intensitas cahaya matahari (laporan tetap praktikum dasar - dasar agronomi) febri irawan...

21
LAPORAN TETAP PRAKTIKUM DASAR – DASAR AGRONOMI PENGARUH INTENSITAS CAHAYA MATAHARI OLEH : FEBRI IRAWAN 05091002006 KELOMPOK V JURUSAN TEKNOLOGI PERTANIAN FAKULTAS PERTANIAN UNIVERSITAS SRIWIJAYA INDRALAYA 2009

Upload: febri-irawan-putra-zenir

Post on 27-Jul-2015

2.490 views

Category:

Documents


13 download

DESCRIPTION

LAPORAN TETAP PRAKTIKUM DASAR ± DASAR AGRONOMI PENGARUH INTENSITAS CAHAYA MATAHARIOLEH : FEBRI IRAWAN 05091002006 KELOMPOK VJURUSAN TEKNOLOGI PERTANIAN FAKULTAS PERTANIAN UNIVERSITAS SRIWIJAYA INDRALAYA 2009LAPORAN TETAP PRAKTIKUM DASAR - DASAR AGRONOMINama Nim Jurusan Kelompok: Febri Irawan : 05091002006 : TEKPER : V ( lima )Tanggal : 06 April 2010 Asisten : 1. Agustino 2. Agung Setiawan 3. Deny Ferdison 4. Ricky Erwanto 5. Ika Maryanti 6. Mayang Segara 7. Sheli Arizona 8. Nur Rahm

TRANSCRIPT

Page 1: Intensitas  Cahaya Matahari (Laporan Tetap Praktikum Dasar - Dasar Agronomi) FEBRI IRAWAN 05091002006 TEKNIK PERTANIAN UNSRI

LAPORAN TETAP

PRAKTIKUM DASAR – DASAR AGRONOMI

PENGARUH INTENSITAS CAHAYA MATAHARI

OLEH :

FEBRI IRAWAN

05091002006

KELOMPOK V

JURUSAN TEKNOLOGI PERTANIAN

FAKULTAS PERTANIAN

UNIVERSITAS SRIWIJAYA

INDRALAYA

2009

Page 2: Intensitas  Cahaya Matahari (Laporan Tetap Praktikum Dasar - Dasar Agronomi) FEBRI IRAWAN 05091002006 TEKNIK PERTANIAN UNSRI

LAPORAN TETAP

PRAKTIKUM DASAR - DASAR AGRONOMI

Nama : Febri Irawan Tanggal : 06 April 2010

Nim : 05091002006 Asisten :

Jurusan : TEKPER 1. Agustino

Kelompok : V ( lima ) 2. Agung Setiawan

3. Deny Ferdison

4. Ricky Erwanto

5. Ika Maryanti

6. Mayang Segara

7. Sheli Arizona

8. Nur Rahmawati N

Judul : Intensitas Cahaya Matahari Nilai :

A. Tujuan

Untuk mengetahui pengaruh intensitas cahaya matahari pada tumbuhan kacang

hijau dan jagung.

B. Hasil

1. Sistematika

a. Kacang Hijau (Vigna radiata)

Divisio : Spermathophyta

Subdivisio : Angiospermae

Kelas : Dicotyldonae

Ordo : Rosales

Famili : Papilionaceae

Genus : Vigna

Spesies : Vigna radiata

b. Jagung ( Zea mays )

Divisio : Spermatophyta

Page 3: Intensitas  Cahaya Matahari (Laporan Tetap Praktikum Dasar - Dasar Agronomi) FEBRI IRAWAN 05091002006 TEKNIK PERTANIAN UNSRI

