pedoman pendamping tanaman tahunan

24
Pedoman Pendamping A. LATAR BELAKANG Pembangunan nasional, khususnya pembangunan pertanian ditujukan untuk terus meningkatkan produksi pertanian baik untuk konsumsi masyarakat, memenuhi kebutuhan bahan baku industri maupun meningkatkan ekspor hasil pertanian. Pengembangan pertanian tanaman tahunan merupakan salah satu sub sektor yang banyak meyerap tenaga kerja dan penghasil devisa bagi negara. Hasil pengembangan tanaman tahunan seperti karet, kelapa sawit dan coklat juga sebagai bahan baku bagi industri pengolahan. Transmigrasi merupakan sektor pembangunan yang secara langsung berkaitan dengan upaya peningkatan kesejahteraan rakyat melalui perpindahan atau penempatan penduduk di daerah-daerah bukaan baru untuk berusaha di bidang pertanian, perkebunan dan bidang-bidang lain sesuai peluang dan potensi yang tersedia di lokasi. Pada dasarnya lokasi permukiman transmigrasi merupakan lokasi potensi untuk mendukung pusat pertumbuhan di suatu wilayah. Lokasi 1 PEDOMAN PENDAMPING

Upload: warnet-raha

Post on 13-Apr-2017

299 views

Category:

Entertainment & Humor


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: Pedoman pendamping tanaman tahunan

Pedoman Pendamping

A. LATAR BELAKANG Pembangunan nasional, khususnya pembangunan pertanian ditujukan untuk terus meningkatkan

produksi pertanian baik untuk konsumsi masyarakat, memenuhi kebutuhan bahan baku industri

maupun meningkatkan ekspor hasil pertanian. Pengembangan pertanian tanaman tahunan

merupakan salah satu sub sektor yang banyak meyerap tenaga kerja dan penghasil devisa bagi

negara. Hasil pengembangan tanaman tahunan seperti karet, kelapa sawit dan coklat juga

sebagai bahan baku bagi industri pengolahan.

Transmigrasi merupakan sektor pembangunan yang secara langsung berkaitan dengan upaya

peningkatan kesejahteraan rakyat melalui perpindahan atau penempatan penduduk di daerah-

daerah bukaan baru untuk berusaha di bidang pertanian, perkebunan dan bidang-bidang lain

sesuai peluang dan potensi yang tersedia di lokasi. Pada dasarnya lokasi permukiman

transmigrasi merupakan lokasi potensi untuk mendukung pusat pertumbuhan di suatu wilayah.

Lokasi transmigrasi itu sendiri diharapkan dapat tumbuh berkembang menjadi pusat-pusat

pertumbuhan baru. Sesuai dengan paragdima baru penyelenggaraan transmigrasi,

pengembangan masyarakat transmigrasi dilakukan dengan pendekatan pemberdayaan

masyarakat (bersifat bottom up).

Pemberdayaan usaha ekonomi yang dilakukan dapat berupa bantuan sarana dan prasarana

usaha, pelatihan sosial ekonomi berdasarkan kebutuhan masyarakat dan pola usaha yang

dikembangkan, pelayanan manajemen usaha melalui penyuluhan/ pendampingan teknis serta

fasilitasi pembentukan kelembagaan ekonomi.Terkait dengan Pengembangan Tanaman

Tahunan di Permukiman/Kawasan Transmigrasi selain pemberian bantuan stimulan

pengembangan komoditas tanaman tahunan/ perkebunan, agar bantuan tersebut lebih optimal

dan efektif dilaksanakan oleh kelompok tani di permukiman/kawasan transmigrasi, perlu

dilakukan kegiatan pendampingan teknis pengembangan tanaman tahunan di

1

PEDOMAN PENDAMPING

Page 2: Pedoman pendamping tanaman tahunan

Pedoman Pendamping

Permukiman/Kawasan Transmigrasi, sehingga upaya pemberdayaan ekonomi masyarakat dapat

berjalan secara optimal.

Produk tanaman tahunan adalah salah satu penopang kegiatan agroindustri di kawasan

transmigrasi yang merupakan salah satu sub sistem agribisnis dengan mengolah bahan baku

dengan berbagai bentuk perlakuan fisik dan kimia, penyimpanan, pengawasan sampai

pemasaran yang berdampak bagi peningkatan nilai tambah kualitas hasil penciptaan tenaga

kerja, peningkatan produksi dengan tujuan mengentaskan kemiskinan. Pengembangan

agroindustri berhasil apabila sektor pertanian sebagai pemasok bahan baku dapat memenuhi

prasyarat seperti tepat waktu, tempat, bentuk, jumlah dan harga.

