkan.

Jombang, Juli 2018

Penulis

Page 14: KARYA TULIS ILMIAH - repo.stikesicme-jbg.ac.idrepo.stikesicme-jbg.ac.id/786/2/151310049_ANGGEL PUTRI PRATOMO_KTI.pdfAnggel Putri Pratomo Typoid fever is found in many developing countries

xiv

DAFTAR ISI

HALAMAN SAMPUL ................................................................................ i

HALAMAN JUDUL .................................................................................... ii

SURAT KEASLIAN ................................................................................. iii

PERNYATAAN BEBAS PLAGIASI .......................................................... iv

ABSTRAK ................................................................................................ v

ABSTRACT ............................................................................................... vi

LEMBAR PERSETUJUAN ........................................................................ vii

LEMBAR PENGESAHAN ......................................................................... viii

SURAT PERNYATAAN ............................................................................. ix

LEMBAR PERSEMBAHAN....................................................................... x

RIWAYAT HIDUP ...................................................................................... xi

MOTTO ..................................................................................................... xii

KATA PENGANTAR ................................................................................. xiii

DAFTAR ISI .............................................................................................. xiv

DAFTAR TABEL ....................................................................................... xvi

DAFTAR GAMBAR ................................................................................... xvii

DAFTAR SINGKATAN .............................................................................. xviii

DAFTAR LAMPIRAN ................................................................................ xix

BAB 1 PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang .................................................................................. 1

1.2 Rumusan Masalah ............................................................................ 3

1.3 Tujuan Penelitian .............................................................................. 3

1.4 Manfaat Penelitian ............................................................................ 4

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Cacing tanah (Lumbricus rubellua) .................................................... 5

2.2 Bakteri Salmonella typhi .................................................................... 6

2.3 Antibiotik .......................................................................................... 8

2.4 Uji aktivitas anti mokroba ................................................................. 8

2.5 Jenis-jenis metode ekstraksi ............................................................. 9

BAB 3 KERANGKA KONSEPTUAL

3.1 Kerangka Konseptual ........................................................................ 10

3.2 Penjelasan Kerangka Konseptual ..................................................... 11

3.3 Hipotesis .......................................................................................... 11

Page 15: KARYA TULIS ILMIAH - repo.stikesicme-jbg.ac.idrepo.stikesicme-jbg.ac.id/786/2/151310049_ANGGEL PUTRI PRATOMO_KTI.pdfAnggel Putri Pratomo Typoid fever is found in many developing countries

xv

BAB 4 METODE PENELITIAN

4.1 Waktu dan Tempat Penelitian ........................................................... 12

4.2 Desain Penelitian .............................................................................. 12

4.3 Subyek penelitian .............................................................................. 12

4.4 Populasi dan Sampel ........................................................................ 12

4.5 Identifikasi variable............................................................................ 13

4.6 Definisi optasional variable ................................................................ 14

4.7 Kerangka oprasional ......................................................................... 15

4.8 Kerangka kerja .................................................................................. 16

4.9 Instrumen .......................................................................................... 17

4.10 Prosedur kerja ................................................................................... 18

4.11 Pengujian antibakteri ......................................................................... 20

4.12 Teknik pengumpulan data ................................................................. 20

4.13 Pengolahan data ............................................................................... 21

4.14 Analisa data ...................................................................................... 21

4.15 Pengajian data .................................................................................. 22

BAB 5 HASIL DAN PEMBAHASAN

5.1 Data Hasil Penelitian ........................................................................ 23

5.2 Pembahasan .................................................................................... 25

BAB 6 KESIMPULAN DAN SARAN

6.1 Kesimpulan ...................................................................................... 27

6.2 Saran ............................................................................................... 27

DAFTAR PUSTAKA

LAMPIRAN

Page 16: KARYA TULIS ILMIAH - repo.stikesicme-jbg.ac.idrepo.stikesicme-jbg.ac.id/786/2/151310049_ANGGEL PUTRI PRATOMO_KTI.pdfAnggel Putri Pratomo Typoid fever is found in many developing countries

xvi

DAFTAR TABEL

Hal.

Tabel 4.1 Definisi operasional uji Daya Hambat Ekstrak

Cacing Tanah (Lumbricus rubellus) terhadap pertumbuhan

Bakteri Salmonella thypi Dengan Metode Difus………………...14

Tabel 4.2 Penyajian data uji Daya Hambat Ekstrak Cacing Tanah

(Lumbricus rubellus) terhadap pertumbuhan Bakteri

Salmonella thypi Dengan Metode Difusi …………………………22

Page 17: KARYA TULIS ILMIAH - repo.stikesicme-jbg.ac.idrepo.stikesicme-jbg.ac.id/786/2/151310049_ANGGEL PUTRI PRATOMO_KTI.pdfAnggel Putri Pratomo Typoid fever is found in many developing countries

xvii

DAFTAR GAMBAR

Hal.

Gambar 2.1 Cacing tanah Lumbricus rubellus (Rukman 1999) ............. 5

Gambar 2.2 Anatomi cacing tanah Lumbricus rubellus (Palungkun

1999) ................................................................................. 5

Gambar 2.3 Morfiligi bakteri Salmonella thypi (Edhi. S dan

damianus l, 2010) .............................................................. 7

Gambar 3.1 Kerangka konseptual uji daya hambat eksusitrak

cacing tanah (lumbricus rubella) terhadap

pertumbuhan bakteri salmonella typhi dengan

menggunakan metode difusi .............................................. 10

Gambar 4.1 Kerangka oprasional uji Daya Hambat Ekstrak Cacing

tanah (Lumbricus rubellus) terhadap pertumbuhan

Bakteri Salmonella thypi metode difusi ............................. 15

Gambar 4.2 Kerangka Kerja Uji Daya Hambat Ekstrak Cacing tanah

(Lumbricusrubellua) terhadap pertumbuhan Bakteri

Salmonell tyhpi metode difusi .............................................. 16

Page 18: KARYA TULIS ILMIAH - repo.stikesicme-jbg.ac.idrepo.stikesicme-jbg.ac.id/786/2/151310049_ANGGEL PUTRI PRATOMO_KTI.pdfAnggel Putri Pratomo Typoid fever is found in many developing countries

xviii

DAFTAR SINGKATAN

1. mm = millimeter

2. ml = milliliter

3. cm = centimeter

4. mg = milligram

5. SKRT = survey kesehatan rumah tangga

6. one-way = Analysis of variance

7. SPSS = statistical product and service solution

8. ANOVA = Analysis of variance

9. Media MHA = mualler hinton agar

10. Metode EIA = Enzyme Immuno Assay

11. metode ELISIA = Enzyme-Linked Immunosorbent Assay

12. KHM = Kadar Hambat Minimum

13. KBM = Kadar Bakterisidal Minimum

Page 19: KARYA TULIS ILMIAH - repo.stikesicme-jbg.ac.idrepo.stikesicme-jbg.ac.id/786/2/151310049_ANGGEL PUTRI PRATOMO_KTI.pdfAnggel Putri Pratomo Typoid fever is found in many developing countries

xix

DAFTAR LAMPIRAN

1. Lampiran 1 = Lembar Konsultasi

2. Lampiran 2 = Surat Keterangan Penelitian

3. Lampiran 3 = Uji Kruskal-Wallish Test

4. Lampiran 4 = Dokumentasi Gambar

Page 20: KARYA TULIS ILMIAH - repo.stikesicme-jbg.ac.idrepo.stikesicme-jbg.ac.id/786/2/151310049_ANGGEL PUTRI PRATOMO_KTI.pdfAnggel Putri Pratomo Typoid fever is found in many developing countries

1

BAB 1

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Demam typhoid dapat menyerang penduduk di seluruh negara.

