penerapan metode iqra’ dalam meningkatkan minat …

86
PENERAPAN METODE IQRA’ DALAM MENINGKATKAN MINAT MEMBACA AL-QUR’AN PADA ANAK KELAS A DI RAUDATUL ATHFAL NURUL YAQIN SIMPANG SUNGAI DUREN MUARO JAMBI SKRIPSI ROBIATUL ADAWIYAH NIM: TRA.162026 PROGRAM STUDI PENDIDIKAN ISLAM ANAK USIA DINI FAKULTAS TARBIYAH DAN KEGURUAN UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SULTAN THAHA SAIFUDDIN JAMBI 2021

Upload: others

Post on 22-Nov-2021

13 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: PENERAPAN METODE IQRA’ DALAM MENINGKATKAN MINAT …

PENERAPAN METODE IQRA’ DALAM MENINGKATKAN

MINAT MEMBACA AL-QUR’AN PADA ANAK KELAS A

DI RAUDATUL ATHFAL NURUL YAQIN SIMPANG

SUNGAI DUREN MUARO JAMBI

SKRIPSI

ROBIATUL ADAWIYAH

NIM: TRA.162026

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN ISLAM ANAK USIA DINI

FAKULTAS TARBIYAH DAN KEGURUAN

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI

SULTAN THAHA SAIFUDDIN JAMBI

2021

Page 2: PENERAPAN METODE IQRA’ DALAM MENINGKATKAN MINAT …

i

PENERAPAN METODE IQRA’ DALAM MENINGKATKAN

MINAT MEMBACA AL-QUR’AN PADA ANAK KELAS A

DI RAUDATUL ATHFAL NURUL YAQIN SIMPANG

SUNGAI DUREN MUARO JAMBI

SKRIPSI

Diajukan Sebagai Salah Satu Syarat Untuk

Memperoleh Gelar Sarjana

ROBIATUL ADAWIYAH

NIM: TRA.162026

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN ISLAM ANAK USIA DINI

FAKULTAS TARBIYAH DAN KEGURUAN

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI

SULTAN THAHA SAIFUDDIN JAMBI

2021

Page 3: PENERAPAN METODE IQRA’ DALAM MENINGKATKAN MINAT …

ii

Page 4: PENERAPAN METODE IQRA’ DALAM MENINGKATKAN MINAT …

iii

Page 5: PENERAPAN METODE IQRA’ DALAM MENINGKATKAN MINAT …

iv

Page 6: PENERAPAN METODE IQRA’ DALAM MENINGKATKAN MINAT …

v

Page 7: PENERAPAN METODE IQRA’ DALAM MENINGKATKAN MINAT …

vi

PERSEMBAHAN

Assalamualaikum Warahmatullahi Wabarakatuh,

Alhamdulillah penulis mengucapkan syukur kepada allah subhanahu

wataala, Skiripsi ini dipersembahkan kepada kedua orang tuaku bapak Alm,

M.Saman dan ibu Alm, Siti aminah , kakaku saukani, raudho, jalaludin, siti

padila, al hijri. Serta sahabat-sahabat seperjuangan dan orang-orang yang

mencintai ilmu pengetahuan.

Wassalamu‟alaikum Warahmatullahi wabarokatuh

Page 8: PENERAPAN METODE IQRA’ DALAM MENINGKATKAN MINAT …

vii

MOTTO

حيم حمه الز الز بسم الل

(٢) وسان مه علق (١) خلق ال اقزأ باسم ربك الذي خلق

وسان لم (٤) علم ماال وربك الكز(٣)الذي معل بالقلم اقزأ م

(٥) يعلم

Artinya : : bacalah dengan( menyebut ) nama tuhanmu yang menciptakan, dia

telah menciptakan manusia dari segumpal darah, bacalah dan tuhanmu lah yang

maha pemurah, yang mengajar ( manusi) dengan prantara kalam, dia mengajar

kepada manusia apa yang tidak diketahuinya.

(QS. AL „Alaq 1-5)

Page 9: PENERAPAN METODE IQRA’ DALAM MENINGKATKAN MINAT …

viii

ABSTRAK

Nama : Robiatul Adawiyah

Program Studi : Pendidikan Islam Anak Usia Dini (PIAUD)

Judul Sjripsi : Penerapan Metode Iqra Dalam Meningkatkan Minat Membaca

Al- Quraan Pada Anak Kelas A Di Ra Nurul Yaqin Simpang

Sungai Duren Muaro Jambi

Penelitian ini membahas tentang Penerapan Metode Iqra Dalam

Meningkatkan Minat Membaca Al-Qur‟an Pada Anak Kelas A Di RA Nurul

Yaqin Simpang Sungai Duren Muaro Jambi dapat di tingkatkan melalui kegiatan

membaca al-qur‟an dengan menggunakan metode iqra‟. Permasalahan yang ada

didalam RA Nurul Yaqin Kecamatan Jaluko yaitu dalam meningkatkan minat

membaca al-qur‟an anak, kurangnya stimulasi sehingga masih banyak anak yang

salah dalam mengucapkan bunyi huruf hijaiyah. Peneliti melakukan metode

tindakan kelas, peningkatan terjadi dapat dilihat dari tahap penelitian, yaitu

observasi yang dilakukan saat pratindakan.

Page 10: PENERAPAN METODE IQRA’ DALAM MENINGKATKAN MINAT …

ix

ABSTRACT

Name : Robiatul Adawiyah

Study Program : Early Childood Islamic Education

Thesis Title : The Application Of The Iqra Method In Increasing Interest In

Reading The Quraan In Class A Children At Ra Nurul Yaqin,

Duren Muaro Jambi River Intersection

This study discusses the application of the iqra method in increasing

interest in reading al-quran in grade a children at RA Nurul Yaqin Simpang

Sungai Duren Muaro Jambi river junction, which can be improved through

reading al-quran using the iqra method. The problems that exist in RA Nurul

Yaqin Jaluko district are in increasing children’s interest in reading al-quran,

lack of stimulation so that there are still many children who incorrectly

pronounce the sound of the hijaiyah letters. The researcher used the classroom

action method, the increase occurred which could be seen from the research

stage, namely observations made during the preaction

Page 11: PENERAPAN METODE IQRA’ DALAM MENINGKATKAN MINAT …

x

KATA PENGANTAR

Assalamu’alaikum warahmatullah hiwabarkaatuh

Alhamdulillah puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah Subhanahu

wata‟ala sang maha pencipta, yang telah melimpahkan rahmat, hidayah serta

inayah-nya sehingga dengan izin-nya karya ilmiah dengan judul “PENERAPAN

METODE IQRA‟ DALAM MENINGKATKAN MINAT MEMBACA AL-

QUR‟AN PADA ANAK KELAS A DI RAUDATUL ATHAFAL NURUL

YAQIN SIMPANG SUNGAI DUREN MUARO JAMBI” ini dapat terselesaikan.

Tidak lupa sholawat serta salam kami hanturkan kepada junjungan Nabi

Muhammad Shallahllahu‟alaihi wa sallam yang menjadi panutan setiap umat

manusia dalam menempuh dan meraih kebahagian didunia dan akhirat.

Membaca permulaan sangat penting untuk dikembangkan dalam diri anak

sejak usia dini, agar anak tidak mengalami kesulitan untuk memasuki jenjang

pendidikan selanjutnya. Banyak cara untuk meningkatkan membaca bagi anak

yaitu melalui media kartu kata bergambar.

Adapun maksud dari penulisan karya ilmiah ini adalah untuk memenuhi

sebagian tugas dan syarat guna memperoleh gelar sarjana pendidikan S-1 pada

jurusan pendidikan Islam Anak Usia Dini, fakultas tarbiyah dan keguruan

Universitas Islam Negeri Sulthan Thaha Saifuddin Jambi.

Dalam kesempatan ini penulis ingin menyampaikan rasa terima kasih

kepada semua pihak yang telah membantu dalam penyusunan karya ilmiah ini,

sebab penulis sadar tampa bantuan tersebut, penulisan karya ilmiah ini tidak akan

terselesaikan dengan baik. Untuk itu penulis mengucapkan terima kasih kepada:

1. Prof. Dr. H. Su‟aidi Asya‟ari, MA., P.h.D. selaku Rektor Universitas Islam

Negeri Sulthan Thaha Saifuddin Jambi.

2. Dr. Hj. Fadlilah, M.Pd selaku Dekan Fakultas Tarbiyah dan keguruan.

3. Kepada Bapak Ridwan, S.Psi, M.Psi. Psikolog selaku Ketua Jusan Studi

pendidikan Islam Anak Usia Dini.

Page 12: PENERAPAN METODE IQRA’ DALAM MENINGKATKAN MINAT …

xi

4. Kepada bapak Amrindono, S.Pd. M,Pd selaku dosen pembimbing I dan ibu

Dra. Rts.Maghdalena M.Pd.I sebagai pembimbing II yang telah meluangkan

waktu dan mencurahkan pemikirannya demi mengarahkan penulis dalam

menyelesaikan skripsi ini.

5. Kepada Bapak dan Ibu dosen Fakultas Tarbiyah dan keguruan UIN Sulthan

Thaha Saifuddin Jambi.

6. Kepada Bapak Kabag dan Kasubbag beserta karyawan dan karyawati di

lingkungan akademik Fakultas Tarbiyah dan keguruan UIN Sulthan Thaha

Saifuddin Jambi.

7. Suriyanti, S.Pd.I selaku kepala sekolah RA Nurul Yaqin Simpang Sungai

Duren Kecamatan Jaluko Kabupaten Muaro Jambi.

8. Kepada Ayahanda dan Ibunda serta keluarga yang telah memberikan

motivasi tiada henti hingga menjadi kekuatan pendorong bagi penulis dalam

meyelesaikan skripsi ini.

9. Kepada teman-teman mahasiswi PIAUD kelas B yang telah menjadi patner

diskusi dalam penyusunan skripsi ini serta semua pihak yang tidak bisa

penulis sebutkan yang turut membantu terselesainya skripsi ini.

Semoga amal baik beliau diterima oleh Allah Subhanahu Wata‟ala,

mendapatkan balasan yang lebih banyak darinya. Penulis menyadari bahwa

penulisan karya ilmiah ini masih jauh dari sempurna. Maka dengan kerendahan

hati, kritik dan saran yang bersifat membangun sangat penulis harapkan untuk

kesempurnaan karya ilmiah ini. Harapan penulis semoga laporan karya ilmiah ini

dapat bermafaat bagi pembaca pada umumnya dan khususnya yang tertarik

dengan dunia anak.

Wassalamu’alikum Warahmatullahi wabarakaatuh

Jambi, Maret 2021

Robiatul Adawiyah

TRA 162026

Page 13: PENERAPAN METODE IQRA’ DALAM MENINGKATKAN MINAT …

xii

DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL .............................................................................. i

PERNYATAAN ORINALITAS ........................................................... ii

NOTA DINAS .......................................................................................... iii

PERSEMBAHAN .................................................................................... v

MOTTO ................................................................................................... vi

ABSTRAK ............................................................................................... vii

ABSTRACK............................................................................................. viii

KATA PENGANTAR ............................................................................. ix

DAFTAR ISI ............................................................................................ xi

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang ......................................................................... 1

B. Identifikasi masalah .................................................................. 3

C. Fokus masalah ......................................................................... 4

D. Rumusan masalah ..................................................................... 4

E. Tujuan penelitian ...................................................................... 4

F. Manfaat penelitian ..................................................................... 4

G. Kerangka Teori ......................................................................... 5

BAB II KAJIAN PUSTAKA

A. Sejarah perkembangan paud dunia ........................................... 7

B.kajian tentang anak usia dini ..................................................... 7

C. kajian kemampuan membaca iqra‟ ........................................... 10

D. metode belajar membaca .......................................................... 15

E. kemampuan membaca alqur‟an pada aud ................................. 17

F. studi relevan .............................................................................. 21

G. kerangka berfikir ...................................................................... 21

H. Hipotesis tindakan .................................................................... 22

BAB III METODE PENELITIAN

A. Desain penelitian ...................................................................... 23

Page 14: PENERAPAN METODE IQRA’ DALAM MENINGKATKAN MINAT …

xiii

B. Rencana tindakan ...................................................................... 24

C. Setting dan subjek penelitian .................................................... 29

D. Tempat dan waktu penelitian.................................................... 30

E. Defenisis oprasional .................................................................. 30

BAB IV TEMUAN DAN PERSEMBAHAN

A. Temuan umum lokasi penelitian .............................................. 36

B. Pembahasan tentang kondisi awal motede iqra anak ................ 44

C. Hasil temuan tes ........................................................................ 46

BAB V PENUTUP

A. Kesimpulan .............................................................................. 61

B. Saran ......................................................................................... 61

C. Penutup ..................................................................................... 62

DAFTAR PUSTAKA ............................................................................. 63

LAMPIRAN-LAMPIRAN .................................................................... 65

Page 15: PENERAPAN METODE IQRA’ DALAM MENINGKATKAN MINAT …

1

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Hakikat anak pada dasarnya adalah unik dan terpisah dari masa muda,

remaja maupun dewasa. Anak adalah miniatur dari orang dewasa dimana bentuk

dan fungsi yang ada pada anak sama dengan yang ada pada orang dewasa namun

masih perlu diberikan bimbingan dan stimulus dalam pertumbuhan dan

perkembangannya.John locke memandang anak sebagai kertas putih yang masih

bersih belum berisi tulisan, mereka lahir bagaikan kertas putih bersih, karakternya

perlu dibangun tahap demi tahap melalui berbagai pengalaman selama

perkembangannya.Manusia dilahirkan dalam keadaan lemah, fisik maupun psikis.

Walaupun dalam keadaan yang demikian ia telah memiliki kemampuan dan

potensi bawaan yang harus dikembangkan. Potensi bawaan ini memerlukan

pengembangan melalui bimbingan dan pemeliharaan yang mantap terlebih pada

usia dini. Menurut para ahli anak yang berada pada usia dini dikatakan sebagai

masa emas (golden age) karena anak sedang berkembang dengan pesat dan luar

biasa. Anak usia dini sering disebut anak prasekolah, memiliki masa peka dalam

perkembangannya dan terjadi pematangan fungsi fisik dan psikis yang siap

merespon berbagai rangsangan dari lingkungannya.

Undang-Undang No 20 Tahun 2003 Tentang Sistem Pendidikan Nasional

menytakan bahwa pendidikan anak usia dini adalah suatu upaya pembinaan yang

ditujukan kepada anak sejak lahir sampai dengan usia enam tahun yang dilakukan

melalui pemberian rangsangan pendidikan untuk membantu pertumbuhan dan

perkembangan jasmani dan rohani agar anak memiliki kesiapan dalam memasuki

pendidikan lebih lanjut. Satuan pendidikan anak usia dini di Indonesia memiliki

beberapa lembaga pendidikan diantaranya taman kanak-kanak (TK) / raudhatul

athfal (RA). Mendidik anak pada masa usia dini tidak sama dengan orang dewasa,

anak usia dini memiliki keunikan dan karakter yang berbeda dengan orang

dewasa. Oleh karena itu diperlukan suatu strategi yang tepat dalam proses belajar-

mengajar.

Page 16: PENERAPAN METODE IQRA’ DALAM MENINGKATKAN MINAT …

2

Dalam memberikan pembelajaran dan rangsangan-rangsangan kepada

anak usia dini maka yang harus dikembangkan dalam bidang pengembangan

pembentukan perilaku dan pengembangan kemampuan dasar.

Lingkup perkembangan anak usia dini yaitu akhlakul karimah, sosial

emosional dan kemandirian, bahasa, kognitif, Fisik (motorik kasar dan motorik

halus) serta seni.Khususnya pendidikan agama yang mengarah pada terbentuknya

keluhuran rohani dan keutamaan jiwa harus mulai ditanamkan sejak dini. Hal

tersebut sesuai dengan karakteristik anak usia dini yang masih sangat tinggi daya

rekamnya atas pelajaran dan pengalaman hidup.Kemampuan membaca Al-qur‟an

merupakan kemampuan utama yang harus dimiliki oleh anak-anak yang beragama

Islam.Oleh sebab itu, pendidikan yang mengarahkan pada kemampuan membaca

Al-qur‟an haruslah dilaksanakan dengan baik, tersistematis dan terencana.Al-

qur‟an adalah kitab suci yang diturunkan oleh Allah Swt kepada nabi Muhammad

Saw melalui malaikat Jibril sebagai rahmat yang tidak ada bandingnya di alam

semesta ini.Di dalamya terkumpul wahyu ilahi yang menjadi petunjuk bagi siapa

saja yang memepercayainya dan mengamalkannya.Bukan itu saja, tetapi Al-

qur‟an bahkan merupakan mukjizat dan kitab paling akhir dan paling sempurna

sehingga didalammya mencakup barbagai aspek kehidupan.

Setiap orang beriman yakin bahwa membaca Al-qur‟an akan mendapatkan

pahala jika membacanya dengan baik dan benar. Seseorang tidak akan dapat

membacanya dengan baik dan benar jika tidak mempelajarinya. Maka dari itu,

sejak dini harus dibiasakan belajar (mengaji) kepada orang yang ahli di bidang Al-

qur‟an.