Pada tahun 2014 Direktorat Pengembangan Usaha Ditjen P2MKT memberikan bantuan stimulan

saprotan pengembangan Tanaman Tahunan untuk seluas 984 Ha di 11 (sebelas) Kimtrans pada

6 Kabupaten dan 5 Provinsi; Agar pelaksanaan pengembangan tanaman tahunan tersebut

berjalan sesuai dengan yang diharapkan, maka pada tahun ini Direktorat Pengembangan Usaha,

Direktorat Jenderal Pembinaan Pengembangan Masyarakat dan Kawasan Transmigrasi

memprogramkan kegiatan Pendampingan Pengembangan Tanaman Tahunan di permukiman

transmigrasi.

1. Prinsip-Prinsip Pengembangan Usaha Tani (Agribisnis)Prinsip-prinsip pengembangan usaha tani meliputi :

1.Kegiatan agribisnis harus berorientasi pasar (kuantitas, kualitas, dan kontinuitas), kegiatan

produksi pertanian yang dilaksanakan oleh pelaku utama harus didasarkan pada analisis

kebutuhan pasar, sehingga produk yang dihasilkan oleh pelaku utama memiliki pasar yang

jelas (supermarket, pasar lokal di tingkat desa, kecamatan, dst);

2.Usaha agribisnis harus menguntungkan serta memiliki keunggulan komparatif dan

keunggulan kompetitif produk/komoditi yang diusahakan oleh pelaku utama harus lebih

menguntungkan dibandingkan dengan produk/komoditi unggulan lainnya;

3.Agribisnis merupakan kepercayaan jangka panjang;

4.Membangun kemandirian dan keswadayaan dengan pelaksanaan usaha yang

menguntungkan dan berkelanjutan, para pelaku utama akan lebih mandiri dalam

membantu dirinya untuk mengembangkan usahanya;

5.Komitmen terhadap kontrak usaha, pelaku utama harus memiliki komitmen yang

tinggi terhadap setiap kesepakatan yang dibuat (kontrak) dengan pihak lain (mitra

usaha), supaya kerjasama dengan mitra usaha dapat berkelanjutan sehingga ada jaminan

pasar untuk produk yang dihasilkan oleh pelaku utama

2. Ciri-Ciri Pembelajaran Pengembangan Usaha TaniCiri-ciri pembelajaran pengembangan usaha tani meliputi :

2

Page 3: Pedoman pendamping tanaman tahunan

Pedoman Pendamping

1. Kegiatan pembelajaran di perdesaan sesuai dengan produk/komoditi yang dibutuhkan

pasar dan disepakati dalam rembug tani desa (SP/Satuan Permukiman)/organisasi

petani dalam rangka mengembangkan agribisnis berskala ekonomi;

2. Kegiatan pembelajaran yang diajukan berdasarkan pada kebutuhan pelaku utama dan

pelaku usaha (laki-laki dan perempuan) dalam melaksanakan agribisnisnya, dan

disepakati dalam rembug tani di tingkat desa (SP)/ organisasi petani;

3. Proses pembelajaran diutamakan difasilitasi oleh pelaku usaha yang berhasil/praktisi

ahli/penyuluh swadaya yang berkaitan dengan produk/komoditi sesuai dengan keahlian

yang berkaitan dengan topik pembelajaran yang diusulkan;

4. Proses pembelajaran di desa/SP (Satuan Permukiman) dilaksanakan sambil

melaksanakan kegiatan agribisnisnya ( learning by doing);5. Proses pembelajaran dilakukan melalui pendekatan belajar berdasarkan

pengalaman dan menemukan sendiri dalam pengembangan agribisnisnya (discovery learning);

6. Mater i , metode dan duras i /waktu pembela jaran disesuaikan dengan

kebutuhan dan aspirasi pelaku utama dan pelaku usaha serta produk/komoditi

yang diusahakan dalam satu siklus usaha.

3. Strategi Pelaksanaana. Strategi dasar1. Mengubah perilaku pelaku utama dalam menyelenggarakan kegiatan belajar

yang diperlukan untuk memproduksi komoditi/produk yang didasarkan atas

peluang/kebutuhan pasar yang potensial.

2. Kegiatan belajar dilaksanakan dalam satuan skala usaha untuk memenuhi salah

satu segmen pasar yang menguntungkan, efisien yang menjadi dasar pelaksanaan

usahanya.

3. Pemilihan komoditi potensial sebagai topik pembelajaran harus mencirikan keunggulan

komparatif dan kompetitif wilayah, sehingga dapat mengembangkan satu desa satu

komoditi.

4. Pelaksanaan kegiatan belajar dilaksanakan secara berkelompok yang memiliki

usaha yang sejenis dan kebutuhan belajar/teknologi yang sama.

5. Penumbuhan dan penguatan kapasitas kelembagaan pelaku utama dengan basis

agribisnis.

