penggusuran tanah dalam perspektif sosial
TRANSCRIPT
DALAM -lJil5rrtr[iLl]F SOSIALOleh : Arisciono N.rgt-oha, A,Pcnh' M.si.
PEIUfi fi UsUJT/\J"\J TANAH)
PENDAHULUAN
3. Pembahasan dilakukan(olehperilaku inierpersonal.
dengan
2,
Tanah sengketa, dimana masyarakat
Penggusuran (condemnation)menurut Soerjono Soekanto (1993 : 84)
menggunakan segi pandangan atau
kerangka refernsi sosial atauPelaksanaan hak oleh Pemedniah untuk menelapkan bahwa suatu hak
atas ijin dari pihak yang kalah
menguasai/memanfaatkan tanah
adalah pelaksanaan hak
Pemerintah), untuk menetapkan bahwa sesuatu (hak atas tanah) yang monjadi
3.
berdasarkan putusan pengadilan. Tanah milik masyarakat yang telah
dicabut haknya melalui SuratKeputusan Pencabutan Hak dari
milik pribadi (perorangan atau badan hukum) diperlukan untuk kepentingan
aias ianah yang menjadi
milik
perorangan atau badan hukum swasta
umum, Sedangkan tanah, menurlt pasal 4 UUPA (Undang-Undang Pokok Agraria) adalah pemukaan bumi, yang bagi pemeqanq hak atasnya diberi wewenang untuk mempeaqunakantanah yang bersangkutan, demikian pula
Presiden berdasarkan UndangUndang Nomor 20 Tahun '1961,
ketika ganti kerugian(lihat pasal
belum
disepakati oloh pemilik tanah, dan masih diproses di Pengadilan Tinggi
I
ayat (3) Undang-
Undang Nomor 20 Tahun 1961).
tubuh bumi dan air serta ruang
Fakta iersebut menunjukkanekstensiviias penggusuran tanah sosuai
d,atasnya, sekedar diperlukan untuk
yang langsung berhubungan dengan penggunaan tanah itu dalam batas-balas menurut undang-undang ini (UUPA), dan peraturan-peraluran hukum yang lobihkepentingantinggi.Selanjulnya James P. Chaplin (2000
dengan dinamika sosial masyarakat,Pada intinya penggusuran tetap hanya
dapat dilaksanakan oleh Pemerintah(bagian ketertiban Pemorintah Daerah atau aparat Kepolisian), terutama baqi penggusuran yang berpeluang terjadi konflik. Sedangkan pihak yang dibela
: 363) menjelaskan bahwa porspektif {perspective) adalah suatl] seq i
melalui penqg!suran tanah yaitupihak lain yang syah.
kepentingan umum dan kepntingan
pandangan atau kerangka refensi, dari mana baqian-baqian atau unsur-unsur dari obyek (pengamatan) dapat dilihat hingga tercapai pemahaman yang lebih
baik. Sedangkan sosial menurutSoerjono Soekanto (1993 | 408) adalah hal-hal yang berkaitan dengan perilaku interpersonal,
diperlukan untuk kepentingan umum, pada faktanya tidak slalu berbuah penggusuran yang diwarnai konflik. Ketika lercapai kesepakatan antaraPemerintah dengan pemilik tanah maka
AKAR I\,4ASALAH PENGGUSURAN
:
penggusuran dapat berjalan damai.
Penggusuran yang cenderung menimbulkan konflik bermula dari penguasaan tanah secara tidak syah,atau penguasaan/pemilikan tanah yang
tanah Dalam Perspektif Sosial'diharapkan dapat memual bahasan:
Dengan demikian'Penggusuran
Namun demikian konflik totap overlap dengan kepentingan umum atas berkemungkinan terjadi pada tanah tersebut. Penguasaan tanah penggusuranlanah.