Demam typhoid ini dapat ditemukan di Negara yang berkembang yang

memiliki Lingkungan sekitar yang kurang cukup baik. (Widoyono,2010).

Salmonella typhi yaitu kuman pathogen yang di sebabkan oleh

demam tifoid, yaitu suatu penyakit infeksi sistemik dengan gambaran

demam yang berlangsung lama, adanya bacteremia yang disertai

inflamasi yang dapat merusak usus dan organ hati. Demam tifoid

merupakan penyekit menular yang tersebar di seluruh dunia.

Menurut WHO pada 5 negara di Asia, termasuk di Indonesia,

demam thypoid oleh Salmonella sp. Insiden 1307/100.000 kasus per

tahun pada anak 5tahun di regional Asia Timur dan Tenggara pada tahun

2010 dengan angka mortalitas 0,3/100.000 kasus pada setiap tahunya.

Negara Indonesia diperkirakan jumlah kasus demam tifoid 200 dari

100.000. Rata-rata pada usia 10 tahun. Berdasarkan hasil survey

kesehatan rumah tangga (SKRT) 2010 demam tifoid menyebabkan

kematian 3% dari seluruh kematian di Indonesia. Rata-rata kasus

kematian yang disebabkan oleh penyakit komplikasi demam tifoid

disebabkan oleh perbedaan wilayah. Salmonella typhi dapat

menimbulkan gejala penyakit yang ringan pada daerah yang berbeda,

berarti ada hubungan antara perbedaan wilayah dengan tingkat keparan

menyakit (SKRT, 2010).

Menurut Dinas Kesehatan (DinKes) Kabupaten Jombang tahun

2017 angkat thypoid dalam setahun di ketehui laki-laki berjumlah 812 dan

Page 21: KARYA TULIS ILMIAH - repo.stikesicme-jbg.ac.idrepo.stikesicme-jbg.ac.id/786/2/151310049_ANGGEL PUTRI PRATOMO_KTI.pdfAnggel Putri Pratomo Typoid fever is found in many developing countries

2

sedangkan perempuan 323 penderita thypoid.pada tahun 2018 angka

tipoid di ketahui laki-laki berjumlah 252 dan perempuan 189 penderita

thypoid (DinKes, 2018).

Cacing tanah yang di manfaatkan sebagai bahan obat tradisional

untuk dijadikan obat untuk menyembuhkan penyakit deam tifoid, cacing

tanah yang sering digunakan adalah Lumbricus rubellus. (Hermawan,

2011). Cacing tanah Lumbricus rubellus mengandung zat anti bakteri

yaitu lumbricin. Lumbricin merupakan antimikroba didalamnya terdapat

asam aminodan juga memiliki aktifitas antimikroba berspektrum yang

luas, seperti dapat menghambat bakteri Gram negatife dan bakteri Gram

positif. Mekanisme yang dimiliki oleh peptida cacing tanah dengan

memproduksi pori pada dinding sel nya, hal ini menyebabkan sitoplasma

sel bakteri menjadi terpapar dengan lingkungan, dan adanya kadar

protein yang sangat tinggi sehingga dapat merusak sintesa protein yang

berada dalam tubuh bakteri yang nantinya bekerja sebagai penghambat

pertumbuhan bakteri. Cacing tanah memiliki kandungan protein yang

tinggi (72% - 84,5%). (Rukmana, 2000).

Berdasarkan penelitian dilakukan dimana bila didapatkan hasil

dari uji daya hambat ekstrak cacing tanah (lumbricus rubellus) terhadap

bakteri Salmonella thypi dengan menggunakan metode difusi apa bila

didapatkan hasil zona hambat yang spesifik maka peneliti dapat

menyarankan solusi dengan ekstrak cacing tanah menjadi penggati

antibiotik.

Page 22: KARYA TULIS ILMIAH - repo.stikesicme-jbg.ac.idrepo.stikesicme-jbg.ac.id/786/2/151310049_ANGGEL PUTRI PRATOMO_KTI.pdfAnggel Putri Pratomo Typoid fever is found in many developing countries

3

1.2 Rumusan Masalah

1. Apakah ada perbedaan zona hambat yang di dapatkan dari ekstrak

cacing tanah (lumbricus rubellus) dengan konsentrasi 25%,50%,75%,

dan 100% pada pertumbuhan bakteri Salmonella typhi ?

2. Pada konsentrasi berapakah yang paling besar zona hambat ekastrak

cacing tanah pada pertumbuhan bakteri salmonella typhi ?

1.3 Tujuan

1.3.1 Tujuan Umum

Mengetahui berapakah zona hambat yang di dapatkan dari

ekstrak cacing tanah (lumbricus rubellus) dengan konsentrasi

25%, 50%, 75%, dan 100% pada pertumbuhan bakteri salmonella

typhi.

1.3.2 Tujuan Khusus

1. Mengetehui perbedaan zona hambat ekstrak cacing tanah

(lumbricus rubellus) konsentrasi 25% dengan kontrol dan

konsentrasi yang lain terhadap bakteri salmonella typhi.

2. Mengetehui perbedaan zona hambat ekstrak cacing tanah

(lumbricus rubellus) konsentrasi 50% dengan kontrol dan

konsentrasi yang lain terhadap bakteri salmonella typhi.

3. Mengetehui perbedaan zona hambat ekstrak cacing tanah

(lumbricus rubellus) konsentrasi 75% dengan kontrol dan

konsentrasi yang lain terhadap bakteri salmonella typhi.

4. Mengetehui perbedaan zona hambat ekstrak cacing tanah

(lumbricus rubellus) konsentrasi 100% dengan kontrol dan

konsentrasi yang lain terhadap bakteri salmonella typhi.

Page 23: KARYA TULIS ILMIAH - repo.stikesicme-jbg.ac.idrepo.stikesicme-jbg.ac.id/786/2/151310049_ANGGEL PUTRI PRATOMO_KTI.pdfAnggel Putri Pratomo Typoid fever is found in many developing countries

4

1.4 Manfaat Peneitian

1. Hasil dari penelitian ini diharapkan untuk mengetahui uji daya hambat

ekstrak cacing tanah (Lumbricus rubellus) terhadap bakteri

Salmonella typhi.

2. Bagi peneliti, dapat dijadikan media latihan untuk mengaplikasikan

kembali teori dan praktek yang sudah dipelajari selama mengikuti

kegiatan perkuliahan.

