penyakit kuning

12
 Penyakit kuning di kalangan bayi yang baru lahir  Posted by Ummu Kautsar pada 13 Februari 2008  Pernyataan :  Lembar fakta ini adalah bagi tujuan pendidikan saja. Silakan bertanya kepada dokter   Anda atau ahli kesehatan lain untuk memastikan agar informasi ini benar bagi anak Anda.  Penyakit kuning di kalangan bayi yang baru lahir merupakan warna kuning pada kulit dan  putih mata. Penyakit kuning yang kelihatan dialami oleh sepertiga sampai separuh dari  bayi normal yang baru lahir. Hal ini biasanya tidak menimbulkan masalah dan pada umumnya semakin pudar menjelang akhir minggu pertama setelah lahir. Jika penyakit kuning tidak pudar setelah seminggu, atau masih ada setelah dua minggu, silakan hubungi dokter Anda atau hospital setempat. Apakah penyebab warna kuning?  Dalam tubuh manusia, darah yang baru sedang dihasilkan sepanjang waktu dan darah yang lama sedang dimusnahkan. Salah satu produk darah yang dimusnahkan dikenal sebagai  bilirubin. Biasanya bilirubin masuk ke hati dan kemudian meninggalkan tubuh dalam  bentuk tinja. Selama beberapa hari pertama setelah lahir, hati bayi tidak berfungsi dengan sama baik dibandingkan waktu kelak, jadi cenderung terjadi longgokan bilirubin dalam darah. Ini mengakibatkan warna kuning pada kulit dan putih mata. Apakah penyakit kuning berbahaya?  Jika jumlah bilirubin meningkat terlalu tinggi bayi mungkin menga ntuk. Tingkat bilirubin yang sangat tinggi dapat mengakibatkan masalah pendengaran dan kerusakan otak. Di rumah sakit, diperhatikan agar tingkat bilirubin tidak t erl alu tinggi. Penyak it kuning juga mungkin disebabkan oleh penyakit hati. Oleh karena ini, penting agar Anda menghubungi dokter setempat. Salah satu tanda penyakit hati adalah warna tinja bayi yang pucat dan  bukannya kuning tua. Bayi mana yang lebih sering menderita penyakit kuning? Bayi yang mungkin lebih sering menderita penyakit kuning termasuk :  bayi yang prematur  bayi yang terkena infeksi bayi Rhesus atau RH babies ± bayi yang mempunyai golongan darah yang berlainan dengan ibunya. Disebabkan hal ini, suatu reaksi terjadi di mana sel darah  bayi dimusnahkan dengan lebih cepat. Mengukur berapa parah penyakit kuning yang diderita bayi  Sejenis tes darah memeriksa tingkat bilirubin. Beberapa rumah sak it juga menggunakan alat yang diletakkan pada kulit sebagai tes pemeriksaan untuk membantu dalam menentukan apakah tes darah diperlukan. Staf rumah sakit akan melakukan tes darah jika :  ada faktor risiko seperti prematuritas penyakit kuning ditemui dalam beberapa hari pertama hidup bayi Jaundice in newborn babies  Perawatan Cukup minum adalah penting sekali untuk bayi yang baru lahir. Penyakit kuning sering lebih  parah karena sedikit dehidrasi. Penyakit kuning yang kurang parah pada minggu pertama tidak memerlukan perawatan kecuali minuman. Penyakit kuning yang sedang dirawat dengan meletakkan bayi telanjang (dengan masker perlindungan untuk menutup

Upload: asep-dedih

Post on 06-Jul-2015

300 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: penyakit kuning

5/8/2018 penyakit kuning - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/penyakit-kuning-559abe7c483d2 1/12

 

Penyakit kuning di kalangan bayi yang baru lahir 

Posted by Ummu Kautsar pada 13 Februari 2008

 Pernyataan: 

 Lembar fakta ini adalah bagi tujuan pendidikan saja. Silakan bertanya kepada dokter   Anda atau ahli kesehatan lain untuk memastikan agar informasi ini benar bagi anak Anda. 

Penyakit kuning di kalangan bayi yang baru lahir merupakan warna kuning pada kulit dan putih mata. Penyakit kuning yang kelihatan dialami oleh sepertiga sampai separuh dari

 bayi normal yang baru lahir. Hal ini biasanya tidak menimbulkan masalah dan padaumumnya semakin pudar menjelang akhir minggu pertama setelah lahir. Jika penyakit

kuning tidak pudar setelah seminggu, atau masih ada setelah dua minggu, silakanhubungi dokter Anda atau hospital setempat.

Apakah penyebab warna kuning? Dalam tubuh manusia, darah yang baru sedang dihasilkan sepanjang waktu dan darah

yang lama sedang dimusnahkan. Salah satu produk darah yang dimusnahkan dikenal sebagai

 bilirubin. Biasanya bilirubin masuk ke hati dan kemudian meninggalkan tubuh dalam bentuk tinja. Selama beberapa hari pertama setelah lahir, hati bayi tidak berfungsi dengansama baik dibandingkan waktu kelak, jadi cenderung terjadi longgokan bilirubin dalam darah.

