pengaruh outdoor activities terhadap hasil belajar ilmu …
TRANSCRIPT
PENGARUH OUTDOOR ACTIVITIES TERHADAP HASIL BELAJAR
ILMU PENGETAHUAN ALAM SISWA KELAS V
SDI NO. 137 BONTOMANAI KABUPATEN JENEPONTO
SKRIPSI
Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Guna Memperoleh Gelar Sarjana
Pendidikan Pada Jurusan Pendidikan Guru Sekolah Dasar Fakultas Keguruan dan
Ilmu Pendidikan Universitas Muhammadiyah Makaassar
Oleh
Muh. Musyawwir
10540 11145 16
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MAKASSAR
2020
ii
iii
iv
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MAKASSAR
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN Kantor: Jl. Sultan Alauddin No. 259, Telp. (0411)-866132, Fax. (0411)-860132
\
SURAT PERNYATAAN
Saya yang bertanda tangan dibawah ini:
Nama : MUH. MUSYAWWIR
NIM : 10540 11145 16
Jurusan : Pendidikan Guru Sekolah Dasar
Judul Skripsi : Pengaruh Outdoor Activities Terhadap Hasil Belajar Ilmu
Pengetahuan Alam Siswa Kelas V SDI No. 137 Bontomanai
Kabupaten Jeneponto
Dengan ini menyatakan bahwa skripsi yang saya ajukan di depan Tim Penguji
adalah hasil karya saya sendiri dan bukan hasil ciptaan orang lain atau dibuatkan oleh
siapapun .
Demikianlah pernyataan ini saya buat dan saya bersedia menerima sanksi
apabila pernyataan ini tidak benar.
Makassar, November 2020
Yang Membuat Pernyataan
Muh. Musyawwir
v
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MAKASSAR
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN Kantor: Jl. Sultan Alauddin No. 259, Telp. (0411)-866132, Fax. (0411)-860132
\
SURAT PERJANJIAN
Saya yang bertanda tangan di bawah ini:
Nama : MUH. MUSYAWWIR
NIM : 10540 11145 16
Jurusan : Pendidikan Guru Sekolah Dasar
Fakultas : Keguruan dan Ilmu Pendidikan
Dengan ini menyatakan perjanjian sebagai berikut:
1. Mulai dari penyusunan proposal sampai selesai penyusunan skripsi ini, saya akan
menyusun sendiri skripsi saya (tidak dibuatkan oleh siapapun).
2. Dalam menyusun skripsi, saya akan selalu melakukan konsultasi dengan
pembimbing yang telah ditetapkan oleh pemimpin fakultas.
3. Saya tidak akan melakukan penjiplakkan (plagiat) dalam penyusunan skripsi.
4. Apabila saya melanggar perjanjian seperti pada butir 1, 2, dan 3, saya bersedia
menerima sanksi sesuai dengan aturan yang berlaku.
Demikian perjanjian ini saya buat dengan penuh kesadaran.
Makassar, November 2020
Yang Membuat Perjanjian
Muh. Musyawwir
vi
MOTTO DAN PERSEMBAHAN
MOTTO:
“Pengkerdilan terkejam dalam hidup adalah mebiarkan pikiran yang
cemerlang menjadi budak bagi tubuh malas, Mendahulukan istirahat sebelum
lelah.”
Persembahan :
Kuperuntukkan karya teristimewa ini kepada orang tuaku tercinta yang senantiasa
mengarahkan, membimbing, memberi kasih sayang dan perhatian yang tulus…
Serta kepada Allah SWT yang selalu memberikan petunjuk sehingga semuanya
dimudahkan dan dilancarkan…
Muh. Musyawwir
vii
ABSTRAK
Muh. Musyawwir. 2020. Pengaruh Outdoor Activities terhadap Hasil belajar Ilmu
Pengetahuan Alam Siswa Kelas V SDI No. 137 Bontomanai Kabupaten Jeneponto.
Skripsi. Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar Fakultas Keguruan dan Ilmu
Pendidikan Universitas Muhammadiyah Makassar. Pembimbing 1 Nurlina dan
pembimbing II Amri Amal.
Masalah utama dalam penelitian ini yaitu adakah pengaruh Outdoor Activities
terhadap hasil belajar Ilmu Pengetahuan Alam siswa kelas V SDI No. 137 Bontomanai
Kabupaten Jeneponto.Jenis penelitian ini adalah penelitian kuantitatif atau eksperimen
dengan desain quasi experimental design. Populasi pada penelitian ini adalah siswa
kelas V dan sampel penelitian ini adalah siswa kelas V A dan siswa kelas V B SDI No.
137 Bontomanai Kabupaten Jeneponto yang berjumlah 25 orang siswa. Instrumen yang
digunakan untuk mengumpulkan data adalah berupa pretest dan posttest.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa data dianalisis menggunakan analisis
deskriptif dan analisis inferensial. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa analisis
statistik inferensial dengan menggunakan rumus uji Independent sampel t test, setelah
diperoleh t hitung 2,403 t tabel 2,069 maka diperoleh t hitung > t tabel atau 2,403 > 2,069
dan nisig (2-tailed) < 0,05, sehingga dapat disimpulkan bahwa H0 ditolak dan H1
diterima. Berdasarkan nilai analisis statistik deskriptif dan inferensial yang diperoleh,
dapat disimpulkan bahwa terdapat pengaruh outdoor activities terhadap hasil belajar
ilmu pengetahuan alam siswa kelas V SDI 137 Bontomanai Kabupaten Jeneponto.
Kata Kunci: Outdoor Activities, Hasil Belajar Ilmu Pengetahuan Alam.
viii
KATA PENGANTAR
Alhamdulillahi Rabbil Alamin segala puji bagi Allah Swt, Tuhan semesta
alam. Allah yang paling agung untuk membuka jalan bagi setiap maksud kita, Allah
yang paling suci untuk menjadi energi bagi petunjuk hidup dan kesuksesan kita. Tiada
daya dan kekuatan kecuali dengan bimbingan dari-Nya sehingga skripsi dengan judul
“Pengaruh Outdoor Activities Terhadap Hasil Belajar Ilmu Pengetahuan Alam
Siswa Kelas V SDI No. 137 Bontomanai Kabupaten Jeneponto” dapat diselesaikan.
Setiap orang dalam berkarya selalu mengharapkan kesempurnaan, termasuk
dalam tulisan ini. Penulis menyadari keterbatasan pengetahuan dan keterampilan yang
dimiliki, tetapi penulis telah mengerahkan segala daya dan upaya untuk membuat
tulisan ini selesai dengan baik dan bermanfaat dalam dunia pendidikan.
Skripsi ini disusun untuk memenuhi salah satu persyaratan akademik guna
memperoleh gelar Sarjana Pendidikan pada Jurusan Pendidikan Guru Sekolah Dasar
Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Muhammadiyah Makassar.
Segala daya dan upaya telah penulis kerahkan untuk membuat tullisan ini selesai
dengan baik dan bermanfaat dalam dunia pendidikan, khususnya dalam ruang lingkup
Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan.
Motivasi dari berbagai pihak yang sangat membantu dalam perampungan
tulisan ini. Segala rasa hormat, penulis mengucapkan terima kasih kepada kedua orang
tua, Drs Abd Jalil, M.Pd dan Rosmiati AS, S.Ag yang telah berdoa, memberi semangat,
ix
berjuang, rela berkorban tanpa pamrih dalam mengasuh, membesarkan, mendidik, dan
membiayai penulis dalam proses pencarian ilmu.
Penulis menyadari bahwa penyusunan skripsi ini tidak akan terwujud tanpa
adanya bantuan dan dorongan dari berbagai pihak. Begitu pula penghargaan yang
setinggi-tingginya dan terima kasih banyak disampaikan dengan hormat kepada;
1. Bapak Prof. Dr. H. Ambo Asse, M.Ag., Rektor Universitas Muhammadiyah
Makassar yang telah menyediakan fasilitas kampus yang memadai seperti; ruang
kuliah, perpustakaan, laboratorium, ruang mikro teaching dan sebagainya, meskipun
masih membutuhkan perbaikan untuk pengembangan pendidikan.
2. Bapak Erwin Akib, S.Pd., M.Pd., Ph.D., Dekan Fakultas Keguruan dan Ilmu
Pendidikan Universitas Muhammadiyah Makassar, beserta seluruh staf yang telah
mengembangkan Fakultas dan memberikan bantuan dalam pengembangan
kemampuan dan keterampilan kepemimpinan kepada penulis.
3. Bapak Aliem Bahri, S.Pd., M.Pd selaku Ketua Program Studi Pendidikan Guru
Sekolah Dasar serta seluruh dosen dan staf pegawai dalam lingkungan Fakultas
Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Muhammadiyah Makassar yang telah
membekali penulis dengan serangkaian ilmu pengetahuan yang sangat bermanfaat
bagi penulis.
4. Ibu Dr. Nurlina, S.Si., M.Pd dan Bapak Amri Amal, S.Pd., M.Pd. pembimbing yang
senantiasa sabar dalam mendampingi dan membimbing penulis dalam
menyelesaikan skripsi ini.
x
5. Ibu Risawati, S.Pd selaku Kepala Sekolah SDI No. 137 Bontomanai Kabupaten
Jeneponto dan beserta stafnya, terutama Bapak Kamaluddin, S.Pd selaku wali kelas
Va dan Arnita, S.Pd selaku wali kelas Vb yang telah memberikan izin dan bantuan
untuk melakukan penelitian.
6. Keluarga besar Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar terutama Kakak
Ernawati, Ayu Prawita Sari, Megawati, Abustan, Muhammad Alka, Ibu Kristiawati
dan masih banyak lainnya yang begitu banyak memberikan motivasi dan arahan.
7. Keluarga besar Hima Prodi Pendidikan Guru Sekolah Dasar, yang banyak
memberikan pengalaman dan ilmu yang tidak dipelajari di bangku perkuliahan.
Terima kasih kepada teman seperjuangan Jurusan Pendidikan Guru Sekolah Dasar
Angkatan 2016 terkhusus St. Nur Islamiyah,S.Pd terima kasih atas segala bantuan,
pelajaran, arahan serta motivasi yang diberikan.
Tiada imbalan yang dapat penulis berikan selain memohon kepada Allah SWT,
Penulis senantiasa mengharapkan kritikan dan saran dari berbagai pihak, selama
saran dan kritikan tersebut sifatnya membangun karena penulis yakin bahwa suatu
persoalan tidak akan berarti sama sekali tanpa adanya kritikan. Mudah-mudahan
dapat memberi manfaat bagi para pembaca, terutama bagi diri pribadi penulis.
Aamiin.
Makassar, November 2020
Penulis
xi
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL
LEMBAR PENGESAHAN
PERSETUJUAN PEMBIMBING
SURAT PERNYATAAN
SURAT PERJANJIAN
MOTTO DAN PERSEMBAHAN
ABSTRAK
KATA PENGANTAR
DAFTAR ISI
DAFTAR TABEL
DAFTAR GAMBAR
BAB I 1
PENDAHULUAN......................................................................................................... 1
A. Latar Belakang ..........................................................................................................1
B. Rumusan Masalah .....................................................................................................4
C. Tujuan Penelitian ......................................................................................................4
D. Manfaat Penelitian ....................................................................................................4
BAB II
KAJIAN PUSTAKA ..................................................................................................... 6
A. Outdoor Activities ....................................................................................................6
1. Pengertian Outdoor Activities ...................................................................................6
2. Kelebihan dan Kekurangan Outdoor Activities .........................................................7
3. Implementasi pembelajaran dengan outdoor activities ..............................................8
B. Hakikat Belajar .........................................................................................................9
1. Pengertian Belajar .....................................................................................................9
C. Hasil Belajar ........................................................................................................... 10
1. Pengertian Hasil Belajar ......................................................................................... 10
2. Faktor yang mempengaruhi hasil belajar ................................................................ 11
3. Upaya guru dalam meningkatkan hasil belajar ....................................................... 13
D. Hakikat Pembelajaran Ilmu Pengetahuan Alam ...................................................... 14
1. Pengertian Ilmu Pengetahuan Alam ........................................................................ 14
xii
2. Tujuan Ilmu Pengetahuan Alam di SD ................................................................... 15
E. Penelitian yang Relevan .......................................................................................... 17
F. Kerangka Pikir ........................................................................................................ 18
G. Hipotesis Penelitian ................................................................................................ 20
BAB III
METODE PENELITIAN ............................................................................................ 21
A. Jenis Penelitian dan Desain Penelitian .................................................................... 21
1. Jenis Penelitian ....................................................................................................... 21
2. Desain penelitian .................................................................................................... 21
B. Subjek Penelitian .................................................................................................... 22
C. Defenisi Operasional Variabel ................................................................................ 23
D. Instrumen Penelitian ............................................................................................... 24
E. Teknik pengumpulan data ....................................................................................... 25
F. Teknik Analis Data ................................................................................................. 26
BAB IV
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN .......................................................... 29
A. Hasil Penelitian ....................................................................................................... 29
1. Hasil Analisis Statistik Deskriptif ........................................................................... 29
a. Distribusi frekuensi hasil belajar siswa ................................................................... 31
2. Hasil Analisis Statistik Inferensial .......................................................................... 37
a) Uji Normalitas ........................................................................................................ 37
b) Uji Homogenitas ..................................................................................................... 37
c) Uji Hipotesis ........................................................................................................... 38
B. Pembahasan ............................................................................................................ 39
BAB V
SIMPULAN DAN SARAN ........................................................................................ 42
A. Simpulan ....................................................................................................... 42
B. Saran ............................................................................................................. 42
Daftar Pustaka ............................................................................................................. 44
xiii
DAFTAR TABEL
Tabel 3.1 Data Jumlah Populasi ........................................................................... 22
Tabel 3.2 Data Jumlah Sampel............................................................................. 23
Tabel 4.1 Hasil Analisis Statistik Deskriptif Kelas Eksperimen.......................... 30
Tabel 4.2 Hasil Analisis Statistik Deskriptif Kelas Kontrol ................................ 31
Tabel 4.3 Distribusi Frekuensi dan Persentase Komulatif Skor Hasil Belajar Siswa
Pada Pretest Kelas Eksperimen ........................................................................... 32
Tabel 4.4 Distribusi Frekuensi dan Persentase Komulatif Skor Hasil Belajar Siswa
Pada Posttest Kelas Eksperimen .......................................................................... 33
Tabel 4.5 Distribusi Frekuensi dan Persentase Komulatif Skor Hasil Belajar Siswa
Pada Pretest Kelas Kontrol .................................................................................. 34
Tabel 4.6 Distribusi Frekuensi dan Persentase Komulatif Skor Hasil Belajar Siswa
Pada Posttest Kelas Kontrol ................................................................................. 36
Tabel 4.7 Hasil Uji Normalitas Pretest dan Posttest ............................................ 37
Tabel 4.8 Uji Homogenitas .................................................................................. 38
Tabel 4.9 Hasil Uji Independent T Test ............................................................... 38
xiv
DAFTAR GAMBAR
Gambar 2.1 Bagan Kerangka Pikir ..................................................................... 19
Gambar 3.1 Desain Penelitian Nonequivalent Control Group Design ............... 21
Gambar 4.1 Distribusi Frekuensi Skor Hasil Belajar Siswa Kelas Va Pada Pretest
Eksperimen .......................................................................................................... 32
Gambar 4.2 Distribusi Frekuensi Skor Hasil Belajar Siswa Kelas Va Pada Posttest
Kelas Eksperimen ................................................................................................ 34
Gambar 4.3 Distribusi Frekuensi Skor Hasil Belajar Siswa Kelas Vb Pada Pretest
Kelas Kontrol ...................................................................................................... 35
Gambar 4.4 Distribusi Frekuensi Skor Hasil Belajar Siswa Kelas Vb Pada Posttest
Kelas Kontrol ...................................................................................................... 36
1
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Pendidikan nasional berfungsi mengembangkan kemampuan dan membentuk
watak serta peradaban bangsa yang bermartabat dalam rangka mencerdaskan
kehidupan bangsa, bertujuan untuk berkembangnya potensi peserta didik agar menjadi
manusia yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia,
sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri, dan menjadi warga negara yang demokratis
serta bertanggung jawab (Undang undang No. 20 Tahun 2003 tentang Sistem
Pendidikan Nasional).
Pendidikan adalah usaha manusia yang bertanggung jawab untuk membimbing
siswa menjadi orang dewasa melalui pengajaran dan pelatihan, dan untuk membekali
siswa dengan pengetahuan dan keterampilan untuk menghadapi tantangan masa depan.
Peningkatan mutu pendidikan menjadi tanggung jawab semua pihak yang terlibat
dalam dunia pendidikan, khususnya bagi para guru sekolah dasar yang merupakan
pelopor pendidikan dasar. Guru SD merupakan peran terpenting dalam menciptakan
sumber daya manusia yang berkualitas, yang mampu bersaing di era yang semakin
berkembang ini (Linawati,2016).
Dalam UUSPN (UU nomor 20 tahun 2003) menyatakan bahwa:
Secara umum sekolah dasar diselenggarakan dengan tujuan untuk
mengembangkan sikap dan kemampuan serta memberikan pengetahuan dan
keterampilan dasar yang diperlukan untuk hidup dalam masyarakat serta
mempersiapkan peserta didik mengikuti pendidikan menengah. untuk
2
mencapai tujuan tersebut diperlukan pendidikan dan pengajaran dari berbagai
disiplin ilmu agama, kesenian, dan keterampilan. salah satu disiplin ilmu
adalah ilmu pengetahuan alam.
Peraturan Pemerintah Nomor 19 tahun 2005, dalam standar proses
mengisyaratkan proses pembelajaran pada setiap satuan pendidikan dasar dan
menengah harus interaktif, inspiratif, menyenangkan, menantang, dan memotivasi
peserta didik untuk berpartisipasi aktif serta memberikan ruang yang cukup bagi
prakarsa kreativitas dan kemandirian sesuai dengan bakat minat dan perkembangan
fisik serta psikologis peserta didik.
Belajar adalah suatu proses yang dilakukan individu untuk memperoleh suatu
perubahan tingkah laku. Perubahan ini terjadi karena adanya interaksi antara seseorang
dengan lingkungannya. Karena itulah, belajar dapat terjadi kapan saja dan dimana saja
(Zaniyati, 2017).
Hasil belajar berkaitan dengan pencapaian dalam memperoleh kemampuan
sesuai dengan tujuan khusus yang direncanakan. Dengan demikian tugas utama guru
dalam kegiatan ini adalah merancang instrument yang dapat mengumpulkan data
tentang keberhasilan siswa mencapai tujuan pembelajaran (Zaniyati, 2017).
Susanto (2016:167) mengemukakan bahwa, Sains atau IPA adalah usaha
manusia dalam memahami alam semesta melalui pengamatan yang tepat pada sasaran,
serta menggunakan prosedur, dan dijelaskan dengan penalaran sehingga mendapatkan
suatu kesimpulan.
Sulistyorini dalam (Susanto, 2016:169) menyatakan bahwa:
Ada Sembilan aspek yang dikembangkan dari sikap ilmiah dalam
pembelajaran sains, yaitu: sikap ingin tahu, ingin mendapat sesuatu yang baru,
3
sikap kerja sama, tidak putus asa, tidak berprasangka, mawas diri,
bertanggung jawab, berpikir bebas, dan kedisiplinan diri. Sikap ilmiah itu
dikembangkan melalui kegiatan – kegiatan siswa dalam pembelajaran IPA
pada saat melakukan diskusi, percobaan, dan kegiatan proyek di lapangan.
Outdoor Activities merupakan aktivitas luar sekolah yang berisi kegiatan di luar
kelas sekolah dan di alam bebas lainnya, kegiatan luar kelas tidak sekedar
memindahkan pelajaran keluar kelas, tetapi dilakukan dengan mengajak siswa menyatu
dengan alam dan melakukan berbagai aktivitas yang mengarah pada terwujudnya
perubahan perilaku siswa terhadap lingkungan melalui tahap-tahap penyadaran,
pengertian, perhatian, tanggung jawab dan aksi atau tingkah laku. aktivitas luar sekolah
dapat berupa permainan, cerita, komik, olahraga, eksperimen perkemahan mengenai
kasus-kasus lingkungan di sekitarnya dan diskusi pengelolaan solusi, aksi lingkungan
dan jelajah lingkungan.
Penggunaan metode yang konvensional dan kurangnya alat peraga yang
tersedia sehingga penjelasan guru masih bersifat abstrak dan siswa masih kurang aktif
dalam pembelajaran. Siswa juga cenderung pasif hanya mendengar penjelasan guru
saja mencatat dan menghafal dari apa yang dijelaskan guru dalam pembelajaran serta
ada beberapa siswa menjadi ribut sendiri bahkan ada siswa yang mengganggu
temannya yang sedang mendengar penjelasan guru.
Melalui pembelajaran Outdoor Activities, siswa dapat belajar sesuatu yang
konkret atau nyata yang dapat disajikan dalam bentuk pengamatan, observasi atau
permainan simulasi, diskusi dan petualangan sebagai media penyampaian materi
khususnya pada mata pelajaran Ilmu Pengetahuan Alam kelas V SDI No. 137
4
Bontomanai Kabupaten Jeneponto Oleh karena itu dirumuskan judul "Pengaruh
Outdoor Activites terhadap hasil belajar Ilmu Pengetahuan Alam Siswa Kelas V SDI
No. 137 Bontomanai Kabupaten Jeneponto".