6. Pelaksanaan kegiatan belajar harus mencerminkan 3 (tiga) aspek pemberdayaan

dalam FMA, yaitu :

3

Page 4: Pedoman pendamping tanaman tahunan

Pedoman Pendamping

a. Pemberdayaan petani melalui perubahan pola pik ir dan perilaku dari petani

subsisten tradisional ke petani modern yang berwawasan agribisnis

b. Pemberdayaan kelembagaan melalui pengembangan organisasi petani dari petani

individual menjadi kelompok tani, gapoktan, asosiasi, koperasi hingga korporasi.

c. Pemberdayaan usaha melalui pengembangan jenis-jenis usaha yang berorientasi

pasar dan berskala ekonomi.

b. Strategi Operasional1.Memilih dan meningkatkan kemampuan penyuluh swadaya secara part is ipat i f

sebagai motivator pelaksanaan agribisnis di desa (satuan permukiman).

2.M e ne ta p ka n d an m en i n gk a t ka n ke m a m pu a n kepengurusan pengelola

pembelajaran agribisnis secara partisipatif di desa/SP (Satuan Permukiman) dalam

mengelola keuangan dan pelaksanaan kegiatan FMA.

3.Menetapkan dan meningkatkan kemampuan Tim Penyuluh Lapangan (TPL) sebagai

pendamping/mitra penyuluh swadaya dalam memfasilitasi pelaku utama melaksanakan

pembelajaran agribisnis.

4.Meningka tkan kemampuan TPL dan penyu luh swadaya dalam penerapan

pelaksanaan prinsip-prinsip agribisnis.

5.Peningkatan kemampuan pe laku u tama dalam pengelolaan penyuluhan

pertanian yang berorientasi agribisnis melalui proses pembelajaran:

a. Kajian pengembangan agribisnis perdesaan;

b. Penyusunan proposal pembelajaran agribisnis berskala ekonomi;

c. Pe n g em b a n ga n m e to d e p en yu l u h an y an g berorientasi agribisnis.

6.Mengubah perilaku pelaku utama dari or ientasi produksi ke arah produksi yang

berorientasi untuk memenuhi kebutuhan pasar (orientasi agribisnis) melalui

penyusunan perencanaan agribisnis sesuai dengan permintaan/kebutuhan pasar

(Rencana Usaha Berkelompok dan Rencana Usaha Keluarga);

7.Penguatan kapasitas kelembagaan pelaku utama dengan basis agribisnis

melalui pengembangan organisasi dan manajemen kelompoktani/gapoktan serta

membangun jejaring agribisnis/kemitraan antar pelaku utama dan pelaku usaha.

Dalam melaksanakan kegiatan pendampingan tugas-tugas yang harus dicapai oleh pendamping

dalam melaksanakan kegiatan pendampingan adalah sebagai berikut:

o Mendorong Motivasi dan Partisipasi petani/Kelompok tani dalam Pengembangan

Kelembagaan Pertanian.

4

Page 5: Pedoman pendamping tanaman tahunan

Pedoman Pendamping

Dalam kegiatan ini pendamping dapat memfasilitasi pelaksanaan diskusi antar anggota

kelompok tani. Fungsi pendampingan dalam hal ini adalah menggerakkan diskusi sehingga

aspirasi setiap anggota dapat terpenuhi.

o Memperkuat Sistem Administrasi Kelompok

Pada umumnya setiap kelompok memiliki pencatatan keuangan dan keanggotan secara

sederhana. Berdasarkan sistem administrasi yang ada di kelompok pendamping dapat

secara bertahap melakukan program pembaharuan administrasi sehingga kelompok

memiliki sistem administrasi yang standar bagi keperluan yang lebih luas. Untuk

mewujudkan hal ini maka pendamping dan pengurus perlu melakulan diskusi dan perbaikan

sistem administrasi secara bertahap.

o Mendampingi Petani Menyusun RUK (Rencana Usaha Kelompok)

Usaha kelompok ini bersifat dinamis, karena itu secara periodik pendamping dan pengurus

melakukan evaluasi atas rencana dan pelaksanaan Rencana Usaha Kelompok atas

pelaksanaan evaluasi tersebut. Kelompok dapat melakukan peninjauan kembali terhadap

usahanya dengan membuat RUK yang baru Kegiatan ini dilaksanakan sebelum kelompok

tani turun ke lapangan bersama-sama pendamping membuat Rencana Usaha Kelompok,

apa yang akan diperlukan kelompok dan apa yang diinginkan oleh kelompok.

o Memfasilitasi Pelayanan Saprodi

Pendamping ikut serta bertanggung jawab dalam distribusi pelayanan saprodi yang tepat

waktu, tepat sasaran dan tepat jumlah bagi setiap anggota kelompok. Karena pendamping

perlu memantu kelompok dalam proses pengambilan keputusan distribusi pelayanan

saprodi.

