pemberian informasi (sosialisasi) terkait … · cara isi laporan lihat di web ahu.go.id . ps. 16...
TRANSCRIPT
PEMBERIAN INFORMASI (SOSIALISASI)
TERKAIT
PERMENKUM&HAM NO. 60 TH.2016
TENTANG TATA CARA PELAPORAN WASIAT DAN
PERMOHONAN PENERBITAN
SURAT KETERANGAN WASIAT ELEKTRONIK
Hotel SAVANA Malang 31 Mei 2017
Oleh Yennita Dewi, SH.MH.
Kasi Daftar Pusat Wasiat – Direktorat Perdata - Ditjen Administrasi Hukum Umum
Kementerian Hukum dan HAM
RUANG LINGKUP
PERMENKUM& HAM NO. 60 TAHUN 2016 TENTANG
TATACARA PELAPORAN WASIAT DAN PERMOHONAN
PENERBITAN SURAT KETERANGAN WASIAT ELEKTRONIK
• 1.BAB I TENTANG KETENTUAN UMUM
Pasal 1 angka 1 s/d 8 (Pengertian Wasiat, Daftar Akta dsb)
• 2. BAB II TENTANG TATACARA PELAPORAN WASIAT
• (Aplikasi online sudah hadir di ahu.go.id sejak 24 Maret 2014)
berisi ketentuan Pasal 2 s/d Pasal 11
• 3. BAB III TENTANG SURAT KETERANGAN WASIAT (SKW)
Aplikasi online akan segera tayang akhir Juli 2017 di ahu.go.id
berisi ketentuan Pasal 12 s/d 19
DASAR HUKUM PELAPORAN
(PENDAFTARAN) WASIAT 1. Pasal 16 huruf h,i dan j Undang-Undang No 30 Tahun 2004 sebagaimana
diubah dengan UU NO. 2 Tahun 2014 tentang Jabatan Notaris;
2. Pasal 2 & 3 Bab II Peraturan Menteri Hukum dan HAM No. 60 Tahun 2016 tentang Tata Cara Pelaporan Wasiat dan Permohonan Penerbitan Surat Keterangan Wasiat Secara Elektronik, menyebutkan :
“Notaris wajib membuat Daftar Akta atau Daftar Nihil yang berkenaan dengan wasiat dan melaporkannya secara elektronik melalui laman resmi Ditjen Administrasi Hukum Umum Kementerian Hukum & HAM yang disampaikan dalam jangka waktu paling lambat 5 (lima) hari pada minggu pertama setiap bulan berikutnya”
Pendaftaran
Wasiat secara
online Klik ahu.go.id
Pilih menu Layanan
“Wasiat” waktu pelaporan
dibuka tgl. 01 s/d 05 (24
jam) tiap bulannya
Pendaftaran
wasiat
Isi aplikasi
Teknis Pendaftaran
Ket. Cara isi laporan Lihat di Web ahu.go.id
Ps. 16 UU No. 30 Tahun 2004
jo UU No. 2 Tahun 2014
(laporan) wasiat
Sebelum Tahun 2015
DPW
DIT PERDATA
DITJEN AHU
Kementerian
Hukum dan HAM
RI
t
Pendaftaran wasiat
secara online melalui
www. ahu.go.id setiap
tgl. 1 s/d 5 (24 jam)
tiap bulannya
Kirim via
pos/tiki
Datang lgs
ke
loket/TU
(28 -03- 2014)
