pengaruh intensitas cahaya selama pemeliharaan benih ikan ...digilib.unila.ac.id/24539/3/skripsi...

29
PENGARUH INTENSITAS CAHAYA SELAMA PEMELIHARAAN BENIH IKAN KERAPU MACAN (Epinephelus fuscoguttatus) (Skripsi) Oleh ADETYA PUTRI ANICA RAHMAWATI FAKULTAS PERTANIAN UNIVERSITAS LAMPUNG BANDAR LAMPUNG 2016

Upload: doanquynh

Post on 05-May-2018

237 views

Category:

Documents


4 download

TRANSCRIPT

PENGARUH INTENSITAS CAHAYA SELAMA PEMELIHARAAN

BENIH IKAN KERAPU MACAN (Epinephelus fuscoguttatus)

(Skripsi)

Oleh

ADETYA PUTRI ANICA RAHMAWATI

FAKULTAS PERTANIAN

UNIVERSITAS LAMPUNG

BANDAR LAMPUNG

2016

ABSTRACT

LIGHT INTENSITY EFFECT DURING TIGER GROUPER (Epinephelus

fuscoguttatus) JUVENILE CULTIVATION

By

ADETYA PUTRI ANICA RAHMAWATI

Tiger grouper (Epinephelus fuscoguttatus) is one of the marine commodities that

is preffered by community. Cannibalism is one problem in hatchery phase because

is causing low survival rate. Light intensity is one of factors that can affect fish

behavior in feeding and preying on each other. The purpose of this research was

to know the effect of light intensity applications during cultivation on survival rate

and growth of juvenile tiger grouper (E. fuscoguttatus). This research was

conducted in Balai Besar Perikanan Budidaya Laut (BBPBL) Lampung for 30

days cultivation. The used research design is Completely Randomize Design

(RAL) with three treatments and three replicates. The used treatments in this

research were A (Juvenile cultivation without tank cover; 300 lux meters), B

(Juvenile cultivation with half of the tank cover; 200 lux meters) and C (Juvenile

cultivation with tank cover; 100 lux meters). The feed that used during cultivation

was commercial feed and given four times a day. The Anova test result showed

that light instensity applications significanly effect (P<0,05) on the survival rate of

the juvenile tiger grouper (E. Fuscoguttatus). The highest survival rate was

obtained in 200 lux meters (80%).

Key Words : E. fuscoguttatus juvenile, light intensity, fish behavior,

survival rate, growth

ABSTRAK

PENGARUH INTENSITAS CAHAYA SELAMA PEMELIHARAAN

BENIH IKAN KERAPU MACAN (Epinephelus fuscoguttatus)

Oleh

ADETYA PUTRI ANICA RAHMAWATI

Ikan kerapu macan (Epinephelus fuscoguttatus) merupakan salah satu komoditas

ikan air laut konsumsi yang digemari masyarakat. Budidaya ikan kerapu macan

telah banyak dilakukan. Dalam proses pembudidayaannya terdapat kendala pada

fase pembenihan karena tingkat kanibalisme yang menyebabkan rendahnya

sintasan. Intensitas cahaya merupakan salah satu faktor yang mempengaruhi

tingkah laku ikan dalam mencari makan dan memangsa sesamanya. Tujuan

penelitian ini untuk mengetahui pengaruh intensitas cahaya selama pemeliharaan

terhadap sintasan dan pertumbuhan benih ikan kerapu macan (E. fuscoguttatus).

Penelitian dilakukan di Balai Besar Perikanan Budidaya Laut (BBPBL) Lampung

selama 30 hari masa pemeliharaan. Rancangan penelitian yang digunakan adalah

Rancangan Acak Lengkap (RAL) dengan tiga perlakuan dan tiga kali ulangan.

Perlakuan yang digunakan dalam penelitian meliputi A (Pemeliharaan benih tanpa

penutup bak; 300 lux meter), B (Pemeliharaan benih dengan ditutup pada

setengah bagian bak; 200 lux meter) dan C (Pemeliharaan benih dengan menutup

seluruh bagian bak; 100 lux meter). Pakan yang diberikan selama pemeliharaan

benih ikan kerapu macan adalah pakan buatan dan diberikan empat kali sehari.

Hasil uji Anova menunjukkan bahwa intensitas cahaya berpengaruh (p<0,05)

terhadap sintasan benih ikan kerapu macan (E. fuscoguttatus). Sintasan tertinggi

didapatkan pada intensitas cahaya 200 lux meter (80%).

