pengantar tata ruang dalam
TRANSCRIPT
PENGANTAR TATA RUANG DALAM I.
( minggu 1 )
\PENGERTIAN DISAIN INTERIOR
BATASAN :
Interior Disain adalah karya seni yang mengungkapkan dengan jelas dan
tepat, akan tata kehidupan manusia dari suatu masa melalui media ruang.
MAKSUD DAN TUJUAN :
Pada mulanya disain interior hanya menitikberatkan pada fungsi semata
tetapi pada perkembangan selanjutnya, disain interior memiliki jangkauan
yang lebih jauh lagi yaitu dengan mencakup berbagai macam unsur
termasuk unsur keindahan dengan berbagai macam aspek sehingga pada
akhirnya mampu memberikan kepuasan fisik dan spiritual bagi si penghuni.
Dengan kata lain yaitu tujuan disain interior harus dapat memenuhi berbagai
macam kebutuhan penghuni secara memuaskan. Perancang harus berusaha
menciptakan suasana di dalam ruang agar mampu memberi perlindungan,
kenyamanan, dan rasa betah dalam suasana yang menyatu dengan
lingkungan sekitar.
Disain interior adalah karya arsitek atau desainer yang khusus menyangkut bagian dalam dari
suatu bangunan, bentuk-bentuknya sejalan dengan perkembangan ilmu dan teknologi yang
dalam proses perancangan selalu dipengaruhi oleh unsur-unsur geography setempat dan
kebiasaan adat sosial yang diwujudkan dalam gaya-gaya kontemporer.
Pengertian disain interior sangat luas, menyangkut berbagai macam aspek, teknik, ekonomi,
sosial, budaya, dan dalam wujudnya mencerminkan kehidupan budaya manusia karena di
dalamnya terkandung pemikiran-pemikiran dan konsepsi-konsepsi hidup manusia dari masa
lalu, saat sekarang dan masa yang akan datang. Kedudukan Disain Interior sebagai ilmu
Pusat Pengembangan Bahan Ajar - UMB Ir. GEGER PERBOWO ROSATATA RUANG DALAM 1
merupakan bagian dari Architectural Science, sebagai akibat dari perkembangan yang pesat
dalam bidang teknologi, ilmu Pengetahuan dan seni secara menyeluruh.
Peranan disain menjadi semakin jelas, dengan semakin eratnya hubungan antara manusia
dengan arsitektur. Dengan diciptakannya perlengkapan-perlengkapan dan peralatan-peralatan
baru untuk kebutuhan hidup manusia maka karya yang diciptakan berhasil mempengaruhi
secara langsung akan arah dan perkembangan disiplin disain interior.
PENGERTIAN “DISAIN”
Dalam masalah perancangan tata ruang, sengaja kita gunakan istilah Disain Interior
dikarenakan oleh sistem dan sifat kerja yang luas menyangkut berbagai segi ekonomi, sosial,
teknik, dan sifat-sifat manusia. Disain adalah suatu sistem yang berlaku untuk segala
macam jenis perancangan dimana titik beratnya adalah melihat sesuatu persoalan tidak
secara terpisah atau tersendiri, melainkan sebagai suatu kesatuan dimana satu masalah
dengan lainnya saling kait-mengkait. Dahulu dalam dunia arsitektur ada aliran dimana
perancangan suatu gedung lebih mementingkan bentuk luar, baru setelah itu dirancang
bagaimana bagian dalamnya, kemudian pada masa berikutnya timbullah aliran yang
mengutamakan pengorganisasian kebutuhan ruang lebih dahulu, baru terpikirkan bentuk
luarnya atau dengan istilah yang umum disebut form follows dan kemudian function follows
form.
Tetapi sekarang, dalam sistem kedua aliran sudah tidak lagi tepat, sebab sejak dimulainya
perancangan denah bagian dalam maupun tampak luar sampai faktor lingkungan harus
merupakan suatu kesatuan atau unity yang harmonis, karena faktor
lingkungan juga memiliki unsur-unsur yang ikut mendukung, keberhasilan suatu perancangan.
Pusat Pengembangan Bahan Ajar - UMB Ir. GEGER PERBOWO ROSATATA RUANG DALAM 1
Dengan sistem Disain, perancangan dilakukan dalam 3 tahap dengan urutan sebagai berikut :
Pertama : Pengumpulan berbagai macam permasalahan baik yang menyangkut
fungsi, kondisi gedung, budaya manusia, teknologi maupun kondisi
lingkungan sekitar.
Kedua : Meneliti masalah satu per satu
Ketiga : Mengelompokan masalah-masalah yang sejenis sehingga didapat
penyelesaian dari seluruh permasalahan dan tersusun secara terstruktur.
