pemeriksaan penunjang laboratorium dalam ilmu forensik

Click here to load reader

Upload: afifulichwan18

Post on 07-Nov-2015

109 views

Category:

Documents


18 download

DESCRIPTION

YA

TRANSCRIPT

PEMERIKSAAN PENUNJANG LABORATORIUM DALAM ILMU FORENSIK

Disusun oleh:Afiful Ichwan 10310011Henri Setiawan 10310170I Wayan Okha M10310178Nurhikmah10310278

Pembimbing: dr. Surjit Singh, MBBS, Sp.Fdr. Arwan, Sp.FPEMERIKSAAN PENUNJANG LABORATORIUM DALAM ILMU FORENSIKPENDAHULUAN

Dalam setiap melakukan visum, perlu dilakukan pemeriksaan penunjang untuk memperjelas dan membuktikan kebenaran suatu kasus. Karena sebenarnya, pada setiap kejadian kejahatan hampir selalu ada barang bukti yang tertinggal, seperti yang dipergunakan oleh seorang ahli hukum kenamaan Italia yang bernama E. Ferri, 1859-1927, bahwa ada yang dinamakan saksi diam yang terdiri antara lain atas :

1. Benda atau tubuh manusia yang telah mengalami kekerasan.2. Senjata atau alat yang dipakai untuk melakukan kejahatan.3. Jejak atau bekas yang ditinggalkan oleh si penjahat pada tempat kejadian.4. Benda-benda yang terbawa oleh si penjahat baik yang berasal dari benda atau tubuh manusia yang mengalami kekerasan maupun yang berasal dari tempat kejadian.5. Benda-benda yang tertinggal pada benda atau tubuh manusia yang mengalami kekerasan atau ditempat kejadian yang berasal dari alat atau senjata yang dipakai ataupun berasal dari si penjahat sendiriMacam-macam Pemeriksaan LabPemeriksaan Laboratorium Forensik DarahPemeriksaan Laboratorium Forensik Cairan Mani dan SpermaPemeriksaan Laboratorium Forensik cairan LainnyaPemeriksaan Laboratorium Forensik RambutPemeriksaan Laboratorium Forensik LainPemeriksaan Laboratorium Forensik Darah

Pemeriksaan darah pada forensik sebenarnya bertujuan untuk membantu identifikasi pemilik darah tersebut.1. Reaksi Benzidine (Test Adler) (1), (2)Sepotong kertas saring digosokkan pada bercak yang dicurigai kemudian diteteskan 1 tetes H202 20% dan 1 tetes reagen Benzidin.2. Reaksi Phenolphtalein (Kastle Meyer Test) (1)Sepotong kertas saring digosokkan pada bercak yang dicurigai langsung diteteskan reagen fenolftalein

Pemeriksaan Meyakinkan/Test Konfirmasi Pada Darah 1. Cara kimiawiTes tersebut antara lain tes Teichmann dan tes Takayamaa. Test Teichman (Tes kristal haemin)Seujung jarum bercak kering diletakkan pada kaca obyek tambahkan 1 butir kristal NaCL dan 1 tetes asam asetat glacial, tutup dengan kaca penutup dan dipanaskanb. Test Takayama (Tes kristal B HemokromogenTempatkan sejumlah kecil sampel yang berasal dari bercak pada gelas objek dan biarkan reagen takayama mengalir dan bercampur dengan sampel. Setelah fase dipanaskan, lihat di bawah mikroskop.

Cara serologikPemeriksaan Mikroskopik Penentuan Golongan Darah

Bila dicurigai penyebab kematian adalah keracunan maka dapat dilakukan pemeriksaan darah sebagai berikut :

1. Pemeriksaan CO (karbon monoksida)(2)a. Untuk penentuan COHb secara kualitatif dapat dikerjakan uji difusi alkali.b. Dapat pula dilakukan uji formalin (Eachloz-Liebmann). Darah yang akan diperiksa ditambahkan larutan formalin 40% sama banyaknya.c. Cara Gettler-Freimuth (semi-kuantitatif)

2. Pemeriksaan Alkohol(2)pemeriksaan kuantitatif kadar alkohol darah. Kadar alkohol dari udara ekspirasi dan urin dapat dipakai sebagai pilihan kedua

3. Pemeriksaan Insektisida(2)Untuk pemeriksaan toksikologik insektisida perlu diambil darah, jaringan hati, limpa, paru-paru dan lemak badan

4. Pemeriksaan Sianida(2)

2. Pemeriksaan Laboratorium Forensik Cairan Mani & Spermatozoa (2), (5)

Cairan mani merupakan cairan agak putih kekuningan, keruh dan berbau khasSperma itu sendiri didalam liang vagina masih dapat bergerak dalam waktu 4 5 jam post-coitus; sperma masih dapat ditemukan tidak bergerak sampai sekitar 24-36 jam post coital dan bila wanitanya mati masih akan dapat ditemukan 7-8 hari

1. Penentuan spermatozoa (mikroskopis)

Bahan pemeriksaan : cairan vagina Metode pemeriksaan : Tanpa pewarnaan Letakkan satu tetes cairan vagina pada kaca objek kemudian ditutup. Periksa dibawah mikroskop dengan pembesaran 500 kali. Perhatikan pergerakkan spermatozoaDengan PewarnaanBuat sediaan apus dan fiksasi dengan melewatkan gelas sediaan apus tersebut pada nyala api. Pulas dengan HE, biru metilen atau hijau malakit

Pemeriksaan Bercak Mani Pada Pakaiana. Secara visualBercak mani berbatas tegas dan warnanya lebih gelap daripada sekitarnyab. Secara taktil (perabaan)Bercak mani teraba kaku seperti kanji

PEMERIKSAAN LAB CAIRAN LAINNYA1. Air Liur (2), (9)Dalam bidang kedokteran forensik, pemeriksaan air liur penting untuk kasus-kasus dengan jejas gigitan untuk menentukan golongan darah pengigitnyadengan cara absorpsi inhibisi.

2. Urinea. Pemeriksaan untuk Timbal (2)Normal kadar Pb dalam darah kurang dari 60 mikro gr/ 100 ml. Bila lebih dari 70 mikro gr/100 ml berarti ada pemaparan abnormalb. Uji KoproporfirinUntuk mengetahui adanya koproporfirin dalam urin

Pemeriksaan Laboratorium Forensik Rambut

Pemeriksaan mikroskopik rambut utuh akan memperlihatkan akar, bagian tengah dan ujung yang lengkap. Pada rambut yang tercabut, rambut akan terlihat utuh disertai dengan jaringan kulit. Sebaliknya rambut yang lepas sendiri mempunyai akar yang mengerut tanpa jaringan kulit. Rambut yang terpotong benda tajam, dengan mikroskop terlihat terpotong rata, sedangkan akibat benda tumpul akan terlihat terputus tidak rata.

Pemeriksaan Laboratorium Forensik Lain

1. Isi Lambung a. Reaksi Schonbein-Pagenstecher (Reaksi Guajacol). b. Reaksi Prussian Blue (Biru Berlin). c. Cara Gettler Goldbaum. d. Kristalografi e. Metoda Kopanyi

2. Organ(2)1) MataUji Nalorfin Untuk mendeteksi seseorang apakah ia pecandu atau bukan2) Paru paruUji apung paru.

Kasus Infantisida

Kasus Tenggelam

Keracunan CO

Luka tembak

Kasus Perkosaan

TERIMA KASIH