Page 24: KARYA TULIS ILMIAH - repo.stikesicme-jbg.ac.idrepo.stikesicme-jbg.ac.id/786/2/151310049_ANGGEL PUTRI PRATOMO_KTI.pdfAnggel Putri Pratomo Typoid fever is found in many developing countries

5

BAB 2

TINJAUAN PUSTAKA

2.1 CACING TANAH (Lumbricus rubellus)

2.1.1 Pengertian cacing tanah

Gambar 2.1 Cacing tanah Lumbricus rubellus (Rukman 1999)

Cacing tanah di kenal masyarakat dan berada di tanah yang

lembab karena tidak mempunyai tulang belakang (avertebrata).

klasifikasi biologi, cacing tanah termasuk dalam atau hewan beruas-

ruas atau bergelang-gelang. Cirinya yaitu yang bertubuh simetris

bilateral, brtbentuk silindris, dan bersekmen (sekitar 115-200

segmen), bagian permukaan tubuh terdapat dinding yang tipis

(Sugiantoro, 2012: 13)

2.1.2 Anatomi Cacing Tanah (Lumbricus rubellus).

Gambar 2.2 Anatomi cacing tanah Lumbricus rubellus (Palungkun

1999)

Page 25: KARYA TULIS ILMIAH - repo.stikesicme-jbg.ac.idrepo.stikesicme-jbg.ac.id/786/2/151310049_ANGGEL PUTRI PRATOMO_KTI.pdfAnggel Putri Pratomo Typoid fever is found in many developing countries

6

cacing tanah mempunyai ciri antara lain di tubuh terdapat segmen

luar dan dalam, berambut, tidak mempunyai kerangka luar, tubuhnya

dilindungi oleh kutikula (kulit bagian luar), tidak memiliki alat gerak

seperti kebanyakan binatang, dan tidak memiliki mata cacing,harus

menggunakan otot tubuhnya yang panjang dan tebal yang melingkari

tubuhnya. Cacing tanah tidak memiliki mata, tetapi di tubuhnya

terdapat prostomium. .

2.1.3 Kandungan Cacing Tanah

Cacing tanah memiliki kandungan gizi yang tinggi, yaitu

protein yang mencapai 64-76%. Kandungan gizi lainnya adalah lemak

7-10%,kalsium 0,55%, fosfor 1% dan serat kasar 1,08%. cacing tanah

terdapat kandungan auxin yang merupakan zat perangsang tumbuh

untuk tanaman (Palungkun, 1999 : 18).

2.2 BAKTERI SALMONELLA TYPHI

2.2.1 Pengertian Salmonella typhi

Salmonella typhi yaitu penyebab bakteri salmonellosis yang

merupakan penyakit edemis yang menimbulkan kerugian yang

serius di negara berkembang termasuk Indonesia. Penularan bakteri

salmonella yang masuk melalui makanan dan minuman yang

terkontaminasi kotoran dari penderita tifoid. (Wagner, 2014)

2.2.2 Taksonomi Salmonella typhi

Kingdom : Bacteria

Filum : Proteobacteria

Ordo : Gamma Proteobacteria

Class : Enterobacteriales

Family : Enterobacteriaceae

Genus : Salmonella

Spesies : Salmonella typhi (Jawetz , 2006).

Page 26: KARYA TULIS ILMIAH - repo.stikesicme-jbg.ac.idrepo.stikesicme-jbg.ac.id/786/2/151310049_ANGGEL PUTRI PRATOMO_KTI.pdfAnggel Putri Pratomo Typoid fever is found in many developing countries

7

2.2.3 Morfologi dan sifat biakan

Gambar 2.3 Morfoligi bakteri Salmonella thypi (edhi. S dan damianus

l, 2010).

Salmonella yaitu bakteri gram negatif berbentuk batang bergerak

yang khas membentuk gas yang tidak memfermentasikan laktosa

dan sukrosa. (Keputusan Menteri Kesehatan RI, 2006).

2.2.4 Epidemiologi Salmonella typhi

Penderita tifoid merupakan sebagaian besar agen pembawa

(carier) yang terletak pada kandung empedu, saluran empedu, dan

sebagian pada usus atau saluran kemih (Jawetz ., 2006).

2.2.5 Patogenesis dan gejala klinik Salmonella typhi menyebabkan infeksi

pada manusia.

Limfosit yang masuk ke limfe masuk melalui mesentrik bakteri

masuk aliran darah sistemik (bakterimia) pada fase ini disebut

sebagai fase inkubasi terjadi pada 7 –14 hari, hiperpelasia kemudian

nekrosis dan selanjutnya ulserasi sehingga membentuk ulkus. Infeksi

bias terjadi pada organ yaitu tulang, usus, paru, ginjal, jantung,

empedu dan organ lain.adapun beberapa penularan dan factor-faktor

yang berperan Berdasarkan Keputusan Menteri Kesehatan RI,

(2006).

Page 27: KARYA TULIS ILMIAH - repo.stikesicme-jbg.ac.idrepo.stikesicme-jbg.ac.id/786/2/151310049_ANGGEL PUTRI PRATOMO_KTI.pdfAnggel Putri Pratomo Typoid fever is found in many developing countries

8

tifoid ditularkan melalui mulut bersama makanan dan

minuman yang telah tercemar oleh feses dengan pasien yang

mengidap tifoid. Dimana beberapa hal yang berperan adalah :

a. HigIene cuci tangan tidak terbiasa

b. HigIene makanan dan minuman yang pencucianya makanan

dengan air yang terkontaminasi oleh bakteri.

2.2.6 Diagnosa

Laboratorium pemeriksaan laboratorium yang berfungsi

mendiagnosis demam tifoid dapat berupa pemeriksaan darah tepi, uji

serologis, dan kultur atau biakan. Yang dapat dikirakan pada

penderita tifoid (Septiawan, 2013).

2.3 Antibiotik

Antibiotik yaitu zat kimia yang alamiah dihasilkan oleh organisme. yang

mampu menghambat pertumbuhan organisme lain (Gould & Brooker, 2003).

Tetrasiklin yang berfungsi sebagai sintesis protein bakteri dengan berikatan

pada ribosom 30S dan mencegah masuknya tRNA aminoasil ke sisi

akseptor (A) pada kompleks mRNA ribosom (Goodman & Gilman, 2003).

2005).

2.4 Uji Aktivitas Antimikroba

Tujuan pengukuran aktivitas antibakteri adalah untuk menentukan

potensi suatu zat yang diduga atau telah memiki aktivitas sebagai

antibakteri dalam larutan terhadap suatu bakteri (Jawetz., 2001). Macam-

macam metode uji aktivitas antimikroba antara lain :

a. Metode pengenceran agar

b. Difusi agar

Adapun beberapa metode difusi agar yaitu cara Kirby Bauer dan

cara sumuran.

Page 28: KARYA TULIS ILMIAH - repo.stikesicme-jbg.ac.idrepo.stikesicme-jbg.ac.id/786/2/151310049_ANGGEL PUTRI PRATOMO_KTI.pdfAnggel Putri Pratomo Typoid fever is found in many developing countries

9

1. Cara Kirby Bauer

2. Cara sumuran

c. Metode dilusi

Adapun beberapa metode dilusi yaitu dilusi cair dan dilusi padat.

1. Metode dilusi cair

2. Metode dilusi padat

2.5 Jenis-Jenis Metode Ekstraksi

Jenis-jenis ekstraksi yang dapat digunakan adalah sebagai berikut :

a. Cara Dingin

1. Maserasi

Proses dengan cara mengekstrak simplisia dengan

menggunakan pelarut dengan beberapa kali (Depkes RI, 2000).