Setiap orang tua memiliki tanggung jawab mengajarkan anak-anaknya tata

cara membaca Al-qur‟an sejak kecil. Sebab Al-qur‟an memiliki pengaruh besar

dalam menanamkan aqidah yang kuat pada jiwa anak. Disamping Al-qur‟an

sebagai dasar pengajaran agama islam yang pertama, maka Al-qur‟an juga sebaik-

baik bacaan bagi orang mukmin baik sedih maupun senang. Banyak metode

belajar membaca Al-qur‟an yang diterapkan di sekolah diantaranya seperti metode

qiroati, metode An-Nahdiyyah, metode Iqro‟ dan lain-lain. Setiap metode

Page 17: PENERAPAN METODE IQRA’ DALAM MENINGKATKAN MINAT …

3

memiliki cara dan teknik sendiri-sendiri dalam menjadikan anak didik mampu

membaca Al-qur'an secara fasih dan tartil.

Karena setiap metode memiliki cara sendiri dalam memahamkan anak

didiknya, sehingga hasil atau pengaruh yang diakibatkan dari tiap penggunaannya

pun akan berbeda. Untuk beberapa sekolah tingkat RA desa simpang sungai duren

banyak menggunakan metode iqro‟ dalam mengajarkan membaca al-qur‟an pada

anak karena metode tersebut dianggap menjadi metode yang praktis dalam

pelaksanaanya. Dilihat dari hasil observasi dimana anak yang di kategorikan

berkembang sangat baik sebanyak 2 orang ( 9,38%), anak yang di kategorikan

berkembang sesuai harapan sebanyak 7 orang ( 33,33%) anak yang dikategorikan

mulai berkembang sebanyak 9 orang ( 42,71%) dan anak yang dikategorikan

belum berkembang sebanyak 3 orang ( 14,57%).

Setelah melakukan observasi dibeberapa sekolah maka penulis

memutuskan bahwa penelitian dilakukan di taman kanak-kanak Desa Simppang

sungai duren kecamatan jaluko kab.muaro jambi. Selain faktor sekolah tersebut

yang telah lama menggunakan metode iqro‟ dalam meningkatkan kemampuan

membaca Al-qur‟an anak, RA Nurul Yaqin yang berada di Desa simpang sungai

duren, kecamatan jaluko kabupaten muaro jambi, memiliki cara khusus dalam

mengajarkan agama dan membaca Al-qur‟an. Di sekolah tersebut menyediakan

setiap hari senin-kamis untuk mengadakan praktik pelaksanaan kegiatan

beragama. Tidak hanya itu saja, Di sekolah tersebut juga mengajarkan Asmaul

husna setiap pagi sebelum masuk ke kelas. Praktik belajar membaca Al-qur‟an

dilakukan dengan menggunakan metode Iqro‟ yang dilakukan setiap hari.

Berangkat dari pentingnya belajar membaca Al-qur‟an bagi umat islam

sejak dini dan keunikan yang dimiliki Ra Nurul Yaqin dalam mengajarkan agama

kepada peserta didiknya membuat penulis tertarik untuk melaksanakan penelitian

seputar PENERAPAN METODE IQRA DALAM MENINGKATKAN MINAT

MEMBACA AL-QURAAN KELOMPOK A ANAK USIA DINI NURUL

YAQIN

B. Identifikasi masalah

Page 18: PENERAPAN METODE IQRA’ DALAM MENINGKATKAN MINAT …

4

Berdasarkan latar belakang masalah dikemukakan diatas, identifikasi

masalah dalam penelitian ini sebagai berikut:

1. Anak belum mampu lancar membaca alqur‟an

2. Anak belum bisa membaca alqur‟an dengan baik

C. Fokus masalah

Berdasarkan identifikasi masalah diatas maka peneliti membatasi masalah

sebagai berikut: meningkatkan minat membaca alqur‟an pada anak usia dini

melalui metode iqra‟

D. Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang masalah diatas maka ditetapkan dalam

rumusan maslah dalam penelitian ini yaitu: apakah melalui metode iqra‟ dapat

meningkatkan minat membaca alqur‟an pada anak usia dini

E. Tujuan penelitian

Berdasarkan permasalahan yang ada, maka tujuan penelitian ini adalah

untuk mengetahui apakah melalui metode iqra‟ dapat meningkatan minat

membaca alqur‟an pada anak usia dini

F. Manfaat penelitian

Penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat kepada anak dan guru.

1. Manfaat bagi anak yaitu memberi semangat kepada anak agar dapat

mengembangkan keterampilan membaca al- qur‟an, khususnya dengan

membaca iqra dikelompok A yang memakai aturan dan sabar

menunggu giliran.

2. Manfaat bagi guru, yaitu bagi guru untuk memngembangkan

kemampuan anak usia dini membaca alqur‟an dengan metode iqra

dikelompok A serta sebagai media intropeksi pembelajaran selanjutnya

demi mencapai hasil yang diinginkan

Page 19: PENERAPAN METODE IQRA’ DALAM MENINGKATKAN MINAT …

5

G. kerangka teori

1. pendidikan / pengajaran alqur’an kepada anak

Muhammad zuhaili (2002:28) mengatakan tanggung jawab

pendidikan islami, sesuai dengan dasar-dasar pendidikan modern, terletak

pada tiga pihak utama, yaitu keluarga, masyarakat dan sekolah. Ini pada

masa belita dan kanak-kanak. Ditambah dengan tanggung jawab yang

harus dipikul oleh anak terhadap dirinya sendiri, yakni iya mencapai usia

baligh. Saat itu, tumbuhlah pohon yang ditanam para orang tua dan

pengajar, serta tersiramlah tanaman yang ditanam oleh masyarakat dengan

berbagai cara yang berbeda.

Bentuk kewajiban orang tua terhadap anak mereka adalah

mendidik anaknya agar berakhlak mulia dan itu hanya akan didapatkan

oleh keluarga selalu memperhatikan pendidikan agama bagi anak-anaknya

yang memilih sekolah yang memperhatikan pendidikan agamanya atau

bergaul dengan masyarakat atau nuansa agamanya kuat dan benar.

Menurut Muhammad suwaid (2004:147) seyogyanya setiap orang

tua mengajarkan alqur‟an kepada putra-putrinya sejak kecil. Tujuannya,

mengarahkan mereka pada keyakinan bahwa allah adalah rab mereka.

Dengan demikian anak akan menerimah aqidah alqur‟an sejak kecil dan

kemudian tumbuh dan berkembang diatas kecintaan allah dan rasulnya dan

mempunyai keterkaitan erat dengannya.

Imam sayuti dalam Muhammad suwadi (2004:147) mengatakan

mengajarkan alqur‟an kepada anak-anak merupakan salah satu diantara

pilar-pilar islam sehingga anak bisa tumbuh diatas fitrah.

2. Penerapan metode iqra’

Penerapan kamus dalam bahasa Indonesia karangan powerwadarminta

artinya adalah pelaksnaan. Untuk belajar dan mengajar diperlukan

adanya metode belajar dan mengajar yang baik dan tepat. Tanpa

metode yang baik, belajar apapun akan menjadi sulit. Maka untuk

merangsang sekaligus mempermudah belajar membaca alqur‟an

diperlukan metode khusus yaitu salah satunya adalah metode iqra‟ agar

Page 20: PENERAPAN METODE IQRA’ DALAM MENINGKATKAN MINAT …

6

belajar dan mengajar alqur‟an akan lebih mudah, cepat, efesien dan

efektif. Metode iqra‟ adalah sebuah sebutan popular cara cepat belajar

membaca alqur‟an langsung dibaca barisnya jika berbaris diatas dibaca

fatha, begitu seterusnya tanpa dieja terlebih dahulu demi huruf.

Dengan demikian metode iqra‟ adalah sebuah metode belajar dan

mengajar alqur‟an yang mampu menjawab dengan kebutuhan kita

dalam cara belajar alqur‟an yang lebih mudah dan tepat.(humam

1990:1).

Page 21: PENERAPAN METODE IQRA’ DALAM MENINGKATKAN MINAT …

7

BAB II

KAJIAN PUSTAKA

A. Sejarah Perkembangan PAUD Dunia

Pendidikan anak usia dini merupakan salah satu bentuk

penyelenggaraan pendidikan yang menitik beratkan pada peletakan dasar

kearah pertumbuhan dan perkembangan kognitif, perkembangan fisik

seperti koordinasi motoric halus dan motoric kasar, kecerdasan daya pikir,

daya cipta, kecerdasan emosi dan kecerdasan spiritual, perkembangan

social emosional seperti sikap dan perilaku serta agama, bahasa dan

komunikasi yang sesuai dengan keunikan dan tahap-tahap perkembangan

yang dilalui oleh anak usia dini.

Pendidikan anak usia dini yang disingkat dengan sebutan PAUD

merupakan jenjang pendidikan pertama sekali sebelum dilaksanakan

sebelum jenjang pendidikan dasar yang berupa usaha-usaha dan upaya

pembinaan yang ditunjukan anak sejak lahir sampai dengan usia 6 tahun

yang dilakukan melalui pemberian rangsangan pendidikan untuk

membantu pertumbuhan dan perkembangan jasmani dan rohani agar anak

memiliki kesiapan dalam melanjutkan pendidikan lebih lanjut, yang

diselenggarakan pada jalur forma, nonformal, dan informal.

Pendidikan anak usia dini ini dianggap sebagai cermin dari suatu

tatanan masyarakat tetapi juga ada pandangan yang mengemukakan bahwa

sikap dan perilaku suatu masyarakat dianggap sebagai suatu keberhasilan,

bisa juga dianggap sebagai suatu kegagalan dalam pendidikan dan

keberhasilan pendidikan tergantung kepada pendidikan anak usia dini.

B. Kajian tentang anak usia dini

1. Pengertian Anak Usia Dini

pengertian anak usia dini adalah merupakan upaya pembinaan yang

ditunjukan kepada anak sejak lahir sampai dengan usia enam tahun yang

dilakukan melalui pemberian stimulus. Pendidikan akan membantu

Page 22: PENERAPAN METODE IQRA’ DALAM MENINGKATKAN MINAT …

8

perkembangan, pertumbuhan baik jasmani maupun rohani sehingga anak

memiliki kesiapan mamasuki pendidikan yang lebih lanjut.

Pendidikan anak usia dini merupakan pendidikan yang paling

mendasar dan yang menempati kedudukan sebagai golden age dan sangat

streategis dalam mengembangkan sumber daya manusia ( direktorat

PAUD, 2005). Rentang anak usia dini dari lahir smapai usia enam tahun

adalah usia kritis sekaligus strategis dalam proses dan pendidikan dan

dapat mempengaruhi proses dan hasil pendidikan seseorang selanjutnya

artinya pada periode ini merupakan periode kondusif untuk menumbuh

kembangkan brbagai kemampuan, kecerdasan, bakat, kemampuan fisik,

kognitif, bahasa dan social emosiaonal dan spiritual. ( martinis yamin

2010:1).

Anak usia dini adalah individu yang sedang menjalani proses

perkembangan yang fuldamental bagi kehidupan selanjutnya. Proses

pembelajaran atau pendidikan yang diberikan untuk anak usia dini

sebaiknya memperhatikan karakteristikyang dimiliki setiap anak sujiyono,

(2009:6).

NAEYC ( Nasional Association Education For Young Children)

dalam sujiyono (2009:7) menyatakan bahwa anak usia dini adalah

sekelompok individu yang berada pada rentang usia antara 0-8 tahun,

merupakan kelompok manusia yang berada dalam peroses pertumbuhan

dan perkembangan. Hal ini menjelaskan bahwa anak usia dini sebenarnya

adalah individu yang unik yang mana ia memiliki pola pertumbuhan dan

perkembangan dalam aspek fisik, kognitif, social emosional, kreativitas,

bahasa dan komunikasi yang khusus sesuai dengan tahap yang dilalui oleh

anak tersebut sedangkan menuru

Page 23: PENERAPAN METODE IQRA’ DALAM MENINGKATKAN MINAT …

9

undang-undang NO 20 tahun 2003 tentang pendidikan nasional bahwa anak usia

dini adalah anak sejak pertama anak dilahirkan/ usia lahir sampai usia enam tahun.

Dari pernyataan diatas dapat disimpulkan bahwa yang dimaksud anak

usia dini adalah anak yang berusia 0-8 tahun yang sedang dalam tahap

pertumbuhan dan perkembangan yang sangat pesat. Tetapi yang diindonesia

yng dimaksud dengan anak usia dini adalah anak yang berada pada usia

rentang lahir sampai enam tahun.

2. Karakteristik anak usia dini

Khelough dalam sofia hartati (2005:8-9) menyebutkan bahwa anak

usia dini mempunyai karakteristik yang unik dan berbeda disbanding anak

usia delapan tahun keatas. Karakteristik antara lain yaitu egosentris, memiliki

rasa ingin tahu yang besar, makhluk social, bersifat unik, kaya dengan fantasi,

daya konsentrasi yang pendek, dan masa belajar yang paling potensial.

Pada umumnya anak bersifat egoistic, ia melihat dan memahami

sesuatu dari sudut pandang dan kepentingannya sendiri tanpa memahami cara

berfikir orang lain. Pada pase praoperasional (2-7 tahun) pola berfikir anak

bersifat egosentrik dan simbolik fase ini merupakan permulaan bagi anak

untuk membangun kemampuannya dalam menyusun pikirannya

martinijamaris, (2006:21-22). Rasa ingin tahu anak juga tinggi, anak sering

bertanya, tentang hal yang tidak diketahuinya serta senang berinteraksi dan

bermain dengan teman sebaya nya. Anak usia merupakan usia emas (golden

age) dimana anak mudah menyerap apa yang diberikan sehingga adanya

motivasi contoh-contoh yang baik. Perhatian anak dalam melakukan kegiatan

juga masih pendek, yaitu antara 10-15 menit dan anak sering cepat jenuh

terhadap satu kegiatan yang diberikan aulia (2011:37).

Berdasarkan beberapa pendapat diatas dapat disimpulkan bahwa

mengenai kemampuan membaca anak usia taman kanak-kanak dapat

ditegaskan bahwa anak usia taman kanak-kanak memiliki potensi dalm

mengembangkan kemampuan membaca. Hal ini berdasarkan tahap

perkembangan yang dialami, yakni pada tahap praoperasional diketahui

bahwa unsur yang menonjol pada tahap ini adalah mulai digunakan bahasa

Page 24: PENERAPAN METODE IQRA’ DALAM MENINGKATKAN MINAT …

10

simbolis yang berupa gambaran atau bahasa ucapan. Krakteristik anak usia 4-

5 tahun pada umumnya mereka sudah menunjukan minat dalam membaca

dan ketertarikannya terhadap buku, umumnya mereka mulai mengenal

simbol-simbol untuk persiapan membaca.

C. Kajian Kemampuan Membaca Iqra’

1. Pengertian kemampuan memca iqra’

metode iqra‟ adalah suatu sistem pengajaran yang langsung pada

latihan membaca, dimulai pada tingkat yang paling sederhana, yaitu

mengenalkan bunyi huruf, seperti: a,ba,ta,sa,jha,ha‟, yaitu tahap demi

tahap menyambung huruf hijaiyah seperti: na-ta-na, na-ba-ta selanjutnya

pada tingkat yang lebih sempurna, yaitu memperkenalkan huruf tajwid dan

membacanya.

a. Privat, yaitu menyimak seorang demi seseorang namun demi kian

sesungguhnya metode ini juga bisa diterapkan dengan metode klasik

anak dikelompokan dibagi beberapa anak kemudian anak memberi

ajaran kepada anak membaca alqur‟an dengn metode iqra‟.

b. Asistensi, yaitu bila kekurangan dalam mengajarkan anak maka

manfaat guru yang lain untuk mengajarkan anak-anak yang belum

bisa.

c. Modul, guru langsung memberi contoh bacaannya, tidak perlu banyak

penjelasannya. Anak-anak juga tidak perlu diberikan penjelasan

dengan pengajaran yang asing baginya yang justru membuat anak

bingung akan befikir keras maka kosentrasinya terpecah, yang penting

anak dapat membaca dengan baik dan benar.

d. Praktis, buku iqra‟ sangat praktis, disusun sedemikian rupa karena

mudah dibawah dan bentuknya yang simple seperti buku saku yang

isinya lengkap.

Secara khusus dalam mempelajari alqur‟an ada beberapa metode yang

dikembangkan diindonesia. Para ulama, tokoh masyarakat, para pemimpin

lembaga alqur‟an dapat menciptakan beberapa metode belajar membaca

alqur‟an dengan cepat diantaranya:

Page 25: PENERAPAN METODE IQRA’ DALAM MENINGKATKAN MINAT …

11

a. Metode a,ba,ta,sa

Metode a,ba,ta,sa adalah suatu metode dalam pengajaran yang

digunakan dalam pengajaran alqur‟an dengan menggabungkan antara

kempuan dan ucapan dengan mengguanakan alqur‟an. Metode ini

dirancang dengan sedemikian rupa dan disesuikan dengan dengan

perkembangan psikologi anak serta menggunakan simbol-simbol

tajwid agar mudah dipahami dan diingat oleh anak usia dini.

b. Metode iqra‟

Metode iqra‟ adalah suatu metode yang menekankan langsung pada

pelatihan membaca yang dimulai dari tingkat yang paling sederhana,

tahap demi tahap sehingga sampai pada tahap yang lebih sempurna.