Subdividio : Angiospermae

Kelas : Monocotyledonae

Ordo : Poales

Famili : Gramineae

Genus : Zea

Spesies : Zea mays

2. Tabel

1. Tabel pengamatan kacang hijau ( naungan )

Pengamatan Polibag Jumlah

tanaman

hidup

Tanaman Jumlah daun Tinggi daun

Hari ke-2

19-03-2010

Jumat

11 1 2 2 cm

1 2 2 2 cm

21 1 2 2 cm

1 2 2 2 cm

31 1 2 2 cm

1 2 2 2 cm

4- 1 - -

- 2 - -

51 1 2 2 cm

1 2 2 3 cm

Hari ke-4

21-03-2010

Minggu

11 1 2 10 cm

1 2 2 12 cm

21 1 2 7,5 cm

1 2 2 11 cm

3- 1 - -

1 2 2 14 cm

41 1 2 11,5 cm

1 2 2 9,5 cm

51 1 2 11,5 cm

1 2 2 11,4 cm

Hari ke-6

23-03-20101

1 1 2 12,5 cm

1 2 2 12 cm

2 1 1 2 13 cm

Page 4: Intensitas  Cahaya Matahari (Laporan Tetap Praktikum Dasar - Dasar Agronomi) FEBRI IRAWAN 05091002006 TEKNIK PERTANIAN UNSRI

Selasa

1 2 2 12 cm

31 1 2 13 cm

1 2 2 12 cm

41 1 2 13 cm

1 2 2 12 cm

51 1 2 12 cm

1 2 2 14 cm

Hari ke-8

25-03-2010

Kamis

11 1 4 14 cm

1 2 4 13 cm

21 1 4 16 cm

- 2 - -

3- 1 - -

- 2 - -

4- 1 - -

- 2 - -

5- 1 - -

- 2 - -

Hari ke-10

27-03-2010

Sabtu

11 1 4 17 cm

1 2 4 14 cm

21 1 4 19 cm

1 2 4 19 cm

3- 1 - -

- 2 - -

4- 1 - -

- 2 - -

5- 1 - -

- 2 - -

Hari ke-12

29-03-2010

Senin

11 1 4 19 cm

1 2 4 16,5 cm

21 1 4 25,5 cm

1 2 4 25,5 cm

3- 1 - -

- 2 - -

4 - 1 - -

- 2 - -

Page 5: Intensitas  Cahaya Matahari (Laporan Tetap Praktikum Dasar - Dasar Agronomi) FEBRI IRAWAN 05091002006 TEKNIK PERTANIAN UNSRI

5- 1 - -

- 2 - -

2. Tabel pengamatan kacang hijau ( tanpa naungan )

Pengamatan Polibag Jumlah

tanaman

hidup

Tanaman Jumlah daun Tinggi daun

Hari ke-2

19-03-2010

Jumat

1- 1 - -

- 2 - -

21 1 - 1 cm

- 2 - -

31 1 - 1 cm

- 2 - -

41 1 - 1 cm

1 2 - 1 cm

51 1 - 1 cm

1 2 - 1 cm

Hari ke-4

21-03-2010

Minggu

11 1 2 5 cm

1 2 2 4,8 cm

21 1 2 6,2 cm

1 2 2 6 cm

31 1 2 6,5 cm

1 2 2 6,8 cm

41 1 2 7 cm

1 2 2 1 cm

51 1 2 6,5 cm

1 2 2 6 cm

Hari ke-6

23-03-2010

Selasa

11 1 2 7,5 cm

1 2 2 7 cm

21 1 2 10 cm

1 2 2 9 cm

31 1 2 8,5 cm

1 2 2 9 cm

4 1 1 2 10 cm

Page 6: Intensitas  Cahaya Matahari (Laporan Tetap Praktikum Dasar - Dasar Agronomi) FEBRI IRAWAN 05091002006 TEKNIK PERTANIAN UNSRI