Ini mengakibatkan warna kuning pada kulit dan putih mata.

Apakah penyakit kuning berbahaya? Jika jumlah bilirubin meningkat terlalu tinggi bayi mungkin mengantuk. Tingkat bilirubinyang sangat tinggi dapat mengakibatkan masalah pendengaran dan kerusakan otak. Di

rumah sakit, diperhatikan agar tingkat bilirubin tidak terlalu tinggi. Penyakit kuning jugamungkin disebabkan oleh penyakit hati. Oleh karena ini, penting agar Anda menghubungi

dokter setempat. Salah satu tanda penyakit hati adalah warna tinja bayi yang pucat dan bukannya kuning tua.

Bayi mana yang lebih sering menderita penyakit kuning? Bayi yang mungkin lebih sering menderita penyakit kuning termasuk : 

� bayi yang prematur � bayi yang terkena infeksi

� bayi Rhesus atau RH babies ± bayi yang mempunyai golongan darah yang berlainandengan ibunya. Disebabkan hal ini, suatu reaksi terjadi di mana sel darah

 bayi dimusnahkan dengan lebih cepat.

Mengukur berapa parah penyakit kuning yang diderita bayi Sejenis tes darah memeriksa tingkat bilirubin. Beberapa rumah sakit juga menggunakanalat yang diletakkan pada kulit sebagai tes pemeriksaan untuk membantu dalam menentukan

apakah tes darah diperlukan. Staf rumah sakit akan melakukan tes darah jika: 

� ada faktor risiko seperti prematuritas� penyakit kuning ditemui dalam beberapa hari pertama hidup bayiJaundice in newborn babies 

Perawatan Cukup minum adalah penting sekali untuk bayi yang baru lahir. Penyakit kuning sering lebih

 parah karena sedikit dehidrasi. Penyakit kuning yang kurang parah pada minggu pertamatidak memerlukan perawatan kecuali minuman. Penyakit kuning yang sedang

dirawat dengan meletakkan bayi telanjang (dengan masker perlindungan untuk menutup

Page 2: penyakit kuning

5/8/2018 penyakit kuning - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/penyakit-kuning-559abe7c483d2 2/12

 

mata) di bawah lampu cerah atau cahaya yang berwarna biru. Ini dikenal sebagai

fototerapi. Cahaya memecahkan bilirubin dalam kulit dan menjadikan penyakit kuning semakin pudar.Perawatan cahaya ini mungkin mengakibatkan bayi membuang tinja yang cair. Hal ini

ditangani dengan meningkatkan jumlah minuman. Terkena cahaya matahari tanpa perhatian

mungkin berbahaya dan mengakibatkan kulit terbakar. Dengan penyakit kuningyang parah, bayi mungkin perlu menjalani transfusi darah khusus di mana darah bayi diganti(ditukar) dengan darah yang bersih untuk membuang bilirubin dari tubuh.

Apakah ada masalah jangka panjang dari penyakit kuning? Biasanya tidak ada masalah jangka panjang setelah bayi menderita penyakit kuning. Bayi

yang menderita penyakit kuning yang parah harus diperiksa pendengarannya secara berkala.Hal ini sebaiknya dibicarakan dengan dokter Anda atau perawat anak kecil.

Sekarang ini kerusakan otak akibat penyakit kuning yang parah jarang sekali ditemuikarena tingkat penyakit kuning dipantau dengan teliti pada beberapa hari pertama kehidupan

di rumah sakit atau di rumah dengan program di mana bayi pulang ke rumah secaradini.

Ingatlah: � Jika penyakit kuning tidak mulai pudar setelah seminggu, atau berkelanjutan setelah

dua minggu, silakan hubungi dokter Anda atau rumah sakit setempat.� Penyakit kuning mungkin disebabkan oleh faktor lain seperti penyakit hati. Oleh

karena ini, penting agar Anda menghubungi dokter setempat, jika penyakit kuningtidak pudar.

Page 3: penyakit kuning

5/8/2018 penyakit kuning - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/penyakit-kuning-559abe7c483d2 3/12

 

Terapi bagi Bayi "Kuning"

Jumat, 10 Agustus 2007 - 08:58 wib

Tia, ibu muda yang bermukim di kawasan Bintaro Jaya, Tangerang, diliputi rasa cemas. Setelah lahir,

Jasmine, putrinya, mengalami kuning sehingga harus diterapi sinar lampu fototerapi di rumah sakit.Setelah kadar bilirubin normal, bayinya boleh dibawa pulang.