Pembelajaran dalam metode ini, lebih cendrung pada ingatan huruf,

sehingga anak tidak perlu menghafal.

2. Tujuan Metode Iqro’ Dalam Pembelajaran Membaca Al-Qur’an

Dalam pembelajaran membaca Al-qur‟an memerlukan metode-

metode yang efektif untuk meningkatkan kemampuan membaca Al-

qur‟an anak.Metode pembelajaran adalah segala usaha yang dilakukan

guru dalam perwujudan kegiatan belajar mengajar.Metode yang baik

dan tepat diharapkan dapat memberikan rangsangan perkembangan

pada anak.Secara bahasa, iqro‟ berarti baca. Sedangkan secara istilah

iqro‟ diartikan sebagai cara cepat belajar membaca Al-qur‟an.

Metode iqro‟ adalah suatu metode membaca Al-qur‟an yang

menekankan langsung pada latihan membaca.Adapun buku panduan

iqro‟ terdiri dari 6 jilid di mulai dari tingkat yang sederhana, tahap

demi tahap sampai pada tingkatan yang sempurna.Metode iqro‟ ini

dalam prakteknya tidak membutuhkan alat bantu atau media

pembelajaran, karena ditekankan pada bacaannya (membaca huruf Al-

qur‟an dengan baik dan benar). Bacaan langsung tanpa dieja. Artinya

diperkenalkan nama-nama huruf hijaiyah dengan carabelajar siswa

aktif dan lebih bersifat individual.Buku metode Iqro‟ ini

disusun/dicetak sebanyak 6 jilid dalam satu buku. Di mana dalam

Page 26: PENERAPAN METODE IQRA’ DALAM MENINGKATKAN MINAT …

12

setiap jilidnya terdapat petunjuk mengajar dengan tujuan untuk

memudahkan setiap siswa yang akan menggunakannya, maupun guru

yang akan menerapkan metode tersebut kepada siswanya.

Metode iqro‟ ini termasuk salah satu metode yang cukup

dikenal dikalangan masyarakat, karena metode ini sudah umum

digunakan ditengah-tengah masayarakat Indonesia.Metode Iqro‟ ini

disusun oleh KH.As‟ad Human yang berdomisili di Yogyakarta. Buku

Iqro‟ sendiri diterbitkan oleh Balai litbang Nasional Team Tadarus

Yogyakarta.Bagi umat Islam Indonesia, nama K.H.As‟ad Humam

sudah tidak asing lagi karena karyanya berupa metode praktis

membaca al-qur‟an serta lembaga pendidikan TKA (Taman Kanak-

kanak Al-qur‟an) dan TPA (Taman Pendidikan Al-qur‟an) telah

menyebar keseluruh Indonesia hingga ke mancanegara. Sebelum K.H.

As‟ad Humam meluncurkan metode Iqro‟ memang sudah ada metode

membaca Al-qur‟an yang dimanfaatkan oleh umat islam Indonesia

antara lain dalam metode Juz Amma, metode Al-Banjary, metode Al-

Barqy dan banyak metode lainnya. K.H.As‟ad Humam dalam

menyusun karyanya ini juga berdasarkan metode yang saudah ada

sebelumnya.Tetapi begitu metode Iqro‟ muncul, sekitar tahun 1988

langsung mendapat sambutan hangat masyarakat.Sebab metode yang

digunakan juga praktis dan membuat anak kecil bisa cepat menbaca

Al-qur‟an dengan baik dan benar, padahal sebelumnya anak-anak

seusia TK/RA umumnya belum bisa membaca Al-qur‟an.

Setiap metode pembelajaran yang digunakan tentu memiliki

metode tersendiri, namun secara umum metode pelaksanaan

pembelajaran untuk membuka pembelajaran itu sama, seperti

pemasangan niat, berdoa, berwudhu dan lain-lain, namun dalam

kegiatan intinya yang memilki teknik-teknik atau langkah-langkah

masing-masing yang berbeda setiap metode pembelajaran.

Adapun proses pelaksanaan pembelajaran metode iqro‟ ini

berlangsung melalui tahap-tahap sebagai berikut :

Page 27: PENERAPAN METODE IQRA’ DALAM MENINGKATKAN MINAT …

13

1. Guru memberikan contoh bacaan yang benar dan siswa

menirukannya.

2. Siswa melihat gerak-gerik bibir guru dan demikian pula sebaliknya

guru melihat gerak gerik mulut santri untuk mengajarkan makhrojul

huruf serta menghindari kesalahan dalam pelafalan huruf, atau untuk

melihat apakah siswa sudah tepat dalam melafalkannya atau guru

harus menggunakan ucapan yang jelas dan komunikatif.

3. Guru mengajukan pertanyaan-pertanyaan dan siswa menjawab atau

guru menunjuk bagian-bagian huruf tertentu dan siswa membacanya.

Agar metode iqro‟ dapat terlaksana dengan baik sesuai dengan

petunjuk mengajar yang telah dijelaskan maka terdapat juga bagaimana

cara mengajar Iqro‟ tersebut. Metode mengajar Iqro‟ yaitu sebagai

berikut:

1. Metode individual

Individual adalah mengajar dengan cara satu persatu (secara

individu) sesuai dengan materi pelajaran yang dipelajari atau dikuasai

siswa. Metode individual adalah metode dimana siswa mendatangi guru

untuk membaca iqro‟ dan guru membimbingnya secara langsung. Pada

waktu menunggu giliran belajar secara individu, maka siswa yang lain

diberi tugas menulis atau membaca atau yang lainnya. Strategi ini

diterapkan jika:

a. Jumlah murid tidak memungkinkan untuk klasikal

b. Jumlah kelas atau ruangan yang kurang memadai / mencukupi.

c. Buku iqro‟ masing-masing siswa berbeda (bercampur/ heterogen)

2. Metode Klasikal

Klasikal adalah mengajar dengan cara memberikan materi

pelajaran secara massal (bersama-sama) kepada sejumlah siswa dalam satu

kelompok/ kelas. Tujuan metode klasikal, yaitu:

a. Agar dapat menyampaikan seluruh pelajaran secara garis besar dan

prinsip-prinsip yang mendasarinya.

Page 28: PENERAPAN METODE IQRA’ DALAM MENINGKATKAN MINAT …

14

b. Memberi motivasi dorongan semangat belajar siswa. Cermat mengikuti

penjelasan diberikan oleh guru dengan memberikan catatan-catatan

tertentu.

3. Klasikal-individual

Klasikal-individual adalah proses belajar mengajar yang dilakukan

dengan cara sebagian waktu untuk klasikal dan sebagian waktu yang

lainnya untuk mengajar secara individu .Metode klasikal-individual ini

merupakan gabungan dari dua metode yaitu klasikal-individual. Jadi kedua

metode tersebut dapat diterapkan dalam satu pembahasan.Dari ketiga

teknik atau cara mengajar iqro‟ di atas, dalam penerapannya harus

dikondisikan dengan siswa dan keadaan lainnya. Tapi kebanyakan dalam

pembelajaran iqro‟ pada anak usia dini sering diterapkan cara mengajar

individual disebabkan oleh berbagai faktor, misalnya dikarenakan

perbedaan tingkat atau jilid iqro‟ yang sudah anak pelajari, karena dalam

satu kelas satu anak dengan anak yang lain berbeda kemampuannya.

Upaya guru dalam memilih metode yang tepat dalam mendidik peserta

didiknya adalah dengan menyesuaikan metode dengan kondisi psikis

siswanya ia harus mengusahakan agar materi pelajaran yang diberikan

kepada siswa mudah diterima. Dalam hal ini tidaklah cukup dengan

pendidik bersikap lemah lembut saja. Ia harus pula memikirkan metode

yang akan digunakannya, seperti juga memilih waktu yang tepat, meteri

yang cocok, pendekatan yang baik, efektifitas, penggunaan metode dan

sebagainya.Dengan berbagai metode yang kita gunakan akan menjadikan

proses pembelajaran akan berlangsung dengan baik dan juga akan

menimbulkan respon positif dari siswa. Meskipun begitu kita juga harus

pandai dan cermat dalam memilih metode yang akan diterapkan yaitu

berdasarkan tujuan yang ingin dicapai, materi yang akan diajarkan, kondisi

siswa dan lain sebagainya. Ketepatan dalam menentukan metode yang

akan diterapkan pada saat mengajar juga menjadi pendukung keberhasilan

dalam proses belajar mengajar. Dalam hal ini guru haruslah memahami

Page 29: PENERAPAN METODE IQRA’ DALAM MENINGKATKAN MINAT …

15

situasi dan kondisi yang ada saat mengajar demi kelancaran kelangsungan

proses pembelajaran.

Berdasarkan pedapat diatas dapat disimpulkan tentang tujuan

membaca bagi anak adalah agar anak dapat mengenali lambing-lambang

bacaan kemudian menyuarakan dengan tujuan untuk memahami isi, maka

dapat ditegaskan bahwa tujuan membaca iqra‟ ditaman kanak-kanak

adalah untuk memperoleh kesenangan, meningkatkan pengetahuan, serta

mempersiapkan kemampuan anak dalam membaca ketahap selanjutnya.

D. Metode Belajar membaca

Perkembangan baca-tulis termasuk mendorong anak-anak

mengaitkan suara dan tulisan dan mulai membaca dan menulis. Anak-anak

harus di berikan akses keberbagai bahan bacaan ( buku, dan materi-materi

tertulis lainnya) untuk membangkitkan minat mereka. DFE, Nhutbron dan

Clough, (2015:245).

Membaca: anak-anak membaca dan memahami kalimat sederhana.

Mereka menggunakan pengetahuan fonik untuk menguraikan kata-kata

biasa dan membacanya keras dan tepat. Mereka juga membaca beberapa

kata umum tak beraturan mereka menunjukan kepahaman saat berbicara

dengan orang lain mengenai apa yang telah di baca.

Horsnsby (2003:201) mengnjurkan agar ibu sudah mulai bercakap-

cakap dengan bayi sejak bayi dilahirkan. Seorang ibu hendaknya juga

harus menjelaskan segala hal yang dilakukan bersama anak, karena

menurut horsnby anak baru memahami suatu kata tersebut. Dengan

demikian, proses untuk mempersiapkan anak untuk belajar membaca harus

dimulai sejak bayi dilahirkan.

Pembelajaran al-qur‟an dapat dibagi beberapa tingkat, yaitu belajar

sampai lancar dan sesuai dengan kaeda-kaedah tajwid, belajar memahami

artinya, belajar mentadabbur, dan belajar menghafal ayat-ayatnya di luar

kepala, sebagaimana yang dilakukan oleh para sahabat di masa Nabi saw.

Membaca al-qur‟an membutuhkan metode agar pembelajaran menjadi

mudah.Metode pengajaran al-qur‟an mengalami perkembangan dan

Page 30: PENERAPAN METODE IQRA’ DALAM MENINGKATKAN MINAT …

16

penyempurnaan sehingga lahir banyak metode-metode untuk membaca al-

qur‟an.Secara khusus, dalam mempelajari al-qur‟an ada beberapa metode

yang berkembang di Indonesia. Para ulama, tokoh masyarakat, dan para

pemimpin lembaga al-qur‟an banyak menciptakan beberapa metode

belajar membaca al-qur‟an dengan cepat di antaranya adalah:

1. Metode Aba Ta Tsa

Metode Aba Ta Tsa ( ث ت ب ا ) adalah suatu metode dalam

pengajaran yang digunakan dalam pengajaran al-qur‟an dengan

megabungkan antara kemampuan hafalan, penalaran, dan ucapan dengan

menggunakan al-qur‟an standar Timur Tengah. Metode ini dirancang

sedemikian rupa dan disesuaikan dengan perkembangan psikologi anak

serta menggunakan simbol-simbol tajwid agar mudah dipahami dan

diingat oleh anak didik.Jadi metode Aba Ta Tsa merupakan metode

pembelajaran al-qur‟an yang dirancang sedemikian rupa yang disesuaikan

dengan perkembangan psikologi anak dan menggunakan simbol-simbol

agar mudah dipahami dan diingat oleh anak didik.

2. Metode Iqra’

Metode Iqra‟ adalah suatu metode yang menekankan lansung pada

pelatihan membaca yang dimulai dari tingkat yang paling sederhana, tahap

demi tahap sehingga sampai pada tahap yang paling

sempurna.Pembelajaran dalam metode ini, lebih cenderung kepada ingatan

huruf, sehingga tidak perlu menghafal. Metode ini ditemukan pada tahun

1990 di kota Yogyakarta yang diperoleh oleh seorang ulama yang bernama

As‟ad Humam, sampai sekarang metode ini diterapkan hampir semua

lembaga pendidikan al-qur‟an.

5. Metode Jibril

Jibril merupakan nama malikat penyampaian wahyu. Metode ini

diprakarsa oleh kh.m. Bashori Alwi dan diterapkan pada piq Singosari

Malang.Penggunaan istilah Jibril ini merujuk kepada perintah Allah

swt.kepada Nabi Muhammad saw. untuk mengikuti bacaan al-qur‟an yang

disampaikan oleh malaikat Jibril. Sistem dalam metode Jibril bermula

Page 31: PENERAPAN METODE IQRA’ DALAM MENINGKATKAN MINAT …

17

dengab membaca satu ayat, lalu di tirukan oleh bagi anak-anak yang

mengaji. Guru membaca satu dua kali lagi yang kemudian ditirukan oleh

anak-anak mengaji. Kemudian baru guru yang lain melanjutkan ayat

selanjutnya dan ditirukan oleh anak pengajian sampai mereka dapat

menirukan bacaan guru dan pendidik lainnya yang pas. Metode Jibril

memiliki dua tahapan yaitu tahqiq dan tartil.Tahap tahqiq adalah

pembelajaran membaca al-qur‟an pelan dan mendasar.Tahap ini dimulai

dengan pengenalan huruf dan suara, hingga kata dan kalimat.Sedangkan

tahap tartil adalah tahap pembelajaran al-qur‟an dengan durasi sedang

bahkan cepat sesuai dengan irama lagu. Tahap ini dimulai dengan

pengenalan sebuah ayat atau beberapa ayat yang dibacakan guru , lalu

ditirukan oleh para anak secara berulang-ulang.

Dari beberapa pendapat diatas dapat disimpulkan bahwa membaca

dan menulis sangat bagus diterapkan sejak dini ( pra-sekolah ) dengan

memperlihatkan bacaan yang ada kata-katanya disekitar anak dan tanpa

disadari anak akan membacanya sendiri.

E. Kemampuan Membaca Al-Qur’an Pada Anak Usia Dini

Marisson (2012:265) menyatakan bahwa untuk menjadi pembaca

yang mahir maka seseorang anak memerlukan pengetahuan tentang nama

huruf, kecepatan anak menyebutkan nama huruf, pemahaman tentang lafaz

huruf hijaiyah dan pemahaman tentang membaca dan di bacakan dengan

orang lain.

Metode membaca iqra pada anak usia dini merupakan hal yang

penting dalm meningkatkan perkembangan anak, anak berada pada tahap

membaca, sehingga anak perlu dibimbing untuk memperhatikan dua hal

persiapan membaca yaitu keteraturan bentuk bacaan dan pola gabungan

huruf hijaiyah (darwowidojo 2005:300).

Membaca adalah kunci untuk membuka dunia, begitu penting

membac sejak kecil orang tua berkeinginan agar anak-anaknya bisa

membaca. Itulah sebabnya membaca perlu menjadi kegiatan yang

Page 32: PENERAPAN METODE IQRA’ DALAM MENINGKATKAN MINAT …

18

menyeanangkan bagi anak. Banyak cara mengajari anak membaca namun

masih dapat bersenang-senang.

1. Bernyanyi

Anak-anak suka mengikuti irama dan bernyanyi.

Ajarilah mereka lagu a,ba,ta,sa dan perkenalkan mereka dengan

huruf-hurufnya. Gunakan alat bantu kertas atau papan tulis.

2. Belajar membaca dengan flash card

Metode belajar membaca flash card didasari fakta

bahwa anak kecil belajar melalui permainan. Apabila kegiatan

belajar yang mereka jalani menyenangkan, maka mereka akan

menikmatinya, sehingga dapat belajar jauh lebih cepat.

Untuk itu, para ahli mengatakan bahwa bayi sangatlah

jenius terhadap bahasa. Para ahli menyimpulkan, bahwa anak-

anak mempelajari bahasanya melalui konteks, bukan diajarkan

dengan satu persatu.

Kemampuan Membaca dapat diartikan dengan proses melihat,

mengeja, mengucapkan dan memahami isi dari suatu tulisan. Tujuan

membaca secara umum adalah untuk memperoleh informasi, menambah

pemahaman, dan memperoleh kesenangan.Sedangkan secara khusus

tujuan membaca adalah informasi faktual, memperoleh keterangan tentang

sesuatu yang khusus dan problematis, memberikan penilaian kritis

terhadap karya tulis seseorang, memperoleh kenikmatan emosi dan ngisi

waktu luang.

