pembuatan preparat wholemount embrio ayam kampung

24
PEMBUATAN PREPARAT WHOLEMOUNT EMBRIO AYAM KAMPUNG (Gallus domesticus) (Laporan Praktikum Mikroteknik) Oleh Icsni Poppy Resta 1217021030 LABORATORIUM BIOMOLEKULER

Upload: icsni

Post on 28-Jan-2016

317 views

Category:

Documents


21 download

DESCRIPTION

MIKROTEKNIK

TRANSCRIPT

Page 1: Pembuatan Preparat Wholemount Embrio Ayam Kampung

PEMBUATAN PREPARAT WHOLEMOUNT EMBRIO AYAM KAMPUNG (Gallus domesticus)

(Laporan Praktikum Mikroteknik)

Oleh

Icsni Poppy Resta1217021030

LABORATORIUM BIOMOLEKULERJURUSAN BIOLOGI

FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAMUNIVERSITAS LAMPUNG

2015

Page 2: Pembuatan Preparat Wholemount Embrio Ayam Kampung

I. PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Banyak hewan darat yang mengalami perkembangan langsung, mempunyai telur

yang sedikit banyak dan mempunyai sistem yang mandiri, contohnya pada hewan

dari kelas Aves (burung atau unggas). Telur demikian dinamakan telur kleidoik.

Telur ini mempunyai semua zat makanan yang diperlukan dan dibungkus dalam

penutup pelindung atau cangkang. Juga mengandung air untuk mencegah

pengeringan embrio dan bahkan menyimpan limbah embrio. Telur ini tidak

pernah mandiri penuh, karena harus ada pertukaran gas dengan lingkungannya

(Villee, 1988).

Periode pertumbuhan awal sejak zigot mengalami pembelahan berulang kali sama

saat embrio memiliki bentuk primitif  ialah bentuk dan susunan tubuh embrio

yang masih sederhana dan kasar. Bentuk dan susunan tubuh embrio itu umum

terdapat pada jenis hewan vertebrata. Periode ini terdiri atas 4 tingkat yaitu tingkat

pembelahan, tingkat blastula, tingkat gastrula dan tingkat tubulasi (Yatim, 1983).

Oleh karena itu dilakukan percobaan ini untuk mengamati perkembangan embrio

pada telur ayam kampung (Gallus domesticus) dan mengamati perubahan struktur

susunan tubuh dari embrio ayam tersebut.

Page 3: Pembuatan Preparat Wholemount Embrio Ayam Kampung

B. Tujuan

Tujuan praktikum pengamatan embrio ayam adalah untuk mengamati

perkembangan embrio ayam dengan mengidentifikasi morfologi dan sruktur

embrio ayam umur 24-72 jam inkubasi pada preparat wholemount embrio ayam

kampung (Gallus domesticus).

Page 4: Pembuatan Preparat Wholemount Embrio Ayam Kampung

II. TINJAUAN PUSTAKA

Burung mempunyai membran ekstraembrionik, dimana hewan ini biasanya

disebut hewan amniota karena mempunyai amnion. Reproduksi pada burung

sangat mirip dengan reptilia, kecuali burung mengerami telurnya.

Ekstraembrionik dimaksudkan untuk menyatakan bahwa selaput ini tidak menjadi

bagian tubuh embrio. Selaput embrionik atau pada perkembangan lanjut disebut

selaput fetus. Selaput fetus ini berkembang dan diperlukan embrio selama

kehidupan intra uterin atau pra lahir. Oleh karena itu selaput ini dikeluarkan dari

tubuh pada waktu partus atau beberapa jam pasca partus. Selaput ekstraembrionik

terdiri dari kantung kuning telur, kantung amnion, alantois dan korion (Sukra,

2000).

Kantung kuning telur mengelilingi masa kuning telur. Kuning telur dicerna oleh

enzim yang dihasilkan kantung kuning telur, dan hasil cernaan itu dibawa ke

embrio melalui pembuluh darah kantung kuning telur. Amnion menyelubungi

seluruh embrio dan bagian dalamnya berisi cairan yang merupakan lingkungan

cairan pelindung tempat embrio berkembang. Korion terletak di bawah cangkang

dan mengelilingi kantung kuning telur dan amnion. Sedangkan alantois tumbuh

dari saluran pencernaan belakang dan terletak dibagian dalam korion seperti balon

besar yang kempis. Darah dari embrio dialirkan masuk melalui alantois. Disini

Page 5: Pembuatan Preparat Wholemount Embrio Ayam Kampung

terjadi pertukaran gas, oksigen berdifusi ke dalam cangkang dan korion, dan

karbondioksida berdifusi ke luar. Rongga alantois juga berfungsi sebagai “tengki

septik”  untuk pembuangan limbah nitrogen dalam bentuk asam urat yang sukar

larut (Villee, 1988).