Sesuai anjuran dokter, bayinya selalu dijemur di bawah sinar matahari pagi setiap hari agar tidak kuninglagi. Namun, tiga hari sepulang dari rumah sakit, kadar pigmen kuning dalam darah (bilirubin) bayinyamencapai 20 miligram per desiliter (mg/dl) dalam darah. "Waktu itu cuaca mendung terus. ASI saya jugamasih kurang lancar sehingga Jasmine kekurangan cairan," kata Tia.

Oleh dokter, bayinya dinyatakan hiperbilirubin atau memiliki bilirubin berlebihan sehingga harus dirawat dibawah lampu fototerapi di rumah sakit selama beberapa hari. Tia pun berusaha tetap bisa menyusuibayinya. "Menurut dokter, Jasmine menderita kuning karena golongan darahnya berbeda dengan saya,"tuturnya.

Penyakit kuning sering kali dikaitkan dengan infeksi virus. Kelainan itu kerap kali dihubungkan dengankegagalan fungsi hati dan kanker hati. Namun, pada bayi baru lahir tidak demikian keadaannya. Warnakuning secara menyeluruh atau sebagian pada kulit atau pada bagian putih bola mata tidak selalu akanberakibat buruk bagi kesehatan bayi.

Menurut pakar pediatrik spesialis anak, William Sears MD, dan istrinya, Martha Sears, dalam buku TheBaby Book , mayoritas bayi yang sakit kuning disebabkan meningkatnya bilirubin dan endapan atau sisabilirubin di kulit. Bilirubin terbentuk sebagai hasil akhir proses pemecahan hemoglobin dalam sel darahmerah. Kadar bilirubin diukur dengan mengambil beberapa tetes darah dari tumit bayi.

"Bayi baru lahir dapat mengalami jenis sakit kuning yakni normal (fisiologis) dan abnormal," kata dokter spesialis anak Hindra Irawan Satari. Karena kurang oksigen selama dalam kandungan, bayi baru lahir memiliki sel darah merah lebih banyak dari yang diperlukan. Kelebihan sel ini bergabung dengan pigmen

kuning yang disebut bilirubin, dan dipecahkan oleh tubuh bayi. Selama dipecahkan, pigmen kuningdilepaskan hati melalui urine.

Pada bayi baru lahir, hati belum matang sehingga tidak dapat menangani kelebihan bilirubin. Hal inilahyang membuat pigmen kuning ini menetap di kulit dan mencerminkan warna kuning selama tiga atauempat hari setelah kelahiran. Inilah penyakit kuning yang normal. Setelah sistem pembuangan bilirubinbayi matang dan kelebihan sel darah berkurang, maka penyakit kuning menghilang. "Kondisi ini tidakberbahaya bagi bayi," ujarnya.

Namun, sakit kuning abnormal biasanya berkembang lebih cepat, pada 24 jam setelah kelahiran.Penyakit kuning jenis ini disebabkan oleh terlalu banyaknya sel darah merah yang terlalu cepat pecah.Kelebihan bilirubin menyebabkan kerusakan otak. Namun, hal ini jarang terjadi jika mendapat perawatandan pencegahan modern.

"Jenis penyakit kuning abnormal biasanya karena infeksi atau ketidakcocokan golongan darah antara ibudan bayi," tutur Hindra. Sebagian dari antibodi ibu mengalir dalam darah bayi. Bila bayi memiliki golongandarah berbeda dengan ibu, terjadi "peperangan" antara sel darah merah bayi dan antibodi asing darigolongan darah ibu yang berbeda. Hasilnya, banyak sel darah merah dirusakkan, bilirubin dilepaskan,dan penyakit kuning terjadi dengan cepat.

"Risiko kuning juga meningkat pada bayi prematur atau lahir tidak cukup bulan, dan bayi berat lahir rendah," kata Hindra. Penyebab lain sakit kuning pada bayi yang baru lahir adalah keadaan yang terjadiselama persalinan di antaranya tindakan operasi, pemberian alat bantu untuk memperlancar kehamilan,

Page 4: penyakit kuning

5/8/2018 penyakit kuning - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/penyakit-kuning-559abe7c483d2 4/12

 

dan pemakaian obat untuk melebarkan saluran persalinan.

PengobatanUntuk mencegah kuning pada bayi dan akibatnya perlu pemeriksaan kehamilan secara teratur,menggunakan sarana kelahiran dan tenaga kesehatan memadai, serta memperbaiki faktor lingkunganuntuk mengurangi bahaya infeksi nosokomial. Secara awam, kuning pada bayi bisa dilihat dariperubahan warna bagian putih mata.

Batas aman untuk bayi kuning bila kadar bilirubinnya tidak lebih dari 12 mg/dl. Jika kadar bilirubin di atas20 mg/dl, bayi harus ditransfusi tukar agar bilirubin tidak melekat pada otak. "Jika terlambat ditangani,bisa merusak otak sehingga bayi mengalami gangguan tumbuh kembang, antara lain intelegensiakurang," kata Hindra.