Kemampuan membaca kalimat meliputi beberapa unsur yang secara

sistematis sebagai berikut:

a. Mengenali simbol-simbol tertulis ( bagi pemula).

b. Memahami sistem tulisan.

c. Memahami perbedaan bentuk, baik awal, di tengah dan di akhir.

d. Menguasai tanda baca.

Al-qur‟an adalah kitab suci agama islam. Al-qur‟an juga

merupakan pedoman hidup bagi umat islam. Jika sebagai seseorang

Page 33: PENERAPAN METODE IQRA’ DALAM MENINGKATKAN MINAT …

19

sebagai muslim tidak dapat membaca dan memahami Al-qur‟an maka

hilanglah pedoman hidupnya. Maka pentinglah bagi seorang muslim

mempelajari Al-qur‟an baik cara membacanya, menghafalnya,

menuliskannya maupun menafsirkannya. Membaca Al-qur‟an adalah

kegiatan melihat, mengucapkan dan melafalkan kalam Allah sebagai

bentuk ibadah untuk memperoleh pahala dan menjadi pedoman hidup.

Belajar membaca Al-qur‟an adalah wajib,ain karena setiap individu

hendaknya mampu membaca Al-qur‟an dengan baik dan benar (sesuai

kaidah Tajwid), sehingga orang mukmin yang mau membaca al-qur‟an

akan menjadi orang mukmin yang sempurna. Tujuan membaca al-qur‟an

adalah untuk mendekatkan diri kepada Allah SWT, untuk mencari

petunjuknya dan mengharapkan pahala dari membacanya.

Pada tingkat anak usia dini pembelajaran Al-qur‟an sendiri terdiri

dari berbagai metode seperti metode bagdadiyah, metode ummi, metode

iqro‟ dan lain-lain, menghafalkan al-qur‟an seperti menghafal surah-surah

pendek yang terdapat pada Zus 30, menulis huruf Al-qur‟an seperi

menuliskan huruf hijaiyah, menerangkan maksud ayat atau surah dalam

Al-qur‟an secara sederhana dan menerapkan ajaran Al-qur‟an dalam

kehidupan sehari-hari. Kemampuan membaca Al-qur‟an untuk tingkat

anak mengenal Al-qur‟an sebagai kitab suci umat islam, anak mengenal

huruf hijaiyah, khatam naik Al-qur‟an dan dapat membaca Al-qur‟an

walaupun belum fasih tajwidnya. Dalam diri setiap muslim mempunyai

kemampuan membaca Al-qur‟an, ada berbagai macam tingkat kemampuan

membaca Al-qur‟an dari yang tinggi sedang, sampai yang rendah.

Hal ini disebabkan oleh banyak faktor di antaranya yaitu:

a. Faktor Pembawaan

Pembawaan adalah seluruh kemungkinan-kemungkinan atau

kesanggupan-kesanggupan (potensi) yang terdapat pada suatu individu

yang selama masa perkembangannya benar-benar dapat diwujudkan

(direalisasikan). Kesanggupan untuk membaca al-qur‟an yang diawali

dengan terbata-bata telah ada dalam pembawaannya akan berkembang,

Page 34: PENERAPAN METODE IQRA’ DALAM MENINGKATKAN MINAT …

20

dan karena lingkungan dan kematangannya pada suatu saat tertentu anak

dapat membaca al-qur‟an dengan baik dan benar. Sehinga jelas

pembawaan dapat mempengaruhi kemampuan membaca al-qur‟an.

b. Faktor Keturunan

Maksud dari keturunan di sini adalah sifat-sifat atau ciri-ciri pada

seorang anak yang diwariskan oleh orangtuanya yang dibawa sejak ia

dilahirkan. Jika sifat-sifat atau ciri-ciri tersebut diwariskan atau diturunkan

melalui sel-sel kelamin dari generasi yang lain. Misalnya seorang Bapak

atau Ibu ada persamaan dengan anaknya dalam membaca al-qur‟an pada

waktu membaca al-qur‟an. Dapat juga sifat-sifat ini bersembunyi selama

beberapa generasi mungkin juga sifat-sifat keturunan itu diwsarisi dari

nenek atau buyutnya.Sehingga anak tersebut mempunyai kemampuan

membaca al-qur‟an sesuai dengan keturunan.

c. Faktor Lingkungan

Lingkungan adalah meliputi segala kondisi-kondisi dalam dunia ini

yang dalam cara-cara tertentu mempengaruhi tingkah laku, pertumbuhan,

perkembangan kita kecuali gen-gen, dan bahkan gen-gen dapat pula

dipandang sebagai menyiapkan lingkungan bagi gen yang lain.

Lingkungan itu dibagi menjadi 3 bagian sebagai berikut:

1. Lingkungan Alam

Lingkungan alam adalah segala sesuatu yang ada dalam dunia ini yang

bukan manusia, seperti rumah, tumbuh-tumbuhan, air, iklim, hewan dan

sebagainya.

2. Lingkungan Dalam

Lingkungan dalam adalah segala sesuatu yang termasuk lungkungan

luar.Contohnya makanan dan air yang telah berada di dalam pembuluh-

pembuluh darah atau di dalam cairan limpa yang mempengaruhi tiap-tiap

sel di dalam tubuh.

3. Lingkungan Sosial

Lingkungan sosial adalah semua orang atau manusia lain yang

mempengaruhinya. Pengaruh lingkungan sosial yang biasa mempengaruhi,

Page 35: PENERAPAN METODE IQRA’ DALAM MENINGKATKAN MINAT …

21

seperti dalam pergaulan sehari-hari dengan orang lain, keluarga kita,

teman-teman kita, kawan sekolah, seperjaan, dan sebagainya.

F. Studi relevan

Dalam mengambil kajian relevan penulis mengambil jenis penelitian yang

hamper sama yakni:

1. M. Disun dengan judul penelitian upaya meningkatkan hasil belajar

membaca alqur‟an melalui strategi tutor sebaya , kec. Pulai rakyat

tahun 2014. Jenis penelitian ini adalah jenenis penelitian tindakan

kelas. Penelitian ini menyimpulkan bahwa hasil belajar membaca

alqur‟an sebelum menggunakan strategi tutor sebaya masih belum

memenuhi kriteria ketuntasan peningkatan hasil belajar.

2. Zainun munte dengan judul penelitian, penggunaan metode demontrasi

untuk meningkatkan kemapuan membaca alqur‟an siswa kelas III sd

negeri bertungen tahun 2014. Penelitian ini termasuk dengan penelitian

tindakan kelas dimana terdiri dari empat tahapan yakni merencanakan,

melakukan tindakan, mengobservasi dan merefleksikan penelitian ini

menyimpulkan bahwa persentasi siswa yang dapat membaca al-qur‟an

mengalami peningkatan dari setiap siklusnya.

Dari penelitian relevan di atas memiliki persamaan dengan

penelitian ini yaitu penerapan metode iqra‟ dalam meningkatkan minat

membaca al-qur‟an pada anak kelas A .

G. Kerangka berfikir

membaca al-qur‟an merupakan suatu kewajiban yang dilakukan

oleh setiap muslim. Karena al-qur‟an merupakan salah satu aspek

yang sangat penting dalam hidup beragama islam. Al-qur‟an

merupakan bagian dari pendidikan agama islam lebih

mengedepankan aspek efektif dan psikomotorik, oleh karena itu

sejak usia dini anak-anak sudah di beri pendidikan tentang

membaca alqur‟an. Dalam pembelajaran al-qur‟an atau sering

disebut dengan metode iqra‟ tersebut peneliti mengamati sudah

menggunakan metode ceramah atau demontransasi, seharusnya

Page 36: PENERAPAN METODE IQRA’ DALAM MENINGKATKAN MINAT …

22

dengan metode tersebut pesrta didik sudah bisa membaca al-qur‟an

dengan lafaz yang baik dan benar. Namun setiap pembelajaran

membaca al-qur‟an berlangsung peserta didik cendrung pasif,

bahkan peserta didik terlihat asyik bermain sendiri, berbicara

dengan teman sebelahnya dan berjalan-jalan dengan teman sebaya

nya.

H. Hipotesis tindakan

Berdasarkan latar belakang, kajian pustaka, dan kerangka berfikir

yang telah dikemukakan diatas, maka dapat diambil hipotesis

penelitian sebagai berikut: melalui metode iqra‟ dapat

meningkatkan minat membaca al-qur‟an pada anak kelompok A di

RA Nurul Yaqin Simpang Sungai Duren Muaro Jambi.

Page 37: PENERAPAN METODE IQRA’ DALAM MENINGKATKAN MINAT …

23

BAB III

METODE PENELITIAN

A. Desain Penelitian

Penelitian ini menggunakan jenis penelitian tindakan kelas ( PTK)

kalaborasi partisipasif, suharsimi arikunto (2010:20) mengartikan penelitian

tindakan kelas secara partisipasif adalah kegiatan dengan adanya keterlibatan

pihak lain diluar peneliti dalam melakukan penelitian. Menurut Hopkins

dalam sarwiji suwandi (2009:14) dalam bukunya yang berjudul penelitian

tindakan kelas PTK memiliki karakteristik perbaikan proses pembelajaran

dari dalam, usaha kalabiritatif, dan bersifat fleksibel/ disesuaikan dengan

keadaan.

penelitian tindakan kelas. Istilah dalam bahasa inggris adalah

classroom action research (CAR) yang dilakukan penelitian sendiri namun

bekerja sama dengan guru kelas yang lain. Menurut wina sanjaya ( 2011:26 )

penelitian tindakan kelas adalah sebagai proses pengkajian masalah tersebut

dengan melakukan tindakan yang terencana dalam situasi nyata serta

menganalisa setiap pengaruh dari perlakuan tersebut. Penelitian ini

menciptakan kolaborasi atau partisipasi antara peneliti dan guru pendamping.

Peneliti terlibat langsung dalam proses penelitian sejak perencanaan,

pelaksanaan, observasi dan refleksi peneliti senantiasa terlibat, selanjutnya

peneliti memantau, mencatat dan pengumpulkan data, lalu menganalisa data

serta brakhir dengan melaporkan hasil penelitian.

Penelitian ini dilakukan secara kalaboratif dengan kepala sekolah dan

juga guru kelas untuk menyamakan pemahaman, kesepakatan tentang

permasalahan, pengambilan keputusan yang melahirkan kesamaan tindakan

yang bertujuan untuk meningkatkan minat membaca alquraan anak melalui

metode iqra. Dalam penelitian ini peneliti melakukan tindakan dengan

langkah-langkah yang harus diikuti dalam melakukan penelitian tindakan

kelas.

Page 38: PENERAPAN METODE IQRA’ DALAM MENINGKATKAN MINAT …

24

B. Rencana Tindakan

Penerapan (PTK) akan diterapkan dua siklus. Peneliti akan berlanjut ke

siklus berikutnya jika sudah sesuai dengan indicator keberhasilan dalam penelitian

ini. Siklus ini akan berakhir jika sudah sesuai dengan indicator keberhasilan.

Penelitian ini dilakukan melalui siklus terdiri dari kegiatan sebagai berikut:

1. Siklus I

a. Perencanaan (planning)

Perencanaan merupakan suatu proses yang terdiri atas beberapa

langkah kegiatan untuk menghasilkan suatu produk. Produk akhir dari

kegiatan perencanaan adalah berupa seperangkat komponen yang siap

untuk diimplementasikandalam tahap pelksanaan tindakan dan

observasi dikelas yang memiliki permasalahan. Perencanaan

merupakan hal yang dilakukan sebelum proses pembelajaran. Adapun

hal yang dilakukan tersebut yaitu:

1. Merumuskan tujuan perbaikan perkembangaan membaca alqur‟an

melalui metode iqra‟ pada anak kelompok A.

2. Merumuskan tingkat pencapaian perkembangan (TPP) demgan

lingkup perkembangan. Komunikasi secara lisan,memiliki lebih

banyak kata dan membentuk indikatornya

3. Membuat rencana kegiatan harian (RPPH) yang difokuskan pada

perencanaan langkah-langkah perbaikan yang diharapkan dapat

mengembangkan kemampuan anak dalam pembelajaran.

4. anak melalui Mengadakan diskusi dengan teman tentang

permasalahan perkembangan membaca alqur‟an metode iqra‟.

5. Menyiapkan alat penilaian berupa format observasi dan lembar

angket anak.

6. Merencanakan langkah-langkah kegiatan perbaikan. Menyusun

rencana pelaksaan pembelajaran rangkaian kegiatan harian (RPPH)

yang telah direncanakan. Pencapaian perkembangan diambil dari

kegiatan baca alqur‟an melalui metode iqra‟, komponen-komponen

pembelajaran, indikator pembelajaran, kegiatan pembelajaran dan

Page 39: PENERAPAN METODE IQRA’ DALAM MENINGKATKAN MINAT …

25

alat/sumber pembelajaran. Melalui kegiatan membaca alqur‟an

dengan menggunakan metode iqra‟ dapat menunjang anak

membaca alqur‟an.

b. Pelaksanaan tindakan (action)

Menurut sumarno (dalam epon ningrum,2014:86) istilah

pelaksanaan tindakan dipahamisebagai aktifitas yang dirancang

dengan sistematis untuk menghasilkan adanya peningkatan atas

perbaikan dalam proses pembelajaran dan praktik pendidikan dalam

kondisi kelas tertentu.

Dibawah ini pelaksanaan tindakan terdiri dari 4 tahap yaitu pijakan

lingkungan main, pijakan sebelum main, pijakan saat main dan pijakan

setelah main

1. Pijakan lingkungan

a. Sebelum melaksanakan pembelajaran, guru terlebih dahulu

pensetingan semua yang akan digunakan untuk kegiatan

belajar mengajar seperti: tempat belajar, alat-alat yang

digunakan.

b. Memeriksa kehadiran anak.

2. Pijakan sebelum main

a. Mengucapkan salam dan berdoa sebelum melakukan

kegiatan dimulai

b. Memperluas kosa kata anak melalui tema

c. Bercakap-cakap tentang kegiatan yang akan dilakukan hari

ini dengan

d. Mengikuti perintah secara berurutan

3. Pijakan saat main

a. Guru melakukan tanya jawab tentang bahan main.

b. Guru menjelaskan kegiatan yang akan dilakukan.

c. Mendukung dan memotivasi anak

d. Mencatat perkembangan anak saat kegiatan main

berlangsung

Page 40: PENERAPAN METODE IQRA’ DALAM MENINGKATKAN MINAT …

26

4. Pijakan setelah main

a. Mendukung anak mengingat kembali pengalaman mainnya

dan menceritakan pengalaman belajar.

b. Mengucapkan doa dengan ikhlas baik stelah kegiatan

bermain.

1. Observasi

Observasi yaitu mengamati setiap kegiatan yang

berlangsung ketika proses pelaksaan tindakan dengan mengisi

lembaran aktifitas guru dan anak dalam proses pembelajaran

iqra‟.

2. Refleksi

Refleksi adalah mengingat kembali tindakan yang telah

dilakukan diruang bacaan Iqra‟ yang telah dicatat dalam

lembaran observasi.setelah selesai kegiatan belajar mengajar,

guru dan pengamatan melakukan refleksi terhadap pelaksanaan

tindakan kelas.

Refleksi sangat penting untuk memahami proses dan

hasil serta perubahan yang terjadi. Kegiatan refleksi yang

dilakukan padapenelitian ini adalah:

1. Menganalisa temuan-temuan selamaproses pembelajaran

berlangsung, dicatat dalam catatan lapangan.

2. Menganalisa kelemahan yang terjadi selama proses

pembelajaran berlangsung.

3. Menganalisa hasil mengajar anak dan nilai positif yang ingin

diamati pada akhir siklus.

2. Siklus II

Pelakasanaan pada siklus II dilakukan perubahan pada bagian-bagian

tertentu didasarkan pada siklus I, sesuai dengan rencana yang disusun.

Langkah-langkah yang dilakukan pada siklus II sama halnya dengan siklus

I, yaitu: perencanaan (planning), pelaksanaan tindakan (action), observasi

(oservation) dan refleksi (reflektion). Pelaksanaan disetiap siklus bertujuan

Page 41: PENERAPAN METODE IQRA’ DALAM MENINGKATKAN MINAT …

27

untuk mengetahui perkembangan anak tentang membaca alqur‟an melalui

metode iqra‟.

Proses refleksi dilakukan berdasarkan analisa terhadap data-data yang

didapat dari pembelajaran dan observasi kemudian direfleksikan untuk

melihat kekurangan-kekurangan, mengkaji apa yang yang telah dan belum

terjadi, mengapa terjadi dan apa penyebabnya dan menentukan langkah-

langkah yang perlu dilakukan untuk perbaikan yaitu:

a. Perencanaan (planning)

Perencanaan merupakan hal yang dilakukan sebelum proses

pembelajaran. Adapun hal yang dilakukan tersebut yaitu:

1. Merumuskan tujuan perbaikan perkembangn membaca alqur‟an

anak melalui metode iqra‟ pada anak kelompok A.

2. Merumuskan tingkat pencapaian perkembangan (TPP) demgan

lingkup perkembangan. Komunikasi secara lisan,memiliki lebih

banyak kata dan membentuk indikatornya

3. Membuat rencana kegiatan harian (RPPH) yang difokuskan pada

perencanaan langkah-langkah perbaikan yang diharapkan dapat

mengembangkan kemampuan anak dalam pembelajaran.