Akurasi data
tidak vallid
TATA CARA PELAPORAN WASIAT
1. Pelaporan Wasiat dilakukan oleh Notaris melalui laman resmi Ditjen AHU : www.ahu.go.id (pilih menu “Wasiat”).
2. Waktu pelaporan dibuka 24 jam pada tgl. 01-05 setiap bulannya;
3. Hal yang wajib dilaporkan Notaris:
1).DAFTAR AKTA adalah laporan Notaris atas akta yang dibuatnya berkenaan dengan
Wasiat menurut urutan waktu pembuatan akta setiap bulannya),yang meliputi
pembuatan akta: a. Wasiat Umum
b. Wasiat Olografis
c. Hibah Wasiat
d. Wasiat rahasia atau tertutup
e. Pencabutan Wasiat
*catatan :Setiap pelaporan Daftar Akta dikenakan tarif PNBP Rp. 100.000,-/per-akta
2).DAFTAR NIHIL adalah laporan yang isinya tidak terdapat akta Wasiat yang dibuat dihadapan
Notaris, setiap pelaporan Daftar Nihil tidak dikenakan tarif biaya PNBP/ Rp.0,-)
ISIAN FORMAT PELAPORAN
WASIAT
(1) Pelaporan DAFTAR AKTA mengisi format isian yang memuat :
a. Identitas Pemberi Wasiat yang meliputi:
1. nama lengkap, dahulu bernama atau alias
2. tempat dan tanggal lahir
3. pekerjaan
4. alamat; dan
5. nomor Kartu Tanda Penduduk
b. Nomor, tanggal dan bulan, serta tahun pembuatan akta Wasiat
c. Jenis akta Wasiat
d. Nomor repertorium akta Wasiat
(2) Pelaporan DAFTAR NIHIL dilakukan dengan memilih keterangan NIHIL
HAL YANG HARUS DIPERHATIKAN NOTARIS
SETELAH PELAPORAN WASIAT BERHASIL
DILAKUKAN :
Notaris wajib menyimpan :
1. Tanda bukti pelaporan elektronik atas DAFTAR AKTA atau DAFTAR NIHIL
2. Bukti pembayaran PNBP (jika pelaporan terdapat DAFTAR AKTA)
3. Menyampaikan tanda bukti pelaporan elektronik DAFTAR AKTA atau DAFTAR NIHIL kepada Majelis Pengawas daerah Notaris setempat setiap bulannya.
(Ketentuan Pasal 8 Peraturan Menteri Hukum dan HAM No. 60 Tahun 2016 tentang Tata Cara Pelaporan Wasiat dan Permohonan Penerbitan Surat Keterangan Wasiat Secara Elektronik)
PELAPORAN WASIAT diluar waktu
pelaporan Pasal 3 (2) Permenkumham
No. 12/2016 Dapat diajukan dalam keadaan tertentu yaitu :
1. Laman resmi Ditjen AHU tidak berfungsi sebagaimana mestinya berdasarkan pengumuman resmi oleh Menteri atau pejabat yang ditunjuk
2. Keadaan kahar adalah suatu kejadian yang terjadi di luar kemampuan manusia dan tidak dapat dihindarkan sehingga suatu kegiatan tidak dapat dilaksanakan atau tidak dapat dilaksanakan sebagaimana mestinya
Tata Cara Pelaporan dalam keadaan tertentu :
1. Disampaikan secara elektronik dengan mengunggah:
a. Surat permohonan yang ditujukan kepada Daftar Pusat Wasiat (DPW) dengan disertai alasan
yang sah
b. Keterangan dari Pengurus Daerah INI setempat
c. Bukti pembayaran penerimaan PNBP untuk Pelaporan Daftar Akta
d. Bukti lain yang sah yang dapat diterima oleh DPW
2. Permohonan pelaporan diajukan paling lambat 7 (tujuh) hari terhitung sejak tanggal terjadinya gangguan
3. Tanda bukti pelaporan dalam keadaan tertentu wajib disimpan Notaris dan disampaikan kepada Majelis Pengawas Daerah Notaris setempat
DAMPAK TIDAK MELAKUKAN
ATAU TERLAMBAT MELAKUKAN
PELAPORAN WASIAT : 1. Segala akibat hukum yang timbul di kemudian hari sepenuhnya menjadi tanggungjawab Notaris
ybs;