Maka dari itu, perlu ada pemeriksaan laboratorium untuk mencari tahu penyebabnya dan mengambilcontoh darah untuk memantau kadar bilirubin. Jika kuning normal, cukup dijemur di bawah sinar matahari. Namun, jika kadar bilirubin terlalu tinggi, dokter memberi lebih banyak cairan danmenempatkan bayi kuning di bawah lampu fototerapi untuk memecahkan kelebihan pigmen kuning padabayi.

Menurut Sears, dokter dapat menyediakan cara lebih bersahabat untuk mengurangi penyakit kuning yang

disebut bili- blanket. Jadi, bayi dibungkus dalam selimut berisi larutan pemecah penyakit kuning sehinggaibu dapat memegang dan menyusui bayinya yang sedang menerima fototerapi. Bayi tidak lagi terpisahdari ibunya dalam ruang isolasi di bawah lampu fototerapi. Perawatan ini memungkinkan bayi kuninglebih cepat keluar dari rumah sakit.

Pemberian ASI"Ada satu tipe penyakit kuning yang jarang, yakni sakit kuning akibat disusui," ujar Hindra. Diperkirakan,penyakit kuning akibat disusui hanya kurang dari satu persen dari total kasus sakit kuning pada bayi yangbaru lahir. Jika demikian, ibu dapat diminta berhenti menyusui selama 12 sampai 24 jam tetapi tetapmemompa ASI.

Pada dasarnya, ASI lebih baik dibandingkan dengan susu formula untuk membantu menghilangkanpenyakit kuning. Namun, menurut Sears, jadwal menyusui dan pemisahan ibu dari bayi menyebabkan

bayi lebih kuning karena pemberian makan yang terbatas membuat bayi kurang mendapat kalori. Jadi,penyakit kuning akibat penyusuan merupakan kondisi yang tidak disebabkan ASI Anda, tetapi olehmanajemen penyusuan yang lemah.

Sears menyatakan, para ibu hampir tidak perlu berhenti menyusui bayi yang terkena penyakit kuning. Ibudianjurkan mengikuti saran penyusuan yang tepat, terutama frekuensi menyusui sejak dini dan konsultasipenyusuan. Ini akan membantu mengurangi banyak penyebab sakit kuning. Sejumlah cairan dan kalori,terutama yang berasal dari ASI, diperlukan untuk membantu bayi baru lahir membersihkan kelebihanbilirubin dalam tubuh.

Sumber: KompasPenulis: Evy Rachmawati

Sumber : http://www.kompas.co.id/ver1/Kesehatan/0708/10/085828.htm 

Page 5: penyakit kuning

5/8/2018 penyakit kuning - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/penyakit-kuning-559abe7c483d2 5/12

 

Sakit Kuning pada Bayi 

Posted on Agustus 16, 2008 by -

Jaundice adalah warna kekuningan yang didapatkan pada kulit dan lapisan mukosa (seperti bagian putih mata) sebagian bayi baru lahir.1 Dalam bahasa Indonesia hal ini lebih sering disebutsebagai µbayi kuning¶ saja. Istilah lain yang kadang digunakan adalah ikterik. Hal ini dapat

terjadi pada bayi dengan warna kulit apapun.2

Bagaimana jaundice terjadi?

Warna kekuningan terjadi karena penumpukan zat kimia yang disebut bilirubin.2 Sel darah

merah manusia memiliki waktu hidup tertentu. Setelah waktu hidupnya selesai, sel darah merahakan diuraikan menjadi beberapa zat, salah satunya bilirubin.1 Bilirubin ini akan diproses lebih

lanjut oleh hati untuk kemudian dibuang sebagai empedu. Pada janin, tugas tersebut dapatdilakukan oleh hati ibu.2 Setelah lahir, tugas tersebut harus dilakukan sendiri oleh hati bayi yang

 belum cukup siap untuk memproses begitu banyak bilirubin sehingga terjadilah penumpukan bilirubin.1

 Apakah jaundice berbahaya?

Sebagian besar jaundice tidak berbahaya. Namun pada situasi tertentu di mana kadar bilirubinmenjadi sangat tinggi, kerusakan otak dapat terjadi.2 Hal ini terjadi karena walaupun secara

normal bilirubin tidak dapat melewati pembatas jaringan otak dan aliran darah, pada kadar yangsangat tinggi pembatas tersebut dapat ditembus sehingga bilirubin meracuni jaringan otak.3

Keadaan akut pada minggu-minggu awal pasca kelahiran di mana terjadi gangguan otak karenakeracunan bilirubin ini disebut sebagai µacute bilirubin encephalopathy¶.4 Bila keadaan tersebut

tidak diatasi, kerusakan otak dapat berlanjut menjadi kronik dan permanen menjadi suatu kondisiyang disebut µkernicterus¶. Inilah alasan mengapa bayi baru lahir harus diperiksa dengan teliti

untuk menilai ada tidaknya jaundice dan ditangani secara tepat jika ditemukan adanya jaundice.2Bilirubin juga dapat menjadi sangat tinggi pada infeksi yang berat, penyakit hemolisis autoimun

(penghancuran sel darah merah oleh sistem kekebalan tubuh sendiri), atau kekurangan enzimtertentu.