Tipe telur Aves adalah telolecithal berat atau sering disebut dengan megalecithal.

Hal ini disebabkan oleh volume yolk hampir mengisi seluruh bagian ovum. Tipe

pembelahan pada Aves merupakan pembelahan meroblastik. Pembelahan pada

Aves juga disebut dengan meroblastik diskoidal karena bagian yang membelah

berbentuk seperti cawan atau diskus atau perisai (Soeminto, 2000). Istilah ovum

pada Aves merupakan bulatan yolk dengan bioplasma dan intinya. Sedangkan

istilah telur yang terdiri dari cangkang telur, albumen (putih telur) dan yolk

(kuning telur). Ovum merupakan suatu sel yang berukuran sangat besar. Hal ini

disebabkan oleh kandungan yolk yang besar pula (Djuhanda, 1981).

Page 6: Pembuatan Preparat Wholemount Embrio Ayam Kampung

III. METODE PERCOBAAN

A. Waktu dan Tempat

Praktikum ini dilakukan pada hari Senin, 7 Desember 2015, pada pukul 10.00 s/d

selesai di Laboratorium Biologi Molekuler, Jurusan Biologi Fakultas Matematika

dan Ilmu Pengetahuam Alam, Universitas Lampung.

B. Alat dan Bahan

Adapun alat yang digunakan yaitu inkubator, kompor listrik, panci kecil,

termometer, spidol, pinset, gunting kecil, cawan petri, pipet tetes, dan kertas filter.

Sedangkan bahan yang digunakan adalah telur ayam kampung (Gallus

domesticus) umur 24-72 jam inkubasi, larutan NaCl 0,9%, air, dan larutan

BOUIN.

C. Cara Kerja

Adapun langkah kerja dari percobaan ini adalah sebagai berikut :

Telur diinkubasi selama 24-72 jam.

Diamati letak embrio dan ditandai dengan bulatan pada cangkang.

Dimasukkan dalam air salin (NaCl 0,9%) yang dipanaskan pada suhu 40°C

(10-15 menit).

Page 7: Pembuatan Preparat Wholemount Embrio Ayam Kampung

Ditusuk bagian telur yang tumpul agar gelembung udara keluar.

Bagian yang ditandai digunting melingkar dengan gunting bengkok.

Dibuka cangkangnya dengan pinset.

Vitelin (membran) digunting cukup lebar dengan gunting bengkok.

Digunting area sekitar embrio di bawah blastoderm.

Dipindahkan blastoderm ke gelas arloji

Dicuci dengan larutan NaCl menggunakan pipet.

Dikeringkan larutan di sekitar blastoderm dengan kertas hisap/filter.

Ditutup dengan kertas filter yang telah dibasahi dengan NaCl yang tengahnya

telah dilubangi sebesar area embrio.

Difiksasi dengan larutan BOUIN menggunakan pipet tetes

Dipindahkan ke petridish dan dibiarkan selama 5 jam

Difiksasi larutan lewat bawah kertas filter.

Dicuci dengan alkohol 70% setiap 20 menit hingga bersih.

Staining dengan Eosin.

Page 8: Pembuatan Preparat Wholemount Embrio Ayam Kampung

IV. HASIL PENGAMATAN DAN PEMBAHASAN

A. Hasil Pengamatan

Adapun hasil pengamatan yang diperoleh adalah sebagai berikut :

Gambar Preparat Wholemount Embrio Ayam Kampung (Gallus domesticus) 72 Jam Inkubasi

B. Pembahasan

Wholemount adalah sediaan mikroteknik berupa bagian keseluruhan dari suatu

objek. Objek yang diamati pada praktikum ini yaitu embrio ayam kampung

(Gallus domesticus) umur 72 jam masa inkubasi. Percobaan pembuatan sediaan

wholemount ini memerlukan telur ayam fertil yang telah diinkubasi atau dierami

selama satu sampai tiga hari, hal ini dilakukan karena menurut Djuhanda (1981)

pada periode tersebut terbentuk tiga lapisan primer pada embrio yaitu ektoderm,

mesoderm, dan endoderm.

Page 9: Pembuatan Preparat Wholemount Embrio Ayam Kampung

Embrio ayam umur 24 jam memiliki strukur tertentu yang masih sederhana salah

satunya daerah intra embrional (dalam) dan daerah ekstra embrional (luar).

Daerah intra embrional terdapat head fold, margin of foregut, Anterior Intestinal

Portal (AIP), neural fold, neural plate, Somites, Area Pellucida dan primitive

streak. Daerah ekstra embrional terdiri dari area pelusida dan area opaka.

