pendidikan akhlak menurut sayyid abdullah bin alwi...

118
PENDIDIKAN AKHLAK MENURUT SAYYID ABDULLAH BIN ALWI AL-HADDAD DALAM KITAB RISALAH AL-MU'AWANAH (1634 - 1720 M / 1044 - 1132 H) SKRIPSI Diajukan untuk Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan (S.Pd) Oleh: DLIYA UDIN WIFQI NIM: 111 10 115 FAKULTAS TARBIYAH DAN ILMU KEGURUAN (FTIK) JURUSAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM (PAI) INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI (IAIN) SALATIGA TAHUN 1438 H/2016 M

Upload: others

Post on 11-Dec-2020

13 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: PENDIDIKAN AKHLAK MENURUT SAYYID ABDULLAH BIN ALWI …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1170/1/DLIYA UDIN... · 2017. 3. 13. · PENDIDIKAN AKHLAK MENURUT SAYYID ABDULLAH BIN

PENDIDIKAN AKHLAK MENURUT SAYYID

ABDULLAH BIN ALWI AL-HADDAD DALAM KITAB

RISALAH AL-MU'AWANAH

(1634 - 1720 M / 1044 - 1132 H)

SKRIPSI

Diajukan untuk Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan (S.Pd)

Oleh:

DLIYA UDIN WIFQI

NIM: 111 10 115

FAKULTAS TARBIYAH DAN ILMU KEGURUAN (FTIK)

JURUSAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM (PAI)

INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI (IAIN) SALATIGA

TAHUN 1438 H/2016 M

Page 2: PENDIDIKAN AKHLAK MENURUT SAYYID ABDULLAH BIN ALWI …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1170/1/DLIYA UDIN... · 2017. 3. 13. · PENDIDIKAN AKHLAK MENURUT SAYYID ABDULLAH BIN

i

Page 3: PENDIDIKAN AKHLAK MENURUT SAYYID ABDULLAH BIN ALWI …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1170/1/DLIYA UDIN... · 2017. 3. 13. · PENDIDIKAN AKHLAK MENURUT SAYYID ABDULLAH BIN

ii

PENDIDIKAN AKHLAK MENURUT SAYYID

ABDULLAH BIN ALWI AL-HADDAD DALAM KITAB

RISALAH AL-MU'AWANAH

(1634 - 1720 M / 1044 - 1132 H)

SKRIPSI

Diajukan untuk Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan (S.Pd)

Oleh:

DLIYA UDIN WIFQI

NIM: 111 10 115

FAKULTAS TARBIYAH DAN ILMU KEGURUAN (FTIK)

JURUSAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM (PAI)

INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI (IAIN) SALATIGA

TAHUN 1438 H/2016 M

Page 4: PENDIDIKAN AKHLAK MENURUT SAYYID ABDULLAH BIN ALWI …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1170/1/DLIYA UDIN... · 2017. 3. 13. · PENDIDIKAN AKHLAK MENURUT SAYYID ABDULLAH BIN

iii

Page 5: PENDIDIKAN AKHLAK MENURUT SAYYID ABDULLAH BIN ALWI …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1170/1/DLIYA UDIN... · 2017. 3. 13. · PENDIDIKAN AKHLAK MENURUT SAYYID ABDULLAH BIN

iv

Page 6: PENDIDIKAN AKHLAK MENURUT SAYYID ABDULLAH BIN ALWI …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1170/1/DLIYA UDIN... · 2017. 3. 13. · PENDIDIKAN AKHLAK MENURUT SAYYID ABDULLAH BIN

v

Page 7: PENDIDIKAN AKHLAK MENURUT SAYYID ABDULLAH BIN ALWI …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1170/1/DLIYA UDIN... · 2017. 3. 13. · PENDIDIKAN AKHLAK MENURUT SAYYID ABDULLAH BIN

vi

MOTTO

Pendidikan adalah atap yang menaungimu dari badai kebodohan,

dinding yang melindungimu dari kehancuran, dan tanah tempat

berpijak yang menjadikanmu tetap berdiri selamanya.

Belajarlah dimanapun kamu berada, karena pengetahuan

sesungguhnya ada disetiap hembusan nafas dan langkahmu

Pendidikan yang baik akan membentuk akhlak yang baik pula

Akhlakmu saat ini merupakan salah satu kunci masa depanmu

kelak

Page 8: PENDIDIKAN AKHLAK MENURUT SAYYID ABDULLAH BIN ALWI …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1170/1/DLIYA UDIN... · 2017. 3. 13. · PENDIDIKAN AKHLAK MENURUT SAYYID ABDULLAH BIN

vii

PERSEMBAHAN

Skripsi yang sederhana ini penulis persembahkan kepada:

1. Bapak, ibu dan keluarga tercinta yang senantiasa tak pernah berhenti

memberikan kasih sayang, semangat serta do’anya sehingga skripsi ini

bisa penulis selesaikan.

2. Semua umat manusia, yang selalu senang belajar dan berlatih untuk

memahami makna hidup serta mencari ridlo dari Sang Penciptanya.

3. Semua teman-teman yang sedang mempelajari dan memperdalam ilmu

Agama.

Page 9: PENDIDIKAN AKHLAK MENURUT SAYYID ABDULLAH BIN ALWI …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1170/1/DLIYA UDIN... · 2017. 3. 13. · PENDIDIKAN AKHLAK MENURUT SAYYID ABDULLAH BIN

viii

KATA PENGANTAR

بسم الله الرحمن الرحيمالحمد لله الذي أوضح الطريق للطالبين، وسهل منهج السعادة للمتقين، وبصر ين، ومنحهم أسرار الإيمان وأنوار بصائر المصدقين بسائر الحكم والأحكام في الد

إله إل الله وحده ل شريك له الملك الحق المبين، الإحسان واليقين، وأشهد أن لآ وأشهد أن سيدنا محمدا عبده ورسوله الصادق الوعد المين، القائل من يرد الله به ين، صلى الله عليه وعلى آله وأصحابه والتابعين، لهم بإحسان هه في الد را ي فق خي

يوم الدين.إل

Puji syukur penulis panjatkan kepada Sang Raja alam semesta (Allah

‘Azza wa Jalla). atas limpahan rahmat dan hidayah-Nya penulis dapat

menyelesaikan skripsi ini, meskipun dalam wujud yang sederhana dan jauh

dari sempurna. Sholawat dan salam Allah SWT, semoga senantiasa

terlimpahkan kepada Sang Pemimpin hidup manusia dan yang menjadi

cakrawala rindu para umatnya (nabi Muhammad SAW).

Penulis menyadari bahwa penulisan skripsi ini tidak akan dapat

diselesaika tanpa dukungan dan bantuan dari berbagai pihak. Untuk itu penulis

menyampaikan terima kasih yang sedalam-dalamnya kepada:

1. Bapak Dr. Rahmat Hariyadi, M.Pd. Selaku Rektor Institut Agama

Islam Negeri (IAIN) Salatiga.

2. Bapak Suwardi, M.Pd. Selaku Dekan Fakultas Tarbiyah dan Ilmu

Keguruan.

3. Ibu Rukhayati, M.Ag. Selaku Ketua Jurusan Pendidikan Agama

Islam.

Page 10: PENDIDIKAN AKHLAK MENURUT SAYYID ABDULLAH BIN ALWI …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1170/1/DLIYA UDIN... · 2017. 3. 13. · PENDIDIKAN AKHLAK MENURUT SAYYID ABDULLAH BIN

ix

Page 11: PENDIDIKAN AKHLAK MENURUT SAYYID ABDULLAH BIN ALWI …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1170/1/DLIYA UDIN... · 2017. 3. 13. · PENDIDIKAN AKHLAK MENURUT SAYYID ABDULLAH BIN

x

ABSTRAK

Dliya Udin Wifqi. 2016. Pendidikan Akhlak menurut Sayyid Abdullah bin Alwi

Al-Haddad dalam Kitab Risalah Al-Mu’awanah. Skripsi. Jurusan

Pendidikan Agama Islam. Fakultas Tarbiyah dan Ilmu Keguruan Institut

Agama Islam Negeri Salatiga. Pembimbing: Dr. M. Gufron, M.Ag.

Kata kunci: Pendidikan, Akhlak.

Sayyid Abdullah bin Alwi Al-Haddad adalah seorang tokoh tasawuf yang

terkenal. Salah satu kitabnya adalah Risalah Al-Mu’awanah, penelitian ini

bertujuan untuk mengetahui bagaimana pendidikan akhlak menurut Sayyid

Abdullah Bin Alwi Al-Haddad dalam kitab Risalah Al-Mu’awanah. Pertanyaan

yang ingin dijawab melalui penelitian ini adalah: (1) Bagaimana latar belakang

penulisan Kitab Risalah Al-Mu’awanah (2) Bagaimana pendidikan akhlak

menurut Sayyid Abdullah bin Alwi Al-Haddad dalam Kitab Risalah Al-

Mu’awanah (3) Bagaimana implikasi pendidikan akhlak kitab Risalah Al-

Muawanah menurut Sayyid Abdullah bin Alwi Al-Haddad dalam kehidupan

sehari-hari.

Metode penelitian yang digunakan adalah penelitian kepustakaan (library

research). Data yang diperoleh bersumber dari literature. Sumber data primer

adalah kitab Risalah Al-Mu’awanah, sumber sekundernya adalah terjemahannya

dan sumber tersiernya adalah kitab-kitab dan buku-buku lain yang bersangkutan

dan relevan dengan penelitian.Adapun teknis analisis data menggunakan metode

Deduktif, metode Induktif, dan content analysis.

Temuan penelitian ini, menunjukkan bahwa nilai-nilai pendidikan akhlak

yang ada dalam kitab Risalah Al-Mu’awanah karya Sayyid Abdullah bin Alwi Al-

Haddad sangat relevan dengan pendidikan sekarang, dan sangat dibutuhkan untuk

merubah para pelajar yang saat ini masih berakhlak madhmumah (jelek), menjadi

pribadi yang berakhlakul karimah (baik). Model pendidikan akhlak dalam kitab

Risalah Al-Mu’awanah bisa dibilang sangat praktis dan tetap berpegang teguh

dengan Al-Qur’an dan Hadis. Adapun pemikiran Sayyid Abdullah bin Alwi Al-

Haddad tentang pendidikan akhlak yang terdapat dalam kitab Risalah Al-

Mu’awanah dapat penulis kelompokkan menjadi tiga skala besar. Pertama:

Akhlak kepada Allah SWT. Kedua: Akhlak terhadap diri sendiri. Ketiga: Akhlak

terhadap lingkungan

Page 12: PENDIDIKAN AKHLAK MENURUT SAYYID ABDULLAH BIN ALWI …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1170/1/DLIYA UDIN... · 2017. 3. 13. · PENDIDIKAN AKHLAK MENURUT SAYYID ABDULLAH BIN

xi

DAFTAR ISI

1. JUDUL .................................................................................................. i

2. LOGO IAIN ......................................................................................... ii

3. NOTA PEMBIMBING ....................................................................... iii

4. PENGESAHAN KELULUSAN ......................................................... iv

5. PERNYATAAN KEASLIAN TULISAN........................................... v

6. MOTTO................................................................................................ vi

7. PERSEMBAHAN................................................................................ vii

8. KATA PENGANTAR......................................................................... viii

9. ABSTRAK ........................................................................................... x

10. DAFTAR ISI ....................................................................................... xi

BAB I. PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah ................................................... 1

B. Rumusan Masalah ............................................................ 6

C. Tujuan Penelilitian ........................................................... 6

D. Kegunaan Penelitian ........................................................ 7

E. Penegasan Istilah .............................................................. 8

F. Kerangka Teoritik .…………………...…………...……. 11

G. Metode Penelitian ............................................................ 12

H. Sistematika Penulisan ....................................................... 15

BAB II. BIOGRAFI SAYYID ABDULLAH BIN ALWI AL-

HADDAD

Page 13: PENDIDIKAN AKHLAK MENURUT SAYYID ABDULLAH BIN ALWI …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1170/1/DLIYA UDIN... · 2017. 3. 13. · PENDIDIKAN AKHLAK MENURUT SAYYID ABDULLAH BIN

xii

A. Latar Belakang Penulisan kitab Risalah Al-

Mu’awanah....................................................................... 16

B. Sistematika Penulisan Kitab Risalah Al-

Mu’awanah……............................................................. 17

C. Riwayat Hidup Sayyid Abdullah bin Alwi Al-

Haddad………….....……………..…...…………….…. 18

D. Pendidikan Sayyid Abdullah Bin Alwi Al-

Haddad…….....……....................................................... 25

E. Karya-karya Sayyid Abdullah bin Alwi Al-

Haddad…........................................................................ 29

BAB III. DESKRIPSI PEMIKIRAN SAYYID ABDULLAH BIN

ALWI AL-HADDAD TENTANG PENDIDIKAN AKHLAK

DALAM KITAB RISALAH AL-MU’AWANAH

A. Pemikiran Sayyid Abdullah bin Alwi Al-Haddad Tentang

Pendidikan Akhlak dalam kitab Risalah Al-

Mu’awanah....................................................................... 36

1. Akhlak kepada Allah SWT...................................... 37

2. Akhlak terhadap diri sendiri .................................... 39

3. Akhlak terhadap lingkungan ................................... 43

BAB IV. ANALISIS DAN IMPLIKASI PENDIDIKAN AKHLAK

MENURUT SAYYID ABDULLAH BIN ALWI AL-

HADDAD

A. Pengertian Pendidikan Akhlak ………………………… 48

Page 14: PENDIDIKAN AKHLAK MENURUT SAYYID ABDULLAH BIN ALWI …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1170/1/DLIYA UDIN... · 2017. 3. 13. · PENDIDIKAN AKHLAK MENURUT SAYYID ABDULLAH BIN

xiii

B. Pendidikan Akhlak Menurut Sayyid Abdullah Al-

Haddad………………………………………………….. 52

1. Pendidikan akhlak yang berhubungan dengan Allah

SWT…….………………………………………. 53

2. Pendidikan akhlak yang berhubungan dengan diri

sendiri.………………………………………….. 59

3. Pendidikan akhlak yang berhubungan dengan

lingkungan.…………………………………...… 71

C. Implikasi Pendidikan Akhlak menurut Sayyid Abdullah bin

Alwi Al-Haddad dalam Kehidupan..…………………… 81

BAB V. PENUTUP

A. Kesimpulan .................................................................... 89

B. Saran .............................................................................. 90

C. Implikasi Penelitian ....................................................... 90

D. Kata Penutup ................................................................. 91

11. DAFTAR ISI

12. LAMPIRAN-LAMPIRAN

Page 15: PENDIDIKAN AKHLAK MENURUT SAYYID ABDULLAH BIN ALWI …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1170/1/DLIYA UDIN... · 2017. 3. 13. · PENDIDIKAN AKHLAK MENURUT SAYYID ABDULLAH BIN

1

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Akhlak adalah suatu bentuk yang kuat di dalam jiwa sebagai

sumber perbuatan otomatis dengan suka rela, baik atau buruk, indah atau

jelek, sesuai pembawaanya, ia menerima pengaruh pendidikan kepadanya,

baik maupun jelek kepadanya. (Al-Jaza’iri, tt: 223).

Saat ini lingkungan pergaulan sudah sangat mengkhawatirkan,

karena sudah sangat banyak hal-hal yang buruk yang dilakukan oleh remaja.

Lingkungan memberikan kontribusi yang sangat besar dalam kehidupan, dan

dapat membentuk suatu kebiasaan terhadap seseorang. Terlebih pada

pertumbuhan anak-anak yang masih duduk di bangku sekolah. Baik buruknya

lingkungan sedikit banyak akan diikuti oleh mereka. Padahal semua orang

telah menyaksikan bagaimana perilaku orang-orang yang berada di

sekelilingnya sangat memprihatinkan. Kemerosotan akhlak pada anak-anak

saat ini dapat dilihat dengan banyaknya tawuran, mabuk, membolos, berani

dan durhaka kepada orang tua, bahkan sampai membunuh. (Jawa Pos,

2014:1). Hal ini menjadi keprihatinan bersama. Apabila tidak ada cara untuk

membentengi anak-anak (pelajar) dari terjangan lingkungan yang buruk,

maka bisa dipastikan mereka akan terpengaruh oleh lingkungan yang buruk,

dan bukan tidak mungkin mereka juga akan menjadi terbiasa untuk

melakukan perbuatan yang buruk.

Page 16: PENDIDIKAN AKHLAK MENURUT SAYYID ABDULLAH BIN ALWI …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1170/1/DLIYA UDIN... · 2017. 3. 13. · PENDIDIKAN AKHLAK MENURUT SAYYID ABDULLAH BIN

2

Sesungguhnya manusia mereka yang masih janin, bayi, kanak-

kanak, remaja dan lain-lain. Itu nantinya sudah tentu mereka akan menjadi

dewasa, menjadi manusia besar yang akan merupakan generasi baru untuk

menggantikan para orangtua sekarang yang sudah tua-tua. Orangtua pun

secara pasti akan meninggalkan hidup mereka di alam fana ini, melanjudkan

perjuangan dan pengkhidmatan pendahulunya terhadap bangsa, negara, juga

agama. (Al-Ghalayaini, 2000: 313).

Oleh karena itu, orangtua harus lebih memperhatikan anak-anaknya

dalam soal pendidikan, terutama pendidikan tentang akhlak. Supaya mereka

tidak mudah terpengaruh dengan keadaan lingkungan yang buruk seperti saat

ini. Pada masa yang akan datang kelak, mereka akan menjadi pilar-pilar

penerus perjuangan yang memiliki tingkah laku (akhlak) yang baik, menjadi

penerus bangsa negara, dan juga agama.

Bila bentuk di dalam jiwa ini dididik tegas mengutamakan kemuliaan

dan kebenaran, cinta kebajikan, gemar berbuat baik, dilatih mencintai

keindahan, membenci keburukan sehingga menjadi wataknya, maka keluarlah

darinya perbuatan-perbuatan yang indah dengan mudah tanpa keterpaksaan,

seperti kemurahan hati, lemah lembut, sabar, teguh, mulia, berani, adil, ihsan

dan akhlak-akhlak mulia serta kesempurnaan jiwa lainnya.

Begitu juga jika diterlantarkan, tidak disentuh oleh pendidikan yang

memadai atau tidak dibantu untuk menumbuhkan unsur-unsur kebaikannya

yang tersembunyi di dalam jiwanya atau bahkan dididik oleh pendidikan yang

buruk sehingga kejelekan menjadi kegemarannya, kebaikan menjadi

Page 17: PENDIDIKAN AKHLAK MENURUT SAYYID ABDULLAH BIN ALWI …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1170/1/DLIYA UDIN... · 2017. 3. 13. · PENDIDIKAN AKHLAK MENURUT SAYYID ABDULLAH BIN

3

kebenciannya, dan omongan serta perbuatan tercela mengalir tanpa terpaksa,

maka jiwa yang demikian disebut Akhlak buruk, perkataan dan perbuatan

tercela yang keluar darinya disebut akhlak tercela, seperti ingkar janji,

khianat, dusta, putus asa, tamak, kasar, kemarahan, kekejian, berkata kotor

dan pendorongnya.

Di sini Islam menjadi penyeru pada akhlak yang baik dan mengajak

kepada pendidikan akhlak di kalangan kaum Muslimin, menumbuhkannya di

dalam jiwa mereka, dan menilai keimanan seseorang dengan kemuliaan

akhlaknya. Allah SWT memuji NabiNya karena akhlaknya yang agung. Allah

SWT berfirman:

Artinya: “Dan Sesungguhnya kamu benar-benar berbudi pekerti yang

agung”. (Q.S. Al-Qalam: 4).

Oleh karena itu, sebagai seorang hamba yang selalu mengharap

keridlaan dari Tuhannya. sudah sepatutnya harus selalu memperhatikan

pendidikan tentang akhlak. Karena pendidikan akhlak merupakan bagian

besar dari isi pendidikan Islam, posisi ini terlihat dari kedudukan al-Qur’an

sebagai referensi paling penting tentang akhlak bagi kaum muslimin:

individu, keluarga, masyarakat, dan umat. Akhlak merupakan buah Islam

yang bermanfaat bagi manusia dan kemanusiaan serta membuat hidup dan

kehidupan menjadi baik. Akhlak merupakan alat kontrol psikis dan sosial

bagi individu dan masyarakat. Tanpa akhlak, masyarakat manusia tidak akan

berbeda dari kumpulan binatang. (Munzier, 2008: 89).

Page 18: PENDIDIKAN AKHLAK MENURUT SAYYID ABDULLAH BIN ALWI …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1170/1/DLIYA UDIN... · 2017. 3. 13. · PENDIDIKAN AKHLAK MENURUT SAYYID ABDULLAH BIN

4

Berbekal dengan pendidikan akhlak, seseorang dapat mengetahui

batas mana yang baik dan mana yang buruk. Juga dapat menempatkan

sesuatu sesuai dengan tempatnya. Orang yang berakhlak dapat memperoleh

irsyad, taufik, dan hidayah sehingga dapat bahagia di dunia dan di akhirat.

Kebahagian hidup oleh setiap orang selalu didambakan kehadirannya di

dalam lubuk hati. Hidup bahagia merupakan hidup sejahtera dan mendapat

ridha dari Allah SWT dan selalu disenangi oleh sesama makhluk. (FIP-UPI,

2007: 18).

Salah seorang ulama’ yang mengkaji dan memberikan pendidikan

akhlak secara mendalam adalah Sayyid Abdullah bin Alwi Al-Haddad. Dia

adalah seorang guru besar dalam bidang pendidikan akhlak, baik akhlak

dhahir (lahir) maupun bathin (batin).

Sejarah menyebutkan bahwa Sayyid Abdullah Al-Haddad tidak tidur

di waktu malam untuk beribadah kecuali sedikit saja. Yang demikian itu

adalah untuk meneladani amalan Rasulullah SAW yang diperintahkan oleh

Allah SWT untuk tidak tidur di waktu malam kecuali sedikit saja. Firman

Allah SWT :

Artinya: “Hai orang yang berselimut (Muhammad)!, bangunlah (untuk

sholat) di malam hari, kecuali sedikit (daripadanya)”. (Q.S. Al-

Muzammil: 1-2).

Allah SWT juga telah memuji mereka yang menghidupkan malam

dengan ibadah kepadaNya. Firman Allah SWT :

Page 19: PENDIDIKAN AKHLAK MENURUT SAYYID ABDULLAH BIN ALWI …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1170/1/DLIYA UDIN... · 2017. 3. 13. · PENDIDIKAN AKHLAK MENURUT SAYYID ABDULLAH BIN

5

Artinya: “Adalah mereka itu sedikit tidur pada malam hari. Dan ketika waktu

sahur mereka meminta ampun”. (Q.S. Adz-Dzariyat: 17).

Sayyid Abdullah Al-Haddad berkata: "Kami telah melaksanakan

segala sunnah Nabi SAW, dan tiada satu sunnah yang kami tinggalkan”.

Sebagai membenarkan akan ucapannya itu, Sayyid Abdullah Al-Haddad pada

akhir umurnya memanjangkan rambutnya hingga bahunya, karena rambut

Rasulullah SAW adalah demikian.

Selain dikenal sebagai seorang yang ahli dalam mendidik akhlak,

Sayyid Abdullah Al-Haddad juga dikenal sebagai seorang yang produktif

dalam karya tulis. (Al-Badawi, 1994: 163). Karya-karyanya banyak sekali,

salah satu karyanya yang ada di Indonesia, yang banyak dikaji oleh majlis-

majlis pengkajian ilmu adalah kitab Risalah Al-Mu’awanah. Kitab ini

tergolong praktis, di dalamnya terdapat berbagai ulasan-ulasan dari pemikiran

Sayyid Abdullah, berhubungan dengan pendidikan akhlak, yang bisa

dijadikan acuan untuk mempengaruhi dan memformulasikan nilai-nilai

pendidikan akhlak kepada setiap orang dalam kehidupan sehari-hari.

Selain praktis, kitab ini juga sangat detail sekali dalam penjelasan-

penjelasannya. Bisa dilihat dari bab per babnya, setiap pembahasan selalu

dijelaskan tentang definisi, tata cara pelaksanakannya, hasilnya dan juga

dasarnya/ dalilnya. Yang membuat setiap pembacanya akan tertarik dan

mantap dalam membaca dan merealisasikannya dalam kehidupan sehari-hari.

Dari latar belakang di atas, penulis tertarik untuk menggali dan

memahami Pendidikan Akhlak yang terdapat dalam kitab Risalah Al-

Page 20: PENDIDIKAN AKHLAK MENURUT SAYYID ABDULLAH BIN ALWI …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1170/1/DLIYA UDIN... · 2017. 3. 13. · PENDIDIKAN AKHLAK MENURUT SAYYID ABDULLAH BIN

6

Mu’awanah, yang memuat ulasan-ulasan pemikiran dari Sayyid Abdullah bin

Alwi Al-Haddad tentang tata cara dan langkah-langkah seseorang menempuh

jalan kehidupan menuju kebahagiaan dunia akhirat. Untuk itu, maka dalam

penelitian ini penulis memberi judul: PENDIDIKAN AKHLAK MENURUT

SAYYID ABDULLAH BIN ALWI AL-HADDAD DALAM KITAB

RISALAH AL-MU’AWANAH. Penulis akan berusaha mengulas dan

menjelaskan tentang Pendidikan Akhlak yang ada dalam Kitab Risalah Al-

Mu’awanah. Semoga dapat memberikan kontribsi dan manfaat terutama bagi

penulis dan umumnya bagi pembaca.

B. Rumusan Masalah

Rumusan masalah dalam penelitian ini adalah:

1. Bagaimana latar belakang penulisan Kitab Risalah Al-Mu’awanah?

2. Bagaimana Pendidikan Akhlak menurut Sayyid Abdullah bin Alwi Al-

Haddad dalam Kitab Risalah Al-Mu’awanah?