o Memfasilitasi Pelaksanaan Pelatihan kepada kelompok tani

Tenaga pendamping mengagendakan kegiatan pelatihan yang diperlukan bagi kelompok

mencakup pelatihan administrasi, pelatihan usaha, pelatihan organisasi dll. Agenda tersebut

bagi lembaga-lembaga yang berkompeten, beberapa aspek dari agenda tersebut dapat

merupakan bagian dari aktivitas pendampingan dalam bentuk (On Hand Training)

o Mengembangkan Kemitraan dan Pemasaran Hasil

Kegiatan pendampingan diharapkan dapat mengupayakan adanya jaringan kerjasama

kemitraan dan pemasaran hasil dengan pihak swasta, instansi terkait dan perbankan. Peran

tenaga pendamping adalah membuka ruang bagi kerjasama antara kelompok dengan

lembaga-lembaga lain.

o Memantapkan Kegiatan Perencanaan, Mengupayakan Penyaluran, Penggunaan dan

Pengembalian Kredit.

5

Page 6: Pedoman pendamping tanaman tahunan

Pedoman Pendamping

Pendamping memfasilitasi pengurus untuk merumuskan cara-cara pengembalian kredit

dengan segala konsekuensinya, dan penggunaan hasil dari pengembalian kredit tersebut

bagi kegiatan kelompok.

o Menumbuh kembangkan Kelompok Usaha atau Unit Bersama Diantara Kelompok

Bersama-sama dengan kelompok tani menjadikan kelompok tersebut menjadi suatu

usaha/unit usaha yang dapat berkembang dan dapat memberikan pelayanan yang efektif

bagi pengembangan usaha anggota. Dalam hal ini kelompok tani diantarkan pada suatu

kegiatan usaha yang dapat memfasilitasi pengembangan usaha anggota.

o Membuat Laporan Evaluasi

Pendamping harus membuat laporan kegiatan dalam bentuk jurnal kegiatan mingguan dan

hasil-hasil yang dicapai atau rencana lebih jauh dari kegiatan tersebut.

4. Indikator KeberhasilanIndikator adalah alat ukur yang dapat menunjukkan perbandingan, kecenderungan atau

perkembangan suatu hal yang menjadi pokok perhatian. Syarat indikator yang baik antara lain

mampu mengukur dengan baik, menggambarkan kondisi yang sebenarnya, hanya mengukur

perubahan yang dimaksud dan mudah dilakukan.

Penetapan Indikator tersebut tidak dilakukan bersama antara pendamping dengan pengurus

sejak masa pendampingan dimulai. Dengan kata lain indikator keberhasilan pendampingan

didasarkan pada kesepakatan-kesepakatan awal antara pengurus dan pendamping sesuai

dengan kebutuhan dan Rencana kerja kelompok.

Indikator keberhasilan pendampingan mencakup : aspek-aspek yang akan dinilai kuantitas dan

kualitas yang ditetapkan untuk dicapai dalam periode tertentu, serta langkah-langkah yang

disusun untuk periode berikutnya setelah satu periode pendampingan yang telah disusun dan

dievaluasi. Indikator keberhasilan pendampingan antara lain :

o Memperkuat kelembagaan petani

o Mengembangkan dan menumbuhkan usaha pertanian alternatif

o Memperkuat sistem ketahanan pangan pada tingkat rumah tangga dan komunitas

o Membangun mekanisme pengambilan keputusan secara partisipatif

o Meningkatkan peran serta aparat, tokoh-tokoh masyarakat dan kader-kader pertanian

B. METODOLOGI

Pada hakekatnya pendampingan merupakan kegiatan membantu, mengarahkan,

mendukung terhadap individu/kelompok masyarakat dalam merumuskan masalah,

6

Page 7: Pedoman pendamping tanaman tahunan

Pedoman Pendamping

merencanakan, melaksanakan dan melestarikan program. Pendampingan diperlukan

agar potensi yang terdapat dalam masyarakat dapat dikembangkan secara optimal (Gunawan

Sumodiningrat, 2005). Menurut Ife (1995) peran pendamping pada umumnya mencakup :

a. FasilitatorBerkaitan dengan pemberian motivasi, kesempatan, dan dukungan bagi masyarakat

juga melakukan mediasi dan negosiasi, membangun konsensus bersama, serta melakukan

pengorganisasian dan pemanfaatan sumber.

b. Pendidik Sebagai agen yang memberi masukan posit if dan direktif berdasarkan pengetahuan

dan pengalamannya serta bertukar gagasan dengan pengetahuan dan pengalaman

masyarakat yang didampinginya.

