pengaruh capital adequacy ratio (car) dane-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/2468/1/elok...
TRANSCRIPT
PENGARUH CAPITAL ADEQUACY RATIO (CAR) DAN
NON PERFORMING FINANCING (NPF) TERHADAP
PROFITABILITAS (ROA) DENGAN FINANCING TO
DEPOSIT RATIO (FDR) SEBAGAI VARIABEL
INTERVENING PADA BANK UMUM SYARIAH
(PERIODE 2012-2016)
SKRIPSI
Diajukan untuk Memenuhi Tugas dan Melengkapi Syarat
Guna Memperoleh Gelar Sarjana Ekonomi (S.E)
Disusun Oleh
ELOK MAULIDATUL HASANAH
NIM 21313151
PROGRAM STUDI S1 PERBANKAN SYARIAH
FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS ISLAM
INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI SALATIGA
2017
PENGARUH CAPITAL ADEQUACY RATIO (CAR) DAN
NON PERFORMING FINANCING (NPF) TERHADAP
PROFITABILITAS (ROA) DENGAN FINANCING TO
DEPOSIT RATIO (FDR) SEBAGAI VARIABEL
INTERVENING PADA BANK UMUM SYARIAH
(PERIODE 2012-2016)
SKRIPSI
Diajukan untuk Memenuhi Tugas dan Melengkapi Syarat
Guna Memperoleh Gelar Sarjana Ekonomi (S.E)
Disusun Oleh
ELOK MAULIDATUL HASANAH
NIM 21313151
PROGRAM STUDI S1 PERBANKAN SYARIAH
FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS ISLAM
INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI SALATIGA
2017
KEMENTERIAN AGAMA REPUBLIK INDONESIA
INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI (IAIN) SALATIGA
FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS ISLAM Jalan Tentara Pelajar No. 02 Salatiga 50721 Telepon( 0298) 323706 Faksimili (0298) 323433
Website : www.iainsalatiga.ac.id E-mail : [email protected]
i
Setelah diadakan pengarahan, bimbingan, koreksi dan perbaikan seperlunya, maka
skripsi Saudara:
Nama : Elok Maulidatul Hasanah
NIM : 21313151
Fakultas : Ekonomi dan Bisnis Islam
Jurusan : Perbankan Syariah (S1)
Judul :PENGARUH CAPITAL ADEQUACY RATIO (CAR) DAN NON
PERFORMING FINANCING (NPF) TERHADAP
PROFITABILITAS (ROA) DENGAN FINANCING TO DEPOSIT
RATIO (FDR) SEBAGAI VARIABEL INTERVENING PADA
BANK UMUM SYARIAH (PERIODE 2012-2016)
Dapat diajukan dalam sidang munaqosah Skripsi. Demikian surat ini dibuat untuk
dapat dipergunakan sebagaimana mestinya.
Salatiga, 15 September 2017
Pembimbing
Dr. Faqih Nabhan, MM
NIP. 19741230 200203 1002
KEMENTERIAN AGAMA REPUBLIK INDONESIA
INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI (IAIN) SALATIGA
FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS ISLAM Jalan Tentara Pelajar No. 02 Salatiga 50721 Telepon( 0298) 323706 Faksimili (0298) 323433
Website : www.iainsalatiga.ac.id E-mail : [email protected]
ii
PENGESAHAN
PENGARUH CAPITAL ADEQUACY RATIO (CAR) DAN NON
PERFORMING FINANCING (NPF) TERHADAP PROFITABILITAS
(ROA) DENGAN FINANCING TO DEPOSIT RATIO (FDR) SEBAGAI
VARIABEL INTERVENING PADA BANK UMUM SYARIAH
(Periode 2012-2016)
Disusun Oleh
ELOK MAULIDATUL HASANAH
NIM: 213 13 151
Telah dipertahankan di depan Panitia Dewan Penguji Skripsi Fakultas
Ekonomi dan Bisnis Islam Istitut Agama islam Negeri (IAIN) Salatiga, pada
Tanggal 27 September 2017 dan telah dinyatakan memenuhi syarat guna
Memperoleh gelar Sarjana S1 Ekonomi
Susunan Panitia Penguji
Ketua Penguji : Dr. Faqih Nabhan, MM _____________________
Sekretaris Penguji : Nur Huri Mustofa, M.Si _____________________
Penguji I : Ari Setiawan, S.Pd., MM _____________________
Penguji II : Taufikur Rahman, M. Si _____________________
Salatiga, 27 September 2017
Dekan Fakultas Ekonomi dan
Bisnis Islam,
Dr. Anton Bawono, M.Si.
NIP. 19740320 200312 1 001
iii
PERNYATAAN KEASLIAN TULISAN
Saya yang bertanda tangan di bawah ini:
Nama : Elok Maulidatul Hasanah
NIM : 21313151
Fakultas : Ekonomi dan Bisnis Islam
Jurusan : Perbankan Syariah (S1)
Judul :PENGARUH CAPITAL ADEQUACY RATIO (CAR) DAN NON
PERFORMING FINANCING (NPF) TERHADAP
PROFITABILITAS (ROA) DENGAN FINANCING TO DEPOSIT
RATIO (FDR) SEBAGAI VARIABEL INTERVENING PADA
BANK UMUM SYARIAH (PERIODE 2012-2016)
Dengan ini saya menyatakan bahwa Skripsi ini benar-benar karya saya sendiri.
Sepanjang pengetahuan saya tidak terdapat karya atau pendapat yang ditulis atau
diterbitkan orang lain kecuali sebagai acuan atau kutipan dengan mengikuti tata
penulisan karya ilmiah yang telah lazim.
Salatiga, 15 September 2017
Penulis,
Elok Maulidatul Hasanah
NIM. 213 13 151
iv
PERNYATAAN BEBAS PLAGIAT
Saya yang bertanda tangan di bawah ini:
Nama : Elok Maulidatul Hasanah
NIM : 21313151
Fakultas : Ekonomi dan Bisnis Islam
Program Studi : Perbankan Syariah (S1)
Judul : PENGARUH CAPITAL ADEQUACY RATIO (CAR) DAN NON
PERFORMING FINANCING (NPF) TERHADAP
PROFITABILITAS (ROA) DENGAN FINANCING TO DEPOSIT
RATIO (FDR) SEBAGAI VARIABEL INTERVENING PADA
BANK UMUM SYARIAH (PERIODE 2012-2016)
Demikian surat pernyataan ini saya buat, apabila dikemudian hari terbukti karya
saya ini bukan karyasendiri maka saya sanggup menanggung semua
konsekuensinya.
Salatiga, 15 September 2017
Penulis,
Elok Maulidatul Hasanah
NIM. 213 13 151
v
MOTTO
“DO THE BEST!!!
GET HARDER, PRAY MORE, AND WILL GET SUCCES”
KARENA DENGAN USAHA YANG SUNGGUH DAN IKHTIAR
YANG LEBIH, SEBUAH PROSES TIDAK AKAN PERNAH
MENGHIANATI HASIL
vi
PERSEMBAHAN
Untuk kedua orangtuaku yang terkasih,
Bapak, Hariyono, Ibu, Umi Kulsum,
Kakak yang tersayang Intan Nurul Fitriani,
Untuk Almarhumah Nenek tercinta, Sukinah,
Para dosen-dosenku, serta dosen pembimbing Bapak Faqih Nabhan,
Keluarga besar yang selalu mendukungku,
Teman yang selalu jadi tempat ceritaku, Elverda Apriliansha,
Teman-teman terdekatku Dina, Asri, Rani, Danik, Ika, Tata, Aisyah
Dan teman-teman seperjuanganku yang lain.
vii
KATA PENGANTAR
Alhamdulillahi Robbil’alamin, segala puji penulis panjatkan kepada Allah
SWT yang Maha Pengasih lagi Maha Penyayang serta junjungan nabi agung
Muhammad SAW, yang senantiasa kita nantikan syafaatnya di yaumul kiyamah.
Rasa syukur tidak lupa penulis panjatkan atas selesainya laporan penelitian ilmiah
berupa skripsi ini yang berjudul “Pengaruh Capital Adequacy Ratio dan Non
Performing Ratio terhadap Profitabilitas (ROA) dengan Financing to Deposit
Ratio sebagai Variabel Intervening pada Bank Umum Syariah (Periode 2012-
2016)”. Penulis berharap dengan selesainya skripsi ini dapat bermanfaat bagi
seluruh kalangan masyarakat yang membutuhkan.
Dalam penelitian penulisan ini, penulis menyadari bahwa masih banyak
kesalahan serta kekurangan yang penulis lakukan, mulai dari penulisan, referensi,
sampai dengan lamanya waktu yang dibutuhkan dalam penyelesaian. Oleh karena
itu penulis mengucapkan terimakasih yang sebesar-besarnya kepada seluruh pihak
yang membantu dalam proses penyelesaian penelitian ini. Ucapan terimakasih
penulis sampaikan kepada :
1. Bapak Dr. H. Rahmat Hariyadi, M.Pd selaku Rektor Institut Agama Islam
Negeri Salatiga.
2. Bapak Dr. Anton Bawono, SE,. M.SI selaku Dekan Fakultas Ekonomi dan
Bisnis Islam IAIN Salatiga
3. Dr. Faqih Nabhan, SE, MM Selaku Wakil Dekan II Fakultas Ekonomi dan
Bisnis Islam IAIN Salatiga dan sekaligus dosen pembimbing Skripsi.
viii
4. Ibu Fetria Eka Yudiana, M.SI selaku Ketua Program Studi Fakultas Ekonomi
dan Bisnis Islam.
5. Seluruh dosen Program Studi S1-Perbankan Syariah Fakultas Ekonomi dan
Bisnis Islam IAIN Salatiga yang telah memberikan ilmu dan wawasan kepada
penulis selama perkuliahan.
6. Seluruh karyawan dan staff akademik Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam
IAIN Salatiga atas pelayanannya.
7. Kedua orang tuaku Ayah Haryono dan Ibu Umi Kulsum, serta Kakakku Intan
Nurul Fitriani yang telah memberikan do’a kasih sayang dan dukungannya.
8. Sahabat-sahabat terkasih disaat suka dan duka, Dina, Asri, dan Rani yang
telah terangkai indah selama ini.
9. Keluarga besar PS-S1 angkatan 2013 yang telah memberikan warna tersendiri
dalam hidupku. Terima kasih… Teruskan perjuangan kita, semangat!!!
10. Semua pihak yang telah membantu dalam penyelesaian skripsi ini yang tidak
dapat penulis sebutkan satu per satu.
11. Segenap mahasiswa program studi Perbankan Syariah-S1, khususnya
angkatan 2013, terimakasih atas kebersamaan dan semangatnya selama
perkuliahan sampai penyelesaian skripsi ini.
12. Kepada semua pihak yang telah memberikan bantuan kepada penulis dalam
menyelesaikan skripsi ini.
ix
Penulis menyadari bahwa skripsi ini masih sangat jauh dari kesempurnaan
dan penuh keekurangan, oleh karena itu dengan segenap kerendahan hati
penulis menyampaikan permohonan maaf yang sebanyak-banyaknya, semoga
skripsi ini dapat memberikan manfaat bagi berbagai pihak. Amin
Salatiga, 15 september 2017
Penulis
x
ABSTRAK
Hasanah, Elok Maulidatul . 2017. Pengaruh Capital Adequacy Ratio dan Non
Performing Ratio terhadap Profitabilitas (ROA) dengan Financing to
Deposit Ratio sebagai Variabel Intervening Pada Bank Umum Syariah
(Periode 2012-2016). Skripsi, Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam
Program Studi S-1 Perbankan Syariah IAIN Salatiga. Pembimbing: Dr.
Faqih Nabhan, SE, MM.
Penelitian ini dilatarbelakangi oleh peranan bank sebagai lembaga
intermediasi, menempatkan bank pada posisi yang strategis dalam hal
meningkatkan perekonomian nasional. Pasalnya, dengan aktivitas bank yang
menghimpun dana dan menyalurkan dana kepada masyarakat yang membutuhkan
akan meningkatkan arus dana untuk investasi, modal kerja, maupun konsumsi.
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh CAR dan NPF terhadap
profitabilitas (ROA) dengan FDR sebagai variabel Intervening pada Bank Umum
Syariah (periode 2012-2016). Penelitian ini menggunakan jenis penelitian
kuantitatif. Metode pengumpulan data yang digunakan adalah mengumpulkan
data-data laporan keuangan tahunan perbankan tahun 2012-2016. Sampel dalam
penelitian ini menggunakan 11 Bank Umum Syariah dari 13 Bank Umum Syariah
yang tercatat di OJK. Data yang telah diperoleh dari pengumpulan data ini
kemudian diolah menggunakan komputer dengan aplikasi Eviews 7 dan SPSS
versi 21. Metode analisis yang digunakan adalah uji asumsi klasik, uji regresi
berganda, uji analisis jalur. Hasil analisis pada pengujian uji t menunjukkan
bahwa CAR dan NPF berpengaruh negatif signifikan terhadap ROA, FDR
berpengaruh positif signifikan terhadap ROA. Sedangkan CAR berpengaruh
positif signifikan terhadap FDR dan NPF tidak berpengaruh signifikan terhadap
FDR. Hasil analisis jalur menunjukkan bahwa variabel FDR mampu memediasi
pengaruh CAR dan NPF terhadap ROA.
Kata Kunci: CAR, NPF, FDR, Profitabilitas ROA
xi
DAFTAR ISI
PERSETUJUAN PEMBIMBING .......................... Error! Bookmark not defined.
PENGESAHAN ...................................................................................................... ii
PERNYATAAN KEASLIAN TULISAN ............................................................. iii
PERNYATAAN BEBAS PLAGIAT ..................................................................... iv
MOTTO .................................................................................................................. v
PERSEMBAHAN .................................................................................................. vi
KATA PENGANTAR .......................................................................................... vii
ABSTRAK .............................................................................................................. x
DAFTAR ISI .......................................................................................................... xi
DAFTAR TABEL ................................................................................................ xiv
DAFTAR GAMBAR ............................................................................................ xv
BAB I PENDAHULUAN ...................................................................................... 1
A. Latar Belakang Masalah ....................................................................... 1
B. Rumusan Masalah ................................................................................. 8
C. Tujuan dan Manfaat Penelitian ............................................................. 9
D. Sistematika Penulisan ......................................................................... 11
BAB II LANDASAN TEORI .......................................................................... 13
A. Telaah Pustaka .................................................................................... 13
B. Kerangka Teori ................................................................................... 19
1. Bank Syariah ....................................................................................... 19
2. Rasio Profitabilitas .............................................................................. 22
3. Capital Adequacy Ratio (CAR) .......................................................... 25
4. Non Performing Financing (NPF) ...................................................... 27
5. Financing to Deposit Ratio (FDR) ...................................................... 32
C. Kerangka Penelitian ............................................................................ 34
D. Hipotesis ............................................................................................. 35
BAB III METODE PENELITIAN........................................................................ 41
A. Jenis Penelitian ................................................................................... 41
B. Lokasi dan Waktu Penelitian .............................................................. 41
xii
C. Populasi dan Sampel ........................................................................... 41
D. Teknik Pengumpulan Data.................................................................. 43
1. Jenis dan Sumber Data ........................................................................ 43
2. Metode Pengumpulan Data ................................................................. 43
E. Skala Pengukuran ............................................................................... 43
F. Definisi Konsep Dan Operasional ...................................................... 44
G. Metode analisis ................................................................................... 46
1. Uji Stasioneritas .................................................................................. 46
2. Uji Asumsi Klasik ............................................................................... 47
a. Uji Multikolonieritas ....................................................................... 47
b. Uji Autokorelasi .............................................................................. 48
c. Uji Heteroskedastisitas .................................................................... 48
d. Uji Normalitas ................................................................................. 49
e. Uji Linearitas ................................................................................... 49
2. Uji Regresi .......................................................................................... 50
a. Koefisien Determinasi (R2) ............................................................. 50
b. Uji Signifikansi Simultan (Uji Statistik F) ...................................... 50
c. Uji Signifikansi Parameter Individual (Uji Statistik t) .................... 51
3. Analisis Regresi Linear Berganda ...................................................... 51
H. Alat Analisis ....................................................................................... 52
BAB IV ANALISIS DATA ............................................................................. 53
A. Deskripsi Obyek Penelitian ................................................................ 53
B. Statistik Deskriptif .............................................................................. 53
C. Analisis Data ....................................................................................... 55
1. Uji Stasioneritas .................................................................................. 55
2. Uji Asumsi Klasik ............................................................................... 56
a. Uji Multikolonieritas ....................................................................... 56
b. Uji Autokorelasi .............................................................................. 57
c. Uji Heteroskedastisitas .................................................................... 58
d. Uji Normalitas ................................................................................. 59
e. Uji Linearitas ................................................................................... 60
xiii
3. Hasil Uji Statistik (Regresi berganda) ................................................ 61
a. Uji Koefisien Determinasi (R2) ....................................................... 61
b. Uji Signifikansi Simultan (Uji Statistik F) ...................................... 62
c. Uji Signifikansi Parameter Individual (Uji Statistik t) .................... 63
4. Analisis Jalur (Path Analysis) ............................................................. 66
a. Hasil Persamaan Regresi Pertama ................................................... 66
b. Hasil Persamaan Regresi Kedua ..................................................... 67
D. Pembahasan Hasil Penelitian .............................................................. 69
BAB V PENUTUP ............................................................................................... 77
A. Kesimpulan ......................................................................................... 77
B. Keterbatasan Penelitian....................................................................... 78
C. Saran ................................................................................................... 79
DAFTAR PUSTAKA ........................................................................................... 81
LAMPIRAN .......................................................................................................... 85
xiv
DAFTAR TABEL
Tabel 1.1. Perubahan ROA Bank Umum Syariah (periode 2011-2016) ............... 3
Tabel 1.2. Temuan Research Gap .......................................................................... 7
Tabel 2.1. Penelitian Sebelumnya ......................................................................... 16
Tabel 2.2. Hipotesis............................................................................................... 40
Tabel 3.1. Kriteria Pengambilan Keputusan Ada Tidaknya Autokorelasi .............48
Tabel 4.1. Hasil Analisis Statistik Deskriptif ....................................................... 54
Tabel 4.2. Hasil Uji Stasioneritas Unit Root pada Level ...................................... 55
Tabel 4.3. Hasil Uji Stasioneritas Unit Root pada 1st Difference ......................... 56
Tabel 4.4. Hasil Uji Multikolonieritas ...................................................................57
Tabel 4.5. Hasil Uji Autokorelasi dengan Uji (DW-test) ......................................58
Tabel 4.6. Hasil Uji Heteroskedastisitas dengan Uji White ...................................59
Tabel 4.7. Hasil Uji Normalitas .............................................................................60
Tabel 4.8. Hasil Uji Linearitas dengan Uji Lagrange Multiplier ...........................61
Tabel 4.9. Hasil Uji Koefisien Determinasi (R2) ...................................................61
Tabel 4.10. Uji Signifikansi Simultan (Uji Statistik F)..........................................63
Tabel 4.11. Uji Parsial (Uji Statistik t) Variabel ROA ..........................................64
Tabel 4.12. Uji Parsial (Uji Statistik t) Variabel FDR ...........................................65
Tabel 4.13. Hasil Persamaan Pertama ....................................................................66
Tabel 4.14.Analisis Regresi Persamaan Pertama ...................................................67
Tabel 4.15. Hasil Persamaan Kedua ......................................................................68
Tabel 4.16. Analisis Regresi Persamaan Kedua ....................................................68
Tabel 4.17. Hasil Penelitian ...................................................................................76
xv
DAFTAR GAMBAR
Gambar 2.1. Kerangka Penelitian ..........................................................................34
Gambar 4.1. Hasil Analisis Jalur........................................................................... 69
1
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Dunia perbankan memegang peranan penting dalam stabilitas
ekonomi di Negara maju maupun berkembang. Hal ini dapat dilihat ketika
sektor ekonomi merosot maka salah satu cara untuk mengembalikan stabilitas
ekonomi adalah dengan menata sektor perbankan. Sehingga kebijakan
pengembangan industri perbankan di Indonesia diarahkan untuk mencapai
suatu sistem perbankan yang sehat, kuat, dan efisien guna menciptakan
kestabilan sistem keuangan yang pada gilirannya akan membantu mendorong
perekonomian nasional secara berkesinambungan. Menurut Undang-Undang
No. 7 Tahun 1992 tentang perbankan sebagaimana telah diubah dengan
Undang-Undang No. 10 Tahun 1998 tertulis bahwa Bank merupakan sebuah
lembaga keuangan yang menghimpun dananya dari masyarakat dalam bentuk
simpanan, kemudian menyalurkannya kepada masyarakat dalam bentuk
kredit maupun bentuk-bentuk yang lainnya yang bertujuan untuk
meningkatkan taraf kemakmuran hidup masyarakat.