Bagaimana penilaian jaundice dilakukan?

Page 6: penyakit kuning

5/8/2018 penyakit kuning - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/penyakit-kuning-559abe7c483d2 6/12

 

Penilaian jaundice dilakukan pada bayi baru lahir berbarengan dengan pemantauan tanda-tandavital (detak jantung, pernapasan, suhu) bayi, minimal setiap 8-12 jam.4 Salah satu tanda jaundice

adalah tidak segera kembalinya warna kulit setelah penekanan dengan jari. Cara menilai jaundicemembutuhkan cahaya yang cukup, misalnya dengan kadar terang siang hari atau dengan cahaya

fluorescent.2 Jaundice umumnya mulai terlihat dari wajah, kemudian dada, perut, lengan, dan

kaki seiring dengan peningkatan kadar bilirubin. Bagian putih mata juga dapat tampak kuning.Jaundice lebih sulit dinilai pada bayi dengan warna kulit gelap. Karena itu penilaian jaundicetidak dapat hanya didasarkan pada pengamatan visual. Jika ditemukan tanda jaundice pada 24

 jam pertama setelah lahir, pemeriksaan kadar bilirubin harus dilakukan. Demikian pula jika jaundice tampak terlalu berat untuk usia tertentu bayi atau ada keraguan mengenai beratnya

 jaundice dari pengamatan visual.Pemeriksaan kadar bilirubin dapat dilakukan melalui kulit (TcB: Transcutaneus Bilirubin) atau

dengan darah (TSB: Total Serum Bilirubin).4 Kadar bilirubin yang diperoleh dari pemeriksaanini dapat menggambarkan besar kecilnya risiko yang dihadapi si bayi, seperti terilustrasikan pada

nomogram 1.

Bagaimana membedakan berbagai jenis jaundice?

Jaundice fisiologis (normal) dapat terjadi pada 50% bayi baru lahir.5 Tipe jaundice ini umumnya

diawali pada usia 2-3 hari, memuncak pada hari 4-5, dan menghilang dengan sendirinya padausia 2 minggu.

Jaundice karena ketidakcocokan rhesus atau golongan darah ibu dan bayi umumnya terjadidalam 24 jam pertama setelah lahir.5 Tipe jaundice ini memiliki risiko besar untuk mencapai

kadar bilirubin yang sangat tinggi.

Ketidakcocokan rhesus ibu dan janin dapat terjadi jika ibu memiliki rhesus negatif sementara si janin memiliki rhesus positif. Di Indonesia, hal ini relatif jarang terjadi karena sebagian besar  penduduk Indonesia memiliki rhesus positif. Di negara dengan proporsi rhesus negatif yang

relatif besar, beberapa pemeriksaan dilakukan untuk mempersiapkan ibu dan bayi menghadapikemungkinan ketidakcocokan rhesus. Setiap ibu hamil menjalani pemeriksaan golongan darah

dan tipe rhesus.4 Jika pemeriksaan tersebut tidak dilakukan dalam kehamilan atau jika ibumemiliki rhesus negatif, maka saat kelahiran dilakukan pemeriksaan pada darah bayi untuk 

mengetahui golongan darah, rhesus, dan ada tidaknya antibodi yang dapat menyerang sel darahmerah bayi.

 Apakah ASI berhubungan dengan jaundice?

Jaundice lebih sering terjadi pada bayi yang memperoleh ASI dibanding bayi yang memperoleh

susu formula. Ada dua macam jaundice yang dapat terjadi sehubungan dengan ASI: 

y  Breastfeeding jaundice (5-10% bayi baru lahir)5: Hal ini ter jadi pada minggu pertama setelah

lahir pada bayi yang tidak memperoleh cukup ASI.6 Bilirubin akan dikeluarkan dari tubuh dalam

Page 7: penyakit kuning

5/8/2018 penyakit kuning - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/penyakit-kuning-559abe7c483d2 7/12

 

bentuk empedu yang dialirkan ke usus. Selain itu, empedu dapat terurai menjadi bilirubin di

usus besar untuk kemudian diserap kembali oleh tubuh. Jika bayi tidak memperoleh cukup ASI,

gerakan usus tidak banyak terpacu sehingga tidak banyak bilirubin yang dapat dikeluarkan

sebagai empedu. Dan bayi yang tidak memperoleh cukup ASI tidak mengalami buang air besar 

yang cukup sering sehingga bilirubin hasil penguraian empedu akan tertahan di usus besar dan

diserap kembali oleh tubuh.7 Selain itu kolostrum yang banyak terkandung pada ASI di hari-hari

awal setelah persalinan memicu gerakan usus dan BAB. Karena itu, jika Anda menyusui, Anda

harus melakukannya minimal 8-12 kali per hari dalam beberapa hari pertama.4 Dan penting

untuk diperhatikan bahwa tidak pernah ada alasan untuk memberikan air atau air gula pada bayi

untuk mencegah kenaikan bilirubin.