Kata Kunci: Benih E. fuscoguttatus, intensitas cahaya, tingkah laku ikan,

sintasan, pertumbuhan

PENGARUH INTENSITAS CAHAYA SELAMA PEMELIHARAAN

BENIH IKAN KERAPU MACAN (Epinephelus fuscoguttatus)

Oleh

ADETYA PUTRI ANICA RAHMAWATI

Skripsi

Sebagai Salah Satu Syarat Untuk Mencapai Gelar

SARJANA PERIKANAN

Pada

Jurusan Budidaya Perairan

Fakultas Pertanian Universitas Lampung

FAKULTAS PERTANIAN

UNIVERSITAS LAMPUNG

BANDAR LAMPUNG

2016

RIWAYAT HIDUP

Penulis dilahirkan di Bumi Dipasena Makmur pada

tanggal 28 Mei 1994 sebagai anak pertama dari dua

bersaudara pasangan Bapak Marikun dan Ibu Suparmi.

Penulis memulai pendidikan formal dari Taman Kanak-

Kanak (TK) Dharma Wanita yang diselesaikan pada

tahun 2000, dilanjutkan ke Sekolah Dasar Negeri (SDN)

01 Bumi Dipasena Makmur yang diselesaikan pada

tahun 2006, Sekolah Menengah Pertama Negeri (SMPN) 1 Marga Tiga yang

diselesaikan pada tahun 2009 dan Sekolah Menengah Kejuruan Negeri (SMKN) 1

Metro yang diselesaikan pada tahun 2012. Penulis melanjutkan pendidikan

kejenjang Strata 1 (S1) di Jurusan Budidaya Perairan Fakultas Pertanian

Universitas Lampung melalui Seleksi Nasional Masuk Perguruan Tinggi Negeri

(SNPMTN) pada tahun 2012 dan menyelesaikan studinya pada tahun 2016.

Selama menjadi mahasiswa penulis aktif di organisasi Himpunan Mahasiswa

Budidaya Perairan UNILA (HIDRILA) sebagai sekretaris bidang Penelitian dan

Pengembangan periode 2013/2014 dan menjadi sekretaris umum HIDRILA

periode 2014/2015. Penulis telah melakukan kegiatan Kuliah Kerja Nyata (KKN)

di Desa Tri Tunggal Jaya, Kecamatan Banjar Agung, Kabupaten Tulang Bawang

selama 40 hari yaitu bulan Januari-Maret 2015.

Penulis mengikuti Praktik Umum di Balai Besar Perikanan Budidaya Air Payau

(BBPBAP) Jepara, Jawa Tengah dengan judul “Teknik Budidaya Rumput Laut

(Caulerpa lentillifera) di Balai Besar Perikanan Budidaya Air Payau

(BBPBAP) Jepara, Jawa Tengah” pada bulan Juli-Agustus 2015.

Penulis pernah menjadi asisten praktikum pada mata kuliah Biologi Akuatik tahun

ajaran 2013/2014, Biologi Perikanan tahun ajaran 2013/2014 dan 2014/2015,

Limnologi tahun ajaran 2013/2014 dan 2014/2015, Oceanografi tahun ajaran

2014/2015 dan Ekologi Perairan tahun ajaran 2014/2015. Penulis melakukan

penelitian akhir pada bulan April-Mei 2016 di Balai Besar Perikanan Budidaya

Laut (BBPBL) Lampung dengan Judul “Pengaruh Intensitas Cahaya Selama

Pemeliharaan Benih Ikan Kerapu Macan (Epinephelus fuscoguttatus)”.

PERSEMBAHAN

Dengan rasa syukur kepada ALLAH SWT.

Kupersembahkan salah satu karya terbaik dalam

hidupku kepada kedua orangtuaku (Ayah dan Ibu)

yang selalu menyayangi, menyemangati, mendidik dan

mendoakanku tanpa henti.

Adikku tersayang yang selalu memberikan dukungan di

setiap harinya.

Seseorang yang terkasih yang selalu membantu,

menemani dan menyemangati di setiap usaha yang aku

lakukan, serta sahabat yang selalu ada di setiap suka

dan duka.

Almamater Tercinta “Universitas Lampung”

MOTTO

Ilmu itu lebih baik daripada harta. Ilmu menjaga engkau

dan engkau menjaga harta. Ilmu itu penghukum (hakim)

dan harta terhukum. Harta itu kurang apabila

dibelanjakan tapi ilmu bertambah bila dibelanjakan (Ali

bin Abi Talib)

Keberhasilan adalah kemampuan untuk melewati dan mengatasi dari satu

kegagalan ke kegagalan berikutnya tanpa kehilangan semangat (Winston

Chuchill)

Raise your word, not voice. It is rain that grows flowers, not thunder (Rumi)

SANWACANA

Puji syukur kehadirat Allah SWT atas segala rahmat serta karunia yang telah

diberikan sehingga penyusun dapat menyelesaikan skripsi yang berjudul

“Pengaruh Intensitas Cahaya Selama Pemeliharaan Benih Ikan Kerapu

Macan (Epinephelus fuscoguttatus)” yang merupakan salah satu syarat untuk

memperoleh gelar Sarjana Perikanan di Jurusan Perikanan dan Kelautan

Universitas Lampung.