c. Perwakilan masyarakatBerkaitan dengan interaksi antara pendamping dengan lembaga- lembaga

eksternal , ber tugas mencar i sumber , melakukan pembelaan,

m e n i n g k a t k a n h u b u n g a n m a s y a r a k a t , d a n m e m b a n g u n j a r i n g a n

k e r j a d e m i kepentingan masyarakat dampingannya.

d. Peran-peran teknisPendamping dituntut tidak hanya mampu menjadi ‘manajer perubahan” yang

mengorganisasi kelompok, melainkan pula mampu melaksanakan tugas-tugas

teknis sesuai dengan berbagai keterampilan dasar, seperti;

melakukan anal is is sos ia l ,mengelola d inamika kelompok,menjal inre las i ,

bernegosias i , berkomunikasi, memberi konsultasi, dan mencari serta mengatur sumber

dana.

Dalam kaitannya dengan masyarakat miskin, lima aspek pemberdayaan di atas dapat dilakukan

melalui 5 (lima) strategi pemberdayaan yang dapat disingkat menjadi 5P, yaitu:

a. Pemungkinan : m e n c i p t a k a n s u a s a n a a t a u i k l i m y a n g

m e m u n g k i n k a n p o t e n s i masyarakat berkembang secara optimal.

b. Penguatan : memperkuat pengetahuan dan kemampuan yang dimiliki

masyarakat miskin dalam memecahkan masalah dan memenuhi kebutuhan-kebutuhannya.

c. Perlindungan : melindungi masyarakat terutama kelompok-kelompok lemah

agar tidak tertindas oleh kelompok kuat, menghindari terjadinya persaingan yang

tidak seimbang (apalagi tidak sehat) antara yang kuat dan lemah, dan mencegah terjadinya

eksploitasi kelompok kuat terhadap kelompok lemah.

7

Page 8: Pedoman pendamping tanaman tahunan

Pedoman Pendamping

d. Penyokongan : member ikan bimbingan dan dukungan agar masyaraka t

mampu menjalankan peranan dan tugas-tugas kehidupannya agar tidak terjatuh

kedalam keadaan dan posisi yang semakin lemah dan terpinggirkan.

e. Pemeliharaan : memelihara kondisi yang kondusif agar tetap terjadi keseimbangan

distribusi kekuasaan antara berbagai kelompok dalam masyarakat.

Prinsip-prinsip pendampingan yang dapat digunakan sebagai panduan dalam

upaya pemberdayaan masyarakat meliputi :

a. Prinsip Berkelompok Kelompok tumbuh dar i , o leh dan untuk kepent ingan masyarakat . Sela in

dengan anggota kelompoknya sendiri, kerjasama juga dikembangkan antar

kelompok dan mitra k e r j a l a i n n y a a g a r u s a h a m e r e k a b e r k e m b a n g ,

m e n i n g k a t k a n p e n d a p a t a n d a n kesejahteraan serta mampu membentuk

kelembagaan ekonomi.

b. Prinsip KeberlanjutanSeluruh kegiatan penumbuhan dan pengembangan diorientasikan pada terciptanya

sistem dan mekanisme yang mendukung pemberdayaan masyarakat secara berkelanjutan.

Berbagai kegiatan yang dilakukan merupakan kegiatan yang memiliki potensi

untuk berlanjut di kemudian hari.

c. Prinsip KeswadayaanMasyarakat diberi motivasi dan didorong untuk berusaha atas dasar kemauan dan

kemampuan mereka sendiri dan tidak selalu tergantung pada bantuan dari luar.

d. Prinsip Kesatuan KeluargaMasyarakat tumbuh dan berkembang sebagai satu kesatuan keluarga yang

utuh. Kepala keluarga beserta anggota keluarga merupakan pemacu dan

pemicu kemajuan usaha. Prinsip ini menuntut para pendamping untuk

memberdayakan seluruh anggota keluarga masyarakat berperan serta dalam

meningkatkan pendapatan dan kesejahteraan.

e. Prinsip Belajar Menemukan SendiriKelompok dalam masyarakat tumbuh dan berkembang atas dasar kemauan dan

kemampuan mereka untuk belajar menemukan sendiri apa yang mereka butuhkan

dan apa yang akan mereka kembangkan, termasuk upaya untuk mengubah

penghidupan dan kehidupannya.

A d a b e b e r a p a m e t o d e p e n d a m p i n g a n y a n g d i s e s u a i k a n

d e n g a n k e a d a a n masyarakatnya, antara lain adalah :

8

Page 9: Pedoman pendamping tanaman tahunan

Pedoman Pendamping

Gaya Mengarahkan, digunakan jika kondisi masyarakat tidak mau dan tidak mampu

melakukan.

Gaya partisipatif, d igunakan j ika kondis i masyar akat t idak mau tetapi mampu

melakukan.