Desain interior selalu menyangkut masalah kegiatan manusia karena manusia menghabiskan
sebagian hidupnya didalam ruang, mereka mengatur hidupnya sendiri secara naluriah dengan
dipengaruhi oleh faktor-faktor lingkungan yang melingkarinya.
Pusat Pengembangan Bahan Ajar - UMB Ir. GEGER PERBOWO ROSATATA RUANG DALAM 1
Kegiatan dan tingkah laku tersebut tercermin pada motif-motif dasar yang bersumber pada
unsur dalam diri manusia itu sendiri, manusia selalu cenderung untuk melakukan perbuatan-
perbuatan yang berbeda pada tiap ruang, sehingga seorang perancang disain interior harus
bisa mengatur cara-cara atau membuat ruang-ruang menjadi berbeda dalam fungsi dan
perorganisasiannya.
faktor utama dalam system perancangan interior selalu menitik beratkan pada 3 (tiga) unsur
yaitu : 1.Manusia
2.Ruang
3.Lingkungan
Ketiga faktor tersebut harus dipelajari satu per satu dan dengan memperhatikan
kepentingan ketiga unsur tadi akan dihasilkan suatu perancangan dasar yang lebih
mantap. Manusia sebagai subyek yang akan menempati ruang terkait dengan lingkungan
sehingga harus dijaga kesatuannya agar menghasilkan karya yang mampu mencerminkan
budaya dan suasana dari aktivitas yang terjadi dalam ruang tersebut.
Pusat Pengembangan Bahan Ajar - UMB Ir. GEGER PERBOWO ROSATATA RUANG DALAM 1
Sederhana Dengan Bentuk Dapur Yang Dirancang Atas Dasar Perhitungan Disain.
Maksud dari sistem disain yaitu mengutamakan unsur-unsur disain dari semua benda-
benda yang dibutuhkan, dimana perancang dituntut memiliki landasan dan motivasi yang
kuat untuk tumbuh dan berkembang secara maksimal dalam profesinya. Penciptaan
disain-disain baru dimaksud guna memenuhi kebutuhan esensiil yang sejalan dengan
kemajuan budaya karena manusia tidak lagi puas dengan kebutuhan unsur fisik semata
melainkan lebih jauh dari itu.
Disain interior bukan hanya merupakan studi pemecahan terhadap kenyamanan
(conviniency) fisik semata tetapi juga terhadap penampilan faktor-faktor yang lain, seperti
yang dikatakan oleh Vitruvius seorang arsitek Roma pada 2000 tahun yang lalu yaitu,
Convenience, Strenght, dan Beauty yang kemudian dijabarkan oleh penulis Inggris Sir
Henry Wotton sebagai Commodity, Firmness dan Delight.
Apapun yang ditentukan terhadap salah satu faktor tersebut akan memberi pengaruh pada
faktor yang lain. Unsur konstruksi ruang, perabot dan manusia satu sama lain saling
Pusat Pengembangan Bahan Ajar - UMB Ir. GEGER PERBOWO ROSATATA RUANG DALAM 1
berkait dalam usaha membetuk suasana seperti yang diinginkan, yaitu akrab, resmi, santai
dsb. Seorang desainer yang baik, akan memberi perhatian pada tiap aspek disain yang
tidak pernah terpisah-pisah sejak awal dimulainya perencanaan sampai pada pelaksanaan
terdapat kemungkinan untuk terus dirubah dan digubah.
Bertolak dari segi fungsi dan organisasi, maka tahap berikutnya “ interior “ kita
kembangkan kearah disain.
PROSES TAHAPAN DISAIN
Dalam proses disain, ada tiga tahap perancangan yang harus diperhatikan yaitu input,
sintesa, dan output. Urutan ini tidak dapat diubah-ubah oleh karena tahap ke satu
dijadikan sebagai dasar perancangan tahap ke dua dan ke tiga. Tentu dalam proses
pengumpulan data masih banyak cara yang bisa kita pelajari seperti yang diajarkan pada
methodologi riset.
SKEMA PEMIKIRAN DISAIN
Dalam sistem “ Design Approach “ seorang perancang sebelum memulai tugas harus
melupakan atau mengesampingkan terlebih dahulu gambaran-gambaran dari benda-
benda yang telah ada misalnya kursi, almari, rak buku, tempat tidur dan sebagainya
karena hasil perancangan kelak hanya akan berupa sekedar pembuatan tata susunan dari
benda-banda tersebut yang biasa disebut home dekorator.