4. anak melalui Mengadakan diskusi dengan teman tentang

permasalahan perkembangan membaca alqur‟an melalui metode

iqra‟

5. Menyiapkan alat penilaian berupa format observasi dan lembar

angket anak.

6. Merencanakan langkah-langkah kegiatan perbaikan. Menyusun

rencana pelaksaan pembelajaran rangkaian kegiatan harian (RPPH)

yang telah direncanakan. Pencapaian perkembangan diambil dari

kegiatan baca alqur‟an melalui metode iqra‟, komponen-komponen

pembelajaran, indikator pembelajaran, kegiatan pembelajaran dan

alat/sumber pembelajaran. Melalui kegiatan membaca alqur‟an

dengan menggunakan metode iqra‟ dapat menunjang anak

membaca alqur‟an.

Page 42: PENERAPAN METODE IQRA’ DALAM MENINGKATKAN MINAT …

28

b. Pelaksanaan Tindakan (Action)

Pelaksanaan tindakan terdiri dari 4 tahap yaitu: pijakan lingkungan

main, pijakan sebelum main, pijakan saat main dan pijakan setelah

main.

1. Pijakan Lingkungan

a. Guru melakukan pensettingan kelas dan tempat main

b. Guru menyiapkan bahan main

2. Pijakan Sebelum Main

a. Guru menyambut kedatangan anak dengan kehangatan,

senyuman dan cinta.

b. Guru dan anak berbaris dihalaman untuk berdoa masuk kelas.

c. Guru membuka pelajaran dengan salam dan membaca doa

belajar.

d. Guru memeriksa kesiapan dan kondisi anak.

e. Guru mengulas kegiatan kemarin/ melakukan appersepsi

f. Guru meminta anak menirukan gerakan pohon kelapa ditiup

angin.

3. Pijakan Saat Main

a. Guru menyampaikan materi tentang metode iqra

b. Guru membagi anak menjadi 4 kelompok.

c. Guru meminta anak melakukan preaktek membaca iqra

d. Guru meminta anak bermain bersama tanpa memilih teman,

mau meminjamkan miliknya dan bekerja sama menyelesaikan

tugas dan merapikan mainan setelah digunakan.

e. Guru mendorong/membimbing anak yang tidak mau

bermaindengan teman, tidak mau meminjamkan miliknya dan

tidak mau merapikan mainan setelah digunakan.

f. Guru memantau/mengevaluasi kegiatan anak yaitu dengan

berkeliling mampir disetiap kelompok.

4. Pijakan Setelah Main

Page 43: PENERAPAN METODE IQRA’ DALAM MENINGKATKAN MINAT …

29

a. Guru melakukan review kegiatan satu hari dan informasi

tentang kegiatan esok hari.

b. Guru memberikan penghargaan berupa pujian dan reward bagi

kelompok yang bekerja sama menyelesaikan tugasnya.

c. Guru menutup pelajaran dengan membaca doa dan

mengucapkan salam.

d. Guru mengisi buku penilaian anak.

c. Observasi (Observation)

Selama kegiatan berlangsung peneliti mendapatkan aktivitas

anak yang menunjukkan kepada hal yang positif. Hasil kegiatan anak

dapat dilihat diproses anak dalam melakukan aktivitas selama dan

sesudah kegiatan pembelajaran yaitu anak merasa tertarik dan berminat

untuk mengikuti kegiatan membaca alqur‟an dengan metode iqra‟

d. Refleksi (Reflecting)

Refleksi sangat penting untuk memahami proses dan hasil serta

perubahan yang terjadi. Kegiatan refleksi yang dilakukan pada

penelitian ini adalah:

1. Menganalisa temuan-temuan selama proses pembelajaran

berlangsung, dicatat dalam catatan lapangan.

2. Menganalisa kelemahan yang terjadi selama proses pembelajaran

berlangsung.

Menganalisa hasil belajar anak dan nilai positif yang ingin diamati

pada akhir siklus

C. Setting dan subjek penelitian

a. Setting penelitian

Penelitian ini dilakukan di RA Nurul Yaqin Simpang Sungai Duren

Kecamatan Jaluko, Kabupaten Muara Jambi. Pada tahun ajaran 2019/2020

pemilihan tersebut sebagai tempat penelitian didasarkan atas pemikiran

bahwa focus permasalahan penelitian ini yang akan menjadi objek ini

relevan dengan pokok permasalahan penelitian ini. Alasan praktis pemilihan

lokasi tersebut juga didasarkan beberapa pertimbangan, yaitu:

Page 44: PENERAPAN METODE IQRA’ DALAM MENINGKATKAN MINAT …

30

keterjangkauan lokasi penelitian oleh peneliti, baik dari segi tenaga maupun

efisien waktu. Situasi social sebelum mendapat izin formal untuk memasuki

lokasi tersebut peneliti telah mengadakan komunikasi informal dengan pihak

sekolah hingga mendapat izin secara formal.

3. Subjek penelitian

Subjek penelitian ini adalah RA Nurul Yaqin peneliti

lainnya adalah guru dan peneliti lainnya adapun anak yang

akan menjadi subjek penelitian adalah 21 anak yang terdiri

dari 9 laki-laki dan 12 perempuan berusia 4-5 tahun

dikelompok A.

D. Tempat Dan Waktu Penelitian

1. Tempat penelitian

Subyek penelitian ini, semua anak di raudhatul athfal (RA) Nurul

Yaqin, yang berjumlah 21 anak dengan rentang usia 4-5 tahun, penelitian ini

dilaksanakan di raudhatul athfal nurul yaqin yang beralamat di kecamatan

jaluko simpang sungai duren pertimbangan peneliti mengambil subyek

penelitian ini adalah salah satu dari guru pada raudahatul athfal nurul yaqin,

dan peneliti mengetahui kondisi kegiatan pembelajaran yang dilaksanakan di

raudatul athfal tersebut.

2. Waktu penelitian

Rencana penelitian tindakan kelas ini dilaksanakan pada semester

genap tahun ajaran 2019/2020. Jadwal penelitian akan dilakukan selama 3

bualn yaitu bulan maret – juni. Jadwal penelitian ini bersifat pentative, artinya

dapat berubah berdasarkan situasi dan kondisi dilapangan.Berikut ini

diberikan uraian tahap-tahap penelitian dilakukan.

E. Defenisi oprasional

1. Peningkatan

Dalam peningkatan proses, cara, perbuatan dan meningatkan. Jadi

peningkatan yang dimaksud disini iyalah suatu perbuatan yang dilakukan

orang atau lebih dalam meningkatkan kedudukan dan jabatan. Adapun

Page 45: PENERAPAN METODE IQRA’ DALAM MENINGKATKAN MINAT …

31

tingkatan yang dimaksud disini adalah tingkatan yang dilakukan guru terhadap

anak didik

1. Kemampuan membaca al-qur‟an

Dalam penelitian ini yang dimaksud dengan kemampuan membaca

al-qur‟an berupa kecakapan anak yang mengenal lambang tulisan

huruf hijaiyah dalam metode iqra‟.

2. Metode iqra’

Pembelajaran yang dikembangkan untuk memenuhi tuntutan

tersebut adalah metode iqra‟ yang dimaksud yaitu, metode iqra‟

adalah salah satu cara mengajar, dimana guru melakukan suatu

pengajaran didalam kelas dalam menerapkan metode iqra‟ dan

belajar dalam menunjukan minat membaca anak. Guru juga

melatih anak dalam mengenal apa itu iqra‟ dan beserta isinya.

2. Teknik pengumpulan data

Teknik yang digunakan dalam pengumpulan data sebagai berikut:

1. Observasi

Pengamatan yang dilakukan pada waktu tindakan sedang

berlangsung bersama denagn kolaborator.Pengamatan yang

dilakukan dari sebelum sampai dengan sesudah diberikan tindakan

penelitian dan kolaborator mencatat semua hal yang diperlukan

maupun yang terjadi selama pelaksanaan tindakan

berlangsung.Kolaborator mencatat semua hasil kegiatan yang

dicapai anak dalam lembar observasi yang disediakan.

2. Unjuk kerja

Anak diberikan kesempatan oleh peneliti untuk melakukan

kegiatan pagi yaitu membaca al-qur‟an dengan metode iqra. Pada

kegiatan dimulai, anak dapat melakukan antrian dan membuat

barisan kreta api.

3. Teknik analisis data

Setelah semua kegiatan selesai dilaksanakan maka langkah

selanjutnyadalam penelitian ini adalah melakukan analisis terhadap

Page 46: PENERAPAN METODE IQRA’ DALAM MENINGKATKAN MINAT …

32

semua data yang diperoleh selama penelitian.Tujuan analisis data

adalah untuk menjawabpermasalahan peneliti yang telah

dirumuskan.Analisis data adalah penyusunan data, saat kegiatan

tindakan penelitian agar dapat ditafsirkan mendalam.

1. Pengumpulan data

Pengumpulan data yang perlu dalam pengumpulan data

masih masih bersifat data kasar yang muncul dari catatan

tertulis dari penelitian. Hal ini dapat di artikan bahwa ketika

peneliti turun kelapangan untuk melakukan penelitian,

maka peneliti harus mencari data yang berkaitan dengan

penelitian itu, peneliti tidak melihat apakah data sesuai atau

tidak dengan yang diteliti, melainkan semua data di peroses

data yang diperoleh dari proses penjaringan data ini akan di

reduksi di vertifikasi atau disimpulkan sesuai dengan proses

analisis data.

2. Reduksi data

Reduksi data adalah proses pemilihan, pemusatan perhatian

pada penyederhanaan, pengabstrakan dan transfortasi data

kasar yang muncul dari catatan tertulis dilapangan. Reduksi

data berlangsung terus menerus selama penelitian ini

berlangsung dalam proses reduksi data ini peneliti mulai

memilih mana yang valid atau tidak, diharapkan supaya

hasil dari penelitian akan memperoleh data yang valid dan

reduksi data ini terus menerus berlangsung sampai akhir

penelitian.

3. Penilaian ketuntasan hasil belajar

Nilai ketuntasan hasil belajar siswa dapat dihitung dengan

mengguanakan

P= skor yang di peroleh x100%

( skor total)

Siswa yang tuntas dengan belajar, dengan penilaian

Page 47: PENERAPAN METODE IQRA’ DALAM MENINGKATKAN MINAT …

33

0-25 :Belum Berkembang

26-50 :Mulai Berkembang

51-71 : Berkembang Sesuai Harapan

76-100 :Berkembang Sangat Baik

4. Penyajian data

Penyajian data diartikan sebagai sperangkat informasi yang

terorganisir, yang memungkinkan di tariknya kesimpulan

data atau tindakan, yang merupakan bagian sekunder yang

harus ada pada analisis ini. Penyajian data mencakup

ringkasan-ringkasan terstruktur dari kerangka-kerangka

fikir lainnya.

5. Kesimpulan / verifikasi

Kegiatan selanjutnya adalah menarik kesimpulan data

verifikasi yang tersusun dalam satu kesatuan yang utuh dan

mudah dipahami. Kegiatan verifikasi ini digunakan untuk

membuat kesimpulan ini menjadi kredibel terpercaya atau

teruji dengan bukti catatan lapangan, demikian dengan

kesimpulan ini dikemukakan menjadi kuat dan valid dalam

proses nya.

6. Penilaian rata-rata siswa

Nilai rata-rata hasil belajar siswa dapat dihitung

menggunakan rumus:

X=

Keterangan

X= nilai rata-rata hasil tes siswa

£x= jumlah semua nilai siswa

£n= jumlah siswa anas sujiono, 1986:188

4. Kriteria Keberhasilan PTK

Menurut milles ( dalam yusria:2016) keberhasilan penelitian

tindakan kelas ditandai dengan adanya perubahan dengan menuju

arah perbaikan indicator keberhasilan dapat dikatakan berhasil

Page 48: PENERAPAN METODE IQRA’ DALAM MENINGKATKAN MINAT …

34

apabila kemampuan membaca iqra‟ dalam meningkatkan minat

membaca anak mengalami peningkatan 71% dari rata-rata jumlah

anak kelompok A RA Nurul Yaqin.

5. Jadwal Penelitian

NO

Kegiatan Bulan

nov des jan Feb mar apr mei jun Jul Ags Sep

1 Pengajuan

judul

X

2 Penyusun

proposal

X

3 Pengajuan

seminar

x

4 Seminar

proposal

X

5 Perbaikan

hasil

seminar

proposal

x

6 Pengajuan

riset

X

7 Riset X x

8 Analisis

data

X x X X X

9 Pengajuan

siding

Page 49: PENERAPAN METODE IQRA’ DALAM MENINGKATKAN MINAT …

35

10 Sidang

Page 50: PENERAPAN METODE IQRA’ DALAM MENINGKATKAN MINAT …

36

BAB IV

TEMUAN DAN PEMBAHASAN

A. Temuan Umum Lokasi Penelitian

1. Sejarah Berdirinya Raudatul Athfal Nurul Yaqin

Berdirinya Raudatul Athfal ini merupakan jawaban dari tuntutan

masyarakat akan pentingnya pendidikan anak usia dini berbasis agama didesa

simpang sungai duren ini. Pada awalnya Raudatul Athfal Nurul Yaqin ini

berdiri atas swadya masyarakat yang memang berkeinginan untuk mendirikan

suatu lembaga pendidikan anak usia dini berbasis agama, yang yang mana

sebelumnya sudah didirikan terlebih dahulu madrasah iptida‟yah Nurul

Yaqin, mengingat akan pentingnya pendidikan anak sejak dini, maka

masyarakat setempat berkeinginan pula untuk mendirikan RA/TK agar

adanya keselarasan antara MI dan RA Nurul Yaqin ini.

Yayasan raudatul athfal nurul yaqin simpang sungai duren kabupaten

muara jambi didirikan pada tahun 2007, yang beciri khas agama islam yang

diselenggarakan oleh kementerian agama, hal ini di pertegas oleh ibu jamilah

selaku ketua yayasan sebagai berikut:

“awalnya yayasan ini hanya berupa pendidikan madrasah ibtida‟yah

saja, namun seiring berjalannya waktu dan adanya perubahan dari peraturan

untuk memasuki MI/SD, para orang tua yang mau menyekolahkan anak

mereka menuntut pula untuk didirikan RA/TK, yang mana memang sebagai

salah satu syarat untuk melanjutkan kejenjang MI/SD, maka dari pada itu

didirikan RA Nurul Yaqin ini.

Yayasan nurul yaqin ini yang terdiri dari RA dan MI pada awalnya

maih memakai gedung puskesmas yang lama yang sudah tidak terpakai lagi,

namun sudah dihibahkan oleh kepala desa untuk didirikan madrasah pada

tahun 2009 sudah mulai membangun gedung baru sebanyak 3 lokal. Dananya

diperoleh dari pemerintah yaitu dana blocgreen yang diproleh dari kantor

Page 51: PENERAPAN METODE IQRA’ DALAM MENINGKATKAN MINAT …

37

kementerian agama kabupateb muara jambi. RA Nurul Yaqin terdapat

ruangan yang mana masing-masing 3 ruang kelas dan satu ruang kantor.

2. Visi, Misi dan Tujuan RA Nurul Yaqin Simpang Sungai Duren

a. Visi:

“Terwujudnya generasi qur‟ani, sehat, cerdas dan mandiri”

b. Misi :

1. Gemar mengaji setiap hari

2. Menanamkan kecintaan kepada allah dan rasul nya sejak

dini

3. Membiasakan pelaksanaan ibadah sesuai aturan al-qur‟an

dan tuntutsn rasullah saw

4. Menanamkan semangat untuk belajar dan menuntut ilmu

5. Memberikan stimulasi seluruh aspek perkembangan anak

sehingga anak terbiasa kemandiriannya dan siap menuju

jenjang pendidikan berikutnya

6. Membiasakan perilaku hidup sehat

7. Menanamkan sikap peduli kepada sesama manusia dan

lingkungan sekita

c. Tujuan

Tujuan Raudatul Athfal (RA) Nurul Yaqin Desa Simpang

Sungai Duren:

1. Mewujudkan generasi cinta Al-qur‟an

2. Mewujudkan generasi yang beriman dan bertakwa kepada allah

swt

3. Membentuk generasi yang berahklakul karimah seperti yang

diteladani nabi Muhammad saw

4. Rajin belajar dan taat ibadah

5. Peduli terhadap lingkungan yang bersih dan sehat

Page 52: PENERAPAN METODE IQRA’ DALAM MENINGKATKAN MINAT …

38

3. Letak geografis Raudatul Athfal Nurul Yaqin Simpang Sungai

Duren

Raudatul Athfal Nurul Yaqin ini berlokasi di RT 02 jalan

jambi KM.17 simapang sungai duren kec. Jambi luar kota,

muaro jambi. Yayasan Raudatul Athfal Nurul Yaqin

Simpang Sungai Duren Kecamatan Jaluko Kabupaten

Muaro Jambi 237.1145 m. Dengan batas-batas tanah

sebagai berikut: ( profil Raudatul Athfal Nurul Yaqin,

2020).