3. Bagaimana implikasi Pendidikan Akhlak kitab Risalah Al-Mu’awanah

menurut Sayyid Abdullah bin Alwi Al-Haddad dalam kehidupan sehari-

hari?

C. Tujuan Penelitian

Tujuan dari penelitian ini adalah:

1. Mengetahui bagaimanakah latar belakang penulisan Kitab Risalah Al-

Mu’awanah.

2. Mengetahui Pendidikan Akhlak menurut Sayyid Abdullah bin Alwi Al-

Haddad dalam Kitab Risalah Al-Mu’awanah.

Page 21: PENDIDIKAN AKHLAK MENURUT SAYYID ABDULLAH BIN ALWI …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1170/1/DLIYA UDIN... · 2017. 3. 13. · PENDIDIKAN AKHLAK MENURUT SAYYID ABDULLAH BIN

7

3. Mengetahui implikasi Pendidikan Akhlak kitab Risalah Al-Mu’awanah

menurut Sayyid Abdullah bin Alwi Al-Haddad dalam kehidupan sehari-

hari.

D. Kegunaan Penelitian

Kegunaan dari penelitian ini dapat dikemukakan menjadi dua bagian,

yaitu:

1. Kegunaan Teoritis

Penelitian ini diharapkan dapat memberi manfaat secara teoritis,

berupa pengetahuan tentang Pendidikan Akhlak yang ada pada kitab

Risalah Al-Mu’awanah yang berhubungan dengan ketauhidan dan akhlak

serta langkah-langkah yang harus ditempuh oleh setiap mukmin dalam

menjalani hidup menuju akhirat (kehidupan yang abadi). Diharapkan

pula dapat bermanfaat sebagai kontribusi pemikiran bagi dunia

pendidikan, khususnya dunia pendidikan Islam.

2. Kegunaan Praktis

a. Bagi Penulis

Menambah wawasan dan pemahaman penulis mengenai

akhlak-akhlak baik yang sesuai dengan aturan Al-Quran dan As-

Sunah dan langkah-langkah dalam mewujudkannya, untuk

selanjutnya dapat diamalkan dalam kehidupan sehari-hari.

b. Bagi Lembaga Pendidikan

Sebagai masukan yang membangun guna meningkatkan

kualitas lembaga pendidikan terutama pendidikan Islam. Dapat

Page 22: PENDIDIKAN AKHLAK MENURUT SAYYID ABDULLAH BIN ALWI …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1170/1/DLIYA UDIN... · 2017. 3. 13. · PENDIDIKAN AKHLAK MENURUT SAYYID ABDULLAH BIN

8

menjadi bahan pertimbangan untuk diterapkan dalam dunia

pendidikan pada lembaga-lembaga pendidikan yang ada di

Indonesia.

c. Bagi Ilmu Pengetahuan

Menambah khazanah keilmuan tentang pendidikan akhlak

yang terdapat dalam kitab Risalah Al-Mu’awanah sehingga

mengetahui betapa pentingnya pembelajaran tentang akhlak. Dapat

meningkatkan pengetahuan tentang kajian mengenai ketauhidan

serta langkah-langkah yang harus ditempuh oleh setiap mukmin

dalam menjalani hidup menuju akhirat (kehidupan yang abadi).

Dengan demikian diharapkan setiap individu dalam keadaan tertentu

dapat mengambil langkah yang tepat dalam melangkah setiap

perilaku kehidupan manusia menuju jalan yang diridloi oleh Allah

SWT.

E. Penegasan Istilah

Untuk menghindari penafsiran dan kesalah pahaman, maka

penulis kemukakan pengertian dan penegasan judul skripsi ini sebagai

berikut:

1. Pendidikan dan Akhlak

Suatu rumusan nasional tentang istilah “Pen-didik-an” adalah

sebagai berikut: “Pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk

mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik

secara aktif mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan

Page 23: PENDIDIKAN AKHLAK MENURUT SAYYID ABDULLAH BIN ALWI …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1170/1/DLIYA UDIN... · 2017. 3. 13. · PENDIDIKAN AKHLAK MENURUT SAYYID ABDULLAH BIN

9

spiritual keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak

mulia, serta keterampilan yang diperlukan dirinya, masyarakat, bangsa

dan negara”. (UUR.I. No. 20 Tahun 2003, Bab I, Pasal 1, Ayat 1).

Akhlak adalah keadaan yang tertanam di dalam jiwa, yang

mewujudkan/ melahirkan perbuatan-perbuatan dengan mudah dan

gampang tanpa butuh berfikir atau diangan-angan terlebih dahulu”. (Al-

Qosimi, 2005: 4).

Dengan demikian pendidikan akhlak adalah merupakan usaha

yang dilakukan secara sadar untuk membimbing dan mengarahkan

seseorang untuk mencapai suatu tingkah laku yang baik dan terpuji serta

menjadikannya sebagai suatu kebiasaan.

2. Risalah Al-Mu’awanah

Ini adalah kitab yang ditulis oleh Sayyid Abdullah bin Alwi Al-

Haddad pada abad ke-12 Hijriyah. Kitab ini selesai ditulis pada tahun

1069 H, sewaktu Sayyid Abdullah masih berumur 26 tahun. (Al-Badawi,

1994: 165-166). Arti dari kitab ini mempunyai pengertian ringkasan

pertolongan bagi orang-orang mukmin yang cinta bersikap menuju jalan

akhirat. Sebagaimana judulnya, kitab ini membahas penjelasan berbagai

mau’idloh (nasehat) tentang tata cara dan langkah-langkah yang harus

ditempuh oleh setiap orang mukmin yang mengharapkan kebahagian di

dunia dan akhirat. Kitab ini terdiri 38 bab pembahasan, dimulai dari

pengenalan terhadap pengarang (ta’rif al-muallif), kemudian khutbah

kitab dilanjutkan dengan bab satu, dua, tiga sampai 38. Pada bagian akhir

Page 24: PENDIDIKAN AKHLAK MENURUT SAYYID ABDULLAH BIN ALWI …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1170/1/DLIYA UDIN... · 2017. 3. 13. · PENDIDIKAN AKHLAK MENURUT SAYYID ABDULLAH BIN

10

ditulis beberapa wasiat al-rohaniah (wasiat yang bersifat kerohaniahan)

dari Allah SWT. Yang diturunkan melalui beberapa hadis qudsi dengan

periwayatan yang shahih, yang diriwayatkan dari Rasulullah SAW, dan

fahrasat (daftar isi).

3. Sayyid Abdullah bin Alwi Al-Haddad

Ia adalah seorang Imam Al-Allamah Sayyid Abdullah bin Alwi

bin Muhammad Al-Haddad bin Ahmad bin Abdullah bin Muhammad bin

Alwi bin Ahmad bin Abu Bakar Al-Thowil bin Ahmad bin Muhammad

bin Abdullah bin Ahmad Al-Faqih bin Abdurrohman bin Alwi bin

Muhammad Shohib Mirbath bin Ali Kholi’ Qosam bin Alwi bin

Muhammad Shohib Shouma’ah bin Alwi bin Ubaidillah bin Al-Muhajir

Ilallah Ahmad bin Isa bin Muhammad An-Naqib bin Ali Al-Uraidhi bin

Imam Ja’far Ash-Shodiq bin Muhammad Al-Baqir bin Ali Zainal Abidin

bin Imam As-Sibth Al-Husein bin Al-Imam Amirul Mukminin Ali bin

Abi Tholib suami Fathimah Az-Zahro Al-Batul binti Rasulullah

Muhammad SAW. Sayyid Abdullah dilahirkan pada malam senin tanggal

5 bulan Shafar tahun 1044 H/ 30 Juli 1634 M. di desa Subair di kota

Tarim, wilayah Hadlromaut, negeri Yaman. Ia tumbuh besar dan

menimba ilmu di sana. (Al-Badawi, 1994: 39-40). Kemudian pada tahun

1074 H, Sayyid Abdullah membangun rumah di Al-Hawi (sebuah

kawasan yang berjiran dengan bandar Tarim). Ia berpindah ke Al-Hawi

pada tahun 1099 H kemudian menetap di sana sampai ia tua. Sayyid

Abdullah wafat hari senin, malam selasa, tanggal 7 Dzul-Qo’dah 1132 H/

Page 25: PENDIDIKAN AKHLAK MENURUT SAYYID ABDULLAH BIN ALWI …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1170/1/DLIYA UDIN... · 2017. 3. 13. · PENDIDIKAN AKHLAK MENURUT SAYYID ABDULLAH BIN

11

10 september 1720 M, dalam usia 98 tahun. Ia disemayamkan di

pemakaman Zanbal, di kota Tarim, Hadlromaut, Yaman. (Al-Badawi,

1994: 171-172).

(http://tarekataulia.blogspot.com/2013/09/biografiimamhaddad.html).

F. Kerangka teoritik

Pendidikan akhlak sebagaimana dirumuskan oleh Ibnu Maskawaih

dan dikutip oleh Abudin Nata, Merupakan upaya kearah terwujudnya sikap

batin yang mendorong secara spontan lahirnya perbuatan-perbuatan yang

bernilai baik dari seseorang. Dalam pendidikan akhlak ini, kriteria benar dan

salah untuk menilai perbuatan yang muncul merujuk pada Al Qur an dan

Sunah sebagai sumber hukum tertinggi Islam.Akhlak mengandung beberapa

arti. diantaranya :

1. Tabiat, yaitu sifat dalam diri yang terbentuk oleh manusia

tanpa dikehendaki dan diupayakan.

2. Adat, yaitu sifat dalam diri yang diupayakan manusia melalui

latihan, yakni berdasarkan latihan.

3. Watak, cakupannya meliputi hal-hal yang menjadi tabiat dan

hal-hal yang diupayakan hingga menjadi adat.

Dengan demikian maka pendidikan akhlak bisa dikatakan sebagai

pendidikan moral dalam diskursus pendidikan islam. Telaah lebih dalam

konsep akhlak yang telah dirumuskan oleh tokoh islam masa lalu seperti

Ibnu Maskawaih, Al Ghazali, Ibnu Sina, Al Qabisi dan Al Zarnuji,

menunjukkan bahwa tujuan islam adalah terbentuknya karakter yang

Page 26: PENDIDIKAN AKHLAK MENURUT SAYYID ABDULLAH BIN ALWI …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1170/1/DLIYA UDIN... · 2017. 3. 13. · PENDIDIKAN AKHLAK MENURUT SAYYID ABDULLAH BIN

12

positif dalam perilaku anak didik. Karakter positif ini adalah tidak lain

dari penjelmaan sifat-sifat mulia Tuhan dalam kehidupan manusia (

Majid, 2013: 9-11).

G. Metode Penelitian

1. Jenis Penelitian

Adapun jenis penelitian yang penulis lakukan adalah penelitian

kepustakaan (library research) dengan obyek kitab-kitab, serta lainnya

yang ada kaitannya dengan obyek kajian, karena yang dijadikan obyek

kajian adalah hasil karya tulis yang merupakan hasil pemikiran.

2. Sumber Data

Karena jenis penelitian ini adalah penelitian kepustakaan (library

research), maka data yang diperoleh bersumber dari literatur. Adapun

referensi yang menjadi sumber data primer adalah kitab Risalah Al-

Mu’awanah karya Sayyid Abdullah bin Alwi Al-Haddad.

Kemudian yang menjadi sumber data sekunder adalah kitab

Minhajul Muslim, ‘Idhatun Nasyiin, buku-buku seperti buku Watak

Pendidikan Islam, Akhlak di atas Segalanya, serta lainnya yang ada

relevansinya dengan obyek pembahasan penulis.

3. Teknik Pengumpulan Data.

Teknik pengumpulan data yang penulis lakukan dalam penelitian

ini adalah dengan mencari dan mengumpulkan buku yang menjadi

sumber data primer yakni kitab Risalah Al-Mu’awanah, dan data skunder

yakni, kitab-kitab, buku-buku yang ada relevansinya dengan penelitian,

Page 27: PENDIDIKAN AKHLAK MENURUT SAYYID ABDULLAH BIN ALWI …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1170/1/DLIYA UDIN... · 2017. 3. 13. · PENDIDIKAN AKHLAK MENURUT SAYYID ABDULLAH BIN

13

serta alat elektronik, seperti internet. Setelah data terkumpul, maka

dilakukan penelaahan secara sistematis dalam hubunganya dengan

masalah yang diteliti, sehingga diperoleh data/informasi untuk bahan

penelitian.

4. Teknik Analisis Data.

Dalam menganalisis data yang ada, penulis menggunakan metode

sebagai berikut:

a. Metode Deduktif

Metode Deduktif yaitu apa yang dipandang benar dalam

peristiwa dalam suatu kelas atau jenis, berlaku pada hal yang benar

pada semua peristiwa yang termasuk dalam kelas atau jenis. Hal ini

adalah suatu proses berfikir dari pengetahuan yang bersifat umum

dan berangkat dari pengetahuan tersebut, ditarik suatu pengetahuan

yang khusus. (Hadi, 1990: 26). Metode ini bertujuan untuk

mengetahui perpindahan dari pola pemikiran yang bersifat umum

kepada penarikan pola pemikiran yang khusus. Metode ini

digunakan oleh penulis untuk menganalisis data tentang pendidikan.

b. Metode Induktif

Metode Induktif yaitu metode yang berangkat dari fakta-

fakta yang khusus, peristiwa-peristiwa konkrit, kemudian dari fakta-

fakta dan peristiwa yang konkrit ditarik dalam generalisasi yang

bersifat umum. (Hadi, 1990: 26). Metode ini bertujuan untuk

mengetahui fakta-fakta dan peristiwa-peristiwa yang khusus

Page 28: PENDIDIKAN AKHLAK MENURUT SAYYID ABDULLAH BIN ALWI …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1170/1/DLIYA UDIN... · 2017. 3. 13. · PENDIDIKAN AKHLAK MENURUT SAYYID ABDULLAH BIN

14

kemudian ditarik kesimpulan menjadi umum. Metode ini penulis

gunakan untuk menganalisis data tentang pendidikan akhlak dalam

kitab Risalah Al-Mu’awanah karya Sayyid Abdullah bin Alwi Al-

Haddad, yang tertuang dalam kitab Risalah Al-Mu’awanah.

c. Metode Content Analysis

Metode Content Analysis (analisis isi) menurut Weber

sebagaimana dikutip oleh Soejono dalam bukunya yang berjudul:

Metode Penelitian Suatu Pemikiran dan Penerapan, adalah:

“metodologi penelitian yang memanfaatkan seperangkat prosedur

untuk menarik kesimpulan yang sahih dari sebuah buku atau

dokumen”. (Soejono, 2005: 13). Dengan teknik analisis ini penulis

akan menganalisis terhadap makna atau pun isi yang terkandung

dalam ulasan-ulasan kitab Risalatul Mu’awanah dan kaitannya

dengan pendidikan akhlak.

H. Sistematika Penulisan

Sistematika penulisan yang penulis maksud disini adalah sistematika

penyusunan skripsi dari bab ke bab. Sehingga skripsi ini menjadi satu

kesatuan yang utuh dan tidak dapat dipisah-pisahkan. Hal ini bertujuan agar

tidak ada pemahaman yang menyimpang dari maksud penulisan skripsi ini.

Adapun sistematika penulisan skripsi ini sebagai berikut:

Bab Pertama. Pendahuluan, menguraikan tentang : Latar Belakang

Masalah, Rumusan Masalah, Tujuan Penelitian, Kegunaan Penelitian, Metode

Page 29: PENDIDIKAN AKHLAK MENURUT SAYYID ABDULLAH BIN ALWI …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1170/1/DLIYA UDIN... · 2017. 3. 13. · PENDIDIKAN AKHLAK MENURUT SAYYID ABDULLAH BIN

15

Penelitian, Penegasan Istilah, dan Sistematika Penulisan sebagai gambaran

awal dalam memahami skripsi ini.

Bab Kedua. Biografi dan pemikiran Sayyid Abdullah bin Alwi Al-

Haddad, menguraikan tentang: Biografi Sayyid Abdullah bin Alwi Al-

Haddad, yang meliputi riwayat kelahiran, kehidupan intelektual, dan

perjalanan karirnya. Selain itu dalam bab ini juga membahas tentang

perkembangan intelektual dan karya-karyanya.

Bab Ketiga. Deskripsi pemikiran Sayyid Abdullah bin Alwi Al-

Haddad. Menguraikan tentang pengertian Pendidikan Akhlak yang terdapat

pada kitab Risalah Al-Mu’awanah.

Bab Keempat. Pembahasan, menguraikan signifikansi pemikiran,

relevansi pemikiran, dan implikasi.

Bab Lima. Penutup, menguraikan kesimpulan dan saran.

Page 30: PENDIDIKAN AKHLAK MENURUT SAYYID ABDULLAH BIN ALWI …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1170/1/DLIYA UDIN... · 2017. 3. 13. · PENDIDIKAN AKHLAK MENURUT SAYYID ABDULLAH BIN

16

BAB II

BIOGRAFI SAYYID ABDULLAH BIN ALWI AL-HADDAD

A. Latar Belakang Penulisan Kitab Risalah Al-Mu’awanah

Sayyid Abdullah Al-Haddad, dalam menyusun kitab ini memiliki

berbagai alasan, tujuan, dan latar belakang. Ia mengatakan bahwa alasan yang

mendorongnya untuk menulis risalah ini adalah untuk melaksanakan perintah

agung, perintah Allah SWT dan Rasul-Nya, dan berusaha meraih janji yang

mulia yaitu untuk memperoleh janji yang benar (al Wa’ddu al Shaadiqu)

yang dijanjikan bagi mereka yang menyeru kepada jalan kebaikan dan

menyebarkan ilmu, disamping juga permintaan dari Al-Habib Ahmad bin

Hasyim al-Habsyi. (Al-Haddad, 2010: 12).

Selain dengan alasan itu semua, memang juga karena masyarakat yang

hidup pada masa itu, sedang dalam kondisi minus akhlak, banyak kerajaan-

kerajaan yang melancarkan peperangan, berebut kekuasaan, dan

masyarakatnya kurang mendapat perhatian dari penguasanya, yang

menyebabkan satu sama lain dari mereka berbuat hal-hal yang di luar

tuntunan syari’at Islam. Akibat kurangnya perhatian dan tuntunan dari

pemimpinnya. (http://anneahira.com/sejarah-kerajaan-turki-usmani.html).

Sayyid Abdullah Al-Haddad juga memohon ampun kepada Allah

SWT, karena sebenarnya dia tidak hendak mengatakan bahwa yang

mendorongnya menyusun risalah ini semata-mata karena tujuan-tujuan

keagamaan yang baik. Sebab ia mengetahui, masih adanya keinginan-

Page 31: PENDIDIKAN AKHLAK MENURUT SAYYID ABDULLAH BIN ALWI …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1170/1/DLIYA UDIN... · 2017. 3. 13. · PENDIDIKAN AKHLAK MENURUT SAYYID ABDULLAH BIN

17

keinginan tersembunyi, nafsu yang merajalela, dan cinta dunia di dalam

hatinya, dan ia tidak membebaskan diri dari kesalahan, karena sesungguhnya

nafsu itu selalu menyuruh kepada kejahatan, kecuali nafsu yang diberi rahmat

oleh Allah SWT. Sesungguhnya Allah SWT Maha Pengampun lagi Maha

Penyayang. (Al-Haddad, 2010: 13).

Dengan kearifannya, ia mengatakan pula bahwa hamba yang fakir,

hamba yang mengaku akan kekurangan dan kelalaian, yang berharap akan

ampunan Tuhannya Yang Kuasa. (Al-Haddad 2010: 13).

B. Sistematika Penulisan Kitab Risalah Al-Mu’awanah

Kitab Risalah Al-Mu’awanah karya Sayyid Abdullah bin Alwi Al-

Haddad adalah salah satu kitab Tauhid yang dikarang oleh para ulama’.

Sistematika penyusunannya hampir sama dengan kitab yang lain. Yaitu

dengan sistem tematik, yang sistem penulisannya dari satu bab ke bab yang

lain. Penyusunannya dimulai dengan:

1. Muqaddimah berupa pengenalan yaitu berisi tentang pengenalan dengan

pengarang.

2. Khutbah atau penyampaian kitab.

3. Bab selanjutnya pembahasan isi kitab Risalah Al-Mu’awanah, dan

diakhiri dengan do’a.

Sayyid Abdullah dalam menyusun kitab ini, mengatakan bahwa Islam

adalah agama yang istimewa, hingga Allah SWT pun telah mengistimewakan

agama Islam. Kitab risalah ini beliau susun berkat pertolongan dan kekuasaan

Page 32: PENDIDIKAN AKHLAK MENURUT SAYYID ABDULLAH BIN ALWI …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1170/1/DLIYA UDIN... · 2017. 3. 13. · PENDIDIKAN AKHLAK MENURUT SAYYID ABDULLAH BIN

18

Allah SWT, dan sebuah wasiat yang dengan kemurahan dan rahmat Allah

SWT, insya Allah bermanfaat.

C. Riwayat Hidup Sayyid Abdullah bin Alwi Al-Haddad

1. Kelahiran, Keturunan dan Tempat Tinggal

Sayyid Abdullah bin Alwi Al-Haddad dilahirkan pada malam

senin tanggal 5 Shafar tahun 1044 H/ 30 Juli tahun 1634 M. di Subair

(sebuah perkampungan di pinggiran kota Tarim, Hadlramaut, Yaman).

Sayyid Abdullah Al-Haddad adalah Keturunan dari Sayyid Alwi bin

Muhammad Al-Haddad, yang dikenal sebagai seorang yang shaleh, serta

diyakini sudah mencapai derajad Al-‘Arifiin (ma’rifat) dan Syarifah

Salma binti Idrus bin Ahmad bin Muhammad Al-Habsyi, yang juga

dikenal sebagai wanita yang shalehah. (Al-Badawi, 1994: 39-40).

Nasab Sayyid Abdullah bin Alwi Al-Haddad bersambung kepada

kekasih Allah SWT, Nabi Muhammad SAW melalui jalur Sayyiduna Al-

Husein RA, putra dari Amirul Mukminin Sayyiduna Ali bin Abi Thalib

RA, dan Sayyidatuna Fathimah Az-Zahro RA, putri dari Rasulullah

SAW.

Urutan mata rantai nasab Sayyid Abdullah bin Alwi Al-Haddad

yang hingga sampai pada Nabi Muhammad SAW, dari jalur sayyidina

Husein RA, dapat dilihat pada bagan yang akan penulis cantumkan

sebagai berikut:

Page 33: PENDIDIKAN AKHLAK MENURUT SAYYID ABDULLAH BIN ALWI …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1170/1/DLIYA UDIN... · 2017. 3. 13. · PENDIDIKAN AKHLAK MENURUT SAYYID ABDULLAH BIN

19

Sayyiduna Muhammad

SAW

Sayyidatuna Khatijah Al-

Kubro RA

Sayyidatuna Fathimah Az-Zahro RA

Sayyiduna Ali bin Abi Tholib RA

Al-Imam Al-Husein Ali Zainal ‘Abidin

Ja’far As-Shodiq Muhammad Al-Baqir

Ali Al-Uraydhi Muhammad An-Naqib

Ahmad Al-Muhajir Isa Ar-Rumiy

Ubaidillah Alwi Ba’lawi Shohib Saml

Alwi Muhammad

Ali Kholi’ Qosam Muhammad Sohib Mirbath

Abdurrahman Alwi Al-Faqih Al-Muqaddam

Ahmad Al-Faqih Abdullah

Ahmad Muhammad

Abu Bakar Ahmad Al-Haddad

Muhammad Alwi

Abdullah Ahmad

Sayyid Alwi Muhammad Al-Haddad

Syarifah Salma binti Idrus

Al-Imam Al-‘Alamaah, Sayyid Abdullah Al-Haddad, Al-

Hadlromiy, Asy-Syafi’i, Al-Asy’ari.

Page 34: PENDIDIKAN AKHLAK MENURUT SAYYID ABDULLAH BIN ALWI …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1170/1/DLIYA UDIN... · 2017. 3. 13. · PENDIDIKAN AKHLAK MENURUT SAYYID ABDULLAH BIN

20

Demikianlah runtunan nasab Sayyid Abdullah Al-Haddad yang

sampai pada baginda Nabi Muhammad SAW melalui jalur Sayyiduna Al-

Husain RA. (http://darulmurtadza.com/imam-abdullah-bin-alwi-al-

haddad/).

Sayyid Abdullah Al-Haddad tinggal disebuah tempat bernama Al-

Hawi. Al-Hawi adalah sebuah kawasan yang berdekatan dengan Tarim,

ia menetap disana (Al-Hawi) pada tahun 1099 H. Sayyid Muhammad bin

Ahmad Al-Syathiri (Sejarawan dari Hadlramaut) berkata:

”Sesungguhnya Sayyid Abdullah Al-Haddad mendirikan Al-Hawi

semata-mata untuk mempunyai tapak yang berdiri sendiri untuknya dan

ahli keluarganya serta para pengikutnya, dan tidak tertakluk kepada

pentadbiran (pemikiran) Qadli Tarim pada masa itu. Ia merupakan

tempat yang strategi untuk mendapatkan segala yang baik daripada

Tarim, dan kawasan yang terlindung dari segala fitnah dan kejahatan dari

tempat itu”. Dengan demikian Al-Hawi menjadi kawasan yang selamat

lagi dihormati.

Sayyid Abdullah Al-Haddad membangun rumahnya di Al-Hawi

pada tahun 1074 H, lalu berpindah dari Subair kesana pada tahun 1099

H. Ia membangun masjidnya berdekatan dengan rumahnya, dan mengajar

di sana selepas salat asar setiap hari, dan pagi hari kamis dan senin, serta

hadlrah (rebana) pada setiap malam Jum’at selepas salat isya’. Maka

dengan berbagai aktivititas, Al-Hawi menjadi tumpuan kepada para

Page 35: PENDIDIKAN AKHLAK MENURUT SAYYID ABDULLAH BIN ALWI …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1170/1/DLIYA UDIN... · 2017. 3. 13. · PENDIDIKAN AKHLAK MENURUT SAYYID ABDULLAH BIN

21

ulama’, dan orang-orang shaleh, serta tempat perlindungan bagi kaum

fakir miskin, dan merupakan zona selamat, aman, dan tenteram.

