embrio histologi ssp

12
Embriologi Sistem Saraf Pusat Sistem saraf pusat (SSP) muncul pada awal minggu ketiga sebagai suatu lempeng penebalan ektoderm berbentuk sandal, lempeng saraf (neural plate), di regio middorsal di depan primitive node (nodus primitif). Tepi-tepi lempeng segeraa membentuk lipatan saraf (neural fold). Seiring dengan perkembangan lebih lanjut, lipatan saraf tersebut meninggi, saling mendekati di garis tengah, da akhirnya menyatu membentuk tabung saraf (meural tube), penyatuan dimulai di daerah servikal dan berlanjut kearah sefalik dan kaudal. Jika penyatuan telah dimulai, ujung-ujung bebas tabung saraf membentuk neuroporosus kranialis dan kaudalis yang berhubungan dengan rongga amnion diatasnya. Penutupan neuroporosus kranialis berlangsung ke arah kranial dari tempat penutupan awal di regio servikal dan dari suatu tempat di otak depan yang terbentuk belakangan. A. Pandangan dorsal mudigah pada tahap presomit pada usia sekitar 18 hari. Amnion telah disingkirkan, dan lempeng saraf jelas terlihat. B. Pandangan dorsal mudigah pada usia sekitar 20 hari. Perhatikan somit dan alur saraf dan lipatan saraf.

Upload: uchi-erian-febriana-ii

Post on 11-Aug-2015

50 views

Category:

Documents


7 download

TRANSCRIPT

Page 1: Embrio Histologi SSP

Embriologi Sistem Saraf Pusat

Sistem saraf pusat (SSP) muncul pada awal minggu ketiga sebagai suatu lempeng

penebalan ektoderm berbentuk sandal, lempeng saraf (neural plate), di regio middorsal di

depan primitive node (nodus primitif). Tepi-tepi lempeng segeraa membentuk lipatan saraf

(neural fold).

Seiring dengan perkembangan lebih lanjut, lipatan saraf tersebut meninggi, saling

mendekati di garis tengah, da akhirnya menyatu membentuk tabung saraf (meural tube),

penyatuan dimulai di daerah servikal dan berlanjut kearah sefalik dan kaudal. Jika penyatuan

telah dimulai, ujung-ujung bebas tabung saraf membentuk neuroporosus kranialis dan

kaudalis yang berhubungan dengan rongga amnion diatasnya. Penutupan neuroporosus

kranialis berlangsung ke arah kranial dari tempat penutupan awal di regio servikal dan dari

suatu tempat di otak depan yang terbentuk belakangan.

A. Pandangan dorsal mudigah pada tahap presomit pada usia sekitar 18 hari. Amnion telah disingkirkan, dan lempeng saraf jelas terlihat.

B. Pandangan dorsal mudigah pada usia sekitar 20 hari. Perhatikan somit dan alur saraf dan lipatan saraf.

Page 2: Embrio Histologi SSP

Penutupan akhir neuroporosus kranialis terjadi pada stadium 18 – 20 somit (hari ke-

25); penutupan neuroporosus kaudalis terjadi sekitar 2 hari kemudian.

Ujung sefalik tabung saraf memperlihatkan tiga dilatasi,

vesikel otak primer :

a. Prosencephalon atau otak depan (forebrain)

b. Mesencephalon atau otak tengah (midbrain)

c. Rombencephalon atau otak belakang (hindbrain)

Secara bersamaan ujung ini membentuk dua fleksura :

a. Fleksura servikalis di taut otak belakang dan korda spinalis

b. Fleksura sefalika di regio otak tengah

Ketika mudigah berusia 5 minggu, 3 bagian di atas mulai berkembang menjadi

bagian-bagian lain, diantaranya :

1. Prosensefalon berkembang menjadi 2 bagian, yaitu :

a. Telencefalon yang nantinya akan berkembang menjadi hemisfer cerebri primitif

dan

b. Diencefalon yang nantinya akan berkembang menjadi thalamus, epithalamus, dan

hipothalamus.