Gaya Konsultatif, digunakan jika kondisi masyarakat mau melakukan tetapi

tidak mampu.

Gaya Delegatif, digunakan jika kondisi masyarakat mau dan mampu melakukan.

Sedangkan dari kegiatan pendampingan ini didapatkan manfaat sebagai berikut :

M e n c i p t a k a n k e m a n d i r i a n ( s e l f r e l i a n c e ) m a s y a r a k a t , a g a r d a p a t

m e r e n c a n a k a n , melaksanakan dan melestarikan program;

Memberdayakan (empowering) masyarakat untuk menghadapi tantangan dan

peluang bisnis (dengan menciptakan uni t usaha mik ro agar dapat mencukupi

kebutuhan sendiri);

Meningkatkan kemampuan (capaci ty bui ld ing ) masyarakat dengan

member ikan pengetahuan, keahlian serta akses terhadap informasi;

Mengembangkan pengawasan sos ia l (Social contro l ) masyarakat terhadap

program pembangunan dengan meningkatkan cara pengelolaan dana secara transparan;

Memper luas kesempatan (creat ing opportuni t ies ) masyarakat berpar t is ipasi

dalam program pembangunan melalui wahana yang ada;

Meningkatkan kesejahteraan individu/ kelompok yang didampingi ;

M e n j a d i k a n p e n d a m p i n g a n s e b a g a i k e g i a t a n p r o f e s i o n a l y a n g m a m p u

m e n j a d i sumber pendapatan bagi para pendamping.

Salah satu cara untuk memberdayakan dan men ingkatkan kemampuan

penduduk transmigran yang sebagian besar ada lah masyarakat petani adalah

melalui program pendampingan. Sesungguhnya pendampingan masyarakat

transmigran bukanlah sesuatu hal yang baru. Namun akhir-akhir ini istilah

pendampingan masyarakat transmigran muncul kepermukaan karena adanya

berbagai kr is is dan tan tangan yang d ihadapi o leh sektor agrokompleks. Sejak

kegiatan penyuluhan agrokompleks digalakkan di Indonesia, program

penyuluhan dapat d ianggap serupa den gan program pendampingan

karena p e n y u l u h a g r o k o m p l e k s t i n g g a l d a n h i d u p d i a n t a r a p e t a n i ,

m e m a h a m i d a n i k u t membantu petani memecahkan persoalannya. Ide penyuluhan

per tanian in i seja lan dengan konsep penyuluhan menuru t Mosher (1978) yang

dengan ekspl is i t menyatakan adanya kegiatan pendampingan.

9

Page 10: Pedoman pendamping tanaman tahunan

Pedoman Pendamping

Penyuluhan adalah p r o c e s s o f w o r k i n g w i t h r u r a l p e o p l e t h r o u g h o u t - o f s c h o o l education, along those lines of their current interest and need which are closely related to gain ing a l ive l ihood, improv ing the physical level of l i v ing of rural fami l ies, and fostering rural community welfare. P e r b e d a a a n a n t a r a p e n y u l u h a n

d a n p e n d a m p i n g a n y a i t u b a h w a p e n y u l u h agrokompleks belum tentu seorang

ahli tapi lebih tepat adalah penyampai informasi, sementara pendamping

disyaratkan memi l ik i k lasi f ikas i sebagai seorang ahl i atau s e t i d a k n y a l e b i h

m e m a h a m i p e r s o a l a n d a r i p a d a p e t a n i . B a i k p e n y u l u h m a u p u n pendamping

disyaratkan untuk memiliki kontak yang intens dengan petani dalam hal ini adalah masyarakat

transmigran. Kegiatan pendampingan terhadap masyarakat lebih banyak diawali oleh

LSM melalui program-program pembangunan masyarakat.

“Community workers” adalah mereka yang t inggal dan beker ja d i tengah

masyarakat sasaran dengan tu juan utama adal ah mensukseskan program

pembangunan melalu i pemberdayaan (empowerment) masyarakat. Dengan cara ini

maka target dan tujuan bisa dicapai pada waktunya dan bahkan dapat dipercepat.

Pemberdayaan masyarakat dengan cara ini memiliki kesan b a h w a k e l o m p o k

s a s a r a n ( p e t a n i ) d i m a n j a k a n . K e s a n i n i b a r a n g k a l i b e n a r

b i l a pendamping atau pekerja masyarakat tidak tekun menatap pada tujuan akhir.

Namun kesan ini akan dengan sendirinya hilang apabila pendamping menyadari

bahwa apapun yang dilakukan adalah dalam konteks tujuan akhir untuk

memberdayakan masyarakat transmigran.

Peker jaan sebagai pendamping bukan mer upakan suatu tugas yang mudah.