2. Ketekunan Ibadahnya

Pada tahun 1079 H, Sayyid Abdullah bin Alwi Al-Haddad telah

berangkat untuk menunaikan ibadah haji. Setelah sampai di Makkah,

ramai penduduk Makkah yang menyambut kedatangannya, dan di sana ia

tinggal di rumah Sheikh Husain Ba Fadal. Sayyid Abdullah menceritakan

keberadaannya di rumah Sheikh Husain Ba Fadlal, Sayyid Abdullah

berkata: “Sesungguhnya Sheikh Husain berkata: Aku mempunyai dua

lautan di mana aku mengambil dari keduanya, yang pertama: adalah

lautan dzahir, yaitu Sheikh Ahmad Al-Qusyasyi, yang kedua: lautan

batin, yaitu Sayyid Muhammad bin Alwi As-Seggaf, dan Allah SWT

telah mengumpulkan kedua lautan itu padamu untukku”.

(http://darulmurtadza.com/imam-abdullah-bin-alwi-al-haddad/).

Pada tahun itu, wuquf di Arafah jatuh pada hari jum’at, ramai

penduduk Makkah pada ketika itu yang datang kepadanya. Ketika Sayyid

Abdullah Al-Haddad sedang duduk di sebelah Hijir Isma’il, ia didatangi

oleh Syarif Barakaat bin Muhammad, lalu meminta do’a kepadanya agar

permintaanya di kabulkan oleh Allah SWT (tanpa memberitahu apakah

hajatnya itu), maka Sayyid Abdullah Al-Haddad mendo’akan untuknya.

Ketika Syarif Barakaat pergi, Sayyid Abdullah Al-Haddad bertanya:

Siapakah dia itu? ia diberitahu kalau dia adalah salah seorang yang besar

di Makkah. Lalu Sayyid Abdullah berkata: “Dia meminta untuk menjadi

Page 36: PENDIDIKAN AKHLAK MENURUT SAYYID ABDULLAH BIN ALWI …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1170/1/DLIYA UDIN... · 2017. 3. 13. · PENDIDIKAN AKHLAK MENURUT SAYYID ABDULLAH BIN

22

raja di Makkah, dan Allah SWT telah mengabulkan permintaanya”.

Syarif Barakaat dilantik menjadi pemimpin di Hijaz pada tahun 1082 H.

(http://darulmurtadza.com/imam-abdullah-bin-alwi-al-haddad/).

Pada hari Jum’at 1 Muharram 1080 H, bertepatan dengan

masuknya waktu salat fajar, Sayyid Abdullah Al-Haddad telah di pelawa

untuk menjadi imam pada salat subuh di Masjidil Haram di Makkah. Ia

membaca surah As-Sajdah dan surah Al-Insan.

Sayyid Abdullah Al-Haddad melangsungkan perjalanannya

menuju kota Madinah Al-Munawwarah. Telah diceritakan bahwa, ia

tidak tidur dalam perjalanannya menuju kota Madinah kecuali sedikit

sekali, disebabkan kerinduan yang mendalam di dalam hatinya. Dia

mengungkapkan akan kerinduannya itu dalam syairnya:

يلذ لنا أن ل يلذ لنا الكرى * لما خالط الأرواح من خالص الحب Artinya:”Sungguh kami merasakan kenikmatan dimana kami tidak

meraza nikmat dengan tidur, Ketika kemurnian cinta telah

menyatu dengan ruh”.

Ketika Sayyid Abdullah Al-Haddad menghampiri kota Madinah,

ia dapat mencium bau wangi serta merasakan adanya cahaya yang

bersinar. Ia mengungkapkan dalam syairnya:

فلما بلغ نا طي بة ورب وعه ا * شممنا شذى يزري بعرف العنب لح السنا من خير كل المقابر وأشرقت الأنوار من كل جان ب * و

مع الفجر وصلنا وافينا المدينة طاب من * صباح علينا بالسعادة سافرArtinya:”Ketika kami sampai di Thaibah (Madinah), kami mencium bau

sangat wangi, mengalahkan wangian-wangian anbar. Cahaya

menyinari segala penjuru, cahaya itu bersinar melalui kubur

sebaik-baik manusia. Bersamaan dengan waktu fajar, kami

Page 37: PENDIDIKAN AKHLAK MENURUT SAYYID ABDULLAH BIN ALWI …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1170/1/DLIYA UDIN... · 2017. 3. 13. · PENDIDIKAN AKHLAK MENURUT SAYYID ABDULLAH BIN

23

sampai ke Madinah, sungguh indah pagi itu bagi kami dengan

kebahagiaan”.

Sejarah menyebutkan bahwa Sayyid Abdullah Al-Haddad tidak

tidur di waktu malam untuk beribadah kecuali sedikit saja. Yang

demikian itu adalah untuk meneladani amalan Rasulullah SAW yang di

perintahkan oleh Allah SWT untuk tidak tidur di waktu malam kecuali

sedikit saja. Firman Allah SWT:

Artinya: “Hai orang yang berselimut (Muhammad)!, bangunlah (untuk

shalat) di malam hari, kecuali sedikit (daripadanya)”. (Q.S.

Al-Muzammil:1-2).

Allah SWT juga telah memuji mereka yang menghidupkan

malam dengan ibadah kepadaNya. Firman Allah SWT:

Artinya: “Adalah mereka itu sedikit tidur pada malam hari. Dan ketika

waktu sahur mereka meminta ampun (kepada Allah).” (Azd-

zdariyat: 17).

Sayyid Abdullah Al-Haddad berkata: "Kami telah melaksanakan

segala sunah Nabi SAW, dan tiada satu sunah yang kami tinggalkan”.

Sebagai membenarkan akan ucapannya itu, beliau pada akhir umurnya

memanjangkan rambutnya sehingga bahunya, karena rambut

Rasulullah SAW adalah demikian.

(http://www.darulmurtadza.com/2011/12/riwayat-hidup-imam-

abdullah-bin-alwi-al.html).

Page 38: PENDIDIKAN AKHLAK MENURUT SAYYID ABDULLAH BIN ALWI …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1170/1/DLIYA UDIN... · 2017. 3. 13. · PENDIDIKAN AKHLAK MENURUT SAYYID ABDULLAH BIN

24

3. Peristiwa Wafatnya

Sayyid Abdullah Al-Haddad menghabiskan umurnya untuk

menuntut ilmu dan mengajar, berdakwah dan mencontohkannya dalam

kehidupan. Hari kamis 27 Ramadhan 1132 H, dia sakit tidak ikut salat

asar berjama’ah di masjid dan pengajian rutin sore. Ia memerintahkan

orang-orang untuk tetap melangsungkan pengajian seperti biasa dan ikut

mendengarkan dari dalam rumah. Malam harinya, ia salat isa’ berjama’ah

dan tarawih. Keesokan harinya ia tidak bisa menghadiri salat jum'at.

Sejak hari itu, penyakitnya semakin parah. Ia sakit selama 40 hari sampai

akhirnya pada malam selasa, 7 Dzul-qo’dah 1132 H / 10 September 1712

M, ia kembali menghadap Yang Kuasa di Al-Hawi, disaksikan anaknya,

Hasan. Ia wafat dalam usia 89 tahun. Ia meninggalkan banyak murid,

karya dan nama harum di dunia. Di kota tarim, di pemakaman Zanbal ia

dimakamkan. (Al-Badawi, 1994: 171-172).

Putranya yang bernama Hasan yang merawatnya ketika sakit.

Habib Hasan menceritakan bahwa: Sesungguhnya Sayyid Abdullah Al-

Haddad dalam sakitnya banyak mengulangi hadis yang terakhir yaitu

hadis yang ke-4860 dalam Shahih Al-Bukhari, yaitu:

ثقيلتان في الميزان، حبيبتان إل الرحمن، ها كلمتان خفيفتان على اللسان، سبحان الله وبمده، سبحان الله العظيم.

Artinya: Dua kalimat ringan dilisan, berat di timbangan, di senangi oleh

Yang maha Pengasih yaitu: سبحان الله وبمده, سبحان الله العظيم. (Al-Bukhari Tt:311).

Page 39: PENDIDIKAN AKHLAK MENURUT SAYYID ABDULLAH BIN ALWI …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1170/1/DLIYA UDIN... · 2017. 3. 13. · PENDIDIKAN AKHLAK MENURUT SAYYID ABDULLAH BIN

25

Sayyid Abdullah Al-Haddad meninggal dunia pada 1/3 malam

yang pertama, tak seorang pun yang mengetahui berita kewafatannya

kecuali di waktu pagi. Keadaan menjadi sangat memilukan ramai

pengikutnya. Berduyun-duyun manusia datang untuk menghadiri

pemakamannya.

Al-Habib Hasan (putranya) dan Al-Habib Umar bin Hamid adalah

orang yang menangani pemandiannya. Shalat jenazah diimamkan oleh

Al-Habib Alwi (putranya), dan di hadiri oleh lebih kurang dua puluh ribu

(20.000) orang. Sayyid Abdullah Al-Haddad di makamkan bersamaan

dengan terbenamnya matahari, oleh karena terlalu ramai manusia yang

menghadiri jenazahnya. (Al-Badawi, 1994: 173).

D. Pendidikan Sayyid Abdullah bin Alwi Al-Haddad

Sayyid Abdullah bin Alwi Al-Haddad tumbuh besar dalam lingkungan

keluarga yang baik, ia mendapat didikan awal dari ayahandanya Al-Habib

Alwi bin Muhammad Al-Haddad dan ibundanya Syarifah Salma binti Idrus

bin Ahmad bin Muhammad Al-Habsyi. Di masa kecilnya, ia menyibukkan

diri untuk menghafal Al-Qur’an, dan bermujahadah untuk mencari ilmu,

sehingga berjaya mendahului rekan-rekannya.

Sayyid Abdullah Al-Haddad sangat gemar menuntut ilmu.

Kegemarannya ini membuatnya seringkali melakukan perjalanan berkeliling

ke berbagai kota di Hadlromaut, menjumpai kaum sholihin untuk menuntut

ilmu dan mengambil berkah dari mereka. Telah dicatatkan bahwa, jumlah

Page 40: PENDIDIKAN AKHLAK MENURUT SAYYID ABDULLAH BIN ALWI …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1170/1/DLIYA UDIN... · 2017. 3. 13. · PENDIDIKAN AKHLAK MENURUT SAYYID ABDULLAH BIN

26

bilangan guru-gurunya melebihi 140 guru. Di antara guru-guru dari Sayyid

Abdullah Al-Haddad adalah sebagai berikut:

1. Al-Quthb Anfas Al-Habib Umar bin Abdurrahman Al-‘Athos bin ‘Aqil

bin Salim bin Abdullah bin Abdurrahman bin Abdullah bin Abdurrahman

Asseqaf (wafat: 1072 H),

2. Al-‘Allamah Al-Habib Abdurrahman bin Syekh Maula ‘Aidid Ba'Alawy

(wafat: 1068 H),

3. Al-Mukarromah Al-Habib Muhammad bin Alwi bin Abu Bakar bin

Ahmad bin Abu Bakar bin Abdurrahman Asseqaf yang tinggal di

Mekkah (1002–1071 H).

4. Sayyidi Syaikh Al-Habib Jamaluddin Muhammad bin Abdurrahman bin

Muhammad bin Syaikh Al-’Arif Billah Ahmad bin Quthbil Aqthob

Husein bin Syaikh Al-Quthb Al-Robbani Abu Bakar bin Abdullah Al-

Idrus (1035-1112 H),

5. Sayyidi Syaikh Al-Imam Ahmad bin Muhammad Al-Qusyasyi (wafat

1071 H).

Dari guru-gurunya itulah Sayyid Abdullah Al-Haddad menerima

banyak ilmu hingga menekuni tasawwuf, dan dari guru-gurunya tersebut

dengan kajiannya yang mendalam di berbagai ilmu keislaman menjadikannya

benar-benar menjadi orang yang `alim, menguasai seluk-beluk syari`at dan

hakikat, memiliki tingkat spiritualitas yang tinggi dalam bidang tasawwuf,

sampai ia menyusun sebuah Ratib (wirid-wirid perisai diri, keluarga dan

harta) yang kini dikenal di seluruh penjuru dunia. Hingga diakhiri

Page 41: PENDIDIKAN AKHLAK MENURUT SAYYID ABDULLAH BIN ALWI …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1170/1/DLIYA UDIN... · 2017. 3. 13. · PENDIDIKAN AKHLAK MENURUT SAYYID ABDULLAH BIN

27

memperoleh tingkat Al-Qutub Al-Ghauts (Wali tertinggi yang bisa menjadi

wasilah pertolongan). (http://darulmurtadza.com/imam-abdullah-bin-alwi-al-

haddad/).

Sanad keilmuan Sayyid Abdullah Al-Haddad dengan guru-gurunya di

atas, bersambung sampai Rasulullah Muhammad SAW, dan Rasul sendiri

menerimanya dari Allah SWT. Di sini penulis akan mencantumkan salah satu

mata rantai keilmuan Sayyid Abdullah yang hingga sampai kepada Allah

SWT. Penulis akan mencantumkan urutan keilmuannya, yang melalui Al-

Quthb Anfas Al-Habib Umar bin Abdurrahman Al-‘Athos. Mata rantai

keilmuannya adalah sebagai berikut:

Page 42: PENDIDIKAN AKHLAK MENURUT SAYYID ABDULLAH BIN ALWI …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1170/1/DLIYA UDIN... · 2017. 3. 13. · PENDIDIKAN AKHLAK MENURUT SAYYID ABDULLAH BIN

28

Allah ‘Azza wa Jalla

Sayyiduna Muhammad SAW

Sayyiduna Ali bin Abi Tholib RA

Al-Imam Al-Husein Ali Zainal ‘Abidin

Ja’far As-Shodiq Muhammad Al-Baqir

Ali Al-Uraydhi Muhammad An-Naqib

Ahmad Al-Muhajir Isa Ar-Rumiy

Ubaidillah Alwi Shohib Saml

Alwi Muhammad

Ali Kholi’ Qosam Muhammad Sohib Mirbath

Muhammad al Faqih al Muqaddam Ali

Alwi al Ghoyur Ali

Syeikh Abdurrahman As-Seggaf Muhammad Maulah Dawilah

Abdullah Abdurrahman

Salim Ubaidullah

Aqil Abdurrahman

Al-Quthb Anfas Al-Habib Umar Al-‘Athos

Al-Imam Al-‘Alamaah, Sayyid Abdullah Al-Haddad, Al-

Hadlromiy Asy-Syafi’i Al-Asy’ari

Page 43: PENDIDIKAN AKHLAK MENURUT SAYYID ABDULLAH BIN ALWI …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1170/1/DLIYA UDIN... · 2017. 3. 13. · PENDIDIKAN AKHLAK MENURUT SAYYID ABDULLAH BIN

29

Sayyid Abdullah Al-Haddad adalah seorang da’i yang menyampaikan

ajaran-ajaran Islam dengan sangat mengesankan dan sebagai seorang penulis

yang produktif, yang karya-karyanya tetap dipelajari orang sampai saat ini.

Banyak dari para penuntut ilmu yang datang untuk berguru kepadanya.

Keaktifannya dalam berdakwah menjadikannya digelari Quthbid Dakwah wal

Irsyad ( Wali Tertinggi yang memimpin dakwah).

Berkat ketekunan dan akhlakul karimah yang Sayyid Abdullah Al-

Haddad miliki pada saat usia yang sangat dini, ia dinobatkan oleh Allah SWT

dan guru-gurunya sebagai da’i, yang menjadikan namanya harum di seluruh

penjuru wilayah Hadlramaut dan mengundang datangnya para murid yang

berminat besar dalam mencari ilmu. Mereka ini tidak datang hanya dari

Hadlramaut tetapi juga datang dari luar Hadlramaut. Mereka datang dengan

tujuan menimba ilmu, mendengar nasihat dan wejangan serta tabarrukan

(mencari berkah), memohon do’a darinya. (http://darulmurtadza.com/imam-

abdullah-bin-alwi-al-haddad/).

E. Karya-karya Sayyid Abdullah bin Alwi Al-Haddad

Selain dikenal sebagai seorang yang ahli dalam berdakwah, Sayyid

Abdullah Al-Haddad juga dikenal sebagai salah seorang penulis yang

produktif. Ia mulai menulis ketika berumur 25 tahun dan karya terakhirnya

ditulis pada ketika usianya 86 tahun. Keindahan susunan bahasa serta

mutiara-mutiara nasehat yang terdapat dalam karya-karyanya, menunjukkan

akan keahliannya dalam berbagai ilmu agama. Bukan hanya kaum awam saja

Page 44: PENDIDIKAN AKHLAK MENURUT SAYYID ABDULLAH BIN ALWI …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1170/1/DLIYA UDIN... · 2017. 3. 13. · PENDIDIKAN AKHLAK MENURUT SAYYID ABDULLAH BIN

30

yang membaca dan menggemarinya, akan tetapi sebagian ulama’ pun

menjadikannya sebagai pegangan dalam berdakwah. (Al-Badawi, 1994: 163).

Keistimewaan dari karya-karya Sayyid Abdullah adalah mudah

difahami oleh semua kalangan, mengikut kefahaman masing-masing.

Sehingga buku-bukunya telah dicetak beberapa kali dan sudah diterjemahkan

kedalam beberapa bahasa.

Adapun karya-karya Sayyid Abdullah Al-Haddad diantaranya adalah

sebagai berikut:

1. Risalah Al-Mudzaakarah Ma’a Al-Ikhwan Al-Muhibbin Min Ahl Al-

Khair Wa Ad-Din ( ند يمن أهل الخير وال محبينرسالة المذاكرة مع الإخوان وال )

Berisi tentang definisi takwa, cinta menuju jalan akhirat, zuhud

dari dunia, kitab ini sangat cocok untuk menerangkan hati. Kitab ini

selesai ditulis oleh Sayyid Abdullah pada hari ahad sebelum waktu

dhuhur, akhir bulan Jumadil Awwal tahun 1069 H. (Al-Badawi, 1994:

163).

2. Risalah al-Mu’aawanah wa al-Mudzaaharah wa al-Mu`aazirah li ar-

Raghibin minal Mu’minin fi Suluki Thoriqil Akhirah ( رسالة المعاونة

للراغبين من المؤمنين فى سلك طريق الأخرة والمظاهرة والمؤازرة )

Kitab ini selesai ditulis pada tahun 1069 H, sewaktu Sayyid

Abdullah berusia 26 tahun. Dan ditulis atas permintaan Habib Ahmad bin

Hasyim Al-Habsyi. (Al-Badawi, 1994: 165-166).

Page 45: PENDIDIKAN AKHLAK MENURUT SAYYID ABDULLAH BIN ALWI …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1170/1/DLIYA UDIN... · 2017. 3. 13. · PENDIDIKAN AKHLAK MENURUT SAYYID ABDULLAH BIN

31

3. Risalah Aadab Suluk al-Murid ( آداب سلوك المريدرسالة )

Tentang kewajiban bagi seorang muriid (orang yang mencari

Allah dan kehidupan akhirat) meliputi adab dan amal lahir dan batin.

Kitab ini selesai penulisannya pada tanggal 7 atau 8 Ramadhan, tahun

1071 H. (Al-Badawi, 1994: 164).

4. Ithaf as-Saail bi Jawaab al-Masaail (اتحاف السائل بأجوبة المسائل)

Kitab ini selesai ditulis pada hari Jum’at, 15 Muharram 1072 H,

Ketika itu Sayyid Abdullah berumur 28 tahun. Kitab ini adalah

merupakan kumpulan jawaban atas berbagai persoalan yang diajukan

kepadanya oleh Syaikh ‘Abdurrahman Ba’Abbad Asy-Syibaami. Kitab

itu ditulis sewaktu ia berkunjung ke Dau’an pada tahun 1072 H. Kitab ini

mengandung 15 pertanyaan dengan jawaban dan ulasan yang mendalam

darinya. Selesai ditulis pada hari Jum’at, 15 Muharram 1072 H. (Al-

Badawi, 1994: 165).

5. An-Nashoih ad-Diniyah wa al-Washoya al-Imaniyah ( النصائح الدينية والوصايا

(الإيمانية

Kitab ini Sayyid Abdullah tulis pada usia 45 tahun. Selesai ditulis

pada hari Ahad, 22 Sya’ban tahun 1089 H. Kitab ini mendapat pujian

dari para ulama’ karena isinya merupakan suatu ringkasan daripada kitab

Ihya’. Kata-kata di dalam kitab ini mudah, kalimatnya jelas,

pembahasannya sederhana dan disertai dengan dalil yang kukuh. Sesuai

dibaca oleh orang awam dan juga khawas (khusus). (Al-Badawi, 1994:

165).

Page 46: PENDIDIKAN AKHLAK MENURUT SAYYID ABDULLAH BIN ALWI …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1170/1/DLIYA UDIN... · 2017. 3. 13. · PENDIDIKAN AKHLAK MENURUT SAYYID ABDULLAH BIN

32

6. Sabil al-Iddikar wa al-I’tibaar bima Yamurru bi al-Insan wa Yanqadhi

lahu min al-’A’maar (سبيل الادكار والاعتبار بما يمر بالإنسان من الأعمار)

Terdapat perbedaan pendapat mengenai usia Sayyid Abdullah Al-

Haddad pada saat menulis kitab ini. Ada yang mengatakan pada ketika ia

berusia 67 tahun (1110 H). dan ada yang mengatakan kitab ini

diselesaikan pada hari Ahad 29 Sya’ban 1110 H. Kitab ini membahaskan

mengenai fasa-fasa hidup manusia. (Al-Badawi, 1994: 166).

7. Ad-Da’wah at-Tammah wa at-Tadzkirah al-‘Ammah ( الدعوة التامة والتذكرة

(العامة

Kitab ini diselesaikan oleh Sayyid Abdullah pada saat usianya 70

tahun. Selesai ditulis pada jum’at pagi 27 atau 28 Muharram tahun 1114

H. (Al-Badawi, 1994: 166).

8. An-Nafais al-‘Uluwiyyah fi al-Masaail as-Shufiyyah ( النفائس العلوية في

(المسائل الصوفية

Kitab ini selesai ditulis pada hari kamis, bulan Dzulqo’dah tahun

1125 H. Usia Sayyid Abdullah pada waktu itu adalah 81 tahun. Kitab ini

membahaskan masalah yang berkaitan dengan sufi.

9. Al-Fushul al-‘Ilmiyyah wa al-Ushul al-Hikamiyah ( الفصول العلمية والأصول

(الحكمية

Terdiri dari 40 fasal. Kitab ini selesai ditulis pada 12 Shafar tahun

1130 H, ketika Sayyid Abdullah berusia 86 tahun, yaitu 2 tahun sebelum

kewafatannya. (Al-Badawi, 1994: 167).

Page 47: PENDIDIKAN AKHLAK MENURUT SAYYID ABDULLAH BIN ALWI …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1170/1/DLIYA UDIN... · 2017. 3. 13. · PENDIDIKAN AKHLAK MENURUT SAYYID ABDULLAH BIN

33

Selain itu, terdapat pula ucapan-ucapan dan ajaran-ajaran yang sempat

dicatat oleh murid-muridnya dan para pecintanya, diantaranya adalah :

a. Kitab al-Hikam ( الحكمكتاب )

b. Al-Mukhatabat wa Washoya ( ووصايا المكاتبات )

c. Wasilah al-‘Ibaad ila Zaad al-Ma’aad (وسيلة العباد إلى زاد المعاد)

Kitab ini dikumpulkan oleh As-Sayyid Alwi bin Muhammad bin

Thohir Al-Haddad.

d. Ad-Durr al-Mundzum li Dzaawil ‘Uqul wa al-Fuhuum ( الدر المنظوم لذوي

(العقول والفهوم

Kitab ini dikumpulkan oleh muridnya Alwi bin Ahmad bin Hasan

bin Abdillah Al-Haddad.

e. Tastbit al- Fuad bi adz-Dzikri Majaalisi al-Quthbi Abdillah Al-Haddad

(تثبيت الفؤاد بذكر مجالس القطب عبد الله الحداد)

Dikumpul oleh muridnya Syaikh Ahmad bin Abdul Karim al-

Hasawi asy-Syajjar tahun 1981 M. (Al-Badawi, 1994: 169).

f. Ghoyah al-Qosod wa al-Murod (غاية القصد والمراد)

Diakui oleh para sufi, bahwa ada ketinggian dan keindahan

spiritualitas yang tinggi pada kesufian sayyid Abdullah. Dapat dilihat dari

karya-karyanya tersebut betapa sejuk dan indahnya bertasawwuf. Tasawwuf

bagi Sayyid Abdullah adalah ibadah, zuhud, akhlak, dan dzikir, suatu jalan

membina dan memperkuat kemandirian menuju kepada Allah SWT.

Selain karya tulis, Sayyid Abdullah juga meninggalkan banyak do’a-

do’a serta dzikir-dzikir susunannya. Di antara do’a dan dzikir-dzikir yang

Page 48: PENDIDIKAN AKHLAK MENURUT SAYYID ABDULLAH BIN ALWI …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1170/1/DLIYA UDIN... · 2017. 3. 13. · PENDIDIKAN AKHLAK MENURUT SAYYID ABDULLAH BIN

34

disusun, Ratib Al-Haddad inilah yang paling masyhur di kalangan ummat

Islam, khususnya di Indonesia. Ratib ini disusun oleh Sayyid Abdullah pada

salah satu malam di bulan Ramadhan tahun 1071 H, untuk memenuhi

permintaan salah seorang muridnya yang bernama `Amir dari keluarga Bani

Sa`ad yang tinggal di kota Syibam (salah satu kota di propinsi Hadlramaut).