Dalam proses perancangan, seorang disainer selalu terikat dan tidak memiliki kebebasan
untuk tetap statis dan mekanis, karena merancang interior bukan hanya sekedar
menyatukan susunan dari benda-benda yang telah standar melainkan merupakan karya
kreasi baru dari bentuk-bentuk benda diciptakan dan dipadukan dengan kebutuhan
manusia, fungsi, bentuk ruang dan elemen-elemen lain dari ruang.
Karya yang diciptakan mengacu pada pertimbangan dimana dan bagaimana bentuk ruang
yang baru nanti. Seorang perancang dituntut untuk memberi jawab atas bentuk disain dari
tempat untuk duduk, tempat untuk tidur, tempat untuk penyimpanan buku dan sebagainya.
Pusat Pengembangan Bahan Ajar - UMB Ir. GEGER PERBOWO ROSATATA RUANG DALAM 1
Bentuk benda harus disesuaikan dengan dimensi ruang, pengguna dan budaya setempat.
Bertolak dari masalah tersebut maka perancang akan mendapatkan seribu macam disain
yang orisinil dan terpadu.
Percobaan-percobaan kreatif akan menghasilkan karya-karya yang kuat untuk
pertumbuhan dan perkembangan dirinya di kemudian hari.
Tujuan Disain Interior :
1. Menciptakan suasana akrab dengan lingkungan sekitar
2. Menyediakan fasilitas-fasilitas yang terkait dengan fungsi ruang
3. Memberikan kemudahan dalam mendapatkan pelayanan dan keamanan
4. menciptakan suasana nyaman, tentram dan indah
Dalam pelaksanaan biasanya disain diterjemahkan dalam matrik, grafik, skema dan lajur-
lajur agar lebih visual tetapi yang penting adalah bagaimana cara merangkum semua
unsur tersebut agar terwujud suatu disain yang autentik dan orisinil.
Unsur-unsur yang perlu dikembangkan dalam suatu organisasi disain menyangkut
1. Fungsi
2. Perabot
3. Organisasi
4. Lantai
5. Dinding
6. Langit-langit
7. Hiasan
8. Sistem tata aliran udara
9. Pencahayaan dan penerangan
Pusat Pengembangan Bahan Ajar - UMB Ir. GEGER PERBOWO ROSATATA RUANG DALAM 1
10. Akustik
11.Perawatan / pemeliharaan
12.Konstruksi
13.Biaya Bahan dan waktu
14.Lingkungan
15.Elemen estetika
16.Budaya / adat istiadat manusia pengguna
17.Teknologi
Unsur-unsur tersebut memiliki potensi untuk digubah, dirancang dan dipadukan bersama
dalam suatu tata organisasi serta didukung dengan unsur keindahan seperti warna,
tekstur, dan lain sebagainya maka lengkaplah sudah, perancangan disain tata ruang
dalam yang memenuhi persyaratan kontemporer.
Dalam mengikuti perkembangan jaman, tuntutan manusia semakin banyak, sejalan
dengan kebutuhan hidup yang sama seperti filsafat arsitektur yang selalu mengikuti
berbagai macam perkembangan. Ada tiga syarat seperti yang diucapkan oleh Vitruvius
yaitu bahwa bangunan harus kokoh, berguna dan indah, kemudian dibantah oleh Walter
Gropius yang menghendaki kekokohan dan kegunaan maka akan menjamin unsur
keindahan. Begitu pula dalam Interior yang merupakan bagian dari arsitektur juga
mengikuti pasang surutnya perkembangan jaman.
Revolusi Industri berhasil mempercepat proses perubahan, sehingga langgam yang
konvensional berubah menjadi universal dan global. Peran disain interior mulai dijadikan
sebagai tradisi yang harus dihidupkan kembali bagai budaya baru dan disesuaikan dengan
tuntutan jaman.
Pusat Pengembangan Bahan Ajar - UMB Ir. GEGER PERBOWO ROSATATA RUANG DALAM 1
Disain Interior akan berubah bentuk dari masa ke masa sesuai dengan
tuntutan hidup dari jamannya.
Unsur cahaya dalam disain interior sangat dominan oleh karena berhasil menciptakan suasana
gembira, menyeramkan, romantis dan bercahaya. Citra cahaya sebagai simbol kehidupan
berhasil menerangi kegelapan dan menciptakan penghayatan religius.
Manusia sebagai titik tolak perencanaan disain.
Dalam proses perancangan tata ruang, manusia merupakan tokoh utama yang akan
berperan menempati atau menggunakan ruang. Oleh karena itu harus mendapat perhatian
khusus. Segala sesuatu yang berkenaan dengan masalah sifat dan perilaku manusia
disebut “ behavior “ atau dengan kata lain behavior adalah fenomena yang mempelajari
tingkah laku manusia.