1 2 2 8 cm

51 1 2 8 cm

1 2 2 10 cm

Hari ke-8

25-03-2010

Kamis

11 1 5 10 cm

1 2 5 12 cm

21 1 5 15 cm

- 2 - -

31 1 5 10 cm

1 2 5 13 cm

41 1 5 9 cm

1 2 5 10 cm

51 1 5 8 cm

1 2 5 11 cm

Hari ke-10

27-03-2010

Sabtu

11 1 5 15 cm

1 2 5 16 cm

21 1 5 18 cm

- 2 - -

31 1 5 16 cm

1 2 5 17 cm

41 1 5 14 cm

1 2 5 16 cm

51 1 5 14 cm

1 2 5 16 cm

Hari ke-12

29-03-2010

Minggu

11 1 5 20 cm

1 2 5 22 cm

21 1 5 25,7 cm

- 2 - -

31 1 5 21 cm

1 2 5 18,3 cm

41 1 5 21,3 cm

1 2 5 21 cm

51 1 5 17 cm

1 2 5 20,2 cm

3. Tabel pengamatan jagung ( naungan )

Pengamatan Polibag Jumlah Tanaman Jumlah daun Tinggi daun

Page 7: Intensitas  Cahaya Matahari (Laporan Tetap Praktikum Dasar - Dasar Agronomi) FEBRI IRAWAN 05091002006 TEKNIK PERTANIAN UNSRI

tanaman

hidup

Hari ke-2

19-03-2010

Jumat

1- 1 - -

- 2 - -

2- 1 - -

- 2 - -

3- 1 - -

- 2 - -

4 - 1 - -

- 2 - -

5- 1 - -

- 2 - -

Hari ke-4

21-03-2010

Minggu

1- 1 - -

- 2 - -

21 1 2 7,5 cm

- 2 - -

31 1 2 8 cm

- 2 - -

4- 1 - -

1 2 - 0,5 cm

5- 1 - -

- 2 - -

Hari ke-6

23-03-2010

Selasa

1- 1 - -

- 2 - -

21 1 2 10 cm

- 2 - -

31 1 2 11 cm

1 2 2 4 cm

4- 1 - -

- 2 - -

5- 1 - -

- 2 - -

Hari ke-8

25-03-2010

Kamis

1- 1 - -

- 2 - -

2 - 1 - -

- 2 - -

Page 8: Intensitas  Cahaya Matahari (Laporan Tetap Praktikum Dasar - Dasar Agronomi) FEBRI IRAWAN 05091002006 TEKNIK PERTANIAN UNSRI

3- 1 - -

2 - -

4 1 1 4 25 cm

- 2 - -

5- 1 - -

- 2 - -

Hari ke-10

27-03-2010

Sabtu

1- 1 - -

- 2 - -

2- 1 - -

- 2 - -

3- 1 - -

- 2 - -

41 1 4 29 cm

- 2 - -

5- 1 - -

- 2 - -

Hari ke-12

29-03-2010

Senin

1- 1 - -

- 2 - -

2- 1 - -

- 2 - -

3- 1 - -

- 2 - -

41 1 4 -

- 2 - -

5- 1 - -

- 2 - -

4. Tabel pengamatan jagung ( tanpa naungan )

Pengamatan Polibag Jumlah

tanaman

hidup

Tanaman Jumlah daun Tinggi daun

Hari ke-2

19-03-2010

Jumat

1 - 1 - -

- 2 - -

2 - 1 - -

Page 9: Intensitas  Cahaya Matahari (Laporan Tetap Praktikum Dasar - Dasar Agronomi) FEBRI IRAWAN 05091002006 TEKNIK PERTANIAN UNSRI

- 2 - -

3- 1 - -

- 2 - -

4- 1 - -

- 2 - -

5- 1 - -

- 2 - -

Hari ke-4

21-03-2010

Minggu

11 1 - 1 cm

1 2 - 0,5 cm

21 1 - 0,3 cm

1 2 2 4 cm

31 1 2 3 cm

- 2 - -

41 1 2 4 cm

1 2 1 3,5 cm

5- 1 - -

- 2 - -

Hari ke-6

23-03-2010

Selasa

11 1 1 4 cm

1 2 1 3 cm

21 1 1 2 cm

1 2 2 6 cm

31 1 2 5 cm

- 2 - -

41 1 2 6 cm

1 2 2 5 cm

51 1 1 3 cm

- 2 - -

Hari ke-8

25-03-2010

Kamis

1 1 1 4 14 cm

1 2 4 15 cm

21 1 4 11 cm

- 2 - -

31 1 4 13 cm

- 2 - -

4- 1 - -

- 2 - -

5 1 1 4 15 cm

Page 10: Intensitas  Cahaya Matahari (Laporan Tetap Praktikum Dasar - Dasar Agronomi) FEBRI IRAWAN 05091002006 TEKNIK PERTANIAN UNSRI