Perkembangan dan pertumbuhan sistem keuangan perbankan yang
berlandaskan pada asas dan/atau dasar syariah mengalami perkembangan
yang pesat. Faktor utamanya dikarenakan, sebagian besar penduduk
Indonesia yang mayoritas beragama Muslim. Bank syariah merupakan solusi
alternatif terhadap persoalan masyarakat mengenai pertentangan antara bunga
2
bank dengan riba. Dengan demikian, kerinduan masyarakat Indonesia yang
ingin membebaskan diri dari persoalan riba telah mendapat jawaban
sekaligus solusi dengan lahirnya Bank yang berbasis syariah ini. Terbukti
pada saat ini, berdasarkan data Statistik Perbankan Syariah yang
dipublikasikan Otoritas Jasa Keuangan hingga Juni 2017 jumlah Bank Umum
Syariah (BUS) mencapai 13 unit, dengan Unit Usaha Syariah (UUS)
berjumlah 34 unit dan Bank Perkreditan Rakyat Syariah (BPRS) berjumlah
167 unit. Dengan jumlah kantor cabang maupun kantor cabang pembantu
yang tersebar di seluruh wilayah Indonesia.
Profitabilitas merupakan indikator yang paling tepat untuk mengukur
kinerja suatu bank (Suryani, 2011). Dengan diketahuinya kinerja bank yang
baik maka tingkat kepercayaan masyarakat terhadap bank akan meningkat,
dan sebaliknya, jika kinerja bank menurun maka tingkat kepercayaan
masyarakat terhadap bank juga akan berkurang. Dalam penelitian ini
profitabilitas akan diproksikan dengan menggunakan Return On Asset (ROA)
sebagai ukuran kinerja bank, karena ROA digunakan oleh manajemen bank
untuk mengukur kemampuannya dalam memperoleh keuntungan secara
keseluruhan. Semakin besar ROA menunjukkan kinerja keuangan yang
semakin baik.
Menurut Prasanjaya (2013: 233) mengukur tingkat profitabilitas
merupakan hal yang sangat penting diperlukan, hal ini bertujuan untuk
menjamin apakah keuntungan yang ditargetkan oleh perusahaan dalam
beberapa periode telah tercapai. Return On Asset (ROA) merupakan salah
3
satu rasio yang digunakan untuk mengukur kemampuan manajemen bank
dalam memperoleh laba atau keuntungan (Ranianti, 2014: 111). Semakin
besar ROA, maka semakin besar pula tingkat keuntungan yang dicapai bank
sehingga kemungkinan atas bank dalam kondisi bermasalah semakin kecil.
Tabel 1.1.
Perubahan ROA Bank Umum Syariah (Periode 2012-2016)
Tahun ROA (%)
2011 1,79%
2012 2,14%
2013 2,00%
2014 0,41%
2015 0,49%
2016 0,63%
Sumber: data sekunder yang diolah, 2017
Seperti yang tertera pada tabel diatas, pada tahun 2011 ROA
perbankan syariah mencapai nilai 1,79% dan mengalami peningkatan sebesar
0,35% pada tahun 2012, sehingga ROA menjadi senilai 2,14%. Namun
disayangkan, karena pada tahun-tahun berikutnya ROA perbankan syariah
mengalami penurunan sebesar 0,14% pada tahun 2013, menjadi 2,00% dan
pada tahun 2014 mengalami penurunan yang drastis sebesar 1,59% dari tahun
sebelumnya, menjadi 0,41%. Sedangkan pada tahun 2015 ROA kembali
mengalami sedikit peningkatan sebesar 0,09%, menjadi 0,49%. Dan pada
tahun 2016 juga mengalami peningkatan sekitar 0,14% dari tahun
sebelumnya menjadi sebesar 0,63%.
Terdapat faktor internal yang mempengaruhi profitabilitas perbankan
syariah diantaranya, yaitu rasio solvabilitas bertujuan untuk mengukur
4
efiktivitas bank dalam mencapai tujuannya. Oleh sebab itu rasio solvabilitas
mempunyai peranan dalam pencapaian keuntungan perusahaan terutama pada
variabel Capital Adequacy Ratio (CAR). Menurut Fahmi (2014, 181) CAR
adalah rasio kinerja bank untuk mengukur kecukupan modal yang dimiliki
bank untuk menunjang aktiva yang mengandung atau menghasilkan risiko,
seperti kredit yang diberikan. Tingginya CAR menunjukkan semakin baik
kemampuan bank dalam menanggung risiko dari setiap aktiva produktif yang
berisiko. Dengan tingginya rasio modal dapat meningkatkan kepercayaan
masyarakat terhadap bank tersebut dan meningkatkan ROA. Sesuai dengan
ketentuan Bank Indonesia, setiap manajemen bank perlu menetapakan tingkat
nilai CAR yaitu sebesar 8%.
Selain variabel tersebut terdapat pula rasio Non Performing Financing
(NPF) atau yang disebut juga dengan kredit bermasalah. Menurut
Dendawijaya (2009: 82) NPF merupakan kegagalan pihak debitur memenuhi
kewajibannya untuk membayar angsuran (cicilan) pokok kredit beserta bunga
yang telah disepakati kedua belah pihak dalam perjanjian kredit. Adanya
risiko pembiayaan yang cukup besar akan berpengaruh terhadap profitabilitas
suatu bank. Risiko kerugian yang diakibatkan oleh pemberian pembiayaan
yang tidak lancar tentunya akan berpengaruh terhadap pendapatan dan
keuntungan yang diterima oleh bank. Adanya permasalahan dari nasabah
peminjam dana yang gagal bayar atau dalam melakukan pembayaran tidak
sesuai dengan perjanjian akan memberikan pengaruh kerugian terhadap bank.
5
Besar kecilnya keuntungan dan kemampuan bank menghasilkan laba akan
menggambarkan besar kecilnya profitabilitas yang diperoleh bank.
Variabel lain yang mempengaruhi profitabilitas adalah Financing to
Deposit Ratio (FDR) yang mempengaruhi profitabilitas. Menurut Suryani
(2011, 61) FDR merupakan rasio yang digunakan untuk mengukur likuiditas
suatu bank dalam membayar kembali penarikan dana yang dilakukan deposan
dengan mengandalkan pembiayaan yang diberikan sebagai sumber
likuiditasnya. Semakin tinggi FDR maka akan semakin tinggi dana yang
disalurkan ke Dana Pihak Ketiga (DPK). Dengan penyaluran dana DPK yang
besar maka pendapatan bank atas ROA akan semakin meningkat.
Research gap juga melatarbelakangi penelitian ini antara lain
penelitian Astohar (2016) yang menunjukkan CAR berpengaruh positif dan
signifikan terhadap Profitabilitas ROA Hal ini dapat diartikan setiap adanya
peningkatan CAR atau semakin besar CAR maka profitabilitas pada Bank
Umum Syariah (BUS) di Indonesia akan mengalami peningkatan, atau
sebaliknya. Selain itu, penelitian dari Layaman dan Al-Nisa, Q. F., (2016)
juga menunjukkan adanya pengaruh positif dan signifikan CAR terhadap
Profitabilitas ROA. Semakin besar nilai CAR maka semakin besar tingkat
profitabilitas khususnya terhadap rasio ROA yang dihasilkan oleh Bank
Syariah Mandiri. Hal ini berarti adanya hubungan antara kecukupan modal
dengan tingkat pengembalian asset sehingga menghasilkan laba yang
diharapkan. Penelitian dari Sani, K., dan Maftukhatusolikhah (2015)
menunjukkan adanya pengaruh positif signifikan antara CAR terhadap ROA.
6
Hal ini menunjukkan bahwa semakin tinggi kemampuan permodalan bank
dalam menjaga kegiatan usahanya dari kemungkinan timbulnya risiko
kerugian atau dengan kata lain, semakin kuat kemampuan bank dalam
menanggung risiko dari setiap kredit/aktiva produktif yang berisiko maka
bank dapat melakukan kegiatan usahanya dengan lebih aman sehingga pada
akhirnya dapat meningkatkan kinerja keuangan dan profitabilitas bank
tersebut.
Berbeda dengan penelitian yang dilakukan oleh Widowati, S. A., dan
Suryono, B., (2015) yang menunjukkan bahwa CAR berpengaruh negatif dan
signifikan terhadap profitabilitas ROA. Hasil penelitian ini berbeda dengan
teori yang telah dijelaskan sebelumnya bahwa semakin tinggi CAR maka
bank akan mampu membiayai kegiatan operasionalnya dan memberikan
kontribusi besar terhadap tingkat profitabilitasnya. Perbedaan ini dapat
disebabkan karena modal dengan jumlah besar yang dimiliki perbankan
apabila tidak dikelola secara efektif dan ditempatkan pada investasi-investasi
yang menghasilkan keuntungan tidak akan mampu memberikan kontribusi
bagi tingkat profitabilitas perbankan bersangkutan. Sama halnya dengan
penelitian yang dilakukan oleh Raharjo, D. P. A. dkk (2014) menyatakan
CAR berpengaruh negatif dan signifikan terhadap profitabilitas ROA.
Kondisi ini dapat mencerminkan bahwa semakin menurunnya CAR semakin
rendah profitabilitas yang diperoleh. Hal tersebut disebabkan terkikisnya
modal akibat negatif spread dan peningkatan aset yang tidak diimbangi
7
dengan penambahan modal. Rendahnya CAR menyebabkan turunnya
kepercayaan masyarakat yang pada akhirnya dapat menurunkan profitabilitas.
Tabel 1. 1.
Temuan Research Gap
Gap Peneliti Temuan
Isu: Pengaruh Capital Adequacy Ratio (CAR) Terhadap Profitabilitas (ROA)
Research Gap: Terdapat perbedaan hasil penelitian pengaruh Capital Adequacy Ratio (CAR)
Terhadap Profitabilitas (ROA)
Capital Adequacy Ratio
(CAR) berpengaruh positif
terhadap Profitabilitas
(ROA)
Sani, K., dan
Maftukhatusolikhah
(2015)
Semakin tinggi kemampuan
permodalan bank dalam menjaga
kegiatan usahanya dapat
meningkatkan profitabilitas bank
tersebut.
Astohar (2016) Setiap adanya peningkatan Capital
Adequacy Ratio (CAR) atau semakin
besar CAR maka profitabilitas pada
Bank Umum Syariah (BUS) di
Indonesia akan mengalami
peningkatan, atau sebaliknya.
Layaman dan Al-Nisa, Q.
F., (2016)
CAR yang memiliki hubungan positif
yang signifikan, artinya semakin
besar nilai CAR maka semakin besar
tingkat profitabilitas khususnya
terhadap rasio ROA yang dihasilkan
oleh Bank Syariah Mandiri.
Capital Adequacy Ratio
(CAR) berpengaruh negatif
terhadap Profitabilitas
(ROA)
Raharjo, D. P. A. dkk
(2014)
Semakin menurunnya CAR semakin
rendah profitabilitas yang
diperoleh. Hal tersebut disebabkan
terkikisnya modal akibat negatif
spread dan peningkatan aset yang
tidak diimbangi dengan penambahan
modal. Rendahnya CAR
menyebabkan turunnya kepercayaan
masyarakat yang pada akhirnya dapat
menurunkan profitabilitas. Widowati, S. A., dan
Suryono, B., (2015)
Modal dengan jumlah besar yang
dimiliki perbankan apabila tidak
dikelola secara efektif dan
ditempatkan pada investasi-investasi
yang menghasilkan keuntungan tidak
akan mampu memberikan kontribusi
bagi tingkat profitabilitas perbankan
bersangkutan.
Sumber: Raharjo, D. P. A. dkk (2014), Sani, K., dan Maftukhatusolikhah (2015), Widowati, S. A.,
dan Suryono, B., (2015), Astohar (2016), Layaman dan Al-Nisa, Q. F., (2016)
8
Berdasarkan dari beberapa penelitian terdahulu yang telah diuraikan
diatas menunjukkan hasil yang tidak konsisten dan dengan adanya research
gap tersebut maka perlu dilakukan penelitian lanjutan tentang rasio keuangan
terhadap Return On Asset (ROA) dengan Financing to Deposit Ratio (FDR)
sebagai variabel intervening, sehingga dalam penelitian ini akan dikaji ulang
dengan harapan hasil penelitian nantinya akan mempertegas dan memperkuat
teori yang ada.
Perbedaan penelitian ini dengan penelitian sebelumnya adalah
menggunakan variabel mediasi (intervening) Financing Deposit Ratio (FDR)
untuk melihat pengaruh Capital Adequacy Ratio (CAR) dan Non Performing
Ratio (NPF) terhadap profitabilitas ROA. Berdasarkan uraian latar belakang
di atas penulis bermaksud untuk melakukan penelitian dengan judul
“PENGARUH CAPITAL ADEQUACY RATIO (CAR) DAN NON
PERFORMING FINANCING (NPF) TERHADAP PROFITABILITAS
(ROA) DENGAN FINANCING TO DEPOSIT RATIO (FDR) SEBAGAI
VARIABEL INTERVENING (pada Bank Umum Syariah periode 2012-
2016)”.
B. Rumusan Masalah
Mengacu pada latar belakang di atas, rumusan masalah dalam
penelitian ini adalah:
1. Bagaimana pengaruh Capital Adequacy Ratio (CAR) terhadap
profitabilitas (ROA) pada Bank Umum Syariah periode 2012-2016?
9
2. Bagaimana pengaruh Non Performing Financing (NPF) terhadap
profitabilitas (ROA) pada Bank Umum Syariah periode 2012-2016?
3. Bagaimana pengaruh Financing to Deposit Ratio (FDR) terhadap
profitabilitas (ROA) pada Bank Umum Syariah periode 2012-2016?
4. Bagaimana pengaruh Capital Adequacy Ratio (CAR) terhadap Financing
to Deposit Ratio (FDR) pada Bank Umum Syariah periode 2012-2016?
5. Bagaimana pengaruh Non Performing Financing (NPF) terhadap
Financing to Deposit Ratio (FDR) pada Bank Umum Syariah periode
2012-2016?
6. Bagaimana pengaruh Capital Adequacy Ratio (CAR) terhadap
profitabilitas (ROA) pada Bank Umum Syariah periode 2012-2016 yang
dimediasi oleh Financing to Deposit Ratio (FDR)?
7. Bagaimana pengaruh Non Performing Financing (NPF) terhadap
profitabilitas (ROA) pada Bank Umum Syariah periode 2012-2016 yang
dimediasi oleh Financing to Deposit Ratio (FDR)?
C. Tujuan dan Manfaat Penelitian
Penelitian yang dilakukan penulis bertujuan untuk:
1. Untuk menganalisis pengaruh Capital Adequacy Ratio (CAR) terhadap
profitabilitas (ROA) pada Bank Umum Syariah periode 2012-2016.
10
2. Untuk menganalisis pengaruh Non Performing Financing (NPF) terhadap
profitabilitas (ROA) pada Bank Umum Syariah periode 2012-2016.
3. Untuk menganalisis pengaruh Financing to Deposit Ratio (FDR) terhadap
profitabilitas (ROA) pada Bank Umum Syariah periode 2012-2016.
4. Untuk menganalisis pengaruh Capital Adequacy Ratio (CAR) terhadap
Financing to Deposit Ratio (FDR) pada Bank Umum Syariah periode
2012-2016.
5. Untuk menganalisis pengaruh Non Performing Financing (NPF) terhadap
Financing to Deposit Ratio (FDR) pada Bank Umum Syariah periode
2012-2016.
6. Untuk menganalisis pengaruh Capital Adequacy Ratio (CAR) terhadap
profitabilitas (ROA) pada Bank Umum Syariah periode 2012-2016 yang
dimediasi oleh Financing to Deposit Ratio (FDR).
7. Untuk menganalisis pengaruh Non Performing Financing (NPF) terhadap
profitabilitas (ROA) pada Bank Umum Syariah periode 2012-2016 yang
dimediasi oleh Financing to Deposit Ratio (FDR).
Adapun manfaat penelitian yang dilakukan tentang pengaruh variabel-
variabel terhadap profitabilitas pada bank syariah yang diharapkan dari
penelitian ini adalah:
11
1. Bagi Bank Umum Syariah (BUS)
Menjadi bahan masukan dan informasi bagi Bank Umum Syariah (BUS)
dalam pengambilan keputusan dalam bidang keuangan yang bertujuan
untuk memaksimalkan kinerja perusahaan.
2. Bagi Peneliti
Sebagai perbandingan antara teori-teori yang diperoleh sesuai dengan mata
kuliah dengan aktivitas perusahaan khususnya dalam usaha peningkatan
kinerja keuangan perusahaan melalui pengoptimalan efisiensi perbankan
syariah. Selain itu, hasil penelitian ini diharapkan dapat digunakan sebagai
bahan rujukan untuk penelitian selanjutnya.
3. Manfaat Akademisi
Hasil penelitian ini diharapkan dapat menambah pengetahuan kepustakaan
dan bahan referensi tentang pengaruh rasio keuangan terhadap perubahan
laba untuk dapat diteliti lebih lanjut dan sebagai pembelajaran manajemen
keuangan bagi penelitian selanjutnya.
D. Sistematika Penulisan
Dalam laporan penelitian ini, sistematika penulisan terdiri atas lima
bab, masing-masing uraian yang secara garis besar dapat dijelaskan sebagai
berikut:
12
BAB I Pendahuluan. Bab ini berisikan latar belakang masalah, pokok
masalah, tujuan, dan manfaat penelitian, serta membahas sekilas tentang
penelitian-penelitian terdahulu yang terkait dengan kinerja perbankan syariah
ditinjau dari profitabilitasnya.
BAB II Landasan Teori. Bab ini berisi landasan teori yang berisi telaah
pustaka, teori-teori tentang profitabilitas, teori tentang rasio keuangan (CAR,
NPF, dan FDR) yang mempengaruhi profitabilitas bank syariah, kerangka
penelitian, dan hipotesis penelitian.
BAB III Metode Penelitian. Bab ini berisi tentang metode penelitian yang
membahas mengenai jenis penelitian, populasi dan sampel, jenis dan sumber
data, teknik pengumpulan data, definisi operasional dari beberapa variabel
dan pengukurannya serta teknik analisi data.
BAB IV Analisis Data. Dalam bab ini berisi pembahasan tentang penelitian
yang dilaksanakan, analisis data, serta interpretasi dari hasil penelitian yang
dilakukan. Proses analisis data dilakukan sesuai dengan metode yang telah
dijelaskan sebelumnya pada bab ketiga.
BAB V Penutup. Pada bab ini penulis akan mengambil suatu kesimpulan
atas pembahasan-pembahasan yang telah diuraikan, keterbatasan penelitian,
saran, daftar pustaka, dan lampiran dari seluruh kegiatan dalam peneliti.
13
BAB II
LANDASAN TEORI
A. Telaah Pustaka
Telaah pustaka berisi ringkasan penelitian terdahulu yang telah
dilakukan oleh peneliti-peneliti terdahulu dan mempunyai kaitan dengan
penelitian yang akan dilakukan. Oleh karena itu, peneliti menggambarkan
penelitiannya dengan membandingkan hasil dari penelitian terdahulu sebagai
gambaran.
Dalam penelitiannya Astohar (2016) tentang Pengaruh Capital
Adequacy Ratio (CAR) dan Financing to Deposit Ratio terhadap
Profitabilitas Perbankan Syariah di Indonesia dengan Inflasi sebagai Variabel
Pemoderasi hasil penelitian menunjukkan bahwa CAR berpengaruh positif
dan signifikan terhadap profitabilitas. Penelitian ini didukung oleh Layaman
dan Al-Nisa, Q. F. (2016) tentang Analisis Pengaruh Capital Adequacy Ratio
(CAR) dan Financing to Deposit Ratio (FDR) terhadap Profitabilitas Bank
Syariah menunjukkan bahwa CAR berpengaruh positif signifikan terhadap
profitabilitas. Sejalan dengan penelitian Sani, K. dan Maftukhatusolikhah
(2015) tentang Pengaruh Capital Adequacy Ratio (CAR) dan Quick Ratio
(QR) terhadap Return On Assets (ROA) pada Bank Umum Syariah di
Indonesia 2011-2013 menyatakan CAR berpengaruh positif dan signifikan
terhadap ROA. Berbeda dengan peneltian yang dilakukan oleh Widowati, S.
A. dan Suryono, B. (2015) Pengaruh Rasio Keuangan terhadap Profitabilitas
14
Perbankan di Indonesia menyatakan bahawa CAR berpengaruh negatif
signifikan terhadap profitabilitas. Sama halnya dengan penelitian Raharjo, D.
P. A. dkk (2014) Pengaruh Rasio CAR, NPL, LDR, BOPO, dan NIM
terhadap Kinerja Bank Umum di Indonesia menyatakan CAR berpengaruh
negatif dan signifikan terhadap ROA.