Faktor behavior dalam proses perancangan pada saat ini belum mendapat perhatian
secara khusus sedang pada kenyataan peranan behavior sangatlah penting, baik untuk
perancangan lingkungan, pemukiman maupun dalam ilmu kemasyarakatan.
Banyak sekali perencanaan atau perancangan yang tidak mendasar pada faktor behavior
dari orang-orang yang akan dijadikan sebagai obyek. Akibatnya apabila perencanaan
tersebut selesai dilaksanakan pada akhirnya tidak dirasakan adanya kenikmatan atau
manfaat bagi si pemakai. Banyak persyaratan-persyaratan yang harus ditemui mulai dari
hobby, pekerjaan, kegiatan, kebiasaan, adat istiadat dan kondisi tubuh. Pendek kata
semua hal yang menyangkut sifat, ukuran, dan perilaku manusia harus dijadikan sebagai
dasar pemikiran perancangan.
Pusat Pengembangan Bahan Ajar - UMB Ir. GEGER PERBOWO ROSATATA RUANG DALAM 1
Tingkah laku tiap orang berbeda. Hal itu dikarenakan pandangan hidup pendidikan
dan pengalaman seseorang. Sebelum kita pelajari lebih jauh tentang tingkah laku,
perlu terlebih dahulu diketahui apa hakekat manusia itu? Bahwa manusia adalah
mahluk yang mempunyai perasaan dan akal budi yang tidak dimiliki oleh mahluk
lain. Perancang interior dituntut untuk mampu menemukan penyesuaian
permasalahan manusia ke dalam disain yang multi kompleks, disertai sikap
Pusat Pengembangan Bahan Ajar - UMB Ir. GEGER PERBOWO ROSATATA RUANG DALAM 1
kreatif dan analisis. Tingkah laku manusia sejak anak, remaja, sampai tua perlu
dipelajari, dilihat dan ditelaah selanjutnya dijadikan sebagai dasar yang jernih
dan jujur, disamping harus tanggap terhadap interaksi fungsional antar individu,
sebagai runtusan karya yang konseptual.
Banyak batasan dan pengertian tentang behavior yang oleh para ahli sosial diberi
berbagai definisi. Namun pada dasarnya pengertian behavior adalah segala tindakan
manusia yang diulang-ulang yang pada akhirnya menjadi suatu kebiasaan.
Kebiasaan manusia inilah yang kelak dijadikan sebagai dasar perancangan tata ruang
dalam. Pada setiap kesempatan akan dilakukannya dalam berbagai macam sikap,
tergantung dari lingkungan hidup masing-masing.
Manusia merupakan kesatuan materi dan non meteri, yang terdiri atas berbagai
unsur yang tak dapat dibagi-bagi atau dipisah-pisah.
Manusia itu sesungguhnya materi yang berohani yang memanusiakan manusia
adalah materi kerohaniannya.
Manusia sebagai materi merupakan benda alam, dan juga merupakan salah satu
mahluk hidup di alam ini yang disebut mahluk biologis.
Sebagai non materi, manusia mempunyai unsur yang disebut jiwa atau ruh,
sehingga kita dikenal sebagai mahluk fisis.
Sepanjang hidup yaitu semenjak dilahirkan, manusia merupakan anggota dari
suatu kelompok masyarakat. Manusia menyadari bahwa tanpa berhubungan
dengan manusia lain, dirasakan tidak lengkap, karena secara kodrati ia bersifat
sosial, saling berhubungan yang bersifat kekeluargaan, kekerabatan dan
kemasyarakatan.
Pada hakekatnya manusia berada dalam suatu kebersamaan.
Dengan memperhatikan faktor-faktor tersebut diatas, maka tidak dapat dipungkiri lagi
bahwa manusia merupakan mahluk biologis, fisis dan sosial. Manusia akan melewatkan
sebagian hidupnya didalam ruang dan mengatur diri mereka sendiri secara naluriah.
Pusat Pengembangan Bahan Ajar - UMB Ir. GEGER PERBOWO ROSATATA RUANG DALAM 1
Pengaturan ruang dalam berbagai kultur, berbeda-beda demikian pula antara berbagai
segmen dari kultur yang sama. Terlihat bahwa dalam bentuk dan pola yang umum,
Perbedaannya terlihat jelas seperti yang dikatakan oleh pakar antropologi Edward T. Hall.
“Kita melakukan perbuatan-perbuatan yang berlainan dalam ruang yang berbeda,
kita telah mengatur cara-cara berbuat yang berbeda pada berbagai wilayah dalm
rumah. Sebagai contoh, kita berbuat lain diruang tamu, yang tidak sama dengan apa
yang kita lakukan di dapur atau di ruang tidur.”