Tujuan `Amir meminta Sayyid Abdullah untuk menyusun ratib ini adalah,

agar diadakan suatu wirid dan dzikir di kampungnya, supaya mereka dapat

mempertahankan dan menyelamatkan diri dari ajaran sesat yang ketika itu

sedang melanda Hadlramaut. Mulanya ratib ini hanya dibaca di kampung

`Amir sendiri, yaitu kota Syibam. Setelah mendapat izin dan ijazah dari

sayyid Abdullah Al-Haddad, ratib ini pun kemudian mulai dibaca di masjid-

masjid di kota Tarim.

Pada kebiasaannya, ratib ini dibaca secara berjama’ah setelah salat

Isya`, dan pada bulan Ramadhan, ratib ini dibaca sebelum salat Isya` untuk

mengisi kesempitan waktu menunaikan salat tarawih, dan ini adalah waktu

yang telah ditartibkan Sayyid Abdullah untuk kawasan-kawasan yang

mengamalkan ratib ini. Dengan izin Allah SWT, kawasan-kawasan yang

mengamalkan ratib ini pun selamat dan tidak terpengaruh dari ajaran sesat

tersebut.

Setelah Sayyid Abdullah Al-Haddad berangkat menunaikan ibadah

haji, Ratib Al-Haddad pun mulai dibaca dan diamalkan di Makkah dan

Madinah. Al-Habib Ahmad bin Zain Al-Habsyi berkata, “Barangsiapa yang

membaca Ratib Al-Haddad dengan penuh keyakinan dan keikhlasan, niscaya

Page 49: PENDIDIKAN AKHLAK MENURUT SAYYID ABDULLAH BIN ALWI …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1170/1/DLIYA UDIN... · 2017. 3. 13. · PENDIDIKAN AKHLAK MENURUT SAYYID ABDULLAH BIN

35

dia akan mendapatkan sesuatu yang di luar dugaannya”.

(http://majlismajlas.blogspot.com/2006/08/hikam-al-haddad-3.html)

Ketahuilah bahwa setiap ayat, do’a, dan nama Allah SWT yang

disebutkan dalam ratib ini dipetik dari Al-Qur`an dan Hadis Nabi SAW.

Bilangan bacaan di setiap do’a dibuat sebanyak tiga kali, karena itu adalah

bilangan ganjil (witir). Semua ini berdasarkan petunjuk Sayyid Abdullah Al-

Haddad sendiri. Ia menyusun dzikir-dzikir yang pendek dan dibaca berulang

kali, agar memudahkan pembacanya. Dzikir yang pendek ini jika selalu

dibaca secara istiqamah, maka lebih utama dari pada dzikir yang panjang

namun tidak dibaca secara istiqamah.

(http://www.darulmurtadza.com/2011/12/riwayat-hidup-imam-abdullah-bin-alwi-

al.html).

Page 50: PENDIDIKAN AKHLAK MENURUT SAYYID ABDULLAH BIN ALWI …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1170/1/DLIYA UDIN... · 2017. 3. 13. · PENDIDIKAN AKHLAK MENURUT SAYYID ABDULLAH BIN

36

BAB III

DESKRIPSI PEMIKIRAN SAYYID ABDULLAH BIN ALWI AL-HADDAD

TENTANG PENDIDIKAN AKHLAK DALAM KITAB RISALAH AL-

MU’AWANAH

A. Pemikiran Sayyid Abdullah bin Alwi Al-Haddad tentang Pendidikan

Akhlak dalam Kitab Risalah Al-Mu’awanah

Salah satu karya monumental Sayyid Abdullah Al-Haddad yang

berbicara tentang pendidikan akhlak secara mendalam adalah kitab Risalah

Al-Mu’awanah. Karakteristik pemikiran pendidikan akhlak Sayyid Abdullah

Al-Haddad dalam kitab tersebut dapat digolongkan dalam corak praktis yang

tetap berpegang teguh pada Al-Qur’an dan Hadis.

Kecenderungan pemikiran yang menonjol dari Sayyid Abdullah dalam

kitab Risalah Al-Mu’awanah adalah mengetengahkan nilai-nilai etis yang

bernafaskan sufistik. Kecenderungan ini dapat terbaca dalam gagasan-

gagasannya, misalnya keutamaan menguatkan keyakinan. Menurut Sayyid

Abdullah, menguatkan keyakinan hukumnya adalah wajib, karena akhlak

yang mulia dapat terwujud jika seseorang itu keyakinannya kuat.

Pendapatnya ini juga senada dengan pendapat seorang tokoh akhlak yang

dibicarakan di dalam Al-Qur’an, yaitu Luqman AS. Luqman AS, berkata:

ت ح له م ر ع ص ق ي ل ، و نه ي ق ر ي د ق ب ل د إ ب ع ل ال م ع ي ل ، و ين ق ي ال ب ل ل إ م ع اع ال ط ت س ي ل .نه ي ق ص ي ق ن ي

Artinya: ”Suatu amal tidak mampu diwujudkan, kecuali dengan yaqin.

Tidaklah seorang hamba mampu mengerjakan apapun, kecuali

sesuai dengan kadar yakinnya dan tidaklah amalnya terkurangi

hingga keyakinannya berkurang”. (Al-Haddad, 2010: 18).

Page 51: PENDIDIKAN AKHLAK MENURUT SAYYID ABDULLAH BIN ALWI …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1170/1/DLIYA UDIN... · 2017. 3. 13. · PENDIDIKAN AKHLAK MENURUT SAYYID ABDULLAH BIN

37

Pemikiran Sayyid Abdullah tentang akhlak di dalam kitab Risalah Al-

Mu’awanah memang sangat luas. Di dalam kitab ini terdapat banyak sekali

pendidikan akhlak yang bisa ditanamkan dan diterapkan kepada para pelajar,

lebih-lebih kepada masyarakat umum. Agar mereka dapat mengetahui

pendidikan akhlak yang sebenarnya, dan bisa mengaplikasikannya dalam

kehidupan sehari-hari.

Adapun pemikiran Sayyid Abdullah bin Alwi Al-Haddad tentang

pendidikan akhlak yang terdapat dalam kitab Risalah Al-Mu’awanah dapat

penulis kelompokkan menjadi tiga skala besar. Pertama: Akhlak kepada Allah

SWT. Kedua: Akhlak terhadap diri sendiri. Ketiga: Akhlak terhadap

lingkungan:

1. Akhlak kepada Allah SWT

Allah SWT adalah kholiq (Pencipta) dan manusia adalah makhluq

(makhluk). Sebagai makhluk tentu saja manusia sangat tergantung

kepadaNya. Sebagaimana firmanNya:

Artinya: “Allah adalah Tuhan yang bergantung kepada-Nya segala

sesuatu”. (Q.S. Al-Ikhlas: 2).

Sebagai yang Maha Agung dan yang Maha Tinggi Dialah yang

wajib disembah dan ditaati oleh segenap manusia. Dalam diri manusia

hanya ada kewajiban beribadah kepada Allah SWT, hal ini sesuai dengan

firman Allah SWT:

Page 52: PENDIDIKAN AKHLAK MENURUT SAYYID ABDULLAH BIN ALWI …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1170/1/DLIYA UDIN... · 2017. 3. 13. · PENDIDIKAN AKHLAK MENURUT SAYYID ABDULLAH BIN

38

Artinya: “Dan aku tidak menciptakan jin dan manusia melainkan supaya

mereka mengabdi kepada-Ku”. (Q.S. Adz-Dzaariyaat: 56).

Dalam hubungannya dengan pendidikan akhlak pada para pelajar

tentang akhlak kepada Allah SWT, sikap yang harus ditanamkan antara

lain:

a. Cinta kepada Allah SWT

Penanaman rasa cinta kepada Allah SWT adalah prinsip yang

harus ditanamkan kepada para pelajar. Mereka harus dibiasakan

untuk mencintai Allah SWT dengan diwujudkan dalam bentuk sikap

selalu mengikuti perintah-perintahNya, dan menjauhi larangan-

laranganNya.

Dalam kitab Risalah Mu’awanah dikatakan:

ت ل ح واه، ب ا س ك م ي ل ب إ ح انه أ ح ب ر س ي ص ي ت ب ف الله ح الح ك ب ي ل ع و اه ي إ ل ب إ و ب ك مح ر ل ي ص ي ل

Artinya: “Dan wajib bagimu cinta kepada Allah, sehingga Allah

SWT menjadi lebih kamu cintai daripada yang lain.

Bahkan kamu tidak mencintai sesuatu apapun, kecuali

cinta kepadaNya”. (Al-Haddad, 2010: 146).

b. Rela dengan keputusan Allah SWT

Para pelajar harus dibiasakan untuk selalu rela terhadap apa

saja yang menjadi keputusan Allah, karena rela dengan keputusan

Allah SWT adalah merupakan buah dari rasa cinta dan ma’rifat

kepadaNya.

Dalam kitab Risalah Al-Mu’awanah dikatakan:

Page 53: PENDIDIKAN AKHLAK MENURUT SAYYID ABDULLAH BIN ALWI …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1170/1/DLIYA UDIN... · 2017. 3. 13. · PENDIDIKAN AKHLAK MENURUT SAYYID ABDULLAH BIN

39

ة ب ح م ات ال ر ف ث ر ش أ ن اء م ض ق ال ضا ب الر اء الله، ف ض ق ضا ب الر ك ب ي ل ع و رام و أ ان وا ك ل ح به و ب ل مح ع ف ضى ل ر ن ي ب أ ح م ن ال أ من ش ة، و ف ر ع م ال و

Artinya: “Dan wajib bagimu rela dengan ketetapan Allah, karena

rela dengan keputusan Allah merupakan buah rasa cinta

dan ma’rifat. Sedangkan diantara sikap orang yang cinta

itu sendiri adalah rela terhadap perilaku yang ia cintai

(Allah)”. (Al-Haddad, 2010: 148).

c. Berharap dan takut kepada Allah SWT

Para pelajar harus diajari untuk selalu berharap dan takut

kepada Allah SWT. Karena kedua sikap itu adalah merupakan buah

yakin yang paling mulia.

Dalam kitab Risalah Al-Mu’awanah dikatakan:

ين ق ي ت ال ر اف ث ر ش ا من أ م ه ن إ ف، ف و ال اء و ج ار من الر ث ك الإ ك ب ي ل ع و Artinya: “dan wajib bagimu memperbanyak berharap dan takut

(kepada Allah) karena sesungguhnya keduanya adalah

buah yakin yang paling mulia ”. (Al-Haddad, 2010: 129).

2. Akhlak terhadap diri sendiri

Manusia adalah ciptaan Allah SWT yang paling sempurna, ia

diberi akal dan juga nafsu. Apabila dia mampu menggunakan akalnya

dengan baik, maka derajadnya bisa melebihi makhluk Allah yang tidak

pernah membangkang atau bermaksiat kepadaNya yaitu para malikat.

Sebaliknya, apabila akalnya kalah dengan nafsunya, maka derajadnya

bisa turun di bawah hewan. Oleh sebab itu, setiap individu harus dibekali

dengan pendidikan yang berhubungan dengan dirinya, meliputi hal-hal

yang harus dimiliki dan yang harus dilakukan untuk mencapai

kebahagiaan dunia dan akhirat.

Page 54: PENDIDIKAN AKHLAK MENURUT SAYYID ABDULLAH BIN ALWI …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1170/1/DLIYA UDIN... · 2017. 3. 13. · PENDIDIKAN AKHLAK MENURUT SAYYID ABDULLAH BIN

40

Dalam hubungannya dengan pendidikan akhlak pada para pelajar

tentang akhlak kepada diri sendiri, sikap yang harus ditanamkan antara

lain:

a. Selalu memperkuat keyakinan

Dengan bekal keyakinan yang kuat, maka seseorang akan

merasa tenang, dan selalu bercita-cita untuk taat kepadaNya, serta

memaksimalkan segala kemampuannya untuk mendapatkan

ridlaNya.

Di dalam kitab Risalah Al-Mu’awanah dikatakan:

ن من ك ا ت ذ إ ين ق ي ن ال إ ، ف نه ي س ت و نك ي ق ة ي ي و ق ت ب ب ي ب خ الح ها الأ ي ك أ ي ل ع و ة اد ه ش ه ن أ ب ك ي غ ار ال ه ص ي ل ل ع و ت اس ب و ل ق ال

Artinya: “Wahai saudaraku tercinta, wajib bagimu untuk

menguatkan dan memperbaiki keyakinanmu! Karena,

jika keyakinan telah kukuh dalam hati, dan ia

menguasainya, maka hal yang ghoib menjadi seperti

tampak”. (Al-Haddad, 2010: 16).

b. Selalu bersikap mawas diri

Sikap ini harus ditanamkan pada para pelajar, karena dengan

selalu mawas diri, maka seseorang akan bisa taat kepada Allah SWT.

sebab ia selalu merasa diawasi olehNya, dan sikap inilah yang

dinamakan maqom (derajad) ihsan.

Di dalam kitab Risalah Al-Mu’awanah dikatakan:

ك ات ظ لح و ك ات ن ك س و ك ات ك ر ح ال في ع ت الله ة ب اق ر ب ي خ ا أ ي ك ي ل ع و ك ن م ه ب ر ق ر ع ش ت اس ، و ك ت ال ح ر ائ س و ك ات اد ر إ و ك ات ر ط خ و ك ات ف ر ط و

Artinya: “Dan wajib bagimu, wahai saudaraku, yaitu mawas diri

kepada Allah SWT, baik dalam setiap gerak atau diammu,

Page 55: PENDIDIKAN AKHLAK MENURUT SAYYID ABDULLAH BIN ALWI …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1170/1/DLIYA UDIN... · 2017. 3. 13. · PENDIDIKAN AKHLAK MENURUT SAYYID ABDULLAH BIN

41

dalam serentang waktu atau beberapa rentang waktu.

Dalam getaran rasa hatimu atau kehendakmu, dan

seluruh keberadaanmu senantiasa merasakan

kedekatanmu dengan Allah SWT”. (Al-Haddad, 2010: 22).

c. Selalu bersikap wira’i.

Sikap ini harus ditanamkan pada para pelajar. Karena dengan

selalu bersikap wira’i, maka berarti mereka tetap dalam naungan

para ulama’. Mereka akan selalu berhati-hati dalam setiap

langkahnya. Karena wira’i adalah merupakan sebagian inti dari

agama.

Di dalam kitab Risalah Al-Mu’awanah dikatakan:

هات، ب ين والذي وعليك بالورع عن المحرمات والش فإن الورع ملك الد. عليه المدار عند العلماء العاملين

Artinya: “Dan wajib bagimu wira’i (menjauhi) dari hal-hal yang

haram dan syubhat. Karena wira’i merupakan inti agama,

dan orang-orang yang berada di kawasan itu, adalah

orang yang di antara bimbingan ulama’”. (Al-Haddad,

2010: 90).

d. Selalu bertobat atas segala dosa.

Para pelajar harus diajari untuk selalu bertobat dari segala

dosa baik besar maupun kecil. Dengan selalu bertobat dari segala

dosa walaupun itu dosa yang kecil, maka orang itu kelak akan

menjadi orang yang baik. Karena inti dari taubat adalah

memperbaiki diri.

Di dalam kitab Risalah Al-Mu’awanah dikatakan:

Page 56: PENDIDIKAN AKHLAK MENURUT SAYYID ABDULLAH BIN ALWI …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1170/1/DLIYA UDIN... · 2017. 3. 13. · PENDIDIKAN AKHLAK MENURUT SAYYID ABDULLAH BIN

42

وبة من كل ذنب، سواء كان صغي اهرا أو باطنا، ظ را، كبي و أ را وعليك بالت يع فإن وبة أول قدم يضعها العبد ف طريق الله، وهي أساس ج الت

. وابين ب الت المقامات، والله يArtinya: “Dan wajib bagimu bertaubat dari semua dosa, yaitu

bertaubat baik dari dosa kecil maupun besar, baik

dhohir ataupun bathin, karena taubat merupakan

langkah pertama seorang hamba yang hendak

menapakkan kakinya di jalan Allah. Taubat pun

merupakan pondasi dari seluruh maqom (tingkatan)

karena Allah mencintai orang-orang yang bertaubat”.

(Al-Haddad, 2010: 127).

e. Selalu bersabar dalam menghadapi segala masalah

Para pelajar harus ditekankan untuk selalu bersabar dalam

menghadapi segala masalah. Karena dengan itu mereka akan

mendapatkan ilmu yang banyak, dan pengetahuan yang memadai.

Di dalam kitab Risalah Al-Mu’awanah dikatakan:

ار، ه الد ذ ه ت ف م اد ه م ن ك م د ل ب ل ر، و م ك الأ ل م ه ن إ ، ف ب الص ك ب ي ل ع و .ة م ي ظ ع ل ال ائ ض ف ال ة و يم ر ك ق ال ل خ لأ ا ن م و ه و

Artinya: “Dan wajib bagimu bersabar, karena sabar itu merupakan

pusat penentu segala permasalahan, dan hal itu harus

kamu lakukan sepanjang hidup di dunia ini, ia pun

termasuk dari akhlakul karimah serta terdapat beberapa

keutamaan”. (Al-Haddad, 2010: 133).

f. Selalu bertawakkal kepada Allah SWT

Sikap selalu bertawakal kepada Allah SWT adalah obat dari

segala masalah. Karena ia sadar bahwa semua itu adalah dariNya,

baik hal itu yang ia rasa enak maupun yang tidak enak untuknya.

Sikap seperti ini adalah menunjukkan eksistensi dari seorang hamba

kepada Tuhannya.

Page 57: PENDIDIKAN AKHLAK MENURUT SAYYID ABDULLAH BIN ALWI …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1170/1/DLIYA UDIN... · 2017. 3. 13. · PENDIDIKAN AKHLAK MENURUT SAYYID ABDULLAH BIN

43

Di dalam kitab Risalah Al-Mu’awanah dikatakan:

ه ل و ت و انه ع أ فاه و لى الله ك ل ع ك و من ت ن إ ال، ف ع لى الله ت ل ع ك و الت ك ب ي ل ع و .له و أ و

Artinya: “Dan wajib bagimu (berserah diri) kepada Allah SWT,

karena sesungguhnya orang yang berserah diri kepada

Allah, maka ia akan diberi kecukupan, ditolong ,

dilindungi serta diutamakan oleh Allah”. (Al-Haddad,

2010: 143).

3. Akhlak terhadap lingkungan

Lingkungan adalah segala sesuatu yang ada di sekitar tempat

hidup dan sangat dibutuhkan untuk kelangsungan hidup. Di

lingkunganlah tempat mereka melakukan segala aktifitasnya, di dalam

lingkungan ini ada berbagai macam kalangan. Di sini penulis akan

membahas tentang kalangan keluarga, kalangan sekolah dan kalangan

masyarakat. Adapun dalam hubungannya dengan pendidikan akhlak pada

para pelajar tentang akhlak terhadap lingkungannya, sikap yang harus

ditanamkan dapat diuraikan sebagai berikut:

a. Akhlak di lingkungan keluarga

Sikap utama yang harus dikembangkan pada anak atau para

pelajar dalam lingkungan keluarga, yang utama yaitu:

1. Berbakti kepada kedua orangtua

Berbakti kepada ibu dan bapak yang telah bersusah

payah merawat dan mendidik dengan penuh kasih sayang,

adalah termasuk suatu kewajiban bagi setiap anak. Jangan

Page 58: PENDIDIKAN AKHLAK MENURUT SAYYID ABDULLAH BIN ALWI …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1170/1/DLIYA UDIN... · 2017. 3. 13. · PENDIDIKAN AKHLAK MENURUT SAYYID ABDULLAH BIN

44

sampai seorang anak durhaka kepada keduanya, karena itu

termasuk dosa yang sangat besar.

Dalam kitab Risalah Al-Mu’awanah dikatakan:

ه ن إ ، ف م قه و ق ع اك و ي إ ات؛ و ب اج و ب ال ج و ه من أ ن إ ن، ف ي د ال و ال ب ك ب ي ل ع و ر ائ ب ك ال ب ك ن أ م

Artinya: “Dan wajib bagimu berbakti kepada kedua orang tua,

karena hal itu merupakan yang paling wajib diantara

perkara wajib yang lain, takutlah kamu durhaka

kepada keduannya, karena hal itu merupakan dosa

yang paling besar diantara dosa-dosa besar yang

lainnya”. (Al-Haddad, 2010: 103).

Allah SWT memerintahkan manusia agar berbuat baik

kepada kedua orang tuanya dan berlaku lemah lembut kepada

keduanya, serta menaati keduanya, selain dalam kemaksiatan

kepadaNya, dan menjalin hubungan dengan keduanya, bahkan

sekalipun keduanya kafir. (Al-Ghomidi, 2011: 138).

2. Menyayangi saudara

Pendidikan untuk selalu berbicara baik dengan anggota

keluarga. Para pelajar harus diajari untuk selalu berbicara baik

dengan anggota keluarga. Karena hal itu yang akan menjadikan

suasana rumah menjadi damai dan tentram.

Dalam kitab Risalah Al-Mu’awanah dikatakan:

ل النطق به يرم عليك ك ي ل ع و ، وكل كلم ل ي أن ل ت نطق إل بيرستماع إليه، وإذا تكلمت ف رتل كلمك ورت به،الإ

Artinya: “Dan wajib bagimu, agar tidak mengucapkan sesuatu

apapun, kecuali dengan baik, jangan pula

mengucapkan perkataan yang tidak dihalalkan

Page 59: PENDIDIKAN AKHLAK MENURUT SAYYID ABDULLAH BIN ALWI …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1170/1/DLIYA UDIN... · 2017. 3. 13. · PENDIDIKAN AKHLAK MENURUT SAYYID ABDULLAH BIN

45

(dilarang) serta mendengarkan perkataan yang

haram didengarkan. Jika kamu ingin mengucapkan

suatu perkataan, maka hendaklah ditata terlebih

dahulu dan susunlah dengan kalimat yang benar”.

(Al-Haddad, 2010: 63).

b. Akhlak di lingkungan sekolah

Untuk terciptanya suasana yang khidmat di lingkungan

sekolah, para pelajar harus di tanamkan sikap-sikap seperti:

1. Adil pada dirinya dan dan pada orang lain

Bersikap adil pada diri sendiri dan pada orang lain ini,

harus ditanamkan pada para pelajar. Supaya mereka tidak

mudah berbuat curang, dan semena-mena pada temannya yang

lain.

Dalam kitab Risalah Al-Mu’awanah dikatakan:

ة والعامة وكمل الحفظ والت فقد لها، وعليك بالعدل ف رعيتك الاصها، وكل راع مسؤل عن رعيته فإن الله سائلك عن

Artinya: “Dan wajib bagimu berbuat adil di dalam

pengembalaanmu, baik yang khusus maupun yang

umum, disamping tetap dengan sempurna menjaga

dan mengawasinya, Karena Allah akan meminta

pertanggung jawaban kepada kamu atasnya. Sebab

setiap pengembala pasti akan dimintai pertanggung

jawaban atas gembalaannya”. (Al-Haddad, 2010:

101).

2. Amar ma’ruf nahi munkar

Penanaman Amar ma’ruf nahi munkar ini harus ada pada

para pelajar. Supaya mereka dapat mengingatkan antara satu

sama lainnya dalam menjalani aktifitas di sekolah.

Dalam kitab Risalah Al-Mu’awanah dikatakan:

Page 60: PENDIDIKAN AKHLAK MENURUT SAYYID ABDULLAH BIN ALWI …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1170/1/DLIYA UDIN... · 2017. 3. 13. · PENDIDIKAN AKHLAK MENURUT SAYYID ABDULLAH BIN

46

هي عن المنكر، فإنه القطب الذي عليه وعليك بالأمر بالمعروف والن ين، ولأجله أن زل الله الكتب وأرسل المرسلين مدار أمر الد

Artinya: “Dan wajib bagimu menyerukan kebaikan dan

mencegah kemungkaran, karena ini merupakan

pusat perputaran sendi-sendi agama. Karena itu

pula Allah menurunkan Al-Qur’an dan mengutus

para Rasul”. (Al-Haddad, 2010: 97).

c. Akhlak di lingkungan masyarakat

1. Mengikat tali persaudaraan dengan tetangga

Mengikat tali persaudaraan dengan tetangga adalah

termasuk hal yang diperintahkan oleh Allah SWT, dan hal yang

dapat menjadikan hubungan antara sesama berjalan dengan baik

serta harmonis.

Dalam kitab Risalah Al-Mu’awanah dikatakan:

ان، ر ي ل ال ان إ س ح الإ ب ؛ و ب ر ق الأ ف ب ر ق لأ ا ام،ح ر ة الأ ل ص ك ب ي ل ع و ن د الأ ابا ف ن ب د لأ ا

Artinya: “Dan wajib bagimu menyambung tali silaturrahhim,

dengan handai taulan yang paling dekat, berbuat baik

kepada tetangga, khususnya pintu tetangga yang

paling dekat”. (Al-Haddad, 2010: 104).

Selain itu diperintahkan oleh Allah mengikat tali

persaudaraan juga sebagai tanda bagi orang yang beriman

kepada Allah SWT. Sebagaimana sabda Rasulullah SAW:

)رواه البخاري( .ه حم ر ل ص ي ل ف ير خ الأ م و ي ال و الله ب ن م ؤ ي ان ك ن م Artinya: “Barang siapa yang beriman kepada Allah dan hari

akhir, maka sebaiknya dia menyambung tali

persaudaraannya”. (H.R. Bukhori). (Al-Haddad,

2010: 105).

Page 61: PENDIDIKAN AKHLAK MENURUT SAYYID ABDULLAH BIN ALWI …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1170/1/DLIYA UDIN... · 2017. 3. 13. · PENDIDIKAN AKHLAK MENURUT SAYYID ABDULLAH BIN

47

2. Selalu bersikap tawadlu’

Tawadlu’ adalah termasuk perilaku seorang mukmin

yang sejati, dan seseorang yang tidak memiliki perilaku ini

sangatlah dibenci oleh Allah SWT.