No PROPIL LEMBAGA RAUDATUL ATHFAL NURUL YAQIN

1 Nama yayasan Nurul yaqin

2 Nama lengkap Raudatul athfal nurul yaqin

3 Jenis layanan Raudatul athfal (RA)

4 Tahun berdiri 2007

5 No. tanggal berdiri akta 1 september 2014

6 No.tanggal izin operasional KD.05.05/4/HK.00.8/115/20 Juli 2010

7 NPWP Yayasan 71.283.174.2-331.000

8 No Rek lembaga 7092066872

9 Bank unit Mandiri syariah / kk IAIN STS

JAMBI/101215050009

10 No. NPSN/SNMRA 69731190/101215050009

11 Akreditasi -

12 Alamat desa Jln. Jambi ma- Bulian simpang sungai

duren, RT/RW NO.

13 Kecamatan Jambi luar kota

14 Kabupaten Muaro jambi

15 Provinsi Jambi

16 Kode pos 36363

17 Hp 085368999033

Page 53: PENERAPAN METODE IQRA’ DALAM MENINGKATKAN MINAT …

39

18 Kepemilikan tanah Menumpang

19 No. sertifikat a. Status tanah

b. Luas tanah:2371145

20 EMAIL [email protected]

a. Sebelah barat dengan tanah Ibrahim

b. Sebelah timur dengan kantor perpustakaan daerah

c. Sebelah utara dengan tanah malik

d. Sebelah selatan dengan jalan jambi muaro bulian

4. Struktur organisasi

Struktur adalah susunan personil yang bergabung dalam suatu

organisasi, melalui struktur maka dapat dilihat tugas, wewenang dan

bidang kerja yang ada dalam organisasi tersebut. Struktur juga dapat

membentuk skema yang menunjukan gambaran dalam bidang masing-

masing personil. Dengan adanya struktur organisasi tersebut akan

memudahkan pimpinan pengawasan, koordinasikan, sekolah

merupakan suatu organisasi yang mempunyai visi dan misi, oleh

karena itu dibutuhkan struktur dimana sebagaian pada struktur itu

mempunyai bagian pada struktur itu mempunyai fungsi dan sosialisasi

kerja sehingga sekolah terorganisasi dengan baik

Page 54: PENERAPAN METODE IQRA’ DALAM MENINGKATKAN MINAT …

40

PELINDUNG

Kepala Desa

KETUA YAYASAN

Drs. Djunaidi, M.Pd.I

PENGELOLA

Dra. Jamilah, M.Pd.I

KEPALA SEKOLAH

Suruyanti. S.Pd.I

PENGAWAS

Arsil. M.Pd.I

MAJELIS GURU

Fatmawati.S.Sos

Weni devita,S.Pd.

Eli Pitria,S.Pd.I

Megawati.SH

Siti Mausyaroh,S.Pd.I

Juniwati,S.Pd.I

SEKRETARIS

Siti maisyaroh.S.Pd

BENDAHARA

Fatmawati.S.Sos

TATA USAHA

Megawati.SH

OPERATOR

Juniwati,S.Pd.I

KOMITE SEKOLAH

Page 55: PENERAPAN METODE IQRA’ DALAM MENINGKATKAN MINAT …

41

5. Tata Tertib Raudatul Athfal Nurul Yaqin

a. Guru dan kariawan

1. Hari senin setiap guru dan kariyawan wajib hadir disekolah

paling lambat jam 06:45, jam 07:00 upacara.

2. Selasa sampai sabtu setiap guru diwajibkan hadir disekolah

paling lambat 07:15 dan meninggalkan sekolah jam 11:30 wib.

3. Guru yang berhalangan hadir karena sakit atau keperluan yang

mendadak wajib memberitahu kepala sekolah

4. Tidak meninggalkan kelas saat proses belajar mengajar

berlangsung kecuali dengan izin kepala sekolah.

5. Mengisi daftar hadir absen

6. Membuat perangkat mengajar prota, prosem,RPPM,RPPH,

yang harus dikumpulkan kepada kepala sekolah awal semester.

7. Berpakaian seragam sesuai ketentuan yayasa.

b. Siswa

1. Hari senin setiap siswa harus wajib hadir disekolah paling

lambat 10 menit sebelum upacara di mulai.

2. Hari selasa smapai sabtu wajib hadir disekolah paling lambat

15 menit sebelum kegiatan pembelajaran dimulai dan

meninggalkan sekolah pukul 10:30 wib untuk hari senen

sampai kamis, dan hari jum‟at sampai sabtu jam 09:30 wib.

3. Berpakaian rapi, bersepatu dan berkaos kaki dengan ketentuan

seragam:

a. Hari senin sampai selasa memakai baju seragam putih dan

hijau, memakai topi hijau bagi laki-laki, dan jilbab putih

untuk perempuan.

b. Hari rabu sampai kamis memakai seragam batik.

c. Hari jum‟at memakai seragam muslim putih dan bagi laki-

laki memakai peci putih dan untuk perempuan memakai

jilbab putih polos

d. Hari sabtu memakai seragam olahraga.

Page 56: PENERAPAN METODE IQRA’ DALAM MENINGKATKAN MINAT …

42

4. Membawa makan dan minum dari rumah

5. Apabila berhalangan hadir harus memberi tahu lewat

surat/telepon

6.Keadaan guru dan siswa

a. Keadaan guru

Majelis guru merupakan tenaga edukatif yaitu tenaga sekaligus

sebagai pendidikan merupakan sumber informasi bagi siswa, karena

guru merupakan salah satu komponen penting dalam kegiatan belajar

mengajar. Guru bukanlah hanya bertugas menstransfer ilmu saja

kepada siswa melainkan sebagai fasilitator. Guru harus mampu

memotivasi siswa supaya siswa lebih tertarik dengan pelajaran yang

disampaikan. Sedangkan staf atau usaha dengan pegawai lainnya

mengambil peran yang sangat penting dalam suatu lembaga

pendidikan. Urusan-urusan yang berkaitan dengan keuletan staf ini.

Guru yang baik adalah guru yang senantiasa memberikan

pembelajaran kepada siswanya secara efektif dan efesien dengan

senantiasa membuat perencanaan pembelajaran. Untuk saat ini guru

Raudatul athfal nurul yaqin simpang sungai duren muaro jambi

berjumlah 7 orang diantaranya:

Table 4.3 keadaan Guru Raudatul Athfal Nurul Yaqin Simpang

Sungai Duren Kecamatan Jaluko, Kabupaten Muaro Jambi.

No Nama Jabatan Pendidikan terakhir

Tingkat Tahun

1 Suriyanti,S.Pd.I Kepala sekolah S1 2016

2 Fatmawati.S.Sos Guru kelas S1 2011

3 Weni devita.S.Pd Guru kelas S1 2018

4 Megawati.SH Guru kelas S1 2000

5 Eli pitria.S.Pd.I Guru kelas S1 2012

6 Siti maisaroh.S.Pd Guru kelas S1 2012

7 Juniwati.S.Pd.I Guru kelas S1 2016

Page 57: PENERAPAN METODE IQRA’ DALAM MENINGKATKAN MINAT …

43

b.Keadaan siswa

jumlah keseluruhan siswa Raudatul athfal nurul yaqin simpang

sungai duren, kecamatan jambi luar kota, kabupaten muaro jambi,

berjumlah 60 orang siswa, masing-masing kelas A 21 siswa B1 19 B2 20

siswa. Yang mana siswa laki-laki berjumlah 30 orang dan siswa

perempuan 30 orang.

7.Keadaan sarana dan prasarana

Sarana adalah segala sesuatu yang di pergunakan untuk

mencapai tujuan. Alat untuk memperlancar kegiatan atau proses belajar

atau alat-alat maupun fasilitas yang digunakan untuk menunjang

tercapai nya pendidikan. Sarana merupakan tempat berlangsungnya

pembelajaran. Sarana dapat membantu proses pembelajaran agar

berjalan dengan baik dan juga memberikan motivasi kepada siswa

untuk belajar.

Berdasarkan pengamatan peneliti di Raudatul Athfal Nurul

Yaqin Kecamatan jaluko Kabupaten muaro jambi memiliki 3 ruangan.

Adapun sarana yang dapat menunjang berlangsung proses pembelajaran

di Raudatul Athfal Nurul Yaqin Kabupaten muaro jambi dapat dilihat

sebagai berikut:

No Gedung dan meublair Keadaan

Baik Rusak

ringan

Rusak

berat

Jumlah

1 Gedung milik

Bukan milik

1 - - 1

- - - -

2 Lemari / rak buku 3 - - -

3 Meja guru/ TU 2 - - 2

4 Kursi guru/ TU 4 - - 4

5 Meja siswa 5 2 - 7

6 Kursi siswa 70 - - 70

7 Papan tulis 3 1 - 4

Page 58: PENERAPAN METODE IQRA’ DALAM MENINGKATKAN MINAT …

44

8 Ayunan 9 - 2 11

9 Juangkat jangkit - 1 - 1

10 Prosotan - - 1 1

11 Mangkok putar 1 - - 1

12 Bola dunia 1 - - 1

13 Jembatan goyang - - 1 1

Berdasarkan table diatas dapat di ketahui bahwa jumlah sarana dan

prasarana yang dimiliki Raudatul Athfal Nurul Yaqin Simpang Sungai

Duren, kecamatan jaluko,Kabupaten muaro jambi masih kurang memadai.

Tanpa sarana dan prasarana menjadi lebih baik dan nyaman, aman dan

dalam pembelajaran terlaksana dengan baik.

B. Pembahasan tentang kondisi awal tentang metode iqra’ anak

prasiklus

Data awal di peroleh penelitian dengan melakukan pengamatan

awal terhadap kemampuan membaca iqra‟ yang telah dilaksanakan selama

satu kali pertemuan yaitu pada tanggal 26 maret 2020. Penelitian ini

dilakukan sebanyak 7 kali pertemuan yaitu pada tanggal 26 maret 2020

sampai 26 mei 2020. Pengamatan dilakukan dengan mengguanakan

instrument lembar observasi yang telah tersusun yakni berupa ceklis untuk

mengungkapkan kemampuan membaca awal anak dalam menyebutkan

lambang bunyi huruf hijaiyah, melafalkan huruf hijaiyah, menyebutkan

bunyi huruf hijaiyah, mengenalkan huruf-huruf hijaiyah yang ada di iqra‟.

Dengan mengguanakan penilaian 4 untuk anak yang memiliki kemampuan

mebaca iqra‟ pemula dengan kriteria baik berkembang sangat baik, 3

untuk anak yang memiliki kemampuan membaca iqra‟ pemula dengan

kriteria berkembang sesuai harapan, 2 untuk anak yang memiliki

kemampuan membaca iqra‟ pemula dengan kriteria belum berkembang.

Pengamatan kondisi pratindakan dilakukan untuk mengetahui keadaan

nyata yang ada dilapangan sebelum peneliti melakukan penelitian,peneliti

melakukan pratindakan pada akhirnya akan di bandingkan dengan hasil

Page 59: PENERAPAN METODE IQRA’ DALAM MENINGKATKAN MINAT …

45

setelah tindakan melalui kegiatan membaca iqra‟ bagi pemula.

Perbandingan bertujuan untuk menunjukan adanya peningkatan sebelum

dan sesudah dilakukan tindakan. Pada tahap ini peneliti dan kolaborator

mengamati keterampilan membaca metode iqra‟ pemula pada anak kelas A

di RA Nurul Yaqin.

1. Hasil observasi prasiklus

Prasiklus dilakukan pada tanggal 26 maret 2020 yang dihadiri oleh

guru kelompok A dari pukul 07:16 wib sampai 10:30 wib.

NO Nama Skor Nilai Kriteria

1 Adelia 12 50 Mulai berkembang

2 Jihan 6 25 Belum berkembang

3 Alexa 6 25 Belum berkembang

4 Alif 12 50 Mulai berkembang

5 Rafah 7 29 Mulai berkembang

6 Fajri 10 41 Mulai berkembang

7 Zalfa 18 75 Berkembang sesuai harapan

8 Nayla 10 41 Mulai berkembang

9 Afwa 19 79 Berkembang sangat baik

10 Rafael 17 70 Berkembang sesuai harapan

11 Padli 17 70 Berkembang sesuai harapan

12 Mifta 15 62 Berkembang sesuai harapan

13 Nathan 6 25 Belum berkembang

14 Hanif 12 50 Mulai berkembang

15 Nizam 12 50 Mulai berkembang

16 Athar 14 58 Mulai berkembang

17 Salsabila 19 79 Berkembang sangat baik

18 Keyzi 9 37 Mulai berkembang

19 Jihandra 16 66 Berkembang sesuai harapan

20 Nurul 18 75 Berkembang sesuai harapan

Page 60: PENERAPAN METODE IQRA’ DALAM MENINGKATKAN MINAT …

46

21 Sefira 11 45 Mulai berkembang

Jumlah 1,062

Nilai rata-rata 50,14

Jumlah anak belum berkembang 3 (14,57%)

Jumlah anak mulai berkembang 9 (42,71%)

Jumlah anak berkembang sesuai

harapan

7 (33,33%)

Jumlah anak berkembang sangat baik 2 (9.38%)

Berdasarkan data yang diperoleh peniliti pada penelitian kempuan

membaca alqur‟an pemula dalam metode iqra‟ anak ,masih rendah. Dilihat

dari hasil observasi dimana anak yang di kategorikan berkembang sangat

baik sebanyak 2 orang ( 9,38%), anak yang di kategorikan berkembang

sesuai harapan sebanyak 7 orang ( 33,33%) anak yang dikategorikan mulai

berkembang sebanyak 9 orang ( 42,71%) dan anak yang dikategorikan

belum berkembang sebanyak 3 orang ( 14,57%).

Berdasarkan hasil wawancara yang peneliti dapatkan selama

prasiklus yaitu dari bunda juniwati guru kelas A menyampaikan bahwa

membaca al-qur‟an dalam metode iqra‟ pemula anak kelas A masih rendah

dikarenakan masih kekurangan media iqra‟ dan bagi anak-anak yang tidak

memabawa buku iqra‟ masing-masing, bunda juniwati menyampaikan

bahwa masih ada anak yang belum bisa mengenal huruf dan masih ada

anak yang belum bisa membaca seperti yang terdapat pada tabel hasil

observasi prasiklus.

Selain itu nilai rata-rata yang di peroleh anak juga masih rendah

yaitu 50,14. Maka dari itu peneliti mulai melakukan penelitian tindakan

kelas guna untuk memperbaiki pembelajaran dan meningkatkan membaca

al-qur‟an dengan menggunakan metode iqra‟ bagi anak yang pemula.

C. Hasil temuan tes ( tes setiap siklus)

Langkah-langkah penelitian ini, peneliti mulai dilaksanakan mulai

pada bulan maret 2020 yang terdiri dari 2 siklus. Setiap siklus dilakukan 2

Page 61: PENERAPAN METODE IQRA’ DALAM MENINGKATKAN MINAT …

47

kali tatap muka ( pertemuan) dengan langkah-langkah perencanaan,

pelaksanaan ( tindakan), observasi ( pengamatan), refleksi. Dapat diurai

sebagai berikut:

1. Siklus 1

a. Perencanaan

Siklus 1 terdiri dari 2 kali pertemuan yang dilakukan pada tanggal

27 maret 2020, tanggal 5 april 2020. Pada siklus ini anak

mempelajari tentang huruf hijaiyah menulis di buku, bernyanyi,

melafazkan bunyi huruf hijaiyah . dalam melaksanakan tindak

lanjutan pada siklus 1 ini, ada beberapa hal yang harus di

persiapkan oleh guru dan penulis, antara lain: a. rencana peroses

pembelajaran harian ( RPPH), b. menyiapkan lembar observasi

anak, c. menyediakan media alat tulis untuk melakukan kegiatan

mengenal huruf hijaiyah di buku iqra‟, d. alat dan bahan akan

digunakan, e. menyiapkan reward bagi anak yang bersemangat

untuk membaca yaitu berupa memberikan 10 bintang kepada anak

dan memberikan pujian kepada anak yang berani maju.

b. Pelaksanaan

Penulis dibantu guru kelas dalam melakukan perbaikan

pembelajaran yang berpedoman dalam rencana pembelajaran, dan

langkah-langkah pembelajaran, dalam menerapkan kemampuan

membaca al-qur‟an dengan metode iqra‟ yang dilakukan sebanyak

2 kali pertemuan.

1. Pertemuan 1 siklus 1

Pelaksanaan tindakan pada pertemuan 1 dilaksanakan

pada hari senin 27 maret 2020 dengan mengajarkan kepada

anak tentang huruf hijaiyah jumlah anak yang mengikuti

pelajaran sebanyak 21 anak. Pada pelaksanaan tindakan

pertemuan pertama anak melakukan kegiatan yaitu menulis

huruf-huruf di papan tulis yang sudah guru atau peneliti tulis

dan anak tinggal mengikuti arahan untuk menulis huruf di

Page 62: PENERAPAN METODE IQRA’ DALAM MENINGKATKAN MINAT …

48

papan tulis dan menyusun anak untuk membuat barisan seperti

kreta api supaya anak teratur bergiliran 1 per 1 menunggu

giliran mereka.

a. Kegiatan awal

Pada awal pembelajaran guru membuka pelajaran

dengan memberikan salam dan siswa menjawab salam

kemudian bernyanyi dan berdo‟a bersama-sama, guru

mengecek kehadiran anak, kemudian guru melakukan

apresiasi yang mengarah kepada topic pebelajaran. Guru

menyampaikan bahwa tujuan dari kegiatan mengenal huruf

hijaiyah adalah supaya anak bisa melafazkan dengan

nyanyian huruf-huruf tersebut.

b. Kegiatan inti

Anak disuruh membuat lingkaran, karena anak di

RA tidak mengguanakan kursi dan meja guru menjelaskan

kegiatan yang akan dilakukan pada hari ini. Guru mengajak

anak menyanyi lagu

ابتثجحخدذرزسشصضطظعغفقكلمن

وهلأعي

Dan tepuk semangat agar anak lebih siap untuk belajar.