Untuk menilai apakah bayi telah memperoleh asupan ASI yang cukup, ada beberapa hal yangdapat diperhatikan:4

o  Bayi yang memperoleh ASI tanpa suplemen apapun akan mengalami berkurangnya

berat badan maksimal (< 10% berat lahir) pada usia 3 hari. Jika berat badan bayi

berkurang 10% berat lahir pada hari ketiga, kecukupan ASI harus dievaluasi.

o  Bayi yang memperoleh cukup ASI akan BAK dengan membasahi seluruh popoknya 4-6

kali per hari dan BAB 3-4 kali pada usia 4 hari. Pada usia 3-4 hari, feses bayi harus telah

berubah dari mekonium (warna gelap) menjadi kekuningan dengan tekstur lunak.

y  Breastmilk jaundice (1% bayi baru lahir): Hal ini ter jadi dalam akhir minggu pertama atau awal

minggu kedua setelah lahir.6 Sebagian kecil ibu memiliki suatu zat dalam ASI mereka yang dapat

menghambat pengolahan bilirubin oleh hati.6,7 Keadaan ini tidak memerlukan penghentian

pemberian ASI karena tipe jaundice ini ringan dan sama sekali tidak pernah menimbulkan

kernicterus atau bahaya lainnya. Tipe jaundice ini hanya memiliki sedikit sekali kenaikan

bilirubin dan akan menghilang seiring dengan makin matangnya fungsi hati bayi pada usia 3-10

minggu. Secara umum, jaundice karena sebab apapun tidak pernah merupakan alasan untuk

menghentikan pemberian ASI.

K apan bayi harus diperiksa setelah meninggalkan RS/RB?

Sebelum meninggalkan RS/RB, risiko bayi mengalami hiperbilirubinemia harus dinilai.

Penilaian ini oleh American Academy of Pediatrics disarankan dengan melakukan pengukurankadar bilirubin (TSB atau TcB), penilaian faktor risiko, atau keduanya. Yang merupakan faktor 

risiko adalah:4

Faktor risiko mayor:

y  TSB atau TcB di high-risk zone

y  Jaundice dalam 24 jam pertama

y  Ketidakcocokan golongan darah atau rhesus

y  Penyakit hemolisis (penghancuran sel darah merah), misal: defisiensi G6PD yang dibutuhkan sel

darah merah untuk dapat berfungsi normal

Page 8: penyakit kuning

5/8/2018 penyakit kuning - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/penyakit-kuning-559abe7c483d2 8/12

 

y  Usia gestasi 35-36 minggu

y  Riwayat terapi cahaya pada saudara kandung

y  Memar yang cukup berat berhubungan dengan proses kelahiran, misal: pada kelahiran yang

dibantu vakum

y  Pemberian ASI eksklusif yang tidak efektif sehingga tidak mencukupi kebutuhan bayi, ditandai

dengan penurunan berat badan yang berlebihan

y  Ras Asia Timur, misal: Jepang, Korea, Cina

Faktor risiko minor:

y  TSB atau TcB di high intermediate-risk zone

y  Usia gestasi 37-38 minggu

y  Jaundice tampak sebelum meninggalkan RS/RB 

y  Riwayat jaundice pada saudara sekandung

y  Bayi besar dari ibu yang diabetik

y  Usia ibu 25 tahun

y  Bayi laki-laki

Jika tidak ditemukan satu pun faktor risiko, risiko jaundice pada bayi sangat rendah.

Pemeriksaan bayi pertama kali setelah meninggalkan RS/RB adalah pada usia 3-5 hari karena pada usia inilah umumnya bayi memiliki kadar bilirubin tertinggi.4 Secara detail, jadwal

 pemeriksaan bayi setelah meninggalkan RS/RB adalah sebagai berikut: 

y  Jika bayi meninggalkan RS/RB < usia 24 jam à pemeriksaan pada usia 72 jam (3 hari) 

y  Jika bayi meninggalkan RS/RB pada usia antara 24 47,9 jam à pemeriksaan pada usia 96 jam (4

hari) 

y  Jika bayi meninggalkan RS/RB pada usia antara 48 72 jam à pemeriksaan pada usia 120 jam (5

hari) 

Pemeriksaan yang dilakukan harus meliputi:4

y  Berat badan bayi dan perubahan dari berat lahir 

y  Kecukupan asupan ASI/susu formula

y  Pola BAK dan BAB 

y  Ada tidaknya jaundice

Jika ada keraguan mengenai penilaian derajat jaundice, pemeriksaan kadar bilirubin harus

dilakukan.4 Jika ada satu atau lebih faktor risiko, pemeriksaan setelah meninggalkan RS/RBdapat dilakukan lebih awal.