2. Perkolasi

Pada metode perkolasi, serbuk sampel dibasahi sebuah percolator

yang secara perhan (wadah silinder yang dilengkapi kran pada bagian

bawahnya).

b. Cara Panas

1. Refluks

2. Soxhlet

3. Digesti

4. Infus

Page 29: KARYA TULIS ILMIAH - repo.stikesicme-jbg.ac.idrepo.stikesicme-jbg.ac.id/786/2/151310049_ANGGEL PUTRI PRATOMO_KTI.pdfAnggel Putri Pratomo Typoid fever is found in many developing countries

10

BAB 3

KERANGKA KONSEP

3.1. kerangka konsep

Kerangka konseptual dalam peneletian ini dapat dillihat sebagai berikut :

Gambar 3.1 Kerangka konseptual uji daya hambat eksusitrak cacing tanah (lumbricus rubella) terhadap pertumbuhan bakteri salmonella typhi dengan menggunakan metode difusi.

Keterngan : Diteliti

Tidak diteliti

Cara Panas:

Refluksi, Soxhlet,

Dequesti,

Infus,Dekok

Cacing Tanah

Cara Dingin:

Maserasi,Pekolasi

Ekstrak Cacing Tanah

Metode Maserasi

Kandungan senyawa:

1. Anti bakteri lumbricin yang terdapat asam amino yang dapat merusak

sitoplasma dari bakteri.

2. Kadar protein yang sangat tinggi sehingga dapat merusak sintesa

protein.

Metode Difusi

Konsentrasi 25%,50%,75%,100 %

Bakteri Salmonella Thypi

YPI

METODE DEFUSI

METODE DEFUSI

Tidak Terjadinya Zona Hambat

Terjadinya Zona Hambat

Page 30: KARYA TULIS ILMIAH - repo.stikesicme-jbg.ac.idrepo.stikesicme-jbg.ac.id/786/2/151310049_ANGGEL PUTRI PRATOMO_KTI.pdfAnggel Putri Pratomo Typoid fever is found in many developing countries

11

3.2. penjelasan kerangka konsep

Cacing tanah yang menjadi sampel ekstraksi yang mendapatkan 2

bagian, yaitu filtrat dan residu. Pada filtrat mengandung beberapa senyawa

kimia antara lain terdapat anti bakteri lumbricin yang terdapat asam amino

yang dapat merusak sitoplasma dari bakteri tersebut sehingga dapat

menghambat pertumbuhan bakteri,adanya kadar protein yang sangat tinggi

sehingga dapat mrusak sintesa protein yang berada dalam tubuh bakteri dan

dapat menghambat pertumbuhan bakteri. Selanjutnya d lakukan uji dilusi

padat terhadap isolat bakteri Salmonella thypi dan menemukan hasil daya

hambat ekstark cacing tanah sebagai antibiotik alami.

3.3. Hipotesis

H0 = Tidak ada perbedaan zona hambat ekstrak cacing tanah terhadap

pertumbuhan bakteri salmonella typhi di bandingkan dengan

kontrol.

H1 = Ada perbedaan zona hambat ekstrak cacing tanah dengan

Terhadap

pertumbuhan bakteri salmonella typhi di bandingkan dengan

kontrol.

Page 31: KARYA TULIS ILMIAH - repo.stikesicme-jbg.ac.idrepo.stikesicme-jbg.ac.id/786/2/151310049_ANGGEL PUTRI PRATOMO_KTI.pdfAnggel Putri Pratomo Typoid fever is found in many developing countries

12

BAB 4

METODE PENELITIAN

4.1 Waktu dan tempat penelitian

Penelitian dilaksanakan pada bulan Maret 2018, dimulai dari

penyusunan proposal sampai dengan laporan akhir dan pengumpulan data

yang akan dilakukan pada bulan juli 2018. Penelitian ini dilakukan di

laboratorium mikrobiologi Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Insan Cendekia

Medika Jombang.

4.2 Desain penelitian

Desain adalah dasar berfungsi untuk peneliti untuk menghubungkan

antara variabel dalam suatu penelitian. Desain penelitian dapat menjadi

dasar petunjuk bagi peneliti yaitu untuk mencapai tujuan yang akan di capai

(Handayani, Sujono, 2011, h. 145).

4.3 Subyek penelitian

Subyek penelitian yaitu orang, tempat, atau benda yang diamati dalam

rangka pembumbutan sebagai sasaran (Kamus Besar Bahasa Indonesia,

1989). Pada penelitian ini subyek penelitian yang digunakan adalah bakteri

salmonella typhi.

4.4 Populasi dan Sampel

1. Populasi

Populasi yang di gunakan dalam penelitian ini adalah Isolat bakteri

Salmonella thypi yang didapatkan dari Laboratorium Mikrobiologi

Universitas Brawijaya Malang.

2. Sampel

Sampel yang di gunakan dalam penelitian ini adalah Isolat bakteri

Salmonella thypi yang didapatkan dari Laboratorium Mikrobiologi

Universitas Brawijaya Malang.

Page 32: KARYA TULIS ILMIAH - repo.stikesicme-jbg.ac.idrepo.stikesicme-jbg.ac.id/786/2/151310049_ANGGEL PUTRI PRATOMO_KTI.pdfAnggel Putri Pratomo Typoid fever is found in many developing countries

13

Adapun rumus yang akan peneliti pakai yaitu :( loekito,H.1998)

Keterangan : n : Jumlah pengulangan

p : jumlah kelompok perlakuan (kosentrasi ekstrak cacing

tanah dan kontrol) .

Penelitian ini menggunakan empat kelompok perlakuan, sehingga:

p(n-1) ≥15

5(n-1) ≥15

5n-5 ≥ 15

5n ≥ 20

n ≥ 4

Jadi,pada setiap kelompok pengulangan melakukukan empat kali

pengulangan pemeriksaan.

4.5 IdentIfikasi variabel

Adapun beberapa variable yang akan di gunakan yaitu :

1. Variabel independen

Ekstrak cacing tanah kali ini yang berfungsi sebagai variaber

independen atau variable bebas.

2. Variabel dependen

Zona hambat pertumbuhan bakteri Salmonalla thypi kali ini yang

berfungsi sebagai fariabel dependen atau variable terikat.

p(n-1)≥15

Page 33: KARYA TULIS ILMIAH - repo.stikesicme-jbg.ac.idrepo.stikesicme-jbg.ac.id/786/2/151310049_ANGGEL PUTRI PRATOMO_KTI.pdfAnggel Putri Pratomo Typoid fever is found in many developing countries

14

4.6 Definisi Operasional Variabel

Definisi operasional variable penelitian ini adalah :

1. zona hambat antimikroba ekstrak cacing tanah (Lumbricus rubellus) tiap

variasi konsentrasi yang ditunjukan sebagai zona bening pada medium

kultur setelah di inkubasi,

2. Sampel cacing yang digunakan dalam penelitian ini adalah cacing jenis

(Lumbricus rubellus) yang di dapatkan ekstraknya dengan menggunakan

metode maserasi.

Tabel 4.1 Definisi operasional uji Daya Hambat Ekstrak Cacing Tanah (Lumbricus rubellus) terhadap pertumbuhan Bakteri Salmonella thypi Dengan Metode Difusi.