- 2 - -

Hari ke-10

27-03-2010

Sabtu

11 1 4 17 cm

1 2 4 19 cm

21 1 4 15 cm

- 2 - -

31 1 4 17 cm

- 2 - -

4- 1 - -

- 2 - -

51 1 4 18 cm

- 2 - -

Hari ke-12

29-03-2010

Senin

11 1 4 33 cm

1 2 4 21,5 cm

21 1 4 18,5 cm

- 2 - -

31 1 4 27 cm

- 2 - -

4- 1 - -

- 2 - -

51 1 4 27,5 cm

- 2 - -

C. Pembahasan

Cahaya adalah energy berbentuk gelombang elektromagnetik uang kasat mata

dengan panjang gelombang sekitar 380-750 nm. Pada bidang fisika, cahaya adalah

radiasi elektromagnetik, bauk dengan panjang gelombang kasat mata maupun tidak.

Ataupun cahaya adalah paket partikel yang disebut foton.

Tanaman yang tumbuh dibawah cahaya sinar matahari dengan tanaman yang

tumbuh dibawah naungan atau tanpa cahaya sinar matahari memiliki ciri – ciri

tersendiri. Tanaman yang ditanam tanpa cahaya tetapi diberi sumber pangan dari

tempat-tempat cadangan (misalnya biji, umbi, bulb) akan menjadi kuning dan

mempunyai batang yang sangat panjang dan kurus. Tanaman yang sama, bila diberi

cahaya, akan membentuk warna hijau yang bertalian dengan pembentukan klorofil

dan perangsangan fotosintesis, dan mendapatkan strukturnya yang normal. Wujud

Page 11: Intensitas  Cahaya Matahari (Laporan Tetap Praktikum Dasar - Dasar Agronomi) FEBRI IRAWAN 05091002006 TEKNIK PERTANIAN UNSRI

morfologi dari tanaman yang kekurangan cahaya disebut (etiolasi), dan dihubungkan

dengan pengaruh cahaya kepada distribusi dan sintesis auksin.

Biasanya auksin bergerak kebawah sepanjang batang secara seragam, tetapi

cahaya dapat menembus kedalam dan akibatnya akan merusak atau mengalirkan

auksin kearah lain dari yang terkena cahaya. Akibatnya pemanjangan batang berjalan

jauh lebih cepat disisi yang jauh dari cahaya.

Reaksi ini memerlukan cahaya dengan intensitas rendah sekali, jadi cahaya

sedikitpun dapat menghambat etiolasi. Ketergantungan (pembentukan klorofil) pada

cahaya, dipergunakan untuk membuat asparagus dan seledri yang diblansir

(diputihkan). Di Eropa, ada kegemaran pada asparagus dan seledri yang putih.

Beberapa pigmen (antusianin) supaya dapat terbentuk juga memerlukan cahaya.

Suatu varietas terong hanya membentuk pigmen ungu dibawah cahaya matahari, dan

bagian dibawah kelopaknya akan berwarna putih. Serupa juga, buah-buahan yang

dibentuk ditengah-tengah tajuk pohon-pohonnya tidak membentuk pigmen sebanyak

yang diluar tajuk pohon.

Keadaan cahaya cerah yang dingin menguntungkan pengubahan pati ke gula,

yang selanjutnya menjadi tersedia untuk sintesis pigmen merah, yaitu antosianin. Di

waktu malam dingin klorofil diuraikan menjadi pigmen karotenoid kuning yang

stabil lebih nampak. Situasi ini yang menerangkan perubahan warna-warna daun

dimusim gugur.