Pada kesempatan ini penyusun menyampaikan ucapan terimakasih kepada :

1. Bapak Prof. Dr. Ir. Irwan Sukri Banuwa M.Si., selaku Dekan Fakultas

Pertanian Universitas Lampung.

2. Ibu Ir. Siti Hudaidah, M.Sc., selaku Ketua Jurusan Budidaya Perairan Fakultas

Pertanian Universitas Lampung sekaligus pembimbing I yang telah

memberikan saran dan kritik membangun selama proses penyusunan skripsi.

3. Ibu Henni Wijayanti M., S.Pi., M.Si., selaku pembimbing II yang telah

memberikan saran dan kritik membangun selama proses penyusunan skripsi.

4. Ibu Berta Putri, S.Si., M.Si selaku penguji yang telah memberikan kritik, saran

serta masukan yang membangun terhadap skripsi ini.

5. Bapak Eko Effendi, S.T., M.Si., selaku pembimbing akademik yang telah

memberikan bimbingan serta nasehat selama menjalankan kuliah.

6. Ayah, Ibu dan Dedek Fia yang selalu memberikan cinta, kasih sayang,

dukungan, nasehat, semangat serta doa tiada henti demi kesuksesan penyusun.

7. Muhammad Rukni Assegaf yang selalu memberikan semangat, dukungan,

nasehat, bantuan, perhatian serta doa kepada penyusun.

8. Bapak Dwi Handoko Putro A.Pi., selaku pembimbing lapangan selama

melakukan penelitian di BBPBL Lampung atas bimbingan, nasehat, saran serta

kritik membangun selama melakukan penelitian.

9. Bapak Silvester selaku Kepala Pembenihan BBPBL Lampung atas

diperbolehkannya penyusun meminjam 4500 ekor benih ikan kerapu macan.

10. Pak Edi, Pak Onji, Pak Win, Pak Tohari, Bu Yuli, Pak Hadi, Ibu Yuli atas

bantuan, dukungan serta nasehat selama penyusun melakukan penelitian di

BBPBL Lampung

11. Teman-teman seperjuangan selama penelitian Doni Nurlisa dan Septi Diah

Palupi atas dukungan serta semangat untuk setiap permasalahan selama

penelitian hingga akhir keberhasilan penelitian.

12. Teman-teman seperjuangan angkatan 2012 Palupi, Docan, S, Abang, Uwo,

Sulis, Helda, Mba Wen, Eshy, Shara, Atik, Ajeng, Desi, Ncun, Myta, Yepe,

Gomgom, Sule, Ando, Rukni, Thomas, Edo, Tatang, Aulian, Khanif beserta

teman-teman yang belum disebutkan satu persatu terimakasih atas

kebersamaan dan bantuan selama ini.

13. Seluruh kakak tingkat dan adik tingkat serta semua pihak yang tidak dapat

disebutkan satu persatu terimakasih telah membantu dalam penyelesaian

skripsi ini.

Semoga Allah SWT membalas kebaikan bapak, ibu, kakak, adik dan teman-

teman. Semoga skripsi ini dapat bermanfaat bagi kita semua.

Bandar Lampung, 24 Oktober 2016

Penyusun

Adetya Putri Anica Rahmawati

DAFTAR ISI

Halaman

DAFTAR ISI .................................................................................................. i

DAFTAR GAMBAR ..................................................................................... ii

DAFTAR TABEL ......................................................................................... iii

DAFTAR LAMPIRAN ................................................................................. iv

I. PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang .......................................................................................... 1

1.2 Tujuan ....................................................................................................... 2

1.3 Manfaat ..................................................................................................... 2

1.4 Hipotesis .................................................................................................... 2

1.5 Kerangka Pikir .......................................................................................... 3

II. METODE PENELITIAN

2.1 Waktu dan Tempat Penelitian ................................................................... 5

2.2 Alat dan Bahan .......................................................................................... 5

2.3 Desain Penelitian ....................................................................................... 5

2.4 Prosedur Penelitian .................................................................................... 7

2.4.1 Persiapan ....................................................................................... 7

2.4.2 Pelaksanaan Penelitian .................................................................. 7

2.4.2.1 Penebaran Benih dan Pemeliharaan ................................. 7

2.4.2.2 Parameter yang Diukur ..................................................... 8

1. Kelangsungan Hidup .................................................... 8

2. Pertumbuhan ................................................................. 8

a. Pertumbuhan Panjang Mutlak ............................... 8

b. Pertumbuhan Berat Mutlak ................................... 8

3. Manajemen Kualitas Air .............................................. 9

2.4.3 Analisis Data ................................................................................. 9

III. HASIL DAN PEMBAHASAN 3.1 Sintasan Benih Ikan Kerapu Macan .......................................................... 10