'1. Pelaksanaan hak oleh Pemerintahuniuk menetapkan bahwa suatu hak
Saat diketahui bahwa penggusuran tanah yang cenderungmenimbulkan konflik belpeluang terjadi pada :
ini
sebagaimana dimaksud dapet dilakukan
secara individual dan kolektif, serta proses dan wujudnya dapat dilakukan secara fungsional, sesuai denganprofesi, kemampuan dan keterampilan para pengua6atanahnya.
atas tanah yang menjadi milik perorangan atau badan hukum
2.
swasta diperlukan untuk kepenlingan umum, Dalarn hal iniyang dimaksud dengan ianah adalah permukaan bumi atau ianah dalarn art ruang,
1. Tanah milik swasta (perorangsn/ badan hukum) atau Pemerintah(Badan Usaha [.,lilik Negara/Badan
Usaha [4ilik Daerah/lnstan6i)tidak syah-
Ketika penggusuran terjadi akibat penguasaan tanah sebagaimana dimaksud, sesungguhnya pada saat yang sama terjadi penguatan kembali penguasaan tanah, yaitu bagi magkaEDrsr
dikuasai oleh masyarakat s6cara
xx
MEr
2oo4
:lyang mewakili kepentingan lmum dan
r'
-0' p-l'n lakan
pemilik yang syah. Penguatan ini dilakukan dengan momperhatikanrational legal authorig, yaitu wewenang yang syah, yang dirumuskan hukum dan
PEMAHAMAN TEORITIS
Penggusuran dapat dipahamidengan memanfaatkan berbagai teori. Dad sekian banyak teori yang dapat dimanfaatkan, tidak bedebihan apabila perhatian diarahkan pada empat teori yang diinformasikan David O. Sea.sdan kawan-kawan (1985 : 15 - 16), yaitu : 1. Teori Pilihan Rasional 2. Teori Nilai Pengharapan 3 Teori Pertukaran 4. Teori Pemuasan Kebutuhan
arif dan bermartabat. Apabila persuasi telah dilakukan (seperti meminia parapenyerobot tanah keluar dari lanah yang
dik!asai secara tidak syah, melalui
dilaksanakan oleh petugas yang memenuhi syarat yang ditentukanhukum-
pemberitahuan bahwa
dilaksanakan lindakan represi), barulah represj proporsional dilaksanakan.
Apabila petugas
pelaksana
Penggusuran tanah juga dapatdifahami dengan memanfaatkan Teori
penguaian hak membutuhkan bantuania dapat melakukan delegated authorily,
Pertukaran, Teori ini menyetakan
yaitu wewenang yang dilimPahkankepada pihak lain untuk melaksanakanhal-hal tertentu- Dari sudut pelaksana di
tindakan suatu pihakterhadap pihak lain
lapangan hal
ini
merupakan de jure
authorily, yaitu wewenang yang dipunyai
bahwa orang memperhitungkanmengambil alternatif yang paling baik. Berdasarkan teori ini diketahui bahwa
Teori Pilihan Rasional menyatakan,
dilakukan berdasarkan pertimbangan untunqrugisetiappihak,yanqtimbuldarjberbagai kemungkinan akibat interaksi. Berdasarkan leori ini diketahui bahwa
pihak tertentu atas dasar perintahpetugas tertentu untuk melaksanakan peraturan, Namun demikian dalamperspektif sosial letap disarankan untuk
kerugian dan keuntungan berbagai lindakan, sefta secara rasional penyerobot para penyerobot tanah (pihak yang menguasai tanah secara tidak syah) telah memperhitungkan ke.lgian dan keuntungan dari tindakannya, serta secara rasional mengambil aliernatif yang paling baik. Hal yang sama juga dilakukan oleh pihak yang melakukanpenggusuran.
tanah
tolah
mempertimbangkan untung rugi yang demikian ketika pihak yang melakukan penggusun melaksanakan tugasnya, mereka telah siap menedmanya.
limbul akibat tindakannya. Dengan
membangun opini bahwa pelaksana penggusuran di lapangan, merupakan
pihak yang memegang de factoauthority, yaitu wewenang yang dipunyai pihak tertentu atas dasar kesepakatan sosial.
penggusuran tanah dapat pula dimanfaatkan Teori PemuasanKebuiuhan, yang menyatakan bahwa suatu pihak memiliki kebutuhan atau motif spesifik tertentu, dan bertindak sedemikian rupa untuk memuaskan kebutuhan itu. Berdasarkan teori ini
Dalam upaya
memahami
Meskipun penggusuran tanah pada awalnya disebabkan oleh penguasaan
tanah tidak syah, atau penguasaan/ pemilikan tanah yang overlap dongankepentingan umum atas ianah tersebut,
Para penyerobot tanah dan pihak yanq rnelakukan penggusuran akhirnya bertemu pada medan konflik. Hal inilerjadi karena pilihan terbaik darikedua
diketahui bahwa oleh karena
terletak pada kemiskinanurbanisasi.