Cahaya mempengaruhi banyak respons lain dari tanaman, termasuk

perkecambahan, pembentukan ubi dan bulb, pembungaan dan perbandingan kelamin

pada bunga. Cahaya mempengaruhi perkecambahan dan pembungaan dengan

pengaruhnya terhadap fitokrom (phytochrome).

Fitokrom dipengaruhi cahaya merah dan lewat merah pada spektrum cahaya.

Bagi slada yang ditaruh dalam kegelapan atau diberi gelombang lewat merah tidak

akan berkecambah, tetapi perkecambahan akan berlangsung pada gelombang yang

lebih pendek, diakhir cahaya merah pada spektrum. Ini merupakan proses yang dapat

balik. Pengaruh cahaya pada perkembangan tanaman yang sering dihubungkan

dengan lamanya penyinaran dan kegelapan (fotoperoid).

Page 12: Intensitas  Cahaya Matahari (Laporan Tetap Praktikum Dasar - Dasar Agronomi) FEBRI IRAWAN 05091002006 TEKNIK PERTANIAN UNSRI

Pengaruh Intensitas Cahaya Matahari Terhadap Pertumbuhan Kacang Hijau

Berdasarkan kebutuhan cahaya maka tumbuhan dapat diklasifikasikan kepada

tumbuhan cahaya terbuka (sun plant) dan tumbuhan naungan (shade plant).

Tanaman kacang hijau dan kacang tanah merupakan tanaman yang termasuk

ke dalam tanaman strata A, yakni tanaman yang memerlukan sinar matahari penuh

(100 %). Adanya naungan yang menghalangi sinar matahari lebih dari 30 % akan

menurunkan produktifitas tanaman tersebut. Tanaman yang ternaungi akan tumbuh

memanjang, batangnya lemah, bunga dan polongnya juga terbentuk sangat sedikit.

Sedangkan tanaman yang tidak ternaungi maka pertumbuhannya akan

berjalan normal tidak terlalu tinggi dan kokoh (hal ini berlaku pada tanaman kacang

hijau).

Dalam pelaksanaan praktikum kali ini, dapat dilihat dari hasil pengamatan

yang dilakukan selama 2 minggu. Di sana terlihat bahwa tanaman di bawah naungan

cenderung pertumbuhannya terhambat, namun pada hasil pengamatan terlihat bahwa

tanaman yang ternaungilah yang tumbuh lebih panjang, mengapa demikian ? Hal ini

dikarenakan batang tanaman terus berusaha mencari sinar matahari, karena sinar

matahari sangat berguna bagi fotosintesis, tumbuhan hijau merubah radiasi surya

menjadi energi kimia yang dapat digunakan dalam metabolisme. Radiasi adalah

merupakan cara pergerakan energi dari titik atau suatu tempat ke tempat lainnya.

Batang tanaman yang tumbuh tinggi di bawah naungan tidak akan tumbuh

kuat dan kokoh, karena pertumbuhannya hanya ditunjang energi yang sedikit karena

tidak bisa memasak bahan makanannya dengan energi yang sangat minim. Tanaman

yang berada di bawah naungan, kemungkinan akan mati menjadi lebih besar, karena

persaingan terjadi antar tanaman yang menaungi dan tanaman dinaungi menjadi

sangat ketat.

Page 13: Intensitas  Cahaya Matahari (Laporan Tetap Praktikum Dasar - Dasar Agronomi) FEBRI IRAWAN 05091002006 TEKNIK PERTANIAN UNSRI

Tanaman yang ternaungi akan lebih sedikit memperoleh sinar matahari

bahkan bisa tidak memperoleh sinar sama sekali, oleh karena itulah dalam praktikum

kali ini, tanaman yang ternaungi pada minggu terakhir akan mudah udah mati, baik

kacang hijau atau pun kacang tanah, meskipun pada awal pertumbuhan batangnya

begitu panjang mengungguli pertumbuhan panjang tanaman yang tidak ternaungi.

