pendidikan koasisten ipd
TRANSCRIPT
PENDIDIKAN KOASISTENILMU PENYAKIT DALAM
FK UNILA – RSU A YANI METRO
Kurikulum
Tujuan Umum
Mahasiswa mampu mengelola masalah-masalah penyakit sesuai dengan Standar Komptensi Dokter Indonesia (SKDI)
ROTASI KOASISTENILMU PENYAKIT DALAM FK UNILA-RS A YANI METRO
No Nama Lama Preseptor
1 Ruang Penyakit Dalam A 2 minggu Dr Ronald David SpPD
2 Ruang Penyakit Dalam B 2 minggu Dr Ronald David SpPD
3 Ruang Penyakit Dalam C 2 Minggu Dr Andreas Infianto, Sp.P M.M
4 Poliklinik Penyakit Dalam 1 Minggu Dr Cecep SI SpPD FINASIM
5 Poliklinik Paru 1 minggu Dr Andreas Infianto, Sp.P M.M
6 Instalasi Gawat Darurat 2 Minggu Dr Cecep SI SpPD FINASIM
Ruang Penyakit Dalam A (Ruang Hemato onkologi –Kardiologi – Ginjal Hipertensi – infeksi Tropis)
Follow Up pasien
resume medis dan penunjang
Mengetahui dasar
diagnosa teori dan
patfis
Mengetahui tatalaksana
dari diagnosis
pasien
Pemeriksaan darah rutin
dan ADT
Mengikuti kegiatan
khemoterapi,hemodialisa
Memberikan edukasi saat
pasien pulang
Metode pembelajarannya
• Bed side teaching setiap hari
• OSLER
• Pemberian tugas baca atau tugas tertulis
LAPORAN FOLLOW UP PASIEN
Bed site teaching
CONTOH TUGAS YANG DI LAKUKAN
Praktikum Laboratorium Sederhana
Sistem kardiovaskular
Syok 3B
Angina pektoris 3B
Infark miokard 3B
Gagal jantung akut 3B
Gagal jantung kronik 3A
Cardiorespiratory arrest 3B
Kelainan katup jantung 2
Takhi aritmia 3A-B
Aritmia lainnya 2
Kardiomiopati 2
Kor pulmonale akut 3B
Kor pulmonale kronik 3A
Penyakit jantung reumatik 2
Sistem ginjal hipertensi dan saluran kemih
Infeksi saluran kemih 4A
Pielonefritis tanpa komplikasi 4A
Hipertensi esensial 4A
Hipertensi sekunder 2
Hipertensi Emergensi 3B
Hipertensi Urgensi 3A
Acute kidney injury 3B
Chronic Kidney Disease 2
Acute on Chronic kidney disease 3B
Sindrom nefrotik 3A
Colic Renal 3B
Hemodialisa 1
Sistem Hemato onkologi
Anemia aplastik 2
Anemia defisiensi besi 4A
Anemia hemolitik 3A
Anemia makrositik 3A
Anemia megaloblastik 2
Hemoglobinopati 2
Gangguan pembekuan darah 2
DIC 2
Inkompatibilitas golongan darah 2
Limfoma non-Hodgkin's, Hodgkin's 2
Solid Tumor 2
Leukemia akut, kronik 2
Mieloma multipel 1
Infeksi dan penyakit tropis
Dengue Hemorhagik Fever 4A
Typhoid Fever 4A
Malaria 4A
Diare akut 4A
Typhoid dengan komplikasi 3B
Dengue syok syndrome 3B
Leptospira 3A
Pembelajaran di Ruang Penyakit Dalam B (Gastro Enterohepatologi – Endokrin – Rhematologi)
Follow Up pasien
resume medis dan penunjang
Mengetahui dasar
diagnosa teori dan patfisMengetahui
tatalaksana dari diagnosis
pasien
Mengikuti endoskopi, kolonoskopi
Memberikan edukasi saat
pasien pulang
Endokrin dan metabolisme
Diabetes melitus tipe 1 4A
Diabetes melitus tipe 2 4A
Diabetes melitus tipe lain 3A
Ketoasidosis diabetikum 3B
Hiperglikemi hiperosmolar 3B
Hipoglikemia ringan 4A
Hipoglikemia berat 3B
Diabetes insipidus 1
Defisiensi hormon pertumbuhan 1
Hiperparatiroid 1
Hipoparatiroid 3A
Hipertiroid 3A
Tirotoksikosis 3B
Hipotiroid 2
Gastro intestinal dan hepatobilierSirosis Hepatis tanpa komplikasi 2
Sirosis Hepatis dengan Komplikasi 3B
Hepatitis Akut 2
Ikterus Obstruktif 3B
Abscess Hepar 3B
Tumor Hati 2
Inflamatory bowel disease 2
Gastritis 4A
Gastroenteritis (termasuk kolera, giardiasis) 4A
Refluks gastroesofagus 4A
Ulkus (gaster, duodenum) 3A
Perdarahan gastrointestinal 3B
Malabsorbsi 3A
Intoleransi makanan 4A
Diare Kronik 3A
Pembelajaran di Ruang Penyakit Dalam C (Gastro Enterohepatologi – Endokrin – Rhematologi)
Follow Up pasien
resume medis dan penunjang