3.2 Pertumbuhan Panjang ................................................................................ 12

3.3 Pertumbuhan Berat .................................................................................... 15

3.4 Kualitas Air ............................................................................................... 18

IV. KESIMPULAN DAN SARAN

5.1 Kesimpulan ............................................................................................... 20

5.2 Saran .......................................................................................................... 20

DAFTAR PUSTAKA

LAMPIRAN

DAFTAR GAMBAR

Gambar Halaman

1. Kerangka Pikir Penelitian ........................................................................... 4

2. Desain Penempatan Satuan Perlakuan ....................................................... 6

3. Desain Pemberian Gelap Terang Selama Penelitian .................................. 6

4. Sintasan Benih Ikan Kerapu Macan ........................................................... 10

5. Panjang Rata-Rata Benih Ikan Kerapu Macan

Selama Penelitian ........................................................................................ 13

6. Pertumbuhan Panjang Benih Ikan Kerapu Macan ..................................... 13

7. Berat Rata-Rata Benih Ikan Kerapu Macan

Selama Penelitian ....................................................................................... 14

8. Pertumbuhan Berat Mutlak Benih Ikan Kerapu Macan ............................. 16

DAFTAR TABEL

Tabel Halaman

1. Alat dan Bahan ........................................................................................... 5

2. Kandungan Nutrisi Pakan Selama Pemeliharaan ....................................... 15

3. Kualitas Air Selama Pemeliharaan Benih Ikan Kerapu Macan ................. 17

1

I. PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Ikan kerapu macan (Epinephelus fuscoguttatus) merupakan salah satu

komoditas ikan laut konsumsi yang memiliki nilai ekonomis tinggi. Ikan kerapu

macan memiliki harga jual yang tinggi baik di pasar lokal maupun pasar

internasional, di pasar internasional ikan kerapu macan dikenal dengan sebutan

flower atau carped cod. Harga benih ikan kerapu macan ukuran 5-7 cm berkisar

antara Rp 1.000,00 – Rp 1.500,00 / ekor, sedangkan untuk ukuran konsumsi (500-

1000 gram) berkisar antara Rp 150.000,00 – Rp 350.000,00 / kg. Ikan kerapu

macan juga disukai oleh masyarakat karena rasanya yang enak serta kandungan

gizi yang tinggi. Ikan kerapu macan memiliki kandungan energi 92 kkl, protein

19,8%, kalsium 27%; air 79,2%, lemak 1,02% dan kolesterol 37%. Permintaan pasar

yang tinggi membuat budidaya ikan kerapu macan terus ditingkatkan (Mukadar,

2007)

Kendala utama budidaya ikan kerapu macan adalah ketersediaan benih yang

belum memadai baik secara kualitas maupun kuantitas. Salah satu kendala

pembenihan kerapu macan yaitu kanibalisme. Kanibalisme merupakan

pemangsaan intraspesifik dengan memangsa spesies yang sama dalam satu

populasi. Kanibalisme terjadi pada berbagai stadia, dan sering terjadi pada fase

pendederan saat ikan kerapu berumur 30 hari dan berukuran 2-3 cm,

mengakibatkan kematian hingga 90% pada beberapa spesies (Kordi dan Ghufran,

2003). Kanibalisme merupakan sifat biologi ikan kerapu macan yang secara

alamiah tidak dapat dihilangkan namun dapat dikurangi (Basyarie, 2001).

Penyebab kanibalisme pada masa pendederan ikan kerapu macan

diantaranya adalah kurangnya makanan dan faktor lingkungan seperti cahaya yang

2

terlalu terang, air media terlalu jernih dan tingkat kepadatan ikan yang tinggi.

Upaya untuk mengurangi tingkat kanibalisme pada pembenihan ikan kerapu

macan adalah rekayasa lingkungan yaitu menimbulkan suasana gelap selama

pemeliharaan. Suasana gelap dapat diberikan dengan cara memberikan penutup

pada bak selama proses pemeliharaan (Arinah et al., 2014). Cahaya yang terlalu

terang selama budidaya mengakibatkan benih ikan kerapu macan aktif memakan

sesamanya, dengan suasana yang gelap diharapkan tingkat kanibalisme dapat

menurun dan produksi benih ikan kerapu macan menjadi lebih besar (Hseu et al.,

2007).

1.2 Tujuan Penelitian

Tujuan penelitian adalah mengetahui pengaruh intensitas cahaya selama

pemeliharaan terhadap peningkatan sintasan dan pertumbuhan benih ikan kerapu

macan (Epinephelus fuscoguttatus).

1.3 Manfaat Penelitian

Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan informasi kepada

pembudidaya, khususnya pada hatchery ikan kerapu macan (Epinephelus

fuscoguttatus) tentang upaya menurunkan tingkat kanibalisme dengan

menggunakan penutup pada bak pemeliharaan sehingga dapat meningkatkan

produksi benih ikan kerapu macan.