No Variabel Definisi Operasional Parameter instrumen Skala data

1 Ekstak cacing tanah (Lumbricus rubellus)

Ekstrak cacing tanah yang di peroleh dengan mengekstrasi simplisia dengan menggunakan metode maserasi

- - -

2 Pertumbuhan bakteri Salmonella Typhi

Salmonella merupakan bakteri gram negatif berbentuk batang negative yng bergerak khas memfermentasikan adanya glukosa dan manosa tanpa membentuk gas di dalamnya

Besaran zona hambat

Obserfasi laboratorium menggunakan penggaris mm

Rasio

Page 34: KARYA TULIS ILMIAH - repo.stikesicme-jbg.ac.idrepo.stikesicme-jbg.ac.id/786/2/151310049_ANGGEL PUTRI PRATOMO_KTI.pdfAnggel Putri Pratomo Typoid fever is found in many developing countries

15

4.7 Kerangka Operasiona

Gambar 4.1 Kerangka oprasional uji Daya Hambat Ekstrak Cacing tanah

(Lumbricus rubellus) terhadap pertumbuhan Bakteri Salmonella

thypi metode difusi.

Cacing Tanah

Dicuci

Dikeringkan pada

suhu kamar Ditumbuk Serbuk Direndam

dalam

etanol 96%

selama 3

hari

Penyaringan Filtrat / Ekstrak

cacing tanah

Metode Difusi

K1 4 Sampel Kosentras

i 25%:

K2

4 Sampel

Kosentras

i 50%:

K3 4 Sampel Kosentrasi

75%:

K4 4 Sampel Kosentrasi 100% :

Bakteri Salmonella dan menggunakan media NA agar

Terjadinya Zona Hambat

K0 4 sampel

Konsentrasi 0%

Page 35: KARYA TULIS ILMIAH - repo.stikesicme-jbg.ac.idrepo.stikesicme-jbg.ac.id/786/2/151310049_ANGGEL PUTRI PRATOMO_KTI.pdfAnggel Putri Pratomo Typoid fever is found in many developing countries

16

4.8 Kerangka Kerja.

Kerangka kerja adalah bagian struktur konseptual dasar untuk menangani

suatu masalah kompleks.

Gambar 4.2 Kerangka Kerja Uji Daya Hambat Ekstrak Cacing tanah (Lumbricusrubellua) terhadap pertumbuhan Bakteri Salmonell tyhpi metode difusi

Penentuan masalah Uji daya hambat

Sampling

Sampel random sampling

Penyusunan proposal

Populasi Cacing tanah

Desain penelitian

Eksperimental

sampel

Bakteri salmonella typhi

Pengumpulan Data

Penyajian Data

Analisa data

Penyusunan Laporan Akhir

Page 36: KARYA TULIS ILMIAH - repo.stikesicme-jbg.ac.idrepo.stikesicme-jbg.ac.id/786/2/151310049_ANGGEL PUTRI PRATOMO_KTI.pdfAnggel Putri Pratomo Typoid fever is found in many developing countries

17

4.9 Instrumen

4.9.1 Instrumen Penelitian

4.9.1.1 Alat yang digunakan :

1. Autoclove

2. Batang pengaduk

3. Beaker glass

4. Blender

5. Bunsen

6. Cawan petri

7. Corong glass

8. Erlenmeyer

9. Inkubator

10. Kertas saring

11. Kompor

12. Koran

13. Ose bulat

14. Oven

15. Rak tabung

16. Tabung reaksi

4.9.1.2 Bahan yang di gunakan :

1. Alumunium foil

2. Aquadest steril

3. Isolat bakteri salmonella typhi

4. Cacing tanah (lumbricus rubellus)

5. Kapas

6. Masker

7. Media MHA (mualler hinton agar)

8. Etanol 96 %

Page 37: KARYA TULIS ILMIAH - repo.stikesicme-jbg.ac.idrepo.stikesicme-jbg.ac.id/786/2/151310049_ANGGEL PUTRI PRATOMO_KTI.pdfAnggel Putri Pratomo Typoid fever is found in many developing countries

18

4.10 Prosedur Kerja

4.10.1 Prosedur Pembuatan ekstrak Cacing Tanah yang di peroleh dari

peternakan Cacing Tanah Desa Sebani kec. Tarik Kab. Sidoarjo.

1. Membersihkan cacing tanah sampai bersih

2. Menimbang cacing tanah 1½ kg

3. Mengeringkan cacing tanah dengan cara di angina anginkan

selama 7 hari

4. menghaluskan cacing tanah dengan menggunakan bender

5. Melakukan maserasi dengan menggunkan ethanol 96% hingga

terendam selama 3 hari

6. Menyasaring dengan kertas saring dan corong glass

7. Memasukan ke beaker glass

8. Menguapkan di atas hot plate hingga mengental dan volumenya

berkurang

9. Hasil extrak murni yang di dapatkan adalah 3 ml yang telah

didapat dilakukan pengenceran dengan aquadest agar didapat

konsentrasi yang diperlukan

4.10.2 Prosedur pembuatan konsentrasi

1. Menyiapkan 5 buah cawan petri

2. Memipet ekstrak cacing tanah 250 ul + 750 ul aquades steril dan

di letakkan di capet 1

3. Memipet ekstrak cacing tanah 500 ul + 500 ul aquades steril dan

di letakkan di capet 2

4. Memipet ekstrak cacing tanah 750 ul + 250 ul aquades steril dan

di letakkan di capet 3

5. Memipet ekstrak cacing tanak sebanyak 1000 ul dan di letakkan

di capet 4

Page 38: KARYA TULIS ILMIAH - repo.stikesicme-jbg.ac.idrepo.stikesicme-jbg.ac.id/786/2/151310049_ANGGEL PUTRI PRATOMO_KTI.pdfAnggel Putri Pratomo Typoid fever is found in many developing countries

19

6. Memipet aquades steril sebanyak 1000 ul dan di letakkan ke

dalam capet 5 sebagai kontrol

7. Memasukkan kertas saring ke dalam masing-masing cawan petri

dan menunggu 2 jam sambapak ekstrak tersebut meresap

dengan sempurna

4.10.3 Prosedur pembuatan Media MHA (mualler hinton agar)

1. Menimbang serbuk MHA sebanyak 3,06 gram

2. Melarutkan dengan 90ml aquadest di dalam beaker glass di atas

hot plate di standarkan pada pH 7

3. Memasukkan ke dalam erlenmeyer

4. Menutupi dengan kapas dan aluminium foil

5. mensterilkan pada autoclave dengan suhu 121ºC selama 15 menit

Di masukkan cawan petri dan biarkankan sampai memadat

4.10.4 Prosedur pembuatan media NB

1. Menimbang media NB sebanyak 0,08 gram

2. Melarutkan degan aquades streril sebanyak 5 ml dan di panaskan

di atas hotplate sampai ph 7

3. Memasukkan kedalam tabung reaksi dan di tutup dengan kapan

dan aluminiul voil

4. Mensterilisai menggunakan autocave dalam suhu 121°c dengan

tekanan 15 psi selama 15 menit

5. Mengambil 1 koloni biakan bakteri menggunakan ose bulan dan di

masukkan ke dalam median NB

6. Menginkubasinya seama 24 jam didalam incubator pada suhu

37°C

4.10.5 Prosedur pelaksanaan kerja

1. Menyiapkan media MHA yang sudah padat

Page 39: KARYA TULIS ILMIAH - repo.stikesicme-jbg.ac.idrepo.stikesicme-jbg.ac.id/786/2/151310049_ANGGEL PUTRI PRATOMO_KTI.pdfAnggel Putri Pratomo Typoid fever is found in many developing countries

20

2. Meremajakan bakteri pada media NB dengan menggunakan

menggunakan larutan pz 0.5 ml + 1 ose bulat isolate bakteri yang

di ambil dari media NB tersebut

3. Menuangkan 100 ul bakteri ke masing-masing capet yang berisi

medi MHA dan ditarakan menggunakan katenbat steril

4. menghomogen kemudian kertas cakram yang mengandung

ekstrak cacing tanah dengan konsentrasi 0%, 25%, 50%, 75%

dan 100%, ditempelkan di permukaan media agar cawan petri

(metodedifusi kertas cakram).

