pemeriksaan mata

11
PEMERIKSAAN MATA ARIEF PRIYADI RS HERMINA SUKABUMI

Upload: daniel-pratama

Post on 24-Jun-2015

4.565 views

Category:

Documents


2 download

TRANSCRIPT

Page 1: PEMERIKSAAN    MATA

PEMERIKSAAN MATA

ARIEF PRIYADIRS HERMINA SUKABUMI

Page 2: PEMERIKSAAN    MATA

I. PENDAHULUAN

Pemeriksaan mata pada klien yang datang dengan keluhan yang dirasakan pada

mata mempunyai peranan penting dalam menentukan perjalanan penyakit dan

penyembuhan penyakit.

Deteksi dini kelainan mata secara tepat sangat penting untuk mencegah kebutaan

akibat penyakit yang tidak terdiagnosa dengan tepat atau terlambat dirujuk, sehingga

diperlukan pemeriksaan mata dasar untuk menegakkan kemungkinan penyebab dan

membantu ketepatan waktu dalam merujuk klien.

Dalam pelayanannya, paramedis merupakan ujung tombak untuk menngetahui

decara dini dan tepat serta dapat memberi gambaran dan informasi kepada penderita

tentang pencegahan, pengobatan serta pemahaman tentang kelainan mata yang dijumpai

serta tindakan pertolongan pertama yang diberikan kepada klien.

II. ANATOMI DAN FISIOLOGI MATA

Secara anatomi mata terdiri dari bagian-bagian sebagai berikut :

1. Suprasilia (alis mata)

Terletak ditepi atas rongga orbita, yang berfungsi sebagai penahan kotoran

dan kosmetik.

2. Palpebra (kelopak mata)

Terdiri dari palpebra superior dan inferior (kelopak mata atas dan bawah)

yang berfungsi sebagai pelindung dari bola mata dimana dapat membuka dan

menutup.

Muskulus orbikularis dapat menyebabkan mata berkedip yang juga

menyebabkan sekresi glandula lakrimal (kelenjar air mata) yang membasahai

mata. Muskulus levator palpebra menyebabkan kelopak mata dapat membuka

dan menutup.

1

Page 3: PEMERIKSAAN    MATA

Kelenjar Meibom berfungsi sebagai penghasil cairan lapisan air mata,

selain itu terdapat kelenjar Zeiss dan Molle yang bermuara di folikel pada

bulu mata.

3. Konjungtiva (selaput lendir mata)

Merupakan lapisan transparan yang terdiri dari konjungtiva tarsalis superior

dan inferior yang menutupi kelopak mata atas dan bawah, konjungtiva forniks

serta konjungtiva bulbi yang menutupi bagian depan bola mata.

Terdiri dari lapisan tipis yang banyak mengandung sel Goblet menghasilkan

zat yang menjadi lapisan dari air mata.

4. Bulbus okuli (bola mata)

Merupakan bagiain yang terltak di rongga orbita yang dapat diperikda dari

luar dengan bantuan lampu senter yaitu bagian bagian sebagai berikut :

Kornea, Sklera bagian depan, Bilik mata depan (kamera okuli anterior), Pupil

dan iris (Teling mata) dan Lensa.

Sedang pemeriksaan badan kaca, retina dan Nervus II dapat dilakukan dengan

oftalmoskop, dengan Slit lamp dan Gonioskpi dapat diperiksa sudut bilik mata

depan.

Kornea (selaput bening mata) :

Merupakan lapisan yang jernih /transparan yang merupakan media

refraksi yang terdepan dari bola mata yang berfungsi sebagai jendela

masuknya cahaya. Persarafan sensorisnya didapat dari serabut N VII

untuk sensai rasa nyeri.

Sklera (selaput putih mata)

Merupakan lapisan paling luar dari dinding bola mata yang akan

melanjutkan diri ke bagian belakang bola mata yang terdiri dari 3

(tiga) la[pisan yaitu sklera, koroid dan retina.

Uvea terdiri dari :

Iris terletak melingkar membentuk pupil : terdiri dari otot sfingter

untuk gerakan miosis (pupil mengecil) dan otot dilatator unytuk

gerakan dilatasi atau midriasis, berfungsi mengatur jumlah cahaya

yang masuk ke dalam bola mata.

2

Page 4: PEMERIKSAAN    MATA

Badan siliar merupakan lanjutan iris di bagian belakang dan

memproduksi humor akuos yang memberi nutrisi untuk mata

Di badan siliar terdapat otot otot yang berfungsi untuk akomodasi lensa

yang penting untuk melihat dekat.

Retina : lapisan yang meliputi 2/3 bagian dalam dari dinding bola

mata, terdiri dari lapisan sensoris yang secara dapat terlepas dari

lapisan di bawahnya sehingga terjadi apa yang disebut ablasio retina.

Akuos humor :

Merupakan cairan dalam bola mata yang berfubgsi selain sebagai

cairan nutrisi juga untuk mempertahankan tekanan intra okular antara

10-20 mm Hg. Sirkulasi Humor akuos adalah dari bilik mata belakang

melalui celah antara iris dan lensa masuk ke bilik mata depan.

Selanjutnya ke saluran Schlemm yang terdapat disudut bilik mata

depan . Bila sirkulasi tehgambat, tekanan intra okular (TIO) akan

meninggi terjadi apa yang disebut glaukoma.