Adapun penelitian lain yang menyatakan adanya perbedaan penelitian
pada variabel Non Performing Ratio (NPF) terhadap profitabilitas. Harianto,
S. (2017) tentang Rasio Keuangan dan Pengaruhnya terhadap Profitabilitas
pada Bank Pembiayaan Rakyat Syariah di Indonesia menunjukkan hasil NPF
berpengaruh terhadap profitabilitas. Sejalan dengan penelitian Putri, C. C
(2015) Pengaruh NPL, LDR, CAR terhadap Profitabilitas Bank Umum
Swasta Nasional Devisa menyatakan NPF berpengaruh terhadap profitabilitas
yang diproksikan dengan ROA. Berbeda dengan penelitian dari Lemiyana
dan Litriani, E. (2016) Pengaruh NPF, FDR, BOPO terhadap
Return On Asset (ROA) pada Bank Umum Syariah menunjukkan hasil NPF
tidak berpengaruh terhadap ROA. Armereo, C (2015) Analisis Faktor-faktor
yang Mempengaruhi Profitabilitas Bank Syariah yang Terdaftar di Bursa
Efek Indonesia menunjukkan hasil yang sama yaitu NPF tidak berpengaruh
terhadap profitabilitas.
Penelitian yang dilakukan oleh Widiyanti, M. dkk (2015) Pengaruh
Permodalan, Kualitas Aktiva, Likuiditas, dan Efisiensi Operasional terhadap
Profitabilitas pada PT Bank Syariah Mandiri dan PT Bank BRI Syariah
menyatakan bahwa FDR mempunyai pengaruh positif dan signifikan
15
terhadap ROA. Didukung oleh penelitian Indrayani, P. A dkk (2016)
Pengaruh Non Perfoming Loan (NPL), Loan To Deposit Ratio (LDR) dan Net
Interest Margin (NIM) terhadap Return On Asset (ROA) pada Bank Umum
yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia tahun 2014 menyatakan bahwa FDR
mempunyai pengaruh positif dan signifikan terhadap ROA. Bertentangan
dengan penelitian Hakiim, N . dan Rafsanjani, H. (2016) tentang Pengaruh
Internal Capital Adequacy Ratio (CAR), Financing to Deposit Ratio (FDR),
dan Biaya Operasional per Pendapatan Operasional (BOPO) dalam
Peningkatan Profitabilitas Industri Bank Syariah di Indonesia menunjukkan
bahwa FDR berpengaruh negatif tidak signifikan terhadap profitabilitas.
Sejalan dengan penelitian Layaman dan Al-Nisa, Q. F. (2016) Analisis
Pengaruh Capital Adequacy Ratio (CAR) dan Financing to Deposit Ratio
(FDR) terhadap Profitabilitas Bank Syariah menjelaskan bahwa
FDRberpengaruh negatif terhadap profitabilitas.
Hersugondo dan Tamtomo, S. H., (2012) Pengaruh CAR, NPL, DPK
dan ROA terhadap LDR Perbankan Indonesia menyatakan bahwa CAR
berpengaruh positif dan sigifikan terhadap LDR. Penelitian Buchory, H. A.,
(2014) Analysis of The Effect of Capital, Credit Risk and Profitability to
Implementation Banking Intermediation Function dalam penelitiannya
menyatakan bahwa CAR berpengaruh positif dan sigifikan terhadap LDR.
Berbeda dengan kedua penelitian diatas Fadila, D., dan Yuliani (2015) Peran
ROA sebagai Pemediasi CAR, NPL, dan LDR Bank Pembangunan Daerah di
Indonesia menyatakan bahwa CAR berpengaruh signifikan negatif terhadap
16
LDR. Agustina dan Wijaya, A., (2013) Analisis Faktor-faktor yang
Mempengaruhi Loan Deposit Ratio Bank Swasta Nasional di Bank Indonesia
menyatakan CAR tidak berpengaruh terhadap LDR.
Dalam penelitian Mutia, R., dkk (2014) Analisis Faktor-Faktor yang
Mempengaruhi Fungsi Intermediasi Bank Umum di Kota Banda Aceh
menyatakan bahwa NPL berpengaruh positif tidak signifikan terhadap LDR.
Penelitian Fadila, D., dan Yuliani (2015) Peran ROA sebagai Pemediasi
CAR, NPL, dan LDR Bank Pembangunan Daerah di Indonesia menyatakan
bahwa NPL tidak berpengaruh signifikan terhadap LDR. Berbeda dengan
penelitian Hersugondo dan Tamtomo, H. S., (2012) Pengaruh CAR, NPL,
DPK dan ROA terhadap LDR Perbankan Indonesia menunjukkan bahwa
NPL berpengaruh negatif dan signifikan terhadap LDR. Sejalan dengan
penelitian sebelumnya Sulibendika, K. A., (2017) Non Performing Loan,
Biaya Operasional terhadap Pendapatan Operasional, sebagai Prediktor Loan
To Deposit Ratio dan Return On Assets pada Perusahaan Perbankan di Bursa
Efek Indonesia menunjukkan hasil NPL berpengaruh negatif dan signifikan
terhadap LDR.
Tabel 2.1
Penelitian Sebelumnya
No. Peneliti Judul Variabel Hasil
Pengaruh CAR terhadap Profitabilitas ROA
1. Astohar (2016) Pengaruh Capital
Adequacy Ratio (CAR) dan
Financing to Deposit Ratio
terhadap Profitabilitas
Perbankan Syariah di
Indonesia dengan Inflasi
CAR, FDR,
Profitabilitas
, dan Inflasi
CAR berpengaruh positif
dan signifikan terhadap
profitabilitas Perbankan
Syariah di Indonesia
17
sebagai Variabel
Pemoderasi
2. Layaman dan
Al-Nisa, Q. F.
(2016)
Analisis Pengaruh Capital
Adequacy Ratio (CAR) dan
Financing to Deposit Ratio
(FDR) terhadap
Profitabilitas Bank Syariah
CAR, FDR,
dan
Profitabilitas
CAR berpengaruh positif
signifikan terhadap
profitabilitas Bank
Syariah
3. Sani, K. Dan
Maftukhatusolik
hah (2015)
Pengaruh Capital
Adequacy Ratio (CAR) dan
Quick Ratio (QR) terhadap
Return On Assets (ROA)
pada Bank Umum Syariah
di Indonesia 2011-2013
CAR, QR,
dan ROA
CAR berpengaruh positif
dan signifikan terhadap
ROA pada Bank Umum
Syariah di Indonesia
4. Widowati, S. A.
Dan Suryono, B.
(2015)
Pengaruh Rasio Keuangan
terhadap Profitabilitas
Perbankan di Indonesia
Rasio
Keuangan
dan
Profitabilitas
CAR berpengaruh negatif
signifikan terhadap
profitabilitas Perbankan di
Indonesia
5. Raharjo, D. P.
A. dkk (2014)
Pengaruh Rasio CAR,
NPL, LDR, BOPO, dan
NIM terhadap Kinerja
Bank Umum di Indonesia
CAR, NPL,
LDR,
BOPO,
NIM, dan
Kinerja
Bank
CAR berpengaruh negatif
dan signifikan terhadap
ROA Bank Umum di
Indonesia
Pengaruh NPF terhadap Profitabilitas ROA
1. Harianto, S.
(2017)
Rasio Keuangan dan
Pengaruhnya terhadap
Profitabilitas pada Bank
Pembiayaan Rakyat
Syariah di Indonesia
Rasio
keuangan
dan
Profitabilitas
NPF berpengaruh
terhadap profitabilitas
pada Bank Pembiayaan
Rakyat Syariah di
Indonesia
2. Putri, C. C
(2015)
Pengaruh NPL, LDR, CAR
terhadap Profitabilitas
Bank Umum
Swasta Nasional Devisa
NPL, LDR,
CAR, dan
Profitabilitas
NPF berpengaruh
terhadap profitabilitas
yang diproksikan dengan
ROA pada Bank Umum
Swasta Nasional Devisa
3. Lemiyana dan
Litriani, E.
(2016)
Pengaruh NPF, FDR,
BOPO terhadap
Return On Asset (ROA)
pada Bank Umum Syariah
NPF, FDR,
BOPO, dan
ROA
NPF tidak berpengaruh
terhadap ROA pada Bank
Umum Syariah
4. Armereo, C
(2015)
Analisis Faktor-faktor yang
Mempengaruhi
Profitabilitas Bank Syariah
yang Terdaftar di Bursa
Efek Indonesia
Faktor-
faktor yang
Mempengar
uhi
Profitabilitas
NPF tidak berpengaruh
terhadap profitabilitas
Bank Syariah yang
Terdaftar di Bursa Efek
Indonesia
Pengaruh FDR terhadap Profitabilitas ROA
1. Widiyanti, M.
Dkk (2015)
Pengaruh Permodalan,
Kualitas Aktiva,
Likuiditas, dan Efisiensi
Operasional terhadap
Profitabilitas pada PT
Bank Syariah Mandiri dan
PT Bank BRI Syariah
Permodalan,
Kualitas
Aktiva,
Likuiditas,
Efisiensi
Operasional,
dan
Profitabilitas
FDR mempunyai
pengaruh positif dan
signifikan terhadap ROA
pada PT Bank Syariah
Mandiri dan PT Bank BRI
Syariah
2. Indrayani, P. A
dkk (2016)
Pengaruh Non Perfoming
Loan (NPL), Loan To
Deposit Ratio (LDR) dan
NPL, LDR,
NIM, dan
ROA
FDR mempunyai
pengaruh positif dan
signifikan terhadap ROA
18
Net Interest Margin (NIM)
terhadap Return On Asset
(ROA) pada Bank Umum
yang Terdaftar di Bursa
Efek Indonesia tahun 2014
pada Bank Umum
3. Hakiim, N . dan
Rafsanjani, H.
(2016)
Pengaruh Internal Capital
Adequacy Ratio
(CAR),Financing to
Deposit Ratio (FDR), dan
Biaya Operasional per
Pendapatan Operasional
(BOPO) dalam
Peningkatan Profitabilitas
Industri Bank Syariah di
Indonesia
CAR, FDR,
BOPO, dan
Profitabilitas
FDR berpengaruh negatif
tidak signifikan terhadap
profitabilitas Industri
Bank Syariah di Indonesia
4. Layaman dan
Al-Nisa, Q. F.
(2016)
Analisis Pengaruh Capital
Adequacy Ratio (CAR) dan
Financing to Deposit Ratio
(FDR) terhadap
Profitabilitas Bank Syariah
CAR, FDR,
dan
Profitabilitas
FDR berpengaruh negatif
terhadap profitabilitas
Bank Syariah
Pengaruh CAR terhadap FDR
1. Hersugondo dan
Tamtomo, S. H.,
(2012)
Pengaruh CAR, NPL, DPK
dan ROA terhadap LDR
Perbankan Indonesia
CAR, NPL,
DPK, ROA,
dan LDR
CAR berpengaruh positif
dan sigifikan terhadap
LDR Perbankan Indonesia
2. Buchory, H. A.,
(2014)
Analysis of The Effect of
Capital, Credit Risk and
Profitability to
Implementation Banking
Intermediation Function
Capital,
Credit Risk,
Profitability,
dan
Intermediati
on Function
CAR berpengaruh positif
dan sigifikan terhadap
LDR
3. Fadila, D., dan
Yuliani (2015)
Peran ROA sebagai
Pemediasi CAR, NPL, dan
LDR Bank Pembangunan
Daerah di Indonesia
CAR, NPL,
LDR, dan
ROA
CAR berpengaruh
signifikan negatif
terhadap LDR Bank
Pembangunan Daerah di
Indonesia
4. Agustina dan
Wijaya, A.,
(2013)
Analisis Faktor-faktor yang
Mempengaruhi Loan
Deposit Ratio Bank Swasta
Nasional di Bank
Indonesia
Faktor-
faktor yang
mempengar
uhi Loan
Deposit
Ratio
CAR tidak berpengaruh
terhadap LDR Bank
Swasta Nasional di Bank
Indonesia
Pengaruh NPF terhadap FDR
1. Mutia, R., dkk
(2014)
Analisis Faktor-Faktor
yang Mempengaruhi
Fungsi Intermediasi Bank
Umum di Kota Banda
Aceh
Faktor-
Faktor yang
mempengar
uhi Fungsi
Intermediasi
NPL berpengaruh positif
tidak signifikan terhadap
LDR Bank Umum di Kota
Banda Aceh
2. Fadila, D., dan
Yuliani (2015)
Peran ROA sebagai
Pemediasi CAR, NPL, dan
LDR Bank Pembangunan
Daerah di Indonesia
CAR, NPL,
LDR, dan
ROA
NPL tidak berpengaruh
signifikan terhadap LDR
Bank Pembangunan
Daerah di Indonesia
3. Hersugondo dan
Tamtomo, H. S.,
(2012)
Pengaruh CAR, NPL, DPK
dan ROA terhadap LDR
Perbankan Indonesia
CAR, NPL,
DPK, ROA,
dan LDR
NPL berpengaruh negatif
dan signifikan terhadap
LDR Perbankan Indonesia
4. Sulibendika, K. Non Performing Loan, NPL, NPL berpengaruh negatif
19
A., (2017) Biaya Operasional
terhadap Pendapatan
Operasional, sebagai
Prediktor Loan To Deposit
Ratio dan Return On Assets
pada Perusahaan
Perbankan di Bursa Efek
Indonesia
BOPO,
LDR, dan
ROA
dan signifikan terhadap
LDR pada Perusahaan
Perbankan di Bursa Efek
Indonesia
Sumber: Jurnal Penelitian terdahulu yang diolah, 2017
B. Kerangka Teori
1. Bank Syariah
a. Pengertian Bank Syariah
Menurut Undang-Undang No.10 tahun 1998 tentang
perubahan atas UU No. 7 tahun 1992 tentang Perbankan pada Bab 1
dan Pasal 1 serta ayat 2 dijelaskan bahwa, bank adalah badan usaha
yang menghimpun dana dari masyarakat dalam bentuk simpanan dan
menyalurkannya kepada masyarakat dalam bentuk kredit dan atau
bentuk-bentuk lainnya dalam rangka meningkatkan taraf hidup rakyat
banyak. Menutut Rivai dkk (2007: 758-759) bank syariah adalah
lembaga intermediasi dan penyedia jasa keuangan yang bekerja
berdasarkan etika dan sistem nilai Islam, khususnya yang bebas dan
bunga (riba), bebas dari kegiatan spekulatif dan nonproduksi seperti
perjudian (maysir), bebas dari hal-hal yang tidak jelas dan meragukan
(gharar), berprinsip keadilan, dan hanya membiayai kegiatan usaha
yang halal.
Bank Islam atau disebut dengan bank syariah adalah bank
yang beroperasi dengan tidak mengandalkan bunga. Bank islam atau
20
biasa disebut dengan bank tanpa bunga adalah lembaga perbankan
yang operasional dan produknya dikembangkan berlandaskan pada
Al-Quran dan Hadits Nabi SAW. Dengan kata lain, bank islam adalah
lembaga keuangan yang usaha pokoknya memberikan pembiayaan
dan jasa-jasa lainnya dalam lau lintas pembayaran serta peredaran
uang yang pengoperasiannya disesuaikan dengan prinsip syariat islam
(Wilardjo, 2004: 2-3).
Menurut Undang-Undang Republik Indonesia No. 21 Tahun
2008 Tentang Perbankan Syariah pada Bab 1 Pasal 1 dan ayat 7
disebutkan bahwa Bank Syariah adalah bank yang menjalankan
kegiatan usahanya berdasarkan prinsip syariah dan menurut jenisnya
terdiri atas Bank Umum Syariah dan Bank Perkreditan Rakyat
Syariah.
Berdasarkan definisi tersebut di atas, dapat disimpulkan
bahwa Bank Syariah merupakan bank yang menjalankan kegiatan
usahanya dengan menghimpun dana dari masyarakat yang
mempunyai kelebihan dana dalam bentuk simpanan yang akan
menjadi sumber dana bank, kemudian menyalurkan dana tersebut
kepada masyarakat yang kekurangan dana dalam bentuk kredit, yang
tentunya dengan berlandaskan prinsip syariah dalam mencari
keuntungan dengan menggunakan prinsip bagi hasil bukan
berdasarkan bunga.
21
b. Fungsi Bank Syariah
Bank syariah mempunyai dua peran utama, yaitu sebagai
badan usaha (tamwil) dan badan social (mal). Sebagai badan usaha,
bank syariah mempunyai beberapa fungsi, yaitu sebagai manajer
investasi, investor, dan jasa pelayanan. Sebagai manajer investasi ,
bank syariah melakukan penghimpunan dana dari para
investor/nasabahnya dengan prinsip wadi’ah yad dhamamah (titipan),
mudharabah (bagi hasil), atau ijarah (sewa). Sebagai investor bank
syariah melakukkan penyaluran dana melalui kegiatan investasi
dengan prinsip bagi hasil, jual beli, atau sewa. Sebagai penyedia jasa
perbankan, bank syariah menyediakan jasa keuangan, jasa non
keuangan, dan jasa keagenan. Pelayanan jasa keuangan antara lain
dilakukan dengan prinsip wakalah (pemberian mandat), kafalah (bank
garansi), hiwalah (pengalihan utang), rahn (jaminan utang atau
gadai), qardh (pinjaman kebaikan untuk dana talangan), sharf (jual
beli valuta asing), dan lain-lain. Pelayanan jasa non keuangan dalam
bentuk wadi’ah yad amanah (safe deposit box) dan pelayanan jasa
keagenan dengan prinsip mudharabah muqayyadah. Sementara itu,
sebagai badan sosial, bank mempunyai fungsi sebagai pengelola dana
sosial untuk penghimpunan dan penyaluran zakat, infak, dan sadaqah
(ZIS), serta penyaluran qardul hasan (pinjaman kebajikan) (Rivai
dkk, 2007: 765-766).
22
2. Rasio Profitabilitas
Profitabilitas merupakan rasio yang digunakan untuk menilai
kemampuan perusahaan dalam mencari keuntungan. Rasio ini juga
memberikan ukuran tingkat efektivitas manajemen suatu perusahaan. Hal
ini ditunjukkan oleh laba yang dihasilkan dari penjualan dan pendapatan
investasi. Intinya adalah penggunaan rasio ini menunjukkan efisiensi
perusahaan (Kasmir, 20014: 196). Menurut Prasanjaya (2013: 233)
mengukur tingkat profitabilitas merupakan hal yang sangat penting
diperlukan, hal ini bertujuan untuk menjamin apakah keuntungan ynag
ditargetkan oleh perusahaan dalam beberapa periode telah tercapai.
Rasio ini mengukur kemampuan perusahaan menghasilkan
keuntungan (profitabilitas) pada tingkat penjualan, asset, dan modal
saham yang tertentu. Ada tiga rasio yang sering dibicarakan, yaitu: profit
margin, retrun on asset (ROA), retrun on equity (ROE) (Hanafi, 2005:
85-87).
a) Profit margin menghitung sejauh mana kemampuan perusahaan
menghasilkan laba bersih pada tingkat penjualan tertentu. Rasio ini
bias dilihat secara langsung pada analisis common-size untuk laporan
rugi-laba (baris paling akhir). Rasio ini bias diinterpretasikan juga
sebagai kemampuan perusahaan menekan biaya-biaya (ukuran
efisiensi) di perusahaan pada periode tertentu.
23
b) Rasio profitabilitas yang lain adalah Retrun On Total Asset (ROA).
Rasio ini mengukur kemampuan perusahaan menghasilkan laba bersih
berdasarkan tingkat asset yang tertentu. ROA juga sering disebut
dengan ROI (Retrun On Investment).
c) Rasio profitabilitas yang lain adalah Retrun On Equity. Rasio ini
mengukur kemampuan perusahaan menghasilkan laba berdasarkan
modal saham tertentu. Rasio ini merupakan ukuran profitabilitas dari
sudut pandang pemegang saham.
Salah satu rasio yang dipergunakan oleh bank untuk megukur
tingkat profitabilitas adalah ROA. ROA (Return on Assets) merupakan
salah satu rasio yang digunakan untuk mengukur kemampuan manajemen
bank dalam memperoleh laba atau keuntungan (Ranianti, 2014: 111).
Semakin besar ROA, maka semakin besar pula tingkat keuntungan yang
dicapai bank sehingga kemungkinan atas bank dalam kondisi bermasalah
semakin kecil.
Secara sistematis, ROA diukur dengan menggunakan rumus
sebagai berikut (Dendawijaya, 2009:118):
Tujuan penggunaan rasio profitabilitas bagi perusahaan maupun
bagi pihak luar perusahaan (Kasmir, 2014: 197-198):
24
1) Untuk mengukur dan menghitung laba yang diperoleh perusahaan
dalam suatu periode tertentu,
2) Untuk menilai posisi laba perusahaan tahun sebelumnya dengan tahun
sekarang,
3) Untuk menilai perkembangan laba dari waktu ke waktu,
4) Untuk menilai besarnya laba bersih sesudah pajak dengan modal
sendiri,
5) Untuk mengukur produktivitas seluruh dana perusahaan yang
digunakan baik modal pinjaman maupun modal sendiri.