Dalam kitab Risalah Al-Mu’awanah dikatakan:

، فإن الله ، وإياك والتكب واضع، فإنه من أخلق المؤمنين وعليك بالت ين؛ ومن ت واضع رف عه الله، ومن تكب ر وضعه الله.ل ب المتكب ي

Artinya: “Dan wajib bagimu bersikap tawadlu’, karena sikap

ini adalah perilaku orang-orang mukmin, dan

takutlah kamu berbuat takabbur (sombong), karena

sesungguhnya Allah SWT tidak menyukai orang-

orang yang sombong. Sebab, barangsiapa bersikap

merendahkan diri, Allah SWT akan mengangkatnya,

barangsiapa bersikap sombong, Allah akan

merendahkannya”. (Al-Haddad, 2010: 122).

Page 62: PENDIDIKAN AKHLAK MENURUT SAYYID ABDULLAH BIN ALWI …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1170/1/DLIYA UDIN... · 2017. 3. 13. · PENDIDIKAN AKHLAK MENURUT SAYYID ABDULLAH BIN

48

BAB IV

ANALISIS DAN IMPLIKASI PENDIDIKAN AKHLAK MENURUT

SAYYID ABDULLAH BIN ALWI AL-HADDAD

A. Pengertian Pendidikan Akhlak

1. Pengertian Pendidikan

Dalam buku kapita selekta pendidikan islam, bahwa untuk

memahami pengertian pendidikan dengan benar, pendidikan dapat

dibedakan dari dua pengertian, pengertian yang bersifat filosofis, dan

pengertian yang bersifat pendidikan dalam arti praktis. (Nata, 2003: 210).

Pendidikan adalah usaha sadar untuk menyiapkan peserta didik

melalui kegiatan bimbingan, pengajaran, dan/ atau latihan, bagi

peranannya di masa yang akan datang. (Hamalik, 2010: 14).

Pengertian pendidikan dalam arti teoritik filosofis adalah

pemikiran manusia terhadap masalah-masalah kependidikan untuk

memecahkan dan menyusun teori-teori baru dengan mendasarkan pada

pemikiran normatif, spekulatif, rasional empirik, nasional filosofis,

maupun historis filosofik. (Nata, 2003: 210).

Pendidikan dalam arti praktis adalah suatu proses pemindahan

pengetahuan ataupun pengembangan-pengembangan potensi-potensi

yang dimiliki subyek didik untuk mencapai perkembangan secara

optimal serta membudayakan manusia melalui proses transformasi nilai-

nilai utama. (Nata, 2003: 211).

Page 63: PENDIDIKAN AKHLAK MENURUT SAYYID ABDULLAH BIN ALWI …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1170/1/DLIYA UDIN... · 2017. 3. 13. · PENDIDIKAN AKHLAK MENURUT SAYYID ABDULLAH BIN

49

Pendidikan adalah usaha sadar dan sistematis yang dilakukan

tidak hanya memanusiakan manusia tetapi juga agar manusia menyadari

posisinya sebagai khalifatullah fil ardhi, yang pada gilirannya akan

semakin meningkatkan dirinya untuk menjadi manusia yang bertakwa,

beriman, berilmu dan beramal saleh. (TPIP FIP-UPI, 2007: ix).

Dikatakan dalam kitab ‘Idhatun Nasyi’in, bahwa anak-anak itu

dikemudian hari akan menjadi generasi, jadi ketika telah terbiasa

berprilaku baik yang bisa meningkatkan derajatnya, dan menghasilkan

ilmu yang manfaat bagi negaranya. (Al-Ghalayaini, 2009: 69).

Anak-anak itu akan menjadi pondasi kokoh yang akan menjadi

landasan umat, ketika membiasakan budi pekerti yang baik, dan

meninggalkan ilmu yang dapat merusak negara yang ditempati umat itu

sendiri. (Al-Ghalayaini, 2009: 69).

Pendidikan bagi kaum muslimin itu merupakan hal yang wajib,

sebagaimana dikatakan Imam Ghozali bahwa, mendidik anak adalah

suatu kewajiban bagi kedua orang tuanya, sebab anak adalah amanah

bagi kedua orang tuanya, hati anak yang bersih itu merupakan hal yang

paling berharga dibanding berlian, karena anak yang dididik dan terbiasa

berbudi baik dan ia menjadi ahli kebaikan, maka orang yang mendidik

dan kedua orang tuanya dapat pahala dari amal yang akan dikerjakan

oleh anak tersebut. (Al-Ghalayaini, 2009: 70).

Mendidik anak itu adalah menanamkan pekerti yang baik di

hatinya para pemuda, sehingga dapat menciptakan generasi yang ikhlas

Page 64: PENDIDIKAN AKHLAK MENURUT SAYYID ABDULLAH BIN ALWI …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1170/1/DLIYA UDIN... · 2017. 3. 13. · PENDIDIKAN AKHLAK MENURUT SAYYID ABDULLAH BIN

50

beramal, lebih mementingkan maslahah umat, dan akan menjadikan

negara yang makmur dan diridhai Allah SWT. (Al-Ghalayaini, 2009: 70).

pendidikan merupakan kunci kesuksesan dalam menjalankan

kehidupan, baik berkeluarga, bermasyarakat, maupun berbangsa dan

bernegara. Jadi, pendidikan itu merupakan sesuatu yang mendasar bagi

manusia yang harus diberikan.

Seseorang yang dididik akan menimbulkan suatu talenta

tersendiri yang dapat dilihat dalam perilaku atau akhlaknya setiap

memberikan keputusan, setiap bertindak, dan bersosialisasi dengan

masyarakat.

2. Pengertian Akhlak

Akhlak secara bahasa berasal dari Bahasa Arab (اخلاق), jamak dari

kata “Khuluqun” (خلق) yang artinya kejadian. Akhlak berhubungan juga

dengan “Khaliq” (خالق) yang berarti pencipta dan kata “makhluk” (مخلوق)

yang memiliki arti yang diciptakan. Akhlak juga bisa berarti perangai,

watak, tingkah laku, dan budi pekerti. (Siroj, 2009: 1).

Adapun pengertian akhlak secara istilah dapat disimak dari

beberapa pendapat atau pengertian sebagai berikut:

Menurut Imam Al-Ghozali dalam kitabnya Ihya ‘Ulumuddin

mendefinisikan akhlak sebagai berikut:

ير غ ن ر م س ي ة و ل و ه س ال ب ع ف ر ال د ص ا ت ه ن ة ع خ اس س ر ف ة الن ئ ي ه ن ة ع ار ب ق ع ل ل ا ة.ي ؤ ر ر و ك ل ف ة ا اج ح

Page 65: PENDIDIKAN AKHLAK MENURUT SAYYID ABDULLAH BIN ALWI …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1170/1/DLIYA UDIN... · 2017. 3. 13. · PENDIDIKAN AKHLAK MENURUT SAYYID ABDULLAH BIN

51

“Al-Khuluk ialah sifat yang tertanam dalam jiwa yang menimbulkan

macam-macam perbuatan dengan gampang dan mudah tanpa

memerlukan pemikiran dan pertimbangan”. (Al-Ghozali, tt: 52).

Menurut Syaikh Muhammad Jamaluddin Al-Qosimi dalam

kitabnya Mau’idlotul Mu’minin mendefinisikan Akhlak sebagai berikut:

ير غ ن ر م س ي ة و ل و ه س ال ب ع ف ر ال د ص ا ت ه ن ة ع خ اس س ر ف الن ة في ئ ي ق ه ل خ لأ ا ة.ي ؤ ر ر و ك ل ف ة ا اج ح

"Akhlak adalah Keadaan yang tertanam di dalam jiwa, yang

mewujudkan/ melahirkan perpuatan-perbuatan dengan mudah dan

gampang tanpa butuh berfikir atau diangan-angan terlebih dahulu”. (Al-

Qosimi, 2005: 4).

Dari beberapa definisi di atas penulis mengambil kesimpulan

bahwa Akhlak adalah satu bentuk yang kuat di dalam jiwa sebagai

sumber perbuatan otomatis dengan suka rela, baik atau buruk, indah atau

jelek, sesuai pembawaannya, ia menerima pengaruh pendidikan

kepadanya, baik maupun jelek kepadanya.

Bila bentuk di dalam jiwa ini dididik tegas mengutamakan

kemuliaan dan kebenaran, cinta kebajikan, gemar berbuat baik, dilatih

mencintai keindahan, membenci keburukan sehingga menjadi wataknya,

maka keluarlah darinya perbuatan-perbuatan yang indah dengan mudah

tanpa keterpaksaan, inilah yang dimaksud dengan akhlak yang baik. (Al-

Jaza’iri, tt: 223).

Perbuatan indah yang keluar dari kekuatan jiwa tanpa

keterpaksaan itu disebut Akhlak yang baik, seperti kemurahan hati,

lemah lembut, sabar, teguh, mulia, berani, adil, ihsan dan akhlak-akhlak

mulia serta kesempurnaan jiwa lainnya. (Al-Jaza’iri, tt: 223).

Page 66: PENDIDIKAN AKHLAK MENURUT SAYYID ABDULLAH BIN ALWI …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1170/1/DLIYA UDIN... · 2017. 3. 13. · PENDIDIKAN AKHLAK MENURUT SAYYID ABDULLAH BIN

52

Begitu juga jika diterlantarkan, tidak disentuh oleh pendidikan

yang memadai atau tidak dibantu untuk menumbuhkan unsur-unsur

kebaikannya yang tersembunyi di dalam jiwanya atau bahkan dididik

oleh pendidikan yang buruk sehingga kejelekan menjadi kegemarannya,

kebaikan menjadi kebenciannya, dan omongan serta perbuatan tercela

mengalir tanpa terpaksa, maka jiwa yang demikian disebut Akhlak buruk,

perkataan dan perbuatan tercela yang keluar darinya disebut akhlak

tercela, seperti ingkar janji, khianat, dusta, putus asa, tamak, kasar,

kemarahan, kekejian, berkata kotor dan pendorongnya. (Al-Jaza’iri, tt:

223).

Jadi, pendidikan akhlak adalah suatu usaha mengembangkan diri

sesuai kebutuhan yang diyakini benar oleh seseorang atau kelompok sehingga

menjadi kebiasaan yang terbentuk dengan sendirinya tanpa dipikirkan dan

tanpa direncanakan terlebih dahulu.

Pendidikan akhlak merupakan suatu proses mendidik, memelihara,

membentuk, dan memberikan latihan mengenai akhlak dan kecerdasan

berfikir baik yang bersifat formal maupun informal yang didasarkan pada

ajaran ajaran islam. Pada sistem pendidikan Islam ini khusus memberikan

pendidikan tentang akhlak dan moral yang bagaimana yang seharusnya

dimiliki oleh seorang muslim agar dapat mencerminkan kepribadian seorang

muslim. (FIP-UPI, 2007: 39).

Beberapa hikmah yang dapat diraih apabila pendidikan akhlak

ditanamkan pada anak antara lain: Pertama, pendidikan akhlak mewujudkan

Page 67: PENDIDIKAN AKHLAK MENURUT SAYYID ABDULLAH BIN ALWI …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1170/1/DLIYA UDIN... · 2017. 3. 13. · PENDIDIKAN AKHLAK MENURUT SAYYID ABDULLAH BIN

53

kemajuan rohani. Kedua, pendidikan akhlak menuntun kebaikan. Ketiga,

pendidikan akhlak mewujudkan kesempurnaan iman. Keempat, pendidikan

akhlak memberikan keutamaan hidup di dunia dan kebahagiaan di hari

kemudian. Kelima, pendidikan akhlak akan membawa kepada kerukunan

rumah tangga, pergaulan di masyarakat dan pergaulan umum.

B. Pendidikan Akhlak Menurut Sayyid Abdullah bin Alwi Al-Haddad

Ada banyak cara yang dapat dilakukan dalam menanamkan nilai-nilai

akhlakul karimah pada anak, tentunya dengan konsep pembelajaran yang

tepat dan penanaman yang sesuai. keterangan dalam kitab Risalah Al-

Mu’awanah memberikan beberapa pendidikan akhlak yang dapat dijadikan

pedoman bagi orang tua, sekolah dan masyarakat dalam menanamkan nilai-

nilai pendidikan akhlak. Karena pada dasarnya materi yang terkandung dalam

kitab Risalah Al-Mu’awanah memang membahas tentang berbagai macam

persoalan yang ada pada kehidupan yang berhubungan dengan akhlak-akhlak

seorang yang tinggi derajatnya di sisi Sang Penciptanya.

Dalam mendidik akhlak yang luhur setiap mursyid (guru) mempunyai

berbagai ragam model yang berbeda-beda. Model dasar yang digunakan oleh

Al-Habib Abdullah Al-Haddad dalam kitab Risalah Al-Mu’awanah dalam

mendidik akhlak meliputi dua aspek. Pertama: Aspek perbuatan yang

dilakukan oleh bathin. Kedua: Aspek perbuatan yang dilakukan oleh dhohir.

Adapun dalam kaitannya dengan akhlak, bahwa yang dimaksud tujuan

pendidikan akhlak dalam pembahasan ini adalah tujuan yang ingin dicapai

dengan diadakannya suatu pendidikan, pembinaan dan penanaman akhlak.

Page 68: PENDIDIKAN AKHLAK MENURUT SAYYID ABDULLAH BIN ALWI …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1170/1/DLIYA UDIN... · 2017. 3. 13. · PENDIDIKAN AKHLAK MENURUT SAYYID ABDULLAH BIN

54

Apa yang akan dicapai dalam pendidikan akhlak tidak berbeda dengan tujuan

pendidikan Islam itu sendiri. Tujuan tertinggi agama dan akhlak ialah

menciptakan kebahagiaan dua kampung (dunia dan akhirat), kesempurnaan

jiwa bagi individu dan menciptakan kebahagiaan, kemajuan, kekuatan dan

keteguhan bagi masyarakat.

Tujuan dari pendidikan akhlak dalam Islam adalah untuk mewujudkan

orang-orang yang baik akhlaknya, keras kemauannya, sopan dalam berbicara

dan perbuatan, mulia dalam berbicara dan perbuatan, mulia dalam tingkah

laku dan perangai, bersifat bijaksana, sempurna, sopan dan beradab, ikhlas

dan suci, dan yang paling inti sebagaimana dikatakan oleh Sayyid Abdullah

Al-Haddad, muqoddimah (pembukaan) kitab Risalah Al-Mu’awanah adalah

bersikap menuju jalan akhirat, yaitu taat kepada Allah SWT atas segala apa

yang diperintahkan olehNya. (Al-Haddad, 2010: 15).

Dengan gambaran uraian tersebut, dapat disimpulkan bahwa tujuan

pendidikan akhlak adalah untuk terbinanya akhlak terpuji dan mulia

sebagaimana dicontohkan Rasulullah SAW dan karenanya dapat tercapai

keselamatan dunia dan akhirat.

Dalam pemikiran Sayyid Abdullah bin Alwi Al Haddad yang telah

dituangkan dalam kitab Risalah Al-Mu’awanah yang menjelaskan perihal

pendidikan akhlak menuju kepemilikan akhlak seseorang yang suka di dalam

menempuh jalan akhirat, dapat ditarik analisis dalam pembahasannya. Yang

akan penulis kelompokkan menjadi tiga skala besar. Pertama: Pendidikan

akhlak yang berhubungan dengan Allah SWT. Kedua: Pendidikan akhlak

Page 69: PENDIDIKAN AKHLAK MENURUT SAYYID ABDULLAH BIN ALWI …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1170/1/DLIYA UDIN... · 2017. 3. 13. · PENDIDIKAN AKHLAK MENURUT SAYYID ABDULLAH BIN

55

yang berhubungan dengan diri sendiri. Ketiga: Pendidikan akhlak yang

berhubungan dengan lingkungan.

1. Pendidikan akhlak yang berhubungan dengan Allah SWT.

a. Pendidikan untuk selalu cinta kepada Allah SWT

Cinta kepada Allah SWT hukumnya adalah wajib. Karena hal

ini adalah termasuk tingkatan cinta yang paling tinggi serta yang

akan menghantarkan seseorang ke derajad yang tertinggi dalam

kehidupan.

Di dalam kitab Risalah Al-Mu’awanah dikatakan:

ت ل ح واه، ب ا س ك م ي ل ب إ ح انه أ ح ب ر س ي ص ي ت ب ف الله ح الح ك ب ي ل ع و اه ي إ ل ب إ و ب ك مح ر ل ي ص ي ل

Artinya: “Dan wajib bagimu cinta kepada Allah, sehingga Allah

SWT menjadi lebih kamu cintai daripada yang lain.

Bahkan kamu tidak mencintai sesuatu apapun, kecuali

cinta kepadaNya”. (Al-Haddad, 2010: 146).

Allah SWT berfirman:

Artinya: “Adapun orang-orang yang beriman Amat sangat cintanya

kepada Allah”. (Q.S. Al-Baqarah: 165).

Rasulullah SAW bersabda:

ت ي ب ل ه ا أ و ب ح أ و الله ب ب ان و ب ح أ و ه م ع ن ن م ه ب م ك و د غ ا ي م ل ا الله و ب ح أ اس(مذى والحاكم عن إبن عب )رواه الت . ب ب

Artinya: “Mencintailah kamu sekalian kepada Allah, karena dia

(Allah) yang telah memberikan makan kepada kamu

sekalian dengan kenikmatan-Nya, mencintailah kamu

sekalian pada diriku, sebab mencintai Allah, dan

mencintailah kamu sekalian pada keluargaku sebab

Page 70: PENDIDIKAN AKHLAK MENURUT SAYYID ABDULLAH BIN ALWI …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1170/1/DLIYA UDIN... · 2017. 3. 13. · PENDIDIKAN AKHLAK MENURUT SAYYID ABDULLAH BIN

56

mencintai aku”. (H.R. Tirmidzi dan Hakim dari Ibni

Abbas). (Al-Haddad, 2010: 147).

Pendidikan untuk selalu cinta kepada Allah SWT sangat

relevan dengan konteks pelajar sekarang. Para pelajar saat ini

seringkali menerjang aturan-aturan yang ada, baik itu aturan yang

dibuat manusia maupun aturan yang dibuat oleh Sang Pembuat

manusia (Allah SWT), seperti membolos sekolah, tidak mendirikan

salat, mabuk, tawuran, membangkang terhadap orang tua dan sikap-

sikap buruk lainnya yang sering dilakukan oleh para pelajar saat ini,

yang dapat dilihat di setiap lingkungan sekitar. itu semua

dikarenakan kurangnya rasa cinta kepada Allah SWT. Sebab rasa

cinta yang dalam kepada Allah, itu akan membuat manusia mau

melakukan hal-hal yang baik. Walaupun hal itu berat dan susah,

mereka akan tetap rela melakukannya, karena bukti rasa cinta adalah

mau melakukan hal-hal yang disukai oleh yang dicintai (Allah). Dan

Allah sangat mencintai orang-orang yang berbuat kebaikan/ orang

yang baik.

b. Pendidikan untuk selalu ridlo (rela) dengan keputusan Allah SWT

Para pelajar harus dibiasakan untuk selalu rela terhadap apa

saja yang menjadi keputusan Allah, karena rela dengan keputusan

Allah SWT adalah merupakan buah dari rasa cinta dan ma’rifat

kepadaNya. Dengan itu pula seseorang akan selalu memiliki sikap

husnudhon (selalu memiliki perasangka baik).

Dalam kitab Risalah Al-Mu’awanah dikatakan:

Page 71: PENDIDIKAN AKHLAK MENURUT SAYYID ABDULLAH BIN ALWI …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1170/1/DLIYA UDIN... · 2017. 3. 13. · PENDIDIKAN AKHLAK MENURUT SAYYID ABDULLAH BIN

57

ة ب ح م ات ال ر ف ث ر ش أ ن اء م ض ق ال ضا ب الر اء الله، ف ض ق ضا ب الر ك ب ي ل ع و رام و أ ان وا ك ل ح به و ب ل مح ع ف ضى ل ر ن ي ب أ ح م ن ال أ من ش ة، و ف ر ع م ال و

Artinya: “Dan wajib bagimu rela dengan ketetapan Allah, karena

rela dengan keputusan Allah merupakan buah rasa cinta

dan ma’rifat. Sedangkan diantara sikap orang yang cinta

itu sendiri adalah rela terhadap perilaku yang ia cintai

(Allah)”. (Al-Haddad, 2010: 148).

Allah SWT berfirman di dalam hadis qudsi:

)رواه ابن . ي ائ و ا س ب ر س م ت ل ي ل ، ف ي ئ ل ى ب ل ع ب ص ي ل و ي ائ ض ق ب ض ر ي ل ن م حبان والطبان وابو داود وابن عساكر(

Artinya: “Barangsiapa yang tidak rela dengan keputusan-Ku dan

tidak bersabar dengan ujian-Ku, maka sebaiknya ia

mencari Tuhan selain Aku”. (H.R. Ibnu Hibban, Thabrani,

Abu Dawud dan Ibnu Asakir). (Al-Haddad, 2010: 148).

Rela dengan keputusan Allah adalah beri’tiqod (meyakini)

bahwa seluruh perbuatan Allah terjadi pada pihak yang paling tepat,

paling adil, paling baik dan paling sempurna. (Al-Haddad, 2010:

149).

Selalu rela dengan keputusan Allah SWT ini, relevan sekali

dengan para pelajar sekarang. pendidikan ini harus diberikan kepada

para pelajar saat ini. Karena kebanyakan mereka saat ini belum

seperti itu. Mereka masih memiliki prasangka buruk terhadap

tuhannya ataupun orang lain, apabila ada suatu kejelekan terjadi/

menimpa padanya. Dengan pendidikan ini mereka akan tertuntut

menjadi manusia yang bijaksana dan arif dalam segala hal yang

menimpa padanya, karena mereka sadar semuanya itu adalah

Page 72: PENDIDIKAN AKHLAK MENURUT SAYYID ABDULLAH BIN ALWI …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1170/1/DLIYA UDIN... · 2017. 3. 13. · PENDIDIKAN AKHLAK MENURUT SAYYID ABDULLAH BIN

58

memang sudah keputusan dari Allah SWT, dan itulah yang memang

terbaik untuknya.

c. Pendidikan untuk selalu berharap dan takut kepada Allah SWT

Berharap dan takut kepada Allah SWT adalah merupakan

buah yakin yang paling mulia,dengan keduanya itu pula Allah SWT

memberikan ciri-ciri tersendiri kepada hamba-hambanya terdahulu.

Dalam kitab Risalah Al-Mu’awanah dikatakan:

ين ق ي ت ال ر اف ث ر ش ا من أ م ه ن إ ف، ف و ال اء و ج ار من الر ث ك الإ ك ب ي ل ع و Artinya: “dan wajib bagimu memperbanyak berharap dan takut

(kepada Allah) karena sesungguhnya keduanya adalah

buah yakin yang paling mulia ”. (Al-Haddad, 2010: 129).

Allah SWT berfirman:

Artinya: “Orang-orang yang mereka seru itu, mereka sendiri

mencari jalan kepada Tuhan mereka, siapa di antara

mereka yang lebih dekat (kepada Allah) dan

mengharapkan rahmat-Nya dan takut akan azab-Nya;

Sesungguhnya azab Tuhanmu adalah suatu yang (harus)

ditakuti”. (Q.S. Al-Isra’: 57).

Roja’ (berharap) adalah pemahaman hati terhadap

keleluasaan rahmat Allah, kedermawaan, keagungan karunia dan

kebaikanNya, serta kebaikan janjiNya terhadap orang yang

menjalankan taat kepadaNya. Dari pemahaman hati seperti ini, maka

akan lahir sikap bahagia, yang disebut roja’ (harapan). (Al-Haddad,

2010: 129-130).

Page 73: PENDIDIKAN AKHLAK MENURUT SAYYID ABDULLAH BIN ALWI …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1170/1/DLIYA UDIN... · 2017. 3. 13. · PENDIDIKAN AKHLAK MENURUT SAYYID ABDULLAH BIN

59

Khauf (takut) adalah pemahaman hati terhadap keagungan

Allah, kekuatan dan kekayaan Allah di atas semua hambaNya dan

pemahaman terhadap kepedihan ancaman Allah. Sakitnya siksaan

Allah yang dijanjikan kepada orang-orang yang bermaksiat

kepadaNya serta menentang perintahNya. Pemahaman hati seperti

ini akan melahirkan sikap takut yang disebut khauf dan buah yang

mengandung maksud di dalamnya antara lain meninggalkan maksiat,

sangat menjaga diri dari maksiat, karen maksiat merupakan jalan

yang mengantarkan mendapat siksaan dan ancamanNya. (Al-

Haddad, 2010: 130).

Pendidikan untuk selalu berharap dan takut Kepada Allah

SWT, haruslah ditekankan kepada para pelajar. Apalagi para pelajar

sekarang, pendidikan ini sangat relevan untuk diterapkan pada

mereka. Melihat kehidupan mereka saat ini, mereka tidak segan-

segan menerjang larangan yang jelas-jelas diharamkan oleh syariat,

seperti mabuk, judi dan perbuatan-perbuatan buruk lainnya. Dengan

pendidikan ini maka mereka akan lebih taat terhadap tuntunan

syari’at. Karena mereka akan takut dengan sang penciptanya, yang

apabila mereka melanggar laranganNya mereka bisa dibenci dan di

adzab olehNya kelak di akhirat.

Page 74: PENDIDIKAN AKHLAK MENURUT SAYYID ABDULLAH BIN ALWI …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1170/1/DLIYA UDIN... · 2017. 3. 13. · PENDIDIKAN AKHLAK MENURUT SAYYID ABDULLAH BIN

60

2. Pendidikan akhlak yang berhubungan dengan diri sendiri.

a. Pendidikan untuk selalu memperkuat keyakinan

Sebagai seorang pelajar mereka harus dibekali keyakinan

yang kuat. Karena dengan itu mereka akan selalu bersikap optimis

dan mau untuk melakukan hal-hal atau sesuatu yang berguna

baginya dan menjadikannya kelak hidup bahagia.