Guru bertanya kepada anak ini huruf apa? Dan cara

membaca nya gimana ya .guru dan anak-anak langsung

membaca huruf hijaiyah yg diats dan guru menjelaskan satu

persatu huruf dan menuliskan di papan tulis supaya anak

bisa mengikuti apa yang bundadan peneliti tuliskan. Setelah

semua anak mendapatkan giliran masing-masing dengan

menulis di papan tulis maka selanjutnya, setiap anak di

berikan semangat supaya anak kedepannya tidak malu-malu

lagi jika disuruh menulis di depan.

Page 63: PENERAPAN METODE IQRA’ DALAM MENINGKATKAN MINAT …

49

c. Penutup

Pada hasil pembelajaran peneliti dan guru

merepleksi hasil pembelajaran dengan mengulang

pembelajaran dengan mengamati siswa didalam kelas, guru

menjelaskan pembelajran besok dan mengajak anak untuk

berdoa bersama. Selama kegiatan berlangsung pada

pertemuan pertama anak sudah mulai tertarik dan antusias

dalam mengikuti pembelajaran, maka selama pelaksanaan

masih ada anak yang kurang aktif dan tidak giat belajar.

2. Pertemuan ke II siklus I

Pertemuan kedua pada siklus 1 dilaksanakan pada hari

senin 5 april 2020, dengan media kartu gambar huruf hijaiyah.

Jumlah anak yang mengikuti pelajaran sebanyak 21 anak. Anak

yang duduk paling rapi mendapatkan kesempatan unruk

melaksanakan kegiatan bermain media kartu bergambar huruf

hijaiyah.

a. Kegiatan awal

Pada awal pembelajaran guru membuka

pembelajaran dengan menyuruh anak membuka iqra‟

masing-masing dan anak di beri arahan untuk di beri

3kelompok dan setiap guru me nyuruh anak untuk mengaji

atau membaca iqra‟ dalam setiap memulai pembelajarn dan

sesudah mengaji guru memberikan salam kepada siswa,

siswa menjawab salam kemudian bernyanyi dan berdoa

bersama-sama, guru mengecek kehadiran anak, kemudian

guru melakukan apresiasi yang mengarah pada topic

pembelajaran dan tujuan pembelajaran. Guru

menyampaikan bahwa tujuan dan kegiatan bermain kartu

bergambar huruf hijaiyah adalah untuk meningkatkan

kemampuan anak unruk mengingat macam-macam huruf

hijaiyah.

Page 64: PENERAPAN METODE IQRA’ DALAM MENINGKATKAN MINAT …

50

b. Kegiatan inti

Kegiatan inti pertemuan kedua masih sama dengan

pertemuan pertama, anak disuruh membuat lingkaran,

karena anak di RA tidak mengguanakan kursi dan meja.

Guru menjelaskan kegiatan yang akan dilakukan pada hari

ini, guru mrngajak anak bernyanyi lagu huruf hijaiyah dan

tepuk semangat agar anak lebih semangat mealakukan

pembelajaran pertemuan pertama anak msih sma dengan

pertemuan pertama pembelajarannya yaitu menyebutkan

atau melafazkan bunyi huruf-huruf hijaiyah .

c. Penutup

Pada hasil pembelajaran peneliti dan guru

merefleksi hasil dengan pembelajaran dengan media kartu

bergambar huruf hijaiyah pada anak dan guru mengulang

kembali pembelajaran yang tadi dengan menanyakan hari ni

kita belajar apa saja ya anak-anak bunda dan menanyakan

perasaan anak apakah senang hari ini atau tidak dan

dilanjutkan dengan mempersilakan anak untuk mengambil

tas yang ada dirak ( tas) kemudian anak membaca do‟a

bersama, dan anak yang duduk rapi dusuruh untuk pulang

duluan dan mengucapkan salam pada guru. Anak sangat

antusias untuk mengikuti pembelajaran pada hari ini

walaupun masih ada anak yang malu-malu, dan melafalkan

kata dengan lirih, terlalu cepat dan tidak jelas.

d. Hasil observasi siklus 1

Berdasarkan hasil obsevasi yang merupakan

gambaran aktivitas siswa selama proses pembelajaran

berlangsung, secara keseluruhan aktivitas siswa dalam

proses belajar dan mengajar belum berlangsung optimal hal

ini dapat di.

Page 65: PENERAPAN METODE IQRA’ DALAM MENINGKATKAN MINAT …

51

NO Nama Skor Nilai Kategori

1 Adelia 12 50 Mulai berkembang

2 Jihan 12 50 Mulai berkembang

3 Alexa 15 62 Berlembang sesuai harapan

4 Athar 21 87 Berkembang sangat baik

5 Alif 16 66 Berkembang sesuai harapan

6 Rafah 19 79 Berkembang sangat baik

7 Fajri 21 87 Berkembang sangat baik

8 Zalfa 14 58 Berkembang sesuai harapan

9 Nayla 20 83 Berkembang snagat baik

10 Afwa 19 79 Berkembang sangat baik

11 Rafael 15 62 Berkembang sesuai harapan

12 Padli 18 75 Berekembang sesuai harapan

13 Mifta 12 50 Mulai berkembang

14 Nathan 19 79 Berkembang sangat baik

15 Hanif 13 54 Berkembang sangat baik

16 Nizam 18 75 Berkembang sesuai harapan

17 Salsabila 21 87 Berkembang sangat baik

18 Keyzi 13 54 Berkembang sesuai harapan

19 Jihandra 19 79 Berkembang sangat baik

20 Nurul 19 79 Berkembang sangat baik

21 Sefira 12 50 Mulai berkembang

Jumlah 1,453

Nilai rata-rata 69,05

Jumlah anak belum berkembang 0 (0%)

Jumlah anak mulai berkembang 4 (19,79%)

Jumlah anak berkembang sesuai

harapan

8 (38,52%)

Jumlah anak berkembang sangat

baik

9 (42,71%)

Page 66: PENERAPAN METODE IQRA’ DALAM MENINGKATKAN MINAT …

52

Dari hasil tabel di atas terlihat dari meningkatnya nilai rata-rata

yang diperoleh anak dari siklus 1 yaitu 69,05. Jumlah anak yang

dikategorikan belum berkembang 0 (0%), anak yang di kategorikan mulai

berkembang berjumlah 4 anak (19,76%), anak yang dikategorikan

berkembang sesuai harapan berjumlah 8 anak (38,82%), dan anak yang di

kategorikan berkembang sangat baik berjumlah 9 orang (42,71%). Artinya

tindakan yang diberikan pada siklus 1 sudah dapat meningkatkan atau

menerapkan kemapuan membaca al-qur‟an dengan metode iqra‟.

Berdasarkan hasil wawancara peneliti bertanya kepada wali kelas

bunda juni apakah media kartu gambar huruf hijaiyah pernah diterapkan?

Bunda juni menjawab, bahwa media krtu bergambar metode iqra‟ belum

pernah diterapkan disekolah ini . bagaimana menurut bunda tentang media

ini? Dan bunda juni menjawab sangat bagus dan efektif anak tidak hanya

mengenal huruf hijaiyah di buku saja tapi ada juga alat lain yang

digunakan untuk membuat anak mengerti dengan media pembelajaran

tersebut.

e. Refleksi

Berdasarkan lembar observasi siswa dan guru. Pelaksanaan siklus I

dapat dikatakan sudah berhasil namun hanya mengalami peningkatan

sedikit dan perlu ditingkatkan pada siklus II. Hal ini dapat dilihat dari

masih rendahnya pemahaman siswa yang dilihat masih ada siswa yang

hasil belajarnya tetap dalam proses pembelajaran, bahkan masih ada siswa

yang belum bisa membedakan huruf hijaiyah dan cara menyebutkan huruf

hijaiyah. Hal ini disebabkan adanya kendala yang dihadapi dalam proses

pembelajaran.

Beberapa kendala yang perlu dicari solusi adanya peningkatan pada siklus

berikutnya yaitu:

1. Media yang digunakan dalam pembelajaran membaca terutama dalam

penulisan huruf kurang besar sehingga beberapa anak masih mengalami

kesulitan dan kurang jelas.

Page 67: PENERAPAN METODE IQRA’ DALAM MENINGKATKAN MINAT …

53

2. Saat peroses pembelajaran membaca menggunakan media iqra‟,

beberapa anak masih sulit untuk dikondisikan sehingga anak masih

berbicara dengan temannya, sehingga menggangu teman yang lain untuk

belajar. Selain itu anak sulit untuk berkonterasi karena mereka hanya

duduk diatas lantai dan tidak menggunakan kursi sehingga ruang kelas

menjadi tidak kondusif.

3. Saat proses pembelajaran membaca alqur‟an menggunakan media iqra‟,

masih ada kurang nya motivasi guru keanak saat anak maju kedepan untuk

menulis di papan tulis dan masih beberapa anak yang malu-malu untuk

maju kedepan masih kurang bersemangat untuk menulis huruf hijaiyah .

Peneliti dan guru berdiskusi untuk mencari solusi agar kegiatan

pembelajaran pada siklus berikutnya dapat berjalan lancar dan dapat

meningkatkan kemampuan membaca alqur‟an anak menggunakan media

iqra‟ lolusi dari kendala tersebut yaitu:

1. Penulisan pada huruf yang digunakan yaitu huruf

hijaiyah dibuat lebih besar supaya anak memudahkan

untuk membacanya.

2. Guru dan peneliti menggunakan media iqra‟ huruf

hijaiyah. Dengan cara penggunaanya yaitu dengan cara

tulis di buku anak- anak dan anak mulai menulis dibuku

masing ,setelah selesai menulis di buku beri bintang

sehingga anak menjadi senang dan tidak berlarian

dikelas lagi, anakpun menjadi kosentrasi dalam

kegiatan membaca alqur‟an dikelas sambil menunggu

giliran dipanggil menjadi kondusif dan nyaman.

3. Saat belajar menggunakan media metode iqra‟, guru

dan peneliti memberikan perhatian dan motivasi kepada

anak agar lebih percaya diri dengan memberikan reward

atau bintang dan memberikan tos kepada anak yang

melakukan pembelajaran dengan baik serta tidak

membuat gaduh atau mengganggu teman yang lainnya.

Page 68: PENERAPAN METODE IQRA’ DALAM MENINGKATKAN MINAT …

54

2.Siklus 2

a. Perencanaan

berdasarkan hasil observasi dan refleksi pada siklus 1 peneliti dan

guru berdiskusi untuk menusun pelaksanaan pelaksanaan tindakan pada

pada siklus II terdiri dari 2 kali pertemuan yang dilakukan pada tanggal 12

april 2020, tanggal 19 april 2020, pada siklus ini anak mempelajari tentang

media iqra‟. Dalam melakukan tindak lanjut pada siklus 2 ini. Ada

beberapa hal yang harus di persiapkan oleh guru dan penulis, antara lain:

a. perencanaan proses pembelajaran harian ( RPPH), b. menyiapkan

lembar observasi anak, c. menyiapkan media iqra‟ dalam meningkatkan

minat membaca anak , d. alat dan bahan yang akan digunakan , e.

menyiapka reward bagi anak yang bersemangat.

b.Pelaksanaan

penulis dibantu guru kelas dalam melakukan perbaikan pembelajaran

yang berpedoman pada rencana pembelajaran dan langkah-langkah

pembelajaran, dalam meningkatkan kemampuan membaca alqur‟an

menggunakan media iqra‟ yang di lakukan sebanyak 2 kali pertemuan

1. Pertemuan 1 siklus 2

Pada tindakan siklus II pertemuan pertama yang dilaksanakan pada

hari senin 12 april 2020 , dan media yang digunakan media iqra‟.

a. Kegiatan awal

Kegiatan awal pada awal pembelajaran guru membuka

pembelajaran dengan memberikan salam kepada siswa, dan siwa

memjawab slam guru kemudian mengajak anak untuk bernyanyi dan

berdoa untuk melakukan permulaan dalam pembelajaran dan guru

melakukan apresiasi yang mengarah kepada topic pembelajaran dan

tujuan pembelajaran.

b. Kegiatan inti

Guru menjelaskan kegiatan apa yang akan dilakukan kegiatan

pertama yaitu anak disuruh untuk maju kedepan untuk membaca atau

menyebutkan huruf yang ada di papan tulis, kemudian guru menyuruh

Page 69: PENERAPAN METODE IQRA’ DALAM MENINGKATKAN MINAT …

55

anak untuk menyebutkan semua huruf yang ada di papan tulis dan anak

mengikuti secara bersamaan, dan guru membagi 3 kelompok dan

setiap kelompok mendapatkan hvs dan huruf hijaiyah dari a –ya‟ di

masing-masing kelompok.dan anak disuruh untuk mennyesuaikan

gambar dengan tulisan yang sudah ada di kertas hvs.

c. Penutup

Pada hasil pembelajran peneliti dan guru merefleksi hasil

pembelajaran dan guru mengulang pelajaran yang tadi dan guru

bertanya hari ini kita belajar apa saja ya dan menulis apa ya .

menanyakan perasaan anak pada hari ini apakah senang atau tidak

dalm mengikuti pembelajaran pada hari ini. Dan mempersilakan anak

untuk merapikan tas dan alat tulis kedalam tas . guru menyruh anak

mengambil tas yang ada di rak kemudian anak membaca doa‟a

sebelum pulang dan anak yang duduk paling rapi dipanggil untuk

pulang duluan dan mengucapkan salam pada guru.

2. Pertemuan ke II siklus II

Pada tindakan siklus 2 pertemuan kedua yang dilaksanakan pada

hari senin 19 april 2020.

a. Kegiatan awal

Kegiatan awal pada awal pembelajaran guru membuka

pembelajaran dengan memberikan salam kepada siswa, dan siwa

memjawab slam guru kemudian mengajak anak untuk bernyanyi dan

berdoa untuk melakukan permulaan dalam pembelajaran dan guru

melakukan apresiasi yang mengarah kepada topic pembelajaran dan

tujuan pembelajaran.

b. Kegiatan inti

Guru menjelaskan kegiatan yang akan dilakukan dan memberi

contoh kepada anak dan guru mengajak anak bernyanyi tentang

anggota tubuh dalam bahasa arab , bernyanyi tentang huruf hijaiyah

dan benyanyi tepuk semangat . guru menjelaskan pembelajran hari ini

kepada anak kita hari ini belajar mengenal tentang metode iqra‟ ya

Page 70: PENERAPAN METODE IQRA’ DALAM MENINGKATKAN MINAT …

56

dan kita hari ini menulis huruf hijaiyah di buku masing , apakah anak

bunda mau menulis huruf hijaiyah . dan anak-anak menjawab mau

bunda . dan pada akhirnya guru dan penulis mengajak anak untu

menyebutkan huruf hijaiyah dan diikuti oleh anak-anak yang lainnya .

c. Penutup

Pada hasil pembelajaran peneliti mereefleksi hasil belajar

dengan mengulang pembalajaran yang dilaksanakan tadi diulang lagi

supaya anak tidak lupa dengan apa yang mereka pelajari pada hari ini

dan guru menanyakan perasaan anak pada hari ini apa kah senang atau

tidak dengan pembelajaran yang di berikan. Dilanjutkan dengan

mempersilakan anak untuk merapikan dan mengembalikan alat yang

sudah digunakan dan kemudian anak membaca doa terlebih dahulu

sebelum pulang dan anak yang duduk paling rapi boleh pulang duluan

dan mengucapkan salam dan mencium tangan bunda nya satu per satu

melatih anak supaya terbiasa dengan pulang menyalam dan

mengucapkan salam

d. Hasil obsevasi siklus II

Berdasarkan hasil observasi yang merupakan gambaran

aktivitas siswa selama proses pembelajaran berlangsung, secara

keseluruhan aktivitas siswa dalam proses belajar mengajar belum

berlangsung optimal, hal ini dapat dilihat dari tabel berikut ini:

NO Nama Skor Nilai Kriteria

1 Adelia 21 87 Berkembang sangat baik

2 Jihan 12 50 Mulai berkembang

3 Alexa 19 79 Berkembang sangat baik

4 Athar 23 95 Berkembang sangat baik

5 Alif 22 91 Berkembang sangat baik

6 Rafah 20 83 Berkembang sangat baik

7 Fajri 24 100 Berkembang sangat baik

Page 71: PENERAPAN METODE IQRA’ DALAM MENINGKATKAN MINAT …

57

8 Zalfa 19 79 Berkembang sangat baik

9 Nayla 24 100 Berkembang sangat baik

10 Afwa 24 100 Berkembang sangat baik

11 Rafael 23 95 Berkembang sangat baik

12 Padli 20 83 Berkembang sangat baik

13 Mifta 12 50 Mulai berkembang

14 Nathan 24 100 Berkembang sangat baik

15 Hanif 22 91 Berkembang sangat baik

16 Nizam 24 100 Berkembang sangat baik

17 Salsabila 24 100 Berkembang sangat baik

18 Keyzi 18 75 Berkembang sesuai

harapan

19 Jihandra 23 95 Berkembang sangat baik

20 Nurul 23 95 Berkembang sangat baik

21 Sefira 19 79 Berkembang sangat baik

Jumlah 1,827

Nilai rata-rata 87%

Jumlah anak belum berkembang 0%

Jumlah anak mulai berkembang 2 ( 9,38%)

Jumlah anak berkembang sesuai

harapan

1 ( 4,19%)

Jumlah anak berkembang sangat

baik

18 ( 85,43%)

Dari tabel diatas terlihat adanya peningkatan membaca alqur‟an dengan

menggunakan metode iqra‟. Terlihat dari hasil observasi dimana yang

dikategorikan belum berkembang berjumlah (0%), anak yang mulai berkembang

berjumlah 2 anak (9,38%), anak yang berkembang sesuai harapan berjumlah

1(4,19%), anak berkembang sangat baik berjumlah 18 (85,43%). Selain itu nilai

rata-rata siswa mengalami peningkatan dari tindakan siklus I sudah mencapai

Page 72: PENERAPAN METODE IQRA’ DALAM MENINGKATKAN MINAT …

58

87%. Penelitian ini dikatakan berhasil apabila nilai rata-rata siswa mencapai

tingkat capaian perkembangan yang telah ditentukan yaitu 71% artinya siswa

yang tuntas dalam tindakan siklus II lebih tinggi dari persentasinya dibandingkan

dengan siklus I.