Sementara itu, manfaat yang diperoleh adalah untuk:
1) Mengetahui besarnya tingkat laba yang diperoleh perusahaan dalam
satu periode,
2) Mengetahui posisi laba perusahaan tahun sebelumnya dengan tahun
sekarang,
3) Mengetahui perkembangan laba dari waktu ke waktu,
4) Mengetahui besarnya laba bersih sesudah pajak dengan modal sendiri,
5) Mengetahui produktivitas dari seluruh dana perusahaan yang
digunakan baik modal pinjaman maupun modal sendiri.
25
3. Capital Adequacy Ratio (CAR)
Capital Adequacy Ratio atau sering disebut dengan istilah rasio
kecakupan modal bank, yaitu bagaimana sebuah perbankan mampu
membiayai aktivitas kegiatannya dengan kepemilikan modal yang
dimilikinya. Dengan kata lain Capital Adequacy Ratio adalah rasio
kinerja bank untuk mengukur kecakupan modal yang dimiliki bank untuk
menunjang aktiva yang mengandung atau menghasilkan risiko, misalnya
kredit yang diberikan (Fahmi, 2014: 181). Menurut Dendawijaya (2009:
121) Capital Adequacy Ratio adalah rasio yang memperlihatkan seberapa
jauh seluruh aktiva bank yang mengandung risiko (kredit, penyertaan,
surat berharga, tagihan pada bank lain) ikut dibiayai dari dana modal
sendiri bank, disamping memperoleh dana-dana dari sumber-sumber di
luar bank, seperti dana masyarakat, pinjaman (utang), dan lain-lain.
Modal merupakan faktor terpenting bagi pertumbuhan dan
perkembangan bank, serta sebagai upaya untuk menjaga kepercayaan
masyarakat atas bank tersebut. Sebagaimana layaknya sebuah modal
usaha, modal bank harus bias digunakan untuk mengatasi kemungkinan
terjadinya risiko kerugian akibat dari perputaran aktiva bank yang pada
dasarnya sebagian besar berasal dari dana pihak ketiga.
Tingginya pesentase asset bank yang dibiayai dana deposan, maka
seharusnya jumlah modal cukup untuk perlindungan terhadap para
deposan. Fungsi utama perlindungan dianggap tidak hanya sebagai
sumber pembayaran bagi deposan dalam hal terjadinya likuidasi, tetapi
26
juga sebagai pendukung solvabilitas dengan memberikan penyangga
dalam bentuk kelebihan asset, sehingga dengan demikian bank yang
terancam kerugian dapat terus melanjutkan kegiatannya (Darmawi, 2011:
90).
Berdasarkan ketentuan Bank Indonesia, bank yang dinyatakan
termasuk sebagai bank yang sehat harus memiliki CAR paling sedikit 8%.
Hal ini didasarkan kepada ketentuan yang ditetapkan oleh BIS (Bank for
International Settlements). Dengan kata lain, CAR 8% berarti jumlah
capital adalah sebesar 8% dari ATMR, atau sebaliknya jumlah ATMR
adalah sebesar 12,5 kali modal yang tersedia atau dimiliki bank yang
bersangkutan (Darmawi, 2011: 99).
Secara sistematis, menurut Kasmir (2010: 286) perhitungan CAR
dapat dijelaskan dengan rumus sebagai berikut:
Untuk mengetahui besarnya ATMR, diperlukan penghitungan dari
hasil perkalian nilai nominal aktiva dengan bobot risiko masing-masing
aktiva yang bersangkutan sesuai dengan besarnya kadar risiko yang
terkandung dalam masing-masing elemen aktiva itu sendiri, atau bobot
risiko pinjaman atau sifat barang jaminan.
27
4. Non Performing Financing (NPF)
a. Pengertian Non Performing Financing
Menurut Dendawijaya (2009: 82) Non Performing Financing
atau yang biasa disebut sebagai kredit bermasalah merupakan
kegagalan pihak debitur memenuhi kewajibannya untuk membayar
angsuran (cicilan) pokok kredit beserta bunga yang telah disepakati
kedua belah pihak dalam perjanjian kredit. Menurut Peraturan Bank
Indonesia No.6/10/PBI/2004 tanggal 12 April 2004 tentang Sistem
Penilaian Tingkat Kesehatan Bank Umum, yang menyatakan bahwa
bank dianggap tidak sehat apabila nilai NPF nya lebih dari 5%.
Menurut Dendawijaya (2009: 82-83) implikasi bagi pihak
bank sebagai akibat timbulnya pembiayaan bermasalah tersebut dapat
berupa berikut ini:
1) Hilangnya kesempatan untuk memperoleh income (pendapatan)
dari kredit yang diberikannya, sehingga mengurangi perolehan
laba dan berpengaruh buruk bagi profitabilitas bank.
2) Rasio kualitas aktiva produktif atau yang lebih dikenal dengan
BDR (bad debt ratio) menjadi semakin besar yang
menggambarkan terjadinya situasi yang memburuk.
3) Bank harus memperbesar penyisihan untuk cadangan aktiva
produktif yang diklasifikasikan berdasarkan ketentuan yang ada.
Hal ini pada akhirnya akan mengurangi besarnya modal bank dan
28
akan sangat berpengaruh terhadap CAR (Capital Adequacy
Ratio).
4) Retrun on Assets (ROA) mengalami penurunan.
5) Sebagai akibat dari komplikasi butir 2, 3, dan 4 tersebut di atas
adalah menurunnya nilai tingkat kesehatan bankberdasarkan
perhitungan menurut metode CAMEL.
Adapun beberapa faktor penyebab kredit bermasalah antara
lain adalah penyebab kredit bermasalah yang berasal dari intern bank
dan ekstern bank ( Ismail, 2010: 218-219).
1) Faktor intern bank
Beberapa faktor penyebab kredit bermasalah yang berasal
dari intern bank antara lain:
a) Analisis yang dilakukan oleh pejabat bank kurang tepat,
sehingga tidak dapat memprediksi apa yang akan terjadi dalam
kurun waktu selama jangka waktu kredit
b) Adanya kolusi antara pejabat bank yang menangani kredit
dengan nasabah, sehingga bank memutuskan kredit yang tidak
seharusnya diberikan
29
c) Keterbatasan pengetahuan pejabat bank terhadap jenis usaha
debitur, sehingga tidak dapat melakukan analisis kredit dengan
tepat dan akurat
d) Campur tangan terlalu besar dari pihak terkait, misalnya
komisaris. Direktur bank sehingga petugas tidak independen
dalam memutuskan kredit
e) Kelemahan dalam melakukan pembinaan dan monitoring
kredit
2) Faktor ekstern bank
Beberapa faktor ekstern yang dapat menyebabkan kredit
bermasalah antara lain:
a) Debitur dengan sengaja tidak melakukan pembayaran
angsuran kepada bank, karena nasabah tidak memiliki
kemauan dalam memenuhi kewajibannya
b) Debitur melakukan ekspansi terlalu besar, sehingga dana yang
dibutuhkan terlalu besar. Hal ini akan memiliki dampak
terhadap keuangan perusahaan dalam memenuhi kebutuhan
modal kerja
c) Penyelewengan yang dilakukan nasabah dengan menggunakan
dana kredit tidak sesuai dengan tujuan penggunaan (Side
Streaming). Misalnya dalam pengajuan kredit, disebutkan
30
kredit investasi, ternyata dalam praktiknya setelah dana kredit
dicairkan, digunakan untuk modal kerja
d) Adanya unsur ketidaksengajaan, misalnya bencana alam,
ketidakstabilan perekonomian negara sehingga inflasi tinggi
b. Penyelamatan Kredit Bermasalah
Dalam usaha mengatasi timbulnya kredit bermasalah, pihak
bank dapat melakukan beberapa tindakan penyelamatan sebagai
berikut (Dendawijaya, 2009:83-86):
1) Rescheduling
Rescheduling (penjadwalan kembali) merupakan upaya
pertama dari pihak bank untuk menyelamatkan kredit yang
diberikan kepada debitur. Cara ini dilakukan jika ternyata pihak
debitur (berdasarkan penelitian dan perhitungan yang dilakukan
account officer bank) tidak mampu untuk memenuhi
kewajibannya dalam hal pembayaran kembali angsuran pokok
maupun bunga kredit.
2) Reconditioning
Reconditioning merupakan usaha pihak bank untuk
menyelamatkan kredit yang diberikannya dengancara mengubah
sebagian atau seluruh kondisi (persyaratan) yang semula
31
disepakati bersama pihak debitur dan dituangkan dalam perjanjian
kredit.
3) Restructuring
Restructuring atau restrukturasi adalah usaha
penyelamatan kredit yang terpaksa harus dilakukan bank dengan
cara mengubah komposisi pembiayaan yang mendasari pemberian
kredit.
4) Kombinasi 3-R
Dalam rangka penyelamatan kredit bermasalah (rescue
program), bila dianggap perlu bank dapat melakukan berbagai
kombinasi dari tindakan rescheduling, reconditioning, dan
restructuring tersebut di atas, yakni:
a) Rescheduling dan reconditioning,
b) Rescheduling dan restructuring,
c) Restructuring dan reconditioning,
d) Rescheduling, reconditioning, dan restructuring sekaligus
5) Eksekusi
Jika semua usaha penyelamatan seperti diuraikan di atas
sudah dicoba, namun nasabah masih juga tidak mampu memenuhi
32
kewajibannya terhadap bank, maka jalan terakhir adalah bank
melakukan eksekusi melalui berbagai cara, antara lain:
a) Menyerahkan kewajiban kepada BUPN (Badan Urusan
Piutang Negara),
b) Menyerahkan perkara ke pengadilan negeri (perkara perdata).
5. Financing to Deposit Ratio (FDR)
Financing Deposit Ratio (FDR) adalah rasio yang menunjukkan
jumlah pembiayaan yang diberikan bank dengan dana pihak ketiga yang
diterima oleh bank. Financing Deposit Ratio (FDR) dapat ditentukan
dengan perbandingan antara jumlah pemibiayaan yang diberikan dengan
dana dari masyarakat yang dihimpun yaitu mencakup giro, simpanan
berjangka (deposito), dan tabungan. Menurut Rivai dkk (2007: 724)
Financing Deposit Ratio (FDR) adalah rasio yang megukur perbandingan
jumlah kredit yang diberikan bank dengan dana yang diterima oleh bank,
yang menggambarkan kemampuan bank dalam membayar kembali
penarikan dana oleh deposan dengan mengandalkan kredit yang diberikan
sebagai sumber likuiditasnya. Oleh karena itu, semakin tinggi rasionya
memberikan indikasi rendahnya kemampuan likuiditas bank tersebut, hal
ini sebagai akibat jumlah dana yang diperlukan untuk membiaya kredit
menjadi semakin besar, dengan rumus sebagai berikut:
33
Standar yang digunakan Bank Indonesia untuk rasio Financing to
Deposit Ratio (FDR) adalah 80% hingga 110%. Jika angka rasio
Financing to Deposit Ratio (FDR) suatu bank berada pada angka dibawah
80% (misalkan 60%), maka dapat disimpulkan bahwa bank tersebut
hanya dapat menyalurkan sebesar 60% dari seluruh dana yang berhasil
dihimpun. Karena fungsi utama dari bank adalah sebagai intermediasi
(perantara) antara pihak yang kelebihan dana dengan pihak yang
kekurangan dana, maka dengan rasio Financing to Deposit Ratio (FDR)
60% berarti 40% dari seluruh dana yang dihimpun tidak tersalurkan
kepada pihak yang membutuhkan, sehingga dapat dikatakan bahwa bank
tersebut tidak menjalankan fungsinya dengan baik. Kemudian jika rasio
Financing to Deposit Ratio (FDR) bank mencapai lebih dari 110%,
berarti total pembiayaan yang diberikan bank tersebut melebihi dana yang
dihimpun. Oleh karena dana yang dihimpun dari masyarakat sedikit,
maka bank dalam hal ini juga dapat dikatakan tidak menjalankan
fungsinya sebagai pihak intermediasi (perantara) dengan baik. Semakin
tinggi Financing to Deposit Ratio (FDR) menunjukkan semakin riskan
kondisi likuiditas bank, sebaliknya semakin rendah Financing to Deposit
Ratio (FDR) menunjukkan kurangnya efektifitas bank dalam
menyalurkan pembiayaan. Jika rasio Financing to Deposit Ratio (FDR)
bank berada pada standar yang ditetapkan oleh Bank Indonesia, maka
laba yang diperoleh oleh bank tersebut akan meningkat (dengan asumsi
34
bank tersebut mampu menyalurkan pembiayaannya dengan efektif)
(Suryani, 2012: 158-158).
C. Kerangka Penelitian
Kerangka penelitian digunakan untuk menunjukkan arah bagi suatu
penelitian agar penelitian dapat berjalan pada lingkup yang telah ditetapkan.
Berdasarkan latar belakang masalah, landasan teori dan tinjauan pustaka,
maka kerangka pemikiran dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:
Gambar 2.1. Kerangka Penelitian
Dari gambar 2.1 persamaan matematisnya sebagai berikut:
a. ROA (Y) = a0 + b1X1 + b2X2 + b3Z + e
b. FDR (Z) = a0 + b1X1 + b2X2 + e
Keterangan:
a0 = Konstanta
b = Unstandardizied coefficients B
X1 = CAR
X2 = NPF
Z = FDR
e = Standar error
CAR (X1)
ROA (Y) FDR (Z)
NPF (X2)
H1
H2
H3 H4
H5
35
D. Hipotesis
1. Pengaruh CAR terhadap profitabilitas ROA
CAR merupakan salah satu masalah yang dihadapi perbankan
dalam sektor internal. Untuk mendukung aktivitas pengambilan risiko
bank harus memelihara modal yang cukup, dikarenakan fungsi modal
disini sangatlah penting, dimana seluruh kegiatan operasional bank dapat
berjalan dengan semestinya apabila bank tersebut memiliki modal yang
cukup. Jika suatu saat nanti terjasi masalah atau bank mengalami masa
yang sulit bank akan tetap aman karena masih memiliki cadangan di Bank
Indonesia. Menurut Kasmir (2010: 144) berdasarkan ketentuan Bank
Indonesia, bank yang dinyatakan termasuk sebagai bank yang sehat harus
memiliki CAR paling sedikit sebesar 8%. Hal ini didasarkan pada
ketentuan yang ditetapkan oleh BIS (Bank for International Settlements).
Dengan meningkatnya modal sendiri makan kesehatan bank
berupa CAR juga akan ikut meningkat serta dengan modal yang besar
akan memperbesar pula kesempatan perusahaan untuk memperoleh
keuntungan yang besar. Dapat disimpulkan bahwa semakin tingginya
CAR pada sebuah perusahaan maka akan semakin tinggi pula ROA. Hal
ini didukung oleh penelitian dari Sani, K. dan Maftukhatusolikhah (2015)
yang menyatakan bahwa CAR berpengaruh positif signifikan terhadap
ROA.
H1: CAR berpengaruh positif dan signifikan terhadap profitabilitas
ROA bank syariah.
36
2. Pengaruh NPF terhadap profitabilitas ROA
Non Performing Financing (NPF) mencerminkan risiko
pembiayaan bermasalah yang fluktuatif dan tidak dapat diprediksi.
Dimana pinjaman yang mengalami kesulitan pelunasan karena adanya
faktor kesengajaan atau factor eksternal di luar kendali debitur. Semakin
tinggi rasio ini maka menggambarkan kualitas pembiayaan bank yang
buruk. Bertambahnya NPF akan mengakibatkan bank kehilangan
kesempatan untuk memperoleh pendapatan dari pembiayaan yang
diberikan sehingga mempengaruhi perolehan keuntungan yang akan
berdampak buruk pada ROA. Didukung oleh penelitian Ranianti, A dan
Ratnawati, R (2014) Non Performing Financing berpengaruh negatif dan
signifikan terhadap profitabilitas ROA.
H2: NPF berpengaruh negatif dan signifikan terhadap profitabilitas
ROA bank syariah.
3. Pengaruh FDR terhadap profitabilitas ROA
FDR menyatakan seberapa jauh kemampuan bank dalam
membayar deposan dengan mengendalikan kredit/pembiayaan yang
diberikan sebagai sumber likuiditasnya. Semakin tinggi rasio ini, maka
akan semakin rendah likuiditas bank yang bersangkutan. Sebaliknya,
semakin rendah FDR menggambarkan kurangnya efektivitas bank dalam
pembiayaan. Semakin tinggi FDR dalam tingkat tertentu maka laba bank
juga akan meningkat, dengan meningkatnya laba maka ROA juga akan
meningkat, karena keuntungan merupakan komponen dalam membentuk
37
ROA. Hal ini di dukung dengan penelitian dari Riyadi, S dan Yulianto, A
(2014) menyatakan bahwa Financing Deposit Ratio (FDR) berpengaruh
positif dan signifikan terhadap profitabilitas.
H3: FDR berpengaruh positif dan signifikan terhadap profitabilitas
ROA bank syariah.
4. Pengaruh CAR terhadap FDR
CAR atau tingkat kecakupan modal merupakan rasio yang
menunjukkan seberapa besar bank dapat menyediakan dana untuk
mengatasi masalah yang ditimbulkan oleh seluruh aktiva bank yang
mengandung risiko. Tingkat kecakupan modal sangat penting bagi bank
untuk menyalurkan kreditnya. Apabila tingkat kecakupan modal yang
dimiliki suatu bank baik, maka masyarakat akan tertarik untuk
mengambil kredit di bank tersebut, dan pihak bank akan mempunyai dana
cadangan apabila sewaktu-waktu terjadi kredit macet. Bank dengan rasio
CAR yang tinggi maka kreditnya juga baik, sehingga apabila CAR
meningkat maka akan meningkatkan Financing Deposit Ratio (FDR).
Penelitian yang dilakukan Hersugondo dan Tamtomo, S. H., (2012)
memperoleh hasil bahwa CAR berpengaruh positif dan signifikan
terhadap LDR/FDR.
H4: CAR berpengaruh positif dan signifikan terhadap FDR
38
5. Pengaruh NPF terhadap FDR
Non Performing Ratio adalah rasio yang digunakan untuk
mengukur kemampuan manajemen dalam mengelola kredit bermasalah
yang diberikan oleh bank. Banyaknya kredit bermasalah membuat bank
tidak berani meningkatkan penyaluran kreditnya apalagi bila dana pihak
ketiga tidak dapat dicapai secara optimal. Semakin besar NPF maka
semakin buruk kualitas kredit yang dimiliki oleh bank yang nantinya akan
menyebabkan kerugian dan menurunkan FDR. Penelitian Sulibendika, K.
A., (2017) NPL/NPF berpengaruh negatif dan signifikan terhadap
LDR/FDR.
H5: NPF berpengaruh negatif dan signifikan terhadap FDR
6. FDR memediasi pengaruh CAR terhadap profitabilitas ROA bank
syariah
Meningkatnya rasio kecukupan modal menunjukkan semakin
tingginya peningkatan likuiditas sehingga struktur modal bank akan
menjadi kuat, dengan kuatnya struktur modal bank akan meningkatkan
kepercayaan masyarakat untuk menyimpan uangnya di bank sehingga
dapat meningkatkan profitabilitas bank. Penelitian yang dilakukan oleh
Agustini, N. L. P. B., dkk (2017) “Pengaruh Kecukupan Modal dan
Risiko Kredit terhadap Profitabilitas: Likuidasi sebagai Pemediasi”
menghasilkan bahwa peran Likuiditas sebagai pemediasi pengaruh antara
kecukupan modal terhadap profitabilitas menunjukkan hasil yang
39
signifikan. Hasil pengujian menunjukkan likuiditas mampu memediasi
secara parsial pengaruh kecukupan modal terhadap profitabilitas.
H6: FDR mampu memediasi pengaruh CAR terhadap profitabilitas
ROA bank syariah
7. FDR memediasi pengaruh NPF terhadap profitabilitas ROA bank
syariah
Penyaluran kredit yang mengalami kredit bermasalah akan
mempengaruhi likuiditas bank, karena kas yang seharusnya masuk dan
menambah likuiditas bank tidak terjadi dan mengakibatkan bank tersebut
tidak mampu memenuhi kewajiban jangka pendeknya yang akan
berakibat pada hilangnya kemampuan bank dalam menghasilkan laba
yang optimal dari kegiatannya tersebut (profitabilitas menurun).