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah, maka dapat dirumuskan rumusan masalah
sebagai berikut:
Apakah terdapat pengaruh Outdoor Activites terhadap hasil belajar ilmu pengetahuan
alam siswa kelas V SDI No. 137 Bontomanai Kabupaten Jeneponto?
C. Tujuan Penelitian
Berdasarkan uraian tentang permasalahan penelitian, maka tujuan penelitian ini
adalah sebagai berikut:
Untuk mengetahui apakah terdapat pengaruh Outdoor Activites terhadap hasil belajar
ilmu pengetahuan alam siswa kelas V SDI No. 137 Bontomanai Kabupaten Jeneponto.
D. Manfaat Penelitian
Adapun manfaat yang diharapkan dapat memberikan manfaat secara teoritis
dan praktis pada masyarakat luas khususnya di bidang pendidikan. Adapun manfaat
penelitian sebagai berikut:
1. Manfaat teoritis
Secara umum penelitian ini memberikan sumbangan perbaikan pembelajaran
dalam peningkatan hasil belajar siswa dan masukan tentang pengembangan
5
pembelajaran dengan menggunakan Outdoor Activites terutama pada pembelajaran
Ilmu Pengetahuan Alam kelas V.
2. Manfaat Praktis
Berdasarkan tujuan dan penelitian, maka penelitian ini diharapkan mempunyai
manfaat adapun manfaat penelitian ini adalah sebagai berikut:
a. Bagi Siswa
Dapat menumbuhkan semangat kerjasama antar siswa, meningkatkan motivasi
dan daya tarik siswa terhadap pembelajaran terutama mata pelajaran ilmu pengetahuan
alam.
b. Bagi guru
Dengan adanya pembelajaran outdoor activities guru dapat mengetahui hasil
belajar siswa di sekolah dan dapat memperbaiki kegiatan belajar diluar sekolah.
6
BAB II
KAJIAN PUSTAKA
A. Outdoor Activities
1. Pengertian Outdoor Activities
Outdoor Activities dikenal juga dengan berbagai istilah lain seperti Outdoor
Learning, Outdoor Study, pembelajaran luar kelas atau pembelajaran lapangan.
"Outdoor Activities adalah suatu kegiatan pembelajaran diluar kelas yang dapat
menambah aspek kegembiraan dan kesenangan bagi siswa sebagaimana layaknya
seorang anak yang sedang bermain dialam bebas" (Widiasworo, 2017).
Outdoor Study merupakan sebuah kegiatan belajar-mengajar antara guru dan
murid, namun tidak dilakukan di dalam kelas tetapi dilakukan di luar kelas atau alam
terbuka yang menggunakan suasana di luar kelas sebagai media transformasi konsep-
konsep yang disampaikan dalam pembelajaran (Vera, 2012). Sedangkan Linawati
(2016:3) mengemukakan bahwa, Outdoor Study adalah sebuah metode pembelajaran
yang dilakukan di luar kelas dengan menggunakan lingkungan sebagai sumber belajar
dan sesuai dengan konsep materi yang hendak disampaikan. Kegiatan belajar di luar
kelas bukanlah kegiatan tambahan yang dilakukan pada waktu nonformal, melainkan
secara resmi, yaitu pada jam-jam masuk kelas.
Bedasarkan berbagai pengertian tentang pembelajaran outdoor activities yang
sudah dijelaskan, Dapat disimpulkan outdoor activities adalah suatu kegiatan belajar
dimana kegiatan pembelajaran tersebut dilakukan di luar kelas atau di alam bebas
7
sehingga kegiatan belajar menjadi menyenangkan dan lebih bermakna bagi siswa
karena melihat objek secara konkret.
2. Kelebihan dan Kekurangan Outdoor Activities
Secara garis besar menurut Uno & Mohamad, (2011:146) konsep pembelajaran
dengan menggunakan metode outdoor learning atau Outdoor Activities memberikan
beberapa kelebihan antara lain:
a. Peserta didik dibawa langsung ke dalam dunia yang konkrit tentang penanaman
konsep pembelajaran sehingga peserta didik tidak hanya bisa menghayalkan materi.
Lingkungan dapat digunakan setiap saat kapanpun dan dimanapun sehingga tersedia
setiap saat, tetapi tergantung dari jenis materi yang sedang diajarkan.
b. Konsep pembelajaran dengan menggunakan lingkungan tidak membutuhkan biaya
karena semua telah disediakan oleh alam lingkungan.
c. Mudah dicerna oleh peserta didik karena peserta didik disajikan materi yang sifatnya
konkrit bukan abstrak.
d. Peserta didik akan lebih leluasa dalam berpikir dan cenderung untuk memahami
materi yang diajarkan karena materi yang diajarkan telah tersaji di depan mata atau
konkrit.
Dalam aplikasinya, konsep pembelajaran dengan menggunakan outdoor
activities (outdoor learning) Menurut Uno & Mohamad, (2011:147) memiliki beberapa
kekurangan antara lain sebagai berikut:
a. Lebih cenderung digunakan pada mata pelajaran IPA atau sains dan sejenisnya.
b. Perbedaan kondisi lingkungan setiap daerah atau dataran rendah dan dataran tinggi.
8
c. Adanya pergantian musim yang menyebabkan perubahan kondisi lingkungan setiap
saat titik timbulnya bencana alam.
Dari uraian diatas disimpulkan bahwa, dengan penggunaan outdoor activities
peserta didik dapat belajar sesuatu yang konkret atau nyata tidak hanya bisa
menghayalkan materi yang disajikan, kegiatan yang bisa memanfaatkan lingkungan
sekitar sehingga tidak membutuhkan banyak biaya akan tetapi adanya pergantian
musim akan membuat kegiatan ini kadang tidak berjalan semestinya.
3. Implementasi pembelajaran dengan outdoor activities
Prosedur untuk mempersiapkan pembelajaran dengan Outdoor Activities
(Outdoor learning) Menurut Hamalik, (2004) adalah sebagai berikut:
a) Guru merumuskan dengan teliti pembelajaran pengalaman belajar direncanakan
untuk memperoleh hasil yang potensial atau memiliki alternatif
b) Menentukan bentuk kegiatan yang akan dipakai, kegiatan Outdoor Activities ini
dapat divariasi sendiri oleh guru misalnya dalam suatu materi dapat dilakukan
dengan berbagai bentuk seperti dalam tema yang lain seperti lingkungan.
c) Guru berusaha menyajikan pengalaman yang bersifat menantang dan memotivasi.
d) Menemukan waktu pelaksanaan kegiatan. Kegiatan Outdoor Activities ini dapat
dilaksanakan dalam pembelajaran atau dapat juga dilaksanakan di luar jam
pelajaran.
e) Menentukan rute pelajaran Outdoor Activities, dapat dilakukan satu kelas bersama-
sama. Faktor aktif dapat menggunakan rute di sekitar sekolahan atau di lingkungan
9
warga sekitar. Siswa dapat bekerja secara individual dan dapat bekerja dalam bentuk
kelompok - kelompok kecil.
f) Para siswa secara aktif berperan serta dalam pembelajaran. Setelah semua persiapan
selesai maka tahap selanjutnya pelaksanaan kegiatan Outdoor Activities yaitu guru
menjelaskan tentang aturan dalam pembelajaran dengan Outdoor Activities.
Dari uraian di atas sebelum melaksanakan pembelajaran Outdoor Activities
guru harus merumuskan pengalaman belajar yang akan direncanakan menyajikan atau
mengajak siswa dengan pengalaman yang bersifat memotivasi, menentukan waktu
pelajaran perjalanan serta menjelaskan antara kegiatan pembelajaran luar kelas.
B. Hakikat Belajar
1. Pengertian Belajar
Belajar pada hakikatnya adalah kegiatan yang dilakukan secara sadar oleh
seseorang yang menghasilkan perubahan tingkah laku pada dirinya sendiri baik dalam
bentuk pengetahuan dan keterampilan baru maupun dalam bentuk sikap dan nilai yang
positif selama berlangsungnya kegiatan belajar terjadi proses interaksi antar orang yang
melakukan kegiatan yang belajar yaitu siswa atau mahasiswa dengan sumber baik
berupa manusia yang berfungsi sebagai fasilitator yaitu guru atau dosen maupun yang
berupa non manusia.
Arsyad dalam Zaniyati (2017:1), menyatakan bahwa salah satu tanda seseorang
telah belajar adalah adanya perubahan tingkah laku pada diri orang itu yang mungkin
10
disebabkan oleh terjadinya perubahan pada tingkat pengetahuan, keterampilan, dan
sikapnya.
Usman dalam Zaniyati (2017:1) mengemukakan bahwa, belajar dapat diartikan
sebagai perubahan tingkah laku pada diri individu berkat adanya interaksi antara
individu dengan individu, individu dengan lingkungannya sehingga mereka lebih
mampu berinteraksi dengan lingkungannya.
Zaniyati (2017:1) mengemukakan bahwa, belajar adalah suatu proses yang
dilakukan individu untuk memperoleh suatu perubahan tingkah laku. Perubahan ini
terjadi karena adanya interaksi antara seseorang dengan lingkungannya. Karena itulah,
belajar dapat terjadi kapan saja dan dimana saja.
Berdasarkan pengertian belajar diatas, disimpulkan bahwa belajar adalah proses
perubahan yang terjadi didalam diri manusia. Perubahan sebagai hasil dari proses
belajar dapat diwujudkan dalam berbagai bentuk seperti perubahan dari tidak tahu
menjadi tahu, dari tidak terampil menjadi terampil dan lain sebagainya.
C. Hasil Belajar
1. Pengertian Hasil Belajar
Hasil belajar siswa menurut Susanto (2016:5) adalah kemampuan yang
diperoleh anak setelah melalui kegiatan belajar. Karena belajar itu sendiri merupakan
suatu proses dari seseorang yang berusaha untuk memperoleh suatu bentuk perubahan
perilku yang relatif menetap. Makna dari hasil belajar yaitu perubahan-perubahan yang
11
terjadi pada diri siswa, baik yang menyangkut aspek kognitif, afektif, dan psikomotor
sebagai hasil dari kegiatan belajar".
Hasil belajar berkaitan dengan pencapaian dalam memperoleh kemampuan
sesuai dengan tujuan khusus yang direncanakan. Dengan demikian tugas utama guru
dalam kegiatan ini adalah merancang instrument yang dapat mengumpulkan data
tentang keberhasilan siswa mencapai tujuan pembelajaran (Zaniyati, 2017).
Berdasarkan beberapa pengertian yang telah diuraikan diatas maka dapat
disimpulkan bahwa hasil belajar adalah kemampuan-kemampuan yang dimiliki murid
setelah ia menerima pengalaman belajarnya di mana kemampuan tersebut dapat berupa
kemampuan kognitif afektif dan psikomotorik.
Selanjutnya, pengertian hasil belajar tersebut diatas diturunkan dalam bahasa
operasional sesuai dengan konteks penelitian ini. Dimana hasil belajar yang dimaksud
dibatasi pada penguasaan bahan ajar siswa kelas V yang diberikan dengan mengacu
pada indikator pembelajaran yang telah disusun pada rencana pelaksanaan
pembelajaran dalam (RPP) yaitu skor hasil tes belajar murid setelah mengikuti kegiatan
belajar mengajar.
2. Faktor yang mempengaruhi hasil belajar
Secara umum faktor-faktor yang mempengaruhi keberhasilan belajar menurut
Slameto (2016: 4) dapat dibagi menjadi dua bagian besar yaitu faktor internal dan
faktor eksternal.
12
a. Faktor internal dapat diklasifikasikan dalam 2 kategori besar yaitu:
1) Faktor biologis (Jasmaniah), Jasmani yang perlu diperhatikan pertama kondisi fisik
yang normal atau tidak memiliki cacat sejak dalam kandungan sampai sesudah lahir.
Kondisi fisik normal ini terutama harus meliputi keadaan otak, panca indra, anggota
tubuh. Kondisi fisik yang sehat dan segar sangat mempengaruhi keberhasilan
belajar, di dalam menjaga kesehatan fisik ada beberapa hal yang perlu diperhatikan
antara lain makan dan minum yang teratur olahraga, serta cukup tidur.
2) Faktor psikologis, Faktor psikologis yang mempengaruhi keberhasilan belajar ini
meliputi segala hal yang berkaitan dengan kondisi mental seseorang kondisi mental
yang dapat menunjang keberhasilan belajar adalah kondisi mental yang mantap dan
stabil. Faktor psikologis ini meliputi hal-hal berikut titik pertama intelegensi titik
intelegensi atau tingkat kecerdasan dasar seseorang memang berpengaruh besar
terhadap keberhasilan belajar kedua, kemauan kemauan dapat dikatakan faktor
utama penentu keberhasilan belajar seseorang. Ketiga, bakat-bakat ini bukan
menentukan mampu atau tidaknya seseorang dalam suatu bidang, melainkan lebih
banyak menentukan tinggi rendahnya kemampuan seseorang dalam suatu bidang.
b. Faktor eksternal dapat diklasifikasikan dalam tiga kategori besar yaitu:
1) Faktor lingkungan keluarga. Faktor lingkungan rumah atau keluarga ini merupakan
lingkungan pertama dan utama pula dalam menentukan keberhasilan belajar
seseorang suasana lingkungan rumah yang cukup tenang adanya perhatian orang tua
terhadap perkembangan proses belajar dan pendidikan anak-anaknya maka akan
mempengaruhi keberhasilan belajarnya
13
2) Faktor lingkungan sekolah lingkungan sekolah sangat diperlukan untuk menentukan
keberhasilan belajar murid. Hal yang paling mempengaruhi keberhasilan belajar
para murid di sekolah mencakup metode mengajar kurikulum relasi guru dengan
murid dan murid dengan murid pelajaran waktu sekolah tata tertib atau disiplin yang
ditegakkan secara konsekuen dan konsisten.
3) Faktor lingkungan masyarakat seorang murid hendaknya dapat memilih lingkungan
masyarakat yang dapat menunjang keberhasilan belajar. Masyarakat merupakan
faktor ekstern yang juga berpengaruh terhadap belajar murid karena keberadaannya
dalam masyarakat lingkungan yang dapat menunjang keberhasilan belajar
diantaranya adalah lembaga-lembaga pendidikan formal nonformal seperti kursus
bahasa asing bimbingan tes, pengajian remaja dan lain-lain.
Dengan memperhatikan faktor-faktor tersebut diharapkan dapat meningkatkan
hasil belajar seseorang dan dapat mencegah murid dari penyebab penyebab
terhambatnya pembelajaran.
Dari uraian diatas disimpulkan bahwa faktor yang mempengaruhi hasil belajar
adalah segala sesuatu yang berpengaruh terhadap hasil belajar siswa baik itu faktor
internal maupun faktor eksternal.
3. Upaya guru dalam meningkatkan hasil belajar
Untuk meningkatkan hasil belajar murid Menurut (Mulyasa, 2007:97), maka
diperlukan prinsip prinsip belajar antara lain:
a. Pembelajran perlu menekan pada pembelajaran individual meskipun dilaksanakan
secara klasikal, dalam pembeljaran perlu diperhatikan perbedaan peserta didik.
14
b. Perlu diupayakan lingkungan belajaryang kondusif, dengan metode belajar dan
media yang bervariasi yang memungkinkan setiap peserta didik mengikuti kegiatan
belajar dengan tenang dan menyenangkan.
c. Dalam pembelajaran perlu diberikan waktu yang cukup, terutama dalam
penyelesaian tugas belajar agar setiap peserta didik dapat mengerjakan tugas dengan
baik.
Guru Seharusnya memfokuskan pengajaran Pada pengembangan kecerdasan,
fisik, dan emosi peserta didik, tanpa mengabaikan pembentukan karakter, Tugas Guru
adalah menyediakan situasi pengalaman untuk membantu peserta didik dalam
perkembangan mereka secara optimal (Widiasworo, 2017:16).
Berdasarkan urain diatas, disimpulkan upaya guru neningkatkan hasil belajar
adalah usaha untuk meningkatkan prestasi belajar yang baik, dapat dilakukan dengan
beberapa cara antara lain dengan memberikan bimbingan belajar, menanamkan disiplin
belajar, memberikan motivasi, fasilitas dan perhatian terhadap kebutuhan siswa yang
sedang belajar.
D. Hakikat Pembelajaran Ilmu Pengetahuan Alam
1. Pengertian Ilmu Pengetahuan Alam
IPA adalah usaha manusia dalam memahami alam semesta melalui pengamatan
yang tepat pada sasaran, serta menggunakan prosedur, dan dijelaskan dengan penalaran
sehingga mendapatkan suatu kesimpulan (Susanto, 2016:167).
Sulistyorini dalam (Susanto, 2016:169) mengemukakan bahwa :
15
Ada Sembilan aspek yang dikembangkan dari sikap ilmiah dalam
pembelajaran sains, yaitu : Sikap ingin tahu, ingin mendapat sesuatu yang
baru, sikap kerja sama, tidak putus asa, tidak berprasangka, mawas diri,
bertanggung jawab, berpikir bebas, dan kedisiplinan diri. Sikap ilmiah itu
dikembangkan melalui kegiatan –kegiatan siswa dalam pembelajaran IPA
pada saat melakukan diskusi, percobaan, dan kegiatan proyek di lapangan.
Jacobson dalam (Susanto, 2016:170) mengemukakan bahwa, IPA juga
memiliki karakteristik sebagai dasar untuk memahaminya, karakteristik tersebut
meliputi:
a) IPA merupakan kumpulan konsep, prinsip, hukum, dan teori.
b) Proses ilmiah dapat berupa fisik dan mental, serta mencermati fenomena alam,
termasuk juga penerapannya.
c) Sikap keteguhan hati, keingintahuan, ketekunan, dalam menyingkap rahasia alam.
d) IPA tidak dapat membuktikan semua akan tetapi hanya sebagian atau beberapa saja.
e) Keberanian IPA bersifat subjektif dan bukan kebenaran yang bersifat objektif.
Berdasarkan uraian diatas, dapat dipahami bahwa pembelajaran sains
merupakan pembelajaran berdasarkan pada prinsip, hukum dan teori, Proses yang
mana dapat menumbuhkan sikap ilmiah siswa terhadap konsep-konsep IPA. Oleh
karena itu, pembelajaran IPA di sekolah dasar dilakukan dengan penyelidikan
sederhana bukan hafalan terhadap kumpulan konsep IPA.
2. Tujuan Ilmu Pengetahuan Alam di SD
Pembelajaran sains di sekolah dasar dikenal dengan pembelajaran Ilmu
Pengetahuan Alam (IPA). Adapun tujuan pembelajaran IPA di sekolah dasar menurut
16
Badan Nasional Standar Pendidikan (BNSP, 2006) dalam Kumala (2016:15)
dimaksudkan untuk:
a. Memperoleh keyakinan terhadap kebesaran Tuhan yang maha Esa berdasarkan
keberadaan, keindahan, dan keteraturan alam ciptaannya.
b. Mengembangkan pengetahuan dan pemahaman konsep – konsep IPA yang
bermanfaat dan dapat diterapakan dalam kehidupan sehari – hari.
c. Mengembangkan rasa ingin tahu, sikap positif dan kesadaran tentang adanya
hubungan yang saling memengaruhi antara IPA, teknologi, dan masyarakat.
d. Mengembangkan keterampilan proses untuk menyelidiki alam sekitar, memecahkan
masalah, dan membuat keputusan.
e. Meningkatkan kesadaran untuk berperan serta dalam memelihara, menjaga, dan
melestarikan lingkungan alam.
f. Meningkatkan kesadaran untuk menghargai alam dan segala keteraturannya sebagai
salah satu ciptaan Tuhan.
g. Memperoleh bekal pengetahuan, konsep, dan keterampilan IPA sebagai dasar untuk
melanjutkan pendidikan ke SMP.
Berdasarkan Uraian di atas tujuan Pembelajaran IPA SD adalah Pembelajaran
untuk meningkatkan pengetahuan, konsep, dan ketrampilan dalam
mengaplikasikannya dikehidupan sehari hari serta bersyukur atas keberadaan alam
ciptaan tuhan.
17
E. Penelitian yang Relevan
Beberapa Hasil Penelitian yang relevan dan berkaitan dengan outdoor activities,
antara lain:
Pertama, Penelitian yang dilakukan oleh Siti Asiah, Jurusan PGSD FIP
Universitas Negeri Surabaya, JPGSD. Volume 02 Nomor 03 Tahun 2014, dengan Judul
"Penerapan Metode Outdoor Activity Dalam Pembelajaran Ipa Untuk Meningkatkan
Hasil Belajar Siswa Sekolah Dasar". Hasil Penelitian Menunjukkan Bahwa Secara
keseluruhan aktivitas siswa siklus I mencapai persentase 72,80% dan belum mencapai
indikator keberhasilan. Setelah melakukan perbaikan pada pembelajaran siklus II,
aktivitas siswa mencapai persentase 88% dan menunjukkan kategori sangat baik, serta
sudah mencapai indikator keberhasilan dan menunjukkan peningkatan dari siklus
sebelumnya. Peningkatan ini terlihat pada aktivitas siswa yang aktif dalam
menyelesaikan tugas-tugas dalam kelompok belajar. Selain itu siswa sudah berani
untuk mengemukakan pendapat dan memecahkan permasalahan bersama kelompok
belajarnya. Serta siswa dalam mengerjakan soal evaluasi di akhir pembelajaran sudah
bisa mandiri, tidak mencontek dan bisa tenang.