Selain pemeriksaan kadar bilirubin, penyebab jaundice juga harus dicari.4 Misalnya denganmemeriksa kadar bilirubin terkonjugasi dan tidak terkonjugasi, melakukan urinalisis dan kultur 

urin jika yang meningkat terutama adalah kadar bilirubin terkonjugasi, melakukan pengukurankadar enzim tertentu jika ada riwayat serupa dalam keluarga atau bayi menunjukkan tanda-tanda

spesifik.

Page 9: penyakit kuning

5/8/2018 penyakit kuning - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/penyakit-kuning-559abe7c483d2 9/12

 

Bagaimana jaundice ditangani?

Sebagian besar jaundice adalah keadaan fisiologis yang tidak membutuhkan penanganan khusus

selain dilanjutkannya pemberian ASI yang cukup. Namun pada keadaan tertentu, jaundicememerlukan terapi khusus yaitu terapi cahaya atau exchange transfusion.

Terapi cahaya

Perlu tidaknya terapi cahaya ditentukan dari kadar bilirubin, usia gestasi (kehamilan) saat bayi

lahir, usia bayi saat jaundice dinilai, dan faktor risiko lain yang dimiliki bayi, seperti

digambarkan pada grafik 2.4

Beberapa faktor risiko yang penting adalah

y  Penyakit hemolisis autoimun (penghancuran sel darah merah oleh sistem kekebalan tubuh

sendiri) 

y  Kekurangan enzim G6PD yang dibutuhkan sel darah merah untuk berfungsi normal

y  Kekurangan oksigen

y  Kondisi lemah/tidak responsif 

y  Tidak stabilnya suhu tubuh

y  Sepsis (keadaan infeksi berat di mana bakteri telah menyebar ke seluruh tubuh) 

y  Gangguan keasaman darah

y  Kadar albumin (salah satu protein tubuh) < 3.0 g/dL

Pada bayi yang menerima ASI yang harus menjalani terapi cahaya, pemberian ASI dianjurkan

untuk tetap dilakukan. Namun ASI juga dapat dihentikan sementara untuk menurunkan kadar  bilirubin dan meningkatkan efek terapi cahaya.

Selama terapi cahaya, beberapa hal ini perlu diperhatikan: 

y  Pemberian ASI atau susu formula setiap 2-3 jam

y  Jika TSB 25 mg/dL, ulangi pengukuran dalam 2-3 jam

y  Jika TSB 2025 mg/dL, ulangi pengukuran dalam 3-4 jam

y  Jika TSB <20 mg/dL, ulangi pengukuran dalam 4-6 jam

y  Jika TSB terus menurun, ulangi pengukuran dalam 8-12 jam

y

  Jika TSB tidak menurun atau meningkat menuju batas perlunya exchange transfusion,pertimbangkan exchange transfusion

Pada penyakit hemolisis autoimun, pemberian -globulin (gamma globulin) direkomendasikan

 jika TSB tetap meningkat dengan terapi cahaya atau TSB berada 2-3 mg/dL dari batas perlunyaexchange transfusion. Pemberian ini dapat diulangi dalam 12 jam. Pemberian -globulin dapat

menghindari perlunya exchange transfusion pada bayi dengan ketidakcocokan rhesus ataugolongan darah.

Page 10: penyakit kuning

5/8/2018 penyakit kuning - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/penyakit-kuning-559abe7c483d2 10/12

 

Penghentian terapi cahaya ditentukan oleh usia bayi saat dimulainya terapi tersebut, kadar  bilirubin, dan penyebab jaundice. Pada bayi yang diterapi cahaya setelah sempat dipulangkan

dari RS/RB pasca kelahiran, terapi cahaya umumnya dihentikan jika kadar bilirubin sudah di bawah 13-14 mg/dl. Pengukuran ulang bilirubin setelah 24 jam penghentian terapi

direkomendasikan terutama pada bayi dengan penyakit hemolisis atau bayi yang menyelesaikan

terapi cahaya sebelum usia 3-4 hari.

Exchange transfusion

Penanganan khusus lainnya yang mungkin diperlukan pada bayi dengan jaundice adalah

exchange transfusion. Exchange transfusion adalah tindakan di mana darah pasien diambilsedikit demi sedikit dengan meningkatkan volume pengambilan pada setiap siklusnya, untuk 

kemudian digantikan dengan darah transfusi dengan jumlah yang sama. Panduan exchangetransfusion ini dapat dilihat pada grafik 3.

Cara membaca kurva pada grafik ini sama dengan kurva pada grafik panduan terapi cahaya.