Bagi kita salah satu perasaan yang paling penting mengenai ruang adalah perasaan
teritorialitas. Ini merupakan batas non fisik yang berada diluar fisik, yang memisahkan kita
dari lingkungan eksternal yaitu yang berada diluar tubuh, bahkan diluar jangkauan
seseorang.
Batas tersebut kita anggap sebagai ruang personal. Sebagai contoh dalam kultur manusia,
orang merasa enggan untuk berdiri berdekatan dengan satu sama lain. Apabila orang
saling tidak kenal-mengenal dipaksakan untuk bersatu, bersama-sama berkumpul disuatu
tempat, maka mereka cenderung menahan diri untuk tidak bergerak dan saling
menghindari pandangan mata. Oleh karena itu dalam proses perancangan seorang
desainer harus pandai mencarikan jalan pemecahannya.
Orang-orang berkumpul bersama untuk waktu yang lama, akan merasakan tekanan
emosional yang timbul secara naluriah, bahkan kadang-kadang melampauidaya tahan,
sehingga mereka dapat berbuat irasional dengan melakukan kekerasan terhadap yang
lain atau mengamuk.
Pusat Pengembangan Bahan Ajar - UMB Ir. GEGER PERBOWO ROSATATA RUANG DALAM 1
Batas ruang esensiil bukanlah kulit kita, tetapi ruang dimana kita merasa nyaman. Itulah
ruang personal yang amat penting bagi seseorang. Kehormatan seseorang
dimanifestasikan pada ruang personal, ia akan merasa terhina bila batas ruang tersebut
dilanggar.
Hubungan antar manusia :
Pemukiman / rumah tinggal merupakan titik awal sekaligus sebagai titk akhir karena
disinilah segala kegiatan dimulai dan diakhiri. Hubungan antar manusia harus diperhatikan
dalam perancangan fisik, agar karakter ruang menjadi sesuai. Contohnya ruang keluarga,
ruang konperensi, dan ruang pertemuan membutuhkan hubungan sosial yang intim,
sehingga ruang fisik yang dibutuhkan juga berkarakter intim.
Dalam hal ini maka dianjurkan, agar didalam ruang tersebut jangan di buat partisi-partisi
yang dapat menghalangi suasana intim yang dimaksud. Beberapa desainer Interior yang
mengadakan studi khusus mengenai jenis-jenis material yang bersifat alamiah seperti :
bambu, rotan, kayu dsb. Bisa membawa keakraban, dibanding dengan material lain
seperti stainless steel, fibre atau plastik.
Perkembangan ekonomi dan teknologi merupakan rujukan penting sebagai wadah dan
sarana untuk menterjemahkan kehidupan menjadi lebih indah dan berarti.
Pusat Pengembangan Bahan Ajar - UMB Ir. GEGER PERBOWO ROSATATA RUANG DALAM 1
“ Human scale : adalah kunci dari terciptanya suasana keakraban. Ruang yang luas
dan lebar atau langit-langit yang tinggi yang tidak proporsional terhadap ukuran-
ukuran manusia, akan menjadi asing. Ruang kelas yang terlalu besar akan
menjauhkan hubungan antara guru dengan muridnya. Lain halnya dengan ruang
berukuran kecil untuk seminar, diskusi atau sidang-sidang, disini hubungan antar
pribadi menjadi lebih erat dan dekat. Kecuali faktor fisik, faktor pencahayaan juga
membantu menciptakan suasana keakraban seperti yang kita lihat di restoran,
taman-taman dll. Tatap muka secara langsung dan penempatan benda-benda yang
dapat mengundang topik pembicaraan atau menjadikan perancangan lebih
manusiawi.”
Pusat Pengembangan Bahan Ajar - UMB Ir. GEGER PERBOWO ROSATATA RUANG DALAM 1
Suasana kekeluargaan yang intim dengan menjauhkan gangguan-gangguan suara
yang bisa mengganggu pembicaraan sangat dibutuhkan. Pemilihan warna-warna
yang sejuk dan sistem pencahayaan tidak langsung bisa membantu menciptakan
suasana seperti yang dikehendaki. Bentuk kursi yang memungkinkan penghuni
bisa duduk santai juga merupakan faktor yang perlu diperhitungkan. Masih
banyak faktor-faktor lain yang perlu dipelajari agar suatu ruang bisa
memenuhi syarat sebagai ruang sosiopetal.