Penelitian yang dilakukan oleh Agustini, N. L. P. B., dkk (2017)
“Pengaruh Kecukupan Modal dan Risiko Kredit terhadap Profitabilitas:
Likuidasi sebagai Pemediasi” menghasilkan bahwa peran Likuiditas
sebagai pemediasi pengaruh antara risiko kredit terhadap profitabilitas
menunjukkan hasil yang signifikan. Hasil pengujian menunjukkan
likuiditas mampu memediasi secara parsial pengaruh risiko kredit
terhadap profitabilitas.
H7: FDR mampu memediasi pengaruh NPF terhadap profitabilitas
ROA bank syariah
40
Tabel 2.2.
Hipotesis
No. Hipotesis
H1 CAR berpengaruh positif dan signifikan terhadap profitabilitas ROA bank syariah.
H2 NPF berpengaruh negatif dan signifikan terhadap profitabilitas ROA bank syariah.
H3 FDR berpengaruh positif dan signifikan terhadap profitabilitas ROA bank syariah.
H4 CAR berpengaruh positif dan signifikan terhadap FDR
H5 NPF berpengaruh negatif dan signifikan terhadap FDR
H6 FDR mampu memediasi pengaruh CAR terhadap profitabilitas ROA bank syariah
H7 FDR mampu memediasi pengaruh NPF terhadap profitabilitas ROA bank syariah
Sumber: Sani, K. dan Maftukhatusolikhah (2015), Ranianti, A dan Ratnawati, R (2014), Riyadi, S
dan Yulianto, A (2014), Hersugondo dan Tamtomo, S. H., (2012), Sulibendika, K. A.,
(2017), Agustini, N. L. P. B., dkk (2017)
41
BAB III
METODE PENELITIAN
A. Jenis Penelitian
Jenis penelitian yang digunakan merupakan penelitian kuantitatif.
Metode kuantitatif dapat diartikan sebagai metode penelitian yang
berlandaskan pada filsafat positifme, digunakan untuk meneliti pada populasi
atau sample tertentu, pengumpulan data menggunakan instrument penelitian,
analisis data bersifat kuantitatif/statistik, dengan tujuan untuk menguji
hipotesis yang telah ditetapkan (Sugiyono, 2016: 35).
B. Lokasi dan Waktu Penelitian
Dalam penelitian ini, data rasio keuangan diperoleh melalui data
statistik yang dipublikasikan oleh website dari masing-masing Bank Umum
Syariah yang akan diteliti. Data-data rasio keuangan yang digunakan adalah
data mulai dari tahun 2012 sampai 2016. Waktu penelitian ini dilakukan
mulai bulan Juni 2017.
C. Populasi dan Sampel
Populasi penelitian ini adalah Bank Umum Syariah di Indonesia yang
terdaftar di Otoritas Jasa Keuangan mulai tahun 2012-2016. Jumlah Bank
Umum Syariah yang tercatat pada saat ini mencapai 13 BUS. Populasi adalah
wilayah generalisasi yang terdiri atas: objek/subjek yang mempunyai kualitas
42
dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan
kemudian ditarik kesimpulan (Sugiyono, 2014: 80).
Menurut Sumanto (1990: 23) sampling merupakan proses pemilihan
sejumlah individu untuk suatu penelitian sedemikian rupa sehingga individu-
individu tersebut merupakan perwakilan kelompok yang lebih besar pada
mana orang itu dipilih. Teknik sampling yang digunakan dalam penelitian ini
adalah teknik purposive sampling. Purposive sampling dilakukan dengan
mengambil sampel dari populasi berdasarkan suatu kriteria tertentu. Kriteria
bank umum syariah yang menjadi sampel dalam penelitian ini adalah, sebagai
berikut:
1. Bank umum syariah yang secara rutin mempublikasikan laporan
keuangan tahunannya atau annual report selama periode pengamatan
yaitu tahun 2012 sampai dengan 2016;
2. Bank umum syariah yang memiliki kelengkapan data berdasarkan
variabel yang diteliti;
Berdasarkan kriteria pemilihan sampel di atas, 13 Bank Umum
Syariah, yang memenuhi kriteria untuk menjadi sampel hanya 11 Bank
Umum Syariah, yaitu: PT. Bank Muamalat Indonesia, PT. Bank Mega
Syariah, PT. Bank Victoria Syariah, Bank BRI Syariah, B.P.D. Jawa Barat
Banten Syariah, Bank BNI Syariah, Bank Syariah Mandiri, Bank Panin
Syariah, PT. Bank Syariah Bukopin, PT. Bank BCA Syariah, PT. Maybank
Syariah Indonesia.
43
D. Teknik Pengumpulan Data
1. Jenis dan Sumber Data
Jenis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data
sekunder. Data sekunder merupakan memperoleh data dalam bentuk yang
sudah jadi (tersedia) melalui publikasi dan informasi yang dikeluarkan di
berbagai organisasi atau perusahaan, termasuk majalah jurnal, khusus
pasar modal, perbankan, dan keuangan (Ruslan, 2010: 30). Data skunder
didapat melalui studi kepustakaan yang bisa didapatkan melalui artikel-
artikel yang ada, baik itu dari jumlah buku maupun yang bersumber dari
internet yang terkait dengan penelitian ini.
2. Metode Pengumpulan Data
Metode pengumpulan data yang digunakan adalah pengumpulan
data melalui observasi secara tidak langsung, yaitu dengan
mengumpulkan data-data laporan keuangan tahunan perbankan tahun
2012-2016.
E. Skala Pengukuran
Skala pengukuran merupakan kesepakatan yang digunakan sebagai
acuan untuk menentukan panjang pendeknya interval yang ada dalam alat
ukur, sehingga alat ukur tersebut bila digunakan dalam pengukuran akan
menghasilkan data kuantitatif (Sugiyono, 2016: 167)
44
F. Definisi Konsep Dan Operasional
Adapun variabel-variabel yang digunakan dalam penelitian ini:
1. Variabel Dependen
Dalam penelitian ini variabel dependen adalah aspek
profitabilitas yang diukur dengan Return on Asset (ROA). ROA
merupakan sebuah rasio yang digunakan dalam memperoleh
keuntungan (laba) secara keseluruhan. Semakin besar ROA suatu
bank, semakin besar pula tingkat keuntungan yang dicapai bank
tersebut dan semakin baik pula posisi bank tersebut dari segi
penggunaan aset (Dendawijaya, 2005: 118).
Secara sistematis, ROA diukur dengan menggunakan rumus
sebagai berikut (Dendawijaya, 2009:118):
2. Variabel Independen
Variabel-variabel independen yang akan diuji dalam penelitian
ini adalah sebagai berikut:
a. Capital Adequacy Ratio (CAR)
Dendawijaya (2005: 121) menjelaskan capital adequacy
ratio dengan lebih rinci yakni rasio yang memperlihatkan
seberapa jauh seluruh aktiva bank yang mengandung risiko
45
(kredit, penyertaan, surat berharga, tagihan pada bank lain) ikut
dibiayai dari dana modal bank sendiri, disamping memperoleh
dana-dana dari sumber di luar bank, seperti dana dari masyarakat,
pinjaman (hutang).
Besarnya nilai capital adequacy ratio suatu bank dapat
dihitung dengan rumus berikut (Kasmir, 2010: 144):
b. Non Performing Ratio (NPF)
NPF sering disebut dengan pembiayaan bermasalah atau
kredit macet. Non Performing Ratio merupakan pembiayaan
bermasalah yang dialami oleh bank, pembiayaan bermasalah ini
jelas akan mempengaruhi kinerja bank sebagai lembaga keuangan
dan akan berdampak pada laba yang akan didapat oleh bank.
Rasio ini dapat dirumuskan sebagai berikut (Riyadi, 2014: 470):
3. Variabel Intervening
Dalam penelitian ini variable intervening yang digunakan
adalah Financing to Deposit Ratio (FDR). Variabel tersebut
digunakan untuk mengetahui apakah variabel intervening dapat
46
mempengaruhi hubungan antara variabel independen dan variabel
dependen.
FDR merupakan rasio yang menunjukkan kemampuan suatu
bank dalam menyediakan dana kepada debiturnya dengan modal yang
dimiliki oleh bank maupun dana yang dapat dikumpulkan dari
masyarakat (Riyadi, 2014: 470).
Rasio ini dapat dirumuskan dengan rumus sebagai berikut
(Suwiknyo, 2010: 148):
G. Metode analisis
Analisis yang digunakan adalah analisis statistik deskriptif. Statistik
deskriptif menggambarkan data menjadi sebuah informasi yang lebih jelas
dan mudah dipahami. Dalam penelitian ini menggunakan uji statistik untuk
menguji variabel Capital Adequacy Ratio (CAR) dan Non Performing
Financing (NPF) secara parsial berpengaruh terhadap profitabilitas yang
diproksikan oleh Retrun on Assets (ROA) dengan Financing to Deposit Ratio
(FDR) sebagai variabel intervening.
1. Uji Stasioneritas
Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah menggunakan
data sekunder, maka perlu dilakukan uji stasioner. Sebuah data dapat
dikatakan stasioner jika memenuhi asumsi bahwa rata-rata dan
47
variansinya konstan sepanjang waktu serta kovarian antar dua data runtut
waktu tergantung pada kelambanan antara dua periode tersebut.
Pengambilan keputusan pada uji stasioner adalah jika nilai probabilitas <
0.05 maka data tersebut bersifat stasioner (Winarno, 2015:11.5-11.6). uji
yang digunakan adalah uji Unit Root dengan uji Augmented-Dickey-
Fuller (ADF).
2. Uji Asumsi Klasik
Pengujian asumsi klasik dilakukan dengan melalui empat tahap
yaitu uji multikolonieritas, uji autokorelasi, uji heteroskedastisitas, uji
normalitas (Ghozali, 2013: 105).
a. Uji Multikolonieritas
Uji multikolonieritas bertujuan untuk menguji apakah model
regresi ditemukan adanya korelasi antar variabel bebas (independen).
Model regresi yang baik seharusnya tidak terjadi korelasi diantara
variabel independen. Untuk mendeteksi ada tidaknya
multikolonieritas di dalam model regresi dapat dilihat dari Tolerance
Value dan Variance Inflation Factor (VIF). Tolerance Value yang
rendah sama dengan nilai VIF tinggi (karena VIF = 1/Tolerance).
Nilai cutoff yang umum dipakai untuk menunjukkan adanya
multikolonieritas adalah Tolerance Value ≤ 0.10 atau sama dengan
nilai VIF ≥ 10.
48
b. Uji Autokorelasi
Uji autokorelasi bertujuan menguji apakah dalam model
regresi linear ada korelasi antara kesalahan pengganggu pada periode
t dengan kesalahan pengganggu pada periode t-1 (sebelumnya). Jika
terjadi korelasi, maka dinamakan ada problem autokorelasi.
Autokorelasi muncul karena observasi yang berurutan sepanjang
waktu berkaitan satu sama lainnya. Untuk mendeteksi ada atau
tidaknya autokorelasi dapat menggunakan metode uji Durbin Watson
(DW test). Adapun kriteria untuk pengambilan keputusan ada
tidaknya autokorelasi:
Tabel 3.1.
Kriteria Pengambilan Keputusan Ada Tidaknya Autokorelasi
Hipotesis nol Keputusan Jika
Tidak ada autokorelasi positif Tolak 0 < d < dl
Tidak ada autokorelasi positif No desicison dl ≤ d ≤ du
Tidak ada korelasi negatif Tolak 4 – dl < d < 4
Tidak ada korelasi negatif No desicison 4 – du ≤ d ≤ 4 – dl
Tidak ada autokorelasi, positif atau negatif Tidak ditolak du < d < 4 – du
c. Uji Heteroskedastisitas
Uji heteroskedastisitas bertujuan menguji apakah dalam model
regresi terjadi ketidaksamaan variance dari residual satu pengamatan
ke pengamatan yang lain. Jika variance dari residual satu pengamatan
ke pengamatan lain tetap, maka disebut homoskedastisitas dan jika
berbeda disebut heteroskedastisitas. Model regresi yang baik adalah
yang homoskedastisitas atau tidak terjadi heteroskedastisitas.
49
Untuk menguji heteroskedastisitas penguji menggunakan uji
White untuk mengetahui ada tidaknya heteroskedastisitas.
Pengujiannya adalah jika c2
hitung < c2
tabel, maka hipotesis alternatif
adanya heteroskedastisitas dalam model ditolak (Ghozali, 2013: 143).
d. Uji Normalitas
Uji normalitas bertujuan untuk menguji apakah dalam model
regresi, variabel pengganggu atau residual memiliki distribusi normal.
Seperti diketahui bahwa uji t dan F mengasumsikan bahwa nilai
residual mengikuti distribusi normal. Ada dua cara untuk mendeteksi
apakah residual berdistribusi normal atau tidak yaitu dengan analisis
grafik dan uji statistik. Dalam penelitian ini pada pengujian hipotesis
pertama metode yang digunakan adalah analisis statistik, uji
Kolmogorov-Smirnov (K-S). Untuk penilaian uji Kolmogorov-
Smirnov (K-S) apabila nilai variabel penelitian < 0,05 maka data tidak
berdistribusi secara normal, sebaliknya jika > 0,05 maka data
berdistribusi normal.
e. Uji Linearitas
Uji ini digunakan untuk melihat apakah spesifikasi model
yang digunakan sudah benar atau tidak. Apakah fungsi yang
digunakan dalam suatu studi empiris sebaiknya berbentuk linear,
kuadrat atau kubik. Dengan uji linearitas akan diperoleh informasi
apakah model empiris sebaiknya linear, kuadrat atau kubik (Ghozali,
2013:166).
50
Dalam penelitian ini uji yang digunakan adalah uji Lagrange
Multiplier, dengan tujuan untuk mendapatkan nilai c2 hitung atau (n x
R2). Jika nilai c
2 hitung < c
2 tabel maka dapat disimpulkan bahwa
model yang benar adalah model linear (Ghozali, 2013: 170).
2. Uji Regresi
a. Koefisien Determinasi (R2)
Koefisien determinasi (R2) pada intinya mengukur seberapa
jauh kemampuan model dalam menerangkan variasi variabel
dependen. Nilai koefisien determinasi adalah antara nol dan satu (0 ≤
R2 ≤ 1). Nilai R
2 yang kecil berarti kemampuan-kemampuan variabel
independen dalam menjelaskan variasi variabel dependen amat
terbatas. Nilai yang mendekati satu berarti variabel-variabel
independen memberikan hamper semua informasi yang dibutuhkan
untuk memprediksi variasi variabel dependen (Ghozali, 2013: 97).
b. Uji Signifikansi Simultan (Uji Statistik F)
Uji statistik F pada dasarnya menunjukkan apakah semua
variabel independen atau bebas yang dimasukkan dalam model
mempunyai pengaruh secara bersama-sama terhadap variabel
dependen/terikat. Kriteria pengujian uji statistik F adalah sebagai
berikut:
51
a) Jika Fsignifikan < 5% artinya ada pengaruh yang signifikan antara
variabel independen secara bersama-sama terhadap variabel
dependen.
b) Jika Fsignifikan > 5% artinya tidak ada pengaruh yang signifikan
antara variabel independen secara bersama-sama terhadap variabel
dependen.
c. Uji Signifikansi Parameter Individual (Uji Statistik t)
Uji statistik t pada dasarnya menunjukkan seberapa jauh
pengaruh satu variabel penjelas/independen secara individual dalam
menerangkan variasi variabel dependen. Kriteria pengujian uji
statistik t adalah sebagai berikut:
a) Jika tsignifikan < 5% artinya secara parsial ada pengaruh antara
variabel independen terhadap variabel dependen.
b) Jika tsignifikan > 5% artinya secara parsial tidak ada pengaruh antara
variabel independen terhadap variabel dependen.
3. Analisis Regresi Linear Berganda
Metode dasar analisis yang digunakan dalam penelitian ini adalah
metode analisis Regresi Linear Berganda. Analisis ini digunakan untuk
mendapatkan koefisien regresi yang menentukan apakah hipotesis itu
diterima atau ditolak. Dalam penelitian ini menggunakan variabel
intervening.
52
Untuk menguji pengaruh pengaruh variabel intervening digunakan
metode analisis jalur (path analysis). Analisis jalur merupakan perluasan
dari regresi linear berganda, atau analisis jalur adalah penggunaan analisis
regresi untuk menaksir hubungan kausalitas antar variabel (model casual)
yang telah ditetapkan sebelumnya berdasarkan teori (Ghozali, 2013; 249).
H. Alat Analisis
Penelitian ini adalah merupakan data kuantitatif dimana data dapat
dinyatakan dalam bentuk angka, maka akan mudah untuk diaplikasikan ke
dalam olah data Eviews 7 dan SPSS versi 21 merupakan sebuah program
komputer statistik yang berfungsi untuk membantu dalam memproses data-
data statistik secara tepat dan cepat, serta menghasilkan berbagai output yang
dikehendaki oleh para pengambil keputusan.
53
BAB IV
ANALISIS DATA
A. Deskripsi Obyek Penelitian
Data dalam penelitian ini yaitu laporan keuangan Bank Umum
Syariah yang terdaftar di Otoritas Jasa Keuangan. Laporan keuangan yang
digunakan adalah laporan tahunan mulai tahun 2012 sampai dengan tahun
2016 yang diperoleh melalui website dari masing-masing bank.
Bank Umum Syariah yang terdaftar di OJK tercatat berjumlah 13
Bank Umum Syariah sejak tahun 2016. Dalam penelitian ini mengambil 11
bank dari 13 bank yang tersedia, dikarenakan 2 bank diantaranya PT. Bank
Tabungan Pensiunan Nasional Syariah resmi berkonversi menjadi BUS pada
tahun 2014 dan PT. Bank Aceh Syariah pada tahun 2016, sehingga kedua
bank tersebut tidak memiliki informasi lengkap berupa laporan tahunan mulai
pada tahun 2012 sampai denan 2016 berdasarkan penelitian.
B. Statistik Deskriptif
Statistik deskriptif memberikan gambaran atau deskripsi suatu data
yang dilihat dari nilai rata-rata (mean), standar deviasi, varian , maksimum,
minimum, sum, range, kurtosis, dan skewness (kemencengan distribusi)
(Ghozali, 2013: 19). Hasil analisis statistik deskriptif yang diperoleh dalam
penelitian ini dapat dilihat pada tabel 4.1.
54
Tabel 4.1.
Hasil Analisis Statistik Deskriptif
Descriptive Statistics
N Minimum Maximum Mean Std.
Deviation
ROA 55 -.201 .038 .00216 .035547
FDR 55 .738 1.977 .97143 .203441
CAR 55 .111 .639 .21579 .121303
NPF 55 .000 .049 .02457 .015723
Valid N
(listwise)
55
Sumber : Data sekunder yang diolah, 2017
Dari output di atas dapat diketahui bahwa variabel ROA dengan
jumlah data (N) sebanyak 55 mempunyai nilai rata-rata 0,00216; dengan nilai
minimal -0,201 dan maksimal 0.038, sedangkan standar deviasi sebesar
0,035547. Variabel FDR dengan jumlah data (N) sebanyak 55 mempunyai
rata-rata 0,97143; dengan nilai minimal 0,738 dan maksimal 1,977,
sedangkan standar deviasi sebesar 0,203441. Selanjutnya variabel CAR
dengan jumlah data (N) 55 mempunyai nilai rata-rata 0,21579; dengan nilai
minimal 0.111 dan maksimal 0,639 dan standar deviasi 0,121303. dan
variabel terakhir NPF dengan jumlah data (N) sebanyak 55 mempunyai nilai
rata-rata 0,02457; dengan nilai minimum 0,000 dan maksimum 0,049 serta
standar deviasi 0,015723.
55
C. Analisis Data
1. Uji Stasioneritas
Uji stasioneritas digunakan untuk menganalisis data time series
untuk melihat ada tidaknya unit root yang terkandung diantara variabel
sehingga hubungan antar variabel dalam persamaan menjadi valid. Uji
yang digunakan adalah uji Unit Root dengan uji Augmented-Dickey-
Fuller. Berdasarkan data yang diperoleh dari laporan tahunan yang
diperoleh melalui website masing-masing bank periode 2012-2016, maka
hasil uji stasioneritas dapat dilihat pada tabel 4.2 berikut:
Tabel 4.2.