Kedua, Penelitian yang dilakukan oleh Heni Linawati, PGSD FIP Universitas
Negeri Surabaya, JPGSD, Volume 03 Nomor 02 Tahun 2015, dengan judul "Pengaruh
Metode Outdoor Study Terhadap Hasil Belajar Siswa Pada Konsep IPA Kelas IV
Sekolah Dasar" Hasil Penelitian menunjukkan Bahwa besarnya perbedaan antara hasil
pre-test dan post-test menggunakan rumus gain, diperoleh besarnya perbedaan hasil
pre-test dan post-test sebesar 18,8%.
18
Dari beberapa penelitian diatas dapat disimpulkan bahwa dengan pembelajaran
Outdoor Activities dapat meningkatkan hasil belajar siswa sehingga peneliti tertarik
untuk melakukan penelitian eksperimen dengan menggunakan Outdoor Activities di
SDI No. 137 Bontomanai Kabupaten Jeneponto.
F. Kerangka Pikir
Kerangka pikir merupakan metode konseptual tentang keterkaitan teori dengan
berbagai faktor yang telah diidentifikasi sebagai masalah yang penting. Adapun
kerangka pikir dalam penelitian ini dapat dilihat pada bagan berikut:
19
Gambar 2.1 Bagan Kerangka Pikir.
Pembelajaran Ilmu Pengetahuan Alam Kelas V SDI No. 137
Bontomanai Kabupaten Jeneponto
SOLUSI Dengan menggunakan kegiatan pembelajaran luar kelas ( outdoor activities) dalam
pelajaran Ilmu Pengetahuan Alam;
1. Siswa dapat belajar sesuatu yang konkret atau nyata yang dapat disajikan dalam
bentuk pengamatan.
2. Lingkungan sebagai media penyampaian materi khususnya pada mata pelajaran Ilmu
Pengetahuan Alam.
3. Materi yang diajarkan lebih dapat diingat siswa karena pengetahuan yang didapatkan
siswa berasal dari pengalaman empirik.
Guru:
1. Penggunaan metode yang konvensional
dan kurangnya alat peraga yang
tersedia
2. penjelasan guru masih bersifat abstrak.
Siswa:
1. Siswa masih kurang aktif dalam
pembelajaran.
2. Siswa hanya mendengar penjelasan guru,
mencatat dan menghafal dari apa yang
dijelaskan guru.
Masalah
Kelas Eksperimen Kelas Kontrol
Pretest Pretest
Pembelajaran IPA Menggunakan
Kegiatan Outdor Activities
Pembelajaran IPA Menggunakan
pembelajaran Konvensional
Posttest Posttest
Ada pengaruh Outdoor Activites terhadap hasil
belajar ilmu pengetahuan alam siswa kelas V SDI
No. 137 Bontomanai Kabupaten Jeneponto.
20
G. Hipotesis Penelitian
Berdasarkan Teori dan Kerangka pikir hipotesis pada penelitian ini adalah
Terdapat pengaruh Outdoor Activites terhadap hasil belajar ilmu pengetahuan alam
siswa kelas V SDI No. 137 Bontomanai Kabupaten Jeneponto. Untuk keperluan
pengujian dirumuskan hipotesis statistik sebagai berikut:
H0: 𝜇1 = 𝜇2 Vs H1: 𝜇1
> 𝜇2
H0: Tidak Terdapat pengaruh Outdoor Activites terhadap hasil belajar ilmu
pengetahuan alam siswa kelas V SDI No. 137 Bontomanai Kabupaten
Jeneponto.
H1: Terdapat pengaruh Outdoor Activites terhadap hasil belajar ilmu
pengetahuan alam siswa kelas V SDI No. 137 Bontomanai Kabupaten
Jeneponto.
Keterangan:
H0 = Hipotesis Nihil
H1= Hipotesis Alternatif
𝜇1=Parameter hasil belajar ilmu pengetahuan alam siswa menggunakan pembelajaran
outdoor activities pada kelas eksperimen SDI No. 137 Bontomanai Kabupaten
Jeneponto.
𝜇2=Parameter hasil belajar ilmu pengetahuan alam siswa menggunakan
pembelajarankonvensional pada kelas kontrol SDI No. 137 Bontomanai Kabupaten
Jeneponto.
21
BAB III
METODE PENELITIAN
A. Jenis Penelitian dan Desain Penelitian
1. Jenis Penelitian
Penelitian ini merupakan penelitian Eksperimen. Penelitian eksperimen adalah
suatu metode penelitian yang digunakan untuk mencari pengaruh perlakuan tertentu
terhadap yang lain dalam kondisi yang terkendalikan, Sugiyono (2019). Jenis
penelitian ini yaitu Quasi experimental design, bentuk desain eksperimen ini
merupakan pengembangan dari True eksperimental designs, Sugiyono (2019).
2. Desain penelitian
Desain Penelitian yang digunakan adalah nonequivalent control group design.
Desain ini hampir sama dengan pretest-posttest control group design, hanya pada
desain ini kelompok eksperimen maupun kontrol tidak dipilih secara random. Fokus
desain penelitian ini dapat digambarkan sebagai berikut:
Gambar 3.1 Nonequivalent Control Group Design. Sugiyono (2019:138)
Keterangan:
O1 : Pretest pada kelas eksperimen
O3 : Pretest Pada kelas kontrol
22
X : Perlakuan/Treatment
O2 : Posttest Pada kelas Eksperimen
O4 : Posttest Pada kelas Kontrol
Untuk mengetahui pengaruh outdoor activities terhadap hasil belajar siswa
dengan desain ini adalah dengan membandingkan hasil posttest kelas eksperiment (O2)
dengan posttest kelas kontrol (O4).
B. Populasi dan Sampel
1. Populasi
Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh siswa kelas V SDI No. 137
Bontomanai Kabupaten Jeneponto yang terdiri dari dua kelas, dengan jumlah siswa
kelas V A 13 Siswa, dan kelas V B 12 Siswa.
Tabel 3.1 Jumlah Populasi
Kelas Laki-laki Perempuan Jumlah
V A
(Kelas Eksperimen)
6 7 13
V B
(Kelas Kontrol)
4 8 12
Jumlah 10 13 25
Sumber: SDI No. 137 Bontomanai
2. Sampel
Dalam penelitian ini, peneliti mengambil sampel dengan menggunakan teknik
Sampling Jenuh (penuh) atau sampling total. Menurut Sugiyono (2014:85) Sampling
Jenuh (penuh) ini adalah teknik penentuan sampel bila semua anggota populasi
23
digunakan sebagai sampel. Jadi pada penelitian ini akan menggunakan semua siswa
kelas V SDI No. 137 Bontomanai Kabupaten Jeneponto.
Tabel 3.2 Jumlah Sampel
Kelas Laki-laki Perempuan Jumlah
V A
(Kelas Eksperimen)
6 7 13
V B
(Kelas Kontrol)
4 8 12
Jumlah 10 13 25
Sumber: SDI No. 137 Bontomanai
C. Defenisi Operasional Variabel
Penelitian ini terdiri dari variabel bebas (eksogen) dan variabel tak bebas
(endogen). Variabel bebas pada penelitian ini adalah Outdoor Activities dan variabel
terikat adalah hasil belajar IPA.
1. Outdoor Activities adalah suatu kegiatan belajar di mana kegiatan pembelajaran
tersebut dilakukan di luar kelas atau di alam bebas sehingga kegiatan belajar
menjadi menyenangkan dan lebih bermakna bagi siswa karena melihat objek secara
konkret. Dengan indikator yaitu:
a) Keaktifan peserta didik dalam menggali dan menemukan informasi untuk
memecahkan masalah pada mata pelajaran IPA yang diberikan.
b) Kemampuan antar peserta didik dalam mengkomunikasikan hasil diskusi mata
pelajaran IPA.
24
c) Kemampuan peserta didik untuk menghubungkan konsep satu dengan konsep
lainnya yang saling berhubungan.
d) Ketepatan peserta didik dalam mengerjakan soal evaluasi.
e) Perhatian peserta didik dalam proses pembelajaran.
2. Hasil belajar adalah kemampuan-kemampuan yang dimiliki siswa setelah menerima
pengalaman belajarnya, dimana kemampuan tersebut dapat berupa kemampuan
kognitif, afektif dan psikomotorik.
Untuk mengukur Hasil belajar menggunakan alat ukur berupa tes (pretest dan
posttest) pada siswa kelas V SDI No. 137 Bontomanai Kabupaten Jeneponto.
D. Instrumen Penelitian
Instrumen Penelitian menurut Sanjaya (2013:249) adalah "Alat yang digunakan
untuk mengumpulkan data penelitian, karena alat atau instrumen ini menggambarkan
juga cara pelaksanaannya maka sering disebut juga dengan teknik penelitian". Alat
bantu yang dipilih dan digunakan oleh peneliti dalam kegiatannya mengumpulkan data
agar kegiatan tersebut menjadi sistematis dan dipermudah olehnya.
1. Tes Hasil belajar siswa
Tes hasil belajar digunakan untuk memperoleh informasi tentang penguasaan
siswa terhadap pembelajaran IPA sebelum penerapan outdoor activities yang biasa di
sebut pretest dan setelah penerapan outdoor activities yang biasa disebut postest.
25
E. Teknik pengumpulan data
Teknik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah melalui
pembelajaran Luring (Luar Jaringan) atau pembelajaran tatap muka dengan
mengumpulkan seluruh siswa kelas Va sebagai kelas eksperimen dan kelas Vb sebagai
kelas kontrol yang menjadi sampel dalam penelitian ini. Setelah itu, siswa diberikan
Pretest, Treatment dan Posttest. Adapun langkah-langkah data yang akan dilakukan
sebagai berikut:
1. Tes awal (Pretest)
Tes awal (Pretest) dilakukan sebelum treatment, Pretest dilakukan untuk
mengetahui kemampuan yang dimiliki oleh siswa sebelum diterapkannya Outdoor
Activities.
2. Treatment (pemberian perlakuan)
Hal ini peneliti menggunakan Outdoor Activities pada pembelajaran Ilmu
Pengetahuan Alam.
3. Tes akhir (posttest)
Setelah treatment, tindakan selanjutnya adalah Tes Akhir (Postest) untuk
mengetahui kemampuan akhir siswa setelah pembelajaran Outdoor activities.
4. Dokumentasi
Dokumentasi merupakan suatu teknik pengumpulan data dengan menghimpun
dan menganalisis dokumen-dokumen, baik secara tertulis, gambar maupun elektronik.
Dokumentasi dilakukan dengan meminta file dari sekolah dan mengambil gambar atau
hal-hal terkait apa yang dibutuhkan dalam penelitian.
26
F. Teknik Analis Data
Analsis data penelitian dimaksudkan untuk menganalisis data hasil tes
penelitian berkaitan dengan hasil belajar IPA, teknik analisis data yang digunakan
adalah analisis deskriptif dan analisis infersial.
1. Analisis Statistik Deskriptif
Analisis statistik deskriptif merupakan statistik yang digunakan untuk
menganalisis data dengan cara mendeskripsikan atau menggambarkan data yang telah
terkumpul selama proses penelitian dan bersifat kuantitatif. Ada pun langkah-langkah
dalam penyusunan melalui analisis ini adalah sebagai berikut:
a) Rata-rata (Mean)
�̅�= ∑ 𝑥𝑖
𝑛𝑖=1
𝑛
b) Persentase (%) nilai rata-rata
𝑃 = 𝑓
𝑁x 100%
Keterangan:
P = Angka persentase
f = frekuensi yang dicari persentasenya
N = Banyaknya sampel responden.
2. Analisis Statistik Inferensial
Sebelum uji hipotesis, maka harus dilakukan uji prasyarat terlebih dahulu, yaitu
uji normalitas dan uji homogenitas.
27
a) Uji Normalitas
Uji normalitas merupakan langkah awal dalam menganalisis data secara
spesifik. Untuk uji normalitas ini, digunakan program SPSS for windows versi 22.
Pengujian dengan SPSS berdasarkan pada uji One-Sampel Kolmogorov-Smirnov
dengan taraf signifikansi 5% atau 0,05. Jika 𝑃𝑣𝑎𝑙𝑢𝑒 ≥ 0,05 maka distribusinya normal
sedangkan Jika 𝑃𝑣𝑎𝑙𝑢𝑒 < 0,05 maka distribusinya tidak normal.
b) Uji Homogenitas
Uji homogenitas adalah pengujian mengenai sama tidaknya variansi-variansi
dua buah distribusi atau lebih. Pengujian homogenitas dilakukan dengan bantuan
program SPSS for windows versi 22 dengan taraf signifikansi 5% atau 0,05. Jika
𝑃𝑣𝑎𝑙𝑢𝑒 ≥ 0,05 maka distribusinya homogen sedangkan Jika 𝑃𝑣𝑎𝑙𝑢𝑒 < 0,05 maka
distribusinya tidak homogen.
c) Uji Hipotesis
Analisis statistik inferensial digunakan untuk menguji hipotesis penelitian
dengan menggunakan uji-t. Setelah uji prasyarat dilakukan dan terbukti bahwa data-
data yang diolah berdistribusi normal dan homogenitas, maka dilanjutkan dengan
pengujian hipotesis. Pengujian hipotesis dilakukan untuk mengetahui apakah hipotesis
yang diajukan dapat diterima atau ditolak.
Uji hipotesis yang digunakan adalah Independent t-test yang merupakan uji
beda dua sampel yang tidak berpasangan atau tidak sama serta tidak mendapatkan
28
perlakuan yang sama pula. Kriteria pengambilan keputusannya adalah Jika Sig. ≥0,05
maka H0 diterima.
29
BAB IV
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
A. Hasil Penelitian
Hasil penelitian ini adalah jawaban dari rumusan masalah yang telah ditetapkan
sebelumnya. Penelitian ini dilakukan terhadap 25 siswa mengenai pembelajaran
Outdoor Activities terhadap hasil belajar ilmu pengetahuan alam di SDI No. 137
Bontomanai Kabupaten Jeneponto. Penelitian ini merupakan penelitian quasi
eksperimen dengan analisis data penelitian menggunkan teknik statistik deskriptif dan
statistik infrensial. Hasil analisis tersebut akan diuraikan sebagai berikut.
1. Hasil Analisis Statistik Deskriptif
Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan oleh peneliti di SDI No. 137
Bontomanai Kabupaten Jeneponto, maka diperoleh data-data yang dikumpulkan
melalui instrument tes sehingga dapat diketahui hasil belajar siswa berupa skor nilai
dari siswa kelas Va (Kelompok Eksperimen) dan Vb (Kelompok Kontrol) SDI No. 137
Bontomanai Kabupaten Jeneponto.
Adapun deskripsi secara kuantitatif skor hasil belajar Pretest sebelum diberikan
perlakuan (treatment) dan hasil belajar Posttest setelah diberikan perlakuan (treatment)
dapat dilihat pada table 4.1 dan 4.2 berikut.
30
Tabel 4.1 Hasil Analisis Statistik Deskriptif Kelas Va
(Kelompok Eksperimen)
Statistik Deskriptif Pretest Posttest
Jumlah Siswa 13 13
Skor Ideal 25 25
Skor tertinggi 20 25
Skor terendah 11 15
Rentang data 9 10
Skor rata rata 15,65 21,03
Varian 530,4 316,4
Standar deviasi 23,0 17,7
Sumber: Lampiran IV
Berdasarkan hasil analisis data statistik deskriptif pada tebel diatas memberikan
gambaran umum, skor tertinggi yang diperoleh siswa pada pretest adalah 20 dan skor
terendah yang diperoleh siswa adalah 11, rentang data yang diperoleh yaitu 9, sehingga
skor rata-rata yang diperoleh yaitu 15,65. Serta varian dan standar deviasi yang
diperoleh yaitu 530,4 dan 23,0. Namun setelah Penggunaan pembelajaran Outdoor
Activities diperoleh skor tertinggi 25, skor terendah 15, sehingga diperoleh skor rata
rata 21,03 dan Rentang data yang diperoleh pada posttest adalah 10. Serta varian dan
standar deviasi yang diperoleh yaitu 316,4 dan 17,7.
Berikut ini dikemukakan hasil deskriptif pencapaian hasil belajar secara umum
kelas Vb (kelompok kontrol) SDI 137 Bontomanai Kabupaten Jeneponto dengan
menggunakan pembelajaran konvensional.
31
Tabel 4.2 Hasil Analisis Statistik Deskriptif Kelas Vb
(Kelompok Kontrol)
Statistik Deskriptif Pretest Posttest
Jumlah Siswa 12 12
Skor ideal 25 25
Skor tertinggi 18 21
Skor terendah 9 13
Rentang data 9 8
Skor rata rata 12,83 18,4
Varian 293,0 1.047,5
Standar deviasi 17,1 32,3
Sumber: Lampiran IV
Berdasarkan hasil analisis data statistik deskriptif pada tebel diatas memberikan
gambaran umum, skor tertinggi yang diperoleh siswa pada pretest adalah 18 dan skor
terendah yang diperoleh siswa adalah 9, sehingga skor rata-rata yang diperoleh yaitu
12,83. Namun setelah Penggunaan pembelajaran konvensional diperoleh skor tertinggi
21, skor terendah 13, sehingga diperoleh skor rata rata 18,4. Dan Rentang data yang
diperoleh pada pretest adalah 9 sedangkan pada posttest diperoleh Rentang data 8. Serta
varian dan standar deviasi yang diperoleh pada pretest adalah 293,0 dan 17,1.
Sedangkan pada posttest varian dan standar deviasi yang diperoleh adalah 1.047,5 dan
32,3.
a) Distribusi Frekuensi Hasil Belajar Siswa
Berdasarkan skor hasil belajar siswa kelas Va dan siswa kelas Vb SDI No. 137
Bontomanai Kabupaten Jeneponto dianalisis dengan menggunakan persentase pada
distribusi frekuensi maka dapat dibuat tabel distribusi frekuensi sebagai beikut:
32
Tabel 4.3 Distribusi frekuensi dan persentase komulatif skor hasil belajar
siswa kelas Va SDI No. 137 Bontomanai Kabupaten Jeneponto pada pretest
Kelas Eksperimen
Skor
F
Komulatif dari bawah Komulatif dari atas
Kf K(%) Kf K(%)
11-12
13-14
15-16
17-18
19-20
2
3
2
4
2
2
5
7
11
13
15,38
38,46
53,84
84,61
100
13
11
7
5
2
100
84,61
53,84
38,46
15,38
Dari tabel 4.3 di atas, terlihat bahwa ada 5 orang siswa (38,46%) yang
memperoleh skor ≥ 13, dan terdapat 8 orang (84,61%) dari siswa yang memperoleh ≥
14.
Data dari distribusi frekuensi skor hasil belajar siswa kelas Va SDI No. 137
Bontomanai Kabupaten Jeneponto pada pretest kelas eksperimen dapat disajikan dalam
histogram poligon frekuensi sebagai berikut:
Gambar 4.1 Distribusi frekuensi skor hasil belajar siswa kelas Va SDI No. 137
Bontomanai Kabupaten Jeneponto pada pretest kelas eksperimen
0
1
2
3
4
5
11 12 13-14 15-16 17-18 19-20
Histogram PoligonPretest Kelas Eksperimen
Histogram Poligon
33
Berdasarkan gambar 4.1 dapat dilihat pada pretest kelas eksperimen jumlah
siswa yang mendapatkan skor tertinggi adalah 4 orang terdapat pada histogram dan
poligon 17-18, terdapat 3 orang siswa yang berada pada histogram dan poligon 13-14,
dan terdapat 2 orang siswa yang berada pada histogram dan poligon 11-12, 15-16 dan
19-20.
Tabel 4.4 Distribusi frekuensi dan persentase komulatif skor hasil belajar
siswa kelas Va SDI No. 137 Bontomanai Kabupaten Jeneponto pada posttest
Kelas Eksperimen
Skor
F
Komulatif dari bawah Komulatif dari atas
Kf K(%) Kf K(%)
15-16
17-18
19-20
21-22
23-24
25-26
1
1
4
3
2
2
1
2
6
9
11
13
7,70
15,38
46,15
69,23
84,61
100
13
11
9
6
2
1
100
84,61
69,23
46,15
15,38
7,70
Dari tabel 4.4 di atas, terlihat bahwa ada 6 orang siswa (46,15%) yang
memperoleh skor ≥ 20, dan terdapat 7 orang (69,23%) dari siswa yang memperoleh ≥
22.
Data dari distribusi frekuensi skor hasil belajar siswa kelas Va SDI No. 137
Bontomanai Kabupaten Jeneponto pada posttest kelas eksperimen dapat disajikan
dalam histogram poligon frekuensi sebagai berikut:
34
Gambar 4.2 Distribusi frekuensi skor hasil belajar siswa kelas Va SDI No. 137
Bontomanai Kabupaten Jeneponto pada posttest kelas eksperimen
Berdasarkan gambar 4.2 dapat dilihat pada posttest kelas eksperimen jumlah
siswa yang mendapatkan skor tertinggi adalah 4 orang terdapat pada histogram dan
poligon 19-20, terdapat 3 orang siswa yang berada pada histogram dan poligon 21-22,
terdapat 2 orang siswa yang berada pada histogram dan poligon 23-24 dan 25-26, serta
terdapat 1 orang siswa yang berada pada histogram dan poligon 15-16 dan 17-18.