Pusat Pengembangan Bahan Ajar - UMB Ir. GEGER PERBOWO ROSATATA RUANG DALAM 1
Dasar tindakan manusia
Motif terbesar tindakan manusia adalah akal budi. Sedangkan hal-hal yang membatasi
kegiatan dan tingkah laku manusia adalah :
Norma
Cita rasa
Posisi dan peranan
Norma : sepanjang hidupnya, manusia menjadi anggota suatu kelompok. Sedangkan
secara naluri, manusia memang menghendaki hidup berkelompok, agar dapat
berhubungan dan berkomunikasi dengan orang lain. Hal ini pada hakekatnya merupakan
salah satu kebutuhan pokok manusia.
Norma sengaja diciptakan, untuk mengatur tingkah laku hidup bermasyarakat. Namun
karena kelompok jumlah masyarakat itu banyak dan beraneka ragam normanya, maka
seringkali norma menjadi bersifat relatif. Norma bisa dianggap baik oleh suatu kelompok,
tetapi belum tentu diterima oleh kelompok lain. Sehingga dapat disimpulkan bahwa
kegiatan atau tingkah laku manusia dalam situasi yang sedang dijalaninya akan selalu
dibatasi norma. Norma berfungsi sebagai pengatur dan ukuran dalam mengatur tersebut
tahu apa yang sebaiknya dilakukan di suatu tempat atau ruang.
Citarasa : adalah kepekaan yang timbul dalam diri manusia dalam merasakan suatu
suasana atau keadaan, serta kemampuan untuk menilai sesuatu obyek percobaan atau
menilai obyek, sebagai bahan pembanding.
Pusat Pengembangan Bahan Ajar - UMB Ir. GEGER PERBOWO ROSATATA RUANG DALAM 1
Pada umumnya manusia mempunyai selera / citarasa masing-masing yang berlainan
antara individu yang satu dengan lainnya. Setiap individu akan melihat dunia sesuai
dengan pengalaman indera mereka masing-masing, sehingga penilaian terhadap obyek
yang sama akan menimbulkan selera yang bisa berlainan pada masing-masing individu.
Demikianlah maka selera manusia menjadi sangat individual.
Walaupun setiap individu mempunyai selera umum yang berlainan tetapi pada dasarnya
manusia mempunyai selera umum yang sama.
Hal ini disebabkan karena manusia mempunyai sistem saraf yang sama dan mempunyai
kebutuhan dasar yang sama, juga menghadapi masalah yang sama pula.
Citarasa / selera manusia dapat dibedakan dalam 2 kategori yaitu :
Selera fisik
Selera rohani
Keadaaan fisik manusia, apakah dia normal atau handicaped ( cacat ) harus dipelajari
terlebih dahulu karena bisa berpengaruh terhadap emosinya.
Dalam perancangan interior “ manusia “ harus dijadikan sebagai center point dengan
memperhatikan keadaan fisik-mental dan posisi individu dalam masyarakat.
Selera atau nafsu memang sudah ada pada tiap orang sejak lahir, dan digunakan untuk
menghadapi situasi yang ada dan menarik.
Selera rohani bisa timbul akibat rangsangan yang bersifat keindahan atau tertarik akan
sesuatu yang indah.
Pusat Pengembangan Bahan Ajar - UMB Ir. GEGER PERBOWO ROSATATA RUANG DALAM 1
Pengamatan manusia pada keindahan dilakukan melalui indra dan jiwa, sebagai contoh;
seseorang yang melihat suatu bentuk bangunan. Apabila obyek memenuhi kriteria
keindahan bagi orang tersebut, maka oleh yang bersangkutan akan dikatakan cocok atau
sesuai. Oleh karena selera tiap individu, berlainan maka penilaian terhadap sesuatu yang
indah pun juga bisa berbeda.
Perbedaan disebabkan oleh :
Perbedaan latar belakang budaya
Perbedaan status ekonomi
Perbedaan kemampuan intelektual dan pengalaman
Selain perbedaan-perbedaan tersebut diatas perbedaan selera setiap individu juga
disebabkan oleh perbedaan keinginan serta pengalaman.
POSISI DAN PERANAN : Dalam melakukan kegiatan, tingkah laku manusia pada
umumnya terikat atau dibatasi oleh :
Posisi individu dalam kelompok masyarakat
Peranan yang dimainkan dalam posisi tersebut
Posisi individu dapat dikategorikan dalam beberapa
Kelompok yaitu :
Umur dan jenis kelamin
Keluarga
Pekerjaan
Pusat Pengembangan Bahan Ajar - UMB Ir. GEGER PERBOWO ROSATATA RUANG DALAM 1
Kerabat dan handaitaulan
Status
Latar belakang budaya / ras / kebiasaan
Setiap individu dapat mempunyai posisi yang bermacam-macam sepanjang hidupnya,
sehingga dengan demikian dituntut untuk berperan sesuai dengan posisis dan perannya.