Hasil Uji Stasioneritas Unit Root pada Level
No. Variabel Prob.* Keterangan
1. ROA 0.0354 Stasioner
2. FDR 0.0853 Tidak Stasioner
3. CAR 0.0294 Stasioner
4. NPF 0.6236 Tidak Stasioner
Sumber : Data sekunder yang diolah, 2017
Dari hasil pengujian pada tabel 4.2 dari keempat variabel
menunjukkan bahwa variabel FDR dan NPF belum stasioner pada tingkat
level karena output yang dihasilkan nilai Prob.* lebih besar dari 0.05
(Prob.*>0.05). Karena variabel FDR dan NPF menunjukkan data belum
stasioner maka pengujian pada unit root dilanjutkan pada tingkat first
difference. Hasil pengujian pada first difference dapat dilihat pada tabel
4.3 sebagai berikut:
56
Tabel 4.3
Hasil Pengujian Unit Root pada 1st Difference
No. Variabel Prob.* Keterangan
1. FDR 0.0000 Stasioner
2. NPF 0.0018 Stasioner
Sumber : Data sekunder yang diolah, 2017
Berdasarkan pada hasil pengujian pada tabel 4.3 menunjukkan
hasil output yang dihasilkan terlihat bahwa nilai Prob.* lebih kecil dari
0.05 (Prob.*<0.05). Dengan demikian variabel FDR dan ROA
menunjukan data telah stasioner..
2. Uji Asumsi Klasik
Model regresi yang baik harus bebas dari masalah asumsi klasik.
Uraian beikut ini akan membahas mengenai uji asumsi klasik diantaranya
sebagai berikut:
a. Uji Multikolonieritas
Uji multikolonieritas bertujuan untuk menguji apakah model
regresi ditemukan adanya korelasi antar variabel bebas (independen)
(Ghozali, 2013: 105). Untuk mengetahui apakah terjadi
multikolonieritas dapat dilihat dari nilai tolerance dan VIF yang
terdapat pada masing-masing variabel seperti terlihat pada tabel 4.4
berikut:
57
Tabel 4.4.
Hasil Uji Multikolonieritas
S
Suatu model regresi dinyatakan bebas dari multikolonieritas
adalah jika memiliki tolerance ≥0.10 atau VIF ≤10. Dari Tabel
tersebut di peroleh bahwa semua variabel bebas memiliki nilai
tolerance yang jauh di atas 0.10 dan nlai VIF jauh di bawah 10
dengan demikian dalam model ini tidak terdapat masalah
multikolonieritas.
b. Uji Autokorelasi
Uji autokorelasi bertujuan untuk menguji apakah dalam model
regresi linear ada korelasi antara kesalahan pengganggu pada periode
t dengan kesalahan pengganggu pada periode t-1 sebelumnya
(Ghozali, 2013: 110).
Dalam penelitian ini autokorelasi di uji dengan Durbin Watson
(DW-Test). Hasil regresi dengan tingkat signifikansi α = 0.05 dengan
jumlah variabel independen 3 (k = 3)dan banyaknya data (n = 55).
Coefficientsa
Model Unstandardized
Coefficients
Standardized
Coefficients
t Sig. Collinearity
Statistics
B Std.
Error
Beta Tolerance VIF
1
(Constant) .004 .023 .159 .875
FDR .071 .032 .408 2.203 .032 .370 2.705
CAR -.174 .056 -.592 -3.123 .003 .353 2.831
NPF -1.358 .271 -.600 -5.018 .000 .887 1.127
a. Dependent Variable: ROA
Sumber : data sekunder diolah, 2017
58
Berdasarkan hasil output SPSS, maka hasil uji autokolerasi dapat
ditunjukkan pada Tabel 4.5 sebagai berikut :
Tabel 4.5.
Hasil Uji Autokorelasi dengan Uji (DW-test)
Model Summaryb
Model R R Square Adjusted R
Square
Std. Error of the
Estimate
Durbin-Watson
1 .593a .352 .314 .029441 2.237
a. Predictors: (Constant), NPF, FDR, CAR
b. Dependent Variable: ROA
Sumber: data sekunder yang diolah, 2017
Nilai DW pada model regresi pertama menunjukkan angka
sebesar 2,237, untuk model regresi pertama pada tabel DW
menunjukkan bahwa untuk k= 3 dan n= 55 besarnya DW-tabel: du=
1,681 sehingga 4 – du = 2,319. Dari perhitungan tersebut disimpilkan
bahwa nilai du < DW-test < 4-du sehingga nilai tersebut menunjukkan
bahwa pada hasil tersebut tidak terdapat autokorelasi.
c. Uji Heteroskedastisitas
Uji heteroskedastisitas bertujuan untuk menguji apakah dalam
model regresi terjadi ketidaksamaan variance dari residual satu
pengamatan ke pengamatan yang lain. Jika variance dari residual satu
pengamatan ke pengamatan lain tetap disebut Homoskedastisitas dan
jika berbeda disebut Heteroskedastisitas. Model regresi yang baik
adalah yang Homoskedastisitas atau tidak terjadi Heteroskedastisitas.
Dalam penelitian ini uji heteroskedastisitas menggunakan uji
white. Uji white ini dapat dilakukan dengan meregres residual kuadrat
59
(U2t) dengan variabel independen, variabel independen kuadrat dan
perkalian (interaksi) variabel independen (Ghozali, 2103: 143).
Tabel 4.6.
Hasil Uji Heteroskedastisitas dengan Uji White
Model Summary
Model R R Square Adjusted R
Square
Std. Error of the
Estimate
1 .477a .227 .182 .00280
a. Predictors: (Constant), NPF, FDR, CAR
Sumber : data sekunder diolah, 2017
Berdasarkan tabel dapat diketahui bahwa nilai R2 sebesar
0,227, maka dapat diketahui besarnya R2
hitung, yaitu 55*0,227=
12,485. Sedangkan besarnya R2
tabel adalah 67,5048. Karena R2
hitung <
R2
tabel, maka gejala penyakit heteroskedastisitas dalam model
persamaan ini tidak ada.
d. Uji Normalitas
Uji normalitas bertujuan untuk menguji apakah dalam model
regresi, variabel pengganggu atau residual memiliki distribusi normal
(Ghozali,2013: 160). Normalitas suatu data merupakan syarat utama
suatu penyelesaian statistik parametrik. Pengujian normalitas
dilakukan dengan uji kolmogrov – smirnov dengan kriteria:
1. Jika nilai Asymp. Sig. (2 – tailed) ≥ 0,05 data berdistribusi
normal.
2. Jika nilai Asymp. Sig. (2 – tailed) ≤ 0,05 data tidak berdistribusi
normal.
60
Tabel 4.7.
Hasil Uji Normalitas
One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test
Unstandardized
Residual
N 55
Normal Parametersa,b
Mean .0000000
Std. Deviation .02861133
Most Extreme Differences
Absolute .165
Positive .120
Negative -.165
Kolmogorov-Smirnov Z 1.225
Asymp. Sig. (2-tailed) .099
a. Test distribution is Normal.
b. Calculated from data.
Sumber: data sekunder yang diolah, 2017
Dari tabel hasil uji di atas diketahui nilai Asymp. Sig. (2-
tailed) residual sebesar 0,099 > 0,05 maka dapat dinyatakan bahwa
data tersebut terdistribusi secara normal.
e. Uji Linearitas
Uji ini digunakan untuk melihat apakah spesifikasi model
yang digunakan sudah benar atau tidak (Ghozali, 2013: 166). Dalam
penelitian ini uji linearitas yang digunakan adalah uji Lagrange
Multiplier dapat dilihat pada tabel 4.8 berikut:
61
Tabel 4.8.
Hasil Uji Linearitas dengan Uji Lagrange Multiplier
Model Summary
Model R R Square Adjusted R
Square
Std. Error of the
Estimate
1 .797a .636 .629 .021655
a. Predictors: (Constant), LMLINIER
Sumber: data sekunder yang diolah, 2017
Berdasarkan tabel dapat diketahui bahwa nilai c2 sebesar
0,636, maka dapat diketahui besarnya c2
hitung, yaitu 55*0,636 =
34,980. Sedangkan besarnya c2
tabel adalah 67,5048. Karena c2
hitung <
c2
tabel, maka dapat disimpulkan bahwa model yang benar adalah
model linear.
3. Hasil Uji Statistik (Regresi berganda)
a. Uji Koefisien Determinasi (R2)
Menurut Ghozali (2013: 97) koefisien determinasi (R2) pada
intinya mengukur seberapa jauh kemampuan model dalam
menerangkan variasi variabel dependen.
Tabel 4.9.
Hasil Uji Koefisien Determinasi (R2)
Model Summary
Model R R Square Adjusted R
Square
Std. Error of the
Estimate
1 .593a .352 .314 .029441
a. Predictors: (Constant), NPF, FDR, CAR
Sumber: data sekunder di olah, 2017
62
Berdasarkan tabel 4.9 dapat disimpulkan bahwa:
1. Koefisien korelasi (R) sebesar 0,593 yang artinya terdapat
hubungan yang cukup kuat antara variabel independen dan
dependen (karena mendekati angka 1).
2. Koefisien determinasi (Adjusted R2) sebesar 0,314 yang berarti
kontribusi variablel independen menjelaskan/mempengaruhi
variabel dependen sebesar 31,4% sedangkan sisanya sebesar
68,6% dijelaskan/dipengaruhi oleh variabel lain yang tidak
termasuk dalam penelitian ini.
b. Uji Signifikansi Simultan (Uji Statistik F)
Uji F pada dasarnya menunjukkan apakah semua variabel
indepenen atau bebas yang dimasukkan dalam model mempunyai
pengaruh secara bersama-sama terhadap variabel dependen atau
terikat (Ghozali, 2013: 98). Uji ini dilakukan dengan cara melihat
besarnya Sig. jika nilai Sig. lebih kecil dari 0,05 berarti variabel
independen bersama-sama mempengaruhi variabel dependen secara
signifikan.
63
Tabel 4.10.
Uji Signifikansi Simultan (Uji Statistik F)
ANOVAa
Model Sum of
Squares
Df Mean
Square
F Sig.
1
Regression .024 3 .008 9.241 .000b
Residual .044 51 .001
Total .068 54
a. Dependent Variable: ROA
b. Predictors: (Constant), NPF, FDR, CAR
Sumber : Data sekunder yang diolah, 2017
Berasarkan tabel di atas menunjukkan F hitung sebesar 9,241
dengan nilai signifikansi 0,000 dimana nilai signifikansi ini kurang
dari nilai alpha sebesar 0,05 sehingga memberikan keputusan bahwa
semua variabel independen secara bersama-sama mempengaruhi
variabel dependen secara signifikan.
c. Uji Signifikansi Parameter Individual (Uji Statistik t)
Uji statistik t pada dasarnya menunjukkan seberapa jauh
pengaruh satu variabel penjelas/independen secara individual dalam
menerangkan variasi variabel dependen (Ghozali, 2013: 98).
64
Tabel 4.11.
Uji Parsial (Uji Statistik t) Variabel ROA
Coefficientsa
Model Unstandardized
Coefficients
Standardized
Coefficients
T Sig.
B Std.
Error
Beta
1
(Constant) .004 .023 .159 .875
CAR -.174 .056 -.592 -3.123 .003
NPF -1.358 .271 -.600 -5.018 .000
FDR .071 .032 .408 2.203 .032
a. Dependent Variable: ROA
Sumber : Data sekunder yang diolah, 2017
Berdasarkan hasil pengolahan uji statistik di atas dapat
disimpulkan bahwa:
1. Nilai thitung Capital Adequacy Ratio sebesar -3,123 dengan nilai
signifikansi 0,003 dan nilai ttabel 1,674. Karena nilai thitung < nilai
ttabel dan nilai signifikansi < 0,05 maka model regresi dapat
digunakan untuk memprediksi profitabilitas (ROA) atau dapat
disimpulkan bahwa Capital Adequacy Ratio berpengaruh negatif
dan signifikan terhadap profitabilitas (ROA).
2. Nilai thitung Non Performing Financing sebesar -5,018 dengan nilai
signifikansi 0,000 dan nilai ttabel 1,674. Karena nilai thitung < nilai
ttabel dan nilai signifikansi < 0,05 maka model regresi dapat
digunakan untuk memprediksi profitabilitas (ROA) atau dapat
disimpulkan bahwa Non Performing Financing berpengaruh
negatif dan signifikan terhadap profitabilitas (ROA).
65
3. Nilai thitung Financing to Deposit Ratio sebesar 2,203 dengan nilai
signifikansi 0,032 dan nilai ttabel 1,674. Karena nilai thitung > nilai
ttabel dan nilai signifikansi < 0,05 maka model regresi dapat
digunakan untuk memprediksi profitabilitas (ROA) atau dapat
disimpulkan bahwa Financing to Deposit Ratio berpengaruh
positif dan signifikan terhadap profitabilitas (ROA).
Tabel 4.12.
Uji Parsial (Uji Statistik t) Variabel FDR
Coefficientsa
Model Unstandardized
Coefficients
Standardized
Coefficients
t Sig.
B Std.
Error
Beta
1
(Constant) .623 .049 12.767 .000
CAR 1.362 .145 .812 9.415 .000
NPF 2.230 1.116 .172 1.997 .051
a. Dependent Variable: FDR
Sumber: data sekunder yang diolah, 2017
Berdasarkan hasil pengolahan uji statistik di atas dapat
disimpulkan bahwa:
1. Nilai thitung Capital Adequacy Ratio sebesar 9,415 dengan nilai
signifikansi 0,000. Karena nilai signifikansi < 0,05 maka model
regresi dapat digunakan untuk memprediksi FDR atau dapat
disimpulkan bahwa Capital Adequacy Ratio berpengaruh positif
dan signifikan terhadap FDR.
Nilai thitung Non Performing Financing sebesar 1,997 dengan
nilai signifikansi 0,051. Karena nilai signifikansi > 0,05 maka model
66
regresi dapat digunakan untuk memprediksi FDR atau dapat
disimpulkan bahwa Non Performing Financing berpengaruh positif
dan tidak signifikan terhadap profitabilitas (ROA).
4. Analisis Jalur (Path Analysis)
Untuk menguji pengaruh variabel intervening digunakan metode
analisis jalur (Path Analysis). Analisis jalur merupakan perluasan dari
analisis linear berganda, analisis jalur adalah penggunaan analisis regresi
untuk menaksir hubungan kausalitas antar variabel (model casual) yang
telah ditetapkan sebelumnya berdasarkan teori (Ghozali, 2013: 249).
a. Hasil Persamaan Regresi Pertama
Hasil persamaan pertama analisis jalur dalam penelitian ini
dapat dilihat pada tabel 4.13:
Tabel 4.13.
Hasil Persamaan Pertama
Model Summary
Model R R Square Adjusted R
Square
Std. Error of the
Estimate
1 .794a .630 .616 .126063
a. Predictors: (Constant), NPF, CAR
Sumber: data sekunder yang diolah, 2017
Menunjukkan nilai R2 (R Square) sebesar 0.630. Nilai R
2 ini
digunakan dalam penghitungan nilai e1. e1 merupakan varian variabel
FDR yang tidak dijelaskan oleh CAR dan NPF. Besarnya e1=√1-R2=
√1- 0.630= √0.37= 0.608.
67
Tabel 4.14
Analisis Regresi Persamaan Pertama
Coefficientsa
Model Unstandardized
Coefficients
Standardized
Coefficients
t Sig.
B Std.
Error
Beta
1
(Constant) .623 .049 12.767 .000
CAR 1.362 .145 .812 9.415 .000
NPF 2.230 1.116 .172 1.997 .051
a. Dependent Variable: FDR
Sumber: data sekunder yang diolah, 2017
Berdasarkan keterangan tabel 4.14 dapat diketahui persamaan
regresi sebagai berikut:
Z = a0 + b1X1 + b2X2 + e1
Z = 0,623 + 1,362 CAR + 2,230 NPF + 0,608
Persamaan tersebut menunjukkan bahwa:
1) Konstanta 0,623 menyatakan bahwa jika rata-rata variabel
independen konstan, maka rata-rata tingkat FDR akan naik
sebesar 0,623.
2) Setiap terjadi kenaikan CAR, akan diikuti dengan peningkatan
FDR sebesar 1,362 sebesar -0,174.
3) Setiap terjadi kenaikan NPF, akan diikuti dengan peningkatan
FDR sebesar 2,230.
b. Hasil Persamaan Regresi Kedua
Hasil persamaan kedua analisis jalur dalam penelitian ini
dapat dilihat pada tabel 4.15:
68
Tabel 4.15.
Hasil Persamaan Kedua
Menunjukkan nilai R2 (R Square) sebesar 0.352. Nilai R
2 ini
digunakan dalam penghitungan nilai e2. e2 merupakan varian variabel
ROA yang tidak dijelaskan oleh CAR, NPF dan FDR. Besarnya
e2=√1-R2= √1- 0.352= √0.648= 0.805.
Tabel 4.16.
Analisis Regresi Persamaan Kedua
Coefficientsa
Model Unstandardized
Coefficients
Standardized
Coefficients
T Sig.
B Std.
Error
Beta
1
(Constant) .004 .023 .159 .875
CAR -.174 .056 -.592 -3.123 .003
NPF -1.358 .271 -.600 -5.018 .000
FDR .071 .032 .408 2.203 .032
a. Dependent Variable: ROA
Sumber: data sekunder yang diolah, 2017
Berdasarkan keterangan tabel 4.16 dapat diketahui persamaan
regresinya sebagai berikut:
Y = a0 + b1X1 + b2X2 + b3Z + e2
Y = 0,004 + (-0,174) CAR + (-1,358) NPF + 0,071 FDR + 0,805
Model Summary
Model R R Square Adjusted R
Square
Std. Error of the
Estimate
1 .593a .352 .314 .029441
a. Predictors: (Constant), FDR, NPF, CAR
Sumber: data sekunder yang diolah, 2017
69
Persamaan tersebut menunjukkan bahwa:
1) Konstanta 0,004 menyatakan bahwa jika rata-rata variabel
independen konstan, maka rata-rata tingkat ROA akan naik
sebesar 0,004.
2) Setiap terjadi kenaikan CAR, akan diikuti dengan penurunan ROA
sebesar -0,174.
3) Setiap terjadi kenaikan NPF, akan diikuti dengan penurunan ROA
sebesar -1,358.
4) Setiap terjadi kenaikan FDR, akan diikuti dengan kenaikan ROA
sebesar 0,071.
Secara lengkap hasil analisis jalur dalam penelitian ini,
dijelaskan secara rinci pada gambar 4.1.
Gambar 4. 1. Hasil Analisi Jalur
D. Pembahasan Hasil Penelitian
1. Pengaruh CAR terhadap profitabilitas ROA
Berdasarkan hasil uji signifikansi parameter individual (uji
statistik t) diperoleh nilai thitung sebesar -3,123 dan nilai signifikansi untuk
CAR (X1)
ROA (Y) FDR (Z)
NPF (X2)
e1= 0,608
e2= 0,805
-0,173
-1,358
0,071 1,362
2,230
70
CAR 0,003. Karena nilai signifikansi < 0,05 maka keputusannya adalah
H1 ditolak yang berarti bahwa CAR berpengaruh negatif signifikan
terhadap profitabilitas ROA.
Hasil penelitian yang telah dilakukan menunjukkan bahwa CAR
berpengaruh negatif dan signifikan terhadap ROA. Semakin rendah rasio
CAR suatu bank, maka ROA akan semakin tinggi begitupun sebaliknya
jika rasio CAR suatu bank tinggi, maka ROA akan semakin menurun. Hal
ini disebabkan karena bank syariah belum memanfaatkan sumber-sumber
tambahan modal lainnya sehingga pertumbuhan modal tidak dapat
mengimbangi pertumbuhan aktiva produktif yang nantinya akan
berdampak pada profitabilitas bank. Prinsip kehati-hatian harus lebih
diperhatikan terutama dalam menempatkan dananya dalam investasi,
karena perbankan harus dapat menjaga tingkat kecukupan modalnya
sesuai dengan standard yang telah ditetapkan oleh Bank Indonesia yaitu
minimal sebesar 8%. Dengan terjaganya tingkat kecukupan modal, maka
kepercayaan masyarakat terhadap bank tersebut akan meningkat,
sehingga masyarakat akan merasa aman saat menyimpan dananya di bank
yang nantinya akan meningkatkan profitabilitas bank.
Penelitian ini didukung oleh penelitian yang dilakukan Widowati,
S. A., dan Suryono, B (2015) yang menyatakan rasio CAR berpengaruh
negatif signifikan terhadap ROA. Penelitian lain yang mendukung hasil
penelitian ini adalah Raharjo, D. P.A., dkk (2014) yang menyatakan
bahwa CAR berpengaruh negatif dan signifikan terhadap ROA.
71
2. Pengaruh NPF terhadap profitabilitas ROA
Berdasarkan hasil uji signifikansi parameter individual (uji
statistik t) diperoleh nilai thitung sebesar -5,018 dan nilai signifikansi untuk
NPF 0,000. Karena nilai signifikansi < 0,05 maka keputusannya adalah
H2 diterima yang berarti bahwa NPF berpengaruh negatif dan signifikan
terhadap profitabilitas ROA.
Hasil penelitian ini sejalan dengan teori sebelumnya yang
menyatakan bahwa adanya pengaruh negatif mengindikasikan, semakin
tinggi NPF maka kualitas pembiayaan suatu bank akan semakin buruk,
yang nantinya akan mempengaruhi tingkat profitabilitas bank tersebut.