5. Lapisan airmata :

Terdiri dari 3 (tiga) lapisan yaitu lapisan lemak dari kelenjar Meibom, air

dari kelenjar lakrimal dan musin dari sel Goblet. Berfungsi untuk membasahi

kornea , bersifat anti mikroba. Air mata kan disalurkan ke kanalikuli superior

dan inferior kemudian ke sakus lakrimalis, selanjutnya melalui duktus

nasolakrimalis akan masuk ke rongga hidung.

6. Otot otot penggerak bola mata berfungsi untuk menggerakan bola mata ke

madial, lateral, superioir dan inferior serta oblik. Masing masing mendapat

persarafan sebagai berikut.

a. Rektus medial - N III - ke medial

b. Rektus lateral - N VI - ke temporal

c. Rektus superior - N III - ke atas

d. Rektus inferior - N III - ke bawah

e Oblikus superior - N IV

f. Oblikus inferior - N III

3

Page 5: PEMERIKSAAN    MATA

III. PEMERIKSAAN MATA

Seperti pemeriksaan yang lain, pemeriksaan mata pun dimulai dari :

1. Keluhan utama .

2. Anamnesa : Riwayat perjalanan penyakit a.l. keluhan utama,sejak kapan,

bagaimana, dimana dan riwayat pengobatan sebelumnya

3. Pemeriksaan Umum Mata :

Keadaan umum dan pemeriksaan dasar mata

Pemeriksaan dasar :

Alat pemeriksaan : Snellen Chart,E Chart

Lampu senter

Loupe (Magnifier loupe atau Loupe Monokuler)

Funduskopi direk (Diagnostik set)

Pemeriksaan Visus :

Membandingkan ketajaman penglihatan penderita (yg diperiksa) dgn ketajaman

penglihatan orang normal, cara pemeriksaan sebagai berikut :

Penderita duduk 5 m atau 6 m atau 20 feet didepan E Chart/Snellen Chart yg

diletakkan sejajar mata dan mendapat penerangan yg cukupl

Pemeriksaan dilakukan pada masing-masing mata (mata kanan kemudian kiri),

menutup mata jangan ditekan.

Orang normal 6/6 atau 5/5

Bila tidak bisa melihat Chart :

Hitung jari, Lambaian tangan atau Cahaya

4

Page 6: PEMERIKSAAN    MATA

PENULISAN VISUS

Tajam penglihatan/Visus dinyatakan dgn angka :

Jarak penderita dgn Snellen/E Chart

-------------------------------------------

Jarak huruf tersebut seharusnya dpt dibaca

Contoh : Visus 6/30 berarti

Pada jarak 6 m penderita dapat membaca huruf-huruf seharusnya dapat dibaca pada

jarak 30 m

Bila tidak dapatmembaca/melihat huruf terbesar Snellen/E Chart, penderita

diminta menghitung jari mulai jarak 6 m atau 5 m , Visus di tulis sbb:

6/60, dst4/60 3/60 , 2/60, 1/60

Bila tidak dapat menghitung jari, pemeriksa menggerakan telapak tangannya dan

penderita menyebutkan arah gerakan, bila menjawab dgn benar maka Visus : 1/300

Bila tidak dapat melihat gerakan telapak tanagn, sinari dengan senter pada jarak 1

m, bila dapat melihat maka Visus : 1 /

Tajam penglihatan/Visus Normal adalah 6/6 atau 5/5

Visus 0 - 3/60 = buta ( WHO )

3/60 - 6/60,5/60 = buruk

6/60,5/60 - 6/18,5/15 = sedang

6/18,5/15 - 6/6 ,5/5 = baik

Setelah dilakukan pemeriksaan visus kemudian dilanjutkan dengan pemeriksaaan bagian-

bagian mata yang dilakukan mulai dari :

5

Page 7: PEMERIKSAAN    MATA

- Palpebra superior dan inferior.

- Konjungtiva tarsalis superior dan inferior

- Konjungtiva bulbi.

- Sklera.

- Kornea

- Bilik mata depan

- Pupil/iris

- Lensa

- Funduskopi

Palpasi : Untuk memeriksa tekanan bola mata, bila mungkin dapatr dilanjutkan

dengan pemeriksaan dengan tonometer Schiotz

Posisi primer bola mata : yaitu posisi bola mata pada pemeriksaan dimana pada

orang normal disebut ortoforia, sedang bila terdapat kelainan dapat terjadi

exotropia (juling ke arah luar/lateral),esotropia (juling kearah dalam/medial),

hipertropia ( letak lebih kearah superior /atas) atau hipotropia. (letak lebih ke arah

bawah/inferior)

Pergerakan bola mata : versi dan duksi .

6

Page 8: PEMERIKSAAN    MATA

Skema pemeriksaan dasar mata :Visus

Normal Menurun (1.0, 6/6, 5/5) Status oftalmologis Tes lubang jarum (Pin hole)

Diagnosa :

T.a.k. . Blefaritis/Hordeolum Visus ber(+) : Visus tetap Emetrop . Konjungtivitis

. Skleritis Kelainan Refraksi Non Refraksi . Perdarahan sub . Miopia . Kornea konjungtiva . Hipermetropia . Glaukoma

. Astigmat . Hifema . Presbiopia .

Iritis/Uveitis . Lensa(katarak)

. Vitreus . Retina

. N. Optikus .Xeroftalmia

7