Mengetahui dasar
diagnosa teori dan
patfis
Mengetahui tatalaksana
dari diagnosis
pasien
Terapi oksigen dan
inhalasi
Mengikuti Br-kopi dan
pungsi pleura
Memberikan edukasi saat
pasien pulang
Pulmonologi
Acute Respiratory distress syndrome
(ARDS)
3B Efusi pleura masif 3B
Faringitis 4A Emfisema paru 3A
Asma bronkial 4A Atelektasis 2
Bronkitis akut 4A Penyakit Paru Obstruksi Kronik (PPOK) 3B
Status asmatikus (asma akut berat) 3B Edema paru 3B
Bronkiolitis akut 3B Infark paru 1
Bronkiektasis 3A Abses paru 3A
Displasia bronkopulmonar 1 Emboli paru 1
Karsinoma paru 2 Kistik fibrosis 1
Pneumonia, bronkopneumonia 4A Haematothorax 3B
Pneumonia aspirasi 3B Tumor mediastinum 2
Tuberkulosis paru tanpa komplikasi 4A Pnemokoniasis 2
Tuberkulosis dengan HIV 3A Penyakit paru intersisial 1
Multi Drug Resistance (MDR) TB 2
Pneumothorax ventil 3A
Pneumothorax 3A
Efusi pleura minimal 2
PEMBELAJARAN DI POLIKLINIK ILMU PENYAKIT DALAM - PARU
• Melakukan anamnesa dan pemeriksan fisik pasien
• Membuat status poliklinik sekurang-kurangnya 2 pasien
• Menulis resep pasien rawat jalan (dengan supervisi)
• Melakukan tindakan pemeriksaan Ekokardiografi
• Melakukan tindakan pemeriksaan Test faal paru
• Melakukan penyuluhan massal minimal 1 kali
Melakukan penyuluhan
Pembelajaran di Instalasi Gawat Darurat
• Mampu menentukan permasalah utama pasien
• Mampu melakukan pemeriksaan fisik yang bersifat emergensi
• Membuat status IGD (3 status setiap hari)
• Melakukan perasat-perasat
Tugas Jaga
• Dibagi 2, jaga IGD dan jaga ruangan
• Jaga mulai minggu 1 sampai minggu 9
• Masing-masing koas jaga sebanyak 15 kali dalam periode 9 minggu
• Membuat laporan jaga yang dilaporka setiap paginya ke dokter stase poliklinik.
Foto Kegiatan Jaga
PenilaianNo Nama penilaian Nilai Bobot Total
1. Ujian lisan 15%
2. Ujian tulis 15%
3. Referat 10%
4. Case report 10%
5. Stase RPD A 10%
6. Stase RPD B 10%
7. Stase RPD C 10%
8. Poliklinik IPD 5%
9. Poliklinik Paru 5%
10. IGD 5%
11. Jaga malam 5%
Total
Huruf mutu
Permasalahan
• Ujian mini cex peserta didik hanya 2 lulus
• Tidak ada peserta didik yang mendapat nilai A
• Terdapat 2 peserta didik mendapat nilai D (angka 50 dan 55)
• Komplain dari dokter ruangan, mengenai kedisiplinan peserta didik (keterlambatan jaga)
• Permasalahan ini disebabkan dari 2 sisi, peserta didik dan pendidik (RS A Yani)
PERMASALAHAN PESERTA DIDIK
• Pemahaman anatomi, fisiologi organ dan patofisiologi sangat kurang.
• Cenderung manja, ingin disuapi ilmu pengetahuan dan daya juang yang kurang
• Kerjasama sesama koasisten sangat rendah
• Cenderung mengulangi kesalahan dan sering berkelit dengan berbagai alasan.
PERMASALAHAN PENDIDIK (RSU A YANI)
• Kurikulum tidak siap, contoh pengajaran laboratorium terlambat.
• Buku log terlambat, baru minggu ke 6 diberikan
• Perubahan metode pengajaran setiap senin dan rabu kumpul kelas besar ; tambahan personel konsulen/supervisor
• Sarana tidak ada ruang koas untuk tempat mereka berkumpul dan saling komunikasi
• Makan jaga?
SARAN
• Sebelum koasisten di IPD, semua koasisten telah mengetahui buku log, menyiapkan diri dengan teori anatomi, fisiologi dan patofisiologi beberapa “penyakit wajib” dan pemeriksaan fisik
• Untuk bagian berikutnya dari “koas 13” yaitu bagian neurologi dan radiologi, disiapkan kurikulum pendidikan dan standar baca para koas sebelum masuk ke bagian
• “Koas 13” sebaiknya dilihat sebagai tolok ukur dari keberhasilan pendidikan A.Yani, sehingga harus ada komunikasi antar tiap bagian mengenai kemajuan tiap pesertanya.