5. Menginkubasi selama 24 jam di dalam incubator pada suhu 37°C

6. Setelah 24 jam di lihat diameter zona hambat bakteri salmonella

typhi tersebur

4.11 Pengujian Antibakteri.

Pengujian antibakteri metode difusi kertas cakram, yang merupakan

metode yang banyak digunakan dikarenakan lebih sensitife terhadap

senyawaanti bakteri baru yang belum diketahui aktivitasnya. Pada metode

ini menghambat pertumbuhan ditunjukan oleh luasnya wilayah jernih (zona

hambat) di sekitar kertas cakram.

4.12 Teknik Pengumpulan Data.

Data yang di kumpulkan pada penelitian ini dilakukan sebagai berikut :

setelah media cawan petri menginkubasi dalam inkubator selama 24 jam

pada suhu 37°C, diamati daerah bening di sekitar kertas cakram ekstrak

cacing tanah kemudian diukur dengan menggunakan penggaris mm. zona

bening disekeliling paper disk yang menunjukkan daerah hambat

pertumbuhan bakteri.

Page 40: KARYA TULIS ILMIAH - repo.stikesicme-jbg.ac.idrepo.stikesicme-jbg.ac.id/786/2/151310049_ANGGEL PUTRI PRATOMO_KTI.pdfAnggel Putri Pratomo Typoid fever is found in many developing countries

21

4.13 Pengolahan data

Adapun pengelolahan data dalam penelitian ini, pengolahan data

dilakukan di lakukan sebagai berikut:

a. Editing

b. Tabulating

4.14 Analisa Data.

Adapun beberapa sumber atau permasalahan yang sesuwai

dengan penelitian yang akan di lakukan analisa data (Notoadmojo,

2010).

1. Analisa Univarite

Analisa Univarite bertujuan untuk menjelaskan setiap variable

penelitian (Notoadmodjo, 2010). Analisa univerite pada penelitian ini

menjadi 2 variabel, yaitu variable pertama adalah konsentrasi ekstrak

cacing tanah (lumbricus rubellus) dan variabelke dua adalah

pertumbuhan bakteri salmonella typhi.

2. Analisa Bivariate

penelitian yang di peroleh dengan cara melihat diameter zona

hambat bakteri pada masing-masing konsentrasi ekstrak. Setelah di

peroleh hasil, data diuji normalitas, kemudian di uji omogenitas

selanjutnya di uji dengan menggunakan uji ANOVA atau untuk

mengetahui apakah terjadinya perbedaan anatara kelompok, dan di

lanjutkan uji tabulasi untuk mengetahui kelompok mana yang

berbeda. Data di analisis secara statistic dengan program statistical

product and service solution (SPSS) 16 dengan menggunakan uji

statistic one-way ANOVA (Analysis of variance)

Page 41: KARYA TULIS ILMIAH - repo.stikesicme-jbg.ac.idrepo.stikesicme-jbg.ac.id/786/2/151310049_ANGGEL PUTRI PRATOMO_KTI.pdfAnggel Putri Pratomo Typoid fever is found in many developing countries

22

4.15 Penyajian Data.

Penyajian adata dalam penelitian ini disajikan dalam bentuk table

yang menunjukkan hasil kemampuan ekstrak cacing tanah pada

konsentrasi 25%, 50%, 75% dan 100%, terhadap pertumbuhan bakteri

Salmonella thypi .

Tabel 4.2 penyajian data uji Daya Hambat Ekstrak Cacing Tanah

(Lumbricus rubellus) terhadap pertumbuhan Bakteri

Salmonella thypi Dengan Metode Difusi.

NO

KELOMPOK

PENGULANGAN

ULANGAN

1 2 3 4 5

1 kontrol

2 25%

3 50%

4 75%

5 100%

Page 42: KARYA TULIS ILMIAH - repo.stikesicme-jbg.ac.idrepo.stikesicme-jbg.ac.id/786/2/151310049_ANGGEL PUTRI PRATOMO_KTI.pdfAnggel Putri Pratomo Typoid fever is found in many developing countries

23

BAB 5

HASIL DAN PEMBAHASAN

5.1 Data Hasil Penelitian

5.1.1 Hasil Uji Efektivitas Antibakteri Ekstrak cacing tanah (lumbricus

Hasil penelitian uji daya hambat ekstrak cacing tanah terhadap

pertumbuhan bakteri salmonella typhi dapat diketahui sebagai berikut

:

Tabel 5.3 Hasil Pengamatan Daya Hambat Ekstrak cacing tanah (limbricus rebellus) pada Pertumbuhan Bakteri Salmonella typhi.

No Kolompok perlakuan

Kelompok pengulangan Zona jernih atau hambat

Keterangan

1 2 3 4

1 Kontrol 0 mm 0 mm 0 mm 0 mm Tidak dapat menghambat

2 25% 0 mm 0 mm 0 mm 0 mm Tidak dapat menghambat

3 50% 0 mm 0 mm 0 mm 0 mm Tidak dapat menghambat

4 75% 0 mm 0 mm 0 mm 0 mm Tidak dapat menghambat

5 100% 0 mm 0 mm 0 mm 0mm Tidak dapat menghambat

Pengukuran berdasarkan mm

Berdasarkan tabel diatas dapat diketahui bahwa daya hambat

Ekstrak cacing tanah (limbricus rebellus) pada pertumbuhan bakteri

salmonella typhi dengan konsentrasi 0%,25%,75% dan 100% tidak

dapat menghambat pertumbuhan bakteri Salmonella typhi.

5.1.2 Hasil Uji statistik Ekstrak cacing tanah (lumbricus rubellus)

terhadap Pertumbuhan Bakteri Salmonella typhi

Hasil penelitian yang di peroleh dengan cari melihan diameter zona

hambat dalam masing-masing konsentrasi ekstrak. Setelah di

peroleh hasil, data diuji normalitas, kemudian di uji omogenitas

selanjutnya di uji dengan menggunakan uji ANOVA atau untuk

Page 43: KARYA TULIS ILMIAH - repo.stikesicme-jbg.ac.idrepo.stikesicme-jbg.ac.id/786/2/151310049_ANGGEL PUTRI PRATOMO_KTI.pdfAnggel Putri Pratomo Typoid fever is found in many developing countries

24

mengetahui apakah terjadinya perbedaan anatara kelompok, dan di

lanjutkan uji tabulasi untuk mengetahui kelompok mana yang

berbeda. Data di analisis secara statistic dengan program statistical

product and service solution (SPSS) 16 dengan menggunakan uji

statistic one-way ANOVA (Analysis of variance) dan kelompok

perlakuan ekstrak cacing tanah dengan berbagai konsentrasi

kemudian di analisa dengan menggunakan oji ANOVA, dengan

syarat data distribusi dan mempunyai varian yang sama (homogen).