Tabel 4.5 Distribusi frekuensi dan persentase komulatif skor hasil belajar
siswa kelas Vb SDI No. 137 Bontomanai Kabupaten Jeneponto pada pretest
Kelas Kontrol
Skor
F
Komulatif dari bawah Komulatif dari atas
Kf K(%) Kf K(%)
9-10
11-12
13-14
15-16
17-18
3
3
2
3
1
3
6
8
11
12
25
50
66,66
91,66
100
12
11
8
6
3
100
91,66
66,66
50
25
Dari tabel 4.5 di atas, terlihat bahwa ada 6 orang siswa (50%) yang memperoleh
skor ≥ 11, dan terdapat 6 orang (91,66%) dari siswa yang memperoleh ≥ 12.
0
2
4
6
15-16 17-18 19-20 21-22 23-24 25-26
Histogram PoligonPostestt Kelas Eksperimen
Histogram Poligon
35
Data dari distribusi frekuensi skor hasil belajar siswa kelas Vb SDI No. 137
Bontomanai Kabupaten Jeneponto pada pretest kelas kontrol dapat disajikan dalam
histogram poligon frekuensi sebagai berikut:
Gambar 4.3 Distribusi frekuensi skor hasil belajar siswa kelas Vb SDI No. 137
Bontomanai Kabupaten Jeneponto pada pretest kelas kontrol
Berdasarkan gambar 4.3 dapat dilihat pada pretest kelas kontrol jumlah siswa
yang mendapatkan skor tertinggi adalah 3 orang terdapat pada histogram dan poligon
9-10, 11-12 dan 15-16, terdapat 2 orang siswa yang berada pada histogram dan poligon
13-14, dan terdapat 1 orang siswa yang berada pada histogram dan poligon 17-18.
Tabel 4.6 Distribusi frekuensi dan persentase komulatif skor hasil belajar
siswa kelas Vb SDI No. 137 Bontomanai Kabupaten Jeneponto pada posttest
Kelas Kontrol
Skor
F
Komulatif dari bawah Komulatif dari atas
Kf K(%) Kf K(%)
13-14
15-16
17-18
19-20
21-22
1
0
5
4
2
1
1
6
10
12
8,33
8,33
50
83,33
100
12
10
6
1
1
100
83,33
50
8,33
8,33
0
1
2
3
4
9 10 11 12 13-14 15-16 17-18
Histogram PoligonPretest Kelas Kontrol
Histogram Poligon
36
Dari tabel 4.6 di atas, terlihat bahwa ada 1 orang siswa (8,33%) yang
memperoleh skor ≥ 17, dan terdapat 11 orang (50%) dari siswa yang memperoleh ≥ 18.
Data dari distribusi frekuensi skor hasil belajar siswa kelas Vb SDI No. 137
Bontomanai Kabupaten Jeneponto pada posttest kelas kontrol dapat disajikan dalam
histogram poligon frekuensi sebagai berikut:
Gambar 4.4 Distribusi frekuensi skor hasil belajar siswa kelas Vb SDI No. 137
Bontomanai Kabupaten Jeneponto pada posttest kelas kontrol
Berdasarkan gambar 4.4 dapat dilihat pada posttest kelas kontrol jumlah siswa
yang mendapatkan skor tertinggi adalah 5 orang terdapat pada histogram dan poligon
17-18, terdapat 4 orang siswa yang berada pada histogram dan poligon 19-20, terdapat
2 orang siswa yang berada pada histogram dan poligon 21-22, serta terdapat 1 orang
siswa yang berada pada histogram dan poligon 13-14.
0
2
4
6
13-14 15-16 17-18 19-20 21-22
Histogram PoligonPosttest Kelas Kontrol
Histogram Poligon
37
2. Hasil Analisis Statistik Inferensial
Sebelum dilakukan uji hipotesis dengan menggunakan uji independent sampel
t test, terlebih dahulu dilakukan terlebih dahulu uji prasyarat yaitu uji normalitas dan
uji homogenitas dengan bantuan program SPSS Versi 22.
a) Uji Normalitas
Berikut ini hasil Uji Normalitas kelas Va (kelompok eksperimen) dan kelas Vb
(kelompok kontrol) SDI 137 Bontomanai Kabupaten Jeneponto dengan menggunakan
Outdoor Acitivities.
Tabel 4.7 Hasil Uji Normalitas Pretest dan Posttest
Tes Hasil Belajar Kelas Eksperimen Kelas Kontrol Keterangan
Pretest 0,200 0,200 Normal
Posttest 0,200 0,200 Normal
Sumber: Lampiran IV
Tabel 4.3 menunjukkan bahwa nilai signifikan yang diperoleh kelas eksperimen
dan kelas kontrol pada pretest dan posttest menunjukkan Nilai Pvalue > α yaitu 0,200 >
0,05. Hal ini menunjukan Nilai Sig pada kelas eksperimen dan kelas kontrol pada
pretest dan posttest berdistribusi normal.
b) Uji Homogenitas
Tabel 4.8 Uji Homogenitas
Test of Homogeneity of Variances
Hasil
Levene
Statistic df1 df2 Sig.
.602 1 23 .446
38
Berdasarkan output di atas diketahui nilai signifikan (sig) untuk data
homogenitas diketahui 0,446 sehingga 0,446 > 0,05, maka dapat disimpulkan bahwa
data penelitian Homogen.
c) Uji Hipotesis
Setelah dilakukan uji prasyarat yakni uji normalitas dan homogenitas telah
selesai, maka selanjutnya dilakukan uji hipotesis dengan menggunakan uji independent
sampel t test dengan bantuan progrom SPSS Versi 22.
Tabel 4.9 Hasil Uji Independent Sampel T Test
Hasil Indipenden Sample T test
Independent Samples Test
Levene's
Test for
Equality of
Variances t-test for Equality of Means
F Sig. t df
Sig. (2-
tailed)
Mean
Difference
Std. Error
Difference
95% Confidence
Interval of the
Difference
Lower Upper
Hasil Equal variances
assumed .602 .446 2.403 23 .025 9.692 4.033 1.349 18.036
Equal variances
not assumed 2.427 22.485 .024 9.692 3.994 1.419 17.966
Sumber: Lampiran IV
Untuk Menentukan t tabel peneliti menggunakan tabel distribusi t dengan taraf
signifikan 𝛼 = 0,05 dan d.b = N-2= 25-2 = 23 maka diperoleh t 0,05 = 2,069. Setelah
diperoleh t hitung 2,403 t tabel = 2,069 maka diperoleh t hitung > t tabel atau 2,403 > 2,069
dan nilai sig (2-tailed) diperoleh 0,025 maka diperoleh sig (2-tailed) < 0,05 sehingga
39
dapat di simpulkan bahwa H0 ditolak dan H1 diterima. Ini berarti bahwa terdapat
Pengaruh penggunaan Pembelajaran Outdoor Activities terhadap hasil belajar Ilmu
Pengetahuan Alam Siswa Kelas V SDI No. 137 Bontomanai Kabupaten Jeneponto.
B. Pembahasan
Berdasarkan pencapaian hasil belajar secara umum kelas Va (kelompok
eksperimen) SDI No. 137 Bontomanai Kabupaten Jeneponto dengan menggunakan
Outdoor Acitivities. Skor tertinggi yang diperoleh siswa pada pretest adalah 20 dan
skor terendah yang diperoleh siswa adalah 11, sehingga skor rata-rata yang diperoleh
yaitu 15,65 dan rentang data yang diperoleh pada pretest 9. Serta varian dan standar
deviasi yang diperoleh pada pretest yaitu 530,4 dan 23,0. Namun setelah Penggunaan
pembelajaran Outdoor Activities diperoleh skor tertinggi 25, skor terendah 15,
sehingga diperoleh skor rata rata 21,03 dan rentang data pada posttest adalah 10. Serta
varian dan standar deviasi yang diperoleh pada posttest yaitu 316,4 dan 17,7.
Pencapaian hasil belajar secara umum kelas Vb (kelompok kontrol) SDI No.
137 Bontomanai Kabupaten Jeneponto dengan menggunakan pembelajaran
konvensional. Skor tertinggi yang diperoleh siswa pada pretest adalah 18 dan skor
terendah yang diperoleh siswa adalah 9, sehingga skor rata-rata yang diperoleh yaitu
12,83 dan rentang data yang diperoleh pada pretest adalah 9. Serta varian dan standar
deviasi yang diperoleh pada pretest yaitu 293,0 dan 17,1. Namun setelah Penggunaan
pembelajaran konvensional diperoleh skor tertinggi 21, skor terendah 13, sehingga
diperoleh skor rata rata 18,4 dan rentang data pada posttest adalah 8. Serta varian dan
standar deviasi yang diperoleh pada posttest adalah 1.047,5 dan 32,3.
40
Respon siswa terhadap pembelajaran outdoor activities sangat baik. Ini dapat
di lihat dari kekatifan siswa dalam mengikuti pembelajaran, antusisnya siswa
dikarenakan pembelajaran luar kelas merupakan sesuatu yang baru dan pertama
didapatkan oleh siswa. Pengetahuan siswa mengenai mata pelajaran IPA lebih mudah
dipahami dikarenakan ilmu yang didapatkan melalui pengalaman siswa itu sendiri.
Berdasarkan hasil analisis statistik inferensial dengan menggunakan rumus uji
independent sampel t test, Setelah diperoleh t hitung 2,403 dan t tabel = 2,069 maka
diperoleh t hitung > t tabel atau 2,403 > 2,069 dan nilai sig (2-tailed) diperoleh 0,025
sehingga diperoleh sig (2-tailed) < 0,05 sehingga dapat di simpulkan bahwa H0 ditolak
dan H1 diterima. Ini berarti bahwa terdapat Pengaruh Outdoor Activities terhadap hasil
belajar Ilmu Pengetahuan Alam siswa Kelas V SDI 137 Bontomanai Kabupaten
Jeneponto.
Sejalan dengan hasil penelitian ini, terdapat persamaan hasil Penelitian yang
dilakukan oleh Siti Asiah, Jurusan PGSD FIP Universitas Negeri Surabaya, JPGSD.
Volume 02 Nomor 03 Tahun 2014, dengan Judul "Penerapan Metode Outdoor Activity
Dalam Pembelajaran Ipa Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Sekolah Dasar".
Hasil Penelitian Menunjukkan Bahwa Secara keseluruhan aktivitas siswa siklus I
mencapai persentase 72,80% dan belum mencapai indikator keberhasilan. Setelah
melakukan perbaikan pada pembelajaran siklus II, aktivitas siswa mencapai persentase
88% dan menunjukkan kategori sangat baik, serta sudah mencapai indikator
keberhasilan dan menunjukkan peningkatan dari siklus sebelumnya.
41
Kedua, Penelitian yang dilakukan oleh Heni Linawati, PGSD FIP Universitas
Negeri Surabaya, JPGSD, Volume 03 Nomor 02 Tahun 2015, dengan judul "Pengaruh
Metode Outdoor Study Terhadap Hasil Belajar Siswa Pada Konsep IPA Kelas IV
Sekolah Dasar" Hasil Penelitian menunjukkan Bahwa besarnya perbedaan antara hasil
pre-test dan post-test menggunakan rumus gain, diperoleh besarnya perbedaan hasil
pre-test dan post-test sebesar 18,8%. Dengan demikian dapat dinyatakan bahwa kedua
penelitian tersebut dapat meningkatkan hasil belajar siswa dengan menggunakan
pembelajaran Outdoor Activities.
Menurut Widiasworo (2017), Outdoor Activities adalah suatu kegiatan
pembelajaran diluar kelas yang dapat menambah aspek kegembiraan dan kesenangan
bagi siswa sebagaimana layaknya seorang anak yang sedang bermain dialam bebas.
Keterkaitan antara teori ini dengan hasil penelitian adalah pembelajaran Outdoor
Activities dapat meningkatkan hasil belajar siswa, karena pembelajaran menjadi lebih
menyenangkan, dan juga pembelajaran akan lebih bermakna bagi siswa karena belajar
dari pengalaman langsung sehingga siswa lebih mengingat materi dibandingkan
dengan menghafal dan penyampaian materi secara konvensional.
Berdasarkan nilai analisis statistik deskriptif dan statistik inferensial yang
diperoleh, dapat disimpulkan bahwa terdapat pengaruh Outdoor Activities terhadap
hasil belajar Ilmu Pengetahuan Alam siswa kelas V SDI No. 137 Bontomanai
Kabupaten Jeneponto.
42
BAB V
SIMPULAN DAN SARAN
A. Simpulan
Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan dapat disimpulkan bahwa bahwa
terdapat Pengaruh Outdoor Activities terhadap hasil belajar Ilmu Pengetahuan Alam
siswa Kelas V SDI No. 137 Bontomanai Kabupaten Jeneponto. Secara deskriptif skor
rata-rata hasil belajar siswa pada pretest kelas eksperimen yaitu 15,65. Sedangkan
pretest kelas kontrol diperoleh skor rata-rata 12,83. Skor rata-rata hasil belajar siswa
pada posttest kelas eksperimen yaitu 21,03. Sedangkan posttest kelas kontrol diperoleh
skor rata-rata 18,4. Secara inferensial dengan menggunakan rumus uji independent
sampel t test, setelah diperoleh thitung 2,403 dan ttabel = 2,069 diperoleh thitung > ttabel atau
2,403 > 2,069 dan nilai sig (2-tailed) diperoleh 0,025 maka diperoleh sig (2-tailed) <
0,05. Sehingga H0 ditolak dan H1 diterima. Ini berarti terdapat pengaruh terhadap hasil
belajar Ilmu Pengetahuan Alam siswa Kelas V SDI No. 137 Bontomanai Kabupaten
Jeneponto.
B. Saran
Berdasarkan hasil penelitian penulis mengenai Pengaruh Outdoor Activities
Terhadap Hasil Belajar IPA siswa Kelas V SDI No. 137 Bontomanai Kabupaten
Jeneponto maka penulis mengemukakan beberapa saran:
1. Kepada Kepala sekolah sebagai pemegang kebijakan pendidikan di sekolah,
kiranya memberikan dorongan serta fasilitas kepada guru untuk
43
mengembangkan media pembelajaran yang inovatif dan variatif dalam
mengembangkan mutu pendidikan di sekolah.
2. Kepada para pendidik terkhusus kepada guru SDI No. 137 Bontomanai
Kabupaten Jeneponto pada pembelajaran IPA hendaknya menggunakan
Outdoor Activities dalam pembelajaran. Selain itu, penggunaan media
pembelajaran hendaknya variatif agar siswa tidak merasa bosan.
3. Kepada peneliti, diharapkan mampu mengembangkan pembelajaran Outdoor
Activities dalam pembelajaran lainnya khususnya mata pelajaran IPA sehingga
dapat lebih memahami materi yang akan diajarkan.
44
Daftar Pustaka
Asiah, S. (2014). Penerapan metode Outdoor activity dalam pembelajaran ipa untuk
meningkatkan hasil belajar siswa Pembelajaran. Jurnal Penelitian Pendidikan
Guru Sekolah Daar, 2(3), 2, (online)
https://jurnalmahasiswa.unesa.ac.id/index.php/jurnal-penelitian-
pgsd/article/view/12224, diakses 06 februari 2020.
BNSP. (2006). Satandar Kompetensi Mata Pelaaran IPA SD/MI. Jakarta: Dirjen.
Depdiknas. (2003). Undang Undang RI No. 20 Tahun 2003 . Indonesia : Depdiknas.
Fitrah, M., & Luthfiyah. (2017). Metodologi Penelitian; Penelitian Kualitatif,
Tindakan Kelas & Studi Kasus. Sukabumi: CV Jejak.
Hamalik, O. (2004). Proses Belajar Mengajar . Bandung: Bumi Aksara.
Kumala, F. N. (2016). Pembelajaran Ipa Sekolah Dasar. Malang: Ediide Infografika.
Linawati, H. (2016). Pengaruh metode Outdoor Study terhadap hasil belajar siswa pada
konsep IPA kelas IV SD. Jurnal Penelitian Pendidikan Guru Sekolah Dasar,
3(2), 3, (online), https://jurnalmahasiswa.unesa.ac.id/index.php/jurnal-
penelitian-pgsd/article/view/15425, diakses 06 februari 2020.
Mulyasa, E. (2007). Standar Kompetensi dan Sertifikasi Guru. Bandung: PT. Remaja
Rosdakarya.
Sanjaya, W. (2013). Penelitian Pendidikan Jenis, Metode dan Prosedur. Jakarta:
Kencana Prenada Media Group.
Slameto. (2010). Belajar dan Faktor Faktor yang mempengaruhinya. Jakarta: Rineka
Cipta.
45
Sugiyono. (2016). Metode Penelitian Pendidikan (Pendekatan Kuantitatif, Kualitatif
dan R & D). Bandung: Alfabeta.
Sugiyono. (2019). Metodologi Penelitian Pendidikan . Bandung: Alfabeta,Cv.
Susanto, A. (2016). Teori Belajar dan Pembelajaran. Indonesia: Prenamedia Group.
Uno, H. B., & Mohamad, N. (2011). Belajar Dengan Pendekatan PAILKEM. Jakarta:
Bumi Aksara.
Vera, A. (2012). Metode Mengajar Anak Di Luar Kelas (Outdoor Study). Jogjakarta:
Diva Press.
Widiasworo, E. (2017). Strategi dan metode mengajar Siswa diluar kelas (outdoor
learning). Yogyakarta: Ar-Ruzz Media.
Zaniyati. (2017). Pengembangan Media Pembelajaran berbasis ICT. Jakarta: Bumi
Aksara.
LAMPIRAN 1
a. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP)
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN
(RPP) Sekolah : SDI 137 BONTOMANAI
Kelas /Semester : V/2 (dua)
Tema : Panas dan Perpindahannya
Subtema 1 : Suhu dan Kalor
Pembelajaran : 1
Pertemuan : 1
Fokus Pembelajaran : Bahasa Indonesia dan IPA
Alokasi Waktu : 6 x 35 menit (6 JP)
A. KOMPETENSI INTI (KI)
1. Menerima dan menjalankan ajaran agama yang dianutnya.
2. Memiliki perilaku jujur, disiplin, tanggung jawab, santun, peduli, dan percaya
diri dalam berinteraksi dengan keluarga, teman guru, dan tetangga.
3. Memahami pengetahuan faktual dengan cara mengamati (mendengar, melihat,
membaca) dan menanya berdasarkan rasa ingin tahu tentang dirinya, makhluk
ciptaan Tuhan dan kegiatannya, dan benda-benda yang dijumpainya di rumah
dan di sekolah.
4. Menyajikan pengetahuan faktual dalam bahasa yang jelas, sistematis dan logis
dalam karya yang estetis, dalam gerakan yang mencerminkan anak sehat, dan
dalam tindakan yang mencerminkan perilaku anak beriman dan berakhlak mulia.
B. KOMPETENSI DASAR DAN INDIKATOR
Bahasa Indonesia
Kompetensi Dasar Indikator
3.3 Meringkas teks penjelasan
(eksplanasi) dari mediacetak atau
elektronik.
3.3.1 Membuat ringkasan narasi teks
video/gambar yang disajikan
3.3.2 membuat kesimpulan bacaan, siswa
mampu menyajikan ringkasanteks
secara tepat.
4.3 Menyajikan ringkasan teks
penjelasan (eksplanasi)dari media
cetak atauelektronik dengan
menggunakan kosakatabaku dan
kalimat efektifsecara lisan, tulis, dan
visual
4.3.1 menuliskan kata-kata kunci yang
ditemukan dalam tiap paragraphbacaan,
siswa mampu meringkas teks eksplanasi
pada media cetak secaratepat.
IPA
Kompetensi Dasar Indikator Pencapaian Kompetensi
3.6 Menerapkan konsep perpindahan
kalor dalam kehidupan sehari-hari 3.6.1 Mengidentifikasikan benda-benda
sekitar yang dapat menghantarkan
panas.
3.6.2 Mendiskusikan perubahan suhu benda
dengan konsep kalor dilepaskan dan
kalor diterima oleh benda
4.6 Melaporkan hasilpengamatan tentang
perpindahan kalor.
4.6.1 Memahami perbedaan suhu dan kalor
C. TUJUAN PEMBELAJARAN
1. Dengan penjelasan dari guru siswa mampu mengetahui perbedaan suhu dan
kalor.
2. Dengan melakukan pengamatan siswa mampu mengelompokkan benda
konduktor dan isolator.
D. MATERI PEMBELAJARAN
1. Suhu dan Kalor
2. Kalor dan Perpindahannya
E. METODE PEMBELAJARAN
Model Pembelajaran : Cooperative Learning
Metode Pembelajaran : Outdoor Activities, percobaan, diskusi, tanya jawab,
penugasan, dan ceramah.
F. MEDIA/ALAT DAN SUMBER BELAJAR
Media/Alat : 1. Benda konduktor dan isolator
2. Beragam benda di kelas dan lingkungan sekitar.
Sumber Belajar : Buku Guru dan Buku Siswa Kelas V, Tema 6: Panas dan
Perpindahannya. Buku Tematik Terpadu Kurikulum 2013
(Revisi 2017). Jakarta: Kementerian Pendidikan dan
Kebudayaan.
G. LANGKAH-LANGKAH KEGIATAN PEMBELAJARAN
Kegiatan Deskripsi Alokasi
Waktu
Pendahuluan 1. Kelas dibuka dengan salam, menanyakan kabar, dan
mengecek kehadiran siswa.
2. Kelas dilanjutkan dengan doa dipimpin oleh salah
seorang siswa.