Di dalam kitab Risalah Al-Mu’awanah dikatakan:

ن من ك ا ت ذ إ ين ق ي ن ال إ ، ف نه ي س ت و نك ي ق ة ي ي و ق ت ب ب ي ب خ الح ها الأ ي ك أ ي ل ع و ة اد ه ش ه ن أ ب ك ي غ ار ال ه ص ي ل ل ع و ت اس ب و ل ق ال

Artinya: “Wahai saudaraku tercinta, wajib bagimu untuk

menguatkan dan memperbaiki keyakinanmu! Karena

jika keyakinan telah kukuh dalam hati, dan ia

menguasainya, maka hal yang ghoib menjadi seperti

tampak”. (Al-Haddad, 2010: 16).

Lebih lanjut dapat peneliti jabarkan tentang apa itu yakin

yang terdapat dalam kitab Risalah Al-Mu’awanah.

Menurut Sayyid Abdullah Al-Haddad yakin adalah istilah

lain dari kekuatan iman dengan kemantapan dan kekukuhannya,

sehingga menjadi gunung yang besar dan tinggi, yang tidak

tergoyahkan oleh keragu-raguan dan tidak terombang-ambing oleh

prasangka, hingga tidak tersisa sedikitpun darinya. Jika keragu-

raguan itu datang dari luar, maka telinganya tidak

memperdulikannya, setan pun tidak mampu mendekati orang yang

mempunyai keyakinan seperti ini, bahkan ia lari meninggalkannnya

dengan hina. (Al-Haddad, 2010: 16).

Page 75: PENDIDIKAN AKHLAK MENURUT SAYYID ABDULLAH BIN ALWI …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1170/1/DLIYA UDIN... · 2017. 3. 13. · PENDIDIKAN AKHLAK MENURUT SAYYID ABDULLAH BIN

61

Rasulullah SAW bersabda:

يطان ا ال سلك الش يطان لي فرق من ظل عمر وما سلك عمر فج إن الشا آخر )رواه أحمد والتمذى وابن حبان عن بريدة( .فج

Artinya: “Sesungguhnya setan itu lari jika melihat bayangan umar.

Ia pun tidak berani melangkah selangkah pun pada jalan

yang dilewati Umar, kecuali setan telah melangkah di

jalan yang lain.” (H.R. Ahmad, Tirmidzi dan Ibnu Hibban

dari Buraidah).

Rasulullah SAW juga bersabda:

)رواه البيهقى( .ه ل ك ان يم لإ ا ين ق ي ل ا Artinya: “Yakin itu adalah sepenuh iman”. (H.R. Baihaqi).

(http//www.maktabahsamilah.com).

Buah dari keyakinan adalah dapat melahirkan ketenangan

janji Allah SWT, tetap berpegang teguh terhadap jaminan Allah

serta tetap bertumpu pada satu arah mata panah cita-cita menuju

Allah SWT, karena segala sesuatu kembali kepada Allah dan

memaksimalkan seluruh kekuatan untuk memperoleh keridlaan

Allah SWT.

Pendidikan untuk memperkuat keyakinan ini, sangatlah

relevan jika diterapkan dengan konteks pelajar sekarang.

Dikarenakan para pelajar sekarang masih banyak yang belum

memiliki keyakinan yang kuat, sehingga mereka masih mudah

digoyahkan oleh prasangka-prasangka dan keragu-raguan yang

datang. Mereka masih gampang meninggalkan kewajiban-kewajiban

yang diberikan oleh Tuhan dan RasulNya. Seperti meninggalkan

sholat, berbakti kepada kedua orang tuanya, saling mengasihi dan

Page 76: PENDIDIKAN AKHLAK MENURUT SAYYID ABDULLAH BIN ALWI …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1170/1/DLIYA UDIN... · 2017. 3. 13. · PENDIDIKAN AKHLAK MENURUT SAYYID ABDULLAH BIN

62

menyayangi antara satu dengan yang lainnya, dan masih banyak lagi

hal-hal lainnya yang mereka tinggalkan.

b. Pendidikan untuk selalu bersikap muraqabah (mawas diri)

Salah satu sikap yang harus ditanamkan pada para pelajar

adalah selalu bersikap muraqabah. Karena sikap ini merupakan salah

satu sifat yang harus dimiliki oleh seorang muslim. Dengan

muraqabah inilah, seseorang dapat menjalankan ketaatan kepada

Allah dimanapun ia berada, hingga mampu mengantarkannya pada

derajat seorang mu’min sejati. Demikian pula sebaliknya, tanpa

adanya sikap seperti ini, akan membawa seseorang pada jurang

kemaksiatan kepada Allah kendatipun ilmu dan kedudukan yang

dimilikinya. Inilah urgensi sikap muraqabah dalam kehidupan

muslim.

Di dalam kitab Risalah Al-Mu’awanah dikatakan:

ك ات ظ لح و ك ات ن ك س و ك ات ك ر ح ال في ع ت الله ة ب اق ر ب ي خ ا أ ي ك ي ل ع و ك ن م ه ب ر ق ر ع ش ت اس ، و ك ت ال ح ر ائ س و ك ات اد ر إ و ك ات ر ط خ و ك ات ف ر ط و

Artinya: “Dan wajib bagimu, wahai saudaraku, yaitu mawas diri

kepada Allah SWT, baik dalam setiap gerak atau diammu,

dalam serentang waktu atau beberapa rentang waktu.

Dalam getaran rasa hatimu atau kehendakmu, dan

seluruh keberadaanmu senantiasa merasakan

kedekatanmu dengan Allah SWT”. (Al-Haddad, 2010: 22).

Muraqabah adalah selalu merasa diawasi oleh Allah SWT

disetiap gerak atau diam, dalam serentang waktu atau beberapa

rentang waktu. Dalam getaran rasa hati atau kehendak, dan seluruh

keberadaan senantiasa merasakan kedekatan dengan Allah SWT.

Page 77: PENDIDIKAN AKHLAK MENURUT SAYYID ABDULLAH BIN ALWI …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1170/1/DLIYA UDIN... · 2017. 3. 13. · PENDIDIKAN AKHLAK MENURUT SAYYID ABDULLAH BIN

63

Allah SWT berfirman:

Artinya: “Sesungguhnya bagi Allah tidak ada satupun yang

tersembunyi di bumi dan tidak (pula) di langit”. (Q.S. Ali

‘Imran: 5). (http//www.al-quran-digital.com).

Allah SWT juga berfirman:

Artinya: “Dialah yang menciptakan langit dan bumi dalam enam

masa: kemudian Dia bersemayam di atas ´arsy, Dia

mengetahui apa yang masuk ke dalam bumi dan apa yang

keluar daripadanya dan apa yang turun dari langit dan

apa yang naik kepada-Nya, dan Dia bersama kamu di

mama saja kamu berada. dan Allah Maha melihat apa

yang kamu kerjakan”. (Q.S. Al-Hadiid: 4). (http//www.al-

quran-digital.com).

Muraqabah termasuk dalam kedudukan terpuji, pangkat yang

paling mulia dan derajat yang paling tinggi. Muraqabah juga

termasuk maqam ihsan seperti yang disabdakan Rasulullah SAW:

)رواه مسلم( .ت عبد الله كأنك ت راه فإن ل تكن ت راه فإنه ي راك أن Artinya: ”Pengabdian kepada Allah seakan-akan engkau

melihatNya. Walaupun engkau tidak melihatNya, maka

sesungguhnya Dia (Allah SWT) melihatmu”.(H.R.Muslim)

(http//www.maktabahsamilah.com)

Pedidikan untuk mawas diri ini sangat relevan jika diterapkan

pada generasi muda atau pelajar sekarang, karena sekarang ini dari

mereka sangat minim yang memiliki sikap mawas diri, sehingga

banyak dari mereka yang masih berbuat dengan sesuka hati, asalkan

Page 78: PENDIDIKAN AKHLAK MENURUT SAYYID ABDULLAH BIN ALWI …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1170/1/DLIYA UDIN... · 2017. 3. 13. · PENDIDIKAN AKHLAK MENURUT SAYYID ABDULLAH BIN

64

mereka senang semua akan dilakukan, walaupun hal itu adalah

sesuatu yang dilarang oleh syari’at agama dan juga negara. Seperti

berbohong kepada orang tua, guru maupun teman-temannya.

c. Pendidikan untuk selalu bersikap wira’i

Salah satu inti dari agama adalah sikap wira’i. karena dengan

sikap ini seseorang dapat digolongkan sebagai orang yang berada

dalam bimbingan ulama’ dan termasuk orang yang muttaqiin (orang-

orang yang bertaqwa).

Di dalam kitab Risalah Al-Mu’awanah dikatakan:

ين والذي هات، فإن الورع ملك الد ب وعليك بالورع عن المحرمات والش. عليه المدار عند العلماء العاملين

Artinya: “Dan wajib bagimu wira’i (menjauhi) dari hal-hal yang

haram dan syubhat. Karena wira’i merupakan inti agama,

dan orang-orang yang berada di kawasan itu, adalah

orang yang di antara bimbingan ulama’”. (Al-Haddad,

2010: 90).

Wira’i adalah menjauhkan diri dari dosa, maksiat, dan

syubhat (perkara yang tidak diketahui halal dan haramnya). Wira’i

merupakan senjata sakti penjunjung agama. Wira’i inilah yang

menjadi ciri ulama yang mengamalkan ilmunya. Ketahuilah bahwa

orang yang memperoleh sesuatu yang haram atau syubhat, maka

sedikitlah ia mendapatkan taufiq, pertolongan Allah SWT untuk

beramal shaleh. Jika ia beramal shaleh, ia tidak terlepas dari penyakit

batin, dalam setiap amaliyah seperti sombong (ujub) dan pamer

(riya’).

Page 79: PENDIDIKAN AKHLAK MENURUT SAYYID ABDULLAH BIN ALWI …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1170/1/DLIYA UDIN... · 2017. 3. 13. · PENDIDIKAN AKHLAK MENURUT SAYYID ABDULLAH BIN

65

Rasulullah SAW bersabda:

التمذي( رواه) .يري بك ل ما إل يري بك ما دع

Artinya: “Tinggalkan hal yang meragukan kamu, ambillah hal yang

tidak meragukan kamu”. (H.R. Tirmidzi). (Al-Haddad,

2010: 93).

Rasulullah SAW juga bersabda:

رك مالبأس به حذرا ما به بأس. لغ العبد درجة المتقين حت ي ت )رواه لي ب التمذى(

Artinya: “Seorang hamba tidak akan mencapai tingkat muttaqiin,

hingga dia meninggalkan apa yang tidak bahaya baginya,

karena takut terhadap hal yang bahaya baginya”. (H.R.

Turmudzi). (Al-Haddad, 2010: 93).

Sikap wira’i ini sangat relevan jika ditanamkan kepada para

pelajar sekarang, karena kenyataan bahwa yang menghantarkan

mereka pada hal-hal yang tidak sesuai dengan norma-norma agama

maupun kehidupan adalah tidak adanya sikap ini. Mereka kurang

hati-hati dalam melangkah, mereka sering menganggap mudah hal-

hal yang kecil, seperti berbaur dengan lawan jenis tanpa adanya

batasan-batasan tertentu. Sehingga mereka terbiasa melakukan hal-

hal yang mereka anggap itu adalah sesuatu yang remeh, akan tetapi

perpotensi pada dosa besar, seperti berpegangan tangan tanpa ada

alasan, berpelukan, berciuman dan lain sebagainya. Yang

kesemuanya itu adalah perbuatan-perbuatan yang bisa menjatuhkan

pada perzinaan.

Page 80: PENDIDIKAN AKHLAK MENURUT SAYYID ABDULLAH BIN ALWI …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1170/1/DLIYA UDIN... · 2017. 3. 13. · PENDIDIKAN AKHLAK MENURUT SAYYID ABDULLAH BIN

66

d. Pendidikan untuk selalu bertobat dari segala dosa

Bertobat dari segala dosa baik besar maupun kecil hukumnya

adalah wajib bagi setiap manusia. Karena dengan tobatlah kita akan

dicintai oleh Allah SWT.

Di dalam kitab Risalah Al-Mu’awanah dikatakan:

وبة من كل ذ را أ وعليك بالت را، و نب، سواء كان صغي ظاهرا أو باطنا، كبي يع فإن وبة أول قدم يضعها العبد ف طريق الله، وهي أساس ج الت

. وابين ب الت المقامات، والله يArtinya: “Dan wajib bagimu bertaubat dari semua dosa, yaitu

bertaubat baik dari dosa kecil maupun besar, baik dhohir

ataupun bathin, karena taubat merupakan langkah

pertama seorang hamba yang hendak menapakkan

kakinya di jalan Allah. Taubat pun merupakan pondasi

dari seluruh maqom (tingkatan) karena Allah mencintai

orang-orang yang bertaubat”. (Al-Haddad, 2010: 127).

Allah SWT berfirman:

Artinya: “Dan bertaubatlah kamu sekalian kepada Allah, Hai

orang-orang yang beriman supaya kamu beruntung”.

(Q.S. An-Nuur: 31).

Allah SWT juga berfirman:

Artinya: "Hai orang-orang yang beriman, bertaubatlah kepada

Allah dengan taubatan nasuhaa (taubat yang semurni-

murninya). Mudah-mudahan Rabbmu akan menutupi

kesalahan-kesalahanmu dan memasukkanmu ke dalam

jannah (surga)". (Q.S. At-Tahriim: 8).

Page 81: PENDIDIKAN AKHLAK MENURUT SAYYID ABDULLAH BIN ALWI …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1170/1/DLIYA UDIN... · 2017. 3. 13. · PENDIDIKAN AKHLAK MENURUT SAYYID ABDULLAH BIN

67

Rasulullah SAW bersabda:

رح بت وبة عبده، من رجل ن زل منزل، وبه ها الله أف مهلكة، ومعه راحلته، علي قظ، وقد ذهبت راحلته حت طعامه وشرابه ف وضع رأسه، ف نام ن ومة، فاست ي اشتد عليه الحر والعطش، أو ما شاء الله، قال: أرجع إل مكان ف رجع،

رواه البخاري ومسلم() ف نام ن ومة، ث رفع رأسه، فإذا راحلته عنده.Artinya: “Allah lebih senang menerima tobat seorang hamba-Nya,

melebihi dari gembira seorang yang turun di hutan yang

berbahaya dengan kendaraan dan perbekalan makan dan

minumnya, kemudian ia meletakkan kepala dan tidur,

tiba-tiba ketika bangun, kendaraan yang membawa

perbekalan makan minumnya telah hilang, maka ia

berusaha mencari sehingga kepanasan, kelaparan dan

kehausan, sehingga patah harapan lalu berkata: Aku akan

kembali ke tempat tidurku tadi, lalu ia kembali dan tidur,

tiba-tiba ketika bangun mendadak kendaraannya telah

kembali lengkap dengan perbekalan makan minumnya”.

(H.R. Imam Bukhari dan Imam Muslim).

(http//www.maktabahsamilah.com).

Pendidikan untuk selalu bertobat dari segala dosa ini harus di

tanamkan pada setiap pelajar. Karena tidak sedikit dari mereka yang

selalu melakukan dosa setiap hari, dibanding orang tua generasi

muda lebih dekat dengan perbuatan dosa. Lebih-lebih sekarang

potensi yang menimbulkan dosa sangatlah penuh di setiap sudut

belahan dunia, sehingga para generasi muda tidaklah sadar kalau dia

melakukannya. Untuk itu, pendidikan ini mesti diberikan sejak ini,

supaya generasi muda tidak kelampauan sering berbuat dosa.

Relevansi pendidikan ini dengan keadaan pelajar sekarang

sangat cocok. Karena para generasi pelajar saat ini sering sekali

berbuat dosa, tapi mereka tidak sadar akan hal itu. Disebabkan

Page 82: PENDIDIKAN AKHLAK MENURUT SAYYID ABDULLAH BIN ALWI …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1170/1/DLIYA UDIN... · 2017. 3. 13. · PENDIDIKAN AKHLAK MENURUT SAYYID ABDULLAH BIN

68

mereka terlampau menganggapnya sesuatu yang wajar atau bukan

dosa. Seperti para pelajar putri yang ketika di luar sekolah mereka

memakai pakaian yang minim, yang itu di luar tuntunan syari’at.

Pelajar putra yang ketika berkumpul-kumpul bersama, mereka tidak

lepas dengan minuman keras, walaupun tidak semua, tapi banyak

yang demikian itu.

e. Pendidikan untuk selalu bersabar dalam menghadapi segala masalah

Kunci rahasia dari iman dan kebajikan, syarat yang paling

utama ialah sabar, mulut bisa terbuka lebar dan untuk menyerukan

iman. Beribu orang tampil ke muka menyerukan iman, tetapi hanya

berpuluh orang yang dapat melanjutkan perjalanan. Sebagian besar

jatuh tersungkur ditengah jalan karena tidak tahan menderita karena

tiada sabar.

Pembinaan sabar harus dimulai dari ketika seseorang dari

proses pencarian ilmu karena dalam proses pendidikan adalah awal

penanaman dan akan bertahan lebih lama.

Di dalam kitab Risalah Al-Mu’awanah dikatakan:

ار، ه الد ذ ه ت ف م اد ه م ن ك م د ل ب ل ر، و م ك الأ ل م ه ن إ ، ف ب الص ك ب ي ل ع و .ة م ي ظ ع ال ل ائ ض ف ال ة و يم ر ك ق ال ل خ لأ ا ن م و ه و

Artinya: “Dan wajib bagimu bersabar, karena sabar itu merupakan

pusat penentu segala permasalahan, dan hal itu harus

kamu lakukan sepanjang hidup di dunia ini, ia pun

termasuk dari akhlakul karimah serta terdapat beberapa

keutamaan”. (Al-Haddad, 2010: 133).

Page 83: PENDIDIKAN AKHLAK MENURUT SAYYID ABDULLAH BIN ALWI …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1170/1/DLIYA UDIN... · 2017. 3. 13. · PENDIDIKAN AKHLAK MENURUT SAYYID ABDULLAH BIN

69

Dengan kesabaran dalam mencari ilmu akan didapatkan

tujuan dari pembelajaran. karena dalam proses pembelajaran banyak

kendala yang akan ditemui, banyak kendala baik dari segi pendidik,

terdidik, materi, metode atau yang lainnya, maka dibutuhkan

kesabaran dalam menjalani proses pembelajaran itu.

Allah SWT berfirman:

Artinya: “Hai orang-orang yang beriman, bersabarlah kamu dan

kuatkanlah kesabaranmu dan tetaplah bersiap siaga (di

perbatasan negerimu) dan bertakwalah kepada Allah,

supaya kamu beruntung”. (Q.S. Ali-‘Imran: 200).

Pendidikan untuk selalu bersabar atas segala sesuatu ini,

sangat relevan dengan keaadan para generasi muda sekarang

(pelajar). Sebab sekarang ini agak sulit mencari seorang pemuda

yang penyabar. Kebanyakan dari mereka kurang sabar atas segala

apa yang ada padanya, baik dalam melakukan sesuatu atau keinginan

terhadap sesuatu. Seperti disaat mereka meminta kebutuhan yang

bisa menunjang lancarnya sekolah mereka, akan tetapi itu bukan

kebutuhan yang primer dari penunjang sekolahnya. Contohnya yang

bisa dilihat disekeliling, mereka para pelajar meminta sepeda motor

kepada orang tuanya untuk digunakan sebagai transport kala sekolah,

akan tetapi orang tuanya belum mampu memenuhi permintaannya

Page 84: PENDIDIKAN AKHLAK MENURUT SAYYID ABDULLAH BIN ALWI …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1170/1/DLIYA UDIN... · 2017. 3. 13. · PENDIDIKAN AKHLAK MENURUT SAYYID ABDULLAH BIN

70

itu, orang tuanya berkata “bapak belum bisa membelikan kamu

sepeda, karena bapak belum ada uang. Nanti kalau sudah ada uang

yang cukup, bapak akan belikan kamu sepeda motor”. tapi mereka

malah marah dan mengancam tidak akan sekolah kalau belum

dibelikan sepeda motor. Oleh karena itu, pendidikan untuk selalu

bersabar atas segala sesuatu ini, sangat dibutuhkan untuk merubah

sikap mereka yang sering tidak sabar atas apa yang terjadi.

f. Pendidikan untuk selalu bertawakkal kepada Allah SWT

Bersikap selalu tawakkal kepada Allah adalah bukti bahwa

dia menghamba kepadaNya, dan sikap inilah yang menjadi lantaran

turunnya rahmat dariNya serta pertolonganNya.

Di dalam kitab Risalah Al-Mu’awanah dikatakan:

ه ل على الله كفاه وأعانه وت ول ل على الله ت عال، فإن من ت وك وك وعليك بالت وأوله.

Artinya: “Dan wajib bagimu (berserah diri) kepada Allah SWT,

karena sesungguhnya orang yang berserah diri kepada

Allah, maka ia akan diberi kecukupan, ditolong ,

dilindungi serta diutamakan oleh Allah”. (Al-Haddad,

2010: 143).

Allah SWT berfirman:

Artinya: “Maka bertawakkallah kepada Allah. Sesungguhnya Allah

menyukai orang-orang yang bertawakkal kepada-Nya”. (Q.S. Ali-

‘Imran: 159). (http//www.al-quran-digital.com).

Allah SWT juga berfirman:

Page 85: PENDIDIKAN AKHLAK MENURUT SAYYID ABDULLAH BIN ALWI …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1170/1/DLIYA UDIN... · 2017. 3. 13. · PENDIDIKAN AKHLAK MENURUT SAYYID ABDULLAH BIN

71

Artinya: “Dan barangsiapa yang bertawakkal kepada Allah niscaya

Allah akan mencukupkan (keperluan)nya”. (Q.S. Ath-

Thalaaq: 3).

Inti tawakkal kepada Allah SWT adalah sadarnya hati bahwa

segala sesuatu berada di tangan-Nya, baik yang bermanfaat,

bermadharat, yang menyusahkan serta yang membahagiakan. Sangat

meyakini bahwa seandainya seluruh makhluk dikumpulkan untuk

memberi kemanfaatan ataupun kemudharatan, maka mereka sedikit

pun tidak akan mampu melaksanakannya kecuali dengan adanya

ketetapan dan ketentuan dari Allah SWT.

Pendidikan untuk selalu bersikap tawakkal kepada Allah

SWT, sangat dibutuhkan oleh setiap orang, dan relevan sekali

dengan keadaan pelajar sekarang. karena banyak dari mereka yang

bertawakkal kepada Allah. Buktinya ketika sehabis pengumuman

kelulusan sekolah. Ketika mereka lulus, mereka amat senang dan

mengekspresikannya dengan hal-hal yang tidak etis jika dikaitkan

dengan seorang pelajar, seperti pilok-pilokan di jalan, mabuk-

mabukan, berpacar-pacaran, seakan akan mereka merasa bahwa

kelulusannya adalah jerih payahnya sendiri, dan bukan merupakan

pertolongan dan nikmat dari Tuhannya (Allah). Bagi mereka yang

tidak lulus, mereka merasa itu adalah akhir dari segalanya. Mereka

mengamuk, menyalahkan orang lain atas apa yang terjadi, Sampai-

sampai ada yang nekat bunuh diri. Oleh karena itu, pendidikan untuk

Page 86: PENDIDIKAN AKHLAK MENURUT SAYYID ABDULLAH BIN ALWI …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1170/1/DLIYA UDIN... · 2017. 3. 13. · PENDIDIKAN AKHLAK MENURUT SAYYID ABDULLAH BIN

72

selalu bersikap tawakkal kepada Allah SWT, sangat dibutuhkan para

pelajar untuk mengontrol perbuatan mereka supaya lebih bijaksana

dalam menanggapi segala sesuatu yang terjadi.

3. Pendidikan akhlak yang berhubungan dengan lingkungan.

a. Pendidikan akhlak di lingkungan keluarga

1) Pendidikan untuk berbakti kepada kedua orang tua

Berbakti kepada orang tua adalah kewajiban bagi setiap

anak dan merupakan salah satu jalan untuk mendapatkan

kebaikan serta keridlaan dari Allah SWT. Karena durhaka

kepada mereka adalah merupakan dosa yang paling besar

diantara dosa-dosa yang besar.

Di dalam kitab Risalah Al-Mu’awanah dikatakan:

ه ن إ ، ف م قه و ق ع اك و ي إ ات؛ و ب اج و ب ال ج و ه من أ ن إ ن، ف ي د ال و ال ب ك ب ي ل ع و ر ائ ب ك ال ب ك ن أ م

Artinya: “Dan wajib bagimu berbakti kepada kedua orang tua,

karena hal itu merupakan yang paling wajib diantara

perkara wajib yang lain, takutlah kamu durhaka

kepada keduannya, karena hal itu merupakan dosa

yang paling besar diantara dosa-dosa besar yang

lainnya”. (Al-Haddad, 2010: 103).

Allah SWT berfirman:

Artinya: “Dan Tuhanmu telah memerintahkan supaya kamu

jangan menyembah selain Dia dan hendaklah kamu

Page 87: PENDIDIKAN AKHLAK MENURUT SAYYID ABDULLAH BIN ALWI …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1170/1/DLIYA UDIN... · 2017. 3. 13. · PENDIDIKAN AKHLAK MENURUT SAYYID ABDULLAH BIN

73

berbuat baik pada ibu bapakmu dengan sebaik-

baiknya. jika salah seorang di antara keduanya atau

Kedua-duanya sampai berumur lanjut dalam

pemeliharaanmu, Maka sekali-kali janganlah kamu

mengatakan kepada keduanya Perkataan "ah" dan

janganlah kamu membentak mereka dan ucapkanlah

kepada mereka Perkataan yang mulia”. (Q.S. Al-

Isra’: 23).