1.4 Hipotesis

H0 = τi = 0 : Tidak ada pengaruh intensitas cahaya selama

pemeliharaan terhadap sintasan benih ikan kerapu

macan (Epinephelus fuscoguttatus).

H1 = τi ≠ 0 : Ada pengaruh intensitas cahaya selama pemeliharaan

terhadap sintasan benih ikan kerapu macan (Epinephelus

fuscoguttatus).

3

H0 = τi = 0 : Tidak ada pengaruh intensitas cahaya selama

pemeliharaan terhadap pertumbuhan benih ikan kerapu

macan (Epinephelus fuscoguttatus).

H1 = τi ≠ 0 : Ada pengaruh intensitas cahaya selama pemeliharaan

terhadap pertumbuhan benih ikan kerapu macan

(Epinephelus fuscoguttatus).

1.5 Kerangka Pikir

Ikan kerapu macan (Epinephelus fuscoguttatus) merupakan ikan laut

konsumsi yang memiliki nilai ekonomis tinggi. Permintaan ikan ini di pasaran

selalu besar, baik di pasar lokal maupun internasional. Harga benih ikan kerapu

macan ukuran 5-7 cm berkisar antara Rp 1000,00 – Rp 1.500,00 / ekor, sedangkan

untuk ukuran konsumsi harga ikan kerapu macan di pasar lokal mencapai Rp

350.000,00 / kg. Permintaan pasar yang diiringi oleh tingginya harga membuat

para pembudidaya harus meningkatkan produksi dalam jumlah besar. Terdapat

kendala dalam membudidayakan ikan kerapu macan yaitu kuantitas dan kualitas

benih yang belum memadai.

Ikan kerapu macan memiliki sifat kanibalisme terhadap sesamanya, tingkat

kanibalisme ini sangat besar pada ukuran benih. Kanibalisme pada pembenihan

ikan kerapu macan merupakan salah satu faktor utama rendahnya produksi benih.

Kanibalisme merupakan sifat alami ikan ini, tidak dapat dihilangkan namun dapat

dikurangi. Cahaya yang terang dalam bak pemeliharaan menjadi salah satu faktor

tingginya tingkat kanibalisme. Cahaya yang terlalu terang dapat menyebabkan

ikan kerapu macan lebih mudah melihat dan memangsa sejenisnya. Perlu

dilakukan uji coba dengan memberikan suasana yang lebih gelap selama masa

pemeliharaan benih ikan kerapu macan. Suasana gelap dalam diberikan dengan

cara menutup rapat atau sebagian bak dengan plastik hitam, dengan suasana gelap

diharapkan akan berpengaruh terhadap sifat kanibalisme, sintasan dan

pertumbuhan ikan kerapu macan. Berikut adalah kerangka pikir dari penelitian

yang akan dilakukan (Gambar 1).

4

Gambar 1. Kerangka Pikir Penelitian

Pembenihan Ikan Kerapu Macan (Epinephelus fuscoguttatus)

Manajemen Pemeliharaan

Memberikan suasana gelap

Tanpa penutup bak;

300 lux meter

(kontrol)

Sintasan dan pertumbuhan

Menggunakan

penutup pada

setengah bagian bak;

200 lux meter

Menggunakan penutup

pada seluruh bagian

bak; 100 lux meter

5

II. METODE PENELITIAN

2.1 Waktu dan Tempat Penelitian

Penelitian dilakukan pada 28 April - 27 Mei 2016 bertempat di Balai Besar

Perikanan Budidaya Laut (BBPBL) Lampung.

2.2 Alat dan Bahan

Alat dan bahan yang digunakan pada penelitian ini adalah sebagai berikut :

Tabel 1. Alat dan Bahan

No Alat Bahan

1 Bak fiber ukuran 2 ton Benih kerapu macan ukuran 2-3 cm

2 Selang aerasi Pakan buatan

3 Selang sipon Penutup bak fiber (plastik hitam)

4 Skopnet

5 Termometer

6 Refraktometer

7 pH meter

8 DO meter

9 Timbangan digital

10 Alat tulis

11 Lux meter

2.3 Desain Penelitian

Penelitian disusun menggunakan Rancangan Acak Lengkap (RAL) yang

terdiri dari 3 perlakuan yaitu :

a. Perlakuan A : Pemeliharaan benih tanpa penutup bak; 300 lux meter (kontrol)

b. Perlakuan B : Pemeliharaan benih dengan ditutup pada setengah bagian bak;

200 lux meter

c. Perlakuan C : Pemeliharaan benih dengan ditutup pada seluruh bagian bak; 100

lux meter

6

Perlakuan diulang sebanyak 3 kali. Penempatan setiap satuan percobaan dilakukan

secara acak. Desain penempatan satuan perlakuan dapat dilihat pada Gambar 2.