Splanchnic mesoderm di daerah AIP mengalami penebalan yang nantinya akan

berkembang menjadi buluh jantung, sedangkan di daerah opaka mesoderm

berkelompok disebut blood island dan area opaka yang mengandung serabut-

serabut pembuluh darah dinamakan area vasculosa (Yatim, 1983).

Menurut Huettner (1961), bahwa pada embrio ayam stadium 24 jam bagian-

bagian yang terbentuk masih sederhana. Adapun struktur embrio yang telah

terbentuk yaitu stria primitiva, mesoderma, proamnion, mesenkim, pulau-pulau

darah, somit, usus depan, notochord, lipatan neural dan vesikula amnio-kardiak.

Bagian atas embrio terlihat lebih bening dari daerah-daerah sekitarnya. Bagian

dari blastoderm ini disebut proamnion, yang sebetulnya istilah demikian kurang

tepat, karena daerah ini tidak akan membentuk atau menjadi bagian dari amnion.

Pada tingkat pengeraman 21-23 jam, mesoderm pada kedua belah notochord

berdiferensiasi menjadi somit-somit mesoderm (Djuhanda, 1981).

Mesoderm dapat dibentuk tiga bagian, yaitu mesoderm dorsal atau mesoderm

segmental membentuk somit, pada somit-somit sehingga terbentuk rongga miosol.

Mesoderm intermedier tidak bersegmen tetapi walaupun demikian membentuk

nefrotom yang bersegmen-segmen. Mesoderm lateral terdiri dari lapisan somatis

dan lapisan splankhnis yang melebar jauh di luar embrio (Kastowo, 1982).

Page 10: Pembuatan Preparat Wholemount Embrio Ayam Kampung

Embrio ayam umur 33 jam mulai memunculkan struktur dan karakteristik baru.

Menurut Huettner (1961) bumbung neural pada embrio umur 33 jam telah

terbentuk dan dapat dibedakan bagian anterior, bagian tengah serta posterior yang

menyerupai bumbung. Panjang embrio 4nm dan somite yang terbentuk 12-13

pasang. Primitive streak tumbuh rudiment dan terlihat optic vesicle yang besar.

Persatuan lipatan neural yang paling akhir di muka dan di belakang, terjadinya

lubang-lubang neuroporus-anterior dan posterior. Neuromeri terjadi pada bagian

anterior dari lipatan neural sebagai indikasi pertama tentang organisasi otak yang

metamer. Struktur yang muncul dibagi menjadi Ectodermal Structure,

mesodermal structure dan Endodermal Structure. Struktur ectodermal yang baru

muncul terdiri dari bagian-bagian yang akan membentuk otak yaitu Forebrain

(Prosencephalon), Midbrain (Mesencephalon), dan Hindbrain

(Rhombencephalon).

Prosencephalon terjadi dari tiga neuromer pertama dan merupakan bagian

anterior otak yang terbagi menjadi Telencephalon dan Diencephalon.

Mesencephalon merupakan otak bagian tengah yang berbentuk oval dan 

menyediakan kebutuhan dalam proses data dari mata dan telinga. Bagian dorsal

akan membentuk lobus optic, dan visual center. Mesencephalon terdiri dari dua

neuromer. Rombencephalon bagian otak belakang yang berhubungan dengan

system pendengaran dan keseimbangan. Rombencephalon terbagi menjadi

Metencephalon dan Myelencephalon (Huettner, 1961).

Struktur mesodermal yang baru muncul terdiri dari jantung yang merupakan organ

penyokong tubuh. Terletak pada bagian foregut. Perkembangan jantung akan

mengalami elongasi dan dibantu oleh vitelin vein yang tersebar pada bagian

Page 11: Pembuatan Preparat Wholemount Embrio Ayam Kampung

ekstraembrionic akan masuk kedalam jantung melalui bagian posterior sehingga

akan menghasilkan beberapa ruang, disebut sinus venosus. Perkembangan

berlanjut dengan membentuk atrium dan kemudian ventrikel hingga membentuk

jantung secara utuh (Huettner, 1961).

Embrio yang telah berumur 48 jam menurut Djuhanda (1981) dapat teramati

bagian-bagian seperti mesensefalon, rhombensefalon, diensefalon, telensefalon,

notokhor, saraf kranial, bumbung neural, aorta, arteri omfalomesenterika, vena

omfalomesenterika, farings, usus preoral, ventrikel, plat oral, dan kantong Rathke.