Jika tidak memenui syarat maka di gunakan uji statistika

nonparametric kruskal-wallish test yang di karenakan nilai (p) < 0.05,

Makan dapat di ambil kesimpulan dari uji anova iyalah bahwa data

distribusi tidak norimal dan tidak homogenitas. Uji kruskal-wallish

digunakan pada analisa komperatif untuk menguji lebih dari 2 (dua)

sampel independen (bebas) dan di gunakan untuk mengetahui

apakah terdapat perbedaan antara sampel tersebut. Hasil dari uji

kruskal-wallish dapat di liahat dari table di bawah ini.

Tabel 5.4 Hasil uji nonparametric kruskal-wallish Daya Hambat Ekstrak cacing tanah (limbricus rebellus) pada Pertumbuhan Bakteri Salmonella typhi.

Test stasistik a,b

Zona hambat

Chi-square .000

Df 4

Asymp.sig 1.000

a. kruskal-wallish test

b. grouping variable: jenis konsentrasi

Page 44: KARYA TULIS ILMIAH - repo.stikesicme-jbg.ac.idrepo.stikesicme-jbg.ac.id/786/2/151310049_ANGGEL PUTRI PRATOMO_KTI.pdfAnggel Putri Pratomo Typoid fever is found in many developing countries

25

Hipotesis untuk uji kruskal-wallish adalah sebagai berikut:

H0 = Tidak ada perbedaan zona hambat ekstrak cacing tanah

terhadap pertumbuhan bakteri salmonella typhi di

bandingkan dengan kontrol.

H1 = Ada perbedaan zona hambat ekstrak cacing tanah

dengan Terhada pertumbuhan bakteri salmonella typhi di

bandingkan dengan kontrol.

Pengambilan keputusan iji kruskal:

a. jika nilai probalitas (p) <0.05, maka HO di tolak

b. jika nilai probalitas (p) >0.05, maka HO di terima

nilai probolitas pada uji kruskal-wallish di sebut 1.000 atau (p) >

0.05 maka tidak ada perbedaan zona hambat ekstrak cacing tanah

terhadap pertumbuhan bakteri salmonella typhi dengan kelompok

kontrol dan pada kelompok perlakuan.

5.3 Pembahasan

Hasil penelitian uji pada daya hambat ekstrak cacing tanah

Lumbricus rubellus terhadap pertumbuhan bakteri Salmonella typhi ini

menunjukkan bahwa ekstrak cacing tanah Lumbricus rubellus konsentrasi

0%, 25%, 50%, 75% dan 100% belum dapat menghambat pertumbuhan

bakteri Salmonella typhi yang ditandai dengan tidak adanya zona hambat

(zona jernih) pada sekitar disk. Pada bakteri Salmonella typhosa tidak

dapat menghambat pertumbuhannya oleh ekstrak cacing tanah

Lumbricus rubellus, sudah dilakukan prosedur dengan stadart yang

optimal tetapi hal itu dapat terjadi dikarenakan menggunakan proses

maserasi saat pemanasan yang terlalu lama dan pemanasan yang terlalu

tinggi yang berfungsi untuk menghilangan zat etanol, sehingga dapat

Page 45: KARYA TULIS ILMIAH - repo.stikesicme-jbg.ac.idrepo.stikesicme-jbg.ac.id/786/2/151310049_ANGGEL PUTRI PRATOMO_KTI.pdfAnggel Putri Pratomo Typoid fever is found in many developing countries

26

merusaknya zat aktif yang terkandung di dalam cacing tanah Lumbricus

rubellus. Pada penelitian sebelumnya di nyatakan pada konsentrasi 50%

sampai 100% sudah mampu menghambat pertumbuhan bakteri

salmonella tyupi dan bakteri invitro lainnya yang nilai uji statistikanya

menunjukan p = 0.000 (p<0.05) (Shirley fitria 2017).

Pemanasan yang terlalu tinggi dapat merusak struktur kimia dari

protein. Terjadinya kerusaknya struktur kimia protein dapat mengubah

sifat protein itu sendiri, perubahan akibat aktivitas enzim atau hormon

berkurang, kelarutan dalam garam-garam atau asam-asam encer

menurun, kemampuan membentuk cristal berkurang, stabilitasnya

menurun sehingga terjadi pengumpalan. Protein sangat peka terhadap

perubahan lingkungannya (Edward, 1972).

Di harapkan pada penelitian yang selanjutnya di perhatikan

dengan menggunakan metode yang berbeda mulai dari pembuatan

ekstraksi, pembuatan media, menggunakan suspense bakteri yang

berbeda dan di perhatikan. Supaya penelitian menghasilkan hasil yang

efektif harus di perhatikan kebersihan daric acing itu sendiri, pemanasan

yang tidak berlebihan sehingga menyebabkan rusaknya zat aktif suhu

tidak boleh suhu lebih dari 72ºC.

Dari hasil penelitian ini dapat di simpulkan bahwa ekstrak cacing

tanah mempunyai nilai probolitas pada uji kruskal-wallish di sebut 1.000

atau (p) >0.05 maka tidak ada perbedaan zona hambat ekstrak cacing

tanah terhadap pertumbuhan bakteri salmonella typhi dengan kelompok

kontrol dan pada kelompok perlakuan. Dengan demikian maka ekstrak

cacing tanah dengan masing-masing konsentrasi, tingginya suhu dan

lamanya waktu proses penghilangan zat etanol belum mampu

menghambat pertumbuhan bakteri Salmonella typhi.

Page 46: KARYA TULIS ILMIAH - repo.stikesicme-jbg.ac.idrepo.stikesicme-jbg.ac.id/786/2/151310049_ANGGEL PUTRI PRATOMO_KTI.pdfAnggel Putri Pratomo Typoid fever is found in many developing countries

27

BAB 6

KESIMPULAN DAN SARAN

6.1 Kesimpulan

Berdasarkan penelitian diatas di dapatkan kesimpulan dalam penilitian ini

adalah:

1. Hasil penelitian pada penelitian tentang uji daya hambat ekstrak cacing

tanah Lumbricus rubellus dengan metode difusi dengan konsentrasi

0%, 25%, 50%, 75% dan 100% belum dapat menghambat adanya

pertumbuhan bakteri Salmonella typhi yang ditandai tidak adanya

zona hambat (zona jernih) disekitar disk.

2. Berdasarkan hasil penelitian tidak ada zona hambat (zona jernih)

didaerah disk dalam metode difusi di sebabkan oleh tingginya suhu

dan lamanya waktu proses penghilangan zat etanol.

Saran 2.ڗ

Adapun saran yang di berikan pada penelitian ini adalah:

1. Bagi masyarakat dan tenaga kesehatan di harapkan dapat di jadikan

pedoman dalam menlanjutkan penelitian selanjutnya dengan

menggunakan metode yang lainnya metode maserasi

2. Untuk masyarakat atau tenaga kerja kesehatan lainnya di harapkan untuk

memperhatikan pemanasan dan lamanya maserasi saat penghilangan zat

etanol yangterkandung dalam ekstrak tersebut.