2. Notaris akan dikenakan sanksi sesuai ketentuan perundang-undangan.
3. MENJADI TIDAK AKURATNYA :
a. Surat Keterangan Wasiat (SKW) yang diterbitkan oleh
Daftar Pusat Wasiat Kementerian Hukum dan HAM
b. Surat Keterangan Hak Mewaris (SKHW) yang diterbitkan
oleh Balai Harta peninggalan / Notaris/ Lurah
Pelaporan bulanan WASIAT
merupakan sumber informasi dalam
pemberian keterangan/informasi
tentang Terdaftar/Tidak Terdaftarnya
sebuah wasiat dalam
SURAT KETERANGAN
WASIAT (SKW) menjadi
landasan /dasar dalam
penerbitan
SURAT KETERANGAN
HAK WARIS (SKHW) yang
dikeluarkan oleh
BHP/NOTARIS/LURAH
Keterkaitan
Pelaporan
(Bulanan) Wasiat
Permasalahan
Terlambat
menyampaikan laporan
bulanan
Laporan bulanan tidak
terlapor/tersimpan pada
Daftar Pusat Wasiat
Kesalahan dalam
membuat laporan
bulanan
Dampak pada SKW
SKW YG
DITERBITKA
N TIDAK
AKURAT
PELAPORAN WASIAT YANG
DIBUAT DI LUARNEGERI Ketentuan Pasal 11 Permenkum & HAM No.60 Tahun 2016
1. Dalam hal Wasiat dibuat WNI diluarnegeri, pemberi wasiat, penerima wasiat atau kuasanya yang sah dapat melaporkan wasiat tersebut kepada Daftar Pusat Wasiat melalui Notaris di Indonesia
2. Pelaporan wasiat tersebut juga ditembuskan kepada Kantor Perwakilan Republik Indonesia di negara setempat
3. Disampaikan paling lambat 1 (satu) bulan terhitung sejak wasiat dibuat
4. Notaris di Indonesia memasukkan Pelaporan Wasiat tersebut ke dalam laman resmi www.ahu.go.id (menu wasiat)
5. Dikenakan tarif PNBP pelaporan wasiat (Daftar Akta)
6. Pemberi Wasiat, Penerima Wasiat, Kuasanya yang sah atau Notaris wajib menyimpan :
a. Akta wasiat
b. Bukti pengiriman Pelaporan wasiat dan
c. Bukti pembayaran biaya PNBP
MANFAAT
Surat Keterangan Wasiat
Dasar/Landasan Pembuatan
Surat Keterangan Ahli Waris
(Surat Keterangan Hak
Mewaris)
PENGERTIAN
SURAT KETERANGAN WASIAT (SKW)
Adalah surat yang isinya menerangkan terdaftar atau tidak terdaftar nya akta Wasiat yang dibuat dihadapan Notaris yang telah dilaporkan pada Daftar Pusat wasiat
(Pasal 1 angka 6 Permenkum & HAM R.I No. 60 Tahun 2016)
SKW dapat berupa keterangan :
a. Tidak Terdaftar akta wasiat atas nama orang yang dimohonkan keterangan wasiatnya;
b. Terdaftar akta Wasiat atas nama orang yang dimohonkan keterangan wasiatnya. Pencantuman akta Wasiat yang disebutkan dalam SKW adalah mencantumkan seluruh akta wasiat yang dilaporkan dan terdaftar pada database Daftar Pusat Wasiat.