2. Antara mesensefalon dan rhombensefalon akan dipisahkan oleh isthmus

rhombencefali

3. Rhombensefalon berkembang menjadi 2 bagian juga, yaitu :

a. Metensefalon yang nantinya akan berkembang menjadi Pons dan cerebelum

b. Myelensefalon yang nantinya akan berkembang menjadi medula oblongata

Page 3: Embrio Histologi SSP

Lumen korda spinalis, kanalis sentralis, bersambungan dengan lumen vesikel otak. Rongga

rombencephalon adalah ventrikel keempat, rongga dienscephalon adalah ventrikel ketiga,

dan rongga-rongga di hemisferium serebri adalah ventrikel lateral. Lumen mesencphalon

mengubungkan ventrikel ketiga dan keempat. Lumen ini menjadi sangat sempit dan

kemudian dikenal sebagai akueduktus Sylvius. Ventrikel lateral berhubungan dengan

ventrikel ketiga melalui foramen interventrikulare Monro.

Page 4: Embrio Histologi SSP

Histologi Sistem Saraf

Susunan saraf manusia merupakan bagian tubuh yang paling kompleks dan dibentuk

oleh lebih dari 100 juta sel saraf (neuron), dan didukung oleh sel-sel Glia yang jumlahnya

lebih banyak. Rata-rata setiap neuron memiliki sekurang-kurangnya seribu hubungan dengan

neuron lain, membentuk suatu sistem komunikasi yang sangat kompleks. Fungsi suatu

neuron adalah satu set proses koordinasi yang bertujuan untuk mencapai tujuan tertentu.

Jaringan saraf tersebar di seluruh tubuh berupa jalinan komunikasi terpadu. Secara

anatomis, susunan saraf dibagi dalam susunan saraf pusat (otak dan medulla spinalis) dan

susunan saraf tepi (serat saraf dan ganglion saraf). Secara struktural, jaringan saraf terdiri atas

dua golongan sel: sel saraf / neuron dan beberapa jenis sel glia (Yn.glia, perekat).

Neuron berespons terhadap perubahan (stimulus) lingkungan dengan mengubah

perbedaan potensial yang ada antara permukaan luar dan dalam dari membran. Sel-sel dengan

sifat ini disebut dapat dirangsang (exitable) atau dapat diganggu (irritable). Neuron segera

bereaksi terhadap stimulus dan modifikasi potensial listrik dapat terbatas pada tempat yang

menerima stimulus atau dapat disebarkan ke seluruh bagian neuron oleh membran.

Penyebaran ini, disebut potensial aksi atau impuls saraf, mampu melintasi jarak yang jauh;

impuls saraf meneruskan informasi ke neuron lain, otot dan kelenjar.

Melalui proses pembentukan, analisis, identifikasi dan pengentegrasian informasi,

maka susunan saraf membentuk dua kelompok fungsi yang besar: stabilisasi kondisi internal

(mis, tekanan darah, kandungan O2 dan CO2, pH, kadar glukosa darah dan kadar hormon);

dan pola perilaku (mis, makan, reproduksi, pertahanan, interaksi dengan makhluk hidup

lainnya).

NEURON

Sel saraf atau neuron, adalah satuan anatomis dan fungsional independen dengan ciri

morfologis majemuk. Mereka berperan pada penerimaan, penghantaran dan pemrosesan

rangsang; pencetus aktivitas sel tertentu; dan pelepas neurotransmiter dan molekul-molekul

penyampai informasi lainnya.

Page 5: Embrio Histologi SSP

Neuron terdiri dari tiga bagian:

1. Dendrit, yang merupakan juluran-juluran panjang dikhususkan untuk menerima

stimulus dari lingkungan, dari sel epitel sensoris atau dari neuron lain.

2. Badan sel atau perikarion, yang merupakan pusat tropik untuk seluruh sel saraf dan

peka terhadap rangsang.