Exchange transfusion dilakukan dengan segera pada bayi dengan gejala ¶acute bilirubinencephalopathy¶ seperti meningkatnya ketegangan otot, meregangnya bayi dengan posisi seperti

 busur, demam, tangisan dengan nada tinggi, atau jika TSB � 5 mg/dl di atas kurva yang sesuai.Jika kadar TSB berada pada level di mana exchange transfusion dibutuhkan atau � 25 mg/dl, hal

ini adalah keadaan gawat darurat dan harus segera ditangani.(NIH)

Page 11: penyakit kuning

5/8/2018 penyakit kuning - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/penyakit-kuning-559abe7c483d2 11/12

 

 

Bayi kuning....Gak usah panik lagi..!!!!  

Aug 4, '08 12:19 AMuntuk semuanya

PENYAKIT KUNING PADA BAYI BAR U LAHIR  

Seminggu setelah kelahiran dua putri saya kena sakit kuning.Pertama sempat panik juga

sih..tapi saat anak kedua udah sedikit tenang.Nah biar para Bunda gak ikutan panik kyk sayanih ada ulasan tentang penyakit kuning pada bayi.Mudah2an bermanfaat buat para Bunda yah..

Penyakit kuning (jaundice) pada kulit bayi yang baru lahir adalah hal yang biasa dan biasanya bukan penyakit yang serius.

 Namun ada kalanya penyakit kuning yang berat dapat mengakibatkan cerebral palsy, ketulianatau kemunduran mental. Tetapi komplikasi ini jarang sekali ditemui karena adanya

 pengobatan-pengobatan yang efektif untuk setiap bayi yang mengidap sakit kuning secarasignifikan, yang kemudian tetap dilakukan pengobatan berjalan setelah keluar dari rumah

sakit. Apakah penyakit kuning itu? Penyakit kuning adalah perubahan warna pada kulit bayi yang menjadi kekuningan yangdiakibatkan karena kelebihan bilirubin dalam tubuh. Bilirubin adalah zat yang terdiri dari seldarah merah, dan kemudian hati yang menyingkirkan pigmen bilirubin melalui tinja. Pada bayi

yang baru lahir, bilirubin yang diproduksi oleh tubuhnya jauh lebih banyak dibanding jumlahyang dikeluarkan sehingga mengakibatkan penimbunan bilirubin dalam darahnya.

seringkali para orang tua melihatnya dari mata si bayi. Tetapi meski begitu memang sulit biladilihat bayi terkena sakit kuning atau tidak dari matanya karena mata bayi lebih sering

tertutup. Penyakit kuning biasanya terlihat pada bagian hidung dan wajah, kemudian menjalar ke arah bawah ke seluruh bagian tubuhnya.

 Apa yang bisa saya lakukan untuk mencegahnya? Menyusui secara rutin dengan susu formula atau normal akan sangat membantu untuk 

membuang kotoran dalam tubuh bayi.

 Apakah penyakit kuning ini berbahaya? Apakah perawatan pada penyakit ini sangat 

dibutuhkan? Penyakit kuning ini termasuk penyakit yang sangat berbahaya. Bilirubin adalah racun bagi sel-

sel pada syaraf yang membentuk jaringan otak. Penyakit ini juga bisa mengakibatkan cerebral palsy, ketulian, dan kemunduran pada mental anak. Ya, perawatan sangat dibutuhkan untuk 

menghindari dari kemungkinan-kemungkinan yang lebih membahayakan sang anak.

 Bagaimana perawatan pada penyakit kuning ini dilakukan? Bisakah dihindari dengan

obat? Apakah lampu pijar atau sinar matahari bisa membantu? 

Phototherapi (perawatan dengan sinar) sangat aman dan efektif. Bayi akan dimonitor terusselama perawatan. Pelindung mata akan digunakan untuk memproteksi mata bayi selama perawatan berlangsung. Bila penyakit kuningnya parah dan tidak merespon kerjanya

 phototerapi, maka transfusi darah akan diperlukan.

 Mungkinkah penyakit kuning ini akan kembali? Tidak. Pada setiap bayi, penyakit kuning ini akan terpecahkan setelah 1 sampai 2 minggu dantidak akan kembali lagi. Pada bayi yang menyusui penyakit kuning ini bisa bertahan hingga 10

minggu.

Page 12: penyakit kuning

5/8/2018 penyakit kuning - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/penyakit-kuning-559abe7c483d2 12/12

 

 Semua bayi yang baru lahir harus melakukan pemeriksaan dokter sampai solusi penyakit

kuningnya terpecahkan. Bila penyakit kuning lama bertahan di tubuh si bayi ditakutkan adahubungannya dengan hepatitis atau penyakit hati. Penting untuk diketahui, bila kotoran bayi

Anda bewarna pucat atau coklat muda itu tergolong abnormal dan harus Anda periksakan ke

dokter secepatnya.

Sebelumnya: Obat Tradional Selanjutnya : PENGARUH MUSIK PADA ANAK USIA DINI