(Pasal 17 Permenkum & HAM R.I No. 60 Tahun 2016)
Tata Cara Permohonan Penerbitan
Surat Keterangan Wasiat (elektronik):
1. Pemohon (perseorangan atau Notaris atau instansi ex. BHP) mengajukan permohonan
dengan mengisi format isian pada laman www.ahu.go.id
(pilih menu “Wasiat” kmd “Permohonan Surat Keterangan Wasiat”)
2. Pemohon mengunggah dokumen persyaratan: a. Asli/fotokopi sesuai asli dari Kutipan Akta Kematian yang diterbitkan oleh Kantor Kependudukan dan Catatan Sipil atau surat keterangan kematian, yang diterbitkan oleh Kepala Desa/Lurah/Camat atas nama orang yang dimohonkan keterangan wasiatnya b. Surat Penetapan/Pernyataan Ganti Nama dari Pengadilan Negeri atau instansi yang berwenang atas nama orang yang dimohonkan keterangan wasiatnya c. Bukti pembayaran PNBP SKW atas nama orang yang dimohonkan keterangan wasiatnya
JANGKA WAKTU PENYELESAIAN
PERMOHONAN SKW ELEKTRONIK
Pasal 14 & 15 ayat (3) Permenkum & HAM No. 60 Tahun 2016
Paling lama 3 (tiga) hari terhitung sejak tanggal permohonan diterima dan persyaratan telah diunggah akan dilakukan pemeriksaan oleh verifikator Daftar , jika Dokumen yang diunggah oleh Direktur Perdata dinyatakan lengkap, maka Pemohon dapat mengunduh SKW pada laman resmi Ditjen AHU dan mencetak dengan menggunakan jenis kertas concorde warna putih ukuran F4 atau folio dengan berat 80 gr
Pasal 16 Permenkum & HAM No. 60 Tahun 2016
Jika permohonan dinyatakan masih terdapat kekurangan dokumen persyaratan, Daftar Pusat Wasiat memberitahukan kepada pemohon melalui email / inbox Notaris dalam jangka waktu paling lama 3 hari, Apabila dalam waktu 3 hari Pemohon tidak melengkapi kekurangan dokumen yang dipersyaratkan maka permohonan dinyatakan ditolak.
Dalam hal permohonan ditolak maka pemohon dapat mengajukan permohonan SKW kembali tanpa dikenai biaya PNBP (masa berlaku voucher PNBP saat ini 60 hari)
Isi Surat Keterangan Wasiat :
Tidak Terdaftar
Isi Surat Keterangan Wasiat :
Terdaftar Akta
Wasiat
Harta Warisan di bagi
sesuai ketentuan
Dipisahkan harta yang
menjadi wasiat, selanjutnya
sisa harta dibagi sesuai
ketentuan
PERMOHONAN SKW
SECARA MANUAL
PERMOHONAN SKW
SECARA ELEKTRONIK
Surat Permohonan Penerbitan SKW diajukan langsung
ke Ditjen AHU
Dokumen persyaratan Permohonan Penerbitan SKW
dilampirkan dengan Surat Permohonan Penerbitan
SKW
Jika orang yang dimohonkan keterangan wasiatnya
meninggal sebelum waktu pelaporan (tgl 1-5 setiap
bulan berikutnya), Pemohon belum dapat mengajukan
permohonan SKW dalam waktu paling lama 60 hari
terhitung sejak tanggal meninggalnya orang yang
dimohonkan keterangan wasiatnya
Pemeriksaan dokumen Surat Permohonan Penerbitan
SKW dilakukan oleh Seksi Daftar Pusat Wasiat secara
manual
Jangka waktu pemeriksaan dokumen Surat
Permohonan Penerbitan SKW paling lama 14 hari
terhitung sejak tanggal permohonan diterima oleh
Subdit Harta Peninggalan dan Kurator Negara Ditjen
AHU
Produk/keluaran SKW diambil di loket pelayanan
Ditjen AHU atau dikirim melalui Pos ke alamat
Pemohon
Surat Permohonan Penerbitan SKW diunggah
pada laman resmi Ditjen AHU
Dokumen persyaratan Permohonan Penerbitan
SKW diunggah pada laman resmi Ditjen AHU
Jika orang yang dimohonkan keterangan wasiatnya
meninggal sebelum waktu pelaporan (tgl 1-5 setiap
bulan berikutnya), Pemohon belum dapat
mengajukan permohonan SKW dalam waktu
paling lama 30 hari terhitung sejak tanggal
meninggalnya orang yang dimohonkan keterangan
wasiatnya
Pemeriksaan dokumen Surat Permohonan
Penerbitan SKW dilakukan oleh Seksi Daftar
Pusat Wasiat secara elektronik
Jangka waktu pemeriksaan dokumen Surat
Permohonan Penerbitan SKW paling lama 3 hari
terhitung sejak tanggal permohonan diterima
Produk/keluaran SKW dicetak mandiri oleh
Pemohon dengan mengunduh (download)