3. Akson, yang merupakan juluran tunggal yang dikhususkan untuk membangkitkan

atau menghantar impuls saraf ke sel lain (sel saraf, otot dan sel kelenjar).

Kategori neuron berdasar ukuran dan bentuk julurannya:

1. Neuron multipolar, yang memiliki lebih dari

dari 2 juluran, satu adalah akson dan lainnya

dendrit. Hampir semua neuron dalam tubuh

adalah multipolar.

2. Neuron bipolar, dengan satu akson dan satu

dendrit. Neuron ini ditemukan dalam ganglion

koklearis dan vestibularis selain dalam retina

dan mukosa olfaktorius.

3. Neuron pseudounipolar, yang memiliki satu juluran dekat perikarion yang bercabang

menjadi 2 cabang. Juluran itu membentuk huruf T, dengan satu cabang meluas ke

ujung perifer dan satu lagi ke arah susunan saraf pusat. Neuron ini terdapat dalam

ganglion spinal, ganglion kranial.

Page 6: Embrio Histologi SSP

Penggolongan neuron berdasarkan peran fungsional:

1. Neuron motoris (eferen) mengendalikan organ efektor seperti serat otot dan kelenjar

eksokrin dan endokrin.

2. Neuron sensoris (aferen), terlibat dalam penerimaan stimulus sensoris dari lingkungan

dan dari dalam tubuh.

BADAN SEL ATAU PERIKARION

Perikarion adalah bagian neuron yang mengandung inti dan sitoplasma di

sekelilingnya, tidak termasuk juluran-juluran sel. Perikarion kebanyakan neuron menerima

sejumlah besar ujung saraf yang membawa stimulus pembangkit atau penghambat yang

timbul dalam sel-sel saraf lain.

Sel saraf memiliki inti bulat, amat besar, eukromatik (pucat) dengan anak inti yang

jelas. Sel saraf binukleus tampak pada ganglion simpatis dan sensoris. Daerah bergranul

basofilik disebut badan Nissl merupakan retikulum endoplasma kasar dan ribosom bebas.

Kompleks Golgi hanya terdapat dalam perikarion dan terdiri atas deretan sisterna licin secara

paralel di sekitar tepian inti. Neurofilamen banyak terdapat dalam perikarion dan juluran sl.

DENDRIT DAN AKSON

Dendrit biasanya pendek dan bercabang-cabang seperti pohon. Kebanyakan sel saraf

memiliki banyak dendrit, yang sangat memperluas daerah reseptif sel. Percabangan dendrit

memungkinkan sebuah neuron untuk menerima dan memadukan sejumlah besar terminal

akson dari sel-sel saraf lain. Semua akson berawal dari daerah berbentuk piramid yang

disebut akson hilok yang keluar dari perikarion. Membran plasma dari akson disebut

aksolema isinya dikenal dengan aksoplasma. Semua cabang akson dikenal sebagai cabang-

cabang kolateral. Sitoplasma akson (aksoplasma) memiliki sedikit mitokondria, mikrotubul

dan neurofilamen dan beberapa sisterna dari RE licin.

Page 7: Embrio Histologi SSP

SEL GLIA DAN AKTIVITAS NEURON

Sel-sel glia jumlahnya 10 kali lebih banyak daripada neuron pada otak mamalia; sel-sel ini

mengelilingi perikarion bersama dengan aksonnya dan dendrit serta menempati ruang

interselular. Penggolongan menurut asal dan fungsinya.

Oligodendrosit

Oligodendrosit (Yn, oligos, kecil + kytos, sel) menghasilkan selubung mielin yang

membentuk penyekat listrik dari neuron pada susunan saraf pusat.

Sel Schwann

Sel ini memiliki fungsi yang sama dengan oligodendrosit tetapi berlokasi di sekitar akson

pada susunan saraf perifer. Satu sel schwann membentuk mielin disekeliling satu akson,

berbeda dengan oligodendrosit yang dapat bercabang dan melayani lebih dari satu neuron

beserta julurannya.