Berdasarkan hasil wawancara peneliti bertanya kepada wali kelas bunda

juni apakah media kartu gambar huruf hijaiyah pernah diterapkan? Bunda juni

menjawab, bahwa media krtu bergambar metode iqra‟ belum pernah diterapkan

disekolah ini . bagaimana menurut bunda tentang media ini? Dan bunda juni

menjawab sangat bagus dan efektif anak tidak hanya mengenal huruf hijaiyah di

buku saja tapi ada juga alat lain yang digunakan untuk membuat anak mengerti

dengan media pembelajaran tersebut.

e. Refleksi

Berdasarkan hasil evaluasi yang diadakan melalui menggunakan metode

iqra‟ pada siklus II, hasil yang telah diperoleh siswa telah mengalami peningkatan

sesuai dengan yang diharapkan. Berdasarkan analisa terhadap nilai-nilai kegiatan

dan data obsevasi pada siklus II, dapat diketahui bahwa tindakan yang dilakukan

pada siklus ini telah berhasil meningkatkan kemampuan membaca alqur‟an

dengan metode iqra‟ untuk anak. Hal ini terbukti dengan hasil menggunakan

metode iqra‟ dalam pembelajaran yang di peroleh siswa yang telah memenuhi

tingkat capaian perkembangan yang telah ditetapkan.

Berikut ini kondisi akhir hasil belajar siswa yang di peroleh dalam pembelajaran

melalui menggunakan metode iqra‟

No Variable yang diamati Jumlah dan presentase

Pra siklus Siklus I Siklus II

1 Nilai rata-rata 50,14% 69,05% 87%

2 Presentase anak yang

belum berkembang

3 (14,57%) 0% 0%

3 Persentase anak yang

mulai berkembang

9 (42,71%) 4 (19,76%) 2 (9,38%)

4 Persentase anak yang 7 (33,33%) 8 (38,52%) 1( 4,19%)

Page 73: PENERAPAN METODE IQRA’ DALAM MENINGKATKAN MINAT …

59

berkembang sesuai

harapan

5 Persentase anak yang

berkembang sangat baik

2 (9,83%) 9 (42,71%) 18 (85,43%)

Berdasarkan hasil penelitian terdapat perubahan nilai rata-rata dari siklus I

sampai ke tindakan siklus II, hal ini disebabkan karena pada siklus I masih ada

anak yang belum mengetahui dan membedakan huruf, menyebutkan huruf yang

sama da nada juga anak yang tidak memperhatikan guru saat sedang melakukan

pembelajaran.

Dari tabel diatas terlihat bahwa hasil belajar tiap siklusnya semakin

meningkat. Pada prasiklus nilai rata-rata 50,14 pada siklus I nilai rata-rata 69,05

pada siklus II nilai rata-rata 87 begitu juga persentase anak yang di kategorikan

berkembang sangat baik dalam pembelajaran tiapa siklusnya juga meningkat,

0

5

10

15

20

25

30

35

Category 1 Category 2 Category 3

prasiklus

siklus 1

siklus 2

Page 74: PENERAPAN METODE IQRA’ DALAM MENINGKATKAN MINAT …

60

dapat dikatakan bahwa prasiklus 9,83% anak, pada siklus I 42,71% anak, dan

pada siklus 2 87% anak dari juamlah 21 anak keseluruhan siswa yang mengikuti

pembelajaran menggunakan metode iqra‟.

Berdasarkan tabel diatas dan anak yang telah mencapai tingkat capaian

perkembangan, sehingga dapat disimpulkan bahwa dengan menggunakan metode

iqra‟ dapat meningkatkan minat membaca alqur‟an pada anak kelas A di RA

Nurul Yaqin Simpang Sungai Duren, Kecamatan Jaluko, Kabupaten Muaro

Jambi.

Page 75: PENERAPAN METODE IQRA’ DALAM MENINGKATKAN MINAT …

61

BAB V

PENUTUP

A. Kesimpulan

Berdasarkan hasil analisis dan pembahasan sebelumnya, maka

penulis simpulkan bahwa dengan menggunakan metode iqra‟ dapat

meningkatkan minat membaca al-qur‟an pada kelas A di Raudatul Athfal

Nurul Yaqin Simpang Sungai Duren Kecamatan Jaluko Kabupaten Muaro

Jambi. Hal ini dapat dilihat dari meningkatnya kemapuan membaca al-

qur‟an pada anak yang diperoleh dari setiap siklusnya, pada saat prasiklus

atau sebelum dilakukan tindakan nilai rata-rata siswa 50,14% dengan

jumlah anak yang dikategorikan berkembang sngat baik 2 anak (9,38%)

dari 21 keseluruhan, dan setelah dilakukan tindakan siklus I nilai rata-rata

siswa 69,05% dengan jumlah anak di kategorikan berkembang sangat baik

9 anak (42,71%) dari 21 jumlah keseluruhan dan meningkat pada siklus II

dengan nilai rata-rata 87% dengan jumlah anak di kategorikan berkembang

sangat baik 18 anak (85,43%) dari 21 jumlah keseluruhan.

B. Saran

Berdasarkan kesimpulan diatas serta lebih meningkatkan

kemampuan membaca alqur‟an dengan metode iqra‟, maka penulis

menyarankan beberapa hal:

1. Diharapkan kepada guru agar dapat menerapkan pembelajaran

menggunakan metode iqra‟ saat sedang bernaynyi ataupun belajar.

2. Disaran kan kepada guru untuk menyiapkan media apa yang cocok

dengan tema motode iqra‟ seperti media yang variatif atau jreatif

sihingga anak tertarik untuk belajar dan tidak bosan di dalam kelas

,ajak anak bernyanyi, tepuk semangat.

3. Diakhir kegiatan pembelajaran guru hendaknya memberikan

penghargaan kepada anak, agar anak termotivasi dalam belajar.

Page 76: PENERAPAN METODE IQRA’ DALAM MENINGKATKAN MINAT …

62

C. Penutup

Dengan mengucapkan puji syukur alhamduillahirobil‟alamin

kepada allah ta‟ala, karena berkat dan kasih sayang dan rahmatnya lah

sehingga peneliti dapat menyelesaikan skripsi ini sesuai dengan ketentuan

yang berlaku sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar srjana

pendidikan islam anak usia dini di universitas islam negeri sultan thaha

saifuddin jambi. Walaupun demikin penulis menyadari bahwa penulisan

maupun bentuk kata. Maka dari itu kritik dan saran sangat dibutuhkan

dalam penulisan karya ilmiah ini agar dapat diperbaiki sebagaimana

mestinya. Kemudian penulisan ucapan terima kasih kepada semua pihak

yang telah bersedia memberikan bantuan kepada penulis dalam penulisan

karya ilmiah ini. Semoga karya ilmiah ini dapat bermanfaat bagi guru

Raudatul Athfal Nurul Yaqin Simpang Sungai Duren Muaro Jambi. Atas

segala kehilapan penulisan mohon maaf dan kepada allah mohon ampun.

Page 77: PENERAPAN METODE IQRA’ DALAM MENINGKATKAN MINAT …

63

DAFTAR PUSTAKA

Ridwan, indra bangsawan, (2021). Konsep dasar paud, seni bercerita, bernyanyi

dan bermain. Alam Barajo Kota Jambi: Anugrah Pratama Press

Abdurrahman Mulyono (2003) Pendidikan bagi Anak Berkesulitan Belajar.

Jakarta PT Rineka cipta.

Harun Rasyid, dkk. (2009) Asasemen pekembangan anak usia dini. Jakarta:

Depdiknas

____, ( 2015) Pendidikan Anak Usia Dini. Yogyakarta: pustaka belajar

Nuthbrown Cathy dan Clough Peter

____, ( 2010) metode pengembangan bahasa. Jakarta: universitas terbuka

Nurdiayana Dhieni, Dkk.

https://medrec07.com Pengertian Membaca, 05/10/2019, hari sabtu jam 20.00

waktu indonesia barat.

Eliyati Cucu . (2005). Pemilihan dan Pengembangan Sumber Belajar untuk AUD.

Jakarta : depdiknas.

http://media file pendidikan blogspot.co.id, hari minggu jam 8.00 waktu Indonesia

barat 07/10/2019,

Yamin martinis dan Sanan Jamilah Sabri (2010) Panduan Pendidikan Anak Usia

Dini Paud. Gaung Persada: Jakarta

(Jakarta: Balai Pustaka, 2005),http://triwahyunisuryadewi.

Page 78: PENERAPAN METODE IQRA’ DALAM MENINGKATKAN MINAT …

64

64

metode-pembelajaran al-qur’an. Html. Diakses pada tanggal 20 maret 2020 jam

04:00 waktu Indonesia barat Blogspot.co.id/2015/03/

Jurnal ilmiah pendidikan prasekolah dan sekolah awal , 06/10/2019, hari minggu

jam 10.00

Tim Penyusun. (2018). Panduan Penulisan Skripsi. Fakultas Tarbiyah dan

Keguruan UIN Sulthan Thaha Saifuddin Jambi.

Page 79: PENERAPAN METODE IQRA’ DALAM MENINGKATKAN MINAT …

65

LAMPIRAN

Page 80: PENERAPAN METODE IQRA’ DALAM MENINGKATKAN MINAT …

66

Page 81: PENERAPAN METODE IQRA’ DALAM MENINGKATKAN MINAT …

67

Page 82: PENERAPAN METODE IQRA’ DALAM MENINGKATKAN MINAT …

68

Page 83: PENERAPAN METODE IQRA’ DALAM MENINGKATKAN MINAT …

69

RENCANA PEMBELAJARAN HARIAN ( RPPH )

TAHUN AJARAN 2020

SIKLUS 1

Identifikasi sekolah : RA Nurul Yaqin

Semester/bulan : 2/ maret 2020

Hari/tanggal : Senin 10 maret 2020

Kelompok usia : 4-5 tahun

Tema/sub tema : mengenal / metode iqra‟

Materi kegiatan:

-mensyukuru ciptaan tuhan

-perkenalan

-lagu anak-anak

-membaca iqra‟

Materipembiasaan:

-bersyukur sebagai ciptaan tuhan

-mengucapkan salam masuk dalam SOP penyambutan dan penjembputan

-doa sebelum belajar

-alat dan bahan: meja dan buku iqra‟

A. Kegiatan pembuka 1. Penerapan SOP pembukaan

2. menyanyi lagu tentang ikan gembung

3. berdiskusi tentang lagu ikan gembung ciptaan tuhan

4. mengenal kegiatan metode iqra‟ dengan membaca yang baik dan benar

B. Kegiatan inti 1. mengucapkan bunyi huruf

2. anak-anak mengikuti membaca iqra‟

3. mempersiapkan anak-anak duduk yang rapi untuk membaca iqra‟

dengan menggunakan meja

4. setelah semua nya selesai duduk dengan rapi untuk kembali memulai

pelajaran.

C. Kegiatan penutup

1. bercerita tentang pembelajaran hari ini

2. menginformasi kegiatan belajar untuk besok serta berpesan kepada

anak-anak untuk membawa buku iqra‟

3. penerapan SOP

D. Rencana penilaian

1. Sikap

a. mensyukuri atas nikmat-nikmat tuhan

b. menggunakan kata-kata sopan saat bertanya

2. Pengetahuan tentang keterampilan

a. dapat mengikuti tata tertib membaca iqra‟ dengan baik dan benar

b. dapat mengamati tentang pembacaan iqra‟

Page 84: PENERAPAN METODE IQRA’ DALAM MENINGKATKAN MINAT …

70

RENCANA PEMBELAJARAN HARIAN ( RPPH )

TAHUN AJARAN 2020

SIKLUS I

Identifikasi sekolah : RA Nurul Yaqin

Semester/bulan : 2/ maret 2020

Hari/tanggal : senin 18 maret 2020

Kelompok usia : 4-5 tahun

Tema/sub tema : mengingat / huruf hijaiyah

Materi kegiatan:

-mensyukuru ciptaan tuhan

-perkenalan

-lagu anak-anak

-membaca iqra

Materipembiasaan:

-bersyukur sebagai ciptaan tuhan

-mengucapkan salam masuk dalam SOP penyambutan dan penjemputan

-doa sebelum belajar

-alat dan bahan: meja dan buku iqra‟

A. Kegiatan pembuka

1. Penerapan SOP pembukaan

2. apresiasi tentang mengenal huruf hijaiyah

3. mengenalkan kegiatan pembelajaran hari ini

4. mengenal kegiatan metode iqra‟ dengan membaca yang baik dan benar

B. Kegiatan inti

1. mengucapkan bunyi huruf

2. anak-anak mengikuti membaca iqra‟

3. mempersiapkan anak-anak duduk yang rapi untuk membaca iqra‟

dengan menggunakan meja

4. setelah semua nya selesai duduk dengan rapi untuk kembali memulai

pelajaran.

C. Kegiatan penutup

1. bercerita tentang pembelajaran hari ini

2. menginformasi kegiatan belajar untuk besok serta berpesan kepada

anak-anak untuk membawa buku iqra‟

3. penerapan SOP

D. Rencana penilaian

1. Sikap

a. mensyukuri atas nikmat-nikmat tuhan

b. menggunakan kata-kata sopan saat bertanya

2. Pengetahuan tentang keterampilan

a. dapat mengikuti tata tertib membaca iqra‟ dengan baik dan benar

b. dapat mengamati tentang pembacaan iqra‟

Page 85: PENERAPAN METODE IQRA’ DALAM MENINGKATKAN MINAT …

71

RENCANA PEMBELAJARAN HARIAN ( RPPH )

TAHUN AJARAN 2020

SIKLUS II

Identitas sekolah : RA Nurul Yaqin

Semester/bulan : 2/ Juni 2020

Hari/tanggal : Senen / 6 juni 2020

Kelompok usia : 4-5 tahun

Tema/sub tema : iqra‟ / pembiasaan mengenal huruf

Materi kegiatan : - mensyukuri ciptaan tuhan

: -praktek membaca iqra‟

: - lagu anak-anak

Alat dan bahan : meja dan buku iqra‟

A. Kegiatan pembuka

1. Penerapan SOP pembukaan

2. Apresiasi tentang pelajaran berikutnya

3. Penguatan pembelajaran hari ini

4. Mempersiapkan anak-anak untuk bersiap menunggu giliran untuk

membaca iqra‟

B. Kegiatan inti

1. Anak-anak mengaji di pagi hari untuk memulai pembelajaran dengan

metode iqra‟

2. Guru memperhatikan anak setiap bait yang dibacakan anak di buku

iqra‟

C. Kegiatan penutup

1. Merapikan alat-alat iqra‟ dan kembali ketempat duduk masing-

masing

2. Bercerita tentang pembelajran hari ini

3. Menginformasikan kegiatan untuk besok

4. Menyanyikan lagu anak-anak

5. Penerapan SOP

D. Rencana penelitian

1. Sikap

a. Mensyukuri atas nikmat-nikmat tuhan

b. Menggunakan kata-kata sopan saat bertanya

c. Mengikuti pembelajaran dengan tertib

2. Pengetahuan dan keterampilan a. Dapat mengikuti bacaan dengan baik dan benar

b. Dapat mengamati tentang bacaan huruf-huruf di buku iqra‟

Page 86: PENERAPAN METODE IQRA’ DALAM MENINGKATKAN MINAT …

72