15 menit
3. Siswa difasilitasi untuk bertanya jawab pentingnya
mengawali setiap kegiatan dengan doa. Selain berdoa,
guru dapat memberikan penguatan tentang sikap syukur.
4. Siswa memperhatikan penjelasan guru tentang tujuan,
manfaat, dan aktivitas pembelajaran yang akan
dilakukan.
5. Siswa diajak menyanyikan lagu guruku tersayang
setempat untuk menyegarkan suasana kembali.
Kegiatan inti Kegiatan Guru:
1. Guru membuka pelajaran dengan memperkenalkan judul
tema dan subtema (Tema: Panas dan Perpindahannya,
Subtema Suhu dan Panas).
2. Guru memberikan beberapa pertanyaan untuk
menstimulus rasa ingintahu siswa, tentang topik yang
akan dibahas pada tema.
- Apakah menurutmu panas bisa berpindah?
- Bagaimana caranya panas berpindah?
- Apakah kamu pernah memegang gagang panci di atas
kompor yangmenyala? Apakah kamu merasakan panas?
Bagaimana hal tersebut bisa terjadi?
3. Guru memberikan penjelasan mengenai Suhu dan Kalor.
4. Guru memberikan kesempatan kepada siswa untuk
bertanya terkait materi yang belum di pahami.
5. Guru membagi siswa kedalam 3 kelompok dan
membagikan 1 benda konduktor dan 1 benda isolator
berupa Piring stainless, Sendok besi, Seng, Kertas,
Plastik Kayu ketiap tiap kelompok untuk diamati
perpindahan kalornya.
6. Guru mengarahkan siswa untuk meletakkan benda yang
telah di bagikan di tengah terik matahari selama kurang
lebih 10 menit.
7. Sembari menunggu, Guru memberikan ICE
BREAKING.
8. Guru mengarahkan perwakilan dari masing masing
kelompok untuk mengambil benda yang di letakkan di
tengah terik matahari untuk diamati.
9. Guru memberikan penjelasan terkait benda penghantar
panas (konduktor dan isolator).
Kegiatan Siswa:
180 menit
1. Masing masing kelompok mendiskusikan hasil
pengamatannya terkait pepindahan kalor pada benda.
2. Masing masing kelompok diberi kesempatan
menjelaskan hasil pengamatannya.
3. Perwakilan dari kelompok lain dipersilahkan untuk
menggapi.
Penutup 1. Guru bersama-sama siswa membuat kesimpulan /
rangkuman hasil belajar selama sehari.
2. Guru memberi kesempatan kepada siswa untuk
menyampaikan pendapatnya tentang pembelajaran yang
telah diikuti.
3. Guru melakukan penilaian hasil belajar.
4. Guru mengajak siswa berdo’a
15 menit
H. PENILAIAN
1. Teknik Penilaian
a. Penilaian Sikap
Mencatat hal-hal menonjol (positif atau negatif) yang ditunjukkan siswa
dalam sikap disiplin.
b. Penilaian Pengetahuan
Muatan Indikator Teknik
Penilaian
Bentuk Instumen
IPA 3.6.1 Menjelaskan kegiatan untuk
membedakan suhu dan kalor
Tes tertulis Soal pilihan ganda
Soal isian
Soal uraian
c. Unjuk Kerja
Muatan Indikator Teknik
Penilaian
Bentuk Instumen
IPA 4.6.1 Mengidentifikasikan benda-
benda sekitar yang dapat
menghantarkan panas.
Unjuk kerja
dan hasil
Rubrik penilaian
pada BG halaman
16-17.
2. Bentuk Instrumen Penilaian
a. Jurnal Penilaian Sikap
No. Tanggal Nama Siswa Catatan
Perilaku
Butir Sikap Tindak Lanjut
1.
2.
3.
4.
5.
Melengkapi Tabel Informasi Hasil Pengamatan
Bentuk Penilaian: Tertulis
Instrumen Penilaian: Rubrik
KD IPA 3.6 dan 4.6
Kriteria Baik Sekali
(4)
Baik
(3)
Cukup
(2)
Perlu
Pendampingan
(1)
Ketepatan
informasi yang
disajikan.
Semua
informasi
yang disajikan
dalam tabel
jelas dan tepat.
Terdapat 2
kesalahan
informasi
yang disajikan
dalam tabel.
Terdapat 3
kesalahan
informasi
yang disajikan
dalam tabel.
Terdapat
lebih dari 3
kesalahan
informasi
yang disajikan
dalam tabel.
Kelengkapan
informasi yang
disajikan.
Semua
informasi
diisi dengan
lengkap.
Ada 2
informasi yang
tidak diisi.
Ada 3
informasi yang
tidak diisi.
Ada lebih dari
3 informasi
yang tidak diisi.
Kesimpulan Siswa dapat
membuat
kesimpulan
dengan
menjawab
semua
pertanyaan
yang
berhubungan
dengan energi
panas dengan.
Siswa dapat
membuat
kesimpulan
dengan
menjawab
sebagian besar
pertanyaan
yang
berhubungan
dengan energi
panas dengan
tepat..
Siswa dapat
membuat
kesimpulan
dengan
menjawab
sebagian kecil
pertanyaan
yang
berhubungan
dengan energi
panas dengan
tepat.
Siswa dapat
membuat
kesimpulan
dengan
menjawab satu
pertanyaan
yang
berhubungan
dengan energi
panas dengan
tepat.
Penilaian (penskoran): total nilai siswa
total nilai maksimal× 10
Guru Kelas Va
Kamaluddin, S.Pd
NIP. 19710512 199501 2 003
Pangkajene, 2 Maret 2020
Mahasiswa
SATRIANA
NIM 105401109216
Jeneponto, September 2020
Mahasiswa
Muh. Musyawwir
NIM. 105401114516
Mengetahui
Kepala Sekolah SDI No. 137 Bontomanai
Risawati, S.Pd
NIP. 19730527 19970 3 200
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN
(RPP)
Sekolah : SDI 137 BONTOMANAI
Kelas /Semester : V/2 (dua)
Tema : Panas dan Perpindahannya
Subtema 1 : Suhu dan Kalor
Pembelajaran : 1
Pertemuan : 2
Fokus Pembelajaran : Bahasa Indonesia dan IPA
Alokasi Waktu : 6 x 35 menit (6 JP)
A. KOMPETENSI INTI (KI)
1. Menerima dan menjalankan ajaran agama yang dianutnya.
2. Memiliki perilaku jujur, disiplin, tanggung jawab, santun, peduli, dan
percaya diri dalam berinteraksi dengan keluarga, teman,guru, dan tetangga.
3. Memahami pengetahuan faktual dengan cara mengamati (mendengar,
melihat, membaca) dan menanya berdasarkan rasa ingin tahu tentang
dirinya, makhluk ciptaan Tuhan dan kegiatannya, dan benda-benda yang
dijumpainya di rumah dan di sekolah.
4. Menyajikan pengetahuan faktual dalam bahasa yang jelas, sistematis dan
logis dalam karya yang estetis, dalam gerakan yang mencerminkan anak
sehat, dan dalam tindakan yang mencerminkan perilaku anak beriman dan
berakhlak mulia.
B. KOMPETENSI DASAR DAN INDIKATOR
Bahasa Indonesia
Kompetensi Dasar Indikator
3.3 Meringkas teks penjelasan
(eksplanasi) dari mediacetak atau
elektronik.
3.3.1 Membuat ringkasan narasi teks
video/gambar yang disajikan
3.3.2 membuat kesimpulan bacaan, siswa
mampu menyajikan ringkasanteks
secara tepat.
4.3 Menyajikan ringkasan teks 4.3.1 Menuliskan kata-kata kunci yang
ditemukan dalam tiap paragraphbacaan,
penjelasan (eksplanasi)dari media
cetak atauelektronik dengan
menggunakan kosakatabaku dan
kalimat efektifsecara lisan, tulis, dan
visual
siswa mampu meringkas teks eksplanasi
pada media cetak secaratepat.
IPA
Kompetensi Dasar Indikator Pencapaian Kompetensi
3.6 Menerapkan konsep perpindahan
kalor dalam kehidupan sehari-hari 3.6.1 Mengidentifikasikan benda-benda
sekitar yang dapat menghantarkan
panas
3.6.2 Mendiskusikan perubahan suhu benda
dengan konsep kalor dilepaskan dan
kalor diterima oleh benda
4.6 Melaporkan hasilpengamatan tentang
perpindahan kalor.
4.6.1 Memahami perbedaan suhu dan kalor
C. TUJUAN PEMBELAJARAN
1. Dengan penjelasan dari guru siswa mampu mengetahui jenis-jenis perpindahan
kalor.
2. Dengan melakukan pengamatan siswa mampu mengelompokkan benda
berdasarkan jenis-jenis perpindahan kalornya.
D. MATERI PEMBELAJARAN
1. Suhu dan Kalor
2. Kalor dan Perpindahannya
E. METODE PEMBELAJARAN
Model Pembelajaran : Cooperative Learning
Metode Pembelajaran : Outdoor Activities, percobaan, diskusi, tanya jawab,
penugasan, dan ceramah.
F. MEDIA/ALAT DAN SUMBER BELAJAR
Media/Alat : 1. Benda konduktor dan isolator
2. Beragam benda di kelas dan lingkungan sekitar.
Sumber Belajar : Buku Guru dan Buku Siswa Kelas V, Tema 6: Panas dan
Perpindahannya. Buku Tematik Terpadu Kurikulum 2013
(Revisi 2017). Jakarta: Kementerian Pendidikan dan
Kebudayaan.
G. LANGKAH-LANGKAH KEGIATAN PEMBELAJARAN
Kegiatan Deskripsi Alokasi
Waktu
Pendahuluan 1. Kelas dibuka dengan salam, menanyakan kabar, dan
mengecek kehadiran siswa.
2. Kelas dilanjutkan dengan doa dipimpin oleh salah
seorang siswa.
3. Siswa difasilitasi untuk bertanya jawab pentingnya
mengawali setiap kegiatan dengan doa. Selain berdoa,
guru dapat memberikan penguatan tentang sikap syukur.
4. Siswa memperhatikan penjelasan guru tentang tujuan,
manfaat, dan aktivitas pembelajaran yang akan
dilakukan.
5. Siswa diajak menyanyikan lagu guruku tersayang
setempat untuk menyegarkan suasana kembali.
15 menit
Kegiatan inti Kegiatan Guru:
1. Guru membuka pelajaran dengan memperkenalkan judul
tema dan subtema (Tema : Panas dan Perpindahannya,
Subtema Suhu dan Panas).
2. Guru memberikan beberapa pertanyaan untuk
menstimulus rasa ingin tahu siswa, tentang topik yang
akan dibahas pada tema.
- Mengapa baju yang basah apabila dijemur dibawah sinar
matahari bisa kering?
- Jika ibu memasak air menggunakan panci, apa yang
terjadi pada air di dalam panci tersebut?
- Sumber panas apa saja yang dapat kamu temui pada
lingkungan tempat tinggalmu?
3. Guru memberikan penjelasan mengenai Jenis – jenis
perpindahan kalor (Konduksi, Konveksi dan Radiasi)
4. Guru memberikan kesempatan kepada siswa untuk
bertanya terkait materi yang belum di pahami.
5. Guru membagi siswa kedalam 3 kelompok dan
membagikan setiap kelompok masing – masing satu
benda konduksi, konveksi dan radiasi. Berupa Piring
180
menit
stainless sebagai contoh benda konduksi, mentega
sebagai contoh benda konveksi dan tissu basah sebagai
contoh benda radiasi untuk diamati perpindahan kalor
yang terjadi.
6. Guru mengarahkan masing-masing kelompok untuk
mengamati perubahan yang terjadi pada piring stainless
yang diletakkan di atas kompor yang menyala. Kemudian
setiap kelompok mencatat reaksi yang terjadi pada piring
stainless setelah terkena sinar matahari.
7. Guru mengarahkan masing-masing kelompok untuk
mengamati perubahan yang terjadi pada mentega yang
diletakkan diatas piring stainless dengan kompor yang
menyala. Tiap kelompok mencatat reaksi yang terjadi
pada mentega tersebut.
8. Guru mengarahkan masing-masing kelompok untuk
mengamati percobaan terakhir yaitu meletakkan tissu
basah dibawah sinar matahari. Kemudian siswa mencatat
reaksi yang terjadi pada tissu tersebut.
9. Tiap kelompok diarahkan untuk mengelompokkan hasil
pengamatan tersebut sesuai jenis-jenis perpindahan
kalornya (perpindahan konduksi, perpindahan konveksi
dan perpindahan radiasi).
10. Guru memberikan penjelasan terkait jenis-jenis
perpindahan kalor.
Kegiatan Siswa:
1. Masing masing kelompok diberi kesempatan
menjelaskan hasil pengamatannya.
2. Perwakilan dari kelompok lain dipersilahkan untuk
menggapi.
Penutup 4. Guru bersama siswa membuat kesimpulan / rangkuman
hasil belajar selama sehari.
5. Guru memberi kesempatan kepada siswa untuk
menyampaikan pendapatnya tentang pembelajaran yang
telah diikuti.
6. Guru melakukan penilaian hasil belajar.
7. Guru mengajak siswa berdo’a
15 menit
H. PENILAIAN
1. Teknik Penilaian
a. Penilaian Sikap
Mencatat hal-hal menonjol (positif atau negatif) yang ditunjukkan siswa
dalam sikap disiplin.
b. Penilaian Pengetahuan
Muatan Indikator Teknik
Penilaian
Bentuk Instumen
IPA 3.6.1 Menjelaskan kegiatan untuk
membedakan suhu dan kalor
Tes tertulis Soal pilihan ganda
Soal isian
Soal uraian
c. Unjuk Kerja
Muatan Indikator Teknik
Penilaian
Bentuk Instumen
IPA 4.6.1 Mengidentifikasikan benda-
benda sekitar yang dapat
menghantarkan panas.
Unjuk kerja
dan hasil
Rubrik penilaian
pada BG halaman
16-17.
2. Bentuk Instrumen Penilaian
a. Jurnal Penilaian Sikap
No. Tanggal Nama Siswa Catatan
Perilaku
Butir Sikap Tindak Lanjut
1.
2.
3.
4.
5.
Melengkapi Tabel Informasi Hasil Pengamatan
Bentuk Penilaian: Tertulis
Instrumen Penilaian: Rubrik
KD IPA 3.6 dan 4.6
Kriteria Baik Sekali
(4)
Baik
(3)
Cukup
(2)
Perlu
Pendampingan
(1)
Ketepatan
informasi yang
disajikan.
Semua
informasi
yang disajikan
Terdapat 2
kesalahan
informasi
Terdapat 3
kesalahan
informasi
Terdapat
lebih dari 3
kesalahan
dalam tabel
jelas dan tepat.
yang disajikan
dalam tabel.
yang disajikan
dalam tabel.
informasi
yang disajikan
dalam tabel.
Kelengkapan
informasi yang
disajikan.
Semua
informasi
diisi dengan
lengkap.
Ada 2
informasi yang
tidak diisi.
Ada 3
informasi yang
tidak diisi.
Ada lebih dari
3 informasi
yang tidak diisi.
Kesimpulan Siswa dapat
membuat
kesimpulan
dengan
menjawab
semua
pertanyaan
yang
berhubungan
dengan energi
panas dengan.
Siswa dapat
membuat
kesimpulan
dengan
menjawab
sebagian besar
pertanyaan
yang
berhubungan
dengan energi
panas dengan
tepat..
Siswa dapat
membuat
kesimpulan
dengan
menjawab
sebagian kecil
pertanyaan
yang
berhubungan
dengan energi
panas dengan
tepat.
Siswa dapat
membuat
kesimpulan
dengan
menjawab satu
pertanyaan
yang
berhubungan
dengan energi
panas dengan
tepat.
Penilaian (penskoran): total nilai siswa
total nilai maksimal× 10
Guru Kelas Va
Kamaluddin,S.Pd
NIP. 19710512 199501 2 003
Pangkajene, 2 Maret 2020
Mahasiswa
SATRIANA
NIM 105401109216
Jeneponto, September 2020
Mahasiswa
Muh. Musyawwir
NIM. 105401114516
Mengetahui
Kepala Sekolah SDI No. 137 Bontomanai
Risawati, S.Pd
NIP. 19730527 19970 3 200
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN
(RPP)
Sekolah : SDI 137 BONTOMANAI
Kelas /Semester : V/2 (dua)
Tema : Panas dan Perpindahannya
Subtema 1 : Suhu dan Kalor
Pembelajaran : 1
Pertemuan : 1
Fokus Pembelajaran : Bahasa Indonesia dan IPA
Alokasi Waktu : 6 x 35 menit (6 JP)
A. KOMPETENSI INTI (KI)
1. Menerima dan menjalankan ajaran agama yang dianutnya.
2. Memiliki perilaku jujur, disiplin, tanggung jawab, santun, peduli, dan
percaya diri dalam berinteraksi dengan keluarga, teman, guru, dan tetangga.
3. Memahami pengetahuan faktual dengan cara mengamati (mendengar,
melihat, membaca) dan menanya berdasarkan rasa ingin tahu tentang
dirinya, makhluk ciptaan Tuhan dan kegiatannya, dan benda-benda yang
dijumpainya di rumah dan di sekolah.
4. Menyajikan pengetahuan faktual dalam bahasa yang jelas, sistematis dan
logis dalam karya yang estetis, dalam gerakan yang mencerminkan anak
sehat, dan dalam tindakan yang mencerminkan perilaku anak beriman dan
berakhlak mulia.
B. KOMPETENSI DASAR DAN INDIKATOR
Bahasa Indonesia
Kompetensi Dasar Indikator
3.3 Meringkas teks penjelasan
(eksplanasi) dari mediacetak atau
elektronik.
3.3.1 Membuat ringkasan narasi teks
video/gambar yang disajikan
3.3.2 membuat kesimpulan bacaan, siswa
mampu menyajikan ringkasanteks
secara tepat.
4.3 Menyajikan ringkasan teks 4.3.1 Menuliskan kata-kata kunci yang
ditemukan dalam tiap paragraph
penjelasan (eksplanasi)dari media cetak
atauelektronik dengan
menggunakan kosakatabaku dan kalimat
efektif secara lisan, tulis, dan
visual
bacaan, siswa mampu meringkas teks
eksplanasi pada media cetak
secaratepat.
IPA
Kompetensi Dasar Indikator Pencapaian Kompetensi
3.6 Menerapkan konsep perpindahan
kalor dalam kehidupan sehari-hari 3.6.1 Mengidentifikasikan benda-benda
sekitar yang dapat menghantarkan
panas
3.6.2 Mendiskusikan perubahan suhu benda
dengan konsep kalor dilepaskan dan
kalor diterima oleh benda
4.6 Melaporkan hasilpengamatan tentang
perpindahan kalor.
4.6.1 Memahami perbedaan suhu dan kalor
C. TUJUAN PEMBELAJARAN
1. Dengan penjelasan dari guru siswa mampu mengetahui jenis-jenis perpindahan
kalor.
2. Dengan melakukan pengamatan siswa mampu mengelompokkan benda
berdasarkan jenis-jenis perpindahan kalornya.
D. MATERI PEMBELAJARAN
1. Suhu dan Kalor
2. Kalor dan Perpindahannya
E. METODE PEMBELAJARAN
Model Pembelajaran : Cooperative Learning
Metode Pembelajaran : Diskusi, tanya jawab, penugasan, dan ceramah.
F. MEDIA/ALAT DAN SUMBER BELAJAR
Media/Alat : 1. Benda konduktor dan isolator
2. Beragam benda di kelas dan lingkungan sekitar.
Sumber Belajar : Buku Guru dan Buku Siswa Kelas V, Tema 6: Panas dan
Perpindahannya. Buku Tematik Terpadu Kurikulum 2013
(Revisi 2017). Jakarta: Kementerian Pendidikan dan
Kebudayaan.
G. LANGKAH-LANGKAH KEGIATAN PEMBELAJARAN
Kegiatan Deskripsi Alokasi
Waktu
Pendahuluan 1. Kelas dibuka dengan salam, menanyakan kabar, dan
mengecek kehadiran siswa.
2. Kelas dilanjutkan dengan doa dipimpin oleh salah seorang
siswa.
3. Siswa difasilitasi untuk bertanya jawab pentingnya
mengawali setiap kegiatan dengan doa. Selain berdoa, guru
dapat memberikan penguatan tentang sikap syukur.
4. Siswa memperhatikan penjelasan guru tentang tujuan,
manfaat, dan aktivitas pembelajaran yang akan dilakukan.
5. Siswa diajak menyanyikan lagu guruku tersayang setempat
untuk menyegarkan suasana kembali.
15 menit
Kegiatan inti Kegiatan Siswa:
Ayo Membaca
1. Siswa membaca dan mencermati bacaan yang berjudul:
Suhu dan Kalor serta Benda Penghantar Panas.
2. Siswa dapat menuliskan beberapa definisi yang ada dalam
bacaan serta kata-kata baru yang masih belum dimengerti
kemudian dapat ditanyakan kepada guru.
3. Siswa menggarisbawahi informasi-informasi penting
yang ia dapatkan dari bacaan.
4. Guru memberikan penekakan pada paragraph terakhir dan
membahas bersama-sama perbedaan suhu dan panas.
Ayo Menulis
1. Setelah siswa membaca bacaan: Perbedaan Suhu dan
Panas, siswa mengerjakan latihan secara individu.
2. Siswa menuliskan kata-kata kunci yang ada pada setiap
paragraf.