Inilah yang akan membentuk kegiatan dan tingkah laku individu di dalam kelompok
masyarakat.
Misalnya; anak laki-laki bila masih kanak-kanak memerlukan ruang yang lebih luas untuk
belajar / bermain. Ruang / kamar tidur anak laki-laki berbeda dengan kamar tidur anak
perempuan.
Kamar tidur pelayan wanita akan berbeda disainnya dibandingkan dengan kamar tidur
nyonya rumah, walaupun mereka sama-sama wanita. Hal ini disebabkan perbedaan
status.
Pusat Pengembangan Bahan Ajar - UMB Ir. GEGER PERBOWO ROSATATA RUANG DALAM 1
Unsur sosial dan ekonomi dari seseorang juga ikut mempengaruhi perencanaan tata
ruang. Mereka yang berkemampuan ekonomi kuat bisa saja menentukan segala
jenis bahan, bentuk dan perlengkapan rumah sesuai keinginannya.
KEGIATAN DAN TINGKAH LAKU MANUSIA
Kegiatan dan tingkah laku manusia bertujuan untuk memenuhi keinginan-keinginan yang
ada dalam diri manusia yang bersangkutan. Pada umumnya kegiatan manusia timbul,
karena dorongan untuk pemenuhan kebutuhan sehari-hari sebagai mahluk hidup. Jadi
secara langsung kegiatan dan tingkah laku manusia timbul karena dorongan tersebut.
Dorongan dari kegiatan dan tingkah laku hanya dapat diuraikan menurut dorongan dasar
dalam rangka pemenuhan kebutuhan biologis, fisikis dan sosial.
Pusat Pengembangan Bahan Ajar - UMB Ir. GEGER PERBOWO ROSATATA RUANG DALAM 1
Misalnya :
Dorongan dasar untuk mempertahankan diri / hidup, seperti makn, minum,
O2, perumahan dan sebagainya.
Dorongan dasar untuk pemenuhan kebutuhan psikis untuk mendapatkan
rasa aman, respon emosional dan pengalaman baru.
Seringkali motif dasar kebutuhan biologis didalam masyarakat lebih kuat pengaruhnya jika
dibandingkan dengan motif dasar fisik. Hal ini disebabkan pertama-tama manusia akan
memikirkan kelangsungan hidupnya dimana yang diperlukan adalah perumahan. Sering
terjadi bahwa perumahan hanya di disain sebagai tempat berteduh tanpa memperhatikan
selera atau kebiasaan penghuni. Padahal faktor tersebut sangat penting karena berkaitan
dengan kenyamanan dan keamanan penghuni.
Untuk ini kami coba membahas berbagai hobby dan kebiasaan orang yang ada kaitannya
dengan penggunaan ruang didalam rumah tinggal, didasari penelitian mengenai lama
waktu yang terpakai.
Dengan mempelajari waktu yang dipakai seorang individu didalam rumahnya, seorang
desainer akan lebih yakin pada persoalan yang akan timbul. Selanjutnya meningkat pada
faktor efisiensi ekonomi dan produktivitas, yang kesemuanya akan mempengaruhi
penghuni keluarga.
KEBUTUHAN WAKTU DALAM BERBAGAI RUANG dari 7.00 hingga 19.00 MENURUT HOLM
Pusat Pengembangan Bahan Ajar - UMB Ir. GEGER PERBOWO ROSATATA RUANG DALAM 1
Ruang Waktu yang dibutuhkan dihitung dalam menit
Wanita Laki-laki
Dapur 378 68
Ruang duduk 65 32
Kamar tidur 63 24
Kamar Mandi 39 8
Kamar tunggu 88 26
Diluar rumah 87 563
Jumlah 720 720
Susunan kursi yang intim, informal,dengan TV yang dijadikan sebagai vocal point ( pusat
perhatian ) maka penempatannya harus cukup representatif.
Bagi remaja yang masih bersekolah, waktu yang paling banyak digunakan adalah waktu
untuk belajar, sehingga didalam rumah pun sebaiknya disediakan ruang belajar. Remaja
yang mempunyai kebiasaan belajar di ruang tidur, fasilitas untuk belajarnya juga harus
disediakan dengan pencahayaan yang cukup baik. Ada yang belajar sambil makan
makanan kecil, jadi perlu disediakan tempat untuk makanan kecil dan seterusnya.
Kebiasaan yang terbaik adalah belajar di ruang belajar yang tersendiri agar tidak
terpengaruh oleh kegiatan sekeliling, sehingga dapat berkonsentrasi penuh saat belajar.
Adapula yang membiasakan belajar sambil mendengarkan musik, baginya juga perlu
disediakan tempat musik.