Gambar 2. Tata Letak Satuan Perlakuan

Keterangan :

A : Pemeliharaan benih tanpa penutup bak; 300 lux meter (kontrol)

B : Pemeliharaan benih dengan ditutup pada setengah bagian bak; 200 lux

meter

C : Pemeliharaan benih dengan ditutup pada seluruh bagian bak; 100 lux

meter

Gambar 3. Desain Pemberian Gelap Terang Selama Penelitian

Keterangan :

1. Bak fiber

2. P = 200 cm

3. L = 100 cm

4. T = 100 cm

5. Tinggi air = 50 cm

6. Plastik Penutup

Model statistik yang digunakan adalah (Gaspersz 1991):

Yij = μ + βi + εij

B2 B3 A1 A3 C1 B1 C3 C2 A2

A B C

2 3

4 5

6 1

7

Keterangan :

Yij : Pengaruh intensitas cahaya selama pemeliharaan benih Kerapu Macan

(Epinephelus fuscoguttatus) pada perlakuan ke-i dan ulangan ke-j

μ : Rataan umum

βi : Pengaruh cahaya gelap terang ke-i

εij : Galat percobaan pemberian pakan ke-i dan ulangan ke-j

2.4 Prosedur Penelitian

Prosedur penelitian dilakukan dengan 3 tahap yaitu persiapan, pelaksanaan

dan analisis data. Berikut penjabaran tahapan-tahapan yang akan dilakukan

selama penelitian :

2.4.1 Persiapan Penelitian

Kegiatan yang dilakukan dalam persiapan adalah :

1. Alat penelitian berupa bak fiber ukuran 2 m x 1 m x 1 m dengan volume

2 ton, perlengkapan aerasi dan penutup bak disiapkan.

2. Alat-alat penelitian yang akan digunakan dicuci bersih kemudian

dikeringkan.

3. Bak fiber disusun dengan susunan yang telah ditentukan lalu diisi air

sebanyak 1000 liter air laut, kemudian dipasang aerasi.

2.4.2 Pelaksanaan Penelitian

2.4.2.1 Penebaran Benih dan Pemeliharaan

1. Benih yang digunakan adalah benih ikan kerapu macan berukuran 2-3

cm, dengan berat rata-rata 0,71 gram, berumur 30 hari dan masuk pada

tahap pendederan.

2. Benih ikan kerapu macan dimasukkan ke dalam bak pemeliharaan,

dengan kepadatan 1 ekor/2 liter, sehingga padat tebar di setiap bak fiber

adalah 500 ekor.

3. Penutup bak yang digunakan adalah plastik hitam, yang diletakkan di

permukaan bak fiber.

4. Pemeliharaan dilakukan selama 30 hari.

8

5. Pakan diberikan pada benih sebanyak 4 kali/hari yaitu pukul 06.30,

10.00 WIB, 14.00 WIB dan 16.00 WIB diberikan secara ad libitum.

6. Setiap minggu ukuran pelet yang diberikan disesuaikan dengan ukuran

ikan.

7. Penyiponan dilakukan setiap pagi dan sore.

8. Setiap jumlah ikan yang mati/hari dihitung.

9. Sampling dilakukan setiap minggu.

2.4.2.2 Parameter yang diukur

Parameter yang diukur selama penelitian ini adalah :

1. Sintasan

Sintasan benih kerapu macan merupakan perbandingan jumlah benih yang

hidup dengan total benih yang ditebar pada awal pemeliharaan. Menurut Effendie

(1997) persamaan yang dapat digunakan mengukur kelangsungan hidup adalah :

Keterangan :

SR : Sintasan (Survival Rate) (%)

Nt : Jumlah benih yang hidup di akhir penelitian (ekor)

No : Jumlah total benih awal penebaran (ekor)

2. Pertumbuhan

a. Pertumbuhan Panjang

Pengukuran panjang tubuh rata-rata benih kerapu macan diukur pada awal

dan akhir pemeliharaan, berdasarkan rumus Effendie (1997).

SR =

ΔL = Lt – Lo

9

Keterangan :

ΔL : pertambahan panjang tubuh (millimeter)

Lo : panjang tubuh rata-rata pada awal penelitian (milimeter)

Lt : panjang tubuh rata-rata pada hari ke-t (milimeter)

b. Pertumbuhan Berat

Pengukuran berat tubuh rata-rata benih kerapu macan diukur pada awal dan

akhir pemeliharaan, berdasarkan rumus Effendie (1997).