namun akar masalah sebenarnyakemudian menimbulkan situasi sosial berupamaraknya keluarga miskin, rumah yang semakin sempit dan sesak, dan karena peningkatan kebuluhan terhadap tanah
Hal ini
dan
belah pihak
berada pada posisi
dilakukanlah penggusuran terhadap masyarakat yang menguasai ta nah socara tidak syah. Tekanan seperti inimengantar masyarakat pada perasaan subyektif, yang awalnya berupa frustrersi, dan berakhir dengan marah. Akibatnya
diametral ata! saling bertenlangan. Pilihan terbaik bagi para penyeroboi lanah adalah menguasai tanah secara tidak syah, sedangkan pilihan terbaik bagi pihak yang melakukan penggusuran adalah mengeluarkanpara penyerobot tanah dari tanah yang mereka kuasai socara tidak syah.
kebutuhannya untuk bertempat tingga, maka para penyerobot tanah terpaks menguasaitanah secara trdak syah. Hal ini tentunya membed dorongan pada
pihak yang melakukan penggusuran untuk melaksanakan tugasnya secaraarif dan bermartabal.
Solain Teori Pilihan Rasional,penggusuran tanah juga dapat dipahami
SOLUSI SPIRITUAL Para penyerobot ianah dan pihak yang melakukan penggusuran apabilaberkenan memperhatikan dirinya, akan
dengan memanfatkan Teori NilaiPengharapan. Teori ini menyatakan, bahwa keputusan diambil atas dasar :
di masyarakat berkembang perilaku agrosif dan kejahatan. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada mahiksberikut ini:
mengerti bahwa manusia (M) jika
pertama, nilai dari bgrbagai akibat keputusan yang mungkin; dan kedua, derajat ekspeklasi (pengharapan)tentang akibat yang akan ditimbulkan oleh setiap keputusan.
dibandingkan alam semesta sangatlah kecil. Apalag; jika dibandingkan Tuhan
Sumbsr rdimodiiikasidai Sars, 1985
:9
Berdasarkan teori ini diketahui bahwa para penyerobot tanah telah mengetahui akibat yang akan timbul, dari penguasaan tanah secara tidak syah. Hal ini mendorong pihak yangmelakukan pengg!suan untuk segera
(T) Pencipta Alam Semesta dapat dikatakan manusia itu sangat tidak berarti, Tuhan tidak membutuhkan manusia, melainkan manusialah yangmembutuhkan Tuhan. Dapat dikatakan
pula manusia itu nihil atau nol (0)dihadapan Tuhan. Dengan penahaman ini diharapkan man!s a mengertibahwa alam semesta iniberada dalam pengaturan Tuhan, dan
melaksanakan tugasnya, meskipunkesemuanya harus dilaksanakan secaraEDrsr XX wEr 2OO4
karena tidak ada overlappinq serta
SEndi
33
benturan pengaturan dapat dipastikan bahwa Tuhan itu satu (l) tak terbagi,
atau Tuhan
it!
dilaksanakan secaaa persuasif, dan tidak lagi diperlukan represi, apalagitindak kekerasan. Hal ini terjadi karena masjng-masing pihak selalu berupaya untuk menjadi rahmat bagi yang lajn.
I\raha Esa. Secara
meninggalkan tanah yang mereka kuasai, karena mengerti bahwa tindakannya merugikan dirinya danpihak lain.
matematis dapat dhumuskan M'=1-
Setelah memahami l\.4'='1 makamanusia akan menjadi makhluk yang merdeka sesuai fitrahnya, tetapi tidak liar. Adalah fitrah manusja untuk hidup tertib sesuai dengan notma-norma dan aturan, yang juslru bermanfaat bagi
Setolah persuasi dilaksanakan,tetapi para penyerobot tidak bersediakeluar dari tanah yang dikuasi secara
SOLUSI SOSIAL
Untuk menduk!ng implementasiRahmatan lil Alamin dari semua pihaklangkah-langkah sosial perl! dilakukan,
tidak syah, barulah dilakukan rep.esi. Caranya dengan melakukan tekanan proporsional, bertahap dan akumulatifagar penyerobot keluardari tanah yang
manusia. Dengan kata lain setelahmemahami
M':1 maka manusiaatau
akan
menjad dirinya sendiri, se su al filrah
antara lain dengan melakukan !paya
dikuasai. Tekanan
kemanusiaan,
menjadi manusia seutuhnya, Secara malematis dapatdirumuskan Mr=M.