Banyak remaja yang mempunyai hobby antara lain main piano, membaca dll. Untuk
mereka perlu disediakan ruang khusus untuk menyalurkan hobby tersebut. Sedang bagi
Pusat Pengembangan Bahan Ajar - UMB Ir. GEGER PERBOWO ROSATATA RUANG DALAM 1
mereka yang tidak mampu untuk untuk menyediakan, dapat menggabungkannya dengan
ruang keluarga. Anak-anak pra sekolah mempunyai kebiasaan bermain di dalam rumah,
sehingga penyusunan perabot dalam ruang harus memungkinkan untuk keperluan
tersebut.
Apabila anak-anak bermain di “ children room “, ruang harus di disain agar anak-anak
merasa aman, betah dan mempunyai ruang gerak yang cukup. Bila ada balkon,
hendaknya di disain aman, agar anak tidak jatuh keluar. Ruang keluarga diusahakan
jangan sampai terganggu oleh kegiatan anak-anak, penentuan letak tv set.
Didapur harus ada pembagian agar, anak-anak terbebas dari alat-alat berbahaya, seperti
kompor, atau perabot lain, piring,pisau dan sebagainya.
Manusia dengan keleluasaan geraknya dijadikan sebagai modul atau standar dalam
menentukan besar optimum dan minimum disain perabot.
Anak-anak suka bermain di kamar tidur utama disebabkan anak-anak tidak mempunyai
tempat atau ruang bermain khusus. Disainer harus mengusahakan agar tersedia tempat
untuk bermain anak-anak, lengkap dengan tempat penyimpanan mainan, maupun lemari
pakaian sehingga anak tidak lagi mengganggu orang tua.
Ruang pribadi seperti toilet pun perlu di disain. Sebagian orang ada yang mempunyai
kebiasaan ke toilet sambil membaca koran, majalah, merokok, mendengarkan musik,
sehingga dalam perancangan disain, semua kebutuhan yang menunjang kebiasaan-
kebiasaan tersebut harus dipenuhi.
Memang tidak ada peraturan khusus yang ditepati secara konsekuen dalam sistem
perancangan. Yang terpenting adalah, bagaimana seorang disainer dapat memberikan
kepuasaan dan kenyamanan kepada calon pemakai. Agar bisa memenuhi tuntutan
kenyamanan fisik tersebut, lahirlah disiplin baru yang disebut ilmu ergonomi.
Pusat Pengembangan Bahan Ajar - UMB Ir. GEGER PERBOWO ROSATATA RUANG DALAM 1
Ergonomi adalah ilmu yang mempelajari sifat-sifat temperamen dan ukuran bagian badan
manusia, agar seseorang dapat hidup dengan nyaman dan merasa puas dengan
melakukan segala macam kegiatan. Dengan demikian manusia bisa merasakan
keindahan hidup.
Semua unsur yang menyangkut kondisi fisik atau kenikmatan yang bersangkutan dengan
intensitas organ manusia perlu dipelajari dan dijadikan standar perancangan.
Sebagai contoh : faktor-faktor penyebab timbulnya suara bising pada mesin pendingin,
mesin jahit, sound system dll, karena bisa mengganggu pendengaran dan konsentrasi
seseorang. Faktor lain yang juga perlu dipertimbangkan dalam proses perancangan
adalah bau-bauan yang berasal dari gas, udara kotor serta permukaan yang bisa
membahayakan apabila tercium. Demikian juga kebebasan gerak ukuran besaran tangan,
lengan, kaki, serta daya tahan seseorang dalam suatu posisis atau sikap. Satu per satu
diuji coba dengan berbagai macam alat kedokteran yang disesuaikan dengan jenis
kegiatan, iklim,kebiasaan undang-undang keselamatan kerja dsb. Disiplin ergonomi dapat
digunakan untuk menaikan produktivitas kerja, ketahanan, keselamatan kesehatan dan
kenyamanan. Standart / kesatuan kenyamanan dalam ergonomi tidak selalu sam di setiap
negara, tiap bangsa atau tiap orang. Namun dengan standar tersebut bisa dijadikan dasar
pegangan bagi para arsitek dan disainer dalam perancangan perabot yang menjadi ukuran
normal.
Faktor Pancaindera manusia yang menjadi dasar perhitungan utama dalam ergonomi
yaitu :
Pendengaran ( Hearing )
Penglihatan ( Seeing )
Penciuman ( Smelling )
Perabaan ( Touch )
Pusat Pengembangan Bahan Ajar - UMB Ir. GEGER PERBOWO ROSATATA RUANG DALAM 1
Pengecap ( Taste )
Pusat Pengembangan Bahan Ajar - UMB Ir. GEGER PERBOWO ROSATATA RUANG DALAM 1