Astrosit

Astrosit (Yn, astron, bintang+kytos) adalah sel yang bentuknya seperti bintang karena

memiliki banyak juluran yang memancar. Sel ini memiliki banyak filamen yang memperkuat

strukturnya.astrosit mengikat neuron pada kapiler dan piamater. Astrosit dengan beberapa

juluran panjang disebut astrosit fibrosa dan berlokasi di substansi putih (white matter);

astrosit protoplasmatis, dengan banyak cabang-cabang pendek ditemukan ditemukan dalam

substansi kelabu.

Sel Ependim

Sel ini merupakan sel epithel kolumner rendah bersilia yang melapisi rongga-rongga pada

susunan saraf pusat

Mikroglia

Sel kecil yang bentuknya memanjang dengan juluran-juluran pendek yang iregular, inti

selnya panjang dan padat, yang berbeda dengan inti sel-sel glia lainnya yang berbentuk bulat. 

Page 8: Embrio Histologi SSP

JARINGAN SISTEM SARAF PUSAT

Otak

Secara makroskopis, otak terdiri dari substantia grisea dan sustansia alba. Sedangkan secara

makroskopis, substansia grissea terdiri atas badan sel neuron, serabut myelin dan tidak

beermielin, astrosit protoplasmic, oligodendrosit, dan microglia. Substansia alba terdiri dari

seraaabut saraf bermielin, astrosit fibrosa, oligodendrosit, dan microglia.

Permukaan cerebellum melipat-lipat ke dalam secara sejajar yang melibatkan kortex cerebelli

(sustansia grissea) dan medulla cerebelli (substansia alba).

Secara miroskopis, kortex cerebelli terdiri atas

1. stratum molecular, yaitu sel keranjang yang merupakn cabang azon

yang menyelubungi sel purkinje.

2. Stratum ganglionare, yaitu sel purkinje dengan percanagan dendrite di

stratum molecular.

3. Stratum granulare, tersusun atas sel-sel granulare. Dendritnya berada di

lapisan, tetapi axonnya berada pada stratus molecular.

Medulla spinalis

Medulla spinalis berbentuk silindris panjang dan mengisi canalis vertebralis. Pada setiap

segmennya keluas sepasan nervus spinalis. Secara mikroskopis, bagian sustansia grissea

tersusun atas sel-sel neuron yang membentuk nucleus, pada bagian tengah terdapat kanalis

sentralis. Potongan sustansia grissea menyerupai bentuk kupu-kupu, terdiri dari cornu

dorsalis dan cornu  ventralis. Pada bagian sustansia alba terdapat sulcus medianus dorsalis.

Sebagian serabut saraf yang memanjang membentuk fasciculus yang menuju atau ke otak.

 

Selubung otak

1. Duramater : terdapat jaringan pengikat padat

2. Arachnoid : merupakan bagian yang kontak dengan duramater,

membentuk trabecula, tanpa pembuluh darah. Terdapat spatium

Page 9: Embrio Histologi SSP

subarachnoidea, yaitu ruangan diantara trabecula yang terisi Liquot

Crebrospinalis

3. Piamater : menutupi langsung permukaan susunan saraf pusat. Di

beberapa tempat tertentu menonjol kedalam rongga ventrikulus yang

dindingnya tidak berkembang yang selanjutnya membentuk pleksus

choroideus.

Pleksus choroideus tersusun atas jaringan pengikat longgar dan banyak terdapat sel makrofag,

permukannay dilapisi oleh epitel kuboid selapis yang berasal dari sel ependim yang memiliki

banyak mikrovili.

Selubung medulla spinalis

1. Duramater : dipisahkan dengan permukaan kanalis vetebralis oleh

spatium epidurale, dilapisi epitel gepeng selapis.

2. Arachnoid : dipisahkan dengan duramater oeh celah sempit.

3. Piamater: lebih tebal daripada di daerah otak.