Pemahaman bahwa
M'=1 dan
[,41=[,4 pada
gilirannya mengantarkan manusia pada upayamenempatkan Tuhan dan
dilakukan atau sebanding dengan tingkat .esistensi (penolakan). Apabila tingkat resistensi relatif rendah maka diberi tekanan yang sebanding, atau sperlunya, yang penting para penyerobot bercedia koluar dari tanah yang dikuasai. Namun apabila tingkat resistensj relatif tinggi barulah
proporsional
manusia
proporsional.
secara Tuhan
tekanan optimal dilakukan.
Tekanan
juga
harus
berada pada posisi super ordinat (pihak yang harus
dilakukan secara bertahap
dengan mmprhatikanperiode waktu, dan brsifat akumulatif , yaitu pembedan
dipaiuhi), dan manusia berada pada posisi subordinat (pihak yang harus mematuhi). Penempatan
tekanan yang ditingkatkan
kualitasnya,penc6gahan dini. Caranya dengan molakukan sgala sesuatu yang berkaitan dongan usaha-usaha untuk mencegah terjadinya penguasaan tanah secara tidak syah. Pencegahan dilakukan dengan memonitor danmengawasi bidang-bidang tanah yang berpeluang dikuasai secara tidak syah.resistonsi yang meningkat.
karena
posisi Tuhan dan manusia socaraproporsional, akanmendorongmanusia rnematuhi perintah Tuhannya.
PENUTUP Uraian-ulaian yang telah diberlkan menunjukkan bahwa penggusuran dalam perspektif sosial, dapat
Seperti diketahui Tuhan tolah memerintahkan manusia untuksebanyak banyaknya berbuat kebajikan bagi manusia lain, lingkungan, bahkan
alam semesta, atau dalam bahasa spiritual disebut Rahmatan lil Alamin. Hal ini lentunya harus dipatuhi oleh manusia untuk menjadj Rahmatan lil Alamin (Rahmat bagi Alam Semesta) ata! memberi manfaal sebesarbesarnya/tak terhingga (>") bagi lingkungannya. Secara matematis dapat dirumuskan T/N,4 = l/O = >".Apabila para penyerobot tanah dan
Namun apabjla tanah sudahterlanjur dikuasai secara tidak syah maka langkah sosial yang dilakukan adalah persuasi untuk mengeluarkan para penyerobot dari tanah yang mereka kuasai. Caranya dengan memberikan penjelasan melalui berbagai argumentasi yang bertujuan agar penyerobot bersedia
juga memiliki akar masalah yang
mengalami ekstensivilas. Penggusuran memorlukan pemahaman leoritis. Hal ini
akan membantu dalam mencarikan alternatif solusi, baik spiritual maupunsosial,') Dosen STPN Yogyakafta dan akltl pada Lembaga Pengkajian den Pehbetdayaan Sumbedaya Daeeh (LPP-SD) di Jakarta
pihak yang melekukan penggusuran
M = l/O = >.diharapkan tidak akan ierladi penguasaan tanah socara tidaksyah, dan dengan demikian tidak perlu dilaksanakan penggusuran. Namun apabila penguasaan tanah secara tidak syah telah terjadi, maka penggusuran
menyadari bahwa [,4"=1,
N41=
M, dan T/
Scturuh (PerBu''us $F9( SAcr\Oq SOF(I{ $Qn6ucapkor Setqnqt lB?rbaho8la Perhtkafrsn Saudoro(l)
I l,lalc9unaltt ^as q,, Dll, I I 0'l arl n P o,'lr Sh U adenganN
N D I)
yoenCtl,ytxlEDrsr
3{
xx
MEr 2oo4