Keterangan :

W : pertambahan berat tubuh (miligram)

Wo : berat tubuh rata-rata pada awal penelitian (miligram)

Wt : berat tubuh rata-rata pada hari ke-t (miligram)

3. Manajemen Kualitas Air

Kualitas air selama pemeliharan terus dijaga agar tidak mempengaruhi

kehidupan benih ikan kerapu. Penyiponan perlu dilakukan untuk mengurangi

kotoran dan mengganti air, penyiponan dilakukan setiap pagi dan sore. Parameter

kualitas air yang diukur adalah suhu, pH, salinitas, DO dan amonia. Pengukuran

dilakukan pada setiap unit percobaan. Alat yang digunakan untuk pengukuran

adalah termometer, pH meter, refraktometer, DO meter dan spektrofotometer.

Data kualitas air di analisis secara deskriptif.

3.4.3 Analisis Data

Data hasil pengamatan sintasan dan pertumbuhan dianalisis menggunakan sidik

ragam (uji F) dengan tingkat kepercayaan 95%. Apabila terdapat perbedaan antar

perlakuan, dilanjutkan dengan uji lanjut BNT dengan tingkat kepercayaan 95%.

W = Wt – Wo

21

IV. KESIMPULAN

4.1 Kesimpulan

Intensitas cahaya selama pemeliharaan berpengaruh terhadap sintasan benih

ikan kerapu macan (E. fuscoguttatus) dengan sintasan tertinggi 80% pada

intensitas 200 lux meter dan tidak memberikan pengaruh pada pertumbuhan ikan

kerapu macan (E. fuscoguttatus).

4.2 Saran

Penelitian lebih lanjut dapat dilakukan tentang upaya penurunan tingkat

kanibalisme menggunakan warna cahaya yang berbeda untuk meningkatkan

sintasan pada benih ikan kerapu macan.

22

DAFTAR PUSTAKA

Afrianto, E. Dan E, Liviawaty. 2005. Pakan Ikan. Yogyakarta : Kanisius. 148 hlm

Ahmad A. 2009. Estimasi daya Dukung Terumbu Karang Berdasarkan Biomasa

Ikan Kerapu macan (Epinephelus fuscoguttatus) di Perairan Sulamadaha,

Maluku Utara (Suatu Pendekatan Pengelolan Ekologis). Tesis. Bogor :

Sekolah Pascasarjana IPB.

Akbar S dan Sudaryanto. 2001. Pembenihan dan Pembesaran Kerapu Bebek.

Jakarta : Penebar Swadaya.

Almaza’n Reuda P., Schrama J.W., Verreth J.A.J. et al., 2004. Behavioural

responses under different feeding methods and light regimes of the African

catfish (Clarias gariepinus) juveniles. Aquaculture, 231, 47-359.

Antoro, S.E. Widiastuti,P. Hartono,T. Winanto, dan Sudjiharno, 1999.

Pembenihan Ikan Kerapu Tikus (Cromileptes altivelis). Lampung :

Departemen Pertanian Direktorat Jenderal Perikanan.BBL Lampung

Aride, P.H.R., Roubach, R., Nozawa, S.R., dan Val. A.L. Tambaqui growth and

survival when exposed to different photoperiods. Acta Amazonia. Vol 36

No 3

Arinah Masli, Shigeharu Senoo, Gunzo Kawamura and Ching Fui Fui. 2014.

Effects of Different Light Intensities on Fry Growth, Survival and

Cannibalism Control of Asian Seabass (Lates calcarifer). International

Research Journal of Biological Sciences. Vol. 3(5), 45-52

Arteage JP Garcia R, Carlo S and Valle. 1997. Length-Weight Relationship of

Cuban Marine Fishes. Journal Ichthyology 2 (1) : 38-43.

Basyarie, A.2001. TeknologiPembesaran Ikan Kerapu Epinephelus spp.

dalamTeknologi Budidaya Laut dan Pengembangan Sea Farming di

Indonesia. Jakarta : Departemen Kelautan dan Perikanan bekerja sama

dengan Japan Internasional Cooperation Agency.

Boeuf G., Le Bail P. Y., 1998. Does light have an influence on fish growth?.

Aquaculture, 177, 129-152.

Cuvier-Peres A., Jourdan C.A. and Stephen J.P.K., 2001. Effects of light intensity

on animal husbandry and digestive enzyme activities in sea bass

Dicentrachus labrax postlarvae, Aquaculture, 202, 317-328

23

Delabbio, J. 2015. Advantages of LED Lighting System in Larval Fish Culture.

World Aquaculture.

Dinas Kelautan dan Perikanan (DKP). 2007. Petunjuk Teknis Budi Daya Kerapu.

Banten : Dinas Kelautan dan Perikanan Provinsi Banten.

Effendie. 1997. Biologi Perikanan. Yogyakarta : Yayasan Pustaka Nusatama163

hal.

Fujaya, Yushita., Ir., M.Si. Fisiologi Ikan. Jakarta : Rineka Cipta.

Furnich, M. 1998. Dietary requirement. In Fish Nutrition an Mariculture.