Perkembangan embrio ayam 48 jam mulai terjadi diferensiasi beberapa organ dan

strukur baru yang muncul. Embrio terlihat membungkuk seperti membentuk huruf

C. Otak terbagi menjadi 5 vesicle (telencephalon, diencephalon, mesencephalon,

metencephalon dan myelencephalon). Lens placode mulai berkembang

(placode=plate) yang selanjutnya akan membentuk lens vesicle. Optic vesicle

berkembang menjadi 2 lapisan dan berkembang menjadi optic cup. Invaginasi

optic vesicle sudah selesai dan dihubungkan oleh duktus endolimpatikus. Auditori

placode mulai berkembang yang kemudian akan membentuk auditory pit. Jantung

berbentuk tubular dan segilima. Belum membentuk ruangan jantung. Ginjal

sederhana (Pronephros) sudah terbentuk. Jumlah somites menjadi 25 pasang.

Membran ekstraembrional (selaput amnion) mulai terbentuk (Djuhanda, 1981).

Embrio ayam yang berumur 60 dan 72 jam telah memiliki ± 35 pasang somit

mesoderma. Embrio mengalami pelekukan servikal, sehingga daerah

rhombencephalon berada di sebelah dorsal dan telencephalon mendekati

perkembangan jantung. Lipatan kepala makin berkembang ke arah posterior,

Page 12: Pembuatan Preparat Wholemount Embrio Ayam Kampung

sebaliknya dengan amniotic tail fold (berkembang ke arah anterior), dan lateral

body fold semakin menutup. Mata terletak lebih ke arah kaudal dari pada otosis.

Berkembangnya derivat neural crest berupa pasangan ganglion saraf-saraf kranial

di daerah ventro-lareral rhombencephalon. Terjadinya penebalan mesoderm yang

akan berkembang menjadi upper limb bud atau wing bud, merupakan primordia

sayap di daerah setinggi AIP, sedangkan di daerah kauda dibentuk lower bud

yaitu primordia kaki (Syahrum, 1994).

Menurut Hamilton (1952), struktur yang muncul pada embrio ayam berusia 72

jam inkubasi diantaranya wing bud, leg bud, olfactory pit, otic cup, optic cup dan

lens, epiphysis, pharyngeal cleft, dan lobus otak menjadi 5 bagian dan beberapa

sistem organ yang telah berdiferensiasi yaitu sistem syaraf, sistem pencernaan dan

sistem pernafasan, sistem peredaran darah/sirkulasi, sistem urinaria, solom, dan

mesenterium.

Beberapa faktor yang mempengaruhi perkembangan lanjut embrio telur ayam

yaitu suhu lingkungan,  intensitas cahaya, medium, dan jarak lampu terhadap

embrio (Admin, 2010).

Page 13: Pembuatan Preparat Wholemount Embrio Ayam Kampung

V. KESIMPULAN

Berdasarkan hasil pengamatan di atas maka dapat diambil kesimpulan sebagai

berikut:

1. Sediaan wholemount embrio ayam dibuat dengan dengan beberapa tahap,

antara lain peneropongan, dimasukkan ke dalam larutan garam fisiologis,

pembukaan cangkang, pengguntingan blastodiskus, pembersihan dari yolk,

pengambilan dengan kertas saring, fiksasi, dan pewarnaan.

2. Embrio ayam yang berhasil diamati yaitu embrio ayam kampung yang

berusia 72 jam inkubasi.

3. Embrio ayam umur 72 jam telah berkembang jauh dengan munculnya

bakal sayap, bakal tungkai, lubang telinga, celah mata dan lensa mata,

kelenjar epifisis, katup faring, dan lobus otak menjadi 5 bagian, serta

beberapa sistem organ telah terdiferensiasi.

4. Faktor yang mempengaruhi variasi struktur embrio pada umur yang sama

adalah suhu lingkungan

 

 

Page 14: Pembuatan Preparat Wholemount Embrio Ayam Kampung

DAFTAR PUSTAKA

Admin, Ludi. 2010. Pengetesan Fertilisasi Telur. Gramedia, Jakarta

Djuhanda, T. 1981. Embriologi Perbandingan. Armico, Bandung.

Kastowo, H. 1982. Zoologi Umum. Penerbit Alumni, Bandung.

Huettner, A.F. 1961. Fundamentals of Comparative Embryology of The Vertebrates. The Mc Millan Company, New York.

Hamilton, H. L. 1952. Lillie’s Development of the Chick. An Introduction to Embryology. Henry Holt and Co., New York.

Soeminto. 1983. Dasar-dasar Embriologi. Fakultas Biologi UNSOED, Purwokerto.

Sukra, Yuhara. 2000. Wawasan Ilmu Pengetahuan Embrio: Benih Masa Depan. Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi Departemen Pendidikan Nasional, Jakarta.

Syahrum, M. H. 1994. Reproduksi dan Embriologi: Dari Satu Sel Menjadi Organisme. Fakultas Kedokteran UI, Jakarta.

Villee, C. A., Walker, W. F. and Barnes, R. D. 1988. Zoologi Umum. Erlangga, Jakarta.

Yatim, W. 1983. Embryologi Tarsito, Bandung.