Dengan adanya pembiayaan yang bermasalah maka bank tidak dapat
menghasilkan keuntungan, sehingga profitabilitas yang diproksikan
dengan ROA akan mengalami penurunan karena tidak adanya
keuntungan dari kegiatan usahanya. Hasil penelitian ini sesuai dengan
teori Dendawijaya (2009: 82) yang menyatakan bahwa dampak bagi
pihak bank sebagai akibat timbulnya pembiayaan bermasalah tersebut
dapat berupa, hilangnya kesempatan untuk memperoleh income
(pendapatan) dari kredit yang diberikannya, sehingga mengurangi
perolehan laba dan berpengaruh buruk bagi profitabilitas bank.
NPF berpengaruh negatif dan signifikan ini sesuai dengan
penelitian penelitian Anggreni, M. R., dan Suardhika, I. M. S., (2014)
menunjukkan bahwa NPL berpengaruh negatif terhadap profitabilitas,
yang berarti peningkatan NPL akan menyebabkan penurunan
72
profitabilitas. Didukung juga oleh penelitian Putri, C. C (2015) dengan
hasil bernilai negatif dan signifikansi yang < 0,05, maka dapat
disimpulkan bahwa NPL mempunyai pengaruh signifikan terhadap
profitabilitas yang diproksikan dengan ROA.
3. Pengaruh FDR terhadap profitabilitas ROA
Berdasarkan hasil uji signifikansi parameter individual (uji
statistik t) diperoleh nilai thitung sebesar 0,071 dan nilai signifikansi untuk
FDR sebesar 0,032. Karena nilai signifikansi < 0,05 maka keputusannya
adalah H3 diterima yang berarti bahwa FDR berpengaruh positif dan
signifikan terhadap profitabilitas ROA.
Hal ini berarti besar atau kecilnya rasio FDR suatu bank akan
mempengaruhi profitabilitas bank tersebut, ketika penyaluran dana yang
didistribusikan ke masyarakat tinggi maka akan mendapat pengembalian
yang tinggi pula dan akan berdampak pada perolehan laba suatu bank.
Hal ini tentunya akan meningkatkan FDR sehingga profitabilitas yang
diproksikan dengan ROA juga akan ikut mrningkat.
Hasil penelitian ini sesuai dengan penelitian Riyadi, S dan
Yulianto, A (2014) yang menyatakan bahwa FDR berpengaruh positif
dan signifikan terhadap profitabilitas. Indrayani, P. A dkk (2016) juga
mendukung penelitian ini dengan menunjukkan bahwa ada pengaruh
positif dan signifikan secara parsial LDR terhadap ROA.
73
4. Pengaruh CAR terhadap FDR
Berdasarkan hasil uji signifikansi parameter individual (uji
statistik t) diperoleh nilai thitung sebesar 9,451 dan nilai signifikansi untuk
CAR sebesar 0,000. Karena nilai signifikansi < 0,05 maka keputusannya
adalah H4 diterima yang berarti bahwa CAR berpengaruh positif dan
signifikan terhadap FDR.
Hasil penelitian ini sejalan dengan teori sebelumnya yang
menyatakan bahwa, tingkat kecakupan modal sangat penting bagi bank
untuk menyalurkan kreditnya. Apabila tingkat kecakupan modal yang
dimiliki suatu bank baik, maka masyarakat akan tertarik untuk
mengambil kredit di bank tersebut, dan pihak bank akan mempunyai dana
cadangan apabila sewaktu-waktu terjadi kredit macet. Bank dengan rasio
CAR yang tinggi maka kreditnya juga baik, sehingga apabila CAR
meningkat maka akan meningkatkan Financing Deposit Ratio (FDR).
Penelitian ini didukung oleh Hersugondo dan Tamtomo, S. H.,
(2012) memperoleh hasil bahwa CAR berpengaruh positif dan signifikan
terhadap LDR. Penelitian lain yang sesuai adalah penelitian Edo, D. S. R.,
dan Wiagustini, N. L. P., (2014) menyatakan CAR berpengaruh positif
dan signifikan terhadap LDR.
5. Pengaruh NPF terhadap FDR
Berdasarkan hasil uji signifikansi parameter individual (uji
statistik t) diperoleh nilai thitung sebesar 1,997 dan nilai signifikansi untuk
NPF 0,051. Karena nilai signifikansi > 0,05 maka keputusannya adalah
74
H5 ditolak yang berarti bahwa NPF tidak berpengaruh signifikan terhadap
FDR.
Hasil penelitian ini menyatakan bahwa NPF tidak membawa
pengaruh terhadap FDR, setiap kenaikan NPF tidak serta merta diikuti
oleh kenaikan FDR. Semakin tinggi nilai NPF akan menurunkan tingkat
likuiditas suatu bank. NPF akan menurunkan likuiditas bank karena
semakin tingginya kredit macet, maka likuiditas likuiditas bank akan
terganggu. Begitu pula sebaliknya, semakin menurunnya NPF akan
menaikkan likuiditas bank bank yang di proksikan oleh FDR. Dampak
dari keberadaan NPF dalam jumlah besar tidak hanya berdampak pada
bank yang bersangkutan, tetapi juga meluas dalam cakupan nasional.
Penelitian ini didukung oleh Mutia, R., dkk (2014) memperoleh hasil
bahwa NPL tidak berpengaruh secara signifikan terhadap LDR.
6. Pengaruh CAR terhadap profitabilitas (ROA) dengan dimediasi oleh
FDR
Berdasarkan hasil analisis jalur pengaruh CAR terhadap
profitabilitas ROA melalui FDR menunjukkan, nilai pengaruh langsung
variabel CAR terhadap ROA sebesar -0,174, sedangkan nilai pengaruh
tidak langsung diperoleh dari nilai koefisien CAR terhadap FDR (X1Z)
dikalikan dengan nilai koefisien FDR terhadap ROA (ZY) menjadi 1,362
x 0,071 = 0,097. Maka pengaruh total yang diberikan adalah pengaruh
langsung ditambah dengan pengaruh tidak langsung yaitu: (-0,174) +
0,097 = -0,077. Berdasarkan hasil perhitungan di atas menunjukkan
75
bahwa nilai koefisien pengaruh tidak langsung sebesar 0,097 dan
pengaruh langsung sebesar -0,174 yang berarti bahwa nilai koefisien
pengaruh tidak langsung lebih besar dari nilai koefisien pengaruh
langsung (0,097 > -0,174). Hal ini menunjukkan bahwa variabel CAR
dapat melalui variabel intervening yaitu FDR dalam mempengaruhi ROA.
7. Pengaruh NPF terhadap profitabilitas (ROA) dengan dimediasi oleh
FDR
Berdasarkan hasil analisis jalur untuk pengaruh NPF terhadap
profitabilitas ROA melalui FDR menunjukkan, nilai pengaruh langsung
variabel NPF terhadap ROA sebesar -1,358, sedangkan nilai pengaruh
tidak langsung diperoleh dari nilai koefisien NPF terhadap FDR (X2Z)
dikalikan dengan nilai koefisien FDR terhadap ROA (ZY) menjadi 2,230
x 0,071 = 0,158. Maka pengaruh total yang diberikan adalah pengaruh
langsung ditambah dengan pengaruh tidak langsung yaitu: (-1,358) +
0,158 = -1,200. Berdasarkan hasil perhitungan di atas menunjukkan
bahwa nilai koefisien pengaruh tidak langsung sebesar 0,158 dan
pengaruh langsung sebesar -1,358 yang berarti bahwa nilai koefisien
pengaruh tidak langsung lebih besar dari nilai koefisien pengarus
langsung (0,158 > -1,358). Hal ini menunjukkan bahwa variabel NPF
dapat melalui variabel intervening yaitu FDR dalam mempengaruhi ROA.
76
Tabel 4.17.
Hasil Penelitian
No. Hipotesis Hasil
H1 CAR berpengaruh positif dan signifikan terhadap profitabilitas ROA bank
syariah.
Ditolak
H2 NPF berpengaruh negatif dan signifikan terhadap profitabilitas ROA bank
syariah.
Diterima
H3 FDR berpengaruh positif dan signifikan terhadap profitabilitas ROA bank
syariah.
Diterima
H4 CAR berpengaruh positif dan signifikan terhadap FDR Diterima
H5 NPF berpengaruh negatif dan signifikan terhadap FDR Ditolak
H6 FDR mampu memediasi pengaruh CAR terhadap profitabilitas ROA bank
syariah
Diterima
H7 FDR mampu memediasi pengaruh NPF terhadap profitabilitas ROA bank
syariah
Diterima
Sumber: data yang diolah, 2017
77
BAB V
PENUTUP
A. Kesimpulan
Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan untuk menguji pengaruh
Capital Adequacy Ratio dan Non Performing Ratio terhadap Profitabilitas
ROA dengan Financing to Deposit Ratio sebagai variabel intervening. Maka
dapat disimpulkan bahwa hasil dari penelitian ini adalah :
1. Variabel Capital Adequacy Ratio berpengaruh negatif dan signifikan
terhadap profitabilitas ROA yang berarti, apabila CAR naik maka akan
berdampak pada penurunan ROA atau sebaliknya, apabila rasio CAR
turun akan berdampak pada kenaikan ROA.
2. Variabel Non Performing Financing berpengaruh negatif dan signifikan
terhadap profitabilitas ROA, dengan adanya pembiayaan bermasalah
yang tinggi maka bank tidak dapat menghasilkan keuntungan, sehingga
akan berdampak pada penurunan profitabilitas bank.
3. Variabel Financing to Deposit Ratio berpengaruh positif dan signifikan
terhadap profitabilitas ROA, jika penyaluran dana yang didistribusikan
kepada masyarakat tinggi maka, bank akan mendapat pengembalian yang
tinggi pula dan akan berdampak pada perolehan profitabilitas bank yang
meningkat.
78
4. Variabel Capital Adequacy Ratio berpengaruh positif dan signifikan
terhadap Financing to Deposit Ratio, semakin bertambahnya rasio modal
yang berhasil dihimpun suatu bank, maka kredit yang disalurkan akan
semakin bertambah.
5. Variable Non Performing Financing tidak berpengaruh signifikan
terhadap Financing to Deposit Ratio, NPF tidak membawa pengaruh
terhadap FDR, dimana jika NPF tinggi maka akan menurunkan FDR, atau
sebaliknya.
6. Hasil analisis jalur pengaruh CAR terhadap profitabilitas ROA melalui
FDR menunjukkan bahwa, nilai koefisien pengaruh tidak langsung lebih
besar dari nilai koefisien pengarus langsung, maka dalam meningkatkan
profitabilitas dipilih jalur tidak langsung yaitu melalui FDR (FDR mampu
memediasi hubungan antara CAR terhadap ROA).
7. Hasil analisis jalur pengaruh NPF terhadap profitabilitas ROA melalui
FDR menunjukkan bahwa, nilai koefisien pengaruh tidak langsung lebih
besar dari nilai koefisien pengarus langsung, maka dalam meningkatkan
profitabilitas dipilih jalur tidak langsung yaitu melalui FDR (FDR mampu
memediasi hubungan antara NPF terhadap ROA).
B. Keterbatasan Penelitian
Dalam penelitian ini adapun keterbatasan penelitian yang perlu
dikembangkan oleh para peneliti selanjutnya:
79
1. Terbatasnya variabel independen yang hanya menggunakan 2 variabel
dalam penelitian ini.
2. Terbatasnya tahun/periode penelitian yang hanya berjangka waktu 5
tahun dalam penelitian ini.
3. Terbatasnya objek penelitian yang hanya menggunakan 11 Bank Umum
Syariah dari 13 Bank Umum Syariah yang ada.
C. Saran
Dengan telah dilakukannya penelitian tentang pengaruh Capital
Adequacy Ratio dan Non Performing Financing terhadap profitabilitas
dengan Financing to Deposit Ratio sebagai variabel intervening, adapun
saran-saran yang dapat dikemukakan dalam penelitian ini utuk pihak-pihak
yang berkepentingan untuk pencapaian manfaat yang optimal, dan
pengembangan dari hasil penelitian berikut:
1) Bagi pihak perbankan
Bagi bank, disarankan kepada manajemen untuk melakukan kinerja
keuangan dengan menggunakan secara periodik, hal ini dimaksudkan
untuk dapat meningkatkan kinerja keuangan di masa yang akan datang
dan melakukan pengawasan yang lebih ketat khususnya dalam hal
pemberian kredit, hal ini dimaksudkan untuk dapat mengurangi tingkat
kredit macet di masa yang akan datang serta harus memperhatikan faktor
lain yang berpengaruh baik internal seperti ukuran perusahaan, struktur
80
aktiva dan lain -lain serta memperhatikan kondisi sosial, politik dan
ekonomi yang sangat berpengaruh.
2) Bagi akademisi
Untuk pihak akademisi dapat dijadikan sebagai acuan untuk penelitian
selanjutnya dengan kajian yang lebih mendalam. Selain itu diharapkan
kampus lebih menambah lagi referensi baik yang berupa jurnal atau
buku-buku yang terkait keuangan.
3) Bagi penelitian yang akan datang
Untuk Penelitian selanjutnya agar menambahkan variabel lain yang dapat
menjelaskan pengaruhnya terhadap profitabilitas bank maupun rasio
FDR. Diantaranya menggunakan tambahan variabel EPS, ROE, DPK,
PER, PBV dan indikator lain yang diharapkan mampu mewakili semua
variabel yang mempengaruhi profitabilitas maupun FDR. Dalam
penelitian yang akan datang disarankan untuk menambah obyek pada
Unit Usaha Syariah ataupun Bank Perkreditan Rakyat, dengan harapan
supaya mendapat hasil yang lebih akurat.
81
DAFTAR PUSTAKA
BUKU
Darmawi, Herman. 2011. Manajemen Perbankan. Jakarta: Bumi Aksara
Dendawijaya, Lukman. 2005. Manajemen Perbankan. Edisi kedua, Bogor:
Penerbit Ghalia Indonesia
___________________. 2009. Manajemen Perbankan. Bogor; Ghalia Indonesia
Fahmi, Irham. 2014. Pengantar Perbankan Teori Dan Aplikasi. Bandung:
Alfabeta
Hanafi, Mamduh M dan Abdul Halim. 2005. Analisis Laporan Keuangan.
Yogyakarta: Unit Penerbit dan Percetakan AMP-YKPN
Ismail. 2010. Akuntansi Bank: Teori Dan Aplikasi Dalam Rupiah. Jakarta:
Kencana
Kasmir. 2010. Analisis Laporan Keuangan. Jakarta: PT Raja Grafindo Persada
______. 2014. Analisis Laporan Keuangan. Jakarta: Rajawali Pres
______. 2014. Manajemen Perbankan. Jakarta: Rajawali Pers
Rivai, Veithzal Dkk. 2007. Bank And Financial Institution Management
Conventional and Sharia System. Jakarta: Pt Rajagrafindo Persada
Ruslan, Rosady. 2010. Metode Penelitian Public Relations Dan Komunikasi.
Jakarta: Rajawali Pres
Sugiyono. 2014. Metode Penelitian Kuantitatif Dan Kualitatif. Bandung: Alfabeta
________. 2016. Metode Penelitian Manajemen. Bandung: ALFABETA
Sumanto. 1990. Metodologi Penelitian Sosial Dan Pendidikan. Yogyakarta: Andi
Offset
Ghozali, Imam. (2013). Aplikasi Analisis Multivariate dengan Program IBM
SPSS 21. Semarang: UNDIP
Suwiknyo, Dwi. 2010. Analisis Laporan Keuangan Perbankan Syariah.
Yogyakarta: Pustaka Pelajar
Winarno, Wing Wahyu. (2015). Analisis Ekonometrika dan Statistik dengan
Eviews. Yogyakarta: UPP STIM YKPN
82
JURNAL
Agustina dan Anthony Wijaya. (2013). Analisis Faktor-Faktor yang
Mempengaruhi Loan Deposit Ratio Bank Swasta Nasional di Bank
Indonesia. Jurnal Wira Ekonomi Mikroskil, Volume 3, Nomor 02.
Agustini, Ni Luh Putu Budi,. dkk. (2017). Pengaruh Kecukupan Modal dan Risiko
Kredit terhadap profitabilitas: Likuiditas Sebagai Pemediasi. E-jurnal
Ekonomi dan Bisnis Universitas Udayana, 6, 6.
Anggreni, Made Ria dan I Made Sadha Suardhika. (2014). Pengaruh Dana Pihak
Ketiga, kecakupan Modal, Risiko Kredit dan Suku Bunga Kredit pada
Profitabilitas. E-Jurnal Akuntansi Universitas Udayana, Vo;. 9, No. 1.
Armereo, Crystha. (2015). Analisis Faktor – Faktor yang Mempengaruhi
Profitabilitas Bank Syariah Yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia
Indonesia. Jurnal Ilmiah Ekonomi Global Masa Kini Volume 06 No.01.
Astohar. (2016). Pengaruh Capital Adequacy Ratio (CAR) dan Financing to
Deposit Ratio terhadap Profitabilitas Perbankan Syariah di Indonesia
dengan Inflasi Sebagai Variabel Pemoderasi. Among Makarti Vol.9 No.18.
Buchory, Herry Achmad. (2014). Analysis of The Effect of Capital, Credit Risk
and Profitability to Implementation Banking Intermediation Function.
International Journal of Business, Economic and Law, Vol. 4.
Edo, Delsy Setiawati Ratu dan Ni Luh Putu Wiagustini. (2014). Pengaruh Dana
Pihak Ketiga, Non Performing Loan, dan Capital Adequacy Ratio terhadap
Loan to Deposit Ratio dan Return On Assets pada Sektor Perbankan di
Bursa Efek Indonesia. E-Junal Ekonomi dan Bisnis Universitas Udayana,
Vol. 3, No. 11.
Fadila, Dewi dan Yuliani. (2015). Peran ROA sebagai Pemediasi CAR, NPL, dan
LDR Bank Pembangunan Daerah di Indonesia. Jurnal Manajemen dan
Bisnis Sriwijaya, Vol. 13, No. 2.
Hakiim, Ningsukma Dan Haqiqi Rafsanjani. (2016). Pengaruh Internal Capital
Adequency Ratio (CAR),Financing To Deposit Ratio (FDR), dan Biaya
Operasional per Pendapatan Operasional (BOPO) Dalam
PeningkatanProfitabilitas Industri Bank Syariah di Indonesia. Jurnal
Aplikasi Manajemen, Volume 14, Nomor 1.
Harianto, Syawal. (2017). Rasio Keuangan dan Pengaruhnya terhadap
Profitabilitas pada Bank Pembiayaan Rakyat Syariah Di Indonesia. Jurnal
Bisnis Dan Manajemen Volume 7 (1).
Hersugondo dan Handy Setyo Tamtomo. (2012). Pengaruh CAR, NPL, DPK dan
ROA terhadap LDR Perbankan Indonesia. Dharma Ekonomi, No. 36, Th.
XIX.
83
Indrayani, Putu Agustina, Dkk. (2016). Pengaruh Non Perfoming Loan (Npl),
Loan To Deposit Ratio(LDR) dan Net Interest Margin (NIM) Terhadap
Return On
Asset (ROA) Pada Bank Umum yang Terdaftar di Bursa Efek
IndonesiaTahun 2014. e-Journal Bisma Universitas Pendidikan Ganesha.
Layaman Dan Qoonitah Fitri Al-Nisa. (2016). Analisis Pengaruh Capital
Adequacy Ratio (CAR) Dan Financing To Deposit Ratio (FDR) terhadap
Profitabilitas Bank Syariah. Jurnal Kajian Ekonomi Dan Perbankan
Syariah, Volume , Nomor 1.
Lemiyana Dan Erdah Litriani. (2016). Pengaruh NPF, FDR, BOPO Terhadap
Return On Asset (ROA) pada Bank UmumSyariah. I-Economic Vol. 2.
No.1.
Mutia, Ratna., dkk. (2014). Analisis Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Fungsi
Intermediasi Bank Umum di Kota Banda Aceh. Jurnal Ekonomi
Pascasarjana Universitas Syiah Kuala, Volume 2, Nomor 4.
Prasanjaya, A. Y., & Ramantha, I. W. (2013). Analisis Pengaruh Rasio Car, Bopo,
Ldr Dan Ukuran Perusahaan Terhadap Profitabilitas Bank Yang Terdaftar
Di Bei. Jurnal Akutansi Universitas Udayana , Vol 4. Nomor 1.
Putri, Chandra Chintya. (2015). Pengaruh NPL, LDR, CAR terhadap Profitabilitas
Bank Umum
Swasta Nasional Devisa. Jurnal Ilmu Dan Riset Manajemen Volume 4,
Nomor 4.