3. Siswa membuat sebuah pertanyaan dengan menggunakan
kata kunci yang sebelumnya ditemukan dari setiap
paragraf bacaan.
4. Siswa membuat paling sedikit dua pertanyaan tentang
hal-hal yang ingin ia ketahui lebih lanjut tentang topik
yang dibahas pada bacaan.
5. Siswa membuat kesimpulan dari bacaan dan
menjelaskannya kepada temannya. Setelah itu, siswa
menjawab beberapa pertanyaan yang berhubungan
dengan bacaan. Ini membantu siswa untuk dapat
180
menit
meningkatkan keterampilannya dalam memahami bacaan
dengan baik.
6. Siswa membuat tabel tentang perbedaan suhu dan panas.
Siswa dapat menggunakan informasi dari bacaan untuk
melengkapi tabel.
7. Di akhir kegiatan, siswa membuat kesimpulan tentang
hasil tabel.
Kegiatan Guru:
Ayo Mengamati
1. Guru menyiapkan gamabr terkait materi suhu dan kalor.
2. Guru menjelaskan kegiatan yang akan siswa lakukan
dengan menggunakan gamabr.
3. Siswa bekerja secara berkelompok untuk mencari
gambar-gambar yang berhubungan dengan energi panas.
4. Siswa mencari minimal 5 gambar kemudian menjelaskan
kegunaan benda yang dipilihnya.
5. Guru menjelaskan terkait gambar yang telah di berikan.
Penutup 1. Guru bersama siswa membuat kesimpulan / rangkuman
hasil belajar selama sehari.
2. Guru memberi kesempatan kepada siswa untuk
menyampaikan pendapatnya tentang pembelajaran yang
telah diikuti.
3. Guru melakukan penilaian hasil belajar.
4. Guru mengajak siswa berdo’a
15 menit
H. PENILAIAN
1. Teknik Penilaian
a. Penilaian Sikap
Mencatat hal-hal menonjol (positif atau negatif) yang ditunjukkan siswa
dalam sikap disiplin.
b. Penilaian Pengetahuan
Muatan Indikator Teknik
Penilaian
Bentuk Instumen
IPA 3.6.1 Menjelaskan kegiatan untuk
membedakan suhu dan kalor
Tes tertulis Soal pilihan ganda
c. Unjuk Kerja
Muatan Indikator Teknik
Penilaian
Bentuk Instumen
IPA 4.6.1 Mengidentifikasikan benda-
benda sekitar yang dapat
menghantarkan panas.
Unjuk kerja
dan hasil
Rubrik penilaian
pada BG halaman
16-17
2. Bentuk Instrumen Penilaian
a. Jurnal Penilaian Sikap
No. Tanggal Nama Siswa Catatan
Perilaku
Butir Sikap Tindak Lanjut
1.
2.
Melengkapi Tabel Informasi Hasil Pengamatan
Bentuk Penilaian: Tertulis
Instrumen Penilaian: Rubrik
KD IPA 3.6 dan 4.6
Kriteria Baik Sekali
(4)
Baik
(3)
Cukup
(2)
Perlu
Pendampingan
(1)
Ketepatan
informasi yang
disajikan.
Semua
informasi
yang disajikan
dalam tabel
jelas dan tepat.
Terdapat 2
kesalahan
informasi
yang disajikan
dalam tabel.
Terdapat 3
kesalahan
informasi
yang disajikan
dalam tabel.
Terdapat
lebih dari 3
kesalahan
informasi
yang disajikan
dalam tabel.
Kelengkapan
informasi yang
disajikan.
Semua
informasi
diisi dengan
lengkap.
Ada 2
informasi yang
tidak diisi.
Ada 3
informasi yang
tidak diisi.
Ada lebih dari
3 informasi
yang tidak diisi.
Kesimpulan Siswa dapat
membuat
kesimpulan
dengan
menjawab
semua
pertanyaan
yang
berhubungan
dengan energi
panas dengan.
Siswa dapat
membuat
kesimpulan
dengan
menjawab
sebagian besar
pertanyaan
yang
berhubungan
dengan energi
panas dengan
tepat..
Siswa dapat
membuat
kesimpulan
dengan
menjawab
sebagian kecil
pertanyaan
yang
berhubungan
dengan energi
panas dengan
tepat.
Siswa dapat
membuat
kesimpulan
dengan
menjawab satu
pertanyaan
yang
berhubungan
dengan energi
panas dengan
tepat..
Penilaian (penskoran): total nilai siswa
total nilai maksimal× 10
Guru Kelas Vb
Arnita,S.Pd
Pangkajene, 2 Maret 2020
Mahasiswa
SATRIANA
NIM 105401109216
Jeneponto, September 2020
Mahasiswa
Muh. Musyawwir
NIM. 105401114516
Mengetahui
Kepala Sekolah SDI No. 137 Bontomanai
Risawati, S.Pd
NIP. 19730527 19970 3 200
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN
(RPP)
Sekolah : SDI 137 BONTOMANAI
Kelas /Semester : V/2 (dua )
Tema : Panas dan Perpindahannya
Subtema 1 : Suhu dan Kalor
Pembelajaran : 1
Pertemuan : 2
Fokus Pembelajaran : Bahasa Indonesia dan IPA
Alokasi Waktu : 6 x 35 menit (6 JP)
A. KOMPETENSI INTI (KI)
1. Menerima dan menjalankan ajaran agama yang dianutnya.
2. Memiliki perilaku jujur, disiplin, tanggung jawab, santun, peduli, dan percaya
diri dalam berinteraksi dengan keluarga, teman, guru, dan tetangga.
3. Memahami pengetahuan faktual dengan cara mengamati (mendengar, melihat,
membaca) dan menanya berdasarkan rasa ingin tahu tentang dirinya, makhluk
ciptaan Tuhan dan kegiatannya, dan benda-benda yang dijumpainya di rumah
dan di sekolah.
4. Menyajikan pengetahuan faktual dalam bahasa yang jelas, sistematis dan logis
dalam karya yang estetis, dalam gerakan yang mencerminkan anak sehat, dan
dalam tindakan yang mencerminkan perilaku anak beriman dan berakhlak mulia.
B. KOMPETENSI DASAR DAN INDIKATOR
Bahasa Indonesia
Kompetensi Dasar Indikator
3.3 Meringkas teks penjelasan
(eksplanasi) dari mediacetak atau
elektronik.
3.3.1 Membuat ringkasan narasi teks
video/gambar yang disajikan
3.3.2 Membuat kesimpulan bacaan, siswa
mampu menyajikan ringkasan teks
secara tepat.
4.3 Menyajikan ringkasan teks
penjelasan (eksplanasi)dari media cetak
atau elektronik dengan
menggunakan kosa kata baku dan
kalimat efektifsecara lisan, tulis, dan
4.3.1 Menuliskan kata-kata kunci yang
ditemukan dalam tiap
paragraphbacaan, siswa mampu
meringkas teks eksplanasi pada media
cetak secaratepat.
visual
IPA
Kompetensi Dasar Indikator Pencapaian Kompetensi
3.6 Menerapkan konsep perpindahan
kalor dalam kehidupan sehari-hari 3.6.1 Mengidentifikasikan benda-benda
sekitar yang dapat menghantarkan
panas
3.6.2 Mendiskusikan perubahan suhu benda
dengan konsep kalor dilepaskan dan
kalor diterima oleh benda
4.6 Melaporkan hasilpengamatan tentang
perpindahan kalor.
4.6.1 Memahami perbedaan suhu dan kalor
C. TUJUAN PEMBELAJARAN
1. Dengan penjelasan dari guru siswa mampu mengetahui jenis-jenis perpindahan
kalor.
2. Dengan melakukan pengamatan siswa mampu mengelompokkan benda
berdasarkan jenis-jenis perpindahan kalornya.
D. MATERI PEMBELAJARAN
1. Suhu dan Kalor
2. Kalor dan Perpindahannya
E. METODE PEMBELAJARAN
Model Pembelajaran : Cooperative Learning
Metode Pembelajaran : Diskusi, tanya jawab, penugasan, dan ceramah.
F. MEDIA/ALAT DAN SUMBER BELAJAR
Media/Alat : 1. Gambar benda konduktor dan isolator
2. Beragam benda di kelas.
Sumber Belajar : Buku Guru dan Buku Siswa Kelas V, Tema 6: Panas dan
Perpindahannya. Buku Tematik Terpadu Kurikulum 2013
(Revisi 2017). Jakarta: Kementerian Pendidikan dan
Kebudayaan.
G. LANGKAH-LANGKAH KEGIATAN PEMBELAJARAN
Kegiatan Deskripsi Alokasi
Waktu
Pendahuluan 1. Kelas dibuka dengan salam, menanyakan kabar, dan
mengecek kehadiran siswa.
2. Kelas dilanjutkan dengan doa dipimpin oleh salah seorang
siswa.
3. Siswa difasilitasi untuk bertanya jawab pentingnya
mengawali setiap kegiatan dengan doa. Selain berdoa, guru
dapat memberikan penguatan tentang sikap syukur.
4. Siswa memperhatikan penjelasan guru tentang tujuan,
manfaat, dan aktivitas pembelajaran yang akan dilakukan.
5. Siswa diajak menyanyikan lagu guruku tersayang setempat
untuk menyegarkan suasana kembali.
15 menit
Kegiatan inti Kegiatan Guru:
1. Guru membuka pelajaran dengan memperkenalkan judul
tema dan subtema (Tema: Panas dan Perpindahannya,
Subtema Suhu dan Panas).
2. Guru memberikan beberapa pertanyaan untuk
menstimulus rasa ingin tahu siswa, tentang topik yang
akan dibahas pada tema.
- Mengapa baju yang basah apabila dijemur dibawah sinar
matahari bisa kering?
- Jika ibu memasak air menggunakan panci, apa yang
terjadi pada air di dalam panci tersebut?
- Sumber panas apa saja yang dapat kamu temui pada
lingkungan tempat tinggalmu?
3. Guru memberikan penjelasan mengenai Jenis – jenis
perpindahan kalor (Konduksi, Konveksi dan Radiasi)
4. Guru memberikan kesempatan kepada siswa untuk
bertanya terkait materi yang belum di pahami.
5. Guru membagi siswa kedalam 3 kelompok dan
membagikan setiap kelompok masing – masing gambar
benda konduksi, konveksi dan radiasi
6. Guru mengarahkan masing-masing kelompok untuk
mengamati gamabr yang disediakan dan beriskusi dengan
teman kelompok masing masing.
Kegiatan Siswa:
1. Masing-masing kelompok untuk megelompokkan
masing masing benda konduktor dan isolator, serta
180
menit
berdiskusi bagaimana proses konduksi, konveksi dan
radiasi.
2. Setiap perwakilan kelompok mempresentasikan hasil
diskusi dan kelompok lainnya menyimak.
3. Masing-masing perwakilan dari setiap kelompok untuk
bertanya kepada kelompok yang telah mempresentasikan
hasil diskusinya.
4. Setelah setiap kelompok telah mempresentasikan hasil
diskusinya, guru menjelaskan terkait benda konduksi dan
isolator serta cara perpidahan kalor (konduksi, konveksi
dan radiasi)
Penutup 1. Guru bersama siswa membuat kesimpulan / rangkuman
hasil belajar selama sehari.
2. Guru memberi kesempatan kepada siswa untuk
menyampaikan pendapatnya tentang pembelajaran yang
telah diikuti.
3. Guru melakukan penilaian hasil belajar.
4. Guru mengajak siswa berdo’a
15 e
n
i
t
H. PENILAIAN
1. Teknik Penilaian
a. Penilaian Sikap
Mencatat hal-hal menonjol (positif atau negatif) yang ditunjukkan siswa
dalam sikap disiplin.
b. Penilaian Pengetahuan
Muatan Indikator Teknik
Penilaian
Bentuk Instumen
IPA 3.6.1 Menjelaskan kegiatan untuk
membedakan suhu dan kalor
Tes tertulis Soal pilihan ganda
Soal isian
Soal uraian
c. Unjuk Kerja
Muatan Indikator Teknik
Penilaian
Bentuk Instumen
IPA 4.6.1 Mengidentifikasikan benda-
benda sekitar yang dapat
menghantarkan panas.
Unjuk kerja
dan hasil
Rubrik penilaian
pada BG halaman
16-17.
a. Bentuk Instrumen Penilaian
a. Jurnal Penilaian Sikap
No. Tanggal Nama Siswa Catatan
Perilaku
Butir Sikap Tindak Lanjut
1.
2.
3.
4.
5.
Melengkapi Tabel Informasi Hasil Pengamatan
Bentuk Penilaian: Tertulis
Instrumen Penilaian: Rubrik
KD IPA 3.6 dan 4.6
Kriteria Baik Sekali
(4)
Baik
(3)
Cukup
(2)
Perlu
Pendampingan
(1)
Ketepatan
informasi yang
disajikan.
Semua
informasi
yang disajikan
dalam tabel
jelas dan tepat.
Terdapat 2
kesalahan
informasi
yang disajikan
dalam tabel.
Terdapat 3
kesalahan
informasi
yang disajikan
dalam tabel.
Terdapat
lebih dari 3
kesalahan
informasi
yang disajikan
dalam tabel.
Kelengkapan
informasi yang
disajikan.
Semua
informasi
diisi dengan
lengkap.
Ada 2
informasi yang
tidak diisi.
Ada 3
informasi yang
tidak diisi.
Ada lebih dari
3 informasi
yang tidak diisi.
Kesimpulan Siswa dapat
membuat
kesimpulan
dengan
menjawab
semua
pertanyaan
yang
berhubungan
dengan energi
panas dengan.
Siswa dapat
membuat
kesimpulan
dengan
menjawab
sebagian besar
pertanyaan
yang
berhubungan
dengan energi
panas dengan
tepat..
Siswa dapat
membuat
kesimpulan
dengan
menjawab
sebagian kecil
pertanyaan
yang
berhubungan
dengan energi
panas dengan
tepat.
Siswa dapat
membuat
kesimpulan
dengan
menjawab satu
pertanyaan
yang
berhubungan
dengan energi
panas dengan
tepat.
Penilaian (penskoran): total nilai siswa
total nilai maksimal× 10
Pangkajene, 2 Maret 2020 Jeneponto, September 2020
Guru Kelas Vb
Arnita,S.Pd
Mahasiswa
SATRIANA
NIM 105401109216
Mahasiswa
Muh. Musyawwir
NIM. 105401114516
Mengetahui
Kepala Sekolah SDI No. 137 Bontomanai
Risawati, S.Pd
NIP. 19730527 19970 3 200
MATERI AJAR
Kalor dan Suhu
Dalam ilmu pengetahuan alam, untuk menyatakan tingkat panas dinginnya suatu
benda atau keadaan digunakan suatu besaran yang disebut suhu atau temperatur. Jadi
suhu (temperatur) adalah besaran yang menyatakan derajat panas suatu benda. Alat
untuk mengukur suhu disebut termometer.
Panas (kalor) dan suhu tidaklah sama. Kalor adalah salah satu bentuk energi, yaitu
energi panas. Energi panas suatu benda tergantung pada energi gerakan atom dan
molekulnya. Jumlah panas dapat diukur dalam kalori. Kalor (panas) adalah salah satu
bentuk energi yang berpindah dari satu benda ke benda lain karena perbedaan suhu.
Alat untuk mengukur kalor disebut kalorimeter.
A. Benda Penghantar Panas
Konduktor adalah benda yang dapat menghantarkan panas dengan baik. Contohnya
logam berupa besi, baja, alumunium, tembaga, kuningan dan nikel.
Isolator adalah benda yang tidak dapat menghantarkan panas. Contohnya kayu, plastik,
kain, kertas, kaca dan air.
Jenis-jenis perpindahan kalor
1. Konduksi adalah proses perpindahan kalor tanpa disertai perpindahan bagian-
bagian zat itu. Konduksi umumnya terjadi pada benda padat. Dalam konduksi
yang berpindah hanyalah energi saja yaitu berupa panas. Contohnya saat kita
mengaduk air teh panas dengan sendok, maka lama kelamaan tangan kita
terasa panas dari ujung sendok yang kita pegang. Contoh lainnya ketika kita
memanaskan batang besi di atas nyala api, maka kalor/panas akan berpindah
dari ujung besi yang dibakar ke ujung besi lain.
Gambar 6.1 Contoh peristiwa konduksi
2. Konveksi adalah perpindahan kalor melalui zat penghantar yang disertai
dengan perpindahan bagian-bagian zat itu. Pada umumnya zat penghantar
yang dipakai berupa zat cair dan gas. Contoh peristiwa konveksi adalah
memanaskan air dalam panci hingga mendidih . Contoh lainnya adalah
terjadinya angin darat dan angin laut.
Gambar 6.2 Contoh peristiwa konveksi
3. Radiasi adalah perpindahan kalor tanpa memerlukan zat perantara. Contoh
konveksi adalah tubuh terasa hangat ketika dekat dengan api unggun yang
sedang menyala, perpindahan panas dari cahaya matahari ke bumi, lampu
pijar listrik yang sedang menyala.
Gambar 6.3 Contoh peristiwa radiasi
LAMPIRAN 2
a. Kisi-kisi Instrumen Pretest dan Posttest
b. Kunci Jawaban Instrumen Pretest dan
Posttest
c. Rubrik Penilaian
a. KISI-KISI INSTRUMEN PRETEST DAN POSTTEST
SOAL UJI COBA INSTRUMEN PRETEST
Nama : …………………
Mata Pelajaran : Ilmu Pengetahuan Alam (IPA)
Materi Pokok : Suhu dan Kalor
Kelas : V (Lima)
Waktu : 2 x 35 Menit
Sekolah Dasar : SDI 137 Bontomanai
PETUNJUK UMUM
a. Bacalah Basmalah terlebih dahulu!
b. Tuliskan identitas anda ke dalam lembar jawaban yang telah disediakan!
c. Periksalah jawaban anda sebelum dikembalikan kepada guru!
Pilihlah jawaban yang paling benar pada soal dibawah ini dengan memberi
tanda silang (x) pada huruf a, b, c atau d dilembar jawaban yang telah
disediakan!
1. Peristiwa yang menunjukkan adanya perpindahan kalor secara radiasi adalah …
a. Terjadinya angin darat dan angin laut
b. Ujung logam terasa panas saat dipanaskan
c. Panas matahari dapat dirasakan di bumi
d. Mendidihnya air yang dimasak
2. Pada saat berkemah kita selalu berkumpul mengelilingi api unggun. Panas yang
sampai ke tubuh kita merupakan peristiwa perpindahan panas secara …
a. Konveksi c. Kohesi
b. Konduksi d. Radiasi
3. Siswa melakukan percobaan menggunakan beberapa benda sebagai berikut!
Hasil pengamatan dari percobaan tersebut adalah sebagai berikut:
No Nama Bahan Waktu
1 Tembaga 3 menit
2 Kaca 30 menit
3 Kuningan 2,5 menit
4 Aluminium 5 menit
Kesimpulan yang tepat pada percobaan tersebut adalah …
a. Kaca adalah konduktor panas yang paling baik dari pada yang lainnya
b. Aluminium adalah konduktor panas paling baik di banding dengan yang
lainnya
c. Urutan isolator panas dari yang paling baik kaca, aluminium, tembaga,
kuningan
d. Urutan konduktor panas dari yang paling baik adalah kuningan, aluminium,
tembaga
4. Perhatikan gambar berikut!
Benda 1, 2 dan 3 terbuat dari bahan yang berbeda, dimasukkan pada air
bersuhu 90oC. Setelah 20 menit, diperoleh hasil sebagai berikut:
Nama Benda Kondisi Mentega
1 Masih utuh
2 Meleleh sebagian
3 Meleleh seluruhnya
Berdasar percobaan tersebut, kesimpulan berikut yang tepat adalah …
a. 1 : Isolator panas; 2 : isolator panas; 3 : isolator panas
b. 1 : Konduktor panas; 2 : isolator panas; 3 : isolator panas
c. 1 : Isolator panas; 2 : konduktor panas; 3 : konduktor panas
d. 1 : Konduktor panas; 2 : konduktor panas; 3 : isolator panas
5. Contoh perpindahan panas secara konduksi dalam kehidupan sehari-hari adalah …
a. Dinding luar gelas terasa panas ketika diisi air panas
b. Tangan terasa panas ketika berada diatas api lilin
c. Udara terasa panas saat siang hari yang terik
d. Uap air mengepul saat air mendidih
6. Perpindahan panas secara konveksi terjadi pada peristiwa …
a. Gagang sendok terasa hangat saat dipakai mengaduk air teh panas
b. Udara di ruang ber-AC menjadi sejuk
c. Baju terasa panas saat disetrika
d. Pakaian menjadi kering saat dijemur
7. Benda-benda berikut ini yang termasuk konduktor panas adalah …
a. Seng, plastik, baja c. Baja, kayu, plastik
b. Seng, tembaga, baja d. Tembaga, baja, kayu
8. Perhatikan gambar berikut!
Berdasarkan gambar tersebut, bagian yang termasuk konduktor panas adalah …
a. 1 dan 3 c. 2 dan 3
b. 1 dan 4 d. 3 dan 4
9. Perhatikan daftar berikut ini!
(1) Perunggu
(2) Plastik
(3) Timbal
(4) Stainless
(5) Ebonit
(6) Mutiara
Benda yang termasuk konduktor panas ditunjukkan nomor …
a. 1, 2 dan 5 c. 1,3 dan 4
b. 2, 4 dan 6 d. 2, 5 dan 6
10. Perhatikan table berikut!
No. Peristiwa
1. Baju terasa hangat setelah disetrika
2. Knalpot menjadi panas saat motor dihidupkan
3. Asap cerobong pabrik yang membumbung tinggi
4. Mentega yang meleleh ketika dipanaskan
5. Menetaskan telur unggas menggunakan listrik
Peristiwa yang memiliki kesamaan cara perpindahan panas yang tepat
ditunjukkan nomor …
a. 1, 2 dan 3 c. 2, 3 dan 5
b. 1,2 dan 4 d. 3,4 dan 5
11. Dayu melakukan percobaan menggunakan empat jenis batang logam dengan
panjang dan ukuran sama. Ujung batang logam dipanasi dengan api. Pada ujung
lainnya diletakkan cokelat. Berdasar percobaan tersebut diperoleh data waktu
hingga cokelat meleleh sebagai berikut:
No. Jenis Logam Waktu
1. Aluminium 3 menit
2. Tembaga 2 menit
3. Kuningan 4 menit
4. Besi 6 menit
Kesimpulan percobaan yang dilakukan Dayu adalah …
a. Besi merupakan konduktor panas paling baik
b. Tembaga merupakan konduktor panas paling baik
c. Kuningan menghantarkan panas lebih baik dari tembaga
d. Aluminium menghantarkan panas lebih baik dari tembaga
12. Andi membuat percobaan dengan memasukkan tiga batang benda dengan
diameter dan panjang yang sama. Benda-benda tersebut yaitu kayu, aluminium,
dan plastik. Ketiga ujung benda tersebut dimasukkan kedalam air yang mendidih.