Pengamatan yang dilakukan selama dua minggu, terlihat tanaman yang tidak

dinaungi oleh tanaman lain/ tempat teduh akan tumbuh dengan baik. Sedangkan yang

ternaungi, seluruh tanaman mati. Hal ini disebabkan karena tanaman kacang hijau

merupakan tanaman yang memerlukan penyinaran matahari penuh.

Mutu dan Jumlah cahaya

Pancaran cahaya yang dibutuhkan oleh tanaman terbatas hampir seluruhnya

pada spektrum cahaya nampak. Pertumbuhan optimum bila seluruh kisaran spektrum

cahaya nampak (yaitu cahaya putih, cahaya matahari) diberikan. Energi cahaya, yang

diuraikan dengan istilah partikel disebut photons (quanta).

Berbanding terbalik dengan panjang gelombang . Jadi, cahaya nampak dari

gelombang yang berbeda, yang kami lihat dengan beberapa warna, memeberikan

kebutuhan energi yang berbeda. Reaksi cahaya dari tanaman ( fotosintesis,

fototropisme dan foto periodisme) didasarkan atas reaksi fotokimia yang

dilaksanakan oleh sistem pigmen spesifik yang memepunyai respons pada berbagai

panjang gelombang.

Cahaya matahari merupakan sumber / unsur utama dari hampir semua energi

yang energi yang dikonsumsi di muka bumi ini, terutama energi yang dipakai oleh

mahluk hidup, sepeti manusia, hewan dan tumbuhan. Dalam fotosintesis, tumbuhan

hijau merubah radiasi matahari menjadi energi kimia, yang dapat digunakan untuk

berbagai metabolisme. Hasil metabolisme berupa senyawa yang mengandung energi

dapat dipakai lagi oleh organisme yang tidak melakukan fotosintesis.

Cahaya mempunyai peranannya terhadap tanaman, meliputi dua aspek penting yaitu :

1. Aspek intensitasnya (kualitas cahaya) besarnya energi foton yang dapat

diberikan kepada tanaman. Satuan yang dipakai adalah foot candle, ly/hari,

w/m.menit, dan sebagainya.

Page 14: Intensitas  Cahaya Matahari (Laporan Tetap Praktikum Dasar - Dasar Agronomi) FEBRI IRAWAN 05091002006 TEKNIK PERTANIAN UNSRI

2. Aspek lamanya cahaya (kuantitas cahaya), periode tanaman menerima cahaya

pada siang hari, satuan yang dipakai adalah jam.

Intensitas cahaya yang sangat tinggi di siang hari berakibat meningkatnya

hasil fotosintesis bruto. Bila siang hari cahaya surya terik, kemudian diikuti suhu

udara rendah di malam hari, akan menguntungkan tanaman karena akan

meningkatkan produk fotosintesis netto. Fotosintesis netto adalah hasil fotosintesis

bruto setelah dikurangi dengan proses respirasi.

Produk fotosintesis bruto sangat ditentukan oleh intensitas radiasi PAR dan

tingginya suhu daun yang diakibatkan oleh penyerapan radiasi gelombang pendek

tersebut. Pada daun yang memperoleh radiasi surya langsung di puncak tajuk, laju

fotosintesis tidak terlalu terpengaruh oleh suhu udara. Sedangkan untuk respirasi

yang berlangsung kontinyu 24 jam dan kecepatannya sangat dipengaruhi oleh suhu

udara atau radiasi infra merah.

Pada siang hari terik dan langit bersih di waktu musim kemarau cahaya surya

dapat mendekati jumlah 10.000 foot candle, tetapi hanya 25–30 % yang

dimanfaatkan tanaman pada umumnya. Tingkat kejenuhan tanaman akan cahaya

berbeda-beda tergantung kepada species tanaman. Pada tingkat cahaya jenuh

penambahan intensitas cahaya tidak meningkatkan intensitas fotosintesis.