Watanabe,T. (Ed). Japan International Cooperation Agency, p. 9-79

Hseu JR, Huang WB dan Chu YT. 2007. What Causes Cannibalization-

Associated Suffocation In Cultured Brown-Marbled Grouper, Epinephelus

fuscoguttatus (Forskal, 1775). Journal Aquaculture Research 38: 1056 –

1060.

Juliette, D. 2015. Advantages of LED Lighting System In Larval Fish Culture.

Research and Development for ONCE Innovation Inc.

Kordi, K dan Ghufran, H.M. 2003. Usaha Pembenihan Ikan Kerapu Skala Rumah

Tangga. Yogyakarta : Kanisius.

Lovell, R.T. 1980. Practical Fish Diets. In fish feed technology. United National

Development Programme, Food and Agriculture Organization of United

Nation, Rome, p. 32-40.

Mayunar. 1995. Pemijahan Alami Ikan Kerapu Macan Alam Bak Terkontrol

Dengan Berbagai Perbandingan Pakan Ikan Rucah dan Cumi-Cumi.

Prosiding Seminar Hasil Penelitian Budidaya Pantai. Bojonegoro. Serang

Minjoyo, H. 1999. Pemeliharaan Larva Dalam Pembenihan Ikan Kerapu Tikus

(Cromileptes altivelia). Lampung : Balai Budidaya Laut. Hal 64

Mukadar, N. 2007. Analisis Kadar Protein Pada Ikan Kerapu Macan. Skripsi.

Ambon : Jurusan Kimia FKIP Universitas Darussalam.

National Research Counciul (NRC). 1983. Nutrient requirement of warm water

fishes and shellfish. National Academy Press Washington D.C. 78 pp

Saparinto C. 2009. Panduan Lengkap Belut. Jakarta : Penebar Swadaya.

Sari WP, Agustono dan Yudi C. 2009. Pemberian Pakan dengan Energi yang

Berbeda Terhadap Pertumbuhan Benih Ikan Kerapu Tikus (Cromileptes

24

altivelis). Surabaya : Fakultas Perikanan Universitas Hang Tuah Surabaya.

18 hal.

Smith,L. 1982. Introduction to Fish Phsiology. TFH Publication Inc. England-Uk.

Sugama K., Rimmer M.A., Ismi S., Koesharyani I., Suwirya K., Giri N.A. dan

Alava V.R. 2013. Pengelolaan pembenihan kerapu macan (Epinephelus

fuscoguttatus): suatu panduan praktik terbaik. Monograf ACIAR No. 149a.

Australian Centre for International Agricultural Research: Canberra. 66 hal.

Sukoso. 2002. Pemanfaatan Mikroalga dalam Industri Pakan Ikan. Jakarta :

Agritek YPN.

Sutarmat T, Suwirya K dan Giri NA. 2006. Pengaruh ukuran Benih Saat Tebar

Terhadap Pertumbuhan dan Sintasan Benih Kerapu Sunu Plectropomus

leopardus di Keramba Jaring Apung. Disampaikan pada Seminar

Indonesian Aquaculture. Hotel Atlet Century Park, Jakarta, 2-5 Agustus

2006, 10 hlm.

Sutarmat T, Suwirya K dan Giri NA. 2006. Pengaruh ukuran Benih Saat Tebar

Terhadap Pertumbuhan dan Sintasan Benih Kerapu Sunu Plectropomus

leopardus di Keramba Jaring Apung. Disampaikan pada Seminar

Indonesian Aquaculture. Hotel Atlet Century Park, Jakarta, 2-5 Agustus

2006, 10 hlm.

Sutarmat T, Himawan TY dan Nyoman AG. 2010. Pengembangan dan Aplikasi

Pakan Buatan untuk Budidaya Ikan Kerapu Macan Epinephelus

fuscoguttatus Di Keramba Jaring Apung. Balai besar riset perikanan

budidaya laut Gondol. Bali.

Toledo J.D., Caberoy N.B. and Quinitio G.F. 2004. Environmental factors

affecting embryonic development, hatching and survival of early stage lavae

of the grouper (Epinephelus coioides). Pp. 10–16 in ‘Advances in grouper

aquaculture’, ed. by M.A. Rimmer, S. McBride and K.C. Williams. ACIAR

Monograph No. 110. Australian Centre for International Agricultural

Research: Canberra.

Yahya S., Lim L.S., Shaleh S.R.M., Mukai Y., Anraku K.and Kawamura G.et al.,

2011. Ontogenetic eye development and related behavior changes in larvae

and juveniles of barramudi Lates calcarifer (Bloch), Mar Freshw Behav

Phy, 26, 1-10

Yamamoto M. 1982. Comparative Morphology of Peripheral Olfactory Organ in

Teleosts. Di dalam Hara TJ, editor. Chemoreception in Fish. Eslevier

Scientific Publishing Company, New York. P: 39-59