Ujung yang lain dipegang untuk mengetahui panas atau tidak. Hasil yang tepat
adalah …
a. Ujung kayu tidak panas, ujung plastik dan aluminium panas
b. Ujung kayu dan plastik panas, ujung aluminium tidak panas
c. Ujung kayu dan aluminium tidak panas, ujung plastik panas
d. Ujung kayu dan plastik tidak panas, ujung aluminium panas.
13. Setelah termometer ditempelkan pada bagian tubuh tertentu, termometer
menunjukkan skala lebih tinggi dari semula. Hal ini karena …
a. Panas tubuh menjadikan air raksa menyusut
b. Panas tubuh menyebabkan pemuaian air raksa
c. Raksa di termometer bertambah jumlahnya
d. Raksa di termometer berkurang jumlahnya
14. Pemanfaatan benda konduktor dan isolator pada solder yang benar adalah …
Benda Konduktor Benda Isolator
A. Plastik untuk pegangan karena
mudah menghantarkan panas
Besi untuk ujung solder karena
sukar menghantarkan panas
B. Besi untuk pegangan karena
sukar menghantarkan panas
Plastik untuk pegangan karena
mudah menghantarkan panas
C. Plastik untuk ujung solder karena
sukar menghantarkan panas
Besi untuk ujung solder karena
mudah menghantarkan panas
D. Besi untuk ujung solder karena
mudah menghantarkan panas
Plastik untuk pegangan karena sukar
menghantarkan panas
15. Contoh perpindahan panas secara konveksi adalah …
a. Terjadinya angina laut dan darat
b. Panas matahari sampai ke bumi
c. Sudip terasa panas saat menggoreng ikan
d. Tubuh terasa hangat saat di dekat api unggun
16. Benda-benda berikut yang termasuk isolator panas adalah …
a. Perak, tembaga dan aluminium
b. Aluminium, kayu dan karet
c. Kain, plastik dan kayu
d. Karet, perak dan besi
17. Ibu merebus kacang hijau menggunakan panci yang terbuat dari aluminium.
Perpindahan kalor yang terjadi pada kegiatan tersebut adalah secara …
a. - Konveksi panas api di dasar panci merambat ke seluruh bagian panic
- Konduksi panas di dasar panci berpindah ke permukaan bersama
gerakan air.
b. - Konveksi panas air di dasar panci mengalir ke permukaan bersama
gerakan air
- Konduksi panas api di dasar panci merambat ke seluruh bagian panci.
c. - Konduksi panas ditutup panci berpindah ke seluruh bagian panci tidak
bersamaan gerakan air
- Konveksi panas di dasar panci berpindah ke seluruh bagian panci tidak
bersamaan gerakan air.
d. - Konduksi panas api di dasar panci merambat ke seluruh bagian panic
- konveksi panas api diterima air berpindah ke permukaan bersama
gerakan air.
18. Angin darat terjadi pada siang hari. Peristiwa tersebut terjadi karena perpindahan
panas secara …
a. Radiasi c. Konveksi
b. Induksi d. Konduksi
19. Aluminium diantaranya digunakan untuk bahan membuat alat dapur karena
sifatnya …
a. Ringan dan konduktor panas
b. Kedap air dan semi konduktor panas
c. Kedap air dan isolator panas
d. Ringan dan isolator panas
20. Contoh peristiwa perpindahan kalor secara radiasi adalah …
a. Tubuh terasa hangat ketika di dekat tungku api
b. Panci terasa panas saat dibakar di atas kompor
c. Knalpot motor terasa panas saat mesin dipanaskan
d. Sendok terasa panas ketika membuat teh manis
21. Bahan berikut yang termasuk isolator panas adalah …
a. Aluminium c. Tembaga
b. Kayu d. Besi
22. Perpindahan panas secara konduksi terdapat pada peristiwa …
a. Saat kita duduk di dekat api unggun badan terasa panas
b. Memasukkan sendok ke dalam air panas, ujung sendok terasa panas
c. Badan berkeringat ketika berada di bawah terik matahari
d. Perahu nelayan berlayar mengikuti angin yang bertiup
23. Perhatikan tabel!
Peristiwa Perpindahan Kalor
1. Gerakan kacang hijau dalam air
ketika medidih.
X. Konveksi
2. Tubuh terasa panas ketika berada
di dekat api unggun.
Y. Konduksi
3. Ujung besi terasa panas ketika
ujung lainnya dipegang.
Z. Radiasi
Pasangan peristiwa perpindahan kalor yang benar adalah …
a. 1 – Y, 2 – X, dan 3 – Z
b. 1 – X, 2 – Y, dan 3 – Z
c. 1 – X, 2 – Z, dan 3 – Y
d. 1 – Z, 2 – X, dan 3 – Y
24. Perhatikan tabel berikut!
No Benda Sifat
1. Karet Mudah dibentuk dan lentur
2. Logam Bersifat padat dan tidak dapat ditempa
3. Kayu Keras dan tidak berkarat
4. Plastik Menyerap air dan mudah dibentuk
5. Kain Tidak kaku dan menyerap air
Pasangan yang sesuai pada tabel terdapat pada nomor …
a. 1, 2 dan 3 c. 2, 3 dan 4
b. 1,3 dan 5 d. 3, 4 dan 5
25. Perpindahan panas secara radiasi terjadi pada peristiwa …
a. Sudip terasa panas setelah dipakai untuk menggoreng
b. Bagian luar gelas terasa hangat saat diisi panas
c. Badan terasa hangat saat di samping api unggun
d. Terjadinya angin darat pada malam hari
SOAL UJI COBA INSTRUMEN POSTTEST
Nama : ………………………
Mata Pelajaran : Ilmu Pengetahuan Alam (IPA)
Materi Pokok : Suhu dan Kalor
Kelas : V (Lima)
Waktu : 2 x 35 Menit
Sekolah Dasar : SDI 137 Bontomanai
PETUNJUK UMUM
a. Bacalah Basmalah terlebih dahulu!
b. Tuliskan identitas anda ke dalam lembar jawaban yang telah disediakan!
c. Periksalah jawaban anda sebelum dikembalikan kepada guru!
Pilihlah jawaban yang paling benar pada soal dibawah ini dengan memberi
tanda silang (x) pada huruf a, b, c atau d dilembar jawaban yang telah
disediakan!
1. Bahan berikut yang termasuk isolator panas adalah …
a. Aluminium c. Tembaga
b. Kayu d. Besi
2. Contoh peristiwa perpindahan kalor secara radiasi adalah …
a. Tubuh terasa hangat ketika di dekat tungku api
b. Panci terasa panas saat dibakar di atas kompor
c. Knalpot motor terasa panas saat mesin dipanaskan
d. Sendok terasa panas ketika membuat teh manis
3. Aluminium diantaranya digunakan untuk bahan membuat alat dapur karena
sifatnya …
a. Ringan dan konduktor panas
b. Kedap air dan semi konduktor panas
c. Kedap air dan isolator panas
d. Ringan dan isolator panas
4. Angin darat terjadi pada siang hari. Peristiwa tersebut terjadi karena perpindahan
panas secara …
a. Radiasi c. Konveksi
b. Induksi d. Konduksi
5. Ibu merebus kacang hijau menggunakan panci yang terbuat dari aluminium.
Perpindahan kalor yang terjadi pada kegiatan tersebut adalah secara …
a. - Konveksi panas api di dasar panci merambat ke seluruh bagian panci
- Konduksi panas di dasar panci berpindah ke permukaan bersama
gerakan air.
b. - Konveksi panas air di dasar panci mengalir ke permukaan bersama
gerakan air
- Konduksi panas api di dasar panci merambat ke seluruh bagian panci.
c. - Konduksi panas ditutup panci berpindah ke seluruh bagian panci tidak
bersamaan gerakan air
- Konveksi panas di dasar panci berpindah ke seluruh bagian panci tidak
bersamaan gerakan air.
d. - Konduksi panas api di dasar panci merambat ke seluruh bagian panci
- konveksi panas api diterima air berpindah ke permukaan bersama
gerakan air.
6. Benda-benda berikut yang termasuk isolator panas adalah …
a. Perak, tembaga dan aluminium
b. Aluminium, kayu dan karet
c. Kain, plastik dan kayu
d. Karet, perak dan besi
7. Contoh perpindahan panas secara konveksi adalah …
a. Terjadinya angina laut dan darat
b. Panas matahari sampai ke bumi
c. Sudip terasa panas saat menggoreng ikan
d. Tubuh terasa hangat saat di dekat api unggun
8. Pemanfaatan benda konduktor dan isolator pada solder yang benar adalah …
Benda Konduktor Benda Isolator
A. Plastik untuk pegangan karena
mudah menghantarkan panas
Besi untuk ujung solder karena
sukar menghantarkan panas
B. Besi untuk pegangan karena
sukar menghantarkan panas
Plastik untuk pegangan karena
mudah menghantarkan panas
C. Plastik untuk ujung solder karena
sukar menghantarkan panas
Besi untuk ujung solder karena
mudah menghantarkan panas
D. Besi untuk ujung solder karena
mudah menghantarkan panas
Plastik untuk pegangan karena sukar
menghantarkan panas
9. Peristiwa yang menunjukkan adanya perpindahan kalor secara radiasi adalah …
a. Terjadinya angin darat dan angin laut
b. Ujung logam terasa panas saat dipanaskan
c. Panas matahari dapat dirasakan di bumi
d. Mendidihnya air yang dimasak
10. Pada saat berkemah kita selalu berkumpul mengelilingi api unggun. Panas yang
sampai ke tubuh kita merupakan peristiwa perpindahan panas secara …
a. Konveksi c. Kohesi
b. Konduksi d. Radiasi
11. Siswa melakukan percobaan menggunakan beberapa benda sebagai berikut!
Hasil pengamatan dari percobaan tersebut adalah sebagai berikut:
No Nama Bahan Waktu
1 Tembaga 3 menit
2 Kaca 30 menit
3 Kuningan 2,5 menit
4 Aluminium 5 menit
Kesimpulan yang tepat pada percobaan tersebut adalah …
a. Kaca adalah konduktor panas yang paling baik dari pada yang lainnya
b. Aluminium adalah konduktor panas paling baik di banding dengan yang
lainnya
c. Urutan isolator panas dari yang paling baik kaca, aluminium, tembaga,
kuningan
d. Urutan konduktor panas dari yang paling baik adalah kuningan, aluminium,
tembaga
12. Perhatikan gambar berikut!
Benda 1, 2 dan 3 terbuat dari bahan yang berbeda, dimasukkan pada air
bersuhu 90oC. Setelah 20 menit, diperoleh hasil sebagai berikut:
Nama Benda Kondisi Mentega
1 Masih utuh
2 Meleleh sebagian
3 Meleleh seluruhnya
Berdasar percobaan tersebut, kesimpulan berikut yang tepat adalah …
a. 1 : Isolator panas; 2 : isolator panas; 3 : isolator panas
b. 1 : Konduktor panas; 2 : isolator panas; 3 : isolator panas
c. 1 : Isolator panas; 2 : konduktor panas; 3 : konduktor panas
d. 1 : Konduktor panas; 2 : konduktor panas; 3 : isolator panas
13. Contoh perpindahan panas secara konduksi dalam kehidupan sehari-hari adalah
…
a. Dinding luar gelas terasa panas ketika diisi air panas
b. Tangan terasa panas ketika berada diatas api lilin
c. Udara terasa panas saat siang hari yang terik
d. Uap air mengepul saat air mendidih
14. Perpindahan panas secara konveksi terjadi pada peristiwa …
a. Gagang sendok terasa hangat saat dipakai mengaduk air teh panas
b. Udara di ruang ber-AC menjadi sejuk
c. Baju terasa panas saat disetrika
d. Pakaian menjadi kering saat dijemur
15. Benda-benda berikut ini yang termasuk konduktor panas adalah …
a. Seng, plastik, baja c. Baja, kayu, plastik
b. Seng, tembaga, baja d. Tembaga, baja, kayu
16. Perhatikan gambar berikut!
Berdasarkan gambar tersebut, bagian yang termasuk konduktor panas adalah …
a. 1 dan 3 c. 2 dan 3
b. 1 dan 4 d. 3 dan 4
17. Perhatikan daftar berikut ini!
(1) Perunggu
(2) Plastik
(3) Timbal
(4) Stainless
(5) Ebonit
(6) Mutiara
Benda yang termasuk konduktor panas ditunjukkan nomor …
a. 1, 2 dan 5 c. 1,3 dan 4
b. 2, 4 dan 6 d. 2, 5 dan 6
18. Perhatikan table berikut!
No. Peristiwa
1. Baju terasa hangat setelah disetrika
2. Knalpot menjadi panas saat motor dihidupkan
3. Asap cerobong pabrik yang membumbung tinggi
4. Mentega yang meleleh ketika dipanaskan
5. Menetaskan telur unggas menggunakan listrik
Peristiwa yang memiliki kesamaan cara perpindahan panas yang tepat
ditunjukkan nomor …
a. 1, 2 dan 3 c. 2, 3 dan 5
b. 1,2 dan 4 d. 3,4 dan 5
19. Dayu melakukan percobaan menggunakan empat jenis batang logam dengan
panjang dan ukuran sama. Ujung batang logam dipanasi dengan api. Pada ujung
lainnya diletakkan cokelat. Berdasar percobaan tersebut diperoleh data waktu
hingga cokelat meleleh sebagai berikut:
No. Jenis Logam Waktu
1. Aluminium 3 menit
2. Tembaga 2 menit
3. Kuningan 4 menit
4. Besi 6 menit
Kesimpulan percobaan yang dilakukan Dayu adalah …
a. Besi merupakan konduktor panas paling baik
b. Tembaga merupakan konduktor panas paling baik
c. Kuningan menghantarkan panas lebih baik dari tembaga
d. Aluminium menghantarkan panas lebih baik dari tembaga
20. Andi membuat percobaan dengan memasukkan tiga batang benda dengan
diameter dan panjang yang sama. Benda-benda tersebut yaitu kayu, aluminium,
dan plastik. Ketiga ujung benda tersebut dimasukkan kedalam air yang mendidih.
Ujung yang lain dipegang untuk mengetahui panas atau tidak. Hasil yang tepat
adalah …
a. Ujung kayu tidak panas, ujung plastik dan aluminium panas
b. Ujung kayu dan plastik panas, ujung aluminium tidak panas
c. Ujung kayu dan aluminium tidak panas, ujung plastik panas
d. Ujung kayu dan plastik tidak panas, ujung aluminium panas.
21. Setelah termometer ditempelkan pada bagian tubuh tertentu, termometer
menunjukkan skala lebih tinggi dari semula. Hal ini karena …
a. Panas tubuh menjadikan air raksa menyusut
b. Panas tubuh menyebabkan pemuaian air raksa
c. Raksa di termometer bertambah jumlahnya
d. Raksa di termometer berkurang jumlahnya
22. Perpindahan panas secara radiasi terjadi pada peristiwa …
a. Sudip terasa panas setelah dipakai untuk menggoreng
b. Bagian luar gelas terasa hangat saat diisi panas
c. Badan terasa hangat saat di samping api unggun
d. Terjadinya angin darat pada malam hari
23. Perhatikan tabel berikut!
No Benda Sifat
1. Karet Mudah dibentuk dan lentur
2. Logam Bersifat padat dan tidak dapat ditempa
3. Kayu Keras dan tidak berkarat
4. Plastik Menyerap air dan mudah dibentuk
5. Kain Tidak kaku dan menyerap air
Pasangan yang sesuai pada tabel terdapat pada nomor …
a. 1, 2 dan 3 c. 2, 3 dan 4
b. 1,3 dan 5 d. 3, 4 dan 5
24. Perpindahan panas secara konduksi terdapat pada peristiwa …
a. Saat kita duduk di dekat api unggun badan terasa panas
b. Memasukkan sendok ke dalam air panas, ujung sendok terasa panas
c. Badan berkeringat ketika berada di bawah terik matahari
d. Perahu nelayan berlayar mengikuti angin yang bertiup
25. Perhatikan tabel!
Peristiwa Perpindahan Kalor
1. Gerakan kacang hijau dalam air
ketika medidih.
X. Konveksi
2. Tubuh terasa panas ketika berada
di dekat api unggun.
Y. Konduksi
3. Ujung besi terasa panas ketika
ujung lainnya dipegang.
Z. Radiasi
Pasangan peristiwa perpindahan kalor yang benar adalah …
a. 1 – Y, 2 – X, dan 3 – Z
b. 1 – X, 2 – Y, dan 3 – Z
c. 1 – X, 2 – Z, dan 3 – Y
d. 1 – Z, 2 – X, dan 3 – Y
B. KUNCI JAWABAN PRETEST DAN POSTTEST
KUNCI JAWABAN SOAL UJI COBA PRETEST
No. Kunci Jawaban
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.
9.
10.
11.
12.
13.
14.
15.
16.
17.
18.
19.
c. Panas matahari dapat dirasakan di bumi
d. Radiasi
d. Urutan konduktor panas dari yang paling baik adalah kuningan,
aluminium, tembaga
c. 1 : Isolator panas; 2 : konduktor panas; 3 : konduktor panas
a. Dinding luar gelas terasa panas ketika diisi air panas
b. Udara di ruang ber-AC menjadi sejuk
b. Seng, tembaga, baja
d. 3 dan 4
c. 1,3 dan 4
b. 1,2 dan 4
b. Tembaga merupakan konduktor panas paling baik
d. Ujung kayu dan plastik tidak panas, ujung aluminium panas.
b. Panas tubuh menyebabkan pemuaian air raksa
c. Plastik untuk ujung solder dikarenakan plastik sulit untuk
menghantarkan panas, sedangkan besi untuk ujung solder karena
mudah menghantarkan panas
a.Terjadinya angina laut dan darat
c.Kain, plastik dan kayu
d. Konduksi panas api di dasar panci merambat ke seluruh bagian
panci dan konveksi panas api diterima air berpindah ke permukaan
bersama gerakan air.
c. Konveksi
a. Ringan dan konduktor panas
20.
21.
22.
23.
24.
25.
a. Tubuh terasa hangat ketika di dekat tungku api
b. Kayu
b. Memasukkan sendok ke dalam air panas, ujung sendok terasa panas
c. 1 – X, 2 – X, dan 3 – Y
b. 1,3 dan 5
c.Badan terasa hangat saat di samping api unggun
KUNCI JAWABAN SOAL UJI COBA POSTTEST
No. Kunci Jawaban
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.
9.
10.
11.
12.
13.
14.
15.
16.
17.
18.
19.
20.
21.
b. Kayu
a. Tubuh terasa hangat ketika di dekat tungku api
a. Ringan dan konduktor panas
c. Konveksi
d. Konduksi panas api di dasar panci merambat ke seluruh bagian
panci dan konveksi panas api diterima air berpindah ke permukaan
bersama gerakan air.
c. Kain, plastik dan kayu
a. Terjadinya angina laut dan darat
c. Plastik untuk ujung solder dikarenakan plastik sulit untuk
menghantarkan panas, sedangkan besi untuk ujung solder karena
mudah menghantarkan panas
c. Panas matahari dapat dirasakan di bumi
d. Radiasi
d. Urutan konduktor panas dari yang paling baik adalah kuningan,
aluminium, tembaga
c. 1 : Isolator panas; 2 : konduktor panas; 3 : konduktor panas
a. Dinding luar gelas terasa panas ketika diisi air panas
b. Udara di ruang ber-AC menjadi sejuk
b. Seng, tembaga, baja
d. 3 dan 4
c. 1,3 dan 4
b. 1,2 dan 4
b. Tembaga merupakan konduktor panas paling baik
d. Ujung kayu dan plastik tidak panas, ujung aluminium panas.
b. Panas tubuh menyebabkan pemuaian air raksa
22.
23.
24.