Pendampingan adalah suatu keahlian dan dapat dianggap sebagai suatu misi. Tiga syarat

sebagai pendamping (facilitator) pada pekerjaan pembangunan pertanian, yaitu :

a. Pendamping harus memiliki kompetensi dan kapasitas kognitif serta pengetahuan yang dalam

dan luas dibidangnya;

b. Pendamping memiliki komitmen profesional, motivasi serta kematangan seperti

yang ditujukan dalam pekerjaan-pekerjaan yang dilakukan sebelumnya;

c. P e n d a m p i n g m e m i l i k i k e m a u a n y a n g s a n g a t k u a t u n t u k m e m b a g i a p a

y a n g dianggapnya baik bagi sesamanya (orang lain).

Selain syarat-syarat ini, pendamping perlu memiliki kemampuan untuk dapat berfungsi

sebagai (1) pemrakarsa, (2) penunjuk jalan, (3) pendorong, (4) pendamai,

(5) pengumpul fakta, dan (6) pemberi fakta. Bila mereka bekerja dalam kelompok

maka pendamping harus dapat bekerjasama, memiliki kesamaan persepsi tentang

tugas dan tanggung jawab mereka.

10

Page 11: Pedoman pendamping tanaman tahunan

Pedoman Pendamping

Adapun metodologi pendampingan dapat dilakukan dengan berbagai cara dan metode.

Metodologi pelaksanaan kegiatan pendampingan masyarakat transmigran dalam rangka

pengembangan tanaman tahunan ini dapat dilakukan melalui :

1. Konsultasi, yaitu upaya pembantuan yang diberikan pendamping terhadap masyarakat

transmigran dengan cara memberikan jawaban, solusi dan pemecahan masalah yang

dibutuhkan oleh masyarakat.

2. Pembelajaran, yaitu alih pengetahuan dan sistem nilai yang dimiliki oleh pendamping kepada

masyarakat transmigran dalam proses yang disengaja.

3. Konseling, yakni membantu menggali masalah dan potensi yang dimiliki, membuka alternatif-

alternatif solusi dan mendorong masyarakat mengambil keputusan berdasarkan pertimbangan

yang bertanggung-jawab bagi kehidupannya.

1. Program KerjaPada Program rencana pelaksanaan pekerjaan, tahapan-tahapan yang akan dilakukan meliputi

sebagai berikut :

Gambar 1. Program Rencana Kerja

Secara deskripsi dijelaskan sebagai berikut.

a. PersiapanPada tahap ini mulai dilakukan persiapan sosialisasi mengenai pengembangan tanaman

tahunan di wilayah transmigrasi sampai ke tingkat Kabupaten sesuai dengan lokasi pekerjaan

yang ditentukan.

b. Inventarisasi Pengumpulan DataPada tahap ini kegiatan yang dilakukan adalah pengumpulan data sekunder sesuai dengan

data/informasi potensi usaha tani yang diperlukan dalam kelompok tani di permukiman

transmigrasi.

11

Persiapan Inventarisasi/ Pengumpulan

Data

Mobilisasi Tenaga Ahli dan

Pendamping

Koordinasi Persiapan dan Implementasi

Kegiatan

Penyusunan Laporan

Pelaksanaan Pendampingan

Pembekalan Kelompok Tani/

Temu Tani

M U L A I

SELESAI

Page 12: Pedoman pendamping tanaman tahunan

Pedoman Pendamping

Pengumpulan data dan informasi dilakukan untuk mengumpulkan semua data yang ada (data

sekunder) dan data primer, yang berkaitan dengan kondisi fisik alam, persebaran dan kondisi

sarana prasarana, kondisi sosial ekonomi, dan kebijakan pemerintah, untuk selanjutnya

dianalisis guna mendukung cakupan pengembangan tanaman tahunan di kawasan

transmigrasi.

Dalam penelitian ini, data-data yang dibutuhkan adalah data-data kuantitatif dan kualitatitf.

Menurut Lofland (dalam Moleong, 1996: 112) dan Neuman (2000: 417) sumber data utama

dalam penelitian dengan pendekatan kualitatif adalah data-data yang berbentuk kata-kata,

kalimat-kalimat, tindakan-tindakan yang merupakan hasil gambaran dari pandangan orang-

orang terhadap suatu kejadian, selebihnya adalah data tambahan seperti bahan-bahan

tertulis. Data-data yang dibutuhkan dalam penelitian ini meliputi:

Data primer, yaitu data yang didapatkan melalui wawancara dan observasi dengan

narasumber atau pada obyek penelitian/ perencanaan yang berkaitan dengan ruang

lingkup materi perencanaan.