Allah SWT juga berfirman:

Artinya: “Dan Kami wajibkan manusia (berbuat) kebaikan

kepada dua orang ibu- bapaknya“. (Q.S. Al-

‘Ankabuut: 8).

Sebagai seorang anak, hendaklah mencari keridhaan

mereka dan mengerjakan perintah-perintah mereka selama tidak

bernilai maksiat, menjauhi larangan mereka selama tidak

melarang ketaatan yang wajib serta mementingkan kepentingan

mereka di atas kepentingan pribadi. Itulah wujud ketaatan dan

berbakti seorang anak kepada kedua orang tuanya.

Penanaman sikap untuk selalu berbakti kepada kedua

orang tua ini relevan sekali dengan keadaan pelajar sekarang.

Karena mayoritas para pelajar sekarang belum melakukan itu,

banyak para pelajar yang memperlakukan orang tuanya

layaknya pembantu. Mereka sering menyuruh-nyuruh orang

tuanya untuk ini untuk itu,tapi ketika disuruh orang tuanya

mereka tidak lekas melaksanakannya malah mereka menjawab

“Aku sedang lelah”. Padahal itu adalah perbuatan yang dilarang

oleh Allah SWT.

Page 88: PENDIDIKAN AKHLAK MENURUT SAYYID ABDULLAH BIN ALWI …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1170/1/DLIYA UDIN... · 2017. 3. 13. · PENDIDIKAN AKHLAK MENURUT SAYYID ABDULLAH BIN

74

2) Pendidikan untuk selalu berbicara baik dengan anggota keluarga

Para pelajar harus diajari untuk selalu berbicara baik

dengan anggota keluarga. Karena hal itu yang akan menjadikan

suasana rumah menjadi damai dan tentram.

Di dalam kitab Risalah Al-Mu’awanah dikatakan:

ل النطق به يرم عليك ك ي ل ع و ، وكل كلم ل ي أن ل ت نطق إل بيرستماع إليه، وإذا تكلمت ف رتل كلمك ورت به، الإ

Artinya: “Dan wajib bagimu, agar tidak mengucapkan sesuatu

apapun, kecuali dengan baik, jangan pula

mengucapkan perkataan yang tidak dihalalkan

(dilarang) serta mendengarkan perkataan yang

haram didengarkan. Jika kamu ingin mengucapkan

suatu perkataan, maka hendaklah ditata terlebih

dahulu dan susunlah dengan kalimat yang benar”.

(Al-Haddad, 2010: 63).

Pendidikan untuk selalu berbicara baik dengan anggota

keluarga ini sangat relevan apabila diajarkan pada para pelajar

sekarang. karena banyak dari para pelajar sekarang yang sudah

banyak menerima pendidikan, akan tetapi mereka belum bisa

mengaplikasikannya dalam kehidupan, mereka masih berbicara

kasar dengan kedua orang tuanya dan kepada saudaranya.

Dengan ditekankannya pendidikan ini, diharapkan mereka akan

menjadi lebih santun dalam berbicara dengan anggota

keluarganya, dan meluas kepada sesamanya.

b. Pendidikan akhlak di lingkungan sekolah

1) Pendidikan untuk selalu berperilaku adil terhadap dirinya sendiri

dan orang lain

Page 89: PENDIDIKAN AKHLAK MENURUT SAYYID ABDULLAH BIN ALWI …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1170/1/DLIYA UDIN... · 2017. 3. 13. · PENDIDIKAN AKHLAK MENURUT SAYYID ABDULLAH BIN

75

Di dalam kitab Risalah Al-Mu’awanah dikatakan:

ة والعامة وكمل الحفظ والت فقد لها، وعليك بالعدل ف رعيتك الا صها، وكل راع مسؤل عن رعيته فإن الله سائلك عن

Artinya: “Dan wajib bagimu berbuat adil di dalam

pengembalaanmu, baik yang khusus maupun yang

umum, disamping tetap dengan sempurna menjaga

dan mengawasinya, Karena Allah akan meminta

pertanggung jawaban kepada kamu atasnya. Sebab

setiap pengembala pasti akan dimintai pertanggung

jawaban atas gembalaannya”. (Al-Haddad, 2010:

101).

Berlaku adil kepada gembalaan khusus disini yang

dimaksudkan adalah anggota badan yang tujuh yaitu lidah,

telinga, mata, perut, kemaluan, tangan dan kaki. Sedangkan

gembalaan umum disini adalah orang-orang yang berada dalam

kekuasaan dan tanggungjawab kita, yaitu anak, istri dan

pembantu.

Allah SWT berfirman:

Artinya: “Sesungguhnya Allah menyuruh (kamu) Berlaku adil

dan berbuat kebajikan, memberi kepada kaum

kerabat, dan Allah melarang dari perbuatan keji,

kemungkaran dan permusuhan. Dia memberi

pengajaran kepadamu agar kamu dapat mengambil

pelajaran”. (Q.S. An-Nahl: 90).

Pendidikan untuk selalu berperilaku adil ini sangat

relevan jika diajarkan pada pelajar sekarang. Karena banyak dari

mereka yang belum mengerti apa itu adil dan bagaimana

Page 90: PENDIDIKAN AKHLAK MENURUT SAYYID ABDULLAH BIN ALWI …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1170/1/DLIYA UDIN... · 2017. 3. 13. · PENDIDIKAN AKHLAK MENURUT SAYYID ABDULLAH BIN

76

prakteknya, sehingga mereka sering sekali berperilaku tidak

adil, baik pada dirinya sendiri maupun pada orang-orang di

sekitarnya. Seperti menggunakan anggota tubuhnya untuk

sesuatu yang dilarang oleh Allah dan RasulNya, serta sering

mementingkan salah satu temannya daripada teman yang lain,

sebab dia lebih membutuhkan salah satu temannya itu, untuk

kepentingan pribadinya.

2) Pendidikan untuk selalu amar ma’ruf nahi munkar.

Di dalam kitab Risalah Al-Mu’awanah dikatakan:

هي عن المنكر، فإنه القطب الذي عليه وعليك بالأمر بالمعروف والن ين، ولأجله أن زل الله الكتب وأرسل المرسلين مدار أمر الد

Artinya: “Dan wajib bagimu menyerukan kebaikan dan

mencegah kemungkaran, karena ini merupakan

pusat perputaran sendi-sendi agama. Karena itu

pula Allah menurunkan Al-Qur’an dan mengutus

para Rasul”. (Al-Haddad, 2010: 97).

Amar ma’ruf nahi munkar adalah memerintah ke arah

kebaikan dan mencegah diri dari kemungkaran. Karena hal itu

merupakan sendi pokok agama dan karena itu pula Allah SWT

menurunkan Al-Qur’an dan mengutus para RasulNya. Para

ulama’ memutuskan bahwa amar ma’ruf nahi munkar

hukumnya wajib. Hal ini didasarkan pada Al-Qur’an.

Allah SWT berfirman:

Page 91: PENDIDIKAN AKHLAK MENURUT SAYYID ABDULLAH BIN ALWI …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1170/1/DLIYA UDIN... · 2017. 3. 13. · PENDIDIKAN AKHLAK MENURUT SAYYID ABDULLAH BIN

77

Artinya: “Dan hendaklah ada di antara kamu segolongan umat

yang menyeru kepada kebajikan, menyuruh kepada

yang ma'ruf dan mencegah dari yang munkar,

merekalah orang-orang yang beruntung”. (Q.S. Ali-

‘Imran: 104).

Allah SWT juga berfirman:

Artinya: “Kamu adalah umat yang terbaik yang dilahirkan

untuk manusia, menyuruh kepada yang ma'ruf, dan

mencegah dari yang munkar, dan beriman kepada

Allah. Sekiranya ahli kitab beriman, tentulah itu lebih

baik bagi mereka, di antara mereka ada yang

beriman, dan kebanyakan mereka adalah orang-

orang yang fasik”. (Q.S. Ali-‘Imran: 110).

Ma’ruf adalah segala perbuatan yang baik untuk

mendekatkan diri kepada Allah SWT, sedangkan mungkar

adalah segala perbuatan yang menjauhkan diri dari Allah SWT.

Hukum amar ma’ruf nahi munkar adalah fardhu kifayah. Yaitu

apabila sudah ada sebagian di suatu daerah tersebut yang

beramar ma’ruf nahi munkar maka sudah gugur kewajiban

penduduk daerah tersebut untuk beramar ma’ruf nahi munkar.

Namun pahala hanya diprioritaskan kepada yang menyerukan

dan mengerjakannya.

Page 92: PENDIDIKAN AKHLAK MENURUT SAYYID ABDULLAH BIN ALWI …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1170/1/DLIYA UDIN... · 2017. 3. 13. · PENDIDIKAN AKHLAK MENURUT SAYYID ABDULLAH BIN

78

Amar ma’ruf nahi munkar ini sangatlah relevan dengan

keadaan para pelajar sekarang, disebabkan banyaknya para

pelajar yang cuek terhadap teman-temannya, mereka sadar

bahwa apabila salah satu dari temannya ada yang berbuat

dholim, itu akan merugikan bagi pelaku dan juga imbasnya pada

teman yang lain, akan tetapi dia tidak peduli, dia tidak berusaha

bagaimana caranya agar salah satu dari temannya tadi, tidak jadi

melakukan kedholiman itu, sehingga perbuatan tersebut tetap

dilakukan oleh temannya.

c. Pendidikan akhlak di lingkungan masyarakat

1. Pendidikan untuk selalu mengikat tali persaudaraan dengan

tetangga

Mengikat tali persaudaraan adalah hal yang terpenting

dalam sebuah kehidupan. Karena dengan kita mengikat

persaudaraan, maka hubungan antara sesama akan terjalin indah

dan jalan rezeki kita juga akan dilapangkan oleh Allah SWT.

Di dalam kitab Risalah Al-Mu’awanah dikatakan:

ان، ر ي ل ال ان إ س ح الإ ب ب؛ و ر ق الأ ف ب ر ق لأ ام، ا ح ر ة الأ ل ص ك ب ي ل ع و ن د الأ ابا ف ن ب د لأ ا

Artinya: “Dan wajib bagimu menyambung tali silaturrahhim,

dengan handai taulan yang paling dekat, berbuat baik

kepada tetangga, khususnya pintu tetangga yang

paling dekat”. (Al-Haddad, 2010: 104).

Page 93: PENDIDIKAN AKHLAK MENURUT SAYYID ABDULLAH BIN ALWI …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1170/1/DLIYA UDIN... · 2017. 3. 13. · PENDIDIKAN AKHLAK MENURUT SAYYID ABDULLAH BIN

79

Allah SWT berfirman:

Artinya: “Dan bertakwalah kepada Allah yang dengan

(mempergunakan) nama-Nya kamu saling meminta

satu sama lain, dan (peliharalah) hubungan

silaturrahim. Sesungguhnya Allah selalu menjaga

dan mengawasi kamu”. (Q.S. An-Nisa’: 1)

Allah SWT berfirman:

Artinya: “Dan orang-orang yang menghubungkan apa-apa

yang Allah perintahkan supaya dihubungkan, dan

mereka takut kepada Tuhannya dan takut kepada

hisab yang buruk”. (Q.S. Ar-Ra’du: 21).

Rasulullah SAW bersabda:

)رواه من سره أن ي بسط له رزقه، أو ي نسأ له في أثره، ف ليصل رحمه. البخارى ومسلم(

Artinya: “Barangiapa yang ingin dibentangkan rizqinya,

dipanjangkan umurnya, maka hubungkanlah

silaturrahim”. (H.R. Bukhari dan Muslim).

(http//www.maktabahsamilah.com).

Pendidikan untuk selalu mengikat persaudaraan ini,

ababila diberikan kepada para pelajar sekarang sangat relevan

sekali. Karena seperti apa keadaan mereka yang sering muncul

di media massa, banyak antara satu instansi sekolah dengan

instansi sekolah lainnya, para siswanya saling bertawuran, saling

Page 94: PENDIDIKAN AKHLAK MENURUT SAYYID ABDULLAH BIN ALWI …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1170/1/DLIYA UDIN... · 2017. 3. 13. · PENDIDIKAN AKHLAK MENURUT SAYYID ABDULLAH BIN

80

pukul memukul, seakan-akan tidak merasa bahwa mereka

adalah saudara, satu negara, ataupun satu desa. Mereka tetap

saling memukul tapa menghiraukan semua itu, bahkan ada yang

sampai meninggal.

2. Pendidikan untuk selalu berperilaku tawadlu’ (merendahkan

diri)

Di dalam kitab Risalah Al-Mu’awanah dikatakan:

، فإن الله ، وإياك والتكب واضع، فإنه من أخلق المؤمنين وعليك بالت ين؛ ومن ت واضع رف عه الله، ومن تكب ر وضعه الله. ب المتكب لي

Artinya: “Dan wajib bagimu bersikap tawadlu’, karena sikap

ini adalah perilaku orang-orang mukmin, dan

takutlah kamu berbuat takabbur (sombong), karena

sesungguhnya Allah SWT tidak menyukai orang-

orang yang sombong. Sebab, barangsiapa bersikap

merendahkan diri, Allah SWT akan mengangkatnya,

barangsiapa bersikap sombong, Allah akan

merendahkannya”. (Al-Haddad, 2010: 122).

Rasulullah SAW bersabda:

ن الله أوح إل أن ت واضع حت لي فخر أحد على أحد ولي بغي أحد إ )رواه مسلم( على أحد.

Artinya: “Sesungguhnya Allah mewahyukan kepadaku agar

kamu sekalian saling bertawadhu’ sehingga tidak

seorang pun menyombongkan diri atas yang lain dan

tidak ada seorang pun yang melampaui batas yang

lain”. (H.R. Muslim). (Al-Jaza’iri, tt: 265).

Rasulullah SAW juga bersabda:

. )رواه مسلم( ليدخل النة من في ق لبه مث قال ذرة من كبArtinya: “Tidak akan masuk surga orang-orang yang di dalam

hatinya terdapat seberat biji sawi dari

Page 95: PENDIDIKAN AKHLAK MENURUT SAYYID ABDULLAH BIN ALWI …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1170/1/DLIYA UDIN... · 2017. 3. 13. · PENDIDIKAN AKHLAK MENURUT SAYYID ABDULLAH BIN

81

kesombongan”. (H.R. Muslim). (Al-Haddad, 2010:

122).

Tawadlu’ adalah sikap orang-orang mu’min dan

muttaqin. Sikap ini sangat dibutuhkan oleh para pelajar

sekarang. Dan relevan dengan keadaan mereka, bahwa

pendidikan untuk selalu bersikap tawadlu’ perlu sekali diajarkan

pada mereka. Karena seperti apa yang telah dilihat di

masyarakat sekitar, para pelajar banyak sekali yang belum

tawadlu’, apabila bertemu dengan yang lebih tua bahkan

gurunya yang telah memberikan ilmu, mereka tidak mau

menyapa, apalagi menyapa tersenyum saja mereka enggan.

Itulah realita yang ada di kehidupan para pelajar sekarang. Oleh

sebab itu maka pendidikan ini sangat diperlukan untuk merubah

tingkah laku mereka menjadi manusia yang baik dan sopan.

Berdasarkan penjelasan-penjelasan di atas, maka membuat

suasana religius dan membiasakan akhlak yang baik dalam setiap

kegiatan para pelajar merupakan langkah maju menuju cita-cita

keseimbangan dunia akhirat. Dengan optimalisasi religius pada para

pelajar dan masyarakat tersebut, konsep ini berusaha membuat dasar

pembangunan masyrakat yang berakhlak religius melalui pembinaan

individu. Dari sini diharapkan akan terwujud sebuah tatanan masyarakat

yang berakhlak tinggi dan berbudi pekerti yang luhur.

Page 96: PENDIDIKAN AKHLAK MENURUT SAYYID ABDULLAH BIN ALWI …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1170/1/DLIYA UDIN... · 2017. 3. 13. · PENDIDIKAN AKHLAK MENURUT SAYYID ABDULLAH BIN

82

C. Implikasi Pendidikan Akhlak menurut Sayyid Abdullah bin Alwi Al-

Haddad dalam Kehidupan.

Dapat dikatakan bahwa karakter hakiki pendidikan Islam pada intinya

terletak pada fungsi rububiyah Tuhan yang secara praktis dikuasakan atau

diwakilkan kepada manusia. Dengan kata lain, pendidikan Islam itu tidak lain

adalah keseluruhan dari proses penciptaan serta pertumbuhan dan

perkembangannya secara bertahap dan berangsur-angsur sampai dewasa dan

sempurna, baik dalam aspek akal, kejiwaan maupun jasmaninya. Selanjutnya,

atas dasar tugas kehalifahan, manusia sendiri bertanggung jawab untuk

merealisasikan proses pendidikan Islam (yang hakekatnya proses dan fungsi

rububiyah Allah) tersebut dalam dan sepanjang kehidupan nyata di muka

bumi (dunia) ini. (Maksum, 1999: 29).

Pendidikan Islam mendasarkan konsepsinya pada nilai-nilai religius.

Ini berarti bahwa pendidikan Islam tidak mengabaikan faktor teologis sebagai

sumber dari ilmu itu sendiri. (Nata, 2003: 13). Sebagaimana firman Allah:

Artinya: “Dan Dia mengajarkan kepada Adam Nama-nama (benda-benda)

seluruhnya, kemudian mengemukakannya kepada Para Malaikat lalu

berfirman: "Sebutkanlah kepada-Ku nama benda-benda itu jika kamu

mamang benar orang-orang yang benar!”. (Q.S. Al-Baqarah: 31).

Ayat di atas menunjukkan adanya epistemologi dalam Islam, yakni

bahwa ilmu pengetahuan bersumber dari yang satu, Allah SWT. Dialah

pendidik yang pertama dan yang utama. Bedanya dengan orang tua sebagai

Page 97: PENDIDIKAN AKHLAK MENURUT SAYYID ABDULLAH BIN ALWI …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1170/1/DLIYA UDIN... · 2017. 3. 13. · PENDIDIKAN AKHLAK MENURUT SAYYID ABDULLAH BIN

83

pendidik yang pertama dan utama adalah bahwa orang tua merupakan

pendidik pertama dan utama terhadap anak-anaknya dalam keluarga,

sedangkan Allah SWT. adalah pendidik pertama dan utama bagi seluruh

makhluk bahkan seluruh alam. Tidak ada satu pendidikan yang terjadi dalam

keluarga, bahkan alam jagad raya ini, tanpa Allah SWT. sebagai pendidik

yang pertama dan utama yang mengajarkan ilmunya kepada manusia, dalam

hal ini Adam sebagai manusia pertama. (Nata, 2003: 13).

Melihat adanya dasar pendidikan Islam berarti tidak terlepas dari

tujuan pendidik Islam itu sendiri. Berbicara mengenai tujuan pendidikan

Islam berarti bicara mengenai nilai-nilai yang bercorak Islam, artinya tujuan

pendidikan Islam yang membentuk pribadi muslim yang sesuai dengan ajaran

Al-Qur’an dan Al-Hadis.

Tujuan adalah suatu yang diharapkan tercapai setelah usaha atau

kegiatan selesai. (Darajat, 1996: 29). Terkait dengan hal tersebut, pada

hakekatnya tujuan akhir dari proses pendidikan adalah memanusiakan

manusia. Sedang yang dimaksud disini adalah pendidikan Islam.

Adapun tujuan pendidikan Islam adalah perwujudan nilai-nilai Islami

dalam peribadi peserta didik yang diikhtiarkan oleh pendidik muslim melalui

proses yang terminal pada hasil (produk) yang berkepribadian Islam yang

beriman, bertakwa dan berilmu pengetahuan yang sanggup mengembangkan

dirinya menjadi hamba Allah yang taat. (El-Saha, 2008: 38).

Page 98: PENDIDIKAN AKHLAK MENURUT SAYYID ABDULLAH BIN ALWI …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1170/1/DLIYA UDIN... · 2017. 3. 13. · PENDIDIKAN AKHLAK MENURUT SAYYID ABDULLAH BIN

84

Takwa merupakan pencapaian kelebihan seorang manusia sebagai

makhluk terhadap Kholik-nya, untuk mencapai kebahagiaan di akhirat.

Seperti firman Allah SWT:

Artinya: “Sesungguhnya orang yang paling mulia diantara kamu disisi Allah

ialah orang yang paling taqwa diantara kamu. Sesungguhnya Allah Maha

mengetahui lagi Maha Mengenal”. (Q.S. Al-Hujarat: 13).

Menurut Abu Ahmadi, tujuan akhir pendidikan Islam ialah

terbentuknya kepribadian muslim. Yaitu kepribadian yang seluruh aspeknya

baik tingkah laku luarnya kegiatan-kegiatan jiwanya, maupun filsafat hidup

dan kepercayaannya menunjukkan pengabdian kepada Tuhan, penyerahan

diri kepada-Nya. (El-Saha, 2008: 38).

Sedangkan menurut Tim Pengembang Ilmu Pendidikan, pendidikan

agama Islam di setiap jenjangnya mempunyai kedudukan yang penting dalam

sistem pendidikan nasional untuk mewujudkan siswa yang beriman dan

bertakwa serta berakhlak mulia. Hal ini ditegaskan dalam Undang-Undang

Nomor 20 tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional bertujuan untuk

berkembangnya potensi peserta didik agar menjadi manusia beriman dan

bertakwa pada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat berilmu, cakap

kereatif, mandiri, dan menjadi warga negara yang demokratis serta

bertanggung jawab. (UU Depag RI, 2006: 24).

Dapat disimpulkan bahwa tujuan pendidikan Islam adalah membentuk

peribadi anak didik menjadi manusia yang beribadah kepada Allah SWT.

dengan sungguh-sungguh beribadah yang dibekali dengan keimanan,

Page 99: PENDIDIKAN AKHLAK MENURUT SAYYID ABDULLAH BIN ALWI …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1170/1/DLIYA UDIN... · 2017. 3. 13. · PENDIDIKAN AKHLAK MENURUT SAYYID ABDULLAH BIN

85

ketakwaan, ilmu pengetahuan, kemauan yang tinggi dan berakhlakul karimah,

dengan melalui proses pembelajaran.

Titik berat pendidikan akhlak yang telah dipaparkan oleh Sayyid

Abdullah bin Alwi Al-Haddad dalam prosesi pembelajaran penekanannya

tertuju pada akhlak yang bersifat bathin (rohani) dalam membangun jiwa

yang baik, akan tetapi tidak mengesampingkan akhlak yang bersifat dhahir

(jasmani). Dari pemaparan Sayyid Abdullah bin Alwi Al Haddad, implikasi

akhlak yang dapat diterapkan dalam kehidupan adalah:

1. Tekun

Tekun adalah rajin atau bersungguh-sungguh (Suharso, 2008:

514). Dengan kata lain tekun adalah kesungguhan tekad dalam

melakukan (mencapai) sesuatu. Tekun merupakan suatu sifat terpuji yang

harus dipegang oleh setiap pelajar, dan tidak boleh berputus asa dalam

menekuni setiap pembelajaran. Untuk mencapai apa yang dicita-citakan,

pelajar harus menanamkan kesadaran diri untuk senantiasa tekun. Dalam

lingkup pembelajaran, tekun sangatlah dibutuhkan, sebab belajar

merupakan proses yang membutuhkan waktu. Orang akan sukses apabila

tekun dalam belajar dan tidak bermalas-malasan. Allah telah berfirman:

Artinya: “Sesungguhnya Allah tidak merubah keadaan sesuatu kaum

sehingga mereka merubah keadaan yang ada pada diri mereka sendiri”.

(QS. Ar-Ra’du:11).

Ayat di atas mengajarkan kepada kita, bahwasanya manusia

haruslah mengusahakan segala hal untuk kehidupannya. Tidak sekedar

Page 100: PENDIDIKAN AKHLAK MENURUT SAYYID ABDULLAH BIN ALWI …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1170/1/DLIYA UDIN... · 2017. 3. 13. · PENDIDIKAN AKHLAK MENURUT SAYYID ABDULLAH BIN

86

menunggu apapun itu dari Allah dengan berpangku tangan. Dengan

ketekunan akan meninggkatkan kesejahteraan diri, mewujudkan cita-cita

dan mengapai tujuan hidup. Terlebih dalam pembelajaran, peserta didik

bersungguh-sungguh dalam belajarnya maka kesejahteraan hidup di

dunia dan akhirat akan dapat diraih.

Perwujudan tekun dalam pembelajaran yaitu dengan

meminimalkan keterkaitan diri dengan kesibukan dunia di luar pencarian

ilmu. Hal ini dinilai akan mengganggu konsentrasi dalam belajar. karena

jika terlalu banyak mengerjakan hal lain di luar pembelajaran membuat

peserta didik menjadi terpecah pikirannya.

Ketekunan tahap awal bagi para pelajar perlu mengelakkan diri

dari mendengarkan peselisihan dan perbedaan-perbedaan pendapat di

kalangan manusia, baik ilmu duniawi maupun ilmu ukhrawi. Akan tetapi

mengikuti alur tahap demi tahap dalam tarapan ilmu berdasarkan

kemampuan dan segala upaya yang ada pada dirinya, sehingga nantinya

ilmu-ilmu yang dikaji dapat memberikan kemanfaatan bagi para pelajar

dan dapat diaplikasikan dalam kehidupan serta memberikan kemanfaatan

bagi masyarakat.

2. Tirakat

Tirakat adalah menahan hawa nafsu atau mengasingkan diri

(Suharso, 2008:539). Dalam bahasa pesantren disebut dengan riyadhah,

yaitu: menjalani laku mengendalikan dan mengekang hawa nafsu. Hal ini

merupakan suatu metode untuk membersihkan diri dari hal-hal yang

Page 101: PENDIDIKAN AKHLAK MENURUT SAYYID ABDULLAH BIN ALWI …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1170/1/DLIYA UDIN... · 2017. 3. 13. · PENDIDIKAN AKHLAK MENURUT SAYYID ABDULLAH BIN

87

dapat menghambat masuknya ilmu dan sebagai sarana mendekatkan diri

kepada Allah. Terlebih bagi para pelajar, perilaku tirakat haru senantiasa

dibiasakan dalam masa-masa mencari ilmu, sebab dalam mencari ilmu

itu tidak lepas dari ujian dan cobaan.