D. Kesimpulan dan Saran

Kesimpulan :

1. Pertumbuhan tanaman sangat dipengaruhi oleh cahaya matahari yang

ditangkap tanaman tesebut.

2. Pada tanaman dengan naungan tanaman tumbuh lebih panjang tetapi

warnanya pucat mengandung sedikit klorofil.

Page 15: Intensitas  Cahaya Matahari (Laporan Tetap Praktikum Dasar - Dasar Agronomi) FEBRI IRAWAN 05091002006 TEKNIK PERTANIAN UNSRI

3. Pada tanaman tanpa naungan tanaman memiliki banyak klorofil dan tumbuh

lebih pendek bila dibandingkan dengan yang dibawah naungan.

4. Cahaya matahari merupakan sumber energi utama bagi keberlangsungan

makhluk hidup di bumi, termasuk tanaman.

5. Cahaya matahari mempengaruhi perkecambahan, marfogenesis, dan

fotoperiodesitas.

Saran :

1. Berikan pengetahuan kepada praktikan bagaimana cara memilih benih yang

baik.

2. Agar percobaan ini lebih teliti supaya hasilnya lebih maksimal dan

penempatan benih kacang hijau yang dibawah nungan lebih baik jika

diletakkan di dalam ruangan yang tidak tembus cahaya sehingga dapat

diamati dengan jelas perbedaannya.

3. Perhatikan praktikan pada saat menanam benih kacang hijau dan jagung, agar

apa yang ditanam tersebut bisa tumbuh dengan baik.

4. Perhatikan praktikan pada saat meyiram tanaman yang telah ditanam pada

setiap hari penelitian, apakah praktikan tersebut benar – benar menyiram

tanaman tersebut atau tidak, ataupun hanya mencontek hasil pengamatan dari

kelompok lain.

5. Berikan kembali pengetahuan kepada praktikan, apakah yang telah di dapat

dalam pengamatan tersebut dan faktor – faktor apa saja yang dapat

menghambat dari pengamatan tersebut.

DAFTAR PUSTAKA

Djakfar, Z.R, Dartius, Ardi, Suryati, D, Yuliadi, E, Hadiyono, Sjofyan, Y, Aswad,

M, dan Sagiman, S. 1990. Dasar-dasar Agronomi. Palembang : BKS-B

USAID.

Fitter, A.H, dan Hay, R.K.M. 1998. Fisiologi Lingkungan Tanaman. Yogyakarta :

Gadjah Mada University Press.

Page 16: Intensitas  Cahaya Matahari (Laporan Tetap Praktikum Dasar - Dasar Agronomi) FEBRI IRAWAN 05091002006 TEKNIK PERTANIAN UNSRI

Lakitan, B. 2000. Dasar-dasar Fisiologi Tumbuhan. Jakarta : Raja Grafindo Persada.

Sutopo, L. 1984. Teknologi Benih. Jakarta : Raja Grafindo Persada.

Untung, K. 2001. Pengantar Pengelolaan Hama Terpadu. Jakarta : Universitas

Gajah Mada.

Tjitrosomo, S.S., Kusumaningrat, T., Sunarso, H., Mondong, R., Sudiato A. 1983.

Botani Umum I. Bandung : Angkasa Bandung.

Oren L Justice dan Louis N Bass. 2002. Prinsip dan Praktek Penyimpanan Benih.

Jakarta : raja Grafindo Persada.

Suhardi. 2007. Dasar-Dasar Bercocok Tanam. Jakarta : Kanisius.

Setiawan, Asep dan Wahju Qamara Mugnisyah. 1995. Pengantar Produksi Benih.

Jakarta : Raja Grafindo Persada.

J. Vink, G. 1984. Dasar-Dasar Usaha Tani di Indonesia. Jakarta : Yayasan Odor

Indonesia