Data sekunder, yaitu data yang yang didapatkan dari Instansi terkait misalnya Bappeda,

Dinas Pekerjaan Umum/ Kimprasda, dan instansi terkait lainnya seperti PDAM, PLN,

Telkom dan lain sebagainya.

c. Mobilisasi tenaga ahli dan pendampingMobilisasi tenaga ahli dan pendamping dilakukan bersamaan dengan mobilisasi personil dan

peralatan, persiapan pekerjaan lapangan, dan pengumpulan data tahap awal.

d. Koordinasi persiapan dan implementasi kegiatanKoordinasi persiapan dan implementasi kegiatan dilakukan oleh tenaga ahli dan pendamping

dalam rangka melakukan persiapan pendampingan, perencanaan strategi dan metode, serta

analisis terhadap kegiatan pendampingan ini.

e. Pembekalan terhadap kelompok tani/temu kelompok taniPembekalan terhadap kelompok tani dilakukan dengan melakukan temu kelompok tani

dengan tujuan melakukan pembahasan pengembangan usaha dalam rangka meningkatkan

kesejahteraan masyarakat di kawasan transmigrasi.

f. Pelaksanaan PendampinganPendampingan dilakukan dengan melakukan monitoring dan evaluasi serta pembelajaran

secara langsung di lapangan mengenai usaha-usaha ekonomi yang dilakukan oleh

masyarakat transmigran.

g. Penyusunan laporanPelaporan dibuat untuk mengukur kinerja tim pelaksana kegiatan pendampingan

pengembangan tanaman tahunan di permukiman transmigrasi, berdasarkan hasil pertemuan

12

Page 13: Pedoman pendamping tanaman tahunan

Pedoman Pendamping

dan diskusi di daerah dan di lokasi kegiatan yang telah dilaksanakan melalui tahapan laporan

pendahuluan, laporan kemajuan dan laporan akhir.

2. Organisasi PelaksanaanUntuk mencapai hasil sesuai dengan yang diharapkan didalam pekerjaan, diperlukan susunan

organisasi dan program kerja pelaksanaan secara terperinci agar didapatkan suatu sistem

kegiatan yang efektif dan efisien dengan hasil yang maksimal. Hal ini untuk memudahkan

pembagian tugas dan tanggung jawab internal dalam Tim Pelaksana, sekaligus untuk

memudahkan pendelegasian tugas dan komunikasi antara pihak pemberi tugas dengan tim

pelaksana pekerjaan. Komunikasi ini penting untuk memonitor proses dan hasil kerja tim

pelaksana berdasarkan Kerangka Acuan Kerja yang telah disepakati bersama.

Organisasi pelaksanaan pekerjaan Konsultan disusun dengan tujuan pokok antara lain:

a) Terciptanya koordinasi yang baik antara Pemberi Tugas, Pemimpin Kegiatan dan pihak terkait

lainnya.

b) Terciptanya koordinasi yang baik antar Tim Konsultan, agar pekerjaan dapat benar-benar

dilaksanakan secara efektif, efisien, dengan berpedoman pada rencana/ schedule ketat yang

telah dibuat, agar pekerjaan dapat diselesaikan tepat pada waktunya dan dapat memenuhi

persyaratan teknis yang ditetapkan.

c) Terciptanya Koordinasi yang sinergis antara Tim Pelaksana dengan Tim Teknis dalam

pelaksanaan pekerjaan.

Sejumlah tim pelaksana yang nantinya akan bekerjasama untuk menyelesaikan pekerjaan ini

sesuai dengan jadwal dan kebutuhan substansial yang dibutuhkan. Tim pelaksana pekerjaan

tersebut terdiri dari ahli-ahli dari berbagai disiplin ilmu (multidisiplin) yang telah lama menekuni

bidangnya masing-masing dengan pengalaman yang cukup lama. Semua tim pelaksana memiliki

kemampuan di dalam melaksanakan dan menyelesaikan tugas yang diberikan berdasarkan

Kerangka Acuan Kerja.

13

Page 14: Pedoman pendamping tanaman tahunan

Pedoman Pendamping

Untuk mengorganisir tim pelaksana dibutuhkan struktur organisasi yang jelas. Susunan yang

diusulkan dan diagram organisasi pelaksana pekerjaan ini adalah seperti pada Gambar 2.

Gambar 2. Struktur Organisasi Pelaksana Pekerjaan

14

Satker Direktorat Pengembangan Usaha Direktorat Jenderal

Pembinaan Pengembangan Masyarakat dan Kawasan

Transmigrasi

PT. Cakra Buana Aghna

Team LeaderDr. Ir. Suhardjadinata, MP

Tenaga PendukungAdministrasi

Ahli Sosek PertanianAhkmad Ismail Manan,SP

Ahli Perkebunan- Ir.Yanto Yulianto,MP

- Solehudin,SP

Pendamping Lapangan(11 orang)

Ahli Pemberdayaan Masyarakat

Ir.Suprianto,MS