Laku tirakat bagi para pelajar dimaksudkan sebagai upaya

pengembangan diri untuk mendapatkan ketahanan jiwa dalam

menghadapi gelombang-gelombang dan kesulitan hidup. Perilaku ini

sangat berat bagi orang yang tidak terbiasa, untuk itu pelajar harus

senantiasa terbiasa dengan perilaku ini. Karena mencari ilmu itu

merupakan suatu bentuk ibadah kepada Allah maka harus membersihkan

hati dan jiwa dari akhlak-akhlak tercela dalam belajar. Karena ilmu itu

tidak akan masuk dalam jiwa yang kotor, untuk itu dalam belajar perlu

adanya persiapan kejiwaan.

Termasuk perilaku tirakat diantaranya yaitu: mengurangi makan

dan minum. Sebab kekenyangan makan dapat menghambat kegiatan

beribadah dan memberatkan badan. Hal ini dimaksudkan agar keadaan

lebih terjaga kondisinya dan terhindar dari berbagai macam penyakit

serta kemalasan. Kemudian mengurangi tidur selama tidak menganggu

badan dan pikirannya serta meninggalkan banyak bercanda. Sebab hal ini

dapat menyia-yiakan waktu tanpa ada manfaatnya dan dapat

menghilangkan nilai agama pada dirinya.

Page 102: PENDIDIKAN AKHLAK MENURUT SAYYID ABDULLAH BIN ALWI …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1170/1/DLIYA UDIN... · 2017. 3. 13. · PENDIDIKAN AKHLAK MENURUT SAYYID ABDULLAH BIN

88

3. Khidmat

Khidmat adalah ta’dhim, hormat dan sopan-santun (Suharso,

2008: 291). Khidmat merupakan suatu perbuatan dimana sikap ini

mencerminkan perilaku sopan dan menghormati terhadap orang lain.

Terlebih pada orang yang lebih tua darinya atau pada seorang guru dan

orang yang dianggap mulia olehnya. Dengan sikap ini akan dapat

membawa seseorang pada kemuliaan dan dihormati juga oleh orang lain.

Sikap ini sangat berguna sekali dalam rangka memperoleh ilmu yang

berhasil dan bermanfaat.

Pelajar harus mempercayai dan menghormati gurunya, tidak

boleh sombong terhadapnya. Bagaimanapun juga seorang guru lebih

tinggi derajatnya dari kepandaian seorang murid. Itu sebabnya seorang

murid tidak diperbolehkan membantah terhadap gurunya dan harus

mentaati perintah gurunya. Hal ini bertujuan untuk menjaga kewibawaan

guru yang memiliki derajat tinggi dibandingkan dengan sang murid.

Kecuali guru mengajarkan ajaran yang tercela dan bertentangan dengan

syari’at, maka sang murid tidak wajib mentaatinya.

Termasuk khidmat pada guru yaitu mengetahui akan hak-hak

guru dan tetap mengutamakannya, tidak masuk dalam kediaman guru

kecuali telah mendapatkan izin darinya dan menetapi sikap sopan santun

serta rapi dalam berbusana. Tidak menempati tempat duduknya dan tidak

menganggap diri lebih sempurna dari pada gurunya serta selalu

mengenang guru pada waktu masih hidup ataupun sudah meninggal.

Page 103: PENDIDIKAN AKHLAK MENURUT SAYYID ABDULLAH BIN ALWI …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1170/1/DLIYA UDIN... · 2017. 3. 13. · PENDIDIKAN AKHLAK MENURUT SAYYID ABDULLAH BIN

89

Kemudian khidmat terhadap teman-temannya dengan memberi

semanggat kepada teman-temannya, mengajak serta menunjukkan untuk

serius dalam mencari ilmu. Menginggatkan untuk selalu mencari sesuatu

yang berfaidah dengan menggali hukum-hukum, kaidah-kaidah, nasehat

serta peringatan. Menampakkan kasih sayang serta menjagak hak-hak

persahabatan. Hendaknya pula melupakan kekurangan teman-temanya,

memaafkan kesalahannya dan menutupi aibnya.

Khidmat terhadap pelajaran dan buku pelajaran yaitu memiliki

buku pelajaran yang diajarkan, belajar dalam keadaan suci, mengawali

dengan berdo’a dan menaruh buku pada tempat yang mulia dengan

memperhitungkan keagunggan kitab dan ketinggian keilmuan penyusun.

Dari beberapa implikasi di atas, hendaknya dapat diterapkan oleh

peserta didik, generasi saat ini dan umumnya masyarakat luas. Terlebih

pemuda-pemudi saat ini merupakan generasi masa yang akan datang.

Page 104: PENDIDIKAN AKHLAK MENURUT SAYYID ABDULLAH BIN ALWI …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1170/1/DLIYA UDIN... · 2017. 3. 13. · PENDIDIKAN AKHLAK MENURUT SAYYID ABDULLAH BIN

90

BAB V

PENUTUP

A. Kesimpulan

1. Latar belakang penulisan Kitab Risalah Al-Mu’awanah.

Latar belakang dari penulisan kitab Risalath Al- Mu’awanah adalah

karena permintaan dari Al-Habib Ahmad bin Hasyim al-Habsyi, dan juga

karena keadaan pada masa itu yang sedang minus dengan akhlak. Pada

masa itu banyak kerajaan-kerajaan yang melancarkan peperangan, berebut

kekuasaan, dan masyarakatnya kurang mendapat perhatian dari

penguasanya, yang menyebabkan satu sama lain dari mereka berbuat hal-

hal yang diluar tuntunan syari’at Islam akibat kurangnya tuntunan dari

pemimpinnya. Hal ini sangat sinkron dengan kehidupan sosial sekarang.

2. Pendidikan Akhlak menurut Sayyid Abdullah bin Alwi Al-Haddad.

Pendidikan akhlak yang ditekankan oleh Sayyid Abdullah bin

Alwi Al-Haddad dalam kitab tersebut dapat diklarifikasikan menjadi tiga

kategori, yakni akhlak kepada Allah SWT, akhlak terhadap sesama

manusia dan akhlak terhadap lingkungan (lingkungan keluarga,

lingkungan sekolah, dan lingkungan masyarakat).

3. Implikasi Pendidikan Akhlak menurut Sayyid Abdullah bin Alwi Al-

Haddad dalam Kehidupan Sehari-hari.

Dari pemaparan beliau, implikasi akhlak yang dapat diterapkan

dalam kehidupan adalah: Tekun, Tirakat, dan Khidmat

Page 105: PENDIDIKAN AKHLAK MENURUT SAYYID ABDULLAH BIN ALWI …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1170/1/DLIYA UDIN... · 2017. 3. 13. · PENDIDIKAN AKHLAK MENURUT SAYYID ABDULLAH BIN

91

B. Saran

Akhlak sangat ditekankan sekali dalam sendi agama dan memiliki

peranan yang sangat penting sekali dalam kehidupan sehari-hari baik dalam

ibadah, keluarga, pembelajaran, interaksi dengan masyarakat dan segala

aktivitas kehidupan lainnya. Oleh karena itu, hendaknya siswa dan

mahasiswa yang belajar dalam bidang agama islam khususnya, hendaknya

bersunguh-sungguh dalam mempelajari dan menerapkan akhlak yang baik

dimanapun berada. Agar nantinya tergolong menjadi orang-orang yang

memiliki kesempurnaan iman.

C. Implikasi Penelitian

Pada taraf yang lebih operasional, kesimpulan di atas membawa

beberapa implikasi ke luar dari pokok pembahasan penelitian. Dari

pembahasan tentang pendidikan akhlak menurut Sayyid Abdullah bin Alwi

Al-Haddad dalam kitab Risalah Al-Mu’awanah di atas, penulis menemukan

beberapa implikasi positif dan implikasi negatif terutama untuk menjawab

relevensi dengan kebutuhan pelajar sekarang dan masyarakat:

1. Pendidikan akhlak yang berfungsi untuk memperkokoh daya-daya positif

yang natural di dalam diri manusia mengharuskan ada sistem pendidikan

akhlak yang didasarkan pada perkembangan jiwa manusia secara

integral.

2. Secara implisit diketemukan semangat penanaman nilai-nilai pendidikan

akhlak yang berkiblat kepada satu arah yakni al-Qur'an dan Rasulullah

sendiri sebagai kiblat akhlakul karimah.

Page 106: PENDIDIKAN AKHLAK MENURUT SAYYID ABDULLAH BIN ALWI …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1170/1/DLIYA UDIN... · 2017. 3. 13. · PENDIDIKAN AKHLAK MENURUT SAYYID ABDULLAH BIN

92

3. Usaha mentransformasikan nilai-nilai dan membina kepribadian umat

Islam ditinjau dari sudut pendidikan akhlak walaupun relatif sukses,

namun memerlukan tindak lanjut atau kontribusi dari berbagai kalangan,

khususnya para pencinta ilmu. Penjelasan yang lebih dalam tentang nilai-

nilai yang terkandung dalam kitab Risalah Al-Mu’awanah perlu

diungkapkan sehingga para pengkajit kitab tersebut tidak hanya faham

dalam dataran teknisi namun juga secara esensial nilai kitab Risalah Al-

Mu’awanah.

4. Dalam proses pembelajaran, aspek yang dikedepankan adalah bagaimana

audiensnya dapat lebih menambah wawasan dan pemahaman terhadap

ajaran agama Islam dan menambah ketaatan beragama dengan tidak

mengabaikan disiplin ilmu lain.

Sehubungan dengan implikasi di atas, dapat dikatakan bahwa

implikasi dari nilai-nilai pendidikan akhlak kitab Risalah Al-Mu’awanah

tidak hanya memberikan kepuasan jiwa dalam mendendangkan kata-kata

yang indah, tetapi memiliki kemampuan "meneladankan" nilai-nilai positif

kepada peserta didik.

D. Kata Penutup

Syukur Alhamdulillah penulis panjatkan kehadirat Allah SWT. Atas

rahmat, taufik serta hidayah-Nya yang dilimpahkan kepada penulis dalam

menyusun skripsi yang sangat sederhana dengan segala keterbatasannya.

Akhirnya, semoga walaupun penuh dengan kekurangan dapat memberikan

manfaat bagi penulis khususnya, dan para pembaca pada umumnya, dan

Page 107: PENDIDIKAN AKHLAK MENURUT SAYYID ABDULLAH BIN ALWI …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1170/1/DLIYA UDIN... · 2017. 3. 13. · PENDIDIKAN AKHLAK MENURUT SAYYID ABDULLAH BIN

93

hanya kepada Allah SWT penulis memohon semoga Allah memberikan

manfaat dengan skripsi ini, serta memberikan segala hal yang diangan-

angankan oleh penulis.

Page 108: PENDIDIKAN AKHLAK MENURUT SAYYID ABDULLAH BIN ALWI …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1170/1/DLIYA UDIN... · 2017. 3. 13. · PENDIDIKAN AKHLAK MENURUT SAYYID ABDULLAH BIN

DAFTAR PUSTAKA

Abuddin Nata. (Ed). 2003. Kapita Selekta Pendidikan Islam. Bandung: Angkasa.

Achmad Mubarok. dan Syamsul Yaqin. 2011. Buku Seri Akhlak Mulia Mengukir

Jati Diri. Bandung. PT. Imperial Bhakti Utama.

Al-Badawi, Mustofa Hasan. 1994. Al-Imam Al-Haddad Mujaddid Al-Qur’an

Atsani ‘Asyaro Sirotuhu wa Manhajuhu. Dar Al-Hawi.

Al-Ghalayaini, Musthafa. ‘Idhatun Nasyi’in. Terjemah oleh Abdai Rathomy.

2000. Semarang: PT. Karya Toha Putra.

Al-Ghazali, Muhammad. Tt. Ihya’ Ulumudin. Indonesia: Al-Haromain.

Khulukul Qur’an. Terjemah oleh Anwar, Masy’ari.

2008. Surabaya: PT. Bina Ilmu.

. Tt. Al-‘Ilm. Terjemah oleh Al-Baqir, Muhammad.

1996. Bandung: Karisma.

Al-Ghamidi, Abdullah. 2011. Cara Mengajar (Anak/ Murid) Ala Luqman Al-

Hakim. Terjemah oleh Imam Khoiri. Jakarta Selatan: Sabil.

Al-Haddad, Abdullah bin Alwi. 2010. Risalatul Mu’awanah wa Al-Mudhaharah

wa Al-Muwazarah li Ar-Rhaghibin min Al-Mu’minin fi Suluk Thariq

Al-Akhirah, Jakarta: Dar Al-Kutub Al-Islamiyah.

Tt. Risalah Al-Mu’awanah wa Al-Muwazhaharah

wa Al-Muwazarah Li Ar-Rhaghibin min Al-Mu’minin fi Suluk Thariq

Al-Akhirah. Terjemah oleh Ihsan, H. Ainul Ghoerry. Suchaimi. Tt.

Surabaya: Al-Hidayah.

Al-Hasan, Yusuf Muhammad. Al-Wajiz fi at-Tarbiyah. Terjemah oleh

Muhammad Yusuf Harun. 2014. Jakarta: Darul Haq.

Al-Jaza’iri, Abu Bakar Jabir. Tt. Minhajul Muslim. Terjemah oleh Mustofa aini,

Amir Hamzah Fachrudin, Kholif Mutaqin. Malang: PT. Megatama

Sofwa Pressindo.

Al-Nawawi, Yahya bin Syarifudin. Tt. Al-Arba’in Nawawi. Semarang: Pustaka

Aalawiyah.

Page 109: PENDIDIKAN AKHLAK MENURUT SAYYID ABDULLAH BIN ALWI …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1170/1/DLIYA UDIN... · 2017. 3. 13. · PENDIDIKAN AKHLAK MENURUT SAYYID ABDULLAH BIN

Al-Qasimi, Muhammad Jamaludin. 2005. Mauidzatul Mu’minin. Jakarta: Dar Al-

Kutub Al-Islamiyah.

Az-Zarnuji. 2010. Ta’limul muta’allim. Jakarta: Dar Al-Kutub Al-Islamiyah.

Ensiklopedi Nasional Indonesia. 1990. Jakarta: Cipta Adi Pustaka.

Hasan Sadly. 1991. Ensiklopedi Indonesia. Jakarta: PT. Ichtiar Baru-Van Hoeve.

Mardalis. 1995. METODE PENELITIAN Suatu Pendekatan Proposal. Jakarta:

Bumi Aksara.

Mohammad Asrori. 2008. Psikologi Pembelajaran. Bandung: CV Wacana Prima.

Munzier dan Heri Noer Ali. 2008. Watak Pendidikan Islam. Jakarta Utara: Friska

Agung Insani.

Noeng Muhadjir, 1991. Metode Penelitian Kualitatif, Yogyakarta: Rake Sarasin.

Pusat Bahasa Departemen Pendidikana Nasional. 2007. Kamus Besar Bahasa

Indonesia Edisi Ketiga. Jakarta: Balai Pustaka.

Samarqandi, Abu Laits. Tanbihul Ghafilin. 2010. Lebanon: Dar Al-Ghad Al-

Jadid.

Tanbihul Ghafilin. Terjemah oleh Abu Imam

Taqiyuddin. 2009. Surabaya: Mutiara Ilmu.

Sutrisno Hadi. 1990. Metodologi Research. Yogyakarta: Ando Offset.

Suharso dan Ana Retroningsih. 2011. Kamus Bahasa Indonesia Lengkap.

Semarang: Widya Karya.

Soejono dan Abdurrahman. 2005. METODE PENELITIAN Suatu Pemikiran dan

Penerapan. Jakarta: PT. Bina Adiaksara. PT. Rineka Cipta.

Sulaiman, Abu Amr Ahmad. Minhaj ath-Thifl al-Muslim fi Dhau’ al-Kitab wa as-

Sunnah. Terjemah oleh Luqman Hakim. 2014. Jakarta: Darul Haq.

Tim Pengembang Ilmu Pendidikan FIP-UPI. 2007. Ilmu Dan Aplikasi Pendidikan

bagian I. Bandung. PT. Imperial Bhakti Utama.

2007. Ilmu Dan Aplikasi Pendidikkan

bagian III. Bandung: PT. Imperial Bhakti Utama.

Page 110: PENDIDIKAN AKHLAK MENURUT SAYYID ABDULLAH BIN ALWI …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1170/1/DLIYA UDIN... · 2017. 3. 13. · PENDIDIKAN AKHLAK MENURUT SAYYID ABDULLAH BIN

Zaenuri Siroj dan Al-Arif, Adib. 2009. Hebatnya Akhlak di atas Ilmu dan Tahta

Jilid 1 . Surabaya: Bintang Books.

2009. Hebatnya Akhlak di atas Ilmu dan Tahta

Jilid 2 . Surabaya: Bintang Books.

Zakiyah Darajat. 1996. Ilmu Pendidikan Islam. Jakarta: PT. Bumi Aksara.

http//www.al-quran-digital.com

http//www.maktabahsamilah.com

http://anneahira.com/sejarah-kerajaan-turki-usmani.html

http://majlismajlas.blogspot.com/2006/08/hikam-al-haddad-3.html

http://www.alhawi.net/riwayat.htm

https://id.wikipedia.org/wiki/Abdullah_bin_Alawi_al-Haddad

http://nurulmusthofabintaro.blogspot.com/2011/03/manaqib-al-habib-abdullah

bin-alwi-bin.html

Page 111: PENDIDIKAN AKHLAK MENURUT SAYYID ABDULLAH BIN ALWI …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1170/1/DLIYA UDIN... · 2017. 3. 13. · PENDIDIKAN AKHLAK MENURUT SAYYID ABDULLAH BIN

LAMPIRAN

Page 112: PENDIDIKAN AKHLAK MENURUT SAYYID ABDULLAH BIN ALWI …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1170/1/DLIYA UDIN... · 2017. 3. 13. · PENDIDIKAN AKHLAK MENURUT SAYYID ABDULLAH BIN
Page 113: PENDIDIKAN AKHLAK MENURUT SAYYID ABDULLAH BIN ALWI …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1170/1/DLIYA UDIN... · 2017. 3. 13. · PENDIDIKAN AKHLAK MENURUT SAYYID ABDULLAH BIN
Page 114: PENDIDIKAN AKHLAK MENURUT SAYYID ABDULLAH BIN ALWI …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1170/1/DLIYA UDIN... · 2017. 3. 13. · PENDIDIKAN AKHLAK MENURUT SAYYID ABDULLAH BIN

KEMENTERIAN AGAMA

INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI (IAIN) SALATIGA

FAKULTAS TARBIYAH DAN ILMU KEGURUAN (FTIK) Jalan Lingkar Salatiga Km. 2 Telepon: (0298) 6031364 Salatiga 50716

Website : tarbiyah.iainsalatiga.ac.id Email: [email protected]

DAFTAR NILAI SKK

Nama : Dliya Udin Wifqi Fakultas : F T I K

NIM : 111 10 115 Jurusan : PAI

Dosen P.A. : Dr. Muna Erawati, M.Si.

No Nama Kegiatan Pelaksanaan Keterangan Nilai

1. OPAK STAIN Salatiga 25-27 Agustus

2010

Peserta 3

2. User Education oleh UPT

Perpustakaan Stain

Salatiga

20-25 Septmber

2010

Peserta 2

3. National Workshop of

Entrepreneurship And

Basic Cooperation 2010

19 Desember 2010 Peserta 8

4. Seminar Nasional “Pilar-

Pilar Penanggulangan

Korupsi di Indonesia

Perspektif Agama,

Budaya, dan Negara” yang

diselenggarakan oleh HMJ

Syariah STAIN Salatiga

22 Juni 2011 Peserta 8

5 Lomba Qiroatul Qutub

anta Pesantren Se-

Kabupaten Semarang

23 Juli 2011 Panitia 3

6 Haflah Akhirussanah dan

Haul K.H.Djalal Suyuthi

Ke-64 Pon-Pes AL-

MANAR

29 Juli 2011 Panitia 3

7 Gebyar Rebana Ke-V Pon-

Pes AL-MANAR

29 Juli 2011 Panitia 3

8 ODK (Orientasi Dasar

Keislaman) STAIN

24 Agustus 2011 Peserta 2

Page 115: PENDIDIKAN AKHLAK MENURUT SAYYID ABDULLAH BIN ALWI …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1170/1/DLIYA UDIN... · 2017. 3. 13. · PENDIDIKAN AKHLAK MENURUT SAYYID ABDULLAH BIN

Salatiga Tema

“Menemukan Muara

Sebagai Mahasiswa

Rahmatan Lil Alamain”

9. Seminar Entrepreneurship

dan Koperasi

25 Agustus 2011 Peserta 2

10. “Pendakian Massal

Konservasi dan Bersih

Gunung Merbabu Mapala

MITAPASA”

26-27 November

2011

Peserta 2

11. Seminar Regional Tema

“Peran Mahasiswa Dalam

Mengawal BLSM (BLT)

Tepat Sasaran”

03 Mei 2012 Peserta 4

12. Workshop

Entrepreneurship tema

“Mencetak Mahasiswa

Entrepreuner Perubahan

Ekonomi Kerakyatan

Dimasa Depan” oleh KSEI

dan KOPMA FATAWA

STAIN salatiga

7-8 Juli 2012 Panitia 3

13 Haflah Akhirussanah dan

Haul K.H.Djalal Suyuthi

Ke-65 Pon-Pes AL-

MANAR

13 Juli 2012 Panitia 3

14 Gebyar Rebana Ke-VI

Pon-Pes AL-MANAR

13 Juli 2012 Panitia 3

15. Gerakan Santri Menulis

Sarasehan Jurnalistik

Ramadhan 2012 di Pondok

Pesantren Al-Falah

Grogol, Sidomukti, Kota

Salatiga

03 Agustus 2012 Peserta 4

16. Seminar Nasional

Kebangsaan Oleh IPNU

Kab. Semarang

27 Desember 2012 Peserta 8

Page 116: PENDIDIKAN AKHLAK MENURUT SAYYID ABDULLAH BIN ALWI …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1170/1/DLIYA UDIN... · 2017. 3. 13. · PENDIDIKAN AKHLAK MENURUT SAYYID ABDULLAH BIN

17. Public Hearing

“Optimalisasi Kinerja

Lembaga Melalui Kritik

dan Saran Mahasiswa”

oleh SEMA STAIN

Salatiga

02 April 2013 Peserta 2

18 Juara 2 Lomba Cerdas

Cermat Ilmu Agama di

Pon-Pes AL-MANAR

29 Juni 2013 Peserta 3

19 Gebyar Rebana Ke-VII

Pon-Pes AL-MANAR

30 Juni 2013 Panitia 3

20 Haflah Akhirussanah dan

Haul K.H.Djalal Suyuthi

Ke-66 Pon-Pes AL-

MANAR

30 Juli 2013 Panitia 3

21. “Musabaqah Tilawatil

Quran (MTQ) Mahasiswa

v” oleh JQH STAIN

Salatiga

23 Oktober 2013 Peserta 3

22. Training SIBA-SIBI

diselenggarakan oleh CEC

dan ITTAQO

08-09 November

2013

Peserta 2

23. Talk Show “How to be a

Successful Creative

Preneur to Face ASEAN

Economic Community

2015” oleh KOPMA

FATAWA

07 April 2014 Peserta 2

24. SIBA-SIBI Training UTS

oleh CEC dan ITTAQO

2-3 Mei 2014 Peserta 3

25. Pendidikan Lanjutan

Perkoperasian (PLP)

16-18 Mei 2014 Peserta 3

26 Haflah Akhirussanah dan

Haul K.H.Djalal Suyuthi

Ke-67 Pon-Pes AL-

MANAR

21 Juni 2014 Panitia 3

27 Gebyar Rebana Ke-VIII

Pon-Pes AL-MANAR

26 Juni 2014 Panitia 3

Page 117: PENDIDIKAN AKHLAK MENURUT SAYYID ABDULLAH BIN ALWI …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1170/1/DLIYA UDIN... · 2017. 3. 13. · PENDIDIKAN AKHLAK MENURUT SAYYID ABDULLAH BIN

28. Workshop

Entrepreneurship

“Optimalisasi Peran

Mahasiswa dalam

Berwirausaha untuk

Kemajuan Perekonomian

Indonesia”

13-14 September

2014

Peserta 2

29. Training Of Trainer (TOT) 27-28 September

2014

Peserta 3

30. Pendakian Massal dan

aksi Pungut Sampah

Mapala MITAPASA

11-12 Oktober

2014

Peserta 3

31. SIBA-SIBI Traininf UTS

Semester Ganjil oleh CEC

dan ITTAQO

24-25 Oktober

2014

Peserta 3

32. Talksow Pra Nikah dengan

tema “Menjemput Jodoh

Impian” oleh RKI Kota

Salatiga dengan LDK

Darul Amal STAIN

Salatiga

09 November 2014 Peserta 2

33. Seminar Nasional

Entrepreneurship

diselenggarakan oleh

Gerakan Pramuka Racana

Stain Salatiga

16 November 2014 Peserta 8

34. Pendidika Dasar

Perkoperasian (PDP)

“Membangun Jiwa

Entrepreneur Dengan

Berkoperasi”

28 November 2014 Peserta 2

35. SIBA-SIBI Training UAS

oleh CEC dan ITTAQO

19-20 Desember

2014

Peserta 3

36. Seminar Harmonisasi

Lingkungan

diselenggarakan oleh

Mapala MITAPASA

27 Desember 2014 Peserta 2

Page 118: PENDIDIKAN AKHLAK MENURUT SAYYID ABDULLAH BIN ALWI …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1170/1/DLIYA UDIN... · 2017. 3. 13. · PENDIDIKAN AKHLAK MENURUT SAYYID ABDULLAH BIN