25.
c. Badan terasa hangat saat di samping api unggun
b. 1,3 dan 5
b. Memasukkan sendok ke dalam air panas, ujung sendok terasa panas
c. 1 – X, 2 – Z, dan 3 – Y
c. RUBRIK PENILAIAN
Skor 1 : Apabila menjawab dengan benar
Skor 0 : Apabila jawaban salah
LAMPIRAN 4
a. Skor Nilai Pretest dan Posttest Siswa
Skor Pretest Siswa Kelas Eksperimen
No. Nama Siswa 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15
1. Abd. Rahman Nur Reski 1 0 1 1 0 1 1 0 1 0 1 1 0 1 1
2. Annisa Nurlaila 0 1 0 1 1 0 1 1 1 0 1 0 1 0 1
3. Arina Eka Putri 1 0 0 1 0 1 1 0 1 1 1 1 1 0 1
4. Cantika Fitri 1 1 1 1 0 1 1 0 1 0 1 0 1 1 0
5. Ilham 1 0 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 0 1 0
6. Ira 0 1 1 1 0 1 0 0 1 1 0 1 0 0 0
7. Irfan 0 0 1 0 0 0 1 0 0 1 0 1 1 1 1
8. M. Febriyank Alfarezy. H 1 1 0 1 1 0 1 0 1 0 1 1 1 0 0
9. Marsya Marsela Mustafa 1 1 1 1 1 0 1 1 1 0 1 1 0 1 1
10. Muh. Wahyu 0 0 0 1 1 0 1 1 1 0 0 0 1 1 0
11. Nur Latipasari 1 1 0 1 0 0 1 0 0 1 1 1 0 0 0
12. Padil 1 1 0 1 1 0 1 0 1 1 1 1 0 0 1
13. Wahyudi Akbar Jamaluddin 1 1 0 1 0 0 1 1 0 1 1 1 1 0 1
No. Nama Siswa 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 Jumlah
1. Abd. Rahman Nur Reski 0 0 0 1 0 0 1 0 0 0 12
2. Annisa Nurlaila 1 0 0 1 0 1 1 0 1 0 14
3. Arina Eka Putri 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 19
4. Cantika Fitri 1 0 0 1 1 1 1 0 1 1 17
5. Ilham 0 1 1 1 1 0 1 1 0 1 18
6. Ira 1 1 1 0 1 1 0 1 1 1 15
7. Irfan 1 0 1 1` 1 1 0 0 1 0 13
8. M. Febriyank Alfarezy. H 1 1 0 1 0 1 0 1 1 1 18
9. Marsya Marsela Mustafa 1 0 1 1 1 1 1 0 1 1 20
10. Muh. Wahyu 0 1 1 1 0 1 1 0 1 1 14
11. Nur Latipasari 1 0 0 1 0 0 1 0 0 1 11
12. Padil 1 0 1 1 1 0 1 0 1 1 17
13. Wahyudi Akbar Jamaluddin 1 1 0 1 1 0 1 0 1 1 16
Skor Posttest Siswa Kelas Eksperimen
No. Nama Siswa 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15
1. Abd. Rahman Nur Reski 1 1 1 1 0 1 1 0 1 1 0 1 1 1 1
2. Annisa Nurlaila 1 1 1 1 1 1 1 0 1 0 1 1 0 1 1
3. Arina Eka Putri 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 0 1
4. Cantika Fitri 1 0 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1
5. Ilham 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1
6. Ira 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1
7. Irfan 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1
8. M. Febriyank Alfarezy. H 1 1 1 1 1 1 1 0 0 1 1 1 1 1 1
9. Marsya Marsela Mustafa 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1
10. Muh. Wahyu 1 1 1 0 0 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1
11. Nur Latipasari 1 1 1 0 0 1 1 0 1 0 1 0 0 0 1
12. Padil 1 1 1 0 0 1 1 0 1 1 1 1 1 0 1
13. Wahyudi Akbar Jamaluddin 1 1 1 0 0 1 1 1 1 1 1 1 0 0 1
No. Nama Siswa 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 Jumlah
1. Abd. Rahman Nur Reski 1 1 1 0 1 1 0 0 1 0 18
2. Annisa Nurlaila 1 1 0 1 0 1 1 1 1 1 20
3. Arina Eka Putri 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 23
4. Cantika Fitri 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 22
5. Ilham 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 25
6. Ira 1 1 1 1 1 0 1 1 0 1 21
7. Irfan 1 1 0 1 1 1 1 1 1 0 19
8. M. Febriyank Alfarezy. H 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 23
9. Marsya Marsela Mustafa 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 25
10. Muh. Wahyu 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 21
11. Nur Latipasari 1 1 0 1 1 0 1 1 1 0 15
12. Padil 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 20
13. Wahyudi Akbar Jamaluddin 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 20
Skor Pretest Siswa Kelas Kontrol
No. Nama Siswa 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15
1. Ainilia 1 1 0 1 0 0 1 0 1 0 1 1 1 0 1
2. Aliya Sintia Bela 0 0 0 1 1 0 1 0 1 0 0 1 0 0 0
3. Andi Rizqi Makkulau 0 0 0 1 0 0 1 1 1 1 0 0 0 0 0
4. Fitria Lestari 0 0 1 1 0 1 1 0 1 1 1 1 0 1 0
5. Haskian 0 0 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 0 0 0
6. Imran 1 1 1 0 0 1 1 1 1 0 1 1 0 1 1
7. Muh. Al Fhatwa 0 0 0 1 0 0 1 0 1 0 1 1 1 0 1
8. Muh. Al Qadri 0 0 0 1 0 0 1 0 0 0 0 0 1 1 0
9. Nur Fitri Syaher 1 1 0 1 1 0 1 1 1 1 0 0 0 0 0
10. Nur Oktaviana 0 1 1 1 0 1 1 0 1 1 0 1 1 1 0
11. Sahra 1 1 0 0 1 1 1 0 1 0 1 0 0 1 1
12. St. Alfirqutun Najiah 0 0 1 1 1 0 1 1 0 0 1 0 0 0 0
No. Nama Siswa 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 Jumlah
1. Ainilia 1 0 1 1 0 0 0 0 1 0 13
2. Aliya Sintia Bela 1 0 0 1 1 1 0 1 0 1 11
3. Andi Rizqi Makkulau 0 1 0 1 1 1 1 0 0 0 10
4. Fitria Lestari 0 1 0 1 0 1 0 1 0 0 13
5. Haskian 1 1 0 1 0 1 1 0 0 1 15
6. Imran 1 0 1 1 0 1 1 0 1 1 18
7. Muh. Al Fhatwa 1 0 0 1 0 1 0 1 0 1 12
8. Muh. Al Qadri 1 1 1 0 0 1 0 1 0 0 9
9. Nur Fitri Syaher 0 0 0 1 0 1 0 0 0 0 10
10. Nur Oktaviana 1 1 1 0 0 1 0 0 1 1 16
11. Sahra 1 1 0 1 0 1 1 0 1 0 15
12. St. Alfirqutun Najiah 0 0 0 1 0 1 1 1 1 0 11
Skor Postest Siswa Kelas Kontrol
No. Nama Siswa 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15
1. Ainilia 1 1 1 0 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1
2. Aliya Sintia Bela 1 1 1 1 0 1 0 1 0 1 0 1 1 0 1
3. Andi Rizqi Makkulau 1 1 1 1 0 1 0 1 1 1 0 1 1 0 1
4. Fitria Lestari 0 0 1 0 0 1 1 0 0 1 1 1 1 1 1
5. Haskian 1 0 1 0 0 1 1 1 1 1 1 1 0 0 1
6. Imran 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 0 1 0 1 1
7. Muh. Al Fhatwa 1 0 1 0 1 1 1 1 1 1 0 1 0 0 0
8. Muh. Al Qadri 1 0 1 0 1 1 1 0 1 1 0 1 0 0 1
9. Nur Fitri Syaher 1 0 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 0 1 0
10. Nur Oktaviana 1 1 1 0 1 1 1 0 1 1 0 1 1 0 1
11. Sahra 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 0 1
12. St. Alfirqutun Najiah 1 0 1 0 1 1 1 0 0 1 1 1 1 0 1
No. Nama Siswa 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 Jumlah
1. Ainilia 1 1 0 1 1 0 1 1 1 1 21
2. Aliya Sintia Bela 1 1 1 1 1 1 1 0 1 0 18
3. Andi Rizqi Makkulau 1 0 1 1 1 0 1 1 1 0 17
4. Fitria Lestari 1 1 0 1 1 1 1 1 0 1 17
5. Haskian 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 20
6. Imran 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 21
7. Muh. Al Fhatwa 1 1 1 1 1 1 1 0 1 0 17
8. Muh. Al Qadri 1 1 0 1 0 0 0 0 1 0 13
9. Nur Fitri Syaher 1 1 1 1 1 1 1 0 1 0 19
10. Nur Oktaviana 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 19
11. Sahra 1 0 1 1 1 0 1 1 1 1 20
12. St. Alfirqutun Najiah 1 0 1 1 1 1 1 0 1 1 18
DAFTAR NILAI PRETEST SISWA KELAS Va (EKSPERIMEN)
DAFTAR NILAI PRETEST SISWA KELAS Vb (KONTROL)
No Nama Siswa Nilai
1. Abd. Rahman Nur Reski 48
2. Annisa Nurlaila 56
3. Arina Eka Putri 76
4. Cantika Fitri 68
5. Ilham 72
6. Ira 60
7. Irfan 52
8. M. Febriyank Alfarezy. H 72
9. Marsya Marsela Mustafa 80
10. Muh. Wahyu 56
11. Nur Latipasari 44
12. Padil 68
13. Wahyudi Akbar Jamaluddin 64
No Nama Siswa Nilai
1. Ainilia 52
2. Aliya Sintia Bela 44
3. Andi Rizqi Makkulau 40
4. Fitria Lestari 52
5. Haskian 60
6. Imran 72
7. Muh. Al Fhatwa 48
8. Muh. Al Qadri 36
9. Nur Fitri Syaher 40
10. Nur Oktaviana 64
11. Sahra 60
12. St. Alfirqutun Najiah 44
DAFTAR NILAI POSTTEST SISWA KELAS EKSPERIMEN
DAFTAR NILAI POSTTEST SISWA KELAS KONTROL
No Nama Siswa Nilai
1. Abd. Rahman Nur Reski 72
2. Annisa Nurlaila 80
3. Arina Eka Putri 92
4. Cantika Fitri 88
5. Ilham 100
6. Ira 84
7. Irfan 76
8. M. Febriyank Alfarezy. H 92
9. Marsya Marsela Mustafa 100
10. Muh. Wahyu 84
11. Nur Latipasari 60
12. Padil 80
13. Wahyudi Akbar Jamaluddin 80
No Nama Siswa Nilai
1. Ainilia 84
2. Aliya Sintia Bela 72
3. Andi Rizqi Makkulau 68
4. Fitria Lestari 68
5. Haskian 80
6. Imran 84
7. Muh. Al Fhatwa 76
8. Muh. Al Qadri 52
9. Nur Fitri Syaher 76
10. Nur Oktaviana 76
11. Sahra 80
12. St. Alfirqutun Najiah 72
LAMPIRAN 5
a. Hasil Deskriptif
b. Hasil Inferensial (Uji Normalitas, Uji
Homogenitas, Uji Hipotesis)
c. Distribusi T tabel
a. Hasil Analisis Deskriptif
Analisis Statistik Deskriptif Pretest Eksperimen
Skor tertinggi = 20 dari skor maksimal 25
Skor terendah = 11
Jumlah sampel (n) = 13
Jumlah kelas interval (K) = 1 + 3,3 log n
= 1 + 3,3 log 13
= 1 + 3,3 (1,11)
= 1 + 3,67
= 4,67 = 5
Rentang data (R) = Skor tertinggi – Skor Terendah
= 20 – 11
= 9
Panjang kelas = 𝑟𝑒𝑛𝑡𝑎𝑛𝑔 𝑑𝑎𝑡𝑎
𝑗𝑢𝑚𝑙𝑎ℎ 𝑘𝑒𝑙𝑎𝑠 𝑖𝑛𝑡𝑒𝑟𝑣𝑎𝑙 =
𝑅
𝐾
= 9
5 = 1,8 = 2 (dibulatkan)
Tabel Distribusi Frekuensi Pretest kelas Eksperimen
Skor fi xi xi2 fi xi fi xi
2
11-12 2 11,5 132,25 23 529
13-14 3 13,5 182,25 40,5 1.640,25
15-16 2 15,5 240,25 31 961
17-18 4 17,5 306,25 70 4.900
19-20 2 19,5 380,25 39 1521
13 203,5 9.551,25
Skor rata-rata (𝑥) = ∑ 𝑓𝑖𝑥𝑖
∑ 𝑓 =
203,5
13 = 15,65
Nilai rata-rata (𝑥) = 15,65
25 x 100% = 62,6
Standar deviasi (S) =√∑ 𝑓𝑖𝑥𝑖2−
(∑ 𝑓𝑖𝑥𝑖)2
𝑛
𝑛−1
=√9.551,25−41.412,25
13
13−1
= √9.551,25−3.185,5
12
= √6.365,75
12
= √530,4
= 23,0
Analisis Statistik Deskriptif Posttest Eksperimen
Skor tertinggi = 25 dari skor maksimal 25
Skor terendah = 15
Jumlah sampel (n) = 13
Jumlah kelas interval (K) = 1 + 3,3 log n
= 1 + 3,3 log 13
= 1 + 3,3 (1,11)
= 1 + 3,67
= 4,67 = 5
Rentang data (R) = Skor tertinggi – Skor Terendah
= 25 – 15
= 10
Panjang kelas = 𝑟𝑒𝑛𝑡𝑎𝑛𝑔 𝑑𝑎𝑡𝑎
𝑗𝑢𝑚𝑙𝑎ℎ 𝑘𝑒𝑙𝑎𝑠 𝑖𝑛𝑡𝑒𝑟𝑣𝑎𝑙 =
𝑅
𝐾
= 10
5 = 2
Tabel Distribusi Frekuensi Posttest Eksperimen kelas
Skor fi xi xi2 fi xi fi xi
2
15-16 1 15,5 240.25 15,5 240,25
17-18 1 17,5 306,25 17,5 306,25
19-20 4 19,5 380,25 78 6.084
21-22 3 21,5 462,25 64,5 4.160,25
23-24 2 23,5 552,25 47 2.209
25-26 2 25,5 650,25 51 2.601
13 273,5 15600,75
Skor rata-rata (𝑥) = ∑ 𝑓𝑖𝑥𝑖
∑ 𝑓 =
273,5
13 = 21,03
Nilai rata-rata (𝑥) = 21,03
25 x 100% = 84,12
Standar deviasi (S) =√∑ 𝑓𝑖𝑥𝑖2−
(∑ 𝑓𝑖𝑥𝑖)2
𝑛
𝑛−1
=√15600,75−74.802,25
13
13−1
= √9.551,25−5.754
12
= √3.797,25
12
= √316,4
= 17,7
Analisis Statistik Deskriptif Pretest Kontrol
Skor tertinggi = 18 dari skor maksimal 25
Skor terendah = 9
Jumlah sampel (n) = 12
Jumlah kelas interval (K) = 1 + 3,3 log n
= 1 + 3,3 log 12
= 1 + 3,3 (1,07)
= 1 + 3,56
= 4,56 = 5
Rentang data (R) = Skor tertinggi – Skor Terendah
= 18 – 9
= 9
Panjang kelas = 𝑟𝑒𝑛𝑡𝑎𝑛𝑔 𝑑𝑎𝑡𝑎
𝑗𝑢𝑚𝑙𝑎ℎ 𝑘𝑒𝑙𝑎𝑠 𝑖𝑛𝑡𝑒𝑟𝑣𝑎𝑙 =
𝑅
𝐾
= 9
5 = 1,8 = 2
Tabel Distribusi Frekuensi Pretest kelas Kontrol.
Skor fi xi xi2 fi xi fi xi
2
9 - 10 3 9,5 90,25 28,5 812,25
11 -12 3 11,5 132,5 34,5 1190,25
13 - 14 2 13,5 182,25 27 729
15 - 16 3 15,5 240,25 46,5 2162,25
17 - 18 1 17,5 306,25 17,5 306,25
12 67,5 951,5 154 5200
Skor rata-rata (𝑥) = ∑ 𝑓𝑖𝑥𝑖
∑ 𝑓 =
154
12 = 12,83
Nilai rata-rata (𝑥) = 12,83
25 x 100% = 51,32
Standar deviasi (S) =√∑ 𝑓𝑖𝑥𝑖2−
(∑ 𝑓𝑖𝑥𝑖)2
𝑛
𝑛−1
=√5200−23.716
12
12−1
= √5200−1976
11
= √3.224
11
= √293,0
= 17,1
Analisis Statistik Deskriptif Posttest Kontrol.
Skor tertinggi = 21 dari skor maksimal 25
Skor terendah = 13
Jumlah sampel (n) = 12
Jumlah kelas interval (K) = 1 + 3,3 log n
= 1 + 3,3 log 12
= 1 + 3,3 (1,07)
= 1 + 3,56
= 4,56 = 5
Rentang data (R) = Skor tertinggi – Skor Terendah
= 21 – 13
= 8
Panjang kelas = 𝑟𝑒𝑛𝑡𝑎𝑛𝑔 𝑑𝑎𝑡𝑎
𝑗𝑢𝑚𝑙𝑎ℎ 𝑘𝑒𝑙𝑎𝑠 𝑖𝑛𝑡𝑒𝑟𝑣𝑎𝑙 =
𝑅
𝐾
= 8
5 = 1,6 = 2
Tabel Distribusi Frekuensi Post test kelas Kontrol.
Skor fi xi xi2 fi xi fi xi
2
13-14 1 13,5 182,25 13,5 182,25
15-16 0 15,5 240,25 0 0
17-18 5 17,5 306,25 87,5 7656,25
19-20 4 19,2 368,64 76,8 5898,24
21-22 2 21,5 462,25 43 1849
12 1559,64 220,8 15585,74
Skor rata-rata (𝑥) = ∑ 𝑓𝑖𝑥𝑖
∑ 𝑓 =
220,8
12 = 18,4
Nilai rata-rata (𝑥) = 18,4
25 x 100% = 73,6
Standar deviasi (S) =√∑ 𝑓𝑖𝑥𝑖2−
(∑ 𝑓𝑖𝑥𝑖)2
𝑛
𝑛−1
=√15585,74−48.752,64
12
12−1
= √15585,74−4.062,72
11
= √11.523,0
11
= √1.047,5
= 32,3
b. Hasil Analisis Inferensial (Uji Normalitas, Uji Homogenitas, Uji Hipotesis)
Uji Normalitas
Tests of Normality
Kelas
Kolmogorov-Smirnova Shapiro-Wilk
Statistic df Sig. Statistic Df Sig.
Hasil Pretest Experimen Outdoor
Activities .142 13 .200* .968 13 .871
Posttest Experimen Outdoor
Activities .139 13 .200* .958 13 .729
Pretest Kontrol
Konvensional .153 12 .200* .950 12 .635
Posttest Kontrol
konvensional .173 12 .200* .879 12 .084
*. This is a lower bound of the true significance.
a. Lilliefors Significance Correction
Hasil Uji Homogenitas
Test of Homogeneity of Variances
Hasil
Levene
Statistic df1 df2 Sig.
.602 a.
Lilliefors
Significance
Correctiona
1 23 .446
Hasil Indipenden Sample T test
Independent Samples Test
Levene's
Test for
Equality of
Variances t-test for Equality of Means
F Sig. t df
Sig. (2-
tailed)
Mean
Difference
Std. Error
Difference
95% Confidence
Interval of the
Difference
Lower Upper
Hasil Equal variances
assumed .602 .446 2.403 23 .025 9.692 4.033 1.349 18.036
Equal variances
not assumed 2.427 22.485 .024 9.692 3.994 1.419 17.966
perlakuan yang sama pula. Kriteria pengambilan keputusannya adalah Jika Sig.
≥0,05 maka H0 diterima.
c. Distribusi t Tabel
LAMPIRAN 4
a. Dokumentasi
b. Persuratan
a. Dokumentasi
Gambar 1.1 Pretest Kelas Eksperiment
Gambar 1.2 Pretest Kelas Kontrol
Gambar 2.1 Treatment Kelas Eksperiment
Gambar 2.2 Treatment Kelas Eksperiment
Gambar 3.1 Postest Kelas Eksperiment
Gambar 3.2 Postest Kelas Kontrol
b. Persuratan
Riwayat Hidup
Muh. Musyawwir, Lahir di Bulu-Bulu Kabupaten Jeneponto
pada tanggal 17 Oktober 1999, Buah hati dari pasangan Drs. Abd
Jalil, M.Pd, dan Rosmiati AS,S.Ag. Penulis mengecap
Pendidikan Sekolah dasar di SDN No. 13 Allu 1 Pada tahun
2004-2010. Kemudian melanjutkan Pendidikan di SMP di
SMPN 7 Binamu mulai tahun 2010-2013. Dan setelah lulus, Penulis melanjutkan
Pendidikan di MAN Binamu Kabupaten Jeneponto mulai Tahun 2013-2016.
Kemudian melanjutkan Pendidikan di Perguruan tinggi pada tahun 2016 di
Universitas Muhammadiyah Makassar dan memilih Program studi Pendidikan Guru
Sekolah Dasar Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan. Atas Berkat, Rahmat dan
Inayah dari Allah SWT Penulis berhasil menyelesaikan studi yang diprogramkan pada
waktu yang tepat.