Page 47: KARYA TULIS ILMIAH - repo.stikesicme-jbg.ac.idrepo.stikesicme-jbg.ac.id/786/2/151310049_ANGGEL PUTRI PRATOMO_KTI.pdfAnggel Putri Pratomo Typoid fever is found in many developing countries

DAFTAR PUSTAKA

Departemen kesehatan RI. 2000. Parameter standart umum eksktrak

tumbuhan obat. Direktorat jendral pengawasan obat dan maknan direktorat pengawasan obat tradisional. Jakarta. 17. 31-32

Departemen Kesehatan Republik Indonesia, 2006. RISERT KESEHATAN

DASAR.2006. Departemen Pendidikan dan Kebudayaan, Kamus Besar Bahasa

Indonesia, Jakarta: Balai Pustaka, 1989. Ditjen POM, Depkes RI, 2000, Parameter Standar Umum Ekstrak

Tumbuhan Obat,Departem Dapartemen Kesehatan RI.(2006a). Kebijakan Obat Nasional, Depkes RI

Jakarta. Edhi S dan Damianus L. 2010. Salmonella typhimurium, Sang jawara

penginfeksi dari Genus Salmonella.Yogyakarta: Fakultas Farmasi Universitas Sanata Dharma Yogyakarta

Goodman dan Gilman, 2008, dasar farmakologi terapi,edise 10vol,

Dditerjemahkan oleh tim ahli farmasi, penerbit buku kedokteran. Gould dan Brooker, 2003, mikrobiologi terapanuntuk perawat, EGG,

JAKARTA (183-205). Hermawan, R. 2011. Usaha Budiaya cacing lumbricus. Yogyakarta:

penerbit erlangga. Jawetz, E., Melnick, J. L., Adelberg, E. A., 2001,Mikrobiologi Kedokteran,

Edisi XXII, diterjemahkan oleh Bagian Mikrobiologi Fakultas Kedokteran Universitas Airlangga, 205-209, Penerbit Salemba Medika, Jakarta

Jawetz, E., Melnick, J. L., Adelberg, E. A., 2005, Mikrobiologi Kedokteran,

diterjemahkan oleh Bagian Mikrobiologi Fakultas Kedokteran Airlangga, Surabaya, Salemba Medika

Loekito, H.H.1998, Rancangan Percobaan, IKIP Malang.Malang. notoatmodjo 2010. Metodologi penelitian kesehatan. Jakarta:pt. rineka

cipta. Palungkun,R. 2010. Usaha ternak cacing tanah lumbricus.jakarta: penebar

swadaya. Pratiwi, S. T, 2008. Mikrobiologi farmasi. Erlangga. Jakarta.. Rukman , H. R. 1999. Budidya cacing tanah. Yogyakarta: penerbir

karnisius (anggota KAPI)

Page 48: KARYA TULIS ILMIAH - repo.stikesicme-jbg.ac.idrepo.stikesicme-jbg.ac.id/786/2/151310049_ANGGEL PUTRI PRATOMO_KTI.pdfAnggel Putri Pratomo Typoid fever is found in many developing countries

Sugiantoro, ahmad. 201. Harta karun daric acing tanah. Yogykarta: DAFA

puplishing WHO. A study of typhoid fever in five Asian countries: disease burden and

implications for controls. 2008. Pada: http://www. who. int/bulletin/volumes/86/4/06039818/en/. Diakses tanggal 7 Januari 2014.

Page 49: KARYA TULIS ILMIAH - repo.stikesicme-jbg.ac.idrepo.stikesicme-jbg.ac.id/786/2/151310049_ANGGEL PUTRI PRATOMO_KTI.pdfAnggel Putri Pratomo Typoid fever is found in many developing countries

LAMPIRAN 1

Page 50: KARYA TULIS ILMIAH - repo.stikesicme-jbg.ac.idrepo.stikesicme-jbg.ac.id/786/2/151310049_ANGGEL PUTRI PRATOMO_KTI.pdfAnggel Putri Pratomo Typoid fever is found in many developing countries
Page 51: KARYA TULIS ILMIAH - repo.stikesicme-jbg.ac.idrepo.stikesicme-jbg.ac.id/786/2/151310049_ANGGEL PUTRI PRATOMO_KTI.pdfAnggel Putri Pratomo Typoid fever is found in many developing countries
Page 52: KARYA TULIS ILMIAH - repo.stikesicme-jbg.ac.idrepo.stikesicme-jbg.ac.id/786/2/151310049_ANGGEL PUTRI PRATOMO_KTI.pdfAnggel Putri Pratomo Typoid fever is found in many developing countries
Page 53: KARYA TULIS ILMIAH - repo.stikesicme-jbg.ac.idrepo.stikesicme-jbg.ac.id/786/2/151310049_ANGGEL PUTRI PRATOMO_KTI.pdfAnggel Putri Pratomo Typoid fever is found in many developing countries

LAMPIRAN 2

Page 54: KARYA TULIS ILMIAH - repo.stikesicme-jbg.ac.idrepo.stikesicme-jbg.ac.id/786/2/151310049_ANGGEL PUTRI PRATOMO_KTI.pdfAnggel Putri Pratomo Typoid fever is found in many developing countries
Page 55: KARYA TULIS ILMIAH - repo.stikesicme-jbg.ac.idrepo.stikesicme-jbg.ac.id/786/2/151310049_ANGGEL PUTRI PRATOMO_KTI.pdfAnggel Putri Pratomo Typoid fever is found in many developing countries

LAMPIRAN 4

LAMPIRAN

DOKUMENTASI GAMBAR

NO GAMBAR KETERANGAN

1

Proses pencucian cacing tanah

2

Pproses pengeringang (di jemur/di angina-anginkan

3

Proses penghalusan cacing tanah setelah kering

Page 56: KARYA TULIS ILMIAH - repo.stikesicme-jbg.ac.idrepo.stikesicme-jbg.ac.id/786/2/151310049_ANGGEL PUTRI PRATOMO_KTI.pdfAnggel Putri Pratomo Typoid fever is found in many developing countries

4

Proses penimbangan serbuk cacing tanah yang sudah halus

5

Proses maserasi

ڗ

Proses penyaringan

7

Proses pembuatan konsentrasi

Page 57: KARYA TULIS ILMIAH - repo.stikesicme-jbg.ac.idrepo.stikesicme-jbg.ac.id/786/2/151310049_ANGGEL PUTRI PRATOMO_KTI.pdfAnggel Putri Pratomo Typoid fever is found in many developing countries

8

Proses pembuaran media

9

Proses penanaman

10

Hasil Hasil penelitian uji daya hambat ekstrak cacing tanah Lumbricus rubellus terhadap pertumbuhan bakteri Salmonella typhi ini menunjukkan bahwa ekstrak cacing tanah Lumbricus rubellus konsentrasi 0%, 25%, 50%, 75% dan 100% belum mampu menghambat pertumbuhan bakteri Salmonella typhi ditandai dengan tidak terbentuknya zona hambat (zona jernih) disekitar disk.