Raharjo, Dwi Priyanto Agung., dkk. (2014). Pengaruh Rasio CAR, NPL, LDR,
BOPO, dan NIM terhadap Kinerja Bank Umum di Indonesia. Jurnal
Ekonomi Manajemen Sumber Daya, Vol. 5, No. 2.
Ranianti, Atika Dan Nirdukita Ratnawati. (2014). Pengaruh Pembiayaan, Dana
Pihak Ketiga Dan Non Performing Financing Terhadap Retrun On Assets
Perbankan Syariah Di Indonesia 2009-2013: Penerapan Model Simultan.
Jurnal Ekonomi Pembangunan, Volume 1, Nomor 2.
Riyadi, Slamet Dan Agung Yulianto. 2014. Pengaruh Pembiayaan Bagi Hasil,
Pembiayaan Jual Beli,Financing to Deposit Ratio (FDR) Dan Non
Performing Financing (NPF) terhadap Profitabilitas Bank Umum Syariah
di Indonesia. Accounting Analysis Journal 3 (4).
Sani, Kamalia Dan Maftukhatusolikhah. (2015). Pengaruh Capital Adequacy
Ratio (CAR) dan QuickRatio (QR) terhadap Return On Assets (ROA) pada
Bank Umum Syariah Di Indonesia 2011-2013. I-Economics Journal, Vol.
1. No. 1.
Sulibendika, Kadek Aprilyana. (2017). Non Performing Loan, Biaya Operasional
terhadap Pendapatan Operasional, sebagai Prediktor Loan To Deposit
84
Ratio dan Return On Assets pada Perusahaan Perbankan di Bursa Efek
Indonesia. Jurnal Ekonomi dan Bisnis, Vol. 3, No. 1.
Suryani. (2011). Analisis Pengaruh Financing Deposit Ratio (FDR) Terhadap
Profitabilitas Perbankan Syariah di Indonesia. Walisongo, Vol. 19, No. 1.
______. (2012). Analisis Pengaruh Financing To Deposit Ratio (FDR) terhadap
Profitabilitas Perbankansyariah di Indonesia. Jurnal Economica Volume I,
Edisi 2.
Widiyanti, Marlina Dkk. (2015). Pengaruh Permodalan, Kualitas Aktiva,
Likuiditas,
dan Efisiensi Operasional terhadap Profitabilitas Pada PT Bank Syariah
Mandiri
dan PT Bank Bri Syariah. Jurnal Manajemen & Bisnis Sriwijaya Vol. 13
No. 4.
Widowati, Sari Ayu Dan Bambang Suryono. (2015). Pengaruh Rasio Keuangan
terhadap Profitabilitas Perbankan di Indonesia. Jurnal Ilmu & Riset
Akuntansi, Vol. 4, No. 6.
Wilardjo, Setia Budhi. (2004). Pengertian, Peranan, dan Perkembangan Bank
Syariah di Indonesia. Jurnal Unimus, Vol. 2, No. 1.
INTERNET
bankvictoriasyariah.co.id
bjbsyariah.co.id
www.bankmuamalat.co.id
www.bcasyariah.co.id
www.bnisyariah.co.id
www.brisyariah.co.id
www.maybanksyariah.co.id
www.megasyariah.co.id
www.ojk.go.id
www.paninbanksyariah.co.id
www.syariahbukopin.co.id
www.syariahmandiri.co.id
85
LAMPIRAN
Lampiran 1
Data Bank
Bank Umum Syariah Tahun CAR NPF FDR ROA
Bank Rakyat Indonesia Syariah 2012 11.91% 2.09% 103.07% 0.88%
2013 14.49% 3.26% 102.70% 1.15%
2014 12.89% 3.65% 93.90% 0.08%
2015 13.94% 3.89% 84.16% 0.77%
2016 20.63% 3.19% 81.42% 0.95%
Bank Negara Indonesia Syariah 2012 19.07% 1.42% 84.99% 1.48%
2013 16.23% 1.13% 97.86% 1.37%
2014 18.43% 1.04% 92.60% 1.27%
2015 18.11% 1.46% 91.94% 1.43%
2016 17.81% 1.64% 84.57% 1.44%
Bank Syariah Mandiri 2012 13.82% 1.14% 94.40% 2.25%
2013 14.10% 2.29% 89.37% 1.53%
2014 14.12% 4.29% 82.13% -0.04%
2015 12.85% 4.05% 81.99% 0.56%
2016 14.01% 3.13% 79.19% 0.59%
Bank Central Asia Syariah 2012 31.50% 0.00% 79.90% 0.80%
2013 22.40% 0.00% 83.50% 1.00%
2014 29.60% 0.10% 91.20% 0.80%
2015 34.30% 0.50% 91.40% 1.00%
2016 36.70% 0.20% 90.10% 1.10%
Bank Mega Syariah 2012 13.51% 1.32% 88.88% 3.81%
2013 12.99% 1.45% 93.37% 2.33%
2014 19.26% 1.81% 93.61% 0.29%
2015 18.74% 3.16% 98.49% 0.30%
2016 23.53% 2.81% 95.24% 2.63%
Bank Muamalat Indonesia 2012 11.57% 1.81% 94.15% 1.54%
2013 14.05% 1.56% 99.99% 0.50%
2014 13.91% 4.85% 84.14% 0.17%
2015 12.00% 4.20% 90.30% 0.20%
2016 12.74% 1.40% 95.13% 0.22%
Bank Bukopin Syariah 2012 12.78% 4.59% 91.28% 0.55%
2013 11.10% 3.68% 100.29% 0.69%
2014 14.80% 3.34% 92.89% 0.27%
2015 16.31% 2.74% 90.56% 0.79%
2016 17.00% 2.72% 88.18% 0.76%
Bank Jabar Banten Syariah 2012 21.09% 1.01% 87.99% -0.59%
2013 17.99% 1.16% 97.40% 0.91%
2014 15.83% 3.93% 93.69% 0.69%
2015 22.53% 4.45% 104.75% 0.25%
2016 18.25% 4.94% 98.73% -8.09%
Panin Bank Syariah 2012 32.20% 0.19% 106.66% 3.48%
2013 20.83% 0.77% 90.40% 1.03%
2014 25.69% 0.29% 94.04% 1.99%
2015 20.30% 1.94% 96.43% 1.14%
2016 18.17% 1.86% 91.99% 0.37%
Maybank Syariah 2012 63.89% 1.25% 197.70% 2.88%
2013 59.41% 0.00% 152.87% 2.87%
2014 52.13% 4.29% 157.77% 3.61%
2015 38.40% 4.93% 110.54% -20.13%
2016 55.06% 4.60% 134.73% -9.51%
Bank Victoria Syariah 2012 28.08% 2.41% 73.78% 1.43%
2013 18.40% 3.31% 84.65% 0.50%
2014 15.27% 4.75% 95.91% -1.87%
2015 16.14% 4.82% 95.29% -2.36%
2016 15.98% 4.35% 100.67% -2.19%
Lampiran 2
Deskriptif Statistik
Descriptive Statistics
N Minimum Maximum Mean Std. Deviation
ROA 55 -.201 .038 .00216 .035547
FDR 55 .738 1.977 .97143 .203441
CAR 55 .111 .639 .21579 .121303
NPF 55 .000 .049 .02457 .015723
Valid N (listwise) 55
Lampiran 3
Uji Stasioneritas
a. Stasioneritas ROA
Panel unit root test: Summary
Series: ROA
Date: 09/29/17 Time: 21:33
Sample: 2012 2016
Exogenous variables: Individual effects
Automatic selection of maximum lags
Automatic lag length selection based on SIC: 0
Newey-West automatic bandwidth selection and Bartlett kernel
Balanced observations for each test Cross-
Method Statistic Prob.** sections Obs
Null: Unit root (assumes common unit root process)
Levin, Lin & Chu t* -18.0650 0.0000 11 44
Null: Unit root (assumes individual unit root process)
Im, Pesaran and Shin W-stat -3.27758 0.0005 11 44
ADF - Fisher Chi-square 35.3740 0.0354 11 44
PP - Fisher Chi-square 44.2298 0.0033 11 44 ** Probabilities for Fisher tests are computed using an asymptotic Chi
-square distribution. All other tests assume asymptotic normality.
b. Stasioneritas FDR pada Level
Panel unit root test: Summary
Series: FDR
Date: 09/29/17 Time: 21:46
Sample: 2012 2016
Exogenous variables: Individual effects
Automatic selection of maximum lags
Automatic lag length selection based on SIC: 0
Newey-West automatic bandwidth selection and Bartlett kernel
Balanced observations for each test Cross-
Method Statistic Prob.** sections Obs
Null: Unit root (assumes common unit root process)
Levin, Lin & Chu t* -7.12087 0.0000 11 44
Null: Unit root (assumes individual unit root process)
Im, Pesaran and Shin W-stat -2.19780 0.0140 11 44
ADF - Fisher Chi-square 31.5570 0.0853 11 44
PP - Fisher Chi-square 52.8875 0.0002 11 44 ** Probabilities for Fisher tests are computed using an asymptotic Chi
-square distribution. All other tests assume asymptotic normality.
Stasioneritas FDR pada 1st difference
Panel unit root test: Summary
Series: D(FDR)
Date: 09/29/17 Time: 21:47
Sample: 2012 2016
Exogenous variables: Individual effects
Automatic selection of maximum lags
Automatic lag length selection based on SIC: 0
Newey-West automatic bandwidth selection and Bartlett kernel
Balanced observations for each test Cross-
Method Statistic Prob.** sections Obs
Null: Unit root (assumes common unit root process)
Levin, Lin & Chu t* -53.6492 0.0000 11 33
Null: Unit root (assumes individual unit root process)
ADF - Fisher Chi-square 64.1037 0.0000 11 33
PP - Fisher Chi-square 72.6360 0.0000 11 33 ** Probabilities for Fisher tests are computed using an asymptotic Chi
-square distribution. All other tests assume asymptotic normality.
c. Stasioneritas CAR
Panel unit root test: Summary
Series: CAR
Date: 09/29/17 Time: 21:38
Sample: 2012 2016
Exogenous variables: Individual effects
Automatic selection of maximum lags
Automatic lag length selection based on SIC: 0
Newey-West automatic bandwidth selection and Bartlett kernel
Balanced observations for each test Cross-
Method Statistic Prob.** sections Obs
Null: Unit root (assumes common unit root process)
Levin, Lin & Chu t* -13.5270 0.0000 11 44
Null: Unit root (assumes individual unit root process)
Im, Pesaran and Shin W-stat -2.82964 0.0023 11 44
ADF - Fisher Chi-square 36.1372 0.0294 11 44
PP - Fisher Chi-square 43.6927 0.0039 11 44 ** Probabilities for Fisher tests are computed using an asymptotic Chi
-square distribution. All other tests assume asymptotic normality.
d. Stasioneritas NPF pada Level
Panel unit root test: Summary
Series: NPF
Date: 09/29/17 Time: 21:45
Sample: 2012 2016
Exogenous variables: None
Automatic selection of maximum lags
Automatic lag length selection based on SIC: 0
Newey-West automatic bandwidth selection and Bartlett kernel
Balanced observations for each test Cross-
Method Statistic Prob.** sections Obs
Null: Unit root (assumes common unit root process)
Levin, Lin & Chu t* -2.40966 0.0080 11 44
Null: Unit root (assumes individual unit root process)
ADF - Fisher Chi-square 19.3504 0.6236 11 44
PP - Fisher Chi-square 21.5463 0.4872 11 44 ** Probabilities for Fisher tests are computed using an asymptotic Chi
-square distribution. All other tests assume asymptotic normality.
Stasioneritas NPF pada 1st difference
Panel unit root test: Summary
Series: D(NPF)
Date: 09/29/17 Time: 21:46
Sample: 2012 2016
Exogenous variables: None
Automatic selection of maximum lags
Automatic lag length selection based on SIC: 0
Newey-West automatic bandwidth selection and Bartlett kernel
Balanced observations for each test Cross-
Method Statistic Prob.** sections Obs
Null: Unit root (assumes common unit root process)
Levin, Lin & Chu t* -5.26842 0.0000 11 33
Null: Unit root (assumes individual unit root process)
ADF - Fisher Chi-square 46.3207 0.0018 11 33
PP - Fisher Chi-square 47.6736 0.0012 11 33 ** Probabilities for Fisher tests are computed using an asymptotic Chi
-square distribution. All other tests assume asymptotic normality.
Uji Asumsi Klasik
a. Uji Multikolonieritas
Coefficientsa
Model Unstandardized
Coefficients
Standardized
Coefficients
t Sig. Collinearity
Statistics
B Std.
Error
Beta Toleranc
e
VIF
1
(Constant) .004 .023 .159 .875
FDR .071 .032 .408 2.203 .032 .370 2.705
CAR -.174 .056 -.592 -3.123 .003 .353 2.831
NPF -1.358 .271 -.600 -5.018 .000 .887 1.127
a. Dependent Variable: ROA
Coefficient Correlationsa
Model NPF FDR CAR
1
Correlations
NPF 1.000 -.267 .336
FDR -.267 1.000 -.794
CAR .336 -.794 1.000
Covariances
NPF .073 -.002 .005
FDR -.002 .001 -.001
CAR .005 -.001 .003
a. Dependent Variable: ROA
b. Uji Autokorelasi
Model Summaryb
Model R R Square Adjusted R
Square
Std. Error of the
Estimate
Durbin-Watson
1 .593a .352 .314 .029441 2.237
a. Predictors: (Constant), NPF, FDR, CAR
b. Dependent Variable: ROA
ANOVAa
Model Sum of Squares df Mean Square F Sig.
1
Regression .024 3 .008 9.241 .000b
Residual .044 51 .001
Total .068 54
a. Dependent Variable: ROA
b. Predictors: (Constant), NPF, FDR, CAR
Coefficientsa
Model Unstandardized Coefficients Standardized
Coefficients
T Sig.
B Std. Error Beta
1
(Constant) .004 .023 .159 .875
FDR .071 .032 .408 2.203 .032
CAR -.174 .056 -.592 -3.123 .003
NPF -1.358 .271 -.600 -5.018 .000
a. Dependent Variable: ROA
c. Heteroskedatisitas
Model Summary
Model R R Square Adjusted R
Square
Std. Error of the
Estimate
1 .477a .227 .182 .00280
a. Predictors: (Constant), NPF, FDR, CAR
ANOVAa
Model Sum of Squares df Mean Square F Sig.
1
Regression .000 3 .000 5.004 .004b
Residual .000 51 .000
Total .001 54
a. Dependent Variable: Res2
b. Predictors: (Constant), NPF, FDR, CAR
Coefficientsa
Model Unstandardized Coefficients Standardized
Coefficients
T Sig.
B Std. Error Beta
1
(Constant) .000 .002 -.172 .864
FDR -.004 .003 -.264 -1.307 .197
CAR .014 .005 .562 2.715 .009
NPF .081 .026 .413 3.158 .003
a. Dependent Variable: Res2
d. Uji Normalitas
One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test
Unstandardized
Residual
N 55
Normal Parametersa,b
Mean .0000000
Std. Deviation .02861133
Most Extreme Differences
Absolute .165
Positive .120
Negative -.165
Kolmogorov-Smirnov Z 1.225
Asymp. Sig. (2-tailed) .099
a. Test distribution is Normal.
b. Calculated from data.
e. Uji Linearitas
Variables Entered/Removeda
Model Variables
Entered
Variables
Removed
Method
1 LMLINIERb . Enter
a. Dependent Variable: ROA
b. All requested variables entered.
Model Summary
Model R R Square Adjusted R
Square
Std. Error of the
Estimate
1 .797a .636 .629 .021655
a. Predictors: (Constant), LMLINIER
ANOVAa
Model Sum of
Squares
df Mean Square F Sig.
1
Regression .043 1 .043 92.504 .000b
Residual .025 53 .000
Total .068 54
a. Dependent Variable: ROA
b. Predictors: (Constant), LMLINIER
Coefficientsa
Model Unstandardized Coefficients Standardized
Coefficients
t Sig.
B Std. Error Beta
1 (Constant) .010 .003 3.156 .003
LMLINIER -9.167 .953 -.797 -9.618 .000
a. Dependent Variable: ROA
Uji Regresi
a. Uji R2
Model Summary
Model R R Square Adjusted R
Square
Std. Error of the
Estimate
1 .593a .352 .314 .029441
a. Predictors: (Constant), NPF, FDR, CAR
b. Uji t
Coefficientsa
Model Unstandardized Coefficients Standardized
Coefficients
t Sig.
B Std. Error Beta
1
(Constant) .004 .023 .159 .875
FDR .071 .032 .408 2.203 .032
CAR -.174 .056 -.592 -3.123 .003
NPF -1.358 .271 -.600 -5.018 .000
a. Dependent Variable: ROA
c. Uji F
ANOVAa
Model Sum of Squares df Mean Square F Sig.
1
Regression .024 3 .008 9.241 .000b
Residual .044 51 .001
Total .068 54
a. Dependent Variable: ROA
b. Predictors: (Constant), NPF, FDR, CAR
Uji Path Analysis
a. Regresi persamaan pertama
Model Summary
Model R R Square Adjusted R
Square
Std. Error of the
Estimate
1 .794a .630 .616 .126063
a. Predictors: (Constant), NPF, CAR
ANOVAa
Model Sum of Squares Df Mean Square F Sig.
1
Regression 1.409 2 .704 44.318 .000b
Residual .826 52 .016
Total 2.235 54
a. Dependent Variable: FDR
b. Predictors: (Constant), NPF, CAR
Coefficientsa
Model Unstandardized Coefficients Standardized
Coefficients
T Sig.
B Std. Error Beta
1
(Constant) .623 .049 12.767 .000
CAR 1.362 .145 .812 9.415 .000
NPF 2.230 1.116 .172 1.997 .051
a. Dependent Variable: FDR
b. Regresi persamaan kedua
Model Summary
Model R R Square Adjusted R
Square
Std. Error of the
Estimate
1 .593a .352 .314 .029441
a. Predictors: (Constant), FDR, NPF, CAR
ANOVAa
Model Sum of Squares Df Mean Square F Sig.
1
Regression .024 3 .008 9.241 .000b
Residual .044 51 .001
Total .068 54
a. Dependent Variable: ROA
b. Predictors: (Constant), FDR, NPF, CAR
Coefficientsa
Model Unstandardized Coefficients Standardized
Coefficients
T Sig.
B Std. Error Beta
1
(Constant) .004 .023 .159 .875
CAR -.174 .056 -.592 -3.123 .003
NPF -1.358 .271 -.600 -5.018 .000
FDR .071 .032 .408 2.203 .032
a. Dependent Variable: ROA
PERNYATAAN PUBLIKASI SKRIPSI
Saya yang bertanda tangan di bawah ini:
Nama : Elok Maulidatul Hasanah
NIM : 21313151
Fakultas : Ekonomi dan Bisnis Islam
Program Studi: Perbankan Syariah (S1)
Judul :PENGARUH CAPITAL ADEQUACY RATIO (CAR) DAN NON
PERFORMING FINANCING (NPF) TERHADAP
PROFITABILITAS (ROA) DENGAN FINANCING TO DEPOSIT
RATIO (FDR) SEBAGAI VARIABEL INTERVENING PADA
BANK UMUM SYARIAH (PERIODE 2012-2016)
Demikian surat pernyataan ini saya buat, apabila dikemudian hari terbukti karya
saya ini bukan karya sendiri maka saya sanggup menanggung semua
konsekuensinya.
Salatiga, 15 September 2017
Penulis,
Elok Maulidatul Hasanah
NIM. 213 13 151
DECLARATION
In the name of Allah the most gracious and merciful.
Here by the writer fully declares that the graduating paper is made by writer
himself, and it is not contained the materials written are has been published by
other’s people ideas except the information from the reference.
The writer is capable to account for this graduating paper if in the future it can be
proved of containing other’s ideas of fact the writer imitates the other’s
graduating paper.
Like wise the declaration can be understood.
Salatiga, 15 September 2017
Writer,
Elok Maulidatul Hasanah
NIM. 21313 151
DAFTAR RIWAYAT HIDUP
Nama : Elok Maulidatul Hasanah
Tempat Tanggal Lahir : Kab. Semarang, 29 September 1995
Jenis Kelamin : Perempuan
Agama : Islam
Warga Negara : Indonesia
Alamat : Jalan Purwakusuma II, Pringapus Rt06/Rw01,
Kecamatan Pringapus, Kabupaten Semarang
Nomor Telepon/HP : 085868080645
E-mail : [email protected]
Riwayat Pendidikan : 1. Raudhatul Athfal (RA) Darul Ma’arif 2001
2. SDN Pringapus 03 2007
3. MTs Darul Ma’arif 2010
4. SMA N 1 Bergas 2013
5. IAIN Salatiga 2017
Demikian riwayat hidup dibuat dengan sebenar-benarnya
Salatiga, 15 September 2017
Penulis,
Elok Maulidatul Hasanah